PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR TEMBAKAU DI ......
-
Upload
duongtuong -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR TEMBAKAU DI ......
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR TEMBAKAU DI
INDONESIA TAHUN 1997-2007
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh:
Rinto Cahyadi
NIM: 051324015
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR TEMBAKAU DI
INDONESIA TAHUN 1997-2007
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh:
Rinto Cahyadi
NIM: 051324015
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Barang siapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barang siapa tidak
benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar”
(Lukas 16 : 10)
Karya tulis ini kupersembahkan untuk: Bapak dan ibu yang telah membiayai dan memberi
motivasi selama penyusunan skripsi dan kuliah.
Kedua kakakku G. Kristiyani dan Hari Cahyono yang
telah memberikan bantuan berupa pikiran dan
tenaga. Rekan-rekan Pendidikan Ekonomi 2005 terima kasih
atas kebersamaan dan rasa kekeluargaan kita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR TEMBAKAU DI
INDONESIA PADA TAHUN 1997-2007
Rinto Cahyadi NIM: 051324015
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2010
Tujuan penelitian ini untuk: (1) melihat perkembangan ekspor tembakau di Indonesia; (2) melihat pengaruh harga tembakau dalam negeri terhadap ekspor tembakau di Indonesia; (3) melihat pengaruh produksi tembakau tembakau terhadap ekspor tembakau di Indonesia; (4) melihat pengaruh konsumsi tembakau dalam negeri terhadap ekspor tembakau di Indonesia; dan (5) melihat pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat terhadap ekspor tembakau di Indonesia.
Sumber data merupakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber, antara lain dari Departemen Pertanian, Direktorat Jendral Perkebunan, Badan Pusat Statistik serta literatur lain yang mendukung. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data regresi linier berganda. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif.
Nilai koefisien determinasi (R diperoleh hasil sebesar 0,990, yang menunjukkan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah sebesar 99%, sedangkan sisanya sebesar 1% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis regresi linier berganda menyatakan bahwa variabel independen yaitu, (1) harga tembakau dalam negeri mempengaruhi ekspor tembakau di Indonesia; (2) produksi tembakau dalam negeri mempengaruhi ekspor tembakau di Indonesia; (3) konsumsi tembakau dalam negeri mempengaruhi ekspor tembakau di Indonesia; (4) nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat mempengaruhi ekspor tembakau di Indonesia.
Dari penelitian ini peneliti menyarankan: (1) pemerintah hendaknya dapat mengupayakan agar produksi tembakau dapat meningkat, (2) pemerintah kiranya mengupayakan supaya nilai kurs rupiah terhadap dollar AS stabil, dan (3) peneliti selanjutnya hendaknya menambah jumlah tahun penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
FACTORS INFLUENCING THE VOLUME OF TOBACCO EXPORT
IN INDONESIA IN 1997-2007
Rinto Cahyadi NIM: 051324015
University Sanata Dharma Yogyakarta
2010
The purposes of this research are to know the influence of: (1) the development of tobacco export in Indonesia; (2) domestic tobacco price towards the volume of tobacco export in Indonesia; (3) tobacco production towards the volume of tobacco export in Indonesia; (4) domestic tobacco consumption towards the volume of tobacco export in Indonesia; and (5) rupiah exchange towards US Dollar towards the volume of tobacco export in Indonesia. The secondary data gained from various sources. Some of them are gained from Agricultural Department, General Directory of Plantation, Statistical Center Institution and other supporting literatures. This research used multiple regression linear data analysis. The type of this research was descriptive quantitative research. The coefficient determinacy value of R² was 99%. It shows the influence of independent variable towards dependent variable 99%. Meanwhile the residual is 1% gained from other factors beyond this research. The conclusion gained from the result of multiple linear regression analysis states that independent variables: (1) domestic tobacco price influences the volume of tobacco export in Indonesia; (2) production tobacco influences the volume of tobacco export in Indonesia; (3) the domestic tobacco consumption influences the volume of tobacco export in Indonesia; (4) rupiah exchange towards US Dollar influences the volume of tobacco export in Indonesia. From this research, the recearcher suggests, (1) the government should be able to make any effort to increase the productivity of tobacco, (2) the government should make the value exchange of rupiah towards US dollar stability, and (3) the next researchers should take more time in conducting researches
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan kasihnya saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “FAKTOR-
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR TEMBAKAU DI
INDONESIA TAHUN 1997-2007” dengan lancar. Skripsi ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program
Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penulisan skripsi ini, saya menyadari tidak terlepas dari bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, oleh sebab itu saya mengucapkan banyak terima
kasih kepada pihak-pihak yang membantu dan mendukung penulisan skripsi ini,
terutama kapada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim M.Ed., Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Yohanes Harsoyo S. Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi Sanata Dharma dan sebagai dosen Pembimbing
Akademik mahasiswa angkatan 2005.
3. Bapak Indra Darmawan S. E. M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang
telah membimbing, memotivasi dan memberikan masukan, serta
membantu sampai terselesaikan skripsi ini.
4. Bapak Drs. Rubiyanto, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan masukan dan motivasi dalam penyelesaian skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
5. Bapak Drs. Joko Wicoyo, M. Si., selaku pembimbing abstrak dalam
bahasa inggris.
6. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti dan Bapak Yohanes Maria Vianey
Mudayen, S.Pd. Selaku dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi yang
telah mengajar dan mendidik dengan penuh kesabaran.
7. Mbak Titin dan Mbak Aris yang telah membantu penulis dalam
mengurus masalah administrasi selama penulis menempuh pendidikan di
Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
8. Bapak dan Ibuku tercinta, atas doa dan dukungannya hingga
terselesaikannya skripsi ini.
9. Kedua kakakku dan seluruh keluarga besar yang telah membantu
dalam penyelesaian skripsi ini.
10. Sahabat dan teman-teman Pendidikan Ekonomi 2005 (Antonius Sudibyo,
Andreas Raharjo Kurniawan, Ignatius Kurniawan Sipayung, Hendrikus
Prastokohadi, Darwis Alfonsus, Ari Dwidadi, Bambang Prasetyo, Berlia
Trio Listyawati, Lely Sestyaningrum, Nian Putriana, Dwi Martanti, Lesty
Wulandari, Veronika Andriati, Kiki Sugiyanti, Mery Lestari Wakerkwa,
Primadesta Laraningtyas, Josephin Dwi Martanti, Brigita Tidora, Kurnia
Martikasari, Ludovina Maria, Yoani Rinda Perdani, Florentina Ristri)
terima kasih atas bantuan, doa, dan kebersamaan kita selama ini semoga
akan menjadi kisah klasik untuk masa depan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
11. Serta semua pihak yang telah membantu dan mendukung hingga
terselesaikannya skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan atau kekurangan dalam
penulisan skripsi ini. Jika ada kesalahan yang tidak disengaja penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN......................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................................... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI........................................... vi
ABSTRAK.................................................................................................. vii
ABSTRACK............................................................................................... viii
KATA PENGANTAR................................................................................ ix
DAFTAR ISI............................................................................................... xii
DAFTAR TABEL....................................................................................... xiii
DAFTAR KURVA...................................................................................... xiv
DAFTAR BAGAN...................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 5
C. Batasan masalah................................................................................ 5
D. Tujuan Penelitian............................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian............................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................... 8
A. Perkembangan Perkebunan Tembakau Di Indonesia........................ 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
B. Teori Penawaran Dan Permintaan..................................................... 10
C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ekspor...................................... 12
1. Harga........................................................................................... 12
2. Produksi....................................................................................... 14
3. Konsumsi..................................................................................... 17
4. Nilai Tukar Rupiah...................................................................... 18
D. Penelitian Terdahulu.......................................................................... 23
E. Kerangka Berfikir.............................................................................. 23
F. Hipotesis............................................................................................ 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................... 26
A. Jenis Penelitian.................................................................................. 26
B. Jenis Data dan Sumber Data............................................................. 26
C. Waktu Penelitian............................................................................... 27
D. Variabel Penelitian............................................................................ 27
E. Teknik Analisis Data........................................................................ 28
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN................................ 38
A. Analisis Data..................................................................................... 38
1. Pengujian Prasyarat Regresi........................................................ 38
a. Pengujian Normalitas............................................................ 38
b. Pengujian Linearitas............................................................. 41
2. Pengujian Asumsi Klasik........................................................... 41
a. Uji Multikolinearitas............................................................. 42
b. Uji Heterokedastisitas........................................................... 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
c. Uji Autokorelasi.................................................................... 46
3. Pengujian Statistik...................................................................... 46
a. Uji F...................................................................................... 48
b. Uji t....................................................................................... 49
c. Uji R².................................................................................... 51
B. Pembahasan...................................................................................... 52
BAB V PENUTUP.................................................................................... 62
A. Kesimpulan...................................................................................... 62
B. Saran................................................................................................ 63
C. Keterbatasan Penelitian.................................................................... 65
DAFTAR PUSTA...................................................................................... 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel IV.1 Descriptive statistics............................................................. 38
Tabel IV.2 Hasil uji normalitas............................................................... 38
Tabel IV.3 Hasil uji linearitas................................................................. 41
Tabel IV.4 Hasil uji multikolinearitas..................................................... 42
Tabel IV.5 Hasil uji heterokedastisitas................................................... 44
Tabel IV.6 Hasil uji autokorelasi............................................................ 46
Tabel IV.7 Hasil uji F............................................................................. 48
Tabel IV.8 Hasil analisis uji t................................................................. 49
Tabel IV.9 Hasil uji R²........................................................................... 51
Tabel IV.10 Negara utama tujuan ekspor tembakau Indonesia............... 52
Tabel IV.11 Harga tembakau dalam negeri dan ekspor tembakau.......... 55
Tabel IV.12 Produksi tembakau dan ekspor tembakau............................ 57
Tabel IV. 13 Konsumsi tembakau dan ekspor tembakau.......................... 59
Tabel IV.14 Nilai tukar rupiah dan ekspor tembakau.............................. 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR KURVA
Kurva II. 1 Kurva permintaan................................................................... 13
Kurva II. 2 Kurva penawaran.................................................................... 14
Kurva II. 3 kurva produksi........................................................................ 16
Kurva II. 4 Kurva permintaan valas.......................................................... 21
Kurva II. 5 Kurva penawaran valas........................................................... 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR BAGAN
Bagan II. 1 Kerangka berfikir................................................................... 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi saat ini setiap negara saling berhubungan erat satu
sama lainnya baik dari segi politik, budaya maupun ekonomi. Perdagangan luar
negeri mempunyai peranan sangat penting dalam perekonomian suatu negara.
Dalam bidang ekonomi setiap negara saling berhubungan melalui perdagangan
internasional yang meliputi ekspor dan impor yang bertujuan untuk mendapatkan
devisa dan mencukupi kebutuhan terhadap barang dan jasa dalam negeri yang
tidak bisa diproduksi di dalam negeri.
Globalisasi mendorong setiap negara untuk meningkatkan daya saing
produk-produknya baik yang memiliki keunggulan mutlak maupun komparatif.
Hal ini karena pada era globalisasi menuntut setiap negara untuk lebih
kompetitif, untuk itu suatu negara harus memiliki daya saing dalam perdagangan
internasional yang baik, Indonesia yang masuk arus dalam globalisasi memiliki
peluang untuk mencapai kesejahteraan melalui perdagangan antar negara.
Indonesia memiliki peluang dalam perdagangan internasional karena
Indonesia memiliki produk-produk pertanian maupun perkebunan yang bertaraf
ekspor. Produk-produk hasil perkebunan Indonesia yang memiliki pasar cukup
luas di luar negeri atau yang ditujukan untuk ekspor diantaranya adalah karet, biji
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
kakao, teh, cengkeh, rempah-rempah dan tembakau. Produk pekebunan inilah
yang menjadi andalan Indonesia. Pada tahun 2007 Indonesia merupakan negara
yang masuk dalam 10 negara terbesar perodusen daun tembakau yang menempati
urutan ke 6 sebagai negara penghasil tembakau dunia, negara-negara tersebut
adalah Cina, Brasil, India, Amerika Serikat, Argentina, Indonesia, Malawi,
Pakistan, Italia, Zimbabwe (FAO).
Tembakau merupakan komoditi yang memiliki peluang pasar internasional
yang cukup menjanjikan hal ini karena tembakau merupakan komoditi yang
sangat diminati oleh setiap golongan baik pemuda maupun para orang tua bahkan
sampai anak-anak juga mengkonsumsinya. Tembakau merupakan bahan dasar
untuk industri rokok. Tingginya permintaan terhadap rokok akan mendorong
peningkatan konsumsi tembakau sebagai bahan dasar pembuatan rokok.
Perkembangan ekspor tembakau di Indonesia tak lepas dari berbagai faktor yang
mempengaruhinya.
