PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang...

172
KEBUTUHAN ANAK DAMPINGAN YAYASAN SOSIAL SOEGIJAPRANATA (YSS) KAMPUNG PINGIT YANG MEMILIKI KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Oleh: Fransisca Indra Kristanti 089114139 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

KEBUTUHAN ANAK DAMPINGAN YAYASAN SOSIAL

SOEGIJAPRANATA (YSS) KAMPUNG PINGIT

YANG MEMILIKI KECENDERUNGAN

BERPERILAKU AGRESIF

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh:

Fransisca Indra Kristanti

089114139

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

iv

Hambatan dalam pengerjaan

skripsi bukan untuk ditakuti

tetapi untuk ditaklukkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

v

PERSEMBAHAN

Karya ini ku persembahkan untuk:

Bapak terkasih, Alm. F.X Mulyadi. Pak, udah jadi skripsinya

Emak tersayang, Julitte Indarini

Keluarga dan sahabat-sahabatku yang selalu mendukungku

juga

Komunitas Perkampungan Sosial Pingit, Anak-anak Pingit, dan Pingiters

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

vii

KEBUTUHAN ANAK DAMPINGAN YAYASAN SOSIAL

SOEGIJAPRANATA (YSS) KAMPUNG PINGIT

YANG MEMILIKI KECENDERUNGAN

BERPERILAKU AGRESIF

Fransisca Indra Kristanti

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kebutuhan yang dimiliki oleh anak-anak

dampingan YSS di Kampung Pingit yang memiliki kecenderungan untuk berperilaku agresif.

Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek

penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping YSS menurut teori agresi. Subjek merupakan

anak yang dinilai sering berperilaku agresif di area belajar YSS. Penelitian ini termasuk dalam

jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

kebutuhan yang dimiliki oleh anak-anak dampingan YSS di Kampung Pingit adalah kebutuhan

afiliasi dengan figur teman, orang tua, dan adik, serta kebutuhan untuk bermain. Kecenderungan

anak melakukan agresi bertujuan untuk mengurangi reduksi tegangan yang timbul akibat adanya

kebutuhan.

Kata kunci : kebutuhan, anak usia pertengahan dan akhir, kecenderungan berperilaku agresif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

viii

THE NEEDS OF YAYASAN SOSIAL SOEGIJAPRANATA (YSS)

CHILDREN AT PINGIT WHO HAVE A TENDENCY

TO BEHAVE AGGRESSSIVELY

Fransisca Indra Kristanti

ABSTRACT

This research aimed to describe the needs that were owned by the children of Yayasan

Sosial Soegijopranoto (YSS) in Pingit who had a tendency to behave aggressively. The subjects in

this research were consisted of five children who had aggressive tendencies. The researcher chose

the subjects according to the volunteers’ assessment using aggression theory. The subjects were

the children who were seen often did aggression in study area of YSS. This research was included

in qualitative descriptive research and combined with thematic analysis. The research result

showed that the needs that were owned by the children of YYS in Pingit was affiliation need with

the figure of their friends, parents, and sisters or brothers, as well as they need to play. The

children’s tendency to do aggression aimed to reduce their stress reduction that arose from their

need.

Keywords: the need, middle and late childhood, tendency to behave aggressively

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

x

KATA PENGANTAR

Syukur pada Tuhan Allah yang selalu menyertai hari-hari galau selama

mengerjakan skripsi. Penyertaan-Nya mantap sekali! Terima kasih, Tuhan, atas

bimbingan dan lindunganMu untuk mental penulis agar tetap sehat selalu selama

mengerjakan skripsi ini.

Terima kasih Emak Julitte dan Almarhum Bapak, orang tua yang selalu

setia dan sabar menanti penulis menyelesaikan skripsi. Love you, Mak-Pak.

Debora, kakakku sayang, terima kasih untuk semangat yang kau berikan selama

ini. Andre, adikku yang pengertian, terima kasih atas perhatianmu, ya.

Terima kasih kepada Bapak C. Wijoyo Adinugroho, M.Psi selaku dosen

pembimbing skripsi atas pengertian dan kepercayaannya kepada saya selama

pengerjaan skripsi ini. Terima kasih untuk bantuannya dalam membenahi

sistematika berpikir saya yang berantakan. Harap maklum, Pak. Hehe…

Terima kasih kepada Bu Sylvia Carolina MYM., M.Si selaku dosen

pembimbing akademik yang telah mendampingi penulis dalam pengerjaan skripsi

serta memberikan dukungan sosial yang begitu berarti bagi penulis. Makasih

banget, Bu.

Terima kasih Bu Agnes Indar Etikawati, M. Si dan Bapak V. Didik Suryo

Hartoko, M.Si yang telah memberikan wejangan dan ilmu tentang metode

penelitian yang penulis lakukan. Terima kasih juga kepada Bapak C. Siswa

Widyatmoko, M. Psi selaku dekan yang sudah membantu kelancaran dalam

penyusunan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

xi

Komunitas Perkampungan Sosial Pingit yang telah memberikan sarana dan

kemudahan-kemudahan bagi saya selama pengumpulan data. Terima kasih atas

semua bantuan yang diberikan kepada saya.

Mbak Ayu dan Mbak Indira yang rela meluangkan waktu untuk melihat-

lihat data cerita dari anak. Tengkyu. Acink, Cimeng, dan Sike yang sering

memberikan tempat bagi penulis untuk numpang mengetik, mencucurkan air

mata, dan berbagi tawa. Cik Anne yang suka jadi teman ngalur-ngidul, pendengar

cerita-cerita yang menjadi distraksi pengerjaan skripsi. ATMW. Pujo dan Ninul

yang pasti mendoakan saya di saat penulis berwajah kusam dan merasa galau.

Terima kasih Onita yang selalu mengantarkan saya ke manapun saya mau. Ohh..

motorku…

Kokok dan Kojoy yang rela menyediakan waktu untuk mendengarkan

keluhan akademik dan membantu penulis dalam teknis penulisan skripsi yang

sistematis. Terima kasih, ya. PARIAMSJ, kalian hiburanku selama bosan dengan

skripsi yang nggak maju-maju. Pingiters!! Tim horee Pingit!! Anak-anak Pingit

yang selalu menjadi semangatku dalam menyusun skripsi. Nyak demon kutti…

Flavi dan Ranum sebagai pihak pengecek hasil akhir. Terima kasih atas

kritikan dan saran yang kalian berikan untukku. Kritikan dan saran dari kalian

sangat berguna. Kakak Glo, terima kasih ya untuk terjemahan bahasa Inggrisnya.

Serta, terima kasih kepada semua teman yang membantu, mendukung, dan

memberikan inspirasi untuk saya dalam mengerjakan skripsi ini. Semoga Tuhan

memberkati kalian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

xii

Penulis menyadari juga bahwa skripsi ini masih banyak terdapat

kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan sehingga penulis mengharapkan

kritik dan saran yang sifatnya membangun. Semoga karya ini dapat bermanfaat

bagi kita semua. AMIN.

Yogyakarta, 3 Oktober 2013

Fransisca Indra Kristanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………......

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING………………......

HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................

HALAMAN MOTTO…………………………………………………….....

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………….....

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………….......

ABSTRAK………………………………………………………………......

ABSTRACT………………………………………………………………......

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS…………………….......

KATA PENGANTAR………………………………………………….......

DAFTAR ISI……………………………………………………………......

DAFTAR TABEL………………………………………………………......

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………......

BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………….....

A. Latar Belakang ..............….......………………..……..........

B. Rumusan Masalah…….........……………...……………......

C. Tujuan Penelitian…………….……………………..……....

D. Manfaat Penelitian…………………………………………..

1. Manfaat Teoritis.........................................................

2. Manfaat Praktis..........................................................

I

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

x

xiii

xvii

xviii

1

1

5

5

5

5

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

xiv

BAB II : LANDASAN TEORI……………………………………………..

A. Kebutuhan………….………..……………………………...

1. Pengertian Kebutuhan…...…………...………………….

2. Tipe-tipe Kebutuhan……………..……..………………...

3. Daftar Kebutuhan Murray………….…………………...

B. Anak….……………………………………………………..

1. Kategori Usia……….…………………………………….

2. Perkembangan serta Tugas Perkembangan Anak Usia

Pertengahan dan Akhir……....…………………………..

C. Agresi……...………………………………………………...

1. Pengertian Agresi.....……………………………………..

2. Jenis Perilaku Agresi……………....…………………….

3. Bentuk-bentuk Perilaku Agresif………………………...

4. Teori Frustrasi-Agresi.....................................................

D. Yayasan Sosial Soegijapranata (YSS)..................................

E. Karakteristik Warga Kampung Pingit……………………....

F. Dinamika Kebutuhan Anak Dampingan Yayasan Sosial

Soegijapranata (YSS) Kampung Pingit yang Memiliki

Kecenderungan Berperilaku Agresif……………................

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN…………………………………..

A. Jenis dan Metode Penelitian………….................................

B. Subjek……………………………………….………………

1. Kriteria Subjek………...………………………………...

7

7

7

9

13

24

25

26

30

30

31

31

32

33

34

36

39

39

40

40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

xv

2. Pemilihan Subjek…………………...…………………...

C. Fokus Penelitian….………………………………………....

D. Pengumpulan Data..........…………………....………........

1. Persiapan Penelitian..........................................................

2. Pelaksanaan Penelitian.....................................................

E. Analisis Data……………………………….......…………...

F. Kredibilitas Penelitian………………………………………

BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN.…………….…….

A. Pelaksanaan Penelitian……….………………………......…

1. Waktu dan Tempat Pengumpulan Data...…...…………...

B. Analisis dan Pembahasan……………….......………………

1. Deskripsi Subjek 1………………………….................…

2. Deskripsi Subjek 2….……………………………………

3. Deskripsi Subjek 3………….....…………………………

4. Deskripsi Subjek 4….....…....……………………………

5. Deskripsi Subjek 5……..…………………………………

C. Dinamika Kebutuhan Kelima Subjek (GDS, ANM, PWJ,

RI, dan OHP)…………….........…..……………...................

BAB V : PENUTUP................................…………..……………………...

A. Kesimpulan…………………………………………………

B. Saran………………………………………………………..

1. Bagi Yayasan Sosial Soegijapranata (YSS)

Kampung Pingit………….................................................

41

42

42

43

44

45

46

48

48

48

49

49

56

63

69

76

82

88

88

88

88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

xvi

2. Bagi Orangtua…………..………………………………..

3. Bagi Peneliti Selanjutnya………………………………..

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….

LAMPIRAN…………………………………………………………………

89

90

91

92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pelaksanaan Pengetesan............................................................... 44

Tabel 4.1 Daftar Kebutuhan GDS……………………………………….... 52

Tabel 4.2 Daftar Kebutuhan ANM..………………………………………. 59

Tabel 4.3 Daftar Kebutuhan PWJ…………………………………………. 65

Tabel 4.4 Daftar Kebutuhan RI……………………………………………. 72

Tabel 4.5 Daftar Kebutuhan OHP………………………………………… 78

Tabel 4.6 Daftar Kebutuhan Seluruh Subjek……….……………............... 82

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Penilaian Atas Perilaku Agresif Anak Oleh

Pendamping YSS…………………………………………. 95

Lampiran 2 Verbatim Cerita dan Tabel Tema Utama CAT Subjek 1,

GDS ………………………...…………………................ 96

Lampiran 3 Verbatim Cerita dan Tabel Tema Utama CAT Subjek 2,

ANM…………………………………………….............. 104

Lampiran 4 Verbatim Cerita dan Tabel Tema Utama CAT Subjek 3,

PWJ……………………………………….……............... 112

Lampiran 5 Verbatim Cerita dan Tabel Tema Utama CAT Subjek 4,

RI… ………………………..………………….................

123

Lampiran 6 Verbatim Cerita dan Tabel Tema Utama CAT Subjek 5,

OHP………...………………….………………................ 132

Lampiran 7 Identitas Psikolog................................................................ 142

Lampiran 8 Hasil Observasi Perilaku Subjek......................................... 145

Lampiran 9 Hasil Observasi Rapat Koordinasi Pendamping YSS........ 146

Lampiran 10 Hasil Wawancara dengan Para Pendamping YSS.............. 147

Lampiran 11 Hasil Wawancara dengan Warga Kampung Pingit............. 148

Lampiran 12 Lembar Informed Concent................................................... 149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ide penelitian ini berawal dari keprihatinan peneliti menilik perilaku

anak-anak dampingan Yayasan Sosial Soegijapranata (YSS) di Kampung

Pingit, Yogyakarta. Yayasan Sosial Soegijapranata (YSS) adalah suatu yayasan

sosial yang terlibat untuk melayani warga tunawisma dalam proses resosialisasi

secara khusus yang berlokasi di Kampung Pingit. Menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia (2002), resosialisasi adalah pemasyarakatan kembali. YSS

mengajak para tunawisma tinggal di rumah petak kecil selama dua tahun untuk

mempersiapkan kembali hadir di tengah masyarakat umum. Warga dampingan

YSS itu diberi kesempatan untuk bekerja dan bersosialisasi dengan warga

Kampung Pingit selama dua tahun agar dapat beradaptasi dengan masyarakat

umum setelah masa dampingan YSS berakhir. Selain mendampingi orangtua,

YSS membuka kelas belajar informal bagi anak-anak dari warga Kampung

Pingit. Banyak anak meluangkan waktunya setiap Senin, Kamis malam, dan

Sabtu sore untuk belajar dan bermain bersama anak-anak lain serta para

pendamping.

Berdasarkan hasil observasi informal yang telah peneliti lakukan,

terdapat fenomena yang menarik pada anak-anak yang didampingi. Sebagian

anak-anak di Perkampungan Sosial Pingit mempunyai kecenderungan perilaku

membentak, berkata kasar dan tidak segan-segan menghina teman sebaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

2

maupun orang dewasa. Mayoritas anak-anak mudah marah jika keinginannya

tidak tercapai. Ketika anak mengharapkan sesuatu dan harapannya tidak

tercapai, anak menjadi marah dan kemudian kerap mengumpat.

Beberapa anak juga tampak tidak percaya diri saat belajar di kelas

informal. Hal itu tampak pada perilaku tidak berani menjawab pertanyaan,

menangis atau marah ketika dimintai keterangan mengapa tidak mau

menjawab. Beberapa anak menolak tantangan akademis. Maksudnya, anak-

anak menolak diberi tugas ataupun pertanyaan yang berkaitan dengan pelajaran

sekolah. Jika anak sudah merasa tidak nyaman dengan pertanyaan-pertanyaan

tersebut, mereka memilih pergi dari ruang kelas. Banyak perilaku yang

didominasi oleh kecenderungan agresi dalam komunikasi interpersonal mereka.

Bandura menyatakan bahwa agresi dapat disebabkan oleh usaha

pemenuhan kebutuhan yang terhalangi (Atkinson, 1999). Maslow juga

mengungkapkan bahwa sikap anak-anak yang mementingkan diri, merusak,

agresif dan tak dapat bekerja sama tampak menonjol karena mereka merasa

tidak aman, merasa terancam, dan kebutuhan-kebutuhan mereka tidak

terpuaskan (Goble, 1987).

Selain pengamatan peneliti, peneliti mendapat data tambahan dari hasil

rapat koordinasi (rakor) yang diadakan setiap awal semester. Rakor diadakan

untuk membahas tentang evaluasi pembelajaran selama semester yang telah

berlalu, masalah-masalah yang ditemui, pemecahan masalah, dan program

pembelajaran semester yang akan datang. Selama beberapa kali terjadi rakor,

beberapa pendamping mengungkapkan suatu masalah yang sama tiap semester,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

3

yaitu urgensi keberadaan YSS di Kampung Pingit. Apakah YSS masih berguna

dalam menjawab keprihatinan di Kampung Pingit? Berpuluh-puluh tahun

didirikan namun tidak ada perubahan yang signifikan pada perilaku anak.

Masalah tentang sebagian anak yang cenderung berperilaku agresif masih

menjadi sorotan utama. Lalu, timbul pertanyaan, “Para pendamping

mempunyai kebutuhan tertentu sehingga datang ke YSS namun apa kebutuhan

anak dampingan YSS sebenarnya?” Ada kekhawatiran bahwa apa yang

diberikan kepada anak-anak ternyata bukan merupakan kebutuhan mereka

sehingga tidak tepat sasaran.

Murray menyatakan bahwa kebutuhan merupakan faktor-faktor penentu

tingkah laku penting dalam pribadi (Hall & Lindzey, 1993). Selain itu, Maslow

menyatakan bahwa kebutuhan dasar atau kebutuhan karena kekurangan yang

belum terpuaskan memiliki pengaruh terbesar pada tingkah laku (Goble, 1987).

Pernyatan-pernyataan ini semakin menguatkan peneliti untuk meneliti anak

yang cenderung berperilaku agresif dibandingkan meneliti lingkungan sekitar

anak. Murray mengungkapkan bahwa kebutuhan seringkali dibarengi oleh

tindakan-tindakan instrumental tertentu yang efektif untuk menghasilkan

keadaan akhir yang diinginkan. Murray juga mengungkapkan bahwa

pemenuhan akan kebutuhan tertentu akan mereduksi tegangan akibat

munculnya kebutuhan (Hall & Lindzey, 1993). Anak dimotivasi oleh

kekurangannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya tersebut.

Pemenuhan kebutuhan adalah faktor penting dalam perkembangan anak

karena menghasilkan perkembangan dan pertumbuhan yang mengarah pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

4

kesehatan mental (Goble, 1987). Informasi tentang kebutuhan anak menjadi

penting untuk menindaklanjuti proses pemenuhannya.

Sebelumnya, telah ada penelitian mengenai perilaku agresif anak-anak

dampingan YSS dengan hasil yang menunjukkan bahwa bahwa anak-anak di

dampingan YSS di Kampung Pingit memiliki perilaku agresif yang sedang atau

di atas rata-rata dan melakukan perilaku agresif menyerang secara verbal atau

simbolik (Kristianto, 2009). Peneliti menemukan bahwa anak-anak dampingan

YSS tidak hanya menyerang secara verbal namun juga secara non-verbal. Hal

ini menjadi data tambahan bagi penelitian. Penelitian tentang kebutuhan juga

sudah pernah dipublikasikan oleh Howard & Prince (2002) mengenai

kebutuhan dasar anak. Penelitian ini menjelaskan tentang kebutuhan dasar anak

yang mengalami kesulitan berupa kemiskinan. Penelitian ini menggunakan

teori lima kebutuhan Maslow dan mengambil subjek dari negara Amerika

Serikat.

Berdasarkan keprihatinan pribadi dari peneliti dan pengamatan informal

yang telah dilakukan, peneliti terdorong untuk menggali informasi mengenai

kebutuhan-kebutuhan apa saja yang dimiliki oleh anak-anak dampingan YSS

yang cenderung berperilaku agresif. Penelitian ini berbeda dengan penelitian

sebelumnya karena informasi yang akan digali pada penelitian ini adalah

kebutuhan dari anak-anak dampingan YSS di Kampung Pingit yang memiliki

kecenderungan untuk berperilaku agresif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

5

B. Rumusan Masalah

“Kebutuhan apa yang dimiliki oleh anak-anak dampingan YSS di Kampung

Pingit yang memiliki kecenderungan untuk berperilaku agresif?”

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini mendeskripsikan berbagai kebutuhan yang dimiliki oleh anak-

anak dampingan YSS di Kampung Pingit yang memiliki kecenderungan untuk

berperilaku agresif.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan berguna untuk mengetahui

gambaran mengenai kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki oleh anak-anak

dampingan YSS yang sering berperilaku agresif. Penelitian ini juga

diharapkan dapat menambah dan melengkapi literatur psikologi tentang

kebutuhan-kebutuhan anak yang cenderung berperilaku agresif sehingga

dapat menjadi data eksploratif yang bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Yayasan Sosial Soegijapranata (YSS)

Penelitian ini berguna untuk mengetahui jenis-jenis kebutuhan

yang dimiliki anak-anak dampingan YSS di Kampung Pingit. Penelitian

ini juga memberi gambaran untuk divisi anak mengenai kebutuhan anak-

anak dampingan YSS di Kampung Pingit sebagai referensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

6

pendampingan anak. Manfaat yang dapat diperoleh untuk waktu jangka

panjang adalah upaya untuk menurunkan tingkat agresi dapat terjadi

karena adanya informasi mengenai kebutuhan yang pemenuhannya

difasilitasi oleh pendamping anak.

b. Bagi orangtua

Penelitian ini memberi gambaran bagi orangtua mengenai

kebutuhan anak-anak mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kebutuhan

1. Pengertian Kebutuhan

Menurut APA Dictionary of Psychology (2006), kebutuhan adalah

suatu kondisi ketegangan pada suatu organisme yang dihasilkan dari

pencabutan sesuatu yang diperlukan untuk kelangsungan hidup,

kesejahteraan, atau pemenuhan diri. Menurut Kamus Psikologi, kebutuhan

adalah beberapa hal atau situasi hubungan yang jika ada, akan sanggup

memperbaiki kesejahteraan organisme. Sebuah kebutuhan dalam pengertian

ini bisa jadi bersifat mendasar dan biologis (contohnya makanan) atau

melibatkan faktor-faktor sosial dan personal, serta berasal dari bentuk-

bentuk kompleks pembelajaran, seperti pencapaian dan prestis (Reber &

Reber, 2010).

Kebutuhan adalah konsep atau konstruksi logis yang mewakili

suatu daya ... pada bagian otak … yang mengorganisasikan persepsi,

apersepsi, intelektual, konasi, dan perilaku pada cara untuk mengubah

arah tertentu yang ada, situasi yang tidak terpuaskan ( Murray, 1938).

Kebutuhan membuat seseorang menjadi aktif hingga situasi dan

lingkungan diubah untuk mereduksi kebutuhan tersebut (Hall & Lindzey,

1993). Murray dalam Bherm (1996) juga menyatakan bahwa kebutuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

8

adalah suatu keadaan yang ditandai oleh perasaan kekurangan dan ingin

memperoleh sesuatu yang akan diwujudkan melalui suatu usaha (Antariksi,

2004). Apabila kebutuhan muncul, seseorang akan berada dalam keadaan

tegang. Pemuasan kebutuhan akan mereduksi tegangan (Hall & Lindzey,

1993).

Irwanto, dkk (1994) menegaskan bahwa kebutuhan akan

menciptakan suatu keadaan tegang dan ini mendorong perilaku untuk

memenuhi suatu kebutuhan (Mikha, 2007). Murray (dalam Prihantono,

2003) menuturkan bahwa setiap manusia mempunyai kecenderungan untuk

memenuhi kebutuhan secara berbeda. Orang menggunakan berbagai cara

untuk memenuhi kebutuhan tersebut (Kusumaningtyas, 2008).

Murray menyatakan bahwa adanya kebutuhan dapat disimpulkan

dari :

a) Akibat atau hasil akhir tingkah laku

b) Pola atau cara khusus tingkah laku yang bersangkutan

c) Perhatian dan respon selektif terhadap kelompok objek stimulus tertentu

d) Ungkapan emosi atau perasan tertentu

e) Ungkapan kepuasan apabila akibat tertentu dicapai atau kekecewaan

apabila akibat itu tidak tercapai

Murray (dalam Hall & Lindzey) menyatakan bahwa ada suatu

hierarki kebutuhan. Kecenderungan-kecenderungan tertentu harus

didahulukan daripada lainnya. Murray menggunakan konsep prepotency

untuk menyebutkan kebutuhan-kebutuhan yang menjadi regnan karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

9

sangat penting kalau tidak dipuaskan. Kebutuhan yang lebih kuat seperti

sakit, lapar, dan haus biasanya akan diwujudkan dalam tindakan karena

kebutuhan prepoten ini tidak dapat ditunda apabila timbul dua kebutuhan

atau lebih secara serempak dan menggerakkan respon yang bertentangan

(Mikha, 2007).

2. Tipe-tipe Kebutuhan

Murray merumuskan kebutuhan menjadi beberapa bagian.

Pertama, adanya perbedaan antara kebutuhan primer dengan kebutuhan

sekunder. Kebutuhan primer merupakan kebutuhan yang berhubungan

dengan persitiwa-peristiwa organis tertentu yang khas dan berkenaan

dengan kepuasan fisik. Contoh, kebutuhan akan makanan, buang air, air,

udara, seks, dan untuk pasif. Kebutuhan untuk pasif terdiri dari relaksasi,

istirahat, dan tidur (Murray, 1938). Kebutuhan sekunder merupakan

kebutuhan yang dianggap berasal dari kebutuhan primer dan ditandai

dengan tidak adanya hubungan memusat dengan proses organis atau

kepuasan fisik. Contoh, kebutuhan akan prestasi, kekuasaan, otonomi, dan

kehormatan.

Kedua, adanya perbedaan antara kebutuhan terbuka dengan

kebutuhan tertutup. Kebutuhan terbuka adalah kebutuhan nyata yang

tampak diungkapkan dalam tingkah laku motorik, sedangkan kebutuhan

tertutup adalah kebutuhan tersembunyi yang berada dalam fantasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

10

Kebutuhan tertutup merupakan hasil internalisasi dari superego yang

menentukan perilaku yang pedapat diterima.

Ketiga, adanya kebutuhan-kebutuhan yang memusat dan kebutuhan

yang menyebar. Beberapa kebutuhan ada yang sifatnya berhubungan erat

dengan kelompok objek lingkungan yang terbatas, sedangkan kebutuhan

lainnya berlaku pada hampir setiap lingkungan objek.

Keempat, adanya kebutuhan proaktif dan kebutuhan reaktif.

Kebutuhan proaktif adalah kebutuhan yang bergerak secara spontan dan

sebagian besar ditentukan dari dalam diri seseorang bukan dari sesuatu di

lingkungan sebagai akibat. Kebutuhan reaktif digerakan sebagai akibat dari,

atau sebagai respon terhadap suatu peristiwa lingkungan.

Kelima, adanya perbedaan antara kegiatan proses, kebutuhan modal,

dan kebutuhan akibat. Kegiatan proses adalah operasi yang bersifat tanpa

tujuan, tidak terkoordinasi, dan tidak fungsional dari berbagai proses, seperti

penglihatan, pendengaran, pikiran, dan pembicaraan. Kebutuhan modal

menuntut seseorang melakukan sesuatu hal dengan taraf mutu tertentu,

sedangkan kebutuhan akibat merupakan kebutuhan yang mengarah pada

suatu keadaan yang diinginkan (Hall & Lindzey, 1993).

Selain Murray, Maslow juga mengemukakan suatu teori tentang

kebutuhan. Maslow menjelaskan tentang kebutuhan ke dalam tingkatan-

tingkatan. Tingkatan-tingkatan tersebut mengikat, maksudnya kebutuhan

yang lebih rendah harus terpuaskan lebih dahulu sebelum menyadari ada

kebutuhan yang lebih tinggi. Jika kebutuhan pada tingkatan yang lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

11

rendah hanya sedikit terpenuhi dan sudah melewati tingkat kebutuhan yang

lebih tinggi, seseorang akan kembali kepada kebutuhan yang di tingkatan

rendah hingga terpuaskan (Alwisol, 2004).

Tingkatan kebutuhan yang lazim dikatakan sebagai hierarki

kebutuhan ini dibagi menjadi tujuh bagian. Ketujuh kebutuhan tersebut

adalah kebutuhan fisiologi, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan rasa cinta

dan memiliki, kebutuhan akan penghargaan, kebutuhan aktualisasi diri,

kebutuhan estetik, serta kebutuhan akan pertumbuhan.

Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang paling dasar,

paling kuat dan paling jelas di antara kebutuhan-kebutuhan lain. Kebutuhan

ini berkaitan dengan kebutuhan manusia untuk mempertahankan hidupnya

secara fisik (Goble, 1987).

Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi, muncul kebutuhan lain, yaitu

kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan akan rasa aman ini menurut Elton

(1996) terdiri dari keamanan, stabilitas, ketergantungan, perlindungan, dan

kebebasan dari rasa takut, dan kekacauan (Prince, Howard, 2002).

Kebutuhan Akan Rasa Cinta dan Memiliki. Kebutuhan ini muncul

ketika kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman sudah terpenuhi.

Kebutuhan ini tampak ketika orang mulai merasa membutuhkan teman,

kekasih, anak, dan bentuk hubungan berdasarkan perasaan. Jika kebutuhan

ini tidak terpenuhi, maka orang akan merasa kesepian (Boeree, 1997).

Kebutuhan akan penghargaan muncul jika kebutuhan akan rasa cinta

dan memiliki telah terpenuhi. Kebutuhan ini terbagi menjadi dua kategori,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

12

yaitu harga diri dan penghargaan dari orang lain. Harga diri mencakup

kebutuhan akan kepercayaan diri, kompetensi, penguasaan, kecukupan,

prestasi, ketidaktergantungan, dan kebebasan. Sedangkan, pengharagaan

dari orang lain meliputi prestise, pengakuan, penerimaan, perhatian,

kedudukan, nama baik, serta penghargaan (Goble, 1987).

Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan di tingkat paling

tinggi pada hierarki kebutuhan Maslow. Kebutuhan aktualisasi diri ini

mencakup kebutuhan untuk bertumbuh, berkembang, dan menggunakan

kemampuan (Goble, 1987).

Kebutuhan akan keindahan akan membuat seseorang menjadi lebih

sehat. Kebutuhan estetik berhubungan dengan gambaran diri seseorang.

Orang yang tidak terpengaruh oleh keindahan merupakan orang yang

memiliki gambaran diri yang rendah. Orang tersebut akan merasa tidak

layak jika berada di suatu tempat yang menekankan pada keindahan (Goble,

1987).

Setelah serangkaian kebutuhan dasar telah terpuaskan, seseorang

akan beralih ke taraf kebutuhan yang lebih tinggi, yaitu kebutuhan akan

pertumbuhan. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang dikategorikan

lebih tinggi dan berbeda dengan kebutuhan-kebutuhan dasar atau kebutuhan

karena kekurangan (Goble, 1987). Terdapat beberapa daftar mengenai

kebutuhan ini, yaitu sifat menyeluruh, kesempurnaan, penyelesaian,

keadilan, sifat hidup, sifat kaya, kesederhanaan, keindahan, kebaikan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

13

keunikan, sifat tanpa kesukaran, sifat penuh permainan, kebenaran,

kejujuran, kenyataan, dan sifat merasa cukup.

Teori kebutuhan Maslow menekankan pada hierarki kebutuhan.

Kebutuhan aktualisasi diri dapat terpenuhi apabila kebutuhan-kebutuhan di

hierarki bawahnya sudah terpenuhi. Pada kenyataannya, tidak jarang orang

yang berhasil mengaktualisasikan diri walaupun kebutuhan dasar ada yang

tidak tercukupi (Boeree, 1997).

Berdasarkan ulasan kedua teori di atas, peneliti memilih untuk

menggunakan teori kebutuhan Murray dengan alasan bahwa teori kebutuhan

Murray merupakan landasan yang tepat dalam menggambarkan dinamika

antara hubungan kebutuhan dan perilaku agresi. Teori Murray dapat

membantu untuk menjelaskan dinamika kebutuhan anak dampingan YSS di

Kampung Pingit yang memiliki kecenderungan berperilaku agresif.

Selain itu, teori kebutuhan Murray juga menjadi teori dasar dalam

menginterpretasi data hasil pengetesan CAT, metode yang peneliti gunakan

untuk mendapatkan informasi mengenai kebutuhan anak yang cenderung

memiliki perilaku agresif.

3. Daftar Kebutuhan Murray

Menurut Murray, terdapat 20 kebutuhan sekunder yang dapat

dijabarkan sebagai berikut :

Sikap merendah Tunduk secara pasif terhadap kekuatan luar.

Menerima perlakuan yang tidak adil, pengkambing-hitaman,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

14

kritik, hukuman.

Menyerah

Menerima nasib

Mengakui kekurangan, kekeliruan, perbuatan salah, atau

kesalahan.

Mengakui dan memperbaiki kesalahan.

Menyalahkan, meremehkan, merusakkan diri sendiri.

Mencari dan menikmati penderitaan, hukuman, penyakit, dan

kemalangan.

Prestasi Menyelesaikan sesuatu yang sulit.

Menguasai, memanipulasi atau mengatur benda-benda fisik,

manusia, atau ide-ide.

Melakukan hal-hal tersebut secepatnya dan semandiri

mungkin.

Mengatasi rintangan-rintangan dan mencapai standar yang

tinggi.

Mengunggulkan diri.

Menyaingi dan mengungguli orang lain.

Meningkatkan harga diri dengan menyalurkan bakat.

Afiliasi Mendekatkan diri, bekerjasama atau membalas ajakan orang

lain yang bersekutu.

Membuat senang dn mencari afeksi dari objek yang disukai.

Patuh dan tetap setia kepada seorang kawan.

Agresi Menghadapi perlawanan dengan kekerasan.

Melawan.

Membalas perbuatan yang tidak adil.

Menyerang, melukai, atau membunuh orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

15

Melawan dengan kekerasan atau menghukum orang lain.

Otonomi Menjadi bebas, menghilangkan kekangan, melepaskan diri

dari kungkungan.

Menolak paksaan dan larangan.

Menghindari atau emninggalkan kegiatan-kegiatan yang

ditentukan oleh autoritas yang menguasai.

Tidak tergantung dan bebas bertindak menurut impuls.

Tidak terikat, tidak bertanggung jawab.

Menentang arus.

Counteraction Menguasai atau memperbaiki kegagalan dengan berjuang lagi.

Menghilangkan pelecehan dengan memulai lagi tindakan

Mengatasi kelemahan, menekan perasaan takut.

Mengembalikan nama baik dengan tindakan.

Mencari rintangan-rintangan dan kesulitan-kesulitan untuk

diatasi.

Mempertahankan harga diri dan kebanggaan pada taraf yang

tinggi.

Membela diri Mempertahankan diri terhadp serangan, kritik, dan celaan.

Menyembunyikan atau membenarkan perbuatan tercela,

kegagalan, atau penghinaan.

Mempertahankan diri.

Tunduk Mengagumi dan menyokong atasan.

Memuji, menghormati, atau menyanjung.

Tunduk pada pengaruh orang lain yang dikenal dengan senang

hati.

Menyontoh seorang teladan.

Menyesuaikan dengan kebiasaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

16

Dominasi Memiliki kendali atas lingkungan manusiawi.

Mempengaruhi atau mengarahkan tingkah laku orang lian

dengan saran, bujukan, imbauan, atau perintah. Mencegah,

menghambat, atau melarang.

Ekshibisi Menciptakan kesan.

Senang dilihat dan didengar.

Membuat orang lain bergairah, kagum, terpesona, terhbur,

terkejut, tergelitik untuk tahu, senang, atau terpikat.

Menghindari bahaya Menghindai rasa sakit, luka fisik, penyakit, dan kematian.

Melarikan diri dari situasi yang berbahaya.

Mengambil tindakan-tindakan pencegahan.

Menghindari rasa hina Menghindari penghinaan.

Meninggalkan situasi yang memalukan, atau menghindai

kondisi yang bisa menimbulkan pelecehan : caci maki, ejekan,

atau sikap masa bodoh orang lain.

Menahan diri untuk bertindak karena takut gagal.

Menolong Memberi simpati dan memuakan kebutuhan objek yang tak

berdaya ; bayi atau setiap objek yang lemah, cacat, lelah,

kurang berpengalaman, ragu-ragu, kalah, dihina,

kesepian,patah hati, sakit, dan bingung.

Membantu objek yang berada dalam bahaya.

Memberi makanan, membantu, menyokong, menghibur,

melindungi, menyenangkan, merawat, dan menyembuhkan.

Ketertiban Mengatur barang-barang.

Menjaga kebersihan, susunan, organisasi, keseimbangan,

kerapian, keteraturan, ketelitian.

Permainan Berbuat untuk kesenangan tanpa tuuan lebih lanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

17

Suka tertawa dan membuat lelucon.

Berusaha meredakan tekanan secara menyenangkan.

Mengambil bagian dalam permainan,olahraga, joget, pesta-

pesta, bermain kartu.

Penolakan Memisahkan diri dari objek yang tidak disenangi.

Mengucilkan, melepaskan, mengusir, atau bersikap masa

bodoh terhadap objek yang lebih rendah.

Menghina atau memutuskan hubungan cinta dengan objek.

Keharuan Mencari dan menikmati kesan-kesan yang menyentuh

perasaan.

Seks Menjalin dan meningkatkan hubungan erotik.

Mengadakan hubungan seksual.

Ditolong Memuaskan kebutuhan dengan bantuan simpatik dari objek

yang dikenal.

Dirawat, disokong, didukung, dikelilingi, dilindungi, dicintai,

dinasehati, dibimbing, diampuni, dihibur.

Menempel pada seorang pelindung setia.

Selalu memiliki seorang pendukung.

Pemahaman Menanyakan atau menjawab pertanyaan-pertanyaan umum.

Tertarik pada teori.

Memikirkan, merumuskan, menganalisis, dan

menggeneralisasikan.

Sikap merendah Tunduk secara pasif terhadap kekuatan luar.

Menerima perlakuan yang tidak adil, pengkambing-hitaman,

kritik, hukuman.

Menyerah

Menerima nasib

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

18

Mengakui kekurangan, kekeliruan, perbuatan salah, atau

kesalahan.

Mengakui dan memperbaiki kesalahan.

Menyalahkan, meremehkan, merusakkan diri sendiri.

Mencari dan menikmati penderitaan, hukuman, penyakit, dan

kemalangan.

Prestasi Menyelesaikan sesuatu yang sulit.

Menguasai, memanipulasi atau mengatur benda-benda fisik,

manusia, atau ide-ide.

Melakukan hal-hal tersebut secepatnya dan semandiri

mungkin.

Mengatasi rintangan-rintangan dan mencapai standar yang

tinggi.

Mengunggulkan diri.

Menyaingi dan mengungguli orang lain.

Meningkatkan harga diri dengan menyalurkan bakat.

Afiliasi Mendekatkan diri, bekerjasama atau membalas ajakan orang

lain yang bersekutu.

Membuat senang dn mencari afeksi dari objek yang disukai.

Patuh dan tetap setia kepada seorang kawan.

Agresi Menghadapi perlawanan dengan kekerasan.

Melawan.

Membalas perbuatan yang tidak adil.

Menyerang, melukai, atau membunuh orang lain.

Melawan dengan kekerasan atau menghukum orang lain.

Otonomi Menjadi bebas, menghilangkan kekangan, melepaskan diri

dari kungkungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

19

Menolak paksaan dan larangan.

Menghindari atau emninggalkan kegiatan-kegiatan yang

ditentukan oleh autoritas yang menguasai.

Tidak tergantung dan bebas bertindak menurut impuls.

Tidak terikat, tidak bertanggung jawab. Menentang arus.

Counteraction Menguasai atau memperbaiki kegagalan dengan berjuang lagi.

Menghilangkan pelecehan dengan memulai lagi tindakan

Mengatasi kelemahan, menekan perasaan takut.

Mengembalikan nama baik dengan tindakan.

Mencari rintangan-rintangan dan kesulitan-kesulitan untuk

diatasi.

Mempertahankan harga diri dan kebanggaan pada taraf yang

tinggi.

Membela diri Mempertahankan diri terhadp serangan, kritik, dan celaan.

Menyembunyikan atau membenarkan perbuatan tercela,

kegagalan, atau penghinaan.

Mempertahankan diri.

Sikap hormat Mengagumi dan menyokong atasan.

Memuji, menghormati, atau menyanjung.

Tunduk pada pengaruh orang lain yang dikenal dengan senang

hati.

Menyontoh seorang teladan.

Menyesuaikan dengan kebiasaan.

Dominasi Memiliki kendali atas lingkungan manusiawi.

Mempengaruhi atau mengarahkan tingkah laku orang lian

dengan saran, bujukan, imbauan, atau perintah. Mencegah,

menghambat, atau melarang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

20

Ekshibisi Menciptakan kesan.

Senang dilihat dan didengar.

Membuat orang lain bergairah, kagum, terpesona, terhbur,

terkejut, tergelitik untuk tahu, senang, atau terpikat.

Menghindari bahaya Menghindai rasa sakit, luka fisik, penyakit, dan kematian.

Melarikan diri dari situasi yang berbahaya.

Mengambil tindakan-tindakan pencegahan.

Menghindari rasa hina Menghindari penghinaan.

Meninggalkan situasi yang memalukan, atau menghindai

kondisi yang bisa menimbulkan pelecehan : caci maki, ejekan,

atau sikap masa bodoh orang lain.

Menahan diri untuk bertindak karena takut gagal.

Sikap memelihara Memberi simpati dan memuakan kebutuhan objek yang tak

berdaya ; bayi atau setiap objek yang lemah, cacat, lelah,

kurang berpengalaman, ragu-ragu, kalah, dihina,

kesepian,patah hati, sakit, dan bingung.

Membantu objek yang berada dalam bahaya.

Memberi makanan, membantu, menyokong, menghibur,

melindungi, menyenangkan, merawat, dan menyembuhkan.

Ketertiban Mengatur barang-barang.

Menjaga kebersihan, susunan, organisasi, keseimbangan,

kerapian, keteraturan, ketelitian.

Permainan Berbuat untuk kesenangan tanpa tuuan lebih lanjut.

Suka tertawa dan membuat lelucon.

Berusaha meredakan tekanan secara menyenangkan.

Mengambil bagian dalam permainan,olahraga, joget, pesta-

pesta, bermain kartu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

21

Penolakan Memisahkan diri dari objek yang tidak disenangi.

Mengucilkan, melepaskan, mengusir, atau bersikap masa

bodoh terhadap objek yang lebih rendah.

Menghina atau memutuskan hubungan cinta dengan objek.

Keharuan Mencari dan menikmati kesan-kesan yang menyentuh

perasaan.

Seks Menjalin dan meningkatkan hubungan erotik.

Mengadakan hubungan seksual.

Menolong Memuaskan kebutuhan dengan bantuan simpatik dari objek

yang dikenal.

Dirawat, disokong, didukung, dikelilingi, dilindungi, dicintai,

dinasehati, dibimbing, diampuni, dihibur.

Menempel pada seorang pelindung setia.

Selalu memiliki seorang pendukung.

Pemahaman Menanyakan atau menjawab pertanyaan-pertanyaan umum.

Tertarik pada teori.

Memikirkan, merumuskan, menganalisis, dan

menggeneralisasikan.

*Disadur dari Murray, 1938

Murray meyakini adanya hierarki kebutuhan di mana

kecenderungan-kecenderungan tertentu harus didahulukan lebih dulu.

Menurut teori prepotensi yang dikemukakan oleh Murray menyatakan

bahwa kebutuhan-kebutuhan yang menjadi regnan karena sangat urgen

kalau tidak dipuaskan. Apabila terdapat situasi-situasi munculnya dua

kebutuhan atau lebih yang timbul serempak dan menggerakkan respon-

respon yang bertentangan, maka kebutuhan yang lebih kuat, seperti: sakit,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

22

lapar, dan haus biasanya akan terwujud dalam tindakan karena kebutuhan-

kebutuhan yang prepoten ini tidak dapat ditunda. Pemuasan secara minimal

atas kebutuhan-kebutuhan itu perlu sebelum kebutuhan lain muncul (Hall &

Lindzey, 1993).

Jenis-jenis kebutuhan yang ada pada setiap individu dapat diketahui

melalui instrumen tes proyektif yang dikembangkan oleh Murray, yaitu

Thematic Apperception Test (TAT). TAT sebagai tes proyektif dengan

subjek yang bercerita tentang suatu gambar yang merupakan suatu proyeksi

dari sebab suatu perasaan dan kebutuhan yang diperoleh dari materi-materi

stimulus gambar. Setiap gambar memberikan data tentang otoritas hubungan

subjek terhadap figur laki-laki atau perempuan, figur sebaya, dan hubungan

dengan keluarga (Edwin & Bellack, 1959).

Tes proyektif yang meneliti kepribadian individual ini digunakan

pada individu yang berusia di atas usia remaja. Kemudian, Bellak

mengembangkan suatu metode proyektif turunan dari TAT yang dapat

digunakan pada anak-anak dikenal dengan Children’s Apperception Test

(CAT).

Children’s Apperception Test (CAT) adalah suatu metode apersepsi

dari penelitian kepribadian melalui pembelajaran dinamika perbedaan

individual dalam persepsi stimuli norma. CAT merupakan suatu metode

proyektif yang diciptakan dari turunan TAT karena TAT tidak cocok

digunakan oleh anak-anak (Abrams & Bellak, 1997). CAT digunakan bagi

anak usia 3-10 tahun (Semeneoff, 1975). Bellak mengatakan bahwa CAT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

23

dapat menentukan faktor-faktor dinamika yang dihubungkan dengan

perilaku anak dalam grup, di sekolah, atau di setiap kejadian di rumah.

Terdapat penemuan berdasarkan penemuan klinis tentang penggunaan CAT-

H bahwa terkadang anak yang memiliki usia antara 7-10 tahun, khususunya

jika memiliki IQ tinggi menggunakan CAT-H. CAT-H adalah tes yang

dikembangkan dari CAT, hanya saja gambar yang digunakan adalah gambar

manusia. CAT-H digunakan karena stimuli gambar hewan tidak setara

dengan kemampuan anak (Bellak & Abrams, 1997).

CAT dirancang untuk memfasilitasi pemahaman pada hubungan

anak dengan figur penting dan dorongan-dorongan (Witherspoon & Byrd,

1954). Gambar-gambar dibuat untuk meneliti masalah persaingan antar

saudara, menjelaskan perilaku terhadap figur orangtua dan bagaimana figur

tersebut diapersepsi, serta mempelajari hubungan anak dengan orangtua.

Setiap cerita dianalisis berdasarkan seluruh kebutuhan dan tiap

kebutuhan dapat ditabulasikan. Kebutuhan dianggap berasal tidak dari tokoh

utama cerita (hero) saja, tetapi dari figur lainnya juga (Edwin &Bellack,

1959).

Kebutuhan pada tokoh cerita yang tampak pada perilaku-perilaku

yang diceritakan kemungkinan merupakan kebutuhan perilaku dari subjek

pencerita. CAT dapat mengungkapkan fantasy needs dan behavioral needs.

Sanford (1943) mengemukakan bahwa penting untuk mengetahui hubungan

antara fantasy needs dengan behavioral needs. Tingkat kebutuhan-

kebutuhan tertentu biasanya tinggi saat berada dalam imajinasi dan rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

24

dalam perilaku kongkrit. Hal ini terjadi karena adanya hambatan dan

larangan yang berasal dari tekanan budaya untuk menyatakan perilaku

secara kongkrit. Selain itu, beberapa kebutuhan yang termanifestasi dapat

disebabkan oleh permintaan realitas, contoh need for order, for avoiding

social blame, dan for learning (Abrams & Bellak, 1997).

Pada CAT, perilaku tertentu dalam cerita terealisasikan pada realitas

atau tidak, dapat diketahui saat akhir cerita. Apabila perilaku tertentu

tersebut dikontrol, kemungkinan perilaku itu tidak diekspresikan ke realitas,

hanya sampai pada tahap fantasi saja.

Berdasarkan penjelasan di atas, kebutuhan disimpulkan sebagai

keadaan yang ditandai oleh perasaan kekurangan dan ingin memperoleh

sesuatu yang akan diwujudkan melalui suatu usaha untuk mereduksi

kebutuhan dan mengubah situasi yang tidak terpuaskan. Setiap jenis

kebutuhan yang ada pada anak dapat diketahui melalui tes CAT.

B. Anak

Banyak hal yang berkaitan dengan anak. Pada bagian ini akan

dijelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan anak dan kebutuhan secara

mendalam. Menurut Konvensi Hak-hak Anak yang telah disetujui oleh Majelis

Umum PBB pada 20 Nopember 1989, anak adalah setiap orang yang berusia di

bawah 18 tahun, kecuali berdasarkan undang-undang yang berlaku bagi anak

ditentukan bahwa usia dewasa dicapai lebih awal (www.unicef.org).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

25

1. Kategori Usia

Santrock (2002) membagi masa anak-anak menjadi dua periode,

yaitu :

a. Masa awal anak-anak (early childhood) atau akhir masa bayi hingga usia

kira-kira 5-6 tahun

1. Perkembangan fisik anak pada masa ini ditandai dengan keterampilan

gerakan psikomotorik kasar dan psikomotorik halus berkembang

sangat pesat (Santrock, 1995). Pada usia 4-5 tahun, anak sudah dapat

bermain dengan gerakan yang dinamis namun belum dapat mengikuti

peraturan-peraturan (Nurihsan & Agustin, 2011).

2. Perkembangan kognitif anak pada masa ini konsep tentang dunia yang

stabil mulai dibentuk, penalaran mental muncul, egosentrisme mulai

kuat dan kemudian lemah. Selain itu, keyakinan mengenai hal yang

magis mulai terbentuk. Pemikiran-pemikiran tersebut adalah tahap

praoperasional menurut Piaget (Santrock, 1995).

3. Perkembangan sosioemosi pada masa awal anak-anak ditandai dengan

anak-anak yang lebih banyak menghabiskan waktu luang dengan

teman sebaya. Anak-anak mulai melihat dunia yang luas dan

menemukan orang-orang lain sebagi tempa perlindungan meskipun

orangtua tetap menjadi agen utama dalam perkembangan mereka

(Santrock, 1995).

b. Masa pertengahan dan akhir anak-anak (middle and late childhood) atau

tahun-tahun sekolah dasar usia 6-12 tahun. Santrock menyebutkan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

26

pada masa ini anak-anak lebih siap untuk belajar daripada selama periode

akhir dari masa awal anak-anak di mana imajinasi anak begitu

berkembang (Santrock, 1995).

2. Perkembangan serta Tugas Perkembangan Anak Usia Pertengahan

dan Akhir

Setiap orang memiliki usaha menuju peningkatan dalam unsur

kehidupan untuk maju, berubah, dan berkembang. Pada setiap perjalanan

hidup untuk berkembang, orang memiliki keyakinan bahwa ia dapat

membuat pilihan dan rasa keputusan sendiri yang menimbulkan rasa

bangga, senang, dan bahagia. Hal tersebut membawa orang untuk

menumbuhkan tanggung jawab agar dapat maju dalam melaksanakan tugas-

tugas perkembangannya (Ahmadi & Sholeh, 2005).

Menurut Havighurst dikutip dari Hurlock (1980), tugas

perkembangan adalah tugas yang muncul saat periode tertentu dalam

kehidupan seseorang. Jika tugas tersebut berhasil dilakukan maka akan

menimbulkan rasa bahagia dan mengarahkan pada keberhasilan dalam

menjalankan tugas-tugas berikutnya. Namun, jika gagal maka akan

menghasilkan rasa tidak bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas-

tugas berikutnya (Nurihsan & Agustin, 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

27

Berikut merupakan perkembangan anak di setiap aspek beserta tugas

perkembangannya:

a) Perkembangan Fisik

Pada masa ini, berat tubuh anak sudah mengalami perubahan.

Berat tubuh meningkat karena bertambahnya sistem otot dan rangka,

serta ukuran beberapa organ tubuh. Koordinasi motorik halus

berkembang dengan ciri tulisan anak menjadi lebih kecil dan rata. Anak

sudah dapat menampilkan keterampilan-keterampilan yang rumit, seperti

menghasilkan kerajinan tangan dan memainkan alat musik. Anak belajar

untuk berolahraga, seperti berenang, lompat tali, memanjat, dan

bersepeda. Pada masa ini, anak-anak dapat melakukan kegiatan-kegiatan

yang memerlukan koordinasi motorik kasar dan halus (Santrock, 1995).

Tugas perkembangan anak usia pertengahan dan akhir yang

berdasarkan pada perkembangan fisik adalah belajar keterampilan fisik

untuk permaianan sehari-hari dan membentuk sikap yang sehat mengenai

diri sendiri sebagai makhluk yang sedang tumbuh (Agusin & Nurihsan,

2011).

b) Perkembangan Kognitif

Pada umumnya anak-anak pada tahap operasional kongkrit ini

telah memahami operasi logis tentang peristiwa konkrit dan

mengklasifikasikan benda-benda ke dalam bentuk-bentuk berbeda.

Ingatan jangka panjang berkembang pada masa ini sehingga

mempengaruhi juga pengetahuan anak. Pada masa ini anak-anak menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

28

aktif, ingin mengetahui dan memahami, serta senang belajar (Santrock,

1995).

Pada masa berkembangnya kognisi, anak usia pertengahan dan

akhir memiliki tugas perkembangan untuk mengembangkan keterampilan

dasar, dalam membaca, menulis, dan berhitung. Selain itu, tugas untuk

mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan bagi kehidupan

sehari-hari (Nurihsan & Agustin, 2011).

c) Perkembangan Sosio-emosi

Selama masa pertengahan dan akhir anak-anak, anak-anak jarang

berinteraksi dengan keluarga. Mereka cenderung lebih sering berinteraksi

dengan teman-teman sebaya (Nurihsan & Agustin, 2011). Dunia teman

sebaya memisahkan diri dari orangtua meskipun begitu tidak menampik

bahwa orangtua juga berperan menentukan pergaulan anak

(Broffenbrenner, 1999).

Pada masa berkembangnya sosio-emosi, anak usia pertengahan

dan akhir memiliki tugas perkembangan untuk belajar menyesuaikan diri

dengan teman sebaya, mulai mengembangkan peran sosial yang sesuai

sebagai pria atau wanita, mengembangkan kata hati, moralitas, dan suatu

skala nilai-nilai, serta mencapai kebebasan pribadi (Nurihsan & Agustin,

2011).

Menurut Kenneth Dodge (1983), anak memproses informasi

tentang dunia sosial melalui pembacaan isyarat, penginterpretasian,

pencarian suatu respon, pemilihan respon, dan bertindak. Proses kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

29

kognisi sosial pada anak-anak agresif adalah kurang efisien, respon cepat,

dan kurang reflektif dibandingkan anak-anak yang tidak agresif. Anak-

anak agresif cenderung melihat perilaku orang lain sebagai permusuhan

jika maksud atau tujuan orang tersebut tidak jelas.

Selain berbagai aspek perkembangan anak yang sudah

dijelaskan di atas, Freud memiliki teori mengenai psikoseksual pada

anak. Freud menyatakan bahwa anak usia 6-12 tahun berada pada tahap

laten. Pada tahap ini, anak mengembangkan kemampuan sublimasi,

yaitu mengganti kepuasan libido dengan kepuasan nonseksual,

khusunya bidang intelektual, keterampilan, dan hubungan dengan

teman sebaya (Alwisol,2008).

Menurut Erikson dalam psikososialnya, anak pada usia 6-12

tahun sedang berada pada tahap tekun dan rendah diri. Anak pada masa

ini mengarahkan energi untuk pengembangan keterampilan dan

pengetahuan. Krisis pada masa usia awal sekolah adalah

berkembangnya rasa rendah diri. Rasa rendah diri ditandai dengan

perasaan tidak berkompeten dan tidak produktif (Alwisol,2008).

Berdasarkan hal yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa

anak-anak adalah orang yang berusia di bawah usia 18 tahun. Anak-

anak dibagi menjadi dua periode menurut Santrock, yaitu awal masa

anak-anak serta pertengahan dan akhir anak-anak. Setiap individu yang

berkembang secara fisik, kognitif, dan sosiemosi memiliki tugas yang

berbeda di setiap tahap perkembangannya. Individu dapat berkembang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

30

dan berhasil menjalankan tugas-tugas perkembangan selanjutnya jika

tugas perkembangan pada tahap sebelumnya telah terpenuhi.

Anak-anak pada masa pertengahan dan akhir anak-anak telah

berkembang pesat dalam segi kognitif. Pada masa ini anak-anak

menjadi aktif, ingin mengetahui dan memahami, serta senang belajar.

Anak sudah dapat mengembangkan berbagai keterampilan,

mengembangkan peran sosial, konsep-konsep dalam kehidupan sehari-

hari, dan mulai mencari kebebasan. Pada masa ini anak menjadi aktif

dan serba ingin tahu. Anak mengalami perkembangan dalam

pengetahuan, keterampilan, dan interaksi dengan teman sebaya.

Berdasarkan hal-hal itu, penelitian ini dilakukan terhadap subjek pada

usia masa pertengahan dan akhir anak-anak atau saat usia anak 6 hingga

12 tahun.

C. Agresi

1. Pengertian Agresi

Agresi adalah segala bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk

menyakiti seseorang baik secara fisik maupun mental (Berkowitz, 1995).

Menurut Robert Baron (1977), agresi adalah tingkah laku individu yang

ditujukan untuk melukai atau mencelakakan individu lain yang tidak

menginginkan datangnya tingkah laku tersebut. Definisi agresi dari Baron

ini meliputi empat faktor, yaitu perilaku, tujuan untuk mencelakakan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

31

individu yang menjadi pelaku dan individu yang menjadi korban, serta

ketidakinginan si korban menerima perilaku si pelaku (Koeswara, 1988).

2. Jenis Perilaku Agresif

Myers (1966) dalam Wirawan (2002) yang dikutip kembali oleh

Kristianto (2009) membagi agresi ke dalam dua jenis berdasarkan tujuan

yang mendasarinya, yaitu :

a) Agresi emosi (hostile aggression), yaitu merupakan ungkapan kemarahan

yang ditandai dengan emosi yang tinggi dan perilaku agresif dalam agresi

emosi ini adalah tujuan dari agresi tersebut.

b) Agresi sebagai sarana untuk mencapai tujuan lain (instrumental

aggression), yaitu agresi hanya merupakan sarana untuk mencapai tujuan

lain dan pada umumnya tidak disertai dengan emosi.

3. Bentuk-bentuk Perilaku Agresif

Murray (dalam Hall & Lindzey, 1993) merumuskan agresi menjadi

tiga bentuk, yaitu :

a) Emosional verbal, contoh sikap membenci (baik yang diekspresikan

dalam kata-kata maupun tidak), marah, terlibat dalam pertengkaran,

mengkritik di depan umum, mencemooh, mencaci maki, menghina,

menyalahkan, menertawakan dan menuduh secara jahat

b) Fisik bersifat sosial, contoh perbuatan berkelahi atau membunuh dalam

rangka mempertahankan diri atau objek cinta, membalas dendam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

32

terhadap penghinaan, berjuang dan berkelahi untuk mempertahankan

negara, dan membalas orang yang melakukan penyerangan

c) Fisik bersifat antisosial atau fisik asosial, contoh perbuatan perampokan,

menyerang, melukai, membunuh orang, berkelahi tanpa alasan,

menentang otoritas resmi melawan atau mengkhianati negara dan

perilaku kekerasan secara seksual (Hartini, 2009).

4. Teori Frustrasi-Agresi

Pada teori agresi, terdapat pula teori frustrasi-agresi yang

dipopulerkan oleh Dollard dan kelompoknya. Menurut Dollard dkk,

frustrasi adalah suatu kondisi ketika respon dalam memperoleh tujuan tidak

tercapai (Grey, Triggs, & Haworth, 1989). Dollard dkk menyatakan bahwa

frustrasi terjadi apabila kesenangan yang diinginkan tidak diperoleh.

Kegagalan dalam mencapai tujuan yang diinginkan membuat seseorang

kecewa karena telah mengharapkan kesenangan yang besar. Orang yang

tidak memperoleh sesuatu yang diharapkan memiliki kecenderungan untuk

melakukan agresi (Berkowitz, 1995). Frustrasi dapat menyebabkan

kecenderungan untuk agresi (Grey, Triggs, & Haworth, 1989). Frustrasi

karena tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan dasar akan menimbulkan

gejala-gejala psikopatologis (Goble, 1987).

Kesimpulan dari uraian di atas, agresi adalah segala bentuk

perilaku yang dimaksudkan untuk menyakiti seseorang baik secara fisik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

33

maupun mental (Berkowitz, 1995). Agresi dibagi menjadi dua jenis, yang

terdiri dari agresi emosi dan agresi sebagai sarana untuk mencapai tujuan

lain. Selain itu, agresi juga dibagi menjadi empat bentuk yang

termanifestasi pada perilaku seseorang. Orang yang tidak memperoleh

sesuatu yang diharapkan mengalami frustrasi yang dapat menimbulkan

kecenderungan agresi.

D. Yayasan Sosial Soegijapranata (YSS)

Perkampungan Sosial Pingit (PSP) adalah sebuah komunitas yang

bergerak dalam bidang community development di daerah Pingit, Yogyakarta.

Gerakan ini dirintis mulai tahun 1965, oleh Benhard Kieser, seorang frater

Yesuit Kolese St. Ignatius yang sekarang telah menjadi pastor. Tujuannya

adalah memberi penghidupan layak sederhana bagi keluarga-keluarga

tunawisma yang pada waktu krisis ekonomi berat pasca 1965 menjadi

fenomena mencolok di Yogyakarta.

Berkat bantuan Bapak Soebarjo, gerakan sederhana ini mendapat

sebidang tanah di tepi Sungai Winongo yang terus digunakan sebagai pusat

kegiatan PSP sampai saat ini. Pada tahun 1968, aktivitas sosial para frater

Kolese St. Ignatius ini mendapat payung hukum oleh lembaga Yayasan Sosial

Soegijapranata dari Komisi Sosial Ekonomi Keuskupan Agung Semarang.

Komunitas Pingit memanfaatkan ruangan-ruangan di Perkampungan

Sosial Pingit untuk membuka sekolah informal bagi anak-anak di Kampung

Pingit. Sekolah informal tersebut dibuka setiap hari Senin dan Kamis pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

34

pukul 19.00 WIB, sedangkan hari Sabtu diadakan sekolah alam bagi anak-anak

yang berminat. Kelas terdiri dari kelas TK, SD 1-3, SD 1-4, dan kelas khusus

bagi anak-anak yang memiliki minat tertentu, seperti kelas manga.

YSS Kampung Pingit mempunyai tiga divisi, yaitu divisi orangtua,

divisi anak, dan remaja. Divisi orangtua mengurusi hal-hal yang berkaitan

dengan kesejahteraan keluarga dan hal-hal yang berkaitan dengan resosialisasi

warga dampingan. Pengurus divisi orangtua bertugas mencari tuna wisma di

sekitar Yogyakarta untuk diajak tinggal di Kampung Pingit selama dua tahun.

Selama dua tahun, warga dampingan diberi tempat tinggal gratis dan

kesempatan mengumpulkan uang. Divisi remaja baru saja dibentuk karena ada

beberapa anak dampingan yang telah menjadi siswa SMP. Anak-anak SMP ini

tidak dapat digabungkan dengan kelas SD besar mengingat materi pelajaran

yang sangat berbeda. Sedangkan, divisi anak mengurusi hal-hal yang berkaitan

dengan pendidikan anak. Selain prestasi akademik, divisi anak juga

mengembangkan soft skill anak, seperti menggambar dan menjahit. Seiring

berjalannya waktu, terjadi perubahan-perubahan kecil di mana prioritas untuk

menanamkan nilai-nilai kehidupan (living values) kepada anak-anak

dampingan menjadi yang utama.

E. Karakteristik Warga Kampung Pingit

Kampung Pingit yang terletak di tepi Sungai Winongo ini terdiri dari

keluarga kecil yang juga tinggal di rumah berlahan sempit. Warga Kampung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

35

Pingit tinggal di rumah petak kecil yang saling berdempetan. Rumah kecil

dengan satu atau dua kamar diisi oleh lebih dari 4 orang.

Tingkat pendidikan warga Kampung Pingit mayoritas rendah. Tingkat

pendidikan berpengaruh pada jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan warga.

Rata-rata kepala keluarga di Kampung Pingit mempunyai pekerjaan tidak tetap,

seperti memulung ataupun mengamen. Sebagian besar warga Pingit bekerja

dari pagi hingga sore hari. Anak-anak yang orangtuanya bekerja dan tidak ada

di rumah, menghabiskan waktu mereka dari sepulang sekolah hingga sore hari

dengan bermain bersama teman-teman sebaya di balai YSS. Ada sebagian kecil

jumlah anak yang dipekerjakan oleh orangtuanya, maupun anak yang

berinisiatif mencari uang sendiri karena tidak mempunyai orangtua sebagai

pengamen dan pengemis.

Sebagian besar warga Kampung Pingit bersaudara. Hal ini disebabkan

karena pada masa-masa awal resosialisasi warga yang diadakan YSS di

Kampung Pingit, ada beberapa warga yang sudah cukup berhasil

mengumpulkan dana dapat membangun rumah di sekitar lahan YSS. Berpuluh-

puluh tahun warga di Kampung Pingit menjalin relasi antar warga hingga

mempunyai anak, seperti sekarang ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

36

F. Dinamika Kebutuhan Anak Dampingan Yayasan Sosial Soegijapranata

(YSS) Kampung Pingit yang Memiliki Kecenderungan Berperilaku

Agresif

Setiap individu memiliki satu atau beberapa kebutuhan. Kebutuhan-

kebutuhan yang dimiliki jika tidak dipenuhi akan menyebabkan seseorang

merasa tegang. Pemenuhan kebutuhan dilakukan dalam rangka untuk

mengurangi ketegangan, mewujudkan kelangsungan hidup dan kesejahteraan

diri.

Menurut Murray, pemenuhan akan kebutuhan tertentu akan mereduksi

tegangan akibat munculnya kebutuhan (Hall & Lindzey, 1993). Seseorang

yang memiliki kebutuhan seringkali memiliki perilaku-perilaku yang efektif

untuk menghasilkan keadaan akhir yang diinginkan (Hall & Lindzey, 1993).

Perilaku-perilaku efektif ini melepaskan tegangan-tegangan yang terjadi akibat

adanya kebutuhan dan pada akhirnya menghentikan perilaku tersebut (Murray,

1938).

Pemenuhan kebutuhan merupakan tujuan seseorang dalam usaha untuk

mereduksi tegangan akibat munculnya kebutuhan. Apabila kebutuhan yang

muncul tidak mendapatkan pemenuhan akan menimbulkan frustrasi akibat

tidak tercapainya tujuan. Frustrasi yang muncul dapat menimbulkan suatu

kecenderungan berperilaku, yaitu agresi (Grey, Triggs, & Haworth, 1989).

Pernyataan di atas dapat dijelaskan oleh suatu kejadian yang pernah

terjadi pada anak Kampung Pingit. Dua anak sedang berkelahi dan ketika

ditanya lebih lanjut, peneliti mendapat keterangan bahwa kedua anak tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

37

berebut makanan akibat lapar. Hal ini menegaskan bahwa adanya kebutuhan

anak terhadap makanan yang ternyata tidak dapat terpenuhi sehingga anak

menjadi frustrasi sehingga munculnya suatu kecenderungan berperilaku

agresif, yaitu berkelahi. Perilaku agresif ini dilakukan untuk memperoleh

makanan untuk mencapai tujuan, yaitu memenuhi kebutuhan akan makanan.

Sejauh pengamatan yang telah dilakukan, banyak sekali perilaku agresif

yang telah dilakukan oleh sebagian anak dampingan YSS di Kampung Pingit.

Sebagian anak cenderung melakukan agresi kepada teman sebaya maupun

pendamping anak. Pada saat permainan, anak-anak kerap melakukan tindakan

agresi secara fisik, seperti memukul, melempar batu, menusuk tubuh orang lain

dengan pensil dan saling menabrakkan tubuh. Selain agresi secara fisik, anak-

anak juga melakukan agresi verbal dengan mengumpat dan memaki orang lain.

Berdasarkan rumusan yang telah diungkapkan, perilaku anak-anak yang agresif

ini terjadi karena adanya kebutuhan-kebutuhan yang terhambat pada proses

pemenuhannya yang menimbulkan frustrasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

38

FUNDAMENTALISM

E

Kecemasan terhadap

NONBEING

Proses

BEING-SOMETHING

Keterangan:

Adanya kebutuhan yang terpenuhi menimbulkan rasa puas sehingga

cenderung tidak menimbulkan agresi, sedangkan kebutuhan yang tidak

terpenuhi menimbulkan frustrasi yang menyebabkan kecenderungan untuk

melakukan agresi.

Terpenuhi Puas Cenderung tidak

menimbulkan agresi

Kebutuhan

Tidak terpenuhi Frustrasi Cenderung

Agresi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Metode Penelitian

Pemilihan metode penelitian yang tepat merupakan hal yang sangat

penting di dalam penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini adalah penelitian deskriptif dengan metode kualitatif. Penelitian deskriptif

adalah penelitian yang bersifat naratif dengan tujuan menangkap kompleksitas

permasalahan yang diteliti (Poerwandari, 2001), sedangkan metode kualitatif

adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong,

2009). Peneliti mendeskripsikan dan memahami proses dinamis yang terjadi

berkaitan dengan perilaku agresi yang didasari oleh kebutuhan anak.

Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif karena peneliti ingin

menggali informasi mengenai kebutuhan yang dimiliki oleh anak-anak

dampingan YSS yang agresif. Penelitian kualitatif dapat membantu peneliti

untuk menerjemahkan realitas sosial yang sifatnya subjektif yang menciptakan

rangkaian pemahaman makna kehidupan sosial. Penelitian kualitatif deskriptif

menekankan pentingnya kedekatan peneliti dengan subjek penelitian yang

bertujuan agar diperoleh pemahaman yang jelas tentang realitas yang nyata.

Hal ini menjelaskan bahwa peneliti akan melakukan kontak langsung dengan

subjek (Poerwandari, 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

40

B. Subjek

1. Kriteria Subjek

Subjek dalam penelitian ini telah dipilih berdasarkan kriteria yang

telah ditentukan sebelumnya. Kriteria yang digunakan sebagai acuan

pemilihan subjek, yaitu :

a) Anak usia pertengahan dan akhir atau anak-anak usia 6 sampai 12 tahun.

Kriteria ini digunakan karena mayoritas anak yang memiliki

kecenderungan berperilaku agresif adalah anak usia sekolah dasar, yaitu

usia 6-12 tahun.

b) Subjek merupakan anak dampingan Yayasan Sosial Soegijapranata

c) Anak berperilaku agresif yang dikenali dengan ciri-ciri perilaku menurut

Murray (dalam Hall & Lindzey, 1993) merumuskan agresi menjadi tiga

bentuk, yaitu :

Emosional verbal, contoh sikap membenci (baik yang diekspresikan

dalam kata-kata maupun tidak), marah, terlibat dalam pertengkaran,

mengkritik di depan umum, mencemooh, mencaci maki, menghina,

menyalahkan, menertawakan dan menuduh secara jahat

Fisik bersifat sosial, contoh perbuatan berkelahi atau membunuh

dalam rangka mempertahankan diri atau objek cinta, membalas

dendam terhadap penghinaan, berjuang dan berkelahi untuk

mempertahankan negara, dan membalas orang yang melakukan

penyerangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

41

Fisik bersifat antisosial atau fisik asosial, contoh perbuatan

perampokan, menyerang, melukai, membunuh orang, berkelahi tanpa

alasan, menentang otoritas resmi melawan atau mengkhianati negara

dan perilaku kekerasan secara seksual (Hartini, 2009).

2. Pemilihan Subjek

Pemilihan subjek melalui proses penilaian dari para pendamping

YSS. Para pendamping YSS diminta untuk menilai dua puluh dua anak

yang memiliki kriteria sebagai subjek penelitian, yaitu berperilaku agresif,

berusia 6-12 tahun, dan tinggal di Kampung Pingit selama minimal dua

tahun. Lima pendamping yang telah berkarya di YSS selama minimal satu

tahun diberi lembar penilaian yang berisi nama-nama anak dampingan YSS

usia sekolah dasar. Pendamping yang telah berkarya selama minimal satu

tahun diasumsikan sudah mengenal anak dan mengetahui perilaku anak

ketika berada di tempat pendampingan.

Pada lembar penilaian itu, para pendamping menilai dua puluh dua

anak dampingan tersebut. Para pendamping memberikan urutan angka 1-22

sesuai dengan tingkat agresivitas yang dilakukan oleh anak. Urutan dengan

angka yang lebih kecil menunjukkan bahwa anak cenderung melakukan

agresi dengan intensitas yang lebih tinggi dibandingkan anak yang

mendapat urutan angka lebih besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

42

Setelah setiap nama anak mendapat nilai dari para pendamping, nilai

setiap anak dijumlahkan. Peneliti memilih lima nama anak dengan jumlah

angka terkecil sebagai subjek penelitian.

C. Fokus Penelitian

Peneliti ingin mengungkap kebutuhan anak dampingan Yayasan Sosial

Soegijapranata (YSS) Yogyakarta. Fokus penelitian ini adalah pengungkapan

kebutuhan apa saja yang dimiliki oleh anak-anak dampingan YSS yang

memiliki kecenderungan berperilaku agresif. Peneliti berfokus pada penggalian

informasi-informasi mengenai kebutuhan-kebutuhan anak saat ini berdasarkan

pada hasil tes CAT. Teori kebutuhan yang digunakan sebagai acuan untuk

menginterpretasi hasil tes CAT pada penelitian ini adalah teori kebutuhan

Murray. Kebutuhan dapat diidentifikasi dari perilaku dalam cerita.

D. Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah

Children’s Apperception Test (C.A.T). C.A.T digunakan pada penelitian ini

karena kebutuhan tidak dapat diteliti melalui observasi. Selain itu, sulit bagi

anak-anak untuk mengungkapkan kebutuhan-kebutuhannya dalam wawancara

dengan peneliti. Anak sulit menangkap konsep-konsep abstrak, sulit bercerita,

dan cerita anak tidak terstruktur sehingga tes proyektif bercerita merupakan

metode pilihan yang tepat dalam mengungkapkan kebutuhan anak. Tes CAT

menarik karena disajikan dengan fasilitas kertas bergambar dan diatur suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

43

permainan. Instrumen CAT terdiri dari 10 kartu bergambar. Administrasi CAT

dilakukan secara individual oleh peneliti.

Budoff (1960) serta Joelson & Foster (1962) menemukan bahwa

beberapa anak dapat melakukan tes dengan rangsangan gambar binatang dan

sebagian lainnya dengan rangsangan gambar orang. Hal ini dapat dipengaruhi

oleh variabel kepribadian, seperti tipe kepribadian, umur, dan IQ (Bellak

&Abrams, 1997).

Ada 3 subjek berusia di atas 6 tahun yang menggunakan CAT karena

berdasarkan pengamatan peneliti di kelas belajar informal, ketiga subjek masih

kesulitan menjalankan tugas perkembangan pada aspek kogntif sesuai usianya,

seperti membaca dan menulis. Hal ini menjadi pertimbangan bagi peneliti

untuk menggunakan CAT pada ketiga subjek.

Gambar-gambar yang disediakan disajikan dalam bentuk permainan di

mana anak diajak untuk bercerita mengenai setiap gambar yang diberikan.

Setiap cerita yang diberikan oleh subjek direkam sebagai data penelitian.

1. Persiapan Penelitian

Proses pengumpulan data dimulai dengan menghubungi subjek yang

telah ditentukan sebelumnya dan orang tua subjek untuk membicarakan

tentang kesediaan subjek terlibat dalam penelitian ini. Peneliti meminta ijin

kepada orangtua untuk mengajak subjek melaksanakan CAT di Kampus III

Sanata Dharma. Setelah mendapat ijin, pengumpulan data dapat dilakukan.

Peneliti telah mengenal kelima subjek dengan baik sehingga tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

44

mengalami kesulitan dalam proses rapport dan diharapkan partisipan akan

lebih leluasa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan.

Pada saat pengetesan, subjek diminta untuk bercerita mengenai kartu

bergambar yang dilihatnya. Proses pengetesan diatur seolah-olah sedang

dalam situasi berdongeng. Hal ini dilakukan karena peneliti ingin subjek

dapat bercerita dengan lebih leluasa dan mendapatkan data cerita yang

otentik.

2. Pelaksanaan Penelitian

Peneliti melakukan tes pada waktu yang telah disepakati sebelumnya

dengan subjek dan orang tua subjek. Peneliti melakukan rapport untuk

menjelaskan tujuan dari pengetesan dan membuat subjek merasa nyaman

dengan pengetesan yang akan dilakukan. Waktu dari pengetesan ini pada

umumnya berdurasi enam puluh menit, dan dilakukan satu kali untuk setiap

subjek. Peneliti menggunakan alat perekam sebagai sarana pengumpulan

data, yang kemudian diubah menjadi transkrip cerita. Berikut adalah

gambaran pelaksanaan CAT.

Tabel 3.1

Pelaksanaan Pengetesan

No. Partisipan

Pelaksanaan Pengetesan

Tanggal dan

Waktu Lokasi

1 GDS (Perempuan,

12 tahun)

18 Maret 2013

14.25 – 15.05 Ruang Observasi 2

2 ANM (Perempuan,

9 tahun)

19 Maret 2013

14. 05 – 15.20 Ruang Observasi 2

3 PWJ (Laki-laki,

7 tahun)

20 Maret 2013

13. 40 – 14.40 Ruang Observasi 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

45

4 RI (Laki-laki,

7 tahun)

21 Maret 2013

13.55 – 14. 55 Ruang Observasi 2

5 OHP (Laki-laki,

9 tahun)

21 Maret 2013

13.21 – 14.12 Ruang Observasi 2

E. Analisis Data

Menurut Bogdan & Biklen (1982), analisis data kualitatif adalah upaya

yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,

memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensitesiskannya,

mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang

dipelajari, serta memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain

(Moleong, 2012).

Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis tematik.

Analisis tematik merupakan proses mengkode informasi yang menghasilkan

daftar tema. Tema tersebut secara minimal dapat mendeskripsikan suatu

fenomena dan secara maksimal menghasilkan interpretasi fenomena yang

terjadi (Poerwandari, 2005). Analisis dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut.

1. Membaca transkrip cerita

Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi kemungkinan tema-tema yang

muncul (Poerwandari, 2005). Respon berupa cerita tentang perilaku yang

dipaparkan subjek dianalisis berdasarkan teori kebutuhan Murray. Bagian

cerita yang kemungkinan memiliki tema kebutuhan dituliskan kembali

dalam tabel di bagian tema deskriptif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

46

2. Membaca transkrip secara berulang sebelum melakukan koding untuk

memperoleh ide umum tentang tema (Poerwandari, 2005). Ini dilakukan

untuk mendapatkan pemahaman tentang kasus atau masalah.

3. Peneliti mendaftar tema-tema yang muncul (Poerwandari, 2005). Tema-

tema kebutuhan yang muncul dalam bentuk cerita mengenai perilaku tokoh

cerita pada bagian tema deskriptif didaftar pada bagian tema diagnostik.

Dalam analisis ini, ditemukan tema-tema kebutuhan yang sama maupun

tema-tema yang khas dalam tiap kasusnya. Tema kebutuhan yang telah

peneliti analisis dibandingkan dengan analisis kebutuhan yang dilakukan

oleh penyidik lain, yaitu psikolog. Tema kebutuhan yang peneliti gunakan

adalah hasil analisis yang sama antara peneliti dengan psikolog tersebut.

Hal ini dilakukan untuk mendapatkan tema kebutuhan yang valid.

4. Setelah peneliti melakukan proses di atas pada tiap-tiap transkrip, peneliti

dapat menyusun catatan menyeluruh yang berisikan daftar tema-tema yang

dapat menampilkan pola-pola hubungan antar tema (Poerwandari, 2005).

Hasil CAT dikaitkan dengan data yang telah peneliti dapatkan berupa

informasi latar belakang subjek mengenai pengalaman-pengalaman subjek.

F. Kredibilitas Penelitian

Kredibilitas penelitian dapat dilihat dari keberhasilan suatu penelitian

mencapai maksud untuk mengeksplorasi masalah, mendiskripsikan setting,

proses, kelompok sosial atau pola interaksi yang kompleks (Poerwandari,

2005). Kredibilitas penelitian ini dicapai melalui validitas argumentatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

47

Validitas argumentatif dicapai apabila presentasi temuan dan kesimpulan

merupakan hal yang rasional, serta dapat dibuktikan kembali dengan melihat

data mentah.

Keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik

triangulasi. Moleong (2002) menyatakan bahwa triangulasi adalah teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dari luar

data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data

tersebut. Patton (dalam Moleong, 2002) membedakan triangulasi sebagai

triangulasi sumber, triangulasi peyidik, triangulasi teori, dan triangulasi

metode.

Penelitian ini menggunakan triangulasi penyidik karena hasil dari

pengumpulan data dan analisis yang telah dilakukan oleh peneliti dibandingkan

oleh analis lain, yaitu seorang psikolog, Ayuk Rahadhian Subekti, M.Psi, Psi.

Triangulasi model ini memiliki kelemahan, yaitu mendapat tema

kebutuhan yang kurang lengkap karena ada data yang terbuang akibat ada data

kebutuhan yang tidak sama antar dua analis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

48

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

1. Waktu dan Tempat Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan secara langsung yang dilakukan oleh

subjek sehingga terjadi interaksi antara peneliti dan subjek. Pengumpulan

data dilakukan sebanyak lima kali dalam waktu yang berbeda.

a) Pengetesan CAT Subjek 1

Hari, tanggal : Senin, 18 Maret 2013

Waktu : Pukul 14.25 – 15. 05 WIB

Tempat : Ruang Observasi 2

b) Pengetesan CAT Subjek 2

Hari, tanggal : Senin, 19 Maret 2013

Waktu : Pukul 14.00 – 15. 25 WIB

Tempat : Ruang Observasi 2

c) Pengetesan CAT Subjek 3

Hari, tanggal : Senin, 20 Maret 2013

Waktu : Pukul 13.40 – 14.40 WIB

Tempat : Ruang Observasi 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

49

d) Pengetesan CAT Subjek 4

Hari, tanggal : Senin, 18 Maret 2013

Waktu : Pukul 13.55 – 14. 55 WIB

Tempat : Ruang Observasi 2

e) Pengetesan CAT Subjek 5

Hari, tanggal : Senin, 22 Maret 2013

Waktu : Pukul 14.21 – 15. 12 WIB

Tempat : Ruang Observasi 2

B. Analisis dan Pembahasan

1. Deskripsi Subjek 1

a) Identitas Subjek

Nama : GDS

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 12 tahun

Pendidikan : Kelas 5 SD

Urutan kelahiran : Anak ke-1 dari 2 bersaudara

Alamat rumah : Pingit

b) Latar Belakang GDS

Subjek adalah siswa SD Kyai Maja kelas 5. Subjek adalah anak

yang mandiri. Apabila ada tugas, subjek mengerjakan sendiri. Apabila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

50

ada tugas yang sulit, subjek minta tolong Pak Dhe. Subjek mau belajar

jika ada yang menemani. Subjek juga merupakan orang yang cekatan saat

bekerja atau berkegiatan. Selain itu, subjek merupakan anak yang

ngeyelan. Contoh kejadian, subjek disuruh ibu mandi tetapi subjek

mengiyakan saja tanpa beranjak mandi.

Subjek memiliki hobi bermain kasti dan menggambar. Subjek

pernah mendapat ranking 8 saat duduk di kelas 5 semester 1. Subjek

bercita-cita menjadi seorang polwan. Subjek menyukai pelajaran IPS.

Kegiatan subjek setelah pulang sekolah adalah bermain di bale YSS

hingga adzan magrib memanggil. Lalu, subjek berada di rumah untuk

menonton televisi. Kadang, subjek duduk-duduk di depan rumah

temannya untuk sekedar mengobrol. Setiap Senin-Kamis malam, subjek

mengikuti pembelajaran di YSS dan setiap Sabtu sore, subjek aktif

mengikuti kegiatan sekolah alam di YSS.

Subjek merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Subjek

tinggal bersama Nenek dan Pak Dhenya di Kampung Pingit. Ibunya

bekerja di Magelang dan dua minggu sekali pulang ke Kampung Pingit,

Jogja. Ibu subjek berpisah dengan ayahnya semenjak dua tahun lalu

seiring lahirnya anak kedua. Sejak umur tiga tahun, subjek sudah sering

ditinggal oleh ayahnya dalam jangka waktu lama untuk bekerja. Adik

subjek dirawat oleh Bu Dhe yang berada di Tasik. Tiap Idul Fitri, adik

datang ke Jogja namun Idul Fitri kali ini, subjek yang aan datang ke

Tasik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

51

Ketika terjadi perpisahan, subjek lebih memilih untuk tinggal

dengan ibu. Subjek setiap hari mengirim SMS menanyakan kabar kepada

ibunya. Subjek senang jalan-jalan dengan ibu, biasanya jalan-jalan ke

Magelang. Ada suatu kejadian yang diingat subjek tentang ibu. Waktu

itu, subjek ingin meminta dibelikan es teh oleh ibunya namun tidak

dibelikan. Subjek melempar ibunya dengan kerikil lalu ibu

membelikannya. Jika ada waktu liburan, subjek menyempatkan diri

mengunjungi ayahnya. Subjek pernah naik bus sendirian ke Magelang

untuk bertemu ayahnya. Saat bertemu ayahnya, subjek diajak jalan-jalan

dan berbelanja di mall. Subjek biasanya dibelikan tas dan sepatu. Ketika

subjek akan pulang ke Jogja, ayah memberikan uang saku yang cukup

banyak.

Subjek dan Pak Dhe memiliki hubungan yang baik. Subjek

menurut kepada Pak Dhe. Apabila subjek membantah perkataan ibu, Pak

Dhe memarahi subjek. Subjek tinggal bersama neneknya sudah sejak

lama. Nenek yang menyiapkan makan untuk subjek. Subjek tidak

diperbolehkan nenek untuk masak sendiri. Saat TK, ada kenangan

tentang suatu kejadian membekas antara subjek dengan nenek. Waktu itu,

subjek ingin bermain dengan temannya namun tidak diperbolehkan oleh

nenek. Subjek menangis, nenek memukul subjek lalu subjek menggigit

tangan nenek hingga berdarah.Subjek memiliki banyak teman.

Subjek sering bermain kasti, gobak sodor, atau petak umpet

bersama teman-temannya. Subjek juga senang memomong anak tetangga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

52

yang masih batita. Menurut penuturan pendamping YSS, subjek sering

berkata kasar kepada teman maupun kepada para pendamping ketika

pembelajaran. Subjek juga pernah membuat temannya menangis karena

perkataannya.

c) Penyajian Data

Tabel 4.1 Daftar Kebutuhan GDS

No. Subjek

Kebutuhan yang Muncul

Dari Kartu 1-10

Kemunculan Tema

Kebutuhan

1.

GDS

Kebutuhan afiliasi

9 (figur teman 4, ayah 2,

ibu 1, adik 1, orang

dewasa 1)

2. Kebutuhan untuk bermain 5

3. Kebutuhan untuk makan 2

4. Kebutuhan untuk menolong 1 (figur adik)

5. Kebutuhan untuk agresi 1

6. Kebutuhan untuk menghindar

dari bahaya

1

7. Kebutuhan untuk pasif 2

8. Kebutuhan untuk buang air 1

9. Kebutuhan untuk prestasi 1

10. Kebutuhan untuk ditolong 2 (oleh figur ibu 1,

ditolong orang lain 1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

53

11. Kebutuhan untuk ketertiban 1

12. Kebutuhan untuk

menghindar dari rasa hina

1

13. Kebutuhan untuk menolak

kegiatan

1

d) Dinamika Kebutuhan GDS Menurut CAT

Hasil pengetesan CAT menunjukkan bahwa subjek memiliki

kebutuhan yang bervariasi. Hasil pengetesan menggambarkan bahwa

subjek memiliki dua kebutuhan yang dominan, yaitu kebutuhan afiliasi

(dengan figur teman, ayah, ibu, adik, dan orang dewasa) serta kebutuhan

untuk bermain. Subjek membutuhkan afiliasi dengan teman yang

termanifestasi berupa perilaku mengobrol dengan teman-temannya di

waktu luang. Selain itu, sepulang sekolah subjek sering berinteraksi

dengan teman-teman di sekitar balai YSS. Menurut Nurihsan & Agustin

(2011), anak-anak cenderung lebih sering berinteraksi dengan teman-

teman sebaya. Pernyataan ini sejalan dengan hasil temuan dari tes CAT

bahwa subjek memiliki kebutuhan yang cukup besar untuk berafiliasi

dengan teman-teman sebaya.

Subjek membutuhkan afiliasi dengan figur ayah. Hal ini terjadi

karena subjek tinggal jauh dari ayah yang telah berpisah dengan ibu

subjek. Subjek menyempatkan diri untuk bertemu dengan ayahnya

apabila hari libur tiba bahkan pergi sendirian ke Magelang dengan bus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

54

Subjek juga membutuhkan afiliasi dengan figur ibu. Subjek merasa

senang ketika berjalan-berjalan dengan ibu di Magelang. Ibu subjek yang

bekerja di Magelang dan pulang setiap dua minggu sekali menyebabkan

subjek sering mengirimkan SMS sekedar untuk menanyakan kabar ibu.

Selain itu, subjek memiliki kebutuhan untuk berafiliasi dengan figur adik.

Subjek telah berpisah dengan adiknya semenjak adiknya lahir sehingga

subjek sering memomong anak tetangga yang seumuran dengan adiknya

dan diajak bermain di area balai YSS. Subjek juga memiliki kebutuhan

untuk berafiliasi dengan figur orang dewasa, pak dhe yang akrab dengan

subjek.

Pada masa anak usia pertengahan dan akhir, orangtua tetap

menjadi agen sosialisasi yang penting bagi kehidupan anak meski

interaksi antara orangtua dan anak berkurang (Santrock, 1995).

Kebutuhan subjek akan afiliasi dengan figur orangtua dan adik ada

kaitannya dengan hubungan subjek dengan orangtua serta adik yang

terpisah oleh jarak. Keadaan orangtua, adik yang berpisah serta ibu yang

bekerja menyebabkan anak memiliki kebutuhan afiliasi dengan figur

orangtua dan adik yang cukup besar. Kebutuhan subjek untuk berafiliasi

dengan figur orang dewasa diwujudkan dengan terjalinnya hubungan

baik antara subjek dan Pak Dhe.

Selain kebutuhan afiliasi, subjek memiliki kebutuhan untuk

bermain. Subjek sering bermain kasti, gobak sodor, dan petak umpet

dengan teman-temannya di area balai YSS. Subjek paling senang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

55

bermain kasti. Pada masa anak-anak usia petengahan dan akhir, anak-

anak mengalami perkembangan fisik. Perkembangan fisik ini ditandai

dengan masa anak-anak mulai belajar untuk melakukan kegiatan-

kegiatan yang memerlukan koordinasi motorik kasar dan halus (Santrock,

1995). Kegiatan yang dilakukan subjek seperti bermain kasti, gobak

sodor, dan petak umpet adalah pembelajaran keterampilan fisik.

Kebutuhan untuk bermain yang dimiliki subjek juga tampak pada

pengalaman subjek menggigit tangan nenek hingga berdarah karena

nenek melarang subjek untuk bermain. Kebutuhan untuk bermain yang

dihalangi oleh nenek menyebabkan subjek melakukan agresi.

Subjek memiliki kebutuhan primer seperti makan dan pasif.

Subjek memiliki kebutuhan yang berkaitan dengan pemuasan secara fisik

dengan makan dan melakakukan kegiatan pasif seperti, tidur, beristirahat,

atau sekedar bermalas-malasan. Selain itu, subjek memiliki kebutuhan

untuk ditolong oleh figur ibu. Hal ini dapat disebabkan oleh karena

subjek yang tinggal berpisah dengan ibu sehingga subjek membutuhkan

pertolongan dari ibunya.

Subjek juga memiliki kebutuhan untuk menolong figur adik. Hal

ini dapat dijelaskan dengan kondisi subjek dan adiknya yang tinggal

terpisah. Subjek sebagai kakak memiliki kebutuhan untuk menolong

adiknya. Subjek memiliki kebutuhan primer lainnya, yaitu buang air.

Subjek memiliki kebutuhan untuk agresi dengan menghadapi

perlawanan dari pihak luar dengan melawan. Kebutuhan subjek untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

56

menghindar dari bahaya dengan cara melarikan diri dan situasi yang

berbahaya. Subjek memiliki kebutuhan untuk menghindar dari rasa hina,

yaitu meninggalkan situasi yang memalukan. Subjek juga memiliki

kebutuhan untuk menolak kegiatan dengan memisahkan diri dari

kegiatan yang tidak disukai.

Selain itu, subjek memiliki kebutuhan untuk ketertiban. Subjek

senang menjaga kebersihan, susunan, kerapian, kerteraturan, dan

ketelitian. Subjek juga memiliki kebutuhan untuk berprestasi. Subjek

memiliki kebutuhan untuk mengatasi rintangan-rintangan dan mencapai

standar yang tinggi.

Murray dalam Bherm (1996) menyatakan bahwa kebutuhan

adalah suatu keadaan yang ditandai dengan perasaan kekurangan dan

ingin memperoleh sesuatu yang diwujudkan melalui suatu usaha

(Antariksi, 2004). Ketika kebutuhan tidak terpenuhi, akan menimbulkan

frustrasi yang dapat menyebabkan munculnya perilaku agresif.

2. Deskripsi Subjek 2

a) Identitas Subjek

Nama : ANM

Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 10 tahun

Pendidikan : Kelas 3 SD

Urutan kelahiran : Anak ke-1 dari 2 bersaudara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

57

Alamat rumah : Pingit

b) Latar belakang ANM

Subjek merupakan anak yang banyak bicara. Subjek memiliki

rasa ingin tahu yang besar sehingga subjek banyak bertanya. Subjek

merupakan orang yang ngeyelan. Subjek sulit menerima nasihat dari

orangtua.

Subjek menyukai pelajaran Bahasa Indonesia. Subjek sangat

suka membuat puisi ataupun mengarang. Subjek pernah mendapat

juara 2 lomba puisi antar kelas. Subjek mendapat ranking 4 di kelas

dua dan ranking 6 di kelas 3. Nilai pelajaran Matematika subjek

kadang-kadang bagus jika subjek mengerti cara mengerjakannya.

Subjek sering bernyanyi dan berkeinginan mengikuti kontes

menyanyi. Subjek kesulitan pada pelajaran IPA dan Matematika. Jika

besar nanti, subjek bercita-cita menjadi dokter karena bisa

menyembuhkan orang sakit.

Subjek memiliki hubungan yang baik dengan keluarganya.

Subjek akrab dengan kedua orangtuanya. Subjek memperhatikan

ayahnya ketika ayah mau makan, subjek mengambilkan minum.

Subjek dan ayah sering menghabiskan waktu dengan bermain

bersama, misal bermain congklak. Selain itu, subjek sering membantu

nenek masak bersama ayah. Ketika ayah pulang kerja di sore hari,

ayah mengantarkan subjek pergi les ke daerah Bumijo. Subjek dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

58

ibunya sering tidur bersama, misal saat tidur siang. Subjek sering

mendekati ibu dan mencium-cium ibu. Subjek sering pergi bersama

keluarga untuk berenang.

Subjek pernah dimarahi oleh orangtuanya karena disuruh tidur

tetapi subjek malah main dengan teman-temannya. Subjek menjadi

diam jika ditegur karena melakukan kesalahan. Subjek memiliki

seorang adik laki-laki usia 5 tahun. Subjek tidak akrab dengan

adiknya. Subjek dan adiknya sering bertengkar. Subjek sering berebut

saat membeli barang dan berebut kamar mandi. Subjek menasihati

adiknya jika adik melakukan kesalahan. Subjek sering menangis

apabila dikeplak oleh adiknya lalu subjek mengadu kepada ayahnya

karena adiknya takut kepada ayah.

Subjek mempunyai hubungan yang baik dengan teman-

temannya. Subjek memiliki beberapa teman sebaya yang akrab, di

sekolah maupun di lingkungan rumah. Subjek sering bermain kasti

dan berbagai permainan anak-anak lainnya. Subjek juga banyak

menghabiskan waktu bermain di balai YSS dengan teman-teman

sebayanya.

Selama di kelas belajar YSS, subjek merupakan anak yang

cerewet. Subjek sering mengobrol dengan teman-temannya saat

mengerjakan tugas yang diberikan oleh kakak pendamping. Subjek

sering menimpali pembicaraan ketika orang lain sedang berbicara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

59

c) Penyajian Data

Tabel 4.2 Daftar Kebutuhan ANM

No. Subjek

Kebutuhan yang muncul

dari kartu 1-10

Kemunculan Tema

Kebutuhan

1.

ANM

Kebutuhan afiliasi

9 (teman 3, ayah 1,

ibu 1, adik 2, orang

dewasa 2)

2. Kebutuhan untuk

bermain

5

3. Kebutuhan untuk makan 2

4. Kebutuhan untuk menolong 2 (figur adik)

5.

Kebutuhan untuk otonom

2(resisten pada figur

orangtua 1)

6. Kebutuhan untuk tunduk 1 (pada figur orangtua)

7. Kebutuhan untuk agresi 1

8.

Kebutuhan untuk

menghindar dari bahaya

1

9. Kebutuhan untuk pasif 1

10. Kebutuhan untuk ketertiban 1

11.

Kebutuhan untuk

mendominasi

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

60

d) Dinamika Kebutuhan ANM Menurut CAT

Subjek memiliki dua kebutuhan yang dominan di antara

kebutuhan-kebutuhan lain yang dimiliki oleh subjek. Dua kebutuhan

dominan tersebut adalah kebutuhan afiliasi dan kebutuhan untuk

bermain. Subjek memiliki kebutuhan afiliasi dengan figur teman, adik,

orang dewasa, ayah, dan ibu. Kebutuhan afiliasi yang dimiliki subjek

tampak dari banyaknya teman sebaya yang akrab di sekolah maupun

di lingkungan rumah. Subjek kerap mengobrol bersama dengan

teman-temannya ketika belajar bersama kakak pendamping YSS.

Subjek juga menghabiskan banyak waktu dengan teman-teman sebaya

di area balai YSS setiap pulang sekolah hingga petang. Kebutuhan

afiliasi dengan figur teman dimiliki subjek yang berada pada masa

anak usia pertengahan dan akhir menyebabkan subjek cenderung lebih

sering berinteraksi dengan teman sebaya.

Subjek memiliki kebutuhan afiliasi dengan figur adik.

Kebutuhan afiliasi dengan figur adik ini merupakan kebutuhan laten

karena tidak tampak adanya kebersamaan antara subjek dengan adik

karena subjek dan adik sering bertengkar yang menyebabkan subjek

menangis dan mengadu pada ayah. Subjek memiliki kebutuhan afiliasi

dengan figur orang dewasa dan orangtua. Subjek sering menghabiskan

waktu untuk bermain congklak dengan ayah. Subjek sering tidur siang

bersama dengan ibu. Subjek kerap mendekati lalu mencari afeksi

dengan cara mencium ibu. Subjek juga sering pergi bersama dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

61

ayah, ibu, dan adik untuk berenang. Subjek berhubungan dekat dengan

para pendamping. Subjek sering mengajak pendamping untuk

mengobrol.

Pada masa anak pertengahan dan akhir, kehadiran orangtua

mulai berkurang intensitasnya karena tuntutan pengasuhan yang juga

berkurang, tidak seketat pada saat masa anak usia awal (Santrock,

1995). Hal ini dapat menyebabkan anak membutuhkan kebersamaan

dengan figur orangtua.

Kebutuhan dominan yang lain adalah kebutuhan untuk

bermain. Subjek sering bermain kasti di area balai YSS dengan teman.

Subjek senang sekali bernyanyi. Kebutuhan untuk bermain yang

dimiliki subjek cukup dominan hingga pernah terjadi suatu peristiwa

subjek dimarahi oleh orangtua karena subjek malah bermain ketika

disuruh orangtuanya tidur.

Anak-anak pada masa usia pertengahan dan akhir mempunyai

tugas perkembangan untuk melatih keterampilan fisik dalam

permainan sehari-hari (Nurihsan & Agustin, 2011). Subjek melatih

keterampilan fisiknya dengan bermain kasti di area balai YSS dan

melakukan permainan anak-anak lainnya.

Subjek memiliki kebutuhan primer untuk makan. Subjek

memuaskan kebutuhan makan yang berkaitan dengan fisiknya. Subjek

memiliki kebutuhan untuk menolong figur adik. Hal ini dapat

dijelaskan dengan keadaan subjek sebagai anak pertama dan kakak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

62

dari satu adiknya. Subjek memiliki kebutuhan untuk otonom resisten

pada orangtua, namun di sisi lain subjek memiliki kebutuhan untuk

tunduk pada orangtuanya.

Subjek memiliki kebutuhan untuk agresi. Subjek menghadapi

perlawan dari orang lain dengan cara menyerang. Subjek juga

memiliki kebutuhan untuk menghindar dari rasa bahaya atau situasi

yang membahayakan dirinya. Hal ini sejalan dengan kebutuhan subjek

untuk mendapatkan rasa aman. Subjek memiliki kebutuhan untuk

mendominasi, yaitu kebutuhan untuk mempengaruhi perilaku orang

lain dengan saran, imbauan, bujukan, atau perintah.

Selain itu, subjek memiliki kebutuhan primer lain, yaitu

kebuthan untuk pasif. Subjek memiliki kebutuhan untuk beristirahat,

tidur, atau sekedar bersantai. Subjek juga memiliki kebutuhan untuk

ketertiban, yaitu kebutuhan untuk mengatur barang-barang.

Murray dalam Bherm (1996) menyatakan bahwa kebutuhan

adalah suatu keadaan yang ditandai dengan perasaan kekurangan dan

ingin memperoleh sesuatu yang diwujudkan melalui suatu usaha

(Antariksi, 2004). Orang yang tidak memperoleh sesuatu yang

diharapkan mengalami frustrasi, dapat menimbulkan kecenderungan

untuk melakukan agresi (Berkowitz, 1995).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

63

3. Deskripsi Subjek 3

a) Identitas Subjek

Nama : PWJ

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 7 tahun

Pendidikan : Kelas 2 SD

Urutan kelahiran : Anak ke-1 dari 2 bersaudara kandung

Alamat rumah : Pingit

b) Latar Belakang PWJ

Subjek merupakan pelajar kelas 2 di SD Kyai Maja. Saat ini

subjek berusia 8 tahun. Menurut penuturan ibu, subjek merupakan

anak yang cengeng. Jika tidak menuruti permintaan anak, sering

menangis. Anak kurang bertanggung jawab. Anak juga kurang

mandiri, selalu butuh dibantu. Subjek merupakan anak yang sangat

manja.

Subjek menyukai pelajaran matematika dan Bahasa Jawa.

Subjek menyukai materi pelajaran Bahasa Jawa tentang hewan-hewan.

Subjek tidak menyukai pelajaran agama. Subjek bercita-cita menjadi

seorang TNI AU karena salah satu temannya ada yang bercita-cita

menjadi anggota TNI. Subjek memilih Angkatan Udara karena dapat

terbang di udara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

64

Kegiatan subjek setelah pulang sekolah adalah bermain di

balai YSS hingga sore hari. Subjek juga senang bermain sepak bola di

lapangan RT 4 atau bermain burung merpati di dekat Kali Winongo.

Setiap Senin-Kamis malam, subjek mengikuti pembelajaran di YSS.

Subjek tinggal bersama ibu, nenek, dan kakak tirinya di

Kampung Pingit, sedangkan ayah dan adiknya tinggal di kampung

sebelah, Badran. Subjek memiliki hubungan yang akrab dengan ibu.

Saat ibu pulang dari bekerja di sore hari, subjek menjadi manja

dengan ibu. Subjek minta dikeloni ketika tidur. Subjek dan ibu sering

melempar canda saat sedang bersama. Subjek cukup dekat dengan

neneknya. Nenek yang menyiapkan makan siang untuk subjek. Subjek

juga memiliki hubungan yang akrab dengan kakak tirinya. Subjek

sering bermain bersama. Akhir-akhir ini subjek senang bermain yoyo

dengan kakaknya.

Subjek dan ayahnya tidak dekat secara lokasi, namun ayah

sering mengajak subjek untuk makan malam. Tidak jarang juga ayah

mengajak jalan-jalan, seperti ke pasar malam. Subjek tidak pernah

bepergian bersama ibu. Subjek mengingat suatu kejadian tentang

ayahnya. Dulu, subjek pernah meminta uang untuk jajan namun ayah

memarahi dan tidak memberikan uang. Subjek dan adik jarang

bertemu. Subjek dan adik sering bertengkar memperebutkan ibu jika

bertemu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

65

Menurut penuturan pendamping YSS, subjek termasuk anak

yang mudah marah. Jika subjek tidak mau menurut arahan

pendamping, subjek langsung terdiam menahan marah. Subjek juga

pernah menangis saat bermain dengan teman-temannya. Contoh, saat

bermain kelitik-kelitikan, subjek menangis. Pada saat mengerjakan

tugas, subjek kerap meminta bantuan kepada pendamping, dan ketika

pendamping meminta anak untuk mencoba mengerjakan sendiri,

subjek merengek tetap meminta pendamping yang mengerjakan.

c) Penyajian Data

Tabel 4.3 Daftar Kebutuhan PWJ

No. Subjek Kebutuhan yang Muncul

Dari Kartu 1-10

Kemunculan Tema

Kebutuhan

1.

PWJ

Kebutuhan afiliasi 2 (dengan figur teman

1, figur ibu 1)

2. Kebutuhan untuk

bermain

3

3. Kebutuhan untuk makan 2

4. Kebutuhan untuk agresi 2 (destruktif 1,

terhadap figur kuat)

5. Kebutuhan untuk

menghindar daari bahaya

1

6. Kebutuhan untuk pasif 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

66

7. Kebutuhan untuk buang air 1

8. Kebutuhan untuk

ditolong

6 (figur ayah 2, ibu 1,

figur orang dewasa 2,

orang lain 1)

9. Kebutuhan untuk otonom 5 (resisten pada figur

ayah 3, ibu 2, figur

orang dewasa 1)

10. Kebutuhan untuk

mendominasi

1

d) Dinamika Kebutuhan PWJ Menurut CAT

Hasil CAT menggambarkan bahwa subjek memiliki tiga

kebutuhan dominan di antara kebutuhan-kebutuhan lain yang dimiliki

subjek. Subjek memiliki kebutuhan untuk ditolong (oleh figur ayah,

ibu, figur orang dewasa, dan orang lain), kebutuhan untuk otonom

(resisiten pada figur ayah, ibu, dan figur orang dewasa), serta

kebutuhan untuk bermain. Kebutuhan subjek untuk ditolong oleh figur

ayah tampak dalam suatu kejadian saat subjek meminta uang untuk

jajan kepada ayah namun ayah tidak memberikan uang. Subjek

memiliki kebutuhan untuk ditolong oleh figur ibu. Subjek merupakan

anak yang manja kepada ibu dan selalu membutuhkan bantuan dari

ibu. Subjek juga memiliki kebutuhan untuk ditolong oleh orang lain

dan figur orang dewasa. Subjek sering meminta bantuan kepada kakak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

67

pendamping belajar di YSS saat mengerjakan tugas lalu subjek

merengek apabila kakak pendamping meminta anak untuk

mengerjakan sendiri.

Anak usia 6-12 tahun berada pada tahap perkembangan

kognisi operasional kongkrit. Pada masa ini anak mulai memahami

operasi logis ke dalam peristiwa yang kongkrit. Anak memiliki tugas

perkembangan untuk mengembangkan keterampilan dasar seperti

membaca, menulis, dan berhitung (Nurihsan & Agustin, 2011). Tugas

perkembangan yang ada pada masa usia pertengahan dan akhir ini

merupakan tugas yang memerlukan pertolongan dari orang lain agar

anak berhasil melakukan tugasnya. Subjek membutuhkan pertolongan

dari figur ayah, ibu, figur yang lebih kuat, dan orang lain dalam

menjalani tugas perkembangan.

Subjek memiliki kebutuhan dominan yang lain, yaitu

kebutuhan untuk otonom resisten pada figur orang dewasa. Subjek

memiliki kebutuhan untuk otonom dengan cara resisten kepada figur

orang dewasa, yaitu pendamping belajar di YSS. Subjek tidak

menuruti arahan pendamping YSS saat belajar di kelas kemudian

marah. Menurut Murray, marah adalah ungkapan emosi dari agresi

(Murray, 1938).

Selain dua kebutuhan di atas, subjek memiliki kebutuhan

untuk bermain. Pada anak seusia subjek, anak mulai belajar untuk

berolahraga dan melakukan kegiatan-kegiatan yang memerlukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

68

koordinasi motorik halus dan kasar (Santrock, 1995). Subjek

mengasah keterampilan fisiknya dengan bermain sepak bola, yoyo,

dan menerbangkan burung dara.

Subjek juga memiliki kebutuhan afiliasi dengan figur teman

dan ibu. Hal ini dapat dijelaskan dengan kondisi subjek yang lebih

sering menghabiskan waktu bersama teman-temannya, baik di sekolah

maupun di lingkungan rumah. Orangtua subjek yang bercerai

menyebabkan subjek tinggal bersama dengan ibunya namun hanya

dapat bertemu dengan ibu setelah ibu pulang kerja, yaitu pada waktu

malam hari. Subjek memiliki kebutuhan primer yang berkaitan dengan

kepuasan fisik, yaitu kebutuhan untuk makan. Subjek memiliki

kebutuhan agresi, yaitu kebutuhan untuk menghadapi perlwawanan

dari pihak lain dengan cara melawan figur dewasa, seperti

pendamping belajar YSS dengan kemarahan. Subjek juga memiliki

kebutuhan agresi dalam bentuk merusak barang.

Selain itu, subjek memiliki kebutuhan untuk menghindar dari

bahaya. Subjek melarikan diri dari situasi-situasi yang berbahaya bagi

dirinya. Subjek juga memiliki kebutuhan primer untuk pasif, yaitu

kebutuhan untuk bersantai, tidur, maupun istirahat. Kebutuhan primer

lain yang dimiliki oleh subjek adalah kebutuhan untuk buang air.

Murray dalam Bherm (1996) menyatakan bahwa kebutuhan

adalah suatu keadaan yang ditandai oleh perasaan kekurangan dan

ingin memperoleh sesuatu yang akan diwujudkan melalui suatu usaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

69

(Antariksi, 2004). Subjek berperilaku agresif karena adanya

kebutuhan yang tidak terpenuhi sehingga menimbulkan frustrasi yang

mengarahkan pada perilaku agresif.

4. Deskripsi Subjek 4

a) Identitas Subjek

Nama : RI

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 7 tahun

Pendidikan : Kelas 1 SD

Urutan kelahiran : Anak ke-1 dari 2 bersaudara

Alamat rumah : Pingit

b) Latar Belakang RI

Subjek adalah pelajar di SD Kyai Maja, Yogyakarta. Saat ini

subjek berusia 7 tahun dan duduk di kelas 1. Subjek menyukai

pelajaran berhitung sepertu matematika daripada pelajaran menulis.

Subjek sampai saat ini masih kesulitan dalam merangkai huruf pada

suatu kata. Subjek sangat menyukai mewarnai gambar. Setiap gambar

yang diwarnai oleh subjek selalu mendapatkan nilai tertinggi di kelas.

Subjek memiliki hubungan yang baik dengan keluarganya.

Subjek dan ibu sering bertengkar mulut. Subjek merupakan anak yang

ngeyelan. Hal itu tampak saat kejadian ibu menyuruh tidur tetapi anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

70

tidak mau. Meski begitu, ibu mempunyai perhatian yang besar kepada

subjek. Ibu sedang mencari sanggar kesenian untuk subjek agar subjek

dapat menyalurkan potensinya dalam hal mewarnai. Subjek merasa

takut kepada ayahnya. Jika ayah yang menyuruh subjek, subjek

menurut. Ada suatu kejadian ketika subjek terluka akibat jatuh dari

sepeda, subjek menurut untuk menunggu ayahnya pulang dari

bepergian. Dua tahun belakangan ini, ibu tidak bekerja lagi, hanya

ayah yang bekerja. Selama dua tahun ini, keluarga subjek tinggal

terpisah dari keluarga orangtua ayah.

Sebelum tinggal di Kampung Pingit, keluarga subjek tinggal di

kediaman orangtua dari ayah di Maguwo. Subjek dekat dengan kakek

dan neneknya karena kakek dan nenek yang menemani subjek selama

kedua orangtua bekerja hingga sore hari. Ada masa ketika ayah lebih

sering menghabiskan waktu di luar bersama teman-temannya dengan

mabuk-mabukan dan tidak mengurusi anak. Selama perjalanan ke

kampus USD untuk pengumpulan data, subjek bercerita tentang kakek

dan neneknya. Subjek senang ketika diajak rekreasi ke area rel kereta

api di bawah jembatan Lempuyangan oleh kakek yang biasa dipanggil

bapak. Subjek memiliki seorang adik laki-laki berusia satu tahun.

Subjek sering menggodai adik hingga menangis. Subjek sering jahil

kepada adiknya dan ketika ibu melarang subjek jahil, subjek malah

melanjutkan keisengannaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

71

Subjek cenderung bermain dengan teman-teman seusianya.

Subjek bermain bersama dia area bale YSS atau terkadang bermain

dengan sepeda memutari kampung. Subjek merupakan anak yang

pendiam di antara teman-temannya. Subjek pernah melakukan

pelecehan seksual dengan memegang payudara teman perempuannya

di area YSS karena disuruh oleh anak yang lebih tua. Subjek juga

kerap iseng kepada teman-temannya. Subjek pernah dilempar oleh

teman sekolahnya dengan penghapus papan tulis akibat teman yang

tidak suka dengan keisengan subjek.

Hobi subjek adalah mewarnai gambar. Sejak TK, subjek sudah

mahir menggunakan berbagai macam warna saat pewarnaan gambar.

Subjek bercita-cita ingin menjadi pilot jika besar nanti. Subjek

termasuk anak yang pemalu. Jika ada orang yang menyapanya, subjek

langsung pergi menjauh tetapi kemudian subjek mengintip dari jarak

jauh.

Subjek merupakan anak yang pendiam ketika belajar di YSS.

Subjek kerap diam saat mengerjakan tugas yang diberikan kakak-

kakak pendamping. Subjek sesekali mengisengi temannya tetapi jika

ketahuan kakak pendamping, subjek langsung menunjukkan ekspresi

wajah malu lalu diam. Subjek beberapa kali terlibat perkelahian di

kelas. YSS mengirimkan subjek untuk lomba mewarnai pot dan

menggambar yang diadakan oleh pihak di luar YSS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

72

c) Penyajian Data

Tabel 4.4 Daftar Kebutuhan RI

No. Subjek Kebutuhan yang Muncul

Dari Kartu 1-10

Kemunculan Tema

Kebutuhan

1.

RI

Kebutuhan afiliasi 10

(dengan figur saudara

3, ibu 3, teman 2,

ayah1, dan adik 1)

2. Kebutuhan untuk

bermain

5

3. Kebutuhan untuk makan 3

4. Kebutuhan untuk menolong 1 (figur teman)

5. Kebutuhan untuk

menghindar dari bahaya

1

6. Kebutuhan untuk pasif 2

7. Kebutuhan untuk ditolong

2 (figur ayah 1,

orangtua 1)

8. Kebutuhan untuk tunduk 1 (pada figur ibu)

d) Dinamika Kebutuhan RI Menurut CAT

Subjek memiliki tiga kebuthuan yang dominan di antara

kebutuhan-kebutuhan subjek yang bervariasi. Subjek memiliki

kebutuhan afiliasi (dengan figur saudara, ibu, teman, ayah, dan adik),

bermain, dan makan. Subjek yang memiliki kebutuhan afiliasi dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

73

figur saudara dapat dijelaskan dengan pengalaman subjek tinggal

bersama keluarga dari ayah sejak bayi hingga usia lima tahun. Subjek

dekat dengan keluarga karena selama orangtua pergi bekerja, subjek

dirawat oleh kakek dan nenek subjek. Subjek merasa senang saat pergi

bersama kakek di area rel kereta Lempuyangan. Subjek memiliki

kebutuhan afiliasi yang cukup besar dengan figur saudara, yaitu

kakek, hingga subjek memanggil kakek dengan sebutan bapak.

Subjek juga memiliki kebutuhan afiliasi dengan figur ibu dan

ayah. Kebutuhan subjek untuk berafiliasi dengan figur ibu dan ayah

ada kaitannya dengan pengalaman masa lalu subjek yang sejak kecil

ditinggalkan orangtuanya untuk bekerja dari pagi hingga sore hari. Di

samping itu, ayah jarang berada di rumah bersama subjek karena pergi

menghabiskan waktu untuk mabuk-mabukan dengan teman-temannya

sehingga tidak mengurusi subjek. Kebutuhan afiliasi terhadap figur

orangtua berkaitan dengan interaksi antara anak dan orangtua yang

berkurang, tidak seperti saat subjek berada pada usia di bawah 6

tahun. Terlebih lagi, saat ini ibu lebih cenderung mengurusi adik yang

masih batita. Kebutuhan afiliasi dengan figur adik yang dimiliki

subjek tampak pada kejadian subjek menggodai adik. Subjek sering

menjahili adik hingga adik menangis.

Pada masa anak usia pertengahan dan akhir, anak banyak

berinteraksi dengan teman-teman sebaya di lingkungannya dan

memiliki tugas perkembangan untuk menyesuaikan diri dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

74

teman-teman sebaya (Nurihsan & Agustin, 2011). Hal ini berkaitan

dengan kebutuhan afiliasi terhadap figur teman yang tampak saat

subjek bermain bersama teman-temannya di area balai YSS serta

perilaku iseng terhadap teman-temannya.

Kebutuhan lain yang dimiliki subjek adalah kebutuhan untuk

bermain. Subjek sering bermain di area balai YSS dan bersepeda

mengitari kampung. Pada anak usia anak sekolah dasar, anak telah

belajar untuk berolahraga dan melakukan kegiatan-kegiatan yang

memerlukan koordinasi motorik kasar dan halus (Santrock, 1995).

Kegiatan yang telah subjek lakukan untuk melatih motorik halus dan

kasar adalah bersepeda. Kegiatan bermain sepeda ini sejalan dengan

perkembangan fisik yang dialami subjek.

Selain kebutuhan afiliasi dan kebutuhan untuk bermain, subjek

juga memiliki kebutuhan untuk makan yang cukup dominan.

Kebutuhan untuk makan yang dimiliki subjek termasuk kebutuhan

primer, yaitu kebutuhan yang menurut Murray berkaitan dengan suatu

peristiwa organis dan kepuasan fisik (Hall & Lindzey, 1993).

Kebutuhan untuk makan merupakan kebutuhan primer yang lebih

dominan dibandingkan kebutuhan primer lainnya. Kebutuhan untuk

makan dapat menjadi penyebab munculnya kebutuhan-kebutuhan

sekunder yang dimiliki subjek.

Kebutuhan primer lain yang dimiliki oleh subjek adalah

kebutuhan untuk pasif, yaitu kebutuhan untuk bersantai, beristirahat,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

75

atau tidur. Subjek memiliki kebutuhan untuk ditolong oleh orangtua

dan figur ayah. Hal ini dapat dijelaskan dengan kondisi anak yang

memiliki adik yang masih kecil sehingga perhatian orangtua lebih

tertuju pada si adik.

Di sisi lain, subjek memiliki kebutuhan untuk menolong figur

teman. Subjek memberikan simpati dan memuaskan kebutuhan-

kebutuhan teman-temannya yang tidak berdaya. Subjek juga memiliki

kebutuhan untuk tunduk pada figur ibu. Subjek menyontoh ibu

sebagai teladannya. Subjek memiliki kebutuhan untuk menghindar

dari bahaya, yaitu kebutuhan untuk melarikan diri dari situasi-situasi

yang membahayakan diri subjek.

Murray dalam Bherm (1996) menyatakan bahwa kebutuhan

adalah suatu keadaan yang ditandai oleh perasaan kekurangan dan

ingin memperoleh sesuatu yang akan diwujudkan melalui suatu usaha

(Antariksi, 2004). Berdasarkan uraian di atas, perilaku agresi subjek

muncul karena adanya kebutuhan belum terpenuhi. Hal ini dapat

menyebabkan frustrasi karena subjek tidak memperoleh sesuatu yang

diharapkan sehingga memiliki kecenderungan untuk melakukan agresi

(Berkowitz, 1995).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

76

5. Deskripsi Subjek 5

a) Identitas Subjek

Nama : OHP

Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 9 tahun

Pendidikan : Kelas 3 SD

Urutan kelahiran : Anak ke-2 dari 2 bersaudara

Alamat rumah : Pingit

b) Latar Belakang OHP

Subjek merupakan anak yang terlalu aktif bergerak. Subjek

selalu bergerak hingga ibu subjek mengatakan bahwa subjek tidak

bisa diam. Contoh, saat makan subjek yang belum menghabiskan

makanan sudah pergi begitu saja. Subjek sulit makan tetapi subjek

sangat suka makanan jajan seperti camilan. Subjek anak yang kreatif.

Subjek menjual mainan-mainan crazy bird miliknya yang sudah

berjumlah banyak kepada teman-temannya.

Subjek pernah satu kali tidak naik kelas. Subjek memiliki nilai

raport yang pas-pasan. Subjek memiliki cara belajar yang tidak tertib,

maksudnya subjek jarang belajar. Subjek sangat menyukai kesenian

tradisional jathilan. Ibu subjek berniat memasukkan subjek ke les

musik spesialisasi drum. Subjek bercita-cita menjadi TNI AU seperti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

77

tetangganya yang berprofesi sebagai TNI. Subjek mempunyai hobi

bermain karambol dan kasti.

Orangtua subjek bekerja hingga sore sehingga subjek banyak

menghabiskan waktu di siang hari untuk bermain bersama teman-

temannya. Meski begitu, subjek dan ibu memiliki hubungan yang

dekat. Subjek kerap menempel dengan ibu, contoh saat duduk subjek

memilih duduk berdempetan dengan ibu. Subjek merupakan anak

yang penurut. Ayah subjek merupakan orang yang keras sehingga

anak menurut. Subjek dan kakaknya sering bermain karambol di

rumah hingga lupa waktu. Subjek dan kakaknya tidak pernah

bertengkar sampai menangis. Kakak subjek mengalah dengan pergi

meningglakan subjek jika subjek menakalinya. Subjek dan kakaknya

juga suka untuk saling bercanda.

Subjek memiliki banyak teman. Menurut ibu, selama ini belum

pernah ada orang yang melapor bahwa subjek adalah anak yang nakal.

Di antara teman-teman sebayanya, subjek dianggap pemimpin. Subjek

suka bermain sepak bola, burung dara, karambol, dan crazy bird

bersama teman-temannya.

Subjek dikenal sebagai anak yang banyak bicara di lingkup

YSS. Subjek kerap menjadi ketua kelas harian yang mengatur teman-

temannya untuk tenang dan tidak ribut. Subjek sering beradu mulut

dan menggunakan kata-kata kasar kepada teman-teman di kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

78

belajar YSS. Subjek juga tidak segan memukul teman-temannya.

Subjek belum lancar dalam menulis dan membaca.

c) Penyajian Data

Tabel 4.5 Daftar Kebutuhan OHP

No. Subjek Kebutuhan yang Muncul

Dari Kartu 1-10

Kemunculan Tema

Kebutuhan

1.

OHP

Kebutuhan afiliasi 3 ( terhadap figur

teman 1, ibu 1, adik 1)

2. Kebutuhan untuk bermain 1

3. Kebutuhan untuk makan 4

4. Kebutuhan untuk menolong 2 (figur ibu)

5. Kebutuhan untuk agresi 4 (pada figur yang

lebih lemah, ibu dan

orang lain)

6. Kebutuhan untuk pasif 2

7. Kebutuhan untuk buang air 1

8. Kebutuhan untuk

ditolong

3 (oleh figur orang

dewasa, ibu, dan ayah)

9. Kebutuhan untuk tunduk 1 (pada figur ibu)

10. Kebutuhan untuk

mendominasi

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

79

d) Dinamika Kebutuhan OHP Menurut CAT

Hasil pengetesan CAT yang dilakukan terhadap subjek

menunjukkan hasil bahwa subjek memiliki empat kebutuhan dominan

di antara kebutuhan-kebutuhan lain yang dimiliki subjek. Empat

kebutuhan itu adalah kebutuhan untuk makan, agresi, afiliasi (dengan

figur teman, ibu, dan adik), serta ditolong (oleh figur orang dewasa,

ibu, dan ayah). Subjek sangat suka makan jajanan. Subjek sangat suka

makan nasi bakar yang dibelinya di depan kampus Janabadra. Subjek

memiliki kebutuhan primer yang besar dibandingkan kebutuhan

primer lain yang dimiliki subjek, yaitu kebutuhan untuk makan.

Murray menyatakan bahwa kebutuhan primer merupakan asal dari

kebutuhan sekunder (Hall & Lindzey). Kebutuhan untuk makan pada

subjek dapat menjadi penyebab munculnya kebutuhan sekunder yang

dimiliki subjek.

Subjek memiliki kebutuhan untuk agresi yang sama besar

dengan kebutuhan untuk makan. Subjek sering beradu mulut

menggunakan kata umpatan kepada teman-temannya. Myers (1966)

dalam Wirawan (2002) menyatakan bahwa ungkapan kemarahan yang

ditandai dengan perilaku agresif merupakan tujuan dari suatu tindak

agresi. Hal ini merupakan jenis agresi emosi (Kristianto, 2009).

Subjek tidak segan untuk memukul temannya sebagai ungkapan emosi

apabila sedang marah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

80

Subjek juga memiliki kebutuhan afiliasi dengan figur teman,

ibu, dan adik. Subjek yang mempunyai banyak teman ini memiliki

kebutuhan afiliasi dengan figur teman yang tampak melalui kegiatan

bermain bersama dengan teman-temannya. Subjek suka bermain sepak

bola, menerbangkan buru dara, karambol, dan crazy bird dengan

teman-temannya.

Kebutuhan afiliasi dengan figur teman merupakan hal yang

biasa dialami oleh anak-anak usia pertengahan dan akhir karena pada

usia ini anak-anak memiliki tugas perkembangan untuk menyesuaikan

diri dengan teman sebaya (Nurihsan & Agustin, 2011). Subjek

membutuhkan kebersamaan dengan figur ibu menilik dari waktu

kebersamaan antara subjek dan ibu yang sangat sedikit. Subjek banyak

bermain bersama teman-teman hingga sore hari ketika ibu sudah

pulang dari bekerja. Kebutuhan subjek untuk berafiliasi dengan figur

ibu tampak saat subjek sering duduk berdempetan dengan ibu padahal

tempat untuk duduk masih luas. Kebutuhan afiliasi dengan figur ibu

berkaitan dengan intensitas interaksi antara ibu dan anak yang

berkurang. Selain disebabkan oleh berkurangnya tuntutan dalam

pengasuhan anak yang tidak seberat pada saat anak berada pada tahap

usia awal, kebutuhan afiliasi dengan figur ibu juga disebabkan karena

ibu meninggalkan subjek bersama kakaknya di rumah sendirian

hingga ibu pulang dari bekerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

81

Subjek juga memiliki kebutuhan afiliasi dengan figur adik.

Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang bersifat laten karena

kebutuhan ini tidak muncul dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih

lagi, subjek tidak mempunyai adik karena subjek merupakan anak

bungsu.

Selain ketiga kebutuhan yang telah disebutkan di atas, subjek

memiliki kebutuhan untuk ditolong oleh figur orang dewasa, ibu, dan

ayah. Berdasarkan wawancara dan observasi yang telah dilakukan,

subjek tidak menampakkan perilaku meminta pertolongan dari orang

lain sehingga kebutuhan untuk ditolong yang dimiliki subjek seperti

hasil pengetesan CAT, merupakan kebutuhan yang bersifat laten.

Selain itu, subjek memiliki kebutuhan primer untuk pasif, yaitu

kebutuhan untuk bersantai, tidur, atau beristirahat. Subjek memiliki

kebutuhan untuk menolong figur ibu. Subjek memberi simpati dan

memuaskan kebutuhan-kebutuhan ibu yang tidak berdaya.

Subjek juga memiliki kebutuhan untuk tunduk pada figur ibu.

Subjek menyontoh ibu sebagai teladannya. Namun, di sisi lain subjek

memiliki kebutuhan untuk mendominasi, yaitu mempengaruhi orang

lain melalui saran, bujukan, dan perintah. Subjek memiliki kebuthan

primer lain, yaitu kebutuhan untuk buang air. Kebutuhan lain yang

dimiliki oleh subjek adalah kebutuhan untuk bermain. Subjek

memiliki kebutuhan untuk meredakan tekanan secara menyenangkan

dengan berbuat kesenangan tanpa tujuan lebih lanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

82

Murray mengungkapkan (dalam Bherm, 1996) bahwa

kebutuhan adalah keadaan yang ditandai oleh perasaan kekurangan

dan ingin memperoleh sesuatu yang diwujudkan melalui suatu usaha

(Antariksi, 2004). Perilaku agresi yang dimiliki subjek ada karena

subjek memiliki kebutuhan yang belum terpuaskan. Hal ini

menimbulkan frustrasi, yaitu ketika subjek tidak memperoleh sesuatu

yang diharapkan sehingga memiliki kecenderungan untuk melakukan

agresi (Berkowitz, 1995).

C. Dinamika Kebutuhan Kelima Subjek (GDS, ANM, PWJ, RI, dan OHP)

Berikut adalah hasil rangkuman kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki

oleh kelima subjek :

Tabel 4.6 Daftar Kebutuhan Seluruh Subjek

Subjek

Kebutuhan

GDS ANM PWJ RI OHP

Afiliasi (dengan figur

teman, ibu, ayah, dan

adik)

9 9 2

10 3

Bermain 5 5 3 5 1

Ditolong 2 6 2 3

Otonom 2 5

Agresi 1 1 2 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

83

Makan 2 2 2 3 4

Sikap merendah

Prestasi 1

Counteraction

Membela diri

Sikap hormat, tunduk 1 1 1

Dominasi 1 1 1

Ekshibisi

Menghindari bahaya 1 1 1 1

Menghindari rasa hina 1

Menolong 1 1 1 2

Ketertiban 1 1

Menolak 1

Keharuan

Seks

Pemahaman

Pasif 2 1 1 2 2

Buang air 1 1 1

Rasa aman 1

Hasil rangkuman di atas menunjukkan bahwa kelima subjek memiliki

kebutuhan afiliasi, kebutuhan untuk bermain, kebutuhan untuk makan, dan

kebutuhan untuk pasif. Kebutuhan-kebutuhan ini dapat merepresentasikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

84

kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki oleh anak dampingan YSS yang memiliki

kecenderungan berperilaku agresif.

Kebutuhan afiliasi yang dimiliki oleh kelima subjek dijabarkan sebagai

berikut. Kebutuhan afiliasi dengan figur orangtua berkaitan dengan interaksi

antara orangtua dan anak yang berkurang. Hal ini terjadi karena tuntutan

pengasuhan pada anak usia pertengahan dan akhir berkurang, tidak seperti saat

anak berada pada masa anak usia awal. Orangtua yang bekerja dari pagi hingga

sore atau bahkan meninggalkan anak dalam jangka waktu yang lama dapat

menyebabkan anak memiliki kebutuhan afiliasi yang cukup besar. Berbagai

perilaku yang ditunjukkan anak sebagai wujud dari kebutuhan afiliasi dengan

figur orangtua, misal mengunjungi ayah di Magelang, tidur bersama ibu, duduk

berdekatan dengan ibu, dan pergi bersama orangtua.

Selain itu, kebutuhan afiliasi dengan figur adik termanifestasi melalui

perilaku memomong anak tetangga dan menjahili adik. Sebagian subjek

berpisah dengan adik kandungnya, sering berkelahi dengan adik, atau tidak

mempunyai adik kandung. Hal ini dapat menyebabkan beberapa subjek

memiliki kebutuhan afiliasi dengan figur adik.

Kebutuhan afiliasi dengan figur teman yang dimiliki oleh semua subjek

merupakan kebutuhan yang muncul pada masa anak usia pertengahan dan

akhir. Pada masa ini anak mempunyai tugas perkembangan untuk

menyesuaikan diri dengan teman sebaya (Nurihsan & Agustin, 2011). Selain

itu, anak lebih banyak berinteraksi dengan teman sebaya dibandingkan dengan

keluarga. Banyak perilaku anak yang menunjukkan manifestasi dari kebutuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

85

afiliasi dengan teman, seperti mengobrol dengan teman-teman di depan rumah

tetangga, mengobrol dengan teman di kelas, dan bermain bersama teman-

teman di balai YSS.

Kebutuhan untuk bermain yang dimiliki oleh semua subjek merupakan

hal yang sejalan dengan tugas perkembangan pada masa usia pertengahan dan

akhir, yaitu belajar keterampilan fisik dengan bermain berbagai permainan

seperti kasti, gobak sodor, petak umpet, sepak bola, menerbangkan burung

merpati, dan bersepeda.

Kelima subjek juga memiliki kebutuhan untuk makan. Kebutuhan

untuk makan ini merupakan kebutuhan yang berkenaan dengan kepuasan-

kepuasan fisik (Hall & Lindzey, 1993). Kebutuhan ini termanifestasi pada

perilaku subjek yang sering jajan makanan. Selain kebutuhan makan, kelima

subjek memiliki kebutuhan primer lain, yaitu kebutuhan untuk pasif. Subjek

membutuhkan kesempatan untuk merasa santai, sekedar beristirahat, ataupun

tidur. Kebutuhan primer menjadi dasar munculnya kebutuhan-kebutuhan

sekunder.

Kebutuhan afiliasi, kebutuhan untuk bermain, kebutuhan untuk makan,

dan kebutuhan untuk pasif yang dimiliki oleh semua subjek dapat

merepresentasikan kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki oleh anak dampingan

YSS yang memiliki kecenderungan berperilaku agresif.

Murray dalam Bherm (1996) menyatakan bahwa kebutuhan adalah

suatu keadaan yang ditandai dengan perasaan kekurangan dan ingin

memperoleh sesuatu yang diwujudkan melalui suatu usaha (Antariksi, 2004).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

86

Jika kebutuhan muncul maka seseorang akan berada dalam keadaan tegang

(Hall & Lindzey, 1993). Kebutuhan afiliasi, bermain, makan, dan pasif yang

dimiliki oleh anak dampingan YSS tidak terpenuhi sehingga menimbulkan

frustrasi. Frustrasi inilah yang dapat menyebabkan munculnya kecenderungan

anak dampingan YSS untuk berperilaku agresif.

Di samping itu, peneliti memprioritaskan kebutuhan-kebutuhan yang

harus didahului pemenuhannya sebelum pemenuhan kebutuhan yang lain.

Peneliti mengacu pada pernyataan Murray mengenai konsep prepotensi yang

mengungkapkan bahwa kebutuhan-kebutuhan yang menjadi regnan karena

sangat urgen kalau tidak dipuaskan. Apabila terdapat situasi-situasi munculnya

dua kebutuhan atau lebih yang timbul serempak dan menggerakkan respon-

respon yang bertentangan, maka kebutuhan yang lebih kuat, seperti: sakit,

lapar, dan haus biasanya akan terwujud dalam tindakan karena kebutuhan-

kebutuhan yang prepoten ini tidak dapat ditunda (Hall & Lindzey, 1993).

Hal ini menjadi pertimbangan bagi peneliti untuk memprioritaskan

kebutuhan primer, yaitu kebutuhan makan dan pasif yang dimiliki oleh kelima

subjek untuk terlebih dahulu dipenuhi kebutuhannya. Pertimbangan yang

dilakukan oleh peneliti merujuk pada pernyataan Murray bahwa pemuasan

secara minimal atas kebutuhan-kebutuhan prepoten itu perlu sebelum

kebutuhan lain muncul (Hall & Lindzey, 1993).

Selain itu, peneliti menemukan keunikan data dari hasil pengetesan.

Kebutuhan untuk agresi dimiliki keempat subjek, yaitu GDS, ANM, PWJ, dan

OHP sejalan dengan perilaku yang tampak di kehidupan sehari-hari keempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

87

subjek namun subjek RI tidak memiliki kebutuhan agresi padahal subjek

memiliki perilaku yang cenderung agresif dalam kehidupan sehari-hari.

Kebutuhan untuk agresi tampak dalam perilaku keempat subjek seperti

melempar ibu dengan kerikil, berkelahi dengan adik, memukul teman, dan

berkata kasar.

Agresi yang dilakukan RI dapat disebabkan oleh faktor lain. Menurut

Bandura (1960), Bandura dan Walters (1959), ekspresi perilaku agresif dapat

diketahui dari pengetahuan tentang konteks sosial, (contoh : gereja dan

sekolah), target (contoh : orangtua, guru, pastur, dan teman), pelaku peran

(contoh : polisi, guru, dan kasir), dan isyarat-isyarat yang dipercaya

menandakan konsekuensi potensial untuk perilaku agresif (Bandura, 1973).

Teori belajar sosial yang dikemukakan oleh Bandura menyatakan bahwa agresi

merupakan perilaku yang dipelajari dari pengalaman masa lalu, dapat melalui

pengamatan langsung (imitasi), pengukuhan positif berupa penerimaan dari

perilaku agresif, dan stimulus diskriminatif seperti ejekan dari orang lain

(Helmy & Soedardjo, 1998).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

88

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima subjek memiliki empat

kebutuhan yang sama, yaitu kebutuhan afiliasi, bermain makan, dan pasif.

Keempat kebutuhan ini dapat merepresentasikan kebutuhan anak-anak

dampingan YSS yang memiliki kecenderungan berperilaku agresif.

Selain empat kebutuhan tersebut, terdapat pula temuan tentang adanya

subjek yang tidak memiliki kebutuhan untuk agresi menurut hasil CAT

meskipun perilaku subjek pada kehidupan sehari-hari cenderung agresif. Hal

ini dapat dijelaskan dengan teori belajar sosial.

B. Saran

1. Bagi Yayasan Sosial Soegijapranata (YSS) Kampung Pingit

Yayasan Sosial Soegijapranata (YSS) dapat mengajari untuk

melakukan pola hidup yang baik, seperti makan dan istirahat yang cukup

dan teratur kepada anak-anak dampingan. Anak-anak diajak untuk makan

secara teratur serta memperhatikan waktu istirahat dan tidur mengingat

sebagian besar waktu anak dihabiskan untuk beraktivitas. Pengajaran ini

dapat dimasukkan dalam setiap program pembelajaran si YSS mengenai

pentingnya memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang berkaitan dengan fisik,

yaitu kebutuhan makan dan pasif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

89

Kegiatan belajar di YSS hendaknya tetap ada karena masih ada

keprihatinan yang dapat menjadi alasan keberadaan YSS di Kampung

Pingit. YSS tetap dapat menjadi wadah bagi anak-anak untuk memuaskan

kebutuhan afiliasi dengan teman melalui kegiatan belajar dengan materi

pembelajaran yang banyak melibatkan aktivitas anak dengan teman

sebayanya, contoh tugas kelompok. YSS juga disarankan untuk menambah

jumlah permainan-permainan yang bisa digunakan oleh anak dampingan.

2. Bagi Orangtua

Orangtua disarankan untuk dapat memenuhi kebutuhan anak akan

makan dan kebutuhan untuk pasif. Orangtua disarankan untuk melakukan

edukasi mengenai pentingnya makan dan memanfaatkan waktu istirahat

dengan teratur disertai dengan tindakan orangtua dalam memperhatikan

kebutuhan anak untuk makan secara teratur. Selain itu, orangtua disarankan

untuk mengajak anak untuk melakukan istirahat atau tidur setelah

melakukan kegiatan. Anak dapat diajak untuk melakukan tidur siang setelah

pulang sekolah pada siang hari.

Orang tua disarankan untuk memenuhi kebutuhan afiliasi dengan

mengajak anak untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Hal paling

sederhana yang bisa dilakukan adalah orangtua meluangkan waktu untuk

mengobrol dengan anak. Selain itu, orangtua juga disarankan untuk

memenuhi kebutuhan anak untuk bermain dengan cara menyediakan

fasilitas bermain di rumah. Jika orangtua mempunyai dana lebih, orangtua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

90

dapat mengajak anak untuk bermain di wahana-wahana permainan, seperti

Taman Pintar. Orangtua juga disarankan memberikan kesempatan anak

untuk bermain dengan teman-temannya.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya disarankan untuk mengembangkan suatu

penelitian tentang program-program yang dapat mengakomodir kebutuhan

makan, pasif, afiliasi, dan bermain yang dimiliki oleh anak-anak

berkarakteristik cenderung berperilaku agresif. Selain itu, peneliti

selanjutnya disarankan untuk memperhatikan konsistensi penilaian subjek

penelitian.

Kelemahan penelitian ini adalah tidak adanya data pembanding

dengan kebutuhan-kebutuhan anak yang cenderung tidak agresif. Peneliti

lain yang ingin meneliti kasus serupa disarankan untuk meneliti kebutuhan

anak dampingan YSS yang cenderung tidak agresif sehingga mendapatkan

gambaran yang utuh tentang kebutuhan anak-anak dampingan YSS. Peneliti

juga tidak meneliti tentang tekanan (press) yang dapat memberikan

gambaran yang utuh mengenai kebutuhan anak. Tekanan juga mempunyai

kemungkinan sebagai penyebab terjadinya kecenderungan perilaku agresif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

91

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu, Sholeh, Munawar. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta :

Rineka Cipta.

Alwi, Hasan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Alwisol. 2004. Psikologi Kepribadian edisi Revisi. Malang: UMM Press.

Antariksi, Tris. 2004. Deskripsi Tekanan & Kebutuhan Psikologis Tokoh Utama

Novel Memoar Seorang Geisha. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Sanata

Dharma.

Atkinson. 1999. Pengantar Psikologi. Jakarta : Erlangga.

Bandura, Albert. 1973. Aggresiveness : A Social Learning Analysis. United States

of America : Prentice-Hall, Inc.

Bellak, Leopold, Abrams, David M. The Thematic Apperception Test, The

Children’s Apperception Test, and The Senior Apperception Technique in

Clinical Use. United States of America : Allyn & Bacon.

Berkowitz, Leonard. 1995. Agresi 1 : Sebab & Akibatnya. Jakarta : Pustaka

Binaman Pressindo.

Boeree, George. 1997. Personality Theories. Yogyakarta : Primasophie.

Brofenbrenner, U. 1999. Environments In Developmental Prespective :

Theoritical and Operational Models. Washington, DC : American

Psychology Association Press.

Edwin, Lawrence, Bellak Leopold. 1950. Projective Psychology “Clinical

Approaches to The Total Personality”. Pen Alfred A. Knopf, Inc.

Goble, Frank G. 1987. Mahzab Ketiga : Psikologi Humanistik Abraham Maslow.

New York : Washington Square Press.

Grey, Elizabeth, Triggs, Thomas, Haworth, Narelle. 1989. Driver Aggression : the

Role of Personality, Social Characteristics, Risk and Motivation.

Australia: Monash University.

Hall, Calvin S., Lindzey, Gardner. 1993. Psikologi Kepribadian 2 Teori-teori

Holistik (Organismik-Fenomenologis). Yogyakarta : Kanisius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

92

Hartini, Lily. 2009. Agresi Anak yang Tinggal dalam Keluarga dengan Kekerasan

Rumah Tangga. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Gunadarma.

Helmi, Alvin Fadilla, Soedardjo. 1998. Beberapa Perspektif Perilaku Agresif.

Buletin Psikologi.

Koeswara, E. 1988. Agresi Manusia. Bandung : Eresca.

Kristianto, Ariska. 2009. Perilaku Agresif Anak-anak Perkampungan Sosial YSS

(PSP YSS). Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Sanata

Dharma.

Kusumaningtyas, Inneke Happy. 2008. Kebutuhan-kebutuhan (need) Psikologis

dan Tekanan (press) Lansia yang Tinggal di Panti Wreha Pelkris

Pengayoman Semarang. Skripsi. Semarang : Universitas Katolik

Soegijapranata.

Mikha, Alodia. 2007. Analisa Kebutuhan Psikologis Pada Pelaku Cybersex.

Skripsi. Semarang : Universitas Katolik Soegijapranata.

Moleong, Lexi J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja

Rosdakarya.

Murray, Henry A. 1938. Explorations In Personality. New York : Oxford

University Press.

Nurihsan, A. , Juntika, Agustin Mubiar. 2011. Dinamika Perkembangan Anak &

Remaja : Tinjauan Psikologi, Pendidikan & Bimbingan. Bandung : Eresco.

Poerwandari, Kristi. 2005. Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku

Manusia. Jakarta: LPS3P Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Prince, Debra Lindsey, Howard, Esther. 2002. Children and Their Basic Needs.

Early Childhood Education Journal.

Reber, Arthur S., Reber, Emily S. 2010. Kamus Psikologi. Yogyakarta : Pustaka

Pelajar.

Santrock, John W. 1995. Lifespan Development : Perkembangan Masa Hidup

(Jilid 1). Jakarta : Erlangga.

Semeonoff, Boris. 1975. Projective Techniques. United States of America : John

Wiley & Sons.

Vanden Bos, Gary R. , 2007. APA Dictionary of Psychology. Washington, DC :

American Psychology Association Press.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

93

Witherspoon, Ralph L, Byrd, Eugene. 1954. Responses of Preschool Children to

the the Children’s Apperception Test. Wiley and Society for Research in

Child Development.

Perserikatan Bangsa-bangsa, Majelis Umum. 1989, 20 November. Konvensi Hak-

hak Anak. unicef.org. Diunduh dari

http://www.unicef.org/magic/media/documents/CRC_bahasa_indonesia_

version.pdf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

94

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

95

Lampiran 1. Hasil Penilaian Atas Perilaku Agresif Anak

Oleh Pendamping YSS

Nomor Nama PD 1 PD 2 PD 3 PD 4 PD5 Total

1 RI 5 5 5 15 2 32

2 FN 6 4 10 8 14 42

3 ADT 17 10 6 17 6 56

4 FBR 21 21 18 22 10 92

5 DM 8 14 7 10 3 42

6 DST 18 13 15 16 11 73

7 BTG 7 11 16 9 17 60

8 PWJ 3 2 2 1 22 30

9 OHP 1 1 1 4 1 8

10 RR 11 9 21 13 21 75

11 DS 16 19 9 7 12 63

12 ANM 2 3 12 2 5 24

13 NSK 22 22 20 18 13 95

14 IFB 15 6 11 6 19 57

15 IFK 12 20 14 19 8 73

16 IRM 19 17 17 21 15 89

17 DN 20 18 22 14 18 92

18 SN 14 8 19 5 9 55

29 GDS 4 7 4 3 4 22

20 AS 9 12 3 12 7 43

21 TR 13 15 13 20 16 77

22 LTG 10 16 8 11 20 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

96

Lampiran 2. Verbatim Cerita dan Tabel Tema Utama Subjek 1, GDS

Kartu 1

Suatu itu Dian bersama, Dian, Lintang, Dias lagi makan, iki opo? E..em…sebelum makan

mereka berdoa. Wis. Sebelum makan mereka ngapain? Ya cuci tangan, trus ya makan

berdoa dulu. E em… Trus habis makan ngapain? Habis makan piringnya dicuci, trus di

tata, uwes. Ditata. Yang dirasain sama mereka itu apa ya? Ngerasa apa? Senang.

Senang karena apa? Bisa makan bersama-sama. Eem… Trus yang dipikirin apa? Pas

lagi makan?Bisa makan bersama lagi.Em…ehem….Dias? Yang mana? Nih.

Eeemm.Yang lainnya siapa tuh? Dian sama Lintang. Dian yang mana?Ini, emm… Nih

Lintang. Iki kudune lanang iki. Yo. Trus ada lagi gak yang mo dicritain? Gak.

Emmmm. Em…jadi sebelumnya kan lagi makan to? Sebelum maem ada kegiatane

opo? Gak ada .Udah.

Tema Deskriptif Tema Interpretatif Tema Diagnostik

Suatu itu Dian bersama, Dian,

Lintang, Dias lagi makan

Jika (seorang anak)

makan bersama teman-

teman

Kebutuhan afiliasi

dengan figur teman

Habis makan piringnya dicuci,

trus ditata, uwes. Ditata.

Anak membereskan alat

makan

Kebutuhan untuk

menata barang

Yang dirasain sama mereka

itu apa ya? Ngerasa apa?

Senang. Senang karena apa?

Bisa makan bersama-sama.

Eem…Trus yang dipikirin

apa? Pas lagi makan? Bisa

makan bersama lagi.

Anak merasa senang dan

memikirkan makan

bersama teman-teman

Kebutuhan afiliasi

dengan figur teman

Kartu 2

Sekarang gambar yang kedua.Bel, critain sebebas kamu.Yo.Bebas aja ceritanya.Ini

tarik tambang.Waktu itu jam 3 sore Ganis, Bagas, Sena lagi main tarik

tambang.Uwes.Uum…Trus? Sebelumnya ngapain? Mainan gerobak sodor.

Em…..sesudahnya?Sesudah main tarik tambang? Pulang, trus mandi, trus sholat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

97

Sholat? Em..apa namanya, ini perasaanya opo neng kene? Emosi kok mbak nek

koyok ngene. Hooh po? Emosi,mesti muni-muni. Emosi piye maksudmu? Opo nek

dolanan pasti kasar mbak. Emm…Muni-muni piye? Yo,muni-munine. Wah,uwes.

Suwi, cepet biasane. Trus pas lagi main ini yang dipikirin opo? Menang. Menang?

Menang gimana? Jelasin dong? Ya menang kan tarik-tarikkan kan, kalo kalah pasti

diejek to,mbak? Ooh…eem….

Tema Deskriptif Tema Interpretatif Tema Diagnostik

Sebelumnya mainan gerobak

sodor.

Waktu itu jam 3 sore Ganis,

Bagas, Sena lagi main tarik

tambang.

Anak bermain

Anak bermain bersama

teman

Kebutuhan untuk

bermain

Kebutuhan afiliasi

dengan figur

teman-teman

Emosi kok mbak nek koyok

ngene. Hooh po? Emosi,mesti

muni-muni. Emosi piye

maksudmu? Opo nek dolanan

pasti kasar mbak.

Anak merasa emosi, main

dengan kasar

Kebutuhan untuk

agresi

Trus pas lagi main ini yang

dipikirin opo? Menang. Ya

menang kan tarik-tarikkan kan,

kalo kalah pasti diejek to,mbak?

Anak memikirkan

menang supaya tidak

diejek

Kebutuhan untuk

prestasi

Kartu 3

Ya. Lagi. Menurutmu lagi ngapain? Duduk. Em…certain lah,sebebas mungkin.

Ayahnya Dias lagi duduk di bangku, sambil merokok dan Dias di samping ayahnya

mereka sedang berbicara. Selesai. Lagi berbicara apa? Tentang ulang tahun. Tentang

ulang tahun Dias. Tanggal piro yo ? Tgl 3 juni. Trus, ibunya belum pulang dan setelah

pulang baru dikasih tahu. Eemm…Dikasih tahu apa? Tentang ulang tahun Dias.

Sebelumnya lagi ngapain? Lagi duduk-duduk bersama-sama. Mmm…Uwes.. Trus abis

duduk itu, ngopo meneh kui? Dias mandi, ayah e tidur. Ehem, terus perasaane piye?

Seneng. Sing ngendi sing seneng? Oki. Oki seneng? Heeh. Terus bapak e gimana? Ya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

98

seneng. Seneng juga. Trus yang dipikirin opo to kui? Ulang tahun. Ulang tahun e

sopo? Dias. Dian wae lah mbak, eh Dias ya? Sopo? Dian. Dian? Sing mau piye? Dadi ?

Dias wae lah. Yo.

Tema Deskriptif Tema Interpretatif Tema Diagnostik

Ayahnya Dias lagi duduk di

bangku, sambil merokok dan

Dias di samping ayahnya

mereka sedang berbicara.

Tentang ulang tahun. Tentang

ulang tahun Dias.

Jika (seorang anak)

sedang duduk dan

berbincang dengan ayah

Kebutuhan afiliasi

dengan figur ayah

Trus, ibunya belum pulang dan

setelah pulang baru dikasih tahu.

Anak memberi informasi

pada ibu setelah ibu

pulang

Kebutuhan afiliasi

dengan figur ibu

Cerita 4

Iki saiki. Pada waktu itu, ibunya Lintang sedang menggendong adeknya, mau membeli

buah di pasar dan Oki sedang naik sepeda di belakangnya. Ibunya Lintang terburu-buru

dan sampe mau jatuh. Ehe…Perasaannya takut. Takut kenapa? Takut mau jatuh.Siapa

itu? Ibunya Lintang.Mmm.. Oki. Oki yang mana? Yang ini…ini. Itu sebelumnya

ngapain ini? Sebelumnya ibunya Lintang pas jalan, mau lewat jalan dan Oki naik sepeda.

Mau kemana? Ke pasar. Ehem…trus abis jalan ini ngapain lagito? Beli buah. Beli

buah dan setelah beli buah, pulang.Itu yang dipikirin apa itu? Takut, kalo jatuh.Trus

perasaane? Sedih. Sedih? Sedih kenapa? Ya sedih, ya sedih. Sedihnya

kenapa?Sedihnya kalo sekali jatuh,adiknya gendongnya…..Em..ehem…Gitu..Udah.

Tema Deskriptif Tema Interpretatif Tema Diagnostik

Pada waktu itu, ibunya Lintang

sedang menggendong adeknya,

mau membeli buah di pasar dan

Oki sedang naik sepeda di

belakangnya.

Jika (seorang anak)

membeli makanan

Kebutuhan untuk

makan (primer)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

99

Kartu 5.

Waktu itu, iki sopo yo? Morang dan Dian sedang tidur, tapi adeknya tidak bisa tidur terus

Dian mendongengkan Kartu dan akhirnya adeknya tidur, dan Dian tidur di kamarnya dan

adeknya tidur di keranjangnya. Perasaannya Dian senang. Ehem,, trus yang dipikirin

apa? Senang, kan sebelum tidur mereka bermain. Bermain apa? Main Sepak bola.Yang

dipikirin apa kui? Seneng.Senang? Perasaane opo kui? Perasaane seneng. Nek yang

dipikirin tadi senang katamu, itu kenapa? Soalnya bisa nidurin adeknya.Ehem….Trus

selain senang, yang dipikirin apalagi? Takut. Takut kenapa? Kalo nangis. Abis kayak

gini nih, abis gini, tadi nidurin adeknya. Habis itu ngapain? Tidur bersama-sama.Oke.

Adeknya cewek apa cowok? Cowok, namanya Morang.Oh iya.Morang.Ada yangmau

diceritain lagi gak?Gak ada.

Tema Deskriptif Tema Interpretatif Tema Diagnostik

Morang dan Dian sedang tidur,

tapi adeknya tidak bisa tidur

terus Dian mendongengkan

cerita dan akhirnya adeknya

tidur. Nek yang dipikirin tadi

senang katamu, itu kenapa?

Soalnya bisa nidurin adeknya.

Anak merasa senang

dapat membantu adik

untuk tidur

Kebutuhan untuk

menolong adik

Perasaannya Dian senang.

Senang, kan sebelum tidur

mereka bermain. Bermain apa?

Main Sepak bola.

Anak merasa senang

bermain dengan adik

Kebutuhan afiliasi

dengan figur adik

Setelah menidurkan adiknya,

tidur bersama-sama.

Jika (seorang anak)

sedang tidur bersama adik

Kebutuhan afiliasi

dengan figur adik

Kartu 6

Iki ngopo? Oh..dolanan. Waktu itu, iki sopo yo? Bima dan Irfan, dan Nanda sedang

bermain petak umpet. Tapi yang jadi Bima dan Irfan sama Nanda kecapekan dan tidur di

bawah pohon.Bima sulit mencarinya dan tidak tahu. Dan setelah ketahuan mereka sedang

tidur, dan Bima ikut tidur bersama-sama. Hatinya senang, perasaannya senang bisa tidur

bersama.Ini lagi tidur. Emm.. Sebelumnya ngopo kui?Sebelumnya mereka sedang main

sepak bola. Ehem. Terus mereka bosen to? Terus ngajak mainan petak umpet. Trus

habis dolanan petak umpet gek ngopo meneh? Mandi. Sopo sing mandi? Mereka

bertiga mandi trus makan. Yang dipikirin itu apa? Senang bisa tidur bersama-sama.

Selain itu? Takut. Takut? Takute kan kalo tidur di bawah pohon itu kan ketiban uler tu

loh mbak.Uler opo ulet? Ulet. Ulet sing kecil-kecil itu yo? Aku gilo karo kui, aku pas

manjat pohon sama Astuti itu ada di kuburan ada yang nakutin-nakutin, aku nangis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

100

soalnya takut sama sini tuh megang ulet tu lho mbak, trus nangis. Dikira aku takut.Ooo…

Perasaane opo sih mau kui? Senang. Senang? Senang kenapa? Bisa tidur bersama-

sama.Oke.

Tema Deskriptif Tema Interpretatif Tema Diagnostik

Bima dan Irfan, dan Nanda

sedang bermain petak umpet.

Sebelumnya, mereka sedang

main sepak bola.

Jika (seorang anak)

bermain bersama teman-

teman

Kebutuhan untuk

bermain

Kebutuhan afiliasi

dengan figur

teman-teman

Hatinya senang, perasaannya

senang bisa tidur bersama.

Ini lagi tidur.

Anak merasa senang tidur

bersama teman-teman

Anak tidur

Kebutuhan afiliasi

dengan figur teman

Kebutuhan untuk

pasif (primer)

Kartu 7

Ini buto ijo opo ngopo? Waktu itu Ganis sedang mau mengambil buah mangga, tetapi

tiba-tiba ada sosok yang datang.Terus Ganis ketakutan dan panjat pohon tetapi tidak bisa

dan jatuh akhirnya sosok itu mengambil Ganis dan tidak bisa dan Ganis menangis karena

ketakutan. Ganis minta teriak-teriak tapi tidak ada menolong.Trus sebelum itu ngapain?

Sebelumnya Ganis mainan petak umpet. Tetapi Ganis terlalu jauh yang bersembunyi dan

Ganis kelaparan dan melihat buah mau diambil. Apa kela apa? Kelaparan. Lihat buah?

Buah mangga yang manis terus Ganis memanjat karena ingin memakan.Terus?Terus

Ganis habis dapat buahnya ganis turun tapi ganis melihat sosok yang besar. Trus Ganis

ketakutan dan manjat tapi tadi bisa dan jatuh, trus nangis. Hooo..Bar kui opo meneh?

Hatinya Ganis takut. Ooo…Kalo dibawa dan tidak bisa ketemu sama orang tuanya lagi.

Perasaannya takut. Trus habis itu ngapain lagi? Trus Ganis takut to trus lari.

Ehem….Lari,sing dipikirke itu opo to? Takut. Yang dipikirin? Selain itu? Takut kalo

dibawa.Mmmm…Takut dibawa sama? Genderuwo. Apa? Genderuwo.Oh, ini

genderuwo? Mmmmm….. Tokoh utamanya siapa disini?Gak ada, genderuwonya.

Genderuwonya? Soale iki to? Tutupan kabeh.

Tema Deskriptif Tema Interpretatif Tema Diagnostik

Sebelumnya Ganis mainan petak

umpet.

Jika (seorang anak)

sedang bermain

Kebutuhan untuk

bermain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

101

Tetapi Ganis terlalu jauh yang

bersembunyi dan Ganis

kelaparan dan melihat buah mau

diambil. Buah mangga yang

manis terus Ganis memanjat

karena ingin memakan.

Anak kelaparan dan

mengambil makanan

Kebutuhan untuk

makan (primer)

Terus Ganis habis dapat

buahnya Ganis turun tapi ganis

melihat sosok yang besar. Trus

Ganis ketakutan dan manjat tapi

tadi bisa dan jatuh, trus nangis.

Anak berusaha

menghindari bahaya

(raksasa)

Kebutuhan untuk

menyelamatkan

diri dari bahaya

Ganis minta teriak-teriak tapi

tidak ada menolong.

Anak meminta

pertolongan tapi tidak ada

yang menolong

Kebutuhan untuk

mendapat

pertolongan

Trus Ganis takut to trus lari. Anak melarikan diri dari

bahaya (raksasa)

Kebutuhan untuk

menyelamatkan

diri dari bahaya

Kartu 8

Waktu itu ada kumpulan ibu-ibu PKK, dan ibunya Afiza membawa adiknya yang

bernama Galuh, dia baru berusia 6 tahun dan kelas 1.Waktu itu ibu-ibu itu sedang minum

bersama-sama dan ada yang rumpi,dan ibunya Galuh sedang bilang suruh Galuh suruh

mandi pulang bersama ayahnya. Trus hatinya senang. Perasaannya senang bisa

berkumpul bersama-sama. Trus yang dipikirke opo neng kono? Senang. Senang? Ada

yang senang ada yang sedih. Sedih kenapa? Soalnya ada yang dirasani. Sing dirasani?

Galuh. Mmm….Ada yang dipikirin lagi? Gak. Trus sebelumnya ada apa?

Sebelumnya mereka berbicara mau rapat, dan rapat sorenya. Sorenya? Jam 4. Mm…trus?

Habis ini? Habis rapat mereka pulang mengambil…dan sholat. Mmm…. Ada yang tidur

ada yang sholat. Ini pas disini kapan? Hari Minggu. Tadikan ngomongnya rapat? Bar

kui ngopo? Rapat arisan hari Minggu jam 4. Opo iki maksude? Mmm….coba ulang

lagi, tadikan ini kata kamu ngapain? Arisan…waktu hari Sabtunya ibu-ibunya

berbicara minggunya mau arisan.Mmm….Dan setelah Minggu mereka arisan, setelah

arisan mereka berbicara dan yang rumpi. Arisannya jam 4 tetapnya. Tapi ada yang titip

dan ibunya Galuh nyuruh Galuh pulang sama ayahnya. Jadi sebelumnya ini?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

102

Sebelumnya mereka berbicara dulu mau rapat. Oh itu… Yang dipikirin apa? Senang.

Senang? Bisa berkumpul. Setelah ini? Gak. Mmm…. Perasaane? Senang. Senang?

Perasaan yang dipikirin apa? Yang dirasain itu bisa berkumpul bersama. Yang

dipikirin? Yang dipikirin kalo dapat arisan.

Tema Deskriptif Tema Interpretatif Tema Diagnostik

Trus hatinya senang.

Perasaannya senang bisa

berkumpul bersama-sama.

Jika (seorang anak)

merasa senang bersama

dengan orang dewasa

Kebutuhan afiliasi

dengan figur orang

dewasa

Ibunya Galuh nyuruh Galuh

pulang sama ayahnya.

Anak disuruh pulang

dengan ayahnya

Kebutuhan afiliasi

dengan figur ayah

Kartu 9

Waktu itu adik sedang tidur tapi dia tidak bisa tidur karena pintunya terbuka. Adik tidur

jam 7 malam. Habis…sebelum tidur adik menonton TV yang filmnya spongebob. Trus

adik jam 7 tidur, sebelum tidur cuci kaki trus tidur. Habis tidur adik tidak bisa tidur

karena pintunya tidak ditutup. Trus adik melamun karena melihat pintunya.Hatinya

senang…eh…sedih karna tidak bisa tidur. Pikirannya takut. Takut kenapa? Kalo ada

apayang masuk. Mmm….Dah. Jagoannya adik. Sebelumnya ngapain? Lagi nonton TV,

nonton spongebob. Nonton aja trus habis ini, habis ini ngapain? Habis ini jam 6 adik

mandi trus berangkat sekolah pake sepatu. Ini malem lho mbak? Ini malem? Mmmm….

Bisa tidur gak dia? Gak bisa. Karena nek turu lawange dibuka gak bisa turu to mbak?

Oh gitu…. Yang dipikirin apa tadi? Sedih…eh takut. Takut? Takut kenapa? Kalo ada

apa yang masuk. Perasaane? Sedih karena tidak bisa tidur.Udah.

Tema Deskriptif Tema Interpretatif Tema Diagnostik

Adik tidur jam 7 malam. Adik tidur Kebutuhan untuk

pasif

Sebelum tidur adik menonton

TV yang filmnya spongebob

Anak menonton televisi Kebutuhan untuk

pasif

Kartu 10

Waktu itu Nunu sedang mainan sepak bola bersama teman-temannya. Tetapi Nunu mau

BAB, buang air besar dan tidak kuat menahan dan buangnya di celana. Mmm…Nunu trus

pulang karena diejeki temannya, trus Nunu pulang, diantari ibunya tuk ke kamar mandi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

103

tuk cebok. Setelah itu nunu takut perasaannya, karena takut kalo diejek lagi. Dan

pikirannya sedih. Takut diajak lagi ngopo? Takut diejek lagi, mbak, sama teman-

temannya. Diejek? Mmm… Yang dipikirin apa? Sedih. Kenapa? Sedihnya kalo kayak

gitulagi. Kayak gitu, lha maksudnya? BAB. Memang BAB kenapa? BAB kepiye?

Aku wis tau ngebrok soale, Mbak. Pas hari Senin ngeberak celana. Trus perasaane

piye? Perasaane takut eh sedih. Mmmm…. Takut kenapa? Takut diejek sama teman-

temane. Mmm...selain itu, yang dipikirinapa lagi? Gak mau main. Gak mau main.

Trus…mmmm habis dicebokin ibunya, trus ngapain dia? Nunu mandi.Mmm… Nunu

nonton televisi. Nonton televisi.

Tema Deskriptif Tema Interpretatif Tema Diagnostik

Waktu itu Nunu sedang mainan

sepak bola bersama teman-

temannya.

Jika (seorang anak)

bermain bersama teman-

teman

Kebutuhan afiliasi

dengan figur

dengan teman-

teman, kebutuhan

untuk bermain

Tetapi Nunu mau BAB, buang

air besar dan tidak kuat menahan

dan buangnya di celana.

Anak mau buang air besar

karena tidak tahan maka

buang air di celana

Kebutuhan untuk

buang air ;

urination (primer)

Nunu trus pulang karena diejeki

temannya.

Anak pulang,

menghindari ejekan

temannya

Kebutuhan untuk

menghindar dari

rasa hina

Diantari ibunya tuk ke kamar

mandi tuk cebok.

Anak dibantu ibunya

untuk membersihkan

badan

Kebutuhan untuk

diberi pertolongan

oleh ibu

Anak memikirkan gak mau main

lagi.

Anak tidak mau bermain

lagi

Kebutuhan untuk

menolak suatu

kegiatan

Habis dicebokin ibunya, trus

ngapain dia? Nunu mandi.

Mmm… Nunu nonton televisi.

Nonton televisi.

Anak menonton televisi

Kebutuhan untuk

pasif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

104

Lampiran 3. Verbatim Cerita dan Tabel Kebuthan Subjek 2, ANM

Kartu 1

Pada hari libur, Andi, Nina, dan Marchel makan bersama. Mereka sangat senang. Mereka

makan dengan lauk ayam. Andi makan sambil bicara tau-tau tersedak. Ibu tidak memberi

minum, jadinya Andi tersedak karena makan sambil bicara. Nina menasihati Andi, “Andi

kalau makan jangan sampai berbicara.” Andi mengikuti nasihat Nina. Sebelumnya

mereka merapikan tempat tidur, sikat gigi/ menggosok gigi, mandi. Sehabis mandi

mereka bersepeda gembira tapi Marchel tidak punya sepeda. Nina ini siapanya si Andi?

Adik. Marchel kan ga punya sepeda terus mereka bersepeda gembira, trus

terakhirnya akhirnya gimana? Dipenjemi. Dipenjemi karo sopo? Andi.

Pikiran : nilai hasil ulangan.

Tema Deskriptif Tema Interpretif Diagnostik

Pada hari libur, Andi, Nina,

dan Marchel makan

bersama. Mereka sangat

senang. Mereka makan

dengan lauk ayam.

Jika anak merasa senang

karena makan bersama

Kebutuhan afiliasi

dengan figur teman-

teman

Kebutuhan untuk

makan (primer)

Andi makan sambil bicara

tau-tau tersedak. Nina

menasihati Andi, “Andi

kalau makan jangan sampai

berbicara.” Andi mengikuti

nasihat Nina.

Anak menasehati kakak Kebutuhan untuk

mendominasi kakak

Sebelumnya mereka

merapikan tempat tidur,

sikat gigi/ menggosok gigi,

mandi.

Anak merapikan tempat

tidur

Kebutuhan untuk

ketertiban

Sehabis mandi mereka

bersepeda gembira

Anak bermain bersama

teman-teman

Kebutuhan afiliasi

dengan figur teman-

teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

105

Kartu 2

Ando, Cecep, Nando sedang tarik tambang. Mereka curang, Ando sendiri. Cecep, Nando

berdua tetap menang Cecep sama Nando karena mereka berdua. Kasihan Ando, Ando

kalah. Katanya, “Kalah atau menang itu soal biasa. Nah, walaupun kita kalah tetap

semangat. Yang dipikirkannya adalah hasil lulusan sekolah. Mereka bermain / bertanding

satu lawan dua. Sebelumnya mereka melakukan latihan tarik tambang. Cecep dan

adiknya, Nando bermain dengan curang. Sehabis itu mereka pulang mandi. Perasaan

mereka sangat senang. Curangnya kenapa to? Kan Nando sama Cecep kan berdua,

Ando sendiri. Oh curang itu? Heeh. Mereka senengnya kenapa tu? Ya bermain tarik

tambang.

Tema Deskriptif Tema Interpretif Diagnostik

Ando, Cecep, Nando

sedang tarik tambang.

Jika anak bermain

bersama teman-teman

Kebutuhan untuk

bersama teman-teman

Yang dipikirkannya adalah

hasil lulusan sekolah.

Anak memikirkan hasil

lulusan sekolah

Kebutuhan akan

prestasi

Perasaan mereka sangat

senang karena bermain

tarik tambang.

Anak merasa senang

bermain tarik tambang

Kebutuhan untuk

bermain

Kartu 3

Bapak Udin dan Andi duduk bersama. Mereka berbicara dengan orang. Sepertinya

mereka berbicara sama Pak Haris sedang merencanakan tentang bertamasya ke Pantai

Parangtritis. Sebelumnya, Pak Udin dan Andi makan bersama. Mereka sangat senang.

Andi, Pak Udin sungguh senang hati akan diajak bertamsya ke Pantai Parangtritis.

Sehabis itu mereka minum kopi bersama-sama. Yang dipikirkan adalah bagaimana untuk

pergi ke Pantai Parangtritis. Perasaannya sangat senang. Udin sama Adi tuh siapa? Pak

Udin itu bapaknya, Adi itu anaknya. Trus, apa pada akhirnya, akhirnya mereka

gimana? Pada akhirnya sampai sana, trus bermain, pulang.

Tema Deskriptif Tema Interpretif Diagnostik

Sebelumnya, Pak Udin dan

Adi makan dan minum

Jika anak makan bersama

ayah

Kebutuhan afiliasi

dengan figur ayah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

106

bersama.

Bapak Udin dan Adi duduk

bersama. Mereka berbicara

dengan orang. Sepertinya

mereka berbicara sama Pak

Haris sedang merencanakan

tentang bertamasya ke

Pantai Parangtritis.

Anak duduk bersama dan

berbincang bersama ayah

dan figur dewasa

Kebutuhan afiliasi

dengan figur ayah dan

figur dewasa

Pada akhirnya sampai sana,

trus bermain, pulang.

Anak bermain Kebutuhan untuk

bermain

Kartu 4

Dimas dan Ibu Harni, Tasya mereka bertamasya ke pantai. Mereka harus cepat-cepat

karena nanti terlambat. Ibu Harni membawa anak bayi yang kecil dinamakan Tasya.

Dimas menaiki sepeda, sedangkan Ibu Harni dan Tasya berjalan kaki. Sehabis itu, mereka

pulang langsung mandi. Sebelumnya mereka mencari angkot tetapi tidak ada terpaksa

jalan kaki. Mereka memikirkan Tasya. Dimas, Ibu Harni, Tasya itu siapa? Ibu Harni itu

ibunya Dimas, Tasya anaknya. Trus mereka senang, kenapa? Senangnya kan karena

mereka jalan-jalan.

Tema Deskriptif Tema Interpretif Diagnostik

Dimas dan Ibu Harni,

Tasya mereka bertamasya

ke pantai.

Jika anak bertamasya

dengan ibu dan adik

Kebutuhan afiliasi

dengan figur ibu dan

adik

Dimas kasihan kepada

Tasya yang sedang sakit..

Anak merasa kasihan

dengan adiknya

Kebutuhan untuk

menolong adik

Perasaan mereka sangat

senang. Senangnya kan

karena mereka jalan-jalan.

Anak merasa senang

karena jalan-jalan

Kebutuhan untuk

bermain

Kartu 5

Ica dan Bintang sedang bermain bersama mereka senang. Mereka bermain di tempat

tidur. Ibu sedang tidur. Bintang menangis, yang menolong Ica. Ibunya nggak mau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

107

menggendong. Sebelumnya mereka bangun pagi, mandi, makan, eh… tiba-tiba Bintang

menangis aku menolongnya. Sesudahnya mereka kembali tidur di kamar masing-masing.

Yang dipikirkan adalah bagaimana Bintang cepat sembuh dari rasa sakitnya. Perasaannya

sangat sedih karena Bintang sakit karena rewel tidak diberi susu, ibunya pura-pura tidak

peduli. Ibunya ga mau gendong, kenapa itu? Kan males bangun. Trus bintang

menangis, menangis aku menolongnya. Kenapa? Bintang menangis karena ga disusui.

Tema Deskriptif Tema Interpretif Diagnostik

Ica dan Bintang sedang

bermain bersama mereka

senang. Mereka bermain di

tempat tidur.

Jika anak bermain

bersama adik

Kebutuhanafiliasi

dengan figur adik

Bintang menangis, yang

menolong Ica. Sebelumnya

mereka bangun pagi,

mandi, makan, eh… tiba-

tiba Bintang menangis aku

menolongnya.

Anak menolong adik

yang menangis

Kebutuhan untuk

menolong figur adik

Sesudahnya mereka

kembali tidur di kamar

masing-masing.

Anak tidur di kamar

masing-masing

Kebutuhan untuk

otonom

Kebutuhan untuk

tidur (primer)

Yang dipikirkan adalah

bagaimana Bintang cepat

sembuh dari rasa sakitnya.

Perasaannya sangat sedih

karena Bintang sakit karena

rewel tidak diberi susu,

ibunya pura-pura tidak

peduli.

Anak merasa sedih dan

memikirkan adik yang

sedang kesusuhan

Kebutuhan untuk

menolong figur adik

Kartu 6

Mutia, Alif, Riski mereka tinggal di pinggir hutan. Tiba-tiba Riski bangun. Ibu Mutia

langsung menidurkan lagi. Mereka kedinginan/ tidak ga? Mereka kedinginan/ tidak ga?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

108

Kasihan mereka, aku nggak tega melihat dia. Sebelumnya mereka tinggal di rumah yang

mewah. Sekarang malah jadi miskin karena hartanya diambil semuanya. Sesudahnya

mereka mencari makanan dan minuman. Mereka merasakan hati yang sedih. Sedih karena

menjadi gelandangan. Mereka memikirkan tempat yang aman. Diambil sama siapa ini?

Sama ayahnya. Ayahnya? Kenapa kok ayahnya ngambil? Ga tau, pingin harta.

Memangnya tempat yang sekarang kenapa? Di hutan kan dingin kan mbak. Ya uwis.

Pinginnya tempat kayak apa? Ya Mewah, sederhana.

Tema Deskriptif Tema Interpretif Diagnostik

Sesudahnya mereka

mencari makanan dan

minuman.

Anak memenuhi

kebutuhan primer makan

dan minum

Kebutuhan untuk

makan dan minum

(primer)

Mereka merasakan hati

yang sedih. Sedih karena

menjadi gelandangan.

Mereka memikirkan tempat

yang aman. Di hutan kan

dingin kan mbak.

Pinginnya tempat kayak

apa? Ya Mewah,

sederhana.

Anak memikirkan dan

menginginkan tempat

yang aman

Kebutuhan untuk rasa

aman

Kartu 7

Raksasa. Novi, katanya sih, sudah berteman eh.. Raksasa itu malah mau memangsa Novi

yang masih kecil. Sebelumnya mereka sahabat sejati tak kan terpisahkan. Sesudahnya

mereka tidak saling bertemu. Ia merasakan hati yang sangat kaget waktu raksasa datang.

Raksasa itu pembohong. Yang dipikirkan, Novi mencari orang tuanya tapi tak kembali-

kembali. Raksasa lagi lapar, eh ketemu ini malah dimangsa. Padahal raksasa mengajak

berteman sebelumnya. Novi besok akan dijadikan lalapan untuk raksasa. Jadi sekarang

udah dimakan belum? Belum, besoknya haha. Dulu dulu dulu dulu itu kan bersahabat

Novi sama orang tuanya dilarang berteman sama raksasa. Ya udah Novi nurut sama orang

tuanya. Raksasa ninggalin, Novi juga ninggalin. Ya uwis. Sekarang berteman lagi tapi

raksasanya pembohong. Novi lari dia merasa mau dilalap. Pada akhirnya? Pada

akhirnya Novi dimakan. Perasaan : kaget. Orang tuanya ke mana ini? Ya pergi anake

kan nakal. Nakalnya ngapain memangnya? Dinasehati ga mau. Dilarang berteman

sama orang tuanya kenapa rakasasanya? Kan raksasa kan orang tuanya tau kalau

raksasa pembohong.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

109

Tema Deskriptif Tema Interpretif Diagnostik

Raksasa. Novi, katanya sih,

sudah berteman eh..

Sebelumnya mereka

sahabat sejati tak kan

terpisahkan.

Jika anak bersahabat

dengan figur yang lebih

yang kuat (raksasa)

Kebutuhan afiliasi

dengan figur yang

lebih kuat

Yang dipikirkan, Novi

mencari orang tuanya tapi

tak kembali-kembali.

Orang tuanya ke mana

ini? Ya pergi anake kan

nakal. Nakalnya ngapain

memangnya? Dinasehati

ga mau.

Anak mencari orang

tuanya

Anak membantah nasehat

orang tua

Kebutuhan untuk

bergantung pada

orang tua

Kebutuhan untuk

melawan perintah

figur orang tua

(otonomi resisten)

Dulu dulu dulu dulu itu kan

bersahabat Novi sama

orang tuanya dilarang

berteman sama raksasa. Ya

udah Novi nurut sama

orang tuanya. Raksasa

ninggalin, Novi juga

ninggalin.

Anak patuh pada larangan

orang tua

Kebutuhan untuk

tunduk pada figur

orang tua

Novi lari dia merasa mau

dilalap.

Anak melarikan diri dari

bahaya

Kebutuhan untuk

menghindar dari

bahaya

Kartu 8

Rani, Kesya, Dahlia, Dian mereka minum kopi bersama. Rani sama Kesya kayaknya

merencanakan sesuatu yang buruk. Sebelumnya Dahlia mengundang untuk merencanakan

liburan. Mereka pulang, mandi, cuci tangan, makan. Perasaan mereka sangat senang.

Yang dipikirkan adalah biaya untuk liburan. Mereka merencanakan liburan di kampung

ini kan belum pernah ada yang liburan, jadi Bu Dahlia mengajak semua kampung liburan.

Habis itu, ini ngapain? Ini baru ya ngobrol merencanakan liburannya itu. Heem.

Merencanakan sesuatu yang buruk itu apa? Ini sama ini itu pura-pura ya mbak,

ngerjain ini. Mau ngerjain karena apa itu? Karena Rani sama Kesya itu mau balas dendam

karena dia menukar anaknya ini sama ini. Jadinya ini balas dendam. Dahlia, Kesya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

110

Rani, itu temenan apa ga? Ga. Temenan cuma pura-pura. Siapa yang temanan? Rani

sama kesya. Dahlia Diannya ini? Ya temenan. Tapi Rani sama Kesya itu jahat.

Jahatnya kenapa? Kan mereka balas dendam. Trus ini apa, pada akhirnya gimana?

Akhirnya mereka pergi berlibur dan sangat senang.

Tema Deskriptif Tema Interpretif Diagnostik

Rani, Kesya, Dahlia, Dian

mereka minum kopi

bersama.

Jika anak minum kopi

bersama teman-teman

Kebutuhan untuk

bersama teman-teman

Mereka pulang, mandi, cuci

tangan, makan.

Anak membersihkan diri

dan makan

Kebutuhan untuk

membersihkan diri

dan makan (primer)

Karena Rani sama Kesya

itu mau balas dendam

karena dia menukar

anaknya ini sama ini.

Jadinya ini balas dendam.

Anak membalas dendam Kebutuhan untuk

agresi

Akhirnya mereka pergi

berlibur dan sangat senang.

Anak sangat senang

berlibur

Kebutuhan untuk

bermain

Kartu 9

Bima membuka pintu kamarnya pada waktu pagi hari. Sebelumnya Bima mandi di WC.

Bima sangat ketakutan. Sesudahnya Bima keluar. Bima langsung balik ke kamar, padahal

di luar tidak ada siapa-siapa. Perasaan Bima ketakutan. Ia memikirkan siapa orang itu.

Ketakutan kenapa Bimanya? Ada yang ngetuk pintu, pas dilihat nggak ada. Bima

ketakutan padahal anak kecil yang ngelempar batu. Oh, gitu. Trus akhirnya gimana ya?

Akhire bima kan ketakutan njukan, mau mandi di wc itu lagi. Trus ya udah ga jadi mandi.

Tema Deskriptif Tema Interpretif Diagnostik

Bima sangat ketakutan

karena ada yang ngetuk

pintu, pas dilihat nggak

ada. Bima langsung balik

ke kamar, padahal di luar

Jika anak pergi ke tempat

aman

Kebutuhan untuk

menghindardari

bahaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

111

tidak ada siapa-siapa.

Kartu 10

Ayah mengeriki Mario. Mario menangis. Kasihan dia. Sebelumnya Mario sakit karena

hujan-hujanan. Sesudahnya Mario tidur di kamar yang nyaman. Perasaan Mario

kesakitan. Ia memikirkan bagaimana cara dia sembuh. Pas hujan-hujannya dia terpeleset,

seluruh tubuhnya kepeleset. Pulang-pulang dia nangis. Ayah mengeriki ini kenapa?

Karena mario hujan-hujanan. Pas dikerikin? Dia merasa kesaaal karena dikerikin.

Kenapa kesal pas dikerikin? Kan dikerikin sakiiitt.. Mario menangis kenapa?

Dikerikin. Mario langsung nangis. Kasihan dia. Perasaan mario kesakitan ini kenapa?

Kan dikerikin, Mbak. Pada akhirnya, terakhire piye? Mario sembuh.

Tema Deskriptif Tema Interpretif Diagnostik

Dia merasa kesaaal karena

dikerikin. Kenapa kesal

pas dikerikin? Kan

dikerikin sakiiitt..

Anak merasa kesal karena

dikerik

p agresi

Sesudahnya Mario tidur di

kamar yang nyaman.

Anak tidur Kebutuhan untuk

pasif (primer)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

112

Lampiran 4. Verbatim Cerita dan Tabel Tema Utama Subjek 3, PWJ

Kartu 1

Ini apa, ini ayam? Ayam bukan ini? Mbak kan cuma penonton, Put. Hehe (diam agak

lama) Ini ayam to. Ayahnya kok ga kelihatan? Terserah Putra. Mbak Ica kan nurut.

Gimana kartunya? Yok. Pada suatu hari si ayam disuruh makan bersama ayahnya.

Makan bubur. Ayam membawa mangkok dan sendok. Ayam mau makan, ayahnya

datang. “Hei, hei anak-anak. Sekarang kalian makan bubur, ya. Ayam berkata, “Iya. Ini

beli di mana, Yah?” Ayah berkata, “Di seberang sungai.” Kok banyak banget. “Kamu

lapar enggak?” Wis, rampung. Cepet. Sebelumnya ngapain ini? Yang pake ini, putih-

putih ini apa? Menurutmu apa? Sapu tangan eh serbet. Ayam mengambil serbet. Ayam

satunya tidak mengambil. Ia disuruh mengambil, yang satunya tidak. Ayahnya berkata,

“Ayo mengambil.” “Tidak mau.” Anaknya berkata, “Enak buburnya. Aku mau lagi,

Yah.” “Situ ambil.” Dah, rampung. Setelah makan bubur, kegiatannya ngapain?

Sudah makan bubur, mencuci piring dan sendok. “Semuanya harus kerja.” “Iya, Pak.”

“Aku mau kerja dulu, Dek, Dek, Nak, Nak. Harus beres-beres ya.” “Ya.” “Udah, ya.

Asalamualaikum.” Ini yang dipikirin apa? Ayam makan bubur. Ayamnya mikir apa?

Pas lagi makan, ayamnya mikir apa to? Mikir, mikir, mikirin main. Mikirin main?

Iya, sukanya main. Mereka ini merasakan apa? Enak. Enak apa? Enak makan bubur.

Kalau perasaan mereka ? Baik. Baik yang gimana? Karena ga ada masalah. Ga ada

masalah? Biasanya gimana? Dicekel orang. Maksudnya? Dienyek-enyek, dibuat

dolanan, nanti dicekeli, dielus-elus. Apanya? Ayamnya. Pas sebelum makan, ini

kegiatannya apa? Lari-lari sama temen-temen, kejar-kejaran. Abis kejar-kejaran

terus? Disuruh makan sama ayahnya.

Tema Deskriptif Tema Interpretif Diagnostik

Pas sebelum makan, ini

kegiatannya apa? Lari-lari

sama temen-temen, kejar-

kejaran.

Jika (seorang anak)

sedang lari-lari kejar-

kejaran dengan teman-

temannya

Kebutuhan afiliasi

dengan figur teman-

temannya

Pada suatu hari si ayam

disuruh makan bersama

ayahnya. Makan bubur.

Ayam membawa mangkok

dan sendok. Ayam mau

makan, ayahnya datang.

Ayam disuruh ayah

makan bubur

Kebutuhan untuk

makan (primer)

Ayam mengambil serbet.

Ayam satunya tidak

Ayam menolak perintah

ayah untuk mengambil

Kebutuhan untuk

otonom (resisten)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

113

mengambil. Ia disuruh

mengambil, yang satunya

tidak. Ayahnya berkata,

“Ayo mengambil.” “Tidak

mau.”

serbet terhadap figur ayah

Pas lagi makan, ayamnya

mikir apa to? Mikir, mikir,

mikirin main. Mikirin

main? Iya, sukanya main.

Ayam memikirkan main Kebutuhan untuk

bermain

Kartu 2

Beruang. Beruang besar dan kecil sedang menarik tambang. Beruang besar kelelahan.

Beruang kecil masih tidak lelah. Beruang besar satunya menarik tali. Kencang sekali.

Beruang tidak mampu menarik lagi. Beruang itu kesel, kesel dan ia melepaskan tali itu. Si

kecil masih menarik. Si kecil jatuh dan si beruang menolongnya. Tali itu lepas. Dia

melepaskannya dan membantu si kecil. “Jangan jatuh, Kecil,” bapaknya berkata. “Ayo,

Kecil. Kita harus bertahan.” Habis harus bertahan itu gimana lanjutannya? Bertahan

jangan jatuh. Trus, habis itu ngapain lagi? Si Kecil bertahan dan dia terpeleset dan dia

jatuh ke jurang. Si beruang besar mengejarnya. Beruang satunya menarik tali yang

dipegang beruang besar dan si Kecil jatuh dan dia melompat memegang tali itu. Si Kecil

minta tolong, “Tolong, Ayah.” Ada seseorang yang mau menangkapnya. Si beruang

datang menghantamnya. Dia pergi dan dia menembak beruang besar itu dan beruang

besar itu setelah ditembak meninggal. Ibunya menangis dan anaknya menangis. “Ayah,

Ayah. Kenapa kamu meninggal?” “Aku ditembak.” Sudah selesai. Gitu. Ayahnya yang

beruang kecil yang mana? Yang ini (beruang sendirian). Ini ibunya (menunjuk pada

gambar). Jadi, yang ditembak itu siapa? Ayahnya. Jadi, ibunya main bareng..?

Anaknya. Yang ngomong kamu harus bertahan tadi itu siapa? Ibunya. Sebelum main

tarik tambang ngapain to? Anaknya, “Ayo, Pa, Ibu, tarik tambang.” Sebelumnya lari-

lari sama ibunya anaknya. Lari kejar-kejaran. Mereka ini mikir apa pas lagi main?

Anakku nanti jatuh. Ini jurang, nanti jatuh. Jatuh beneran. Trus perasaannya khawatir.

Khawatir kenapa? Anaknya mau jatuh. Trus? Ya udah.

Tema Deskriptif Tema Interpretif Diagnostik

Sebelum main tarik Ibu dan anak lari-lari, Kebutuhan afiliasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

114

tambang ngapain to?

Anaknya, “Ayo, Pa, Ibu,

tarik tambang.”

Sebelumnya lari-lari sama

ibunya anaknya. Lari kejar-

kejaran.

kejar-kejaran dengan figur ibu

Beruang besar (ibu) dan

kecil sedang menarik

tambang.

Jika (seorang anak)

beruang kecil bekerja

sama menarik tambang

dengan beruang besar

(ibu)

Kebutuhan

afiliasi dengan

figur ibu

“Jangan jatuh, Kecil,”

bapaknya berkata. “Ayo,

Kecil. Kita harus bertahan.”

Beruang besar memberi

semangat untuk anaknya.

Kebutuhan untuk

ditolong oleh figur

ayah

Beruang satunya menarik

tali yang dipegang beruang

besar dan si Kecil jatuh dan

dia melompat memegang

tali itu. Si Kecil minta

tolong, “Tolong, Ayah.”

Ada seseorang yang mau

menangkapnya. Si beruang

datang menghantamnya.

Anak beruang meminta

tolong pada ayah karena

ada bahaya dan ayah

menolong

Kebutuhan untuk

ditolong oleh figur

ayah

Kartu 3

Singa. Ah, singa tua. Suatu hari singa tua ini mengaum-mengaum dan dia sombong.

Sebuah kecoa mengejek singa tua, “Kamu jangan sombong. Kalau kamu sombong, kamu

sakit nanti.” “Tidak apa-apa.” Dia mengejar rusa yang kecil-kecil banyak dan ketangkap

dua dimakannya. Sekarang dia tua. Sekarang dia sedang berokok dan bosan mikirin

tuanya matinya di mana. Mati, mati, mati, mati, matinya di mana aku nanti. Si macan

datang dan singa-singa sini. “Aku lagi sakit, Macan. Aku tidak mau main.” Si rusa

mengejek, “Singa sekarang tidak mau main sama aku lagi.” “Aku sekarang tidak

sombong, aku sekarang baik, aku tidak makan daging lagi. Aku makan buah-buahan.”

Selesai. Siapa tadi yang ngomong? Yang ngomong piye? Rusa. Rusa. Ini? (sambil

menunjuk ke gambar) Ini kecoanya. Ini sombong kenapa ini? Sombong karena senang

menakali teman-temannya. Dia sombong dan dia usil dengan teman-temannya. Si macan

datang. “Ayo, singa, bermain.” Singa berkata, “Tidak.” Rusa mengejek singa, “Kenapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

115

kamu tidak mau makan daging lagi?” “Tidak mau. Sekarang aku baik, aku tidak makan

daging, aku mau makan buah-buahan. Udah, selesai. Hemm, sebelumnya ngapain?

Sebelumnya anu, mau mengejar rusa, ketangkap dua mau dimakan darahnya banyak

rusanya langsung dimakan dari tulangnya. Hemm, trus habis itu ngapain? Abis itu jadi

tua. Abis apa? Abis mengejar langsung dikatain sama kecoanya. “Hei, singa tua, eh singa

muda. Kamu kalau sombong akan jadi tua.” “Tidak pa-pa.” Jadi tua beneran. Trus,

kenapa singanya ga makan daging lagi? Karena singanya baik, jadi makan buah-

buahan. Trus, sesudah di sini (menunjuk gambar) ngapain? Ini bawa rokok duduk,

singanya sakit. Katamu sakit, kenapa? Singanya sakit jadi tua. Diulang ya, singanya

ngejer rusa ya kan? Makan rusa trus dikatain sama kecoa ini. Singa berkata,

“Tidak pa pa. Biarin, aku jahat og.” Gitu. Trus? Dia jadi sakit tua jadi baik trus

makan buah-buahan. Kecoanya lari. Lari kenapa kecoanya? Takut sama singa kiranya

jahat tapi singanya baik. Ini singanya lagi mikirin apa? Aku tidak mau jadi jahat lagi.

Aku mau baik. Perasaannya gimana? Aduh, nanti aku meninggal di mana ya? Umurku

sudah tua, anakku masih kecil-kecil. Trus, yang dirasain apa? Merasa apa sih?

Khawatir. Khawatir kenapa? Khawatir kalau anaknya nanti kalau bapaknya sudah

meninggal, anaknya disakiti sama gajah, rusa diejek-ejek.

Tema Deskriptif Tema Interpretif Diagnostik

Perasaannya gimana?

Aduh, nanti aku meninggal

di mana ya? Umurku sudah

tua, anakku masih kecil-

kecil. Trus, yang dirasain

apa? Merasa apa sih?

Khawatir. Khawatir

kenapa? Khawatir kalau

anaknya nanti kalau

bapaknya sudah meninggal,

anaknya disakiti sama

gajah, rusa diejek-ejek.

Jika (seorang anak) ayah

singa mengkhawatirkan

anaknya

Kebutuhan untuk

ditolong oleh figur

ayah

Kartu 4

Kanguru. Kanguru kecil bermain sepeda. Ibunya loncat–loncat membawa susu dan

anaknya yang digendong di kantungnya membawa balon dan dia mau ke hutan. Ada asap

ngiiing ngiing. “Itu rumah, jangan takut,” kata ibunya. “Bu, aku takut.” Ibunya memakai

topi dan tas dan susunya tumpah satu. Anaknya mengambil tapi sudah pecah. Anaknya

menangis dan dia kesakitan kena beling dan adiknya satunya. “Kenapa kamu, Kak?”

“Aku kena beling.” Kata ibunya, “Kamu jangan mengambil susu yang pecah karena itu

beling.” “Aku tidak tahu, Ibu.” “Besok, kalau ada susu yang pecah jangan diambil,” kata

ibunya. Kata anaknya, adiknya, “Kak, kamu belum meninggal to?” “Belum, ya.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

116

Langsung adiknya diboncengkan sama kakaknya dan kakaknya menggenjot sebanter-

banternya dan dia menabrak batu dan pohon. Dia kesakitan. Adiknya menangis.

“Huhuhu..” “Kenapa kamu, Dik?” “Aduh, kakiku berdarah.” Sepedanya dia rusak dan

protol. Ibunya berkata, “Jangan keras-keras kalau menggenjot dan dia tidak mengikutinya

dan akhirnya selesai. Adiknya nangis kenapa? Tangannya kena batu dan ini kayu

ranting-ranting. Sebelumnya mereka ngapain? Mau beli susu, sudah beli langsung

susunya pecah. Ini mau ngambil kena kaca. “Aduh, apa ini? Darah. Oh, sebelumnya beli

susu. Ini mau ke mana to? Ini mau ke hutan. Trus, mau ngapain? Mau ke rumahnya.

Rumahnya. Ini kan laut. Ini ada kapal. (menunjuk gambar) Oeengg… “Aku takut.”

“Tidak apa-apa.” Ini kan lagi dalam perjalanan, setelah mereka melakukan

perjalanan mereka ngapain? Mereka pulang. Ini yang dipikirin apa ya? Nanti

anakku numpak sepeda banter-banter adiknya dijak. Langsung dia mikir, ibunya mikir.

Awas, ada batu. Nanti anakku jatuh atau tidak. Jatuh beneran. Yang mana yang jatuh?

Yang ini sama adiknya. Adiknya ini ikut kakaknya? Hooh. Ini ditumpaki banter nabrak

batu, kayu langsung jatuh. Merasakan apa mereka? Merasa khawatir nanti anaknya

jatuh. Oh, khawatir.

Tema Deskriptif Tema Interpretif Diagnostik

Kanguru kecil bermain

sepeda.

Jika (seorang anak)

kanguru kecil bermain

sepeda

Kebutuhan untuk

bermain

Ada asap ngiiing ngiing.

“Itu rumah, jangan takut,”

kata ibunya. “Bu, aku

takut.”

Ibu menenangkan anak Kebutuhan untuk

ditolong oleh figur

ibu

Langsung adiknya

diboncengkan sama

kakaknya dan kakaknya

menggenjot sebanter-

banternya dan dia

menabrak batu dan pohon.

Dia kesakitan. Adiknya

menangis. “Huhuhu..”

“Kenapa kamu, Dik?”

Anak membonceng adik,

bersepeda kencang dan

menabrak hingga terluka

dan sepedanya rusak

Kebutuhan untuk

agresi (destruktif)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

117

“Aduh, kakiku berdarah.”

Sepedanya dia rusak dan

protol.

Ibunya berkata, “Jangan

keras-keras kalau

menggenjot dan dia tidak

mengikutinya.

Anak menolak untuk

mengikuti nasehat ibu

Kebutuhan untuk

otonom (resisten)

terhadap figur ibu

Kartu 5

Opo iki ? opo iki mbak ra jelas e. Tikus opo dudu e? Piye kui kartune? Suatu hari tikus

mau tidur dan diganggu sama tikus adiknya. “Dik, kamu jangan nakal. Aku mau tidur.”

“Oh, ya. Aku bareng ya.” “Ya.” Ibunya berkata, “Cepat tidur ini sudah malam.” “Nanti

dulu, Bu. Mau main crazy bird. Crazy bird yang diselentik itu. Sekarang ibunya tidur dan

ayahnya. Ayahnya bertutup selimut dan ibunya. Anaknya kedinginan dan anaknya sakit.

Sudah pagi. Kring kring. Kucing berkata, “Tikus keluar.” “Tidak mau, kamu siapa?”

“Aku temanmu, Tikus.” Dia keluar dan berkata, kucing meong. Dia lari tikus ngandake

ibunya dan ayahnya. “Ayah, ibu, ada kucing.” Dan kucing itu masih mengejar. Lawang,

pintu di depan ditutup. Selesai. Itu yang sakit siapa? Sakit? Itu katamu ada yang

sakit? Adiknya sakit panas. Sebelumnya ngapain itu? Dolanan crazy bird. Hemm,

terus sesudahnya? Ini lagi ngapain kartunya? Lagi mainan crazy bird. Ibunya berkata,

“Nak, segera tidur.” “Nanti dulu, aku mau mainan crazy bird.” Ini kan lagi mainan

crazy bird, sebelumnya? Sebelumnya dia bermain kejar-kejaran. Habis tutup pintu itu,

apa yang terjadi? Kucing itu mendobrakin pintu, meong meong. Anaknya berlari dan

berkata sama ibu, “Ibu, ayah, ada kucing.” Ibunya menutup pintu depan dan belakang.

Pintu depan dan belakang ditutup ya? Iya. Supaya apa itu? Supaya kucingnya tidak

masuk. Hemmm.. Ini yang dipikirin apa? Ada kucing ya, hati-hati nanti kucing itu

mengejarku. Dia ketakutan. Oh, ini rumahnya tikus dan anaknya menangis. “Ibu, ada

kucing.” Udah, selesai. Ini perasaanya gimana? Jahat, eh jahat. Anu, perasaannya

khawatir nanti ada kucing di sini gak ya? Udah, ada tenan. Adiknya? Perempuan.

Tema Deskriptif Tema Interpretif Diagnostik

Ini kan lagi mainan crazy

bird, sebelumnya?

Sebelumnya dia bermain

kejar-kejaran.

Jika (seorang anak)

bermain kejar-kejaran

lalu crazy bird

Kebutuhan untuk

bermain

Suatu hari tikus mau tidur

dan diganggu sama tikus

adiknya. “Dik, kamu jangan

nakal. Aku mau tidur.”

Tikus melarang adiknya

untuk nakal

Kebutuhan untuk

mendominasi figur

adik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

118

Ibunya berkata, “Cepat

tidur ini sudah malam.”

“Nanti dulu, Bu. Mau main

crazy bird.”

Tikus tidak mengikuti

perintah ibu

Kebutuhan untuk

otonom (resisten)

terhadap figur ibu

Kucing berkata, “Tikus

keluar.” “Tidak mau, kamu

siapa?” “Aku temanmu,

Tikus.”

Tikus menolak perintah

kucing (figur yang lebih

kuat)

Kebutuhan untuk

otonom (resisten)

terhadap figur orang

dewasa

Dia lari tikus ngandake

ibunya dan ayahnya.

“Ayah, ibu, ada kucing.”

Lawang, pintu di depan

ditutup. Habis tutup pintu

itu, apa yang terjadi?

Kucing itu mendobrakin

pintu, meong meong.

Anaknya berlari dan

berkata sama ibu, “Ibu,

ayah, ada kucing.” Ibunya

menutup pintu depan dan

belakang.

Tikus minta tolong pada

orangtuanya bahwa ada

kucing (bahaya) dan ibu

menolong dengan

menutup pintu depan dan

belakang

Kebutuhan untuk

ditolong oleh figur

orangtua

Kebutuhan untuk

ditolong oleh figur

ibu

Kartu 6

Ini opo e? Wa iki aku ra ngerti aku, Mbak. Ini beruang tapi kok ra nduwe kuku to. Oh iki

musang. Lho, ini kok ada lubang. Apa ini lubangnya? Suatu hari musang dikejar-kejar

oleh pemburu dan musang itu kembali ke pasir dan ia nyemplung dan pasir itu dikeruk.

Dan pemburu itu kejebak. Aduh, apa ini? Ada jebakan. Ada singa ngaaauumm. Pemburu

itu takut dan dia menembakkan tembakannya. Jeder. Singa itu tetap mengejar pemburu

itu. Musang khawatir pemburu itu masih ada gak. Dia menegok. Tidak ada. Dia lari dan

singa itu mengejar pemburu itu dan selamat. Sebelum ketemu pemburu dia ngapain?

Dia mencari makan. Ini perasaannya apa? Khawatir. Ketembak apa gak? Ga ketembak.

Ya, dia menggali pasir dan pemburu itu kejebak dan dia dia mengejar, singa itu

mengaum. Singa itu mendekati pemburu. Pemburu itu lari dan jebakannya lepas.

Pemburu itu takut dan menembakkan suara tembakan. Jeder. Singa itu mengejar, singa itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

119

lari. Singanya mengejar siapa? Mengejar pemburu. Oh, gitu. Yang dipikirin apa?

Khawatir. Khawatir karena? Kena tembak apa gak. Oh, gitu.

Tema Deskriptif Tema Interpretif Diagnostik

Sebelum ketemu

pemburu dia ngapain?

Dia mencari makan.

Jika (seorang anak)

mencari makan

Kebutuhan untuk

makan (primer)

uatu hari musang dikejar-

kejar oleh pemburu dan

musang itu kembali ke

pasir dan ia nyemplung dan

pasir itu dikeruk. Dan

pemburu itu kejebak.

Musang membuat

jebakan untuk pemburu

Kebutuhan untuk

menghindar dari

bahaya

Ada singa ngaaauumm.

Pemburu itu takut dan dia

menembakkan

tembakannya. Jeder. Singa

itu tetap mengejar pemburu

itu.

Ada singa (figur yang

lebih kuat) yang

menolong

Kebutuhan untuk

ditolong oleh figur

orang dewasa

Musang khawatir pemburu

itu masih ada gak. Dia

menegok. Tidak ada. Dia

lari dan singa itu mengejar

pemburu itu dan selamat.

Musang berlari dan

selamat

Kebutuhan untuk

menghindar dari

bahaya

Kartu 7

Suatu hari ada macan mengaum. Ada kera. Kera itu mengejek macan dan kera itu,

“Tolong, tolong, ada macan.” Dia memanjat-memanjat pohon, macan itu mengejar dan

pohon itu patah. Ada ular, ular itu mau menyokot, mengigit si macan, Macan jatuh dan

“Aduh sakit. Kenapa ini? Aduh, ada ular. Ular apa itu? Ular piton.” Ibunya kera berkata,

“Sukurin. Kalau berani jangan kera, kalau berani singa.” Singa itu datang dan berkelahi

dengan macan. Macan lari dan dia menangis ngandake ibunya. Singa berani sama kucing

ganas. Kucing ganas berani dan selesai. Ini sebelumnya ngapain? Kera itu mengejek,

mengejek, “Hai, harimau. Sini kejar aku. Dia mengejarnya dan ular datang dan

menggigitnya. Dia jatuh dan ibunya kera berkata, “Kalau berani sama singa.” Macan lari

menghadap ibunya. “Ibu, singa itu mengejarku.” Ibunya datang. “Singa, kalau berani

sama kucing ganas.” Kucing ganas berani dan singanya lari. Kucing ganas itu?

Kucingnya ganas. Besar, ganas. Trus, terakhirnya apa? Selesai. Tadi itu pas singa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

120

lari? Heeh. Perasaane? Baik, eh khawatir. Baik atau khawatir? Jengkel. Kenapa? Singa

mengejar anaknya. Khawatirnya ibunya marah. Yang dipikirin apa sih? Jengkel.

Jengkel? Ehm, mikir apa ya? Mikir buruk. Buruk kayak apa sih? Nanti ada yang

marah paling gitu. Mikir kalau ada yang marah? Heeh.

Tema Deskriptif Tema Interpretif Diagnostik

Kera itu mengejek,

mengejek, “Hai, harimau.

Sini kejar aku.”

Jika (seorang anak) kera

mengejek harimau (figur

yang lebih kuat)

Kebutuhan untuk

agresi terhadap figure

yang lebih kuat

Dan kera itu, “Tolong,

tolong, ada macan.” Dia

memanjat-memanjat pohon,

macan itu mengejar dan

pohon itu patah.

Kera meminta tolong

karena harimau mengejar

Kebutuhan untuk

ditolong

Kebutuhan untuk

menghindar dari

bahaya

Ada ular, ular itu mau

menyokot, mengigit si

macan. Ibunya kera

berkata, “Sukurin. Kalau

berani jangan kera, kalau

berani singa.” Singa itu

datang dan berkelahi

dengan macan.

Ada ular, ibu kera, dan

singa yang menolong kera

Kebutuhan untuk

ditolong oleh figur

orang dewasa

Kartu 8

Kera. Eh, bisik-bisikkan. Suatu hari, ibu kera meninggal dan anaknya berkata. Ibu,

kenapa kamu meninggal? Eh, Simbah meninggal. Kenapa kamu meninggal, Mbah?

Karena aku sudah tua. Bapaknya berkata, Kamu jangan bermain jauh-jauh lagi ya. Iya,

Pak. Ibunya dan kakaknya berbisik-bisik. Hei bapak itu kayak elek-elek gitu. Ga

kedengeran. Bisiknya gimana? Heh, kakak. Kok itu bapak itu untunya ompong.

Anaknya diatur-atur gitu. Langsung anaknya iya tapi dia mbantah. Tidak apa-apa, Pak.

Sini kamu! Hahahaha. Dia lari, ditutup lawangnya. Ada sungai. Sudah selesai. Abis itu

ngapain lagi? Minum kopi, kakaknya minum kopi. Yang dipikirin apa? Khawatir.

Anaknya dikejar singa. Itu perasaannya. Pikirannya? Yang dipikirin opo to? Mikir jahat.

Mikir jahat gimana? Mikir baik. Ya, gimana? Kartuin dong. Mikir misalnya jatuh,

nanti ada singa jahat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

121

Tema Deskriptif Tema Interpretif Diagnostik

Heh, kakak. Kok itu bapak

itu untunya ompong.

Anaknya diatur-atur gitu.

Langsung anaknya iya tapi

dia mbantah. Tidak apa-

apa, Pak. Sini kamu!

Hahahaha. Dia lari, ditutup

lawangnya.

Jika (seorang anak) kera

menolak perintah ayah

Kebutuhan untuk

otonom (resisten)

terhadap figur ayah

Kartu 9

Kelinci sendiri, dia tidak punya teman. Ada singa masuk ke rumahnya. Tolong, tolong.

Ada macan mendengar. Ha, itu ada kelinci. Oh, aku lapar dan dia mengejar. Kelinci

banyak mengerubung dan singa itu takut dan macan itu lari. Macan itu berkelahi dan

menyakar singa. Singa aaauuuu… Singa itu takut dan macan itu, dia mengandake ibunya

dan ibunya gelut semua dan semua keluarganya gelut dan selesai. Itu tadi gimana singa

sama macannya? Tadi kan singa masuk ke sini. Langsung kelincinya berkata, Tolong.

Macan : oh, aku lapar. Ada kelinci. Macan atau singa? Yang masuk tadi siapa?

Macan karo singa. Oh, berdua. Terus kelinci semua datang. Singanya takut dan semuanya

lari. Macan dan singa berkelahi. Macan dan singa ngandake ibunya. Ibunya gelut dan

semua keluarganya gelut semua. Semua datang itu siapa? Semua itu kelinci. Kelinci

banyak datang. Singa sama macannya? Kelincinya ada seratus eh seribu. Iya,

kelincinya banyak, singa sama macannya kenapa tadi? Takut. Kenapa? Nanti takut

diitik-itik kelinci. Sing gelut sopo? Macan sama singa. Kenapa itu? Karena andak-

andakan salah semua. Andak-andakan, satunya ngandake, satunya ngandake. Kelahi,

kelahi semua. Ini yang dipikirin apa pas kejadian ini? Nanti ada singa gak ya? Nanti

singa sama macan datang krah. Kelinci merasa khawatir. Sebelumnya lagi ngapain ini?

Lagi mau tidur. Ehhmmm…

Tema Deskriptif Tema Interpretif Diagnostik

Sebelumnya lagi ngapain

ini? Lagi mau tidur.

Jika (seorang anak)

kelinci mau tidur

Kebutuhan untuk

pasif (primer)

Kelinci sendiri, dia tidak

punya teman. Ada singa

masuk ke rumahnya.

Tolong, tolong.

Kelinci meminta bantuan Kebutuhan untuk

ditolong

Kelinci banyak Ada bantuan dari orang Kebutuhan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

122

mengerubung dan singa itu

takut dan macan itu lari.

lain ditolong oleh orang

lain

Kartu 10

Suatu hari bapak dan anaknya mau BAB. Bapak itu, “Jangan di situ. Sana di belakang.”

“Oh, iya, Pak.” Anak itu BAB di sini. Bapak itu marah. “Kenapa kamu di sini?” “Tidak

enak di belakang, Pak. Aku mau di toilet”. Tuhan datang. “E anjing, kenapa kamu BAB

di sini? Sukur to, diandani og.” “Sori, Pak. Aku tidak mau BAB di belakang.” Ibunya

berkata,” Sori, ya, Pak. Jangan BAB di sini lagi ya, dek.” Bapak nyuruhnya di

belakang, di belakang itu di mana? Di WC kamar mandi satunya. Bapak nyuruh ke

kamar mandi belakang, kenapa? Nanti yang di belakang kan sudah kotor, di sini belum

kotor, masih bersih. Tapi, malah diBAB ini. Sebelumnya ngapain ini? Sebelumnya

khawatir. Heem, kenapa? Nanti kalo BAB di tempat kotor ga enak, nanti kalo di tempat

bersih bisa diseneni Tuhan, eh Tuhan, Tuhan yang punya, yang punya anjing. Tuan?

Tuhan, Tuan. Majikan, tuan maksud e? Hooh. Sebelum anjingnya BAB ini ngapain?

Main terus langsung BAB. Abis itu akhirnya? Kan tadi disuruh ke belakang tapi BAB di

sini. Abis itu majikannya marah, marah, marah banget. Marah kenapa? Ini tempat

bersih kok diBABin. Mikir apa e? Khawatir. Maksud e piye? Kalo BAB di belakang

tidak diseneni, kalo di sini diseneni karo Tuhan, Tuan.

Tema Deskriptif Tema Interpretif Diagnostik

Sebelum anjingnya BAB

ini ngapain? Main terus

langsung BAB.

Jika (seorang anak) anjing

bermain

Anak anjing BAB

Kebutuhan untuk

bermain

Kebutuhan untuk

BAB (primer)

Bapak itu, “Jangan di situ.

Sana di belakang.” “Oh,

iya, Pak.” Anak itu BAB di

sini. Bapak itu marah.

“Kenapa kamu di sini?”

“Tidak enak di belakang,

Pak. Aku mau di toilet”.

Anak anjing menolak

tunduk pada perintah

ayah

Kebutuhan untuk

otonom (resisten)

terhadap figur ayah

Tuhan datang. “E anjing,

kenapa kamu BAB di sini?

Sukur to, diandani og.”

“Sori, Pak. Aku tidak mau

BAB di belakang.”

Anak anjing menolak

tunduk pada perintah

majikan (figur yang lebih

kuat)

Kebutuhan untuk

otonom (resisten)

terhadap figur orang

dewasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

123

Lampiran 5. Verbatim Cerita dan Tabel Tema Utama Subjek 4, RI

Kartu 1

Ki lagek makan ki minta lha njuk iki nganu ngeke’i. Iki kan nganu ngeke’i maem sing iki.

Ayam sing gedhi? Heeh. Lha njuk iki njaluk. Iku yo urung. Iki ngopo? Iki ameh maem.

Iki urung, iku irung, iki urung (sambil menunjuk gambar ayam-ayam kecil). Iki meh opo

ik? Yo embuh. Iki rodo sedih ki lho. Ngopo kui? Yo embuh. Paling iki ngelih njaluk

maem iki. Yo iki wis dike’i karo iki (menunjuk gambar ayam besar). Jadi, ini lagi

ngapain? Gek opo? Makan. Tadi ini minta maem to? Hooh. Trus? Iki minta maem,

njuk iki sedih (menunjuk ayam besar). Njuk iki ngelih pertama, digoleki iki (menunjuk

gambar ayam kecil dan ayam besar). Digoleki iki, digolekki opo? Yo maem.

Sebelumnya itu lagi ngapain? Sebelumnya opo to? Sakdurunge opo to? Sakdurunge

mangan ki ngopo? Ngelih. Ngelih? Hooh. Ayam sing gedhi ki sedih mergo opo?

Ngelih, ki cah telu ki ngelih, trus dike’i iki. Anake njaluk ki lho, mergane sedih. Trus,

bar mangan ngopo meneh? Bali, yo turu. Jaremu bali, iki sakjane ning endi?

Sarapan cedak omahe. Iki ning cerito pas mangan ngene gek mikir opo? Nek cah telu

iki mikire golek pangan ra iso. Sing endi? Sing mikir yo cah telu iki. Iki makanane opo

to? Sakarepmu. Hehe.. Trus? Lha iki ndengerke suara iki. Iki mengo ning kene

(menunjuk gambar ayam-ayam kecil). Pas mangan ngeroso opo? Seneng wis ono

panganan.

Tema Deskriptif Tema Interpretatif Tema Diagnostik

Ini (ayam kecil) lagi makan, ini

(ayam kecil) minta lha terus ini

memberikannya.

Ini (ayam besar) kan anu

memberikan makan untuk ini

(ayam kecil). Ayam yang

besar? Heeh.

Jika (seorang anak)

meminta makan dan

akhirnya.

Ada ayah yang memberi

anak makan

Kebutuhan untuk

makan (primer)

Kebutuhan untuk

ditolong oleh figur

ayah

Setelah makan, ya tidur. Setelah makan, anak tidur Kebutuhan untuk

pasif (primer)

Saat makan merasa apa? Senang

sudah ada makanan.

Anak merasa senang ada

makanan

Kebutuhan untuk

makan (primer)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

124

Kartu 2

Tarik tambang. Iki kesel, iki kesel, iki ra kesel (sambil menunjuk gambar). Iki narik sing

kenceng (menunjuk gambar hewan kecil). Iki wis kesel. Trus? Lha iki kaget nek iki opo

… kesel. Iki kaget, iki kesel. Kaget kenapa kui? Iki sing kaget, iki kesel. Kan koncone.

Kaget kenopo? Kaget mergo kesel kan iki. Lha njuk iki anake iki. Iki anake? Iki

(menunjuk gambar dua hewan). Berarti menang iki. Sing iki? (menunjuk gambar

hewan besar) Hooh. Kenopo? Soale iki wis latian. Iki sakdurunge tarik tambang, gek

ngopo? Yo golek tali nggo tarik tambang. Sopo sing golek? Yo cah telu. Trus, bar tarik

tambang ngopo meneh? Yo leren. Mergone opo? Yo kesel. Sing iki kesel mergo opo?

(hewan beruang kecil). Yo tarik tambang wis suwe banget. Wektu tarik tambang

mikir opo to? Mikir embuh,mikir ra kuat, mikir opo. Pas tarik tambang, ngeroso opo?

Perasaanne piye? Yo kesel. Ning cerito ki perasaanne opo? Yo seneng. Iki (hewan

besar) ngewangi iki (hewan kecil), njuk ra kuat yo ndadak ngewangi iki.

Tema Deskriptif Tema Interpretatif Tema Diagnostik

Setelah tarik tambang,

beristirahat karena capek.

Anak beristirahat karena

lelah

Kebutuhan untuk

pasif (primer)

Ini (hewan besar) membantu ini

(hewan kecil) terus nggak

kuatya mendadak membantu ini

(hewan kecil).

Anak dibantu oleh figur

yang lebih kuat (orang

tua)

Kebutuhan untuk

ditolong oleh figur

yang lebih kuat

(orang tua)

Kartu 3

Raja iki. Sedih. (Diam agak lama). Trus, ceritain lagi, dong. Sedih. Njuk mikirke

konco-koncone ning endi. Iki kan ra nduwe konco, kan dewekan. Iki tikuse (menunjuk

gambar hewan yang kecil). Iki sedih mikirke konco-koncone (menunjuk singa). Lha, iki

ameh metu, ra ono sing njogo. Golek konco-koncone. Njogo opo? Njogo omahe iki, anu

istanane iki. Konco-koncone ning endi kabeh? Yo anu, lungo. De’e ning endi.

Sakdurunge gek ngopo ki? Yo seneng mergone ono konco-koncone, saiki sedih kan

ditinggal. Ditinggal mergo opo? Yo embuh. Mergone, mergone, mergone nganu karo

konco-koncone lungo ditinggal sik. Ditinggal sik? Hooh. Njuk sesu-sesuke wis bali.

Trus? Iki mikirke iki nggoleki koncone. Koncone kan ra eneng. Iki (menunjuk gambar

tikus) mikirke singa. Hemm, trus? Singane njuk ra eneng, ra eneng sing nganu nggo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

125

pangan iki dadine mergo ditinggal ra nggolek mangan. Mergo ditinggal konco-koncone.

Piye, piye? Ditinggal sopo? Konco-koncone. Mergo ditinggal karo konco-koncone,

singane ra nggolek mangan? Yo tetep nggolek, suwe-suwe ra nggolek. Ngopo suwe-

suwe ra nggolek ? Yo ra ngelih wisan. Kok iso ra ngelih meneh? Kan bar maem. Ki

gek mikir opo to? Gek mikirke konco-koncone karo sedulure. Sedulure,kenopo?

Sedulure kan meh nggone iki, ra iso. Konco-koncone kan do mrono kan dikon mrono

karo sedulure iki. Mrono ki maksudmu ning endi? Ning nggone sedulure. Heemm..

Dadi iki sedulure karo konco-koncone ning omahe sedulure? Hooh.

Tema Deskriptif Tema Interpretatif Tema Diagnostik

Sebelumnya, ya senang karena

ada teman-temannya, sekarang

sedih kan ditinggal.

Jika (seorang anak)

merasa senang bersama

dengan teman-teman,

sedih ditinggal teman-

teman

Kebutuhan afiliasi

dengan figur

teman-teman

Kartu 4

Iki ceritane numpak pit, numpak pit. Njuk iki ameh lungo. Njuk iki anake nggowo balon.

Njuk iki ndlesep ning kene. Kan nganu iki dituruke, karo dijak lungo. Yo iki seneng, njuk

iki sedih ninggalke omahe ngono lho. Sedih ngopo? Ninggalke omahe. Sedih ninggalke

omah? Ono opo ning omahe? Lho, ameh medun nulungi konco-koncone sing adoh

omahe. Bar banjir, kan iki salju. Njuk konco-koncone kelelep, njuk iki meh nulungi, njuk

banjir yo uwis eneng bledek ki. Hemm.. Trus? Njuk iki melu. Njuk iki, ngowo

panganan, njuk iki meh ning kene kan konco-koncone. Weh, iki nganu to mabur ora ik?

Iki adoh iki. (menunjuk gambar) Hemm. Iki sakdurunge gek ngopo? Sakdurunge ning

omah, madang-madang sikek, njuk belanja tuku panganan, ngombe. Njuk iki meh mrene.

Ternyata iki ndelokke koncone-koncone do ancur ngene lho. Iki ora. Sing sedih sopo?

Iki karo iki (menunjuk gambar hewan besar dan yang sedang mengendarai sepeda). Nek

iki mrene ngko ketabrak iki. Yo iso ngerem ding. Iso iki. Dingeneke seeeettt.. Iki sikile

settt yo kae iso ngerem. Kan iki ndronjong. Bar iki ngopo? Bar iki njuk medun, niliki

konco-koncone, nulungi. Njuk iki eneng sing ketindihan, ono sing ora. Ono opo ning

kono? Salju. Nggon salju kan wis kiamat dadine ancur kabeh. Kiamat kena air salju. Gek

mikir opo pas ning kene? Sedih mikirke sing ning ngisor. Ngopo? Mikirke konco-

konone sing ditinggal nggone sedulure mergo sedih. Ditinggal nggon sedulure?

Maksudmu piye? Sedulure kan ning kono jatuh. Iki ning sedulure sing sijine. Ki meh

medun turun, wedi ngono lho. Wedi eneng saljune. Sopo sing wedi? Yo iki cah loro ki

lho. Kan meh medun, ndelok kene sing ning kene. Sing ning kene seneng kan nggoo

balon. Sing iki numpak pit biasane sing gede. Iki sopo? Anake. Adik’e sing cilik.

Tema Deskriptif Tema Interpretatif Tema Diagnostik

Anak, ibu, dan adik makan-

makan dulu, lalu belanja

Jika (seorang anak)

makan, minum, dan

Kebutuhan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

126

membeli makanan dan

minuman.

belanja bersama keluarga makan dan minum

(primer)

Kebutuhan afiliasi

dengan figur

keluarga

Kan anu ini ditidurin sama

diajak pergi. Ya ini senang, lalu

ini sedih meninggalkan

rumahnya gitu, lho. Sedih

kenapa? Ninggalin rumahnya.

Sedih ninggalin rumah? Ada

apa di rumahnya? Lho, mau

turun menolong teman-

temannya yang jauh rumahnya.

Habis banjir, kan ini salju.

Setelah itu, ini turun menemui

temannya, menolongi.

Anak meninggalkan

rumah karena ada banjir

Anak menolong teman

yang kesusahan

Kebutuhan untuk

menyelamatkan

diri dari bahaya

Kebutuhan untuk

menolong figur

teman yang

menderita

Kartu 5

Iki opo to iki? Weh iki dewekan og. Piye ceritane? Iki dewekan mergone ra ono ibune.

Nek iki nganu sedih, njuk iki cah loro mikirke ibu’e. Ono loro? Mikirke ibune, mergone

ditinggali ibu’e. Bapake karo ibuke meh nyusul ning nggone sedulure njuk iki wis meh

turu. Sore-sore wis turu. Sedih ngopo? Mergone? Hem, mergone yo ditinggal, ra

ditinggal kan ra sedih, seneng. Itu siapa aja? Ha? Itu ada siapa aja? Embuh, jenenge?

Itu ada berapa ? Loro. Ini siapa dua ini? Kakang adi. Yo kui, gedhe dewe. Trus,

sebelumnya lagi ngapain? Sakdurunge seneng, sakdurunge seneng, sakdurunge seneng.

Sedulure ra mrene, kan ameh mrene, kan karo bapake dinganu kan disusul ibune,

keluargane disusul. Sedurunge ning kene ki gek ngopo? Lagek dolanan karo ibu’e

sakdurunge ibu’e lungo. Trus, bar iki ngopo meneh? Bar iki njuk wis awan ibu’e wis

teko. Njuk iki seneng cah loro. Ki gek mikir opo to ning kene? Hem? Gek mikir opo?

Ibu’e kan karo bapak’e karo sedulure karo sepupune. Sing dipikirke opo? Yo anu’e karo

ra nganu ra ngopo-ngopo kan meh anu ditinggal. Njuk iki nangis. Sopo sing nangis? Yo

cah loro. Ngerasa opo toh? Sing dirasake opo? Sedih, seneng. Sedih mergo opo?

Ditinggal. Seneng? Ora ditinggal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

127

Tema Deskriptif Tema Interpretatif Tema Diagnostik

Anak sedang bermain dengan

ibu sebelum ibu pergi.

Jika (seorang anak)

bermain bersama ibu

Kebutuhan afiliasi

dengan figur ibu

Anak merasa senang karena

saudara akan datang, kan

disusul oleh orang tuanya,

keluarganya disusul.

Anak merasa senang

saudara akan datang

Kebutuhan afiliasi

dengan figur

saudara

Anak senang karena sudah

siang ibu sudah datang.

Anak merasa senang ibu

datang

Kebutuhan afiliasi

dengan figur ibu

Kartu 6

Weh. Opo to iki? Iki turu, iki turu – turu kan ibu’e. Njuk iki anake. Anake rung rung turu-

turu. Iki kan mikir bapake. Sopo? Mergone karo bapake ditinggal. Njuk iki nganu

mikirke bapake. Heem. Nek iki wis turu. Iki ra mikir opo-opo. Bapake ning endi?

Bapake ning omahe sedulure. Iki serigala ding gedhe. Iki serigala sing cilik. Katamu

tadi belum tidur, kenapa ini? Mergone? Heem. Mergone mikirke bapake. Iki

sakdurunge koyo ngene gek opo? Seneng eneng bapake, ibu’e, sedulure, sepupune,

eneng sing mbahe. Eneng mbahe barang. Mbahe kan cedah omahe iki. Nganu simbahe

turu nganu ngonne sepupune. Bar ngene, ngopo iki? Wis padang bapake teko to njuk

seneng. Sedulure, simbahe. Sing dirasake opo, Nov? Yo seneng. Mergo ono konco-

koncone, bapake, simbahe, sedulure. Seneng njuk iki turu. Do wis turu bapake bali, iki

wis cetho seneng. Oh, iki wis turu terus bapake bali? Hooh.

Tema Deskriptif Tema Interpretatif Tema Diagnostik

Ini sebelumnya sedang apa?

Senang ada bapak, ibu, saudara,

sepupu, dan simbah.

Jika (seorang anak)

merasa senang karena ada

orang tua dan saudara

Kebutuhan afiliasi

dengan figur orang

tua dan saudara

(keluarga)

Sudah siang, bapaknya datang

dari rumah saudaranya lalu anak

merasa senang.

Anak merasa senang

karena kedatangan bapak

setelah pergi

Kebutuhan afiliasi

dengan figur ayah

Yang dirasakan ya senang

karena ada teman-temannya,

bapak, simbah, saudaranya.

Anak merasa senang ada

teman-teman, bapak,

kakek-nenek, dan

saudara.

Kebutuhan afiliasi

dengan figur

teman, bapak,

simbah, dan

saudara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

128

Kartu 7

Kaget iki mergone iki eneng iki, macan. Macane kan ameh maem iki. Yo iki kaget, wedi.

Lha iki kan ra reti, lagi gandulan (menunjuk gambar). Yo singone mlaku ati-ati, sedilit-

sedilit singone njedul, macane njedul. Lho iki kaget, njuk iki menek. Njuk iki nganu,

nganu wite dicakar. Njuk nganu, njuk nganu opo kui, macane wis lungo, ngampiri konco-

koncone. Nek iki ning kene karo sedulure, karo nganu sepupune ngundang kabeh kon

mangan iki. Iki sakdurunge ono opo? Sakdurunge ono konco-koncone, iki ditinggal

karo sedulure, sepupune, ibu’e, bapake. Bar iki ngundang sedulur-sedulure, opo sing..

Bar kui ono opo meneh? Njuk iki wis menek-menek, konco-koncone teko, iki mlayu.

Iki dipedot, njuk gandulan, pindah wit. Trus? Njuk iki anu njuk ning nggone sedulure.

Trus, iki njuk nganu iki njuk konco-koncone dikon bali, ra sido, konco-koncone ditinggal

karo sedulure, karo sepupune. Ninggal si macan? Heeh. Lha iki kan ra digowo ning

omahe. Iki ki sopo? Iki lho ra digowo karo iki, macane. Njuk sing kecandak nganu njuk

njuk iki ndelik meneh. Ngampiri konco-koncone, njuk iki mrene meneh. Iki nganu

kecekel meneh. Kecekel? Hooh, yo ik. Trus akhire? Njuk kecekel, dipangan. Sing

dipikirke opo? Sing dipikirke iki kan mergone bapake ditinggal, njuk iki wis kecekel

iki. Heem, trus? Njuk bapake ra kecekel. Bapake kecekel, bapake, bapake nganu ning

omah. Sing kecekel sopo? Bapak, ibu ra sido kecekel. Mlayu. Bali. Sing dipangan opo

to? Iki. Trus, sing dirasake? Ra seneng nek nganu dipangan iki. Seneng nek meh

mangan iki. Iki ra seneng karo iki (menunjuk gambar monyet dan macan). Kan iki wedi

karo iki. Sing dipikirke? Ameh nggolek pangan. Do entuk iki meh dipangan.

Tema Deskriptif Tema Interpretatif Tema Diagnostik

Macane kan ameh maem iki. Jika (seorang anak) ingin

makan

Kebutuhan untuk

makan

Njuk nganu, njuk nganu opo

kui, macane wis lungo,

ngampiri konco-koncone. Nek

iki ning kene karo sedulure,

karo nganu sepupune ngundang

kabeh kon mangan iki.

Anak mengajak saudara-

saudara untuk makan dan

teman-teman datang

Kebutuhan afiliasi

dengan figur

teman-teman

Seneng nek meh mangan iki. Anak merasa senang

karena mau makan

Kebutuhan untuk

makan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

129

Kartu 8

Iki sopo to ki? Iki ibu’e. Iki anake. Iki ibu’e. Iki bojone iki. Lha iki nganu mbisiki iki. Iki

cah loro do ngombe. Njuk iki ngongkon iki. Njuk iki malah anu sedih. Ini ni lagi

ngomong apa? Yo mbisiki. Bisik-bisik apa? Yo embuh. Hemm? Iki putune simbahe.

Iki kan ditinggal anu sopo ik. Bapake. Bojone maksudmu? Hooh. Trus? Iki kon

golekko bapake. Bapake kan lagek golek panganan. Iki kon golekke. Iki ra seneng. Iki

nangis. Njuk iki ngopi, wis entek. Iki bar ngopi bali. Iki kan omahe kene. Njuk iki omahe

kene. Bapake kan lagek tuku nganu panganan. Kan meh belonjo. Iki ra seneng, kenopo?

Kon golekki bapake. Kan bapake belonjo ning kono. Iki ra seneng mergo opo? Belonjo.

Dikon goleki bapake. Bapake kan lagek tuku panganan. Iki dikon golek bapake pas tuku

panganan. Bapake wis ketemu. Wis ketemu? Yo njuk digoleki iki. Akhire de’e ki goleki

bapake. Sakdurunge ki gek opo? Sakdurunge eneng bapake seneng, wis ditinggal ra

seneng. Iki nangis. Nangis? Ditinggal bapake nangis? Heeh. Kan kudune iki melu.

Jaremu ibune ngongkon anake golek bapake tapi ra seneng jaremu? Maksude ra seneng

goleki sing adoh-adoh ki lho. Hemm.. Kan angel sing goleki. Trus? Njuk iki nganu

ning omahe cah loro. Bar iki ono opo? Bar e? Njuk bapake teko iki turu. Njuk iki melek.

Wis sore. Njuk bapake jam loro wis teko. Kan sing tangi anu sing tangi jam telu. Trus,

piye akhire? Akhire anu kon kan cah telu ning nggone wong iki. Cah telu sopo wae?

Iki, anake, karo bapake. Hem, sing dipikirke opo? Sing dipikirke opo? Sing dipikirke

iki nganu mikirke bapake ngendi. Njuk bapake suwi ketemu wis digoleki iki. Njuk nganu

ibuke nganu turu wis awan. Njuk iki teko meneh karo sepupune karo nggowo anake.

Njuk neneke bali ning kene, njuk karo simbahe, kakeke.

Tema Deskriptif Tema Interpretatif Tema Diagnostik

Anak disuruh ibu untuk mencari

bapaknya yang sedang belanja

makanan. Ini tidak senang. Ini

menangis. Ini tidak senang

karena apa? Belanja. Disuruh

mencari bapaknya. Bapaknya

kan lagi membeli makanan.

Bapaknya udah ketemu. Sudah

ketemu? Ya akhirnya dicari ini.

Akhirnya dia mencari

bapaknya.

Jika (seorang anak) tidak

senang disuruh mencari

ayah namun tetap mencari

ayah

Kebutuhan untuk

patuh pada figur

ibu

Njuk iki teko meneh karo

sepupune karo nggowo anake.

Saudara dan simbahnya

datang

Kebutuhan afiliasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

130

Njuk neneke bali ning kene,

njuk karo simbahe, kakeke.

dengan figur

saudara

Kartu 9

Iki melek. Lawange bukakan, ra ditutup. Njuk iki wis ditutup. Njuk iki bapake teko. Kan

iki ibuke. Anake turu ning kamar. Njuk bapake turu ning nggone sedulure, sepupune.

Njuk wis bali, seneng ibu’e karo bapake. Ibuke karo anake. Sakdurungi ki gek opo?

Sakdurunge dolanan cedak omahe. Sopo sing dolanan? Sing dolanan yo cah telu. Sopo

wae? Yo bapake, anake, ibuke. Bar iki ono opo meneh? Njuk sedulure, sepupune teko

karo simbahe, karo neneke. Iki sing dipikirke opo? Sing dipikirke? Mikirke bapake.

Kenopo? Mergone nganu sedih ngono lho mikirke bapake. Sedih? Mergo ditinggal

bapake. Kan cah loro sedih mergo ditinggal bapake.

Tema Deskriptif Tema Interpretatif Tema Diagnostik

Anak merasa senang bapaknya

kembali dari rumahn saudara,

sepupunya.

Jika (seorang anak)

merasa senang akan

kedatangan ayahnya

Kebutuhan afiliasi

dengan figur ayah

Sebelumnya anak bermain di

dekat rumah. Siapa yang

bermain? Yang main ya orang

bertiga. Siapa aja? Ya

bapaknya, anaknya, ibunya.

Anak bermain dengan

orang tuanya

Kebutuhan afiliasi

dengan figur orang

tua

Kartu 10

Iki nganu iki wis gede njuk iki nganu nganu sedih. Opo? Iki sedih. Sedih kenapa? Sedih

ditinggal bapake. Iki ora. Oh sing gedhi? Iki ibu’e, bapake lungo. Lungo ning endi?

Ning nggone sedulure, nek ora ning nggone pakdene. Nek iki gek ngopo. Yoh gek iki

seneng njuk iki sedih. Sedih mikirke bapake, ditinggal lungo. Sing cilik seneng mergo

opo? Mergo gojek karo ibu’e. Ibu’e mikirke bapake lungo. Sakdurunge gek opo iki?

Sakdurunge dolanan karo bapake, diajari opo, numpak pit, nganu dijak ning nggone

sedulure. Cah telu. Cah telu sopo wae? Bapake, ibu’e, anake. Hem, nek iki gek opo

iki? Hah? Gek opo? Cah loro? Heeh. Iki meh do anu dolan. Iki mikirke kakeke karo

neneke. Kenapa kakek neneke? Karo bapake. Kakek neneke sopo iki? Cah loro, kan

karo bapake cah telu. Yo, kakek neneke kenopo? Karo bapake lungo ning anu, dijak

lungo-lungo. Bar iki ono opo? Bar e? Bar e, bapake teko karo neneke, seneng. Anak e ki

lanang po wedok? Lanang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

131

Tema Deskriptif Tema Interpretatif Tema Diagnostik

Anak senang karena bercanda

dengan ibunya

Jika (seorang anak)

bercanda dengan ibu

Kebutuhan afiliasi

dengan figur ibu

Sebelumnya mainan dengan

ayahnya, diajari bersepeda,

nganu diajak ke tempat

saudaranya.

Anak bermain sepeda

dengan ayah

Kebutuhan afiliasi

dengan figur ayah

Setelahnya, bapaknya datang

bersama neneknya, senang.

Anak merasa senang

karena ayah dan

neneknya datang

Kebutuhan afiliasi

dengan figur ayah

dan nenek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

132

Lampiran 6. Verbatim Cerita dan Tabel Tema Utama Subjek 5, OHP

Kartu 1

Opo iki, Mbak? Ceritanya bagaimana? Terserah kamu. Ini lagi apa? Lagi makan. Trus

certain. Makan dan minum. Makan, sendok. Makan ayam. Sendoknya mana? Ayam to

iki, Mbak? Iki ayam berkokok-kokok. Makan dan sendok. Ayamnya habis. Aku mau lagi.

Sana ambil lagi. Ya, aku ngambil lagi. Udah. Sing mangan sopo? Yang makan anak-

anaknya (sambil mengetuk-ngetuk meja). Yang berkokok mau endi? Iki. Uuuuk

uuukk..Gek mangan? Makannya makan daging. Heem. Dagingnya habis. Aku mau lagi.

Sana ambil lagi dagingnya. Ibunya, lapar lapar sekali. Tidak makan dihabisi anaknya.

Sedurunge makan gek opo? Berdoa langsung bar makan alhamdulilah, tidur. Tidur?

Udah mbak. Sik, sik. Iki sopo? Mamanya. Oh, ibunya. Pas mangan kui gek ngeroso opo

to? Enak. Opone sing enak? Perasaanne piye? Sedaapp. Sing dirasani karo kabeh opo

iki? Ayam. Perasaan, pas mangan perasaane piye? Enak. Perasaan enak kepiye

maksudmu? Ayamnya manis. Pas mangan mikir opo to? Mikirnya mau lagi.

Perasaane ning kene piye? Perasaane enak.

Tema Deskriptif Tema Interpretif Diagnostik

Makan dan minum. Makan,

sendok. Makan ayam.

Sendoknya mana? Ayam to

iki, Mbak? Iki ayam berkokok-

kokok. Makan dan sendok.

Ayamnya habis. Aku mau lagi.

Sana ambil lagi. Ya, aku

ngambil lagi.

Jika (seorang anak) ayam

makan hingga menambah

Kebutuhan untuk

makan (primer)

Sebelum makan lagi apa?

Berdoa langsung bar makan

alhamdulilah, tidur.

Setelah makan, anak

ayam tidur

Kebutuhan untuk

pasif (primer)

Kartu 2

Waduh, beruang. Beruang tarik tambang. Beruang yang kalah cah satu. Anaknya

ngewangi ibunya. Anaknya yang satunya yang besar sendirian tarik tambang, talinya

pedot. Di sana beruangnya kuat. Beruang, kamu kenapa e? Talinya pedot. Kamu berdua

kan sama anakmu? Saya sendirian. Oh, ya. Aku tak anaknya cah satu aja. Udah. Sing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

133

kalah sopo? Iki. Ngopo kalah? Ini diewangi sama anaknya. Sakdurunge tarik

tambang ngopo? Taline putus. Sakdurunge? Sudah mulai. Heeh. Sakdurunge tarik

tambang lagek opo iki? Ini lagi siap-siap tarik tambang. Heem. Bar tarik tambang

kui? Talinya putus, ditarik anaknya putus. Heem. Bar dolan tarik tambang ngene opo

meneh? Mainan bersama teman-teman. Siapa aja yang main? Ini sama ini sama ini. Ini

anaknya kesatu (beruang sendirian), kedua (beruang kecil). Ini ibunya. Udah. Pas lagi

tarik tambang, perasaane piye? Enak, tarik tambang enak. Seger. Opone seger?

Ininya. Pas lagi main, lagi mikir apa to? Mikir tarik tambang enak sekali sih.

Tema Deskriptif Tema Interpretif Diagnostik

Beruang tarik tambang.

Beruang yang kalah cah satu.

Anaknya ngewangi ibunya.

Jika (seorang anak)

beruang membantu ibu

menarik tambang

Kebutuhan untuk

membantu figur ibu

Talinya putus, ditarik anaknya

putus. Heem.

Tali putus karena ditarik

anak

Kebutuhan untuk

agresi (destruktif)

Setelah main tarik tambang,

ada apa lagi? Mainan

bersama teman-teman.

Anak bermain bersama

teman-teman

Kebutuhan afiliasi

dengan figur teman-

teman

Kartu 3

Kucing, eh harimau oh simbah-simbah. Ampun gusti. Aku, tolong, aku dipancal sama

harimau. Tolong jangan lingguh-lingguh, Gusti. Ayo ewangi. Itu kancilnya

keberobosan kayu-kayu bakar. Macannya raja hutan, hutannya harimau simbah-simbah.

Kancil, hei kancil kejebak. Tolong, tolong. Hei ada suara tolong-tolong. Hei teman. Mari

kita menolong kancil. Ya, makasih ya, harimau sudah menolong aku. Daaadaaa, sampai

jumpa. Udah. Iki sing ngomong sopo wae? Kancil karo retune mau. Iki sopo? Harimau?

Heeh. Ratu. Iki sopo? Kancil. Oh iki sakdurunge iki gek ngopo? Harimaunya mikir

mau jalan-jalan ke mana ya. Kancil tolong, tolong, tolong. Ditolongi sama ini. Terus

habis itu? Sudah. Ini lagi mikir apa Ki? Oh, lagi mikir mau nolong temannya. Iki rat,

rajane to ning rat, rat nggon nganu prajurite itu minta tolong ini ngambilin kayu ini,

langsung kancile tolong, tolong. Makasih ya, Kancil. Weh kancilnya ngomong ngene hei

makasih ya, Harimau. Daa daaa. Sudah. Perasaane piye? Kancilnya perasaannya sudah

datang malah enak, tidak datang malah dipeksa-peksa sama orangnya. Maksude?

Dipeksa-peksa sama ini lho kayunya nanti ketindihan terus. (mengambil perekam).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

134

Tema Deskriptif Tema Interpretif Diagnostik

Ampun gusti. Aku, tolong, aku

dipancal sama harimau.

Tolong jangan lingguh-

lingguh, Gusti. Ayo ewangi.

Itu kancilnya keberobosan

kayu-kayu bakar.

Jika (seorang anak) kancil

minta tolong pada macan

(figur yang lebih kuat)

Kebutuhan untuk

ditolong oleh figur

orang dewasa

Hei ada suara tolong-tolong.

Hei teman. Mari kita

menolong kancil.

Ada orang-orang yang

menolong kancil

Kebutuhan untuk

ditolong oleh orang

lain

Ya, makasih ya, harimau

sudah menolong aku.

Daaadaaa, sampai jumpa.

Kancil berterima kasih

karena sudah ditolong

harimau

Kebutuhan untuk

ditolong oleh figur

orang dewasa

Kartu 4

Beruang lagi, weh iki kanguru og. Kanguru to iki, mbak? Terserah kamu, Oki. Mbak

kan hanya pendengar setia. Ki kanguru ki lho ono sak e og. Ibu, aku mau menggenjot

sepeda. Ibunya, ibunya tidak marah. Kamu boleh tapi hati-hati. Balonnya yang dicekel

anaknya jangan jeblos. Ibunya membawa keranjang minuman dan makanan untuk anak-

anaknya. Tasnya jangan jatuh, ya, Bu. Langsung ibunya pake topi tidak sepedaan,

anaknya yang sepedaan. Sepedanya ban besar sama kecil. Rumput-rumput, rumput-

rumput mau dimakan harimau, sapinya datang. Hei harimau. Kamu jangan ngaku-ngaku

harimau. Kanguru itu baik. Anake mesakake. Oh, ya. Dongeng-dongeng bagus. Oh

sudah. Iki gek ngopo? Iki lagek ngesaki anaknya membawa keranjang sama makanan di

sana di pasar, langsung membawa tas duitnya tidak ada. Dia tidak membayar. Bar kui

opo? Trus anaknya numpak sepeda bannya putus, anaknya yang kecil. Ibu. Ibunya sudah

lari. Ning endi? Ini di hutan, di anu salju. Heem. Terus?Bar kui opo meneh? Ganti. Bar

iki ceritane opo meneh? Ibunya lari abis itu anaknya ketinggalan. Ibunya sudah lari jauh

banget. Tidak bisa ininya, ketinggalan jauh. Pas ngene gek ngeroso opo? Iki perasaane

tidak enak. Ini enak. Lalala. Iki sopo?Ini kanguru. Heeh. Sopo iki? Ibunya. Ini?

Anaknya. Anaknya ke satu, kedua. Ibunya maksude lalala ki mergo opo? Mergo

ibunya njoget-njoget punya topi bagus. Kalauanaknya ga enak kenapa? Ga enak,

ditinggal karo ibunya. Gek mikir opo ning cerita iki? Mikir, wah enak sekali ini

buahnya, mantep. Buah yang mana to? Yang ini buahnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

135

Tema Deskriptif Tema Interpretif Diagnostik

Ibu, aku mau menggenjot

sepeda. Ibunya, ibunya tidak

marah. Kamu boleh tapi hati-

hati.

Jika (seorang anak)

kanguru meminta ijin ibu

untuk melakukan sesuatu

Kebutuhan untuk

tunduk pada figur ibu

Tasnya jangan jatuh, ya, Bu. Anak kanguru memberi

saran pada ibu

Kebutuhan untuk

mendominasi figur

ibu

Lagi mikir apa di cerita ini?

Mikir, wah enak sekali ini

buahnya, mantep. Buah yang

mana to? Yang ini buahnya.

Anak memikirkan

makanan enak

Kebutuhan untuk

makan (primer)

Kartu 5

Rumah yang bagus sekali. Yang ini untuk tidur untuk anaknya beruang. Weh, kucing

ibunya lagi tidur langsung anaknya nangis mau makan langsung hutan, hutan ini bagus

sekali, indah sekali. Ini dongeng-dongeng bagus. Nomer lima dongeng-dongeng gabus,

eh bagus. Tempat tidurnya sudah enak sekali. Anaknya makan makan susu. Sirgalanya

datang. Sirgala, ini anakku. Sirgalanya ngomong ngene. Oweh oweh oweh. Sirgalane

teko ibunya. Ibu, makan. Sudah. Sirgala ki sopo to? Ini sirgala ini. Sebelume gek ngopo

iki? Ibunya sama bapaknya ndelok iki, anaknya menangis minta makan. Ibunya di sini?

Ngapain? Ibunya di sini lho, ini ayahnya. Oh, gitu. Ini tempat tidurnya ya? Hooh.

Bapak ibunya gek ngopo? Bapak ibunya baru tidur anaknya nangis. Anaknya nangis

kenapa? Minta makan. Mbak, Mas Dias ra popo to ning kene? Yo ra popo. Nah, bar

kui ngopo, bar „ibu, aku mau maem‟? Anake tidur langsungan. Ehem. Langsung tidur.

Mikir opo pas di sini? Ibunya? Anaknya mau makan terus, enak makannya. Trus?

Langsung anaknya ngomong gini, “Ibu, ayah mana? Ayah kon nggolek suket nggo

mangan aku.” Perasaane piye kui? Enak sekali. Kenapa enak? Karena ibunya baik,

tidak jahat. Ayahnya yang jahat. Ayahnya jahat kenapa? Karena anaknya nakal,

anaknya membribeni ayahnya. Hah? Anaknya membribeni ayahnya mergo opo?

Ayahnya nakal og. Nakal kepiye? Anaknya yang nakal, trus bapaknya jahat

maksudmu? Ayah jahat mergo opo? Mergo nganu, mergo anaknya nangis mbribeni

ayahnya, mbribeni ayahnya langsung ga bisa tidur. Trus? Perasaane? Enak. Enak piye?

Tidur, makan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

136

Tema Deskriptif Tema Interpretif Diagnostik

Bapak ibunya baru tidur

anaknya nangis. Anaknya

nangis kenapa? Minta makan.

Jika (seorang anak)

serigala menangis minta

makan

Kebutuhan untuk

ditolong oleh figur

orang tua

Sirgalane teko ibunya. Ibu,

makan.

Anak meminta makan

saat ibunya datang

Kebutuhan untuk

ditolong oleh figur

ibu

Langsung anaknya ngomong

gini, “Ibu, ayah mana? Ayah

kon nggolek suket nggo

mangan aku.”

Anak memerintah ibu

agar ayah mencari makan

untuknya

Kebutuhan untuk

mendominasi ibu

Kebutuhan untuk

ditolong oleh figur

ayah

Perasaannya? Enak. Enak

bagaimana? Tidur, makan.

Anak merasa enak karena

tidur dan makan

Kebutuhan untuk

makan dan istirahat

(primer)

Kartu 6 (kartu dibalik)

Tikus. Air iki. Ular iki. Naga. (sambil memutar-mutar posisi kartu). Hem. Naga. Hei

naga. Aku jahat kamu. Ayo serang aku. Aku berani sama kamu. Aku membawa batu.

Besar sekali di hutan. Naganya tidak baik. Kamu tak andake ayahku. Hei kamu bocah

kecil. Duuufff… tidak mati. Kamu harus menolongku. Waa ciaat matilah. Hahahaha…

iki sopo wae? Nogo karo sopo? Nogo karo kancil. Naga sing endi kancil sing endi?

Naga. Kancil ndelik. Trus? Kowe biasane ning kene, Mbak? Heeh. Naga tadi ga baik,

kenapa? Jahat, nyembur aku ni. Kamu yang mana to? Ini. Trus, yang tadi ga mati

siapa? Yang mati naganya. Heem,kenapa? Jahat ayahe. Maksude piye ki? Ayahe jahat.

Ayahnya naga jahat. Naga tadi nyembur to? Ga mati, yang ga mati siapa tadi? (Subyek

mematikan recorder). Piye, piye? Ga usah dipegang-pegang ya. Gimana tadi?

Naganya tidak enak. Hei naga kamu harus menolongku. Kamu tidak menolong, kamu

harus mati. Ya tadi katamu si naga nyembur, tidak mati. Makan dulu. Trus, tidak mati

kenapa? Karena ininya sudah mati. Trus akhirnya bisa mati gimana? Maemnya nanti

ya tunggu yang ini selesai dulu. Mangan sik opo cerito sik? Cerito sik. Kan naganya

nyembur, trus jaremu duuuuf tidak mati. Siapa yang gak mati? Yang gak mati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

137

kancil. Trus tadi ada yang mati lagi. Siapa itu? Naga. Naganya kenapa mati? Dipanah

karo sama ayahnya.

Tema Deskriptif Tema Interpretif Diagnostik

Naga. Hei naga. Aku jahat

kamu. Ayo serang aku. Aku

berani sama kamu. Aku

membawa batu. Besar sekali di

hutan. Naganya tidak baik.

Kamu tak andake ayahku.

Jika (seorang anak) kancil

mengejek naga (figur

otoritas)

Kebutuhan untuk agresi

pada figur otoritas

Naga mencoba untuk

menyerang kancil tapi kancil

tidak mati.

Kancil diserang oleh naga

(figur otoritas

Tekanan agresi dari figur

otoritas

Hei naga kamu harus

menolongku. Kamu tidak

menolong, kamu harus mati.

Kancil mengancam naga Kebutuhan untuk agresi

pada figur otoritas

Kartu 7

Harimau. Hei, monyet. Monyetnya mau dimakan sama macan tutul. Macannya lari cepat.

Munyuknya gandulan. Tidak bisa sudah digrawut, sudah digeret sama macannya, sudah

mati. Hahaha..kamu tidak bisa lari, kamu. Tangannya tak cokot, gremus-gremus, hekhek.

Sudah wareg. Munyuknya sudah gak punya tangan munyuknya. Haus. Astagfirullah

alazim. Udah. Itu yang makan siapa tadi? Itu yang makan munyuknya, tangannya

macan.Ini yang makan siapa? Macan. Sakdurunge gek opo? Sakdurunge lari to, dijariki

blek blek blek, munyuke gandulan, gak bisa. Dicokot iki mah kress. Bar kui? Bar kui

macannya nesu, munyuke wis kecokot, munyuke wis mati. Macane nesu mergo opo?

Nesu dewe, golek maem, ngelih, munyuke ngelih dipangan wae. Sopo sing ngelih?

Macan karo munyuk. Sing dipikirke opo? Munyuke lagi mikir, oh tidak bisa ini.

Bagaimana ini, dipangan.Eit, jebule dipangan. Sing dirasake piye? Macane ngerasakke

enak, wulunya. Njijiki.

Tema Deskriptif Tema Interpretif Diagnostik

Macannya marah karena

apa? Nesu dewe, golek maem,

ngelih, munyuke ngelih

dipangan wae.

Jika (seorang anak)

macan merasa marah

karena lapar dan

memakan monyet

Kebutuhan untuk

makan (primer)

Kebutuhan agresi

pada figur yang lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

138

lemah

Monyetnya mau dimakan sama

macan tutul. Macannya lari

cepat. Munyuknya gandulan.

Tidak bisa sudah digrawut,

sudah digeret sama macannya,

sudah mati. Hahaha..kamu

tidak bisa lari, kamu.

Tangannya tak cokot, gremus-

gremus, hekhek. Sudah wareg.

Anak memangsa monyet

(figur yang lebih lemah)

Kebutuhan agresi

pada figur yang lebih

lemah

Kartu 8

Munyuk. Ah, njijiki rupane. Hei, monyet. Kamu wedok semua po? Aku wedok

lanang.Aku punya anak. Itu anakku. Rupaku elek, koyo monyet. Monyetnya panganannya

pisang tapi mimiknya jahe sido muncul. Njijiki, untumu ompong. Anakmu malah ganteng

tapi rupane koyo cagak plinteng. Hei, kamu. Makanannya pisang to? Hei, kamu. Rupamu

e lho koyo cagak plinteng. Fotomu elek og. Kamu ngelirik-ngelirik uwong. Rupamu elek

og malah ngganteng aku. Anakmu ra ngganteng og. Kowe ganteng? Elek wae. Weh,

anaknya kon makan pisang. Pisangnya habis. Ibu pisangnya habis. Wooo ibu ki begimana

to ibu iki. Sikilku tak tugel ki. Sok ngganteng-gangteng o rupamu koyo cagak plinteng.

Anaknya yang ganteng. Oh, ini yang berbunga-bunga, bisik-bisikan. Panganane kopi.

Njijiki. Njijiki ngopo? Mimikane anu getih.Ini foto siapa?Fotonya monyet.Yang ini.

Siapa yang jelek-jelek, yang punya anak ganteng? Ini. Trus, iki lagi opo sakjane?

Ngombe kopi, ngombe kopi.Mau anu pisang ininya tapi ini lapar mau njipuk di hutan tapi

gak ada. Langsung dimarahi bapaknya petani.Hei, tidak njipuk-njipuk punya koncol.

Sakdurunge lagek opo? Lagi ngopi. Hem. Ngopine yo enak tenan, rupane koyo ngono

og, njijiki. Munyuke akeh wulune. Bar ngene ki ngopo meneh? Langsung dolan-dolan

berempat.Iki, lanang, wedok, lanang, eh wedok, lanang. Iki bar ketemu petani, ono opo

meneh? Salah, iki njipuk pisang ning nggone pak petani. Petani nesu. Wee, kamu

bagaimana? Kurang ajar kamu, disampluk iki mlayu iki. Waahh uuuaaakk..uwis.

Disampluk pake apa? Sama petaninya pake pacul. Ehem. Iki lagi mikir opo?

Bagaimana? Lagi mikir opo ning kene ki? Ini mikirin pisang, ini mbisik-bisik mau

jalan-jalan. Yang dirasake opo? Perasaane piye? Perasaane tidak enak.Kenapa tidak

enak? Karena petaninya jahat. Jahat kenapa? Ini mau ngambil pisang tidak boleh.Wooo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

139

jahat wooo nangis. Langsung ini meninggal. Ngopo meninggal? Sing endi? (menunjuk

gambar) Loro karo kui? Hooh. Anak ibunya. Soale gak makan. Iki makan terus. Ini

rumahe iki kok.

Tema Deskriptif Tema Interpretif Diagnostik

Anakmu malah ganteng tapi

rupane koyo cagak plinteng.

Hei, kamu. Makanannya

pisang to? Hei, kamu. Rupamu

e lho koyo cagak plinteng.

Fotomu elek og. Kamu

ngelirik-ngelirik uwong.

Rupamu elek og malah

ngganteng aku. Anakmu ra

ngganteng og. Kowe ganteng?

Elek wae.

Jika (seorang anak)

monyet mengejek anak

orang lain

Kebutuhan untuk

agresi pada orang lain

Pisangnya habis. Ibu

pisangnya habis. Wooo ibu ki

begimana to ibu iki. Sikilku

tak tugel ki.

Anak mengancam ibu

saat meminta makan

Kebutuhan untuk

agresi pada figur ibu

Trus, ini lagi ngapain?

Ngombe kopi, ngombe kopi.

Mau anu pisang ininya tapi ini

lapar mau njipuk di hutan tapi

gak ada.

Anak sedang minum kopi

Anak merasa lapar tapi

tidak ada makanan

Kebutuhan untuk

minum dan makan

(primer)

Kebutuhan untuk

makan (primer)

Bar ngene ki ngopo meneh?

Langsung dolan-dolan

berempat. Iki, lanang, wedok,

lanang, eh wedok, lanang.

Anak bermain bersama,

berempat

Kebutuhan afiliasi

dengan figur ibu dan

orang lain

Kartu 9

Hei, kelinci. Kamu sendirian po? Kamu mesake. Kamu cantik lho. Wah, kamu rupanya

berengosan. Aku wedok wedok tapi tidak cantik. Aku gak punya teman. Hei, teman. Aku

tiduran sendiri. Kamu mau gak tidur sama aku? Tidak mau. Wedok sama wedok dolan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

140

langsung sudah. Kleang kleang kleang kleang. Iki ngomong karo sopo to? Iki ngomong

sama nganu lho orang tuanya. Heem. Orang tuanya pergi, pergi minggat. Minggat ke

mana? Minggat mau makan, makan sop. Sakdurunge lagek opo iki? Lagi mau makan

tapi itu tidak punya uang, ayahnya ga memberi uang, itu langsung nangis. Minggat

kenapa orang tuane? Nesu karo anake. Kenapa? Anaknya nesu sama ayahnya.

Kenapa? Ayahnya sama ibunya lungo. Nesu mergo opo? Nesu mergo ini lho yang nakal

iki. Nakal piye? Pacaran terus. Heem. Sudah. Trus, bar iki ngopo? Udah. Tadi wedok

karo wedok, tadi dia mau ngajak tidur siapa? Adiknya yang di desa. Ini lagi mikir

apa? Mikir ayahnya sama ibunya pergi. Ini lho, Mbak. Ini anaknya, ini ibunya, ayahnya.

Nangis kenapa tadi, Ki? Ninggalkan ibunya. Nangis ditinggal ayah sama ibunya.

Perasaane piye? Perasaaannya gak enak sendirian, Mbak.

Tema Deskriptif Tema Interpretif Diagnostik

Wedok sama wedok dolan,

langsung sudah.

Jika (seorang anak)

kelinci bermain dengan

adiknya

Kebutuhan untuk

bermain dengan figur

adik

Sebelumnya lagi apa ini?

Lagi mau makan tapi itu tidak

punya uang, ayahnya ga

memberi uang, itu langsung

nangis.

Anak menangis karena

tidak diberi uang oleh

ayah untuk makan

Kebutuhan untuk

ditolong oleh figur

ayah

Orang tuanya pergi, pergi

minggat. Minggat ke mana?

Minggat mau makan, makan

sop. Minggat kenapa orang

tuane? Nesu karo anake.

Kenapa? Anaknya nesu sama

ayahnya. Kenapa? Ayahnya

sama ibunya lungo. Nesu

mergo opo? Nesu mergo ini

lho yang nakal iki.

Anak marah kepada

ayahnya karena ayah

pergi dengan ibunya

Perasaan marah

P reject

Kartu 10

Anjing. Anjing pinter. Anjing pinter kamu punya rambut besar. Kamu sudah melahirkan

di perut kamu. Kamu lanang opo wedok. Aku namanya anjing. Aku anjing anak besar,

besar sekali. (dinyanyikan) Anjingnya mau adus. Adusnya di kamar mandi. Di rumah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

141

kamu. Sudah. Sakdurunge ono opo? Itu anjingnya mau pipis di sini, mau beol. Ibunya

melahirkan lagi. Ini melahirkan to mbak? Langsung ibunya nunggoni anaknya lagi beol.

Yang lagi beol itu siapa? (menunjuk gambar) Yang baru ngelahirin yang mana?

(menunjuk gambar) Ini bayinya. Anak ke satu, ke dua.Yang melahirkan, ke tiga. Hah?

Ibunya ke satu. Yang hamil siapa? Ini lho, ini kan perute. Bar kui ono opo meneh?

Langsung bar beol, cawi langsung tidur di rumah. Mamanya sudah melahirkan anaknya.

Udah. Sing dipikirke opo? Dipikirke anak bayine, anak bayine.Ibune, aduh loro perutku.

Arep melahirkan. Wah brojol tenan. Trus, perasaane piye? Tidak enak. Kenapa?

Karena ini sudah melahirkan sakit banget. Pas ning kene ki lho, sing dirasake selain

sakit, selain ga enak? Hatinya sedih sekali. Anaknya, melahirkan sedih sekali. Sedih

kenapa? Anaknya ini ditinggal di rumah sakit, sendirian di rumah, ga enak. Heem.

Tema Deskriptif Tema Interpretif Diagnostik

Itu anjingnya mau pipis di sini,

mau beol.

Jika (seorang anak) anjing

buang air

Kebutuhan untuk

buang air (primer)

Langsung setelah beol, cawi

langsung tidur di rumah.

Anak tidur Kebutuhan untuk

pasif (primer)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

142

Lampiran 7. Identitas Psikolog

Ayuk Rahadhian Subekti, M.Psi, Psi

29 tahun 0810 0263 5356

[email protected]; [email protected] Blunyahan RT 47, Pendowoharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta

Pendidikan

Program Pascasarjana Magister Profesi Psikologi Bidang Klinis Fakultas Psikologi UGM (lulus tahun 2011, IPK 3,67)

Program Sarjana Fakultas Psikologi UGM (lulus tahun 2006, IPK 3,35) Minat Psikologi bencana Psikologi komunitas Psikologi anak, keluarga, dan pengasuhan

Pengalaman Kerja

2013

Psikolog di Unit Laboratorium Kesehatan Mental Masyarakat dan Unit Konsultasi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada

Fasilitator Quality Teacher Improvement yang diselenggarakan oleh Titian Foundations

Fasilitator Pelatihan Konseling Kelompok bagi Petugas Pendamping Sekolah Titian Foundations

Tester Psikotes Unit Pengembangan Alat Tes Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

143

Asisten Praktikum Mahasiswa Magister Profesi Psikologi Universitas Gadjah Mada (Tes TAT, Tes Grafis, dan Tes Anak)

2012 Psikolog Penempatan Kota Yogyakarta di Divisi Kesehatan Mental, Center

for Public Mental Health Fakultas Psikologi UGM (Januari – Desember 2011) Psikolog lepas di LPT Metamorfosa, Yogyakarta Dosen tidak tetap di Universitas Yogyakarta, mengampu matakuliah

Hambatan Perkembangan Anak, Hambatan Perkembangan Remaja, Psikologi Umum II, dan Pengembangan Kepribadian

2011 Psikolog Penempatan Kota Yogyakarta di Divisi Kesehatan Mental, Center

for Public Mental Health Fakultas Psikologi UGM (Januari – Desember 2011) Psikolog lepas di LPT Metamorfosa, Yogyakarta Trainer Pelatihan Pemantapan Petugas Pendamping Sosial : Program

Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Dinas Sosial Prop DIY (Juli 2011)

Trainer Pelatihan Psikologi Bencana untuk Dinas Kesehatan Sleman (Mei 2011)

Dosen tidak tetap di Universitas Yogyakarta, mengampu matakuliah Psikologi Perkembangan, Hambatan Perkembangan Remaja, Pengembangan Kepribadian, dan Kode Etik Psikologi.

2010 Psikolog Penempatan Kota Yogyakarta di Center for Public Mental Health

Fakultas Psikologi UGM (Juli – Desember 2010) Trainer Pelatihan Deteksi Dini Masalah Kesehatan Mental : Program

Pengabdian Masyarakat Fakultas Psikologi UGM (November 2010) 2007 Divisi Mental Health Program Aceh UGM “Supporting Human Resources Development and Health Services Reconstruction in Aceh Barat & Nanggroe Aceh Darussalam Province” 2006 Pemandu dalam program Child Friendly Space, pendampingan anak korban gempa Bantul

Pelatihan

Workshop Art Therapy (2013) CBT untuk Anak (2013) Psikologi Transpersonal (2010) Cognitive Behavioral Therapy (2009)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

144

Eye Movement Desensitization and Reprocessing untuk penyintas bencana gempa Aceh (2007)

Seminar

Psikologi Klinis Melintas Batas Disiplin Ilmu Psikologi Klinis untuk Kesejahteraan Bangsa Sekolah Sejahtera Indonesia

Organisasi

Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

145

Lampiran 8. Hasil Observasi Perilaku Subjek

Observasi 10 November 2012

No Nama Waktu Pengamatan

1 OHP 19.35-19.50 Merebut barang, mendorong teman,

melempar barang ke teman

2 PWJ 19.35-19.50 Marah, memukul teman

3 RI 19.35-19.50 Menghina teman

4 ANM 19.35-19.50 Menghina teman, memukul teman

5 GDS 20. 00-20.15 Menghina teman, mengumpat, mendorong

teman

Observasi 17 November 2012

No Nama Waktu Pengamatan

1 OHP 19.45-20.00 Menghina teman, mengumpat, melempar

barang

2 PWJ 19.45-20.00 Marah

3 RI 19.45-20.00 Menghina teman, mengumpat

4 ANM 19.45-20.00 Menghina teman

5 GDS 20.05-20.20 Menghina teman dan pendamping,

mengkritik teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

146

Lampiran 9. Hasil Observasi Rapat Koordinasi Pendamping YSS

Pada rapat koordinasi (rakor) yang diadakan pada tanggal 9-10 Februari

2013 ini membahas tentang evaluasi pendampingan selama satu semester lalu,

yaitu pada bulan Agustus hingga Desember 2012. Beberapa pendamping YSS

mengeluhkan sebagian anak yang nakal, dalam konteks ini berperilaku agresif.

Hal ini menjadi kendala bagi pendamping dalam memberikan materi pengajaran

di kelas karena perilaku anak yang agresif (verbal maupun non-verbal) tersebut

mengganggu jalannya pembelajaran.

Perilaku agresif yang ada pada anak menjadi pertanyaan selama

pelaksananaan rakor. Perilaku anak yang agresif sejak dulu sudah ada dan hingga

saat ini masih ada. Lantas, apakah YSS masih perlu ada kehadirannya karena

tidak terjadi perubahan yang signifikan pada perilaku anak? Kemudian, timbul

tanggapan dari koordinator YSS yang menyatakan bahwa ada kemungkinan apa

yang pendamping berikan kepada anak itu tidak sesuai dengan apa yang

dibutuhkan oleh anak, tidak tepat sasaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

147

Lampiran 10. Hasil Wawancara dengan Para Pendamping YSS

Secara keseluruhan, para pendamping menceritakan pengalaman pertama

mereka ke Kampung Pingit sangat mengejutkan. Mereka terheran-heran dengan

perilaku mayoritas anak yang cenderung agresif. Berteriak, mengumpat, bahkan

memukul. Menurut pendamping YSS, subjek GDS sering berkata kasar kapada

teman maupun pendamping saat belajar di kelas. GDS juga tidak segan memukul

temannya. Subjek ANM dikenal cerewet oleh para pendamping. ANM kerap

tampak sedang menghina temannya. Subjek PWJ merupakan anak yang cengeng

namun ketika PWJ marah, ia akan melakukan mogok bicara. Subjek RI

merupakan anak yang pendiam di kelas belajar YSS namun RI pernah beberapa

kali terlibat perkelahian dengan teman di kelas belajar. Subjek OHP merupakan

anak yang paling dikenal oleh semua pendamping YSS. Tidak sedikit pendamping

yang mengeluhkan perilaku OHP. OHP kerap menghina, mengumpat, hingga

memukul teman-teman dan pendamping YSS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

148

Lampiran 11. Hasil Wawancara dengan Warga Kampung Pingit

Beberapa warga Kampung Pingit ada yang mengeluhkan tentang perilaku

anak-anak Kampung Pingit yang menjadi dampingan YSS. Beberapa warga

tersebut tetap mengizinkan anaknya belajar di YSS dengan pengawasan ketat

orangtua, maksudnya orangtua menunggui anak mereka yang sedang belajar

hingga jam pulang. Namun, ada juga sebagian warga yang tidak mau mengajak

anaknya belajar di YSS karena khawatir perilaku anak mereka akan tertular

menjadi agresif. Seorang warga bahkan pernah memarahi seorang anak

dampingan karena meludahi temannya. Sebagian warga lainnya, memaklumi dan

membiarkan perilaku anak-anak tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

149

Lampiran 12. Lembar Informed Concent

Dengan hormat,

Bersama ini saya,

Nama : Fransisca Indra Kristanti

NIM : 089114139

Fakultas : Psikologi Universitas Sanata Dharma

Memohon izin kepada Bapak/Ibu untuk melakukan pengambilan data pada anak

Bapak/Ibu yang bernama ……………………………… demi kepentingan skripsi.

Pengambilan data ini akan dilakukan pada,

Hari, tanggal :

Pukul :

Atas izin dan perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.

Mengetahui, Hormat saya,

Orangtua/wali

(…………………..) Fransisca Indra Kristanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

151

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

152

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 5 anak yang memiliki kecenderungan agresif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan penilaian pendamping

154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI