pola kerja komdis yang menuai pro kontra · 2018. 9. 12. · sebelumnya, KKN UNS diwarnai dengan...

8
Ledak Edisi September/II/2018 1 (Bersambung ke halaman 5) (Bersambung ke halaman 4) Redaksi menerima saran dan kritik yang membangun dari pembaca. Kirim tulisan berupa kritik dan saran melalui email atau diserahkan ke alamat redaksi dengan melampirkan identitas atau bisa juga mengirimkan SMS dengan format : NAMA LENGKAP (spasi) ALAMAT (spasi) SARAN/KRITIK. Kirim ke 085201046529 1 Alamat Redaksi Gedung 1 Lt. 2 Fakultas Hukum UNS Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta 57126 [email protected] Salam Pers Mahasiswa, Ledak kali ini kembali hadir menyapa para pembaca setianya, dengan menghadirkan berita-berita aktual dan terpercaya. Pada edisi kali ini, Ledak menyajikan berita yang membahas pola kerja Komisi Kedisiplinan (Komdis) pada PKKMB FH UNS 2018yang menuai pro kontra dan permasalahan KRS FH UNS yang tak kunjung tuntas. Selain itu, dalam edisi kali ini Ledak juga membahas mengenai bencana gempa yang menimpa warga Lombok dan berdampak pada dipulangkannya mahasiswa UNS yang sedang menjalankan KKN di Lombok. Sebagai penutup, terdapat opini yang mengangkat isu hangat yaitu pengaruh penetapan calon wakil presiden untuk pilpres 2019 mendatang yang berujung pada wacana golput sebagian besar masyarakat. Selamat Membaca! engenalan Kehidupan Kampus P bagi Mahasiswa Baru Universitas Sebelas Maret (PKKMB UNS) merupakan program yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai sistem akademik dan kegiatan kemahasiswaan yang berada di lingkup kampus UNS. Program ini terdiri dari dua bagian yaitu PKKMB universitas dan PKKMB fakultas. Rangkaian kegiatan PKKMB fakultas diatur berdasarkan pada Surat Keputusan dan Panduan PKKMB yang dibuat oleh fakultas masing-masing termasuk Fakultas Hukum yang memiliki beberapa kebijakan yang patut diapresiasi. Pelaksanaan penginputan Kartu Rencana Studi (KRS) 2018 pada semester ganjil masih tak terlepas dari problematika pelaksanaan KRS sebelumnya. Mulai dari 'server down' yang terus berulang, hingga kelas yang terhapus dan terganti dengan sendirinya pun cukup meresahkan sebagian besar mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (FH UNS). enginputan KRS adalah hal P yang krusial dalam kegiatan perkuliahan mahasiswa. Setiap awal semester, mahasiswa diharuskan meng- input mata kuliah yang akan mereka tempuh selama satu semester ke depan melalui Sistem Akademik Universitas Sebelas Maret (SIAKAD UNS). Namun, pada pelaksanaannya penginputan KRS ini selalu menuai permasalahan. Permasalahan yang dimaksud bukan hanya masalah yang terus berulang, tetapi muncul masalah baru pula. Salah satu permasalahan yang berulang muncul adalah lambannya server SIAKAD, atau lebih dikenal dengan istilah 'server pola kerja komdis yang menuai pro kontra Penyelenggaraan PKKMB FH UNS 2018 yang berlangsung pada tanggal 13-15 Agustus lalu tak lepas dari keberadaan Komisi Kedisiplinan (Komdis). Keberadaan Komdis ini pun menimbulkan opini dari berbagai pihak mengenai cara kerjanya yang dinilai berlebihan. permasalahan krs fh uns yang tak kunjung tuntas DOKUMENTASI PANITIA D4 PKKMB FH UNS

Transcript of pola kerja komdis yang menuai pro kontra · 2018. 9. 12. · sebelumnya, KKN UNS diwarnai dengan...

Page 1: pola kerja komdis yang menuai pro kontra · 2018. 9. 12. · sebelumnya, KKN UNS diwarnai dengan kejadian yang tidak terduga. Akhir periode Juli-Agustus 2017 lalu, dua mahasiswa UNS

Ledak Edisi September/II/2018

1(Bersambung ke halaman 5)

(Bersambung ke halaman 4)

Redaksi menerima saran dan kritik yang membangun dari pembaca. Kirim tulisan berupa kritik dan saran melalui email atau diserahkan ke alamat redaksi dengan melampirkan identitas atau bisa juga mengirimkan SMS dengan format : NAMA LENGKAP (spasi) ALAMAT (spasi) SARAN/KRITIK. Kirim ke 085201046529

1

Alamat RedaksiGedung 1 Lt. 2 Fakultas Hukum UNSJl. Ir. Sutami 36 A Surakarta 57126

[email protected]

Salam Pers Mahasiswa,

Ledak kali ini kembali hadir menyapa para pembaca setianya, dengan menghadirkan berita-berita aktual dan terpercaya. Pada edisi kali ini, Ledak menyajikan berita yang membahas pola kerja Komisi Kedis ip l inan (Komdis) pada PKKMB FH UNS 2018yang menuai pro kontra dan permasalahan KRS FH UNS yang tak kunjung tuntas.

Selain itu, dalam edisi kali ini

Ledak juga membahas mengenai

bencana gempa yang menimpa warga

Lombok dan berdampak pada

dipulangkannya mahasiswa UNS

yang sedang menjalankan KKN di

Lombok. Sebagai penutup, terdapat

opini yang mengangkat isu hangat

yaitu pengaruh penetapan calon wakil

presiden untuk pilpres 2019

mendatang yang berujung pada

wacana golput sebagian besar

masyarakat.

Selamat Membaca!

engenalan Kehidupan Kampus Pb a g i M a h a s i s w a B a r u Universitas Sebelas Maret

(PKKMB UNS) merupakan program yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai sistem akademik dan kegiatan kemahasiswaan yang berada di lingkup kampus UNS. Program ini terdiri dari dua bagian

yaitu PKKMB universitas dan PKKMB fakultas . Rangkaian kegiatan PKKMB fakultas diatur berdasarkan pada Surat Keputusan dan Panduan PKKMB yang dibuat oleh fakul tas masing-masing termasuk Fakultas Hukum yang memiliki beberapa kebijakan yang patut diapresiasi.

Pelaksanaan penginputan Kartu Rencana Studi (KRS) 2018 pada semester ganjil masih tak terlepas dari problematika pelaksanaan KRS

sebelumnya. Mulai dari 'server down' yang terus berulang, hingga kelas yang terhapus dan terganti dengan sendirinya pun cukup

meresahkan sebagian besar mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (FH UNS).

enginputan KRS adalah hal Pyang krusial dalam kegiatan perkuliahan mahasiswa.

Setiap awal semester, mahasiswa diharuskan meng-input mata kuliah yang akan mereka tempuh selama satu semester ke depan mela lu i S i s tem Akademik Universi tas Sebelas Maret (SIAKAD UNS). Namun, pada

pelaksanaannya penginputan KRS ini selalu menuai permasalahan. Permasalahan yang dimaksud bukan hanya masalah yang terus berulang, tetapi muncul masalah baru pula. Salah satu permasalahan yang b e r u l a n g m u n c u l a d a l a h lambannya server SIAKAD, atau lebih dikenal dengan istilah 'server

pola kerja komdisyang menuai pro kontra

Penyelenggaraan PKKMB FH UNS 2018 yang berlangsung pada

tanggal 13-15 Agustus lalu tak lepas dari keberadaan Komisi

Kedisiplinan (Komdis). Keberadaan Komdis ini pun menimbulkan opini

dari berbagai pihak mengenai cara kerjanya yang dinilai berlebihan.

permasalahan krs fh unsyang tak kunjung tuntas

DOKUMENTASI PANITIA D4 PKKMB FH UNS

Page 2: pola kerja komdis yang menuai pro kontra · 2018. 9. 12. · sebelumnya, KKN UNS diwarnai dengan kejadian yang tidak terduga. Akhir periode Juli-Agustus 2017 lalu, dua mahasiswa UNS

KKN UNS periode pertama t a h u n 2 0 1 8 diselenggarakan pada

bulan Juli-Agustus. Seperti tahun sebelumnya, KKN UNS diwarnai dengan kejadian yang tidak terduga. Akhir periode Juli-Agustus 2017 lalu, dua mahasiswa UNS meninggal dunia di lokasi KKN. Hal tidak terduga lain yang terjadi di KKN periode Agustus 2018 adalah gempa bumi yang mengguncang Lombok, NTB, Minggu (29/7). Gempa tersebut memberi dampak yang cukup besar bagi masyarakat se tempat , termasuk tiga kelompok KKN UNS. Tiga kelompok KKN UNS Lombok itu tersebar di tiga wilayah berbeda, yaitu Sembalun, Malaka, dan Gumantar. Gempa pertama yang berkekuatan 6,4 SR turut membuat beberapa daerah terkena dampaknya, seperti banyak rumah runtuh serta bangunan lainnya retak-retak. Gempa itu pula turut memberikan pengaruh besar bagi

sebagian warga di Sembalun. Pasalnya, posko KKN UNS Sembalun turut runtuh hingga rombongan KKN pun ikut dievakusi ke tenda pengungsian. Namun, kelompok KKN UNS di Gumantar dan Malaka hanya mengalami gempa berkekuatan kecil sehingga keadaan masih kondusif, selaras dengan yang dikatakan Ramadhan Ghozy, koordinator Fakultas Hukum KKN UNS Malaka, “Sebenarnya kita mau ngabarin, cuman ya udah lah, gak ada apa-apa gitu, lho.” Mendengar berita gempa pertama, pihak UPKKN UNS segera menghubungi perwakilan mahasiswa terkait keadaan mereka di tiap wilayah lokasi KKN. “Waktu itu gempa skala enam koma berapa gitu, kan (6,4 SR), itu kita pantau, kita langsung telepon semua,” terang Dr. Sc.Agr. Rahayu, S.P., M.P., kepala UPKKN UNS. Hal itu pun dibenarkan oleh k e t i g a r o m b o n g a n K K N bahwasanya mereka sempat

memberikan informasi terakhir pasca gempa pertama terjadi. Akan tetapi, ada beberapa hal yang disayangkan oleh tim KKN Sembalun, karena dampak pasca gempa pertama yang cukup parah sehingga mereka membutuhkan bantuan logistik secepatnya.

Di tengah komunikasi yang sulit karena keterbatasan sinyal, pada akhirnya salah satu anggota KKN Sembalun berinisiatif untuk menghubungi Satutik, salah satu anggota IKA UNS Lombok. I n i s a t i f t e r s e b u t m u n c u l dikarenakan tim KKN Sembalun merasa bahwa UPKKN tidak segera mengirimkan bantuan. Hal tersebut dibenarkan setelah adanya k o n f i r m a s i d a r i R a y n a l d y Farishtya, koordinator Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan KKN UNS Sembalun Bumbung yang menghubungi Satutik. Namun, pihak UPKKN melalui Rahayu memberikan tanggapan pula terkait dengan bantuan logistik dari alumni, bahwa pihak

KILAS KAMPUS

2

terjadi gempa,kkn lombok uns 2018 dipulangkan

(Bersambung ke halaman 6)

Ledak Edisi September/II/2018

Kuliah Kerja Nyata Universitas Sebelas Maret (KKN UNS) periode Juli-Agustus 2018 diwarnai dengan peristiwa bencana gempa bumi yang menimpa tiga kelompok KKN UNS di wilayah

Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Peristiwa tersebut menimbulkan banyak asumsi kesalahpahaman antara pihak Unit Pelaksana KKN (UPKKN) UNS dan kelompok KKN UNS

Lombok terkait pengkondisian KKN UNS di Lombok sampai pemulangan kembali ke Surakarta.

MELISA / DOKUMENTASI KELOMPOK KKN MALAKA 2018

Page 3: pola kerja komdis yang menuai pro kontra · 2018. 9. 12. · sebelumnya, KKN UNS diwarnai dengan kejadian yang tidak terduga. Akhir periode Juli-Agustus 2017 lalu, dua mahasiswa UNS

SURAT PEMBACA

3

7

62

Redaksi menerima tulisan berupa surat dari pembaca. Tulisan diketik dengan spasi ganda maksimal 750 karakter. Tulisan bisa dikirim melalui e-mail : [email protected], atau diserahkan langsung ke alamat redaksi LPM NOVUM FH UNS, dengan melampirkan fotokopi kartu identitas.Redaksi juga menerima tulisan berupa pesan singkat (SMS) dari pembaca. Pesan harap singkat, padat, tidak SARA, dan tidak bersifat provokatif. Pesan dikirim dengan format : nama (spasi) alamat (spasi) fakultas/prodi (spasi) isi pesan. Kirim ke 5201046529.08

Ledak Edisi September/II/2018

SURAT PEMBACA

Salsabila Ayuning P. (2018)

FH UNS banyak sekali diperhitungkan, prestasi yang sudah sampai Internasional dan akreditasi yang baik

menjadi alasan banyak mahasiswa baru 2018 yang memilih FH UNS. Salam dari angkatan 2018 semoga

menjadi angkatan Golden Generation yang tetap kompak dan solid.

Atika Rahmadanty (2017)

Saya berharap mahasiswa dan lingkungan FH UNS menjadi lebih baik dengan realisasi perbaikan fasilitas-

fasilitas penunjang perkuliahan sehingga lingkungan kampus menjadi lebih hidup, serta minat mahasiswa

mengikuti lomba meningkat.

Joseph Partogi Sihotang (2016)

Pesan buat FH, tolong dukung segala kegiatan dan aktivitas mahasiswa yang membawa nama FH selama itu

positif, tapi sejauh ini saya cukup puas dengan pelayanan FH. Lalu, fasilitas dan dana yang dibutuhkan oleh

ukm ataupun komunitas tolong dimudahkan untuk menyokong kemajuan ukm dan komunitas itu. Kan FH

juga bangga kalo ada UKM atau Komunitasnya yang berprestasi.

Himam Utama (2015)

Semoga FH semakin menjadi fakultas yang favorit, dosennya jangan suka php. Perbaiki lagi sarana dan

prasarananya terutama toilet karena toilet mencerminkan kebersihan dari fakultas tersebut, serta AC,

proyektor sering mati, dan WiFi-nya juga ya. UKT kita mahal lho masa sarana dan prasarana kurang

memadai.

Rachma Indriyani S.H., LL.M. (Dosen FH UNS)

Harapannya semua warga fakultas hukum ikut mempersiapkan AUN-QA (ASEAN University Network-

Quality Assurance) 2019. Artinya dosen, mahasiswa, dan karyawan itu harus memiliki sinergi yang baik.

Selain itu, mahasiswa diharapkan untuk active learning di kelas, sering konfirmasi dengan dosen literature

terbaru apa saja yang digunakan, gunakan fasilitas di OCW, dan library.

Pemimpin Umum: Okta Ahmad Faisal, Sekretaris Umum: Ikhwan Tamtomi, Wakil Sekretaris Umum I: Riwayati, Wakil Sekretaris Umum II: Lintang Astika N, Bendahara Umum: Ratih Yustitia, Wakil Bendahara Umum: Christy Ayu S, Pimpinan Redaksi: M Thoriq Ardiansyah, Kadiv Newsletter: Chiara Sabrina A, Kadiv Majalah: Taufiqulhidayat khair, Kadiv Buletin: Vivi Savira, Kadiv OA: Alfian Ghaffar, Tim OA: Cucut Fatma Mutia L, Jimmy Aldeo, M Satria Praja P, Redaksi Pelaksana: Annisa Fianni S, Azalia Deselta, Bidari Aufa S, Dinda Nisa' El Salwa, Fatma Fitrinuari F, Gustaf Ardiansyah, Tyara Devi P, Vera Rahayu, Pimpinan Penelitian dan Pengembangan: Jastrian Renskyrio, Kadiv PSDM: Pricellia Griselda P. G, Staf PSDM: Aditya Kurniawan, Armeraliesty Kusuma M, Genies Wisnu P, Laras Iga M, Kadiv Diskusi dan Penelitian: Amalia Rahma H, Staf Diskusi dan Penelitian: Alfin Ramadhan, Neiska Arafta N, Ghirindra Chandra M, Kadiv Jaringan Kerja: Fara Novanda Fatura, Staf Jaringan Kerja: Akbar Rosyad S, Tiara Aninditia, Pimpinan Perusahaan: M. Fuadi Sisma, Kadiv Produksi dan Distribusi: Yunita Savira B, Staf Produksi dan Distribusi: Nindita Widi A, M Ghusni Ridho, Sonia Damayanti S, Anisa Nur H, Kadiv Niaga dan Periklanan: Kurnia Larasati, Staf Niaga dan Periklanan: Zolla Andre Pramono, Novena Larasati, Andini Indriawati, Yuliana Silvy R. Z.

Page 4: pola kerja komdis yang menuai pro kontra · 2018. 9. 12. · sebelumnya, KKN UNS diwarnai dengan kejadian yang tidak terduga. Akhir periode Juli-Agustus 2017 lalu, dua mahasiswa UNS

Sambungan halaman 1...

FOKUSFOKUS

4

“Pelaksanaan PKKMB di Fakultas Hukum itu termasuk yang terbaik sebenarnya dari seluruh fakultas, saya kan mengecek semuanya. Kenapa saya bilang yang terbaik? Pertama, karena kita punya SK mengenai siapa saja yang menjadi pani t ia di fakul tas dan SK i tu komponennya bagus ada dosen, dosennya benar-benar berperan aktif, ada DEMA, ada orangtua mahasiswa. Kemudian yang kedua, ruangan kita layak. Menurut saya, kita juga selesai lumayan tepat waktu,” tutur Rachma Indriyani S.H., LL.M. se laku t im moni tor ing PKKMB universitas. Namun, menurut Rachma, dari semua kelebihan pada PKKMB FH UNS 2018 tersebut terdapat catatan tersendiri terkait dengan keberadaan Komisi Kedisplinan (Komdis) Rafael Ivan S, selaku ketua acara PKKMB FH UNS 2018 mengungkapkan, “Fungsi Komdis itu sendiri adalah agar mahasiswa baru itu tahu gimana cara ber-attitude yang baik, cara menghargai orang lain, cara menghormati orang lain, dan aku berharap dengan cara yang seperti itu mental mereka naik.” Berdasarkan penuturan Rafael, keanggotaan Komdis di FH UNS terdiri dari mahasiswa FH UNS angkatan 2015 dengan kriteria tertentu, antara lain: harus menerapkan kedisiplinan terhadap dirinya sendiri, memiliki rekam jejak yang baik di FH UNS, vocal yang baik, dan tempat Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai

pertimbangan. Cara seleksinya yakni melalui wawancara yang dilakukan oleh Steering Committee (SC) dan koordinator Komdis. Selama berlangsungnya PKKMB, keberadaan Komdis sendiri menuai banyak pro dan kontra dikarenakan tidak adanya dasar aturan yang jelas untuk membentuk Komdis. “Saya rasa tidak ada S K D e k a n y a n g m e n g a t a k a n pembentukan Komdis. Jadi payungnya Komdis itu darimana?,” ujar Rachma. Pernyataan tersebut juga didukung oleh Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Hernawan Hadi, S.H., M.Hum. yang menyatakan, “Memang izin saya, jadi secara global komdis itu ada tetapi dengan batas-batas yang tidak keterlaluan.” Tidak adanya surat keputusan yang mengatur tentang Komdis, berarti tidak ada aturan yang mengkhususkan tentang Komdis itu sendiri. Hal ini menimbulkan polemik atas keberadaan Komdis di dalam susunan kepanitiaan. Permasalahan tersebut dipertegas dengan jawaban Donny Krisaryano Putra selaku Koordinator Komdis, “Kita diluar kepanitiaan. Langsung di bawah komando SC tapi tetap pada koridor Organizing Committee (OC).” Cara kerja Komdis pun turut menjadi sorotan, pasalnya tujuh dari sembilan mahasiswa baru mengkritik bahwa cara kerja Komdis dinilai terlalu berlebihan.

“Sebenarnya gak perlu harus diteriakin terus, pas komdis masuk kan langsung dikondisikan, padahal aslinya semua sudah pada diam, gak perlu sampai teriak, itu sebenarnya gak perlu. Kalo ada yang ngelakuin kesalahan baru yang dibentak, orang yang gak salah gak usah dibentak. Tapi, kalau adanya komdis aku setuju,” ujar Arya Aditya Candra Negara, selaku Ketua Angkatan S1 FH angkatan 2018. Pernyataan ini juga didukung oleh Pius Triwahyudi SH., M.Si. selaku tim monitoring PKKMB FH UNS 2018, “Kata-kata keras verbal, bentakan verbal itu menurut SOP (Standar Operasional Prosedur) rektor sudah gak boleh.” Namun kedua pendapat tersebut bertentangan dengan pendapat Anand selaku SC yang menyatakan bahwa, “Kita sudah siapkan skenario, ada beberapa skenario, yang pertama itu kita sebenarnya gak bentak, cuma kita menegaskan. Kita juga punya sisi manusianya, kita gak bentak terus, kita juga berikan kepada dia itu ceramah juga, dari komdis juga menceramahi dengan kata-kata yang halus. Jadi, katakanlah suara tinggi itu hanya di depan saja sama di akhir, di akhir pun itu cuma jargon. Jadi kalo teman-teman yang gak kuat mentalnya itu bahkan langsung ditarik mundur.” (Azal ia Dese l ta /Vera Rahayu).***

pola kerja komdis...

Ledak Edisi September/II/2018

forSI FOTOAPRESIASI

PKKMB UNS 2018 yang mengusung tema “Gold Generation” telah sukses dilaksanakan oleh BEM UNS

2018 dan kru PKKMB Gold Generation. Pada tahun ini UNS telah memecahkan rekor Museum Rekor

Indonesia (MURI) yaitu Peserta Semaphore Terbanyak dengan diikuti sejumlah 7617 peserta.

DOKUMENTASI BEM UNS 2018

Page 5: pola kerja komdis yang menuai pro kontra · 2018. 9. 12. · sebelumnya, KKN UNS diwarnai dengan kejadian yang tidak terduga. Akhir periode Juli-Agustus 2017 lalu, dua mahasiswa UNS

FOKUS

5

Sambungan halaman 1...

down'. Moch. Najib Imanullah, S.H., M.H., Ph.D. selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik men bahwa uturkanpermasalahan itu terletak pada bagian Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPT. TIK UNS) dan sudah diatasi. Meskipun begitu, masih banyak mahasiswa yang mengeluhkan hal tersebut. Selain permasalahan server down, terdapat pula permasalahan lain seperti akun SIAKAD yang keluar secara tiba-tiba, dan pemberitahuan yang mepet terkait daftar nama dosen beserta kode kelas yang diampunya bagi angkatan 2015 yang sedang melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata). Putri Noor Ilmi, mahasiswa FH UNS angkatan 2015 mengatakan, “Kalau buat persiapan jadwalnya sudah mending gak mepet. Cuma memang list dosen terlalu mepet, apalagi bagi mahasiswa yang KKN gak sempet cek daftar dosen. Daftarnya susah buat nyari gitu, karena kita nge-scroll mata kuliahnya yang campur-campur.” Ia juga menambahkan bahwa akun SIAKAD keluar secara tiba-tiba dan pembukaan kuota per kelas berlangsung tidak merata sehingga mahasiswa harus selalu memantau SIAKAD yang sangat memakan waktu. “Itu sedikit membuatku kesal sih. Padahal kalau KKN, ada agenda proker (program kerja) yang tidak bisa ditinggal,”

keluhnya. Selain permasalahan yang telah disebutkan, muncul hal lain yang cukup membuat resah sebagian besar mahasiswa FH UNS yaitu terhapus dan tergantinya mata kuliah dari kelas yang sudah di input. Seperti yang dialami oleh mahasiswa FH UNS angkatan 2016, Yosua Kurniawan. Ia mengatakan, “Jadi, sekitar jam 09.45 itu aku sudah selesai input KRS dapat 23 SKS. Sekitar jam 16.00 aku cek KRS lagi, ternyata mata kuliah Hukum Perdata Internasional hilang, PLKH Pidana yang awalnya (kelas) F j a d i E , H u k u m P e r j a n j i a n Internasional yang awalnya (kelas) B jadi D, Alternatif Penyelesaian Sengketa yang awalnya (kelas) J jadi D.” Yosua juga mengaku bahwa ia tidak meng-edit KRS jika bukti screenshot yang ia tunjukkan dimultitafsirkan. Langkah yang ditempuh Yosua selanjutnya adalah melakukan advokasi ke Subbag. Akademik pada hari Jumat, 24 Agustus 2018 pukul 10.00. Sayangnya, pihak Akademik tidak langsung memberikan solusi. “Awalnya beliau bersikeras tidak bisa bantu, padahal sudah aku jelaskan. Beliau aku tanya gak jawab, sampai tiga kali aku tanya baru mau jawab. Katanya harus nemuin Kepala Pendidikan. Aku tanya lagi tepatnya k a p a n b i s a n e m u i n K e p a l a

Pendidikannya, beliau jawab habis Jumat-an mungkin. Aku sudah ikhlas Mata Kuliah Pilihan-ku hilang, tapi aku memperjuangkan tiga Mata Kuliah Wajib-ku,” ucap Yosua. Menurut pengakuan Yosua, setelah menunggu hingga selesai Jumat-an, ternyata Kepala Pendidikan tidak hadir sama sekali. Subbag. Akademik akhirnya memberikan solusi setelah jam 15.00 berupa pengembalian beberapa mata kuliahnya ke kelas awal. Menanggapi hal tersebut, Ari Sumargono, selaku staf Subbag. Akademik membenarkan bahwa memasukkan mahasiswa yang belum mendapat mata kuliah wajib ke kelas yang ada di akhir waktu KRS memang menjadi tugas mereka, terlepas dari bagaimanapun keadaan mahasiswa tersebut. Gunawan Suryatmadi, S.H., selaku Kepala Bagian Akademik dan Ari tidak mempercayai pergantian kelas yang terjadi dengan sendirinya. “Tidak mungkin, itu trik-trik mahasiswa kan bisa. Upload-nya kelas A terus jadi kelas B itu kayaknya tidak mungkin. Mungkin dia bisa saja ngasih password ke temannya, kan ada juga yang di-upload-kan temannya. Pasti punya cara masing-masing. Saya juga tidak tahu, kadang kan bisa kemungkinan seperti itu,” u j a r A r i . ( A n n i s a F i a n n i Sisma/Tyara Devy).***

permasalahan krs uns...

ANNISA FIANNI SISMA/NOVUM

Ledak Edisi September/II/2018

Page 6: pola kerja komdis yang menuai pro kontra · 2018. 9. 12. · sebelumnya, KKN UNS diwarnai dengan kejadian yang tidak terduga. Akhir periode Juli-Agustus 2017 lalu, dua mahasiswa UNS

5

MAU PASANG

IKLAN ?

LPMNOVUMFHUNSMenerima Iklan dan Sponsorship

Hubungi : 085641963323 (Zolla)085642598118 (Kurnia)

UPKKN UNS telah berkoordinasi dengan pihak IKA UNS Lombok untuk memberikan bantuan kepada tim KKN UNS. Selang beberapa hari, gempa s u s u l a n b e r k e k u a t a n 7 S R mengguncang hampir seluruh wilayah Lombok, NTB. Sebagian wilayah posko KKN UNS mengalami keruntuhan sehingga mereka tinggal di posko pengungsian. Gempa susulan yang kian bertambah semakin membuat warga (termasuk anggota KKN) merasa panik dan trauma. Maka dari itu, UPKKN UNS langsung bergerak cepat untuk segera melakukan penarikan terhadap mahasiswa yang ada di tiga daerah tersebut. Namun di tengah persiapan untuk melakukan penarikan, terdapat miskomunikasi antara tim KKN dengan UPKKN karena mahasiswa menganggap bahwa pihak UPKKN

melakukan penar ikan beg i tu mendadak, sehingga tim KKN-pun m e n g a l a m i k e w a l a h a n s a a t melakukan persiapan untuk packing barang dan pencarian transportasi dari lokasi KKN ke lokasi penjemputan.

Senada dengan penuturan Raynaldy, “Jadi kendalanya itu koordinasinya lambat, maksudnya koordinasinya mendadak. Saya menghubungi jam 1 siang, di sana (UPKKN) suruh jam 4 sore sudah harus sampai sana. Kan gak mungkin. Akhirnya cari-cari pick up juga susah, cari-cari truk juga susah.” Lain halnya dengan Ramadhan yang memiliki opini berkebalikan, “Soalnya itu kan, pihak kampus juga nggak mungkin bisa ngapa-ngapain, kita yang harus cari transport sendiri di situ. Dan kebanyakan kalau kita telepon kayak namanya apa ya, angkutan umum, orang-orang di sana nggak berani.”

Hal tersebut menjadi salah satu evaluasi kepada pihak UNS untuk memikirkan lagi bagaimana cara menindak lanjuti apabila kejadian t e r s e b u t t e r u l a n g k e m b a l i . Selanjutnya terkait nasib pengabdian mereka yang belum selesai akibat bencana yang tidak diinginkan, belum di-follow up kembali dengan pihak UPKKN UNS. “Ya pikir nanti lah, yang penting selamat dulu. Dalam kondisi apapun itu, safety first. Semuanya harus sistem safety, selamat dulu. Situasi darurat itu mesti penyelesaiannya secara adaptbel. Kalau situasi normal diselesaikan secara normal, tapi darurat kan ada SOP darurat, jadi penyelesaian secara darurat,” tutup Rahayu. (Bidari Aufa Sinarizqi/Gustaf Adriansyah)***

6

KILAS KAMPUSSambungan halaman 2...

kkn lombok uns 2018 dipulangkan...

Ledak Edisi September/II/2018

Page 7: pola kerja komdis yang menuai pro kontra · 2018. 9. 12. · sebelumnya, KKN UNS diwarnai dengan kejadian yang tidak terduga. Akhir periode Juli-Agustus 2017 lalu, dua mahasiswa UNS

RISET

7

KOPI

Ledak Edisi September/II/2018

ada tahun 2019, Indonesia Pakan menyelenggarakan

Pemilihan Presiden dan Wakil

Presiden periode 2019-2024. Bakal

calon presiden dan wakil presiden

sudah diumumkan. Presiden Joko

Widodo kembali menyalonkan diri

sebagai calon presiden (capres) dan

Ma'aruf Amin sebagai calon wakil

presiden (cawapres). Sedangkan di

kubu oposisi terdapat Prabowo

sebagai capres dan Sandiaga Uno

sebagai cawapres.

Penentuan capres dan cawapres

akan dilakukan pada bulan September

2018, bersamaan dengan penetapan

calon legislatif (caleg) anggota DPR,

DPRD, dan DPD. Walaupun

pemilihan presiden (pilpres) baru

akan dilaksanakan di tahun 2019,

situasi politik di Indonesia mulai

mengalami ketegangan. Ketegangan

tersebut diawali dengan adanya drama

penetapan atau pengumuman calon

wakil presiden. Hasil penetapan

c a w a p r e s t e r s e b u t m e m b u a t

masyarakat kecewa akan keputusan

yang diambil oleh kedua belah pihak.

M e n u r u t d a t a i n f o g r a f i s

Kumparan, tingginya angka golput

terus meningkat tiap tahun. Angka

golput pada pilpres 2014 mencapai

29,1%. Menurut Titi Anggraini,

Direktur Eksekutif Perkumpulan

untuk Pemilu dan Demokrasi,

masyarakat memutuskan golput

dikarenakan tidak adanya pilihan

pasangan yang sesuai dengan

idealismenya sehingga tidak ingin

i k u t c a m p u r t a n g a n d a l a m

menentukan nasib bangsa. Memilih

golput di satu sisi dapat terlihat

sebagai pilihan yang mulia, tetapi

Negara akan tetap berjalan, dipimpin

oleh pihak satu yang lebih berkuasa

daripada pihak lainnya.

Dalam mengahadapi hal ini,

prinsip Pick The Lesser of Evils akan

sangat tepat untuk diterapkan. Konsep

mencari teman dalam dunia politik

k u r a n g c o c o k d i b a n d i n g k a n

menghindari musuh. Jika tidak

menemukan pasangan yang sesuai

dengan pandangan politik kita, maka

pilihlah pasangan yang pandangan

politiknya tidak jauh berbeda.

Sebagai contoh, menurut data dari the

Washington Post mengenai pemilihan

presiden di Amerika Serikat

menyatakan bahwa non-voters secara

tidak langsung memberikan kursi

presiden kepada Donald Trump. Data

tersebut juga menyatakan bahwa

sebagian besar non-voters merupakan

pemilih dari kubu oposisi Donald

Trump yang enggan untuk memilih

dengan alasan bahwa mereka yakin

Trump akan kalah.

Sedangkan di Indonesia, banyak

hal yang dapat mempengaruhi

tingginya angka golput pada pilpres

2019 mendatang: Pertama, pada

pilpres 2014 yang mempertandingkan

Joko Widodo-Jusuf Kalla dan

Prabowo Subianto-Hatta Rajasa

hanya diikuti 69,58 persen pemilih.

Partisipasi itu terus menurun dari

Pilpres 2009 sebanyak 72,56 persen

serta Pilpres 2004 putaran kedua

sebanyak 76,63 persen dan putaran

pertama sebanyak 78,23 persen.

Penurunan itu terjadi karena pilihan

calon presiden yang tersedia hanya

dua pasang . Ti t i Anggra in i ,

mengatakan bahwa kedua pasang

c a l o n i t u t i d a k m a m p u

m e r e p r e s e n t a s i k a n s e l u r u h

masyarakat Indonesia.

Masalahnya, Pilpres 2019

diperkirakan kembali diikuti oleh dua

pasang calon. Hal itu karena

keputusan Mahkamah Konstitusi

yang menetapkan ambang batas

pencalonan capres dan cawapres

sebanyak 20 persen kursi DPR atau 25

persen suara sah nasional Pemilu

2014. Hal ini akan berdampak besar

pada keputusan masyarakat dalam

memilih. Kedua, angka golput

berpotensi tinggi pada Pemilu 2019

lantaran berdekatan dengan hari libur

nasional.

Pemungutan suara jatuh pada hari

Rabu, 17 April 2019, Kamis

merupakan 'hari kejepit nasional'

karena Jumat adalah hari libur

memperingati Jumat Agung. Sabtu

dan Minggu, libur kerja bagi staf

pemerintahan. Staf pemerintahan

maupun karyawan perusahaan

BUMN, BUMD, dan perusahaan

swasta yang menerapkan sistem 5 hari

kerja dikhawatirkan mengajukan izin

pada hari Kamis, 18 April 2019.

Pemungutan suara mendekati hari

libur mendorong pemilih berpikir

panjang untuk menggunakan hak

suaranya pada hari-H pemungutan

s u a r a . M e r e k a m e n g a m b i l

kesempatan untuk menikmati libur

selama 5 hari. Kondisi seperti ini

selalu terjadi dalam berbagai

momentum.

Kesadaran politik warga negara

harus menjadi prioritas utama dalam

proses politik. Di sini, beberapa pihak

seperti penyelenggara pemilu, partai

politik, dan lembaga swadaya

masyarakat harus melakukan

pendidikan politik secara masif.

Kesadaran politik pemilih menjadi

jaminan terhadap kualitas demokrasi,

mengingat suara pemilih sangat

menentukan kepemimpinan nasional

maupun daerah. Menjadi sebuah

ancaman demokrasi, jika golput telah

menjadi 'ideologi' bagi masyarakat.

B i l a m a s y a r a k a t m u l a i

menganggap politik sebagai sesuatu

yang "buruk", sehingga mereka lebih

memilih golput, maka keruntuhan

demokrasi secara substantif sudah

tidak bisa dielakkan. Ketika bangsa

ini sudah memantapkan langkahnya

memilih demokrasi partisipasif atau

demokrasi langsung, maka ideologi

golput harus menjadi perhatian kita

bersama, sebagai prasyarat prinsip

representat i f . Semoga rakyat

Indonesia dapat menggunakan hak

suaranya dengan baik terutama pada

Pilpres 2019.

BAYANG-BAYANG GOLPUTPEMILIHAN PRESIDEN 2019

Oleh : Fatma Fitrianuari Fatima

Page 8: pola kerja komdis yang menuai pro kontra · 2018. 9. 12. · sebelumnya, KKN UNS diwarnai dengan kejadian yang tidak terduga. Akhir periode Juli-Agustus 2017 lalu, dua mahasiswa UNS

8 Ledak Edisi September/II/2018

KOS dekat UNS? Tenang...!Tidak perlu repot jauh-jauh

untuk mendapatkanhasil yang bagus.

FOTOCOPY KARTIKAJAWABANNYA

Dilayani dengan mudah, cepat, prak�s, dan hasil yang maksimal.

Oleh : Litbang LPM NOVUM FH UNS

novum.�[email protected] LPM NOVUM FH UNS LPMNOVUMFHUNS lpmnovum�uns @mpm6732f

Ikuti berita terbaru dan aktual seputar kampus dan fakultas di sosial media kami

novumpers.com