Ekspor suatu barang/ komoditi sangat dipengaruhi oleh suatu penawaran/
pihak produsen (supply) dan permintaan/ pihak konsumen (demand). Dari sisi
permintaan, ekspor dipengaruhi oleh harga ekspor, nilai tukar riil, pendapatan
dunia dan kebijakan devaluasi. Sedangkan dari sisi penawaran, ekspor
dipengaruhi oleh harga ekspor, harga domestik, nilai tukar riil, kapasitas
produksi, impor bahan baku, dan kebijakan deregulasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Seperti halnya setiap komoditi ekspor, ekspor komoditi tembakau di
Indonesia juga tak lepas dari beberapa faktor yang mempengaruhinya.
Perkembangan ekspor tembakau di Indonesia pada tahun 1997 sampai 2007
mengalami kenaikan dan penurunan (berfluktuatif) yaitu dari 35,4 ribu ton pada
tahun 1997 menjadi 39,9 ribu ton pada tahun 1998 dan mengalami penurunan
pada tahun 2003 yaitu menjadi 27,5 ribu ton dan mengalami kenaikan kembali
pada tahun 2006 yaitu ekspor tembakau mencapai 29,3 ribu ton (BPS). Hal ini
terjadi karena berbagai hal yang mempengaruhinya, diantaranya adalah harga
tembakau dalam negeri yang terus meningkat yaitu dari Rp7.537/kg pada tahun
1997 menjadi Rp11.511/kg pada tahun 2000. Hal ini mempengaruhi kinerja
ekspor tembakau di Indonesia karena harga merupakan faktor utama yang
mempengaruhi minat konsumen. Dengan kenaikan harga tembakau dari
Rp7.537/kg menjadi Rp21.500/kg menyebabkan harga ekspor tembakau di pasar
internasional juga ikut terpengaruhi.
Perkembangan produksi tembakau di Indonesia mengalami kanaikan dan
penurunan atau berfluktuatif, yaitu pada tahun 1997 produksi tembakau
Indonesia 253,1 ribu ton turun menjadi 109,9 ribu ton pada tahun 1998 dan
mengalami kenaikan kembali pada tahun 2000 yaitu sebesar 146,1 ribu ton
(BPS). Perkembangan produksi tembakau akan mempengaruhi kinerja ekspor
tembakau di Indonesia karena produksi tembakau akan mempengaruhi jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
penawaran tembakau. Dengan kapasitas produksi yang menurun dari yang
sebelumnya maka kinerja ekspor tembakau juga akan menurun.
Salah satu faktor yang tak lepas juga mempengaruhi ekspor tembakau
adalah konsumsi terhadap tembakau sendiri. Konsumsi tembakau di Indonesia
mengalami peningkatan yang sangat tajam. Konsumsi tembakau pada tahun 1970
yang sebesar 33 milyar batang per tahun menjadi 217 milyar batang per tahun
pada tahun 2000. Dari tahun 1970 sampai 1980, konsumsi tembakau sudah
meningkat sebesar 159 % (WHO Indonesia). Peningkatan konsumsi tembakau
sangat besar karena tembakau sudah merambah dunia anak-anak, banyak anak
usia sekitar 12 tahun sudah mulai belajar merokok. Dengan kondisi seperti ini
maka dapat mempengaruhi kinerja ekspor tembakau karena untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi tembakau dalam negeri sangat besar.
Selain faktor diatas masih ada faktor lain yang ikut mempengaruhi kenerja
ekspor tembakau Indonesia yaitu adalah kurs. Kurs sangat mempengaruhi ekspor
karena kurs merupakan perbandingan mata uang domestik dengan mata uang
negara lain. Mata uang yang telah disepakati sebagai mata uang untuk
perdagangan internasional/diterima secara umum adalah US dolar Amerika
serikat (AS). Sistem kurs ini juga mempengaruhi ekspor karena ketika tahun
1997/1998 dunia sedang mengalami resesi nilai mata uang Indonesia melemah
terhadap dolar AS. Semenjak adanya krisis moneter pada tahun 1997/1998
terjadi ada lonjakan kurs dolar AS terhadap mata uang rupiah, yaitu Rp4.650
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
pada tahun 1997 menjadi Rp8.025 pada tahun 1998 (BPS). Tujuan dari devaluasi
mata uang rupiah ini adalah untuk meningkatkan eskpor dan tujuan ini relatif
berhasil karena ekspor tembakau Indonesia meningkat dari tahun 1997 sebesar
35,4 ribu ton menjadi 39,9 ribu ton pada tahun 1998.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka peneliti
tertarik untuk melakukan sebuah penelitian dengan judul “FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI EKSPOR TEMBAKAU DI INDONESIA TAHUN
1997-2007”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan volume ekspor tembakau di Indonesia tahun 1997-
2007 ?
2. Apakah harga tembakau tingkat nasional mempengaruhi ekspor tembakau?
3. Apakah jumlah produksi tembakau mempengaruhi nilai ekspor tembakau di
Indonesia?
4. Apakah tingkat konsumsi tembakau mempengaruhi nilai ekspor tembakau di
Indonesia?
5. Apakah nilai tukar rupiah terhadap dollar mempengaruhi nilai ekspor
tembakau di Indonesia?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, dibatasi dalam harga tembakau dalam negeri
mempengaruhi nilai ekspor tembakau, jumlah produksi tembakau mempengaruhi
ekspor tembakau, konsumsi tembakau mempengaruhi ekspor tembakau, dan nilai
tukar rupiah terhadap dolar AS mempengaruhi ekspor tembakau di Indonesia
tahun 1997 – 2007.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui perkembangan ekspor Indonesia tahun 1997 – 2007.
2. Untuk mengetahui pengaruh harga tembakau tingkat nasional terhadap ekspor
tembakau.
3. Untuk mengetahui pengaruh produksi tembakau terhadap ekspor tembakau.
4. Untuk mengetahui pengaruh konsumsi tembakau terhadap ekspor tembakau.
5. Untuk mengetahui pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dollar terhadap ekspor
tembakau.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini nantinya dapat memberikan manfaat yang cukup berarti
bagi pihak-pihak antara lain:
1. Bagi pemerintah
Dapat memberikan pertimbangan kepada pemerintah untuk dapat
mengambil kebijakan yang tepat ketika akan melakukan kebijakan yang
menyangkut ekspor tembakau dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi bagi
prospek dan peranan ekspor komoditi tembakau di Indonesia untuk
meningkatkan devisa.
3. Bagi Ilmu Pengetahuan
Sebagai pertimbangan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang
berhubungan dengan ekspor tembakau, serta sebagai tambahan informasi
tentang faktor-faktor yang mempengarui ekspor tembakau dalam
hubungannya dengan pengembangan ekspor tembakau dan upaya untuk
meningkatkan pendapatan negara.
4. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini dapat menambah referensi koleksi perpustakaan
Sanata Dharma Yogyakarta, yang berguna bagi para mahasiswa Sanata
Dharma serta pihak-pihak yang membutuhkan dalam rangka pengembangan
ilmu pengetahuan khususnya pengetahuan yang berhubungan dengan faktor-
faktor yang mempengaruhi ekspor tembakau di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perkembangan Perkebunan Tembakau di Indonesia
Tembakau masuk ke Indonesia diperkirakan pada awal abad ke XVII oleh
kolonial Belanda dan tembakau menjadi komoditas perdagangan penting setelah
membawa dan menjualnya ke negara-negara Eropa.Sehingga pada masa tanam
paksa di zaman penjajahan Belanda, tembakau juga merupakan salah satu
komoditas yang diharuskan ditanam.
Tembakau telah dikenal sebagai komoditi ekspor sejak dua setengah abad
yang lalu, yaitu ketika penguasa kolonial yang kemudian digantikan oleh
pemodal swasta mengusahakan untuk pasaran Eropa. Dulu tembakau merupakan
tanaman untuk konsumsi kelompok elite, dan kemudian secara bertahap meluas
menjadi konsumsi rakyat (Padmo, Sugianto dan Edhie Djatmiko. 1991).
Hal ini menunjukkan bahwa sejak jaman penjajahan tembakau termasuk
komoditas yang menguntungkan di dalam perdagangan internasional, karena
memiliki keunggulan dimana kualitas tembakau Indonesia sebagai bahan baku
pembuatan cerutu sudah terkenal sejak lama dengan kualitas yang tinggi, baik
sebagai pembalut maupun pengisi cerutu. Dengan kondisi tersebut, pengusahaan
perkebunan yang intensif berkembang terutama yang dikelola oleh pemerintah
kolonial yang pada saat itu menjadi pemasok pasar di Eropa Barat.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Dan dalam perkembangan selanjutnya, pengusahaan tembakau merebak ke
petani kecil/tembakau rakyat terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur sejalan
pula adanya pabrik rokok kretek yaitu pada sekitar abad ke XIX yang dalam
perkembangannya terus meningkat, demikian pula jenis tembakau yang
diusahakan petani untuk kebutuhan pabrik rokok (Direktorat Kerjasama dan
Perdagangan International. 2004)
Secara historis komoditi tembakau sudah memperoleh perhatian yang besar
sebagai komoditi komersial (high value commodity) sejak pemerintah Hindia
Belanda. Kebijakan penanaman tembakau tersebut terus dilanjutkan oleh
pemerintah Indonesia melalui perusahaan negara perkebunan (PNP). Dalam
perkembangannya tanaman tembakau diusahakan secara cukup meluas oleh
petani rakyat baik di Jawa (Jawa Tengah, Jawa Timur) dan di Luar Jawa
(Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan).
Pengusahaan tembakau oleh petani rakyat terutama ditujukan untuk ekspor,
biasanya merupakan tembakau asepan yang digunakan sebagai bahan baku
cerutu dan tembakau rajangan yang digunakan sebagai bahan baku rokok.
Perkembangan area perkebunan tembakau terus bertambah yakni luas area
tembakau pada tahun 2005 sebesar 198.212 Ha menjadi 217.742 Ha pada tahun
2008 (Dijenbun).
Tembakau selama ini memberikan sumbangan yang cukup berarti pada
pendapatan negara, yaitu pada bentuk devisa berupa bea (pajak) ekspor dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
impor. Perkembangan tembakau di Indonesia tidak dapat dipungkiri oleh
merebaknya industri rokok. Dengan pesatnya perkembangan industri rokok maka
memacu produksi tembakau dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan
perindustrian rokok dalam negeri. Komoditas tembakau sangat tergantung dan
terkait langsung dengan industri rokok. Penerimaan cukai tembakau lebih dari
90% dari total penerimaan cukai di Indonesia. Pada tahun 2002 cukai tembakau
memberikan sumbangan sebesar Rp21.150,8 milyar atau 91% dari total
penerimaan cukai Rp23.359,2 milyar (Bea Cukai).
B. Teori Penawaran dan Permintaan
Secara teoritis ekspor suatu barang dipengaruhi oleh suatu penawaran
(supply) dan permintaan (demand). Dalam teori perdagangan internasional
disebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor dapat dilihat dari sisi
permintaan dan sisi penawaran (Salvatore, 1996). Dari sisi permintaan, ekspor
dipengaruhi oleh harga ekspor, nilai tukar riil, pendapatan dunia dan kebijakan
devaluasi. Sedangkan dari sisi penawaran, ekspor dipengaruhi oleh harga ekspor,
harga domestik, nilai tukar riil, kapasitas produksi yang bisa diproduksi melalui
investasi, impor bahan baku, dan kebijakan deregulasi.
Ekspor berasal dari produksi dalam negeri yang dijual atau dipakai oleh
penduduk luar negeri, maka ekspor merupakan injeksi ke dalam aliran
pendapatan seperti halnya investasi. Ekspor suatu negara adalah impor negara
lain, maka ekspor tergantung dari pendapatan luar negeri bukan pendapatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
nasional. Berapapun pendapatan nasional, tidak akan berpengaruh terhadap
ekspor hal ini berarti pendapatan nasional tidak mempengaruhi ekspor. Tetapi
sebaliknya seperti halnya invetasi, ekspor mempengaruhi pendapatan nasional.
Produk-produk yang betul-betul kompetitif, penawaran dan permintaan
domestik akan tergantung pada harga dalam mata uang domestik, sedangan
permintaan dan penawaran asing (ekspor) akan bergantung pada harga dalam
mata uang asing (Krugman dan Obstfeld (2000) yang diterjemahkan oleh Basri
(2004), dijelaskan pula bahwa perdagangan akan terjadi di suatu pasar apabila
terdapat perbedaan harga pada waktu sebelum perdagangan, jika kedua negara
menghasilkan produk yang sama. Selain berbagai faktor di atas, hubungan
perdagangan antar negara yang mempengaruhi aktivitas ekspor impor adalah
nilai tukar mata uang setiap negara.
Nilai tukar mata uang (kurs) memainkan peranan sentral dalam hubungan
perdagangan internasional, karena kurs memungkinkan dapat membandingkan
harga-harga barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara. Dalam transaksi
perdagangan internasional menggunakan mata uang asing bukan mata uang
negaranya. Dalam perdagangan internasional membutuhkan mata uang standar
seperti mata uang dolar AS untuk bertransaksi. Apabila mata uang domestik
terapresiasi terhadap mata uang asing maka harga impor bagi penduduk domestik
menjadi lebih murah, tetapi apabila nilai mata uang domestik terdepresiasi maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
nilai mata uang asing menjadi lebih mahal yang mengakibatkan ekspornya bagi
pihak luar negeri menjadi lebih murah.
C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ekspor
1. Harga
Harga suatu barang adalah nilai (tukar) barang tersebut dinyatakan atau
diukur dengan uang (Gilarso.3003).Suatu barang mempunyai harga apabila
barang itu diperlukan dan berguna bagi pemenuhan kebutuhan manusia.
Harga tembakau di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor didalam
penentuan harga tembakau tingkat nasional, antara lain jumlah produksi
tembakau tingkat nasional, pemintaan tembakau tingkat nasional maupun
internasional.
Harga dapat mempengaruhi ekspor dan impor karena jika harga di
dalam negeri lebih murah dari harga di pasar internasional maka produsen
cenderung memproduksi untuk kebutuhan ekspor karena mendapatkan
pendapatan yang lebih tinggi. Namun ketika harga di dalam negeri lebih
mahal dari pasar internasional maka hal ini akan mendorong impor karena
membeli lebih murah dari pada memproduksi sendiri.
Harga juga sangat berkaitan erat dengan produksi. Bila harga jual tinggi,
dibandingkan dengan biaya produksi maka para produsen akan terdorong
untuk menghasilkan/ menjual lebih banyak. Bila harga merosot atau harga
jual rendah dibandingkan dengan biaya produksi, maka penghasilan/ laba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
produsen akan merosot pula, dan produsen akan terdorong untuk
mengurangi jumlah produksi (gilarso. 2003).
Kurva II. 1, kurva permintaan
P
2
1 D
0 Qo Q1 Q
Sumber: Gilarso
Keterangan: P : harga Qd : jumlah yang mau di beli
Gejala ini dikenal dengan nama Hukum Permintaan, yang dapat
dirumuskan sebagai berikut: orang cenderung membeli lebih banyak pada
harga rendah daripada pada harga tinggi.
Permintaan disini adalah jumlah dari suatu barang yang mau dan mampu
dibeli pada berbagai kemungkinan harga, selama jangka waktu tertentu,
dengan anggapan hal-hal lain tetap sama (Gilarso, 2003)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Kurva II. 2, kurva penawaran
P S
2 1 0 Qo Q1 Q Sumber: Gilarso
Keterangan: P : harga Qs : jumlah yang mau di jual
Cateris paribus, produsen/penjual cenderung menghasilkan dan menawarkan
lebih banyak pada harga yang tinggi dari pada harga yang rendah (Gilarso.
2003). Harga tinggi akan mendorong produsen untuk memproduksi barang
lebih banyak.
2. Produksi
Produksi adalah setiap usaha manusia yang baik secara langsung
maupun tidak langsung, menghasilkan barang dan jasa supaya berguna untuk
memenuhi suatu kebutuhan manusia. Dalam hukum bagi hasil kalau input
faktor-faktor produksi ditambah (luas tanah, jumlah pupuk, jumlah tenaga
kerja, jumlah mesin, dan lain sebagainya) maka output atau hasil produksi
akan bertambah pula. Hasil produksi adalah barang dan jasa yang secara
langsung atau tidak langsung berkemampuan untuk memenuhi kebutuhan
manusia (Gilarso. 1992:85).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Barang produksi adalah barang atau jasa yang dipergunakan untuk
menghasilkan barang lain. Jadi barang produksi adalah barang yang tidak
langsung untuk konsumsi melainkan dipergunakan sebagai sarana dalam
melaksanakan atau memperlancar proses produksi, misalnya seperti mesin,
alat-alat, gedung, dan bahan setengah jadi (Gilarso. 1992:86). Untuk
memproduksi suatu barang diperlukan proses yang relatif lama dan
memerlukan berbagai unsur dalam proses produksi. Unsur-unsur itu
digolongkan menjadi empat kelompok dasar (faktor produksi) yaitu tenaga
kerja manusia, sumber-sumber alam, peralatan produksi atau barang-barang
modal, dan organisasi atau kegiatan pengusaha.
a. Tenaga Kerja Manusia
Pelaksana utama dalam seluruh kegiatan produksi adalah manusia.Oleh
karena itu tenaga kerja manusia dengan segala ketrampilan dan
keahliannya merupakan faktor produksi yang pertama. Kerja manusia
dalam ilmu ekonomi dimaksudkan segala usaha manusia, baik jasmani
maupun rohani yang dicurahkan dalam proses peningkatan kegunaan
ekonomi.
b. Sumber-sumber Alam
Segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat dimanfaatkan
oleh manusia dalam usaha mencapai kemakmuran. Sumber-sumber
alam tidak terbatas hanya pada lahan (tanah) sebagai dasar untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
pertanian dan pemukiman, tetapi mencakup pula kesuburan tanah,
kekayaan alam yang terkandung didalam tanah (bahan-bahan tambang),
dan seluruh lingkungan alam.
c. Peralatan Produksi atau Barang-barang modal
Barang modal adalah segala sumber daya selain kerja manusia dan
pemberian alam, yang dipergunakan dalam proses produksi. Barang
modal mencakup semua prasarana dan sarana yang dipergunakan dalam
proses produksi seperti pabrik, mesin-mesin, dan alat-alat, serta
persediaan bahan-bahan yang dipakai dalam proses produksi.
d. Organisasi atau kegiatan Pengusaha
Adalah seorang yang memiliki ketrampilan sebagai enterprenuership
atau wiraswasta yang menggabungkan seluruh faktor produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan bagi pemenuhan
kebutuhan manusia (Gilarso. 1992:92-101)
Kurva II. 3, kurva produksi
P D1 D2 S1 S2
P1 E1 E2
0 Q1 Q2 Q Sumber: Gilarso
Keterangan: P : harga Q : kuantitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
D1 : permintaan dalam negeri D2 : permintaan luar negeri S1 : Penawaran awal S2 : Penawaran setelah adanya perubahan E1(Q1, P1) : titik kesimbangan pertama E2(Q2, P1) : titik keseimbangna ke dua
Pada gambar kurva, P adalah harga suatu barang dan Q adalah kuantitas
suatu barang. Dalam perpotongan garis permintaan dan penawaran pada
E1/titik keseimbangan pertama menunjukkan permintaan dan jumlah
penawaran untuk pemenuhan kebutuhan di dalam negeri dan titik
keseimbangan E2 menunjukkan pemenuhan kebutuhan di luar negeri
(ekspor). Ekspor terjadi karena seluruh permintaan di dalam negeri sudah
terpenuhi dan barang yang dihasilkan melebihi permintaan di dalam negeri
maka selebihnya barang tersebut di ekspor.
3. Konsumsi
Pada dasarnya konsumsi adalah kegiatan menghabiskan nilai guna
barang dan jasa.Tindakan konsumsi individu atau keluarga sangat
dipengaruhi oleh besarnya pendapatan yang mereka miliki. Hubungan timbal
balik antara ekonomi keluarga dan masyarakat terjadi melalui pengeluaran-
pengeluaran uang. Pengeluaran atau pembelanjaan masyarakat merupakan
bagian terbesar dari permintaan masyarakat. Permintaan masyarakat ini ikut
menjadi pedoman bagi para produsen dalam menentukan apa, dan berapa
yang akan diproduksikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Konsumsi dapat mempengaruhi ekspor maupun impor, hal ini
dikarenakan konsumsi merupakan permintaan masyarakat. Permintaan ini
akan secara langsung mempengaruhi penawaran yang dihasilkan oleh para
produsen (Gilarso, 2003). Jika permintaan banyak sedangkan penawaran
barang tersebut terbatas maka mendorong impor untuk memenuhi seluruh
permintaan, tetapi jika permintaan dalam negeri terbatas sedangkan jumlah
penawaran barang tersebut banyak maka lebihnya dari permintaan tersebut
akan diekspor.
4. Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Amerika Serikat
Perubahan nilai tukar berpengaruh terhadap ekspor dan impor.Sifat kurs
valuta asing sangat tergantung dari sifat pasar. Apabila transaksi jual beli
valuta asing dapat dilakukan secara bebas di pasar maka kurs valuta asing
akan berubah-ubah sesuai dengan perubahan permintaan dan penawaran. Di
dalam pasar bebas perubahan kurs tergantung pada beberapa faktor yang
mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing. Permintaan valuta
asing diperlukan guna melakukan transaksi pembayaran ke luar negeri
(impor). Permintaan valuta asing diturunkan dari transaksi debit dalam
neraca permbayaran internasional. Sedangkan penawaran valuta asing
berasal dari eksportir, yakni berasal dari transaksi kredit neraca pembayaran.
Suatu mata uang di katakan kuat apabila transaksi outonomous kredit lebih
besar dari transaksi outonomous debit (surplus neraca pembayaran),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
sebaliknya dikatakan lemah apabila neraca pembayarannya mengalami
defisit (Nopirin. 1997: 147-148).
Berdasarkan uraian diatas, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika
Serikat dapat dibedakan menjadi dua:
1. Nilai tukar tetap (Fixed exchange rate)
Merupakan nilai tukar dimana pemerintah masih bisa melakukan
devaluasi (penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap valuta
asing). Dengan kata lain pemerintah menetapkan tingkat kurs mata uang
negara tersebut dengan mata uang negara lain, dan berusaha untuk
mempertahankan dengan berbagai kebijakan. Pertama, tindakan secara
langsung berupa pembelian mata uang asing oleh bank sentral apabila
kurs dipasar merosot dibawah tingkat yang sudah ditentukan oleh
otoritas moneter, maupun melonjak diatas tingkat yang ditentukan.
Kedua tindakan langsung berupa penjatahan nilai tukar tetap pada
tingkat kurs yang ditetapkan.
Tujuan pemerintah mendevaluasi mata uang dalam negeri terhadap
mata uang asing dilatarbelakangi oleh keadaan dimana dalam negara
tersebut neraca perdagannya mengalami defisit sehingga dengan
kebijakan devaluasi tersebut dapat meningkatkan ekspor karena pihak
luar negeri dapat membeli dengan harga yang lebih murah sehingga
defisit neraca perdagangan dapat diatasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2. Nilai Tukar Mengambang (Floating exchange rate)
Nilai tukar mengambang ditentukan secara bebas oleh tarik menarik
kekuatan pasar. Kekuatan dari sistem nilai tukar mengambang adalah
bahwa tingkat kurs yang berlaku selalu sama dengan tingkat kurs
keseimbangan, tidak ada masalah surplus dan defisit neraca
pembayaran, (Nopirin, 1997). Nilai tukar mengambang pada saat
depresiasi (penurunan harga dalam valuta domestik dari valuta luar
negeri sesuai dengan mekanisme pasar) maupun apresiasi (kenaikan
harga yang dinyatakan dalam valuta domestik dari valuta luar negeri
sesuai dengan mekanisme pasar), akan mempengaruhi nilai ekspor dan
impor.
Pada saat depresiasi maka akan menyebabkan nilai ekspor naik dan
menurunkan impor, hal ini dapat terjadi karena nilai tukar rupiah
terhadap dolar turun, misalnya; nilai dolar AS di dalam negeri
Rp4.650,00 dan nilai dolar AS terhadap rupiah diluar negeri
Rp7.100,00 maka akan meningkatkan ekspor, hal ini dapat terjadi
karena negara lebih memilih mengekspor ke luar negeri karena akan
mendapatkan devisa yang lebih tinggi dibandingkan dengan melakukan
impor.
Nilai tukar mengambang pada saat apresiasi (kenaikan harga yang
dinyatakan dalam valuta domestik dari luar negeri dengan mekanisme
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
pasar), hal ini dapat mempengaruhi ekspor dan impor, nilai ekspor akan
mengalami penurunan dan nilai impor akan mengalami kenaikan, hal ini
dapat terjadi karena nilai tukar rupiah terhadap dolar akan naik,
misalnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di luar negeri sebesar
Rp4.650,00 dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS didalam negeri
Rp7.100,00 maka suatu negara akan memilih mengimpor dibandingkan
dengan mengekspor, karena akan mendapatkan barang dengan harga
yang lebih murah dibandingkan dengan memproduksi di dalam negeri
(Nopirin, 1997).
Kurva II. 4, kurva permintaan Valas
Rp
S
1
2 Di
Do
Eo E1 US$ Sumber: Nopirin
Keterangan kurva:
Do : permintaan awal D1 : permintaan setelah adanya perubahan Eo : keseimbangan pada saat permintaan awal E1 : keseimbangan pada saat perubahan harga S : penawaran akan valuta asing
Pergerakan didalam satu kurva berarti bahwa kenaikan atau
penurunan kurs akan mengakibatkan penurunan atau kenaikan jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
valuta asing yang diminta. Sedangkan pergeseran kurva permintaan (
dari Do ke Di ) diakibatkan misalnya oleh kenaikan pengeluaran
pemerintah, kenaikan jumlah uang yang beredar, dan perubahan
permintaan dari mata uang rupiah ke mata uang dolar.
Kurva II. 5, kurva penawaran valas
Rp
1 S1
So
0
Do
Eo E1 US$ Sumber: Nopirin Keterangan kurva:
So : penawaran awal S1 : penawaran setelah adanya perubahan Eo : keseimbangan pada saat penawaran awal E1 : keseimbangan valas setelah adanya perubahan harga Do : permintaan akan valuta asing
Pergerakan didalam satu kurva berarti bahwa kenaikan atau
penurunan kurs akan mengakibatkan penurunan atau kenaikan jumlah
valuta asing yang ditawarkan. Sedangkan pergeseran kurva penawaran (
dari So ke Si ) diakibatkan misalnya oleh kenaikan pndapatan
pemerintah, penurunan jumlah uang yang beredar, kebutuhan
masyarakat akan valuta asing yang bergeser dari mata uang US$ ke
mata uang rupiah (Nopirin, 1996).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
D. Penelitian terdahulu
Hasil penelitian terdahulu yang dijadikan acuan oleh peneliti merujuk pada
penelitian Farida Yuliati Tahun 2005 mengenai Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Eskpor Tembakau Indonesia Ke Malaysia Tahun 1981-2002.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah variabel indeks harga
konsumen (tembakau), inflasi dalam negeri, kurs rupiah terhadap US dolar, dan
PDB riil Malaysia berpengaruh terhadap ekspor tembakau Indonesia ke Malaysia
tahun 1981-2002.
Penelitian di lakukan dengan menggunakan metode regresi linier kuadrat
terkecil (OLS). Alat analisis yang di gunakan adalah pengujian statistik yang
meliputi uji T, uji F dan R2 serta pengujian asumsi klasik yang meliputi
multikolinearitas, heterokedastisitas dan autokorelasi. Hasil dari penelitian
tersebut adalah indeks harga konsumen, inflasi dalam negeri, kurs rupiah
terhadap US dolar, dan PDB riil Malaysia berpengaruh terhadap ekspor
tembakau Indonesia ke Malaysia tahun 1981 sampai 2002.
E. Kerangka berfikir
Tembakau merupakan salah satu komoditas hasil perkebunan yang
memiliki nilai output yang sangat tinggi. Hal ini terjadi karena tembakau
merupakan bahan baku/ dasar untuk membuat rokok, permintaan rokok di
Indonesia sangat tinggi sehingga menyebabkan permintaan terhadap tembakau
sebagai bahan dasar untuk pembuatan rokok juga meningkat tajam. Tembakau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
merupakan komoditas yang strategis dan memiliki permintaan yang tinggi
sehingga komoditas ini menyumbang cukup besar bagi pendapatan negara
melalui cukai.Ekspor komoditi tembakau di pengaruhi oleh faktor harga.Harga
tembakau dalam negeri terus merangkak naik karena permintaan terhadap
komoditi tembakau tersebut terus meningkat.Tingkat konsunsi tembakau di
Indonesia sangat meningkat tajam seiring dengan perkembangan zaman.Dahulu
orang merokok setelah umur 15 tahun ke atas. Namun saat ini anak-anak usia 10
tahun sudah mulai merokok.
Dengan meningkatnya permintaan terhadap rokok, maka permintaan
komoditi tembakau juga meningkat tajam. Untuk memenuhi kebutuhan
tembakau dalam negeri produkvitas tembakau juga ditingkatkan untuk
memenuhi kebutuhan pabrik rokok di Indonesia. Tembakau merupakan
komoditas yang sangat besar peranannya dalam menyumbang pendapatan negara
melalui cukai, selain faktor di atas terdapat faktor lain yang ikut mempengaruhi
yaitu nilai mata uang yang ditetapkan dengan kurs di mana semakin rendah nilai
mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing akan mendorong kinerja
ekspor karena konsumen luar negeri akan memperoleh harga lebih rendah/
murah. Sehingga faktor-faktor yang mempengarui ekspor tembakau di Indonesia
dalam bagan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Bagan II. 1, Kerangka berfikir
F. Hipotesis
1. Harga tembakau tingkat nasional mempengaruhi ekspor tembakau
2. Tingkat produksi tembakau mempengaruhi ekspor tembakau
3. Konsumsi tembakau mempengaruhi ekspor tembakau
4. Nilai tukar rupiah mempengaruhi ekspor tembakau
Harga tembakau nasional (X1)
Konsumsi tembakau dalam negeri (X2)
Nilai tukar rupiah terhadap dolar (X4)
Jumlah produksi tembakau (X3)
Ekspor tembakau Indonesia 1997-2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ex post facto, yaitu
penelitian yang menunjukkan bahwa penelitian tersebut dilakukan sesudah
perbedaan-perbedaan dalam variabel bebas tersebut terjadi karena perkembangan
kejadian itu secara alami (Furchan, 1982: 382).Jenis penelitian ini dianggap sangat
mendukung untuk memecahkan dan menggambarkan persoalan yang telah
disampaikan terlebih dahulu.
B. Jenis Data dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif
adalah serangkaian pengukuran atau observasi yang dinyatakan dalam angka,
merupakan data kasar karena langsung diperoleh dari hasil pengukuran dan
masih berwujud cacatan yang belum mengalami pengolahan, yaitu data yang
berbentuk angka-angka. Teknik pengumpulan data diperoleh dari
dokumentasi yaitu sumber-sumber catatan dan arsip-arsip yang dimiliki dan
literatur yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor
tembakau di Indonesia.
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Data yang dicari adalah data ekspor tembakau di Indonesia, harga
tembakau, konsumsi tembakau, produksi tembakau nasional, dan nilai kurs
rupiah terhadap dolar pada tahun 1997- 2007.
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang
telah diolah menjadi suatu informasi. Dalam penelitian ini data dapat
diperoleh dari berbagai sumber antara lain dari Departemen pertanian, jurnal,
dan literatur lain yang mendukung.
C. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2009 – Mei 2009. Data yang
digunakan untuk penelitian adalah data yang berhubungan dengan volume ekspor
tembakau khususnya data-data ekspor tembakau di Indonesia, harga tembakau
tingkat nasional, produksi tembakau, konsumsi tembakau, dan nilai kurs rupiah
terhadap dollar tahun 1997 – 2007.
D. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, antara lain:
1. Variabel bebas
Variable bebas adalah variabel yang diduga secara bebas berpengaruh
terhadap variabel dependen, yaitu; harga tembakau dalam negeri Rp per/kg
(X1), jumlah produksi tembakau dalam ton (X2), konsumsi tembakau dalam
ton (X3), Nilai tukar rupiah terhadap dollar Rp/ $ (X4).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen.
Variabel dependen dari penelitian ini adalah ekspor tembakau dalam ton (Y).
E. Teknik Analisis Data
1. Pengujian Prasyarat Regresi
a. Pengujian Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam
variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Normalitas dapat dilihat
dengan menggunakan cara nilai skewness, nilai ini digunakan untuk
mengetahui bagaimana distribusi normal data dalam variabel dengan
menilai kemiringan kurva. Nilai baik apabila mendekati nol, uji normalitas
yaitu:
d = maksimum
Keterangan:
d : Deviasi atau penyimpangan
Sn1 : Distribusi komulatif
Sn2 : Distribusi komulatif dokumentasi
X : Jumlah variabel
Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan hipotesis sebagai berikut:
Ho : ρ data normal
Ha : ρ data tidak normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Kriteria yang digunakan dalam mengetahui normal atau tidaknya data
tersebut adalah sebagai berikut; apabila perhitungan kolmogorov-smirnov
lebih besar dari probabilitas, (ρ > 0,05) maka Ho diterima. Apabila
kolmogorof-Smirnof lebih kecil dari probabilitas, (ρ < 0,05) maka Ho
ditolak.
b. Pengujian Linearitas
Asumsi linearitas dapat terpenuhi apabila nilai residual dan nilai
prediksi tidak menggambarkan satu pola hubungan tertentu atau dengan
kata lain jika menggambarkan suatu hubungan yang acak, maka asumsi
linearitas terpenuhi (Sudjana: 1996), adapun rumusnya yaitu:
KR1 Freg =
KR2
Keterangan:
F : Harga bilangan F untuk garis regresi
KR1 : Harga kuadrat rata-rata garis regresi
KR2 : Harga kuadrat Residu
kriteria penerimaan data ini linier atau tidak adalah apabila Fh lebih besar
dari level of signifikan (α) 0,05 maka hubungan data linier. Sedangkan
apabila F hitung lebih kecil dari level of signifikan (α) 0,05 maka
hubungan tidak linier.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2. Uji Asumsi Klasik
Untuk mendapatkan regresi yang dapat digunakan untuk melakukan estimasi,
maka dilakukan mengenai ada tidaknya penyimpangan terhadap asumsi klasik
yaitu:
a. Uji Multikolinearitas
Multikoloniaritas adalah adanya hububungan variabel-variabel bebas
diantara satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini disebut variabel-variabel
orthogonal. Variable yang bersifat orthogonal adalah variable bebas yang
korelasinya tidak sama dengan nol. Adapun rumus korelasinya (Sugiyono.
2003) sebagai berikut:
N∑XY- (∑X)(∑Y) Rxy= ∑X²-(∑X)²][N∑Y²-(∑Y)²] Keterangan:
r : koefisien korelasi
Y : skor variable Y
X : Skor variable X
N : Jumlah data
Kriteria penerimaan dalam analisis uji multikolinearitas adalah sebagai
berikut:
1. VIF < 5 tidak terjadi multikolinearitas
2. VIF > 5 terjadi multikolinearitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
b. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana varians dan kesalahan
pengganggu tidak konstans untuk semua nilai variabel bebas (Supranto. J.
1983 : 69). Untuk mendeteksi ada tidaknya masalah Heteroskedastisitas
digunakan uji korelasi rank dari Spearman, yaitu korelasi antara variabel
bebas dengan nilai mutlak dari residual. Uji heteroskedastisitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians
atau residual satu pengamatan ke pengamatan lain (Ghozali. 2001).Rumus
korelasi rank dari spearman dapat didefinisikan sebagai berkut:
∑d1² rs =1- 6 n (n² - 1)
Dimana:
rs : Uji heteroskedastisitas
d1 : Perbedaan dalam rank yang diberikan kepada dua karakteristik
yang berbeda dari individu atau fenomena ke i.
n : Banyaknya individu atau fenomena yang diberi rank.tnya dengan
bantuan program komputer SPSS 13.0, untuk menentukan terjadi tidaknya
masalah heteroskedastisitas digunakan ketentuan sebagai berikut:
1. Jika rs hitung > rs tabel maka, terjadi heteroskedastisitas
2. Jika rs hitung <rs tabel maka tidak terjadi heteroskedastisitas
Atau dapat juga dengan membandingkan tingkat probalitasnya. Adapun
ketentuan yang digunakan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
1. Jika probabilitasnya (P) > 0,05; maka tidak terjadi
heteroskedastisitas
2. Jika probabilitasnya (P) < 0,05; maka terjadi heteroskedastisitas
c. Uji Autokorelasi
Autokorelasi ialah keadaan dimana kesalahan pengganggu dalam periode
sebelumnya. Jadi kesalahan penggangu tidak bebas satu sama lain
berkorelasi, saling berhubungan (Supranto. J. 1984:125). Untuk mendeteksi
ada tidaknya masalah autokorelasi dapat diuji dengan jalan menghitung
“The Durbin Watson Statistic ”.
(e¹t t- 1) DW = eı²
Keterangan :
eı : Gangguan estimasi
t dan t-1 : Observasi terakhir dan sebelumnya
t dan t- 2 : Nilai observasi
DW : Durbin Waston
Ada tidaknya autokorelasi dalam uji ini dengan nilai DW, yaitu: DW Kesimpulan
< 1,10 Ada autokorelasi
1,10 – 1,54 Tanpa kesimpulan
1,55 – 2,46 Tidak ada autokorelasi
2,47 – 2,90 Tanpa kesimpulan
> 2,91 Ada autokorelasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
3. Analisis Regresi Berganda
Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama, kedua, ketiga, keempat,
dan kelima menggunakan teknik analisis data Persamaan Regresi Berganda.
Koefisien persamaan regresi dihitung dengan menggunakan program SPSS
13.0. Pengujian ini dilakukan untuk mengestimasi besarnya hubungan
variabel independent (harga tembakau dalam negeri, produksi tembakau,
konsumsi tembakau, serta nilai tukar rupiah terhadap dollar) terhadap
variabel dependen (ekspor tembakau), bentuk model yang digunakan
(Sugiono, 1997:261)
Y= α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4
Keterangan;
Y : Nilai ekspor tembakau
α : Konstanta
β1-4 : Koefisien regresi
untuk mencari koefisien regresi b1, b2, b3, dan b4 dapat digunakan
persamaan simultan sebagai berikut:
1. ∑X1Y = b1 ∑X1² + b2 ∑X1 ∑X2 + b3 ∑X1 ∑X3 + b4 ∑X1 ∑X4
2. ∑X2Y = b1 ∑X1² ∑X2 + b2 ∑X2² + b3 ∑X2 ∑X3 + b4 ∑X2 ∑X4
3. ∑X3Y = b1 ∑X1 ∑X2 + b2 ∑X2 ∑X3 + b3 ∑X3² + b4 ∑X3 ∑X4
4. ∑X3Y = b1 ∑X1 ∑X4 + b2 ∑X2 ∑X4 + b3 ∑X3 ∑X4 + b4 ∑X4²
a = Y – b1X1 – b2X2 – b3X3 – b4X4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
4. Uji F
Uji F digunakan untuk menguji apakah semua variabel independen
berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Sugiono.
2005;136).
Uji F R²/k F hitung = (1-R²)/(n – k- 1)
Keterangan :
F : Harga F garis regresi
R : Koefisien korelasi berganda
K : Jumlah variabel independen
N : Jumlah anggota sampel
Menentukan formulasi Ho dan Ha
Ho : Tidak ada pengaruh antara variabel independen dengan variabel
dependen.
Ha : Ada pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen
Menentukan F table:
Dipih tingkat signifikansi (α) = 5%, artinya taraf kesalahan hanya 5% saja,
nilai level of confidence sebesar 95% dengan degree of freedom (df ) n – k – 1.
F tabel = F (α,k,n-k-1)
Keterangan:
df : Degree of freedom
n : Banyaknya predicator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
k : Jumlah variabel
Kriteria penolakan dan penerimaan hipotesis uji F adalah sebagai berikut:
1. Apabila nilai F hitung > F tabel, berarti Ho ditolak dan Ha diterima
sehingga semua variabel independen secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
2. Apabila nilai F hitung < F tabel, berarti Ho diterima dan Ha ditolak
sehingga semua variabel independen secara bersama-sama tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
5. Pengujian Hipotesis
Hipotesis adalah suatu anggapan atau pendapat yang diterima secara
tentatip untuk menjelaskan suatu fakta atau yang dipakai sebagai dasar bagi
suatu penelitian.Hipotesis yang dirumuskan adalah hipotesis nol (HO) dan
hipotesis alternatif (HA). Hipotesis yang dirumuskan ini disebut hipotesis nol
atau tidak memiliki perbedaan dengan hipotesis yang sebenarnya.Pengujian
hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji T-test. Uji T-test bertujuan
untuk menguji signifikansi pengaruh variabel independent (harga tembakau
dalam negeri, produksi tembakau, konsumsi tembakau, serta nilai tukar rupiah
terhadap dollar) terhadap variabel dependent (ekspor tembakau). Langkah-
langkah pengujiannya sebagai berikut:
a. Menentukan formulasi Ho dan Ha
1. Harga tembakau dalam negeri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Ho = harga tembakau dalam negeri tidak berpengaruh terhadap ekspor
tembakau
Ha = harga tembakau dalam negeri berpengaruh terhadap ekspor
tembakau
2. Produksi tembakau
Ho = produksi tembakau tidak berpengaruh terhadap ekspor tembakau
Ha = produksi tembakau berpengaruh terhadap ekspor tembakau
3. Konsumsi tembakau
Ho = konsumsi tembakau tidak berpengaruh terhadap ekspor tembakau
Ha = konsumsitembakau berpengaruh terhadap ekspor tembakau
4. Nilai tukar rupiah terhadap dollar
Ho = nilai tukar rupiah terhadap dollar tidak berpengaruh terhadap
ekspor tembakau
Ha = nilai tukar rupiah terhadap dollar berpengaruh terhadap ekspor
tembakau
b. Menentukan level of signifikan (α) = 5 % dengan level of convidence
sebesar 95 % dengan degree of freedom (df) = n-k.
c. menentukan daerah penerimaan dan penolakan hipotesis. kriteria
penerimaan yaitu:
Ho tidak dapat ditolak jika t hitung < (t tabel) t α ; n-k
Ho ditolak jika t hitung > (t tabel) t α ; n-k
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
d. Menentukan t tabel=
keterangan:
bi : koefisien regresi variabel independent
Se : standar eror
n : jumlah pengamatan
k : jumlah variabel bebas
e. Menarik kesimpulan dengan cara membandingkan hasil dari t hitung dan t
table, kemudian tentukan daerah penerimaan dan penolakannya. Apabila Ho
ditolak, harga tembakau dan harga tembakau luar negeri, produksi tembakau,
luas area pertanian tembakau, serta nilai tukar rupiah terhadap dollar
berpengaruh positif terhadap ekspor tembakau.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
1. Analisis Data
Uji prasarat analisis harus dilakukan karena akan digunakan sebagai dasar
untuk menentukan langkah selanjutnya yaitu melakukan analisis data dan juga
dimaksudkan sebagai dasar dalam mengambil keputusan agar tidak menyimpang
dari kebenaran yang harus ditarik.
1. Pengujian Prasyarat Regresi
a. Pengujian Normalitas
Tabel IV.1 Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Harga tembakau dalam negeri 11 25431.45 10163.175 7637 37500
Produksi tembakau 11 175.00 36.603 120 253Konsumsi Tembakau 11 66.00 27.857 37 127Nilai Tukar Rupiah 11 8617.91 1598.289 4650 10400
Tabel IV. 2
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Harga tembakau
dalam negeri
Produksi tembakau
Konsumsi Tembakau
Nilai Tukar Rupiah
N 11 11 11 11Normal Parameters(a,b)
Mean 25431.45 175.00 66.00 8617.91
Std. Deviation 10163.175 36.603 27.857 1598.289Most Extreme Differences
Absolute .193 .139 .205 .216
Positive .118 .139 .205 .132 Negative -.193 -.082 -.149 -.216Kolmogorov-Smirnov Z .641 .463 .680 .717Asymp. Sig. (2-tailed) .805 .983 .743 .683
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Pengujian normalitas data pada pengujian ini menggunakan rumus uji “One
Sample “kolmogorof-Smirnov”. Pengujian normalitas ini digunakan untuk
semua data atau variabel penelitian yaitu sebagai berikut:
1. Harga tembakau dalam negeri
a. Dari tabel diskriptif statistik diperoleh jumlah case (N) : 11, mean :
25431.45, Standar Deviation : 10163.175, nilai minimum : 7637, dan
nilai maksimum 37500.
b. Pengujian normalitas untuk variabel harga tembakau dalam negeri
diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.805, oleh karena itu
nilai probabilitas > 0.05 maka Ho diterima, yang berarti data harga
tembakau dalam negeri berdistribusi normal.
2. Produksi tembakau
a. Dari tabel diskriptif statistik diperoleh jumlah case (N) : 11, mean :
175.00, Standar Deviation : 36.603, nilai minimum : 120, dan nilai
maksimum 253.
b. Pengujian normalitas untuk variabel produksi tembakau diperoleh
nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.983, oleh karena itu nilai
probabilitas > 0.05 maka Ho diterima, yang berarti data produksi
tembakau berdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
3. Konsumsi tembakau
a. Dari tabel diskriptif statistik diperoleh jumlah case (N) : 11, mean :
66.00, Standar Deviation : 27.857, nilai minimum : 37, dan nilai
maksimum 127.
b. Pengujian normalitas untuk variabel konsumsi tembakau diperoleh
nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.743, oleh karena itu nilai
probabilitas > 0.05 maka Ho diterima, yang berarti data konsumsi
tembakau berdistribusi normal.
4. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat
a. Dari tabel diskriptif statistik diperoleh jumlah case (N) : 11, mean :
8617.91, Standar Deviation : 1598.289, nilai minimum : 4650, dan
nilai maksimum 10400.
b. Pengujian normalitas untuk variabel nilai tukar rupiah diperoleh nilai
Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.683, oleh karena itu nilai probabilitas
> 0.05 maka Ho diterima, yang berarti data nilai tukar rupiah
berdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
b. Pengujian Liniearitas
Tabel IV.3 Hasil Linearitas
ANOVAb
2E+008 4 41019158.03 142.060 .000a
1732478 6 288746.2542E+008 10
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, Produksi tembakau, KonsumsiTembakau, Harga tembakau dalam negeri
a.
Dependent Variable: Ekspor Tembakaub.
Dari perhitungan pengujian linearitas dengan menggunakan SPSS versi
13.0 di atas diperoleh F hitung sebesar 142.060 dengan probabilitas 0.000.
hasil F hitung kemudian dibandingkan dengan F tabel dengan
menggunakan taraf (α) signifikansi sebesar 0.05, dengan nemurator 4 dan
denumerator 11 diperoleh F tabel sebesar 3.357. jadi F hitung sebesar
124.060 > F tabel 3.357 maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga
hubungan antara variabel dependen (eskpor tembakau) dengan variabel
independen (harga tembakau dalam negeri, produksi tembakau, konsumsi
tembakau, dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS) bersifat linier
2. Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan dengan tujuan
untuk mendeteksi dan mengetahui ada tidaknya pelanggaran dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
penyimpangan dalam pengujian “Regresi Linier Berganda”. Pengujian asumsi
klasik meliputi:
a. Uji Multikolinearitas
Tabel VI. 4 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
7913.183 2706.899 -2.923 .027
.088 .032 .221 2.786 .032 .277 3.608
116.081 7.351 1.043 15.790 .000 .399 2.508140.498 9.427 .961 14.904 .000 .419 2.388
.865 .141 .340 6.147 .001 .570 1.753
(Constant)Harga tembakaudalam negeriProduksi tembakauKonsumsi TembakaNilai Tukar Rupiah
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: Ekspor Tembakaua.
Pengujian multikolonearitas dilakukan untuk data dari variabel bebas yaitu
sebagai berikut:
1. Harga tembakau dalam negeri (X1)
Dari hasil output “Colloniarity statistic” diperoleh VIF (Variance
Inflation Factor) sebesar 3.608 yang berarti VIF 3.608 < 5. Dengan
hasil tersebut maka variabel harga tembakau dalam negeri bersifat ‘tidak
terjadi multikolinearitas’ sehingga dapat dikatakan bahwa harga
tembakau dalam negeri sebagai variabel bebas tidak mempunyai
hubungan atau tidak ada kolerasi dengan variabel lain.
2. Produksi tembakau (X2)
Dari hasil output “Colloniarity statistic” diperoleh VIF (Variance
Inflation Factor) sebesar 2.508 yang berarti VIF 2.508 < 5. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
hasil tersebut maka variabel produksi tembakau bersifat ‘tidak terjadi
multikolinearitas’ sehingga dapat dikatakan bahwa produksi tembakau
sebagai variabel bebas tidak mempunyai hubungan atau tidak ada
kolerasi dengan variabel lain.
3. Konsumsi tembakau
Dari hasil output “Colloniarity statistic” diperoleh VIF (Variance
Inflation Factor) sebesar 2.388 yang berarti VIF 2.388 < 5. Dengan
hasil tersebut maka variabel konsumsi tembakau bersifat ‘tidak terjadi
multikolinearitas’ sehingga dapat dikatakan bahwa konsumsi tembakau
sebagai variabel bebas tidak mempunyai hubungan atau tidak ada
kolerasi dengan variabel lain.
4. Nikai tukar rupiah dengan dollar AS
Dari hasil output “Colloniarity statistic” diperoleh VIF (Variance
Inflation Factor) sebesar 1.753 yang berarti VIF 1.753 < 5. Dengan
hasil tersebut maka variabel nilai tukar rupiah terhadap dollar AS
bersifat ‘tidak terjadi multikolinearitas’ sehingga dapat dikatakan bahwa
nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sebagai variabel bebas tidak
mempunyai hubungan atau tidak ada kolerasi dengan variabel lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
b. Uji Heterokedastisitas
Tabel IV.5 Hasil Uji Heterokedastisitas
Heteroscedasticity
-.127
.709
11
.027
.936
11
.336
.312
11
-.155
.650
11
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
X1 Harga tembakaudalam negeri
X2 Produksi tembakau
X3 Konsumsi tembakau
X4 Nilai tukar Rupiahterhdap Dollar US
Spearman's rho (Error Term)
Pada penelitian ini pengujian heterokedastisitas dilakukan dengan
menggunakan uji Spermans Correlation. Pengujian ini dilakukan untuk
menunjukkan bahwa variasi dari variabel tidak sama untuk setiap
pengamatan.
Pengujian ini dilakukan untuk semua variabel bebas:
1. Harga tembakau dalam negeri
Pada output antara X1 dan residu menghasilkan angka (r) -0.127 dengan
pobabilitas (P) sebesar 0.709. Jadi dengan membandingkan
probabilitasnya diperoleh 0.709 > 0.05, hal ini menunjukkan antara
harga tembakau dalam negeri dangan volume ekspor tembakau di
Indonesia tidak terjadi heteroskedastisitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2. Produksi tembakau
Pada output antara X2 dan residu menghasilkan angka (r) 0.027 dengan
pobabilitas (P) sebesar 0.936. Jadi dengan membandingkan
probabilitasnya diperoleh 0.936 > 0.05, hal ini menunjukkan antara
produksi tembakau dangan volume ekspor tembakau di Indonesia tidak
terjadi heteroskedastisitas.
3. Konsumsi tembakau
Pada output antara X3 dan residu menghasilkan angka (r) 0.336 dengan
pobabilitas (P) sebesar 0.312. Jadi dengan membandingkan
probabilitasnya diperoleh 0.312 > 0.05, hal ini menunjukkan antara
konsumsi tembakau dangan volume ekspor tembakau di Indonesia tidak
terjadi heteroskedastisitas.
4. Nilai tukar rupiah
Pada output antara X4 dan residu menghasilkan angka (r) -0.155 dengan
pobabilitas (P) sebesar 0.650. jadi dengan membandingkan
probabilitasnya diperoleh 0.650 > 0.05, hal ini menunjukkan antara
nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dangan volume ekspor tembakau
di Indonesia tidak terjadi heteroskedastisitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
c. Uji Autokorelasi
Tabel VI. 6 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary(b)
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Change Statistics Durbin-Watson
R Square Change
F Chan
ge df1
df2
Sig. F Change
1 .995(a) .990 .983 537.351 .990 142.060 4 6 .000 1.960
a Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, Produksi tembakau, Konsumsi Tembakau, Harga tembakau dalam negeri b Dependent Variable: Ekspor Tembakau
berdasarkan hasil analisis pengujian Durbin Watson diperoleh nilai
setatistik sebesar 1.960. adapun n=11, k4 dan tingkat signifikansi sebesar
0,05 (5%). Maka dapat disimpulkan dalam uji autokorelasi diperoleh
Durbin Watson 1.960, maka tidak terjadi autokorelasi.
3. Uji Statistik
Uji statistik dilakukan dilakukan berdasarkan hasil analisis regresi linier
berganda dengan menggunakan menggunakan program SPSS 13.0. Model
persamaan dalam penelitian ini adalah sebagai berilut:
Y= α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4
Dimana:
Y : Ekspor tembaku
a : Konstanta
b1,2,3,4, : Koefisien predikator X1, X2, X3, X4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
X1 : harga tembakau dalam negeri
X2 : produksi tembakau
X3 : konsumsi tembakau
X4 : nilai tukar rupiah terhadap dollar AS
Uji statistik yang dilakukan meliputi uji F, uji t, uji R² (koefisien
determinasi). Berikut ini penjelasan hasil masing-masing uji statistik pada
penlitian ini.
a. Uji F
Uji F digunakan untuk menguji apakah semua variabel independen
berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Apabila
nilai F hitung > F tabel, berarti Ho ditolak dan Ha diterima sehingga semua
variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen, dan sebaliknya apabila nilai signifikan terhadap F
hitung < F tabel, berarti berarti Ho diterima dan Ha ditolak sehingga semua
variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen.
Hasil uji F terhadap model regresi dengan menggunakan SPSS versi 13.0
adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel VI. 7 Hasil Uji F
ANOVAb
2E+008 4 41019158.03 142.060 .000a
1732478 6 288746.2542E+008 10
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, Produksi tembakau, KonsumsiTembakau, Harga tembakau dalam negeri
a.
Dependent Variable: Ekspor Tembakaub.
Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa hasil analisis diperoleh F hitung
sebesar 142.060 dengan signifikansi 0.000. Karena nilai F hitung 142.060
> F tabel 3.357 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa
variabel harga tembakau, produksi tembakau, konsumsi tembakau, dan
nilai tukar rupiah terhadap dollar AS secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap variabel ekspor tembakau.
b. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara
individual berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila t hitung > t
tabel, berarti Ho ditolak dan Ha diterima sehingga variabel independen
secara individual berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Jika
t hitung < t tabel, berarti Ho diterima dan Ha ditolak sehingga variabel
independen secara individual tidak berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen.
48 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Hasil uji t terhadap model regresi menggunakan SPSS versi 13.0
adalah sebagai berikut:
Tabel VI. 8 Hasil Uji t
Coefficientsa
-7913.183 2706.899 -2.923 .027
.088 .032 .221 2.786 .032 .277 3.608
116.081 7.351 1.043 15.790 .000 .399 2.508140.498 9.427 .961 14.904 .000 .419 2.388
.865 .141 .340 6.147 .001 .570 1.753
(Constant)Harga tembakaudalam negeriProduksi tembakauKonsumsi TembakauNilai Tukar Rupiah
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: Ekspor Tembakaua.
Hasil dari persamaan regresi diatas adalah sebagai berikut:
Y = -7913.183 + 0.088 X1 + 116.081 X2 + 140.498 X3 + 0.865 X4
Hasil uji t pada tabel IV. 8 di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Harga tembakau dalam negeri (X1)
Hasil analisi uji t untuk variabel harga tembakau dalam negeri diperoleh
nilai t hitung sebesar 2.786 dengan signifikansi sebesar 0.032. Karena
nilai t hitung > t tabel ( t hitung 2.786 > 2.201 t tabel), maka Ho ditolak
dan Ha diterima sehingga variabel harga tembakau dalam negeri
berpengaruh signifikan terhadap variabel ekspor tembakau. Hasil uji t
ini mendukung hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa harga
tembakau dalam negeri berpengaruh terhadap ekspor tembakau di
Indonesia tahun 1997-2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
2. Produksi tembakau (X2)
Hasil analisi uji t untuk variabel produksi tembakau diperoleh nilai t
hitung sebesar 15.790 dengan signifikansi sebesar 0.000. Karena nilai t
hitung > t tabel ( t hitung 15.790 > 2.201 t tabel), maka Ho ditolak dan
Ha diterima sehingga variabel produksi tembakau berpengaruh
signifikan terhadap variabel ekspor tembakau. Hasil uji t ini mendukung
hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa produksi tembakau
berpengaruh terhadap ekspor tembakau di Indonesia tahun 1997-2007.
3. Konsumsi tenbakau (X3)
Hasil analisi uji t untuk variabel konsumsi tembakau diperoleh nilai t
hitung sebesar 14.904 dengan signifikansi sebesar 0.000. Karena nilai t
hitung > t tabel ( t hitung 14.904 > 2.201 t tabel), maka Ho ditolak dan
Ha diterima sehingga variabel konsumsi tembakau berpengaruh
signifikan terhadap variabel ekspor tembakau. Hasil uji t ini mendukung
hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa konsumsi tembakau
berpengaruh terhadap ekspor tembakau di Indonesia tahun 1997-2007.
4. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (X4)
Hasil analisi uji t untuk variabel nilai tukar rupiah terhadap dollar AS
diperoleh nilai t hitung sebesar 6.147 dengan signifikansi sebesar 0.001.
Karena nilai t hitung > t tabel ( t hitung 4.543 > 2.201 t tabel), maka Ho
ditolak dan Ha diterima sehingga variabel nilai tukar rupiah terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
dollar AS berpengaruh signifikan terhadap variabel ekspor tembakau.
Hasil uji t ini mendukung hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa
nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpengaruh terhadap ekspor
tembakau di Indonesia tahun 1997-2007.
c. Uji R² (Koefisien determinasi)
Koefisien determinasi merupakan suatu alat untuk mengukur besarnya
persentase semua variabel independen terhadap variabel dependen.
Besarnya koefisien determinasi berkisar antara 0 sampai 1, semakin
mendekati 0 besarnya koefisien determinan suatu persamaan regresi, maka
semakin kecil pengaruh semua variabel independen terhadap variabel
dependen. Sebaliknya semakin besar koefisien determinan mendekati
angka 1, maka semakin besar pula pengaruh semua variabel independen
terhadap variabel dependen.
Tabel IV. 9 Hasil Uji R²
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Change Statistics Durbin-Watson
R Square Change
F Change
df1 df2
Sig. F Chan
ge 1 .995(a) .990 .983 537.351 .990 142.060 4 6 .000 1.960
a Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, Produksi tembakau, Konsumsi Tembakau, Harga tembakau dalam negeri b Dependent Variable: Ekspor Tembakau
Hasil uji R² pada penelitian ini diperoleh nilai R square sebesar 0.990,
hal ini menunjukkkan bahwa pengaruh variabel harga tembakau dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
negeri, produksi tembakau, konsumsi tembakau, nilai tukar rupiah terhadap
dollar AS adalah sebesar 99%, sedang sisanya sebesar 1% dipengaruhi oleh
faktor lain diluar model penelitian ini.
B. Pembahasan
1. Perkembangan Ekspor Tembakau Di Indonesia Tahun 1997-2007
Indonesia yang termasuk dalam 10 besar negara penghasil tembakau
terbesar dunia dalam perkembangannya selama tahun 1997-2007 mengalami
kenaikan dan penurunan atau berfluktuatif. Pada tahun 1997 ekpor tembakau
Indonesia sebesar 35,4 ribu ton mengalami kenaikan menjadi 39,9 ribu ton
pada tahun 1998 dan mengalami penurunan pada tahun 2002 menjadi sebesar
30,7 ribu ton dan mengalami kenaikan kembali pada tahun 2005 yaitu menjadi
sebesar 31,5 ribu ton.
Berikut ini adalah data negara-negara tujuan utama ekspor tembakau
Indonesia adalah sebagai berikut:
Tabel VI. 10 Negara-negara tujuan utama ekspor tembakau Indonesia
Pada Tahun 2002 dan 2007
No. Negara Tujuan
Ekspor 2002 (ton) Persentase 2007 (ton) Persentase
1 Belgia 5.096,1 16,8% 3.034,6 11,8%2 Amerika Serikat 4.581,8 15,1% 3.165,9 12,3%3 Belanda 2.381.1 7,8% 1.246,8 4,8%4 Rusia 1.615,2 5,3% 4.580,0 17,8%5 Perancis 1.214,0 4,0% 918,3 3,5%6 Jerman 1.077,6 3,5% 1.984,1 7,7%7 Sri Langka 562,6 1,8% 357,7 1,3%8 Spanyol 439,9 1,4% 360,8 1,4%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
9 Denmark 397,2 1,3% 1.994,4 7,7%10 Dominican
Republic 227.9 0,7% 191,2 0,4%
11 Lainnya 13.113,6 43,2% 9.673,6 37.6%12 Total 30.307.0 25.708,4 Sumber: BPS
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa pada tahun 2002 tujuan ekspor
utama Indonesia adalah negara Belgia dengan volume ekspor sebesar 5.096,1
ton, yaitu 16,8% dari keseluruhan total ekspor tembakau Indonesia.
Sedangkan pada urutan yang kedua tujuan ekspor tembakau Indonesia adalah
negara Amerika Serikat dengan volume ekspor sebesar 4.581,8 ton, yaitu
15,1% dari keseluruhan ekspor tembakau Indonesia. Namun pada tahun 2007
negara Rusia menjadi negara tujuan ekspor tembakau Indonesia yang utama
yaitu sebesar 4.580,0 ton atau 17,8% dari keseluruhan ekspor sebesar 25.708,4 ton.
2. Pengaruh Harga Tembakau Dalam Negeri Terhadap Ekspor Tembakau
Di Indonesia tahun 1997-2007
Hipotesis pertama menyatakan bahwa harga tembakau dalam negeri
mempengaruhi ekspor tembakau di Indonesia tahun 1997-2007. Berdasarkan
hasil analisis uji t untuk variabel harga tembakau dalam negeri di peroleh t
hitung sebesar 2.553 dengan signifikansi sebesar 0.043. Karena nilai t hitung
> t tabel ( t hitung 2.553 > 2.201 t tabel), maka Ho ditolak dan Ha diterima
sehingga variabel harga tembakau dalam negeri berpengaruh signifikan
terhadap variabel ekspor tembakau.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Hasil uji t tersebut mendukung hipotesis penelitian yang menyatakan
bahwa harga tembakau dalam negeri berpengaruh terhadap ekspor tembakau
di Indonesia tahun 1997-2007. Artinya ada pengaruh positif antara harga
tembakau dalam negeri dengan ekspor tembakau di Indonesia, karena
walaupun harga tembakau di dalam negeri tinggi namun ekspor tembakau
tetap tinggi. Hal tersebut bertentangan dengan teori yang menyatakan apabila
harga tembakau dalam negeri tinggi maka produsen tembakau atau asosiasi
petani tembakau Indonesia (APTI) akan menjualnya di pasar dalam negeri dan
mengakibatkan kesetabilan ekspor berkurang.
Adanya pertentangan antara hasil dan teori tersebut karena adanya faktor
lain yang ikut mempengaruhi yaitu harga tembakau di pasar internasional
lebih tinggi dari harga tembakau didalam negeri dan konsumsi yang tinggi
pada negara-negara tujuan ekspor tembakau Indonesia. Dimana pada tahun
2000 ketika harga tembakau didalam negeri sebasar Rp21.500/Kg harga
tembakau dipasar internasional sebasar $2,92/Kg US dolar, dan ketika harga
tembakau didalam negeri mengalami kenaikan pada tahun 2006 menjadi
sebesar Rp35.684 diikuti pula oleh kenaikan harga tembakau dipasar
internasional menjadi sebesar $3,22/Kg US dollar.
Walaupun dalam perkembangannya harga tembakau didalam negeri lebih
tinggi dibandingkan dengan harga tembakau dipasar internasional namun
ekspor tembakau Indonesia tetap tinggi karena konsumsi tembakau di negara-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
negara tujuan ekspor tembakau Indonesia juga tinggi. Pada tahun 2007
Jerman, Belanda, Belgia, dan Denmark termasuk dalam 10 besar negara
pengkonsumsi tembakau perkapita terbesar. Tingkat konsumsi tembakau
perkapita di negara Jerman sebesar 21,56Kg/kap, Belanda yaitu sebesar
6,34Kg/kap, Belgia dengan tingkat konsumsi perkapita sebesar 3,45Kg/kap,
sedangkan Denmark dengan tingkat konsumsi sebesar 3,27Kg/kap. Negara-
negara yang termasuk dalam 10 besar negara-negara dengan konsumsi
tembakau terbesar adalah Jerman, Djibouti, Paraguay, Lao PDR, Belanda,
UAE, Swis, Belgia, Denmark, dan Korea (FAO).
Berikut ini adalah data tentang harga tembakau dalam negeri dan data
ekspor tembakau tahun 1997-2007 :
Tabel VI. 11 Harga Tembakau Dalam Negeri dan Ekspor Tembakau
Di Indonesia Tahun 1997-2007 No. Tahun Harga Komoditi
Tembakau (Rp/Kg) Ekpor Tembakau Volume (000Ton)
1 1997 Rp7.537 35,42 1998 Rp11.511 39,93 1999 Rp15.613 30,24 2000 Rp21.500 30,55 2001 Rp24.063 35,66 2002 Rp29.290 30,77 2003 Rp32.572 27,58 2004 Rp31.553 27,69 2005 Rp32.823 31,5
10 2006 Rp35.684 29,311 2007 Rp37.500 25,7
Sumber: BPS diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Karena perkembangan industri rokok di dalam negeri yang membutuhkan
banyak pasokan tembakau menyebabkan sejak tahun 1997-2007 harga
tembakau dalam negeri mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu
sekitar 18,5% per tahun. Dimana sejak tahun 1997 sampai tahun 2007 harga
tembakau terus mengalami peningkatan yaitu dari Rp7.537 pada tahun 1997
menjadi Rp32.572 pada tahun 2003 dan harga tembakau mengalami
penurunan pada tahun 2004 yaitu menjadi Rp31.553 tetapi mengalami
peningkatan kembali pada tahun 2006 yaitu menjadi Rp35.684.
3. Pengaruh Produksi Tembakau Terhadap Ekspor Tembakau Di
Indonesia tahun 1997-2007
Hipotesis kedua menyatakan bahwa produksi tembakau mempengaruhi
ekspor tembakau di Indonesia tahun 1997-2007. Berdasarkan hasil analisis uji
t untuk variabel produksi tembakau diperoleh nilai t hitung sebesar 11.546
dengan signifikansi sebesar 0.000. Karena nilai t hitung > t tabel ( t hitung
11.546 > 2.201 t tabel), maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga variabel
produksi tembakau berpengaruh signifikan terhadap variabel ekspor
tembakau. Hasil uji t ini mendukung hipotesis penelitian yang menyatakan
bahwa produksi tembakau berpengaruh terhadap ekspor tembakau di
Indonesia tahun 1997-2007.
Artinya ada pengaruh positif antara jumlah produksi tembakau dengan
ekspor tembakau, karena pada saat jumlah produksi tembakau mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
peningkatan akan mendorong peningkatan kapasitas ekspor tembakau yang
lebih tinggi. Maka hasil penelitian sesuai dengan teori yang menyatakan
bahwa semakin meningkatnya jumlah produksi maka kemampuan ekspornya
juga meningkat. Berikut adalah tabel yang menunjukkkan jumlah produksi
tembakau dengan volume ekspor tembakau di Indonesia.
Tabel VI. 12 Jumlah Produksi Tembakau dan Ekspor Tembakau Indonesia
Tahun 1997-2007 No. Tahun Total poduksi
Tembakau (000 Ton) Volume
Ekspor(000Ton) 1 1997 253,1 35,42 1998 109,9 39,93 1999 138,0 30,24 2000 146,1 30,55 2001 201,9 35,66 2002 194,9 30,77 2003 196,7 27,58 2004 165,1 27,69 2005 153,5 31,5
10 2006 177,9 29,311 2007 150,3 25,7
Sumber: BPS
Tabel diatas menggambarkan bahwa semakin tinggi jumlah produksi
tembakau maka jumlah ekspor tembakau juga cukup tinggi. Rata-rata
persentase produksi tembakau terhadap ekspor tembakau di Indonesia adalah
sebesar 19,2% per tahun. Pada tahun 1998 produksi tembakau mencapai 109.1
ribu ton merupakan jumlah yang cukup tinggi, pencapaian ini di ikuti oleh
pencapaian tingkat volume ekspor yang tinggi yaitu sebesar 39,9 ribu ton.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
4. Pengaruh Konsumsi Tembakau Tehadap Ekspor Tembakau Di Indonesia
tahun 1997-2007
Hipotesis ketiga menyatakan bahwa konsumsi tembakau mempengaruhi
ekspor tembakau di Indonesia tahun 1997-2007. Berdasarkan hasil analisis uji
t untuk variabel konsumsi tembakau diperoleh nilai t hitung sebesar 12.152
dengan signifikansi sebesar 0.000. Karena nilai t hitung > t tabel ( t hitung
12.152 > 2.201 t tabel) maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga variabel
konsumsi tembakau berpengaruh signifikan terhadap variabel ekspor
tembakau.
Hasil uji t ini mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa konsumsi
tembakau berpengaruh terhadap ekspor tembakau di Indonesia tahun 1997-
2007. Jadi ada pengaruh positif antara konsumsi tembakau dengan volume
ekspor tembakau, karena pada saat konsumsi tembakau dalam negeri tinggi
ekspor tembakau tetap dilakukan. Hal tersebut bertentangan dengan teori yang
menyatakan apabila konsumsi dalam negeri tinggi maka ekspornya akan
berkurang karena barang yang seharusnya di ekspor digunakan untuk
memenuhi konsumsi dalam negeri. Adanya pertentangan tersebut dikarenakan
ada faktor lain yang mempengaruhi kesetabilan ekspor tembakau walaupun
konsumsi dalam negeri tinggi namun jumlah produksi tembakau juga
mengalami peningkatan yang cukup tinggi sehingga kinerja ekspor tetap
terjaga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Berikut adalah tabel yang menunjukkkan jumlah konsumsi tembakau
dengan volume ekspor tembakau di Indonesia.
Tabel VI. 13 Jumlah Konsumsi Tembakau dan Ekspor Tembakau Indonesia
Tahun 1997-2007 No. Tahun Total konsumsi
Tembakau (000 Ton) Volume
Ekspor(000Ton) 1 1997 127 35,42 1998 74 39,93 1999 61 30,24 2000 50 30,55 2001 115 35,66 2002 48 30,77 2003 39 27,58 2004 37 27,69 2005 52 31,5
10 2006 74 29,311 2007 59 25,7
Sumber: BPS diolah
Dari tabel bahwa konsumsi tembakau berpengaruh terhadap ekspor
tembakau. Banyaknya jumlah permintaan atau konsumsi masyarakat terhadap
tembakau mempengaruhi besar kecilnya volume ekspor tembakau. Walaupun
tingkat konsumsi di dalam negeri tinggi namun kinerja ekspor tetap terjaga.
Hal ini dikarenakan ada faktor lain yang mendorong produsen tembakau atau
asosiasi petani tembakau Indonesia (APTI) untuk tetap mengekspor tembakau
walaupun konsumsi dalam negeri cukup tinggi. Faktor lain tersebut adalah
jumlah produksi tembakau yang pada tahun-tahun tersebut juga tinggi
sehingga kinerja ekspor tembakau tetap terjaga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
5. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Tehadap Ekspor Tembakau Di
Indonesia tahun 1997-2007
Hipotesis keempat menyatakan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dollar
AS mempengaruhi ekspor tembakau di Indonesia tahun 1997-2007. Faknya
pergerakan nilai kurs sangat mempengaruhi kinerja ekspor di Indonesia. Hasil
analisi uji t untuk variabel nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperoleh nilai
t hitung sebesar 4.543 dengan signifikansi sebesar 0.004. Karena nilai t hitung
> t tabel ( t hitung 4.543 > 2.201 t tabel), maka Ho ditolak dan Ha diterima
sehingga variabel nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpengaruh signifikan
terhadap variabel ekspor tembakau. Hasil uji t ini mendukung hipotesis
penelitian yang menyatakan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dollar AS
berpengaruh terhadap ekspor tembakau di Indonesia tahun 1997-2007. Jadi
ada pengaruh positif antara nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dengan
ekspor tembakau di Indonesia. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan
bahwa apabila terjadi penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap nilai
mata uang asing atau terjadi depresiasi maka akan mendorong ekspor karena
pihak luar negeri dapat membeli suatu komoditi dengan harga yang lebih
murah.
Berikut ini adalah tabel nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dan
pengaruhnya terhadap ekspor tembakau di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel VI. 14 Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS dan Ekspor Tembakau
Indonesia Tahun 1997-1998 No. Tahun Nilai Tukar Rupiah
terhadap Dolar AS Volume
Ekspor(000Ton) 1 1997 Rp4.650 35,42 1998 Rp8.025 39,93 1999 Rp7.100 30,24 2000 Rp9.595 30,55 2001 Rp10.400 35,66 2002 Rp8.940 30,77 2003 Rp8.465 27,58 2004 Rp9.290 27,69 2005 Rp9.900 31,5
10 2006 Rp9.020 29,311 2007 Rp9.412 25,7
Sumber : BPS
Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa nilai tukar rupiah
berpengaruh terhadap volume ekspor tembakau, hal ini dapat dilihat pada
tahun 2001 ketika nilai tukar rupiah melemah terhadap dollar AS dimana 1
US $ sama dengan Rp10.400, volume ekspor tembakau sebesar 35.601 ton
dan ketika nilai rupiah menguat dari 1 US $ menjadi Rp8.465 volume ekspor
Indonesia justru turun menjadi 27.508,5 ton pada tahun 2003.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data dan hasil analisis data yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada tahun 1997-2007 ekspor tembakau di Indonesia mengalami kanaikan dan
penurunan atau berfluktuatif. Kinerja ekspor tembakau Indonesia tidak lepas
dari peran negara-negara tujuan utama ekspor tembakau Indonesia yang tetap
mengimpor tembakau dari Indonesia sehingga kestabilan ekspor tembakau
Indonesia dapat terjaga.
2. Hasil analisis data menunjukkan bahwa harga tembakau dalam negeri
berpengaruh terhadap ekspor tembakau di Indonesia tahun 1997-2007. Hal ini
didasarkan pada hasil analisis uji t yang menunjukkan bahwa variabel harga
tembakau dalam negeri memiliki t hitung sebesar 2.553 dengan signifikansi
sebesar 0.043. Karena nilai t hitung > t tabel ( t hitung 2.553 > 2.201 t tabel)
maka variabel harga tembakau dalam negeri berpengaruh signifikan terhadap
variabel ekspor tembakau.
3. Hasil analisis data menunjukkan bahwa produksi tembakau berpengaruh
terhadap ekspor tembakau di Indonesia tahun 1997-2007. Hal ini didasarkan
pada hasil analisis uji t yang menunjukkan bahwa variabel produksi tembakau
dalam negeri memiliki t hitung sebesar 11.546 dengan signifikansi sebesar
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
0.000. Karena nilai t hitung > t tabel ( t hitung 11.546 > 2.201 t tabel) maka
variabel produksi tembakau berpengaruh signifikan terhadap variabel ekspor
tembakau.
4. Hasil analisis data menunjukkan bahwa konsumsi tembakau berpengaruh
terhadap ekspor tembakau di Indonesia tahun 1997-2007. Hal ini didasarkan
pada hasil analisis uji t yang menunjukkan bahwa variabel konsunsi tembakau
dalam negeri memiliki t hitung sebesar 12.152 dengan signifikansi sebesar
0.000. Karena nilai t hitung > t tabel ( t hitung 12.152 > 2.201 t tabel) maka
variabel konsumsi tembakau berpengaruh signifikan terhadap variabel ekspor
tembakau.
5. Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dollar AS
berpengaruh terhadap ekspor tembakau di Indonesia tahun 1997-2007. Hal ini
didasarkan pada hasil analisis uji t yang menunjukkan bahwa variabel nilai
tukar rupiah terhadap dollar AS memiliki t hitung sebesar 4.543 dengan
signifikansi sebesar 0.004. Karena nilai t hitung > t tabel ( t hitung 4.543 >
2.201 t tabel) maka variabel nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpengaruh
signifikan terhadap variabel ekspor tembakau.
B. Saran
Ekspor tembakau merupakan salah satu sumber penerimaan devisa negara yang
sangat penting bagi perkembangan negara, selain itu Indonesia juga memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
daerah yang sangat setrategis untuk pengembangan perkebunan tembakau. Oleh
karena itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
1. Agar ekspor tembakau tetap stabil maka pemerintah harus mengupayakan
supaya kualitas tembakau dalam negeri tetap terjaga, hal ini bertujuan agar
kepercayaan masyarakat dunia terhadap kualitas tembakau Indonesia tetap
terjaga sehingga negara-negara tujuan ekspor tembakau Indonesia tetap
mengimpor tembakau dari Indonesia.
2. Untuk lebih meningkatkan pendapatan devisa hendaknya pemerintah lebih
memperhatikan komoditas pertanian tembakau karena komoditas tembakau
telah menyumbang pendapatan yang besar bagi negara melalui cukai yang
ditetapkan oleh pemerintah. Untuk menjaga kesetabilan ekspor tembakau
pemerintah harus mengupayakan peningkatan hasil produksi tembakau yaitu
dengan cara intensifikasi pertanian (pemilihan bibit unggul dan ketersediaan
pupuk), agar para petani tembakau dapat memaksimalkan hasil produksi
tembakau sehingga ekspor tembakau tetap terjaga.
3. Demi kelangsungan ekspor tembakau yang stabil maka pemerintah harus
mengusahakan supaya konsumsi tembakau di dalam negeri terus berkurang
agar kestabilan ekspor tembakau dapat terjaga dan supaya ekspor tembakau
dapat meningkat.
4. Untuk menjaga kestabilan ekspor komoditas tembakau hendaknya pemerintah
mengupayakan supaya harga tembakau dalam negeri stabil dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
mengupayakan agar pergerakan nilai kurs tukar rupiah terhadap mata uang
asing (dollar AS) tidak berfluktuatif atau stabil agar kinerja ekspor tembakau
terus meningkat.
C. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah jumlah tahunn yang dijadikan
pedoman hanya dalam jangka waktu sebelas tahun, serta hanya mengunakan
variabel bebas yaitu harga tembakau dalam negeri, produksi tembakau, konsumsi
tembakau, dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Untuk penelitian lebih
lanjut perlu adanya masukan atau tambahan variabel bebas seperti jumlah
industri rokok, dan penerimaan cukai hasil tembakau apakah variabel ini ikut
berpengaruh terhadap ekspor tembakau Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
DAFTAR PUSTAKA
BPS. Statistik Indonesia.
Data 1990-2000. Bea Cukai. Kebijakan Ekstensifikasi Cukai dan Intensifikasi Cukai Tembakau.
Dijenbun. Volume dan Nilai Ekspor, Impor Indonesia. Direktorat Jendral Perkebunan. Jakarta.
Direktorat Kerjasama dan Perdagangan Internasional.2004. Peningkatan Nilai Tambah Komoditi Indonesia Dengan Pengembangan Indikasi Geografis.
Edizal. Strategi Peningkatan Daya Saing Lada Putih Indonesia Melalui Analisis Penawaran Ekspor dan Permintaan Impor Lada Putih Dunia. Program Studi Agrobisnis Fakultas Pertanian. Universitas Trdinanti Palembang.
FAO. 2009. TradeSTAT: crops and livestock products .http://faostat.fao.org /site/406/default.
Gilarso. T. 1992. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Yogyakarta.Kanisius.
Gilarso. T. 2003. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta.Kanisius.
Imam, Ghozali, 2001, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang
Konsumsi Tembakau dan Prevalensi merokok di Indonesia. WHO Indonesia. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Kotler, P. and G. Armstrong, 2001, Principles of Marketing, Ninth Edition, Prentice Hall International. Inc
Krugman, Paul R. & Maurice Obstfeld, 1992, Ekonomi Internasional: Teori dan Kebijakan, Rajawali Pers Jakarta.
Luas Areal Produksi dan Ekspor-Impor Komoditi Tembakau Di Indonesia Tahun 1990-2003. www.deptan.go.id/infosekutif/bun/2003/luas-areal-ekspor-impor-tembakau.htm.
Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta. LP3ES.
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Nopirin. 1997. Ekonomi Internasional. Yogyakarta.BPFE.
Padmo, Soegijanto dan Edhie Djatmiko. 1991. Tembakau Kajian Sosial-Ekonomi. Yogyakarta. Aditya Media.
Salvatore, Dominick. 1996, yang diterjemahkan oleh Munadar Harris (1997) Ekonomi Internasional , Edisi ke 5, Bandung : PT Gelora Aksara Pratama.
Sugiono. 2003. Statistik Untuk Penelitian. Bandung. CV Alfabeta.
Supranto. J. 1984. Ekonometrika. Jakarta. LPFE: UI.
Yuliati, Farida. 2005. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Tembakau Indonesia Ke Malaysia Tahun 1981-2002.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Ekspor Tembakau, Harga tembakau Dalam Negeri, Produksi Tembakau, Konsumsi Tembakau,
Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS Tahun 1997-2007
Tahun Ekspor
Tembakau (000 Ton)
Harga Tembakau
Dalam Negeri
Produksi Tembakau (000 Ton)
Konsumsi Tembakau (000 Ton)
Nilai Tukar Rupiah Terhadap
Dollar AS 1997 35,4 Rp7.537 253,1 127 Rp4.650
1998 39,9 Rp11.511 109,9 74 Rp8.025
1999 30,2 Rp15.613 138,0 61 Rp7.100
2000 30,5 Rp21.500 146,1 50 Rp9.595
2001 35,6 Rp24.063 201,9 115 Rp10.400
2002 30,7 Rp29.290 194,9 48 Rp8.940
2003 27,5 Rp32.572 196,7 39 Rp8.465
2004 27,6 Rp31.553 165,1 37 Rp9.290
2005 31,5 Rp32.823 153,5 52 Rp9.900
2006 29,3 Rp35.684 177,9 74 Rp9.020
2007 25,7 Rp37.500 150,3 59 Rp9.412
Frequencies Statistics
Harga tembakau
dalam negeri Produksi tembakau
Konsumsi Tembakau
Nilai Tukar Rupiah
N Valid 11 11 11 11Missing 4 4 4 4
Mean 25431.45 175.00 66.00 8617.91Median 29290.00 175.00 57.00 9020.00Minimum 7637 120 37 4650Maximum 37500 253 127 10400Sum 279746 1925 726 94797
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Frequency Table Harga tembakau dalam negeri
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid 7637 1 6.7 9.1 9.1
11511 1 6.7 9.1 18.215613 1 6.7 9.1 27.321500 1 6.7 9.1 36.424063 1 6.7 9.1 45.529290 1 6.7 9.1 54.531553 1 6.7 9.1 63.632572 1 6.7 9.1 72.732823 1 6.7 9.1 81.835684 1 6.7 9.1 90.937500 1 6.7 9.1 100.0Total 11 73.3 100.0
Missing System 4 26.7 Total 15 100.0
Produksi tembakau
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid 120 1 6.7 9.1 9.1
138 1 6.7 9.1 18.2146 1 6.7 9.1 27.3154 1 6.7 9.1 36.4170 1 6.7 9.1 45.5175 2 13.3 18.2 63.6195 1 6.7 9.1 72.7197 1 6.7 9.1 81.8202 1 6.7 9.1 90.9253 1 6.7 9.1 100.0Total 11 73.3 100.0
Missing System 4 26.7 Total 15 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Konsumsi Tembakau
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid 37 1 6.7 9.1 9.1
39 1 6.7 9.1 18.247 1 6.7 9.1 27.350 1 6.7 9.1 36.455 1 6.7 9.1 45.557 1 6.7 9.1 54.562 1 6.7 9.1 63.673 1 6.7 9.1 72.774 1 6.7 9.1 81.8105 1 6.7 9.1 90.9127 1 6.7 9.1 100.0Total 11 73.3 100.0
Missing System 4 26.7 Total 15 100.0
Nilai Tukar Rupiah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid 4650 1 6.7 9.1 9.1
7100 1 6.7 9.1 18.28025 1 6.7 9.1 27.38465 1 6.7 9.1 36.48940 1 6.7 9.1 45.59020 1 6.7 9.1 54.59290 1 6.7 9.1 63.69412 1 6.7 9.1 72.79595 1 6.7 9.1 81.89900 1 6.7 9.1 90.910400 1 6.7 9.1 100.0Total 11 73.3 100.0
Missing System 4 26.7 Total 15 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
NPar Tests Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Harga tembakau dalam negeri 11 25431.45 10163.175 7637 37500
Produksi tembakau 11 175.00 36.603 120 253 Konsumsi Tembakau 11 66.00 27.857 37 127 Nilai Tukar Rupiah 11 8617.91 1598.289 4650 10400
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Harga tembakau
dalam negeri Produksi tembakau
Konsumsi Tembakau
Nilai Tukar Rupiah
N 11 11 11 11
Normal Parameters(a,b) Mean 25431.45 175.00 66.00 8617.91Std. Deviation 10163.175 36.603 27.857 1598.289
Most Extreme Differences
Absolute .193 .139 .205 .216Positive .118 .139 .205 .132Negative -.193 -.082 -.149 -.216
Kolmogorov-Smirnov Z .641 .463 .680 .717Asymp. Sig. (2-tailed) .805 .983 .743 .683
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Regression Variables Entered/Removed(b)
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 Nilai Tukar Rupiah, Produksi tembakau, Konsumsi Tembakau, Harga tembakau dalam negeri(a)
. Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Ekspor Tembakau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Model Summaryb
.995a .990 .983 537.351 .990 142.060 4 6 .000 1.960Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
R SquareChange F Change df1 df2 Sig. F Change
Change StatisticsDurbin-Watson
Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, Produksi tembakau, Konsumsi Tembakau, Harga tembakau dalam nega.
Dependent Variable: Ekspor Tembakaub.
ANOVAb
2E+008 4 41019158.03 142.060 .000a
1732478 6 288746.2542E+008 10
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Nilai Tukar Rupiah, Produksi tembakau, KonsumsiTembakau, Harga tembakau dalam negeri
a.
Dependent Variable: Ekspor Tembakaub.
Coefficientsa
-7913.183 2706.899 -2.923 .027
.088 .032 .221 2.786 .032 .277 3.608
116.081 7.351 1.043 15.790 .000 .399 2.508140.498 9.427 .961 14.904 .000 .419 2.388
.865 .141 .340 6.147 .001 .570 1.753
(Constant)Harga tembakaudalam negeriProduksi tembakauKonsumsi TembakauNilai Tukar Rupiah
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: Ekspor Tembakaua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Collinearity Diagnosticsa
4.682 1.000 .00 .00 .00 .00 .00.217 4.643 .00 .07 .00 .14 .00.083 7.498 .00 .08 .09 .19 .00.015 17.751 .00 .40 .13 .00 .82.003 41.281 1.00 .45 .78 .67 .18
Dimension12345
Model1
EigenvalueCondition
Index (Constant)
Hargatembakau
dalam negeriProduksitembakau
KonsumsiTembakau
Nilai TukarRupiah
Variance Proportions
Dependent Variable: Ekspor Tembakaua.
Residuals Statisticsa
25073.38 39674.27 31381.18 4050.637 11-1.557 2.047 .000 1.000 11
247.797 502.220 350.434 96.379 11
24618.59 39304.71 31301.44 4100.773 11-578.207 729.412 .000 416.230 11
-1.076 1.357 .000 .775 11-1.263 1.712 .052 1.007 11
-1062.919 1159.966 79.746 763.116 11-1.346 2.185 .112 1.133 111.217 7.826 3.636 2.472 11
.004 .604 .186 .187 11
.122 .783 .364 .247 11
Predicted ValueStd. Predicted ValueStandard Error ofPredicted ValueAdjusted Predicted ValueResidualStd. ResidualStud. ResidualDeleted ResidualStud. Deleted ResidualMahal. DistanceCook's DistanceCentered Leverage Value
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Dependent Variable: Ekspor Tembakaua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Charts
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
1.51.00.50.0-0.5-1.0-1.5
Regression Standardized Residual
4
3
2
1
0
Freq
uenc
y
Mean = -8.02E-15Std. Dev. = 0.775N = 11
Dependent Variable: Ekspor Tembakau
Histogram
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
210-1-2
Regression Standardized Predicted Value
2
1
0
-1
Reg
ress
ion
Stud
entiz
ed R
esid
ual
Dependent Variable: Ekspor Tembakau
Scatterplot
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
1.00.80.60.40.20.0
Observed Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Expe
cted
Cum
Pro
bDependent Variable: Ekspor Tembakau
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Heteroscedasticity
-.127
.709
11
.027
.936
11
.336
.312
11
-.155
.650
11
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
X1 Harga tembakaudalam negeri
X2 Produksi tembakau
X3 Konsumsi tembakau
X4 Nilai tukar Rupiahterhdap Dollar US
Spearman's rho (Error Term)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI