Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

download Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

of 170

Transcript of Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    1/170

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    2/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    Penyusun:KriteriaDisainEnjineringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrikdisusunoleh:

    KelompokKerjaStandarKontruksiJaringanDisribusiTenagaListrik

    danPusatPenelitianSainsdanTeknologiUniversitasIndonesia

    TimPembina:DirekturOperasiJawaBali

    DirekturOperasiIndonesiaBarat

    DirekturOperasiIndonesiaTimur

    TimPengarah:KepalaDivisiDistribusidanPelayananPelangganJawaBali

    KepalaDivisiDistribusidanPelayananPelangganIndonesiaBarat

    KepalaDivisiDistribusidanPelayananPelangganIndonesiaTimur

    KelompokKerjaStandarKontruksiDisribusiJaringanTenagaListrik:Ratno

    Wibowo,

    Winayu

    Siswanto,

    Parluhutan

    Samosir,

    Hedy

    Nugroho,

    Agus

    Bactiar

    Azis,

    AdiSubagio,PediSumanto,TumpalHutapea,Gunawan,OMA,HendiePrasetyono,

    IMadeLatera,Sumaryono,NovalincePamuso,Riyanto,AntoniusHP,

    Sunaryo,SugengRijadi,TutunKurnia,JokoPitoyo,Prihadi,

    NgurahSuwena,ElphisSinabela,AndhyPrasetyo,

    Ketut BagusDarmayuda,AgusPrasetyo.

    Narasumber:PT

    PLN

    (Persero)

    Distribusi

    Jawa

    Bali,

    PT

    PLN

    (Persero)

    Indonesia

    Barat

    ,PT

    PLN

    (Persero)

    IndonesiaTimur,PTPLN(Persero)JasaEngginering,PTPLN(Persero)

    PusatPenelitiandanPengembanganKetenagalistrikan,

    PTPLN(Persero)PusatPendidikandanPelatihan.

    DiterbitkanOleh:

    PTPLN(PERSERO)

    Jalan

    Trunojoyo

    Blok

    M

    I

    /

    135,

    Kebayoran

    Baru

    JakartaSelatan

    PTPLN(Persero) TimPenyusunEdisi1Tahun2010

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    3/170

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    4/170

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    5/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    DAFTARISIDAFTARISI iDAFTARTABEL viiiDAFTARGAMBAR xKATAPENGANTAR xii

    BAB1PENDAHULUAN 1.11.1

    LATAR

    BELAKANG

    1.1

    1.2 TUJUAN 1.2

    BAB2PERHITUNGANLISTRIKTERAPAN 2.12.1 JATUHTEGANGAN 2.1

    2.2 PERHITUNGANJATUHTEGANGAN 2.22.2.1 SistemFasaTunggal,COS1 2.22.2.2 SistemFasaTigadengancos 2.3

    2.3 PERHITUNGAN DENGANMOMENLISTRIK 2.32.4 FAKTORDISTRIBUSIBEBAN 2.5

    2.5 JANGKAUAN PELAYANAN 2.6

    2.6 KEMAMPUANHANTARARUS/KUATHANTARARUS 2.9

    2.6.1 KemampuanHantarArusPenghantarSaluranUdara 2.9

    2.6.2 KemampuanHantarArusSaluranKabelBawahTanah 2.10

    BAB3PERHITUNGANMEKANIKATERAPAN 3.13.1 GAYAGAYAMEKANISPADATIANG 3.1

    3.1.1 Jarakantartiang(Jarakgawang) 3.13.1.2 Beratpenghantardangayaberatpenghantar 3.23.1.3 Gayatarikpadatiang 3.33.1.4 Pengaruhangin 3.43.1.5 GayaMekanisPadaTiangAwal/Ujung 3.5

    PTPLN(Persero)Edisi1Tahun2010

    i

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    6/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    3.1.6 GayaMekanisPadaTiangTengah 3.63.1.7 GayaMekanisPadaTiangSudut 3.63.1.8 Aplikasiperhitungangayamekanis 3.73.1.9 PenggunaanHasilPerhitunganDalamKonsepPerencanaan 3.93.1.10MetodeGrafisUntukTiangSudut 3.103.1.11 BebanmekanikpadaPalang(crossarm/travers) 3.113.1.12 BebanMekanisIsolator 3.123.1.13 Andonganpadapermukaanmiring 3.133.1.14 PondasiTiangdanStrukturTanah 3.143.1.15 Jarakantarpenghantar(conductorspacing) 3.15

    3.2BEBAN

    MEKANIS

    TAMBAHAN

    JARINGAN

    NON

    ELEKTRIKAL

    3.16

    3.3 CONTOHAPLIKASIPERHITUNGAN 3.17

    3.4 PERTIMBANGANPERTIMBANGANAKIBATPENGARUHGAYA

    MEKANISAKIBATSALURANNONELEKTRIKALPLN 3.19

    BAB4KONSEPDASARKONSTRUKSIJARINGANDISTRIBUSITENAGALISTRIK 4.14.1 KONSEPDASARSISTEMTENAGALISTRIK 4.1

    4.2 KONFIGURASISISTEMDISTRIBUSI 4.3

    4.3 KEANDALANKONTINUITASPENYALURAN 4.8

    4.4 SISTEMPEMBUMIAN 4.8

    4.4.1 PembumianTransformatorDayaGarduIndukPadaSisiTM 4.9

    4.4.2PembumianTransformatorDistribusiPadaSisiTeganganRendah 4.10

    4.4.3 PembumianLightningArrester 4.10

    4.5 SALURANUDARATEGANGANMENENGAH 4.104.5.1 KonsepPerencanaan 4.10

    4.5.2 ProteksiJaringan 4.11

    4.5.3 MelokalisirTitikGangguan 4.18

    4.5.4 KonstruksiSUTM 4.18

    4.5.5 PenggunaanTiang 4.19

    4.5.6 AreaJangkauanPelayanan 4.19

    4.6

    SALURAN

    KABEL

    TANAH

    TEGANGAN

    MENENGAH

    4.20

    4.6.1 KonsepPerencanaan 4.20

    PTPLN(Persero)Edisi1Tahun2010

    ii

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    7/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    4.6.2 ProteksiJaringan 4.21

    4.6.3 KonstruksiSKTM 4.22

    4.6.4 KonsepIsolirGangguan 4.22

    4.6.5Area

    Jangkauan

    Pelayanan

    4.22

    4.7 GARDU DISTRIBUSI 4.23

    4.7.1 Gardu Distribusi Pasangan Luar 4.23

    4.7.2 GarduDistribusiPasanganDalam 4.24

    4.7.2.1 SambunganTeeoff(TO)dari saluranudara 4.254.7.2.2 SambunganSaluranKabelTanah 4.254.7.2.3 SambunganuntukPemanfaatTeganganMenengah 4.26

    4.8 AREA PELAYANANGARDU 4.26

    4.8.1 Area PelayananGarduInduk(ServiceArea) 4.274.8.1.1 GarduIndukdenganPelayananMurniSKTM 4.27

    4.8.1.2 GarduIndukdenganPelayananSUTM 4.28

    4.8.2 Area PelayananGarduDistribusi 4.29

    4.8.2.1 GarduDistribusiTipeBetonDaerahPadatBebanTinggi 4.29

    4.8.2.2 GarduDistribusiDaerahPadatBebanRendah 4.30

    4.9 JARINGANTEGANGANRENDAH 4.30

    4.9.1 KonstruksiSaluranUdara 4.30

    4.9.2 KonstruksiSaluranBawahTanah 4.31

    4.9.3 ProteksiJaringanDanPembumian 4.31

    4.10 SAMBUNGANTENAGALISTRIK 4.31

    4.10.1KonstruksiSaluranUdara 4.32

    4.10.2KonstruksiSambunganPelayananTeganganRendahBawahTanah 4.32

    4.10.3SambunganPelayananPelangganTeganganMenengah 4.33

    4.10.4IntalasiAlatPembatasdanPengukur(APP) 4.33

    4.11 PARAMETERPARAMETERRANCANGANKONSTRUKSI 4.34

    4.11.1ParameterListrik 4.34

    4.11.2ParameterLingkungan 4.35

    4.11.3

    Parameter

    Material

    4.35

    PTPLN(Persero)Edisi1Tahun2010

    iii

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    8/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    BAB5KRITERIADESAINKONSTRUKSISALURANUDARATEGANGANMENENGAH 5.15.1 TERMINOLOGI 5.1

    5.2 KONSTRUKSIDANJARAKANTARTIANG 5.2

    5.2.1 PoleSupport(Topangtarik,topangtekan) danfondasitiang 5.25.2.2 FondasiTiang 5.45.2.3 Konstruksitiang(PoleTopConstruction) 5.4

    5.3 KONSTRUKSIPEMBUMIAN 5.11

    5.4 KONSTRUKSIFUSEDCUTOUT(FCO) 5.11

    5.5 KONSTRUKSIPENGHANTARBUMI(SHIELDWIRE) 5.11

    5.6 KONSTRUKSIPENGHANTARNETRALTM 5.12

    5.7KELENGKAPAN

    PENGHANTAR

    (kabel

    schoon,

    Tap

    Connector,

    Joint

    Sleeve)

    5.12

    5.8 JARAKAMAN(SAFETYDISTANCE) 5.12

    5.9 KONSTRUKSIPROTEKSIPETIR 5.13

    5.10 KONSTRUKSIKABELPILINTEGANGANMENENGAH 5.13

    5.11 SAMBUNGANKABELDENGANSALURANUDARA 5.14

    5.12 SAMBUNGANKAWATKONDUKTOR 5.14

    5.13 KOMPONENKONSTRUKSIJARINGAN 5.15

    BAB6KRITERIADESAINKONSTRUKSISALURANKABELBAWAHTANAHTEGANGANMENENGAH 6.16.1 KONSTRUKSIPENGGELARANKABEL 6.1

    6.1.1 Kedalamangaliandanperlindunganmekaniskabel 6.1

    6.1.2 Penggelaranlebihdarisatukabel 6.2

    6.1.3 Jarakkabeltanahdenganutilitaslain 6.2

    6.1.4 Persilangandenganbangunandiatastanah 6.3

    6.1.5 Persilangandenganrelkeretaapi 6.3

    6.1.6 Persilangandengansaluranairdanbangunanair 6.3

    6.1.7 Persilangandenganjalanumum 6.4

    6.1.8 TerminasiKabel 6.4

    6.1.9 RadiusBelokanKabel 6.4

    6.1.10

    Kabel

    Duct

    6.5

    PTPLN(Persero)Edisi1Tahun2010

    iv

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    9/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    6.2 TRANSPORTASIDANPENANGANAN(HANDLING)KABEL 6.5

    6.2.1 Pengangkutankabel 6.5

    6.2.2 PenggelaranKabel 6.5

    6.2.3Penutupan

    jalan

    dan

    penandaan

    jalur

    6.6

    6.3 MATERIALSALURANKABELTANAH 6.6

    6.3.1 KabelTanah 6.6

    6.3.2 BatuPeringatan 6.7

    6.3.3 PatokPilotKabeldanMofKabel 6.7

    6.3.4 TimahLabel 6.7

    6.3.5 Pasirurug 6.7

    BAB7KRITERIADESAINKONSTRUKSIGARDUDISTRIBUSI 7.17.1 KONSTRUKSIGARDUBETON 7.2

    7.1.1 SusunanTataRuang 7.2

    7.1.2 InstalasiPHBTM 7.3

    7.1.3 InstalasiPHBTR 7.5

    7.1.4 InstalasiPembumian 7.6

    7.1.5 Transformator 7.7

    7.1.6 InstalasiKabelTMdanTR 7.8

    7.2 GARDUKIOSMETALCLAD 7.8

    7.3 GARDUPORTALDANCANTOL 7.9

    7.3.1 KonstruksiGarduPortal 7.9

    7.3.1.1 KonstruksiPenopang 7.9

    7.3.1.2 KonstruksiPHBTR 7.10

    7.3.1.3 KonstruksiPHBTM 7.10

    7.3.1.4 ProteksiSurjaPetir 7.13

    7.3.1.5 KonstruksiGarduCantol 7.14

    7.3.1.6 KonstruksiPembumian 7.15

    BAB8KRITERIADISAINJARINGANDISTRIBUSITEGANGANRENDAH 8.18.1

    SALURAN

    UDARA

    TEGANGAN

    RENDAH

    (SUTR)

