POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA...

86
POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR Skripsi Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I) Oleh Rosalina NIM: 105051001872 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H / 2009 M

Transcript of POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA...

Page 1: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID

PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR

BINTANG PELAJAR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh

Rosalina

NIM: 105051001872

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430 H / 2009 M

Page 2: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

ii

POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID

PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR

BINTANG PELAJAR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh

Rosalina

NIM: 105051001872

Di Bawah Bimbingan,

Dr. Arief Subhan, MA

NIP: 19660110 199303 1 004

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430 H / 2009 M

Page 3: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID

PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BINTANG PELAJAR telah

diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada 11 Juni 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I.) pada Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Tangerang, 11 Juni 2009

Sidang Munaqasyah

Ketua merangkap anggota Sekretaris merangkap anggota

Dr. Murodi, M.A. Faza Amri, S.Th.I

NIP: 19640705 199203 1 003 NIP: 19780703 200501 1 006

Anggota,

Penguji I Penguji II

Drs. Study Rizal LK, M.A. Umi Musyarofah,M.A.

NIP: 19640428 199303 1 002 NIP: 19710816 199703 2 002

Pembimbing,

Dr. H. Arief Subhan, M.A.

NIP: 19660110 199303 1 004

Page 4: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai ketentuan berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Bogor, 5 Juni 2009

Rosalina

Page 5: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Puji Syukur penulis haturkan kepada Zat Allah SWT, atas limpahan karunia

dan atas Ridho-Nya penulis dapat menempuh jenjang pendidikan sampai saat ini

hingga dapat menyelesaikan karya ilmiah guna mencapai gelar Sarjana Sosial

Islam (S.Sos.I)

Shalawat beserta salam semoga selalu tercurah kepada baginda alam Nabi

Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan menuju alam

berperadaban, dari kegelapan menuju cahaya.

Dengan rahmat Allah SWT, penelitian dan penulisan skripsi ini dapat

terwujud dengan lancar. Semoga karya yang kecil ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis. Penelitian dan penulisan ini, tidak akan

berjalan lancar tanpa dukungan, motivasi dan bantuan semua pihak. Penulis berterima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi dan Para Pembantu Dekan: Dr.

Murodi, MA; Dr. Arief Subhan, MA sebagai dosen pembimbing; Drs.

Mahmud Jalal, MA; dan Drs. Studi Rizal, LK, MA.

2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam: Drs. Wahidin

Saputra, M.A., dan Umi Musyarofah, M.A.

3. H. Abd. Komala Kartawinatta dan Hj. Diani Puspitawati selaku orang tua

penulis yang telah mencurahkan kasih sayang serta dukungan baik moril serta materil untuk penulis.

4. Pimpinan Les Privat dan Kelompok Bintang Pelajar Bapak Chairat, Manager

Divisi SDM Bapak Tri Muchdi H., Mas Rizqi Amali terima kasih untuk

bantuannya meminta izin ke Pak Muchdi dan Pak Adrian agar penulis dapat

melakukan penelitian di Bintang Pelajar, Kepala cabang BP Pajajaran Bapak

Adrian, Staf-Staf BP Pajajaran Mas Azis, Mas Ardi, Mbak Iim, Mbak Liza,

Mbak Widi, mas-mas office boy. Untuk guru-guru Mbak Wahyu, Mbak Ida,

Mas Burhan, Mas Yudha serta murid-murid Dina, Fifi, Chika, Fathia,

Shynna, Farah, dan Sani yang mengizinkan kelasnya di observasi oleh

penulis.

5. Sahabat-sahabat di BP: Mas Ruchul, Mbak Zenita, Bunda Novi, Mbak Betty, Mbak Uli, Mbak Irma, Mbak Milla, Mbak Festy, Mbak Partini, Mbak Herma,

Mbak Lilis, Mas Nandar, Mas Imam, Teh Ina dan semua guru dan staf yang dikenal oleh penulis yang tidak bisa disebutkan satu per satu terima kasih

untuk dukungan dan kebaikan dari semuanya.

6. Teman-teman Fakultas Dakwah dan Komunikasi khususnya Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 2005. Teman-teman KPI A

especially sagita, desy, maya, novita, mute, lely, fatimah, qoqom, arsyil, dasuki.

Page 6: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

vi

7. Keluarga besar H. Daan Yahya kakekku tercinta, nenek ade, sembilan tanteku

sayang: tante dini, tante devi, tante lusi, tante dewi, tante linda, tante desi, tente ajeng, tante rika, tante meta, sepupu-sepupu tercinta, dan juga untuk

para om, khususnya om bugi. Terima kasih atas dukungan baik moril maupun materil, kasih sayang dan cinta yang kalian beri untuk penulis.

8. Keluarga (alm.) Dapung Kartawinatta, om chandra, tante remmy, tante kenny,

om uung terima kasih banyak untuk support-nya dari segi moril dan materil.

9. Bapak Asep Usman Ismail yang selalu memberi semangat kepada saya sejak

sebelum kuliah di UIN hingga saya lulus.

10. Sahabat-sahabatku yang selalu menjadi tempat curhat di saat senang maupun

susah, chika, nanda, lita, nadya, ranita, nada safira, ummu, dan aryo.

11. Teh Ella beserta anak-anak yatim yayasan Innayatullah yang senantiasa selalu

mendoakan penulis.

12. Para dosen, karyawan, Staf Tata Usaha Fakultas Dakwah dan Komunikasi,

Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, dan Perpustakaan Utama.

Akhirnya penulis berdoa kepada Allah SWT untuk orang-orang yang begitu

ikhlas membantu dalam penulisan skripsi ini agar diberikan kasih sayang-Nya

yang sempurna. Semoga Allah SWT semakin menambahkan karunia-Nya kepada

kita semua.

Bogor, 5 Juni 2009

Penulis

Page 7: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

vii

ABSTRAK

Rosalina

Pola Komunikasi Guru dan Murid Pada Lembaga Bimbingan Belajar Bintang

Pelajar

Komunikasi dalam pendidikan dan pengajaran berfungsi sebagai pengalihan ilmu pengetahuan yang mendorong perkembangan intelektual, pembentukan

watak dan keterampilan serta kemahiran yang diperlukan pada semua bidang

kehidupan. Komunikasi antara guru dan murid bisa menjadi faktor penentu

keberhasilan belajar murid dan pola komunikasi yang baik antara guru dan murid

bisa dijadikan salah satu faktornya.

Dalam penulisan skripsi ini akan dibahas permasalahan bagaimana pola

komunikasi guru dan murid yang terjadi di lembaga bimbingan belajar. Fokus

dalam penelitian ini adalah pola komunikasi antara guru dan murid yang terjadi di

dalam kelas pada lembaga bimbingan belajar Bintang Pelajar. Penelitian ini

menggunakan metode deskriptif analisis kualitatif yang diperoleh dari hasil

wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Lembaga bimbingan belajar Bintang Pelajar sebagai salah satu perintis

bimbingan belajar yang memiliki visi dan misi menjadi bimbingan belajar terbaik

yang islami dalam rangka mewujudkan generasi beriman dan berilmu

pengetahuan mempunyai konsep belajar satu kelas maksimal hanya lima siswa,

hal ini menjadikan komunikasi di dalam kelas menjadi lebih terarah.

Pola komunikasi guru dan murid di Bintang Pelajar adalah pola guru –

murid, murid – guru, murid - murid. Hal ini dikarenakan dengan jumlah murid

yang sedikit dalam satu kelas membuat guru bisa total dalam memberikan

perhatian kepada murid ketika mengajar. Para murid jadi merasa bebas untuk

bertanya materi yang kurang jelas ataupun belum dimengerti dan juga guru bisa

dijadikan untuk tempat curahan hati para murid.

Page 8: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN........................................... iii

PERNYATAAN .......................................................................................... iv

KATA PENGANTAR................................................................................. v

ABSTRAK................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ............................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah........................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah..................................... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 5

D. Metodologi Penelitian ........................................................... 5

1. Jenis Penelitian .................................................................. 5

2. Metode Penelitian .............................................................. 6

3. Subjek dan Objek dan Penelitian........................................ 6

4. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................ 7

5. Populasi dan Sampel .......................................................... 7

6. Tahapan Penelitian............................................................. 8

7. Teknik Penulisan................................................................ 10

E. Tinjauan Pustaka ................................................................... 10

F. Sistematika Penulisan ............................................................ 11

Page 9: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

ix

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................... 12

A. Pengantar .............................................................................. 12

B. Pengertian Pola Komunikasi.................................................. 12

C. Jenis-jenis Komunikasi.......................................................... 23

D. Macam-macam Pola Komunikasi.......................................... 25

E. Teknik-teknik Komunikasi .................................................... 26

F. Pola-pola Komunikasi Guru-Murid........................................ 28

BAB III GAMBARAN UMUM ............................................................. 30

A. Pengantar .............................................................................. 30

B. Profil Bintang Pelajar ............................................................ 30

C. Bintang Pelajar Cabang Pajajaran.......................................... 32

1. Letak Geografis.............................................................. 32

2. Posisi Bintang Pelajaran Cabang Pajajaran..................... 32

D. Program Bintang Pelajar ....................................................... 34

1. Sistem Belajar Bintang Pelajar ........................................... 34

2. Program Akademik ............................................................ 35

a. Program Tembus SMP-SMA-PTN Favorit ..................... 35

b. Program Sukses Semester............................................... 35

c. Program Calistung Plus .................................................. 35

d. Kelas Super.................................................................... 36

E. Fasilitas dan Penanganan Bintang Pelajar .............................. 36

F. Lokasi Bintang Pelajar........................................................... 39

Page 10: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

x

G. Pilihan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) Bintang Pelajar... 40

BAB IV ANALISIS POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID ..... 42

A. Pengantar .............................................................................. 42

B. Pola Komunikasi Guru dan Murid......................................... 42

1. Pola Komunikasi Guru 1.................................................... 43

2. Pola Komunikasi Guru 2.................................................... 49

3. Pola Komunikasi Guru 3.................................................... 57

4. Pola Komunikasi Guru 4.................................................... 65

BAB V PENUTUP................................................................................ 69

A. Kesimpulan .......................................................................... 69

B. Saran ............................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berkomunikasi adalah kebutuhan manusia dalam mempertahankan

keberlangsungan hidup. Hampir tidak mungkin seseorang dapat

menjalani hidupnya tanpa berkomunikasi dengan orang lain. Artinya,

manusia memang tidak bisa hidup tanpa komunikasi, karena komunikasi

merupakan kebutuhan yang sangat penting.

Dalam perspektif agama, bahwa komunikasi sangat penting

peranannya bagi kehidupan manusia dalam bersosialisasi. Manusia

dituntut agar pandai dalam berkomunikasi. Hal ini dijelaskan dalam al-

Qur’an surat ar-Rahmaan ayat 1-4, yang berbunyi:

���������� �� ������

����������� �� �� �!"

���#$%&'�� (� )*!☺���

����-�.��� /�

Artinya: “(Tuhan) yang Maha pemurah, Yang Telah mengajarkan Al

Quran. Dia menciptakan manusia. Mengajarnya pandai berbicara.”

Page 12: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xii

Perlu disadari bahwa peran komunikasi sangat diperlukan dalam

kehidupan bersosialisasi, bahkan pada proses belajar mengajar. Karena

proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu

proses penyampaian pesan dari sumber pesan (guru) melalui saluran

atau media tertentu ke penerima pesan (murid). Pesan yang akan di

komunikasikan adalah bahan atau materi pelajaran yang ada dalam

kurikulum. Sumber pesannya bisa guru, murid, dan lain sebagainya.

Salurannya berupa media pendidikan, dan penerimanya adalah murid.1

Komunikasi dalam pendidikan dan pengajaran berfungsi sebagai

pengalihan ilmu pengetahuan yang mendorong perkembangan

intelektual, pembentukan watak dan keterampilan serta kemahiran yang

diperlukan pada semua bidang kehidupan.2 Fungsi komunikasi tidak

hanya sebagai pertukaran informasi dan pesan, tetapi sebagai kegiatan

individu dan kelompok mengenai tukar menukar data, fakta dan ide.

Agar komunikasi berlangsung efektif dan informasi yang disampaikan

oleh seorang pendidik dapat diterima dan dipahami oleh peserta didik

dengan baik, maka seorang pendidik perlu menerapkan komunikasi yang

baik pula.3

Komunikasi dalam istilah pendidikan dikenal sebagai komunikasi

instruksional, dan komunikasi ini merupakan salah satu aspek fungsi

komunikasi untuk meningkatkan kualitas berfikir pada pelajar sebagai

1 H.M. Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta, 2005), Cet. Ke-1,

h.11. 2 H.A.W. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997),

Cet. Ke-3, h. 11. 3 Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), h.

7.

Page 13: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xiii

komunikan dalam situasi instruksional yang terkondisi. Misalnya guru

disamping sanggup mengajar untuk memberikan instruksi kepada pelajar,

juga memiliki metode dalam penyampaian pesan atau materi kepada

pelajar. Komunikasi instruksional ini lebih mengarah kepada pendidikan

dan pengajaran, bagaimana seorang pengajar memiliki kerja sama

dengan muridnya, sehingga pesan atau materi yang disampaikan dapat

diterima dengan baik. Komunikasi instruksional merupakan satu bentuk

atau pola komunikasi dalam dunia pendidikan dan pengajaran, dan

dapat terjadi di mana saja. Misalnya di sekolah, universitas, di pondok

pesantren, bahkan di lembaga bimbingan belajar.

Di antara banyak lembaga bimbingan belajar yang umumnya

hanya mengajarkan pelajaran berdasarkan kurikulum di sekolah, ada

salah satu bimbingan belajar yang tidak hanya memberikan materi

pelajaran yang umum, juga menanamkan nilai-nilai ke-Islam-an. Bintang

Pelajar merupakan lembaga bimbingan belajar yang memiliki visi dan misi

Mewujudkan Generasi Beriman dan Berilmu Pengetahuan. Staf dan guru

Bintang Pelajar direkrut dengan mekanisme khusus yang memungkinkan

dapat menjalankan visi dan misi yang telah ditetapkan, yaitu

kemampuan akademik dan kemampuan keislaman yang mencakup

kemampuan baca tulis al-Qur'an, hafalan surat (pada juz 30) dan hadits

tertentu serta penampilan islami dan pemahaman keislaman.4

Sebagai salah satu perintis bimbingan belajar, Bintang Pelajar terus

memantapkan perannya di dunia pendidikan termasuk dalam

4 www.bintangpelajar.com/profil/ 6 January 2009 jam 05.36.

Page 14: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xiv

menjalankan visi dan misi menjadi bimbingan belajar terbaik yang islami

dalam rangka mewujudkan generasi beriman dan berilmu pengetahuan.

Sebagaimana tujuan pendidikan, menurut Sistem Pendidikan

Nasional (SISDIKNAS) UU RI NO. 20 TH. 2003 BAB II Pasal 3 dinyatakan:

”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.”5

Tujuan pendidikan setidaknya terbagi menjadi dua, yaitu pendidikan

bertujuan mengembangkan aspek batin/rohani dan pendidikan bersifat

jasmani/ lahiriyah. Pendidikan bersifat rohani merujuk kepada kualitas

kepribadian, karakter, akhlak dan watak, kesemua itu menjadi bagian

penting dalam pendidikan, kedua pengembangan terfokus kepada

aspek jasmani, seperti ketangkasan, kesehatan, cakap, kreatif.

Pengembangan tersebut dilakukan di institusi sekolah dan di luar sekolah

seperti di dalam keluarga, dan di dalam lingkungan anak tersebut

melakukan aktivitas sehari-hari.

Selain memiliki visi dan misi Mewujudkan Generasi Beriman dan

Berilmu Pengetahuan, penulis mengutip dari situs

www.bintangpelajar.com bahwa Bintang Pelajar memiliki 5 (lima)

tanggung jawab yang harus di berikan kepada murid-murid yang

5 Redaksi Sinar Grafika,Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, UU RI

NO.20 TH.2003, (Jakarta: Sinar Grafika, 2003), h. 5-6

Page 15: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xv

bergabung di Bintang Pelajar yaitu: aqidah yang benar, akhlaq mulia,

prestasi terbaik, motivasi tinggi, dan kemandirian.

Melihat Bintang Pelajar memiliki konsep yang berbeda untuk

mendidik dan mengajar murid-muridnya, maka penulis tertarik untuk

memilih penulisan skripsi dengan judul ”Pola Komunikasi Guru dan Murid

Pada Lembaga Bimbingan Belajar Bintang Pelajar”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Mengingat banyaknya tingkatan murid yang ada di bimbingan

belajar Bintang Pelajar yaitu dari TK hingga tingkat SMA dan banyaknya

cabang yang di miliki oleh Bintang Pelajar, maka penulis membatasi

penelitian skripsi ini hanya pada Pola Komunikasi Guru dan Murid tingkat

SMP Kelas 2 pada Lembaga Bimbingan Belajar Bintang Pelajar cabang

Pajajaran Bogor.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang akan di bahas, maka penulis

merumuskan masalah tersebut yaitu Bagaimana pola komunikasi guru

dan murid pada Lembaga Bimbingan Belajar Bintang Pelajar?

Page 16: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xvi

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan pembatasan dan perumusan masalah di atas, maka

tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah untuk mengetahui pola

komunikasi guru dan murid pada Lembaga Bimbingan Belajar Bintang

Pelajar.

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan memberi kontribusi khazanah ilmu

pengetahuan kepada mahasiswa/I terutama di Fakultas Dakwah dan

Komunikasi agar dapat mengetahui pola komunikasi antara guru dan

murid yang ada di lembaga bimbingan belajar Bintang Pelajar, serta bagi

lembaga bimbingan belajar yang lain hasil penelitian ini dapat dijadikan

perbandingan dalam melakukan pola komunikasi antara guru dan murid

yang ada di lembaga tersebut.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dan

masukan bagi pelaku komunikasi khususnya bagi pengajar di lembaga

bimbingan belajar.

D. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Page 17: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xvii

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Riset Lapangan (field

research), yaitu mecari dan mengumpulkan informasi tentang

masalah yang dibahas dari lapangan (tempat melakukan penelitian

tersebut).

2. Metode Penelitian

Untuk mendapatkan hasil yang objektif dan representatif dalam

penelitian ini, maka penulis menggunakan metode Deskriptif Analisis

melalui pendekatan kualitatif.

Di mana pendekatan kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan

atau menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat

mengenai faktor-faktor, sifat, serta hubungan antara fenomena yang

di teliti.

Adapun secara deskriptif adalah bahwa data yang dikumpulkan

berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini

disebabkan oleh penerapan metode kualitatif.6

Menurut Jalaluddin Rakhmat

“Metode penelitian deskriptif analisis bertujuan mengumpulkan

informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada,

mengidentifikasi masalah atau memerikan kondisi dan praktek-praktek

yang berlaku, membuat perbandingan atau evaluasi, menentukan

apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang

sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan

rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.”7

6 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2007),

Cet. Ke-24, h. 9-10. 7 Jalaluddin Rakhmat. Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Remaja

Rosdakarya,2002), h. 25.

Page 18: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xviii

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru yang mengajar di kelas 2 SMP di

Bintang Pelajar. Yang menjadi objek penelitian adalah pola

komunikasi guru dan murid di Bintang Pelajar yaitu guru 1 Yudha Adi

Pradana, guru 2 Burhan, guru 3 Wahyuningsih, guru 4 Ida Mahmudah.

4. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Bintang Pelajar cabang Pajajaran

yang berlokasi di Jl. Pajajaran No. 23 Bogor. Waktu penelitian yang

dibutuhkan dalam penelitian ini antara 24 Februari 2009 – 21 April 2009.

5. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, sedangkan sampel

adalah wakil populasi yang akan diteliti.8 Dalam penelitian ini, yang

menjadi populasi adalah murid tingkat SMP di Bintang Pelajar cabang

Pajajaran Bogor.

Secara keseluruhan murid di Bintang Pelajar cabang Pajajaran dari

tingkat TK sampai SMA berjumlah 634 murid. Murid SMP dari kelas 1

hingga kelas 3 berjumlah 232 murid dengan rincian tingkat 1 SMP 19

murid, murid pria 9, murid wanita 10. Tingkat 2 SMP 35 murid, murid pria

21, murid wanita 14. Tingkat 3 SMP 178 murid, murid pria 75 dan murid

wanita 103.

8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta, 1996), Cet. ke-10, Edisi Revisi, h. 117.

Page 19: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xix

Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini dipilih secara

sengaja (pusposive sampling) adalah kelompok murid perempuan

kelas 2 SMP yang belajar pada jam 16.00-17.45 pada hari Selasa,

Kamis, dan Jumat yaitu kelompok Dina Anjani dan guru yang

mengajar di kelompok tersebut sebanyak empat orang terdiri dari dua

pria yaitu Yudha Adi Pradana yang mengajar Matematika dan Burhan

sebagai guru Bahasa Indonesia serta dua guru wanita yaitu

Wahyuningsih yang mengajarkan IPS dan juga Ida Mahmudah

sebagai guru mata pelajaran IPA. Total guru yang mengajar di tingkat

2 SMP adalah 30 orang.

6. Tahapan Penelitian

a. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

1) Interview (wawancara)

Yaitu percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan

oleh kedua belah pihak, yaitu penulis sebagai pewawancara

dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada individu yang

bersangkutan,9 yaitu guru dan murid yang menjadi sampel untuk

memperoleh informasi mengenai pola komunikasi guru dan murid

yang digunakan di Lembaga Bimbingan Belajar Bintang Pelajar.

9 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, h. 186.

Page 20: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xx

Guru yang di wawancarai dalam penelitian ini sebanyak

empat orang terdiri dari dua pria yaitu Yudha Adi Pradana yang

mengajar Matematika dan Burhan sebagai guru Bahasa Indonesia

serta dua guru wanita yaitu Wahyuningsih yang mengajarkan IPS

dan juga Ida Mahmudah sebagai guru mata pelajaran IPA.

Mereka adalah guru yang mengajar di Kelompok Dina Anjani yang

dipilih oleh penulis untuk dijadikan sampel penelitian. Sedangkan

murid yang diwawancarai berjumlah tujuh orang.

2) Observasi (pengamatan)

Penulis melakukan pengamatan secara langsung untuk

memperoleh data yang diperlukan.10 Pengamatan memungkinkan

penulis membentuk pengetahuan yang diketahui bersama. Dalam

hal ini, penulis mengamati secara langsung mengenai kegiatan

belajar mengajar di Lembaga Bimbingan Belajar Bintang Pelajar,

guna memperoleh data. Penulis melakukan pengamatan

sebanyak dua kali untuk masing-masing mata pelajaran antara 24

Februari 2009 – 21 April 2009.

3) Dokumentasi

Yaitu teknik pengumpulan data melalui pengumpulan

dokumen-dokumen untuk memperkuat informasi. Dokumentasi

dapat dilakukan untuk mencari data mengenai permasalahan

yang diteliti dari berbagai macam dokumen seperti arsip, brosur,

10 Winayno Suyakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Tarsiti, 1986), Cet. Ke-7,

h. 162.

Page 21: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xxi

dan buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan yang

penulis teliti.

b. Teknik Analisa Data

Untuk mendapatkan data-data dan informasi yang sesuai dengan

pokok permasalahan yang dirumuskan, peneliti menggunakan

metode Deskriptif Analisis Kualitatif, yaitu peneliti menganalisis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan dari lapangan dan

buku-buku dengan cara menggambarkan dan menjelaskan ke dalam

bentuk kalimat yang disertai kutipan-kutipan data.11

Alasan penulis memilih teknik analisis data secara kualitatif adalah

demi memudahkan proses penelitian. Data-data yang bisa diperoleh

dari pelaksanaan penelitian adalah data tulisan dan lisan (verbal)

bukan data nominal atau yang menunjukkan angka-angka.

7. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan dalam penyusunan skripsi ingin penulis

berpedoman pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan

Disertasi yang diterbitkan CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tahun 2007”.

11 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2007), Cet.

Ke-24, h. 6.

Page 22: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xxii

E. Tinjauan Pustaka

Dalam menyusun skripsi ini, telah dilakukan tinjauan pustaka oleh

penulis dan ternyata secara khusus skripsi yang membahas pola

komunikasi guru dan murid pada lembaga bimbingan belajar belum ada,

namun sudah ada beberapa skripsi yang membahas tentang pola

komunikasi. Di antaranya:

1. Pola Komunikasi Dokter Terhadap Pasien Dalam Proses

Penyembuhan Di Klinik Yasmin Medika Ciputat, penulis Bani Sadr

tahun 2007. Skripsi ini membahas tentang komunikasi antarpribadi

yang dilihat dari beberapa tingkatan yaitu tingkatan kultural,

sosiologis, dan psikologis.

2. Pola Komunikasi Da’i Dan Mad’u Di Majlis Dzikir SBY Nurussalam,

penulis Umar Kalake. Skripsi ini membahas pola komunikasi da’i

pada saat sebelum dan sesudah melakukan kegiatan dzikir.

3. Pola Komunikasi Dalam Training Emotional Spiritual Quotient (ESQ)

165 penulis Ratih Damayanti. Skripsi ini membahas pola komunikasi

yang terjadi pada saat training ESQ dan bagaimana komunikasi

yang dilakukan para trainer ESQ dalam melakukan teknik persuasi.

Sedangkan penulis meneliti pola komunikasi pada lembaga

bimbingan belajar pada saat kegiatan belajar berlangsung.

F. Sistematika Penulisan

Page 23: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xxiii

Untuk memudahkan penyusunan skripsi ini, maka dibuatlah

sistematika penulisan yang terdiri dari beberapa bab dan bab-bab

tersebut memiliki sub-bab, yaitu:

BAB I Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang Masalah,

Pembatasan

dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian,

Metodologi

Penelitian, Tinjauan Pustaka, dan Sistematika Penulisan.

BAB II Tinjauan Teoritis yang terdiri dari Pengantar, Pengertian Pola

Komunikasi, Jenis-jenis Komunikasi, Macam-macam Pola

Komunikasi, Teknik-teknik Komunikasi, Pola-pola Komunikasi

Guru-Murid.

.BAB III Gambaran Umum Lembaga Bimbingan Belajar Bintang Pelajar

yang terdiri dari Pengantar, Profil Bintang Pelajar, Bintang

pelajar cabang Pajajaran, Program Bintang Pelajar, Fasilitas

dan Penanganan Bintang Pelajar, Lokasi Bintang Pelajar,

Pilihan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) Bintang Pelajar.

BAB IV Analisis Pola Komunikasi Guru dan Murid yang terdiri dari

pengantar dan Analisis Pola Komunikasi Guru dan Murid pada

Lembaga Bimbingan Belajar Bintang Pelajar.

BAB V Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran.

Page 24: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xxiv

Bagian terakhir memuat Daftar Pustaka dan Lampiran-

lampiran.

Page 25: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xxv

BAB II

TINJAUAN TEORITIS POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID

A. Pengantar

Pada bab terdahulu telah diuraikan tentang permasalahan yang

ingin dijawab oleh skripsi ini. Untuk menjawab permasalahan tersebut

pada bab kedua akan diuraikan tentang teori-teori pola komunikasi

berdasarkan literatur yang tersedia.

Secara berurutan bab ini akan membahas pengertian pola

komunikasi, jenis-jenis komunikasi, macam-macam pola komunikasi,

teknik-teknik komunikasi dan pola-pola komunikasi guru-murid.

B. Pengertian Pola Komunikasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pola berarti bentuk atau

sistem.12 Dalam Kamus Ilmiah Populer “pola” diartikan sebagai model,

contoh, pedoman (rancangan)13. Pola pada dasarnya adalah sebuah

gambaran tentang sebuah proses yang terjadi dalam sebuah kejadian

sehingga memudahkan seseorang dalam menganalisa kejadian tersebut,

dengan tujuan agar dapat meminimalisasikan segala bentuk kekurangan

sehingga dapat diperbaiki

Secara etimologis, kata komunikasi berasal dari bahasa Latin

“communicatio” dan bersumber dari kata communis yang berarti

12 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ke-3 (Jakarta:

Balai Pustaka, 2002), h. 885. 13

Puis A. Partanto dan M. Dahlan al-Barry, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Arkola,

1994), h. 605.

Page 26: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xxvi

“sama”, maksudnya orang yang menyampaikan dan yang menerima

mempunyai persepsi yang sama tentang apa yang disampaikan.14

Sedangkan secara terminologi, para pakar komunikasi

mengungkapkan beberapa pengertian komunikasi, antara lain:

1. Onong Uchjana Effendy berpendapat bahwa komunikasi adalah

proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan

melalui media yang menimbulkan efek tertentu.15

2. Wilbur Schramm, menjelaskan bahwa komunikasi adalah proses

saling berbagi atau menggunakan informasi secara bersamaan

dan pertalian antara para peserta dalam proses informasi. 16

3. A.W. Widjaja, berpendapat bahwa Komunikasi adalah

penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada

orang lain.17

4. Sementara Harold Lasswell seorang profesor di Universitas Yale

Amerika Serikat yang dikutip oleh Djamalul Abidin dalam buku

“Komunikasi dan Bahasa Dakwah”, merumuskan bahwa komunikasi

itu merupakan jawaban terhadap Who says what to whom in which

channel to whom with what effect (siapa berkata apa dalam

media apa kepada siapa dengan dampak apa). Jadi menurut Dr.

14 Djamalul Abidin Ass, Komunikasi dan Bahasa Dakwah (Jakarta: Gema Insani Press,

1996), h. 16. dan Onong Uchyana Effendy, Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 1990), h. 9. 15

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi, h. 10. 16

D. Lawrence Kincaid dan Wilbur Schramm, Azas-azas Komunikasi antar Manusia.

Penerjemah Agus Setiadi (Jakarta: LP3ES bekerja sama dengan East – West Communication

Institute, 1977), h. 6. 17

A.W. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (Jakarta: PT. Bina Aksara, 1986),

h. 8.

Page 27: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xxvii

Lasswell, ada lima unsur yang harus ada agar komunikasi berjalan

lancar, yakni:18

a. Who (siapa) yang kemudian disebut komunikator atau sender

(pengirim komunikasi)

b. What (apa) yang kemudian disebut message atau pesan

komunikasi

c. Whom (siapa) yang kemudian disebut komunikan atau receiver

(khalayak)

d. Channel (media apa) yang kemudian disebut sarana atau

media

e. Effect (dampak komunikasi) yang kemudian disebut dampak

atau efek komunikasi yang diimplikasikan dalam umpan balik

(feed back).

Pengertian komunikasi secara terminologis tersebut

memperlihatkan bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang, di mana

seseorang menyatakan sesuatu kepada orang lain. Adapun yang terlibat

dalam proses komunikasi tersebut adalah manusia, dengan

mengecualikan komunikasi hewan, komunikasi transedental, dan

komunikasi fisik. Oleh karena itu, komunikasi yang dimaksudkan pada

umumnya adalah “komunikasi manusia” atau human communication,

yang sering pula diistilahkan dengan komunikasi sosial, komunikasi antar

pribadi, atau komunikasi kemasyarakatan.19

18 Djamalul Abidin Ass, Komunikasi dan Bahasa Dakwah, h. 16-17.

19 Onong Uchyana Effendy, Dinamika Komunikasi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2004), cet. Ke-6, h. 4.

Page 28: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xxviii

Dari pengertian komunikasi sebagaimana di atas, tampak adanya

sejumlah komponen atau unsur yang dicakup dan merupakan

persyaratan terjadinya proses komunikasi. Dalam bahasa komunikasi,

komponen atau unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:

1. Komunikator

Komunikator dapat berupa individu yang sedang berbicara,

menulis, kelompok orang, organisasi komunikasi seperti surat kabar,

radio televisi, filmda sebagainya.20 Dalam proses komunikasi ini,

arus pesan tidak hanya datang dari satu arah saja yaitu dari

sumber ke sasaran, melainkan merupakan suatu proses interaktif

dan konvergen. Ini berarti komunikator dan komunikan bisa

berganti peran, yaitu yang tadinya sebagai komunikator kemudian

berperan sebagai komunikan karena komunikan menyampaikan

feedback kepada komunikator.

Ada beberapa ciri yang dilakukan oleh seorang komunikator

dalam melakukan kegiatannya, sesuai dengan situasi yang

dihadapi. Ciri-ciri tersebut dapat dibedakan dalam beberapa

model seperti:21

1. Komunikator yang membangun, ciri-cirinya:

a. Mau mendengarkan pendapat orang lain dan tidak pernah

menganggap dirinya benar.

20 A.W. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, h. 12.

21 Ibid., h. 13-14.

Page 29: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xxix

b. Ingin bekerja sama dan memperbincangkan suatu

persoalan dengan sesamanya sehingga timbul saling

pengertian.

c. Tidak terlalu mendominasi situasi dan mau mengadakan

komunikasi timbal balik.

d. Menganggap bahwa pikiran orang banyak lebih baik dari

seorang.

2. Komunikator yang mengendalikan, ciri-cirinya:

a. Pendapatnya merupakan hal yang dianggap paling baik,

sehingga ia tidak mau mendengarkan pandangan orang

lain baik intern maupun ekstern. Maksud dari intern dan

ekstern, yaitu di mana seorang komunikator menganggap

kalau pendapatnya itu paling baik, sehingga tidak mau

mendengarkan pendapat dari orang-orang yang berada di

lingkungannya dan orang-orang yang berada di luar

lingkungannya.

b. Menginginkan komunikasi satu arah saja, tidak akan

menerima dari arah lain.

3. Komunikator yang melepaskan diri, ciri-cirinya:

a. Lebih banyak menerima dari lawan komunikasinya.

b. Kadang-kadang rasa rendah dirinya timbul sehingga

ketidakmampuannya keluar.

c. Lebih suka mendengar pendapat orang lain dengan tidak

bersungguh-sungguh menghadapinya.

Page 30: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xxx

d. Sumbangan pikirannya tidak banyak mengandung arti

sehingga ia lebih suka melempar tanggung jawabnya

kepada orang lain.

4. Komunikator yang menarik diri, ciri-cirinya:

a. Lebih bersifat pesimis sehingga menurutnya keadaan tidak

dapat diperbaiki lagi.

b. Lebih suka melihat keadaan seadanya dan kalau mungkin

berusaha menyadarkan keadaan tambah buruk.

c. Selalu diam tidak menunjukkan reaksi dan jarang

memberikan buah pikiran.

2. Pesan

Adapun yang dimaksud pesan dalam proses komunikasi

adalah suatu informasi yang akan dikirimkan kepada si penerima.22

Pesan ini dapat berupa verbal maupun non verbal. Pesan

verbal dapat secara tertulis seperti: surat, buku, majalah, memo,

sedangkan pesan yang secara lisan dapat berupa percakapan

tatap muka, percakapan melalui telepon, radio dan sebagainya.

Pesan yang non verbal dapat berupa isyarat, gerakan badan,

ekspresi muka dan nada suara.23

Pesan yang disampaikan komunikator adalah pernyataan

sebagai paduan pikiran dan perasaan, dapat berupa ide,

informasi, keluhan, keyakinan, imbauan, anjuran, dan lain

sebagainya. Pesan seharusnya mempunyai inti pesan (tema)

sebagai pengarah di dalam usaha mengubah sikap dan tingkah

laku komunikan. Pesan dapat disampaikan secara panjang lebar,

tetapi perlu diperhatikan dan diarahkan kepada tujuan akhir dari

komunikasi.24

Adapun pesan yang dianggap berhasil disampaikan oleh

komunikator harus memenuhi beberapa syarat berikut ini:25

22 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 17.

23 Ibid., h. 18.

24 Effendy, Dunamika Komunikasi, h. 6.

25 Ibid,. h. 15.

Page 31: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xxxi

a. Pesan harus direncanakan (dipersiapkan) secara baik serta

sesuai dengan kebutuhan pembaca.

b. Pesan dapat menggunakan bahasa yang dapat dimengerti

kedua belah pihak.

c. Pesan harus menarik minat dan kebutuhan pribadi penerima

serta menimbulkan kepuasan.

Pendapat lain mengatakan syarat-syarat pesan harus

memenuhi:26

a. Umum

Berisikan hal-hal umum dan mudah dipahami oleh

komunikan/audience, bukan soal-soal yang hanya dipahami

oleh seorang atau kelompok tertentu.

b. Jelas dan gamblang

Pesan yang disampaikan tidak samar-samar. Jika

mengambil perumpaan diusahakan contoh yang senyata

mungkin, agar tidak ditafsirkan menyimpang dari yang

dikehendaki.

c. Bahasa yang jelas

Sejauh mungkin menggunakan istilah-istilah yang mudah

dipahami oleh si penerima atau pendengar. Bahasa yang

digunakan jelas dan sederhana yang cocok dengan

komunikan, daerah dan kondisi di mana komunikator

berkomunikasi.

d. Positif

26 Ibid., h. 15-16.

Page 32: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xxxii

Secara kodrati manusia tidak ingin mendengarkan dan

melihat hal-hal yang tidak menyenangkan dirinya. Oleh karena

itu, setiap pesan agar diusahakan dalam bentuk positif.

e. Seimbang

Pesan yang disampaikan oleh komunikator pada

komunikan dirumuskan sesuai dengan kemampuan komunikan

menafsirkan pesan tersebut. Artinya agar komunikan bisa

menafsirkan pesan tersebut seperti yang dimaksudkan oleh

pengirim pesan, sehingga pesan tidak berubah maknanya.

f. Penyesuaian dengan keinginan komunikan

Orang-orang yang menjadi sasaran dari komunikasi yang

disampaikan oleh komunikator selalu mempunyai keinginan

tertentu. Misalnya: pesan yang ditujukan kelompok petani

yang buta huruf, haruslah dirumuskan sedemikian rupa hingga

para petani tersebut mampu menafsirkannya, seperti yang

diharapkan oleh pengirim pesan. Untuk ini, maka pengirim

pesan harus mengenal situasi dan kondisi sasaran.

3. Komunikan

Komunikan atau penerima pesan adalah orang yang

menjadi sasaran kegiatan komunikasi. Komunikan atau penerima

pesan bisa bertindak sebagai pribadi atau orang banyak.27

Komunikan atau penerima pesan dapat dibedakan menjadi

3 jenis yaitu sebagai berikut:28

27 YS. Gunadi, Himpunan Istilah Komunikasi (Jakarta: Gramedia, 1998), h. 71.

Page 33: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xxxiii

a. Individu yaitu ditujukan pada sasaran yang tunggal.

b. Group atau kelompok, ditujukan pada group atau

kelompok tertentu. Kelompok adalah suatu kumpulan

manusia yang mempunyai antar hubungan sosial yang

nyata dan memperlihatkan struktur yang nyata pula. Dalam

hal ini group atau kelompok dibedakan menjadi 2 jenis

yaitu sebagai berikut:

1. Kelompok kecil (small group, micro group) yaitu sejumlah orang

yang terlibat dalam interaksi satu sama lain dalam suatu pertemuan

yang bersifat tatap muka (face-to-face meeting) di mana setiap

anggota mendapat kesan atau penglihatan antara satu sama

lainnya yang cukup kentara sehingga dia baik pada saat timbul

pertanyaan maupun sesudahnya dapat memberikan tanggapan

kepada masing-masing perorangan.29

2. Kelompok besar (large group, macro) misalkan sekumpulan orang

banyak di sebuah lapangan yang sedang mendangarkan pidato /

ceramah.

c. Organisasi yaitu suatu kumpulan (sistem) individu yang

bersama-sama melalui pembagian kerja yang berusaha

mencapai tujuan tertentu.

4. Media

Adapun yang dimaksud media di sini adalah saluran yang

digunakan untuk menyampaikan pesan dari sumber kepada

28 Stewart L. Tubbs-Sylvia Moss, Human Communication (Konteks-Konteks Komunikasi).

Penerjemah Deddy Mulyana (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), h. 164. 29 Effendy, Dinamika Komunikasi, h. 72.

Page 34: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xxxiv

penerima.30 Dalam hal ini menyangkut semua peralatan mekanik

yang digunakan untuk menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi.

Tanpa saluran/media, pesan-pesan tidak dapat menyebar secara

cepat dan luas.31

Dengan demikian media dapat dibedakan menjadi dua,

yaitu media massa dan media personal. Media massa digunakan

dalam jumlah komunikasi apabila komunikan berjumlah banyak dan

bertempat tinggal jauh. Media massa banyak digunakan dalam

kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar, majalah, radio

dan televisi. Sedangkan media personal seperti surat, telepon,

telegram.32 Meskipun intensitas media personal kurang bila

dibandingkan dengan media massa, tetapi untuk kepentingan

tertentu media personal tetap efektif, karena itu banyak digunakan.

Oleh karena itu, dalam melancarkan komunikasi dengan

menggunakan media, seorang komunikator sebelumnya lebih

matang dalam perencanaan dan persiapannya, sehingga ia

merasa pasti bahwa komunikasinya itu akan berhasil.

Pada dasarnya komunikasi yang sering dilakukan dapat

berlangsung menurut dua saluran, yaitu:

a. Saluran formal atau yang bersifat resmi

30 I.B. Mantra, MPH, Komunikasi (Jakarta: Dep Kes RI (Pusat Penyuluhan Kesehatan

Masyarakat), 1994), h. 3. 31

Wiryanto, Teori Komuniaksi Massa (Jakarta: PT. Grasindo, 2000), h. 7. 32 Effendy, Dinamika Komunikasi, h. 10.

Page 35: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xxxv

Saluran formal biasanya mengikuti garis wewenang dari

suatu organisasi, yang timbul dari tingkat paling tinggi dalam

organisasi itu sampai ke tingkat yang paling bawah.

Komunikasi berlangsung dari atas ke bawah dan dari

bawah ke tingkat atas. Di samping saluran komunikasi yang

disebutkan di atas, juga terdapat saluran yang bersifat

mendatar (komunikasi horisontal). Dengan demikian dapat

dibedakan bahwa saluran yang dipakai dalam berkomunikasi

itu dapat terjadi tiga arah yaitu : ke atas, ke bawah dan ke

samping. Ketiga cara ini disebut tiga dimensi.33

Pengalaman menunjukkan bahwa perintah dan

pengarahan yang datang dari atasan tidak banyak

menimbulkan halangan dan gangguan. Namun sebaliknya,

kalau yang datangnya dari bawah menuju ke atas sering

menimbulkan rintangan dan penyimpangan.

b. Saluran informal atau yang bersifat tidak resmi

Saluran informal ini berbentuk desas-desus atau kabar

angin yang timbul karena orang ingin mengetahui sesuatu

yang berhubungan erat dengan dirinya, kelompoknya dan

lain-lain.34.

5. Efek atau Hasil

33 A.W. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, h. 17.

34 Ibid., h. 18.

Page 36: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xxxvi

Efek atau hasil akhir dari suatu komunikasi, yakni sikap atau

tingkah laku orang sebagai komunikan, sesuai atau tidak dengan

yang diinginkan oleh komunikator. Efek yang ditimbulkan dapat

diklasifikasikan menurut kadarnya, yakni:35

a. Dampak kognitif

Adalah yang timbul pada komunikan yang

menyebabkan dia menjadi tahu atau meningkat

intelektualitasnya. Di sini pesan yang disampaikan oleh

komunikator adalah berkisar pada upaya mengubah

pemahaman / pengetahuan dari komunikan.

b. Dampak afektif

Dampak ini lebih tinggi kadarnya dari dampak kognitif.

Pesan yang disampaikan oleh komunikator ditujukan bukan

hanya sekedar komunikan tahu, tetapi bergerak hatinya,

menimbulkan perasaan tertentu, misalnya perasaan iba,

terharu, sedih, gembira, marah, dan sebagainya.

c. Dampak behavioral

Yakni dampak yang timbul pada komunikan dalam

bentuk perilaku, tindak atau kegiatan.

6. Umpan Balik (feed back)

Umpan Balik (feed back) adalah tanggapan/reaksi dari

penerima kepada pengirim. Kemudian dapat pula timbul

tanggapan atau reaksi kembali dari pengirim kepada penerima.

Maka terjadilah komunikasi timbal balik. Dengan adanya umpan

balik inilah yang menjadikan komunikasi menjadi dinamis.36

35 Ibid., h. 20.

36 Sutarto, Dasar-dasar Komunikasi Administrasi (Yogyakarta: Duta Wacana University

Press, 1991), h. 46.

Page 37: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xxxvii

Umpan balik memainkan peranan yang amat penting dalam

komunikasi, sebab ia menentukan berlanjutnya atau berhentinya

komunikasi yang dilancarkan. Oleh karena itu, umpan balik dapat

bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif. Umpan balik positif

adalah tanggapan/respon/reaksi komunikan yang menyenangkan

komunikatornya sehingga komunikasi berjalan lancar. Sebaliknya,

unpan balik negatif adalah tanggapan komunikator yang tidak

menyenangkan komunikatornya sehingga komunikator enggan

untuk melanjutkan komunikasinya.37

Umpan balik dapat berwujud verbal dan non-verbal.38

Umpan secara verbal misalnya dengan menggunakan bahasa,

sedangkan umpan balik secara non-verbal misalnya dengan

isyarat. Jadi, perbedaan antara efek atau hasil dan umpan balik itu

terlihat jelas dalam proses komunikasi. Maksudnya, efek atau hasil

itu tidak secara langsung muncul dalam sebuah proses komunikasi,

melainkan akan muncul sebagai output. Sedangkan umpan balik

merupakan hasil komunikasi yang menjadi “kesepakatan” antara

komunikator dan komunikan pada saat menjalankan proses

komunikasi (saat berkomunikasi).

C. Jenis-jenis Komunikasi

1. Komunikasi Verbal

37 Effendy, Dinamika Komunikasi, h. 14.

38 A.W. Widjaja, Ilmu Komunikasi : Pengantar Studi (Yogyakarta: Rineka Cipta, 2002), h.

48.

Page 38: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xxxviii

Yaitu komunikasi yang menggunakan bahasa dan tulisan.

Menurut Paulette J. Thomas, komunikasi verbal adalah penyampaian

dan penerimaan pesan dengan menggunakan bahasa lisan dan

tulisan. Lambang verbal adalah semua lambang yang digunakan

untuk memanfaatkan kata-kata (bahasa).39 Dalam proses belajar

mengajar komunikasi verbal dapat dilangsungkan dengan kata-kata,

seperti: ceramah, bercerita, berdiskusi dan lain-lain. Bisa juga

dilangsungkan dengan menggunakan tulisan surat, buku, majalah,

koran, dan lain-lain.

Bahasa lisan dan tulisan adalah lambang yang paling banyak

digunakan dalam komunikasi seperti komunikasi yang terjadi antara

guru dan murid. Sebab bahasa selain dapat mewakili kenyataan yang

konkrit dan obyektif dalam dunia sekeliling kita, juga dapat mewakili

hal yang abstrak sekalipun. Yakni bahasa verbal adalah sarana utama

untuk menyatakan pikiran, gagasan, perasaa, dan maksud kita.40

2. Komunikasi Non Verbal

Menurut penulis komunikasi non verbal yaitu komunikasi yang

menggunakan simbol, lambang, gerakan-gerakan, sikap, ekspresi

wajah dan isyarat yang tidak menggunakan bahasa lisan dan tulisan.

Pelaksanaan komunikasi dengan non verbal tidak kalah pentingnya

dengan komunikasi verbal. Namun dalam kenyataannya, jika

seseorang belum mengetahui lambang-lambang yang ada, maka

akan terjadi salah persepsi, yang akibatnya akan fatal. Dalam

prakteknya yang lebih efektif itu adalah komunikasi verbal dan non

verbal saling mengisi. Seperti halnya jika ada gambar di surat kabar,

maka akan lebih jelas jika ada keterangannya dengan verbal. Karena

jika tidak ada ada keterangan, mungkin akan salah arti.41

Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang pesannya

dikemas dalam bentuk non verbal, tanpa kata-kata. Dalam kehidupan

nyata komunikasi non verbal ternyata jauh lebih banyak dipakai

daripada komunikasi verbal, dengan kata-kata. Dalam berkomunikasi

hampir secara otomatis komunikasi non verbal ikut terpakai. Karena itu,

komunikasi non verbal bersifat tetap dan selalu ada. Komunikasi non

39 Roudhonah, Ilmu Komunikasi (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta 2007), Cet ke-1,

h. 93. 40

Ibid., h. 93. 41 Ibid., h. 94.

Page 39: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xxxix

verbal lebih jujur mengungkapkan hal yang mau diungkap secara

spontan.42

Albert Mehrabian (1981) di dalam bukunya “Silent Message:

Implicit Communication of Emotion and Attitudes” menegaskan hasil

penelitiannya bahwa makna setiap pesan komunikasi dihasilkan dari

fungsi-fungsi: 7% pernyataan verbal, 38% bentuk vokal, dan 55%

ekspresi wajah. Dengan demikian kode-kode non verbal merupakan

aspek sangat penting di dalam komunikasi manusia.43

3. Komunikasi Satu Arah

Pesan disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran

tidak dapat atau tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan

umpan balik atau bertanya.

4. Komunikasi Dua Arah

Komunikasi dua arah adalah komunikasi yang bersifat informatif

dan persuasif dan memerlukan hasil (feedback).44

D. Macam-macam Pola Komunikasi

Menurut A.W. Widjaja di dalam bukunya Ilmu Komunikasi Pengantar

Studi, ada empat bentuk atau pola komunikasi, yaitu komunikasi pola

roda, pola rantai, pola lingkaran, dan pola bintang. Keempat pola

tersebut dapat dilihat pada gambar berikut45:

B

42 Agus M. Hardjana, Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal (Yogyakarta: Kanisius,

2003), cet ke-1, h. 26. 43

Ibid., h. 95. 44

A.W. Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 100. 45 Ibid., h. 102-103.

Page 40: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xl

E A C A B C D

D

Pola Roda Pola Rantai

A A

E B E B

D C D C

Pola Lingkaran Pola Bintang

Penjelasan:

1. Pola roda, seseorang (A) berkomunikasi pada banyak orang,

yaitu: B, C, D, dan E.

2. Pola rantai, seseorang (A) berkomunikasi pada seseorang yang

lain, (B), dan seterusnya ke (C), ke (D), dan ke (E).

3. Pola lingkaran, hampir sama pada pola rantai, namun orang

terakhir (E) berkomunikasi pula kepada orang pertama (A).

4. Pola bintang, semua anggota berkomunikasi dengan semua

anggota.

E. Teknik-teknik Komunikasi

Page 41: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xli

Istilah teknik berasal dari bahasa Yunanai technikos yang berarti

keterampilan atau keperigelan.46 Berdasarkan keterampilan

berkomunikasi yang dilakukan komunikator, teknik komunikasi

diklasifikasikan menjadi:47

1. Komunikasi Informatif, yaitu memberikan keterangan-keterangan

(fakta-fakta), kemudian komunikan mengambil kesimpulan dan

keputusan sendiri. Dalam situasi tertentu pesan informatif justru

lebih berhasil dari persuasif, misalnya jika audiensi adalah kalangan

cendikiawan.

2. Komunikasi Persuasif, yaitu berisikan bujukan, yakni

membangkitkan pengertian dan kesadaran manusia bahwa apa

yang kita sampaikan akan memberikan perubahan sikap, tetapi

perubahan ini adalah atas kehendak sendiri (bukan dipaksakan).

Perubahan tersebut diterina atas kesadaran sendiri.

3. Komunikasi instruktif/koersif, yaitu penyampaian pesan yang

bersifat memaksa dengan menggunakan sanksi-sanksi apabila

tidak terlaksanakan. Bentuk yang terkenal dari penyampaian

model ini adalah agitasi dengan penekanan-penekanan yang

menimbulkan tekahan batin dan ketakutan di kalangan publik

(khalayak). Koersif dapat berbentuk perintah-perintah, instruksi,

dan sebagainya.

46 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu pengantar (Bandung: Rosda Karya, 2007),

h.55. 47

A.W. Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 32.

Page 42: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xlii

Di sini, sudah terlihat hubungan dua

arah, tetapi terbatas antara guru dan

murid secara perseorangan. Antara murid

dan murid tidak terjadi hubungan. Murid

tidak dapat berdiskusi dengan teman

4. Hubungan manusiawi, bila ditinjau dari ilmu komunikasi hubungan

manusiawi itu masuk ke dalam komunikasi antarpersona

(interpersonal communication) sebab berlangsung pada

umumnya antara dua orang secara dialogis. Dikatakan bahwa

hubungan manusiawi itu komunikasi karena bersifat action

oriented, mengandung kegiatan untuk mengubah sikap,

pendapat, atau perilaku seseorang.

F. Pola-pola Komunikasi Guru-Murid

Ada beberapa jenis hubungan guru-murid seperti yang

dikemukakan oleh Lindgren, H.C.48:

1. Pola Guru – Murid

• Guru

° ° °

Murid Murid Murid

2. Pola Guru - Murid - Guru

48 Singgih D. Gunarsa, Yulia Singgih D. Gunarsa, ed., Psikologi

Perkembangan Anak dan Remaja (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1995), h. 118-120.

Di sini, murid menjadi pendengar yang

pasif. Mereka tidak dapat bertanya bila

mereka tidak mengerti. Demikian pula guru

tidak mengetahui apakah pelajarannya

dapat diikuti atau tidak. Melalui jenis

hubungan ini, bahan pelajaran dapat

diselesaikan dalam waktu yang singkat.

• Guru

° ° °

Murid Murid Murid

Page 43: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xliii

3. Pola Guru - Murid - Murid

• Guru

Murid Murid Murid

4. Pola Guru - Murid, Murid - Guru, Murid - Murid

Guru

Murid Murid

Murid Murid

Jenis hubungan seperti ini

sudah merupakan sistem

hubungan yang lebih baik,

walaupun masih agak terbatas

dan formal. Guru tidak dapat

berhubungan dengan murid-

Hubungan ini merupakan hubungan yang paling efektif. Murid

dapat mengadakan hubungan yang tidak terbatas. Guru dapat

mengetahui apakah pelajarannya dan bimbingannya dapat

Page 44: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xliv

BAB III

GAMBARAN UMUM LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR

BINTANG PELAJAR

A. Pengantar

Pada bab ini akan menguraikan gambaran tentang lembaga yang

menjadi objek penelitian penulis yaitu lembaga bimbingan belajar

Bintang Pelajar. Secara rinci bab ini akan menjelaskan tentang profil

Bintang Pelajar, program Bintang Pelajar, fasilitas dan penanganan

Bintang Pelajar, lokasi Bintang Pelajar, dan pilihan KBM (Kegiatan Belajar

Mengajar) di Bintang Pelajar.

B. Profil Bintang Pelajar

Bermula dari kota Bogor, Bintang Pelajar terus berkembang menjadi

lembaga pendidikan terpercaya dan ternama. Sebagai salah satu

perintis bimbingan belajar, Bintang Pelajar terus memantapkan perannya

di dunia pendidikan termasuk dalam menjalankan visi dan misi menjadi

bimbingan belajar terbaik yang islami dalam rangka mewujudkan

generasi beriman dan berilmu pengetahuan.

Lembaga ini berdiri pada tanggal 5 September 1995 dan sekarang

sudah memiliki 11 cabang yang tersebar di Jabotabek. Di Bogor terdapat

4 cabang dan 1 kantor pusat, 3 cabang di Jakarta, 2 cabang di

Page 45: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xlv

Tangerang, dan 2 cabang di Bekasi. Pada tahun ajaran 2007-2008

terdaftar 3817 siswa yang bergabung mengikuti les di Bintang Pelajar,

terdiri dari siswa TK, SD, SMP, dan SMA. Siswa-siswi tersebut berasal dari

beragam sekolah baik negeri maupun swasta. Tercatat siswa Bintang

Pelajar berasal dari 414 sekolah. Letaknya yang berada di daerah pusat

pendidikan menjadikan Bintang Pelajar mudah dijangkau dari berbagai

sekolah dan perumahan. 49

Saat ini, manajemen Bintang Pelajar memiliki 5 divisi khusus yang

terus menajamkan fungsinya dalam memberikan pelayanan terbaik

kepada siswa dan orangtua siswa. Staf dan guru Bintang Pelajar direkrut

dengan mekanisme khusus yang memungkinkan dapat menjalankan visi

dan misi Mewujudkan Generasi Beriman dan Berilmu Pengetahuan yang

telah ditetapkan, yaitu kemampuan akademik dan kemampuan

keislaman yang mencakup kemampuan baca tulis al-Qur'an, hafalan

surat (pada juz 30) dan hadits tertentu serta penampilan islami dan

pemahaman keislaman. Saat ini tergabung 99 pegawai dan 429 guru

yang berasal dari berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia.

Manajemen handal menjadi perhatian besar Bintang Pelajar.

Penentuan standar kualitas dan upgrading kinerja terus dilakukan untuk

memastikan pelayanan terbaik bagi siswa dan orangtua siswa. Kegiatan

sosial maupun keagamaan tidak terlewatkan seperti pengumpulan

dompet peduli bencana, pengajian rutin mingguan dan pendalaman

bahasa Arab.

49 Buku Panduan Akademik Les Privat dan Kelompok Belajar BINTANG PELAJAR, h. 2.

Page 46: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xlvi

Semoga dengan komposisi staf dan guru yang telah bergabung di

Bintang Pelajar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi Bapak/Ibu

dan putera/puterinya.

C. BINTANG PELAJAR CABANG PAJAJARAN

1. Letak Geografis

Bintang Pelajar Pajajaran terletak di wilayah pusat kota Bogor yang

luasnya kurang lebih 11.850 Ha terdiri dari 6 kecamatan dan 68 kelurahan.

Kota Bogor mempunyai rata-rata ketinggian dari permukaan laut

minimum 190 m dan maksimum 330 m. Dengan ketinggian demikian, iklim

kota Bogor bersuhu rata-rata 26' C dengan suhu terendah 21,8' C dan

suhu tertinggi 30,4'C.

Begitu banyak potensi bisnis yang bisa dan telah berkembang

selama ini. Diantaranya, pariwisata, industri, perdagangan, dan jasa.

Jumlah penduduk Bogor yang sekitar 750.250 jiwa ini adalah sebuah

pangsa pasar strategis untuk berkembangnya setiap unit usaha yang

beroperasi di Bogor. Tidak terkecuali bisnis jasa di bidang pendidikan; jasa

bimbingan belajar.

2. POSISI BINTANG PELAJAR PAJAJARAN

Beralamat di Jl. Pajajaran No. 23 Bogor, Bintang Pelajar Cabang

Pajajaran yang berdiri di area seluas lebih dari 150 Meter persegi ini terdiri

dari 32 ruang belajar, 2 ruang guru, 2 ruang staff dan 2 ruang operasional,

Page 47: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xlvii

kamar support, 4 kamar mandi serta, satu dapur dan satu mushollah.

Dengan luas area yang demikian ini, tentu saja daya tampungnya

memungkinkan untuk siswa sampai 500 orang. saat ini jumlah siswa di

Pajajaran sudah mencapai lebih dari 300 siswa. Para Siswa tersebut

berasal dari berbagai sekolah yang berbeda-beda, mulai sekolah negeri

hingga swasta. Tapi tentu saja, siswa yang berminat mengambil KBM di

Bintang Pelajar adalah para siswa dari golongan menengah ke atas. Hal

ini mendorong penyediaan lahan parkir oleh Bintang Pelajar untuk

kendaraan siswa yang mayoritas roda empat. Lahan parkir seluas 50 m

persegi pun telah siap diisi dengan sekitar 20 mobil dan 20 motor.

Setiap ruang kelas mempunyai kapasitas yang bervariasi. Mulai

dari kelas ukuran 1,5x1,0m, 2,0x1,5m hingga 2,5x2,5m. Penggunaan kelas

yang berukuran beragam ini disesuaikan dengan program yang

dijadwalkan.

Beberapa fasilitas tambahan seperti musholah, dapur dan toilet ini

sudah cukup memadai untuk menunjang kegiatan belajar mengajar

siswa. Selain itu, di cabang ini, sudah tersedia satu fasilitas internet dan Wi-

Fi yang ditujukan bagi para siswa yang butuh mengunduh, atau

uploading data ke jaringan maya. Fasilitas ini menjadi salah satu fasilitas

yang paling diminati para siswa. Para siswa yang rata-rata adalah siswa

sekolah menengah pertama ini kebanyakan menggemari dunia maya

sebagai salah satu media berinteraksi dan refreshing setelah kejenuhan

yang mereka rasakan selama belajar di sekolah pada pagi harinya.

Dengan prinsip satu kelas untuk 5 siswa saja, maka tentunya teknik

clustering 500 siswa berbanding 70-an guru dalam konteks opersional

Page 48: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xlviii

cabang, khususnya Bintang Pelajar Cabang Pajajaran, jauh lebih rumit

daripada instansi-instansi atau bisnis jasa lain yang sejenis. Kegiatan ini

biasanya dikelola oleh Quality control, termasuk dalam hal alokasi

ruangan untuk setiap KBM siswa yang saat ini berjumlah sekitar 32

ruangan kecil dan besar.

D. Program Bintang Pelajar50

1. Sistem Belajar Bintang Pelajar

Sistem belajar yang telah dibakukan oleh Bintang Pelajar adalah

Sistem Belajar 52 (baca: Lima Kuadrat). Sistem belajar ini memadukan 2

bagian pokok yakni Tujuan yang jelas dan Usaha yang maksimal.

Tujuan yang di harapkan oleh Bintang Pelajar kepada murid-

muridnya yaitu, pertama di harapkan para murid memiliki aqidah yang

benar, kedua memiliki akhlak yang mulia, ketiga berprestasi terbaik,

keempat mempunyai motivasi tinggi, terakhir di harapkan setiap murid

Bintang Pelajar memiliki kemandirian.

Usaha yang dilakukan oleh Bintang Pelajar untuk memperoleh

tujuan tersebut yaitu dengan cara-cara sebagai berikut:

a) Lima proses sukses belajar yang terdiri dari latihan soal mandiri,

periksa soal mandiri, pembahasan soal mandiri, diskusi kelompok

mandiri, dan pembahasan tuntas dengan guru Bintang Pelajar.

50 Buku Panduan Akademik Les Privat dan Kelompok Belajar BINTANG PELAJAR, h. 4-

5.

Page 49: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

xlix

b) Hanya lima murid dalam satu kelas.

c) Memegang prinsip lima huruf yaitu YAKIN.

d) Rajin menjalankan Shalat 5 waktu (17 Rakaat).

e) Terdapat lima proses kegiatan belajar di dalam kelasnyaitu dimulai

dengan berdoa sebelum dan sesudah belajar, pemahaman

konsep, belajar melalui contoh, latihan harian disertai

pembahasan langsung, dan diberi kuis rutin.

2. Program Akademik

a. Program Tembus SMP-SMA-PTN Favorit

Untuk : Kelas 6 SD, 3 SMP dan 3 SMA

Target : - Membentuk pribadi Muslim

- Lulus dan diterima di SMP-SMA-PTN Favorit

Materi : Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia,

Kimia, Biologi, Fisika, Ekonomi, Geografi, Matematika Dasar,

Matematika-IPA, IPA Terpadu, IPS Terpadu.

b. Program Sukses Semester

Untuk : Kelas 1-5 SD, 1-2 SMP dan 1-2 SMA

Target : - Membentuk pribadi Muslim

- Meningkatkan motivasi belajar

- Memahami materi dengan cepat, tepat dan mudah

- Memperoleh nilai ulangan harian yang tinggi

- Memperoleh nilai raport yang tinggi

Page 50: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

l

Materi : Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia,

Kimia,

Biologi, Fisika, Ekonomi, Akuntansi, Bilingual Matematika,

Bilingual IPA.

c. Program Calistung Plus

Untuk : Siswa Taman Kanak-kanak

Target : Lancar membaca, menulis dan berhitung

Materi : Membaca, menulis, menghitung, dan Iqro’

d. Kelas Super

Deskripsi : Kelas super merupakan kelas khusus yang dipersiapkan

bagi siswa yang memiliki bakat dan potensi di atas

rata-rata dengan penanganan yang super.

Untuk : Kelas 6 SD, 3 SMP dan 3 SMA

Tujuan : Menggali dan mengembangkan bakat dan potensi super

yang telah dimiliki siswa menjadi prestasi super.

Target : Lulus ujian Nasional dengan nilai tertinggi, diterima di

SMP/SMA/PTN Favorit, di program/jurusan favorit, dan

terbentuk pribadi muslim.

E. Fasilitas dan Penanganan Bintang Pelajar51

1. Pendidik

51 Buku Panduan Akademik Les Privat dan Kelompok Belajar BINTANG PELAJAR, h. 8-9.

Page 51: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

li

Akrab & bersahabat, Memiliki jiwa pendidik dan berpengalaman,

Memiliki motivasi tinggi dalam mendidik, Muslim & Muslimah, Lulus seleksi &

materi keislaman, Performance Islami yaitu guru wanita memakai pakaian

muslim, kerudung menutup hingga ke bawah dada dan bawahan rok.

2. Buku Perkembangan Siswa

Merupakan laporan perkembangan kegiatan belajar siswa di

Bintang Pelajar yang dikirim secara berkala ke rumah, Mencakup daya

ingat, daya tangkap, motivasi, kedisiplinan dan interaksi siswa.

3. KBM Ekstra

Kegiatan belajar mengajar ekstra (tambahan) yang diberikan

kepada siswa secara cuma-cuma agar siswa lebih mantap dalam

mempersiapkan ujian sekolah.

4. Suasana Belajar

Kondusif, Akrab, Aktif, Kreatif, Islami.

5. Bimbingan Konseling

Bimbingan & pengarahan untuk tes ke sekolah favorit & penjurusan,

Konsultasi akademik, Konseling individu untuk siswa, Trik & tips sukses

belajar, Bimbingan motivasi.

6. Call To Home

Bagi siswa yang tidak hadir, akan ditelepon langsung ke orang tua

siswa untuk konfirmasi ketidakhadirannya pada hari yang sama,

Memantau perkembangan nilai siswa di sekolah.

7. Quality Control

Pengontrolan prestasi & perkembangan kemampuan siswa,

Pengawasan kegiatan belajar mengajar.

Page 52: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

lii

8. Try Out berkala

Tes uji pemahaman & penguasaan siswa secara rutin & terpadu,

Soal-soal pilihan sesuai kisi-kisi ujian di sekolah.

9. Media BP

Media BP termasuk sebagai jembatan komunikasi dan info antara

manajemen BP dengan siswa, orangtua siswa, pakar pendidikan, dan

pemerhati pendidikan, Website (www.bintangpelajar.com) media

komunikasi online dan interaktif sebagai media komunikasi dengan guru

pengajar, konseling dan staff, termasuk keluhan dan saran membangun.

10. Program Akselerasi

Percepatan belajar bagi siswa-siswi akselerasi melalui penanganan

khusus, sistematis, dan terarah.

11. Program Bilingual

Penyampaian materi dalam 2 bahasa (Bahasa Inggris & Bahasa

Indonesia), Modul dan soal-soal dirancang khusus dalam Bahasa Inggris.

12. Quiz Rutin

Kuis yang dilakukan setiap selesai suatu bab di akhir pelajaran.

13. Responsi

Pendalaman materi khusus merespon ujian yang akan dihadapi

siswa tertentu, sehingga siswa secara intensif hanya mempelajari bidang

studi yang akan diujikan saja, seperti menjelang ujian atau olimpiade.

14. Pemantapan

Latihan soal tentang materi yang telah diajarkan sebagai persiapan

total ujian akhir semester, UN, UAS, dan General Test yang akan dihadapi

Page 53: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

liii

siswa. Dilakukan serentak baik kelompok maupun privat di cabang

Bintang Pelajar.

15. Pesantren Kilat

Dilaksanakan pada bulan Ramadhan diisi dengan kegiatan yang

menekankan pada aspek pemahaman, pengamalan Islam, inspiring

game, dan kebersamaan.

16. Lokasi

Lokasi strategis dan mudah dijangkau, Ruangan ber-AC, Tempat

parkir luas.

17. Mushalla

Sebagai sarana ibadah bagi staf, siswa, dan orangtua siswa yang

tenang dan nyaman.

18. Modul Berkualitas

Setiap siswa dibekali modul setiap tingkatnya sebagai bahan

pelajaran di Bintang Pelajar dan di rumahnya.

19. Digital Mark Reader

Setiap hasil ujian baik itu Try out berkala, reguler, SPMB dan

sebagainya akan diperiksa menggunakan DMR (Digital Mark Reader)

sehingga hasil yang didapatkan akan lebih cepat dan akurat.

F. Lokasi Bintang Pelajar

Bintang Pelajar (BP) memiliki 11 cabang yang tersebar di Jabotabek.

Di Jakarta terdapat 3 cabang yaitu BP Rawamangun yang terletak di Jl.

Pemuda No. 66 Lt. 3 Rawamangun (samping Labschool), BP Ahmad

Dahlan yang terletak di Jl. K.H. Ahmad Dahlan dan BP Sisingamangaraja

Page 54: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

liv

yang terletak di Jl. Sisingamangaraja No. 37, Kebayoran Baru, Jakarta

Selatan.

Di Bogor terdapat 4 cabang yaitu BP Pajajaran yang terletak di Jl.

Pajajaran No. 23, BP VIP yang terletak di Ruko VIP Jl. Pajajaran No. 88 P, BP

Polisi yang terletak di Jl. Polisi No. 6, dan BP Jalan Baru yang terletak di

Jl.Baru Sholeh Iskandar No. 10 Bogor.

Di Tangerang terdapat 2 cabang yaitu BP Bumi Serpong Damai

yang terletak di Ruko Golden Road Sektor VII B Blok 5 No. 115 dan BP

Bintaro yang terletak di Jl. Pondok Betung Raya No. 88.

Di Bekasi terdapat 2 cabang yaitu BP Kemang Pratama yaitu BP

Kemang Pratama yang terletak di Jl. Kemang Pratama Raya Blok AM 4A

dan BP Jaka Permai yang terletak di Ruko Duta Permai BII No. 24 Jl. K.H.

Noer Ali Kalimalang, Bekasi.

G. Pilihan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) Bintang Pelajar52

Bintang Pelajar memiliki 3 pilihan bentuk KBM, yaitu :

1. KELOMPOK, dengan spesifikasi :

a) Satu kelas hanya 5 siswa (maksimal)

b) Belajar di cabang BP

c) Durasi belajar 1 jam 30 menit, khusus Bogor 1 jam 45 menit

d) Dapat memilih seluruh program akademik

e) Alat belajar disiapkan oleh BP

f) Mendapatkan fasilitas BP

2. KELOMPOK MANDIRI, dengan spesifikasi :

52 Buku Panduan Akademik Les Privat dan Kelompok Belajar BINTANG PELAJAR, h. 6.

Page 55: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

lv

a) Tiap kelompok terdiri dari 2-5 siswa

b) Biaya dipengaruhi jumlah anggota kelompok

c) Pilihan waktu belajar disesuaikan dengan siswa

d) Dapat memilih teman belajar yang diinginkan

e) Belajar di tempat yang diinginkan siswa

f) Durasi belajar 1 jam 30 menit

g) Alat belajar disiapkan oleh BP (White board, penghapus, dan

spidol)

h) Mendapatkan fasilitas BP

3. PRIVAT, dengan spesifikasi:

a) Hanya 1 siswa sehingga lebih fokus

b) Pilihan waktu belajar disesuaikan dengan siswa

c) Ditangani guru terbaik Bintang Pelajar

d) Belajar di tempat yang diinginkan siswa

e) Durasi belajar 1 jam 30 menit

f) Jadwal KBM yang belum terlaksana dapat diganti pada waktu

yang disepakati

g) Alat belajar disiapkan oleh siswa

h) Mendapatkan fasilitas BP

Page 56: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

lvi

BAB IV

ANALISIS POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID

A. Pengantar

Sebagaimana telah diuraikan dalam bab-bab sebelumnya mengenai

permasalahan apa yang ingin dijawab oleh skripsi ini, pada bab ini akan

dipaparkan hasil observasi dan penelitian yang telah di analisis oleh penulis.

Fokus utama bab ini adalah mengetahui pola komunikasi guru dan murid di

Bintang Pelajar.

B. Pola Komunikasi Guru dan Murid

Yang menjadi subjek penelitian ini adalah empat orang guru yang mengajar

kelompok Dina Anjani pada hari Selasa, Kamis, dan Jumat pada pukul 16.00

WIB. Untuk mengetahui pola komunikasi guru dan murid pada saat kegiatan

belajar mengajar berlangsung, sebelumnya akan dipaparkan mengenai data

personal keempat guru tersebut.

Tabel 1

Data Personal Guru

No.

Nama

1

Yudha Adi

Pradana

2

Burhan

3

Wahyuningsih

4

Ida

Mahmudah

Tempat, Tanggal Lahir

Jakarta, 2 Januari 1986

Garut, 15 Januari 1980

Klaten, 5 Februari 1976

Subang, 27 November

1986

Jenis Kelamin Pria Pria Wanita Wanita

Alamat Kost Gg. H. Saidi Jl. Sempur Desa Genteng, Jl. Dramaga,

Page 57: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

lvii

No. 125

Badoneng,

Bogor

IV/2, Kel.

Sempur,

Bogor Tengah

Cipaku, Bogor

Selatan

Bara III,

Wisma Firas,

Bogor

Pendidikan Terakhir

S1 Teknologi Hasil

Perairan,

Institut

Pertanian

Bogor

S1 Teknik Manajemen

Industri

Pertanian,

Universitas

Padjajaran

S1 Pendidikan Luar Sekolah,

Universitas

Negeri Malang

S1 Teknik Pertanian,

Institut

Pertanian

Bogor

Lulus Tahun 2009 2005 2000 2008

Mengajar di

BP sejak

Januari 2008 2006 2001 Agustus 2008

Mata

Pelajaran

Matematika Bahasa

Indonesia

IPS IPA

Hari

Mengajar Kelompok

Dina

Kamis Selasa, 2

minggu sekali

Selasa, 2

minggu sekali

Jumat

Hobi Membaca Buku

Membaca, Musik,

Hiking,

Mengajar

Makan Menonton, Membaca,

Travelling

1. Pola Komunikasi Guru 1

Guru 1 adalah Yudha Adi Pradana. Pria berlatar belakang pendidikan

Sarjana Teknologi Hasil Perairan ini dipanggil oleh murid-muridnya Mas Yudha.

Guru 1 mengajarkan Matematika setiap hari Kamis pukul 16.00 WIB. Murid di

kelompok yang diajar Guru 1 ada empat orang, mereka adalah:

Page 58: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

lviii

Tabel 2

Data Personal Murid Mata Pelajaran Matematika

No.

Nama

1

Dina Anjani

2

Chika

Meirani

3

Fathia

Shadrina

4

Shynna

Fatiha

Nama Panggilan

Dina Chika Fathia Shynna

Tempat,

Tanggal Lahir

Bogor, 25

September 1995

Jakarta, 12

Mei 1995

Bogor, 5

Januari 1995

Bekasi, 31

Maret 1995

Jenis Kelamin Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan

Asal Sekolah SMP Negeri 1

Bogor

SMP Negeri 1

Bogor

SMP Negeri 1

Bogor

SMP Negeri 1

Bogor

Belajar di BP

sejak

2007 2008 2008 2004

Hobi Berenang dan

nonton tv

Main dengan

kucing

Membaca

Buku

Berenang dan

internetan

Berdasarkan hasil pengamatan penulis, ketika guru masuk kelas sudah ada

dua murid yang telah hadir yaitu Dina dan Chika. Guru membuka kelas dengan

Assalamu’alaikum wr. wb. dan murid yang sudah hadir menjawab dengan sopan.

Guru 1 tipe guru yang pendiam seperti yang diungkapkan seorang murid dalam

wawancara “Mas yudha itu pendiam, tapi hal itu yang membuat kami malah

senang untuk belajar.”53

Murid yang bernama Chika langsung memberikan soal PR dari sekolahnya,

guru sekilas membaca soal sambil sedikit bertanya keberadaan kedua teman

mereka yang belum hadir. Karena mereka berempat berasal dari sekolah yang

53 Wawancara tertulis dengan Dina Anjani 19 Maret 2009.

Page 59: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

lix

sama. Sambil menunggu kemungkinan teman mereka yang belum datang, guru 1

memberikan kuis berupa pertanyaan logika sambil mengeluarkan minuman “fruit

tea”. Bagi yang bisa menjawab pertanyaan tersebut akan mendapat hadiah

minumannya. Kuisnya sebagai berikut:

Lampu

A B C

Lantai 2

Lantai 1

Saklar

Pertanyaan: Bagaimana caranya mengetahui saklar mana yang cocok untuk lampu

yang mana?

Syaratnya: Orang itu hanya boleh naik 1 kali ke lantai 2 dan tidak boleh turun

lagi.

Setelah selesai menuliskan pertanyaan di papan tulis, murid yang bernama

Fathia datang dengan ceria. Setelah menempati kursi, Fathia bertanya apa yang

sedang terjadi di kelas itu, dia diberi tahu untuk menjawab pertanyaan yang ada di

1 3 2

Page 60: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

lx

papan tulis, dia langsung bertanya kepada kedua temannya yang telah hadir

apakah mereka bisa menjawabnya. Mereka bertiga tidak ada yang bisa menjawab,

maka guru pun menjelaskan jawabannya. Jawabannya:

Pertama orang itu harus menyalakan satu saklar misalnya saklar no. 2 lalu

menunggu selama tiga puluh menit, setelah tiga puluh menit, saklar no.2

dimatikan. Setelah itu ia menyalakan satu saklar lagi misalnya saklar no. 3 lalu ia

bisa naik ke lantai 2. Ketika sampai di lantai 2 ia melihat lampu A yang menyala,

sudah ketahuan kalau saklar no. 3 untuk lampu A. Lalu bagaimana mengetahui

saklar mana untuk lampu yang tidak nyala? Tadi kan di awal ia sudah menyalakan

saklar no. 2 selama tiga puluh menit, pastinya lampu yang sudah dinyalakan 30

menit itu akan menjadi panas, jadi untuk mengetahui lampu mana yang cocok

untuk saklar no. 2, dari lampu yang tidak nyala tersebut dapat dipegang dua-

duanya dan ketika merasa satu lampu yang masih panas, berarti lampu itu adalah

lampu pasangan saklar no. 2. Anggap saja lampu itu adalah lampu C. Berarti

sudah jelas kalau lampu yang satu lagi yaitu lampu B pasangannya adalah saklar

no. 1.

Setelah kuis terjawab, maka kelas mulai belajar. Pembahasan materi hari itu

tentang sabuk lilitan luar dan sabuk lilitan dalam. PR yang diberikan Chika

kepada guru juga tentang sabuk lilit. Murid-murid memperhatikan dengan fokus

dan serius ketika guru menjelaskan di papan tulis mulai dari menjelaskan rumus

hingga memberi contol soal yang sederhana namun mencakup semuanya.

Dalam memberikan materi, guru 1 hanya menjelaskan secara singkat dan

langsung dilanjutkan dengan meminta murid-murid mengerjakan soal dari modul

yang dipakai di Bintang Pelajar. Seperti yang diungkapkan oleh guru pada saat

Page 61: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

lxi

wawancara, lebih baik langsung sambil mengerjakan soal dan saya tidak

menunggu untuk membahas soal. Misalnya mereka harus menyelesaikan dulu no.

1-10 baru saya bahas, tetapi ketika salah satu merasa kesulitan di satu nomor dia

bisa langsung bertanya ke saya dan saya akan menjelaskan secara personal ke

dia.54

Semua murid mengerjakan latihan soal dengan antusias dan serius, mereka

juga aktif bertanya kepada guru, kegiatan latihan soal ini dilakukan sampai waktu

belajar selama 1 jam 45 menit itu hampir selesai, di lima belas menit terakhir guru

kembali memberikan games berupa kuis logika atas permintaan murid. Guru

memberi soal sebagai berikut:

Beni, Banu dan Badu hendak membeli bola seharga Rp 25.000, mereka lalu

patungan masing-masing Rp 10.000 dan mereka meminta tolong Mamat untuk

membelikannya.

Beni Rp 10.000

Banu Rp. 10.000 Rp. 30.000

Badu Rp 10.000

Setelah Mamat mengantarkan bolanya, ada uang kembalian Rp 5.000, lalu

mereka memberi upah ke mamat Rp 2.000. Uang sisa ada Rp 3.000 lalu dibagi

tiga sehingga masing-masing mendapat Rp. 1000.

Ketika mereka menghitung ulang, uang yang dikembalikan kan seribu

rupiah, jadi uang mereka masing-masing terpakai Rp 9.000, dan mereka memberi

uang ke Mamat Rp. 2000, sehingga kalau ditotal uang mereka bertiga yang

54 Wawancara pribadi dengan Yudha Adi Pradana

Page 62: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

lxii

terpakai yaitu Rp 9.000 X 3 = Rp 27.000 lalu ditambah uang untuk Mamat Rp

2.000 sehingga total Rp 29.000. sedangkan di awal total uang mereka adalah Rp

30.000. Pertanyaan: ke manakah uang Rp 1.000?

Semua murid mulai berpikir mencari jawabannya, Dina dan Chika berkata

“iya juga ya, kok bisa sih jadi Rp 29.000?”, Fathia mengatakan “kok aneh ya?”

dan mereka kembali menyerah karena tidak bisa menjawab.

Jawabannya adalah hanya permainan kata dari yang memberi soal, karena

sebenarnya di uang yang Rp 27.000 itu sudah termasuk uang untuk Mamat 2000

dan memang sudah sisa uangnya Rp 3.000, dan uang Rp 1.000 sudah ada di uang

Rp 3.000 tersebut. Setelah terjawab, proses belajar di tutup dengan membaca doa.

Pola komunikasi yang terjadi di kelompok ini adalah Pola Guru - Murid,

Murid - Guru, Murid – Murid dan juga pola bintang.

Guru A

E B

Murid Murid

Murid Murid D C

Pola Bintang

Pola seperti ini menjelaskan bahwa komunikasi terjadi dua arah dan semua pihak

terlibat di dalamnya. Komunikasi dua arah adalah komunikasi yang bersifat

informatif dan persuasif dan memerlukan hasil (feedback).55

Pada kelompok ini

dapat diketahui bahwa murid memberikan feedback atau umpan balik kepada guru

dengan baik. Sesama murid juga dapat mengadakan hubungan yang tidak terbatas.

55 A.W. Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 100.

Page 63: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

lxiii

Untuk guru 1, motivasi dia ketika memberikan kuis/games hanyalah untuk

ice breaking saja supaya saya lebih kenal dengan muridnya, guru berpendapat

pulang sekolah kan mereka sudah suntuk, ada yang tidak mau belajar dan mereka

sudah mau pulang cepat. Bisa juga untuk membuat kompak kelas yang berasal

dari sekolah yang berbeda-beda.56

Komunikasi yang dilakukan oleh guru bersifat persuasif. Komunikasi di

kelompok ini sudah bisa dikatakan efektif karena semua orang yang terlibat dalam

kelas dapat menjadi komunikator maupun komunikan, meskipun tetap guru yang

menjadi komunikator utama dalam hal memberikan materi.

2. Pola Komunikasi Guru 2

Guru 2 adalah Burhan yang dipanggil oleh murid-murid Mas Burhan. Guru 2

mengajarkan Bahasa Indonesia hari Selasa dua minggu sekali bergantian dengan

pelajaran IPS pukul 16.00 WIB. Murid yang diajar guru pada kelas ini ada tiga

orang, yaitu:

Tabel 3

Data Personal Murid Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

No.

Nama

1

Dina Anjani

2

Chika Meirani

3

Alifia Meidira

Nama Panggilan Dina Chika Fifi

Tempat, Tanggal Lahir

Bogor, 25 September 1995

Jakarta, 12 Mei 1995

Bogor, 13 Mei 1995

Jenis Kelamin Perempuan Perempuan Perempuan

Asal Sekolah SMP Negeri 1

Bogor

SMP Negeri 1

Bogor

SMP Negeri 1

Bogor

56 Wawancara pribadi dengan Yudha Adi Pradana 17 April 2009.

Page 64: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

lxiv

Belajar di BP

sejak

2007 2008 2008

Hobi Berenang dan

nonton tv

Main dengan

kucing

Chatting,

nonton, jalan-

jalan, membaca,

berenang

Berdasarkan hasil pengamatan penulis, kelas guru 2 sudah ada alifia yang

akrab disapa fifi. Fifi berkata kepada guru 2 dia tidak mau memulai belajar kalau

masih sendirian di kelas, akhirnya sambil menunggu teman yang lain, guru

memberikan permainan bagaimana membuat gambar hanya

dengan satu tarikan spidol tanpa terlepas?

Fifi dan guru berusaha mengerjakan teka-teki gambar itu di papan tulis.

Ternyata guru yang memberi soal pun lupa bagaimana caranya membuat gambar

itu dengan satu tarikan spidol. Fifi ingat kalau Dina bisa menjawab itu, tak lama

Dina pun datang dan langsung diminta membuat gambar yang menjadi soal itu.

Dina membuatnya dengan mudah sekali, gantian fifi yang penasaran membuatnya

dan masih tampak kesulitan hingga akhirnya dibantu guru 2 untuk

menyelesaikannya.

Sekarang tiba waktunya untuk memulai kelas, Dina langsung meminta

“games psikologi”. Games psikologi adalah pertanyaan-pertanyaan pilihan yang

jawabannya menentukan kepribadian seseorang. Guru menjawab nanti games-nya.

Guru 2 membuka kelas dengan mengucap salam lalu mengucap rasa syukur

karena baru selesai lulus ujian AKTA IV. Guru menanyakan kabar murid selama

2 minggu lalu buat murid minggu yang spesial atau biasa aja.

Page 65: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

lxv

Kita mulai dengan membaca basmalah, ada dua tema yaitu karangan, murid

yang bernama Dina menjawab kan sudah, guru membalas tapi ada yang terlewat.

Kemarin kan sudah puisi ya din, puisi lama puisi baru, ada apa lagi?

Kedua murid kompak menjawab prosa dan guru mengatakan ada satu lagi

dan murid-murid menebak tapi salah terus dari mulai syair, lirik, novel sehingga

guru memberi petunjuk-petunjuk sampai murid berhasil menjawab satu lagi karya

sastra yaitu drama.

Sekarang kita masuk ke prosa. Prosa adalah…. Guru mulai menjelaskan

materi tentang prosa. Setelah prosa guru memberi materi baru tentang paragraf.

Ada yang masih ingat paragraf? Murid menjawab paragraf menurut pemikiran

mereka namun masih kurang tepat. Guru menambahkan definisi paragraf adalah

gabungan kalimat yang memiliki satu tema. Kedua murid kurang menyebutkan

satu tema ketika menjawab sebelumnya.

Guru menjelaskan, Paragraf berdasarkan isinya:

Narasi, deskripsi, eksposisi,persuasif, argumentasi.

Paragraf berdasarkan tujuan pembuatannya:

Karya tulis, laporan, karya tulis sastra. Selama mas burhan mencatat di

papan, mereka mengobrol sedikit-sedikit namun tidak ditegur oleh guru. Selesai

mencatat materi di papan tulis dan memberi penjelasan kepada murid, murid

diminta menghapal yang di papan tulis, lalu papan tulisnya di hapus. Setelah itu

mereka diminta mengulang kembali hapalan tadi. Hal ini dilakukan guru untuk

mengevaluasi sejauh mana pemahaman murid terhadap materi yang baru

diberikan. Bagi guru untuk paham atau tidak harus ada alat evaluasi, evaluasi ada

lisan dan ada yang berupa tulisan, kalau lisan sesudah dijelaskan langsung dihapus

Page 66: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

lxvi

dan mereka menjelaskan kembali kalau secara tulisan melalui latihan soal di

modul.57

Karena guru memperhatikan wajah muridnya sudah tidak semangat untuk

belajar, selain guru berinisiatif memberi games, biasanya Dina rajin meminta guru

memberii games psikologi. Maka murid diberi games psikologi. Games hari ini

berjudul Melihat kepribadian dari isi tasnya. Guru mulai menceritakan

skenarionya.

Ceritanya kalian akan pergi jalan-jalan, semua barang sudah disiapkan tapi

ternyata ada empat benda yang belum masuk yaitu minyak wangi, buku agenda,

jimat keberuntungan, dan permen/cokelat.

Masalahnya tasnya sudah penuh dan hanya cukup 1 benda lagi. Apakah

yang akan kalian bawa?

Keduanya antusias memilih minyak wangi sebagai benda terakhir yang akan

mereka bawa sembari memperlihatkan minyak wangi yang ada di tas mereka.

Guru lantas membahas arti dari setiap pilihan jawaban. Pertama jika ia memilih

Permen/cokelat dia adalah orang yang tidak bisa lepas dari makanan, obsesinya

makanan. Kedua untuk yang memilih Jimat orangnya kalau beli majalah lihatnya

horoskop dulu, percaya hal-hal gaib/klenik. Ketiga kalau menjawab Agenda dia

itu orangnya pelupa minta ampun. Terakhir yang memilih minyak wangi baginya

penampilan nomor satu. Ada jerawat satu saja bisa jadi masalah besar, dan mereka

berdua mengakui hal ini. Apalagi fifi langsung mengiyakan, iya nih ada jerawat

satu saja pusing mikirin ngilanginnya.

57 Wawancara Pribadi dengan Burhan.

Page 67: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

lxvii

Skenario kedua, tadi kan kalian sudah memilih jawaban pertama.

Selanjutnya di perjalanan ternyata sudah dekat ke tujuan, lima menit lagi menuju

tempat tujuan, sudah mau sampai ternyata hujan lebat dan ceritanya kalian pergi

dengan berjalan kaki. Ada empat pilihan lagi, mana yang akan kalian pilih.

1. Hujan lebat nih, berteduh saja deh sampai hujan reda.

2. Hujan bisa-bisa lama nih, lari saja deh kan sudah dekat. Dia pun langsung

berlari walaupun hujan lebat.

3. Ah, menunggu orang saja deh, siapa tau dia bawa payung, nanti saya bisa

minta tolong diantarkan ke tujuan.

4. ternyata kalian kemana-mana bawa payung, jadi ya jalan saja ke tujuan

dengan payung sendiri.

Apa jawaban kalian?

Dina menjawab dia selalu membawa payung, Fifi memilih no 2 akan berlari

menerobos hujan. Ternyata skenario kedua ini untuk mengetahui bagaimana sikap

ketika berselisih dengan teman. Bagi yang memilih:

1. Berteduh sampai hujan reda dia akan mengambil pendekatan menunggu

sampai tenang dulu, baru menyelesaikan masalah.

2. Menerobos dia orangnya tidak peduli pendapat orang yang penting saya

puas sudah mengungkapkan isi pikiran

3. Menunggu orang saja deh, siapa tau dia bawa payung orangnya

menghindari konfrontasi. Tidak mau cari ribut.

4. Selalu membawa payung orangnya jago ngeles, jago bikin alasan, ketika

ada konfrontasi lawan bicaranya bosan sendiri karena dia ada saja

alasannya.

Page 68: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

lxviii

Setelah games selesai mereka masih memelas meminta games lagi, Fifi

sampai bilang memang psikologi games? Kalo games kan harusnya terhibur, ini

saya merasa tidak terhibur.

Tapi mas burhan meminta mereka untuk mengerjakan latihan soal dan diberi

nomor yang wajib dikerjakan. Setelah selesai langsung dibahas bersama-sama

secara santai dan murid-murid ini suka sambil mengobrol pada saat membahas

soal.

Berlanjut ke materi berikutnya tentang syarat kalimat efektif yaitu diksi:

pilihan kata tampak kedua murid masih mengobrol ketika guru mencatat ke papan

tulis dan tidak melihat mereka, akan tetapi jika guru selesai mencatat mereka

menyimak kembali pelajaran dengan serius

Sebelum pulang guru memberi 5 kalimat dan mereka harus menebak mana

yang betul mana yang salah. Kalau tidak bisa menjawab tidak boleh pulang.

Mereka setuju dan semangat meminta soalnya kepada guru. Berikut adalah kelima

kalimat tersebut:

1. Ibu Selly mengajar Bahasa Inggris.

2. Bagi siswa yang ingin pulang harap menjawab pertanyaan ini dengan

benar.

3. Korban kecelakaan itu dilarikan kerumah sakit.

4. Harap tenang sedang makan.

5. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Ayo kalimat pertama benar tidak? Murid menjawab benar, ternyata salah.

Yang benar adalah mengajarkan. Kalimat kedua mereka jawab benar dan guru

menjawab salah karena ada kata yang tidak perlu yaitu kata bagi yang tidak perlu

Page 69: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

lxix

dipakai. Kalimat ketiga juga salah lagi, kata dilarikan itu salah harusnya korban

kecelakaan itu dibawa. Sudah tiga kalimat tidak ada yang benar nih. Kalimat

keempat benar tidak? Dina menjawab benar deh, fifi masih menganalisis. Guru

menjawab pilihan kata di kalimat ini kurang, seharusnya kami harapkan anda

semia tenang, siswa sedang ujian. Kalimat yang terakhir yang benar seharusnya

atas perhatian anda.

Murid semangat untuk segera pulang. Guru menutup kelas dengan membaca

doa dan mengucap salam.

Pola komunikasi yang terjadi di kelompok ini adalah Pola Guru - Murid, Murid -

Guru, Murid – Murid dan juga pola bintang.

Guru A

E B

Murid Murid

Murid Murid D C

Pola Bintang

Pola seperti ini menjelaskan bahwa komunikasi terjadi dua arah dan semua pihak

terlibat di dalamnya. Komunikasi dua arah adalah komunikasi yang bersifat

informatif dan persuasif dan memerlukan hasil (feedback).58

Pada kelompok ini

dapat diketahui bahwa murid memberikan feedback atau umpan balik kepada guru

dengan baik. Sesama murid juga dapat mengadakan hubungan yang tidak terbatas.

58 A.W. Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 100.

Page 70: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

lxx

Pola seperti ini menjelaskan bahwa komunikasi terjadi dua arah dan semua

pihak terlibat di dalamnya. Komunikasi dua arah adalah komunikasi yang bersifat

informatif dan persuasif dan memerlukan hasil (feedback).59 Menurut guru

feedback yang diberikan siswa sejauh ini antusias, mungkin kalau sedang capek

butuh usaha ekstra, dan harus memberikan games lebih variatif.60

Guru selalu memberikan games untuk memotivasi siswa agar kembali

semangat untuk belajar namun selain itu guru juga suka memberi nasehat seperti

”Saya kembali ke mereka, mereka kan tugas utamanya belajar, boleh menjalankan

hobi tapi mereka kan harus belajar. Kadang-kadang saya suka menceritakan kisah

yang ibrohnya yaitu hidup itu harus punya satu tujuan disamping hal-hal lainnya

yang mereka senangi.”61

Ketika murid mengobrol di kelas guru tidak memberi teguran tetapi hal ini

sebetulnya kurang disukai oleh guru karena kadang kalau lagi tidak mood susah

diajak belajar, malas mengerjakan latihan, dan terlalu banyak mengobrol membuat

murid tidak konsentrasi untuk belajar.

Walaupun di setiap belajar murid masih suka mengobrol dan kurang

semangat karena sedang tidak mood namun komunikasi di kelompok ini sudah

bisa dikatakan efektif karena semua orang yang terlibat dalam kelas dapat menjadi

komunikator maupun komunikan, meskipun tetap guru yang menjadi komunikator

utama dalam hal memberikan materi.

59 Ibid., h. 100.

60 Wawancara pribadi dengan Burhan.

61 Ibid.

Page 71: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

lxxi

3. Pola Komunikasi Guru 3

Guru 3 adalah Wahyuningsih yang dipanggil oleh murid-murid Mba Wahyu.

Wanita kelahiran Klaten ini mengajarkan IPS hari Selasa dua minggu sekali

bergantian dengan pelajaran Bahasa Indonesia pukul 16.00 WIB. Murid yang

diajar Mba Wahyu pada kelas ini ada tiga orang, mereka adalah:

Tabel 4

Data Personal Murid Mata Pelajaran IPS

No.

Nama

1

Dina Anjani

2

Chika Meirani

3

Alifia Meidira

Nama Panggilan Dina Chika Fifi

Tempat, Tanggal Lahir

Bogor, 25 September 1995

Jakarta, 12 Mei 1995 Bogor, 13 Mei 1995

Jenis Kelamin Perempuan Perempuan Perempuan

Asal Sekolah SMP Negeri 1

Bogor

SMP Negeri 1 Bogor SMP Negeri 1

Bogor

Belajar di BP

sejak

2007 2008 2008

Hobi Berenang dan

nonton tv

Main dengan kucing

Chatting,

nonton, jalan-

jalan, membaca,

berenang

Hari ini murid yang datang hanya Dina dan Alifia yang dipanggil fifi.

Kedua murid berasal dari satu sekolah namun berbeda kelas. Guru masuk ke kelas

langsung mengajak ngobrol santai. Mengatakan tumben kalian pakai baju bebas.

Murid menjawab karena sekolah libur jadi berangkat dari rumah. Guru

menanyakan materi 2 minggu lalu. Sudah sampai pajak kan ya? Belum mbak,

Page 72: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

lxxii

jawab murid. Guru bertanya kok belum? Maksudnya belum di ulanganin mba di

sekolah, jawab Dina. Hari ini membahas materi pajak. Pajak ada beberapa macam,

pajak penghasilan, pbb, pajak pertambahan nilai, dan lain-lain.

Murid menyimak penjelasan pajak dengan serius dan terjadi komunikasi 2

arah dimana ketika tidak jelas langsung bertanya maksudnya apa mbak?

Guru: Sistem perekonomian di Indonesia ada berapa? Materi terakhir di

sekolah pajak kan? Fifi menjawab sampai tenaga kerja. Dina bertanya kok masih

sampai tenaga kerja? Mereka berdua membahas materi apa saja yang sudah

dipelajari di sekolah.

Guru memulai materi hari ini tata perekonomian Indonesia. Apa

definisinya?

Kenapa yang pertama diatur pemerintah pasti perekonomian? Dina mencoba

menjawab dengan serius. Guru: kalau begitu perekonomian merupakan satu hal

yang sangat penting. Beberapa macam sistem ekonomi:

1. Sistem ekonomi pasar bebas. Kalian pernah mendengar sistem ekonomi

pasar bebas? Kalau di asia ada afta yaitu pasar bebas di asia tenggara. Jadi apa

definisi sistem ekonomi pasar bebas? Kalau ekspor impor itu bagaimana? Murid

merespon namun jawabannya kurang tepat, jadi guru menjawab pertanyannya

sendiri.

Pasar bebas ada untungnya: barang-barang yang kita perlukan bisa masuk.

Impor tujuannya untuk menstabilkan harga. Indonesia impor beras untuk

menstabilkan harga. Ruginya: 1. kalau semua barang impor masuk Indonesia,

barang dalam negeri tidak laku. Tidak lagi ada identitas barang yang berasal dari

dalam negeri. Seperti tempe yang sudah bukan milik Indonesia tetapi produk

Page 73: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

lxxiii

Jepang. Saya khawatir nanti Indonesia tidak ada pecel. Karena mekanismenya

diserahkan kepada pasar. Pemerintah hanya pelaku dan pengatur ekonomi. Namun

kalau pasar bebas mekanismenya diserahkan kepada pasar. Pasar tergantung pada

permintaan masyarakat. Kalian ingat tidak hukum permintaan? Murid tidak bisa

menjawab. Lalu diberi petunjuk oleh guru dan mereka sedikit sedikit bisa

menjawab. Semakin tinggi permintaan semakin rendah harga. Jadi berbanding

terbalik antara permintaan dengan harga. Kalau penawaran berbanding lurus.

Semakin tinggi harga barang, penawaran semakin banyak. 2. Terdapat persaingan

bebas antar pengusaha kadang-kadang persaingannya tidak sehat. Yang penting

pengusaha bisa mendapat keuntungan.

Kelebihannya untuk pengusaha: kompetisi untuk lebih maju.

Keburukannya: pengusaha yang modalnya besar akan menindas pengusaha-

pengusaha yang lemah. Contohnya begini: di Indonesia perusahaan mie dulu

indomie, sarimi, supermi semuanya peruhasaan kecil yang akhirnya tergabung

dengan indofood. Perusahaan kecil jadi tidak ada lagi.

2. Sistem ekonomi terencana/sentral

Fifi bertanya terus sistem ini kayak bagaiimana. Guru menjelaskan kegiatan

ekonomi diatur oleh pemerintah terutama dalam perdagangan antar negara. Lihat

halaman 72 ciri-ciri perekonomian sosial. Sama tidak Indonesia dengan ciri-ciri

sosial dengan yang tadi saya sebutkan untuk kepentingan rakyat? Murid berpikir

sambil tetap melihat ke halaman 72. Sama tidak dengan di Indonesia pasal 32?

Dina menjawab sama tapi dengan ragu-ragu. Guru melanjutkan, harga-harga itu

ditetapkan oleh pemerintah.

Page 74: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

lxxiv

Kira-kira Indonesia mengikuti itu atau seperti pasar bebas? Kan di sistem ini

walaupun atas nama rakyat tapi harga ditetapkan oleh pemerintah. Di Indonesia

harga tidak seluruhnya ditetapkan pemerintah. Kalau kalian lihat di tv harga

sembako ditetapkan oleh pemerintah apa kembali kepada sistem pasar?, tanya

guru. Beda mba, jawab murid. Guru menjelaskan, beda kan? Kalau di Indonesia

harga kembali ke mekanisme pasar.

Kalau nanti pemerintah melakukan sidak, lantas guru bertanya sidak itu

apa? Fifi: sidang? Guru: kalau harga sudah melambung tinggi pasti pemer intah

mengadakan sidak. Ayo singkatannya apa? Mereka berdua tidak tahu. Guru

memberi sedikit petunjuk. Dina dan Fifi diskusi apa kepanjangannya dan terus

menebak singkatan dari si sebagai suku kata pertama, karena murid terlalu lama

guru menjawab sidak itu inspeksi mendadak, sidak itu untuk menstabilkan harga.

Guru cerita bagaimana berita di televisi pemerintah suka turun ke pasar untuk

sidak.

Yang pertama: mekanisme pasar, sistem kedua diatur pemerintah. Hanya

negaralah yang mengatur harga. Kalau tidak salah jaman orde baru itu sistem

pemerintahan sentralisasi tidak ada ekonomi daerah. Waktu orde baru ada tidak?

Fifi: Belum. Akhirnya ada istilah ABS apa coba? Asal bapak senang. Kalau

otonomi daerah, potensi daerahnya jadi terlihat. Terus satu lagi jenis sistem

perekonomian.

3. Sistem perekonomian campuran

Pemerintah mendorong pengusaha-pengusaha swasta untuk lebih maju. guru

bercerita hal sehari-hari yang berhubungan dengan materi ini. Contohnya tentang

home industri, pemerintah mencanangkan budidaya home industri.

Page 75: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

lxxv

Ada pertanyaan tidak? Silakan bertanya. Murid kurang semangat bertanya.

Guru bertanya apakah Dina mengantuk karena biasanya Dina mengantuk kalau

pelajaran guru 3. Dina jawab tidak mengantuk karena hari ini tidak sekolah,

biasanya setiap selasa mengantuk karena paginya di sekolah ada pelajaran

olahraga., Guru yang selain mengajar di BP juga mengajar di sekolah cerita beliau

tidak suka kalau mengajar setelah pelajaran olahraga karena baunya kelas tidak

sedap. Apalagi anak SMP kelas 1 belum bisa merawat badan. Guru dan murid jadi

saling bercerita seputar olahraga di sekolah, tentang jam dan fasiitas olahraga di

sekolah mereka yang seadanya.

Guru memberi murid kesempatan untuk bertanya lagi. Akhirnya Dina

mencoba bertanya bagaimana barang itu seleksi di pasar, siapa berhak menjual

apa, siapa yang mengatur mba? Guru menjelaskan hal itu tidak ada yang mengatur

hanya dilihat saja mereka berjualan di pasar apa, kalau di pasar tradisional itu kan

jualannya itu, tapi sekarang kan sudah ada pasar tradisional tetapi modern, seperti

di Thailand dimana pasarnya sesuai blok ada blok buah, daging, dan lain-lain.

Selanjutnya menbahas materi Sistem perekonomian Indonesia. Apa nama

sistem perekonomian Indonesia? Namanya adalah perekonomian berdasarkan asas

pancasila. Kenapa disebut pancasila? Dina menjawab dasar negara. Guru bertanya

kembali Apa hubungannya dengan dasar negara? Fifi menjawab dengan serius

tapi masih kurang tepat. Guru menjelaskan maksudnya harus tetap menggunakan

dasar pancasila, seperti jangan mengeksploitasi sumber daya alam secara

berlebihan. Seperti Lapindo yang bocor karena di eksploitasi gas alamnya. Murid

langsung bertanya menghilangkan lumpur Lapindo bagaimana? PT lapindo

brantas mengalirkan lumpur itu ke sungai brantas. Dina berkomentar sungainya

Page 76: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

lxxvi

tercemar kalau seperti itu. Guru menjawab itu hanya salah satu cara. Tuhan

menciptakan alam untuk di eksploitasi namun jangan berlebihan. Murid

mendengar cerita guru dengan antusias. Sampai ada cerita guru pernah mendengar

bahwa korban lapindo akan dipindahkan ke Bogor di perumahan sekitar The

Jungle. Guru mengatakan ini berita yang tidak 100% dipercaya lho, tadi kan saya

bilang katanya. Mereka jadi mengobrol kekayaan keluarga Bakrie.

Membandingkan dengan kekayaan Sultan Brunei. Fifi bertanya di Brunei tidak

ada yang miskin ya mba? Jawaban guru kebanyakan begitu. Pendapatan per kapita

mereka kan besar. Coba saja mereka pindah ke Papua yang luasnya lebih besar,

mungkin mereka tidak sekaya itu.

Indonesia selain wilayah luas, dan penduduknya banyak, KB belum

berhasil. Sekali lagi sistem perekonomian Indonesia itu berasaskan Pancasila

diatur dalam TAP MPR dan UUD 45, cabang-cabang produksi penting dikuasai

oleh negara. Coba dikuasasi oleh swasta bisa dibayangkan? Swasta bisa

menetapkan harga semau dia, yang penting dia punya keuntungan. Kalau

pemerintah kan disesuaikan kemampuan masyarakat. Fifi bertanya kalau dibeli

oleh swasta tidak boleh ya?

Guru memberi jawaban kembali ke perekononiman tadi, pasal 33 isinya

apa? Ada lembaga yang berasaskan kekeluargaan yaitu koperasi. Guru bercerita

bahwa dia angggota koperasi dan menikmati keuntungan menjadi anggota

koperasi. Di koperasi keuntungan disebut jasa, pada akhir tahun jasa itu akan

dibagikan kembali kepada anggota koperasi. Contoh perhitungan jasa koperasi

misalkan anggota ada 10, jasanya setiap kali meminjam 100 ribu per orang

Page 77: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

lxxvii

dikalikan 10 orang = 1 juta rupiah, 1 juta rupiah itu itu akhir tahun dibagikan lagi

kepada anggota. Semakin banyak yang pinjam, semakin besar jasanya.

Guru meminta murid mengerjakan latihan soal di modul. Fifi dan Dina lupa

tidak bawa pulpen. Mereka izin meminjam pulpen ke resepsionis. Murid kembali

ke kelas langsung mengerjakan soal. Guru berkata dingin ya cuacanya jadi mau

minum yang hangat-hangat, hari ini kartini ya, kalian kok tidak sanggulan sih?

Dina bertanya kepada Fifi ada kartinian tidak sih di sekolah? Murid-murid

akhirnya mengobrol tentang teman mereka di sekolah.

Mereka mengerjakan soal sambil mengobrol tentang teman sekolah mereka.

Guru tidak memberi teguran apapun untuk murid yang mengobrol. Mereka terlihat

asyik sampai tertawa-tawa, guru juga ikut dalam percakapan muridnya jika

mendengar ada cerita yang lucu.

Guru memberi tahu 27 juni mereka sudah mendapat raport, jadi sebentar

lagi, pertengahan juni ujian akhir. Lalu mereka membahas soal yang tadi

dikerjakan dengan santai dan bercanda. Pelajaran diakhiri dengan guru memimpin

doa dan mengucap salam.

Selama menjelaskan materi dari awal sampai kelas mau berakhir guru hanya

duduk dan jarang sekali menulis di papan. Murid pun tidak diberi catatan.

Menurut alifia kekurangan mba wahyu adalah jarang memberi catatan, terkadang

yang dipelajari tidak merinci jadi suka tidak mengerti.62

Pola komunikasi yang terjadi di kelompok ini adalah Pola Guru - Murid,

Murid - Guru, Murid – Murid dan juga pola bintang.

62 Wawancara tertulis dengan Alifia Meidira

Page 78: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

lxxviii

Guru A

E B

Murid Murid

Murid Murid D C

Pola Bintang

Pola seperti ini menjelaskan bahwa komunikasi terjadi dua arah dan semua pihak

terlibat di dalamnya. Komunikasi dua arah adalah komunikasi yang bersifat

informatif dan persuasif dan memerlukan hasil (feedback).63

Pada kelompok ini

dapat diketahui bahwa murid memberikan feedback atau umpan balik kepada guru

dengan baik. Sesama murid juga dapat mengadakan hubungan yang tidak terbatas.

Ketika murid mulai bosan biasanya ada yang memulai untuk mengobrol

dengan temannya, tetapi guru membiarkan karena guru merasa kasihan. Mereka

sudah sekolah dan mengikuti kegiatan ekstra kurikuler serta masih harus les jam

empat sore tentu membuat mereka lelah dan jenuh. Guru tidak mempersoalkan hal

itu asalkan mereka masih mau mengikuti pelajaran dengan baik dan bisa

mengerjakan latihan soal.

Komunikasi di kelompok ini sudah bisa dikatakan efektif karena semua

orang yang terlibat dalam kelas dapat menjadi komunikator maupun komunikan,

meskipun tetap guru yang menjadi komunikator utama dalam hal memberikan

materi.

63 A.W. Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 100.

Page 79: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

lxxix

4. Pola Komunikasi Guru 4

Guru 4 adalah Ida Mahmudah. Wanita berlatar belakang pendidikan Sarjana

Teknik Pertanian ini dipanggil oleh murid-muridnya Mbak Ida. Mbak Ida

mengajarkan IPA setiap hari Jumat pukul 16.00 WIB. Murid yang diajar Mbak

Ida pada kelas ini ada lima orang, yaitu:

Tabel 5

Data Personal Murid Mata Pelajaran IPA

No.

Nama

1

Dina

Anjani

2

Chika

Meirani

3

Alifia

Meidira

4

Amalina

Ghasani

5

Farah

Afifah

Nama

penggilan

Dina Chika Fifi Sani Farah

Tempat,

Tanggal

Lahir

Bogor, 25

September

1995

Jakarta, 12

Mei 1995

Bogor, 13

Mei 1995

Bandung, 2

Juni 1995

Bogor, 6

April 1995

Jenis

Kelamin

Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan

Asal

Sekolah

SMP

Negeri 1

Bogor

SMP

Negeri 1

Bogor

SMP

Negeri 1

Bogor

SMP

Negeri 5

Bogor

SMP

Negeri 1

Bogor

Belajar di

BP sejak

2007 2008 2008 2004 2007

Hobi Berenang

dan nonton

tv

Main

dengan

kucing

Chatting,

nonton,

jalan-jalan,

membaca,

berenang

Main

komputer

dan

bermain

basket

Melukis

dan

berenang

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, apa kabar semua? Baik

mba. Gimana kamu jadi ikut lomba? (guru bertanya kepada Sani). Sani menjawab

itu mba saya dipindahkan. Guru bertanya lagi dipindahkan kemana? Jadi lomba

Page 80: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

lxxx

kemanusiaan dan sosial jawab Sani. Guru memulai kelas dengan menanyakan

kabar dan kegiatan sehari-hari murid. Guru lupa berdoa di awal, jadi guru

memimpin doa dengan meminta murid membaca shalawat.

Memulai belajar hari itu guru ingin mengulas kembali pelajaran optik yang

pernah di pelajari sebelumnya. Guru langsung menulis OPTIK di papan tulis.

Pertama bahas sifat-sifat istimewa karena ini sering keluar di ujian. Pertama

bedanya cermin dengan lensa apa?

Cermin memantul, lensa pembiasan. Guru menjelaskan teori ini ke dalam

aplikasi sehari-hari yaitu kacamata, kacamata kan terlihat dengan bening,

sementara kalau melihat di cermin datar yang terlihat adalah pantulan diri kita.

Guru memberikan rumus cermin dan rumus lensa.

Guru hanya menjelaskan sedikit karena langsung meminta murid

mengerjakan soal di modul dan menawarkan jika ada yang mau mengerjakan di

papan tulis. Guru meminta Farah untuk mengerjakan di papan tulis. Sani yang di

kursi juga mengerjakan soal yang sama. Guru mendampingi Farah ketika

mengerjakan di papan tulis sampai soal terjawab, lalu Farah kembali duduk. Guru

serta dua murid duduk sejajar jadi memudahkan guru untuk membantu murid

membahas soal. Ketika murid kesulitan langsung bertanya kepada guru saat itu

juga.

Guru meminta Sani mengerjakan di papan tulis. Namun kali ini guru tidak

mendampingi murid yang mengerjakan di papan tulis tetapi mendampingi Farah

yang mengerjakan di bangku.

Page 81: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

lxxxi

Ketika menjelaskan tentang cermin cekung dan cembung guru

menceritakan tentang kaca spion mobil. Murid masih mengerjakan latihan soal

sampai akhir kelas.

Sambil murid merapikan tas untuk pulang, guru masih bercerita materi

optik dalam aplikasi sehari-hari sambil mengobrol dengan muridnya. Tampak

jelas guru sangat akrab dengan mereka. Terakhir sebelum kelas di akhiri dengan

doa, guru memberikan pujian dan motivasi untuk muridnya. Alhamdulillahirabbil

‘alamin, pertama buat Farah, selamat ya sudah semakin teliti, dan sani juga

semoga semakin melejit. Tuh farah kalo fokus tuh kamu bisa. Murid bertanya

Jum’at depan setelah tanggal merah libur tidak? Jawab guru mereka libur.

Ya sudah sebelum ditutup kita berdoa dulu, berdoa mulai. Ya

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pola komunikasi yang terjadi di kelompok ini adalah Pola Guru - Murid,

Murid - Guru, Murid – Murid dan juga pola bintang.

Guru A

E B

Murid Murid

Murid Murid D C

Pola Bintang

Pola seperti ini menjelaskan bahwa komunikasi terjadi dua arah dan semua pihak

terlibat di dalamnya. Komunikasi dua arah adalah komunikasi yang bersifat

Page 82: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

lxxxii

informatif dan persuasif dan memerlukan hasil (feedback).64

Pada kelompok ini

dapat diketahui bahwa murid memberikan feedback atau umpan balik kepada guru

dengan baik. Sesama murid juga dapat mengadakan hubungan yang tidak terbatas.

Dalam berinteraksi guru dan murid, murid tidak sungkan untuk bertanya dan

menegur guru jika ada sesuatu yang kurang nyaman, seperti guru yang berbicara

terlalu cepat dan menurut mereka kurang jelas.

Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan murid, guru mengevaluasi

dengan cara memberi kuis dan juga meminta mereka mengerjakan di papan tulis

tanpa bantuan guru.

Komunikasi di kelompok ini sudah bisa dikatakan efektif karena semua

orang yang terlibat dalam kelas dapat menjadi komunikator maupun komunikan,

tetapi dalam kelompok ini komunikasi antar murid tidak boleh membicarakan hal

yang tidak berhubungan dengan materi. Guru akan dengan tegas menegur jika

murid mengobrol.

64 A.W. Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 100.

Page 83: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

lxxxiii

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian pembahasan tentang pola komunikasi guru dan murid pada

lembaga bimbingan belajar Bintang Pelajar, dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

Pola komunikasi yang dilakukan oleh guru dan murid adalah pola guru –

murid, murid – guru, murid - murid. Guru tidak menjadi pusat perhatian yang

utama dan murid dapat memberikan masukan, meminta materi yang belum

mereka pahami, murid dapat langsung bertanya jika mengalami kendala, dan guru

selalu siap menolong para muridnya.

Walaupun demikian, ada perbedaan mengajar antara guru pria dengan guru

wanita. Guru pria cenderung memiliki gaya mengajar yang lebih bervariatif untuk

membangkitkan semangat murid dalam belajar. Kedua guru pria yang di observasi

oleh penulis selalu mempunyai games/permainan yang sangat disukai oleh murid-

muridnya. Sedangkan guru wanita, keduanya tidak pernah memberikan games

namun dalam hal memotivasi lebih memberikan cerita dan nasehat untuk

muridnya.

B. Saran

Page 84: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

lxxxiv

1. Guru harus lebih aktif untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh

murid ketika di kelas. Untuk murid yang pasif diharapkan perhatian ekstra

dari guru agar murid tersebut dapat berpartisipasi secara aktif dan tidak

malu-malu untuk melibatkan diri dalam kegiatan belajar mengajar.

2. Murid yang belajar di Bintang Pelajar umumnya memiliki kesibukan yang

padat sehingga mereka cenderung sudah lelah ketika datang ke Bintang

Pelajar. Diharapkan para guru yang mengajar di Bintang Pelajar

menyampaikan pelajaran secara vatiatif dan memberi banyak selingan

berupa games ataupun tebak-tebakan agar murid merasa suasana di kelas

yang fresh dan tidak membosankan juga tidak membuat mereka menjadi

malas belajar dan mengantuk.

Page 85: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

lxxxv

DAFTAR PUSTAKA

Abidin Ass Djamalul. Komunikasi dan Bahasa Dakwah (Jakarta: Gema Insani

Press, 1996), h. 16. dan Onong Uchyana Effendy, Ilmu Komunikasi : Teori

dan Praktek (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990)

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:

Rineka Cipta, 1996), Cet. ke-10, Edisi Revisi

Asnawir dan Usman, Basyiruddin. Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press,

2002)

Buku Panduan Akademik Les Privat dan Kelompok Belajar BINTANG

PELAJAR

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ke-3

(Jakarta: Balai Pustaka, 2002)

Effendy, Onong Uchyana. Dinamika Komunikasi (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2004), cet. Ke-6

Gunarsa, Singgih D dan Gunarsa, Yulia Singgih D. ed., Psikologi Perkembangan

Anak dan Remaja (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1995)

Hardjana, Agus M.. Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal (Yogyakarta:

Kanisius, 2003), cet ke-1

Kincaid, D. Lawrence dan Schramm, Wilbur, Azas-azas Komunikasi antar

Manusia. Penerjemah Agus Setiadi (Jakarta: LP3ES bekerja sama dengan

East – West Communication Institute, 1977)

Mantra, I.B. Komunikasi (Jakarta: Dep Kes RI (Pusat Penyuluhan Kesehatan

Masyarakat), 1994)

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Rosdakarya,

2007), Cet. Ke-24

Muhammad, Arni. Komunikasi Organisasi (Jakarta: Bumi Aksara, 1995)

Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu pengantar (Bandung: Rosda Karya,

2007)

Partanto, Puis A. dan al-Barry, M. Dahlan. Kamus Ilmiah Populer (Surabaya:

Arkola, 1994) Rakhmat,. Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2002)

Page 86: POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA LEMBAGA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8250/1/ROSALINA... · Muhammad SAW, yang telah membawa umat dari jalan kesesatan

lxxxvi

Redaksi Sinar Grafika,Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, UU RI

NO.20 TH.2003, (Jakarta: Sinar Grafika, 2003)

Roudhonah, Ilmu Komunikasi (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta 2007),

Cet ke-1

Sabri, H.M. Alisuf. Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta, 2005),

Cet. Ke-1

Sutarto, Dasar-dasar Komunikasi Administrasi (Yogyakarta: Duta Wacana

University Press, 1991)

Suyakhmad, Winayno. Pengantar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Tarsiti, 1986),

Cet. Ke-7

Tubbs, Stewart L dan Moss, Sylvia. Human Communication (Konteks-Konteks

Komunikasi). Penerjemah Deddy Mulyana (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2000)

Widjaja, A.W. Ilmu Komunikasi : Pengantar Studi (Yogyakarta: Rineka Cipta,

2002

. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi Aksara,

1997), Cet. Ke-3

Wiryanto, Teori Komuniaksi Massa (Jakarta: PT. Grasindo, 2000)

www.bintangpelajar.com/profil/ 6 January 2009 jam 05.36.