PokokPaparan - OPI LIPI than one planet to fulfill. Emitter CO 2 emissions per capita (t CO 2) 2004...
27
11/9/2011 1 Pengembangan Pendidikan Tinggi dan Riset: Membangun kemandirian dan daya saing bangsa Prof. Djoko Santoso Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan KIPNAS X, 8 November 2011 Pokok Paparan • Tantangan • Krisis pangan • Krisis energi • Krisis sumberdaya air • Kondisi iptek kita • Menuju kedaulatan teknologi dan penguatan inovasi nasional
Transcript of PokokPaparan - OPI LIPI than one planet to fulfill. Emitter CO 2 emissions per capita (t CO 2) 2004...
11/9/2011
1
Pengembangan Pendidikan
Tinggi dan Riset: Membangun kemandirian dan daya
saing bangsaProf. Djoko Santoso
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
KIPNAS X, 8 November 2011
Pokok Paparan
• Tantangan
• Krisis pangan
• Krisis energi
• Krisis sumberdaya air
• Kondisi iptek kita
• Menuju kedaulatan teknologi dan penguatan
inovasi nasional
11/9/2011
2
• Nasional
– Deforestasi
– Kedaulatan air,
pangan, dan energi
– Perubahan iklim
– Bencana alam dan
buatan
– Kesehatan
– Keragaman hayati
– Keragaman budaya
dan suku bangsa
Tantangan
• Kerusakan
lingkungan
• Krisis global:
– Air
– Pangan
– Energi
– Pemanasan global
SustainabilitasSustainabilitas
• Berlaku untuk semua sumberdaya alamUdara
Air
Karbon
Energi
11/9/2011
3
4 4 krisiskrisis besarbesar
Krisis air Krisis pangan
Krisis energi Krisis lingkungan
11/9/2011
4
“Bahaya kelaparan?...
Di pulau Jawa yang subur dan kaya itu, bahaya
kelaparan? Ya, saudara pembaca. Beberapa tahun
yang lalu ada distrik-distrik yang seluruh
penduduknya mati kelaparan,…ibu-ibu menjual anak-
anak untuk makan,…ibu-ibu memakan anaknya
sendiri”
(Multatuli, Max Havelaar, 1972 (asli 1860): 64)
KIPNAS X, 2011
PenyebabPenyebab KrisisKrisis PanganPangan
• Pertambahan penduduk
• Kerusakan lingkungan
• Konversi lahan dan penurunan kualitas tanah
• Tingginya harga bahan bakar fosil � alih BB nabati
• Perubahan pola konsumsi
• Pemanasan global dan perubahan iklim
• Revolusi hijau di negara maju dan kepentinganperdagangan komoditas (tata niaga dunia yang tidak adil)
11/9/2011
5
KetergantunganKetergantungan imporimpor
No Nama Komoditas Kebutuhan / Tahun
1 Beras 2 juta ton
2 Kedelai 1,2 juta ton
3 Gandum 5 juta ton
4 Kacang Tanah 800 ribu ton
5 Kacang Hijau 300 ribu ton
6 Gaplek 900 ribu ton
7 Sapi 600 ribu ekor
8 Susu 964 ribu ton (70 %)
KonversiKonversi lahanlahan
• LAHAN PERTANIAN YANG TERSEDIA SEKITAR
7,7 JUTA HEKTAR. (KEBUTUHAN 11-15 JUTA
HEKTAR).
• KECEPATAN KONVERSI LAHAN PERTANIAN 100-
110 RIBU HEKTAR / TAHUN.
• PRODUKSI PER HEKTAR 4,6 TON
• POTENSI KEHILANGAN PRODUKSI PADI
506.000 TON / TAHUN
11/9/2011
6
Kerawanan energiIndonesia Oil Production & Consumption
INDONESIA: Oil production (bars) & consumption (dots)
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
2000
1955 1960 1965 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000
Year
Th
ou
sa
nd
s o
f b
arr
els
of
oil
pe
r d
ay
© Energyfiles Ltd
Kebutuhan Energi Primer di Indonesia
- Pertambahan penduduk:
Tahun 2000 : 204 juta
Tahun 2025 : 250 juta
- Pertumbuhan ekonomi:
Tahun 2000 : 398 Triliun RpTahun 2025 : 1660 Triliun Rp
- Peningkatan standar hidup
- Kebutuhan energi primer naik 2x:Tahun 2000 : 5.962 PJTahun 2025 : 12.221 PJ
- Kebut listrik naik 3.5 kali:Tahun 2000 : 29 GWeTahun 2025 : 100 GWe
- Kebutuhan energi primer naik 2x:Tahun 2000 : 5.962 PJTahun 2025 : 12.221 PJ
- Kebut listrik naik 3.5 kali:Tahun 2000 : 29 GWeTahun 2025 : 100 GWe
11/9/2011
7
Target National Energy MixKepPres No.5 / 2006
KIPNAS X, 2011
Kerawanan air
• Penduduk P Jawa 65% Indonesia, ketersediaan air 4,5%
• 22 DAS kritis tahun 1984, menjadi 108 DAS kritis tahun2010
• Layanan air bersih denganperpipaan baru menjangkau<10% rumah tanggapedesaan, <40% perkotaan
• Banjir dan kekeringan
KIPNAS X, 2011
11/9/2011
8
KenaikanKenaikan ParasParas Air Air LautLaut
KIPNAS X, 2011
Per-capita CO2 emission
Indonesia 1.5 T/yr
Malaysia 7.7 T/yr
Singapore 13 T/yr
China 4.7 T/yr
USA 19 T/yr
UAE 54 T/yr
KIPNAS X, 2011
11/9/2011
9
Ecological footprint• Global carbon footprints at OECD levels would require
more than one planet to fulfill.
Emitter CO2 emissions per
capita (t CO2) 2004
Eqivalent global CO2
emissions
(Gt CO2) 2004
Equivalent number of sustainable
carbon budgets
World average 4.5 29
United States 20.6 132
Canada 20.0 129
Australia 16.2 104
Germany 9.8 63
Japan 9.9 63
United Kingdom 9.8 63
Thailand 4.3 28
Indonesia 1.7 11
KIPNAS X, 2011
Peran Perguruan Tinggi
Sustainable Development
Pendidikan
PenelitianPengabdian
padamasyarakat
11/9/2011
10
Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan
• Sustainable development
• Balance in production and consumption
• Equal opportunities and rightsEconomy
• Harmony of conservation & development
• Water, energy, health, agriculture, biodiversityEcology
• Cultural diversity
• Democracy & participation
• Harmony and empathy
• Social justice, gender equity, inclusive
Socio-politic-cultural
Integrasi pilar EfSD dalam pendidikan:
KIPNAS X, 2011
Focus pada kesejahteraan manusia menciptakan
masalah lingkungan
SDASDA Fokus:
Kesejahteraan
Manusia
Masalah
Lingkungan
KIPNAS X, 2011
11/9/2011
11
Fokus pada kelestarian lingkungan menghasilkan
kesejahteraan manusia
SDASDA FOKUS:FOKUS:
KelestarianKelestarian
LingkunganLingkungan
KesejahteraanKesejahteraan
ManusiaManusia
KIPNAS X, 2011
Perbedaan Pertumbuhan karena perbedaan Produktivitas
© K4D program
KIPNAS X, 2011
11/9/2011
12
Perbandingan produktivitas per kapita
1970-74 1975-79 1980-84 1985-89 1990-94 1995-99 2000-040
2000
4000
6000
8000
10000
12000
Labor Productivity (constant 2000 US$)
Indonesia
Malaysia
Philippines
Thailand
Viet Nam
Diolah dari ADB, 2007
KIPNAS X, 2011
Tenaga Kerja Berdasar Jenjang Pendidikan Tertinggi
Jenjang Pendidikan Tertinggi 2001 2006 2010
S/d Sekolah Dasar 63.0% 55.5% 51.5%
Sekolah Menengah Pertama 17.7% 20.2% 18.9%
Sekolah Menengah Atas 10.3% 12.7% 14.6%
Sekolah Menengah Kejuruan 5.5% 6.2% 7.8%
Diploma I,II,III 1.6% 2.2% 2.7%
Universitas 1.8% 3.2% 4.6%
Sumber: BPS, 2010
KIPNAS X, 2011
11/9/2011
13
25
Salah satu bukti knowledge economy:Citation intensity vs wealth [King, 2004]
KIPNAS X, 2011
Patent and per-capita Income
KIPNAS X, 2011
11/9/2011
14
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
0 2000 4000 6000 8000 10000
Nil
ai
PD
B p
er
Ka
pit
a (
US
D)
Jumlah Peneliti per 1 juta Penduduk
Jumlah Peneliti dan PDB/Kapita adalah data tahun 2007 yang diambil dari data statistik world bank 2011
http://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.TECH.RD.P6/countries
http://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.SCIE.RD.P6/countries
http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countries
Hubungan Nilai PDB/Kapita dengan Jumlah Peneliti (2007)Sumber : World Bank 2011
Y = -1085,96 + 6,82 X
R² = 0,85
Denmark
Islandia
Indonesia
Hubungan Dana Penelitian dan PDB(Sumber : Worldbank, 2011)
1. Anggaran penelitian tahun 2007 : http://data.worldbank.org/indicator/GB.XPD.RSDV.GD.ZS
2. PDB / Kapita tahun 2007 : http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countries
0
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
70,000
80,000
90,000
0 1 2 3 4 5
Nil
ai
PD
B p
er
ka
pit
a (
US
D)
Persentase Dana Penelitian dari PDB (%)
Persentase dana penelitian terhadap PDB memiliki korelasi positif yang
cukup kuat terhadap nilai PDB per kapita (koefisien korelasi r = 0,54)
Y = 4260,84 + 13059,78 X
R² = 0,29
Indonesia
Norway
Israel
11/9/2011
15
Pendanaan Riset
Pendanaan Riset Nasional
Billion $ %GDP
Korea 20.8 2.5
Taiwan 12.2 2.3
Singapore 2.2 2.2
China 72.0 1.3
Malaysia 1.5 0.7
Thailand 1.1 0.6
Philippine 0.4 0.1
Indonesia 0.3 0.1
Reff. World Bank & Unesco (2006)
Anggaran Riset Dikti/tahun
• U Harvard (2008): 652 juta USD
• U Stanford (2006): 700 juta USD
• U Toronto (2008): 858 juta $
• U British Columbia (2008): 524
juta $
• U Aachen-Bonn-Cologne (2008):
550 juta EU
• Anggaran Riset Dikti (2011): l.k.
40 juta USD
KIPNAS X, 2011
Tantangan bagi dunia riset
• Perguruan Tinggi:
– Menghasilkan lulusan yang produktif
– Menghasilkan ipteks yang berdaya ungkit tinggi
bagi kemajuan masyarakat dan bangsa
• Lembaga Riset:
– Menghasilkan ipteks untuk menjawab
permasalahan yang dihadapi masyarakat, dunia
industri, dunia usaha, dan pemerintah
KIPNAS X, 2011
11/9/2011
16
STRATEGIC
RESEARCH:
Dengan mamperhatikan penyelarasan
Tech. Foresight yg melibatkan: AIPI,
RISTEK/DRN, Pihak Industri (KADIN),
Litbang Kementerian
KIPNAS X, 2011
Peran dan Tanggung Jawab Pendidikan(Disarikan dari Arahan Presiden pada Hardiknas 2010)
PendidikanBangsa yang
cerdas
Intelektual
Spiritual
Emosional
Kinestetis
Bangsaberpenge-
tahuan
Produktif
Inovatif
Afektif
Responsif
Bangsa yang kolaboratif –
kompetitif
Peradabanbangsa
KIPNAS X, 2011
11/9/2011
17
Strategi Percepatan Pengembangan Ekonomi(Sumber: Menko Perekonomian)
StrategiStrategi
Pengembangan potensi ekonomi melalui koridor ekonomi
Penguatan Konektivitas (Jejaring) Nasional
Penguatan Kemampuan SDM & IPTEK Nasional
Mengembangkan Pendidikan Tinggi Sains & Teknik untuk melaksanakan kegiatan tridharma perguruan tinggi
(Pembelajaran, Penelitian, Pengabdian Masyarakat)
secara lengkap dan terpadu yang mendukung dan selaras
dengan pengembangan ekonomi
KE
BIJ
AK
AN
PERAN KEMDIKNAS
KIPNAS X, 2011
PROFIL PENELITIAN DALAM 3 TAHUN
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
30.00%
35.00%
18.17%
8.94%
1.84%
32.21%
7.10%
2.20%
22.35%
0.75%3.24%
0.62% 1.74%0.33% 0.52%
Too many schemes already. Need streamlining
KIPNAS X, 2011
11/9/2011
18
PROFIL OUPUT PENELITIAN DALAM 3 TAHUN
Publikasi
Internasional, 5.36% Publikasi
Nasional, 10.15%
Publikasi
lokal, 29.58%
Seminar
Internasional, 7.13%
Seminar
nasional, 12.80%
Seminar
lokal, 11.05%
HKI/Paten, 1.54%
Teknologi tepat
guna, 4.38%
Model/sejenis, 6.72% Buku
ajar, 11.30%
Quality & Relevance of Research Outputs?
KIPNAS X, 2011
International publication by fields
36Sumber data : scimagojr;
diolah: nizam, 2011
0 500 1000 1500 2000 2500
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Agricultural and Biological Sciences Arts and Humanities Biochemistry, Genetics and Molecular Biology
Business, Management and Accounting Chemical Engineering Chemistry
Computer Science Decision Sciences Dentistry
Earth and Planetary Sciences Economics, Econometrics and Finance Energy
Engineering Environmental Science Health Professions
Immunology and Microbiology Materials Science Mathematics
Medicine Multidisciplinary Neuroscience
Nursing Pharmacology, Toxicology and Pharmaceutics Physics and Astronomy
Psychology Social Sciences Veterinary
KIPNAS X, 2011
11/9/2011
19
Indicator: Scientific publication (1996-2010)
Country Publ.Citable
Publ.Citations
Self-
Citations
Citations
/PublH index
1United States 5,285,514 4,934,052 94,410,591 43,892,266 19.11 1,190
2China 1,837,943 1,819,917 6,549,901 3,472,378 5.27 300
3United Kingdom 1,522,264 1,382,080 22,915,219 5,557,332 16.48 721
4Japan 1,455,721 1,420,486 15,457,102 4,697,914 11.08 549
5Germany 1,390,547 1,314,218 19,093,931 5,082,481 14.9 636
10India 528,024 501,960 2,917,886 1,003,734 6.76 240
14South Korea 425,842 417,558 3,040,178 704,237 9.2 272
32Singapore 108,522 104,747 988,263 146,276 11.02 209
42Thailand 58,931 56,994 397,799 72,332 9.51 137
43Malaysia 53,691 52,317 191,463 42,484 6.73 102
63Bangladesh 13,407 13,042 72,610 13,904 6.97 78
64Kenya 12,884 12,238 141,434 25,000 12.92 110
65Indonesia 12,871 12,576 96,429 10,583 9.69 91
68Viet Nam 10,828 10,571 81,043 11,539 10.54 90
70Philippines 9,594 9,302 94,686 11,297 11.48 95
Source: Scimagojr, Journal & Country Rank, 2011
KIPNAS X, 2011
Scientific publication growth in 4 ASEAN countries in
International Journal
Sumber data : scimagojr, 2011
2,7973,564 3,609
4,4345,000 5,211 5,500
6,316 6,286
8,439
10,224 10,289
11,47111,963
13,419
512 537 498 539 580 539 502 672 760 871 993 1,061 1,2331,649
1,925
0
2,000
4,000
6,000
8,000
10,000
12,000
14,000
16,000
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Singapore
Malaysia
Thailand
Indonesia
KIPNAS X, 2011
11/9/2011
20
International collaboration
39Sumber data : scimagojr, 2011
60
65
70
75
80
85
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
% document with more than 1 country
KIPNAS X, 2011
Peta kekuatan publikasi riset - Indonesia
SCImago. (2011). SJR — SCImago Journal & Country Rank.
Retrieved August 10, 2011, from http://www.scimagojr.com
KIPNAS X, 2011
11/9/2011
21
KIPNAS X, 2011
Profil Produktivitas Dosen berdasar
Asal Pendidikan Lanjut (contoh: ITB)
Negara Jumlah Dokumen Jumlah Citation
Jumlah Dosen
ITB
Jumlah Dosen ITB di
Scopus
Cit/Ds
Sco
% Dosen di
Scopus
Amerika 455 2302 128 80 28.78 63%
Asia 1146 5066 182 124 40.85 68%
Australia 371 4377 93 48 91.19 52%
Eropa 838 5189 330 165 31.45 50%
Indonesia 235 1198 360 69 17.36 19%
Grand Total 3045 18132 1093 486 37.31 44%
68%63%
52% 50%44%
19%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
Asia Amerika Australia Eropa Grand Total Indonesia
% Dosen di Scopus
91.2
40.9 37.331.4 28.8
17.4
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
100.0
Australia Asia Grand
Total
Eropa Amerika Indonesia
Citation/Dosen
Sumber: Scopus, 2011
Tabel 1. Lima besar penghasil makalah (dokumen) ilmiah dari berbagai
jurnal yang tercatat di Scopus (Mei 2011) dari berbagai institusi riset di
Indonesia
42
DATA JUMLAH DOKUMEN DAN SITASI INSTITUSI DI INDONESIA PER 18 MEI 2011
NO INSTITUSI
DOKUMEN Total Sitasi
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Total per 18
Mei 2011 <2009 2009 2010 2011 Total Sitasi
1 ITB 92 101 123 165 255 267 51 1702 4472 952 1243 348 7015
2 UI 77 102 89 111 132 124 37 1413 5769 1279 1381 449 8878
3 UGM 60 77 77 97 122 152 50 1038 3951 890 1071 352 6264
4 IPB 57 41 51 49 59 102 34 700 3159 612 763 277 4811
5 LIPI 43 56 41 44 84 70 25 673 3449 768 876 379 5472
Center, For Interna onal
11/9/2011
22
KARYA ILMIAH INSTITUSI RISET
INDONESIA MENURUT SCOPUS
(MEI 2011)DATA JUMLAH DOKUMEN DAN SITASI INSTITUSI DI INDONESIA PER 18 MEI 2011
NO INSTITUSI
DOKUMEN Total Sitasi
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011Total per 18
Mei 2011<2009 2009 2010 2011 Total Sitasi
1 ITB 92 101 123 165 255 267 51 1702 4472 952 1243 348 7015
2 UI 77 102 89 111 132 124 37 1413 5769 1279 1381 449 8878
3 UGM 60 77 77 97 122 152 50 1038 3951 890 1071 352 6264
4 IPB 57 41 51 49 59 102 34 700 3159 612 763 277 4811
5 LIPI 43 56 41 44 84 70 25 673 3449 768 876 379 5472
6 Center, For International
Forestry Research, West Java 36 37 38 44 39 43 19 498 4024 973 1195 449 6641
7 US. Naval Medical Research
Unit No.2, Jakarta 26 37 11 18 9 13 6 415 3773 700 798 274 5545
8 ITS 12 33 25 34 107 61 14 397 533 172 219 99 1023
9 FKUI 26 16 25 28 32 41 5 362 1663 239 280 108 2290
10 UNAIR 15 12 14 29 33 36 12 333 1385 333 385 138 2241
11 UNDIP 12 25 22 29 41 39 16 320 1412 250 298 114 2074
12 KEMENKES 22 31 22 22 22 22 7 293 2253 641 754 274 3922
13 UNPAD 20 16 20 19 25 43 6 287 1251 371 459 190 2271
14 UNHAS 19 18 21 24 27 28 9 283 1469 261 337 117 2184
15 UDAYANA 10 15 22 17 19 24 4 214 579 110 152 37 878
16 BPPT 7 18 13 21 14 26 7 202 1141 236 260 97 1734
17 UNIBRAW 15 12 14 20 19 28 13 192 645 225 247 114 1231
18 BATAN 7 12 6 26 14 25 3 189 611 92 116 38 857
19 UNAND 9 7 8 15 28 42 6 179 465 79 89 46 679
20 UNSYIAH 9 14 16 15 22 25 14 146 323 102 107 49 581
21ICRAF World Agroforestry
Center, Bogor 7 4 5 7 9 5 7 120 1268 191 236 82 1777
22 RS CIPTO UI 18 23 12 14 6 17 0 117 101 44 40 22 207
23 UNILA 8 7 14 10 10 15 5 116 434 105 127 34 700
24 UNSRAT 4 7 9 11 7 12 5 114 322 92 77 33 524
25 LITBANGKES 4 9 10 10 4 13 3 109 775 231 276 94 1376
Membangun Kedaulatan Pangan
• Pengembangan hulu-hilir produksi pangan
• Kebutuhan riset hulu-hilir: on-farm dan off-farm
• Ekstensifikasi dan intensifikasi lahan tanpamengabaikan daya dukung dan sustainabilitaslingkungan
• Diversifikasi pangan dan bahan pangan
• Riset lintas bidang ilmu: dari sosial sampaiteknologi nuklir
KIPNAS X, 2011
11/9/2011
23
Membangun kedaulatan energi
• Peningkatan efisiensi penggunaan energi
• Riset untuk meningkatkan uplift ladang yang
sudah ada (EOR)
• Mixed energy source
• Peningkatan kalor batubara, batubara cair
• Pengembangan energi baru dan terbarukan
KIPNAS X, 2011
Air
• Pengembangan jaringan air bersih perkotaan
dan pedesaan
• Distribusi air
• Desalinasi air laut/payau
• Konservasi dan efisiensi penggunaan air
• Penggunaan air yang lebih hemat
(pertanian, industri, rumah tangga hemat air)
• Pengelolaan air limbah
KIPNAS X, 2011
11/9/2011
24
Lingkungan dan Bencana Alam
• Pemetaan lingkungan kritis
• Pemetaan kerawanan bencana
• Riset untuk membangun resiliensi
• Riset untuk sustainable development dalam
segala aspek
KIPNAS X, 2011
SOLUSI SOLUSI
DAYA SAINGDAYA SAING
BISNIS BISNIS
INDUSTRIINDUSTRI
TEKNOLOGITEKNOLOGI
PEMETAAN KEBUTUHAN DAN KESIAPAN IPTEK UNTUK
22 KEGIATAN EKONOMI:
SISI KETERSEDIAAN SISI KEBUTUHAN
SUBSTITUSI SUBSTITUSI BAHAN BAKUBAHAN BAKUSUBSTITUSI SUBSTITUSI
BAHAN BAKUBAHAN BAKU
PENINGKATAN PENINGKATAN NILAI TAMBAHNILAI TAMBAHPENINGKATAN PENINGKATAN NILAI TAMBAHNILAI TAMBAH
PERUBAHAN PERUBAHAN PERATURANPERATURAN
(KONSERVASI)(KONSERVASI)
PERUBAHAN PERUBAHAN PERATURANPERATURAN
(KONSERVASI)(KONSERVASI)
STANDAR STANDAR LINGKUNGAN & LINGKUNGAN &
KEAMANANKEAMANAN
STANDAR STANDAR LINGKUNGAN & LINGKUNGAN &
KEAMANANKEAMANAN
EFISIENSI ENERGIEFISIENSI ENERGIEFISIENSI ENERGIEFISIENSI ENERGI
TEKNOLOGI TEKNOLOGI YANG TERBUKTIYANG TERBUKTI
(PROVEN)(PROVEN)
TEKNOLOGI TEKNOLOGI YANG TERBUKTIYANG TERBUKTI
(PROVEN)(PROVEN)
RISET SEDANG RISET SEDANG BERJALANBERJALAN
RISET SEDANG RISET SEDANG BERJALANBERJALAN
TEKNOLOGI LAYAK TEKNOLOGI LAYAK PILOT PROJECTPILOT PROJECT
TEKNOLOGI LAYAK TEKNOLOGI LAYAK PILOT PROJECTPILOT PROJECT
TEKNOLOGI LAYAK TEKNOLOGI LAYAK IMPLEMENTASIIMPLEMENTASI
TEKNOLOGI LAYAK TEKNOLOGI LAYAK IMPLEMENTASIIMPLEMENTASI
TEKNOLOGI YANG TEKNOLOGI YANG DIKUASAIDIKUASAI
TEKNOLOGI YANG TEKNOLOGI YANG DIKUASAIDIKUASAI
TEKNOLOGI SKALA TEKNOLOGI SKALA LABORATORIUMLABORATORIUM
TEKNOLOGI SKALA TEKNOLOGI SKALA LABORATORIUMLABORATORIUM
TEKNOLOGI SUDAH TEKNOLOGI SUDAH DIPATENKANDIPATENKAN
TEKNOLOGI SUDAH TEKNOLOGI SUDAH DIPATENKANDIPATENKAN
KIPNAS X, 2011
11/9/2011
25
JASA JASA
KONSTRUKSIKONSTRUKSI
& INDUSTRI & INDUSTRI
PENDUKUNGPENDUKUNG
TEKNOLOGITEKNOLOGI
PEMETAAN KEBUTUHAN DAN KESIAPAN IPTEK UNTUK
KONEKTIVITAS:
SISI KETERSEDIAAN SISI KEBUTUHAN
SUBSTITUSI SUBSTITUSI MATERIALMATERIAL
SUBSTITUSI SUBSTITUSI MATERIALMATERIAL
PENINGKATAN PENINGKATAN EFISIENSIEFISIENSI
PENINGKATAN PENINGKATAN EFISIENSIEFISIENSI
STANDAR STANDAR KESELAMATANKESELAMATAN
STANDAR STANDAR KESELAMATANKESELAMATAN
STANDAR STANDAR LINGKUNGANLINGKUNGAN
STANDAR STANDAR LINGKUNGANLINGKUNGAN
STANDAR STANDAR MATERIALMATERIALSTANDAR STANDAR MATERIALMATERIAL
TEKNOLOGI TEKNOLOGI YANG TERBUKTIYANG TERBUKTI
(PROVEN)(PROVEN)
TEKNOLOGI TEKNOLOGI YANG TERBUKTIYANG TERBUKTI
(PROVEN)(PROVEN)
RISET SEDANG RISET SEDANG BERJALANBERJALAN
RISET SEDANG RISET SEDANG BERJALANBERJALAN
TEKNOLOGI LAYAK TEKNOLOGI LAYAK PILOT PROJECTPILOT PROJECT
TEKNOLOGI LAYAK TEKNOLOGI LAYAK PILOT PROJECTPILOT PROJECT
TEKNOLOGI LAYAK TEKNOLOGI LAYAK IMPLEMENTASIIMPLEMENTASI
TEKNOLOGI LAYAK TEKNOLOGI LAYAK IMPLEMENTASIIMPLEMENTASI
TEKNOLOGI YANG TEKNOLOGI YANG DIKUASAIDIKUASAI
TEKNOLOGI YANG TEKNOLOGI YANG DIKUASAIDIKUASAI
TEKNOLOGI SKALA TEKNOLOGI SKALA LABORATORIUMLABORATORIUM
TEKNOLOGI SKALA TEKNOLOGI SKALA LABORATORIUMLABORATORIUM
TEKNOLOGI SUDAH TEKNOLOGI SUDAH DIPATENKANDIPATENKAN
TEKNOLOGI SUDAH TEKNOLOGI SUDAH DIPATENKANDIPATENKAN
JALAN PELABUHAN POWER BANDARA REL UTILITAS TELEMATIKA LAIN& ENERGI KERETA AIR LAIN
KIPNAS X, 2011
KIPNAS X, 2011
INVENTARISASI INDUSTRI MESIN NASIONAL
Mesin masih ex l.n.
Bagian-bagian penting kemudi dll ex l.n.
Kerjakan komponen sayap utama.
Belum berbasis pertumbuhan pasar
dalam negeri, Prospek dari peningkatan populasi dan
kesejahteraan, Dapat membangun industri komponen yang dapat dibuat puluhan industri
dalam negeri.
Dapat menjadi integrator seluruh
potensi industri nasional.
POTENSI INOVASI NILAI
TAMBAH
11/9/2011
26
KIPNAS X, 2011
INFO KLUSTER TEKNOLOGI TERAPAN KOMODITAS
UNGGULAN KORIDOR Standar
penyerapan
Ke-butuhan
Ke-cocokan
rasa
Ke-cocokan bahan baku
Keekonomian
Iklim dan energi
tersedia
Infra struktur
SDM &tradisi
berkebun masyara
kat
Karakter lahan &
iklim
PerdaPerda--ganganganganPerdaPerda--gangangangan
TransTrans--portasi portasi
ConCon--sumer sumer goodsgoods
TransTrans--portasi portasi
ConCon--sumer sumer goodsgoods
PengoPengo--lahan lahan Coklat Coklat KonKon--
sumsisumsi
PengoPengo--lahan lahan Coklat Coklat KonKon--
sumsisumsi
Bahan baku
utama
TransTrans--portasiportasiTransTrans--portasiportasi
Budi Budi DayaDayaBudi Budi DayaDaya
EKSPOREKSPOR EKSPOREKSPOR
BibitBibitBibitBibit
• Keanekaragaman tanah, posisi, hasilkan keberagaman buah & biji
• Iklim tropika basah hasilkan panen yang tidak seragam sepanjang tahun
• Ketergantungan waktu pada alam
• Perlu pasokan bahan baku yang seragam (kering, ukuran, berat, rasa)• Perlu pasokan secara rutin dan berkelanjutan• Perlu ketepatan waktu cukup umur agar tepat
kandungannya
Pertanian Tradisionil Industri Pengolahan
Gap yang perlu diatasi melalui
inovasi teknologi
Pengolahan Pengolahan Cacao Powder Cacao Powder
& Butter& Butter
Pengolahan Pengolahan Cacao Powder Cacao Powder
& Butter& ButterOutlet Outlet KreatifKreatifOutlet Outlet KreatifKreatif
Industri Industri KecilKecil
Industri Industri KecilKecil
Panen
PenyimPenyim--pananpanan
PenyimPenyim--pananpanan
PengePenge--ringanringanPengePenge--ringanringan
FermenFermen--tasitasi
FermenFermen--tasitasi
INOVASI NILAI
TAMBAH
Rp 15.000 –Rp 25.000/kg
Rp 20.000 –Rp 30.000/kg
600.000 ton
400.000 ton
125.000 ton
KAKAO
PEMETAAN KEBUTUHAN SDM 22 KEGIATAN dan KONEKTIVITAS:
KE SUMATERA KE JAWA KE KALIMANTAN KE SULAWESIKE BALI - NUSA
TENGGARAKE PAPUA-MALUKU
KONEKTIVITASKONEKTIVITAS
Perikan-an
Bauksit Temba-gaNikel
Batu-bara
Minyak dan Gas
Perka-yuan
Peter-nakan
Kakao
Karet
Kelapa Sawit
AlutAlut--sistasista
Besi Besi BajaBaja
MakanMakan--an an
MinumMinum--anan
PariPari--wisatawisata
TekstilTekstil
PerkaPerka--palanpalan
TeleTele--matikamatika
PeralatPeralat--an an
TransTrans--portasiportasi
KSN KSN Selat Selat SundaSunda
JabodeJabode--tabek tabek AreaArea
Pertani-an
Pangan
Kelapa Sawit
MakanMakan--an an
MinumMinum--anan
PerkaPerka--palanpalan
Batu-bara
Perikan-an
Perikan-an
Perikan-an
Peter-nakan
Besi Besi BajaBaja
Perka-yuan
Minyak dan Gas
Minyak dan Gas
Pertani-an
Pangan
KSN KSN Selat Selat SundaSunda
LULUSAN
BERPENDIDIKAN
JUM-
LAH
PROFESI BER-
SERTIFIKAT
JUM-
LAH
PROFESI PERISET JUM-
LAH
SMK
D I, D II, D III T. Terampil
S 1, S2, S3 T. Ahli: Ir Periset
Non Formal (Kursus)
KIPNAS X, 2011
11/9/2011
27
Kesimpulan
• Untuk membangun kedaulatanpangan, energi, lingkungan, serta kemandirianteknologi dibutuhkan “R & D” yang kuat
• Pendanaan “R&D” nasional harus ditingkatkan skema”research, development & innovation”, yang a.l. membuahkan teknologi.
• Sinergi peran antara PT, lembaga penelitian, duniausaha dan industri, serta masyarakat
• Focus riset pada kemandirian dan daya ungkit bagikemajuan dan kesejahteraan bangsa, mulai teknologitepatguna hingga tinggi.
• Diperlukan kebijakan pengembangan teknologi dan“roadmap” pengembangan teknologi Indonesia.
KIPNAS X, 2011
