Pola aliran saliva dan kesehatan

18
Pola aliran saliva dan kesehatan dari jaringan keras dan lunak mulut ABSTRAK latar belakang. Ulasan ini akan merangkum efek saliva pada beberapa penyakit yang menyerang jaringan rongga mulut. hasil. Saliva memasuki mulut di beberapa lokasi, dan sekresi dari lokasi yang berbeda ini tidak akan bercampur. Saliva di dalam mulut membentuk film tipis, kecepatannya bervariasi di lokasi yang berbeda. Variasi ini dapat menjelaskan spesifisitas dari bagian permukaan karies yang halus dan deposisi kalkulus supra ginggiva. Saliva melindungi terhadap karies gigi, erosi, atrasi, abrasi, kandidiasis dan lesi mukosa yang abrasif yang biasanya terlihat pada pasien hiposalivasi. Efek ini adalah hasil dari saliva sebagai sumber enamel pelikel, memicu clearance gula dan asam dari mulut yang jenuh sehubungan dengan mineral gigi; mengandung buffer, urea untuk pembentukan dasar plak, dan faktor antibakteri dan anti jamur dan lubrikan mukosa mulut, sehingga kurang rentan terhadap lesi abrasif. Implikasi klinis. Untuk kesehatan mulut yang optimal,seseorang harus menjaga makanan dan cairan di mulut sesingkat mungkin. Waktu yang paling penting untuk menyikat gigi adalah sebelum tidur, karena aliran saliva diabaikan selama tidur dan efek

description

medis

Transcript of Pola aliran saliva dan kesehatan

Page 1: Pola aliran saliva dan kesehatan

Pola aliran saliva dan kesehatan

dari jaringan keras dan lunak mulut

ABSTRAK

latar belakang. Ulasan ini akan merangkum efek saliva pada beberapa penyakit yang

menyerang jaringan rongga mulut.

hasil. Saliva memasuki mulut di beberapa lokasi, dan sekresi dari lokasi yang berbeda ini

tidak akan bercampur. Saliva di dalam mulut membentuk film tipis, kecepatannya bervariasi

di lokasi yang berbeda. Variasi ini dapat menjelaskan spesifisitas dari bagian permukaan

karies yang halus dan deposisi kalkulus supra ginggiva. Saliva melindungi terhadap karies

gigi, erosi, atrasi, abrasi, kandidiasis dan lesi mukosa yang abrasif yang biasanya terlihat pada

pasien hiposalivasi. Efek ini adalah hasil dari saliva sebagai sumber enamel pelikel, memicu

clearance gula dan asam dari mulut yang jenuh sehubungan dengan mineral gigi;

mengandung buffer, urea untuk pembentukan dasar plak, dan faktor antibakteri dan anti

jamur dan lubrikan mukosa mulut, sehingga kurang rentan terhadap lesi abrasif.

Implikasi klinis. Untuk kesehatan mulut yang optimal,seseorang harus menjaga makanan

dan cairan di mulut sesingkat mungkin. Waktu yang paling penting untuk menyikat gigi

adalah sebelum tidur, karena aliran saliva diabaikan selama tidur dan efek protektif saliva

hilang. Mengunyah permen karet bebas gula atau mengisap permen bebas gula merangsang

aliran saliva, yang menguntungkan jaringan keras dan lunak pada mulut dalam banyak cara.

Kata kunci. pelikel; karies; kalsium; fosfat; laju saliva; supersaturasi; atrisi; abrasi; erosi;

Film saliva; clearance; lubrikan; faktor antibakteri; kalkulus; penyakit gastroesophageal

reflux.

Tiga macam kelenjar saliva utama adalah glandula parotis, glandula submandibula

dan glandula sublingual. Ketiga ujung duktus kelenjar ini terletak berlawanan pada molar

dua maksila pada sisi lingual frenum dan sisi sulkus lingual. Selain itu, ada banyak kelenjar

saliva minor, yang salurannya terbuka ke sebagian besar tempat mukosa mulut kecuali daerah

yang meliputi dorsum lidah, bagian anterior palatum durum dan gingiva. Sekresi yang

tergabung dari berbagai kelenjar yang disebut "whole saliva. "ketika aliran tidak distimulasi,

Page 2: Pola aliran saliva dan kesehatan

kelenjar parotis, kelenjar submandibula, kelenjar sublingual dan kelenjar mukosa kecil

(MMGs) akan berkontribusi sekitar 25 persen, 60 persen, dan 7 sampai 8 persen, masing-

masing, untuk whole saliva, tetapi ketika aliran dirangsang, kontribusi oleh kelenjar parotid

akan meningkat setidaknya 10 percent.

Karena saliva dari berbagai kelenjar memasuki mulut di beberapa lokasi, dan tidak

akan bercampur. Enzim amilase disekresi terutama oleh kelenjar parotis, dan dengan

menggunakan enzim amilase ini sebagai penanda untuk salivasi pada kelnjar parotis, Sas dan

Dawes menemukan bahwa mereka bisa menghitung persentase kontribusi dari saliva parotis

ke whole saliva sampel di beberapa tempat lainnya. Pada tabel akan ditunjukkan hasil rata-

rata saat aliran saliva yang distimulasi, dirangsang oleh permen karet.Permen karet

diharapkan dapat mencampur sekresi yang berbeda dari berbagain tempat, sedikit saliva

parotis mencapai bagian anterior mulut. Dengan demikian, tempat yang berbeda di mulut

terpapar oleh cairan yang berbeda.

whole saliva selain mengandung komponen sekresi saliva juga mengandung cairan

sulkus gingiva, leukosit, sel epitel dan mikroorganisme, serta mungkin sisa-sisa makanan,

darah dan virus. Sumber-sumber dari enzim memulai pemecahan beberapa protein

disekresikan oleh kelenjar saliva.

LAJU ALIRAN SALIVA

Laju aliran saliva dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk tingkat hidrasi, posisi

tubuh, paparan cahaya, stimulasi sebelumnya, ritme sirkadian dan circannual, ukuran kelenjar

dan penggunaan narkobai rata-rata laju aliran yang distimulasi adalah 0,3- 0,4 mililiter per

menit. Sayangnya, dokter gigi tidak secara rutin mengukur laju aliran saliva pasien mereka,

jadi ketika seorang pasien mengeluh mengalami mulut kering, tidak ada data dasar untuk

perbandingan. Saat tidur, laju aliran saliva diabaikan.

Laju aliran yang tidak distimulasi kurang dari 0,1 mL / menit dianggap bukti terjadi

hiposalivasi. Faktor utama yang bertanggung jawab untuk laju aliran menjadi menurun adalah

terapi obat, terutama ketika beberapa obat yang digunakan, Sindrom Sjogren dan pengobatan

radiasi untuk kepala dan kanker leher. Dua kondisi terakhir ini yaitu penggunaan obat

terapeutik adalah penyebab khas mulut kering. Beberapa ratus obat-obatan dapat

menyebabkan efek samping, meskipun 20 persen dari populasi experience mulut kering,

seperti halnya 30 persen dari orang tua yang berusia 65 tahun.

Page 3: Pola aliran saliva dan kesehatan

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menentukan dampak dari berbagai

rangsangan pada laju aliran saliva dan banyak telah melaporkan tingkat aliran kurang dari 2

ml/menit. Namun, Watanabe dan Dawes menemukan bahwa ketika subjek makan beberapa

makanan, tingkat rata-rata aliran selama mengunyah bervariasi antara 3,15 dan 4,94 mL /

menit, sedangkan infus dari 5 persen asam sitrat ke dalam mulut menimbulkan laju alir 7.07

mL / menit. Stimulasi rasa ternyata jauh lebih efektif untuk stimulasi dari pada yang

mengunyah. Para penulis yang sama memperkirakan bahwa total volume saliva yang

dikeluarkan setiap hari adalah sekitar 600 mL.

Pada pasien dengan mulut kering yang parah, pilokarpin dan cevimeline dapat

meningkatkan sekresi saliva, membuat adanya sekresi residu dari jaringan. Biasanya pasien

dapat mengunyah permen karet bebas gula atau orang-orang dengan gangguan sendi

temporomandibular juga dapat mengisap permen bebas gula untuk merangsang aliran saliva

agar mengalir cukup untuk membantu mengurangi kekeringan pada mulut. Dengan

mengunyah permen karet, puncak tingkat aliran saliva mencapai sekitar 6 mL / menit di

menit pertama. Di 15 menit berikutnya, itu menurun hingga sekitar 1 mL / menit, jauh di atas

Page 4: Pola aliran saliva dan kesehatan

normal laju aliran saliva yang tidak distimulasi, dan tingkat ini dapat dipertahankan selama

dua jam atau lebih.

KOMPONEN SALIVA

Perkembangan terakhir dalam proteomik telah menyebabkan banyak protein yang berbeda

telah teridentifikasi, baik dalam whole saliva maupun sekresi dari masing-masing kelenjar.

Teknik ini menggunakan pemisahan protein dengan cara elektroforesis atau kromatografi,

mengisolasi beberapa kelompok kecil dari protein-protein tersebut, atau berdasarkan

konstituen peptidanya, setelah itu pemisahan menggunakan kromatografi, dan

mengidentifikasi peptida menggunakan spektrometri massa. Dari database peptida dalam

protein yang dikenal, peneliti kemudian dapat mengidentifikasi protein yang ada dalam

saliva. Kehadiran protein tertentu dalam saliva mungkin prediksi dari karsinoma sel

skuamosa.

d

Berdasarkan penelitian telah diidentifikasi terdapat sebanyak 309 protein dalam

keseluruhan saliva dan 130 di enamel pelikel. Namun, proteomik tidak dapat digunakan

untuk mengidentifikasi konsentrasi protein pada masing masing individu. Bahkan, lebih dari

95 persen dari protein saliva adalah dari major salivary families, yang meliputi protein asam

dan berbahan dasar kaya prolin, amilase dan molekul mukus glikoprotein berat tinggi dan

rendah (MUC5B dan MUC7), aglutinin, cystatins, histatins dan statherin. Setelah sintesis

Page 5: Pola aliran saliva dan kesehatan

protein dalam kelenjar saliva, banyak dari protein ini mengalami modifikasi posttranslational,

yang meliputi glikosilasi, asilasi, deamidization, sulfation, fosforilasi dan proteolisis, sebelum

mereka memasuki mulut. Kontributor utama dari viskositas saliva adalah glikoprotein

MUC5B, yang disekresi terutama oleh MMGs, dan itu menunjukkan heterogenitasnya yang

besar dalam pola glikosilasi. Pada beberapa orang tertentu, perbedaan kandungan dari protein

di saliva dari kelenjar tertentu muncul sebagai faktor independent untuk menghasilkan

stimulus alami. Namun, terdapat perbedaan diantara orang-orang, karena banyak anggota

protein menunjukkan polimorfisme genetik.

Elektrolit. Elektrolit utama dalam sebagian besar saliva adalah natrium, kalium, kalsium,

magnesium, klorida, bikarbonat, fosfat, tiosianat dan fluoride. Konsentrasi elektrolit dan

protein dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut seperti sumber kelenjar, flow rate, durasi

stimulasi, ritme biologis, sifat stimulus dan berbagai hormon. Diagram ini menunjukkan

perubahan dalam 12 subyek konsentrasi elektrolit utama saliva saat mereka mengunyah

permen karet bebas gula selama 20 menit. Saliva bersifat hipotonik terhadap plasma,

sehingga selalu ada kecenderungan untuk air dalam saliva untuk diserap di mukosa mulut,

seperti yang dibahas secara rinci di tempat lain. Elektrolit dalam saliva, kalsium, fosfat,

bikarbonat dan fluoride sangat penting khususnya untuk kesehatan mulut. Meskipun

konsentrasi kalsium dalam sekresi glandula saliva utama jumlahnya kurang daripada jumlah

di plasma, tetapi konsentrasi fosfat jauh lebih tinggi, kecuali pada sekresi MMG. Efek

menguntungkan dari saliva bahkan dari MMGs, bersifat supersaturasi terhadap hidroksiapatit,

mineral utama gigi. Dengan demikian, mineral gigi tidak akan larut dalam saliva atau cairan

plak (yang bahkan lebih bersifat supersaturasi dari saliva selama puasa), kecuali saliva atau

plak bersifat asam. Bikarbonat dalam saliva merupakan buffer utama terhadap asam, tapi ia

hanya benar-benar efektif pada flow rate saliva yang tinggi karena konsentrasinya meningkat

dengan meningkatnya flow rate. Karena sekresi MMG tidak terdiri dari bicarbonate, ia

memiliki buffer yang rendah meskipun saat alirannya terstimulasi. Konsentrasi fluorida pada

saliva adalah rendah kira kira 1 micromole per liter (0,02 bagian per juta), tapi ini membantu

saliva agar tetap supersaturasi terhadap fluorapatite daripada hidroksiapatit.

Molekul kecil. Urea hadir di sebagian besar saliva pada konsentrasi sekitar 2 sampai 4

milimole / L, tergantung pada jumlah protein dalam diet, tetapi lebih dari 5 mmol / L di

sekresi MMG. Urea dipecah oleh ureases bakteri untuk membentuk amonia dan karbon

dioksida, dan amonia yang menyebabkan pH plak menjadi lebih tinggi dari saliva yang tidak

distimulasi.

Page 6: Pola aliran saliva dan kesehatan

SALIVA SEBAGAI THIN FILM

Volume saliva dalam mulut sebelum dan sesudah menelan rata-rata sekitar 1,1 dan 0,8

mL. Dengan menggunakan luas permukaan rata-rata dari mulut (215 sentimeter persegi) dan

dengan anggapan saliva yang tersebar merata di seluruh mulut, Collins dan Dawes

menghitung bahwa saliva hadir sebagai thin film (antara 70- dan 100-mikrometer tebal).

Wolff dan Kleinberg menunjukkan bahwa film bervariasi dalam ketebalannya, menjadi tebal

di lidah posterior dan tipis di langit-langit keras. Pada orang yang mempunyai mulut kering,

film pada langit langit kerasnya lebih tipis dari 10 µm.

Ketika aliran saliva tidak distimulasi, kecepatan film bervariasi sekitar 10 kali lipat di

berbagai daerah mulut. Dari lingual ke gigi seri rahang bawah, kecepatan diperkirakan sekitar

8 mm / menit, tetapi hanya 0,8 mm / menit dari bukal ke gigi seri rahang atas, di mana cairan

terutama mengandung sekresi MMG kental. Ketika aliran dirangsang melalui permen karet

atau permen konsumsi, kecepatan menjadi lebih tinggi pada permukaan lingual gigi (>

300mm / menit), tetapi hanya sedikit meningkat pada permukaan bukal, kecuali saat saliva

parotis memasuki mulut. Film ini mengalir menuju faring.

SALIVARY CLEARANCE

The Dawes Model clearance meniru aksi dari an incomplite siphon, dengan volume saliva

minimum (Resid) menjadi volume sisa dalam mulut setelah menelan (mean, 0,8 mL), dan

volume saliva maksimum (Vmax) menjadi volume sebelum menelan (mean, 1,1 mL). Ketika

flow rate yang tidak distimulasi adalah 0,3 mL / menit, model menghasilkan clearance half-

time setengah selama 2,2 menit, yang berarti bahwa konsentrasi komponen asing dari air

saliva, seperti glukosa, akan cenderung menurun satu setengah pada waktu itu . Pasien

dengan a lower unstimulated flow rate atau residu dan Vmax yang lebih tinggi akan memiliki

waktu clearance yang lebih lama. Ketika zat seperti gula atau asam ditempatkan di mulut,

mereka akan merangsang aliran saliva jika konsentrasi mereka berada di atas ambang batas

rasa. Ini akan mempersingkatnya setengah wakt sampai laju aliran menurun hingga laju aliran

yang tidak distimulasi. Beberapa bahan, seperti fluoride atau chlorhexidine, memiliki

kemampuan untuk mengikat struktur dalam mulut, yang sangat memperpanjang half-time

clearance. Karena waktu clearance jauh lebih pendek daripada waktu yang dibutuhkan untuk

mikroorganisme apapun untuk membelah menjadi dua, mikroorganisme ini tidak dapat

bertahan hidup di dalam mulut kecuali mereka memiliki kemampuan untuk mengikat

jaringan mulut. Sebagian besar mikroorganisme dalam saliva tidak bebas tetapi terikat pada

Page 7: Pola aliran saliva dan kesehatan

sel epitel mulut desquamated. Di mulut, ada keseimbangan antara jumlah mikroorganisme

bebas dalam saliva dan jumlah yang terikat pada sel epitel mulut atau gigi.

PERLINDUNGAN TERHADAP KEHILANGAN JARINGAN KERAS

Substansi gigi bisa hilang dengan cara abrasi, erosi, erosi dan karies gigi.

Abrasi. Proses ini karena aksi dari benda asing bergesekan dengan gigi, dan mungkin terjadi

pada orang yang menggunakan pasta gigi atau sikat gigi atau karena kebiasaan tertentu,

seperti karena pipa rokok. Karena sebagian besar makanan yang kita makan tidak abrasif,

makanan bukanlah penyebab umum kehilangan enamel. Efek perlindungan dari saliva adalah

karena membentuk enamel pelikel, yang merupakan pelumas, karena ketika permukaan yang

mengalami abrasi terkena saliva lagi, pellicle mulai kembali terbentuk dalam hitungan detik.

Attrition. Proses ini karena kontak berulang antara gigi yang berlawanan, dan itu adalah hal

yang alami karena penuaan. Namun, kontak yang berlebihan dapat terjadi pada orang dengan

bruxism. Sekali lagi, efek perlindungan dari saliva adalah hasil dari kemampuannya untuk

membentuk enamel pelikel, yang bertindak sebagai pelumas untuk mengurangi keausan

gesekan.

Erosi. Enamel rentan terhadap penghancuran asam ketika pH lingkungan cairan yang kurang

dari pH kritis dimana cairan tak jenuh akan berpengaruh terhadap mineral gigi. Pada saliva,

pH kritis terhadap mineral gigi adalah antara 5,5 dan 6,5, dan itu berbanding terbalik dengan

konsentrasi kalsium dan fosfat dalam saliva. Erosi disebabkan oleh aksi asam ekstrinsik pada

gigi, dan ada banyak sumber-sumber asam lain seperti, termasuk gastroesophageal reflux

disease, bulimia, minuman ringan asam, minuman olahraga, jus buah, anggur, paparan asap

asam di tempat kerja, obat-obatan asam seperti aspirin dan klorin dalam kolam renang

Saliva melindungi gigi dari erosi asam dengan beberapa cara, tetapi sayangnya tidak

efektif. Pertama, pelikel acquired dapat memberikan beberapa perlindungan, tapi untuk

derajat yang kecil, karena hanya sampai ketebalan sekitar 1 µm. Kedua, saliva bertindak

sebagai pengencer asam. Namun, karena volume residu hanya sekitar 0,8 mL, ini sering

tidak efektif, misalnya ketika seseorang mengkonsumsi seteguk soft drink yang memiliki pH

2,8. Ketiga, saliva clearance menghilangkan asam secara bertahap melalui proses menelan.

Keempat, saliva mengandung bikarbonat dan buffer fosfat. Meskipun demikian, ketika asam

masuk ke dalam mulut, hanya saliva yang tidak distimulasi yang muncul pada awalnya, dan

ini merupakan buffer yang buruk jika dibandingkan dengan saliva yang distimulasi. Kelima,

saliva yang tersupersaturasi kaitannya dengan mineral gigi, kalsium dan fosfat cenderung

mengurangi tingkat peleburan enamel. Asam di mulut akan merangsang aliran saliva, yang

Page 8: Pola aliran saliva dan kesehatan

meningkatkan efektivitas faktor dua sampai lima. Karena saliva yang tersupersaturasi

kaitannya dengan mineral gigi, sebagian kecil enamel yang melunak mungkin mengalami

remineralisasi, terutama dengan adanya fluoride. Namun, proses ini dihambat oleh pelikel

enamel acquired. Pelikel juga mencegah pelebaran terjadi terus menerus pada gigi karena

supersaturasi saliva.

Ketika dokter gigi melakukan acid etches pada gigi sebelum menempatkan resin yang

berbahan komposit, asam fosfat melarutkan enamel yang berukuran beberapa mikrometer dan

membuat permukaan yang tidak teratur. Acid etching juga menghilangkan enamel pelikel

acquired, yang sebaliknya akan mengganggu ikatan mekanik komposit ke enamel. Karena

pelikel mulai kembali ke bentuk awal dalam hitungan detik selama paparan enamel ke saliva,

dokter sebaiknya tidak membiarkan saliva untuk kontak dengan enamel yang telah

dilakukan acid etched sebelum menempatkan resin berbahan komposit.

Karies gigi. Karies dimulai sebab plak gigi oleh mikroorganisme acidogenic yang telah

difermentasi oleh karbohidrat. pH yang sesuai untuk fase cair dari plak gigi kira-kira hingga

serendah 5,1,karena cairan plak mengandung lebih banyak kalsium dan fosfat daripada saliva.

Namun, ketika plak terkena gula, pH-nya dapat turun hingga 4 dalam beberapa menit, yang

menyebabkan terjadinya peleburan mineral secara terus menerus sampai pH plak naik di atas

pH kritis. Penurunan ini dan peningkatan berikutnya dalam pH disebut dengan "Stephan

curve”.Orang-orang dengan laju aliran saliva rendah sangat rentan terhadap karies karena

pengembangan kurva Stephan lebih dalam dan oleh karena itu, dapat menyebabkan hilangnya

banyak efek protektif dari saliva, seperti yang dijelaskan di bawah ini.

Gula clearance. Saliva bertanggung jawab untuk gula clearance dari mulut, yang meningkat

sesuai dengan meningkatnya kecepatan aliran dan low Resid dan nilai Vmax.Tingkat

clearance sangat bervariasi dibeberapa situs oral yang berbeda dan lingual tercepat dengan

gigi insisivus mandibular dan paling lambat pada permukaan gigi bagian bukal (kecuali bukal

gigi molar maxilla).

Asam clearance. Saliva bertanggung jawab untuk asam clearance dari plak gigi, yang

terutama tergantung pada kecepatan salivary film flowing ke plak. Beberapa situs juga

mengatakan spesifisitas, dan kecepatan tertinggi berada di lokasi yang samadimana clearance

gula tercepat. Dua faktor ini tampaknya dapat menjelaskan mengapa permukaan karies yang

halus lebih sering pada permukaan bukal daripada permukaan lingual.

Page 9: Pola aliran saliva dan kesehatan

Urea. Saliva merupakan sumber dari urea. Hasil dari modeling study menunjukkan bahwa

konsentrasi salivacukup untuk menaikkan pH minimum plak setelah dibilas sukrosa

setidaknya satu-setengah dari pH unit.

Remineralisasi. Saliva yang tersupersaturasi sehubungan dengan mineral gigi memungkinkan

remineralisasi gigi dengan lesi awal karies. Dengan setiap asupan karbohidrat difermentasi,

karies cenderung untuk terus terjadi, sementara gigi cenderung ter-remineralisasi antara

waktu makan dan khususnya ketika plak dihilangkan. Proses ini terjadi ketika aliran

salivadirangsang dengan mengunyah permen karet bebas gula atau memakan permen bebas

gula.

PERLINDUNGAN TERHADAP KERUSAKAN JARINGAN LUNAK

Resistensi terhadap kerusakan fisik. Mukusglikoprotein pada saliva, seperti MUC5B,

MUC7dan glikoprotein kaya prolin, memainkan peran utama dalam melumasi jaringan

mulut. Lubrikanan ini mengurangi trauma jaringan lunak selama pengunyahan, menelan dan

berbicara. Glikoprotein ini juga membantu menjaga lapisan intact dari saliva(the salivary

film) saat kontak dengan mukosa mulut, yang dapat mencegah terjadinya kering. Ketika

aliran saliva rendah, daerah mukosa menjadi kering dan jauh lebih rentan terhadap abrasi

(misalnya, dengan gigi palsu).Volume residu dari salivadapat mem-buffer makanan panas dan

dingin dan minuman, yang jika tidak dapat menyebabkan kerusakan termal pada mukosa

mulut.

Beberapa protein saliva, khususnyabasic proline-kayaprotein, memiliki kemampuan untuk

mengikat tanin dalam beberapa bahan seperti anggur merah, teh dan stroberi, yang

mengurangi pengikatan tanin ke mukosa mulut dan penyerapannya di saluran cerna.Tanin

memiliki kemampuan untuk menghambat beberapa enzim pencernaan, seperti tripsin, dan

untuk mengendapkan protein lain. Adanya basic proline-kaya protein dalam saliva

memungkinkan kita untuk menghindari sebagian besar efek merusak yang disebabkan oleh

tanin.

Efek antibakteri dan antijamur. Jumlah bakteri dalam saliva dapat mencapai 109/mL, dan

biasanya bakteri ini dibersihkan selama proses menelan. Pada pasien dengan tingkat saliva

yang tidak terstimulasi nya rendah, bakteri clearance dan deskuamasi sel epitel akan

berkurang sangat nyata, meningkatkan kecenderungan untuk terjadinya halitosis, terutama

Page 10: Pola aliran saliva dan kesehatan

sebelum sarapan (karena aliran saliva berkurang saat tidur). Sebuah langkah penting dengan

adanya aliran saliva tidak terstimulasi yang kontinu di dalam mulut, hal ini dapat mengurangi

probabilitas bakteri mulut untuk dapat naik ke saluran saliva dan menginfeksi kelenjar saliva.

Meskipun saliva mengandung beberapa faktor antibakteri, seperti lisozim, flora mulut tipikal

tidak terpengaruh secara signifikan. Protein ini mungkin dapat mengusir invasi bakteri

transient, namun saliva juga mengandung beberapa histidin yang kaya protein, disebut

"histatins”, yang bersifat antijamur kuat. Orang dengan hiposalivasi lebih rentan terhadap

infeksi jamur, biasanyadengan Candida albicans.

Amilase, selain mengkatalisis hidrolisisdari α 1 → 4 glikosidik, juga memiliki kemampuan

untuk mengikat mikroorganisme mulut tertentu seperti Streptococcus gordonii, S. mitis dan

S.oralis. MUC5B dan aglutinin memiliki kemampuan yang sama, Murray dkk telah

menyarankan bahwa pembentukan bakteri agregat akan memfasilitasi bakteri clearance jika

agregat dari mikroorganisme tunggal kurang mampu untuk berikatan dengan gigi.

Saliva mengandung beberapa cystatins yang menghambat protease sistein, enzim proteolitik

yang dihasilkan oleh beberapa patogen mulut. Bagaimana enzim ini memiliki klinis yang

signifikan memberikan efek pelindung dalam mulut masih belum jelas.

Dua jenis imunoglobulin utama dalam saliva adalah: sekretori imunoglobulin A (sIgA) dan

imunoglobulin G (IgG). sIgA adalah dimer IgA seperti dua molekul protein lainnya, yaitu

rantai J dan komponen sekretori. Dua yang terakhir diyakini mengurangi tingkat kerusakan

proteolitik sIgA di mulut. Rantai J dan dimer IgA disintesis oleh sel plasma dalam kelenjar

saliva. Seperti halnya mereka diangkut melewati sel asinar saliva dalam perjalanan ke lumen

kelenjar, mereka akan melekat ke komponen sekretori, yang disintesis oleh sel asinar, untuk

membentuk sIgA. IgG memasuki saliva terutama melalui cairan crevicular gingiva.

Imunoglobulin ini dapat mengikat beberapa partikular dan antigen larut, termasuk beberapa

bakteri dan virus, dan mereka dapat mengambil bagian dalam imunitas adaptif. Namun,

pasien dengan defisiensi IgA selektif biasanya tidak menunjukkan adanya peningkatan

penyakit mulut, mungkin karena peningkatan kompensasi dalam imunoglobulin M saliva.

HIV. Beberapa jenis protein saliva, seperti mucins, menghambat infeksi HIV dengan cara

berinteraksi dengan virus. Tidak seperti vagina dan epitel anus, epitel mulut yang intact

jarang menjadi daerah penularan HIV. Namun, infeksi HIV kronis dapat menyebabkan

gangguan respon imun di mulut, dan xerostomia sering terjadi.

Page 11: Pola aliran saliva dan kesehatan

Penyakit periodontal. Kurang adanya bukti bahwa saliva memiliki pengaruh langsung pada

penyakit periodontal, mungkin karena saliva tidak masuk di dalam saku periodontal, dimana

periodontal patogen berada. Karena cairan mengalir keluar di sulkus gingiva, saliva tidak

menembus celah gingiva dan dengan demikian, antibakteri dalam komponen saliva tidak

mampu mempengaruhi bakteri disana. Namun, pada pasien dengan penurunan ekskresi

saliva, kemampuan membunuh bakteri berkurang, dan bakteri akan lebih banyak lagi dalam

saliva untuk menginvasi jaringan intraoral.

Kalkulus supragingiva, yang memberikan kontribusi untuk gingivitis berdasarkan

lapisan plak pada permukaannya yang tidak teratur, bentuknya dominan lingual untuk gigi

anterior mandibular. Hal ini terutama karena gula clearance paling cepat dalam lokasi

tersebut, dan kecepatan film saliva yang tertinggi di mulut. Oleh karena itu, setelah seseorang

mengkonsumsi gula, kurva Stephan akan dangkal, dan cairan plak akan cenderung menetap

dengan mineral di kalkulus. Oleh karena itu, mineral dalam kalkulus mendasari plak di lokasi

yang cenderung jarang larut.

KESIMPULAN

Untuk kesehatan mulut yang optimal, makanan dan minuman diam di mulut harus

dalam waktu yang sesingkat mungkin.Waktu yang paling penting bagi orang untuk menyikat

gigi adalah sebelum tidur, karena aliran saliva diabaikan selama tidur dan efek perlindungan

dari saliva hilang. Mengunyah permen karet bebas gula atau mengkonsumsi permen bebas

gula merangsang aliran saliva, yang menguntungkan bagi jaringan keras danjaringan lunak

mulut dalam berbagai cara.