Pola Pemukiman Samin

9
POLA PEMUKIMAN DAN ARSITEKTUR RUMAH ADAT MASYARAKAT SAMIN TINJAUAN BERDASARKAN LINGKUNGAN Studi Kasus : pemukiman masyarakat samin di sukolilo pati I. LATAR BELAKANG Mahatma Gandhi dari Indonesia, begitulah gelar yang patut disematkan kepada Raden Suryowijoyo atau yang lebih dikenal dengan Samin Surantiko. Beliau inilah yang menjadi aktor intelektual penyebarkan saminisme. Saminisme bersumber pada ajaran Hindhu-Darma yang disinkretiskan oleh Samin Surasentiko yang mengagungkan tapabrata, gemar prihatin, suka mengalah dan memegang teguh keadilan. Ajaran ini mengajarkan kejujuran dan berbuat baik dengan semua orang. Kearifan lokal inilah yang patut dicontoh oleh semua orang dari kalangan dan agama manapun. Pada masa penjajahan, saminisme ini mengajarkan penganutnya untuk berjuang melawan dengan jalan damai akan tetapi sangat optimal perlawanannya. Hingga kini paham ini masih erat dipegang oleh masyarakat samin yang tidak lain merupakan pengikut dan keturun dari Samin Surasentiko. Mereka menjadi masyarakat marjinal yang menghuni dibeberapa daerah salah satunya di Kecamatan Sukololilo Pati. Meskipun demikian mereka tidak menutup akses pendatang untuk masuk kedalam komunitasnya bahkan mereka akan menyambut dengan ramah dan menyuguhkan

description

Etnografi

Transcript of Pola Pemukiman Samin

Page 1: Pola Pemukiman Samin

POLA PEMUKIMAN DAN ARSITEKTUR RUMAH ADAT MASYARAKAT

SAMIN TINJAUAN BERDASARKAN LINGKUNGAN

Studi Kasus : pemukiman masyarakat samin di sukolilo pati

I. LATAR BELAKANG

Mahatma Gandhi dari Indonesia, begitulah gelar yang patut disematkan

kepada Raden Suryowijoyo atau yang lebih dikenal dengan Samin Surantiko. Beliau

inilah yang menjadi aktor intelektual penyebarkan saminisme. Saminisme bersumber

pada ajaran Hindhu-Darma yang disinkretiskan oleh Samin Surasentiko yang

mengagungkan tapabrata, gemar prihatin, suka mengalah dan memegang teguh

keadilan. Ajaran ini mengajarkan kejujuran dan berbuat baik dengan semua orang.

Kearifan lokal inilah yang patut dicontoh oleh semua orang dari kalangan dan agama

manapun.

Pada masa penjajahan, saminisme ini mengajarkan penganutnya untuk

berjuang melawan dengan jalan damai akan tetapi sangat optimal perlawanannya.

Hingga kini paham ini masih erat dipegang oleh masyarakat samin yang tidak lain

merupakan pengikut dan keturun dari Samin Surasentiko. Mereka menjadi masyarakat

marjinal yang menghuni dibeberapa daerah salah satunya di Kecamatan Sukololilo

Pati. Meskipun demikian mereka tidak menutup akses pendatang untuk masuk

kedalam komunitasnya bahkan mereka akan menyambut dengan ramah dan

menyuguhkan makanan hasil pertaniannya kepada tamu mereka sampai tamunya

terpuaskan.

Masyarakat Samin memiliki tiga unsure gerakan Saminisme; pertama, gerakan

yang mirip organisasi proletariat kuno yang menentang system feodalisme dan

colonial dengan kekuatan agraris terselubung; kedua, gerakan yang bersifat utopis

tanpa perlawanan fisik yang mencolok; ketiga gerakan yang berdiam diri dengan cara

tidak membayar pajak, tidak menyumbangkan tenaganya untuk negeri, menjegal

peraturan agrarian dan pengejawantahan diri sendiri sebagai dewa suci

(wikipedia.co.id). Meskipun perubahan zaman menuntut mereka menggunakan traktor

dan pupuk kimia dalam pertanian namun ketiga unsure tersebut masih teguh

dipertahankan hingga kini. Hal ini terbukti dengan ketidaksetujuan masyarakat samin

Sukolilo akan proyek pemerintah membangun pabrik semen didaerahnya. Mereka

Page 2: Pola Pemukiman Samin

beralasan proyek tersebut akan mengeringkan sumber air dipegunungan Kendeng

yang menjadi sumber kehidupan mereka.

Keunikan pola pikir dan perbuatan pada masyarakat Samin ini pasti

mempengaruh ide dalam pembuatan rumah serta ornament yang melekat. Rumah

masyarakat Samin cukup sederhana bila dibandingkan rumah modern lainnya tapi

menurut mereka kesederhanaan ini bagian dari ritus keagamaan mereka. Rumah

masyarakat Samin berbentuk limasan sederhana. Dibalik kesederhanaan tersebut

tentunya ada arti simbolik yang melekat pada rumah adat masyarakat Samin.

II. PERUMUSAN MASALAH

Kini tidak semua masyarakat Samin masih memegang teguh konsep

ketuhanan yang diajarkan Samen Surasentiko dan banyak yang telah berpindah

masalah keagamaannya namun masih memegang teguh ajaran Samin lainnya. Salah

satunya pada Masyarakat Samin di daerah Sukolilo Pati telah merubah tatanan dalam

urusan agama dengan menganut agama formal yaitu Buddha-Dharma sehingga

dijuluki sebagai Samin jaba. Selama proses Budhanisasi tentunya merubah pola pikir

mereka termasuk dalam hal pembangunan rumah, arsitektural dan isinya disesuaikan

dengan kepercayaan barunya tersebut.

III. MASALAH

Perubahan dalam hal agama akan mengubah pola pikir termasuk dalam hal

rumah dan arsitekturalnya.

IV. KEASLIAN PENELITIAN

Selama ini penelitian tentang masyarakat samin hanya mencakup soal ajaran,

bahasa dan sejarah masyarakat Samin. Seperti yang diungkap dalam makalah oleh

Wakit Abdullah yang berjudul Bahasa Jawa Orang Samin Di Kabupaten Blora. Dari

sudut pandang pariwisata penelitian juga telah dilakukan yaing menghasilklan skripsi

dengan judul Dasar Program Perancangan Arsitektur (DP3A) Kawasan Permukiman

Suku Samin Sebagai Objek Wisata Budaya Minat Khusus Di Blora. Kebanyakan

lokasi penelitian masyarakat Samin berada di Kabupaten Blora.

Page 3: Pola Pemukiman Samin

V. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah

Untuk mengetahui pola pemukiman pada masyarakat samin

Untuk mengetahui arsitektur yang melekat pada rumah adat samin beserta

makna simbolisnya

Untuk mengetahui strata sosial yang ada pada masyarakat

VI. TINJAUAN PUSTAKA

Suripan, Saidi Hutomo, 1985, Samin Surosentiko dan ajaran-ajarannya, Basis

SuripanNo. 1 & , Januari-Pebruari 1985, Yogyakarta

Sutrisno, Hadi., Metodologi Research, Jilid I. (Yogyakarta:Psikologi UGM,

1987), hal 42

Rangkuti, Nurhadi.,1987, Pola Pemukiman Masyarakat Baduy Banten

Selatan, (Amerta 10, 1987), hal 21-31

K, R. Ismunandar., Jogjlo Arsitektur Ru,ah Tradisional Jawa, (Semarang:

Dahara Prize)

http://www.wikipedia.co.id

VII. CARA PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan

metode induktif sebagai metode penalarannya. Metode ini menjelaskan suatu masalah

berdasarkan kepada data yang ada, sehingga memperoleh suatu pemecahan dan

menghasilkan generalisasi secara umum (Sutrisno, Hadi., 1987 : 42). Peneliti

mengumpulkan data lewat studi pustaka yang berkaitan dengan objek dan tema

penelitian. Hasil dari studi pustaka dihubungkan (dikaitkan) dengan hasil fakta

dilapangan sehingga membentuk suatu generalisasi empirik.

Penelitian ini bersifat eksploratif yang memungkinkan peneliti berinteraksi

dengan objek penelitian. Berikut yang akan dikaji:

Page 4: Pola Pemukiman Samin

Bentuk Bangunan secara fisik

o Bentuk atap dan struktur bangunan

o Flooring dan Celling

o Zoning dan Grouping

o Bahan Baku

o Ornamen-ornamen yang ada

o Utilitas

Pola pemukiman masyarakat

Orientasi arah hadap rumah

Strata sosial yang melekat pada rumah

Tahap-tahap penelitian yang akan dilakukan :

1. Tahap Pengumpulan data

Dalam tahap ini akan digunakan dua jenis data yaitu data primer dan data

sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari observasi di

lapangan, sedangkan data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh orang lain

bukan oleh peneliti. Data primer diperoleh dengan menggunakan dua metode, yaitu

metode wawancara dan metode observasi. Sedangkan data sekunder diperoleh dari

hasil studi pustaka, peta serta pencarian dari internet yang berkaitan dengan

masyarakat samin dan arsitektur Jawa kuno.

Metode Wawancara

Peneliti melakukan wawancara langsung dengan masyarakat samin, ketua adat

serta kepada pihak-pihak yang berkompeten dengan tema penelitian (sarjana

arsitektur, anthropolog, arkeolog dan Pemkab. Pati).

Metode Observasi

Peneliti mendatangi langsung objek penelitian (pemukiman masyarakat samin)

dengan melakukan pengamatan langsung serta mendokumentasikan objek. Ini sangat

penting agar peneliti dapat secara langsung bersentuhan dengan objek kajian.

Sehingga peneliti dapat mencocokkan data yang telah didapatkan melalui studi

pustaka dengan kenyataan yang ada dilokasi penelitian.

Page 5: Pola Pemukiman Samin

2. Analisis Data

Keseluruhan dari data yang didapatkan kemudian diolah dan dianalisis. Data

yang diperoleh dilapangan data kemudian ditelaah dan dikaitkan dengan data yang

didapatkan dari studi pustaka.

3. Tahap Kesimpulan

Pada tahap ini hasil analisis diinterpretasikan sehingga mengkerucut menjadi

generalisasi emprik. Hasilnya harus memenuhi tujuan penelitian yang telah

dicanangkan sebelumnya.

Page 6: Pola Pemukiman Samin

UNIVERSITAS GADJAH MADAFAKULTAS ILMU BUDAYA

JURUSAN ARKEOLOGI

POLA PEMUKIMAN DAN ARSITEKTUR RUMAH ADAT MASYARAKAT

SAMIN

Studi Kasus : pemukiman masyarakat samin di sukolilo pati

MATA KULIAH : KAPITA SELEKTA ARKEOLOGISEMESTER : VII 2010 / 2011

DOSEN PENGAMPU :Drs. Tjahjono Prasodjo, M.A

DIKERJAKAN OLEH :BAGAS SUKMANA

(07/ 254595/ SA/13974)

Tanggal Diukumpulkan :18 Oktober 2010

Batas Akhir Pengumpulkan :18 Oktober 2010