Pola Perdarahan Pervaginam Berdasarkan Hasil d

6
POLA PERDARAHAN PERVAGINAM BERDASARKAN HASIL D & C TAHUN 2007 DI RSU PROF. Dr. RD. KANDOU MANADO Widjaja Indrachan , Max Rarung, Joel Laihad Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Abstrak Tujuan : Mengetahui pola perdarahan pervaginam di RSU Prof. Dr. RD. Kandou Manado tahun 2007 yang dilakukan D & C. Tempat : Penelitian dilakukan di Bagian Kebidanan dan Kandungan Universitas Sam Ratulangi / RSU Prof. Dr. Rd. Kandou Rancangan : Deskriptif retrospektif. Bahan : Hasil D & C pasien perdarahan pervaginam tahun 2007 yang diperiksa di laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Unsrat. Hasil : Mayoritas penderita perdarahan pervaginam yang bukan disebabkan kehamilan dan keganasan serviks uteri; berasal dari kelompok usia > 40 tahun sebesar 675 kasus (79,69 %), dengan usia termuda 11 tahun dan usia tertua 72 tahun. Hasil D & C sebagian besar adalah endometrium normal (53,33 %), hanya 24,82 % saja dari seluruh subyek yang memerlukan tindakan kuretase yaitu pada kasus-kasus hiperplasia ( 22,6 % ), endometrium fase desidua ( 1,11 % ) dan karsinoma ( 1,11 % ). Kesimpulan : Kasus perdarahan pervaginam di RSU Prof. Dr. RD. Kandou selama periode 1 Januari 2007 sampai 31 Desember 2007 berdasarkan hasil pemeriksaan D & C terbanyak disebabkan oleh DUB sebanyak 53,33 % , sedangkan keganasan endometrium ditemukan sebanyak 1,11 % Kata kunci : Perdarahan pervaginam, D & C. RESULTS BASED ON PATTERN vaginal bleeding D & C PROF OF 2007 IN RSU. Dr. RD. Kandou MANADO Indrachan Widjaja, Max Rarung, Joel Laihad Lecturer Faculty of Medicine, University of Wijaya Kusuma Surabaya abstract Purpose: Knowing the pattern of vaginal bleeding in the RSU Prof. Dr. RD. Kandou Manado in 2007 that made D & C. Place: The study was conducted in the Department Obstetrics and Gynecology University of Sam Ratulangi / RSU Prof. Dr. Rd. Kandou Draft: Descriptive retrospective. Materials: The D & C vaginal bleeding in 2007 patients examined at the laboratory UNSRAT Anatomical Pathology Faculty of Medicine. Results: The majority of patients with vaginal bleeding is not due to pregnancy and uterine cervical malignancy; derived from the age group> 40 years for 675 cases (79.69%), with the youngest aged 11 years and the oldest 72 years of age. The results of D & C is largely normal endometrium (53.33%), only 24.82% of all subjects requiring curettage in cases of hyperplasia (22.6%), endometrial decidual phase (1.11% ) and carcinoma (1.11%).

description

kolesterol

Transcript of Pola Perdarahan Pervaginam Berdasarkan Hasil d

Page 1: Pola Perdarahan Pervaginam Berdasarkan Hasil d

POLA PERDARAHAN PERVAGINAM BERDASARKAN HASIL D & C

TAHUN 2007 DI RSU PROF. Dr. RD. KANDOU MANADO

Widjaja Indrachan, Max Rarung, Joel Laihad

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Abstrak

Tujuan : Mengetahui pola perdarahan pervaginam di RSU Prof. Dr. RD. Kandou Manado tahun 2007yang dilakukan D & C.

Tempat : Penelitian dilakukan di Bagian Kebidanan dan Kandungan Universitas Sam Ratulangi /RSU Prof. Dr. Rd. Kandou

Rancangan : Deskriptif retrospektif.

Bahan : Hasil D & C pasien perdarahan pervaginam tahun 2007 yang diperiksa di laboratoriumPatologi Anatomi Fakultas Kedokteran Unsrat.

Hasil : Mayoritas penderita perdarahan pervaginam yang bukan disebabkan kehamilan dan keganasanserviks uteri; berasal dari kelompok usia > 40 tahun sebesar 675 kasus (79,69 %), dengan usiatermuda 11 tahun dan usia tertua 72 tahun. Hasil D & C sebagian besar adalah endometrium normal(53,33 %), hanya 24,82 % saja dari seluruh subyek yang memerlukan tindakan kuretase yaitu padakasus-kasus hiperplasia ( 22,6 % ), endometrium fase desidua ( 1,11 % ) dan karsinoma ( 1,11 % ).

Kesimpulan : Kasus perdarahan pervaginam di RSU Prof. Dr. RD. Kandou selama periode 1 Januari2007 sampai 31 Desember 2007 berdasarkan hasil pemeriksaan D & C terbanyak disebabkan olehDUB sebanyak 53,33 % , sedangkan keganasan endometrium ditemukan sebanyak 1,11 %

Kata kunci : Perdarahan pervaginam, D & C.

RESULTS BASED ON PATTERN vaginal bleeding D & CPROF OF 2007 IN RSU. Dr. RD. Kandou MANADO

Indrachan Widjaja, Max Rarung, Joel LaihadLecturer Faculty of Medicine, University of Wijaya Kusuma Surabaya

abstractPurpose: Knowing the pattern of vaginal bleeding in the RSU Prof. Dr. RD. Kandou Manado in 2007that made D & C.

Place: The study was conducted in the Department Obstetrics and Gynecology University of SamRatulangi / RSU Prof. Dr. Rd. Kandou

Draft: Descriptive retrospective.

Materials: The D & C vaginal bleeding in 2007 patients examined at the laboratory UNSRATAnatomical Pathology Faculty of Medicine.

Results: The majority of patients with vaginal bleeding is not due to pregnancy and uterine cervicalmalignancy; derived from the age group> 40 years for 675 cases (79.69%), with the youngest aged 11years and the oldest 72 years of age. The results of D & C is largely normal endometrium (53.33%),only 24.82% of all subjects requiring curettage in cases of hyperplasia (22.6%), endometrial decidualphase (1.11% ) and carcinoma (1.11%).

Page 2: Pola Perdarahan Pervaginam Berdasarkan Hasil d

Conclusion: The case of vaginal bleeding in the RSU Prof. Dr. RD. Kandou during the period January1, 2007 until December 31, 2007 based on the results of D & C is caused by DUB ever as much as53.33%, while the malignancy of the endometrium is found as much as 1.11%Key words: vaginal bleeding, D & C.

Pendahuluan

Perdarahan pervaginam yangsifatnya tidak normal sering dijumpai.Perdarahan tersebut dapat berhubungandengan siklus haid ataupun tidak.Perdarahan yang didahului oleh haid yangterlambat biasanya disebabkan olehabortus, kehamilan mola, atau kehamilanektopik. Walaupun demikian,kemungkinan perdarahan karena polipusservisis uteri, erosio porsio uteri, dankarsinoma servisis uteri tidak dapatdisingkirkan begitu saja tanpapemeriksaan yang teliti. Perdarahan dalammenopause perlu mendapat perhatiankhusus karena gejala ini mempunyai artiklinik yang penting.1-5

Metroragia merupakan gejalapenting karsinoma servisis dan karsinomakorporis uteri. Juga sarkoma uteri yangbertukak dapat menyebabkan perdarahan.Tumor ganas ovarium jarang disertaiperdarahan, kecuali kadang-kadang padatumor sel granulose dan tumor sel teka.

Selain oleh tumor ganas,pardarahan pada menopause dapat puladisebabkan oleh kelainan lain, sepertikarunkula urethralis,vaginitis/endometrisis senilis, perlukaanvagina karena pemakaian pessariumterlampau lama, polipus servisis uteri,atau erosio porsio uteri. Pemberianestrogen dalam klimakterium danmenopause dapat pula menyebabkanperdarahan abnormal.1

Metroragia dapat terjadi pada usiaperimenars, usia reproduksi dan usiaperimenopause. Perdarahan terjadi padapertengahan siklus, tak teratur, sedikitatau sangat banyak. Penyebab perdarahanuterus abnormal dapat dikelompokkansebagai organik dan anorganik. Palingsering disebabkan oleh kelainan organik.Sangat jarang ditemukan kelainanendokrinologik.1-5

Penyebab organik antara lainpenyakit traktus reproduksi, penyakitsistemik, akibat pemakaian obat.Penyebab non organik ( perdarahan uterusdisfungsional ) sulit diukur dandihubungkan dengan perdarahan uterusabnormal seperti stress fisik dan emosi,perubahan berat badan, diet dan lain-lain.6

Perdarahan uterus disfungsional dapatdisebabkan karena siklus yang berovulasimaupun yang tidak berovulasi.7,8

Pemeriksaan ginekologi yangberhubungan dengan perdarahanabnormal pervaginam terutamamemfokuskan pada pemeriksaanendometrium. Metode standard untukpemeriksaan endometrium adalah dilatasidan kuretase ( D & C )9,10

Maksud dari penelitian ini untukmendapatkan gambaran mengenai polaperdarahan pervaginam di RSU Prof. Dr.RD. Kandou berdasarkan hasil D&Ctahun 2007.

BAHAN DAN CARA

Penelitian ini dilakukan pada wanita yangberobat ke IRDO (Instalasi Rawat DaruratObsgyn) dan poli ginekologi RSU Prof.Dr. RD. Kandou yang mengalamiperdarahan pervaginam dari 1 Januari2007 – 31 Desember 2007. Data diperolehdari registrasi RSU Prof. Dr. RD. Kandou& hasil D & C pasien perdarahanpervaginam tahun 2007 yang diperiksa dilaboratorium Patologi Anatomi FakultasKedokteran Unsrat.

HASIL PENELITIAN

Selama periode 1 Januari 2007 – 31Desember 2007, tercatat 847 kasusperdarahan pervaginam yang bukan

Page 3: Pola Perdarahan Pervaginam Berdasarkan Hasil d

disebabkan oleh kehamilan dan keganasanserviks uteri, yang datang di RSU Prof.Dr. Kandou. Terdapat 176 kasus datang

ke IRDO dan 671 kasus datang ke polikandungan.

Tabel 1. Jumlah pasien perdarahan pervaginam di RSU Prof. Dr. Kandou tahun 2007

Periksa ke Jumlah Prosentase

IRDO 176 20.78%

Polikandungan 671 79.22%

Jumlah 847 100.00%

Mayoritas penderita perdarahanpervaginam yang bukan disebabkankehamilan dan keganasan serviks uteriberasal dari kelompok usia > 40 tahun

sebesar 675 kasus ( 79,69 % ), denganusia termuda 11 tahun dan usia tertua 72tahun.

Tabel 2.Distribusi umur terjadinya perdarahan pervaginam di RSU Prof. Dr. Rd. Kandoutahun 2007

Umur Jumlah Prosentase

10-19 th 20 2.36%

20-29 th 51 6.02%

30-39 th 101 11.92%

> 40 th 675 79.69%

847 100.00%

Hasil D & C yang terbanyak adalahendometrium fase proliferasi sebanyak 86kasus (31,85 %), 58 kasus (21,58 %)adalah endometrium fase sekresi, 2 kasus

(0,74 %) adalah hyperplasia endometriumatipik dan hanya 3 kasus keganasan (1,11%).

Tabel 3. Hasil D & C di RSU Prof. Dr. Rd. Kandou tahun 2007

No Hasil Jumlah Prosentase

1 Adeno Ca 3 1.11%

2 Endometrium fase proliferasi 86 31.85%

3 Endometrium fase sekresi 58 21.48%

4 Endometrium atrofi 23 8.52%

Page 4: Pola Perdarahan Pervaginam Berdasarkan Hasil d

5 Hiperplasi glandular kistik 59 21.85%

6 Endometrium fase desidua 3 1.11%

7 Endoservisitis 6 2.22%

8 Hormonal imbalance 30 11.11%

9 Hiperplasia endometrium atipikal 2 0.74%

Total 270 100.00%

Diskusi

Diagnosis histopatologi terbanyak darikuretase endometrium adalah hyperplasiaglandular kistik ( 21,85 % ). Namunbagian terbesar dari hasil dilatasi dankuretase menunjukkan endometrium tanpakelainan nyata ( normal ) sebanyak 53,33%. Endometrium normal dapat merupakanendometrium fase proliferasi ( 31,85 % )dan endometrium fase sekresi ( 21,48 % ).Terdapat 6 sediaan ( 2,22 % ) denganhasil histopatologik bukan kelainanendometrium misalnya endoservisitis.

Dari tabel 3 dapat dilihat bahwasebagian besar hasil kuretase adalahendometrium normal, sisanya sebetulnyahanya 24,82 % saja dari seluruh subyekyang memerlukan tindakan kuretase yaitupada kasus-kasus hiperplasia ( 22,6 % ),endometrium fase desidua ( 1,11 % ) dankarsinoma ( 1,11 % ). Data tersebutmenunjukkan perlunya suatu upayadiagnostik lain untuk dapat menentukankasus yang betul-betul memerlukantindakan kuretase. Beberapa upayadiagnostik yang diperlukan disampinganamnesis dan pemeriksaan klinis yangcermat adalah pemeriksaan β hCG urinedan pemeriksaan ultrasonografitransvaginal. Hasil histopatologiendometrium normal tampak tinggi padabeberapa kelompok usia, sebetulnyatindakan kuretase harus betul-betuldilakukan secara selektif mengingatprosentase hasil abnormal kecil padakelompok usia muda. Perdarahanpervaginam pada gambaran D & C normalterdapat pada penyebab anorganik ( DUB). DUB dapat terjadi pada siklus yangovulatoar maupun anovulatoar.

Perdarahan pervaginam dapat puladiakibatkan oleh gangguan keseimbanganhormonal, yang pada penelitian inididapatkan sebanyak 11,11 %.

Tanriverdi dkk di Turki melakukanpenelitian terhadap 127 wanita denganperdarahan pervaginam yang dilakukandilatasi dan kuretase mendapatkan 86kasus normal (67,71 %), 5 kasushiperplasia ( 3,94 % ), 13 kasusendometrium atrofi ( 10,24 % ),10 kasusendometritis ( 7,87 % ) dan 13 kasus tidakdapat didiagnosis akibat sediaan yangtidak adekuat ( 10,24 % ).9

Muzaffar dkk di Pakistan melakukanpenelitian terhadap 260 wanita denganperdarahan pervaginam yang dilakukandilatasi dan kuretase mendapatkan 24,7 %kasus hiperplasia, 13 % kasus chronic nonspesifik endometritis, 1,2 % kasus polipendometrium, 0,8 % kasus endometriumatrofi dan keganasan endometriumsebanyak 0,4 % kasus.10

Dari studi ini disimpulkan perlunyaevaluasi medis yang seksama sebelumdilakukan tindakan yang invasive. Padapasien yang muda, penyebab perdarahanpervaginam terutama adalah siklusanovulasi. Sedangkan pada usiapertengahan, perdarahan pervaginamterutama diakibatkan oleh kadar estrogentinggi akibat pemakaian HormonReplacement Therapy (HRT) dan akibatsuntikan kontrasepsi hormonal. Faktorstress psikologi juga berpengaruh. Selainakibat DUB, beberapa sebab organikmenyebabkan kelainan haid.10

Page 5: Pola Perdarahan Pervaginam Berdasarkan Hasil d

KESIMPULAN

Kasus perdarahan pervaginam di RSUProf. Dr. RD. Kandou selama periode 1Januari 2007 sampai 31 Desember 2007berdasarkan hasil pemeriksaan D & Ctahun 2007, terbanyak disebabkan olehDUB sebanyak 53,33 % , sedangkankeganasan endometrium ditemukansebanyak 1,11 %

DAFTAR PUSTAKA

1. Hudono ST, Handaya, Hadisaputra W .Pemeriksaan ginekologik. Dalam :Wiknjosastro H, Saifuddin AB,Rachimhadhi T. Ilmu kandungan Edisike-2. Jakarta : Yayasan BP SP : 1999 :134.

2. Hillard PJA. Benign diseases offemale reproductive tract. In : Berek JS,Adashi EY, editors. Novak’s Gynecology.12th ed. Baltimore: Lippincott Williams &Wilkins. 2002: 370-73.

3. Stanford EJ. Abnormal andDysfunctional Uterine Bleeding. In : LingFW, Duff P. Obstetric & Gynecology :Principles for Practice. 1st ed. New York :Mc Graw-Hill Medical PublishingDivision. 2001: 975-91.

4. Memarzadeh S, Broder MS,Wexler AS, et al. Benign disorders of theuterine corpus. In : DeCherney AH,Nathan L. Current Obstetric &Gynecologic Diagnosis & Treatment. 9th

ed. India : Mc Graw-Hill Companies.2003: 693-99.

5. Baziad A. Gangguan Haid. Dalam: Endokrinologi ginekologi. Edisi ke-2.Jakarta : Media Aesculapius FK UI : 2003: 26-33.

6. Zipper R, Wallach EE. AbnormalUterine Bleeding. In : Lambrou NC,Morse AN, Wallach EE. The JohnsHopkins Manual of Gynecology andObstetrics. 1st ed. Philadelphia : LippincottWilliams & Willkins. 1999: 309-16.

7. Williams AJ, Powell WL, CollinsT, Morton CC. HMGI(Y) expression in

human uterine leiomyoma. Involvementof another high-mobility grouparchitectural factor in a benign neoplasm.Am J Pathol 1997; 150 : 911-18.

8. Speroff L, Fritz MA. The uterus. In :Clinical Gynecologic endocrinology andinfertility. 7th ed. Philadelphia : LippincottWilliams & wilkins. 2005: 136-40.

9. Tanriverdi HA, Barut A, Gün BD,et al. Pipelle biopsy really adequate fordiagnosing endometrial disease. Athttp://www.medscimonit.com.htm.Retrieved from the web in May 2008

10. Muzaffar M, Akhtar KAK,Yasmin S et.al. Menstrual irregularitieswith excessive blood loss : a clinico –pathological correlates. JPMA 2005; 55 :486.

Page 6: Pola Perdarahan Pervaginam Berdasarkan Hasil d