Polimer Part 2

21
BAB I PENDAHULUAN Polimer berasal dari kata Yunani , yaitu poly yang berarti banyak dan meros yang berarti unit atau bagian. Jadi senyawa polimer adalah senyawa yang besar dan berbentuk dari hasil penggambungan sejumlah unit-unit molekul yang kecil. Di Indonesia penggunaan polimer sangatlah banyak salah satunya adalah penggunaan polimer dalam bentuk plastic. Pemakaian bahan plastik baik untuk keperluan industri, rumah tangga, pengemasan, transportasi, komunikasi dan keperluan lainnya meningkat dengan cepat. Bahan ini secara bertahap mulai menggantikan gelas, kayu dan logam di bidang industri bangunan dan digunakan juga sebagai pelapis dan serat untuk tekstil. Istilah plastik mencakup semua bahan yang mampu dibentuk. Dalam pengertian modern yang lebih luas, plastik mencakup semua bahan sintetik organik yang berubah menjadi plastis setelah dipanaskan dan mampu dibentuk di bawah pengaruh tekanan. Plastik dapat juga didefinisikan sebagai senyawa kimia yang dibangun dan dibentuk sebagian besar dari elemen karbon (C) dan hydrogen (H), dapat juga ditemui juga beberapa bahan organic senyawa dari elemen oksigen dan nitrogen. Benda plastik hampir kita temukan di semua tempat, mulai dari bungkus makanan, peralatan elektronik, mobil, motor, peralatan rumah tangga dan sebagainya. Untuk membentuk plastik tersebut setiap jenis bentuk dan material plastik mempengaruhi proses dan teknologi pembuatannya.

description

cvevvw

Transcript of Polimer Part 2

Page 1: Polimer Part 2

BAB I

PENDAHULUAN

Polimer berasal dari kata Yunani , yaitu poly yang berarti banyak dan meros yang berarti

unit atau bagian. Jadi senyawa polimer adalah senyawa yang besar dan berbentuk dari hasil

penggambungan sejumlah unit-unit molekul yang kecil. Di Indonesia penggunaan polimer

sangatlah banyak salah satunya adalah penggunaan polimer dalam bentuk plastic. Pemakaian

bahan plastik baik untuk keperluan industri, rumah tangga, pengemasan, transportasi,

komunikasi dan keperluan lainnya meningkat dengan cepat. Bahan ini secara bertahap mulai

menggantikan gelas, kayu dan logam di bidang industri bangunan dan digunakan juga sebagai

pelapis dan serat untuk tekstil.

Istilah plastik mencakup semua bahan yang mampu dibentuk. Dalam pengertian modern

yang lebih luas, plastik mencakup semua bahan sintetik organik yang berubah menjadi plastis

setelah dipanaskan dan mampu dibentuk di bawah pengaruh tekanan. Plastik dapat juga

didefinisikan sebagai senyawa kimia yang dibangun dan dibentuk sebagian besar dari elemen

karbon (C) dan hydrogen (H), dapat juga ditemui juga beberapa bahan organic senyawa dari

elemen oksigen dan nitrogen. Benda plastik hampir kita temukan di semua tempat, mulai dari

bungkus makanan, peralatan elektronik, mobil, motor, peralatan rumah tangga dan sebagainya.

Untuk membentuk plastik tersebut setiap jenis bentuk dan material plastik mempengaruhi proses

dan teknologi pembuatannya.

Jenis-jenis plastik yang sudah ditemukan sekarang ini sangat beragam baik bentuk, sifat,

dan komposisi yang dikandungnya. Untuk memudahkan dalam proses pengembangan teknologi,

plastik dibagi ke dalam tiga jenis yaitu thermoplastic, thermosetting dan elastomer. Agar dapat

menuai hasil dari kegunaan barang bermaterial plastik yang memiliki beragam jenis, sifat dan

komposisi yang dikandungnya tersebut, maka setiap industri yang memproduksi plastik harus

mengetahui bagaimana pengerjaan yang tepat untuk menghasilkan fungsi yang tepat sesuai

dengan sifat yang dimiliki plastik tersebut.

Sifat plastik dipengaruhi oleh cara atom bersenyawa membentuk molekul dan tergantung

dari molekul-molekul yang menyusunnya serta cara molekul itu bersatu. Molekul dalam plastik

menyatu menjadi sebuah rangkaian panjang yang disebut polimer. Bahan plastik terdapat dari

batu bara dan minyak bumi, melalui menara fraktioer dihasilkan 4% plastik (PE, dan PVC).

Page 2: Polimer Part 2

Salah satu jenis plastic yang sering dan umum digunakan ialah PVC (poly vinil

chloride). Plastik PVC bersifat termoplastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga bersifat

tahan serta kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik PVC. yaitu

berbentuk kaku dan fleksibel. Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat kontruksi

bangunan, mainan anak-anak, pipa PVC (paralon), meja, lemari, piringsn hitam, dan beberapa

komponen mobil. Adapun plastik bentuk fleksibel jenis ini digunskan untuk membuat selang

plastik dan isolasi listrik. Dalam hal penggunaan, plastik PVC menempati urutan tiga dan

sekitar 68% digunakan untuk konstruksi bangunan (pipa saluran air). Poly vinyl chloride

(PVC) adalah salah satu polimer thermoplastik paling penting yang diproduksi oleh industri

kimia. Produksi pada tahun 1980 di dunia mencapai 16.000 ton per tahun dan pada tahun

1999 sudah mencapai 24,3 juta ton per tahun. Pada saat ini, PVC adalah polimer terbesar

ketiga yang dipakai di seluruh dunia setelah polietilen dan polipropilen.

Pada makalah ini akan dibahas mengenai proses polimerisasi PVC dan proses

pembentukan selang air dari poly vinil cloride. Selang air pada umumnya berbahan dasar plastic

dengan beberapa sifat seperti fleksibilitas tinggi, kuat menahan benturan, tahan terhadap

terperatur rendah, ringan, cara penyambungannya mudah, tidak korosi dan abrasi

Page 3: Polimer Part 2

BAB II

ISI

Dari berbagai jenis polimer yang banyak kita jumpai, polimer dapat digolongkan berdasarkan asalnya, pembuatannya, jenis monomer, sifatnya terhadap panas dan reaksi pembentukannya.

a. Penggolongan polimer berdasarkan asalnyaBerdasarkan asalnya, polimer dapat dibedakan atas polimer alam dan polimer sintesis.

1) Polimer AlamPolimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal dari makhluk hidup.

Contoh polimer alam dapat dilihat pada table di bawah ini

No Polimer Monomer Polimerisasi Contoh

1. Pati/amilum Glukosa Kondensasi Biji-bijian, akar umbi

2. Selulosa Glukosa Kondensasi Sayur, Kayu, Kapas

3. Protein Asam amino Kondensasi Susu, daging, telur, wol, sutera

4. Asam nukleat Nukleotida Kondensasi Molekul DNA dan RNA (sel)

5. Karet alam Isoprena Adisi Getah pohon karet

Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan. Contohnya, karet alam kadang-kadang cepat rusak, tidak elastis, dan berombak. Hal tersebut dapat terjadi karena karet alamtidak tahan terhadap minyak bensin atau minyak tanah serta lama terbuka di udara. Contoh lain, sutera dan wol merupakan senyawa protein bahan makanan bakteri, sehingga wol dan sutera cepat rusak. Umumnya polimer alam mempunyai sifat hidrofilik (suka air), sukar dilebur dan sukar dicetak, sehingga sangat sukar mengembangkan fungsi polimer alam untuk tujuan-tujuan yang lebih luas dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

2) Polimer Sintesis

Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di alam dan harus dibuat oleh manusia. Sampai saat ini, para ahli kimia polimer telah melakukan penelitian struktur molekul alam guna mengembangkan polimer sintesisnya. Dari hasil penelitian tersebut dihasilkan polimer sintesis yang dapat dirancang sifat-sifatnya, seperti tinggi rendahnya titik lebur, kelenturan dan kekerasannya, serta ketahanannya terhadap zat kimia. Tujuannya, agar diperoleh polimer sintesis yang penggunaannya sesuai yang diharapkan. Polimer sintesis yang telah dikembangkan guna kepentingan

Page 4: Polimer Part 2

komersil, misalnya pembentukan serat untuk benang kain dan produksi ban yang elastisterhadap jalan raya. Ahli kimia saat ini sudah berhasil mengembangkan beratus-ratus jenis polimer sintesis untuk tujuan yang lebih luas. Contoh polimer sintesis dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

No Polimer Monomer Terdapat pada

1. Polietena Etena Kantung, kabel plastik

2. Polipropena Propena Tali, karung, botol plastik

3. PVC Vinil klorida Pipa paralon, pelapis lantai

4. Polivinil alcohol Vinil alcohol Bak air

5. Teflon Tetrafluoroetena Wajan atau panci anti lengket

6. Dakron Metil tereftalat dan etilena glikol Pipa rekam magnetik, kain atau tekstil (wol sintetis)

7. Nilon Asam adipat dan heksametilena diamin

Tekstil

8. Polibutadiena Butadiena Ban motor

9. Poliester Ester dan etilena glikol Ban mobil

10. Melamin Fenol formaldehida Piring dan gelas melamin

11. Epoksi resin Metoksi benzena dan alcohol sekunder

Penyalut cat (cat epoksi)

b. Penggolongan Polimer Berdasarkan Proses Pembentukannya

Reaksi pembentukan polimer dinamakan polimerisasi, jadi reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) membentuk molekul yang besar (polimer). Ada dua jenis polimerisasi, yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi.

1) Polimer adisi

Seperti yang telah kita ketahui, bahwa reaksi adisi adalah reaksi pemecahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal sehingga ada atom yang bertambah di dalam senyawa yang terbentuk. Jadi, polimerisasi adisi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang berikatan rangkap (ikatan tak jenuh). Pada reaksi ini monomer membuka ikatan rangkapnya lalu berikatan dengan monomer lain sehingga menghasilkan polimer yang berikatan tunggal (ikatan jenuh). Artinya, monomer pembentuk polimer adisi adalah senyawa yang ikatan karbon berikatan rangkap seperti alkena, sterina,

Page 5: Polimer Part 2

dan haloalkena. Polimer adisi ini biasanya identik dengan plastik, karena hampir semua plastik dibuat dengan polimerisasi adisi. Misalnya polietena, polipropena, polivinil klorida, teflon dan poliisoprena.

pada polimerisasi adisi tidak terbentuk hasil samping dan monomernya harus mengandung ikatan rangkap. Contoh polimer adisi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Monomer Polimer Nama polimer Kegunaan

Polietilena Tas plastik, botol, mainan, isolasi listrik

Polipropilena Karpet plastik, botol

Polistirena Pernis kayu, styrofoam, isolasi plastik, gelas plastik, mainan, bahan pengepakkan

Polivinil klorida Pipa, genteng plastik

Polivinil dienklorida Plastik wrap

Politetraetilena (teflon) Alat masak, isolasi listrik (penutup kabel)

Poliakrilonitril Wig (rambut palsu), cat, benang

Polivinilasetat Tekstil, gumresin, cat

Polimetilmetakrilat Bahan pembuat gelas, pembuat bola bowling

2) Polimer kondensasi

Kondensasi merupakan reaksi penggabungab gugus-gugus fungsi antara kedua monomernya. Artinya, polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang mempunyai dua gugus fungsi. Misalnya, senyawa polipeptida atau protein dan polisakarida merupakan senyawa biomolekul yang dibentuk oleh reaksi polimerisasi kondensasi.

Page 6: Polimer Part 2

POLY VINIL CHLORIDE

Polyvinyl chloride (PVC) adalah pipa yang terbuat dari plastik dan beberapa kombinasi vinyl

lainnya. Memiliki sifat yang tahan lama dan tidak gampang dirusak. Pipa PVC juga tidak

berkarat atau membusuk. Oleh karena itu, PVC ini paling sering digunakan dalam sistem

irigasi/perairan dan pelindung kabel.

Monomer dari PVC (poli vinil klorida) adalah etena yang satu atom hidrogen diganti

(substitusi) dengan atom klorida. Vinil klorida dengan rumus kimia CH2=CHCl disebut

kloroetilena atau kloroetena adalah gas tak berwarna, yang mencair pada suhu �13,9oC. PVC

termasuk termoplastik yang paling banyak digunakan, bersifat kuat dan ulet. PVC dibagi dua

yaitu PVC elastik dan PVC keras, atau kaku. Jenis PVC elastik dimanfaatkan untuk penutup

lantai, bola mainan, sarung tangan, jas hujan.

 PVC keras dimanfaatkan sebagai pipa listrik atau pipa air, kartu kredit. Kedua jenis PVC

memiliki sifat sama yaitu tahan cuaca dan isolator. PVC dimodifikasi dengan bahan lain untuk

meningkatkan pemakaiannya. PVC/akrilik tahan api dan bahan kimia, sedangkan PVC/ABS

(akrilonitril-butadiena-stirena) mudah diproses pada rentangan api dan kuat terhadap tegangan

tinggi. ABS adalah suatu bahan yang kuat, kaku, dan murah. PVC di Indonesia dijual dengan

beberapa merk, dari yang tebal sampai yang tipis. Pabrik pembuat PVC menyebut dengan istilah

paralon. Membakar PVC bekas menimbulkan asap yang diduga dapat menyebabkan kanker hati.

PVC terbakar perlahan-lahan.

Plastik vinil dibuat dari gas alam, atau minyak bumi. Vinil dapat dibuat lemas, kaku,

maupun bening. Sebagai bahan yang tidak mudah pecah atau sobek, vinil tidak dirusak oleh

asam, minyak atau air. Sejak tahun 1927 PVC merupakan bahan plastik vinil yang telah

diproduksi secara komersial. Pada pertengahan tahun 1970 vinil diteliti sebagai salah satu

pencemar udara penyebab penyakit serius, seperti kanker hati. Plastik vinil dimanfaatkan secara

luas sebagai barang yang murah dan tahan lama yang fleksibel (lantai, isolasi, kopor, tirai kamar

mandi, pakaian mirip kulit, atau selang air). Jenis vinil yang tegar digunakan untuk mainan dan

pipa air. Penyalutan dengan vinil dilakukan agar tidak lembek atau lembab, dan kertas dokumen

maupun kertas dinding  tidak terkena noda.

Page 7: Polimer Part 2

Selang air, aplikasi dari PVC lunak

Monomer PVC

Vinyl colorida (VC), monomer dari PVC diperoleh pertama kali pada tahun 1835

oleh Regnault ketika mereaksikan antara 1,2-dichloroethan (ethylene dichloride) dengan

larutan potassium hidroksida :

Reaksi tersebut dijaga selama 4 hari dibawah sinar matahari kemudian

terbentuklah serbuk putih PVC. Setelah dilakukan penelitian dan pengembangan dari proses

síntesis monomer dan polimer, skala komersial baru diproduksi setelah tahun 1930.

Hal tersebut dikarenakan, PVC sangat kaku dan sulit terbentuk. Namun setelah ditemukan

cairan tricresyl phosphate atau dibutyl phtalate disebut plastisizer, PVC mulai menarik

untuk diproduksi secara komersial.

Aplikasi PVC Fleksibel

PVC yang diberi plasticiser lebih fleksibel. Sifat mekanik dari PVC jenis ini

bergantung pada tipe dan kuantitas plasticiser yang ditambahkan. Aplikasi PVC

fleksibel meliputi: Electrical engineering: insulasi kabel dan kawat, soket, kepala

kabel. Mechanical engineering: pipa, komponen mobil dan komputer.

Bangunan/kosntruksi: cover lantai, perekat jendela dan pintu. Medis: Tas penyimpan

Darah Lain‐lain: selang, mainan anak‐anak, masker penyelam, sepatu boot, jas hujan,

sabuk pengaman, jok sepeda, kemasan makanan, sepatu, cover dinding,dll.

1. MONOMER. VINYL CHLORIDA (VC)

Proses pembuatan VC dari hidrokhlorinasi ethine (acetylene) menggunakan

katalis mercury (II) chlorida pada saat ini sudah jarang digunakan:

Page 8: Polimer Part 2

Pada saat ini, untuk memproduksi VC kebanyakan digunakan proses fisi secara termal dari

1,2-dichloroethan:

1,2-Dichloroethane dihasilkan dari ethane dan chlorine.

VC dapat juga dihasilkandari ethane, oksigen dan hidrogen colorida :

Vinyl chloride tidak berwarna, pada tekanan dan suhu ruangan merupakan gas yang

dapat terbakar. Oleh karena itu, polimerisasi dilakukan pada tekanan tinggi atau

dilakukan pada suhu -13,4 °C, dibawah titik didihnya. Sebagai contoh, jika reaksi dilakukan

pada suhu 50-75 °C, maka tekanan operasi yang digunakan mencapai 13 atm.

Disamping terbentuknya polimer, halogenasi atau hidrohalogenasi juga

berlangsung, meskipun sangat lambat. Pada saat berkontak dengan oksigen VC langsung

bereaksi membentuk chloride peroksida yang terurai menjadi formaldehid, carbon monoksida

dan hidrogen khlorida. Tanpa keberadaan oksigen, cahaya atau suhu tinggi, VC murni dan

kering sangat stabil dan dapat disimpan dalam waktu yang sangat lama. VC dapat

mengakibatkan kanker hati, paru-paru dan otak. Di awal tahun 1970, Dr. John Creech dan Dr.

Maurice Johnson adalah yang pertama kali menyadari bahaya monomer vinil klorida terhadap

risiko penyakit kanker. Para pekerja di bagian polimerisasi PVC didiagnosa menderita

angiosarkoma hatiyang merupakan penyakit langka. Sejak saat itu, dilakukan studi terhadap

para pekerja di fasilitas polimerisasi PVC di Australia, Italia, Jerman, dan Inggris, dan

Page 9: Polimer Part 2

ditemukan kondisi yang serupa. Untuk itu, bekerja dengan VC membutuhkan peralatan

keselamatan dan teknik khusus.

2. MEKANISME REAKSI POLIMERISASI

Dalam pembuatan PVC dibutuhkan bahan baku utama dan bahan-bahan penyusun

lainnya. Bahan-bahan penyusun tersebut yang sangat berperan terhadap jenis PVC yang

dihasilkan. Dengan variasi bahan penyusun, dapat diperoleh polimer yang sangat tipis dan

elastis hingga polimer yang sangat tebal dan kaku. Bahan utam dan bahan-bahan penyusun

tersebut adalah :

1. Bahan baku utama : VCM (Vinyl Chlorida Monomer)

Sifat kimia :

a) Rumus molekul : CH2=CHCl

b) Kelarutan : 0,1 gr/100 ml air pada 25 0C

c) VCM dihasilkan melalui proses yang sudah dijabarkan di bab sebelumnya.

Sifat fisika :

a) Bentuk : gas atau cair tak berwarna.

b) Density relatif : 0,9 gr/ml

c) Titik lebur : -154 0C

d) Titik didih : -13 0C

e) Tekanan uap : 346 kPa pada suhu 25 0C

f) Bau : bau manis

g) Titik nyala : gas mudah menyala

h) Kondisi yang dihindari : sumber udara, O2, matahari, dan semua penyebab

kebakaran (sumber panas dan sumber nyala).

2. Bahan-bahan penyusun lainnya

1) Stabilizer

Page 10: Polimer Part 2

Dalam proses pembuatannya, PVC akan terdegradasi karena panas prosesnya. Hal

ini terindikasi dengan berubahnya warna PVC dari putih jernih menjadi kuning pucat

bahkan oranye. Stabiliser meningkatkan laju dehidroklorinasi sehingga perubahan

warna karena degradasi dapat dicegah. Stabiliser juga berperan dalam mencegah

degradasi karena radiasi ultra violet. Hal ini sangat penting untuk aplikasi PVC di luar

ruangan seperti frame jendela atau pintu. Jenis stabilizer yang digunakan antara lain :

basic lead carbonate, tribasic lead sulphate, dibasic lead phosphate, dibasic lead

phtalat, dibasic lead stearat dan lead silicate serta lead ortho silicate.

2) Plastisizer

Plastisizer memberikan sifat fleksibilitas terhadap PVC yang dihasilkan

tergantung dari jumlah yang ditambahkan selama proses polimerisasi. Plastisizer

untuk PVC mempunyai kelarutan yang hamper sama dengan PVC itu sendiri. Jenis dari

plastisizer yang digunakan antara lain pthalat base seperti DIOP, DAP dan DEHP;

phosphate base seperti TTP dan TXP.

3) Extender

Extender berfungsi seperti plastisizer. Dengan harga yang lebih murah,

beberapa extender dapat digunakan untuk menggantikan plastisizer. Contohnya

adalah chlorinated paraffin waxes, chlorinated paraffinic liquid fraction dan oil

extract. Beberapa jenis extender mempunyai kelarutan dibawah plastisizer namun masih

dapat ditoleransi sehingga dapat bercampur dengan baik.

4) Lubricant

Pelumas digunakan supaya dalam prosesnya, polimerisasi tidak terlalu kental.

Jenis pelumas yang digunakan antara lain : kalsium stearat.

5) Filler

Secara umum, filler digunakan dalam bahan isian PVC supaya mengurangi biaya

yang bersumber dari material. Selain sebagai bahan isian, beberapa filler juga sekaligus

dapat berfungsi untuk memberikan sifat fisika tertentu. Contoh filler yaitu : china clay,

kalsium karbonat, talc, barit dan silica.

6) Pigment

Page 11: Polimer Part 2

Zat warna ditambahkan pada proses polimerasasi untuk memberikan warna pada

PVC. Penggunaan zat warna harus disesuaikan jenisnya supaya fungsinya tidak

mengganggu fungsi bahan-bahan pembantu lain seperti plastisizer atau stabilizer.

7) Bahan-bahan pembantu lain seperti :

1. Katalis

Katalis berfungsi untuk mempercepat reaksi dalam proses polimerisasi di dalam

reaktor. Terdapat 2 macam katalis yang digunakan, yaitu Di-(2 - Ethylhexyl) Peroxy

Dicarbonate dan Cumyl Peroxy Neodecanoate.

2. Suspending agent

SA merupakan bahan tambahan yang berfungsi sebagai pengontrol ukuran dan

porositas partikel yang berupa Poly (vinyl alkohol)

3. Terminator

Terminator merupakan bahan tambahan yang berfungsi untuk menghentikan reaksi

dalam proses polimerisasi. Contoh terminator yang digubakan adalah Methyl Phenol

(C15H24O). selain itu juga dapat digunakan Tert Buthyl Catechol (TBC) yang

berfungsi sama seperti Methyl Phenol namun bedanya TBC hanya digunakan pada

saat –saat tertentu saja (emergency only).

Polimerisasi paling umum yang digunakan untuk membuat PVC adalah

polimerisasi dengan radikal bebas. Cara lain yang digunakan adalah Ziegler-Nata, anionik dan

polimerisasi yang diinisiasi dengan radiasi. Untuk memudahkan pemisahan homolitik ikatan π

pada monomer, polimerisasi radikal terjadi pada langkah inisiasi. Secara umum, ada tiga cara

untuk menghasilkan radikal bebas yang dapat digunakan untuk polimerisasi VC :

1. Thermal cleavage ikatan ozo atau peroxo;

2. Proses oksidasi-reduksi;

3. Metal alkyl yang berhubungan dengan Oksigen.

Page 12: Polimer Part 2

Setelah langkah inisiasi, pertumbuhan rantaipada langkah propagasi terjadi dengan cepat :

Langkah terakhir adalah terminasi dari pertumbuhan rantai dengan cara reaksi perpindahan

radikal menuju monomer. Radikal monomer tersebut dapat memulai rantai yang baru.

Metoda Pengerjaan Plastik Secara Umum

Secara umum metoda pengerjaan plastik terbagi menjadi tiga jenis, namun yang akan di bahas

ialah thermoplastic.

a). Thermoplastik,

Thermoplastik yaitu bahan plastic yang bersifat lentur bila dipanaskan atau dibentuk dengan

panas, dapat didaur ulang, dapat diproses kembali dengan pemanasan dan penekanan menjadi

bentuk baru. Contoh dari plastic thermoplastic adalah acetal, acrylic, cellulose acetate, nylon,

Page 13: Polimer Part 2

polyethylene, polystyrene, vinyl dan nylon. Thermoplastic elastomers atau TPE adalah material

thermoplastic yang bersifat fleksibel meskipun dalam kondisi dingin.

b). Thermosetting

Thermosetting berbeda dengan thermoplastic yakni tidak dapat digunakan lagi jika telah

dibentuk. Sifat lain yang dimiliki oleh thermosetting adalah dapat menahan panas yang tinggi

sehingga dapat digunakan sebagai isolator panas. Contoh dari plastic jenis thermosetting adalah

amino, epoxy, phenolic, polyesters, butyl, latex, neoprene, nitrile, polyurethane dan silicon.

c). Elastomer

Elastomer bersifat fleksibel yang dapat ditarik sekitar dua kali panjang awalnya pada temperature

kamar dan dapat kembali pada panjang awal ketika dilepaskan. Contoh dari plastic jenis

elastomer adalah karet. Selain itu juga dapat digunakan sebagai additive (penambah) untuk

meningkatkan kekuatan terhadap impact (benturan).

Proses Pengerjaan Plastik

Proses pengerjaan bahan plastik banyak ragamnya, tetapi pengerjaan tersebut belum tentu

bisa masuk pada jenis plastik yaitu thermosetting atau thermoplastik. Jadi pada prinsipnya ada

pengerjaan hanya untuk thermosetting, pengerjaan hanya untuk jenis thermoplastik dan adapula

yang bisa digunakan oleh keduanya

Metode-metode yang digunakan untuk mengkonversi bahan plastik dalam bentuk pellet, butiran, serbuk, lembaran, cairan, atau dibentuk preforms ke bentuk atau bagian. Bahan plastik mungkin mengandung berbagai zat aditif yang mempengaruhi sifat serta processability dari plastik.

Setelah membentuk, bagian tadi dapat dilanjutkan untuk berbagai operasi tambahan seperti pengelasan, perekat ikatan, permesinan, dan permukaan dekorasi (lukisan, Metallizing).

Beberapa proses pengerjaan untuk bahan plastik adalah sebagai berikut :

Plastik Termoplastik

Plastik jenis ini tidak mengalami perubahan dalam susunan kimia sewaktu dicetak dan tidak akan

menjadi keras walaupun ditekan dan dipanaskan. Jenis plastic ini akan tetap lunak pada suhu

tinggi namun akan mengeras pada saat didinginkan dan dapat dicairkan berulang-ulang serta

dapat dibentuk kembali dengan cara pencetakan injeksi atau tiup, ekstruksi, pembentukan termal

dan pengilingan.

Page 14: Polimer Part 2

Bahan Baku

Berbagai produk pertanian, mineral, dan bahan organic seperti batubara, gas alam, inyak bumi,

batu kapur, silica dan belerang merupakan bahan baku plastik.

Pada waktu proses pembuatan ditambahkan seperti zat pewarna, pelarut, pelumas, plastiser, dan

bahan pengisi. Bubuk kayu, tepung, kapas, serat kain-kainan, asbes, serbuk logam, grafit,

lempung, gelas, dan tanah kresik merupakan bahan pengisi utama.

Bahan pengisi dapat menurunakan harga, menurunkan pengerutan, meningkatkan daya tahan panas, meningkatkan kekuatan impak, dan dapt menghasilkan sifat-sifat lainnya.

Pembuatan Selang Air

Bahan Baku : Resin PVC

Resin Vinil memiliki Sifat jernih dan liat. Digunakan untuk jas hujan, tangki dan produk cetak

fleksibel. Bahan baku yang diperlukan untuk pembuatan resin PVC adalah gas chlorine dan

ethylene. Gas chlorine didapat dari garam dapur,dan ethylene dihasilkan dari minyak bumi. Porsi

chlorine adalah 57% dari keseluruhan berat PVC, jadi PVC termasuk bahan plastic dengan

ketergantungan yang rendah terhadap minyak bumi yang ketersediaannya kian hari kian menipis.

Sebagian besar pipa plastik dan fittings kini dihasilkan dari resin sintetis. Mereka tidak

dihasilkan secara alami namun merupakan produk turunan dari batu bara dan minyak bumi.

a.Pemilihanmaterial

Sifat kimia dari plastik cukup menarik, dan materialnya dbervariasi dalam bermacam bentuk,

beberapa diantaranya cocok untuk pipa air. Lebih jelasnya dapat dicari dari sumber yang lebih

berwenang.

b.Sanitasi

Kemungkinan mempengaruhi bau, rasa maupun racun dalam air bersih sudah menjadi

permasalahan lama. The National Santitation Foundation menguji dan memberikan sertifikat

terhadap pipa plastik. Segel NSF harus ada pada pipa yang akan digunakan untuk air bersih.

c.Sejarah

Hampir 100 tahun lalu material plastik pertama kali muncul yaitu, celluloid. Produk lainnya

yaitu Bakelite, dikembangkan pada tahun 1905. Polyethylene sukses digunakan selama lebih dari

30 tahun untuk pipa air bersih.

Page 15: Polimer Part 2

Proses Pembentukan