    8.1

    8.1.1 DesainKonstruksiFasa3dengankabeltwisted 8.3

    PTPLN(Persero)Edisi1Tahun2010

    v

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    10/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    8.1.2 FungsiKonstruksiFixedDeadEnd(FDE)danAdjustable

    DeadEnd(ADE) 8.3

    8.1.3 FungsiKonstruksiSuspension 8.4

    8.1.4Jenis

    Penghantar

    8.4

    8.1.5 Pembumian PenghantarNetraldantitikNetralTransformator 8.4

    8.1.6 Sambungandansadapan 8.5

    8.1.7 Jarakantartiang atauGawang(Spon)danandongan(Sag) 8.5

    8.1.8 Jarakaman(SafetyDistance) 8.6

    8.1.9 JaringdistribusiteganganrendahSistemfasa2 8.6

    8.2 SALURANKABELTANAHTEGANGANRENDAH 8.7

    8.2.1Jenis

    Kabel

    8.8

    8.2.2 PerlengkapanHubungBagiTeganganRendahPHBTR 8.9

    8.2.3 PenggelaranKabel 8.9

    8.2.4 KabelUtamaJaringanTeganganRendah 8.10

    BAB9KRITERIADESAINKONSTRUKSISAMBUNGANTENAGALISTRIK 9.19.1 SAMBUNGANTENAGALISTRIK TEGANGANRENDAH 9.1

    9.1.1 JenisKonstruksiSambunganTenagaListrikTR 9.2

    9.1.2 JenisKabel 9.3

    9.1.3 AreapelayananSambunganTenagaListrikTeganganRendah 9.4

    9.1.4 Jarakaman 9.4

    9.1.5 KonstruksiSambunganKabelUdara 9.4

    9.1.6 KonstruksiSambunganKabelTanah 9.5

    9.1.7 PemasangankotakAPPdanlemariAPP 9.6

    9.1.8 InstalasiAPP 9.7

    9.2 SAMBUNGANTENAGALISTRIKTEGANGANMENENGAH 9.8

    9.2.1 Sambungandenganpembatasrelai 9.89.2.2. Sambungandenganpembataspengamanlebur 9.8

    9.2.3 Sambungandenganspotload 9.9

    9.2.4 InstalasiMeterkWh 9.9

    PTPLN(Persero)Edisi1Tahun2010

    vi

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    11/170

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    12/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    DAFTARTABEL

    Tabel2.1. MomenlistrikjaringandistribusiTeganganMenengahSaluranBawah

    Tanahdengan

    penghantar

    kabel

    berisolasi

    XLPE,

    M

    1%

    [MW.km]

    2.4

    Tabel2.2. MomenlistrikjaringandistribusiTeganganMenengahSaluranUdara

    denganPenghantarAAAC,M1%[MW.km].

    2.5

    Tabel2.3. MomenlistrikjaringandistribusiTeganganRendahdenganPenghan

    tarKabelPilinM1%[MW.km].

    2.5

    Tabel2.4. KHApenghantartakberisolasipadasuhukeliling350C,kecepatan

    angin0,6m/detik,suhumaksimum800C(dalamkeadaantanpa

    anginafactorkoreksi0,7).

    2.11

    Tabel2.5. KHAkabeltanahintitunggalisolasiXLPE,copperscreen,berselubung

    PVCjeniskabelNAAXSY.

    2.11

    Tabel2.6.

    KHA

    kabel

    tanah

    dengan

    isolasi

    XLPE,

    copper

    screen,

    berselubung

    PVCpadategangan12/20/24kV,padasuhukeliling300Catausuhu

    tanah300C.

    2.12

    Tabel2.7. Faktorreduksikabelmulticore/singlecoredengankonfigurasiberja

    jardidalamtanah.

    2.12

    Tabel2.8. FaktorkoreksiKHAkabelXLPEuntukbeberapamacamtemperature

    udara.

    2.12

    Tabel2.9. KHAkabelpilinTeganganRendahberintiAlumuniumberisolasi

    XLPEatauPVCpadasuhukeliling 300C.

    2.13

    Tabel2.10. KHAterusmenerusuntukkabeltanahberintitunggalpenghantar

    Tembaga,berisolasi

    dan

    berselubung

    PVC,

    dipasang

    pada

    sistem

    Arus

    Searahdengantegangankerjamaksimum1,8kV;sertauntukkabel

    tanahberintidua,tigadanempatberpenghantartembaga,berisolasi

    dandenganberselubungPVCyangdipasangpadasistemArusBolak

    baliktigafasadanteganganpengenal0,6/1kV (1,2kV),padasuhu

    keliling300C.

    2.14

    Tabel3.1. KarakteristikpenghantarKabelPilinintiAlumuniumTeganganRen

    dah(NFAAXT)denganpenggantungjenisAlmelec(breakingcapacity

    1755daN).

    3.5

    Tabel3.2. KarakteristikpenghantarAllAlumuniumAlloyConductor(AAAC). 3.5

    Tabel3.3.

    Karakteristik

    panghantar

    kabel

    Pilin

    inti

    Aluminium

    Tegangan

    Mene

    ngah (NAFFXSEYI)3.5

    Tabel3.4. TabelGayamekanispadaTiangAwal/Ujung. 3.8

    Tabel3.5. GayamaksimumpadaTiangSudutjaringandistribusitenagalistrik. 3.8

    Tabel3.6. KekuatantarikTiangAwal/Ujung(workingload)JTR. 3.9

    Tabel3.7. KekuatanTarikTiangAwal/Ujung(workingload)JTM. 3.9

    Tabel3.8. KekuatanTiangSudut(workingload)saluranfasa3konstruksiunder

    builtJTM/JTR.

    3.10

    Tabel3.9. KarakteristikPalang. 3.12

    Tabel3.10. KarakteristikIsolator. 3.12

    Tabel3.11.

    Karakteristik

    teknis

    Isolator

    Payung

    dan

    Long

    Rod.

    3.13

    Tabel3.12. DataKlasifikasikondisitanahuntukmembuatberbagaimacam 3.14PTPLN(Persero)Edisi1Tahun2010

    viii

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    13/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    pondasitiang.

    Tabel3.13. GayaMekanispadaTiangAwal/Ujungsalurankabelfiberoptic. 3.17

    Tabel3.14. GayamekanismaksimumpadaTiangSudut. 3.17

    Tabel4.1. KarakteristikSistemPembumian. 4.12

    Tabel5.1. JarakAman(savetydistance) 5.13

    Tabel6.1.

    Jarak

    Kabel

    tanah.

    6.2.

    Tabel6.2. JarakKabeltanahdenganpondasibangunan. 6.3.

    Tabel6.3. PenggelaranKabeltanahpadapersilangandengansaluranair. 6.4.

    Tabel7.1. SpesifikasiTeknis PHBTR. 7.5

    Tabel7.2. InstalasiPembumian padaGarduDistribusiBeton. 7.6

    Tabel7.3. PemilihanRatedCurrentHRCfuseTM. 7.7

    Tabel7.4. SpesifikasiPengamanLebur(NHFuse)TeganganRendah. 7.11

    Tabel7.5. SpesifikasiFuseCutOut(FCO)danFuseLink(expulsiontype)

    TeganganMenengah(PublikasiIECNo.2822NEMA)

    7.11

    Tabel8.1. JeniskonstruksipadatiangjaringandistribusiTeganganRendah. 8.4

    Tabel8.2.

    Jarak

    Aman

    Saluran

    Udara

    Kabel

    Pilin

    terhadap

    Lingkungan.

    8.6

    Tabel9.1. KonstruksiSambunganTenagaListrikTeganganRendah. 9.2

    Tabel11.1. FaktorKebersamaan. 11.1

    Tabel11.2. Persentasi(%)impedansiTransformatorfasa3danfasa1. 11.3

    Tabel11.3. JenisPeleburPembatasArusTransformatorDistribusi. 11.5Tabel11.4. ArusPengenalPeleburLetupan. 11.6Tabel12.1 ContohLayoutdiagramsistemSCADAPLNDistribusiJakartaRaya

    danTangerangSaluranKabeltanahTeganganMenengah. 12.2

    Tabel12.2 ContohLayoutdiagramsistemSCADAPLNDistribusiJakartaRaya

    danTangerangSaluranUdaraTeganganMenengah. 12.3

    PTPLN(Persero)Edisi1Tahun2010

    ix

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    14/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    DAFTARGAMBARGambar21 GrafikkemampuanpenyaluranSUTMfasa3bebandiujungu

    5%,cos=0,8 T=35oCAAAC[IEC.2008].

    2.7

    Gambar21Grafik

    kemampuan

    penyaluran

    Kabel

    Pilin

    Tegangan

    Rendah

    (TR)

    bebandiujungpadasuhu(T)=30oCdancos=0,8. 2.8Gambar41 PolaSistemTenagaListrik. 4.2

    Gambar42 PolaJaringanDistribusiDasar. 4.3

    Gambar43 KonfigurasiTulangIkan(Fishbone). 4.4

    Gambar44 KonfugurasiKluster(LeapFrog). 4.4

    Gambar45 KonfigurasiSpindel(SpindleConfiguration). 4.5

    Gambar46 KonfigurasiFork. 4.5

    Gambar47 KonfigurasiSpotload(ParallelSpotConfiguration). 4.6

    Gambar48 KonfigurasiJalajala(Grid,Mesh). 4.6

    Gambar49 KonfigurasiStrukturGarpu. 4.7

    Gambar410 Konfigurasi StrukturBunga. 4.7

    Gambar411 KonfigurasiStrukturRantai. 4.7

    Gambar412 DiagramProteksiSUTMdengannilaiZ=40Ohm. 4.14

    Gambar413 DiagramProteksiSUTMdengannilaiZ=500Ohm. 4.15

    Gambar414 DiagramProteksiSUTMdenganSolidGround(Pembumian

    Langsung).

    4.16

    Gambar415 DiagramProteksiSUTMdenganSistemMengambang(tanpapembumian) padaPLTDKecil.

    4.17

    Gambar416 MonogramSaluranUdaraTeganganMenengah. 4.20

    Gambar417

    Bagan

    satu

    garis

    Gardu

    Distribusi

    Portal.

    4.24

    Gambar418 Bagansatugaris GarduDistribusiBeton. 4.25

    Gambar419 DiagramsambunganTeganganMenengah. 4.26

    Gambar420 Diagram KondisiAwal GI SKTM. 4.26

    Gambar421 Diagram KondisiAkhir GI SKTM. 4.27

    Gambar422 Diagram KondisiAwaljaringanSUTMdenganmodelKlaster. 4.29

    Gambar423 Diagram KondisAkhirjaringanSUTMdenganmodelKlaster. 4.29

    Gambar51 KonstruksiPemasanganPoleSupport. 5.3

    Gambar52 KonstruksiPemasanganGuyWire. 5.3

    Gambar53 KonstruksiPemasanganTeeOff. 5.4

    Gambar54Konstruksi

    PemasanganTiang

    Sudut

    Kecil. 5.4

    Gambar55 KonstruksiPemasanganTiangSudutSedang. 5.8

    Gambar56 KonstruksiPemasanganTiangSudutBesar. 5.8

    Gambar57 KonstruksiPemasanganTiangPeregang. 5.10

    Gambar6 KabeltanahberisolasiXLPE. 6.1

    Gambar71 Peletakan(layout)PerlengkapanGarduDistribusiBeton. 7.3

    Gambar72a JenisjenisSambunganpadaRMU. 7.12

    Gambar72b JenisjenisSambunganpadaRMU. 7.13

    Gambar81 Monogram JaringanDistribusiTeganganRendahsaluranudara

    kabelpilin(twistedcable)fasa3.

    8.2

    Gambar82Monogram

    saluran

    kabel

    Tegangan

    Rendah

    SKTR.

    8.8

    Gambar83 PHBTR. 8.9

    PTPLN(Persero)Edisi1Tahun2010

    x

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    15/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    PTPLN(Persero)Edisi1Tahun2010

    xi

    Gambar91 PapanHubungBagi(PHB)TeganganRendah. 9.5

    Gambar92 SambunganTenagaListrikTeganganRendahSambunganKabel

    tanah.

    9.6

    Gambar93 SambunganTenagaListrikTeganganRendah padaRusunatauRuko. 9.7

    Gambar94 SambunganTenagaListrikTenggananMenengahdenganPembatasRelai.

    9.8

    Gambar95 SambunganTenagaListrikTeganganMenengahdenganPembatasPengamanLebur

    9.8

    Gambar96 SambunganTenagaListrikTeganganMenengahdenganSpotLoad. 9.9

    Gambar97 PapanHubungBagi(PHB)TeganganMenengah(TM)SambunganTenagaListrikTeganganMenengahdenganSpotLoad.

    9.9

    Gambar12

    1

    PemasanganLampuFaultIndikator. 12.5

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    16/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    PTPLN(Persero)Edisi1Tahun2010

    xii

    KATAPENGANTARDalammembangun instalasi sistemjaringandistribusi tenaga listrikdiPTPLN(Persero)

    diperlukanKriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik. Kriteria

    desainenjiniringdijabarkan secaradetailkedalamStandarKonstruksi JaringanTenaga

    Listrik,supaya

    dapat

    menjadi

    acuan

    dalam

    membangun

    instalasi.

    Selama

    ini

    konstruksi

    instalasi tenaga listrik di PT PLN (Persero), masih mengacu pada tiga macam Standar

    KonstruksiDistribusiyangdibuatolehKonsultandarimancanegara.

    KriteriaDesainEnjiniringKonstruksidanStandarKonstruksiJaringanTenagaListrikyang

    dibuatolehKonsultanSofrelecdariPerancis,denganpembumiansystemtahananrendah

    (12dan40)berlakudiJaringanDistribusiDKIJakarta,JawaBarat,Balidansebagian

    Unit di luar Jawa. Konsultan Chas T Main dari Amerika Serikat, dengan pembumian

    system solid (langsung ke bumi) atau multi grounded common neutral, low and

    mediumvoltagenetworkberlakudiJawaTengah&DIYdansebagianUnitdiluarjawa.

    Sedangkan

    Konsultan

    New

    Jec

    dari

    Jepang,

    dengan

    pembumian

    sistem

    tahanan

    tinggi

    (500)berlakudiJawaTimurdansebagianUnitdiluarJawa.

    Disamping Standar Konstruksi yang masih berbedabeda, ada halhal lain yang perlu

    diperhatikan, adalah ; pemanfaatan tiang listrik untuk telematika, semakin sulitnya

    memperolehlokasitanahgarduyangcukupdantepatsertakemajuanteknologimaterial

    distribusitenagalistrik.

    Untukmencapaiefektifitasdanefisiensidenganpertimbangankeamananlingkungan,PT

    PLN (Persero) secara bertahap, perlu memperbaruhi Standar Konstruksi yang ada

    sekarang, sehinga menjadi acuan teknik yang sesuai perkembangan teknologi dan

    lingkungan.

    KriteriaDesain Enjiniring Konstruksi dan Standar Konstruksi JaringanDistribusi Tenaga

    Listrik,terdiridari:

    Buku1.KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik.

    Buku2.StandarKonstruksiSambunganTenagaListrik.

    Buku3.StandarKonstruksiJaringanTeganganRendahTenagaListrik.

    Buku4.StandarKonstruksiGarduDistribusidanGarduHubungTenagaListrik.

    Buku5.StandarKonstruksiJaringanTeganganMenengahTenagaListrik.

    Dalamaplikasinya,KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListriktidak boleh dirubah.Apabila ada kebutuhan yang bersifat lokal,Unit Induk setempat

    boleh membuat Standar Konstruksi khusus, sebagai modifikasi dari buku 2 sampai

    denganbuku5,dengancatatantidakmenyimpangdariKriteriaEnjinering,yangadapada

    buku1dandilaporkankePLNPusat.

    Terimakasih.

    Jakarta, Juli2010.

    TTD

    KelompokKerja

    Standar

    Konstruksi

    JaringanDistribusiTenagaListrik.

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    17/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    BAB1PENDAHULUAN

    1.1LATARBELAKANGPT PLN (Persero) memandang perlu peningkatan kualitas sistim kelistrikan di semua

    wilayahpelayanannya,dengan tetapmemberikanpenekananpadapelaksanaanempat

    programstrategisPLNyaitu:

    a. Programpeningkatanpenjualanb. Programpeningkatanpelayananc. ProgrampeningkatanPendapatand. ProgrampenurunanRugirugi(losses)Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas sistim kelistrikan adalah kondisi dari

    konstruksi pada Jaringan distribusi tenaga listrik yang meliputi Jaringan Tegangan

    Menengah (JTM), Gardu Distribusi, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) dan Sambungan

    TenagaLisrik(Rumah/Pelayanan).

    DalampelaksanaankonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik,sebagianunitpelaksana

    padaPTPLNPersero telahmempunyai standarkonstruksi JaringanTenagaListrikyang

    disusunsendirisendiri,halinimengakibatkantimbulnyabeberapastandaryangberbeda

    dibeberapa tempat dikarenakan perbedaan sistim dan konsultan serta pelaksana

    kontruksi yang berbeda seperti pada PLN Distribusi Jakarta Raya; PLNDistribusi Jawa

    BaratdandenganPLNDistribusiJawaTengah&JogyakartadanatauPLNDistribusiJawa

    Timur.Standar

    konstruksi

    tersebut

    terdapat

    keberagaman

    baik

    dalam

    kriteria

    desain

    maupunmodel/strukturkonstruksinyayangdisesuaikandengankondisisistimkelistrikan

    setempat, selain itu secara teknis ada yang tidak lengkap, tidak konsisten dalam

    penerapannyadanbelumseluruhnyadisesuaikandenganperkembangan teknologidan

    tuntutanpelayanan.

    Saatinidalampelaksanaanpembangunandanpengembangansistimdistribusipadaunit

    unitPLNdiseluruhwilayah indonesiamengacupada salah satu standarenjiniring yang

    adapada

    pengelolaan

    /standard

    PLN

    Distribusi

    Jawa

    Bali

    tersebut.

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun2010

    Bab.1Hal.1

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    18/170

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    19/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun2010

    Bab.1Hal.3

    StandarenjiniringkonstruksiJaringanDistribusitenagalistrikadalah sebagaikriteria

    disainenjiniringpada konstruksiutamajaringanDistribusimeliputipada konstruksi

    SaluranUdara, Kaluran Kabel bawah tanah, Saluran Tenaga Listrik pelanggan baik

    TeganganMenengah

    maupun

    Tegangan

    Rendah

    serta

    Gardu

    Distribusi

    baik

    pasangan

    luarmaupunpasangandalam

    Penyusunandetail standar konstruksi Jaringandistribusiakandilaksanakanpadapaket

    jasakonsultanberikutnya;sehinggapadawaktunyadiharapkantersusunlengkapstandar

    enjiniringdandetailkonstruksijaringanDistribusiyangbakudandiberlakukan se Jawa

    Bali/Indonesia.

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    20/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    BAB2

    PERHITUNGANLISTRIKTERAPAN

    2.1 JATUH TEGANGAN

    Jatuhteganganmerupakanbesarnyateganganyanghilangpadasuatupenghantar. Jatuh tegangan atau jatuh tegangan pada saluran tenaga listrik secara umum

    berbanding lurus dengan panjang saluran dan beban serta berbanding terbalik

    denganluaspenampangpenghantar.

    Besarnya jatuh tegangan dinyatakan baik dalam % atau dalam besaran Volt.Besarnya batas atas dan bawah ditentukan oleh kebijaksanaan perusahaan

    kelistrikan.

    Perhitungan jatuh tegangan praktis pada batasbatas tertentu dengan hanyamenghitung besarnya tahanan masih dapat dipertimbangkan, namun pada sistem

    jaringan khususnya pada sisitem tegangan menengah masalah indukstansi dan

    kapasitansinyadiperhitungkankarenanilainyacukupberarti.

    PerhitunganPraktisJatuhTeganganuntukkondisiTanpaBebanInduktansi

    DefinisisimboldanSatuan

    P : bebandalam[Watt]

    V : teganganantara2saluran[Volt]

    q : penampangsaluran[mm2]v : jatuhtegangan[volt]

    u : jatuhtegangan[%]

    L : panjangsaluran(bukanpanjangpenghantar)[metersirkuit]

    I : arusbeban[A]

    : konduktivitasbahanpenghantarCu=56;Alumunium=32,7

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun2010

    Bab.2Hal.1

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    21/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun2010

    Bab.2Hal.2

    2.2 PERHITUNGANJATUHTEGANGAN2.2.1 SistemFasaTunggal,COS 1

    JatuhTegangan(dalam%)

    UntukbebanP,panjangL;u[%]

    Besarnyapenampangsaluran,q[mm2]

    2

    2

    2L I 100 2L P 100 atau q

    V Vq m

    u um

    = =

    JatuhTegangan(dalam Volt)

    2L P 2 L I 2 atauV v

    q qv

    mm

    = =

    Contoh:

    1. BebanP=900watt;u=2%;V=115volt;L=400meter.Maka:

    2

    2 2

    2 100 2 400 900 10048,6 mm

    115 2 56

    L P xq

    V u

    = = =

    2. BebanpadatitikP=14A,padatitikQ=16A,vpadaQ=2,5Volt,L1=20meter,L2=16meter (penghantartembaga).

    v=v1+v2

    2

    2

    20 30 2 16 16 22,5

    56 56

    12,2

    16

    x x x

    q q

    q mm

    diambil q mm

    = +

    =

    =

    x

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    22/170

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    23/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    Jatuhteganganrelatif(dalam%)dapatdianggapsamadenganrumus:

    [ ]

    [ ]

    2

    2

    5

    2

    tan10 %

    tan10 %

    u R XsistemTM PL

    u u

    u R XsistemTR PL

    u u

    += =

    += =

    HasilkaliPxLdinamakanmomenlistrikdenganbebanPpadajarakLdarisumbernya.

    Jikajatuhtegangandalam%sebesar1%makamomenlistriknyadisebutM1.

    PadaTM:M121

    100 tan

    V

    R X =

    +

    PadaTR:M1=2

    5

    1

    10 tan

    V

    R X

    +

    Tabeltabelpada halamanberikutmemberikan datamomen listrik (M)untukberbagai

    hargacos,luaspenampangyaitu:

    M1adalahmomenlistrikuntuk u =1%

    Denganbeberapabatasan:1. Bebanfasa3seimbangdiujunghantaran2. Suhu kerja300Cuntukhantaranudaradanberisolasidan200Cuntuk kabelbawah

    tanahdanhantaranudaraberisolasi.3. Reaktansi0,3ohm/kmuntukhantaranudaratidakberisolasidan0,1ohm/kmuntuk

    kabeltanahdanhantaranudaraberisolasi

    Tabel2.1MomenlistrikjaringandistribusiTeganganMenengahSaluranBawahTanah

    denganpenghantarkabelberisolasiXLPE,M1% [MW.km].

    Penampang

    (mm2)

    cos

    1 0,95 0,9 0,85 0,8 0,7 0,6

    95 11,4 10,2 9,8 9,5 9,2 8,7 8

    150 17,3 15,2 14,3 13,63 12,7 12 11

    240 29 23,9 21,2 20 18,6 16,6 15

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun2010

    Bab.2Hal.4

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    24/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    Tabel 2.2. Momen listrik jaringan distribusi Tegangan Menengah Saluran Udara

    denganPenghantarAAAC,M1% [MW.km].

    Penampang

    (mm2)

    cos

    1

    0,95

    0,9

    0,85

    0,8

    0,7

    0,6

    35 4 3,6 3,4 3,3 3,2 2,9 2,7

    70 7,7 6,3 5,8 5,4 5,2 4,6 4,0

    150 12,1 11,5 10 8,9 8 6,8 5,7

    240 16,77 15 12,5 10,9 9,7 7,9 6,5

    Tabel2.3 MomenlistrikjaringandistribusiTeganganRendahdenganPenghantar

    KabelPilin

    M1%

    [kW.km].

    Penampang

    (mm2)

    cos

    1 0,95 0,9 0,85 0,8 0,7 0,6

    3x35xN 1,46 1,44 1,38 1,34 1,34 1,31 1,29

    3x50xN 1,94 1,92 1,88 1,82 1,8 1,78 1,75

    3x70xN 7,96 2,67 2,64 2,61 2,59 1,56 1,52

    2.4 FAKTOR DISTRIBUSI BEBAN

    Distribusibebanpadajaringandapatdinyatakandalambentukmatematisuntukbebandi

    ujung penghantar, beban terbagi merata, beban terbagi berat diawaljaringan, beban

    terbagibaratdiujung.Denganpengertiansederhanadidapatkanangkafaktordistribusi

    bebanpadajarakantaratitikberatbebandengansumber/gardu.

    Diagramdistribusibeban Faktordistribusi

    1. beban di ujung penghantar besar beban =kuatpenghantar

    Fd=1

    2. bebanmeratasepanjangsaluranbesarbeban=

    2

    x

    kuat

    penghantar

    Fd=0,5

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun2010

    Bab.2Hal.5

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    25/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun2010

    Bab.2Hal.6

    3. bebanmemberatkeujung

    Fd=3

    2

    4. bebanmemberatkemuka

    Fd=3

    1

    Contoh:

    Penghantar AAAC dengan beban I Ampere, panjang L kms, u = 5% beban merata

    sepanjangsaluranFd=0,5makapenghantarbolehdibebani2xI (Ampere)atausaluran

    diizinkansepanjang2L.

    Catatan:BebanpenghantartidakbolehmelampauiKemampuanHantarArusnya(KHA)

    2.5 JANGKAUAN PELAYANAN

    Perhitunganjatuhtegangandenganrumuskonvensionaladalah:

    ( tan3

    Pv r x

    V). = + Volt/km.

    Rumus tersebut memberikan hubungan antara jatuh tegangan v, P dan panjang

    penghantarL,dengankondisibebanberadapadaujungpenghantar.

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    26/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    Grafik pada halaman berikut memberikan gambaran hubungan parameterparameter

    tersebut.

    Grafikinidapatdigunakansecarasederhanasebagaiberikut:

    1. Jikafaktordistribusi=0,5salahsatunilainilaiu,P,Ldapatdapatdikalikandua.2. Jikafaktordistribusi=

    3

    1salahsatunilainilaiu,P,Ldapatdikalikantiga.

    3. jikafaktordistribusi=3

    2salahsatunilainilaiu,P,Ldapatdikalikansatusetengah.

    Catatan: PerludiperhatikanKemampuanHantarArusPenghantaryangdipergunakan.

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    35

    40

    45

    50

    1 2 876543

    Jarak [Km]

    35mm2

    70mm2150mm

    2

    240mm2

    35 mm2

    Limit

    70 mm2

    Limit

    Gambar21.GrafikkemampuanpenyaluranSUTMfasa3bebandiujungu5%,

    cos=0,8 T=35oCAAAC[IEC.2008].

    MW

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun2010

    Bab.2Hal.7

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    27/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    5%u =

    10%u =

    Gambar22.GrafikkemampuanpenyaluranKabelPilinTeganganRendah(TR)

    bebandiujungpadasuhu(T)=30oCdancos=0,8.

    Contohpenggunaannya:

    1. Saluranudara20kVfasa3,A3C150mm2cos :0,95daya4MWdenganpanjangsirkuit 10kms.

    M=4MWx10kms=40MW.kms

    TabelmemberikanM1:11,5MW.kms

    Jatuh

    tegangan

    1

    M 40

    x1% 1% 3,47%M 11,5u = = = .

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun2010

    Bab.2Hal.8

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    28/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    2. Saluranudara20kVfasa3,A3C150mm2,L:20kmsdibebani20trafodengandayamasingmasing250kVA, bebanmeratadancos=0,8.Jatuhteganganrelatifpada

    transformatorpalingujungadalah:

    S=20x250kVA=5000kVA;cos=0.8

    P=5000x0,8=4000kW=4MW

    Bebanterbagirata: BebanPengganti(P)= 2

    1x4MW= 2MW

    MomenbebanM=PxL=2x20=40MW.km

    MomenM1=8MW.km

    Jatuhtegangan(u)= %5%1840%1

    1

    ==xMM

    2.6 Kemampuan Hantar Arus/KuatHantarArus

    KemampuanHantarArus (menurutSNI0402252000)atauKuatHantarArus(menurut

    SPLN 704 : 1992) suatu penghantar dibatasi dan ditentukan berdasarkan batasan

    batasandariaspeklingkungan,teknismaterialsertabatasanpadakontruksipenghantar

    tersebutyaitu:

    Temperaturlingkungan Jenispenghantar Temperaturlingkunganawal Temperaturpenghantarakhir Bataskemampuantermisisolasi Faktortiupanangin Faktordisipasipanasmedialingkungan

    Apabila terjadi penyimpangan pada ketentuan batasan tersebut diatas maka

    KemampuanHantarArus/KuatHantarArus (KHA)penghantarharusdikoreksi

    2.6.1 KemampuanHantarArusPenghantarSaluranUdara

    Jenispenghantarsaluranudara,terdiriatas:

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun2010

    Bab.2Hal.9

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    29/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    a. PanghantartidakterisolasiAAAC,AAC,ACSR.(ACSRtidaksecaraluasdipergunakansebagaipenghantarSaluranUdaraTeganganMenengah)

    b. PenghantarberisolasiAAACS,NAAXSEY.(KabelPilinTeganganMenengah).c. PenghantarLVTC(LowVoltageTwistedCable)NFAAX.

    Ketentuan teknis kemampuan hantar arus penghantar pada ambient temperatur 30oC

    dalam keadaan tanpa angin. Tabel 2.4 s/d 2.10 memberikan kemampuan hantar arus

    jenis penghantar Saluran Udara Tegangan Menengah danjangkauan pada beban dan

    jatuhtegangantertentu.

    2.6.2Kemampuan

    Hantar

    Arus

    Saluran

    Kabel

    Bawah

    Tanah

    Kemampuanhantararuskabelbaikjenismulticoremaupunsinglecoredibatasiolehketentuansebagaiberikut:

    suhutanah30oC resistancepanasjenistanah1000C,cm/W. digelarsendiri/hanya1kabel suhu penghantar maksimum 900C untuk kabel dengan isolasi XLPE dan 65o C

    untukkabeltanahberisolasiPVC.

    Kabeldigelarsedalam70cmdibawahpermukaantanah. Apabila keadaan lingkungan menyimpang dari ketentuan di atas maka kuat hantar

    aruskabelharusdikoreksidenganfaktortertentu.

    Tabel pada halaman berikut memberikan data kemampuan hantar arus kabel baikuntukpemakaianbawahtanahataupunsaluranudara.

    Untuk kabel yang dipakai pada saluran udara (contoh NFAAXSEYT) ketentuannyamengikutiketentuanuntuksaluranudara.

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun2010

    Bab.2Hal.10

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    30/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    Tabel2.4 KHApenghantar takberisolasipada suhukeliling350C, kecepatanangin

    0,6m/detik, suhumaksimum 800C (dalam keadaan tanpa angin faktor

    koreksi0,7)

    LuasPenampang

    Nominal(mm2)

    Cu AAC AAAC

    16

    25

    35

    50

    70

    95

    150

    240

    300

    125A

    175A

    200A

    250A

    310A

    390A

    510A

    700A

    800A

    110A

    145A

    180A

    225A

    270A

    340A

    455A

    625A

    710A

    105A

    135A

    170A

    210A

    155A

    320A

    425A

    585A

    670A

    Tabel 2.5KHA kabel tanah inti tunggal isolasiXLPE, Copper Screen,berselubung PVC

    jeniskabelNAAXSY.

    Penampangnominal(mm2)

    Susunan/KonfigurasiPenggelarankabel

    Ditanah200C Diudara30

    0C

    1x50

    1x70

    1x95

    1x120

    1x150

    1x240

    165A

    237A

    282A

    320A

    353A

    457A

    145A

    211A

    252A

    787A

    320A

    421A

    180A

    240A

    328A

    378A

    425A

    573A

    155A

    229A

    278A

    320A

    363A

    483A

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun2010

    Bab.2Hal.11

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    31/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    Tabel2.6 KHAkabeltanahdenganisolasiXLPE,copperscreen,berselubungPVCpada

    tegangan12/20kV/24kV.padasuhukeliling30oCatausuhutanah30

    0C

    Jeniskabel Penampang

    nominal

    Diudara Didalamtanah

    NAAXSEY 95mm2 242A 214A

    Multicore 150mm2

    240mm2

    300mm2

    319A

    425A

    481A

    272A

    358A

    348A

    NFAAXSEYT 3x50+N 134A

    TwistedCable 3x70+N

    3x95+N

    3x120+N

    163A

    203A

    234A

    Tabel 2.7 Faktor reduksi kabel multi core/single core dengan konfigurasi berjajar

    didalamtanah.

    Jumlahkabel

    Jarak2 3 4 5 6 8 10

    a.Bersentuhan 0,79 0,69 0,63 0,58 0,55 0,50 0,46

    b.7cm 0,85 0,75 0,68 0,64 0,60 0,56 0,53

    c.25cm 0,87 0,79 0,75 0,72 0,69 0,66 0,64

    Tabel2.8FaktorkoreksiKHAkabelXLPEuntukbeberapamacamtemperaturudara

    TemperaturUdara

    (0C)

    100 15

    0 20

    0 25

    0 30

    0 35

    0 40

    0 45

    0 50

    0

    XLPECable 1,15 1,12 1,08 1,04 1 0,96 0,91 0,87 0,82

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun2010

    Bab.2Hal.12

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    32/170

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    33/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun2010

    Bab.2Hal.14

    Tabel 2.10 KHA terus menerus untuk kabel tanah berinti tunggal penghantar Tembaga,

    berisolasi dan berselubung PVC, dipasang pada sistem Arus Searah dengan

    tegangankerjamaksimum1,8kV; sertauntukkabel tanahberintidua, tigadan

    empat berpenghantar tembaga, berisolasi dan dengan berselubung PVC yang

    dipasangpadasistemArusBolakbaliktiga fasadanteganganpengenal0,6/1kV

    (1,2kV),padasuhukeliling300C.

    Jenis

    kabel

    Luas

    Penampang

    mm2

    KHAterusmenerus

    Berintitunggal BerintiduaBerintitigadan

    empat

    ditanah

    [A]

    diudara

    [A]

    ditanah

    [A]

    diudara

    [A]

    ditanah

    [A]

    diudara

    [A]

    1 2 3 4 5 6 7 8

    NYY

    NYBY

    NYFGbY

    NYCY

    NYCWY

    NYSY

    NYCEY

    NYSEYNYHSY

    NYKY

    NYKBY

    NYKFGBY

    NYKRGbY

    1,5

    2,54

    40

    5470

    26

    3546

    31

    4154

    20

    2737

    26

    3444

    18,5

    2534

    6

    10

    16

    90

    122

    160

    58

    79

    105

    68

    92

    121

    48

    66

    89

    56

    75

    98

    43

    60

    80

    25

    35

    50

    206

    249

    296

    140

    174

    212

    153

    187

    222

    118

    145

    176

    128

    157

    185

    106

    131

    159

    7095

    120

    365438

    499

    269331

    386

    272328

    375

    224271

    314

    228275

    313

    202244

    282

    150

    185

    240

    561

    637

    743

    442

    511

    612

    419

    475

    550

    361

    412

    484

    353

    399

    464

    324

    371

    436

    300

    400

    500

    843

    986

    1125

    707

    859

    1000

    525

    605

    590

    710

    524

    600

    481

    560

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    34/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    BAB3

    PERHITUNGANMEKANIKATERAPAN

    3.1 GAYAGAYAMEKANISPADATIANG

    Tiangpadajaringandistribusitenaga listrikberfungsisebagaitumpuanpenghantar,

    menerimagayagayamekanisakibat:

    1.Beratpenghantardanperalatan2.Gayatarikdaripenghantar(tensilestrength)3.Tiupanangin4.Akibatpenghantarlain

    Besarnyagayagayatersebutberbedasesuaidenganfungsitiang(tiangawal/ujung,

    tiangtengah,tiangsudut)danluaspenghantar.

    Tiang baik tiang besi atau tiang beton mempunyai kekuatan tarik (working load)

    sesuaistandardyangberlakusaatiniyaitu160daN,200daN,350daN,500daN,800

    daN,1200daNdimanadaNadalahdekaNewtonatausetaradengan1,01kggaya

    (massaxgravitasi).

    3.1.1 JarakAntarTiang(Jarakgawang)Tiangdidirikanmengikutijalur salurandistribusi. Jarakantar tiangdisebutgawang

    (span).Terdapatbeberapauraianmengenaipengertiandarispan:

    a. Jarakgawangmaksimumadalahjarakgawangterpanjangpadasuatusaluran.b. Jarakgawangratarataadalahjarakgawangratarataaritmatik

    1 2 3 ...

    nrata rata

    a a a aa

    jumlah gawang

    + + + +=

    c. Jarak gawang ekivalen (Ruling span) adalah jarak gawang yang diukurberdasarkanrumus

    3 3 3 3

    1 2 3 4

    1 2 3

    ...

    ...eq

    a a a aa

    a a a

    + + + +=

    + + +

    a1,a2,a3.an=jarakmasingmasinggawang

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun 2010Bab. 3 Hal. 1

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    35/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun 2010Bab. 3 Hal. 2

    atau

    1 2( ) jarak gawang terpanjang

    3 3eq rata rataa a = +

    d. Jarak gawang pemberatan (weighted span) adalahjarak gawang antara duatitikterendahdaripenghantarpada2jarakgawangberurutan.

    3.1.2 BeratPenghantardanGayaBeratPenghantarBeratpenghantaradalahmassapenghantartiaptiapkm(kg/km)

    Gayaberatpenghantar=mxg

    dimana: m=massapenghantar[kg]

    g=gravitasi[m/s2]

    Sag atau andongan adalah jarak antara garis lurus horizontal dengan titik

    terendah penghantar. Berat penghantar dihitung berdasarkan panjang

    penghantar sebenarnya sebagai fungsi dari jarak andongan dihitung dengan

    rumussebagaiberikut:

    L=a+

    28

    3

    s

    a

    dimana:

    L=panjangtotalpenghantar[m]

    a=jarakgawang[m]

    s=panjangandongan/sag[m]

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    36/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    3.1.3 GayaTarikPadaTiangPanjangpenghantarpadaduatiang(gawang)berubahubahsebagaiakibat:

    a. Perubahantemperaturlingkunganb. Pengaruhpanasakibatbebanlistrik(I2R)

    Sesuaidengansifat logamnya,panjangpenghantarakanmengalamipenyusutan

    pada temperatur rendah dan memanjang pada temperatur tinggi (panas)

    menurutrumus:

    Lt=Lo(1+.t)dimana: Lo=panjangawal

    Lt=panjangpadat0C

    =koefisienmuaipanjang

    t=bedatemperatur

    Pada temperatur rendah panjang penghantar menyusut, memberikan gaya

    regangan (tensile stress)padapenghantar tersebut,gaya iniakanditeruskanke

    tiangtumpunya.Jikagayatersebutmelampauititikbatasbebankerjapenghantar

    (ultimatetensilestress)penghantarakanputusatautiangpenyanggahpatahjika

    beban kerja tiang terlampaui (working load). Perhitungan batas kekuatan tiang

    dihitungpadatemperaturterendah200C(malamhari)dansuhuratarataratadi

    sianghari300C.

    Besarnyagayareganganadalahsebesar

    F= LL

    AY

    0

    Newton

    dimana: Y =ModulusYoung(elastisitas)[hbar]

    A =LuasPenampang[m2]

    L=Deformasipanjangpenghantar, L=(LtL0)[m]

    L0 =PanjangAwal[m]

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun 2010Bab. 3 Hal. 3

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    37/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    JikaFpadat=200Cadalahnol.Padakeadaantersebut,panjangpenghantarsama

    denganjarakgawangsehinggagayagayayangterjadipadatiangadalahFv=0,Fh

    = gaya berat penghantar. Dengan kata lain tiang hanya mengalami regangan

    akibat gaya berat penghantar sendiri yang pada kondisi ini sama dengan gaya

    beratpenghantarpadatitiksagterendahpadasuhurataratasianghari.

    Contoh:

    1.GayaFhorizontalpadatianguntuka=40meter.Penghantarkabeltwisted(3x70mm

    2+N)meter.massa1,01kg/m

    FH =mxgdaN

    =1,01kgx40mx9,8=396.daN

    2.GayaFHorizontalpadatiangjikas=1meterL =a+

    ss,8 =40+

    1,31,8 =42,3meter

    F =42,3x1,01kg/mx9,8=418,7daN

    FH =Fsin=sudutandongan300.

    =418sin300=345daN.

    3.1.4 PengaruhAnginPengaruh kekuatan hembus angin di Indonesia diukur sebesar 80 daN/m2 oleh

    karenatiang/penghantarbulatdihitung50%nyaatau40daN/m2.

    Gayaakibathembusanangininiterarahmendatar(transversal)sebesar

    Fangin=40daN/m2x[(diameterxL)+Luaspenampangtiang]

    Dalambeberapahalfaktorluaspenampangtiangdiabaikan

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun 2010Bab. 3 Hal. 4

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    38/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    Tabeltabelberikutmemberikandatakarakteristikmekanisuntukberbagaijenis

    penghantardanluaspenghantarnya:

    Tabel3.1

    KarakteristikpenghantarKabelPilinintiAlumuniumTeganganRendah

    (NFAAXT)denganpenggantungjenisAlmelec(breakingcapacity1755daN).

    Penampang

    Penghantar

    Nominal

    [mm2]

    Penampang

    Penggantung

    [mm2]

    Diameter

    total[mm]

    Berat

    (IsolasiXLPE)

    [kg/km]

    Tahananpada

    200C/fasa

    [ohm/km]

    3x25 54,6 26 574 1,2

    3x35 54,6 30,00 696 0,867

    3x50 54,6 33,1 819 0,641

    3x70 54,6 38,5 1059 0,443

    Tabel3.2 KarakteristikpenghantarAllAlumuniumAlloyConductor(AAAC)

    Penampang

    Penghantar

    [mm2]

    Diameter

    Nominal

    [mm]

    Berat

    [kg/km]

    Minimum

    BreakingLoad

    [daN]

    Tahananpada

    200C/fasa

    [ohm/km]

    35 7,5 94 710 1,50

    50 8,75 126 1755 0,603

    120 13,75 310 3000 0,357

    150 15,75 406 4763 0,224

    240 20,25 670 6775 0,142

    300 22,50 827 8370 0,115

    ModulusYoung(elastisitas)= 6000[hbar]

    Koefisienekspansi= 23x104per

    0C

    Koefisientahanan= 0.0036per0C

    Tabel3.3 KarakteristikpanghantarkabelPilinintiAluminiumTeganganMenengah

    (NAFFXSEYI)

    Luas

    penampang

    [mm2]

    Diameter

    Nominal

    [mm]

    Berat(Isolasi

    XLPE)[kg/km]Tahanan

    pada

    200C/fasa

    [ohm/km]

    Kapasitansi

    [F/km]3x50 54,7 2870 0,645 0,18

    3x45 87,2 4340 0,437 0,22

    Jenispenggantung : kawatbaja50mm2

    Ratedvoltage : 24kV

    3.1.5 GayaMekanisPadaTiangAwal/UjungJika pada temperature minimal (t = 20

    o C) masih terdapat Sag, maka gaya

    regangan(tensilestress)samadengannol.

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun 2010Bab. 3 Hal. 5

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    39/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    PadakondisidemikiantiangmendapatgayamekanisF:

    Akibatmassapenghantarxpanjangjarakgawang=Fm Akibatanginpadapenghantarxpanjangjarakgawang=Famaka F= [daN], (pengaruhtiupananginpadatiangdiabaikan).

    3.1.6 GayaMekanisPadaTiangTengahTiang tengah dengan deviasi sudut lintasan 0

    o tidak menerima gaya mekanis

    akibatmassapenghantar,karenagayatersebutsalingmenghilangkanpadajarak

    gawang/spanyangberdampingan.Namuntetapmenerimagayamekanissebagai

    akibattiupan

    angin.

    Besarnya

    kekuatan

    angin

    adalah

    40

    daN/m

    2

    .

    F=Fa xdiameterkabelxpanjangpenghantarantaratitikandongandua gawang

    yangberdampingan(weightedspan)

    Fa =kekuatanangin40daN/m2

    F=gayamekanisakibattiupanangin

    3.1.7 GayaMekanisPadaTiangSudutTiangsudutadalahtiangdimanadeviasilintasanpenghantarsampaidengan90o.

    Jika tiang awal/ujungmemikulgaya sebesarF kggaya (daN),maka tiang sudut

    memikul gaya mekanis F akibat berat/massa penghantar dan tiupan angin

    maksimumsebesar.

    dimana =sudutdeviasilintasanjaringan

    F=gayamekanistiangawal/ujung

    RumusgayamekanisTiangSudutsecaramatematisadalah:

    F=FaxdxaxCos +2T sin

    dimana:

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun 2010Bab. 3 Hal. 6

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    40/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    Fa =tekanananginpadaarahbisection[daN/m2]

    T =tegangantarikmaksimumpenghantarpadatiang[daN]

    d =diameterpenghantar[m]

    a =panjangratarataaritmatikdariduagawangyangmembentuksudut

    =sudutdeviasilintasan(derajat)

    ApabilaF1adalahgayamekanismaksimumpadatiangawal/ujung,dimana

    F1=Fakibatmassapenghantar+Fakibathembusanangin,

    Makatiangsudutmenerimagayamaksimumsebesar

    Fmaks=2F1sin [daN]

    3.1.8 AplikasiPerhitunganGayaMekanisTabelberikutmemberikanhasilhitungangayamekanikpadatianguntukberbagai

    luasdanjenispenghantardanpadaduaposisi tiang, tiang awal/akhirdan tiang

    sudut.

    Kekuatan tiang (working load) mengikuti standarisasi yang sudah ada yaitu 160

    daN,200daN,350daN,500daN,800daN.Untukpanjang9m,11m,12m,13m,

    14m,dan15mbaiktiangbesiatautiangbeton.

    Tiang mempunyai tingkat keamanan 2, yaitu baru akan gagal fungsi jika gaya

    mekanismelebihi2xworkingload(breakingload=2xworkingload).

    Kekuatantarikmekanisdihitungpada ikatanpenghantar15cmdibawahpuncak

    tiang. Tidak diperhitungkan perbedaan momen tarik untuk berbagai titik ikatan

    penghantarpada tiang (contohunderbuilt). Jikakonstruksiunderbuilt,makagaya

    mekanis yang diterima tiang adalah jumlah aljabar gaya mekanis akibat sirkit

    penunjangtunggal.

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun 2010Bab. 3 Hal. 7

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    41/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun 2010Bab. 3 Hal. 8

    Tabel3.4 TabelGayamekanispadaTiangAwal/Ujung.

    No. Penampang

    Penghantar

    [mm2]

    Massa

    [kg/m]

    Diameterd

    [m]

    F1 massa

    xg[daN]

    F2

    Resultan

    [Kg/m]

    2

    2

    2

    1 FFF +=[daN]

    I JTR

    3x35+N3x50+N3x70+N

    0,67

    0,78

    1,01

    0,031

    0,034

    0,041

    148

    172

    223

    28

    31

    37

    150

    175

    224

    II JTMAAAC

    3x353x703x1503x240

    0,28

    0,63

    1,22

    1,88

    0,008

    0,011

    0,016

    0,019

    62

    139

    269

    414

    21,6

    29,7

    45

    243

    65

    142

    273

    480

    III JTMAAACS

    3x150 1,54 0,017 340 46 343IV JTMAAACT

    3x150 3,23 0,066 712 59 715

    Temperatur300C JarakgawangL=45meter,panjangandongan1meter Koefisienmuaipanjang23x1016per0C Tekananangin40daN/m2 Gravitasig=9.8 F1=massaxgx

    2

    L ;F2=tekanananginxdx2

    L

    Tabel3.5 GayamaksimumpadaTiangSudutjaringandistribusitenagalistrik.

    No. Penampang

    Penghantar

    [mm2]

    GayaMekanisResultanMaksimum F[daN]

    =300 =45

    0 =60

    0 =90

    0

    I JTR

    3x35+N3x50+N3x70+N

    78

    91

    116

    115

    134

    171

    150

    175

    224

    212

    248

    317

    II JTMAAAC

    3x353x703x1503x240

    34

    64

    141

    248

    50

    109

    208

    367

    65

    142

    273

    480

    92

    200

    384

    678

    III JTMAAACS

    3x150 172 262 348 485IV

    JTM

    AAAC

    T

    3x150 368 545 712 1006

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    42/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    F=2 F1sin2

    1

    Jarakgawang45meter,panjangsag1meter

    3.1.9 PenggunaanHasilPerhitunganDalamKonsepPerencanaanMengingat perkembangan beban pelanggan dan lainlain, kekuatan hasil

    perhitungan dikalikan 2, untuk mengantisipasi penambahan jalur jaringan

    distribusidaritiangawalyangsama.

    Tabelpadahalamanberikutmemberikanangkakekuatantiangberdasarkanjenis

    penghantardansudutlintasan.KhususuntukTiangAkhiratauTiangSudutsejauh

    memungkinkan, dipergunakan tiang dengan kekuatan tarik lebih kecil, namun

    ditambahkonstruksiTopangTarik(guywire/trekskur).

    Tabel3.6 KekuatantarikTiangAwal/Ujung(workingload)JTR.

    No Penghantar

    TwistedCable

    Kekuatantiang9m[daN] Alternatif pilihan

    200 350 500 800 1200

    1. 3x35+Nmm2 X

    2. 3x50+Nmm2 X 200daN+GW

    3. 3x70+Nmm2

    X 200daN+GWuntuktiang

    ujung

    GW=GuyWire.Kekuatanangin40daN/m2jarakgawang45meter, t=20

    0C,dengan

    panjangtiang9meter.Sag=0meter

    Tabel3.7 KekuatanTarikTiangAwal/Ujung(workingload)JTM.

    No Penghantar Kekuatantiang[daN] AlternatifPilihan

    200 350 500 800 1200

    1. AAAC 3x35mm2 x +GW2. AAAC 3x50mm

    2 x 200daN+GW

    3. AAAC 3x70mm2 x 200daN+GW

    4. AAAC 3x150mm2 x 350daN+GW

    5. AAAC 3x240mm2 2x 350daN+GW

    6. AAAC 2x(3x150)mm2 2x 350daN+GW

    7. AAAC 2x(3x240)mm2 2x 350daN+GW

    8. AAAC 3x150mm2

    +

    LVTC 3x70+Nmm2

    2x 350daN+GW

    9. AAAC 3x240mm2

    +

    LVTC 3x70+Nmm2

    2x 350daN+GW

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun 2010Bab. 3 Hal. 9

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    43/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    Kekuatanangin40daN/m2jarakgawang45meter, t=20

    0C,panjang tiang11,12,13,

    dan14meter,sag0meter

    Tabel3.8

    KekuatanTiangSudut(working

    load)saluranfasa3konstruksiunderbuilt

    JTM/JTR.

    No. Jarak

    Gawang

    Penghantar Sudut

    Deviasi

    Kekuatan tiang[daN] Alternatif

    pilihan200 350 500 800 1200

    1. 50

    meter

    AAAC.35 mm2

    +LVTC 3x70/N

    mm2

    0015

    0

    150 30

    0

    30 600

    600 90

    0

    X

    X

    2X

    X

    200daN+GW

    200daN+GW

    200daN+GW

    200daN+GW

    2. 50

    meter

    AAAC.70 mm2

    +LVTC 3x70/N

    mm2

    0015

    0

    150 30

    0

    30 600

    600 900

    X

    X

    2X

    2X

    +GW

    200daN+GW

    200daN+GW

    200daN+GW

    3. 50

    meter

    AAAC.150

    mm2

    +LVTC

    3x70/Nmm2

    0015

    0

    150 30

    0

    30 600

    600 90

    0

    X

    X

    2X

    X

    +GW

    +GW

    350daN+GW

    350daN+GW

    4. 50

    meter

    AAAC.240

    mm2

    +LVTC

    3x70/Nmm2

    0015

    0

    150 30

    0

    30 600

    600 90

    0

    X

    X

    2X

    2X

    +GW

    +GW

    350daN+GW

    350daN+GW

    5. 50

    meter

    AAAC.150

    mm2GANDA

    0015

    0

    150 30

    0

    30 600

    600 900

    X

    2X

    2X

    2X

    +GW

    +GW

    350daN+GW

    350daN+GW

    6. 50

    meter

    AAAC.240

    mm2GANDA

    0015

    0

    150 30

    0

    30 600

    600 90

    0

    X

    X

    2X

    2X

    +GW

    +GW

    350daN + GW

    350daN+GW

    7. 90

    meter

    AAAC.240

    mm2

    0015

    0

    150 30

    0

    30 600

    600 90

    0

    X

    2X

    2X

    2X

    +GW

    350daN+GW

    350daN+GW

    350daN+GW

    8. 90

    meter

    AAAC.150

    mm2GANDA

    0015

    0

    150 30

    0

    30 600

    600 900

    X

    X

    2X

    2X

    +GW

    350daN+GW

    350daN+GW

    350daN+GW9. 90

    meter

    AAAC.240

    mm2

    0015

    0

    150 30

    0

    30 600

    600 90

    0

    X

    X

    2X

    2X

    +GW

    350daN+GW

    350daN+GW

    350daN+GW

    10. 90

    meter

    AAAC.240

    mm2GANDA

    0015

    0

    150 30

    0

    30 600

    600 90

    0

    X

    X

    2X

    2X

    +GW

    350daN+GW

    350daN+GW

    350daN+GW

    GW=GuyWire;2x=tiangganda.Tiangbesi/betonpanjang11,12,13,dan14meter,

    tiupanangin40daN/m2 t:20

    0C,sag=0meter

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun 2010Bab. 3 Hal. 10

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    44/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    Catatan : Apabila menggunakan AAAC berisolasi maka berat penghantar akan

    bertambah35%,sehinggakekuatanTiangSudutharusditambahdenganpemasangan

    guywire.

    3.1.10 MetodeGrafisUntukTiangSudutPerhitunganperhitunganyangdilakukanuntukmenentukankekuatanmekanik

    Tiang Sudut kerap kurang aplikatif. Model grafis dapat membantu tanpa harus

    menghitungbesarnyasudutdeviasilintasanjaringan.

    Asumsi :Gaya mekanis pada tiang sudut adalah resultan gaya tarik tiang

    ujung/awaluntukberbagaipenghantaryangberbeda.

    Contoh:

    PenghantarFasa3AAAC150mm2sudutdeviasio.Berapaworking loadtiang

    yangdipilih.

    Kekuatan tiangujungAAAC3x150=500daN.Kemudianbuatgambardengan

    skala1cm=100daN.Ukurpanjangresultangayamisalnyadiperolehhasil 3,5

    cm3,5x100=350daN

    Makabesarnyakuattariktiangsuduttersebutadalah350daN

    5 cm = 500 daN

    3 x 150 mm2

    R

    3x150mm2

    5 cm = 500daN

    3,5 cm = 350 daN

    3.1.11 BebanMekanikpadaPalang(crossarm/travers)Palang(CrossArm)adalahtempatdudukan isolator.Bebanmekanispadapalang

    arahhorizontalakibatdarigaya reganganpenghantardanbebanvertikalakibat

    beratpenghantar.Umumnyabebanvertikaldiabaikan.Bahanpalangadalahbesi

    (ST.38)profilUNPgalvanisdenganpanjangberbeda.

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun 2010Bab. 3 Hal. 11

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    45/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    Tabel3.9. KarakteristikPalang.

    Profil Panjang Penyusunanpada Deviasi

    UNP8 1,6meter TiangTumpu0

    0 15

    0

    150 30

    0

    30 600

    600 90

    0

    UNP10 1,8meter TiangTumpu.Tiangawal/akhir

    UNP10 2meter TiangTumpu,TiangSudut*)

    UNP15 2,4meter TiangTumpu*),TiangSudut,Awal/Akhir

    UNP15 2,8meter TiangTumpu,TiangSudut*)Awal/Akhir

    Catatan*)dapatmemakaicrossarusgandauntuktiangawal

    3.1.12 BebanMekanisIsolatorTerdapat2jenisisolatoryangdipakaisesuaidenganfungsinya:

    1. IsolatorTumpu(lineinsulator),terdapatberbagaiistilah:linepostinsulator,postinsulator,insulatorpin.

    2. IsolatorRegang(SuspensionInsulator),terdapat2macamyaitu: isolatorpayung(umbrellainsulator) danlongrodinsulator.

    IsolatorTumpu(lineisolator)Isolatortumpudigunakanuntuktumpuanpenghantargayamekanispadaisolator

    ini adalahgayaakibatberatbebanpenghantarpadatiangtumpuataupadatiang

    sudut.

    Tabel3.10.

    Karakteristik

    Isolator.

    No. KarakteristikJenisIsolator

    LinePost PinPost Pin

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    Tegangankerjamaksimal

    Withstandvoltage(basah)

    Impulsewithstandvoltage

    MechanicalStrength

    Creepagedistance

    Berat

    24KV

    65KV

    125KV

    1250daN

    480mm

    8,34kg

    24KV

    65KV

    125KV

    1250daN

    534mm

    10kg

    22KV

    75KV

    125KV

    850daN

    583mm

    6,4kg

    Isolatortumpudapatdipakaiuntukkonstruksipada:

    SudutLintasan Material

    0015

    0 Isolatortumputunggal

    150 30

    0 Isolatortumpuganda

    Kekuatanmekanisterbesaruntuksudut45odenganpenghantarAAAC3x240mm

    2

    adalahsebesar678daN,kekuatanmekanisisolator1250daN.

    Padasudut15030

    0sebesar790daNpada2isolator

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun 2010Bab. 3 Hal. 12

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    46/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun 2010Bab. 3 Hal. 13

    Isolatorregang(suspensioninsulator)Isolator peregang dipakai pada kontruksi tiang awal/tiang sudut apabila sudut

    elevasilebihbesardari300.

    Terdapat2jenis isolatoryangdipakai,yaitu isolatorpayungdan longroddengan

    karakteristiksebagaiberikut:

    Tabel3.11. KarakteristikteknisIsolatorPayungdanLongRod.

    No. KarakteristikJenisIsolator

    Payung LongRod

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    Tegangankerjamaksimal

    Withstandvoltage

    Impulsewithstandvoltage

    Creepagedistance

    MechanicalStrength

    Berat

    24KV

    65KV

    110KV

    295mm2

    7000daN

    4,7kg

    24KV

    67KV

    170KV

    546mm2

    7500daN

    7kg

    Untuk tiap1set isolatorjenissuspension terdiriatas2buah/2piring sedangkan

    jenis long rod 1 buah. Beban mekanis isolator ini adalah beban mekanis

    sebagaimanapadaisolatortiangujung/awal.

    3.1.13 AndonganpadaPermukaanMiringPada permukaan miring beban mekanis pada tiang tumpu/tengah menjadi

    berbedadenganbebanmekanispadabidangmendatar.Rumusterapanparabolik

    memberikanhubunganantarajaraktiang,tension,andonganjarakamansebagai

    berikut:

    2 11 ....[ ]2 8

    h hS S h

    S

    = + +

    meter

    d=(l2w

    2hT/2.l.w

    [meter]

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    47/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    dimana:

    l :jarakhorizontal[m]

    h : perbedaantinggi[m]

    S1 :jarakandonganpadagawang[m]

    S2 : panjangandonganpadagarishorizontal[m]

    S : Jarakgawang[m]

    T : reganganpenghantar(daN)

    w : beratpenghantar(kg/m)

    Pada dasarnya rumus diatas kurang aplikatif sehingga untuk menentukan titik

    andongansebaiknyadilakukandenganmemakaitemplate.

    3.1.14 PondasiTiangdanStrukturTanahPondasi pada dasarnya digunakan pada semua tiang, baik tiang tumpu, tiang

    awal/akhir atau tiang sudut. Jenis dari konstruksi pondasi disesuaikan dengan

    kondisitanahdimanatiangtersebutakandidirikan.

    Tabel 3.12. Data Klasifikasi kondisi tanah untuk membuat berbagai macam pondasi

    tiang.

    Kelas

    tanah

    Tipe

    TanahKondisiTanah

    Maksimumdaya

    dukungTanah

    Parameter(C)dan

    sudutgesek0

    1 Cohesive

    granular

    Sangatlunaktanpa

    pasir

    1000daN/m2 C:15002500daN/m

    2

    :250 3002 Cohesive

    Granular

    Tanahlunak,

    endapanlumpur

    sedikitpasir

    25007500daN/m2 C:25005000daN/m

    2

    :300 350

    3 Cohesive

    Granular

    Tanahkeras

    berpasircoarsif

    berpasirgravel

    (tanahliat)

    75001500daN/m2 C:50008000daN/m

    2

    :350 400

    4 Cohesive

    Granular

    Lumpurkeras,

    endapankeras

    15.00030.000

    daN/m2

    C : 800011000

    daN/m2

    :400 4505 Cohesive

    Granular

    Lumpursangat

    keras,tanahliat

    kerasberpasir

    30.00060.000

    daN/m2

    C : 1100014000

    daN/m2

    :450 5006 Rock Batucadas 3.000daN/m

    2 C : 2000028000

    daN/m2

    :900 1000Sumber:CACproyekkelistrikanREIIPTPLN(Persero)

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun 2010Bab. 3 Hal. 14

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    48/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    Dimensipondasidibuatberdasarkandatadiatas.

    3.1.15 JarakantarPenghantar(conductorspacing)Jarakantarpenghantarharusdiperhitungkanberdasarkan2pertimbangan,yaitu

    Pengaruhelektrisakibathubungsingkat KemngkinanPersinggunganantarpenghantar

    Jarakantarpenghantarpadatitiktengahgawangmerupakanfungsidari:

    1. JarakGawang2. TinggiSag

    Beberaparumusempirisuntukjarakantarpenghantar:

    1. D=0,75 s +20000

    2V

    2. D= s +150

    V

    dimana: s :TinggiSag

    V:TeganganKerja(kV)

    PanjangPalang(CrossArm) yangdiperlukanadalah:

    L = 2 xjarak antar penghantar + 2 xjarak antara titik luar lubang pin isolator

    denganujungPalang(10cm)

    Contoh:

    Span=1meter V=20kV

    d=0,75 + = 0,77meter

    PanjangPalang:

    2x0,77+2x10 = 1,74meter,atauminimalpanjangCrossArm1,8meter.

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun 2010Bab. 3 Hal. 15

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    49/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    3.2 BEBANMEKANISTAMBAHANJARINGANNONELEKTRIKAL

    Padabeberapakasus terdapatadanyakabelkabel telematikayang terpasangpada

    jaringan listrikPLN. Saluran kabel inimemberikan tambahanbebanmekanispada

    tiang awal/ujung dan tiang sudutjaringan listrik PLN, saluran kabel tambahan ini

    adalah:

    1. Saluran kabel telematika (fiber optik , kabel telekomunikasi, kabel vision, kabeluntukinternetdanlainlain).

    2.

    Saluran

    udara

    kabel

    kontrol

    dari

    unit

    pengatur

    distribusi

    PLN.

    Pengaruhbebanmekanisdanperhitungannyasamadengansaluranjaringdistribusi

    tenaga listrik PLN, yaitu memberikan gaya mekanis akibat regangan penghantar

    (tensilestress),beratkabeldan tiupanangin.Komponengayamekanisyangpaling

    berbahayaadalahtensilestress,panjangkabeltelekomunikasipadasaattemperatur

    udara terendah 200C dan hembusan angin 40 daN/M

    2 tidak melebihijarak antar

    tiang (gawang) atau masih terhitung adanya sag/andogan. Tabel berikut

    memberikanhasilhitunganpengaruhkabeltersebut

    GayaMekanispadatiangawal/ujungsalurankabelfiberoptik

    Salurankabelfiberoptik Temperatur200C JarakgawangL=45meter,Panjangandongan1meter Tekananangin40daN/m2 Gravitasig=9.8 F1=massaxgx

    2

    L; F2=tekanananginxdx

    2

    L

    2221 FFF +=

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun 2010Bab. 3 Hal. 16

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    50/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun 2010Bab. 3 Hal. 17

    Tabel3.13. GayaMekanispadaTiangAwal/Ujungsalurankabelfiberoptic.

    NoJenis

    Penghantar

    Massa

    [Kg/m]

    Diameter

    [m]

    F1

    [daN]

    F2

    [daN]

    22 21 FFF +=[daN]

    1

    2

    3

    4

    5

    6/1T

    12/2T

    24/2T

    48/4T

    96/8T

    0.239

    0.252

    0.276

    0.283

    0.359

    12.6x22.7

    13.2x23.3

    14.4x24.5

    14.4x24.5

    16.3x26.4

    53

    57

    62

    63

    73

    40

    42

    44

    44

    48

    66

    71

    76

    77

    87

    Gayamekanismaksimumpadatiangsudut

    KeteranganteknissamadenganTabel3.12

    1

    2 /F F sin 2=

    Tabel3.14. GayamekanismaksimumpadaTiangSudut.

    No JenisPenghantarGayaMekanisTiangSudutF[daN]

    030= 045= 060= 090=

    1

    2

    3

    4

    5

    6/1T

    12/2T

    24/2T

    48/4T

    96/8T

    34

    36

    40

    42

    46

    50

    54

    58

    60

    68

    66

    72

    76

    78

    88

    9

    101

    108

    110

    112

    3.3 CONTOHAPLIKASIPERHITUNGAN

    1. Jaringan tiang9meter,denganpenghantar (3 x70+Nmm2),jarakgawang45metersag1meterworkingloadtiangawal/ujung500daN.

    Bebanmekaniktotal :224daN

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    51/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    Workingloadtiang :500daN

    Sisabebanmekanisyangdiizinkan226daN

    JikaditambahsaluranTelematika(fiberoptik96/8T)denganbebanmekanispada

    tiangujung87daN,sehinggadengansisabebanmekanissebesar226daN,maka

    maksimumhanya2salurankabelfiberoptik (2x87daN=174daN)yangdapat

    ditambahpadatiangtersebut

    Sisaakibatbebanmekanissebesar(226174daN)=52daNdiperkirakandapat

    menahanbebanmekanisakibatsambunganpelanggan.

    2. JikajaringankabelPilin(twisted) ganda2(3x70+N)mm2 BebanmekanisakibatkabelPilin 2x224daN=448daN Bebanakibatfiberoptik1saluran=87daN Totalbebanmekanis=(448daN+87daN)=535daN,kelebihanbebanmekanis

    sebesar (535 500) daN = 35 daN, dan akibat beban mekanis sambungan

    pelanggan

    TiangtersebutharusditambahGuyWire

    3. SistemunderbuiltAAAC3x150mm2dankabeltwisted(3x70+N)mm2 Workingloadtiangujung : 500daN BebanmekanisAAAC3x150mm2 : 273daN Bebanmekaniskabeltwisted(3x70+N) : 274daN Sisakekuatanakibatbebanmekanis : 0daN

    4.

    Pembebananpada

    tiang

    sudut

    Sudutlintasan090=

    BebanmekanisJTR(3x70+N) : 317daN Bebanmekaniskabelfiberoptik96/8T : 112daN Total : 429daN Workingloadtiangsudut : 350daN

    Dengan adanyabebanmekanis tambahan tiang sudut tersebutharusditambah

    topangtarik(GuyWire)

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun 2010Bab. 3 Hal. 18

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    52/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun 2010Bab. 3 Hal. 19

    3.4

    PERTIMBANGANPERTIMBANGAN

    AKIBAT

    PENGARUH

    GAYA

    MEKANIS

    AKIBAT

    SALURANNONELEKTRIKALPLN

    Adanya beban tambahan saluran non elektrikal akibat kebijaksanaan setempat

    mungkin tidak dapat dihindari. Namun tiang mempunyai fungsi utama sebagai

    penyangga jaringan listrik PLN sendiri, sehingga harus dipertimbangkan

    kemungkinanadanyatambahanjaringanlistrikPLNsendiripadatiangtersebut.

    Penambahan beban mekanis harus dihitung, namun hendaknya tidak melebihi

    working load tiang itu sendiri. Jika ternyata melebihi sebaiknya diberi tambahan

    GuyWire/topangtarik.

    Berdasarkan pertimbangan tersebut dan contoh hasil perhitungan penambahan

    bebanmekaniskabelfiberoptikatau lainnya,makapenambahansalurannonPLN

    padatiang:

    1. Harusdihitungakibatbebanmekanisnyaantaralainpondasitiang2. TidakdiperbolehkanpadasistemSUTM JTR(underbuilt)3. TidakdiperbolehkanpadasalurangandaJTR4. Sebaiknyaditambahkantopangtarikpadatiangsudutdantiangujung5. SebaiknyahanyaadasatujalurtambahankabelnonPLN

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    53/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    BAB4

    KONSEPDASARKONSTRUKSI

    JARINGANDISTRIBUSITENAGALISTRIK

    4.1 KONSEP DASARSISTEM TENAGA LISTRIK

    Suatusistemtenagalistriksecarasederhanaterdiriatas:

    a. SistemPembangkit

    b. SistemTransmisidanGarduInduk

    c. SistemDistribusi

    d. SistemSambunganPelayanan

    Sistemsisteminisalingberkaitandanmembentuksuatusistemtenagalistrik.

    Sistem distribusi adalah sistem yang berfungsimendistribusikan tenaga listrik kepada

    parapemanfaat.

    Sistemdistribusiterbagi2bagian:

    a. SistemDistribusiTeganganMenengah

    b. SistemDistribusiTeganganRendah

    Sistem Distribusi Tegangan Menengahmempunyai tegangan kerja di atas 1 kV dan

    setinggitingginya35kV.SistemDistribusiTeganganRendahmempunyaitegangankerja

    setinggitingginya1kV.

    JarIngan distribusi Tegangan Menengah berawal dari Gardu Induk/Pusat Listrik pada

    sistemterpisah/isolated.Padabeberapatempatberawaldaripembangkitlistrik.Bentuk

    jaringandapatberbentukradialatautertutup(radialopenloop).

    JaringandistribusiTeganganRendahberbentukradialmurni.

    SambunganTenagaListrikadalahbagianpalinghilirdarisistemdistribusi tenaga listrik.

    Pada Sambungan Tenaga Listrik tersambung Alat Pembatas dan Pengukur (APP) yang

    selanjutnyamenyalurkantenagalistrikkepadapemanfaat.

    Konstruksi keempat sistem tersebut dapat berupa SaluranUdara atau Saluran Bawah

    Tanahdisesuaikandengankebijakanmanajemen,masalahkontinuitaspelayanan,jenis

    pelanggan,padabebanataspermintaankhususdanmasalahbiayainvestasi.

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun2010Bab. 4 Hal. 1

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    54/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    Sistem Distribusi TM

    Sistem Distribusi

    Sistem Transmisi SUTET

    Sistem Pembangkit

    Sistem Pembangkit

    Sistem Transmisi SUTT

    Sambungan Pelayanan

    Gambar4.1

    Pola

    Sistem

    Tenaga

    Listrik.

    AspekPerencanaanJaringanDistribusi

    JaringandistribusiTeganganMenengah saluranudaradipakaiumumnyauntukdaerah

    dengan jangkauan luas, daerah padat beban rendah atau daerahdaerah penyangga

    antarakotadandesa.

    Biaya investasi Saluran Udara relatif murah, mudah dalam pembangunannya, mudah

    padaaspekpengoperasian,akantetapipadatpemeliharaan.Tingkatkontinuitasrendah

    dengankonfigurasisistemumumnyaradial(Fishbone).

    Jaringan distribusi TeganganMenengah saluran bawah tanah dipakai umumnya untuk

    daerahpadatbeban tinggi(bebanpuncak lebihdari2,5MVA/km2dengan luasminimal

    10 km2)denganjangkauan terbatas.Biaya investasimahal, sulitdalampembangunan,

    mudahdalampengoperasiandanpemeliharaan,tingkatkontinuitastinggi.

    Padajaringan dengan saluran bawah tanah selalu direncanakan dalam bentuk loop

    gunamenghindaripemadaman(blackout)akibatgangguan.

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun2010Bab. 4 Hal. 2

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    55/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    Pada sistem distribusi Tegangan Rendah dan Sambungan Tenaga Listrik digunakan

    konfigurasi sistem radial murni. Hanya pada pelangganpelanggan tertentu diberikan

    pasokanalternatifjikaterjadipemadaman.Konstruksijaringanumumnyasaluranudara.

    Pemakaiansaluranbawah tanahumumnyauntukkabeldaya (kabelnaik,opstikkabel),

    padadaerahdaeraheksklusifataspermintaankhusus,padadaerahdaerahbisniskhusus

    sertaatasdasarkebijakanperencanaanotoritassetempat.

    4.2 KONFIGURASISISTEMDISTRIBUSI

    Secara umum konfigurasi suatu jaringan tenaga listrik hanya mempunyai 2 konsep

    konfigurasi:

    1.

    Jaringan

    radial

    yaitu jaringan yang hanya mempunyai satu pasokan tenaga listrik, jika terjadi

    gangguanakanterjadiblackoutataupadampadabagianyangtidakdapatdipasok.

    2. Jaringanbentuktertutup

    yaitujaringanyangmempunyaialternatifpasokantenagalistrikjikaterjadigangguan.

    Sehingga bagian yang mengalami pemadaman (blackout) dapat dikurangi atau

    bahkandihindari.

    Gambar4.2 PolaJaringanDistribusiDasar.

    Berdasarkan kedua pola dasar tersebut, dibuat konfigurasikonfigurasijaringan sesuai

    denganmaksudperencanaannyasebagaiberikut:

    a. KonfigurasiTulangIkan(FishBone)

    Konfigurasi fishbone ini adalah tipikal konfigurasi dari saluran udara Tegangan

    Menengah beroperasi radial. Pengurangan luas pemadaman dilakukan dengan

    mengisolasi bagian yang terkena gangguan dengan memakai pemisah [Pole Top

    Switch (PTS),AirBreakSwitch (ABSW)]dengankoordinasirelaiataudengansystem

    SCADA. Pemutus balik otomatis PBO (AutomaticRecloser) dipasang pada saluran

    utamadansaklarseksiotomatisSSO(AutomaticSectionalizer)padapencabangan.

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun2010Bab. 4 Hal. 3

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    56/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    Gambar4.3 KonfigurasiTulangIkan(Fishbone).

    b. KonfigurasiKluster(Cluster/LeapFrog)

    KonfigurasisaluranudaraTeganganMenengahyangsudahbertipikalsistemtertutup,

    namun beroperasi radial (RadialOpen

    Loop). Saluran bagian tengah merupakan

    penyulangcadangandenganluaspenampangpenghantarbesar.

    Gambar4.4 KonfugurasiKluster(LeapFrog).

    c. KonfigurasiSpindel(SpindleConfiguration)

    Konfigurasi spindel umumnya dipakai pada saluran kabel bawah tanah. Pada

    konfigurasi ini dikenal 2jenis penyulang yaitu pengulang cadangan (standby atau

    expressfeeder)danpenyulangoperasi (working

    feeder).Penyulang cadangan tidak

    dibebanidanberfungsisebagaibackupsupplyjikaterjadigangguanpadapenyulang

    operasi.

    Untuk konfigurasi2penyulang,maka faktorpembebananhanya50%.Berdasarkan

    konsepSpindeljumlahpenyulangpada1spindeladalah6penyulangoperasidan1

    penyulangcadangansehingga faktorpembebanankonfigurasispindelpenuhadalah

    85 %. Ujungujung penyulang berakhir pada gardu yang disebut Gardu Hubung

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun2010Bab. 4 Hal. 4

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    57/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    dengan kondisi penyulang operasi NO (Normally Open), kecuali penyulang

    cadangandengankondisiNC(NormallyClose).

    Gambar4.5 KonfigurasiSpindel(SpindleConfiguration).

    d. KonfigurasiFork

    Konfigurasi ini memungkinkan 1(satu) Gardu Distribusi dipasok dari 2 penyulang

    berbeda dengan selangwaktupemadaman sangat singkat (ShortBreak Time). Jika

    penyulang operasi mengalami gangguan, dapat dipasok dari penyulang cadangan

    secaraefektifdalamwaktusangatsingkatdenganmenggunakan fasilitasAutomatic

    Change

    Over

    Switch

    (ACOS).PencabangandapatdilakukandengansadapanTee

    Off(TO)dariSaluranUdaraataudariSaluranKabeltanahmelaluiGarduDistribusi.

    Gambar4.6 KonfigurasiFork.

    e. KonfigurasiSpotload(ParallelSpotConfiguration)

    Konfigurasi yang terdiri sejumlah penyulang beroperasi paralel dari sumber atau

    GarduIndukyangberakhirpadaGarduDistribusi.

    Konfigurasi ini dipakai jika beban pelanggan melebihi kemampuan hantar arus

    penghantar. Salah satu penyulang berfungsi sebagai penyulang cadangan, guna

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun2010Bab. 4 Hal. 5

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    58/170

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    59/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    Gambar4.9 KonfigurasiStrukturGarpu.

    Gambar4.10 Konfigurasi StrukturBunga.

    StrukturRantai

    Struktur ini dipakai pada suatu kawasan yang luas dengan pusatpusat beban yang

    berjauhansatusamalain.

    Gambar4.11 KonfigurasiStrukturRantai.

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun2010Bab. 4 Hal. 7

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    60/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    4.3 KEANDALAN KONTINUITAS PENYALURAN

    Tingkat Keandalan kontinuitas penyaluran bagi pemanfaat tenaga listrik adalah

    berapa lamapadamyang terjadidanberapabanyakwaktuyangdiperlukanuntuk

    memulihkan penyaluran kembali tenaga listrik. Secara ideal tingkat keandalan

    kontinuitaspenyalurandibagiatas5tingkat:

    Tingkat 1 :Pemadamandalamordebeberapajam.Umumnyaterjadipadasistem

    saluranudaradengankonfigurasiradial.

    Tingkat 2 : Pemadaman dalam orde kurang dari 1 jam. Mengisolasi penyebab

    gangguandanpemulihanpenyalurankurangdari1jam.Umumnyapada

    sistemdenganpasokanpenyulangcadanganatausistemloop.

    Tingkat 3 :Pemadamandalamordebeberapamenit.UmumnyapadasistemyangmempunyaisistemSCADA.

    Tingkat 4 :Pemadamandalamordedetik.Umumnyapadasistemdenganfasilitas

    automaticswitchingpadasistemfork.

    Tingkat 5 :Sistemtanpapemadaman.Keadaandimanaselaluadapasokantenaga

    listrik, misalnya pada sistem spotload, transformator yang bekerja

    parallel.

    Keputusan untuk mendesain sistem jaringan berdasarkan tingkat keandalan

    penyaluran tersebut adalah faktor utama yang mendasari memilih suatu bentuk

    konfigurasi sistem jaringan distribusi dengan memperhatikan aspek pelayanan

    teknis,jenis pelanggan dan biaya. Pada prinsipnya dengan tidak memperhatikan

    bentuk konfigurasi jaringan, desain suatu sistem jaringan adalah sisi hulu

    mempunyaitingkatkontinuitasyanglebihtinggidarisisihilir.

    Lamawaktu pemulihanpenyaluran dapat dipersingkat denganmengurangi akibat

    daripenyebabgangguan,misalnyapemakaianPBO,SSO,penghantarberisolasi,tree

    guardataumenambahkansistemSCADA

    4.4 SISTEMPEMBUMIAN

    TerdapatperbedaansistempembumianpadatransformatorutamadiGarduInduk/

    sumber pembangkit, namun tidak ada perbedaan sistem pembumian pada

    TransformatorDistribusidanJaringanTeganganRendah.

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun2010Bab. 4 Hal. 8

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    61/170

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    62/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    d.Pengaruhterhadapsistemtelekomunikasi

    e.Pertimbangantekniskepadatanbeban.

    Faktora,c,dmenghendakiarusgangguanrendah,sedangkanfaktorbmenghendakiarus

    gangguanbesar.Untukfaktore,bilakepadatanbebantinggimakasebaiknyadigunakan

    SKTMdengantahananpembumianminimal12Ohm.

    4.4.2 PembumianTransformatorDistribusipadaSisiTeganganRendah.

    BagianbagiantranformatorsisiTeganganRendahyangperludibumikanadalah

    titik netral lilitan sekunder, bagian konduktif terbuka, badan trafo dan bagian

    konduktif ekstra instalasi gardu. Pembumian dilakukan secara langsung (solid

    grounded)dengannilaitahananpembumiantidakmelebihi1Ohm.

    4.4.3 PembumianLightningArrester.

    LightningArrester (LA)pada sisiTeganganMenengahGarduDistribusipasangan

    luar mempunyai elektroda pembumian tersendiri. Ikatan penyama potensial

    dilakukan dengan menghubungkan pembumian LA, pembumian titik netral

    transformator, pembumian Bagian Konduktif Terbuka/Ekstra. Konstruksi ikatan

    penyamaanpotensialdilakukandibawahtanah.

    PadatransformatorjenisCSPfasa1,penghantarpembumianLAdisatukandengan

    badantransformator.

    4.5 SALURANUDARATEGANGANMENENGAH

    4.5.1KonsepPerencanaan

    Jaringandistribusitenagalistriksaluranudaraini,terutamauntukdistribusitenaga

    listrikyangberoperasisecararadial,denganjangkauan luas,biayamurah,dengan

    keandalankontunuitaspenyaluranminimaltingkat2(lihatsubBab4.3).

    Untukmengurangiluasnyadampakpemadamanakibatgangguandipasangfasilitas

    faslitasPoleTopSwitch/AirBreakSwitch,PBO,SSO,FCOpadaposisitertentu.

    Pemakaian Saluran Udara sebagai sistem distribusi daerah perkotaan dapat

    dilakukandenganmemperpendekpanjang salurandandidesainmenjadi struktur

    RadialOpenLoop.

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun2010Bab. 4 Hal. 10

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    63/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    Pemakaianpenghantarberisolasigunamengurangiakibatgangguantidakmenetap

    danpemasangankawatpetirdapatmeningkatkantingkatkontinuitaspenyaluran.

    Untukperencanaandisuatudaerahbaru,pemilihanPBO,SSO,FCOmerupakansatu

    kesatuanyangmemperhatikankoordinasiproteksidanoptimasioperasidistribusi

    dansistempembumiantransformatorGarduIndukpadajaringantersebut.

    Pada penyulang utama sistem radial, disisi pangkal harus dipasang PBO dengan

    setiap percabangan dipasang pemutus FCO khusus untuk sistem dengan

    pembumian langsung. Untuk sistem pembumian dengan tahanan tidak

    direkomendasikanpenggunaanFCO.

    Pada sistemjaringan tertutup (loop) dengan instalasi gardu phisection, seluruh

    pemutusmenggunakanSSO.

    4.5.2ProteksiJaringan

    Tujuan daripada suatu sistem proteksi pada SaluranUdara TeganganMenengah

    (SUTM)adalahmengurangi sejauhmungkinpengaruhgangguanpadapenyaluran

    tenaga listrik serta memberikan perlindungan yang maksimal bagi operator,

    lingkungan dan peralatan dalam hal terjadinya gangguan yang menetap

    (permanen).

    SistemproteksipadaSUTMmemakai:

    A. Relaihubungtanahdanrelaihubungsingkatfasafasauntukkemungkinangangguan

    penghantardenganbumidanantarpenghantar.

    B. Pemutus Balik Otomatis PBO (Automatic Recloser), Saklar Seksi Otomatis SSO

    (AutomaticSectionaizer).PBOdipasangpadasaluranutama,sementaraSSOdipasang

    pada saluran pencabangan, sedangkan di Gardu Induk dilengkapi dengan auto

    reclosingrelay.

    C. LightningArrester (LA) sebagaipelindung kenaikan teganganperalatanakibat surja

    petir. LightningArresterdipasangpada tiang awal/tiang akhir, kabel TeeOff (TO)

    padajaringandangardutransformatorsertapadaisolatortumpu.

    D. Pembumian bagian konduktif terbuka dan bagian konduktif extra pada tiaptiap 4

    tiangataupertimbanganlaindengannilaipentanahantidakmelebihi10Ohm.

    PTPLN(Persero)

    Edisi1Tahun2010Bab. 4 Hal. 11

  • 7/22/2019 Pln-buku-1 (Kriteria Desain Engineering Konstruksi Jarisngan Dist.tenaga Listrik)

    64/170

    Buku1:KriteriaDesainEnjiniringKonstruksiJaringanDistribusiTenagaListrik

    E. Kawat tanah (shield wire) untuk mengurangi gangguan akibat sambaran petir

    langsung. Instalasi kawat tanah dapat dipasang pada SUTM di daerah padat petir

    yangterbuka.

    F. PenggunaanFusedCutOut(FCO)padajaringanpencabangan.

    G. PenggunaanSelaTanduk(ArcingHorn)

    Pemasangan Pemutus Balik Otomatis (PBO), Saklar Seksi Otomatis (SSO), Pengaman

    Lebur dan Pemutus Tenaga (PMT) pada SUTM di pengaruhi oleh nilai tahanan

    pembumiansisi20kVtransformatortenagadiGarduInduk.

    Tabel4.1

    Ka