COPING STRES PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI …...Jadi kamu jawab yang jujur ya, tenang ini rahasia...

22
LAMPIRAN

Transcript of COPING STRES PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI …...Jadi kamu jawab yang jujur ya, tenang ini rahasia...

  • LAMPIRAN

  • 1

    VERBATIM 1

    Subject (S) : AH

    Interviewer (I) : Penulis

    I : Bro, wes rampungan? (Subjek baru saja menyelesaikan bimbingan skripsi

    di kampus)

    S : Wes,ke rindang we y. 3

    I : Rame, ngrekamnya susah.

    S : Walah, ya udalahtamanwe gmna

    Lokasi wawancara di taman depan gedung E 6

    I : Wawancaranya pakai bahasa Indonesia ya, soalnya harus direkam, nek

    pakai bahasa Jawa, aku susah buat verbatime.

    S : Hasyah…. Yodahlah, gmna?gmnae? 9

    I : gini Bro, sebelumnya kujelaskan dulu tujuan dari wawancara ini adalah

    untuk mengungkapkan jenis-jenis coping stress yang digunakan oleh

    mahasiswa BK. Jadi kamu jawab yang jujur ya, tenang ini rahasia kok, 12

    namamu ra ditulisockdi skripsi.

    S : OK. Sip.

    I : Pertama, ceritakan dulu kondisimu ya. 15

    S : Kondisi apa?

    I : Ya kamu anak ke berapa, rumahmu mana, bapak ibumu kerja apa.

    S : Ohhh, aku anak ke-2 dari 3 bersaudara, rumahku karang jati, bapak ibu 18

    kerja PNS lah. Dah we cukup?

    I : Okelah. Trus sekarang ceritakan mulai kapan kamu skripsi.

  • 2

    S : Aku skripsi yow kan bareng dirimu taw. Eh sorry. Skripsi kira-kira sudah 21

    10 bulanan lah.

    I : Ceritakan proses sejak mencari judul ya.

    S : Ya awal-awalnya sih minta judul dari dosen. Dikasih topic macem-macem 24

    tapi ya aku pikir-pikir dulu yang gampang ajalah.

    I : trus gimana?Apa kamu langsung dapat judul atau gimana?

    S : ya gaklah.Ya cari-cari referensi dulu di perpus.Trus browsing-browsing 27

    internet.Pokoknya mencari inspirasi dulu mana kira-kira judul yang belum

    banyak dipakai daripada nanti sudah diajukan malahngga diterima.

    I : merasa stress ngga selama mencari judul skripsi? 30

    S : wah, stress bangetlah. Pertama-tama sih pengennya industri kanneruske

    PPL. Tapi kok kayane sulitmen.Olah datane bikin mumet. Kalau untuk

    skripsi kan datane harus ditambah. Sebenere judule udah aku tambah satu 33

    variable lagi.Alat analisane harus ganti pakai regresi.

    I : apa yang kamu rasakan saat stres?

    S : makan ngga enak, tidur ngga lelaphahahaha stress biasa lah..mumet. 36

    Mbingungi karepe dewe.

    I : menurutmu apakah proses penyusunan skripsi ini sulit?

    S : skripsi sulit ya wajar, kalau gampang ya SMA aja. Dijalani aja, nek sudah 39

    waktunya kan yo lulus. kalau pusing, ya banyak temannya. Skripsi memang

    harus pusing, kalau ngga pusing, ngga afdol”

    I : hahahahahaah, terus, kamu merasa stresnya dimana? 42

  • 3

    S : Ya menentukan judul itu. Judul kan paling penting, nek judule di awal

    sudah jelas, nanti ke belakang jadi lebih mudah. Jangan sampai di awal

    kelihatane gampangtapi di belakang pusing.biasane kan gitu taw. 45

    I : OK, terus apa yang kamu lakukan untuk menghilangkan stress?

    S : Browsing-browsing internet cari referensi, ke perpus lihat-lihat judul yang

    lain. Gitu-gitu aja.Kadang konsultasi juga ke dosen yang ngasih judul. 48

    I : Terus, setelah mendapatkan judul apa yang kamu lakukan?

    S : Nulis proposal buat seminar.

    I : Ada masalah selama menulis proposal nggak? 51

    S : Ya ada. Nyari teori-teorinya susah. Soalnya judulkukanbelum ada di perpus

    UKSW. Jadi ya harus cari-cari kemana-mana. Buku-bukunya juga susah.

    I : Lha alasanmu apa kok milih judul yang susah itu? 54

    S : Katanya kalau judul yang pakai hubungan atau pengaruh gitu sudah nggak

    boleh. Jadi ya aku pilih yang judul **** ini aja, kayanya menarik.

    (Judul skripsi dirahasiakan untuk menjaga kerahasiaan nama subyek wawancara) 57

    I : Untuk mengatasi masalah itu apa yang kamu lakukan?

    S : Aku minta bantuan mbakku yang dosen. Aku suruh nyariin materinya di

    kampusnya.Aku juga pergi ke perpus Unika Semarang, kan disana terkenal 60

    psikologinya, siapa tahu ada materinya.

    I : Apakah dengan cara ini kamu berhasil mengatasi tekanan yang kamu

    rasakan saat menyusun proposal? 63

    S : Yaa, lumayanlah. Untung jaada. Jadi ya nggak begitu stress.

    I : Berapa lama kamu menyusun proposal?

  • 4

    S : wah, dah lupa. 2 bulan-an lah kira-kira. Habis itu, dikumpulke buat 66

    seminar.

    I : Ada masalah saat seminar?

    S : hmmmm…. Di Tanya-tanya bnyak gitu.Tapi udah tenang karena intinya 69

    proposal diterima gitu lah.hee

    I : Setelah itu, apa yang kamu lakukan?

    S : ya setelah dapat pembimbing, mulai bimbingan. Pertama revisi dulu dari 72

    hasil seminar.

    I : ada masalah dengan dosen yang ditentukan?

    S : Hmmmm… ya tau sendiri lah. Dapat dosen yang kurang enak bagi ku 75

    lho,,hee.

    I : hee..ya yg sbar

    Maksudnya kurang enak apa? 78

    S : Kalau yang pembimbing pertama sih OK kan yang ngasi judul. Yang ngga

    enak ini yang kedua. Soalnya dia kan susah ditemui, belum lagi harus

    janjian minimal sehari sebelumnya untuk bimbingan, terus skripsinya harus 81

    di-print dulu dimasukan loker. Susah ketemu juga. Hufh…. Tapi mau gmna

    I : Bukannya semua dosen harus gitu?

    S : Nggak lah. Ada dosen yang mau bimbingan di luar kampus, di rumah juga 84

    boleh. Kalo bimbingan bisa sering kancepat selesai.

    I : Selain masalah dosen, apa lagi yang membuat kamu merasa stress?

    S : Apa ya. Nyari masalah penelitiannya susah. Kan harus ada penelitian yang 87

    pro dan kontra dulu.Wah sulit tenan kui nyarinya.Karena penelitiannya juga

  • 5

    masih jarang dilakukan.Di UKSW aja belum ada yang penelitian

    ini.Makanya harus cari dari luar UKSW.Masalahnya yang ada di mana aku 90

    nggak tau.

    I : berapa lama kamu bergulat dengan masalah ini? Apakah sampai

    menimbulkan stres yang berat buat kamu? 93

    S : dari selesai seminar sampai hampir 1 bulan aku bingung. Aku udah nyari-

    nyari kemana-mana tapi susah dapat penelitian pendahuluannya. Masalah

    penelitiannya belum muncul gitu kata pak ******bikin stres aku pikir. 96

    I : usaha apa yang kamu lakukan untuk mengatasi stress kamu itu?

    S : ya paling cari-cari referensi dari internet. Aku ke Unika cari materi

    referensi juga. 99

    I : terus apalagi?

    S : apa ya..“Saat pusing ngerjake skripsi, ya aku tinggal dulu… ngademke

    pikir.Kalo sudah adem, baru dikerjain lagi. Pelan-pelan lah” 102

    I : skripsi ditinggal mancing.

    S : lha mau gmna lagi. Digarap yo ga bsa… daripada stres mancing aj.

    Hehehe 105

    I : apakah dengan memancing itu kamu bisa menghilangkan stress?

    S : ya kalau mancing, semua masalah jadi hilang. Nggak kepikiran skripsi lagi.

    I : terus skripsinya gimana? 108

    S : ya ngerjakane nek dah gak stres. Aku memancing bukan berarti skripsi

    nggak aku kerjakan.Tetap aku kerjakan, tapi nanti kalau sudah nggak

    terlalu pusing.Aku blank kalau pusing. 111

  • 6

    I : OK. Bisakah dijelaskan proses penulisan skripsi selanjutnya? Maksudnya

    setelah selesai dengan revisi dari seminar proposal.

    S : ya aku paling kesulitan mencari referensi penelitian terdahulu dan teori. 114

    Karena banyaknya teorinya ga nyambung. Sekitar dua bulan baru bisa

    selesaikan bab I dan II. Bab III juga agak sulit menyusun instrumen

    penelitiannya. 117

    I : Ada kesulitan dengan bab III?

    S : ya pasti ada, tapi kesulitan sih ngga begitu banyak, soalnya instrumen

    penelitiannya aku ambil dari penelitian terdahulu yang udah ada baru 120

    disesuaikan dengan penelitianku. Tapi ya cukup lama juga buatnya.Ini

    salah itu salah revisi lagi.

    I : apakah sampai mengalami stres lagi? 123

    S : stres itu selalu ada bro. siapa sih yang nggak stress mikirin skripsi? Tapi ya

    mau gimana lagi, tetap harus dijalani.Kalau nggak bisa-bisa nggak lulus-

    lulus to ya. 126

    I : kira-kira masalah apa lagi yang menyebabkan kamu mengalami stres?

    S : masalah apa ya… setelah Bab III ya masalah sekolah yang dipakai untuk

    ambil data. Wah jan bikin mumet ex. 129

    I : apa prosedurnya yang susah atau gimana?

    S : perijinannya sih ngga begitu sulit, tapi setelah didatangi, ternyata ngga

    boleh pakai kelas VI alesannya karena mau ujian. Yang dipakai hanya 132

    kelas-kelas yang kecil.Padahal jumlah sampelnya kurang kalau ngga pakai

  • 7

    kelas VI. Sudah bolak-balik tetap aja susah cari waktu kapan bisa ambil

    data. 135

    I : tidak bisa satu hari ambil data?

    S : ya nggak bisa sehari.Soale harus ambil beberapa kelas dan harus ditunggui

    semua.Sehari hanya bisa satu kelas. Yang susah itu menentukan hari apa, 138

    karena gurunya juga nggak bisa kasihkepastian. Pengennya sehari sudah

    dapat semau data.Tapi sepertinya nggak bisa.

    I : apakah itu menjadi masalah buat kamu? 141

    S : bukan masalah besar sih, jumlah sampelnya itu yang bikin pusing. Soale

    dosene minta minimal 60an lah.

    I : selain masalah sampel, apa lagi kira-kira yang menghambat proses 144

    penulisan skripsimu?

    S : ada juga kadang dosennya gitu, pas bimbingan katanya ya sudah bener,

    besok bimbingan lagi disalahkanlagi. Kadang juga wes dibener-benarkan, 147

    masih dioret-oret lagi.hee.Nggak mau njelaske maksud’e gimana.Jadi ya

    harus meraba-raba sendiri yang dimaui dosennya gimana.

    I : apakah waktu bimbingan yang diberikan oleh dosen bermasalah? 150

    S : kalau dosen yang satu nggak ada masalah, tapi yang satu lagi kadang sibuk

    jadi agak susah bimbingannya. Biasanya cuma semingu sekali itu juga

    kalau ngga ke luar kota. Seringnya pergi dosennya. 153

    I : hmmm… apakah pernah mengalami pendapat dosen yang satu tidak sesuai

    dengan dosen yang lain?

    S : ya pernah. 156

  • 8

    I : kalau gitu, gimana kamu mengatasinya?

    S : menanyakan lagi pada pembimbing maksudnya harus bagaimana, kadang

    kan tidak jelas memberi petunjuk, apalagi pembimbingnya kan ada 2 ya 159

    sering tidak klop. Sebelum selesai bimbingan ya aku mengkonfirmasi ke

    pembimbing dulu, sudah benar atau belum konsep yang dipakai.Kalau

    pakai instrumen ini gimana, boleh ngga, atau buat sendiri, ya hal-hal seperti 162

    itu lah harus disetujui dosen dulu. Baru berani mencari data”

    I : oh, gitu, apakah pernah ada masalah sampai terjadi konflik antar

    pembimbing yang membuat kamu tertekan. 165

    S : nggak pernah. Paling cuma ditanya gimana maunya pak ***** atau

    sebaliknya. Tapi ya kadang susah juga mempertemukan maunya dosen ini

    dan dosen itu. Yang penting gimana ngomongnya sama dosen biar ngga 168

    bertentangan.

    I : terus apalagi?

    S : yo opo yo? Paling olah data. Soale gak tau ni gak mudeng skala apa 171

    instrumen, dari dulu ditanyake ngga tau. Kalau beda skalanya analisis

    datanya angel men. Sudah aku coba berkali-kali tetep saja bingung.Yo dah

    alternatif terakhir aku minta bantuan untuk olah datanya. Mending gitu 174

    lebih cepat daripada aku kesulitan.

    I : kamu stresnya karena tidak bisa mengolah data atau karena pengambilan

    datanya? 177

    S : ngolah datanya. buat SPSS. wesgak mudeng blas. Ya dah njajal tapi gak

    bener-bener.Akhirnya jurus terakhir ya diolahke aja datane.hee

  • 9

    I : ohhh. Jadi kamu datanya diolahke gitu ya.Apa itu membantu kamu 180

    menghilangkan stres?

    S : iyalah. Paling tidak sedikit membantu aku ngga begitu memikirkan masalah

    olah datanya.Meskipun aku juga harus belajar. Sebelum bimbingan sudah 183

    aku siapin dulu yang aku tulis apa jadi ya nti kalo ditanya alasannya bisa

    jawab

    I : selain masalah analisis data, gimana proses kamu menyusun bab IV apakah 186

    ada kesulitan yang membuat kamu tertekan atau stress?

    S : hmm, setelah olah data ya paling buat analisis bab IV. Sulit membuat kata-

    kata. Kalau bab IV kan harus banyak bercerita, paling direvisi-revisi 189

    disuruh sesuaikan dengan teori. Dioret-oret terus sampai mumet.bolak-

    balik masih juga salah, malah ditanyakan lagi jumlah sampel-mu berapa,

    disuruh tambah lagi gimana wong sudah nggak boleh ambil data.Bab IV 192

    bolak balik salah terus analisa datane.

    I : apakah itu sampai membuat kamu tertekan?

    S : yo tertekan itu pasti. Aku sampai harus ke perpus bolak balik lihat gimana 195

    to caranya buat kata-kata di bab IV. Kan bisa lihat gimana cara-cara

    analisanya yang mirip-mirip.Atau bisa lihat di buku-buku lagi teorinya buat

    tambah-tambah. 198

    I : terus ada lagi?

    S : sejauh ini ya cuma itu aja. Paling stres di awal-awal sampai di analisa

    lumayan marai stres. 201

  • 10

    I : ok. Usaha kamu menghilangkan stres dari awal sampai akhir kalau di

    review kira-kira gimana menurutmu?

    S : ya awal-awal paling berusaha sebaik mungkin, di perpus, cari referensi, trus 204

    mancing. Mancing adalah segalanya.

    I : tidak ada cara-cara lain yang khusus?

    S : hahaha, ngga ada. Mancing menyelesaikan masalah.Daripada stres mending 207

    mancing.Aku ngilangin stres dengan mancing. Biasanya habis mancing jadi

    lebih fresh”

    I : OK deh. Kalau begitu cukup sampai disini aja. 210

    S : tenan ki?

    I : ya sementara ini cukup. Nanti kalau ada yang perlu ditambahkan aku tanya-

    tanya lagi ya? 213

    S : ok.

    I : makasih yaw.

    S : sama-sama 216

  • 11

    VERBATIM 2

    Subject (S) : SP

    Interviewer (I) : Penulis

    I : hoi, dah siap wawancara?

    S : yoi

    I : disini aj we y. seriusni lho. 3

    S : iya….

    I : pertama, ceritakan tentang dirimu ya bos.

    S : maksude? 6

    I : ya umur, asal dari mana keluarga..gitu-gitu kui.

    S : oh… ya, umurku sekarang 23 tahun, dari Kabupaten Temanggung. Aku

    anak tunggal.Sekarang ini tinggal dengan bapak, ibuku di 9

    Semarang.Bapakku guru SD, ibuku jualan di pasar.

    I : kamu tinggal di kos?

    S : iya. Disini kos. 12

    I : apakah di kos ada teman dekat atau saudara?

    S : ga ada. Paling teman-teman kuliah atau teman main.

    I : sekarang ceritakan tentang proses penyusunan skripsimu bos. 15

    S : sudah sampai bab IV sekarang.

    I : maksudku, prosesnya mulai dari proposal sampai sekarang.

    S : oh. Aku mulai skripsi kira-kira 2 sememster lalu. Ya sudah hampir setahun, 18

    ini kan masuk trimester ketiga. Dulu waktu proposal mumet banget.Soalnya

    ganti-ganti judul terus.

  • 12

    I : masalahnya apa kok ganti-ganti judul terus? 21

    S : ya ga disetujui dosennya

    I : berapa kali ganti judul? Trus bisa ceritakan gimana prosesnya kok bisa

    ganti-ganti judul. 24

    S : ya pertama kan aku nyari dosen dulu, ya itu lho dosen yang gampang. Aku

    mengajukan judul hubungan ********menurutku udah bagus, tapi disuruh

    cari referensi dulu. Di perpus udah banyak referensinya yang industri dari 27

    Psikologi juga banyak..tapi dimarahi karena aku banyak copy-paste

    hehehehe…

    I : oh, kamu sudah sempat buat proposalnya? Oh iya kamu pilih konsentrasi 30

    industri ya.

    S : iya, aku awalnya sudah buat yang industri. Aku memang copy – paste dari

    banyak skripsi di perpus. Ya terus dirusuh ganti ngga boleh yang ada 33

    hubungan apa gitu.

    I : trus kamu ganti?

    S : iya. Aku minta judul sama dosennya. Dikasi, pakai hubungan juga tapi 36

    variabelnya ditambah jadi 3.Disuruh cari dulu referensi.

    I : terus?

    S : ya aku buat dulu lagi proposalnya. Tapi terus bingung mau pakai alat 39

    analisa apa..soalnya kalau hubungan-hubungan gitu kan pakai statistik. Aku

    statistik we ora mudeng blas. Hahaha

    I : trus apa yang kamu lakukan? 42

    S : ya ambil-ambil aja di perpus.

  • 13

    I : apakah diterima sama dosennya?

    S : ga diterima. 45

    I : alasannya?

    S : bab I, II dan III ga nyambung katanya.

    I : oh..lha kamu buatnya giman? 48

    S : ya perasaanku dah bener.

    I : trus apa yang kamu lakukan?

    S : aku sempet down juga..masa buat 2 kali salah terus. 51

    I : kamu merasa tertekan atau stres?

    S : iya. Aku stres banget.Tak pikir dosene gampang jebule angel men.

    I : terus? 54

    S : aku milih pendidikan yang agak mudah.

    I : oh, sebelumnya kamu buat industri semua ya?

    S : iya. Aku coba minta judul yang pendidikan. 57

    I : apakah prosesnya lama?

    S : iya. Hampir 1 sememster sendiri aku buat proposal itu.

    I : oh, berarti 7 bulan itu belum termasuk yang buat proposal? 60

    S : iya, kalau tambah buat proposal, aku udah setahunan

    I : ya terus gimana kamu sampai dapat judul yang sekarang ini?

    S : Tiap hari cari dosen Pak BB, tanya kira-kira topik apa yang mudah untuk 63

    skripsi. Sambil cari-cari sendiri di internet atau di perpus.

    I : jadi sekarang kamu cari sendiri judulnya?

    S : iya. Aku cari-cari judul sendiri dulu lalu dikonsultasikan pada dosen 66

  • 14

    I : selain itu, apalagi usaha yang kamu lakukan untuk mengurangi stres yang

    kamu alami dengan berganti-ganti judul itu?

    S : Cerita ke teman, seperti sama pacar gitu. Kadang ya minta bantuan 69

    ngetik.Ternyata yang stres ganti-ganti judul ngga cuma aku.Banyak juga.

    Heheh

    I : lalu, berapa judul lagi sebelum akhirnya kamu disetujui judulnya? 72

    S : 3 atau 4 mungkin, sudah lupa. Pokoknya kertasnya nek dikumpulke iso di

    kilo-ke lumayan ge tuku rokok hahahahaha

    I : hahaha, terus judul apa yang akhirnya disetujui? 75

    S : jujur aja, aku ambil judulnya dari skripsi di universitas lain. Tapi mau

    gimana lagi, lha ditolak terus kok.

    I : kamu copy – paste lagi? 78

    S : iya, tapi aku ganti-ganti dan aku tambah-tambah lagi beberapa skripsi aku

    gabungkan biar ngga begitu kelihatan nyontek.

    I : terus setelah itu seminar gimana? 81

    S : ya seminar dikasih masukan-masukan dari dosen lain.

    I : pembimbingnya gimana?

    S : dapat pembimbing ya sesuai dengan keinginan hehehe.. 84

    I : dosennya kamu cocok?

    S : cocok banget

    I : terus gimana kelanjutannya proses skripsimu? 87

  • 15

    S : habis seminar aku rajin. Soale wes mumet neng proposal. Aku rajin

    bimbingan ke dosen, wes jan tambah stres, hawane di oret-oret wae. Ra tau

    bener blas. Padahal yang aku contek itu wes lulus, kok yo masih disalahke. 90

    I : hehehe..terus apa yang kamu lakukan untuk mengatasi stres?

    S : lebih banyak di perpus sekarang mencari materi, baca-baca referensi.

    I : apakah itu bisa membantu mengurangi stres yang kamu rasakan? 93

    S : iya. Mau ngga mau soalnya harus cari buku, cari contekan. Hehehe

    I : terus apalagi?

    S : selain itu juga aku jarang main sama teman, ya ngga seperti dulu sebelum 96

    skripsi. Sekarang sih fokus dulu sama skripsinya. Kalau sudah selesai

    kanbisa jalan-jalan semaunya.

    I : oh jadi gitu caranya menghilangkan stres? Apa ngga malah tambah stres 99

    tuh tiap hari liat buku?

    S : aku memaksakan diri kok. Hehehe aku sudah buat rencana penulisannya,

    pokoknya setiap minggu harus ada kemajuan. Bab I sampai III kan sudah 102

    tinggal revisi dikit setelah seminar. Pengambilan data sebulan harus selesai

    trus buat analisa kira-kira ya 2 minggu.

    I : kamu kerja keras ya. Apakah ada masalah dengan bimbingan? 105

    S : ga ada.

    I : ada masalah saat bab IV?

    S : ya pasti. Masalah pengolahan data.Aku jungkir balik tenan.Ga Cuma stress, 108

    tapi sudah putus asa dan menyerah.Sampai sempat aku mikir udah ngga

    mau buat lagi.

  • 16

    I : terus apa yang kamu lakukan kalau lagi seperti itu? 111

    S : ya biasane nek sudah agak malas, diingatkan sama pacar. Terutama nek ada

    kesulitan ya aku curhat sama pacarku.

    I : apakah itu membantu kamu menyelesaikan masalah? 114

    S : ya setidaknya kan ada yang diajak bicara. Dia selalu berusaha kasi aku

    motivasi.Pacarku juga yang bantu aku buat olah datanya. Hehehe

    I : ohhh jadi dia yang membantu kamu ya? 117

    S : iya.

    I : apakah bantuan yang dia berikan itu bisa mengurangi stresmu?

    S : iya. Soalnya aku sudah putus asa.Statistik ngga ngerti apa-apa.Dipaksa 120

    sampai jungkir balik juga ngga mudeng.Apalagi ini ada 3 variabelnya.Aku

    2 variabel aja sudah pusing.Aku kalau buat kata-kata masih bisa. Tapi kan

    statistik itu isinya angka-angka semua. Artinya kan harus tahu. Lha aku ini 123

    ngga tau apa-apa.Sebulan lebih ngutak-ngatik data.Belum lagi datanya kata

    pacarku ngga normal.Ya udah harus ditambah sampel diubah apanya gitu

    aku ngga tahu.Pokoknya soal analisis data pacarku yang tahu.Aku tahunya 126

    beres. Hahahahahah

    I : enak yo. mbok aku yo gelem ngono.

    S : eits… tidak bisa… usaha dewe… hahahaha 129

    I : hahahahaha, terus, apa lagi yang kamu lakukan untuk menyelesaikan

    skripsimu?

    S : pokoknya setiap selesai menulis aku langsung bimbingan, telpon dulu bisa 132

    ketemu dimana, apa dikampus, apa di rumah. Setiap bimbingan aku catet

  • 17

    apa yang disuruh nambahin biar ngga bolak-balik salah terus. Yang penting

    rajin bimbingan. 135

    I : oh gitu ya?

    S : iya.Bolak balik disalahkan y ngga-papa yang penting cepet.Untung wae

    dosennya mau bimbingan pake flash-disk.Jadi ga boros ngeprint.Heee.. 138

    I : apakah stres ini menghambat kamu menyelesaikan skripsi?

    S : ya kadang menghambat, tapi ya aku anggap memang proses yang harus

    dijalani aja. 141

    I : jadi secara umum, stres ngga sampai membuat kamu patah semangat dan

    berhenti mengerjakan skripsi ya?

    S : ya begitulah. Sempat sih jadi drop.Tapi tetap berusaha. 144

    I : bagus dong..sekarang sudah sampai bab IV ya

    S : iya masih revisi-revisi dikit. Tapi semoga bulan depan bisa ujian.

    I : ya udah deh. Ini dulu wawancaranya. 147

    S : udah?

    I : ya sementara ini dulu cukup.

  • 18

    VERBATIM 3

    Subject (S) : MD

    Interviewer (I) : Penulis

    I : selamat siang kakak

    S : siang dek.

    I : maaf ya kak, errrr kira-kira bisa kita wawancara sekarang kak?

    S : iya, silahkan saja.

    I : sebelumnya, bisa kakak ceritakan sedikit tentang identitas kakak? Ngga usah pakai nama

    hehehe..

    S : ya, saya sudah lebih dari 5 tahun tinggal disini. Saya angkatan 2005 di BK. Usia saya

    sekarang 24 tahun.

    I : kakak disini ada saudara atau tinggal sendiri?

    S : saya disini sekarang dengan adik yang baru masuk kuliah tahun lalu. Kos-nya juga dengan

    saya disini.Kalau orang tua ada usaha di daerah tempat tinggal saya.

    I : sejak kapan kakak skripsi?

    S : sudah lama. Setahun mungkin, sempat berhenti juga satu semester.

    I : kenapa sampai berhenti kak?

    S : itu karena dulu saya pusing tidak tahu apa yang harus ditulis.

    I : oh..bisa diceritakan tidak kak, dari awal skripsi sampai sekarang?

    S : ya. Dulu saya tentukan judul skripsi dulu, lalu konsultasi dengan dosen.Sudah disetujui

    lalu untuk seminar.

    I : proses penyusunan proposal lancar ngga kak?

  • 19

    S : awalnya juga udah susah, cari judul aja sampai satu bulan ngga dapat yang sesuai. Karena

    sudah banyak selalu disarankan untuk mencari yang lain, seperti regresi atau yang belum

    banyak diteliti.

    I : kesulitannya bagaimana kak?

    S : ya seperti yang lain, ganti-ganti judul. Ganti-ganti topik.Susah sekali mencari yang sesuai

    dengan keinginan dosen.Kadang sesuai dengan kita tapi ngga sesuai menurut dosen.Jadi

    harus berganti-ganti judul.Kalau saya ingat-ingat, sepertinya saya ganti judul sampai 3

    kali.Pertama saya ambil judul tentang prestasi belajar.Tapi kemudian dikatakan oleh dosen

    bahwa sudah terlalu banyak yang meneliti tentang prestasi belajar.Lalu, saya mau

    korelasikan sikap belajar siswa dengan motivasinya.Tapi saya sulit di teorinya.

    I : sekarang skripsi yang diterima apa kak?

    S : ini skripsi pendidikan juga. Judulnya ******* (dirahasiakan)

    I : itu judul dari dosen?

    S : iya. Itu diberi dosen.Agak susah, tapi ya mau bagaimana lagi, hanya judul itu yang

    diterima. Saya juga tulis itu proposalnya lama.Hampir 2 bulan baru selesai dan boleh

    dilanjutkan.Jadi satu trimester itu hanya dapat proposal saja.

    I : setelah itu gimana prosesnya?

    S : ya setelah itu saya lanjutkan ke bab 2, lalu bab 3. Tapi saya kesulitan mencari

    materinya.Saya kesulitan mencari teori-teori yang mendukung.Banyaknya di skripsi cuma

    kutip-kutip sedikit dari buku tapi bukunya saya sulit mencarinya.Sudah sampai di tengah-

    tengah harus ulang dari bab 1 lagi karena sulit di bab 2.

    I : apakah kakak merasa stres karena masalah ini?

    S : iya. Sempat saya tidak kerjakan sama sekali satu semester. Karena saya sudah putus asa.

  • 20

    I : saat seperti itu, apa yang kakak lakukan?

    S : saya hanya bisa banyak berdoa, pasrah, Tuhan mau buat apa dalam hidup saya.

    I : owh..lalu apakah ada orang yang memotivasi kakak untuk menyelesaikan skripsi?

    S : saya sering ditelpon orang tua, ditanya, perkembangan skripsi saya. Saya curhat pada

    mama biasanya diberi nasehat.

    I : jadi kakak sering berkomunikasi dengan orang tua saat merasa tertekan masalah skripsi ini

    ya?

    S : Iya.

    I : lalu, kakak lanjutkan menulis skripsi lagi?

    S : iya, meskipun sulit, tapi tetap saya jalani. Mau tidak mau harus dikerjakan.Kasihan orang

    tua yang membayar kuliah.

    I : lalu apa usaha kakak lainnya?

    S : rencananya saya akan bimbingan seminggu 2 kali, kalau tidak nanti tidak bisa mengejar

    ujian.

    I : oh..begitu ya. Lalu sekarang ini apa yang kakak lakukan untuk mengurangi stres karena

    skripsi?

    S : akhir-akhir ini saya sering ke perpus untuk menyusun pembahasan. Jarang pergi sekarang,

    soalnya mau ngejar ujian secepatnya.

    I : iya memang harus dikejar kalau tidak nanti mundur lagi. Apa kakak yakin bisa

    menyelesaikan skripsi semester ini?

    S : kalau Tuhan ijinkan, pasti saya segera lulus, tidak ada yang mustahil.

    I : benar kak. Seringke perpus untuk mengerjakan skripsi?

  • 21

    S : iya, selain itu juga saya sudah mempersiapkan semua materinya, buku-buku saya

    fotocopy, bahan.

    I : apakah kakak mengerjakan semuanya sendirian?

    S : ada adik juga yang sering bantu cari materi. Kadang menemani di kampus.

    I : sekarang sudah sampai dimana penulisan skripsinya?

    S : pembahasan dan analisa, bab IV sudah hampir selesai masuk ke bab V.

    I : ya semoga cepat selesai ya kak.

    S : amin… sedang diusahakan

    I : apakah selain berusaha mencari materi di perpus dan bantuan dari adik. Ada usaha lain

    untuk mengurangi stres kak?

    S : ya pastinya begitu.

    I : apa?

    S : skripsi itu kan hanya sebagian kecil dari kegiatan sehari-hari, kalau tidak mengerjakan

    skripsi biasanya saya main dengan teman atau mencari hiburan di Semarang.

    I : suka jalan-jalan ya?

    S : ya sama teman-teman, sama adik juga, untuk refreshing aja.

    I : Ok deh..kakak, terima kasih banyak ya. Sudah membantu saya mengumpulkan data untuk

    skripsi.

    S : ya. Kalau perlu lagi silahkan wawancara lagi.

    I : iya. Terima kasih

    S : sama-sama dek.