Point 5 Desain Penelitian Prs 6

14
DESAIN PENELITIAN DESAIN PENELITIAN Proses Penelitian : Langkah ke-6 Proses Penelitian : Langkah ke-6

description

Penelitian

Transcript of Point 5 Desain Penelitian Prs 6

Page 1: Point 5 Desain Penelitian Prs 6

DESAIN PENELITIANDESAIN PENELITIAN

Proses Penelitian : Langkah ke-6Proses Penelitian : Langkah ke-6

Page 2: Point 5 Desain Penelitian Prs 6

Desain Penelitian.Desain Penelitian.

TujuanPenelitian :-Eksplorasi-Deskripsi

-Uji Hipotesis

UnitAnalisis :-Individu-Pasangan-Kelompok-Organisasi

dll

TipeInvestigasi :-Kausalitas

-Korelasional-Deferensiasi

dll

TingkatInterferensi :

-Minimal-Moderat

-Maksimal

SettingKajian :-Alamiah-Kontrol/Simulasi

TeknikSampling :-Sampling

Probabilitas/Non Prob.

- Ukuran ‘n’

HorisonWaktu :Cross-section/

Longitudinal

MASALAH

Peng-ukuran

DanUkuran

PengumpulanData :

-Observasi-Interview-Kuesioner

-PengukuranFisik

AnalisisData :

-UkuranGejalaPusat/Letak.

-UjiKesesuaian.

-UjiHipotesis

Page 3: Point 5 Desain Penelitian Prs 6

Tujuan Penelitian/Studi/Kajian.Tujuan Penelitian/Studi/Kajian.

Kajian Exploratory :Kajian Exploratory :Dilakukan bilamana tidak terdapat pengetahuan/informasi yang cukup memadai bagaimana suatu masalah dipecahkan dimasa lalu. Dalam kasus demikian, pengumpulan data pendahuluan harus dilakukan secara ekstensif untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai fenomena yang ada, baru kemudian merancang model dan mengembangkan kerangka teroritis dan merumuskan hiptesis.Grounded Research merupakan contoh penelitian exploratory yang bersifat kualitatif dimana tidak terdapat/minimnya hasil penelitian terdahulu, dan peneliti menempatkan teori sebagai latar.

Page 4: Point 5 Desain Penelitian Prs 6

... tujuan Penelitian/Studi/Kajian.... tujuan Penelitian/Studi/Kajian.

Kajian Deskriptif.Kajian Deskriptif.Dilakukan untuk mengetahui/menegaskan dan mendeskripsikan Dilakukan untuk mengetahui/menegaskan dan mendeskripsikan karakteristik variabel-variabel yang diteliti. Kajian deskriptif karakteristik variabel-variabel yang diteliti. Kajian deskriptif menyediakan alternatif bagi peneliti untuk menggambarkan menyediakan alternatif bagi peneliti untuk menggambarkan profil/aspek-aspek yang relevan dari suatu fenomena terkait unit profil/aspek-aspek yang relevan dari suatu fenomena terkait unit analisis individu, dyads, kelompok, organisasional, industri, atau analisis individu, dyads, kelompok, organisasional, industri, atau perspektif lainnya.perspektif lainnya.Kajian deskriptif membantu peneliti untuk memahami Kajian deskriptif membantu peneliti untuk memahami karakteristik satuan pengamatan pada situasi tertentu, berfikir karakteristik satuan pengamatan pada situasi tertentu, berfikir sistematis mengenai aspek-aspek yang diteliti pada situasi sistematis mengenai aspek-aspek yang diteliti pada situasi tertentu, menawarkan gagasan untuk melakukan tertentu, menawarkan gagasan untuk melakukan penyelidikan/penelitian lebih lanjut, dan membantu dalam proses penyelidikan/penelitian lebih lanjut, dan membantu dalam proses pengambilan keputusan (yang relatif sederhana).pengambilan keputusan (yang relatif sederhana).

Page 5: Point 5 Desain Penelitian Prs 6

... tujuan Penelitian/Studi/Kajian.... tujuan Penelitian/Studi/Kajian.

Kajian Guna Pengujian Hipotesis.Kajian Guna Pengujian Hipotesis.Kajian yang disertai dengan pengujian hipotesis Kajian yang disertai dengan pengujian hipotesis biasanya menjelaskan sifat keterkaitan atau perbedaan biasanya menjelaskan sifat keterkaitan atau perbedaan yang ada diantara dua/lebih kelompok/faktor-faktor yang ada diantara dua/lebih kelompok/faktor-faktor pada situasi tertentu.pada situasi tertentu.Pengujian hipotesis dilakukan untuk menjelaskan Pengujian hipotesis dilakukan untuk menjelaskan varians dari variabel terikat/respon/endogenous, atau varians dari variabel terikat/respon/endogenous, atau untuk memprediksi/mengestimasi hasil (outcome) untuk memprediksi/mengestimasi hasil (outcome) berdasarkan perubahan-perubahan pada variabel berdasarkan perubahan-perubahan pada variabel prediktor/exogenous.prediktor/exogenous.

