POLA DIVERSIFIKASI USAHATANI DAN TERNAK SAPI PADA ... · PDF filelinear programming mempunyai...

23
POLA DIVERSIFIKASI USAHATANI DAN TERNAK SAPI PADA MASYARAKAT SEKITAR HUTAN DI KABUPATEN INDRAGIRI HULU Oleh Latifa Siswati dan Eny Insusanty Fakultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning URAIAN UMUM Kabupaten Indragiri Hulu merupakan kabupaten yang mempunyai populasi ternak sapi terbesar di Propinsi Riau yaitu sebanyak 22.6601 ekor (Dinas perternakan Propinsi Riau, 2005).Rata-rata peningkatan populasi ternak sapi 8,07 % pertahun,peningkatan ini terjadi karena banyaknya masuk sapi pemerintah dari luar propinsi dalam rangka pengembangan peternakan dangan pola pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan dari kelahiran ternak bibit. Kompleksnya permasalahan petani peternak dapat dilihat pada kondisi kehidupan social ekonomi masyarakat . Penelitian sebelumnya pada tahun 2006 meunjukkan keinginan petani peternak untuk menambah jumlah ternak mereka ,pakan ternak juga masih cukup tersedia,tetapi tenaga kerja terbatas sebab sebagian mereka bekerja di perkebunan kelapa sawit dan pertanian lainnya . Dengan adanya program pemerintah untuk peningkatan taraf hidup masyarakat dengan program K2I maka perlu menentukan pola diversifikasi untuk mengoptimal kan sumberdaya yang ada jangan sampai tidak seimbang antara ketersediaan dan pemakaian sumberdaya . Namun sampai saat ini belum diketahui pengaruhnya terhadap kondisi social ekonomi petani peternak di Kabupaten Indragiri Hulu. Program pengembangan sumberdaya petani peternak di Kab. INHU. Dalam pelaksanaan nya mempertimbangkan berbagai factor secara garis besar terbagi atas 3 bagian yaitu; 1. Sumberdaya lahan dan kesesuaian lahan. 2. Sumberdaya manusia untuk tenaga kerja. 3. Sosial budaya yang menyangkut kesesuaian jenis ternak yang disebarkan. Pola usaha tani yang dikembangkan adalah pola diversifikasi terutama diversifikasi yang bersifat vertikal berupa ternak ruminansia potong dengan tanaman pangan atau perkebunan.

Transcript of POLA DIVERSIFIKASI USAHATANI DAN TERNAK SAPI PADA ... · PDF filelinear programming mempunyai...

Page 1: POLA DIVERSIFIKASI USAHATANI DAN TERNAK SAPI PADA ... · PDF filelinear programming mempunyai tiga komponen kuantitatif ,yaitu: ... Untuk lebih jelasnya tentang penggunaan sumberdaya

POLA DIVERSIFIKASI USAHATANI DAN TERNAK SAPI PADA

MASYARAKAT SEKITAR HUTAN DI KABUPATEN INDRAGIRI

HULU

Oleh

Latifa Siswati dan Eny Insusanty

Fakultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning

URAIAN UMUM

Kabupaten Indragiri Hulu merupakan kabupaten yang mempunyai populasi ternak sapi

terbesar di Propinsi Riau yaitu sebanyak 22.6601 ekor (Dinas perternakan Propinsi Riau,

2005).Rata-rata peningkatan populasi ternak sapi 8,07 % pertahun,peningkatan ini terjadi

karena banyaknya masuk sapi pemerintah dari luar propinsi dalam rangka pengembangan

peternakan dangan pola pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan dari kelahiran ternak bibit.

Kompleksnya permasalahan petani peternak dapat dilihat pada kondisi kehidupan social

ekonomi masyarakat . Penelitian sebelumnya pada tahun 2006 meunjukkan keinginan petani

peternak untuk menambah jumlah ternak mereka ,pakan ternak juga masih cukup

tersedia,tetapi tenaga kerja terbatas sebab sebagian mereka bekerja di perkebunan kelapa

sawit dan pertanian lainnya . Dengan adanya program pemerintah untuk peningkatan taraf

hidup masyarakat dengan program K2I maka perlu menentukan pola diversifikasi untuk

mengoptimal kan sumberdaya yang ada jangan sampai tidak seimbang antara ketersediaan

dan pemakaian sumberdaya . Namun sampai saat ini belum diketahui pengaruhnya terhadap

kondisi social ekonomi petani peternak di Kabupaten Indragiri Hulu.

Program pengembangan sumberdaya petani peternak di Kab. INHU. Dalam pelaksanaan nya

mempertimbangkan berbagai factor secara garis besar terbagi atas 3 bagian yaitu;

1. Sumberdaya lahan dan kesesuaian lahan.

2. Sumberdaya manusia untuk tenaga kerja.

3. Sosial budaya yang menyangkut kesesuaian jenis ternak yang disebarkan.

Pola usaha tani yang dikembangkan adalah pola diversifikasi terutama diversifikasi yang

bersifat vertikal berupa ternak ruminansia potong dengan tanaman pangan atau perkebunan.

Page 2: POLA DIVERSIFIKASI USAHATANI DAN TERNAK SAPI PADA ... · PDF filelinear programming mempunyai tiga komponen kuantitatif ,yaitu: ... Untuk lebih jelasnya tentang penggunaan sumberdaya

Pola usahatani pada garis besarnya dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu pola usahatani

yang mengarah ke spesialisasi dan pola usahatani yang mengarah ke diversifikasi usaha.

Diversifikasi usaha menurut Debertin (1986) merupakan suatu strategi jangka panjang yang

digunakan petani untuk menghadapi harga produk ,serta untuk meningkatkan efektifitas

penggunaan tenaga kerja dan input lain sepanjang tahun,sehingga diharapkan dengan optimal

penggunaan sumberdaya petani pternak dapat meningkatkan efisiensi usahatani dan mencapai

petani yang modern.

Setiap daerah mempunyai sumber daya lahan yang berbeda juga iklim , oleh sebab itu

tanaman dan ternak akan berbeda . Hasil penelitian Siswati (2006) Di Kabupaten Indragiri

Hulu memiliki enam kecamatan yang merupakan basis ternak sapi potong , factor internal

dan eksternal yang mendukung pengembangan ternak sapi potong untuk kekuatan terdiri dari

jumlah luas lahan perkebunan ,kawasan hutan,populasi ternak sapi.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian Pola diversifikasi

usahatani dan ternak sapi pada masyarakat sekitar hutan di Kabupaten Indragiri Hulu.

2. KAITAN TEMA DENGAN JUDUL

Pola yang cocok untuk diversikasi usahatani dengan ternak sapi agar masyarakat yang tinggal

disekitar hutan yang memiliki tanaman pangan dan perkebunan dapat ditingkatkan

pendapatannya supaya tidak melakukan penebangan pohon dan merusak hutan ,jika

membuka lahan tidak melakukan pembakaran di sekitar Taman Nasional Bukit Tigapuluh.

3. ABSTRAK RENCANA PENELITIAN

Untuk menemukan pola usahatani yang sesuai bagi masyarakat di Kab.Indragiri Hulu dengan

memelihara ternak sapi ada enam kecamatan merupakan basis ternak sapi , daerah yang

mempunyai daya tampung yang tinggi untuk ternak sapi ada sembilan kecamatan .

Tujuan penelitian untuk menemukan pola diversifikasi usahatani dan ternak sapi optimal

sehingga menguntungkan petani ternak, mengetahui sumberdaya yang optimal oleh petani

ternak.

Page 3: POLA DIVERSIFIKASI USAHATANI DAN TERNAK SAPI PADA ... · PDF filelinear programming mempunyai tiga komponen kuantitatif ,yaitu: ... Untuk lebih jelasnya tentang penggunaan sumberdaya

Metode penelitian adalah metode survey . unit analisa dalam penelitian adalah keluarga

petani peternak yang melakukan diversifikasi usahatani perkebunan ,tanaman pangan dan

usaha ternak sapi. Metode pengambilan sample lokasi secara random samling , pengambilan

desa sample secara purposive samling dengan criteria yaitu desa yang melakukan

diversifikasi usahatani dan ternak sapi. Sample responden adalah keluarga yang melakukan

usahatani perkebunan,tanaman pangan, dan usaha ternak sapi.

4. MASALAH YANG DITELITI

Upaya meningkatkan taraf hidup petani peternak di Kab. INHU melalui pengelolaan

sumberdaya fisik dan non fisik yang ada pada petani. Tujuan ini tercapai dengan usaha –

usaha meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya yang dimiliki dalam proses produksi.

Menurut Mubyarto (1979) factor produksi yang terlihat dalam proses produksi meliputi

lahan,tenaga kerja,modal dan manajemen. Faktor produksi manajemen berfungsi

mengkoordinasikan ketiga factor produksi lainnya, sehingga menghasilkan produk yang

optimal.

Suatu kenyataan yang tidak bisa dipungkiri bahwa sampai saat ini kondisi petani masih

memprihatinkan ,yaitu sebahagian besar berlahan sempit,berpendapatan rendah,kurang

pengetahuan danketerampilan, kurang bisa menerapkan tekhnologi. Kesemua ini sedikit

banyak dipengaruhi oleh social budaya dan ekonomi petani ..

Petani subsistem adalah petani yang dalam berusahatani masih bertahan terhadap semacam

dogma dalam dirinya sebagai hasil sosialisasi yang cukup panjang dan sulit diterobos oleh

inivasi –inovasi baru,sedangkan petani modern bersikap tanggap dan dinamis menerima

setiap inovasi yang rasional.

Atas dasar di atas maka peternak dituntut untuk memanfaatkan lahan semaksimal mungkin

agar hasil guna yang lebih tinggi, maslah lain adalah pemilikan lahan yang terpencar –pencar

sehingga menyebabkan pengelolaan kurang efisien ,keterbatasan lahan menyebabkan pola

usahatani harus mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat di identifikasi masalah ,yaitu ;

Page 4: POLA DIVERSIFIKASI USAHATANI DAN TERNAK SAPI PADA ... · PDF filelinear programming mempunyai tiga komponen kuantitatif ,yaitu: ... Untuk lebih jelasnya tentang penggunaan sumberdaya

1. Bagaimana pola diversifikasi usahatani yang optimal di Kab.INHU. sehingga

menghasilkan pendapatan yang maksimal.

2. Besarnya pendapatan petani ternak pada diversifikasi .

Tujuan

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui pola diversifikasi usahatani yang optimal,sehingga menguntungkan bagi

petani peternak.

2. Mengetahui penggunaan sumberdaya yang optimal oleh petani peternak.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat:

Mendapat pola diversifikasi usahatani ternak yang sesuai dengan keadaan sumberdaya

yang ada dan dapat meningkatkan pendapatan petani ternak sapi .

5. DESAIN DAN METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu

Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Indragiri Hulu dengan mengambil tiga Kecamatan

sebagai sampel yaitu : Kecamatan Batang Gansal,Kecamatan Peranap, Kecamatan Rengat

Barat. Penelitian di laksanakan selama 8 bulan. Materi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Keluarga petani peternak yang memiliki usahatani perkebunan ,tanaman pangan, dan

usaha ternak sapi.

Page 5: POLA DIVERSIFIKASI USAHATANI DAN TERNAK SAPI PADA ... · PDF filelinear programming mempunyai tiga komponen kuantitatif ,yaitu: ... Untuk lebih jelasnya tentang penggunaan sumberdaya

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Unit analisa dalam

penelitian ini adalah keluarga petani peternak yang melakukan diversifikasi usahatani

perkebunan,tanaman pangan dan usaha ternak sapi. Metode pengambilan sample lokasi

penelitian sacara random sampling, dimana pemilihan Kecamatan secara acak,Kecamatan

terpilih adalah; Kecamatan Batang Gansal, Kecamatan Peranap, Kecamatan Rengat Barat.

Sedangkan pemilihan Desa sample dilakukan secara purposive sampling, yaitu pengambilan

sample bersifat disengaja ,yang dipilih atas dasar pertimbangan tertentu ,yaitu; Desa yang

melakukan diversifikasi usahatani perkebunan,tanaman pangan, dan usaha ternak sapi. Dari

Desa yang terpilih diambil sample Keluarga secara purposive sampling dengan kriteria

keluarga yang melakukan usahatani perkebunan,tanaman pangan dan usaha ternak sapi.

Data yang dikumpul dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data

primer diperoleh langsung dari keluarga petani peternak yang terpilih sebagai sampel dan

dikumpul melalui wawancara dan pengisian daftar pertanyaan. Data sekunder diperoleh dari

berbagai instansi terkait.

Analisa Data

Optimalisasi Pola Usahatani

Analisis data untuk optimalisasi digunakan metode linear programming, dimana metode

linear programming mempunyai tiga komponen kuantitatif ,yaitu: fungsi tujuan,aktivitas/

proses mencapai tujuan dan sumber daya terbatas.

Fungsi tujuan merupakan fungsi yang menggambarkan tujuan berkaitan dengan

pengaturan secara optimal sumberdaya untuk memperoleh keuntungan maksimal atau

biaya minimal. Secara umum fungsi tujuan untuk mencapai keuntungan maksimal ditulis

sebagai berikut:

Z = C1X1 + C2X2 + … + CiXi

Dimana:

Page 6: POLA DIVERSIFIKASI USAHATANI DAN TERNAK SAPI PADA ... · PDF filelinear programming mempunyai tiga komponen kuantitatif ,yaitu: ... Untuk lebih jelasnya tentang penggunaan sumberdaya

Z = Jumlah keuntungan maksimal

Ci = Keuntungan per satuan output cabang usaha ke i

Xi = Jumlah output dari cabang usaha ke i

I = 1,2,3,…, n

Untuk memproduksi tanaman dan ternak maka diperlukan sumberdaya. Sumberdaya yang

dimiliki petani adalah terbatasnya jumlah, maka menjadi persoalan adalah bagaimana

memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki petani tersebut agar dapat tercapai keuntungan

maksimal. Untuk lebih jelasnya tentang penggunaan sumberdaya yang terbatas tersebut

dapat ditulis sebagai berikut:

A11x11 + a12 x2 + … + a1kxk < h1

A21x1 + a22x2 + ….+ a2kxk < h2

…… ……. … …… ..

…… ……. … …… ..

ajix1 + aj2x2 + …. + ajkxk < hj

dimana :

h = sumberdaya yang terbatas yang dimiliki petani

j = sumberdaya yang pergunakan

k = jumlah aktivitas.

a. Aktivitas –aktivitas

1. Pola tanam,aktivitas produksi tanaman berdasarkan tanaman yang banyak dijumpai

dan berpotensi tinggi serta telah rekomendasikan oleh dinas pertanian setempat.

2. Ternak ruminansia ,aktivitas pemeliharaan ternak pemakan rumput seperti sapi. Hasil

penjualan produksi ternak dihitung dalam satu tahun.

3. Produksi Pakan Hijauan, aktivitas dalam produksi rumput unggul lahan sendiri.

4. Pembelian Input Produksi. Aktivitas ini meliputi pembelian input pupuk

anorganik,pupuk kandang,rumput,sewa tenaga kerja.Apabila tenaga kerja keluarga

dan rumput tidak mampu untuk menyediakan jumlah yang dibutuhkan maka tenaga

kerja dan rumput harus di datangkan dari luar.

Page 7: POLA DIVERSIFIKASI USAHATANI DAN TERNAK SAPI PADA ... · PDF filelinear programming mempunyai tiga komponen kuantitatif ,yaitu: ... Untuk lebih jelasnya tentang penggunaan sumberdaya

5. Penyewaan Tenaga Kerja Keluarga. Aktivitas yang memanfaatkan kelebihan tenaga

kerja keluarga sesuai dengan tingkat upah tenaga kerja bila menyewa. Penyewaan

tenaga kerja ini merupakan pendapatan usha tani.

6. Penjualan rumput,aktivitas ini merupakan salah satu sumber pendapatan petani.

b. Sumberdaya

1. Lahan usahatani ,rata-rata luas lahan yang dimiliki petani untuk tanaman pangan

,alternative pola tanam yang diusahakan pada lahan tersebut seperti ; kacang

,cabe,singkong dsb. Untuk analisis kendala lahan dinyatakan dalam satuan luas yaitu

hektar.

2. Tenaga Kerja Keluarga,merupakan sumber utama dalam melaksanakan aktivitas

usahatani , aktivitasnya meliputi pengelilaan lahan sampai panen juga memelihara

ternak. Persediaan tenaga kerja keluarga pria dan wanita selama satu bulan

diasumsikan 25 hari kerja. Tenaga kerja anak tidak diikut sertakan dalam penyediaan

tenaga kerja.Unit satuan analisis dipergunakan hari kerja untuk masing –masing jenis

tenaga kerja.

3. Pupuk anorganik ,satuan fisik untuk kendala pupuk anorganik yang dipergunakan

adalah kilogram, seperti ; urea, KCL, TSP.

4. Pupuk kandang ,kendala pupuk kandang yang diepergunakan dalam usahatani, adalah

pupuk kandang berasal dari ternak ruminansia, satuan fisik untuk kendala pupuk

kandang adalah kilogram.

5. Bibit tanaman, kendala input bibit tanaman yang digunakan dalam ushatani

kacang,singkong ,cabe, dsb. Satuan fisik analisis untuk tanaman adalah kilogram.

6. Ternak ruminansia,jumlah ternak ruminansia dalam ekor yang dimiliki seperti sapi.

7. Biaya lain, satuan kendala biaya lain adalah ; nilai uang dalam ribuan rupiah. Angka

yang dipergunakan adalah angka yang diperolah dari rata –rata biaya lainnya yang

dikeluarkan oleh petani selama musim tanam, angka tersebut adalah angka maksimum

dikeluarkan oleh petani. Biaya lain meliputi biaya obat –obatan,untuk tanaman dan

ternak.

8. Batas maksimum dan minimum penyewaan tenaga kerja keluarga. Kendala ini

merupakan batas maksimum dan minimum yang dapat dilakukan dari penyewaan

tenaga kerja, satuan fisik analisis adalah hari kerja.

Page 8: POLA DIVERSIFIKASI USAHATANI DAN TERNAK SAPI PADA ... · PDF filelinear programming mempunyai tiga komponen kuantitatif ,yaitu: ... Untuk lebih jelasnya tentang penggunaan sumberdaya

7. LUARAN PENELITIAN

Dari hasil penelitian diharapkan dapat ;

1. Mengetahui pola diversifikasi usahatani dan ternak sapi pada

masyarakat sekitar Taman Nasional Bukit Tigapuluh.

2. Bagi petani peternak dapat menjadi dasar dalam mengembangkan

usahatani terpadu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat .

3. Merubah perilaku petani tradisional ke petani modern yang lebih

efisien dan menguntungkan.

4. Mengetahui faktor – faktor yang melatar belakangi melakukan

perambahan perladangan di kawasan hutan dan membuka lahan

dengan membakar .

5. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan ,hasil penelitian diharapkan

menjadi masukan yang berguna bagi usaha pengembangan pertanian

dan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya

BAB.V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1.KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

Page 9: POLA DIVERSIFIKASI USAHATANI DAN TERNAK SAPI PADA ... · PDF filelinear programming mempunyai tiga komponen kuantitatif ,yaitu: ... Untuk lebih jelasnya tentang penggunaan sumberdaya

LETAK GEOGRAFIS

Kabupaten Indragiri Hulu terletak antara 0 0

15 Lintang Utara dan 1 0 5 Lintang Selatan serta

101 0 10 Bujur Timur , 102

0 48 Bujur Barat, posisi tersebut menjadikan kabupaten ini diapit

oleh empat daerah Kabupaten. Daerah tersebut langsung berbetasan sebelah Utara dengan

Kabupaten Pelelawan, sebelah Selatan dengan Kabupaten Bungotebo,sebelah Barat dengan

Kabupaten Kuantan Singingi dan sebelah Timur Kabupaten Indragiri Hilir.

Luas daerah 8.198.26 km, ketinggian 5 – 100 m di atas permukaan laut.

Keadaan topografi dengan derajat kemiringan yang bevariasi sebagian besar memiliki derajat

kemiringan 0 – 2 % seluas 452.484 ha dan yang terkecil derajat kemiringan 40 % seluas

51.412 Ha

JENIS PENGGUNAAN LAHAN

Luas wilayah Kabupaten Indragiri Hulu yaitu seluas 819.826 ha menurut jenis penggunaan

lahan tahun 2006 terdiri dari :

- Lahan sawah seluas 14.589 Ha (1,78%) dimana; 1.879 diantaranya

adalah lahan tanah tadah hujan yang diusahakan dan 4.550 ha tadah

hujan yang tidak diusahakan.

- Lahan kering seluas 805.237 Ha ( 98,22%) dengan penggunaan

paling luas untuk Hutan Negara yaitu seluas 397.660 Ha (48,50%).

Lahan di Kabupaten Indragiri Hulu sebagian besar merupakan lahan produktif , suhu udara di

Kabupaten Indragiri Hulu berkisar antara 26,20 C – 27,8

0 C dengan suhu maksimum 30,4

0 C

– 32,80 C. Sedangkan curah hujan berkisar 122,2 – 364,3 hari hujan 7 hari/ bulan.

penggunaan lahan kering 96,67 % hanya 3,33% lahan sawah . Hutan Negara 275.343 Ha ,

Hutan Rakyat 33,564 Ha .Di Kabupaten Indragiri Hulu penggunaan lahan terbanyak Hutan

Negara yaitu Taman Nasional Bukit Tiga Puluh.

Page 10: POLA DIVERSIFIKASI USAHATANI DAN TERNAK SAPI PADA ... · PDF filelinear programming mempunyai tiga komponen kuantitatif ,yaitu: ... Untuk lebih jelasnya tentang penggunaan sumberdaya

Gambar. Taman Nasional Bukit Tiga Puluh

Admistrasi Pemerintahan

Kabupaten Indragiri Hulu tebagi atas 14 Kecamatan yang terdiri dari 177 desa. Dan 17

kelurahan.Luas wilayah 8.198.26 km , Kecamatan Batang Gansal memiliki luas lahan paling

tinggi.

Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Indragiri Hulu 321.910 jiwa dengan kepadatan rata-rata 38 jiwa

per kilometer persegi..Jumlah penduduk tiap kecamatan tidak merata ,karena jumlah

penduduk terus bertambah pada daerah perkotaan kepadatan penduduk relative tinggi

dibanding daerah yang jauh dari pusat perkotaan. Kecamatan yang terpadat penduduknya

adalah Pasir Penyu dengan rata-rata 318 jiwa perkilometer persegi yang terjarang adalah

Kecamatan Batang Pranap 10 jiwa perkilometer persegi.

Sumber pendapatan sebagian besar penduduk pedesaan berasal dari pertanian 47,19 % maka

peran pertanian dalam upaya peningkatan pendapatan petani di pedesaan perlu ditingkatkan,

perlu dicari pola pertanian yang sesuai dengan keadaan wilayah.

Page 11: POLA DIVERSIFIKASI USAHATANI DAN TERNAK SAPI PADA ... · PDF filelinear programming mempunyai tiga komponen kuantitatif ,yaitu: ... Untuk lebih jelasnya tentang penggunaan sumberdaya

Gambar. Kantor Pemerintahan

5.2.IDENTITAS PETANI

5.2.1. Umur Petani

Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur petani berkisar antara 20 tahun sampai 60

tahun yang merupakan usia produktif. Umur sangat berpengaruh terhadap kemampuan fisik

dalam melakukan pekerjaan ,umumnya umur yang lebih muda akan memiliki kemampuan

lebih baik dalam melakukan usahataninya yang akan menghasilkan produksi lebih banyak

serta lebih giat dan aktif berpartisipasi dalam menjaga kelestarian hutan Taman Nasional

Bukit Tiga Puluh.Petani yang lebih muda akan lebih cepat menerima dan menyerap inovasi

baru, gambaran umur petani dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Umur Petani

No Umur (Tahun) Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1 20 - 30 17 34

2 31 - 40 15 30

3 41 -50 14 28

4 51 - 60 3 6

Page 12: POLA DIVERSIFIKASI USAHATANI DAN TERNAK SAPI PADA ... · PDF filelinear programming mempunyai tiga komponen kuantitatif ,yaitu: ... Untuk lebih jelasnya tentang penggunaan sumberdaya

5 > 61 1 2

Jumlah 50 100

Sumber : Diolah dari data primer

Hasil penelitian pada tabel 2. dapat dilihat bahwa sebagian besar petani berumur 20 tahun

sampai 30 tahun (34 %) , 31 tahun – 40 tahun (30%) , 41 tahun sampai 50 tahun (28%) ,umur

> 61 tahun merupakan jumlah terkecil hanya satu orang atau Cuma satu orang . Kebanyakan

petani yang berumur masih muda karena meraka pada umumnya sudah mulai menyadari

mengkombinasikan atau diversifikasi usahatani akan membuat pendapatan petani akan lebih

baik.Faktor umur biasanya lebih diidentikan dengan peroduktivitas kerja,jika seseorang

masih tergolong usia produktif ada kecendrungan produktivitasnya juga tinggi .Chamdi

(2003) ,semakin muda usia peternak (usia produktif 20 – 45 tahun) umumnya rasa

keingintahuan tarhadap sesuatu semakin tinggi dan terhadap introduksi teknologi semakin

tinggi.

5.2.2. Tingkat pendidikan Petani

Tingkat pendidikan seseorang akan pola petani terutama dalam menerima inovasi baru dan

dalam pembagian waktu bekerja.Tingkat pendidikan petani dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel.3. Tingkat Pendidikan Petani

NO Tingkat Pendidikan Jumlah (jiwa) Persentase (%)

1 SD 20 40

2 SLTP 17 34

3 SLTA 13 26

Jumlah 50 100

Sumber : Diolah dari data primer

Hasil penelitian dapat diketahui tingkat pendidikan sebagian besar petani adalah Sekolah

dasar (40%) ,SLTP (34%) ,SLTA (26%) , dapat dikatakan tingkat pendidikan cukup dapat

diharapkan dapat menerima inovasi di bidang pertanian dan peternakan di Kab.INHU.

Menurut Syafaat, dkk (1995) bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan petani maka akan

Page 13: POLA DIVERSIFIKASI USAHATANI DAN TERNAK SAPI PADA ... · PDF filelinear programming mempunyai tiga komponen kuantitatif ,yaitu: ... Untuk lebih jelasnya tentang penggunaan sumberdaya

semakin tinggi kualitas sumberdaya manusia ,yang pada gilirannya akan semakin tinggi pula

produktivitas kerja yang dilakukannya.Oleh karena itu dengan semakin tingginya pendidikan

peternak makadiharapkan kinerja usaha petani akan semakin berkembang. Saat penelitian

petani yang berpendidikan SD adalah umur diatas 40 tahun meraka memang sekolah yang

ada di sekitar TNBT hanya SD sebelum ada akses jalan ke desa mereka sangat sulit keluar

untuk mendapat sekolah yang lebih tinggi,saat ini pun kalau hujan masih sulit untuk keluar

dari desa tetapi sudah akses jalan raya walaupun tidak semua diaspal .

5.2.3. Jenis Pekerjaan

Jenis pekerjaan pada umumnya bertani tanaman perkebunan, tanaman pangan dan

memelihara sapi.,juga ada swasta.juga bekerja sebagai buruh tani,tukang.

Gambar Petani Karet

Tabel 4.Jenis Pekerjaan

No Jenis Pekerjaan Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1 Petani 38 76

2 Swasta 11 22

3 Tukang 1 2

Jumlah 50 100

Sumber : Diolah dari data primer

Page 14: POLA DIVERSIFIKASI USAHATANI DAN TERNAK SAPI PADA ... · PDF filelinear programming mempunyai tiga komponen kuantitatif ,yaitu: ... Untuk lebih jelasnya tentang penggunaan sumberdaya

Pekerjaan paling banyak adalah petani sebanyak 76 persen yang hanya melakukan kegiatan

usahatani saja biasanya mereka berkebun dan memelihara sapi ,waktu luang digunakan untuk

membuat keranjang rotan. Pekerjaan swasta

Yang dilakukan ada bekerja pada perusahaan yang ada di sekitar TNBT,ada juga usaha

dagang . Menurut Soedjana (1993) ,umumnya penduduk pedesaan mencurahkan perhatian

pada usaha pokok yaitu sebagai petani sehingga pemeliharaan ternaknya kurang diperhatikan.

Hal ini disebabkan sebagian usaha peternakan dilakukan sebagai usaha sambilan .

Gamabar. Petani

5.2.4.Skala Usahatani dan Ternak Sapi

Disekitar Taman Nasional Bukit Tiga Puluh Kab. INHU petani mengusahakan perkebunan

dan tanaman pangan .Jenis perkebunan yang diusahakan adalah kelapa sawit, karet dan

coklat.

Tabel 5. Rata –rata Skala Usahatani dan Ternak Sapi

Page 15: POLA DIVERSIFIKASI USAHATANI DAN TERNAK SAPI PADA ... · PDF filelinear programming mempunyai tiga komponen kuantitatif ,yaitu: ... Untuk lebih jelasnya tentang penggunaan sumberdaya

No Uraian Jumlah (ha) Rata –rata

1 Luas Kebun Kelapa Sawit 131 2,62

2 Luas Kebun Karet 8,50 0,17

3 Luas kebun Coklat 4,75 0,095

4 Tanaman Pangan 23,75 0,45

5 Ternak sapi 293 5,86

Sumber : Diolah dari data primer

Dari hasil penelitian pada tabel di atas terlihat pemilikan perkebunan kelapa sawit 2,62 ha per

kepala keluarga, hal ini disebabkan setiap kepala keluarga memiliki perkebunan kelapa sawit

pada saat penelitian dilaksanakan, luas perkebunan karet 0,17 ha per kepala keluarga ini

disebabkan tidak semua kepala keluarga yang memiliki perkebunan kelapa sawit,luas

perkebunan coklat hanya 0,095 ha perkepala keluarga karena hanya sebagian kecil petani

yang menanam coklat hal ini terjadi disebabkan petani masih mencoba menanam coklat di

antara kelapa sawit dan ternyata dapat tumbuh dengan baik dan berbuah.Sedangkan tanaman

pangan hanya 0,45 ha perkepala keluarga karena petani hanya memang memiliki tanaman

pangan disekitar pekarangan rumah saja .Untuk pemilikan ternak sapi petani memiliki 5,86

ekor perpeternak berarti setiap peternak memiliki 5 sampai 6 ekor. Hal ini menunjukkan di

lokasi penelitian disekitar Taman Nasional Bukit Tiga Puluh usaha ternak sapi masih

berorientasi pada pola peternakan rakyat yaitu sebagai usaha tambahan untuk mengisi waktu

luang setelah petani selesai melakukan usahatani yang akhirnya dapat menambah pendapatan

keluarga.Menurut Yasin dan Dilaga (1995) ,pemeliharaan sapi pada peternakan rakyat dalam

skala 1 – 5 ekor hanya sebagai usaha tambahan di samping usaha pokok.

Menurut Admadilaga (1976) bahwa kedudukan proporsional dan potensi ternak sapi potong

dalam sistem usahatani dapat ditinjau dari berbagai segi antara lain dari ;1. Segi tataguna

lahan,yaitu lahan sebagai pakan ternak yang mempunyai peran penting dalam pembangunan

peternakan , (2).Segi penduduk ,yaitu erat kaitannya dengan arus pertambahan penduduk

yang lebih cepat dari pada proses pertambahan ternak , (3) Tujuan penggunaan ternak , yaitu

motivasi pemeliharaan ternak lebih bersifat multiguna misalnya sebagai sumber tabungan

keluarga,membantu dalam kegiatan usahatani yaitu sebagai tenaga kerja dan pupuk

organik,untuk upacara adat (agama),kegemaran dan sebagai tambahan pendapatan .

Page 16: POLA DIVERSIFIKASI USAHATANI DAN TERNAK SAPI PADA ... · PDF filelinear programming mempunyai tiga komponen kuantitatif ,yaitu: ... Untuk lebih jelasnya tentang penggunaan sumberdaya

Gambar Ternak Sapi

5.3. PENERIMAAN, BIAYA DAN PENDAPATAN PETANI

Rata-rata penerimaan,biaya dan pendapatan petani yang tinggal di sekitar Taman Nasional

Bukit Tiga Puluh dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Rata – rata Penerimaan dan Pendapatan Petani

Page 17: POLA DIVERSIFIKASI USAHATANI DAN TERNAK SAPI PADA ... · PDF filelinear programming mempunyai tiga komponen kuantitatif ,yaitu: ... Untuk lebih jelasnya tentang penggunaan sumberdaya

No Uraian Penerimaan(Rp) Biaya (Rp) Pendapatan

(Rp)

1 Kelapa Sawit 4.350.000 2.400.000 1.950.000

2 Karet 400.000 144.000 256.000

3 Coklat 88.000 26.000 62.000

4 Ternak Sapi 1.372.000 583.000 789.000

5 Tanaman Pangan 376.000 297.000 79..000

Jumlah 6.596.000 3.450.000 3.146.000

Sumber: Diolah dari data Primer

Hasil penelitian menunjukkan pendapatan dari perkebun kelapa sawit 63 % dari total

pendapatan keluarga berarti merupakan sumber pendapatan utama keluarga, perkebunan karet

hanya memberikan pendapatan 8,3 % dari pendapatan keluarga, sedangkan perkebunan

coklat merupakan penyumbang pendapatan terkecil hanya 2,1% dari pendapatan keluarga.

Ternak sapi memberikan pendapatan sebesar 25,6 % dari pendapatan keluarga sedangkan

tanaman pangan hanya menyubang satu persen dari pendapatan keluarga.Novra

A,Fatati,Firmansyah (2000) hasil penelitiannya menyatakan kontribusi usaha ternak sapi

terhadap pendapatan keluarga dapat ditingkatkan tipologinya dari sebagai usaha sambilan

menjadi salah satu cabang usahatani terutama untuk perkebunan kelapa sawit.Sedangkan

menurut KarsyonoF. Abrar S.Yusuf dan K.Husni Thamrin (1980) melaporkan hasil

penelitiannya pada empat Kabupaten di Jawa Barat ,menyimpulkan bahwa usahatani terpadu

yang dilakukan oleh petani pada tingkat petani dengan mengadakan perubahan alokasi

sumber daya ,maka pendapatan petani akan meningkat antara 35 persen sampai 84 persen per

tahun, kenaikan pendapatan ini disebabkan perubahan pola tanam dan pola usaha yaitu antara

usaha tanaman pangan dengan usaha ternak.

Pendapatan keluarga rata –rata 3.146.000 Rupiah boleh dikatakan cukup tinggi dibanding

UMR (Upah Minimum Regional) di Riau hanya 825.000 rupiah , pada saat penelitian

memang harga kelapa sawit cukup tinggi dan pemilikan juga rata-rata dua hektar yang dapat

memberikan pendapatan yang cukup tinggi untuk keluarga petani satu hektar perkebunan

kelapa sawit harga jual rata-rata dapat diperoleh 2.500.000 sampai 3.000.000 rupiah

perbulan.Dari hasil penelitian ini dengan pendapatan petani yang cukup tinggi diharapkan

mereka tidak membuka lahan dari hutan Negara untuk menambah pendapatan serta tidak

melakukan pembakaran lahan untuk membuka lahan perkebunan ,dilokasi penelitian petani

Page 18: POLA DIVERSIFIKASI USAHATANI DAN TERNAK SAPI PADA ... · PDF filelinear programming mempunyai tiga komponen kuantitatif ,yaitu: ... Untuk lebih jelasnya tentang penggunaan sumberdaya

perkebunan kelapa sawit melalui koperasi yang anggotanya semua petani, penjualan dan

penerimaan dikelola sepenuhnya oleh koperasi ,perkebunan yang ada sekarang pada

umumnya lahannya dari bekas lahan tanaman singkong yang tidak lagi

menguntungkan.Pendapatan keluarga di Sekitar Taman Nasional Bukit Tiga Puluh lebih

tinggi dari pendapatan keluarga petani ternak sapi yang juga memiliki perkebunan kelapa

sawit di Kabupaten Kampar hasil penelitian Siswati (2007) pendapatan keluarga petani ternak

sapi di Kabupaten Kampar sebesar 2.691.000 rupiah perbulan.

Gamabar. Kebun Kepala Sawit dan Ternak Sapi

Gambar Kebun Karet dan Ternak Sapi

Page 19: POLA DIVERSIFIKASI USAHATANI DAN TERNAK SAPI PADA ... · PDF filelinear programming mempunyai tiga komponen kuantitatif ,yaitu: ... Untuk lebih jelasnya tentang penggunaan sumberdaya

Gambar. Kebun Coklat

Menurut Soekartawi dkk (1986) bahwa beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

pendapatan usahatani adalah: (1) skala usahatani yang terdiri dari luas lahan dan jumlah

ternak yang di pelihara,(2) tanaman terdiri dari produksi per hektar dan indeks

pertanaman,(3) jenis usaha,(4) efisiensi tenaga kerja.

5.4.OPTOMALISASI POLA USAHATANI

Pola Usahatani yang dilakukan keluarga petani yang berada di sekitar Taman Nasional Bukit

Tiga Puluh merupakan diversifikasi perkebunan kelapa sawit, perkebunan karet,perkebunan

coklat ,tanaman pangan, ternak sapi .Keterbatasan lahan untuk mengoptimalkan penggunaan

faktor produksi sehingga menyebabkan para petani kesulitan dalam meningkatkan skala

usahatani baik tanaman pangan maupun peternakan dan perkebunan. Alternatif yang dapat

dilakukan keluarga adalah dengan meningkatkan skala usaha perkebunan karet,perkebunan

coklat ,tanaman pangan dan ternak sapi. Hal ini berlaku untuk para petani di daerah lokasi

penelitian dimana untuk mengoptimalkan usahatani dilakukan dengan meningkatkan usaha

perkebunan karet,perkebunan coklat,tanaman pangan,ternak sapi. Pada umumnya petani

menanam coklat dan tanaman pangan di antara pohon kelapa sawit dan di taman sebagai

tanaman sela serta di pinggiran perkebunan kelapa sawit,sedangkan tanaman pangan juga

Page 20: POLA DIVERSIFIKASI USAHATANI DAN TERNAK SAPI PADA ... · PDF filelinear programming mempunyai tiga komponen kuantitatif ,yaitu: ... Untuk lebih jelasnya tentang penggunaan sumberdaya

pada umumnya ditanam di pekarangan rumah petani yang pada umumnya memiliki rumah

dan pekarangan seluas 0,5 Ha.per kepala keluarga.

Disekitar Taman Nasional Bukit Tiga Puluh ini petani tidak semuanya memiliki perkebunan

karet dan coklat tetapi semua responden memang memiliki perkebunan kelapa sawit ,saat ini

pendapatan petani sudah tinggi karena harga kelapa sawit dan coklat saat penelitian

berlangsung cukup tinggi.

Peternakan sapi di daerah penelitian kepemilikan 5 sampai 6 ekor per peternak juga sudah

memberikan kontribusi pendapatan keluarga,-

Aktivitas pola usahatani dan pendapatan usahatani dan ternak sapi pada skala optimal untuk

tanaman pangan,perkebunan kelapa sawit ,perkebunan karet,perkebunan coklat dan ternak

sapi dapat dilihat pada Tabel 7.

Tebel 7. Aktivitas Pola Usahatani dan Pendapatan Usahatani dan Ternak Sapi

Optimal

Aktifitas Nilai Koefisien

Objektif

Nilai

Kontribusi

Objektif

Taman pangan 0,2500 4410,0000 1102,5000

Perkebunan

Kelapa sawit

0,0000 4350,0000 0,0000

Perkebunan

Karet

0,1700 400,000 68,0000

Perkebunan

Coklat

0,1200 88,0000 7,1447

Ternak Sapi 3,1903 13672,0000 4377,1250

Pendapatan(RP) 5554,7695

Sumber: Diolah dari data primer

Hasil analisis menunjukkan bahwa petani yang berada disekitar Taman Nasional Bukit Tiga

Puluh dari pola diversifikasi usahatani optimal dapat meningkatkan pendapatan keluarga

dengan penambahan perkebunan karet perkebunan coklat, serta ternak sapi.

Konsep optimalisasi dalam usahatani berarti mencari kombinasi input yang optimal dan

digunakan untuk berproduksi sehingga diperoleh keuntungan maksimal. Pada tingkat ini nilai

Page 21: POLA DIVERSIFIKASI USAHATANI DAN TERNAK SAPI PADA ... · PDF filelinear programming mempunyai tiga komponen kuantitatif ,yaitu: ... Untuk lebih jelasnya tentang penggunaan sumberdaya

produksi dihitung dari perkalian jumlah produk yang dihasilkan dengan biaya produksi yang

digunakan input tersebut akan menghasilkan keuntungan maksimal.

Faktor-faktor produksi seperti lahan baik tanaman pangan maupun perkebunan karet dan

coklat merupakan sumber daya yang ketat pada skala optimal akan habis seluruhnya tercapai.

Pendapatan keluarga petani optimal sebesar Rp 5.554,7695,- per bulan dapat dicapai dengan

penambahan dari perkebunan karet,perkebunan coklat,tanaman pangan dan ternak sapi.

VI.KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan:

1.Pola diversifikasi usahatani yang optimal pada masyarakat sekitar Hutan Taman Nasional

Bukit Tiga Puluh Kabupaten Indragiri Hulu perkebunan kelapa sawit, perkebunan karet,

perkebunan coklat dan ternak sapi.

2. Pendapatan petani ternak sapi pada diversifikasi usahatani sebesar 3.146.000 rupiah dapat

ditingkatkan menjadi 5.554.7695,- rupiah dengan menambah perkebunan karet,perkebunan

coklat,tanaman pangan,ternak sapi.

SARAN

1.Untuk mengoptimalkan pendapatn petani disarankan menambah perkebunan

karet,perkebunan coklat ,tanaman pangan,ternak sapi.

2.Bagi pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu diharapkan menambahkan tanaman makanan

ternak untuk peternak sapi agar tidak memerlukan waktu yang lama untuk mencari pakan

ternak.

Page 22: POLA DIVERSIFIKASI USAHATANI DAN TERNAK SAPI PADA ... · PDF filelinear programming mempunyai tiga komponen kuantitatif ,yaitu: ... Untuk lebih jelasnya tentang penggunaan sumberdaya

DAFTAR PUSTAKA

Admadilaga, 1976. Menyelami Dasar Permasalahan Peternakan Dalam Rangka Membangun

Hari Esok (Tinjauan Sosial Ekonomi). Biro Research dan Afiliasi,Fakultas

Peternakan Universitas Padjajaran Bandung.

Bunosor, 1990. Diversifikasi dan Program Pembangunan Pertanian. Pustaka

Sinar Harapan. Jakarta.

Chamdi,A.N. 2003. Kajian Profil Sosial Ekonomi Usaha Kambing di Kecamatan Kredenan

Kabupaten Grobogan .Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan

Veteriner. Bogor 29-30 September 2003. Puslitbang Peternakan Departemen

Pertanian .

Cernea, M. 1989. Modernisasi dan Potensi Pembangunan Organisasi Petani

Jalata Tradisional Sosiologi Modernisasi, Tiara Wacana. Yogjakarta.

Kasryono,F.,Abrar S Yusuf dan K.Husni Thamrin, 1980.Penelitian Trimatra Pembangunan

Pertanian di Jawa Barat. Laporan Penelitian Dinamika Pedesaan Survei Agro

Ekonomi No.03/08/80/L.

Novra,A.Fatati,Firmansyah.2000. Optimasi Penggunaan Faktor-faktor Produksi melalui

Diversifikasi Usahatani dan Ternak Sapi Potong Pada Daerah Transmigrasi

Kabupaten Sarko Jambi.Fakultas Peternakan Universitas Jambi.

Siswati,L. 2006. Analisis Potensi Wilayah Pengembangan Ternak sapi Potong di Kab .INHU

di sekitar Hutan prop. Riau. Penelitian dosen muda Fahutan UNILAK.Pekanbaru.

-----------.2007.Optimalisasi Penggunaan Tenaga Kerja Keluarga Petani Ternak Sapi di

Sekitar Hutan Adat Kabupaten Kampar Prop.Riau.Penelitian Dosen Muda

.Fakultas Kehutanan UNILAK.Pekanbaru.

Soejana,T.D. 1993. Ekonomi Pemeliharaan Ternak Ruminansia Kecil. Di Dalam; Produksi

Kambing dan Domba Indonesia.Sebelas Maret University Press.

Soekanto,S. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Rajawali .Jakarta. Wirawan Menunjang

Pembangunan Pertanian Rakyat Terpadu di KTI.Bogor.Puslit Sosial Ekonomi

Pertanian.Bogor.

Soekartawi,.A. Soehardjo,J.L.Dillon dan J.B. hardaker, 1986. Ilmu Usatani dan Penelitian

Untuk Pengembangan Petani Kecil.Penerbit UI Press, Jakarta.

Syafaat, N.,A.Agustian.,T.Pranadji.,M.Ariani.,I.Setiadjie.,dan Wawan .1995.

Studi Kajian SDM dalam Menunjang Pembangunan Pertanian Rakyat Terpadu di

KTI.Bogor; Puslit Sosial Ekonomi Pertanian Bogor.

Tuhpahnawa, P.S. 1990. Diversifikasi Pertanian dalam

Kaitannya dengan Peningkatan Nilai Tambah Agroindustri dan

Kesempatan Kerja Pedesaan. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.

Page 23: POLA DIVERSIFIKASI USAHATANI DAN TERNAK SAPI PADA ... · PDF filelinear programming mempunyai tiga komponen kuantitatif ,yaitu: ... Untuk lebih jelasnya tentang penggunaan sumberdaya

PERSONALIA PENELITI

1. Ketua Peneliti

b. Nama lengkap : Ir. Laitifa Siswati ,MP

c. Pangkat : IV a

d. Fakultas : Kehutanan

e. Perguruan Tinggi : Universitas Lancang Kuning.

. Anggota Peneliti

a. Nama lengkap : Eni Insusanti,Shut

b. Pangkat : IIIa

c. Fakultas : Kehutanan

d. Perguruan Tinggi : Universitas Lancang Kuning