PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah...

115
i TREN PERKEMBANGAN PARIWISATA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERIODE 2006-2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Oleh: ALBERTUS BIMA SULISTYA NIM: 12 1324 006 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

i

TREN PERKEMBANGAN PARIWISATA

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERIODE 2006-2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

Oleh:

ALBERTUS BIMA SULISTYA

NIM: 12 1324 006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

iv

PERSEMBAHAN

Ku persembahkan karya tulisku ini untuk:

Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Bunda Maria menyertai

dan memberkati saya dengan rahmat yang berlimpah dan berkat

Roh Kudus.

Untuk kedua orang tua,

Bapak Drs. Agus Yuswana, M.M. dan Ibu Paskalia Ervita, S.Pd.

yang selalu mendukung aktivitas akademik saya. Memberikan

kesempatan untuk studi di luar kota dan mendoakan di setiap

langkahku

Untuk almarhum mbah kakung dan mbah putri,

Ignatius Ponidi, Kamta Suwarna dan Rukmini Herawaty

Untuk kedua adikku tercinta,

Aloysius Krisna Prabowo dan Antonius Yudis Wibowo

kupersembahkan karya ini untuk almamaterku,

Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

v

MOTTO

“Jadi Diri Sendiri, Cari Jati Diri, Hidup Yang Mandiri dan

Optimis Karena Hidup Terus Mengalir dan Kehidupan Terus

Berputar” (Penulis)

“Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan,

melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan

ketertiban." (2 Tim 1:7)

Serahkanlah segala kekuatiran mu kepada-Nya, sebab Ia yang

memelihara kamu." (1 Petrus 5:7)

“You’ll Never Walk Alone” (Liverpool FC)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 26 Agustus 2016

Penulis

Albertus Bima Sulistya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Albertus Bima Sulistya

Nomor Mahasiswa : 12 1324 006

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

TREN PERKEMBANGAN PARIWISATA DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA PERIODE 2006-2014

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 26 Agustus 2016

Yang menyatakan

Albertus Bima Sulistya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

viii

ABSTRAK

TREN PERKEMBANGAN PARIWISATA

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERIODE 2006-2014

Albertus Bima Sulistya

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2016

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tren perkembangan

pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta periode 2006-2014 yang mencakup tren:

(1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah

objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan asli daerah subsektor pariwisata

DIY.

Penelitian ini merupakan penelitian longitudinal. Data yang digunakan adalah

data sekunder yang meliputi jumlah wisatawan mancanegara, jumlah wisatawan

domestik, jumlah objek daya tarik wisata, dan jumlah pendapatan asli daerah

subsektor pariwisata. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi yang

berasal dari Bank Data Dinas Pariwisata DIY. Analisis data menggunakan analisis

tren kuadrat terkecil.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tren jumlah wisatawan

mancanegara yang berkunjung ke DIY periode 2006-2014 mengalami kenaikan

rata-rata sebesar 15,72% dengan kenaikan per tahun berkisar antara 9%-27%; (2)

tren jumlah wisatawan domestik yang berkunjung ke DIY periode 2006-2014

mengalami kenaikan rata-rata sebesar 20,29% dengan kenaikan per tahun berkisar

antara 10%-40%; (3) tren jumlah objek daya tarik wisata DIY periode 2006-2014

mengalami kenaikan rata-rata sebesar 5,92% dengan kenaikan per tahun berkisar

antara 4%-7%; dan (4) tren jumlah pendapatan asli daerah subsektor pariwisata DIY

periode 2006-2014 mengalami kenaikan rata-rata sebesar 43,99% dengan kenaikan

per tahun berkisar antara 10%-43%.

Kata kunci: wisatawan mancanegara, wisatawan domestik, objek daya tarik wisata,

pendapatan asli daerah subsektor pariwisata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

ix

ABSTRACT

TREND DEVELOPMENT OF TOURISM IN SPECIAL REGION OF

YOGYAKARTA FROM 2006 TO 2014 PERIOD

Albertus Bima Sulistya

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2016

This study aims to describe the development trend of tourism in Yogyakarta

2006-2014 period that include: (1) the number of foreign tourists, (2) the number

of domestic tourists, (3) the sum of tourism attraction, and (4) the amount of the

original revenue subsector tourism sector of DIY.

This research is a longitudinal research. The data were secondary data which

include the number of foreign tourists, the number of domestic tourists, the number

of objects of tourist attraction, and the amount of the original revenue of subsector

tourism. Technique of gathering the data was documentation that comes from the

DIY Tourism Data Bank. Data analysis was the smallest quadratic trend analysis.

The results show that: (1) the trend of the number of foreign tourists who

visited DIY in 2006-2014 period increase at the average of 15,72% with the increase

range per year between 9%-27%; (2) the trend of the number of domestic tourists

who visited DIY in 2006-2014 period increase at average of 20,29% with the range

of increase per year between 10%-40%; (3) the trend of the object of attraction in

2006-2014 period increase at the average of 5,92% with the range of increase per

year between 4% to 7%; and (4) the amount of the original revenue trend area

subsector tourism in DIY 2006-2014 period increase at the average of 43,99% with

the range of increase per year between 10%-43%.

Key words: domestic tourists, foreign tourists, the object of attraction, the original

income tourism area

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

limpahan rahmat, kasih dan karunia-Nya yang selalu menyertai saya sehingga saya

dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan judul ”Tren Perkembangan

Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Periode 2006-2014”

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar sarjana pendidikan, Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian

Khusus Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam proses penulisan skripsi ini dari awal penyusunan hingga akhir, bnyak

pihak yang terlibat. Untuk itu perkenankanlah penulis dengan tulus mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya untuk dukungan, bimbingan dan bantuan tidak

terhingga dari:

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu membimbing dan menyertai

setiap langkah penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi.

2. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Ign. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial.

4. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

xi

5. Bapak Y.M.V. Mudayen, S.Pd., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing yang telah

membimbing dengan sabar, selalu memotivasi dan mengarahkan dari awal

saya menulis skripsi ini hingga selesai.

6. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang telah membimbing dengan sabar, selalu memotivasi dan

mengarahkan dari awal saya saat perkuliahan dan proses menulis skripsi..

7. Segenap Dosen Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi Universitas

Sanata Dharma.

8. Bapakku Drs. Agus Yuswana, M.M. dan ibuku Paskalia Ervita, S.Pd. yang

selalu mendoakan dan mencintaiku serta mendukungku secara finansial.

9. Almarhum mbah kakung Ignatius Ponidi, Kamta Suwarna dan mbah putri

Rukmini Herawaty yang telah memberikan semangat dan doa semasa beliau

hidup.

10. Adik-adikku Aloysius Krisna Prabowo dan Antonius Yudis Wibowo yang

telah memberikan dukungan, semangat dan doa.

11. Kekasih hatiku Marchelline Vinna Pratiwi yang selalu setia mendukung dan

memberikan semangat.

12. Sahat-sahabatku: Martinus Patria Wanjatu, Seri Jefry Adil Waruwu, Cipluk

Wido Rini, Hilaria Mitri, Adit Kurnia, Sarniati Dapaole, Olivia, Riwan

Sigalingging, Robertus Andronikus.

13. Keluarga besar Pendidikan Ekonomi 2012 yang saya sayangi.

14. Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah membantu

memudahkan dalam mendapatkan data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

xii

15. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu

kelancaran penulisan skripsi ini.

Penulis sadar masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini.

Dengan rendah hati penulis membutuhkan kritik dan saran yang membangun agar

skripsi ini menjadi semakin sempurna.

Yogyakarta, 26 Agustus 2016

Albertus Bima Sulistya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

HALAMAN MOTTO .................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ..................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................ xiii

HALAMAN DAFTAR TABEL .................................................................... xvi

HALAMAN DAFTAR GRAFIK .................................................................. xviii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Batasan Masalah ................................................................................ 5

C. Rumusan Masalah ............................................................................. 5

D. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6

E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 8

A. Analisis Tren ...................................................................................... 8

1. Arti dan Pentingnya Analisis Tren ................................................. 8

2. Klasifikasi dan Gerakan/variasi dari Data Deret Berkala .............. 9

3. Metode Tren ................................................................................... 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

xiv

B. Wisatawan .......................................................................................... 10

C. Kepariwisataan ................................................................................... 13

1. Pengertian Istilah Pariwisata .......................................................... 13

2. Bentuk dan Jenis Pariwisata ........................................................... 14

D. Objek Wisata...................................................................................... 18

1. Konsep dan Objek Pariwisata ........................................................ 18

2. Objek Daya Tarik Wisata............................................................... 20

E. Pendapatan Asli Daerah (PAD).......................................................... 27

1. Macam sumber PAD ...................................................................... 27

2. Sumber-sumber Penerimaan Pendapatan Asli Daerah DIY

dari subsektor pariwisata ............................................................... 30

F. Kerangka Berpikir ............................................................................. 31

G. Hasil Penelitian terdahulu ................................................................. 33

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 35

A. Jenis Penelitian .................................................................................. 35

B. Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 35

C. Waktu Penelitian ................................................................................ 36

D. Variabel Penelitian ............................................................................. 36

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 37

F. Definisi Operasional ........................................................................... 37

G. Teknik Analisis Data ......................................................................... 38

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..................................... 41

A. Analisis Data ...................................................................................... 41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

xv

1. Analisis Data Tren Jumlah Wisatawan Mancanegara yang

Berkunjung ke DIY Periode 2006-2014 ...................................... 41

2. Analisis Data Tren Jumlah Wisatawan Domestik yang

Berkunjung ke DIY Periode 2006-2014 ...................................... 47

3. Analisis Data Tren Jumlah Objek Daya Tarik Wisata

(ODTW) DIY Periode 2006-2014 ............................................... 53

4. Analisis Data Tren Jumlah Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Subsektor Pariwisata DIY Periode 2006-2014................. 59

B. Pembahasan........................................................................................ 65

1. Pembahasan Tren Jumlah Wisatawan Mancanegara yang

Berkunjung ke DIY Periode 2006-2014 ...................................... 65

2. Pembahasan Tren Jumlah Wisatawan Domestik yang

Berkunjung ke DIY Periode 2006-2014 ...................................... 71

3. Pembahasan Tren Jumlah Objek Daya Tarik Wisata

(ODTW) DIY Periode 2006-2014 ............................................... 75

4. Pembahasan Tren Jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Subsektor Pariwisata DIY Periode 2006-2014 ............................ 79

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 84

A. Kesimpulan ........................................................................................ 84

B. Saran .................................................................................................. 86

C. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 89

LAMPIRAN .................................................................................................... 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

xvi

DAFTAR TABEL

IV.1 Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung ke DIY

Periode 2006-2014 ............................................................................. 42

IV.1.1 Perhitungan Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung

ke DIY Periode 2006-2014 ................................................................ 43

IV.1.2 Nilai Tren dari Jumlah Wisatawan Mancanegara yang

Berkunjung ke DIY Periode 2006-2014 ............................................ 46

IV.2 Jumlah Wisatawan Domestik yang Berkunjung ke DIY Periode

2006-2014 .......................................................................................... 48

IV.2.1 Perhitungan Jumlah Wisatawan Domestik yang Berkunjung

ke DIY Periode 2006-2014 ................................................................ 49

IV.2.2 Nilai Tren dari Jumlah Wisatawan Domestik yang Berkunjung

ke DIY Periode 2006-2014 ................................................................ 52

IV.3 Jumlah ODTW DIY Periode 2006-2014 ........................................... 54

IV.3.1 Perhitungan Jumlah ODTW DIY Periode 2006-2014 ....................... 55

IV.3.2 Nilai Tren dari jumlah ODTW DIY Periode 2006-2014 ................... 58

IV.4 Jumlah PAD Subsektor pariwisata DIY Periode 2006-2014 ............. 60

IV.4.1 Perhitungan Jumlah PAD Subsektor Pariwisata DIY

Periode 2006-2014 ............................................................................. 61

IV.4.2 Nilai Tren dari PAD Subsektor Pariwisata DIY

Periode 2006-2014 ............................................................................. 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

xvii

IV.5 Tren Perkembangan Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung

ke DIY Periode 2006-2014 ................................................................ 65

IV.6 Tren Perkembangan jumlah Wisatawan Domestik yang Berkunjung

ke DIY Periode 2006-2014 ................................................................ 71

IV.7 Tren Perkembangan Jumlah ODTW DIY Periode 2006-2014 .......... 75

IV.8 Tren Perkembangan Jumlah PAD Subsektor Pariwisata

DIY Periode 2006-2014 ..................................................................... 79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

xviii

DAFTAR GRAFIK

IV.1.2 Tren Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung ke DIY Periode

2006-2014 .......................................................................................... 47

IV.2.2 Tren Jumlah Wisatawan Domestik yang Berkunjung ke DIY

Periode 2006-2014 ............................................................................. 52

IV.3.2 Tren Jumlah ODTW DIY Periode 2006-2014 .................................. 58

IV.4.2 Tren Jumlah PAD Subsektor Pariwisata DIY

Periode 2006-2014 ............................................................................. 64

IV.5.1 Prediksi Tren Perkembangan Jumlah Wisatawan Mancanegara

yang Berkunjung ke DIY Periode 2006-2014 ................................... 66

IV.6.1 Prediksi Tren Perkembangan Jumlah Wisatawan Domestik

yang Berkunjung ke DIY Periode 2006-2014 ................................... 72

IV.7.1 Prediksi Tren Perkembangan Jumlah ODTW DIY

Periode 2006-2014 ............................................................................. 76

IV.8.1 Prediksi Tren Perkembangan Jumlah PAD Subsektor Pariwisata

DIY Periode 2006-2014 ..................................................................... 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Surat Ijin Permohonan Data kepada Dinas Pariwisata DIY ........ 92

Lampiran 2: Data Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung

ke DIY Periode 2006-2014 ......................................................... 93

Lampiran 3: Data Jumlah Wisatawan Domestik yang Berkunjung

ke DIY Periode 2006-2014 ......................................................... 94

Lampiran 4: Data Jumlah Objek Daya Tarik Wisata DIY

Periode 2006-2014 ...................................................................... 95

Lampiran 5: Data Jumlah Pendapatan Asli Daerah Subsektor Pariwisata DIY

Periode 2006-2014 ...................................................................... 96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pariwisata merupakan sektor penting dalam perekonomian Indonesia.

Pada tahun 2014, pariwisata menempati urutan keempat dalam hal penerimaan

devisa setelah sektor pertambangan, pertanian dan perkebunan (Bi.go.id,

2015). Berdasarkan tahun 2014, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara

mencapai 9,43 juta kunjungan atau naik 7,19 persen dibanding kunjungan

wisatawan mancanegara pada tahun 2013 yang berjumlah 8,80 juta kunjungan

dan menyumbang devisa bagi negara sebesar US$ 10,69 miliar atau setara

dengan Rp 136 triliun (BPS, 2014).

Kekayaan alam dan budaya merupakan komponen paling penting dalam

pariwisata di Indonesia. Negara yang berdiri di atas pulau-pulau dan memiliki

keanekaragaman hayati dan hewani yang khas dan unik. Pantai, tempat

menyelam dan berbagai Taman Nasional merupakan contoh tujuan wisata alam

di Indonesia. Tempat-tempat tersebut didukung dengan warisan budaya yang

kaya mencerminkan sejarah dan keberagaman etnis Indonesia yang dinamis

dengan 719 bahasa daerah yang dituturkan di seluruh negara kepulauan ini. Hal

ini menjadi daya tarik wisatawan untuk mengenal lebih dekat Indonesia

(Paramita, 2016).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

2

Kesadaran akan peran sektor pariwisata dalam mendongkrak

perekonomian menjadi sesuatu yang penting bagi pemerintah daerah dengan

cara mengembangkan daerahnya menjadi destinasi wisata. Pariwisata sendiri

menjanjikan dampak multi ganda yang mampu menggerakkan roda

perekonomian suatu daerah. Dengan adanya kunjungan wisata, bukan saja

insan pariwisata seperti agen perjalanan wisata, pemandu wisata, maupun

pengelola obyek wisata yang mendapatkan dampak ekonomi dari pariwisata,

tetapi juga pihak-pihak lain di luar sektor pariwisata seperti hotel, restoran,

sarana transportasi, dan lainnya. Hal inilah yang melatarbelakangi keinginan

daerah untuk mengembangkan sektor pariwisata dengan harapan mendapatkan

manfaat ekonomi dari kunjungan wisata. Adapun upaya pengembangan

dilakukan untuk menggali dan mengembangkan potensi wisata serta memenuhi

komponen yang harus ada dalam suatu destinasi.

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan destinasi tujuan

wisatawan lokal maupun asing dan tujuan wisata kedua setelah Bali di

Indonesia. Berbagai daya tarik wisata terdapat di provinsi ini baik itu alam,

budaya maupun minat khusus. Pariwisata bagi DIY sudah merupakan sebuah

denyut nadi kehidupan masyarakat dan sebagai sumber mata pencarian. Dilihat

secara keseluruhan Propinsi DIY, biasanya perubahan struktural selalu

menunjukkan mekanisme dari agrikultur menuju manufaktur (tenaga mesin),

baru ke sektor jasa. Sedangkan yang terjadi di Kota Yogyakarta adalah

loncatan dari agrikultur ke jasa, dengan fakta bahwa jasa menjadi leading

sector yang dominan (hotel, bisnis rumah kos, restoran).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

3

Objek wisata alam di provinsi ini sudah mengalami kemajuan sehingga

dapat mengimbangi wisata budaya yang ada. Salah satunya wisata alam di

Kabupaten Gunung Kidul yang saat ini terkenal dengan keindahan pantai, goa,

air terjun dan wisata alam lainnya. Seiring dengan populernya wisata alam,

ekowisata sedang dalam proses pergerakannya menuju puncak karena hingga

saat ini ekowisata sedang digemari oleh berbagai kalangan wisatawan.

Ekowisata yang merupakan pariwisata berkelanjutan ini merupakan

transformasi dari bentuk wisata yang lama menjadi muka baru untuk dapat

lebih menyesuaikan zaman dan masa kini agar dapat lebih bermanfaat dalam

segi ekonomi maupun kelestarian alamnya.

Dari segi pembangunan daerah, adapun program-program

pengembangan yang dilakukan meliputi upaya perwilayahan destinasi

pariwisata daerah, pembangunan daya tarik wisata, pembangunan fasilitas

umum dan pariwisata, pembangunan aksesibilitas dan/atau transportasi,

pemberdayaan masyarakat melalui kepariwisataan, dan pengembangan

investasi di bidang pariwisata. Beberapa program yang dapat dijadikan contoh

adalah penataan Kawasan Malioboro, pengembangan Merapi-Kaliurang

sebagai kawasan wisata alam Gunung Merapi dan Desa Wisata, pengembangan

Prambanan-Ratu Boko sebagai kawasan wisata candi Hindu dan budaya Jawa,

pengembangan karst-Gunung Kidul sebagai kawasan wisata berbasis

penjelajahan gua karst, pengembangan Sermo-Menoreh-Suroloyo sebagai

kawasan wisata berbasis tirta dan perbukitan, pengembangan Kasongan-Tembi

sebagai sentra kerajinan, penyelenggaraan event berbasis budaya dan industri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

4

kreatif seperti Festival Kesenian Yogyakarta, serta program atau event lainnya.

Pariwisata DIY menjadi daya tarik tersendiri bagi dunia perfilman Indonesia,

karena Yogyakarta memiliki nilai seni dan budaya yang terus terjaga sejak

jaman kerajaan. Berbagai hiburan dan perfilman Indonesia sering

menggunakan beberapa tempat sebagai lokasi pengambilan gambar, contohnya

film AADC 2 mengambil gambar di Istana Ratu Boko, Sate Klatak Pak Bari,

Makam Panembahan Senopati, dan Pantai Parangtritis. Berbagai program

hiburan dan kegiatan pengambilan gambar tersebut mengakibatkan kunjungan

wisata di Yogyakarta semakin meningkat yang pada akhirnya memberikan

manfaat bagi ekonomi masyarakat.

Selain itu manfaat yang dapat diperoleh dengan pengembangan sektor

pariwisata secara serius yaitu dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) dan devisa negara, memperluas lapangan kerja dan dapat menjadi ajang

untuk memperkenalkan budaya negara kita ke dunia internasional. Sektor

pariwisata dirasakan oleh para ahli sebagai jalan terbaik, untuk mengatasi

berbagai tekanan yang terjadi di berbagai kawasan. Oleh karena itu

berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin melakukan penelitian yang

berjudul “TREN PERKEMBANGAN PARIWISATA DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA PERIODE 2006-2014”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

5

B. Batasan Masalah

Pariwisata menjadi denyut nadi bagi kehidupan masyarakat DIY. Maka hal

ini menjadi daya tarik bagi penulis yang merasa hal ini sangat penting dan

menarik untuk diketahui bagaimana perkembangan sektor pariwisata di

Provinsi DIY ini. Berdasarkan latar belakang yang peneliti sampaikan, maka

penelitian ini dibatasi hanya dalam hal jumlah wisatawan mancanegara, jumlah

Wisatawan Domestik, jumlah objek daya tarik wisata (ODTW), Pendapatan

Asli Daerah subsektor pariwisata DIY.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana tren jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke DIY

periode 2006-2014?

2. Bagaimana tren jumlah wisatawan domestik yang berkunjung ke DIY

periode 2006-2014?

3. Bagaimana tren jumlah Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) DIY periode

2006-2014?

4. Bagaimana tren jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) subsektor

pariwisata DIY periode 2006-2014?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

6

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui tren jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke DIY

periode 2006-2014.

2. Mengetahui tren jumlah wisatawan domestik yang berkunjung ke DIY

periode 2006-2014.

3. Mengetahui tren jumlah Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) DIY periode

2006-2014.

4. Mengetahui tren jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Subsektor

Pariwisata DIY periode 2006-2014.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini makan hasil

penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan

antara lain:

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan bisa memberikan gambaran mengenai tren

Perkembangan Pariwisata DIY periode 2006-2014.

2. Bagi Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta

Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai masukan untuk bahan

pertimbangan dalam menyusun berbagai kebijakan yang menyangkut

pariwisata di Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

7

3. Bagi Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai masukan dalam menyusun

program bagi Provinsi DIY, sehingga rencana pembangunan lebih terfokus

pada bidang yang tepat sasaran serta penataan yang baik di bidang

pariwisata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

8

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Analisis Tren/ Analisis Deret Berkala

1. Arti dan Pentingnya Analisis Tren

Menurut Sutrisno Hadi (2015:378), analisis deret berkala/analisis

rangkaian waktu adalah serangkaian pengamatan terhadap sesuatu

peristiwa, kejadian, gejala, atau variabel yang diambil dari waktu ke

waktu, dicatat secara teliti menurut urutan-urutan waktu terjadinya, dan

kemudian disusun sebagai data statistik. Dari suatu rangkaian waktu akan

dapat diketahui apakah peristiwa, kejadian, gejala, atau yang diamati itu

berkembang mengikuti pola-pola perkembangan yang teratur atau tidak.

Data berkala atau yang sering disebut time series, adalah data yang

dikumpulkan dari waktu ke waktu, untuk menggambarkan perkembangan

suatu kegiatan. Analisis data memungkinkan untuk mengetahui

perkembangan suatu/beberapa kejadian serta hubungan/pengaruhnya

terhadap kejadian lainnya. Misalnya, kasus kenaikan harga pupuk organik.

Apakah kenaikan harga pupuk diikuti dengan kenaikan harga sayuran,

jumlah produksi petani sayur dan sebagainya. Dengan kata lain suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

9

kejadian mempengaruhi kejadian lainnya, jika benar berapa besar

pengaruhnya secara kuantitatif.

Data berkala terdiri dari komponen-komponen, maka dengan analisa

data berkala dapat mengetahui masing-masing komponen jika ingin

menyelidiki komponen secara mendalam tanpa kehadiran komponen lain.

Data berkala, karena adanya pengaruh dari komponen-komponen tersebut

selalu mengalami perubahan-perubahan, sehingga apabila digambarkan

dalam sebuah grafik akan menunjukkan adanya fluktuasi, yaitu pergerakan

naik turun.

2. Klasifikasi dan Gerakan/Variasi dari Data Deret Berkala

Gerakan/variasi dari data berkala terdiri dari empat macam atau

empat komponen, yaitu:

a. Gerakan tren jangka panjang, yaitu gerakan yang menunjukkan arah

perkembangan secara umum (kecenderungan naik/turun).

b. Gerakan/variasi siklis, adalah gerakan/variasi jangka panjang di

sekitar garis tren (berlaku untuk data tahunan). Gerakan siklis ini bisa

terulang setelah jangka waktu tertentu (setiap 3 tahun, 5 tahun atau

lebih) bisa juga tidak terulang dalam jangka waktu yang sama.

c. Gerakan/variasi musiman, adalah gerakan yang mempunyai pola tetap

dari waktu ke waktu, misalnya meningkatnya harga daging ayam

menjelang Hari Raya Idul Fitri, meningkatnya harga telur menjelang

Hari Raya Paskah, dan sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

10

d. Gerakan variasi yang tidak teratur, yaitu gerakan/variasi yang sporadis

sifatnya, misalnya naik turunnya produksi padi akibat banjir yang

datang tidak teratur, naik turunnya produksi industri akibat

pemogokan dan sebagainya.

3. Metode Tren

Tren linear dapat dilakukan dengan empat metode, yaitu (1) metode

bebas (freehand method), (2) metode setengah rata-rata (semi-average

method), (3) metode rata-rata bergerak (moving average method), (4)

metode kuadrat kecil (least squares method). Dalam hal ini akan lebih

dikhususkan untuk membahas analisis time series dengan metode kuadrat

terkecil yang dibagi dalam dua kasus, yaitu kasus data genap dan kasus

data ganjil.

B. Wisatawan

Wisatawan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari dunia

pariwisata. Wisatawan sangat beragam, tua-muda, miskin-kaya, asing-

nusantara, semuanya mempunyai keinginan dan juga harapan yang berbeda.

Jika ditinjau dari arti kata wisatawan yang berasal dari kata “wisata” maka

sebenarnya tidaklah tepat sebagai pengganti kata “tourist” dalam bahasa

Inggris. Kata itu berasal dari bahasa Sansekerta “wisata” yang berarti

“perjalanan” yang sama atau dapat disamakan dengan kata “travel” dalam

bahasa Inggris. Jadi orang melakukan perjalanan dalam pengertian ini, maka

wisatawan sama artinya dengan kata “traveler” karena dalam bahasa Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

11

sudah merupakan kelaziman memakai akhiran “wan” untuk menyatakan orang

dengan profesinya, keahliannya, keadaannya jabatannya dan kedudukan

seseorang (Irawan, 2010:12).

Wisatawan adalah orang yang berwisata, yaitu orang yang bepergian ke

suatu tempat dengan tujuan untuk bertamasya, melihat-lihat daerah lain,

menikmati sesuatu, mempelajari sesuatu, menambah ilmu pengetahuan dan

pengalaman, atau melepas penat dan bersenang-senang. Ada dua macam

wisatawan, yaitu Wisatawan mancanegara adalah pelancong dari luar negeri,

atau orang yang bertamasya ke negeri lain. Wisatawan domestik adalah

wisatawan yang berpelancong ke tempat lain tetapi masih di negaranya sendiri.

Wisatawan yang berkunjung ke suatu daerah biasanya benar-benar ingin

menghabiskan waktunya untuk bersantai, menyegarkan pikiran dan benar-

benar ingin melepaskan diri dari rutinitas kehidupan sehari-hari. Jadi bisa juga

dikatakan wisatawan adalah seseorang yang melakukan perjalanan dari suatu

tempat lain yang jauh dari rumahnya bukan dengan alasan rumah atau kantor

(Kusumaningrum, Dian. 2009:17).

Menurut Dian Kusumaningrum (2009:18), wisatawan berdasarkan

sifatnya, yaitu:

1. Wisatawan modern idealis, wisatawan yang sangat menaruh minat pada

budaya multinasional serta eksplorasi alam secara individual.

2. Wisatawan modern materialis, wisatawan dengan golongan Hedonisme

(mencari keuntungan) secara berkelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

12

3. Wisatawan tradisional idealis, wisatawan yang menaruh minat pada

kehidupan sosial budaya yang bersifat tradisional dan sangat menghargai

sentuhan alam yang tidak terlalu tercampur oleh arus modernisasi.

4. Wisatawan tradisional materialis, wisatawan yang berpandangan

konvensional, mempertimbangkan keterjangkauan, murah dan keamanan.

Menurut James J. Spillane (1987:24) ada dua kategori dianggap wisatawan

dan tidak dianggap wisatawan yaitu:

1. Yang bisa dianggap wisatawan:

a. Mereka yang mengadakan perjalanan untuk kesenangan karena alasan

keluarga, kesehatan, dan lain-lain.

b. Mereka yang mengadakan perjalanan untuk keperluan pertemuan-

pertemuan atau karena tugas-tugas tertentu (ilmu pengetahuan, tugas

pemerintahan, diplomasi, agama, olah raga, dan lain-lain.

c. Mereka yang mengadakan perjalanan dengan tujuan usaha.

d. Mereka yang datang dalam rangka perjalanan dengan kapal laut

walaupun tinggal di suatu negara kurang dari 24 jam.

2. Yang tidak dianggap sebagai wisatawan:

a. Mereka yang datang baik dengan maupun tanpa kontrak kerja dengan

tujuan mencari pekerjaan atau mengadakan kegiatan usaha di suatu

negara.

b. Mereka yang datang untuk mengusahakan tempat tinggal tetap di

suatu negara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

13

c. Penduduk di daerah tapal batas negara dan mereka yang bertempat

tinggal di suatu negara dan bekerja di negara yang berdekatan.

d. Pelajar, mahasiswa dan orang-orang muda di asrama-asrama pelajar

dan asrama-asrama mahasiswa.

e. Wisatawan-wisatawan yang melewati suatu negara tanpa tinggal,

walaupun perjalanan tersebut berlangsung lebih dari 24 jam.

C. Kepariwisataan

1. Pengertian Istilah Pariwisata

Istilah pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari kata

“pari” berarti berkeliling atau bersama dan kata “wisata” berarti perjalanan.

Jadi pariwisata berarti perjalanan keliling dari suatu tempat ke tempat lain

(Yoeti, 1996:112). Menurut Undang-undang RI Nomor 10 tahun 2009

tentang kepariwisataan pasal 1 menyatakan bahwa wisata adalah kegiatan

perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang

dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan

pribadi atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam

jangka waktu sementara.

Sedangkan Spillane (1987:22) menguraikan bahwa suatu

perjalanan dianggap sebagai perjalanan wisata bila memenuhi 3 persyaratan

yaitu :

a. Harus bersifat sementara

b. Harus bersifat sukarela dalam arti tidak terjadi karena paksaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

14

c. Tidak melakukan pekerjaan yang sifatnya menghasilkan upah ataupun

bayaran.

Gamal Suwantoro (2004:3) menjelaskan bahwa pariwisata adalah

suatu proses kepergian sementara seseorang atau lebih menuju tempat

lain keluar tempat tinggalnya. Dorongan kepergiannya adalah karena

berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial,

kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain

seperti karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman ataupun

untuk belajar.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

pariwisata adalah suatu perjalanan dari suatu tempat ke tempat yang lain

yang dilakukan oleh individu maupun kelompok yang bersifat sementara

atau tidak untuk tinggal di tempat yang dikunjungi.

2. Bentuk dan Jenis Pariwisata

a. Bentuk Pariwisata

Pendit (1994:39) mengemukakan pariwisata dapat dibagi dalam

kategori sebagai berikut:

1) Menurut asal wisatawan:

a) Dari dalam negeri bisa disebut pariwisata domestik atau

pariwisata nusantara

b) Dari luar negeri bisa disebut pariwisata internasional atau

pariwisata mancanegara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

15

2) Menurut akibatnya terhadap neraca pembayaran:

a) Kepergian wisatawan ke luar negeri yang memberi dampak

negatif terhadap neraca pembayaran luar negeri disebut

pariwisata pasif

b) Kedatangan wisatawan ke dalam negeri, memberi dampak

positif terhadap neraca pembayaran luar negeri disebut

pariwisata aktif

3) Menurut jangka waktu:

a) Pariwisata jangka pendek, apabila wisatawan yang

berkunjung ke suatu DTW (Daerah Tujuan Wisata) hanya

beberapa hari saja

b) Pariwisata jangka panjang, apabila wisatawan yang

berkunjung ke suatu DTW (Daerah Tujuan Wisata)

waktunya sampai berbulan-bulan

4) Menurut jumlah wisatawan:

a) Disebut pariwisata tunggal, apabila wisatawan yang

bepergian hanya seorang atau satu keluarga

b) Disebut pariwisata rombongan, apabila wisatawan yang

bepergian satu kelompok atau rombongan yang bepergian

untuk wisata, bisa 15-20 orang atau lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

16

5) Menurut alat angkut yang digunakan:

a) Pariwisata udara

b) Pariwisata laut

c) Pariwisata kereta api

d) Pariwisata mobil

b. Jenis Pariwisata

Menurut Spillane (1987:29), jenis-jenis pariwisata berdasarkan

motif tujuan perjalanan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis

pariwisata khusus, yaitu:

1) Pariwisata untuk menikmati perjalanan (pleasure tourism)

Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang

meninggalkan tempat tinggalnya untuk berlibur, mencari udara

segar, memenuhi keingintahuanya, mengendorkan ketegangan

syaraf, melihat sesuatu yang baru, menikmati keindahan alam,

mengetahui hikayat rakyat setempat, dan mendapatkan

ketenangan.

2) Pariwisata untuk rekreasi (recreation tourism)

Pariwisata ini dilakukan untuk pemanfaatan hari-hari libur

untuk beristirahat, memulihkan kembali kesegaran jasmani dan

rohaninya, dan menyegarkan diri dari keletihan dan

kelelahannya. Dapat dilakukan pada tempat yang menjamin

tujuan-tujuan rekreasi yang menawarkan kenikmatan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

17

diperlukan seperti tepi pantai, pegunungan, pusat-pusat

peristirahatan dan pusat-pusat kesehatan.

3) Pariwisata untuk kebudayaan (cultural tourism)

Jenis ini ditandai oleh adanya rangkaian motivasi,

seperti keinginan untuk belajar di pusat-pusat pengajaran dan riset,

mempelajari adat-istiadat, kelembagaan, dan cara hidup masyarakat

yang berbeda-beda, mengunjungi monumen bersejarah,

peninggalan masa lalu, pusat-pusat kesenian dan keagamaan,

festival seni musik, teater, tarian rakyat dan lain-lain.

4) Pariwisata untuk Olahraga (sports tourism)

Pariwisata ini dapat dibagi lagi menjadi dua kategori:

a) Big sports events, yaitu peristiwa-peristiwa olahraga besar

seperti Olympiade Games, kejuaraan ski dunia, kejuaraan

tinju dunia, dan yang menarik perhatian bagi penonton atau

penggemarnya.

b) Sporting tourism of the practitioners, yaitu pariwisata

olahraga bagi mereka yang ingin berlatih dan

mempraktekkan sendiri seperti pendakian gunung, olahraga

naik kuda, berburu, memancing dan lain-lain.

5) Pariwisata untuk urusan usaha dagang (business tourism)

Menurut para ahli teori, perjalanan pariwisata ini

adalah bentuk profesional travel atau perjalanan karena ada

kaitannya dengan pekerjaan atau jabatan yang tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

18

memberikan kepada seseorang untuk memilih tujuan maupun

waktu perjalanan.

6) Pariwisata untuk berkonvensi (convention tourism)

Pariwisata ini banyak diminati oleh negara-negara

karena ketika diadakan suatu konvensi atau pertemuan maka

akan banyak peserta yang hadir untuk tinggal dalam jangka

waktu tertentu dinegara yang mengadakan konvensi. Negara

yang sering mengadakan konvensi akan mendirikan bangunan-

bangunan yang menunjang diadakannya pariwisata konvensi.

D. Objek Wisata

Obyek Wisata adalah segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata yang

merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke tempat

tersebut. Menurut SK. MENPARPOSTEL No.: KM. 98 / PW.102 / MPPT-87,

Obyek Wisata adalah semua tempat atau keadaan alam yang memiliki sumber

daya wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik

dan diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan.

1. Menurut Puspasari (2005), konsep dan objek pariwisata terdiri dari:

a. Objek wisata alam adalah sebagian atau keseluruhan kawasan hutan

wisata, taman nasional, taman hutan raya dan taman wisata laut yang

dapat diusahakan untuk wisata alam termasuk sarana maupun

prasarana penunjangnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

19

1) Objek dan daya tarik wisata alam, adalah objek wisata yang daya

tariknya bersumber pada keindahan sumber daya alam dan tata

lingkungannya, baik dalam keadaan alami maupun setelah ada

budidaya oleh manusia.

2) Taman hutan raya adalah kawasan hutan yang memiliki

keindahan alam, baik keindahan nabati, keindahan hewani

maupun keindahan alamnya sendiri. Kawasan ini mempunyai ciri

khas untuk dimanfaatkan bagi kepentingan rekreasi dan

pendidikan.

3) Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang dikelola

dengan sistem zonasi yang terdiri dari zona inti dan atau zona-

zona lain yang dimanfaatkan untuk tujuan ilmu pengetahuan,

pariwisata, rekreasi dan pendidikan.

4) Hutan wisata adalah kawasan hutan yang memiliki keindahan

alam dan diperuntukkan khusus untuk dibina dan dipelihara.

b. Objek wisata budaya adalah pengusahaan wisata yang memanfaatkan

seluruh aset kebudayaan baik berbentuk fisik maupun non fisik yang

dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai objek dan daya tarik

wisata. Jenis objek wisata budaya antara lain terdiri dari objek

bangunan bersejarah, tempat ziarah, museum dan peninggalan

purbakala.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

20

c. Tempat rekreasi atau Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum (URHU)

1) Usaha pemandian alam adalah suatu usaha yang menyediakan

tempat dan fasilitas untuk mandi-mandi dengan memanfaatkan

air panas dan atau air terjun sebagai usaha pokok dan dapat

dilengkapi dengan jasa pelayanan makan dan minum serta

akomodasi.

2) Usaha gelanggang renang adalah usaha yang menyediakan

tempat dan fasilitas untuk berenang, taman dan arena bermain

anak-anak sebagai usaha pokok dan dapat dilengkapi dengan

penyediaan jasa pelayanan makan dan minum.

2. Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW)

Objek dan daya tarik wisata adalah suatu bentukan dan fasilitas

yang berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung

untuk datang ke suatu daerah atau tempat tertentu.

Daya tarik yang tidak atau belum dikembangkan merupakan

sumber daya potensial dan belum dapat disebut sebagai daya tarik wisata,

sampai adanya suatu jenis pengembangan tertentu. Objek dan daya tarik

wisata merupakan dasar bagi kepariwisataan. Tanpa adanya daya tarik di

suatu daerah atau tempat tertentu, kepariwisataan sulit untuk

dikembangkan.

Dalam Undang-undang No. 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan

disebutkan bahwa objek dan daya tarik wisata adalah suatu yang

menjadi sasaran wisata terdiri atas:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

21

a. Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang

berwujud keadaan alam, flora, dan fauna.

b. Objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud

museum, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni dan budaya,

wisata agro, wisata buru, wista petualangan alam, taman rekreasi, dan

komplek hiburan.

Objek dan daya tarik wisata menurut Direktorat Jendral Pemerintah di

bagi menjadi 3 macam, yaitu:

a. Objek Wisata Alam

Objek wisata alam adalah sumber daya alam yang berpotensi serta

memiliki daya tarik bagi pengunjung baik dalam keadaan alami maupun

setelah ada usaha budi daya. Potensi objek wisata alam dapat dibagi

menjadi empat kawasan, yaitu:

1) Flora dan fauna,

2) Keunikan dan kekhasan ekosistem, misalnya ekosistem pantai dan

ekosistem hutan bakau,

3) Gejala alam, misalnya kawah, sumber air panas, air terjun dan

danau,

4) Budidaya sumber daya alam, misalnya sawah, perkebunan,

peternakan, usaha perikanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

22

b. Objek Wisata Sosial Budaya

Objek wisata sosial dapat di manfaatkan dan dikembangkan

sebagai objek dan daya tarik wisata meliputi museum, peninggalan

sejarah, upacara adat, seni pertunjukkan dan kerajinan.

c. Objek Wisata Minat Khusus

Objek wisata minat khusus merupakan wisata ini lebih

diutamakan pada wisatawan yang mempunyai motivasi khusus. Dengan

demikian, biasanya para wisatawan harus memiliki keahlian.

Contohnya: berburu, mendaki gunung, arung jeam, tujuan pengobatan,

agrowisata dan lain lain.

Suatu objek wisata dapat menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan

harus memenuhi syarat-syarat untuk pengembangan daerahnya. Menurut

Maryani (1991:11) syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut:

a. What to see

Di tempat tersebut harus ada objek wisata dan atraksi wisata

yang berbeda dengan yang dimiliki daerah lain. Dengan kata lain

daerah tersebut harus memiliki daya tarik khusus dan atraksi budaya

yang dapat dijadikan tontonan bagi wisatawan. Meliputi pemandangan

alam, kegiatan kesenian dan atraksi wisata.

b. What to do

Di tempat tersebut selain banyak yang dapat dilihat dan

disaksikan, harus disediakan fasilitas rekreasi yang dapat membuat

wisatawan betah tinggal lama di tempat wisata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

23

c. What to buy

Tempat tujuan wisata harus tersedia fasilitas untuk berbelanja

terutama barang souvenir dan kerajinan rakyat sebagai oleh-oleh untuk

dibawa pulang ke tempat asal

d. What to arrived

Di dalamnya termasuk aksesbilitas, bagaimana wisatawan

mengunjungi objek wisata tersebut, kendaraan apa yang akan

digunakan dan berapa lama tiba ketempat tujuan wisata tersebut.

e. What to stay

Bagaimana wisatawan akan tinggal untuk sementara sela dia

berlibur di objek wisata itu. Diperlukan penginapan-penginapan baik

hotel berbintang atau hotel non berbintang dan sebagainya.

Selain itu pada umumnya daya tarik suatu objek wisata berdasarkan atas:

a. Adanya sumber daya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah,

nyaman dan bersih.

b. Adanya aksesbilitas yang tinggi untuk dapat mengunjunginya.

c. Adanya ciri khusus atau spesifikasi yang bersifat langka.

d. Adanya sarana dan prasarana penujang untuk melayani para

wisatawan yang hadir.

e. Objek wisata alam mempunyai daya tarik tinggi karena kaindahan

alam pegunungan, sungai, pantai, pasir, hutan dan sebagainya.

f. Objek wisata budaya mempunyai daya tarik tinggi karena memiliki

nilai khusus dalam bentuk atraksi kesenian, upacara-upacara adat, nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

24

luhur yang terkandung dalam suatu objek buah karya manusia pada

masa lampau.

Perkembangan suatu kawasan wisata juga tergantung pada apa yang

dimiliki kawasan tersebut untuk dapat ditawarkan kepada wiatawan. Hal ini

tidak dapat dipisahkan dari peranan para pengelola kawasan wisata. Yoeti

(1997:165) berpendapat bahwa berhasilnya suatu tempat wisata hingga

tercapainya industri wisata sangat tergantung pada tiga A (3A), yaitu atraksi

(attraction), mudah dicapai (accesibility), dan fasilitas (amenities).

a. Atraksi (attraction)

Atraksi wisata yaitu sesuatu yang dipersiapkan terlebih dahulu

agar dapat dilihat, dinikmati dan yang termasuk dalam hal ini adalah:

tari-tarian, nyanyian kesenian rakyat tradisional, upacara adat

dan lain-lain. Menurut Yoeti (1997:172) turis disebut attractive

spontance, yaitu segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata

yang merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke

suatu tempat tujuan wisata diantaranya adalah:

1) Benda-benda yang tersedia dan terdapat di alam semesta, yang

dalam istilah Natural Amenities.

Termasuk kelompok ini adalah :

a) Iklim contohnya curah hujan, sinar matahari, panas, hujan dan

salju.

b) Bentuk tanah dan pemandangan contohnya pegunungan,

perbukitan, pantai, air terjun dan gunung api.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

25

c) Hutan belukar.

d) Flora dan fauna, yang tersedia di Cagar Alam dan daerah

perburuan.

e) Pusat-pusat kesehatan, misalnya: sumber air mineral, sumber

air panas, dan mandi Lumpur.

2) Hasil ciptaan manusia (man made supply). Kelompok ini dapat

dibagi dalam empat produk wisata yang berkaitan dengan

tiga unsur penting yaitu historical (sejarah), cultural (budaya),

dan religious (agama).

a) Monumen bersejarah dan sisa peradaban masa lampau

(artifact)

b) Museum, art gallery, perpustakaan, kesenian rakyat dan

kerajian tangan.

c) Acara tradisional, pameran, festival, upacara naik haji,

pernikahan, khitanan dan lain-lain.

d) Rumah-rumah ibadah, seperti mesjid, candi, gereja, dan

kuil.

b. Aksesibilitas (accesibility)

Aktivitas kepariwisataan banyak tergantung pada transportasi dan

komunikasi karena faktor jarak dan waktu yang sangat

mempengaruhi keinginan seseorang untuk melakukan perjalanan

wisata. Unsur yang terpenting dalam aksesbilitas adalah transportasi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

26

maksudnya yaitu frekuensi penggunaannya, kecepatan yang

dimilikinya dapat mengakibatkan jarak seolah-olah menjadi dekat.

Selain trasnportasi yang berkaitan dengan aksesbilitas adalah

prasarana meliputi jalan, jembatan, terminal, stasiun dan bandara.

Prasarana ini berfungsi untuk menghubungkan suatu tempat dengan

tempat yang lain. Keberadaan prasarana transportasi akan

mempengaruhi laju tingkat transportasi itu sendiri. Kondisi prasarana

yang baik akan membuat laju transportasi optimal.

c. Fasilitas (amenities)

Fasilitas pariwisata tidak akan terpisah dengan akomodasi

perhotelan. Karena pariwisata tidak akan pernah berkembang tanpa

penginanapan. Fasilitas wisata merupakan hal-hal penunjang

terciptanya kenyamanan wisatawan untuk dapat mengunjungi suatu

daerah tujuan wisata. Adapun sarana-sarana penting yang berkaitan

dengan perkembangan pariwisata adalah sebagai berikut :

a) Akomodasi Hotel

b) Restoran

c) Air Bersih

d) Komunikasi

e) Hiburan

f) Keamanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

27

E. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pendapatan asli daerah (PAD) merupakan semua penerimaan yang

diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut

berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku (Halim, 2004:96).

Hal tersebut menuntut daerah untuk meningkatkan kemampuan dalam

menggali dan mengelola sumber-sumber penerimaan daerah khususnya yang

bersumber dari Pendapatan Asli Daerah. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah

(PAD) mutlak harus dilakukan oleh Pemerintah Daerah agar mampu untuk

membiayai kebutuhannya sendiri, sehingga ketergantungan Pemerintah Daerah

kepada Pemerintah Pusat semakin berkurang dan pada akhirnya daerah dapat

mandiri. Pendapatan asli daerah terdiri dari: pajak daerah, retribusi daerah, hasil

pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, serta lain-lain pendapatan asli

daerah yang sah.

1. Macam Sumber PAD

a. Retribusi Daerah

Retribusi daerah yaitu pungutan daerah sebagai pembayaran

atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau

diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi

atau badan instansi. Retribusi daerah dibagi dalam tiga bagian yaitu

retribusi jasa umum, retribusi jasa usaha dan retribusi perizinan

tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

28

Contoh:

1) Retribusi jasa umum antara lain pelayanan kesehatan, pengujian

kendaraan bermotor, dll.

2) Retribusi jasa usaha antara lain pemakaian kekayaan daerah,

pasar grosir dan atau pertokoan, penjualan produksi usaha daerah,

dll.

3) Retribusi perijinan tertentu antara lain izin mendirikan bangunan,

izin trayek, dll.

b. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan adalah

penerimaan yang berupa hasil perusahaan milik daerah dan hasil

pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan terdiri dari bagian laba

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), bagian laba lembaga

keuangan bank, bagian laba keuangan non bank, bagian laba

perusahaan milik daerah lainnya serta bagian laba atas penyertaan

modal/investasi kepada pihak ketiga.

c. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang Sah

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sah terdiri dari

hasil penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan, penerimaan jasa

giro, penerimaan bunga, penerimaan ganti rugi atas kekayaan daerah

(TGR), komisi, potongan dan keuntungan selisih nilai tukar rupiah,

denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, denda pajak, denda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

29

retribusi, hasil eksekusi atas jaminan, pendapatan dari pengembalian,

fasilitas sosial dan fasilitas umum, dll.

Koswara (2000:50) menyatakan bahwa ciri utama yang

menunjukkan suatu daerah otonom mampu berotonomi terletak pada

kemampuan keuangan daerah. Daerah otonom harus memiliki

kewenangan dan kemampuan untuk menggali sumber-sumber keuangan

sendiri, mengelola, dan menggunakannya untuk membiayai

penyelenggaraan pemerintahan daerahnya Ketergantungan kepada

bantuan pusat harus seminimal mungkin, sehingga Pendapatan Asli

Daerah dapat menjadi bagian sumber keuangan terbesar, yang didukung

oleh kebijakan perimbangan keuangan pusat dan daerah sebagai prasyarat

mendasar dalam sistem pemerintahan Negara.

Menurut Mahi (2000:58-59) Pendapatan Asli Daerah masih belum

bisa diandalkan sebagai sumber pembiayaan dalam mengantisipasi

desentralisasi dan proses otonomi, hal tersebut dikarenakan oleh beberapa

hal yaitu: (1) relatif rendahnya basis pajak/retribusi daerah, (2) peranannya

yang tergolong kecil dalam total penerimaan daerah, (3) kemampuan

administrasi pemungutan di daerah yang masih rendah, (4) kemampuan

perencanaan dan pengawasan keuangan yang lemah.

Ketidakmampuan Pendapatan Asli Daerah sebagai sumber

pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan

disebabkan karena selama ini pemerintah belum mampu untuk menggali

dan mengembangkan sumber-sumber penerimaan yang terdapat di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

30

daerahnya. Hal tersebut terlihat banyaknya potensi penerimaan daerah

yang belum digali dan dipungut sebagaimana mestinya. Selama ini daerah

dalam pemungutan sumber penerimaan daerah menggunakan sistem

“target” yang hendak dicapai dalam pemungutan.

Target yang ditetapkan oleh daerah cenderung tidak berdasarkan

pada potensi riil yang terdapat di daerah, melainkan berdasarkan pada

target tahun lalu ditambah dengan tunggakan tahun tersebut. Pemerintah

daerah secara umum masih menghadapi permasalahan dalam pengelolaan

penerimaan daerah terutama yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah.

Permasalahan tersebut disebabkan oleh kurangnya sumber daya manusia

dalam mengelola penerimaan di daerah.

2. Sumber-sumber Penerimaan Pendapatan Asli Daerah DIY dari subsektor

pariwisata sejak 2009 adalah sebagai berikut:

a. Pajak Pembangunan

Pajak pembangunan merupakan pajak yang diberikan dan

telah ditetapkan besarnya oleh pemerintah daerah kepada setiap

warga negara terutama berhubungan dengan pariwisata. Contoh:

pajak pembangunan hotel, pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak

pertambahan nilai (PPN).

b. Pajak tontonan/hiburan

Pajak tontonan/hiburan merupakan pajak yang diberikan dan

telah ditetapkan besarnya oleh pemerintah daerah kepada setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

31

wisatawan atas pelayanan dan penayangan hiburan. Contoh:

tontonan film, pagelaran kesenian, musik, tari, dan busana.

c. Retribusi Obyek Daya Tarik Wisata

Retribusi objek daya tarik wisata merupakan pungutan yang

diberikan oleh pemerintah kepada wisatawan sebagai pembayaran

atas pelayanan objek wisata. Contoh: membayar tiket masuk objek

wisata.

d. Retribusi Perijinan

Retribusi perijinan merupakan pungutan yang diberikan oleh

pemerintah kepada masyarakat yang akan mendirikan bangunan di

sekitar objek wisata. Contoh: membayar perijinan buka usaha di

daerah objek wisata.

e. Retribusi Penggunaan Aset Milik Pemda

Retribusi penggunaan aset milik pemda merupakan pungutan

yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat yang akan

menggunakan aset milik pemda. Contoh: sewa, pinjam pakai,

kerjasama pemanfaatan, bangun guna serah dan bangun serah guna.

F. Kerangka Berpikir

Tingkat Kunjungan Pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat

dilihat dari empat faktor, yaitu wisatawan mancanegara, wisatawan domestik,

objek daya tarik wisata dan pendapatan asli daerah subsektor pariwisata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

32

Faktor pertama yaitu wisatawan mancanegara berkaitan dengan jumlah

wisatawan mancanegara yang datang ke DIY dari luar negeri. Bertambahnya

jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke DIY mempengaruhi kunjungan

pariwisata DIY. Semakin banyak wisatawan mancanegara yang masuk maka

menandakan bahwa sektor pariwisata di DIY berkembang.

Faktor kedua yaitu wisatawan domestik berkaitan dengan jumlah

wisatawan domestik yang datang ke DIY. Bertambahnya jumlah wisatawan

domestik yang datang ke DIY mempengaruhi kunjungan pariwisata DIY.

Semakin banyak wisatawan domestik yang masuk maka menandakan bahwa

sektor pariwisata di DIY berkembang.

Faktor ketiga yaitu objek daya tarik wisata berkaitan dengan jumlah

tempat wisata yang menjadi daya tarik wisatawan mancanegara maupun

domestik. Dengan semakin meningkatnya jumlah tempat wisata maka

wisatawan memiliki banyak pilihan untuk berlibur, maka mengembangkan

pariwisata di DIY.

Faktor keempat yaitu pendapatan asli daerah DIY, berkaitan dengan

besarnya pendapatan yang diterima oleh DIY dari sektor pariwisata. Pendapatan

yang diterima dapat digunakan sebagai pengembangan pariwisata di DIY.

Beberapa tempat wisata masih kurang memiliki fasilitas penunjang bagi

kenyamanan wisatawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

33

G. Hasil Penelitian Terdahulu

1. Penelitian Novi Dwi Purwanti dan Retno Mustika Dewi, 2014

Judul penelitian “Pengaruh Jumlah Kunjungan Wisatawan Terhadap

Pendapatan Asli Daerah kabupaten Mojokerto Tahun 2006-2013”.

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh jumlah kunjungan

wisatawan ke pendapatan daerah Kabupaten Mojokerto. Penelitian ini

menggunakan metode penelitian korelasional dan pendekatan dan data

kuantitatif analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

regresi sederhana. Kesimpulan dari penelitian ini adalah jumlah

kedatangan wisatawan tidak berpengaruh pada pendapatan daerah di

Mojekerto.

Untuk membuat jumlah kedatangan wisatawan menjadi meningkat,

pemerintah perlu memperluas kegiatan pariwisata seperti hiburan,

Tren Perkembangan

Pariwisata DIY

Jumlah Wisatawan

Mancanegara

Jumlah Pendapatan

Asli Daerah

Subsektor Pariwisata

Jumlah Wisatawan

Domestik

Jumlah Objek Daya

Tarik Wisata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

34

olahraga, kamp dan kompetisi untuk membuat jumlah wisatawan sehingga

akan meningkatkan retribusi pariwisata dan meningkatkan pendapatan

Mojokerto.

2. Penelitian Darwis Alfonsus, 2012

Judul Penelitian “Tren Perkembangan Perkebunan Kelapa Sawit di

Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2001-2010”. Penelitian ini bertujuan

untuk menganalisa tren perkembangan perkebunan kelapa sawit di

Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2001-2010. Jenis penelitian yang

digunakan adalah penelitian deskriptif yang dilaksanakan pada bulan

Maret hingga april 2012. Teknik pengambilan data menggunakan metode

dokumenter yang di analisa dengan analisis deret berkala, yaitu metode

setengah rata-rata.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tren perkembangan

perkebunan kelapa sawit di Provinsi Kalimantan barat pada tahun 2001-

2010 mengalami peningkatan. Luas lahan rata-rata bertambah 37.906,4

hektar per tahun, jumlah produksi kelapa sawit mengalami kenaikan rata-

rata 56.591,4 ton per tahun, jumlah petani meningkat sebanyak 3.629

Kepala Keluarga (KK) per tahun dan harga crude palm oil (CPO)

mengalami kenaikan rata-rata Rp 529, 9 per kilogram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian longitudinal yang membandingkan

perubahan subjek penelitian setelah periode waktu tertentu. Penelitian

longitudinal adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk mengukur pendapat,

sikap atau perilaku sekelompok masyarakat dari waktu ke waktu. Dalam

penelitian longitudinal waktu sangat penting, maka data yang dikumpulkan

sekurang-kurangnya dua kali atau dua kali mengumpulkan data (Kholil, 2006).

B. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Penulis tidak langsung mengambil data lapangan secara langsung tetapi

dari dokumen-dokumen yang relevan. Karakteristik data berupa angka

atau data kuantitatif.

2. Sumber Data

Sumber data berasal dari Dinas Pariwisata Daerah Istimewa

Yogyakarta dan Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta. Data

yang dicari adalah jumlah wisatawan mancanegara, jumlah wisatawan

domestik, jumlah objek wisata dan jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD)

subsektor pariwisata dengan jangka waktu data periode 2006-2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

36

C. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu bulan Juni-Juli 2016. Data

yang digunakan untuk penelitian ini adalah data jumlah wisatawan

mancanegara, jumlah wisatawan domestik, jumlah objek wisata, jumlah PAD

subsektor pariwisata.

D. Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuadrat terkecil yang idealnya

menggunakan data minimal 10 tahun. semestinya dalam penelitian ini data

yang digunakan seharusnya periode 2006-2015, namun data tahun 2015 belum

dipublikasikan oleh Dinas Pariwisata DIY. Sedangkan pemilihan tahun awal

2006 berdasarkan pada kelengkapan pencatatan yang dimiliki oleh Dinas

Pariwisata DIY setelah bencana alam tahun 2006. Maka menggunakan data

tahun 2006-2014 untuk mencari:

1. Tren jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke DIY periode

2006-2014.

2. Tren jumlah wisatawan domestik yang berkunjung ke DIY periode 2006-

2014.

3. Tren jumlah objek destinasi tujuan wisata (ODTW) DIY periode 2006-

2014.

4. Tren jumlah pendapatan asli daerah (PAD) subsektor pariwisata DIY

periode 2006-2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

37

E. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

dokumentasi berupa catatan, buku, dan jurnal. Data yang dikumpulkan yaitu

jumlah wisatawan domestik, jumlah wisatawan mancanegara, jumlah objek

daya tarik wisata, dan jumlah pendapatan asli daerah sub sektor pariwisata

DIY. Data juga didapatkan dari sumber-sumber lain yang relevan dengan

perkembangan pariwisata DIY.

F. Definisi Operasional

Dalam penelitian ada definisi operasional yang digunakan, yaitu:

1. Tren

Tren adalah kecenderungan terhadap suatu gejala baik berupa

peningkatan maupun penurunan. Dalam hal ini peneliti memberikan

batasan tren jumlah wisatawan mancanegara, tren jumlah wisatawan

domestik, tren jumlah objek wisata, tren jumlah Pendapatan Asli Daerah

(PAD) subsektor pariwisata DIY periode 2006-2014.

2. Wisatawan mancanegara

Wisatawan mancanegara merupakan orang yang melakukan

perjalanan berkunjung ke suatu daerah, berasal dari beberapa negara yang

memiliki tujuan berlibur ke Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam

penelitian ini wisatawan mancanegara akan digambarkan dengan satuan

orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

38

3. Wisatawan domestik

Wisatawan domestik merupakan orang yang melakukan perjalanan

berkunjung ke suatu daerah, berasal dari beberapa provinsi di Indonesia

yang memiliki tujuan berlibur ke Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam

penelitian ini wisatawan mancanegara akan digambarkan dengan satuan

orang.

4. Objek daya tarik wisata

Objek daya tarik wisata merupakan suatu destinasi berlibur dan

belajar. Terdiri dari objek wisata alam, objek wisata budaya dan tempat

rekreasi atau usaha rekreasi dan hiburan umum (URHU). Dalam penelitian

ini objek wisata akan digambarkan dengan satuan lokasi.

5. Pendapatan Asli Daerah (PAD) subsektor pariwisata

Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan sumber penerimaan

daerah yang berasal dari sumber-sumber dalam daerah sendiri, yang

dipungut berdasarkan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan pada

penelitian ini PAD yang diperlukan hanya berdasarkan subsektor

pariwisata DIY. Dalam penelitian ini PAD akan digambarkan dengan

satuan rupiah.

G. Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan berupa data berkala (time series data), yaitu data

yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran tentang

perkembangan suatu kegiatan dari waktu ke waktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

39

Analisis data dalam penelitian ini adalah dengan tren sekuler, yaitu

gerakan kecenderungan naik atau turun dalam jangka waktu panjang yang

diperoleh berdasarkan rata-rata perubahan dari waktu ke waktu dan nilainya

cukup rata.

Dalam penelitian ini yaitu perkembangan pariwisata di DIY.

Perkembangan pariwisata dilihat selama 9 tahun terakhir, yaitu rentang tahun

2006-2014. Data yang diperoleh akan memunculkan garis tren yang

menunjukkan arah perkembangan secara umum. Metode yang digunakan

dalam perhitungan tren adalah metode kuadrat terkecil. Alasan menggunakan

metode kuadrat terkecil karena hasil peramalan lebih sesuai dan memberikan

hasil yang mendekati metode yang memuaskan bagi penggambaran garis tren

sekuler. (Hadi, 2015: 393)

Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan data ganjil sehingga

penentuan rata-rata hitung X lebih mudah, yaitu dengan menentukan observasi

yang tertengah. Penggunaan analisis tren dengan metode kuadrat terkecil pada

kasus data ganjil lebih praktis dibandingkan metode setengah rata-rata.

Rumus yang dipakai adalah:

𝑌′ = 𝑎 + 𝑏𝑋

Y’ : nilai tren periode tertentu

a : nilai konstanta, yaitu nilai Y’ pada saat X sama dengan Nol (0)

Nilai a diperoleh dengan menggunakan rumus:

𝑎 =∑𝑌

𝑛

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

40

b : nilai kemiringan, yaitu nilai Y’ pada saat bertambah satu satuan

Nilai b diperoleh dengan menggunakan rumus:

𝑏 =∑𝑋𝑌

∑𝑋2

X : nilai periode tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

41

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

Untuk memecahkan masalah yang telah dikemukakan dalam rumusan

masalah pada bab pendahuluan, maka peneliti akan menyajikan hasil dari

analisis data. Hasil dari analisis ini akan disajikan dalam bentuk tabel dan

grafik agar mempermudah pembahasan.

1. Analisis Data Tren Jumlah Wisatawan Mancanegara yang

Berkunjung ke DIY Periode 2006-2014

Analisis ini digunakan untuk mengetahui berapa besar nilai tren

jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke DIY periode 2006-

2014. Pencarian nilai tren menggunakan analisis data menggunakan tren

sekuler dengan metode kuadrat terkecil. Data yang disajikan dalam

penelitian ini merupakan data ganjil sehingga penentuan rata-rata hitung

X lebih mudah, yaitu dengan menentukan observasi yang tertengah.

Perhitungan nilai tren dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:

Y’ = variabel wisatawan mancanegara yang berkunjung ke DIY

a = nilai konstanta, yaitu nilai Y pada saat X sama dengan nol (0)

b = Besarnya perubahan Y apabila X mengalami perubahan 1 satuan

X = waktu

Y’ = a + bX

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

42

Perhitungan tren jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung

ke DIY periode 2006-2014 dilakukan dengan mencari data jumlah

wisatawan mancanegara di data statistik Dinas Pariwisata DIY. Berikut ini

data jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke DIY periode

2006-2014:

Tabel IV.1

Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung Ke DIY

Periode 2006-2014 (orang)

Tahun Jumlah Wisatawan

Mancanegara

2006 78.145

2007 103.224

2008 128.660

2009 139.492

2010 152.843

2011 169.565

2012 197.751

2013 235.893

2014 254.213

Total 1.459.786

Sumber: Dinas Pariwisata DIY 2006-2014

Untuk mencari persamaan Y’ = a + bX, langka pertama yang

dilakukan adalah mencari nilai a dan nilai b. Nilai a dicari dengan

menggunakan rumus:

Nilai a = ∑Y

𝑛, Y merupakan jumlah wisatawan mancanegara dari tahun

2006 sampai 2014 dan n merupakan jumlah tahun data. Sedangkan nilai b

dihitung dengan menggunakan rumus:

Nilai b = ∑XY

∑𝑋2, X melambangkan tahun dalam kode.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

43

Berikut ini adalah hasil perhitungan nilai tren jumlah wisatawan

mancanegara yang berkunjung ke DIY:

Tabel IV.1.1

Perhitungan Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung ke

DIY Periode 2006-2014 (orang)

Tahun

Jumlah

Wisatawan

Mancanegara

(Y)

Tahun

(X) X2 XY

2006 78.145 -4 16 -312.580

2007 103.224 -3 9 -309.672

2008 128.660 -2 4 -257.320

2009 139.492 -1 1 -139.492

2010 152.843 0 0 0

2011 169.565 1 1 169.565

2012 197.751 2 4 395.502

2013 235.893 3 9 707.679

2014 254.213 4 16 1.016.852

Total 1.459.786 0 60 1.270.534

Sumber: Statistik Pariwisata Dinas Pariwisata DIY 2006-2014

Berdasarkan data jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung

ke DIY dapat diketahui:

Nilai a = ∑Y

𝑛=

1.459.786

9 = 162.198,44

Nilai b = ∑XY

∑𝑋2 =1.270.534

60 = 21.175,57

Bila konstanta a dan b disubstitusikan ke dalam persamaan maka

akan diperoleh persamaan tren linier yang memenuhi persyaratan kuadrat

terkecil sebagai berikut: Y’ = a + bX

Y’ = 162.198,44 + 21.175,57X

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

44

Keterangan:

Y’ = nilai tren yang di taksir

a = 162.198,44 = nilai tren periode dasar

b = 21.175,57 = penurunan per tahun secara linier

X = unit tahun yang dihitung dari X = 0

Perhitungan tren jumlah wisatawan mancanegara tidak akan pernah

ada angka di belakang koma (,) karena satuan menggunakan satuan

“orang”, oleh sebab itu angka yang seperti disebutkan tersebut perlu

dibulatkan. Dengan demikian cara menghitung nilai tren Jumlah

Wisatawan Mancanegara Yang Berkunjung ke DIY Periode 2006-2014

sebagai berikut:

a. Tahun 2006

Y’ = 162.198,44 + (21.175,57) (-4)

Y’ = 162.198,44 + (-84.702,28)

Y’ = 77.496,16 dibulatkan menjadi 77.496

b. Tahun 2007

Y’ = 162.198,44 + (21.175,57) (-3)

Y’ = 162.198,44 + (-63.526,71)

Y’ = 98.671,73 dibulatkan menjadi 98.672

c. Tahun 2008

Y’ = 162.198,44 + (21.175,57) (-2)

Y’ = 162.198,44 + (-42.351,14)

Y’ = 119.847,30 dibulatkan menjadi 119.847

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

45

d. Tahun 2009

Y’ = 162.198,44 + (21.175,57) (-1)

Y’ = 162.198,44 + (-21.175,57)

Y’ = 141.022,87 dibulatkan menjadi 141.023

e. Tahun 2010

Y’ = 162.198,44 + (21.175,57) (0)

Y’ = 162.198,44 + (0)

Y’ = 162.198,44 dibulatkan menjadi 162.198

f. Tahun 2011

Y’ = 162.198,44 + (21.175,57) (1)

Y’ = 162.198,44 + (21.175,57)

Y’ = 183.374,01 dibulatkan menjadi 183.374

g. Tahun 2012

Y’ = 162.198,44 + (21.175,57) (2)

Y’ = 162.198,44 + (42.351,14)

Y’ = 204.549,58 dibulatkan menjadi 204.550

h. Tahun 2013

Y’ = 162.198,44 + (21.175,57) (3)

Y’ = 162.198,44 + (63.526,71)

Y’ = 225.725,15 dibulatkan menjadi 225.725

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

46

i. Tahun 2014

Y’ = 162.198,44 + (21.175,57) (4)

Y’ = 162.198,44 + (84.702,28)

Y’ = 246.900,72 dibulatkan menjadi 246.901

Dari data dan rumus yang telah diolah tersebut maka perhitungan

tren dari Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung ke DIY adalah

sebagai berikut:

Tabel IV.1.2

Nilai Tren dari Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung

ke DIY Periode 2006-2014 (orang)

Tahun

Jumlah

Wisatawan

Mancanegara

(Y)

Tahun

(X) X2 XY

Nilai Tren

(Y’)

2006 78.145 -4 16 -312.580 77.496

2007 103.224 -3 9 -309.672 98.672

2008 128.660 -2 4 -257.320 119.847

2009 139.492 -1 1 -139.492 141.023

2010 152.843 0 0 0 162.198

2011 169.565 1 1 169.565 183.374

2012 197.751 2 4 395.502 204.550

2013 235.893 3 9 707.679 225.725

2014 254.213 4 16 1.016.852 246.901

Total 1.459.786 0 60 1.270.534

Sumber: Data diolah, 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

47

Grafik IV.1.2

Tren Jumlah Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung ke DIY

Periode 2006-2014 (orang)

Sumber: Data diolah, 2016

2. Analisis Data Tren Jumlah Wisatawan Domestik yang Berkunjung ke

DIY Periode 2006-2014

Analisis ini digunakan untuk mengetahui berapa besar nilai tren

jumlah wisatawan domestik yang berkunjung ke DIY periode 2006-2014.

Pencarian nilai tren menggunakan analisis data menggunakan tren sekuler

dengan metode kuadrat terkecil. Data yang disajikan dalam penelitian ini

merupakan data ganjil sehingga penentuan rata-rata hitung X lebih mudah,

yaitu dengan menentukan observasi yang tertengah. Perhitungan nilai tren

dapat dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:

Y’ = variabel wisatawan domestik yang berkunjung ke DIY

a = nilai konstanta, yaitu nilai Y pada saat X sama dengan nol (0)

b = Besarnya perubahan Y apabila X mengalami perubahan 1 satuan

X = waktu

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Y’ = a + bX

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

48

Perhitungan tren jumlah wisatawan domestik yang berkunjung ke

DIY periode 2006-2014 dilakukan dengan mencari data jumlah wisatawan

domestik di data statistik Dinas Pariwisata DIY. Berikut ini data jumlah

wisatawan domestik yang berkunjung ke DIY periode 2006-2014:

Tabel IV.2

Jumlah Wisatawan Domestik yang Berkunjung Ke DIY

Periode 2006-2014 (orang)

Tahun Jumlah Wisatawan

Domestik

2006 836.682

2007 1.146.197

2008 1.156.097

2009 1.286.565

2010 1.304.137

2011 1.438.129

2012 2.162.422

2013 2.602.074

2014 3.091.967

Total 15.024.270

Sumber: Dinas Pariwisata DIY 2006-2014

Untuk mencari persamaan Y’ = a + bX, langka pertama yang

dilakukan adalah mencari nilai a dan nilai b. Nilai a dicari dengan

menggunakan rumus:

Nilai a = ∑Y

𝑛, Y merupakan jumlah wisatawan domestik dari tahun 2006

sampai 2014 dan n merupakan jumlah tahun data. Sedangkan nilai b

dihitung dengan menggunakan rumus:

Nilai b = ∑XY

∑𝑋2, X melambangkan tahun dalam kode. Berikut ini adalah

hasil perhitungan nilai tren jumlah wisatawan domestik yang berkunjung

ke DIY:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

49

Tabel IV.2.1

Perhitungan Jumlah Wisatawan Domestik yang Berkunjung ke DIY

Periode 2006-2014 (orang)

Tahun

Jumlah

Wisatawan

Domestik

(Y)

Tahun

(X) X2 XY

2006 836.682 -4 16 -3.346.728

2007 1.146.197 -3 9 -3.438.591

2008 1.156.097 -2 4 -2.312.194

2009 1.286.565 -1 1 -1.286.565

2010 1.304.137 0 0 0

2011 1.438.129 1 1 1.438.129

2012 2.162.422 2 4 4.324.844

2013 2.602.074 3 9 7.806.222

2014 3.091.967 4 16 12.367.868

Total 15.024.270 0 60 15.552.985

Sumber: Statistik Pariwisata Dinas Pariwisata DIY 2006-2014

Berdasarkan data jumlah wisatawan domestik yang berkunjung ke

DIY dapat diketahui:

Nilai a = ∑Y

𝑛=

15.024.270

9 = 1.669.363,33

Nilai b = ∑XY

∑𝑋2 =15.552.985

60 = 259.216,42

Bila konstanta a dan b disubstitusikan ke dalam persamaan maka

akan diperoleh persamaan tren linier yang memenuhi persyaratan kuadrat

terkecil sebagai berikut: Y’ = a + bX

Y’ = 1.669.363,33 + 259.216,42X

Keterangan:

Y’ = nilai tren yang di taksir

a = 1.669.363,33 = nilai tren periode dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

50

b = 259.216,42 = penurunan per tahun secara linier

X = unit tahun yang dihitung dari X = 0

Perhitungan tren jumlah wisatawan domestik tidak akan pernah ada

angka di belakang koma (,) karena satuan menggunakan satuan “orang”,

oleh sebab itu angka yang seperti disebutkan tersebut perlu dibulatkan.

Dengan demikian cara menghitung nilai tren Jumlah Wisatawan Domestik

Yang Berkunjung ke DIY periode 2006-2014 sebagai berikut:

a. Tahun 2006

Y’ = 1.669.363,33 + (259.216,42) (-4)

Y’ = 1.669.363,33 + (-1.036.865,68)

Y’ = 632.497,65 dibulatkan menjadi 632.498

b. Tahun 2007

Y’ = 1.669.363,33 + (259.216,42) (-3)

Y’ = 1.669.363,33 + (-777.649,26)

Y’ = 891.714,07 dibulatkan menjadi 891.714

c. Tahun 2008

Y’ = 1.669.363,33 + (259.216,42) (-2)

Y’ = 1.669.363,33 + (-518.432,84)

Y’ = 1.150.950,49 dibulatkan menjadi 1.150.950

d. Tahun 2009

Y’ = 1.669.363,33 + (259.216,42) (-1)

Y’ = 1.669.363,33 + (-259.216,42)

Y’ = 1.410.146,91 dibulatkan menjadi 1.410.147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

51

e. Tahun 2010

Y’ = 1.669.363,33 + (259.216,42) (-0)

Y’ = 1.669.363,33 + (0)

Y’ = 1.669.363,33 dibulatkan menjadi 1.669.363

f. Tahun 2011

Y’ = 1.669.363,33 + (259.216,42) (1)

Y’ = 1.669.363,33 + (259.216,42)

Y’ = 1.928.579,75 dibulatkan menjadi 1.928.580

g. Tahun 2012

Y’ = 1.669.363,33 + (259.216,42) (2)

Y’ = 1.669.363,33 + (518.432,84)

Y’ = 2.187.796,17 dibulatkan menjadi 2.187.796

h. Tahun 2013

Y’ = 1.669.363,33 + (259.216,42) (3)

Y’ = 1.669.363,33 + (777.649,25)

Y’ = 2.447.012,58 dibulatkan menjadi 2.447.013

i. Tahun 2014

Y’ = 1.669.363,33 + (259.216,42) (4)

Y’ = 1.669.363,33 + (1.036.865,67)

Y’ = 2.706.229,00 dibulatkan menjadi 2.706.229

Dari data dan rumus yang telah diolah tersebut maka perhitungan

tren dari Jumlah Wisatawan Domestik yang Berkunjung ke DIY adalah

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

52

Tabel IV.2.2

Nilai Tren dari Jumlah Wisatawan Domestik yang Berkunjung ke

DIY Periode 2006-2014 (orang)

Tahun

Jumlah

Wisatawan

Domestik

(Y)

Tahun

(X) X2 XY

Nilai Tren

(Y’)

2006 836.682 -4 16 -3.346.728 632.498

2007 1.146.197 -3 9 -3.438.591 891.714

2008 1.156.097 -2 4 -2.312.194 1.150.950

2009 1.286.565 -1 1 -1.286.565 1.410.147

2010 1.304.137 0 0 0 1.669.363

2011 1.438.129 1 1 1.438.129 1.928.580

2012 2.162.422 2 4 4.324.844 2.187.796

2013 2.602.074 3 9 7.806.222 2.447.013

2014 3.091.967 4 16 12.367.868 2.706.229

Total 15.024.270 0 60 15.552.985

Sumber: Data diolah, 2016

Grafik IV.2.2

Tren Jumlah Wisatawan Domestik yang Berkunjung Ke DIY

Periode 2006-2014 (orang)

Sumber: Data diolah, 2016

0

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2.500.000

3.000.000

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

53

3. Analisis Data Tren Jumlah Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) DIY

Periode 2006-2014

Analisis ini digunakan untuk mengetahui berapa besar nilai tren

jumlah ODTW DIY periode 2006-2014. Pencarian nilai tren menggunakan

analisis data menggunakan tren sekuler dengan metode kuadrat terkecil.

Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan data ganjil sehingga

penentuan rata-rata hitung X lebih mudah, yaitu dengan menentukan

observasi yang tertengah. Perhitungan nilai tren dapat dirumuskan sebagai

berikut:

Keterangan:

Y’ = variabel ODTW DIY

a = nilai konstanta, yaitu nilai Y pada saat X sama dengan nol (0)

b = Besarnya perubahan Y apabila X mengalami perubahan 1 satuan

X = waktu

Perhitungan tren jumlah ODTW DIY periode 2006-2014 dilakukan

dengan mencari data jumlah ODTW di data statistik Dinas Pariwisata DIY.

Berikut ini data jumlah ODTW di DIY periode 2006-2014:

Y’ = a + bX

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

54

Tabel IV.3

Jumlah ODTW DIY

Periode 2006-2014

Tahun Jumlah ODTW

2006 86

2007 100

2008 102

2009 108

2010 117

2011 118

2012 129

2013 135

2014 141

Total 1.036

Sumber: Dinas Pariwisata DIY 2006-2014

Untuk mencari persamaan Y’ = a + bX, langka pertama yang

dilakukan adalah mencari nilai a dan nilai b. Nilai a dicari dengan

menggunakan rumus:

Nilai a = ∑Y

𝑛, Y merupakan jumlah ODTW dari tahun 2006 sampai 2014

dan n merupakan jumlah tahun data. Sedangkan nilai b dihitung dengan

menggunakan rumus:

Nilai b = ∑XY

∑𝑋2, X melambangkan tahun dalam kode. Berikut ini adalah

hasil perhitungan nilai tren jumlah ODTW di DIY:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

55

Tabel IV.3.1

Perhitungan Jumlah ODTW DIY Periode 2006-2014

Tahun Jumlah ODTW

(Y)

Tahun

(X) X2 XY

2006 86 -4 16 -344

2007 100 -3 9 -300

2008 102 -2 4 -204

2009 108 -1 1 -108

2010 117 0 0 0

2011 118 1 1 118

2012 129 2 4 258

2013 135 3 9 405

2014 141 4 16 564

Total 1.036 0 60 389

Sumber: Statistik Pariwisata Dinas Pariwisata DIY 2006-2014

Berdasarkan data jumlah ODTW DIY dapat diketahui:

Nilai a = ∑Y

𝑛=

1.036

9 = 115,11

Nilai b = ∑XY

∑𝑋2 =389

60 = 6,48

Bila konstanta a dan b disubstitusikan ke dalam persamaan maka

akan diperoleh persamaan tren linier yang memenuhi persyaratan kuadrat

terkecil sebagai berikut: Y’ = a + bX

Y’ = 115,11 + 6,48X

Keterangan:

Y’ = nilai tren yang di taksir

a = 115,67 = nilai tren periode dasar

b = 5,62 = penurunan per tahun secara linier

X = unit tahun yang dihitung dari X = 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

56

Perhitungan tren jumlah ODTW tidak akan pernah ada angka di

belakang koma (,) karena satuan menggunakan satuan “lokasi”, oleh sebab

itu angka yang seperti disebutkan tersebut perlu dibulatkan. Dengan

demikian cara menghitung nilai tren Jumlah ODTW DIY tahun 2006-2014

sebagai berikut:

a. Tahun 2006

Y’ = 115,11 + 6,48 (-4)

Y’ = 115,11 + (-25,92)

Y’ = 89,19 dibulatkan menjadi 89

b. Tahun 2007

Y’ = 115,11 + 6,48 (-3)

Y’ = 115,11 + (-19,44)

Y’ = 95,67 dibulatkan menjadi 96

c. Tahun 2008

Y’ = 115,11 + 6,48 (-2)

Y’ = 115,11 + (-12,96)

Y’ = 102,15 dibulatkan menjadi 102

d. Tahun 2009

Y’ = 115,11 + 6,48 (-1)

Y’ = 115,11 + (-6,48)

Y’ = 108,63 dibulatkan menjadi 109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

57

e. Tahun 2010

Y’ = 115,11 + 6,48 (0)

Y’ = 115,11 + (0)

Y’ = 115,11 dibulatkan menjadi 115

f. Tahun 2011

Y’ = 115,11 + 6,48 (1)

Y’ = 115,11 + 6,48

Y’ = 121,59 dibulatkan menjadi 122

g. Tahun 2012

Y’ = 115,11 + 6,48 (2)

Y’ = 115,11 + 12,96

Y’ = 128,07 dibulatkan menjadi 128

h. Tahun 2013

Y’ = 115,11 + 6,48 (3)

Y’ = 115,11 + 19,44

Y’ = 134,55 dibulatkan menjadi 135

i. Tahun 2014

Y’ = 115,11 + 6,48 (4)

Y’ = 115,11 + 25,92

Y’ = 141,03 dibulatkan menjadi 141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

58

Dari data dan rumus yang telah diolah tersebut maka perhitungan

tren dari ODTW DIY adalah sebagai berikut:

Tabel IV.3.2

Nilai Tren dari Jumlah ODTW DIY Periode 2006-2014

Tahun

Jumlah

ODTW

(Y)

Tahun

(X) X2 XY

Nilai

Tren

(Y’)

2006 86 -4 16 -344 89

2007 100 -3 9 -300 96

2008 102 -2 4 -204 102

2009 108 -1 1 -108 109

2010 117 0 0 0 115

2011 118 1 1 118 122

2012 129 2 4 258 128

2013 135 3 9 405 135

2014 141 4 16 564 141

Total 1.036 0 60 389

Sumber: Data diolah, 2016

Grafik IV.3.2

Tren Jumlah ODTW DIY

Periode 2006-2014

Sumber: Data diolah, 2016

0

20

40

60

80

100

120

140

160

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

59

4. Analisis Data Tren Jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Subsektor

Pariwisata DIY Periode 2006-2014

Analisis ini digunakan untuk mengetahui berapa besar nilai tren

jumlah PAD subsektor pariwisata DIY periode 2006-2014. Pencarian nilai

tren menggunakan analisis data menggunakan tren sekuler dengan metode

kuadrat terkecil. Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan data

ganjil sehingga penentuan rata-rata hitung X lebih mudah, yaitu dengan

menentukan observasi yang tertengah. Perhitungan nilai tren dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:

Y’ = variabel PAD subsektor pariwisata

a = nilai konstanta, yaitu nilai Y pada saat X sama dengan nol (0)

b = Besarnya perubahan Y apabila X mengalami perubahan 1 satuan

X = waktu

Perhitungan tren jumlah PAD subsektor pariwisata DIY periode

2006-2014 dilakukan dengan mencari data PAD subsektor pariwisata di

data statistik Dinas Pariwisata DIY. Berikut ini data jumlah PAD subsektor

pariwisata DIY periode 2006-2014:

Y’ = a + bX

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

60

Tabel IV.4

Jumlah PAD Subsektor Pariwisata DIY

Periode 2006-2014 (rupiah)

Tahun Jumlah PAD Subsektor

Pariwisata

2006 89.270.403.716

2007 56.712.059.189

2008 78.189.082.649

2009 84.910.353.874

2010 95.683.242.777

2011 106.215.569.037

2012 153.174.399.477

2013 188.839.015.344

2014 236.955.587.690

Total 1.089.949.713.753

Sumber: Dinas Pariwisata DIY 2006-2014

Untuk mencari persamaan Y’ = a + bX, langka pertama yang

dilakukan adalah mencari nilai a dan nilai b. Nilai a dicari dengan

menggunakan rumus:

Nilai a = ∑Y

𝑛, Y merupakan jumlah PAD subsektor pariwisata dari tahun

2006 sampai 2014 dan n merupakan jumlah tahun data. Sedangkan nilai b

dihitung dengan menggunakan rumus:

Nilai b = ∑XY

∑𝑋2, X melambangkan tahun dalam kode. Berikut ini adalah

hasil perhitungan nilai tren jumlah PAD subsektor pariwisata DIY:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

61

Tabel IV.4.1

Perhitungan Jumlah PAD Subsektor Pariwisata DIY

Periode 2006-2014 (rupiah)

Tahun

Jumlah PAD

Subsektor

Pariwisata (Y)

Tahun

(X) X2 XY

2006 89.270.403.716 -4 16 -357.081.614.864

2007 56.712.059.189 -3 9 -170.136.177.567

2008 78.189.082.649 -2 4 -156.378.165.298

2009 84.910.353.874 -1 1 -84.910.353.874

2010 95.683.242.777 0 0 0

2011 106.215.569.037 1 1 106.215.569.037

2012 153.174.399.477 2 4 306.348.798.954

2013 188.839.015.344 3 9 566.517.046.032

2014 236.955.587.690 4 16 947.822.350.760

Total 1.089.949.713.753 0 60 1.158.397.453.180

Sumber: Statistik Pariwisata Dinas Pariwisata DIY 2006-2014

Berdasarkan PAD subsektor pariwisata DIY dapat diketahui:

Nilai a = ∑Y

𝑛=

1.089.949.713.753

9 = 121.105.523.750,33

Nilai b = ∑XY

∑𝑋2 =𝟏.𝟏𝟓𝟖.𝟑𝟗𝟕.𝟒𝟓𝟑.𝟏𝟖𝟎

60 = 19.306.624.219,672

Bila konstanta a dan b disubstitusikan ke dalam persamaan maka

akan diperoleh persamaan tren linier yang memenuhi persyaratan kuadrat

terkecil sebagai berikut: Y’ = a + bX

Y’ = 121.105.523.750,33 + 19.306.624.219,67X

Keterangan:

Y’ = nilai tren yang di taksir

a = 121.105.523.750,33 = nilai tren periode dasar

b = 19.306.624.219,67 = penurunan per tahun secara linier

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

62

X = unit tahun yang dihitung dari X = 0

Dengan demikian cara menghitung nilai tren Jumlah PAD Subsektor

Pariwisata DIY Periode 2006-2014 sebagai berikut:

a. Tahun 2006

Y’ = 121.105.523.750,33 + 19.306.624.219,67 (-4)

Y’ = 121.105.523.750,33 + (-77.226.496.878,68)

Y’ = 43.879.026.871,65

b. Tahun 2007

Y’ = 121.105.523.750,33 + 19.306.624.219,67 (-3)

Y’ = 121.105.523.750,33 + (-57.919.872.659,01)

Y’ = 63.185.651.091,32

c. Tahun 2008

Y’ = 121.105.523.750,33 + 19.306.624.219,67 (-2)

Y’ = 121.105.523.750,33 + (-38.613.248.439,34)

Y’ = 82.492.275.310,99

d. Tahun 2009

Y’ = 121.105.523.750,33 + 19.306.624.219,67 (-1)

Y’ = 121.105.523.750,33 + (-19.306.624.219,67)

Y’ = 101.798.899.530.66

e. Tahun 2010

Y’ = 121.105.523.750,33 + 19.306.624.219,67 (0)

Y’ = 121.105.523.750,33 + (0)

Y’ = 121.105.523.750,33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

63

f. Tahun 2011

Y’ = 121.105.523.750,33 + 19.306.624.219,67 (1)

Y’ = 121.105.523.750,33 + (19.306.624.219,67)

Y’ = 140.412.147.970

g. Tahun 2012

Y’ = 121.105.523.750,33 + 19.306.624.219,67 (2)

Y’ = 121.105.523.750,33 + (38.613.248.439,34)

Y’ = 159.718.772.189,67

h. Tahun 2013

Y’ = 121.105.523.750,33 + 19.306.624.219,67 (3)

Y’ = 121.105.523.750,33 + (57.919.872.659,01)

Y’ = 179.025.396.409.34

i. Tahun 2014

Y’ = 121.105.523.750,33 + 19.306.624.219,67 (4)

Y’ = 121.105.523.750,33 + (77.226.496.878,68)

Y’ = 198.332.020.629,01

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

64

Dari data dan rumus yang telah diolah tersebut maka perhitungan

tren dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Subsektor Pariwisata di DIY

adalah sebagai berikut:

Tabel IV.4.2

Nilai Tren dari PAD Subsektor Pariwisata DIY

Periode 2006-2014 (rupiah)

Tahun

Jumlah PAD

Subsektor

Pariwisata (Y)

Tahun

(X) X2 XY

Nilai Tren

(Y’)

2006 89.270.403.716 -4 16 -357.081.614.864 43.879.026.871,65

2007 56.712.059.189 -3 9 -170.136.177.567 63.185.651.091,32

2008 78.189.082.649 -2 4 -156.378.165.298 82.492.275.310,99

2009 84.910.353.874 -1 1 -84.910.353.874 101.798.899.530,66

2010 95.683.242.777 0 0 0 121.105.523.750,33

2011 106.215.569.037 1 1 106.215.569.037 140.412.147.970,00

2012 153.174.399.477 2 4 306.348.798.954 159.718.772.189,67

2013 188.839.015.344 3 9 566.517.046.032 179.025.396.409,34

2014 236.955.587.690 4 16 947.822.350.760 198.332.020.629,01

Total 1.089.949.713.753 0 60 1.158.397.453.180

Sumber: Data diolah, 2016

Grafik IV.4.2

Tren Jumlah PAD Subsektor Pariwisata DIY

Periode 2006-2014 (Rupiah)

Sumber: Data diolah, 2016

0,00

50.000.000.000,00

100.000.000.000,00

150.000.000.000,00

200.000.000.000,00

250.000.000.000,00

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

65

B. Pembahasan

1. Pembahasan Tren Jumlah Wisatawan Mancanegara yang

Berkunjung ke DIY Periode 2006-2014

Tabel IV.5

Tren Perkembangan Jumlah Wisatawan Mancanegara yang

Berkunjung ke DIY Periode 2006-2014 (orang)

Tahun

Jumlah

Wisatawan

Mancanegara

(Y)

Tahun

(X) X2 XY

Nilai Tren

(Y’)

2006 78.145 -4 16 -312.580 77.496

2007 103.224 -3 9 -309.672 98.672

2008 128.660 -2 4 -257.320 119.847

2009 139.492 -1 1 -139.492 141.023

2010 152.843 0 0 0 162.198

2011 169.565 1 1 169.565 183.374

2012 197.751 2 4 395.502 204.550

2013 235.893 3 9 707.679 225.725

2014 254.213 4 16 1.016.852 246.901

Total 1.459.786 0 60 1.270.534

Sumber: Data diolah, 2016

Persamaan tren jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke

DIY adalah Y’ = 162.198,44 + 21.175,57X. Tanda positif pada persamaan

tren menunjukkan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke

DIY terjadi peningkatan. Peningkatan wisatawan mancanegara berkisar

antara 9% - 27% per tahun dengan rata-rata sebesar 15,72%. Berikut ini

grafik perhitungan tren jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung

ke DIY (berdasarkan tabel IV.5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

66

Grafik IV.5.1

Prediksi Tren Perkembangan Jumlah Wisatawan Mancanegara

yang Berkunjung ke DIY Periode 2006-2014 (orang)

Sumber: Data diolah, 2016

Dari hasil perhitungan di atas dengan melihat tabel dan grafik dapat

dilihat nilai tren jumlah wisatawan mancanegara dari tahun ke tahun

mengalami kenaikan. Hal tersebut digambarkan dengan terjadinya

kenaikan jumlah wisatawan mancanegara dari tahun 2006-2014.

Pada tahun 2006 jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung

ke DIY sebanyak 77.496 orang, tahun 2007 sebanyak 98.672 orang,

mengalami peningkatan sebesar 27,32%. Tahun 2008 terjadi peningkatan

menjadi 119.847 orang, meningkat sebesar 21,45% dari tahun 2007. Tahun

2009 terjadi peningkatan menjadi 141.023 orang, meningkat sebesar

17,66% dari tahun 2008. Tahun 2010 terjadi peningkatan menjadi 162.198

orang, meningkat sebesar 15,01% dari tahun 2009. Tahun 2011 terjadi

peningkatan menjadi 183.374 orang, meningkat sebesar 13,05% dari tahun

2010. Tahun 2012 terjadi peningkatan menjadi 204.550 orang, meningkat

sebesar 11.54% dari tahun 2011. Tahun 2013 terjadi peningkatan menjadi

225.725 orang, meningkat sebesar 10,35% dari tahun 2012, dan pada tahun

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

67

2014 terjadi peningkatan menjadi 246.901 orang, meningkat sebesar

9,38% dari tahun 2013.

Secara riil jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke DIY

meningkat dari tahun 2006 sampai 2014, tetapi terjadi penurunan

persentase peningkatan jumlah wisatawan pada tiap tahunnya. Kenaikan

jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke DIY tertinggi terjadi

pada tahun 2007 sebesar 27,32%, dari 77.496 orang pada tahun 2006

menjadi 98.672 orang pada tahun 2007. Sedangkan kenaikan jumlah

wisatawan mancanegara yang berkunjung ke DIY terendah terjadi pada

tahun 2014 sebesar 9,38%, dari 225.725 orang pada tahun 2013 menjadi

246.901 orang pada tahun 2014.

Berarti dalam hal ini tren jumlah wisatawan mancanegara dari tahun

2006 sampai dengan tahun 2014 meningkat secara umum dari tahun ke

tahun rata-rata sebesar 15,72%. Ini diduga karena wisatawan mancanegara

memiliki banyak pilihan objek wisata, kemudahan akses informasi,

kondisi sosial DIY yang relatif aman dan nyaman serta didukung

transportasi serta akomodasi yang memadai.

Berdasarkan data statistik pada tahun 2011-2014, 5 (lima) negara

yang menyumbangkan wisatawan paling besar berasal dari Belanda,

Jepang, Malaysia, Perancis, dan Amerika Serikat

(www.visitingjogja.com). Kelima negara ini menjadi dominasi terbanyak

wisatawan mancanegara dikarenakan beberapa alasan seperti: (1) kelima

negara ini berasal dan ras kulit putih yang memiliki pandangan bahwa kulit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

68

menjadi coklat itu eksotis, jadi DIY yang termasuk daerah tropis cocok

untuk berjemur, (2) kerjasama di bidang pariwisata, pendidikan dan

industri, (3) keanekaragaman sosial dan budaya serta objek wisata, (4)

kenyamanan dan keamanan yang kondusif.

Adanya destinasi wisata yang baru dan event skala nasional serta

internasional yang berlangsung di DIY juga menjadi daya tarik bagi

wisatawan mancanegara berkunjung ke DIY. Beberapa acara tahunan yang

menjadi andalan DIY yang mampu menarik wisatawan mancanegara ke

DIY seperti: (1) Jogja Walk Heritage Internasional, acara ini merupakan

acara tahunan bertaraf internasional yang diselenggarakan oleh Jogja

Walking Association untuk lebih memasyarakatkan jalan kaki sebagai

olahraga sederhana dan bagian dari gaya hidup sehat dan juga ikut

berpartisipasi dalam gerakan hijau, (2) Jogja Air Show, acara ini

merupakan pertunjukan dengan memadukan unsur olahraga umu, sosial,

seni dan budaya. Biasanya diadakan di Kabupaten Bantul khususnya

Pantai Depok dan Pantai Parangtritis, pertunjukan yang diadakan seperti

aeromodelling, gantole, terjun payung, paralayang dan pesawat bermotor,

(3) Jogja Fashion Week, acara ini rutin diselenggarakan setahun sekali di

Yogyakarta, menampilkan berbagai acara berkaitan dengan fesyen, seperti

peragaan busana, pameran, seminar, karnaval jalanan dan diikuti beberapa

desainer nasional dan internasional, (4) Jogja Internasional Street

Performance, acara ini sebuah acara rutin setiap tahun yang

diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi DIY. Acara ini melibatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

69

seniman, budayawan, koreografer dan performing art baik lokal dan luar

negeri dengan tujuan menambah daya tari wisata Yogyakarta.

Dari segi ekonomi, nilai tukar mata uang turut mempengaruhi

jumlah wisatawan mancanegara yang akan berlibur ke DIY. Bila rupiah

menguat terhadap mata uang asing, maka wisatawan mancanegara berpikir

kembali untuk berlibur ke Indonesia karena harus mengeluarkan biaya

yang lebih banyak.

Supaya wisatawan mancanegara makin banyak datang ke Indonesia

khususnya DIY. Ada beberapa usulan untuk pemerintah DIY, yaitu:

a. Membuat iklan yang bagus tentang pariwisata untuk ditayangkan di

Channel Internasional. Hal ini menjadi promosi yang baik agar turis

asing lebih mengenal pariwisata Indonesia.

b. Memperbaiki sarana dan prasarana yang ada, agar mempermudah

transportasi. Hal ini sangat penting untuk memanjakan para

wisatawan dalam berlibur.

c. Memberikan rasa aman dan nyaman kepada para wisatawan

mancanegara.

Hal ini sangat penting diperlukan mengingat mereka pernah

mengalami pengalaman yang buruk seperti saat Bom Bali. Maka dari

itu perlu membuat para wisatawan merasa nyaman menikmati

keindahan alam tanpa ada rasa waswas dengan menjaga

keamanannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

70

d. Mempermudah akses dan pelayanan informasi tempat tujuan wisata.

Memberlakukan bebas visa menjadi salah satu cara terbaik agar

wisatawan mancanegara lebih mudah berkunjung ke Indonesia

terutama DIY.

e. Mempertahankan keramahan pendudukan.

Keramahan penduduk Indonesia terutama DIY adalah salah satu daya

tarik yang membuat para wisatawan asing senang.

f. Melestarikan budaya asli

Budaya merupakan hal turun-temurun dari nenek moyang yang

seharusnya dilestarikan bukan dilupakan. Budaya jawa sangat

istimewa dan memiliki kekhasan tersendiri yang dimiliki masyarakat

DIY.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

71

2. Pembahasan Tren Jumlah Wisatawan Domestik yang Berkunjung ke

DIY Periode 2006-2014

Tabel IV.6

Tren Perkembangan Jumlah Wisatawan Domestik yang Berkunjung

ke DIY Periode 2006-2014 (orang)

Tahun

Jumlah

Wisatawan

Domestik

(Y)

Tahun

(X) X2 XY

Nilai Tren

(Y’)

2006 836.682 -4 16 -3.346.728 632.498

2007 1.146.197 -3 9 -3.438.591 891.714

2008 1.156.097 -2 4 -2.312.194 1.150.950

2009 1.286.565 -1 1 -1.286.565 1.410.147

2010 1.304.137 0 0 0 1.669.363

2011 1.438.129 1 1 1.438.129 1.928.580

2012 2.162.422 2 4 4.324.844 2.187.796

2013 2.602.074 3 9 7.806.222 2.447.013

2014 3.091.967 4 16 12.367.868 2.706.229

Total 15.024.270 0 60 15.552.985

Sumber: Data diolah, 2016

Persamaan tren jumlah wisatawan domestik yang berkunjung ke

DIY adalah Y’ = 1.669.363,33 + 259.216,42X. Tanda positif pada

persamaan tren menunjukkan jumlah wisatawan domestik yang

berkunjung ke DIY terjadi peningkatan. Peningkatan jumlah wisatawan

domestik berkisar antara 10% - 40% per tahun dengan rata-rata sebesar

20,29%. Berikut ini grafik perhitungan tren jumlah wisatawan domestik

yang berkunjung ke DIY (berdasarkan tabel IV.6)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

72

Grafik IV.6.1

Prediksi Tren Perkembangan Jumlah Wisatawan Domestik yang

Berkunjung ke DIY Periode 2006-2014 (orang)

Sumber: Data diolah, 2016

Dari hasil perhitungan di atas dengan melihat tabel dan grafik dapat

dilihat nilai tren jumlah wisatawan domestik dari tahun ke tahun

mengalami kenaikan. Hal tersebut digambarkan dengan terjadinya

kenaikan jumlah wisatawan domestik dari tahun 2006-2014.

Pada tahun 2006 jumlah wisatawan domestik yang berkunjung ke

DIY sebanyak 632.498 orang, tahun 2007 sebanyak 891.714 orang,

mengalami peningkatan sebesar 40,98%. Tahun 2008 terjadi peningkatan

menjadi 1.150.950 orang, meningkat sebesar 29,07% dari tahun 2007.

Tahun 2009 terjadi peningkatan menjadi 1.410.147 orang, meningkat

sebesar 22,52% dari tahun 2008. Tahun 2010 terjadi peningkatan menjadi

1.669.363 orang, meningkat sebesar 18,38% dari tahun 2009. Tahun 2011

terjadi peningkatan menjadi 1.928.580 orang, meningkat sebesar 15,52%

dari tahun 2010. Tahun 2012 terjadi peningkatan menjadi 2.187.796 orang,

meningkat sebesar 13,44% dari tahun 2011. Tahun 2013 terjadi

peningkatan menjadi 2.447.013 orang, meningkat sebesar 11,84% dari

0

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2.500.000

3.000.000

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

73

tahun 2012, dan pada tahun 2014 terjadi peningkatan menjadi 2.706.229

orang, meningkat sebesar 10,59% dari tahun 2013.

Secara riil jumlah wisatawan domestik yang berkunjung ke DIY

meningkat dari tahun 2006 sampai 2014, tetapi terjadi penurunan

persentase peningkatan jumlah wisatawan pada tiap tahunnya. Kenaikan

jumlah wisatawan domestik yang berkunjung ke DIY tertinggi terjadi pada

tahun 2007 sebesar 40,98%, dari 632.498 orang pada tahun 2006 menjadi

891.714 orang pada tahun 2007. Sedangkan kenaikan jumlah wisatawan

domestik yang berkunjung ke DIY terendah terjadi pada tahun 2014

sebesar 10,59%, dari 2.447.013 orang pada tahun 2013 menjadi 2.708.229

orang pada tahun 2014.

Berarti dalam hal ini tren jumlah wisatawan domestik dari tahun

2006 sampai dengan tahun 2014 meningkat secara umum dari tahun ke

tahun rata-rata sebesar 20,29%. Kenaikan jumlah wisatawan domestik ini

diduga karena adanya libur hari raya Idul Fitri, libur Natal dan Tahun Baru,

libur jeda semeter, dan study tour siswa dan mahasiswa dari luar kota.

Berdasarkan data statistik pada tahun 2012-2014, 5 (lima) provinsi

yang menyumbangkan wisatawan paling besar berasal dari Jakarta, Jawa

Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY (www.visitingjogja.com).

Kelima provinsi ini menjadi dominasi terbanyak wisatawan domestik

dikarenakan beberapa alasan seperti: (1) melepaskan penat dan kesibukan

dari pekerjaan, (2) mudik dan libur nasional, (3) sosial dan budaya

masyarakat Yogyakarta yang dianggap halus dan sopan, (4) harga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

74

cenderamata yang beragam dan murah, 5) biaya berlibur yang sekiranya

lebih murah daripada berlibur ke daerah lain atau keluar negeri, 6) rencana

bagi peserta didik untuk melihat lokasi untuk melanjutkan studi.

Adapun faktor yang menjadikan Yogyakarta menarik untuk

dikunjungi wisatawan domestik adalah beragamnya daya tarik wisata

domestik yang ditawarkan. Dalam upaya mencari leassure di suatu

destinasi, wisatawan mencari yang dikenal dengan istilah something to see,

something to do, dan something to buy. Dalam hal ini, Yogyakarta

menyediakan semua hal tersebut. Untuk mencari sesuatu yang dapat

dilihat (something to see), wisatawan dapat mengunjungi Keraton

Yogyakarta, Taman Sari, serta dapat melihat pula obyek-obyek wisata lain

yang ada berada di sekitar Yogyakarta seperti Candi Borobudur maupun

Pegunungan Dieng. Sedangkan untuk mencari aktivitas yang dapat

dilakukan (something to do), Yogyakarta dikelilingi oleh desa-desa wisata

yang siap memberikan pengalaman baru bagi wisatawan. Yogyakarta juga

memiliki sentra-sentra kerajinan yang menyediakan cenderamata sebagai

something to buy yang siap memanjakan hasrat belanja wisatawan, seperti

Kotagede, Kasongan, dan lainnya (Yoeti, Oka A, 1983).

Dari segi ekonomi, inflasi dapat mempengaruhi keinginan untuk

berlibur wisatawan domestik. Bila inflasi meningkat maka masyarakat

harus mengeluarkan biaya yang lebih untuk membeli kebutuhan sehari-

hari termasuk biaya liburan yang telah dipersiapkan harus dialihkan untuk

biaya hidup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

75

3. Pembahasan Tren Jumlah Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) DIY

Periode 2006-2014

Tabel IV.7

Tren Perkembangan Jumlah ODTW DIY

Periode 2006-2014

Tahun

Jumlah

ODTW

(Y)

Tahun

(X) X2 XY

Nilai

Tren

(Y’)

2006 86 -4 16 -344 89

2007 100 -3 9 -300 96

2008 102 -2 4 -204 102

2009 108 -1 1 -108 109

2010 117 0 0 0 115

2011 118 1 1 118 122

2012 129 2 4 258 128

2013 135 3 9 405 135

2014 141 4 16 564 141

Total 1.036 0 60 389

Sumber: Data diolah, 2016

Persamaan tren jumlah ODTW DIY adalah Y’ = 115,11 + 6,48X.

Tanda positif pada persamaan tren menunjukkan jumlah ODTW DIY

terjadi peningkatan. Peningkatan jumlah ODTW berkisar antara 4% - 7%

per tahun dengan rata-rata sebesar 5,92%. Berikut ini grafik perhitungan

tren jumlah ODTW DIY (berdasarkan tabel IV.7)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

76

Grafik IV.7.1

Prediksi Tren Perkembangan Jumlah ODTW DIY

Periode 2006-2014

Sumber: Data diolah, 2016

Dari hasil perhitungan di atas dengan melihat tabel dan grafik dapat

dilihat nilai tren jumlah ODTW DIY dari tahun ke tahun mengalami

kenaikan. Hal tersebut digambarkan dengan terjadinya kenaikan jumlah

ODTW DIY dari tahun 2006-2014.

Pada tahun 2006 jumlah ODTW DIY sebanyak 89 lokasi, tahun

2007 sebanyak 96 lokasi, mengalami peningkatan sebesar 7,86%. Tahun

2008 terjadi peningkatan menjadi 102 lokasi, meningkat sebesar 6,25%

dari tahun 2007. Tahun 2009 terjadi peningkatan menjadi 109 lokasi,

meningkat sebesar 6,86% dari tahun 2008. Tahun 2010 terjadi peningkatan

menjadi 115 lokasi, meningkat sebesar 5,50% dari tahun 2009. Tahun

2011 terjadi peningkatan menjadi 122 lokasi, meningkat sebesar 6,08%

dari tahun 2010. Tahun 2012 terjadi peningkatan menjadi 128 lokasi,

meningkat sebesar 4,91% dari tahun 2011. Tahun 2013 terjadi peningkatan

menjadi 135 lokasi, meningkat sebesar 5,46% dari tahun 2012, dan pada

tahun 2014 terjadi peningkatan menjadi 141 lokasi, meningkat sebesar

4,44% dari tahun 2013.

0

50

100

150

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

77

Kenaikan jumlah ODTW DIY tertinggi terjadi pada tahun 2007

sebesar 7,86%, dari 89 lokasi pada tahun 2006 menjadi 96 lokasi pada

tahun 2007. Sedangkan jumlah ODTW DIY terendah terjadi pada tahun

2014 sebesar 4,44%, dari 135 lokasi pada tahun 2013 menjadi 141 lokasi

pada tahun 2014.

Berarti dalam hal ini tren jumlah ODTW DIY dari tahun 2006

sampai dengan tahun 2014 meningkat secara umum setiap tahun rata-rata

sebesar 5,92%. Bertambahnya jumlah ODTW DIY diduga karena

masyarakat di sekitar objek wisata semakin sadar akan pentingnya

pengolahan lokasi potensi wisata untuk mengembangkan perekonomian

daerah sekitarnya. Maka masyarakat sekitar objek wisata menciptakan

objek wisata baru dengan menggunakan potensi wisata daerahnya baik itu

wisata alam, wisata budaya, wisata buatan, wisata minat khusus, dan desa

wisata.

Berdasarkan data statistik pada tahun 2011-2015, 5 ODTW yang

menjadi objek wisata paling banyak dikunjungi adalah Pantai Parangtritis,

Gembira Loka Zoo, Candi Prambanan, Pantai Baron dan Taman Pintar

(www.visitingjogja.com). Kelima ODTW ini menjadi objek wisata paling

populer di DIY. Promosi yang dilakukan melalui media cetak, media

elektronik, media internet, iklan pamflet dan Televisi, menunjang

pengembangan informasi objek wisata terutama objek wisata yang baru.

Pariwisata sudah menjadi nafas dan urat nadi pembangunan DIY,

bukan hanya dalam aspek ekonomi, melainkan juga dalam berbagai aspek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

78

lainnya. Hal ini dapat ditunjukkan dengan saling keterkaitan yang

menguntungkan (simbiosis mutualisme) antara masyarakat, pemerintah,

wisatawan, tempat tinggal dan jasa transportasi. Perkembangan objek

wisata harus berasal dari keinginan masyarakat sekitar terlebih untuk

memajukan roda perekonomian dan menjadi keran kehidupan. Dengan

semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung ke suatu ODTW, maka

diperlukan adanya tempat hunian sementara bagi para wisatawan.

Tujuannya agar wisatawan dapat lebih menikmati pesona ODTW.

Kemudahan akses dan infrastruktur juga harus diperhatikan untuk

kelancaran transportasi. Beberapa jasa transportasi mulai bermunculan dan

terus bertambah setiap tahunnya yang memberikan pelayanan yang

menjanjikan dan memuaskan para wisatawan. Paket wisata menjadi

andalan biro perjalanan dengan tujuan dapat menyesuaikan kemampuan

ekonomi para wisatawan yang ingin berlibur. Mulai dari harga ekonomis

sampai eksklusif disediakan oleh para biro perjalanan, meliputi Paket

Wisata Dalam Negeri, Paket Kunjungan Study, Paket Wisata Agama dan

Budaya, Sewa Bus Pariwisata, sewa mobil.

Pemerintah sebagai pelayan masyarakat juga mendukung dan

berpartisipasi dalam mengembangkan potensi objek wisata di daerah.

Partisipasi dapat dilakukan dengan promosi ODTW untuk menumbuhkan

minat masyarakat dalam dan luar kota untuk berwisata, membangun objek

wisata dan memberikan bebas visa ke dalam negeri bagi wisatawan

mancanegara. Pencanangan program pemerintah daerah yang mendukung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

79

pengembangan pariwisata semakin meningkatkan minat pengolah wisata

untuk mengkreasikan, mengolah dan memperindah tempat wisata yang

baru dan sudah ada sebelumnya. Dengan adanya ODTW DIY baru yang

terus bermunculan, maka wisatawan dapat memperoleh pilihan yang lebih

banyak untuk berlibur ke DIY.

4. Pembahasan Tren Jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Subsektor

Pariwisata DIY Periode 2006-2014

Tabel IV.8

Tren Perkembangan Jumlah PAD Subsektor Pariwisata DIY

Periode 2006-2014 (rupiah)

Tahun

Jumlah PAD

Subsektor

Pariwisata (Y)

Tahun

(X) X2 XY

Nilai Tren

(Y’)

2006 89.270.403.716 -4 16 -357.081.614.864 43.879.026.871,65

2007 56.712.059.189 -3 9 -170.136.177.567 63.185.651.091,32

2008 78.189.082.649 -2 4 -156.378.165.298 82.492.275.310,99

2009 84.910.353.874 -1 1 -84.910.353.874 101.798.899.530,66

2010 95.683.242.777 0 0 0 121.105.523.750,33

2011 106.215.569.037 1 1 106.215.569.037 140.412.147.970,00

2012 153.174.399.477 2 4 306.348.798.954 159.718.772.189,67

2013 188.839.015.344 3 9 566.517.046.032 179.025.396.409,34

2014 236.955.587.690 4 16 947.822.350.760 198.332.020.629,01

Total 1.089.949.713.753 0 60 1.158.397.453.180

Sumber: Data diolah, 2016

Persamaan tren jumlah PAD subsektor pariwisata DIY adalah

Y’=121.105.523.750,33 + 19.306.624.219,67X. Tanda positif pada

persamaan tren menunjukkan jumlah PAD subsektor pariwisata DIY

terjadi peningkatan. Peningkatan PAD berkisar antara 10% – 43% per

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

80

tahun dengan rata-rata 43,99%. Berikut ini grafik perhitungan tren jumlah

PAD subsektor pariwisata DIY (berdasarkan tabel IV.8)

Grafik IV.8.1

Prediksi Tren Perkembangan Jumlah PAD Subsektor Pariwisata

DIY Periode 2006-2014 (Rupiah)

Sumber: Data diolah, 2016

Dari hasil perhitungan di atas dengan melihat tabel dan grafik dapat

dilihat nilai tren jumlah PAD subsektor pariwisata DIY dari tahun ke tahun

mengalami kenaikan. Hal tersebut digambarkan dengan terjadinya

kenaikan jumlah PAD subsektor pariwisata DIY dari tahun 2006-2014.

Pada tahun 2006 jumlah PAD subsektor pariwisata DIY sebanyak

Rp43,8 miliar, tahun 2007 sebanyak Rp63,1 miliar, mengalami

peningkatan sebesar 43,99%. Tahun 2008 terjadi peningkatan menjadi

Rp82,4 miliar, meningkat sebesar 30,55% dari tahun 2007. Tahun 2009

terjadi peningkatan menjadi Rp101,7 miliar, meningkat sebesar 23,40%

dari tahun 2008. Tahun 2010 terjadi peningkatan menjadi Rp121,1 miliar,

meningkat sebesar 18,96% dari tahun 2009. Tahun 2011 terjadi

peningkatan menjadi Rp140,4 miliar, meningkat sebesar 15,94% dari

tahun 2010. Tahun 2012 terjadi peningkatan menjadi Rp159,7 miliar,

0,00

50.000.000.000,00

100.000.000.000,00

150.000.000.000,00

200.000.000.000,00

250.000.000.000,00

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

81

meningkat sebesar 13,74% dari tahun 2011. Tahun 2013 terjadi

peningkatan menjadi Rp179,0 miliar, meningkat sebesar 12,08% dari

tahun 2012, dan pada tahun 2014 terjadi peningkatan menjadi Rp198,3

miliar, meningkat sebesar 10,78% dari tahun 2013.

Secara riil jumlah PAD subsektor pariwisata DIY meningkat dari

tahun 2006 sampai 2014, tetapi terjadi penurunan persentase peningkatan

jumlah wisatawan pada tiap tahunnya. Kenaikan jumlah PAD subsektor

pariwisata DIY tertinggi terjadi pada tahun 2007 sebesar 43,99%, dari

Rp43,8 miliar pada tahun 2006 menjadi Rp63,1 miliar. Sedangkan jumlah

PAD subsektor pariwisata DIY terendah terjadi pada tahun 2014 sebesar

10,78%, dari Rp 179,0 milyar pada tahun 2013 menjadi Rp198,3 miliar.

Berarti dalam hal ini jumlah tren PAD subsektor pariwisata DIY dari

tahun 2006 sampai dengan tahun 2014 meningkat secara umum setiap

tahunnya rata-rata sebesar 21,18%. Bertambahnya jumlah PAD subsektor

pariwisata DIY diduga karena semakin bertambahnya wisatawan yang

datang ke DIY dan penerimaan dari sektor pariwisata atas pajak bangunan

dan retribusi tempat wisata. Selain itu optimalisasi penerimaan PAD

subsektor pariwisata yang dilakukan pemerintah daerah semakin

menambah jumlah PAD subsektor pariwisata.

Besar kecilnya PAD subsektor pariwisata yang diterima pemerintah

daerah tergantung pada pendapatan yang diterima dari aktivitas ekonomi

yang dilakukan masyarakat. Aktivitas ekonomi yang dilakukan

masyarakat pada sektor ekonomi yaitu membuka usaha kecil menengah di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

82

setiap tempat wisata yang dikunjungi oleh wisatawan baik mancanegara

dan domestik.

Mata rantai industri pariwisata yang berupa hotel atau penginapan,

restoran atau jasa boga, usaha wisata (objek wisata, souvenir dan hiburan)

dan usaha perjalanan wisata (travel agent atau pemandu wisata) dapat

menjadi sumber penerimaan daerah bagi DIY yang berupa pajak daerah,

retribusi daerah, laba BUMD, pajak dan bukan pajak (Badrudin, 2001).

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penerimaan daerah DIY

dari sektor pariwisata antara lain: Pertama, penerimaan PAD berasal dari

jumlah objek wisata. Dengan bertambahnya objek wisata setiap tahunnya,

dapat mempengaruhi PAD melalui unsur biaya retribusi masuk objek

wisata dari wisatawan domestik dan mancanegara. Kedua, penerimaan

PAD juga berasal dari lama tinggal wisatawan, semakin lama wisatawan

tinggal di suatu daerah tujuan wisata, maka semakin banyak pula uang

yang dibelanjakan di daerah tujuan wisata tersebut, paling sedikit untuk

keperluan makan, minum dan penginapan selama tinggal di daerah

tersebut (Ida. 2005). Ketiga, PPN dari tempat menginap wisatawan juga

ikut menentukan besarnya PAD. Semakin lama tinggal dan kelengkapan

pelayanan di hotel, maka semakin besar PPN yang didapatkan.

Oleh karena itu industri pariwisata terutama kegiatan yang berkaitan

dengan penginapan yaitu hotel, baik berbintang maupun melati akan

memperoleh pendapatan yang semakin banyak apabila para wisatawan

tersebut semakin lama menginap (Badrudin, 2001). Sehingga juga akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

83

meningkatkan penerimaan daerah melalui pajak penghasilan dan pajak

pertambahan nilai. Perhotelan memiliki peran sebagai penggerak

pembangunan daerah, perlu dikembangkan secara baik dan benar sehingga

dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, PAD, penyerapan tenaga

kerja, serta perluasan usaha.

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

84

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Tren jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke DIY mengalami

kenaikan rata-rata sebesar 15,72%. Meningkatnya tren jumlah wisatawan

mancanegara yang berkunjung ke DIY dari tahun 2006 sampai 2014

disebabkan destinasi wisata baru, kemudahan akses informasi, kondisi

sosial DIY yang relatif aman dan nyaman serta didukung transportasi serta

akomodasi yang memadai dan event skala nasional dan internasional.

Selain dari ke 5 (lima) negara yang telah disebutkan sebelumnya, beberapa

negara yang menyumbang wisatawan mancanegara lainnya berasal dari

Singapura, Jerman, Australia, Tiongkok, Spanyol. Perkembangan

wisatawan mancanegara yang datang ke DIY juga dipengaruhi oleh faktor

ekonomi seperti nilai tukar mata uang.

2. Tren jumlah wisatawan domestik yang berkunjung ke DIY mengalami

kenaikan rata-rata sebesar 20,29%. Meningkatnya tren jumlah wisatawan

mancanegara yang berkunjung ke DIY dari tahun 2006 sampai 2014

disebabkan adanya libur hari raya idul fitri, libur natal dan tahun baru,

libur jeda semeter, dan study tour siswa dan mahasiswa dari luar kota.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

85

Selain dari ke 5 (lima) provinsi yang telah disebutkan sebelumnya,

beberapa provinsi yang menyumbang wisatawan mancanegara lainnya

berasal dari Bali, Banten, Kalimantan Timur, Sumatera Utara dan

Sulawesi Selatan.

3. Tren jumlah objek daya tarik wisata (ODTW) DIY mengalami kenaikan

rata-rata sebesar 5,92%. Meningkatnya tren ODTW disebabkan

masyarakat di sekitar objek wisata semakin sadar akan pentingnya

pengolahan lokasi potensi wisata untuk mengembangkan perekonomian

daerah sekitarnya. Maka masyarakat sekitar objek wisata menciptakan

objek wisata baru dengan menggunakan potensi wisata daerahnya baik itu

wisata alam, wisata buatan, wisata minat khusus, dan desa wisata. Adanya

simbiosis mutualisme (saling menguntungkan) antara masyarakat,

pemerintah, wisatawan, tempat tinggal dan jasa transportasi dapat menjadi

landasan perkembangan ODTW baru di DIY.

4. Tren jumlah pendapatan asli daerah (PAD) subsektor pariwisata DIY

mengalami kenaikan rata-rata sebesar 21,18%. Meningkatnya tren PAD

subsektor pariwisata disebabkan semakin bertambahnya wisatawan yang

datang ke DIY dan penerimaan dari sektor pariwisata atas pajak bangunan

dan retribusi tempat wisata. Selain itu optimalisasi penerimaan PAD

subsektor pariwisata yang dilakukan pemerintah daerah semakin

menambah jumlah PAD subsektor pariwisata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

86

B. Saran

Dengan melihat hasil dan kesimpulan tersebut di atas, penulis memberikan

saran yang mungkin dapat digunakan sebagai pertimbangan adalah sebagai

berikut:

1. Bagi Pemerintah Daerah DIY

a. Meski setiap tahun jumlah wisatawan mancanegara, wisatawan

domestik, jumlah objek daya tarik wisata (ODTW) dan pendapatan

asli daerah (PAD) sektor pariwisata meningkat, tetapi terjadi

penurunan persentase perkembangan setiap tahun. Maka pemerintah

sebaiknya tidak hanya memperhatikan peningkatan, tetapi juga harus

memperhatikan besarnya persentase peningkatannya..

b. Perlu membuat inovasi baru dalam mengembangkan pariwisata agar

dapat tetap menjadi salah satu destinasi wisata utama di Indonesia.

Inovasi yang dapat menjadi daya tarik seperti yang dilakukan oleh

Bali dengan wisata pantai dan tarinya, Surabaya dengan air mancur

menari dan Bandung dengan Indo Wisata Permata (IWP). Inovasi

yang dapat menjadi unggulan di DIY yaitu wisata malam dan cagar

budaya.

c. Mengenai penurunan persentase jumlah wisatawan yang cenderung

menurun, dalam mengolah tempat wisata mencoba untuk membuat

suatu tempat atau ruang yang lebih pribadi bagi wisatawan untuk

menikmati lokasi wisata seperti hotel, restoran, dan belanja oleh-oleh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

87

2. Bagi Para Pelaku Dunia Hiburan (Entertainment)

Memperbanyak kegiatan perfilman yang menggunakan lokasi di DIY dan

mengangkat tentang budaya, seni, dan kerajaan Yogyakarta. Hal ini dapat

mempromosikan secara gratis tanpa perlu adanya promosi dari

pemerintah.

3. Bagi Biro Perjalanan

a. Membuat paket wisata yang menarik bagi wisatawan berkunjung ke

DIY seperti wisata mengarungi sungai Kali Code menggunakan

perahu getek.

b. Paket wisata tidak hanya memprioritaskan lama tinggal di tempat

wisata, tetapi juga tempat dikunjungi juga harus menarik.

4. Penelitian selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini hanya mengungkap tren. Bagi

peneliti selanjutnya yang ingin memperdalam dan mengembangkan hasil

penelitian ini diharapkan mencari variabel lain yang diduga

mempengaruhi perkembangan pariwisata DIY dan menambah indikator

yang mempengaruhi perkembangan pariwisata DIY.

C. Keterbatasan Penelitian

1. Dalam penelitian ini, penulis hanya fokus pada 4 variabel yang

mempengaruhi perkembangan pariwisata DIY. Sementara masih ada

indikator lain seperti lama tinggal wisatawan, jumlah usaha pariwisata, dan

sarana pendukung,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

88

2. Penulis hanya bisa memberikan gambaran empiris tentang perkembangan

pariwisata DIY pada tahun 2006-2014. Penulis tidak melihat langsung

fenomena yang terjadi dan memberikan data secara akurat mengenai hal-

hal yang mempengaruhi perkembangan pariwisata DIY pada tahun 2006-

2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

89

Daftar Pustaka

Alfonsus, Darwis. 2012. Tren Perkembangan perkebunan Kelapa Sawit Di Provinsi

Kalimantan Barat tahun 2001-2010. Skripsi. Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma.

Austriana, Ida. 2005. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Daerah

Dari Sektor Pariwisata di Jawa Tengah. Disertasi. Fakultas Ekonomi.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Bank Data Pariwisata DIY 2006-2014. Tersedia:

http://visitingjogja.com/bank_data; Email: [email protected] [1

Mei 2016].

Hadi, Sutrisno. 2015. Statistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Halim, Abdul. 2004. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat.

Harits, Benyamin. 1995. Peran Administrator Pemerintah Daerah, Efektifitas

Penerimaan Retribusi Daerah Pemda Tingkat II Se-Jawa Barat,

Prisma.Makalah. No. 4, Tahun XXIV, 81 – 95.

Irawan, Koko. 2010. Potensi Objek Wisata Air Terjun Serdang Sebagai Daya Tarik

Wisata Di Kabupaten Labuhan Batu Utara. Kertas Karya. Program

Pendidikan Non Gelar Pariwisata. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Kholil, Syukur. 2006. Metodologi Penelitian. Bandung: Cita pustaka Media.

Koswara, E. 2000. Menyongsong Pelaksanaan Otonomi Daerah Berdasarkan

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999: Suatu Telaahan dan Menyangkut

Kebijakan, Pelaksanaan dan Kompleksitasnya. Analisis CSIS. XXIX

Nomor 1. Jakarta.

Kusumaningrum, Dian. 2009. Persepsi Wisatawan Nusantara Terhadap Daya Tarik

Wisata Di Kota Palembang. Tesis. Magister Kajian Pariwisata. Universitas

Gadjah Mada.

Mahi. 2000. Prospek Desentralisasi di Indonesia ditinjau Dari Segi Pemerataan

Antar Daerah dan Peningkatan Efisiensi. Analisis CSIS. 8 Tahun

XXIX/2000. Nomor I, 55 – 66.

Mardiasmo dan Makhfatih, Akhmad. 2000. Perhitungan Potensi Pajak Dan

Retribusi Daerah Di Kabupaten Magelang. Laporan Akhir. Kerjasama

Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang dengan Pusat Antar Universitas

Studi Ekonomi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Maryani, E. 1991. Pengantar Geografi Pariwisata. Jurusan Pendidikan Geografi.

Bandung: FPIPS IKIP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

90

Paramita, Rizqi Aulia. 2016. Bukti Nyata Cinta Pariwisata Indonesia. Tersedia:

http://pemanduwisatabudaya2015.blogspot.co.id [1 Mei 2016].

Pendit, Nyoman S. 1994. Ilmu Pariwisata: Sebuah Pengantar Perdana. Edisi

revisi. Jakarta: Pradnya Paramita.

Purwanti, N.D., dan Retno Mustika Dewi. 2014. Pengaruh Jumlah Kunjungan

Wisatawan Terhadap Pendapatan Asli Daerah kabupaten Mojokerto

Tahun 2006-2013. Skripsi. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Puspasari. Melissa. 2005. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wisatawan

Untuk Berkunjung Pada Objek Wisata di Kabupaten Semarang (Studi

Kasus Kecamatan Ambarawa). Skripsi. Fakultas Ekonomi. Semarang:

Universitas Diponegoro.

Spillane, James J. 1987. Ekonomi Pariwisata Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarta:

Kanisius.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi.

Undang-undang No. 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan.

Undang-undang No. 9 tahun 1990 tentang Kepariwisataan.

Undang-Undang Nomor 34 Tentang Perubahan UU No. 18 tahun 1997 tentang

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Yoeti, Oka A. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Edisi revisi. Bandung: Angkasa.

Yoeti, Oka A. 1997. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta:

Pradnya Paramita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

Lampiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

91

Lampiran 1:

SURAT IJIN PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

92

Lampiran 2

DATA JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA YANG BERKUNJUNG

KE DIY PERIODE 2006-2014

Tahun Jumlah

2006 78.145

2007 103.224

2008 128.660

2009 139.492

2010 152.843

2011 169.565

2012 197.751

2013 235.893

2014 254.213

Jumlah 1.459.786

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

93

Lampiran 3

DATA JUMLAH WISATAWAN DOMESTIK YANG BERKUNJUNG KE

DIY PERIODE 2006-2014

Tahun Jumlah

2006 836.682

2007 1.146.197

2008 1.156.097

2009 1.286.565

2010 1.304.137

2011 1.438.129

2012 2.162.422

2013 2.602.074

2014 3.091.967

Jumlah 15.024.270

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

94

Lampiran 3

DATA JUMLAH OBJEK DAYA TARIK WISATA DIY PERIODE 2006-

2014

Tahun Jumlah

2006 86

2007 100

2008 102

2009 108

2010 117

2011 118

2012 129

2013 135

2014 141

Jumlah 1.036

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · (1) jumlah wisatawan mancanegara, (2) jumlah wisatawan domestik, (3) jumlah objek daya tarik wisata, dan (4) jumlah pendapatan

95

Lampiran 4

DATA JUMLAH PAD SUBSEKTOR PARIWISATA DIY PERIODE 2006-

2014

Tahun Jumlah

2006 89.270.403.716

2007 56.712.059.189

2008 78.189.082.649

2009 84.910.353.874

2010 95.683.242.777

2011 106.215.569.037

2012 153.174.399.477

2013 188.839.015.344

2014 236.955.587.690

Jumlah 1.089.949.713.753

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI