Pola fraktur terkait ledakan: pendekatan biomekanik forensikArul Ramasamy, Adam M. Hill, Spyros Masouros, Iain Gibb, Anthony MJ Bull, Jon C. ClasperAbstrakPeningkatan upaya perlindungan dan perawatan medis telah meningkatkan survivabilitas cedera akibat perang. Dalam upaya untuk mengurangi konsekuensi pelemahan akibat cedera ledakan, kuncinya adalah memahami dan mengurangi dampak ledakan pada ekstremitas. Dalam penelitian ini, analisis biomekanik forensik telah diterapkan untuk menentukan mekanisme cedera setelah kejadian traumatis. Tujuan dari penelitian ini adalah (i) untuk menentukan efek ledakan mana yang bertanggung jawab pada cedera tulang ekstremitas dalam dua lingkungan yang berbeda, yaitu terbuka, medan bebas (kelompok terbuka), dan di dalam kendaraan atau medan tertutup (kelompok tertutup), dan (ii) untuk menentukan apakah pola cedera tulang berbeda berdasarkan lingkungan. Catatan medis korban yang dirawat di sebuah rumah sakit militer di Afghanistan ditinjau selama enam bulan. Cedera ledakan telah dibagi secara tradisional menjadi efek primer, sekunder dan tersier. Semua hasil radiografi secara independen ditinjau oleh ahli radiologi militer, tim dokter bedah ortopedi militer dan tim biomechanists akademik, untuk menentukan 'zona cedera' (zone injury-Zoi), dan mekanisme yang terkait. Enam puluh dua korban perang dengan 115 Zoi diidentifikasi. Tiga puluh empat korban dalam kelompok terbuka memiliki 56 Zoi; 28 korban dalam kelompok tertutup memiliki 59 Zoi. Tidak ada perbedaan statistik pada rata-rata Zoi antara kelompok (p = 0,54). Proporsi cedera ekstremitas bawah pada kelompok tertutup lebih tinggi daripada di kelompok terbuka (p