pnemoni

40
KEPERAWATAN ANAK II ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN PNEUMONIA Oleh : KELOMPOK IV Muhammad Alfian I1B110033 Ema Yuanda I1B110209

description

vfjhyukhjgcjnyghc

Transcript of pnemoni

MAKALAH

KEPERAWATAN ANAK IIASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN PNEUMONIA

Oleh :

KELOMPOK IVMuhammad Alfian I1B110033

Ema Yuanda I1B110209Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran

Universitas Lambung Mangkurat

Banjarbaru 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pneumonia ini adalah suatu penyakit peradangan akut pada parenkim paru yang disebabkan oleh bakteri, jamur, virus atau parasit (Standar Profesi Ilmu Kesehatan Anak FK, Unsri Palembang).Pneumonia merupakan penyakit yang sering terjadi pada setiap tahunya menyerang 1% dari jumlah penduduk Amerika. Walau sudah ada kemajuan di bidang antibiotik, pneumonia tetap merupakan sebab keenam kematian terbanyak di Amerika Serikat (Public Health Service).

Rata-rata penderita pneumonia pada balita atau anak-anak biasanya faktor yang sangat berpengaruh adalah asupan gizi yang kurang dan bisa terjadi ketika tingkat ekonomi yang rendah dan juga karena respon imunitas pada bayi dan anak-anak belum baik.

Dari uraian di atas penulis ingin membahas konsep teori dan keperawatan pada klien dengan pneumonia.

B. Tujuan1. Tujuan UmumUntuk mendapatkan gambaran tentang penerapan proses asuhan keperawatan terhadap salah satu pasien pneumonia.

2. Tujuan Khusus

a. Perawat mampu melaksanakan pengkajian terhadap pasien dengan pneumonia.b. Perawat mampu menyusun diagnosa keperawatan sesuai dengan hasil pengkajian.c. Perawat mampu menyusun perencanaan keperawatan terhadap pasien dengan keluhan pneumonia sesuai dengan kebutuhan pasien.

d. Perawat mampu melaksanakan intervensi tindakan yang nyata sesuai dengan perencanaan tindakan keperawatan dan prioritas masalah.

e. Perawat menilai hasil tindakan keperawatan yang dilakukan terhadap pasien.C. Manfaat

Untuk meningkatkan ilmu pengetahuan mahasiswa tentang pneumonia pada anakBAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi

Pneumonia adalah inflasi parenkim paru, biasanya berhubungan dengan pengisian cairan di dalam alveoli (Ngastiyah, Perawatan Anak Sakit, 1997).

Pneumonia adalah suatu penyakit peradangan akut pada parenkim paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit (Standar Profesi Ilmu Kesehatan Anak FK Unsri Palembang, 2000).

Pneumonia disebabkan oleh virus pathogen yang masuk ke dalam tubuh melalui aspirasi, inhlasi/penyebab sirkulasi : pneumonia paling banyak disebabkan oleh bakteri (KMB, Jilid I, Salemba Medika, 2001).

Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dan bronkus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius lobus dan alveoli serta menimbulkan kerusakan jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat (IPD Jilid II, Sarwono Soeparman, 1996).

Pneumonia adalah radang paru-paru disertai dengan eksudasi dan konsolidasi. Pada bayi baru lahir pneumonia yang fatal adalah yang disebabkan oleh sifilis congenital yang disertai dengan generasi lemak pada paru-paru sehingga paru-paru tampak pucat serta tidak mengandung udara (Kamus Kedokteran Dorland, edisi 25 EGC, 1998).B. Etiologi Sebagian besar pneumonia disebabkan oleh bakteri yang timbul secara primer atau sekunder setelah infeksi virus. Penyebab tersering pneumonia bakterialis adalah bakteri positif-gram, streptococcus pneumoniae yang menyebabkan pneumonia streptococcus. Bakteri staphylococcus aureus dan streptococcus beta-hemolitikus juga sering menyebabkan pneumonia, demikian juga pseudomonas aeruginosa.

Pada bayi dan anak-anak penyebab yang paling sering adalah : virus sinsial pernafasan, adenovirus, virus parainfluenza dan virus influenza.

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko kematian akibat pneumonia : 1. Umur di bawah 2 bulan

2. Tingkat sosioekonomi rendah

3. Gizi kurang

4. Berat badan lahir rendah

5. Tingkat pendidikan ibu rendah6. Tingkat pelayanan (jangkauan) kesehatan rendah

7. Kepadatan tempat tinggal

8. Imunisasi yang tidak memadai

9. Menderita penyakit kronis.C. Klasifikasi Klasifikasi pneumonia menurut WHO:

1. Bayi berusia dibawah 2 bulan: a. Pneumonia

nafas cepat (+) atau sesak (+)

harus dirawat

b. Bukan pneumonia

nafas cepat dan sesak (-)

obatsimptomatis saja

2. Usia 2 bulan 5 tahun:

a. Pneumonia sangat berat

sesak napas dan napas cepat (+)

harus dirawat dan diberikan antibiotik

b. Pneumonia berat

sesak napas (+)

napas cepat (-)

harus dirawat dan diberikan antibiotik

c. Pneumonia

sesak napas(-)

napas cepat (+)

tidak perlu dirawat, diberikan antibiotik oral.

D. Patofisiologi

Pneumonia dapat terjadi akibat menghirup bibit penyakit di udara, atau kuman di tenggorokan terhisap masuk ke paru-paru. Penyebaran bisa juga melalui darah dari luka tempat lain, misalnya di kulit. Jika melalui saluran napas, agen (bibit penyakit) yang masuk akan dilawan oleh berbagai sistem pertahanan tubuh manusia.

E. Pemeriksaan Diagnostik

1. Sinar X

Mengidentifikasikan distribusi struktural dapat juga menyatakan abses luas/infiltrate, empiema, infiltrasi menyebar atau terlokalisasi, atau penyebaran/perluasan infiltrate nodul. Pada pneumonia mikoplasma, sinar X dada mungkin bersih.

2. GDATidak normal mungkin terjadi, tergantung pada luas paru yang terlihat dan penyakit paru yang ada.

3. JDL

Leukositosis biasanya ada, meskipun sel darah putih rendah terjadi pada infeksi virus, kondisi tekanan imun seperti AIDS, memungkinkan berkembangnya pneumonia bakterial.

4. Pemeriksaan gram/kultur sputum dan darah

Dapat diambil dengan biopsi jarum, aspirasi trakeal, bronkoskopi fiberoptik, atau biopsi pembukaan paru untuk mengatasi organisme penyebab. Lebih dari 1 tipe organisme ada, bakteri yang umum Diplococcus pneumonia, stapilococcus aureus, A-hemolitik streptococcus, Haemophilus, CMV.

5. Pemeriksaan serologi

Membantu dalam membedakan diagnosis organisme khusus

6. LED

Meningkat

7. Pemeriksaan fungsi paru

Volume mungkin menurun, tekanan jalan napas mungkin meningkat dan komplain menurun, mungkin terjadi perembesan.

8. Elektrolit

Natrium dan klorida mungkin rendah

9. Bilirubin

Mungkin meningkat

10. Aspirasi perkuatan/biopsi jaringan paru terbuka

Dapat menyatakan intraniklear tipikal dan keterlibatan sitoplastik, karakteristik sel raksasa.F. Manifestasi Klinis

Gambaran klinis pneumonia pada bayi dan anak bergantung pada berat ringannya penyakit, pada bayi gejalanya tidak jelas seringkali tanpa demam danbatuk, namun secara umum adalah sebagai berikut:

Gejala infeksi umum, yaitu demam, sakit kepala, gelisah, malaise, penurunannafsu makan, keluhan gastrointestinal seperti mual, muntah atau diare, kadang-kadang ditemukan gejalainfeksi ekstrapulmoner.

Gejala gangguan respiratori, yaitu batuk (nonproduktif / produktif), sesak napas,retraksi dada, napas cepat/takipnea, napas cuping hidung,air hunger,merintih/ grunting, dan sianosis.

WHO telah menggunakan penghitungan frekuensi napas per/menitberdasarkan golongan umur sebagai salah satu pedoman untuk memudahkan diagnosaPneumonia, terutama di institusi pelayanan kesehatan dasar. Napas cepat/ takipnea,bila frekuensi napas:

-umur