PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Tuhan sedang membuka matamu da n memanggilmu dengan...

KOMPONEN CINTA PADA INDIVIDU YANG TELAH MENIKAH

MENURUT TRIANGULAR THEORY OF LOVE

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh :

Frut Dwi Retnaningtyas

NIM : 029114031

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii


iii


iv


PERSEMBAHAN

Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia…

Tuhan tahu betapa keras engkau sudah berusaha

Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih…

Tuhan sudah menghitung air matamu

Jika kau pikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu terasa berlalu dengan begitu saja…

Tuhan sedang menunggu denganmu

Ketika kau pikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu berbuat apa lagi

Tuhan punya jawabannya

Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa pusing atau tertekan

Tuhan dapat menenangkanmu

Jika tiba-tiba kau mendapat jejak-jejak harapan

Tuhan sedang berbisik padamu

Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan kau dipenuhi ketakjuban

Tuhan telah tersenyum padamu

Ketika kau memiliki tujuan untuk dipenuhi dan mimpi untuk digenapi

Tuhan sedang membuka matamu dan memanggilmu dengan namamu

Ingat bahwa dimanampun kau atau kemanapun kau menghadap

Tuhan tahu…

Karya ini kupersembahkan kepada;

Penciptaku dan sandaran hidupku

Bapak dan Ibukku tercinta

Mba’ku dan Ade’ku yang kukasihi

Dia yang kusayangi dan menyayangiku

Sahabat dan teman-teman yang mengembangkanku

v


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Bapa, Putra dan Roh Kudus serta Maria

sang Bunda atas segenap kurnia yang begitu besar sehingga penulis dapat

menyelesaikan skirpsi dengan judul “Komponen Cinta Pada Individu Yang Telah

Menikah Menurut Triangular Theory of Love”.

Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari peran berbagai pihak,

yang memberikan dukungan, baik secara langsung maupun tidak langsung kepada

penulis. Maka pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih

yang begitu besar, antara lain kepada:

1. Ibu M.L Anantasari S.Psi, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran dan kritik, yang

berguna bagi penulis selama penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Eddy Suhartanto S.Psi, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi dan

seluruh dosen Fakultas Psikologi Sanata Dharma yang telah menyumbangkan

banyak ilmu kepada penulis selama penulis menempuh kuliah.

3. Segenap staf Fakultas Psikologi, mas Gandung, Bu Nanik, mas Doni dan mas

Muji yang memberikan kemudahan dalam segala urusan perkuliahan, serta

Pak Gie yang selalu membagikan keceriaan dan semangatnya.

4. Bapak Ed dan Ibu Ev, Bapak Hn dan Ibu En serta Bapak Dg dan Ibu Ss yang

bersedia meluangkan waktu dan memberikan keterangan kepada penulis

sebagai data dalam penulisan skripsi ini.

vi


5. Ibu Juliana Saragih yang bersedia mengirimkan fotocopy buku Triangle of

Love yang sangat berguna dalam penulisan skripsi ini.

6. Kedua orang tuaku tercinta, A.Y Sukirno dan Endang B.D.A yang telah

memberikan segala hal berguna dalam hidupku dan tidak pernah lelah menjadi

pengingat bagiku. Kasih sayang yang begitu dalam dan besar kepadaku, tidak

akan sebanding hanya dengan ucapan terima kasih.

7. Mbakku tersayang, Wiwied, yang selalu mengalah kepadaku dan membuatku

merasa terlindungi di saat aku merasa takut. Adikku tercinta, Dodot yang

selalu siap dimintai bantuan dan selalu mendorongku untuk menyelesaikan

skripsi dengan pertanyaan “Dah sampai mana mbak skripsinya? Kapan lulus?”

8. Pria terhebatku, Arie N. Yogiasmoro, yang dengan rela menjadi “tempat

sampah” bagiku dan memberikan kekuatan kepadaku. Trima kasih atas

unconditional love-nya….

9. Kakek dan nenek serta saudara-saudara yang menjadi motivator baik secara

langsung maupun tidak, agar aku segera menyelesaikan kuliahku.

10. Saudaraku yang manis Nta Cumi, yang selalu berbagi dalam suka, duka,

bahkan dalam hal-hal yang konyol. Semua yang pernah kita lalui memiliki arti

yang begitu dalam bagiku, tapi nggak cukup sampai disini kan?

11. Sahabatku-sahabatku, Bertus, Medusa, mas Adi dan Handoko yang hampir

semua sudah lulus duluan. Kalian membuatku semakin mengerti akan

keunikan setiap individu dan arti persahabatan.

12. Teman-teman KKN, Diniy, Fajz, Nune’, Lilis, Lia, Tia dan Edo yang

memberiku banyak pelajaran berharga selama KKN.

vii


13. Teman-teman UK Katolik, PSF dan Kebaya yang memperkaya pengalamanku

selama aku kuliah.

14. Segenap kru di Sanggar Cakrawala yang memberikan berbagai latihan dan

pengetahuan baru.

15. Teman-teman di P2TKP yang membantuku tetap bertahan dan tidak mudah

menyerah dalam menghadapai situasi yang kurang menyenangkan. Makasih

sudah memberiku tempat berbagi ketika aku sudah merasa tidak memiliki

tempat untuk berbagi.

16. Teman-teman seatapku sejak awal (Nta, Medusa, Spa, (Pinto??), Ira, Mb Piet,

Mb Agnes, Ina & Echa yang banyak memberiku pelajaran tentang relasi

sosial), pertengahan (Mb Wied, Dhan, Cita, Lia, Fitri & Ayu yang

memperlihatkan sisi kehidupan yang berbeda) dan sekarang (Mb Wied, Dhan,

Cita, Risa & Anis, jangan permalukan korps kita ya….).

17. Teman-teman seperjuangan yang terlalu banyak untuk kusebutkan satu persatu

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan

kelemahan, oleh karena itu dengan rendah hati penulis bersedia menerima kritik,

saran yang membangun dan sumbangan ide demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya, semoga skripsi ini berguna bagi pembaca.

Penulis


viii


Abstrak Komponen Cinta Pada Individu yang Telah Menikah

Menurut Triangular Theory Of Love

Frut Dwi Retnaningtyas 2007

Seiring dengan berjalannya waktu, segala hal yang ada dalam pernikahan dapat berubah, termasuk juga cinta. Cinta bagi Sternberg mengandung tiga komponen, yaitu; keintiman, gairah dan komitmen. Teori cinta Sternberg tersebut dikenal dengan sebutan Triangular theory of love. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran komponen cinta yang terdapat pada individu yang telah menikah dengan usia pernikahan 7-9 tahun, menurut Triangular theory of love.

Subjek dalam penelitian ini adalah individu yang memiliki usia pernikahan 7-9 tahun dan sudah memiliki anak. Jumlah responden yang dipilih sebanyak 6 individu. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, sedangkan metode yang digunakan adalah metode wawancara sebagai metode utama dan observasi untuk mendapatkan tambahan data. Peneliti menggunakan konsep validitas argumentatif untuk mencapai kredibilitas dalam penelitian ini, sedangkan untuk mencapai dependability, peneliti menempuh 2 langkah yaitu mencatat informasi dengan alat perekam dan melakukan pengorganisasian data.

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa keenam responden masih memiliki ketiga komponen cinta Sternberg, namun komponen cinta pada masing-masing responden mempunyai kekuatan yang berbeda-beda. Jadi pada masing-masing responden ada komponen cinta yang paling menonjol.

Kata kunci: Triangular theory of love, individu yang telah menikah, komponen

cinta.

ix


Abstract

Love Components of Marriage Person According to Triangular Theory of Love


2007 During the times elapsed, all thing exist in marriage may changed, including love. According to Stenberg, love has three components, which are: intimacy, passion, and commitment. This theory called Triangular of Love Theory. The aim of this research is to gain a description of love components, according to Triangular of Love Theory, in marriage person that had 7 to 9 years of marriage. Subject in this research are persons that had 7 to 9 years of marriage and had child/children. There are six persons involved in this research. This research is a descriptive-qualitative research with phenomenological approach. Researcher uses interview method as a main method and observation method to gain additional data. Researcher uses argumentative validity concept to reach research credibility. To gain dependability, researcher undergoes two steps. Researcher record information with recorder tools and does the data organizing. The result of this research shows that all of these six persons still have all off these three Sternberg’s love components. We also can conclude that these three components have different intensity among these six persons. There are most dominant components in every respondent respectively. Keywords: Triangular theory of Love, marriage person, love component.

x


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………. ii

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………… iii

PERNYATAAN KEASLIAN DATA …………………………………… iv

PERSEMBAHAN ……………………………………………………….. v

KATA PENGANTAR …………………………………………………… vi

ABSTRAK ………………………………………………………………. ix

ABSTRACT ……………………………………………………………… x

DAFTAR ISI …………………………………………………………….. xi

DAFTAR BAGAN DAN TABEL ……………………………………….. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………….. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………... 1

B. Rumusan Masalah …………………………………………… 5

C. Tujuan Penelitian …………………………………………….. 5

D. Manfaat Penelitian …………………………………………… 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Perkawinan

1. Pengertian Perkawinan …………………………………... 7

2. Tahap Penyesuaian Pasangan …………………………… 8

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelangsungan

Perkawinan ………………………………………………. 10

xi


B. Triangular theory of Love

1. Pengertian Cinta Menurut Triangular theory of Love …… 12

2. Komponen-komponen Cinta……………………………… 12

3. Variasi Bentuk-bentuk Cinta Triangular theory of Love.… 15

C. Cinta Pada Individu Yang Telah Menikah Menurut

Triangular Theory of Love …………………………………… 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ………………………………………………. 21

B. Fokus Penelitian ……………………………………………… 22

C. Subjek Penelitian ……………………………………………. 22

D. Metode Pengumpulan Data ………………………………….. 23

E. Panduan Wawancara ………………………………………… 25

F. Analisis Data ………………………………………………… 26

G. Keabsahan Data Penelitian…………………………………… 27

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian ………………………………………. 30

B. Hasil Penelitian

1. Data Demografi Responden ……………………………... 34

2. Latar Belakang Responden ………………………………. 35

3. Deskripsi Hasil Penelitian ……………………………….. 40

4. Dinamika Responden ……………………………………. 181

C. Pembahasan ………………………………………………….. 238

xii


BABV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan…………………………………………………… 249

B. Saran ………………………………………………………… 251

C. Keterbatasan Penelitian …………………………………….... 252

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 253

xiii


DAFTAR BAGAN DAN TABEL

A. SKEMA KOMPONEN CINTA PADA INDIVIDU YANG TELAH

MENIKAH MENURUT TRIANGULAR THEORY OF LOVE

B. TABEL 1. PANDUAN WAWANCARA ELEMEN-ELEMEN CINTA

C. TABEL 2.1. RINGKASAN HASIL PENELITIAN RESPONDEN 1 & 2

D. TABEL 2.2. RINGKASAN HASIL PENELITIAN RESPONDEN 3 & 4

E. TABEL 2.3. RINGKASAN HASIL PENELITIAN RESPONDEN 5 & 6

xiv


DAFTAR LAMPIRAN

A. Lampiran 1. Tabel Hasil Wawancara & Koding

1. Responden 1 ……………………………………………………... 256

2. Responden 2 ……………………………………………………... 286

3. Responden 3 ……………………………………………………... 318

4. Responden 4 ……………………………………………………... 363

5. Responden 5 ……………………………………………………... 391

6. Responden 6 ……………………………………………………... 407

B. Lampiran 2. Tabel Hasil Observasi & Koding

1. Responden 1 & 2 ………………………………………………… 438

2. Responden 3 & 4 ………………………………………………… 439

3. Responden 5 & 6 ………………………………………………… 440

xv


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam hidup, manusia mempunyai berbagai kebutuhan, salah satunya

adalah kebutuhan akan cinta. Maslow mengemukakan bahwa kebutuhan akan

cinta adalah kebutuhan untuk dicintai dan mencintai orang lain, memberi dan

menerima kasih serta terdapat pula perhatian dan penerimaan dari orang lain

(Huffman, Vernoy & Vernoy, 1997). Kebutuhan tersebut dapat dipenuhi

dengan menjalin relasi antar sesamanya.

Perasaan cinta yang muncul dalam diri seseorang diawali dengan

adanya perasaan suka. Seseorang akan mulai melakukan penyeleksian, setelah

berjumpa dengan orang lain, apakah cocok dengan orang tersebut atau tidak,

mulai dari fisik, sikap dan kepribadiannya. Individu tersebut akan mulai

memelihara dan mengarahkan hubungan yang berawal dari daya tarik fisik

menjadi hubungan yang lebih akrab, setelah merasakan adanya minat yang

lebih pada seseorang. Beberapa ahli psikologi menemukan bahwa asal mula

orang jatuh cinta adalah karena menyukai orang yang mirip dengan dirinya

sendiri, mempunyai kedekatan secara sosial dan emosional (keakraban) dan

kemiripan, dan akhirnya seseorang akan jatuh cinta (Atkinson, 1992).

Hubungan cinta dengan lawan jenis akan mendorong pasangan untuk

menikah. Bentuk cintanya adalah cinta yang romantis atau disebut juga cinta

yang bergairah. Cinta tersebut memiliki elemen seksual dan kekanak-kanakan,

1


dan seringkali mendominasi bagian awal suatu hubungan cinta. Cinta yang

romantis inilah, yang merupakan alasan utama untuk menikah (Santrock,

1995). Cinta membuat mereka ingin terus bersama dalam suatu ikatan, yang

disebut dengan pernikahan, meskipun tidak jarang kita temui pernikahan yang

tidak dilandasi oleh cinta.

Sternberg (1988) mengemukakan bahwa cinta mengandung tiga

komponen penting, yaitu keintiman, gairah dan komitmen. Teorinya disebut

dengan Triangular theory of love. Ketiga komponen tersebut harus ada dan

berjalan seimbang agar menghasilkan bentuk cinta yang sempurna (consumate

love) dalam sebuah hubungan. Bentuk cinta tersebut merupakan bentuk cinta

yang paling kuat untuk menjaga stabilitas pernikahan, dan masing-masing

komponen memiliki peran yang berbeda-beda dalam sebuah hubungan.

Pada awal pernikahan, segala sesuatunya akan terasa menyenangkan

dan terlihat indah karena dilandasi oleh perasaan cinta yang mendalam. Segala

kekurangan yang ada dalam diri pasangan sepertinya tidak telihat, tertutup

oleh adanya cinta. Perhatian yang besar dicurahkan kepada pasangan dan

mereka merasa pasangan mereka unik sehingga mereka ingin terus menggali

keunikan dari pasangan mereka (Santrock, 1995).

Seiring dengan berjalannya waktu, daya tarik seksual semakin

berkurang, kecemasan terhadap pasangan dan perasaan kasih sayang juga

semakin berkurang (Santrock, 1995). Pineo (1961) mengemukakan bahwa

lima tahun pertama usia perkawinan merupakan puncak kepuasan perkawinan

dan setelah itu akan mulai menurun sampai anak menginjak usia remaja

2


(dalam Rybash, Roodin & Santrock, 1991). Selain itu, suatu penelitian di

India oleh Gupta & Singh (1982) tentang keromantisan cinta menunjukkan

bahwa pernikahan berdasarkan cinta akan mengalami penurunan perasaan

cinta setelah usia perkawinan mereka melewati lima tahun dan pada

pernikahan yang telah memiliki anak maka perhatian akan lebih terfokus

kepada anak daripada pasangan (Myers,1994).

Pada umumnya setelah pernikahan melewati lima tahun, kedekatan

emosional antara pasangan mulai berkurang dan masing-masing memiliki

dunianya sendiri (Rybash, Roodin & Santrock,1991). Hal tersebut dapat

menyebabkan perhatian kepada pasangan semakin berkurang. Tidak tertutup

kemungkinan akan terjadi perceraian jika keadaan tersebut berlangsung terus-

menerus (Myers, 1994). Keadaan tersebut juga dapat memunculkan keinginan

untuk menjalin hubungan dekat dengan orang lain.

Berkaitan dengan Triangular theory of love, ketiga komponen cinta

yang ada dapat menghasilkan beberapa bentuk variasi cinta. Hal tersebut dapat

terjadi karena kehadiran komponen-komponen cinta dalam sebuah hubungan

tidak selalu bersamaan. Jadi ketiga komponen cinta tersebut belum tentu

selalu ada dalam setiap pasangan. Besar kemungkinan dalam sebuah

hubungan hanya terdapat satu atau dua dari ketiga komponen yang ada.

Beberapa variasi bentuk cinta yang akan terjadi dari ketiga komponen

cinta antara lain adalah liking, yaitu salah satu tipe hubungan yang akan terjadi

jika hanya ada keintiman. Empty love dapat terjadi jika dalam sebuah

hubungan hanya terdapat komitmen. Tipe tersebut terjadi pada pasangan yang

3


hanya berkomitmen untuk menjalin hubungan namun tanpa ada keintiman dan

gairah (Knapp & Vangelisty, 1996). Hubungan yang kekanak-kanakan dapat

terjadi jika dalam sebuah hubungan hanya terdapat elemen gairah saja

(Santrock, 1995).

Tipe hubungan lain adalah romantic love, yang akan terjadi jika dalam

sebuah hubungan hanya terdapat keintiman dan gairah, sedangkan cinta yang

penuh kebersamaan akan terjadi jika hanya terdapat keintiman dan komitmen

namun tidak ada atau hanya sedikit gairah. Hubungan tersebut sering

ditemukan pada pasangan bahagia yang telah menikah selama bertahun-tahun.

Cinta yang konyol (fatuous love) akan terjadi jika tidak ada atau sedikit

keintiman namun hanya ada gairah dan komitmen. Hubungan tersebut dapat

ditemukan pada pasangan yang memutuskan menikah dalam beberapa hari

setelah mereka bertemu (Knapp & Vangelisty, 1996; Santrock, 1995).

Berdasarkan fase yang terjadi dalam pernikahan, maka peneliti ingin

mengetahui gambaran komponen cinta yang terdapat pada individu yang telah

menikah selama lebih dari 5 tahun khususnya 7-9 tahun. Usia tersebut dipilih

karena pada usia tersebut banyak tantangan dalam kehidupan pernikahan.

Hal tersebut merupakan hal yang penting dan unik untuk diteliti karena

fase usia perkembangan yang diambil dalam penelitian ini, jarang diungkap.

Topiknya pun belum pernah diangkat sebelumnya sehingga dapat memberikan

tambahan wawasan yang baru.

4


B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka didapat

rumusan masalah:

“Bagaimana gambaran komponen-komponen cinta yang terdapat pada

individu yang telah menikah selama tujuh sampai dengan sembilan tahun,

menurut Triangular theory of Love?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan komponen-

komponen cinta yang terdapat pada individu yang memiliki usia perkawinan

tujuh sampai sembilan tahun, menurut Triangular theory of love.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan Psikologi

khususnya dalam Psikologi Sosial dan Psikologi Perkembangan khususnya

tentang dinamika cinta dalam kehidupan perkawinan.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat berguna bagi individu dengan usia pernikahan 7-

9 tahun sebagai tambahan wacana tentang gambaran komponen cinta yang

ada pada usia pernikahan tersebut sehingga dapat digunakan sebagai bahan

5


refleksi kehidupan cinta bagi para pasangan. Bagi pasangan yang hendak

menikah, dapat digunakan sebagai salah satu wacana tentang gambaran

komponen cinta yang diperlukan dalam mempertahankan hubungan suami

istri menurut Triangular Theory of Love.

6


7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perkawinan

1. Pengertian Perkawinan

Landis dan Landis (1965) mengatakan bahwa perkawinan

merupakan suatu komitmen antara sepasang manusia yaitu laki-laki dan

perempuan untuk hidup bersama.

Pada UU No. 1 tahun 1974 pasal 1, disebutkan bahwa perkawinan

merupakan ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai

suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia

dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (dalam Piet Go, 1990).

Perkawinan merupakan ikatan mesra daripada kehidupan dan cinta

kasih suami istri (Cipta Loka Caraka, 1971). Jadi dalam perkawinan

diamalkan cinta kasih, yang mempersatukan kehidupan dua pribadi yang

sama tinggi, sama derajat dan sama haknya.

Saxton (dalam Risnawaty, 2003) mengemukakan, bahwa perkawinan

memiliki dua makna, yakni: pertama, sebagai suatu institusi sosial dimana

pernikahan merupakan solusi kolektif terhadap kebutuhan sosial. Kedua

adalah makna secara individual, pernikahan memiliki makna yang sama

dengan makna sosial, yakni sebagai legitimasi terhadap peran orang tua.

Katini Kartono (1977) mengatakan bahwa perkawinan merupakan

manifestasi dari ikatan janji setia diantara pria dan wanita, yang memberikan


8

pembatasan-pembatasan dan pertanggung jawaban tertentu, baik pada sang

suami maupun pada si istri. Dalam perkawinan terdapat dua unsur yang

penting, yaitu simpati dan birahi. Simpati mengandung unsur kasih sayang,

ikut merasa/menghayati, perlibatan dua pribadi menjadi satu kesatuan dan

kesediaan berkorban, sedangkan dalam birahi terdapat unsur seks dan

kekuatan/daya saling tarik menarik antara dua jenis kelamin yang berbeda,

yang kemudian menimbulkan relasi seksuil.

Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin yang mesra dan penuh kasih

sayang, serta komitmen yang didalamnya terdapat pertanggungjawaban

tertentu, antara seorang laki-laki dan seorang perempuan untuk hidup

bersama dan membentuk sebuah keluarga.

2. Tahap Penyesuaian Pasangan

Lemme (1995) mengatakan bahwa tahun-tahun awal pernikahan,

yaitu antara 1-2 tahun pernikahan merupakan masa untuk membangun

kepuasan pernikahan yang saling menguntungkan. Schiamberg dan Smith

(1982) menambahkan bahwa selama tahun-tahun awal pernikahan,

pasangan berusaha untuk membangun struktur keluarganya sendiri,

dimana pada tahun-tahun tersebut masih dipenuhi dengan keromantisan.

Selama tahun pertama pernikahan, yang disebut dengan fase blending,

mereka belajar untuk hidup bersama dan berpikir bahwa diri mereka


9

merupakan bagian yang saling tergantung satu sama lain (Perlmutter &

Hall, 1992).

Perlmutter & Hall (1992) mengemukakan bahwa tahun ketiga

pernikahan disebut dengan fase nesting, yang merupakan saat sering

terjadinya stres dan kekecewaan, pasangan menggali keterbatasan dari

kecocokan-kecocokan yang ada dan menghabiskan banyak waktu untuk

aktivitas saling berbagi.

Tahap selanjutnya adalah ketika pernikahan memasuki usia 5

tahun. Pineo (1961) mengemukakan bahwa kepuasan pernikahan akan

mencapai puncaknya pada lima tahun pertama pernikahan dan akan

menurun melalui periode ketika anak berusia remaja (dalam Rybash,

Roodin & Santrock, 1991). Myers (1994) menambahkan, ada sebuah

penelitian yang menyebutkan bahwa keromantisan cinta akan terus

meningkat dari awal pernikahan sampai lima tahun pernikahan dan

kemudian akan mulai menurun melalui periode lima sampai sepuluh tahun

pernikahan.

Memasuki usia pernikahan 7-8 tahun merupakan tahap dimana

anak-anak memasuki usia remaja dan dewasa (Lemme, 1995). Pada tahap

tersebut perhatian pasangan masih terpusat pada keluarga, terutama anak-

anak (Hurlock, 1980).

Tahap selanjutnya adalah masa ketika anak-anak mulai

meninggalkan rumah, yang disebut dengan masa kekosongan (empty nest)


10

(Myers, 1994). Hurlock (1980) mengemukakan bahwa setelah anak-anak

meninggalkan rumah, maka perhatian kembali berpusat pada pasangan.

Dari berbagai tahapan diatas, dapat disimpulkan bahwa pada

tahun-tahun awal pernikahan yaitu usia 1-2 tahun, merupakan masa untuk

membangun kepuasan pernikahan dan penyesuaian untuk hidup bersama

yang dipenuhi dengan keromantisan. Kepuasan pernikahan akan mulai

menurun setelah melalui periode 5 tahun pertama. Perhatian pasangan

akan lebih terpusat pada anak dan ketika anak-anak mulai meninggalkan

rumah maka perhatian akan kembali berpusat pada pasangannya.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelangsungan Perkawinan

Kepuasan dalam perkawinan merupakan hal yang berpengaruh

terhadap kelangsungan sebuah perkawinan. Huyk (1982) mengemukakan

bahwa ketidakbahagiaan dalam pernikahan dapat diakhiri dengan sebuah

perceraian (dalam Perlmutter & Hall, 1992).

Sebuah studi menyatakan bahwa pasangan yang bahagia lebih

banyak terdapat pada bentuk hubungan egalitarian, dimana masing-

masing pasangan merasa adanya kesamaan kekuasaan, partisipasi yang

sama dalam pengambilan keputusan dan kebebasan untuk memulai

hubungan seksual (Perlmutter & Hall, 1992).

Lemme (1995) menambahkan bahwa ada beberapa variabel yang

berpengaruh dalam hubungan intim jangka panjang, yaitu kesehatan, status

keuangan, permintaan akan anak dan proses menuju pensiun.


11

Faktor lain yang memberi ciri pada hubungan jangka panjang,

seperti pernikahan yang bahagia adalah kestabilan ekonomi, melihat

pasangannya sebagai sahabat, menyukai pasangan sebagai seorang

manusia, persetujuan pada tujuan-tujuan hidup dan penuh kelucuan, sikap

suka bermain (Bengston, Rosenthal dan Burton, 1990 dalam Perlmutter &

Hall, 1992). Laswell & Laswell (1987) juga menegaskan bahwa

permainan dan penuh kelucuan merupakan unsur yang penting dalam

kepuasan pernikahan serta keinginan untuk menghabiskan waktu bersama

pasangannya.

Santrock (1995) menambahkan, kelahiran seorang anak akan

menyelamatkan pernikahan yang gagal. Hurlock (1980) mengemukakan

bahwa lebih banyak perceraian terjadi karena pasangan tidak mempunyai

atau hanya mempunyai beberapa anak.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa faktor-

faktor yang dapat mempengaruhi kelangsungan perkawinan adalah

kesamaan kedudukan dalam perkawinan, kesamaan hak dalam mengambil

keputusan, dan kebebasan dalam memulai hubungan seksual. Faktor lain

adalah adanya kestabilan ekonomi, kehadiran anak, adanya kedekatan

sebagai sahabat, serta adanya kelucuan dan permainan dalam keluarga.


12

B. Triangular Theory Of Love

1. Pengertian Cinta Menurut Triangular Theory Of Love

Cinta memiliki pengertian yang berbeda-beda bagi masing-masing

individu. Hoyer dan Roodin (2003) mengemukakan bahwa cinta

merupakan sebuah perasaan yang mendalam dan terkadang atau sering

disertai dengan perasaan-perasaan yang eksklusif.

Sternberg (1988) mengemukakan teori tentang cinta yang diberi

nama Triangular Theory of Love. Dalam teori tersebut, Sternberg

menyatakan bahwa cinta memiliki tiga komponen utama yaitu gairah,

keintiman dan komitmen.

Sternberg (1988) beranggapan bahwa ketiga elemen cintanya, yaitu

gairah keintiman dan komitmen, dapat mencakup berbagai elemen-elemen

cinta yang lain misalnya komunikasi merupakan salah satu unsur juga

yang membangun keintiman. Teori tersebut juga merupakan teori yang

lintas waktu dan budaya, sehingga dapat berlaku kapan saja dan dimana

saja.

2. Komponen-komponen Cinta

Triangular Theory of Love mempunyai tiga elemen (Sternberg, 1988),

yaitu :

a. Keintiman adalah perasaan emosional yang didalamnya terdapat

kehangatan, kedekatan, komunikasi, kepercayaan, keinginan untuk

berbagi dan dukungan dalam hubungan serta keinginan untuk


13

membina hubungan. Menurut Sternberg, keintiman memiliki 10

elemen, yaitu:

1) Keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan orang yang dicintai.

Mengamati pasangan dengan baik dan bertujuan untuk

mensejahterakan pasangan. Seseorang dapat meningkatkan

kesejahteraan orang yang dicintainya melebihi dirinya sendiri

namun terdapat pula harapan bahwa orang tersebut akan membalas

pada waktunya.

2) Mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai

Menikmati kebersamaan dengan pasangan. Ketika mereka

melakukan hal-hal bersama, mereka memiliki waktu yang

menyenangkan dan menyimpan kenangan-kenangan yang dapat

mereka ingat kembali saat-saat sulit.

3) Menempatkan orang yang dicintai pada penghargaan yang tinggi

Berpikiran positif dan menghormati pasangannya. Meskipun telah

mengetahui kekurangan pasangannya, namun tetap memberikan

penghargaan yang tinggi.

4) Mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat dibutuhkan.

Merasa bahwa pasangannya selalu ada ketika dibutuhkan.

5) Saling pengertian dengan orang yang dicintai.

Mengerti satu sama lain. Mereka mengetahui satu sama lain

kekuatan dan kelemahan dan bagaimana merespon satu sama lain

yang dapat menunjukkan empati.


14

6) Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai.

Keinginan untuk memberikan diri dan waktunya sebaik mungkin

kepada orang yang dicintai.

7) Menerima dukungan emosional dari orang yang dicintai.

Merasa didukung dan bahkan diperbarui oleh orang yang dicintai,

khususnya pada saat membutuhkan.

8) Memberikan dukungan emosional kepada orang yang dicintai.

Mendukung orang yang dicintai melalui empati dan dukungan

emosional, pada saat dibutuhkan.

9) Komunikasi secara intim dengan orang yang dicintai.

Dapat berkomunikasi secara mendalam dan jujur dengan orang

yang dicintai. Dapat berbagi mengenai perasaan terdalamnya.

10) Menganggap orang yang dicintai bernilai/berharga.

Marasakan pentingnya kehadiran pasangan dalam hidupnya.

b. Gairah adalah ekspresi dari keinginan-keinginan dan kebutuhan-

kebutuhan, seperti kebutuhan atau keinginan untuk harga diri,

membantu, berhubungan dengan orang lain, dominasi, kepatuhan dan

pemenuhan kebutuhan seksual. Kekuatan dari kebutuhan yang

bermacam-macam tersebut berbeda-beda diantara pribadi-pribadi,

situasi-situasi dan jenis jenis hubungan percintaan. Gairah muncul dari

ketertarikan fisik dan seksual. Dalam hubungannya dengan komponen

cinta yang lain, gairah berinteraksi secara kuat dengan keintiman dan

saling mengisi satu sama lain.


15

c. Komitmen adalah penilaian kognitif berupa keputusan atas hubungan,

untuk secara sinambung tetap menjalankan suatu hubungan bersama

dan niat untuk memperhatikan hubungan, bahkan ketika menghadapi

masalah. Komponen komitmen/keputusan terdiri dari dua aspek, yaitu

jangka pendek dan jangka panjang. Aspek jangka pendek adalah

keputusan untuk mencintai orang lain, sedangkan aspek jangka

panjang adalah komitmen untuk memelihara cinta tersebut.

3. Variasi Bentuk-bentuk Cinta Triangular Theory of Love

Ketiga komponen cinta dari Sternberg tidak selalu lengkap

keberadaannya dalam sebuah hubungan. Kombinasi dari ketiga komponen

cinta tersebut dapat membentuk berbagai jenis cinta (Sternberg, 1988).

a. Non-love

Bentuk ini adalah jenis hubungan yang tidak mendapat sumbangan

sama sekali dari ketiga komponen cinta. Non-Love merupakan

karakteristik yang terdapat pada hubungan personal yang interaksinya

sedehana dan tidak mengambil bagian dari cinta atau bahkan suka.

b. Liking

Bentuk ini merupakan jenis hubungan yang didalamnya hanya terdapat

komponen keintiman, tanpa adanya komponen gairah dan komitmen.

Liking mendeskripsikan perasaan-perasaan dari pengalaman-

pengalaman dalam hubungan persahabatan.


16

c. Infatuated love

Suatu bentuk hubungan yang hanya mengandung komponen gairah,

tanpa kehadiran komponen keintiman dan komitmen. Bentuk ini biasa

terdapat dalam cinta pada pandangan pertama yang muncul karena

ketertarikan fisik sehingga cinta model ini biasanya mudah hilang.

d. Empty love

Dalam bentuk hubungan ini hanya terdapat komponen komitmen,

tanpa adanya keintiman dan gairah. Jenis cinta ini terkadang

ditemukan dalam hubungan yang membosankan yang telah berjalan

beberapa tahun dan telah kehilangan keterlibatan emosi dan motivasi.

e. Romantic love

Suatu bentuk hubungan yang didalamnya terdapat komponen

keintiman dan gairah namun tanpa kehadiran komponen komitmen.

Pada tipe cinta ini, laki-laki dan perempuan tidak hanya menarik

secara fisik satu dengan yang lain tetapi juga terikat secara emosional.

Salah satu contohnya dapat dilihat dalam suatu hubungan romantis

klasik yaitu Romeo dan Juliet.

f. Companionate love

Suatu bentuk hubungan yang mengandung komponen keintiman dan

komitmen namun tidak ada komponen gairah. Pada dasarnya untuk

hubungan jangka panjang dan diperlukan dalam melakukan hubungan

persahabatan. Biasanya terjadi pada pernikahan-pernikahan dengan

unsur seksual yang semakin berkurang.


17

g. Fatuous love

Bentuk cinta yang mengandung komponen gairah dan komitmen tanpa

adanya komponen keintiman. Bentuk cinta ini biasanya ditemukan

pada pasangan yang pada suatu hari bertemu, bertunangan pada dua

minggu kemudian dan kemudian menikah. Bentuk hubungan ini

dibangun dengan melakukan komitmen antara satu dengan yang lain

atas dasar gairah seksual tanpa adanya keterlibatan emosional.

h. Consummate love

Bentuk ini merupakan suatu bentuk cinta yang mengandung ketiga

komponen cinta, yaitu keintiman, gairah dan komitmen.

C. Cinta Pada Individu Yang Telah Menikah Menurut Triangular Theory Of

Love

Setiap pasangan yang memutuskan untuk menikah, memiliki alasan

atau pertimbangan tertentu yang mendasarinya. Saxton (dalam Risnawaty,

2003) mengemukakan bahwa alasan menikah dapat dibedakan menjadi dua

sumber, yaitu faktor yang berasal dari diri individu (internal), yaitu kebutuhan

internal individu yang bersangkutan, antara lain kebutuhan material (biologis),

kebutuhan seksual dan kebutuhan psikologis dan faktor yang berasal dari luar

diri (eksternal), yaitu faktor yang mempengaruhi seseorang untuk memilih

menikah, antara lain alasan ekonomi, legitimasi terhadap kekerasaan anak dan

memenuhi perintah agama.


18

Setiap orang memiliki alasan yang berbeda-beda untuk menikah,

dimana alasan-alasan itulah yang menentukan keberlangsungan sebuah

perkawinan. Cinta merupakan salah satu alasan penting suatu pernikahan.

Pada tahun 1980-an, perempuan dan laki-laki setuju bahwa mereka tidak

menikah kecuali mereka mencintai, dan lebih dari separo laki-laki dan

perempuan masa kini mengatakan bahwa tidak mencintai adalah alasan yang

cukup untuk memutuskan suatu pernikahan (Simpson, Campbell & Berscheid,

1986 dalam Santrock, 1995).

Terkait dengan cinta, Sternberg (1988) mengemukakan salah satu

teorinya yang sangat terkenal yaitu Triangular Theory of Love. Triangular

Theory of Love merupakan teori tentang cinta yang menyatakan bahwa cinta

mengandung tiga komponen, yaitu keintiman, gairah dan komitmen.

Bentuk cinta yang mengandung ketiga komponen diatas, disebut

dengan cinta sempurna (consummate love). Bentuk cinta yang sempurna dari

Sternberg tersebut merupakan bentuk cinta yang sulit untuk dicapai, namun

bukan tidak mungkin untuk mencapainya (Knapp & Vangelisti, 1996).

Dalam kehidupan pernikahan, terdapat beberapa tahapan yang dialami

oleh individu. Lemme (1995) mengatakan bahwa pada tahun-tahun awal

pernikahan merupakan masa untuk membangun kepuasan pernikahan.

Schiamberg dan Smith (1982) juga menambahkan bahwa masa tersebut

merupakan masa yang penuh keromantisan. Seiring berjalannya waktu,

kepuasan terhadap pernikahan pun mulai menurun. Pineo (1961) mengatakan

bahwa ketika usia pernikahan melewati lima tahun, maka kepuasan


19

pernikahan akan mulai menurun (dalam Rybash, Roodin & Santrock, 1991).

Seiring berjalannya waktu, interaksi seksual pun juga mengalami penurunan,

menjadi semakin jarang (Udry, 1980 dalam Baron & Byrne, 2005). Gupta &

Singh (1982) menambahkan bahwa dari penelitian yang telah dilakukan,

diketahui bahwa perasaan cinta akan meulai menurun setelah pernikahan

melewati usia 5 tahun (Myers,1994).

Tiap tahapan dalam pernikahan tidak terlepas dari berbagai faktor yang

berpengaruh dalam pernikahan, yaitu kedudukan dalam pernikahan,

keberadaan anak, suasana humoris dalam pernikahan, keadaan ekonomi dan

penghargaan terhadap pasangan (Bengston, Rosenthal & Burton, 1990 dalam

Perlmutter & Hall, 1992; Laswell & Laswell, 1987). Pada usia pernikahan

yang telah melewati lima tahun, perhatian pasangan mulai berpusat pada anak

sehingga perhatian kepada pasangan mulai berkurang (Hurlock, 1980).

Berdasarkan uraian tahapan pernikahan diatas maka dapat diketahui

bahwa usia pernikahan setelah melewati 5 tahun merupakan usia yang banyak

tantangan khususnya yang menguji romantika cinta dalam pernikahan.

Berkaitan dengan cinta, maka dapat pula dilihat bagaimana gambaran

komponen cinta yang terdapat pada individu yang telah menikah diatas 5

tahun khususnya 7-9 tahun menurut Triangular theory of love.


20

Skema 1. Komponen Cinta Pada Individu yang Telah Menikah Menurut Teori Triangle of Love

Alasan menikah

Faktor Internal: - Kebutuhan Biologis - Kebutuhan Seksual - Kebutuhan

Psikologis

Faktor Eksternal: - Ekonomi - Legitimasi terhadap

kekerasan anak - Perintah agama

Pernikahan Dinamika Pernikahan

Usia 7-9 tahun: - Kepuasan pernikahan

mulai menurun - Perasaan cinta mulai

menurun - Interaksi seksual

menurun - Perhatian lebih besar ke

anak

Gambaran komponen cinta Triangular of Love

Faktor yang mempengaruhi: - Kedudukan dalam

pernikahan - Keberadaan anak - Suasana humoris - Keadaan ekonomi - Penghargaan tarhadap

pasngan


21

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan tergolong

fenomenologi. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan dan

mengolah data yang sifatnya deskriptif seperti transkrip wawancara, catatan

lapangan, gambar, foto, rekaman video dan sebagainya (Poerwandari, 1998).

Dalam penelitian ini, peneliti tidak melakukan pengukuran dengan angka-

angka namun hanya melakukan analisis berdasarkan pemahanan tentang

argumen maupun deskripsi yang diberikan oleh subyek penelitian. Pendekatan

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

fenomenologi yaitu suatu metode untuk memeriksa dan menganalisis

kehidupan batiniah individu yang berupa pengalaman mengenai sebuah

fenomena sebagaimana adanya (Schutz dalam Hasan, 2005).

Peneliti menggunakan pendekatan fenomenologi dalam penelitian ini

dengan pertimbangan bahwa penelitian ini dapat dilalukan dalam natural

setting (Creswell, 1998), artinya individu tidak terpisahkan dari konteks

lingkungannya. Pada penelitian ini, peneliti ingin melihat semuanya dalam

konteks alamiah atau apa adanya dengan cara mengunjungi secara langsung

dan melakukan hubungan personal langsung dengan orang-orang yang diteliti,

dalam hal ini adalah individu yang mempunyai usia pernikahan 7-9 tahun.


22

Dalam penelitian ini peneliti ingin mendapatkan deskripsi komponen cinta

Sternberg yang diperoleh dari pengalaman individu.

B. Fokus Penelitian

Fokus dalam penelitian ini adalah komponen-komponen cinta

Triangular of Love yang terdapat pada individu yang telah menikah.

Komponen-komponen cinta yang akan disoroti dalam penelitian ini adalah

komponen-komponen yang menurut Sternberg terdapat dalam cinta, yaitu

keintiman, gairah dan komitmen. Keintiman adalah perasaan emosional

tentang kehangatan, kedekatan, komunikasi, berbagi dan dukungan dalam

hubungan. Gairah adalah ekspresi dari kebutuhan-kebutuhan akan harga diri,

membantu, berhubungan dengan orang lain, dominasi, kepatuhan dan

kebutuhan seksual. Komitmen adalah sebuah keputusan yang merupakan

penilaian kognitif atas hubungan dan niat untuk memperhatikan hubungan.

Individu yang telah menikah yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah individu yang telah terikat secara lahir dan batin dengan seseorang

yang berbeda jenis kelamin, dalam suatu hubungan pernikahan. Usia

pernikahan yang dipilih dalam penelitian ini usia 7-9 tahun.

C. Subjek Penelitian

Subjek yang dipilih untuk penelitian ini sebanyak 6 individu yang

telah menikah dengan pertimbangan agar mendapatkan pemahaman yang

lebih mendalam dan mendapat lebih banyak informasi. Individu yang telah


23

menikah yang dipilih adalah individu mempunyai usia pernikahan 7-9 tahun

dan sudah memiliki anak. Usia pernikahan tersebut dipilih dengan

pertimbangan bahwa banyak tantangan yang menguji romantika cinta

pasangan, misalnya perhatian pasangan masih berpusat pada anak dan usia

tersebut masih berada dalam rentang 5-10 tahun dimana umumnya

keromantisan cinta akan mulai menurun melalui periode lima sampai sepuluh

tahun.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengambilan data dilakukan dengan wawancara dan observasi.

Wawancara digunakan sebagai alat utama untuk mengumpulkan data, yang

dilakukan kepada key informan dengan menggunakan tape recorder sebagai

alat bantu. Metode observasi digunakan untuk mendukung data hasil

wawancara agar peneliti dapat mengecek kesesuaian jawaban subjek

penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara.

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang diarahkan

untuk mencapai tujuan tertentu (Poerwandari, 1998). Wawancara

dilakukan oleh dua pihak, yaitu antara pewawancara (interviewer) dan

orang yang diwawancarai (interviewee). Wawancara dilakukan untuk

memperoleh gambaran dan pemahaman mengenai berbagai hal yang

terkait seperti misalnya pengalaman, perasaan maupun pikiran individu.


24

Model wawancara yang digunakan adalah wawancara terbuka semi

terstruktur dengan mengacu pada panduan yang telah dibuat sebelumnya.

Panduan ini dimaksudkan agar wawancara lebih terfokus pada

permasalahan dan menghindari kemungkinan terlupakannya hal-hal yang

hendak diungkap. Panduan wawancara yang telah dibuat kemudian juga

dikembangkan lagi sesuai dengan situasi dan kondisi saat pelaksanaan

wawancara, sehingga informasi yang didapatkan jauh lebih lengkap.

Penyusunan panduan wawancara dalam penelitian ini didasarkan

pada elemen-elemen utama dari cinta Sternberg (1988) yang ingin

diungkap. Sebelum pertanyaan-pertanyaan utama disampaikan, peneliti

memberikan beberapa pertanyaan umum mengenai latar belakang subjek

penelitian agar deskripsi mengenai subjek lebih lengkap.

2. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik

terhadap gejala yang tampak pada subjek penelitian. Observasi diarahkan

pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang

muncul dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena

tersebut (Poerwandari, 1998).

Pada penelitian ini, observasi dilakukan pada saat melakukan

pendekatan dengan subjek dan bersamaan pula dengan wawancara dengan

subjek. Observasi yang dilakukan pada penelitian ini digunakan sebagai

data tambahan untuk mendukung wawancara. Observasi yang dilakukan


25

meliputi bagaimana kondisi tempat tinggal subyek dan berbagai perilaku

subyek yang dapat mendukung hasil wawancara.

E. Panduan Wawancara

1. Panduan Wawancara Sebelum Try Out

Pertanyaan Umum

a. Nama :

b.Pekerjaan :

c. Usia pernikahan :

d.Jumlah anak :

Pertanyaan Tentang Komponen-komponen Cinta

a. Keintiman

1) Hal-hal apa saja yang menunjukkan kedekatan dengan pasangan?

2) Seberapa besar pengaruh pasangan dalam hidup?

3) Dalam hal apa saja ingin berbagi dengan pasangan?

b. Gairah

1) Bagaimana proses perkenalan dengan pasangan?

2) Seberapa besar keinginan untuk bersama dengan pasangan?

3) Bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhan seksual?

c. Komitmen

1) Alasan untuk mempertahankan hubungan?

2) Keyakinan terhadap pernikahan?


26

2. Panduan Wawancara Sesudah Try Out

Pertanyaan Umum

a. Nama :

b.Pekerjaan :

c. Usia pernikahan :

d.Jumlah anak :

Pertanyaan Tentang Komponen-komponen Cinta

a. Keintiman

1) Bagaimana hubungan kedekatan dengan pasangan?

2) Bagaimana cara menjaga kedekatan dengan pasangan?

3) Seberapa besar pengaruh pasangan dalam hidup?

4) Seberapa besar keinginan untuk berbagi dengan pasangan?

b. Gairah

1) Seberapa besar keinginan untuk memiliki pasangan?

2) Bagaimana perwujudan gairah dalam rumah tangga?

3) Bagaimana cara memenuhi kebutuhan seksual?

c. Komitmen

1) Alasan mempertahankan hubungan dengan pasangan?

2) Keyakinan terhadap pernikahan?

3) Masa-masa sulit dalam pernikahan?


27

4) Cara untuk menyelesaikan konflik dalam rumah tangga?

F. Analisis Data

Analisis data merupakan proses pencandraan (description) dan

penyusunan transkrip wawancara serta material lain yang telah terkumpul

(Danim, 2002). Nasution (1988) menambahkan, analisis data adalah proses

menyusun atau mengorganisasikan data ke dalam suatu tema, pola dan

kategori tertentu.

Langkah pertama yang dilakukan peneliti dalam melakukan analisis

data adalah melakukan pengkategorian atau pengorganisasian data. Hal ini

bertujuan supaya data yang diperoleh dapat tersusun secara rapid an sistematis

sehingga memudahkan peneliti untuk melakukan analisis. Langkah kedua

adalah memberikan kode-kode pada data yang telah diperoleh atau biasa

disebut dengan proses koding (Poerwandari, 1998). Langkah awal koding

adalah menyusun verbatim atau catatan lapangan dan membuat kolom kosong

disebelah kiri dan kanan untuk menuliskan kode atau catatan tertentu.

Langkah selanjutnya adalah pemberian nomor pada transkrip atau catatan

lapangan. Langkah terakhir dalam koding adalah pemberian nama pada

masing-masing berkas dengan menggunakan kode tertentu. Langkah ketiga

dalam analisis data adalah interpretasi. Pada tahap ini peneliti melakukan

interpretasi terhadap data-data yang telah dikategorikan dan diberi kode


28

dengan menuliskannya pada bagian kolom yang kosong sehingga tujuan dari

peneliti dapat tercapai.

G. Keabsahan Data Penelitian

1. Kredibilitas

Danim (2002) mengemukakan, penelitian kualitatif merupakan

bentuk kerja ilmiah, maka harus memenuhi criteria objektivitas, kesahihan

dan keterandalan. Di sisi lain Poerwandari (1998) mengemukakan bahwa

kualitas pada penelitian kualitatif adalah kredibilitasnya. Kredibilitas

penelitian kualitatif terletak pada keberhasilannya dalam mengeksplorasi

masalah atau mendeskripsikan setting, proses, kelompok social atau pola

interaksi yang kompleks. Pencapaian validitas atau kredibilitas dilakukan

melalui orientasi dan upayanya mendalami dunia empiris dengan

menggunakan metode yang paling cocok untuk pengambilan dan analisis

data.

Pada penelitian ini, konsep validitas yang dipakai adalah validitas

argumentatif yang tercapai bila presentasi hasil penelitian dan kesimpulan

yang dibuat dapat diikuti dengan baik serta dapat dibuktikan dengan melihat

kembali ke data mentah. Peneliti juga melakukan beberapa hal untuk

meningkatkan kredibilitas, sesuai dengan apa yang disebutkan oleh Patton,

Marshall dan Rossman (dalam Poerwandari, 1998), yaitu:


29

1. Mencatat hal-hal penting yang mencakup pengamatan objektif terhadap

seting, partisipan dan hal lain yang terkait serinci mungkin.

2. Mendokumentasikan data yang terkumpul secara lengkap dan rapi.

3. Menyertakan partner atau orang-orang yang dapat berperan sebagai

pengkritik untuk memberikan saran-saran dan pembelaan (devil’s

advocate).

4. Melakukan pengecekan dan pengecekan kembali (checking and

rechecking) data-data yang ada.

3. Dependability

Dependability sama artinya dengan istilah reliabilitas dalam

penelitian kuantitatif. Melalui konstruk dependability peneliti

memperhitungkan perubahan-perubahan yang mungkin terjadi menyangkut

fenomena yang diteliti, juga perubahan dalam desain sebagai hasil dari

pemahaman yang lebih mendalam tentang setting yang diteliti. Peneliti perlu

menyadari kompleksitas konteks yang dihadapinya dengan menggunakan

strategi dan desain penelitian yang luwes sehingga peneliti perlu

mengkonsentrasikan diri pada pencatatan rinci fenomena yang diteliti,

termasuk interrelasi aspek-aspek yang berkaitan (Poerwandari,1998).

Langkah-langkah yang dilakukan peneliti untuk mencapai

dependability penelitian adalah sebagai berikut:

a. Pencatatan informasi dengan menggunakan alat perekam sehingga

respon dari responden dapat ditangkap dengan cermat dan jelas.


30

b. Pengorganisasian data yang baik dan pemberian uraian deskriptif pada

data yang telah diperoleh sehingga memungkinkan pihak lain untuk

melakukan penilaian.


31

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

Peneliti melakukan beberapa persiapan sebelum memulai

untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini.

Beberapa hal telah dipersiapkan peneliti sebelum terjun ke lapangan.

Salah satu persiapan yang dilakukan adalah menentukan responden

yang akan dijadikan sumber data dalam penelitian ini. Sebelumnya

peneliti mengumpulkan informasi terlebih dahulu mengenai calon-

calon responden yang memungkinkan untuk menjadi responden

penelitian kepada orang-orang yang memiliki informasi yang relevan.

Dalam hal ini, peneliti meminta bantuan beberapa teman dan

orang lain yang mengenal ataupun mengetahui mengenai pasangan

suami istri yang sesuai dengan kriteria yang telah disebutkan oleh

peneliti sebelumnya. Selain berdasarkan kriteria tersebut, peneliti

menentukan responden penelitian sebagai subyek penelitian

berdasarkan tempat domisili subyek serta kesediaan waktu untuk

memberikan informasi dan keterangan yang diperlukan.

Setelah mendapatkan informasi dari berbagai sumber, peneliti

mencoba mendatangi rumah beberapa calon responden yang sesuai

dengan kriteria, untuk menyatakan maksud peneliti. Peneliti dan


32

responden yaitu suami dan istri, membuat janji untuk bertemu, setelah

ada persetujuan dan kesediaan dari responden.

Sebelum benar-benar melakukan penelitian, peneliti melakukan

try out terlebih dahulu untuk mengetahui kelengkapan panduan

pertanyaan yang telah dibuat. Selain itu, try out dilakukan dengan

tujuan agar peneliti mempunyai gambaran situasi dalam wawancara

sehingga peneliti dapat lebih mempersiapkan diri untuk keadaan-

keadaan yang tidak terduga pada saat di lapangan. Hasil yang

diperoleh dari try out adalah peneliti menambahkan beberapa

pertanyaan yang dianggap penting dan mengubah cara bertanya yang

memungkinkan untuk responden memberikan banyak jawaban.

Pengambilan data pertama dilakukan pertama kali di kompleks

perumahan TNI AU pada tanggal 30 September 2006. Pada tanggal

yang sama, peneliti sekaligus melakukan pengambilan data untuk

responden yang kedua. Peneliti mengalami hambatan dalam

pengambilan data untuk responden yang terakhir, karena kesulitan

untuk mencari waktu luang responden. Selain itu responden juga

sering melakukan penundaan janji. Disini, peneliti membagi proses

pengambilan data menjadi dua tahap dan pada umumnya, peneliti

mengalami hambatan untuk melakukan tahap yang kedua karena

kesulitan untuk menentukan waktu dari pihak responden.

Penulisan hasil pengambilan data, dilakukan segera setelah

wawancara dan jika ada yang dianggap kurang, peneliti meminta


33

keterangan kembali kepada responden dengan membuat janji kembali

dengan responden. Pengambilan data wawancara dilakukan dengan

menggunakan tape recorder agar pengambilan data lebih efektif.

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Pelaksanaan Tanggal Tempat

Responden1 30 September 2006,

30 Januari 2007

12 Februari 2007

Blok H

Responden 2 30 September 2006,

30 Januari 2007

12 Februari 2007

Blok H

Responden 3 20 November 2006,

6 Desember 2006,

20 Januari 2007

Gendingsari


6 Desember 2006,

20 Januari 2007

Gendingsari


21 November 2006,

18 Januari 2007

Blok O


21 November 2006,

18 Januari 2007

Blok O


34

Penelitian dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang ada dan

dengan memperhatikan perubahan situasi yang memungkinkan,

sehingga peneliti lebih fleksibel. Peneliti melakukan olah data dengan

menganalisis data wawancara dan observasi yang telah diperoleh.

Data-data tersebut, setelah di koding dilakukan cross check dengan

memberikan transkrip wawancara kepada responden.

3. Kancah Penelitian

Responden penelitian dipilih berdasarkan kriteria yang telah

peneliti tentukan sebelum proses pengambilan data. Dalam hal ini

peneliti mendapatkan responden penelitian yang sesuai dengan

bantuan beberapa pihak yang relevan, yaitu berupa informasi lokasi

rumah responden.

Berdasarkan proses pencarian, maka diperoleh 6 individu

yang telah menikah sebagai responden, yang sesuai dengan kriteria,

yaitu:

a. Memiliki usia pernikahan antara 7-9 tahun

b. Sudah memiliki anak

Selain berdasarkan kriteria tersebut, seperti yang telah

diungkapkan sebelumnya yaitu berdasarkan tempat domisili

responden, yaitu di Yogyakarta, dengan pertimbangan agar lebih

mudah untuk mengumpulkan data dan melakukan cross check.


35

Peneliti juga memilih responden berdasarkan kesediaan keenam

individu tersebut menyisihkan waktu bagi peneliti.

Tempat wawancara dan pengambilan data observasi adalah

tempat tinggal masing-masing responden atau menyesuaikan dengan

responden. Peneliti datang sebelum waktu janjian sehingga peneliti

dapat mempersiapkan diri sebelumnya dan tidak merasa terburu-buru.

Selain itu peneliti dan responden dapat ngobrol santai terlebih dahulu

agar suasana wawancara juga tidak menjadi kaku.

B. Hasil Penelitian

1. Data Demografi Responden

Keterangan Resp. 1 Resp. 2 Resp. 3 Resp. 4 Resp. 5 Resp.6

Usia 39 tahun 31 tahun 36 tahun 41 tahun 33 tahun 29 tahun

Pekerjaan TNI AU Ibu

Rumah

Tangga

Montir Guru SD TNI AU Ibu

Rumah

Tangga

Usia

menikah

8 tahun 8 tahun 9 tahun 9 tahun 8 tahun 8 tahun

Jumlah

anak

2 2 2 2 1 1

Keenam responden tersebut mempunyai latar belakang usia yang

berbeda-beda dengan rentang usia yang juga bervariasi. Hampir semua


36

responden memiliki pekerjaan dan hanya 2 orang yang tidak bekerja. Usia

pernikahan dari keenam responden berkisar antara 8-9 tahun. Jumlah anak

yang dimiliki berkisar antara 1-2 anak.

2. Latar Belakang Responden

1. Responden 1

Ed adalah seorang suami yang memiliki profesi sebagai

tentara, yaitu sebagai TNI AU. Dalam profesinya sebagai tentara,

Ed dituntut untuk sering tugas luar, baik luar kota maupun luar

pulau sehingga Ed sering meninggalkan keluarga. Layaknya

sebagai seorang tentara, Ed memiliki badan yang tinggi dan besar.

Selain itu Ed memiliki potongan rambut yang cepak. Secara sifat,

Ed termasuk orang yang pemalu dan sedikit pendiam, sehingga Ed

tidak banyak bicara. Meskipun begitu Ed termasuk orang yang

ramah dan cukup terbuka kepada siapa saja. Dalam hal emosi, Ed

termasuk orang yang lebih suka mengalah dan tidak mudah marah

namun ketika marah, seringkali justru menakutkan.

Dalam keseharian, Ed banyak menghabiskan waktu di

tempat kerja. Meskipun begitu, Ed sering meluangkan waktu untuk

dapat bermain dengan anak-anak, apalagi ketika hendak bertugas

luar. Dalam mengisi waktu luangnya, Ed termasuk orang yang

tidak segan-segan untuk membantu pekerjaan rumah, yang

biasanya dilakukan oleh istri.


37

2. Responden 2

Ef adalah seorang ibu rumah tangga yang memilih untuk

tidak bekerja. Ef memiliki badan yang cukup berisi dan memiliki

rambut yang lurus. Secara penampilan, Ef termasuk orang yang

selalu menjaga penampilan. Ef selalu mengenakan pakaian yang

rapi dan mengenakan riasan wajah meskipun berada di rumah.

Secara sifat, Ef termasuk orang yang banyak bicara. Selain itu, Ef

memiliki sikap ramah dan mudah terbuka kepada orang lain.

Ef tidak mempunyai pekerjaan lain selain mengurus

rumah sehingga sehari-hari Ef selalu berada di rumah, namun Ef

termasuk orang yang aktif dalam kegiatan ibu-ibu. Salah satunya

adalah, Ef menjadi pengurus arisan ibu-ibu kompleks.

3. Responden 3

Hn memiliki profesi sebagai seorang montir dan saat ini

Hn memiliki bengkel motor sendiri yang lokasinya tidak jauh dari

tempat kerja istri. Dulu Hn bekerja di sebuah restoran di Bandung

dan itu artinya Hn harus hidup jauh dari keluarga. Akhirnya Hn

memutuskan untuk pindah bekerja di Jogjakarta karena banyaknya

kesulitan yang dihadapi selama menjalani rumah tangga secara

terpisah. Berbekal keterampilan yang dimiliki, Hn membuka

bengkel motor, yang kemudian dibantu oleh seorang pegawai.

Penghasilan yang diperoleh dari usaha bengkel tidak sebanyak


38

yang diperoleh sewaktu di Bandung dan tidak menentu, namun Hn

lebih merasa senang karena lebih dekat dengan istri dan anak. Hn

adalah seorang pekerja keras, setelah bekerja di bengkel, terkadang

Hn melakukan pekerjaan sampingan.

Dalam hal sifat, Hn termasuk orang yang suka bercanda

dan tidak mudah marah sehingga segala masalah dibawa santai.

Selain itu, Hn merupakan orang yang banyak bicara dan senang

bercerita sehingga pengalaman sehari-hari selalu diceritakan

kepada istri.

4. Responden 4

En adalah seorang guru TK yang memiliki perawakan

langsing dan berambut lurus sebahu. Secara penampilan, En

terlihat sederhana dengan tidak banyak menggunakan riasan

wajah.TK tempat En mengajar, letaknya tidak jauh dari bengkel

suami. Sebelumnya En mengontrak rumah di dekat tempat

kerjanya namun karena bencara gempa, rumah kontrakan tersebut

roboh dan akhirnya En bersama suami memutuskan untuk

menempati rumah yang pada waktu itu sedang dibangun dan belum

sepenuhnya jadi. Jarak antara rumah dan tempat kerja begitu jauh

sehingga harus dicapai dengan kendaraan bermotor sehingga setiap

berangkat dan pulang kerja, suami bertugas untuk melakukan antar

jemput.


39

En memiliki usia yang lebih tua daripada suami namun

secara sikap, En merasa bahwa suami lebih dapat bersikap dewasa.

Secara sifat, En termasuk orang yang pendiam jadi En tidak begitu

suka bercerita kepada orang lain. Selain itu En merupakan orang

yang mudah berkecil hati sehingga selalu membutuhkan dorongan

dari suami.

5. Responden 5

Dg adalah seorang TNI AU yang dituntut untuk sering

meninggalkan rumah karena adanya tugas luar, baik keluar kota

maupun keluar pulau. Sebagai seorang tentara yang sering

melakukan latihan fisik, Dg memiliki postur tubuh yang tinggi dan

besar. Selain itu, layaknya sebagai seorang tentara, Dg memiliki

potongan rambut yang cepak. Dg memiliki pekerjaan sampingan

selain sebagai seorang tentara yaitu sebagai supir taksi di bandara.

Pekerjaan sampingan tersebut dilakukan pada sore sampai malam

hari sehingga Dg hanya mempunyai sedikit waktu di rumah.

Dalam hal sifat, Dg termasuk orang yang lugas dan tidak

suka banyak bicara. Dg merupakan orang yang tidak mudah marah

sehingga ketika ada permasalahan dengan istri dapat cepat

terselesaikan. Dalam penyelesaian masalahpun Dg lebih suka

mengalah dan diam.


40

6. Responden 6

Ss adalah seorang ibu rumah tangga yang tergolong

masih muda. Sebenarnya Ss memiliki latar belakang sebagai

seorang perawat namun karena permintaan suami dan tidak tega

meninggalkan anak maka Ss memutuskan untuk tidak bekerja.

Ss merupakan orang yang banyak bicara dan terbuka

sehingga segala hal yang dialami selalu diceritakan kepada suami.

Sifat kekanak-kanakan yang dimiliki Ss terkadang membuatnya

tidak mau mengalah, bahkan kepada anak sendiri. Ss memiliki

kemauan yang keras sehingga Ss tidak akan berhenti berusaha

sebelum keinginannya tercapai. Ss termasuk orang yang ekspresif

sehingga segala yang dirasakan diekspresikan secara terbuka,

khususnya kepada suami. Ss sering ngomel-ngomel kepada suami

ketika ada hal yang berjalan tidak sesuai dengan keinginan.


41

3. Deskripsi Hasil Penelitian

a. Deskripsi Hasil Responden 1

1) Keintiman

a) Keinginan meningkatkan kesejahteraan orang yang dicintai

Keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan

pasangan yang dilakukan oleh Ed (responden 1) adalah

dengan menuruti kemauan pasangan untuk memenuhi

kebutuhannya, misalnya dalam hal ini adalah pakaian. Hal

tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara yaitu:

“Ya kita turuti kemauan si istri. umpama sebagai seorang kepala keluarga kita wajib memenuhi kebutuhan istri, umpama dari segi sandang, ya kita semampunya, misalnya ada arisan atau apa itu kan membutuhkan pakaian ya, kita tanggap, ya saya perhatian sekali.” (W.H 34-43)

“…sebagai seorang kepala keluarga kita wajib memenuhi kebutuhan istri, umpama dari segi sandang, ya kita semampunya, misalnya ada arisan atau apa itu kan membutuhkan pakaian ya, kita tanggap, ya saya perhatian sekali, mungkin kita cari jalan kesulitannya, jadi kita kita dukung kemudian kita bisa membahagiakan istri..” (W.H 34-43)

Setiap bulan, gaji yang diperoleh Ed, langsung

diserahkan kepada pasangan untuk dikelola. Hal tersebut,

dilakukan Ed dalam usaha untuk memenuhi kewajiban

suami yaitu memberikan nafkah bagi istri. Ed juga berusaha

mendukung segala keinginan pasangan. Hal tersebut

terungkap dalam hasil wawancara, yaitu:


42

“…mencari nafkah untuk anak istri saya.” (W.AC 5-6)

”Kalau memenuhi kebutuhan secara fisik, ya sebagai kepala keluarga sudah kewajiban untuk memberi nafkah, kita pegawai negeri kalau gajian kan perbulanan ya, itu langsung kita serahkan kepada pengelolanya, yaitu istri. Kalau istri mempunyai keinginan apa ya kita berusaha untuk mendukung.” (W.BC 35-43)

Dalam mewujudkan keinginan untuk meningkatkan

kesejahteraan pasangan, Ed berusaha untuk melindungi dan

membantu segala hal yang menjadi keluhan pasangan. Hal

tersebut terlihat dalam hasil wawancara, yaitu:

”Untuk kebutuhan pasangan tersebut yaitu kita wajib melindungi dan mengajari dimana pasangan yang ada keluhan apa kita wajib membantu.” (W.B 8-12) Jadi Ed meningkatkan kesejahteraan pasangannya

dengan memberikan nafkah kepada pasangan dan berusaha

untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pasangan. Ed juga

berusaha untuk melindungi dan membantu apa yang

menjadi keluhan pasangan.

b) Mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai

Ed (responden 1) mengalami kebahagiaan dengan

orang yang dicintainya ketika dapat berkumpul dengan istri

dan anak-anaknya serta dapat bercengkerama dan bersenda


43

gurau, dimana saat-saat kebersamaan tersebut merupakan

saat yang tidak terlupakan. Hal itu dikarenakan Ed sering

tugas ke luar kota. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil

wawancara, yaitu:

”...sampai sekarang masih saya menikmati sekali, dimana waktu berkumpul ini kita bercengkerama, bersenda gurau dan sebagainya...” (W.C 25-29)

” Senang sekali saya berkumpul dengan istri anak ini, setelah saya dinas dari luar yang sepuluh bulan atau satu tahun itu kita jarang bertemu, kita hanya komunikasi saja lewat ee apa itu lewat komunikasi lewat telpon atau internet itu aja. Ya sewaktu pulang dari dinas dan bertemu dengan keluarga rasanya itu sangat senang sekali, kemudian rasanya kebersamaan ini tidak akan saya lupakan.” (W.C 34-45)

Sampai sekarang kebahagiaan tersebut masih dapat

dinikmati, bahkan ketika melakukan ibadah bersama,

kebahagiaan tersebut dapat dirasakan, apalagi sesudah itu

Ed dapat mengobrol, bertukar pikiran dan bersantai

bersama pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil

wawancara, yaitu:

“Sampai sekarang dan detik ini saya tetep istilahnya dapat menikmati kebahagiaan.” (W.D 13-15)

”Ya umpama kita sholat magrib gitu, kita istri anak sholat berjamaah di ruangan kemudian saling bertukar pikiran, ngobrol-ngobrol bersama kemudian kita saling santai bersama...” (W.G 19-23)


44

Kebahagiaan dengan pasangan juga dialami ketika

dapat melakukan hubungan seksual dengan pasangan,

dimana dengan melakukan hubungan seksual dapat

mengurangi beban dan meringankan permasalahan yang

sedang dihadapi. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil

wawancara, yaitu:

“Saya bahagia sekali kita bisa melepaskan keadaan kita punya masalah, kita bisa plong istilahnya dengan melakukan hubungan suami istri, mungkin pekerjaan di kantor menumpuk, mungkin pusing, atau segala macem bisa diselesaikan di situ. (W.O 37-44)

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Ed

(responden 1) mengalami saat-saat yang membahagiakan

ketika dapat berkumpul bersama istri dan anak-anak serta

ketika dapat melakukan hubungan seksual dengan

pasangan.

c) Memberikan penghargaan yang tinggi kepada orang yang

dicintai

Pemberian penghargaan yang tinggi kepada

pasangannya oleh Ed (responden 1), diwujudkan dengan

menganggap wajar, adanya kekurangan ataupun salah

paham yang terjadi dalam rumah tangganya. Keyakinan

terhadap pasanganpun tidak berubah dan menganggap


45

semua itu merupakan bumbu dalam rumah tangga. Hal

tersebut nampak dalam hasil wawancara, yaitu:

”Kalau mengenai kekurangan, sedikit salah paham itu wajar...” (W.D 45-E1)

” Sama sekali saya tidak berubah. dengan keyakinan saya tidak akan berubah meskipun dalam kondisi saya ya dengan kata lain itu kan istilahnya bumbunya rumah tangga.” (W.E 14-21)

Penghargaan yang tinggi tersebut juga ditunjukkan

dengan penerimaan dari sifat pasangan yang keras.

Pengenalan terhadap pasangan membuatnya menganggap

bahwa hal tersebut bukan masalah baginya. Hal tersebut

ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu:

“Memang istri saya keras kemauannya kalau tidak dituruti ngambek (sambil tersenyum). Jadi saya sudah tahu istilahnya tingkah laku atau apa, tidak masalah bagi saya (W.AE 35-40)

Penerimaan terhadap keadaan fisik juga

menunjukkan penghargaan yang tinggi dari Ed, dimana

suami menganggap bahwa bentuk tubuh pasangan tetap

menarik meskipun sudah mengalami perubahan setelah

melahirkan. Hal tersebut terungkap dalam hasil wawancara,

yaitu:


46

“Ya dari bentuk postur tubuhnya meskipun setelah melahirkan jadi melar ya tidak selangsing dulu, dari gaya jalannya, bagi saya itu yang menarik dari istri saya.” (W.BC 27-31)

Jadi pemberian penghargaan yang tinggi kepada

pasangan dari Ed (responden 1) adalah dengan menerima

segala kekurangan dan kelemahan pasangan dan hal

tersebut tidak membuat keyakinan terhadap pasangan

berubah, bahkan Ed tetap merasa bentuk tubuh pasangan

menarik meskipun sudah mengalami perubahan.

d) Mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat

dibutuhkan

Sampai sekarang, Ed mengandalkan orang yang

dicintainya baik untuk bersenang-senang maupun untuk

diajak bertukar pendapat. Hal tersebut nampak dalam hasil

wawancara, yaitu:

“Ya sampai sekarang itu saya butuhkan istri disamping saya, itu sewaktu-kita untuk bersenang, ber..bertukar pendapat itu istri juga mengerti kemauan suami.” (W.E 33-37)

Ed juga benar-benar mengandalkan istrinya ketika

dia sedang bertugas di luar kota. Segala urusan rumah

tangga diserahkan dan dipercayakan kepada istrinya. Hal



47

“Dengan tulus hati saya percayakan sepenuhnya mengurusi rumah tangga ini, saya dinas kemudian saya serahkan seutuhnya pertanggungan rumah tangga ini. Saya kan tidak ada di rumah, jadi seratus persen saya percaya sama istri.” (W.I 29-36)

” Ya itu tadi, saya bener-bener bisa mengandalkan istri waktu saya tidak ada di rumah istilahnya waktu di kedinasan, segala urusan mulai dari anak masuk sekolah, istri yang mengurusi segala, dari mulai pendaftaran sampai masuk sekolah, jemput anak, pulang sekolah, kita kan masih di kedinasan jadi tidak bisa apa-apa, mungkin lampu mati, ada genteng-genteng yang bocor…” (W.AD 44-46)

Jadi sikap Ed mengandalkan orang yang dicintai

pada saat-saat dibutuhkan, diwujudkan dengan

kebutuhannya akan pasangan, bila sewaktu-waktu diajak

untuk bersenang-senang dan bertukar pikiran. Selain itu, Ed

juga menyerahkan segala urusan rumah tangga kepada

istrinya ketika Ed tidak ada di rumah.

e) Saling pengertian dengan orang yang dicintai

Sikap saling pengertian dari Ed diwujudkan dalam

sikap mengalah ke istri. Bila istri bersikukuh dengan

pendapatnya maka Ed yang mengalah. Hal tersebut


“…supaya tidak banyak perselisihan pendapat, kita saling mengalah. Umpama istri bersikukuh, maka sebagai suami mengalah.” (W.Q 30-34)


48

Ed dapat menerima dan memahami sifat keras dari

pasangan. Bagi Ed, hal itu tidak menjadi masalah. Hal


“Memang istri saya keras kemauannya kalau tidak dituruti ngambek (sambil tersenyum). Jadi saya sudah tahu istilahnya tingkah laku atau apa, tidak masalah bagi saya (W.AE 35-40)

Salah paham dan kekurangan yang ada dalam

rumah tangga dianggap wajar oleh Ed dan hal itu dianggap

sebagai bumbu dalam rumah tangga. Hal tersebut


” Kalau mengenai kekurangan, sedikit salah paham itu wajar...” (W.D 45-E1)

”Sama sekali saya tidak berubah. dengan keyakinan saya tidak akan berubah meskipun dalam kondisi saya ya dengan kata lain itu kan istilahnya bumbunya rumah tangga.” (W.E 14-21)

Sikap pengertian dari Ed juga diwujudkan dalam

mengontrol amarah ketika anak sakit. Ed berusaha untuk

tidak menyalahkan istri ketika anaknya sakit sedangkan Ed

sendiri tidak berada di rumah, supaya tidak lebih

memberatkan istrinya. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil

wawancara, yaitu:


49

”Sebenarnya ada itu permasalah sedikit itu tapi gak sampai menjurus ke yang berat mbak, umpama anak sakit trus suami gak ada di rumah, dalam tugas, na itu kan kerepotan sebagai istri, ya walaupun itu masalah kekeluargaan tapi itu juga mempengaruhi dalam kedinasan. Jadi ya itu masalahnya kalau anak sakit kita saling menjaga jangan sampai kita lepas kontrol, kita langsung marah-marah ke istri, jangan sampai malah memberatkan istri, jadi kita ya istilahnya ya harus tahu diri.”(W.BA 20-32)

Berkaitan dengan keinginan istri, tidak jarang Ed

sudah mengerti dulu tanpa istri harus mengatakannya

secara langsung. Ed juga bisa memahami jika istrinya

punya suatu keinginan. Hal tersebut ditunjukkan dalam

hasil wawancara dengan istri, yaitu:

“Mungkin kita punya hasrat sesuatu, itu kadang-kadang suami saya sudah tahu.” (W.E 3-5)

”…punya keinginan untuk memuaskan ya itu tadi, uneg-uneg di pikiran, umpama saya pengen gini, suami saya untungnya paham gitu ya…” (W.I 37-40)

“…trus pengertiannya, pokoknya dia tu tahu apa yang di uneg-uneg saya itu tahu gitu lho, sering mengabulkan kalau saya pengen ini itu tah…” (W.BD 44- BE 3)

Sikap pengertian tersebut juga terwujud dalam

hubungan intim dengan istri. Ed dapat mengerti jika

istrinya sedang tidak mau melakukan hubungan seksual

karena kondisi fisiknya kurang prima dan Ed tidak

memaksakan kehendaknya. Hal tersebut ditunjukkan dalam

hasil wawancara dengan istri, yaitu:


50

“Namanya dalam hubungan seks itu harus fit kan, ee fisik kita harus fit, kalau kita sakit atau gak enak gitu alhamdullilah suami saya tahu, ‘o ini diajak kayak gitu belum mau’ gitu, ya saling pengertian aja.” (W.AB 18-24)

Kurangnya pengertian dengan orang yang dicintai

dapat terjadi ketika Ed sedang banyak pekerjaan di kantor,

yang akhirnya membuat Ed tidak membantu mengerjakan

pekerjaan rumah. Hal tersebut terlihat dalam hasil

wawancara, yaitu:

“Yang namanya rumah tangga ya ada, apa namanya..mungkin kurang apa, suami mungkin kurang mengerti atau pekerjaan di rumah, mungkin sibuk di kantor, pulang mungkin, atau istri mungkin sedang kecapean itu lupa membantu, suaminya, melakukan pekerjaan rumah, mungkin menyapu halaman rumah atau mungkin bersihkan kaca.” (W.BE 15-25)

Jadi sikap saling pengertian dari Ed terwujud dalam

sikap mengalah kepada istri dan mengontrol amarahnya

ketika anak sakit. Ed dapat memahami sifat keras pasangan.

Kesalahpahaman dan kekurangan dalam rumah tangga

dianggap sebagai bumbu dalam rumah tangga. Selain itu,

menurut istrinya, suami juga pengertian mengenai

keinginan istri. Sikap pengertian tersebut juga diwujudkan

dalam hubungan intim suami istri dimana tidak ada paksaan

dalam melakukan. Meskipun begitu, kurangnya sikap


51

pegertian dapat muncul ketika Ed banyak pekerjaan di

kantor.

f) Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai

Ed membagikan diri dan miliknya dengan

meluangkan waktunya untuk keluarga. Demi keutuhan

keluarga, Ed memberikan waktunya sebaik mungkin untuk

keluarganya, khususnya hari Sabtu dan Minggu. Hal

tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu:

“Dan alhamdullilah sampai sekarang belum pernah saya itu memberikan waktu yang lebih baik dari pada keluarga, demi Allah, demi niat saya untuk keutuhan rumah tangga ini, yaitu anak istri saya.” (W.C 10-15)

”...umpama hari Minggu, hari Sabtu malam Minggu kita sempatkan berjalan-jalan, refresing di luar, mungkin kita ke makan di luar...” (W.B 34-38)

Ketika pasangan meminta untuk diantar ke suatu

tempat, misalnya ke rumah orang tuanya, Ed berusaha

meluangkan waktunya dan menepati janjinya untuk

mengantar pasangan agar pasangan tidak marah. Hal


”Ya itu kerasnya itu dalam hal, umpama dia punya keinginan, pengen pergi mungkin nengok mertua atau apa, ya disanggupi aja, kalau nggak ditepati dia akan marah, dia kesel, jengkel, dia sama suami itu bisa istilahnya ngadu gitu (sambil tertawa), marah gitu.” (W.AE 44-AF 8)


52

“Ya kita sanggupi aja, o iya, kalau kita ada kesempatan, mungkin ndak dinas ya kita bisa pergi.” (W.AF 6-8)

Dalam membagikan diri dan miliknya dengan orang

yang dicintai, Ed mencari nafkah untuk anak dan istrinya,

agar semua keperluan rumah tangga dapat terpenuhi. Ed

juga berusaha membahagiakan pasangan dengan menuruti

keinginan untuk memenuhi kebutuhan pasangan, misalnya

adalah pakaian. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil

wawancara, yaitu:

“…mencari nafkah untuk anak istri saya.” (W.AC 5-6)

“…sebagai seorang kepala keluarga kita wajib memenuhi kebutuhan istri, umpama dari segi sandang, ya kita semampunya, misalnya ada arisan atau apa itu kan membutuhkan pakaian ya, kita tanggap, ya saya perhatian sekali, mungkin kita cari jalan kesulitannya, jadi kita kita dukung kemudian kita bisa membahagiakan istri..” (W.H 34-43)

”Kalau sampai ‘eyel-eyelan’ itu ya pernah ya sampai ngambek 3 hari karena mungkin masalah kurang, ya mungkin pas lebaran kurang, beli baju anak-anak, duitnya sudah menipis trus ngambek 3 hari itu pernah, ya sebagai jalan keluar, sebagai kepala keluarga ya kita carilah gimana caranya supaya istri itu bisa damai lagi. Ya kita ngalah, kita nuruti apa yang jadi kemauan istri…” (BB3-14)

“Kalau memenuhi kebutuhan secara fisik, ya sebagai kepala keluarga sudah kewajiban untuk memberi nafkah, kita pegawai negeri kalau gajian kan perbulanan ya, itu langsung kita serahkan kepada pengelolanya, yaitu istri. Kalau istri mempunyai keinginan apa ya kita berusaha untuk mendukung.” (W.BC 35-43)


53

Dalam hal penampilan, Ed berusaha untuk menjaga

kebersihan penampilan dan mengenakan pakaian yang tidak

kedodoran agar tetap menarik di mata pasangan. Hal


”Ya kalau masalah penampilan dijaga agar tetap bersih kemudian pakaian jangan sampai kedodoran, kemudian supaya istilah kerennya itu ”stil” di mata perempuan itu...” (W.L 43-G 2)

Selain beberapa hal diatas, perhatian ke pasangan

nampak dari perilakunya yang memberikan hadiah ketika

pasangan ulang tahun, sebagai wujud dari pembagian diri

dan miliknya kepada orang yang dicintai. Hal tersebut

ditunjukkan dalam wawancara, yaitu:

“…memberi hadiah waktu ulang tahun istri, dengan ala kadarnya walaupun tidak seberapa besar...” (W.O 18-21)

Jadi pembagian diri dan miliknya kepada orang

yang dicintai dilakukan Ed dengan memberikan waktunya

sebaik mungkin kepada pasangan dan mencari nafkah

untuk keperluan rumah tangga. Dalam hal penampilan, Ed

Ed berusaha tetap menjaga agar tetap menarik di mata

pasangan. Selain itu Ed juga berusaha menuruti keinginan

pasangan dan memberikan hadiah pada saat pasangan ulang

tahun.


54

g) Menerima dukungan emosional dari orang yang dicintai

Penerimaan dukungan emosional dari orang yang

dicintai, terlihat ketika Ed sedang mengalami suatu

kegagalan maka pasangan ada bersama Ed untuk

mendengarkan serta memberikan penghiburan kepada Ed.

Semua yang dilakukan pasangan tersebut dapat diterimanya

dengan senang hati. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil

wawancara, yaitu:

“Ya kesan saya umpama saya ada kegagalan dalam.. mungkin di apa? di pekerjaan, dia mengerti, selalu mendengarkan dan saya dengan senang hati bisa bisa saya mengerti dan bisa saya sadari bahwa saya sedang dalam keadaan kacau, dia menghibur, saya menerima dan saya lega diri bisa ada yang mendengarkan.” (W.G 35-44)

Dukungan emosioanal dari pasangan juga dirasakan

Ed ketika Ed sakit, Ed mendapatkan perawatan dari

pasangan, segala hal yang dibutuhkan disediakan oleh

pasangan dan dibuatkan makanan yang mempercepat

kesembuhan kaki. Selain itu Ed juga diantar periksa ke

rumah sakit. Hal tersebut terlihat dalam hasil wawancara,

yaitu:


55

”Ya tentu saja merawat ya, apalagi saya kan susah jalan karena kaki saya masih sakit buat jalan, utamanya kalau mau berdiri jadi ya apa-apa disediakan oleh istri saya. Kemaren juga dianter ke rumah sakit trus saya dimasakin makanan yang bisa buat cepet sembuh keseleonya. Ya saya seneng aja diurusin sama istri, dimanjain istilahnya.” (W.BF 10-20)

Hal tersebut didukung oleh hasil observasi, yaitu:

…Ef menjelaskan kalau tadi sedang menunggu tukang sayur karena ingin membelikan sumsum untuk suami agar kakinya segera sembuh namun ternyata sampai saat itu belum lewat juga. (O.C 17-22)

Jadi Ed menerima dukungan emosional dari

pasangannya dengan senang hati, dimana Ed merasa bahwa

pasangan selalu ada untuk memberikan penghiburan dan

bersedia mendengarkan. Ed juga merasakan dukungan dari

pasangan ketika sakit yaitu dengan dirawat dan disediakan

segala kebutuhannya oleh pasangan.

h) Memberikan dukungan emosional kepada orang yang

dicintai

Ed memberikan dukungan emosional kepada orang

yang dicintai dengan memberikan dukungan dan jalan

keluar ketika pasangan mengalami suatu masalah, dengan

tujuan agar pasangan tidak merasa ketakutan sendiri. Hal



56

“Ya kita beri dukungan, kita kasih jalan keluar supaya dia, istri kita tidak ketakutan sendiri, tidak merasa bersalah.” (W.I 8-10)

Pemberian dukungan kepada pasangan juga

ditunjukkan dengan sikap lapang dada dari Ed yang

berusaha mengerti kemauan pasangan. Selain itu Ed akan

berusaha untuk memberikan nasehat dan membangkitkan

semangat pasangan agar pasangan kembali memiliki rasa

percaya diri ketika mengalami kegagalan. Hal tersebut


”Kita harus bisa sabar, sebagai kepala keluarga itu kita berusaha mendidik, mengerti kemauan istri, kita harus lapang dada. Ya kita harus memacu, memompa semangat, memberi nasehat supaya timbul rasa percaya dirinya pada istri itu, contohnya ya umpama ada kegagalan dalam mengurus anak ya kita beri nasehat aja.” (W.BD 3-12)

Jadi pemberian dukungan emosional dari Ed kepada

pasangan adalah dengan mendukungnya dan memberikan

jalan keluar atas masalahnya serta membangkitkan

semangat untuk memulihkan rasa percaya diri ketika

pasangan mengalami suatu kegagalan.

i) Komunikasi secara intim dengan orang yang dicintai

Komunikasi yang intim dengan pasangan, dilakukan

oleh Ed ketika anak-anak sudah pada tidur, dimana satu


57

sama lain saling mengutarakan isi hati dan perasaan,

bahkan sambil mengenang masa lalu. Selain pada saat

tersebut, saat sehabis melaksanakan ibadah bersamapun

juga digunakan untuk saling bertukar pikiran satu sama

lain. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara,

yaitu:

“Dengan penuh perkataan saya ucapkan perasaan...” (W.I 28-29)

” Ee umpama kita ya liat TV kemudian anak-anak sudah pada jam 7 jam 9 sudah tidur kemudian kita saling pengertian, merebah diri di pembaringan, nah istri kemudian kan tanggap, bisa mengutarakan isi hati, bisa untuk mengenang masa-masa lalu, masa pacaran setelah itu timbul keinginan untuk.. berkumpul menjadi suami istri.” (W.F 27-36)

”Ya umpama kita sholat magrib gitu, kita istri anak sholat berjamaah di ruangan kemudian saling bertukar pikiran, ngobrol-ngobrol bersama...” (W.G 19-24)

Mengobrol santai dengan pasangan juga dilakukan

ketika Ed pulang kerja dan merasa lelah dengan pekerjaan.

Hal tersebut terlihat dalam hasil wawancara, yaitu:

”...umpama saya tugas, tugas, pulang kerja gitu sebagai seorang istri sangat peka sekali. Kelihatan suami capek kerja itu cepet-cepet dibikinkan minuman atau makanan ringan kemudian diajak ngobrol di dalam ruangan...” (W.F 43-G 4)

Segala keluhan Ed juga diungkapkan kepada

pasangan agar pasangan dapat mengerti keinginan Ed


58

sehingga dapat dibicarakan jalan keluarnya. Hal tersebut


”Kalau mengungkapkan perasaan itu pasti sebagai suami istri, keluhan apa gitu diungkapkan ke istri supaya istri itu bisa mengerti keinginan suami, contohnya kita punya keinginan apa, mungkin membeli suatu barang atau sepeda motor kita harus mempunyai planning atau perencanaan, ya kita berembuk sama istri.” (W.BD 17-26)

Segala hal yang kurang dalam membina rumah

tangga dan permasalahan yang terjadi, dibicarakan bersama

dengan pasangan. Hal tersebut terlihat dalam hasil

wawancara, yaitu:

” Kalaupun misalnya saya kurang apa kita bisa maklumi dan kita bisa bicarakan.” (W.Q 3-5)

” Ya sebagai manusia istilahnya kita berunding dulu sama istri gimana caranya kita bisa selesaikan masalahnya ini…” (W.AB 21-24)

Perselisihan yang terjadi, diselesaikan dengan cara

musyawarah dengan pasangan. Dalam hal ini, Ed

mengutamakan keterbukaan dalam mengemukakan

pendapat. Hal tersebut terlihat dalam hasil wawancara,

yaitu:

” Alhamdullilah sampai sekarang sampai besok kita jaga dengan keyakinan dengan saling keterbukaan pendapat umpama ada perselisihan paham kita selesaikan dengan musyawarah, kita


59

kumpulkan satu keluarga, kita cari jalan keluarnya jangan sampai kita bertentangan sampai mengakibatkan mengakibatkan kita putus di tengah jalan atau kita bercerai...” (W.D 19-29)

Jadi komunikasi secara intim dengan pasangan

dilakukan dengan mengutarakan isi hati dan perasaan satu

sama lain pada saat anak-anak sudah tidur. Waktu selesai

beribadahpun juga digunakan untuk saling bertukar pikiran.

Mengobrol santai dengan pasangan juga dilakukan ketika

Ed merasa lelah dengan segala pekerjaan kantor, setelah

pulang kerja. Segala keluhan Ed juga diungkapkan kepada

pasangan agar pasangan dapat mengerti keinginan Ed.

Permasalahan dan kekurangan dalam rumah tangga

dibicarakan bersama dengan pasangan untuk mencari jalan

keluarnya. Perselisihan yang terjadipun juga diselesaikan

dengan cara musyawarah yang mengutamakan keterbukaan

pendapat.

j) Menganggap orang yang dicintai berharga

Sikap Ed yang menganggap orang yang dicintai

berharga dapat dilihat ketika istri tidak ada di rumah. Ed

merasa membutuhkan pasangan dan kesepian bila ditinggal

dalam waktu yang cukup lama oleh pasangan. Hal tersebut



60

“Saya sebenernya kalau ditinggal sebentar itu tidak ada masalah, kalau umpama kalau lama istilahnya kan juga suami membutuhkan istri.” (W.J 20-23)

”Ya sebenarnya kita ya sepi juga kalau ditinggal istri sampai kurang lebih empat hari atau lima hari...” (W.J 40-42)

Anggapan bahwa pasangannya berharga juga

terlihat ketika Ed sedang dinas ke luar kota dalam jangka

waktu yang lama, dimana Ed merasa kangen kepada

pasangan dan muncul juga perasaan jenuh. Hal tersebut


“Kalau saya didinaskan di luar jawa, pertama perasaan itu ya kangen sama keluarga, kemudian mungkin ya jenuhlah istilahnya, sudah jenuh, mungkin tiap tahun saya itu meninggalkan keluarga, kalau dinas itu sampai berbulan-bulan, sampai setahun juga pernah. (W.AE -16-23)

Jadi sikap Ed yang menganggap bahwa orang yang

dicintai berharga dapat dilihat ketika Ed dan pasangan

saling berjauhan satu sama lain dalam waktu yang lama.

Keadaan tersebut akan menimbulkan perasaan

membutuhkan, kesepian dan merasa kangen terhadap

pasangan.


61

2) Gairah

a) Daya tarik fisik

Daya tarik fisik pada pasangan yang muncul dalam

diri Ed adalah ketika pasangannya memakai pakaian yang

pas dengan badan, dimana hal tersebut dapat mengundang

gairah seksual Ed. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil

wawancara, yaitu:

“Kalau perempuan kalau masalah pakaian, kalau bodi itu istilahnya pakaian itu bisa pas di badan perempuan, itu saya pandang bisa mengundang gairah seksual saya. (W.M 7-11)

Bentuk tubuh dari pasangan juga merupakan daya

tarik bagi Ed, meskipun bentuk tubuhnya sudah tidak

selangsing sebelum mempunyai anak. Selain itu Ed juga

merasa bahwa gaya jalan pasangan terlihat menarik. Hal

tersebut terungkap dalam hasil wawancara, yaitu:

“Ya dari bentuk postur tubuhnya meskipun setelah melahirkan jadi melar ya tidak selangsing dulu, dari gaya jalannya, bagi saya itu yang menarik dari istri saya.” (W.BC 27-31)

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa daya

tarik pada pasangan dapat muncul ketika pasangan

memakai baju yang pas dengan badan. Selain itu daya tarik

fisik pada pasangan terletak pada bentuk tubuh dan gaya

jalan pasangan.


62

b) Daya tarik seksual

Daya tarik seksual pada pasangan, akan muncul

dalam diri Ed ketika melihat pasangan memakai pakaian

yang pas dengan tubuh. Hal tersebut ditunjukkan dalam

hasil wawancara:

“Kalau perempuan kalau masalah pakaian, kalau bodi itu istilahnya pakaian itu bisa pas di badan perempuan, itu saya pandang bisa mengundang gairah seksual saya. (W.M 7-11)

Perilaku seksual yang menunjukkan adanya daya

tarik seksual pada pasangan adalah dengan membelai

pasangan, yang juga merupakan ungkapan sayang terhadap

pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara,

yaitu:

”...kita memberi kasih sayang dengan membelai rambutnya atau sekiranya kita ada gairah dalam rumah tangga kita bisa mengeluarkannya.” (W.N 37-41)

Adanya daya tarik seksual pada pasangan juga

ditunjukkan dengan hubungan seksual yang sampai

sekarang masih dilakukan dengan frekuensi yang cukup

sering. Dalam melakukan hubungan seksual tersebut, Ed

juga dapat menikmatinya, dimana Ed merasa bahwa segala

beban ataupun permasalah dapat dilepaskan melalui


63

melakukan hubungan seksual dengan pasangan. Hal

tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara:

”Alhamdullilah sampai sekarang masih berhubungan mbak. Frekuensinya satu minggu sekitar ya empat atau tiga hari sekali.” (W.O 25-29)

”Saya bahagia sekali kita bisa melepaskan keadaan kita punya masalah, kita bisa plong istilahnya dengan melakukan hubungan suami istri, mungkin pekerjaan di kantor menumpuk, mungkin pusing, atau segala macem bisa diselesaikan di situ.” (W.O 36-44)

Berkaitan dengan hal tersebut diatas, pada usia

perkanikahan seperti sekarang ini, keromantisan dalam

pernikahan sudah mulai berkurang, yang diibaratkan sudah

tidak seperti ketika memiliki barang yang baru. Hal tersebut


“Saya kira kalau keromantisan itu, kalau awal-awal nikah itu memang romantis sekali, kalau sudah lima tahun itu sudah gak seperti kalau kita punya barang baru itu lho istilahnya (sambil tertawa), sudah mengendor sedikit.” (W.BC 18-24)

Jadi daya tarik seksual pada pasangan dapat muncul

ketika melihat pasangan mengenakan pakaian yang pas

dengan badan. Dorongan seksual tersebut diwujudkan

dalam perilaku nyata, misalnya dengan membelai pasangan.

Daya tarik seksual juga ditunjukkan dengan hubungan


64

seksual yang sampai sekarang masih dilakukan meskipun

dalam hal keromantisan sudah mulai berkurang.

c) Hasrat untuk bersatu

Hasrat Ed untuk bersatu dengan pasangan, terlihat

dari keinginan suami untuk memiliki pasangan seutuhnya

dan sampai sekarang keinginan tersebut masih tercapai. Hal

tersebut ditunjukkan dalam hasil wawaancara, yaitu:

“…keinginan saya untuk saya miliki istilahnya seutuhnya dan tidak ee buat main-main dan alhamdullilah trus dengan keyakinan bisa tercapai sampai sekarang.” (W.M16-21)

Adanya rasa cemburu kepada pasangan juga

menunjukkan adanya hasrat untuk bersatu dimana dalam

perasaan cemburu mengandung unsur dominasi terhadap

pasangan. Hal tersebut terungkap dalam hasil wawancara,

yaitu:

“Ya pernah sih cemburu, namanya manusia, apalagi saya seorang aparat jadi sering saya tinggal dinas trus istri itu kesepian di rumah trus terlintas pikiran agak jelek mungkin, itu ada tetangga, mungkin itu hanya untuk istilahnya bukan untuk menggoda, tapi sepintas itu terlihat dekat kemudian saya timbul rasa cemburunya itu timbul.” (W.BD 29-38)

Hasrat untuk bersatu juga ditunjukkan dengan niat

Ed untuk menjaga keutuhan rumah tangganya agar jangan


65

sampai terpecah-belah dan putus di tengah jalan. Niat

tersebut juga didukung oleh keyakinan bahwa perkawinan

hanya sekali seumur hidup. Hal tersebut ditunjukkan dalam

hasil wawancara, yaitu:

“Kita sebagai umat itu kan saling dipasang-pasangkan, kita harus menjaga keutuhan dari rumah tangga itu dalam tali perkawinan, kalau bisa itu sekali seumur hidup, kita harus jaga semaksimal mungkin jangan sampai kita berpecah –belahan, jangan sampai putus di tengah jalan.” (W.BA 5-13)

Jadi dapat disimpulkan bahwa hasrat untuk bersatu

dengan pasangan ditunjukkan dengan keinginan untuk

memiliki pasangan seutuhnya, yang didukung oleh adanya

perasaan cemburu. Selain itu ditunjukkan pula oleh niat Ed

untuk menjaga keutuhan rumah tangga.

3) Komitmen

a) Memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah

Sikap Ed yang memperhatikan hubungan ketika

menghadapi masalah terlihat ketika mengalami masalah, Ed

selalu berusaha menjaga jangan sampai permasalahan

membesar. Apabila ada permasalahan kecil, segera

diselesaikan dengan musyawarah dan sebagai kepala

keluarga, Ed merasa bahwa mengalah itu perlu. Hal



66

“Memang sebagai keluarga itu ada sedikit, kalau tidak ada pertengkaran itu istilahnya tidak ada bumbunya, memang ada tapi tidak sehebat yang orang-orang apa? Umpamanya kalau selebritis bisa sampai cerai, perceraian, ya alhamdullilah sampai sekarang masalah kecil bisa kita selesaikan, ya kita itu tadi, kita musyawarah ya kita mengalah sebagai istilahnya tertua, dituakan.” (W.AC 42-AD 7)

“Alhamdullilah sampai sekarang sampai besok kita jaga dengan keyakinan dengan saling keterbukaan pendapat umpama ada perselisihan paham kita selesaikan dengan musyawarah, kita kumpulkan satu keluarga, kita cari jalan keluarnya jangan sampai kita bertentangan sampai mengakibatkan mengakibatkan kita putus di tengah jalan atau kita bercerai...”

Ed menyadari bahwa Ed tidak sendirian dalam

menjalani hidup rumah tangga sehingga Ed berusaha untuk

menjaga kesatuan arah hidup dengan pasangan. Ed merasa

bahwa sebagai pemimpin keluarga wajib mencari jalan

keluar ketika terjadi konflik dengan pasangan. Ed berusaha

mencari cara agar dapat berdamai kembali dengan

pasangan ketika mengalami konflik dengan pasangan. Hal


“Kalau konflik kecil-kecil masalah rumah tangga wajarlah, ya pernah, sebagai contoh ya itu kita sebagai laki-laki, mungkin kehendak istri, mungkin sering ditinggal terus, ya itu keluhannya itu, mungkin kerepotan, kalau gak ada suami di rumah itu repot. Kalau sampai ‘eyel-eyelan’ itu ya pernah ya sampai ngambek 3 hari karena mungkin masalah kurang, ya mungkin pas lebaran kurang, beli baju anak-anak, duitnya sudah menipis trus ngambek 3 hari itu pernah, ya sebagai jalan keluar, sebagai kepala keluarga ya kita carilah gimana caranya supaya istri itu bisa damai lagi. Ya kita ngalah, kita nuruti apa yang jadi kemauan istri itu, kita juga harus mempertimbangkan, kita hidup


67

tidak sendiri, dua dijadikan satu istilahnya, jadi kita harus satu arah.” (W.BA 35-42, BB 3-17)

Jadi sikap memperhatikan hubungan ketika

menghadapi masalah terwujud ketika menghadapi masalah

kecil, segera diselesaikan dengan musyawarah, bahkan

mengalahpun juga dilakukan. Ed merasa memiliki

kewajiban untuk mencari jalan keluar atas konflik yang

terjadi.

b) Keputusan untuk memelihara hubungan

Keputusan untuk memelihara hubungan dari Ed,

terlihat dari alasan Ed untuk tetap mempertahankan

pernikahan, yaitu karena sudah memiliki anak, dimana anak

dapat memperkuat tali pernikahan. Faktor kecocokan

dengan mertua dan dukungan dari saudara-saudara juga

menjadi alasan untuk mempertahankan pernikahan. Hal


“Alasan kuat, saya sudah mempunyai momongan dan yang memperkuat kita tali pernikahan itu adalah anak.” (W.R 32-34)

“Mempertahankan hubungan itu yaitu dengan mertua, yaitu mertua saling cocok kemudian ya saudara-saudara saling mendukung, itu yang jadi kuat.” (W.S 5-8)


68

Perasaan yakin bahwa pasangan mencintai dengan

tulus juga merupakan alasan Ed untuk tetap

mempertahankan hubungan. Hal tersebut ditunjukkan

dalam hasil wawancara, yaitu:

“Dari pasangan sendiri yaitu dengan keyakinan dan ketulusannya mencintai.” (W.S 11-13)

Keyakinan dari Ed sendiri bahwa sebaiknya

pernikahan itu hanya sekali untuk seumur hidup

memperkuat alasan untuk tetap mempertahankan hubungan.

Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara:

” Kita sebagai umat itu kan saling dipasang-pasangkan, kita harus menjaga keutuhan dari rumah tangga itu dalam tali perkawinan, kalau bisa itu sekali seumur hidup, kita harus jaga semaksimal mungkin jangan sampai kita berpecah –belahan, jangan sampai putus di tengah jalan.” (W.BA 5-13)

Jadi keputusan Ed untuk tetap mempertahankan

hubungan, didasari alasan yang kuat, yaitu keberadaan

anak, kecocokan dengan mertua, dukungan dari saudara-

saudara, keyakinan bahwa dicintai oleh pasangan dan

keyakinan bahwa pernikahan hanya sekali untuk seumur

hidup.


69

b. Deskripsi Hasil Responden 2

1) Keintiman

a) Keinginan meningkatkan kesejahteraan pasangan

Keinginan dari Ef untuk meningkatkan

kesejahteraan pasangan, diwujudkan dengan berusaha

untuk memenuhi kebutuhan pasangannya, misalnya adalah

dengan memberi atau memasak apa yang menjadi kesukaan

pasangan. Pada hari ulang tahun pasangan, terkadang Ef

membelikan baju untuk pasangan. Dalam berhubungan

seksualpun, Ef berusaha untuk memenuhi apa yang

diinginkan pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil

wawancara, yaitu:

“Ya, saya berusaha untuk memenuhi kebutuhan ee pasangan saya.” (W.A 18-19)

“…saya masakin apa kesukaannya…” (W.E 19-20)

“…pasangan saya punya keinginan apa, soal masakan atau soal gairah, seks, dalam dalam rumah tangga.. ya itu tadi saya tunjukkan, eee ya berusaha untuk memenuhi apa yang diinginkan suami saya, gitu.” (W.J 2-7)

“Saya memberi apa yang dia mau, yang dia suka, baru saya buatin, kadang-kadang pernah pas ulang tahun saya beliin baju…” (W.BF 26-28, 32-33)


70

Ef juga memperhatikan kebutuhan pasangan ketika

pasangan sedang sakit. Ef berusaha memberikan makanan

yang dapat mempercepat kesembuhan pasangan. Hal

tersebut terungkap dalam hasil observasi, yaitu:

…Ef menjelaskan kalau tadi sedang menunggu tukang sayur karena ingin membelikan sumsum untuk suami agar kakinya segera sembuh namun ternyata sampai saat itu belum lewat juga.

Jadi keinginan Ef untuk meningkatkan

kesejahteraan pasangan ditunjukkan dengan memberikan

dan memasakkan apa yang menjadi kesukaan pasangan.

Selain itu ketika pasangan sakit, Ef berusaha memberikan

makanan yang dapat mempercepat kesembuhan pasangan

.


Ef mengalami kebahagiaan dengan orang yang

dicintai pada saat pergi berdua dengan pasangan, misalnya

ke tempat-tempat romantis yang dulu pernah mereka

kunjungi sewaktu belum menikah. Kegiatan tersebut juga

dilakukan untuk menghindari kejenuhan dalam rumah

tangga. Terkadang kegiatan tersebut juga dilakukan tidak

hanya dengan pasangan saja, namun dengan anak-anak

juga. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara,

yaitu:


71

“…pergi keluar atau ya pergi-pergi gitu berduaan, he eh, biar tidak jenuh gitu dalam rumah tangga.” (W.A 19-20)

“Ya pergi ee seperti dulu pacaran, mungkin ya senang tempat dimana gitu maka ya tempat romantis yang sekiranya dulu waktu kita belum menikah, itu dikunjungi.” (W.B 2-6)

“…apalagi kalau jarang ketemu, lha itu biasanya kita mencurahkan dengan pergi bersama anak-anak ke tempat yang dimana kita seneng, anaknya seneng…” (W.AG 40-43)

Saat lain yang dirasa membahagiakan adalah saat

ketika anak-anak sudah tidur, dimana Ef bisa duduk

berduaan bersama pasangan dan saling meluapkan masalah-

masalah yang ada serta mengenang masa lalu yang

romantis. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara,

yaitu:

“Ya itu kalau, anak-anak sudah tidur gitu ya mbak, kadang-kadang tu ya kita saling duduk berduaan, kadang-kadang ya itu tadi kita luapkan masalah-masalah, ya masa lalu, romantis yang dulu gimana itu kan, seakan-akan, ada rasa, ada rasa seperti dulu lagi gitu lho mbak.” (W.E 29-36)

Jadi Ef mengalami kebahagiaan dengan orang yang

dicintai adalah ketika pergi bersama dengan pasangan ke

tempat-tempat yang disenangi dan ketika bisa berduaan

dengan pasangan pada saat anak-anak sudah tidur.


72


dicintai

Pemberian penghargaan yang tinggi dari Ef kepada

orang yang dicintai, terlihat ketika Ef dapat menerima

kekurangan suami. Kelebihan maupun kekurangan

pasangan dapat diterima. Meskipun begitu, satu sama lain

saling mengkomunikasikan hal-hal yang kurang disukai

dari pasangan dan masing-masing berusaha untuk merubah

diri. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara,

yaitu:

“…saya tetep menerima ya kekurangan namanya suami, kekurangan dan kelebihannya saya bisa menerima.” (W.C 36-39)

“Kekurangan itu pasti ada ya namanya memadukan 2 sifat ya pasti itu ada kekurangan dan kelebihan, ya itu aja ee sadar atas kekurangn suami saya, mengimbangi, mengasih pemasukan, ‘saya kok gak suka kaya gini pah’, ‘o ya’ dirubah tapi kadang-kadang kalau watak itu kan tidak bisa dirubah, tapi kan dikit-dikit bisa dirubah, namanya watak ya, ada yang jelek, mungkin suka marah, mungkin suka…saya bilangin, ‘mbok jangan kayak gitu pah’, kadang-kadang bapaknya nurut, trus minta maaf, kadang-kadang namanya orang emosi kan gak sadar gitu to, ya saling komunikasi membahas kekurangan itu, kalau ada kekurangan mengimbangi dengan berkomunikasi, gitu aja. Ya saya terima aja, toh saya juga punya kekurangan, anak-anak juga sudah besar kalau saya egois, menyalahkan kekurangan pasangan itu kan gak bagus, wong kita juga punya kekurangan dan pasangan juga bisa mengerti to? Mengerti kekurangan istri, jadi ya itu tadi, tidak egois, nggak terlalu dibesar-besarkan ajalah, bisa dikomunikasikan, dibicarakan.” (W.BF 39-BG 26)


73

Jadi penghargaan tinggi yang diberikan kepada

pasangan ditunjukkan dengan menerima segala kekurangan

pasangan dan tidak mempermasalahkannya.


dibutuhkan

Pada saat-saat tertentu, Ef membutuhkan seseorang

yang dapat diandalkan. Ketika Ef menghadapi suatu

masalah, biasanya langsung mengeluh ke pasangan dan

pasangan akan segera memberikan jawaban. Hal tersebut


“…masalah saya ya mbak punya keinginan sesuatu tapi kadang, tapi kadang kita kan langsung mengeluh sama suami, itu nanti suami bisa ngasi jawaban.” (W.G 2-6)

Dalam kehidupan sehari-hari, Ef selalu

mengandalkan suami. Hal itu terlihat ketika suami dinas di

luar kota maka istri akan merasa kerepotan, apalagi bila

anaknya sakit atau tiba-tiba listrik di rumah rusak. Istri

merasa sedih dan bebannya terasa berat bila suami tidak

ada di rumah. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil

wawancara, yaitu:

“Ya itu tadi mbak, ee suka sering tugas, itu aja. Sering tugas yang kadang-kadang tu, bagi saya tu sangat, gimana ya?


74

Dibilang mau harus mau, dibilang saya gak mau, kadang-kadang tu saya kerepotan sendiri di rumah.” (W.N 25-31)

”Ya sedih, kalau ada suami di rumah mungkin agak, ee agak berkurang ya, berkurang apa itu? Beban gitu tapi kalau gak ada suami terasa sih. Apalagi suami saya itu kan sering dinas to? Paskas itu sering dinas. Ya itu tadi, kalau ada suami agak, agak, beban agak ringan gitu tapi kalau pas gak ada suami sedih mbak, berat gitu lho.” (W.AA 14-24)

“Ya terutama soal sakit ya..kalau sakit biasanya kan, kalau sakit kan biasanya kan kita kalau gak ada suami kan repot to mbak. Ya itu tadi kerepotannya kalau anak sakit, suami gak di rumah, ya kita jalan sendiri.” (W.AA 4-10)

“Ya kadang-kadang saya sebagai istri, namanya istri kan ya kadang-kadang ada lemahnya juga ya mbak, kalau sering ditinggal ya tantangannya sering ditinggal itu, yang diminta itu jangan ada cobaan tapi namanya rumah tangga pasti ada cobaan. Ya itu, anak sakit, mungkin apa ya, listrik rusak, kita sebagai istri kan gak bisa ya, kemampuan kita kan hanya biasa saja. tantangannya ya itu tadi, anak sakit, saya panik, suami gak di rumah.” (W.AE 34-F1)

Jadi Ef mengandalkan pasangan pada saat-saat yang

dibutuhkan, yaitu baik pada saat mengalami masalah

maupun dalam kehidupan sehari-hari.


Saling pengertian merupakan hal yang dibutuhkan

dalam rumah tangga. Sikap pengertian dari Ef ditunjukkan

ketika terjadi perselisihan pendapat dengan pasangan maka

Ef tidak akan segan untuk mengalah, apalagi ketika


75

pasangan marah maka Ef akan diam. Hal tersebut


“…dua pendapat kalau tidak salah satu yang ngalah, tidak bisa terselesaikan to, lha itu biasanya saya atau suami saya salah satu ada yang ngalah…” (W.BC 13-18)

“…saya mengimbangi, kalau suami saya marah, saya lebih baik diam, tidak mengimbangi maaf dengan ya marah, nanti malah akibatnya ga karuan, jadi kalau suami saya marah, saya lebih baik diam tapi kalau saya yang marah suami saya diam.” (W.C 39-D 1)

Sikap pengertian ditunjukkan pula ketika sedang

menghadapi masalah anak agar satu sama lain dapat saling

memberikan penguatan. Hal tersebut ditunjukkan dalam


“Masalah anak. Anak itu kan kadang-kadang ada yang membuat kita stress kadang-kadang juga ada, karena kenakalannya, mungkin karena ya itu tadi sakit-sakitan, kadang-kadang itu jadi masalah. Masalah yang dihadapi dalam keluarga saya ya kayak gitu, satunya nakal, satunya sakit-sakitan, jadi saya sama suami saya ya harus mengimbangi. Mengimbangi jangan sampai berlarut dalam kesedihan, gitu aja.” (W.AB 40-AC 6)

Pengertian juga dibutuhkan dalam menyikapi

kekurangan masing-masing. Ef berusaha untuk merubah

hal-hal yang tidak disukai oleh pasangan, misalnya dalam

hal kebiasaan. Ef dapat memaklumi ketika pasangan

memberikan masukan mengenai hal-hal yang kurang


76

disukai oleh pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil

wawancara, yaitu:

“Ya kita nanti berusaha, berdua tu berusaha untuk apa? Ya itu tadi, mengimbangi kekurangan pasangannya gitu.” (W.G 7-11)

“Jujur saya, umpama suami saya kok ee pah saya gak seneng kayak gini, lha nanti suami saya, ya saya berusaha berubah. Atau mah saya gak seneng yang kayak ini, saya yang berubah, apa yang gak disenangi suami saya.” (W.G 15-21)

“Jadi ya itu tadi, suami saya gak seneng saya gak gini, bapaknya juga gitu, jadi saling merubah sifat. Ya gitu aja caranya, mengintrospeksi diri aja.” (W.AG 29-35) ”Ya itu tadi, saya kalau ada sesuatu tu suami saya ee apa itu memberikan masukan-masukan gitu jadi jangan gini gini gini gitu saya ya kadang-kadang maklum. Suami saya jangan kayak gini, ya dia maklum.” (W.O 35-41)

Ef merasa sudah mengetahui segala seluk beluk

pasangan, termasuk hal-hal yang disukai maupun yang

tidak disukai, maka Ef tidak akan membuat sesuatu yang

tidak disukai oleh pasangan. Hal tersebut terlihat dalam


“Ya kita tahu mbak kesukaan suami saya apa, gak kesenengan suami saya apa, kan saya sudah 8 tahun ya mbak jadi sudah tahu liku-liku, tabiat, watak atau kesenangan suami saya, makanya ya itu kalau dia gak seneng ya saya tidak membuatnya.” (W.BF 19-26)

Dalam berhubungan seksual dengan pasangan juga

diperlukan sikap saling pengertian. Kalau melihat pasangan


77

sedang lelah maka bagi Ef tidak masalah bila tidak

melakukan hubungan seksual pada saat itu. Hal tersebut


“Namanya, namanya pasangan kan ada yang ingin ada yang gak, tapi kita langsung respon, tahu kok pasangan kita kayaknya capek, lelah, yang satunya gak gak gak..apa itu gak gak memuaskan itu hasratnya itu gak papa tapi kalau kita udah sama-sama tahu ya mungkin melakukannya .” (W.K 3-10)

Sikap pengertian dari Ef juga ditunjukkan ketika

pasangan ingin memulai untuk melakukan hubungan

seksual, dimana Ef bisa tanggap ketika suami

menginginkan hal itu. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil

wawancara dengan suami, yaitu:

”...sampai sekarang itu umpama saya ingin sekali untuk memulai istilahnya saling membutuhkan, si istri juga pengertian, istilahnya ada firasat.” (W.E 44-F 3)

Pengertian dari Ef juga terlihat ketika pasangan

pulang kerja segera dibuatkan minum dan disediakan

makanan ringan, kemudian diajak ngobrol-ngobrol. Hal

tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara dengan

pasangan, yaitu:

”...umpama saya tugas, tugas, pulang kerja gitu sebagai seorang istri sangat peka sekali. Kelihatan suami capek kerja itu cepet-


78

cepet dibikinkan minuman atau makanan ringan kemudian diajak ngobrol di dalam ruangan.” (W.F 43-G 4)

Selain dalam beberapa hal di atas, Ef menunjukkan

sikap pengertian ketika anak sakit dan suami tidak sedang

dinas luar. Ef tidak menuntut pasangan untuk selalu berada

di sisinya. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara,

yaitu:

” Ya gini ya mbak, kita itu saling percaya aja. Kan tahu ya suami saya tugas disana, tahu disana itu juga berat gitu lho, disana juga taruhannya nyawa kan disana, na untuk Negara kan mbak. Makanya saya juga sedih, kadang-kadang saya juga sedih, anak sakit gak ada bapaknya gini gini gini, anak sakit. Ya kadang-kadang kan tetangga, saya minta tolong tetangga, ya itu tadi.” (W.AC 11-22)

Jadi sikap pengertian Ef terwujud dalam sikap

mengalah ketika berselisih pendapat dengan pasangan dan

dalam penyesuaian kekurangan. Ef tidak akan memberi apa

yang tidak disukai pasangan, namun memberikan ataupun

melakukan apa yang disukai pasangan. Dalam berhubungan

seksual dengan pasangan, pengertian ditunjukkan dengan

tidak adanya pemaksaan dalam melakukan hubungan

seksual dan memberikan respon positif ketika pasangan

ingin memulai hubungan seksual. Selain itu sikap

pengertian juga dibutuhkan dalam menyikapi masalah anak

sehingga satu sama lain dapat saling memberi kekuatan.


79


Dalam membagikan diri dan miliknya dengan orang

yang dicintai, Ef berusaha semaksimal mungkin untuk

membahagiakan pasangan dengan memenuhi

kebutuhannya. Ef berusaha untuk memenuhi keinginan

pasangan, misalnya membuat makanan yang disukai

pasangan atau bahkan dalam berhubungan seksual, Ef

berusaha untuk memenuhi apa yang disukai pasangan. Ef

merasa senang dan bangga bila dapat memberikan yang

terbaik untuk pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam


“…sebagai istri tu berusaha, berusaha semaksimal mungkin untuk ee ya itu tadi… membahagiakan pasangan, biar satu sama lain tu terpenuhi kebutuhannya gitu.” (W.B 40-45)

”…saya masakin apa kesukaannya, kalau mungkin soal hubungan dia senengnya ee di luar atau mungkin maksudnya ya di rumah, ya saya ee apa ya? mencurahkan apa yang dia senangi gitu.” (W.E 19-25)

“…pasangan saya punya keinginan apa, soal masakan atau soal gairah, seks, dalam dalam rumah tangga.. ya itu tadi saya tunjukkan, eee ya berusaha untuk memenuhi apa yang diinginkan suami saya, gitu.” (W.J 2-7)

“Saya memberi apa yang dia mau, yang dia suka, baru saya buatin. , kadang-kadang pernah pas ulang tahun saya beliin baju…” (W.BF 26-28, 32-33)


80

Ef juga membagikan waktunya untuk pasangan,

yang dilakukan ketika anak-anak sudah tidur maka Ef dan

pasangan dapat duduk berduaan sambil membagikan

masalahnya ataupun hanya sekedar mengenang masa lalu

yang penuh keromantisan. Hal tersebut ditunjukkan dalam


“Ya itu kalau, anak-anak sudah tidur gitu ya mbak, kadang-kadang tu ya kita saling duduk berduaan, kadang-kadang ya itu tadi kita luapkan masalah-masalah, ya masa lalu, romantis yang dulu gimana itu kan, seakan-akan, ada rasa, ada rasa seperti dulu lagi gitu lho mbak.” (W.E 29-36)

Dalam hal penampilan, Ef berusaha untuk

mempercantik diri dan berpenampilan energik agar tetap

tampil menarik di depan pasangan. Hal tersebut terlihat


”Ya itu aja, saya berusaha itu tadi, memuaskan kesenangannya apa trus mempercantik diri, trus ya itu tadi, berpenampilan energik, gitu lho..ho oh.” (W.I 21-26)

Permasalahan yang terjadi dalam rumah tangga,

dihadapi berdua bersama dengan pasangan agar terasa lebih

ringan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara,

yaitu:


81

”Masalah anak. Anak itu kan kadang-kadang ada yang membuat kita stress kadang-kadang juga ada, karena kenakalannya, mungkin karena ya itu tadi sakit-sakitan, kadang-kadang itu jadi masalah. Masalah yang dihadapi dalam keluarga saya ya kayak gitu, satunya nakal, satunya sakit-sakitan, jadi saya sama suami saya ya harus mengimbangi. Mengimbangi jangan sampai berlarut dalam kesedihan, gitu aja.” (W.AB 40-AC 6)

Jadi dalam membagikan diri dan miliknya dengan

orang yang dicintai, Ef berusaha sebaik mungkin untuk

membahagiakan pasangan dengan memenuhi kebutuhan

dan melakukan serta memberikan apa yang disukai

pasangan. Dalam hal waktu, Ef berusaha untuk meluangkan

waktu untuk dapat berdua bersama pasangan, sedangkan

dalam hal penampilan, Ef berusaha untuk tetap tampil

menarik di depan pasangan. Permasalahan yang terjadi

dalam rumah tanggapun dihadapi bersama dengan pasangan

agar terasa lebih ringan.


Wujud penerimaan Ef terhadap dukungan dari orang

yang dicintai adalah ketika istri mengungkapkan

masalahnya kepada pasangan maka pasangan akan segera

memberikan respon atas masalahnya dengan memberikan

dorongan kepada Ef. Ef merasa senang ketika mendapatkan

dukungan berupa pengarahan ataupun jalan keluar dari

pasangan karena hal itu menandakan perhatian dari


82


yaitu:

“…tanya umpama masalahnya apa? gitu masalahnya umpama apa trus suami saya langsung ngasi ee respor (respon-red) ya mbak, opo dorongan.” (W.F 1-6)

” Ya seneng ya kalau kita punya masalah suami itu tahu apalagi kalau suami memberi pengarahan, memberi jalan, itu kadang-kadang ya saya sangat seneng, berarti kita kan masih diperhatikan suami. Ya itu tadi, masalah yang saya hadapi baik di lingkungan dalam atau di lingkungan luar kadang-kadang kan kita bertanya sama suami, ya suami mengerti, mendukung masalah yang kita hadapi.” (W.BG 31-42)

Penerimaan dukungan dari orang yang dicintai juga

terlihat ketika Ef sedang sakit, pasangan merawat sampai

sembuh, memberikan minum obat dan membelikan

makanan yang dapat mempercepat kesembuhan. Semua itu

membuat Ef merasa memiliki dorongan untuk cepat

sembuh. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara,

yaitu:

“Ya merawat ampe sembuh, nasih minum obat trus beliin makanan yang bisa buat saya itu cepet sembuh jadi ya saya ngrasa seneng aja trus jadi punya dorongan untuk cepet sembuh.” (W.BI 3-8)

Dalam mengahadapi masalah anakpun, Ef

menerima dukungan dari pasangan sehingga lebih tegar


83

dalam menghadapinya. Hal tersebut terlihat dalam hasil

wawancara, yaitu:

“Masalah anak. Anak itu kan kadang-kadang ada yang membuat kita stress kadang-kadang juga ada, karena kenakalannya, mungkin karena ya itu tadi sakit-sakitan, kadang-kadang itu jadi masalah. Masalah yang dihadapi dalam keluarga saya ya kayak gitu, satunya nakal, satunya sakit-sakitan, jadi saya sama suami saya ya harus mengimbangi. Mengimbangi jangan sampai berlarut dalam kesedihan, gitu aja.” (W.AB 40-AC 6)

Jadi penerimaan dukungan emosional dari pasangan

terlihat ketika Ef mendapatkan dorongan dari pasangan

berupa pengarahan atau jalan keluar atas masalah yang

diungkapkan kepada pasangan maka Ef akan merasa

senang. Ef menganggap bahwa hal tersebut sebagai salah

satu wujud perhatian dari pasangan. Ef juga merasakan

dukungan dari pasangan ketika sedang sakit yaitu Ef

mendapatkan perawatan sampai sembuh sehingga Ef

memiliki dorongan untuk cepat sembuh. Pada saat

menghadapi masalah anak, Ef mendapatkan dukungan dari

pasangan sehingga lebih kuat menghadapinya.

h) Memberikan dukungan emosional dari orang yang dicintai

Ef memberikan dukungan emosional kepada orang

yang dicintai pada saat pasangan sedang mengalami cobaan

dengan memberikan dukungan agar pasangan lebih merasa


84

ringan dan tidak terlalu lama larut dalam masalah. Hal

tersebut ditunjukkan dalan hasil wawancara, yaitu:

“Ya saya kasih dukungan, namanya hidup itu kan kadang-kadang ya itu tadi ada cobaan ya mbak? Kadang-kadang kalau kita ee apa? cobaan kita hadapi berdua itu kan kadang-kadang lebih ringan daripada sendiri. Ya itu tadi, kasih dorongan aja, biar dia jangan terlalu lama dalam…apa itu tadi? Terlalu lama dalam..masalah gitu lho. Ya itu tadi, kita dukung.” (W.F 22-29)

Dalam menghadapi masalah anak, baik kenakalan

anak maupun ketika anak sakit, Ef berusaha untuk

memberikan dukungan pula kepada pasangan agar tidak

terlalu larut dalam kesedihan. Hal tersebut terlihat dalam


”Masalah anak. Anak itu kan kadang-kadang ada yang membuat kita stress kadang-kadang juga ada, karena kenakalannya, mungkin karena ya itu tadi sakit-sakitan, kadang-kadang itu jadi masalah. Masalah yang dihadapi dalam keluarga saya ya kayak gitu, satunya nakal, satunya sakit-sakitan, jadi saya sama suami saya ya harus mengimbangi. Mengimbangi jangan sampai berlarut dalam kesedihan, gitu aja.” (W.AB 40-AC 6)

Jadi Ef memberikan dukungan pada pasangan pada

saat pasangan mengalami cobaan agar beban lebih ringan

dan tidak terlalu lama larut dalam masalah. Pada saat

menghadapi masalah dengan anak, Ef juga berusaha

memberikan dukungan kepada pasangan agar tidak terlalu

larut dalam kesedihan.


85


Komunikasi secara intim dengan orang yang

dicintai, dilakukan Ef pada waktu-waktu senggang atau

pada saat anak-anak sudah pada tidur, dimana Ef dengan

jujur mengungkapkan masalah dan keluh kesahnya kepada


yaitu:

“…saya manfaatkan, kalau ada waktu senggang ya kita eee apa,keluh kesah kita apa kita utarakan, ee kita utarakan. Umpama kita punya uneg-uneg, punya masalah ya kita sampaikan.” (W.D 19-24)

“…umpama anak tidur ya saya sempatkan saling berpelukan, saling meng mengutarakan ya itu tadi ee keluh kesah.” (W.K 37-40)

”Ya itu kalau, anak-anak sudah tidur gitu ya mbak, kadang-kadang tu ya kita saling duduk berduaan, kadang-kadang ya itu tadi kita luapkan masalah-masalah, ya masa lalu, romantis yang dulu gimana itu kan, seakan-akan, ada rasa, ada rasa seperti dulu lagi gitu lho mbak.” (W.E 29-36)

Segala hal yang dirasa kurang sesuai,

dikomunikasikan kepada pasangan agar satu sama lain

saling mengerti. Hal tersebut terlihat dalam hasil

wawancara, yaitu:


86

” Ya itu tadi, saya kalau ada sesuatu tu suami saya ee apa itu memberikan masukan-masukan gitu jadi jangan gini gini gini gitu saya ya kadang-kadang maklum. Suami saya jangan kayak gini, ya dia maklum.” (W.O 36-41)

“Jujur saya, umpama suami saya kok ee pah saya gak seneng kayak gini, lha nanti suami saya, ya saya berusaha berubah. Atau mah saya gak seneng yang kayak ini, saya yang berubah, apa yang gak disenangi suami saya…” (W.G 15-21)

“…kalau ada masalah itu kan di apa? Tanya sama suami apa bener kayak gitu?” (W.AE 13-17)

Jadi Ef melakukan komunikasi secara intim dengan

pasangan pada waktu senggang atau pada saat anak-anak

sudah tidur, dimana Ef secara jujur mengungkapkan

masalah dan keluh kesahnya. Segala hal yang dirasa kurang

sesuai di hati, disampaikan kepada pasangan.


Anggapan Ef bahwa orang yang dicintai berharga

terlihat ketika pasangan sedang dinas di luar kota untuk

waktu yang lama, Ef merasa sedih dan berat, apalagi ketika

anak sakit atau ada cobaan lain. Ef akan merasa lebih

ringan dan ada dorongan untuk memecahkan masalah bila

pasangan ada di rumah. Hal tersebut ditunjukkan dalam



87

“…sedih ya mbak, namanya suami jarang di rumah. Ya itu tadi saya merasa berat gitu lho kalau pergi sampai berbulan-bulan.” (W.G 26-29)

”Ya terutama soal sakit ya..kalau sakit biasanya kan, kalau sakit kan biasanya kan kita kalau gak ada suami kan repot to mbak. Ya itu tadi kerepotannya kalau anak sakit, suami gak di rumah, ya kita jalan sendiri.” (W.AA 4-9)

“Ya sedih, kalau ada suami di rumah mungkin agak, ee agak berkurang ya, berkurang apa itu? Beban gitu tapi kalau gak ada suami terasa sih. Apalagi suami saya itu kan sering dinas to? Paskas itu sering dinas. Ya itu tadi, kalau ada suami agak, agak, beban agak ringan gitu tapi kalau pas gak ada suami sedih mbak, berat gitu lho.” (W.AA 15-24)

“Ya itu sering ditinggal tugas gitu, perjuangan saya memang berat ya tapi saya gak bisa apa-apa,saya harus sadar bahwa suami saya seorang pasukan, suatu saat pasti kan tugas, gak di rumah, suatu saat pasti akan dinas kemana-mana, tapi kadang-kadang ya itu tadi, membuat saya berat apalagi kalau kita, kalau kita diberi kesehatan gitu kan enak ya tapi kalau ada cobaan mungkin anak sakit atau apa, kalau gak ada suami itu kok kayaknya gimana ya, gak ada dorongan untuk memecahkan masalah gitu lho, ya itu tadi, berat.” (W.BB 12-27)

Jadi Ef menganggap bahwa pasangannya berharga,

yang ditunjukkan dengan perasaan sedih dan berat ketika

pasangan tidak ada di rumah dalam jangka waktu yang

lama.

2) Gairah

a) Daya tarik fisik

Daya tarik fisik pada pasangan dapat muncul karena

Ef senang melihat pasangannya yang terlihat gagah, yaitu


88

tinggi dan berbadan besar, apalagi ketika pasangan

memakai seragam tentara. Hal tersebut ditunjukkan dalam


“…kalau tentara kan gagah gitu lho mbak. Seneng, apalagi kalau pakai baju tentara gitu kayaknya lebih anu gitu, lebih..apa ya? gagah gitu aja. (W.G 43-H 2)

“Ee gagahnya…” (W.BD 44)

“Ya kalau saya lihat sudah cukuplah, ya udah tinggi, besar,udah bagi saya udah cukup, udah.” (W.BE 10-12)

Jadi ketertarikan Ef terhadap pasangan, secara fisik

karena pasangan terlihat gagah yaitu tinggi dan besar,

apalagi ketika memakai seragam tentara.


Daya tarik seksual pada pasangan dalam diri Ef

dapat muncul ketika malam hari sebelum tidur, yang

terwujud dalam perilaku ciuman dengan pasangan,

sedangkan pada pagi hari hanya berpelukan. Hal tersebut


“Kalau malem kadang-kadang ho oh ciuman gitu, kalau mau tidur gitu.” (W.J 15-17)


89

”...kalau pagi siang tu paling berpelukan aja, gak sampai kayak gitu. Nanti kalau malem kadang-kadang kita tu mau tidur ya itu tadi.. ciuman.” (W.J 22-26)

” …umpama anak tidur ya saya sempatkan saling berpelukan.” (W.K 36-37)

Masih adanya daya tarik seksual dalam diri Ef

kapada pasangan ditunjukkan pula dengan hubungan

seksual yang sampai sekarang masih dilakukan. Hal


”Ya masih berhubungan (hubungan seksual-red).” (W.J 32)

”...ya kadang-kadang ga mesti mbak ya, namanya orang tu, apalagi puasa ini saya agak jarang, puasa, jarang, tapi kalau gak puasa tiga hari empat hari gitu, baru.” (W.J 38-43)

“Namanya, namanya pasangan kan ada yang ingin ada yang gak, tapi kita langsung respon, tahu kok pasangan kita kayaknya capek, lelah, yang satunya gak gak gak..apa itu gak gak memuaskan itu hasratnya itu gak papa tapi kalau kita udah sama-sama tahu ya mungkin melakukannya.” (W.K 2-10)

”Namanya dalam hubungan seks itu harus fit kan, ee fisik kita harus fit, kalau kita sakit atau gak enak gitu alhamdullilah suami saya tahu, ‘o ini diajak kayak gitu belum mau’ gitu, ya saling pengertian aja.” (W.AB 18-24)

Sekarang, ketika sudah memiliki anak,

keromantisan dengan pasangan menjadi berkurang. Hal



90

”Sekarang kan sudah punya anak sudah beda ya mbak, romantisnya sudah berkurang…” (W.E 37-39)

Jadi daya tarik seksual pada pasangan terwujud

dalam tindakan nyata, yaitu berpelukan, berciuman dan

melakukan hubungan seksual dengan pasangan, meskipun

sekarang keromantisan dengan pasangan menjadi

berkurang karena kehadiran anak.


Hasrat dalam diri Ef untuk bersatu dengan pasangan

terlihat dalam keinginannya untuk tetap mempertahankan

keluarganya. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil

wawancara, yaitu:

“Cinta, itu lho mbak, tau to? lha cinta itu yang mempertebal kita berdua. Lebih apa ya, lebih mempertahankan keluarga.” (W.N 4-8)

Hasrat untuk bersatu, ditunjukkan pula dengan

adanya perasaan cemburu terhadap pasangan, dimana

dalam perasaan cemburu terdapat unsur dominasi kepada

pasangan. Hal tersebut terungkap dalam hasil wawancara,

yaitu:

“Ya logis ya mbak, pernah sih, namanya…apa, ya pernah kadang-kadang, tapi itu saya, sering saya pikiran positif aja


91

jangan sampai cemburu yang, kan banyak cemburu yang sampai berlebihan, sampai melabrak suami, nggak, saya Cuma bilang ‘apa bener gini gini gini?’ kadang-kadang saya itu pernah dapat telpon gitu lho, kemudian bapaknya jelasin, ‘bukan, itu pacarnya temen saya’, kadang-kadang suka emosi juga mbak, malem-malem kok ada telpon cewek, pernah itu, tapi bapaknya bilang, ‘bukan itu Cuma tanya temen saya, gini gini’ ya udah, jadi tetep fokus, tidak berlebihan, cemburu itu mesti ada.” (W.BE 27-45)

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

hasrat untuk bersatu dengan pasangan ditunjukkan dengan

adanya keinginan untuk mempertahankan rumah tangga

dan adanya perasaan cemburu kepada pasangan.

3) Komitmen


Pada saat menghadapi masalah, Ef tetap

memperhatikan hubungan dengan pasangan. Hal itu

dilakukan dengan segera menyelesaikan masalah yang

terjadi. Ef berusaha untuk selalu menjaga kepercayaan

kepada suami dan selain itu komunikasi dengan pasangan

juga selalu dijaga agar tetap merasa dekat meskipun

pasangan sedang dinas di luar kota. Hal tersebut


“Jadi kalau ada masalah cepet diselesaikan, jangan sampai berlarut-larut.” (W.N 18-20)


92

“Kadang-kadang ya ada sih rasa marah kok sering ditinggal, ya ada, namanya istri ya mbak, ya adalah kayak gitu, kadang-kadang mengeluh tapi saya percaya ke fokus suami saya. Ya percaya aja, saya nggak neko-neko, disana dia juga berusaha nggak neko-neko. Memang banyak sih masalah kadang-kadang kalau jarang ketemu tu, cobaannya ada aja tapi tergantung kita imannya to mbak? ya itu tadi, saya percaya sama suami saya kalau nggak neko-neko saya disini juga perca..yang penting kita anak, kasihan anak, biasanya kalau apa-apa kan yang kena anak, ya itu, saling percaya aja.” (W.AC 22-40)

“Ya alhamdullihan saya masih bisa mengatasi walaupun kadang-kadang kesepian melanda pas bapaknya lagi tugas tapi itu saya buat jangan terlalu berat, apalagi saya sudah punya 2 anak, itu tanggung jawab saya, makanya ya itu tadi saya bisa mempertahankan rumah tangga saya karena ya ada anak-anak, walaupun kadang suami saya jauh tapi kita selalu komunikasi, yang mendekatkan kita ya itu, saling komunikasi, bisa baiklah selama ini, sampai sekarang.” (W.BH 9-23)

Seringnya ditinggal dinas luar oleh pasangan

membuat Ef terkadang merasa bosan namun hal tersebut

dapat teratasi dengan keberadaan anak. Bagi Ef, anak-anak

dapat mengusir kesepian. Ef berusaha untuk menikmati

waktu dengan bersenang-senang bersama anak-anak untuk

mengusir kesepian. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil

wawancara, yaitu:

“Kalau bosan memang kadang-kadang bosan ya mbak tapi alhamdullilah saya itu, untungnya punya anak 2 jadi kebosanan saya itu bisa teratasi dengan bersama anak saya, kadang-kadang kalau ee enjoy aja pergi kemana sama anak-anak untuk mengusir kejenuhan, ya itu tadi, ya alhamdullilah anak-anak sebagai dorongan hidup saya untuk mengusir kesepian, jarang ketemu suami. Ya bersama anak-anak pergi kemana gitu, ya itu, untuk mengusir kesepian saya, gitu aja. Enjoy ajalah, pokoknya kita nikmati, cara apa yang bisa membuat kita senang, gitu lho mbak, bermacam cara itu.” (W.AF 7-23)


93

Perhatian Ef terhadap hubungan, ditunjukkan

dengan sikap mengalah kepada pasangan ketika sedang

mengalami konflik dengan pasangan. Hal tersebut terlihat


“Oya ya, itu pasti mbak, dalam rumah tangga itu pasti ada perselisihan dalam me..apa menyatukan dua sifat itu kan sulit, makanya itu, mungkin suami saya sukanya kayak gini, mungkin saya gak suka kayak gini, mungkin masalah anak, mungkin suami saya sukanya kayak gini, saya juga sukanya gini jadinya kan lain, lha itu pemicu kadang-kadang masalah kecil kadang-kadang bisa menjadi besar tapi kebetulan suami saya itu tangannya gak pernah main cuma kadang-kadang mulut, ya agak marah gitu kalau eee..ya itu tadi dua pendapat kalau tidak salah satu yang ngalah, tidak bisa terselesaikan to, lha itu biasanya saya atau suami saya salah satu ada yang ngalah. Kadang-kadang kalau suami kayaknya keras gitu ya saya yang ngalah gitu, ya itu kalau ada masalah cepat diselesaikan. Kadang –kadang masalah pendapat mengenai anak gitu sering berantem.” (W.BC 1-25)

Jadi ketika menghadapi masalah, Ef tetap

memperhatikan hubungan dengan cara secepat mungkin

menyelesaikan masalahnya dan selalu percaya kepada

pasangan. Ef berusaha untuk mengalah agar masalah dapat

cepat terselesaikan. Cara lain yang dilakukan Ef adalah

dengan menikmati waktu yang ada untuk bersenang-senang

agar tidak merasa kesepian. Komunikasi dan kepercayaan

kepada pasangan selalu dijaga disaat jauh dari pasangan.


94


Ef memutuskan untuk tetap mempertahankan

hubungan karena sudah memiliki anak dan rasa cinta

kepada pasangan. Bagi Ef, keluarga mempunyai arti yang

begitu besar. Selain itu keyakinan pada diri sendiri terhadap

pernikahan juga semakin memantapkan keputusan untuk

memelihara hubungan dengan pasangan. Hal tersebut


“Kadang-kadang yang namanya masalah keluarga tu kan ada yang berat, ada yang ringan ya mbak, tapi kadang-kadang saya lebih ee mementingkan anak, saya lebih sayang anak. Jadi ya itu tadi, saya pertahankan rumah tangga biar tidak.., ya itu tadi kan banyak keributan-keributan yang yang parah gitu ya, biasanya saya berusaha untuk ee apa?ee inget anak.” (W.L 44-M 9)

”Cinta, itu lho mbak, tau to? lha cinta itu yang mempertebal kita berdua. Lebih apa ya, lebih mempertahankan keluarga, sampai sekarang tu saya sama suami saya tu masih ada cintanya tinggi tu lho mbak.” (W.N 4-8, 16-18)

”Ya kita kalau sudah terjun ke jenjang pernikahan berarti kita kan berusaha bagaimana kita dapat menjaga keutuhan rumah tangga kita.” (W.BA 4-8)

“Karena bagi saya keluarga itu sangat berarti karena kalau kita sudah memasuki rumah tangga berarti kita harus terjun ke dalam rumah tangga baik suka maupun duka, ya itu saya bisa bertahan, anak-anak juga berpengaruh, membuat saya dalam keluarga bisa lebih tenang, nyaman, gitu.” (W.BE 16-24)

Jadi keputusan Ef untuk memelihara hubungan

dengan pasangan karena sudah memiliki anak dan rasa


95

cinta kepada pasangan, dimana keluarga memiliki arti yang

begitu besar bagi Ef. Keyakinan Ef akan suatu pernikahan

juga memperkuat keputusan tersebut.

c. Deskripsi Hasil Responden 3

1) Keintiman


Keinginan Hn untuk meningkatkan kesejahteraan

orang yang dicintai, terlihat dari usahanya untuk memenuhi

kebutuhan materi pasangan, yaitu dengan berusaha

memberikan tempat tinggal, memenuhi kebutuhan akan

makan dan pakaian. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil

wawancara, yaitu:

“Ya yang jelas secara fisik apa ya? Ee.. materi mungkin ya..materi...” (W.B 2-3)

“Ya tentu saja itu mungkin fasilitas ya, seperti rumah tinggal, trus sandang, papan, pangan itu penting.” (W.B 16-19)

”Tak kasih tempat tinggal sama istri saya biar suka gitu lho..” (W.J 7-8)


orang yang dicintai juga diwujudkan dengan

mengingijinkan dan memberi dukungan kepada pasangan


96

untuk melanjutkan kuliah lagi sebagai syarat mengajar. Hal

tersebut terlihat dalam hasil observasi, yaitu:

Hn juga menceritakan bahwa sekarang istrinya juga kuliah lagi untuk mendapatkan gelar D3. Hn mengatakan “ya biar tambah pinter (sambil tertawa), sekarang kan itu sebagai syarat ngajar juga”. (O.A 26-32) Jadi keinginan Hn untuk meningkatkan

kesejahteraan pasangan diwujudkan dengan usahanya untuk

memenuhi kebutuhan tempat tinggal, makan dan pakaian.

Selain itu Hn memberi kesempatan kepada pasangan untuk

melanjutkan kuliah lagi.

b) Mengalami kebahagiaan orang yang dicintai

Pengalaman kebahagiaan yang dialami oleh Hn

dengan orang yang dicintainya adalah ketika dapat

melakukan pekerjaan rumah bersama-sama, seperti

mencuci, memasak, membersihkan rumah dan kegiatan di

luar rumah, seperti pergi bersama, memancing, makan di

luar, pergi ke kebun salak atau bahkan mandi bersama. Hal


“Eee..banyak ya..selain ee maaf ya tidur bareng (sambil tertawa), banyak banyak juga dan mungkin juga memasak, kadang juga bisa mandi bareng, kadang, kadang-kadang, trus..apalagi ya.. bersihin rumah, trus kalau kerja gak ni, kebetulan pisah-pisah ni, gak seprofesi, trus dolan bareng,


97

memancing apa makan, jajan trus ke kebun salak, ke kebun apalah itu banyak bareng. Ya banyak saya nikmati juga gitu ya...” (W.D 7-17, D 24)

Hn juga menikmati saat-saat pulang kerja, dimana

bisa duduk-duduk sambil ngobrol santai atau sambil

mengerjakan pekerjaan rumah bersama pasangan. Saat

anak-anak sudah tidur dan dapat menonton televisi serta

ngobrol bersama istri juga merupakan saat yang

menyenangkan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil

wawancara, yaitu:

”Ya terutama pada jam-jam gini ya selepas saya kerja, itu emang saat yang menyenangkan bersama istri di rumah, mungkin nyuci bareng mungkin sambil ketawa, mungkin sambil cuci piring, atau sambil duduk-duduk gini, sambil ngobrol tentang tanaman atau apa, atau binatang paliharaannya atau mungkin tadi saya ketemu hal-hal yang lucu, mungkin cerita aja ke istri, mungkin gitu trus mungkin setelah kalau anak-anak sudah tidur, apa ngobrol hal yang sifatnya fun aja, ketawa-ketawa, ngakak-ngakak atau apa yang sifatnya, mungkin nonton tv...” (W.P 34-Q 3)

Kebahagiaan juga dialami setelah melakukan

hubungan seksual dengan pasangan, dimana ketika

pasangan merasa bahagia maka Hn juga akan merasa

bahagia. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara,

yaitu:

”Ya biasanya pasangan bahagia ya, lebih deket, jadi dia mungkin lebih hangat, jadi kebutuhan akan itu tercukupi. Ya tentu bahagia, tapi tergantung juga dari pasangan mbak, kalau


98

pasangan gak merasa bahagia saya kira saya juga gak akan terlalu merasa bahagia. Kalau dua-duanya bisa bahagia pasti akan tercapai bisa lebih bahagia.” (W.AF 6-9, AF 12-18)

Jadi pengalaman kebahagiaan Hn adalah ketika

dapat melakukan kegiatan bersama-sama dengan pasangan,

baik dalam pekerjaan rumah maupun kegiatan di luar

rumah dan ketika dapat melakukan hubungan seksual

dengan pasangan.

c) Memberikan penghargaan yang tinggi terhadap pasangan

Hn mampu memberikan penghargaan yang tinggi

kepada orang yang dicintai, yaitu dengan menerima segala

kekurangan dan kelebihan pasangan. Hal itu didasari oleh

kesadaran bahwa setiap manusia memiliki kekurangan dan

pilihan terhadap pasangan merupakan pilihan sendiri jadi

sejelek apapun tetap dapat diterima. Usia pasangan yang

lebih tua dan kekurangan fisik, yaitu penyakit asma, tidak

menjadi masalah bagi Hn. Hal tersebut ditunjukkan dalam


“Saya menyadari bahwa itu jodoh saya. Ya sejelek apa, se apa ya tetep istri saya (sambil tertawa)...” (W.H 17-19)

”Ibuk lebih tuaan dikit, dikit tapi, ndak banyak. Tapi apa ya, tapi itu juga saya anggap bukan kekurangan tapi.” (W.J 28-31)


99

”Ya kalau dulunya pernah, waktu pertama-tama itu, pas mau menikah. Sebenarnya orang tua saya yang menanyakan apakah perbedaan usia itu nanti bakal bisa jalan? Ya saya jawab saja bahwa saya bisa dan tidak masalah. Ternyata setelah berjalannya waktu, hal itu memang tidak bermasalah dalam perkawinan saya. Dari pihak ibupun juga menyadari perbedaan tersebut dan ya sampai sekarang hal itu tidak mengganggu. Ya yang penting cantik (tertawa), nggak nggak, bukan itu lho…” (W.BO 23-36) ” Jadi tak nilai kalau kekurangan secara fisik aah gak masalahlah.” (W.K 9-11)

“Ya itu emang sudah pilihan saya jadi saya waktu menikah juga harus menyadari bahwa saya kira ini gak gak, yang terlihat ini gak baik-baik aja, pasti ada sisi yang mungkin gak kelihatan. Mungkin masa lalu, mungkin suatu kekurangan fisik seperti penyakit yang gak disebutkan, mungkin punya riwayat yang mungkin apa ya, saya harus terima, karena apa? ya waktu dulu beda dengan pertengahan atau sekarang ini jadi saya mesti terima apa adanya. Jadi memang saya sudah memutuskan jadi saya harus pilih dia. Kurang lebihnya harus saya pilih. (W.L 24-38)

”Ya saya ndak terlalu banyak mempersoalkan, jadi yang penting dari niat aja, kalau memang..masalah kekurangan banyak sih tapi kalau diturutin juga gak akan ada habisnya. Saya pikir gitu, jadi sifat manusia juga, apa ya sifatnya gak ada batasan tertentu.” (W.L 42-M 4)

Penghargaan yang tinggi kepada pasangan juga

ditunjukkan dengan tidak terlalu banyak tuntutan terhadap

penampilan pasangan meskipun terjadi perubahan fisik

pada diri pasangan. Hal tersebut terungkap dalam hasil

wawancara, yaitu:

“Secara fisik, ibuk itu mungkin lebih cantik pada waktu saya kenal ya, jadi kalau sudah berkeluarga kan terjadi perubahan fisik, mungkin karena melahirkan, punya anak, atau mungkin


100

karena sebab lain, mungkin kebanyakan makan, sedapat mungkin ya tak jaga supaya ibuk tetap menarik, walaupun mungkin bertambah tua tapi ya tak usahakan mungkin dengan komunikasi yang baik ya, ndak usah saya pake terlalu menuntut, nanti aku dikira terlalu over, cukuplah berpenampilan secara wajar, bersih sehat dan tentunya nggak meledak, maksudnya terlalu over, over kurusnya atau over gemuknya.” (W.BL 9-25)

Jadi penghargaan yang tinggi kepada pasangan,

ditunjukkan dengan penerimaan segala kekurangan dan

perbedaan yang ada. Hn tidak pernah mempermasalahkan

perbedaan usia dengan pasangan. Dalam hal penampilan,

Hn tidak banyak tuntutan terhadap pasangan.


dibutuhkan

Pengandalan orang yang yang dicintai pada saat

yang dibutuhkan terlihat ketika pada saat rapuh, Hn

membutuhkan pasangan untuk sekedar mendengarkan

ceritanya dan untuk membangkitkan semangat hidup

kembali. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara,

yaitu:

“Itu memang bener jadi seorang laki-laki itu suatu ketika dia gak akan tegar seterusnya. Jadi ada waktu-waktu tertentu, kala-kala tertentu itu sangat sulit dan harus ditemani seseorang, entah itu teman, entah itu pacar, entah itu istrinya sendiri atau anak, jadi dia butuh seseorang untuk bercerita mungkin, ee mengungkapkan apa yang menjadi pikiran atau masalah aku.” (W.M 33-42)


101

”...kala tertentu saya memang butuh dia (istri-red)ya walaupun sekedar mendengarkan cerita dari saya.” (W.N 8-10)

”Mungkin yang cepet emosi ibuk mungkin tapi dalam hal-hal tertentu, seorang priapun, saya kira lho atau mungkin saya sendiri, butuh seseorang yang mampu membangkitkan semangat hidup, terutama disini ya istri saya, pasti.” (W.BD 9-15)

Jadi pengandalan pasangan pada saat yang

dibutuhkan, terlihat ketika Hn sedang mengalami saat

rapuh, membutuhkan pasangan untuk mendengarkan cerita

dan membangkitkan semangat hidup.


Sikap saling pengertian Hn dengan orang yang

dicintai ditunjukkan dalam berhubungan seksual dengan

pasangan, yaitu ketika mengetahui pasangan menginginkan

hubungan seksual maka Hn akan berusaha memenuhi tanpa

ada perasaan terpaksa. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil

wawancara, yaitu:

“Ya tergantung dari pasangan juga, mungkin kalau mamahnya pengen sekali (berhubungan seksual-red), trus saya gak ya pengen saja sih. Jadi saling menutupi apa? saling mengisi dengan kecocokan masing-masing jadi tanpa tanpa ada paksaan.” (W.C 12-18)

”…masih (berhubungan seksual), kalau frekuansinya ya mungkin seminggu sekali, mungkin seminggu dua kali, kadang-kadang ya tergantung permintaan, mana yang duluan, mana yang gak butuh, tapi biasanya juga saling mengalah, biasanya


102

gitu, pada dasarnya ya saling membahagiakan, mana yang, dimana terbaiknya tanpa paksaan.” (W.AE 28-36)

Sikap pengertian juga terwujud dalam tindakan

mengalah Hn kepada pasangan, misalnya ketika pasangan

marah maka Hn akan diam dan mengalah. Hal itu didasari

pula oleh pemahaman bahwa seorang wanita lebih

emosional daripada laki-laki. Hal tersebut ditunjukkan


“Ya mengalah aja sih, kayak mengalah sama pasangan. Jadi mengalah itu kan bagian dari cinta juga, saya pikir begitu. Banyak mengalah ya kadang-kadang walaupun marah, marahnya setelah itu ya udah. Ya menyadari marah sama pasangan juga akhirnya kembali sama pasangan juga.” (W.G 41-H 3)

”... kalau dia marah saya diem, kalau saya yang marah mungkin dia yang harus diem...” (W.K 23-25)

“Ya spontan itu saya juga harus menyadari bahwa saya sudah menikah, ternyata saya sudah punya anak juga, ya saya mesti terima itu, bagaimanapun, tak kasih contoh saya tu suka hidup agak nyantai, suka bercanda kalau ibuk mungkin sedikit emosional, sedikit ya? Tapi saya juga harus menyadari perempuan mungkin gak sama dengan laki-laki. Kalau ibuk suka emosi ya saya harus meredam.” (W.BE 1-11)

“Umpama kan istri berargumen agak kuat, ya kalau saya timbang mungkin masuk akal ee saya ndak papa, mungkin saya kurang setuju,tapi saya relakan saja ibu, akhir-akhirnya juga banyak menangnya, soalnya apa ya saya lebih cenderung menuruti kemauan pasangan ya saling memahami.” (W.BG 38-BH 1)


103

Bagi Hn, perbedaan yang ada dapat dipahami dan

hal itu dapat diatasi dengan saling terbuka satu sama lain.

Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu:

“Saya memahami bahwa memang terjadi perbedaan itu, dari pola makan itu berbeda, saya di pekerjaan yang dulu sering mengajak teman-teman, entah laki perempuan untuk makan bareng sedangkan ibu gak pernah ketemu saya, cuma makan sama anak-anak, dia kadang lupa bahwa di rumah itu sudah ada suami, sering gak diajak, itu tahun-tahun awal itu banyak terjadi, saya ndak dibikinin minum, buk kok aku..pernah saya bilang kayak gini, aku cuma minta minum aja kok gak dikasih kenapa?, aduh mas aku minta maaf, aku gak terbiasa, karena gak pernah di rumah mas, ya ndak papa, ya tapi lama-kelamaan ndak jadi masalah, menurut saya memang, bangun tidur, kadang-kadang pulang kerja gini dengan dibikinkan minum, aku sudah merasa hangat, istilahnya hangat minumnya ya hangat juga ibu nyambutnya.” (W.BI 36-BJ 13)

Perwujudan lain dari sikap pengertian adalah ketika

pasangan kelupaan tidak membuatkan minuman pada

waktu Hn pulang kerja, maka Hn tidak akan langsung

marah dan hanya menganggapnya sebagai hal yang wajar.


“…saya tu sepulang kerja punya kebiasaan, biasanya saya sering minum. ’Buk ndak bikinin minum nih?’ nah saya bilang gitu. ’Wah lupa, belum ini, air’ gitu ya. Saya gak langsung marah ’gimana istri, minum aja gak dibikinin?’ gak, malah kadang tak bikinin, anggep aja lupa, tapi kalau banyak ingatnya daripada gak ingatnya, saya rasa begitu.” (W.O 27-35)

Sikap pengertian Hn ditunjukkan pula ketika

melihat pasangan lelah dan mulai marah-marah karena


104

banyaknya pekerjaan rumah maka Hn segera mengambil

tindakan untuk membantu atau memberikan pijitan kepada

pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara

dengan istri, yaitu:

“Kalau saya sudah marah, kadang ee suami saya tahu, ’oo saya harus gitu’ kalau misalnya cucian banyaak, dapur belum ada apa-apa, kadang apa ya? peka gitu. Peka, mau membantu gitu.” (W.D 31-35)

“Yang saya alami selama ini, kadang bapak itu gak tau pekerjaan wanita gitu lho, saya pulang ke rumah sudah capek tapi bapak ga ngerti pekerjaan di rumah. Umpama lihat lantai kotor gitu, ee nyapu-nyapu gitu, kalau bapak itu gak gitu, dibiarin aja, itu yang kadang-kadang buat jengkel. Saya cuma sok gini, tak sindir-sindir gitu aja, ee cucian kok gak bisa bersih sendiri ya, cuma tak gituin aja. Ee bapak biasanya trus ambil tindakan gitu, yuk kita kerjakan bersama, gak dikerjakan sendiri tapi bersama-sama gitu, sambil ketawa-tawa, bercanda gitu, gak serius gitu.” (W.BC 22-29, 32-34, 37-41)

“…misalnya saya cape, ’sini mah tak pijitin’, gitu.” (W.I 44-45)

Jadi sikap saling pengertian dari Hn kepada

pasangan ditunjukkan dengan sikap memahami dalam

hubungan seksual dan mengalah kepada pasangan serta

tidak cepat marah dalam menanggapi sesuatu. Segala

perbedaan yang ada dapat dipahami dan dicari jalan

keluarnya bersama. Selain itu Hn berinisiatif untuk

membantu pekerjaan rumah tangga dan memberikan pijatan


105

kepada pasangan ketika melihat pasangan lelah dan mulai

marah.


Hn membagikan diri dan miliknya kepada orang

yang dicintai dengan cara meluangkan waktunya,

khususnya hari Minggu untuk keluarga. Selain itu, Hn juga

meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan bersama

dengan pasangan, baik untuk melakukan pekerjaan rumah

maupun kegiatan di luar rumah, ataupun meluangkan waktu

untuk sekedar ngobrol santai dengan pasangan. Dalam

keseharian, Hn membagikan berbagai pengalaman yang

dialami seharian ataupun berbagai pemikiran, kepada


yaitu:

“Ya untuk hari-hari tertentu, seperti hari minggu ya bisa jadi. Itu hari yang tak khususkan untuk keluarga, walaupu seringkali terjadi gak punya uang ya itu tetep saja misi saja tu supaya anak istri tetap senang. Mungkin ke sungai, mungkin ke...apalah yang sifatnya mereka itu bisa suka. (W.B 38-45)

”Eee..banyak ya..selain ee maaf ya tidur bareng (sambil tertawa), banyak banyak juga dan mungkin juga memasak, kadang juga bisa mandi bareng, kadang, kadang-kadang, trus..apalagi ya.. bersihin rumah, trus kalau kerja gak ni, kebetulan pisah-pisah ni, gak seprofesi, trus dolan bareng, memancing apa makan, jajan trus ke kebun salak, ke kebun apalah itu banyak bareng. (W.D 7-17)


106

”Ya terutama pada jam-jam gini ya selepas saya kerja, itu emang saat yang menyenangkan bersama istri di rumah, mungkin nyuci bareng mungkin sambil ketawa, mungkin sambil cuci piring, atau sambil duduk-duduk gini, sambil ngobrol tentang tanaman atau apa, atau binatang paliharaannya atau mungkin tadi saya ketemu hal-hal yang lucu, mungkin cerita aja ke istri, mungkin gitu trus mungkin setelah kalau anak-anak sudah tidur, apa ngobrol hal yang sifatnya fun aja, ketawa-ketawa, ngakak-ngakak atau apa yang sifatnya, mungkin nonton tv...” (W.P 34-Q 3)

Perwujudan lain dari pembagian diri dan miliknya

kepada orang yang dicintai adalah Hn berusaha

memberikan yang terbaik kepada pasangan. Hal itu

dilakukan dengan melakukan banyak diskusi bersama

pasangan. Hn juga berusaha menjaga diri sendiri agar tetap

tampil baik di mata pasangan. Hal tersebut ditunjukkan


”Ya dalam keseharian saya pasti berusaha, contohnya gini, untuk ngomongpun saya mesti jelas kepada ibu apapun yang saya omongkan, itu yang pertama, trus yang kedua saya tanyakan apa yang menjadi persoalan dalam keseharian, contoh ibuk mau belanja, bagaimana cara dia belanja, mau ke sekolah, mau piknik, mau refreshing, mau bekerja, apa saya tanyakan, ya banyak diskusi mengenai hal itu. Trus apa hal-hal yang gak disukai ibuk, tak tanya, apa hal-hal yang membuat dia senang ya tak tanya.” (W.BB 41-BC 9)

“…umpama kan ibuk pengen motor, ya tak dengerin dulu apa masalahnya, pentingkah? Seberapa penting? Tak Tanya, kalau memang mampu ya tak belikan.” (W.BC 16-20)

“…kalau saya tetep menjaga saya sendiri, jadi saya di depan ibuk mesti bagus, luar dan dalam. (W.BL 2-5)


107

”Ya yang jelas apa itu memang benar saya akui, jadi mungkin kalau bisa ya saya pakai ee penampilan mungkin ya ee yang sedikit, disukai sama pasangan, disukai sama ibuk, contohnya ya saya ndak pakai baju, pakai kolor aja ibuk ndak suka, jadi ya kadang-kadang aja sih itu saya lakukan tapi ndak sering. Lebih sering ya berpakaian yang rapi, sopan, gitu, mungkin biar ibuk ndak cepet bosen liat aku, biar anu..ndak cari pandangan lain (sambil tertawa).” (W.AB 21-34)

Hn juga membagikan berbagai masalah yang

dialami kepada pasangan dengan cara mengungkapkan

masalah yang dialami kepada pasangan karena Hn juga

membutuhkan pertimbangan dari pasangan. Hal tersebut


” Ya artinya eem berbagi, sharing gitu ya? Ya jelas aja itu kalau masalah, setelah saya menikah itu banyak masalah yang saya ungkapkan sama pasangan, jadi mungkin masalah pekerjaan ’buk, saya punya masalah di pekerjaan gini, gini, gini’, gimana kalau aku suatu ketika gak kuat, mungkin pindah kerja, atau pindah tempat atau itu ya saya memang butuh pertimbangan dia.” (W.N 16-26)

Jadi Hn membagikan diri dan miliknya dengan

pasangan dengan cara meluangkan waktunya bersama

pasangan dan berusaha memberikan yang terbaik kepada

pasangan, bahkan dirinya sendiri. Selain itu Hn juga

membagikan berbagai pengalaman hidup, pemikiran

maupun masalah yang dialami dengan cara bercerita

kepada pasangan.


108



dicintai terlihat ketika Hn dalam keadaan rapuh maka Hn

membutuhkan pasangan untuk mendengarkan cerita, karena

dengan didengarkan, beban menjadi berkurang. Pasangan

merupakan orang yang mampu membangun semangat dan

memberikan dorongan pada saat Hn dalam keadaan rapuh.


“…kala tertentu saya memang butuh dia ya walaupun sekedar mendengarkan cerita dari saya.” (W.N 8-10)

”...ya dalam arti bagi saya ibuk dengerin cerita aja udah termasuk mau ya, saya mungkin udah berkurang ya bebannya.” (W.R 24-27)

”…istri, dia membangun semangat saya, ketika saya mulai luntur, mulai kehilangan semangat, saya kadang berdoa sama Tuhan kalau saya kehilangan semangat, kehabisan kemampuan, cara berpikir, saya kadang-kadang ngedrop gitu mbak jadi si istri ini banyak membangun saya, membangun dalam arti semangat, ngasih dorongan, ngasih semangat, mungkin pas butuhnya banyak, saya ndak punya uang, dia ngasih dorongan.” (W.BC 42-BD 8)

Dukungan emosional dari pasangan juga diterima

Hn ketika sedang sakit yang mendapatkan perawatan dan

perhatian ketika sakit. Hal tersebut terlihat dalam hasil

wawancara, yaitu:


109

“Ya kalau saya sakit ya dirawat, diperhatiin sama ibu, trus ditanya yang sakit yang mana. Kalau sakitnya agak parah ya dibawa ke dokter. Ya semua itu membuat saya merasa senang karena ada perhatian dari pasangan.” (W.BO 39-44)

Hal tersebut didukung oleh hasil wawancara dengan

pasangan, yaitu:

“Jelas mbak, jelas saya perhatikan. Ya dalam kebutuhan jasmani maupun rohani. Kalau jasmani ya misalnya sedang sakit gitu ya tak rawat, hampir setiap hari mbak, saya itu pasti tak apa ya…ya tak pijitin gitu lho mbak (sambil tertawa), biar sehat.” (W.BE 34-40)


yang dilakukan oleh Hn, terlihat ketika Hn sedang rapuh

maka Hn membutuhkan pasangan untuk mendengarkan

cerita, dimana pasangan juga mampu memberikan

semangat dan dorongan. Dukungan emosioanl juga

dirasakan oleh Hn ketika sakit yaitu Hn merasa senang

karena merasa ada perhatian dari pasangan.


dicintai

Hn memberikan dukungan emosional kepada orang

yang dicintai dengan cara memberikan dukungan moral

pada saat pasangan merasa kecil hati. Hn berusaha untuk

memberikan kekuatan ketika pasangan menghadapi saat


110

sulit. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara,

yaitu:

“Ya saya kasih dukungan saja yang jelas, istri saya itu memang gampang kecil hatinya, sering kecapekan, sering merasa kecil hati, sering merasa apa ya, kurang ini itu, kurang uang termasuk, ya aku kasih dukungan moral aja sih.” (W.Q 40-45)

” Yang jelas memberi dorongan ya, secara eem apa ya..memberi dorongan dalam arti ketika saat sulit itu datang pasti tiang penyangga dua itu, saya mesti jaga itu jadi kalau terjadi musibah, masa sulit datang, mungkin susah cari uang, mungkin sekolahnya terhambat gara-gara jauh, mungkin berangkatnya jadi susah, ya kita pikirkan bersama terutama bagaimana bisa ibu bisa mengatasi kesulitan ini, saya punya ide yang begini begini begini, ibuk bagaimana untuk mengatasi kesulitan itu walaupun kadang-kadang juga ada konflik dari pasangan sendiri, mungkin ya, mungkin, ini sebagai contoh aja, dalam perencanaan dulu punya suami seperti saya ndak terpikirkan akan sesulit ini ibuk itu dalam berumah tangga, kalau pas menemui kesulitan, tapi ya saya untuk meyakinkan diri sama istri saya sendiri bahwa akan bisa dilalui kalau kita berjalan bersama, kalau salah satu mulai ndak mau berjalan bersama itu nanti akan berat…” (W.BM 7-32)

Jadi pemberian dukungan emosional kepada

pasangan, dilakukan Hn dengan cara memberikan

dukungan moral dan kekuatan pada saat pasangan

mengalami saat-saat sulit.


Komunikasi secara intim yang dilakukan oleh Hn

dengan orang yang dicintai adalah mengungkapkan segala

masalah kepada pasangan secara terbuka dan apa adanya,


111

bahkan untuk hal sekecil apapun itu. Hal tersebut


“Saya mesti nelpon istri saya ada masalah gini gini gini, lewat telpon tapi kalau sekarang gak. Jadi saya ngomong lebih terbuka,’aku punya masalah sama ini, sama ini, sama ini, gini, gini’...” (W.M 45-N 5)

”Ya artinya eem berbagi, sharing gitu ya? Ya jelas aja itu kalau masalah, setelah saya menikah itu banyak masalah yang saya ungkapkan sama pasangan...” (W.N 15-19)

”Ya kuncinya keterbukaan mungkin ya, keterbukaan, jadi suatu hal sekecil apapun biasanya saya ungkapin kepada istri...” (W.P 6-9)

”Ya ngobrol. Pertama pasti berbicara sama pasangan. Saya lebih cenderung, saya ungkapkan apa adanya.” (W.AK 31-34) ”... setelah saya banyak di rumah, itu banyak perbedaan tapi ya saya ngomong saya ibu, aku terbawa sama pekerjaan yang dulu, mungkin saya sering tidur sampai malem sedangkan ibu jam sembilan saja sudah tidur, na waktu untuk bercakap-cakap saja kadang gak ada, sedangkan saya masih terjaga sampai jam 12 malem, ya perbedaan-perbedaan itu sering terjadi sertelah saya banyak ketemu sama ibu malahan.” (W.BI 20-31)

Hn juga melakukan komunikasi secara intim dengan

pasangan dengan cara duduk-duduk sambil ngobrol santai

bersama pasangan mengenai hal-hal yang sifatnya

menyenangkan. Hal tersebut terlihat dalam hasil

wawancara, yaitu:

”...sambil duduk-duduk gini, sambil ngobrol tentang tanaman atau apa, atau binatang paliharaannya atau mungkin tadi saya ketemu hal-hal yang lucu, mungkin cerita aja ke istri, mungkin


112

gitu trus mungkin setelah kalau anak-anak sudah tidur, apa ngobrol hal yang sifatnya fun aja...” (W.P 39-Q 1)

Hn menyadari pentingnya sebuah keterbukaan

terhadap pasangan sehingga segala sesuatunya diungkapkan

kepada pasangan, bahkan kesalahan yang dilakukan,

meskipun terkadang justru membuat pasangan marah

namun Hn yakin bahwa keterbukaan akan lebih baik

hasilnya daripada sebuah kesalahan yang ditutupi dengan

kebohongan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil

wawancara, yaitu:

”Saya kebetulan ndak ada hp yang mungkin bisa kontak sama ibuk, na terpaksa agak malem pulangnya, ternyata ibuk tu sudah nunggu di rumah sambil cemberut, nunggu saya lama, jam 9 pulangnya, jam 10 atau setengah sebelas, ternyata marah ibuk sampai di rumah, marah, merasa gak senang gitu trus akhirnya ya mau berantem pasti, mau istilahnya ya bertengkar tapi dengan modal terbuka ya ndak usah pakai marah, walaupun dia marah saya jelasin apa adanya, kalaupun apa adanya ibuk masih marah ya tak biarin aja, wong itu faktanya juga begitu kok, saya ketemu temen, ada perlu, maaf, kata maaf juga penting itu. Saya terbuka aja apa adanya. Biasanya awal dari itu, selesai, tapi kalau saya mulai berbohong akhir ceritanya lain, akhir ceritanya akan lain itu. Sudah itu aja.” (W.AB 7-27)

Terkadang terjadi kesalahpahaman dengan pasangan

karena kurangnya komunikasi dengan pasangan. Hal itu

terlihat dalam hasil wawancara, yaitu:

”Ya pernah (bertengkar-Red), tapi rata-rata itu pertengkaran bukan dari harta benda, mungkin mengasuh atau ee hal-hal yang bersifat ke materi tapi lebih ke kecemburuan,mungkin saya


113

dipekerjaan ada rasa kurang percaya atau saya nilai itu wajar, di pekerjaan itu memang ada, laki-laki juga ada, perempuan juga ada, kebetulan juga mungkin suasana pekerjaan saya juga ada perempuan ya kadang-kadang mereka sengaja sms ya, mungkin isinya ya kayak lagunya bang sms (sambil tersenym), ada sampai masuk maksudnya mungkin cuma bercanda tapi dibaca sama ibuk, kan saya jadi ndak enak, salah paham, itu yang bisa bikin pertengkaran-pertengkaran yang bikin rusak, ya mungkin sudah sekarang, seminggu ibuk inget lagi, jadi hal-hal semacam itu memang dalam keluarga sensitif banget. Kan seharusnya saya pulang kerja jam 6, jam 11 kok belum pulang, kok ndak nelpon, kemana ini, cenderungnya perempuan berpikirnya ke hal-hal yang negative ya padahal mungkin saya gak, mungkin saya nerusin pekerjaan tapi saya punya kesalahan saya ndak nelpon, gitu, lupa atau saking sibuknya, saya pulang ibuk mukanya agak ditekuk, gak enak, ya kamu ngapain, kemana aja?, ya aku tidur tempat kerjaku kok, lha hal-hal semacam itu yang kadang sebenarnya saya mesti apa ya, harus apik gitu ya biar ndak salah paham. Pernah juga saya dikunciin diluar sama ibuk, tapi akhirnya dibukain juga..” (W.BJ 16-BK 9)

Jadi komunikasi secara intim dengan pasangan,

dilakukan dengan keterbukaan dalam mengungkapkan

segala masalah dan berbagai hal, termasuk hal sekecil

apapun dan kesalahan yang dilakukan. Pada saat-saat

santai, Hn juga mengobrol ringan mengenai hal-hal yang

menyenangkan dengan pasangan.


Hn menganggap orang yang dicintai berharga, hal

tersebut terlihat ketika berada jauh dari pasangan maka

merasa kangen dan kesulitan, segala sesuatunya dilakukan

sendiri. Jadi Hn lebih senang akhirnya bisa berkumpul

bersama istri dan anaknya, dimana setiap hari bisa bertemu


114

dan kalau pulang ke rumah ada yang ditemui, baik istri

maupun anak-anak. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil

wawancara, yaitu:

“Jadi saya menikmati aja daripada kerja jauh-jauh tidak bisa ketemu anak istri, trus jadi gak karuan, merasa apa ya..ee gak karuanlah istilahnya (sambil tertawa).” (W.D 34-38)

”Ya banyak kesulitan dari pada tidak sulit kalau jauh, soalnya apa ya..? kan kalau namanya laki-laki terfokus pada pekerjaan, pulang-pulang juga sudah capek, na kebutuhan mungkin seperti makan, mencuci, setrika, apa...kan harus dilakukan sendiri kan? Padahal pekerjaan gak terbatas, nanti saya pulang jam segini trus pergi lagi. Sampai pernah terjadi itu bajunya sudah ndak ada yang bersih, itu selalu..apa ya hal-hal yang bisa dilakukan perempuan itu ya sama sekali gak dilakukan sama laki-laki jadi terbuang waktu untuk bekerja, naa ga punya pakaian, gak ada makanan itu bisa saja terjadi, jadi istilahnya kayak gak kopen (sambil tertawa).” (W.E 17-34)

”...banyak menyibukkan diri, mungkin dalam pekerjaan kalau seperti saya soalnya mungkin rasa kangen sama istri sama anak-anak itu kalau terus-terusan di inget kan gak bagus, malah jadi gak ada semangat untuk bekerja...” (W.F 6-11)

”Kalau senangnya sih banyak senangnya, bisa ketemu saben hari, jadi kalau pulang ke rumah itu ada yang dituju, oo.. ada anaknya, ada istrinya.” (W.G 9-12)

Anggapan bahwa orang yang dicintai berharga juga

terlihat dalam kehidupan sehari-hari dimana Hn

memerlukan pasangan sebagai pendamping, apalagi di saat-

saat rapuh maka Hn lebih membutuhkan pasangan untuk

berada di samping Hn dan mendengarkan keluh kesah Hn.



115

“Itu memang bener jadi seorang laki-laki itu suatu ketika dia gak akan tegar seterusnya. Jadi ada waktu-waktu tertentu, kala-kala tertentu itu sangat sulit dan harus ditemani seseorang, entah itu teman, entah itu pacar, entah itu istrinya sendiri atau anak, jadi dia butuh seseorang untuk bercerita mungkin, ee mengungkapkan apa yang menjadi pikiran atau masalah aku.” (W.M 33-42)

”…ya secara mayoritas dalam keseharian iya, saya lebih sering memerlukan mereka, ibuk sebagai pasangan saya.” (W.AG 11-14)

Hn juga membutuhkan pasangan untuk memberikan

pertimbangan atas masalah yang sedang dialami oleh Hn.

Hal tersebut terlihat dalam hasil wawancara, yaitu:

“Ya artinya eem berbagi, sharing gitu ya? Ya jelas aja itu kalau masalah, setelah saya menikah itu banyak masalah yang saya ungkapkan sama pasangan, jadi mungkin masalah pekerjaan ’buk, saya punya masalah di pekerjaan gini, gini, gini’, gimana kalau aku suatu ketika gak kuat, mungkin pindah kerja, atau pindah tempat atau itu ya saya memang butuh pertimbangan dia.” (W.N 16-26)

Jadi anggapan Hn bahwa orang yang dicintai

berharga terlihat ketika Hn lebih memilih untuk bekerja di

tempat yang dekat rumah sehingga bisa pulang setiap hari.

Selain itu, Hn membutuhkan pasangan dalam hidup

kesehariannya, apalagi di saat rapuh. Hn juga

membutuhkan pasangan untuk memberikan pertimbangan

atas segala masalah yang dialami oleh Hn.


116

2) Gairah

a) Daya tarik fisik

Daya tarik fisik pada pasangan terlihat dari

ketertarikan Hn terhadap semua yang ada pada diri

pasangan, dari kaki sampai ujung rambut, misalnya bentuk

badan ideal yang yang dimiliki oleh pasangan sekarang ini.

Hal tersebut terungkap dalam hasil wawancara, yaitu:

“Kalau fisik semuanya ya dari kaki sampai rambut. Dalam arti kalau berat badan saya suka yang ideal, yang sedang seperti sekarang ini, kalau terlalu gemukpun, kemaren pernah tak kritik, langsung ‘aku nggak suka kamu gemuk’, ‘ya sukanya yang gimana?’, ‘ya yang sedang, nggak terlalu kurus juga nggak terlalu gemuk’. Trus mungkin dari wajah, yang lain badan, kaki mungkin.” (W.BL 34-44)

Jadi daya tarik fisik pada pasangan terletak pada

semua yang dimiliki oleh pasangan sampai sekarang, dari

kaki sampai ujung rambut.


Daya tarik seksual pada pasangan ditunjukkan oleh

Hn dengan merangkul dan memperhatikan bagian tubuh

pasangan ketika sedang duduk berdua. Ketika hendak pergi,

biasanya mencium atau mengelus pipi pasangan. Hal



117

“…kalau dalam keseharian kalau duduk tu, saya tak dekati jadi ndak jejauhan gini, tak dekati, mungkin tak tanya apa kegiatan sehari ini, mungkin sambil tak rangkul atau apa..memperhatikan bagian tubuh… (W.AD 15-20)

“…mungkin mau pergi apa, mungkin cium dulu, mungkin jabat tangan, mungkin pipinya tak raba, mungkin sambil dielus gini…” (W.AE 8-11)

Daya tarik seksual pada pasangan juga ditunjukkan

dengan masih dilakukannya hubungan seksual sampai

sekarang, dengan frekuensi yang tidak menentu. Hn dan

pasangan akan merasa bahagia bila dapat memenuhi

kebutuhan tersebut. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil

wawancara, yaitu:

“…masih (berhubungan seksual-red), kalau frekuansinya ya mungkin seminggu sekali, mungkin seminggu dua kali, kadang-kadang ya tergantung permintaan, mana yang duluan, mana yang gak butuh, tapi biasanya juga saling mengalah, biasanya gitu, pada dasarnya ya saling membahagiakan, mana yang, dimana terbaiknya tanpa paksaan.” (W.AE 28-36)

“Ya biasanya pasangan bahagia ya, lebih deket, jadi dia mungkin lebih hangat, jadi kebutuhan akan itu tercukupi, satu pihak saya sendiri maupun ibuk sebagai pasangan saya.” (W.AF 6-11)

Jadi daya tarik seksual pada pasangan ditunjukkan

dengan merangkul, memperhatikan bagian tubuh, mencium

dan mengelus pipi pasangan. Selain itu Hn masih

melakukan hubungan seksual dengan pasangan.


118


Hasrat untuk bersatu dari Hn terlihat dari

keinginannya untuk tetap mempertahankan keutuhan rumah

tangga, dengan keyakinan bahwa bila terpisah maka tidak

akan bahagia. Hn menginginkan seterusnya bisa bersama

dengan pasangan, dimana Hn berusaha semaksimal

mungkin untuk tetap mempertahankan keutuhan rumah

tangga. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara,

yaitu:

“…keluarga ini seperti satu tim ya, kalau satu gak ada pasti satunya mencari, jadi kenapa tetap dipertahankan karena memang satu keharusan ya, jadi saya sebagai kepala kaluarga ee harus ya menyatukan, karena saya yakin satu pihakpun nantinya tercerai berai atau tidur disana, satunya tidur di lain tempat, itu gak akan, gak akan bahagia saya rasa, begitu.” (W.AG 38-AH 3)

“Pinginnya ya untuk seterusnya saya kira, berbuat semaksimal untuk ada sama pasangan supaya tetep bisa berjalan dengan semestinya seperti secara umum ya di tengah jalan tidak terjadi perceraian, ya sebisa mungkin ya saya menjaga supaya jangan terjadi perpecahan itu, ya makanya saya tetap ingin dan kebetulan saya sudah punya keturunan, punya anak, sayapun akan memikirkan dua kali jika terjadi, mungkin seperti perceraian, mungkin pisah ranjang, itu yang kasian nanti anak-anak. Jadi saya kadang dalam prakteknya itu si bapak ini contohnya seperti saya mempertimbangkan sekali ee factor anak, nanti masa depan mereka, jadi saya tidak memikirkan saya sendiri, orang lain juga tak pikirkan, seperti anak, istri, toh nanti umpama kan terjadi pertengkaran yang berujung mungkin ya seperti perceraian itu, tidak akan ada yang merasa diuntungkan, walaupun mungkin dia punya angan-angan saya punya pacar, mungkin lebih oke tapi saya yakin nggak akan bahagia, itu contoh aja.” (W.BM 41- BN 22)


119

Jadi hasrat untuk bersatu dengan pasangan terlihat

dari keinginan Hn untuk terus bersama dengan pasangan.

Keinginan tersebut didukung dengan usaha yang

semaksimal mungkin untuk mempertahankan keutuhan

rumah tangga.

3) Komitmen


Hn tetap memperhatikan hubungan ketika

menghadapi masalah. Hal itu terlihat ketika menghadapi

saat-saat sulit, Hn berusaha untuk dapat melaluinya

bersama pasangan dengan banyak melakukan komunikasi.

Jadi memperkecil kemungkinan untuk berpisah. Selain itu

Hn berusaha untuk mengalah dan menuruti kemauan

pasangan serta tidak mengikuti emosi sesaat, dengan

motivasi untuk menyelamatkan pernikahan. Hal tersebut

ditunjukkan salam hasil wawancara, yaitu:

“Kalau setelah nikah, setelah mempunyai anak, jadi kesulitan materi itu secara umum, materi itu umum ya, mungkin mereka ndak punya uang, saya ndak punya uang, saya baru tertimpa musibah ini, saya kesulitan ini, ya sedapat mungkin saya lalui bersama istri, jadi buk kamu punya usaha bagaimana memecahkan masalah ini, sama aku juga harus komunikasi terus, gimana mengeluarkan rasa sakit ini. Diperkecil kemungkinan untuk berpisah, jadi tanpa komunikasi saya perkecil kemungkinannya itu, sampai berpisah saya kira akan ndak bagus jadinya.” (W.AH 43-AI 11, AI 20-25)


120

“Saya jalani walaupun mungkin ya banyak kesulitan, bagaimanapun mungkin pisah, mungkin ndak punya materi, belum punya rumah dan lain-lain itu problem keluarga yang mungkin secara umum terjadi, tapi untuk kebersamaan dalam hal ini untuk memahami pasangan, bersama-sama itu yang mungkin ya harus seiman tu satu pandangan bisa menyatu, begitu, lain halnya mungkin kalau lain iman, jadi satu tujuan kesana. Mungkin doaku bisa didengar sama ibu juga, mungkin ibuk berdoa juga sama aku, jadi sedapat mungkin dapat petunjuk.” (AJ2-18)

“Pasti pernah (bertengkar-Red), jadi disini sama pasangan terutama ibuk, lebih cenderung banyak ke perempuan, saya sedikitnya lebih muda tapi saya diibaratkan kan pemimpin keluarga walau mungkin dari usia saya lebih muda tapi saya beranggapan saya jadi pemimpin, jadi mesti banyak membimbing, mungkin me.., ya kalau mengatur itu dua-duanya, tapi rasa membimbing untuk ee mengalah,maksudnya mengalah untuk keutuhan dia sulit. Saya motivasinya kesitu, untuk menyelamatkan perkawinan terutama. Umpama kan istri berargumen agak kuat, ya kalau saya timbang mungkin masuk akal ee saya ndak papa, mungkin saya kurang setuju,tapi saya relakan saja ibu, akhir-akhirnya juga banyak menangnya, soalnya apa ya saya lebih cenderung menuruti kemauan pasangan ya saling memahami.” (W.BG 25-39)

“Biasanya salah paham, kalau gak ya saya terlalu me menjabarkan hal yang, ee suatu kesalahan yang saya anggap sudahi, me apa ya, maksud saya persoalan itu mengembang, saya ngomong terlalu kasar, saya ulang-ulang suatu hal, umpama kan, mungkin saya habis mandi handuk itu sering lupa, di kamar atau apa, na pasangan saya mungkin, mbok diambil dikasih jemuran, na itu hal kecil tapi cekcok, saya kan lupa, mbok diambil, lha kalau tiap hari capek kan saya, umpama, trus saya, ya memang salah saya, tapi kalau tiap hari…lha mulai dari situ ada cekcok, lha mestinya ya sudahlah saya ambil aja trus di taruh ke jemuran, tapi kalau saya menuruti pribadi, emosi ya itu keretakan kecil-kecil itu kalau gak segera diatasi susah.” (W.BH 22-41)

Hn mengalihkan rasa bosan dengan melakukan

kegiatan-kegiatan yang berguna dan tidak membahayakan

pernikahan. Rasa bosan juga diatasi dengan lebih

mendekatkan diri pada hal yang membuat bosan. Meskipun


121

sempat melirik wanita lain namun Hn tetap ingat batas-

batasnya, jangan sampai mengganggu keutuhan pernikahan.


“Biasanya muncul itu rasa-rasa, kalau bosen itu trus punya kebiasaan lain, mungkin pergi ke tempat temen ataupun mungkin mulai ada kegiatan yang gak ada manfaatnya tapi kadang selama ini saya salurkan ke tempat yang mungkin gak berbahaya, ya maen apa gobak sodok sama temen-temen atau mungkin pergi sekiranya saya bisa seneng. Jadi saya jauhkan dari usaha mungkin lirak-lirik sama cewek semacam itu. Saya berusaha jauhkan, klau pikiran pasti ada mbak kalau mau gak bohong, setiap laki-laki pasti ada. Saya soalnya pernah menanyakan hal-hal yang sifatnya pribadi ke banyak temen, rasa itu tetep ada walau sekecil apapun tapi saya nilai cuma sambil lalu aja. Nah kalau kayak gitu saya lebih dekatkan ke yang bikin bosen itu, banyakin merasa senang, jauhkan dari rasa bosen itu, saya ingin supaya utuh terus, itu aja. Maen-maen boleh asal jangan sampai kebacut aja, ya pernah tapi gak sampai yang terlalu jauh, sedikit aja.” (W.BF 26-BG 6)

Banyaknya kesulitan yang dihadapi dalam rumah

tangga, terkadang membuat Hn merasa tidak bisa menerima

keadaan tersebut dan muncul rasa marah, namun Hn

menyadari bahwa menikah dengan pasangan merupakan

pilihan sendiri sehingga bagaimanapun Hn harus dapat

menerima. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil

wawancara, yaitu:

”Jadi saya pikir saya harus nrimo aja gitu lho apa kekurangan, mungkin ndak punya rumah ya besok bikin atau gimana caranyalah, gitu. Kalau mungkin saya marah, atau ndak terima trus, tapi pernah spontan juga, pernah juga marah tapi saya begitu menyadari bahwa itu memang sudah pilihan aku, jadi mau gimana lagi, ya harus diterima.” (W.M 8-17)


122

Jadi meskipun sedang mengahadapi masalah tetapi

Hn tetap memperhatikan hubungan dengan berusaha

melalui masa sulit itu bersama pasangan dan mengalah

kepada pasangan serta tidak mengikuti emosi sesaat. Bila

rasa bosan muncul maka Hn berusaha mengatasinya dengan

melakukan kegiatan di luar rumah namun tetap ingat batas-

batasnya. Hn menyadari bahwa pernikahan tersebut

merupakan pilihan sendiri sehingga apapun yang terjadi

harus dapat diterima.


Keputusan Hn untuk tetap memelihara hubungan

didasari oleh keyakinan bahwa keluarga itu merupakan satu

tim yang tidak akan bahagia bila terpisah. Hn juga

berkeyakinan bahwa apa yang sudah disatukan Tuhan, tidak

boleh dipisahkan manusia. Hal tersebut ditunjukkan dalam


“…keluarga ini seperti satu tim ya, kalau satu gak ada pasti satunya mencari, jadi kenapa tetap dipertahankan karena memang satu keharusan ya, jadi saya sebagai kepala kaluarga ee harus ya menyatukan, karena saya yakin satu pihakpun nantinya tercerai berai atau tidur disana, satunya tidur di lain tempat, itu gak akan, gak akan bahagia saya rasa, begitu.” (W.AG 38-AH 3)


123

“Ee kalau keinginan untuk itu saya rasa gak sih, karena mungkin kebetulan saya orang, maaf eem Kristiani ya, yang sudah disatukan itu, manusia ndak boleh memisahkan, pada prinsipnya.” (W.AI 36-41)

Istri yang baik dan rasa sayang kepada istri serta

adanya anak, memperkuat keputusan suami untuk

memelihara hubungan. Hn ingin tetap mempertahankan

kekonsistenan terhadap pilihannya untuk menikah dengan

pasangan dan didukung oleh rasa tanggung jawab. Hal


“Tuhan memberikan jodoh ya, istri yang baik mungkin udah ketemu sama aku dan punya anak harus banyak ini, dipertahankan ketimbang hancurnya.” (W.AI 40-AJ 1)

“…alasan, ya secara logis ya saya sudah punya anak, itu pertama, yang kedua ya sayang, pasti sayang sama istri, walaupun dulu bilang sayang sekarang ndak terlalu (sambil tertawa), tapi secara ini, ya guyon ya ini. Ya pada dasarnya karena cinta aja, cuma itu.” (W.AJ 42-AK 4)

“Ya masih tetep sayang sama ibu, masih tetep, jadi saya juga tetep menjaga konsisten saya, ya saya punya pilihan, saya punya keluarga, saya punya tempat tinggal, saya punya kesempatan banyak bersama-sama ya tak pertahankan walaupun dalam kejujuran di jalan saya melihat cewek tapi kan saya tetep punya tanggung jawab dan konsistensi secara dewasa. (W.BK 12-21)

“Pinginnya ya untuk seterusnya saya kira, berbuat semaksimal untuk ada sama pasangan supaya tetep bisa berjalan dengan semestinya seperti secara umum ya di tengah jalan tidak terjadi perceraian, ya sebisa mungkin ya saya menjaga supaya jangan terjadi perpecahan itu, ya makanya saya tetap ingin dan kebetulan saya sudah punya keturunan, punya anak, sayapun akan memikirkan dua kali jika terjadi, mungkin seperti perceraian, mungkin pisah ranjang, itu yang kasian nanti anak-anak. Jadi saya kadang dalam prakteknya itu si bapak ini


124

contohnya seperti saya mempertimbangkan sekali ee factor anak, nanti masa depan mereka, jadi saya tidak memikirkan saya sendiri, orang lain juga tak pikirkan, seperti anak, istri, toh nanti umpama kan terjadi pertengkaran yang berujung mungkin ya seperti perceraian itu, tidak akan ada yang merasa diuntungkan, walaupun mungkin dia punya angan-angan saya punya pacar, mungkin lebih oke tapi saya yakin nggak akan bahagia, itu contoh aja.” (W.BM 41- BN 22)

“Ya..harus bagus karena sudah terjadi (sambil tertawa), karena apa ya ee kembali ke dorongan apa motivasi kenapa saya menikah. Ya karena saya tertarik sama ibuk, pada mulanya, mungkin ya dulu pasti masih muda ya, menarik, mungkin walaupun ndak terlalu cantik tapi menarik, ya cukuplah. Saya anggap cukup, ndak terlalu-terlalu mewah dalam banyak hal, saya jalani apa adanya semampu saya, sebaik saya berikan kepada pasangan, begitu aja.” (W.AL 4-18)

Hn merasa yakin bahwa Tuhan memberikan jalan

terang dengan memberikan pasangan kepada Hn jadi

sedapat mungkin dijaga sebaik-baiknya. Hal tersebut


“Satu keyakinan saja. Tuhan pasti menghendaki sesuatu yang pasti benar dan berada di jalan yang terang, itu. Berangkat dari kayakinan, itu membawa makna bagi saya, bahwa saya memang sudah dikaruniai pasangan ya alangkah baiknya tak rawat, tak jaga, tak lindungi sebaik mungkin, karena apa? Ya saya banyak petunjuk bahwa saya kok banyak dimudahkan karena terang itu. Jadi yak karena ibuk juga, ya entah baik entah jelek saya harus terima apa adanya. Saya mungkin kadang benci, kadang juga tidak, kadang entah perasaan apa tapi pasti jadi satu karena sudah disatukan, itu aja.” (W.AK 10-27)

Jadi keputusan Hn untuk memelihara hubungan

dengan pasangan didasari oleh kayakinan bahwa keluarga

merupakan satu tim dan apa yang sudah disatukan Tuhan,

tidak boleh dipisahkan. Selain itu, istri yang baik, rasa


125

sayang kepada istri dan keberadaan anak juga menjadi

dasar keputusan tersebut. Tanggung jawab pribadi dan

keinginan untuk menjaga kekonsistenan pilihan juga

mendukung keputusan tersebut.

d. Deskripsi Hasil Responden 4

1) Keintiman


Keinginan En untuk meningkatkan kesejahteraan

orang yang dicintai ditunjukkan dengan memperhatikan

kebutuhan jasmani pasangan, misalnya dengan memijat

pasangan setiap hari. Dalam hal kebutuhan makan, En

mengutamakan kebutuhan gizi bagi pasangan agar sehat

dan membuatkan minuman bagi pasangan. Hal tersebut



“Apa ya? Saya tu paling yang tak utamakan gizi tu, biar sehat.” (W.BE 43-44)

”Ya paling saya yo cuma ee lebih sering ya tak buatkan minuman, kadang ya tak pijitin, ini jujur lho mbak, ya tak pijitin...” (W.I 9-11)


126

Jadi keinginan En untuk meningkatkan

kesejahteraan pasangan terlihat dari perhatian En terhadap

kebutuhan jasmani pasangan yang diwujudkan misalnya

dengan mengutamakan gizi bagi pasangan, membuatkan

minuman dan memijat pasangan setiap hari.


En mengalami kebahagiaan dengan orang yang

dicintai misalnya pada saat anak-anak sudah tidur, En

mempunyai kesempatan untuk nonton televisi atau duduk

santai sambil menikmati udara segar bersama pasangan.


“Ya kadang kalau anak-anak sudah tidur ya kita liat, nonton tv, duduk santai di halaman gini sambil menikmati udara segar gitu.” (W.C 38-41)

Saat hari Minggu juga merupakan saat yang

menyenangkan bagi En karena pada hari itu dapat

berkumpul bersama keluarga dan bersenang-senang,

misalnya pergi makan di luar. Hal tersebut ditunjukkan


”Ya pekerjaan yang rutin ya pagi ke gereja, nanti siang ngantar anak sekolah minggu, nanti pulang, ya kalau pas ada rejeki kita makan bersama sekeluarga, gitu, makan diluar, kita ndak masak,


127

seneng-senenglah. Pokoknya hari Minggu untuk hari senang. (W.AJ 9-16)

En juga mengalami kebahagiaan setelah melakukan

hubungan seksual dengan pasangan, dimana En merasa

seperti di surga. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil

wawancara, yaitu:

“…perasaannya ya seperti, seperti di surga ya (setelah melakukan hubungan seksual-Red)…” (W.AD 8-9)

Jadi En mengalami kebahagiaan dengan pasangan

ketika dapat bersantai berdua bersama pasangan, pada saat

anak-anak sudah tidur dan ketika hari Minggu, yang

merupakan hari untuk bersenang-senang. Selain itu En juga

mengalami kebahagiaan setelah melakukan hubungan

seksual dengan pasangan.


dicintai

En memberikan penghargaan yang tinggi kepada

orang yang dicintai dengan tetap bisa menerima

kekurangan dari pasangan. Penilaian terhadap pasangan

tidak berubah meskipun mengetahui kekurangan dari

pasangan dan tetap menganggap pasangan sebagai


128

pegangan hidup. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil

wawancara, yaitu:

“Ee kalau saya ndak berubah. Ndak berubah gitu, pokoknya suami saya, saya anggap sebagai apa ya? pegangan saya gitulah. ” (W.H 13-16)

“Sampai saat ini tetap bisa menerima (kekurangan-red).” (W.BF 20)

Penghargaan yang tinggi kepada pasangan juga

ditunjukkan dengan anggapan bahwa tidak pernah marah

dan justru lebih dapat membimbing En meskipun usia

pasangan lebih muda. Pasangan selalu dapat bersikap lebih

dewasa, bahkan ketika En sedang marah. Hal tersebut


”Suami saya tu jarang marah-marah, gak pernah sama sekali tapi malah saya kadang yang sok marah, soalnya ya saya jujur aja ya karena saya lebih, lebih tua, gitu jadi saya malah sok di emong gitu sama suami saya (sambil sedikit tertawa).” (W.F 38-44)

”Alasan lain ya, ya bukannya saya itu, opo yo? Ngemingke suami saya, dia itu selalu bisa ngemong saya. Walaupun saya marah seperti apa, bapak tetep apa ya? Tidak ikut marah tapi malah apa ya? Malah apa ya namanya? Ngemong saya gitu lho.” (W.AG 9-16)

Jadi En memberikan penghargaan yang tinggi

kepada pasangan dengan tetap menerima segala kekurangan

pasangan dan tidak merubah penilaian terhadap pasangan,


129

dimana pasangan tetap menjadi pegangan bagi istri. En

merasa bahwa pasangan tidak pernah marah dan justru

pasangan sering membimbing meskipun usia pasangan

lebih muda.


dibutuhkan

Pada saat-saat yang dibutuhkan, En mengandalkan

orang yang dicintai, yaitu bila mengalami saat sulit maka

akan segera dimusyawarahkan dengan pasangan, dimana

pasangan merupakan orang pertama yang diandalkan.

Segala hal yang menjadi ganjalan, disampaikan ke

pasangan tanpa ada yang dirahasiakan. Hal tersebut


“Pertama saya hanya berdoa, yang kedua ya saya trus musyawarah dengan suami saya, tidak ada orang yang lain (ketika saat sulit-red).” (W.BA 4-6)

“Ya suami saya, orang yang saya andalkan.” (W.BA 9-10)

“Itu jalan yang utama ya mbak. Saya ada uneg-uneg apa itu pasti saya bicarakan sama suami saya, bukan ke orang lain. Sementara ini semua saya ungkapkan mbak, saya nggak ada istilahnya rahasia gitu nggak ada.” (W.BF 42- BG 2)

Jadi En mengandalkan pasangan pada saat

mengalami saat-saat yang sulit, dimana pasangan


130

merupakan orang pertama yang diajak diskusi dan tempat

untuk mencurahkan segala isi hati.


Sikap saling pengertian kepada pasangan terlihat

ketika pasangan bekerja maka dibuatkan minuman dan

makanan ringan. Ketika melihat pasangan kelelahan maka

istri melakukan hal yang spesial untuk pasangan, misalnya

dibuatkan makanan kesukaan pasangan kemudian dipijitin

atau ditemani ketika menonton televisi. Hal tersebut


“…kalau suami kerja ya tak buatkan minuman, makanan ringan gitu, jadi kalau sebagai bapak, saya menganggap dia hanya sebagai kepala keluarga. Untuk kebutuhan sehari-hari misalnya untuk masalah dapur itu, urusan istri gitu.” (W.B 42-C 3)

“Ya sama aja, kalau dia kelihatan merasa apa ya? lelah ya, saya ya itu, tak buatkan makanan yang dia suka, tak pijitin, tak temenin waktu lihat tv, pokoknya yang lebih spesiallah.” (W.J 3-7)

En juga berusaha untuk memenuhi keinginan

pasangan, misalnya mengetahui pasangan suka minum kopi

maka En akan membuatkan. Hal tersebut ditunjukkan



131

“Kalau saya apa ya? Ya semua, hampir semua keinginan bapak itu kalau bisa saya usahakan. Saya usahakan, misalnya dia suka minum kopi, saya berusaha membuatkan, gitu.” (W.AC 15-20)

Jadi En menunjukkan sikap pengertian kepada

pasangan misalnya dengan membuatkan minuman dan

makanan ringan ketika pasangan bekerja atau memberikan

perlakuan yang spesial kepada pasangan yang kelihatan

lelah.


En membagikan diri dan miliknya dengan cara

meluangkan waktunya yaitu hari Minggu untuk bersenang-

senang bersama pasangan dan anak-anak, dimana pada hari

tersebut En tidak ingin berpisah dengan pasangan. Pada

hari-hari kerja, En berusaha untuk tidak tidur dahulu ketika

pasangan pulang kerja. Pada saat anak-anak sudah tidur

atau setelah pasangan pulang kerja maka istri

menyempatkan diri untuk duduk santai atau menonton

televisi bersama pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam


“…kalau saya setiap hari minggu. Hari Minggu itu pasti, pagi itu ke gereja, setelah itu kita santai, kita mau renang, atau pergi ke ke rumah..saya kan punya nenek, disana ada di Pakem itu ada, punya kebun salak, saya dateng kesana. Setiap hari minggu pasti tak buat hari rekreasi, gitu.” (W.C 12-19)


132

”Saya terutama hari Minggu mbak. Hari Minggu itu saya itu sepertinya tidak ingin berpisah, maksudnya yo ora gelem ditinggal dimana, saya harus ikut, itu kalau, kalau hari Minggu. Pokoknya tak buat hari khusus gitu, mbok dia ingin kemana, saya ikut.” (W.AI 42-AJ 4)

”Ya kadang kalau anak-anak sudah tidur ya kita liat, nonton tv, duduk santai di halaman gini sambil menikmati udara segar gitu.” (W.C 38-41)

“Jam 7 gini kan sudah tidur semua, kadang lihat tv, kadang ya tidur bersama, gitu.” (W.D 12-14)

“Ya saya berusaha kalau suami pulang saya bertahan untuk tidak tidur dulu, saya cari kegiatan.” (W.K 15-17)

En juga berusaha untuk memenuhi keinginan

pasangan, misalnya ketika mengetahui pasangan suka

minum kopi maka En akan membuatkan. Semua hal yang

dilakukan En diatas, dalam usaha untuk memberikan yang

terbaik kepada pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam


“Kalau saya apa ya? Ya semua, hampir semua keinginan bapak itu kalau bisa saya usahakan. Saya usahakan, misalnya dia suka minum kopi, saya berusaha membuatkan, gitu.” (W.AC 15-20)

“Ya selama ini saya berusaha untuk yang terbaik, gitu.” (W.J

11-12)


133

Dalam hal penampilan diri, setiap hari En berusaha

untuk berpakaian yang bersih di depan pasangan. Hal


” Kalau saya ya seadanya mbak ya, kalau bisa tu ya setiap hari tu kalau berpakaian yang, yang bagus, walaupun gak baik tapi bersih, menarik, gitu.” (W.AA 14-17)

Jadi dalam membagikan diri dan miliknya kepada

pasangan, En berusaha memberikan yang terbaik kepada

pasangan dengan meluangkan waktunya pada hari Minggu

untuk bersama pasangan dan setiap harinya meluangkan

waktu setelah pasangan pulang kerja untuk menemani

pasangan. Dalam hal penampilan, En berusaha untuk tampil

bersih setiap hari. Selain itu En berusaha untuk memenuhi

keinginan pasangan.



dicintai, dilakukan En dengan cara menceritakan

masalahnya kepada pasangan dan pasangan akan membantu

untuk memberikan jalan keluarnya. En merasa senang

mendapatkan dukungan dan dorongan semangat dari


yaitu:


134

“Saya cuma cerita aja itu, lalu suami saya ya memberi jalan keluar gitu, mendukung saya.” (W.G 14-16)

” Perasaan saya ya pasti senang mbak, iya, karena didorong, didukung, diberi semangat.” (W.BF 25-27)

Dukungan emosioanal juga dirasakan ketika En

sakit yaitu En merasa mendapat perhatian dari pasangan.

En ditanyai bagian mana yang sakit, di kerokin sambil

diajak bersenda gurau atau diperiksakan ke dokter. Semua

itu membuat En cepat sembuh. Hal tersebut terlihat dalam


”Bapak perhatian kok ama saya bila sakit, ditanya apa yang dirasakan, saya diperiksakan, dikerokin sambil senda gurau jadi cepat sembuh.” (W.BO 29-32)

Jadi penerimaan dukungan emoional dari pasangan

ditunjukkan dengan perasaan senang karena mendapatkan

dukungan yang berupa pemecahan masalah dan dorongan

semangat dari pasangan ketika sedang mengalami masalah.

Selain itu, dukungan emosional juga diterima En ketika

sakit, yaitu En merasa diperhatikan oleh pasangan sehingga

En cepat sembuh.


135


dicintai

Pada saat dibutuhkan, En berusaha untuk

memberikan dukungan emosional kepada orang yang

dicintai dengan cara membantu memberikan jalan keluar

ketika pasangan mengalami masalah. Hal tersebut


“Ya saya hanya memberi jalan keluarnya aja.” (W.BA 24-25)

En berusaha memberikan semangat dan membantu

memikul beban pasangan ketika pasangan sedang

mengalami kesusahan. Hal tersebut terungkap dalam hasil

wawancara, yaitu:

“Ee untuk saat ini kan bapak saya sebagai pekerja yang kasar gitu, wiraswasta, ya kadang keadaan sok sulit, susah mencari nafkah itu, kadang cuma sedikit, tapi ya saya dorong, saya beri semangat, ‘nggak papalah’, ya kita kan saling mengisi, ya karena saya punya sedikit, meskipun kecil ya kalau bapak baru nggak ada ya akulah, gitu.” (W.BF 31-39)

Pada saat pasangan sakit, En berusaha memberikan

dukungan emosional dengan cara, memberikan perawatan

yang baik kepada pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam



136


Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa En

memberikan dukungan emosional kepada pasangan dengan

memberikan semangat dan membantu meringankan beban

pasangan. En berusaha memberikan jalan keluar ketika

pasangan sedang mengalami masalah ataupun dalam

kesusahan.


Komunikasi secara intim yang dilakukan oleh En

dengan orang yang dicintai adalah dengan menceritakan

semua masalah dan semua yang dialami secara jujur kepada

pasangan. En mengungkapkan segala isi hati kepada

pasangan tanpa ada yang dirahasiakan. Hal tersebut


“Selama ini pokoknya masalah saya selalu saya utarakan, ndak pernah, ndak pernah apa ya? Bohong gitu, semua apa yang saya alami saya ceritakan. Jujur gitu.” (W.F 45-G 3)

” Itu jalan yang utama ya mbak. Saya ada uneg-uneg apa itu pasti saya bicarakan sama suami saya, bukan ke orang lain. Sementara ini semua saya ungkapkan mbak, saya nggak ada istilahnya rahasia gitu nggak ada.” (W.BF 42-BG 2)


137

” Setelahnya, soalnya sebelumnya kami itu gak pernah bersatu gitu, jadi bapak pulang yang adanya cuma seneng gitu, kalau selama ini kan selalu bersama, tapi yo sering ada kejanggalan-kejanggalan, jadi cekcok kecil-kecilan. Ya saling dibicarain aja biar sama-sama ngerti.” (W.BD 2-9)

Jadi En melakukan komunikasi secara intim kepada

pasangan dengan cara menceritakan semua masalah dan

segala yang dialami serta segala isi hati kepada pasangan

secara jujur, tanpa ada rahasia.


En menganggap orang yang dicintai berharga,

dimana hal itu terlihat ketika pasangan tidak ada maka En

merasa kesepian. Selain itu, En merasa lebih senang dengan

keadaan yang sekarang, meskipun pemasukan berkurang

tetapi lebih merasa senang karena bisa ketemu dengan

pasangan setiap hari. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil

wawancara, yaitu:

“…pendamping gitulah, kalau sendiri kan merasa sepi gitu, jadi harus ada pendamping.” (W.B 8-10)

“Walaupun sekarang uang cuma sedikit tapi berusaha untuk bahagia. Lebih senang karena bisa bertemu tiap hari.” (W.BB 38-40)

“Selama ini sepertinya perasaan itu malah bertambah mbak, malah bertambah sayang, bertambah deket, walaupun keadaan seperti ini tapi saya berusaha selalu gembira. Saya rasa setelahnya, ee ya itu tadi mbak, sebelumnya kan saya gak bisa


138

bersatu, jadi menikmatinya sekarang ini (sambil tertawa), adanya cuma seneng gitu.” (W.BD 38-42, BE 2-6)

Setiap hari, En dapat bertemu dengan pasangan

namun terkadang En merasa waktu kebersamaan dengan

pasangan kurang sehingga pada siang hari terkadang En

meminta pasangan untuk pulang. Hal tersebut ditunjukkan


” Ya selama ini kan setiap hari ketemu walaupun hanya pagi sama, sama sore, kadang siang itu tak suruh pulang rasane pengen, pengen apa ya mbak? pengen bersama terus…” (W.AD 14-18)

Jadi anggapan bahwa pasangan berharga,

ditunjukkan oleh En yang merasa kesepian bila tidak ada

pasangan dan merasa lebih senang bisa hidup bersama dan

bertemu pasangan setiap hari meskipun pemasukan menjadi

berkurang. Setiap hari dapat bertemupun terkadang masih

dirasa kurang bagi En sehingga terkadang pada siang hari

En meminta pasangan untuk pulang.

2) Gairah

a) Daya tarik fisik

Daya tarik fisik pada pasangan, muncul dalam diri

En ketika melihat pasangan, dimana En menganggap


139

pasangan mempunyai wajah yang ganteng. Hal tersebut


“Bagi saya ya karena suami saya gantenglah, bagi saya (sambil tertawa).” (W.AA 3-5)

“Ya apa ya..gantenglah…(sambil tertawa), bagi saya, ya itu relatif ya…” (W.BE 25-26)

Jadi, bagi En, daya tarik fisik pada pasangan adalah

karena kegantengan dari pasangan.


Daya tarik seksual pada pasangan yang muncul

dalam diri En ditunjukkan dengan hubungan seksual yang

masih dilakukan sampai sekarang. En merasa senang,

bahkan merasa seperti di surga setelah melakukan

hubungan seksual dengan pasangan. Hal tersebut


“…masih, sering (sambil tertawa) Ya paling seminggu 2, 3 kali, kadang yo seminggu ndak, tergantung kalau rasa baru capek ya…(sambil tertawa) ya libur dulu.” (W.AC 43-45, AD 1)

“Ya seneng mbak perasaannya ya seperti, seperti di surga ya (setelah melakukan hubungan seksual-Red)…” (W.AD 8, 10-11)


140

Bagi En sendiri, dorongan seksual sudah mulai

menurun karena faktor usia yang sudah menginjak kepala

4. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara, yaitu:

”Gimana ya? Kalau saya yo apa ya? Kalau saya ya, kalau bapak itu mungkin 2 hari, 3 hari itu minta tapi saya kan umurnya sudah terlalu, sudah terlalu apa? Ya sudah berkepala 4 jadi saya yo sok, sok gak cocok gitu.” (W.AD 21-27) Hal ini didukung oleh pernyataan dari suami, yaitu: ”... yang mungkin ndak bisa ditutupi itu usia mbak, mungkin saja saya agak lebih muda, mungkin saya lebih, kalau dikatakan agak agresif ya sama ibuk, ibuk agak lebih kurang sedikit, tapi kadang-kadang tak kasih dorongan apa ya? Stimulan, agar dia jangan terlalu berkecil hati atau apa ya mungkin, soalnya kadang dia tu, aku kok gak kayak kamu ya, ada yang menurun, ada yang berkurang, ada yang mungkin ndak sepeti dulu, mungkin agak kurang agresif atau bagaimana menyebutnya saya ndak tahu...” (W.BK 35-BL 3)

Jadi daya tarik pada pasangan, ditunjukkan dengan

hubungan seksual yang masih dilakukan sampai sekarang

meskipun En merasa sudah mengalami penurunan

dorongan seksual. En merasa senang dan bahkan merasa

seperti di surga setelah melakukan hubungan seksual

dengan pasangan.


Hasrat untuk bersatu dengan pasangan, ditunjukkan

En dengan adanya perasaan sedih, khawatir dan cemburu


141

bila pasangan berpamitan hendak pergi. Hal tersebut


“…ya khawatirlah, sedih, kadang ya cemburu, kadang sore gini kadang lho mbak, kadang kan dia juga istilahnya mekelaran gitu lho, kadang dia pamit, aku tak kesana ya, ya kadang saya ya memberi ijin, tapi kadang ya disini kadang ada rasa cemburu gitu.” (W.K 30-36)

Hasrat untuk bersatu dengan pasangan juga terlihat

dari harapan En yang tidak ingin hubungan dengan

pasangan menjadi renggang. Hal itu didasari anggapan

bahwa pasangan merupakan teman hidup. Hal tersebut


“…bapak itu sudah saya anggap sebagai teman hidup gitu mbak, jadi yo ndak..apa ya? Kalau bisa jangan sampai renggang, gitu. Walaupun kita bertemu hanya sebentar, tapi saya, bagi saya ndak masalah, gitu.” (W.AE 30-36)

Jadi hasrat untuk bersatu dengan pasangan terlihat

dari perasaan sedih, khawatir dan cemburu dari En bila

suami pergi. Selain itu, En menganggap bahwa pasangan

merupakan teman hidup sehingga tidak menginginkan

hubungan menjadi renggang.

3) Komitmen



142

Perhatian En terhadap hubungan ketika menghadapi

masalah terlihat ketika keadaan ekonomi keluarga sedang

tidak baik tapi tetap tidak ingin berpisah dengan pasangan

karena menganggap bahwa pasangan merupakan teman

hidup. Masalah ekonomi, berusaha dihadapi bersama

dengan pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil

wawancara, yaitu:

“Ya karena saya sudah punya anak 2 gitu mbak jadi yo jangan sampai, jangan sampai berpisah walaupun ekonomi dalam keadaan seperti ini, karena itu tak anggep sebagai teman hidup saya kalau bisa ya sampai akhir gitu.” (W.AF 7-13)

“Kalau saya ya cuma, cuma humor aja, kalau yang, yang beneran itu nggak mungkin mbak, nggak mungkin, tapi yo kalau pas dalam keadaan apa ya? Gak bersatu gitu, mungkin ada masalah kecil, tapi yo sok sering, sering bilang gitu (pisah-Red) tapi yo cuma intermezo aja.” (W.AF 40-AG 2)

“…pekerjaan banyak ya tak kerjakan bersama gitu, gak punya, sedikit gitu ya apa adanya digunakan.” (W.BD 16-19)

Perhatian terhadap hubungan juga terlihat dari usaha

En agar jangan sampai terjadi pertengkaran yang besar

sehingga ketika pasangan marah-marah maka En berusaha

menahan diri untuk tidak ikut marah. Hal tersebut


“Kadang ya saya berusaha agar tidak terjadi pertengkaran yang besar. Dulu saya sama suamiku kadang suka marah-marah gitu


143

lho tapi sekarang saya berusaha untuk tidak marah, saya akan selalu menghormati sebagai suami.” (W.BA 33-BB 5)

“Gak pernah saya terjadi cekcok yang lebih besar, apalagi sampai apa ya? Yang laki-laki pulang ke rumah ibunya, gak, saya jaga jangan sampai terjadi seperti itu.” (W.BC 25-29)

Jadi perhatian En terhadap hubungan ketika

menghadapi masalah ditunjukkan dengan harapan En yang

tetap tidak ingin berpisah dengan pasangan walaupun

keadaan ekonomi sedang tidak baik. Selain itu En juga

berusaha untuk menahan diri tidak marah ketika pasangan

sedang marah.


Keputusan En untuk memelihara hubungan

dikarenakan En merasa susah bila tidak ada pasangan jadi

merasa lebih baik kalau ada pasangan. Keputusan tersebut

juga didasari oleh keyakinan En bahwa bila menikah lewat

gereja maka tidak boleh bercerai. Selain itu En juga sudah

merasa seiya sekata dengan pasangan. En berusaha

memegang teguh pilihannya. Hal tersebut ditunjukkan


“Eem saya apa ya? akan berusaha mempertahankan, kalau bisa damai teruslah, ndak ada masalah apa-apa, gitu.” (W.D 44-E 2)


144

“Ya sebagai, apa ya mbak, eem kadang kalau ndak ada suami ya susahe (sambil tertawa). Lebih baik kalau ada, walaupun dalam keadaan seperti ini tapi lebih baik, lebih bahagia kalau lengkap, ada, gitu.” (W.AF 16-22)

“Ee waktu dulu ya saya pilih, wah itu teman hidup yang, yang bagus, yang cocok, sama gitu, tapi ya sekarang keadaannya kayak gini tapi ya saya tetap, tetap teguh gitu.” (W.AG 15-19)

“Menurut saya ya karena saya sudah menikah lewat gereja, jadi ya peraturannya kan tidak boleh itu, apa? Berpisah gitu, ndak boleh bercerai.pokoknya saya sudah seiya sekata (tertawa).” (W.AG 22-27)

Keputusan tersebut didukung oleh keyakinan bahwa

pasangan benar-benar sayang kepada En. Hal tersebut


“Ya karena suami saya sayang sekali sama saya, demikian juga saya. Kalau menurut saya, suami saya itu yowis tresno tenan gitu lho mbak, udah sayang bener, walaupun saya sudah tua, lebih tua tapi dia tetep memperhatikan saya.” (W.AH 26-27,AI 15-19)

Selain karena beberapa hal diatas, anak merupakan

penguat bagi En untuk tetap memelihara hubungan dengan

pasangan. Hal tersebut terlihat dalam hasil wawancara,

yaitu:

“Ya karena saya sudah punya anak 2 gitu mbak jadi yo jangan sampai, jangan sampai berpisah walaupun ekonomi dalam keadaan seperti ini, karena itu tak anggep sebagai teman hidup saya kalau bisa ya sampai akhir gitu.” (W.AF 7-13)


145

Jadi keputusan En untuk memelihara hubungan

didasari oleh perasaan membutuhkan pasangan dan

keyakinan bahwa pernikahan lewat gereja tidak boleh

bercerai serta perasaan cocok yang seiya sekata dengan

pasangan. En merasa yakin dengan pilihan yang telah

dibuat dan berusaha memegang teguh karena En merasa

yakin bahwa pasangan benar-benar sayang kepada En dan

begitu pula perasaan En kepada pasangan. Selain itu,

kehadiran anak memperkuat keinginan En untuk tetap

memelihara hubungan dengan pasangan.

e. Deskripsi Hasil Responden 5

1) Keintiman


Keinginan Dg untuk meningkatkan kesejahteraan

orang yang dicintai ditunjukkan dengan mengamati apa

yang menjadi kebutuhan pasangan dan kemudian berusaha

untuk memenuhinya, misalnya kebutuhan akan pakaian dan

makanan kesukaan pasangan. Hal tersebut ditunjukkan


“Ya mengamati. Ya kebutuhannya apa, pakaiannya, atau makanannya apa, kesukaannya apa.” (W.B 11-13)


146

”Kalau bisa semampu saya dipenuhi, kalau tidak, yang kayaknya, yang kayak rumah gitu kan nggak bisa dipenuhi, kalau kebutuhan pangan, sandang yang masih bisa dijangkau, bisa dipenuhi.” (W.A 33-37)

“Ya memiliki, misalnya saya lihat aa ini belum punya pakaian, ya udah beli pakaian, terus kalau senengan saya apa, istri saya selalu memenuhinya.” (W.E 9-12)

Dalam meningkatkan kesejahteraan pasangan, Dg

berusaha untuk mendukung hobi pasangan yang senang

dengan tananam hias, yaitu dengan mengantar pasangan

mencari tanaman hias baru atau pot-pot tanaman. Hal


“Ya kalau dulu seperti seneng bunga gitu kan dulu nggak tau, sekarang saya jadi sering nganter dia beli bunga atau pot-pot gitu…” (W.AB 33-37) Hal tersebut didukung oleh hasil observasi, yaitu: Sewaktu di depan rumah, saya mengomentari bunga anggrek yang di tempelkan di pohon mangga, kemudian Ss menceritakan bahwa dulu tanaman anggrek tersebut dibawakan sang suami sewaktu pulang bertugas dari luar pulau Jawa. (O.C 38-44)

Jadi keinginan Dg untuk meningkatkan

kesejahteraan pasangan, diwujudkan dengan mengamati

kebutuhan pasangan dan kemudian berusaha memenuhinya.

Dg juga berusaha mendukung hobi pasangan dengan

kesediaannya mengantar pasangan untuk mencari tanaman

baru atau membelikan tanaman baru.


147


Dg mengalami saat-saat yang membahagiakan

dengan orang yang dicintai khususnya pada saat tidak dinas

ke luar kota sehingga bisa dekat dengan istri dan keluarga.

Kebahagiaan juga dialami ketika bisa pergi jalan-jalan

ataupun bercengkerama dan bercanda bersama istri dan

anak di rumah. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil

wawancara, yaitu:

“Ya bahagia, karena deket istri, deket keluarga, dibandingkan kalau dines luar kita sendiri, yang semuanya laki-laki.” (W.B 28-31)

“Ya banyak hal, disaat kita jalan-jalan atau di rumah bercengkerama, bercanda bersama istri dan anak...” (W.B 35-37)

Jadi Dg mengalami kebahagiaan dengan pasangan

khususnya pada saat bisa berada di rumah dan melakukan

berbagai hal dengan pasangan.


dicintai

Dg memberikan penghargaan yang tinggi kepada

orang yang dicintai, yaitu dengan menganggap bahwa tidak

ada hal yang kurang dari pasangan. Dg merasa bahwa

kekurangan dari pasangan dapat ditutup dengan


148

kelebihannya. Dg dapat menerima pasangan sebagaimana

adanya. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara,

yaitu:

“Kekurangannya sepertinya gak ada karena ditutup sama kelebihannya jadi gak ada kekurangannya.” (W.AB 6-9)

“Ya gimana ya, istriku tu memang lebih cerewet jadi kalau marah tu sukanya ngomel-ngomel. Ya memang dia seperti itu, bagiku nggak masalah. Tapi sebenarnya hal itu bukan saya anggap sebagai kekurangan ya, memang kita berbeda aja, kalau saya kan cenderung diam-diam aja kalau marah, jadi ya itulah istri saya. Bagi saya sampai saat ini dia oke-oke aja.” (W.BC 1-10)

Jadi penghargaan yang tinggi dari Dg kepada

pasangan terlihat dari penerimaan yang sebagaimana

adanya terhadap pasangan dan bagi Dg, kelebihan pasangan

lebih menonjol sehingga dapat menutup kekurangan

.


dibutuhkan

Pada saat-saat dibutuhkan, Dg mengandalkan orang

yang dicintai, bila terjadi sesuatu maka pasangan

merupakan orang pertama yang menjadi tempat sandaran,

misalnya pada saat mengalami masalah atau pada saat sakit,

biasanya Dg mengeluh ke pasangan dan pasangan akan


149

segera memberikan tanggapan. Hal tersebut ditunjukkan


“Oo jelas, seumpama saya punya masalah, seumpama saya sakit gitu, jadi sakit gini gini keluhannya, langsung istri menanggapi.” (W.D 9-12)

”Ya istrilah. Kalau sudah berumah tangga, apa-apa kan dibaginya sama istri, ya masalah, ya seneng. Orang yang paling dekat sama saya kan istri, jadi ya kalau ada apa-apa ya larinya ke istri.” (W.BC 14-19)

Jadi pengandalan orang yang dicintai pada saat

dibutuhkan ditunjukkan Dg dengan menjadikan pasangan

sebagai tempat sandaran pertama bila terjadi sesuatu hal

yang tidak diinginkan.


Saling pengertian dengan orang yang dicintai,

ditunjukkan Dg misalnya dengan membelikan baju yang

belum dimiliki pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam


“Ya memiliki, misalnya saya lihat aa ini belum punya pakaian, ya udah beli pakaian, terus kalau senengan saya apa, istri saya selalu memenuhinya.” (W.E 9-12)

Dg juga pengertian dalam hal kebutuhan dapur. Hal

itu terlihat ketika Dg mengetahui bahwa kebutuhan dapur


150

sudah habis maka Dg berinisiatif untuk membawakan dari

koperasi kantor karena kebetulan Dg bertugas di koperasi

kantor. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara

dengan istri, yaitu:

“Kalau beras biasanya, suami kan di koperasi ya, biasanya kalau beras habis, ambil beras, apa susu atau apa itu biasanya iya, kebetulan memang di kantor suami megang koperasi jadi apa sekiranya di rumah nggak ada, apa sarden gitu, lauk, ya bawa. Kalau beras gitu biasanya, wah berasnya dah habis gitu, bawa, nanti pulang itu sudah bawa. Kalau misalnya ada acara, anak itu, nggak dimakan, walaupun misalnya sepele ya dapet boks itu dibawa pulang, dikasihkan anaknya.” (W.J 17-29)

Dalam pekerjaan rumah tangga, Dg juga tidak

segan-segan untuk menggantikan pekerjaan pasangan bila

melihat pasangan sedang kelelahan, misalnya mencuci baju

atau mengantar anak ke sekolah. Hal tersebut ditunjukkan

dalam hasil wawancara dengan istri, yaitu:

“…kalau saya capek nganter anak ya yang nganter suami trus kadang bantuin nyuci baju…” (W.AM 15-18)

Kesalahpahaman dapat terjadi karena kurangnya

pengertian dari Dg, yang akhirnya dapat memicu timbulnya

pertengkaran. Namun pada akhirnya hal tersebut akan dapat

memunculkan sikap pengertian dari Dg. Hal itu terlihat

dalam hasil wawancara dengan istri, yaitu:


151

”Ya mungkin cuma salah paham aja, dia kurang bisa ngertiin gitu yang kadang-kadang menjadi pemicu timbulnya masalah, misalnya kayak kemaren itu,aku tu kan dah masak pagi-pagi gitu lha trus suamiku tak suruh makan eh malah dianya gak mau, lha aku kan jengkel ya, masak dia gak bisa menghargai, gitu, malah krupuknya di tendang, ya udah sekalian aja tak injek-injek itu krupuknya, gitu aja sih. . Lha ak kan juga nggak tau kalau ternyata dia memang lagi nggak mau makan, kalau dia ngomong kan jadi lebih enak, aku lebih bisa menerima gitu lho. Palingan tu ya seperti itu, nanti kalau aku udah kayak gitu trus suamiku mbujuk aku, kalo gak ya aku malah semakin menjadi marahnya, tapi habis itu ya udah baikan lagi” (W.BC 3-23)

Jadi sikap saling pengertian dari Dg kepada

pasangan ditunjukkan dengan berusaha memenuhi apa yang

belum dimiliki pasangan. Dg juga tak segan-segan untuk

mengantikan tugas pasangan bila melihat pasangannya

lelah, baik dalam hal pemenuhan kebutuhan dapur ataupun

pekerjaan rumah tangga, namun terkadang munculnya

sikap kurang pengertian dari Dg dapat menimbulkan

kesalahpahaman dan pertengkaran.


Dg membagikan diri dan miliknya dengan orang

yang dicintai dengan berusaha memenuhi kebutuhan

pasangan dalam hal makanan dan pakaian. Dg berusaha

untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan pasangan,

dimana Dg selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik

kepada pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil

wawancara, yaitu:


152

“Kalau bisa semampu saya dipenuhi, kalau tidak, yang kayaknya, yang kayak rumah gitu kan nggak bisa dipenuhi, kalau kebutuhan pangan, sandang yang masih bisa dijangkau, bisa dipenuhi.” (W.A 33-37)

“Sama, saya juga begitu, apa yang dia butuhkan, apa yang dia inginkan, ya kalau saya mampu ya itu saya laksanakan, saya turuti. Ya seumpama dia pengen shoping gitu, saya anter, sebisa mungkin saya anter, kalau nggak bisa ya besoknya lagi.” (W.E 16-22)

”... seumpama saya punya uang ya saya berikan yang terbaik buat dia.” (W.E 44-F 1) ”Ya biasalah, ribut-ribut kecil mungkin karena gak sama aja keinginan kita, jadi saya maunya apa, istri saya mau apa. Ya istri saya kan orangnya cerewet gitu, jadi ya apa-apa tu ngomel aja, maunya diturutin terus. Ya kadang saya tu lebih banyak diam, kalau dia masih ngomel terus, atau sekiranya kok malah menjadi ya udahlah saya turutin aja maunya.” (W.BA 28-33, 36-39)

Dg juga meluangkan waktu untuk pergi jalan-jalan

bersama istri dan anaknya. Selain itu, dalam hal cerita, Dg

sering membagikan cerita pengalamannya kepada


yaitu:

“Ya meluangkan, kayak hari libur, kita jalan-jalan ke mall atau kemana.” (W.B 24-25)

“Ya saya sering cerita, kalau ada apa apa, begini begini, saya cerita itu ke istri, jangan, gini gini gini.” (W.D 18-20)


153

Dalam kehidupan sehari-hari, Dg juga berbagi

dalam hal melakukan pekerjaan rumah, misalnya memasak,

mencuci dan membersihkan rumah yang dilakukan bersama

dengan pasangan. Hal tersebut terlihat dalam hasil

wawancara, yaitu:

“Ada, kayak nyuci, masak, itu kan bareng-bareng, ya bersihkan rumah, nyapu, itu kan.” (W.B 18-20)

Dalam hal penampilan, Dg berusaha menjaga

penampilan yang sesuai dengan apa yang disukai oleh

pasangan yaitu dengan memotong rambut yang mulai

panjang, memcukur kumis yang mulai tumbuh dan

mengenakan pakaian yang rapi. Hal tersebut ditunjukkan


“Ada, seperti kalau rambut saya mulai panjang, saya potong, kalau kumis saya mulai tumbuh sekarang mulai tumbuh ya, nanti saya kerok. Trus seumpama..pakaian saya mulai kumal dia nggak suka, nah saya ganti yang agak rapi gitu.” (W.G 3-9)

Jadi Dg membagikan diri dan miliknya kepada

pasangan dengan berusaha memberikan yang terbaik

kepada pasangan dalam memenuhi kebutuhan pasangan.

Dg juga meluangkan waktunya untuk pasangan. Selain itu

Dg juga berbagi cerita kepada pasangan. Dalam pekerjaan

rumahpun Dg berbagi dengan pasangan untuk melakukan


154

pekerjaan rumah secara bersama. Penampilan selalu dijaga

oleh Dg sesuai dengan yang disukai oleh pasangan


Penerimaan dukungan dari orang yang dicintai,

ditunjukkan Dg dengan perasaan senang karena pasangan

ada ketika dibutuhkan. Pasangan akan segera memberikan

tanggapan dengan memberikan nasehat ataupun hanya

sekedar memberikan komentar ketika Dg mengeluhkan

masalah kepada pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam


“Oo jelas, seumpama saya punya masalah, seumpama saya sakit gitu, jadi sakit gini gini keluhannya, langsung istri menanggapi.” (W.D 9-12)

“Kalau dilakukan sama istri hanya memberikan nasehat, mengomentari bagaimana, kalau memang baik ya dilakukan dengan baik, kalau terjadi masalah ya diselesaikan dengan sebaik-baiknya.” (W.D 26-31)

“Ya senenglah, ketika saya lagi butuh, dia ada buat saya.” (W.BC 23-24)

Dukungan emosional dari pasangan juga diterima

ketika Dg mengeluh sakit maka pasangan akan segera

menanggapi. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil

wawancara, yaitu:


155

“Oo jelas, seumpama saya punya masalah, seumpama saya sakit gitu, jadi sakit gini gini keluhannya, langsung istri menanggapi.” (W.C 31-34)


ditunjukkan dengan perasaan senang atas keberadaan

pasangan ketika dibutuhkan. Dg juga merasakan dukungan

emosional dari pasangan dengan adanya respon positif dari

pasangan ketika Dg mengeluhkan sakitnya.


dicintai

Dg memberikan dukungan emosional kepada orang

yang dicintai dengan memberikan nasehat kepada pasangan

ketika pasangan mengalami masalah. Hal tersebut


“Kalau istri dalam masalah biasanya ya sama, kita saling memberikan nasehat, seperti itu kalau nggak bener ya kita katakan nggak bener, kalau memang baik ya kita katakan nggak baik.” (W.D 35-39)

Pada saat anak sakit dan pasangan menjadi bingung,

Dg berusaha menenangkan pasangan dengan menganjurkan

untuk dibawa ke rumah sakit saja. Hal tersebut terlihat



156

“Kalau perselisihan pendapat ya ada, umpama anak panas, istri bingung ya kita kasih nasehat nggak papa, kalau memang parah kita bawa ke rumah sakit.” (W.B 41-44)

Jadi Dg memberikan dukungan emosional kepada

pasangan dengan memberikan nasehat ketika pasangan

menghadapi masalah dan pada saat anak sedang sakit, Dg

berusaha memberikan ketenangan kepada pasangan.

i) Komunikasi yang intim dengan orang yang dicintai

Komunikasi secara intim dengan orang yang

dicintai dilakukan Dg dengan menceritakan masalahnya

kepada pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil

wawancara, yaitu:

“Ya kalau perlu-perlu aja. Misalnya kalau seperti ini ni, saya sedang kebingungan untuk mencari sopir untuk menggantikan saya mengantarkan tamu ke luar kota karena saya sendiri punya urusan lain, ya saya cerita ke istri. Kalau ada masalah ya saya ceritanya ke istri.” (W.BB 24-31)

Jadi komunikasi secara intim dengan pasangan,

terlihat dari keterbukaan Dg mengungkapkan masalahnya

kepada pasangan.



157

Anggapan Dg bahwa orang yang dicintai berharga

ditunjukkan dengan perasaan sedih dan kangen ketika jauh

dari pasangan. Dg merasa lebih nyaman bila dekat

pasangan dan merasa tidak lengkap serta hampa bila tidak

ada pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil

wawancara, yaitu:

“Seumpama saya mau berangkat ya? ya ada perasaan, namanya orang ya, ada perasaan sedih atau bagaimana, tapi itu bisa kita hindarkan karena apa yang kita lakukan demi mereka juga.” (W.F 16-20)

“Ya kangen, rindu.” (W.F 23)

“Maksudnya ya lebih dekat dengan istri kan lebih enak, lebih nyaman.” (W.H 14-15)

” Yang membuat yakin karena kalau saya nggak ada dia sepertinya ya hampa gitu.” (W.I 16-17)

”Ya mungkin saat dinas keluar kota aja, rasanya sepi, biasanya kan bersama-sama, tidur bareng, ada yang merangkul, ada yang untuk curhat, kalau gitu kan gak ada…” (W.AA 30-AB 3)

”…ya saya sendiri juga gak mau sendiri, rasanya kurang lengkap kalau gak ada dia.” (W.AB 32-34)

Jadi anggapan bahwa pasangan berharga,

ditunjukkan dengan perasaan membutuhkan pasangan,

dimana Dg merasa tidak lengkap dan hampa bila tidak ada

pasangan.


158

2) Gairah

a) Daya tarik fisik

Dg mempunyai daya tarik fisik terhadap pasangan.

Daya tarik tersebut di timbulkan oleh kecantikan pasangan.


“Banyak, ya itu yang saya katakan tadi pertama, cantik, iya to?...” (W.G 18-19)

“Ya dia cantik-cantik aja menurutku, tidak ada yang aneh, seperti kebanyakan wanita lainnya. Secara fisik ya…menurutku dia cantik.” (W.BB 38-41)

Jadi daya tarik fisik pada pasangan dapat muncul

karena kecantikan pasangan.


Daya tarik seksual pada pasangan, ditunjukkan

dengan membelai rambut pasangan sambil bercerita. Dg

mencium dan memeluk pasangan sebelum pergi dan

biasanya pasangan kemudian mencium tangan Dg. Hal



159

“Ada, ya seperti membelai rambutnya, trus kita bercerita, trus ya sukanya dia apa, gitu.” (W.G 34-36)

“Ada, seumpama mau pergi cium kiri kanan ya peluk-peluk dulu trus biasanya istri saya cium tangan saya dulu.” (W.G 42-44)

Daya tarik seksual dari suami kepada pasangan juga

ditunjukkan dengan hubungan seksual yang masih

dilakukan sampai sekarang. Hubungan seksual dengan

pasangan dilakukan sesering mungkin bila ada kesempatan.


“Jelas, masih berhubungan intim kalau gak ya kurang marem. “ (W.AA 3-4)

“Ya kalau ada kesempatan ya sesering mungkin. Ya bisa 6 kali, 7 kali, tergantung, begitu ada kesempatan ya kita lakukan.” (W.AA 5-12)

Meskipun masih terlihat adanya daya tarik seksual

pada pasangan namun keromantisan sudah mulai berkurang

karena Dg merasa bahwa hal tersebut sudah tidak perlu

lagi. Hal tersebut terlihat dalam hasil observasi, yaitu:

Pada saat itu Ss mengeluh bahwa sekarang sudah tidak pernah dibelai, dipegang tangannya, seperti dulu lagi. Ss mengatakan bahwa Dg sudah tidak seromantis dulu. Menanggapi hal itu, Dg hanya mengatakan bahwa hal tersebut sudah tidak perlu lagi. (O.D 15-22)


160

Hal tersebut didukung oleh hasil wawancara dengan istri,

yaitu:

“Sekarang suamiku tu dah gak kayak dulu lagi, sampe aku tu kadang-kadang ngomong gini ke dia, pah mbok sekali-sekali aku tu kalau duduk gitu dipegang tangannya kayak dulu gitu, sekarang udah gak pernah.” (W.BB 35-40)

Jadi daya tarik seksual dari Dg kepada pasangan

ditunjukkan dengan membelai, mencium dan memeluk

pasangan. Selain itu hubungan seksual dengan pasangan

juga masih dilakukan sampai sekarang dengan frekuensi

yang sesering mungkin. Meskipun begitu, keromantisan

dengan pasangan sudah berkurang karena Dg merasa sudah

tidak perlu lagi.


Hasrat untuk bersatu dengan pasangan, ditunjukkan

oleh Dg dengan keinginan untuk terus bersama pasangan

karena sudah merasa cocok dan nyaman. Hal tersebut


“Ya karena merasa cocok dan nyaman jadi ya saya ingin bisa sama dia terus.” (W.BB 34-35)

Hasrat untuk bersatu dengan pasangan juga

ditunjukkan dengan adanya perasaan cemburu, bahkan


161

ketika pasangan sedang berbicara dengan temannya. Hal


“Ya pernah. Seumpama istri ngobrol sama orang lain ya cemburu saya, siapa dia? Walaupun itu temannya.” (W.AD 25-28)

Jadi hasrat Dg untuk bersatu dengan pasangan,

terlihat dari keinginan Dg untuk terus bersama dengan

pasangan serta adanya perasaan cemburu.

3) Komitmen


Dg tetap memperhatikan hubungan ketika

menghadapi masalah. Hal itu terlihat dari usahanya untuk

segera menyelesaikan bila terjadi masalah kecil agar tidak

menjadi semakin membesar. Hal tersebut ditunjukkan


“Ya biasa aja ya, kalau masalah gede sampai minggat-minggat gitu ya gak pernah, ya jangan sampai, pokoknya kalau ada sesuatu yang mengganjal cepat saja diselesaikan biar gak bertambah semakin besar.” (W.BA 20-25)

“Kalau ribut masalah kecil..ya ada, cuma kan tidak lama, paling berapa detik aja sudah sembuh lagi. Pokoknya kalau ada masalah kecil segera diselesaikan biar tidak bertambah besar. Biasanya kalau kayak gitu saya mudah melupakan.” (W.H 27-32)


162

Jadi Dg memperhatikan hubungan ketika

menghadapi masalah dengan cara segera menyelesaikan

permasalahan yang dihadapi dan tidak memperbesar

masalah kecil.


Dg mempunyai keputusan untuk memelihara

hubungan dengan pasangan. Hal itu didasari oleh dua

alasan, yaitu adanya anak dan yang kedua karena Dg sudah

merasa satu jiwa dengan pasangan sehingga tidak bisa

dipisahkan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil

wawancara, yaitu:

“Ya pertama ya kita ya saling mengerti, trus yang jelas kita selalu, apa yang kita inginkan atau yang kita.... Alasannya yang pertama karena ee kita sudah mempunyai anak, trus kedua karena kita sepetinya sudah satu jiwa jadi tidak bisa dipisahkan.” (W.H 25-31)

Jadi keputusan Dg untuk memelihara hubungan

dengan pasangan didasari oleh dua alasan, yaitu adanya

anak dan perasaan satu jiwa dengan pasangan.

f. Deskripsi Hasil Responden 6

1) Keintiman



163

Keinginan Ss untuk meningkatkan kesejahteraan

orang yang dicintai ditunjukkan dengan menyiapkan makan

pagi untuk pasangan sebelum berangkat kerja. Setiap kali

pasangan hendak berangkat kerja, Ss menyiapkan bekal

minuman dan diletakkan di mobil. Ss juga memperhatikan

makanan dan minuman yang akan dikonsumsi serta

tambahan vitamin untuk pasangan karena pasangan banyak

melakukan aktivitas olah raga. Hal tersebut ditunjukkan


“…sekarang pagi-pagi aku masak, nyiapin makanan untuk anak, untuk suami…” (W.BA 7-8)

”Ya tentulah, misalnya bawain aqua kalau kerja, itu di mobil mesti saya bawain aqua, trus makanan, sarapan itu harus, kebutuhan itu.” (W.J 34-37)

“Ya memperhatikan makanan, minuman, vitamin, ya seperti itu…” (W.AC 32-34)

“…suami saya kan olah raga ya, sering olah raga ya, saya tu nyiapin vitamin, makanan itu selalu saya nomor satukan. Ee misalnya sekarang untuk minuman gitu ya, minum susu, walaupun sudah ini ya tetep diberikan, maksudnya minum susu selalu, trus diet-diet ya, terlalu banyak makan daging, lha itu, ya begitulah pokoknya.” (W.B 7-15)

Hal tersebut didukung oleh data observasi sebagai berikut:

Sebelum suami berangkat, istri menyiapkan air minum di botol dan diletakkan di mobil. (O.B 5-7)


164

Jadi keinginan Ss untuk meningkatkan

kesejahteraan pasangan ditunjukkan dengan memperhatikan

kebutuhan makanan dan minuman pasangan serta

memberikan tambahan vitamin bagi pasangan.


Ss mengalami saat-saat yang membahagiakan

dengan orang yang dicintai, yaitu pada saat bisa bertemu

dengan pasangan karena biasanya pasangan jarang berada

di rumah jadi waktu-waktu bisa bertemu dengan pasangan

merupakan waktu yang berharga. Kebahagiaan lebih

dirasakan oleh Ss ketika bertemu dengan pasangan setelah

pasangan pulang dari dinas di luar kota, dimana yang ada

hanyalah perasaan senang. Hal tersebut ditunjukkan dalam


“Ya. Selalu menikmati soalnya suami selalu sibuk jadi waktu itu sangat berharga. Kebanyakan waktu itu di kantor, ya kalau Sabtu sama Minggu libur tapi kadang-kadang kan kena piket, ada tamu gitu, jadi kita itu sebenernya jarang, jarang ketemu gitu jadi sekali ketemu kita manfaatkan waktu itu sebaik-baiknya.” (W.C 8-15)

“Kalau saat menyenangkan, kalau saya ya, kalau kalau suami sedang dinas trus pulang, kita tu ya itu, saat menyenangkan bagi saya, misalnya suami dinas ke Ambon atau ke luar kota, apa ke Bandung itu kan sering sekolah ya, kalau gak dines ya sekolah, seperti waktu itu sekolah nembak di Malang, 2 minggu, kita gak ketemu, jadi pas ketemu itu rasanya seperti dulu, seperti gimana ya? Seperti baru lagi. Kalau suami pulang dines itu gak,


165

kejelekan, kita kan udah lama ya jadi jahu kejelekan suami tentang kelemahan dia, kebaikan dia jadi yang ada itu baik aja.” (W.C 19-29)

Jadi pengalaman yang membahagiakan dengan

pasangan adalah ketika dapat bertemu dengan pasangan di

sela-sela waktu kerja pasangan apalagi waktu pertama kali

bertemu setelah pasangan pulang dari dinas di luar kota.


dicintai

Penghargaan yang tinggi kepada orang yang dicintai

ditunjukkan oleh Ss dengan tetap menerima segala

kekurangan pasangan dan menganggap wajar kekurangan

yang dimiliki oleh pasangan. Ss merasa bahwa dirinya

mempunyai lebih banyak kekurangan daripada pasangan.


“Oo kalau menurut saya kekurangan suami saya sekarang ini wajar ya…” (W.AK 10-12)

“Kalau menurutku kekurangan itu wajar ya, semua orang kan gak sempurna, ya aku merasa aku juga punya banyak kekurangan, kalau suami punya kekurangan ya, selama kekurangan itu masih wajar ya ndak menjadikan masalah. Ya sampai sekarang aku bisa menerimanya.” (W.BC 39-BD 1)

“…cuman ya gak sempurna ya namanya manusia, tapi kalau menurutku wajar-wajar aja sih gak ada kekurangan soalnya gak pernah marah, gak pernah bentak, malah aku lebih cerewet…” (W.BE 6-10)


166

Ss banyak memberikan penilaian yang positif

kepada pasangan, yaitu pasangan tidak pernah mencela

masakan Ss, kalau Ss ingin pergi, pasangan selalu bersedia

mengantarkan meskipun sedang lelah. Hal tersebut terlihat


” Trus kalau saya masak gak pernah mencela, kurang ini kurang ini, apa yang dimasakin istri dimakan. Kalau anak dengan istri pengen kemana pasti dianterin, kalau kami ingin belanja kemana, misalnya saya sama anak pengen jalan-jalan apa kemana, gak pernah menolak untuk nganter walaupun capek, dalam arti selama dia masih bisa lakukan ya dia anter, dia lakukan.” (W.AJ 27-39)

Jadi Ss memberikan penghargaan yang tinggi

kepada pasangan dengan menerima segala kekurangan

pasangan, dimana kekurangan pasangan dianggap wajar

oleh Ss. Ss menilai bahwa pasangan tidak pernah mencela

masakan Ss dan selalu bersedia mengantarkan kalau Ss

ingin pergi meskipun pasangan sedang lelah.


dibutuhkan

Ss mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat

dibutuhkan, misalnya pada saat pasangan sedang kerja tiba-

tiba Ss keracunan telor asin dan kemudian segera


167

menghubungi pasangan untuk mendapatkan pertolongan.


“Dulu waktu itu kan saya makan telor asin trus keracunan, muntah-muntah, suami ada di kantor trus saya telpon langsung dateng, langsung nyariin obat, langsung mbawa saya ke rumah sakit.” (W.H 24-29)

Dalam kehidupan sehari-haripun, Ss mengandalkan

pasangan untuk menjadi tempat bercerita. Jadi bila ada

masalah, Ss menceritakannya kepada pasangan. Hal


“…karena disini saya ya nggak punya temen deket istilahnya selain pasangan itu nggak ada ya, depan samping, belakang, itu kan ibuk-ibuk semua jadi sensitive kalau saya cerita masalah pribadi atau kekurangan saya, jadi ya ceritanya sama suami aja.” (W.K 15-21)

Ss juga mengandalkan pasangan pada saat anak

sakit. Segala urusan akan terasa lebih ringan bila ada

pasangan. Perasaan juga akan lebih tenang bila ada

pasangan di rumah ketika anak sakit. Hal tersebut


“Masa sulit menurut saya ketika saya ditinggal dinas keluar sama suami ya, itu menurut saya masa sulit, sama anak sakit. Anak sakit, kalau bisa ya sama suami, kalau anak sakit ada suami kan rasanya jadi tenang.” (W.AG 9-16)


168

“Ya sedih ya, berat, tapi kalau anak saya sakit gitu justru saya itu nggak memberi tahu suami saya. Waktu itu pernah anak saya sampai masuk rumah sakit tapi saya nggak bilang, kasian dia disana, nanti malah jadi beban.” (W.BA 36-BB 1)

Mengandalkan pasangan di saat dibutuhkan juga

dilakukan Ss di saat-saat darurat, yaitu ketika terjadi

gempa, dimana Ss merasa ketakutan sewaktu terjadi gempa,

apalagi pasangan tidak ada di rumah sehingga Ss merasa

tidak tenang. Ss merasa ada yang kurang dalam

menghadapi hidup bila tidak ada pasangan. Hal tersebut


“…kalau gak ada dia ya kurang rasanya. Rasanya tu ngadepin hidup ada yang kurang. Kayak waktu ada gempa tadi gak ada suami cuma aku sama anak sendiri rasanya, padahal cuma ditinggal piket to cuma satu hari tapi rasanya gak enak, gak tenang to?” (W.BA 25-32)

Jadi Ss mengandalkan pasangan pada saat-saat yang

dibutuhkan, yaitu misalnya pada saat sakit, mengalami

masalah, dan pada saat terjadi bencana alam. Ss merasa

bahwa pasangan ada ketika Ss membutuhkan.


Sikap saling pengertian Ss kepada orang yang

dicintai, ditunjukkan dengan adanya pembagian dalam

pekerjaan rumah tangga, dimana satu sama lain saling


169

membantu. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil

wawancara, yaitu:

“Trus nyetrikain baju kerja, nyiapin baju kerja trus kalau sudah capek, dia kan sering membantu ya, sering membantu nyuci, sering mbantu bersih-bersih itu kan kalau pagi itu ‘udah gak usah biar mamah aja yang kerjakan, papah kan udah capek di kantor’…” (W.AC 24-32)

Sikap saling pengertian ditunjukkan pula dalam

hubungan seksual dengan pasangan, yaitu bila melihat

pasangan sedang lelah maka hubungan seksual tidak

dilakukan meskipun sebenarnya menginginkan hal itu. Hal


“Pengennya sih tiap hari (sambil tertawa). Ya kadang-kadang pas gak capek kan, kan saya kalau menurut wanita kan, kalau wanita, wanita itu oke ajalah. Setiap waktu bisa ya, anu me..memenuhi gitu, itu kan tergantung sama suami, ya kalau gak capek, misalnya gak ada kegiatan fisik sepak bola apa lari di kantor kan, biasanya pulang kerja trus tidur.” (W.AE 17-28)

Pengertian dari Ss juga ditunjukkan ketika pasangan

sedang dinas di luar kota. Ss tidak memberi tahu pasangan

ketika anak sakit karena tidak ingin membebani pasangan

yang sedang bekerja di tempat yang jauh. Hal tersebut


“Ya sedih ya, berat, tapi kalau anak saya sakit gitu justru saya itu nggak memberi tahu suami saya. Waktu itu pernah anak saya


170

sampai masuk rumah sakit tapi saya nggak bilang, kasian dia disana, nanti malah jadi beban.” (W.BA 36-BB 1)

Jadi sikap saling pengertian dengan pasangan

ditunjukkan dalam melakukan pekerjaan rumah tangga

yang saling membantu. Ss juga berusaha untuk tidak

semakin menambah beban pasangan bila pasangan sedang

dinas di luar kota. Selain itu dalam hubungan seksual juga

terlihat sikap saling pengertian dimana tidak ada

pemaksaan dalam melakukannya.


Ss membagikan diri dan miliknya dengan orang

yang dicintai, yaitu dengan meluangkan waktunya pada hari

Minggu atau hari libur untuk pergi bersama pasangan dan

anak. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara,

yaitu:

“Biasanya kan hari Minggu itu sama keluarga, kalau hari Minggu atau hari libur, sebisa mungkin kita keluar, entah itu belanja atau sekedar jalan, mesti kami selalu melakukan itu.” (W.C 1-5)

Ss berusaha untuk selalu berada di rumah pada saat

jam pulang kantor pasangan. Penampilan juga diperhatikan

ketika pasangan pulang dari kantor, dimana Ss berusaha


171

untuk tampil bersih dan rapi ketika pasangan pulang. Hal


“Aku menjaga terutama penampilan ya, kalau mungkin di depan suami aku istilahnya ya kalau sore berpakaian yang pantes, gak pakai babydoll terus, pokoknya kalau suami pulang kantor sebisa mungkin dari rumah aku tu udah bersih, aku juga sudah mandi, anak, anak juga sudah mandi, itu yang menurutku tu suami pulang kerja tu pikirannya juga tenanglah lihat rumah gak semrawut, istri gak acak-acakan gitu.” (W.AA 20-33)

Setiap pagi, Ss menyediakan waktunya untuk

membuat makan pagi bagi pasangan dan anak. Ss

menikmati tugasnya sebagai ibu rumah tangga untuk

mengurusi suami dan anak. Hal tersebut ditunjukkan dalam


“…sekarang pagi-pagi aku masak, nyiapin makanan untuk anak, untuk suami, ya itulah. Saya pikir yang namanya ibu rumah tangga ya itu jadi sekarang saya malah menikmati jadi ibu rumah tangga, memang tujuan hidupku dari kecil, dewasanya, gedenya itu seperti ini to? Ngurusin anak, ngurusin suami…” (W.BA 7-14)

Setiap hari Ss memijat pasangan sebelum tidur dan

menemani pasangan tidur karena hal tersebut yang diminta

oleh pasangan. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil

wawancara, yaitu:

“Ya kalau mau tidur, kalau malem mesti minta ditemenin, minta dipijitin, ya seperti itu. Kulakukan seperti itu setiap hari.” (W.AD 32-35)


172

Jadi dalam membagikan diri dan miliknya dengan

pasangan, Ss berusaha untuk memberikan waktunya sebaik

mungkin kepada pasangan, baik untuk melakukan kegiatan

bersama pasangan ataupun melakukan kegiatan untuk

pasangan. Setiap malam sebelum tidur, Ss memijat

pasangan. Selain itu, Ss berusaha tampil sebaik mungkin di

depan pasangan.



dicintai, ditunjukkan Ss ketika mengalami masalah maka

pasangan akan memberikan nasehat dan menghibur. Hal


“Ya suami biasanya memberi nasehat. Kalau misalnya, saya kan tinggal di komplek ya, kalau sama tetangga kanan kiri, depan belakang, itu kan sama ya, biasanya ada nggak baiknya, ya kita di rumah di omong, kita keluar, banyak keluar di omong, kita pake baju ini di omong, itu biasanya suami ngasi nasehat aja, memang hidup di komplek seperti itu, saya rasa di manapun di komplek ya memang di komplek ya, dosorot, ada apa sedikit dinilai.” (W.H 39-I5)

“Biasanya menghiburlah namanya suami…” (W.AL 33-34)

Ss merasa senang dan terlindungi ketika pasangan

memberikan dukungan pada saat Ss mengalami saat sulit.


173

Selama ini Ss juga merasa mendapatkan banyak dukungan

materi dari pasangan, selain dukungan emosional sehingga

bisa melakukan banyak hal. Hal tersebut terungkap dalam


“Perasaanku ya senang, ya aku merasa senang, merasa terlindungi, ya begitulah gunanya suami, kalau aku kadang gini, kayak aku gak bisa cari uang, aku dikasih kemudahan misalnya pengen apa dibeliin, aku merasa suamiku tu banyak mendukungku dalam segala hal, ya kayak, ya merasa dalam kehidupan sehari-hari aku tu bisa makan semua dari suami, gitu, bisa belanja, bisa minum (sambil tertawa), bisa…itu kan aku merasa di rumah ya, gak nyari uang, gak punya penghasilan apa-apa sedang kita tu dalam rumah tangga tu sehari-hari banyak sekali pengeluaran dari mulai dari anak bayar buku, bayar sekolah, aku perlu makan, perlu baju, perlu sepatu, perlu apa segala kan gak dari orang tua ya, semuanya dari suami, itu menurutku suatu dukungan juga.” (W.BD 6-26)

Dukungan emosional juga dirasakan Ss ketika tiba-

tiba Ss keracunan telor asin dan langsung menghubungi

pasangan maka pasangan segera datang dan membawa Ss

ke rumah sakit. Hal tersebut terlihat dalam hasil

wawancara, yaitu:

“Yakin, yakin sekali kalau misalnya saya sakit itu. Dulu waktu itu kan saya makan telor asin trus keracunan, muntah-muntah, suami ada di kantor trus saya telpon langsung dateng, langsung nyariin obat, langsung mbawa saya ke rumah sakit, lha itu.” (W.H 24-30)


ditunjukkan dengan perasaan senang dan terlindungi ketika


174

mendapatkan dukungan dari pasangan ketika mengalami

masalah. Dukungan emosional juga dirasakan oleh Ss

ketika tiba-tiba Ss keracunan telor asin maka pasangan

segera datang dan membawa Ss ke rumah sakit.


dicintai

Pemberian dukungan emosional kepada orang yang

dicintai, terlihat ketika pasangan mengalami masalah dalam

kehidupan sosialnya, maka Ss akan berusaha untuk

memberikan ketenangan kepada pasangan. Hal tersebut


“Saya rasa selama ini suami masih bisa mengatasi masalahnya ya, namanya orang bersosialisasi pasti kan ada masalah ya, ya kalau ada masalah ya saya berusaha memberi nasehat ya, ngeyem-ngeyemi istilahnya.” (W.I 36-41)

Jadi Ss memberikan dukungan emosional kepada

orang yang dicintai dengan berusaha membuat pasangan

tenang ketika menghadapi masalah.


Komunikasi secara intim dengan pasangan

dilakukan Ss pada saat malam hari sebelum tidur, dimana

Ss secara jujur dan terbuka menceritakan segala masalah


175

dan pengalaman kepada pasangan. Hal tersebut ditunjukkan


“Ya waktu berdua, curhat itu kalau malem, anak sudah tidur itu biasanya, itu waktu untuk maksudnya ngomong-ngomong, ya relaksasilah, melupakan tentang anak, apa-apa itu ya waktu berdua itu, malem. Biasanya kan sibuk dengan anak ya?” (W.J 45-K 6)

“Ya. Kalau saya jujur ya. Saya itu kebetulan memang orangnya terbuka, ya terbuka sama siapa saja, karena disini saya ya nggak punya temen deket istilahnya selain pasangan itu nggak ada ya...” (W.K 13-18)

Kesalah pahaman dapat terjadi karena kurangnya

komunikasi dengan pasangan sehingga kemudian

menyebabkan pertengkaran kecil. Hal tersebut terlihat


“Ya mungkin cuma salah paham aja, dia kurang bisa ngertiin gitu yang kadang-kadang menjadi pemicu timbulnya masalah, misalnya kayak kemaren itu,aku tu kan dah masak pagi-pagi gitu lha trus suamiku tak suruh makan eh malah dianya gak mau, lha aku kan jengkel ya, masak dia gak bisa menghargai, gitu, malah krupuknya di tendang, ya udah sekalian aja tak injek-injek itu krupuknya, gitu aja sih. Lha ak kan juga nggak tau kalau ternyata dia memang lagi nggak mau makan, kalau dia ngomong kan jadi lebih enak, aku lebih bisa menerima gitu lho.” (W.BC 3-18)

Jadi komunikasi secara intim dengan pasangan

dilakukan Ss dengan mengungkapkan segala masalah dan

pengalaman pribadi kepada pasangan secara jujur dan


176

terbuka. Pertengakaran kecil dapat terjadi karena kurangnya

komunikasi dengan pasangan.


Ss menganggap orang yang dicintai berharga,

dimana Ss merasa bahwa keberadaan pasangan penting. Ss

merasa ada yang kurang dalam menghadapi hidup bila

pasangan tidak ada, misalnya pada saat anak sakit atau pada

waktu terjadi gempa. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil

wawancara, yaitu:

“Biasanya kalau anak sakit aja itu, kendalanya anak sakit, suami nggak ada, itu aja, terasa sekali.” (W.E 24-27)

“Perasaannya ya cuman kangen, kangen ya, kalau kuatir itu ya mesti.” (W.F 10-11)

“Masa sulit menurut saya ketika saya ditinggal dinas keluar sama suami ya, itu menurut saya masa sulit, sama anak sakit. Anak sakit, kalau bisa ya sama suami, kalau anak sakit ada suami kan rasanya jadi tenang.” (W.AG 9-16)

“Ya semakin mengenal dia aja, semakin mengenal dia trus kalau gak ada dia ya kurang rasanya. Rasanya tu ngadepin hidup ada yang kurang. Kayak waktu ada gempa tadi gak ada suami cuma aku sama anak sendiri rasanya…padahal cuma ditinggal piket to cuma satu hari tapi rasanya gak enak, gak tenang to?” (W.BA 23-32)


177

Jadi anggapan bahwa pasangan berharga

ditunjukkan Ss dengan adanya perasaan membutuhkan

pasangan, dimana Ss merasa kurang lengkap jika tidak ada

pasangan.

2) Gairah

a) Daya tarik fisik

Daya tarik fisik pada pasangan, terlihat dari

penilaian Ss yang menganggap bahwa pasangan memiliki

badan yang besar berisi, tegap dan tinggi serta berpotongan

cepak sehingga Ss melihat pasangan sebagai seorang yang

seksi. Semua kriteria yang disukai, terdapat pada diri


yaitu:

“Ee dari dulu itu aku suka orang yang tinggi besar, tegap gitu (sambil tertawa) itu semua sekarang ada di dia, gitu.” (W.AA 7-10)

“Menurutku suamiku itu seksi gitu.” (W.B 7)

“…aku suka orang yang tinggi tegap, ya itu yang membuatku bertahan sampai sekarang, kalau aku punya suami gak sesuai kriteriaku mungkin aku uring-uringan terus ya, gak bisa lihat yang seksi, kalau aku punya suamiku tu menurutku, dimataku tu seksi, ya dari dulu aku suka yang tinggi…ya gitulah, ya secara fisik tu ya itu yang ada di suamiku itu, ya tinggi, berpotongan cepak karena kalau lihat laki-laki gondrong tu aku geli, ya tegap, badannya berisi, ya gitulah seperti yang ada pada suamiku.” (W.BD 31-44)


178

Jadi daya tarik fisik pada pasangan, muncul dalam

diri Ss, dimana semua kriteria yang diinginkan dari laki-

laki, terdapat dalam diri pasangan, yaitu berbadan besar

berisi, tegap dan tinggi serta memiliki potongan rambut

yang cepak.


Daya tarik seksual pada pasangan, ditunjukkan

dengan adanya dorongan untuk memeluk pasangan ketika

melihat pasangan. Ss juga mempunyai kebiasaan yang

mesra dengan pasangan, yaitu mencium pipi dan tangan

sebelum pergi. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil

wawancara, yaitu:

“Kalau..aku tu tadi kan milih orang yang tegap tinggi, seperti itu, sesuai yang aku, aku inginkan jadi ya secara otomatis ya iyalah lihat suami itu jadi muncul dorongan kayak meluk dia dan semacamnyalah. Menurutku suamiku itu seksi gitu.” (W.AA 40-AB 7)

“Ya kalau kerja mesti salim tangan, cium pipi itu selalu. Kalau gak ada ibuk, gak ada mertua itu mesti, kadang-kadang kan kalau ada orang lain di rumah paling cium tangan tok. Kalau sama anak, istri itu mesti kita lakukan itu. Kalau belum cium pipi… cium tangan, cium pipi itu selalu.” (W.AC 39-AD 3)

Ss dan pasangan masih melakukan hubungan

seksual sampai sekarang, dimana sebenarnya Ss ingin


179

melakukan hubungan seksual setiap hari namun terkadang

kondisi fisik tidak mendukung. Hal tersebut ditunjukkan


“Ya iyalah sebagai pasangan muda dan normal.” (W.AD 40-42)

“Pengennya sih tiap hari (sambil tertawa). Ya kadang-kadang pas gak capek kan, kan saya kalau menurut wanita kan, kalau wanita, wanita itu oke ajalah. Setiap waktu bisa ya, anu me..memenuhi gitu, itu kan tergantung sama suami, ya kalau gak capek, misalnya gak ada kegiatan fisik sepak bola apa lari di kantor kan, biasanya pulang kerja trus tidur.” (W.AE 17-28)

Dalam sisi keromantisan, sekarang sudah berkurang

karena menurut suami sudah tidak perlu, meskipun

sebenarnya Ss terkadang merindukan saat-saat seperti itu.


“Sekarang suamiku tu dah gak kayak dulu lagi, sampe aku tu kadang-kadang ngomong gini ke dia, pah mbok sekali-sekali aku tu kalau duduk gitu dipegang tangannya kayak dulu gitu, sekarang udah gak pernah.” (W.BB 35-40)

Jadi daya tarik fisik pada pasangan, ditunjukkan

oleh keinginan Ss untuk memeluk pasangan ketika

melihatnya. Kebiasaan mencium pipi dan tangan sebelum

pergi juga menunjukkan adanya daya tarik seksual. Selain

itu Ss masih melakukan hubungan seksual dengan pasangan

sampai sekarang, namun keromantisan dengan pasangan


180

sudah berkurang meskipun sebernarnya Ss merindukan hal

itu karena bagi pasangan, hal itu sudah tidak perlu lagi.


Hasrat Ss untuk bersatu dengan pasangan, terlihat

dari keinginan Ss yang ingin memiliki pasangan seutuhnya,

dimana Ss merasa cemburu ketika melihat pasangan

berbicara dengan teman wanitanya. Hal tersebut


“Ya perasaan seperti itu to, perasaan aku ingin memiliki dia seutuhnya.” (W.AB 21-23)

“Cemburu ya? Ya saya sering cemburu, maksudnya kalau piket itu ka nee ada wara atau temannya barak itu nyapa ya saya rasanya cemburu kalau ada temennya di kantor.” (W.AI 4-9)

Ss merasa nyaman dan terlindungi bila berada dekat

pasangan sehingga Ss menginginkan dapat bersama dengan

pasangan seterusnya. Hal itu terlihat dalam hasil

wawancara, yaitu:

“Ya karena sampai sekarang aku merasa nyaman. Kalau ada di dekat dia tu aku merasa nyaman, terlindungi, cuman ya gak sempurna ya namanya manusia, tapi kalau menurutku wajar-wajar aja sih gak ada kekurangan soalnya gak pernah marah, gak pernah bentak, malah aku lebih cerewet, biasa-biasa aja, trus bisa melindungi anak, ya itu nyaman jadi ya aku mau bisa sama dia terus.” (W.BE 3-13)


181

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

hasrat untuk bersatu dengan pasangan, ditunjukkan Ss

dengan keinginan untuk memiliki pasangan seutuhnya serta

keinginan untuk terus bersama dengan pasangan.

3) Komitmen


Perhatian Ss terhadap hubungan ketika menghadapi

masalah ditunjukkan dengan usaha Ss untuk segera

menyelesaikan masalah yang dihadapi, meskipun masalah

kecil, agar tidak menimbulkan pertengkaran yang besar

atau bahkan sampai menimbulkan perceraian. Hal tersebut


“…kalau ada masalah bisa diselesaikan dengan baik-baik, jangan sampai malah menimbulkan pertengkaran besar, apalagi sampai bercerai, jangan sampai. Dalam masalah sekecil apapun selalu kami selesaikan secepat mungkin.” (W.BB 8-14)

Jadi perhatian Ss terhadap hubungan ketika

menghadapi masalah, terlihat dari usaha Ss untuk segera

menyelesaikan masalah yang dihadapi.



182

Ss memiliki keputusan untuk memelihara hubungan

dengan pasangan. Hal tersebut didasari oleh keyakinan dan

rasa sayang terhadap pasangan yang merupakan pilihan

sendiri, bukan dijodohkan. Selain itu, keberadaan anak

memperkuat alasan Ss untuk memelihara keutuhan rumah

tangga. Hal tersebut ditunjukkan dalam hasil wawancara,

yaitu:

“…ya saya yakinlah, memang kita sudah sepakat bersama dengan pasangan saya, pilihan saya, bukan dijodohkan, jadi sejak awal ya sudah saya jalani dengan pegangan saya seperti itu ya saya terima. Saya yakin.” (W.F 36-41)

“Alasan..ya tujuan saya kan sekarang untuk berumah tangga ya alasan anak ya rumah, ee ya keluarga saya, ya memang tujuan hidup saya ya seperti ini. Dengan suami saya, dengan anak saya, membesarkan anak kami sampai berhasil kelak, itu. Tujuan hidup saya ya untuk suami, keluarga dan anak. (W.AG 21-30)

” Alasannya anak, anak, rasa sayang kepada suami, kepada keluarga, ya itu.” (W.AG 33-35)

Jadi keputusan Ss untuk memelihara hubungan

dengan pasangan, didasari oleh keyakinan terhadap

pasangan yang merupakan pilihan sendiri dan anak yang

telah dimiliki.

2. Dinamika Responden

a. Responden 1


183

Dalam mewujudkan keinginan untuk meningkatkan

kesejahteraan pasangan Ed melakukannya dengan memberikan

nafkah kepada istri. Setiap bulan Ed memberikan gaji yang

diperoleh kepada istri, dimana hal tersebut merupakan kewajiban

Ed sebagai kepala keluarga. Berkaitan dengan kebutuhan

pasangan, Ed mengamati apa yang menjadi kebutuhan pasangan

dan berusaha untuk memenuhinya. Hal itu dapat dilihat dari

penampilan pasangan yang selalu terlihat mengenakan pakaian

yang rapi dan memakai riasan wajah meskipun berada di rumah.

Keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan pasangan juga

diwujudkan dengan usaha untuk melindungi dan membantu segala

hal yang menjadi keluhan pasangan. Bagi Ed, hal tersebut

merupakan kewajiban sebagai kepala keluarga.

Pengalaman kebahagiaan yang dialami bersama dengan

pasangan adalah ketika Ed dapat berkumpul dengan istri dan anak-

anak. Ed merasa bahagia ketika dapat bercanda dan bercengkerama

dengan istri dan anak-anak, dimana saat-saat tersebut merupakan

saat yang tidak terlupakan sewaktu Ed harus jauh dari pasangan.

Kebahagiaan tersebut benar-benar dapat dirasakan oleh Ed karena

Ed jarang bisa berada di rumah, sehingga waktu bisa berkumpul

dengan pasangan merupakan saat yang berharga dan

membahagiakan. Ed juga mengalami kebahagiaan dengan

pasangan ketika dapat melakukan hubungan seksual dengan


184

pasangan. Melalui hubungan seksual, Ed dapat melepaskan semua

beban permasalahan yang dialami sehingga membuatnya merasa

lega.

Pemberian penghargaan yang tinggi kepada pasangan,

diwujudkan Ed dengan tetap menerima pasangan meskipun

mengetahui kekurangan dari pasangan. Ed menganggap bahwa

kekurangan yang dimiliki pasangan adalah sesuatu yang wajar. Hal

tersebut dapat dilakukan Ed karena sudah sejak semasa pacaran

melakukan pengenalan dan penyesuaian dengan pasangan, dimana

keputusan untuk memilih pasangan sudah melalui proses seleksi

sehingga Ed sudah merasa yakin dan mantap dengan pilihan yang

ditentukan dan dapat menerima secara keseluruhan, baik kelebihan

maupun kekurangan yang dimiliki oleh istri.

Pengandalan orang yang dicintai pada saat dibutuhkan,

dilakukan Ed baik pada saat keadaan susah ataupun senang,

dimana ketika sedang mengalami masalah maka Ed membutuhkan

istri untuk diajak bertukar pikiran, sedangkan ketika mengalami

kebahagiaan, Ed juga ingin dapat menikmatinya bersama istri. Hal

tersebut terjadi karena setelah menikah, orang yang terdekat

dengan Ed adalah istri sehingga bila terjadi sesuatu maka istri

merupakan orang pertama yang dicari. Ed juga mengandalkan istri

dalam urusan rumah tangga, apalagi ketika Ed sedang bertugas ke

luar kota. Ed mempercayakan segala urusan rumah tangga kepada


185

istri. Ed merasa bahwa ketika tidak ada di rumah, istri dapat

menangani segala urusan rumah tangga dengan baik sehingga Ed

tidak merasa khawatir dengan keadaan rumah ketika sewaktu-

waktu harus dinas ke luar kota.

Sikap pengertian kepada pasangan ditunjukkan dengan

sikap mengalah kepada pasangan ketika pasangan berkeras dengan

pendapatnya. Hal tersebut dilakukan Ed untuk mencegah terjadinya

perselisihan dengan pasangan. Ed juga menunjukkan sikap

pengertian kepada pasangan dengan pengontrolan amarah ketika

mengetahui anak sakit pada Ed waktu sedang dinas di luar kota. Ed

berusaha untuk mengendalikan amarahnya karena tidak ingin lebih

menambah beban pasangan. Ed menyadari bahwa beban pasangan

sudah berat ketika Ed harus dinas ke luar kota dimana tugas-tugas

rumah tangga yang seharusnya dilakukan, dilimpahkan kepada

pasangan. Dalam hal pemahaman keinginan pasangan, Ed

menunjukkan sikap pengertian dengan mengetahui apa yang

menjadi keinginan pasangan. Hal tersebut dapat dilakukan Ed

karena sudah lama hidup bersama pasangan sehingga semakin

lama, Ed semakin mengenal pasangan. Hubungan seksual dengan

pasangan juga melibatkan sikap pengertian, dimana Ed tidak

memaksakan pasangan untuk melakukan hubungan seksual.

Dalam membagikan diri dan miliknya dengan orang yang

dicintai, Ed berusaha untuk memberikan waktunya sebaik mungkin


186

untuk keluarga, khususnya hari Sabtu dan Minggu karena hari

tersebut merupakan hari libur kantor. Sebisa mungkin Ed

meluangkan waktunya untuk orang yang dicintai, dimana hal

tersebut dilakukan untuk menjaga keharmonisan keluarga sehingga

keutuhannya tetap terjaga. Selain itu Ed selalu menyerahkan gaji

yang diperoleh kepada pasangan dan berusaha menuruti keinginan

pasangan. Hal tersebut dilakukan untuk membahagiakan pasangan.

Penerimaan dukungan emosional dari orang yang dicintai,

ditunjukkan Ed dengan adanya perasaan lega ketika pasangan

bersedia mendengarkan segala keluh kesah Ed, pada saat Ed

mengalami masa yang sulit. Ed menyadari bahwa dirinya sedang

dalam keadaan yang kurang baik maka dengan senang hati Ed

menerima dukungan yang diberikan oleh pasangan.

Ed memberikan dukungan emosional kepada orang yang

dicintai dengan cara membantu pasangan untuk mencari jalan

keluar ketika pasangan sedang menghadapi masalah. Hal itu

dilakukan dengan tujuan agar pasangan tidak merasa ketakutan

sendiri dan dapat merasa lebih nyaman. Ed juga berusaha

membangkitkan kembali semangat pasangan agar pasangan

kembali mempunyai rasa percaya diri.

Komunikasi secara intim dengan pasangan, dilakukan Ed

dengan mengutarakan segala isi hati kepada pasangan. Biasanya

Ed menggunakan kesempatan ketika anak-anak sudah tidur


187

sehingga Ed dapat lebih leluasa untuk saling mengutarakan isi hati

dengan pasangan. Kesempatan tersebut juga digunakan Ed dan

pasangan untuk kembali mengenang masa-masa pacaran dulu. Ed

berusaha untuk selalu jujur dalam mengungkapkan segala isi hati,

baik dalam hal yang menyenangkan maupun kurang

menyenangkan. Keluhan-keluhan yang dirasakan, disampaikan

kepada pasangan agar kemudian dapat dicari jalan keluarnya secara

bersama-sama dan tidak terjadi kesalahpahaman.

Anggapan bahwa orang yang dicintai berharga terlihat

ketika Ed tidak dapat bersama dengan pasangan maka Ed akan

merasa kehilangan. Ed merasa sepi dan membutuhkan pasangan

ketika pasangan tidak ada di rumah dalam jangka waktu yang agak

lama. Pada saat Ed harus dinas ke luar kota, Ed merasa kangen

kepada pasangan, dimana hal tersebut dapat menimbulkan perasaan

jenuh.

Ed memiliki daya tarik terhadap pasangan, dimana

menurut Ed, pakaian yang dapat pas di badan perempuan,

khususnya pasangan, akan terlihat lebih menarik. Hal tersebut

dapat terjadi karena ketika pasangan memakai pakaian yang pas

dan menempel di badan maka bentuk tubuhnya akan terlihat

dengan jelas. Bentuk tubuh dari pasangan merupakan salah satu

daya tarik fisik yang dimiliki oleh pasangan. Ed tetap menganggap

bentuk tubuh pasangan menarik meskipun sekarang tidak


188

selangsing dahulu. Ed menyadari bahwa perubahan bentuk tubuh

pasangan disebabkan karena melahirkan anak.

Daya tarik seksual pada pasangan dapat muncul dalam

diri Ed ketika melihat pasangan mengenakan pakaian yang pas

dengan badan. Dorongan seksual yang muncul diwujudkan dengan

membelai pasangan. Hal tersebut juga dilakukan untuk

mengungkapkan rasa sayang kepada pasangan. Daya tarik seksual

juga terlihat dari hubungan seksual yang masih dilakukan sampai

sekarang. Hubungan seksual dilakukan tidak hanya untuk

memuaskan kebutuhan seksual tetapi juga digunakan Ed untuk

melepaskan segala beban yang dialami, karena dengan melakukan

hubungan seksual akan membuat Ed merasa lebih lega.

Hasrat untuk bersatu dengan pasangan ditunjukkan

dengan keinginan Ed untuk dapat memiliki pasangan seutuhnya.

Keinginan tersebut dapat dilihat dari munculnya rasa cemburu

kepada pasangan ketika melihat kedekatan pasangan dengan laki-

laki lain. Selain itu, Ed memiliki niat untuk mempertahankan

keutuhan rumah tangga agar jangan sampai terpecah-belah. Niat

tersebut didasari oleh keyakinan bahwa sebisa mungkin pernikahan

sekali untuk seumur hidup.

Ed tetap memperhatikan hubungan ketika sedang

menghadapi masalah. Masalah kecil yang terjadi, berusaha segera

diselesaikan dengan cara musyawarah agar tidak semakin


189

membesar. Ed melakukan berbagai usaha untuk segera dapat

menyelesaikan masalah yang terjadi, bahkan dengan mengalah

kepada pasangan. Peran Ed sebagai kepala keluarga dan lebih

dituakan membuatnya merasa harus bisa mengalah kepada

pasangan, agar masalah yang ada dapat segera terselesaikan

sehingga tidak sampai menimbulkan perceraian. Ed merasa

memiliki kewajiban untuk mencari jalan keluar atas konflik yang

terjadi. Hal tersebut didukung pula oleh sifat dasar Ed yang lebih

suka mengalah. Ed juga menyadari bahwa sekarang Ed tidak hidup

sendiri sehingga Ed berusaha untuk senantiasa menjaga kesamaan

arah tujuan dengan pasangan untuk memperkecil kemungkinan

terjadinya konflik dengan pasangan.

Keputusan Ed untuk tetap mempertahankan hubungan

dengan pasangan didasari oleh alasan yang kuat, yaitu adanya

anak. Ed beranggapan bahwa anak dapat memperkuat tali

pernikahan. Faktor lain yang mempengaruhi keputusan Ed untuk

mempertahankan hubungan adalah adanya kecocokan dengan

mertua dan dukungan dari saudara-saudara sehingga membuat Ed

merasa lebih yakin dengan pernikahannya. Selain beberapa hal

diatas, Ed memiliki kayakinan bahwa sebagai umat beragama,

memiliki kewajiban untuk mempertahankan pernikahan karena

pernikahan sebisa mungkin hanya sekali untuk seumur hidup.

b. Responden 2


190

Keinginan Ef untuk meningkatkan kesejahteraan

pasangan terlihat dari usahanya untuk memenuhi kebutuhan

pasangan, baik keutuhan akan makanan ataupun pakaian. Ef

berusaha untuk memberikan apa yang menjadi kesukaan pasangan.

Pada saat pasangan sakitpun Ef melakukan usaha untuk

mempercepat kesembuhan pasangan, salah satunya adalah dengan

memberikan makanan yang dapat mempecepat kesembuhan, selain

memeriksakan pasangan ke dokter. Hal tersebut terlihat ketika kaki

pasangan keseleo maka selain memeriksakan pasangan ke dokter,

Ef berusaha membeli sumsum sapi untuk mempercepat

kesembuhan pasangan.

Ef mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai

ketika dapat berdua dengan pasangan mengunjungi tempat-tempat

romantis yang pernah dikunjungi sewaktu masih dalam masa

pacaran. Kegiatan tersebut dilakukan untuk memberikan

penyegaran dalam kehidupan rumah tangga agar tidak terjadi

kejenuhan. Saat lain yang memberikan pengalaman kebahagiaan

adalah ketika anak-anak sudah tidur sehingga Ef dan pasangan

dapat menikmati waktu berdua sambil mengungkapkan berbagai

permasalahan yang dialami. Kesempatan tersebut juga digunakan

untuk saling mengenang masa-masa romantis yang pernah dilewati

sehingga timbul kembali perasaan seperti dulu.


191

Penghargaan tinggi yang diberikan kepada pasangan

ditunjukkan Ef dengan penerimaan kekurangan yang dimiliki oleh

pasangan. Ef dapat menerima kekurangan pasangan karena Ef

menyadari bahwa dirinya juga tidak terlepas dari kekurangan. Ef

merasa bahwa pasangan pun dapat menerima kekurangan yang

dimilikinya maka Ef juga berusaha untuk menerima segala

kekurangan dan kelebihan dari pasangan. Meskipun begitu, Ef dan

pasangan tetap berusaha untuk saling menyesuaikan, dimana satu

sama lain saling mendiskusikan kekurangan masing-masing agar

kemudian dapat saling menyesuaikan sehingga tidak ada yang

merasa berat sebelah.

Ef mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat

dibutuhkan, dimana ketika mengalami masalah, biasanya Ef

langsung mengeluh kepada pasangan dan pasangan akan

membantu memberikan jalan keluarnya. Setelah menikah,

pasangan merupakan orang yang terdekat dengan Ef dan segala

sesuatu dilakukan bersama dengan pasangan sehingga ketika

pasangan tidak ada di rumah maka Ef merasa kerepotan. Segala

sesuatu harus dilakukan sendiri, apalagi ketika anak sakit maka Ef

akan merasa lebih berat dan repot kalau pasangan tidak ada di

rumah.

Sikap saling pengertian dengan orang yang dicintai

ditunjukkan Ef dengan kerelaan Ef untuk mengalah ketika sedang


192

berselisih dengan pasangan. Ef menyadari bahwa masalah tidak

akan terselesaikan kalau satu sama lain saling bersikeras

mempertahankan pendapat sehingga salah satu harus ada yang

mengalah. Ef memilih untuk diam ketika pasangan sedang marah,

karena kalau Ef ikut marah maka keadaan akan semakin kacau.

Selain itu, ketika pasangan marah, terlihat menakutkan sehingga Ef

lebih memilih untuk diam. Sikap pengertian terlihat pula dalam hal

penyesuaian terhadap kekurangan masing-masing. Ef dan pasangan

berusaha untuk saling merubah diri agar tidak memicu

perselisihan. Dalam berhubungan seksual dengan pasangan juga

terlihat adanya sikap saling pengertian satu sama lain dimana

ketika ada salah satu yang ingin memulai maka yang lain akan

segera merespon. Hubungan seksual juga dilakukan tanpa adanya

paksaan. Bagi Ef, hubungan seksual tidak harus dilakukan ketika

pasangan sedang lelah.

Ef membagikan diri dan miliknya dengan orang yang

dicintai yaitu dengan berusaha memenuhi kebutuhan pasangan dan

memberikan apa yang disukai oleh pasangan. Semua itu dilakukan

untuk membahagiakan pasangan. Ef merasa senang dan bangga

bila dapat memberikan yang terbaik kepada pasangan. Selain

beberapa hal diatas, Ef juga meluangkan waktu untuk pasangan

meskipun hanya sekedar untuk mengobrol santai dengan pasangan


193

ketika anak-anak sudah tidur. Hal tersebut dilakukan untuk

memberikan relaksasi setelah aktivitas sehari.

Penerimaan dukungan emosional dari orang yang dicintai

terlihat ketika Ef mempunyai masalah maka pasangan akan segera

merespon dan memberikan dorongan. Pasangan akan membantu Ef

untuk mencari jalan keluar atau memberikan pengarahan kepada

Ef. Ef merasa senang dengan dukungan yang diberikan oleh

pasangan karena menurut Ef, hal tersebut menunjukkan perhatian

dari pasangan.

Ef tidak hanya menerima dukungan emosional dari

pasangan namun juga memberikan dukungan emosional kepada

pasangan. Ef berusaha untuk memberikan dukungan kepada

pasangan ketika pasangan sedang mengalami masalah. Ef

beranggapan bahwa beban akan terasa lebih ringan bila dipikul

berdua maka Ef berusaha memberikan dorongan kepada pasangan

agar pasangan tidak terlalu lama larut dalam masalah.

Komunikasi secara intim dengan pasangan, dilakukan

pada waktu-waktu senggang atau pada saat anak-anak sudah pada

tidur agar lebih leluasa untuk berbicara dengan pasangan. Ef

mengungkapkan segala keluh kesah ataupun perasaan kepada

pasangan secara jujur. Segala ganjalan segera disampaikan kepada

pasangan agar tidak terjadi salah paham.


194

Ef menganggap orang yang dicintai berharga. Hal itu

terlihat ketika pasangan tidak ada di rumah dalam jangka waktu

yang lama maka Ef akan merasa berat dan sedih, apalagi kalau

anak sakit ataupun ada cobaan lain. Ef merasa kerepotan bila tidak

ada pasangan dan Ef merasa tidak ada dorongan untuk

memecahkan masalah ketika pasangan tidak ada di rumah. Hal

tersebut dapat terjadi karena pasangan merupakan tempat sandaran

bagi Ef.

Daya tarik fisik pada pasangan adalah karena pasangan

memiliki badan yang tinggi dan besar. Ef menganggap pasangan

termasuk orang yang gagah apalagi ketika memakai seragam

tentara. Daya tarik terhaap pasangan tersebut dapat muncul karena

pada dasarnya Ef menyukai fisik seorang tentara yang memiliki

badan tinggi dan besar.

Dalam diri Ef dapat muncul daya tarik seksual terhadap

pasangan dan diwujudkan dalam perilaku nyata, misalnya dengan

berciuman ataupun berpelukan dengan pasangan. Selain itu,

adanya daya tarik seksual ditunjukkan pula dengan masih

dilakukannya hubungan seksual dengan pasangan. Hubungan

seksual dengan pasangan dapat membuat Ef merasa sangat

istimewa dan senang karena satu sama lain terpenuhi

kebutuhannya. Ef merasa bangga ketika dapat memberikan yang

terbaik kepada pasangan.


195

Hasrat untuk bersatu dengan pasangan terlihat dari

keinginan Ef untuk mempertahankan pernikahan. Keinginan

tersebut menimbulkan munculnya rasa cemburu kepada pasangan.

Rasa cemburu tersebut dapat muncul karena Ef takut kehilangan

pasangan.

Ef tetap memperhatikan hubungan ketika menghadapi

masalah, dimana masalah yang ada, berusaha untuk segera

diselesaikan. Salah satu harus ada yang mengalah agar

permasalahan tidak semakin membesar. Hal tersebut dilakukan

karena Ef sudah memiliki anak. Ef merasa lebih kasihan ke anak

kalau terjadi perpecahan dalam pernikahan sehingga Ef berusaha

untuk selalu ingat anak bila terjadi perselisihan dengan pasangan.

Ef berusaha selalu percaya kepada suami dan lebih mendekatkan

diri kepada Tuhan bila menghadapi cobaan. Komunikasi dengan

pasangan tetap dijaga meskipun pasangan sedang tidak ada di

rumah agar Ef tetap merasa dekat dengan pasangan. Bagi Ef,

keberadaan anak dapat mengusir kesepian dan kebosanan ketika

ditinggal pasangan tugas luar. Ef dapat pergi bersenang-senang

bersama anak-anak sehingga Ef lebih bisa menikmati keadaan.

Keputusan Ef untuk tetap mempertahan hubungan dengan

pasangan didasari oleh alasan anak, dimana Ef tidak ingin

merugikan anak. Anak merupakan penguat bagi Ef untuk tetap

mempertahankan hubungan. Selain itu, Ef memiliki kayakinan


196

sendiri bahwa ketika sudah memasuki jenjang pernikahan maka

sebisa mungkin harus mempertahankannya. Keluarga memiliki arti

yang sangat besar bagi Ef sehingga baik suka maupun duka dalam

pernikahan harus bisa dijalani. Lebih dari semua hal diatas, alasan

yang paling mendasar adalah karena adanya cinta. Sampai

sekarang, Ef masih merasakan cinta yang begitu besar kepada

pasangan.

Tabel 2.1. Ringkasan Hasil Penelitian Responden 1 & 2 No Aspek Responden 1 Responden 2 1 Keintiman

a.Keinginan meningkatkan kesejahteraan pasangan

• Menuruti kemauan

pasangan untuk memenuhi kebutuhannya, misalnya dalam hal ini adalah pakaian.

• Setiap bulan, gaji yang diperoleh, langsung diserahkan kepada pasangan untuk dikelola.

• Berusaha mendukung segala keinginan pasangan.

• Melindungi dan berusaha membantu segala keluhan pasangan.

• Berusaha untuk memenuhi

kebutuhan pasangan, misalnya adalah dengan memberi atau memasak apa yang menjadi kesukaan pasangan atau bahkan dalam berhubungan seksual, Ef berusaha memenuhi keinginan pasangan.

• Pada hari ulang tahun pasangan, terkadang Ef membelikan baju untuk pasangan.

• Memperhatikan kebutuhan pasangan ketika pasangan sedang sakit yaitu berusaha memberikan makanan yang dapat mempercepat kesembuhan pasangan.


197

b.Mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai

• Menikmati waktu kebersamaan dengan pasangan, apalagi ketika dapat bercanda dan bercengkerama dengan pasangan

• Pada saat melakukan hubungan intim suami istri, yang juga merupakan sarana untuk melepaskan emosi-emosi negative selama sehari

• Merasa bahagia ketika dapat pergi berdua dengan pasangan.

• Pada saat memiliki kesempatan untuk duduk berdua dengan pasangan dan meluapkan segala isi hati serta mengenang masa lalu yang romantis.

c.Memberikan penghargaan yang tinggi kepada orang yang dicintai

• Segala kekurangan pasangan dianggap wajar.

• Dapat menerima sikap keras dari pasangan.

• Tidak mempermasalahkan

perubahan fisik pasangan karena menyadari bahwa hal itu terjadi karena melahirkan anak.

• Menerima segala kekurangan pasangan, namun kedua belah pihak memiliki kesediaan untuk merubah diri demi kebaikan bersama.

d.Mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat dibutuhkan

• Pada saat-saat tertentu, membutuhkan pasangan untuk bertukar pikiran atau bahkan bersenang-senang.

• Menyerahkan segala urusan rumah tangga kepada pasangan ketika harus meninggalkan rumah untuk dinas luar.

• Ketika mengalami masalah langsung disampaikan kepada pasangan agar pasangan dapat membantu menyelesaikannya.

• Dalam kehidupan sehari-hari, Ef selalu mengandalkan pasangan, misalnya masalah listrik biasanya pasangan yang mengurus atau ketika anak sakit, biasanya pasangan membantu menangani.sehingga ketika pasangan tidak ada maka Ef merasa kerepotan.

e.Saling pengertian dengan orang yang dicintai

• Mengalah kepada pasangan ketika pasangan bersikeras dengan pendapatnya supaya

• Ef tidak segan untuk mengalah ketika terjadi perselisihan dengan


198

tidak banyak terjadi perselisihan.

• Salah paham dan kekurangan dalam rumah tangga dianggap wajar dan dianggap sebagai bumbu dalam rumah tangga.

• Mengontrol amarah kepada pasangan ketika anak sakit dan Ed sendiri tidak ada di rumah, agar tidak semakin memperberat beban pasangan.

• Mengetahui dan memahami keinginan pasangan tanpa harus diberitahu oleh pasangan.

• Tidak memaksakan

kehendak untuk melakukan hubungan intim dengan pasangan ketika pasangan sedang dalam kondisi yang kurang prima.

• Sikap kurang pengertian dapat muncul ketika sedang banyak pekerjaan di kantor.

pasangan. Ef memilih bersikap diam ketika pasangan sedang marah.

• Saling memberikan penguatan ketika menghadapi masalah anak agar tidak terlarut dalam kesedihan.

• Berusaha untuk merubah hal-hal yang tidak disukai oleh pasangan, misalnya dalam hal kebiasaan namun tanpa merasa terpaksa. Berusaha saling mengimbangi dan dapat memaklumi keinginan dari pasangan.

• Ef tidak akan

membuatkan makanan yang tidak disukai oleh pasangan karena Ef merasa sudah mengenal pasangan.

• Bagi Ef, tidak masalah jika tidak melakukan hubungan seksual dengan pasangan ketika mengetahui pasangan sedang lelah meskipun Ef menginginkan hal itu.

• Memiliki kepekaan terhadap kebutuhan seksual pasangan.

• Memberikan respon yang positif ketika melihat pasangan yang kelelahan sepulang kerja, misalnya segera membuatkan minum atau makanan ringan.

• Tidak menuntut pasangan untuk berada di sisinya ketika anak sedang sakit,


199

sedangkan pasangan sedang dinas luar.

f.Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai

• Meluangkan waktu untuk pasangan dan anak-anak, khususnya hari Sabtu dan Minggu.

• Menyediakan waktu untuk mengantar pasangan pergi dan menepati janji kepada pasangan.

• Mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan pasangan dan anak-anak serta berusaha untuk memenuhi keinginan pasangan.

• Memberikan hadiah ketika pasangan berulang tahun

• Menjaga penampilan agar

tetap menarik di mata pasangan

• Berusaha untuk memenuhi keinginan pasangan, misalnya membuat makanan yang disukai pasangan atau bahkan dalam berhubungan seksual, Ef berusaha untuk memenuhi apa yang disukai pasangan.

• Meluangkan waktu setelah anak-anak tidur untuk duduk santai dan ngobrol bersama pasangan.

g.Menerima dukungan emosional dari orang yang dicintai

• Merasa senang dan lega ketika pasangan ada disamping Ed untuk mendengarkan, pada saat Ed sedang dalam keadaan kacau.

• Menerima perawatan dan perhatian lebih dari pasangan ketika sedang sakit.

• Pasangan memberikan dorongan kepada Ef ketika Ef mengungkapkan masalahnya.

• Ef merasa senang mendapatkan dukungan dan pengarahan dari pasangan.

• Menerima perawatan dan perlakuan special ketika sakit sehingga memiliki dorongan untuk cepat sembuh.

h.Memberikan dukungan emosional kepada orang yang dicintai

• Memberikan dukungan dan membantu memecahkan masalah ketika pasangan sedang mengalami masalah.

• Berusaha mengerti kemauan pasangan dan membangkitkan kembali semangat pasangan ketika

• Pada saat pasangan sedang mengalami cobaan Ef memberikan dukungan agar pasangan lebih merasa ringan dan tidak terlalu lama larut dalam masalah.


200

pasangan mengalami kegagalan.

i.Komunikasi intim dengan orang yang dicintai

• Sebelum tidur, saling mengutarakan isi hati dan perasaan serta mengenang masa lalu bersama pasangan.

• Ngobrol santai setelah sholat bersama

• Ngobrol santai dengan pasangan ketika mengalami lelah kerja.

• Mengungkapkan segala keluhan kepada pasangan.

• Membicarakan segala kekurangan dan permasalahan dengan pasangan

• Melakukan musyawarah

dengan pasangan yang mengutamakan keterbukaan pendapat, ketika terjadi perselisihan dengan pasangan.

• Ef dengan jujur mengungkapkan segala masalah dan keluh kesahnya kepada pasangan.

• Pada waktu-waktu senggang atau sebelum tidur, mengungkapkan keluh kesah kepada pasangan.

j.Menganggap orang yang dicintai berharga

• Merasa membutuhkan dan kesepian bila ditinggal pasangan dalam waktu yang cukup lama.

• Merasa jenuh dan kangen kepada pasangan ketika harus jauh dari pasangan.

• Merasa sedih dan berat ketika pasangan harus dinas di luar kota untuk waktu yang lama, apalagi ditambah dengan anak sakit atau ada cobaan lain.

• Merasa lebih ringan dan ada dorongan untuk memecahkan masalah bila pasangan ada di rumah.

2 Gairah a.Daya tarik fisik

• Merasa tertarik kepada

pasangan ketika melihat pasangan mengenakan pakaian yang pas dengan badan.

• Melihat pasangan sebagai

seorang yang gagah, yaitu tinggi dan berbadan besar, apalagi ketika pasangan memakai


201

• Bentuk tubuh dan gaya jalan pasangan merupakan daya tarik dari pasangan

seragam tentara.

b.Daya tarik seksual • Dorongan seksual dapat muncul ketika melihat pasangan mengenakan pakaian yang pas di badan.

• Mengungkapkan rasa sayang dengan membelai pasangan

• Masih melakukan hubungan seksual dengan pasangan dan dapat menikmatinya.

• Keromantisan sudah berkurang, ibaratnya tidak seperti ketika memiliki barang yang baru.

• Sebelum tidur, berbelukan dan berciuman dengan pasangan. Pada pagi atau siang hari hanya berpelukan.

• Sampai sekarang masih melakukan hubungan seksual dengan pasangan.

• Sekarang, keromantisan menjadi berkurang karena kehadiran anak.

c.Hasrat untuk bersatu

• Ingin memiliki pasangan

seutuhnya • Merasa cemburu kepada

pasangan ketika pasangan dekat dengan laki-laki lain.

• Berniat menjaga keutuhan rumah tangga, jangan sampai putus di tengah jalan.

• Ingin tetap

mempertahankan keluarga.

• Merasa cemburu bila ada cewek yang menelpon pasangan.


202

Komitmen a.Memperhatikan

hubungan ketika mengalami masalah

• Berusaha segera

menyelesaikan permasalahan kecil yang terjadi dengan cara musyawarah, agar tidak semakin membesar

• Berusaha menjaga kesamaan arah tujuan dengan pasangan karena Ed menyadari bahwa sekarang Ed tidak hidup sendirian sehingga ketika terjadi konflik dengan pasangan, Ed berusaha untuk mengalah.

• Berusaha percaya kepada

suami serta menjaga komunikasi dengan pasangan agar selalu merasa dekat.

• Bersedia mengalah kepada pasangan ketika sedang mengalami konflik dengan pasangan.

• Menikmati waktu dengan bersenang-senang bersama anak-anak agar tidak merasa kesepian ketika jauh dari pasangan.

3

b.Keputusan memelihara hubungan dengan pasangan

• Ed tetap mempertahankan hubungan karena sudah memiliki anak, merasa cocok dengan mertua dan mendapatkan dukungan dari saudara-saudara.

• Merasa yakin bahwa pasangan mencintai dengan tulus.

• Berkeyakinan bahwa pernikahan hanya sekali untuk seumur hidup.

• Anak merupakan pendorong untuk mempertahankan hubungan.

• Merasa cinta kepada pasangan

• Memiliki tanggung jawab terhadap pilihan untuk menikah

c. Responden 3


pasangan terlihat dari usaha Hn untuk memenuhi kebutuhan

pasangan, mulai dari kebutuhan makan, pakaian dan tempat

tinggal. Usaha Hn untuk memberikan tempat tinggal bagi


203

pasangan, dilakukan setahap demi setahap. Dulu Hn hanya mampu

memberikan rumah kontrakan bagi pasangan namun sekarang Hn

sudah mampu memberikan rumah sendiri, meskipun bangunannya

belum sepenuhnya jadi namun rumah tersebut sudah layak sebagai

tempat tinggal. Tempat tinggal yang jauh dari tempat kerja

pasangan membuat Hn berusaha untuk memberikan kendaraan

bermotor yang dapat mempermudah transportasi dan akhirnya

sekarang hal tersebut sudah dapat diwujudkan. Hal lain yang

dilakukan oleh Hn dalam usaha untuk meningkatkan kesejahteraan

pasangan adalah dengan mendukung pasangan untuk melanjutkan

kuliah lagi. Hn tidak merasa keberatan dengan keputusan pasangan

untuk kuliah lagi karena hal tersebut untuk mendukung profesi

pasangan sebagai seorang guru TK dan agar pasangan memiliki

wawasan yang lebih luas.

Hn mengalami kebahagiaan dengan pasangan yaitu ketika

dapat melakukan kegiatan bersama-sama dengan pasangan.

Kegiatan tersebut dapat berupa pergi bersama dengan pasangan

maupun melakukan pekerjaan rumah bersama-sama dengan

pasangan. Hn juga merasa bahagia ketika dapat melepaskan lelah

dengan duduk santai bersama dengan pasangan sambil berbagi

mengenai berbagai hal ataupun hanya sekedar menonton televisi.

Hn begitu menikmati saat-saat tersebut karena dulu sempat hidup

terpisah dengan pasangan sehingga sekarang Hn benar-benar


204

menikmati waktu bersama dengan pasangan. Selain dalam berbagai

kesempatan tersebut, Hn juga mengalami saat yang

membahagiakan dengan pasangan ketika dapat melakukan

hubungan seksual dengan pasangan. Melalui hubungan seksual Hn

merasa lebih dekat dan hangat dengan pasangan serta kebutuhan

akan dorongan seksual dapat terpenuhi.

Penghargaan tinggi yang diberikan kepada pasangan

ditunjukkan dengan penerimaan kelebihan dan kekurangan dari

pasangan. Hn berusaha untuk menerima kekurangan dari pasangan

karena Hn menyadari bahwa manusia tidak terlepas dari

kekurangan. Selain itu, Hn juga memiliki keyakinan diri bahwa

ketika sudah menentukan pilihan maka harus diterima pilihan

tersebut, apapun keadaannya. Hn tidak banyak menuntut terhadap

penampilan pasangan. Hal tersebut disebabkan karena Hn

menyadari bahwa perubahan bentuk tubuh dari pasangan terjadi

karena melahirkan anak dan perubahan penampilan wajah terjadi

karena faktor usia yang mulai bertambah. Perbedaan usia dengan

pasangan tidak menjadi masalah bagi Hn. Hal itu terbukti, sampai

sekarang pun tidak pernah mengalami konflik yang disebabkan

oleh usia pasangan yang lebih tua.

Hn mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat

dibutuhkan, yaitu ketika Hn sedang rapuh maka Hn membutuhkan

pasangan untuk berada di sisinya, walaupun hanya sekedar untuk


205

mendengarkan cerita Hn. Hn menyadari bahwa tidak selamanya

menjadi orang yang tegar jadi saat-saat tertentu Hn membutuhkan

seseorang untuk membangkitkan kembali semangatnya dan

seseorang itu adalah pasangannya.

Sikap saling pengertian dengan orang yang dicintai,

diwujudkan Hn dengan sikap mengalah kepada pasangan ketika

pasangan sedang marah. Hal tersebut dapat Hn lakukan karena Hn

memahami bahwa wanita cenderung lebih emosional daripada laki-

laki. Hn juga memiliki sikap pengertian dalam hal pekerjaan rumah

tangga, dimana Hn tidak segan-segan membantu pekerjaan

pasangan, apalagi ketika melihat pasangan yang sudah kelelahan

dan mulai marah-marah maka Hn segera turun tangan untuk

membantu. Selain itu, dalam hubungan seksualpun juga terdapat

sikap saling pengertian. Hn akan segera memberikan respon yang

positif ketika pasangan ingin memulai melakukan hubungan

seksual. Hal tersebut dilakukan untuk membahagiakan pasangan.

Hn membagikan diri dan miliknya dengan orang yang

dicintai yaitu dengan meluangkan waktu untuk pasangan. Bagi Hn,

hari Minggu merupakan hari untuk keluarga. Hn juga meluangkan

waktu untuk melakukan kegiatan bersama dengan pasangan. Hn

benar-benar menghargai saat-saat tersebut karena dulu Hn tidak

mendapatkan kesempatan tersebut. Selain itu, Hn berusaha

memberikan yang terbaik untuk pasangan. Hal tersebut dilakukan


206

dengan banyak diskusi dengan pasangan sehingga Hn dapat lebih

memahami dan mengerti keinginan pasangan. Dalam memberikan

yang terbaik bagi pasangan, Hn berusaha untuk tampil baik di

depan pasangan. Hal itu terlihat ketika pulang kerja maka Hn

segera membersihkan diri karena pasangan kurang suka melihat Hn

penuh dengan noda kotor dari bengkel.


ditunjukkan Hn dengan adanya perasaan lega ketika pasangan

bersedia mendengarkan segala keluh kesah Hn. Hn merasa,

kesediaan pasangan mendengarkan, membuat beban menjadi

berkurang. Pasangan merupakan orang yang dapat membangkitkan

kembali semangat hidup Hn. Hn merasa banyak menerima

dukungan dari pasangan khususnya pada saat Hn mengalami

kesulitan ekonomi ketika Hn pindah tempat kerja. Kesediaan

pasangan untuk bekerja, merupakan salah satu bentuk dukungan

yang diterima Hn sehingga kesulitan yang dialami sedikit demi

sedikit dapat teratasi. Hn juga menerima dukungan dari pasangan

ketika sakit. Dukungan emosional dari pasangan dirasakan Hn

melalui perawatan dan perhatian lebih yang diberikan oleh

pasangan.

Penerimaan dukungan emosional juga diimbangi Hn

dengan memberikan dukungan emosional kepada orang yang

dicintai. Hn memberikan dukungan moral kepada pasangan ketika


207

pasangan merasa kecil hati karena Hn merasa bahwa pasangan

merupakan orang yang mudah berkecil hati. Hn selalu berusaha

meyakinkan pasangan bahwa kesulitan akan dapat dilalui bersama.

Salah satu bentuk dukungan yang diberikan kepada pasangan

adalah dengan memberikan alat transportasi kepada pasangan agar

pasangan tidak terlambat bekerja. Hn juga memberikan dukungan

kepada pasangan ketika pasangan mulai berkecil hati dengan usia

yang lebih tua dari pada Hn sehingga pasangan merasa bahwa tidak

bisa seperti dulu lagi dalam hal hubungan seksual. Hn berusaha

untuk memulihkan kembali kepercayaan diri pasangan.

Komunikasi secara intim dengan orang yang dicintai,

dilakukan Hn dengan mengungkapkan segala isi hati dan

permasalahan kepada pasangan, sampai ke hal yang terkecil.

Keterbukaan merupakan kunci bagi Hn untuk menjalin komunikasi

secara intim dengan pasangan. Hal tersebut dapat dilakukan Hn

karena Hn pernah mempunyai pengalaman yang kurang

menyenangkan karena kurangnya keterbukaan sehingga akhirnya

Hn menyadari pentingnya sebuah keterbukaan. Sekarang Hn

berusaha untuk selalu terbuka kepada pasangan agar tidak terjadi

salah paham.

Hn mengangap bahwa orang yang dicintai berharga. Hn

merasa kangen ketika jauh dari pasangan, meskipun sekarang rasa

kangen Hn lebih besar ke anak dari pada ke pasangan. Hn juga


208

menghadapi kesulitan ketika hidup jauh dari pasangan. Segala

sesuatu harus dilakukan sendiri sehingga Hn merasa kerepotan

dengan ketiadaan pasangan. Selain itu Hn juga membutuhkan

pasangan untuk mendengarkan segala keluh kesah pada saat

mengalami kesulitan dalam hidup. Sekarang Hn lebih merasa

senang ketika akhirnya dapat berkumpul dengan pasangan dan

keluarga sehingga ketika pulang kerja ada yang dituju.

Hn dapat tertarik kepada pasangan karena Hn

menganggap bahwa pasangan memiliki daya tarik fisik, dimana Hn

merasa bahwa semua yang ada pada pasangan memiliki daya tarik

fisik. Salah satunya adalah Hn menyukai proporsi badan yang

dimiliki pasangan karena menurut Hn, pasangan memiliki proporsi

badan yang ideal, jadi tidak terlalu gemuk ataupun terlalu kurus.

Dorongan seksual akan muncul dalam diri Hn ketika

melihat pasangan. Dorongan seksual tersebut terwujud dalam

perilaku nyata, yaitu ketika sedang duduk berdua maka Hn akan

merangkul pasangan dan memperhatikan bagian tubuhnya. Hn

memberikan ciuman ataupun hanya sekedar mengelus pipi

pasangan ketika hendak pergi keluar rumah. Dorongan seksual

juga terwujud dalam hubungan intim suami istri. Hubungan

seksual tersebut membuat satu sama lain merasa bahagia dan lebih

dekat sehingga hubungan menjadi lebih hangat.


209

Hn memiliki hasrat bersatu dengan pasangan, yang

terlihat dari keinginan Hn untuk tetap mempertahankan hubungan

dengan pasangan. Keinginan tersebut didasari oleh keyakinan

bahwa bila terjadi perpecahan maka tidak ada yang akan merasa

bahagia. Selain itu, Hn memikirkan keberadaan anak sehingga Hn

akan berpikir lebih dari satu kali bila hendak bercerai karena Hn

merasa bertanggung jawab terhadap kehidupan anak-anak. Hn

berusaha semaksimal mungkin untuk tetap mempertahankan

pernikahan agar dapat seterusnya bersama dengan pasangan.

Hn tetap memperhatikan hubungan ketika menghadapi

masalah. Hal itu terlihat ketika menghadapi saat-saat sulit, Hn

berusaha untuk dapat melaluinya bersama pasangan dengan banyak

melakukan komunikasi. Melalui cara tersebut, Hn berharap dapat

memperkecil kemungkinan untuk berpisah. Hn lebih mendekatkan

diri kepada Tuhan agar mendapatkan petunjuk atas masalah yang

terjadi. Selain itu Hn berusaha untuk mengalah dan menuruti

kemauan istri, dengan motivasi untuk menyelamatkan pernikahan.

Hn memiliki keyakinan bahwa sebagai kepala keluarga, Hn harus

lebih banyak membimbing. Kesalahpahaman dan konflik yang

terjadi, berusaha diatasi Hn dengan tidak menuruti emosi sesaat

sehingga pertengkaran tidak semakin membesar. Munculnya rasa

bosan terhadap pasangan justru diatasi dengan lebih mendekatkan

diri kepada pasangan agar tidak memperburuk hubungan. Rasa


210

bosan juga diatasi dengan pergi bersama teman-teman dan

melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak semakin membahayakan

pernikahan karena Hn ingin tetap menjaga keutuhan rumah tangga

bersama pasangan. Apapun yang terjadi dalam rumah tangga,

berusaha dapat diterima oleh Hn karena Hn menyadari bahwa

pernikahan tersebut merupakan pilihan sendiri.

Keputusan Hn untuk tetap memelihara hubungan dengan

pasangan didasari oleh keyakinan bahwa keluarga itu merupakan

satu tim yang tidak akan bahagia bila terpisah. Hn juga

berkeyakinan bahwa apa yang sudah disatukan Tuhan, tidak boleh

dipisahkan manusia. Keputusan Hn tersebut juga diperkuat oleh

adanya anak dimana Hn merasa memiliki tanggung jawab yang

besar untuk tetap menjaga anak-anak. Rasa sayang kepada

pasangan juga semakin memperkuat keputusan Hn untuk tetap

mempertahankan keutuhan rumah tangga. Hn merasa sudah

diberikan jodoh yang baik oleh Tuhan sehingga sedapat mungkin

harus dijaga. Hn berusaha untuk tetap menjaga kekonsistenan

keputusan yang telah dibuatnya, yaitu untuk menikahi pasangan.

Hal itulah yang dipertahankan sampai sekarang.

d. Responden 4

Keinginan En untuk meningkatkan kesejahteraan

pasangan terlihat dari perhatian En terhadap kebutuhan jasmani

pasangan. Dalam hal makanan, Ed mengutamakan menu yang


211

bergizi bagi pasangan. Selain itu, untuk menunjang kebugaran

pasangan, Ed selalu melakukan pemijatan kepada pasangan setiap

pagi untuk mempersiapkan keadaan fisik pasangan. Hal itu

dilakukan karena profesi dari pasangan merupakan profesi yang

banyak membutuhkan kekuatan fisik.

Pengalaman kebahagiaan yang dialami oleh En bersama

dengan pasangan adalah ketika En mempunyai kesempatan untuk

bersantai bersama dengan pasangan. Biasanya hal tersebut

dilakukan pada saat anak-anak sudah tidur sehingga En benar-

benar mempunyai waktu dengan pasangan. Aktivitas yang

dilakukan hanya sekedar nonton televisi ataupun duduk di halaman

sambil menikmati udara segar. Pengalaman lain yang dirasa

membahagiakan adalah ketika dapat melakukan hubungan seksual

dengan pasangan, dimana En menikmati saat-saat tersebut sampai

En merasa seperti di surga.

En memberikan penghargaan yang tinggi kepada orang

yang dicintai dengan tetap bisa menerima kekurangan dari

pasangan. Penilaian terhadap pasangan tidak berubah meskipun

telah mengetahui kekurangan dari pasangan. En justru merasa lebih

banyak mempunyai kekurangan dari pada pasangan, jadi En

menganggap bahwa kekurangan yang dimiliki oleh pasangan tidak

seberapa dibandingkan dengan kekurangan yang dimilikinya. Hal


212

tersebut membuat En menganggap pasangan sebagai pegangan

dalam hidup.

En mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat

dibutuhkan. Pengandalan tersebut dilakukan ketika En mengalami

suatu masalah atau sedang dalam kesulitan maka En akan segera

bermusyawarah dengan pasangan. Bagi En, pasangan merupakan

orang pertama yang diandalkan jadi segala hal yang menjadi

ganjalan bagi En disampaikan kepada pasangan dan bukan ke

orang lain karena En sudah menganggap pasangan sebagai

pegangan hidup.

Sikap saling pengertian yang dilakukan oleh En terhadap

pasangan adalah dengan memberikan apa yang menjadi kesukaan

pasangan, misalnya membuatkan minum kopi, agar pasangan

merasa senang. Selain itu En dapat membaca situasi yang sedang

dialami pasangan sehingga En dapat melakukan perbuatan yang

dapat memberikan dukungan kepada pasangan. Misalnya ketika

melihat pasangan yang kelelahan sehabis bekerja maka En akan

memberikan perlakuan yang istimewa kepada pasangan.

En membagikan diri dan miliknya dengan orang yang

dicintai dengan meluangkan waktunya untuk pasangan. Hari

Minggu, digunakan En untuk bersenang-senang dengan pasangan

serta anak-anak. Pada hari-hari kerja, En berusaha untuk tidak tidur

duluan agar pasangan tidak merasa kesepian ketika pulang kerja


213

dan memiliki kesempatan untuk melakukan komunikasi dengan

pasangan. Hal itu juga dilakukan En untuk menjaga kedekatan dan

kehangatan dengan pasangan. Pembagian diri dan miliknya dengan

orang yang dicintai juga dilakukan dengan berusaha memenuhi

keinginan pasangan. Semua itu dilakukan En dalam usaha untuk

memberikan yang terbaik kepada pasangan.

En menerima dukungan emosioanal dari orang yang

dicintai pada saat mengalami saat rapuh. Pada saat mengalami

masalah maka En akan menceritakan masalahnya kepada pasangan

dan pasangan akan membantu En untuk memecahkan masalah

yang sedang dihadapi. Selain itu En termasuk orang yang mudah

berkecil hati sehingga En selalu membutuhkan dorongan dari

pasangan. En merasa senang ketika mendapatkan dukungan dan

dorongan dari pasangan sehingga dapat memulihkan semangatnya

kembali. Pada saat sakit, En juga merasakan dukungan dari

pasangan melalui perlakuan spesial yang diberikan oleh pasangan.

Biasanya ketika sakit, En akan dikerokin oleh pasangan sambil

diajak bercanda sehingga dapat mempercepat kesembuhan En.

En tidak hanya menerima dukungan emosional dari orang

yang dicintai namun En juga memberikan timbal balik dengan

memberikan dukungan emosional kepada orang yang dicintai. Pada

saat pasangan mengalami suatu masalah, maka En berusaha

membantu mencari jalan keluar. En berusaha memberikan


214

dorongan dan membantu pasangan untuk memikul beban yang

sedang ditanggungnya. Hal tersebut terlihat dalam keseharian En

dan pasangan dimana sebagai wiraswasta, pendapatan yang

diperoleh tidak menentu dan hal itu terkadang membuat pasangan

kebingungan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dalam keadaan

seperti itu En berusaha meyakinkan pasangan bahwa En masih

mempunyai gaji untuk membantu memenuhi kebutuhan.

Komunikasi secara intim dengan pasangan dilakukan En

dengan menceritakan secara jujur semua masalah dan apa yang

dialami kepada pasangan. En menceritakan segala isi hati kepada

pasangan tanpa ada yang dirahasiakan. Hal itu dapat dilakukan

karena En menganggap bahwa pasangan merupakan orang yang

paling dekat dan dapat membimbingnya.

Anggapan bahwa orang yang dicintai berharga, terbukti

ketika pasangan tidak ada maka En akan merasa kesepian. Pada

saat ini En lebih merasa senang karena dapat hidup berkumpul

dengan pasangan. Pada awal pernikahan sampai beberapa tahun

berikutnya, En dan pasangan harus hidup terpisah karena tempat

kerja pasangan berada di luar kota, namun pada akhirnya pasangan

memutuskan untuk pindah kerja karena banyak kesulitan yang

dihadapi. Situasi yang demikian membuat En lebih menghargai

kebersamaan. En lebih merasa senang dapat hidup bersama dengan

pasangan meskipun pendapatan ekonomi menjadi berkurang.


215

Daya tarik fisik pada pasangan dapat muncul dalam diri

En karena menurut En pasangan memiliki wajah yang ganteng.

Alasan itu pula yang membuat En lebih memilih pasangan yang

sekarang daripada kekasihnya yang dulu. Sampai sekarang En

tetap menilai bahwa pasangan masih ganteng. Hal itu terjadi karena

sampai sekarang pasangan selalu menjaga penampilan di depan En.

Dalam diri En dapat muncul daya tarik seksual pada

pasangan. Hal itu terbukti dengan adanya hubungan intim suami

istri yang masih dilakukan sampai sekarang. Hubungan seksual

dapat membuat En merasa senang dan istimewa bahkan En merasa

seperti di surga, namun hubungan seksual tersebut tidak dapat

dilakukan sesering permintaan pasangan karena alasan kondisi

fisik, dimana En merasa sudah tua, sehingga tidak bisa seperti dulu

dan terkadang kurang cocok dengan permintaan pasangan.

Hasrat untuk bersatu dengan pasangan ditunjukkan En

dengan adanya perasaan cemburu yang terkadang muncul ketika

pasangan berpamitan hendak pergi, meskipun itu untuk melakukan

pekerjaan sampingan. Hasrat untuk bersatu juga ditunjukkan

dengan harapan En yang tidak menginginkan kerenggangan

hubungan dengan pasangan. Hal tersebut didasari oleh keyakinan

bahwa pasangan merupakan teman hidup, yaitu satu untuk seumur

hidup.


216

En tetap memperhatikan hubungan ketika menghadapi

masalah. Hal itu terlihat ketika ekonomi keluarga sedang kurang

baik, En berusaha mengatasinya dengan pasangan. En tidak ingin

berpisah dengan pasangan karena En sudah merasa cocok dengan

pasangan dan menurut En, berpisah belum tentu kehidupan

menjadi lebih baik. Selain itu, anak juga menjadi En untuk tetap

memperhatikan hubungan. Konflik yang terjadi dapat diatasi

karena adanya dasar rasa sayang kepada pasangan. Hal tersebut

terbukti ketika En marah kepada pasangan karena pasangan pulang

terlalu malam, En mengunci pintu rumah tapi akhirnya hati En

luluh dan membukakan pintu untuk pasangan.

Keputusan En untuk memelihara hubungan dengan

pasangan dikarenakan En merasa susah bila tidak ada pasangan. En

merasa lebih baik kalau ada pasangan karena bagi En, pasangan

merupakan teman hidup yang sebisa mungkin satu untuk seumur.

Keputusan tersebut juga didasari oleh keyakinan bahwa bila

menikah lewat gereja maka tidak boleh bercerai. Selain itu En juga

sudah merasa seiya sekata dengan pasangan. En merasa yakin akan

rasa sayang pasangan kepada En dan begitu pula En merasa sayang

kepada pasangan.

Tabel 2.2. Ringkasan Hasil Penelitian Responden 3 & 4

No Aspek Responden 3 Responden 4


217

Keintiman a.Keinginan

meningkatkan kesejahteraan pasangan

• Berusaha memberikan

tempat tinggal, memenuhi kebutuhan akan makan dan pakaian.

• Memberi kesempatan pasangan untuk kuliah lagi.

• Memperhatikan

kebutuhan jasmani pasangan, misalnya dengan membuatkan minuman dan memijat pasangan setiap hari.

• Mengutamakan kebutuhan gizi bagi pasangan agar sehat.


• Menikmati saat-saat melakukan pekerjaan rumah bersama dengan pasangan, seperti mencuci, memasak, membersihkan rumah dan kegiatan di luar rumah, seperti pergi bersama, memancing, makan di luar, pergi ke kebun salak atau bahkan mandi bersama.

• Menikmati saat-saat pulang kerja, yaitu bisa duduk-duduk sambil ngobrol santai atau sambil mengerjakan pekerjaan rumah bersama pasangan.

• Merasa senang dapat ngobrol atau menonton televisi bersama pasangan.

• Merasa bahagia setelah melakukan hubungan seksual dengan pasangan.

• Menonton televisi atau duduk santai sambil menikmati udara segar bersama pasangan.

• Pada hari Minggu, saat untuk bersenang-senang bersama keluarga.

• Merasa senang setelah melakukan hubungan seksual dengan pasangan.

1


• Menerima segala kekurangan dan kelebihan pasangan.

• Menyadari bahwa setiap manusia memiliki kekurangan dan kelebihan.

• Menyadari bahwa pasangan

merupakan pilihan sendiri jadi apapun harus dapat diterima.

• Bisa menerima kekurangan dari pasangan

• Penilaian terhadap pasangan tidak berubah meskipun mengetahui kekurangan dari pasangan dan tetap menganggap pasangan sebagai pegangan hidup.

• Menilai bahwa pasangan tidak pernah marah dan justru lebih dapat membimbing meskipun


218

• Usia pasangan yang lebih tua dan penyakit asma yang dimiliki pasangan, tidak menjadi masalah bagi Hn..

• Tidak terlalu banyak tuntutan terhadap penampilan pasangan meskipun terjadi perubahan fisik pada diri pasangan.

usia pasangan lebih muda. Pasangan dapat bersikap lebih dewasa, bahkan ketika En sedang marah.


• Pada saat rapuh, Hn membutuhkan pasangan untuk sekedar mendengarkan cerita dan untuk membangkitkan semangat hidup kembali.

• Pada waktu mengalami saat sulit maka akan segera dimusyawarahkan dengan pasangan.

• Pasangan merupakan orang pertama yang diandalkan.

• Segala hal yang menjadi ganjalan, disampaikan ke pasangan tanpa ada yang dirahasiakan, bukan ke orang lain.


• Berusaha memenuhi keinginan pasangan dalam hal hubungan seksual tanpa ada keterpaksaan.

• Mengalah kepada pasangan, misalnya ketika pasangan sedang marah maka Hn akan diam dan mengalah.

• Memahami bahwa wanita lebih emosional daripada laki-laki.

• Perbedaan yang ada dapat dipahami dan hal itu dapat diatasi dengan saling terbuka satu sama lain

• Dapat memaklumi dan tidak marah ketika pasangan kelupaan membuatkan minum untuk Hn.

• Segera mengambil tindakan

untuk membantu atau memberikan pijitan kepada pasangan ketika melihat

• Membuatkan minuman dan makanan ringan ketika pasangan bekerja.

• Melakukan hal yang spesial untuk pasangan, ketika melihat pasangan yang kelelahan sepulang kerja.

• Berusaha untuk memenuhi keinginan pasangan, misalnya mengetahui pasangan suka minum kopi maka En akan membuatkan.


219

pasangan sedang kelelahan dan mulai marah-marah.


• Meluangkan waktu, khususnya hari Minggu untuk keluarga.

• Meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan bersama dengan pasangan, baik untuk melakukan pekerjaan rumah maupun kegiatan di luar rumah.

• Menyediakan waktu untuk sekedar ngobrol santai dengan pasangan.

• Berusaha memberikan yang terbaik kepada pasangan dengan banyak melakukan diskusi bersama pasangan.

• Berusaha menjaga diri sendiri agar tetap tampil baik di mata pasangan.

• Membagikan berbagai pengalaman dan pemikiran kepada pasangan.

• Membagikan berbagai masalah yang dialami kepada pasangan.

• Meluangkan waktunya yaitu hari Minggu untuk bersenang-senang bersama pasangan dan anak-anak

• Pada hari-hari kerja, En berusaha untuk tidak tidur dahulu ketika pasangan pulang kerja.

• Pada saat anak-anak sudah tidur atau setelah pasangan pulang kerja maka istri menyempatkan diri untuk duduk santai atau menonton televisi bersama pasangan.

• Berusaha untuk memenuhi keinginan pasangan, misalnya ketika mengetahui pasangan suka minum kopi maka En akan membuatkan.

• Berusaha tampil bersih setiap hari.


• Dalam keadaan rapuh, Hn membutuhkan pasangan untuk mendengarkan cerita, karena dengan didengarkan, beban menjadi berkurang.

• Pasangan merupakan orang yang mampu membangun semangat dan memberikan dorongan pada saat Hn dalam keadaan rapuh.

• Menerima perhatian dari pasangan ketika sakit.

• Menceritakan masalahnya kepada pasangan dan pasangan akan membantu untuk memberikan jalan keluarnya.

• Merasa senang mendapatkan dukungan dan dorongan semangat dari pasangan.

• Menerima perhatian dan

perawatan dari pasangan sambil disela dengan


220

humor kecil sehingga cepat sembuh.


• Memberikan dukungan moral pada saat pasangan merasa kecil hati

• Berusaha memberikan kekuatan ketika pasangan menghadapi saat sulit.

• Membantu memberikan jalan keluar ketika pasangan mengalami masalah.

• Berusaha memberikan semangat dan membantu memikul beban pasangan ketika pasangan sedang mengalami kesusahan.

• Memberikan perawatan ketika pasangan sakit.


• Mengungkapkan segala masalah kepada pasangan secara terbuka dan apa adanya, bahkan untuk hal sekecil apapun

• Duduk santai bersama pasangan sambil ngobrol ringan mengenai hal-hal yang menyenangkan.

• Menyadari pentingnya keterbukaan sehingga segala hal diungkapkan kepada pasangan, termasuk kesalahan yang dilakukan.

• Kurangnya komunikasi menimbulkan kesalahpahaman dengan pasangan.

• Menceritakan semua masalah dan semua yang dialami secara jujur kepada pasangan.

• Mengungkapkan segala isi hati kepada pasangan tanpa ada yang dirahasiakan.

j.Menganggap orang yang dicintai berharga

• Merasa kangen dan kesulitan ketika jauh dari pasangan.

• Merasa senang dapat hidup bersatu dengan pasangan sehingga dapat bertemu setiap hari.

• Memerlukan pasangan

sebagai pendamping,

• Merasa kesepian ketika jauh dari pasangan.

• Lebih merasa senang dengan keadaan yang sekarang, meskipun pemasukan berkurang tapi dapat bertemu pasangan setiap hari.

• En merasa waktu

kebersamaan dengan


221

apalagi di saat-saat rapuh maka Hn lebih membutuhkan pasangan untuk berada di samping Hn dan mendengarkan keluh kesah Hn.

• Membutuhkan pasangan untuk memberikan pertimbangan atas berbagai masalah yang dialami.

pasangan masih kurang meskipun dapat bertemu setiap hari sehingga terkadang pada siang hari En meminta pasangan untuk pulang.

Gairah a.Daya tarik fisik

• Menyukai segala yang ada

dalam diri pasangan, dari ujung rambut sampai kaki.

• Menganggap pasangan

mempunyai wajah yang ganteng.

b.Daya tarik seksual • Merangkul dan memperhatikan bagian tubuh pasangan ketika sedang duduk berdua.

• Mencium atau mengelus pipi pasangan ketika hendak pergi.

• Masih melakukan hubungan seksual dengan pasangan dan merasa bahagia dapat memenuhi kebutuhan seksual.

• Masih melakukan hubungan seksual sampai sekarang.

• Merasa senang setelah melakukan hubungan seksual.

• Dorongan seksual sudah mulai menurun karena faktor usia yang sudah menginjak kepala 4.

2

c.Hasrat untuk bersatu • Ingin tetap mempertahankan keutuhan rumah tangga, dengan keyakinan bahwa bila terpisah maka tidak akan bahagia.

• Ingin seterusnya bersama pasangan

• Merasa sedih, khawatir dan cemburu bila pasangan berpamitan hendak pergi.

• Tidak ingin hubungan dengan pasangan menjadi renggang.

3 Komitmen a.Memperhatikan

hubungan ketika mengalami masalah

• Berusaha untuk dapat

melalui masa-masa sulit bersama pasangan dengan banyak melakukan komunikasi.

• Berusaha untuk mengalah

dan menuruti kemauan

• Berusaha menghadapi

masalah ekonomi bersama pasangan dan tetap tidak ingin berpisah dengan pasangan meskipun mengalami kesulitan ekonomi dalam rumah tangga.

• Berusaha agar jangan

sampai terjadi


222

pasangan serta tidak mengikuti emosi sesaat, dengan motivasi untuk menyelamatkan pernikahan.

• Mengalihkan rasa bosan dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang berguna dan tidak membahayakan pernikahan. Rasa bosan juga diatasi dengan lebih mendekatkan diri pada hal yang membuat bosan.

• Banyaknya kesulitan yang dihadapi dalam rumah tangga, terkadang tidak bisa diterima dan muncul rasa marah, namun Hn menyadari dan berusaha mengingat kembali bahwa menikah dengan pasangan merupakan pilihan sendiri sehingga bagaimanapun Hn harus dapat menerima.

pertengkaran yang besar. • Berusaha menahan diri

untuk tidak ikut marah ketika pasangan sedang marah.


• Merasa yakin bahwa keluarga itu merupakan satu tim yang tidak akan bahagia bila terpisah.

• Merasa sayang dan cinta kepada pasangan.

• Merasa sudah memiliki istri yang baik.

• Anak merupakan penguat keputusan untuk memelihara hubungan dengan pasangan.

• Merasa bertanggung jawab terhadap pilihan yang telah dibuat dan ingin mempertahankannya.

• Merasa susah bila tidak ada pasangan jadi merasa lebih baik kalau ada pasangan.

• Merasa yakin bahwa bila menikah lewat gereja maka tidak boleh bercerai.

• Merasa sudah seiya sekata dengan pasangan.

• Berusaha memegang teguh pilihannya.

• Yakin bahwa pasangan benar-benar sayang kepada En.

• Kehadiran anak memperkuat keinginan En untuk tetap memelihara hubungan dengan pasangan.

e. Responden 5


223

Keinginan Dg untuk meningkatkan kesejahteraan

pasangan ditunjukkan dengan mengamati kebutuhan pasangan dan

kemudian berusaha untuk memenuhi. Dg berusaha untuk

memenuhi kebutuhan akan makanan, pakaian dan tempat tinggal.

Kebutuhan akan tempat tinggal dipenuhi Dg dengan memberikan

rumah, meskipun masih rumah di komplek TNI. Terpenuhinya

kebutuhan akan pakaian terlihat dari banyaknya pakaian yang

dimiliki oleh pasangan. Pemenuhan kebutuhan makanan dipenuhi

dengan membebaskan pasangan untuk memilih makanan yang

disukai dan menurut pasangan, Dg membantu memenuhi

kebutuhan dapur bila melihat ada kebutuhan yang sudah habis.

Dalam usaha untuk meningkatkan kesejahteraan pasangan, Dg juga

mewujudkannya dengan dukungan atas hobi pasangan yang

menyukai tanaman hias. Hal itu terlihat dari kesediaan Dg untuk

mengantarkan pasangan mencari tanaman baru ataupun pot-pot

tanaman. Hn juga bersedia untuk membuatkan tempat bagi

tanaman-tanaman milik pasangan di halaman belakang rumah.

Dg mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai

ketika tidak dinas ke luar kota sehingga Dg dapat selalu dekat

dengan keluarga. Dg merasa begitu bahagia ketika dapat

menikmati waktu dengan bercanda dan bercengkerama bersama

pasangan beserta anak. Hal tersebut begitu membahagiakan bagi

Dg karena sedikitnya waktu yang dimiliki untuk bersama


224

pasangan. Pekerjaan menuntut Dg untuk sering meninggalkan

rumah sehingga ketika memiliki waktu untuk bersama pasangan,

dirasa begitu membahagiakan dan Dg memanfaatkan waktu

tersebut dengan sebaik mungkin.

Pengahargaan yang tinggi diberikan Dg kepada orang

yang dicintai dengan cara menerima pasangan sebagaimana

adanya. Dg justru merasa bahwa pasangan tidak memiliki

kekurangan. Segala kekurangan dapat ditutup dengan kelebihan

yang dimiliki oleh pasangan. Hal tersebut dapat dilihat dari

kehidupan sehari-hari, dimana pasangan termasuk orang yang

cerewat sehingga cenderung lebih suka ngomel-ngomel bila ada

hal yang tidak sesuai dengan kehendaknya, namun Dg tidak pernah

mempermasalahkan hal tersebut dan hal itu tidak merubah

penilaian Dg terhadap pasangan.

Dg mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat

dibutuhkan. Hal itu dilakukan Dg ketika terjadi sesuatu hal yang

tidak terduga, maka pasangan merupakan tempat sandaran pertama

bagi Dg. Misalnya pada waktu sakit, maka Dg akan mengeluh ke

pasangan dan pasangan akan segera memberikan tanggapan. Hal

tersebut dapat dilakukan Dg karena setelah menikah, pasangan

merupakan orang yang terdekat dengan Dg jadi bila terjadi sesuatu,

yang dituju adalah pasangan.


225


ditunjukkan Dg dengan berusaha memenuhi kebutuhan ataupun

keinginan pasangan yang belum terpenuhi. Hal itu terlihat dalam

kehidupan sehari-hari, dimana Dg bersedia mengantarkan

pasangan untuk mencari peralatan menanam bunga karena

mengetahui pasangan menyukai bunga. Selain itu Dg bersedia

untuk menggantikan tugas pasangan ketika mengetahui pasangan

sedang kelelahan dan tidak terlalu banyak menuntut kepada

pasangan. Pada saat pasangan sedang dalam keadaan lelah, maka

Dg tidak akan mempermasalahkan bila pasangan tidak memasak

untuk Dg. Kurangnya pengertian pernah menimbulkan

kesalahpahaman dan ketegangan, namun akhirnya ketegangan

dapat teratasi. Hal tersebut dapat terjadi karena akhirnya Dg

menyadari bahwa pasangan memiliki sifat cerewet dan didukung

oleh sifat Dg yang lebih suka diam sehingga ketegangan tidak

berlangsung lama.


dicintai, Dg berusaha untuk memenuhi kebutuhan pasangan akan

makanan dan pakaian. Dg berusaha semaksimal mungkin untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan pasangan dengan cara

memberikan kebebasan kepada pasangan untuk membeli apa yang

disukai oleh pasangan selama keadaan keuangan masih mencukupi.

Semua itu dilakukan Dg untuk memberikan yang terbaik kepada


226

pasangan. Selain itu Dg meluangkan waktunya untuk pasangan,

khususnya pada hari libur, agar dapat bersenang-senang bersama

pasangan dan anak. Hal itu terbukti, Dg tidak dapat ditemui ketika

hari Minggu karena pergi jalan-jalan bersama keluarga.


terlihat dengan adanya perasaan senang dari Dg ketika

mendapatkan dukungan dari pasangan. Dg merasa senang karena

pasangan selalu ada ketika Dg membutuhkan. Pasangan akan

segera memberikan tanggapan dengan memberikan nasehat

ataupun hanya sekedar memberikan komentar ketika Dg

mengeluhkan masalah kepada pasangan. Hal itu dapat terjadi

karena pasangan merupakan orang yang terdekat dengan Dg.

Dukungan emosional dari pasangan juga dirasakan ketika Dg

mengeluhkan sakitnya kepada pasangan maka pasangan akan

segera memberikan respon positif. Hal tersebut juga terdukung

oleh latar belakang pendidikan pasangan yang lulus dari akademi

keperawatan sehingga lebih cepat tanggap terhadap keluhan sakit.

Dukungan emosioanal yang diberikan kepada orang yang

dicintai dilakukan Dg dengan cara memberikan nasehat kepada

pasangan ketika pasangan mengalami masalah. Hal itu dapat

dilihat ketika pasangan sedang bingung mengenai arisan ibu-ibu

karena bulan depan pasangan bertugas untuk mengadakan arisan

tersebut. Dg membantu dan mengantar pasangan untuk mencari


227

tempatnya dan memilih menu yang akan disajikan. Hal itu

dilakukan Dg agar pasangan tidak terus-terusan bingung karena

pasangan termasuk orang yang mudah panik.

Komunikasi secara intim dengan pasangan dilakukan Dg

dengan menceritakan segala sesuatu kepada pasangan. Segala

sesuatu didiskusikan bersama dengan pasangan secara terbuka.

Berbeda dengan pernyataan Dg, pasangan merasa bahwa Dg tidak

pernah bercerita kepada pasangan. Hal-hal yang diceritakan hanya

hal-hal yang biasa-biasa saja. Hal tersebut dapat terjadi karena

pada dasarnya Dg termasuk orang yang pendiam sedangkan

pasangan termasuk orang yang lebih banyak bicara, sehingga Dg

merasa bahwa segala sesuatunya sudah diceritakan namun menurut

pasangan belum.

Dg menganggap orang yang dicintai berharga. Hal itu

ditunjukkan dengan adanya perasaan sedih dan kangen ketika jauh

dari pasangan. Dg merasa lebih nyaman bila dekat dengan

pasangan sedangkan bila tidak ada pasangan maka Dg merasa

hampa dan kurang lengkap tanpa kehadiran pasangan. Semua itu

begitu dirasakan oleh Dg ketika dinas di luar kota, dimana Dg

harus jauh dari pasangan sehingga membuat Dg merasa kesepian.

Daya tarik fisik pada pasangan, menurut Dg adalah

karena kecantikan pasangan. Dg merasa bahwa sampai sekarang

pasangan masih memiliki wajah yang cantik dan tidak ada yang


228

aneh dari pasangan. Hal itu dapat terjadi karena pasangan selalu

menjaga penampilan dan kebersihan diri agar tetap menarik di

mata pasangan.

Bagi Dg, pasangan memiliki daya tarik seksual yang

dapat menimbulkan dorongan seksual bagi Dg. Dorongan seksual

tersebut dapat muncul ketika pasangan sudah mandi dan tampil

cantik dan dorongan tersebut diwujudkan dalam tindakan, misalnya

dengan membelai pasangan ataupun mencium pipi pasangan.

Dorongan seksual juga diwujudkan dengan melakukan hubungan

intim suami istri yang dilakukan dengan frekuansi sesering

mungkin bila ada kesempatan. Dg dapat menikmati ketika

melakukan hubungan seksual dengan pasangan karena tidak ada

paksaan dalam melakukannya. Selain itu, hubungan seksual dapat

membuat Dg merasa senang, bahagia dan puas.

Hasrat untuk bersatu dengan pasangan ditunjukkan

dengan keinginan Dg untuk terus bersama dengan pasangan karena

Dg sudah merasa cocok dan nyaman dengan pasangan. Selain itu,

adanya perasaan cemburu juga menunjukkan adanya hasrat untuk

bersatu. Perasaan cemburu terkadang muncul ketika pasangan

berbicara dengan orang lain, meskipun itu merupakan teman

pasangan.

Dg tetap memperhatikan hubungan ketika menghadapi

masalah. Hal itu terlihat dari usahanya untuk segera menyelesaikan


229

bila terjadi masalah kecil agar tidak menjadi semakin membesar.

Dg berusaha menjaga agar tidak terjadi permasalahan yang besar.

Biasanya keributan kecil yang terjadi tidak berlangsung lama

karena Dg merupakan orang yang mudah melupakan permasalahan

dan tidak suka banyak bicara dalam menyelesaikan masalah

sehingga tidak semakin memancing kemarahan pasangan.

Keputusan Dg untuk memelihara hubungan dengan

pasangan didasari oleh dua alasan. Pertama karena melalui

pernikahan tersebut sudah menghasilkan anak, dimana menurut Dg

anak merupakan titipan yang harus dijaga. Kedua karena Dg sudah

merasa satu jiwa dengan pasangan dan tidak dapat dipisahkan lagi.

Berpisah dalam jangka waktu yang agak lama sudah membuat Dg

merasa kurang lengkap dan tidak nyaman, apalagi bila harus

berpisah untuk selamanya.

f. Responden 6

Keinginan Ss untuk meningkatkan kesejahteraan

pasangan ditunjukkan dengan perhatian Ss terhadap makanan dan

minuman yang akan dikonsumsi oleh pasangan. Ss juga

memberikan tambahan vitamin bagi pasangan karena profesi

pasangan sebagai seorang tentara sehingga aktivitas yang

dilakukan juga banyak mengandalkan kekuatan fisik jadi

membutuhkan gizi yang lebih. Terlihat dalam keseharian Ss, ketika


230

pasangan sedang banyak aktivitas fisik maka Ss membuatkan susu

kedelai untuk pasangan. Selain itu, Ss menyiapkan bekal minum

untuk pasangan sebelum pasangan berangkat kerja.

Ss mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai

ketika dapat bersama dengan pasangan. Ss menganggap waktu

kebersamaan dengan pasangan merupakan waktu yang sangat

berharga karena profesi pasangan sebagai seorang pasukan tentara,

menuntut untuk banyak dinas ke luar kota bahkan sampai ke luar

pulau. Kebahagiaan lebih dirasakan Ss ketika pertama kali bertemu

dengan pasangan setelah pasangan pulang dari dinas luar. Hal itu

dirasa begitu membahagiakan bagi Ss karena muncul perasaan

seperti dulu lagi, dimana yang ada hanyalah perasaan senang.

Penghargaan yang tinggi kepada orang yang dicintai

ditunjukkan oleh Ss dengan tetap menerima segala kekurangan

pasangan. Ss menganggap wajar segala kekurangan yang dimiliki

oleh pasangan karena Ss justru merasa lebih banyak memiliki

kekurangan dibandingkan dengan pasangan. Ss menyadari bahwa

manusia tidak ada yang sempurna sehingga meskipun mengetahui

kekurangan dari pasangan, penilaian terhadap pasangan tidak

berubah.

Ss mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat yang

dibutuhkan. Pasangan merupakan orang pertama yang diandalkan

ketika tiba-tiba terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan. Misalnya


231

pada waktu Ss keracunan telor asin maka orang pertama yang

dihubungi adalah pasangan. Ss begitu mengandalkan pasangan

sehingga ketika tiba-tiba terjadi sesuatu yang tidak diinginkan

maka Ss merasa kerepotan. Hal itu terlihat ketika anak sakit dan

pasangan sedang dinas luar maka Ss merasa begitu berat dan tidak

tenang. Pada saat terjadi gempa, kebetulan pasangan tidak ada

dirumah sehingga Ss merasa tidak tenang dan kebingungan. Ss

juga mengandalkan pasangan sebagai tempat untuk

mengungkapkan segala isi hati. Hal itu dapat terjadi karena

pasangan merupakan orang yang terdekat dengan Ss. Ss merasa

kurang nyaman bila bercerita masalah pribadi dengan tetangga.


ditunjukkan dengan kesediaan Ss untuk menggantikan tugas-tugas

rumah yang biasanya dikerjakan oleh pasangan ketika melihat

pasangan yang sedang kelelahan. Sikap pengertian juga

ditunjukkan Ss ketika pasangan sedang dinas luar. Ss tidak akan

memberitahu pasangan ketika tiba-tiba anak sakit karena Ss

menyadari bahwa tugas pasangan sudah berat sehingga Ss tidak

ingin menambah beban pikiran pasangan. Dalam hubungan intim

suami istri juga terdapat sikap saling pengertian, dimana Ss tidak

memaksakan keinginan ketika mengetahui pasangan sedang

kelelahan setelah aktivitas sehari.


232


dicintai, Ss berusaha untuk menyediakan waktu khusus untuk

pasangan. Hari Minggu atau hari libur, digunakan Ss untuk

melakukan kegiatan bersama dengan pasangan. Hal itu terbukti

ketika hari Minggu Ss tidak dapat ditemui karena pergi jalan-jalan

bersama dengan pasangan dan anak. Setiap hari, Ss bangun lebih

pagi untuk menyiapkan makan pagi bagi pasangan meskipun

sebenarnya pasangan tidak mengharuskannya. Hal itu dilakukan

karena Ss ingin menjadi istri yang baik bagi pasangan. Pada saat

jam pulang kantor pasangan, Ss berusaha untuk selalu berada di

rumah dan tampil bersih serta rapi agar ketika pasangan pulang

kerja dapat merasa lebih tenang setelah bekerja.


ditunjukkan dengan munculnya perasaan senang dan terlindungi

ketika pasangan memberikan dukungan dan penghiburan pada saat

Ss mengalami saat yang kurang menyenangkan dalam hidup.

Pasangan memberikan nasehat dan penghiburan pada saat Ss

mengalami suatu masalah. Ss merasa bahwa pasangan banyak

memberikan dukungan kepada Ss dalam banyak hal. Hal itu

terlihat dalam keseharian Ss, di sela-sela jam kerja pasangan,

pasangan bersedia mengantar Ss untuk mencari tempat arisan dan

memberikan beberapa masukan kepada Ss sehingga membuat Ss

merasa lebih tenang.


233

Penerimaan dukungan juga diimbangi dengan pemberian

dukungan emosioanl kepada orang yang dicintai. Pada saat

pasangan sedang mengalami masalah, maka Ss berusaha untuk

membuat pasangan lebih merasa tenang. Ss merasa bahwa selama

ini, pasangan dapat mengatasi masalahnya sendiri sehingga yang

dilakukan Ss hanyalah berusaha membuat pasangan lebih tenang

dalam menghadapi masalahnya.

Komunikasi secara intim dengan pasangan dilakukan Ss

pada saat malam hari sebelum tidur, dimana istri secara jujur dan

terbuka menceritakan segala masalah dan pengalaman kepada

pasangan. Waktu tersebut dipilih Ss karena anak sudah tidur

sehingga Ss memliliki waktu yang lebih leluasa dengan pasangan.

Segala hal diungkapkan kepada pasangan secara terbuka. Hal

tersebut dapat dilakukan karena Ss merupakan orang yang terbuka

kepada siapa saja, khususnya kepada pasangan. Selain itu,

pasangan merupakan orang yang terdekat dengan Ss. Kurangnya

komunikasi dengan pasangan dapat menimbulkan pertengkaran

dan kesalahpahaman dengan pasangan. Hal tersebut dapat terjadi

karena pasangan termasuk orang yang pendiam sehingga terkadang

tidak mengkomunikasikan keinginannya kepada pasangan dan

akhirnya menimbulkan salah paham.

Ss menganggap bahwa orang yang dicintai berharga. Bagi

Ss, keberadaan pasangan begitu penting. Ss merasa ada yang


234

kurang dalam menghadapi hidup ketika pasangan tidak ada.

Misalnya pada saat anak sakit ataupun saat terjadi gempa,

kebetulan pasangan tidak ada di rumah, maka ketidakberadaan

pasangan begitu terasa bagi Ss sehingga Ss merasa kurang tenang.

Ss juga merasa kangen dan khawatir ketika pasangan sedang dinas

luar.

Ketertarikan Ss pada pasangan, salah satunya muncul

karena menurut Ss, pasangan memiliki daya tarik fisik. Salah satu

daya tarik fisik pasangan adalah pasangan memiliki badan yang

tinggi, tegap dan berisi. Selain itu, pasangan memiliki potongan

rambut yang cepak. Semua itu dapat menimbulkan daya tarik bagi

Ss karena pada dasarnya Ss menyukai seorang laki-laki yang

kriterianya ada pada diri pasangan. Bagi Ss, semua kriteria tersebut

membuat pasangan terlihat seksi.

Daya tarik seksual pada pasangan dapat memunculkan

dorongan seksual bagi Ss ketika melihat pasangan, misalnya

dorongan untuk memeluk pasangan. Dorongan seksual yang ada

dalam diri Ss, juga diwujudkan dalam kebiasaan yang mesra

dengan pasangan yaitu dengan mencium pipi dan tangan pasangan

ketika hendak pergi. Selain itu, Ss dan pasangan masih melakukan

hubungan seksual sampai sekarang. Hal itu diperkuat dengan

pernyataan Ss bahwa Ss ingin menambah momongan lagi namun

sampai sekarang usaha yang dilakukan belum berhasil.


235

Hasrat Ss untuk bersatu dengan pasangan terlihat dari

keinginan Ss untuk memiliki pasangan seutuhnya. Hal itu

ditunjukkan, salah satunya dengan munculnya perasaan cemburu

kepada pasangan ketika melihat pasangan berbicara dengan teman

wanita. Adanya hasrat untuk bersatu dengan pasangan disebabkan

karena Ss dapat merasa nyaman dan terlindungi ketika ada

pasangan sehingga Ss ingin dapat terus bersama dengan pasangan.

Ss tetap memperhatikan hubungan ketika menghadapi

masalah. Hal itu terlihat dari usaha Ss untuk segera menyelesaikan

masalah yang dihadapi meskipun masalah itu kecil, agar

masalahnya tidak bertambah besar. Ss ingin masalah yang terjadi,

sebisa mungkin diselesaikan saat itu juga karena Ss tidak ingin

permasalahannya menjadi berlarut-larut, sehingga membuat Ss

menjadi tidak tenang dan mempengaruhi segala aktivitasnya.

Keputusan Ss untuk memelihara hubungan dengan

pasangan dikarenakan Ss merasa bahwa keputusan untuk menikah

dengan pasangan merupakan keputusannya sendiri dan bukan

karena dijodohkan. Ss dan pasangan sudah sepakat untuk hidup

bersama jadi apapun keadaan pasangan harus dapat diterima. Hal

itu menjadi pegangan bagi Ss untuk tetap memelihara hubungan

dengan pasangan. Selain itu, anak memperkuat keyakinan Ss untuk

tetap mempertahankan hubungan dengan pasangan, dimana Ss


236

mempunyai tujuan hidup untuk membesarkan anak sampai berhasil

bersama dengan pasangan.

Tabel 2.3. Ringkasan Hasil Penelitian Responden 5 & 6

No Aspek Responden 5 Responden 6 Keintiman

a.Keinginan meningkatkan kesejahteraan pasangan

• Berusaha memenuhi

kebutuhan primer pasangan, yaitu pakaian, makanan dan tempat tinggal.

• Mengamati apa yang menjadi kebutuhan pasangan dan kemudian berusaha untuk memenuhinya, misalnya kebutuhan akan pakaian dan makanan kesukaan pasangan.

• Mendukung hobi pasangan yang suka tanaman hias.

• Menyiapkan makan pagi

dan bekal minuman untuk pasangan sebelum berangkat kerja.

• Memperhatikan makanan dan minuman yang akan dikonsumsi serta tambahan vitamin untuk pasangan karena pasangan banyak melakukan aktivitas olah raga.


• Pada saat tidak dinas ke luar kota sehingga bisa dekat dengan istri dan keluarga.

• Merasa bahagia ketika pergi berjalan-jalan atau bercengkerama dengan pasangan.

• Pada saat bisa bertemu dengan pasangan karena biasanya pasangan jarang berada di rumah jadi waktu-waktu bisa bertemu dengan pasangan merupakan waktu yang berharga.

• Merasa senang ketika pertama kali bertemu dengan pasangan setelah pasangan pulang dari dinas luar.

1


• Menganggap bahwa tidak ada hal yang kurang dari pasangan.

• Merasa bahwa kekurangan dari pasangan dapat ditutup dengan kelebihannya.

• Dapat menerima pasangan sebagaimana adanya.

• Tetap menerima segala kekurangan pasangan dan menganggap wajar kekurangan yang dimiliki oleh pasangan. Ss justru merasa lebih banyak memiliki kekurangan dibandingkan pasangan.


237

• Menilai bahwa pasangan tidak pernah mencela masakan Ss dan selalu bersedia mengantarkan kalau Ss ingin pergi meskipun pasangan sedang lelah.


• Pasangan merupakan orang pertama yang menjadi tempat sandaran bila terjadi sesuatu yang tidak dinginkan.

• Pasangan merupakan orang pertama yang dihubungi ketika terjadi sesuatu yang gawat.

• Mengandalkan pasangan setiap hari untuk menjadi tempat bercerita.

• Merasa segala urusan terasa lebih ringan bila ada pasangan.

• Merasa lebih tenang bila ada pasangan ketika anak sakit.

• Merasa ketakutan dan tidak tenang ketika terjadi gempa dan pasangan tidak ada di rumah.


• Membelikan baju yang belum dimiliki pasangan.

• Berinisiatif untuk membawakan dari koperasi kantor ketika mengetahui bahwa kebutuhan dapur sudah habis.

• Tidak segan-segan untuk menggantikan pekerjaan rumah pasangan bila melihat pasangan sedang kelelahan.

• Kesalahpahaman dapat terjadi karena kurangnya pengertian kepada pasangan.

• Adanya pembagian dalam pekerjaan rumah tangga, dan satu sama lain saling membantu.

• Tidak mempermasalahkan bila tidak melakukan hubungan seksual dengan pasangan ketika melihat pasangan lelah meskipun sebenarnya menginginkan hal tersebut.

• Tidak memberi tahu pasangan ketika anak sakit karena tidak ingin membebani pasangan yang sedang bekerja di tempat yang jauh.


238


• Berusaha memenuhi kebutuhan pasangan dalam hal makanan dan pakaian.

• Berusaha untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan pasangan, dengan sebisa mungkin memberikan yang terbaik untuk pasangan.

• Meluangkan waktu untuk

pergi jalan-jalan bersama istri dan anak.

• Membagikan cerita pengalamannya kepada pasangan.

• Berbagi dalam melakukan pekerjaan rumah, seperti mencuci, memasak dan membersihkan rumah, yang dilakukan bersama-sama dengan pasangan.

• Menjaga penampilan sesuai dengan apa yang disukai oleh pasangan.

• Meluangkan waktunya pada hari Minggu atau hari libur untuk pergi bersama pasangan.

• Berusaha untuk selalu berada di rumah pada saat jam pulang kantor pasangan.

• Berusaha untuk tampil

bersih dan rapi ketika pasangan pulang kerja.

• Setiap pagi, menyediakan waktu untuk membuat makan pagi bagi pasangan.

• Setiap malam sebelum tidur, memijat pasangan.


• Merasa senang karena pasangan ada ketika dibutuhkan.

• Pasangan akan segera memberikan tanggapan dengan memberikan nasehat ataupun hanya sekedar memberikan komentar ketika Dg mengeluhkan masalah kepada pasangan.

• Segera mendapatkan tanggapan yang positif dari pasangan ketika Dg mengeluhkan sakitnya.

• Merasa senang dan terlindungi ketika pasangan memberikan dukungan pada saat Ss mengalami saat sulit.

• Pasangan akan memberikan nasehat dan menghibur ketika Ss mengalami masalah.

• Merasakan dukungan dari pasangan ketika pasangan segera datang saat Ss menghubungi karena keracunan telor asin.


• Memberikan nasehat kepada pasangan ketika pasangan mengalami masalah.

• Berusaha untuk memberikan ketenangan kepada pasangan ketika pasangan mengalami masalah dalam kehidupan sosial


239


• Menceritakan masalah yang dihadapi kepada pasangan.

• Menceritakan segala masalah dan pengalaman kepada pasangan secara jujur dan terbuka.

• Kesalahpahaman dan pertengkaran kecil dapat terjadi karena kurangnya komunikasi.

j. Menganggap orang yang dicintai berharga

• Merasa sedih dan kangen

ketika jauh dari pasangan. • Merasa lebih nyaman bila

dekat pasangan dan merasa tidak lengkap serta hampa bila tidak ada pasangan.

• Merasa bahwa

keberadaan pasangan penting.

• merasa ada yang kurang dalam menghadapi hidup bila pasangan tidak ada.

Gairah a.Daya tarik fisik

• Merasa bahwa pasangan

merupakan seorang wanita yang cantik

• Menganggap bahwa

pasangan memiliki badan yang besar berisi, tegap dan tinggi serta berpotongan cepak sehingga Ss melihat pasangan sebagai seorang yang seksi.

b.Daya tarik seksual • Membelai rambut pasangan sambil bercerita

• Mencium dan memeluk pasangan sebelum pergi.

• Masih melakukan hubungan seksual sampai sekarang dengan frekuensi yang sesering mungkin bila ada kesempatan.

• Keromantisan sudah berkurang karena merasa sudah tidak perlu lagi

• Adanya dorongan untuk memeluk pasangan ketika melihat pasangan.

• Mencium pipi dan tangan pasangan sebelum pergi.

• Masih melakukan hubungan seksual sampai sekarang.

2

c.Hasrat untuk bersatu • Ingin terus bersama pasangan karena sudah merasa cocok dan nyaman.

• Adanya perasaan cemburu ketika pasangan berbicara dengan teman laki-laki.

• Ingin memiliki pasangan seutuhnya.

• Merasa cemburu ketika melihat pasangan berbicara dengan teman wanita.

• Merasa nyaman dan


240

terlindungi bila berada dekat pasangan sehingga Ss menginginkan dapat bersama dengan pasangan seterusnya.

Komitmen

a.Memperhatikan hubungan ketika mengalami masalah

• Berusaha untuk segera

menyelesaikan bila terjadi masalah kecil agar tidak menjadi semakin membesar.

• Berusaha untuk segera

menyelesaikan masalah yang dihadapi, meskipun masalah kecil, agar tidak menimbulkan pertengkaran yang besar atau bahkan sampai menimbulkan perceraian.

3


• Memiliki dua alasan dalam mempertahankan hubungan dengan pasangan, yaitu karena sudah memiliki anak dan karena sudah merasa satu jiwa dengan pasangan sehingga tidak bisa dipisahkan.

• Merasa yakin dan sayang terhadap pasangan.

• Keberadaan anak memperkuat alasan Ss untuk memelihara keutuhan rumah tangga.

C. Pembahasan

Cinta merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan,

terutama dalam kehidupan pernikahan. Masing-masing individu memiliki

definisi yang berbeda-beda mengenai cinta sehingga masing-masing

individu individu memiliki cara yang berbeda-beda pula untuk

menunjukkan rasa cinta kepada lawan jenisnya.

Keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan orang yang

dicintai, dari ketiga responden laki-laki terutama dilakukan dengan


241

berusaha memenuhi kebutuhan dasar pasangan, yaitu kebutuhan akan

makan, pakaian dan tempat tinggal. Sedangkan dari ketiga responden

wanita, keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan pasangan

diwujudkan dengan mengamati apa yang menjadi kebutuhan pasangan dan

memberikan apa yang menjadi kesukaan pasangan serta dengan

melakukan tindakan yang dapat meningkatkan kesejahteraan pasangan.

Semua tindakan yang dilakukan oleh keenam responden tersebut sesuai

dengan apa yang dinyatakan oleh Sternberg (1988), yaitu keinginan untuk

meningkatkan kesejahteraan pasangan dilakukan dengan mengamati

pasangan dengan baik dan bertujuan untuk mensejahterakan pasangan.

Masing-masing individu dari keenam responden tersebut melakukan usaha

untuk meningkatkan kesejahteraan pasangan, sesuai dengan kamampuan

masing-masing, tidak harus melalui pemberian secara materi namun juga

melalui perbuatan.

Setiap responden mengalami kebahagiaan yang berbeda-beda

antara satu dengan yang lain, namun mereka memiliki kesamaan yang

jelas yaitu keenam responden mengalami kebahagian dengan orang yang

dicintai. Keenam responden merasa senang ketika dapat bersama dan

melakukan kegiatan dengan pasangan. Khususnya responden 1 dan

responden 5 karena memiliki profesi sebagai seorang TNI AU yang

dituntut untuk sering meninggalkan rumah sehingga waktu-waktu

kebersamaan begitu dinikmati. Responden 2 dan 6 memiliki suami yang

berprofesi sebagai TNI AU sehingga sering pula ditinggal tugas jadi waktu


242

berkumpul dengan pasangan merupakan saat yang menyenangkan. Bagi

responden 3 dan 4, waktu sekarang dapat bersama dengan pasangan lebih

dinikmati dan dihargai karena dulu pernah mengalami hidup terpisah

dengan pasangan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sternberg (1988)

yang menyebutkan bahwa mengalami kebahagiaan dengan pasangan yaitu

dengan menikmati kebersamaan dengan pasangan dan mereka memiliki

waktu yang menyenangkan ketika dapat melakukan hal-hal bersama.

Pemberian penghargaan yang tinggi kepada orang yang dicintai,

dilakukan oleh keenam responden dengan penerimaan apa adanya

terhadap pasangan. Masing-masing individu dari keenam responden

tersebut menyadari bahwa setiap manusia memiliki kekurangan dan

kelebihan jadi tidak akan ada habisnya bila mempermasalahkan

kekurangan. Keenam responden tetap dapat menghargai pasangan

meskipun telah mengetahui kekurangan dari pasangan. Sedikit berbeda

dengan responden lain, suami dari responden 5 justru kurang dapat melihat

kekurangan dari pasangan karena merasa bahwa segala kekurangan dari

pasangan tertutup oleh kelebihan yang dimiliki. Semua hal diatas sesuai

dengan apa yang diungkapkan oleh Sternberg (1988) bahwa salah satu ciri

keintiman adalah dengan menempatkan orang yang dicintai pada

penghargaan yang tinggi. Dapat berpikiran positif dan tetap menghargai

pasangan meskipun telah mengetahui kekurangan pasangan. Bengston,

Rosenthal dan Burton (1990, dalam Perlmutter & Hall, 1992)

mengemukakan bahwa menyukai pasangan sebagai manusia dapat


243

memberikan pengaruh yang positif terhadap hubungan jangka panjang

yang bahagia.

Dari keenam responden, terlihat adanya pengandalan orang yang

dicintai pada saat-saat dibutuhkan. Sesuai dengan apa yang diungkapkan

Sternberg (1988) bahwa dalam keintiman terdapat adanya unsur

mengandalkan orang yang dicintai pada saat dibutuhkan, dimana

seseorang merasa bahwa pasangannya akan selalu ada ketika dibutuhkan.

Masing-masing individu dari keenam responden dapat mengandalkan

orang yang dicintai pada saat-saat tertentu, terutama ketika mengalami

masalah. Pasangan merupakan orang yang terdekat setelah menikah

sehingga pasangan merupakan orang pertama yang diandalkan. Responden

2 dan 6, terkadang kurang dapat mengandalkan pasangan karena suami

merupakan TNI AU yang sewaktu-waktu ditugaskan ke luar kota sehingga

tidak bisa selalu ada. Ketiadaan mereka lebih dikarenakan keadaan yang

memaksa mereka tidak bisa selalu ada untuk pasangan. Meskipun begitu,

keadaan seperti itu dapat dimaklumi oleh responden 2 dan 6 karena adanya

kesadaran bahwa semua itu dilakukan oleh suami bukan untuk diri sendiri

melainkan untuk keluarga.

Sikap saling pengertian dengan orang yang dicintai, dapat

diperkuat dengan adanya pengenalan terhadap orang yang dicintai. Dalam

kehidupan pernikahan keenam responden terdapat sikap saling pengertian

satu sama lain. Munculnya sikap saling pengertian dalam kehidupan

responden karena adanya pengenalan satu sama lain. Masing-masing


244

responden telah mengenal pasangan sehingga dapat memberikan reaksi

yang mendukung ketika pasangan sedang dalam keadaan yang

membutuhkan pengertian lebih. Secara umum, responden lebih

menunjukkan sikap mengalah kepada pasangan ketika terjadi perselisihan

dalam rumah tangga. Sejalan dengan apa yang diungkapkan Sternberg

(1988), mengerti satu sama lain adalah dengan mengetahui kekuatan dan

kelemahan satu sama lain sehingga dapat memberikan respon yang

menunjukkan empati. Dalam kehidupan pernikahan, masing-masing

responden saling memberikan kesempatan kepada pasangan untuk

mengungkapkan diri. Hal tersebut menunjukkan adanya kesamaan

kedudukan antara suami dan istri. Perlmutter & Hall (1992)

mengemukakan bahwa adanya kesamaan kedudukan dalam pernikahan

akan membuat pernikahan lebih bahagia.

Dalam kehidupan pernikahan keenam responden, terdapat usaha

untuk membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai. Masing-

masing responden berusaha memberikan yang terbaik kepada pasangan.

Setiap pasangan berusaha untuk meluangkan waktu bagi orang yang

dicintai agar dapat menikmati waktu bersamanya. Tidak hanya dalam hal

waktu, namun masing-masing responden ingin membagikan diri sebaik

mungkin kepada pasangan dengan tetap menjaga penampilan. Selain itu,

khususnya responden laki-laki, berusaha untuk memenuhi kebutuhan

materi pasangan, namun tetap disesuaikan dengan kemampuan. Semua hal

tersebut sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Sternberg (1988), yaitu


245

bahwa dalam keintiman terdapat keinginan untuk membagikan diri dan

miliknya dengan orang yang dicintai yaitu dengan memberikan diri dan

waktunya sebaik mungkin kepada orang yang dicintai.


dirasakan oleh keenam responden. Masing-masing responden merasakan

dukungan dari pasangan ketika sedang mengalami saat-saat yang sulit

dalam hidup. Dukungan yang diterima dapat berupa saran, komentar,

dukungan semangat ataupun kesediaan pasangan untuk mendengarkan

keluh kesah. Responden 3 menegaskan bahwa pasangan merupakan satu-

satunya orang yang dapat mengembalikan semangat hidup ketika dalam

kegagalan. Secara umum, semua responden merasakan ketenangan ketika

merasakan dukungan dari orang yang dicintai.

Penerimaan dukungan emosional juga diimbangi dengan

memberikan dukungan emosional kepada orang yang dicintai. Pemberian

dukungan emosional dapat berupa bantuan untuk memecahkan masalah,

nasehat dan dorongan semangat ataupun usaha untuk menenangkan

pasangan. Semua itu sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Sternberg

(1988), bahwa keintiman dapat ditumbuhkan melalui pemberian dukungan

kepada orang yang dicintai melalui empati dan dukungan emosional, pada

saat dibutuhkan. Secara umum, pemberian dukungan emosional kepada

orang yang dicintai, dilakukan agar orang yang dicintai tidak merasa

sendiri dalam menghadapi masalah.


246

Dalam kehidupan pernikahan keenam responden, terjadi

komunikasi secara intim dengan orang yang dicintai. Masing-masing

responden berusaha jujur dan terbuka dengan pasangan dalam

mengungkapkan segala isi hati agar tidak terjadi kesalahpahaman. Hal itu

seperti yang dikemukakan oleh Sternberg (1988) yaitu komunikasi secara

intim dapat dilakukan dengan berkomunikasi secara mendalam dan jujur

dengan orang yang dicintai bahkan mengenai perasaan terdalam. Secara

umum, responden memilih waktu malam hari untuk melakukan

komunikasi secara intim dengan pasangan. Waktu tersebut dipilih karena

anak-anak sudah tidur sehingga dapat lebih leluasa.

Setiap responden menganggap bahwa orang yang dicintai berharga.

Hal itu dapat diketahui ketika jauh dari pasangan maka akan merasa

kesepian dan kerepotan. Masing-masing responden merasa butuh

pasangan. Hidup yang dijalani terasa lebih berat ketika jauh dari pasangan.

Hal itu dirasakan oleh responden 1 dan 5, karena berprofesi sebagai TNI

AU yang menuntut untuk sering meninggalkan keluarga dan begitu pula

dengan responden 2 dan 6 yang memiliki suami TNI AU. Responden 3

dan 4 pernah mengalami hidup terpisah sejak awal pernikahan dan baru

beberapa tahun ini dapat hidup bersama. Baik responden 3 dan 4 merasa

lebih senang dengan keadaan sekarang karena dapat bertemu setiap hari

meskipun secara ekonomi menjadi turun. Semua hal tersebut menunjukkan

pentingnya keberadaan pasangan, seperti yang dikemukakan oleh

Sternberg (1988), bahwa anggapan bahwa orang yang dicintai berharga


247

ditunjukkan dengan merasakan pentingnya kehadiran pasangan dalam

hidup.

Dalam hubungan pernikahan keenam responden, masih terdapat

adanya daya tarik fisik pada pasangan. Daya tarik fisik tersebut

ditimbulkan oleh hal yang berbeda-beda pada masing-masing individu.

Adanya daya tarik fisik menunjukkan adanya gairah dalam hubungan

tersebut, seperti yang diungkapkan oleh Sternberg (1988). Secara umum,

adanya perubahan bentuk fisik dari istri dapat dimaklumi oleh responden

laki-laki karena perubahan tersebut disebabkan oleh proses kelahiran anak

dan hal itu tetap dapat menimbulkan daya tarik fisik bagi bagi ketiga

responden. Khusus bagi responden 5, daya tarik fisik pada pasangan lebih

karena kecantikan pasangan. Bagi responden 2 dan 6, ketertarikan fisik

suami adalah karena postur tubuh suami yang gagah. Sedangkan bagi

responden 4, lebih merasa tertarik dengan kegantengan suami. Adanya

daya tarik fisik dalam hubungan keenam responden akhirnya dapat

menimbulkan dorongan seksual.

Daya tarik seksual pada pasangan yang terdapat dalam hubungan

keenam responden, diwujudkan dalam tindakan nyata, yaitu dengan

membelai pasangan, merangkul, memeluk ataupun mencium pasangan.

Secara lebih nyata, daya tarik seksual diwujudkan dalam hubungan intim

suami istri yaitu hubungan seksual. Hal itu seperti yang oleh Sternberg

(1988) bahwa gairah adalah ekspresi dari keinginan-keinginan dan

kebutuhan-kebutuhan, salah satunya adalah pemenuhan kebutuhan


248

seksual. Secara umum, dari keenam responden, hubungan seksual

dilakukan dengan memperhatikan situasi dan keadaan, misalnya ketika

salah satu sedang dalam kondisi yang kurang prima maka hubungan

seksual tidak akan dilakukan meskipun salah satu menginginkan. Jadi

tidak ada pemaksaan dalam hubungan seksual baik dari pihak suami

maupun istri dan hubungan seksual tersebut tidak hanya dimulai oleh

suami. Perlmutter & Hall (1992) mengungkapkan bahwa adanya

kebebasan memulai hubungan seksual dapat memberikan kebahagiaan

dalam pernikahan.

Dalam hubungan pernikahan keenam responden, terdapat hasrat

untuk bersatu dengan pasangan. Hal itu ditunjukkkan dengan keinginan

masing-masing responden untuk tetap menjaga keutuhan rumah tangga.

Selain itu setiap responden memiliki perasaan cemburu terhadap pasangan.

Sejalan dengan apa yang dikemukakan Sternberg (1988) bahwa dalam

gairah terdapat pula keinginan dan kebutuhan untuk dominasi dan

berhubungan dengan orang lain. Keenam responden memiliki keinginan

untuk terus bersama dengan pasangan dan hal itu sejalan dengan apa yang

dikemukakan oleh Laswell & Laswell (1987) bahwa keinginan untuk

menghabiskan waktu bersama pasangan merupakan unsur yang penting

untuk membangun kepuasan dalam pernikahan.

Adanya niat untuk tetap memperhatikan hubungan, bahkan ketika

menghadapi masalah terlihat dari usaha setiap responden untuk segera

menyelesaikan permasalahan meskipun permasalah kecil. Masing-masing


249

pihak berusaha untuk saling mengalah agar pertengkaran tidak semakin

membesar. Semua pihak berusaha untuk tetap memperhatikan hubungan

ketika sedang menghadapi masalah. Salah satu kesulitan yang sering

dihadapi oleh responden 2 dan 6 adalah seringnya suami bertugas keluar

kota dan kebetulan anak sakit sehingga membuat beban semakin berat,

namun responden 2 dan 6 berusaha untuk tetap menjaga kepercayaan

terhadap suami bahwa suami memang benar-benar sedang bekerja.

Responden 2 dan 6 berusaha untuk menjaga komunikasi agar tetap merasa

dekat dengan pasangan. Sedangkan pada responden 3 dan 4, kesulitan

yang sering dihadapi adalah masalah ekonomi namun baik responden 3

maupun responden 4 tidak menyerah pada keadaan dan yakin akan dapat

mengatasi kesulitan tersebut. Hal itu seperti yang diungkapkan oleh

Bengston, Rosenthal dan Burton (1990, dalam Perlmutter & Hall, 1992)

bahwa kestabilan ekonomi memberikan pengaruh terhadap kebahagiaan

dalam rumah tangga. Secara umum, niat keenam responden untuk

memperhatikan hubungan, dipengaruhi oleh kehadiran anak, seperti yang

dikemukakan oleh Santrock (1995) bahwa anak dapat menyelamatkan

pernikahan.

Keenam responden memiliki keputusan untuk memelihara

hubungan dengan pasangan. Keputusan tersebut didasari oleh adanya rasa

tanggung jawab pribadi atas keputusan awal yang telah dibuat untuk

menikah dengan pasangan. Adanya kecocokan serta kenyamanan dengan

pasangan juga memperkuat keputusan tersebut. Keenam responden merasa


250

lebih bertanggung jawab setelah memiliki anak terhadap kehidupan anak

sehingga dapat dikatakan bahwa anak memberikan alasan bagi semua

responden untuk memelihara hubungan dengan pasangan. Hal itu sesuai

dengan apa yang diungkapkan oleh Santrock (1995), Hurlock (1980) dan

Lemme (1995), bahwa anak dapat memberikan pengaruh terhadap

kelangsungan pernikahan. Anak memberikan pengaruh yang besar

terhadap niat ketiga responden untuk tetap mempertahankan pernikahan.


251

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian komponen cinta pada individu yang telah menikah

menurut teori segitiga tentang cinta ini berdasarkan hasil analisis yang telah

dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa ketiga pasangan responden masih

memiliki komponen cinta Sternberg yang lengkap, meskipun dengan kadar

yang berbeda-beda. Hal tersebut nampak dari komponen cinta yang menonjol.

Pada keenam responden, komponen cinta yang tampak menonjol

adalah komponen keintiman dan komitmen. Hal tersebut nampak dalam

berbagai tindakan atau pernyataan responden yang berhubungan dengan

komponen-komponen tersebut.

Pada komponen keintiman, salah satu hal yang paling menonjol

dalam pernikahan mereka adalah adanya sikap saling pengertian sehingga satu

sama lain dapat saling memahami. Sedikit saja muncul sikap kurang

pengertian, dapat menimbulkan kesalahpahaman.


252

Satu sama lain memiliki keinginan untuk membagikan diri dan

miliknya dengan orang yang dicintai, dalam usaha untuk memberikan yang

terbaik kepada pasangan. Segala hal yang dimiliki maupun dialami, ingin

dibagikan kepada pasangan, baik dalam hal-hal yang menyenangkan maupun

kurang menyenangkan sehingga kebersamaan dengan pasangan lebih dapat

dirasakan.

Pada komponen komitmen, salah satu hal menonjol yang terdapat

dalam pernikahan mereka misalnya adalah ketika terjadi pertengkaran maka

salah satu harus ada yang mengalah agar pertengakaran tidak semakin

membesar. Satu sama lain juga berusaha untuk selalu ingat anak bila terjadi

pertengkaran karena anak merupakan tanggung jawab bersama jadi jangan

sampai anak yang menjadi korban.

Komponen yang terdapat pada tiap-tiap responden juga memiliki

kekuatan yang berbeda-beda. Pada responden 1, komponen yang paling

menonjol adalah keintiman khususnya dalam hal membagikan diri dan

miliknya dengan orang yang dicintai. Komponen yang menonjol pada

responden 2 adalah keintiman, khususnya mengenai komunikasi yang intim

dengan pasangan, sedangkan komponen yang menonjol pada responden 3

adalah keintiman khususnya mengenai sikap saling pengertian pasangan dan

komunikasi yang intim dengan pasangan. Pada responden 4, komponen yang

menonjol adalah keintiman khususnya mengenai perasaan bahwa orang yang

dincintai berharga. Keintiman juga merupakan komponen yang menonjol pada

responden 5 khususnya dalam hal membagikan diri dan miliknya dengan


253

orang yang dicintai dan perasaan bahwa orang yang dicintai berharga

sedangkan pada responden 6, komponen cinta yang menonjol adalah

keintiman khususnya mengenai perasaan bahwa pasangan berharga dan

komponen komitmen yaitu mengenai keputusan untuk tetap mempertahankan

hubungan dengan pasangan.

Dari hasi analisis juga dapat dilihat perbedaan komponen cinta

yang terdapat pada laki-laki dan perempuan. Pada responden laki-laki, hal

yang menonjol pada komponen keintiman khususnya mengenai keinginan

untuk meningkatkan kesejahteraan dengan orang yang dicintai sedangkan

pada responden perempuan, keintiman lebih ke pada anggapan bahwa orang

yang dicintai berharga. Pada komponen gairah, keinginan untuk menenuhi

kebutuhan seksual, lebih menonjol terdapat pada laki-laki daripada perempuan

sedangkan pada komponen komitmen, responden laki-laki lebih condong

untuk memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah dan responden

perempuan lebih menonjol pada keputusan untuk memelihara hubungan

dengan pasangan.

B. Saran

Peneliti dalam penelitian ini berdasarkan hasil penelitian,

menyarankan beberapa hal, yaitu;

1. Bagi individu dengan usia pernikahan 7-9 tahun;

a. Lebih memperbanyak komunikasi dengan pasangan sehingga masing-

masing pihak lebih mengetahui keinginan dari pasangan


254

b. Tetap mempertahankan sisi keromantisan meskipun hanya sesekali

karena keromantisan dapat menyegarkan kembali pernikahan dan

terkadang keromantisan merupakan hal dirindukan oleh pasangan.

2. Bagi penelitian selanjutnya

Lebih menggali masalah-masalah atau konflik-konflik berat

yang terjadi dalam pernikahan agar peneliti memperoleh gambaran cinta

yang senyatanya. Peneliti dapat memperoleh gambaran cinta yang

senyatanya melalui respon-respon pasangan terhadap masalah-masalah

pernikahan yang berat.

C. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti memiliki keterbatasan yaitu kurang

menggali masalah-masalah berat dalam pernikahan yang dapat memancing

gambaran cinta senyatanya. Keterbatasan lain penelitian ini adalah pemilihan

subjek hanya berdasarkan usia pernikahan 7-9 tahun dan tidak ada

keseragaman antara subjek satu dengan yang lain sehingga penelitian ini

kurang memberikan sumbangan yang besar.


255

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (1971). Keluarga Retak : Masyarakat Rusak. Jakarta: Cipta Loka Caraka.

Aronson, E., Wilson, T.D. and Akert, R.M. (2005). Social Psychology. New Jersey: Upper Saddle River.

Atkinson, Rita L., dkk. (1992). Pengantar Psikologi jilid 2. Batam: Interaksa.

Baron, Robert A. And Byrne, Donn. (2005). Psikologi Sosial jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Creswell, John W. (1998). Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five Tradition. Thousand Oak, salifornia. SaGE Publications, Inc.

Danim, Sudarwan. (2002). Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.

Franken, Robert E. (2002). Human Motivation. USA: Wadsworth Group.

Hoyer, William J. and Roodin, Paul A. (2003). Adult Development and Aging. Boston: Mc Graw Hill.

Handayani, Ch. S. (2003). Karya ilmiah berdasarkan penelitian (kajian lapangan) dengan metode kualitatif (logika induktif) Dalam Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Psikologi USD. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.

Hasan, Hasniah. (2005). Perceraian Dalam Kehidupan Muslim Surabaya Jawa Timur (Studi Tentang Makna Perceraian dalam Perspektif Fenomenologi) Post Graduate Airlangga University, dari http://digilib.unair.ac.id/go.php?id=jiptunair-gdl-s3-2005-hasanhasni-1860 diambil tanggal 5 September 2006.


256

Huffman, Karen. Vernoy, Mark & Vernoy, Judith. (1997). Psychology In Action. New york: John Wiley & Sons, Inc.

Hurlock, Elizabeth. (1980). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kartono, K. (1977). Psikologi Wanita, Jilid II. Bandung: Alumni.

Knaap, L. Mark & Vangelisti L. Anita. (1996). Interpersonal Communication and Human Relationships. USA: Allyn & Bacon.

Landis, J.J. and Landis, M.G. (1965). Building a Successful Marriage. New York: Prentice Hall Inc.

Laswell, Marcia and Laswell, Thomas. (1987). Marriage and The Family. Second Ed. California: Wadsworth. Publishing Company.

Lemme, Barbara H. (1995). Development in Adulthood. Boston: Allyn & Bacon.

Myers, David G. (1994). Exploring Social Psychology. New york: Mc Graw Hill, Inc.

Narbuko, C. & Achmadi H.A. (2004). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Nasution, S. (1988). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Penerbit Tarsito

Perlmutter, Marion and Hall, Elizabeth. (1992). Adult Development and Aging. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Piet, Go. (1990). Pokok-pokok Moral Perkawinan dan Keluarga Katolik. Malang: Dioma.


257

Poerwandari, E. Kristi. (1998). Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi. Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi Universitas Indonesia.

Poerwandari, E. Kristi. (2005). Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia. Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi Universitas Indonesia.

Risnawaty, Widya. (2003). Menikah-Melajang sebagai Keputusan. Jurnal Psikologi Alternatif Antitesis Vol. 1 No.1. Surabaya: Komunitas Psikologi Sosial Fakultas Psikologi Universitas Surabaya.

Rybash, John W., Roodin, Paul A. & Santrock, John W. (1991). Development and Agins. USA: Wm. C. Publisher.

Santrock, John W. (1995). Life Span Development jilid II. Jakarta. Penerbit: Erlangga.

Schiamberg, Lawrence B. and Smith, Karl U. (1982). Human Development. New York: Macmillan Publishing Co., Inc.

Sternberg, J. Robert. (1988). The Triangle of Love. New york: Basic Book Inc.


258

W.R1.BH.30Sep06, 10.00-10.45 No Refleksi Hasil Wawancara Analisis A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43

Mengutama-kan kebutuhan keluarga namun tetap hemat dan efisien

Ini dengan Bapak siapa tadi? Dengan Bapak Ed. Usia Bapak sekarang? Sekarang 39 tahun. Trus apa pekerjaan Bapak saat ini?Saat ini bekerja sebagai abdi negara, yaitu TNI AU. Apa pekerjaan Bapak sekarang ini menuntut Bapak untuk tidak selalu tinggal di rumah? Sebagai seorang ee aparat, istilahnya alat negara, dibutuhkan sewaktu-waktu dimana di daerah konflik atau negara kita dalam keadaan kacau, kami siap melaksanakan tugas. Kalau boleh tahu, sudah berapa lama ya Bapak menikah? Kurang lebih ya sekitar delapan tahun. Eem delapan tahun. Trus berapa sekarang anak yang dimiliki? Sekarang alhamdulilah masih punya dua. Rentang usianya? Rentang usianya empat tahunan. Cowok cewek ya Pak? Cowok cowok. Apakah Bapak dalam keadaan sudah menikah ini, mengamati apa yang menjadi kebutuhan pasangan? Ya..dalam mengamati kebutuhan ini, sebagai kepala keluarga khususnya untuk memperhatikan keluarga dimana masalah keluarga kami utamakan dan disamping itu dan kewajiban sebagai aparat negara, kita wajib mengemban tugas-tugas yang..kami siap diperintahkan oleh komandan. Kemudian untuk masalah ee ee perekonomian, salah satu yang penting juga, sebagai pegawai negeri istilahnya istilahnya hidup sangat


259

B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Memanfaat-kan waktu sebaik mungkin untuk bersama keluarga

sederhana dan tidak boleh untuk kita berlebih-lebihan seperti diatur dalam perintah adalah perekonomian diatur sedemikian rupa supaya hemat dan efisien. Trus bagaimana cara Bapak untuk memenuhi kebutuhan pasangan? Untuk kebutuhan pasangan tersebut yaitu kita wajib melindungi dan mengajari dimana pasangan yang ada keluhan apa kita wajib membantu. Mengenai kebutuhan ekonomi, ya kita sebagai pegawai ngeri ya? Gajinya itu istilahnya pas-pasan, kita harus hidup dengan hemat, jangan sampai tiap bulannya kita itu mencari sana sini, ngutang ngutang gitu, kita hidup sederhana aja, jangan sampai kelabakan di kemudian hari. Apakah Bapak meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan bersama-sama dengan istri? Oo ya jelas itu. Sebagai seorang keluarga, yang diutamakan keutuhan kerumahtanggaan. Saya sebagai seorang militer kan seringnya.. jarang sekali berkumpul bersama keluarga, yaitu kita sering dinaskan didaerah mana saja itu kurang lebih ya itu minim itu enam bulan sekali. Dan waktu..ya alhamdullilah sampai sekarang ini kita masih bisa berkumpul, jadi kesempatan ini kita gunakan sebaik-baiknya, umpama hari Minggu, hari Sabtu malam Minggu kita sempatkan berjalan-jalan, refresing di luar, mungkin kita ke makan di luar atau istilahnya itu sebagai kita membentuk keluarga yang sakinah. Itu berarti juga bersama dengan anak-anak ya Pak? Ya jelas sekali, kita utuh satu keluarga ya anak istri dan kami sekeluarga itu kemana, supaya kita

Keinginan meningkatkan kesejahteraan orang yang dicintai (keintiman) Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman)


260

C 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Menikmati berkumpul dengan keluarga Kebersamaan dengan keluarga merupakan saat yang sangat berharga

gak jenuh di rumah kami butuh refresing. Trus kalau mungkin meluangkan waktu hanya dengan pasangan saja, itu apakah pernah dilakukan? Alhamdullilah sampai sekarang niat saya untuk membentuk keluarga sakinah itu saya limpahkan khususnya untuk keluarga. Dan alhamdullilah sampai sekarang belum pernah saya itu memberikan waktu yang lebih baik dari pada keluarga, demi Allah, demi niat saya untuk keutuhan rumah tangga ini, yaitu anak istri saya. Atau mungkin ingin meluangkan waktu hanya untuk istri saja tanpa dengan anak-anak, itu ada gak Pak? Ee niat saya tu gini aja.. ya jadi dari pada itu istri sama anak saya bahagia soalnya saya tu di rumah jarang sekali khusus hanya untuk istri dan anak. Apakah Bapak bisa menikmati saat-saat kebersamaan tersebut? Alhamdullilah sampai sekarang masih saya menikmati sekali, dimana waktu berkumpul ini kita bercengkerama, bersenda gurau dan sebagainya supaya tetap utuh dalam keluarga itu. Bisa Bapak ceritakan saat-saat menyenangkan Bapak bersama istri? Senang sekali saya berkumpul dengan istri anak ini, setelah saya dinas dari luar yang sepuluh bulan atau satu tahun itu kita jarang bertemu, kita hanya komunikasi saja lewat ee apa itu lewat komunikasi lewat telpon atau internet itu aja. Ya sewaktu pulang dari dinas dan bertemu dengan keluarga rasanya itu sangat senang sekali, kemudian rasanya kebersamaan ini tidak akan saya lupakan. Ya istilahnya itu kayak

Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman) Mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai (keintiman) Mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai (keintiman)


261

D 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Pentingnya keterbukaan dalam keluarga Mengisi kekurangan istri dan memaklumi-nya

ketemu kita waktu pacaran dulu satu minggu sekali, ungkapan rasa, rasa kebahagiaan ini tidak bisa dinilai dengan uang sepeserpun atau digantikan. Apakah Bapak merasa bahwa hubungan pernikahan ini bisa selalu memberikan kebahagiaan kepada Bapak? Alhamdullilah sampai sekarang tidak ada cekcok, tidak ada perselisihan pendapat walaupun ada sedikit tapi bisa diselesaikan. Sampai sekarang dan detik ini saya tetep istilahnya dapat menikmati kebahagiaan. Trus bagaimana keyakinan Bapak akan kebahagiaan tersebut di masa-masa yang akan datang? Alhamdullilah sampai sekarang sampai besok kita jaga dengan keyakinan dengan saling keterbukaan pendapat umpama ada perselisihan paham kita selesaikan dengan musyawarah, kita kumpulkan satu keluarga, kita cari jalan keluarnya jangan sampai kita bertentangan sampai mengakibatkan mengakibatkan kita putus di tengah jalan atau kita bercerai, jangan sampai istilahnya untuk keluarga yang sakinah. Menurut Bapak, apa yang menjadi kekurangan dari istri Bapak? Saya kira selama kurang lebih pernikahan delapan tahun ini kita saling mempercayakan untuk menutupi segala kekurangan dan itu sepertinya sampai sekarang tidak ada sesuatu apapun kekurangan dalam kehidupan ini, alhamdullilah saya menikmati sekali. Berarti menurut Bapak, ee belum melihat kekurangan dari pasangankah? Kalau mengenai kekurangan, sedikit

Mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai (keintiman) Komunikasi secara intim dengan orang yang dicintai (keintiman) Memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah (komitmen) Memberikan penghargaan yang tinggi


262

E 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Saling mengerti kebutuhan

salah paham itu wajar, umpama mungkin masakan istri itu kurang asin atau kurang pedas trus suami itu, saya sendiri itu mungkin merasakan tu kurang asin naa gak langsung saya tegur tu saya misalnya saya sindir dengan kata-kata dengan tidak menyakitkan gitu ”oo ini kurang asin, kurang pedas” Trus ketika Bapak mngetahui kekurangan dari pasangan, apakah penilaian Bapak menjadi berubah terhadapnya? Sama sekali saya tidak berubah. Masalah makan bisa kita renungkan, kita istilahnya kita selesaikan masalah ini dengan sebaiknya dengan keyakinan saya tidak akan berubah meskipun dalam kondisi saya ya dengan kata lain itu kan istilahnya bumbunya rumah tangga. Jadinya kita itu saling menyadari ya sudah delapan tahun pernikahan, saling menyadarilah. Trus bagaimana keyakinan Bapak tentang keberadaan pasangan ketika Bapak sedang membutuhkan dia? Maksudnya.. Maksudnya apa Bapak yakin ketika Bapak membutuhkan istri, trus istri itu ada buat Bapak, begitu. Ya sampai sekarang itu saya butuhkan istri disamping saya, itu sewaktu-kita untuk bersenang, ber..bertukar pendapat itu istri juga mengerti kemauan suami. Jadi kita itu saling menghormati. Trus apakah Bapak yakin mungkin ketika Bapak sedang merasa butuh banget pasangan trus nanti pasangan pasti itu akan ada buat Bapak? Ya alhamdullilah sampai sekarang itu

kepada orang yang dicintai (keintiman) Memberikan penghargaan yang tinggi kepada orang yang dicintai (keintiman) Mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat dibutuhkan (keintiman) Saling pengertian dengan orang


263

F 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

umpama saya ingin sekali untuk memulai istilahnya saling membutuhkan, si istri juga pengertian, istilahnya ada firasat saling ya kita bersenda gurau atau saling apalah istilahnya sebagai rumah tangga suami istri itu. Ee apakah pasangan Bapak memiliki kepekaan terhadap kebutuhan-kebutuhan Bapak? Ya alhamdullilah jadi istilahnya insting istri saya tu ya sama-sama bisa mengerti masalah kebutuhan. Bagaimana perilaku nyata yang ditunjukkan mengenai kepekaan tersebut? Ee masalah umpama bulan, bulannya gajian, nah itu suami dapat gaji, nah istri tu kan sudah kelihatan mukanya cerah. Ya mungkin itu bisa ditandai, istilahnya bisa untuk saling pengertian masalah itu. Trus bagaimana tandanya supaya Bapak bisa tahu kalau ee istri bapak tahu akan kebutuhan-kebutuhan Bapak, perilaku nyatanya seperti apa Pak? Ee umpama kita ya liat TV kemudian anak-anak sudah pada...jam 7 jam 9 sudah tidur kemudian kita saling pengertian, merebah diri di pembaringan, nah istri kemudian kan tanggap, bisa mengutarakan isi hati, bisa untuk mengenang masa-masa lalu, masa pacaran setelah itu timbul keinginan untuk.. berkumpul menjadi suami istri. Trus misalnya Bapak sedang ee pulang dari dinas gitu apakah istri itu juga peka langsung diambilin minum trus tahu Bapak capek trus dipijitin, apakah ada yang perilaku seperti itu Pak? Ee sangat peka sekali, umpama saya tugas, tugas, pulang kerja gitu

yang dicintai (keintiman) Komunikasi yang intim dengan orang yang dicintai (keintiman) Saling pengertian dengan orang


264

G 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Melindungi dan membimbing istri sampai akhir Memanfaat-kan waktu kebersamaan Menerima dukungan dari istri saat mengalami kegagalan

sebagai seorang istri sangat peka sekali. Kelihatan suami capek kerja itu cepet-cepet dibikinkan minuman atau makanan ringan kemudian diajak ngobrol di dalam ruangan, anak-anak bersenda gurau disamping, saya sangat gembira sekali. Apakah Bapak juga selalu berusaha untuk selalu memberikan yang terbaik kepada pasangan Bapak? Ya, keyakinan saya, saya bimbing, saya arahkan, saya lindungi dan kemudian saya.. istilahnya saya tetep..apa? Tetep saya bimbing sampai akhir akhirat. Bisa Bapak ceritakan ee saat-saat dimana Bapak ingin melewatkannya bersama dengan pasangan Bapak? Ya umpama kita sholat magrib gitu, kita istri anak sholat berjamaah di ruangan kemudian saling bertukar pikiran, ngobrol-ngobrol bersama kemudian kita saling santai bersama trus kita.. anak-anak kita beri pelajaran, kita ajari. Apa yang dilakukan pasangan bapak ketika Bapak sedang membutuhkan dukungan? Ee misalnya bapak sedang bersedih karena mengalami suatu kegagalan, trus pasangan Bapak ada disamping Bapak untuk mnghibur dan mendengarkan segala keluh kesah Bapak. Ya kesan saya umpama saya ada kegagalan dalam.. mungkin di apa? di pekerjaan, dia mengerti, selalu mendengarkan dan saya dengan senang hati bisa bisa saya mengerti dan bisa saya sadari bahwa saya sedang dalam keadaan kacau, dia menghibur, saya menerima dan saya lega diri bisa ada yang

yang dicintai (keintiman) Komunikasi secara intim dengan orang yang dicintai (Keintiman) Komunikasi yang intim dengan orang yang dicintai (keintiman) Mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai (keintiman) Menerima dukungan emosional dari orang yang dicintai (keintiman)


265

mendengarkan. Ee apakah ada saat-saat lain ketika Bapak sedang membutuhkan pasangan dan apa yang dilakukan pasangan Bapak? Itu di waktu...? Di waktu lain, misalnya yang tadi kegagalan, ada gak yang saat-saat seperti itu juga? Apa yang dilakukan pasangan Bapak? Kegagalan lain yang di bidang? Mungkin ya ga kegagalan tapi saat dimana Bapak membutuhkan pasangan Bapak trus apa yang dilakukan pasangan Bapak? Misalnya Bapak sedang bersedih karena banyak hal, apa yang dilakukan pasangan Bapak? Ee biasanya itu, umpama saya saya mengalami kegagalan itu saya mengibur diri. Mungkin bisa menyetel sebuah lagu atau keluar dari rumah, jalan-jalan. Trus bagaimana perasaan Bapak dengan apa yang dilakukan istri Bapak tersebut? Dengan apa yang dilakukan istri saya, mungkin dengan jalan itu dia bisa untuk menghilangkan stres atau kegagalan yang dialaminya, ya saya mendukung sekali usahanya itu. Trus apa yang Bapak lakukan ketika pasangan Bapak sedang membutuhkan dukungan? Ya kita turuti kemauan si istri. Umpama sebagai seorang kepala keluarga kita wajib memenuhi kebutuhan istri, umpama dari segi sandang, ya kita semampunya, misalnya ada arisan atau apa itu kan membutuhkan pakaian ya, kita tanggap, ya saya perhatian sekali, mungkin kita cari jalan kesulitannya, jadi kita kita dukung kemudian kita bisa membahagiakan istri.

H 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Berusaha memenuhi kebutuhan istri

Keinginan meningkatkan kesejahteraan orang yang dicintai (keintiman) Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang


266

I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Memberi dukungan kepada istri saat mengalami masalah Percaya sepenuhnya terhadap istri Jujur kepada istri

Trus ini misalnya saat-saat tertentu umpama pasangan Bapak sedang membutuhkan Bapak, misalnya saja ketika istri Bapak sedang takut ketika menghadapi suatu hal yang penting trus Bapak melakukan sesuatu untuk istri Bapak misalnya menemani dia, itu apakah? Ee bagaimana perasaan Bapak? Ya kita beri dukungan, kita kasih jalan keluar supaya dia, istri kita tidak ketakutan sendiri, tidak merasa bersalah. Kita bantu cari jalan keluarnya supaya tidak merasa ketakutan lagi dan merasa pede di mata keluarga dan masyarakat. Bagaimana wujud kepercayaan Bapak terhadap pasangan? Ya dilihat dari bentuk ataupun dari dari istilahnya dari perbuatannya selama ini, saya tinggal berbulan-bulan, saya tinggal di rumah, keyakinan ini seratus persen soalnya orang tua dari kita juga jadi saya percaya seratus persen tidak akan macam-macam saya tinggal. Bagaimana cara Bapak untuk mengutarakan perasaan-perasaan Bapak kepada pasangan? Dengan penuh perkataan saya ucapkan perasaan, dengan tulus hati saya percayakan sepenuhnya mengurusi rumah tangga ini, saya dinas kemudian saya serahkan seutuhnya pertanggungan rumah tangga ini. Saya kan tidak ada di rumah, jadi seratus persen saya percaya sama istri. Apakah Bapak secara jujur mengutarakan perasaan-perasaan Bapak kepada pasangan? Sangat jujur sekali. Dengan tulus hati saya ucapkan demi keutuhan rumah tangga. Bagaimana perasaan Bapak ketika

dicintai (keintiman) Memberikan dukungan emosional kepada orang yang dicintai (keintiman) Komunikasi secara intim dengan orang yang dicintai (keintiman) Mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat dibutuhkan (keintiman)


267

pasangan Bapak tidak ada bersama Bapak untuk jangka waktu yang agak lama? Dari? Perasaan Bapak sendiri, misalnya untuk jangka waktu tertentu itu istri pergi kemana gitu, jadi apa yang Bapak rasakan? Alhamdullilah sampai sekarang itu kalau masalah kepercayaan sudah tidak ada keraguan lagi. Mungkin ada perselisihan paham gitu trus istri meninggalkan rumah, ada pesan, ke rumah orang tuanya mungkin kangen sama keluarga, orang tuanya di sana, tapi dalam jangka waktu 2 hari, 3 hari kembali lagi. Trus bagaimana dengan perasaan Bapak sendiri ketika istri tidak ada di rumah, apa sih yang Bapak rasakan? Saya sebenernya kalau ditinggal sebentar itu tidak ada masalah, kalau umpama kalau lama istilahnya kan juga suami membutuhkan istri. Istri juga membutuhkan suami itu dimana dalam kehidupan rumah tangga harus ada suami istri disamping mungkin ada keluh kesah kan bisa disampaikan, dibicarakan, kita istilahnya gak boleh jauh-jauh mungkin terlalu lama pergi tidak meninggal pesan, tidak meninggalkan perkataan apa-apa kepada suami. Trus misalnya istri memang minta ijin, kangen sama keluarga trus mau nginep di tempat keluarga ya kira-kira empat hari trus Bapak ada di rumah sendiri, itu rasanya seperti apa Pak? Apa yang dirasakan Bapak? Ya sebenarnya kita ya sepi juga kalau ditinggal istri sampai kurang lebih empat hari atau lima hari. Saya tu rasanya ingin dekat dengan keluarga,

J 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Merasakan pentingnya kehadiran istri

Menganggap orang yang dicintai berharga (keintiman) Menganggap orang yang dicintai berharga (keintiman)


268

K 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Merasa pasangannya menarik Merasa cocok pada pandangan pertama

dengan anak-anak, saya itu rindu sekali dengar suara anak-anak. Menurut Bapak, apakah pasangan Bapak menarik? Dari pacaran sampai sekarang itu sudah melalui proses seleksi. Dari mulai pacaran sampai pernihahan alhamdullilah satu ini saja sampai akhirat. Menurut Bapak, apa yang menarik dari pasangan Bapak? Jadi saya itu masalah mengenai toleransi dan menghormati agar suami istri ada saling kepercayaan, menjaga dengan sebaiknya, itu aja. Kalau secara fisik, menurut Bapak, apa sih yang menarik dari pasangan? Kalau masalah fisik itu relatif ya, mungkin wajah mungkin kecantikan dari apa, saya percaya dari kesabarannya. Kesabaran trus ketulusan, mencintai kemudian saling pengertian. Trus kalau dari pasangan Bapak, apa sih yang pertama kali membuat tertarik dengan pasangan Bapak? Saya tertarik sekali dengan... istilahnya dengan kepribadiannya. Waktu pacaran saya lihat dia itu tidak macam-macam, tidak tidak tidak macam-macam istilahnya tidak minta ini minta itu. Kan ada kalau sudah pacaran tu minta ajak nonton, minta ajak makan, mungkin langsung minta pakaian, mungkin minta apa-apa gitu. Bisa Bapak ceritakan bagaimana Bapak bertemu dengan pasangan Bapak yang kemudian memutuskan untuk pacaran dan akhirnya menikah sampai sekarang? Pada waktu itu saya masih sekolah di Solo, saya saya ketemu di suatu rumah. Waktu itu saya sedang


269

L 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

melintas di jalan, pas ketemu kemudian saling pandang, trus saling ingin mendekat, saling ingin ingin apa? ingin kenalan kemudian setuju, udah saling ngobrol nah kemudian bisa main ke rumah kita sebagaimana anak muda mudi, ya pengen lama, sekali sekali waktu tempo malem minggu kita keluar, ke tempat rekreasi dan akhirnya kurang lebih saya pacaran 2 tahunan, menjalin suatu rumah tangga, pada waktu itu saya sudah menginjak usia 31 dan pasangan saya 23 tahun. Ya trus saya putuskan untuk segera menikah, terlebih dahulu saya ee apa? saya ikat dulu dengan cincin kemudian saling percaya. Antara laki-laki dan perempuan sudah setuju kemudian ditetapkan untuk menikah. Apa sih kok yang bisa membuat Bapak pas waktu itu, pada waktu bertemu itu trus pandangan Bapak itu trus tertuju pada pasangan Bapak tersebut? Ya itu namanya tanda-tandanya cinta. Kalau kita saling mengucap cinta, apa ajalah kita itu di mata mungkin di waktu pandangan pertama itu ada kecocokan hati, mungkin kita makan aja teringat terus sama dianya itu, tidurpun masih teringat-ingat, ingin selau dekat dengan pasangan kita. Apa resep Bapak biar selalu memiliki daya tarik bagi pasangan Bapak? Resep saya ya itu istilahnya, daya tarik itu, resep saya jujur, tidak menyakiti hati perempuan kemudian saling kita yakini bahwa perkataan ini tidak main-main. Kalau secara penampilan itu, bagaimana cara Bapak menjaga penampilan agar selalu tampil menarik di mata pasangan? Ya kalau masalah penampilan dijaga


270

M 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Menjaga penampilan di depan pasangan Keinginan untuk memiliki seutuhnya Dorongan seksual yang berbeda ketika sebelum dan sesudah menikah

agar tetap bersih kemudian pakaian jangan sampai kedodoran, kemudian supaya istilah kerennya itu ”stil” di mata perempuan itu, dipandang menarik secara penampilan. Apakah dengan melihat pasangan Bapak bisa ee gairah seksual Bapak terangsang? Kalau perempuan kalau masalah pakaian, kalau bodi itu istilahnya pakaian itu bisa pas di badan perempuan, itu saya pandang bisa mengundang gairah seksual saya. Trus dorongan apa saja yang muncul dan perasaan apa saja yang muncul ketika Bapak melihat pasangan Bapak? Keinginan saya ya itu tadi, keinginan saya untuk saya miliki istilahnya seutuhnya dan tidak ee buat main-main dan alhamdullilah trus dengan keyakinan bisa tercapai sampai sekarang. Apakah sampai sekarang pun juga masih sering..bila melihat pasangan yang Bapak tadi seperti pas pakaiannya, tetep bisa merasa gairah seksual bapak terangsang? Kalau dulu masih gadis bisa dipandang melalui dari segi pakaian, kalau masalah rumah tangga itu sudah bukan dari pandangan pakaian saja sekarang. Sekarang itu sudah mendekat, menyatu istilahya itu sudah saling mengenal sifat-sifat istri maupun suami, itu dari perkataanpun itu sudah jadi kemesraan itu. Mungkin kita ngobrol dengan enak, dengan santai itu pasti saling menjurus ke kebutuhan. Apa perilaku khusus Bapak untuk mengungkapkan rasa sayang terhadap pasangan Bapak? Kalau untuk perilaku secara khususnya yaitu dengan...rasa kasih

Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman) Daya tarik fisik (gairah) Daya tarik seksual (gairah) Hasrat untuk bersatu (gairah)


271

N 1 2 3 4 5 6 7

Mengungkap-kan sayang dengan perkatan dan perbuatan

sayangnya itu saya wujudkan dengan perbuatan dan dengan perkataan, dengan istilahnya membimbing untuk mengarahkan sebagaimana seorang kepala kaluarga. Misalnya kalau dengan perbuatan itu dengan seperti apa pak? Dengan perbuatan itu dengan bentuk istilahnya waktu. Dengar adzan pada sholat, alhamdullilah dalam perkara itu keluarga saya itu sudah.. jadi sudah dengar suara adzan segera kita misalnya ada pekerjaan, kita hentikan dulu, kita ajak istri anak kemudian kita ajak menjalankan sholat dulu. Trus kalau untuk mengungkapkan rasa sayang tersebut, kalau dengan perkataan bagaimana Pak? Kalau dengan perkataan, dengan perkataan ya itu kita memberi janji, istilahnya umpama kita ada mungkin ada kejenuhan di rumah, kita ada janji mau refresing kemana, kita harus tepati. Oo ada.. anak-anak itu peka kalau seandainya kita berbohong, kita akan menanamkan pendidikan, yang kita kan gak boleh berbohong sama anak kita dan kita harus pasti, umpama ada ini kita harus istilahnya kita harus tepati. Trus bagaimana kalau pengungkapan rasa sayang terhadap pasangan baik secara perilaku maupun perkataan, kepada pasangan seperti apa Pak? Kalau melalui kita harus menyayangi istri dengan selembut hati dengan mungkin di suatu ruangan, atau di tempat tidur kita memberi kasih sayang dengan membelai rambutnya atau sekiranya kita ada gairah dalam rumah tangga kita bisa mengeluarkannya. Apakah Bapak memiliki perilaku khusus, kebiasaan-kebiasaan

8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Daya tarik seksual (gairah)


272

Memiliki kebiasaan mesra dengan pasangan Hubungan seksual bisa meringankan beban

khusus yang mesra dengan pasangan? Misalnya memberikan ciuman selamat pagi, seperti itu Pak? Alhamdullilah sampai sekarang itu saya didikan anak, kalau masuk ruangan saling mengucapkan. Ya alhamdullilah kami dengan.. ya istilahnya keluarga muslim kami, kalau masuk ruangan saya tanamkan kepada anak-anak lebih dahulu ucapkanlah assalamualaikum. Kemudian sama istri juga saya anjurkan, lagipula sama istri..sa saya sendiri juga. Trus kebiasaan mesra yang seperti apa yang biasanya Bapak lakukan bersama pasangan? Dengan kemesraan selain itu ya dengan umpama memberi hadiah waktu ulang tahun istri, dengan ala kadarnya walaupun tidak seberapa besar. Apakah sampai saat ini bapak masih berhubungan seksual dengan pasangan Bapak? Alhamdullilah sampai sekarang masih berhubungan mbak. Seberapa sering frekuensinya Pak? Frekuensinya satu minggu sekitar ya empat atau tiga hari sekali. Biasanya hal tersebut diinginkan oleh kedua belah pihak? Ya saling kita ada mood dari masing-masing kedua belah pihak. Bagaimana perasaan Bapak ketika dan setelah melakukan hubungan seksual? Saya bahagia sekali kita bisa melepaskan keadaan kita punya masalah, kita bisa plong istilahnya dengan melakukan hubungan suami istri, mungkin pekerjaan di kantor menumpuk, mungkin pusing, atau segala macem bisa diselesaikan di

O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman) Daya tarik seksual (gairah) Mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai (keintiman) Daya tarik seksual (gairah)


273

Pekerjaan menjadi kendala untuk selalu berdamping-an

situ. Apakah bapak bisa menikmati ketika berhubungan seksual tersebut pak? Ya dengan hati yang mood kita bisa nikmati sekali, dimana istri tidak terbebani dan suami juga masalah istilahnya kepuasan bisa dilakukan dengan perkataan atau perbuatan kepada kita berdua. Apakah Bapak selalu ingin berada dekat dengan pasangan? Sebenarnya gitu mbak, sebagai seorang rumah tangga kita harus selalu berdampingan. Kita kan dipisahkan dari pekerjaan mbak jadi sewaktu-waktu kita dibutuhkan dinas ya kita tidak boleh menolak. Yang diutamakan itu dinas walaupun keluarga kita juga membutuhkan kasih sayang, yang diutamakan dinas. Trus ini, kalau kendalanya di dinas, bagaimana usaha Bapak untuk berada dekat dengan pasangan tersebut? Ya kalau masalah di luar kedinasan, kita ya saling pembicaraan aja melalui handphone atau dari internet lain. Jadi masalah keinginan, hasrat itu kita pendam masing-masing. Apakah keinginan Bapak untuk berada dekat dengan pasangan, lebih besar daripada keinginan Bapak untuk berada dekat dengan siapapun? Ya besar sekali keinginan untuk berada dekat dengan keluarga. Ya gimana lagi kalau udah dekat keluarga, dibutuhkan saya dipanggil. Apa yang membuat Bapak untuk tetap mempertahankan hubungan ketika Bapak menghadapi saat yang sulit bersama dengan pasangan Bapak? Umpama ada selisih paham begini

P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45


274

Q 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Masalah dibicarakan baik-baik Solusi mengatasi kesulitan perekonomi-an Saling mengalah dalam menyelesai-kan permasalahan

dalam rumah tangga itu wajar namanya bumbu rumah tangga. Kita sebagai kepala keluarga harus bisa menetralisir keadaan atas masalah itu. Kalaupun misalnya saya kurang apa kita bisa maklumi dan kita bisa bicarakan. Bisa Bapak ceritakan masa-masa sulit dalam perkawinan yang sudah Bapak hadapi sampai sekarang? Waktu itu masa menjelang pernihakan.... mau nikahnya atau sesudahnya? Rumah tangga. Setelah rumah tangga, punya anak satu itu memang dalam kesulitan perekonomian. Yang namanya apa? keluarga pertama yaitu keluarga pertama, masih baru...permulaan, kendalanya itu. Sebagai ya kepala keluarga, disamping untuk hidup ya kita mencari jalan sampingan, yaitu pekerjaan sampingan. Ada gak alasan Bapak untuk tetap mempertahankan hubungan pada saat itu, ada saat-saat sulit tersebut? Sampai sekarang kalau ada permasalahan kecil, kita tidak usah menganggap dibesar-besarkan. Masalah dalam rumah tangga kita memang niat kami, yaitu supaya tidak banyak perselisihan pendapat, kita saling mengalah. Umpama istri bersikukuh, maka sebagai suami mengalah. Apa sih yang membuat Bapak untuk memutuskan supaya ada mengalah, ada gak Pak? Ya sebagai istilahnya kalau dalam rumah tangga itu sebagai tertua dalam nahkodanya itu, sebagai suami, umurnya kan lebih tinggi, lebih dewasa, jadi kita itu wajib untuk mengalah.

Komunikasi secara intim dengan orang yang dicintai (keintiman) Saling pengertian dengan orang yang dicintai (keintiman)


275

Kasih sayang landasan stabilnya hubungan Keyakinan terhadap istri Anak merupakan alasan kuat untuk mempertahan kan hubungan

Apakah Bapak yakin hubungan Bapak akan tetap stabil? Saya yakin hubungan kita akan stabil sekali, dilandasi dengan kasih sayang saling pengertian dan kepercayaan. Trus apa yang membuat Bapak yakin? Saya membuktikan sendiri dengan perbuatan, dengan tingkah laku, dimanapun saya dinas itu tidak main-main dengan ee perempuan kemudian istri juga yakin dengan mantap bahwa suami yang diluar itu tidak main-main. Menurut Bapak, apakah keputusan untuk menikah dengan pasangan yang sekarang merupakan keputusan yang bagus Pak? Sangat, keputusan yang sangat bagus sekali. Bagaimana Bapak merasa yakin akan keputusan Bapak untuk menikahi pasangan Bapak tersebut? Ya dari proses kita pacaran sampai pernikahan itu saling percaya diri, dari pengukapan kata-kata, dari perbuatan dengan segala macam kita yakin sepenuhnya kita membentuk rumah tangga itu bisa harmonis. Apa sih alasan kuat Bapak untuk selalu mempertahankan hubungan dengan pasangan? Alasan kuat, saya sudah mempunyai momongan dan yang memperkuat kita tali pernikahan itu adalah anak. Anak adalah titipan yang mahakuasa untuk dibesarkan dan dididik yang kemudian hari bisa untuk mengabdi kepada bangsa, negara dan keluarga, orang lain. Selain itu Bapak, apakah ada alasan lain? Alasan lain yaitu untuk ee..? Alasan untuk mempertahankan

R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Keputusan untuk mempertahankan hubungan (komitmen)


276

hubungan dengan pasangan misalnya alasan pasangan sendiri atau bagaimana.... Ee alasan untuk memutuskan hubungan itu... Mempertahankan. Mempertahankan hubungan itu yaitu dengan mertua, yaitu mertua saling cocok kemudian ya saudara-saudara saling mendukung, itu yang jadi kuat. Trus kalau dengan pasangan sendiri? Dari pasangan sendiri yaitu dengan keyakinan dan ketulusannya mencintai. Trimakasih Pak.

S 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Keputusan untuk mempertahankan hubungan (komitmen) Keputusan untuk mempertahankan hubungan (keintiman)


277

W.R1.BH.30Jan07, 16.30-16.50 No Refleksi Hasil Wawancara Analisis AA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43

Memikirkan istri yang kesulitan waktu ditinggal tugas Merasa jenuh harus jauh dari keluarga

Kira-kira kesulitan-kesulitan apa saja yang dihadapi dalam membesarkan anak? Dalam membesarkan anak kesulitan-kesulitannya istilahnya biaya untuk sekolah lanjutan, kalau ditinjau dari pendidikan sekarang ini kan biaya yang utama trus perhatian sama orang tua. Kalau dari tingkat SD sampai SMA itu sangat besar sekali biayanya, apalagi nanti lanjut ke perguruan tinggi, jadi itu intinya biaya. Kalau masa-masa sulit yang pernah dilalui bersama pasangan kira-kira bagaimana Pak? Masa sulit yang dialami dalam rumah tangga yaitu mengenai mendidik anak terutama itu ya mungkin ada musibah mungkin anak sakit sedangkan kami jarang di rumah istilahnya aparat itu selalu siap sedia istilahnya ada kerusuhan di daerah mana, kita tetep ditugaskan dimana. Itu waktu anak saya terakhir ini baru istilahnya baru mengandung 6 bulan saya pernah ditugaskan di Aceh itu jadi kesulitannya istri saya itu untuk memikirkan kandungan juga memikirkan suami juga masa-masa melahirkan itu seharusnya ditunggui sama suami, itu kendalanya itu, anak itu. Kalau Bapak sering mengalami keadaan yang jauh dari istri, itu pernah tidak timbul rasa kebosanan dengan keadaan yang seperti itu? Sebenarnya ya hati nurani sebagai manusia itu istilahnya ya jenuh sudah malang melintang dari sabang sampai merauke kurang lebih


278

AB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46

Kalau ada masalah dibicarakan bersama istri

selama ini saya sudah dinas selama 17 tahun, istilahnya saya sudah kenyanglah. Ya sebenarnya dari hati kecil itu ya sudah jenuh tapi ya namanya tugas ya gimana lagi, sebagai aparat kita harus siap, dimanapun kita, dalam keadaan apapun kita harus siap. Apa sih yang membuat Bapak tetap kuat untuk menjalani keadaan yang seperti itu? Sebagai pedoman saya hingga saya kuat menjalani ini yaitu pertama saya ingin mengabdikan diri kepada Negara, kedua, mencari nafkah untuk anak istri saya. Kalau menurut bapak, tantangan-tantangan apa yang terdapat dalam pernikahan bapak sampai saat ini? Ya sebagai manusia istilahnya kita berunding dulu sama istri gimana caranya kita bisa selesaikan masalahnya ini, kejenuhanlah istilahnya. Ya kita harus patuh itu sama pimpinan, kita tugas kemana saja kita harus siap tapi kita harus bisa misalnya ada istri sakit mendadak itu harus dihubungi suaminya supaya bisa mengerti keadaan keluarga kita. Trus kalau ada masalah dalam rumah tangga itu biasanya penyelesaiannya gimana? Kalau masalah dalam rumah tangga itu kan istilahnya bapak sebagai nahkodanya, sebagai tertua harus bijaksana. Umpama ada masalah kita kumpulkan anak istri, kalau masalah anak ya kita kasih tahu, kasih peringatan atau kasih saran-saran, kalau masalah ibu, kita pisahkan, kita jauhkan anak-anak, jangan sampai mendengar hal-hal yang anak itu belum mengerti, kita

Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman) Komunikasi secara intim dengan orang yang dicintai (keintiman)


279

AC 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46

Anak bisa menjadi semangat dalam hidup

berdua selesaikan itu. Pernah tidak terjadi perselisihan dengan istri trus sampai menimbulkan pertengkaran besar? Memang sebagai keluarga itu ada sedikit, kalau tidak ada pertengkaran itu istilahnya tidak ada bumbunya, memang ada tapi tidak sehebat yang orang-orang apa? Umpamanya kalau selebritis bisa sampai cerai, perceraian, ya alhamdullilah sampai sekarang masalah kecil bisa kita selesaikan, ya kita itu tadi, kita musyawarah ya kita mengalah sebagai istilahnya tertua, dituakan. Trus kalau bapak lagi banyak masalah, trus merasa sumpek gitu, kira-kira siapa sih yang bisa dijadikan kayak sandaran gitu? Kalau saya lagi sumpek istilahnya, pikiran lagi suntuk mungkin kesal, walaupun itu dari kantor sumpeknya itu kita pulang, itu terutama saya melihat anak itu timbul gairah itu, o ya, terutama anak balita itu bisa menimbulkan gairah, menghilangkan rasa jenuh, merefresh kembali pikiran yang sumpek itu bisa jadi anak itu bisa menjadi obat. Kalau cerita dengan istri? Kalau cerita dengan istri istilahnya ya kita, kalau masalah sumpek dari istri ya itu tadi, kita harus pandai-pandai menempatkan diri atau menghibur diri, kalau ada percekcokan sedikit kita mengalah, apa kemauan si istri, apa minta jalan-jalan, apa minta apa masakan, apa dalam hal urusan arisan, mungkin apa, kita harus mengalah dan menuruti kemauan dia. Menurut Bapak siapa orang yang

Memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah (komitmen)


280

AD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46

Mempercayakan sepenuhnya urusan rumah kepada istri sewaktu dinas Kangen kalau jauh dari keluarga Sudah mengetahui sifat-sifat istri sejak belum menikah

bisa diandalkan pada saat-saat dibutuhkan? Ya terutama ya istri yang mengerti sifat saya, kemauan saya, segalanya itu, kan sudah hamper 9 tahun kita berkeluarga. Mungkin bisa diceritakan Pak? Ya itu tadi, saya bener-bener bisa mengandalkan istri waktu saya tidak ada di rumah, istilahnya waktu di kedinasan, segala urusan mulai dari anak masuk sekolah, istri yang mengurusi segala, dari mulai pendaftaran sampai masuk sekolah, jemput anak, pulang sekolah, kita kan masih di kedinasan jadi tidak bisa apa-apa, mungkin lampu mati, ada genteng-genteng yang bocor walaupun itu mungkin tidak ibu sendiri yang membetulkan, bisa mencari orang untuk meminta pertolongan. Kalau bapak lagi dinas di luar daerah gitu, perasaan apa saja yang muncul? Kalau saya didinaskan di luar jawa, pertama perasaan itu ya kangen sama keluarga, kemudian mungkin ya jenuhlah istilahnya, sudah jenuh, mungkin tiap tahun saya itu meninggalkan keluarga, kalau dinas itu sampai berbulan-bulan, sampai setahun juga pernah. Menurut Bapak, kekurangan dari pasangan Bapak itu apa? Saya kira sekarang ini saya amati belum ada kekurangan, sudah lengkaplah istilahnya, anak sudah dikaruniai. Mungkin kalau dari sifat-sifatnya? Saya pacaran dulu itu sudah 2 tahun saya mendalami, ya saya tahu sifat-sifatnya. Memang istri saya keras kemauannya kalau tidak dituruti

Mengandalkan orang yang dicintai (keintiman) Menganggap orang yang dicintai berharga (keintiman)


281

AE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

ngambek (sambil tersenyum). Jadi saya sudah tahu istilahnya tingkah laku atau apa, tidak masalah bagi saya. Trus dalam menghadapi misalnya kekerasan istri itu gimana? Ya itu kerasnya itu dalam hal, umpama dia punya keinginan, pengen pergi mungkin nengok mertua atau apa, ya disanggupi aja, kalau ditepati dia akan marah, dia kesel, jengkel, dia sama suami itu bisa istilahnya ngadu gitu (sambil tertawa), marah gitu. Bapak menghadapinya gimana? Ya kita sanggupi aja, o iya, kalau kita ada kesempatan, mungkin ndak dinas ya kita bisa pergi. Menurut Bapak apa yang menarik dari pernikahan Bapak? Yang menarik ya pertama kita bisa nikmati hidup ini dengan istilahnya damai tidak ada masalah kemudian masalah rumah tangga, anak bisa terselesaikan dengan baik.

Memberikan penghargaan yang tinggi kepada orang yang dicintai (keintiman) Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman) Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman)


282

W.R1.BH.12Feb07, 16.40-16.50 No Refleksi Hasil Wawancara Analisis BA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43

Sampai saat ini, apa yang membuat bapak tetap mempertahankan rumah tangga bapak? Kita sebagai umat itu kan saling dipasang-pasangkan, kita harus menjaga keutuhan dari rumah tangga itu dalam tali perkawinan, kalau bisa itu sekali seumur hidup, kita harus jaga semaksimal mungkin jangan sampai kita berpecah –belahan, jangan sampai putus di tengah jalan. Menurut Bapak masa paling pahit atau konflik terberat yang pernah dihadapi selama masa pernikahan ini apa Pak? Sebenarnya ada itu permasalah sedikit itu tapi gak sampai menjurus ke yang berat mbak, umpama anak sakit trus suami gak ada di rumah, dalam tugas, na itu kan kerepotan sebagai istri, ya walaupun itu masalah kekeluargaan tapi itu juga mempengaruhi dalam kedinasan. Jadi ya itu masalahnya kalau anak sakit kita saling menjaga jangan sampai kita lepas kontrol, kita langsung marah-marah ke istri, jangan sampai malah memberatkan istri, jadi kita ya istilahnya ya harus tahu diri. Kalau konflik dengan istri sendiri Pak? Kalau konflik kecil-kecil masalah rumah tangga wajarlah, ya pernah, sebagai contoh ya itu kita sebagai laki-laki, mungkin kehendak istri, mungkin sering ditinggal terus, ya itu keluhannya itu, mungkin kerepotan, kalau gak ada suami di rumah itu repot.

Keputusan untuk memelihara hubungan (komitmen) Hasrat untuk bersatu (gairah) Saling pengertian dengan orang yang dicintai (keintiman) Memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah (komitmen)


283

BB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Berusaha menjaga kedamaian rumah tangga Anak bisa menjadi semangat untuk menjaga keutuhan rumah tangga

Kalau perselisihan pendapat itu sering terjadi nggak pak? Kalau sampai ‘eyel-eyelan’ itu ya pernah ya sampai ngambek 3 hari karena mungkin masalah kurang, ya mungkin pas lebaran kurang, beli baju anak-anak, duitnya sudah menipis trus ngambek 3 hari itu pernah, ya sebagai jalan keluar, sebagai kepala keluarga ya kita carilah gimana caranya supaya istri itu bisa damai lagi. Ya kita ngalah, kita nuruti apa yang jadi kemauan istri itu, kita juga harus mempertimbangkan, kita hidup tidak sendiri, dua dijadikan satu istilahnya, jadi kita harus satu arah. Menurut bapak konflik tersebut lebih banyak terjadi kapan pak, dalam masa lima tahun pertama atau setelahnya pak? Ya yang saya alami itu sekitar tahun…menginjak tahun ke lima atau ke enam itu yang paling rawan, ya mungkin sering selisih paham, ya umur-umur segitu kita harus tahu diri atau kita menjaga keutuhan rumah tangga itu. Ya kebanyakan kalau artis-artis itu kalau sudah..mungkin ya usia-usia segitu banyak emosi mungkin kita tinjau, kita lihat, remaja-remaja itu mungkin sudah saling berpasangan jadi untuk mengontrol keemosiannya itu cepet. Sewaktu mengalami banyak konflik tersebut, apakah Bapak pernah berpikir untuk menyudahi saja? Ya setelah lima tahun sebagai masa-masa rawan dalam rumah tangga, kalau anak sudah lahir, sebagai obat untuk ketenangan di rumah, atau waktu dinas, kita kangen-kangen di rumah, untuk kita obati, jadi obatlah

Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman) Memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah (komitmen)


284

BC 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Lama-kelamaan, keromantisan mulai berkurang Bentuk postur tubuh dan gaya jalan merupakan daya tarik dari istri Berusaha memenuhi kebutuhan istri dengan memberikan nafkah ke istri

itu istilahnya anak, jadi kita lihat terutama itu anak, kalau mungkin ada kejenuhan, ada konflik sedikit itu kita malu, sebagai kepala keluarga kalau bercekcok terus nanti lihat anak, nanti mempengaruhi psikologis anak untuk dewasanya nanti. Trus setelah masa-masa itu, perasaan Bapak ke istri gimana Pak? Ya saya rasa sayangnya lebih besar, sebagai kepala keluarga itu kita ingat apalagi kita sudah dikaruniai anak. Kalau dalam sisi keromantisan bagaimana Pak? Saya kira kalau keromantisan itu, kalau awal-awal nikah itu memang romantis sekali, kalau sudah lima tahun itu sudah gak seperti kalau kita punya barang baru itu lho istilahnya (sambil tertawa), sudah mengendor sedikit. Sekarang ini menurut Bapak, apa sih yang menarik dari istri Bapak? Ya dari bentuk postur tubuhnya meskipun setelah melahirkan jadi melar ya tidak selangsing dulu, dari gaya jalannya, bagi saya itu yang menarik dari istri saya. Bagaimana cara bapak untuk memenuhi kebutuhan pasangan bapak? Kalau memenuhi kebutuhan secara fisik, ya sebagai kepala keluarga sudah kewajiban untuk memberi nafkah, kita pegawai negeri kalau gajian kan perbulanan ya, itu langsung kita serahkan kepada pengelolanya, yaitu istri. Kalau istri mempunyai keinginan apa ya kita berusaha untuk mendukung.

Daya tarik fisik (gairah) Memberikan penghargaan yang tinggi kepada orang yang dicintai (keintiman) Keinginan meningkatkan kesejahteraan orang yang dicintai (keintiman) Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman)


285

BD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Memberi dukungan ketika istri menghadapi masalah Terbuka kepada istri Merasa cemburu ketika ada tetangga yang dekat dengan istri

Kalau istri Bapak sedang mengalami saat-saat yang sulit, apa yang bapak lakukan untuk istri? Kita harus bisa sabar, sebagai kepala keluarga itu kita berusaha mendidik, mengerti kemauan istri, kita harus lapang dada. Ya kita harus memacu, memompa semangat, memberi nasehat supaya timbul rasa percaya dirinya pada istri itu, contohnya ya umpama ada kegagalan dalam mengurus anak ya kita beri nasehat aja. Apakah Bapak biasanya suka mengungkapkan perasaan-perasaan Bapak kepada pasangan? Kalau mengungkapkan perasaan itu pasti sebagai suami istri, keluhan apa gitu diungkapkan ke istri supaya istri itu bisa mengerti keinginan suami, contohnya kita punya keinginan apa, mungkin membeli suatu barang atau sepeda motor kita harus mempunyai planning atau perencanaan, ya kita berembuk sama istri. Bapak pernah merasa cemburu nggak Pak? Ya pernah sih cemburu, namanya manusia, apalagi saya seorang aparat jadi sering saya tinggal dinas trus istri itu kesepian di rumah trus terlintas pikiran agak jelek mungkin, itu ada tetangga, mungkin itu hanya untuk istilahnya bukan untuk menggoda, tapi sepintas itu terlihat dekat kemudian saya timbul rasa cemburunya itu timbul. Trus apa yang Bapak lakukan? Trus saya selidiki ternyata itu hanya hati saya saja yang kurang koreksi diri, bahwa sepintas itu hanya…tetangga itu bukan menjurus

Memberikan dukungan emosional kepada orang yang dicintai (keintiman) Komunikasi secara intim dengan orang yang dicintai (keintiman) Hasrat untuk bersatu (gairah)


286

BE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Perselisihan yang terjadi dapat berakhir karena adanya anak atau pihak luar yang datang.

ke situ (perselingkuhan-red) setelah saya selidiki. Mungkin itu hanya kejenuhan saja karena sering saya tinggal jadi trus dia mungkin ngrumpi gitu tapi gak sampai menjurus ke situ. Biasanya apa yang menjadi penyebab masalah dalam rumah tangga bapak? Penyebabnya ya itu, mengenai gaji, ya timbul dari perekonomian yang kurang bisa mengatur atau bisa mengendalikan, ya konflik utamanya ya itu. Kalau mengenai konflik dengan pasangan sendiri? Yang namanya rumah tangga ya ada, apa namanya..mungkin kurang apa, suami mungkin kurang mengerti atau pekerjaan di rumah, mungkin sibuk di kantor, pulang mungkin, atau istri mungkin sedang kecapean itu lupa membantu, suaminya, melakukan pekerjaan rumah, mungkin menyapu halaman rumah atau mungkin bersihkan kaca. Trus kalau terjadi salah paham seperti itu, sampai seperti apa Pak? Ya cuma hanya diem-dieman aja, nggak sampai yang beradu otot, jadi istilahnya nggak menegor sampai 2 hari atau 3 hari, trus nanti rukun kembali. Timbul kerukunan ya itu, ya anak terutama, mungkin anak rewel atau apa, trus nanti saling pengertian baru kita diamkan trus ngajak jalan-jalan trus kita rukun kembali. Ya itu sumbernya timbul dari anak. Ya ada sebab-sebab lain mungkin anak, atau mungkin ada tamu. Kalau dilihat dari luar kan kalau ada tamu kelihatan nggak harmonis, mungkin bertengkar

Memperhatikan hubungan ketika sedang mengalami masalah (komitmen) Kurang pengertian dengan orang yang dicintai (keintiman)


287

BF 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Dirawat oleh istri ketika sakit

otomatis tamunya kan trus balik kanan (sambil tertawa) Kira-kira apa yang dilakukan oleh istri ketika Bapak sakit, seperti sekarang ini? Kebetulan itu kemarin itu kaki saya keseleo karena waktu terjun itu mendaratnya tidak pas tempatnya jadi ya gini ini. Kaki saya tidak bisa dipakai jalan, kalau reaksi istri… Ya tentu saja merawat ya, apalagi saya kan susah jalan karena kaki saya masih sakit buat jalan, utamanya kalau mau berdiri jadi ya apa-apa disediakan oleh istri saya. Kemaren juga dianter ke rumah sakit trus saya dimasakin makanan yang bisa buat cepet sembuh keseleonya. Ya saya seneng aja diurusin sama istri, dimanjain istilahnya.

Menerima dukungan emosional dari orang yang dicintai (keintiman)


288

W.R2.BH.30Sep06, 10.50-11.30 No Refleksi Hasil Wawancara Analisis

A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42

Berusaha memenuhi kebutuhan pasangan Pergi berduaan untuk menghilangkan kejenuhan

Dengan ibu siapa? Ibu Ef. Apa pekerjaan Ibu saat ini? Ya Ibu Rumah Tangga. Sudah berapa lama Ibu menikah? Delapan tahun. Berapa anak yang Ibu miliki sekarang? Dua anak. Apakah Ibu mengamati apa yang menjadi kebutuhan pasangan Ibu? Ya, misalnya masalah? ee..apa saja. ya masalah seks, trus ya masalah ekonomi. Klo ya apakah Ibu berusaha memenuhi kebutuhan tersebut? Ya, saya berusaha untuk memenuhi kebutuhan ee..pasangan saya. Bagaimana caranya Bu? Ya umpama soal seks ya..? umpama suami saya suka agak gini ya, ya saya mengimbangi gitu. Jadi biar satu sama lain tu bisa, apa ya? Bisa kayak ee terpuaskan gitu, maksudnya bisa seimbang, kalo senang gini ya senang gini, caranya gimana gitu. Kalau mengenai kebutuhan ekonomi sehari-hari? Ya itu, tergantung eee keuangan, kalau mungkin keuangan kita sekian ya kita membelanjakan sekia ee sekian, kalau ada uang lebih ya mungkin kita bisa menabung. Apakah Ibu maluangkan waktu untuk melakukan kegiatan bersama-sama dengan pasangan Ibu? Ya bisa mungkin pergi keluar atau ya pergi-pergi gitu berduaan, he eh, biar tidak jenuh gitu dalam rumah tangga.

Keinginan meningkatkan kesejahteraan pasangan (keintiman) Mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai (keintiman)


289

B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Saat menyenangkan adalah saat suami ada di rumah Berharap pernikahannya akan selalu memberi kebahagiaan dan masing-masing terpenuhi kebutuhannya

Biasanya kegiatannya apa aja Buyang dilakukan bersama? Ya pergi ee seperti dulu pacaran, mungkin ya senang tempat dimana gitu maka ya tempat romantis yang sekiranya dulu waktu kita belum menikah, itu dikunjungi. Apakah Ibu bisa menikmati saat tersebut? Bisa. Bisa Ibu ceritakan saat-saat menyenangkan Ibu bersama dengan pasangan? Ee waktu sudah menikah? Ya. Ya itu, kalau sua ee ga tugas ya mbak, dirumah gitu, ya mungkin kita senengnya apa, umpama kita pergi makan nanti enaknya dimana, trus kalau kita, ee ya itu umpama ingin seks, ya contohnya ya mbak, ya dimana tempatnya yang kayaknya kita ee merasa apa itu, eem merasa nyaman gitu ya kita pergi gitu. Trus bagaimana perasaan Ibu pada saat itu? Ya sangat senang, sangat istimewa gitu ya apalagi sebelum punya itu rasanya seperti dulu lagi, ho oh lebih, lebih bisa menikmati hidup gitu lho. Kalau dulu ee pada saat masih pacaran tu, biasanya saat-saat seperti apa sich yang dihabiskan bersama-sama pasangan? Ya itu, pergi diluar, pergi diluar, ya suka mengunjungi tempat-tempat yang romantis gitu. Apakah Ibu merasa bahwa hubungan ini akan selalu bisa memberi kebahagiaan kepada Ibu?Ya, moga-moga ya mbak, sebagai istri tu berusaha, berusaha semaksimal mungkin untuk ee ya itu tadi… membahagiakan pasangan, biar satu sama lain tu terpenuhi

Mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai (keintiman) Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman)


290

C 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Keyakinan akan kebahagiaan karena sifat suami mengutamakan keluarga sifat suami kalau marah, tidak disukai istri

kebutuhannya gitu. Bagaimana keyakinan Ibu akan kebahagiaan di masa-masa yang akan datang? Ya saya yakin melihat suami saya ya yang sifatnya tu ee opo mengutamakan keluarga, jadi kalau tugas-tugas tu selalu ingat anak dan istri gitu jadi ya berusaha ya semaksimal mungkin tu berusaha untuk selalu apa ya menghilangkan hal-hal yang tidak baik gitu lho mbak, umpama pergi-pergi yang ga ga karuan, ya pergi-pergi kemana-mana yang gak baik, jadi ya itu tadi, saling kontak gitu lho dengan anak, istri, ya itu menjaga hubungan kita agar selalu harmonis gitu. Menurut Ibu apakah yang menjadi kekurangan pasangan Ibu? Kekurangan?apa ya? Ya mungkin apa ya, sifat mbak, mungkin antara kita itu kan sifatnya ga mungkin bisa sama to mbak wong punya ee berbeda-beda,ya itu tadi, mungkin sifatnya yang ga saya suka itu ee agak gimana ee kalau marah itu kadang-kadang, kalau tentara kan kalau marah kan,ya itu tadi dari tingkah laku kadang-kadang kalau marah, ya itu tadi tingkah lakunya tu agak gimana gitu, kalau marah gitu. Trus, ketika Ibu mengetahui kekurangan dari pasangan Ibu, apakah penilaian Ibu terhadapnya berubah? Nggak, saya tetep menerima ya kekurangan namanya suami, kekurangan dan kelebihannya saya bisa menerima, ya itu tadi saya mengimbangi, kalau suami saya marah, saya lebih baik diam, tidak mengimbangi maaf dengan ya marah, nanti malah akibatnya ga karuan, jadi kalau suami saya marah, saya

Memberikan penghargaan yang tinggi terhadap pasangan (keintiman) Saling pengertian dengan orang yang dicintai (keintiman)


291

D 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Memanfaatkan waktu ketika suami ada di rumah untuk berkeluh-kesah Komunikasi tetap terjaga meskipun jauh

lebih baik diam tapi kalau saya yang marah suami saya diam, jadi gak, gak ada itu tu kan banyak terjadi ya mbak sampai pecah piring, gak, saya gak. Sama suami saya paling diam. Kalau suami saya lagi marah, saya lebih baik diam, tapi nanti paling baikan lagi,gitu. Jadi gak pernah, itu tadi sampe itu tadi, baikan lagi. Paling berapa jaman sudah baikan lagi, kumpul lagi. Bagaimana keyakinan Ibu akan keberadaan pasangan ketika Ibu sedang membutuhkan dia? Ya itu tadi, keberadaan suami saya, umpama suami saya di rumah ya waktu-waktu itu harus saya gunakan. Ee kan suami saya jarang di rumah ya mbak, lha itu waktu yang cuma tinggal sedikit, di rumah berapa bulan, ya saya itu tadi, saya manfaatkan, kalau ada waktu senggang ya kita eee apa,keluh kesah kita apa kita utarakan, ee kita utarakan. Umpama kita punya uneg-uneg, punya masalah ya kita sampaikan jadi itu, hari-hari itu sangat berguna gitu lho. Biar ya itu tadi, masalah-masalah kita tu bisa diatasi bersama gitu lho. Trus ketika ee Ibu sendiri, ee sedang apa ya, kayak merasa membutuhkan dia, sedang saat-saat yang, ada saat-saat tertentu ibu membutuhkan dia apakah ibu juga merasa yakin bahwa pasangan ibuk tu pasti akan ada buat ibu? Iya, he eh, umpama suami saya tugas ya mbak, ya itu kalau saya kangen, itu kontak, sms, telp, itu tu sudah, saya sudah marem gitu lho, senang melihat opo, mendengar suaranya, kabarnya gimana, itu sudah seneng gitu.

Komunikasi yang intim dengan orang yang dicintai (keintiman)


292

E 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Suami peka terhadap kebutuhan istri Selalu berusaha memberikan yang terbaik kepada suami Mengenang masa-masa romantis bersama Setelah punya anak, masa romantis berkurang

Apakah pasangan Ibu itu memiliki kepekaan terhadap kebutuhan-kebutuhan ibu? Iya sangat peka. Iya ho oh. Trus bentuk perilaku apa yang dapat menunjukkan hal tersebut? Ya umpama ya mbak, kalau namanya pasangan ya? Mungkin kita punya hasrat sesuatu, itu kadang-kadang suami saya sudah tahu, oo istri saya tu senangnya kayak gini, kayak gini, sudah tahu, sudah tahu, ya itu soal hubungan itu tadi, kalau saya ee apa ya? ada keinginan suami saya langsung tahu, langsung itu tadi, ee masalah tu bisa diatasi gitu lho. Apakah Ibu selalu berusaha memberikan yang terbaik kepada pasangan Ibu? Ya. Saya berusaha Bagaimana caranya? Ya itu tadi, umpama kesenangan suami saya soal makanan ya contohnya ya mbak, ya itu, saya masakin apa kesukaannya, kalau mungkin soal hubungan dia senengnya ee di luar atau mungkin maksudnya ya di rumah, ya saya ee apa ya? mencurahkan apa yang dia senangi gitu. Bisa Ibu ceritakan saat Ibu ingin melewatkannya bersama-sama dengan pasangan? Ya itu kalau, anak-anak sudah tidur gitu ya mbak, kadang-kadang tu ya kita saling duduk berduaan, kadang-kadang ya itu tadi kita luapkan masalah-masalah, ya masa lalu, romantis yang dulu gimana itu kan, seakan-akan, ada rasa, ada rasa seperti dulu lagi gitu lho mbak. Sekarang kan sudah punya anak sudah beda ya mbak, romantisnya sudah berkurang, ya itu tadi waktu-waktu luang kita gunakan. Ya

Saling pengertian dengan orang yang dicintai (keintiman) Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman) Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman) Mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai (keintiman) Komunikiasi secara intim


293

F 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Suami memberikan dukungan ketika menghadapi masalah Memberi dukungan ketika suami mempunyai masalah Percaya saat suami sedang tugas dan tetap menjaga komunikasi

apa?sewaktu-waktu kita bisa menyenangkan pasangan ya itu saya lakukan. Apa yang dilakukan pasangan anda ketika Ibu sendiri sedang membutuhkan dukungan?apa yang biasa dilakukan oleh pasangan? Ya itu tadi tanya, tanya umpama masalahnya apa? gitu masalahnya umpama apa trus suami saya langsung ngasi ee respor ya mbak, opo dorongan, kalau ada sesuatu tu harus.. apa itu tadi? ngomong sama suami, biar suami tu tau uneg-uneg apa yang kita punya agar ya itu tadi dikasi, apa?kayak jawaban itu lho mbak, biar diatasi masalahnya, teratasi gitu lho. Trus kalau ketika pasangan yang sedang membutuhkan, Ibu biasanya apa yang dilakukan? Soal apa itu? Dalam hal apa pun. Misalnya kalau suami Ibu tu sedang mengalami kayak apa ya, lagi down, mengalami kegagalan, apa sih yang Ibu lakukan? Ooo.. itu. Ya saya kasih dukungan, namanya hidup itu kan kadang-kadang ya itu tadi ada cobaan ya mbak? Kadang-kadang kalau kita ee apa? cobaan kita hadapi berdua itu kan kadang-kadang lebih ringan daripada sendiri. Ya itu tadi, kasih dorongan aja, biar dia jangan terlalu lama dalam…apa itu tadi? Terlalu lama dalam..masalah gitu lho. Ya itu tadi, kita dukung. Bagaimana wujud kepercayaan ibu terhadap pasangan ibu? Ya itu saya buat sewaktu tugas ya mbak. Ya insya Allah sampai kapanpun ya mbak ya.. Ya semoga dia, ya itu tadi gak denger macem-macem ee tentang suami saya kalau

dengan orang yang dicintai (keintiman) Daya tarik seksual (gairah) Menerima dukungan dari orang yang dicintai (keintiman) Memberikan dukungan ekosional kepada orang yang dicintai (keintiman)


294

G 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Bila ada keinginan, langsung diutarakan kepada pasangan Merasakan pentingnya keberadaan suami

dia lagi tugas gitu lho. Itu aja, ya saling kontak, saling komunikasi, biar tahu keadaan dia gimana. Ya itu tadi, ya bisa teratasi gitu aja. Trus bagaimana cara ibu mengutarakan perasaan ibu kepada pasangan? Ya itu tadi, ee masalah saya ya mbak punya keinginan sesuatu tapi kadang, tapi kadang kita kan langsung mengeluh sama suami, itu nanti suami bisa ngasi jawaban, umpama, saya tu senengnya kok kayak gini pah? Ya kita nanti berusaha, berdua tu berusaha untuk apa? Ya itu tadi, mengimbangi kekurangan pasangannya gitu. Apakah ibu secara jujur mengutarakan perasaan-perasaan ibu kepada pasangan? Iya. Jujur saya, umpama suami saya kok ee pah saya gak seneng kayak gini, lha nanti suami saya, ya saya berusaha berubah. Atau mah saya gak seneng yang kayak ini, saya yang berubah, apa yang gak disenangi suami saya. Bagaimana perasaan ibu ketika pasangan ibu tidak ada disamping ibu untuk jangka waktu yang lama? Ya itu..sedih ya mbak, namanya suami jarang di rumah. Ya itu tadi saya merasa berat gitu lho kalau pergi sampai berbulan-bulan. Pernah satu tahun setengah tu di Aceh. Ya saya merasa gimana wong sua..ee istri seorang pasukan itu, itu tadi, kekurangannya itu tadi. Saya merasa gimana..berat saya sudah mempunyai anak dua, apa-apa sendiri. Ibuk jadi bapak. Ya itu tadi, ya agak sedih gitu. Menurut ibu apakah pasangan ibu itu menarik bagi ibu?

Mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat dibutuhkan (keintiman) Saling pengertian dengan orang yang dicintai (keintiman) Komunikasi yang intim dengan orang yang dicintai (keintiman) Saling pengertian dengan orang yang dicintai (keintiman) Menganggap orang yang dicintai berharga (keintiman)


295

H 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Suami memiliki daya tarik baik sifat maupun fisik Setelah pacaran 2 tahun memutuskan untuk menikah Salah satu alasan menikah adalah materi

Ya. Ho oh menarik. Apa sih yang menarik dari pasangan ibu tu? Ya itu tadi, sifatnya, he eh ee trus ya mungkin kalau tentara kan gagah gitu lho mbak. Seneng, apalagi kalau pakai baju tentara gitu kayaknya lebih anu gitu, lebih..apa ya? gagah gitu aja, ho oh. Bisa diceritakan bu, bagaimana ibu bertemu dengan pasangan yang kemudian memutuskan untuk pacaran trus akhirnya menikah? Dulu pertama itu kan dipertemukan oleh kakak saya, itu, trus ya itu tadi suami saya kan waktu eh saya kelas, kelas 3 SMA trus suami saya tertarik. Ya itu tadi trus main kita cocok, kita tunangan. Nah kita tunangan, trus ee ditinggal suami saya dulu ke Timor Timur dulu tugas. Saya…jadi pacaran saya 2 tahun setengah. 2 tahun atau 2 tahun setengah gitu, trus ya itu kita melang ee berpikiran ke lebih lebih dalam ke pernikahan itu. Ya itu pernikahan saya tahun…98 itu. Baru kami ee opo me.. melak.. melaksanakan pernikahan yang lebih gitu lho mbak. Trus kan pertama kali ketemu diperkenalkan ya? He eh. Apa sih, pikiran apa sih yang terlintas pada waktu itu? Atau perasaan apa saja? Itu…belum ada perasaan saya. Itu waktu itu kan saya masih sekolah, jadi kan pikiran saya masih ke ke sekolah gitu. Jadi ya itu tadi ee pacaran ya tu masih saya anggep, saya anggep biasa, belum belum ke hati gitu lho. Itu tadi setelah saya kok ee melihat dia apa ya itu tadi jadi seorang tentara, apalagi namanya tentara kan sudah punya apa ya

Daya tarik fisik (gairah)


296

I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Cinta tumbuh karena kesabaran dan ketelatenan Mempercantik diri dan berpenampilan energik agar tampak menarik Bila melihat suami, muncul dorongan untuk memuaskan keinginan

mbak? gaji yang sampai pensiun, pensiun sampai tua ya, udah ada, lha itu kan saya lebih memikirkan ke situ. Itu tadi, ya udah, saya lebih dalam lagi hingga sampai pernikahan itu. Trus bagaimana awalnya bisa mungkin muncul perasaan-perasaan khusus? Ya itu tadi. Suami saya tu orangnya sabar mbak. sabar, telaten, ya itu tadi trus lama-lama kan, namanya cinta to mbak, kan gak langsung biasanya kan itu tadi kesabaran, ketelatenan suami saya, jadi sehingga saya ya tumbuh ee suka gitu trus sampai saya ke pacaran yang lebih dalam gitu. Apa sih resepnya ibuk agar ibuk selalu memiliki daya tarik bagi pasangan? Biar selalu tampil menarik di hadapan pasangan? Ya itu tadi, ya berusaha untuk mempercantik diri, eem ya itu tadi mbak. Ya sebisa kita ya, wong namanya manusia kan gak gak sempurna ya, kita udah berusaha tapi kadang-kadang ada suami yang masih neko-neko. Lha..Ya itu aja, saya berusaha itu tadi, memuaskan kesenangannya apa trus mempercantik diri, trus ya itu tadi, berpenampilan energik, gitu lho..ho oh. Apakah dengan melihat pasangan bisa merangsang gairah seksual ibu? Gimana? Apakah dengan melihat pasangan itu bisa merangsang gairah seksual ibu? Iya, ho oh, bisa. Biasanya tu dorongan dan perasaan apa saja yang muncul ketika melihat pasangan? Ya itu tadi, punya keinginan untuk

Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman) Saling pengertian


297

J 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Mengungkap- kan rasa sayang dengan berusaha memenuhi keinginan suami Mempunyai kebiasaan yang mesra dengan pasangan Masih berhubungan seksual dengan pasangan

memuaskan ya itu tadi, uneg-uneg di pikiran, umpama saya pengen gini, suami saya untungnya paham gitu ya mbak kalau oo..istri saya kok pengen kayak gini. Ya itu tadi, kita ee enjoy aja, menikmati aja. Apa perilaku khusus ibu untuk mengungkapkan rasa sayang ibu kepada pasangan? Ya itu tadi, pasangan saya punya keinginan apa, soal masakan atau soal gairah, seks, dalam dalam rumah tangga.. ya itu tadi saya tunjukkan, eee ya berusaha untuk memenuhi apa yang diinginkan suami saya, gitu. Trus apakah ibu tu memiliki kebiasaan yang mesra dengan pasangan? Saya? He eh, misalnya kayak ciuman selamat pagi. Oo..Cuma ya itu tadi mbak, kalau malem aja. Kalau malem kadang-kadang ho oh ciuman gitu, kalau mau tidur gitu. Kalau pagi nanti dilihat anak kan gak bagus gitu lho mbak. Nanti ndak dikira… anak itu kan sekarang kritis sekali mbak, sedikit-sedikit… makanya saya tu sama bapaknya paling ya kalau pagi siang tu paling berpelukan aja, gak sampai kayak gitu. Nanti kalau malem kadang-kadang kita tu mau tidur ya itu tadi.. ciuman, tapi gak tahu anaknya. Kritis anak saya yang besar itu. Trus apakah sampai saat ini, ibu masih berhubungan seksual dengan pasangan ibu? Ya masih berhubungan. Kira-kira berapa sering ee frekuensinya? Berapa hari gitu? Seberapa sering, misalnya dalam

dengan orang yang dicintai (keintiman) Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman) Daya tarik seksual (gairah) Daya tarik seksual (gairah) Daya tarik seksual (gairah)


298

seminggu itu berapa kali? He eh lha ya…ooo ya ya.. ya kadang-kadang ga mesti mbak ya, namanya orang tu, apalagi puasa ini saya agak jarang, puasa, jarang, tapi kalau gak puasa tiga hari empat hari gitu, baru…he eh Trus biasanya tu, apakah hal tersebut diinginkan oleh kedua belah pihak atau tidak? Ya kadang-kadang, mungkin ya mbak ya? Namanya, namanya pasangan kan ada yang ingin ada yang gak, tapi kita langsung respon, tahu kok pasangan kita kayaknya capek, lelah, yang satunya gak gak gak..apa itu gak gak memuaskan itu hasratnya itu gak papa tapi kalau kita udah sama-sama tahu ya mungkin melakukannya. Trus Bu, bagaimana perasaan ibu ketika dan setelah melakukan hubungan seksual tersebut? Ya saya sangat merasa bahagia ya mbak? sebagai istri bisa…satu sama lain tu terpenuhi, bisa tahu kalau pasangan saya sudah merasa senang, saya juga merasa senang. Ya itu, ya itu tadi merasa senang, bangga gitu lho kalau kita sebagai istri sudah bisa eee memberikan yang terbaik bagi suami gitu. Apakah ketika saat-saat melakukan hubungan seksual itu, ibu bisa menikmati saat tersebut? Ya bisa. Apakah ibu selalu ingin berada dekat dengan pasangan ibu? He eh, ya. Trus kan saya sering..opo mbak? sering ditinggal kan mbak, jadi waktu-waktu yang kayak gini tu saya manfaatkan, saya manfaatkan sekali. Trus bagaimana usaha ibu untuk mewujudkan keinginan ibu untuk

K 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Saling pengertian dalam berhubungan seksual

Daya tarik seksual (gairah) Saling pengertian dengan orang yang dicintai (keintiman) Daya tarik seksual (gairah) Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman)


299

L 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk bersama suami Tetap menjaga komunikasi Selalu ingin bersama

selalu berada dekat dengan pasangan, itu gimana bu? Ya itu tadi, umpama anak tidur ya saya sempatkan saling berpelukan, saling meng mengutarakan ya itu tadi ee keluh kesah umpama, “saya kok ingin gini pah?” lalu lha itu tadi, kita ber ya itu tadi kita bermacam cara ya mbak, agar suami kita tu..itu tadi umpama “saya senengnya gini mah” ya saya bisa berusaha gini, opo saya senengnya gini suami saya bisa tahu, “oo istri saya tu senengnya kayak gini” ya itu tadi tadi kita selalu berusaha untuk.. apa? Memenuhi kebutuhan pasangan. Dengan kondisi ibuk yang sering ditinggal pergi ya?ditinggal dinas itu, ada gak usaha ee ibuk tu gimana biar bisa selalu dekat dengan pasangan? Oo ya itu dengan komunikasi mbak. He eh dengan saling, itu tadi saling telpon, sms, itu ya sudah setengahnya ya mbak ya sudah, itu tadi sudah lebih lebih senang, lebih ee merasa terpuaskan tau kabarnya gimana atau suaranya, gitu kadang-kadang udah lebih cukup gitu. Beda kalau gak kontak-kontak gitu kadang-kadang kita tu was-was ya mbak suami kita dimana, kabarnya gimana gitu, jadi tetap dengan komunikasi. Trus apakah keinginan ibuk untuk berada dekat dengan pasangan tu lebih besar daripada keinginan untuk berada dekat siapapun? He eh, iya, bener ho oh. Saya puengen sekali sama pa suami saya tu selalu ingin berduaan gitu lho, walaupun kadang anak gak tidur anak tidur, pokoknya kami menyempatkan tu agar saling dapat bersama, gitu. Apa sih yang membuat ibuk tetap

Daya tarik seksual (gairah) Komunikasi yang intim dengan orang yang dicintai (keintiman) Hasrat untuk bersatu (gairah)


300

M 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Anak merupakan salah satu alasan untuk mempertahan-kan hubungan Dalam tentara, perceraian sulit dilakukan

mempertahankan hubungan ketika ibuk menghadapi saat-saat sulit bersama pasangan? Maksudnya? Ee ada gak alasan-alasan tertentu yang membuat ibuk tetap mempertahankan hubungan meskipun sedang menghadapi masalah? Ya, saya tu lebih utama anak mbak, anak. Kadang-kadang yang namanya masalah keluarga tu kan ada yang berat, ada yang ringan ya mbak, tapi kadang-kadang saya lebih ee mementingkan anak, saya lebih sayang anak. Jadi ya itu tadi, saya pertahankan rumah tangga biar tidak.., ya itu tadi kan banyak keributan-keributan yang yang parah gitu ya, biasanya saya berusaha untuk ee apa?ee inget anak. Anak tu kan kasian kalau ada apa-apa anaknya jadi korban, makanya saya berusaha sama suami untuk..kalau ada masalah-masalah bisa dis diselesaikan bersama, jangan sampai dibiarkan berlarut-larut, kasian anak. Anak kan balum tau apa-apa. Gitu aja tadi kalau ada masalah kita pecahkan bersama. Ada gak alasan lain yang mendasari selain anak tersebut? Ya mungkin ya mbak namanya istri seorang ee tentara ya mbak, itu kan sulit mbak kalau ada apa-apa tu harus lewat komandan, lewat ya na lha, itu makanya ee dalam rumah tangga tu kalau mau ada perpisahan gitu itu tu dilihat dulu, masalahnya apa-apa, jadi gak asal langsung ee ya pisah. Jadi itu tadi agak dipersulit kalau di tentara itu mbak, kalau kesalahannya gak besar lho ya. Kalau gak nyeleweng atau apa itu mungkin, ya itu tadi kita memikirkan… ya itu tadi

Keputusan memelihara hubungan (komitmen) Memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah (komitmen)


301

N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Cinta mendasari pernikahan Merasa kerepotan bila ditinggal suami

anak sama ee gimana ya dalam tentara itu kan sulit dalam mau berpisah itu, kendalanya banyak itu lho, ya jadi susah. Jadi makane kalau ada masalah itu kita gimana biar tidak sampai terlalu jauh. Trus kalau alasan yang dari ee ibu sendiri dengan pasangan mengenai perasaan gitu ada ndak? Ya ada perasaan, senang? Gak misalnya ada perasaan ibu tu kok tetap mau mempertahankan hubungan dengan pasangan karena mungkin perasaan yang seperti apa? Oo itu kan, ada, ada apa ya? Cinta, itu lho mbak, tau to? lha cinta itu yang mempertebal kita berdua. Lebih apa ya, lebih mempertahankan keluarga. Itu tadi saling ee kebersamaannya tinggi, saya sama suami saya tu saya ngrasa ee kontak batin tu tinggi, gitu lho mbak, jadi tau kalau suami saya ada masalah apa tu saya tau. Saya ada masalah, suami saya tahu. Jadi ya itu tadi, adanya saling…percaya diri gitu lho, saling.. ya itu tadi, sampai sekarang tu saya sama suami saya tu masih ada cintanya tinggi tu lho mbak. Jadi kalau ada masalah cepet diselesaikan, jangan sampai berlarut-larut. Bisa ibu ceritakan saat-saat sulit ibu bersama dengan pasangan yang pernah ibu hadapi sampai sekarang? Ya itu tadi mbak, ee suka sering tugas, itu aja. Sering tugas yang kadang-kadang tu, bagi saya tu sangat, gimana ya? Dibilang mau harus mau, dibilang saya gak mau, kadang-kadang tu saya kerepotan sendiri di rumah, jadi ya itu tadi, ya saya berusaha untuk eee apa ya? Saya

Keputusan memelihara hubungan (komitmen) Memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah (komitmen) Mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat dibutuhkan (keintiman)


302

O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Saling percaya satu sama lain

berusaha untuk sebisanya, sekemampuan saya, kalau suami saya gak ada di rumah saya berusaha untuk mengimbangi jadi bapak dan ibu, gitu. Jadi ya berusahalah, sendiri gitu. Apakah ibu yakin bahwa hubungan ibu akan bisa tetap stabil? Ya insya Allah dengan itu tadi, dengan kita saling berkomunikasi, kita saling mengutarakan kekurangan dan kelebihan kita, ya saya percaya insya Allah saya bisa mengarungi keluarga ini dengan baik. Apa sih yang membuat ibu yakin? Ya itu tadi, setahu saya, suami saya tu orangnya gak gak apa ya? gak plin plan gitu lho. Saya lihat suami saya tu orangnya ee setia, senang sama ya itu tadi ee, dia tanggung jawab sama keluarga dan anak. Maka saya yakin bahwa ee suami saya bisa kalau di luar-luar dinas ya mbak, bisa mengimbangi itu tadi tidak neko-neko, ingat sama anak dan istri di rumah. Ya itu tadi, bisa terjaga gitu lho keutuhan keluarga. Trus menurut ibu, apakah keputusan untuk menikah dengan pasangan ibu sekarang merupakan keputusan yang baik? Ya mungkin itu jodoh saya ya mbak ya? Mungkin jodoh saya seorang pasukan ya, yang jarang di rumah ya mau ga mau ya itu mungkin bagi saya itu mungkin yang terbaik. Yang terbaik bagi saya ya itu tadi saya harus me..menjalankan ya saya sebagai istri seorang pasukan, itu aja saya jalankan sesuai kemampuan saya. Trus bagaimana ibu bisa merasa yakin akan keputusan ibu untuk menikahi pasangan ibu?


303

P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Saling mengisi satu sama lain

Ya mungkin kita ee sama-sama sifat. Sifat kita itu kan banyak kesamaan gitu lho mbak, saling menimbangi kekurangan dan kelebihan. Ya itu tadi, saya kalau ada sesuatu tu suami saya ee apa itu memberikan masukan-masukan gitu jadi jangan gini gini gini gitu saya ya kadang-kadang maklum. Suami saya jangan kayak gini, ya dia maklum. Jadi ya seimbang. Trima kasih. Udah? O ya.

Saling pengertian dengan orang yang dicintai (keintiman) Komunikasi secara intim dengan orang yang dicintai (keintiman)


304

W.R2.BH.30Jan07, 10.00-10.21 No Refleksi Hasil Wawancara Analisis AA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44

Kesulitan saat suami tidak ada di rumah dan anak sakit

Kira-kira kesulitan apa saja yang dihadapi dalam membesarkan anak? Ya terutama soal sakit ya..kalau sakit biasanya kan, kalau sakit kan biasanya kan kita kalau gak ada suami kan repot to mbak. Ya itu tadi kerepotannya kalau anak sakit, suami gak di rumah, ya kita jalan sendiri, ya berusaha untuk mencari kesembuhan gitu lho, ya diperiksa ke dokter. Kalau kayak gitu yang dirasain apa Bu? Ya sedih, kalau ada suami di rumah mungkin agak, ee agak berkurang ya, berkurang apa itu? Beban gitu tapi kalau gak ada suami terasa sih. Apalagi suami saya itu kan sering dinas to? Paskas itu sering dinas. Ya itu tadi, kalau ada suami agak, agak, beban agak ringan gitu tapi kalau pas gak ada suami sedih mbak, berat gitu lho. Trus kira-kira bisa diceritakan masa-masa sulit yang pernah dilalui bersama pasangan? Kalau pertama itu saya kesini masalah ekonomi juga ya mbak, lawong waktu dulu tu saya kesini tu langsung gimana ya? Beberapa bulan langsung ‘isi’ gitu lho. Lha ekonomi kan belum mapan gitu lho jadi punya anak ya agak, agak gimana ya? Ekonomi agak sulit gitu tapi trus semakin lama, semakin lama, namanya waktu kan semakin lama semakin ada rejeki ya mbak, ya itu, masa sulitnya ya itu tapi sudah bisa teratasi, dah lumayanlah. Kalau kesulitan dalam hal hubungan atau relasi dengan suami? Kesulitannya apa ya? Ya enjoy aja sih, gak ada. Saya kan jarang ketemu to

Menganggap orang yang dicintai berharga (keintiman) Mengandalkan orang yang dicintai (keintiman) Menganggap orang yang dicintai berharga (keintiman) Mengandalkan orang yang dicintai (keintiman)


305

AB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46

Dapat menikmati dan saling pengertian dalam kehidupan seksual Masalah anak bisa membuat stress

mbak, namanya jarang ketemu itu kan beda. Orang sering ketemu sama orang jarang ketemu kan beda, kayak pacaran lagi. Ya itu, gak ada apa-apa, selama ini seks biasa sajalah. Kalau dalam hubungan sehari-hari saja, pernah gak mengalami, kayak perselisihan pendapat? Ya biasa mbak namanya, mungkin berumah tangga itu ada yang enjoy ada yang gak, kayak orang ada yang ingin, ada yang nggak. Namanya dalam hubungan seks itu harus fit kan, ee fisik kita harus fit, kalau kita sakit atau gak enak gitu alhamdullilah suami saya tahu, ‘o ini diajak kayak gitu belum mau’ gitu, ya saling pengertian aja. Kalau kita ada masalah, mungkin ada pikiran berat atau apa mungkin, ya itu tadi, tidak saling tergantung itu lho mbak. Ya harus tahu, kalau kita sama mau ya oke tapi kalau ‘istri saya kok cape’ suami saya kadang-kadang gak apa itu, ya gak ingin gitu, kayak gitu aja, jadi saling pengertianlah. Biasanya kalau dalam rumah tangga itu kan ada naik turunnya, ada aja permasalahannya, kalau dalam rumah tangga Ibu sendiri bagaimana? Masalah anak. Anak itu kan kadang-kadang ada yang membuat kita stress kadang-kadang juga ada, karena kenakalannya, mungkin karena ya itu tadi sakit-sakitan, kadang-kadang itu jadi masalah. Masalah yang dihadapi dalam keluarga saya ya kayak gitu, satunya nakal, satunya sakit-sakitan, jadi saya sama suami saya ya harus mengimbangi. Mengimbangi jangan sampai berlarut dalam kesedihan, gitu aja.

Saling pengertian dengan orang yang dicintai (keintiman) Daya tarik seksual (gairah) Saling pengertian dengan orang yang dicintai (keintiman) Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman) Menerima dan memberikan dukungan kepada orang yang dicintai (keintiman)


306

AC 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46

Banyak cobaan saat jauh dari suami

Ini kan Ibu sering ditinggal ya, trus mungkin anak sakit, ada gak perasaan kesel atau menggerutu harus menghadapi itu sendiri? Ya gini ya mbak, kita itu saling percaya aja. Kan tahu ya suami saya tugas disana, tahu disana itu juga berat gitu lho, disana juga taruhannya nyawa kan disana, na untuk Negara kan mbak. Makanya saya juga sedih, kadang-kadang saya juga sedih, anak sakit gak ada bapaknya gini gini gini, anak sakit. Ya kadang-kadang kan tetangga, saya minta tolong tetangga, ya itu tadi. Kadang-kadang ya ada sih rasa marah kok sering ditinggal, ya ada, namanya istri ya mbak, ya adalah kayak gitu, kadang-kadang mengeluh tapi saya percaya ke fokus suami saya. Ya percaya aja, saya nggak neko-neko, disana dia juga berusaha nggak neko-neko. Memang banyak sih masalah kadang-kadang kalau jarang ketemu tu, cobaannya ada aja tapi tergantung kita imannya to mbak? ya itu tadi, saya percaya sama suami saya kalau nggak neko-neko saya disini juga perca..yang penting kita anak, kasihan anak, biasanya kalau apa-apa kan yang kena anak, ya itu, saling percaya aja. Trus kalau sedang muncul rasa marah atau kesel yang seperti itu caya mengatasinya bagaimana? Mengatasinya? Ya kadang-kadang saya ya sholat aja. Ya pokoknya berusaha untuk dekat dengan yang diatas ya mbak, ya biar dikasih jalan terang, ya itu tadi saya merenung diri, kalau gak kuat kadang-kadang saya nangis juga. Nangis gitu, kok kayak gini, berat kadang-kadang tapi mau gimana lagi, saya istri seorang Paskas jadi ya mau gak mau saya harus menerima kodrat saya sebagai istri

Saling pengertian dengan orang yang dicintai (keintiman) Memperhatikan hubungan ketika mengalami masalah (komitmen) Memperhatikan hubungan ketika mengalami masalah (komitmen)


307

AD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46

Percaya kepada suami ketika jauh

seorang pasukan yang sering ditinggal, ya itu aja, udah, kalau saya bilang ini mungkin jalan hidup saya, saya lebih tenang gitu lho, ada dorongan untuk anak-anak saya, gitu aja. Biasanya kalau tentara kan sering ada gosip-gosip miring, apalagi kalau jauh, kalau Ibu sendiri bagaimana? Ya alhamdullilah ya mbak, alhamdullilah saat ini tu gak mendengar kejelekan suami saya, ya itu tadi, saya yang bilang sama suami saya, nanti kalau kamu dinas apa bisa dipercaya? Kadang-kadang suami saya marah, ‘kamu kalau gak percaya tanya sama temen saya’ gitu kan, biasanya gitu kadang-kadang. Ya alhamdullilah saya belum mendengar suami saya neko-neko kayak orang..kalau orang-orang ini pernah denger ya mbak kalau sering pisah sama istri ya kayak gitu, tapi ya alhamdullilah ya saling pengertian ya juga percaya kalau disana kan tugasnya berat, sini juga berat tugasnya istri, sana juga untuk Negara. Makanya ya itu tadi, gimana ya? Mengatasinya ya saling komunikasi, gitu aja. Bapaknya kan jauh, saya juga jauh, lha itu aja, kan tanya gitu lho, sana kegiatannya apa-apa, kita bisa me…ya gak bisa 100% lihat suami kita disana gimana ya tapi ya setidak-tidaknya kita tahu, ya itu tadi, sering komunikasi, tahu nanti suami kita tu disana gimana atau mungkin denger ‘kok suamimu gini, gini, gini’ lha itu baru..tapi alhamdullilah selama ini saya belum pernah denger suami saya, ya amit-amit ya pernah denger kayak gitu, gitu lho. Saya enjoy aja, kalau gak denger kayak gitu ya saya menikmati keluarga ini ya biasa-biasa saja gitu,


308

AE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46

Merasa kesulitan ketika suami tidak ada

tapi kalau ada apa-apa di..namanya rumah tangga di apa mbak? kalau ada masalah itu kan di apa? Tanya sama suami apa bener kayak gitu? Dia marah-marah, ‘kamu gak percaya sama saya? Kalau gak percaya gini, gini, gini’, cuma suami saya tu kadang-kadang malah telpon saya, ‘itu kok orang itu gini, gini, gini tapi jangan disampaikan sama yang lain’ gitu. Makanya saya itu percaya sajalah yang penting suami saya gak neko-neko, kalau neko-neko ya gak tahulah. Ya alhamdullilah sampai saat ini saya belum pernah denger suami saya berbuat yang gak senonoh, gitu. Kalau menurut Ibu, kira-kira tantangan-tantangan apa yang terdapat dalam pernikahan Ibu sampai sekarang ini? Ya kadang-kadang saya sebagai istri, namanya istri kan ya kadang-kadang ada lemahnya juga ya mbak, kalau sering ditinggal ya tantangannya sering ditinggal itu, yang diminta itu jangan ada cobaan tapi namanya rumah tangga pasti ada cobaan. Ya itu, anak sakit, mungkin apa ya, listrik rusak, kita sebagai istri kan gak bisa ya, kemampuan kita kan hanya biasa saja. tantangannya ya itu tadi, anak sakit, saya panik, suami gak di rumah, itu tadi, terjunnya ke, minta tolong ke tetangga. Trus kalau sering menghadapi situasi yang kayak gitu, ada gak perasaan bosan dengan keadaan yang seperti itu? Kalau bosan memang kadang-kadang bosan ya mbak tapi alhamdullilah saya itu, untungnya punya anak 2 jadi kebosanan saya itu bisa teratasi dengan bersama anak saya, kadang-kadang kalau ee enjoy aja pergi kemana sama anak-anak untuk

Komunikasi yang intim dengan orang yang dicintai (komitmen) Mengandalkan orang yang dicintai (keintiman) Memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah (komitmen)


309

AF 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46

Anak –anak dapat mengusir kesepian karena ditinggal suami Saling terbuka untuk perubahan

mengusir kejenuhan, ya itu tadi, ya alhamdullilah anak-anak sebagai dorongan hidup saya untuk mengusir kesepian, jarang ketemu suami. Ya bersama anak-anak pergi kemana gitu, ya itu, untuk mengusir kesepian saya, gitu aja. Enjoy ajalah, pokoknya kita nikmati, cara apa yang bisa membuat kita senang, gitu lho mbak, bermacam cara itu. Kalau mungkin kebosanan dengan suami sendiri ada gak? Gak itu, gak bosen saya (sambil tertawa), gak tahu kalau bapaknya.. Dari pernikahan Ibu ini ada perubahan gak dari awak pernikahan sampai sekarang, misalnya kebiasaan dengan suami, perilaku atau yang lain? Ya memang sih, pertama kita pacaran belum tahu sifat-sifat ya mbak ya, mungkin ya agak ganjil ya, kok sekarang sifatnya gini, gini gini. Kadang-kadang ya gitu aja, cara menanganinya ya kita bilangin, pah mbok jangan kayak gini, saya gak seneng, kadang-kadang papahnya ya. ‘o ya’, nanti dia berubah sifatnya. Kadng-kadang sama saya, ‘kamu mbok jangan kayak gini to mah’, ya saya juga merubah sifat saya yang jelek, kadang-kadang kita gak bisa perangainya bagus terus kan gak mungkin, lha itu antara satu dengan yang satu kelihatan kalau sudah rumah tangga mbak. Kelihatan sekali, kelihatan kekurangan kita itu mesti kelihatan. Ya itu tadi, kita udah tahu ya mbak, namanya, mungkin sifat suami kadang-kadang kita kan gak tahu ya, taunya kan baiknya aja to, nanti kalau sudah rumah tangga kayak gini, ketahuan semua. Kebaikan tahu, kejelekan tahu. Ya itu tadi, kadang-kadang kita itu mengungkapkan


310

AG 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Memanfaatkan waktu sebaik mungkin bersama suami

dengan kata-kata, pah mbok jangan kayak gini, kadang-kadang bapaknya, ‘o ya’, bisa merubah sedikit-sedikit. Mungkin watak ya, watak itu kan sifat, kadang-kadang sulit apalagi kalau sudah kelakuan, kelakuan kok kayak gini, kadang-kadang ya itu tadi, saling, saling ee bilang gitu lho, ‘pah mbok jangan kayak gini’ kadang-kadang papahnya ya nurut aja, kalau sifat saya yang buruk, ‘mbok kamu jangan kayak gini, berubah’ lha itu saling, saling introspeksi diri gitu lho mbak. Jadi ya itu tadi, suami saya gak seneng saya gak gini, bapaknya juga gitu, jadi saling merubah sifat. Ya gitu aja caranya, mengintrospeksi diri aja. Kira-kira hal-hal menarik apa yang ada dalam pernikahan Ibu? Ya itu romantis, suami saya itu senengnya romantis apalagi kalau jarang ketemu, lha itu biasanya kita mencurahkan dengan pergi bersama anak-anak ke tempat yang dimana kita seneng, anaknya seneng. Ya itu saja, pergi, ya alhamdullilah suami saya itu senengnya ya bisa saling mengisi, kan jarang ketemu jadi waktu yang sedikit itu kita gunakan sebisa mungkin agar kita itu bisa saling komunikasi, gitu aja.

Saling pengertian dengan orang yang dicintai (keintiman) Mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai (keintiman)


311

W.R2.BH.12Feb07, 16.25-16.40 No Refleksi Hasil Wawancara Analisis BA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42

Anak memberikan kekuatan dalam cobaan dan menjadi alasan untuk mempertahankan hubungan

Sampai sekarang ini, apa yang membuat Ibu tetap menjaga kelangsungan rumah tangga Ibu? Ya kita kalau sudah terjun ke jenjang pernikahan berarti kita kan berusaha bagaimana kita dapat menjaga keutuhan rumah tangga kita, ya itu dengan cara kita saling pengertian, anak, anak adalah sebagai pendorong hidup saya ya tetap bertahan selama ini, anak sebagai pemicu…apa kalau kesepian, maksudnya kan sering ditinggal ya mbak, jadi anak sebagai teman, sebagai curhat saya, makanya selama ini saya bertahan ya karena kedua anak saya itu. Jadi disini yang lebih mempengaruhi kelangsungan rumah tangga lebih ke anak ya? Ya, anak, ya suami. Ya gimana ya mbak ya kadang-kadang kalau kita gak ada anak itu malah pemicu ke, kalau saya sering dengar ya pemicu keretakan rumah tangga itu karena apa, karena gak punya anak. Makanya anak itu sebagai jembatan antara suami istri supaya saling pengertian gitu lho, coba kalau gak ada anak, mungkin kita bosan, sering berantem, gitu, kenapa saya bilang kayak gini? Ya karena banyak kejadian perceraian atau rumah tangga berantakan, itu karena ya itu tadi, anak. Anak itu sebagai apa? Pendorong, sebagai pengikat cinta, pengikat batin antara suami istri itu tadi, makanya saya bilang anak itu sangat penting sebagai penengah keluarga saya karena kadang-kadang kalau gak ada anak

Keputusan untuk memelihara hubungan (komitmen) Memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah (komitmen)


312

BB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Merasakan pentingnya kehadiran suami

itu mungkin pulang ya bosen to mbak, pulang yang ditemui cuma istri tapi kalau ada anak ada keceriaan lain gitu lho, ada kayak ya itu tadi, pengikat cinta, kasih sayang suami dan istri, ya udah itu aja. Jadi anak yang paling utama, pendorong hidup keluarga saya. Menurut Ibu, sampai sekarang ini, saat-saat terpahit atau masa yang paling berat itu apa? Ya itu sering ditinggal tugas gitu, perjuangan saya memang berat ya tapi saya gak bisa apa-apa,saya harus sadar bahwa suami saya seorang pasukan, suatu saat pasti kan tugas, gak di rumah, suatu saat pasti akan dinas kemana-mana, tapi kadang-kadang ya itu tadi, membuat saya berat apalagi kalau kita, kalau kita diberi kesehatan gitu kan enak ya tapi kalau ada cobaan mungkin anak sakit atau apa, kalau gak ada suami itu kok kayaknya gimana ya, gak ada dorongan untuk memecahkan masalah gitu lho, ya itu tadi, berat. Kalau suami sering tugas itu kadang-kadang buat saya ya berat, anak sering sakit-sakitan, kadang-kadang ya itu masalah dalam rumah tangga saya ya itu. Ya untungnya aja walaupun saya dan suami sering berpisah tapi komunikasi selalu ada, ya itu modal kepercayaan aja. Saya percaya suami saya gak neko-neko, suami saya percaya kalau saya gak neko-neko, masalahnya ya itu sering ditinggal suami, sama anak saya yang kecil itu sering sakit-sakitan. Kalau misalnya konflik dengan suami itu ada gak? Oya ya, itu pasti mbak, dalam rumah tangga itu pasti ada

Menganggap orang yang dicintai berharga (keintiman)


313

BC 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Saling mengalah bila terjadi perselisihan agar cepat selesai Konflik lebih sering terjadi setelah melewati 5 tahun pernikahan Anak dapat menjadi control rumah tangga

perselisihan dalam me..apa menyatukan dua sifat itu kan sulit, makanya itu, mungkin suami saya sukanya kayak gini, mungkin saya gak suka kayak gini, mungkin masalah anak, mungkin suami saya sukanya kayak gini, saya juga sukanya gini jadinya kan lain, lha itu pemicu kadang-kadang masalah kecil kadang-kadang bisa menjadi besar tapi kebetulan suami saya itu tangannya gak pernah main cuma kadang-kadang mulut, ya agak marah gitu kalau eee..ya itu tadi dua pendapat kalau tidak salah satu yang ngalah, tidak bisa terselesaikan to, lha itu biasanya saya atau suami saya salah satu ada yang ngalah. Kadang-kadang kalau suami kayaknya keras gitu ya saya yang ngalah gitu, ya itu kalau ada masalah cepat diselesaikan. Kadang –kadang masalah pendapat mengenai anak gitu sering berantem. Menurut Ibu masa-masa seperti itu, lebih sering terjadi kapan, dalam 5 tahun pertama pernikahan atau setelahnya? Kayaknya malah ini 5 tahun ke atas ini. Dulu kan biasa mbak namanya pengantin baru masih senang-senangnya, masih mungkin belum ee sifat-sifat yang tidak disukai belum kelihatan, ya ini pas setelah 5 tahun. Ya itu mungkin sering terjadi percekcokan, perselisihan pendapat, gitu. Kalau sering terjadi seperti itu, kira-kira ada tidak trus kepikiran mau berpisah aja? Gak, paling kita berantem Cuma berapa jam, nanti baikan lagi, gak sampai kayak minggat-minggat gitu, gak, karena apa mbak saya itu

Memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah (komitmen) Saling pengertian dengan orang yang dicintai (keintiman)


314

BD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Semakin lama justru semakin sayang

mikirnya panjang, nanti kalau saya minggat, pergi dari rumah, saya pikir cuma anak, kasihan anak gitu lho, masak gara-gara egois, anak yang kena, nanti kalau dibawa kemana-mana malah repot, kita yang repot malahan, iya kalau anak itu di jalan baikan, lha kalau malah sakit yang repot kan malah kita, makanya kalau berantem sama bapaknya paling cuma berapa jam sudah baikan, gak sampai pergi dari rumah sampai berapa hari gitu, gak, berapa jam sudah baikan, karena apa, saling mengalah, karena saling mengalah, kalau saya yang salah, saya yang minta maaf ke bapaknya, kalau bapaknya yang salah ya bapaknya yang minta maaf, gak sampai berpisah itu gak. Trus kalau dalam perasaan sayang ke suami itu gimana bu? Kan saya dan suami itu jarang ketemu mbak jadi hari-hari itu kita manfaatkan. Mesti terasa, kalau sering ketemu kan mungkin bosan tapi ini jarang ketemu malah makin, lebih sayang, lebih pengertian, antara saya dan suami lebih menjaga keharmonisan aja. Ya itu tadi, kasih sayangnya semakin tebal gitu lho sekarang. Kalau dalam hal keromantisan? Ya saya rasa malah lebih romantis sekarang, ya dulu biasa, karena mungkin lebih sering ditinggal jadi hari-hari itu bagi saya sangat berharga gitu lho mbak. Jadi malah, anak semakin besar malah semakin ya itu tadi, dekat. Menurut Ibu kalau sekarang ini, apa sih yang menarik dari pasangan ibu secara fisik? Ee gagahnya trus pengertiannya, pokoknya dia tu tahu apa yang di



315

BE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Secara fisik menyukai kegagahan suami dan sifat pengertian suami yang mengerti keinginan istri Merasa sudah puas dengan keadaan fisik suami Keyakinan pribadi untuk mempertahankan rumah tangga dan didukung oleh keberadaan anak Merasa cemburu bila ada wanita yang menghubungi suami

uneg-uneg saya itu tahu gitu lho, sering mengabulkan kalau saya pengen ini itu tahu, ‘mah kamu pengen apa?’ kadang-kadang kalau punya uang gitu dibeliin, makanya dia tu sering pengertian sama anak-anaknya, ya itu me..memikirkan keluarga sekali gitu lho, ya itu aja. Kalau secara fisik? Ya kalau saya lihat sudah cukuplah, ya udah tinggi, besar,udah bagi saya udah cukup, udah. Kira-kira kenapa Bu kok masih terus ingin bersama dengan pasangan? Karena bagi saya keluarga itu sangat berarti karena kalau kita sudah memasuki rumah tangga berarti kita harus terjun ke dalam rumah tangga baik suka maupun duka, ya itu saya bisa bertahan, anak-anak juga berpengaruh, membuat saya dalam keluarga bisa lebih tenang, nyaman, gitu. Pernah nggak Bu merasa cemburu kepada pasangan? Ya logis ya mbak, pernah sih, namanya…apa, ya pernah kadang-kadang, tapi itu saya, sering saya pikiran positif aja jangan sampai cemburu yang, kan banyak cemburu yang sampai berlebihan, sampai melabrak suami, nggak, saya Cuma bilang ‘apa bener gini gini gini?’ kadang-kadang saya itu pernah dapat telpon gitu lho, kemudian bapaknya jelasin, ‘bukan, itu pacarnya temen saya’, kadang-kadang suka emosi juga mbak, malem-malem kok ada telpon cewek, pernah itu, tapi bapaknya bilang, ‘bukan itu Cuma tanya temen saya, gini gini’ ya udah, jadi tetep fokus, tidak berlebihan, cemburu itu mesti ada.

Saling pengertian dengan orang yang dicintai (keintiman) Daya tarik fisik (gairah) Keputusan untuk memelihara hubungan (komitmen) Hasrat untuk bersatu (gairah)


316

BF 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Berusaha memberikan apa yang disukai suami Komunikasi kepada suami tentang apa yang tidak disukai dan menyadari kekurangan dari suami

Kenapa Bu kok cemburu? Ya kita kan masih..cinta to mbak, saling membutuhkan jadi pasti kalau ada sesuatu yang kayaknya logat gak enak itu kan kita wanita terasa cepet, makanya kadang-kadang kita tu ada cemburu yang dikatakan kadang-kadang tidak kepikir emosi, kadang-kadang kita kan emosi ya, ndak tahu masalahnya, kadang-kadang ngomong gitu ya apa bener gini? Terus bapaknya bilang ‘oo nggak’ jadi ya itu masalahnya bisa diselesaikan bersama, gak sampai parah gitu. Bagaimana cara Ibu memenuhi kebutuhan pasangan? Ya kita tahu mbak kesukaan suami saya apa, gak kesenengan suami saya apa, kan saya sudah 8 tahun ya mbak jadi sudah tahu liku-liku, tabiat, watak atau kesenangan suami saya, makanya ya itu kalau dia gak seneng ya saya tidak membuatnya. Saya memberi apa yang dia mau, yang dia suka, baru saya buatin. Ya kalau baju kadang-kadang bapaknya malah beli sendiri, dia kan suka keluar kota, kadang-kadang malah saya yang dibeliin, kadang-kadang pernah pas ulang tahun saya beliin baju, ee gak harus saya yang beliin, bapaknya kalau dines gitu kok minat, beli. Bagaimana pendapat Ibu mengenai kekurangan dari pasangan? Kekurangan itu pasti ada ya namanya memadukan 2 sifat ya pasti itu ada kekurangan dan kelebihan, ya itu aja ee sadar atas kekurangn suami saya, mengimbangi, mengasih pemasukan, ‘saya kok gak suka

Saling pengertian dengan orang yang dicintai (keintiman) Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman) Keinginan meningkatkan kesejahteraan orang yang dicintai (keintiman) Memberikan penghargaan yang tinggi kepada orang yang dicintai (keintiman)


317

BG 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Merasa senang dengan dukungan suami ketika saat rapuh

kaya gini pah’, ‘o ya’ dirubah tapi kadang-kadang kalau watak itu kan tidak bisa dirubah, tapi kan dikit-dikit bisa dirubah, namanya watak ya, ada yang jelek, mungkin suka marah, mungkin suka…saya bilangin, ‘mbok jangan kayak gitu pah’, kadang-kadang bapaknya nurut, trus minta maaf, kadang-kadang namanya orang emosi kan gak sadar gitu to, ya saling komunikasi membahas kekurangan itu, kalau ada kekurangan mengimbangi dengan berkomunikasi, gitu aja. Ya saya terima aja, toh saya juga punya kekurangan, anak-anak juga sudah besar kalau saya egois, menyalahkan kekurangan pasangan itu kan gak bagus, wong kita juga punya kekurangan dan pasangan juga bisa mengerti to? Mengerti kekurangan istri, jadi ya itu tadi, tidak egois, nggak terlalu dibesar-besarkan ajalah, bisa dikomunikasikan, dibicarakan Bagaimana perasaan Ibu ketika pasangan Ibu memberikan dukungan ketika Ibu mengalami saat sulit? Ya seneng ya kalau kita punya masalah suami itu tahu apalagi kalau suami memberi pengarahan, memberi jalan, itu kadang-kadang ya saya sangat seneng, berarti kita kan masih diperhatikan suami. Ya itu tadi, masalah yang saya hadapi baik di lingkungan dalam atau di lingkungan luar kadang-kadang kan kita bertanya sama suami, ya suami mengerti, mendukung masalah yang kita hadapi. Hal-hal apa saja Bu yang mempengeruhi kehidupan perkawinan setelah 5 tahun



318

BH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Merasa berat ketika ditinggal suami Merasa kesepian bila tidak ada suami namun diatasi dengan komunikasi dan dukungan anak-anak Anak yang sedang ribut dan kesulitan memadukan 2 sifat merupakan stressor dalam perkawinan

perkawinan? Ya kalau beban ya pas ditinggal tugas itu, saya itu terasa sekali, terasa berat, apalagi sudah punya 2 anak, apa-apa sendiri. Kira-kira ada nggak Bu hal-hal yang membuat goncangan dalam perkawinan Ibu setelah 5 tahun? Ya alhamdullihan saya masih bisa mengatasi walaupun kadang-kadang kesepian melanda pas bapaknya lagi tugas tapi itu saya buat jangan terlalu berat, apalagi saya sudah punya 2 anak, itu tanggung jawab saya, makanya ya itu tadi saya bisa mempertahankan rumah tangga saya karena ya ada anak-anak, walaupun kadang suami saya jauh tapi kita selalu komunikasi, yang mendekatkan kita ya itu, saling komunikasi, bisa baiklah selama ini, sampai sekarang. Ada hal lain Bu? Masalah anak ya, kadang-kadang anak itu kan gak bisa akur to, anak tu kadang-kadang membuat kita, sudah capek di rumah, masalah sedikit jadi besar, saya sama bapaknya kadang-kadang kan emosi juga, jadi anak itu ya bisa menyenangkan tapi ya bisa kalau lagi rebut itu menjengkelkan. Trus antara saya dan bapaknya sifatnya beda kan, kadang-kadang bapaknya gini, saya nggak seneng, saya gini, bapaknya gak seneng. Ya itu tadi, masalah keluarga itu saya anggap biasa, masalah anak atau memadukan dua sifat itu sudah biasalah saya hadapi. Jadi masalah kenakalan anak, atau masalah keegoisan kita, ya itu tadi dipecahkan dengan komunikasi, saling ngerti gitu aja

Mengandalkan orang yang dicintai pada saat dibutuhkan (keintiman) Memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah (komitmen)


319

BI 1 2 3 4 5 6 7 8

Merasakan perawatan dari pasangan ketika sakit

Kalau Ibu sedang sakit, apa yang dilakukan bapak untuk Ibu? Ya merawat ampe sembuh, nasih minum obat trus beliin makanan yang bisa buat saya itu cepet sembuh jadi ya saya ngrasa seneng aja trus jadi punya dorongan untuk cepet sembuh.



320

W.R3.GS.7Nov06,19.55-20.50 No Refleksi Hasil Wawancara Analisis

A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42

Membagi waktu dengan istri dalam mengurus anak

Ini dengan Bapak siapa? Hn. Usia Bapak berapa? 35 tahun. Pekerjaan Bapak saat ini? Wiraswasta. Saya reparasi kendaraan, suku cadang motor, perbaikan otomotif dan lain-lain yang sifatnya sepeda motor. Kira-kira lama Bapak menikah sudah berapa tahun ya? Hampir sepuluh tahun ya. Trus berapa anak yang sudah dimiliki Bapak sekarang? Dua anak, perempuan semua. Trus kira-kira sampai memiliki 2 anak tersebut, ada nggak kesulitan-kesulitan yang pernah dihadapi dalam membesarkan anak? Sampe membesarkan anak? Ya secara umum wajar, batas wajar..gimana ya mbak ya..kesulitan-kesulitan? Saya kira banyak juga kesulitan tapi secara umum ya lancar sih. Misalnya apa ya..ya mungkin kesibukan dibagi dengan pekerjaan, perhatian sama anak jadi mungkin sedikit berkurang. Trus perhatian, cara mendidik itu jadi berkurang tapi kalau mamahnya mungkin punya banyak waktu ya sama mamahnya tapi kebetulan kalau mamahnya lagi ke sekolah, atau lagi njalani pekerjaan ya saya yang dampingin gitu, saling mengisi. Apakah selama menikah ini, Bapak mengamati apa yang menjadi kebutuhan pasangan? Ambil contoh apa mbak? Ya kira-kira Bapak melihat pasangan tu, apa sih yang menjadi kebutuhan- kebutuhan pasangan tersebut?


321

B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Mencari tempat tinggal yang lebih dekat dengan tempat kerja istri Bekerja untuk memenuhi kebutuhan Meluangkan waktu untuk menyenangkan anak dan istri.

Ya yang jelas secara fisik apa ya? Ee.. materi mungkin ya..materi, terus perhatian dari pasangan, kemudian kasih sayang juga, kedekatan, mungkin perhatian dalam memecahkan persoalan ya mungkin kok tidak jadi sekolah apa kok sering terlambat, ya itu perlu dibahas. Mungkin apa lebih deket ke pekerjaan, mungkin biar lebih mudah, mungkin itu salah satu solusi, contohnya gitu. Trus misalnya kalau dalam kebutuhan materi, secara materi itu seperti apa Pak? Ya tentu saja itu mungkin fasilitas ya, seperti rumah tinggal, trus sandang, papan, pangan itu penting. Kalau tidak punya pegangan seperti pekerjaan ya repot. Contohnya seperti itu. Trus bagaimana usaha Bapak untuk memenuhi kebutuhan dari pasangan Bapak? Ya kalau dari segi materi ya pasti saya mencari pekerjaan biar bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari, mungkin masa depan anak, mungkin biaya sekolah, banyak banget itu pokoknya. Trus kalau sudah itu mungkin perhatian dari suami, mungkin bisa melindungi, mengarahkan, ya sama mungkin ke gereja, mungkin apa berdoa, mungkin liburan, mungkin dalam arti keluarga itu senang, merasa senang. Berarti disini, apakah Bapak juga meluangkan waktu bersama-sama dengan pasangan? Ya untuk hari-hari tertentu, seperti hari minggu ya bisa jadi. Itu hari yang tak khususkan untuk keluarga, walaupu seringkali terjadi gak punya uang ya itu tetep saja misi saja tu supaya anak istri tetap senang. Mungkin ke sungai, mungkin ke...apalah yang sifatnya mereka itu bisa suka.

Keinginan meningkatkan kesejahteraan pasangan (keintiman) Keinginan meningkatkan kesejahteraan pasangan (keintiman) Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman)


322

C 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Trus kalau meluangkan waktu bersama dengan pasangan saja, apakah Bapak juga sering melakukan hal tersebut? Ee..ya. Mungkin merupakan kebutuhan biologis juga, mungkin psikologi juga jadi pasangan itu bisa menambah kekurangan mereka tu disisi apa trus mungkin..ee arahnya ke hubungan suami istri? ya memang bener itu, mungkin bisa seminggu sekali atau dua minggu sekali. Ya tergantung dari pasangan juga, mungkin kalau mamahnya pengen sekali, trus saya gak ya pengen saja sih. Jadi saling menutupi apa? saling mengisi dengan kecocokan masing-masing jadi tanpa tanpa ada paksaan. Kalau Bapak meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan apa gitu bersama pasangan, itu ada nggak pak? Kasih contoh apa? Mungkin bisa pergi jalan-jalan bareng bersama pasangan? Ya hampir, ya jarang sekali, jarang-jarang itu ya. Contohnya gini, selalu anak itu kan dibimbing ya, mungkin suatu ketika pengen maen tempat mbahnya, tempat adik ipar saya, dia pengen tinggal di situ, pengen tidur di situ sedangkan, ya pengen ditinggal, jadi gak sama orang tuanya ya terpaksa saya pulang, dia tidur di situ, mereka ndak mau pulang ya terpaksa saya jalan dua orang, pulang bareng cuman saya sama ibuknya mungkin ya kadang-kadang jalan-jalan, mungkin ya di rumah aja atau bikin apa cuman dua orang ya seperti...seperti apa ya ndak punya anak (sambil tertawa), itu aja. Berarti melakukan kegiatan bersama pasangan tu mengambil kesempatan kalau anak tidak ada di rumah, begitukah?

Saling pengertian dengan orang yang dicintai (keintiman)


323

D 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Melakukan berbagai hal bersama dengan pasangan Dulu pernah bekerja jauh dari istri. Keinginan untuk dekat dengan istri dan anak.

Ya mesti kebanyakan mereka sudah tidur ya, saya pastikan sudah dalam keadaan tidur. Biasanya dalam kegiatan apa saja sih Bapak, itu bisa dilakukan bersama dengan pasangan? Eee..banyak ya..selain ee maaf ya tidur bareng (sambil tertawa), banyak banyak juga dan mungkin juga memasak, kadang juga bisa mandi bareng, kadang, kadang-kadang, trus..apalagi ya.. bersihin rumah, trus kalau kerja gak ni, kebetulan pisah-pisah ni, gak seprofesi, trus dolan bareng, memancing apa makan, jajan trus ke kebun salak, ke kebun apalah itu banyak bareng. Punya kebun salak ya pak? Punya, punya sedikit di Pakem ada. Trus dalam melakukan kegiatan bersama-sama tersebut, apakah bapak bisa menikmati saat-saat tersebut? Ya banyak saya nikmati juga gitu ya, dalam arti..dulu ceritanya saya pernah berpisah, berpisah dalam arti tu saya punya tempat pekerjaan yang jauh banget tapi kala tertentu saya pulang juga, nah untuk sekarang ini saya banyak bareng sama ibuknya, kemana-mana dianter, kemana-mana kasih perhatian ’oo kamu udah pulang duluan kamu, saya belakangan’ tapi nanti akhirnya ketemu juga. Jadi saya menikmati aja daripada kerja jauh-jauh tidak bisa ketemu anak istri, trus jadi gak karuan, merasa apa ya..ee gak karuanlah istilahnya (sambil tertawa), tapi tetep aja seorang laki-laki dijalanilah profesi itu, mencari nafkah. Kalau boleh tau dulu bekerja dimana ya pak? Dulu di sebuah rumah makan tapi jauh, di Bandung. Sebulan sekali itu pulang, ketemu anak istri paling tiga empat hari

Mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai (keintiman) Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman) Mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai (keintiman) Menganggap orang yang dicintai berharga (keintiman)


324

E 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Menjaga komunikasi dengan handphone Merasa membutuhkan pasangan

rus pergi lagi. Karena dulu sebelum menikah berprofesi berlainan tempat, ya sementara dijalani dulu masing-masing. Ibuk jadi guru, saya sendiri kerja di lain tempat yang jauh. Tapi sebulan sekali kumpul. Trus dalam pernikahan jarak jauh itu, untuk menjaga komunikasinya bagaimana Pak? Dia tak kasih telpon HP, saya kasih telpon HP juga, jadi setiap waktu itu saya bisa menelpon ibuknya, anak juga kalau terjadi apa apa apa itu saya cepet denger. Trus kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi jauh-jauhan gitu Pak? Ya banyak kesulitan dari pada tidak sulit kalau jauh, soalnya apa ya..? kan kalau namanya laki-laki terfokus pada pekerjaan, pulang-pulang juga sudah capek, na kebutuhan mungkin seperti makan, mencuci, setrika, apa...kan harus dilakukan sendiri kan? Padahal pekerjaan gak terbatas, nanti saya pulang jam segini trus pergi lagi. Sampai pernah terjadi itu bajunya sudah ndak ada yang bersih, itu selalu..apa ya hal-hal yang bisa dilakukan perempuan itu ya sama sekali gak dilakukan sama laki-laki jadi terbuang waktu untuk bekerja, naa ga punya pakaian, gak ada makanan itu bisa saja terjadi, jadi istilahnya kayak gak kopen (sambil tertawa). Trus cara mengatasi kesulitan tersebut bagaimana Pak? Memang ada itu, saya tidur di mess karyawan, ya secara khusus meluangkan waktu mungkin satu jam apa itu untuk setrika, nyuci dan lain-lain, mungkin olah raga dan lain-lain itu harus meluangkan waktu sedikit walaupun juga kadang dilakukan malem sehabis kerja, mungkin jam 11, jam 10 malem, tapi pasti dilakukan.



325

F 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Menyibukkan diri untuk menghilangkan rasa kangen dengan anak, istri dan keluarga.

Bagaimana perasaan Bapak menghadapi situasi yang sulit tersebut? Ya tetep harus dilakukan ya, kadang juga banyak menyibukkan diri, mungkin dalam pekerjaan kalau seperti saya soalnya mungkin rasa kangen sama istri sama anak-anak itu kalau terus-terusan di inget kan gak bagus, malah jadi gak ada semangat untuk bekerja, itu di balik, banyak menyibukkan diri untuk bekerja. Jadi istilahnya biar agak lupa sedikit. Kalau banyak waktu yang luang nanti akan terbunuh oleh perasaan sendiri, mungkin kangen sama anak, sama istri, sama orang tua, pengen ketemu dan lain-lain. Trus apa yang membuat Bapak memutuskan, untuk bekerja dekat saja biar bisa sama-sama istri dan keluarga? Ya pertimbangan banyak hal ya mbak ya, mungkin rumah tangga itu, saya tu ya memikirkan istri saya, mungkin kalau sakit, mungkin anak kalau sakit, anak kalau sekolah, gimana mendidiknya, bagaimanapun juga tetep komplit kalau orang tuanya di rumah, saya pikir untuk perkembangan selanjutnya saya ndak bisa berjauhan terus, anak kan mesti diawasi, mungkin diperhatikan, mungkin ya kasih sayang sama istri kurang jadi saya mesti nambah, mungkin menggenapinya. Ya lebih untung di rumah soalnya saben hari ketemu kan. Kira-kira berapa lama ya Bapak menjalani hidup yang jarak jauh seperti itu? Ya hampir 7 tahun lebih dikitlah, ya hampir 8 tahun itu. 8 tahun ya..terpisah. Berarti ini bisa sama-samanya juga baru saja pak ya? Ya mungkin sekitar 2, 3 tahun.



326

G 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Merasa senang bisa bertemu anak dan istri tiap hari.

Bisa bapak ceritakan saat-saat menyenangkan Bapak bersama dengan pasangan? Ya kebanyakan senangnya daripada susahnya. Kalau susahnya itu mungkin kalau anaknya rewel, sakit trus apa ya yang susah itu mungkin kalau mungkin ya ndak punya uang dan lain-lain itu. Kalau senangnya sih banyak senangnya, bisa ketemu saben hari, jadi kalau pulang ke rumah itu ada yang dituju, oo.. ada anaknya, ada istrinya. Beda banget sama waktu saya kerja di lain tempat. Pulang itu saya seperti pulang di rumah orang yang ditunggu siapa saya gak tau, pulang gak pulang ya gak pengaruh gitu. Istilahnya ndak ada yang nunggu, ndak ada yang masakin, ndak ada yang nyuciin, ndak ada yang nyetrikain, jadi ya banyak susahnya itu (sambil tertawa). Trus kalau saat ini bisa diceritakan saat-saat yang kurang menyenangkan bersama dengan pasangan? Ya sedikit paling mbak, jadi ndak terlalu banyak, mungkin kalau perbedaan pendapat ya misalnya saya pengen kesana nanti, ibunya pengen sekarang mungkin, ya itu jad selisih pendapat, bertengkar kecil itu biasa. Selisih pendapat mungkin rumah harus diperbaiki ini dulu menurut saya tidak, ya kecil-kecil itu biasa, begitu. Kalau saya bangunnya agak siang, ibuknya pagi ’kok ndak bangun-bangun pak?’ biasa itu saya molor, ya masih ngantuk mesti nganter sekolah, biasa. Trus biasanya bagaimana cara Bapak untuk mengatasi perselisihan yang terjadi? Ya mengalah aja sih, kayak mengalah sama pasangan. Jadi mengalah itu kan bagian dari cinta juga, saya pikir begitu. Banyak mengalah ya kadang-kadang walaupun marah, marahnya

Menganggap orang yang dicintai berharga (keintiman) Saling pengertian dengan orang yang dicintai (keintiman)


327

H 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

setelah itu ya udah. Ya menyadari marah sama pasangan juga akhirnya kembali sama pasangan juga. Mungkin ya kalau istilahnya kalau rumah tangga tu mau marah gimana tidurnya juga bareng, barangkali nanti kalau malem ndak terasa menggeliat tu saling tubrukan kan jadi akrab lagi (sambil tertawa). Apakah Bapak merasa bahwa hubungan ini akan selalu bisa membawa kebahagiaan dalam hidup Bapak? Ya, saya kira ya pasti ya. Jadi kebetulan saya sendiri Katolik ya, jadi yang sudah dipersatukan oleh Tuhan, tabu untuk dipisahkan manusia. Saya menyadari bahwa itu jodoh saya. Ya sejelek apa, se apa ya tetep istri saya (sambil tertawa). Pilihan saya dulu tu ya entah salah entah benar ya itu jodoh saya. Saya harus menyadari itu. Tadi Bapak bilang entah salah entah benar, trus sekarang Bapak merasa benar atau salah pilihannya? Jadi dulu ya saya berpikir waktu masih muda, mungkin saya punya pikiran wah besok jodoh saya harus cantik, Kristen atau Katolik ya, mungkin seiman, mungkin harus kaya, mungkin lho ya, tapi di benak itu ternyata hidup itu tidak selalu sesuai dengan keinginan saya, ndak tau apa yang sudah digariskan walaupun saya juga berusaha cari orang cantik istilahnya tapi kalau sama bu guru itu dulu lirak-lirik itu jodoh, ya apa boleh buat, ya begitu, berjalan dengan sendirinya. Bisa diceritakan dulu itu awalnya ketemu dengan pasangan akhirnya memutuskan untuk pacaran, kemudian memutuskan menikah, itu bagaimana Pak ceritanya? Ya pertama tu aku gak kenal, kalau ini gak tau pengecualian atau apa yang

Memberikan penghargaan yang tinggi terhadap pasangan (keintiman)


328

I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Keinginan untuk punya rumah sendiri agar bisa membahagiakan istri

nekat saya. Itu saya ndak kenal tak datangi rumahnya. Kebetulan rumahku tu deket tempat dia mengajar. Sering nyeberangin anak-anak, tak liatin. Satu kali, dua kali kok kayaknya juga masih sendiri, wah kok kayaknya keibuan, lemah lembut gitu kan. Trus tanya-tanya namanya bu ini, bu Endang kan. Ya trus saban hari dia lewat depan rumah, ya trus tak samperin aja rumahnya. Waktu itu ya gak kenal, ’bapaknya daftarin anaknya sekolah?’ ’oo gak, maen aja kok’. Jadi waktu tak datangin pertama tu gak kenal ya gak banyak ngomong. Siapa juga gak tau, ibuknya bilang gak kenal gitu, jadi mungkin tertarik aja juga enggak ibuk waktu itu. Ya trus karena nekat tak datengin rumahnya, lama-lama ya dia suka. Tapi waktu itu punya pacar juga ibuk. Jadi gak sendiri, dah punya pacar, saya yang nekat, akhirnya ya jadi istri saya. Bagaimana cara bapak meluluhkan pasangan Bapak ini? Ya ndak tau ya itu, waktu itu apa berani atau apa ya tapi saya cuma satu yang menantang. Saya itu apa ya tak bilang tadi tu, nekat orangnya tapi ya nekat yang dalam arti sehatlah, persaingan kok. Kalau memang suka sama dia ya silahkan tapi kalau gak suka ya gak papa, gak rugi tapi dianya kok malah pilih saya yo saya ndak tau (sambil tertawa). Bagaimana keyakinan Bapak akan kebahagiaan di masa yang akan datang? Ee keyakinan maksudnya sama pasangan ya? Ya harus yakin aja sih mbak, ee tak kasih contoh saya dulu itu ngontrak terus ya jadi suatu ketika saya pengen punya rumah sendiri, saya kerja punya gaji berapa, saya juga gak tau punya angan-angan punya rumah tinggal. Tapi saya begitu yakin, dari


329

J 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

angan-angan, cita-cita ya, saya doa. Ya memang kesungguhan ya jadi mungkin saya nabung, saya nyisihin uang. Kalau dibandingin nyisihin uang cuma 10 ribu, 20 ribu tapi karena besar tekad saya ya suatu ketika saya gak akan ngontrak sih. Tak kasih tempat tinggal sama istri saya biar suka gitu lho,ceritanya gitu. Ya ternyata emang bener mbak, dari keinginan itu lahir kan semangat lalu dinyatakan mungkin beli apa beli apa gitu, ya akhirnya jadi itu. Jadi saya punya pendapat ya sebaik atau sejelek istri saya nanti kalau bisa membahagiakan ya saya kira akan terwujud, begitu. Menurut bapak, apa yang menjadi kekurangan dari pasangan Bapak? Yah kalau kekurangan sih sedikit banyak pasti ada kekurangan. Saya pun juga gitu. Dia lain, sama saya itu bukan dari golongan orang punya jadi eem apa ya...?kekurangan dalam hal materi mungkin ya, mungkin pasti ya mbak ya. Trus kekurangan dalam hal fisik saya kira gak..cuma selisih umur aja sih sama sama ibuk jadi lebih agak muda saya daripada ibuk. Ibuk lebih tuaan dikit, dikit tapi, ndak banyak. Tapi apa ya, tapi itu juga saya anggap bukan kekurangan tapi. Dulunya saya tu mungkin ya saya punya anggapan punya pacar yang lebih dewasa biar gak kesana-kemari, biar mungkin ngasi tau dan lain-lain ya ternyata lama-lama saya gede sendiri (sambil tertawa). Jadi artinya ee apa ya biar aku tu juga gak..apa ya? Punya kenginan yang macem-macem gitulah istilahnya. Jadi biar bisa ngemong saya dan lain-lain gitu. Trus ketika Bapak sudah mengetahui apa yang menjadi kekurangan pasangan, bagaimana penilaian Bapak terhadapnya?

Keinginan meningkatkan kesejahteraan pasangan (keintiman) Memberikan penghargaan yang tinggi kepada orang yang dicintai (keintiman)


330

K 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Ya saya kasih contoh di dalam fisik ya mbak ya, dulu juga ndak pernah ibuk tu bilang kalau punya penyakit mungkin asma dan lain-lain tapi ya ternyata aku sendiri ya punya penyakit. Jadi saya punya penyakit semacam jantunglah istilahnya tapi ndak terlalu gawat, ndak terlalu takut sih aku, bisa nyembuhin sendiri pake pernapasan itu bisa. Jadi tak nilai kalau kekurangan secara fisik aah gak masalahlah mungkin saya gak punya sesak napas campur sama orang sesak napas sama yang gak anaknya, gak saya kira, banyak gaknya. Mungkin kalau kekurangan lain apa ya? Kalau selisih umur ya pasti tapi itu ndak jadi masalah. Kekurangan lain...sifat iya, ibuk tu agak cepet marah, saya gak terlalu. Mungkin yang banyak sering marah-marah ibuk, saya gak. Lebih banyak marah ibuk dari pada saya tapi saya menilai itu suatu apa ya? Itu tantangan buat saya, kalau dia marah saya diem, kalau saya yang marah mungkin dia yang harus diem ’kamu diem dulu, aku sedang marah’ jadi gak marah gitu (sambil tertawa). Trus kalau sudah mengetahui kekurangan pasangan tu apakah penilaian Bapak berubah terhadapnya? Ya gak sih, maksudnya dalam sifat-sifat apa? Ya dalam segala hal ya, mungkin yang Bapak tidak tahu mungkin sekarang oo.. ternyata dia seperti itu, apakah trus mungkin penilaian Bapak terhadap pasangan trus menjadi yang gimana gitu, ada perubahan gak? Ya itu kalau perubahan itu manusiawi. Jadi tadinya istriku tu pipinya halus tadinya ya, tak becandain ’sekarang pipimu kok agak item-item kenapa? Salah make up apa? ya jangan salah,

Memberikan penghargaan yang tinggi kepada istri (keintiman) Saling pengertian dengan orang yang dicintai (keintiman)


331

L 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

menyadari adanya kekurangan di balik kelebihan.

kalau sampe sampe..itu waktu muda juga halus, cantik kok. Kenapa rambutnya gak item, kok gak terawat gitu, maksudnya terawat gitu? Sekarang ya tolong dirawatlah, kalau dirawat aku akan lebih suka’ gitu saya kasih contoh gitu. Trus mungkin tak kasih, mungkin sifatnya keterbukaan ya mbak ya, mungkin dalam hal fisik mungkin ’aku gak suka kalau kamu terlalu gemuk tu, ya karena aku emang gak suka, supaya mungkin badan yang sedang aja, gak terlalu kurus juga gak terlalu gemuk, jadi kalau gemuk-gemuk ndak enak’ aku bilang gitu. Ya itu kan juga suatu kekurangan tapi saya juga ngomong, lebih terbuka, gitu aja. Dulu kan mungkin pada waktu pacaran, saling mengenalnya, taunya tu yang baik-baik aja dari pasangan, trus setelah menikah oo ternyata dia ini ya apa trus ada kekurangan apa trus kalau mengetahui hal itu, bagaimana penilaian bapak? Ya itu emang sudah pilihan saya jadi saya waktu menikah juga harus menyadari bahwa saya kira ini gak gak, yang terlihat ini gak baik-baik aja, pasti ada sisi yang mungkin gak kelihatan. Mungkin masa lalu, mungkin suatu kekurangan fisik seperti penyakit yang gak disebutkan, mungkin punya riwayat yang mungkin apa ya, saya harus terima, karena apa? ya waktu dulu beda dengan pertengahan atau sekarang ini jadi saya mesti terima apa adanya. Jadi memang saya sudah memutuskan jadi saya harus pilih dia. Kurang lebihnya harus saya pilih. Trus bagaimana reaksi bapak waktu pertama kali mengetahui kekurangan dari pasangan bapak? Ya saya ndak terlalu banyak mempersoalkan, jadi yang penting dari niat aja, kalau memang..masalah

Memberikan penghargaan yang tinggi kepada pasangan (keintiman) Memberikan penghargaan yang tinggi


332

M 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

kekurangan banyak sih tapi kalau diturutin juga gak akan ada habisnya. Saya pikir gitu, jadi sifat manusia juga, apa ya sifatnya gak ada batasan tertentu, mungkin kalau udah tercukupi mungkin juga kurang yang ini, mungkin kurang yang lain, udah cantik mungkin juga masih cari yang lain kan, ya istilahnya begitu. Jadi saya pikir saya harus nrimo aja gitu lho apa kekurangan, mungkin ndak punya rumah ya besok bikin atau gimana caranyalah, gitu. Kalau mungkin saya marah, atau ndak terima trus, tapi pernah spontan juga, pernah juga marah tapi saya begitu menyadari bahwa itu memang sudah pilihan aku, jadi mau gimana lagi, ya harus diterima. Bagaimana keyakinan Bapak akan keberadaan pasangan ketika Bapak sedang membutuhkan dia? Eeem..maksudnya keberadaan sedang membutuhkan ibuk gitu? Sekarang atau dulu?sudah menikah?ya membutuhkan dalam arti kedekatan? Contohnya ketika Bapak sedang mengalami keadaan yang kurang bagus, sedang membutuhkan pasangan, apakah bapak itu merasa yakin bahwa pasangan itu akan selalu ada untuk Bapak? Ya dulu saya sempat berpikir ya, saya bandingkan sewaktu saya masih kerja jauh ya. Itu memang bener jadi seorang laki-laki itu suatu ketika dia gak akan tegar seterusnya. Jadi ada waktu-waktu tertentu, kala-kala tertentu itu sangat sulit dan harus ditemani seseorang, entah itu teman, entah itu pacar, entah itu istrinya sendiri atau anak, jadi dia butuh seseorang untuk bercerita mungkin, ee mengungkapkan apa yang menjadi pikiran atau masalah aku. Dibandingin dulu saya gak punya

kepada pasangan (keintiman) Memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah (komitmen) Menganggap orang yang dicintai berharga (keintiman) Mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat dibutuhkan (keintiman)


333

N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Melakukan komunikasi dengan pasangan

tempat yang khusus atau temen yang khusus, enggak, gak ada. Saya mesti nelpon istri saya ada masalah gini gini gini, lewat telpon tapi kalau sekarang gak. Jadi saya ngomong lebih terbuka,’aku punya masalah sama ini, sama ini, sama ini, gini, gini’ untungnya ya mungkin istri walaupun cepet marah, mungkin spontan emosionalnya cepet tinggi tapi kala tertentu saya memang butuh dia ya walaupun sekedar mendengarkan cerita dari saya, begitu. Trus bagaimana perasaan Bapak ketika pasangan ada untuk Bapak ketika Bapak sedang membutukannya? Ya artinya eem berbagi, sharing gitu ya? Ya jelas aja itu kalau masalah, setelah saya menikah itu banyak masalah yang saya ungkapkan sama pasangan, jadi mungkin masalah pekerjaan ’buk, saya punya masalah di pekerjaan gini, gini, gini’, gimana kalau aku suatu ketika gak kuat, mungkin pindah kerja, atau pindah tempat atau itu ya saya memang butuh pertimbangan dia. Karena apa? ya mungkin menyangkut masalah nafkah, mungkin saya jadi gak bisa cari uang ini, ini itu dan mungkin saya harus apa ya memutuskan, disana mungkin, di pekerjaan saya merasa sumpek, pengen pindah, mungkin mencari yang bisa lebih deket sama keluarga dan lain-lain, gitu. Apakah Bapak memiliki kepekaan terhadap kebutuhan-kebutuhan pasangan? Eeem ya, menurut saya, saya iya. Secara materi ibuk tu punya, mungkin punya pandangan seperti apa ya, mungkin lebih deket ke jarak, ke pekerjaan, mungkin dia mungkin lebih mudah mencari nafkah, mungkin ee mungkin dia lebih sering minta untuk ditemenin,

Komunikasi secara intim dengan orang yang dicintai (keintiman) Menerima dukungan emosional (keintiman) Mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat dibutuhkan (keintiman) Komunikasi secara intim dengan orang yang dicintai (keintiman) Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman) Menganggap orang yang dicintai berharga (keintiman)


334

O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

mungkin liburan, mungkin sama anak, mungkin beli sepatu atau apa minta ditemenin, dalam hal-hal apa ya, keseharian istri lebih suka itu. Kalau pasangan bagaimana Pak? Apakah pasangan juga memiliki kepekaan terhadap kebutuhan- kebutuhan Bapak? Hee hee aduh itu mungkin lebih tepatnya tanya sama ibuk ya (sambil tertawa) jadi saya gak begitu.. Rasanya Bapak gimana? Ee.. banyak juga sih keinginan dari dari saya. Ya ndak banyak ya, mungkin kalau saya lebih suka istri yang bijaksana, istilahnya ya walaupun bagaimana juga keluhan dari suami pasti didengarkan istri ya walaupun entah nanti solusinya bagaimana tapi lain halnya kalau umpama kan suami lagi ngomong serius eeh malah ditinggal kemana, saya gak begitu suka. Trus misalnya dalam kebutuhan sehari-hari itu Pak, apakah Bapak merasa bahwa istri tu tahu, peka terhadap apa yang menjadi kebutuhan Bapak? Ya sangat peka. Saya kasih contoh ya, saya tu sepulang kerja punya kebiasaan, biasanya saya sering minum. ’Buk ndak bikinin minum nih?’ nah saya bilang gitu. ’Wah lupa, belum ini, air’ gitu ya. Saya gak langsung marah ’gimana istri, minum aja gak dibikinin?’ gak, malah kadang tak bikinin, anggep aja lupa, tapi kalau banyak ingatnya daripada gak ingatnya, saya rasa begitu. Apakah Bapak selalu berusaha memberikan yang terbaik kepada pasangan Bapak? Ya ya saya berusaha tapi ya kalau saya nilai banyak, banyak senengnyalah trus istilahnya suatu yang fun istilahnya kadang-kadang kalau mau marah saya kaih tanda apa apa biar ketawa jadi



335

P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

hidup itu gak spaneng, kalau spaneng kan cepet, malah cepet kena penyakit lalu mati, ya tak bikin hepi aja walaupun punya masalah. Bagaimana cara Bapak agar bisa selalu memberikan yang terbaik kepada pasangan? Ya kuncinya keterbukaan mungkin ya, keterbukaan, jadi suatu hal sekecil apapun biasanya saya ungkapin kepada istri, karena apa? emang saya sudah memutuskan jalan hidup bersama jadi kalau, saya nilai kalau hal yang kecil mulai saya sembunyiin, pasti nanti itu efeknya gak bagus di kemudian, jadi banyak rahasia-rahasia yang gak saya ungkap ke istri ya mungkin jadi ganjalan sendiri kan, jadi ketika menumpuk saya mulai mencurahkan tidak kepada istri, lha itu mulai, mulai tak nilai sudah ndak ndak sehat, jadi saya berusaha untuk cerita apapun ke istri, gitu. Bisa bapak ceritakan saat-saat Bapak ingin melewatkannya bersama dengan pasangan? Ee..contoh yang lebih sempit apa mbak? Mungkin ee misalnya ni Pak kalau saat kayak gini, pulang kerja kayak gini pengennya tu bisa melewatkannya bersama dengan pasangan. Kalau Bapak sendiri, saat-saat yang seperti apa sih yang ingin dilewatkan bersama pasangan? moment-moment seperti apa? Ya terutama pada jam-jam gini ya selepas saya kerja, itu emang saat yang menyenangkan bersama istri di rumah, mungkin nyuci bareng mungkin sambil ketawa, mungkin sambil cuci piring, atau sambil duduk-duduk gini, sambil ngobrol tentang tanaman atau apa, atau binatang paliharaannya atau mungkin tadi saya ketemu hal-hal yang lucu, mungkin cerita aja ke istri, mungkin gitu trus mungkin setelah kalau anak-anak

Komunikasi yang intim dengan orang yang dicintai (keintiman) Mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai (keintiman) Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman)


336

Q 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Saling berbagi dengan pasangan

sudah tidur, apa ngobrol hal yang sifatnya fun aja, ketawa-ketawa, ngakak-ngakak atau apa yang sifatnya, mungkin nonton tv, ya gitu-gitu, hal-hal yang sulit dilupakan pada waktu saya pergi jauh atau istri, gitu. Apa yang biasanya dilakukan pasangan bapak ketika Bapak sedang membutuhkan kayak dukungan seperti itu? Ya saya ambil contoh umpama kan di pekerjaan dia ada masalah ama temennya, mungkin temen seprofesi, ya tak bilang ’bu, mbok kamu yang ngalah aja, sabar aja, ya kamu pada dasarnya harus benar kan? jadi menjunjung tinggi kebenaran’ walaupun istri saya itu bisa salah ya tapi yang namanya kebenaran itu kan mesti di ungkap tetep benar jadi kalau istri tu punya masalah yang dia memang salah ya tak suruh minta maaf, kalau memang ada kelebihan uang yang mesti dikembalikan yang harus dikembalikan, kalau memang dia ngambil ya nanti bilang ngambil aja, kalau dia bilang kurang ya bilang aja kurang jadi untuk apa ya? memperjelas, memperkecil masalah gitu ya, tak pikir keterbukaan, mungkin sifat apa ya, menerima apa addanya perlu saya perjelas lagi ya, soalnya yang benar itu benar nantinya walaupung mungkin gak sekarang, gitu. Saya harus mengakui itu jadi kadang-kadang istri saya, saya ajarkan cara hidup yang, yang sehat gitu istilahnya. Trus kalau istri itu sedang dalam keadaan yang tidak baik, kurang menyenangkan gitu, apa sih yang bapak lakukan untuk istri Bapak? Ya saya kasih dukungan saja yang jelas, istri saya itu memang gampang kecil hatinya, sering kecapekan, sering merasa kecil hati, sering merasa apa ya, kurang ini itu, kurang uang termasuk,

Komunikasi secara intim dengan orang yang dicintai (kintiman) Memberikan dukungan emosional (keintiman)


337

R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

ya aku kasih dukungan moral aja sih, ’aku ini masih hidup, masih bisa cari uang, ya mungkin sekarang gak punya uang tapi besok saya punya keyakinan bahwa Tuhan pasti ngasih makan’, gitu,’dia gak akan biarain, ya aku sitilahnya orang yang mau bekerja, ya sepantasnya dapat makan, gitu aja’. Ya saya kasih dukungan seperti itu, contoh-contoh seperti itu biar dia mikirnya ndak terlalu jauh-jauh gitu, mikir besok aja apa yang mau dinanak nasi, gitu, ’besok punya beras aja udah senyum aja buk, ndak usah terlalu khawatir hidup itu, saya kan masih ada, masih hidup, itu harus disyukuri. Kalau bapak sendiri yang dalam keadaan yang gak baik, apa yang dilakukan oleh pasangan bapak? Ya biasanya aku ungkapin ya masalah aku, misalnya ’buk aku ini berkerja kok hasilnya ndak bagus ya, gimana caranya supaya bagus ya? tolong dong kasih semangat’, gitu, atau mungkin apa ya? (sambil tertawa) ya dalam arti bagi saya ibuk dengerin cerita aja udah termasuk mau ya, saya mungkin udah berkurang ya bebannya, termasuk gitu, ya terbuka aja sih sama istri, kadang-kadang gitu biar aku gak sumpek, rasanya hidup gak sumpek (sambil tertawa). Trus apa yang dilakukan istri? Ya apa ya? mungkin ngasih semangat aja sih. Ya termasuk ya, ibuk itu kerja udah, sama kerja ya, mungkin itu termasuk support juga. ’aku kalau ndak punya uang, pake uangmu dulu ya buk?’ ’ya ndak papa” gitu. Suatu keuntungan besar bagi aku, ya istilahnya saya punya pijakan, punya tiang itu gak satu tapi dua. Ya sekecil apapun tiang itu, ibuk punya penghasilan, saya juga punya barang sedikit tapi kalau digabungkan mungkin ndak sedikit, mungkin. Ya itu aja sih, ngasih semangat moral, itu.

Menerima dukungan emosional (keintiman)


338

W.PS2.GS.21Nov06,19.05-19.45 No Refleksi Hasil Wawancara Analisis AA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41

Suka karena kecantikan dari dalam Suka dengan penampilan fisik pasangan

Menurut Bapak, apa yang menarik dari pasangan Bapak? ee.. dulu tu kayaknya juga ya sewajarnya ajalah, mungkin pada usia berapa ya saya mulai pacaran itu, mungkin 23an. Duapuluh duapuluhtiga itu ya sudah mulai tertarik ya sama pasangan, ee terutama ibu yang sekarang jadi istri saya ya? Tak liat kok jadi guru tu kayak orangnya lemah lembut gitu lho, jadi ya sedikit tenang, mungkin tak liat banyak bergaul sama anak-anak, sama orang-orang anak-anak kecil gitu, jadi terlihat seperti keibuan, mungkin bijak, mungkin sabar, mungkin juga laki-laki pengen seperti itu ya, mungkin ya, seperti saya mungkin dalam angan-angan ya ibu mungkin nantinya bisa mendidik anak-anak, mungkin kalau cocok sama aku, ya harapannya gitu sih, kalau ya bentuk fisik, penampilan ya itu mungkin iya tapi itu nomor berapa saya ndak tahu, tapi yang penting cocok hatinya, itu aja. Trus kalau secara fisik Pak, kira-kira apa? Ya faktanya dulu ibuk ndak gemuk ya dulu, mungkin kalau gemuk saya ndak suka, mungkin ya. Trus saya mungkin bentuk perawatan ya tinggi sedang mungkin ya sedang, ndak terlalu pendek juga, trus kalau kecantikan itu apa ya, relatif ya. Jadi dulu kok saya bisa suka juga saya ndak tau persis tapi ya ada unsur coba-coba juga ada, ingin tahu ada trus jadi seneng bener, mungkin juga bener itu, begitu.



339

AB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Berpenampilan rapi agar tetap menarik Menginginkan istrinya tetap menjaga penampilan

Trus yang dilihat pertama kali, yang membuat tertarik sama ibu itu apa Pak? Ya mungkin sekilas itu ndak begitu saya perhatikan tapi saya lihat itu kok orangnya kayak cocok, mungkin ya tenang gitu ya. Saya punya anggapan begini ee orang pun gak usah ditonjol-tonjolin, mungkin pake make up yang tebal, mungkin pake lipstick, kalau emang orang udah menarik dari segi apa mungkin sorot mata, penampilan, tutur kata, itu sudah saya anggap cantik, begitu. Ya mungkin karena seperti itu, hal-hal seperti itu. Trus kalau dari Bapak sendiri, agar Bapak tetap tampil menarik di depan pasangan, kira-kira apa pak resepnya? Ya yang jelas apa itu memang benar saya akui, jadi mungkin kalau bisa ya saya pakai ee penampilan mungkin ya ee yang sedikit, disukai sama pasangan, disukai sama ibuk, contohnya ya saya ndak pakai baju, pakai kolor aja ibuk ndak suka, jadi ya kadang-kadang aja sih itu saya lakukan tapi ndak sering. Lebih sering ya berpakaian yang rapi, sopan, gitu, mungkin biar ibuk ndak cepet bosen liat aku, biar anu..ndak cari pandangan lain (sambil tertawa). Apakah dengan melihat pasangan bapak itu bisa merangsang gairah seksual Bapak? Ee ya jadi, tapi ndak 100% ya, jadi penampilan diri mungkin cara berpakaian, kalau ndak mandi mungkin saya bilang ‘oo ndak menarik, bau’ rambut ndak sisiran, ndak ditata, oo aku bilang ndak suka, ‘kamu awut-awutan aku ndak suka, kamu pakai kaos yang apa

Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman)


340

AC 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

adanya itu aku ndak suka, ya sejauh yang kamu bisa, kamu berpakaian yang rapi, biar terlihat menarik, rambut ditata, mungkin kaki ya bersihlah, mungkin jadi saya kan ndak bosen litanya. Kalau cuman pakai pakaian yang biasa saya kira mungkin jadi cepet bosen liatnya, begitu. Kira-kira dorongan atau perasaan apa saja yang muncul ketika melihat pasangan Bapak? Ee maksudnya setelah menikah atau sebelum menikah? Bisa sebelum dan sekarang bagaimana? Eem kalau dulu sebelum itu yaa dorongan laki-laki ya, biasanya mereka seperti saya termasuk itu mungkin ya tertarik ya secara lumrah, manusiawi, tetarik sama penampilan seorang cewek, mungkin kalau pasangan yang sesuai yang saya harapkan ya kriterianya mungkin satu seiman, mungkin eem apa ya, ndak usah terlalu cantik tapi menarik ajalah, istilahnya saya dulu mungkin bisa cantik tapi saya ndak mampu mungkin menghidupi, mungkin dan lain-lain lha itu percuma aja, saya ndak bisa enjoy itu hidup, gitu. Kalau setelah menikah yang saya rasakan ndak jauh berbeda, jadi sesuatu yang membuat hidup saya ndak menarik pasti akan saya, saya ungkapkan, jadi ‘aku ndak suka kamu pakai celana kayak gitu, aku ndak suka kamu pakai ini ini ini’, kalau terlalu mencolok atau gimana, saya utarakan, daripada cekcok di tengah jalan, umpama kan mau pergi. Umpama kan kulit istri saya agak item, mungkin ndak cocok pakai baju warna hijau muda, na saya


341

AD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Memperhatikan penampilan pasangan Berusaha selalu terbuka kepada pasangan

langsung ngomong aja, ‘kamu ndak cocok pakai itu, kamu lebih baik pakai baju ini ini’, gitu. Contohnya seperti itu. Trus kalau sudah menikah itu, dorongan atau perasaan apa saja yang muncul ketika melihat pasangan? Dorongan artinya lebih ke hal apa ya? Dari dalam pak, mungkin ada perasaan apa atau keinginan apa ketika melihat pasangan. Ya sewajarnya, apa ya, mungkin kalau dalam keseharian kalau duduk tu, saya tak dekati jadi ndak jejauhan gini, tak dekati, mungkin tak tanya apa kegiatan sehari ini, mungkin sambil tak rangkul atau apa..memperhatikan bagian tubuh, mungkin rambutnya jadi jelek, rambutmu udah mulai bercabang, mungkin kukunya item-item, mungkin kulitnya jadi keriput, mungkin jadi apa gitu, yaa mungkin sambil biasanya tak dekati itu, sejauh mungkin ya tak perhatikan barang sebentar. Apa perilaku khusus Bapak untuk mengungkapkan rasa sayang kepada pasangan Bapak? Ya secara naluri ya saya beri contoh, misalkan saya pergi, saya pamit, ‘buk nanti saya pulang agak malem ya, saya ada acara gini gini’, ya secara terbuka, ‘buk saya mau main ke Prambanan’ misalkan ke suatu tempat, ke tempat temen gitu, ya saya terbuka. Trus yang lain ya mungkin, apa ya? Selalu memperhatikan, ya dalam arti walaupun sebentar, saya perhatikan, itu, mungkin ‘Buk kamu sepatunya kena debu’ apa ini jadi secepat mungkin aku tu memperhatikan



342

AE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Memiliki kebiasaan mesra dengan pasangan Berhubungan seksual tergantung kebutuhan dan permintaan pasangan

barang sebentar, jadi dia merasa ya aku tu sayang sama istri, gitu. Trus apakah Bapak mempunyai kebiasaan-kabiasaan yang mesra dengan pasangan? Misalnya ciuman selamat pagi, kayak gitu. Eem kadang-kadang, kalau maksud sih iya, mungkin mau pergi apa, mungkin cium dulu, mungkin jabat tangan, mungkin pipinya tak raba, mungkin sambil dielus gini atau apalah, mungkin sambil senyum atau mungkin biasanya sih sama canda, jadi dia inget, jadi mungkin apalah itu pasti ada. Itu aja, kalau gak ya, ‘nanti pulangnya jangan malem-malem atau ‘kalau ndak jadi pulang kasih tahu aku’ atau ‘jemput jam berapa?’. Perlakuan khususnya ya itu aja sih, kalau cium tangan kadang-kadang aja sih, terutama kalau sama anak-anak ya pasti, kalau sama ibuknya kadang-kadang kalau di depan umum ya malu, di depan guru-guru, gak. Apakah sampai saat ini Bapak masih berhubungan seksual? Ee masih, kalau frekuansinya ya mungkin seminggu sekali, mungkin seminggu dua kali, kadang-kadang ya tergantung permintaan, mana yang duluan, mana yang gak butuh, tapi biasanya juga saling mengalah, biasanya gitu, pada dasarnya ya saling membahagiakan, mana yang, dimana terbaiknya tanpa paksaan, gitu aja. Berarti diinginkan oleh kedua belah pihak ya Pak? Ya kadang-kadang, kadang-kadang juga tidak, maksudnya satu belah pihak, mungkin saya pas capek, ibuk ingin atau sebaliknya, atau dua-duanya mau, ndak mesti. Jadi ada satu kerelaan dari satu pihak untuk

Daya tarik seksual (gairah) Daya tarik seksual (gairah) Saling pengertian dengan orang yang dicintai (keintiman)


343

AF 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Merasa bahagia dapat melakukan hubungan seksual dengan pasangan

membuat pasangan bahagia, ya mungkin itu. Trus bagaimana perasaan Bapak ketika dan setelah melakukan hubungan seksual? Ya biasanya pasangan bahagia ya, lebih deket, jadi dia mungkin lebih hangat, jadi kebutuhan akan itu tercukupi, satu pihak saya sendiri maupun ibuk sebagai pasangan saya. Kalau perasaan Bapak sendiri? Ya tentu bahagia, tapi tergantung juga dari pasangan mbak, kalau pasangan gak merasa bahagia saya kira saya juga gak akan terlalu merasa bahagia. Kalau dua-duanya bisa bahagia pasti akan tercapai bisa lebih bahagia. Seberapa besar keinginan Bapak untuk selalu berada dekat dengan pasangan Bapak? Ya saya kategorikan sering ya, contohnya sehari walaupun ndak ketemu, sorenya saya ketemu atau paginya saya ketemu. Kalau ibuk itu biasanya lebih sensitif, kalau saya ndak pulang dia pasti nunggu tapi sebaliknya walaupun saya di rumah, kadang-kadang, ni jujur, kadang-kadang ya mau pulang jam berapa terserah (sambil tertawa), asal, asal ya perginya jelas aja, santai lebih santai, tapi kalau ibuk biasanya lebih sensitif, kadang-kadang malah jadi pertengkaran kecil, ‘mbok ndak usah pulang aja pah’, gitu, kalau kemalemen itu, tapi sebenernya dia benci, saya pulang malem, kemalemen gitu, tapi itu saya anggap wajar, berarti dia memperhatikan saya, gitu. Berarti kira-kira seberapa besar itu pak? Ee ya besar sih, saya anggep besar,

Daya tarik seksual (gairah) Mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai (keintiman) Mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai (keintiman)


344

AG 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Keinginan yang besar untuk bersama pasangan Selalu ingin mempertahankan hubungan

soalnya dari bibit ini bisa membesar, cenderung bisa membesar, soalnya apa? Kalau saya umpamakan pulang malam ya, ibuk ndak suka, saya besok masih begitu, itu akan jadi gede pertengkarannya nanti. Jadi saya anggep besar, itu. Apakah keinginan untuk berada dekat dengan pasangan itu lebih besar daripada keinginan untuk berada dekat dengan orang lain? Eem ya secara mayoritas dalam keseharian iya, saya lebih sering memerlukan mereka, ibuk sebagai pasangan saya, anak-anak, itu saya sedikit banyak akan merasa tenang, karena apa? Ya saya sudah disatukan, bukan tercerai berai, akan lebih banyak berbeda dikala saya belum punya istri. Saya pasti akan lebih cenderung, saya harus kemana ya habis ini? Saya harus kemana ya? Saya mau kemana ya? Ndak, sekarang setelah saya menikah, saya pasti pulang. Ada yang saya harapkan dalam pulang itu, mungkin ketemu sama ibuk, sama anak, anak-anak, ya mungkin ketemu sama keluarga yang lain, lihat rumah aja udah seneng, apalagi mereka, saya denger tawa anak-anak, ibuk juga banyak senyum-senyum ya saya jadi senyum, gitu. Apa yang membuat Bapak tetap mempertahankan hubungan ketika menghadapi saat-saat sulit bersama dengan pasangan? Ee ya sedapat mungkin ya, ini keluarga ini seperti satu tim ya, kalau satu gak ada pasti satunya mencari, jadi kenapa tetap dipertahankan karena memang satu keharusan ya, jadi saya sebagai kepala kaluarga ee harus ya menyatukan, karena saya yakin satu

Menganggap orang yang dicintai berharga (keintiman) Hasrat untuk bersatu (gairah) Keputusan untuk memelihara hubungan (komitmen) Hasrat untuk bersatu (gairah)


345

AH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Selalu berusaha menjaga kelangsungan hubungan

pihakpun nantinya tercerai berai atau tidur disana, satunya tidur di lain tempat, itu gak akan, gak akan bahagia saya rasa, begitu. Berarti disini kira-kira alasan khususnya apa pak? Ya karena kami sekeluarga dan harus bersatu, kami bahagia, itu. Bisa diceritakan Pak, saat-saat sulit yang pernah dialui bersama pasangan? Eem ya pernah juga sih, bahkan sebelum berkeluargapun saya sudah mempunyai kesulitan juga. Alasan secara materi ya, itu mungkin waktu itu ndak ada masalah. Ibuk sudah mengajar, bekerja saya juga sudah. Kebetulan dulu saya kerja di lain tempat yang jauhan sama ibuk, tapi saya sudah pernah cerita ya? Ada alasan masa sulit, ee pada waktu menerima, menerima secara utuh calon istri. Contohnya begini mbak, saya punya masalah, ibuk juga punya masalah. Saya menjalin hubungan secara prinsip banyak kesamaan tujuan, tapi dalam kenyataan kadang-kadang saya ndak suka sama latar belakang ibuk, mungkin begitu. Mungkin dulu, maaf ni, sebelumnya punya pacar, punya hubungan, menjalin sama.. dan lain-lain sebelum saya berkenalan sama ibuk. Itu hal-hal yang kadang sulit ya seorang pasangan menerima masa lalu pasangannya. Itu problem sendiri yang ee mungkin agak apa ya, secara rinci agak sulit dijelaskan ya, tapi pada intinya ee saya bagaimanapun juga harus menerima pasangan apa adanya. Itu yang mungkin saya harus garis bawahi. Kalau setelah nikah, setelah mempunyai anak, jadi kesulitan


346

AI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Keyakinan terhadap pernikahan yang tidak boleh terpisahkan

materi itu secara umum, materi itu umum ya, mungkin mereka ndak punya uang, saya ndak punya uang, saya baru tertimpa musibah ini, saya kesulitan ini, ya sedapat mungkin saya lalui bersama istri, jadi buk kamu punya usaha bagaimana memecahkan masalah ini, sama aku juga harus komunikasi terus, gimana mengeluarkan rasa sakit ini. Umpama kan waktu dulu saya berjauhan ya sedangkan mungkin tak kasih komunikasi, yang ee saya dan ibuk harus komunikasi terus dalam hal ini karena ndak pernah bertemu. Saya ndak pernah bisa bicara dengan ibuk ee anak-anak masudnya, ndak pernah bisa melihat tapi bisa mendengar walaupun itu. Diperkecil kemungkinan untuk berpisah, jadi tanpa komunikasi saya perkecil kemungkinannya itu, sampai berpisah saya kira akan ndak bagus jadinya. Jadi dulu kalau pulang ke rumah, berapa lama sekali Pak? Kadang 2 bulan sekali, paling cepet itu 1 bulan, kadang sampai 3 bulan, waktu yang cukup lama untuk pisah untuk pasangan. Trus seperti yang kemaren itu, waktu masa-masa sulit itu, pernah ndak Pak kepikiran untuk, wah pisah aja? Ee kalau keinginan untuk itu saya rasa gak sih, karena mungkin kebetulan saya orang, maaf eem Kristiani ya, yang sudah disatukan itu, manusia ndak boleh memisahkan, pada prinsipnya. Saya punya keyakinan juga bahwa Tuhan memberikan jodoh ya, istri yang baik mungkin udah ketemu sama aku dan punya anak harus banyak ini,

Memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah (komitmen) Keputusan untuk memelihara hubungan (komitmen)


347

AJ 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Lebih memilih mempertahankan daripada mencari pasangan baru

dipertahankan ketimbang hancurnya. Jadi sedapat mungkin hidup ya, apa ya? Saya jalani walaupun mungkin ya banyak kesulitan, bagaimanapun mungkin pisah, mungkin ndak punya materi, belum punya rumah dan lain-lain itu problem keluarga yang mungkin secara umum terjadi, tapi untuk kebersamaan dalam hal ini untuk memahami pasangan, bersama-sama itu yang mungkin ya harus seiman tu satu pandangan bisa menyatu, begitu, lain halnya mungkin kalau lain iman, jadi satu tujuan kesana. Mungkin doaku bisa didengar sama ibu juga, mungkin ibuk berdoa juga sama aku, jadi sedapat mungkin dapat petunjuk. Trus kalau selain alasan umat Kristiani, ada ndak alasan lain di luar itu? Ya pasti ada. Saya kembalikan ke manusia, jadi selain mungkin alasan keyakinan saya juga lebih menghargai ibu sebagai manusia. Jadi aku ni sangat memang menghargai seseorang, jadi dalam hal ini pasangan ya, ibuk sebagai pasangan. Saya memanusiakan, jadi saya akan lebih gampang untuk berpisah. Hancur lebih gampang, tapi mempertahankan sesuatu yang baik dan benar mungkin lebih sulit, lha itu pertimbangan saya mengapa ee saya lebih menghargai dan mempertahankan perkawinan daripada saya pisah, saya nyari lagi, mungkin saya tambah masalah ini dan itu, saya kira akan lebih baik saya mempertahankan saja. Kenapa? Eem alasan, ya secara logis ya saya sudah punya anak, itu pertama, yang kedua ya sayang, pasti sayang

Memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah (komitmen) Keputusan mempertahankan hubungan (komitmen)


348

AK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Merasa yakin bahwa hubungan dengan pasangan akan stabil Mengungakapkan segala hal yang tidak disukai kepada pasangan

sama istri, walaupun dulu bilang sayang sekarang ndak terlalu (sambil tertawa), tapi secara ini, ya guyon ya ini. Ya pada dasarnya karena cinta aja, cuma itu. Apakah Bapak yakin hubungan ini akan bisa stabil? Saya yakin stabil. Apa pak yang membuat yakin? Satu keyakinan saja. Tuhan pasti menghendaki sesuatu yang pasti benar dan berada di jalan yang terang, itu. Berangkat dari kayakinan, itu membawa makna bagi saya, bahwa saya memang sudah dikaruniai pasangan ya alangkah baiknya tak rawat, tak jaga, tak lindungi sebaik mungkin, karena apa? Ya saya banyak petunjuk bahwa saya kok banyak dimudahkan karena terang itu. Jadi yak karena ibuk juga, ya entah baik entah jelek saya harus terima apa adanya. Saya mungkin kadang benci, kadang juga tidak, kadang entah perasaan apa tapi pasti jadi satu karena sudah disatukan, itu aja. Trus tadi itu mungkin kalau ada perasaan benci, kesel sama istri itu bagaimana cara mengatasinya pak? Ya ngobrol. Pertama pasti berbicara sama pasangan. Saya lebih cenderung, saya ungkapkan apa adanya. Satu contoh, aku tu ndak suka kalau ibu pergi ke tempat saudara sampai lama-lama, mungkin ada satu kepentingan di rumah trus terbengkelai atau lebih memperhatikan orang lain daripada kita sendiri, mungkin lagi kekurangan njuk banyak hambur-hamburkan uang untuk keperluan yang ndak jelas, ya contoh itu.

Keputusan memelihara hubungan dengan orang yang dicintai (komitmen) Komunikasi yang intim dengan orang yang dicintai (keintiman)


349

AL 1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Menurut Bapak apakah keputusan untuk menikah dengan pasangan itu merupakan keputusan yang sudah bagus? Ya..harus bagus karena sudah terjadi (sambil tertawa), karena apa ya ee kembali ke dorongan apa motivasi kenapa saya menikah. Ya karena saya tertarik sama ibuk, pada mulanya, mungkin ya dulu pasti masih muda ya, menarik, mungkin walaupun ndak terlalu cantik tapi menarik, ya cukuplah. Saya anggap cukup, ndak terlalu-terlalu mewah dalam banyak hal, saya jalani apa adanya semampu saya, sebaik saya berikan kepada pasangan, begitu aja.

Keputusan memelihara hubungan (komitmen)


350

W.R3.GS.18Jan07, 19.00-19.40 No Refleksi Hasil Wawancara Analisis BA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42

Munculnya kesadaran akan pentingnya keterbukaan

Sebenarnya keterbukaan itu bagi saya juga baru saja kok mbak. Ya belum lamalah karena kemudian saya menyadari pentingnya sebuah keterbukaan. Maksudnya gimana Pak? Saya kebetulan ndak ada hp yang mungkin bisa kontak sama ibuk, na terpaksa agak malem pulangnya, ternyata ibuk tu sudah nunggu di rumah sambil cemberut, nunggu saya lama, jam 9 pulangnya, jam 10 atau setengah sebelas, ternyata marah ibuk sampai di rumah, marah, merasa gak senang gitu trus akhirnya ya mau berantem pasti, mau istilahnya ya bertengkar tapi dengan modal terbuka ya ndak usah pakai marah, walaupun dia marah saya jelasin apa adanya, kalaupun apa adanya ibuk masih marah ya tak biarin aja, wong itu faktanya juga begitu kok, saya ketemu temen, ada perlu, maaf, kata maaf juga penting itu. Saya terbuka aja apa adanya. Biasanya awal dari itu, selesai, tapi kalau saya mulai berbohong akhir ceritanya lain, akhir ceritanya akan lain itu. Sudah itu aja. Berarti keterbukaan ini juga baru-baru saja atau…..? Ya dulu juga sudah mengenal tapi setelah saya dalami ternyata penting juga. Mungkin setelah ada kejadian itu ya? Ya, itu cuma salah satu contoh. Banyak kejadian besar-besar juga. Apa itu kejadian besarnya, kalau boleh tahu? Ya..(sambil tertawa) misalnya saya ditelpon pas jauh, pas kerja gak ada, telpon gak nyambung selama satu dua hari, kan istri mulai curiga, papah pasti

Komunikasi secara intim dengan orang yang dicintai (keintiman)


351

BB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Keinginan untuk memberikan yang terbaik kepada pasangan

ada apa-apa ini. Na hal-hal seperti itu nantinya yang harus saya jelaskan sama ibuk, runtutan peristiwanya, tentu saja dengan apa ya?gak pake emosi, saya kira gitu, intinya gitu. Kira-kira ada hal besar apa yang terjadi sampai Bapak memutuskan untuk terbuka? Eem saya kasih contoh yang lebih detail, ini contoh yang agak lebih pribadi ya mbak ya, saya suka pasangan seperti saya sendiri dalam hubungan ee suami istri ya lama, mungkin ibuk ndak suka terlalu lama, nah hal-hal semacam itu mesti saya ungkapkan, mesti saya bicarakan bagaimanapun caranya supaya saya sendiri bisa bahagia, ibuk sendiri juga bisa bahagia. Jadi kalau umpama kan melakukan itu kan seperti sebuah jadwal makan siang, tak ibaratkan, tentu hasilnya gak akan maksimal, gak akan bahagia. Dia mungkin di depan saya bilang bahagia tapi sebenernya ndak lho. Ini hal-hal yang harus dipelajari, keinginan menyangkut emosi jiwa terutama pasangan saya, mesti saya selidiki bener-bener. Pasanganku tu maunya gimana, bentuknya, harus mungkin bagaimana caranya supaya dia lebih enjoy melakukan itu. Saya kira terbuka itu penting ya, saya ndak usah pakai obat-obat rangsangan dan lain-lain tapi cukup saya tanya dengan terbuka, gitu, maunya gimana, harusnya diungkapkan dan terbuka, dan kalau bisa dinikmati dengan setenangnya dan ee semaksimal mungkin jadi dia merasa sungguh bahagia, itu aja Bagaimana cara Bapak untuk membuat ibu bahagia? Ya dalam keseharian saya pasti berusaha, contohnya gini, untuk ngomongpun saya mesti jelas kepada ibu apapun yang saya omongkan, itu



352

BC 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Mendahulukan keluarga dalam saat-saat penting

yang pertama, trus yang kedua saya tanyakan apa yang menjadi persoalan dalam keseharian, contoh ibuk mau belanja, bagaimana cara dia belanja, mau ke sekolah, mau piknik, mau refreshing, mau bekerja, apa saya tanyakan, ya banyak diskusi mengenai hal itu. Trus apa hal-hal yang gak disukai ibuk, tak tanya, apa hal-hal yang membuat dia senang ya tak tanya. Saya kira dengan berjalan, eem apa ya? Kayak memahami pasangan, terutama ibuk, tak kira bisa menjadi modal untuk bahagia disini. Suatu ketika, dia omong sedikitpun pasti saya dengarkan, ee walaupun mungkin saya ndak bisa melaksanakan langsung ya, umpama kan ibuk pengen motor, ya tak dengerin dulu apa masalahnya, pentingkah? Seberapa penting? Tak Tanya, kalau memang mampu ya tak belikan, gitu, contohnya gitu. Kalau bapak, pada saat-saat penting bapak, baik itu menggembirakan atau menyedihkan, biasanya orang pertama yang diingat itu siapa pak? Tentu keluarga itu paling dekat ya, istri, anak, kemudian keluarga, keluarga saya maupun ibuk tapi temen-temen kadang juga bisa deket lho mbak soalnya…asal jangan terlalu masuk dalam lingkungan keluarga, terlalu masuk aja, kebanyakan kalau hal-hal yang penting, keluarga yang saya dulukan, begitu, apapun. Menurut bapak siapa sih yang bisa bapak andalkan ketika bapak mengalami saat-saat terpuruk atau susah? Terutama saya sendiri, saya mesti ngandalin diri saya sendiri, bukannya egois atau sifat individual itu ya tapi saya memang percaya diri, yang kedua istri, dia membangun semangat saya, ketika saya mulai luntur, mulai kehilangan semangat, saya kadang

Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman) Menerima dukungan emosional dari orang yang dicintai (keintiman)


353

BD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Berbagai macam hal tentang pasangan diketahui setelah menikah

berdoa sama Tuhan kalau saya kehilangan semangat, kehabisan kemampuan, cara berpikir, saya kadang-kadang ngedrop gitu mbak jadi si istri ini banyak membangun saya, membangun dalam arti semangat, ngasih dorongan, ngasih semangat, mungkin pas butuhnya banyak, saya ndak punya uang, dia ngasih dorongan. Mungkin yang cepet emosi ibuk mungkin tapi dalam hal-hal tertentu, seorang priapun, saya kira lho atau mungkin saya sendiri, butuh seseorang yang mampu membangkitkan semangat hidup, terutama disini ya istri saya, pasti. Trus kira-kira ada gak, kesulitan-kesulitan yang dulu gak pernah dibayangkan ternyata terjadi juga? Ya ada memang itu mbak, hal-hal yang tidak menyenangkan itu pasti ada, terutama selisih pendapat, rasa tidak percaya itu pasti ada, rasa curiga juga pasti ada trus hal-hal yang sulit itu juga ada. Suatu ketika, eem istri saya dulu tu ndak terlalu pemarah, setelah banyak kesibukan, dia capek, suatu ketika dia marah juga. Jadi jauh ya dari yang saya bayangkan, mungkin waktu pacaran agak terlihat manis ya, semua yang diungkapkan manis, yang pahit ndak diungkapkan, ya mungkin punya penyakit pun ndak diungkapkan, hal-hal yang sifatnya jelek pasti ndak akan diungkapkan pada waktu ee pacaran istilahnya sama pasangan. Na itu nanti kebuka itu pas nikah, cepat atau lambat itu pasti terbongkar istilahnya, entah itu baiknya entah itu penyakitnya, jujur atau bohongnya nanti akan kelihatan disitu, jadi tadi saya sudah bicarakan mengenai keterbukaan ya, itu bibit bagus untuk membuka menyelesaikan masalah. Trus setelah mengetahui itu, reaksi

Mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat dibutuhkan (keintiman)


354

BE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Pernah merasa bosan terhadap istri

Bapak gimana? Ya spontan itu saya juga harus menyadari bahwa saya sudah menikah, ternyata saya sudah punya anak juga, ya saya mesti terima itu, bagaimanapun, tak kasih contoh saya tu suka hidup agak nyantai, suka bercanda kalau ibuk mungkin sedikit emosional, sedikit ya? Tapi saya juga harus menyadari perempuan mungkin gak sama dengan laki-laki. Kalau ibuk suka emosi ya saya harus meredam. Harapan bapak untuk kedepannya pernikahan ini gimana pak? Harapan saya tentunya saya akan lebih berbahagia nanti tapi saya mesti jalani juga dengan rileks lah. Memang banyak kesulitan sebenarnya saya, banyak kesulitan dalam arti mungkin ada hal-hal yang belum bisa tak penuhi. Harapan saya, saya menabur harapan aja, ya di sela-sela apa ya? Apa yang bisa saya jadikan harapan mendatang biar anak saya bisa sekolah, mungkin saya tanam kebun salak, saya tanam pohon durian yang banyak, suatu ketika saya ndak akan kesulitan nanti, itu, bilamana saya ndak bisa cari uang, trus ya membikin suasana keluarga lebih bahagia aja dan lebih terbuka. Anak-anak saya juga saya didik untuk terbuka, ngomong yang baik-baik aja, yang jelek-jelek jangan diungkapkan, mengumpat itu jangan. Anak-anak saya tanamkan terbuka sama orang tua, agar nanti juga, saya punya harapan anak-anak juga bagus perkembangan fisik mentalnya gitu lho. Trus kalau sama istri ya harapan saya lebih bahagia aja, dijauhkan dari rasa bosan. Pernah mengalami rasa bosan ya Pak? Kadangkala suatu ketika muncul itu, rasa bosan sama masalah itu. Ya sampai sekarangpun saya masih berpikir,



355

BF 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

kadangkala muncul rasa bosan atau mungkin saya berpikir, saya mungkin kurang refreshing tapi saya percaya itu, saya tanyakan ke temen-temen banyak kadang-kadang muncul rasa itu. Rasa bosan mungkin sama suasana ya, kadang sama istri juga tapi walaupun sekian persen rasa itu, bibitnya gak bagus itu. Harusnya ya itu tadi, saya mungkin ya kalau sekarang ini saya bisa ungkapkan ke istri bisa tak ajak pergi, mungkin jalan-jalan, mungkin renang, kegiatan yang aneh mancing, pergi ke tempat yang suasana alamnya lebih segar atau tempat ramai sekalipun, seperti jalan Solo atau tempat apa, biar anak-anak bisa mandi bola, setiap kali aku merasa bosen itu. Kadang kejenuhan itu juga datang, malem ketemu ibuk lagi, ibuk lagi, kadang-kadang gitu. Kalau rasa bosan itu datang apa yang bapak lakukan? Banyak menghibur diri dan berinteraksi sama pasangan, dengan kata lain saya malah tak dekati yang bikin bosen itu, apa to sebenernya kok saya merasa bosen. Biasanya muncul itu rasa-rasa, kalau bosen itu trus punya kebiasaan lain, mungkin pergi ke tempat temen ataupun mungkin mulai ada kegiatan yang gak ada manfaatnya tapi kadang selama ini saya salurkan ke tempat yang mungkin gak berbahaya, ya maen apa gobak sodok sama temen-temen atau mungkin pergi sekiranya saya bisa seneng. Jadi saya jauhkan dari usaha mungkin lirak-lirik sama cewek semacam itu. Saya berusaha jauhkan, klau pikiran pasti ada mbak kalau mau gak bohong, setiap laki-laki pasti ada. Saya soalnya pernah menanyakan hal-hal yang sifatnya pribadi ke banyak temen, rasa itu tetep ada walau sekecil apapun tapi saya nilai cuma sambil



356

BG 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Mengalah untuk keutuhan rumah tangga

lalu aja. Nah kalau kayak gitu saya lebih dekatkan ke yang bikin bosen itu, banyakin merasa senang, jauhkan dari rasa bosen itu, saya ingin supaya utuh terus, itu aja. Maen-maen boleh asal jangan sampai kebacut aja, ya pernah tapi gak sampai yang terlalu jauh, sedikit aja. Kira-kira menurut Bapak, yang lebih mempengaruhi kelangsungan rumah tangga Bapak itu apa? Yang jelas ee dalam rumah tangga ya, bisa berkangsung lama, ee seperti perjalanan aja, lebih banyak ke tanggung jawab, ditekankan ke situ. Kalau saya sama pasangan bisa memahami, mungkin bisa saling pengertian tapi harus disertai juga tanggung jawab yang besar terhadap pasangan saya sendiri maupun terhadap anak saya, trus kenapa saya bertanggung jawab, ya dilandasi sama rasa cinta itu sendiri sama istri, sama keluarga. Pernah terjadi percekcokan Pak? Pasti pernah (bertengkar-Red), jadi disini sama pasangan terutama ibuk, lebih cenderung banyak ke perempuan, saya sedikitnya lebih muda tapi saya diibaratkan kan pemimpin keluarga walau mungkin dari usia saya lebih muda tapi saya beranggapan saya jadi pemimpin, jadi mesti banyak membimbing, mungkin me.., ya kalau mengatur itu dua-duanya, tapi rasa membimbing untuk ee mengalah,maksudnya mengalah untuk keutuhan dia sulit. Saya motivasinya kesitu, untuk menyelamatkan perkawinan terutama. Umpama kan istri berargumen agak kuat, ya kalau saya timbang mungkin masuk akal ee saya ndak papa, mungkin saya kurang setuju,tapi saya relakan saja ibu, akhir-akhirnya juga banyak menangnya,

Memperhatikan hubungan ketika menglami masalah (komitmen) Saling pengertian dengan orang yang dicintai (keintiman)


357

BH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

soalnya apa ya saya lebih cenderung menuruti kemauan pasangan ya saling memahami, dalam tekanan itu, saya ambil contoh umpamakan kebetulan dulu saya belum punya rumah, ambil kontrak, trus kontrakan itu sebenarnya saya gak terlalu suka, mungkin rumahnya dibilang aja jelek, gak terlalu bagus, saya nilai gak terlalu cocok untuk saya pribadi tapi karena ibu lebih deket ke sekolah, mudah ke sekolah, dekat jaraknya, bisa ngontrol anak-anak, itu alasan ibu, walaupun mungkin saya kurang suka, trus agak kotor rumah itu, pikiran saya nanti tak bersihin rumah itu, kamar mandi juga gak ada, trus saya sempet ngomong ke yang punya rumah, dibangun bersama-sama WC dan kamar mandi itu, ya itu aja. Kalau percekcokan kecil dengan istri itu biasanya terjadi karena apa Pak? Biasanya salah paham, kalau gak ya saya terlalu me menjabarkan hal yang, ee suatu kesalahan yang saya anggap sudahi, me apa ya, maksud saya persoalan itu mengembang, saya ngomong terlalu kasar, saya ulang-ulang suatu hal, umpama kan, mungkin saya habis mandi handuk itu sering lupa, di kamar atau apa, na pasangan saya mungkin, mbok diambil dikasih jemuran, na itu hal kecil tapi cekcok, saya kan lupa, mbok diambil, lha kalau tiap hari capek kan saya, umpama, trus saya, ya memang salah saya, tapi kalau tiap hari…lha mulai dari situ ada cekcok, lha mestinya ya sudahlah saya ambil aja trus di taruh ke jemuran, tapi kalau saya menuruti pribadi, emosi ya itu keretakan kecil-kecil itu kalau gak segera diatasi susah. Kalau menurut Bapak, percekcokan semacam itu seringnya terjadi dalam 5 tahun pertama pernikahan atau



358

BI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Banyak bertemu justru sering terjadi konflik Melakukan penyesuaian kembali ketika hidup bersama

setelahnya? Kebetulan yang saya alami itu saya habis nikah itu gak sering di rumah, mungkin jarang, ini pengecualian aja, setelah saya banyak di rumah itu terjadinya, jadi sebelum saya nongol di rumah itu ndak pernah, ibu adanya kangen terus, seneng terus karena gak pernah ketemu, seminggu, lima hari itu ibu seneng, tapi setelah saya banyak dirumah malah ya kok terjadi perbedaan gaya hidup, ibu senengnya rajin di rumah, nyapu-nyapu, bersih-bersih, seneng meletakkan barang pada tempatnya, sedang saya dengan latar belakang saya memburu kerja sudah biasa nyuci sampai 3, 4 hari kadang sampai kehabisan, mau dipakai belum dicuci, lha saya kadang mengutamakan pekerjaan daripada urusan pribadi saya, na setelah saya banyak di rumah, itu banyak perbedaan tapi ya saya ngomong saya ibu, aku terbawa sama pekerjaan yang dulu, mungkin saya sering tidur sampai malem sedangkan ibu jam sembilan saja sudah tidur, na waktu untuk bercakap-cakap saja kadang gak ada, sedangkan saya masih terjaga sampai jam 12 malem, ya perbedaan-perbedaan itu sering terjadi sertelah saya banyak ketemu sama ibu malahan. Trus setelah ditemukan banyak perbedaan, perasaan Bapak ke ibu gimana? Saya memahami bahwa memang terjadi perbedaan itu, dari pola makan itu berbeda, saya di pekerjaan yang dulu sering mengajak teman-teman, entah laki perempuan untuk makan bareng sedangkan ibu gak pernah ketemu saya, Cuma makan sama anak-anak, dia kadang lupa bahwa di rumah itu sudah ada suami, sering gak diajak, itu tahun-tahun awal itu banyak terjadi, saya

Komunikasi secara intim dengan orang yang dicintai (keintiman) Saling pengertian dengan orang dicintai (keintiman)


359

BJ 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Kecemburuan bisa mengakibatkan pertengkaran

ndak dibikinin minum, buk kok aku..pernah saya bilang kayak gini, aku cuma minta minum aja kok gak dikasih kenapa?, aduh mas aku minta maaf, aku gak terbiasa, karena gak pernah di rumah mas, ya ndak papa, ya tapi lama-kelamaan ndak jadi masalah, menurut saya memang, bangun tidur, kadang-kadang pulang kerja gini dengan dibikinkan minum, aku sudah merasa hangat, istilahnya hangat minumnya ya hangat juga ibu nyambutnya. Pernah gak Pak terjadi percekokan kecil trus sampai menimbulkan pertengkaran besar gitu? Ya pernah (bertengkar-Red), tapi rata-rata itu pertengkaran bukan dari harta benda, mungkin mengasuh atau ee hal-hal yang bersifat ke materi tapi lebih ke kecemburuan,mungkin saya dipekerjaan ada rasa kurang percaya atau saya nilai itu wajar, di pekerjaan itu memang ada, laki-laki juga ada, perempuan juga ada, kebetulan juga mungkin suasana pekerjaan saya juga ada perempuan ya kadang-kadang mereka sengaja sms ya, mungkin isinya ya kayak lagunya bang sms (sambil tersenym), ada sampai masuk maksudnya mungkin cuma bercanda tapi dibaca sama ibuk, kan saya jadi ndak enak, salah paham, itu yang bisa bikin pertengkaran-pertengkaran yang bikin rusak, ya mungkin sudah sekarang, seminggu ibuk inget lagi, jadi hal-hal semacam itu memang dalam keluarga sensitif banget. Kan seharusnya saya pulang kerja jam 6, jam 11 kok belum pulang, kok ndak nelpon, kemana ini, cenderungnya perempuan berpikirnya ke hal-hal yang negative ya padahal mungkin saya gak, mungkin saya nerusin pekerjaan tapi saya punya kesalahan saya ndak

Kurang komunikasi secara intim dengan orang yang dicintai (keintiman)


360

BK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Merasa lebih agresif daripada istri

nelpon, gitu, lupa atau saking sibuknya, saya pulang ibuk mukanya agak ditekuk, gak enak, ya kamu ngapain, kemana aja?, ya aku tidur tempat kerjaku kok, lha hal-hal semacam itu yang kadang sebenarnya saya mesti apa ya, harus apik gitu ya biar ndak salah paham. Pernah juga saya dikunciin diluar sama ibuk, tapi akhirnya dibukain juga.. Setelah banyak mengalami kejadian-kejadian tadi, perasaan Bapak sekarang bagaimana? Ya masih tetep sayang sama ibu, masih tetep, jadi saya juga tetep menjaga konsisten saya, ya saya punya pilihan, saya punya keluarga, saya punya tempat tinggal, saya punya kesempatan banyak bersama-sama ya tak pertahankan walaupun dalam kejujuran di jalan saya melihat cewek tapi kan saya tetep punya tanggung jawab dan konsistensi secara dewasa. Dalam hal keromantisn, menurut bapak lebih romantis mana, dalam 5 tahun pernikahan ataukah setelahnya? Ee sekarangpun juga masih romantis, kata ibuk kadang juga tak mintain pendapat, buk apa aku ini banyak yang berubah sama ibuk?, gak, kayaknya gak, tapi ya gak tahu lho, dia malah bilang kayak gitu, entah bener apa gak, ya masih tetep sih, katanya gitu, ya semoga papah jujur (sambil tertawa), trus yang mungkin ndak bisa ditutupi itu usia mbak, mungkin saja saya agak lebih muda, mungkin saya lebih, kalau dikatakan agak agresif ya sama ibuk, ibuk agak lebih kurang sedikit, tapi kadang-kadang tak kasih dorongan apa ya? Stimulan, agar dia jangan terlalu berkecil hati atau apa ya mungkin, soalnya kadang dia tu, aku kok gak kayak kamu ya, ada yang menurun, ada

Keputusan untuk mempertahankan hubungan (komitmen) Daya tarik seksual (gairah)


361

BL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Tetap dapat menerima keadaan fisik istri meskipun sudah berubah namun tetap berusaha menjaganya

yang berkurang, ada yang mungkin ndak sepeti dulu, mungkin agak kurang agresif atau bagaimana menyebutnya saya ndak tahu tapi kalau saya tetep menjaga saya sendiri, jadi saya di depan ibuk mesti bagus, luar dan dalam. Sekarang ini, kalau dilihat secara fisik, menurut Bapak apa yang menarik dari pasangan bapak? Secara fisik, ibuk itu mungkin lebih cantik pada waktu saya kenal ya, jadi kalau sudah berkeluarga kan terjadi perubahan fisik, mungkin karena melahirkan, punya anak, atau mungkin karena sebab lain, mungkin kebanyakan makan, sedapat mungkin ya tak jaga supaya ibuk tetap menarik, walaupun mungkin bertambah tua tapi ya tak usahakan mungkin dengan komunikasi yang baik ya, ndak usah saya pake terlalu menuntut, nanti aku dikira terlalu over, cukuplah berpenampilan secara wajar, bersih sehat dan tentunya nggak meledak, maksudnya terlalu over, over kurusnya atau over gemuknya. Trus yang kedua menjaga penampilan pasangan, terutama istri saya sendiri supaya kalau bisa tetep menarik, kalau bisa tapi kalau itu susah kayaknya, minimal bisa tetap menarik di mata pasangan. Trus kalau sekarang ini menurut Bapak apa yang menarik dari pasangan Bapak? Kalau fisik semuanya ya dari kaki sampai rambut. Dalam arti kalau berat badan saya suka yang ideal, yang sedang seperti sekarang ini, kalau terlalu gemukpun, kemaren pernah tak kritik, langsung ‘aku nggak suka kamu gemuk’, ‘ya sukanya yang gimana?’, ‘ya yang sedang, nggak terlalu kurus juga nggak terlalu gemuk’. Trus mungkin dari wajah, yang lain badan,

Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman) Memberikan penghargaan yang tinggi kepada orang yang dicintai (keintiman) Daya tarik fisik (gairah)


362

BM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Memberikan dorongan kepada istri saat istri mengalami saat sulit Ingin seterusnya bersama pasangan

kaki mungkin..penampilan fisik yang lain mungkin kalau bisa ya lebih dewasa, bisa saling memahami lebih jauh. Biasanya apa yang bapak lakukan untuk istri bapak ketika istri mengalami saat-saat yang sulit dalam hidup? Yang jelas memberi dorongan ya, secara eem apa ya..memberi dorongan dalam arti ketika saat sulit itu datang pasti tiang penyangga dua itu, saya mesti jaga itu jadi kalau terjadi musibah, masa sulit datang, mungkin susah cari uang, mungkin sekolahnya terhambat gara-gara jauh, mungkin berangkatnya jadi susah, ya kita pikirkan bersama terutama bagaimana bisa ibu bisa mengatasi kesulitan ini, saya punya ide yang begini begini begini, ibuk bagaimana untuk mengatasi kesulitan itu walaupun kadang-kadang juga ada konflik dari pasangan sendiri, mungkin ya, mungkin, ini sebagai contoh aja, dalam perencanaan dulu punya suami seperti saya ndak terpikirkan akan sesulit ini ibuk itu dalam berumah tangga, kalau pas menemui kesulitan, tapi ya saya untuk meyakinkan diri sama istri saya sendiri bahwa akan bisa dilalui kalau kita berjalan bersama, kalau salah satu mulai ndak mau berjalan bersama itu nanti akan berat, ya caranya komunikasi tetep penting, jangan sampai yang satu salah paham trus malah ndak mau diajak komunikasi, itu apes banget, jadi akan memburuk. Jadi komunikasi yang nggak nyambung akan memicu perpecahan. Seberapa besar keinginan bapak untuk tetap terus dengan pasangan? Pinginnya ya untuk seterusnya saya kira, berbuat semaksimal untuk ada sama pasangan supaya tetep bisa

Memberikan dukungan emosional kepada orang yang dicintai (keintiman) Hasrat untuk bersatu (gairah)


363

BN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Setelah 5 tahun pernikahan, kesulitan yang dihadapi lebih mengenai ekonomi

berjalan dengan semestinya seperti secara umum ya di tengah jalan tidak terjadi perceraian, ya sebisa mungkin ya saya menjaga supaya jangan terjadi perpecahan itu, ya makanya saya tetap ingin dan kebetulan saya sudah punya keturunan, punya anak, sayapun akan memikirkan dua kali jika terjadi, mungkin seperti perceraian, mungkin pisah ranjang, itu yang kasian nanti anak-anak. Jadi saya kadang dalam prakteknya itu si bapak ini contohnya seperti saya mempertimbangkan sekali ee factor anak, nanti masa depan mereka, jadi saya tidak memikirkan saya sendiri, orang lain juga tak pikirkan, seperti anak, istri, toh nanti umpama kan terjadi pertengkaran yang berujung mungkin ya seperti perceraian itu, tidak akan ada yang merasa diuntungkan, walaupun mungkin dia punya angan-angan saya punya pacar, mungkin lebih oke tapi saya yakin nggak akan bahagia, itu contoh aja. Trus kira-kira hal-hal apa saja yang bisa membuat semacam tekanan ataupun beban dalam rumah tangga setelah usia pernikahan 5 tahun? Setelah 5 tahun saya rasa ndak terlalu…saya anggap itu biasa-biasa saja. Setelah 5 tahun biasanya anak menjadi besar dan bersekolah, biasanya menjadi repot untuk mengantarkan sekolah, mengatur jadwal ee anak, ibu sendiri harus berangkat ke sekolah, mungkin rumah kosong apa gimana, ini saya harus bekerja, saya harus berangkat, na mungkin kerepotan-kerepotan itu datang ya sebisa mungkin kita komunikasi terus sama anak, sama istri ya supaya jangan terjadi salah paham, fungsi mereka masing-masing, ibu sebagai pengajar, ibu bisa bekerja dan anak bisa bersekolah. Kalau

Keputusan untuk memelihara hubungan (komitmen)


364

BO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44

Menerima perhatian dari pasangan ketika sakit

kerepotan lain setelah 5 tahun saya anggap wajar-wajar saja, nggak ada terjadi masalah yang berarti, gitu. Kalau masalah pekerjaan yang berhubungan dengan financial, ya. Mungkin 5 tahun semakin bertambah biaya hidup itu pasti. Kadang juga ada masalah sedikit, umpama kan karena semakin banyaknya kebutuhan itu, salah satu contoh mungkin ibu pernah melontarkan ‘pah uangnya kita makin lama manjadi berkurang, gimana caranya dapat lebih?’ karena memang tuntutan apa-apa sudah nggak seperti 5 tahun yang dulu, itu, ‘ya sebisa mungkin nanti tak usahakan bu’ itu saya jawab, ‘ibu tenang aja, nanti kita berdoa sama-sama’ ya supaya tidak terjadi salah paham setelah 5 tahun itu sendiri. Perbedaan usia 4 tahun dengan pasangan pernah menimbulkan masalah tidak Pak? Ya kalau dulunya pernah, waktu pertama-tama itu, pas mau menikah. Sebenarnya orang tua saya yang menanyakan apakah perbedaan usia itu nanti bakal bisa jalan? Ya saya jawab saja bahwa saya bisa dan tidak masalah. Ternyata setelah berjalannya waktu, hal itu memang tidak bermasalah dalam perkawinan saya. Dari pihak ibupun juga menyadari perbedaan tersebut dan ya sampai sekarang hal itu tidak mengganggu. Ya yang penting cantik (tertawa), nggak nggak, bukan itu lho… Ketika Bapak sakit, apa yang dilakukan ibu untuk Bapak? Ya kalau saya sakit ya dirawat, diperhatiin sama ibu, trus ditanya yang sakit yang mana. Kalau sakitnya agak parah ya dibawa ke dokter. Ya semua itu membuat saya merasa senang karena ada perhatian dari pasangan.

Memberikan penghargaan yang tinggi kepada orang yang dicintai (keintiman) Menerima dukungan emosional dari orang yang dicintai (keintiman)


365

W.R4.GS.7Nov06,19.15-19.50 No Refleksi Hasil Wawancara Analisis A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43

Membutuhkan pendamping

Dengan Ibu siapa? Bu En. Apa pekerjaan Ibu saat ini? Sebagai guru TK. Berapa lama Ibu menikah? Eem kurang lebih 9 tahun. Berapa anak yang sudah dimiliki sekarang? Dua. Trus dalam membesarkan anak ini, ada gak kesulitan-kesulitan yang dihadapi? Kalau saya, pertama masalah biaya, biaya, kalau sebelum itu kan saya sendiri disini, bapak di Bandung jadi untuk mengasuh anak itu kadang merasa kesulitan karena saya sendiri apalagi pagi saya mengajar. Apakah Ibu mengamati apa yang menjadi kebutuhan-kebutuhan pasangan Ibu? Ya banyak, terutama kedamaian, apalagi dulu saya kan jarak jauh jadi ya kadang sok kangen gitu. Kalau kangen saya yo telpon gitu. Trus kalau dalam kehidupan sehari-hari, apakah ibu mengamati apa yang menjadi kebutuhan pasangan Ibu? Ya apa ya? pendamping gitulah, kalau sendiri kan merasa sepi gitu, jadi harus ada pendamping. Kalau kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya fisik, materi itu apakah Ibu peka terhadap kebutuhan-kebutuhan tersebut? Kalau saya? Kalau saya sebagai ibu rumah tangga jadi ya kebutuhan yang seperti itu harus, harus, harus apa ya? nomer satu gitu, jadi ya lebih tahu daripada bapak gitu. Trus bagaimana cara Ibu untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pasangan tersebut?

Menganggap orang yang dicintai berharga (keintiman) Menganggap orang yang dicintai berharga (keintiman)


366

B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Maksudnya? Kan misalnya Ibu udah mengamati apa sih yang menjadi kebutuhan pasangan trus ketika sudah mengetahui, bagaimana cara Ibu untuk memenuhi? Memenuhi kebutuhan? Pasangan. Maksudnya gimana? Misalnya untuk kebutuhan sehari-hari, pagi-pagi itu butuhnya minuman yang hangat trus Ibu tu tau suamiku tu kalau pagi maunya minuman yang anget, trus Ibu ya udah dibuatin, kalau dari ibu sendiri gimana? Kalau saya ya seharusnya sebagai ibu rumah tangga ya harus tahu kebutuhan untuk suami, apalagi ya harus tahu kalau suami kerja ya tak buatkan minuman, makanan ringan gitu, jadi kalau sebagai bapak, saya menganggap dia hanya sebagai kepala keluarga. Untuk kebutuhan sehari-hari misalnya untuk masalah dapur itu, urusan istri gitu. Jadi suami, kalau saya lho menurut saya hanya sebagai ya apa ya, kepala rumah tangga dan untuk kalau bisa itu mencukupi kebutuhan itu. Kalau istri ya kalau bisa ya mencari nafkah, kalau ndak ya ndak papa. Apakah Ibu juga meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan bersama-sama dengan pasangan Ibu? Ee kalau saya setiap hari minggu. Hari Minggu itu pasti, pagi itu ke gereja, setelah itu kita santai, kita mau renang, atau pergi ke ke rumah..saya kan punya nenek, disana ada di Pakem itu ada, punya kebun salak, saya dateng kesana. Setiap hari minggu pasti tak buat hari rekreasi, gitu. Berarti itu dengan anak-anak juga ya bu? Ya.

Saling pengertian dengan orang yang dicintai (keintiman) Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman)


367

C 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Merasa senang saat bersama dengan pasangan Merasa kesal kalau suami tidak membantu pekerjaan rumah

Kalau dengan pasangan saja apakah pernah meluangkan waktu hanya untuk berdua saja, misalnya mau pergi kemana atau melakukan kegiatan apa dengan pasangan? Sementara kalau udah punya monic ya susah kalau hanya berdua gitu. Jaranglah, jarang. Trus ya apakah ada saat-saat tertentu itu? Oo ya ho oh, terutama ya kadang ada (sambil tertawa). Misalnya dalam kegiatan apa saja Bu yang bisa dilakukan bersama-sama? Ya kadang kalau anak-anak sudah tidur ya kita liat, nonton tv, duduk santai di halaman gini sambil menikmati udara segar gitu. Apakah Ibu bisa menikmati saat-saat tersebut? Ya saya usahakan bisa (sambil tertawa). Apa sih yang Ibu rasakan ketika menikmati saat-saat kebersamaan tersebut? Adanya cuma seneng. Seneng aja. Bisa Ibu ceritakan saat-saat menyenangkan yang Ibu lewatkan bersama dengan pasangan? Apa ya? kalau siang saya ndak pernah, kalau siang, kecuali kalau hari minggu itu bersama anak, tapi kalau hanya berdua ya mungkin kalau sudah diatas jam 7. Jam 7 gini kan sudah tidur semua, kadang lihat tv, kadang ya tidur bersama, gitu. Bisakah Ibu juga menceritakan saat-saat yang kurang menyenangkan yang pernah dialami bersama dengan pasangan? Saya rasa kalau misalnya saya sudah capeek sekali, itu si suami kadang kan tidak tahu kerjaan di rumah. Ya taunya saya memang, apa ya? menganggap bapak itu hanya sebagai kepala

Mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai (keintiman) Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman)


368

D 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

keluarga, kadang kalau saya capeek sekali ya, inginnya ya ingin membantu apa ya? kebutuhan di dapur atau apa gitu, tapi kalau kadang dia ndak tahu ya saya jengkel gitu, kadang marah. Trus biasanya bagaimana cara Ibu untuk mengatasi keadaan tersebut? Kalau saya sudah marah, kadang ee suami saya tahu, ’oo saya harus gitu’ kalau misalnya cucian banyaak, dapur belum ada apa-apa, kadang apa ya? peka gitu. Peka, mau membantu gitu. Apakah Ibu merasa bahwa hubungan pernikahan ini akan selalu memberikan kebahagiaan kepada Ibu? Ya semoga. Semoga selalu bahagia. Bagaimana keyakinan Ibu akan kebahagiaan di masa-masa yang akan datang? Eem saya apa ya? akan berusaha mempertahankan, kalau bisa damai teruslah, ndak ada masalah apa-apa, gitu. Menurut Ibu, apa yang menjadi kekurangan dari pasangan Ibu? Ya kalau untuk saat ini ya..karena bapak dulu kan kerja di Bandung, kebetulan ya dia itu di Bandung sebagai supervisor rumah makan Suharti. Ya biasa ya sua, ee istri gitu gajinya lebih banyak, tapi karena berkeluarga kok jarak jauh, sampai anak-anak saya tu jauh sekali sama bapak. Bapak pulang malah gak kenal, malah nangis. Tapi karena jarak terlalu jauh lalu ya memutuskan salah satu harus berhenti, harus mengalah gitu. Kebetulan bapak saya yang mengalah, dia keluar dari pekerjaan itu. Sekarang di Jogja ya hanya sebagai itu, kebetulan punya keterampilan bengkel, jadinya sekarang kerja di bengkel tapi ya itu, apa ya? masalah keuangan memang jauh lebih, lebih buruk gitu tapi saya tetap senang.

Saling pengertian dengan orang yang dicintai (keintiman) Keputusan untuk mempertahankan hubungan (komitmen)


369

E 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Mendengar gosip tentang pihak ketiga

Trus berarti dulu Ibu juga sempat jarak jauh juga kan? Lalu gimana untuk menjaga komunikasi? Hanya sering itu, hanya sering telpon aja, ho oh sering telpon. Untuk model sekarang kan sms gitu, jadi setiaap hari itu ada sms (sambil tertawa). Trus kira-kira kesulitan-kesulitan apa saja sih yang dihadapi pada saat menjalani hubungan jarak jauh? Kesulitannya ya itu, kalau ingin bertemu, ingin bertemu, apa ya? Bertemu dua mata gitu lho, empat mata gitu, itu yang paling susah, karena pulang nanti cuma 3 hari sudah ditelpon dari sana suruh kembali kesana, itu. Biasanya bagaimana cara mengatasi kesulitan-kesulitan dalam menjalani hubungan yang jarak jauh? Ee disamping telpon, kadang saya juga kesana, ke Bandung. Kalau gak ya bapak aja yang pulang, gitu. Biasanya pulangnya berapa lama sekali Bu? Ee pulang paling 2 bulan sekali, di rumah cuma 5 hari, kadang gak nyampe. Trus pada saat menjalani hubungan jarak jauh itu, apa sih yang sering Ibu rasain? Yang saya rasakan kalau jarak jauh ya pertama kangen, kedua yo kadang ada rasa cemburu gitu. Kalau ada perasaan cemburu gitu tu trus bagaimana cara mengatasinya Bu? Ya kadang saya cuma berdoa aja. Berdoa sama Tuhan gitu. Saya percaya sama Tuhan tapi kadang yo cemburu karena disamping itu ada, ada apa ya, orang ketiga gitu. Orang ketiga yang bercerita tentang mas Henri itu disana gini gini, pokoknya yang jelek-jelek. Ya biasa sih karena jarak jauh jadi ada yang manas-manasi gitu (sambil tertawa). Pernah terjadi, tapi saya tetap berdoa

Saling pengertian dengan orang yang dicintai (keintiman) Menganggap orang yang dicintai berharga (keintiman) Hasrat untuk bersatu (gairah)


370

F 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

dan percaya sama suami saya. Misalnya kalau terjadi seperti itu, ada orang yang, pihak ketiga gitu, apakah Ibu juga menceritakan hal tersebut kepada suami? Oo ya jelas, saya tanya, saya tanya, saya tanya apa betul disana mas Henri gini gini gini? Ya mas Henri ya njawabnya tidak, gitu. Ya karena saya gak tahu (sambil tertawa), saya Cuma diceritain aja sama temen tapi saya percaya sama suami saya, gitu. Trus bagaimana cara Ibu untuk mengutarakan perasaan-perasaan Ibu kepada pasangan? Maksudnya waktu? Ya saat dulu dan sekarang. Apakah ibu tu jujur gitu lho, misalnya Ibu tu sedang ngrasain ini, itu apakah di utarakan kepada pasangan secara jujur? Selama ini pokoknya masalah saya selalu saya utarakan, ndak pernah, ndak pernah apa ya? Bohong gitu, semua apa yang saya alami saya ceritakan. Jujur gitu. Trus ketika Ibu dalam keadaan membutuhkan pasangan, biasanya apa yang dilakukan pasangan Ibu? Maksudnya? Misalnya Ibu dalam keadaan yang kayak butuh dukungan, atau Ibu dalam keadaan sedang mengalami masalah apa, trus biasanya apa sih yang dilakukan suami Ibu? Saya cuma cerita aja itu, lalu suami saya ya memberi jalan keluar gitu, mendukung saya. Suami saya tu jarang marah-marah, gak pernah sama sekali tapi malah saya kadang yang sok marah, soalnya ya saya jujur aja ya karena saya lebih, lebih tua, gitu jadi saya malah sok di emong gitu sama suami saya (sambil sedikit tertawa). Ketika Ibu dalam keadaan

Komunikasi yang intim (keintiman) Komunikasi yang intim (keintiman) Menerima dukungan emosional (keintiman) Memberikan pengahargaan yang tinggi kepada orang yang dicintai (keintiman)


371

G 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Merasa yakin suami akan selalu ada untuknya

membutuhkan pasangan tersebut, apakah Ibu yakin bahwa pasangan akan selalu ada untuk ibu? Ya pasti ada ya. Menurut Ibu apa yang menjadi kekurangan dari pasangan? Mungkin sifat-sifat? Kalau saya, jujur aja ya mbak ya ee sifat-sifat yang kurang bagi saya, ya kalau dulu itu memang kerjanya di rumah makan jadi kelihatan bersih, sekarang kan kerjanya di bengkel jadi dalam berpakaian itu kadang saya sok kurang cocok (sambil sedikit tertawa). Disamping itu, ya apa ya? dimana saja berada itu apa ya? selalu jujur gitu, gak pernah malu-malu, misalnya laper, di rumah sodara ya udah makan, belum kenyang ya udah tambah, saya yang, yang ndak seneng gitu (sambil tertawa), kadang saya sebagai istri sok malu gitu. Trus ketika Ibu sudah mengetahui kekurangan dari pasangan itu, bagaiamana penilaian Ibu terhadapnya? Ya saya cuma bilang aja, tapi dia ’ya kalau saya laper ya udah makan, daripada perut saya sakit’, gitu. Jadi dia punya pegangan yang teguh, kuat gitu, laper ya makan, ngantuk ya tidur, gitu. Apakah setelah mengetahui kekurangan dari pasangan itu, penilaian ibu terhadapnya berubah Bu? Ee kalau saya ndak berubah. Ndak berubah gitu, pokoknya suami saya, saya anggap sebagai apa ya? pegangan saya gitulah. Bisa Ibu ceritakan dulu awalnya ketemu dengan pasangan trus akhirnya memutuskan untuk pacaran trus akhirnya sampai ke pernikahan? Ya, ya sebelum saya dengan mas hendra ini kan ya udah punya temen gitu, sudah hampir 10 tahun, ya sudah hampir 10

Memberikan penghargaan yang tinggi kepada orang yang dicintai (keintiman)


372

H 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

tahun, kebetulan agamanya lain, tiba-tiba suami saya yang sekarang itu datang ke rumah saya padahal saya ndak tahu itu siapa, itu siapa, tapi kok saat itu juga, malam itu juga saya kok langsung apa ya? bisa dikatakan jatuh cinta gitu, betul, padahal saya udah pacaran sama temen saya itu udah 10 tahun, itu datang, malam pertama itu saya langsung, langsung jatuh hati, ya yang pertama ee mungkin agama saya sudah cocok gitu, jadi tak anggep oo mungkin itu jodoh saya, ternyata sampai sekarang masih bisa bertahan. Jadi dulu ketemunya emang langsung yang bapak dateng ke rumah Ibu atau? Iya, di rumah kos-kosan pada waktu itu, padahal itu rumahnya itu deket dengan sekolah saya, di SD Kanisius Kalasan itu, tiap hari dia memandang saya tapi saya ndak tahu kalau dia naksir saya. Tiba-tiba datang di kos saya, waktu datang pertama saya langsung apa ya? jatuh cintalah. Tapi trus ketika istilahnya bapak bertanya ke Ibu, Ibu langsung mau gitu? Ya, ndak tahu saya kok trus bisa gitu (sambil tertawa). Apa yang dirasain pada saat itu kok Ibu itu bisa merasa wah ini ni? Ya apa ya, kalau saya bandingkan ya, ya biasa ya membanding-bandingkan yang dulu itu agamanya islam, yang ini bagi saya ya lebih ganteng (sambil tertawa), bagi saya, bagi saya lho, kan relatif, gitu. Misalnya kalau bapak sedang dalam keadaan membutuhkan dukungan, apalagi sedang banyak masalah, biasanya apa yang Ibu lakukan? Sepertinya bapak saya tu gak pernah mengeluh’e, ndak pernah mengeluh apa-apa, pokoknya ditanggung sendiri. Ya



373

I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

merasa saya itu, apa ya? Kurang bisa untuk mengatasi. Tapi kalau saya yang punya masalah, dia yang mengatasi, mungkin saya karena sudah tua mungkin mbak (sambil tertawa). Kalau mungkin Ibu melihat suami kayak dalam keadaan lesu gitu, apa yang Ibu lakukan untuk suami? Ya paling saya yo cuma ee lebih sering ya tak buatkan minuman, kadang ya tak pijitin, ini jujur lho mbak, ya tak pijitin, kadang ya tidur bersama, gitu. Apakah menurut ibuk, pasangan Ibu memiliki kepekaan terhadap kebutuhan-kebutuhan Ibu? Sampai saat ini saya rasa terlalu peka ya (sambil tertawa). Ya masih pekalah, perhatian, gitu. Bentuk perilaku nyata apa yang bisa menunjukkan? Ee misalnya saya cape, ’sini mah tak pijitin’, gitu. Trus kalau Ibu sendiri bagaimana terhadap pasangan? Ya sama aja, kalau dia kelihatan merasa apa ya? lelah ya, saya ya itu, tak buatkan makanan yang dia suka, tak pijitin, tak temenin waktu lihat tv, pokoknya yang lebih speciallah. Apakah Ibu selalu berusaha memberikan yang terbaik kepada pasangan Ibu? Ya selama ini saya berusaha untuk yang terbaik, gitu. Bagaimana cara Ibu? Eeem ya selama ini saya bertahan untuk tidak selalu membentak-bentak, tidak selalu marah-marah, itu tak jaga itu. Bisa Ibu ceritakan saat-saat Ibu ingin melewatkannya bersama dengan pasangan? Maksudnya? Misalnya ada saat-saat tertentu itu ingin dilewatkan bersama dengan pasangan, misalnya saat-saat kayak

Keinginan meningkatkan kesejahteraan pasangan (keintiman) Saling pengertian dengan orang yang dicintai (keintiman) Saling pengertian dengan orang yang dicintai (keintiman) Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman)


374

J 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

gini, malam-malam gini, inginnya tu dilewatkan dengan pasangan, kalau Ibu sendiri bagaimana? Kok belum jelas to mbak? Misalnya saat Ibu pulang kerja gini, pengennya itu bisa ada pasangan, nemenin Ibu, gitu atau mungkin saat ibuk lagi santai pengennya tu ada pasangan yang bisa nemenin, ngobrol bareng, gitu. Kalau ibu sendiri tu ada gak saat-saat tertentu yang ingin dilewatkan bersama dengan pasangan? Sepertinya gak ada mbak. Atau mungkin kalau Ibu tu lagi bahagia dan ingin membaginya, melewatkannya bersama dengan pasangan. Ada gak bu saat-saat yang seperti itu? Maksudnya dilewatkan itu? Maksudnya Ibu itu gak hanya sendiri tapi bersama pasangan, jadi ada yang menemani. Eem apa ya? paling kalau malem itu, tidur bersama. Trus kalau dalam kegiatan sehari-hari, misalnya malem-malem gini, sehabis suami pulang kerja, nonton tv bareng, atau kegiatan ngapain bareng, ada ndak Bu? Ya kalau semuanya ndak capek yo berusaha saya ada, nanti ndak dikira apa ya?, bapak tu sering bilang gini, pulang kerja anak-anak sudah pada tidur, saya juga sudah tidur, ’wah di rumah kok tidak ada kehidupan’, gitu (sambil tertawa). Ya saya berusaha kalau suami pulang saya bertahan untuk tidak tidur dulu, saya cari kegiatan. Bagaimana perasaan Ibu jika pasangan Ibu tidak ada bersama Ibu untuk jangka waktu yang agak lama? Maksudnya dalam 1 hari, 1 minggu atau 1 bulan.....? Ya misalnya dalam 1 minggu, suami

Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman)


375

itu pergi kemana, untuk ngapain gitu.Selama ini anu’e, setiap hari selalu bertemu’e. Trus kalau waktu jarak jauh itu bu, itu kan lama tidak bertemu, apa sih yang dirasain sama ibu? Ya apa ya? ya khawatirlah, sedih, kadang ya cemburu, kadang sore gini kadang lho mbak, kadang kan dia juga istilahnya mekelaran gitu lho, kadang dia pamit, aku tak kesana ya, ya kadang saya ya memberi ijin, tapi kadang ya disini kadang ada rasa cemburu gitu. Kadang saya baca sms, ’lho kok ada sms kayak gini’, ’ini Cuma temen aja kok’. Jadi ya kadang cemburu gitu, tapi ya terbatas aja, tapi ya saya tetap percaya (sambil tertawa). Trus biasanya cara Ibu untuk mengutarakan perasaan-perasaan seperti itu bagaimana Bu? Langsung di omongkan atau..? Saya tanya aja, ’mas ini sms dari siapa? Cewek lho ini’, ’yo ini konco sekolahku’, ’yang bener?’, langsung aja saya tanyakan. Biasanya kalau ada perselisihan pendapat sama suami, bagaimana cara mengatasinya Bu? Ee itu salah satu kadang ngalah, biasanya bapak saya yang ngalah itu.

Hasrat ingin bersatu (gairah)

K 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31


376

W.R4.GS.21Nov06,18.30-19.00 No Refleksi Hasil Wawancara Analisis AA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43

Menjaga penampilan agar tetap menarik Tertarik kepada pasangan karena humoris Tertarik karena sifatnya

Menurut Ibu, apa yang menarik dari suami ibu? Bagi saya ya karena suami saya gantenglah, bagi saya (sambil tertawa). Trus ada yang lain lagi Bu? Eem dia sangat pengertian pada saya, sama anak-anak juga..apa ya? Bisa mendidik anak, gitu, sayang pada anak. Trus kalau dari Ibu sendiri, kira-kira apa resepnya bu, biar bisa tampil menarik di depan suami? Kalau saya ya seadanya mbak ya, kalau bisa tu ya setiap hari tu kalau berpakaian yang, yang bagus, walaupun gak baik tapi bersih, menarik, gitu. Apakah dengan melihat suami bisa merangsang gairah seksual Ibu? Maksudnya gimana? Mungkin dengan melihat pasangan itu, ada dorongan seksual yang muncul gitu? Eem bagi saya….apa ya? dia sukanya lucu gitu lho, lucu, sering lucu jadi saya sok tertarik gitu (tertawa sedikit). Kira-kira dorongan atau perasaan apa saja yang muncul ketika melihat pasangan Ibu? Maksudnya baru…setiap harinya gitu? Yang pertama dia yo sangat pengertian pada saya, dia ndak, ndak pernah marah, gitu, selalu ngemonglah. Kira-kira perasaan apa Bu yang muncul? Perasaan saya? Terhadap suami? Ya saya sangat bahagia, senang sekali. Kira-kira waktu pertama kali melihat suami ibu, perasaan apa

Daya tarik fisik (gairah) Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman)


377

AB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Tertarik karena seiman dan ganteng. Perasaan cinta muncul karena terbiasa. Berusaha memenuhi keinginan suami

saja yang muncul, atau dorongan-dorongan apa yang muncul? Kalau menurut saya, eem apa ya? Saya waktu itu memang ndak tahu kalau dia mau naksir saya. Saya kira juga cuma teman biasa, tapi kok saya melihat, gak tau ya pertama itu kok saya melihat apa? Agama, kebetulan waktu itu, agama kok sama, karena sebelum itu saya pacaran agama selalu berbeda tapi kan semua agama ya baik. Waktu itu kok saya dapat jodoh yang seiman gitu, yang kedua bagi saya ya termasuk yang lebih baik, yang gantenglah, bagi saya. Trus waktu pertama itu dia datang, belum kenal ya Bu, itu ada perasaan apa sih atau siapa sih ini? Waktu itu ya belum, belum punya perasaan apa-apa, setahu saya hanya teman aja tapi karena itu, bapak sering main ke rumah saya jadi, jadi ya apa ya? Jatuh cinta (sambil tertawa). Apa perilaku khusus Ibu untuk mengungkapkan rasa sayang kepada bapak? Waktu itu? Apa sekarang? Waktu itu dan sampai saat ini. Oo..apa ya? Eem..kalau saya, saya berusaha tampil beda (sambil tertawa) tapi kadang yo kayak gitulah soalnya banyak kerjaan di rumah, jadi yo pakaian kayak gitu tapi yo saya berusaha gitu lho. Kalau mungkin perilaku yang secara langsung ke suami, perbuatan, itu apa Bu, untuk menunjukkan rasa sayang? Kalau saya apa ya? Ya semua, hampir semua keinginan bapak itu kalau bisa saya usahakan. Saya usahakan, misalnya dia suka minum



378

AC 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Berhubungan seksual tergantung keadaan

kopi, saya berusaha membuatkan, gitu. Apakah Ibu mempunyai kebiasaan yang mesra dengan pasangan? Misalnya kalau pagi itu memberikan ciuman selamat pagi. Kalau Ibu biasanya kebiasaan mesranya apa bu? Apa ya (sambil tertawa), kalau saya tu sering, kalau pagi, kalau pagi saya kan bangun duluan, tapi kalau ciuman itu jarange mbak (sambil tertawa), paling saya cuma mijitin itu mbak. Atau mungkin kalau mau pergi? Kalau pergi saya yo cuma bilang ‘ati-ati yo mas’, gitu. Apakah sampai saat ini ibu masih berhubungan seksual dengan bapak? Oo masih, sering (sambil tertawa) Frekuensinya? Ya paling seminggu 2, 3 kali, kadang yo seminggu ndak, tergantung kalau rasa baru capek ya…(sambil tertawa) ya libur dulu. Berarti biasanya tu diinginkan kedua belah pihak ya Bu? Ya dari dua belah pihak. Trus bagaimana perasaan ibu ketika dan setelah melakukan hubungan seksual? Ya seneng mbak. Mungkin ada perasaan lain Bu? Apa ya, perasaannya ya seperti, seperti di surga ya (sambil tertawa), padahal gak ngerti. Apakah ketika melakukan hubungan seksual itu bisa sama-sama menikmati Bu? Ya selalu bisa. Seberapa besar keinginan Ibu untuk selalu dekat dengan pasangan? Gimana ya? Kalau saya yo apa ya?

Saling pengertian dengan orang yang dicintai (keintiman) Daya tarik seksual (gairah) Daya tarik seksual (gairah) Daya tarik seksual (gairah) Mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai (keintiman)


379

AD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Keinginan yang besar untuk selalu bersama dengan pasangan

Kalau saya ya, kalau bapak itu mungkin 2 hari, 3 hari itu minta tapi saya kan umurnya sudah terlalu, sudah terlalu apa? Ya sudah berkepala 4 jadi saya yo sok, sok gak cocok gitu. Apakah Ibu mempunyai keinginan yang besar untuk bisa berada dekat dengan pasangan? Maksudnya gimana mbak? Maksudnya nggak jauh-jauhan atau mungkin frekuansi ketemunya sering. Ya selama ini kan setiap hari ketemu walaupun hanya pagi sama, sama sore, kadang siang itu tak suruh pulang rasane pengen, pengen apa ya mbak? pengen bersama terus tapi karena kita harus apa ya? Mencari nafkah ya, sementara ya berjauhan sebentarlah, gitu mbak. Apakah keinginan untuk sering bersama pasangan itu lebih besar daripada keinginan untuk bersama dengan orang lain? Eem gimana ya? Kadang itu saya kalau dinilai dari bapak, bapak itu menilai saya, ‘kamu itu kok seneng tinggal di sekolah?’ gitu, ‘kok di rumah aja nek tak jak pulang kok susah?’ katanya saya kok malah banyak, menurut bapak lho itu, saya itu terlalu disiplin tapi saya ndak sombong, terlalu rajin berada di sekolah, gitu. Kalau menurut Ibu sendiri gimana? Kalau saya yo tak bagi-bagi mbak. ya 50% di rumah, 50% di sekolah, gitu. Tapi ini di luar sekolah itu ya Bu, apakah keinginan untuk bersama dengan pasangan lebih besar daripada keinginan untuk bersama orang lain?

Daya tarik seksual menurun (gairah) Menganggap orang yang dicintai berharga


380

AE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Ingin terus mempertahankan hubungan

Ya sebetulnya ya lebih besar dengan pasangan aja, tapi yak arena keadaan, kadang kan saya banyak perginya jadi ya itu. Sebetulnya kalau menurut saya yo lebih banyak, yang saya harapkan ya lebih dekat dengan pasangan. Kira-kira apa yang membuat ibu tetap mempertahankan hubungan ketika melalui saat-saat sulit bersama pasangan? Ya apa ya? Sebagai..soalnya bapak itu sudah saya anggap sebagai teman hidup gitu mbak, jadi yo ndak..apa ya? Kalau bisa jangan sampai renggang, gitu. Walaupun kita bertamu hanya sebentar, tapi saya, bagi saya ndak masalah, gitu. Bisa Ibu menceritakan mungkin saat-saat sulit yang pernah dilalui bersama pasangan? Kalau untuk saat ini, yang sulit apa ya? Ya karena sekarang baru apa ya? Ekonomi susah mbak, kadang itu pemasukan sedikit, pengeluaran lebih banyak, apalagi suami saya kerjanya hanya begitu, saya guru, guru aja belum tetap, gitu mbak. Trus dalam saat-saat sulit tersebut, alasan apa sih yang membuat Ibu tetap mempertahankan hubungan pernikahan ini? Ya karena saya sudah punya anak 2 gitu mbak jadi yo jangan sampai, jangan sampai berpisah walaupun ekonomi dalam keadaan seperti ini, karena itu tak anggep sebagai teman hidup saya kalau bisa ya sampai akhir gitu. Selain anak, kira-kira ada alasan lain lagi Bu? Ya sebagai, apa ya mbak, eem kadang kalau ndak ada suami ya susahe (sambil tertawa). Lebih baik

Memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah (komitmen) Hasrat untuk bersatu (gairah) Memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah (komitmen) Keputusan untuk memelihara hubungan (komitmen)


381

AF 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Merasa yakin bahwa hubungan akan bisa stabil

kalau ada, walaupun dalam keadaam seperti ini tapi lebih baik, lebih bahagia kalau lengkap, ada, gitu. Apakah Ibu yakin bahwa hubungan ini akan tetap stabil? Ya saya yakin. Saya yakin bisa. Terus terang saya akan berusaha, berusaha, apa ya? Stabil gitulah. Kira-kira apa bu yang membuat ibu yakin? Eem apa ya? Apa ya mbak? (tertawa), ya itu satu, saya sudah punya monic itu lho mbak, jadi kalau ndak ada temen, apalagi temen hidup itu susah, repot gitu. Kira-kira pernah terlintas ndak Bu, dalam masa sulit tersebut untuk pisah aja dari bapak dan mencari yang lebih bisa menghidupi? Kalau saya ya cuma, cuma humor aja, kalau yang, yang beneran itu nggak mungkin mbak, nggak mungkin, tapi yo kalau pas dalam keadaan apa ya? Gak bersatu gitu, mungkin ada masalah kecil, tapi yo sok sering, sering bilang gitu tapi yo cuma intermezo aja. Trus apa sih alasannya kok gak mungkin kayak gitu? Ya soalnya ya itu mbak, sudah saya anggap sebagai teman hidup untuk selama-lamanya (tertawa) Menurut Ibu apakah keputusan untuk menikah dengan bapak sekarang ini merupakan keputusan yang bagus? Ee waktu dulu ya saya pilih, wah itu teman hidup yang, yang bagus, yang cocok, sama gitu, tapi ya sekarang keadaannya kayak gini tapi ya saya tetap, tetap teguh gitu. Apa yang membuat Ibu bisa tetap teguh dengan keputusan Ibu itu?

Memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah (gairah) Keputusan untuk memelihara hubungan (komitmen)


382

AG 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Merasa suami justru bisa lebih membimbing

Menurut saya ya karena saya sudah menikah lewat gereja, jadi ya peraturannya kan tidak boleh itu, apa? Berpisah gitu, ndak boleh bercerai.pokoknya saya sudah seiya sekata (tertawa). Trus selain dari peraturan gereja ini, ada nggak alasan lain? Alasan lain ya, ya bukannya saya itu, opo yo? Ngemingke suami saya, dia itu selalu bisa ngemong saya. Walaupun saya marah seperti apa, bapak tetep apa ya? Tidak ikut marah tapi malah apa ya? Malah apa ya namanya? Ngemong saya gitu lho. Kira-kira kesulitan apa saja Bu yang pernah dihadapi dalam membesarkan anak sampai sekarang ini? Kesulitan saya dalam membesarkan anak, untuk sementara ini apa ya? kalau kasih sayang, semuanya sayang sama anak. Ee sementara ini ekonomi mbak. ekonomi yang sangat susah dan minim. Trus waktu dulu jauh sama bapak itu kesulitan apa yang dihadapi dalam membesarkan anak? Ee waktu dulu kan saya ndak bisa bersama, jadi dalam membesarkan anak kesulitannya ya, apa ya? Karena saya pagi harus berangkat kerja dan siang baru pulang, repotnya dalam mengasuh anak, nanti yang momong siapa, tapi ya saya punya jalan keluar, eem itu mencari orang yang mau, ya istilahnya pembantulah, gitu. Bagaimana keyakinan ibu akan kebahagiaan di masa-masa yang akan datang? Saya tetap yakin, kalau hubungan saya dengan suami saya itu tetep bisa bersatu walaupun ada orang



383

AH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Yakin dan percaya kepada suami Merasa yakin terhadap rasa sayang suami

ketiga yang akan apa ya, maksudnya saya menggoda gitu saya tetap teguh. Apa bu yang membuat yakin? Ya karena suami saya sayang sekali sama saya, demikian juga saya. Dulu yang kemaren itu ibu pernah mengatakan kalau sekarang suami sudah kerja di Jogja ini, keadaan ekonomi menjadi jauh lebih buruk ya, tapi ibu tetap bisa merasa senang, kira-kira apa bu yang membuat ibuk tetap merasa senang? Ini jujur ya mbak, kalau bapak baru pulang seben..berapa bulan ya, ya waktu 2 tahun yang lalu saya sebagai guru honor yayasan, gaji hanya minimlah tapi karena kemaren saya ikut ujian, ikut apa ya? Guru Bantu istilahnya, ya gaji lumayanlah, jadi sekarang eem bisa tetep berjalan. (belum menjawab) Trus berarti pada saat itu lagi merasa saat-saat sulit bersama pasangan ya bu, trus kira-kira cara untuk meneguhkan diri dan suami itu bagaimana? Waktu dalam keadaan kesulitan? Ya. Saya hanya berdoa mbak. Berdoa pada Tuhan mohon jalan yang terang, kadang ya pergi ke gereja gitu. Kira-kira apa yang membuat Ibu yakin bahwa pasangan itu akan ada buat ibu ketika Ibu membutuhkan dia? Kalau menurut saya, suami saya itu yowis tresno tenan gitu lho mbak, udah sayang bener, walaupun saya sudah tua, lebih tua tapi dia tetep memperhatikan saya. Kira-kira perilaku nyatanya apa buk yang bisa menunjukkan hal

Keputusan memelihara hubungan (komitmen) Keputusan memelihara hubungan (komitmen)


384

AI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Meluangkan waktu untuk suami dan keluarga

tersebut? Ya kadang dia hanya memuji, memuji, memuji ya, memuji maksudnya ya walaupun saya jelek dia tetap memuji saya cantik gitu (tertawa). Mungkin ada perilaku khusus lain buk, yang ditunjukkan lewat perilaku? Apa ya mbak? apa ya? Perilaku yang khusus? Ya kalau sudah sepi gini, kadang sok duduk santai, saling ya apa ya (sambil tertawa), ya saling merayulah. Bisa diceritakan Bu, saat-saat yang ingin dilalui bersama dengan pasangan? Apa ya ceritanya? Ya kalau suami saya sering apa ya? Eem apa ya namanya itu, kalau merayu-rayu gitu apa namane mbak? ya merayu-rayu gitu, ‘ayo yo tidur’ gitu. Ada nggak buk saat-saat tertentu tu inginnya dihabiskan bersama dengan pasangan? Maksudnya? Ada saat tertentu itu dilaluinya bersama pasangan, Ibu tu nggak ingin melalui saat itu sendiri aja. Saya terutama hari Minggu mbak. Hari Minggu itu saya itu sepertinya tidak ingin berpisah, maksudnya yo ora gelem ditinggal dimana, saya harus ikut, itu kalau, kalau hari Minggu. Pokoknya tak buat hari khusus gitu, mbok dia ingin kemana, saya ikut, gitu. Itu kalau hari Minggu, kalau hari lain saya memberi kebebasan asal terbatas. Biasanya kalau hari Minggu itu ngapain aja Bu? Ya pekerjaan yang rutin ya pagi ke gereja, nanti siang ngantar anak sekolah minggu, nanti pulang, ya kalau pas ada rejeki kita makan

Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang diciantai (keintiman) Mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai (keintiman)


385

AJ 1 2 3 4

bersama sekeluarga, gitu, makan diluar, kita ndak masak, seneng-senenglah. Pokoknya hari Minggu untuk hari senang.


386

W.R4.GS.18Jan07, 18.30-18.55 No Refleksi Hasil Wawancara Analisis BA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43

Lebih merasa bahagia bisa berkumpul bersama suami Kesulitan dalam pernikahan

Pada saat Ibu mengalami hal-hal yang buruk, siapa orang yang paling dicari? Pertama saya hanya berdoa, yang kedua ya saya trus musyawarah dengan suami saya, tidak ada orang yang lain. Jadi kalau menurut Ibu tu orang yang paling dapat diandalkan itu siapa? Ya suami saya, orang yang saya andalkan.Kalau suami itu pernah bercerita tentang masalahnya kepada Ibu? Kadang juga cerita tapi ya hanya masalah ekonomi terutama. Kalau masalah masa lalu itu sudah gak pernah, udah dilebur istilahnya. Kalau dalam kehidupan sehari-hari aja, misalnya di pekerjaan, kehidupan sosialnya, itu cerita gak sama Ibu? Ada apa-apa pasti cerita. Trus biasanya yang Ibu lakukan itu apa? Ya saya hanya memberi jalan keluarnya aja. Kira-kira dalam pernikahan Ibu ada perubahan gak dari awal menikah sampai sekarang? Mungkin dari perlaku, kebiasaan sama suami….? Banyak mbak, kalau yang dulu kurang setia, karena sekarang sudah sekeluarga gak berpisah lagi jadi ya tambah damai. Kadang ya saya berusaha agar tidak terjadi pertengkaran yang besar. Dulu saya sama suamiku kadang suka marah-marah gitu lho tapi sekarang saya berusaha untuk tidak marah, saya akan selalu menghormati sebagai suami. Kalau untuk masa sulit, bisa diceritakan Bu? Banyak masa sulit, terutama masalah ekonomi mbak, ekonomi memang

Mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat dibutuhkan (keintiman) Memberikan dukungan emosional kepada orang yang dicintai (keintiman) Tetap memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah (komitmen)


387

BB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Suami mengorbankan pekerjaannya demi keluarga Percaya terhadap suami

susah, apalagi sekarang ini nyari duit susah tapi yo saya berusaha untuk selalu bahagia bisa bertemu tiap hari. Kalau relasi dengan suami sendiri? Ya pernah terjadi, sudah waktunya pulang kok belum pulang, saya kan punya pikiran negative gitu padahal ya suami saya bener-bener jujur tapi kadang saya pikirannya negative. Menurut Ibu hal-hal yang menarik dari perkawinan Ibu sekarang itu apa Bu? Yang paling menarik adalah ya bisa berkumpul bisa bersatu. Kalau dulu kan karena saya tidak bersama tidak bersatu satu keluarga, keluarga tapi pisah ranjang, kalau sekarang yang saya rasakan karena bisa bersatu itu lho mbak, jadi dulu pikiran saya pernikahan kok Bandung Jogja gitu tapi kok ternyata suami saya bisa mengalahkan pekerjaannya demi keluarga, itu yang saya heran. Maksudnya mengalahkan Bu? Ya dulu kan waktu kerja gajinya agak banyak, punya gaji, sekarang satu hari aja kadang dapet kadang tidak jadi seolah-olah mengalahkan pekerjaan gitu (sambil tertawa). Walaupun sekarang uang cuma sedikit tapi berusaha untuk bahagia. Lebih senang karena bisa bertemu tiap hari, soalnya kalau tidak bertemu tiap hari kadang punya pikiran negative itu lho mbak, apalagi seorang perempuan ‘wah pasti di Bandung gini gini gini’ gitu tapi setelah bersatu ya rasanya damai gitu. Kalau lagi punya pikiran yang aneh-aneh gitu apa yang dilakukan? Eem apa ya? Berdoa, berdoa aja dan saya yakin itu tidak akan terjadi, tapi kan sering ada kabar burung itu tapi saya yakin tidak akan terjadi, ya berdoa aja. Sampai sekarang ini, kira-kira apa

Menganggap orang yang dicintai berharga (Keintiman)


388

BC 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Saling pengertian agar tidak terjadi konflik Merasa jengkel kalau suami tidak mengerti pekerjaan rumah tangga

yang membuat Ibu tetap menjaga kelangsungan rumah tangga Ibu? Menurut saya untuk menjaga kelangsungan rumah tangga itu kedamaian, saling pengertian, jangan sampai terjadi cekcok. Caranya gimana Bu untuk mencegah terjadinya cekcok tersebut? Saling pengertian, saling pengertian. Biasanya kalau dalam rumah tangga itu ada cekcoknya, kalau dalam rumah tangga Ibu sendiri? Selama ini yang saya alami Cuma masalah kecil aja, sementara, gak jauh 1 hari itu gak, mungkin ya dari pagi nanti sore udah baik lagi. Gak pernah saya terjadi cekcok yang lebih besar, apalagi sampai apa ya? Yang laki-laki pulang ke rumah ibunya, gak, saya jaga jangan sampai terjadi seperti itu. Bisanya kalau cekcok gitu penyebabnya apa Bu? Yang saya alami selama ini, kadang bapak itu gak tau pekerjaan wanita gitu lho, saya pulang ke rumah sudah capek tapi bapak ga ngerti pekerjaan di rumah. Umpama lihat lantai kotor gitu, ee nyapu-nyapu gitu, kalau bapak itu gak gitu, dibiarin aja, itu yang kadang-kadang buat jengkel. Trus kalau seperti itu, biasanya reaksi ibu gimana? Saya cuma sok gini, tak sindir-sindir gitu aja, ee cucian kok gak bisa bersih sendiri ya, cuma tak gituin aja. Trus kalau udah disindir gitu, bapak gimana bu? Ee bapak biasanya trus ambil tindakan gitu, yuk kita kerjakan bersama, gak dikerjakan sendiri tapi bersama-sama gitu, sambil ketawa-tawa, bercanda gitu, gak serius gitu. Kalau menurut itu ini konflik yang terjadi dalam rumah tangga ibu ini seringnya terjadi pada saat lima

Memperhatikan hubungan ketika mengalami masalah (komitmen) Kurang pengertian dari orang yang dicintai (keintiman) Saling pengertian dengan orang yang dicintai (keintiman)


389

BD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Konflik lebih sering terjadi setelah melewati 5 tahun Semakin lama, semakin sayang sama suami

tahun pertama perkawinan ataukah setelahnya? Setelahnya, soalnya sebelumnya kami itu gak pernah bersatu gitu, jadi bapak pulang yang adanya cuma seneng gitu, kalau selama ini kan selalu bersama, tapi yo sering ada kejanggalan-kejanggalan, jadi cekcok kecil-kecilan. Ya saling dibicarain aja biar sama-sama ngerti. Pernah gak Bu yang sampai membuat Ibu nangis, nyesek gitu? Kalau dulu itu pernah sampai saya nangis gitu, soalnya yo ada gosip, yang dulu pernah tak ceritakan itu lho, Cuma itu saya sampai nangis tapi kalau sampai sekarang saya rasa gak ada, pekerjaan banyak ya tak kerjakan bersama gitu, gak punya, sedikit gitu ya apa adanya digunakan. Waktu mengalami yang ada gosip pihak ketiga itu apakah juga sampai mengalami perang mulut trus sampai bertengkar hebat gitu Bu? Karena saya jarak jauh mbak jadi ya Cuma lewat telpon gitu, lewat telpon, tak telpon itu, katanya ada gini-gini, lha saya kan gak tahu sendiri, ya bapak ya tetep tidak, tidak ngakoni gitu lho mbak, saya yo gak bisa nuduh, lawong saya yo gak lihat sendiri, mungkin itu pihak ketiga aja, orang yang gak seneng sama suami saya atau ada masalah di dalam kantor. Trus kalau setelah mengalami banyak konflik dan kejanggalan, perasaan Ibu sediri gimana ke bapak, ada perubahan tidak? Selama ini sepertinya perasaan itu malah bertambah mbak, malah bertambah sayang, bertambah deket, walaupun keadaan seperti ini tapi saya berusaha selalu gembira. Mengenai keromantisan, menurut Ibu, lebih banyak romantis mana,

Komunikasi secara intim dengan orang yang dicintai (keintiman) Memperhatikan hubungan ketika mengalami masalah (komitmen) Menganggap orang yang dicintai berharga (keintiman)


390

BE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Daya tarik suami terletak pada wajahnya yang ganteng dan sikap pengertian Memperhatikan kebutuhan jasmani suami

dulu waktu 5 tahun pertama menikah atau setelahnya? Saya rasa setelahnya, ee ya itu tadi mbak, sebelumnya kan saya gak bisa bersatu, jadi menikmatinya sekarang ini (sambil tertawa), adanya cuma seneng gitu. Menurut Ibu, masa-masa terberat dalam pernikahan itu terjadinya dalam 5 tahun pertama atau setelahnya? Kalau saya setelahnya, saya berusaha selalu gembira, damai tapi yo kadang ada, saya mikirnya untuk kedepan anak saya apa saya punya, jamannya kok gini, cari duit kok susah tapi saya selalu, tetep saya syukuri. Sempat ada merasa jenuh gak Bu dengan keadaan yang seperti itu? Saya pikirnya anu kok mbak, hari ini tak pikir hari ini, besok pasti ada jalan keluar. Menurut Ibu sekarang ini apa yang menarik dari pasangan Ibu secara fisik? Ya apa ya..gantenglah…(sambil tertawa), bagi saya, ya itu relatif ya mbak ya. Itu yang pertama, kedua pengertian, saling pengertian sama saya, pengertian sekali sama saya, membantu gitu. Apakah Ibu suka memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan dari pasangan? Jelas mbak, jelas saya perhatikan. Ya dalam kebutuhan jasmani maupun rohani. Kalau jasmani ya misalnya sedang sakit gitu ya tak rawat, hampir setiap hari mbak, saya itu pasti taka pa ya…ya tak pijitin gitu lho mbak (sambil tertawa), biar sehat. Kalau dalam kebutuhan sehari-hari Bu? Apa ya? Saya tu paling yang tak utamakan gizi tu, biar sehat.

Daya tarik fisik (gairah) Keinginan meningkatkan kesejahteraan orang yang dicintai (keintiman) Keinginan meningkatkan kesejahteraan


391

BF 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Suami kurang peka terhadap pekerjaan rumah tangga Merasa senang dengan dukungan pasangan ketika mengalami saat sulit Memberi dukungan ketika suami mengalami saat sulit Bercerita kepada suami mengenai segala perasaan

Menurut Ibu apa yang menjadi kelemahan ataupun kekurangan dari bapak? Kelemahannya, kalau saya ya mbak, saya sebagai istri eem kadang pekerjaan yang untuk istri belum sempat mengerjakan atau capek itu kadang kurang mengerti, kurang peka gitu, kurang peka terhadap kewajiban sebagai ee apa kebutuhan si istri gitu. Trus dalam menghadapi hal itu, Ibu gimana? Kadang saya cuma becanda ajalah, nggak serius gitu. Contohnya halaman kotor, ‘ee halaman kok nggak bisa bersih sendiri ya?’ cuma gitu aja, nanti trus ngerti. Trus apakah Ibu tetap bisa menerima bapak yang seperti itu? Sampai saat ini tetap bisa menerima. Bagaimana perasaan Ibu ketika Ibu mendapatkan dukungan dari pasangan sewaktu Ibu mengalami saat-saat yang sulit? Perasaan saya ya pasti senang mbak, iya, karena didorong, didukung, diberi semangat. Kira-kira pada saat kapan saja Ibu memberikan dukungan kepada pasangan? Ee untuk saat ini kan bapak saya sebagai pekerja yang kasar gitu, wiraswasta, ya kadang keadaan sok sulit, susah mencari nafkah itu, kadang cuma sedikit, tapi ya saya dorong, saya beri semangat, ‘nggak papalah’, ya kita kan saling mengisi, ya karena saya punya sedikit, meskipun kecil ya kalau bapak baru nggak ada ya akulah, gitu. Apakah Ibu juga mengungkapkan perasaan-perasaan Ibu ke bapak? Itu jalan yang utama ya mbak. Saya ada uneg-uneg apa itu pasti saya bicarakan sama suami saya, bukan ke orang lain. Sementara ini semua saya ungkapkan

orang yang dicintai (keintiman) Memberikan penghargaan yang tinggi terhadap orang yang dicintai (keintiman) Menerima dukungan emosional dari orang yang dicintai (keintiman) Memberikan dukungan emosional kepada orang yang dicintai (keintiman) Komunikasi secara intim dengan orang yang dicintai (keintiman)


392

BG 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

Mengalami kesulitan dalam ekonomi Mendapat perhatian dari pasangan ketika sakit

mbak, saya nggak ada istilahnya rahasia gitu nggak ada. Dalam rumah tangga Ibu, biasanya hal-hal apa yang bisa membuat tekanan atau beban bagi ibu setelah 5 tahun pernikahan? Ee sementara ini yang menjadi masalah, beban, itu..ya karena ekonomi mbak, ekonomi, keuangan, nyari duit susah, gitu. Saya jujur aja ya mbak, karena saya kerja, bapak kerja kadang ya ‘ini uangku , ini uangku’ (sambil tertawa). Trus gimana cara melewati itu semua? Saya mikirnya slow aja gitu mbak, nggak usah, nggak usah yang lebih-lebih gitu, pokoknya pedoman saya, hari ini bisa makan gitu aja, untuk hari esok biar esok aja mikirnya. Bagi Ibu pribadi, perbedaan usia dengan bapak menjadi masalah tidak? Nggak tu mbak, ya selama ini hal itu tidak menjadi masalah bagi saya soalnya bapak sendiri saya rasa bisa ngimbangi, bisa ngemong juga meskipun dia lebih muda dari saya. Kalau Ibu sedang sakit, apa yang dilakukan bapak? Bapak perhatian kok ama saya bila sakit, ditanya apa yang dirasakan, saya diperiksakan, dikerokin sambil senda gurau jadi cepat sembuh.

Mengandalkan orang yang dicintai pada saat dibutuhkan (keintiman) Menerima dukungan emosional dari orang yang dicintai (keintiman)


393

W.R5.BO.20Nov06,17.00-17.45 No Refleksi Hasil Wawancara Analisis A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43

Meluangkan waktu untuk bersama istri dan anak.

Ini dengan siapa? Dengan Dg. Usianya berapa? 33. Pekerjaan saat ini? TNI AU. Apa pekerjaan saat ini menuntut untuk selalu tidak tinggal di rumah? Pekerjaan ya menuntut tidak selalu tidak di rumah karena kita sesuai dengan perintah komandan. Apapun yang kita kerjakan sesuai dengan perintah dan aturan yang sudah ditentukan oleh dinas. Lama menikah sudah berapa tahun? Kurang lebih 7 tahun. Trus anak yang dimiliki sekarang? Baru 1. Kesulitan-kesulitan yang pernah dihadapi dalam membesarkan anak kira-kira apa aja? Ya kesulitannya kalau anak panas, tapi yang paling banyak karena saya nggak terlalu ee dengan anak ya, apa ibarat, istilahnya, jarang di rumah jadi kurang tahu kesusahan membesarkan anak, gitu. Apakah mas Dudung mengamati apa yang menjadi kebutuhan pasangan? Ya mengamati. Ya kebutuhannya apa, pakaiannya, atau makanannya apa, kesukaannya apa. Trus kalau sudah begitu, berusaha memenuhi, caranya gimana? Kalau bisa semampu saya dipenuhi, kalau tidak, yang kayaknya, yang kayak rumah gitu kan nggak bisa dipenuhi, kalau kebutuhan pangan, sandang, yang masih bisa dijangkau, bisa dipenuhi.

Keinginan meningkatkan kesejahteraan pasangan (keintiman) Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman) Keinginan meningkatkan kesejahteraan


394

B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Apakah juga pernah meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan bersama-sama dengan pasangan? Ya meluangkan, kayak hari libur, kita jalan-jalan ke mall atau kemana. Trus biasanya saat-saat tersebut, apa yang dirasain? Ya bahagia, karena deket istri, deket keluarga, dibandingkan kalau dines luar kita sendiri, yang semuanya laki-laki. Jadi bisa menikmati ya? Ya bisa menikmati dong. Mungkin bisa diceritakan saat-saat yang menyenangkan bersama istri? Ya banyak hal, disaat kita jalan-jalan atau di rumah bercengkerama, bercanda bersama istri dan anak..anak, bukan anak-anak, kalau anak-anak kan, ni baru satu. Biasanya ada nggak kegiatan yang dilakukan bareng-bareng bersama pasangan gitu? Ada, kayak nyuci, masak, itu kan bareng-bareng, ya bersihkan rumah, nyapu, itu kan. Berarti dilakukan bersama-sama ya? Ya, dilakukan bersama-sama. Trus perasaannya gimana kalau sedang melakukan kegiatan bersama-sama gitu? Ya happy happy aja, dianggap suatu kebutuhan, kita bekerja membersihkan rumah, kita yang menempati kan kita yang merasa nyaman. Mungkin juga bisa diceritakan saat-saat yang kurang menyenangkan bersama dengan pasangan? Saat-saat kurang menyenangkan ya..kayaknya nggak ada itu. Kebanyakan, iya menyenangkan, ya yang nggak menyenangkan apa?

pasangan (keintiman) Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman) Mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai (keintiman) Mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai (keintiman) Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman)


395

C 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Merasa istri tidak memiliki kekurangan Pasangan memberikan respon positif ketika Dg mengeluh sakit

Ya mungkin ada saat mengalami perselisihan pendapatlah, atau mungkin dulu pernah mengalami saat sulit, ada nggak? Kalau perselisihan pendapat ya ada, umpama anak panas, istri bingung ya kita kasih nasehat nggak papa, kalau memang parah kita bawa ke rumah sakit. Apakah merasa bahwa hubungan ini akan selalu memberikan kebahagiaan? Ya pasti dong, akan memberikan selalu kebahagiaan. Kenapa merasa yakin? Ya yakin karena kita tahu karakter pasangan kita trus sifat-sifatnya jadi kita saling memahami. Menurutmu, apakah kekurangan dari pasangan? Kekurangannya...nggak ada kekurangannya, kita kan bisa..ya kalau kita lebih semua ya namanya nggak, nggak, hidup nggak rame. Ya manusia kan punya kekurangan ya, menurut mas Dudung kekurangan istri itu apa? Kekurangan? Kekurangan apa ya? kayaknya nggak ada tu. Semua tampak baik ya? Tampak baik. Bagaimana keyakinan mas Dudung akan keberadaan istri ketika sedang mengalami saat-saat sulit, misalnya mengalami musibah apa, masalah apa, bagaimana keyakinannya akan keberadaan istri? Maksudnya bagaimana? Yakin nggak kalau pada saat-saat itu istri akan ada buat saya gitu? Oo jelas, seumpama saya punya masalah, seumpama saya sakit gitu, jadi sakit gini gini keluhannya, langsung istri menanggapi. Saya tahu

Memberikan dukungan emosional kepada orang yang dicintai (keintiman) Mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat dibutuhkan (keintiman)


396

D 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

seumpama memang tidak bisa dilakukan sendiri, saya langsung ke rumah sakit. Kalau lagi mengalami masalah gitu, apa di kantor, atau dengan taman gitu, aapa juga cerita dengan istri? Ya saya sering cerita, kalau ada apa apa, begini begini, saya cerita itu ke istri, jangan, gini gini gini. Jadi terbuka ya sama istri kalau ada masalah? Terbuka. Terus biasanya kalau ada masalah gitu, apa yang dilakukan istri? Kalau dilakukan sama istri hanya memberikan nasehat, mengomentari bagaimana, kalau memang baik ya dilakukan dengan baik, kalau terjadi masalah ya diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Terus kalau istri sendiri yang sedang mengalami masalah gitu, biasanya apa yang dilakukan? Kalau istri dalam masalah biasanya ya sama, kita saling memberikan nasehat, seperti itu kalau nggak bener ya kita katakan nggak bener, kalau memang baik ya kita katakan nggak baik. Terus kalau misalnya itu nggak baik ya menurut mas Dudung, apakah istri bisa menerima pendapat tersebut? Ya bisa itu, bisa menerima, kalau yang saya anggap nggak baik ya dia menuruti apa yang saya katakan. Apa nggak pernah kayak gitu tu justru menjadikan masalah gitu? Selama ini, selama saya berumah tangga belum pernah ada dan jangan sampai ada. Apakah menurut mas Dudung istri itu memiliki kepekaan terhadap kebutuhan-kebutuhan mas Dudung sendiri?

Menerima dukungan emosional dari orang yang dicintai (keintiman) Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman) Menerima dukungan emosional dari orang yang dicintai (keintiman)


397

E 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Berusaha memenuhi keinginan istri

Ya memiliki, misalnya saya lihat aa ini belum punya pakaian, ya udah beli pakaian, terus kalau senengan saya apa, istri saya selalu memenuhinya. Terus kalau dari mas Dudung sendiri apkah juga memiliki kepekaan terhadap kebutuhan istri? Sama, saya juga begitu, apa yang dia butuhkan, apa yang dia inginkan, ya kalau saya mampu ya itu saya laksanakan, saya turuti. Ya seumpama dia pengen shoping gitu, saya anter, sebisa mungkin saya anter, kalau nggak bisa ya besoknya lagi. Terus ada nggak istri itu nggak mengutarakan tapi mas Dudung sendiri yang tahu, oo kayaknya dia butuh ini, pernah nggak? Ya pernah, pernah, dia pengen ini, wah nggak usah, biasanya dia senengnya pakaian. Pengen apa terus nggak nggak dituruti, besoknya minta lagi, ya ayok, baru belikan. Lha itu kan berarti dari istri sendiri, kalau dari mas Dudung sendiri, misalnya kok pengen ini, butuh ini, pernah nggak kayak gitu? Nggak pernah itu kalau kayak gitu itu, biasanya kalau butuh apa-apa ya disampaikan. Apakah disini mas Dudung berusaha memberikan yang terbaik kepada pasangan? Jelas itu. Caranya bagaimana? Caranya ya bagaimana ya, seumpama saya punya uang ya saya berikan yang terbaik buat dia. Bisa diceritakan mungkin saat-saat yang ingin dilewatkan bersama dengan pasangan? Ya kalau, saya disaat, di saat saya pulang kerja, saya selalu mengharapkan istri saya ada di depan

Memberikan dukungan emosional kepada orang yang dicintai (keintiman) Saling pengertian dengan orang yang dicintai (keintiman) Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman) Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman)


398

F 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

saya, tampil cantik. Trus biasanya kalau pulang kerja gitu, apa yang dilakukan bersama istri? Yang dilakukan ya nonton tv, kalau siang hari ya kita maen-maen sama anak. Biasanya apa yang dirasakan mas Dudung, biasanya kan ditugaskan ke luar kota gitu ya, trus apa yang dirasain? Seumpama saya mau berangkat ya? ya ada perasaan, namanya orang ya, ada perasaan sedih atau bagaimana, tapi itu bisa kita hindarkan karena apa yang kita lakukan demi mereka juga. Terus kalau sudah lama di tempat yang jauh sana, apa yang dirasain? Ya kangen, rindu. Trus cara mengobati rasa itu bagaimana? Ya sekarang kan udah, udah canggih, bisa telpon, bisa sms, dengan cara begitu itu ya. Kalau dulu waktu belum ada hp, sudah pernah melewati masa itu belum? Udah pernah melewati ya dengan cara kirim surat. Bisa diceritakan awalnya ketemu bagaimana trus akhirnya memutuskan untuk pacaran dan akhirnya sampai ke pernikahan? Kenalannya ya disini, di Jogja, waktu itu ada temennya yang sama-sama akper trus kita kenalan di situ trus kita belum jadian jalan-jalan setelah itu saya baru mengutarakan bahwa saya suka sama dia. Itu dikenalain ya berarti? Ya, dikenalin. Trus yang membuat tertarik itu apa? Ya karena, pertama dia baik, keduanya ya

Menganggap orang yang dicintai berharga (keintiman) Menganggap orang yang dicintai berharga (keintiman) Daya tarik fisik (gairah)


399

G 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Berusaha menjaga penampilan

cantik. Trus yang menimbulkan rasa khusus itu apa? Ya karena dia cantik dan saya liat dia kan intelektual gitulah. Trus kok akhirnya yakin untuk menikah itu apa yang membuat yakin? Ya karena saya sudah tahu sifat-sifatnya, karakternya, selain itu kita punya persamaan perasaan, ya akhirnya kita, lebih baik dari pada lama-lama langsung menuju ke pelaminan. Memang berapa lama pacarannya? Kurang lebih, kalau hitungannya ya hampir 2 tahun. Berarti menurut mas Dudung itu apa sih yang menarik dari istri? Banyak, ya itu yang saya katakan tadi pertama, cantik, iya to?, baik, intelektual, ho oh, kita saling memiliki perasaan. Kalau dari mas Dudung sendiri mungkin ada resep-resep khusus untuk menjaga penampilan agar selalu tampil menarik di depan pasangan? Ada, seperti kalau rambut saya mulai panjang, saya potong, kalau kumis saya mulai tumbuh sekarang mulai tumbuh ya, nanti saya kerok. Trus seumpama..pakaian saya mulai kumal dia nggak suka, nah saya ganti yang agak rapi gitu. Ada nggak perilaku khusus untuk menunjukkan rasa sayang kepada pasangan itu gimana? Ada, ya seperti membelai rambutnya, trus kita bercerita, trus ya sukanya dia apa, gitu. Trus ada nggak kebiasaan-kebiasaan khusus yang mesra yang biasanya dilakukan sama istri?

Daya tarik fisik (gairah) Daya tarik fisik (gairah) Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman) Daya tarik seksual (gairah)


400

H 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

misalnya kalau pagi itu mau berangkat kerja istri dikasih ciuman. Ada, seumpama mau pergi cium kiri kanan ya peluk-peluk dulu trus biasanya istri saya cium tangan saya dulu. Apakah dengan melihat pasangan itu bisa merangsang gairah seksual? Bisa. Trus biasanya dorongan atau perasaan apa saja yang muncul ketika melihat pasangan? Ya ketika dia habis mandi, atau dia udah udah tampil cantik, seperti itu. Seberapa besar keinginan mas Dudung untuk berada dekat dengan pasangan? Besar sekali. Apakah keinginan tersebut tu lebih besar dari pada untuk berada dekat dengan orang lain? Ya tidak. Maksudnya ya lebih dekat dengan istri kan lebih enak, lebih nyaman. Iya, berarti keinginan untuk berada dekat dengan istri itu lebih besar dari pada keinginan untuk dekat dengan orang lain? Betul. Apa yang membuat mas Dudung itu tetap mempertahankan hubungan meski menghadapi saat-saat sulit bersama pasangan? Ya pertama ya kita ya saling mengerti, trus yang jelas kita selalu, apa yang kita inginkan atau yang kita.... Alasannya yang pertama karena ee kita sudah mempunyai anak, trus kedua karena kita sepetinya sudah satu jiwa jadi tidak bisa dipisahkan. Trus apakah mas Dudung itu yakin bahwa hubungan ini akan bisa tetap stabil?

Daya tarik seksual (gairah) Menganggap orang yang dicintai berharga (keintiman) Keputusan untuk memelihara hubungan (komitmen)


401

I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

Yakin. Yakin sekali. Apa yang membuat yakin? Ya karena yang dijalani ee hidup kami ya seperti ini., jadi nggak ada turun naiknya. Turun naiknya maksudnya? Ya normal-normal aja. Yang dimaksud normal itu sepeti apa ya? Normal ya berhubungan dengan baik, di rumah tak ada sesuatu masalah apapun juga. Belum pernah mengalami ribut-ribut kecil atau masalah apa gitu belum pernah? Kalau ribut masalah kecil..ya ada, cuma kan tidak lama, paling berapa detik aja sudah sembuh lagi. Pokoknya kalau ada masalah kecil segera diselesaikan biar tidak bertambah besar. Biasanya kalau kayak gitu saya mudah melupakan. Biasanya kalau lagi ribut-ribut gitu, cara mengatasinya bagaimana? Cara mengatasinya ya..ya kita saling koreksi yang jelas. Apakah mas Dudung yakin bahwa hubungan pernikahan ini akan selalu membawa kebahagiaan dalam hidup? Yakin, yakin sekali. Yang membuat yakin apa? Yang membuat yakin karena kalau saya nggak ada dia sepertinya ya hampa gitu.

Memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah (komitmen) Menganggap orang yang dicintai berharga (keintiman)


402

W.R5.BO.10Des06,17.00-17.20 No Refleksi Hasil Wawancara Analisis AA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43

Masih sering melakukan hubungan seksual Merasa kesepian ketika tugas ke luar kota Menganggap istri tidak mempunyai kekurangan

Apakah sampai saat ini masih berhubungan seksual? Jelas, masih berhubungan intim kalau gak ya kurang marem. Frekuensinya seberapa sering? Ya kalau ada kesempatan ya sesering mungkin. Biasanya seminggu itu berapa kali? Ya bisa 6 kali, 7 kali, tergantung, begitu ada kesempatan ya kita lakukan. Biasanya hal tersebut itu diinginkan oleh kedua belah pihak atau tidak? Ya biasanya kedua belah pihak. Trus kira-kira bagaimana perasaannya, ketika dan setelah melakukan? Ya senang, bahagia, puas, kan begitu. Berarti apakah bisa menikmati? Ya bisa menikmati karena diinginkan kita sendiri kan. Bisa diceritakan saat yang kurang menyenangkan bersama istri? Sepertinya ya gak ada itu semuanya menyenangkan. Ya mungkin saat dinas keluar kota aja, rasanya sepi, biasanya kan bersama-sama, tidur bareng, ada yang merangkul, ada yang untuk curhat, kalau gitu kan gak ada. Bisa diceritakan kekurangan dari pasangan itu apa saja? Kekurangannya sepertinya gak ada karena ditutup sama kelebihannya jadi gak ada kekurangannya.

Daya tarik seksual (gairah) Menganggap orang yang dicintai berharga (keintiman) Memberikan penghargaan yang tinggi kepada orang yang dicintai (keintiman)


403

AB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Merasa istri tahu kemauan suami

Dulu pernah mengatakan kalau lebih semua kan hidup jadi gak rame, ya jadi kira-kira apa ya kekurangannya? Ya apa ya? Bingung juga, susah juga diceritakan karena memang gak ada. Istri saya itu sudah mengerti saya, setiap saya pulang kerja dia sudah mandi, rapi, dandan cantik, kalau lihat kayak gitu saya seneng, jadi dia itu sudah tau apa yang membuat saya senang dan dia lakukan itu. Jadi saya tidak melihat kekurangan dari dia. Mungkin bisa diceritakan karakter atau sifat-sifat istri itu seperti apa? Karakter dari istri saya ya maunya, sukanya dibelai, dimanja kan seperti itu. Trus ya gak mau sendirian. Trus ya banyak lagi. Apa itu? Ya kalau tidur gitu gak mau sendiri, ya saya sendiri juga gak mau sendiri, rasanya kurang lengkap kalau gak ada dia. Mungkin bisa diceritakan sifat-sifat yang dulu sebelum menikah tidak diketahui dan sekarang baru diketahui? Ya kalau dulu seperti seneng bunga gitu kan dulu nggak tau, sekarang saya jadi sering nganter dia beli bunga atau pot-pot gitu, trus senengnya belanja pakaian, ya itu aja yang gak diketahui. Ada gak sikap-sikap istri yang membuat gak suka? Wah kalau istri saya ini, gak ada itu buat saya mangkel gitu. Dia bersikap selalu menyenangkan. Bisa diceritakan saat

Saling pengertian dengan orang yang dicintai (keintiman) Memberikan penghargaan yang tinggi kepada orang yang dicintai (keintiman) Menganggap orang yang dicintai berharga (keintiman) Keinginan meningkatkan kesejahteraan orang yang dicintai (keintiman)


404

AC 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Merasa tidak lengkap bila istri tidak ada

perkenalan, mulai pacaran dan akhirnya memutuskan menikah? Ya saat perkenalan ya liat dia cantik, manis, menarik, ya to? Trus sepertinya diajak untuk bersama itu enak. Selain itu, bukan hanya untuk pacar tapi seumpama jadi istri, jadi ibu untuk anak saya itu sudah cocok, makanya kita lanjutkan ke jenjang pernikahan. Bisa di ceritakan lebih detail lagi? Ya dulunya waktu saya main ke tempat temen saya, lha kebetulan ada ini, istri saya ini. Na kenalan, kanalan, kanalan, kanalan trus besoknya kita janjian, ngajak jalan-jalan kemana, ke kebun binatang, ke Parangtritis. Ya setelah itu berlanjut, cuma selang beberapa waktu saya sekolah ke Bandung, ya trus gak ketemu kan? Ya cuma surat-suratan itu aja. Setelah itu balik lagi kesini, berangkat dines luar ke Timor Timur, ya cuma itu, surat-suratan. Pulangnya ya sama-sama lagi, setelah itu ya karena hidup ini tanpa pasangan kan gak lengkap, ya untuk itu, kami saling cocok akhirnya kami memutuskan untuk menikah. Trus apa yang membuat yakin sampai pada putusan bahwa ini adalah jodoh saya? Na..iya karena ya dari sisi hati saya sudah merasa memiliki dia. Rasanya ya seumpama gak ada dia ya gak lengkap, gitu, jadi ya kita tumbuh keinginan besar kesana, pertama karena kita dulu gak dijodohkan, kita saling


405

AD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

Cemburu karena sayang

mengenal sendiri, tau karakternya, tau sifatnya, ya seperti itu, akhirnya kita mengajukan, bukan mengajukan, memutuskan untuk menikah. Kalau sekarang itu, menurut mas Dudung apa yang menarik dari istri? Banyak ya, satu ya itu karena dia perhatian, kedua gak mungkin orang lain seperti istri saya, menyayangi saya, menghargai saya, menghormati saya sebagai suami trus memiliki saya, saya juga memiliki dia, kan seperti itu? Bisa dikasih contoh perhatiannya itu seperti apa ya? Masalah makan, pakaian, trus ya banyak, yang saya inginkan dia tahu, gitu lho. Misalnya saya sukanya ini, dibelikan, ‘oo ini sukanya’, saya suka makan pedes, dibikinkan, na itu kan? Pernah gak merasa cemburu sama istri? Ya pernah. Seumpama istri ngobrol sama orang lain ya cemburu saya, siapa dia? Walaupun itu temannya. Kalau saya gak cemburu, berarti saya kan gak sayang dia. Biasanya cara mengatasinya gimana? Mengatasinya ya saya tanyakan, siapa dia? Oo temennya, gak masalah kan?

Saling pengertian dengan orang yang dicintai (keintiman) Hasrat untuk bersatu (gairah)


406

W.R6.BO.20Jan07, 10.17-10.30 No Refleksi Hasil Wawancara Analisis BA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43

Keromantisan sudah mulai berkurang Perbedaan keinginan mengakibatkan pertengkaran kecil

Selama ini merasa ada perubahan tidak dalam hal hubungan dengan istri? Kalo dulu masih lima tahun pertama ya masih ada setrumnya, kalo sekarang ya udah gak ada lagi, cinta itu sudah gak ada lagi, udah gak butuh lagi cinta, yang ada sekarang itu jadi perasaan sayang. Maksudnya setrum itu apa? Ya kalau dulu kan deketan gitu trus deg-degan, pegang tangannya deg-degan, kalau sekarang kan udah gak gitu lagi. Ya sekarang udah biasa aja gitu, gak usah pake pegang-pegang tangan, ya hal-hal kayak gitu gak perlu lagi lah, kayak pacaran aja. Dalam pernikahan ini, sering ada konflik gak dengan istri? Ya biasa aja ya, kalau masalah gede sampai minggat-minggat gitu ya gak pernah, ya jangan sampai, pokoknya kalau ada sesuatu yang mengganjal cepat saja diselesaikan biar gak bertambah semakin besar. Trus biasanya yang sering terjadi itu apa? Ya biasalah, ribut-ribut kecil mungkin karena gak sama aja keinginan kita, jadi saya maunya apa, istri saya mau apa. Ya istri saya kan orangnya cerewet gitu, jadi ya apa-apa tu ngomel aja, maunya diturutin terus. Biasanya cara mengadapi hal tersebut gimana? Ya kadang saya tu lebih banyak diam, kalau dia masih ngomel terus, atau sekiranya kok malah menjadi ya udahlah saya turutin aja maunya. Kalau menghadapi situasi tersebut, ada perasaan kesel-kesel ke istri gak?

Memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah (komitmen) Saling pengetian dengan orang yang dicintai (keintiman)


407

BB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Suami bercerita ke istri bila ada hal-hal yang perlu diceritakan Ingin terus bersama pasangan karena merasa cocok dan nyaman Merasa istri cantik

Ya kalau saya gak pernah kesel-kesel gitu, pagi habis ribut-ribut, pergi kerja ya udah biasa lagi. Lha kalau yang sering kesel-kesel tu istri saya. Kayak kemaren itu, istri saya malah perang sama krupuk. Lho memangnya kenapa? Ya masalahnya tu cuma karena sarapan, saya gak mau tapi istri saya tu kalau saya gak sarapan katanya gak boleh pergi, ya biasalah dia ngomel-ngomel gitu trus krupuknya malah di injek-injek. Trus akhirnya gimana? Ya baikan lagi. Biasalah hal-hal seperti itu. Hal-hal seperti itu saya anggap wajar terjadi dalam rumah tangga dan itu gak sampai membuat kepikiran terus, udah ya udah, pokoknya gak sampai mengganggu kelangsungan rumah tangga saya. Apakah ada kebiasaan untuk mengungkapkan perasaan kepada istri? Ya kalau perlu-perlu aja. Misalnya kalau seperti ini ni, saya sedang kebingungan untuk mencari sopir untuk menggantikan saya mengantarkan tamu ke luar kota karena saya sendiri punya urusan lain, ya saya cerita ke istri. Kalau ada masalah ya saya ceritanya ke istri. Mengapa sampai sekarang masih ingin bersama pasangan? Ya karena merasa cocok dan nyaman jadi ya saya ingin bisa sama dia terus. Sekarang ini, menurutmu apa yang menarik dari pasangan? Ya dia cantik-cantik aja menurutku, tidak ada yang aneh, seperti kebanyakan wanita lainnya. Secara fisik ya…menurutku dia cantik. Bagaimana pendapatmu mengenai kekurangan yang ada pada pasangan? Misalnya perilaku istri

Komunikasi secara intim dengan orang yang dicintai (keintiman) Hasrat untuk bersatu (gairah) Daya tarik fisik (gairah)


408

BC 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Memaklumi kekurangan istri

ketika marah. Ya gimana ya, istriku tu memang lebih cerewet jadi kalau marah tu sukanya ngomel-ngomel. Ya memang dia seperti itu, bagiku nggak masalah. Tapi sebenarnya hal itu bukan saya anggap sebagai kekurangan ya, memang kita berbeda aja, kalau saya kan cenderung diam-diam aja kalau marah, jadi ya itulah istri saya. Bagi saya sampai saat ini dia oke-oke aja. Pada saat mengalami saat-saat yang sulit dalam hidup, siapa orang yang paling kamu andalkan? Ya istrilah. Kalau sudah berumah tangga, apa-apa kan dibaginya sama istri, ya masalah, ya seneng. Orang yang paling dekat sama saya kan istri, jadi ya kalau ada apa-apa ya larinya ke istri. Trus perasaannya gimana ketika istri bisa memberikan dukungan pada saat kamu butuhkan? Ya senenglah, ketika saya lagi butuh, dia ada buat saya.

Memberikan penghargaan yang tinggi kepada orang yang dicintai (keintiman) Mengandalkan orang yang dicintai pada saat dibutuhkan (keintiman) Menerima dukungan emosional dari orang yang dicintai (keintiman)


409

W.R6.BO.20Nov06,16.00-16.55 No Refleksi Hasil Wawancara Analisis A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41

Kesulitan dalam mendidik dan merawat anak sakit

Ini dengan Ibu siapa? Ibu Ss. Pekerjaan Ibu saat ini? Ibu rumah tangga. Sudah berapa lama menikah? Kurang lebih 8 tahun. Sudah berapa anak yang dimiliki sekarang? Satu anak. Kira-kira kesulitan-kesulitan apa saja yang dihadapi dalam membesarkan anak? Ee sekarang kan anak saya sudah enam tahun ya, yang ditanyain waktu kecil apa? Dari kecil sampai sekarang. Ee kesulitan saya waktu kecil kalau anak sakit. Kalau anak sakit sama, ya enam tahun ini ya paling ee menanggapi ee anak cerewet itu opo? Dia selalu apa itu kalau dikasih tau sudah pinter menyangkal dan..saya rasa ya itulah. Trus bagaimana cara menghadapi kesulitan tersebut? Biasanya kalau anak sakit tu kan ya dibawa ke dokter, kalau anak, anak, untuk sekarang ini anak saya itu cenderung cerewet dan membantah kalau dikasih tahu, ya itu dikasih tahu jangan begini, jangan begini, tapi masih tetap aja mbandel. Kalau ini mbandel-mbandelnya gitu lho. Trus kalau lagi mbandel gitu reaksinya gimana? Biasanya dikasih tahu, gak ini kan, sering ngeyel, biasanya saya pukulin, maksudnya ya di jewer gitu. Apakah Ibu mengamati apa yang menjadi kebutuhan pasangan? Iya tentu saja.


410

B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Berusaha memenuhi kebutuhan suami

Dan berusaha memenuhi kebutuhan tersebut? Iya. Misalnya contohnya apa ya? Ee maksudnya gimana, dalam hal kebutuhan apa? Kebutuhan apa saja, baik fisik dan semuanyalah. Oo ya, ee suami saya kan olah raga ya, sering olah raga ya, saya tu nyiapin vitamin, makanan itu selalu saya nomor satukan. Ee misalnya sekarang untuk minuman gitu ya, minum susu, walaupun sudah ini ya tetep diberikan, maksudnya minum susu selalu, trus diet-diet ya, terlalu banyak makan daging, lha itu, ya begitulah pokoknya. Trus masalah apa lagi? Dalam sehari-hari aja. Ee mengenai kebutuhan yang makanan di rumah gitu apa? Jasmani ya? Ee untuk pakaian, pakaian, untuk..apa ya kebutuhannya ya? Apa coba? Jadi bingung ini. Ya misalnya dalam hal pakaian, kok kayaknya membutuhkan pakaian yang seperti apa gitu. Oo kalau pakaian ya seragam, ee ini kan, suami kan tentara ya, jadi dalam seminggu kadang-kadang itu bisa 3 kali ganti, ada PDA, ada PDU, ada PDH, ya kadang-kadang kita cucikan kalau yang baju-baju besar gitu. Ee saya suka kalau suami mengenakan baju ya..celana jins sama kaos gitu. Apakah Ibu meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan bersama dengan pasangan? Meluangkan waktu ya? Ya kalau waktu, saya kan ibu rumah tangga, selalu on time di rumah, tergantung suami, kalau suami pulang kerja ya mintanya saya dan anak ada di rumah.

Keinginan meningkatkan kesejahteraan pasangan (keintiman)


411

C 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Meluangkan waktu untuk bersama keluarga

Ada nggak menyisihkan waktu untuk melakukan kegiatan bersama dengan pasangan aja? Ya kalau, menyisihkan waktu ya? Biasanya kan hari Minggu itu sama keluarga, kalau hari Minggu atau hari libur, sebisa mungkin kita keluar, entah itu belanja atau sekedar jalan, mesti kami selalu melakukan itu. Apakah saat-saat tersebut bisa dinikmati? Ya. Selalu menikmati soalnya suami selalu sibuk jadi waktu itu sangat berharga. Kebanyakan waktu itu di kantor, ya kalau Sabtu sama Minggu libur tapi kadang-kadang kan kena piket, ada tamu gitu, jadi kita itu sebenernya jarang, jarang ketemu gitu jadi sekali ketemu kita manfaatkan waktu itu sebaik-baiknya. Mungkin bisa diceritakan saat-saat yang menyenangkan bersama dengan pasangan? Kalau saat menyenangkan, kalau saya ya, kalau kalau suami sedang dinas trus pulang, kita tu ya itu, saat menyenangkan bagi saya, misalnya suami dinas ke Ambon atau ke luar kota, apa ke Bandung itu kan sering sekolah ya, kalau gak dines ya sekolah, seperti waktu itu sekolah nembak di Malang, 2 minggu, kita gak ketemu, jadi pas ketemu itu rasanya seperti dulu, seperti gimana ya? Seperti baru lagi. Kalau suami pulang dines itu gak, kejelekan, kita kan udah lama ya jadi jahu kejelekan suami tentang kelemahan dia, kebaikan dia jadi yang ada itu baik aja. Trus apa yang dirasain ketika suami baru pulang dari mana gitu? Senang. Mesti kalau suami baru pulang dari dines itu mesti keluar, belanja (tertawa).

Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman) Mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai (keintiman) Mengalami kebahagiaan dengan orang yang dicintai (keintiman)


412

D 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Kurang senang melihat suami hanya menganggur di rumah Kalau suami di rumah, keinginan untuk pergi jalan-jalan semakin besar

Bisa menceritakan juga mungkin saat-saat yang kurang menyenangkan bersama dengan pasangan? Kalau saya, saat kurang menyenangkan itu kalau dia selalu ada di rumah, itu saya kurang, kurang, kalau, kalau tiap hari ada di rumah tu rasanya malah kurang enak, saya seneng kalau suami tu misalnya di rumah ya waktu libur-libur aja, kalau jam-jam dines dia rumah tu, misalnya cuti di rumah, trus satu minggu tu malah gak enak rasane, ya sehari dua hari masih enak, tapi lama-lama..ya itu saya itu kurang menyenangkan kalau suami monoton di rumah itu saya kurang, kurang suka. Kenapa begitu? (tertawa dulu) bosen karena kalau di rumah, suami saya kerjanya cuma tidur terus. Trus biasanya kalau mengatasi kebosanan itu gimana? Kalau saya ya, kalau suami di rumah tu adanya di otak saya tu jalan-jalan kemana gitu, pokoknya keluar, yo itu tok, belanja kemana gitu, jadi kalau suami di rumah itu malah saya mintanya keluar terus, dengan itu kan otomatis uang juga keluar, jadi saya itu malah susah untuk ngerem, mesti minta kemana gitu, mesti jalan-jalan itu, jadi nggak bisa lihat di rumah terus itu nggak, kurang, mesti ada acara dan itu mesti membutuhkan biaya. Itu, kendalanya itu. Biasanya cara mengatasinya gimana itu, kalau sudah tahu konsekuensinya gimana trus cara mensiasatinya gimana? Ya waktu-waktu itu sebenernya sangat jarang, soalnya dia sibuk, dia itu memang banyak sibuknya, memang waktu-waktu dulu ya, waktu anak


413

E 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Merasa kesulitan waktu ditinggal suami dan anak sakit

masih kecil itu, waktu suami belum banyak kesibukan itu, itu banyak terjadi, sekarang nggak. Sekarang suami banyak sibuknya jadi cara mensiasati ya biasanya ya saya mesti keluar, ya nggak pernah bertengkarlah, alhamdullilah sampai saat ini soalnya dalam waktu ketemu itu, kita di, waktu untuk ketemu kumpul itu jarang. Paling cuma apa ya? Sedikit, paling pulang cuma 3 jam, pergi lagi, pulang, gitulah tahu sendiri. Trus bagaimana dengan masa-masa sulit yang pernah dilalui bersama pasangan, bisa diceritakan? Masa sulit saya, masa sulit saya ini ya, kalau waktu kecil dulu kan sering ditinggal, cuma ditinggal dines ya, ditinggal dines keluar, waktu di Ambon, waktu itu suami kan karirnya masih baru ya masuk militer, jadi ya masih istilahnya di kantor itu masih remaja jadi sering sering keluar, sekarang..dulu ya itu saya di rumah sama anak, suami dines. Kalau untuk sekarang frekuensinya sudah berkurang ya karena sudah banyak adik-adik letting, adik-adik, maksudnya adik-adik, adik-adik remaja yang masuk kan banyak jadi sekarang, ya kebetulan sekarang suami juga ngelola koperasi di kantor, jadi waktu keluar itu jarang, anu maksudnya keluar, dines luar maksudnya, itu jarang, cuma ke deket-deket aja yang dalam waktu cepet pulang. Biasanya kalau anak sakit aja itu, kendalanya anak sakit, suami nggak ada, itu aja, terasa sekali. Biasanya saya manggil orang tua kalau sudah anak sakit lama, sama tetangga itu yang biasanya mendukung, karena mereka yang saudara kita kalau, kebetulan kan kami tinggal di komplek ya jadi ee mengertilah tetangga itu,



414

F 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Mengatasi rasa kangen dengan memperbanyak kegiatan

semuanya kan sama, angkatan semua jadi mereka yang banyak mensupport selama ini. Trus kalau ditinggal lama gitu sama suami, perasaan apa saja yang muncul? Ee kebetulan waktu di tinggal itu anak masih kecil, jadi saya fokusnya ke anak. Anak saya juga itu tiap bulan mesti sakit ya, apa panas, apa pilek, apa batuk gitu, dulu itu hp masih jarang jadi kita kitim-kiriman surat, atau telpon kalau dari kantor bisa nelpon, gitu. Apa tadi kendalanya? Perasaan. Perasaan, perasaannya, kalau itu kita kan banyak kegiatan ya, ya voli, arisan, jadi banyak, banyak banyak, apa ya? Banyak waktu.. Istilahnya kita ke kantor suami,jadi banyak ketemu istri-istri, ibu-ibu, jadi banyak di kasih nasehat, maksudnya ndak, ndak melamun terus di rumah, tau-tau nanti sudah dapet sebulan. Perasaannya ya cuman kangen, kangen ya, kalau kuatir itu ya mesti ada tapi kebetulan kalau kita ee menyingkirkanlah itu apa? pikiran-pikiran negatif itu. Udah gitu aja. Apakah Ibu merasa bahwa hubungan ini akan selalu bisa memberikan kebahagiaan? Ya. Saya merasa soalnya memang saya, saya suka ya, dari, nggak tau ya, mungkin sudah jodoh memang. Saya suka kehidupan yang seperti ini, maksudnya dari dulu saya memang nggak…, suka dengan yang, ee nggak suka kalau hidup itu selalu bersamaa, maksudnya nggak ada, gimana ya? Ee suami itu punya kegiatan, nggak di rumah terus, ee ya saya menikmatilah yang seperti ini. Bagaimana dengan keyakinan Ibu akan kebahagiaan di masa-masa



415

G 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Kurang suka karena suami cenderung pendiam

yang akan datang? Ee keyakinan ya yakin aja, dengan.. untuk kebahagiaan..kita kan bahagia nggak hanya dengan cinta ya jadi mulai sekarang ya saya banyak-banyak menabung, ya untuk kebutuhan itu, ya untuk kesehatan juga, trus..ya saya yakinlah, memang kita sudah sepakat bersama dengan pasangan saya, pilihan saya, bukan dijodohkan, jadi sejak awal ya sudah saya jalani dengan pegangan saya seperti itu ya saya terima. Saya yakin. Kira-kira menurut Ibu, apa yang menjadi kekurangan dari pasangan Ibu? Kalau saya, kekurangan suami saya itu, suami saya itu cenderung pendiam, kalau ndak, cenderung pendiam dia kalau ee dulu waktu awal-awal nikah itu saya nggak.. kok diem, kalau nggak di ajak ngobrol itu, dia itu seolah-olah ndak punya beban itu lho, jadi apa-apa nggak dipikirin, nggak dirasain, misalnya ada masalah apa itu nggak dimasukin hati, jadi seolah-olah nggak pernah cerita, ada problem di kantor apa, apa, itu ndak pernah menceritakan kepada saya itu nggak pernah, jadi saya itu kurang suka itu, dia tu terlalu tertutup istilahnya gitu, kalau ada masalah, udah mamah nggak perlu tahu, misalnya dines dimana gitu yang diceritain ya yang enak-enak aja, nggak pernah..ya itu aja kurang sukanya terlalu tertutup. Trus akhirnya cara mengatasinya gimana? Ya saya tanya, ada apa tadi di kantor? Ada apa, ada apa. Kadang-kadang saya malah dapat cerita dari ibuk-ibuk lain. Ee kalau saya masalah rumah tangga, alhamdullilah ya, kebutuhan materi cukup ya kalau untuk saya ya keluarga kecil, saya terimalah

Keputusan untuk memelihara hubungan (komitmen)


416

H 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

seberapa gajinya, kalau untuk makan, kebutuhan cukup gitu, saya udah. Alhamdullilah saya juga nggak nuntut banyak. Jadi masalah, bertengkar juga nggak pernah, ya itu aja, saya tanyain ada apa, ada apa, saya ajak ngobrol gitu. Trus setelah mengetahui kekurangan dari pasangan tersebut, bagaimana penilaian terhadap pasangan? Kalau sekarang udah biasa, udah 8 tahun kan bersama, jadi udah tahu, suami seperti itu udah tahu, sebenere kalau ada masalah apa-apa tu saya udah tahu, ya udah berjalan apa adanya aja. Trus apakah penilaian yang dulu seperti apa, sekarang seperti apa, apakah penilaiannya itu berubah? Ee kalau dulu suami saya pendiem. Ee maksudnya pendiem itu ya ndak pernah komunikasi, cerita-cerita ya ngobrol seperlunya ajalah. Sekarang suami saya cenderung aktif. Aktif, maksudnya banyak kegiatan dia sekarang ini, jadi kalau ketemu ya nanyain keluarga. Penilaian saya ya kalau dulu pendiam sekarang jadi aktif. Aktif maksudnya banyak kerja gitu istilahnya. Kalau sudah mengetahui kekurangan dari pasangan itu, apakah penilaian Ibu berubah? Saya seneng yang sekarang. Sekarang lebih dewasa, sepertinya lebih dewasa ya mungkin karena waktu yang dilalui itu bisa memberikan pelajaran untuk berubah. Bagaimana keyakinan Ibu akan keberadaan pasangan ketika Ibu sedang membutuhkan dia? Oo kalau suami jauh gitu? Nggak, misalnya kalau ketika Ibu sedang sedih gitu atau sedang


417

I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Pasangan langsung memberikan respon positif ketika Ss mengeluh sakit

gimana gitu, apakah Ibu yakin bahwa pasangan itu akan ada? Yakin, yakin sekali kalau misalnya saya sakit itu. Dulu waktu itu kan saya makan telor asin trus keracunan, muntah-muntah, suami ada di kantor trus saya telpon langsung dateng, langsung nyariin obat, langsung mbawa saya ke rumah sakit, lha itu. Memang kalau dalam keluarga, memang saya rasa seperti itu semua kalau keluarga mereka baik-baik aja, nggak ada masalah, saya rasa seperti itu semua. Biasanya apa yang dilakukan suami ketika Ibu sedang mengalami saat-saat sulit, misalnya kena musibah apa, punya masalah apa gitu? Ya suami biasanya memberi nasehat. Kalau misalnya, saya kan tinggal di komplek ya, kalau sama tetangga kanan kiri, depan belakang, itu kan sama ya, biasanya ada nggak baiknya, ya kita di rumah di omong, kita keluar, banyak keluar di omong, kita pake baju ini di omong, itu biasanya suami ngasi nasehat aja, memang hidup di komplek seperti itu, saya rasa di manapun di komplek ya memang di komplek ya, dosorot, ada apa sedikit dinilai. Trus kalau suami sendiri yang sedang mengalami saat-saat sulit, apa yang Ibu lakukan? Kalau masa-masa sulitnya apa dulu ya, suami ya? Kalau suami, apa ya? Sakit atau gimana? Ya apa aja, misalnya sedang mengalami masalah apa atau sedih kenapa gitu, biasanya apa yang dilakukan? Suami biasanya masalah, kalau suami kalau nggak sakit ya masalah temen di kantor, soalnya dia lebih banyak di situ ya, kebetulan kalau sama temen ya

Mengandalkan orang yang dicintai pada saat dibutuhkan (keintiman) Menerima dukungan emosional dari orang yang dicintai (keintiman) Menerima dukungan emosional dari orang yang dicintai (keintiman)


418

J 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Merasa suami tidak pernah punya masalah tapi tetap memberi dukungan bila dibutuhkan Diberi kebebasan dalam berbelanja

nggak ada masalah, kalau sakit, selama ini ya, ya mungkin karena suami tertutup tadi kalau ada masalah kan jarang ya nyeritain, kalau masalah kantor itu jarang nyeritain, jadi saya taunya nggak ada masalah, ya kalau sakit aja saya bawa ke rumah sakit. Kalau sepertinya suami saya tu, tadi kan saya udah cerita sepertinya nggak ada masalah gitu. Masalah itu dirasain sendiri, jadi di depan saya tu dia selalu happy, nggak pernah..makanya saya tu selalu nggak suka tu suami tu jarang sekali cerita tentang masalah-masalah dia di kantor, katanya ya udah ngurusin rumah tangga, anak aja, walaupun tak certain mamah juga nggak mungkin bisa nyelesaiin gitu. Saya rasa selama ini suami masih bisa mengatasi masalahnya ya, namanya orang bersosialisasi pasti kan ada masalah ya, ya kalau ada masalah ya saya berusaha memberi nasehat ya, ngeyem-ngeyemi istilahnya. Apakah suami Ibu memiliki kepekaan terhadap kebutuhan-kebutuhan Ibu? Ya, ee suami biasanya, ee kebutuhan saya ya? Suami tu, suami biasanya kalau gaji dikasih saya semua jadi kebutuhan apa itu biasanya saya sendiri yang ini, yang, misalnya beli baju, sebagai ibu rumah tangga ya, trus deket dengan keramaian, deket dengan mall, deket dengan pusat perbelanjaan, mesti ya memberikan kebebasan, selalu cenderung ke pakaian ya lihat model-model bagus itu pasti seneng, suami ya itu biasanya memberi kebebasan terserah mau memilih apa. Trus misalnya dalam hal lain, kebutuhan yang sehari-hari aja, misalnya melihat apa yang sudah habis trus dia yang membelikan gitu

Memberikan dukungan emosional kepada orang yang dicintai (keintiman) Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman)


419

K 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Suami juga ikut memikirkan kebutuhan dapur Menyediakan kebutuhan suami

ada nggak? Oo biasanya kalau masalah makan ya? Beras gitu? Kalau beras biasanya, suami kan di koperasi ya, biasanya kalau beras habis, ambil beras, apa susu atau apa itu biasanya iya, kebetulan memang di kantor suami megang koperasi jadi apa sekiranya di rumah nggak ada, apa sarden gitu, lauk, ya bawa. Kalau beras gitu biasanya, wah berasnya dah habis gitu, bawa, nanti pulang itu sudah bawa. Kalau misalnya ada acara, anak itu, nggak dimakan, walaupun misalnya sepele ya dapet boks itu dibawa pulang, dikasihkan anaknya. Ya nggak malu itu sama temen apa, ya nggak, seperti itu. Kalau Ibu sendiri apakah juga memiliki kepekaan terhadap kebutuhan pasangan? Ya tentulah, misalnya bawain aqua kalau kerja, itu di mobil mesti saya bawain aqua, trus makanan, sarapan itu harus, kebutuhan itu. Bisa diceritakan saat-saat yang ingin dilewatkan bersama dengan pasangan? Kalau saya biasanya kalau waktu berdua itu malem aja ya kalau anak tidur. Kalau berdua ya saya nggak tega ya sama anak, kan punya anak ya satu, jadi saya lebih happy kalau anak dibawa, nggak, nggak trus pengen berdua aja. Ya waktu berdua, curhat itu kalau malem, anak sudah tidur itu biasanya, itu waktu untuk maksudnya ngomong-ngomong, ya relaksasilah, melupakan tentang anak, apa-apa itu ya waktu berdua itu, malem. Biasanya kan sibuk dengan anak ya? Bagaimana cara Ibu untuk mengutarkan perasaan-perasaan Ibu kepada pasangan? Ya bercerita. Menceritakan.

Saling pengertian dengan orang yang dicintai (keintiman) Keinginan meningkatkan kesejahteraan orang yang dicintai (keintiman) Komunikasi secara intim dengan orang yang dicintai (keintiman)


420

L 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Secara jujur apakah itu diungkapkan kepada pasangan? Ya. Kalau saya jujur ya. Saya itu kebetulan memang orangnya terbuka, ya terbuka sama siapa saja, karena disini saya ya nggak punya temen deket istilahnya selain pasangan itu nggak ada ya, depan samping, belakang, itu kan ibuk-ibuk semua jadi sensitive kalau saya cerita masalah pribadi atau kekurangan saya, jadi ya ceritanya sama suami aja.

Komunikasi secara intim dengan orang yang dicintai (keintiman) Mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat dibutuhkan (keintiman)


421

W.R6.BO.10Des06,16.30-16.55

No Refleksi Hasil Wawancara Analisis AA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

Tetap berusaha menjaga penampilan di depan suami

Menurutmu apa yang menarik dari pasangan? Apa ya yang menarik? Eem orangnya baik, yang mesti itu manut sama aku, sifatnya, kalau secara fisik…secara fisik perlu di jawab? Ee dari dulu itu aku suka orang yang tinggi besar, tegap gitu (sambil tertawa) itu semua sekarang ada di dia, gitu. Trus apa lagi? Kalau secara ini, secara apa itu, orangnya sabar, ee yang jelas secara ini aja manut sama aku tu misalnya aku pengen gini ya dia nurutin gini, aku pengen gitu ya dia nurutin gitu. Kalau dari diri sendiri, apa resepnya agar memiliki daya tarik bagi pasangan? Aku menjaga terutama penampilan ya, kalau mungkin di depan suami aku istilahnya ya kalau sore berpakaian yang pantes, gak pakai babydoll terus, pokoknya kalau suami pulang kantor sebisa mungkin dari rumah aku tu udah bersih, aku juga sudah mandi, anak, anak juga sudah mandi, itu yang menurutku tu suami pulang kerja tu pikirannya juga tenanglah lihat rumah gak semrawut, istri gak acak-acakan gitu, mempengaruhi, menurutku mempengaruhi jiwanya, ketenangan. Apakah dengan melihat pasangan tu bisa merangsang gairah seksual? Kalau..aku tu tadi kan milih



422

AB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Ingin suaminya mengikuti perkembangan mode dalam berpakaian

orang yang tegap tinggi, seperti itu, sesuai yang aku, aku inginkan jadi ya secara otomatis ya iyalah lihat suami itu jadi muncul dorongan kayak meluk dia dan semacamnyalah. Menurutku suamiku itu seksi gitu, kalau dari dulu kalau aku punya, dari dulu tu kalau aku lihat orang yang bengkring, badan gak bersih, aku gak seneng, otomatis kalau suamiku yang kayak gitu aku gak seneng. Kira-kira dorongan atau perasaan apa saja yang muncul ketika melihat pasangan? Perasaan gimana? Ya mungkin kalau dulu ada perasaan ingin memiliki, menyayangi…kalau sekarang? Ya perasaan seperti itu to, perasaan aku ingin memiliki dia seutuhnya. Ya kalau lihat, perasaanku, keinginanku tu suami, suamiku tu…dari penampilan dulu ya, biar aku merasa suamiku tu tidak kalah dengan anak-anak muda lainnya gitu, perasaanku tu masih seperti itu. Aku tu ingin melihat pasangannku tu misalnya pakai bajunya ya yang seksi, maksudnya ya yang jungkis, pakai celana jins, aku masih ingin yang seperti itu trus kalau melihat rambutnya sudah agak panjang, aku pengennya pendek, cepak gitu, jadinya aku suka yang seperti itu, jadinya itu menimbulkan ooh suamiku gak ketinggalan, itu seperti itu, kalau aku seperti itu, suamiku gak ketinggalan dengan orang lain, jadi gak kalah dengan anak-anak muda sekarang, maksudnya yo

Daya tarik seksual (gairah) Daya tarik fisik (gairah) Hasrat untuk bersatu (gairah)


423

AC 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Penampilan suami yang baik bisa menambah rasa sayang Memberikan perhatian kepada suami

dari sepatu, dari baju, dari celana itu masih bisa mengikuti, gak gak terlalu kebapak’enlah. Trus kenapa suami tu gak pengen ketinggalan jaman gitu? Ya biar aku merasa sayang terus sama dia soalnya aku tu kalau melihat orang rapi itu seneng, aku tu bisa, bisa, ya kalau suami berpenampilan sembarangan aku juga gak enak to melihatnya? Perilaku khusus apa yang digunakan untuk mengungkapkan rasa sayang kepada suami? Perilaku khusus apa? Yang aku nyiapin baju gitu? Boleh. Ya kalau suami pulang terlalu malem ya aku kan ‘ya jangan malem-malem nanti ndak dingin’, itu juga perilaku sayang to? Trus nyetrikain baju kerja, nyiapin baju kerja trus kalau sudah capek, dia kan sering membantu ya, sering membantu nyuci, sering mbantu bersih-bersih itu kan kalau pagi itu ‘udah gak usah biar mamah aja yang kerjakan, papah kan udah capek di kantor’. Ya memperhatikan makanan, minuman, vitamin, ya seperti itu. Atau mungkin ada perlakuan yang seperti misalnya membelainya, atau yang seperti itulah? Eeem iya, kalau malam. Ya kalau kerja mesti salim tangan, cium pipi itu selalu. Kalau gak ada ibuk, gak ada mertua itu mesti, kadang-kadang kan kalau ada orang lain di rumah paling cium tangan tok. Kalau sama anak,

Saling pengertian dengan orang yang dicintai (keintiman) Keinginan meningkatkan kesejahteraan orang yang dicintai (keintiman) Daya tarik seksual (gairah)


424

AD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Masih sering melakukan hubungan seksual

istri itu mesti kita lakukan itu. Kalau belum cium pipi… cium tangan, cium pipi itu selalu. Kira-kira ada kebiasaan khusus yang mesra dengan pasangan gak? Misalnya ya itu tadi, memberikan ciuman selamat pagi. Biasanya kalau suami itu masih seperti anak kecil ya, kalau anak sudah tidur itu minta ditemenin, minta dipijitin. Kita itu, kalau, gini ya, kalau misalnya suami kan capek ya, itu kan ada kamar 2 to di rumah, na saya sama anak, itu suami mesti nyusul, dia tu pengennya selalu tidurnya gak pisah gitu lho jadi ya sebisa mungkin kita itu tidurnya bersama karma menurut saya sendiri kalau tidurnya sudah terbiasa pisah otomatis kan merenggangkan hubungan. Secara batin aja kalau sudah kayak gitu menurutku sudah gak baik. Lawong masih muda kok tidurnya sudah terbiasa pisah, itu nanti ya gak sehat aja menurutku kayak gitu. Jadi ni tadi kebiasaan khususnya apa ni yang mesra? Ya kalau mau tidur, kalau malem mesti minta ditemenin, minta dipijitin, ya seperti itu. Kulakukan seperti itu setiap hari. Trus apakah sampai saat ini masih berhubungan seksual dengan suami? Ya iya masih, masak sama tetangga (tertawa). Ya iyalah sebagai pasangan muda dan normal. Menurutku kalau kita rumah tangganya normal, samalah dengan orang lain. Frekuensinya kira-kira

Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman) Daya tarik seksual (gairah)


425

AE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

seberapa sering ya? Ya tergantung mood aja. Kadang-kadang gak bisa, gak bisa kita ungkap, pokoknya ya kalau kita mood aja soalnya saya, kalau, kan kalau wanita itu ada datang bulan, setelah dating bulan ada keinginan trus setelah itu kan hilang, kalau mau datang bulan itu kan sudah rasanya gak mau dideketin, repot, pinggang sakit, payudara sakit, pokoknya ya kalau kita melakukan tergantung mood. Kira-kira kalau seminggu berapa kali ya? Seminggu…? Pengennya sih tiap hari (sambil tertawa). Ya kadang-kadang pas gak capek kan, kan saya kalau menurut wanita kan, kalau wanita, wanita itu oke ajalah. Setiap waktu bisa ya, anu me..memenuhi gitu, itu kan tergantung sama suami, ya kalau gak capek, misalnya gak ada kegiatan fisik sepak bola apa lari di kantor kan, biasanya pulang kerja trus tidur. Ya kurang lebih bisa dibilang, berapa hari ya, seminggu ya kadang-kadang berapa (sambil tertawa), soalnya gak pernah ngitung. Gak mesti ya? Gak mesti, ya bisa dibilang sering tapi berapa kalinya ya… 5 kali apa 4 kali (sambil tertawa), kadang-kadang ya gak sama sekali. Berarti hal tersebut di inginkan oleh kedua belah pihak ya? Iya, iya, kebanyakan saya yang ngalah, maksudnya yang melayani. Kalau menurut saya ya, wanita itu banyak gak maunya, kalau sudah gininya tu



426

AF 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Selalu ingin bersama suami

karena ya itu tadi tadi, saya itu cuma beberapa bulan itu mungkin kalau bagi saya sendiri kalau lagi mens, kalau lagi mensitu rasanya gak suka, saya sibuk sama badan saya sendiri, ngrasain.. gak tau dari dalam, psikologisnya, dari psiklogisnya seperti itu. Trus kira-kira bagaimana perasaannya ketika dan setelah melakukan hubungan seksual? Ya enjoy aja, ya seperti itu, soalnya kan saya sudah hampir 8 tahun ya perasaannya kan bisa menerima, seneng. Apakah ketika berhubugan seksual itu bisa menikmati? Ya, ya, saya gak mau melakukan kalau saya gak menikmati. Ya begitu. Kira-kira seberapa besar keinginanmu untuk selalu berada dekar dengan pasangan? Kalau suami saya rapi, pakai bajunya yang rapi, orangnya rapi, bersih habis mandi, apa itu, ya saya, ya namanya suka suami, pilihan-pilihan saya sendiri, ya setiap waktu saya ingin sama dia. Apakah keinginan tersebut itu lebih besar daripada keinginan untuk berada dekat dengan orang lain? Enggak, alhamdullilah selama ini saya gak punya selingkuhan (sambil tertawa) jadi saya gak..ya inginnya deket dengan keluarga, dengan suami, dengan anak, gitu. Berarti maksudnya ni keinginan untuk berada dekat dengan suami lebih besar daripada keinginan untuk dekat dengan orang lain?


427

AG 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Ingin suami ada ketika anak sedang sakit Ingin tetap mempertahankan hubungan

Iya. Apa yang membuatmu tetap mempertahankan hubungan ketika menghadapi saat-saat sulit dengan pasangan? Ya masa sulit yang bagaimana, menurut saya sampai saat ini, alhamdullilah ya gak pernah kami mngalami masa sulit. Masa sulit menurut saya ketika saya ditinggal dinas keluar sama suami ya, itu menurut saya masa sulit, sama anak sakit. Anak sakit, kalau bisa ya sama suami, kalau anak sakit ada suami kan rasanya jadi tenang. Kira-kira alasan apa yang membuat untuk tetap ingin mempertahankan hubungan ini? Alasan..ya tujuan saya kan sekarang untuk berumah tangga ya alasan anak ya rumah, ee ya keluarga saya, ya memang tujuan hidupa saya ya seperti ini. Dengan suami saya, dengan anak saya, membesarkan anak kami sampai berhasil kelak, itu. Tujuan hidup saya ya untuk suami, keluarga dan anak. Jadi alasan kuatnya apa untuk mempertahankan hubungan? Alasannya anak, anak, rasa sayang kepada suami, kepada keluarga, ya itu. Trus apakah yakin bahwa hubungan ini akan tetap stabil? Yakinlah. Apa yang membuat yakin? Semoga saja saya gak mengalami apa-apa ya, maksudnya suami gak selingkuh, kondisi keuangan normal-normal, anak sehat, itu, saya gak terlalu muluk-muluk ya, kalau itu udah ada, sudah.

Menganggap orang yang dicintai berharga (keintiman) Mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat dibutuhkan (keintiman) Keputusan untuk mempertahankan hubungan (komitmen)


428

AH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Yang paling diperlukan dalam rumah tangga adalah kasih sayang dan uang Merasa yakin dengan pilihannya

Jadi apa itu yang membuat yakin apa? Yang membuat yakin, anu yang membuat rumah tangga kami bertahan?yang membuat yakin ya suami baik, materi..kalau menurut saya ya yang dbutuhkan rumah tangga itu, uang, kasih sayang, kebersamaan apa ya, yang penting bagi saya sekarang kasih sayang sama uang, kalau gak punya uang saya gak bisa belanja, gak bisa beli susu, gak bisa jalan-jalan, gak bisa..jagong gak bisa, ya itulah untuk keperluan rumah tangga kan banyak. Kalau itu tercukupi, suami baik, anak sehat, ya itu yang membuat saya yakin seperti itu. Menurutmu apakah keputusan untuk menikah dengan pasangan itu merupakan keputusan yang bagus? Iya, karena itu, karena itu tadi, saya itu kan cari sendiri, gak dijodohkan ya. Saya suka dari dulu, dari masih gadis saya suka laki-laki yang seksi, menurut saya ya suami saya itu seksi, tinggi, itu menurut saya penting sekali, kan namanya rumah tangga ya nanti kalau gak sesuai dengan yang kita inginkan kan kita lihat laki-laki yang gimana tertarik ya. Kalau menurut saya ya, saya lihat orang-orang gak ada yang setinggi suami saya, gak ada yang setegap dia, seseksi dia, gitu. Ya itu, Karena dia adalah pilihan saya, sesuai dengan kriteria saya. Trus kira-kira pernah gak mendengar gossip tentang suami sama siapa gitu?


429

AI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Percaya penuh kepada suami

Alhamdullilah gak pernah. Pernah gak merasa cemburu sama suami? Cemburu ya? Ya saya sering cemburu, maksudnya kalau piket itu ka nee ada wara atau temannya barak itu nyapa ya saya rasanya cemburu kalau ada temennya di kantor. Trus biasanya cara mengatasi rasa cemburu itu bagaimana? Saya itu biasannya ngomel-ngomel, ‘papah itu jangan Tanya-tanya, anu anu anu’, ‘wong itu cuma temen’, udah itu aja. Pernah gak merasa curiga sama suami gitu? Gak pernah, alhamdullilah gak pernah. Berarti kalau selama ini dia dinas keluar tetap bisa percaya ya? Iya percaya sekali, soalnya dines luar itu kan di kantor ya, ada komandan, ada aturan-aturan yang mengikat dia untuk melakukan itu dia pertaruhkan pekerjaan. Karir dia dipertaruhkan untuk melakukan itu, trus orang melakukan itu butuh modal ya, setahu saya tu gaji, uang apapun itu saya yang megang, jadi, sampai hp juga saya yang ngontrol jadi enggaklah, gak ada, sampai saat ini gak ada. Trus ini denger-denger ya kalau tentara itu kalau di luar ada mainlah dengan cewek lain, trus gimana menghadapi gossip yang seperti itu? Itu biasanya yang…bukan tentara menurut saya tu banyak, tergantung orangnya ya seperti itu. Tapi menurut ini, di kantor

Harat untuk bersatu (gairah)


430

AJ 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

dari 100 Cuma 1 yang melakukan itu. Karma kita kan saling percaya ya, kalau gak yakin, gak percaya mau apa lagi yang dicari dalam rumah tangga. Trus ini suami saya juga pulang tepat waktu, uang dikasihkan istri semua kalau pergi ya sama anak istri, pergi-pergi di kantor ya ada temennya, ada tetangga jadi kemanapun perginya itu bisa terpantau, misalnya piket itu ya piket, pulang kantor ya di rumah, kerja ya, misalnya pamit cari uang tambahan, pulang ya bawa uang, ya sudah. Menurutmu, pasanganmu itu orangnya seperti apa sih? Orangnya baik, dalam arti dia itu kalau saya lagi masak, ada cucian, kami gak punya pembantu dia mau, pernah suatu ketika kami dulu, 2 tahun yang lalu punya pembantu, baju-baju seragam dia cuci sendiri, dia setrika sendiri, sampai sekarang masih dia lakukan. Trus kalau saya masak gak pernah mencela, kurang ini kurang ini, apa yang dimasakin istri dimakan. Kalau anak dengan istri pengen kemana pasti dianterin, kalau kami ingin belanja kemana, misalnya saya sama anak pengen jalan-jalan apa kemana, gak pernah menolak untuk nganter walaupun capek, dalam arti selama dia masih bisa lakukan ya dia anter, dia lakukan. Trus kira-kira kalau kekurangannya apa ya? Ya kekurangannya, yang jelek-jelek itu biasanya suami saya suka mendehem-dehem itu lho saya gak suka (sambil tertawa),

Memberikan penghargaan yang tinggi kepada pasangan (keintiman)


431

AK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Bisa menerima kekurangan suami

cuma itu sama kalau ada masalah di kantor dia selalu memendam sendiri, seperti itu, itu aja. Mungkin kalau dulu belum mengetahui kekurangan pasangan itu penilaiannya gimana trus sekarang setelah mengetahui bagaimana penilaiannya, apakah berubah atau tidak? Oo kalau menurut saya kekurangan suami saya sekarang ini wajar ya. Dia kan suka batuk-batuk kalau suruh periksa gak mau, katanya gak papa, lha kalau dia batuk itu seringnya mesti gimana gitu, gak sukalah kok batuk aja gitu, ya kadang-kadang aja seperti latah itu lho suka mendehem-dehem, saya gak sukanya itu. Kalau suruh cerita gak mau, menurut saya kekurangannya itu wajar, gak selingkuh, uang gaji dikasih semua, ya itu saya sudah cukuplah seperti itu. Jadi tetap bisa menghargai suami meskipun dia memiliki kekurangan seperti itu, penghargaannya tetap sama ya? Iya, sama. Ya saya gak berubah menurut saya itu wajar, lawong saya aja banyak kekurangannya kok. Dibanding dia, saya itu lebih banyak kekurangannya, saya itu cerewat, cerewet dan apa-apa yang dia lakukan itu mesti saya ‘lokke’, saya itu gak pernah diem, kalau suami itu misalnya masak, pengen masak ini, mesti saya itu kurang ini, kurang ini, padahal suami gak pernah melakukan itu, saya sendiri merasa kalau selama ini tu saya



432

AL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Suami tidak mau menceritakan masalah di dalam kantor

sangat cerewet sama suami sama anak, gitu, jadi wajarlah dia seperti itu. Menurut saya kekurangannya, soalnya ya namanya manusia kan gak sempurna, menurutku dia tu lebih banyak kelebihannya daripada kekurangannya, seperti yang saya inginkan, gitu. Katanya suami tu kalau punya masalah dipendam sendiri gitu ya, trus pernah gak hal tersebut tu justru memicu permasalahan? Enggak, enggak, ya itu salah satunya ya tapi sampai saat ini gak ada masalah serius yang dia pendam. Ya mungkin karena, masalahnya gini lho di kantor kan banyak orang ya, misalnya pak ini melanggar apa, pak ini melanggar apa, itu gak pernah mau cerita masalah itu ke saya gitu lho, nanti di kantor ada arisan ibuk-ibuk saya baru tahu dari ibuk-ibuk, dia gak pernah menceritakan masalah intern kantor, Tanya istrinya, diajak gini-gini, gak pernah. Ya sampai sat ini gak ada masalah. Biasanya kalau kamu lagi sedih itu yang dilakukan suami untukmu itu apa? Biasanya menghiburlah namanya suami, tapi saya kadang sedihnya itu cuma kalau anak sakit sama suami tugas, seperti itu. Kalau suami di rumah kita seperti keluarga lainnya, ada masalah ya wajar-wajar saja, asal kalau ada uangnya, ada uang itu happy. Menurutmu apakah suamimu itu termasuk orang yang perhatian sama kamu? Iya sangat perhatian, dengan



433

AM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Merasakan perhatian dari suami

anak, dengan istri sangat perhatian. Contoh perilaku nyatannya apa? Kalau sama istri ya perhatiannya kalau sakit ya dibawa ke dokter, kalau di kantor dia lagi makan snack ya dibawa pulang untuk anak istrinya. Trus itu, saya itu seneng kalau dibawain makanan dari kantor misalnya ada nasi boks itu gak dimakan dikasihkan istri, ya itu. Perilaku lain ya lebaran di beliin baju (sambil tertawa) ya menurutku seperti itu selalu perhatian, kalau saya capek nganter anak ya yang nganter suami trus kadang bantuin nyuci baju, itu, gitu-gitu. Bagaimana awalnya bertemu trus kemudian memutuskan untuk pacaran dan akhirnya sampai ke pernikahan? Ee awal ketemu di rumah temen trus ya karena merasa cocok ya menikah. Kenalannya itu gimana? Kenalannya ya, saya waktu itu kan di rumah temen, lha temen kampus saya itu ada tamu, ya tamunya suami saya itu trus waktu itu jam tangan saya kan rusak ya, wah kayak cerita sinetron aja, ya udah biar saya yang betulin, dia kan punya temen reparasi jam yang di mirota itu lho, na itu temennya, ‘itu aku punya temen yang betulin jam’, jamnya dibetulin dia trus dikasihkan ke kos, lha setelah itu sering maen, karena saya merasa dia belum punya pasangan, belum punya pacar, waktu itu ya saya oke ajalah kalau dia mau maen, mau nganter

Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman) Keinginan meningkatkan keejahteraan orang yang dicintai (keintiman) Saling pengertian dengan orang yang dicintai (keintiman)


434

AN 1 2 3 4 5 6 7 8 9

saya. Wong saya lihat-lihat dia udah kerja ya, udah dewasa pikirannya, ee gak taunya dia dines ke Timor Timur waktu itu, pulang-pulang kok serius gitu, maksudnya ya aku melihat dia itu baik aja, yawis, jadi aku mau aja diajak nikah sama dia, lulus kuliah ya kita married.


435

W.R6.BO.20Jan07, 10.00-10.15 No Refleksi Hasil Wawancara Analisis BA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41

Semakin mengenal suami, membuat semakin membutuhkannya

Trus kira-kira ada perubahan gak dari awal nikah sampai sekarang, misalnya dari kebiasaan, sikap atau apa saja? Kalau perubahan ya, berubah ya mesti ya, dulu aku gak pernah masak, sekarang pagi-pagi aku masak, nyiapin makanan untuk anak, untuk suami, ya itulah. Saya pikir yang namanya ibu rumah tangga ya itu jadi sekarang saya malah menikmati jadi ibu rumah tangga, memang tujuan hidupku dari kecil, dewasanya, gedenya itu seperti ini to? Ngurusin anak, ngurusin suami, ngurusin, sibuk dengan tetangga, maksudnya perkumpulan ibu-ibu, apa di kantor suami, gitu. Trus kalau dari relasi dengan suami sendiri ada perubahan gak dari awal pernikahan sampai sekarang? Gak tuh, saya rasa biasa aja. Hubungan dengan suami ya kalau sekarang sih sama suami seperti, gimana ya? Ya semakin mengenal dia aja, semakin mengenal dia trus kalau gak ada dia ya kurang rasanya. Rasanya tu ngadepin hidup ada yang kurang. Kayak waktu ada gempa tadi gak ada suami cuma aku sama anak sendiri rasanya…padahal cuma ditinggal piket to cuma satu hari tapi rasanya gak enak, gak tenang to? Kalau suami lagi tugas luar trus anak sakit biasanya apa yang dirasakan? Ya sedih ya, berat, tapi kalau anak saya sakit gitu justru saya itu nggak memberi tahu suami saya. Waktu itu pernah anak saya sampai masuk rumah sakit tapi saya nggak bilang, kasian dia disana, nanti malah jadi

Keinginan meningkatkan kesejahteraan orang yang dicintai (keintiman) Membagikan diri dan miliknya dengan orang yang dicintai (keintiman) Menganggap orang yang dicintai berharga (keintiman) Mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat dibutuhkan (keintiman) Mengandalkan orang yang dicintai pada saat-saat dibutuhkan (keintiman)


436

BB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Menginginkan pernikahan yang langgeng Merasa suaminya sudah tidak seromantis dulu

beban, setelah dia pulang baru saya kasi tahu. Jadi kalau lagi kaya gitu saya malah mending manggil orang tua saya aja. Apa harapan ke depan untuk pernikahan ini? Ya moga-moga tetep bisa bahagia seperti ini, kalau ada masalah bisa diselesaikan dengan baik-baik, jangan sampai malah menimbulkan pertengkaran besar, apalagi sampai bercerai, jangan sampai. Dalam masalah sekecil apapun selalu kami selesaikan secepat mungkin. Ya sampai sekarang tu aku rasa kami bisa. Meskipun tiap hari tu aku ngomel-ngomel sama dia tapi untungnya suami saya itu hanya diam saja, nggak gantian menanggapi, kalau kayak gitu pasti akan rame, sama kalau aku sama ibukku itu. Kayak tadi itu, ini kan lagi benerin belakang tu ya, lha aku tu kan maunya dibuatin tempat bunga dulu tapi dia malah mau nyelesaiin itu dulu tu, ya udah aku ngomel-ngomel gitu, ya udahlah tak biarin aja dia. Apakah suami suka menceritakan perasaan-perasaannya? Gak pernah, saya tu sampe bingung, kok kayaknya dia itu nggak punya perasaan gitu lho, kalau cerita ya paling hal-hal yang biasa-biasa ajalah. Menurutmu apakah ada perubahan dari sikap suamimu? Sekarang suamiku tu dah gak kayak dulu lagi, sampe aku tu kadang-kadang ngomong gini ke dia, pah mbok sekali-sekali aku tu kalau duduk gitu dipegang tangannya kayak dulu gitu, sekarang udah gak pernah. Gak pernah lagi dibeliin baju, padahal kan seneng ya kalau dibeli-beliin gitu. Dia mesti jawabnya, lha gajiku udah tak kasih kamu semua, kamu kan maunya duit, seneng kalau dikasih duit.

Saling pengertian dengan orang yang dicintai (keintiman) Tetap memperhatikan hubungan ketika menghadapi masalah (komitmen) Turunnya daya tarik seksual (gairah)


437

BC 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Pertengkaran kecil lebih sering terjadi karena perbedaan keinginan dan kesalahpahaman Mengganggap wajar kekurangan suami

Kalau mengenai konflik dengan suami sendiri? Ya mungkin cuma salah paham aja, dia kurang bisa ngertiin gitu yang kadang-kadang menjadi pemicu timbulnya masalah, misalnya kayak kemaren itu,aku tu kan dah masak pagi-pagi gitu lha trus suamiku tak suruh makan eh malah dianya gak mau, lha aku kan jengkel ya, masak dia gak bisa menghargai, gitu, malah krupuknya di tendang, ya udah sekalian aja tak injek-injek itu krupuknya, gitu aja sih. Lha ak kan juga nggak tau kalau ternyata dia memang lagi nggak mau makan, kalau dia ngomong kan jadi lebih enak, aku lebih bisa menerima gitu lho. Palingan tu ya seperti itu, nanti kalau aku udah kayak gitu trus suamiku mbujuk aku, kalo gak ya aku malah semakin menjadi marahnya, tapi habis itu ya udah baikan lagi. Tapi biasanya tu suamiku gak pernah minta maaf, selalu aku yang minta maaf dulu, dia tu egois, ya memang sih yang suka mangkel-mangkel gitu aku, kalau dia gak pernah. Apakah hal itu sering terjadi? Ya gimana ya, lumayan sering juga, karena aku tu kalau sesuatunya gak berjalan sesuai dengan keinginan tu rasanya gak suka aja, apalagi aku ni orangnya cerewet, jadi ya sering juga aku ngomel-ngomel trus kadang aku tu suka ngancem-ngancem gitu kalo gak segera dibujuk, kadang tu ya aku sampe gini, setrum ni setrum ni…ya untungnya suamiku tu ya trus bereaksi gitu lho, wah kalo dibiarin gak tau deh kayak apa. Bagaimana pendapatmu mengenai kekurangan dari suami? Kalau menurutku kekurangan itu wajar ya, semua orang kan gak

Saling pengertian dengan orang yang dicintai (keintiman) Kurangnya komunikasi yang intim dengan orang yang dicintai (keintiman) Memberikan penghargaan yang tinggi kepada orang yang dicintai (keintiman)


438

BD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

Merasa senang dan terlindungi ketika suami memberikan dukungan pada saat mengalami kesulitan dalam hidup Merasa bahwa suami seksi dengan badan yang tinggi, tegap, berisi dan berpotongan cepak

sempurna, ya aku merasa aku juga punya banyak kekurangan, kalau suami punya kekurangan ya, selama kekurangan itu masih wajar ya ndak menjadikan masalah. Ya sampai sekarang aku bisa menerimanya. Bagaimana perasaanmu ketika suami memberikan penghiburan ataupun dukungan ketika kamu mengalami saat-saat yang sulit? Perasaanku ya senang, ya aku merasa senang, merasa terlindungi, ya begitulah gunanya suami, kalau aku kadang gini, kayak aku gak bisa cari uang, aku dikasih kemudahan misalnya pengen apa dibeliin, aku merasa suamiku tu banyak mendukungku dalam segala hal, ya kayak, ya merasa dalam kehidupan sehari-hari aku tu bisa makan semua dari suami, gitu, bisa belanja, bisa minum (sambil tertawa), bisa…itu kan aku merasa di rumah ya, gak nyari uang, gak punya penghasilan apa-apa sedang kita tu dalam rumah tangga tu sehari-hari banyak sekali pengeluaran dari mulai dari anak bayar buku, bayar sekolah, aku perlu makan, perlu baju, perlu sepatu, perlu apa segala kan gak dari orang tua ya, semuanya dari suami, itu menurutku suatu dukungan juga. Menurutmu sekarang ini apa sih yang menarik dari pasanganmu secara fisik? Ya aku pernah bilang waktu pertama wawancara kalau aku suka orang yang tinggi tegap, ya itu yang membuatku bertahan sampai sekarang, kalau aku punya suami gak sesuai kriteriaku mungkin aku uring-uringan terus ya, gak bisa lihat yang seksi, kalau aku punya suamiku tu menurutku, dimataku tu seksi, ya dari dulu aku suka yang tinggi…ya gitulah, ya secara fisik tu ya itu yang ada di suamiku itu, ya tinggi,

Menerima dukungan emosional dari orang yang dicintai (keintiman) Daya tarik fisik (gairah)


439

BE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Ingin bersama suami terus

berpotongan cepak karena kalau lihat laki-laki gondrong tu aku geli, ya tegap, badannya berisi, ya gitulah seperti yang ada pada suamiku. Mengapa sampai sekarang masih tetap ingin bersama pasangan? Ya karena sampai sekarang aku merasa nyaman. Kalau ada di dekat dia tu aku merasa nyaman, terlindungi, cuman ya gak sempurna ya namanya manusia, tapi kalau menurutku wajar-wajar aja sih gak ada kekurangan soalnya gak pernah marah, gak pernah bentak, malah aku lebih cerewet, biasa-biasa aja, trus bisa melindungi anak, ya itu nyaman jadi ya aku mau bisa sama dia terus.

Hasrat untuk bersatu (gairah) Memberikan pengahargan yang tinggi kepada orang yang dicintai (keintiman)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Tuhan sedang membuka matamu da n memanggilmu dengan...

Documents

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Tuhan sedang membuka matamu da n memanggilmu dengan...