PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama...

94
1 PENENTUAN METODE TERBAIK PROSES PENYULINGAN MINYAK ATSIRI DAUN SIRIH (Piper betle LINN.) ANTARA PENYULINGAN DENGAN AIR DAN PENYULINGAN DENGAN AIR DAN UAP SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh: Andika Marsetyo Negoro NIM : 038114038 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

1

PENENTUAN METODE TERBAIK PROSES PENYULINGAN MINYAK

ATSIRI DAUN SIRIH (Piper betle LINN.) ANTARA PENYULINGAN

DENGAN AIR DAN PENYULINGAN DENGAN AIR DAN UAP

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh:

Andika Marsetyo Negoro

NIM : 038114038

FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

2

PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENENTUAN METODE TERBAIK PROSES PENYULINGAN MINYAK

ATSIRI DAUN SIRIH (Piper betle LINN.) ANTARA PENYULINGAN

DENGAN AIR DAN PENYULINGAN DENGAN AIR DAN UAP

Yang diajukan oleh :

Andika Marsetyo Negoro

NIM : 038114038

Skripsi ini telah disetujui oleh :

Pembimbing :

Yohanes Dwiatmaka, M.Si.

Tanggal: 7 Februari 2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

4

Masyarakat boleh meramalkan,Tetapi hanya saya sendirilah yang

dapatMenentukan takdir saya…..

(Anthony Robbin)

Kupersembahkan Karyaku atas rahmat dan doateruntuk..

Eci-ku, yang selalu setia menemanikehidupanku...

Papa-mama dan adek tercinta..

Para Sahabat dan Almamaterku..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

5

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan karuniaNya

sehingga penulis telah dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul

“PENENTUAN METODE TERBAIK PROSES PENYULINGAN MINYAK

ATSIRI DAUN SIRIH (Piper betle LINN.) ANTARA PENYULINGAN

DENGAN AIR DAN PENYULINGAN DENGAN AIR DAN UAP”. Skripsi ini

dibuat untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi

(S.Farm.) pada Program Studi Farmasi di Universitas Sanata Dharma.

Semua kelancaran dan keberhasilan penulis dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini, dapat terwujud dengan adanya dukungan dan bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis dengan rendah hati mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Rita Suhadi, M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma.

2. Yohanes Dwiatmaka, M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktunya dalam membimbing dan memberi dukungan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

3. Erna Tri Wulandari, M.Si., Apt., selaku dosen penguji atas kesediaan

menguji dan telah memberikan banyak masukan dan arahan.

4. Christine Patramurti, M.Si., Apt., selaku dosen penguji atas kesediaan

menguji dan telah memberikan banyak masukan dan arahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

6

5. Ign. Y. Kristio Budiasmoro, M.Si., yang telah membantu dalam

memberikan pengarahan mengenai kepastian melakukan proses

determinasi.

6. Pak Domo, Mas Agung, Mas Wagiran dan segenap karyawan

Laboratorium Kimia Fakultas MIPA UGM, serta karyawan Laboratorium

Farmasi USD yang telah bersedia mendampingi selama melakukan

penelitian ini.

7. Papa-Mama, Om Hadi-Bulik Tri, Beni dan Nova, untuk doa, kasih sayang,

perhatian, dan materi yang selalu mengiringi perjalananku.

8. Untuk “My Private Angel” Christina Rezy, atas kesetiaannya

mendampingi dan menyertai dalam setiap langkahku.

9. Mita, Vita, dan Nanda, atas bantuan dan dukungannya.

10. Wati, Ratih, Rosa, Ningrum, Nela, Tina, Totok, Bambang, Bangun, Adi

dan teman-teman praktikum B”03 yang menjadi teman seperjuangan di

Farmasi.

11. Jevi, Marga, Arnie, Lia, Ria, Prita, dan teman-teman kelas A angkatan

2003, atas kebersamaan dalam perjuangan di Farmasi.

12. Bhanu dan Ludi, atas kebersamaan dan keseharian di kos.

13. Ami, atas animasinya yang cukup membantu.

14. “The Bottlehood Society”, atas persaudaraan dan dukungannya.

15. Semua pihak lain yang juga turut serta membantu penyusunan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

7

Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang perlu dibenahi pada

penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran yang

membangun dalam penyempurnaan skripsi ini. Semoga penulisan skripsi ini

berguna bagi semua pihak yang membutuhkannya dan mendukung perkembangan

ilmu pengetahuan.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

8

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan bahwa sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagai layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 30 Januari 2007

Penulis,

Andika Marsetyo. N

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

9

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... 1

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. 2

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... 3

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... 4

KATA PENGANTAR .................................................................................... 5

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... 8

DAFTAR ISI.................................................................................................... 9

DAFTAR TABEL ........................................................................................... 13

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... 14

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... 15

INTISARI ........................................................................................................ 16

ABSTRACT ...................................................................................................... 17

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 18

A. Latar Belakang ........................................................................... 18

B. Perumusan Masalah .................................................................... 20

C. Keaslian Penelitian ..................................................................... 20

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 21

E. Tujuan Penelitian ....................................................................... 21

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ........................................................... 22

A. Tanaman Sirih ............................................................................ 22

1. Keterangan botani ................................................................ 22

2. Nama daerah ......................................................................... 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

10

3. Deskripsi .............................................................................. 22

4. Keanekaragaman .................................................................. 23

5. Kandungan ........................................................................... 24

6. Ekologi dan penyebaran ....................................................... 24

7. Budidaya .............................................................................. 24

B. Minyak Atsiri ............................................................................. 25

1. Teori penyulingan ................................................................ 26

a. Penyulingan dengan air (water distillation) ................... 27

b. Penyulingan dengan air dan uap (water and steam

distillation) ..................................................................... 29

c. Penyulingan dengan uap langsung (steam distillation)... 30

2. Pengujian dan analisis minyak atsiri .................................... 32

3. Minyak atsiri daun sirih ....................................................... 32

4. Chavicol ............................................................................... 33

5. Chavibetol ............................................................................ 34

C. Kromatografi Gas-Spektrometri Massa ..................................... 34

1. Kromatografi gas .................................................................. 35

a. Gas pembawa ................................................................... 36

b. Ruang injeksi .................................................................... 36

c. Kolom terbuka (open tubular colomn) ............................. 36

d. Detektor ............................................................................ 36

e. Amplifier .......................................................................... 37

f. Pencatat ............................................................................. 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

11

2. Detektor spektrometri massa ................................................ 37

D. Landasan Teori ........................................................................... 38

E. Hipotesis ..................................................................................... 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 40

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................. 40

B. Definisi Operasional ................................................................... 40

1. Penyulingan daun sirih dengan air ....................................... 40

2. Penyulingan daun sirih dengan air dan uap .......................... 40

3. Penetapan rendemen ............................................................. 40

4. Analisis minyak atsiri menggunakan kromatografi gas-

spektrometri massa ............................................................... 41

4. Pemeriksaan bobot jenis ....................................................... 41

5. Pemeriksaan indeks bias ...................................................... 41

C. Bahan dan Alat Penelitian .......................................................... 41

1. Bahan .................................................................................... 41

2. Alat ....................................................................................... 42

D. Tata Cara Penelitian ................................................................... 42

1. Penentuan kepastian bahan daun sirih ................................. 42

2. Pengumpulan bahan ............................................................. 43

3. Pengeringan bahan ............................................................... 43

4. Isolasi dan penetapan rendemen minyak atsiri .................... 43

5. Analisis kandungan minyak atsiri dengan gas kromatografi-

spektrometri massa ................................................................ 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

12

6. Pemeriksaan organoleptik .................................................... 44

7. Pemeriksaan bobot jenis minyak atsiri ................................. 45

6. Pemeriksaan indeks bias minyak atsiri ................................ 46

E. Tata Cara Analisis Hasil ............................................................. 47

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 48

A. Kepastian bahan daun sirih ........................................................ 48

B. Penetapan rendemen minyak atsiri daun sirih ........................... 48

C. Hasil analisis kandungan senyawa minyak atsiri daun sirih

menggunakan kromatografi gas-spektrometri massa ................. 50

D. Pemeriksaan organoleptik .......................................................... 57

E. Penetapan bobot jenis minyak atsiri daun sirih ......................... 58

F. Penetapan indeks bias minyak atsiri daun sirih ........................ 60

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 62

A. Kesimpulan ................................................................................ 62

B. Saran ........................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

13

DAFTAR TABEL

Tabel I. Kerapatan air (g/ml) pada beberapa temperatur ......................... 45

Tabel II. Jarak jangkauan tiap skala pada hand refraktometer ATAGO® . 47

Tabel III. Hasil penetapan rendemen minyak atsiri daun sirih dari

penyulingan air dan penyulingan air dan uap ............................ 49

Tabel IV. Perbandingan persentase kandungan chavicol dan chavibetol

pada minyak atsiri daun sirih hasil penyulingan dengan air dan

minyak atsiri daun sirih hasil penyulingan dengan air dan uap .. 54

Tabel V. Hasil penetapan bobot jenis minyak atsiri daun sirih

menggunakan penyulingan dengan air ....................................... 59

Tabel VI. Hasil penetapan bobot jenis minyak atsiri daun sirih

menggunakan penyulingan dengan air dan uap ......................... 59

Tabel VII. Hasil penetapan indeks bias minyak atsiri daun sirih

menggunakan penyulingan dengan air ....................................... 60

Tabel VIII. Hasil penetapan indeks jenis minyak atsiri daun sirih

menggunakan penyulingan dengan air dan uap ......................... 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

14

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alat penyulingan dengan air ...................................................... 28

Gambar 2. Alat penyulingan dengan air dan uap ........................................ 30

Gambar 3. Alat penyulingan dengan uap langsung ..................................... 31

Gambar 4. Struktur kimia chavicol .............................................................. 33

Gambar 5. Struktur kimia chavibetol ........................................................... 34

Gambar 6. Diagram blok spektrometri massa ............................................. 35

Gambar 7. Skema dasar spektrometri massa ............................................... 38

Gambar 8. Reaksi desikasi ........................................................................... 49

Gambar 9. Kromatogram komponen minyak atsiri daun sirih

menggunakan kromatografi gas-spektrometri massa yang

dihasilkan dari penyulingan dengan air ..................................... 51

Gambar 10. Kromatogram komponen minyak atsiri daun sirih

menggunakan kromatografi gas-spektrometri massa yang

dihasilkan dari penyulingan dengan air dan uap ........................ 51

Gambar 11. Spektra massa hasil analisis dan spektra pembanding

chavibetol menggunakan alat kromatografi gas-spektrometri

massa .......................................................................................... 56

Gambar 12. Spektra massa hasil analisis dan spektra pembanding

chavibetol menggunakan alat kromatografi gas-spektrometri

massa .......................................................................................... 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

15

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Foto .............................................................................. 66

Lampiran 2. Perhitungan Rendemen Minyak Atsiri Daun Sirih ................. 71

Lampiran 3. Pemeriksaan Organoleptik ...................................................... 73

Lampiran 4. Penetapan Bobot Jenis Minyak Atsiri Daun Sirih ................... 74

Lampiran 5. Penetapan Indeks Bias Minyak Atsiri Daun Sirih ................... 81

Lampiran 6. Data Spesifikasi Alat Kromatografi gas-spektrometri massa . 85

Lampiran 7. Kromatogram dan Waktu Retensi Komponen Minyak Atsiri

Daun Sirih Hasil Penyulingan dengan Air .............................. 86

Lampiran 8. Spektra massa Chavibetol (eugenol) Minyak Atsiri Daun

Sirih Hasil Penyulingan Air ..................................................... 88

Lampiran 9. Spektra massa Chavicol Minyak Atsiri Daun Sirih Hasil

Penyulingan Air ...................................................................... 89

Lampiran 10. Kromatogram dan Waktu Retensi Komponen Minyak Atsiri

Daun Sirih Hasil Penyulingan dengan Air dan Uap ................ 90

Lampiran 11. Spektra massa Chavibetol (eugenol) Minyak Atsiri Daun

Sirih Hasil Penyulingan Air dan Uap ...................................... 92

Lampiran 12. Spektra massa Chavicol Minyak Atsiri Daun Sirih Hasil

Penyulingan Air dan Uap ........................................................ 93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

16

INTISARI

Minyak atsiri daun sirih (Piper betle LINN.) merupakan bahan bakuutama yang dibutuhkan dalam industri farmasi, kosmetika, dan parfum, sehinggadiperlukan suplai minyak dengan rendemen yang bagus untuk memaksimalkanhasil dan kualitas produksi.

Penelitian ini bersifat non eksperimental. Penelitian ini bertujuanmenentukan metode penyulingan terbaik antara penyulingan dengan air danpenyulingan dengan air dan uap untuk memperoleh hasil minyak atsiri daun sirihdengan kualitas yang terbaik. Proses penentuan metode terbaik dilakukan denganmembandingkan rendemen, bobot jenis, indeks bias, dan kandungan senyawakimia yang terdapat dalam minyak atsiri daun sirih antara penyulingan dengan airdan penyulingan dengan air dan uap.

Hasil penelitian menunjukkan, untuk minyak atsiri daun sirih yangdiperoleh menggunakan penyulingan dengan air diketahui rendemen 0,800%,bobot jenis 0,9733±0,0025; indeks bias 1,510±0,0012; kandungan chavicol 3,74%dan chavibetol 30,58%; untuk minyak atsiri daun sirih yang diperolehmenggunakan penyulingan dengan air dan uap diketahui rendemen 1,267%, bobotjenis 0,9603±0,0015; indeks bias 1,511±0,0006; kandungan chavicol 0,72% danchavibetol 5,99%. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini sesuai dengan standaryang disebutkan menurut Guenther (1952). Untuk memperoleh minyak atsiri daunsirih secara kuantitas, metode penyulingan dengan air dan uap merupakan metodeyang lebih baik untuk digunakan. Untuk memperoleh minyak atsiri daun sirihsecara kualitas metode penyulingan dengan air merupakan metode yang lebih baikuntuk digunakan.

Kata kunci : Penyulingan air, penyulingan air dan uap, minyak daun sirih, betel

oil, chavicol, chavibetol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

17

ABSTRACT

Betel oil (Piper betle LINN.) is the first of pharmaceutical, cosmetics,and perfumes compound, so oil supply, with a good yield of oil to maximizequalities and production output, is needed.

The characteristic of this research is none experimental. The aim of thisresearch is to determine the best distilling method between water distillation andwater and steam distillation to have the best of essential oil. The process of bestmethod determination is done by compare the yield of oil, specific gravity,refractive index, and chemical compound contents which is contained fromessential oil between water distillation and water and steam distillation.

The result of this research shows that essential oil, which is obtainedfrom water distillation, has 0,800% yield of oil, 0,9733±0,0025 specific gravity,1,510±0,0012 refractive index, 3,74% chavicol and 30,58% chavibetol; afterwardsthe essential oil which is obtained from water and steam distillation has 1,267%yield of oil, 0,9603±0,0015 specific gravity; 1,511±0,0006 refractive index,0,72% chavicol and 5,99% chavibetol. All of this result of this research is inappropriate with the standard which is mentioned by Guenther (1952). To obtainessential oil on quantity scale, the good method which is used is water and steamdistillation. To obtain the good quality of essential oil, the good method which isused is water distillation.

Key words : water distillation, water and steam distillation, betel oil, chavicol,

chavibetol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Minyak atsiri merupakan bahan baku utama industri farmasi, kosmetika,

dan parfum. Di era globalisasi yang semakin berkembang saat ini, tingkat

kebutuhan masyarakat terhadap produk-produk farmasi, kosmetika, dan parfum

semakin meningkat. Dengan semakin meningkatnya permintaan terhadap barang-

barang tersebut, semakin meningkat pula jumlah permintaan terhadap bahan baku

produksi, termasuk permintaan terhadap minyak atsiri. Dengan demikian, prospek

perdagangan minyak atsiri beberapa waktu kedepan dapat dikatakan memiliki

prospek yang cukup cerah (Agusta, 2000).

Di Indonesia sendiri, masyarakat secara umum belum banyak

mengetahui apa dan bagaimana minyak atsiri tersebut. Oleh karena hal itulah

proses produksi dan perdagangan minyak atsiri hanya beredar pada kalangan-

kalangan terbatas saja. Padahal jika dilihat dari letak geografisnya, negara

Indonesia yang merupakan negara tropis memiliki bahan baku yang melimpah

untuk dapat menghasilkan minyak atsiri, sehingga hal ini merupakan peluang

yang cukup baik pada era ini (Lutony dan Rahmayati, 2000).

Minyak atsiri memiliki nama dagang yang berbeda-beda sesuai dengan

bagian tanaman yang menghasilkannya, salah satunya ialah minyak atsiri yang

berasal dari tanaman sirih terutama berasal dari bagian daunnya yang disebut

dengan minyak daun sirih. Minyak atsiri daun sirih memiliki arti penting dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

19

perkembangan industri farmasi dan kosmetika. Dari beberapa penelitian diketahui

minyak atsiri daun sirih memiliki daya anti bakteri yang kuat. Dengan

berkembangnya penggunaan terhadap obat-obat anti bakteri saat ini. Kebutuhan

akan bahan baku obat-obat tersebut juga semakin meningkat. Sehingga kebutuhan

akan minyak atsiri daun sirih sebagai bahan baku obat-obat anti bakteri juga ikut

meningkat.

Menurut Grieve konstituen utama penentu kualitas pada minyak atsiri

daun sirih yaitu chavicol dan chavibetol, kedua senyawa tersebut merupakan

komponen fenol yang berdaya antiseptik kuat (Ikmo, 2006). Menurut Eykman,

Gorter, dan Schimmel kedua jenis komponen fenol tersebut memiliki daya

antibakteri 5 kali lebih besar dibandingkan dengan fenol biasa (Heyne, 1987).

Dalam praktek, terdapat tiga jenis metode penyulingan, yaitu metode

penyulingan dengan air, metode penyulingan dengan air dan uap, dan metode

penyulingan dengan uap. Pada instalasi berskala kecil, penggunaan metode

penyulingan air serta metode penyulingan air dan uap lebih menguntungkan,

karena peralatannya sederhana, dan unitnya mudah untuk dipindah-pindahkan.

Kedua jenis metode tersebut banyak dipergunakan pada negara-negara

berkembang (Guenther, 1987).

Di Indonesia, hampir seluruh kegiatan usaha produksi minyak atsiri

dalam bentuk industri skala kecil. Sebagian besar pengusaha komoditi ini tampak

masih berjalan sendiri, sehingga banyak keterbatasan yang dimiliki oleh para

petani penyuling, diantaranya kurangnya modal, informasi dan penyuluhan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

20

rangka perbaikan harga, peningkatan mutu, serta sistem penyulingan yang

memadai (Sinar Harapan, 2003).

Metode penyulingan dengan air dan metode penyulingan dengan air dan

uap merupakan metode yang populer dikalangan petani penyuling kelas menengah

ke bawah disamping metode penyulingan yang lain, yaitu metode penyulingan

dengan uap. Hal ini disebabkan kerena sebagian besar petani penyuling berjalan

sendiri-sendiri dengan modal, kemampuan, serta informasi yang terbatas (Lutony

dan Rahmayati, 2000).

B. Perumusan Masalah

Manakah proses penyulingan yang memberikan hasil terbaik berdasarkan

jumlah rendemen yang dihasilkan, bobot jenis, indeks bias, serta komponen

senyawa yang terdapat dalam minyak atsiri hasil penyulingan dengan air atau

penyulingan dengan air dan uap?

C. Keaslian Penelitian

Penelitian mengenai minyak atsiri daun sirih telah dilakukan oleh peneliti

sebelumnya (Effendi, “Daya Anti Bakteri Rebusan Daun Sirih (Piper betle L.)

Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli”, 2000), tetapi penelitian

tentang penentuan metode terbaik proses penyulingan minyak atsiri daun sirih

antara metode penyulingan dengan air dan metode penyulingan dengan air dan

uap, sejauh penelusuran peneliti belum pernah dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

21

D. Manfaat Penelitian

Manfaat teoritis yang diharapkan dari penelitian ini adalah memberikan

suatu informasi mengenai perbandingan rendemen, bobot jenis, indeks bias, serta

komponen dari minyak atsiri daun sirih yang dihasilkan melalui penyulingan

dengan air dan penyulingan air dan uap. Manfaat praktis yang diharapkan, yaitu

bermanfaat dalam pemilihan metode penyulingan dalam memproduksi minyak

atsiri daun sirih sehingga memperoleh hasil rendemen dan kualitas minyak yang

lebih baik.

E. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Menentukan metode penyulingan terbaik untuk memperoleh hasil

minyak atsiri daun sirih yang memiliki kualitas yang maksimal.

2. Tujuan khusus

Menentukan metode penyulingan yang memberikan hasil terbaik

berdasarkan perbandingan rendemen, bobot jenis, indeks bias, serta jumlah

kandungan chavicol dan chavibetol yang terdapat dalam minyak atsiri hasil isolasi

dari metode penyulingan air dan penyulingan air dan uap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

22

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Tanaman Sirih

1. Keterangan botani

Tanaman sirih (Piper betle LINN.) merupakan anggota suku

Piperaceae. Tanaman ini memiliki sinonim Chavica auriculata Miq; C.betle Miq.

Sirih merupakan nama umum/dagang dari tanaman ini (Syamsuhidayat dan

Hutapea, 1991).

2. Nama daerah

Sumatra: furu kuwe, porokuwo (Enggano), runub (Aceh), blo, sereh

(Gayo), blo (Alas), belo (Batak Karo), demban (Batak Toba), burangir (Angkola),

tawuo (Nias), cabai (Mentawai), sireh, sirih, suruh (Palembang, Minangkabau),

jabai (Lampung). Kalimantan: uwit (Dayak), sirih (Sampit). Jawa: seureuh

(Sunda), sedah, suruh (Jawa), sere (Madura). Bali: base, sedah. Nusa Tenggara:

kuta (Sumba), mota (Flores), orengi (Ende), malu (Solor), mokeh (Alor).

Sulawesi: ganjang, gapura (Bugis), bolu (Parigi), lalama, sangi (Talaud). Maluku:

kakina (Waru), kamu (Piru, Sapalewa), amu (Ambon), garmo (Buru). Irian: leman

(Wendebi), namuera (Saberi), mera (Sewan), wangi (Sawe), dedami (Marind).

Indonesia: sirih (Anonim, 1980).

3. Deskripsi

a. Habitus : perdu, merambat (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

23

b. Daun : helaian daun berbentuk bundar telur atau bundar telur lonjong,

pada bagian pangkal berbentuk jantung atau agak bundar, tulang daun bagian

bawah gundul atau berambut sangat pendek, tebal, warna putih, panjang 5 cm

sampai 18 cm, lebar 2,5 cm sampai 10,5 cm (Anonim 1980).

c. Bunga : berbentuk bulir, berdiri sendiri di ujung cabang dan

berhadapan dengan daun. Daun pelindung berbentuk lingkaran, bundar telur

terbalik atau lonjong, panjang kira-kira 1 mm. Bulir jantan, panjang gagang 1,5

cm sampai 3 cm, benang sari sangat pendek. Bulir betina, panjang gagang 2,5 cm

sampai 6 cm. Kepala putik 3 sampai 5 (Anonim, 1980).

d. Buah : buah buni, bulat, dengan ujung gundul. Bulir masak berambut

kelabu, rapat, tebal 1 cm sampai 1,5 cm. Biji membentuk lingkaran (Anonim,

1980).

4. Keanekaragaman

Dikenal berbagai macam sirih :

a. Daun sirih yang berwarna hijau tua dengan rasa pedas merangsang.

Terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

b. Daun sirih yang berwarna kuning, terdapat di Sumatera dan Jawa

Barat.

c. Sirih kaki merpati, daunnya berwarna kuning dengan tulang daun

berwarna merah.

d. Sirih hitam yang ditanam khusus untuk obat (Anonim, 1980).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

24

5. Kandungan

Daun sirih mengadung minyak atsiri yang terdiri atas betlephenol,

kavikol, sesquiterpen, hidroksikavikol, cavibetol, estragol, eugenol, dan

karvakrol. Beberapa penelitian ilmiah menyatakan bahwa daun sirih juga

mengandung enzim diastase, gula, dan tanin. Biasanya, daun sirih muda

mengandung enzim diastase, gula, dan minyak atsiri lebih banyak dibandingkan

dengan daun sirih tua. Sementara itu kandungan taninnya tetap (Damayanti dan

Mulyono, 2005)

6. Ekologi dan penyebaran

Sirih diketemukan di bagian timur pantai Afrika, di sekitar pulau

Zanzibar, daerah sekitar sungai Indus ke timur menelusuri sungai Yang Tse

Kiang, kepulauan Bonin, kepulauan Fiji dan kepulauan Indonesia. Sirih tersebar

di Nusantara dalam skala yang tidak terlalu luas. Di Jawa tumbuh liar di hutan jati

atau hutan hujan sampai ketinggian 300 m diatas permukaan laut. Untuk

memperoleh pertumbuhan yang baik diperlukan tanah yang kaya akan humus,

subur dan pengairan yang baik (Anonim, 1980).

7. Budidaya

Untuk memperbanyak tanaman digunakan stek sulur. Stek diambil dari

sulur yang tumbuh bari bagian ujung atas sepanjang 40 cm sampai 50 cm. Untuk

pertumbuhannya sirih memerlukan sandaran pohon hidup seperti dadap, kapok

randu, kelor, waru atau gamal. Sandaran ditanam dengan jarak 1,5 m dengan

panjang stek atau stump 3 m atau 4 m. Tiap selang dua baris dibuat selokan untuk

mengalirkan air karena sirih tidak tahan terhadap tanah yang terlalu basah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

25

Selokan ini juga digunakan untuk mengairi sirih di musim kemarau, karena dalam

keadaan kering pembentukan daunnya akan berkurang atau berhenti sama sekali.

Dari ketiak daun akan tumbuh cabang dan ranting yang menggantung dan bagian

inilah yang akan dipanen. Bila tanaman telah berumur satu tahun, panen dapat

dimulai (Anonim, 1980).

B. Minyak Atsiri

Minyak atsiri disebut juga minyak eteris, minyak esensial atau minyak

menguap, merupakan zat berbau yang terdapat dalam berbagai bagian tanaman.

Minyak atsiri tidak berwarna, tersimpan dalam keadaan segar pada tempat yang

gelap dan tertutup rapat, tetapi dalam penyimpanan yang lama dapat teroksidasi

sehingga warnanya dapat berubah menjadi hitam. Pada umumnya, minyak atsiri

tidak dapat bercampur dengan air tetapi larut dalam eter, alkohol dan kebanyakan

pelarut organik (Guenther, 1987).

Minyak atsiri dalam tanaman aromatik dikelilingi oleh kelenjar minyak,

pembuluh-pembuluh, kantung minyak atau rambut glanduler. Untuk dapat

meningkatkan proses difusi uap air kedalam jaringan tanaman dan mendesak

minyak atsiri untuk keluar ke permukaan, biasanya sebelum diproses dilakukan

perajangan pada bahan tanaman penyulingan, yang bertujuan untuk membuka

sebanyak mungkin kelenjar minyak yang terdapat pada jaringan tanaman. Pada

bahan baku berupa daun, penyulingan dilakukan tanpa dirajang terlebih dahulu.

Dinding sel daun sangat tipis dan bersifat permeabel sehingga peristiwa

hidrodifusi dapat berlangsung dengan sangat mudah (Guenther, 1987).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

26

1. Teori Penyulingan

Penyulingan didefinisikan sebagai pemisahan komponen-komponen

suatu campuran dari dua jenis cairan atau lebih berdasarkan perbedaan tekanan

uap dari masing-masing zat tersebut (Mial cit Guenther, 1987).

Penyulingan menggunakan air atau menggunakan uap air, merupakan

tipe penyulingan dari campuran cairan yang saling tidak melarut dan selanjutnya

membentuk dua fase. Penyulingan tersebut dilakukan untuk memurnikan dan

memisahkan minyak asiri dengan cara penguapan, dan proses penguapan tersebut

juga dimaksud untuk mengekstraksi minyak atsiri dari tanaman penghasil minyak

atsiri dengan bantuan uap air (Guenther, 1987).

Titik didih adalah nilai suhu pada tekanan atmosfir atau pada tekanan

tertentu lainnya, dimana cairan akan berubah menjadi uap, atau suhu pada saat

tekanan uap dari cairan tersebut sama dengan tekanan gas atau uap yang berada

disekitarnya (Hackh cit Guenther, 1987). Cairan heterogen (tidak saling campur)

memiliki titik didih yang berbeda. Dengan penguapan komponen yang bertitik

didih rendah, maka titik didih cairan yang tinggal akan meningkat secara bertahap

dan akhirnya mendekati komponen yang bertitik didih tertinggi (Guenther, 1987).

Proses penyulingan cairan heterogen berlaku menurut Hukum Dalton,

yaitu :

Ptotal = oAP + o

BP

dimana oAP dan o

BP adalah tekanan uap murni senyawa A dan tekanan uap murni

senyawa B.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

27

Campuran air dan minyak atsiri membentuk cairan dua fase. Cairan dua

fase dalam keadaan seimbang, jumlah molekul yang terdapat dalam fase uap lebih

besar daripada jumlah molekul uap cairan murni pada suhu yang sama. Oleh

karena itu, tekanan yang dihasilkan oleh campuran uap akan lebih besar daripada

tekanan yang dihasilkan oleh uap murni itu sendiri. Maka, apabila minyak atsiri

bersama-sama dengan air di dalam alat penyulingan; tekanan dalam ruang uap

akan lebih besar dari 1 atmosfir. Tetapi karena ruang uap berhubungan dengan

udara luar, maka tekanan akan turun kembali mencapai tekanan atmosfir. Keadaan

ini dapat berlangsung jika suhu turun secara otomatis. Dengan demikian titik didih

dari setiap cairan dua fase akan selalu lebih rendah dari titik didih masing-masing

cairan murni pada tekanan yang sama (Guenther, 1987).

Penyulingan dapat dilakukan dengan cara :

a. Penyulingan dengan air (water distillation). Pada metode ini, bahan

yang akan disuling kontak langsung dengan air mendidih. Pada metode

penyulingan air, seluruh ruang antar simplisia daun yang terisi oleh air, dapat

dipenetrasi secara kontinyu. Proses pengisian simplisia daun tidak boleh terlalu

penuh (harus ada ruang kosong), untuk menghindari simplisia jangan sampai

meluap dan masuk ke dalam kondensor. Proses pemanasan yang digunakan

jangan terlalu panas. Karena akibat penguapan air dan minyak, sebagian dari

tumpukan bahan tidak terendam lagi dalam air, sehingga bahan tidak dapat

terlindung dari panas yang terlalu tinggi (Guenther, 1987).

Dalam penyulingan dengan air, kecepatan penyulingan perlu

dipertahankan, karena dengan mengatur kecepatan penyulingan, maka tumpukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

28

simplisia daun dalam ketel dapat dipertahankan dalam keadaan cukup longgar,

sehingga menjamin kelangsungan penetrasi uap ke dalam bahan dan dapat

menguapkan minyak atsiri.

Pada metode penyulingan air, seluruh bagian tumpukan simplisia daun

digerakkan oleh air mendidih. Simplisia yang diisi longgar dan terendam dalam

air mendidih, sehingga partikel uap dapat kontak dengan semua partikel bahan

dan menguapkan minyak atsiri. Minyak atsiri akan berdifusi menuju epidermis.

Penyulingan dengan air memiliki beberapa kelemahan, ekstraksi tidak

dapat berlangsung dengan sempurna walaupun simplisia dirajang, selain itu

beberapa jenis ester, misalnya linalil asetat akan terhidrolisis; persenyawaan yang

peka seperti aldehida, mengalami polimerisasi karena pengaruh air mendidih.

Selain itu, komponen minyak yang bertitik didih tinggi (misalnya sinnamil

alkohol, benzil alkohol) dan senyawa yang bersifat larut dalam air tidak dapat

menguap secara sempurna, sehingga minyak yang tersuling mengandung

komponen tidak lengkap sehingga mengakibatkan kehilangan sejumlah minyak

atsiri (Guenther, 1987).

Gambar 1. Alat penyulingan dengan air

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

29

b. Penyulingan dengan air dan uap (water and steam distillation). Pada

metode penyulingan ini, simplisia daun diletakkan di atas rak-rak atau saringan

berlubang. Ketel suling diisi air sampai permukaan air berada tidak jauh dibawah

saringan. Ciri khas dari metode ini, adalah uap selalu dalam keadaan basah, jenuh

dan tidak terlalu panas; serta simplisia yang disuling hanya berhubungan dengan

uap dan tidak dengan air panas (Guenther, 1987).

Keuntungan penyulingan air dan uap dibandingkan dengan penyulingan

air, adalah karena simplisia yang disuling tidak dapat menjadi gosong. Timbulnya

gosong dapat dicegah karena suhu tidak akan melebihi suhu uap jenuh pada

tekanan 1 atmosfir, hal ini karena penyulingan dengan air dan uap merupakan

metode penyulingan dengan tekanan uap jenuh yang rendah, sehingga kerusakan

minyak kecil.

Pada metode penyulingan dengan air dan uap, perlu diusahakan agar

proses penetrasi uap merata di dalam simplisia, sehingga rendemen minyak yang

dihasilkan dapat menjadi lebih tinggi. Proses penataan simplisia sangat

menentukan dalam perolehan rendemen minyak yang dihasilkan, misalnya apabila

simplisia daun hanya menumpuk pada satu tempat tertentu saja dan jarak antar

simplisia dalam ketel menjadi renggang, hal tersebut menyebabkan terbentuknya

jalur uap sehingga uap akan langsung lolos tanpa menimbulkan pengaruh pada

simplisia tersebut dan sebagian besar simplisia tidak pernah kontak dengan uap.

Masalah lain yang timbul, pada awal penyulingan bahan olah keadaannya masih

dingin, sehingga uap yang mula-mula terbentuk akan mengembun dan membasahi

simplisia yang disuling. Pembasahan ini akan berlangsung terus menerus sampai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

30

suhu pada seluruh bahan sama dengan titik didih air pada tekanan tertentu

(Guenther, 1987).

Dalam sistem penyulingan dengan air dan uap proses dekomposisi

minyak lebih kecil (hidrolisa ester, polimerisasi, resinifikasi, dll). Metode

penyulingan dengan air dan uap lebih efisien daripada metode penyulingan

dengan air karena jumlah bahan bakar yang dibutuhkan lebih kecil dan rendemen

minyak yang dihasilkan lebih besar (Guenther, 1987).

Gambar 2. Alat penyulingan dengan air dan uap

c. Penyulingan dengan uap langsung (steam distillation). Pada

penyulingan ini, air tidak diisikan dalam ketel bersama simplisia daun. Uap yang

digunakan adalah uap jenuh atau uap kelewat panas pada tekanan lebih dari 1

atmosfir, dihasilkan dari ketel uap yang letaknya terpisah, dan kemudian dialirkan

ke dalam tumpukan bahan di dalam ketel (Guenther, 1987).

Pada penyulingan dengan uap, dengan penurunan tekanan uap di dalam

ketel (dari tekanan tinggi ke tekanan rendah), maka uap tersebut cenderung

berubah menjadi uap kelewat panas. Dalam hal ini terdapat dua faktor penting,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

31

yaitu 1) suhu simplisia tidak tetap pada titik didih air, tetapi meningkat hingga

mencapai suhu uap kelewat panas; 2) uap kelewat panas cenderung mengeringkan

simplisia dan mengurangi kecepatan penguapan minyak atsiri. Minyak atsiri

hanya akan menguap setelah terjadi difusi cairan minyak, dan akan berhenti sama

sekali atau menurun aktifitasnya jika simplisia tersebut menjadi kering. Dalam

kasus penyulingan uap langsung, jika keluarnya minyak atsiri berhenti sebelum

waktunya, maka penyulingan perlu dilanjutkan dengan uap jenuh atau uap basah,

sehingga keluarnya minyak atsiri berlangsung kembali. Setelah minyak keluar,

maka uap kelewat panas dapat digunakan kembali (Guenther, 1987).

Karena tekanan uap yang tinggi dapat menyebabkan dekomposisi, maka

penyulingan lebih baik dimulai pada tekanan rendah, kemudian tekanan

meningkat secara bertahap sampai pada akhir proses, yaitu ketika minyak yang

tertinggal dalam bahan relatif kecil, dan hanya komponen minyak yang bertitik

didih tinggi saja yang masih tertinggal di dalam bahan (Guenther, 1987).

Gambar 3. Alat penyulingan dengan uap langsung

Pada penyulingan minyak atsiri dari tanaman, uap berfungsi untuk dapat

mentransmisikan panas. Berbeda dengan cairan, simplisia tanaman tidak mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

32

untuk meneruskan panas ke seluruh bagian tanaman. Energi panas ditransmisikan

melalui air mendidih kedalam simplisia dengan cara perendaman simplisia, atau

dengan mengalirkan uap air panas diantara simplisia tanaman tersebut (Guenther,

1987).

2. Pengujian dan Analisis Minyak Atsiri

Pengujian dan analisis minyak atsiri sangat penting dilakukan untuk

mengetahui kemurnian minyak atsiri. Uji organoleptik disertai dengan analisis

sifat fisika-kimia, merupakan cara yang penting dilakukan dalam menilai kualitas

minyak yang tidak dipalsukan (Guenther, 1987).

Pengujian yang penting adalah penentuan sifat fisika-kimia dari minyak

yang dihasilkan. Penentuan bobot jenis, putaran optik, kelarutan dalam alkohol,

dan indeks bias ditentukan secara rutin untuk semua jenis minyak atsiri. Uji

khusus (misalnya: rendemen ester, titik beku, penetapan aldehid, residu

penguapan) hanya dilakukan tergantung pada jenis bahan (Guenther, 1987).

Dengan cara membandingkan hasil analisis dan data dari pustaka, maka

ahli kimia dapat memperoleh gambaran tentang kemurnian dan kualitas minyak

atsiri (Guenther, 1987).

3. Minyak Atsiri Daun Sirih

Minyak atsiri daun sirih biasanya banyak digunakan untuk pengobatan

tradisional oleh penduduk asli India, Malaya, Indonesia, dan beberapa daerah

tropis lain di Asia (Guenther, 1952).

Menurut Grieve, konstituen utama yang terkandung dalam daun sirih

adalah minyak yang mudah menguap yang dikenal dengan minyak atsiri daun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

33

sirih. Dalam minyak atsiri daun sirih mengandung fenol yang dikenal dengan

nama chavicol dan chavibetol. Nadkarni menyebutkan kedua fenol tersebut

merupakan antiseptik kuat, 5 kali lebih kuat dibandingkan dengan fenol biasa.

Kedua jenis fenol ini memberikan pengaruh yang kuat terhadap karakteristik bau

pada daun dan minyak atsiri. Gildemeister menyatakan spesifikasi dari minyak

atsiri daun sirih adalah : cairan berwarna kuning terang hingga coklat gelap,

berbau khas, dan memiliki rasa pedas seperti terbakar (Ikmo, 2006). Rentang

rendemen minyak atsiri yang diperoleh dari daun sirih antara 0,6 – 1,8 persen.

Bobot jenis minyak atsiri daun sirih berkisar antara 0,958 – 1,057 (Guenther,

1963).

Grieve dan Christy menyatakan daun dan minyak atsiri daun sirih dapat

berfungsi sebagai antiseptik, astringen, karminatif, dan aprodisiaka (Ikmo, 2006).

4. Chavicol

OH

H2C CH CH2

Keterangan :

Bobot Molekul (BM) : 134,17

Rumus Molekul : C9H10O

Titik didih : 235o-236oC

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

34

Sinonim : p-Allylphenol; 1-Hydroxy-4-allylbenzene;

p-Hydroxyallylbenzene

Gambar 4. Struktur kimia chavicol

Chavicol merupakan komponen penting yang terdapat dalam minyak

atsiri daun sirih. Chavicol sedikit larut dalam air dan sangat larut dalam pelarut

organik. Chavicol sangat berguna dalam pengobatan, karena daya antiseptiknya

yang begitu kuat (Guenther, 1952).

5. Chavibetol

OCH3

H2C CH CH2

OH

Keterangan :

Bobot Molekul (BM) : 164,20

Rumus Molekul : C10H12O2

Sinonim : 1-Methoxy-2-hydroxy-4-allylbenzene; “Betel phenol”

Gambar 5. Struktur kimia chavibetol

Chavibetol terdapat dalam minyak atsiri daun sirih. Dalam industri

chavibetol banyak digunakan sebagai antiseptik (Guenther, 1952).

C. Kromatografi Gas-Spektrometri Massa

Seperangkat alat kromatografi gas dengan menggunakan detektor

spektrometer massa. Mekanisme kerja detektor spektrometri massa yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

35

menyambung keluaran kromatografi gas, dimana keluaran gas solut dari kolom

kromatografi gas dalam bentuk molekul saat masuk ke dalam detektor akan

terionisasi akibat dibombardir oleh eletron berenergi tinggi, sehingga ion-ion yang

terpisah pada spektrometer saat melalui alat pemisah massa dapat terdeteksi

berdasarkan massanya yang digambarkan sebagi spektra massa. Setiap komponen

campuran yang terpisahkan dengan kromatografi gas akan tergambar dalam satu

spektra massa (Christian, 2003).

Gambar 6. Diagram blok spektrometri massa

1. Kromatografi Gas

Kromatografi gas adalah suatu cara untuk memisahkan komponen-

komponen minyak atsiri dengan meneruskan arus gas melalui fase diam.

Komponen yang akan dipisahkan dibawa oleh gas pembawa melalui kolom.

Campuran cuplikan terbagi diantara gas pembawa dan fase diam yang terdapat

pada zat padat dengan ukuran partikel tertentu (penyangga padat). Pelarut akan

menahan komponen secara selektif berdasarkan koefisien distribusinya sehingga

terbentuk sejumlah pita yang berlainan pada gas pembawa. Pita komponen ini

meninggalkan kolom bersama aliran gas pembawa dan dicatat melalui detektor

(Mc Nair & Bonelli, 1988).

Puncak yang akan muncul akan dipakai untuk analisis kualitatif dan

kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menghitung luas puncak.

Analisis kualitatif dilakukan dengan membandingkan waktu retensi baku atau

Gas solute darikromatografi gas

SumberIonisasi

Pemisahmassa

DetektorIon

Readout

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

36

dengan melakukan teknik spiking yaitu dengan cara pencampuran bahan dan baku

dalam jumlah yang sama kemudian diinjeksikan. Jika puncak yang muncul satu

berarti sampel tersebut sama dengan baku (Harborne, 1987).

Bagian-bagian utama dari kromatografi gas adalah :

a. Gas pembawa. Gas yang biasa dipakai ialah hidrogen, helium, dan

nitrogen. Syarat yang harus dipenuhi adalah : lembam untuk mencegah antraksi

dengan cuplikan atau pelarut (fase diam), dapat meminimumkan difusi gas,

mudah didapat dan murni, cocok untuk detektor yang digunakan.

b. Ruang injeksi. Selalu dipanaskan dan suhu sekitar 50oC lebih tinggi

dari titik didih campuran cuplikan yang mempunyai titik didih paling tinggi.

c. Kolom Terbuka (open tubular colomn). Disebut dengan kolom

kapiler, panjang antara 15 – 100 meter, diameter antara 0,1 – 0,7 mm. Bagian

dalam kolom tidak terhalang fasa diam. Kolom terbuka tidak dapat menampung

volume cuplikan yang banyak. Penggunaan kolom terbuka akan meningkatkan

selektivitas karena dengan panjangnya kolom maka perbedaan waktu retensi

senyawa satu dengan yang lainnya akan bertambah, dan waktu analisis yang

dibutuhkan menjadi lebih pendek karena fasa gerak tidak mengalami hambatan

ketika melewati kolom (Hendayana, 1996).

d. Detektor. Mendeteksi adanya komponen dalam cuplikan yang telah

terpisah dan mengukur kuantitasnya. Detektor harus mempunyai kepekaan tinggi,

tingkat deraunya rendah, peka terhadap semua jenis senyawa, tanggapan linier

pada rentang rendemen rendah, tidak peka terhadap perubahan aliran dan suhu

serta murah harganya (Mc Nair & Bonelli, 1988). Jenis detektor meliputi :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

37

detektor daya hantar panas (thermal conductivity detector), detektor ionisasi nyala

(flame ionization detector), detektor penangkap elektron (electron cupture

detector), detektor fotometri nyala (flame photometric detector), dan detektor

nyala alkali (alkali flame detector) (Hendayana, 1996).

e. Amplifier. Gunanya untuk memperbesar sinyal dari detektor agar

dapat direkam dengan jelas oleh pencatat.

f. Pencatat. Alat ini digunakan untuk mencatat sinyal berupa puncak-

puncak kromatogram (Mc Nair & Bonelli, 1988).

Ada tiga suhu dalam kromatografi yang harus dikontrol suhunya.

Pertama, suhu ruang injeksi yang akan menentukan kecepatan cuplikan yang

diuapkan. Kedua, detektor harus cukup panas sehingga penyusun cuplikan tidak

mengembun. Tetapi kepekaan detektor penghantar panas akan menurun sesuai

dengan penurunan panas, sehingga suhu optimum dipilih sedikit di atas suhu

kolom. Ketiga, suhu tinggi pada kolom maka senyawa yang terpisahkan akan

cenderung ke fase gas sehingga senyawa tersebut akan cepat keluar dan berhimpit

akibat resolusi yang jelek (Mc Nair & Bonelli, 1988).

2. Detektor Spektrometri Massa

Pada kromatografi gas-spektrometri massa, senyawa yang muncul dalam

bentuk kromatogram akan melalui detektor spektrometri massa. Di dalam detektor

spektrometri massa, senyawa akan melalui ruang pengionan. Dalam ruang

pengionan, sampel dibombardir dengan arus elektron berenergi tinggi sehingga

terbentuk ion molekul, dan kemudian terpecah lagi menjadi ion-ion yang lebih

kecil. Ion yang terbentuk dalam ruang pengionan akan dipercepat ke dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

38

lempeng medan magnet. Pada medan magnet, ion tersebut dibelokkan sesuai

dengan besarnya ion berdasarkan perbandingan massa/muatan. Masing-masing

komponen ion akan melewati celah pengumpul dan akan menumbuk lempengan

pengumpul. Arus yang timbul pada sistem pengumpul akan diperkuat dan akan

terekam pada alat perekam dalam bentuk grafik spektra massa yang merupakan

rekaman kelimpahan ion terhadap massa (m/z) (Agusta, 2000).

Gambar 7. Skema dasar spektrometri massa

Setiap kromatogram yang muncul menggunakan kromatografi gas

mewakili satu senyawa, dengan menggunakan detektor spektrometri massa setiap

kromatogram yang muncul memiliki spektra massa tertentu (Christian, 2003).

D. Landasan Teori

Setiap jenis metode penyulingan memiliki kelebihan dan kekurangan.

Dalam penyulingan dengan air, proses penyulingan dapat berlangsung dengan

cepat karena seluruh ruang antar partikel bahan terisi oleh air, maka partikel bahan

dapat dipenetrasi secara kontinyu. Selain itu, komponen minyak yang bertitik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

39

didih tinggi dan bersifat larut dalam air tidak dapat menguap secara sempurna,

sehingga minyak yang tersuling mengandung komponen yang tidak lengkap.

Metode penyulingan dengan air dan uap merupakan metode penyulingan

dengan tekanan uap jenuh yang rendah, sehingga kerusakan minyak kecil. Di

samping itu, dalam metode penyulingan ini, proses dekomposisi minyak lebih

kecil, sehingga minyak yang tersuling akan mengandung komponen yang lengkap.

Dua jenis metode penyulingan tersebut merupakan metode penyulingan

yang paling banyak dipergunakan diantara para petani penyuling yang terdapat di

Indonesia.

Metode penyulingan dipergunakan untuk mengekstraksi minyak atsiri

yang berasal dari tanaman tertentu menggunakan uap air, salah satunya adalah

minyak atsiri yang berasal dari tanaman sirih terutama bagian daunnya yang

disebut dengan minyak atsiri daun sirih, dengan perkembangan pengobatan

modern yang mulai mengurangi penggunaan bahan sintetik dan beralih kembali

mempergunakan bahan alami, tingkat kebutuhan minyak atsiri daun sirih pada

jangka waktu kedepan dapat diperkirakan akan meningkat.

E. Hipotesis

Proses penyulingan dengan menggunakan air dan uap merupakan proses

penyulingan yang lebih baik dibandingkan dengan proses penyulingan dengan air.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

40

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan bersifat non eksperimental, karena dalam

penelitian ini tidak dilakukan manipulasi atau intervensi terhadap subjek uji.

B. Definisi Operasional

1. Penyulingan daun sirih dengan air

Penyulingan daun sirih yang telah kering, di dalam ketel suling,

menggunakan air secukupnya hingga daun terendam, dipanaskan, dan uap yang

dihasilkan didinginkan, sehingga diperoleh cairan minyak yang dipisahkan dari

air.

2. Penyulingan daun sirih dengan air dan uap

Penyulingan daun sirih yang telah kering, diletakkan diatas rak saringan

berlubang dalam ketel suling, bagian bawah rak diisi air ± 5 liter, dipanaskan, uap

yang dihasilkan didinginkan, sehingga diperoleh cairan minyak yang dipisahkan

dari air.

3. Penetapan rendemen

Penentuan jumlah minyak atsiri yang diperoleh, dengan menentukan

persentase perbandingan volume minyak atsiri yang diperoleh terhadap berat

bahan yang disuling.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

41

4. Analisis minyak atsiri menggunakan kromatografi gas-spektrometri

massa

Analisis kandungan senyawa yang terdapat pada minyak atsiri, yang

diperoleh berdasarkan pembacaan kromatogram dan spektra massa yang

terbentuk.

5. Pemeriksaan bobot jenis

Pemeriksaan perbandingan kerapatan minyak atsiri daun sirih dengan

kerapatan air. Bertujuan untuk mengetahui kemurnian minyak atsiri daun sirih

dengan cara membandingkan nilai bobot jenis minyak atsiri yang diperoleh

dengan nilai bobot jenis pembanding yang telah ditentukan sebagai nilai standar.

6. Pemeriksaan indeks bias

Pemeriksaan perbandingan kecepatan cahaya dalam hampa udara dengan

kecepatan cahaya dalam minyak atsiri. Dipergunakan untuk mengetahui

kemurnian minyak atsiri daun sirih, dengan membandingkan nilai indeks bias

yang diperoleh terhadap nilai indeks bias yang telah ditentukan sebagai nilai

standar.

C. Bahan dan Alat Penelitian

Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Bahan

a. Bahan utama adalah daun sirih yang diperoleh dari desa Kaliori,

Banyumas, Jawa Tengah. Bahan tersebut dikumpulkan pada bulan Oktober.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

42

b. Aquades, yang dipergunakan sebagai bahan pembanding kerapatan

pada suhu yang dipergunakan dalam pengujian berat jenis.

c. Gas helium sebagai fase gerak dalam analisis menggunakan

kromatografi gas-spektrometri massa.

2. Alat

Instrumen atau alat yang dipergunakan dalam penelitian ini antara lain :

a. Alat destilasi

b. Piknometer (PYREX)

c. Hand Refraktometer ATAGO®

d. Timbangan analitik

e. Seperangkat alat kromatografi gas-spektrometri massa (GCMS-

QP2010S SHIMADZU)

f. Alat-alat pendukung, seperti : Pipet tetes, gelas ukur, corong, beker

glass, tabung reaksi, erlenmeyer, kompor listrik, hair dryer, dan lampu sebagai

sumber cahaya dalam hand refraktometer.

D. Tata Cara Penelitian

Penelitian dilakukan dalam beberapa tahap :

1. Penentuan kepastian bahan daun sirih

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun sirih yang

dikumpulkan dari desa Kaliori, Banyumas, Jawa Tengah, pada bulan Oktober

tahun 2006. Daun yang diambil dalam keadaan segar, berasal dari tanaman sirih

yang tidak terserang hama penyakit, dan subur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

43

Pertelaan tanaman sirih yang akan digunakan dalam penelitian,

diperbandingan dengan pertelaan tanaman sirih yang terdapat pada buku acuan

yaitu Material Medika jilid IV untuk memberikan kepastian daun sirih yang

dipergunakan pada penelitian telah sesuai dengan daun sirih yang berasal dari

tanaman sirih yang telah dikenal masyarakat umum.

2. Pengumpulan bahan

Proses pengambilan daun sirih dilakukan pada pagi hari, pemetikan

dilakukan pada tanaman sirih yang memiliki umur lebih dari satu tahun, daun

yang dipetik berasal dari ruas ke satu hingga ruas ke lima yang merupakan

percabangan dari batang utama (bonggol). Ukuran daun yang dipetik memiliki

diameter kurang lebih antara 6 – 11 sentimeter. Warna daun hasil pemetikan hijau

tua.

3. Pengeringan bahan

Daun setelah dipanen dilakukan pemilihan daun yang baik dan

memenuhi kriteria, dicuci bersih dengan air mengalir dan dipotong kecil-kecil,

kemudian dikeringkan dengan cara diangin-anginkan dan dikeringkan di bawah

sinar matahari tak langsung dengan ditutup kain hitam. Pengeringan dilakukan

sampai bahan mudah diremukkan. Jumlah bahan yang akan dikeringkan sebesar

10 kg.

4. Isolasi dan penetapan rendemen minyak atsiri

Isolasi minyak atsiri dari daun sirih dilakukan dengan cara penyulingan

dengan air serta penyulingan dengan air dan uap. Proses penetapan rendemen

minyak atsiri dilakukan dengan mempergunakan alat penyulingan dengan air dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

44

alat penyulingan dengan air dan uap. Daun kering utuh sebanyak 750 gram

disuling selama kurang lebih 6 jam. Minyak atsiri yang diperoleh ditampung,

kemudian tapak-tapak air dihilangkan dengan natrium sulfat anhidrat. Minyak

atsiri disimpan dalam wadah tertutup rapat dan kedap cahaya. Rendemen minyak

atsiri dihitung dalam %v/b.

Rendemen minyak atsiri = %100atsiriminyakjumlah

xbahannpenimbangaberat

5. Analisis minyak atsiri dengan kromatografi gas-spektrometri massa

Analisis dengan kromatografi gas-spektrometri massa untuk minyak

daun sirih dilakukan di Laboratorium Kimia Organik Fakultas MIPA Universitas

Gadjah Mada, Yogyakarta. Langkah-langkah analisis dilakukan dengan cara

pemeriksaan instrumen sebelum dipergunakan, untuk memastikan apakah

rangkaian alat kromatografi gas-spektrometri massa siap digunakan. Kemudian

dilakukan proses optimasi alat agar siap dipergunakan untuk proses analisis.

Penyuntikan cuplikan minyak atsiri daun sirih sebesar 0,1L ke dalam alat

kromatografi gas-spektrometri massa menggunakan injektor secara hati-hati

menembus septum. Kemudian injektor dicabut dengan cepat dan dibersihkan

dengan pelarut. Proses pembacaan puncak dan penentuan spektra massa dilakukan

pada kromatogram yang tampak pada alat kromatografi gas-spektrometri massa.

6. Pemeriksaan organoleptik

Minyak atsiri yang dihasilkan diperiksa secara organoleptik yang

meliputi bau, rasa, dan warna. Pemeriksaan warna dilakukan secara visual. Untuk

pemeriksaan bau, pada kertas saring ditetesi beberapa tetes minyak atsiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

45

kemudian dikipas-kipaskan sambil dicium baunya. Sedangkan untuk pemeriksaan

rasa, setetes minyak atsiri dicecap rasanya.

7. Pemeriksaan bobot jenis minyak atsiri

Proses kerja pemeriksaan bobot jenis minyak atsiri dilakukan dengan

cara menimbang piknometer yang bersih dan kering dengan seksama. Setelah

ditimbang piknometer kemudian diisi dengan menggunakan aquades hingga

penuh, rendam piknometer di dalam air es dengan tujuan menurunkan suhunya

menjadi ± 2oC di bawah suhu percobaan. Tutup piknometer, tetapi pipa kapiler

tetap dibiarkan terbuka dan baru ditutup setelah suhu aquades naik mencapai suhu

percobaan. Kemudian, piknometer didiamkan hingga suhu aquades dalam

piknometer mencapai suhu kamar. Usap air yang menempel pada dinding luar

piknometer dan timbang piknometer yang berisi aquades dengan seksama. Untuk

menghitung volume aquades sama dengan volume piknometer digunakan nilai

kerapatan aquades pada suhu percobaan yang terdapat pada Tabel I.

Tabel I. Kerapatan aquades (g/ml) pada beberapa suhu

toC 0 3,98 10 15 20 25

t4 0,99987 1,0000 0,99973 0,99913 0,99823 0,99707

toC 30 40 50 60 70 80

t4 0,99569 0,99224 0,98807 0,98324 0,97781 0,97183

Penghitungan volume piknometer dilakukan dengan rumus :

Bobot piknometer + aquades = a + b gram

Bobot piknometer kosong = a gram

Bobot aquades = b gram

Diketahui kerapatan aquades = aquades (dapat dilihat dalam tabel)

Volume piknometer = volume aquades = Vp =)/(

)(

mlg

gb

aquades= c

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

46

Proses penghitungan bobot jenis minyak atsiri dilakukan dengan

menghitung kerapatan sampel minyak atsiri dengan membandingkan bobot

sampel dengan volume piknometer. Proses penghitungan bobot sampel minyak

atsiri dilakukan dengan langkah yang sama seperti pada proses penghitungan

bobot aquades.

Bobot jenis minyak atsiri dihitung dengan cara membandingkan

kerapatan () sampel minyak atsiri dengan kerapatan () aquades pada suhu

standar yang sama. Bobot jenis minyak atsiri dapat dihitung dengan rumus :

Bobot piknometer + sampel = a + d gram

Bobot piknometer kosong = a gram

Bobot sampel = d gram

Diketahui kerapatan sampel = sampel =)(

)(

mlc

gd

Bobot jenis ( )25()25(

taquadestsampelD ) =

aquades

sampel

8. Pemeriksaan indeks bias minyak atsiri

Proses kerja pemeriksaan indeks bias minyak atsiri dilakukan dengan

cara membuka penutup prisma pada hand refraktometer, kemudian sebelum

digunakan bersihkan prisma utama menggunakan alkohol 70% dan usap

menggunakan kertas lensa secara hati-hati agar tidak menimbulkan goresan pada

prisma utama. Sampel minyak atsiri diteteskan pada prisma utama menggunakan

pipet tetes sebanyak 1 atau 2 tetes. Tutup penutup prisma utama dengan lembut

hingga menyentuh prisma utama. Setelah itu, atur skala indeks bias yang terdapat

pada hand refraktometer dengan cara memutar knob sampai tanda “” menempati

skala “1”, “2”, atau “3” tergantung pada jarak jangkauan konsentrasi sampel yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

47

diuji. Rentang jarak jangkauan yang dimiliki oleh tiap skala pada hand

refraktometer dapat dilihat pada Tabel II.

Tabel II. Jarak jangkauan tiap skala pada hand refraktometer ATAGO®

No Skala (Letak) Jarak Jangkauan

1. “1” (skala sebelah kiri) 1,333 – 1,4042. “2” (skala tengah) 1,404 – 1,4683. “3” (skala sebelah kanan) 1,468 – 1,520

Arahkan ujung hand refraktometer pada cahaya terang, lihat melalui

lensa sambil memutar knob pada hand refraktometer hingga skala terlihat dengan

jelas, dari dalam lensa akan tampak garis batas yang memisahkan sisi terang dan

gelap pada bagian atas dan bawah, jika garis batas berwarna atau tidak jelas,

putarlah ring untuk menghilangkan warna hingga garis batas tersebut menjadi

jelas (atur knob pada posisi “1”, “2”, atau “3” cari posisi yang menunjukkan

perbedaan jelas antara bagian terang dan bagian gelap). Setelah garis batas terlihat

dengan jelas membedakan bagian terang dan bagian gelap, kemudian baca indeks

biasnya.

E. Tata Cara Analisis Hasil

Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan komparatif, dengan

membandingkan rendemen, bobot jenis, indeks bias, serta kandungan chavicol

dan chavibetol pada minyak daun sirih antara hasil penyulingan dengan air dan

minyak daun sirih hasil penyulingan dengan air dan uap dengan pustaka menurut

Guenther (1987).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kepastian Bahan Daun Sirih

Tanaman sirih merupakan tanaman yang secara umum telah banyak

diketahui dan diperdagangkan oleh masyarakat Indonesia pada umumnya dan

Jawa pada khususnya. Oleh karena masyarakat telah sangat mengenal tanaman

sirih, maka proses determinasi tidak dilakukan. Untuk memberikan kepastian daun

sirih yang dipergunakan pada penelitian telah sesuai dengan daun sirih yang

berasal dari tanaman sirih yang dikenal masyarakat umum, dilakukan

perbandingan pertelaan tanaman sirih yang dipergunakan pada penelitian dengan

pertelaan tanaman sirih yang terdapat pada buku acuan (Anonim, 1980).

Berdasarkan pengamatan pertelaan tanaman sirih yang dipergunakan

sebagai bahan penelitian, diketahui bahwa pertelaan tanaman sirih yang digunakan

sebagai bahan penelitian sesuai dengan pertelaan tanaman sirih yang tertulis pada

buku acuan Materia Medika Jilid IV (Anonim, 1980).

B. Penetapan Rendemen Minyak Atsiri Daun Sirih

Minyak atsiri diperoleh dengan mempergunakan alat penyulingan air

serta alat penyulingan air dan uap. Proses penyulingan dilakukan sebanyak 2 kali

yaitu menggunakan metode penyulingan dengan air dan metode penyulingan

dengan air dan uap. Daun sirih kering utuh yang dipergunakan sebanyak 750

gram, proses penyulingan berlangsung hingga semua minyak atsiri habis tersari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

49

yang ditandai dengan tidak menetesnya minyak dari dalam kondensat. Minyak

atsiri yang diperoleh ditampung, kemudian tapak-tapak air dihilangkan dengan

natrium sulfat anhidrat (Gambar 8).

Na2SO4 + 10H2O Na2SO4.10H2O

Gambar 8. Reaksi desikasi

Penghilangan tapak-tapak air merupakan suatu reaksi desikasi yaitu suatu

reaksi penyerapan air oleh desikan yang dalam hal ini ialah natrium sulfat anhidrat

dimana tingkat penyerap air berbeda-beda tergantung pada jumlah air yang

terdapat pada minyak atsiri. Minyak atsiri disimpan dalam wadah tertutup rapat

dan kedap cahaya. Rendemen minyak atsiri dihitung dalam %v/b.

Tabel III. Hasil penetapan rendemen minyak atsiri daun sirih dari penyulingan air dan penyulinganair dan uap

No MetodeRendemen (%v/b)

Replikasi 1 Replikasi 2 X ± SD

1. Penyulingan dengan air 0,800 0,786 0,793±0,0099

2. Penyulingan dengan air dan uap 1,267 1,063 1,165±0,1178

Dari tabel III, terlihat bahwa pada metode penyulingan dengan air dan

uap menunjukkan rendemen minyak atsiri daun sirih yang dihasilkan lebih besar

daripada hasil penyulingan dengan air. Hasil rendemen dari kedua metode tersebut

dianggap baik menurut kriteria Guenther (1952) karena standar rentang rendemen

minyak atsiri daun sirih yaitu 0,6 – 1,8%. Diperoleh hasil rendemen yang lebih

besar pada penyulingan minyak daun sirih dengan air dan uap (1,165±0,1178);

dibandingkan pada penyulingan minyak daun sirih dengan air (0,793±0,0099);

sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk dapat memperoleh hasil yang baik

secara kuantitas digunakan metode penyulingan dengan air dan uap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

50

C. Hasil Analisis Kandungan Senyawa Minyak Atsiri Daun Sirih

Menggunakan Kromatografi gas-spektrometri massa

Analisis menggunakan kromatografi gas-spektrometri massa bertujuan

untuk mengetahui persentase dan jumlah kandungan senyawa yang terdapat dalam

minyak atsiri daun sirih, baik yang berasal dari penyulingan dengan air maupun

yang berasal dari penyulingan dengan air dan uap. Minyak atsiri sebanyak 0,1 L

diinjeksikan kedalam kolom pada suhu 280oC yang telah dialiri gas helium,

minyak atsiri tersebut dalam bentuk gas bergerak bersama gas helium (fase gerak)

melalui kolom kapiler sepanjang 30 meter (Rtx-5 berisi fase diam 5% phenyl

polysiloxane, 95% dimethyl polysiloxane). Komponen minyak atsiri daun sirih

yang memiliki afinitas rendah terhadap fase diam, akan keluar pertama dari kolom

karena interaksi komponen minyak atsiri daun sirih tersebut kecil terhadap fase

diam, sehingga waktu retensi yang dimiliki kecil, sebaliknya komponen minyak

atsiri daun sirih yang memiliki afinitas besar, akan keluar dari kolom dengan

waktu retensi yang besar, hal ini dikarenakan interaksi komponen minyak atsiri

daun sirih tersebut terhadap fase diam besar. Puncak-puncak kromatogram yang

merupakan hasil pemisahan komponen-komponen minyak atsiri daun sirih akan

diterima oleh detektor spektrometri massa dalam bentuk molekul. Molekul-

molekul senyawa yang terkandung di dalam minyak atsiri daun sirih tersebut

dalam detektor spektrometri massa kemudian terionisasi, hal tersebut dapat terjadi

karena molekul-molekul senyawa tersebut dibombardir oleh elektron berenergi

tinggi yang berasal dari sumber elektron tegangan tinggi pada detektor

spektrometri massa. Ion-ion tersebut kemudian terdeteksi berdasarkan massanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

yang digambarkan sebagai spektra massa. Hasil pemisahan komponen

minyak atsiri daun sirih yang diperoleh dari penyulingan dengan air dan

penyulingan dengan air dan uap secara kromatografi gas

dapat dilihat pada Gambar

Gambar 9. Kromatogram komponen minyak atsiri daun sirih menggunakan kromatografi gasspektrometri massa yang dihasilkan dari penyulingan dengan air

Gambar 10. Kromatogram komponen minyak atsiri daun sirih menggunakan kromatografispektrometri massa yang dihasilkan dari penyulingan dengan air dan uap

51

n sebagai spektra massa. Hasil pemisahan komponen

minyak atsiri daun sirih yang diperoleh dari penyulingan dengan air dan

penyulingan dengan air dan uap secara kromatografi gas-spektrofotometri massa

dapat dilihat pada Gambar 9,10, Tabel IV, dan Lampiran 6 – 12.

Kromatogram komponen minyak atsiri daun sirih menggunakan kromatografi gasspektrometri massa yang dihasilkan dari penyulingan dengan air

Kromatogram komponen minyak atsiri daun sirih menggunakan kromatografispektrometri massa yang dihasilkan dari penyulingan dengan air dan uap

n sebagai spektra massa. Hasil pemisahan komponen-komponen

minyak atsiri daun sirih yang diperoleh dari penyulingan dengan air dan

spektrofotometri massa

Kromatogram komponen minyak atsiri daun sirih menggunakan kromatografi gas-

Kromatogram komponen minyak atsiri daun sirih menggunakan kromatografi gas-spektrometri massa yang dihasilkan dari penyulingan dengan air dan uap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

52

Data kromatogram komponen minyak atsiri daun sirih yang dihasilkan

dari penyulingan dengan air dan penyulingan dengan air dan uap menunjukkan

waktu retensi setiap pemisahan komponen senyawa minyak atsiri daun sirih, luas

area, tinggi dari setiap puncak kromatogram, konsentrasi relatif setiap komponen

senyawa minyak atsiri daun sirih dan data spektra massa dari setiap komponen

minyak atsiri daun sirih meliputi berat molekul, struktur komponen dan nama

komponen senyawa penyusun minyak atsiri daun sirih.

Dari data kromatografi gas-spektrometri massa dapat diketahui adanya

perbedaan pola puncak kromatogram berdasarkan terjadinya waktu retensi yang

bervariasi dari setiap puncak kromatogram yang dimunculkan akibat proses

pemisahan komponen minyak atsiri daun sirih baik yang berasal dari penyulingan

dengan air maupun yang berasal dari penyulingan dengan air dan uap.

Pada pemisahan minyak atsiri daun sirih yang berasal dari penyulingan

dengan air secara kromatografi gas-spektrometri massa terdapat 56 puncak pada

kromatogram. Sedangkan, pada pemisahan minyak atsiri daun sirih yang berasal

dari penyulingan dengan air dan uap secara kromatografi gas-spektrometri massa

terdapat 64 puncak pada kromatogram. Setiap puncak yang muncul pada

kromatogram mewakili senyawa yang terkandung di dalam minyak atsiri daun

sirih yang dianalisis menggunakan kromatogarfi gas-spektrometri massa. Dapat

diketahui bahwa minyak atsiri daun sirih hasil penyulingan dengan air dan uap

memiliki jumlah senyawa penyusun yang lebih banyak dibandingkan dengan

jumlah senyawa penyusun yang dimiliki minyak atsiri daun sirih hasil

penyulingan dengan air, hal ini dapat dibuktikan dengan jumlah puncak yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

53

muncul pada masing-masing kromatogram hasil analisis minyak atsiri daun sirih

hasil penyulingan dengan air dan minyak atsiri daun sirih hasil penyulingan

dengan air dan uap menggunakan kromatografi gas-spektrometri massa.

Secara organoleptis dapat diamati bahwa minyak atsiri daun sirih hasil

penyulingan dengan air dan uap yang memiliki senyawa penyusun yang lebih

banyak dibandingkan dengan minyak atsiri daun sirih hasil penyulingan dengan

air, memiliki warna yang lebih gelap yaitu berwarna kuning kecoklatan dibanding

warna minyak atsiri daun sirih hasil penyulingan dengan air yang berwarna

kuning bening.

Berdasarkan data-data yang diperoleh pada kromatogram dan spektra

massa dari komponen minyak atsiri daun sirih dapat dilakukan perbandingan

persentase kandungan senyawa yang sama antara minyak atsiri daun sirih hasil

penyulingan dengan air dan minyak atsiri daun sirih hasil penyulingan dengan air

dan uap.

Menurut Guenther (Essential Oil, halaman 160); Eykman, Gorter, dan

Schimmel (Heyne, 1987); Mann dkk (Grieve cit Hernani dan Yuliani, 1991),

kandungan utama penentu kualitas minyak atsiri daun sirih terdapat pada

komponen fenol yang terkandung di dalam minyak atsiri daun sirih dalam bentuk

chavicol dan chavibetol. Komponen-komponen utama tersebut memiliki daya anti

bakteri 5 kali lebih bisar dibandingkan dengan fenol biasa.

Oleh karena hal tersebut untuk menentukan kualitas terbaik minyak atsiri

daun sirih dilakukan perbandingan persentase komponen chavicol dan chavibetol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

54

yang terdapat dalam minyak atsiri daun sirih hasil penyulingan dengan air dan

minyak atsiri daun sirih hasil penyulingan dengan air dan uap.

Tabel IV. Perbandingan persentase kandungan chavicol dan chavibetol pada minyak atsiri daunsirih hasil penyulingan dengan air dan minyak atsiri daun sirih hasil penyulingandengan air dan uap

No SenyawaPersentase Kandungan

(Metode Penyulingan Air)

Persentase Kandungan(Metode Penyulingan Air

dan Uap)1. Chavibetol (eugenol) 30,58 5,992. Chavicol (4-alilfenol) 3,74 0,72

Berdasarkan persentase kandungan senyawa minyak atsiri daun sirih

yang diperoleh menggunakan kromatografi gas-spektrometri massa, diketahui

bahwa persentase komponen chavicol dan chavibetol yang terdapat dalam minyak

atsiri daun sirih hasil penyulingan dengan air lebih besar bila dibandingakan

dengan persentase komponen chavicol dan chavibetol yang terdapat dalam

minyak atsiri daun sirih hasil penyulingan dengan air dan uap. Persentase chavicol

dan chavibetol pada komponen minyak atsiri daun sirih hasil penyulingan dengan

air sebesar 3,74% dan 30,58%, sedangkan persentase chavicol dan chavibetol

pada komponen minyak atsiri hasil penyulingan dengan air dan uap sebesar

0,72% dan 5,99%.

Selain kromatogram, pada analisis menggunakan alat kromatografi gas-

spektometri massa juga diperoleh data keluaran berupa spektra massa, setiap

kromatogram yang muncul pada analisis menggunakan alat kromatografi gas-

spektrometri massa mewakili komponen senyawa tertentu yang terkandung di

dalam minyak atsiri daun sirih, sehingga pada tiap kromatogram yang muncul

memiliki spektra massa tertentu yang berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

55

Untuk dapat mengetahui nama senyawa yang menjadi komponen

minyak atsiri daun sirih, pada spektra massa yang muncul dari analisis minyak

atsiri daun sirih menggunakan kromatografi gas-spektrometri massa, dilakukan

pencarian nama senyawa berdasarkan spektra massa yang muncul menggunakan

sumber data yang terdapat komputer yang terhubung dengan alat kromatografi

gas-spektrometri massa.

Berdasarkan perbandingan menggunakan perpustakaan data wiley dan

nisti terhadap spektra massa yang diperoleh dari hasil analisis, maka persentase

nilai SI (spectra identification) pada spektra pembanding menunjukkan kepastian

nama dan spesifikasi senyawa yang diperoleh.

Gambar spektra massa dan spektra pembanding dari chavicol dan

chavibetol dapat dilihat pada Gambar 11 dan 12.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

Gambar 11. Spektra massa hasil analisis dan spektra pembandingkromatografi gas

Gambar 12. Spektra massa hasil analisis dan spektra pembandingkromatografi gas

Pada Gambar

(spektra atas) merupakan gambar spektra massa komponen minyak atsiri daun

sirih hasil analisis menggunakan kromatografi gas

gambar spektra massa kedua (spektra bawah) merupakan hasi

56

Spektra massa hasil analisis dan spektra pembanding chavibetolmatografi gas-spektrometri massa

Spektra massa hasil analisis dan spektra pembanding chavibetolkromatografi gas-spektrometri massa

Pada Gambar 11 dan 12, dapat dilihat gambar spektra massa pertama

(spektra atas) merupakan gambar spektra massa komponen minyak atsiri daun

sirih hasil analisis menggunakan kromatografi gas-spektrometri massa. Sedangkan

gambar spektra massa kedua (spektra bawah) merupakan hasil pencarian spektra

chavibetol menggunakan alat

chavibetol menggunakan alat

, dapat dilihat gambar spektra massa pertama

(spektra atas) merupakan gambar spektra massa komponen minyak atsiri daun

spektrometri massa. Sedangkan

l pencarian spektra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

57

massa pembanding yang sesuai atau menyerupai berdasarkan perpustakaan data

yang terdapat dalam komputer analisis yang terhubung dengan alat kromatografi

gas-spektrometri massa, sehingga dengan melihat besarnya nilai SI (spectra

identification) yang terdapat pada spektra pembanding dapat menunjukkan

persentase kesesuaian spektra yang dianalisis dengan spektra pembanding.

Pada Gambar 11 diketahui nilai SI (spectra identification) pada spektra

pembanding sebesar 96%, dapat disimpulkan bahwa spektra hasil anlisis minyak

atsiri daun sirih yang diperoleh, merupakan spektra massa chavicol sesuai dengan

spesifikasi yang disebutkan pada spektra pembanding menggunakan perpustakaan

data Wiley.

Pada Gambar 12 diketahui nilai SI (spectra identification) pada spektra

pembanding sebesar 95%, dapat disimpulkan bahwa spektra hasil anlisis minyak

atsiri daun sirih yang diperoleh, merupakan spektra massa chavibetol sesuai

dengan spesifikasi yang disebutkan pada spektra pembanding menggunakan

perpustakaan data Wiley.

D. Pemeriksaan Organoleptik

Pemeriksaan organoleptik minyak atsiri daun sirih merupakan proses

identifikasi umum. Pemeriksaan organoleptik yang dilakukan meliputi bau, rasa

dan warna. Hasil identifikasi diketahui minyak atsiri daun sirih memiliki bau khas

tanaman sirih, memiliki rasa pedas-pahit, dan berwarna kuning bening pada

minyak atsiri daun sirih hasil penyulingan dengan air, serta berwarna kuning

kecoklatan pada minyak atsiri daun sirih hasil penyulingan dengan air dan uap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

58

Perbedaan warna tersebut terjadi dikarenakan pada analisis minyak atsiri

daun sirih menggunakan kromatografi gas-spektrometri massa diperoleh hasil

bahwa minyak atsiri daun sirih hasil penyulingan dengan air dan uap memiliki

kandungan senyawa penyusun yang lebih banyak dibandingkan dengan

kandungan senyawa penyusun yang terdapat pada minyak atsiri daun sirih hasil

penyulingan dengan air, yang masing-masing diwakili oleh jumlah puncak yang

muncul pada tiap kromatogram, yaitu pada minyak atsiri hasil penyulingan dengan

air dan uap memiliki 64 puncak dan pada minyak atsiri hasil penyulingan dengan

air memiliki 56 puncak. Sehingga dari pengamatan dapat disimpulkan bahwa

semakin banyak jumlah senyawa yang terdapat di dalam minyak atsiri daun sirih,

menimbulkan warna yang semakin gelap bila dibandingkan dengan minyak atsiri

daun sirih yang memiliki senyawa penyusun lebih sedikit.

E. Penetapan Bobot Jenis Minyak Atsiri Daun Sirih

Penetapan bobot jenis penting untuk dilakukan dalam menentukan mutu

dan kemurnian minyak atsiri. Karena dengan membandingkan nilai bobot jenis

minyak atsiri tertentu dengan standar nilai bobot jenis minyak tersebut. Maka kita

dapat menentukan kualitas dari minyak atsiri yang diteliti.

Bobot jenis merupakan nilai perbandingan antara kerapatan minyak atsiri

(minyak atsiri) dengan kerapatan aquades (aquades) dalam penelitian dipergunakan

aquades pada suhu standar tertentu (t25).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

59

Proses penetapan bobot jenis dilakukan dengan cara membandingkan

kerapatan minyak atsiri daun sirih dengan kerapatan aquades, dimana volume

piknometer sama dengan volume aquades pada suhu standar 25oC.

Proses penetapan bobot jenis minyak atsiri daun sirih hasil penyulingan

dengan air dan hasil penyulingan dengan air dan uap masing-masing dilakukan

dengan replikasi sebanyak tiga kali. Data hasil penetapan bobot jenis minyak atsiri

daun sirih hasil penyulingan dengan air dan hasil penyulingan dengan air dan uap

dapat dilihat pada Tabel V dan Tabel VI.

Tabel V. Hasil penetapan bobot jenis minyak atsiri daun sirih menggunakan penyulingan denganair

No. Sampel Bobot Jenis (ttD ) X ± SD

1. Replikasi 1 0,97560,9733±0,00252. Replikasi 2 0,9706

3. Replikasi 3 0,9737

Tabel VI. Hasil penetapan bobot jenis minyak atsiri daun sirih menggunakan penyulingan denganair dan uap

No. Sampel Bobot Jenis (ttD ) X ± SD

1. Replikasi 1 0,96190,9603±0,00152. Replikasi 2 0.9589

3. Replikasi 3 0.9602

Dari tabel V dan VI, menurut rentang bobot jenis standar yang ditetapkan

yaitu 0,958 – 1,057 (Gildemeister dan Hoffmann cit Guenther, 1952). Diketahui

bahwa hasil penetapan bobot jenis minyak atsiri daun sirih baik yang berasal dari

penyulingan dengan air maupun yang berasal dari penyulingan dengan air dan

uap, masuk ke dalam rentang bobot jenis standar yang ditetapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

60

F. Penetapan Indeks Bias Minyak Atsiri Daun Sirih

Penetapan indeks bias dilakukan untuk mengetahui kemurnian dari

minyak atsiri daun sirih.

Proses penetapan indeks bias dilakukan dengan meletakkan 1 atau 2 tetes

minyak atsiri daun sirih pada prisma utama yang terdapat dalam hand

refraktometer. Kemudian, pembacaan nilai indeks bias dilakukan dengan cara

memutar knob dan ring yang terdapat pada hand refraktometer pada skala “1”,

“2”, atau “3” hingga garis batas yang membedakan antara bagian terang dan

bagian gelap dapat terlihat dengan jelas. Nilai indeks bias dapat dibaca pada skala

dimana garis batas antara bagian gelap dan bagian terang dapat terlihat dengan

jelas.

Proses penetapan indeks bias minyak atsiri daun sirih hasil penyulingan

dengan air dan hasil penyulingan dengan air dan uap masing-masing dilakukan

dengan replikasi sebanyak tiga kali. Data hasil penetapan indeks bias minyak

atsiri daun sirih hasil penyulingan dengan air dan hasil penyulingan dengan air

dan uap dapat dilihat pada Tabel VII dan Tabel VIII.

Tabel VII. Hasil penetapan indeks bias minyak atsiri daun sirih menggunakan penyulingandengan air

No. Sampel Indeks bias (ns) X ± SD

1. Replikasi 1 1,5111,510±0,00122. Replikasi 2 1,509

3. Replikasi 3 1,509

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

61

Tabel VIII. Hasil penetapan indeks bias minyak atsiri daun sirih menggunakan penyulingandengan air dan uap

No. Sampel Indeks bias (ns) X ± SD

1. Replikasi 1 1,5111,511±0,00062. Replikasi 2 1,512

3. Replikasi 3 1,511

Dari tabel VII dan VIII, menurut rentang indeks bias standar untuk

tanaman famili Piperaceae yang ditetapkan yaitu 1,496 – 1,529 (Gildemeister dan

Hoffmann cit Guenther, 1952). Diketahui bahwa hasil penetapan indeks bias

minyak atsiri daun sirih baik yang berasal dari penyulingan dengan air maupun

yang berasal dari penyulingan dengan air dan uap, masuk ke dalam rentang indeks

bias standar yang ditetapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Hasil penelitian minyak atsiri daun sirih menggunakan penyulingan dengan air

diketahui rendemen 0,800%, bobot jenis 0,9733±0,0025; dan indeks bias

1,510±0,0012; untuk minyak atsiri daun sirih yang diperoleh menggunakan

penyulingan dengan air dan uap diketahui rendemen 1,267%, bobot jenis

0,9603±0,0015; dan indeks bias 1,511±0,0006.

2. Pada minyak atsiri daun sirih hasil penyulingan dengan air diketahui

kandungan chavicol 3,74 % dan chavibetol 30,58 %, sedangkan pada minyak

atsiri daun sirih hasil penyulingan dengan air dan uap kandungan chavicol

0,72 % dan chavibetol 5,99 %.

3. Penyulingan minyak atsiri daun sirih dengan menggunakan air dan uap

merupakan metode penyulingan yang lebih baik untuk menghasilkan minyak

atsiri daun sirih secara kuantitas.

4. Penyulingan minyak minyak atsiri daun sirih dengan menggunakan air

merupakan metode penyulingan yang lebih baik untuk menghasilkan minyak

atsiri daun sirih secara kualitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

63

B. Saran

1. Dilakukan penelitian lanjutan mengenai perbandingan penetapan rendemen

minyak atsiri daun sirih dengan melakukan replikasi pada tiap metode

penyulingan yang dipergunakan.

2. Dilakukan perbandingan hasil penelitian penentuan metode terbaik

penyulingan dengan air dan penyulingan dengan air dan uap terhadap metode

penyulingan dengan uap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

64

DAFTAR PUSTAKA

Agusta, Andria, 2000, Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika Indonesia, 1-5, 29-37,86, Penerbit ITB, Bandung

Anonim, 1980, Materia Medika Indonesia, Jilid IV, 92-95, 98, DepartemenKesehatan Republik Indonesia, Dirjen POM, Jakarta

Christian, Gary, 2003, Analytical Chemistry, 6th edition, 593-599, John Wiley andSons INC., New Jersey

Damayanti, Rini, dan Mulyono, 2005, Khasiat dan Manfaat Daun Sirih ObatMujarab dari Masa ke Masa, 7-18, Agromedia Pustaka, Jakarta

Effendi, Hendri, 2000, Daya Anti Bakteri Rebusan Daun Sirih (Piper betle L.)Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, Skripsi, FakultasFarmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Guenther, E., 1952, The Essential Oils, Volume Two, Fourth Printing, VanNostrand Reinhold Company, New York, 504-515

___________, 1963, The Essential Oils, Volume Five, D. Van Nostrand ReinholdCompany. INC, New York, 158-161

___________, 1987, The Essential Oils, diterjemahkan oleh S. Ketaren, Jilid I, 3-10, 171-183, 286-292, 296-299, UI Press, Jakarta

Harborne, J.B., 1987, Phytochemical Methods, diterjemahkan oleh KosasihPadamawinata, terbitan II, ITB, Bandung

Hendayana, Sumar, 1996, Kimia Pemisahan Metode Kromatografi danElektroforensis, 31-41, 49, PT Remaja, Bandung

Heyne, K., 1987, Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid II, diterjemahkan olehBadan Litbang Kehutanan, cetakan ke-1, 622-627, Koperasi KaryawanDepartemen Kehutanan, Jakarta Pusat

Lutony, T.L dan Rahmayati, Yeyet, 2000, Produksi dan Perdagangan MinyakAtsiri, 1-9, 32-44, Penebar Swadaya, Jakarta

Mc. Nair & Bonelli, 1988, Dasar Kromatografi Gas, 27-37, Penerbit ITB,Bandung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

65

Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991, Inventaris Tanaman Obat Indonesia, Jilid I,Depkes RI Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta

Siagian, Naomi, 2003, Ekspor Minyak Atsiri Diharapkan Capai US$ 500 Juta,Sinar Harapan, September 2006, http// www.sinarharapan.com/ekonomi&bisnis/ Ekspor Minyak Atsiri Diharapkan Capai US$ 500Juta.htm, Diakses pada 10 Februari 2007.

www. Ikmo.org/herb/piperaceae/piperbetlelinn.pdf, Diakses pada 5 Januari 2007

Yuliani, Sri., dan Hernani, 1991, Peranan Sirih Sebagai Obat Tradisional,Prosiding Seminar Sirih 1991, Volume 1, 13-14, Warta Tumbuhan ObatIndonesia, Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

66

Lampiran 1. Daftar Foto

Foto 1. Tanaman Sirih

Foto 2. Diameter Daun Sirih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

67

Foto 3. Daun Sirih Kering

Foto 4. Ketel Penyulingan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

68

Foto 5. Alat Penyulingan

Foto 6. Hand Refraktometer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

Foto 8. Seperangkat Alat Kromatografi gas

69

Foto 7. Piknometer 10 mL

Foto 8. Seperangkat Alat Kromatografi gas-spektrometri massaspektrometri massa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

Foto 9. Minyak Atsiri Daun Sirih Hasil Penyulingan dengan Air

Foto 10. Minyak Atsiri Daun Sirih Hasil Penyulingan dengan Air dan

70

Foto 9. Minyak Atsiri Daun Sirih Hasil Penyulingan dengan Air

Foto 10. Minyak Atsiri Daun Sirih Hasil Penyulingan dengan Air dan

Foto 9. Minyak Atsiri Daun Sirih Hasil Penyulingan dengan Air

Foto 10. Minyak Atsiri Daun Sirih Hasil Penyulingan dengan Air dan Uap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

71

Lampiran 2. Perhitungan Rendemen Minyak Atsiri Daun Sirih

1. Metode Penyulingan dengan Air

a. Replikasi 1

Berat daun sirih kering : 750 gram

Jumlah minyak atsiri daun sirih hasil penyulingan : 6,00 mL

Rendemen (v/b) = %100atsiriminyakjumlah

xbahannpenimbangaberat

= %100750

6,00x

= 0,800%

b. Replikasi 2

Berat daun sirih kering : 700 gram

Jumlah minyak atsiri daun sirih hasil penyulingan : 5,50 mL

Rendemen (v/b) = %100atsiriminyakjumlah

xbahannpenimbangaberat

= %100700

5,50x

= 0,786%

2. Metode Penyulingan dengan Air dan Uap

a. Replikasi 1

Berat daun sirih kering : 750 gram

Jumlah minyak atsiri daun sirih hasil penyulingan : 9,50 mL

Rendemen (v/b) = %100atsiriminyakjumlah

xbahannpenimbangaberat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

72

= %100750

9,50x

= 1,267%

b. Replikasi 2

Berat daun sirih kering : 400 gram

Jumlah minyak atsiri daun sirih hasil penyulingan : 4,25 mL

Rendemen (v/b) = %100atsiriminyakjumlah

xbahannpenimbangaberat

= %100400

4,25x

= 1,063%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

73

Lampiran 3. Pemeriksaan Organoleptik

Bau : Khas tanaman sirih

Rasa : Pedas-pahit

Warna : 1. Kuning bening (minyak atsiri daun sirih hasil penyulingan

dengan air)

2. Kuning kecoklatan (minyak atsiri daun sirih hasil penyulingan

dengan air dan uap)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

74

Lampiran 4. Penetapan Bobot Jenis Minyak Atsiri Daun Sirih

2. Metode Penyulingan dengan Air

Tanggal : 24 November 2006

Bobot Jenis

No : 1

Alat : Piknometer 10 mL Suhu Percobaan : 27oC

Sampel : Minyak daun sirih air Suhu Standart : 25oC

Kerapatan aquades (air) : 0,99707 Bobot Piknometer Kosong(a):24,007 g

Besar Bobot Jenis Terukur

Replikasi

Bobot Pikno

+ aquades

(a + b)

Bobot

aquades (b)

Volume

Piknometer (c)

1 34,078 g 10,071 g 10,1006 mL

2 34,085 g 10,078 g 10,1076 mL

3 34,075 g 10,068 g 10,0976 mL

ReplikasiBobot Pikno +

sampel (a + d)

Bobot

sampel (d)

Kerapatan

sampel ()

Bobot Jenis

( ttD )

1 33,832 g 9,825 g 0,9727 0,9756

2 33,789 g 9,782 g 0,9678 0,9706

3 33,810 g 9,803 g 0,9708 0,9737

Bobot jenis rata-rata : 0,9733

Peneliti,

(_____________)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

75

Perhitungan Data

a. Replikasi 1

Bobot piknometer + aquades = 34,078 g

Bobot piknometer kosong = 24,007 g

Bobot aquades = 10,071 g

Diketahui kerapatan aquades (air) pada suhu 25oC = 0,99707

Volume piknometer = volume aquades = Vp =mlg

g

/99707,0

071,10

= 10,1006 mL

Bobot jenis minyak atsiri :

Bobot piknometer + sampel = 33,832 g

Bobot piknometer kosong = 24,007 g

Bobot sampel = 9,825 g

Diketahui kerapatan sampel =mL10,1006

g9,825= 0,9727 g/mL

Bobot jenis ( )25()25(

tairtsampelD ) =

0,99707

0,9727= 0,9756

b. Replikasi 2

Bobot piknometer + aquades = 33,789 g

Bobot piknometer kosong = 24,007 g

Bobot aquades = 10,078 g

Diketahui kerapatan aquades (air) pada suhu 25oC = 0,99707

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

76

Volume piknometer = volume aquades = Vp =mlg /99707,0

g10,078

= 10,1076 mL

Bobot jenis minyak atsiri :

Bobot piknometer + sampel = 33,832 g

Bobot piknometer kosong = 24,007 g

Bobot sampel = 9,782 g

Diketahui kerapatan sampel =mL10,1076

g9,782= 0,9678 g/mL

Bobot jenis ( )25()25(

tairtsampelD ) =

0,99707

0,9678= 0,9706

c. Replikasi 3

Bobot piknometer + aquades = 34,075 g

Bobot piknometer kosong = 24,007 g

Bobot aquades = 10,068 g

Diketahui kerapatan aquades (air) pada suhu 25oC = 0,99707

Volume piknometer = volume aquades = Vp =mlg /99707,0

g10,068

= 10,0976 mL

Bobot jenis minyak atsiri :

Bobot piknometer + sampel = 33,810 g

Bobot piknometer kosong = 24,007 g

Bobot sampel = 9,803 g

Diketahui kerapatan sampel =mL10,0976

g9,803= 0,9708 g/mL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

77

Bobot jenis ( )25()25(

tairtsampelD ) =

0,99707

0,9708= 0,9737

3. Metode Penyulingan dengan Air dan Uap

Tanggal : 24 November 2006

Bobot Jenis

No : 2

Alat : Piknometer 10 mL Suhu Percobaan : 27oC

Sampel : Minyak daun sirih air dan uap Suhu Standart : 25oC

Kerapatan air (air) : 0,99707 Bobot Piknometer Kosong (a): 24,007 g

Besar Bobot Jenis Terukur

Replikasi

Bobot Pikno

+ aquades

(a + b)

Bobot

aquades (b)

Volume

Piknometer (c)

1 34,065 g 10,058 g 10,0876 mL

2 34,095 g 10,088 g 10,1176 mL

3 34,065 g 10,058 g 10,0876 mL

ReplikasiBobot Pikno +

sampel (a + d)

Bobot

sampel (d)

Kerapatan

sampel ()

Bobot Jenis

( ttD )

1 33,682 g 9,675 g 0,9591 0,9619

2 33,680 g 9,673 g 0,9561 0,9589

3 33,665 g 9,658 g 0,9574 0,9602

Bobot jenis rata-rata : 0,9603

Peneliti,

(_____________)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

78

Perhitungan Data

a. Replikasi 1

Bobot piknometer + aquades = 34,065 g

Bobot piknometer kosong = 24,007 g

Bobot aquades = 10,058 g

Diketahui kerapatan aquades (air) pada suhu 25oC = 0,99707

Volume piknometer = volume aquades = Vp =mlg /99707,0

g10,058

= 10,0876 mL

Bobot jenis minyak atsiri :

Bobot piknometer + sampel = 33,682 g

Bobot piknometer kosong = 24,007 g

Bobot sampel = 9,675 g

Diketahui kerapatan sampel =mL10,0876

g9,675= 0,9591 g/mL

Bobot jenis ( )25()25(

tairtsampelD ) =

0,99707

0,9591= 0,9619

b. Replikasi 2

Bobot piknometer + aquades = 34,095 g

Bobot piknometer kosong = 24,007 g

Bobot aquades = 10,088 g

Diketahui kerapatan aquades (air) pada suhu 25oC = 0,99707

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

79

Volume piknometer = volume aquades = Vp =mlg /99707,0

g10,088

= 10,1176 mL

Bobot jenis minyak atsiri :

Bobot piknometer + sampel = 33,680 g

Bobot piknometer kosong = 24,007 g

Bobot sampel = 9,673 g

Diketahui kerapatan sampel =mL10,1176

g9,673= 0,9561 g/mL

Bobot jenis ( )25()25(

tairtsampelD ) =

0,99707

0,9561= 0,9589

c. Replikasi 3

Bobot piknometer + aquades = 34,065 g

Bobot piknometer kosong = 24,007 g

Bobot aquades = 10,058 g

Diketahui kerapatan aquades (air) pada suhu 25oC = 0,99707

Volume piknometer = volume aquades = Vp =mlg /99707,0

g10,058

= 10,0876 mL

Bobot jenis minyak atsiri :

Bobot piknometer + sampel = 33,665 g

Bobot piknometer kosong = 24,007 g

Bobot sampel = 9,658 g

Diketahui kerapatan sampel =mL10,0976

g9,803= 0,9574 g/mL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

80

Bobot jenis ( )25()25(

tairtsampelD ) =

0,99707

0,9574= 0,9602

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

81

Lampiran 5. Penetapan Indeks Bias Minyak Atsiri Daun Sirih

1. Metode Penyulingan dengan Air

Tanggal : 24 November 2006

Indeks Bias

No : 1

Alat : Hand Refraktometer ATAGO® Suhu Percobaan : 30oC

Sampel : Minyak daun sirih air Suhu Standart : 20oC

Indeks Bias Terukur

Replikasi np ns

1 1,506 1,511

2 1,505 1,509

3 1,505 1,509

Ns rata-rata : 1,510

Peneliti,

( ________________ )

Perhitungan data

a. Replikasi 1

Suhu percobaan (tp) = 30oC

Suhu standar (ts) = 20oC

Indeks bias suhu percobaan (np) = 1,506

Faktor koreksi = 0,00045

Indeks bias suhu standar (ns) = np + 0,00045 (tp – ts)

= 1,506 + 0,00045 (30 – 20)

= 1,511

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

82

b. Replikasi 2

Suhu percobaan (tp) = 30oC

Suhu standar (ts) = 20oC

Indeks bias suhu percobaan (np) = 1,505

Faktor koreksi = 0,00045

Indeks bias suhu standar (ns) = np + 0,00045 (tp – ts)

= 1,505 + 0,00045 (30 – 20)

= 1,509

c. Replikasi 3

Suhu percobaan (tp) = 30oC

Suhu standar (ts) = 20oC

Indeks bias suhu percobaan (np) = 1,505

Faktor koreksi = 0,00045

Indeks bias suhu standar (ns) = np + 0,00045 (tp – ts)

= 1,505 + 0,00045 (30 – 20)

= 1,509

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

83

2. Metode Penyulingan dengan Air dan Uap

Tanggal : 24 November 2006

Indeks Bias

No : 2

Alat : Hand Refraktometer ATAGO® Suhu Percobaan : 30oC

Sampel : Minyak daun sirih air dan uap Suhu Standart : 20oC

Indeks Bias Terukur

Replikasi np ns

1 1,506 1,511

2 1,507 1,512

3 1,506 1,511

Ns rata-rata : 1,511

Peneliti,

( ________________ )

Perhitungan data

a. Replikasi 1

Suhu percobaan (tp) = 30oC

Suhu standar (ts) = 20oC

Indeks bias suhu percobaan (np) = 1,506

Faktor koreksi = 0,00045

Indeks bias suhu standar (ns) = np + 0,00045 (tp – ts)

= 1,506 + 0,00045 (30 – 20)

= 1,511

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

84

b. Replikasi 2

Suhu percobaan (tp) = 30oC

Suhu standar (ts) = 20oC

Indeks bias suhu percobaan (np) = 1,507

Faktor koreksi = 0,00045

Indeks bias suhu standar (ns) = np + 0,00045 (tp – ts)

= 1,507 + 0,00045 (30 – 20)

= 1,512

c. Replikasi 3

Suhu percobaan (tp) = 30oC

Suhu standar (ts) = 20oC

Indeks bias suhu percobaan (np) = 1,506

Faktor koreksi = 0,00045

Indeks bias suhu standar (ns) = np + 0,00045 (tp – ts)

= 1,506 + 0,00045 (30 – 20)

= 1,511

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

Lampiran 6. Data Spesifikasi Alat Kromatografi gas

85

Lampiran 6. Data Spesifikasi Alat Kromatografi gas-spektrometri massaspektrometri massa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

Lampiran 7. Kromatogram dan WaktuDaun Sirih Hasil Penyulingan dengan Air

86

Lampiran 7. Kromatogram dan Waktu Retensi Komponen Minyak AtsiriDaun Sirih Hasil Penyulingan dengan Air

Retensi Komponen Minyak Atsiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

Lampiran 8. Spektra massa Chavibetol (eugenol) Minyak Atsiri Daun SirihHasil Penyulingan Air

88

Spektra massa Chavibetol (eugenol) Minyak Atsiri Daun SirihHasil Penyulingan AirSpektra massa Chavibetol (eugenol) Minyak Atsiri Daun Sirih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

Lampiran 9. Spektra massa Chavicol Minyak Atsiri DaunPenyulingan Air

89

Spektra massa Chavicol Minyak Atsiri DaunPenyulingan AirSpektra massa Chavicol Minyak Atsiri Daun Sirih Hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

Lampiran 10. Kromatogram dan Waktu Retensi Komponen Minyak AtsiriDaun Sirih Hasil Penyulingan dengan Air dan Uap

90

Kromatogram dan Waktu Retensi Komponen Minyak AtsiriDaun Sirih Hasil Penyulingan dengan Air dan UapKromatogram dan Waktu Retensi Komponen Minyak AtsiriDaun Sirih Hasil Penyulingan dengan Air dan Uap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

Lampiran 11. Spektra massa Chavibetol (eugenol) Minyak Atsiri Daun SirihHasil

92

Spektra massa Chavibetol (eugenol) Minyak Atsiri Daun SirihHasil Penyulingan Air dan UapSpektra massa Chavibetol (eugenol) Minyak Atsiri Daun Sirih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

Lampiran 12. Spektra massa Chavicol Minyak Atsiri Daun Sirih HasilPenyulingan Air dan Uap

93

Lampiran 12. Spektra massa Chavicol Minyak Atsiri Daun Sirih HasilPenyulingan Air dan Uap

Lampiran 12. Spektra massa Chavicol Minyak Atsiri Daun Sirih Hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · Farmasi USD yan g telah bersedia mendampingi selama melakukan ... dan teman -teman praktikum B 03 yang menjadi tem an seperjuangan

94

BIOGRAFI PENULIS

Andika Marsetyo Negoro dilahirkan pada tahun 1985 di

Banyumas, Jawa Tengah. Setelah menamatkan di SD

Negeri Purwosari I dan SLTP Negeri I di Purwokerto, ia

hengkang untuk melanjutkan sekolah berasrama SMU

Van Lith di kota kecil Muntilan. Setelah tamat pada tahun

2003, ia melanjutkan kuliah di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sejak 2001 sampai sekarang penulis

bekerja secara independen di bidang perdagangan minyak atsiri. Karya ilmiah ini

merupakan hasil karya keduanya setelah Penyulingan Minyak Atsiri Daun

Cengkeh dan Kegunaannya yang ditulis pada tahun 2002.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI