polimer

8
  Polimer Berdasarkan Asalnya Kata Kunci: amilum, bakelit, formaldehida , kapas, karet, lignin, polimer alam, polimer buatan, polisakarida, rayon, selulosa, sutra, wol Ditulis oleh Utiya Azizah pada 18-04-2009 Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan atas polimer alam danpolimer buatan. Polimer alam telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, seperti amilum, selulosa, kapas, karet, wol, dan sutra. Polimer buatan dapat berupa polimer regenerasi dan polimer sintetis. Polimer regenerasi adalah polimer alam yang dimodifikasi. Contohnya rayon, yaitu serat sintetis yang dibuat dari kayu (selulosa). Polimer sintetis adalah polimer yang dibuat dari molekul sederhana (monomer) dalam pabrik. Polimer Sintetis Polimer sintetis yang pertama kali yang dikenal adalah bakelit yaitu hasil kondensasi fenol dengan formaldehida, yang ditemukan oleh kimiawan kelahiran Belgia Leo Baekeland pada tahun 1907. Bakelit merupakan salah satu jenis dari produk-produk konsumsi yang dipakai secara luas. Beberapa contoh polimer yang dibuat oleh pabrik adalah nylon dan poliester, kantong plastik dan botol, pita karet, dan masih banyak produk lain yang Anda lihat sehari- hari. Berapa banyak polimer yang dapat Anda temukan pada Gambar 5 Gambar 5. Aktivitas olahraga akan berbeda tanpa polimer sintesis. Bola, seragam, rumput buatan, dan net yang digunakan sepak bola umumnya terbuat dari polimer sintesis Ahli kimia telah mensintesis polimer di dalam laboratorium selama 100 tahun. Dapatkah Anda membaya ngkan kehidupan ta npa mengenal polimer sintesis ini? Pada musim hujan, Anda mungkin akan kehujanan saat pergi sekolah tanpa membawa jas hujan yang terbuat dari nilon, makan makanan yang basi untuk makan siang tanpa kantong plastik atau suatu wadah dari bahan polimer, dan memakai seragam olahraga yang terbuat dari bahan tekstil yang lebih berat dari buatan pabrik sintesis. Banyak polimer t elah membantu kita dalam menyumbang kehidupan kita. Polimer alam Laboratorium bukan satu-satunya tempat mensintesis polimer. Selsel kehidupan juga merupakan pabrik polimer yang efisien. Protein, DNA, kitin pada kerangka luar serangga,

Transcript of polimer

5/17/2018 polimer - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/polimer-55b07a14a8b13 1/8

 

 

Polimer Berdasarkan Asalnya

Kata Kunci: amilum, bakelit, formaldehida, kapas, karet, lignin, polimer alam, polimer

buatan, polisakarida, rayon, selulosa, sutra, wol 

Ditulis oleh Utiya Azizah pada 18-04-2009

Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan atas polimer alam danpolimer buatan. Polimer

alam telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, seperti amilum, selulosa, kapas, karet, wol,

dan sutra. Polimer buatan dapat berupa polimer regenerasi dan polimer sintetis. Polimer

regenerasi adalah polimer alam yang dimodifikasi. Contohnya rayon, yaitu serat sintetis yang

dibuat dari kayu (selulosa). Polimer sintetis adalah polimer yang dibuat dari molekul

sederhana (monomer) dalam pabrik.

Polimer Sintetis 

Polimer sintetis yang pertama kali yang dikenal adalah bakelit yaitu hasil kondensasi fenoldengan formaldehida, yang ditemukan oleh kimiawan kelahiran Belgia Leo Baekeland pada

tahun 1907. Bakelit merupakan salah satu jenis dari produk-produk konsumsi yang dipakai

secara luas. Beberapa contoh polimer yang dibuat oleh pabrik adalah nylon dan poliester,

kantong plastik dan botol, pita karet, dan masih banyak produk lain yang Anda lihat sehari-

hari. Berapa banyak polimer yang dapat Anda temukan pada Gambar 5 

Gambar 5. Aktivitas olahraga akan berbeda tanpa polimer sintesis. Bola, seragam, rumput

buatan, dan net yang digunakan sepak bola umumnya terbuat dari polimer sintesis

Ahli kimia telah mensintesis polimer di dalam laboratorium selama 100 tahun. Dapatkah

Anda membayangkan kehidupan tanpa mengenal polimer sintesis ini? Pada musim hujan,Anda mungkin akan kehujanan saat pergi sekolah tanpa membawa jas hujan yang terbuat dari

nilon, makan makanan yang basi untuk makan siang tanpa kantong plastik atau suatu wadah

dari bahan polimer, dan memakai seragam olahraga yang terbuat dari bahan tekstil yang lebih

berat dari buatan pabrik sintesis. Banyak polimer telah membantu kita dalam menyumbang

kehidupan kita.

Polimer alam 

Laboratorium bukan satu-satunya tempat mensintesis polimer. Selsel kehidupan juga

merupakan pabrik polimer yang efisien. Protein, DNA, kitin pada kerangka luar serangga,

5/17/2018 polimer - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/polimer-55b07a14a8b13 2/8

 

 

wool, jaring laba-laba, sutera dan kepompong ngengat, adalah polimer-polimer yang

disintesis secara alami. Serat-serat selulosa yang kuat menyebabkan batang pohon menjadi

kuat dan tegar untuk tumbuh dengan tinggi seratus kaki dibentuk dari monomer-monomer

glukosa, yang berupa padatan kristalin yang berasa manis.

Banyak polimer-polimer sintesis dikembangkan sebagai pengganti sutra. Gagasan untuk 

proses tersebut adalah benang-benang sintesis yang dibentuk di pabrik diambil dari laba-laba.

AmatiGambar 6 yang menggambarkan kesamaan antara pemintalan dari laba-laba dan

pemintalan secara industri.

Gambar 6. Pemintalan secara industri (a) dan pemintalan dari laba-laba (b). Benang yang

panjang, halus dipintal ketika molekul-molekul polimer itu ditekan melalui lubang kecil

didalam pemintalan, baik secara alami dan industri

Karet merupakan polimer alam yang terpenting dan dipakai secara luas. Bentuk utama dari

karet alam, terdiri dari 97% cis-1,4-poliisoprena, dikenal sebagai hevea rubber . Karet ini

diperoleh dengan menyadap kulit sejenis pohon (hevea brasiliensis) yang tumbuh liar.

Hampir semua karet alam diperoleh sebagai lateks yang terdiri dari sekitar 32 – 35% karet

dan sekitar 5% senyawa lain, termasuk asam lemak, gula, protein, sterol, ester dan garam.

Polimer alam lain adalah polisakarida, selulosa dan lignin yang merupakan bahan dari kayu.

Polimer

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa 

 

Suatu polimer adalah rantai berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari pengikat yang

berupa molekul identik yang disebut monomer. Sekalipun biasanya merupakan organik 

(memiliki rantai karbon), ada juga banyak polimer inorganik . Contoh terkenal dari polimer

 

adalah plastik  dan DNA. 

5/17/2018 polimer - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/polimer-55b07a14a8b13 3/8

 

 

Polimer didefinisikan sebagai substansi yang terdiri dari molekul-molekul yang menyertakan

rangkaian satu atau lebih dari satu unit monomer. Manusia sudah berabad-abad menggunakan

polimer dalam bentuk minyak, aspal, damar, dan permen karet. Tapi industri polimer modern

baru mulai berkembang pada masa revolusi industri. Di akhir 1830-an, Charles Goodyear

berhasil memproduksi sebentuk karet alami yang berguna melalui proses yang dikenal

sebagai ―vulkanisasi‖. 40 tahun kemudian, Celluloid (sebentuk plastik keras dari

nitrocellulose) berhasil dikomersialisasikan. Adalah diperkenalkannya vinyl, neoprene,

polystyrene, dan nilon pada tahun 1930-an yang memulai ‗ledakan‘ dalam penelitian polimer 

yang masih berlangsung sampai sekarang. Sebelum mendiskusikan peranan polimer dalam

konstruksi komersial, berikut ini kami sajikan sedikit infromasi mengenasi struktur, tipe, dan

sifat-sifat fisik polimer. Polimer seperti kapas, wol, karet, dan semua plastik digunakan di

hampir semua industri. Polimer alami dan sintetik bisa diproduksi dengan beragam kekakuan,

kekuatan, ketebalan, dan ketahanan terhadap panas. Elastomer (polimer bersifatelastis) memiliki struktur yang saling bersilangan dan longgar. Struktur rantai bertipe

inilah yang menyebabkan elastomer memiliki ingatan. Rata-rata 1 dari 100 molekul saling

bersilangan. Saat jumlah rata-rata ikatan saling bersilangan itu meningkat (sekitar 1 dalam

30), material menjadi lebih kaku dan rapuh. Baik karet alami dan sintetis adalah contoh dari

elastomer. Di bawah kondisi temperatur dan tekanan tertentu, plastik yang juga termasuk 

polimer dapat dibentuk atau dicetak. Berbeda dengan elastomer, plastik lebih kaku dan tidak 

memiliki elastisitas yang dapat dibalik. Selulosa mreupakan salah satu contoh material

berpolimer yang harus dimodifikasi secara bertahap sebelum diproses dengan metode yangbiasanya digunakan untuk plastik. Beberapa plastik (seperti nilon dan selulosa asetat)

dibentuk menjadi fiber. Padatan amorf terbentuk saat rantai memiliki orientasi yang kecil di

sepanjang polimer yang besar. Temperatur transisi kaca merupakan titik dimana polimer

mengeras menjadi padatan amorf. Istilah ini digunakan sebab padatan amorf punya sifat-sifat

yang mirip dengan kaca. Dalam proses kristalisasi, ditemukan bahwa rantai-rantai yang

relatif pendek mengorganisir diri mereka sendiri menjadi struktur kristalin lebih cepat

daripada molekul yang lebih panjang. Dengan begitu, derajat polimerisasi (DP) merupakan

sebuah faktor yang penting dalam menentukan kekristalinan sebuah polimer. Polimer denganDP yang tinggi sulit diatur menjadi lapisan-lapisan sebab cenderung menjadi kusut. Dalam

mempelajari polimer dan aplikasinya, penting untuk memahami konsep temperatur transisi

kaca, T g. Polimer yang temperaturnya jatuh di bawah T g akan semakin kusut. Sedang

polimer yang temperaturnya naik di atas T g akan menjadi lebih mirip dengan karet. Dengan

begitu, pengetahuan akan T g merupakan hal yang penting dalam memilih bahan-bahan untuk 

berbagai aplikasi. Pada umumnya, nilai T g di bawah temperatur ruangan menentukan bidang

elastomer sedang nilai T g di atas temperatur ruangan menyebabkan polimer berstruktur

kaku. Perilaku ini bisa dipahami dalam hal struktur bahan berkaca yang biasanya dibentuk 

oleh substansi yang mengandung rantai-rantai yang panjang, jaringan atom-atom yang

5/17/2018 polimer - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/polimer-55b07a14a8b13 4/8

 

 

berhubungan, atau apapun yang memiliki struktur molekul yang komples. Normalnya dalal

keadaan cair, bahan-bahan seperti itu memiliki sifat rekat/kekentalan yang tinggi. Saat

temperatur berubah menjadi dingin dengan cepat, kristalin berada dalam keadaan lebih stabil

sedang pergerakan molekul menjadi terlalu pelan atau geometri terlalu kaku untuk 

membentuk kristalin. Istilah kaca bersinonim dengan keadaan tak seimbang yang terus-

menerus. Sifat polimer lainnya, yang juga sangat tergantung pada temperaturnya, adalah

responsnya terhadap gaya — sebagaimana diindikasikan oleh dua tipe perilaku yang utama:

elastis dan plastik. Bahan-bahan bersifat elastis akan kembali ke bentuk asalnya begitu gaya

tidak ada lagi. Bahan-bahan plastik takkan kembali ke bentuk asalnya. Di dalam bahan

plastik berlangsung aliran yang mirip dengan cairan yang sifat rekat/kekentalannya tinggi.

Kebanyakan material mendemonstrasikan kombinasi dari perilaku elastis dan plastik,

memperlihatkan perilaku plastik setelah melebihi batasan elastis.

Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/1825442-polimer/#ixzz1mbOLF1x7 

 

Daftar isi

[sembunyikan] 

 

1 Sekilas 

2 Klasifikasi polimer 

o  2.1 Berdasarkan jumlah rantai karbonnya 

3 Industri 

4 Daftar pustaka 

[sunting]Sekilas

 

Meskipun istilah polimer lebih populer menunjuk kepada plastik , tetapi polimer sebenarnya

 

terdiri dari banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat dan kegunaan yang beragam.

Bahan polimer alami seperti shellac dan amber telah digunakan selama beberapa

abad. Kertas diproduksi dari selulosa, sebuah polisakarida yang terjadi secara alami yang

 

ditemukan dalam tumbuhan. Biopolimer seperti protein dan asam nukleat memainkan

 

peranan penting dalam proses biologi.

[sunting]Klasifikasi polimer

 

Teknologi polimer berdasarkan sumbernya dapat dikelompokkan dalam 3 kelompok, yaitu

(1) Polimer Alam yang terjadi secara alami seperti karet alam, karbohidrat, protein, selulosa,

dan wol. (2) Polimer Semi Sintetik yang diperoleh dari hasil modifikasi polimer alam dan

bahan kimia seperti serat rayon dan selulosa nitrat. (3) Polimer Sintesis, yaitu polimer yang

dibuat melalui polimerisasi dari monomer-monomer polimer, seperti formaldehida."

5/17/2018 polimer - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/polimer-55b07a14a8b13 5/8

 

 

Demikian papar Ir. Yusuf Setiawan, M.Eng selaku Peneliti Bidang Derivat Selulosa dan

Lingkungan Balai Besar Pulp dan Kertas Bandung. Hal ini disampaikan Yusup ketika

menjadi pembicara Kuliah Umum "Peranan Polimer Sebagai Bahan Baku Pengembangan

Produk Manufaktur" di Jurusan Teknik Kimia FTI UII, Rabu, 29 Desember 2010. Dalam

Kuliah Umum tersebut, Yusuf berdampingan dengan Prof. Ir. Rochmadi, SU., Ph.D selaku

Kepala Laboratorium Teknologi Polimer, Teknik Kimia, FT UGM.

Menurut kedua pembicara, teknologi polimer di Indonesia berkembang secara aplikatif dan

dinamis. "Pemanfaatan teknologi polimer dalam kehidupan kita sehari-hari dapat kita lihat

pada produk pelumas mesin, pesawat terbang, kampas rem, isolator alat listrik, gigi palsu dan

lain sebagainya. Jadi, pemanfaatan teknologi polimer ini tidak akan ada matinya. Hal inilah

yang seharusnya dapat meningkatkan minat mahasiswa untuk terus mengkaji dan meneliti

teknologi polimer", ujar Prof. Rochmadi.

Bagi Indonesia, menurut mereka, dampak positif dengan berkembangnya industri polimer

dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja. "Apalagi dengan sifat-sifat yang dimiliki polimer

seperti mudah diolah menjadi produk pada suhu rendah dan biaya murah, ringan, tahan

korosi, dan bersifat isolator yang baik terhadap panas dan listrik, maka teknologi polimer ini

ke depan akan semakin banyak diminati oleh perusahaan manufaktur sebagai bahan baku

mereka." tutur mereka.=== Berdasarkan sumbernya ===

1.  Polimer alami : kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut

2.  Polimer sintetis

1. Tidak terdapat secara alami: nylon, poliester, polipropilen, polistiren

2. Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buatan: karet sintetis

3. Polimer alami yang dimodifikasi: seluloid, cellophane (bahan dasarnya dari

selulosa tetapi telah mengalami modifikasi secara radikal sehingga

kehilangan sifat-sifat kimia dan fisika asalnya)

5/17/2018 polimer - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/polimer-55b07a14a8b13 6/8

 

 

A. SIFAT-SIFAT POLIMER

Sebelum membahas tentang faktor yang mempengaruhi sifat-sifat polimer, berikut akan

 

dijelaskan terlebih dahulu tiga sifat polimer yang harus kita ketahui.

 

1. Termoplas 

Termoplas bersifat lunak jika dipanaskan dan dapat dicetak kembali menjadi bentuk lain. Hal

 

ini dikarenakan termoplas memiliki banyak rantai panjang yang terikat oleh gaya antar

molekul yang lemah. Contoh polimer yang memiliki sifat termoplas adalah PVC, polietena,

nilon 6,6 dan polistirena

2. Termoset 

Termoset mempunyai bentuk permanen dan tidak menjadi lunak jika dipanaskan.

Penyebabnya adalah termoset memiliki banyak ikatan kovalen yang sangat kuat diantara

rantai-rantainya. Ikatan kovalen akan terputus serta terbakar jika dilakukan pemanasan yangtinggi. Polimer yang memiliki sifat termoset adalah bakelit

3. Elastomer 

Elastomer merupakan polimer yang elastic atau dapat mulur jika ditarik, tetapi kembali ke

awal jika gaya tarik ditiadakan. Penyebabnya adalah tumpang tindih antara polimer yang

memungkinkan rantai-rantai ditarik, dan ikatan silang yang akan menarik kembali rantai-

rantai tersebut ke susunan tumpang tindihnya. Contoh elastomer adalah karet sintetis SBR.

5/17/2018 polimer - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/polimer-55b07a14a8b13 7/8

 

 

SPIDOL Sedangkan spidol yang dianggap bersih, tak berdebu dan aman ternyata

mengandung bahan kimia yang disebut xylene, yaitu bahan kimia yang menimbulkan aromakhas pada spidol dan juga banyak digunakan pada cat, thinner dan pernis.

Xylene adalah bahan kimia beracun yang ditemukan pada banyak barang-barang rumah

tangga. Bahan kimia ini merupakan salah satu dari 30 bahan kimia yang diproduksi di

Amerika Serikat.

Partikelnya yang kecil paling mungkin memasuki tubuh ketika dihirup. Menghirup racun

dalam spidol dapat memiliki efek jangka pendek dan jangka panjang. Bahan kimia ini dapat

menimbulkan gejala inhalasi mirip ketika orang menggunakan obat penenang atau alkohol,

yang efeknya bisa bertahan hingga 15 sampai 45 menit.

Dari hasil studi yang dikutip dari Toxicological Profile for Xylene, Agency for Toxic

Substances and Disease Registry, efek jangka pendek dari xylene bisa mengganggu

pernapasan, pusing, sakit kepala dan kehilangan memori jangka pendek.

Sedangkan efek jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan otak permanen dan kerusakan

hati, ginjal dan sistem saraf pusat.

Beberapa merek spidol juga mengandung propyl alcohol yang tidak terlalu beracun tetapi

dapat mengiritasi mata, hidung dan tenggorokan.

Untuk mengatasi bahaya tersebut, sebaiknya jangan gunakan spidol dengan jarak dekat atau

dalam jangka waktu yang lama. Juga jangan dengan sengaja menghirup spidol dan batasi

penggunaannya.

Ventilasi ruangan yang baik, segera mencuci tangan dan sering-sering bernapas dalam udara

yang segar dapat mengurangi dampak dan bahaya dari debu kapur tulis dan juga partikel

spidol. 

5/17/2018 polimer - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/polimer-55b07a14a8b13 8/8

 

 

Makromolekul dibagi atas dua material yaitu1. Material biologis (makromolekul

alam)Contoh : karet alam, wool, selulosa, sutera dan asbes2. Material non biologis

(makromolekul sintetik)Contoh : plastik, serat sintetik, elastomer sintetik