Page 6: Point 5 Desain Penelitian Prs 6

Tipe InvestigasiTipe Investigasi

Kausalitas merupakan tipe investigasi yang bertujuan Kausalitas merupakan tipe investigasi yang bertujuan untuk mencari solusi/jawaban/ kesimpulan mengenai untuk mencari solusi/jawaban/ kesimpulan mengenai penyebab terjadinya suatu faktor respon, atau akibat penyebab terjadinya suatu faktor respon, atau akibat dari satu/lebih faktor prediktor pada situasi tertentu.dari satu/lebih faktor prediktor pada situasi tertentu.

Korelasional merupakan tipe investigasi yang lebih Korelasional merupakan tipe investigasi yang lebih menekankan kepada identifikasi faktor-faktor krusial menekankan kepada identifikasi faktor-faktor krusial yang berhubungan dengan masalah.yang berhubungan dengan masalah.

Analisis deferensiasi merupakan tipe investigasi yang Analisis deferensiasi merupakan tipe investigasi yang menekankan kepada analisis perbedaan diantara menekankan kepada analisis perbedaan diantara dua/lebih kelompok/sampel independen/dependen pada dua/lebih kelompok/sampel independen/dependen pada situasi tertentu dengan faktor tertentu sebagai kontrol. situasi tertentu dengan faktor tertentu sebagai kontrol.

Page 7: Point 5 Desain Penelitian Prs 6

Tingkat Interferensi Peneliti.Tingkat Interferensi Peneliti.

Minimal : Peneliti melakukan penelitian (biasanya Minimal : Peneliti melakukan penelitian (biasanya korelasional) pada lingkungan yang sebenarnya/alami korelasional) pada lingkungan yang sebenarnya/alami tanpa campur tangan peneliti pada alur kegiatan/situasi tanpa campur tangan peneliti pada alur kegiatan/situasi organisasional yang ditelitinya.organisasional yang ditelitinya.Moderat : Peneliti melakukan penelitian (biasanya Moderat : Peneliti melakukan penelitian (biasanya kausalitas) dengan mencoba memanipulasi variabel kausalitas) dengan mencoba memanipulasi variabel tertentu untuk mengkaji dampaknya terhadap variabel tertentu untuk mengkaji dampaknya terhadap variabel respon.respon.Maksimal : Peneliti melakukan penelitian (biasanya Maksimal : Peneliti melakukan penelitian (biasanya kausalitas/diferensiasi) dengan memanipulasi variabel kausalitas/diferensiasi) dengan memanipulasi variabel tertentu dan mengontrol variabel lain (membuat setting tertentu dan mengontrol variabel lain (membuat setting artifisial). Penelitian dengan tingkat interferensi artifisial). Penelitian dengan tingkat interferensi maksimal umumnya dilakukan di laboratorium.maksimal umumnya dilakukan di laboratorium.

Page 8: Point 5 Desain Penelitian Prs 6

Setting KajianSetting Kajian

Setting Alamiah (noncontrived setting) Setting Alamiah (noncontrived setting) menunjukkan tingkat interferensi peneliti yang menunjukkan tingkat interferensi peneliti yang minimal (biasanya pada tipe kajian korelasional) minimal (biasanya pada tipe kajian korelasional) atau moderat (biasanya pada tipe kajian atau moderat (biasanya pada tipe kajian kausalitas).kausalitas).Setting Dikontrol (contrived setting) Setting Dikontrol (contrived setting) menunjukkan tingkat interferensi peneliti yang menunjukkan tingkat interferensi peneliti yang maksimal (biasanya pada tipe kajian maksimal (biasanya pada tipe kajian kausalitas/diferensiasi).kausalitas/diferensiasi).

Page 9: Point 5 Desain Penelitian Prs 6

Pengukuran Dan Ukuran.Pengukuran Dan Ukuran.

Bahasan tersendiriBahasan tersendiri

Page 10: Point 5 Desain Penelitian Prs 6

Unit Analisis.Unit Analisis.

Penentuan unit analisis sejalan dengan formulasi Penentuan unit analisis sejalan dengan formulasi pertanyaan penelitian, penentuan ukuran sampel, pertanyaan penelitian, penentuan ukuran sampel, dan pengumpulan data. Unit analisis dan pengumpulan data. Unit analisis berhubungan dengan tingkat agregasi/kesatuan berhubungan dengan tingkat agregasi/kesatuan data yang dikumpulkan pada saat akan data yang dikumpulkan pada saat akan melakukan tahapan analisis data.melakukan tahapan analisis data.Unit analisis dapat berupa status individu, dyads, Unit analisis dapat berupa status individu, dyads, kelompok, organisasional, atau perspektif kelompok, organisasional, atau perspektif lainnya (misal : fasilitas, sistem, proses/alur lainnya (misal : fasilitas, sistem, proses/alur kerja).kerja).

Page 11: Point 5 Desain Penelitian Prs 6

Horison Waktu.Horison Waktu.

Kajian Cross-section merujuk kepada pengumpulan data Kajian Cross-section merujuk kepada pengumpulan data pada satu (one-shot) saat/waktu/periode tertentu (misal : pada satu (one-shot) saat/waktu/periode tertentu (misal : hari, minggu, bulan, triwulan, semester, tahun). Dalam hari, minggu, bulan, triwulan, semester, tahun). Dalam hal ini, peneliti tidak melibatkan data di masa lalu dalam hal ini, peneliti tidak melibatkan data di masa lalu dalam urutan waktu.urutan waktu.Kajian Longitudinal merujuk kepada pengumpulan data Kajian Longitudinal merujuk kepada pengumpulan data pada lebih dari satu titik waktu (two or more points in pada lebih dari satu titik waktu (two or more points in time). Dengan kata lain data dikumpulkan pada dua atau time). Dengan kata lain data dikumpulkan pada dua atau lebih titik waktu yang berbeda, baik mengikuti urutan lebih titik waktu yang berbeda, baik mengikuti urutan waktu, maupun periode “sebelum-sesudah” suatu waktu, maupun periode “sebelum-sesudah” suatu kejadian/tindakan (sifat data berpasangan dalam kejadian/tindakan (sifat data berpasangan dalam klasifikasi before-after, atau pre and post). klasifikasi before-after, atau pre and post).

Page 12: Point 5 Desain Penelitian Prs 6

Teknik Sampling.Teknik Sampling.

Teknik Sampling Probabilitas merupakan teknik penentuan Teknik Sampling Probabilitas merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan teori peluang yang bersifat acak, misal :sampel berdasarkan teori peluang yang bersifat acak, misal :Simple Random Sampling (umumnya digunakan bila anggota Simple Random Sampling (umumnya digunakan bila anggota populasi bersifat homogen).populasi bersifat homogen).Systematic Random Sampling (sda SRS, tetapi penentuan angota Systematic Random Sampling (sda SRS, tetapi penentuan angota sampel dilakukan berdasarkan aturan tertentu)sampel dilakukan berdasarkan aturan tertentu)Stratified Random Sampling (umumnya digunakan bila anggota Stratified Random Sampling (umumnya digunakan bila anggota populasi bersifat heterogen dan berjenjang/berstrata)populasi bersifat heterogen dan berjenjang/berstrata)Cluster Random Sampling (umumnya digunakan bila anggota Cluster Random Sampling (umumnya digunakan bila anggota populasi bersifat homogen berdasarkan kelompok yang populasi bersifat homogen berdasarkan kelompok yang didefinisikan (misal basis : geografis, kelompok masyarakat, lini didefinisikan (misal basis : geografis, kelompok masyarakat, lini produk, jenis perusahaan, sifat operasi perusahaan dll). produk, jenis perusahaan, sifat operasi perusahaan dll).

Page 13: Point 5 Desain Penelitian Prs 6

... Lanjutan Teknik sampling.... Lanjutan Teknik sampling.

Teknik Sampling Non Probabilitas merupakan teknik penentuan Teknik Sampling Non Probabilitas merupakan teknik penentuan sampel tanpa memperhatikan peluang melainkan berdasarkan sampel tanpa memperhatikan peluang melainkan berdasarkan tujuan/pertimbangan/kriteria tertentu yang bersifat ketat, misal :tujuan/pertimbangan/kriteria tertentu yang bersifat ketat, misal :Purposive/Judgemental Sampling (sampel ditetapkan berdasarkan Purposive/Judgemental Sampling (sampel ditetapkan berdasarkan kriteria/batasan tertentu dan dipilih oleh orang/pihak yang kriteria/batasan tertentu dan dipilih oleh orang/pihak yang dipandang kompeten dalam memberikan informasi).dipandang kompeten dalam memberikan informasi).Haphazard Sampling (sembarang/seadanya)Haphazard Sampling (sembarang/seadanya)Quota Sampling (merupakan tipe kedua dari purposive sampling Quota Sampling (merupakan tipe kedua dari purposive sampling yang berdasarkan kuota setiap kelompok berstrata/kluster)yang berdasarkan kuota setiap kelompok berstrata/kluster)Snowball Sampling (anggota sampel ditentukan berdasarkan Snowball Sampling (anggota sampel ditentukan berdasarkan informasi lanjutan dari anggota sampel yang telah dipilih, informasi lanjutan dari anggota sampel yang telah dipilih, sehingga)sehingga)Voluntary Sampling (anggota sampel ditentukan berdasarkan Voluntary Sampling (anggota sampel ditentukan berdasarkan relawan yang bersedia menjadi responden/subjek yang diteliti)relawan yang bersedia menjadi responden/subjek yang diteliti)

Page 14: Point 5 Desain Penelitian Prs 6

Tahapan lainnya.Tahapan lainnya.

Teknik Pengumpulan Data (dibahas tersendiri)Teknik Pengumpulan Data (dibahas tersendiri)

Teknik Analisis Data (dibahas tersendiri)Teknik Analisis Data (dibahas tersendiri)