Detektor Telur Busuk

17
Detektor Telur Busuk Wisnu, pelajar SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah. Detektor telur busuk adalah temuan pertamanya yang mampu mencuri perhatian dunia, dengandilengkapi sensor. Wisnu membuat senter yang dilengkapi sensor cahaya dan kalibrator.Bila cahaya tembus, maka akan menyala lampu hijau. Bila gelap, lampu akan menyalamerah dan berbunyi. Temuannya juga sampai mendapatkan perhatian dari para penggiatindustri yang hendak membeli hak ciptanya. “Ada yang minta kontak saya, menanyakan alat saya dijual berapa ringgit. Ada jugayang mengatakan kalau bisa alat ini dibuat otomatis,” ujar Wisnu . OLEH MAMDUH FARHAN AL-BUHAIRI Mukaddimah Indonesia sebagai Negara agraris pernah menjadi macan Asia dalam bidang pangan. Namun kini Indonesia mengalami Kekurangan Pangan. Baik beras, kedelai dan barang-barang lain harganya melambung cukup tinggi, sehingga memberikan sumbangan kepada tingginya angka inflasi dalam perekonomian nasional dan meningkatkan angka kemiskinan dan pengangguran nasional (yang pada tahun 2006 diperkirakan 12,50 % dari penduduk Indonesia adalah pengangguran, sehingga Indonesia menduduki rangking 133 dari 197 negara. Kekurangan pangan dan energi nasional akan lebih parah lagi di masa mendatang mengingat saat ini produk pangan (jagung, kedelai, gandum, tebu, ubi kayu dan lain-lain) yang semua untuk melayani perut kini dikonversi menjadi bahan bakar yang selama ini digunakan berasal dari bahan baku fosil. Kondisi haus pangan dipicu booming ekonomi China dan India (Chindia) yang populasinya hampir sepertiga penduduk dunia. Akibatnya, impor beras sulit dilakukan. Padahal kebutuhan beras di Indonesia, dengan jumlah penduduk 200 juta, sangat besar. Langkah sejumlah negara produsen utama beras (Vietnam, Thailand, India, dan China) menghentikan ekspor tak lain guna mengantisipasi instabilitas harga beras di dunia. Akibat tren ini, negara-negara konsumen beras, jagung, terigu, dan kedelai akan amat terpukul. Kondisi itu membuat kemungkinan terjadinya kekurangan pangan di Indonesia menjadi Iebih besar. Menurut Badan Pangan Dunia (FAQ, 2007) kondisi haus pangan dan lonjakan harga ini sifatnya tidak temporer tetapi lebih permanen. Indonesia adalah negara

description

tugas

Transcript of Detektor Telur Busuk

Page 1: Detektor Telur Busuk

Detektor Telur BusukWisnu, pelajar SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah. Detektor telur busuk adalah temuan pertamanya yang mampu mencuri perhatian dunia, dengandilengkapi sensor. Wisnu membuat senter yang dilengkapi sensor cahaya dan kalibrator.Bila cahaya tembus, maka akan menyala lampu hijau. Bila gelap, lampu akan menyalamerah dan berbunyi. Temuannya juga sampai mendapatkan perhatian dari para penggiatindustri yang hendak membeli hak ciptanya.“Ada yang minta kontak saya, menanyakan alat saya dijual berapa ringgit. Ada jugayang mengatakan kalau bisa alat ini dibuat otomatis,” ujar Wisnu.

OLEH MAMDUH FARHAN AL-BUHAIRI

Mukaddimah Indonesia sebagai Negara agraris pernah menjadi macan Asia dalam bidang pangan. Namun kini Indonesia mengalami Kekurangan Pangan. Baik beras, kedelai dan barang-barang lain harganya melambung cukup tinggi, sehingga memberikan sumbangan kepada tingginya angka inflasi dalam perekonomian nasional dan meningkatkan angka kemiskinan dan pengangguran nasional (yang pada tahun 2006 diperkirakan 12,50 % dari penduduk Indonesia adalah pengangguran, sehingga Indonesia menduduki rangking 133 dari 197 negara.

Kekurangan pangan dan energi nasional akan lebih parah lagi di masa mendatang mengingat saat ini produk pangan (jagung, kedelai, gandum, tebu, ubi kayu dan lain-lain) yang semua untuk melayani perut kini dikonversi menjadi bahan bakar yang selama  ini digunakan berasal dari bahan baku fosil.

Kondisi haus pangan dipicu booming ekonomi China dan India (Chindia) yang populasinya hampir sepertiga penduduk dunia. Akibatnya, impor beras sulit dilakukan. Padahal kebutuhan beras di Indonesia, dengan jumlah penduduk 200 juta, sangat besar. Langkah sejumlah negara produsen utama beras (Vietnam, Thailand, India, dan China) menghentikan ekspor tak lain guna mengantisipasi instabilitas harga beras di dunia. Akibat tren ini, negara-negara konsumen beras, jagung, terigu, dan kedelai akan amat terpukul. Kondisi itu membuat kemungkinan terjadinya kekurangan pangan di Indonesia menjadi Iebih besar.

Menurut Badan Pangan Dunia (FAQ, 2007) kondisi haus pangan dan lonjakan harga ini sifatnya tidak temporer tetapi lebih permanen. Indonesia adalah negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam berupa lahan yang luas, namun saat ini tengah mengalami degradasi lingkungan, sehingga menurunlah tingkat produktifitas lahan.

Di sisi lain, Indonesia merupakan negara berpantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Panjang garis pantai Indonesia tercatat sebesar 8i.ooo km. Dan wilayah pesisir Indonesia (wilayah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang saling berinteraksi) kira-

Page 2: Detektor Telur Busuk

kira seluas 1.458.000 km. Wilayah seluas ini atau sebagian besar dari padanya, khususnya yang berair asin belum termanfaatkan untuk pertanian.

Langkah PenyelamatanMelihat kondisi krisis yang ada dan berbagai potensi yang dimiliki oleh Negara Indonesia, maka perlu adanya kebijakan khusus dari pemerintah untuk beberapa komoditas pertanian yang menguasai hajat hidup orang banyak seperti beras, jagung, kedelai, gula atau tebu, minyak kelapa sawit, dan sebagainya, yang mulai dari proses hulu sampai hilir terutama penetapan harga dasar yang tidak merugikan produsen maupun konsumen.

Di samping perlu ada kebijakan nasional yang berpihak kepada sektor pertanian dan mendorong percepatan pengembangan kawasan dan produksi pertanian. Saat ini memang sudah banyak langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi kurangnya ketahanan pangan, namun menurut hemat kami masih bersifat sporadis jangka pendek seperti melalui impor bahan-bahan kebutuhan pangan. Padahal langkah tersebut bisa difahami sangat merugikan kepentingan nasional saat ini dan masa mendatang karena terjadinya pemborosan devisa negara dan pengorbanan terhadap harkat dan martabat bangsa sebagai negara agraris.

Dan yang tidak kalah pentingnya adalah mengembangkan pusat-pusat riset teknologi perbenihan dan pengolahan hasil serta pengembangan sumberdaya manusia pada setiap daerah kawasan sentra produksi komoditas tersebut sesuai hasil analisis keunggulan komparatifdaerah dimaksud

Untuk menunjang langkah penyelamatan di atas majalah Islami Qiblati dengan segala keterbatasannya mencoba turut andil dalam memikirkan solusi dari kurangnya ketahanan pangan Indonesia, dengan cara mengenalkan penemuan varietas tanaman padi, gandum dan jagung yang sangat menjanjikan untuk mengantarkan bangsa ini keluar dari krisis.

Sejarah PenemuanTahun 1989 merupakan awal perwujudan impian yang merupakan tantangan bagi para ilmuwan Mesir dalam Sebuah tim yang diketuai oleh Dr. Ahmad Mustajir, seorang pakar (rekayasa) genetika di Universitas Kairo. Tantangan ini berlangsung hingga 15 tahun, sampai akhirnya diumumkan hasil riset yang gemilang pada tahun 2006.

Dasar pemikiran yang dipakai oleh para ilmuwan Mesir tersebut adalah menyilangkan (xenogamy) antara set tumbuhanPhragmites Australis atau dikenal dalam bahasa Inggris Common Reed (rumput yang tumbuh di air asin) dengan sel tanaman padi, gandum dan jagung. Tumbuhan Phragmites Australis memiliki campuran genetika yang memungkinkannya untuk bertahan dengan tingkat keasinan air laut, serta tahan terhadap panas tinggi, dan pada saat bersamaan susunan selnya sama dengan susunan tanaman padi dan gandum, karena semuanya merupakan satu rumpun. Penelitian ini didasarkan pada pemisahan protoplasma dari tiap tiap beras, gandum, dan jagung serta Al-Ghab. Kemudian mengadakan penyilangan pada sel-sel jenis-jenis tanaman tersebut dengan menggunakan metode penggabungan elektrik. Dengan demikian terbentuklah varietas hasil

Page 3: Detektor Telur Busuk

campuran atau pesilangan antara padi dan ghab, gandum dengan ghab, serta jagung dengan ghab.

Riset ini juga menghasilkan pemilihan beberapa macam keturunan masing-masing 12 keturunan dari padi hasil silang, 8 keturunan dari gandum hasil silang, dan 4 keturunan dari jagung basil silang. Kemudian para pakar sains menanam keturunan-keturunan ini dalam waktu yang berbeda-beda di lahan pertanian Mesir di bawah kondisi air laut yang berkadar garam tinggi atau kondisi kering di beberapa propinsi untuk diuji.

Setelah itu dilakukan penelitian anatomi (pembedahan, kajian mendalam) terhadap keturunan padi dan gandum yang telah didaftar. Kemudian dilakukan analisa kimia (chemical analysis) yang sama terhadap benih-benih yang dihasilkan tersebut. Setelah itu puluhan hektar lahan ditanami tiap-tiap benih untuk pengujian.

Hasil penelitian menetapkan bahwa keturunan padi mampu bertahan di bawah rasio salinitas (kadar garam) tinggi yaitu 32 ppt [mungkin ini kadar garam di Mesir yang menggunakan sampel air laut Merah dan laut Tengah, karena yang kita kenal di Indonesia yang dekat dengan samudera ini rata salinitas air laut adalah 33-35 ppt dan rata-rata adalah 35,079 ppt] dan kuat menahan suhu panas sampai 60 derajat celcius.

Keunggulan Produk Hasil RisetDi samping keberhasilan atas perkembangannya hingga masak, dan sukses menghasilkan biji-bijian padi dan gandum dalam tingkat keasinan serta kekeringan, benih varietas baru ini memihiki kualitas yang tinggi, misalnya berprotein tinggi, asam amino, glukosa dan unsur-unsur makanan lamnnya yang berbeda dengan keturunan padi biasa. Selain itu riset ini mampu menghasilkan keturunan jagung raksasa. Sedangkan yang lainnnya adalah, bukan yang terakhir, keturunan baru ini telah diwarisi kemampuan tahan berbagai macam penyakit, virus dan hama serangga.

Sebagai konklusi, sesungguhnya penemuan ini menjadi kemenangan baru untuk mengeliminir kemiskinan dan kelaparan dengan alasan-alasan sebagai berikut:1. Penemuan ini difokuskan pada dua bibit makanan terpenting bagi manusia, yaitu padi dan gandum.2. Keturunan baru tersebut mengandung nilai gizi yang lebih tinggi dibanding padi dan gandum yang ada sekarang.3.Pemungkinan penanaman keturunan ini di tanah mana saja, dan bisa diairi dengan air laut; artinya bisa mengeliminir problem kekurangan lahan layak tanam dan air yang diperlukan untuk mengairi sawah-sawah ini.4.Bibit-bibit unggul turunan hasil kawin silang ini memiliki keistimewaan berupa kemampuan mengatasi penyakit dan hama serangga yang menghemat uang yang biasa digunakan untuk membeli obat-obatan dan pembasmi serangga (insektisida).5.Pemungkinan pemanfaatan lahan-lahan yang layak ditanami dan yang saat ini ditanami padi dan gandum untuk ditanami hasil bumi lainnya yang bermacam-macam, terutama kedelai.6.Penghematan air tawar khususnya di tempat-tempat yang menderita kelangkaan air,

Page 4: Detektor Telur Busuk

karena kita menyadari bahwa hasil bumi padi dan gandum membutuhkan air tawar dalam jumlah besar.

Solusi Bagi Krisis Pangan dan EkonomiPenemuan ini membentuk, sebagaimana saya katakan, sebuah kesuksesan besar bagi kemanusiaan. Ini perkara sangat penting bagi negara-negara yang sedang menderita kekurangan sumber-sumber pangan dan bersandar pada produk impor untuk memenuhi kebutuhan pangannya, disebabkan kelangkaan sumber-sumber air di negara-negara tersebut. Tentunya penemuan ini tidak menolak negara-negara agraris untuk memanfaatkannya.

Pada pertanian gandum, sesungguhnya sumber lain akan melimpah, yaitu tepung yang masuk ke pabrik-pabrik makanan, juga melimpah bagi masyarakat dengan harga yang ringan, jauh dan perasaan takut harga yang melambung tinggi atau kehabisan. Jika pertanian padi dan jagung yang bersandar pada air laut memungkinkan, kita akan memelihara dan menghemat air sungai dan air bawah tanah. Ini sebagian manfaat yang akan diperoleh di negara mana saja ketika menjalankan penemuan ini. Masalahnya sangat mudah, yaitu hanya dituntut kemauan keras untuk mengambil keputusan serta merealisasikannya. Semuanya hanya tinggal memilih daerah mana saja yang dekat dengan pantai, kemudian menyediakan jaringan (sambungan) pipa yang berfungsi mengambil air laut untuk irigasi tanaman tersebut.

Indonesia Sangat Berpeluang MenerapkannyaSehubungan dengan keberadaan Indonesia sebagai sebuah Negara yang memiliki pulau-pulau yang banyak sekali dan daerah pesisir yang panjang sekali seperti yang kita kemukakan di awal-, maka kami berharap agar Indonesia mau memanfaatkan hasil penelitian ini. lnilah artikel yang kami persembahkan sebagai hadiah atas nama majalah Qiblati untuk Bangsa Indonesia (Departemen Pertanian Republik Indonesia) untuk dikaji lebih lanjut. Semoga Allah memberikan bimbingan untuk dapat menjalankan konsep ini.

Tidak diragukan lagi, jika konsep in berhasil dijalankan, kemakmuran akan merata dan berbagai kebaikan pun akan terus bertambah serta bisa berperan dalam mengatasi problematika pengangguran, harga beras dan gandum akan turun drastis sehingga dapat betul-betul meringankan rakyat terutama keluarga miskin. Demikian juga pendapatan negara akan bertambah dengan mengekspor beras dan gandum dalam jumlah besar kenegara-negara lain dengan izin Allah.

Ini akan membangkitkan kondsi perekonomian Negara secara makro. Oleh sebab itu kami berharap agar negara membentuk sebuah lembaga untuk mempelajari temuan inidan datang ke negara tempat riset ini dilakukan. Untuk menghidupkan konsep ini Qiblati siap menjadi perantara (fasilitator). Dan jika yang berminat penemuan ini adalah pihak swasta maka perlu ada pembicaraan lanjutan.

Penutup

Page 5: Detektor Telur Busuk

Akhirnya, kami beritahukan kepada para pembaca budiman bahwa Dr. Ahmad Mustajir, pelopor penemuan luar biasa ini telah meninggal dunia setelah hasil risetnya diumumkan dan disebarluaskan. Beliau meninggal pada 16 Agustus 2006 setelah mengalami penggumpalan serius pada otak, pada saat beliau menyaksikan pembantaian ala bar-bar serta penghancuran yang dilakukan Zionis di Lebanon dan Palestina. Bukan suatu yang mengherankan (jika beliau memiliki empati yang begitu kuat) karena dulunya beliau adalah penyair yang sangat halus perasaannya, serta sangat peduli terhadap kesusahan umat Islam. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan kasih sayang kepadanya.

Catatan:Arti tumbuhan liar al-Ghab: termasuk tumbuhan air terpenting yang tersebar di Mesir dalam jumlah besar; kebanyakan di danau, pinggir laut, got dan sungai. Di antara keistimewaannya sangat cepat menyebar dan berkembang, sangat mudah beradaptasi dengan iklim sekitarnya, kemampuan luar biasa untuk bersaing serta mempunyai keistimewaan mendominasi tumbuhan air hidup bersamanya. Nama ilmiahnya Phragmites Australis, dalam bahasa lnggris Common Reed. Dia merupakan tumbuhan yang berumur panjang (siklus kehidupannya bisa mencapai lebih dari 2 tahun) yang memiliki akar serabut tanah yang panjangnya 40 sampai 100 cm (bahkan mungkin sampai 200 cm) di dalam tanah, dan memanjang rata-rata dan 2 sampai 3 meter. Ada yang mengatakan tempat asalnya Amerika. Tumbuhan ini tersebar secara alami sebagaimana tersebar di beberapa negara, khususnya negara yang dingin dan lembab seperti Afrika dan sebagian negara-negara Asia, Meksiko, Cilly, Argentina dan beberapa negara Eropa. Tumbuhan ini juga berkembang di daerah-daerah yang banyak memiliki air got bersih dan dataran-dataran rendah yang memiliki banyak air hujan. Semoga bermanfaat, walhamdulillah Rabbil ‘Alamin. [*]https://enkripsi.wordpress.com/2010/10/18/penemuan-besar-bidang-pangan/

Era Perkembangan Ilmu GiziPerkembangan ilmu gizi memang membutuhkan waktu yang panjang hingga menjadi

seperti saat ini. Panjangnya perkembangan ilmu gizi dapat dibagi menjadi beberapa era perkembangan. Era penemuan, pada era ini banyak penemuan zat-zat gizi bagi kesehatan tubuh. Penemuan – penemuan tersebut bersifat kebetulan dan dirancang. James Lancaster (1601) mencatat upaya pencegahan skorbut dengan minum air jeruk. Kemudian secara empiris oleh James Lind (1747) membuktikan khasiat air jeruk untuk penyembuhan skorbut. Namun demikian baru pada abad ke-20 penemuan zat anti skorbut kemudian dikenal dengan vitamin C. Kemudian pada abad ke-18 penemuan proses pengolahan makanan dalam tubuh oleh Antoine Lavoisier melalui percobaan binatang (kelinci) menjadi tonggak percobaan binatang sebagai model dalam penelitian-penelitian gizi selanjutnya. Antoine Lavoisier juga dikenal sebagai Bapak Ilmu Gizi Dunia dikalangan ilmuwan. 

Page 6: Detektor Telur Busuk

Sumber : http://www.humsci.auburn.edu/nufs/images/nutritionscience_img1.jpg

Era Fungsi Biokimia, pada era ini fungsi zat-zat gizi secara biokimia berhasil diungkapkan. Pada era ini beberapa peneliti di bidang gizi meraih nobel karena penelitiannya yang membuktikan zat-zat gizi dalam fungsi biokimiawi tubuh seperti Szent-Gyorgy menemukan vitamin C yang terbukti menyembuhkan skorbut serta Elvehjem dkk yang mengkaji ulang penemuan zat anti beri-beri yang ternyata dibuktikan sebagai zat anti pellagra melalui penelitian pada manusia. Pada era ini juga mulai dikaji kecukupan berbagai zat gizi, ketersediaan zat gizi secara biologis di dalam tubuh, serta interaksi antar zat-zat gizi di dalam tubuh baik antar sesama zat gizi maupun dengan komponen lain seperti zat aktif dalam bahan pangan. 

Era Gizi Preventif, di era ini dikembangkan pemahaman pentingnya zat-zat gizi untuk pencegahan penyakit. Vitamin A yang diawal abad 19 diketahui hanya sebatas fungsinya untuk penglihatan dan diduga meningkatkan daya tahan tubuh, ternyata diakhir abad 19 diketahui bahwa defisiensi vitamin A pada bayi meningkatkan risiko kematian. Sebagai contoh di Indonesia, diambil langkah kebijakan pemberian vitamin A dua kali dalam setahun (bulan Februari dan Agustus) untuk menurunkan angka rabun senja dan risiko kematian bayi. Begitu pula dengan yodium, yang dikenal sebagai zat anti gondok, akhir-akhir ini telah dikaitkan dengan pencegahan penurunan daya intelektual sebagai akibat tidak tampak defisiensi yodium.

 

Page 7: Detektor Telur Busuk

Sumber : http://courses.cornell.edu/mime/media/12/7194/NutriSci.jpg

Era Pangan Fungsional, pada masa ini yang menonjol adalah perkembangan pangan fungsional serta zat aktif dalam bahan pangan yang dikaitkan dengan fungsinya dalam mencegah suatu penyakit. Penelitian – penelitian mulai diarahkan pada pengkajian dan percobaan pangan lokal yang dikembangkan dengan teknologi pangan dikaitkan dengan manfaatnya bagi kesehatan manusia. Sebagai contohnya pengembangan minyak zaitun untuk pencegahan penyakit jantung, pengembangan minuman bekatul untuk menurunkan kadar kolesterol pada penderita hiperkolesterolemia dan masih banyak lagi hasil-hasil riset serupa. Seiring berkembangnya biologi molekuler, ilmu gizi kini memasuki era yang disebut Era Nutrigenomik, sebuah era yang mengkaji keterkaitan serta efek zat-zat gizi pada ekspresi gen manusia. Nutrigenomik digambarkan melalui pengaruh variasi zat-zat gizi absorpsi dan metabolismenya terhadap efek biologis dan ekspresi DNA pada manusia. Berbagai era tersebut diatas merupakan penanda perkembangan ilmu gizi hingga memasuki era abad 20-an.

Baru-baru ini akhirnya muncul lagi sebuah penemuan baru, penemuan tersebut didapat dari pengamatan yang membahas tentang caraa tanaman mengangkut zat penting yang melintasi membrane biologis serta untuk melawan logam beracun dan hama, meningkatkan garam dan toleransi kekeringan. Selain itu, tanaman juga dapat mengontrol persediaan air dan gula untuk meningkatkan persediaan pangan dan energi dalam tumbuhan.

Hasil kesimpulan dari 12 ahli biologi tanaman terkemuka di dunia yang telah menemukan sifat penting dari protein transportasi tanaman yang secara kolektif bisa memiliki pengaruh besar dalam pertanian global. Mereka melaporkan dlaam jurnal Nature bahwa dalam edisi 2 Mei bahwa penerapan temuan mereka dapat membantu dunia memenuhi permintaan yang semakin meningkat untuk makanan dan bahan bakar karena populasi global tumbuh dari tujuh miliar prang menjadi sekitar sembilan miliar pada tahun 2050 mendatang.Julian Schroeder, seorang professor biologi di UC San Diego mengatakan bahwa transpoter membran ini adalah kelas protein khusus yang digunakan tanaman untuk mengambil nutrisi dari tanah, transportasi gula, dan melawan zat-zat beracun seperti garam dan aluminium. Julian Schroeder sendiri telah bersama-sama dengan 11 ilmuwan lainnya yang berasal dari Australia, Jepang, Meksiko, Inggris, Taiwan, dan Amerika Serikat untuk berkolaborasi dalam menjelaskan bagaimana penemuan mereka

Page 8: Detektor Telur Busuk

secara kolektif dapat digunakan untuk meningkatkan pangan yang berkelanjutan serta dalam produksi bahan bakar.

Schroeder yang juga berperan sebagai wakil direktur pada badan penelitian baru di UC San Diego menerapkan penelitian dasar pada tanaman untuk pangan yang berkelanjutan dan produksi bahan bakar. Ia juga mengatakan bahwa banyak penemuan baru dalam bukunya yang ia lakukan di laboratorium lain di seluruh dunia dan itu hanya diketahui oleh sekelompok kecil para ahli biologi tanaman. Namun, dengan menyebarkan temuan ini secara luas, maka para ahli biologi berharap untuk mendidik para pembuat kebijakan dan mempercepat pengaplikasian penemuan mereka dalam bidan pertanian global.

Dalam makalah mereka, para ahli biologi menuliskan bahwa dari populasi global yang mencapai tujuh miliar, kini hampir satu miliar orang mengalami kekurangan gizi dan kekurangan cukup protein serta karbohidrat dalam diet mereka. Kekurangan makanan memiliki dampak luar biasa negatif terhadap kesehatan global dan itu akan meningkatkan kerentanan terhadap infeksi dan penyakit, serta meningkatkan resiko gangguan mental yang signifikan. Selama empat decade mendatang, diharapkan ada tambahan dua miliar manusia yang membutuhkan makanan bergizi. Seiring dengan meningkatnya urbanisasi, permintaan protein di negara berkembang akan semakin meningkat, apalagi dengan adanya perubahan iklim yang akan datang.

Salah satu kemajuan dari penelitian Schroeder adalah penemuan dari transporter natrium yang memainkan peran penting dalam melindungi tanaman dari stress garam, yang mana akan menyebabkan kerugian tanaman utama dalam bidang irigasi. Ilmuwan pertanian di Australia yang dipimpin oleh Munns Rana dan rekan-rekannya  telah memanfaatkan jenis transporter natrium dalam pemuliaan penelitian untuk tanaman gandum yang lebih toleran terhadap garam dalam tanah.

Penemuan lain yang dipimpin oleh Emanuel Delhaize yang berasal dari Australia dan Leon Kochian dari Cornell University membuka potensi 30 persen lebih besar padat tanaman yang berada dalam tanah asam yang umumnya tidak dapat digunakan untuk produksi pertanaian namun kini dapat digunakan sebagai produksi pertanian yang ideal.

Sumber : sciencedaily.com

Page 9: Detektor Telur Busuk

INDEKSMEDIA.COM – Kentang diyakini memicu perkembangan luar biasa evolusi otak manusia. Konsumsi daging sebelumnya dikatakan sebagai penyebab utama peningkatan tersebut. Namun sebuah studi terbaru mengatakan hal itu didorong oleh konsumsi karbohidrat, khususnya dalam bentuk zat tepung.

NZherald melansir zat tepung tersedia bagi populasi leluhur kita dalam bentuk kentang, biji-bijian, buah-buahan dan kacang-kacangan.

Penemuan bagaimana mengontrol api membuat kentang bisa dimasak, sementara evolusi protein air liur ekstra  yang dikenal senagai gen amilase membuat manusia bisa mengurai zat tepung kaya kalori menjadi gula untuk memberi makan otak.

Pemimpin penelitian Dr Karen Hardy, dari Universitas Autonomous di Barcelona, mengatakan otak menggunakan 60 persen dari glukosa darah kita dan hal itu tampaknya tak akan terpenuhi kalau kita kurang asupan karbohidrat.

Gen ekstra amilase, digabung dengan pengetahuan memasak, meningkatkan ketersediaan rangsum glukosa ke otak. Hal itu pada gilirannya memungkinkan percepatan ukuran otak yang terjadi sejak sekitar 800.000 tahun ke sepan.

“Mengkonsumsi daging mungkin jadi awal mula evolusi membesarnya otak, namun memasak makanan yang memiliki sat tepung ditambah dengan bertambahnya gen amilase air liur membuat kita tambah pintar,” kata Dr Karen dalam studi yang dipublikasikan di jurnal The Quarterly Review of Biology. (*)

embilan penemuan tersebut adalah bone filler (bahan pengisi tulang), gama-hip(penyambung tulang pangkal paha), bone graft gama-cha (cangkok tulang), anti kolesterol ekstrak sambung nyawa, anti diabetes, pengembangan new entity analgetika termasuk turunannya anti-inflamasi dan imunomodulator, nanoteknologi, uji toksisitas babe, serta pembawa vaksin, dan stem cell gama-cha.

Dahlan mengatakan, sejumlah hasil penelitian tersebut berpotensi untuk dikembangkan karena memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Dalam memproduksi kesembilan hasil penemuan tersebut, pihak BUMN akan merangkul industri obat-obatan.

Page 10: Detektor Telur Busuk

Sementara itu, UGM memiliki kewajiban menggandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk pengembangan. Hal itu ditujukan agar penelitian yang telah berjalan tidak perlu diulang kembali karena sudah sesuai dengan syarat BPOM. “Juli 2013 mendatang akan mulai diproduksi oleh BUMN,” ungkapnya.

Sementara itu, Rektor UGM Pratikno, tak menampik bahwa BUMN telah menggandeng UGM dalam merealiasikan sejumlah temuan penelitinya. Berbagai inovasi yang ada akan dikawal oleh BUMN untuk dikembangkan sehingga hasilnya bisa dimanfaatkan masyarakat.

 2. Aspirin Elektrik

Sakit kepala dan migrain umumnya dapat diredakan dengan aspirin. Kini ilmuwan berhasil

mengembangkan perangkat kesehatan canggih yang mampu melawan rasa sakit akibat migrain dan

sakit kepala. Alat tersebut berupa pemancar sinyal listrik kecil yang dapat diimplankan pada kranial

(tengkorak), khususnya pada bagian rahang yang bergusi. Alat tersebut akan memancarkan impuls

listrik yang akan memblokir sinyal sakit kepala yang dipancarkan oleh bagian sistem syaraf yang

disebut sphenopalatine ganglion (SPG) tersebut.

Perangkat Aspirin elektrik yang mungil dan ringkas untuk mengobati sakit kepala dan migrain

3. Plester Anti Diabetes

Page 11: Detektor Telur Busuk

Pengontrolan kadar glukosa atau gula darah pada penderita diabetes melitus atau kencing manis

umumnya dilakukan dengan menggunakan test darah secara berkala. Hal tersebut tentunya sangat

mengganggu kenyamanan dan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terinfeksi berbagai jenis

mikroba penyebab penyakit. Namun, Echo Therapeutic, sebuah perusahaan penyedia alat-alat

kesehatan berhasil mengembangkan plaster anti diabetes. Plester tersebut dapat ditempelkan pada

kulit dan biosensornya akan mendeteksi perubahan biokimiawi pada kulit akibat fluktuasi kadar gula

darah. Informasi yang didapat dikirimkan secara nirkabel menuju monitor khusus. Mudah, bukan?

Dengan plaster anti diabetes ini, Anda tidak perlu berdarah-darah lagi untuk menentukan kglukosa

dalam darah.

Plaster anti diabetes yang dapat secara langsung memonitor kandungan gula darah pada penderita diabetes

4. RoboDoc: Robot Check Up Kesehatan Canggih

Lupakan robocop! Mulailah berkenalan dengan salah satu karya teknologi robotik yang

dikembangkan dua perusahaan iRobot Corp yang bergelut didunia robotik dan InTouch Health, yang

memiliki reputasi baik dalam pengembangan teknologi kesehatan. Robodoc yang diberi nama RP-

VITA Remote Presence Robot ini memiliki kemampuan untuk memonitor indikator vitalitas pasien

dari kamar-kekamar lain tanpa gangguan (intervensi) yang umumnya tinggi saat kondisi rumah sakit

ramai. Pada tahun 2013 lalu, robot ini dinyatakan masih dalam tahap trial oleh pihak terkait.

Page 12: Detektor Telur Busuk

Robot kesehatan yang dikembangkan oleh Amerika Serikat

5. Katerer Sapiens: Alat Operasi dan Tambal Katup Jantung

Alat ini digunakan untuk melakukan operasi jantuk dan pemasangan katup jantung pada paseien

yang darurat dan tidak mampu melewati fase rigor saat operasi. Katerer ini akan memasangkan

katup jantung tersebut melalui arteri femoral menuju katup jantung pasien yang rusak dan

“menambalnya”.

Page 13: Detektor Telur Busuk

The Sapiens: Perangkat canggih kesehatan untuk operasi katup jantung

Demikian artikel 5 Produk Teknologi Kesehatan Terbaru 2015 yang kami rangkum

dari https://www.asme.org/ ini. kami staff Biology Philosopher berharap Anda dapat mengambil

manfaat dari penulisan artikel mengenai teknologi kesehatan terbaru ini.

Page 14: Detektor Telur Busuk

http://www.kolomsehat.com/10-penemuan-terbesar-di-dunia-medis-sepanjang-masa/

Pada tahun 2013, para ahli kesehatan telah menemukan suatu metode yang dapat mendeteksi pasien sehingg dapat

mengurangi resiko terjad serangan jantung koroner dan stroke pada manusia. Metode yang dilakukan selama ini

adalah dengan cara mengukur level atau tingkatan kolesterol dengan mengamati jumlah CRP (protein reaktif C).

Metode kesehatan terbaru adalah dengan menemukan suatu biomarket untuk penyakit jantung yang bernama TMAO

(trimethylamine N-oxide) yang dapat dihasilkan pada pencernaa zat kolin yang biasanya terdapat pada bagian merah

telur, daging merah dan susu oleh bakteri pada sistem pencernaan. Metode ini sangat menjanjikan karena

merupakan cara yang sangat akurat untuk memprediksi serangan jantung, stroke dan kematia

http://anekainfounik.net/2014/03/05/daftar-10-penemuan-terbaru-di-dunia-kesehatan-2014/attachment/1372/

Belum lama ini, team ahli gizi menyarankan tips langsing yang begitu alami untuk mengurangi berat

badan. Team ahli gizi telah menemukan bahwa minum sup rendah kalori untuk mengawali makan

sangat bisa membantu untuk mengurangi berat badan.