Plendis ,Rully Dwi Rintayani 20120310157

2
Pada kasus ini seorang wanita datang dengan keluhan sesak nafassejak 3 hari yang lalu , nafas kadang berbunyi terutama saat mengeluarkan nafas , pasien juga mengeluhkan batuk disertai dahak berwarna putih , keluhan ini pernah terjadi saat pasien usia 10tahun ,dan pasien mempunyai riwayat alergi terhadap dingin begitu juga dengan ibu dan neneknya . saat ini pasien sedang hamil dan tidak minum obat karena takut berpengaruh terhadap janinnya . Apakah ada pengaruh obat atau keluhan sang ibu terhadap masa depan bayinya ketika lahir nanti ? dilihat dari keluhannya kemungkinan pasien mengalami serangan asma yaitu keadaan atau gangguan pada sistem pernapasan yang meliputi gejala sesak nafas disertai suara (whezing) , batuk yang disertai dengan pengeluaran lendir atau mukus dari sistem pernafasan. Asma dapat terjadi karena alergen seperti debu , tungau , bulu binatang dan lain-lain . alergi yang diderita pada penderita asma biasanya sudah ada sewaktu kecil. Asma dapat kambuh apabila mengalami stress dan kehamilan , karena selama kehamilan daya tahan tubuh cenderung menurun dan memudahkan infeksi menyebar ke tubuh dengan cepat sehingga asma dapat kambuh (ilmu penyakit dalam ). Pengaruh asma pada ibu dan janin sangat bergantung dari frekuensi dan beratnya serangan asma . serangan asma yang berat dan tidak terkontrol dapat menyebabkan hipoksemia ibu sehingga berefek pada janin (nelson and piercy,2001) . hipoksia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan kekurangan oksigen .keadaan hipoksia jika tidak segera diatasi akan memberikan pengaruh buruk pada janin berupa abortus, persalinan prematur , dan berat badan lahir rendah (BBLR). Bayi yang mengalami kelahiran prematur sangat rentan terhadap penyakit karena bayi prematur cenderung memiliki pertahanan sistem imun tubuh yang rendah akibat dari organ-organ dalam tubuh yang belum berkembang secara sempurna. Menurut peneliti dari universitas Adelaide menyatakan bahwa efek asma pada ibu hamil bisa berdampak buruk bagi bayi PEREMPUAN yaitu memperbesarkemungkinan terjadinya bayi berat lahir rendah ,

description

jkjhkh

Transcript of Plendis ,Rully Dwi Rintayani 20120310157

Page 1: Plendis ,Rully Dwi Rintayani 20120310157

Pada kasus ini seorang wanita datang dengan keluhan sesak nafassejak 3 hari yang lalu , nafas kadang berbunyi terutama saat mengeluarkan nafas , pasien juga mengeluhkan batuk disertai dahak berwarna putih , keluhan ini pernah terjadi saat pasien usia 10tahun ,dan pasien mempunyai riwayat alergi terhadap dingin begitu juga dengan ibu dan neneknya . saat ini pasien sedang hamil dan tidak minum obat karena takut berpengaruh terhadap janinnya .

Apakah ada pengaruh obat atau keluhan sang ibu terhadap masa depan bayinya ketika lahir nanti ?

dilihat dari keluhannya kemungkinan pasien mengalami serangan asma yaitu keadaan atau gangguan pada sistem pernapasan yang meliputi gejala sesak nafas disertai suara (whezing) , batuk yang disertai dengan pengeluaran lendir atau mukus dari sistem pernafasan.

Asma dapat terjadi karena alergen seperti debu , tungau , bulu binatang dan lain-lain . alergi yang diderita pada penderita asma biasanya sudah ada sewaktu kecil. Asma dapat kambuh apabila mengalami stress dan kehamilan , karena selama kehamilan daya tahan tubuh cenderung menurun dan memudahkan infeksi menyebar ke tubuh dengan cepat sehingga asma dapat kambuh (ilmu penyakit dalam ).

Pengaruh asma pada ibu dan janin sangat bergantung dari frekuensi dan beratnya serangan asma . serangan asma yang berat dan tidak terkontrol dapat menyebabkan hipoksemia ibu sehingga berefek pada janin (nelson and piercy,2001) . hipoksia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan kekurangan oksigen .keadaan hipoksia jika tidak segera diatasi akan memberikan pengaruh buruk pada janin berupa abortus, persalinan prematur , dan berat badan lahir rendah (BBLR).

Bayi yang mengalami kelahiran prematur sangat rentan terhadap penyakit karena bayi prematur cenderung memiliki pertahanan sistem imun tubuh yang rendah akibat dari organ-organ dalam tubuh yang belum berkembang secara sempurna.

Menurut peneliti dari universitas Adelaide menyatakan bahwa efek asma pada ibu hamil bisa berdampak buruk bagi bayi PEREMPUAN yaitu memperbesarkemungkinan terjadinya bayi berat lahir rendah , sedangkan resiko pada bayi LAKI-LAKI meskipun bayi masih tetap dapat lahir dan terlihat normal namun beresiko tinggi terhadap kematian.

Kekhawatiran terhadap asma saat hamil semakin tinggi akibat banyaknya wanita selama hamil berhenti mengkonsumsi obat-obatan sma bahkan tidak meminum obat asma karena takut efek samping dari obat-obatan tersebut dapat mempengaruhi perkembangan janin yang dikandungnya.

Pengaruh obat asma terhadap kehamilan dan janin sangat bergantung dari jenis obatnya ,justru kalau asma pada kehamilan jika tidak diobati maka akan memiliki dampak yang sangat buruk bagi ibu dan resiko gangguan perkembangan janin menjadi lebih tinggi dan berpeluang lebih besar .

Page 2: Plendis ,Rully Dwi Rintayani 20120310157

Tujuan pengobatan asma pada kehamilan adalah untuk menjaga dan mencegah serangan asma pada ibu hamil. Biasanya pemberian obatnya itu seperti inhalasi untuk menghindari efek sitemik pada janin .