PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan...

134
PENG BE PE Progr GARUH P ELAJAR S ENDIDIKA Di ram Studi I PR KEKHU FAKULT ENGGUNA SISWA KE AN AGAMA Y iajukan untu Memperol lmu Pendid Ka ROGRAM USUSAN P JURUSA TAS KEGU UNIVERS Y AAN MED ELAS VIII A KATOLI YOGYAKA S K R I P uk Memenu eh Gelar Sa dikan Kekhu Oleh artika Putr NIM: 1111 STUDI ILM ENDIDIKA AN ILMU P URUAN DA SITAS SAN YOGYAKA 2016 DIA FILM T DALAM P IK DI SMP ARTA P S I uhi Salah Sa arjana Pendi ususan Pend : ri Dinanti 124022 MU PEND AN AGAM PENDIDIK AN ILMU NATA DHA ARTA 6 TERHADA PEMBELA P STELLA atu Syarat idikan didikan Aga IDIKAN MA KATOL KAN PENDIDIK ARMA AP MINAT AJARAN DUCE 2 ama Katolik LIK KAN T k PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

PENGBE

PE

Progr

GARUH PELAJAR S

ENDIDIKA

Di

ram Studi I

PRKEKHU

FAKULT

ENGGUNASISWA KE

AN AGAMAY

iajukan untu

Memperol

lmu Pendid

Ka

ROGRAM USUSAN P

JURUSATAS KEGUUNIVERS

Y

AAN MEDELAS VIII A KATOLIYOGYAKA

S K R I P

uk Memenu

eh Gelar Sa

dikan Kekhu

Olehartika PutrNIM: 1111

STUDI ILMENDIDIKA

AN ILMU PURUAN DASITAS SANYOGYAKA

2016

DIA FILM TDALAM PIK DI SMPARTA

P S I

uhi Salah Sa

arjana Pendi

ususan Pend

: ri Dinanti 124022

MU PENDAN AGAMPENDIDIKAN ILMU

NATA DHAARTA

6

TERHADAPEMBELAP STELLA

atu Syarat

idikan

didikan Aga

IDIKAN MA KATOLKAN PENDIDIK

ARMA

AP MINATAJARAN

DUCE 2

ama Katolik

LIK

KAN

T

k

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

Pembimbing

nW\nr

F.X. Dapiyanta, SFK, MPd.

SKRIPSI

PENGARUH PENG'GIJNAAIY MEDIA FILM TERHADAP MINATBEIITJAR SISWA KELAS VItr DALAM PEMBELAJARAI{

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIKDI SMP STELLA DUCE 2YOGYAKARTA

tanggal 7 Desember 2015

t1

m d;*ffi$Jx tu%ffisrry . Telah d$etujui oleh: g1-

-%o';;,p{-qe#*

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

iv

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Guru, Sahabat, Pendamping dan Penolong Utama dalam penyusunan skripsi ini.

Bunda Maria yang menuntun, menopang dan menguatkan dalam penyusunan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

v

MOTTO

“Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung. Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh

untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.”

(2 Ptr 1:10-11)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

viii

ABSTRAK

Judul skripsi PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FILM TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SMP STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA dipilih berdasarkan keingintahuan penulis akan sumbangan penggunaan media film dalam kegiatan belajar-mengajar terhadap minat belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran PAK.

Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki alur cerita, serta pesan yang disampaikan melalui keseluruhan komponen dalam sebuah film yang dapat ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik atau lainnya. Minat belajar siswa adalah kecenderungan yang bersifat tetap dalam mengikuti proses pembelajaran, yang ditandai dengan adanya rasa tertarik, perhatian dan rasa senang ketika mengikuti proses pembelajaran. Di dalam sebuah film terdapat dinamika unsur suara, gambar dan alur cerita yang disajikan secara menarik dan bervariasi sehingga mampu meningkatkan minat belajar siswa, karena minat di antaranya dipengaruhi oleh penggunaan media yang memiliki dinamika, variasi dan melibatkan indera siswa. Media film memiliki unsur tersebut sehingga media film mampu meningkatkan minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Berdasarkan pemikiran di atas dapat dirumuskan hipotesis penelitian yaitu, H0 : tidak ada pengaruh penggunaan media film dalam kegiatan belajar-mengajar terhadap minat belajar siswa kelas VIII di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta. Ha : ada pengaruh penggunaan media film dalam kegiatan belajar-mengajar terhadap minat belajar siswa kelas VIII di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta.

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif berbentuk regresi. Populasi dari penelitian ini adalah para siswa kelas VIII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling. Jumlah sampel dari penelitian ini adalah 103 siswa. Instrumen yang digunakan adalah skala likert. Dari hasil uji validitas pada taraf signifikansi 5%, nilai kritis 0,195 terdapat 30 item valid. Sedangkan hasil dari uji reliabilitas diperoleh koefisien alpha sebesar 0,897 yang berarti reliabilitas instrumen tinggi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai mean media film adalah 39,57 dan mean minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK 74,59. Kedua mean tergolong tinggi. Dari hasil uji regresi linear sederhana dengan taraf signifikansi 5% diperoleh nilai r2 sebesar 0,316 (31,6%) yang berarti terdapat pengaruh positif dari media film (X) terhadap minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK (Y). persamaan regresinya yaitu Y = 28,773 + 1,158X. Artinya setiap penambahan nilai media film 1 poin, maka nilai minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK bertambah 28,773+1,158. Nilai signifikansi 0,000 artinya Ha diterima dan H0 ditolak. Maka disarankan perlunya penggunaan media film dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk meningkatkan minat belajar siswa yang pada akhirnya mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

ix

ABSTRACT

Thesis entitle INFLUENCE OF FILM MEDIA USAGE ON LEARNING INTEREST OF GRADE EIGHT STUDENTS IN CATHOLIC RELIGION EDUCATION LEARNING AT YOGYAKARTA STELLA DUCE 2 JUNIOR HIGH SCHOOL was chosen based on the writer curiosity of the film media usage contribution in learning-teaching activity on the student learning interest in attending Catholic Religion Education learning process.

The film media is a teacher’s teaching tool in doing learning-teaching activity by combining an audio and visual elements which is having a plot of story, as well as a message delivered to the whole of component within a film which could be displayed by mechanical, electronic and other projection systems. The students interest is a fixed trend in attending the learning process, which is indicated by enthusiastic, attention and pleased when they attended the learning process. Inside of the film there are dynamics of voice , picture and plot of story elements that were presented interestingly and variously so it capable of enhancing the students learning interest, because the interest is influenced by the usage of media having dynamic, variation and sense of students involvement. The film media possess those elements so it capable of enhancing the students enthusiastic in attending the learning process. Based on the above idea, it could be formulated a research hypothesis namely, H0 : there is no influence of the film media in learning-teaching activity on the learning interest of Yogyakarta Stella Duce 2 Junior High School Students of grade eight. Ha : there is an influence of the film media in learning-teaching activity on the learning interest of Yogyakarta Stella Duce 2 Junior High School Students of grade eight. This research type is a quantitative in the regression form. Population of this research were Yogyakarta Stella Duce 2 Junior High School Students of grade eight. The sampling technique used was random sampling. The number of research samples were 103 students. The instrument used was Likert scale. From the validity test results in the significant level of 5%, critical value of 0.195 there were 30 valid items. While the reliability test resulted in alpha coefficient of 0.897 that means the instrument reliability was high.

This research results show that mean value of the film media was 39.57 and mean of learning interest students in PAK learning was 74.59. Both means are in the high criteria. From the simple linear regression test with a significant level of 5% r2 obtained was 0.316 (31.6%) that means there is a positive influence of the film media(X) on the students interest in the Catholic Religion Education learning (Y); the regression equation was Y = 28,773 + 1,158X. The meaning of which was every film media value addition of 1 point, therefore the students learning interest in Catholic Religion Education learning added by 28.773+1.158. The significant level of 0.000 means Ha was accepted and H0 was rejected . Hence it was recommended the urgently of film media usage in Catholic Religion Education learning process for enhancing the students learning interest which turn out to be capable of improving students learning achievement.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

x

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala berkat dan kurnia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FILM TERHADAP MINAT

BELAJAR SISWA KELAS VIII DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN

AGAMA KATOLIK DI SMP STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA.

Skripsi ini disusun sebagai bentuk keikutsertaan penulis sebagai calon

guru Pendidikan Agama Katolik akan pengembangan proses pembelajaran

Pendidikan Agama Katolik di masa mendatang. Penulisan skripsi ini dimaksudkan

sebagai salah satu sumbangan pemikiran untuk membantu memberi gambaran

kepada pihak Sekolah SMP Stella Duce 2 Yogyakarta, bahwa penggunaan media

film sebagai salah satu media pendidikan mampu meningkatkan minat peserta

didik dalam mengikuti proses pembelajaran PAK di sekolah. Selain itu juga

sebagai masukan dalam memberi kesempatan atau peluang bagi guru PAK untuk

mengembangkan kompetensi sesuai dengan profesinya, di antaranya

menggunakan media film dalam proses pembelajaran.

Penulis menyadari bahwa tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan

berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini

penulis dengan setulus hati mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak F.X. Dapiyanta, SFK, M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi, yang

telah membimbing penulis dengan segala ketelitian, kesabaran, dan

kesetiannya selama masa penulisan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

xi

2. Drs. M. Sumarno Ds., SJ, M.A., selaku dosen pembimbing akademik dan

dosen penguji ke II, yang telah membimbing penulis selama proses studi di

Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik ini.

3. Drs. Y.I Iswarahadi, SJ, M.A., selaku dosen penguji III, yang dengan tulus

hati memberi dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Drs. F.X. Heryatno W.W., SJ, M.Ed., selaku Kepala Program Studi IPPAK,

yang telah memberikan izin bagi penulis untuk mengerjakan tugas akhir ini

mulai dari awal penyusunan hingga selesai.

5. Para dosen, petugas sekretariat dan staf perpustakaan serta seluruh karyawan

IPPAK, yang telah mendampingi, memberi kemudahan dan perhatian selama

penulis belajar di IPPAK.

6. Kedua orang tua penulis, bapak Sutrisno dan ibu Patricia Agustiani, yang

dengan segala doa, cinta kasih dan pengorbanannya menghantar penulis

hingga jenjang pendidikan S1.

7. Anggota keluarga Gregorius Christian Adi Chandra, Fidelis Afrizal Surya

Abadi, Hyasintha Mahardika Dewi Mentari, Catarina Fitriani, dan Asteria

Kirana Sari, yang senantiasa mendukung, memberikan motivasi dan semangat

untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman-teman terkasih Agnes Garlosi Kusumaningrum, Priska Veria Kusuma,

Margaretha Desy Christikaratna, Maria Vinsensia Asriyati, Stefani Bui

Moron, Paskalius Cristoph, serta seluruh angkatan 2011, yang senantiasa

mengingatkan, memberikan motivasi, semangat dan mendukung dalam

penyelesaian skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv

MOTTO ....................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................... vii

ABSTRAK .................................................................................................. viii

ABSTRACT .................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ................................................................................. x

DAFTAR ISI ............................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvi

i

DAFTAR SINGKATAN ............................................................................. xix

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 8

C. Batasan Masalah ........................................................................... 9

D. Rumusan Masalah ........................................................................ 9

E. Tujuan Penulisan .......................................................................... 10

F. Manfaat Penulisan ........................................................................ 10

G. Metode Penulisan ......................................................................... 11

H. Sistematika Penulisan ................................................................... 11

BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS ...................................... 14

A. Kajian Pustaka .............................................................................. 14

1. Pendidikan Agama Katolik ...................................................... 14

a. Pelajaran Pendidikan Agama Katolik ................................. 14

b. Belajar dalam Pendidikan Agama Katolik .......................... 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

xiv

2. Media Pembelajaran dalam PAK ............................................. 20

a. Pengertian media pembelajaran .......................................... 20

b. Fungsi media pembelajaran................................................. 22

c. Karakteristik jenis media pembelajaran .............................. 28

d. Dasar pertimbangan pemilihan media pembelajaran dalam PAK ..................................................................................... 33

3. Media Film dalam Pembelajaran PAK .................................... 35

a. Pengertian media film ......................................................... 35

b. Jenis-jenis film .................................................................... 38

c. Peranan media film dalam pembelajaran ............................ 40

d. Keuntungan menggunakan media film dalam proses pembelajaran ....................................................................... 41

e. Keterbatasan media film ..................................................... 43

4. Minat Belajar Siswa Kelas VIII dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik ...................................................... 43

a. Minat ................................................................................... 43

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar ................ 45

c. Minat belajar Pendidikan Agama Katolik ........................... 52

B. Penelitian yang Relevan ............................................................... 53

C. Kerangka Pikir dan Hipotesis ....................................................... 56

1. Gambar ..................................................................................... 56

2. Hubungan antar Variabel ......................................................... 57

3. Hipotesis .................................................................................. 59

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 60

A. Jenis Penelitian ............................................................................. 60

B. Desain Penelitian .......................................................................... 60

C. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 61

D. Populasi dan Sampel ..................................................................... 61

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ............................................. 61

1. Variabel Penelitian ................................................................... 61

a. Identifikasi variabel ............................................................. 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

xv

b. Definisi konseptual variabel ................................................ 62

c. Definisi operasional variabel............................................... 62

2. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 63

3. Instrumen Pengumpulan Data .................................................. 63

4. Kisi-kisi Penelitian ................................................................... 64

F. Pengembangan Instrumen ............................................................ 67

1. Uji Coba Terpakai .................................................................... 67

2. Uji Validitas ............................................................................. 68

a. Validitas untuk variabel X .................................................. 69

b. Validitas untuk variabel Y .................................................. 69

3. Analisis Reliabilitas ................................................................. 69

a. Reliabilitas variabel X ......................................................... 70

b. Reliabilitas variabel Y ......................................................... 70

c. Reliabilitas keseluruhan ...................................................... 70

G. Uji Persyaratan Analisis ............................................................... 71

1. Uji Normalitas Data ................................................................. 71

2. Uji Linearitas Regresi .............................................................. 71

3. Uji Homogenitas dan Homokedastisitas .................................. 72

4. Analisis Deskripsi .................................................................... 72

H. Uji Hipotesis ................................................................................. 73

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 74

A. Hasil Penelitian ............................................................................. 74

1. Uji Persyaratan Analisis ........................................................... 74

a. Uji normalitas ...................................................................... 75

b. Uji linearitas ........................................................................ 78

c. Uji homokedastisitas ........................................................... 79

d. Uji homogenitas .................................................................. 80

2. Analisis Deskripsi .................................................................... 80

3. Deskripsi Data .......................................................................... 82

a. Media film ........................................................................... 82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

xvi

1) Relevan dengan materi pembelajaran, tujuan pembelajaran dan psikologi perkembangan anak ........... 83

2) Frekuensi penggunaan media film dalam proses belajar mengajar di kelas ............................................................ 85

b. Minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK ................... 87

1) Senang dalam mengikuti proses pembelajaran .............. 88

2) Tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran ............. 90

4. Uji Regresi ............................................................................... 92

a. Correlations ........................................................................ 92

b. Variabels entered /removed (b) ........................................... 93

c. Model summary (b) ............................................................. 94

d. Analisys Of Variance (b) ..................................................... 95

e. Coefficients .......................................................................... 96

B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................ 97

C. Refleksi........................................................................................ 104

D. Keterbatasan Hasil Penelitian ....................................................... 104

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 107

A. Kesimpulan ................................................................................... 107

B. Saran ............................................................................................. 109

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 111

LAMPIRAN ................................................................................................ 113

Lampiran 1 : Surat Permohonan Izin Penelitian .................................... (1)

Lampiran 2 : Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ........... (2)

Lampiran 3 : Tabel untuk Menentukan Jumlah Sampel ......................... (3)

Lampiran 4 : Tabel untuk Menentukan Kriteria Validitas ..................... (4)

Lampiran 5 : Instrumen Penelitian ......................................................... (5)

Lampiran 6 : Contoh Instrumen Penelitan ............................................. (9)

Lampiran 7 : Data Keseluruhan Instrumen Penelitian ........................... (14)

Lampiran 8 : Output SPSS 16.0 Analisis Validitas Variabel Media Film (X) ................................................................. (17)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

xvii

Lampiran 9 : Output SPSS 16.0 Analisis Validitas Variabel Minat Belajar Siswa dalam Pembelajaran PAK (Y) ......... (19)

Lampiran 10 : Rumus-rumus yang Digunakan dalam Penelitian .............. (26)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Skor alternatif jawaban variabel x dan y ............................... 64

Tabel 2 : Kisi-kisi instrumen ................................................................ 64

Tabel 3 : Validitas variabel X ............................................................... 68

Tabel 4 : Validitas variabel Y ............................................................... 69

Tabel 5 : Reliabilitas variabel X ........................................................... 70

Tabel 6 : Reliabilitas variabel Y ........................................................... 70

Tabel 7 : Reliabilitas keseluruhan ......................................................... 70

Tabel 8 : Test of Normality ................................................................... 76

Tabel 9 : Anova .................................................................................... 78

Tabel 10 : Uji Homogenitas .................................................................... 80

Tabel 11 : Analisis deskripsi................................................................... 80

Tabel 12 : Descriptive statistics .............................................................. 81

Tabel 13 : Rangkuman statistik deskriptif media film ............................ 82

Tabel 14 : Rangkuman statistik deskriptif relevan dengan materi pembelajaran, tujuan pembelajaran dan psikologi

perkembangan anak ...............................................................

83Tabel 15 : Relevan dengan materi pembelajaran, tujuan pembelajaran

dan psikologi perkembangan anak ........................................ 84Tabel 16 : Rangkuman statistik deskriptif frekuensi penggunaan

media film dalam proses belajar mengajar di kelas ............... 85Tabel 17 : Frekuensi penggunaan media film dalam proses belajar

mengajar di kelas ................................................................... 86Tabel 18 : Rangkuman statistik deskriptif minat belajar siswa dalam

pembelajaran PAK ................................................................. 87Tabel 19 : Statistik senang dalam mengikuti proses pembelajaran ........ 88

Tabel 20 : Senang dalam mengikuti proses pembelajaran ...................... 89

Tabel 21 : Statistik tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran ........ 90

Tabel 22 : Tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran .................... 91

Tabel 23 : Correlations ........................................................................... 92

Tabel 24 : Variables entered/remove (b) ................................................ 93

Tabel 25 : Model summary (b) ................................................................ 94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

xix

Tabel 26 : Analisys Of Variance (b) ....................................................... 95

Tabel 27 : Coefficients ............................................................................ 96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

xx

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan dalam Penelitian

ANOVA : Analisys Of Variance

Dev : Deviasi

H0 : Hipotesis Nol

Ha : Hipotesis Alternatif

Sig : Significant

SPSS : Statistical Product and Service Solutions

Std : Standard

B. Singkatan Dokumen Gereja

IM : Inter Mirifica, Dekrit Konsili Vatikan II tentang upaya-upaya

komunikasi sosial, 4 Desember 1963.

C. Singkatan Teks Kitab Suci

Ptr : Petrus

D. Singkatan Lain

AECT : Association of Education and Communication Technology

Art : Artikel

IPA : Ilmu Pengetahuan Alam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

xxi

IPS : Ilmu Pengetahuan Sosial

KBK : Kurikulum Berbasis Kompetensi

Komkat : Komisi Kateketik

KTSP : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

KWI : Konferensi Wali Gereja Indonesia

PAK : Pendidikan Agama Katolik

PBM : Proses Belajar Mengajar

PPL : Program Pengalaman Lapangan

SARA : Suku, Agama, Ras dan Antar golongan

SD : Sekolah Dasar

SMA : Sekolah Menengah Atas

SMP : Sekolah Menengah Pertama

S.Pd : Sarjana Pendidikan

NEA : National Education Association

No : Nomor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebudayaan masa kini dipengaruhi oleh media audiovisual, di mana

pikiran manusia, cara mengerti dan bertingkah laku perlahan sudah mulai

berubah. Gereja diharapkan semakin menyadari akan perkembangan yang luar

biasa dari media komunikasi ini. Dengan menyadari betapa besar peranan media,

hendaknya Gereja perlu memanfaatkan media tersebut untuk pewartaan Injil dan

Pendidikan Agama Katolik di sekolah karena merupakan sarana yang efektif,

efisien dan sesuai dengan perkembangan zaman.

Gereja Katolik didirikan oleh Kristus Tuhan demi keselamatan semua orang maka Gereja merasa terdorong oleh kewajiban untuk mewartakan Injil. Karena itulah Gereja memandang sebagai kewajibannya, untuk juga dengan memanfaatkan media komunikasi sosial menyiarkan warta keselamatan. Dan mengajarkan bagaimana manusia dapat memaknai media itu dengan tepat. Maka pada hakikatnya Gereja berhak menggunakan dan memiliki semua jenis media itu, sejauh diperlukan sejauh berguna bagi pendidikan Kristen dan bagi seluruh karyanya bagi keselamatan manusia (IM, art. 3).

Pernyataan tersebut merupakan anjuran agar Gereja dan sekolah jangan

menjadi asing terhadap dunia modern, melainkan mengambil bagian dengan

memanfaatkan kemajuan dari teknologi tersebut, diantaranya dengan

memanfaatkan media film demi pewartaan Injil dan Pendidikan Agama Katolik di

sekolah. Manusia sekarang bersifat audiovisual, maka karya pendidikan agama di

dalam sekolah dan Gereja perlu disesuaikan dengan perkembangan ini. Pengaruh

media audiovisual atau elektronis telah mengakibatkan dunia kita menjadi

berubah. Bukan nasihat atau kata-kata lisan yang panjang lebar, namun melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

2  

media audiovisual orang, terlebih generasi muda mampu menangkap apa yang

hendak disampaikan, sesuatu yang ditampilkan mampu mewakili apa yang hendak

disampaikan. Dari hal ini kita dapat memahami bahwa dalam media audiovisual

terutama media film memiliki kesan yang lebih penting bila dibandingkan dengan

kata-kata saja.

Dapiyanta (1997: 137) berpendapat bahwa belajar Pendidikan Agama

Katolik pada dasarnya ialah belajar hidup menurut teladan Kristus. Orang yang

belajar Pendidikan Agama Katolik akan senantiasa menghidupi Kristus dalam hati

dan tindakannya. Jika siswa di sekolah belajar Pendidikan Agama Katolik dengan

sungguh-sungguh maka mereka akan bertindak seturut teladan Kristus, dengan

teladan hidup Kristus tersebut maka tidak ada lagi siswa yang melakukan tawuran

antar sekolah, melawan guru di sekolah, mencontek dan melakukan tindakan-

tindakan negatif lain yang sering dilakukan oleh siswa saat ini.

Pengetahuan memang dipentingkan dalam pelajaran Pendidikan Agama

Katolik, namun hal itu bukan menjadi hal yang utama dan satu-satunya,

bersamaan dengan hal ini, dipentingkan pula bagaimana

mempertanggungjawabkan pengetahuan tersebut (Setyakarjana, 1997: 9).

Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di sekolah tidak hanya berhenti pada

pengetahuan saja, namun peserta didik harus mampu sadar dan

mempertanggungjawabkan pengetahuan iman tersebut. Dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Katolik di sekolah terdapat unsur pengetahuan, afeksi dan

tindakan. Unsur-unsur ini tidak boleh dilupakan dan harus dijadikan sebagai inti

tujuan Pendidikan Agama Katolik di sekolah. Namun, saat ini yang terjadi di

lapangan, aspek kognitif masih sangat ditekankan dalam pembelajaran Pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

3  

Agama Katolik di sekolah, hal ini dapat dilihat dari alat evaluasi dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik masih sangat menekankan unsur

kognitif. Sehingga perlu dipertimbangkan kembali unsur afektif dan tindakan

siswa. Guru Pendidikan Agama Katolik tidak boleh mengukur kemampuan siswa

hanya berdasarkan kemampuan kognitif saja, melainkan segi afektif dan tindakan

perlu untuk dijadikan sebagai acuan penilaian.

Pada dasarnya setiap orang tidak menghendaki kebosanan dalam

hidupnya. Sesuatu yang membosankan adalah sesuatu yang tidak menyenangkan.

Demikian juga dalam proses belajar mengajar di kelas, bila guru dalam proses

belajar mengajar tidak menggunakan variasi maka sebuah proses pembelajaran

akan menjadi hal yang membosankan bagi siswa, perhatian siswa akan berkurang,

mengantuk, akibatnya tujuan belajar tidak dapat tercapai. Guru memerlukan

variasi dalam mengajar. Keterampilan dalam mengadakan variasi pada proses

belajar mengajar meliputi tiga aspek yakni variasi dalam gaya mengajar, variasi

dalam menggunakan media dan bahan pengajaran serta variasi dalam interaksi

antara guru dengan siswa. Jika ketiga komponen dapat dikombinasikan dengan

baik maka sebuah proses pembelajaran akan mampu meningkatkan perhatian

siswa, membangkitkan keinginan dan kemauan belajar (Syaiful Bahri, 2005: 124).

Dalam metodologi pembelajaran, terdapat dua aspek penting, yakni

metode pembelajaran dan media pembelajaran sebagai alat bantu dalam mengajar.

Dengan demikian, kedudukan media terdapat dalam komponen metodologi

sebagai salah satu lingkungan belajar yang diatur oleh guru. Dalam proses belajar

mengajar kehadiran media memiliki arti yang cukup penting karena dalam

kegiatan belajar tersebut ketidakjelasan bahan ajar yang disampaikan kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

4  

peserta didik dapat disederhanakan atau diperjelas melalui media. Media mampu

mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan atau gambarkan melalui kata-

kata maupun kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkritkan

dengan hadirnya media. Dengan demikian anak didik lebih mudah mencerna

bahan belajar dari pada tanpa bantuan media.

Dari pengalaman penulis ketika PPL di sebuah SD swasta Katolik di

daerah Yogyakarta pada tahun 2013 menunjukkan bahwa sebagian besar peserta

didik kurang berminat, kurang bergairah dan cenderung tidak aktif ketika

mengikuti sebuah proses pembelajaran, ada yang mengantuk, mengobrol dengan

teman atau asyik bercanda dengan teman. Penulis sempat bertanya kepada

beberapa siswa terkait mereka yang kurang memperhatikan ketika proses

pembelajaran berlangsung, mereka ada yang menjawab guru dalam

menyampaikan materi kurang menarik “garing”. Dari pendapat ini, guru perlu

berrefleksi dan menemukan cara agar dalam proses pembelajaran siswa dapat

tertarik serta berminat untuk belajar. Salah satunya dengan mengusahakan media

yang sesuai dengan minat mereka saat ini.

Usia siswa-siswi SMP kelas VIII umunya sedang mengalami suatu masa

yang disebut masa pubertas.

Usia pubertas bagi perempuan berkisar antara 11-15 tahun dan laki-laki antara 12-16 tahun, pada masa ini anak mengalami berbagai pertumbuhan dan perkembangan fisik yang berdampak juga pada perubahan sikap dan perilaku. Salah satu akibat perubahan masa puber adalah anak cepat merasa bosan dengan permainan-permainan yang sebelumnya digemari, tugas-tugas sekolah, kegiatan-kegiatan sosial, dan kehidupan pada umumnya. Hal ini terjadi akibat kondisi fisik yang mulai berkembang dan menjadi membuat masing-masing pribadi anak mengalami kondisi yang kurang nyaman (Hurlock, 1997: 185-192).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

5  

Kita telah melihat bahwa di usia SMP anak sedang mengalami suatu

masa yang disebut pubertas, mereka sedang mencoba untuk menyesuaikan diri

dengan perubahan-perubahan yang mereka alami. Hal ini juga berdampak mereka

menjadi cepat bosan, oleh karena itu guru ditantang untuk mampu menyajikan

materi belajar yang membuat mereka tidak bosan dan mau untuk terlibat dalam

proses pembelajaran. Agar suasana pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan

peserta didik mampu sampai pada tujuan pembelajaran, guru harus mampu

menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan.

Minat (interest) secara sederhana dapat diartikan sebagai kecenderungan

dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Muhibbin

Syah, 1997: 136). Minat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa

dalam bidang-bidang studi tertentu. Misalnya, seorang siswa yang menaruh minat

besar terhadap pelajaran Pendidikan Agama Katolik, maka ia akan memusatkan

perhatiannya pada pelajaran tersebut, melebihi siswa yang lainnya. Kemudian,

karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang

memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai prestasi

yang diinginkan. Guru dalam kaitan ini sebaiknya berusaha untuk membangkitkan

minat siswa untuk menguasai pengetahuan yang terkandung dalam bidang

studinya. Para guru hendaknya berusaha untuk dapat mengetahui minat dan bakat

para peserta didiknya agar kemudian mampu mengarahkan dan menumbuh

kembangkan peserta didik. Terlebih guru Pendidikan Agama Katolik diharap

mampu mengenal masing-masing peserta didiknya baik dalam segi sifat,

kepribadian, prestasi dan lain-lain. Yang terjadi di lapangan saat ini, masih banyak

guru yang kurang memahami kondisi, minat, dan bakat yang dimiliki oleh peserta

didiknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

6  

Minat dalam belajar siswa biasanya diekspresikan dengan rasa

tertariknya ketika mengikuti sebuah pembelajaran yaitu dengan terlibat aktif

dalam seluruh proses pembelajaran, bukan dengan ribut di kelas, atau asik

bercanda dengan teman-temannya, seperti pengalaman penulis ketika menjalani

masa PPL di sekolah baik SD swasta di wilayah Yogyakarta pada tahun 2013

maupun di sebuah SMP swasta di wilayah Yogyakarta pada tahun 2014, sebagian

siswa terlihat asik dengan diri mereka sendiri ketika mengikuti proses

pembelajaran di kelas, mereka kurang menyimak apa yang disampaikan oleh

guru, bercanda dengan teman disekelilingnya, penulis banyak menjumpai siswa

yang tidur saat jam pelajaran, ada sebagian siswa yang beranggapan bahawa

metode mangajar guru tekesan membosankan. Banyak pula yang beranggapan

bahwa mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik adalah mata pelajaran yang

“mudah” jika dibandingkan dengan mata pelajaran Matematika, IPA atau IPS,

sehingga mereka kurang memberi perhatihan khusus pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Katolik. Oleh karenanya perlu diusahakan sesuatu hal agar

mampu menarik minat siswa dalam mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama

Katolik di sekolah, salah satu yang bisa diupayakan adalah dengan menggunakan

media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan minat siswa saat ini.

Media pengajaran dalam pengertian secara luas adalah setiap orang,

materi atau peristiwa yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk

memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Sedangkan pengertian media

pengajaran secara sempit adalah alat-alat elektro-mekanis yang menjadi perantara

antara siswa dan materi pelajaran (Winkel, 1991: 187). Media film adalah salah

satu alternatif sarana yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

7  

kelas. Penggunaan media film di kelas dapat memanfaatkan peralatan yang telah

disediakan oleh sekolah seperti viewer di setiap kelas, laptop/komputer dan

speaker. Saat ini peralatan untuk memutarkan sebuah film/video tidak sesulit

pada zaman dahulu yang menggunakan pita film yang diproyeksikan melalui

media proyeksi yang langka dan sulit untuk memperolehnya. Sekolah sudah

memfasilitasi sarana-sarana yang dibutuhkan guna memanfaatkan salah satu

bagian dari media audiovisual tersebut.

Penggunaan media film di kelas memiliki keuntungan di antaranya

membantu secara konkret konsep berpikir dan mengurangi respon yang kurang

bermanfaat, menarik perhatian peserta didik pada tingkat yang tinggi, membuat

hasil belajar lebih permanen, menyajikan pengalaman riil yang akan mendorong

kegiatan mandiri anak didik, mengembangkan cara berpikir berkesinambungan,

memberi pengalaman yang tidak mudah dicapai oleh media yang lain dan

menambah frekuensi kerja, lebih dalam serta belajar yang lebih bervariasi (Syaiful

Bahri, 2005: 128-129). Di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta sendiri menonton film

sebagai media pembelajaran di kelas sudah bukan merupakan hal baru lagi.

Sekolah memfasilitasi penggunaan media ini, dengan menyediakan sarana berupa

ruang multimedia yang menyediakan semua alat yang mendukung penggunaan

media ini. Sarana-sarana ini memudahkan guru untuk dapat memanfaatkan sarana

audiovisual yang berkembang saat ini, salah satunya film.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa film memiliki pengaruh

yang cukup besar sebagai media dalam pendidikan. Menonton sebuah film saat ini

tentu digemari oleh setiap kalangan dalam masyarakat, kita dapat melihat di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

8  

bioskop-bioskop selalu dipenuhi oleh pengunjung setiap harinya, mereka bahkan

rela untuk mengantri berjam-jam demi mendapatkan tiket untuk menonton film.

Guru perlu mempertimbangkan media yang satu ini sebagai alternatif variasi

dalam belajar yang berguna untuk menarik minat belajar siswa, karena melihat

pengaruhnya yang cukup luas. Penulis ingin mengetahui seberapa besar pengaruh

penggunaan media film ini dalam meningkatkan minat belajar siswa. Berdasarkan

pemaparan di atas, peneliti akan mengadakan penelitian dengan judul

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FILM TERHADAP MINAT BELAJAR

SISWA KELAS VIII DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA

KATOLIK DI SMP STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan diidentifikasikan

sebagai berikut:

1. Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di sekolah masih mengutamakan

segi kognitif.

2. Guru kurang memanfaatkan sarana atau media yang berkembang saat ini

guna menarik minat siswa dalam mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama

Katolik di kelas.

3. Anak-anak usia SMP sedang mengalami suatu masa yang disebut pubertas,

ini berdampak mereka menjadi cepat bosan pada suatu aktivitas atau kegiatan.

4. Siswa kurang termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran Pendidikan

Agama Katolik di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

9  

5. Guru kurang mengenal dan memahami masing-masing pribadi peserta

didiknya sehingga menjadi kurang mengetahui bakat dan minat yang ada

dalam masing-masing pribadi peserta didik.

6. Masih ada sebagian peserta didik yang menganggap remeh mata pelajaran

Pendidikan Agama Katolik di sekolah.

7. Guru kurang memanfaatkan sarana-sarana dan media yang berkembang saat

ini dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di sekolah.

C. Batasan Masalah

Skripsi ini akan membatasi kajiannya pada masalah pengaruh

penggunaan media film terhadap minat belajar siswa kelas VIII dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta.

Ruang lingkup penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII SMP Stella Duce 2.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dikaji lebih dalam lewat penulisan ini

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penggunaan media film dalam pembelajaran Pendidikan Agama

Katolik kelas VIII di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta?

2. Bagaimana minat belajar siswa kelas VIII di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta

dalam mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Katolik?

3. Seberapa besar pengaruh penggunaan media film terhadap minat siswa kelas

VIII di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta untuk mengikuti pembelajaran

Pendidikan Agama Katolik?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

10  

E. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sejauh mana penggunaan media film dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Katolik kelas VIII di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta.

2. Untuk mengetahui sejauh mana minat siswa kelas VIII di SMP Stella Duce 2

Yogyakarta dalam mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Katolik.

3. Untuk memaparkan seberapa besar pengaruh penggunaan media film

terhadap minat siswa kelas VIII di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta dalam

mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Katolik.

F. Manfaat Penulisan

Penulisan ini mempunyai manfaat:

1. Manfaat Praktis

a. Bagi para pendidik

1) Supaya menyadari pentingnya pemilihan media yang tepat bagi para peserta

didik.

2) Supaya menemukan alternatif media yang tepat dalam proses kegiatan

belajar-mengajar.

3) Supaya dapat mengembangkan media yang mampu mendukung terlaksananya

proses pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.

b. Bagi mahasiswa

Penelitian ini juga kiranya dapat memberikan sumbangan bagi para

mahasiswa IPPAK yang nantinya akan berkarya dibidang pendidikan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

11  

katekese penulisan ini bermanfaat bagi mereka. Mereka dapat mengetahui media

yang cocok bagi peserta didik. Sehingga dapat memilih dan menggunakannya

dengan baik serta mampu pula mengembangkan media yang sesuai dengan minat

dan kebutuhan dari peserta didiknya.

2. Manfaat Teoritis

Sebagai tambahan sumber bacaan perpustakaan Universitas Sanata

Dharma dan sebagai acuan bagi penelitian yang lebih lanjut.

G. Metode Penulisan

Metode penulisan skripsi ini adalah deskripsi analistis, yaitu berdasarkan

studi pustaka dan penelitian kuantitatif dengan cara pengumpulan data dari hasil

penyebaran instrumen dan pembahasan terhadap hasil yang telah diperoleh.

Berdasarkan kajian pustaka dan hasil penelitian, dilakukan analisa terhadap

permasalahan yang terjadi.

H. Sistematika Penulisan

Bab I merupakan pendahuluan yang terdiri dari 8 bagian. Bagian pertama

terdiri dari latar belakang penulisan yang memuat tiga unsur (fakta, ideal dan

aktual) yang menjadi alasan bagi penulis untuk memilih judul ini. Bagian kedua

merupakan identifikasi masalah dari latar belakang. Identifikasi masalah ini

merupakan jarak yang terjadi antara fakta dan ideal. Bagian ketiga adalah batasan

masalah, menjelaskan ruang lingkup atau batasan penulisan. Berikutnya bagian

keempat, perumusan masalah. Pada bagian ini penulis mencoba untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

12  

merumuskan permasalahan-permasalahan dalam beberapa kalimat tanya

berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan. Perumusan masalah ini juga

akan membantu penulis untuk memecahkan permasalahan yang akan dikaji dalam

kajian pustaka sebelum dilakukan penelitian. Bagian kelima yaitu tujuan

penulisan yang memaparkan tujuan penulis memilih judul ini. Bagian keenam

penulis merumusakan manfaat dari judul yang akan didalami lewat penelitian.

Bagian ketujuh, yaitu metode penulisan penulis menjelaskan metode penulisan

yang akan digunakan. Pada bagian terakhir atau bagian kedelapan, penulis

menyampaikan sistematika penulisan.

Bab II terdiri dari empat bagian. Bagian pertama yaitu kajian pustaka.

Pada bagian ini penulis mencoba untuk menjawab masalah-masalah yang telah

dirumuskan dalam rumusan masalah yang kemudian akan dijawab dengan

menggunakan acuan pustaka atau teori-teori yang akan membantu penulis untuk

menjawab permasalahan tersebut. Bagian kedua yaitu penelitian yang relevan

dengan judul yang telah dipilih oleh penulis. Bagian ketiga dari bab ini adalah

kerangka pikir yang menjelaskan atau merumuskan bagaimana kerangka pikir

penulis secara sistematis untuk mencoba memecahkan masalah-masalah yang

telah dirumuskan dan dikaji lewat kajian pustaka. Pada bagian keemapat penulis

mencoba merumuskan hipotesis atau jawaban sementara terhadap permasalahan

yang terjadi dalam judul yang telah dipilih. Hipotesis atau jawaban sementara ini

dirumuskan oleh penulis berdasarkan landasan-landasan teori yang telah dibahas

dalam kajian pustaka.

Bab III berisi metodologi penelitian. Pada bagian ini penulis mulai masuk

ke dalam metode-metode penelitian yang akan dilakukan untuk membuktikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

13  

hipotesis yang telah dirumuskan oleh penulis pada bab sebelumnya. Bab ini terdiri

dari beberapa bagian yaitu: jenis penelitian, desain penelitian, tempat dan waktu

penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, definisi konseptual

variabel, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan data, instrumen

pengumpulan data, kisi-kisi penelitian, pengembangan instrumen terdiri dari uji

coba terpakai, uji validitas, analisis reliabilitas, uji persyaratan analisis terdiri dari

uji normalitas data, uji linearitas regresi, uji homogenitas dan homokedastisitas,

analisis deskripsi, uji hipotesis. Proses penelitian sudah dimulai dan dilakukan

dalam bab ini yaitu dengan menggunakan uji coba terpakai pada instrumen yang

akan digunakan sebagai alat pengumpulan data yang diperlukan guna

membuktikan hipotesis, sehingga hasilnya benar-benar dapat

dipertanggungjawabkan.

Bab IV berisi pembahasan hasil penelitian dan pembahasan. Pada bab ini

penulis akan melaporkan hasil penelitian yang diperoleh lewat instrumen yang

telah diujikan kepada responden untuk dapat melakukan pembahasan terhadap

hasil penelitian yang telah dilakukan. Pembahasan ini dilakukan dengan cara

mengumpulkan dan mensortir data-data yang diperlukan untuk dapat

membuktikan hipotesis. Melalui pembahasan hasil penelitian ini, penulis akan

mendapatkan jawaban yang sesungguhnya dari masalah yang telah dirumuskan.

Kemudian penulis akan menguraikan keterbatasan hasil penelitian.

Bab V merupakan bagian akhir yang terdiri dari kesimpulan dan saran

terhadap seluruh penelitian yang telah dilakukan oleh penulis dan sekaligus

mengakhiri kegiatan penelitian untuk menjawab permasalahan dari judul yang

telah dipilih oleh penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Pendidikan Agama Katolik

a. Pelajaran Pendidikan Agama Katolik

Pelajaran Pendidikan Agama Katolik di sekolah merupakan salah satu

bidang studi yang diajarkan di sekolah, memiliki kedudukan yang sama dengan

bidang studi yang lainnya seperti Matematika, Sejarah, Ilmu Pengetahuan Sosial,

Ilmu Pengetahuan Alam, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Pendidikan

Kewarganegaraan. Karena berkedudukan sama dengan mata pelajaran lain di

sekolah, maka Pendidikan Agama Katolik di sekolah harus berpedoman pula pada

kurikulum yang berlaku.

Pelajaran agama Katolik di sekolah merupakan salah satu bagian dari

tugas pastoral Gereja terhadap anak-anak yang bertujuan agar peserta didik

mampu menggumuli hidup dari segi pandangan-pandangan Katolik dan dengan

demikian mudah-mudahan berkembang terus menjadi manusia paripurna

(manusia beriman) (Setyakarjana, 1997: 9).

Setyakarjana (1997: 9) berpendapat: Dalam Pendidikan Agama Katolik peserta didik diajak untuk memahami imannya, bagaimana pengahayatan iman tersebut dapat tumbuh, terjadi perkembangan iman didalamnya dan akhirnya dapat diwujudkan dalam hidupnya sehari-hari. Dalam PAK informasi dipentingkan, sama seperti dengan pelajaran lain di sekolah, peserta didik diuji dan diberi nilai atas penguasaan informasi yang diberikan. Namun hal itu dibuat dengan tidak mengabaikan aspek pembinaan iman. Peserta didik dimungkinkan mempertanggungjawabkan informasi yang diterima, dengan demikian peserta didik diajak untuk memikirkan imannya dan dari sini diharapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

15  

bahwa perkembangan iman dan sikap dapat terolah. Jadi PAK adalah bentuk pelayanan demi pembinaan iman di sekolah; sekolah dengan situasi dan kondisinya, kelemahan dan kelebihannya beserta tuntutan-tuntutannya. Dalam belajar PAK hal yang tidak boleh diabaikan adalah segi afeksinya,

tanpa mengabaikan unsur kognitif. Kognitif memang perlu, namun segi kognitif

itu bukan menjadi yang yang utama dan terutama. Dalam belajar PAK guru juga

harus mampu membantu peserta didik sampai pada pemahaman mengenai iman

peserta didik dan pada akhirnya menghantarkan peserta didik untuk menghayati

secara penuh imannya.

Dalam rangka pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Komkat KWI menyatakan

bahwa hakikat Pendidikan Agama Katolik adalah usaha yang dilakukan secara

terencana dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan

peserta didik untuk memperteguh iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa sesuai dengan ajaran Gereja Katolik, dengan tetap memperhatikan

penghormatan terhadap agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat

beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional. Secara lebih

operasional dikatakan bahwa Pendidikan Agama Katolik di sekolah merupakan

salah satu usaha untuk memampukan siswa berinteraksi (berkomunikasi) tentang

pemahaman, pergumulan dan penghayatan iman. Interaksi tersebut mengandung

unsur pengetahuan iman, pergumulan iman dan penghayatan iman. Dengan

kemampuan berinteraksi melalui unsur-unsur tersebut diharapkan iman siswa

semakin diperteguh.

Pendidikan Agama Katolik (PAK) pada dasarnya bertujuan agar peserta

didik memiliki kemampuan untuk membangun hidup yang semakin beriman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

16  

Membangun hidup beriman Kristiani berarti membangun kesetiaan pada Injil

Yesus Kristus, yang memiliki keprihatinan tunggal, yakni Kerajaan Allah.

Kerajaan Allah merupakan situasi dan peristiwa penyelamatan: situasi dan

perjuangan untuk perdamaian, keadilan, kebahagiaan, kesejahteraan,

persaudaraan, kesetiaan, dan kelestarian lingkungan hidup yang dirindukan oleh

setiap orang dari berbagai agama dan kepercayaan (Maman Sutarman & Lalu,

2004: 20).

Tujuan Pendidikan Agama Katolik menurut Komisi Kateketik KWI yang

dilansir oleh Yoseph Kristianto (2007: 18) Pendidikan Agama Katolik di sekolah

dimaksudkan untuk membentuk siswa agar: (1) menjadi manusia yang beriman

dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; (2) menjadi manusia yang berakhlak

mulia dengan memiliki etika, budi pekerti dan moral; serta (3) mampu

meningkatkan potensi spiritual, dengan mengenal, memahami dan

menginternalisasikan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan pribadi maupun

kemasyarakatan.

Keberhasilan PAK tidak hanya terletak pada hasil atau out put

sebagaimana tercermin dalam prestasi hasil studi yang dilambangkan dengan

nilai, melainkan juga outcome, yakni menyangkut kesiapan dan kecakapan siswa

dalam menjalani hidup secara cerdas dan bertanggung jawab di tengah masyarakat

(soft skills). Hal ini mengisyaratkan bahwa PAK harus komitmen terhadap upaya

pembinaan sikap hidup peserta didik. Sebab kesuksesan, prestasi, kebahagiaan

dan kebermaknaan hidup seseorang tidak dijamin oleh prestasi studinya secara

kognitif saja atau Intelligence Quotient (IQ), melainkan ditentukan juga oleh

kecerdasan yang lainnya seperti kecerdasan emosional atau Emotional Quotient

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

17  

(EQ), kecerdasan spiritual atau Spiritual Quotient (SQ), maupun kecerdasan

kreativitas atau Creativity Quotient (CQ) (Kristianto, 2007: 18-19).

Pola/pendekatan yang dipakai dalam PAK menurut Komkat KWI yang

dilansir oleh Yoseph Kristianto (2007: 24) adalah pola interaksi (komunikasi)

aktif untuk menginterpretasikan dan mengaplikasiakan ajaran imannya dalam

hidup nyata. Pola ini dijabarkan dalam berbagai metode dan didukung sarana-

prasarana serta media pembelajaran yang memungkinkan peserta didik terlibat

aktif dalam memberdayakan potensinya secara optimal.

Program pembelajaran dalam Pendidikan Agama Katolik direncanakan

berdasarkan kebutuhan dan karakteristik siswa serta diarahkan kepada perubahan

tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Dalam perencanaan

tersebut perlu dipertimbangkan dan ditentukan secara seksama mengenai

pemilihan media dan cara menggunakannya. Dalam proses pembelajaran, siswa

akan lebih mudah mencerna isi materi pembelajaran apabila menggunakan dan

memberdayakan kemampuan indera yang dimiliki, seperti melihat (visual),

mendengar (auditif), serta gerak (motorik). Maka untuk meningkatkan efektivitas

pembelajaran, perlu didukung media pembelajaran yang mengacu pada konsep

audio-visual dan keterlibatan (Kristianto, 2007: 24).

b. Belajar dalam Pendidikan Agama Katolik

Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam

interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan

dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai-sikap. Perubahan

tersebut bersifat secara relatif konstan dan berbekas (Winkel, 1991: 36). Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

18  

adalah suatu kegiatan yang tidak kelihatan, yang kita lihat hanyalah gejala

perubahannya saja. Dengan gejala perubahan dalam diri seseorang itu orang lain

mengerti bahwa dalam diri seseorang itu terjadi proses belajar. Tidak semua

perubahan karena belajar, ada pula faktor lain, misalnya perkembangan jasmani,

kelelahan, obat, penyakit (Winkel, 1991: 36-37). Dapiyanta (1997: 137) menarik

kesimpulan bahwa.

Belajar PAK pada dasarnya ialah belajar hidup menurut teladan Kristus. Ini bukan berarti tanpa relasi dengan Kristus. Menurut teladan Kristus berarti juga bahwa seseorang semakin erat berelasi dengan Yesus. Semakin seseorang berkata, bekehendak dan bertindak seperti Kristus berarti semakin terjadi belajar PAK dalam diri seseorang itu. Semakin orang terlibat dalam keprihatinan-keprihatinan Kristus, semakin terjadi interaksi aktif dalam diri orang itu terhadap lingkungannya, semakin pula terjadi belajar dalam diri orang itu. Orang yang belajar PAK diharap mampu menghidupi pribadi Yesus

Kristus sebagai inti pembelajaran PAK dalam hati, sifat dan tindakan hidupnya.

Proses belajar dapat terjadi kapan dan di mana saja, terlepas dari ada atau tidaknya

yang mengajar. Proses belajar terjadi karena adanya intaraksi individu dengan

lingkungannya. Dengan ini dapat dipahami bahwa “belajar merupakan suatu

proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur

hidup, sejak seorang pribadi masih bayi hingga ke liang lahat nanti” (Arief S.

Sadiman dkk, 2009: 2). Salah satu tanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu

adalah dengan adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah

laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif),

keterampilan (psikomotorik), maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif).

“Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi,

yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

 

dan pener

Sadiman d

ataupun d

siswa, ora

penerima p

D

misalnya

hambatan

tubuh. Ka

siswa, me

penyalur

minat, int

geografis,

pendidikan

sebagai al

menurut t

klasifikasi

(2010: 19-

rima pesan

dkk, 2009:

didikan yan

ang lain, pen

pesannya ad

Dalam prose

minat, sik

fisik lainny

arena adany

dia pendidik

pesan dapa

teligensi, k

jarak wak

n” (Arief S

lat bantu in

tingkat dar

i yang dibu

-20):

adalah kom

11-12). Pes

g ada dalam

nulis buku d

dalah siswa

es belajar ki

kap, pendap

ya seperti ke

ya berbagai

kan sebagai

at mengata

keterbatasan

ktu dan lain

. Sadiman d

ni Edgar D

i paling ko

at oleh Edg

mponen-kom

san yang ak

m kurikulu

dan produse

a atau juga g

ita sering m

pat, keperc

elalahan, sa

jenis hamb

i salah satu

si hambata

n daya inde

n-lain dapa

dkk, 2009: 1

Dale menga

onkrit ke y

gar Dale seb

mponen pro

kan dikomu

um, sumber

er media; sa

guru.

mengalami h

cayaan, pen

akit, keterba

batan baik d

sumber bel

an tersebut.

era, cacat t

at dibantu d

14). Dalam

adakan klas

yang paling

bagaimana

oses komun

unikasikan

pesannya

aluran media

hambatan ps

ngetahuan,

atasan daya

di dalam d

lajar yang b

. “Perbedaa

tubuh atau

dengan pem

usaha mem

sifikasi pen

g abstrak.

dikutip oleh

nikasi” (Ari

adalah isi a

dapat dari

a pendidika

sikologis, se

inteligensi

indera dan

iri guru ma

berfungsi se

an gaya be

hambatan

manfaatan m

manfaatkan m

ngalaman b

Berikut a

h Yudhi Mu

19

ief S.

ajaran

guru,

an dan

eperti

i dan

cacat

aupun

ebagai

elajar,

jarak

media

media

elajar

adalah

unadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

20  

Kerucut ini menggambarkan bahwa seseorang dapat dikatakan memiliki cara

belajar yang berkualitas apabila ia telah mampu memaknai simbol-simbol abstrak,

karena cara belajar yang demikian memiliki pengertian atau wawasan yang

tertinggi (high insight).

Berdasarkan uraian mengenai belajar di atas, maka dapat dipahami

bahwa belajar Pendidikan Agama Katolik merupakan proses komunikasi atau

interaksi iman yang kompleks, di mana siswa dibantu untuk memahami ajaran

iman agama Katolik, sehingga siswa mampu bertindak/berbuat/berprilaku dan

berkembang dalam kepribadiannya sesuai dengan ajaran iman Katolik serta

mampu mengaplikasikan ajaran imannya dalam kehidupan nyata sehari-hari

(hidup mengumat maupun memasyarakat), sehingga ia semakin beriman.

Komunikasi atau interaksi iman ini mengandung unsur pengetahuan iman,

pergumulan iman dan pengahayatan iman, sehingga dengan ini diharapkan iman

siswa semakin diperteguh dan berkembang terus menerus menjadi manusia yang

paripurna (manusia beriman).

2. Media Pembelajaran dalam PAK

a. Pengertian media pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari

kata medium yang secara harafiah memiliki arti perantara atau pengantar. Medòё

adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Arief S.

Sadiman dkk, 2009: 6).

Banyak batasan yang diberikan mengenai pengertian media. Asosiasi

Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

21  

Communication Technology/ AECT) di Amerika, memberi batasan tentang

pengertian media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk

menyalurkan pesan atau informasi. Gagne sebagaimana dilansir oleh Lastiko

Runtuwene (2015: 2) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen

dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu

Bringgs yang dilansir oleh Lastiko Runtuwene (2015: 2) berpendapat bahwa

media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsangnya

untuk belajar.

Sedangkan Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education

Association/ NEA) memiliki definisi yang berbeda tentang media. Media adalah

segala bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta

peralatan-peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dilihat, didengar

dan dibaca. Dari beberapa batasan pengertian di atas dapat disimpulakan bahwa

“media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari

pengirim ke penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian dan minat serta perhatian siswa sedimikan rupa sehingga proses belajar

dapat terjadi” (Arief S. Sadiman dkk, 2009: 7).

Media pengajaran dalam pengertian secara luas adalah setiap orang,

materi atau peristiwa yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk

memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Sedangkan pengertian media

pengajaran secara sempit adalah alat-alat elektro-mekanis yang menjadi perantara

antara siswa dan materi pelajaran (Winkel, 1991: 187).

Media pembelajaran merupakan sarana yang dapat membantu siswa

dalam melaksanakan aktivitas belajar, terlebih bila dijumpai perbedaan, misalnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

22  

seperti perbedaan: minat, inteligensi, gaya belajar, maupun perbedaan lainnya.

Media tidak dapat hanya dipandang sebagai alat bantu saja bagi seorang guru

dalam mengajar, tetapi media lebih sebagai alat penyalur pesan (guru atau buku)

ke penerima pesan (peserta didik atau pembaca). Dapat disimpulkan bahwa media

adalah bagian yang tak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya

tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran pada khususnya

(Azhar Arsyad, 2014: 2).

Media merupakan salah satu aspek penting dalam pembelajaran.

Demikian pula dalam Pandidikan Agama Katolik sebagai salah satu bentuk

katekese sekolah sehingga kegiatan komunikasi penyampaian pesan Allah bagi

manusia adalah hal yang penting. Agar pesan-pesan pewartaan dapat diterima oleh

guru dan siswa dengan baik, maka diperlukan media yang tepat.

Jika dilihat dari segi PAK dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran

Pendidikan Agama Katolik adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan dan menghadirkan Allah dan pesan-pesanNya kepada umat beriman

dalam lingkup sekolah, terlebih guru dan siswa, sehingga mereka mampu

berinteraksi (berkomunikasi) tentang imannya, dengan demikian diharapkan iman

mereka semakin berkembang dan diteguhkan menurut ajaran iman Katolik,

dengan tetap memperhatikan penghormatan terhadap agama lain dalam membina

kerukunan antar umat beragama dan mewujudkan persatuan nasional (Lastiko

Runtuwene, 2015: 3).

b. Fungsi media pembelajaran

Yudhi Munandi (2010: 36-48) dalam bukunya Media Pembelajaran:

Sebuah Pendekatan Baru, memfokuskan analisis fungsi media pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

23  

terhadap dua hal yakni didasarkan pada medianya dan penggunaannya. Pertama,

analisis fungsi yang didasarkan pada media terdapat tiga fungsi media

pembelajaran yakni (1) media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar; (2)

fungsi sematik; dan (3) fungsi manipulatif. Kedua, analisis fungsi didasarkan pada

penggunanya (peserta didik) terdapat dua fungsi yakni (4) fungsi psikologis dan

(5) fungsi sosio-kultural.

1) Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar

Media pembelajaran secara teknis berfungsi sebagai sumber belajar.

Dalam kalimat “sumber belajar” memiliki makna keaktifan, yakni sebagai

penyalur, penyampai, penghubung dan lain-lain. Sumber belajar dapat dipahami

sebagai segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan

memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses belajar (Yudhi Munandi, 2010:

37).

Pada usia sekolah terutama setelah menyelesaikan sekolah dasarnya,

peserta didik telah mencapai tingkat kesadaran sosial yang jelas sebagai hasil

pengalamannya dengan keluarganya, teman-teman sekolahnya (orang dewasa dan

anak-anak), kelompok-kelompok keagamaan, masyarakat dan media sosialisasi

lainnya seperti film, acara radio, buku dan majalah. Semua itu adalah sumber bagi

anak untuk belajar. Selama perkembanga horizonnya, maka anak akan mampu

memasuki dunia sosialnya, bukan hanya melalui orang-orang atau objek-objek

yang ada di lingkungannya, melainkan dapat pula melalui saluran buku, film,

televisi, dan lain-lain (Yudhi Munandi, 2010: 37-39).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

24  

2) Fungsi sematik

Yakni kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata (simbol

verbal) yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami oleh peserta didik

(tidak verbalistik). Guru yang kreatif akan mampu mendayagunakan media

pembelajaran secara tepat maka akan membantu peseta didik untuk memahami

hal yang dimaksudkan dengan mudah. Misalnya dengan memberikan penjelasan

melalui bahasa dramatisasi, simulasi, cerita (mendongeng), cerita bergambar, dan

lain-lain (Yudhi Munandi, 2010: 39-40).

3) Fungsi manipulatif

Berdasarkan karakteristik umum, media memiliki dua kemampuan, yakni

mengatasi batas-batas ruang dan waktu dan mengatasi keterbatasan inderawi.

Pertama kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi batas-batas ruang dan

waktu (Yudhi Munandi, 2010: 41-43), yaitu:

a) Kemampuan media menghadirkan objek atau peristiwa yang sulit dihadirkan

dalam bentuk aslinya, seperti peristiwa ikan paus melahirkan anak, bencana

alam dan lain-lain.

b) Kemampuan media menjadikan objek atau peristiwa yang menyita waktu

panjang menjadi singkat, seperti proses metamorfosis, berang-berang

membangun bendungan dan sarangnya.

c) Kemampuan media menghadirkan kembali objek atau peristiwa yang telah

terjadi (terutama mata pejaran sejarah), seperti peristiwa Nabi Nuh dan

kapalnya, Musa membawa bangsa Israel menuju tanah terjanji, Peristiwa

hidup, karya, sengasara, wafat dan kebangkitan Kristus. Peristiwa-peristiwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

25  

sejarah tersebut dapat dituangkan dalam film, dramatisasi, dongeng

(sandiwara program audio), cerita bergambar (komik) dan lain-lain.

Kedua, kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi keterbatasan

inderawi manusia, yaitu:

a) Membantu siswa dalam memahami objek yang sulit diamati karena terlalu

kecil, seperti molekul, sel, atom dan lain-lain, yakni dengan memanfaatkan

film, gambar dan lain-lain.

b) Membantu siswa dalam memahami objek yang bergerak terlalu cepat ataupun

terlalu lambat, seperti proses metamorfosis. Hal ini dapat memanfaatkan film

ataupun gambar.

c) Membantu siswa dalam memahami objek yang membutuhkan kejelasan

suara, seperti belajar bahasa asing, belajar menyanyi dan bermusik, yakni

dengan memanfaatkan rekaman video maupun kaset (tape recorder).

d) Membantu siswa dalam memahami objek yang terlalu kompleks misalnya

dengan memanfaatkan diagram, peta, grafik dan lain-lain.

4) Fungsi psikologis

a) Fungsi atensi

Media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian (attention) siswa

terhadap materi pembelajaran. Setiap orang memiliki sel saraf penghambat, yakni

sel khusus dalam sistem saraf yang berfungsi membuang sejumlah sensasi yang

datang. Dengan adanya sel penghambat ini para peserta didik dapat memfokuskan

perhatiannya pada rangsangan yang dianggapnya menarik dan membuang

rangsangan-rangsangan lain. Dengan demikian, media pembelajaran yang tepat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

26  

guna adalah media pembelajaran yang mampu menarik dan memfokuskan

perhatian siswa (Yudhi Munandi, 2010: 43-44).

b) Fungsi afektif

Fungsi afektif, yakni menggugah perasaan, emosi dan tingkat penerimaan

atau penolakan siswa terhadap sesuatu. Setiap orang memiliki gejala batin jiwa

berisikan kualitas karakter dan kesadaran. Hal itu berwujud pencurahan perasaan

minat, sikap penghargaan, nilai-nilai, dan perangkat emosi atau kecenderungan-

kecenderungan batin (Yudhi Munandi, 2010: 44).

Media pembelajaran yang tepat guna dapat meningkatkan sambutan atau

penerimaan siswa terhadap stimulus tertentu. Sambutan atau penerimaan tersebut

berupa kemauan. Dengan adanya media pembelajaran, terlihat pada sisi siswa

kesediaan untuk menerima beban pelajaran, dan untuk itu perhatiannya akan

tertuju kepada pelajaran yang diikutinya.

Hal lain dari penerimaan itu adalah munculnya tanggapan yakni berupa

partisipasi siswa dalam keseluruhan proses pembelajaran secara suka rela, ini

merupakan reaksi siswa terhadap rangsangan yang diterimanya. Apabila hal

tersebut dilakukan secara terus menerus, maka tidak menutup kemungkinan dalam

jiwanya melakukan penilaian dan penghargaan terhadap nilai-nilai atau norma-

norma yang diperolehnya, dan pada tingkat tertentu nilai-nilai atau norma-norma

tersebut akan diterima dan diyakininya. Kemudian terjadilah pengorganisasian

nilai-nilai, norma-norma, kepercayaan, ide dan sikap menjadi sistem batin yang

konsisten yang disebut sebagai karakterisasi. Pada tingkat ini siswa dapat

memperkuat falsafah hidupnya dan mempunyai nilai-nilai yang membimbing

hidupnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

27  

c) Fungsi kognitif

Siswa yang belajar melalui media pembelajaran akan memperoleh dan

menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili objek-objek yang

dihadapi, baik objek itu berupa orang, benda, atau kejadian/peristiwa. Objek-objek

itu direpresentasikan atau dihadirkan dalam diri seseorang melalui tanggapan,

gagasan, lambang, yang dalam psikologi semuanya merupakan sesuatu yang

bersifat mental (Yudhi Munandi, 2010: 45-46).

Media pembelajaran telah ikut andil dalam mengembangkan kemampuan

kognitif siswa. Semakin banyak siswa dihadapkan pada objek-objek maka

semakin banyak pula pikiran dan gagasan yang dimiliki siswa, atau semakin kaya

dan luas alam pikiran kognitifnya.

d) Fungsi imajinatif

Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengembangkan imajinasi

siswa. Imajinasi adalah proses menciptakan objek atau peristiwa tanpa

pemanfaatan data sensoris. Imajinasi ini mencakup penimbulan atau kreasi objek-

objek baru sebagai rencana bagi masa mendatang atau dapat juga mengambil

bentuk fantasi (khayalan) yang didominasi kuat sekali oleh pikiran-pikiran austik

(Yudhi Munandi, 2010: 46-47).

e) Fungsi motivasi

Motivasi merupakan seni mendorong siswa agar siswa terdorong untuk

mrlakukan kegiatan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Guru dapat memotivasi siswanya dengan cara membangkitkan minat belajarnya

dan dengan cara memberikan serta menimbulkan harapan. Harapan akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

28  

tercapainya suatu hasrat atau tujuan dapat menjadi motivasi yang ditimbulkan

guru ke dalam diri siswa, yakni melalui pemanfaatan media pembelajaran yang

tepat guna (Yudhi Munandi, 2010: 47-48).

5) Fungsi sosio-kultural

Fungsi media dilihat dari sosio-kultural, yakni mengatasi hambatan

sosio-kultural antar peserta komunikasi pembelajaran. Bukan hal yang mudah

bagi guru untuk memahami para siswa, apalagi dengan jumlah yang banyak.

Mereka masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda apalagi jika

dihubungkan dengan adat, keyakinan, lingkungan dan pengalaman. Sedangkan di

pihak lain, kurikulum dan materi ajar ditentukan dan diberlakukan secara sama

untuk setiap siswa (Yudhi Munandi, 2010: 48).

Tentunya guru akan mengalami kesulitan dalam mengahadapi hal itu,

terlebih ia harus mengatasinya sendirian. Masalah ini dapat diatasi dengan media

pembelajaran, karena media pembelajaran memiliki kemampuan dalam

memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan

menimbulkan presepsi yang sama.

Jika kita melihat uraian diatas maka jelas bahwa media memiliki peran

yang penting dan strategis dalam sebuah proses pembelajaran, oleh karena itu

penggunaan media dalam proses belajar-mengajar di kelas tidak boleh diabaikan

oleh guru.

c. Karakteristik Jenis Media Pembelajaran

Media adalah perangkat lunak (software) yang merupakan pesan, materi

atau informasi pendidikan yang biasanya disajikan dengan menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

29  

peralatan atau perangkat keras (hardware) (Arief S. Sadiman dkk, 2009:19).

Perangkat keras dapat berfungsi sebagai media pembelajaran sejauh berperan

sebagai sarana pengantar (medium) pesan/materi pelajaran.

Berdasarkan perkembangan teknologi, Azhar Arsyad yang dilansir oleh

Sukiman (2012: 46) mengklasifikasikan media atas empat kelompok, yaitu: 1)

media hasil teknologi cetak, 2) media hasil teknologi audio-visual, 3) media hasil

teknologi berbasis komputer, dan 4) media hasil gabungan teknologi cetak dan

komputer. Sementara Seels dan Glasgow membagi media ke dalam dua kelompok

besar, yaitu: media tradisional dan media teknologi mutakhir. Media tradisional

berupa media visual diam tak diproyeksikan dan yang diproyeksikan, audio,

penyajian multimedia, visual dinamis yang diproyeksikan, media cetak,

permainan, dan media realita. Sedangkan media teknologi mutakhir berupa media

berbasis telekomunikasi (misalnya: teleconference) dan media bebasis

mikroprosesor (misalnya: permainan komputer dan hypermedia). Belum terdapat

taksonomi media yang berlaku secara umum dan mencakup segala aspeknya,

terutama untuk suatu sistem instruksional (pembelajaran). Namun,

pengelompokan media yang ada saat ini dapat membantu untuk memperjelas

perbedaan tujuan penggunaan, fungsi dan kemampuannya, sehingga bisa

dijadikan pedoman dalam memilih media yang sesuai untuk suatu pembelajaran

tertentu.

Media pembelajaran sebagai salah satu komponen dalam suatu proses

pembelajaran perlu dipilih dengan tepat sehingga dapat berfungsi secara efektif.

Dalam pemilihan media guru perlu mempertimbangkan: 1) ia merasa sudah akrab

dengan media tersebut, 2) ia merasa bahwa media yang dipilih dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

30  

menggambarkan dengan lebih baik dari pada dirinya sendiri, 3) media yang

dipilih dapat menarik minat dan perhatian peserta didik, serta menuntunnya pada

penyajian yang lebih terstruktur dan terorganisasi (Sukiman, 2012: 47).

Menurut Azhar Arsyad yang dilansir oleh Sukiman (2012: 47-50), dari

segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang perlu

mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah motivasi,

perbedaan individual, tujuan pembelajaran, organisasi isi, persiapan sebelum

mengajar, emosi, partisipasi, umpan balik, penguatan (reinforcement), latihan dan

pengulangan dan penerapan.

1) Motivasi

Dalam diri peserta didik harus terdapat kebutuhan, minat, atau keinginan

untuk belajar sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan

latihan. Pengalaman belajar yang akan dialami oleh peserta didik harus relevan

dan bermakna baginya. Maka, perlu untuk melahirkan minat itu dengan perlakuan

yang memotivasi dari informasi yang terkandung dalam media pembelajaran itu

(Sukiman, 2012: 47).

2) Perbedaan individual

Dalam proses belajar, peserta didik memiliki cara yang beragam dan

tingkat kecepatan yang beragam pula. Faktor-faktor seperti kemampuan

intelegensia, tingkat pendidikan, kepribadian, dan gaya belajar mempengaruhi

kemampuan dan kesiapan peserta didik untuk belajar. Tingkat kecepatan

penyajian informasi melalui media harus dipertimbangkan berdasarkan kepada

tingkat pemahaman peserta didik dalam proses belajar (Sukiman, 2012: 47-48).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

31  

3) Tujuan pembelajaran

Kesempatan untuk berhasil dalam proses pembelajaran semakin besar

apabila peserta didik diberi tahu apa yang diharapkan agar mereka pelajari melalui

media pembelajaran tersebut. Di samping itu, pernyataan mengenai tujuan belajar

yang ingin dicapai dapat menolong perancang dan penulis materi pelajaran.

Tujuan ini akan menentukan bagian isi yang mana, yang harus mendapatkan

perhatian pokok dalam media pembelajaran (Sukiman, 2012: 48).

4) Organisasi isi

Pembelajaran akan lebih mudah, jika isi dan prosedur atau keterampilan

fisik yang akan dipelajari diatur dan diorganisasikan ke dalam urut-urutan yang

bermakna. Peserta didik akan memahami dan mengingat lebih lama materi

pelajaran yang secara logis disusun dan diurutkan secara teratur. Tingkatan materi

yang akan disajikan ditetapkan berdasarkan kompleksitas dan tingkat kesulitan isi

materi. Dengan cara seperti ini dalam pengembangan dan penggunaan media,

peserta didik dapat dibantu untuk secara lebih baik mensintesis dan memadukan

pengetahuan yang akan dipelajari (Sukiman, 2012: 48).

5) Persiapan sebelum mengajar

Peserta didik sebaiknya telah mengausai secara baik pelajaran dasar dan

telah memiliki pengalaman yang diperlukan secara memadai yang mungkin

merupakan prasyarat untuk penggunaan media dengan sukses. Dengan kata lain,

ketika merancang materi pelajaran, perhatian harus ditujukan kepada sifat dan

tingkat persiapan peserta didik (Sukiman, 2012: 48).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

32  

6) Emosi

Pembelajaran melibatkan emosi, perasaan pribadi serta kecakapan amat

berpengaruh dan bertahan. Media pembelajaran adalah cara yang sangat baik

untuk menghasilkan respon emosional seperti takut, cemas, empati, cinta kasih,

dan kesenangan. Oleh karena itu, perhatian khusus harus ditujukan kepada

elemen-elemen rancangan media jika hasil yang diinginkan berkaitan dengan

pengetahuan dan sikap (Sukiman, 2012: 48-49).

7) Partisipasi

Agar pembelajaran dapat berlangsung dengan baik, seorang peserta didik

harus menginternalisasi informasi. Oleh sebab itu, dalam belajar peserta didik

memerlukan kegiatan yang membuat mereka dapat berpartisipasi aktif. Partisipasi

berarti kegiatan mental atau fisik yang terjadi di sela-sela penyajian materi

pelajaran. Melalui partisipasi kesempatan terbuka lebih besar bagi peserta didik

untuk memahami dan mengingat materi pembelajaran (Sukiman, 2012: 49).

8) Umpan balik

Hasil belajar dapat meningkat apabila peserta didik diberi informasi

secara berkala tentang kemajuan belajarnya. Pengetahuan tentang hasil belajar,

pekerjaan yang baik, atau kebutuhan untuk perbaikan pada sisi-sisi tertentu akan

memberikan sumbangan terhadap motivasi belajar yang berkelanjutan (Sukiman,

2012: 49).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

33  

9) Penguatan (reinforcement)

Apabila peserta didik berhasil belajar, ia didorong untuk terus belajar.

Pembelajaran yang didorong oleh keberhasilan amat bermanfaat, dapat

membangun kepercayaan diri, dan secara positif mempengaruhi perilaku di masa-

masa yang akan datang (Sukiman, 2012: 49).

10) Latihan dan pengulangan

Sesuatu hal baru sangat jarang dapat dipelajari secara efektif hanya

dengan sekali mencoba. Agar suatu pengetahuan atau keterampilan dapat menjadi

bagian kompetensi atau kecakapan intelektual seseorang, haruslah pengetahuan/

keterampilan itu sering diulangi dan dilatih dalam berbagai konteks. Dengan

demikian, ia dapat tinggal dalam ingatan jangka panjang (Sukiman, 2012: 49).

11) Penerapan

Hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan kemampuan

seseorang untuk menerapkan atau mentransfer hasil belajar pada masalah atau

situasi baru. Jika peserta didik mampu melakukan hal ini, maka pemahamannya

dapat dikatakan telah sempurna. Tanpa dapat melakukan hal ini, maka

pengetahuan sempurna belum dapat dikatakan dikuasai. Peserta didik harus

dibantu untuk mengenali atau menemukan generalisasinya (prinsip, konsep dan

kaidah) yang berkaitan dengan tugas. Kemudian peserta didik diberi kesempatan

untuk bernalar dan memutuskan dengan menerapkan generalisasi atau prosedur

terhadap berbagai masalah maupun tugas baru. (Sukiman, 2012: 49-50).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

34  

d. Dasar pertimbangan pemilihan media pembelajaran dalam PAK

Berikut ini adalah beberapa dasar pertimbangan pentingnya penggunaan

media pembelajaran dalam Pendidikan Agama Katolik menurut Jansen yang

dilansir oleh Lastiko Runtuwene (2015: 9-10).

1) Ditinjau dari segi kateketis

Dalam pewataan, sarana dan keperagaan sangat penting dalam mencapai

tujuan. Hal ini sangat sesuai dengan yang dilakukan oleh Yesus. Misalnya Yesus

dalam pewartaan-Nya menggunakan perumpamaan-perumpamaan dan simbol-

simbol tertentu dalam pewartaan. Bahkan diri dan pribadi-Nya sendiri menjadi

media pewartaan (Lastiko Runtuwene, 2015: 9).

2) Ditinjau dari segi psikologis

Banyak ahli berpendapat bahwa 75% dari pengetahuan manusia masuk

dalam otaknya melalui indra pengelihatan. Gambaran mental yang tepat di dalam

otak peserta didik akan lebih benar (sesuai kebenarannya) jika dipandu atau

dibantu dengan media pembelajaran (Lastiko Runtuwene, 2015: 9-10).

3) Ditinjau dari segi didaktis

Dengan media pembelajaran dapat memudahkan peserta didik dalam

menerima dan memahami suatu materi yang disajikan sehingga tujuan yang

diharapkan dalam pelajaran dapat tercapai. Dengan media pembelajaran

memudahkan terjadinya korelasi, komunikasi antara peserta didik dengan guru

(Lastiko Runtuwene, 2015: 10).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

35  

4) Ditinjau dari segi sosiologis

Manusia pada hakikatnya tidak lepas dari masyarakat dan lingkungannya.

Dengan komunikasi yang terjadi dapat membawa manusia ke relasi yang lebih

tinggi dengan penciptanya. Misalnya menggunakan alam sebagai media akan

menghantar siswa untuk menyadari dan memahami dirinya sebagai ciptaan Allah

(Lastiko Runtuwene, 2015: 10).

Dalam penggunaan media (khususnya media komunikasi) untuk

pewartaan iman (termasuk dalam PAK) instruksi Pastoral Aetatis Novae (oleh

dewan kepausan untuk komunikasi sosial pada tanggal 18 Maret 1992)

menyatakan bahwa segala bentuk media dipergunakan untuk: melayani

perkembangan pribadi manusia, melayani dialog dengan dunia, mengabdi jemaat

manusia dan kemajuan, persatuan Gerejani dan melayani suatu evangelisasi baru.

3. Media Film dalam Pembelajaran PAK

a. Pengertian media film

Banyak pengertian yang dirumuskan mengenai film. Namun rumusan-

rumusan terdahulu mengenai film sebatas gambar yang direkam atau disimpan

dalam pita seluloid. Film yang dimaksud disini adalah film sebagai media

pendidikan yang melukiskan cerita, kisah dan lain-lain yang sering digunakan

guru dalam kegiatan belajar-mengajar. Batmomolin & Hermawan (2003: 64)

berpendapat sebagai berikut:

Film merupakan sarana komunikasi massa yang perencanaan dan produksinya dibuat melalui suatu proses yang matang dan panjang. Setiap bagiannya harus mampu mengungkapkan secara tepat pesan yang hendak disampaikan kepada publik. Pesan-pesan verbal disampaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

36  

lewat dialog yang hidup. Narasi yang disertai dengan pesan visual lewat gambar yang ditampilakan dimaksudkan untuk menambah bumbu kepada apa yang dapat diketahui dan diungkapkan lewat kata-kata atau bahasa sederhana. Definisi film menurut UU 8 tahun 1992 adalah karya cipta seni dan

budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat

berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita selluloid, pita video,

piringan video, atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk,

jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya,

dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan atau ditayangkan dengan

sistem proyeksi mekanik, elektronik atau lainnya.

Film adalah gambar hidup, juga sering disebut movie. Film, secara

kolektif, sering disebut sinema. Sinema itu sendiri bersumber dari kata kinematik

atau gerak. Film juga sebenarnya merupakan lapisan-lapisan cairan selulosa, biasa

dikenal di dunia para sineas sebagai seluloid. Pengertian secara harafiah film

(sinema) adalah Cinemathograpie yang berasal dari Cinema + tho = phytos

(cahaya) + graphie = grhap (tulisan = gambar = citra), jadi pengertiannya adalah

melukis gerak dengan cahaya. Agar kita dapat melukis gerak dengan cahaya, kita

harus menggunakan alat khusus yang disebut kamera (Sukiman, 2012: 184).

Sejalan dengan perkembangan media penyimpanan dalam bidang

sinematografi, maka pengertian film bergeser. Sebuah film cerita dapat diproduksi

tanpa menggunakan selluloid (media film). Bahkan saat ini sudah semakin sedikit

film yang menggunakan media selluloid pada tahap pengambilan gambar. Pada

tahap pasca produksi gambar yang telah diedit dari media analog maupun digital

dapat disimpan pada media yang fleksibel. Hasil akhir karya sinematografi dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

37  

disimpan pada media selluloid, analog maupun digital. Perkembangan teknologi

media penyimpanan ini telah mengubah pengertian film dari istilah yang mengacu

pada bahan ke istilah yang mengacu pada bentuk karya seni audio-visual

(Sukiman, 2012: 185).

Film kini diartikan sebagai suatu genre (cabang) seni yang menggunakan

audio (suara) dan visual (gambar) sebagai medianya. Istilah film pada mulanya

mengacu pada suatu media sejenis plastik yang dilapisi dengan zat peka cahaya

atau yang sering disebut dengan selluloid. Dalam bidang fotografi film ini

menjadi media yang dominan digunakan untuk menyimpan pantulan cahaya yang

tertangkap lensa. Kemudian pada generasi berikutnya fotografi bergeser pada

penggunaan media digital elektronik sebagai penyimpanan gambar. Dalam bidang

sinematografi perihal media penyimpanan ini telah mengalami perkembangan

yang pesat. Berturut-turut dikenal media penyimpanan selluloid (film), pita

analog, dan yang terakhir media digital (pita, cakram, memori chip). Saat ini

sebuah film cerita dapat diproduksi tanpa menggunakan selluloid. Bahkan saat ini

sudah semakin sedikit film yang menggunakan media selluloid pada tahap

pengambilan gambar. Pada tahap pasca produksi gambar yang telah diedit dari

media analog maupun digital dapat disimpan pada media yang fleksibel (Sukiman,

2012: 185-186).

Film atau video merupakan kumpulan gambar-gambar dalam frame.

Dalam media ini, setiap frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara

mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup. Film bergerak dengan

cepat dan bergantian sehingga memberikan visualisasi yang kontinu. Sama halnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

38  

dengan film, video dapat menggambarkan suatu obyek yang bergerak bersama-

sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai. Film dan video dapat

menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang

rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu dan

mempengaruhi sikap (Sukiman, 2012: 187-188).

Seperti halnya media film, media video juga mampu manpilkan gambar

bergerak (gambar hidup) dengan disertai suara. Media video memiliki persamaan

dengan media film. Persamannya ialah keduanya termasuk kelompok media

pandang sekaligus dengar (Audio Visual aids), karena memiliki unsur yang dapat

dilihat sekaligus didengarkan. Adapun perbedannya antara lain media film

memiliki alur cerita baik yang bersifat non fiksi atau fiksi sementara video pada

umumnya tidak memiliki alur cerita (Sukiman, 2012: 187).

b. Jenis-jenis film

Film untuk konteks pembelajaran memiliki banyak jenis yang variatif,

berikut adalah jenis-jenis film yang digunakan dalam pembelajaran: 1) film

dokumenter (documentaries), 2) film docudrama, 3) film drama dan semidrama,

4) film action/laga, 5) film animasi/kartun, 6) film kolosal.

1) Film dokumenter (documentaries)

Menurut Heinich yang dilansir oleh Yudhi Munadi (2010: 117) film-film

yang dibuat berdasarkan fakta bukan fiksi dan memfiksikan fakta. Heinich

berpendapat bahwa documentary sebagai “a creative treatment of actuality”

yakni perlakuan kreatif terhadap suatu kenyataan. Poin terpenting dalam film ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

39  

menurutnya ialah menggambarkan permasalahan manusia meliputi bidang

ekonomi, budaya, hubungan antar manusia, etika dan lain sebagainya. Film

dokumenter ini dapat menampilkan rekaman penting dari sejarah manusia.

2) Film docudrama

Film-film dokumenter yang membutuhkan pengadegan. Dengan

demikian kisah-kisah yang ada dalam docudrama adalah kisah yang diangkat dari

kisah nyata dari kehidupan nyata, bisa diambil dari sejarah (Yudhi Munadi, 2010:

118). Contoh dari film jenis docudrama adalah kisah teladan para Rasul, Santo-

Santa dan tokoh terkenal.

3) Film drama dan semidrama

Keduanya melukiskan human relation. Tema-temanya bisa dari kisah

nyata dan bisa juga diambil dari nilai-nilai kehidupan yang kemudian diramu

menjadi sebuah cerita (Yudhi Munadi, 2010: 118). Contoh film drama dan

semidrama adalah kisah tentang penyesalan orang kafir, kisah orang yang takut

pada Allah, kisah orang yang hidup penuh dengan kesabaran, kisah indahnya

hidup damai, dan lain-lain.

4) Film action/laga

Film jenis ini mengandung aksi-aksi yang menegangkan. Pada umumnya

ada banyak adegan perkelahian, saling kejar-mengejar, atau aksi menggunakan

senjata api (Adhi Prasetyo Nugroho, 2015: 3).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

40  

5) Film animasi/kartun

Film kartun dalam sinematografi dikategorikan sebagai bagian yang

integral film yang memiliki ciri dan bentuk khusus. Film secara umum merupakan

serangkaian gambar yang diambil dari obyek yang bergerak. Gambar obyek

tersebut kemudian diproyeksikan ke sebuah layar dan memutarnya dalam

kecepatan tertentu sehingga menghasilkan gambar hidup. Film kartun dalam

sinematografi adalah film yang pada awalnya dibuat dari tangan dan berupa

ilustrasi di mana semua gambarnya saling berkesinambungan (Adhi Prasetyo

Nugroho, 2015: 3).

6) Film kolosal

Kolosal sendiri berarti luar biasa besar. Film jenis ini umumnya

diproduksi dengan dana yang sangat banyak dan melibatkan banyak pemain,

mulai dari pemeran utama sampai figuran. Biasanya, film kolosal hampir selalu

bertema sejarah atau zaman kuno yang menampilkan adegan peperangan besar-

besaran (Adhi Prasetyo Nugroho, 2015: 2). Contoh dari jenis film kolosal adalah

Exodus Gods and Kings.

c. Peranan media film dalam pembelajaran

Setiap peserta didik memiliki kemampuan indera yang berbeda satu sama

lain, baik pendengaran, pengelihatan maupun kemampuan berbicaranya. Dengan

variasi penggunaan media, kelemahan indera yang dimiliki tiap peserta didik

dapat dikurangi. Ada tiga variasi penggunaan media, yakni media pandang, media

dengar dan media taktil. Bila guru menggunakan media bervariasi atau bervariasi

dalam menggunakan bahan ajar, akan banyak sekali memerlukan penyesuaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

41  

indera anak didik, membuat perhatian anak didik menjadi lebih tinggi, memberi

motivasi untuk belajar, mendorong berpikir, dan meningkatkan kemampuan

belajar. Film yang termasuk dalam golongan media pandang. Menurut Syaiful

Bahri (2005: 128-129) Pengguanaan alat-alat media pandang memiliki

keuntungan antara lain: membantu secara konkret konsep berpikir dan

mengurangi respon yang kurang bermanfaat, menarik perhatian anak didik pada

tingkat yang tinggi, membuat hasil belajar lebih peranen, menyajikan pengalaman

riil yang akan mendorong peserta kegiatan mandiri anak didik, mengembangkan

cara berpikir kesinambungan, memberi pengalaman yang tidak mudah dicapai

oleh media yang lain, menambah frekuensi kerja, lebih dalam dan belajar lebih

bervariasi.

Saat ini telah jutaan orang mengalami menonton film di bioskop. Bahkan

mereka rela mengantri demi mendaptkan tiket sebuah film yang sedang

digandrungi dan menjadi pusat perhatian masyarakat. Dalam menyaksikan film di

bioskop, orang tidak perlu bersusah payah mengingat pesan yang disampaikan,

karena semua sudah diatur baginya. Orang tersebut hanya perlu menerima saja

apa yang disuguhkan di hadapan matanya. Peristiwa yang disaksikan tersebut

mempengaruhi emosinya. Tidak salah bahwa orang menyebut studio film adalah

sebuah pabrik mimpi. Seperti halnya mimpi yang menimbulkan kesan yang lama

bagi seseorang, demikian juga film dapat menimbulkan kesan yang lama bagi

seseorang. Apa yang dilihatnya tersebut juga memungkinkan orang tersebut

terpengaruh sikap dan perilakunya secara sungguh-sungguh. Film merupakan alat

yang ampuh jika digunakan secara efektif untuk suatu tujuan. Tepat jika

digunakan dalam pembelajaran karena pada umumnya anak-anak masih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

42  

menekankan segi emosinya dibanding aspek rasionalnya (Yudhi Munadi, 2010:

114).

d. Keuntungan menggunakan media film dalam proses pembelajaran

Kemampuan film untuk memanipulasikan waktu dan ruang sangat

penting dalam proses pembelajaran. Berikut beberapa keuntungan menggunakan

media film dalam proses pembelajaran Azhar Arsyad (2014: 50).

• Film dapat menyajikan suatu proses dengan lebih efektif dibandingkan

dengan media lain.

• Film dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika

membaca, berdiskusi, praktik dan lain-lain. Film merupakan pengganti alam

sekitar, bahkan dapat menunjukkan objek secara normal yang tidak dapat

dilihat, seperti cara kerja jantung berdenyut.

• Film memungkinakan adanya pengamatan yang baik terhadap suatu

keadaan/peristiwa yang berbahaya jika dilihat secara langsung.

• Kemampuan film untuk mendramatisasi peristiwa-peristiwa dan situasi

membuatnya cocok bagi PBM dalam bidang ilmu-ilmu sosial dan masalah

kemanusiaan.

• Film berguna mengajarkan keterampilan, karena memungkinkan adanya

pengulangan, sehingga keterampilan mampu dipelajari secara berulang-ulang

pula.

• Karena memiliki dampak emosional yang tinggi/besar, film sangat cocok

mengajarkan masalah-masalah menyangkut domain afektif. Sikap individu

maupun kelompok dapat diubah melalui film yang dirancang untuk hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

43  

tersebut. Misalnya anak yang suka berbohong mendapatkan balasan dari

perbuatannya tersebut membuat siswa mampu menyadari bahwa perbuatan

berbohong tidak baik, sehingga mereka tidak melakukan hal tersebut.

• Suatu PBM yang berlangsung dengan menggunakan film sebagai media akan

memiliki pengaruh psikologis yang lebih menguntungkan bagi siswa,

dibandingkan dengan media lain.

• Film dapat menyajikan peristiwa kepada kelompok besar, kelompok kecil,

kelompok heterogen maupun perorangan.

• Dengan kemampuan dan teknik pengambilan gambar frame demi frame, film

yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat

ditampilkan dalam satu atau dua menit. Misalnya, bagaimana kejadian

mekarnya bunga, mulai dari lahirnya kuncup bunga hingga kuncupnya itu

mekar.

e. Keterbatasan media film

Meskipun media film memiliki banyak keuntungan, namun tidak dapat

dipungkiri bahwa setiap media memiliki keterbatasan pula. Berikut beberapa

keterbatasan media film menurut Azhar Arsyad (2014: 50).

1) Tidak semua siswa memiliki kemampuan berfikir yang sesuai dengan

kecepatan sebuah film. Pada saat film dipertunjukkan, gambar-gambar

bergerak terus sehingga tidak semua siswa mampu mengikuti informasi yang

ingin disampaikan melalui film tersebut.

2) Produksi sebuah film pada umumnya mahal dan memakan waktu yang cukup

lama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

44  

3) Film yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar

yang diinginkan, kecuali film dan video itu dirancang dan diproduksi khusus

untuk kebutuhan sendiri.

4. Minat Belajar Siswa Kelas VIII dalam Pembelajaran Pendidikan Agama

Katolik

a. Minat

Secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan

yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Muhibbin Syah, 1997:

136). Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diamati seseorang diperhatikan

terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Jadi berbeda dengan perhatian,

karena perhatian sifatnya hanya sementara (tidak dalam waktu yang lama) dan

belum diikuti dengan perasaan senang, dan dari situ diperoleh keputusan. Slameto

(2010: 180) berpendapat sebagai berikut.

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang meminta/dilakukan dengan senang hati. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri sendiri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.

Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang

menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, dapat

pula ditunjukkan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki

minat terhadap suatu subyek tertentu cenderung memberikan perhatian lebih

terhadap subyek tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

45  

Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian melalui

pengalaman-pengalaman hidup selanjutnya. Minat terhadap sesuatu dipelajari dan

mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat-minat

baru yang muncul kemudian. Jadi minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar

dan menyokong proses belajar selanjutnya. Walaupun minat terhadap sesuatu hal

tidak merupakan hal yang hakiki untuk dapat mempelajari hal tersebut, asumsi

umum menyatakan bahwa minat akan membantu seseorang mempelajarinya.

Slameto (2010: 18) berpendapat bahwa.

Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu. Proses ini berarti menunjukkan pada siswa bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya, memuaskan kebutuhan-kebutuhannya. Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa tujuan yang dianggapnya penting, dan bila siswa melihat bahwa hasil dari pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar ia akan berminat untuk mempelajarinya.

Jika terdapat siswa yang tidak berminat atau kurang berminat dalam

belajar, dapat diusahakan agar ia mempunyai minat yang lebih besar dengan cara

menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan serta hal-hal yang

berhubungan dengan cita-cita serta kaitannya dengan bahan pelajaran yang

diminati oleh siswa.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar

Mahfud Shalahuddin sebagaimana dikutip dalam Sahrundi (2008: 74-81)

berpendapat bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi belajar siswa, yakni

faktor luar dan faktor dalam. Faktor luar terdiri dari lingkungan dan instrumen,

sedangkan faktor dalam terdiri dari fisiologis dan psikologis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

46  

1) Faktor luar terdiri dari: lingkungan yang dibagi dalam lingkungan alam non

sosial, lingkungan sosial; instrumen yang di dalamnya terdapat kurikulum,

sarana atau media pendidikan, interaksi guru dan murid, metode belajar,

keadaan gedung.

a) Lingkungan

(1) Lingkungan alam dan non sosial

Yang digolongkan dalam faktor ini dalam belajar ialah keadaan alam,

udara, cuaca, waktu (pagi, siang atau malam hari), tempat atau lokasi gedungnya,

alat-alat yang dipakai untuk belajar, seperti alat tulis menulis, buku-buku, media

pendidikan dan sebagainya. Semua faktor-faktor ini harus diatur sedemikian rupa

sehingga dapat membantu, menguntungkan dan menimbulkan rasa aman dalam

proses belajar mengajar. Letak sekolah dan tempat belajar yang kurang atau tidak

memenuhi syarat seperti: kelas yang terlalu sempit dengan jumlah peserta didik

yang terlalu banyak, suasana bising karena dekat dengan pusat keramaian dan

sebagainya, harus dihindarkan, media pengajaran juga harus memenuhi

persyaratan yang telah ditentukan menurut pertimbangan psikologis (Sahrundi,

2008: 74).

(2) Lingkungan sosial

Yang dimaksud dengan faktor sosial dalam belajar di sini adalah faktor

manusia dan sesama manusia, baik manusia itu ada atau hadir maupun

kehadirannya itu dapat disimpulkan. Maksudnya, bahwa manusia itu tidak

langsung hadir. Kehadiran orang atau orang-orang lain pada waktu seseorang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

47  

sedang belajar, kerapkali mengganggu aktivitas belajar, misalnya: jika dalam

sebuah kelas murid sedang menjelaskan materi ke peserta didik kemudian dari

luar timbul suara gaduh orang yang bergurau maka konsentrasi peserta didik

tersebut menjadi kacau sehingga sulit untuk menerima materi yang diberikan oleh

guru. Faktor-faktor sosial ini pada umumnya bersifat mengganggu proses belajar

dan prestasi belajar yang akan dicapai (Sahrundi, 2008: 75).

b) Instrumen

(1) Kurikulum

Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada

peserta didik. Kegiatan itu sebagian besar adalah menyiapkan bahan pelajaran

agar peserta didik menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu.

Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap proses belajar.

Kurikulum yang tidak baik itu misalnya yang terlalu padat, di atas kemampuan

peserta didik, tidak sesuai dengan bakat, minat dan perhatian peserta didik. Perlu

kita ingat bahwa sistem instruksional sekarang menghendaki proses belajar

mengajar yang mementingkan kebutuhan peserta didik. Guru perlu mendalami

karakter peserta didik dengan baik, harus memiliki perencanaan yang mendetail

agar dapat melayani peserta didik sesuai dengan baik (Sahrundi, 2008: 75-76).

(2) Sarana atau media pendidikan

Kenyataannya bahwa pada masa ini, dengan banyaknya jumlah anak

yang masuk sekolah, maka memerlukan alat-alat atau media yang membantu

lancarnya belajar anak dalam jumlah yang besar pula, seperi media audiovisual,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

48  

multimedia, buku-buku di perpustakaan, laboraturium dan media-media lain.

Menggunakan media pendidikan dalam proses pembelajaran dapat mempertinggi

proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat

mempertinggi hasil belajar yang dicapainya (Sahrundi, 2008: 76).

(3) Interksi guru dan murid

Proses belajar megajar terjadi antara guru dengan peserta didik. Proses

tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses itu sendiri. Jadi cara

belajar peserta didik juga dipengaruhi oleh relasinya dengan guru. Dalam relasi

yang baik, peserta didik akan menyukai gurunya dengan demikian juga akan

menyukai mata pelajaran yang diberikan, sehingga peserta didik tersebut berusaha

mempelajari dengan sebaik-baiknya. Hal ini berlaku sebaliknya. Jika peserta didik

membenci gurunya maka secara otomatis dia tidak suka dengan pembelajaran

tersebut. Guru yang kurang berinteraksi dengan peserta didik secara akrab, akan

menyebabkan proses belajar mengajar menjadi kurang lancar. Juga peserta didik

menjadi merasa jenuh, enggan untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses

pembelajaran (Sahrundi, 2008: 76).

(4) Metode belajar

Guru yang hanya mengajar dengan metode ceramah saja tentu akan

membuat siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja. Guru

yang yang progresif adalah yang berani mencoba metode-metode baru yang

bermanfaat dan membantu meningkatkan keaktifan belajar mengajar dan

meningkatkan minat serta motivasi siswa dalam belajar (Sahrundi, 2008: 77).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

49  

Dalam kegiatan belajar banyak siswa yang menggunakan cara keliru.

Masalah ini perlu adanya pembinaan dari pihak guru. Sebab dengan cara belajar

yang tepat maka akan efektif pula hasil belajar siswa. Juga pembagian waktu

untuk belajar. Cara yang efektif di antaranya dengan belajar secara teratur setiap

hari. Belajar yang penuh disiplin, mantap dan teratur, niscaya dapat meningkatkan

prestasi belajar.

(5) Keadaan gedung

Dengan jumlah siswa yang banyak serta variasi karakteristik setiap

pribadi menuntut keadaan gedung yang harus memadai di dalam setiap kelas. Jika

suatu sekolah memiliki gedung yang kurang layak dan tidak sesuai dengan jumlah

siswa, maka siswa dalam proses belajar tentu akan merasa terganggu dan kurang

nyaman dengan keadaan tersebut, sehingga minatnya dalam mengikuti proses

pembelajaran akan terganggu (Sahrundi, 2008: 77).

2) Faktor dalam terdiri dari: faktor fisiologis (kondisi fisik dan kondisi indera),

faktor psikologis yang di dalamnya terdapat minat, intelegensi, bakat,

perhatian, dan emosi.

a) Fisiologis (kondisi fisik dan kondisi indera)

Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap proses belajarnya. Proses

belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, orang yang

kesehatannya terganggu cenderung cepat lelah, kurang bersemangat, mudah

pusing, mengantuk, ataupun gangguan fungsi alat indera lainnya. Agar seseorang

dapat belajar dengan baik ia harus mengusahakan kesehatan badannya dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

50  

cara selalu mengindahakan ketentuan-ketentuan tentang bekerja, belajar, istirahat,

tidur, makan, olahraga, rekreasi dan ibadah (Sahrundi, 2008: 77-78).

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang

sempurnanya seseorang. Cacat tubuh itu dapat berupa buta, tuli, setengah tuli,

patah tulang, lumpuh dll. Keadaan cacat tubuh juga dapat mempengaruhi belajar.

Peserta didik yang cacat belajarnya juga menjadi terganggu. Jika hal ini terjadi,

hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu

agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya tersebut.

b) Psikologis

(1) Minat

Minat menyangkut dua hal yang perlu diperhatikan yaitu minat

pembawaan dan minat yang muncul karena adanya pengaruh dari luar. Minat

pembawaan muncul dengan tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, baik

kebutuhan maupun lingkungan. Minat semacam ini, biasanya muncul berdasarkan

bakat yang ada. Minat seseorang bisa saja berubah karena adanya pengaruh dari

luar seperti lingkungan dan kebutuhan. Perlu ditambahkan juga, bahwa

spesialisasi bidang studi yang menarik minat seseorang akan dapat dipelajari

dengan sebaik-baiknya demikian pula sebaliknya, bidang studi yang tidak sesuai

dengan minatnya tidak akan mempunyai daya tarik baginya (Sahrundi, 2008: 78-

79). Oleh sebab itu, dalam kegiatan belajar sangat diharapkan minat yang didasari

oleh bukan yang kemudian dikembangkan secara maksimal dan ditunjang oleh

fasilitas yang diharapkan. Media pembelajaran yang sesai dan relevan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

51  

peserta didik dapat dijadikan salah satu alternatif untuk menjadikan peserta didik

menjadi berminat dalam mengikuti sebuah proses pembelajaran.

(2) Intelegensi

Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan

untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat

dan efektif, mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif,

mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan tepat. Intelegensi besar

pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang

memiliki tingkat intelegensi tinggi akan lebih berhasil dari pada yang memiliki

tingkat intelegensi rendah. Walaupun begitu siswa yang memiliki tingkat

intelegensi tinggi belum pasti berhasil dalam belajarnya. Hal ini disebabkan

karena belajar adalah suatu proses yang kompleks dengan banyak faktor yang

mempengaruhinya, sedangkan intelegensi adalah salah satu faktor di antara faktor

yang lainnya. Jika faktor lain itu bersifat menghambat/berpengaruh negatif

terhadap belajar, akhirnya siswa gagal dalam belajarnya. Siswa yang memiliki

tingakat intelegensi yang normal dapat berhasil dengan baik dalam belajar, jika ia

belajar dengan baik, artinya belajar dengan menerapkan metode belajar yang

efisien dan faktor-faktor yang mempengaruhi belajarnya (faktor jasmaniah,

psikologi, keluarga, sekolah, dan masyarakat) memberi pengaruh yang positif, jika

siswa memiliki intelegensi yang rendah, ia perlu mendapat pendidikan di lembaga

pendidikan khusus (Sahrundi, 2008: 79).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

52  

(3) Bakat

Setiap manusia dilahirkan dilengkapi dengan bakat atau kemampuan

yang melekat pada dirinya. Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan

itu baru akan terealisir menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau

berlatih. Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka

hasil belajarnya akan lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya

ia akan lebih giat dalam belajarnya. Penting bagi guru untuk mengetahui bakat

siswa dan menempatkan siswa belajar di sekolah sesuai dengan bakatnya

(Sahrundi, 2008: 79-80).

(4) Perhatian

Untuk dapat belajar dengan baik, seorang anak harus ada perhatian

terhadap materi pelajaran yang dipelajarinya. Apabila materi pelajaran yang

disajikan kepada mereka tidak menarik baginya, maka akan timbullah rasa bosan

dan malas untuk belajar, sehingga prestasi dalam studi menurun. Oleh sebab itu,

pendidik harus berusaha semaksiamal mungkin, agar materi pelajaran yang

disajikan itu, menarik perhatian peserta didik (Sahrundi, 2008: 80).

(5) Emosi

Dalam kegiatan belajar, sangat diperlukan kestabilan emosi.

Ketidakstabilan emosi dalam artian emosi cepat tersentuh walau bagaimana

kecilnya suatu masalah menimbulkan gejala-gejala negatif, misalnya: kejang,

tidak sadarkan diri, berteriak-teriak dan lain sebagainya. Keadaan emosi yang

mendalam ini, sudah tentu menimbulkan hambatan-hambatan dalam kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

53  

belajar. Oleh karena itu anak-anak yang mempunyai emosi sedemikian ini

memerlukan situasi yang cukup tenang dan penuh pengertian dari orang yang ada

di sekitarnya, agar kegiatan belajar dapat berjalan dengan lancar (Sahrundi, 2008:

80-81).

c. Minat belajar Pendidikan Agama Katolik

Minat belajar Pendidikan Agama Katolik adalah kecenderungan yang

bersifat tetap atau keinginan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran

PAK, yang ditandai dengan adanya rasa tertarik, perhatian dan rasa senang ketika

mengikuti proses pembelajaran PAK di sekolah. Rasa tertarik ini dapat

diekspersikan melalui keterlibatan secara aktif dalam proses pembelajaran PAK.

Ketertarikan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran PAK ini sangat

diperlukan guna memotivasi peserta didik agar mampu mengahayati apa yang

sedang dipelajarinya dan kemudian peserta didik termotivasi untuk melakukan

tindakan atau sikap baik dari seluruh rangkaian kegiatan pelajaran yang telah

diterimanya.

Sebelumnya kita sudah melihat berbagai hal yang dapat mempengaruhi

belajar siswa baik faktor dari luar maupun dari dalam. Tugas guru dalam adalah

membantu siswa untuk mengatasi hal-hal yang dapat menghambat minat

belajarnya. Ada berbagai macam hal yang dapat dilakukan oleh guru untuk dapat

meningkatkan minat belajar peserta didik dalam mengikuti pelajaran PAK di

sekolah, di antaranya dengan memanfaatkan media film yang berkembang dan

dekat dengan hidup para peserta didik saat ini. Jika guru PAK di sekolah mampu

membangkitkan minat peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran PAK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

54  

maka diharapkan para peserta didik mampu lebih terlibat aktif dalam proses

pembelajaran, sehingga hasil belajar mereka dapat semakin meningkat.

Peserta didik juga diharapkan mampu memiliki sikap positif terhadap

pendidikan agama yakni memiliki disposisi batin dan komitmen terhadap

perlunya PAK di sekolah. Sikap seperti ini akan mempengaruhi gejala kejiwaan,

perasaan dan emosi. Perasaan dan emosi yang dimiliki digerakkan oleh adanya

tujuan atau kebutuhan. Dalam hal ini peserta didik dimotivasi untuk mampu

memahami pendidikan agama sebagai pendidikan iman dan akhirnya peserta didik

terdorong untuk bertindak dan melakukan sesuatu secara bertanggung jawab

berdasarkan ajaran imannya.

B. Penelitian yang Relevan

1. Pengaruh Penggunaan Media Audiovisual Terhadap Minat Siswa-siswi

Untuk Mengikuti Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Di SMA Panghudi

Luhur Van Lith Muntilan

Pada tahun 2008, Gabriel Sahrundi, S.Pd melakukan penelitian dengan

judul “Pengaruh Penggunaan Media Audiovisual Terhadap Minat Siswa-siswi

Untuk Mengikuti Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Di SMA Panghudi Luhur

Van Lith Muntilan”. Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk memaparkan

seberapa besar pengaruh penggunaan media audiovisual terhadap minat siswa-

siswi untuk mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Katolik di SMA Panghudi

Luhur van Lith. Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi SMA Panghudi Luhur

van Lith Muntilan dari kelas X sampai kelas XII tahun akademik 2007-2008

berjumlah 460 siswa-siswi. Sedangkan tekhnik pengumpulan data dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

55  

penelitian ini adalah menggunakan penyebaran kuesioner dalam bentuk skala

sikap, perbedaan sematik dan skala liket.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa besar hubungan antar variabel

“Media Audiovisual” dengan “Minat Siswa-siswi Mengikuti PAK” yang dihitung

dengan koefisien korelasi adalah 0,716. Hal ini menunjukkan hubungan yang erat

dan positif (mendekati 1) di antara media audiovisual dengan minat siswa-siswi

mengikuti PAK. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh di bawah 0,05, maka

korelasi antara media audiovisual dengan minat siswa-siswi mengikuti PAK

sangat nyata. Semakin tinggi penggunaan media audiovisul akan membuat minat

siswa-siswi mengikuti PAK cenderung meningkat.

Nana Sudjana sebagaimana dilansir oleh Sahrundi (2008: 140) penemuan

ini medukung atau sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan

bahwa penggunaan media pendidikan dan pengajaran dalam proses belajar-

mengajar sampai pada kesimpulan, bahwa proses dan hasil belajar siswa

menunjukkan perbedaan yang berarti antara pengajaran tanpa media dengan

pengajaran menggunakan media. Oleh sebab itu penggunaan media pengajaran

dalam proses pengajaran sangat dianjurkan, karena dapat mempertinggi proses

belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat

mempertinggi hasil belajar yang dicapai.

Selain itu juga Dr. Oemar Hamalik dalam Sahrundi (2008: 140)

berdasarkan hasil penelitiannya mengemukakan bahwa pemakaian media

pendidikan salah satu di antaranya adalah media audiovisual, dalam proses

pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,

membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

56  

pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pendidikan

tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses

pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Di samping

membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pendidikan juga dapat

membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik

dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi.

2. Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Katolik terhadap

Minat Belajar Siswa Kelas VI dalam Mengikuti Pelajaran Pendidikan Agama

Katolik di SD Sang Timur, SD Joannes Bosco, dan SD Panghudi Luhur

Yogyakarta

Pada tahun 2015, Maria Gabriela Kale menulis skripsi dengan judul:

“Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Agama Katolik terhadap

Minat Belajar Siswa Kelas VI dalam Mengikuti Pelajaran Pendidikan Agama

Katolik di SD Sang Timur, SD Joannes Bosco, dan SD Panghudi Luhur

Yogyakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

kompetensi pedagogik guru PAK terhadap minat belajar siswa kelas VI dalam

dalam mengikuti PAK di SD Sang Timur, SD Joannes Bosco dan SD Panghudi

Luhur Yogyakarta. Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi SD Joannes Bosco

Baciro, SD Sang Timur, dan SD Panghudi Luhur Yogyakarta. Dari ketiga

sekolah, siswa kelas VI yang akan menjadi sampel penelitian dengan jumalah 90

siswa. Tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan

penyebaran angket dan studi dokumen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

57  

Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara variabel kompetensi

pedagogik guru Pendidikan Agama Katolik dengan variabel minat belajar siswa

kelas VI pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik menunjukkan adanya

pengaruh positif dan signifikan antara kedua variabel tersebut. Hal ini ditunjukkan

dengan persamaan regresi yang diperoleh yaitu: Y = 7,431 + 0,828 X. Persamaan

ini menunjukkan hubungan yang positif antara variabel kompetensi pedagogik

guru PAK (X) terhadap minat belajar siswa kelas VI pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Katolik (Y). Oleh karena itu, semakin tinggi kompetensi

pedagogik guru PAK dalam proses belajar-mengajar Pendidikan Agama Katolik

di kelas maka minat belajar siswa kelas VI pada mata pelajaran Pendidikan

Agama Katolik juga semakin tinggi.

C. Kerangka Pikir dan Hipotesis

Dari uraian mengenai media film dan minat belajar siswa dalam

pembelajaran PAK di atas, maka dapat digambarkan suatu figur dari hubungan

kedua faktor tersebut.

1. Gambar

Keterangan:

X = Media Film

Y = Minat Belajar Siswa dalam Pembelajaran PAK

X

Media Film 

Y

Minat Belajar Siswa dalam Pembelajaran

PAK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

58  

2. Hubungan antar Variabel

Gambar di atas terbentuk dari dua variabel: satu variabel bebas yakni

media film (X) dan satu variabel terikat yakni minat belajar siswa dalam

pembelajaran PAK (Y). Secara konseptual, media film dilihat sebagai variabel

bebas karena hendak diposisikan sebagai faktor yang mempengaruhi variabel

terikat. Sedangkan minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK dipandang

sebagai variabel terikat karena hendak dilihat sebagai faktor yang mendapatkan

pengaruh dari faktor bebas.

Dari gambar di atas hendak ditunjukkan adalah hubungan searah antara

media film terhadap minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK. Dalam proses

belajar mengajar, media film merupakan faktor eksternal sementara minat belajar

siswa dalam pembelajaran PAK merupakan faktor internal. Dengan demikian,

gambar di atas menjelaskan hubungan antara faktor eksternal (Media Film) yang

mempengaruhi faktor internal (Minat Belajar Siswa dalam Pembelajaran PAK).

Media film dalam PAK adalah alat bantu guru dalam melaksanakan

kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio (suara) dan visual

(gambar) yang memiliki alur cerita, serta pesan-pesan yang disampaikan melalui

keseluruhan komponen dalam sebuah film yang dapat ditayangkan dengan sistem

proyeksi mekanik, elektronik atau lainnya. Sementara, minat belajar siswa dalam

pembelajaran PAK adalah kecenderungan yang bersifat tetap dalam mengikuti

proses pembelajaran, yang ditandai dengan adanya rasa tertarik, perhatian dan

rasa senang ketika mengikuti proses pembelajaran.

Media film merupakan perpaduan yang lengkap dari unsur suara, gambar

dan alur cerita yang dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menyampaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

59  

pesan kepada para penontonnya. Dinamika dari keseluruhan komponen dalam

sebuah film mampu menarik penonton dalam hal ini siswa untuk menyimak

sebuah materi. Di atas telah dijelaskan bahwa penggunaan media yang bervariasi

mampu menarik minat siswa untuk belajar, karena media film ini mampu

memberikan gambaran peristiwa lebih nyata jika dibandingkan dengan media lain

misalnya seperti cerita, gambar maupun rekaman.

Minat siswa dalam belajar salah satunya dipengaruhi oleh penggunaan

media pembelajaran yang tepat, penggunaan media belajar yang bervariasi akan

cenderung mampu membuat siswa memiliki minat belajar yang lebih tinggi dalam

menyimak suatu proses pembelajaran. Dalam media film terdapat unsur dinamika

dan variasi yang tepat, baik dinamika suara, gambar, dan dinamika alur cerita,

sesuatu yang dinamis dan bervariasi mampu membuat siswa merasa tidak jenuh,

sehingga hal ini baik untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Media film

dibuat dengan struktur cerita yang baik sehingga mampu melibatkan emosi bagi si

penonton sehingga media film ini cocok digunakan dalam pembelajaran PAK

karena proses pembelajaran PAK banyak menekankan segi nilai afeksi. Dalam

mengamati sebuah film yang ditayangkan siswa dituntut untuk melibatkan

sedikitnya 2 indera, yaitu indera pengelihatan dan pendengaran, hal ini membuat

siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Siswa yang terlibat aktif

dalam rangkaian proses pembelajaran mampu membuat siswa tidak cepat jenuh,

jika dibandingakan hanya mendengarkan cerita atau membaca cerita. Semakin

banyak indera yang terlibat mampu membuat siswa semakin berminat dalam

mengikuti proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

60  

Minat belajar salah satunya dipengaruhi oleh pemilihan media yang tepat

dalam proses pembelajaran. Media film sebagai salah satu alternatif pilihan media

yang dapat digunakan untuk membantu guru dalam proses pembelajaran mampu

memanipulasi ruang dan banyak dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Media

film juga dapat menarik minat siswa untuk belajar, dengan film yang disediakan

siswa diajak untuk menyimak proses pembelajaran dengan lebih baik. Jadi antara

media film dengan minat belajar keduanya dapat saling mempengaruhi.

3. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka diambil hipotesis sebagai

berikut:

H0 : Tidak ada pengaruh penggunaan media film dalam kegiatan belajar-mengajar

terhadap minat belajar siswa kelas VIII di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta

Ha : Ada pengaruh penggunaan media film dalam kegiatan belajar-mengajar

terhadap minat belajar siswa kelas VIII di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta.

Hipotesis tersebut di atas diajukan pada taraf signifikan 0,05.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bagian ini menguraikan metodologi penelitian yang digunakan dalam

penulisan, metodologi penelitian meliputi desain penelitian, variabel penelitian,

pengontrolan variabel yang meliputi materi dan evaluasi yang diberikan. Bab ini

membahas pula mengenai perlakuan, populasi dan sampel, tempat dan waktu

penelitian, teknik pengumpulan data, uji coba instrumen dan teknik analisis data.

Secara singkat hal-hal di atas akan diuraikan dalam penjelasan sebagai berikut.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yaitu

penelitian yang menggunakan kuantifikasi angka mulai dari pengumpulan data,

pengolahan data yang diperoleh, hingga pada penyajian data, untuk menunjukkan

pengaruh antara variabel X (media film) terhadap variabel Y (minat belajar siswa

dalam pembelajaran PAK).

B. Desain Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diangkat dan tujuan penelitian ini,

penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat “Ex-post facto”, yaitu dimulai

dengan mendeskripsikan situasi sekarang yang dirumuskan sebagai akibat dari

faktor-faktor yang telah terjadi atau reaksi sebelumnya. Ex-post facto sebagai

metode penelitian menunjuk kepada perlakuan atau manipulasi variabel bebas X

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

62

telah terjadi sebelumnya sehingga peneliti tidak perlu memberikan perlakuan lagi,

tinggal melihat efeknya pada variabel terikat (Nana Sudjana, 2004: 54-64).

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat : Penelitian ini dilaksanakan di SMP Stella Duce 2 yang berada di

Suryodiningratan 33 Yogyakarta.

Waktu : Penelitian dilaksanakan pada 12 – 23 Oktober 2015.

D. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Stella Duce 2

Yogyakarta sejumlah 140 siswa (berdasarkan data siswa tahun ajaran 2015/2016).

Sedangkan sampel dalam penelitian ini berdasarkan Table for determining needed

sizes of a randomly chosen sample from a given finite population of N cases such

that the sample proportion p will be within 0,05 of the population proportion P

with a 95 percent level of confidence Et jika populasi sejumlah 140 maka sampel

103. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik random

sampling, dalam random sampling semua individu dalam populasi baik secara

sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih

menjadi anggota sampel (Sutrisno Hadi, 2004: 83).

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian

a. Identifikasi variabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

63

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diukur. Terdiri dari

variabel bebas atau variabel prediktor (independent variable) dalam penelitian ini

adalah “media film” (X), sedangkan variabel terikatnya atau variabel respons

(dependent variable) adalah “minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK” (Y).

Kedua variabel tersebut dapat diukur melalui instrumen berdasarkan

masing-masing variabel. Hasil data yang diperoleh dari kedua variabel tersebut

dianalisis untuk menguji hipotesis melalui penelitian kuantitatif model regression

linear atau regresi sederhana dengan bantuan program SPSS versi 16.0 for

windows.

b. Definisi konseptual variabel

1) Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar

mengajar dengan penggabungan unsur audio (suara) dan visual (gambar)

yang memiliki alur cerita, serta pesan-pesan yang disampaikan melalui

keseluruhan komponen dalam sebuah film yang dapat ditayangkan dengan

sistem proyeksi mekanik, elektronik atau lainnya.

2) Minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK adalah kecenderungan yang

bersifat tetap dalam mengikuti proses pembelajaran, yang ditandai dengan

adanya rasa tertarik, perhatian dan rasa senang ketika mengikuti proses

pembelajaran.

c. Definisi operasional variabel

Definisi operasional variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

64

1) Media film

Media film adalah penggabungan antara unsur audio dan visual yang

relevan dengan tujuan serta materi PAK yang berkaitan dengan intensitas

penggunaan media film tersebut dalam pembelajaran PAK.

2) Minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK

Siswa memiliki keinginan meluangkan waktu lebih banyak dalam belajar

PAK yang ditandai dengan rasa senang dan tertarik dalam mengikuti proses

pembelajaran PAK di sekolah.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui

penyebaran angket. Penyebaran angket dilakaukan secara cross sectional yaitu

data diperoleh pada saat yang sama. Instrumen yang didistribusikan kepada siswa

kelas VIII di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta ini digunakan sebagai sampel dalam

penelitian. Setelah diisi angket langsung dikembalikan kepada peneliti di hari

yang sama.

3. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data dalam

penelitian ini menggunakan metode angket dengan bentuk skala likert. Skala likert

berisikan serangakain karakteristik untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi

seseorang atau kelompok tentang suatu kejadian, atau keadaan atau gejala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

65

(Riduwan, 2011: 87). Instrumen ini bersifat tertutup, artinya jawaban untuk

masing-masing pertanyaan yang sudah disediakan di kolom jawaban. Responden

tinggal memilih salah satu alternatif jawaban yang sesuai dengan keadaannya.

Instrumen skala likert meliputi pernyataan tertulis mengenai media film

(X) dan minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK (Y). Adapun rincian

pernyataan variabel x sebanyak 10 butir pernyataan dan variabel y sebanyak 20

butir pernyataan. Terdapat satu alternatif jawaban pada pernyataan variabel x dan

y pada skala likert, yaitu: sangat setuju-sangat tidak setuju dan selalu-tidak pernah

dengan bobot berjenjang 5,4,3,2,1. Jadi, nilai maksimum yang dapat diperoleh

tiap satu item pernyataan adalah 5 poin dan terendah adalah 1 poin.

Tabel 1. Skor alternatif jawaban variabel x dan y

Alternatif Jawaban Skor

Sangat setuju Selalu 5

Setuju Sering 4

Netral Netral 3

Tidak setuju Kadang-kadang 2

Sangat tidak setuju Tidak pernah 1

4. Kisi-kisi Penelitian

Tabel 2: Kisi-kisi Instrumen

Variabel Aspek Indikator No.

Butir

(1) (2) (3) (4)

Variabel bebas

(X): media film

Relevan dengan

materi pembelajaran,

tujuan pembelajaran,

dan psikologi

perkembangan anak

- Membantu siswa

lebih mudah

memahami materi

pembelajaran.

- Membantu siswa

dalam mencapai

tujuan pembelajaran.

1,2,3

4,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

66

(1) (2) (3) (4)

- Membantu

meningkatkan kualitas

belajar siswa.

- Film yang digunakan

berdasarkan

penggolongan film

masuk dalam kategori

film anak-anak.

- Tidak berisi tindakan-

tindakan kekerasan

yang membuat siswa

takut.

- Tidak mengandung

unsur SARA.

6

7

8

9

Frekuensi

penggunaan media

film dalam proses

belajar mengajar di

kelas.

- Tidak pernah, kadang-

kadang, sering, selalu.

10

Variabel terikat Y:

Minat Belajar siswa

dalam

Pembelajaran PAK

Senang dalam

mengikuti proses

pembelajaran.

- Siswa merasa tidak

bosan ketika

mengikuti

pembelajaran PAK di

sekolah.

- Siswa merasa tidak

mudah lelah saat

mengikuti

pembelajaran PAK.

- Siswa tidak merasa

waktu pelajaran PAK

berlangsung lama.

- Siswa mengerjakan

dan mengumpulkan

tugas yang diberikan

tepat pada waktu yang

telah ditetapkan.

- Siswa meluangkan

waktu lebih untuk

belajar mandiri

pelajaran PAK.

11

12

13

14

15-17

Tertarik dalam

mengikuti proses

pembelajaran.

- Siswa fokus pada

kegiatan pembelajaran

yang sedang

berlangsung.

18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

67

(1) (2) (3) (4)

- Siswa memiliki perhatian yang lebih pada proses pembelajaran PAK.

- Siswa mampu berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran PAK.

- Siswa lebih giat dalam belajar meskipun materi sulit.

- Siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan tokoh, alur, pesan inti serta makna dari film yang telah disaksikannya.

- Siswa meluangkan waktu lebih untuk mempelajari materi PAK dibandingan dengan bidang studi lain.

- Siswa aktif dan mau bertanya ketika mengikuti proses pembelajaran di kelas.

19

20

21

22-25

26-28

29-30

Setelah instrumen dalam penelitian ini mendapat persetujuan dari dosen

pembimbing untuk disebarkan kepada responden maka peneliti menyebarkan

instrumen ini kepada responden sesuai dengan jumlah populasi yang dijadikan

sampel dalam penelitian ini yakni siswa-siswi kelas VIII SMP Stella Duce 2

Yogyakarta, kemudian instrumen tersebut diisi oleh sampel dalam penelitian ini

dengan waktu yang telah diberikan oleh oleh guru mata pelajaran Pendidikan

Agama Katolik. Pengisian angket penelitian ini dibimbing oleh guru Pendidikan

Agama Katolik, sesuai dengan kesepakatan awal sebelum dilaksanakannya

penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

68

Usaha yang dilakukan oleh peneliti sebelum melaksanakan penelitian ini

adalah:

a. Menghubungi guru mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik SMP Stella

Duce 2 Yogyakarta untuk memohon izin serta bantuan dalam melaksanakan

penelitian di sekolah.

b. Menyerahkan surat izin penelitian kepada bagian tata usaha untuk izin resmi

mengadakan penelitian di sekolah.

c. Berkonsultasi dengan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk

menentukan waktu penelitian.

d. Menyerahkan instrumen penelitian kepada guru mata pelajaran PAK untuk

didistribusikan kepada siswa yang menjadi sampel penelitian.

Setelah instrumen penelitian ini mendapat persetujuan dari desen

pembimbing skripsi untuk didistribuskan kepada responden, maka pada Senin, 12

Oktober 2015 instrumen penelitian ini langsung penulis serahkan kepada guru

PAK di SMP Stella Duce 2 untuk didistribusikan kepada siswa sesuai dengan

jumlah sampel dan dicadangkan 12 sampel, untuk mengantisipasi bila ada data

yang rusak. Istrumen tersebut kemudian diisi oleh responden, dengan memberi

tanda ceklist (√) pada salah satu alternatif pilihan yang dianggap sesuai dengan

pengalamannya.

Instrumen yang didistribusikan kepada responden untuk diisi berjumlah

115 dengan harapan yang terisi lengkap dan kembali sejumlah 103 sesuai dengan

jumlah sampel. Pada Jumat, 23 Oktober 2015 peneliti mengambil instrumen yang

telah diisi oleh responden. Instrumen yang kembali sejumlah 115. Peneliti tinggal

mengambil secara acak 103 angket yang terisi lengkap guna dijadikan sebagai

sampel penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

69

F. Pengembangan Instrumen

1. Uji Coba Terpakai

Pengembangan instrumen dalam penelitian ini dilaksanakan dengan uji coba

terpakai. Data instrumen yang diperoleh melalui angket yang telah dikerjakan oleh

responden sebelum diolah untuk uji hipotesis terlebih dahulu digunakan untuk uji

validitas dan reliabilitasnya. Dari uji validitas dan reliabilitas dapat diketahui

item-item dari angket yang valid atau tidak valid. Instrumen yang tidak valid tidak

digunakan dalam uji hipotesis.

2. Uji Validitas

Melalui hasil uji validitas pada penelitian “Pengaruh Penggunaan Media

Film Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas VIII dalam Pembelajaran Pendidikan

Agama Katolik di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta” tersebut dapat diketahui

masing-masing validitasnya. Validitas yang dimaksud adalah validitas variabel

bebas yakni media film dan variabel terikat yakni minat belajar siswa dalam

pembelajaran PAK. Uji validitas item digunakan untuk mengetahui seberapa

cermat suatu item dengan mengukur objeknya. Item dikatakan valid jika ada

korelasi dengan skor total (Duwi Priyatno, 2012: 117). Teknik uji validitas uji

validitas item dengan Bivariate Correlations dilakukan dengan cara

mengkorelasikan skor item dengan skor total item, kemudian pengujian dilakukan

dengan kaidah keputusan jika, t hitung > t tabel berarti valid sebaliknya jika t hitung < t

tabel berarti tidak valid (Riduwan, 2011: 98). Ttabel ditentukan berdasarkan nilai-

nilai r product moment dengan jumlah sampel 103 siswa dan taraf signifikansi 5%

maka t tabel untuk menentukan validitas adalah 0,195. Adapun uji validitas dengan

menggunakan SPSS 16.0.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

70

a. Validitas untuk variabel X

Tabel 3. Validitas variabel X

Butir

Item Hasil

Butir

Item Hasil

1 0,508 6 0,626

2 0,625 7 0,525

3 0,495 8 0,475

4 0,650 9 0,419

5 0,613 10 0,382

Dari variabel X terdapat 10 item yang valid karena nilai t hitung dari 10 item

tersebut lebih besar dari t tabel.

b. Validitas untuk variabel Y

Tabel 4. Validitas variabel Y

Butir Item

Hasil Butir Item

Hasil

11 0,469 21 0,612 12 0,569 22 0,573 13 0,461 23 0,655 14 0,489 24 0,668 15 0,563 25 0,684 16 0,674 26 0,570 17 0,625 27 0,607 18 0,662 28 0,600 19 0,612 29 0,473 20 0,709 30 0,427

Dari variabel Y terdapat 20 item yang valid karena nilai t hitung dari 20 item

tersebut lebih besar dari t tabel.

3. Analisis Reliabilitas

Realibilitas alat ukur adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam

mengukur apa yang diukurnya. Artinya, kapan pun alat ukur tersebut digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

71

akan memberikan hasil ukur yang sama (Nana Sudjana, 2004: 120-125). Uji

reliabilitas merupakan kelanjutan dari uji validitas di mana item yang masuk

pengujian adalah item yang valid saja. Metode yang sering digunakan dalam

penelitian untuk mengukur skala rentangan (seperti skala Likert 1-5) adalah

Cronbach Alpha (Duwi Priyatno, 2012: 120). Menggunakan batasan 0,6 dapat,

dapat ditentukan apakah instrumen reliabel atau tidak. Menurut Sekaran dalam

Duwi Priyatno (2012: 120), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik,

sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik. Uji reliabilitas dalam

penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows.

a. Reliabilitas variabel X

Tabel 5. Reliabilitas variabel X

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.694 10

Output SPSS, memberikan nilai alpha Cronbach untuk keseluruhan skala

pengukuran variabel x sebesar 0,694. Nilai Alpha Cronbach ini berada pada batas

0,7 sehingga dapat disimpulkan untuk variabel x mempunyai reliabilitas yang

dapat diterima.

b. Reliabilitas variabel Y

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

72

Tabel 6. Reliabiliatas variabel Y

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.896 20

Output SPSS, memberikan nilai alpha Cronbach untuk keseluruhan skala

pengukuran variabel y sebesar 0,896. Dengan demikian reliabilitas variabel Y

masuk dalam reliabilitas baik.

c. Reliabilitas keseluruhan

Tabel 7. Reliabilitas keseluruhan

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.897 30

Secara keseluruhan berdasarkan tabel di atas maka didapatkan simpulan

bahwa tingkat keajegan tergolong baik oleh karena itu jika angket ini dikenakan

kepada populasi yang lain konsistensinya dapat dipertanggungjawabkan.

G. Uji Persyaratan Analisis

Sebelum dilakukan uji hipotesis dilakukan uji prasayarat analisis yaitu

dengan uji normalitas data dari P-P Plot, uji linearitas regresi, dan

homokedastisitas.

1. Uji Normalitas Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

73

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data variabel

berdistribusi normal atau tidak. Sampel dianggap normal apabila hasil uji

menunjukkan titik-titik nilai data terletak dalam satu garis lurus (Uyanto 2009:

39). Uji normalitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data sampel

berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sampel dianggap normal apabila

hasil uji menunjukkan tidak signifikan pada taraf 5%. Uji normalitas juga menjadi

salah satu indikator untuk dapat mengetahui bahwa data yang diperoleh dari hasil

penelitian benar-benar representatif, sehingga layak untuk digeneralisasikan.

2. Uji Linearitas Regresi

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas dan

variabel terikat memiliki hubungan yang linear atau tidak (Riduwan, 2011: 220).

Linearitas hubungan variabel bebas dengan variabel terikat dapat dilakukan

melalui uji F dengan taraf signifikansi 0,05. Dalam analisis ini, uji linearitas akan

menggunakan bantuan program computer SPSS versi 16.0 for windows, dengan

kriteria jika nilai linearity di bawah atau sama dengan 0,05 maka kelinearan

terpenuhi.

3. Uji Homogenitas dan Homokedastisitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui varian dari beberapa

populasi sama atau tidak. Jika signifikansi > 0,05 maka dikatakan bahwa varian

sama; sedangkan, jika signifikansi < 0,05 maka dikatakan bahwa varian tidak

sama (Zul Asri, 2015). Uji homogenitas menggunakan bantuan SPSS 16.0 for

windows.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

74

Uji homokedastisitas adalah kondisi ketika nilai residu pada tiap nilai

prediksi bervariasi dan variasinya cenderung konstan atau tetap. Pengujian

homokedastisitas dapat dilihat dari grafik scatterplot. Kriterianya yaitu: Jika ada

pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk suatu pola teratur (bergelombang,

melebar kemudian menyempit), maka terjadi heterokedastisitas. Sebaliknya, Jika

tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0

pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedasatisitas (Duwi Priyatno, 2012: 87)

atau uji homokedastisitas terpenuhi. Hasil uji homokedastisitas melalui bantuan

program SPSS 16.0 for windows.

4. Analisis Deskripsi

Analisis deskripsi yang digunakan adalah deskripsi statistik untuk

menggambarkan statistik data seperti mean, standar deviasi, varian, range, serta

mengukur distribusi dengan skewness dan kurtosis.

H. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitiaan ini menggunakan tekhnik linear

sederhana dengan bantuan program SPSS versi 16.0 for windows untuk melihat

pengaruh variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Pengujian signifikansi

pada 0,05 untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan variabel X

terhadap Y. Signifikansi adalah tingkat kesalahan yang bisa diterima. Jika

pegujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05 artinya peluang melakukan

kesalahan sebesar 5%. Untuk mengambil keputusan dapat dilihat menggunakan

nilai signifikansi. Jika signifikansi kurang dari 0,05, maka ada pengaruh antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

75

variabel penggunaan media film terhadap minat belajar dalam pembelajaran PAK

siswa kelas VIII di SMP Stella Duce 2. Sebaliknya, jika signifikansi lebih dari

0,05, maka tidak ada pengaruh antara penggunaan media film terhadap minat

belajar dalam pembelajaran PAK siswa kelas VIII di SMP Stella Duce 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

76  

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini memuat beberapa hal yang berkaitan dengan hasil penelitian dan

pembahasan, analisis berdasarkan SPSS 16.0 untuk angket yang telah dibuat dan

diisi guna penelitian “PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FILM

TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII DALAM

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SMP STELLA

DUCE 2 YOGYAKARTA”. Dari 115 angket yang penulis uji cobakan pada

responden data yang masuk keseluruhan adalah sejumlah 107 buah yang terisi

secara lengkap. Jadi penulis tinggal mengambil data-data yang terisi lengkap

sehingga tidak terdapat missing data.

A. Hasil Penelitian

1. Uji Persyaratan Analisis

Uji persyaratan analisis ini terdiri dari satu variabel bebas (independent)

yaitu media film dengan sub variabelnya yaitu relvan dengan materi

pembelajaran, tujuan pembelajaran dan psikologi perkembangan anak serta

frekuensi penggunaan media film dalam proses belajar mengajar di kelas.

Sedangkan, variabel terikat (dependent) yaitu minat belajar siswa dalam

pembelajaran PAK dengan sub variabel senang dalam mengikuti proses

pembelajaran dan tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran.

Uji persyaratan analisis mencakup tiga hal yakni uji normalitas, uji

linearitas, uji homokedastisitas serta uji homogenitas. Uji persyaratan analisis

tersebut dilakukan dengan bantuan program computer SPSS 16.0 for Windows

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

untuk men

Media Film

uji lineari

mengacu p

a. Uji no

U

data yang

populasi. H

B

diperoleh

media film

nilai data

ngetahui ha

m dan Norm

itas yang m

pada tabel s

ormalitas

Uji normalit

g diperoleh

Hasil pengu

Berdasarkan

data variab

m berasal d

akan terleta

asil uji norm

mal P-P Plo

mengacu pa

scatterplot.

tas ini menj

dari samp

ujian norma

n hasil peng

bel media

ari suatu po

ak kurang le

malitas yang

ot Minat Be

ada tabel a

jadi salah sa

pel penelitia

alitas data da

gujian norm

film sebag

opulasi yan

ebih dalam g

g mengacu p

elajar Siswa

anova dan

atu indikato

an benar-b

apat dilihat

malitas denga

gai berikut:

ng berdistrib

garis lurus.

pada tabel N

a dalam Pem

uji homok

or untuk me

enar repres

dalam grafi

an Normal

bila samp

busi normal

Dari gamb

Normal P-P

mbelajaran P

kedastisitas

engetahui b

sentatif terh

fik berikut:

Probability

pel data var

l, maka titik

ar di atas te

77

P Plot

PAK,

yang

bahwa

hadap

y Plot

riabel

k-titik

erlihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

78

bahwa sebaran data variabel media film terletak sekitar garis lurus dan titik-titik

data membentuk linear sehingga kosisiten dengan distribusi normal (Uyanto,

2009: 53-54). Oleh karena itu diperoleh bahwa data-data yang ada pada variabel

media film dapat dikatakan berdistribusi normal.

Selain itu untuk mengetahui normalitas dari variabel minat belajar siswa

dalam pembelajaran PAK dapat dilihat melalui tabel Test of Normality berikut:

Tabel 8. Test of Normality

Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig. Minat Belajar Siswa dalam Pembelajaran PAK

.094 103 .025 .978 103 .077

a.Lilliefors Significance Correction

Dari hasil uji normalitas terlihat bahwa minat belajar siswa dalam

pembelajaran PAK memiliki P-value = 0,025 untuk Uji Normalitas Lilliefors

(Kolmogorov-Smirnov) dan P-value 0,077 untuk uji normalitas Shapiro-Wilk. P-

value melalui uji Kolmogorov-Smirnov < 0,05 yang artinya data berasal dari

populasi berdistribusi tidak normal sementara melalui uji Shapiro-Wilk > 0,05

yang artinya data berasal dari populasi berdistribusi normal.

Dari salah satu hasil uji normalitas berdasarkan tabel di atas diketahui

bahwa variabel minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK berdistribusi tidak

normal. Oleh karena itu, untuk menganalisis normalitas data variabel minat

belajar siswa dalam pembelajaran PAK dalam analisis data dan pembahasan

selanjutnya, peneliti menggunakan teknik Bloom yang dapat dilihat dalam grafik

P-P Plot berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

D

sebaran da

berdistribu

pembelaja

U

Detrended

Dari hasil pe

ata sekitar g

usi normal.

aran PAK da

Untuk men

d Normal Q

engujian be

garis lurus d

. Dengan d

apat dikatak

ngetahui no

Q-Q Plot seb

erdasarkan N

dan titik-titik

demikian d

kan berdistr

ormalitas ju

bagai beriku

Normal Pro

k data mem

data pada m

ribusi norma

uga dapat

ut:

obability Plo

mbentuk pola

minat belaj

al.

diketahui

ot terlihat b

a linear seh

jar siswa d

melalui g

79

bahwa

ingga

dalam

grafik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

80

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa titik-titik nilai data tidak

membentuk pola tertentu dan terkumpul di sekitar garis mendatar yang melalui

titik nol, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel minat belajar siswa dalam

pembelajaran PAK berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

b. Uji linearitas

Tabel 9. Anova

ANOVA Table

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

Minat Belajar Siswa dalam Pembelajaran PAK * media film

Between Groups

(Combined) 5267.576 21 250.837 3.247 .000

Linearity 3583.439 1 3583.439 46.388 .000Deviation from Linearity

1684.137 20 84.207 1.090 .376

Within Groups 6179.914 80 77.249 Total 11447.490 101

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel

dependen dengan variabel independen. Hasil uji linearitas menunjukkan bahwa

semua variabel dalam penelitian ini memiliki hubungan yang linear. Uji linearitas

dalam penelitian ini menggunakan uji linearitas dengan bantuan SPSS 16.0. Jika

sig. Deviation from Linearity > 0,05 maka berkorelasi linear (Duwi Priyatno,

2012: 77-78) . Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai signifikansi 0,376 > 0,05

maka dapat disimpulkan terdapat hubungan linear yang signifikan antara media

film dengan minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

c. Uji ho

U

variabel b

varian kel

titik-titik d

data terseb

terpenuhi

D

*ZRESID

dan terseb

nilai resid

tidak terja

dalam mo

omokedastis

Uji homoke

bebas. Hom

ompok baw

data tidak m

bar diantara

(Duwi Priy

Dari output

dan standa

bar di antara

du dan nilai

adi heteroke

del regresi d

sitas

edastisitas d

mokedastisit

wah garis lin

membentuk

a titik 0 pa

yatno, 2012:

scatterplot

ardized pred

a titik nol (0

i prediksi b

edastisitas. S

dan model i

dilakukan u

as menghen

near memili

pola atau te

ada sumbu

87).

t diatas di

dicted value

0) pada sum

bervariasi d

Simpulan: t

ini dapat dit

untuk kesei

ndaki agar

iki jumlah y

erakumulasi

X dan Y m

ijelaskan an

e *ZPRED t

mbu X dan

dan variasin

tidak terjadi

terapkan un

imbangan v

varian kel

yang sama.

i pada satu

maka homo

ntara standa

tidak memb

Y, dengan

nya cenderu

i masalah h

ntuk analisis

varian di a

ompok atas

Apabila seb

titik tertentu

kedastisitas

ardized res

bentuk suatu

demikian b

ung konstan

heterokedast

s selanjutny

81

antara

s dan

baran

u dan

s data

sidual

u pola

bahwa

n dan

tisitas

ya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

82

d. Uji homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui varian dari beberapa

populasi sama atau tidak. Kriteria pengambilan keputusan: jika signifikan > 0,05

maka dikatakan bahwa varian sama sedangkan jika signifikan < 0,05 maka

dikatakan bahwa varian tidak sama (Zul Asri: 2015).

Tabel 10. Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances Minat Belajar Siswa dalam Pembelajaran PAK

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.147 18 81 .325

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai signifikansi variabel

minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK (Y) berdasarkan variabel media

film (X) = 0,325 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data minat belajar siswa

dalam pembelajaran PAK berdasarkan media film memiliki varian yang sama.

2. Analisis Deskripsi

Tabel 11. Analisis deskripsi

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum MeanStd.

Deviation VarianceMedia Film 103 25 25 50 39.57 5.167 26.698

Minat Belajar Siswa dalam Pembelajaran PAK

103 43 54 97 74.59 10.644 113.303

Valid N (listwise) 103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

83

Dalam output ini menyajikan data berupa N, range, minimum, maximum,

mean, Std. Deviation dan variance pada masing-masing variabel. N berjumlah 103

menunjukkan sampel yang telah diteliti sebanyak 103 responden. Range pada

media film adalah 25 lebih kecil dari range minat belajar siswa dalam

pembelajaran PAK sejumlah 43. Nilai minimum pada media film adalah 25 lebih

kecil dari nilai minimum dari minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK yaitu

54. Nilai maximum pada media film adalah 50 lebih kecil dari nilai maximum dari

minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK yaitu 97. Nilai rata-rata pada media

film adalah 39,57 lebih kecil dari pada minat belajar siswa dalam pembelajaran

PAK yaitu 74,59.

Pada Std. Deviation diperoleh nilai media film adalah 5,167 lebih kecil

dari Std. Deviation minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK yaitu 10,644.

Pada variance media film adalah 26,698 lebih kecil dari minat belajar siswa dalam

pembelajaran PAK dengan nilai 113,303.

Tabel 12. Descriptive statistics

Descriptive Statistics N Skewness Kurtosis Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. ErrorMedia Film 103 -.429 .238 .021 .472Minat Belajar Siswa dalam Pembelajaran PAK

103 -.110 .238 -.758 .472

Valid N (listwise) 103

Dalam output ini menyajikan data berupa N, skewness dan kurtosis. N

berjumlah 103 menunjukkan sampel yang telah diteliti sebanyak 103 responden.

Nilai kemencengan (skewness) pada media film sebesar -0,429 sedangkan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

84

minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK sebesar -0,110. Keruncingan

(kurtosis) pada media film sejumlah 0,021 sedangkan pada minat belajar siswa

dalam pembelajaran PAK sebesar -0,758.

3. Deskripsi Data

a. Media film

Tabel 13. Rangkuman statistik deskriptif media film

Media Film N Valid 103

∑ Instrumen 10Mean 39.57Median 40.00Mode 42Std. Deviation 5.167Variance 26.698Range 25Minimum 25Maximum 50Sum 4076

Dari tabel statistik dapat dilihat N valid 103 siswa dengan jumlah

instrumen 10 butir diketahui bahwa rata-rata media film dengan harga mean 39,57

standar deviasi 5,167. Untuk range adalah 25 dengan skor maksimum 50 dan

minimum 25. Sedangkan nilai tengah (median) 40,00 serta nilai yang sering

muncul (mode) adalah 42 dan sum adalah 4076.

Data media film akan dideskripsikan berdasarkan sub variabel seperti

relevan dengan materi pembelajaran, tujuan pembelajaran dan psikologi

perkembangan anak serta frekuensi penggunaan media film dalam proses belajar-

mengajar di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

85

1) Relevan dengan materi pembelajaran, tujuan pembelajaran dan psikologi

perkembangan anak

Tabel 14. Rangkuman statistik deskriptif relevan dengan materi

pembelajaran, tujuan pembelajaran dan psikologi perkembangan anak

Relevan dengan materi pembelajaran, tujuan

pembelajaran dan psikologi perkembangan anak

N Valid 103

∑ Instrumen 9Mean 35.7282Median 36.0000Mode 35.00Std. Deviation 4.89136Variance 23.925Range 24.00Minimum 21.00Maximum 45.00

Sum 3680.00

Data media film pada sub variabel relevan dengan materi pembelajaran,

tujuan pembelajaran dan psikologi perkembangan anak dapat diketahui bahwa N

valid adalah 103 dengan jumlah instrumen 9 butir. Jumlah mean 35,7282 standar

deviasi 4,89136. Untuk range adalah 24,00 dengan skor maksimum 45,00 dan

minimum 21,00. Sedangkan nilai tengah (median) 36,0000 serta nilai yang sering

muncul (mode) adalah 35,00 dan sum adalah 3680,00. Di bawah ini akan

dipaparkan sub variabel frekuensi berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan per

sub variabel, maka dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

Tabel 15

Sangat Setuju Netral Tidak SSangat Jumlah

T

materi pe

dengan fre

berpendap

pembelaja

51 siswa

dengan m

anak, yang

digunakan

psikologi

5. Relevan

Kriteria Setuju

Setuju Tidak Setuj

Tabel di atas

embelajaran

ekuensi seb

pat bahwa

aran, tujuan

(49%) berp

materi pemb

g berpendap

n relevan

perkemban

49%

1

Relepemb

dengan ma

psikolo

ju

s menunjuk

n, tujuan p

bagai beriku

media fi

pembelajar

pendapat se

belajaran, tu

pat netral s

dengan m

ngan anak, 2

1% 2% 0

evan dengaelajaran da

ateri pemb

ogi perkem

Interval37,9-45

30,7-37,823,5-30,616,3-23,4

9-16,2

kkan media

embelajaran

ut. Dari 103

film yang

ran dan psi

etuju bahwa

ujuan pemb

sejumlah 11

materi pem

2 siswa (2%

38%

0%

an materi pan psikolog

elajaran, tu

bangan an

Juml

film pada s

n dan psik

3 siswa, 39

digunakan

kologi perk

a media fil

belajaran da

1 siswa (11%

mbelajaran,

%) tidak setu

%

pembelajargi perkemb

ujuan pem

ak

lah Anak39 51 11 20

103

sub variabel

kologi perk

9 siswa (38%

n relevan

kembangan

lm yang dig

an psikolog

%) bahwa m

tujuan pe

uju bahwa m

an, tujuan bangan ana

SangSetujNetratidaksanga

belajaran d

Presentas38% 49% 11% 2% 0%

100%

l relevan de

kembangan

%) sangat s

dengan m

anak, berju

gunakan re

gi perkemba

media film

mbelajaran

media film

ak

gat Setujujual

k setujuat tidak setu

86

dan

se

engan

anak

setuju

materi

umlah

elevan

angan

yang

dan

yang

uju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

87

digunakan relevan dengan materi pembelajaran, tujuan pembelajaran dan

psikologi perkembangan anak dan yang berpendapat sangat tidak setuju bahwa

media film yang digunakan relevan dengan materi pembelajaran, tujuan

pembelajaran dan psikologi perkembangan anak tidak ada. Dari data tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa media film yang digunakan relevan dengan materi

pembelajaran, tujuan pembelajaran dan psikologi perkembangan anak

dikategorikan sangat setuju.

2) Frekuensi penggunaan media film dalam proses belajar mengajar di kelas

Tabel 16. Rangkuman statistik deskriptif frekuensi penggunaan media

film dalam proses belajar mengajar di kelas

Frekuensi penggunaan media film dalam proses belajar

mengajar di kelas N Valid 103

∑ Instrumen 1Mean 3.8447Median 4.0000Mode 4.00Std. Deviation .91563Variance .838Range 3.00Minimum 2.00Maximum 5.00Sum 396.00

Data media film pada sub variabel frekuensi penggunaan media film

dalam proses belajar mengajar di kelas dapat diketahui bahwa N valid adalah 103

dengan jumlah instrumen 1 butir. Jumlah mean 3,8447 standar deviasi 0,91563.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

Untuk ra

Sedangkan

adalah 4,0

frekuensi b

diklasifika

Selalu Sering Netral KadangTidak pJumlah

T

penggunaa

nge adalah

n nilai teng

00 dan sum

berdasarkan

asikan sebag

Tabel 17.

Kriteria

g-kadang pernah

Tabel di at

an media fi

30%

Frekuens

h 3,00 den

gah (median

m adalah 396

n kriteria ya

gai berikut:

Frekuensi

m

as menunju

ilm dalam p

7%0%

si penggunam

ngan skor

n) 4,0000 s

6,00. Di ba

ang sudah d

penggunaa

mengajar d

Interval4,3-5

3,5-4,2 2,7-3,4 1,9-2,6 1-1,8

ukkan med

proses belaj

28

35%

%

aan media mengajar d

maksimum

serta nilai y

awah ini ak

ditentukan p

an media fi

di kelas

Juml

dia film pa

ar mengaja

8%

film dalamdi kelas

5,00 dan

yang sering

kan dipapark

per sub varia

ilm dalam p

lah Anak29 36 31 7 0

103

ada sub va

ar di kelas d

m proses bel

SSNKT

minimum

g muncul (m

kan sub var

abel, maka

proses bela

Presentas28% 35% 30% 7% 0%

100%

ariabel frek

dengan frek

lajar

elaluering

NetralKadang-kada

idak pernah

88

2,00.

mode)

riabel

dapat

ajar

se

kuensi

kuensi

angh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

89

sebagai berikut. Dari 103 siswa, 29 siswa (28%) menyatakan guru selalu

menggunakan media film dalam proses belajar mengajar di kelas. Sementara, 36

siswa (35%) menyatakan bahwa guru sering menggunakan media film dalam

proses belajar mengajar di kelas. 31 siswa (30%) menyatakan netral bahwa guru

menggunakan media film dalam proses belajar mengajar di kelas. 7 siswa (7%)

menyatakan kadang-kadang guru menggunakan media film dalam proses belajar

mengajar di kelas dan tidak ada siswa yang menyatakan bahwa guru tidak pernah

menggunakan media film saat proses belajar mengajar di kelas. Dari data tersebut

dapat disimpulkan bahwa guru sering menggunakan media film pada proses

belajar mengajar di kelas.

b. Minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK

Tabel 18. Rangkuman statistik deskriptif minat belajar siswa dalam

pembelajaran PAK

Minat Belajar Siswa dalam Pembelajaran PAK

N Valid 103∑ Instrumen 20

Mean 74.59Median 77.00Mode 77Std. Deviation 10.644Variance 113.303Range 43Minimum 54Maximum 97Sum 7683

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

90

Dari tabel statistik dapat dilihat N valid 103 siswa dengan jumlah

instrumen 20 butir diketahui bahwa rata-rata minat belajar siswa dalam

pembelajaran PAK dengan harga mean 74,59 standar deviasi adalah 10,644.

Untuk range adalah 43 dengan skor maksimum 97 dan minimum 54. Sedangkan

nilai tengah (median) 77,00 serta nilai yang sering muncul (mode) adalah 77 dan

sum adalah 7683.

Data minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK akan dideskripsikan

berdasarkan sub variabel seperti senang dalam mengikuti proses pembelajaran dan

tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran.

1) Senang dalam mengikuti proses pembelajaran

Tabel 19. Statistik senang dalam mengikuti proses pembelajaran

Senang dalam mengikuti proses pembelajaran

N Valid 103∑ instrumen 7

Mean 24.9417Median 25.0000Mode 24.00Std. Deviation 4.29278Variance 18.428Range 20.00Minimum 15.00Maximum 35.00Sum 2569.00

Dari tabel statistik dapat dilihat N valid 103 siswa dengan jumlah

instrumen 7 butir diketahui bahwa rata-rata senang dalam mengikuti proses

pembelajaran dengan harga mean 24,9417, standar deviasi adalah 4,29278.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

Untuk ran

Sedangkan

24 dan su

berdasarka

diklasifika

KSangat SSetuju Netral Tidak SeSangat TJumlah

T

pada sub v

sebagai be

dalam me

nge adalah

n nilai teng

um adalah 2

an kriteria

asikan sebag

Tabel 20.

Kriteria Setuju

etuju Tidak Setuju

Tabel di atas

variabel sen

erikut. Dari

engikuti pro

26%

Sena

20,00 den

ah (median

2569. Di ba

yang sud

gai berikut:

Senang da

u

s menunjuk

nang dalam

i 103 siswa,

oses pembel

9%0%

ang dalam

ngan skor m

) 25 serta n

awah ini ak

dah ditentu

alam mengi

Interval29,5-35

23,9-29,418,3-23,812,7-18,2

7-12,6

kkan minat b

mengikuti

, 16 siswa (

lajaran. 51

16%

49%

mengikuti

maksimum 3

nilai yang se

kan dipapar

ukan per s

ikuti prose

Jum

belajar sisw

proses pem

(16%) sang

siswa (49%

proses pem

35,00 dan

ering muncu

rkan sub va

sub variabe

es pembelaj

mlah Anak 16 51 27 9 0

103

wa dalam pem

mbelajaran d

gat setuju m

%) setuju m

mbelajaran

SangSetujNetratidaksanga

minimum 1

ul (mode) a

ariabel frek

el, maka

jaran

Presenta16% 49% 26% 9% 0%

100%

mbelajaran

dengan frek

merasakan se

merasakan se

n

gat Setujujual

k setujuat tidak setu

91

15,00.

adalah

kuensi

dapat

ase

PAK

kuensi

enang

enang

uju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

92

dalam mengikuti proses pembelajaran. 27 siswa (26%) netral merasakan senang

dalam mengikuti proses pembelajaran. 9 siswa (9%) tidak setuju merasakan

senang dalam mengikuti proses pembelajaran dan tidak ada siswa yang sangat

tidak setuju merasakan senang dalam mengikuti proses pembelajaran. Dari data

tersebut maka dapat disimpulkan bahwa siswa setuju merasakan perasaan senang

dalam mengikuti proses pembelajaran.

2) Tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran

Tabel 21. Statistik tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran

Tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran

N Valid 103∑ Instrumen 13

Mean 49.6505Median 50.0000Mode 48.00Std. Deviation 7.28645Variance 53.092Range 32.00Minimum 32.00Maximum 64.00Sum 5114.00

Dari tabel statistik dapat dilihat N valid 103 siswa dengan jumlah

instrumen 13 butir diketahui bahwa rata-rata tertarik dalam mengikuti proses

pembelajaran dengan harga mean 49,6505, standar deviasi adalah 7,28645. Untuk

range adalah 32,00 dengan skor maksimum 64,00 dan minimum 32,00. Sedangkan

nilai tengah (median) 50 serta nilai yang sering muncul (mode) adalah 48 dan sum

adalah 5114. Di bawah ini akan dipaparkan sub variabel frekuensi berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

kriteria ya

sebagai be

KSangat SSetuju Netral Tidak SeSangat TJumlah

T

pada sub v

sebagai be

dalam men

dalam men

dalam me

tertarik da

ang sudah

erikut:

Tabel 22.

Kriteria Setuju

etuju Tidak Setuju

Tabel di atas

variabel tert

erikut. Dari

ngikuti pros

ngikuti pro

engikuti pro

alam mengi

24%

Terta

ditentukan

Tertarik d

u

s menunjuk

tarik dalam

103 siswa,

ses pembela

ses pembela

oses pembe

ikuti proses

48%

1% 0%

arik dalam

n per sub v

alam meng

Interval54,7-65

44,3-54,633,9-44,223,5-33,813-23,4

kkan minat b

m mengikuti

28 siswa (2

ajaran. 49 s

ajaran. 25 s

elajaran. 1

s pembelaja

27%

%

mengikuti

variabel, m

gikuti prose

Jum

belajar sisw

proses pem

27%) menya

siswa (48%)

siswa (24%)

siswa (1%

aran dan tid

i proses pem

maka dapat

es pembela

mlah Anak 28 49 25 1 0

103

wa dalam pem

mbelajaran d

atakan sang

) menyataka

) menyatak

%) menyatak

dak ada sis

mbelajaran

SangSetujNetrtidaksang

diklasifika

ajaran

Presenta27% 48% 24% 1% 0%

100%

mbelajaran

dengan frek

gat setuju te

an setuju te

an netral te

kan tidak s

swa yang s

n

gat Setujuujuralk setujugat tidak setu

93

asikan

ase

PAK

kuensi

ertarik

ertarik

ertarik

setuju

angat

uju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

94

tidak setuju tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran. Dari data tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa siswa setuju tertarik dalam mengikuti proses

pembelajaran.

4. Uji Regresi

a. Correlations

Tabel 23. Correlations Correlations

Media Film

Minat Belajar Siswa dalam Pembelajaran

PAK Media Film Pearson Correlation

1 .562**

Sig. (2-tailed) .000N 103 103

Minat Belajar Siswa dalam Pembelajaran PAK

Pearson Correlation .562** 1

Sig. (2-tailed) .000 N 103 103

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Tabel di atas menggunakan Pearson Correlations. Variabel Y

dikorelasikan dengan Y dan X, dan X dikorelasikan dengan X dan Y. Besar

korelasi Y dengan Y adalah 1 dan korelasi X terhadap Y adalah sebesar 0,562

dengan sampel sebanyak 103 responden.

Dari ouput diatas dijelaskan bahwa besarnya signifikansi 0,000 lebih

kecil dari 0,05, berarti ada korelasi yang signifikan antara media film dengan

minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

95

Koefisien korelasi media film dan minat belajar siswa dalam

pembelajaran PAK sebesar 0,562 bertanda positif bahwa menujukkan arah

korelasi positif mengandung pengertian semakin tinggi penggunaan media film

dalam proses pembelajaran maka semakin tinggi pula minat belajar siswa dalam

pembelajaran PAK kelas VIII di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta.

Tingkat signifikansi koefisien korelasi satu sisi dari output (diukur dari

probabilitas) menghasilkan angka 0,000 atau praktis 0. Karena probabilitas jauh di

bawah 0,05 maka korelasi antara media film dengan minat belajar siswa dalam

pembelajaran PAK sangat nyata.

b. Variables entered/removed(b)

Tabel 24. Variables entered/removed(b)

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 Media Filma . Enter a.All requested variables entered. b.Dependent Variable: Minat Belajar Siswa dalam Pembelajaran PAK

Hasil menjelaskan tentang variabel yang dimasukkan dalam model

regresi dan variabel yang dikeluarkan dari model. Dari output diketahui bahwa

variabel independent yang dimasukkan adalah media film dan variabel dependent

adalah minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK (tidak ada variabel yang

dikeluarkan/removed). Sedangkan metode yang digunakan adalah enter (single

step) bukan stepwise.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

96

c. Model summary(b)

Tabel 25. Model summary(b) Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

Square Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .562a .316 .309 8.848 1.935 a.Predictors: (Constant), Media Film b.Dependent Variable: Minat Belajar Siswa dalam Pembelajaran PAK

Ouput diatas menjelaskan besarnya presentase pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat. Output tersebut dijelaskan sebagai berikut:

Angka R square adalah 0,316 (hasil pengkuadratan dari koefisien

korelasi/ R, yaitu 0,562 x 0,562 = 0,316). R square bisa disebut koefisien

determinasi yang dalam hal ini berarti 31,6% dari variabel minat belajar siswa

dalam pembelajaran PAK dipengaruhi oleh media film. Sedangkan sisanya (100%

-31,6% = 68,4%) dipengaruhi oleh sebab-sebab lain.

R square berkisar pada angka 0 hingga 1, makin kecil angka R square

makin lemah hubungan kedua variabel. R square dalam output sebesar 0,316

menunjukkan hubungan antara variabel media film dengan minat belajar siswa

dalam pembelajaran PAK nyata, namun tidak terlalu kuat.

Standar error of the estimate (kesalahan standar dari hasil penaksiran)

sebesar 8,848. Jika Standar error of the estimate < nilai standar deviasi variabel

terikat, maka variabel bebas baik untuk dijadikan prediktor. Dalam output standar

deviasi minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK adalah 10,644. Standar

error of estimate < dari standar deviasi minat belajar siswa dalam dalam

pembelajaran PAK maka variabel bebas baik untuk dijadikan prediktor terhadap

variabel terikat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

97

d. ANOVA (b)

Tabel 26. ANOVA

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 3650.765 1 3650.765 46.638 .000a

Residual 7906.109 101 78.278 Total 11556.874 102

a. Predictors: (Constant), Media Film b. Dependent Variable: Minat Belajar Siswa dalam Pembelajaran PAK

Dari uji anova atau Ftest, didapat Fhitung adalah 46,638 dengan tingkat

signifikansi 0,000. Karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05 maka

model regresi bisa dipakai untuk memprediksi minat belajar siswa dalam

pembelajaran PAK.

Tabel ini menampilkan nilai Fhitung. Uji F berguna untuk menentukan

apakah model penaksiran yang digunakan tepat atau tidak. Model yang digunakan

dalam penelitian ini adalah model linear. Ketepatan model ini diuji dengan

membandingkan Fhitung dengan Ftabel. Fhitung = 46,638 sedangkan Ftabel dihitung

berdasarkan taraf signifikansi 5%.

Cara mudah menentukan ketepatan model adalah dengan

membandingkan probabilitas dengan taraf nyatanya. Probabilitas dalam tabel

Anova tertulis Sig. Kriteria ketepatan dengan angka probabilitas adalah sebagai

berikut (Duwi Priyatno, 2012: 84-85): jika probabilitas > 0,05 maka model

ditolak. Sedangkan, jika probabilitas < 0,05 maka model diterima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

98

Probabilitas tabel ini menunjukkan Sig. 0,000 ini berarti probabilitas <

0,05 maka kesimpulannya adalah model yang digunakan dalam penelitian ini tepat

karena Ho ditolak dan Ha diterima. Variasi nilai variabel bebas atau variabel

independent dapat menjelaskan variasi nilai dependent.

e. Coefficients

Uji Hipotesis dengan menggunakan tabel Coefficientsa.

Tabel 27. Coefficients

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std.

Error Beta Toleran

ce VIF 1 (Constant) 28.773 6.766 4.253 .000

Media Film 1.158 .170 .562 6.829 .000 1.000 1.000

a. Dependent Variable: Minat Belajar Siswa dalam Pembelajaran PAK

Pada tabel coefficients di atas nilai B constant 28,773 dan nilai B media

film sebagai prediktor adalah 1,158 maka persamaan garis regresi anata variabel

media film (X) dan minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK (Y) adalah Y =

28,773 + 1,158X.

Persamaan regresi di atas dapat digunakan untuk melakukan estimasi

bagaimana pengaruh penggunaan media film terhadap minat belajar siswa kelas

VIII dalam pembelajaran PAK di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta. Misalnya nilai

penggunaan media film dalam proses pembelajaran PAK yang diberikan sebesar

50, maka nilai minat belajar siswa pada mata pelajaran PAK sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

99

Y = 28,773 + (1,158 x 50) = 86,673

Dari hasil persamaan regresi di atas maka dapat diketahui bahwa estimasi

nilai minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK sebesar 86,673 dengan nilai

penggunaan media film dalam proses pembelajaran sebesar 50. Oleh karena itu,

dari persamaan regresi dapat diartikan bahwa setiap pertambahan nilai

penggunaan media film dalam proses pembelajaran sebesar 1 poin, maka nilai

minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK bertambah 28,773 + 1,158. Bila

setiap nilai penggunaan media film dalam proses pembelajaran bertambah 10 poin

maka nilai minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK Y = 28,773 + (1,158 x

10). Maka Y akan bertambah menjadi 28,773 + 11,58.

Hasil uji hipotesis dapat diketahui dengan melihat signifikansi pada tabel

coefficients. Ketentuan penerimaan atau penolakan bila signifikansi ≤ 0,05 maka

Ha diterima dan H0 ditolak. Sebaliknya, bila signifikansi > 0,05 maka Ha ditolak

dan H0 diterima. Dari tabel coefficients di atas diketahui bahwa signifikansi adalah

0,000. Oleh karena itu, Ha diterima dan H0 ditolak. Maka kesimpulannya adalah

ada pengaruh penggunaan media film berpengaruh terhadap minat belajar siswa

kelas VIII dalam pembelajaran PAK di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Melalui pengujian hipotesis diperoleh hasil bahwa nilai signifikansi

sebesar 0,000 yang berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Ini berarti bahwa ada

pengaruh yang signifikan dari penggunaan media film terhadap minat belajar

siswa kelas VIII dalam pembelajaran PAK di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta.

Pada tabel model summary diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,316.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

100

Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel media film terhadap minat belajar

siswa dalam pembelajaran PAK sebesar 31,6%, sedangkan sisanya 68,4%

dipengaruhi oleh faktor lain misalnya seperti faktor lingkungan, kurikulum,

interaksi guru dengan murid, metede pembelajaran, keadaan gedung, kondisi fisik

siswa, intelegensi siswa, bakat siswa, perhatian siswa, emosi siswa serta media-

media lain seperti rekaman suara, cerita, gambar, dan alat praga.

Berdasarkan hasil uji normalitas dengan Normal Probability Plot

diperoleh data variabel media film terletak di sekitar garis lurus dan titik-titik data

membentuk linear sehingga kosisiten dengan distribusi normal. Oleh karena itu

diperoleh bahwa data-data yang ada pada variabel media film dapat dikatakan

berdistribusi normal. Dari hasil pengujian berdasarkan Normal Probability Plot

terlihat bahwa sebaran data sekitar garis lurus dan titik-titik data membentuk pola

linear sehingga berdistribusi normal. Dengan demikian data pada minat belajar

siswa dalam pembelajaran PAK dapat dikatakan berdistribusi normal. Maka dapat

disimpulkan bahwa data pada penelitian ini berdistibusi normal. Melalui uji

linearitas juga menunjukkan bahwa semua variabel dalam penelitian ini memiliki

hubungan yang linear yang signifikan. Melalui uji homokedastisitas dan

homogenitas dalam scatterplot gambar tidak membentuk pola tertentu sehingga

dapat dikatakan residual mempunyai variance konstan (Homoscedasticity).

Dari hasil deskripsi data menunjukkan bahwa media film dengan jumlah

mean sebesar 39,57 masuk dalam kategori tinggi, standar deviasi sebesar 5,167,

range adalah 25 dengan skor maksimum 50 dan minimum 25. Sedangkan nilai

tengah (median) 40,00 serta nilai yang sering muncul (mode) adalah 42 dan sum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

101

adalah 4076, memberi pengaruh terhadap minat belajar siswa dalam pembelajaran

PAK. Hal ini ditunjukkan pada tabel coefficients yang menghasilkan persamaan

regresi Y = 28,773 + 1,158 X yang menunjukkan hubungan positif antara

penggunaan media film terhadap minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK.

Hal ini dikarenakan dalam media film terdapat sub variabel relevan dengan materi

pembelajaran, tujuan pembelajaran dan psikologi perkembangan anak serta

frekuensi penggunaan media film dalam proses belajar mengajar di kelas.

Pernyataan ini diperkuat dengan hasil mean dari deskripsi data sub

variabel relevan dengan materi pembelajaran, tujuan pembelajaran dan psikologi

perkembangan anak sebesar 35,7282. Dari 103 siswa, 39 siswa (38%) menyatakan

sangat setuju bahwa media film yang digunakan relevan dengan materi

pembelajaran, tujuan pembelajaran dan psikologi perkembangan anak. 51 siswa

(49%) menyatakan setuju bahwa media film yang digunakan relevan dengan

materi pembelajaran, tujuan pembelajaran dan psikologi perkembangan anak, 11

siswa (11%) menyatakan netral bahwa media film yang digunakan relevan dengan

materi pembelajaran, tujuan pembelajaran dan psikologi perkembangan anak, 2

siswa (2%) menyatakan tidak setuju bahwa media film yang digunakan relevan

dengan materi pembelajaran, tujuan pembelajaran dan psikologi perkembangan

anak dan tidak ada siswa siswa yang sangat tidak setuju bahwa media film yang

digunakan relevan dengan materi pembelajaran, tujuan pembelajaran dan

psikologi perkembangan anak. Dari data tersebut maka dapat dikatakan bahwa

media film yang digunakan dalam proses pembelajaran relevan dengan materi

pembelajaran, tujuan pembelajaran dan psikologi perkembangan anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

102

Pada sub variabel frekuensi penggunaan media film dalam proses belajar

mengajar di kelas mean sebesar 3,8477. Dari 103 siswa, 29 siswa (28%)

menyatakan guru selalu menggunakan media film dalam proses belajar mengajar

di kelas. 36 siswa (35%) menyatakan guru sering menggunakan media film dalam

proses belajar mengajar di kelas. 31 siswa (30%) menyatakan netral bahwa guru

menggunakan media film dalam proses belajar mengajar di kelas. 7 siswa (7%)

menyatakan bahwa guru kadang-kadang menggunakan media film dalam proses

belajar mengajar di kelas dan tidak ada siswa yang menyatakan bahwa guru tidak

pernah menggunakan media film dalam proses belajar mengajar di kelas. Dari

data tersebut dapat dikatakan bahwa guru sering menggunakan media film dalam

proses belajar mengajar di kelas.

Hasil di atas dapat disimpulakan bahwa media film yang digunakan oleh

guru saat proses pembelajaran sesuai atau relevan dengan materi pembelajaran,

tujuan pembelajaran dan psikologi perkembangan anak dan guru sering

memanfaatkan media film sebagai sarana yang membantu mencapai materi dan

tujuan dalam proses pembelajaran.

Dari hasil deskripsi data minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK

menunjukkan nilai mean sebesar 74,59 masuk dalam kategori tinggi, median

adalah 77,00, mode adalah 77, standar deviasi adalah 10,644, variance adalah

113,303, range adalah 43, nilai minimum adalah 54, nilai maximum adalah 97 dan

sum dengan jumlah 7683.

Dalam analisis deskriptif mengenai variabel terikat yaitu minat belajar

siswa dalam pembelajaran PAK dapat diukur melalui 2 sub variabel yaitu senang

dalam mengikuti proses pembelajaran dan tertarik dalam mengikuti proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

103

pembelajaran. Dari sub variabel senang dalam mengikuti proses pembelajaran

mean sebesar 24,9417. Dari 103 siswa, 16 siswa (16%) menyatakan sangat setuju

merasa senang dalam mengikuti proses pembelajaran. 51 siswa (49%)

menyatakan setuju merasa senang dalam mengikuti proses pembelajaran. 27 siswa

(26%) menyatakan netral merasa senang dalam mengikuti proses pembelajaran. 9

siswa (9%) menyatakan tidak setuju merasa senang dalam mengikuti proses

pembelajaran dan tidak ada siswa yang menyatakan sangat tidak setuju merasa

senang dalam mengikuti proses pembelajaran. Uraian ini menunjukkan bahwa

para siswa merasa senang dalam mengikuti proses pembelajaran.

Sub variabel tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran dengan mean

sebesar 49,6505. Dari 103 siswa, diperoleh 28 siswa (27%) menyatakan sangat

setuju merasa tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran. 49 siswa (48%)

menyatakan setuju merasa tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran. 25

siswa (24%) menyatakan netral merasa tertarik dalam mengikuti proses

pembelajaran. 1 siswa (1%) menyatakan tidak setuju merasa tertarik dalam

mengikuti proses pembelajaran dan tidak ada siswa yang menyatakan sangat tidak

setuju merasa tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran. Ini menunjukkan

bahwa siswa merasa tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan variabel media film

dengan minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK yang dihitung dengan

korelasi yakni 0,562. Hal ini berarti ada hubungan yang positif dan signifikan

antara media film dengan minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK.

Hubungan tersebut ditunjukkan dengan hasil signifikansi 0,000 juah di bawah

0,05. Maka korelasi anatara media film dengan minat belajar siswa dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

104

pembelajaran PAK sangatlah jelas. Dengan kata lain semakin tinggi penggunaan

media film maka semakin tinggi pula minat belajar siswa dalam pembelajaran

PAK.

Untuk mengetahui seberapa besar presentase pengaruh variabel media

film terhadap minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK maka digunakan R

Square dari model summary di atas diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar

0,316, yang menunjukkan bahwa pengaruh variabel bebas (X): media film

terhadap variabel terikat (Y): minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK adalah

31,6% (0,316 x 100%). Sedangkan 68,4% (100% - 31,6%) dipengaruhi oleh

variabel lain selain variabel bebas: media film.

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa

antara variabel media film dengan variabel minat belajar siswa dalam

pembelajaran PAK menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan

antara kedua variabel tersebut, meskipun pengaruhnya tidak terlalu besar. Hal ini

ditunjukkan pula dengan persamaan regresi yang diperoleh yaitu: Y = 28,773 +

1,158 X. Persamaan ini menunjukkan hubungan yang positif antara media film

(X) terhadap minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK (Y). oleh karena itu,

semakin tinggi penggunaan media film dalam proses belajar mengajar maka minat

belajar siswa dalam pembelajaran PAK semakin tinggi pula.

Dari data statistik di atas jelas bahwa media film memiliki pengaruh

terhadap minat belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran PAK. Hal ini

disebabkan karena media film merupakan perpaduan yang lengkap dari unsur

suara, gambar dan alur cerita yang dibuat sedemikian rupa sehingga mampu

menyampaikan pesan kepada para penontonnya. Dinamika dari keseluruhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

105

komponen dalam sebuah film mampu menarik penonton dalam hal ini siswa

untuk menyimak sebuah materi. Di atas telah dijelaskan bahwa penggunaan media

yang bervariasi mampu menarik minat siswa untuk belajar, karena media film ini

mampu memberikan gambaran peristiwa lebih nyata jika dibandingkan dengan

media lain misalnya seperti cerita, gambar maupun rekaman.

Minat siswa dalam belajar salah satunya dipengaruhi oleh penggunaan

media pembelajaran yang tepat, penggunaan media belajar yang bervariasi akan

cenderung mampu membuat siswa memiliki minat belajar yang lebih tinggi dalam

menyimak suatu proses pembelajaran. Dalam media film terdapat unsur dinamika

dan variasi yang tepat, baik dinamika suara, gambar, dan dinamika alur cerita,

sesuatu yang dinamis dan bervariasi mampu membuat siswa merasa tidak jenuh,

sehingga hal ini baik untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Media film

dibuat dengan struktur cerita yang baik sehingga mampu melibatkan emosi bagi si

penonton sehingga media film ini cocok digunakan dalam pembelajaran PAK

karena proses pembelajaran PAK banyak menekankan segi nilai afeksi. Dalam

mengamati sebuah film yang ditayangkan siswa dituntut untuk melibatkan

sedikitnya 2 indera, yaitu indera pengelihatan dan pendengaran, hal ini membuat

siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Siswa yang terlibat aktif

dalam rangkaian proses pembelajaran mampu membuat siswa tidak cepat jenuh,

jika dibandingakan hanya mendengarkan cerita atau membaca cerita. Semakin

banyak indera yang terlibat mampu membuat siswa semakin berminat dalam

mengikuti proses pembelajaran. Dengan demikian semakin jelas bahwa

penggunaan media film dalam proses pembelajaran mampu menarik minat belajar

siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

106

C. Keterbatasan Hasil Penelitian

Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa ada pengaruh penggunaan

media film dalam kegiatan belajar-mengajar terhadap minat belajar siswa kelas

VIII di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta. Dari kesimpulan tersebut ditemukan

media film membantu dalam proses pembelajaran dan hal ini berguna bagi guru

agama di sekolah untuk memanfaatkan media tersebut guna menarik minat belajar

siswa. Penulis sudah berusaha seoptimal mungkin dengan kemampuan yang

dimiliki untuk dapat menghasilakan sebuah penelitian yang dapat

dipertanggungjawabkan hasilnya. Meskipun demikian, penulis menyadari adanya

beberapa keterbatasan dari hasil penelitian ini. Berikut akan penulis uraikan

keterbatasan-keterbatasan dari penelitian ini:

1. Keterbatasan dalam mencari buku-buku atau bahan penelitian yang

mendukung penelitian ini.

2. Penelitian yang bersifat ex post facto yaitu dimulai dengan mendeskripsikan

situasi sekarang yang diasumsikan sebagai akibat dari faktor-faktor yang telah

terjadi sebelumnya. Ex post facto sebagai desain dari penelitian ini menunjuk

kepada manipulasi atau perlakuan variabel bebas yakni media film telah

terjadi sebelumnya sehingga peneliti tidak perlu memberikan perlakuan lagi,

hanya tinggal melihat efeknya pada variabel terikat yakni minat belajar siswa

dalam pembelajaran PAK. Karena keterbatasan sampel dalam penelitian ini

yakni siswa kelas VIII di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta, maka hasil

penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan di luar populasi. Penelitian ini

hanya berlaku bagi siswa kelas VIII di SMP Stella Duce 2 tahun ajaran

2015/2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

107

3. Jumlah instrumen penelitian yang hanya 30 soal, yaitu variabel bebas “media

film” (x) sejumlah 10 soal dan variabel terikat “minat belajar siswa dalam

pembelajaran PAK” (y) sejumlah 20 soal. Dengan jumlah butir pernyataan

dalam instrumen tersebut dapat menyebabkan indikator dalam setiap variabel

kurang terwakili sepenuhnya.

4. Data yang diperoleh diasumsikan bahwa responden menjawab sesuai dengan

keadaan dan pengalaman yang sebenarnya sehingga kebenaran data dapat

diukur dengan baik. Bila responden dalam mengisi angket tidak sesai dengan

realita dan pengalaman yang sebenarnya, kesimpulan dapat berbeda dan

kebenaran data tidak dapat diukur dengan baik.

Penulis sangat menyadari akan segala keterbatasan dari penelitian ini

seperti yang sudah diuraikan di atas dan mungkin masih banyak lagi keterbatasan

lain yang belum penulis sadari. Maka dengan rendah hati penulis sangat

mengharapkan saran dan masukan yang membangun untuk menyempurnakan

hasil penelitian ini, agar dapat dipertanggungjawabkan dengan benar dan

dirasakan manfaatnya bagi perkembangan mahasiswa Program Studi Ilmu

Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V penulis akan memaparkan kesimpulan dan saran dari keseluruhan

permasalahan skripsi ini, kesimpulan lebih berkaitan dengan rangkuman dari hasil

penelitian dan pembahasannya, juga merupakan jawaban dari permasalahan yang

dikemukakan sebelumnya. Sedangkan saran akan mengemukakan usulan yang

berkaitan dengan pengembangan Pendidikan Agama Katolik di masa mendatang.

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian pustaka dan hasil penelitian penulis menarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Penggunaan media film dalam pebelajaran Pendidikan Agama Katolik kelas

VIII di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta

Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar

mengajar dengan penggabungan unsur audio (suara) dan visual (gambar) yang

memiliki alur cerita serta pesan-pesan yang disampaikan melalui keseluruhan

komponen dalam sebuah film yang dapat ditayangkan dengan sistem proyeksi

mekanik, elektronik atau lainnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai mean dari media film sebesar

39,57 yang menunjukkan bahwa media film yang digunakan saat proses

pembelajaran PAK relevan dengan materi pembelajaran, tujuan pembelajaran dan

psikologi perkembangan anak serta mesia film sering digunakan oleh guru dalam

proses pembelajaran. Pada sub variabel relevan dengan materi pembelajaran nilai

rata-rata (mean) sebesar 35,7282 dan pada sub variabel frekuensi penggunaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

109  

media film dalam proses belajar mengajar di kelas nilai mean sebesar 3,8477. Dari

data tersebut disimpulkan bahwa penggunaan media film dalam proses belajar

mengajar di SMP Stella Duce 2 tinggi.

2. Minat belajar siswa kelas VIII di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta dalam

mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Katolik

Minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK adalah kecenderungan

yang bersifat tetap dalam mengikuti proses pembelajaran, yang ditandai dengan

adanya rasa tertarik, perhatian dan rasa senang ketika mengikuti proses

pembelajaran.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas VIII di SMP Stella

Duce 2 Yogyakarta memiliki minat belajar yang cukup tinggi. Dari tabel data

deskriptif diperoleh bahwa minat belajar siswa kelas VIII SMP Stella Duce 2

Yogyakarta dalam pembelajaran PAK memiliki (mean) sebesar 74,59. Minat

belajar siswa ditandai dengan rasa senang dan tertarik dalam mengikuti proses

pembelajaran. Pada sub variabel senang dalam mengikuti proses pembelajaran

diperoleh nilai mean sebesar 24,9417 dan pada sub variabel tertarik dalam

mengikuti proses pembelajaran diperoleh niali mean sebesar 49,6505.

3. Hasil penelitian

Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000

(<0,05) yang berarti bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Hal ini menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas yaitu media film

terhadap variabel terikat yaitu minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK. Dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

110  

hasil uji regresi diperoleh bahwa media film berpengaruh terhadap minat belajar

siswa dalam pembelajaran PAK. Pengaruh tersebut dinyatakan dalam nilai sebesar

0,316 atau 31,6% yang merupakan hasil perhitungan regresi data media film

sebagai variabel X dan minat belajar siswa dalam pembelajaran PAK sebagai

variabel Y. rumus persamaan regresinya yaitu Y = 28,773 + 1,158 X. Artinya

setiap penambahan nilai media film sebesar 1 poin, maka nilai minat belajar siswa

pada 28,773 + 1,158.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberikan beberapa saran

yang diharapkan dapat berguna dalam meningkatkan minat belajar siswa kelas

VIII di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta:

1. Bagi Sekolah SMP Stella Duce 2 Yogyakarta

Melihat bahwa media film ternyata memiliki pengaruh terhadap minat

belajar siswa, maka diharapkan agar pihak sekolah memfasilitasi dengan baik

sarana-sarana yang menunjang penggunaan media film ini.

2. Bagi Guru

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa minat belajar siswa kelas

VIII di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta masuk dalam kategori sangat berminat

dalam mengikuti proses pembelajaran PAK, maka dengan demikian guru dapat

mempertahankan dan meningkatkan penggunaan media yang digunakan dalam

mengajar khususnya penggunaan media film sehingga siswa semakin berminat

dalam mengikuti proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

111  

3. Bagi Mahasiswa-mahasiswi IPPAK

Sebagai calon guru Pendidikan Agama Katolik dan Ketekis, pemanfaatan

media yang tepat dalam mengajar dan berkatekese menjadi salah satu aspek yang

penting untuk diperhatikan. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa calon guru

Pendidikan Agama Katolik, diharapkan mampu terlibat aktif dalam mencari dan

menemukan media yang kreatif dan sesuai dengan subyek yang dilayani. Serta

mampu untuk menggembangkan media film yang terbukti memliki pengaruh

terhadap minat belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

DAFTAR PUSTAKA Adhi Prasetyo Nugroho. https://adhitoge.wordpress.com/2013/09/01/pengertian-

film/. accesed on June 24, 2015. Arief S. Sadiman dkk. (2009). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembagan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers. Azhar Arsyad. (2014). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Grafindo Persada. Batmomolin, Lukas & Hermawan, Fransisca. (2003). Budaya Media: Bagaimana

Pesona Media Elektronik Memperdaya Anda. Flores: Nusa Indah. Dapiyanta, F.X. (1992). Proses Pembelajaran dalam Rangka PAK. Dalam

Setyakarjana. Kateketik Pendidikan Dasar. (hh. 137-143). STFK Pradnyawidya, Yogyakarta.

Duwi Priyatno. (2012). Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Hurlock, Elizabeth. (1997). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Konsili Vatikan II. (1992). Inter Mirifica (Di antara yang Mengagumkan) (R. Hardawiryana, SJ, Penerjemah). Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI. (Dokumen asli diterbitkan pada Desember 1963).

Kristianto, Yoseph. (2007). Memanfaatkan dan Mengembangkan Media dalam Rangka Mengupayakan Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik yang Inovatif dan Kontekstual. Handout Mata Kuliah Strategi Pembelajaran untuk Mahasiswa Semester III, Program Studi IPPAK, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Lastiko Runtuwene. Media Pembelajaran dalam Pendidikan Agama Katolik. http://sulut.kemenag.go.id/file/file/Katolik/pkzd1363205843.pdf.accessed on August 9, 2015.

Maman Sutarman & Lalu, Yosef. (2004). Bahan untuk Penataran: Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Agama Katolik. Jakarta: Komisi Kateketik KWI.

Muhibbin Syah. (1997). Psikologi Pendidikan, dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.

Nana Sudjana & Ibrahim. (2004). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Penerbit Sinar Baru Algensindo.

Presiden Republik Indonesia. (1992). Undang-undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1992 tentang Perfilman. Disahkan di Jakarta pada tanggal 30 Maret 1992 oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto.

Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Sahrundi, Gabriel. (2008). Pengaruh Penggunaan Media Audiovisual terhadap Minat Siswa-siswi untuk Mengikuti Pelajaran Pendidikan Agama Katolik di SMA Panghudi Luhur Van Lith Muntilan. Skripsi Mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Media film adalah alat bantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan penggabungan unsur audio dan visual yang memiliki

113  

Setyakarjana. (1990). Pelajaran Agama Katolik di Sekolah dalam Rangka Pendidikan Iman. Dalam Setyakarjana. Kateketik Pendidikan Dasar. (hh. 8-13). STFK Pradnyawidya, Yogyakarta.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sukiman. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia. Sutrisno Hadi. (2004). Metodologi Research (Jilid 1). Yogyakarta: Andi Offset. Syaiful Bahri. (2005). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif: Suatu

Pendekatan Teoretis Psikologis. Jakarta: PT Rineka Cipta. Uyanto, Stanislaus. (2009). Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta:

Graha ilmu. Winkel, W.S. (1991). Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Gramedia. Yudhi Munadi. (2010). Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta:

Gaung Persada (GP) Press. Zul Asri. https://www.youtube.com/watch?v=Whb6nt4CNHM. accessed on

October 26, 2015. Video tentang uji homogenitas dengan program SPSS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI