Pointers Ideologi Politik PDI Perjuangan

12
STRATEGI PERJUANGAN MANIFESTO POLITIK KERAKYATAN A. PENDAHULUAN Indonesia kini berada di ambang penjajahan baru. Sebagai sebuah bangsa berdaulat, secara bertahap tapi pasti kita mulai kehilangan kedaulatan dalam berbagai bidang. Kedaulatan politik kita kini dengan mudah dipermainkan gelombang tekanan kepentingan asing. Kedaulatan ekonomi dihadapkan pada realitas semakin didiktenya denyut ekonomi kita oleh kapitalisme global dan ideologi neo-klasik. Kedaulatan pangan kini tergadaikan oleh ketergantungan yang semakin besar pada pasokan luar negeri. Kedaulatan energi terombang-ambing dipermainkan gelombang mekanisme pasar global yang menguras sumber daya nasional. Kita juga semakin kehilangan kemandirian di bidang teknologi yang menggerus kapasitas bangsa untuk bersaing di arena global. Lebih lagi, kita semakin kehilangan kebanggaan dan martabat sebagai sebuah bangsa. Megawati Soekarnoputri bersama PDI Perjuangan sebagai kekuatan politik terpanggil untuk menegaskan dan mengukuhkan kembali ideologi sebagai jalan perjuangan partai melalui Manifesto Nasionalisme- Kerakyatan PDI Perjuangan. Kami bertekad melakukan restorasi menyeluruh. Arah yang dituju adalah pembangunan kembali jiwa bangsa: Jiwa untuk menegakkan kembali kedaulatan, martabat dan kebanggaan sebagai sebuah bangsa; Jiwa untuk menegaskan kembali fungsi publik negara dan sentralitas kepemimpinan serta manajemen berbangsa; Jiwa untuk menggelorakan kembali harapan di tengah frustasi sosial yang mendalam; Jiwa untuk menemukan jalan bagi masa depan di tengah meluasnya romantisme untuk kembali ke masa lalu dan serbuan pragmatisme jangka pendek; dan Jiwa untuk meneguhkan kembali kegotong-royongan di tengah mekarnya individualisme, konsumerisme dan memudarnya nilai-nilai voluntarisme. Jalan yang PDI Perjuangan pilih adalah jalan ideologi karena kami percaya bahwa ideologi berfungsi sebagai dasar, tiang penyangga, acuan, arah (leitstar), sekaligus bingkai yang mengatur kebijakan, tingkah-laku, tindakan serta kerja politik dari negara, kekuatan politik serta rakyat yang berada di dalamnya. Page 1 of 12 Sekretariat BP-Presiden Pusat DPP PDI Perjuangan

description

2009

Transcript of Pointers Ideologi Politik PDI Perjuangan

Page 1: Pointers Ideologi Politik PDI Perjuangan

STRATEGI PERJUANGANMANIFESTO POLITIK KERAKYATAN

A. PENDAHULUANIndonesia kini berada di ambang penjajahan baru. Sebagai sebuah bangsa

berdaulat, secara bertahap tapi pasti kita mulai kehilangan kedaulatan dalam berbagai bidang. Kedaulatan politik kita kini dengan mudah dipermainkan gelombang tekanan kepentingan asing. Kedaulatan ekonomi dihadapkan pada realitas semakin didiktenya denyut ekonomi kita oleh kapitalisme global dan ideologi neo-klasik. Kedaulatan pangan kini tergadaikan oleh ketergantungan yang semakin besar pada pasokan luar negeri. Kedaulatan energi terombang-ambing dipermainkan gelombang mekanisme pasar global yang menguras sumber daya nasional. Kita juga semakin kehilangan kemandirian di bidang teknologi yang menggerus kapasitas bangsa untuk bersaing di arena global. Lebih lagi, kita semakin kehilangan kebanggaan dan martabat sebagai sebuah bangsa.

Megawati Soekarnoputri bersama PDI Perjuangan sebagai kekuatan politik terpanggil untuk menegaskan dan mengukuhkan kembali ideologi sebagai jalan perjuangan partai melalui Manifesto Nasionalisme-Kerakyatan PDI Perjuangan. Kami bertekad melakukan restorasi menyeluruh. Arah yang dituju adalah pembangunan kembali jiwa bangsa:

Jiwa untuk menegakkan kembali kedaulatan, martabat dan kebanggaan sebagai sebuah bangsa;

Jiwa untuk menegaskan kembali fungsi publik negara dan sentralitas kepemimpinan serta manajemen berbangsa;

Jiwa untuk menggelorakan kembali harapan di tengah frustasi sosial yang mendalam;

Jiwa untuk menemukan jalan bagi masa depan di tengah meluasnya romantisme untuk kembali ke masa lalu dan serbuan pragmatisme jangka pendek; dan

Jiwa untuk meneguhkan kembali kegotong-royongan di tengah mekarnya individualisme, konsumerisme dan memudarnya nilai-nilai voluntarisme.

Jalan yang PDI Perjuangan pilih adalah jalan ideologi karena kami percaya bahwa ideologi berfungsi sebagai dasar, tiang penyangga, acuan, arah (leitstar), sekaligus bingkai yang mengatur kebijakan, tingkah-laku, tindakan serta kerja politik dari negara, kekuatan politik serta rakyat yang berada di dalamnya.

B. Ideologi Politik PDI Perjuangan

Hakekat dasar manusia menurut PDI Perjuangan adalah sebagai saudara sebangsa, nasionalis, dan warga negara merupakan dasar filsafati idelogi politik Nasionalisme-Kerakyatan. Akar historis Nasionalisme-Kerakyatan telah melewati hamparan sejarah panjang dan melewati fase-fase kritis pergulatan baik Indonesia sebagai bangsa maupun PDI Perjuangan sebagai kekuatan politik. Nasionalisme-Kerakyatan mengalami evolusi, penajaman dan kontekstualisasi dari gagasan dasar

Page 1 of 11 Sekretariat BP-Presiden PusatDPP PDI Perjuangan

Page 2: Pointers Ideologi Politik PDI Perjuangan

Bung Karno mengenai Marhaenisme, Pidato Lahirnya Pancasila 1 Juni 1945, dan Trisakti.

Marhaenisme dipilih karena telah meletakan dasar bagi watak ekonomi politik Indonesia yang diidealkan, yakni rakyat sebagai kekuatan produktif-kolektif, sebagai soko guru penciptaan keadilan dan kemakmuran seluruh bangsa. Pidato lahirnya Pancasila 1 Juni meletakkan fondasi pemahaman mengenai nasionalisme, demokrasi dan kemajemukan sebagai inti ideologi dan bagian keseharian kerja politik PDI Perjuangan. Sementara Trisakti, memberikan pemahaman mengenai dasar dan syarat-syarat untuk menetapkan tempat Indonesia dalam pergaulan antar bangsa yang sederajat dan bermartabat, yakni berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Ketiganya, merupakan fondasi dalam membentuk kemandirian dan martabat Indonesia sebagai sebuah bangsa yang merdeka.

Gagasan-gagasan Bung Karno telah mengalami evolusi pada tiga evolusi sejarah penting PDI Perjuangan, yakni tahapan formatif, konsolidasi dan kristalisasi. Pada tahapan formatif, yakni periode pergulatan internal menuju dan sesaat setelah fusi lima partai, masing-masing PNI, Parkindo, Partai Khatolik, IPKI dan Murba pada 10 Januari 1973, demokrasi Indonesia, kebangsaan dan keadilan sosial disepakati sebagai pilar-pilar pembentuk ideologi partai. Konsolidasi ideologi terus berlanjut memasuki era awal tahun 1980-an dengan ditetapkannya Pancasila sebagai asas tunggal bagi semua kekuatan politik. Pada tahapan ini, PDI meneguhkan Pancasila sebagai ideologi partai dengan demokrasi Indonesia, kebangsaan dan keadilan sosial sebagai ciri partai. Kristalisasi ideologi partai mencapai bentuk matang pada periode transisi dari regim otoritarianisme Orde Baru ke Orde Reformasi melalui penetapan Pancasila 1 Juni sebagai ideologi PDI Perjuangan dengan memberikan penekanan pada kehendak untuk membangun partai modern yang tetap bernafaskan roh kerakyatan.

Proses formasi, konsolidasi dan kristalisasi ideologi PDI Perjuangan bukan saja telah melewati perjalanan sejarah panjang tetapi juga telah melewati proses dialektika internal serta rangkaian kerja politik kongkrit dalam mengatur dan mengelola partai; dan dialektika eksternal melalui berbagai tindakan dan refleksi dalam menjawab perkembangan dan perubahan lingkungan domestik dan geopolitik regional dan global. Hal ini membawa PDI Perjuangan untuk kembali memberikan penekanan pada keadilan sosial sebagai elemen dasar ideologi partai.

Page 2 of 11 Sekretariat BP-Presiden PusatDPP PDI Perjuangan

Page 3: Pointers Ideologi Politik PDI Perjuangan

Jalan ideologi yang ditempuh PDI Perjuangan untuk melakukan restorasi menyeluruh berbagai dimensi keterpurukan bangsa dioperasionalisasikan melalui 6 strategi perjuangan yang dilakukan secara simultan :

kedaulatan nasionalisme, keadilan sosial, kemandirian, demokrasi, dan kemajemukan.

C. Tiga Peran Negara1.Dalam menjalankan strategi perjuangan untuk menggapai kedaulatan dan

nasionalisme, maka tanggung-jawab pokok berada di tangan negara. Negara yang ingin diwujudkan PDI Perjuangan adalah negara yang bertanggungjawab (responsive state) sepenuhnya dalam penegakan kedaulatan dan nasionalisme, menjaga integritas teritorial dan berdaulat dalam mengambil keputusan serta tidak boleh membebaskan diri dari kewajiban menjaga kedaulatan dan nasionalisme Indonesia.

2.PDI Perjuangan memperjuangkan adanya Negara yang berperan sebagai penjamin (guarantor state) untuk tetap terikat secara moral, politik dan ideologis yang memiliki tanggung-jawab publik dan tidak boleh berpangku tangan menyaksikan pergulatan warganya di tengah persaingan bebas yang meminggirkan kaum Marhaen, tingkat kemiskinan yang terus membengkak, harga yang melambung tinggi, frustrasi sosial masyarakat yang tak berdaya

Page 3 of 11 Sekretariat BP-Presiden PusatDPP PDI Perjuangan

Page 4: Pointers Ideologi Politik PDI Perjuangan

melihat masa depan yang suram, serta negara harus bertanggung-jawab dalam mendorong kapasitas produktif, memperkuat kemampuan warga untuk hidup tegak sebagai manusia yang bermartabat.

3.PDI Perjuangan ingin mewujudkan negara yang berperan memfasilitasi (fasilitator state), agar semua karya, cipta, dan karsa masyarakat dalam mengelola potensi diri, dalam mengelola keragaman, dan dalam mengelola modal sosial dapat berlangsung dalam suasana yang kondusif.

D. Perimbangan Negara – RakyatPDI Perjuangan menyadari sepenuhnya bahwa hubungan antara prinsip

kedaulatan rakyat dan kedaulatan negara tidak selalu bergandengan tangan. Ada dua kasus ekstrim yang akan selalu dicegah agar tidak terjadi.

Pertama, apabila kedaulatan negara terlalu lemah dan kedaulatan rakyatnya terlalu kuat sehingga sebagai unit politik negara hanya bersifat pasif.

Kedua, apabila kedaulatan negara menjadi terlalu kuat sehingga gagasan tentang kedaulatan rakyat menjadi tidak terimplementasi. Karakter negara sangat aktif ini juga adalah musuh ideologi PDI Perjuangan.

Bercermin pada sejarah diri sendiri selama era Orde Baru, PDI Perjuangan mengetahui bahwa Indonesia dengan karakter seperti ini akan berujung pada kehidupan politik yang digenggam kuat oleh semangat otoriter, dikendalikan, anti-demokratis dan sentralisasi.

Negara Indonesia yang pasif juga harus dihindari, karena akan mendorong munculnya kelompok yang tidak puas yang bisa memanipulasi situasi dengan menggunakan gagasan penentuan nasib sendiri untuk membentuk negara federal.

Page 4 of 11 Sekretariat BP-Presiden PusatDPP PDI Perjuangan

Page 5: Pointers Ideologi Politik PDI Perjuangan

Agar tidak terperangkap dalam dua perangkap di atas, PDI Perjuangan memperjuangkan terbentuknya negara sebagai suatu entitas politik harus memiliki dan mengemban enam strategi perjuangan, yaitu:

(1) Kedaulatan;(2) Nasionalisme;(3) Keadilan sosial;(4) Kemandirian;(5) Demokrasi; dan(6) Kemajemukan.

E. Strategi Perjuangan I : Kedaulatan Negara

Bagi PDI Perjuangan, negara berdaulat adalah negara yang memiliki lingkup kekuasaan (scope of power), jangkauan kekuasaan (range of power) dan bidang kekuasaan (domain of power) di seluruh teritori negara. Indonesia adalah satu kesatuan teritori darat, laut dan udara. Karena itu, Indonesia yang berdaulat bagi PDI Perjuangan adalah Indonesia yang kekuasaannya dalam bidang ideologi, politik, sosial, ekonomi, budaya, dan keamanan terejawantahkan di seluruh wilayah negara.

PDI Perjuangan berketetapan untuk menegakkan kedaulatan negara melalui tersedianya kapasitas memerintah yang efektif. Kapasitas memerintah adalah suatu keadaan di mana negara dapat mempertahankan kedaulatannya, melindungi rakyatnya, menjaga stabilitas politik dan keamanan, menciptakan masyarakat yang adil dan makmur, dan menegakkan hukum di seluruh wilayah negara. Negara yang berdaulat menurut PDI Perjuangan ditandai oleh kapasitas dalam melakukan kebijakan penguasaan wilayah yang efektif.

Untuk menegakkan kedaulatan negara harus dicapai melalui peningkatan legitimasi pemerintah. Legitimasi adalah suatu perasaan / kepercayaan dalam sebagian besar masyarakat bahwa pemerintah memiliki otoritas dan karena itu negara layaknya / sebaiknya memiliki otoritas tersebut.

PDI Perjuangan berkeyakinan, cara paling efektif untuk menciptakan kecintaan rakyat pada tanah airnya adalah melalui pemenuhan kebutuhan dasar rakyat oleh negara.

Page 5 of 11 Sekretariat BP-Presiden PusatDPP PDI Perjuangan

Page 6: Pointers Ideologi Politik PDI Perjuangan

F. STRATEGI PERJUANGAN II : NASIONALISME BERMARTABAT

Negara, sebagai representasi kesatuan politik kewilayahan, bagi PDI Perjuangan merupakan “repository institution” untuk membina kesadaran berbangsa, karakter bangsa. Keberadaan karakter lokal merupakan kemajemukan yang dipelihara dengan harmoni dan diterima sebagai anugrah yang akan dirawat dengan sepenuh hati, tidak disisihkan apalagi dimusnahkan. PDI Perjuangan adalah rumah besar kaum nasionalis sementara negara Indonesia adalah sebuah tamansari dengan keseluruhan watak keaneka-ragamannya.

PDI Perjuangan bertekad untuk membawa rakyat Indonesia menjadi bagian aktif dari usaha-usaha yang tak kenal lelah untuk penghapusan kemiskinan, ketidakadilan dalam tata hubungan internasional, dan perlindungan pada nilai-nilai universal yang merupakan elemen-elemen penting dalam kehidupan masyarakat internasional.

Organisasi sosial kemasyarakatan dipahami sebagai sarana untuk menyelenggarakan interaksi yang konstruktif sehingga membuahkan toleransi dalam kehidupan antarwarga. Sedangkan Partai Politik bagi PDI Perjuangan merupakan penghubung antara negara dan masyarakat sesuai dengan kaidah-kaidah pluralisme demokratik.

Bagi PDI Perjuangan, negara mempunyai kewajiban membangun dan memperkuat patriotisme sebagai bentuk pengorbanan untuk negara (the sublime spirit of sacrifice) khususnya ketika martabat dan kepentingan bersama berhadapan dengan ketidakadilan dan kesewenang-wenangan.

Page 6 of 11 Sekretariat BP-Presiden PusatDPP PDI Perjuangan

Page 7: Pointers Ideologi Politik PDI Perjuangan

G. STRATEGI PERJUANGAN III : KEADILAN SOSIALBagi PDI Perjuangan, ada enam titik simpul yang mempersatukan keadilan

sosial dan Nasionalisme-Kerakyatan.Pertama, Negara yang dicita-citakan PDI Perjuangan tidak hanya peduli

pada persoalan penegakan hukum (nomocracy) tetapi juga yang pencapaiannya dinilai untuk mewujudkan hak-hak sosial dan kegiatan kesejahteraan (telocracy).

Kedua, Keadilan sosial tidak dapat diharapkan untuk tercapai jika hanya mengandalkan mekanisme pasar (non-negara).

Ketiga, Pasar dapat menciptakan ketimpangan ekonomi karena perbedaan dalam kapasitas yang dimiliki oleh warga suatu negara dan karena kesempurnaan pasar merupakan mitos yang tak pernah terbukti.

Keempat, Pasar membuat manusia mementingkan dirinya sendiri (selfish) dan pasar lebih memberikan pemuasan terhadap keinginan (want) daripada pemenuhan terhadap kebutuhan (need).

Kelima, Negara memiliki kapasitas politik dan dapat digunakan sebagai instrumen untuk mengoreksi ketidaksempurnaan pasar.

Keenam, Negara dibentuk dan diperlukan untuk mengatasi ketimpangan ekonomi (economic inequality) yang diciptakan oleh pasar.

Page 7 of 11 Sekretariat BP-Presiden PusatDPP PDI Perjuangan

Page 8: Pointers Ideologi Politik PDI Perjuangan

PDI Perjuangan telah dan akan terus menekankan pada prinsip alokasi yang adil dalam perspektif kewarganegaraan sebagai inti dari strategi perjuangan keadilan sosial. Bagan diatas menunjukkan tiga kebijakan derivatif dari strategi perjuangan ini.

H.STRATEGI PERJUANGAN IV : KEMANDIRIANBagi PDI Perjuangan, jika negara atas nama kepentingan publik memiliki

kecenderungan untuk mengendalikan pasar maka sebaliknya pelaku-pelaku pasar atas nama efisensi dan perolehan laba akan berupaya untuk menerobos regulasi yang dibuat negara. PDI Perjuangan sepenuhnya menyadari bahwa ketika negara membuat kebijakannya seharusnya tidak boleh didikte oleh pasar. Sebaliknya, negara sebaiknya juga tidak boleh terlalu mendominasi pasar. Jika situasi seperti ini yang terjadi akan muncul distorsi ekonomi yang besar khususnya dalam pengalokasi sumber-sumber daya nasional. Karenanya, PDI Perjuangan akan menghindarkan diri dari kecenderungan untuk menghasilkan kebijakan monopoli dan oligopoli atas nama “kepentingan publik”, ataupun kebijakan yang mengaburkan batas antara pengusaha dan penguasa yang terbukti telah melahirkan dan melanggengkan praktik rente ekonomi. Untuk itu, PDI Perjuangan akan terus mencari keseimbangan antara konsep intervensi negara atas nama kepentingan masyarakat luas dengan konsep efisiensi biaya ekonomi yang kami sadari merupakan tantangan terbesar dalam mewujudkan kemandirian.

Page 8 of 11 Sekretariat BP-Presiden PusatDPP PDI Perjuangan

Page 9: Pointers Ideologi Politik PDI Perjuangan

Seperti yang tampak pada bagan diatas, pada tataran operasional terdapat tiga kebijakan yang akan dilakukan PDI Perjuangan untuk mewujudkan kemandirian, yaitu:

1. Kebijakan pemberdayaan,2. Peningkatan daya saing domestik, dan3. Kemitraan sosial.Ketiganya diarahkan untuk menguatkan semangat gotong royong yang akan

memperkuat kemandirian bangsa.

I. STRATEGI PERJUANGAN V : SOSIO-DEMOKRASIBagan dibawah menggambarkan posisi ideologis PDI Perjuangan yang menyediakan jalan tengah dari titik-titik ekstrim demokrasi. Jalan tengah itu adalah sosio-demokrasi sebagaimana yang telah dirumuskan Bung Karno.

Berdasarkan pemerannya maka, pilar demokrasi adalah : Negara, Kekuatan-kekuatan Politik, dan Rakyat. Terdapat tiga model demokrasi yang menggambarkan hubungan antara ketiga aktor demokrasi tersebut yaitu demokrasi komunitas, demokrasi publik, dan demokrasi pluralistik. Bagi PDI Perjuangan, pertemuan antara tiga model demokrasi ini merupakan

Page 9 of 11 Sekretariat BP-Presiden PusatDPP PDI Perjuangan

Page 10: Pointers Ideologi Politik PDI Perjuangan

kerangka dasar untuk mewujudkan sosio-demokrasi untuk Indonesia di abad XXI.

J. STRATEGI PERJUANGAN VI: PLURALISME-BHINNEKA TUNGGAL IKA

Kebijakan politik kebangsaan PDI Perjuangan telah, sedang dan akan terus disusun berdasar ide pluralisme. Pluralisme adalah masa lalu, hari ini, dan sekaligus masa depan Indonesia. Seperti yang tertera di dalam bagan dibawah, negara ideal bagi PDI Perjuangan dalam hubungannya dengan seluruh warga negara, yaitu yang memberikan jaminan kesetaraan di antara semua warga negara, menyediakan/memfasilitasi ruang kehidupan berbangsa dan bernegara yang aman bagi semua kelompok/golongan dalam masyarakat, dan jaminan tidak adanya perlakuan diskriminatif terhadap kelompok / golongan masyarakat.

PDI Perjuangan menyadari bahwa kemajemukan Indonesia bukan penyebab terjadinya konflik. Tetapi, PDI Perjuangan juga menyadari bahwa kemajemukan yang dimiliki Indonesia rentan terhadap konflik. Karenanya, negara perlu membangun komunikasi dialogis dengan pendukungnya dan komponen masyarakat secara luas.

Negara dalam idealisme PDI Perjuangan berkewajiban untuk membuat perlakuan khusus (yang bersifat temporer) terhadap kelompok-kelompok

Page 10 of 11 Sekretariat BP-Presiden PusatDPP PDI Perjuangan

Page 11: Pointers Ideologi Politik PDI Perjuangan

marjinal melalui kebijakan politiknya untuk membantu kelompok rentan dapat berangsur-angsur setara dan sejajar dengan warga negara lainnya.

K. PENUTUP

Penegasan kembali Nasionalisme-Kerakyatan sebagai ideologi PDI Perjuangan yang diwujudkan secara simultan melalui enam strategi dimaksudkan sebagai jawaban atas bahaya maha besar yang sedang mengintip bangsa ini: Indonesia diambang penjajahan baru. Indonesia yang hampir kehilangan semua kedaulatan, kehilangan kebanggaan dan martabat sebagai bangsa, kehilangan kemandirian, kehilangan harapan, kehilangan kepercayaan pada institusi publik, dan negara yang semakin membebaskan diri dari kewajiban publiknya atas nama kedigdayaan persaingan bebas ala neo-liberal. Sebuah keyakinan sesat yang telah membawa bangsa ini ke tepian jurang penjajahan baru.

Bagan diatas memberikan penggambaran secara menyeluruh bahwa masing-masing kelompok strategi perjuangan memiliki beberapa kebijakan pendukung/ derivasi yang berfungsi sebagai panduan utama untuk membentuk kebijakan-kebijakan negara. Bagi PDI Perjuangan, keseluruhan kebijakan pendukung harus dilaksanakan secara simultan dalam suatu garis perjuangan partai yang terintegrasi dalam sebuah dokumen manifesto: Nasionalisme-Kerakyatan.

Page 11 of 11 Sekretariat BP-Presiden PusatDPP PDI Perjuangan