Polarisasi Prisma (O3)

10

Click here to load reader

description

Laporan Praktikum Fisika Dasar 1 ITENAS Bandung

Transcript of Polarisasi Prisma (O3)

Page 1: Polarisasi Prisma (O3)

IV. TUGAS PENDAHULUAN

1. Apa yang dimaksud dengan berkas cahaya terpolarisasi?

Berkas cahaya terpolarisasi adalah cahaya yang diserap dimana sebagian arah

getarnya menjadi satu arah getar.

2. Apakah guna polarisator P, prisma Nikol K dan analisator A dalam percobaan ini?

Polarisator P : Keping cahaya yang mengubah polarisator cahaya awal yang

memiliki arah getar beragam menjadi cahaya terpolarisasi yang

memiliki satu arah getar

Prisma nikol K: Keping kaca yang mengubah cahaya yang mempunyai satu

arah getar menjadi dua arah getar

Analisator A : Keping kaca untuk mengamati cahaya terpolarisasi

3. Bila K diletakkan antara Z dan A, dapatkah diadakan pengukuran?

Pengukuran dapat dilakukan karena tidak mengubah R dan S

4. Dapatkah cahaya polychromatis dipakai untuk pengamatan dengan metoda

Laurent?

Tidak, karena motede Laurent memakai lensa kuarts dan lensa ini hanya menangkap

cahaya monokromatis.

5. Apakah bentuk grafik α terhadap K, dan bagaimana cara menentukan αo dari grafik

tersebut?

Page 2: Polarisasi Prisma (O3)

V. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Dengan gelas ukur, buatlah larutan gula dengan konsentrasi k1,k2,k3,dan k4 gram/cc

(ditentukan olah asisten).

Catatan : Perhatikan cara melarutkan gula. Setelah gula larut semua, barulah larutan

ditambah dengan pelarut sampai volume yang ditentukan. Untuk konsentrasi larutan yang

lain, cukup dengan mengencerkan larutan yang paling pekat.

2. Atur okuler pada A, sehingga bidang lingkaran tampak dengan jelas (bayangan tegas).

3. Putarlah keping berskala A, sehingga bidang lingkaran tampak teras terang-terang dan

redup-redup.

4. Catatlah kedudukan ini.

5. Carilah kedudukan yang terang-terang dan redup-redup lain. Catat kedudukannya.

6. Putar-putarlah A, dan ulangi V.3 s/d V.5 beberapa kali.

7. Bersihkan pipa zat cair pemutar dan masukanlah ke dalam polarimeter.

8. Lakukan V.3 s/d V.5 untuk tabung kosong ini.

9. Isilah pipa dengan zat cair pelarut (air). Usahakan jangan sampai ada gelembung udara di

dalamnya.

10.Keringkan tabung bagian luar terutama ujung-ujungnya, kemudian masukkan pipa itu ke

dalam polarimeter.

11.Lakukan V.3 s/d V.6 untuk zat pelarut ini.

12.Ganti isi pipa dengan larutan-larutan yang telah disiapkan.

13.Lakukan V.3 s/d V.8 untuk larutan lain.

VI. DATA PENGAMATAN

A. DATA RUANG

KEADAAN RUANG AWAL PERCOBAAN AKHIR PERCOBAANSuhu (oC) (2,50 ± 0,05) 10 (2,60 ± 0,05) 10Tekanan(cmHg) (6,600 ± 0,005) 10 (6,600 ± 0,005) 10Kelembapan(%) (7,50 ± 0,05) 10 (7,10 ± 0,05) 10

B. DATA PENGAMATAN

Page 3: Polarisasi Prisma (O3)

TT1 RR1 TT2 RR2 TT1 RR1 TT2 RR2Kosong 47,3 151,6 234,7 329,5 46,5 151,3 234,1 331,5

Tabung kosong 51,4 152,2 238 332,6 52,5 152,8 236,2 332,8Tabung+air 41,6 151,7 229,4 331,4 50,6 151 226,6 331,1Tabung+k1 62,7 171,8 255,2 343,5 64,5 173,1 234,2 343,8Tabung+k2 58,5 166,5 244 342,3 59,6 165,7 244,3 342,5Tabung+k3 56,8 162,6 246,8 344,3 57,1 163,8 247,2 345,2Tabung+k4 54,6 159,3 234,5 337,8 55,2 158,9 235,2 337,5Tabung+k5 52,6 160,3 240,8 338,2 52,9 157,8 236,5 336,2

KeteranganPosisi

Massa gula = 15 grVolume air = 100 ml

VII. PENGOLAHAN DATA

1) Menentukan konsentrasi larutan gula

2) Menentukan θki

Page 4: Polarisasi Prisma (O3)

Keterangan θ ki ± ∆ θ ki (o)

Kosong (1,5145 ± 0,0010).102

Tabung kosong (1,5150 ± 0,0010).102

Tabung+air (1,5135 ± 0,0010).102

Tabung+k1 (1,7245 ± 0,0010).102

Tabung+k2 (1,6610 ± 0,0010).102

Tabung+k3 (1,6320 ± 0,0010).102

Tabung+k4 (1,5910 ± 0,0010).102

Tabung+k5 (1,5905 ± 0,0010).102

  θ ki ± ∆ θ ki (o)

RR1 (1,6398 ± 0,0010).102

3) Mencari sudut putaran (α)

Keterangan αi ± ∆αi (o)

Kosong (1,00 ± 2,00).10-1

Tabung kosong (1,50 ± 2,00).10-1

Tabung+air 0Tabung+k1 (2,111 ± 0,020).10Tabung+k2 (1,475 ± 0,020).10Tabung+k3 (1,185 ± 0,020).10Tabung+k4 (7,75 ± 0,20)Tabung+k5 (7,70 ± 0,20)

4) Menentukan daya putar spesifik (α0)

Page 5: Polarisasi Prisma (O3)

Keterangan αo-1 ± ∆αo-1 (o)

k1 (7,033 ± 0,023)k2 (6,56 ± 0,04)k3 (7,02 ± 0,07)k4 (6,12 ± 0,13)

  αo-1 ± ∆αo-1 (o)

RR1 (6,68 ± 0,07)

5) Menentukan k5

  k5 ± ∆k5 (gr/ml)

RR1 (5,76 ± 0,16).10-2

Page 6: Polarisasi Prisma (O3)
Page 7: Polarisasi Prisma (O3)
Page 8: Polarisasi Prisma (O3)

VIII. TUGAS AKHIR DAN PERTANYAAN

1. Tunjukkan dengan data percobaan, bahwa zat pelarut dan pipa pemutar tidak punya daya putar (hitung dulu α nya).Terdapat pada data pengamatan, nilai RR pada kosong, tabung kosong dan tabung isi air seharusnya mempunyai nilai yang sama atau tidak berbeda jauh.

2. Tentukan α laruta-larutan beserta ketelitiannya, α adalah sudut putar, bukan kedudukan.

Keterangan αi ± ∆αi (o)

Kosong (1,00 ± 2,00).10-1

Tabung kosong (1,50 ± 2,00).10-1

Tabung+air 0Tabung+k1 (2,111 ± 0,020).10Tabung+k2 (1,475 ± 0,020).10Tabung+k3 (1,185 ± 0,020).10Tabung+k4 (7,75 ± 0,20)Tabung+k5 (7,70 ± 0,20)

3. Buat grafik antara α dan k.Terdapat dalam pengolahan data

4. Bagaimana bentuk grafik yang diharapkan dan bagaimana hasilnya. Hitunglah (αo) dari grafik tersebut.Grafik yang dihasilkan berbanding lurus, semakin besar konsentrasi larutan maka nilai α nya akan semakin besar.(αo) = 6,25o

5. Hitung (αo) dengan rumus untuk k1 dan k3. Bandingkan dengan hasil no 4. Apa satuan (αo).

Keterangan αo-1 ± ∆αo-1 (o)

k1 (7,033 ± 0,023)k2 (6,56 ± 0,04)k3 (7,02 ± 0,07)k4 (6,12 ± 0,13)

Nilai (αo) yang didapat dari grafik dan dari perhitungan tidak perbeda jauh.

6. Hitung harga rata-rata (αo) dari langkah 5.

  αo-1 ± ∆αo-1 (o)RR1 (6,68 ± 0,07)

7. Dengan harga (αo) pada langkah 6, hitung k2 dan k4.

Page 9: Polarisasi Prisma (O3)

8. Bandingkan harga itu dengan harga hasil percobaan saudara. Beri pembahasan.Nilai k yang didapat tidak berbeda jauh dengan nilai k dari hasil percobaan.