PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pertimbangan bank ilegal dalam pemberian kredit kepada...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pertimbangan bank ilegal dalam pemberian kredit kepada...
PRAKTIK BANK-BANK ILEGAL
DI KALANGAN PEDAGANG PASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh :
Ratna Setyo Utami
NIM : 031324026
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PRAKTIK BANK-BANK ILEGAL
DI KALANGAN PEDAGANG PASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh :
Ratna Setyo Utami
NIM : 031324026
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PE
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
RSEMBAHAN
Karya sederhana ini saya persembahkan kepada :
v Tuhan Yesus serta Bunda Maria
v Bapak Agustinus beserta keluarga
v Ibu terkasih dan keluarga besar di Ngrambe
v Diri saya sendiri, dan
v Sahabat hatiku Agoenk W
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Percayalah kepada Tuhan dengan sepenuh hatimu
Dan janganlah mengandalkan pertanyaan sendiri
Ingatlah pada Tuhan dalam segala sesuatu yang kau lakukan
Maka ia akan menjanjikan padamu cara hidup yang baik
Keberhasilan dalam hidup
Tergantung
Pada diri, hati kemauan juga usahamu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebaga imana layaknya karya ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
PRAKTIK BANK-BANK ILEGAL
DI KALANGAN PEDAGANG PASAR
Ratna Setyo Utami
Universitas Sanata Dharma
2007
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan cara kerja bank ilegal dalam memperoleh nasabah, penetapan bunga yang dilakukan bank ilegal, pertimbangan bank ilegal dalam pemberian kredit kepada para nasabah dan cara bank ilegal dalam menyelesaikan kredit yang bermasalah. Penelitian dilakukan di Pasar Desa Ngrambe, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur pada bulan Juni sampai Agustus 2007. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara terstruktur dan observasi. Sampel penelitian adalah seluruh bank ilegal yang memberikan kredit di Pasar Desa Ngrambe yaitu sebanyak 15 bank. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian adalah sebagai berikut : 1. Dalam menawarkan kredit pada nasabah bank ilegal mendatangi nasabah,
menjelaskan ketentuan tentang bunga, besar serta jumlah angsuran yang harus dibayar nasabah dan melakukan pengamatan terhadap nasabah mengenai jenis dan besar usaha, jika nasabah setuju petugas meminta Kartu Tanda Penduduk dan nasabah dapat langsung menerima dana yang diajukan.
2. Bank ilegal menetapkan bunga sebesar 20%-25% perperiode pinjaman yang berkisar antara 1-6 bulan. Bunga tidak akan berubah berapapun besarnya pinjaman dan lamanya waktu angsuran.
3. Bank ilegal menggunakan pertimbangan berdasarkan capacity untuk nasabah baru dan character untuk nasabah lama dalam menilai kelayakan mendapatkan kredit dari bank ilegal .
4. Bank ilegal tidak melakukan tindakan hukum jika ada kredit yang bermasalah, tetapi hanya memberikan peringatan dan kemudahan dal;am mengangsur kepada nasabah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
ILEGAL BANKS PRACTICE
AMONG TRADITIONAL MARKET SELLERS
Ratna Setyo Utami
Sanata Dharma University
2007
This research aim to reveal the way ilegal banks get the custumer, determine interest, consider the credit receiver and the credit solve the problems. This research was held at traditional market Ngrambe, District Ngrambe, Ngawi, East Java. From June 2007 to August 2007. The data collecting methods used were structural interviews and observation. The samples were all ilegal banks which gave credit at traditional market Ngrambe consisted of 15 banks. The data analysis method used was descriptive qualitative with data reduction, data provided and draw conclusion. This research results are as follows : 1. The ilegal banks proceduces in offering credit are by visiting the customers,
explaining about the interest, explaining about the amount of installment payment, and surveying on customers type of business. If the customer agree, the bank ask the copy of customer identification card as a quarantee and then the customer can get the cash.
2. The ilegal banks state interest 20%-25% for 1-6 months loan. This is a fixed interest means that the interest does not depend on the amount and period of loan.
3. The ilegal banks use capacity and character consideration to choose the credit receivers.
4. The ilegal banks do not take any law track if bad debt happened, but the banks only warn to the customers and give an easy way for install payment.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
kasih dan karunia-Nya. Sehingga penulisan skripsi berjudul “ Praktik Bank-bank
Ilegal di Kalangan Pedagang Pasar” ini dapat selesai dengan lancar dan baik.
Skripsi ini di susun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan di Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Universitas Sanata Dharma
yang telah memberikan bantuan kepada penulis selama penulis menyelesaikan
studi di Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Ekonomi Universitas Sanata Dharma sekaligus selaku pembimbing I, yang
telah membimbing penulis dengan sabar dan penuh perhatian, serta
memberikan banyak kritik dan saran membangun yang berguna bagi
penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak Drs. P.A. Rubiyanto selaku pembimbing II, yang telah membimbing
penulis dengan sabar dan telaten, memberikan masukan-masukan dan
semangat sehingga penulis termotivasi menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
5. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si. yang telah membantu kelancaran
penulis dalam menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma.
6. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. yang telah banyak memberikan saran,
masukan dan motivasi, sehingga penulis dapat menyelesaikan skipsi ini
dengan lancar.
7. Ibu Catur Rismiati selaku pembimbing abstrak, yang telah membantu dan
membimbing penulis dalam penyelesaian abstrak.
8. Pihak sekretariat Pendidikan Ekonomi, mbak titin yang baik dan sabar, yang
telah banyak membantu kelancaran urusan selama penulis melaksanakan studi
di Universitas Sanata Dharma.
9. Bapak Agustinus Karno dan keluarga yang telah memberikan kesempatan
belajar serta dukungan dalam bentuk doa, nasehat juga materi pada penulis,
sehingga dapat melaksanakan studi sampai tingkat perguruan tinggi.
10. Bapak dan ibuku terkasih, terima kasih atas segala doa juga kerja keras buat
adek. Buk….Iut dah lulus lho, makasih buat usaha dan pengorbanannya
sekarang giliran iut yang berjuang buat ibuk.
11. Mbak Endang terkasih beserta calon jagoan ciliknya dan Mas Yus, atas
perhatian, doa, materi juga semangat yang diberikan. Mas Agus dan mbak
Muji beserta keluarga, kapan kita kumpul bareng lagi.
12. Keponakan-keponakanku tersayang, Candra & Bily yang manis jangan sering
bikin ibuk marah ya, pertahankan terus rangking satunya lek ut selalu doa buat
kalian. Faiz & Dilla kapan tempat kakung uti, lek ut kangen lho. Dek Rizky
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
juga alm. Dimas yang ganteng. Makasih atas kelucuan, kenakalan juga
celotehnya yang selalu bikin lek ut bahagia memiliki kalian.
13. Sahabat hati juga hidupku Agoenk W, atas kebersamaan kita selama ini, doa,
semangat, kasih, pengertian, omelan juga materi beserta keluarga besar yang
selalu mendukung. Mz…ade’ dah lulus, terima kasih atas 7 tahun yang
menyenangkan beserta kesedihan-kesedihannya.
14. Seluruh warga Menur II, mz Nino, mz Cndra juga mz Anka yang baik, Sastro
teman setia dalam menjalani suka duka di Jogja, akhirnya kita lulus
ya….ari”yem” yang baik, yuyu yang sering kasih makanan, ndut yang sering
kena omelam, mba Q-thul dah selesai nich cepat nyusul ya…..Christo yang
manja juga baik, mba ut dah selesai dek jadi manjanya ganti ke mbak wahyu
aja ya….oke, ciip. Balong doanya sekarang sendiri aja ya.., tutik, ika item,
wigiz, momon, tari, dedy atas kebersamaan yang indah selama ini.
15. Sahabat-sahabatku Ika Yoganingsih, Pipit Anistia Ageska, Christina Yuyun K,
makasih atas kebersamaan juga semangatnya, akhirnya aq nyusul kalian juga.
16. Teman-teman Pendidikan Ekonomi ’03 ( Meyta, Nining, Rini, Riska, Ningsih,
Asih, Asti, Ian, Isnani, Nanik, M’ Sandi, Diah, Wayah, Tasya, Lius, Istadi,
Urbanus, Anang, Hendra, Koko, Bona, Okta, Wisnu, Andika, Heri, Romo
Fredi, Rino).
17. Serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu
Yogyakarta, 22 November 2007
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………….. iv
HALAMAN MOTTO…………………………………………………. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………. vi
ABSTRAK……………………………………………………………… vii
ABSTRACT……………………………………………………………….. viii
KATA PENGANTAR………………………………………………….. ix
DAFTAR ISI……………………………………………………………. xii
DAFTAR TABEL………………………………………………………. xiv
DAFTAR BAGAN……………………………………………………… xv
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………… xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………… 1
B. Rumusan Masalah………………………………………. 4
C. Tujuan Penelitian……………………………………….. 4
D. Manfaat Penelitian……………………………………… 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Peran Perbankan dalam Perekonomian…………………. 6
B. Akses Masyarakat terhadap Perbankan…………………. 8
C. Pelayanan Jasa Perbankan bagi Masyarakat Kecil……… 10
D. Gambaran Umum Bank Ilegal…………………………… 14
E. Penelitian Terdahulu……………………………………... 18
F. Kerangka Pemikiran……………………………………… 19
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian…………………………………………… 22
B. Lokasi Penelitian…………………………………………. 22
C. Subyek dan Obyek Penelitian……………………………. 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
D. Populasi dan Sampel……………………………………… 23
E. Batasan Operasional……………………………………… 24
F. Variabel Penelitian……………………………………… 25
G. Teknik Pengumpulan Data……………………………… 25
H. Data yang dicari………………………………………… 27
I. Teknik Analisis Data…………………………………… 28
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum Bank Ilegal…………………………... 30
1. Sejarah Bank Ilegal…………………………………… 30
2. Struktur Organisasi…………………………………… 31
3. Modal dan Keanggotaan……………………………… 36
B. Gambaran Umum Pasar Ngrambe………………………. 39
1. Keadaan Geografis…………………………………… 39
2. Keadaan Pedagang…………………………………… 40
3. Fasilitas- fasilitas Pasar……………………………….. 42
4. Pengelola Pasar………………………………………. 43
BAB V PEMBAHASAN
1. Cara kerja Bank-bank ilegal dalam memperoleh nasabah….. 45
2. Penetapan bunga yang dilakukan oleh bank-bank ilegal…… 52
3. Pertimbangan bank-bank ilegal dalam pemberian kredit kepada
Nasabah…………………………………………………… 56
4. Cara bank-bank ilegal dalam menyelesaikan kredit bermasalah 58
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………… 63
B. Saran……………………………………………………….. 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 1 PEDOMAN WAWANCARA
LAMPIRAN 2 HASIL WAWANCARA
LAMPIRAN 3 SURAT PERMOHONAN IJIN KEPADA BAPPEDA
LAMPIRAN 4 SURAT IJIN PENELITIAN DARI BAPPEDA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
A. Halaman
Tabel III.1 Kisi-kisi Wawancara…………………………………… 26
Tabel III.2 Kisi-kisi Kuesioner…………………………………….. 27
Tabel IV.1 Nama Bank-bank ilegal……………………………….. 37
Tabel IV.2 Nama Bank-bank ilegal, Nama petugas………………. 38
Tabel IV.3 Jumlah Pedagang Berdasarkan Tempat Berdagang…… 40
Tabel IV.4 Jumlah Pedagang Menurut Jenis Kelamin…………….. 41
Tabel V.1 Besarnya Pinjaman, Besarnya Pinjaman yang harus
Dikembalikan, Lama dan Besarnya Angsuran……….. 54
Tabel V.2 Besarnya Pinjaman, Besarnya Pinjaman yang harus
Dikembalikan, Lama dan Besarnya Angsuran……….. 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR BAGAN
B. Halaman
Bagan II.1 Fungsi bank sebagai Lembaga Intermediasi……………. 7
Bagan V.1 Tahap-Tahap Dalam Pemberian Kredit Oleh Bank-Bank
Ilegal yang Telah Lama Memberikan Kredit ………….. 48
Bagan V.2 Tahap-Tahap Dalam Pemberian Kredit Oleh Bank-Bank
Ilegal yang baru………………………………………… 49
Bagan V.3 Tahap-tahap Pemberian Kredit Oleh Bank Umum……... 51
Bagan V.4 Tahap-tahap Pengembalian Pinjaman Secara Normal Pada
bank-bank Ilegal…………………………………………. 59
Bagan V.5 Tahap-tahap Pengembalian Pinjaman Bermasalah Pada
bank-bank Ilegal…………………………………………. 60
Bagan V.6 Tahap-tahap Pengembalian Pinjaman yang macet Pada
bank-bank Ilegal………………………………………… 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar IV.1 Struktur Bank Ilegal Tipe I…………………………… 33
Gambar IV.2 Struktur Bank Ilegal Tipe II………………………….. 34
Gambar IV.3 Struktur Bank Ilegal Tipe III…………………………. 34
Gambar IV.4 Struktur Organisasi Bank Umum……………………… 35
Gambar IV.5 Struktur Organisasi Petugas di Pasar Ngrambe……….. 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat
adil makmur yang merata materiil dan spirituil bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pembangunan pedesaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
pembangunan nasional. Dalam usaha peningkatan kesejahteraan rakyat dan
melaksanakan pembangunan pedesaan melalui pemerataan kesempatan
berusaha, pemerintah telah memberikan perhatian melalui sektor perbankan
dengan memberikan bantuan kredit bagi kegiatan usaha di pedesaan.
Peningkatan usaha di pedesaan di sektor pertanian dan di luar sektor
pertanian sangat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat dan
selanjutnya taraf hidup mereka. Tingkat hidup masyarakat pedesaan pada
umumnya relatif rendah, disebabkan pendapatan dari sektor pertanian kecil
sehingga kesempatan mereka untuk memulai usahanya di luar sektor pertanian
sangat terbatas.
Pada umumnya permodalan merupakan masalah yang senantiasa
dihadapi. Padahal permodalan merupakan unsur penting dalam mendukung
peningkatan usaha dan selanjutnya taraf hidup. Kekurangan modal akan
sangat membatasi ruang gerak aktivitas usaha, yang bertujuan untuk
meningkatkan pendapatan. Pemilikan modal yang terbatas, sementara sumber
dana dari luar yang biasa membantu mengatasi kekurangan modal tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
mudah diperoleh, telah membuat semakin sulitnya masyarakat untuk
meningkatkan usahanya.
Masalah kekurangan modal yang dihadapi masyarakat sebenarnya
sudah mendapat perhatian dari pemerintah. Hal ini terbukti dengan adanya
kebijakan yang ditujukan untuk membantu masyarakat mencukupi kebutuhan
modalnya melalui lembaga kredit formal, seperti : Bank Perkreditan Rakyat
(BPR) yaitu bank swasta yang mendapatkan pengawasan dan pembinaan dari
Bank Indonesia dan mempunyai kedudukan sama seperti bank-bank umum
lainnya serta BRI Unit Desa dengan bermacam-macam jenis kreditnya.
Pada kenyataannya usaha pemerintah mengadakan lembaga kredit
formal belum sepenuhnya mencapai sasaran yang diharapkan. Prosedur yang
berbelit-belit seperti harus membawa surat keterangan dari desa dan juga
harus tersedianya jaminan untuk memperoleh kredit, serta jangka waktu yang
relatif lama untuk terkabulnya permohonan kredit telah menjadi penghambat
bagi masyarakat untuk memanfaatkan jasa lembaga kredit formal. Meskipun
ditinjau dari segi tingkat bunga lembaga kredit formal lebih rendah, namun
adanya faktor- faktor penghambat tersebut telah menyebabkan unsur bunga
rendah yang ditawarkan tidak lagi menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk
meminjam uang di lembaga kredit formal. Bahkan ada kecenderungan di
kalangan masyarakat untuk mencari tambahan modal kepada pihak lain di luar
lembaga kredit formal. Salah satu alternatif bagi masyarakat tersebut adalah
dengan meminjam uang kepada pelepas uang atau lebih dikenal dengan
sebutan bank ilegal atau “bank plecit”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Bank ilegal atau bank plecit sebagai istilah yang timbul dan populer di
kalangan masyarakat, merupakan suatu fenomena dalam masyarakat yang
diakui dan diperlukan keberadaanya, khususnya di kalangan pedagang pasar.
Bank ilegal ini merupakan usaha perseorangan tetapi ada pula yang berbadan
usaha dengan tujuan meminjamkan uang dengan persyaratan yang mudah dan
prosedur yang tidak berbelit-belit. Sehingga, dewasa ini bank ilegal menjadi
salah satu tumpuan bagi para pedagang pasar untuk memperoleh pinjaman
modal.
Ditinjau dari prosedur pemberian kredit dengan persyaratan mudah
seperti itu, tidaklah mengherankan apabila sebagian besar pedagang pasar
tertarik untuk meminjam uang kepada bank ilegal. Praktik Bank-bank ilegal
dengan bunga yang tinggi mencapai 30% jelas mencekik usaha kecil, namun
praktik seperti ini tetap hidup dan mempunyai pangsa pasar tersendiri karena
memang bermanfaat dan sangat membantu para masyarakat ataupun pedagang
dalam memperoleh tambahan modal untuk peningkatan usahanya
(http://www.smeeda.com/deputi7/file_infokop/edisi%2023/m.taufik.3.htm).
Selain karena kemudahan dalam prosedur, bank-bank ilegal mempunyai
keunggulan lain, yaitu dapat menjangkau daerah-daerah terpencil. Karena
umumnya lembaga keuangan formal hanya ada didaerah-daerah yang letaknya
strategis (http://www.samarinda.go.id/v4/?q=node/8533).
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan mengambil judul “Praktik Bank-Bank Ilegal
Di Kalangan Pedagang Pasar”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
penulis dapat merumuskan permasalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara kerja bank-bank ilegal dalam memperoleh nasabah ?
2. Bagaimana penetapan bunga yang dilakukan oleh bank-bank ilegal ?
3. Apa saja yang menjadi pertimbangan bank-bank ilegal dalam
pemberian kredit kepada para nasabah ?
4. Bagaimana cara bank-bank ilegal dalam menyelesaikan kredit
bermasalah ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan
penelitian ini untuk :
1. Mengetahui bagaimanakah cara kerja bank-bank ilegal dalam
memperoleh nasabah
2. Mengetahui bagaimana penetapan bunga yang dilakukan bank-bank ilegal.
3. Mengetahui apa saja yang menjadi pertimbangan bank-bank ilegal dalam
pemberian kredit kepada para nasabah
4. Mengetahui bagaimana cara atau hal-hal yang dilakukan bank-bank ilegal
dalam menyelesaikan kredit yang bermasalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Bank-bank ilegal
Dengan penelitian ini, penulis berharap bank-bank ilegal mempunyai
pandangan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pemberian kredit pada
para nasabah yang diharapkan dapat digunakan untuk perbaikan dan
pengembangan usaha.
2. Bagi masyarakat
Dengan penelitian ini penulis berharap masyarakat mengetahui
keuntungan dan kerugian dengan meminjam uang kepada Bank-bank
ilegal sehingga menjadi pertimbangan bagi masyarakat.
3. Bagi penulis
Penulis dapat mengetahui dan mempelajari tentang usaha Bank-bank ilegal
baik dalam tata cara pemberian kredit maupun penentuan bunga
4. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu referensi dan
selanjutnya dikaji lebih mendalam oleh Universitas.
5. Bagi Pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk melihat dan
menyikapi kenyataan yang ada, sehingga dapat dijadikan pertimbangan
untuk memperbaiki kebijakan kredit yang benar-benar bermanfaat bagi
masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Peran Perbankan dalam Perekonomian
Secara garis besar lembaga keuangan dapat dikelompokkan menjadi
lembaga keuangan bank, atau seringkali hanya disebut bank, dan lembaga
keuangan bukan bank. Bank menurut UU RI no 10 tahun 1998 adalah badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-
bentuk la innya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Dengan melihat pengertian bank tersebut, maka bank mempunyai tugas
menjadi perantara bagi masyarakat yang ingin menyimpan maupun
memperolah tambahan dana.
Menurut Suseno dan Piter Abdullah (2003), bank adalah lembaga
kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu
kelancaran sistem pembayaran, dan yang tidak kalah pentingnya adalah
sebagai lembaga yang menjadi sarana dalam pelaksanaan kebijakan
pemerintah, yaitu kebijakan moneter. Karena fungsi- fungsinya tersebut, maka
keberadaan bank yang sehat, baik secara individu maupun secara keseluruhan
sebagai suatu sistem merupakan prasyarat bagi suatu perekonomian yang
sehat.
Sebagai suatu lembaga keuangan yang memiliki fungsi intermediasi
atau lembaga perantara, bank merupakan suatu lembaga yang menjembatani
kepentingan pihak yang kelebihan dana (penyimpan dana atau kreditur) dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
pihak yang membutuhkan dana (peminjam dana atau debitur). Sebagai
lembaga perantara, pihak-pihak yang kelebihan dana, baik perseorangan,
badan usaha, yayasan, maupun lembaga pemerintah dapat menyimpan
kelebihan dananya di bank dalam bentuk rekening giro, tabungan atau
deposito berjangka sesuai dengan kebutuhannya. Sementara itu, pihak-pihak
yang kekurangan dan membutuhkan dana akan mengajukan pinjaman atau
kredit kepada bank.
Apabila proses intermediasi tersebut berjalan dengan baik, maka
semua pihak yaitu bank, pihak yang mempunyai kelebihan dana, pihak yang
membutuhkan dana, dan pada gilirannya perekonomian secara keseluruhan
akan memperoleh manfaat dari keberadaan suatu bank. Berikut merupakan
bagan arus bank sebagai suatu lembaga yang mempunyai fungsi intemediasi
atau sebagai lembaga perantara :
Bagan 1. 1. Fungsi Bank sebagai Lembaga Intermediasi
Pihak yang mempunyai kelebihan dana akan memperoleh manfaat
berupa pendapatan bunga dari dana yang disimpan di bank, sementara itu
pihak yang menbutuhkan dana memperoleh manfaat berupa ketersediaan dana
dari bank untuk melakukan investasi atau produksi. Bank sendiri akan
memperoleh manfaat berupa selisih pendapatan dan biaya bunga. Di sisi lain,
perekonomian juga mendapat manfaat berupa mekanisme alokasi sumber-
sumber dana secara efektif dan efisien.
Pihak yang kelebihan dana atau kreditur
Bank Pihak yang kekurangan dana atau debitur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Selain sebagai lembaga intermediasi, bank juga memberikan pelayanan
dalam lalu lintas pembayaran. Dengan adanya bank, masyarakat dapat
melakukan berbagai pembayaran melalui bank, maka berbagai cara
pembayaran dapat berjalan dengan lebih lancar. Dengan sistem pembayaran
yang efisien, aman, dan lancar, perekonomian juga akan dapat berjalan dengan
lancar (Suseno dan Piter Abdullah, 2003).
B. Akses Masyarakat terhadap Perbankan
Peran perbankan sebagai lembaga intermediasi dan lalu lintas
pembayaran jika berjalan dan dilakukan dengan baik maka akan sangat
membantu terwujudnya suatu perekonomian yang baik, yang nantinya akan
berpengaruh terhadap kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
Melalui fungsi intermediasi tersebut, perbankan diharapkan dapat
menjadi tumpuan atau tempat bagi masyarakat kecil yang membutuhkan dana
sebagai modal usaha untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Saat ini,
fungsi tersebut belum dapat dijalankan dengan baik, hal ini disebabkan masih
adanya keterbatasan akses masyarakat ke sumber-sumber permodalan,
terutama akses ke bank (Taufiq, 2007). Keterbatasan akses tersebut
mengakibatkan masyarakat kecil sulit untuk mendapatkan pinjaman kredit
untuk modal usahanya.
Bank hanya memberikan layanan kredit yang sesuai dengan prosedur
dan persyaratan tertentu untuk menghasilkan keuntungan secara proposional.
Prosedur dan persyaratan tersebut menjadi parameter baku yang harus
dipenuhi jika masyarakat ingin mendapatkan kredit dari bank.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Persyaratan administrasi yang menjengkelkan, jaminan kekayaan yang
harus tersedia, serta prosedur yang berbelit-belit telah menjadi pembatas bagi
masyarakat untuk mendapatkan kredit dari bank (Mubyarto, 1986:5).
Persyaratan dan prosedur yang sulit tersebut tidak akan dapat dipenuhi oleh
masyarakat kecil yang mengharapkan terpenuhinya kebutuhan modal dalam
waktu yang cepat, dengan persyaratan dan prosedur yang mudah serta biaya
murah, kurangnya pengetahuan dan kemampuan dalam mencukupi prosedur
dan persyaratan perbankan untuk memperoleh kredit semakin menambah
sulitnya akses masyarakat terhadap pelayanan jasa bank.
Akses kredit dari perbankan, umumnya hanya dinikmati oleh para
pengusaha atau perusahaan besar yang dengan mudah dapat memenuhi
persyaratan dan prosedur yang ditetapkan oleh bank. Sehingga menimbulkan
kesan bahwa kredit dari perbankan hanya untuk para pengusaha yang modal
dan skala usahanya sudah besar dan bukan untuk masyarakat yang usahanya
kecil atau bahkan yang baru ingin membuka usaha untuk meningkatkan
kesejahteraan hidupnya. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya Loan to Deposit
Ratio ( rasio total penyaluran kredit terhadap total penghimpunan dana) yang
hanya sebesar 40 % dari batas yang ideal yaitu 90 % - 100 %. Dari total dana
pihak ketiga yang mencapai 800 triliun yang disalurkan berupa kredit kepada
masyarakat hanya 411,2 triliun, dan dari kredit yang disalurkan tersebut
masyarakat kecil dan UKM hanya menerima 42,47 triliun (Bussines News, 10
Mei 2003). Hal ini semakin membuktikan bahwa akses dan kesempatan
masyarakat untuk memperoleh pinjaman dana dari bank sangat terbatas, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
meskipun ada sangat kecil jumlahnya dibandingkan dengan yang diperoleh
para pengusaha dan industri besar.
C. Pelayanan Jasa Perbankan bagi Masyarakat Kecil
Untuk membantu kesulitan-kesulitan para pengusaha kecil, pemerintah
telah mencanangklan beberapa program kredit yang diharapkan dapat
membantu kebutuhan modal yang diperlukan para pengusaha kecil. Beberapa
jenis kredit tersebut diantaranya :
1. Kredit Usaha Tani (KUT)
Kredit ini bertujuan untuk membantu para petani dalam
mengembangkan usaha pertaniannya seperti membeli bibit, pupuk dan
keperluan lain yang digunakan untuk meningkatkan hasil pertaniannya.
Pemerintah menunjuk Bank Rakyar Indonesia sebagai pelaksananya
melalui Koperasi Unit Desa. Suku bunga yang harus di bayar para petani
adalah 12 % setahun dan jangka waktu pinjaman adalah 7 bulan. Prosedur
yang harus dilakukan para petani untuk mendapatkan pinjaman dari
koperasi yaitu: Pertama. Petani mengajukan pinjaman kepada pihak
Koperasi kemudian menunggu jawaban dari pihak koperasi; Kedua, setelah
pihak koperasi mengabulkan permoohonan kreditnya, maka petani tersebut
akan mendapatkan pinjaman yang telah diajukannya, setelah itu petani
harus membeli barang-barang yang dibutuhkannya di koperasi. Selain
melayani peminjaman kredit berupa uang, koperasi juga memberikan kredit
dalam bentuk barang seperti pupuk, obat hama, bibit. Untuk
mengembalikan pinjaman berupa barang, para petani membayarnya dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
cicilan berupa uang yang besarnya telah ditentukan dan disepakati. Akan
tetapi, pemberian kredit ini tidak berlangsung lama karena adanya
penyelewengan yang dilakukan oleh pihak Koperasi Unit Desa sehingga
dana yang seharusnya dipinjamkan kepada para petani untuk meningkatkan
produksi pertaniannya tidak tersedia lagi, dan para petani harus mencari
sumber kredit yang lain.
2. Kredit Investasi Kecil (KIK)
Kredit Investasi Kecil (KIK) adalah kredit jangka menengah atau
panjang yang diberikan kepada pengusaha-pengusaha kecil dengan
persyaratan dan prosedur khusus guna pembiayaan usahanya. Jangka waktu
kredit didasarkan atas kemampuan membayar kembali para peminjam
dengan batas maksimum 8 tahun, termasuk masa tenggang 4 tahun. Suku
bunga kredit ditetapkan masing-masing sebesar 12% setahun, disamping
bunga akan dikenakan pula bunga tambahan sebesar 3% setahun bila terjadi
tunggakan angsuran atau pelunasan hutang pokok maupun bunga yang
melebihi 90 hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran atau
pelunasan hutang pokok maupun pembayaran bunga.
Peminjam harus dapat memberikan jaminan berupa surat tanah atau
barang berharga lainnya, apabila nasabah menyerahkan jaminan maka
pengusaha tersebut akan dapat menerima pinjaman tambahan dengan batas
maksimum sebesar 50% dari kredit yang dapat diterimanya. Selain itu para
mengusaha harus menunjukkan surat izin usaha dari instansi berwenang.
Setelah nasabah mengajukan kredit, maka harus menunggu beberapa waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
karena pihak pemberi kredit akan meneliti persyaratan-persyaratan yang
harus dipenuhi, jika semua persyaratan terpenuhi maka nasabah dapat
menerima pinjaman.
3. Kredit Candak Kulak ( KCK)
Kredit Candak Kulak adalah kredit modal kerja jangka pendek
(maksimum3 bulan) yang diberikan kepada pedagang kecil di pasar-pasar
untuk memperlancar usahanya. Setiap nasabah yang ingin mendapatkan
kredit harus terlebih dahulu menjadi anggota koperasi dan harus memenuhu
persyaratan-persyaratan yang ada seperti membayar simpanan wajib dan
simpanan pokok Besarnya pinjaman ditentukan oleh panitia yang bertugas
mengadakan penilaian terhadap permohonan kredit yang telah diajukan oleh
nasabah dan didaftar dalam buku permohonan kredit, menentukan dapat
atau tidaknya seseorang diberi kredit, memutuskan besarnya kredit yang
dapat diterima seorang nasabah.
Bunga pinjaman yang harus dibayar adalah 1% sebulan, jangka
waktu kredit maksimum 3 bulan dengan angsuran sebagai berikut : kredit
dengan angsuran harian, kredit pasaran dengan angsuran maksimum 10
pasaran, kredit mingguan dengan angsuran maksimum 10 minggu, kredit
bulanan dengan angsuran maksimum 3 bulan, kredit lapan dengan angsuran
maksimum 2 lapan.
Program-program kredit yang dicanangkan pemerintah tersebut
bertujuan membantu para pengusaha dan masyarakat yang membutuhkan dana
untuk usaha. Namun, hasil dari program-program tersebut belum mencapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
sasaran yang diharapkan karena masyarakat belum merasa sepenuhnya terbantu.
Hal ini dikarenakan adanya persyaratan dan prosedur yang harus dilalui oleh
masyarakat, yang mengurangi minat masyarakat untuk memanfaatkan jasa kredit
yang tersedia (Mubyarto,1986).
Sehingga sesuatu yang sangat baik bagi perekonomian nasional kalau
jumlah bank di Indonesia tidak terlalu besar. Namun yang penting adalah
pelayanan transaksi perbankan dapat menjangkau kepentingan masyarakat secara
luas dan dapat memenuhi kebutuhan kredit yang diperlukan masyarakat dengan
persyaratan dan prosedur yang mudah. Hal ini sangat diperlukan karena masih
banyaknya keluhan dari masyarakat, bahwa pelayanan bank terutama soal
pemberian kredit pada mereka sangat kurang atau bahkan dipandang sebelah mata
( Yiyok T. Herlambang, 2006).
Pandangan masyarakat semacam ini cukup beralasan, karena
pelayanan perbankan saat ini sangat rumit khususnya dalam hal pengajuan
pinjaman dan cenderung berorientasi pada skala usaha menengah dan besar.
Padahal, sebagian besar anggota masyarakat sangat membutuhkan dukungan
sektor perbankan untuk meningkatkan kesejahteraannya. Artinya, fungsi
intermediasi masih belum optimal menyentuh usaha kecil yang menjadi
gantungan hidup masyarakat (Coki Ahmad S, 2007). Pelayanan jasa perbankan
dinilai masih diskriminatif, terutama bagi debitur berskala kecil, mereka tidak
mendapatkan respon yang baik dengan alasan faktor resiko. Layanan kredit dari
perbankan kurang menyentuh keluarga miskin, terutama karena adanya kewajiban
agunan dan kelayakan usaha juga prosedur yang sulit (B. S. Kusmuljono, 2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Adanya kegagalan program kredit yang dicanangkan pemerintah bagi
masyarakat kecil, keterbatasan akses masyarakat terhadap perbankan dan
pelayanan yang minim dan kurang baik dari bank tersebut, mengakibatkan
masyarakat kecil yang ingin mendapatkan modal untuk usahanya lebih memilih
lembaga keuangan informal yang memberikan persyaratan dan prosedur yang
mudah juga waktu yang cepat walaupun bunga yang ditetapkan sangat tinggi.
D. Gambaran Umum Bank Ilegal
Yang termasuk dalam bank ilegal adalah lembaga- lembaga keuangan
yang meminjamkan modal kepada masyarakat, beberapa bentuk bank ilegal
yang ada dan populer di kalangan masyarakat antara lain : tukang kredit,
pelepas uang atau bank plecit, rentenir, lintah darat, tukang riba ( Soetatwo H,
1984 : 419-420 ) :
1. Tukang Kredit ( Mindring ) yang memberikan kredit berupa barang-barang
konsumsi atau alat-alat rumah tangga dengan pembayaran cicilan
mingguan atau bahkan ada yang harian. Kredit diberikan dengan bunga
berkisar antara 75 % sampai 150 % perpinjaman, dibayar di belakang dan
diberikan tanpa jaminan.
Prosedur pemberian kreditnya sangat mudah, dimana mereka
mendatangi rumah-rumah calon peminjam untuk menawarkan kredit
barang-barangnya dan sekaligus juga menagih pembayaran angsurannya.
2. Pelepas uang yang memberikan kredit berupa uang tunai, sumber dananya
berasal dari modal sendiri atau modal pinjaman dengan bunga 5 – 10 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
perbulan. Mereka memberikan kredit untuk tujuan usaha pertanian,
perdagangan, industri kecil dan atau untuk kebutuhan konsumsi.
Jangka waktu pinjaman adalah 10 – 15 hari atau satu bulan dengan
suku bunga 20 – 50 % perbulan atau per periode pinjaman dibayar di
belakang. Pembayaran kembali pinjaman adalah secara sekaligus atau
secara angsuran. Kredit kadang-kadang diberikan tanpa penyerahan barang
jaminan. Bila debitur terlambat membayar biasanya didatangi dan
diperingatkan. Prosedur pemberian pinjaman mudah, di mana calon
peminjam cukup mendatangi pelepas uang atau sebaliknya.
3. Rentenir
Kata rentenir mempunyai beberapa arti atau istilah, ada yang mengartikan
rentenir sama dengan bank plecit, lintah darat dan tukang riba. Rentenir
berasal dari kata “Rente” yang berarti bunga, sedangkan rentenir sendiri
adalah orang yang mempunyai usaha atau menjalankan usaha pemberian
kredit kepada masyarakat yang didasarkan pada perhitungan adanya
kemungkinan mendapatkan laba dari uang itu, karena adanya pembebanan
bunga yang tinggi dibandingkan dengan bunga bank pada umumnya.
Pada dasarnya rentenir mempunyai persamaan dengan tukang riba
karena keduanya sama-sama memperhitungkan bunga dari uang yang
dipinjamkan. Akan tetapi perbedaannya jauh lebih banyak, dan perbedaan
itu sangat pokok. Rente itu sifatnya produktif, yakni orang yang
meminjam uang bukan untuk keperluan sehari-hari tetapi digunakan untuk
modal usaha yang nantinya akan menghasillkan keuntungan. Sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
riba sifatnya konsumtif, yakni orang yang meminajam uang untuk
digunakan memenuhi kebutuhan sehari-hari atau konsumsi.
Pada jenis-jenis bank ilegal yang ada tersebut rata-rata mempunyai
syarat-syarat yang harus dipenuhi agar seorang nasabah memperoleh pinjaman,
akan tetapi biasanya syarat-syarat tersebut tidaklah sulit dan lebih banyak
mengandalkan rasa saling percaya antara kedua belah pihak khususnya pihak
bank ilegal sebagai pemberi kredit. Adanya penetapan bunga yang tinggi pada
pemberian pinjaman tidak lagi menjadi hal yang dapat menghalangi keinginan
para pedagang untuk meminjam atau memperoleh kredit dari bank ilegal
tersebut.
Keunggulan lain dari bank ilegal adalah adanya kemampuan
mengakomodasikan debitor yaitu, menggunakan sistem door to door yang amat
efektif menjaring nasabah. ”Armada” bank ilegal biasanya gigih menebar kredit
dan gigih pula mengumpulkan pembayaran kembalinya dari hari ke hari
(Khudori, 2006).
Sekarang ini bank-bank ilegal tersebut telah banyak berkembang
diantara masyarakat, keberadaannya bahkan sangat dibutuhkan oleh para
pedagang yang membutuhkan pinjaman dana. Menurut Heru N. Soegiarto dan
Vidhyandika M, ada 2 alasan yang membuat para pelepas uang tersebut
populer dan banyak diminati oleh masyarakat :
1. Para pelepas uang umumnya lebih bersifat aktraktif daripada lembaga
keuangan formal. Pelepas uang beroperasi secara luwes karena sering
menjadikan hubungan bisnisnya bersifat personal dengan nasabah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
sedangkan lembaga keuangan formal seperti bank sangat memperhatikan
prosedur dan tidak begitu mengenal nasabah. Luwes di sini juga
menunjukkan cara praktik mereka yang mencoba memahami kondisi
nasabah dengan periode waktu tagihan yang kadangkala tidak ketat.
2. Pelepas uang dapat mengatasi ”problem kepercayaan” bagi masyarakat
desa yang belum begitu tahu tentang sistem legal. Mereka tidak
mengetahui transaksi berdasarkan prosedur hukum, tetapi transaksi kredit
dijalankan hanya dengan kepercayaan kedua belah pihak dan hal ini sesuai
dengan kebiasaan masyarakat.
Para nasabah bank ilegal umumnya adalah pedagang, baik pedagang
eceran maupun pedagang besar. Kredit yang diperoleh dari bank ilegal bagi
pedagang besar biasanya digunakan untuk keperluan meluaskan usahanya,
tetapi untuk pedagang kecil selain digunakan untuk meluaskan usaha juga
digunakan untuk keperluan konsumsi sehari-hari.
Bank ilegal mempunyai kemampuan untuk memperkirakan kondisi
perdagangan nasabahnya, sehingga dapat mengetahui berapa besar kredit yang
pantas diberikan kepada pedagang tersebut. Prosesnya, pada tahap pertama
nasabah diberi kredit sedikit terlebih dahulu sebagai percobaan, setelah
beberapa kali transaksi kredit dapat dilunasi, maka pedagang tersebut
diperbolehkan mengambil kredit yang lebih besar pada peminjaman
selanjutnya ( Heru dan Vidhyandika, 1994).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
E. Penelitian Terdahulu
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal apa saja yang
membuat keberadaan bank ilegal masih tetap bertahan dan dibutuhkan oleh
masyarakat meskipun bunga yang ditetapkan sangat tinggi. Berikut ini adalah
hasil penelitian dari peneliti sebelumnya yang dapat memberikan gambaran
tentang masalah tersebut di atas.
Judul penelitiannya Perbedaan Kredit Usaha yang diberikan oleh
Bank dengan Lembaga Keuangan Informal, studi kasus pada pengusaha kecil
di Desa Wiladeg, Karangmojo, Gunung Kidul pada tahun 2005. Penelitian
dilakukan oleh Nuning Praptiria Utami, tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah ada perbedaan antara kredit usaha yang diberikan oleh
Bank dengan Lembaga Keuangan Informal. Unsur- unsur yang dicari dalam
perbedaan tersebut meliputi : prosedur peminjaman kredit, bunga kredit,
jaminan kredit dan prosedur pengembalian kredit. Jenis penelitian adalah studi
kasus, sedangkan metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu
dengan wawancara dan analisis data menggunakan statistik deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan antara kredit
usaha yang diberikan oleh Bank dengan kredit usaha yang diberikan oleh
Lembaga Keuangan Informal. Perbedaannya yaitu prosedur peminjaman
kredit pada Bank lebih rumit dibandingkan prosedur peminjaman pada
Lembaga Keuangan Informal, bunga kredit pada Bank lebih rendah daripada
bunga kredit pada Lembaga Keuangan Informal, untuk mendapatkan kredit
dari Bank harus menggunakan agunan sedangkan pada Lembaga Keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Informal agunan tidak mutlak diperlukan, prosedur pengembalian kredit pada
Lembaga Keuangan Informal lebih fleksibel dibandingkan prosedur
pengembalian pada Bank dan alasan yang paling mempengaruhi para
pengusaha kecil di Wiladeg lebih tertarik untuk meminjam kredit pada
Lembaga Keuangan Informal daripada Bank adalah prosedur yang mudah.
F. Kerangka Pemikiran
Pembangunan pedesaan sebenarnya merupakan suatu hal yang penting,
ini karena perkembangan masyarakat di daerah pedesaan juga akan
berpengaruh terhadap perkembangan suatu negara. Dengan adanya kemajuan
pembangunan di pedesaan maka akan dapat membantu meningkatkan taraf
hidup masyarakat.
Masyarakat di pedesaan umumnya sulit untuk mengembangkan
usahanya di luar sektor pertanian yang dewasa ini kurang dapat diandalkan
karena adanya keterbatasan atau kesulitan modal. Keterbatasan dan kesulitan
tersebut diakibatkan karena kegagalan program-program kredit pemerintah
bagi masyarakat kecil karena kurangnya minat masyarakat yang diakibatkan
adanya persyaratan dan prosedur yang rumit, adanya kesulitan akses pada
lembaga keuangan formal atau bank, antara lain karena adanya prosedur yang
berbelit-belit dan harus tersedianya jaminan untuk memperoleh kredit, serta
jangka waktu yang relatif lama ditambah lagi keraguan tentang kelayakan
usaha dari pihak bank.
Layanan jasa bank sangat memperhatikan dan mempertimbangkan
skala dan prospek usaha, padahal biasanya mereka membutuhkan dana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
tersebut untuk modal usaha dan bukan untuk mengembangkan usaha.
Sehingga, kesempatan masyarakat untuk mendapatkan kredit dari bank sangat
kecil.
Karena kesulitan-kesulitan tersebut dan adanya kegagalan program-
program kredit yang dicanangkan pemerintah untuk membantu para
pengusaha kecil membuat masyarakat cenderung lebih suka dan tertarik
meminjam uang untuk modal usaha pada para pelepas uang atau bank plecit,
walaupun bunga yang dibebankan sangat tinggi. Tetapi hal tersebut tidak
menjadi hal yang menghalangi masyarakat untuk meminjam uang pada para
pelepas uang atau bank plecit.
Para pelepas uang atau bank plecit tersebut menerapkan sistem
peminjaman yang mudah, cepat dan tidak bertele-tele bagi masyarakat yang
ingin meminjam uang atau mendapatkan kredit tanpa harus
mempertimbangkan agunan atau kekayaan calon nasabah. Kemudahan-
kemudahan yang diberikan para pelepas uang dalam menyediakan kredit bagi
masyarakat telah menjadi daya tarik tersendiri dan mengalahkan adanya
penetapan bunga yang tinggi. Dalam penelitian ini akan mencoba mengetahui
bagaimana cara kerja bank-bank ilegal tersebut dalam melayani nasabah,
bagaimana penetapan bunga yanfg dilakukan oleh bank ilegal tersebut,
pertimbangan apa yang dipakai dalam penentuan bunga dan bagaimana usaha
untuk mengatasi kredit yang bermasalah sehingga bank tersebut tetap eksis
dikalangan masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
1. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif, penelitian
deskriptif yaitu suatu penelitian yang berusaha menggambarkan subyek
atau obyek yang diteliti sesuai dengan apa adanya yang bertujuan
menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik obyek yang
diteliti secara tepat (Suharsimi, 2000). Penelitian eksploratif adalah
penelitian yang bertujuan mengungkapkan hal-hal baru yang muncul
dimasyarakat (Bagoes, 2004: 37). Penelitian eksploratif bersifat terbuka,
masih mencari-cari dan segala macam metode akan digunakan untuk
mengungkapkan hal-hal baru yang terjadi tersebut. Menurut
Koentjaraningrat, penelitian eksploratif adalah penelitian yang bertujuan
menggambarkan suatu masalah, gejala, fenomena yang terjadi di
lingkungan masyarakat dengan cara menggali, mengumpulkan dan
mencari sumber, sebab, dampak, dan faktor dengan sebanyak-banyaknya
dan sedetail-detailnya mengenai fenomena yang muncul tersebut.
2. Ex Post Facto yaitu metode penelitian dengan cara mengumpulkan data
setelah semua peristiwa yang dipermasalahkan berlangsung.
B. Lokasi penelitian
Penelitian ini bertempat di Pasar Desa Ngrambe, Kecamatan Ngrambe,
Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Peneliti memilih lokasi ini karena masih
banyak bank-bank ilegal yang beroperasi di pasar tersebut yang jumlahnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
cukup banyak dan masih banyak pedagang yang memanfaatkan jasa bank-
bank ilegal tersebut.
C. Subyek dan Obyek penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah orang-orang yang bersangkutan dengan
obyek yang akan diteliti atau mereka yang dapat memberikan informasi
tentang obyek penelitian. Adapun subyek dalam ini penelitian adalah
pihak bank-bank ilegal yang bertugas melayani kredit kepada nasabah dan
pedagang yang menjadi nasabah bank-bank ilegal yang ada di Pasar Desa
Ngrambe, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur
2. Obyek penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah :
§ Cara kerja Bank-bank ilegal
§ Penetapan bunga oleh Bank-bank ilegal
§ Pertimbangan dalam pemberian kredit yang dilakukan oleh Bank-bank
ilegal
§ Cara penyelesaian kredit bermasalah oleh Bank-bank ilegal
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah sekumpulan obyek penelitian yang terdiri dari
manusia, hewan, benda, tumbuhan, gejala, nilai tes atau peristiwa sebagai
sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian
( Aptik, 1990:52 ). Populasi dalam penelitian ini adalah bank-bank ilegal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
dan para pedagang yang ada di Pasar Desa Ngrambe, Kecamatan
Ngrambe, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang hendak
diteliti yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki
karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili
populasi. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan teknik sampling
jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel ( Sugiyono, 2004: 64) yaitu seluruh bank-bank
ilegal yang ada di Pasar Desa Ngrambe yaitu 15 bank ilegal, sedangkan
untuk pedagang digunakan teknik purposive sampling yaitu teknik
pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu yang diambil sebanyak
15 pedagang yang menjadi nasabah bank –bank ilegal.
E. Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :
§ Praktik dalam penelitian ini diartikan sebagai suatu kegiatan usaha yang
dilakukan dengan tujuan mendapatkan hasil
§ Bank ilegal dalam penelitian ini adalah orang atau sekelompok orang yang
secara bersama-sama melakukan usaha dengan cara meminjamkan uang
yang didasarkan pada perhitungan adanya kemungkinan mendapat laba
dari uang itu.
§ Pedagang pasar adalah orang yang melakukan kegiatan penjualan yang
ada di pasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
F. Variabel Penelitian
Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Cara kerja Bank ilegal untuk memperoleh nasabah
2. Bunga pinjaman
3. Hal-hal yang menjadi pertimbangan bank ilegal dalam pemberian kredit
4. Cara bank ilegal menyelesaikan kredit yang bermasalah
G. Teknik Pengumpulan Data
Dalam usaha mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini,
maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
1. Wawancara
Wawancara merupakan percakapan dengan tujuan mencari
informasi tertentu yang diinginkan. Sebuah observasi akan menghasilkan
data yang lengkap apabila digabung dengan informasi yang diperoleh
sewaktu melakukan wawancara.
Menurut Patton ( 1980 : 197 ) yang di kutip Moleong, wawancara
dibagi menjadi beberapa jenis yaitu wawancara pembicaraan informal,
pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara, dan wawancara
baku terbuka. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan gabungan antara
wawancara pembicaraan informal dan pendekatan menggunakan petunjuk
umum wawancara.
Untuk melakukan wawancara yang baik dan lancar perlu dibuatkan
kisi-kisi pertanyaan agar pertanyaan yang tidak menyimpang dari tema
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
penelitian. Berikut adalah kisi-kisi yang digunakan dalam wawancara
kepada responden :
Tabel 1. Kisi-kisi pertanyaan wawancara
Variabel Indikator No. Items Jumlah
a. Cara kerja Bank ilegal dalam memperoleh nasabah
b. Penetapan bunga atas pinjaman yang diberikan
c. Pertimbangan yang digunakan dalam pemberian kredit
d. Cara mengatasi kredit macet
Pelayanan Prosedur Persyaratan Penentuan dan hal-hal yang mempengaruhi besar bunga dari masing-masing pinjaman Keadaan ekonomi Jenis usaha Pribadi Prospek usaha Penyelesaian Antisipasi
1,2,4,5,6,7 3,12,20 8,9,10,11 22,23,24 14,16,17 15 18,19 21 25,26,27,28,29,30,31,32 13,33
6 3 4 3 3 1 2 1 8 2
2. Observasi
Observasi yaitu cara mengumpulkan data yang dilakukan dengan
melihat, mengamati dan mencatat data yang dibutuhkan. Teknik ini
digunakan untuk mendapatkan data konkrit mengenai masalah yang
sedang diteliti.
3. Kuesioner
Kuesioner dalam penelitian ini diberikan kepada para nasabah yang
memperoleh pinjaman dari bank ilegal, hal ini dimaksudkan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
melengkapi data serta melakukan cek silang dari jawaban-jawaban yang
diberikan pihak bank ilegal pada saat wawancara.
Tabel 2. Kisi-kisi pertanyaan kuesioner
Variabel Indikator No. Items
a. Cara kerja Bank ilegal dalam memperoleh nasabah
b. Penetapan bunga atas pinjaman yang diberikan
c. Pertimbangan yang digunakan dalam pemberian kredit
d. Cara mengatasi kredit macet
Pelayanan , prosedur, persyaratan Penentuan besar bunga dari masing-masing pinjaman Keadaan ekonomi, jenis usaha,pribadi Penyelesaian, antisipasi
4,5,6,7,8,9,10,11,12,13 14 1,2,3 15,16
H. Data yang dicari
Data dalam penelitian ini merupakan data kualitatif dan kuantitaif.
Dalam upaya pengumpulan data primer, peneliti bertindak sebagai peneliti
tunggal yang bertugas merencanakan, mencari data langsungkepada sumber
informasi, menganalisis datayang diperoleh, dan yang terakhir melaporkan
data yang telah disusun.
Data sekunder yang dicari oleh peneliti yaitu data yang berasal dari
pihak desa, pasar dan Bank-bank ilegal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
I. Teknik Analisis data
Dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu
teknik analisis data dengan memberikan gambaran secara terperinci terhadap
gejala-gejala subyek penelitian dan memberikan penafsiran. Teknik analisis
data melalui alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan ( Miles dan Huberman, 1992 :16).
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan dan tranformasi data kasar dari catatan-
catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung terus menerus
selama penelitian berlangsung sampai laporan akhir tersusun. Selama
pengumpulan data berlangsung, terjadilah tahapan reduksi selanjutnya
seperti membuat ringkasan, mengkode dan menulis memo reduksi data
bukanlah suatu hal yang terpisah dari analisis, reduksi data merupakan
bagian dari analisis. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang
menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu
dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan
final dapat ditarik dan diverifikasi untuk keperluan penelitian.
2. Penyajian Data
Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. Dengan melihat penyajian-
penyajian data yang terkumpul, maka peneliti dapat memahami apa yang
terjadi dan menganalisisnya. Penyajian data dalam penelitian ini berbentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
teks naratif, hal tersebut ditujukan agar peneliti tidak kesulitan dalam
penguasaan informasi baik secara keseluruhan maupun terpisah-pisah dari
data yang telah terkumpul.
3. Kesimpulan
Data terkumpul kemudian diambil kesimpulan yang terus menerus selama
penelitian berlangsung guna menjamin keabsahan dan objektifitas data
sehingga kesimpulan akhir bisa dipertanggungjawabkan. Menarik
kesimpulan dengan melihat kembali pada reduksi data maupun penyajian
data sehingga kesimpulan yang diambil tidak menyimpang dari data yang
dianalisis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum Bank Ilegal
1. Sejarah Bank Ilegal
Bank ilegal merupakan sebuah usaha yang melayani kegiatan
simpan pinjam kepada masyarakat baik di kalangan pedagang pasar
maupun yang berada di rumah-rumah. Umumnya berbentuk sebuah
koperasi yang mempunyai badan hukum, tetapi dalam menjalankan
kegiatannya tidak seperti koperasi pada umumya.
Dalam memberikan kredit menggunakan prinsip perbankan yaitu
dengan penetapan bunga yang tinggi. Jika pada koperasi kredit disalurkan
pada anggota dalam bank ilegal nasabah bukan anggota dari koperasi , yang
menjadi anggota adalah para pegawai atau penanam modal yang ada pada
bank-bank ilegal tersebut. Sehingga bentuk usaha berubah yaitu adanya
kumpulan modal dari pihak yang mempunyai modal besar yang kemudian
dipinjamkan kepada masyarakat atau para pedagang, jadi bukan lagi sebuah
usaha koperasi yang bertujuan membantu dan ingin meningkatkan
kesejahteraan anggota Selain itu ketidak sesuaian juga terlihat dalam
struktur organisasinya yang menyimpang dari Undang-Undang
Perkoperasian yang ada, banyaknya hal-hal yang tidak sesuai dengan
kegiatan koperasi pada umumnya tersebut maka di sebut bank ilegal.
Berdirinya bank ilegal selain sebagai usaha juga di dasarkan pada
keinginan untuk membantu masyarakat atau pedagang khususnya yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
mengalami kesulitan dana untuk mengembangkan usahanya maupun untuk
modal usaha baru.
Bank ilegal dalam penelitian ini sudah ada atau berdiri sejak tahun
1972 dan terus berkembang dan bertambah, bank ilegal yang baru berdiri
pada tahun 2005, hal ini disebabkan karena keberadaannya diterima dan
dibutuhkan masyarakat kecil dan pedagang yang kesulitan memperoleh
dana. Dahulu umumnya bank-bank ilegal tersebut hanya mempunyai satu
kantor dan hanya mempunyai beberapa anggota, tetapi sekarang sudah
memiliki beberapa kantor cabang dengan anggota yang semakin banyak dan
modal yang semakin besar juga daerah pemasaran yang semakin luas.
Sehingga pinjaman yang diberikan kepada para nasabah juga sudah dalam
jumlah yang cukup besar. Dalam penelitian ini ada 3 bank ilegal yang sudah
cukup besar, yaitu yang sudah memiliki kantor cabang dan sisanya hanya
memiliki satu kantor.
2. Struktur Organisasi
Dalam menjalankan kegiatannya, bank ilegal mempunyai sebuah
kantor yang masing-masing memiliki struktur organisasi yang berbeda satu
sama lain yang semua tidak sesuai dengan prinsip koperasi yang
sebenarnya.
Dalam penelitian ini, meskipun semua bank ilegal berbentuk
koperasi tetapi tidak ada satupun dari bank-bank tersebut yang
menempatkan Rapat Anggota Tahunan (RAT) sebagai pemegang
kekuasaan tertinggi dalam organisasi seperti layaknya susunan organisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
koperasi yang ada di Indonesia yang tercantum dalam Undang-undang
nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, dalam pasal 22 disebutkan
bahwa rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam
koperasi.
Umumnya susunan organisasi bank-bank ilegal tersebut sederhana,
dalam penelitian ini ada 7 bank ilegal yang struktur organisasinya terdiri
dari badan pengawas, pimpinan, pengawas, kepala mantri, mantri, kasir
dan petugas tabungan, 5 bank ilegal yang struktur organisasinya terdiri atas
pimpinan, pengawas, mantri, kasir dan petugas tabungan dan 3 bank ilegal
mempunyai struktur organisasi yang lebih sederhana yaitu hanya terdiri dari
badan pengawas, pimpinan, mantri dan kasir. Pada bank-bank ilegal
tersebut juga ada dan mengenal Rapat Anggota Tahunan (RAT), tetapi tidak
merupakan pemegang kekuasaan tertinggi melainkan sebuah rapat tahunan
yang digunakan sebagai sarana penyampaian pertanggungjawaban masing-
masing jabatan yang ada dalam struktur organisasi yaitu pengawas dan
pimpinan, juga evaluasi kinerja bank ilegal selama setahun Secara lebih
jelas berikut merupakan struktur organisasi bank ilegal yang ada dalam
penelitian ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Gambar IV. 1. Struktur Organisasi Bank Ilegal Tipe I
Dalam struktur organisasi bank ilegal tersebut, badan pengawas
mempunyai kedudukan dan wewenang yang tertinggi. Tugasnya adalah
mengawasi jalannya kegiatan bank ilegal tersebut juga memantau kinerja
pimpinan, hal ini tidak sesuai dengan ketentuan yang ada.
Di bawah badan pengawas terdapat pimpinan yang bertugas memimpin
serta membuat keputusan yang berkaitan dengan jalannya kegiatan di kantor
bank ilegal. Di bawah pimpinan terdapat pengawas yang terdiri dari perorangan
yang bertugas mengawasi kinerja jabatan-jabatan yang berada di bawahnya
seperti kepala mantri, mantri, kasir dan petugas bagian tabungan, selain itu
pengawas bertugas memantau jika ada lokasi baru yang akan menjadi wilayah
kerja para mantri.
Setelah pengawas terdapat kepala mantri, jumlah kepala mantri yang
bertugas memantau dan mengarahkan kerja para mantri. Jumlah kepala mantri
pada setiap bank ilegal berbeda tergantung pada jumlah mantri yang ada,
Pimpinan
Pengawas Kepala Mantri
Kasir Mantri Petugas Tabungan
Badan Pengawas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
semakin banyak mantri yang ada maka akan semakin banyak kepala mantrinya.
Setiap kepala mantri umunya membawahi 3 sampai 5 orang mantri. Mantri
dalam bank ilegal bertugas melayani nasabah di lapangan, mencari dan menarik
angsuran kepada para nasabah, jadi para mantri ini yang langsung berhubungan
dengan para nasabah. Kasir dalam bank ilegal bertugas menerima setoran
nasabah yang dibawa para mantri, sedangkan bagian tabungan bertugas
mencatat dan mengurusi tabungan-tabungan yang dimiliki para nasabah.
Gambar IV. 2. Struktur Organisasi Bank Ilegal Tipe II
Tugas dan kewajiban para petugas umumya sama, tetapi dalam
struktur yang lebih sederhana seperti di atas, para mantri atau petugas
dilapangan langsung diawasi oleh pengawas.
Gambar IV. 3. Struktur Organisasi Bank Ilegal Tipe III
Pimpinan
Pengawas
Kasir Mantri Petugas Tabungan
Pimpinan
Kasir Mantri
Badan Pengawas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Dalam bank ilegal yang mempunyai struktur organisasi seperti
diatas, mantri dan petugas kasir langsung di bawah pimpinan, petugas kasir
yang ada juga merangkap sebagai petugas tabungan. Bank ilegal yang
mempunyai struktur organisasi yang sangat sederhana ini, biasanya
merupakan bank ilegal yang merupakan kantor cabang dari bank ilegal yang
lebih besar sehingga pimpinan mempunyai tanggung jawab kepada pimpinan
kantor atau badan pengawas yang ada di kantor pusat.
Meskipun struktur organisasi yang dimiliki oleh bank ilegal tidak
sesuai dengan struktur orgasisasi yang dimiliki sebuah koperasi pada
umumnya, tapi struktur yang ada dan digunakan bank-bank ilegal tersebut
juga tidak sesuai dengan struktur organisasi bank-bank umum yang ada.
Struktur organisasi pada sebuah bank umum, biasanya terdiri dari dewan
komisaris, direksi, general manajer, manajer dan para staff yang mempunyai
tugas dan kewajiban yang berbeda. Berikut merupakan struktur orgasisasi
sebuah bank umum :
Gambar IV. 4. Struktur Organisasi Bank Umum
Dewan direksi
General manajer yang membawahi manajer dan staf
General manajer yang membawahi manajer dan staf
Dewan komisaris
Rapat umum Pemegamg
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
3. Modal dan Keanggotaan
Dalam menjalankan kegiatannya bank ilegal menggunakan modal
yang diperoleh dari para anggota, anggota dari bank ilegal terdiri dari para
karyawan yang ada dikantor bank ilegal tersebut, dari hasil wawancara
diperoleh informasi bahwa rata-rata modal awal dalam pendirian bank ilegal
berkisar antara Rp 20.000.000 yang terkecil dan Rp 50.000.000 yang paling
besar. Modal awal tersebut selain digunakan sebagai dana untuk di pinjamkan
kepada nasabah juga digunakan untuk biaya administrasi kantor, umumnya
bank-bank ilegal tersebut tidak pernah mengalami kesulitan dalam
menggunakan modal karena dalam waktu yang tidak terlalu lama biasanya
modal akan semakin bertambah, baik dari keuntungan berupa bunga yang
didapat dari para nasabah ataupun dari modal tambahan dari para anggota baru.
Para pedagang atau peminjam yang menjadi nasabah bank ilegal
tersebut bukan anggota tetapi hanya merupakan peminjam atau nasabah. Jadi
keuntungan yang diperoleh bank ilegal tersebut dibagikan kepada para anggota
sesuai dengan besarnya modal yang mereka serahkan, selain mendapatkan gaji
tiap bulan pada akhir tahun para karyawan memperoleh pembagian keuntungan.
Dengan begitu kemajuan dan keberhasilan bank ilegal tergantung pada
kemampuan para karyawan khususnya petugas di lapangan dalam mencari
nasabah. Karena nasabah merupakan kunci pokok kemajuan bank ilegal, maka
pihak bank ilegal berusaha memberikan layanan yang terbaik kepada para
nasabah sehingga mereka merasa terbantu dan senang menjadi nasabah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Hal yang dijalankan bank-bank ilegal tersebut berbeda dengan prinsp
koperasi maupun bank umum, jadi bank tersebut tidak memenuhi kriteria
keduanya. Karena jika merupakan koperasi, maka seharusnya nasabah termasuk
dalam anggota koperasi tersebut, jika termasuk bank modal yang digunakan
sangat jauh dari modal yang seharusnya dimiliki sebuah bank umum yaitu
minimal Rp 100 miliar.
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel bank-bank ilegal
yang ada di pasar Ngrambe yang berjumlah 15 bank ilegal. Secara lebih jelas
nama-nama bank ilegal yang beroperasi di pasar Ngrambe dapat dilihat dalam
tabel berikut :
Tabel IV. 1. Nama Bank-bank Ilegal
No Nama bank ilegal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Primkopabri, Kendal Koperasi Kendal dadapan, Kendal Koperasi Prima Arta Jaya, Magetan Koperasi Arta Jaya Mandiri, Gendingan Koperasi Bakti Lestari, Paron Koperasi Simpan Pinjam Bakti Lestari, Ngrambe Primkopabri, Magetan Koperasi Bina Usaha Sejahtera, Jogorogo Primkoveri, Ngawi Primkopabri Paron Koperasi Wahana Mulya, Madiun Koperasi Bina Usaha Sejahtera, Kendal Koperasi Simpan Pinjam “Mitra Kita”, Ngawi Koperasi Bangun Jaya Mandiri, Sragen Koperasi Simpan Pinjam “SAE”, Gendingan
Dari 15 bank ilegal tersebut, terdapat beberapa bank yang mempunyai
nama yang sama tetapi berada pada tempat atau memiliki kantor tersendiri yang
merupakan kantor cabang atau perwakilan, setiap kantor cabang atau perwakilan
tersebut mempunyai pimpinan yang berbeda. Masing-masing bank memiliki satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
petugas atau mantri yang ditempatkan di pasar Ngrambe, berikut tabel nama-nama
bank beserta petugas atau mantri yang berada di pasar Ngrambe :
Tabel IV. 2. Nama Bank Ilegal, Nama Petugas
No Nama bank illegal Petugas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Primkopabri, Kendal Koperasi Kendal Dadapan, Kendal Koperasi Prima Arta Jaya, Magetan Koperasi Arta Jaya Mandiri, Gendingan Koperasi bakti lestari, Paron Koperasi simpan pinjam bakti lestari, Ngrambe Primkopabri, Magetan Koperasi Bina Usaha Sejahtera, Jogorogo Primkoveri, Ngawi Primkopabri Paron Koperasi Wahana Mulya, Madiun Koperasi Bina Usaha Sejahtera, Kendal Koperasi Simpan Pinjam “Mitra Kita”, Ngawi Koperasi Bangun Jaya Mandiri, Sragen Koperasi Simpan Pinjam “SAE”, Gendingan
Timbul Eko Prasetyo Heru Antok Mujani Wagimin Muhamad Sahri Supangat Sunarto Iskandar Joko Martono Suwarno Dyah Bimo Bambang
Dari data diatas dapat diketahui, bahwa yang menjadi petugas dari
bank-bank ilegal tersebut adalah 14 orang laki- laki dan 1 orang wanita. Hal ini
mungkin dikarenakan pertimbangan faktor kewibawaan dan fisik. Karena
menjadi petugas bank illegal harus siap dengan segala tugas yaitu berkeliling
dari satu tempat ke tempat yang lain untuk menarik angsuran dari para
nasabah.
Selain para petugas bank-bank ilegal, peneliti juga mengambil
sampel dari para pedagang yang berjumlah 15 orang, untuk mengisi kuesioner
yang telah disediakan untuk menjadi pembanding dari hasil wawancara yang
dilakukan terhadap para petugas bank ilegal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
B. Gambaran Umum Pasar Ngrambe
1. Keadaan Geografis
a. Lokasi Pasar
Pasar Ngrambe terletak di RT 01, RW 03 Dusun Pule, Desa
Ngrambe , Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi. Lokasi pasar sangat
strategis karena berada tepat di depan kantor Kecamatan dan juga
bersebelahan dengan terminal bus. Batas-batas Pasar Ngrambe adalah
sebagai berikut :
Utara : Jalan Sultan Agung
Timur : Jalan pasar ngrambe
Selatan : Terminal bus
Barat : Dusun Sempu
b. Luas Pasar
Pasar Ngrambe merupakan sebuah pasar yang cukup besar.
Luasnya adalah 16.210 m2, tetapi yang digunakan untuk usaha adalah
14.093 m2 dan sisanya digunakan untuk tempat parkir dan pembuangan
sampah. Pada hari pasaran, maka pasar akan digunakan semua tetapi jika
tidak hari pasaran maka hanya separuh dari luas pasar yang digunakan
untuk berdagang. Jumlah kios yang ada di pasar Ngrambe sebanyak 177
kios, jumlah dasaran yang berijin sebanyak 334 dasaran, terdapat 7 los
yang beratap genting, 8 los yang beratap seng dan 4 los yang beratap
asbes. Karena merupakan pasar yang cukup besar, maka pedagang yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
ada di pasar Ngrambe sudah digolongkan menurut jenis dagangan masing-
masing walaupun belum sepenuhnya sempurna.
2. Keadaan pedagang
a) Asal dan jumlah pedagang
Pedagang di pasar Ngrambe sebagian besar berasal dari desa-desa
di Kecamatan Ngrambe dan sekitarnya, tetapi ada juga yang berasal dari
luar daerah. Pedagang yang berasal dari luar daerah biasanya hanya
datang pada hari pasaran, yaitu pada pasaran “pahing” dan “kliwon”.
Jumlah pedagang yang ada di pasar Ngrambe berdasarkan yang
menepati kios dan dasaran yang berijin berjumlah 485 pedagang,
sebenarnya jumlah tersebut akan lebih banyak lagi karena pedagang yang
berjualan secara oprokan tidak dihitung karena jumlahnya akan berubah-
ubah setiap hari. Dari jumlah tersebut 151 pedagang berjualan dalam kios
dan 334 pedagang berjualan di dasaran.
Tabel IV. 3. Jumlah Pedagang Berdasarkan Tempat Berdagang
Tempat berdagang Jumlah Persen (%)
Kios 151 31,1
Dasaran 334 68,9
Jumlah 485 100 %
Sumber : Data Administrasi Pasar Ngrambe
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa jumlah
pedagang yang berjualan di los-los atau dasaran lebih banyak yaitu 334
pedagang atau 68,9 %, dari pedagang yang berjualan di kios-kios yaitu
151 pedagang atau 31,1 %. Hal ini disebabkan karena harga kios lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
mahal dibandingkan dengan harga dasaran, selain itu biaya pajak dan
retribusi yang harus dibayar pemilik kios lebih mahal dibandingkan
dasaran.
Jumlah pedagang berdasarkan jenis kelamin yaitu 302 pedagang
merupakan pedagang perempuan dan 183 pedagang merupakan pedagang
laki- laki.
Tabel IV. 4. Jumlah Pedagang Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persen (%)
Perempuan 302 62,3
Laki- laki 183 37,7
Jumlah 485 100 %
Sumber : Data Administrasi Pasar Ngrambe
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa jumlah
pedagang yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak yaitu 302
pedagang atau 62,3 %, dari pedagang yang berjenis kelamin laki- laki
yaitu 183 pedagang atau 37,7 %.
3. Jenis Pedagang
Para pedagang di pasar Ngrambe dapat digolongkan ke dalam
beberapa jenis yaitu :
1) Pedagang oprokan yaitu pedagang yang berjualan di luar atau di
dalam lingkungan pasar tanpa menyewa los atau dasaran, tetapi
mereka tetap dikenai biaya retribusi pasar.
2) Pedagang yang menempati los atau dasaran yaitu pedagang yang
berjualan di dalam pasar dan menempati los- los atau dasaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
telah disediakan. Pedagang ini dikenai biaya retribusi pasar lebih
besar daripada pedagang oprokan, selain itu mereka juga dikenakan
pajak tahunan yang besarnya di hitung sesuai dengan luas dasaran
yang mereka tempati, per-m2 dasaran di kenakan pajak sebesar Rp
1500 yang harus di bayar setiap tahun.
3) Pedagang yang menempati kios yaitu pedagang yang berjualan
dikios-kios baik di pinggir atau di dalam pasar. Pedagang ini dikenai
biaya retribusi pasar lebih besar daripada pedagang yang berjualan di
dasaran, mereka juga dikenakan pajak tahunan yang besarnya Rp
60.000 setiap tahun.
4. Fasilitas- fasilitas Pasar
Fasilitas- fasilitas yang ada di pasar Ngrambe antara lain adalah :
a. WC umum
Wc umum yang ada berjumlah 3 buah, satu berada di sebelah utara
dan dua berada di sebelah selatan. Jumlah ini memang kurang
memadai bila dibandingkan dengan luas pasar. Kebersihan WC umum
tersebut cukup baik dan air yang tersedia melimpah. Pengelolaan WC
umum ini diserahkan kepada petugas yang sekaligus bertanggung
jawab terhadap kebersihan pasar. Setiap pengguna WC umum
dikenakan biaya untuk pemeliharaan dan kebersihan WC.
b. Kebersihan Pasar
Untuk menjaga kebersihan pasar agar tetap bersih, maka pihak
pengelola pasar menyediakan petugas untuk membersihkan lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
pasar. Untuk itu, setiap pedagang dikenakan biaya kebersihan yang
menyatu dengan retribusi pasar.
c. Keamanan Pasar
Untuk menjaga keamanan barang-barang dagnagan yang ditinggal
di pasar, maka pihak pengelola pasar juga menyediakan petugas
keamanan atau penjaga malam. Setiap pedagang juga dikenakan biaya
keamanan yang menyatu dengan biaya retribusi pasar. Besarnya biaya
keamanan didasarkan pada banyak sedikitnya barangv yang di tinggal
di dalam pasar.
d. Tempat Parkir
Tempat parkir yang disediakan pengelola pasar tidak terlalu luas
dan hanya untuk kendaraan roda dua, sehingga kendaraan roda empat
banyak yang parkir di pinggir jalan sepanjang pasar yang terkadang
menimbulkan kemacetan terutama jika hari pasaran. Pengelolaan
parkir diserahkan kepada perorangan dan DLAJJ yang kemudian
digunakan sistem setor setiap bulan kepada pihak pengelola pasar.
e. Pengelola pasar
Pasar Ngrambe dikelola oleh petugas-petugas yang bernaung di
bawah Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Ngawi. Di pasar ini ada
beberapa petugas seperti kepala pasar, bendahara, juru, administrasi
dan keamanan. Berikut merupakan struktur organisasi petugas yang
ada di pasar Ngrambe :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Gambar. IV. 4. Struktur Organisasi Petugas di Pasar Ngrambe
Masing-masing petugas tersebut memiliki tugas yang berbeda-beda,
kepala pasar bertugas mengawasi dan bertanggung jawab terhadap jalannya
pengelolaan pasar. Bendahara bertugas mengurusi bagian keuangan pasar,
diantaranya retribui pasar, pajak tahunan, setoran dari petugas parkir dan
mengurusi gaji bagi pata petugas. Petugas administrasi mempunyai kewajiban
melakukan pembukuan terhadap jumlah pedagang, membuat laporan- laporan juga
bertanggung jawab melayani para pedagang yang akan memperpanjang ijin
dasaran. Petugas keamanan bertugas mengurusi keamanan pasar, baik pada siang
atau malam hari juga bertanggung jawab atas petugas yang dipekerjakan menjadi
penjaga malam dan petugas kebersihan. Juru bertugas menarik retribusi para
pedagang setiap harinya, masing-masing juru sudah mempunyai bagian-bagian
tersendiri pedagang-pedagang di lokasi mana yang harus di tarik retribusinya.
KEPALA Sukino
NIP. 510.097.414
BENDAHARA 1. Dwi P 2. Sulastri
ADMINISTRAS I 1. Sri W 2. Eni Lestari
KEAMANAN 1. Supardi 2. Slamet
JURU 1. Kusmin NIP. 510.066.063 2. Paimin NIP. 510.130.147 3. Sigit Eko W 4. Sugiarto 5. Ahmad Aswar 6. Arif Budi S 7. Reno K 8. Pida Setiawan 9. Sumarno
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB V
PEMBAHASAN
Dalam bab V ini, peneliti akan menguraikan pembahasan terhadap
rumusan masalah yang telah diajukan. Rumusan masalahnya adalah, 1)
bagaimana cara kerja bank-bank ilegal dalam memperoleh nasabah, 2) bagaimana
penetapan bunga yang dilakukan oleh bank-bank ilegal, 3) apa saja yang menjadi
pertimbangan bank-bank ilegal dalam pemberian kredit kepada para nasabah,
4) bagaimana cara bank-bank ilegal dalam menyelesaikan kredit bermasalah.
1. Cara Kerja Bank-bank Ilegal Dalam Memperoleh Nasabah
Cara kerja bank-bank ilegal dalam memperoleh nasabah adalah
hal-hal atau kegiatan yang dilakukan bank-bank ilegal dalam memperoleh
nasabah, karena tidak dapat dipungkiri bahwa nasabah merupakan kunci
pokok bagi kemajuan dan keberhasilan bank-bank ilegal tersebut. Cara kerja
disini meliputi seluruh kegiatan yang dilakukan bank-bank ilegal dalam
memberikan pelayanan kepada para nasabah, baik pada tahap pencarian
nasabah maupun menjaga kepercayaan nasabah.
Dari hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan, dapat
diketahui tata cara bank-bank ilegal dalam menawarkan maupun memberikan
kredit kepada para nasabahnya adalah sebagai berikut, para petugas
mendatangi para pedagang di pasar dan menawarkan kredit kepada para
pedagang tersebut. Jika ada para pedagang yang tertarik dan ingin meminjam
atau melaksanakan kredit maka petugas akan menjelaskan syarat dan prosedur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
yang harus dipatuhi oleh para peminjam atau nasabah, baik tentang prosentase
bunga yang harus dibayar, lamanya waktu pelunasan pinjaman dan besarnya
pinjaman yang harus dikembalikan. Tetapi kadang-kadang petugas tidak
menyebutkan besarnya prosentase bunga, karena nasabah terkadang tidak
mengerti dan hanya menanyakan berapa kali angsuran yang harus mereka
lakukan dan besarnya angsuran yang harus mereka bayar. Hal ini dikarenakan
para nasabah biasanya tidak begitu memperhatikan berapa prosentase bunga,
tetapi mereka hanya memikirkan berapa uang yang harus mereka kembalikan
dan mereka siapkan nantinya dalam mengangsur pinjaman yang mereka
lakukan
Dalam menawarkan dan memberikan kredit kepada calon nasabah
baru, petugas juga melakukan survey atau observasi secara langsung dan kasat
mata tentang calon nasabah yang akan melakukan pinjaman baik dari segi
jenis dan banyaknya barang dagangan sehingga petugas dapat membuat
tafsiran tentang berapa besarnya kredit yang akan diberikan yang sesuai
dengan kemampuan pedagang tersebut dalam mengembalikan pinjaman, jadi
petugas tidak menanyakan secara langsung kepada calon nasabahnya. Selain
melakukan pengamatan secara langsung, beberapa petugas juga menanyakan
tentang calon nasabah tersebut kepada sesama penjual yang lokasi
berdagangnya berdekatan dengan nasabah tersebut atau kepada nasabah –
nasabah lain yang cukup dekat dengan petugas dan mengenal calon nasabah
yang mengajukan kredit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Setelah calon nasabah mengerti dan setuju dengan ketentuan-
ketentuan yang harus dilakukan seperti, besarnya angsuran dan tenggang
waktu angsuran. Maka petugas akan meminta foto copy kartu identitas
nasabah yang biasanya berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih
berlaku sebagai lampiran dan untuk mengetahui alamat nasabah yang
melakukan pinjaman. Untuk nasabah yang baru pertama kali melakukan
pinjaman, petugas biasanya akan terlebih dahulu menanyakan besarnya
pinjaman yang nasabah inginkan, namun jika besarnya pinjaman yang
diajukan tersebut dirasa petugas tidak sesuai dengan tafsiran yang mereka
lakukan, maka petugas tidak akan mengabulkannya dan memberikan kredit
yang sesuai dengan kemampuan nasabah. Tetapi, jika besarnya kredit yang
diajukan sesuai dengan tafsiran petugas, maka nasabah tersebut akan
mendapatkan jumlah pinjaman sesuai dengan yang diinginkannya. Setelah
terjadi kesepakatan tentang besarnya pinjaman, maka nasabah tersebut dapat
langsung menerima kredit yang diajukan saat itu juga. Tetapi, jika pinjaman
yang diajukan dalam jumlah yang besar dan petugas kebetulan tidak
membawa dana dalam jumlah yang cukup, maka nasabah akan menerima dana
tersebut pada waktu yang telah ditentukan atau pada keesokan harinya,
kadang-kadang petugas akan memberikan dana yang dibawa dan sisanya baru
diberikan pada waktu yang telah ditentukan atau pada keesokan harinya.
Untuk nasabah lama petugas biasanya tidak perlu lagi
menawarkan kredit, karena jika membutuhkan lagi mereka akan langsung
mengajukan kredit lagi kepada petugas. Dikabulkan atau tidaknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
permohonan kredit dan besarnya pinjaman yang akan diberikan juga
tergantung dari para nasabah tersebut, tetapi untuk nasabah lama selain
melakukan survey terhadap jenis dan banyaknya barang dagangan atau
kemajuan usaha, dalam menilai pinjaman yang diajukan nasabah lama petugas
juga memperhatikan ketepatan dan kepatuhan nasabah dalam memgembalikan
pinjaman yang telah dilakukan sebelumnya, jika pada pinjaman sebelumnya
nasabah tersebut rajin mengangsur dan selalu tepat waktu maka nasabah
tersebut akan dengan mudah mendapatkan pinjaman kembali dari petugas.
Tetapi, jika pada saat melakukan pinjaman sebelumnya nasabah tersebut tidak
patuh dan tidak tepat waktu maka petugas akan mempertimbangkan lagi
apakah nasabah tersebut layak diberikan kredit lagi atau tidak. Secara lebih
jelas tahap-tahap dalam pemberian kredit yang dilakukan bank-bank illegal
dapat dilihat pada bagan arus berikut ini:
Bagan V. 1. Tahap-Tahap Dalam Pemberian Kredit Oleh Bank-Bank Ilegal
yang Telah Lama Memberikan Kredit
Petugas menawarkan atau nasabah mengajukan kredit
Petugas melakukan pengamatan dan menjelaskan prosedur dan persyaratan
Nasabah menunjukkan kartu identitas diri berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku
Nasabah menerima pinjaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tahap-tahap tersebut akan berubah jika bank ilegal baru di lokasi
pasar tersebut, artinya para petugas bank ilegal masih mencari nasabah.
Tahap-tahap yang harus dilalui nasabah akan semakin mudah, karena petugas
tidak melakukan pengamatan atau penilaian kelayakan kredit. Nasabah yang
ingin mendapatkan kredit hanya perlu mengajukan kredit, menunjukan Kartu
Tanda Penduduk (KTP) dan langsung bisa mendapatkan dana yang
dibutuhkan. Tahap-tahap tersebut secara lebih jelas dapat dilihat dalam bagan
arus berikut:
Bagan V. 2. Tahap-Tahap Dalam Pemberian Kredit Oleh Bank-Bank Ilegal yang Baru
Dalam melakukan penarikan angsuran kepada para nasabah,
petugas mendatangi para nasabah pada waktu-waktu nasabah harus
mengangsur sesuai dengan waktu yang telah disepakati bersama, selain
mendatangi nasabah sehingga nasabah tidak kesulitan dalam melakukan
penarikan angsuran petugas bersifat sangat lunak dan fleksibel. Hal ini dapat
ditunjukan dengan adanya keringanan yang diberikan kepada nasabah, jika
pada waktu nasabah harus mengangsur tetapi dagangan mereka tidak begitu
laku atau ada keperluan lain seperti harus kondangan atau arisan, maka
nasabah boleh tidak mengangsur atau hanya mengangsur setengah dari
Petugas menawarkan atau nasabah mengajukan kredit
Nasabah menunjukkan kartu identitas diri berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku
Nasabah menerima pinjaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
besarnya angsuran yang seharusnya dibayar. Petugas juga tidak menolak jika
nasabah mengangsur lebih banyak dari besarnya angsuran yang seharusnya.
Dari hasil wawancara, prosedur yang mudah dan tidak berbelit-
belit serta syarat yang sangat mudah juga pelayanan yang ramah dan tidak
terlalu kaku atau formal kepada para nasabah, merupakan kunci utama yang
dijadikan oleh bank-bank illegal dalam menarik dan mempertahankan
nasabah. Karena pada umumnya para nasabah mereka yaitu para pedagang
berasal dari golongan menengah kebawah yang penghasilannya tidak tetap
setiap hari, dengan kemudahan yang diberikan oleh bank-bank illegal
diharapkan akan dapat membantu mencukupi kebutuhan modal untuk
meningkatkan usaha. Dengan pelayanan yang ramah dan lebih bersifat
kekeluargaan, nasabah akan lebih merasa tenang dan senang karena mereka
bisa leluasa meminta keringanan jika memang mereka kesulitan dalam
mengangsur. Dengan hanya mengandalkan unsur kepercayaan dan tanpa
menggunakan jaminan, nasabah akan lebih santai dan tenang dalam
mengangsur karena mereka tidak perlu takut kehilangan barang.
Proses kredit yang cepat dan keringanan dalam melakukan
pembayaran angsuran, merupakan daya tarik yang paling diandalkan oleh
bank-bank ilegal. Jadi dapat dikatakan bahwa cara kerja bank-bank ilegal
dalam memperoleh nasabah adalah mengandalkan hal-hal sebagai berikut,
prosedur yang mudah, cepat dan tidak berbelit-belit, syarat yang sangat mudah
yaitu kepercayaan, pelayanan yang ramah dan bersifat kekeluargaan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
keringanan dan kemudahan dalam melakukan angsuran yang tidak akan
didapatkan para nasabah jika melakukan pinjaman di tempat lain.
Pada bank-bank umum, untuk mendapatkan kredit nasabah harus
melewati beberapa tahap yang sedikit rumit dan panjang yaitu: nasabah datang
ke kantor bank umum dan mengajukan permohonan kredit, mengisi blangko
yang disediakan dan melengkapi administrasi yang diperlukan. Jadi nasabah
belum tentu langsung mendapatkan dana yang dibutuhkan pada saat
mengajukan kredit, hal ini sangat berbeda dengan tahap-tahap yang harus
dilalui para nasabah yang ingin meminjam uang pada bank-bank ilegal.
Tahap-tahap yang harus dilalui para nasabah untuk mendapatkan kredit pada
bank umum akan digambarkan dalam bagan arus berikut :
Bagan V. 3. Tahap-Tahap Pemberian Kredit Oleh Bank Umum
Pihak bank umum sangat selektif dan cermat dalam menilai nasabah
yang mengajukan kredit, karena pihak bank tidak mau menanggung resiko
adanya kredit macet. Sehingga selain harus mempunyai agunan atau jaminan
Nasabah datang ke kantor bank umum dan mengajukan kredit
Nasabah mengisi blangko dan melengkapi administrasi
Petugas melakukan seleksi terhadap, kelayakan nasabah dalam menerima kredit
Nasabah menunggu terkabul atau tidaknya kredit yang diajukannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
nasabah juga harus melengkapi administrasi berupa surat-surat, seperti Kartu
Keluarga dan surat keterangan dari Desa.
Dalam mengangsur para nasabah harus datang ke kantor bank
umum dan harus sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, karena adanya
keterlambatan mengangsur akan dikenakan denda dan jumlah setoran harus
sesuai dengan ketentuan dan tidak boleh kurang.
2. Penetapan Bunga Yang Dilakukan Oleh Bank-bank Ilegal
Penetapan bunga yang dilakukan bank-bank ilegal adalah besarnya
bunga yang dikenakan bank-bank ilegal atas pinjaman atau kredit yang
dipinjam para nasabah.
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan dapat diperoleh
informasi bahwa besarnya bunga yang yang dikenakan oleh bank-bank ilegal
atas pinjaman atau kredit yang diberikan kepada nasabah adalah 20%-25 %
dalam setahun, dari 15 sampel sebanyak 6 bank ilegal menetapkan bunga
sebesar 20% dan 9 bank ilegal menetapkan bunga sebesar 25%. Sekali periode
pinjaman lamanya antara 1 – 6 bulan tergantung dari permintaan nasabah,
besarnya pinjaman dan besarnya angsuran yang dapat di bayar oleh nasabah.
Jadi lamanya angsuran dan besarnya jumlah angsuran tergantung pada
permintaan nasabah dan tidak akan mempengaruhi besarnya bunga yang
ditetapkan atas pinjaman tersebut yaitu sebesar 20%-25 %. Besarnya bunga
dihitung dari besarnya pinjaman pokok para nasabah bukan dari besarnya
angsuran setiap harinya. Sebagai contoh, jika nasabah mengajukan kredit
sebesar Rp 100.000 maka nasabah tersebut akan menerima uang sebesar Rp
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
90.000 dan nasabah mempunyai tabungan sebesar Rp 5.000 kepada bank
ilegal yang akan diterimakan setelah angsuran berakhir atau setelah pinjaman
lunas dan Rp. 5.000 sebagai biaya administrasi. Biasanya untuk pinjaman
sebesar Rp 100.000 nasabah akan mengangsur selama 30 hari dengan
angsuran Rp 4.000 setiap harinya. Jadi untuk pinjaman Rp 100.000 nasabah
menerima Rp 90.000 pada awal periode, Rp 5000 untuk pembayaran biaya
administrasi dan Rp 5.000 yang merupakan tabungan yang akan diterima pada
akhir angsuran, dengan bunga 20 % dari pinjaman Rp 100.000 maka nasabah
harus mengembalikan pinjaman tersebut menjadi Rp 120.000 yang diangsur
selama 30 hari dengan angsuran per hari sebesar Rp 4.000, sedangkan untuk
bunga 25% maka nasabah harus mengembalikan pinjaman sebesar Rp 125.000
yang diangsur selama 33 hari dengan angsuran perhari sebesar Rp 4.000. Bank
ilegal yang menetapkan bunga sebesar 25% menetapkan jangka waktu
angsuran yang lebih panjang dari bank ilegal dengan bunga 20%, sehingga
nasabah mempunyai jangka waktu pelunasan yang lebih lama walaupun
jumlah yang harus dikembalikan lebih besar .
Besarnya bunga tidak akan berubah berapapun nilai kredit yang
nasabah miliki, demikian juga jika nasabah melunasi pinjaman lebih cepat dari
waktu yang telah ditentukan. Jadi berapapun besarnya pinjaman dan waktu
pinjaman maka akan dikenakan bunga sebesar 20%-25 %. Untuk pinjaman
dalam jumlah yang cukup besar, biasanya nasabah akan meminta jangka
waktu angsuran yang semakin panjang. Untuk lebih jelas akan disajikan dalam
tabel besarnya pinjaman yang biasanya diajukan oleh para nasabah beserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
lamanya angsuran dan jumlah yang harus dikembalikan dengan ketentuan
bunga sebesar 20 % :
Tabel V. 1. Besarnya Pinjaman, Besarnya Pinjaman yang harus dikembalikan, Lama dan Besarnya Angsuran.
Besarnya pinjaman
Besarnya pinjaman yang harus dibayar
Lama angsuran Besarnya angsuran
Rp 100.000 Rp 300.000 Rp 500.000 Rp 800.000 Rp 1.000.000
Rp 120.000 Rp 360.000 Rp 600.000 Rp 960.000 Rp 1.200.000
30 hari 45 hari 60 hari 80 hari 100 hari
Rp 4.000 Rp 8.000 Rp 10.000 Rp 12.000 Rp 12.000
Untuk bank-bank ilegal yang menetapkan bunga sebesar 25% akan
memberikan tenggang waktu angsuran yang lebih panjang dan jumlah
angsuran yang lenih ringan dari bank ilegal yang menetapkan bunga 20%
untuk pinjaman yang sama. Berikut adalah tabel besarnya pinjaman beserta
lamanya angsuran dan jumlah yang harus dikembalikan dengan ketentuan
bunga sebesar 25 % :
Tabel V. 2. Besarnya Pinjaman, Besarnya Pinjaman yang harus dikembalikan, Lama dan Besarnya Angsuran.
Besarnya pinjaman
Besarnya pinjaman yang harus dibayar
Lama angsuran Besarnya angsuran
Rp 100.000 Rp 300.000 Rp 500.000 Rp 800.000 Rp 1.000.000
Rp 125.000 Rp 375.000 Rp 625.000 Rp 1.000.000 Rp 1.250.000
33 hari 50 hari 70 hari 100 hari 125 hari
Rp 4.000 Rp 7.500 Rp 9.000 Rp 10.000 Rp 10.000
Tabungan yang dimiliki nasabah sebesar 5% dari pinjaman, akan
dikembalikan kepada nasabah jika nasabah telah empat kali berturut-turut
melakukan pinjaman kepada bank ilegal. Tetapi jika nasabah tidak memenuhi
syarat tersebut maka tabungan yang dimiliki menjadi hak bank ilegal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Besarnya bunga yang akan diterima nasabah disesuaikan dengan jumlah
pinjaman pada masing-masing periode. Sebagai contoh, jika pada periode
pinjaman pertama nasabah meminjam Rp 500.000, pinjaman kedua Rp
800.000, pinjaman ketiga Rp 1.000.000 dan pinjaman keempat Rp 1.000.000
maka pada pelunasan pinjaman keempat nasabah akan menerima tabungan
yang dimilikinya sebesar Rp 165.000, yaitu Rp 25.000 dari pinjaman pertama,
Rp 40.000 dari pinjaman kedua dan Rp 100.000 dari pinjaman ketiga dan
keempat yang masing-masing sebesar Rp 50.000.
Besarnya bunga yang dikenakan pada para nasabah yang
meminjam uang pada bank-bank ilegal dapat dikatakan cukup tinggi jika
dibandingkan dengan besarnya bunga yang ditetapkan lembaga kredit yang
dikelola pihak-pihak lain. Umumnya besarnya bunga yang dikenakan bank
umum pada pinjaman hanya sekitar 3 – 10 persen atau tertinggi sekitar 15%.
Perhitungan bunga tersebut juga dihitung pertahun, karena umumnya jangka
waktu yang diberikan oleh bank-bank umum lebih lama, jangka kredit paling
pendek adalah setahun. Besarnya pinjaman yang diberikan umumnya juga
lebih besar, pada bank umum para nasabah juga mempunyai tabungan yang
dapat diambil jika jangka waktu kredit habis tanpa ada ketentuan berapa kali
nasabah telah melakukan pinjaman.
Dari hasil wawancara dengan petugas, mereka juga merasa bahwa
bunga yang ditetapkan sangat tinggi, tetapi mereka tidak dapat berbuat apa-
apa karena itu merupakan ketentuan dari bank-bank ilegal tersebut. Para
petugas mengatakan bahwa dengan besarnya bunga yang dikenakan maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
keuntungan yang diperoleh akan cukup besar yang digunakan untuk
mencukupi biaya operasional bank ilegal yang juga tidak kecil. Bunga yang
besar seimbang dengan mudahnya prosedur dan syarat saat mengajukan kredit
serta pelayanan yang baik. Adanya ketentuan tentang tabungan yang dapat
diberikan pada akhir pinjaman keempat dimaksudkan untuk menjaga agar
nasabah tertarik untuk selalu meminjam pada bank ilegal.
3. Pertimbangan Bank-bank Ilegal Dalam Pemberian Kredit Kepada
Nasabah
Petimbangan bank-bank ilegal dalam pemberian kredit kepada
nasabah adalah hal-hal yang menjadi pertimbangan dari pihak bank-bank
ilegal dalam menawarkan, pemberian kredit kepada nasabah atau dalam
mengabulkan permintaan kredit yang diajukan para nasabah.
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa
pihak bank-bank ilegal tidak mempunyai syarat-syarat khusus atau aturan
yang tertulis yang wajib dipenuhi nasabah yang ingin melakukan pinjaman.
Keputusan dikabulkan atau tidaknya kredit yang diajukan sepenuhnya
tergantung petugas, petugas berhak sepenuhnya atas keputusan tersebut,
pertimbangan yang dipakai dalam mengabulkan permohonan kredit berbeda
antara nasabah baru dan nasabah lama
Untuk nasabah baru, dalam melakukan penilaian atau pengamatan
terhadap calon nasabah, petugas lebih mengandalkan atau memusatkan
pengamatan terhadap capacity atau besar kecilnya usaha yang dimiliki dan
dijalankan nasabah. Dengan melihat besar kecilnya usaha maka petugas dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
memperkirakan penghasilan yang didapat pedagang tersebut setiap harinya.
Dari pengamatan tersebut petugas akan dapat menilai layak tidaknya
pedagang tersebut mendapatkan kredit dan berapa besar kredit yang harus
diberikan. Hal –hal lain diluar besar kecilnya usaha seperti jenis kelamin
pedagang, keadaan rumah, usia, jumlah keluarga dan jenis usaha tidak
menjadi pertimbangan dalam penentuan pemberian atau pengabulan
permohonan kredit.
Sedangkan untuk nasabah lama yang ingin menambah atau
memperpanjang kredit, pertimbangan utama yang dijadikan pedoman petugas
untuk menilai nasabah tersebut adalah caracter dari nasabah yang
bersangkutan, bagaimana angsuran atau pembayaran nasabah tersebut pada
kredit yang telah diberikan sebelumnya, jika lancar dan tidak bermasalah
maka petugas akan mengabulkan dan memberikan kredit yang diinginkan
nasabah tersebut.
Bank-bank ilegal tidak menggunakan pertimbangan-pertimbangan
yang rumit dan kaku karena tujuan mereka adalah agar semua pedagang dapat
dengan mudah mendapatkan kredit. Tujuan mereka adalah ingin membantu
dan memberikan kesempatan kepada para pedagang yang ingin atau
membutuhkan tambahan modal untuk meningkatkan usahanya. Mereka tidak
ingin membebani pedagang-pedagang tersebut dengan pertimbangan-
pertimbangan kaku yang nantinya akan membuat banyak diantara pedagang
tersebut yang tidak layak untuk mendapatkan kredit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Hal ini sangat berbeda dengan bank-bank umum, bank-bank
tersebut mempunyai peraturan yang sangat ketat mengenai pertimbangan-
pertimbangan yang digunakan dalam menilai kelayakan nasabah untuk
memperoleh pinjaman. Terkabul atau tidaknya kredit yang diajukan
tergantung dari kelengkapan administrasi dan syarat-syarat lain juga agunan
yang digunakan untuk mengajukan kredit. Jika syarat-syarat tidak lengkap dan
agunan yang diajukan tidak memenuhi syarat maka nasabah tidak akan dapat
memperoleh pinjaman. Selain itu, pihak bank juga melakukan pengamatan
terhadap prospek usaha yang dimiliki nasabah, kemampuan juga watak
nasabah.
4. Cara Bank-bank Ilegal Dalam Menyelesaikan Kredit Bermasalah
Cara bank-bank ilegal dalam menyelesaikan kredit bermasalah
adalah tindakan-tindakan atau kebijakan-kebijakan yang diambil bank-bank
ilegal untuk mengatasi kredit yang bermasalah atau macet. Menurut hasil
wawancara yang dilakukan, ada tiga jenis cara pengembalian kredit yaitu
kredit yang normal artinya kredit yang tepat pengangsurannya, kredit
bermasalah yaitu kredit yang sedikit bermasalah dalam pengangsurannya dan
kredit macet yaitu jika ada nasabah yang sama sekali tidak dapat
mengembalikan pinjaman.
Pengembalian kredit secara normal yaitu jika nasabah selalu
mengangsur secara rutin sesuai dengan kesepakatan yang ada dan waktu yang
telah ditentukan. Kemudahan yang diberikan petugas dalam pelunasan kredit
secara normal adalah jika nasabah telah empat kali meminjam, maka nasabah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
dapat menggunakan tabungan untuk melunasi kekurangan angsuran yang
masih ada. Jadi nasabah tidak harus membayar sanpai lunas, dan dapat segera
menerima dana lagi jika memang masih mau melakukan pinjaman lagi.
Tetapi, jika tabungan yang dimiliki belum bisa diambil sedangkan nasabah
membutuhkan dana dan pinjamannya belum lunas, maka petugas memberikan
kemudahan berupa sistem potongan. Yaitu dengan cara mengurangi dana yang
diterima untuk menutup angsuran atau pinjaman sebelumnya yang belum
lunas, jadi meskipun pinjaman belum lunas nasabah masih tetap dapat
menerima pinjaman lagi. Setiap bank ilegal memiliki patokan tersendiri dalam
sistem potongan ini, dalam penelitian ini 10 bank ilegal menetapkan patokan
75% dari besarnya pinjaman yaitu sistem potongan baru dapat digunakan jika
nasabah telah mengangsur 75% dari pinjamannya, sedangkan 5 bank ilegal
menggunakan patokan 50% dari pinjaman. Untuk lebih jelas, cara
pengembalian pinjaman yang normal akan disajikan dalam bagan arus berikut
ini :
Bagan V. 4. Tahap-Tahap Pengembalian Pinjaman Secara Normal Pada Bank-Bank Ilegal
Nasabah menerima pinjaman dari bank ilegal
Nasabah melakukan angsuran setiap hari sesuai dengan kesepakatan
Nasabah dapat mengambil tabungan yang dimiliki jika telah memenuhi syarat atau mengajukan sistem potongan
Pinjaman nasabah lunas jika tidak mengajukan kredit lagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Kredit dikatakan bermasalah jika nasabah sering mengalami
keterlambatan dalam mengangsur atau sering tidak mengangsur. Dalam
mengatasi kredit bermasalah, bank-bank ilegal biasanya memberikan
keringanan berupa perpanjangan waktu kepada nasabah untuk mengangsur
pinjamannya, sesuai dengan kemampuan nasabah tersebut sehingga berapapun
jumlah angsuran yang diberikan akan diterima dan tanpa batas waktu minimal
selama nasabah mempunyai itikad baik dan masih bisa ditemui atau masih
berjualan sampai kredit yang diambil lunas. Berikut merupakan bagan
pinjaman yang bermasalah :
Bagan V. 5. Tahap-Tahap Pengembalian Pinjaman Bermasalah Pada Bank-Bank Ilegal
Sedangkan kredit di katakan macet jika nasabah sama sekali tidak
mengangsur atau tidak dapat mengembalikan pinjaman, baik karena
mengalami kebangkrutan atau nasabah melarikan diri dengan tidak berjualan
lagi dan tidak dapat ditemui lagi. Untuk mengatasi kredit macet biasanya
petugas mendatangi rumah nasabah dan memberi kemudahan dalam
mengangsur seperti yang dilakukan kepada nasabah yang kreditnya
bermasalah, tetapi jika nasabah meninggal maka sisa kredit yang masih ada
Nasabah menerima pinjaman dari bank ilegal
Nasabah mengalami kesulitan dalam mengangsur pinjaman atau sering tidak mengangsur
Petugas memberikan tenggang waktu atau kelonggaran pada nasabah untuk mengembalikan pinjaman sesuai kemampuan yang dimiliki
Nasabah tidak dapat mengajukan pinjaman lagi pada bank ilegal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
dianggap lunas. Jika nasabah tersebut tidak juga melakukan angsuran maka
petugas hanya akan menunggu kesadaran dan itikad baik dari nasabah tersebut
untuk mengangsur. Petugas tidak pernah melakukan teguran atau peringatan
keras dan tindakan hukum, terhadap nasabah yang kreditnya bermasalah atau
bahkan macet.
Untuk beberapa bank ilegal, jika ada nasabah yang sama sekali
tidak dapat melanjutkan angsuran karena mengalami kebangkrutan atau
melarikan diri maka sisa pinjaman yang masih dimiliki nasabah tersebut
separuhnya merupakan tanggung jawab petugas tersebut untuk melunasinya
dalam penelitian ini ada 4 bank ilegal yang menerapkan sistem ini. Tetapi, ada
bank ilegal yang bila ada kredit macet kerugian ditanggung oleh pihak bank
dan bukan petugasnya. Karena itu, menjadi petugas bank ilegal harus
mempunyai keahlian dalam memprediksi dan melihat calon nasabah agar
pedagang-pedagang yang menjadi nasabahnya dapat menyelesaikan angsuran
kredit sampai lunas. Berikut merupakan bagan arus cara penyelesaian kredit
macet oleh bank ilegal:
Bagan V. 6. Tahap-Tahap Pengembalian Pinjaman Yang Macet Pada Bank-Bank Ilegal
Nasabah menerima pinjaman dari bank ilegal
Nasabah sama sekali tidak bisa mengembalikan pinjaman
Petugas memberikan tenggang waktu atau kelonggaran pada nasabah untuk mengembalikan pinjaman sesuai kemampuan yang dimi liki
Jika nasabah tetap tidak dapat melunasi pinjaman, sisa pinjaman menjadi tanggung jawab bank atau petugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Pada bank-bank umum, jika nasabah tidak dapat mengangsur atau
mengembalikan pinjaman tepat waktu, maka pihak bank akan terlebih dahulu
memberikan keringanan berupa perpanjangan jangka waktu pinjaman atau
jangka waktu angsuran dengan waktu yang telah ditetapkan, tetapi jika
nasabah tetap tidak dapat memenuhi kewajibannya tersebut maka agunan atau
jaminan yang telah diserahkan kepada pihak bank akan menjadi hak bank.
Oleh pihak bank jaminan tersebut akan dijual atau dilelang, hasil dari
penjualan atau pelelangan tersebut akan digunakan untuk membayar pinjaman
pada pihak bank. Jika hasil penjualan atau pelelangan tersebut jumlahnya
melebihi pinjaman yang harus dibayar, maka sisa penjualan atau pelelangan
tersebut akan dikembalikan kepada nasabah yang bersangkutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat
ditarik beberapa kesimpulan yaitu :
1. Dalam memperoleh atau melayani nasabah, bank-bank ilegal menjadi pihak
yang mendatangi para nasabah. Pihak bank ilegal tidak meminta jaminan
atau syarat apapun dari para nasabah untuk memperoleh pinjaman, nasabah
hanya perlu menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Kemudahan
syarat dan prosedur tersebut yang membuat bank-bank ilegal lebih diminati
oleh para pedagang untuk memperoleh tambahan modal usaha.
2. Bank-bank ilegal menetapkan bunga sebesar 20% - 25% dalam setahun,
bunga tersebut tidak berubah berapapun besarnya pinjaman yang diambil
dan lama angsuran pinjaman dilakukan. Bunga tersebut jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan bunga yang ditetapkan oleh bank-bank umum yaitu
sebesar 15%.
3. Pihak bank-bank ilegal tidak mempunyai syarat-syarat khusus atau aturan
tertulis yang dijadikan acuan bank-bank ilegal untuk pertimbangan dalam
memberikan pinjaman kepada nasabah. Bank ilegal hanya menggunakan
hasil pengamatan yang dilakukan oleh petugas untuk menentukan besarnya
pinjaman yang layak diterima oleh nasabah tersebut, bank ilegal juga tidak
meminta agunan kepada nasabah yang ingin meminjam modal meskipun
dalam jumlah yang besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
4. Dalam menyelesaikan kredit bermasalah atau kredit macet, bank-bank
ilegal tidak pernah melakukan tindakan hukum. Bank ilegal akan
memberikan keringanan kepada para nasabah yang kesulitan mengangsur,
jika nasabah sama sekali tidak dapat lagi membayar pinjaman maka sisa
pinjaman yang ada akan menjadi tanggungan bank atau petugas yang
memberi pinjaman.
B. Saran
1. Bagi Bank Indonesia
Bank Indonesia diharapkan dapat mengembangkan kredit mikro atau
kredit berskala kecil dengan sistem yang lebih mudah, dan bank-bank umum
yang ada hanya sebagai pihak yang menyalurkan kredit tersebut kepada
masyarakat dengan sistem pengawasan yang baik dari pihak Bank Indonesia,
sehingga kredit yang disalurkan tepat sasaran dan berjalan dengan baik.
Karena selama ini masyarakat merasa kesulitan untuk mendapatkan kredit
dari bank-bank umum, diharapkan dengan adanya perubahan dan
pengawasan yang baik akan dapat mengatasi kesulitan yang ada.
2. Bagi bank-bank umum
Bank-bank umum yang ada diharapkan dapat melakukan
perubahan dan memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin
mendapatkan pinjaman modal baik dari segi prosedut, syarat maupun
agunan. Karena adanya prosedur yang sulit dan harus tersedianya agunan
merupakan hal yang sulit dipenuhi masyarakat, sehingga menyebabkan
masyarakat cenderung mencari pinjaman kepada pihak lain yaitu bank-bank
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
ilegal yang memiliki prosedur serta syarat yang sangat mudah dan tidak
memerlukan agunan.
3. Bagi bank-bank ilegal
Diharapkan lebih meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada para
nasabah agar usaha yang dilakukan dapat semakin berkembang, dan beralih
atau menjalankan usaha dalam bentuk koperasi yang sebenarnya. Karena
usaha yang dilakukan bank-bank ilegal ini sudah diterima dan dibutuhkan
oleh masyarakat, dengan menjalankan usaha dalam bentuk organisasi yang
sebenarnya diharapkan dapat semakin berkembang serta memperoleh
kemudahan untuk mendapatkan tambahan modal serta pembinaan dari
pemerintah.
4. Bagi masyarakat
Dengan mengetahui perbedaan dan membandingkan prosedur, syarat
serta bunga pinjaman yang diberikan oleh bank-bank umum dan bank-bank
ilegal, diharapkan dapat memgetahui kelebihan dan kekurangan masing yang
dapat dijadikan acuan dalam memilih sumber kredit yang akan diambil.
Karena selama ini masyarakat kecil khususnya kurang mengetahu indormasi
yang berkaitan dengan kredit perbankan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran I Pedoman Wawancara Nama : Jenis Kelamin : Umur : Perusahaan : Pertanyaan :
1. Apakah anda mendatangi nasabah saat mereka ingin meminjam atau
bagaimana?
2. Jika ya, apakah ada biaya administrasi tambahan?
3. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk memperoleh pinjaman?
4. Apakah anda mendatangi nasabah yang ingin mengangsur atau bagaimana?
5. Apakah ada hadiah atau bingkisan saat hari raya untuk nasabah?
6. Siapakah yang menentukan lamanya pinjaman?
7. Siapakah yang menentukan besarnya jumlah angsuran ?
8. Saat ingin meminjam apakah nasabah harus membawa jaminan barang
berharga?
9. Jika ya, berbentuk apa?
10. Apakah saat meminjam nasabah harus membawa surat keterangan?
11. Jika ya, darimana surat itu didapat?
12. Apakah ada surat perjanjian saat pemberian pinjaman?
13. Apakah anda mengetahui alamat nasabah?
14. Apakah besar-kecilnya usaha mempengaruhi besarnya pinjaman yang
diberikan?
15. Apakah jenis usaha mempengaruhi besarnya pinjaman yang diberikan?
16. Apakah keadaan rumah mempengaruhi besarnya pinjaman yang diberikan?
17. Apakah jumlah keluarga mempengaruhi besarnya pinjaman yang diberikan?
18. Apakah jenis kelamin mempengaruhi besarnya pinjaman yang diberikan?
19. Apakah usia pedagang mempengaruhi besarnya pinjaman yang diberikan?
20. Sebelum memberikan pinjaman anda melakukan survey?
21. Apakah anda memprediksi kemajuan usaha para nasabah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22. Apakah ada ketentuan mengenai bunga dari perusahaan?
23. Apakah besarnya pinjaman mempengaruhi penetapan bunga?
24. Apakah lama pinjaman atau angsuran mempengaruhi penetapan bunga?
25. Apakah ada nasabah anda yang tidak dapat mengembalikan pinjaman?
26. Bagaimana seorang nasabah dikatakan tidak mampu mengembalikan
pinjaman?
27. Adakah tenggang waktu yang diberikan untuk nasabah yang lama tidak
mengangsur?
28. Apakah ada peringatan dari perusahaan anda kepada nasabah yang lama tidak
mengangsur?
29. Apakah tindakan yang akan diambil perusahaan untuk mengatasinya?
30. Apakah perusahaan melakukan tindakan hukum?
31. Apakah ada kebijakan dari perusahaan untuk nasabah yang tidak dapat
mengembalikan pinjaman?
32. Jika ya, kebijakan seperti apa yang akan diambil?
33. Apakah yang anda lakukan untuk mencegahnya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KUESIONER
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Jenis Usaha :
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan membubuhkan tanda cek (X)
1. Berapakah besarnya pinjaman anda? a. < Rp. 50.000 b. Rp. 50.000 – Rp.100.000 c. Rp. 100.000 – Rp. 500.000 d. Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000
2. Berapakan jumlah keluarga anda? a. < 3 orang b. 3 – 5 orang c. 5 – 10 orang d. > 10 orang
3. Berapakah penghasilan anda dalam sehari? a. < Rp. 50.000 b. Rp. 50.000 – Rp.100.000 c. Rp. 100.000 – Rp. 500.000 d. > Rp. 500.000
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan membubuhkan tanda cek
(P)
Pertanyaan Ya Tidak
4. Apakah saat akan meminjam uang petugas mendatangi anda
5. Apakah ada biaya tambahan yang harus anda keluarkan untuk itu
6. Apakah anda langsung menerima uang yang anda pinjam
7. Saat mengangsur apakah petugas mendatangi anda
8. Apakah anda mendapatkan bingkisan saat hari raya
9. Apakah anda menentukan lama pinjaman 10. Apakah anda menentukan besarnya pinjaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. Apakah anda menyerahkan jaminan saat akan meminjam
12. Apakah anda diwajibkan membawa surat-surat saat akan meminjam uang
13. Apakah ada surat perjanjian saat anda melakukan pinjaman
14. Apakah petugas menyampaikan informasi tentang besarnya bunga atas pinjaman yang anda terima
15. Apakah petugasmemberi teguran jika anda lama tidak mengangsur
16. Apakah petugas menanyakan dan mengetahui alamat rumah anda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran II
HASIL WAWANCARA
Tanggal : 13 Juni 2007
Lokasi : Pasar
R : Selamat pagi pak, maaf mengganggu! Nama saya ratna. saya sedang
mengadakan penelitian tentang usaha kredit yang bapak jalankan, untuk itu
saya ingin menanyakan beberapa hal, boleh minta waktunya sebentar?
P : Oh ya bisa mbak, mau Tanya tentang apa?
R : Sebelumnya saya ingin mengetahui identitas diri bapak, nama, usia dan juga
kantornya?
P : Nama saya Sunarto mbak, umur 40 tahun kantor saya di jogorogo, koperasi
bina usaha sejahtera namanya.
R : Apakah jika ada yang ingin meminjam bapak mendatanginya?ada biaya yang
harus dikeluarkan nasabah tidak pak?kemudian dalam menarik angsuran
bapak mendatangi nasabah?
P : Oh mbak ingin tahu bagaimana saya melayani nasabah begitu?
R : Iya pak?
P : Begini mbak, biasanya saya menawarkan kredit pada pedagang atau kadang-
kadang mereka sendiri yang meminta soalnya sudah tahu dari teman atau
nasabah saya yang lain. Saya lalu menjelaskan syarat dan ketentuannya yaitu
bunga 20 % dan menanyakan berapa besarnya pinjaman yang mereka
inginkan., saat mengangsur saya juga mendatangi mereka. Saya tidak menarik
biaya mbak karena itu sudah merupakan tugas saya dan bagian dari pelayanan
kami.
R :Apakah bapak mempunyai pertimbangan-petimbangan khusus dalam
memberikan kredit?
P : dalam memberikan kredit saya hanya melihat besarnya usaha pedagang itu
mbak, dengan begitu saya dapat mengkira-kira berapa kredit yang harus saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berikan, soalnya kalo tidak sesuai malah kasihan pedagangnya mbak, mereka
malah akan kesulitan dalam mengangsur.
R : Hal-hal lain seperti jenis kelamin, usia, jumlah keluarga, jenis usaha, keadaan
rumah tidak ikut dalam pertimbangan pak?
P : oh tidak mbak, untuk nasabah baru hanya besar kecilnya usaha, itu kan yang
langsung berhubungan dengan pendapatannya mbak. Kalo untuk nasabah
lama, kami mempertimbangkan ketepatan dan kepatuhan saat mengangsur
pinjaman yang telah dia ambil mbak.
R : kalo pedagang itu bapak anggap layak apakah dapat langsung menerima dana
yang dipinjam?
P : kalo dana yang saya bawa mencukupi pedagang itu akan langsung menerima
mbak, tapi kalo kebetulan tidak membawa saya akan kasih separuh atau
seadanya dulu baru sisanya besok.
:R : satu pertanyaan lagi Pak?
P : banyak juga boleh kok mbak!
R : yang menentukan besar dan lama angsuran siapa pak?
P : oh biasanya kami menanyakan dulu keinginan pedagang, tapi biasanya mereka
manut teman-teman atau nasabah yang lain untuk angsuran yang sama, tapi
kalo mereka minta lebih panjang atau lebih pendek, lebih besar atau lebih
kecil saya manut.
R : oh ya, terima kasih pak atas waktu dan bantuannya.
P : Ya mbak, kapan-kapan kalo ada yang perlu ditanyakan lagi silahkan mencari
saya.
Tanggal : 13 Juni 2007
Lokasi : Pasar
R : Selamat siang pak, maaf mengganggu! Nama saya ratna. saya sedang
mengadakan penelitian tentang usaha kredit yang bapak jalankan, untuk itu
saya ingin menanyakan beberapa hal, boleh minta waktunya sebentar?
P : Oh ya bisa mbak, mau tanya tentang apa ya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
R : Sebelumnya saya ingin mengetahui identitas diri bapak, nama, usia dan juga
kantornya?
P : saya Joko mbak, 42 tahun kantor saya Primkopabri Paron
R : begini pak,saya ingin menanyakan tentang bunga pinjaman, berapa persen
besarnya kemudian apakah sama untuk semua pinjaman atau berbeda ?
P : oh ya, besarnya bunga kalo dikantor saya 25% mbak, tapi umunya semua
kantor hampir sama kok. Bunga 25% itu berlaku untuk semua pinjaman mbak,
artinya berapapun besarnya pinjaman bunganya tetap 25% baik banyak atau
sedikit sama.
R : kalo lama waktu pinjaman apakah mempengaruhi bunga pak?
P : tidak mbak, itu juga tidak berpengaruh
R : apakah saya boleh mengetahui perhitungan bunga tersebut pak?
P : oh untuk lebih mudah begini mbak, untuk pinjaman Rp 100.000 pedagang
akan menerima dana Rp 90.000 mbak, yang Rp 5.000 kami bawa sebagai
tabungan Rp 5.000 untuk administrasi. Angsurannya Rp 4.000 per hari selama
33 hari jadi mereka mengembalikan pinjaman sebesar Rp 125.000.
R : kalo pinjamannya besar berapa waktu angsurannya?
P : biasanya kalo pinjam Rp 300.000 jangkanya 50 hari lalu angsurannya Rp
7.500, pinjaman Rp 500.000 jangkanya 70 hari lalu angsurannya Rp 9.000,
pinjaman Rp 800.000 jangkanya 100 hari lalu angsurannya Rp 10.000, pinjam
Rp 1.000.000 jangkanya 120 hari lalu angsurannya juga Rp 10.000. kalo
besarnya pinjaman yang harus dibayar dihitung sendiri saja ya mbak,
pokoknya pinjaman pokok ditambah bunga 25% dari pinjaman pokok. Bunga
yang ditetapkan kantor memang besar mbak, tapi kami juga tidak bisa
merubahnya bukan wewenang kami, tapi biaya operasional kami juga tidak
kecil mbak.
R : saya rasa susah cukup pak, terima kasih atas bantuannya
P : iya mbak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tanggal : 18 Juni 2007
Lokasi : Pasar
Peneliti kebetulan sudah mengenal petugas karena rumahnya tidak begitu jauh
peneliti.
R : Pagi mas timbul, maaf mengganggu! saya sedang mengadakan penelitian
tentang usaha kredit yang mas jalankan, untuk itu saya ingin menanyakan
beberapa hal, boleh minta waktunya sebentar?
P : Oh ya bisa, mau tanya tentang apa?
R : Sebelumnya saya ingin mengetahui usia dan juga kantornya mas?
P : saya 39 tahun, kantor di Kendal namanya Primkopabri
R : mas kalo ingin pinjam uang apakah harus bawa surat-surat?
P : Oh nggak, gak perlu m,embawa surat atau barang apapun kok.
R : mas pernah punya nasabah yang tidak dapat mengembalikan pinjaman?terus
apa yang dilakukan oleh kantor apakah ada kebijakan-kebijakan gitu mas?
P : ada tapi gak banyak, kalo hanya telat mengangsur atau angsurannya gak rutin
biasanya saya juga bisa maklum mungkin pasar lagi sepi atau lagi banyak
jagongan, jadi saya akan menerima berapapun angsuran yang mereka
bayarkan atau kalo mereka minta perpanjangan waktu saya akan memberi asal
ada itikad baik. Tapi kalo bener-benar macet artinya orang tersebut benar-
benar bangkrut dan tidak bisa berjualan lagi atau bahkan menghilang biasanya
saya akan mendatangi rumahnya, dan menyarankan agar mereka membayar
sebisanya dan saya tidak membatasi waktunya jadi ya seiklasnya begitu. Kalo
orang tersebut tidak dapat ditemui berati sisa pinjaman yang masih harus
dibayar menjadi beban kantor.
R : Jadi tidak ada tindakan hukum mas?
P : Nggak, bahkan kami tidak pernah memberikan teguran keras. Kami hanya
mengandalkan itikad baik dari mereka, mau melunasi atau tidak. Tujuan kita
kan membantu mereka. Jadi agar kantor tidak rugi, kita sebagai petugas harus
pandai memprediksi dan menilai calon nasabah.
R :sudah mas, saya rasa cukup. Terima kasih banyak atas bantuannya
P : oh ya gak apa-apa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tanggal : 19 Juni 2007
Lokasi : Pasar
R : Selamat siang pak, maaf mengganggu! Nama saya ratna. saya sedang
mengadakan penelitian tentang usaha kredit yang bapak jalankan, untuk itu
saya ingin menanyakan beberapa hal, boleh minta waktunya sebentar?
P : Oh ya bisa mbak, mau tanya tentang apa ya?
R : Sebelumnya saya ingin mengetahui identitas diri bapak, nama, usia dan juga
kantornya?
P : Nama saya Heru mbak, usia masih 35 jadi panggil mas saja. Kantor saya di
Kendal mbak, namanya Koperasi Kendal Dadapan.
R : Kalo nasabah mas ada yang tidak dapat melunasi pinjaman dan melarikan diri
bagaimana mas?
P : oh itu resiko pekerjaan mbak jadi harus pandai-pandai menilai nasabah, di
kantor saya kalo ada nasabah yang tidak dapat melunasi pinjaman atau macet
sama sekali, separuh dari sisa pinjamannya menjadi tanggung jawab petugas
mbak jadi yan berat kalo ada nasabah yang tidak baik.
R : kalo hari raya apakah ada bingkisan untuk nasabah mas?
P: tidak ada mbak, selain tidak ada biaya nasabah kami yang banyak juga pasti
sangat merepotkan
R : saya rasa cukup mas, terima kasih atas waktu dan bantuannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI