PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi,...

108
PENETAPAN KADAR ETANOL DAN PROFIL SENYAWA YANG TERDAPAT DALAM HASIL PRODUKSI “CIU” RUMAHAN DUSUN SENTUL DESA BEKONANG KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN METODE KROMATOGRAFI GAS SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh: Fajar Dwi Riyanto NIM: 088114043 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi,...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

PENETAPAN KADAR ETANOL DAN PROFIL SENYAWA YANG

TERDAPAT DALAM HASIL PRODUKSI “CIU” RUMAHAN DUSUN

SENTUL DESA BEKONANG KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN

METODE KROMATOGRAFI GAS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh:

Fajar Dwi Riyanto

NIM: 088114043

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

i

PENETAPAN KADAR ETANOL DAN PROFIL SENYAWA YANG

TERDAPAT DALAM HASIL PRODUKSI “CIU” RUMAHAN DUSUN

SENTUL DESA BEKONANG KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN

METODE KROMATOGRAFI GAS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh:

Fajar Dwi Riyanto

NIM: 088114043

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

ii

PENETAPAN KADAR ETANOL DAN PROFIL SENYAWA YANG

TERDAPAT DALAM HASIL PRODUKSI “CIU” RUMAHAN DUSUN

SENTUL DESA BEKONANG KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN

METODE KROMATOGRAFI GAS

Skripsi yang diajukan oleh:

Fajar Dwi Riyanto

NIM : 088114043

telah disetujui oleh

Pembimbing

Jeffry Julianus, M.Si. tanggal ......................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

iii

Pengesahan Skripsi Berjudul

PENETAPAN KADAR ETANOL DAN PROFIL SENYAWA YANG

TERDAPAT DALAM HASIL PRODUKSI “CIU” RUMAHAN DUSUN

SENTUL DESA BEKONANG KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN

METODE KROMATOGRAFI GAS

Oleh :

Fajar Dwi Riyanto

NIM : 088114043

Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma

pada tanggal: 2 Juli 2013

Mengetahui

Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma

Dekan

Ipang Djunarko, M.Sc., Apt

Panitia Penguji Tanda tangan

1. Jeffry Julianus, M.Si. ……………..

2. Lucia Wiwid Wijayanti, M.Si. ……………..

3. Dra. M. M. Yetty Tjandrawati M.Si. ……………..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarism dalam naskah

ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Yogyakarta, 12 Juli 2013

Penulis,

Fajar Dwi Riyanto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata

Dharma:

Nama : Fajar Dwi Riyanto

No Mahasiswa : 088114043

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENETAPAN KADAR ETANOL DAN PROFIL SENYAWA YANG

TERDAPAT DALAM HASIL PRODUKSI “CIU” RUMAHAN DUSUN

SENTUL DESA BEKONANG KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN

METODE KROMATOGRAFI GAS

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di Internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 12 Juli 2013

Yang menyatakan

Fajar Dwi Riyanto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

vi

Karya Sederhana Ini Saya Persembahkan Untuk:

Bapak (Mulyana) dan Ibu (Murwani) Tercinta

Kakak ku (Tatang Ony) yang tersayang

Almamaterku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

vii

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala

limpahan berkat dan kasih-Nya sehingga penelitian dan penyusunan skripsi yang

berjudul “penetapan kadar etanol dan profil senyawa yang terdapat dalam hasil

produksi “ciu” rumahan dusun sentul desa bekonang kabupaten sukoharjo dengan

metode kromatografi gas” dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun

sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) di Fakultas

Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Dalam pelaksanaan penelitian hingga selesainya penyusunan skripsi ini,

penulis mendapat banyak dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena

itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Jeffry Julianus, M.Si. selaku dosen pembimbing yang dengan sabar

memberikan pengarahan, masukan, kritik dan saran baik selama penelitian

maupun penyusunan skripsi ini.

3. Ibu Lucia Wiwid Wijayanti, M.Si. selaku dosen penguji yang telah

memberikan saran dan kritik yang membangun dalam penyusunan skripsi.

4. Ibu Dra. Maria Margaretha Yetty Tjandrawati M.Si. selaku dosen penguji

yang telah memberikan saran dan kritik yang membangun dalam penyusunan

skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

viii

5. Ibu dr. Fenty, M. Kes., Sp.PK, selaku dosen pembimbing akademik atas

bimbingan dan semangat yang telah diberikan selama ini.

6. Ibu Rini Dwi Astuti, M.Sc, Apt. selaku Kepala Laboratorium Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

7. Seluruh Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah

memberikan ilmu yang bermanfaat demi kemajuan mahasiswa dalam bidang

farmasi.

8. Seluruh staff laboratorium kimia Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma: Mas Bimo, Mas Bima, yang telah banyak membantu selama

penelitian di laboratorium.

9. Albert, Curut, Wawan, Efa, Widi, Cyntia dan teman-teman lainnya yang selalu

membantu.

10. PKS saya Koh Robby yang selalu mendukung dalam doa dan supportnya.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu

penulis dalam mewujudkan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan

skripsi ini, sehingga segala kritik dan saran yang membangun sangat penulis

harapkan. Semoga skripsi ini membantu dan bermanfaat bagi pembaca pada

khususnya dan ilmu pengetahuan pada umumnya.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………. ii

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………. iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………………. iv

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………….. vi

PRAKATA …………………………………………………………... vii

DAFTAR ISI ………………………………………………………… ix

DAFTAR TABEL …………………………………………………… xii

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………... xiv

INTISARI …………………………………………………………… xv

ABSTRACT …………………………………………………………. xvi

BAB I PENGANTAR ………………………………………………. 1

A. Latar Belakang ………………………………………………….. 1

1. Permasalahan ………………………………………………… 2

2. Keaslian penelitian …………………………………………... 3

3. Manfaat penelitian …………………………………………... 3

B. Tujuan Penelitian ……………………………………………….. 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

x

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ………………………………. 5

A. Tetes Tebu………………………………………………………. 5

B. Alkohol (ciu Bekonang)………………………………………… 6

C. Kromatografi Gas …………………………………………….... 8

1. Gas Pembawa ………………………………………………. 9

2. Sistem Injeksi Sampel ………………………………………. 10

3. Kolom ………………………………………………………. 11

4. Fase Diam …………………………………………………… 12

5. Detektor …………………………………………………….. 13

6. Pengaturan Suhu ……………………………………………. 15

7. Analisis Kualitatif ………………………………………….. 16

D. Gas Chromatography-Mass Spectra (GC-MS)………………… 16

E. Keterangan Empiris……………………………………………. 18

BAB III METODE PENELITIAN …………………………………. 19

A. Jenis dan Rancangan Penelitian …………………………………. 19

B. Variabel …………………………………………………………. 19

1. Variabel bebas ………………………………………………. 19

2. Variabel tergantung …………………………………………. 19

3. Variabel pengacau terkendali ……………………………….. 19

C. Definisi Operasional ……………………………………………. 20

D. Bahan Penelitian ………………………………………………… 20

E. Alat Penelitian …………………………………………………… 20

F. Prosedur Kerja ………………………………………………….. 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

xi

1. Pemilihan sampel ……………………………………………. 21

2. Preparasi sampel ……………………………………………. 21

3. Analisi kualitatif …………………………………………….. 21

4. Pembuatan seri baku ……………………………………….. 22

5. Pembuatan kurva baku ……………………………………… 22

6. Penetapan kadar sampel ……………………………………. 22

G. Analisis Hasil …………………………………………………… 23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………… 24

A. Hasil Pemilihan Sampel …………………………………………. 24

B. Optimasi dan Pemilihan Standar Internal ..................................... 24

C. Uji Kualitatif Sampel ……………………………………………. 26

1. Analisis kualitatif berdasarkan waktu retensi (tR) etanol …… 26

2. Analisis kualitatif menggunakan GC-MS …………………… 27

D. Pembuatan Kurva Baku Etanol ………………………………….. 31

E. Preparasi Sampel …………………………………………………. 32

F. Penetapan Kadar Sampel ………………………………………… 33

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………. 37

A. Kesimpulan ………………………………………………………. 37

B. Saran ……………………………………………………………... 37

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………… 38

LAMPIRAN ………………………………………………………….. 39

BIOGRAFI PENULIS ……………………………………………….. 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

xii

DAFTAR TABEL

Tabel I Kandungan Kimia Molase……………………………………. 5

Tabel II Contoh Gas Pembawa dan Pemakaian Detektor ……………. 9

Tabel III Jenis Fase Diam dan Penggunannya ………………………… 12

Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya

dan kecepatan alir gas pembawa ……………………………. 13

Tabel V Kurva Baku Etanol dengan Standar Internal n-Butanol ……. 31

Tabel VI Kadar sampel dalam “ciu” Hasil Produksi hari 1 …..………. 34

Tabel VII Kadar Sampel dalam “ciu” Hasil Produksi Hari 2 ………….. 34

Tabel VIII Kadar sampel dalam “ciu” Hasil Produksi Hari 3 ………..…. 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Gambar Lintasan Embden-Meyerhof-Parnas ……………. 7

Gambar 2 Gambar skematis kromatografi gas ……………………… 9

Gambar 3 Gambar sistem injeksi ……………………………………. 10

Gambar 4 Detektor FID …………………………………………….. 14

Gambar 5 Skema Sistem Spektrometri Massa……………………….. 17

Gambar 6 Kromatogram etanol dengan standar internal methanol..... 25

Gambar 7 Kromatogram etanol dengan standar internal n-butanol.... 25

Gambar 8 Kromatogram baku etanol (8%v/v) ……………………… 26

Gambar 9 Kromatogram sampel (2%v/v) …………………………... 26

Gambar 10 Kromatogram sampel 1 ……………….……………….. 28

Gambar 11 Spektra Massa Senyawa Pada Waktu Retensi 2.233 min.. 28

Gambar 12 Kromatogram sampel 2 ………………..……………….. 29

Gambar 13 Spektra Massa Senyawa Pada Waktu Retensi 2.217 min.. 29

Gambar 14 Kromatogram sampel 3 …………………….…………… 30

Gambar 15 Spektra Massa Senyawa Pada Waktu Retensi 2.083 min.. 30

Gambar 16 Spektra Massa Senyawa Pada Waktu Retensi 2.308 min.. 30

Gambar 17 Kurva hubungan antara kadar etanol (%v/v) vs Rasio AUC

etanol/butanol …………………………………………… 32

Gambar 18 Hasil statistik kadar etanol dalam ciu.................................. 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Sertifikat analisis etanol ………………………………. 40

Lampiran 2 Sertifikat analisis N-Butanol …………………………. 42

Lampiran 3 Kromatogram GC-MS Sampel 1 ……………………... 44

Lampiran 4 Kromatogram GC-MS Sampel 2 ……………………... 44

Lampiran 5 Hasil Analisi Spektra Massa Sampel 1 dan 2…………. 45

Lampiran 6 Kondisi Kromatografi Gas-Spektrofotometri Massa .... 46

Lampiran 7 Kromatogram GC-MS Sampel 3 ……………………... 47

Lampiran 8 Hasil Analisi Spektra Massa Sampel 3 ……………….. 48

Lampiran 9 Hasil Analisi Spektra Massa Sampel 3………………... 49

Lampiran 10 Hasil Validasi Metode Analisis....................................... 50

Lampiran 11 Perhitungan Kurva Baku ………………………………. 54

Lampiran 12 Kromatogram Baku Etanol ……………………………. 56

Lampiran 13 Kromatogram Sampel …………………………………. 61

Lampiran 14 Kondisi Kromatogram Gas ……………………………. 77

Lampiran 15 Perhitungan Sampel Alkohol …………………………. 78

Lampiran 16 Uji Statistik Sampel ………..…………………………. 88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

xv

INTISARI

Kabupaten Sukoharjo, dusun Bekonang merupakan daerah penghasil

etanol yang digunakan untuk tujuan medis. Pembuatannya menggunakan ampas

tetes tebu yang disebut molase yang difermentasikan sehingga menghasilkan

kadar etanol yang kemudian di destilasi secara sederhana. Selain etanol,

fermentasi tetes tebu menghasilkan senyawa lain, sehingga perlu diketahui kadar

etanol dan mengetahui senyawa lain yang terdapat dari hasil fermentasi.

Penetapan kadar etanol dan untuk mengetahui kandungan senyawa yang

terdapat dalam hasil produksi menggunakan instrumen kromatografi gas dan gas

chromatography-mass spectra dengan hasil optimasi yaitu suhu awal 70oC,

dengan initial time: 2 menit dan peningkatan suhu sebanyak: 30oC/min, dan

temperatur final: 220oC, dengan waktu final: 2 menit, suhu injektor B yang

digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250

oC, serta range:3. Dan parameter

validasi yaitu akurasi: 101.8%, presisi: 1.26, linearitas: r:0.9996, batas

kuantifikasi: 6.363, dan batas deteksi: 1.909, SD:0.077. Senyawa n-butanol

digunakan sebagai standar internal dalam penetapan kadar etanol.

Hasil penetapan kadar etanol dari sampling sejumlah 14 rumah produksi

diketahui yaitu hari 1 29.779%v/v±1.725; hari 2: 29.762%v/v ±2.237; dan hari 3:

30.316%v/v±2.085. di setiap harinya diambil 600,0 ml sampel Berdasarkan data

diatas dengan dilakukan uji statistik dengan uji ANOVA satu arah bahwa kadar

etanol dari setiap hari produksi dan setiap tempat produksi tidak berbeda

bermakna. Senyawa lain hasil produksi diketahui adalah yaitu asam asetat, aseton.

Kata kunci: tetes tebu, etanol, n-Butanol, standar internal, kromatografi gas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

xvi

ABSTARCT

Sukoharjo district, Bekonang producing ethanol used for medical

purposes. Raw material is molasses residue, which is in the making fermented to

produce ethanol and then in a simple distillation. Besides ethanol, molasses

fermentation produce other compounds that need to know the levels of ethanol

and other compounds contained content of the fermentation.

Determination of ethanol content and to determine the content of

compounds contained in the instruments of production using gas chromatography

and gas chromatography-mass spectra. optimization results that the initial

temperature of 70°C, initial time: 2 minutes; rate: 30°C/min; final temperature:

220°C; final time: 2 minutes; injector B: 200°C; detector A: 250°C; range: 3. As

well as the accuracy parameter validation: 101.8%, precision: 1.26, linearity: r:

0.9996, LOQ: 6.363, and LOD: 1.909, SD: 0077. N-Butanol is used as an internal

standard in the determination of levels of ethanol because there is variation in the

measurement tool and as a correction factor.

Assay results are known the day 1 29.779%v/v±1.725; day 2: 29.762%v/v

±2.237; and day 3: 30.316%v/v±2.085, with one-way ANOVA test is known that

the production of each days did not differ significantly. Other compounds that are

known to yield acetic acid, acetone.

Key Words: molasses, ethanol, n-butanol, internal standar, gas chromatography.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah,

dan di wilayah kabupaten Sukoharjo terdapat desa yang memiliki sentra produksi

etanol yang dikenal dengan nama Bekonang, dan hasil produksinya yang banyak

dikenal masyarakat dengan nama “Ciu Bekonang”. Mayoritas warga di Desa

Bekonang merupakan pengrajin industri rumah tangga pembuatan etanol dan hal

ini sudah dilakukan oleh warga setempat sejak dahulu kala.

Ciu produksi Bekonang dibuat dari bahan dasar tetes tebu yang

difermentasikan dan mengalami proses destilasi sehingga diperoleh etanol

(Widodo, 2004). Senyawa yang dihasilkan mempunyai kandungan utama etanol,

sedangkan senyawa lain yang dihasilkan berupa asam sitrat dengan kadar rata-rata

6,82% (Widyanti, 2010). Hasil produksi biasanya digunakan untuk etanol medis

sehingga perlu diketahui kadar yang dihasilkan agar diketahui seberapa efektif

hasil fermentasi, serta perlu diketahui senyawa lain yang terdapat dalam hasil

fermentasi agar diketahui keberadaan senyawa yang berbahaya untuk medis.

Penelitian ini bertujuan untuk penetapan kadar Etanol hasil produksi Ciu industri

rumahan di daerah bekonang dan juga ingin mengetahui kandungan senyawa

lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

2

Kromatografi gas merupakan metode untuk melakukan pengukuran

secara kualitatif dan kuantitatif untuk bahan-bahan yang mudah menguap, serta

stabil pada pemanasan tinggi. Prinsip pemisahan dalam kromatografi gas yaitu

dengan cara partisi dari komponen-komponen senyawanya dengan menggunakan

fase gas sebagai fase gerak, dan fase cair sebagai fase diam. Prinsip penetapan

kadar dengan kromatografi gas adalah sampel diinjeksikan pada instrumen dan

oleh gas yang mempunyai tekanan tertentu sampel dibawa menuju kolom kapiler

untuk dipisahkan berdasarkan komponen penyusun dan diteruskan menuju

detektor. Dari detektor dihasilkan sinyal pembacaan untuk dicatat oleh rekorder

sehingga menghasilkan kromatogram. Kadar senyawa diketahui dengan

menghitung luas area kromatogram. Etanol dapat dianalisis menggunakan

kromatografi gas karena merupakan senyawa volatil yaitu senyawa yang mudah

menguap pada suhu kamar, sehingga memenuhi syarat untuk dapat ditetapkan

kadarnya melalui kromatografi gas (Dean, 1995).

Penelitian penetapan kadar etanol dari Ciu hasil produksi industri

rumahan di daerah sukoharjo menggunakan metode Kromatografi Gas yang telah

dilakukan optimasi dan validasi metode. Hasil optimasi yang didapatkan yaitu

suhu awal 70oC, initial time: 2 menit; rate: 30

oC /min; temperatur final: 220

oC;

waktu final: 2 menit; injektor B :200 o

C; detektor A: 250 o

C; range :3 (Waskito,

2013). Sedangkan validasi dilakukan untuk memberikan jaminan bahwa metode

analisis dengan sistem kromatografi gas memenuhi parameter-parameter validasi

sehingga dapat memberikan hasil analisis yang valid dengan memenuhi parameter

validasi yaitu akurasi: 101.8%, presisi: 1.26, linearitas: r:0.9996, spesifisitas, batas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

3

kuantifikasi: 1.729%v/v, dan batas deteksi: 0.5%v/v, disini SD: 0.077, sehingga

metode telah valid (Rombang, 2013).

1. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, timbul permasalahan

sebagai berikut:

a. Apa saja kandungan senyawa yang terdapat pada hasil Ciu produksi industri

rumahan hasil fermentasi tetes tebu di daerah sukoharjo?

b. Berapakah kadar etanol hasil Ciu produksi industri rumahan hasil fermentasi

tetes tebu di daerah sukoharjo?

2. Keaslian Penelitian

Sejauh yang diketahui penulis dan studi pustaka yang telah dilakukan

penulis, penelitian mengenai penetapan kadar dan profil kandungan hasil produksi

industri rumahan di daerah sukoharjo secara kromatografi gas belum dilakukan,

tetapi penulis menggunakan acuan kerja berdasarkan penelitian yang berjudul

Perbandingan Metode Kromatografi Gas dan Berat Jenis Pada Penetapan Kadar

Etanol Dalam Minuman Anggur (Mardoni, 2002).

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat metodologis.

Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

ilmiah mengenai metode kromatografi yang dipilih untuk menetapkan kadar

etanol dalam hasil produksi Ciu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

4

b. Manfaat praktis.

Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

mengenai kadar etanol dalam hasil produksi Ciu dan kandungan yg terdapat

di dalamnya dengan metode Kromatografi Gas.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

a. Kandungan dari senyawa yang terdapat pada hasil fermentasi tetes tebu yang

diproduksi di daerah sukoharjo.

b. Mengetahui kadar etanol dari hasil fermentasi tetes tebu yang di produksi di

daerah sukoharjo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

5

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Tetes Tebu (Molase)

Molase adalah hasil samping yang berasal dari pembuatan gula tebu

(Saccharum officinarum L). Tetes tebu berupa cairan kental dan diperoleh dari

tahap pemisahan kristal gula. (Juwita, 2012).

Molase masih mengandung kadar gula yang cukup untuk dapat

menghasilkan etanol dengan proses fermentasi, biasanya pH molase berkisar

antara 5,5-6,5, dan masih mengandung kadar gula sekitar 10-18 %. (Simanjuntak,

2009).

Tabel 1. Kandungan Kimia Molase

Komponen Analisa %

Air Gravimetri 20

Senyawa Organik

Gula: Somoghi-Nelson 32

Sakrosa Somoghi-Nelson 14

Glukosa Somoghi-Nelson 16

Fruktosa Kjeldahl 10

Senyawa Nitrogen

Senyawa Anorganik

Sio2 Titrimetri 0.5

K2O Titrimetri 3.5

CaO Titrimetri 1.5

MgO Titrimetri 0.1

P2O5 Titrimetri 0.2

Na2O Titrimetri -

Fe2O3 Titrimetri 0.2

Al2O3 Titrimetri -

Residu soda dan karbonat (CO2) 1.6

Residu Sulfat (sebagai SO3 0.4

(Widyanti, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

6

B. Ciu Bekonang

Di desa bekonang kabupaten Sukoharjo terdapat pengrajin industri kecil

skala rumah tangga yang menghasilkan Etanol untuk keperluan bahan baku kimia

industri dan juga keperluan pengobatan. Etanol yang dihasilkan berasal dari

fermentasi tetes tebu. Tetes tebu tersebut diberikan enzim yang berasal dari jamur

lalu didiamkan beberapa hari, hasil fermentasi di destilasi dengan alat buatan

sendiri yang berasal dari drum, lalu hasil destilasi tersebut disaring sehingga

menghasilkan cairan yang jernih. (Widodo, 2004).

Dalam fermentasi ini glukosa didegradasi menjadi etanol dan CO2 melalui

suatu jalur metabolisme yang disebut glikolisis yang biasa jalurnya disebut jalur

Embden-Meyerhof-Parnas (Sebayang, 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

7

Gambar 1. Gambar Lintasan Embden-Meyerhof-Parnas (Anonim, 2012).

Etanol, merupakan sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar,

tak berwarna, yang biasa disebut etil alkohol, dengan rumus kimia C2H5OH

(Myers, 2007).

Etanol yang dihasilkan diperoleh dari peragian karbohidrat yang

berkataliskan enzim. Enzim tersebut mengubah karbohidrat ke glukosa kemudian

ke etanol. Reaksi ini terjadi tanpa adanya oksigen dan menghasilkan CO2.

(Fessenden dan Fessenden, 1986).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

8

Etanol adalah pelarut yang umum, etanol dapat larut di air dan larut di

pelarut organik, termasuk asam asetat, aseton, benzena, karbon tetraklorida,

kloroform, dietil eter, gliserol, piridin, dan toluene (Lide, 2000).

C. Kromatografi Gas

Kegunaan umum dari kromatografi gas adalah untuk pemisahan dinamis

dan identifikasi semua jenis senyawa organik yang mudah menguap dan juga

untuk melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif senyawa dalam suatu campuran

(Gandjar, 2007).

Kromatografi gas terdapat dua tipe yang sering digunakan, tipe pertama

yaitu gas-solid (adsorption) chromatography dan gas-liquid (partition)

chromatography. Pada tipe kedua yaitu kromatografi gas-cair lebih banyak

digunakan dan menggunakan kolom kapiler sebagai fase diamnya (Christian,

2004).

Bagian dasar yang ada di kromatografi gas:

a. Sumber gas dengan regulator tekanan serta pengatur aliran gas

b. tempat injeksi

c. Kolom kapiler

d. Detektor

e. Oven pengatur suhu kolom agar sampel tetap dalam kondisi gas

f. Pencatat (Dean, 1995).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

9

Gambar 2. Gambar skematis kromatografi gas (Anonim, 2011).

1. Gas Pembawa

Gas pembawa atau dengan kata lain fase gerak karena tujuan utamanya

yaitu membawa sampel (solute) menuju kolom dan tidak berpengaruh pada

selektifitas. Syarat gas pembawa yaitu murni dan tidak reaktif, gas pembawa

keadaan murni agar tidak berpengaruh pada detektor dan disimpan dalam tangki

bertekanan tinggi (Gandjar, 2007).

Tabel 2. Contoh Gas Pembawa dan Pemakaian Detektor.

Gas pembawa Detektor

Hidrogen Hantar panas

Helium Hantar panas

Ionisasi nyala

Fotometri nyala

Termoionik

Nitrogen Ionisasi nyala

Tangkap electron

Fotometri nyala

Termoionik

Argon Ionisasi nyala

Argon + metana 5% Tangkap electron

Karbon dioksida Hantar panas

(Gandjar, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

10

2. Sistem Injeksi Sampel

Komponen utama selanjutnya adalah ruang suntik atau inlet. Fungsinya

adalah untuk menghantarkan sampel ke aliran gas pembawa menuju kolom.

(Gandjar, 2007). Pada kromatografi gas biasanya yang digunakan yaitu sampel

berupa cairan, dan di injekkan ke dalam kotak panas yang berfungsi untuk

mengubah sampel cair menjadi fase gas (flash vaporization) tanpa terfraksinasi

dan terdekomposisi. Pada kolom kapiler biasanya digunakan sampel yang sedikit

yaitu 0,1nL (nanoliter) yang membutuhkan gas pembawa, sehingga hanya dalam

jumlah kecil sampel yang masuk ke dalam kolom (Dean, 1995).

Dikarenakannya sampel yang diperlukan sangat kecil, dalam

pengukurannya akan sulit maka akan digunakan teknik pemecah suntikan (split

injection) sehingga aliran gas akan dibagi 2 setelah sampel di ijeksikan, satu aliran

akan dimasukkan kedalam kolom, dan aliran lainnya akan dibuang (Gandjar,

2007).

Gambar 3. Gambar sistem injeksi (Gandjar, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

11

3. Kolom

Kolom merupakan tempat terjadinya proses pemisahan karena di

dalamnya terdapat fase diam, sehingga merupakan komponen yang sentral

(Gandjar, 2007). Kolom yang berfungsi sebagai pemisah mengandung fase diam

yang bias berupa adsorben (kromatografi gas, padat) atau cairan. Kolom tersebut

terbuat dari logam, gelas, atau silika (Dean, 1995).

a. Kolom kemas.

Kolom dapat berbentuk apapun selama masih dapat mengisi tempat

pemanas, kolom yang ada biasanya berbentuk melingkar, berbentuk U,

dan berbentuk W, tetapi yang paling sering digunakan adalah yang

berbentuk melingkar (Cristian, 2004).

b. Kolom kapiler.

Jenis kolom kapiler berbeda dengan kolom kemas, dan kolom

kapiler lebih sering digunakan dikarenakan kemampuan kolom kapiler

memberikan harga jumlah plat teori yang sangat besar (> 300.000 Pelat)

(Gandjar, 2007).

4. Fase Diam

Fase diam yang dipilih berdasarkan polaritas dari sampel yang akan

diujikan, dengan prinsip “ like dissolve like ”, oleh karena itu fase diam yang polar

akan lebih berinteraksi dengan senyawa yang lebih polar, dan begitulah

sebaliknya fase diam yang non polar akan lebih berinteraksi dengan senyawa yang

lebih non polar (Christian, 2004).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

12

Tabel 3. Jenis fase diam dan penggunannya.

Fase diam Polaritas Golongan sampel Suhu

maksimum oC

Squalen Non polar Hidrokarbon 125 oC

Apiezon L Non polar Hidrokarbon, ester,

eter

300 oC

Metil silikon Non polar Steroid, pestisida,

alkaloida, ester

300 oC

Dionil ptalat Semi polar Semua jenis 170 oC

Dietilenglikosuksinat Polar Ester 200 oC

Carbowax 20M Polar Alkohol, amina

aromatik, keton

250 oC

(Gandjar, 2007).

5. Detektor

Komponen yang terpenting selanjutnya yaitu detektor. Detektor

merupakan perangkat yang berada di ujung kolom tempat keluarnya fase gerak

yang membawa sampel yang telah di pisahkan menjadi komponennya (Gandjar,

2007).

Detektor harus mempunyai karakteristik sebagai berikut:

a. Sensitivitas yang tinggi.

b. Stabil.

c. Waktu respon terhadap senyawa yang cepat.

d. Respon yang baik pada semua komponen organik.

e. Kemudahan penggunaan.

(Day dan Underwood, 1986).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

13

Tabel 4. Jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel dan kecepatan alir gas

pembawa.

Jenis detektor Jenis sampel Batas deteksi

Kecepatan alir (ml/ menit)

Gas

pembawa H2 Udara

Hantar panas Senyawa umum 5-100 ng 15-30 - -

Ionisasi nyala Hidrokarbon 10-100 pg 20-60 30-40 200-500

Penangkap

elektron

Halogen organic,

pestisida 0,05-1 pg 30-60 - 70-100

Nitrogen-

fosfor

Senyawa nitrogen

organik dan fosfat

organik

0,1-10 g 20-40 1-5 60-80

Fotometri

nyala (393nm)

Senyawa-senyawa

sulful 10-100 pg 20-40 50-70 100-150

Fotometri

nyala (393nm)

Senyawa-senyawa

fosfor 1-10 pg 20-40 120-170 -

Fotoionisasi

Senyawa-senyawa

yang terionisasi

dengan UV

2 pg 30-40 - -

Konduktifitas

elektronik Halogen, N, S

0,5 pg Cl

2 pg S

4 pg N

20-40 80 -

Forier

transform -

infra red

Senyawa-senyawa

organik 1000 pg 3-10 - -

Selektif massa Sesuai untuk

senyawa apapun 10 pg- 10 ng 0,5-30 - -

Emisi atom Sesuai untuk

elemen apapun 0,1 – 20 pg 60-70 - -

(Gandjar, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

14

Flame-ionization detector (FID) adalah detektor yang paling popular

dikarenakan memiliki sesitivitas yang tinggi 0,02 coloumb per gram dari

hidrokarbon (Dean, 1995). Detektor ini tidak sensitif terhadap kebanyakan bahan

anorganik dan termasuk air, sehingga pelarut dapat diinjeksikan dan tidak

mengganggu hasil kromatogram (Christian, 2004).

Gambar 4. Detektor FID (Anonim 2011).

6. Pengaturan Suhu

Kromatografi gas didasarkan pada dua sifat senyawa yang dipisahkannya

yakni kelarutan senyawa dan titik didih senyawa. Karena titik didih senyawa

berhubungan dengan suhu maka suhu merupakan faktor utama dalam

kromatografi gas. Walaupun suhu kolom dapat berkisar antara -100oC - 400

oC

tetapi tetap harus dikendalikan karena pada suhu tertentu fase diam berada dalam

fase padatnya (Gandjar, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

15

a. Pemisahan isothermal.

Pemisahan dengan suhu ini dilakukan untuk analisis rutin dan suhu

yang digunakan yaitu beberapa derajat dibawah titik didih komponen

campuran utama. Pemisahan jenis ini perlu diperhatikan, dikarenakan jika

suhu terlalu tinggi maka komponen akan terelusi tanpa terpisah, tetapi jika

suhu terlalu rendah maka sampel akan terlalu lama di kolom sehingga

semakin lebar puncaknya (Gandjar, 2007).

b. Pemisahan suhu terprogram.

Pemisahan ini dilakukan dengan suhu terendah dari titik didih

campuran, lalu diatur penambahan suhunya secar berkala dengan

kecepatan kira-kira 3 – 5 oC/menit sehingga didapatkan pemisahan yang

optimum (Dean, 1995).

7. Analisis kuantitatif

Analisis kuantitatif secara kromatografi gas menggunakan metode

standar internal. Metode standar internal digunakan karena terdapat

ketidakpastian yang disebabkan injeksi sampel, kecepatan aliran gas, dan

variasi keadaan kolom dapat diminimalisasi. Dalam prosedur ini, standar

internal yang telah diukur dengan seksama dimasukkan ke dalam setiap

larutan baku dan sampel, dan rasio luas puncak analit terhadap luas puncak

standar internal adalah parameter analisisnya. Puncak standar internal dan

puncak lainnya harus terpisah dengan baik sebagai syarat keberhasilan

metode ini (Skoog, West and Heller, 1994).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

16

D. Kromatografi Gas - Spektro Massa

Kromatografi Gas – Spektro Massa merupakan kombinasi pemisahan

antara kromatografi gas menggunakan detektor spektrometri massa. Kombinasi

ini merupakan salah satu teknik untuk memisahkan, mengukur dan

mengidentifikasi senyawa organik yang bersifat volatil dan semivolatil dalam

campuran kompleks (Anonim, 2009).

Kelebihan dari metode ini yaitu dapat memisahkan senyawa dengan baik

dan dapat langsung di deteksi struktur senyawanya, serta kelemahan ini yang

hanya dapat memisahkan senyawa volatil dan semivolatil (Anonim, 2009).

Spektrometri massa merupakan suatu instrumen yang dapat menyeleksi

molekul-molekul gas bermuatan berdasarkan massa atau beratnya. Spektra massa

dapat diperoleh dengan mengubah senyawa suatu sampel menjadi ion-ion yang

bergerak cepat yang dipisahkan berdasarkan perbandingan massa terhadap muatan

(m/e) (Khopkar, 1990).

Metode ini merupakan teknik analisis yang menyediakan informasi

secara kualitatif dan kuantitatif mengenai komposisi atom dan molekul dari

senyawa organik dan anorganik dan struktur kimianya, sehingga dapat diperoleh

bobot molekulnya (Pradyot, 1995).

Prinsip dasar dari spektrometri massa adalah pembentukan ion baik dari

senyawa organic maupun anorganik dengan metode tertentu dan terjadi pemisahan

ion tersebut berdasarkan massanya dalam satuan (m/z) sehingga dapat terdeteksi

secara kualitatif dan kuantitatif (Gross, 2004)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

17

Gambar 5. Skema Sistem Spektrometri Massa (Sastrohamidjodjo, 2001).

Spektra massa digambarkan dengan grafik batangan. Setiap peak dalam

spectra menyatakan suatu fragmen molekul. Fragmen-fragmen disusun

sedemikian rupa sehingga peak-peak ditata menurut kenaikan m/e dari kiri ke

kanan dalam spektra. Intensitas peak sebanding dengan kelimpahan relatif

fragmen-fragmen, yang tergantung pada stabilitas relatifnya. Peak tertinggi dalam

suatu spektra disebut peak dasar dengan nilai intensitas sebesar 100%; peak-peak

yang lebih kecil memiliki nilai intensitas sebesar 20%, 30% (relatif terhadap peak

dasar). Kadang-kadang peak dasar ini disebabkan oleh ion molekul, tetapi sering

berasal dari suatu fragmen yang lebih kecil (Fessenden and Fessenden, 1994).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

18

E. Keterangan Empiris

Berdasarkan keterangan empiris etanol dibuat dari tetes tebu yang disebut

molase yang merupakan hasil samping yang berasal dari pembuatan gula tebu

yang difermentasikan oleh suatu mikroba selama seminggu sehingga kadar yang

diperoleh berkisar 20-30%. Komponen yang dihasilkan dari hasil fermentasi yaitu

alkohol dan asam asetat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan

rancangan penelitian deskriptif dikarenakan hanya mendeskripsikan keadaan yang

ada tanpa ada manipulasi subjek uji.

B. Variabel

1. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ciu hasil produksi industri

rumahan daerah Sukoharjo

2. Variabel tergantung

Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah kadar etanol hasil

produksi

3. Variabel pengacau terkendali

Variabel pengacau terkendali yang terdapat dalam penelitian ini adalah:

a. Pelarut, untuk mengatasinya digunakan pelarut pro analisis dengan kemurnian

tinggi.

b. Suhu kolom, suhu injektor dari kromatografi gas

c. Kondisi lingkungan, dikarenakan etanol mudah menguap, oleh karena itu

wadah sampel selalu dalam posisi tertutup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

20

C. Definisi Operasional

1. Sampel yang digunakan adalah ciu hasil produksi industri rumahan daerah

Sukoharjo.

2. Penetapan kadar digunakan sistem kromatografi gas dengan fase gerak

berdasarkan hasil optimasi yaitu suhu awal 70oC, initial time: 2 menit; rate: 30

oC /min; temperatur final: 220

oC; waktu final: 2 menit; injektor B :200

oC;

detektor A : 250 oC; range :3.

3. Analisis kualitatif untuk mengetahui kandungan senyawa dan profil senyawa

lain yang terdapat dalam sampel ciu.

4. Kadar etanol dinyatakan dalam satuan %v/v.

D. Bahan-bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah hasil pengolahan

fermentasi tetes tebu baku etanol p.a.(E. Merck), , n-butanol p.a (E. Merck),

akuabides (Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma), gas hydrogen HP

99,995% (CV. Perkasa), udara tekan (Laboratorium Analisis Pusat Universitas

Sanata Dharma), gas nitrogen HP 99,9995% (CV. Perkasa).

E. Alat-alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seperangkat alat

Kromatografi Gas (HP 5890) dengan Flame Ionization Detector (FID), kolom

kapiler DB-Wax (30 m, i.d. 0,25 mm), alat-alat gelas yang lazim digunakan untuk

penelitian di laboratorium analisis (PYREX-GERMANY), Vaccum evaporator.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

21

F. Prosedur Kerja

1. Pemilihan sampel

Penelitian ini menggunakan sampel yang berasal dari Desa Bekonang

yang merupakan hasil industri rumahan produksi alkohol. Sampel diambil Kurang

lebih 600,0 ml setiap produksi dan diambil sebanyak 3 kali produksi yang

dilakukan di 14 rumah produksi dari 70 rumah produksi, pemilihan tempat

produksi dengan cara random yaitu dengan mengambil undian.

2. Preparasi sampel

Sampel yang didapat dihomogenkan terlebih dahulu dengan cara digojog

pada setiap botol, kemudian disaring dengan kertas whatman no 1 agar lebih

jernih. Kemudian disimpan dalam botol tertutup untuk menghindari penguapan

sampel.

3. Analisi Kualitatif

Uji Waktu Retensi. Etanol p.a kurang lebih 800 μl diambil dengan mikro

pipet kemudian ditambahkan n-butanol kurang lebih 600 μl kedalam labu takar 10

ml, kemudian di encerkan dengan aquabidest hingga tanda dan digojog. Sampel

kurang lebih 2,0 ml diambil kemudian ditambahkan n-butanol kurang lebih 0,6 ml

kedalam labu takar 10 ml, kemudian di encerkan dengan aquabidest hingga tanda

dan digojog. Masing-masing diambil 1,0 µl disuntikkan kedalam kolom melalui

tempat injeksi ke alat kromatografi gas kemudian dibandingkan waktu retensinya.

Analisis GC-MS. Sampel kurang lebih 600,0 ml diambil untuk dilakukan

pemisahan kandungan etanol dengan menggunakan vaccum evaporator.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

22

Kemudian sampel dituang kedalam LAB, lalu alat dijalankan pada suhu 70oC

selama 1 jam, kemudian hasil penguapan disimpan sebagai sampel 1. Penguapan

dilanjutkan lagi dengan suhu 100oC selama 1 jam, kemudian hasil penguapan

disimpan sebagai sampel 2. Sampel yang tidak menguap ditampung sebagai

sampel 3. Ketiga sampel yang didapat dilakukan analisi kualitatif menggunakan

GC-MS untuk mengetahui kandungan dalam sampel yang ada selain kandungan

etanol.

4. Pembuatan seri baku

Seri baku yang digunakan pada sampel ini yaitu etanol dengan

penambahan standar internal yaitu n-butanol.

Etanol p.a kurang lebih 200; 400; 600; 800; 1000 μl diambil

menggunakan mikro pipet kemudian ditambahkan standar internal n-butanol

kurang lebih 600 μl kemasing-masing labu takar 10 ml, kemudian di encerkan

dengan aquabidest hingga tanda dan gojog homogen.

5. Pembuatan kurva baku

Larutan baku sebanyak 1µl dari masing-masing konsentrasi seri larutan

baku disuntikkan kedalam kolom melalui tempat injeksi ke alat kromatografi gas.

Setelah didapat kromatogram dihitung luas area dari etanol, dan n-butanol.

Dilakukan replikasi 3 kali.

6. Penetapan kadar sampel

Sampel yang telah dipreparasi sebanyak 42 digojog hingga homogen dan

kurang lebih 2,0 ml diambil menggunakan mikropipet kedalam labu takar 10 ml

kemudian ditambahkan n-butanol kurang lebih 600 μl dan di encerkan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

23

aquabidest hingga 10 ml. Sampel sebanyak 1µl diinjeksikan kedalam kolom

kromatografi gas dengan sistem yang sudah di optimasi. Nilai AUC yang

didapatkan kemudian dimasukkan kedalam persamaan kurva baku etanol, maka

akan didapat kadar etanol dalam sampel

G. Analisis Hasil

Analisis kualitatif dilakukan dengan membandingkan waktu retensi (tR)

senyawa sampel dengan senyawa baku dan juga digunakan kromatografi gas-

spektrofotometri massa (GC-MS). Analisis kuantitatif yang dilakukan adalah

penetapan kadar etanol berdasarkan data AUC sampel serta AUC kurva baku etanol.

Kadar etanol dinyatakan dalam satuan %v/v.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

24

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pemilihan Sampel

Penelitian ini menggunakan sampel Ciu hasil produksi rumahan yang

berasal dari dusun Sentul desa Bekonang, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Sampel diambil di 14 rumah produksi dari total 70 rumah produksi. Masing-

masing sampel diambil sebanyak 600,0 ml selama 3 kali masa produksi.

Pengambilan sampel ini termasuk pengambilan secara acak karena dari 70 rumah

produksi diundi untuk diambil sebanyak 20%, sehingga setiap sampel memiliki

kesempatan yang sama untuk terambil. Kriteria representatif pengambilan sampel

dikendalikan dengan pengadukan sampel hingga homogen dan pemipetan sampel

dari berbagai sisi wadah sampel.

B. Optimasi dan Pemilihan Standar Internal

Optimasi yang dilakukan Waskito, 2013 ditujukan agar terjadi pemisahan

sempurna antar peak sampel, sehingga pengukuran kadar setiap senyawa tidak

dipengaruhi oleh senyawa lain. Serta selain itu optimasi juga digunakan agar peak

sampel tidak bertumpuk juga dengan standar internal. Senyawa yang digunakan

yaitu metanol dan n-butanol sebagai standar internal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

25

Gambar 6 .Kromatogram etanol dengan standar internal methanol

Gambar 7 .Kromatogram etanol dengan standar internal n-butanol

Melalui hasil kromatogram diatas diketahui bahwa jika menggunakan

standar internal metanol diketahui waktu retensinya (tR) terlalu dekat dan

dikhawatirkan mengganggu peak sampel, dan pada kromatogram dengan standar

internal n-butanol memeliki resolusi yang baik sehingga dapat digunakan sebagai

pilihan standar internal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

26

C. Uji Kualitatif Sampel

1. Analisis kualitatif berdasarkan waktu retensi (tR) etanol

Analisis kualitatif dilakukan dengan membandingkan waktu retensi (tR)

sampel dengan waktu retensi (tR) etanol dengan menggunakan standar internal n-

butanol. Analisis kualitatif ini dilakukan untuk membuktikan bahwa di dalam

sampel yang diuji terdapat etanol. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya (tR)

sampel dengan (tR) baku pembanding yang sama. Hasil kromatogram yang

diperoleh dari baku etanol dan sampel adalah sebagai berikut:

Gambar 8 .Kromatogram baku etanol (8%v/v)

Gambar 9. Kromatogram sampel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

27

Dari kromatogram yang dihasilkan, antara baku etanol memiliki waktu

retensi yang tidak jauh berbeda dengan sampel. Waktu retensi baku etanol adalah

253.5 detik. Waktu retensi senyawa pada sampel adalah 254 detik, dengan demikian

dapat dikatakan bahwa senyawa yang terdapat pada sampel yaitu etanol.

2. Analisis kualitatif dengan GC-MS

Untuk mengetahui kandungan yang terdapat di dalam sampel dan juga

untuk membuktikan keberadaan kandungan etanol maka dilakukan analisis

kualitatif menggunakan kromatografi gas dengan detektor spektrometri massa.

Digunakan kromatografi gas dengan detektor spektrometri massa yaitu agar dapat

diketahui berbagai kandungan senyawa yang terdapat dalam ciu hasil produksi.

Sampel diuapkan dengan menggunakan vaccum evaporator dengan 2

suhu berbeda yaitu pada suhu 70oC dan 100

oC menggunakan destilasi berulang

yaitu menggunakan suhu 70oC selama 1 jam kemudian dilanjutkan pada suhu

100oC dan hasil penguapan ditampung sehingga didapatkan 3 sampel yang akan

diuji, tujuan diuapkan dengan 2 suhu yang berbeda yaitu agar terjadi pemisahan

senyawa-senyawa yang mempunyai titik didih berbeda dan untuk lebih dipekatkan

kadarnya, sehingga dapat lebih mudah diketahui senyawa yang terdapat pada

sampel. Hasil GC-MS yang didapat sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

28

Gambar 10. Kromatogram sampel 1

Dapat dilihat dari hasil kromatogram gambar 8 bahwa pada penguapan di

suhu 70oC hanya terdapat satu senyawa yang mempunyai tR 2.233 menit,

sehingga bisa dipastikan hanya ada satu senyawa. Dan hasil spektra massa

senyawa tersebut sebagai berikut:

Gambar 11. Spektra massa senyawa pada waktu retensi 2.233 menit

Berdasarkan hasil spektra massa pada gambar 9 diketahui bahwa

senyawa yang terdapat pada sampel 1 mempunyai nilai m/z =45, dengan

similarity index 99 berdasarkan hasil tersebut dibandingkan dengan data yang ada

pada database, sehingga dapat diketahui bahwa senyawa yang mempunyai nilai

m/z= 45 yaitu etanol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

29

Gambar 12. Kromatogram sampel 2

Dapat dilihat dari hasil kromatogram gambar 10 bahwa pada penguapan

di suhu 100oC hanya terdapat satu senyawa yang berada pada tR 2.217 menit,

sehingga bisa dipastikan hanya ada satu senyawa. Dan hasil spektra massa

senyawa tersebut sebagai berikut:

Gambar 13. Spektra massa senyawa pada waktu retensi 2.217 menit

Berdasarkan hasil spektra massa pada gambar 11 diketahui bahwa

senyawa yang terdapat pada sampel 1 mempunyai nilai m/z =45, dengan

similarity index 99 berdasarkan hasil tersebut dibandingkan dengan data yang ada

pada database, sehingga dapat diketahui bahwa senyawa yang mempunyai nilai

m/z= 45 yaitu etanol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

30

Gambar 14. Kromatogram sampel 3 (hasil penguapan)

Dapat dilihat dari hasil kromatogram gambar 12. bahwa sampel yang

tidak menguap pada suhu 100oC terdapat tiga senyawa yang terukur yaitu

senyawa pertama berada pada tR 2.083 menit, senyawa kedua berada pada tR

2.308 menit, dan senyawa ketiga berada pada tR 2.675 menit. Dan hasil spektra

massa senyawa tersebut sebagai berikut:

Gambar 15. Spektra massa senyawa pada waktu retensi 2.308 menit

Gambar 16. Spektra massa senyawa pada waktu retensi 2.675 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

31

Berdasarkan hasil spektra massa pada gambar 13 diketahui bahwa

senyawa pertama yang terdapat pada sampel 3 mempunyai berat molekul sebesar

394g/mol dengan similarity index 77. Senyawa kedua yang terdapat pada sampel

3 mempunyai berat molekul sebesar 58g/mol dengan similarity index 99 pada

gambar 15 senyawa ketiga yang terdapat pada sampel 3 mempunyai berat molekul

sebesar 60g/mol dengan similarity index 99 pada gambar 17 dan kemudian

berdasarkan hasil tersebut dibandingkan dengan data yang ada pada database yang

terdapat di alat diketahui bahwa senyawa kedua yang mempunyai berat molekul

58g/mol yaitu Aseton, senyawa ketiga yang mempunyai berat molekul 60 g/mol

yaitu asam asetat.

D. Pembuatan Kurva Baku Etanol

Larutan baku etanol dibuat dengan cara melarutkan sejumlah etanol p.a

dengan pelarut aquabidest dan digunakan standar internal n-butanol. Dalam

pembuatannya dibuat dengan kadar etanol 2%; 4%; 6%; 8%; dan 10% v/v, dengan

menambahkan standar internal berupa n-butanol sebanyak 0.6 ml ke masing-

masing larutan baku.

Tabel 5. Kurva Baku Etanol dengan Standar Internal n-Butanol

Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3

Konsentrasi

(%v/v)

Rasio AUC Konsentrasi

(%v/v)

Rasio AUC Konsentrasi

(%v/v)

Rasio AUC

2.0 0.205 2.0 0.253 2.0 0.189

4.0 0.458 4.0 0.524 4.0 0.441

6.0 0.752 6.0 0.823 6.0 0.656

8.0 0.909 8.0 1.034 8.0 0.912

10.0 1.177 10.0 1.863 10.0 1.117

a=0.031

b=0.121

r = 0.9999

y= 0.121x +0.031

a=0.023

b=0.138

r = 0.9993

y= 0.138x +0.023

a=0.035

b=0.116

r = 0.9994

y= 0.116x + 0.035

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

32

Berdasarkan hasil perhitungan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai

korelasi (r) untuk replikasi 1 (0.9999), untuk replikasi 2 (0.9993), dan untuk

replikasi 3 (0.9994), yang mempunyai nilai terbaik yaitu replikasi 1 (0.9999),

sehingga dalam penggunaan untuk perhitungan kadar etanol menggunakan

persamaan regresi linier replikasi 1.

Gambar 17. Kurva hubungan antara Kadar Etanol (%v/v) vs Rasio AUC etanol/butanol

Dari kurva baku etanol di atas menunjukkan hubungan linear antara

jumlah analit dengan respon AUC. Kurva tersebut menggambarkan terjadinya

peningkatan respon AUC proporsional sesuai dengan meningkatnya jumlah analit

di dalam sampel.

E. Preparasi Sampel

Sampel yang digunakan berupa CIU hasil produksi di dusun Sentul desa

Bekonang. Sampel yang sejumlah 42 dengan jumlah 600 ml dari masing-masing

tempat produksi digojog hingga homogen, hal ini dilakukan agar sampel

tercampur sempurna, sehingga dalam pengambilan cuplikan di wadah akan

0,000

0,200

0,400

0,600

0,800

1,000

1,200

1,400

0 2 4 6 8 10 12

Ras

io e

tan

ol/

bu

tan

ol

Kadar Etanol (%v/v)

Kadar Etanol (%v/v) vs Rasio AUC etanol/butanol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

33

mempunyai kadar yang sama. Untuk menghindari partikel kotoran yang

kemungkinan dapat menyumbat kolom maka perlu dilakukan penyaringan.

Setelah disaring lalu lalu diambil sejumlah 2,0 ml larutan sampel dan 0.6 ml n-

butanol, dimasukkan kedalam labu ukur 10 ml, lalu di add dengan aquabides

hingga tanda, n-butanol digunakan sebagai standar internal yang berfungsi untuk

faktor koreksi ketika penetapan kadar.

F. Penetapan Kadar Sampel

Sampel yang telah di preparasi sebelumnya masing-masing diambil 1 µl

untuk disiapkan diinjekkan ke kolom kromatografi gas, penggambilan

menggunakan syring khusus untuk kromatografi gas. Alat kromatografi gas

sebelumnya sudah di sesuaikan kondisinya dengan hasil optimasi sebelumnya,

kondisi alat kromatografi gas adalah sebagai berikut:

Gas : Nitrogen, Hidrogen, Udara

Kolom : Cp-Wax 52 CB, 25m x 032mm

Fase Diam : Polietilen glikol

Jenis Detektor : FID (flame ionization detector)

Tekanan Kolom : 10 psi

Tekanan Udara : 4 bar

Tekanan Hidrogen : 2.2 bar

Tekanan Nitrogen : 1.5 bar

Split Vent : 99.3 ml/min

Purge Vent : 3.34 ml/min

Kecepatan Aliran Gas Total : 444 ml/min

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

34

Kecepatan Aliran Gas Udara : 394 ml/min

Kecepatan Aliran Gas Hidrogen : 36.2 ml/min

Kecepatan Aliran Gas Pembawa Nitrogen : 0.9 ml/min; Nitrogen make up:

27.5 ml/min

Temperatur Awal : 70oC

Init time : 2 menit

Rate : 30 oC /min

Temperatur Final : 220 oC

Waktu Final : 2 menit

Injektor B : 200 oC

Detektor A : 250 oC

Range : 3

Tabel 6. Kadar Sampel Hari ke 1.

No Sampel Kadar %(v/v) No Sampel Kadar %(v/v)

1 30.451 8 32.891

2 28.280 9 29.028

3 29.167 10 32.234

4 30.143 11 31.176

5 28.354 12 23.591

6 29.707 13 30.049

7 30.046 14 31.552

Rata - rata 29.779

SD 1.725

CV 5.792%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

35

Tabel 7. Kadar Sampel Hari ke 2.

No Sampel Kadar %(v/v) No Sampel Kadar %(v/v)

1 29.243 8 33.133

2 30.446 9 31.387

3 28.055 10 28.202

4 31.439 11 31.130

5 31.002 12 30.397

6 27.672 13 28.356

7 27.557 14 28.883

Rata-rata 29.762

SD 2.237

CV 7.516%

Tabel 8. Kadar Sampel Hari ke 3.

No Sampel Kadar %(v/v) No Sampel Kadar %(v/v)

1 29.320 8 30.806

2 29.637 9 31.627

3 28.390 10 27.468

4 33.094 11 27.778

5 32.978 12 34.116

6 30.417 13 29.771

7 30.930 14 28.098

Rata-rata 30.316

SD 2.085

CV 6.877%

Berdasarkan data tabel diatas diketahui bahwa setiap produksi “ciu” di

semua rumah produksi menghasilkan kadar etanol yang selalu berubah, atau tidak

tetap. Rentang kadar etanol pada setiap harinya yaitu hari 1 29.779%v/v±1.725;

hari 2: 29.762%v/v ±2.237; dan hari 3: 30.316%v/v±2.085.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

36

Berdasarkan data diatas dengan dilakukan uji statistik dengan uji

ANOVA satu arah bahwa kadar etanol dari setiap hari produksi tidak berbeda

bermakna.

Gambar 18. Hasil statistik kadar etanol dalam ciu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

37

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Senyawa yang terdapat pada CIU hasil produksi yaitu etanol, asam asetat,

aseton.

2. Kadar etanol yang diproduksi cukup bervariasi, rata-rata yaitu hari 1

29.779%v/v±1.725; hari 2: 29.762%v/v±2.237; dan hari 3:

30.316%v/v±2.085. Dengan uji ANOVA satu arah diketahui hasil

produksi tidak berbeda bermakna setiap harinya.

B. Saran

Perlu dilakukan penetapan kadar senyawa lain yang berada pada hasil

produksi CIU sehingga diketahui konsentrasinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

38

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2008, http://www.cdc.gov/NIOSH/ershdb/EmergencyResponseCard_

29750029 .html, diakses tanggal 28 Oktober 2011.

Anonim, 2009, Gas Chromatography-Mass Spectrometry, MiPlaza Materials

Analysis, Jerman.

Anonim, 2011, http://chemwiki.ucdavis.edu/Analytical_Chemistry/Instrumental_

Analysis/Gas_Chromatography, diakses tanggal 31 oktober 2011.

Anonim, 2012, http://aem.asm.org/content/77/2/706/F2.expansion.html, diakses

tanggal 10 desember 2012

Christian, G.D., 2004, Analytical Chemistry, Sixth Edition, Jhon Wiley & Sons,

Inc., United States of America, , 65, 66, 555 – 565, 574.

Day, R.A. and Underwood, A.L., 1986, Analisis Kimia Kuantitatif, Airlangga,

Jakarta 404.

Dean, J. A., 1995, Analytical Chemistry Handbook, Mc Graw-Hill, Inc., United

States of America, 4.1 – 4.63.

Fessenden, R. J. dan Fessenden, J. S., 1986. Kimia Organik, Edisi Ketiga,

diterjemahkan oleh Aloysius Hadyana Pudjaatmaka, Penerbit Erlangga,

Jakarta, 267.

Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S., 1994, Kimia Organik, Jilid 2, Penerbit

Erlangga, Jakarta, pp. 181-183, 455.

Gandjar, G.I., 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 419 –

437.

Gross, J.H., 2004, Mass Spectrometry A textbook, Springer Berli Heidelberg,

Germany.

Juwita, R., 2012, Studi Produksi Alkohol Dari Tetes Tebu (Saccharum

Officinarum L) Selama Proses Fermentasi, Skripsi, Universitas

Hasanudin, Makasar, 3.

Khopkar, 1990, Konsep Dasar Kimia Analitik, UI Press, Jakarta, pp. 166, 231,

232, 389.

Lide, DR, 2000, CRC Handbook of Chemistry and Physics, 81st edition.

Mardoni, 2006, Perbandingan Metode Kromatografi Gas dan Berat Jenis Pada

Penetapan Kadar Etanol dalam Minuman Anggur, Skripsi, Universitas

Sanata Dharma, Yogyakarta, 29-37.

38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

39

Myers, Richard L., Myers, Rusty L., 2007, The 100 most important chemical

compounds: a reference guide, Westport, Conn. Greenwood Press, 122.

Pradyot, P., 1995, Dean’s Analytical Chemistry Handbook, McGrawHill, New

York, pp. 10.2 , 10.26.

Rombang, A. D., 2013, Validasi Metode Penetapan Kadar Etanol Dan Profil

Senyawa Yang Terdapat Dalam Hasil Produksi “Ciu” Rumahan Desa

Sentul Kabupaten Sukoharjo Dengan Metode Kromatografi Gas, Skripsi

(In Progress), Universitas Sanata Dharma.

Sastrohamidjodjo, H., 2001, Spektroskopi, Liberty, Yogyakarta, 168.

Sebayang, F., 2006, Pembuatan Etanol dari Molase Secara Fermentasi

Menggunakan Sel Saccharomyces cerevisiae yang Termobilisasi pada

Kalsium Alginat, Jurnal Teknologi Proses USU, Sumatera Utara, 7.

Simanjuntak, R., 2009, Studi Pembuatan Etanol Dari Limbah Gula (Molase),

Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Sumatra Utara, 4.

Skoog, D. A., West, D. M., and Holler, F. J., 1994, Analytical Chemistry An

Introduction. Sixth Edition, Saunders College Publishing, USA, 507.

Waskito, A. A. P., 2013, Optimasi Metode Penetapan Kadar Etanol Dan Profil

Senyawa Yang Terdapat Dalam Hasil Produksi “Ciu” Rumahan Desa

Sentul Kabupaten Sukoharjo Dengan Metode Kromatografi Gas, Skripsi

(In Progress), Universitas Sanata Dharma.

Widyanti, E.M., 2010, Produksi Asam Sitrat Dari Substrat Molase Pada

Pengaruh Penambahan Vco (Virgin Coconut Oil) Terhadap Produktivitas

Aspergillus Niger Itbcc L74 Terimobilisasi, Tesis, UNDIP, Semarang.

Widodo, A., 2004, Infokes, Vol 8 No 1, Surakarta, 1 – 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

39

LAMPIRAN

39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

40

Lampiran 1: Sertifikat analisis etanol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

41

Lampiran 1: Sertifikat analisis etanol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

42

Lampiran 2: Sertifikat analisis N-Butanol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

43

Lampiran 2: Sertifikat analisis N-Butanol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

44

Lampiran 3: Kromatogram GC-MS Sampel 1

Lampiran 4: Kromatogram GC-MS Sampel 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

45

Lampiran 5: Hasil Analisi Spektra Massa Sampel 1 dan 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

46

Lampiran 6: Kondisi Kromatografi Gas-Spektrofotometri Massa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

47

Lampiran 7: Kromatogram GC-MS Sampel 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

48

Lampiran 8: Hasil Analisi Spektra Massa Sampel 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

49

Lampiran 9: Hasil Analisi Spektra Massa Sampel 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

50

Lampiran 10. Hasil Validasi Metode Analisis

Tabel Data replikasi kurva baku etanol

Baku etanol

Replikasi I Replikasi II Replikasi III Replikasi IV Replikasi V

Seri

baku

(%

v/v)

Rasio

AUC

(𝑨𝑼𝑪 𝒆𝒕𝒂𝒏𝒐𝒍

𝑨𝑼𝑪 𝒃𝒖𝒕𝒂𝒏𝒐𝒍)

Seri

baku

(%

v/v)

Rasio

AUC

(𝑨𝑼𝑪 𝒆𝒕𝒂𝒏𝒐𝒍

𝑨𝑼𝑪 𝒃𝒖𝒕𝒂𝒏𝒐𝒍)

Seri

baku

(%

v/v)

Rasio

AUC

(𝑨𝑼𝑪 𝒆𝒕𝒂𝒏𝒐𝒍

𝑨𝑼𝑪 𝒃𝒖𝒕𝒂𝒏𝒐𝒍)

Seri

baku

(%

v/v)

Rasio

AUC

(𝑨𝑼𝑪 𝒆𝒕𝒂𝒏𝒐𝒍

𝑨𝑼𝑪 𝒃𝒖𝒕𝒂𝒏𝒐𝒍)

Seri

baku

(%

v/v)

Rasio

AUC

(𝑨𝑼𝑪 𝒆𝒕𝒂𝒏𝒐𝒍

𝑨𝑼𝑪 𝒃𝒖𝒕𝒂𝒏𝒐𝒍)

2% 0,241 2% 0,239 2% 0,197 2% 0,189 2% 0,188

4% 0,491 4% 0,538 4% 0,407 4% 0,464 4% 0,443

6% 0,860 6% 0,829 6% 0,694 6% 0,701 6% 0,662

8% 1,101 8% 1,071 8% 0,873 8% 0,944 8% 0,911

10% 1,435 10% 1,353 10% 1,122 10% 1,117 10% 1,167

A -0,0738 A -0,0223 A -0,0362 A -0.0178 A -0,0536

B 0,1500 B 0,1381 B 0,1159 B 0.1169 B 0,1214

r 0,9981 r 0,9993 r 0,9981 r 0,9971 r 0,9996

Validasi pada penelitian ini yang dilakukan oleh Rombang, 2013

meliputi selektivitas, linearitas, akurasi, presisi, rentang, limit of detection, limit of

quantitation. Konsentrasi yang digunakan merupakan kosentrasi rendah, sedang,

dan tinggi dari konsentrasi seri baku yang dibuat yaitu 0,2 ml, 0,6 ml dan 1,0 ml.

1. Selektivitas

Tabel Perbandingan Retention Time baku etanol dan standar internal n-butanol

Konsentrasi seri

larutan baku

etanol

TR etanol TR n-butanol Resolusi

2%v/v 254 324 15,7

6%v/v 254 324 12,9

10%v/v 254 324 14,0

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa resolusi antar peak analit

(etanol) dengan peak terdekat telah memenuhi persyaratan resolusi yang baik

yaitu nilai resolusi ≥ 1,5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

51

Peak Start TR Max TR End TR

1 252 254 256

2 321 324 326

Kromatogram pengukuran sampel pada kondisi optimal

Peak Start TR Max TR End TR

1 254 256 260

2 324 327 329

Kromatogram baku etanol konsentras 600µL

Berdasarkan kedua gambar, dapat dilihat kromatogram hasil pengukuran

baku dan kromatogram hasil pengukuran sampel pada kondisi optimasi

menunjukkan waktu retensi yang tidak jauh berbeda.

1 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

52

2. Linearitas

Linearitas ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi (r). Dari pengukuran

kurva baku didapatkan nilai untuk replikasi I = 0,9981 ; replikasi II = 0,9993 ;

replikasi III = 0,9981, replikasi IV = 0,9971; dan replikasi V = 0,9996. Nilai r

untuk kelima replikasi tersebut sudah memenuhi persyaratan dan dipilih nilai r

yang paling mendekati 1 yaitu nilai r pada replikasi V.

3. Akurasi

Akurasi dinyatakan sebagai % recovery. Penetapan % recovery dilakukan

dengan mengukur 3 seri konsentrasi baku dari lima seri konsentrasi baku yang

digunakan

Tabel Data % recovery Kadar

etanol

Recovery (%)

Replikasi

I

Replikasi

II

Replikasi

III

Replikasi

IV

Replikasi

V

Rata-

rata

2%v/v 105,10 103,10 105,10 104,10 101,10 103,7

6%v/v 103,77 102,60 101,17 100,76 100,76 101,8

10%v/v 101,30 101,80 102,50 101,70 102,50 101,9

Berdasarkan tabel di atas, nilai recovery yang masuk pada rentang

akurasi yang baik (98% - 102%) adalah pada konsentrasi level sedang (0.6 ml)

dan konsentrasi level tinggi (1000 µl). Pada konsentrasi level rendah (200 µl) nilai

yang diperoleh tidak memenuhi persyaratan akurasi yang baik.

4. Presisi

Presisi dinyatakan dengan Coefficient of Variation (CV).

Tabel Coefficient of Variations (CV) etanol

Kadar

etanol

Replikasi

x

(kadar;

% v/v)

X

(rata-rata

kadar (% v/v)

(x – X)2

SD

CV (%)

2 % v/v

I 2,10

2,072

7,84 x 10-4

0,034

1,62 II 2,06 1,44 x 10

-4

III 2,10 7,84 x 10-4

IV 2,08 0,64 x 10-4

V 2,02 27,04 x 10-4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

53

∑ 44,8 x 10-4

6 % v/v

I 6,22

6,110

12,1x 10-3

0,077

1,26 II 6,15 1,6 x 10

-3

III 6,10 0,1 x 10-4

IV 6,04 4,9 x 10-3

V 6,04 4,9 x 10-3

∑ 23,6 x 10-3

10 % v/v

I 10,12

10,19

4,9x 10-3

0,061

0,59 II 10,17 0,4x 10

-3

III 10,24 2,5x 10-3

IV 10,16 0,9x 10-3

V 10,24 2,5x 10-3

∑ 11,2x 10-3

5. LOQ dan LOD

Nilai batas kuantifikasi (LOQ) yang diperoleh adalah 1,729%v/v.

Berdasarkan nilai tersebut kadar sampel yang digunakan pada tidak boleh lebih

rendah dari kadar 1,729%v/v, sehingga pada penelitian ini penggunaan kadar

terkecil 2%v/v masih memenuhi persyaratan akurasi dan presisi.

Nilai batas deteksi (LOD) yang diperoleh adalah 0,518%v/v.

Berdasarkan nilai tersebut dapat diketahui jika metode kromatografi gas yang

digunakan masih dapat mengukur etanol sampai batas kadar terkecil 0,518%v/v

namun tidak memenuhi persyaratan akurasi dan presisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

54

Lampiran 11: Perhitungan Kurva Baku

Baku Etanol dan Butanol

0.2 0.4 0.6 0.8 1

TR Etanol 245.5 243.6 247.3 246.1 246.2

AUC Etanol 0.175 0.576 0.628 0.906 1.01

TR Butanol 314.8 313.9 317.3 316.1 315.9

AUC Butanol 0.854 1.259 0.895 0.965 0.858

Baku Etanol dan Butanol

0.2 0.4 0.6 0.8 1

TR Etanol 255.5 255.3 256.1 255.7 256.1

AUC Etanol 0.187 0.434 0.601 0.755 1.096

TR Butanol 326.2 325.8 327.1 326.2 326.6

AUC Butanol 0.739 0.829 0.73 0.73 0.588

Baku Etanol dan Butanol

0.2 0.4 0.6 0.8 1

TR Etanol 252.7 251.3 251.7 253.1 251.3

AUC Etanol 0.178 0.41 0.61 0.943 1.107

TR Butanol 323.6 321.9 322.2 324 322.2

AUC Butanol 0.94 0.929 0.93 1.034 0.991

1. Seri Baku 1 Etanol dengan Standar Internal N-Butanol

Perhitungan Rasio AUC Etanol dengan AUC N-Butanol

Rasio = 𝐴𝑈𝐶 𝐸𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙

𝐴𝑈𝐶 𝑁−𝐵𝑢𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙

Rasio Etanol 0.2 = 0.175

0.854 0.205

Rasio Etanol 0.4 = 0.576

1.259 0.458

Rasio Etanol 0.6 = 0.628

0.895 0.702

Rasio Etanol 0.8 = 0.906

0.965 0.909

Rasio Etanol 1 = 1.01

0.858 1.177

Jadi Persamaan Regresi Linier Menjadi : Y = bx + a b = 0.121; a = -0.031;

r = 0.9999

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

55

2. Seri Baku 2 Etanol dengan Standar Internal N-Butanol

Perhitungan Rasio AUC Etanol dengan AUC N-Butanol

Rasio = 𝐴𝑈𝐶 𝐸𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙

𝐴𝑈𝐶 𝑁−𝐵𝑢𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙

Rasio Etanol 0.2 = 0.187

0.739 0.253

Rasio Etanol 0.4 = 0.434

0.829 0.524

Rasio Etanol 0.6 = 0.601

0.73 0.823

Rasio Etanol 0.8 = 0.755

0.73 1.034

Rasio Etanol 1 = 1.096

0.588 1.863

Persamaan Regresi Linier Menjadi : Y = bx + a b = 0.138; a = -0.0223; r =

0.9994

3. Seri Baku 3 Etanol dengan Standar Internal N-Butanol

Perhitungan Rasio AUC Etanol dengan AUC N-Butanol

Rasio = 𝐴𝑈𝐶 𝐸𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙

𝐴𝑈𝐶 𝑁−𝐵𝑢𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙

Rasio Etanol 0.2 = 0.178

0.94 0.189

Rasio Etanol 0.4 = 0.41

0.929 0.441

Rasio Etanol 0.6 = 0.61

0.93 0.656

Rasio Etanol 0.8 = 0.943

1.034 0.912

Rasio Etanol 1 = 1.107

0.991 1.117

Persamaan Regresi Linier menjadi : Y = bx + a b = 0.116; a = -0.035; r =

0.9994

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

56

Lampiran 12: Kromatogram Baku Etanol

a. Kurva baku 2%

Replikasi 1

Replikasi 2

Replikasi 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

57

b. Kurva baku 4%

Replikasi 1

Replikasi 2

Replikasi 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

58

c. Kurva baku 6%

Replikasi 1

Replikasi 2

Replikasi 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

59

d. Kurva baku 8%

Replikasi 1

Replikasi 2

Replikasi 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

60

e. Kurva baku 10%

Replikasi 1

Replikasi 2

Replikasi 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

61

Lampiran 13: Kromatogram Sampel

1. Sampel wiryodiharjo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

62

2. Sampel Adi Haryanto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

63

3. Sampel Sugeng Santosa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

64

4. Sampel Ngadiyan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

65

5. Sampel Doni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

67

6. Sampel dirjosukino

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

68

7. Sampel Riyadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

69

8. Sampel Sadiyo winarno

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

70

9. Slamet Raharjo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

72

10. Suwardi Kandet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

73

11. Suryoto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

74

12. Sampel Sunaryo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

75

13. Sampel Widodo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

76

14. Sampel satro sutarno

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

77

Keterangan

A: peak etanol

B: peak n-butanol

Lampiran 14: Kondisi Kromatogram Gas

Kondisi Alat Kromatografi Gas

Mulai 10.30 -

Gas Nitrogen, Hidrogen, Udara

Column Cp-Wax 52 CB, 25m x 032mm

Column Head Presure 10 psi

Press. Udara 4 bar

Press. Hidrogen 2.2 bar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

78

Press. Nitrogen 1.5 bar

Split Vent 99.0 ml/min

Purge Vent 3.22 ml/min

Flow Total 444 ml/min

Flow Udara 394 ml/min

Flow Hidrogen 32.6 ml/min

Flow Nitrogen Carier 0.9 ml/min

Init temp 70

Init time 2 menit

Rate 30 deg/min

Fnal temp 220

Final Time 2 menit

Injector B 200

Detector A 250

Range 2

Base signal

Lampiran 15: Perhitungan Sampel Alkohol

1. AUC Sampel Alkohol

Sampel hari 1 replikasi 1

I.Temp = 70, I.Time = 2 , 200 & 250, range 3

1 2 3 4 5

TR Etanol 250.3 252.6 252 252.8 251.9

AUC Etanol 0.63 0.762 0.85 0.907 0.871

TR Butanol 323 321.9 323.2 323.6 323.5

AUC Butanol 0.927 1.055 1.314 1.211 1.172

6 7 8 9 10

TR Etanol 253 253.1 252.8 253.6 253

AUC Etanol 0.754 0.746 0.935 0.796 0.737

TR Butanol 323.3 323 323.7 323.1 322.9

AUC Butanol 1.17 1.163 1.241 1.047 1.122

11 12 13 14

TR Etanol 253.2 252.3 252.7 252.9

AUC Etanol 0.814 0.713 0.698 0.784

TR Butanol 323.5 323.4 323.1 323.6

AUC Butanol 1.11 1.016 1.102 1.168

Sampel hari 1 replikasi 2

I.Temp = 70, I.Time = 2 , 200 & 250, range 3

1 2 3 4 5

TR Etanol 252.5 252.3 253.4 253.3 253.4

AUC Etanol 0.752 0.703 0.652 0.773 0.759

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

79

TR Butanol 323.6 323.1 324.3 324.4 324.4

AUC Butanol 1.07 0.981 1.028 1.076 1.072

6 7 8 9 10

TR Etanol 253.4 252 253.8 253.3 253.7

AUC Etanol 0.608 0.662 0.927 0.753 0.719

TR Butanol 324.7 322 324.8 324.4 324.8

AUC Butanol 0.991 1.043 1.165 1.061 1.136

11 12 13 14

TR Etanol 253.9 253.5 252.6 253.5

AUC Etanol 0.851 0.698 0.765 0.751

TR Butanol 324.8 324.2 323.9 324.5

AUC Butanol 1.167 1.01 1.146 1.081

Sampel hari 1 replikasi 3

I.Temp = 70, I.Time = 2 , 200 & 250, range 3

1 2 3 4 5

TR Etanol 253.2 254 254 254.2 253

AUC Etanol 0.601 0.69 0.719 0.764 0.773

TR Butanol 323.4 325 325 325.1 324.1

AUC Butanol 0.928 1.017 1.085 1.058 1.094

6 7 8 9 10

TR Etanol 243.8 244.9 253.8 244.8 253.8

AUC Etanol 0.708 0.706 0.774 0.292 0.674

TR Butanol 313.2 314.5 324.8 312.8 324.8

AUC Butanol 1.076 1.118 1.014 0.408 1.014

11 12 13 14

TR Etanol 243.8 244.9 253.8 244.8

AUC Etanol 0.758 0.806 0.674 0.592

TR Butanol 313.2 314.5 324.8 312.8

AUC Butanol 1.076 1.118 1.014 0.928

Sampel hari 2 replikasi 1

I.Temp = 70, I.Time = 2 , 200 & 250, range 3

1 2 3 4 5

TR Etanol 253.1 253 253 253.4 252.9

AUC Etanol 0.715 0.701 0.789 0.802 0.725

TR Butanol 323.6 323.1 324.3 324.4 324.4

AUC Butanol 1.012 1.023 1.141 1.155 1.126

6 7 8 9 10

TR Etanol 253.3 253.4 253.7 253 253.8

AUC Etanol 0.762 0.801 0.902 0.781 0.902

TR Butanol 313.2 314.5 324.8 312.8 324.8

AUC Butanol 1.114 1.121 1.172 1.159 1.175

11 12 13 14

TR Etanol 253 252.8 253.1 253.6

AUC Etanol 0.858 0.709 0.75 0.87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

80

TR Butanol 321.1 322 320.5 321.9

AUC Butanol 1.167 1.346 1.112 1.179

Sampel hari 2 replikasi 2

I.Temp = 70, I.Time = 2 , 200 & 250, range 3

1 2 3 4 5

TR Etanol 253.7 254.3 254.2 255.2 253.8

AUC Etanol 0.802 0.718 0.759 0.755 0.668

TR Butanol 324.2 324.9 325.3 325.3 324.7

AUC Butanol 1.073 1.117 1.139 1.056 1.032

6 7 8 9 10

TR Etanol 254.2 252.4 253.8 253.7 253.5

AUC Etanol 0.781 0.656 0.773 0.596 0.732

TR Butanol 325.3 323.4 324.4 324.3 324.5

AUC Butanol 1.115 0.955 0.992 0.889 0.969

11 12 13 14

TR Etanol 254.4 254.3 253.8 254.6

AUC Etanol 0.794 0.516 0.805 0.721

TR Butanol 325.6 325.3 324.5 325.6

AUC Butanol 1.093 0.945 1.128 0.966

Sampel hari 2 replikasi 3

I.Temp = 70, I.Time = 2 , 200 & 250, range 3

1 2 3 4 5

TR Etanol 253.2 254 254 254.2 253

AUC Etanol 0.61 0.67 0.72 0.721 0.762

TR Butanol 323.4 325 325 325.1 324.1

AUC Butanol 0.919 1.06 1.08 1.051 1.13

6 7 8 9 10

TR Etanol 243.8 244.9 253.8 244.8 253.8

AUC Etanol 0.72 0.77 0.749 0.642 0.727

TR Butanol 313.2 314.5 324.8 312.8 324.8

AUC Butanol 1.06 1.121 1.004 0.958 1.004

11 12 13 14

TR Etanol 243.8 244.9 253.8 244.8

AUC Etanol 0.798 0.606 0.774 0.662

TR Butanol 313.2 314.5 324.8 312.8

AUC Butanol 1.126 1.108 1.105 0.928

Sampel hari 3 replikasi 1

I.Temp = 70, I.Time = 2 , 200 & 250, range 3

1 2 3 4 5

TR Etanol 253.7 254.3 254.2 255.2 253.8

AUC Etanol 0.837 0.709 0.833 0.916 0.919

TR Butanol 323.4 325 325 325.1 324.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

81

AUC Butanol 1.259 1.025 1.221 1.207 1.206

6 7 8 9 10

TR Etanol 243.8 244.9 253.8 244.8 253.8

AUC Etanol 0.69 0.908 0.802 0.869 0.711

TR Butanol 323.4 325 325 325.1 324.1

AUC Butanol 0.983 1.241 1.12 1.081 1.094

11 12 13 14

TR Etanol 254.4 254.3 253.8 254.6

AUC Etanol 0.746 0.893 0.85 0.825

TR Butanol 313.2 314.5 324.8 312.8

AUC Butanol 1.173 1.136 1.161 1.212

Sampel hari 3 replikasi 2

I.Temp = 70, I.Time = 2 , 200 & 250, range 3

1 2 3 4 5

TR Etanol 245.8 245.1 244.6 244.8 245.6

AUC Etanol 0.661 0.651 0.559 0.87 0.758

TR Butanol 315.6 315.2 314.3 314.9 314.7

AUC Butanol 0.952 0.936 0.872 1.104 0.968

6 7 8 9 10

TR Etanol 244.8 244.9 243.9 243.9 243.5

AUC Etanol 0.66 0.695 0.699 0.516 0.626

TR Butanol 313.6 314 313.7 312.8 313.1

AUC Butanol 0.931 0.983 0.986 0.742 0.975

11 12 13 14

TR Etanol 243.5 243.8 243.3 243.4

AUC Etanol 0.72 0.77 0.681 0.597

TR Butanol 313.4 313.5 313.1 313.1

AUC Butanol 1.135 0.948 1.024 0.935

Sampel hari 3 replikasi 3

I.Temp = 70, I.Time = 2 , 200 & 250, range 3

1 2 3 4 5

TR Etanol 253.2 254 254 254.2 253

AUC Etanol 0.621 0.75 0.719 0.784 0.741

TR Butanol 323.4 325 325 325.1 324.1

AUC Butanol 0.918 1.117 1.115 1.028 0.98

6 7 8 9 10

TR Etanol 243.8 244.9 253.8 244.8 253.8

AUC Etanol 0.758 0.706 0.804 0.632 0.675

TR Butanol 313.2 314.5 324.8 312.8 324.8

AUC Butanol 1.076 0.989 1.119 0.898 1.108

11 12 13 14

TR Etanol 243.8 244.9 253.8 244.8

AUC Etanol 0.718 0.886 0.694 0.612

TR Butanol 313.2 314.5 324.8 312.8

AUC Butanol 1.099 1.128 1.034 0.975

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

82

2. Contoh Perhitungan Sampel hari 1

a. Rasio AUC Etanol dengan N-Butanol

Sampel (Rasio) = 𝐴𝑈𝐶 𝐸𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙

𝐴𝑈𝐶 𝑁−𝐵𝑢𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙

Sampel (Rasio) 1 = 0.63

0.927 = 0.680

Sampel (Rasio) 2 = 0.762

1.055 = 0.722

Sampel (Rasio) 3 = 0.85

1.314 = 0.647

Sampel (Rasio) 4 = 0.907

1.211 = 0.749

Sampel (Rasio) 5 = 0.871

1.172 = 0.743

Sampel (Rasio) 6 = 0.754

1.17 = 0.644

Sampel (Rasio) 7 = 0.746

1.143 = 0.641

Sampel (Rasio) 8 = 0.935

1.241 = 0.753

Sampel (Rasio) 9 = 0.796

1.047 = 0.760

Sampel (Rasio) 10 = 0.737

1.122 = 0.657

Sampel (Rasio) 11 = 0.814

1.11 = 0.733

Sampel (Rasio) 12 = 0.713

1.106 = 0.702

Sampel (Rasio) 13 = 0.698

1.102 = 0.633

Sampel (Rasio) 14 = 0.784

1.168 = 0.671

b. Perhitungan regresi linier

Sampel (x) = Rasio +0.031

0.121

Sampel 1= (0.68+0.031)/0.121

2𝑥10 = 29.364

Sampel 2= (0.722+0.031)/0.121

2𝑥10= 31.127

Sampel 3= (0.647+0.031)/0.121

2𝑥10= 28.012

Sampel 4= (0.749+0.031)/0.121

2𝑥10= 32.230

Sampel 5= (0.743+0.031)/0.121

2𝑥10= 31.991

Sampel 6= (0.644+0.031)0.121

2𝑥10= 27.911

Sampel 7= (0.641+0.031)/0.121

2𝑥10= 27.787

Sampel 8= (0.753+0.031)/0.121

2𝑥10 =32.414

Sampel 9= (0.760+0.031)/0.121

2𝑥10= 32.697

Sampel10= (0.657+0.031)0.121

2𝑥10= 28.424

Sampel11=(0.733+0.031)/0.121

2𝑥10= 31.548

Sampel12=(0.702+0.031)/0.121

2𝑥10= 30.280

Sampel13=(0.633+0.031)/0.121

2𝑥10= 27.454

Sampel14=(0.671+0.031)/0.121

2𝑥10= 29.018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

83

No Rasio AUC etanol/butanol Kadar No

Rasio AUC etanol/butanol Kadar

1 0.680 29.364 8 0.753 32.414

2 0.722 31.127 9 0.760 32.697

3 0.647 28.012 10 0.657 28.424

4 0.749 32.230 11 0.733 31.584

5 0.743 31.991 12 0.702 30.280

6 0.644 27.911 13 0.633 27.454

7 0.641 27.787 14 0.671 29.018

No Rasio AUC etanol/butanol Kadar No

Rasio AUC etanol/butanol Kadar

1 0.703 30.322 8 0.796 34.161

2 0.717 30.893 9 0.710 30.608

3 0.634 27.489 10 0.633 27.435

4 0.718 30.967 11 0.729 31.414

5 0.708 30.538 12 0.691 29.838

6 0.614 26.633 13 0.668 28.865

7 0.635 27.509 14 0.695 29.989

No Rasio AUC etanol/butanol Kadar No

Rasio AUC etanol/butanol Kadar

1 0.648 28.043 8 0.763 32.823

2 0.678 29.317 9 0.716 30.855

3 0.663 28.664 10 0.665 28.748

4 0.722 31.121 11 0.704 30.391

5 0.707 30.479 12 0.721 31.071

6 0.658 28.471 13 0.665 28.748

7 0.631 27.375 14 0.638 27.642

Tabel Kadar Sampel Hari ke 1.

No Sampel Kadar %(v/v) No Sampel Kadar %(v/v)

1 30.451 8 32.891

2 28.280 9 29.028

3 29.167 10 32.234

4 30.143 11 31.176

5 28.354 12 23.591

6 29.707 13 30.049

7 30.046 14 31.552

Rata - rata 29.779

SD 1.725

CV 5.792%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

84

3. Perhitungan Sampel Hari 2

a. Rasio AUC Etanol dengan N-Butanol

Sampel (Rasio) = 𝐴𝑈𝐶 𝐸𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙

𝐴𝑈𝐶 𝑁−𝐵𝑢𝑡𝑎𝑛𝑜𝑙

Sampel (Rasio) 1 = 0.715

1.012 = 0.707

Sampel (Rasio) 2 = 0.701

1.023 = 0.685

Sampel (Rasio) 3 = 0.789

1.141 = 0.691

Sampel (Rasio) 4 = 0.802

1.155 = 0.694

Sampel (Rasio) 5 = 0.725

1.126 = 0.644

Sampel (Rasio) 6 = 0.762

1.114 = 0.684

Sampel (Rasio) 7 = 0.801

1.121 = 0.715

Sampel (Rasio) 8 = 0.902

1.172 = 0.770

Sampel (Rasio) 9 = 0.781

1.059 = 0.674

Sampel (Rasio) 10 = 0.902

1.175 = 0.768

Sampel (Rasio) 11 = 0.858

1.167 = 0.735

Sampel (Rasio) 12 = 0.709

1.346 = 0.527

Sampel (Rasio) 13 = 0.75

1.112 = 0.674

Sampel (Rasio) 14 = 0.87

1.179 = 0.738

b. Perhitungan menggunakan kurva baku

Sampel (x) = Rasio +0.031

0.121

Sampel 1=(0.707+0.031)/0.121

2𝑥10 = 30.467

Sampel 2= (0.685+0.031)/0.121

2𝑥10= 29.597

Sampel 3= (0.691+0.031)/0.121

2𝑥10= 29.855

Sampel 4= (0.694+0.031)/0.121

2𝑥10= 29.974

Sampel 5= (0.644+0.031)/0.121

2𝑥10= 27.887

Sampel 6= (0.684+0.031)0.121

2𝑥10= 29.546

Sampel 7= (0.715+0.031)/0.121

2𝑥10= 30.807

Sampel 8= (0.770+0.031)/0.121

2𝑥10 =33.084

Sampel 9= (0.674+0.031)/0.121

2𝑥10= 29.126

Sampel10= (0.768+0.031)0.121

2𝑥10= 33.002

Sampel11=(0.735+0.031)/0.121

2𝑥10= 31.662

Sampel12=(0.527+0.031)/0.121

2𝑥10= 23.047

Sampel13=(0.674+0.031)/0.121

2𝑥10= 29.151

Sampel14=(0.738+0.031)/0.121

2𝑥10= 31.773

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

85

No Rasio AUC etanol/butanol Kadar No

Rasio AUC etanol/butanol Kadar

1 0.707 30.476 8 0.770 33.084

2 0.685 29.597 9 0.674 29.126

3 0.691 29.855 10 0.768 33.002

4 0.694 29.974 11 0.735 31.662

5 0.644 27.887 12 0.527 23.047

6 0.684 29.546 13 0.674 29.151

7 0.715 30.807 14 0.738 31.773

No Rasio AUC etanol/butanol Kadar No

Rasio AUC etanol/butanol Kadar

1 0.747 32.167 8 0.779 33.481

2 0.643 27.843 9 0.670 28.984

3 0.666 28.817 10 0.755 32.497

4 0.715 30.825 11 0.726 31.299

5 0.647 28.028 12 0.546 23.844

6 0.700 30.225 13 0.714 30.771

7 0.687 29.666 14 0.746 32.123

No Rasio AUC etanol/butanol Kadar No

Rasio AUC etanol/butanol Kadar

1 0.664 28.709 8 0.746 32.108

2 0.632 27.400 9 0.670 28.973

3 0.667 28.829 10 0.724 31.203

4 0.686 29.629 11 0.709 30.566

5 0.674 29.146 12 0.547 23.881

6 0.679 29.349 13 0.700 30.225

7 0.687 29.665 14 0.713 30.759

Tabel Kadar Sampel Hari ke 2.

No Sampel Kadar %(v/v) No Sampel Kadar %(v/v)

1 29.243 8 33.133

2 30.446 9 31.387

3 28.055 10 28.202

4 31.439 11 31.130

5 31.002 12 30.397

6 27.672 13 28.356

7 27.557 14 28.883

Rata-rata 29.762

SD 2.237

CV 7.516%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

86

4. Perhitungan Sampel Alkohol Hari 3

a. Rasio AUC etanol vs butanol

Sampel (Rasio) 1 = 0.837

1.259 = 0.665

Sampel (Rasio) 2 = 0709

1.025 = 0.692

Sampel (Rasio) 3 = 0.833

1.221 = 0.682

Sampel (Rasio) 4 = 0.916

1.207 = 0.759

Sampel (Rasio) 5 = 0.919

1.206 = 0.762

Sampel (Rasio) 6 = 0.69

0.983 = 0.702

Sampel (Rasio) 7 = 0.908

1.241 = 0.732

Sampel (Rasio) 8 = 0.802

1.12 = 0.716

Sampel (Rasio) 9 = 0809

1.081 = 0.804

Sampel (Rasio) 10 = 0.711

1.094 = 0.650

Sampel (Rasio) 11 = 0.746

1.173 = 0.636

Sampel (Rasio) 12 = 0.893

1.136 = 0.786

Sampel (Rasio) 13 = 0.85

1.161 = 0.732

Sampel (Rasio) 14 = 0.825

1.212 = 0.681

b. Perhitungan menggunakan kurva baku

Sampel (x) = Rasio +0.031

0.121

Sampel 1=(0.665+0.031)/0.121

2𝑥10 = 28.753

Sampel 2= (0.692+0.031)/0.121

2𝑥10= 28.864

Sampel 3= (0.682+0.031)/0.121

2𝑥10= 29.472

Sampel 4= (0.759+0.031)/0.121

2𝑥10= 32.641

Sampel 5= (0.762+0.031)/0.121

2𝑥10= 32.770

Sampel 6= (0.702+0.031)0.121

2𝑥10= 30.286

Sampel 7= (0.732+0.031)/0.121

2𝑥10= 31.515

Sampel 8= (0.716+0.031)/0.121

2𝑥10 =30.871

Sampel 9= (0.804+0.031)/0.121

2𝑥10= 34.499

Sampel10= (0.650+0.031)0.121

2𝑥10= 28.137

Sampel11=(0.636+0.031)/0.121

2𝑥10= 27.651

Sampel12=(0.786+0.031)/0.121

2𝑥10= 33.764

Sampel13=(0.732+0.031)/0.121

2𝑥10= 31.534

Sampel14=(0.681+0.031)/0.121

2𝑥10= 29.409

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

87

No Rasio AUC etanol/butanol Kadar No

Rasio AUC etanol/butanol Kadar

1 0.665 28.753 8 0.716 30.871

2 0.692 29.864 9 0.804 34.499

3 0.682 29.472 10 0.650 28.137

4 0.759 32.641 11 0.636 27.561

5 0.762 32.770 12 0.786 33.764

6 0.702 30.286 13 0.732 31.534

7 0.732 31.515 14 0.681 29.409

No Rasio AUC etanol/butanol Kadar No

Rasio AUC etanol/butanol Kadar

1 0.694 29.972 8 0.709 30.575

2 0.696 30.021 9 0.695 30.017

3 0.641 27.771 10 0.642 27.812

4 0.788 33.845 11 0.634 27.494

5 0.783 33.639 12 0.812 34.844

6 0.709 30.575 13 0.665 28.762

7 0.707 30.497 14 0.639 27.665

No Rasio AUC etanol/butanol Kadar No

Rasio AUC etanol/butanol Kadar

1 0.664 28.709 8 0.746 32.108

2 0.632 27.400 9 0.670 28.973

3 0.667 28.829 10 0.724 31.203

4 0.686 29.629 11 0.709 30.566

5 0.674 29.146 12 0.547 23.881

6 0.679 29.349 13 0.700 30.225

7 0.687 29.665 14 0.713 30.759

Tabel Kadar Sampel Hari ke 3.

No Sampel Kadar %(v/v) No Sampel Kadar %(v/v)

1 29.320 8 30.806

2 29.637 9 31.627

3 28.390 10 27.468

4 33.094 11 27.778

5 32.978 12 34.116

6 30.417 13 29.771

7 30.930 14 28.098

Rata-rata 30.316

SD 2.085

CV 6.877%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

88

Lampiran 16. Uji Statistik Sampel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - … · Tabel IV Jenis-jenis detektor, batas deteksi, jenis sampel-sampelnya ... digunakan 200oC; dengan suhu detektor A 250oC, serta range:3.

90

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi berjudul “Penetapan kadar etanol dalam hasil

produksi “ciu” rumahan desa sentul kabupaten sukoharjo

dengan metode kromatografi gas” memiliki nama lengkap Fajar

Dwi Riyanto. Penulis lahir di Pangkalan Bun Provinsi

Kalimantan Tengah pada tanggal 31 Oktober 1990 sebagai anak kedua pasangan

Mulyana dan Murwani. Pendidikan formal yang pernah diikuti penulis yaitu TK

Cahaya Mulia Pangkalan Bun (1995-1996), SD Katolik Santa Maria Pangkalan

Bun (1996-2002), SMP Negeri 1 Pangkalan Bun (2002-2005), SMA Negeri 1

Pangkalan Bun (2005-2008), kemudian tahun 2008 melanjutkan kuliah di

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. Selama menempuh kuliah penulis

aktif dalam berbagai kegiatan dan organisasi beberapa diantaranya, Panitia PPnEC

Farmasi (2008,2009), Pengurus BEMF Farmasi (2009, 2010), Panitia INSADHA

(2010), dan yang terakhir Tim Humas dan Promosi Universitas Sanata Dharma

(2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI