PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · v PERSEMBAHAN EVERY GOOD AND PERFECT GIFT...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · v PERSEMBAHAN EVERY GOOD AND PERFECT GIFT...
SINTESIS NITROFIANIL ((E)-1-((5-NITROFURAN-2-IL) METILENA)-4-PROPIONILSEMIKARBAZIDA) DARI
NITROFURAZON DAN PROPIONIL KLORIDA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh:
JR. Filian Perdana
NIM: 058114055
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SINTESIS NITROFIANIL ((E)-1-((5-NITROFURAN-2-IL) METILENA)-4-PROPIONILSEMIKARBAZIDA) DARI
NITROFURAZON DAN PROPIONIL KLORIDA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh:
JR. Filian Perdana
NIM: 058114055
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
Skripsi
SINTESIS NITROFIANIL ((E)-1-((5-NITROFURAN-2-IL) METILENA)-4-PROPIONILSEMIKARBAZIDA) DARI
NITROFURAZON DAN PROPIONIL KLORIDA
Yang diajukan oleh :
JR. Filian Perdana
NIM: 058114055
telah disetujui oleh:
Dosen Pembimbing
Lucia Wiwid Wijayanti, M. Si
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Pengesahan Skripsi Berjudul
SINTESIS NITROFIANIL ((E)-1-((5-NITROFURAN-2-IL)
METILENA)-4-PROPIONILSEMIKARBAZIDA) DARI NITROFURAZON DAN PROPIONIL KLORIDA
Oleh :
JR. Filian Perdana NIM : 058114055
Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Pada tanggal : 31 Juli 2009
Mengetahui Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Dekan
(Rita Suhadi, M. Si., Apt.)
Pembimbing : (Lucia Wiwid Wijayanti, M. Si.) Panitia Penguji : tanda tangan 1. Lucia Wiwid Wijayanti, M. Si ……………………. 2. Jeffry Julianus, M. Si ……………………. 3. Dra. M.M. Yetty Tjandrawati, M. Si …………………….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERSEMBAHAN
EVERY GOOD AND PERFECT GIFT IS FROM ABOVE. (JAMES 1:17)
WITH GOD,
ALL THINGS ARE POSSIBLE.
Dedicated to: Mom, Dad, Sister
(for love, care, and prayer) My Brother
(who have stayed in heaven, I love you, even though we’ve never had our time together)
And her, (who will come along with me,
for the rest of my life)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 29 Juli 2009
Penulis
JR. Filian Perdana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PRAKATA
Yang pertama dan terutama, puji dan syukur setinggi-tingginya kepada
Bapa di Surga atas rahmat, rencana dan penyelenggaran-Nya yang begitu dahsyat
dan mengagumkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Sintesis Nitrofianil ((E)-1-((5-nitrofuran-2-il)metilena)-4-propionilsemikarba-
zida) dari Nitrofurazon dan Propionil Klorida ” sebagai salah satu syarat untuk
mencapai gelar sarjana pada Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan bantuan dari banyak
pihak, dan pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan dan
ucapan terima kasih kepada :
1. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma.
2. Lucia Wiwid Wijayanti, M. Si. selaku dosen pembimbing atas bimbingan,
pengarahan, motivasi dan kesabarannya selama penyusunan skripsi ini.
3. Jeffry Julianus, M. Si. selaku penguji atas segala bimbingan, motivasi,
masukan, kritik, dan sarannya.
4. Dra. M.M. Yetty Tjandrawati, M. Si selaku penguji atas segala bimbingan,
motivasi, masukan, kritik, dan sarannya.
5. Yohanes Dwiatmaka, M. Si. selaku Kepala Laboratorium Farmasi atas
bantuannya sehingga penulis dapat bekerja di laboratorium dengan lancar
6. Mas Parlan, Mas Kunto, dan Mas Bimo atas bantuannya selama peneliti
bekerja di laboratorium.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
7. David dan Yoyok, atas kebersamaan yang tak terbeli dan sebagai teman
seperjuangan dalam penelitian ini dan dalam segala situasi.
8. Lulu dan Nia, yang telah memberikan dukungan, motivasi, dan
kebersamaannya.
9. Iman, Agus, dan Alfa atas kemurahan hati dan bantuannya dalam
penyusunan skripsi ini.
10. Boris, Probo, Coco, dan Bob atas bantuan dan dukungan selama penyusunan
skripsi ini.
11. Vita, Tami, Ade, Aya, Lina, Retha, Tyas, Agung, Ferry, Totok, Donald,
Roni, Wisely, Inus, Nixon, Made, Berto, Lia, Omega, Ong, Rio, dan teman-
teman angkatan 2005 lain yang telah menjadi motivasi selama ini.
12. Untuk seseorang yang selama ini menemani, memberi semangat, motivasi
dan kasih sayangnya kepada penulis di saat suka dan duka.
13. Teman-teman angkatan 2006, 2007, dan 2008 yang secara tidak langsung
telah menjadi motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan penelitian ini.
14. Segenap rekan dan pihak-pihak yang membantu namun tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa karya penulisan skripsi ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat
diperlukan oleh penulis demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
memberikan sumbangsih yang bermanfaat pada perkembangan ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, 29 Juli 2009
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iv
PERSEMBAHAN .................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vii
PRAKATA ......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
INTISARI PENELITIAN .................................................................................... xvi
ABSTRACT ........................................................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
1. Permasalahan ...................................................................................... 4
2. Keaslian penelitian .............................................................................. 4
3. Manfaat penelitian .............................................................................. 4
B. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ...................................................................... 6
A. Substitusi Nukleofilik Asil ........................................................................... 6
B. Reaksi Schotten-Baumann ........................................................................... 7
C. Amida ........................................................................................................... 8
D. Sintesis Klorida Asam .................................................................................. 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
E. Asam Propanoat ......................................................................................... 10
F. Tionil Klorida ............................................................................................. 11
G. Propionil Klorida ....................................................................................... 11
H. Nitrofurazon ............................................................................................... 12
I. Elusidasi Struktur ....................................................................................... 13
Spektroskopi Inframerah (IR) .................................................................... 13
J. LANDASAN TEORI ................................................................................. 17
K. Hipotesis .................................................................................................... 18
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 19
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 19
B. Definisi Operasional Penelitian ................................................................. 19
C. Alat dan Bahan Penelitian .......................................................................... 19
1. Alat penelitian ................................................................................... 19
2. Bahan penelitian ................................................................................ 20
D. Tata Cara Penelitian ................................................................................... 20
1. Sintesis 5-nitro-2-furfuraldiasetat ..................................................... 20
2. Sintesis Nitrofurazon ........................................................................ 21
3. Sintesis Propionil Klorida ................................................................. 21
4. Sintesis Nitrofianil ............................................................................ 22
5. Uji pendahuluan ................................................................................ 22
E. Elusidasi Struktur ....................................................................................... 23
Spektroskopi Inframerah ............................................................................ 23
F. Analisis Hasil ............................................................................................. 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
1. Data organoleptis .............................................................................. 23
2. Identifikasi struktur senyawa hasil sintesis ....................................... 23
3. Perhitungan rendemen....................................................................... 23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 24
A. Sintesis Nitrofurazon dan Mekanisme Reaksi ........................................... 24
B. Sintesis Nitrofianil ..................................................................................... 26
C. Uji Pendahuluan ......................................................................................... 28
1. Uji Organoleptis ................................................................................ 28
2. Uji Titik Lebur .................................................................................. 29
3. Uji Kromatografi Lapis Tipis ............................................................ 29
D. Elusidasi Struktur ....................................................................................... 31
Spektroskopi inframerah ............................................................................ 31
E. Rendemen .................................................................................................. 36
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 38
A. Kesimpulan ................................................................................................ 38
B. Saran .......................................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 39
LAMPIRAN ........................................................................................................... 41
BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................... 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel I. Korelasi antara gugus fungsi dengan frekuensi ....................................... 16
Tabel II. Perbandingan organoleptis senyawa hasil sintesis dengan nitrofurazon
sebagai pembanding ................................................................................ 28
Tabel III. Perbandingan interpretasi spektrum nitrofurazon dan senyawa hasil
sintesis ..................................................................................................... 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur senyawa asam P-aminosalisilat dan Benzamidosalisilat ......... 3
Gambar 2. Reaksi asilasi amina menjadi amida ..................................................... 7
Gambar 3. Mekanisme reaksi substitusi nukleofilik asil antara amina primer
dengan asetil klorida (Carey, cit.,Pangesti, 2002) ................................ 8
Gambar 4. Struktur etanamida ................................................................................ 9
Gambar 5. Reaksi umum sintesis klorida asam dari asam karboksilat ................... 9
Gambar 6. Reaksi antara suatu klorida asam dan suatu nukelofil ........................ 10
Gambar 7. Struktur nitrofurazon ........................................................................... 12
Gambar 8. Penomoran atom nitrogen pada struktur nitrofurazon ........................ 17
Gambar 9. Mekanisme reaksi sintesis nitrofianil .................................................. 18
Gambar 10. Reaksi umum pembentukan senyawa imin ....................................... 24
Gambar 11. Protonasi gugus karbonil aldehid sehingga elektrofilisitasnya
meningkat ........................................................................................ 24
Gambar 12. Protonasi amina primer pada semikarbazida. .................................... 25
Gambar 13. Mekanisme reaksi pembentukan senyawa nitrofurazon. .................. 25
Gambar 14. Proses ikatan amina primer dengan propionil klorida....................... 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Gambar 15. Reaksi pembentukan nitrofianil dan reaksi pengikatan HCl oleh
NaOH. .............................................................................................. 28
Gambar 16. Hasil pemeriksaan dengan KLT ........................................................ 30
Gambar 17. Interaksi hidrogen intramolekul antara atom O dan H pada
nitrofurazon ...................................................................................... 32
Gambar 18. Spektrum inframerah senyawa nitrofurazon ..................................... 33
Gambar 19. Spektrum inframerah senyawa hasil sintesis..................................... 35
Gambar 20. Mekanisme reaksi NaOH terhadap propionil klorida ....................... 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
INTISARI PENELITIAN
Senyawa nitrofianil diharapkan sebagai agen antibakteri nitroheterosiklik yang efektif terhadap bakteri Gram positif dan Gram negatif. Subtituen metilen hidrazin karboksamida pada posisi C2 dan gugus amida menyebabkan aktivitas antibakterinya meningkat dibandingkan dengan antibiotik nitrofuran.
Sintesis nitrofianil dilakukan dengan mereaksikan senyawa nitrofurazon dan propionil klorida dalam larutan natrium hidroksida 5%. Senyawa hasil sintesis kemudian diisolasi dan diuji secara kualitatif menggunakan uji organoleptis, uji titik lebur, uji kromatografi lapis tipis, elusidasi struktur dengan spektroskopi inframerah, dan spektroskopi resonansi magnet inti. Parameter keberhasilan penelitian ini adalah didapatkannya rendemen nitrofianil.
Senyawa yang dihasilkan dari penelitian ini berupa serbuk halus berwarna coklat tua dan berbau khas. Senyawa ini memiliki profil bercak pada KLT yang berbeda dengan bercak pada KLT nitrofurazon. Hasil elusidasi struktur dengan spektroskopi inframerah menunjukkan bahwa senyawa hasil sintesis adalah nitrofianil. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa nitrofianil dapat disintesis dengan starting material nitrofurazon dan propionil klorida dalam larutan natrium hidroksida 5% dengan rendemen 14,93%. Kata kunci : nitrofianil, nitrofurazon, sintesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
ABSTRACT
Nitrofianyl is expected as a nitroheterocyclic antibiotic which is effective against a number of Gram-negative and Gram positive-bacteria. The methylene hydrazine carboxamide group in C2 position of the furan ring and amide group increases its activity.
Nitrofianyl was synthesized by reacting nitrofurazon and propionyl chloride in solution of sodium hydroxide 5%. The result was isolated and qualitatively analyzed using organoleptic test, melting point determination, thin layer chromatography, structure determination using infrared (IR) and nuclear magnetic resonance (RMI) spectroscopy. The succeed parameter of this study was obtained based on the rendemen of nitrofianyl.
The result of this study was dark brown powder and spesific odor. The thin layer chromatography test gave the difference between nitrofurazon’s and the product’s spot. Structure’s elucidation with IR spectroscopy showed that the product was nitrofianyl. The whole complete results concluded that nitrofianyl could be synthetized using nitrofurazon and propionyl chloride in solution of sodium hydroxide 5%, and gave rendemen for about 14,93%. Keywords : nitrofianyl, nitrofurazone, synthesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Senyawa golongan 2-nitrofuran telah diketahui mempunyai aktifitas
bakteriostatik dan bakteriosida (Lednicer dan Mitscher, 1975). Senyawa-senyawa
nitroheterosiklik ini berperan cukup penting karena resistensi mikroorganisme
terhadap antibiotik β-laktam dan turunan sulfonamida telah banyak dilaporkan
(Jawetz dan Adelberg, 1996).
Obat-obat golongan nitroheterosiklik, seperti nitrofuran, nitrotiazol, dan
nitroimidazol telah banyak digunakan untuk pengobatan penyakit yang
disebabkan bakteri maupun protozoa secara luas. Obat-obat golongan nitrofuran
memiliki aplikasi klinis dan non-klinis dengan menunjukkan spektrum yang luas.
Nitrofuran diketahui bekerja dengan cara merusak DNA bakteri yang disebabkan
reduksi dari gugus nitronya (Tehrani, Zarghi, dan Fathali, 2003). Beberapa
senyawaan (misalnya nitrofuraldehid semikarbazon) efektif sebagai obat
antikuman secara lokal dan digunakan dalam pembalutan luka serta hampir tidak
mengalami penyerapan (Jawetz dan Adelberg, 1996).
Nitrofurazon adalah salah satu senyawa turunan nitrofuran yang
berperan sebagai antibakteri dan digunakan pada infeksi kulit (Tehrani, et. all,
2003). Nitrofurazon sendiri merupakan obat yang efektif terhadap beberapa
mikroorganisme Gram positif dan Gram negatif (staphylococci, streptococci,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dysentery bacillus, colon bacillus, paralyphoid bacyllus, dan lain-lain)
(Vardanyan dan Hruby, 2006). Oleh karena pentingnya peranan obat ini secara
klinis, maka disintesis senyawa turunan nitrofurazon untuk meningkatkan
aktivitas antibakterinya.
Dari suatu senyawa furfural, telah dilakukan modifikasi struktur dengan
mensubstitusi gugus nitro dan ester pada posisi 5 dan 2 pada cincin furan yang
menghasilkan 5-nitro-2-furfuraldiasetat. Hal ini dilakukan karena diketahui bahwa
modifikasi struktur 5-nitrofuran pada posisi 2 dapat meningkatkan efektivitas
serta aktivitas antibakteri secara luar biasa (Powers, 1975). Atas dasar pernyataan
tersebut, maka disintesis senyawa turunan nitrofurazon yang dinamakan
nitrofianil ((E)-1-((5-nitrofuran-2-il)metilena)-4-propionilsemikar-bazida) yang
merupakan hasil sintesis dari reaksi antara nitrofurazon sebagai starting material
dan propionil klorida sebagai agen pengasilasi.
Propionil klorida dipilih karena senyawa ini merupakan senyawa
pengasilasi di mana terdapat gugus asil di dalamnya yang memiliki karbon
karbonil bersifat parsial positif. Oleh karena terdapat atom N pada nitrofurazon
yang memiliki pasangan elektron bebas, maka kemungkinan serangan atom N
dengan mekanisme pemberian pasangan elektron bebasnya kepada gugus
propionil dapat terjadi. Modifikasi yang dilakukan dengan menambahkan gugus
propionil pada nitrofurazon merupakan penerapan dari teori yang dikemukan oleh
Powers tersebut di atas, sehingga diharapkan penambahan gugus ini dapat
meningkatkan efektivitas serta aktivitas antibakteri nitrofurazon. Menurut Mester,
Hikichi, Hansz, dan Blumenfeld, (1990) menyatakan bahwa aktivitas obat turunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
5-nitrofuran meningkat seiring dengan peningkatan lipofilisitasnya. Lipofilisitas
ini berkaitan dengan interaksi hidrofobik yang lebih baik terhadap reseptor enzim.
Jika dilihat dari nilai C logP, nitrofurazon memiliki C logP sebesar 0,204
sedangkan nitrofianil memiliki C logP sebesar 1,257. Maka, dengan
meningkatnya nilai C logP, lipofilisitas nitrofianil lebih tinggi dibandingkan
dengan nitrofurazon, sehingga aktivitas antibakteri nitrofianil pun akan lebih baik
dari nitrofurazon.
Modifikasi asam p-aminosalisilat menjadi benzamidosalisilat dengan
cara substitusi satu atom H yang terikat pada atom nitrogen di ujung pada
senyawa asam p-aminosalisilat terbukti dapat meningkatkan aktivitas
antibakterinya yang bersifat bakteriostatis terhadap bakteri tuberkulosis.
Gambar 1. Struktur senyawa asam P-aminosalisilat dan Benzamidosalisilat
(Ebel, 1992).
Nitrofianil, senyawa yang diharapkan dalam sintesis ini sebagai hasil dari
penambahan gugus asil pada nitrofurazon, merupakan senyawa baru yang proses
sintesisnya belum pernah dilakukan. Maka, dalam sintesis senyawa turunan
nitrofuran ini memiliki tantangan dan kesulitan tersendiri, baik dalam mengetahui
COOR
OH
NH2
COOH
OH
HN
OASAM P-AMINOSALISILAT BENZAM IDOSALISILAT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dasar-dasar reaksinya maupun elusidasinya. Elusidasi dari senyawa ini dilakukan
dengan spektroskopi IR.
1. Permasalahan
Dari latar belakang di atas, masalah yang muncul dapat dirumuskan sebagai
berikut :
Apakah senyawa nitrofianil ((E)-1-((5-nitrofuran-2-il)metilena)-4-
propionilsemikarbazida) dapat disintesis dari starting material nitrofurazon dan
propionil klorida?
2. Keaslian penelitian
Sejauh pengamatan peneliti, penelitian tentang sintesis nitrofianil belum
pernah dilakukan. Penelitian ini merupakan sintesis lanjutan dari nitrofurazon.
3. Manfaat penelitian
Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut:
a. Manfaat metodologis. Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui apakah
dari prosedur penelitian yang dilakukan menghasilkan senyawa nitrofianil.
b. Manfaat praktis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan data ilmiah
tentang modifikasi senyawa nitrofurazon sebagai senyawa antibakteri
sehingga didapatkan nitrofianil ((E)-1-((5-nitrofuran-2-il)metilena)-4-
propionilsemikarbazida).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
B. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah nitrofianil dapat
disintesis dari nitrofurazon dan propionil klorida.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Substitusi Nukleofilik Asil Reaksi subsitusi adalah reaksi di mana suatu atom, ion, atau gugus
disubstitusikan untuk menggantikan atom, ion, atau gugus lain (Fessenden dan
Fessenden, 1986). Reaksi substitusi nukleofilik asil merupakan suatu reaksi
penggantian suatu gugus yang terikat pada gugus asil dengan suatu nukleofilik
(Pangesti, 2002).
Asam karboksilat dan turunannya memiliki gugus karbonil. Gugus inilah
yang berperan dalam kebanyakan reaksi dari senyawa-senyawa tersebut. Dengan
adanya gugus ini di dalam suatu molekul dapat menentukan sifat reaktivitas yang
khas dari senyawa tersebut. Dalam hal ini, ada 2 fungsi gugus karbonil, yaitu: (a)
memberikan sisi terhadap penyerangan nukleofil, dan (b) menaikkan keasaman
atom hidrogen pada atom karbon alpha (Finar cit., Jung, 2001).
Elektronegativitas yang lebih besar dari oksigen karbonil dibandingkan
karbon karbonil menyebabkan gugus karbonil menjadi polar. Hal ini
menyebabkan karbon karbonil mengemban muatan parsial positif dan
memudahkannya untuk diserang oleh nukleofil.
Suatu turunan asam karboksilat akan menjalani reaksi substitusi
nukleofilik asil asalkan nukleofil yang menyerang merupakan basa yang lebih
kuat dibandingkan substituen yang terikat pada gugus asil dalam reaktan (Bruice,
1998).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Subsitusi nukleofilik asil berlangsung melalui dua tahap reaksi, dengan
pembentukan intermediate tetrahedral. Secara umum, keseluruhan kecepatan
reaksi dipengaruhi oleh kecepatan kedua tahap reaksi tersebut, tetapi tahap
pertama lebih penting. Pada tahap pertama, terjadi pembentukan intermediate
tetrahedral. Ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti adanya gugus penarik
elektron, stabilisasi muatan negatif yang terjadi, dan terhalanginya oleh kehadiran
gugus-gugus besar. Pada tahap kedua, tergantung kebasaan gugus perginya
(Morrison dan Boyd cit., Jung, 2001).
Subsitusi nukleofilik asil dapat berlangsung melalui katalis basa. Basanya
akan mengubah nukleofil lemah HY menjadi Y- yang lebih kuat, misalnya HCN +
basa -CN, atau basanya sendiri (-OH) dapat bertindak sebagai reagen
nukleofilik kuat. Di samping itu, asam sanggup mengaktifkan atom karbon
karbonil terhadap serangan nukleofil, secara serentak dapat pula mengurangi
konsentrasi nukleofil yang berhasil guna, misalnya –CN + HA HCN + A-,
RNH2 + HA RNH3 + A- (Sykes, 1985).
B. Reaksi Schotten-Baumann Metode Schotten-Baumann merupakan metode sederhana dari asilasi
amina menjadi amida secara kuantitatif. Pada cara ini, campuran dari amina,
larutan basa (NaOH atau Na2CO3) dan asil halida berlebihan diaduk atau dikocok
bersama-sama. Reaksinya adalah sebagai berikut:
RNH2 + CH3COCl + NaOH RNHCOCH3 + NaCl + H2O
Gambar 2. Reaksi asilasi amina menjadi amida
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Pasangan elektron menyendiri pada atom nitrogen merupakan kunci dalam
pembentukan amida melalui asilasi amina. Reaksi ini berlangsung melalui
serangan nukleofilik dari amina primer atau sekunder pada gugus karbonil dari
asil klorida, yang selanjutnya diikuti oleh pelepasan Cl- dan proton. Mekanisme
reaksinya seperti terlihat pada persamaan reaksi yang ditunjukkan oleh gambar 5.
Gugus karbonil pada amida relatif lebih stabil daripada gugus karbonil
pada asil klorida, anhidrida, atau eter. Amida yang diperoleh dari turunan asam
karboksilat tersebut terbentuk dengan cepat dan menghasilkan rendemen yang
tinggi.
N
H
R
H
C
CH3
Cl
O R N
H
H
C
CH3
Cl
O R N
H
H
C
CH3
O
RHN C
O
CH3
asetil kloridaaminaprimer
N-alkilasetamida
- Cl
- H
Gambar 3. Mekanisme reaksi substitusi nukleofilik asil antara amina primer dengan asetil klorida (Carey, cit.,Pangesti, 2002)
C. Amida Suatu amida ialah suatu senyawa yang mempunyai suatu nitrogen trivalen
yang terikat pada suatu gugus karbonil. Suatu amida diberi nama dari nama asam
karboksilat induknya, dengan mengubah imbuhan asam …-oat (atau –at) menjadi
–amida.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Gambar 4. Struktur etanamida
Suatu amida mengandung nitrogen yang mempunyai sepasang elektron
menyendiri dalam suatu orbital terisi. Cukup masuk akal untuk mengharapkan
amida bereaksi dengan asam, seperti amina; namun amida tidak bereaksi dengan
asam. Amida merupakan basa sangat lemah dengan pKb bernilai 15-16
(Fessenden dan Fessenden, 1986).
D. Sintesis Klorida Asam Klorida asam dapat diperoleh langsung dari asam karboksilat induknya melalui
reaksi dengan tionil klorida (SOCl2) atau zat penghalogen aktif lain, seperti
fosforus triklorida (PCl3):
Gambar 5. Reaksi umum sintesis klorida asam dari asam karboksilat
RCOH
O
RCOH
O
PCl3
SOCl2 RCCl
O
RCCl
O
SO2
H3PO3
HCl
suatu asamkarboksilat
suatu kloridaasam
3
CH3CNH2
O
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Halida asam adalah yang paling reaktif di antara semua derivate asam
karboksilat. Ion halida merupakan gugus pergi yang baik. Terikat pada karbon
positif dari gugus karbonil, ion ini lebih mudah ditukargantikan daripada bila
terikat pada karbon alkil. Dalam mekanisme umum di bawah ini untuk reaksi
antara suatu klorida asam dan suatu nukleofil, perhatikan bahwa penukargantian
Cl⎯ bukanlah penukargantian sederhana seperti sebuah reaksi SN2. Reaksi itu
terdiri dari dua tahap: (1) adisi nukleofil pada gugus karbonil, disusul oleh (2)
eliminasi ion klorida. Hasil reaksi ini ialah suatu substitusi asil nukleofilik, yang
berarti “substitusi nukleofilik pada suatu karbon asil (RCO−).”
Gambar 6. Reaksi antara suatu klorida asam dan suatu nukelofil
(Fessenden dan Fessenden, 1986)
E. Asam Propanoat Asam propanoat merupakan senyawa golongan karboksilat, dengan rumus
struktur C3H6O2. Bobot molekul senyawa ini adalah 74,08; merupakan cairan
berminyak; berbau tajam dan tengik; memiliki bobot jenis 0,99336. Titik lelehnya
-21,5º C dan titik didihnya 85,8º C. Dapat campur dengan air. Larut dalam
alkohol, eter, dan kloroform (Anonim, 1989).
R C
O
Cl
Nu
R C
O
Cl
Nu
R C
O
Nu
Cl(1) adisi (2) eliminasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
F. Tionil Klorida Tionil klorida memiliki struktur SOCl2; memiliki bobot molekul 118,98;
merupakan senyawa tidak berwarna sampai kuning pucat atau kemerahan;
berasap; bau menyengat. Memiliki bobot jenis 1,638, titik leleh -104,5ºC, dan titik
didih 76ºC. senyawa ini akan terdekomposisi bila dipanaskan di atas 140ºC dan
menghasilkan Cl2, SO2, S2Cl2. Hidrolisis dengan air membentuk SO2 dan HCl.
Dapat campur dengan benzen, kloroform, dan karbon tetraklorida (Anonim,
1989).
G. Propionil Klorida Propionil klorida merupakan salah satu starting material dalam penelitian
sintesis nitrofianil ini. Propionil klorida adalah golongan halida asam yang
merupakan senyawa derivat asam karboksilat. Halida asam adalah senyawaan
organik yang mengandung gugus halokarbonil, mempunyai formula umum RCO-
X, dimana X adalah atom halogen (florin, klorin, bromin, iodin, dan astatin) dan R
dapat berupa alifatik, alisiklik, aromatik, H, dan sebagainya (Anonim, 2008).
Propionil klorida dapat disintesis dari asam propanoat dan tionil klorida
(SOCl2). Reaksi terjadi melalui jalur substitusi nukleofilik asil di mana asam
karboksilat pertama-tama diubah menjadi suatu klorosulfit, sebagai senyawa
antara, dengan mengganti gugus –OH pada asam dengan gugus pergi yang jauh
lebih baik. Kemudian, klorosulfit bereaksi dengan suatu ion nukleofilik klorida
(McMurry, 2003)
Propionil klorida memiliki stuktur kimia C3H5ClO dengan bobot molekul
92,53; berbentuk cairan, berbau tajam; dengan titik leleh –94OC dan titik didih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
80OC. Propionil klorida mudah terdekomposisi dan terlarut dalam air atau alkohol
(Anonim, 1989).
H. Nitrofurazon Nitrofurazon adalah suatu imida yang dibuat dari semikarbasida dan
aldehid. Gugus nitro adalah pada posisi alfa sehinga diskoneksi C-N menjadi
furaldehid yang cukup murah adalah cara yang baik (Warren, cit., Baswara,
2008). Nitrofurazon adalah kristal berbentuk jarum, bewarna kuning, dengan titik
leleh 236-240oC, berasa pahit. Bila terpapar udara dalam waktu yang cukup lama,
warnanya akan berunah menjadi gelap. Nitrofurazon sangat sedikit larut dalam air
(1 : 4200). Sedikit larut dalam alkohol (1 : 590). Larut dalam larutan alkalin
dengan warna orange tua. Tidak larut dalam eter, nitrofurazon merupakan
antimikrobal dan anti infeksi topikal (Anonim, 1989).
Gambar 7. Struktur nitrofurazon
Nitrofurazon merupakan senyawa antibiotik turunan nitrofuran yang
memiliki spektrum luas terhadap bakteri Gram positif dan negatif. Nitrofurazon
dapat disintesis dari starting material 5-nitro-2-furfural diasetat dan
semikarbazida HCl dalam suasana sedikit asam (pH 3-4) berdasarkan reaksi
pembentukan imin (Baswara, 2008).
OO2N
CH
N
HN
C
O
NH2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
I. Elusidasi Struktur Elusidasi struktur suatu molekul organik dapat menggunakan
spektroskopi. Dalam hal ini dapat digunakan spektroskopi ultra violet (UV),
spektroskopi infra merah (IR), resonansi magnet inti (RMI 1proton dan 13karbon),
dan spektrometri massa. Dalam hal ini, spektrum UV menguji susunan sistem
kromofor dari suatu zat. Spektrum IR dapat memberikan informasi tentang gugus-
gugus fungsional yang penting. Berdasarkan spektrum RMI, dapat diketahui
penyusunan atom-atom hidrogen dan akhirnya spektrum massa tidak hanya
membantu menentukan berat molekul di samping perhitungan rumus molekul
saja, tetapi juga petunjuk bagi gugus-gugus fungsional dan penyelidikan kerangka
molekul. Dengan demikian penggunaan keempat metode spektroskopi dengan
referensi menyempurnakan pemantapan struktur molekul (Samhoedi, cit., Jung,
2001).
Spektroskopi Inframerah (IR)
Penggunaan spektroskopi inframerah pada bidang kimia organik hampir
menggunakan daerah 650 – 4000 cm-1. Daerah dengan frekuensi lebih rendah 650
cm-1 disebut inframerah jauh dan daerah dengan frekuensi lebih tinggi dari 4000
cm-1 disebut inframerah dekat (Sastrohamidjojo, 2007).
Bila sinar inframerah dilewatkan melalui cuplikan senyawa organik, maka
sejumlah frekuensi diserap sedang frekuensi yang lain diteruskan/ditrans-misikan
tanpa diserap. Jika persen transmisi atau persen absorbansi diplotkan terhadap
frekuensi maka akan dihasilkan suatu spektrum inframerah (Sastrohamidjojo,
2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Energi dari kebanyakan vibrasi molekuler akan mengacu pada daerah
inframerah pada spektrum elektromagnetik. Vibrasi molekuler bisa dideteksi dan
diukur pada spektrum inframerah. Posisi dari suatu gelombang serapan pada
spektrum dapat diekspresikan dalam mikron (µm) atau yang lebih sering dijumpai
dalam bentuk resiprokal dari panjang gelombang (cm-1). Daerah spektrum
inframerah berada pada 4000 cm-1 pada akhir frekuensi tinggi dan 625 cm-1 pada
akhir frekuensi rendah (Williams dan Fleming, cit., Baswara, 2008). Daerah
antara 1400-4000 cm-1, bagian kiri spektrum inframerah, merupakan daerah yang
khusus berguna untuk identifikasi gugus-gugus fungsional. Daerah ini
menunjukkan absorbsi yang disebabkan oleh modus uluran atau rentangan.
Daerah di kanan 1400 cm-1 seringkali sangat rumit karena bank modus rentangan
maupun modus tekukan mengabsorbsi di situ. Dalam daerah ini biasanya korelasi
antara pita dan suatu gugus fungsional spesifik tak dapat ditarik dengan cermat,
namun tiap senyawa organik mempunyai serapan yang unik di sini. Oleh karena
itu, bagian spektrum ini disebut daerah sidik jari (fingerprint region). Meskipun
bagian kiri spektrum nampaknya sama untuk senyawa-senyawa yang mirip,
daerah sidikan haruslah pula cocok antara dua spektrum, agar dapat disimpulkan
bahwa kedua senyawa itu sama (Fessenden dan Fessenden, 1986).
Inti-inti atom yang terikat oleh ikatan kovalen mengalami getaran (vibrasi)
atau osilasi (oscillation), dengan cara serupa dengan dua bola yang terikat oleh
suatu pegas. Bila molekul meresap radiasi inframerah, energi yang diserap
menyebabkan kenaikan dalam amplitudo getaran atom-atom yang terikat itu. Jadi
molekul ini berada dalam keadaan vibrasi tereksitasi (excited vibration state;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Energi yang terserap ini akan dibuang dalam bentuk panas bila molekul itu
kembali ke keadaan dasar) (Fessenden dan Fessenden, 1986).
Suatu ikatan dalam sebuah molekul dapat mengalami berbagai macam
osilasi; oleh karena itu suatu ikatan tertentu dapat menyerap energi pada lebih dari
satu panjang gelombang. Misalnya,suatu ikatan O-H menyerap energi pada kira-
kira 3330cm-1 (3,0 µm); energi pada panjang gelombang ini dapat menyebabkan
kenaikan vibrasi ulur (stretching vibration) ikatan O-H itu. Suatu ikatan O-H itu
juga menyerap energi pada kira-kira 1250cm-1 (8,0 µm); energi pada panjang
gelombang ini menyebabkan kenaikan vibrasi tekuk (bending vibration)
(Fessenden dan Fessenden, 1986).
Molekul yang tersusun dari banyak atom mempunyai sangat banyak
frekuensi vibrasi. Setiap ragam vibrasi yang berbeda mungkin dapat memberikan
pita serapan yang berbeda. Sejumlah vibrasi yang mempunyai frekuensi sama
maka pita-pita serapannya akan saling tumpang tindih (Sastrohamidjojo, 2007).
Korelasi antara vibrasi beberapa gugus fungsi dan frekuensi (bilangan gelombang)
ditunjukkan pada tabel 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Tabel I. Korelasi antara gugus fungsi dengan frekuensi
Jenis vibrasi Frekuensi (cm-1) Intensitas C-H ulur (stretch) 3000 – 2850 tajam -CH3 (bending) 1450 – 1375 sedang -CH2 (bending) 1465 sedang Alkena (stretch) 3100 – 3000 sedang (keluar bidang) 1000 – 650 tajam Aromatik (stretch) 3150 – 3050 tajam (keluar bidang) 900 – 690 tajam Alkuna (stretch) ± 3300 tajam Aldehid 2900 – 2800 lemah 2800 – 2700 lemah C=C Alkena 1680 – 1600 sedang-lemah Aromatik 1600 – 1475 sedang-lemah C≡C Alkuna 2250 – 2100 tajam C=O Aldehid 1740 – 1720 tajam Keton 1725 – 1705 tajam Asam karboksilat 1725 – 1700 tajam Ester 1750 – 1730 tajam Amida 1670 – 1640 tajam Anhidrida 1810 – 1760 tajam Klorida asam 1800 tajam C-O Alkohol, eter, ester asam 1300 – 1000 tajam Karboksilat, anhidrida O-H Alkohol, fenol Bebas 3650 – 3600 sedang Ikatan –H 3500 – 3200 sedang Asam karboksilat 3400 – 2400 sedang N-H Amida primer & sekunder dan 3500 – 3100 sedang (bending) 1640 – 1550 sedang-tajam C-H Amina 1350 – 1000 sedang-tajam C=N Imina dan oksim 1690 – 1640 lemah-tajam C≡N Nitril 2260 – 2240 sedang X=C=Y Allena, keten, isosianat, 2270 – 1450 lemah-tajam Isotiosianat NO2 Nitro 1550 & 1350 tajam S=O Sulfon, sulfonilklorida 1375 – 1300 tajam Sulfat, sulfonamide 1200 – 1140 tajam C-X Florida 1400 – 1000 tajam Klorida 800 – 600 tajam Bromida, iodide 667
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
OO2N
CH
N
HN
C
O
NH2
J. LANDASAN TEORI Nitrofianil dapat disintesis berdasarkan reaksi substitusi nukleofilik asil
(SNA). Dalam hal ini, yang berperan sebagai nukleofil adalah nitrofurazon, yaitu
pada gugus amidanya. Nukleofilisitas nitrofurazon dikarenakan adanya lone pair
electron yang terdapat di atom N pada gugus amidanya. Sintesis nitrofianil terjadi
dengan adanya serangan dari gugus amida Nitrofurazon terhadap gugus asil, yaitu
pada atom karbon karbonilnya yang bermuatan parsial positif dan akan
membentuk ikatan sigma baru.
Gugus asil yang direaksikan berasal dari propionil klorida. Oleh karena
ketidaktersediaan propionil klorida di pasaran, maka senyawa ini disintesis
dengan mereaksikan asam propanoat dengan tionil klorida.
N1
N2 N3
Gambar 8. Penomoran atom nitrogen pada struktur nitrofurazon
Dalam reaksi sintesis nitrofianil, gugus aktif nitrofurazon yang menyerang
propionil klorida adalah gugus N bernomor 3 (N3), dan bukan N yang bernomor 2
(N2). Hal ini disebabkan karena gugus N3 nitrofurazon tidak mengalami resonansi.
Yang mengalami resonansi adalah gugus N2, karena gugus N2 merupakan gugus
yang lebih tersubstitusi dibandingkan dengan N3. Substitusi pada N2
menyebabkan elektron pada N2 lebih mudah digunakan untuk beresonansi dengan
gugus karbonilnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
OO2NN
HN
O
NH2
OO2NN
HN
O
HN
O
Cl
OOO2N
N
HN
O
HN
O
ClH
NaOH
NaCl H2O
Nitrofianil
Nitrofurazon Propionil klorida
Dalam sintesis nitrofianil, gugus N3 pada nitrofurazon akan menyerang
atom karbon karbonil pada gugus asil dari propionil klorida. Mekanisme
reaksinya sebagai berikut:
Gambar 9. Mekanisme reaksi sintesis nitrofianil
K. Hipotesis Hipotesis yang diharapkan dari penelitian ini adalah nitroianil dapat
disintesis dari nitrofurazon dan propionil klorida.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif non-eksperimental karena
tidak dilakukan perlakuan terhadap subyek uji dan hanya memaparkan fenomena
yang terjadi.
B. Definisi Operasional Penelitian
1. Starting material: merupakan senyawa yang digunakan dalam sintesis yang
merupakan senyawa awal, dalam hal penelitian ini adalah furfural.
2. Molekul target: merupakan senyawa yang diharapkan terbentuk pada
penelitian yaitu nitrofianil ((E)-1-((5-nitrofuran-2-il)metilena)-4-
propionilsemikarbazida).
C. Alat dan Bahan Penelitian
1. Alat penelitian
Seperangkat alat gelas yang lazim untuk kegiatan sintesis, penangas es,
penangas mantel, drupple plate, pompa vakum, pengaduk magnetik,
waterbath, pendingin Alihn, neraca analitik, seperangkat alat untuk sistem
Kromatografi Lapis Tipis, seperangkat instrumen untuk analisis dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
identifikasi yaitu: spektrofotometer inframerah (Shimadzu IR Prestige 21),
spektrofotometer RMI (H1 RMI JOEL-MY60), dan alat uji titik leleh
(Electrothermal).
2. Bahan penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah furfural, asam p-
toluensulfonat (Merck, for synthesis), semikarbazida HCl (Merck, for
synthesis), asam propanoat, tionil klorida, etanol (Brataco, teknis), kalium
hidroksida (Brataco, teknis), dimetil formamida (Merck, p.a.), aquades
(laboratorium Kimia Organik USD, teknis), dan kertas saring (laboratorium
Kimia Organik USD).
D. Tata Cara Penelitian
1. Sintesis 5-nitro-2-furfuraldiasetat
Campuran asam nitrat pekat (4,3 ml) dan asam sulfat pekat (0,3 ml)
ditambahkan bertetes-tetes pada 45 ml asam asetat anhidrida pada suhu -5oC
sampai 5oC. Ke dalam larutan ini ditambahkan furfural sebanyak 5,2 ml,
dalam kondisi yang sama. Campuran diaduk dalam pendingin es selama 1
jam. Kemudian ditambahkan 40 ml air pada suhu 10o-15oC. Selanjutnya
ditambahkan larutan NaOH 25% hingga pH mencapai 3,5-4,5 pada suhu 15°-
25°C. Campuran kemudian dipanaskan pada suhu 50°-55°C selama 1 jam.
Untuk isolasi produk, campuran didinginkan pada suhu 10°-15°C sambil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
dilakukan pengadukan konstan. Endapan yang terbentuk dicuci dengan air
dingin dan direkristalisasi dengan etanol (Baswara, 2008).
2. Sintesis Nitrofurazon
Sebanyak 3,91 mmol (0,95 g) 5-nitro-2-furfural diasetat dicampur
dengan etanol-air (7:9) ditambahkan asam p-toluensulfonat 25% sebanyak 2
tetes hingga pH 3-4 kemudian dipanaskan pada 70°C selama 20 menit.
Semikarbazida HCl 8,52 mmol (0,62 g) dilarutkan dalam 3 ml aquades,
kemudian ditambahkan dan reaksi dilanjutkan selama 40 menit. Endapan hasil
sintesis dicuci dengan aquades, kemudian dicuci dengan alkohol panas.
Suspensi disaring dengan corong Buchner panas, kemudian endapan yang
tersaring dikeringkan. Endapan tersebut dicuci dengan eter hingga eter hasil
cuciannya berwarna jernih dan selanjutnya dikeringkan serta ditimbang
(Baswara, 2008).
3. Sintesis Propionil Klorida
Sebanyak 0,25 g asam propanoat dan 1 ml tionil klorida dimasukkan ke
dalam LAB 5 ml. Kemudian, memasukkan stirrer magnetic, menyambungkan
water-jacketed condenser dan tabung pengering dengan kalsium klorida ke
LAB. Sambil mengaduk, memanaskan perlahan-lahan reaksi campuran
tersebut dengan aluminium block dan plate panas. Jika warna campuran tidak
berubah, panaskan campuran selama 30 menit. Biarkan campuran dingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
sampai temperatur ruangan. Jika campuran mulai berubah warna, pemanasan
dihentikan dan campuran diaduk selama 45 menit pada temperatur ruangan.
4. Sintesis Nitrofianil
Sebanyak 3 mmol nitrofurazon dimasukkan ke dalam labu alas bulat.
Kemudian ditambahkan larutan NaOH 5% hingga tepat larut dan ditambahkan
4 mmol propionil klorida. Setelah itu, diaduk dengan kuat sampai terbentuk
kristal. Dibiarkan sampai reaksi sempurna.
5. Uji pendahuluan
a. Uji organoleptis. Senyawa hasil sintesis diamati bentuk, warna, dan bau.
b. Uji titik lebur. Sedikit serbuk hasil sintesis diisikan kedalam tabung kapiler
kemudian dimasukan pada thermophan dengan suhu 220oC (dibawah titik
lebur teoritis nitrofurazon yaitu 236-240oC). Kristal diamati dan dicatat suhu
pada saat pertama hingga semua kristal melebur dengan kenaikan suhu 0,5oC
tiap menit.
c. Uji Kromatografi Lapis Tipis. Uji kromatografi lapis tipis dilakukan dengan
sistem fase diam silika gel G dan dengan fase gerak metanol, aquades (50:50).
Senyawa hasil sintesis dan salah satu starting material (nitrofurazon) sebagai
pembanding dilarutkan dengan pelarut dimetilformamida kemudian ditotolkan
± 10 µl. Plate silika dielusi dalam chamber hingga 10 cm dari titik penotolan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
E. Elusidasi Struktur Proses elusidasi struktur senyawa hasil sintesis dengan spektroskopi
inframerah dan resonansi magnet inti pada penelitian ini dilakukan oleh petugas
laboratorium kimia organik Fakultas MIPA, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta. Prinsip kerjanya secara umum adalah sebagai berikut.
Spektroskopi Inframerah
Sampel sebanyak kurang lebih 0,5-1,0 mg dicampur homogen dengan
kurang lebih 100 mg KBr, lalu dikempa dan dibuat tablet kemudian diukur
dengan spektrometer inframerah.
F. Analisis Hasil
1. Data organoleptis
a. Pemeriksaan kemurnian senyawa hasil sintesis berdasarkan
1). Data uji titik lebur
2). Data uji KLT
2. Identifikasi struktur senyawa hasil sintesis
Spektrum Inframerah
3. Perhitungan rendemen
Rendemen =berat senyawa hasil percobaan
berat senyawa secara teoritisx 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sintesis Nitrofurazon dan Mekanisme Reaksi Nitrofurazon dapat disintesis dengan mereaksikan 5-nitro-2-
furfuraldiasetat dengan semikarbazida HCl menggunakan katalis p-toluensulfonat
berdasarkan reaksi pembentukan imin dari aldehid dan amina primer. Dalam hal
ini, 5-nitro-2-furfuraldiasetat berperan sebagai nukleofil dan semikarbazida
berperan sebagai elektrofilnya.
Gambar 10. Reaksi umum pembentukan senyawa imin
Katalis yang digunakan dalam sintesis Nitrofurazon ini adalah p-
toluensulfonat yang bersifat asam. Adanya katalis asam ini berfungsi untuk
memprotonasi atom oksigen pada gugus karbonil aldehid 5-nitro-2-
furfuraldiasetat. Hal ini mengakibatkan elektrofilisitas atom C karbonil menjadi
meningkat.
Gambar 11. Protonasi gugus karbonil aldehid sehingga elektrofilisitasnya meningkat
O
CHR R NH2
HCH
OH
NH2RH2O
RHC NH
OO2NCH
O
H OO2NCH
OH
OO2NCH
OH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Penambahan katalis dilakukan dengan cara bertetes-tetes hingga pH
mencapai 3-4. Pada pH ini reaksi pembentukan imin akan berjalan optimal.
Apabila terlalu asam (pH < 3) maka amina primer pada semikarbazida dapat ikut
terprotonasi, sehingga kehilangan sifat nukleofilisitasnya.
Gambar 12. Protonasi amina primer pada semikarbazida.
Pada pH yang tinggi (pH > 4) tahap protonasi dari aldehid akan berjalan
sangat lambat, sehingga laju reaksi menjadi sangat lambat. Pada pH 3-4 sebagian
amina akan terprotonkan, tetapi sebagian lain tidak sehingga dapat menjadi
nukleofil dan menyerang atom C karbonil yang telah terprotonasi, sehingga laju
reaksi keseluruhan menjadi optimal (Baswara, 2008).
OO2NCH
OH
H2NNH
C
O
NH2
OO2NC NHNHCNH2
OH
H
OH
OO2N HC NHNHCNH2
OOO2N H
C NNHCNH2
O
OO2NC NHNHCNH2
OH2
H
O
OO2NC NH2NHCNH2
OH O
H
- H
- H2O - H
Gambar 13. Mekanisme reaksi pembentukan senyawa nitrofurazon.
NH
NH2H2NC
O
H NH3NH
H2NC
O tidak nukleofilik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
B. Sintesis Nitrofianil Nitrofianil disintesis dengan mereaksikan nitrofurazon dengan propionil
klorida dalam pelarut NaOH 5%. Reaksi ini berdasarkan reaksi substitusi
nukleofilik asil (SNA) dan reaksi Schotten-Baumann. Dalam hal ini, nitrofurazon
berfungsi sebagai nukleofil dan propionil klorida berfungsi sebagai elektrofilnya.
Pada sintesis ini, gugus N3 pada nitrofurazon berfungsi sebagai nukleofil
karena atom N memiliki pasangan elektron bebas yang dapat didonorkan ke suatu
elektrofil. Gugus N3 pada nitrofurazon memberikan pasangan elektron bebasnya
untuk membentuk ikatan dengan gugus asil pada propionil klorida, sekaligus
menggantikan ion klorida, yang merupakan suatu gugus pergi yang baik, yang
terikat pada gugus asil tersebut.
\
Gambar 14. Proses ikatan amina primer dengan propionil klorida.
Oleh karena gugus N3 pada nitrofurazon merupakan basa lemah, maka
dalam mensintesis nitrofianil digunakan senyawa pemberi gugus asil yang reaktif,
yaitu propionil klorida. Propionil klorida merupakan turunan asam karboksilat
golongan halida asam. Ion klorida yang terikat pada gugus propionil bersifat basa
lemah sehingga merupakan leaving group yang baik. Hal ini disebabkan karena
basa lemah sulit memberikan pasangan elektronnya sehingga ikatan yang
terbentuk juga lemah dan menyebabkan ikatannya lebih mudah diputus. Maka,
OO2N HC NNHCNH2
O
ClCC2H5
OOO2N H
C NNHCNHCC2H5
O O
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dengan adanya propionil klorida yang bersifat elektrofil tersebut, substitusi
nukleofil dapat terjadi dengan mudah dan cepat.
Sebelum direaksikan dengan propionil klorida, nitrofurazon terlebih
dahulu dilarutkan dalam NaOH 5%. Pemberian NaOH 5% dilakukan secara
bertetes-tetes hingga tepat larut. Setelah nitrofurazon larut secara sempurna,
kemudian dilakukan penambahan propionil klorida secara berlebih (2 ml).
Pemberian NaOH 5% yang tepat larut bertujuan untuk meminimalkan reaksi yang
mungkin terjadi antara NaOH, yang merupakan basa kuat, dengan propionil
klorida. Hal ini tidak diinginkan karena reaksi yang diharapkan terjadi untuk
menghasilkan nitrofianil adalah reaksi antara nitrofurazon dengan propionil
klorida. Pemberian propionil klorida secara berlebih bertujuan untuk
mengantisipasi serangan NaOH terhadap propionil klorida yang kemungkinan
dapat terjadi. Dengan pemberian berlebih ini, maka diharapkan nitrofurazon dapat
habis bereaksi dengan propionil klorida.
Menurut metode Schotten-Baumann, NaOH dicampurkan dalam reaksi
antara senyawa amina dan klorida asam juga bertujuan untuk mengikat HCl yang
dihasilkan. Pada penelitian ini, reaksi antara nitrofurazon dan propionil klorida
selain menghasilkan nitrofianil, juga menghasilkan HCl. Reaksi pembentukan
nitrofianil dan pengikatan HCl dapat ditunjukkan oleh gambar 15 berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Gambar 15. Reaksi pembentukan nitrofianil dan reaksi pengikatan HCl oleh NaOH.
C. Uji Pendahuluan
1. Uji Organoleptis
Tabel II menunjukkan hasil pemeriksaan senyawa hasil sintesis dengan
nitrofurazon sebagai pembandingnya.
Tabel II. Perbandingan organoleptis senyawa hasil sintesis dengan nitrofurazon sebagai pembanding
Berdasarkan hasil pemeriksaan organoleptis di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa senyawa hasil sintesis berbeda dengan nitrofurazon, karena
bentuk, warna dan bau senyawa hasil sintesis berbeda dengan nitrofurazon. Maka,
dapat diperkirakan bahwa nitrofurazon telah berubah menjadi nitrofianil.
Organoleptis Senyawa hasil
sintesis Nitrofurazon Bentuk serbuk kristal Warna Coklat kehitaman kuning pucat Bau Bau khas tidak berbau
OO2N CHNNHCNH2
O
OO2N CHNNHCNHCCH2CH3
O O
HCl
Nitrofurazon propionilklorida nitrofianil
asamklorida
HCl + NaOH NaCl + H2Oasamklorida
natriumhidroksida
natriumklorida
ClCCH2CH3
O
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2. Uji Titik Lebur
Uji titik lebur dilakukan untuk mengetahui titik lebur senyawa hasil
sintesis. Sebagai hasil penelitian biasanya dilaporkan berupa jarak lebur (melting
range). Hasilnya dibandingkan dengan jarak lebur nitrofurazon yang terdapat
pada literatur (235°-240°C). Hasil pengukuran menunjukkan bahwa senyawa hasil
sintesis terdekomposisi pada jarak 285°-286°C. Data ini bukan merupakan titik
lebur dari senyawa hasil sintesis, karena pada suhu tersebut, senyawa hasil sintesis
tidak melebur tetapi terdekomposisi. Maka, dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa titik lebur senyawa hasil sintesis berada di atas titik dekomposisinya (285°-
286°C). Hal ini diduga karena bobot molekul senyawa hasil sintesis yang lebih
besar daripada bobot molekul nitrofurazon. Namun, dari data tersebut, dapat
disimpulkan bahwa senyawa hasil sintesis merupakan senyawa yang berbeda dari
nitrofurazon.
3. Uji Kromatografi Lapis Tipis
Uji kromatografi lapis tipis (KLT) dilakukan untuk mengetahui
kemurnian dari senyawa hasil sintesis dan dibandingkan dengan Nitrofurazon. Uji
KLT menggunakan fase diam silika gel G dan fase gerak metanol dan aquades
(50:50) dengan jarak rambat 10 cm dari penotolan. Silika gel G sebagai fase diam
sudah cukup untuk uji KLT ini, karena nitrofianil sudah merupakan senyawa
berwarna, sehingga tanpa visualisasi dengan UV 254 dan 365 nm, bercak sudah
dapat terlihat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Gambar 16. Hasil pemeriksaan dengan KLT
Keterangan: A = Nitrofurazon (pembanding) B dan C = Senyawa hasil sintesis Fase diam = silika gel Fase gerak = metanol : aquades (50:50)
Dari gambar 16 dapat diketahui bahwa senyawa nitrofurazon
sebagai pembanding menunjukkan bercak kuning dengan Rf 0,8; sedangkan
senyawa hasil sintesis menunjukkan bercak berwarna coklat dengan Rf 0,9. Uji
KLT ini belum dapat sepenuhnya dijadikan dasar untuk menjamin bahwa senyawa
hasil sintesis merupakan senyawa nitrofianil. Namun, nilai Rf yang berbeda
dengan nitrofurazon dapat membuktikan bahwa senyawa hasil sintesis sudah
merupakan senyawa yang berbeda dari nitrofurazon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
D. Elusidasi Struktur Proses elusidasi struktur yang dilakukan meliputi spektroskopi
inframerah (IR) dan spektroskopi resonansi magnet inti (RMI). Spektroskopi IR
bertujuan untuk mengetahui gugus-gugus fungsional yang terdapat pada senyawa
hasil sintesis, sekaligus membandingkannya dengan gugus-gugus fungsional pada
starting material. Spektroskopi RMI bertujuan mengetahui profil proton dari
senyawa hasil sintesis.
Spektroskopi inframerah
Gugus-gugus fungsional pada senyawa hasil sintesis dapat dianalisis
dengan spektroskopi inframerah. Gambar 18 dan 19 menunjukkan hasil elusidasi
nitrofurazon sebagai starting material dan senyawa hasil sintesis dengan
spektroskopi inframerah. Tabel III menunjukkan perbandingan spektrum antara
senyawa nitrofurazon dan senyawa hasil sintesis.
Dari spektrum inframerah senyawa nitrofurazon, didapatkan 7 profil pita
representatif yang menginformasikan gugus-gugus fungsional pada senyawa hasil
sintesis. Pita A sekitar 3502 cm-1 membuktikan adanya serapan dari gugus N-H
pada amida (N3). Pita vibrasi ini tumpang tindih dengan vibrasi ulur interaksi
hidrogen intramolekuler atom O dan H dari nitrofurazon sehingga pita yang
tampak menjadi melebar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Gambar 17. Interaksi hidrogen intramolekul antara atom O dan H pada nitrofurazon
Adanya pita B pada 3116-2924 cm-1 semakin membuktikan keberadaan
gugus N-H dari amida, yaitu gugus N-H amida (N2). Selain itu, N-H dari amida
juga diperkuat dengan adanya vibrasi N-H kibasan ke luar bidang yang ditemukan
pada bilangan gelombang 732 cm-1 (pita G).
Pita C yang memiliki intensitas tajam pada 1705 cm-1 menunjukkan
vibrasi ulur C=O dari gugus amida. Adanya gugus –NO2 pada senyawa hasil
sintesis ditunjukkan dengan serapan pita D pada bilangan gelombang 1566 cm-1
(asimetris) dan 1350 cm-1 (simetris). Adanya ikatan imina pada senyawa hasil
sintesis ditunjukkan pada pita E yang memberikan serapan dengan intensitas
cukup tajam pada 1419 cm-1. Pita F menunjukkan vibrasi ulur gugus eter dalam
suatu sistem siklik. Hal ini membuktikan bahwa terdapat cincin furan pada
senyawa hasil sintesis.
O HC
NN
CNH2
O
O2N
H
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Gambar 18. Spektrum inframerah senyawa nitrofurazon
Keterangan : A = pita vibrasi ulur gugus N-H amida primer yang tumpang tindih dengan interaksi
hidrogen gugus O-H sekitar 3502 cm-1 B = pita vibrasi ulur gugus N-H amida sekunder sekitar 3116-2924 cm-1 C = pita vibrasi ulur gugus C=O amida sekitar 1705 cm-1
D = pita vibrasi ulur gugus NO2 sekitar 1566 cm-1 dan 1350 cm-1 E = pita vibrasi ulur gugus C=N sekitar 1419 cm-1
F = pita vibrasi ulur gugus eter siklis sekitar 1195 cm-1 G = pita vibrasi kibasan ke luar bidang gugus N-H sekitar 732 cm-1
Dari data hasil analisis spektrum inframerah senyawa hasil sintesis,
didapatkan 9 profil pita representatif yang memberikan informasi gugus-gugus
fungsi yang terdapat dalam senyawa hasil sintesis. Dari 9 profil pita tersebut,
didapatkan 6 profil pita yang membuktikan bahwa senyawa hasil sintesis
merupakan senyawa turunan nitrofurazon. Pita A sekitar 3448 cm-1 menunjukkan
adanya vibrasi ulur dari gugus N-H pada amida yang tumpang tindih dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
vibrasi ulur interaksi hidrogen intramolekuler atom O dan H dari senyawa hasil
sintesis. Adanya gugus amida diperkuat dengan adanya pita B sekitar 3255 cm-1
yang juga menunjukkan adanya vibrasi ulur dari gugus N-H pada amida sekunder.
Pita D sekitar 1697 cm-1 menunjukkan adanya vibrasi ulur gugus C=O
pada gugus amida. Adanya gugus NO2 pada senyawa hasil sintesis ditunjukkan
dengan adanya serapan pita E sekitar 1573 cm-1 dan 1350 cm-1. Pita G sekitar
1419 cm-1 menunjukkan adanya vibrasi ulur gugus C=N yang merupakan ikatan
imina pada senyawa hasil sintesis. Dan, pita I dengan serapan sekitar 1165 cm-1
menunjukkan adanya vibrasi ulur gugus eter siklis pada senyawa hasil sintesis,
sehingga hal ini membuktikan bahwa juga terdapat cincin furan pada senyawa
hasil sintesis.
Sedangkan, ketiga pita lain, yaitu pita C, F, dan H adalah profil pita yang
menunjukkan bahwa senyawa hasil sintesis merupakan senyawa yang berbeda
dari senyawa awal, yaitu nitrofurazon. Pita C sekitar 2924 cm-1 menunjukkan
adanya vibrasi ulur CH3 (metil) dari gugus propilen. Kesimpulan tentang adanya
gugus CH3 dari propilen ini diperkuat dengan adanya vibrasi tekuk gugus CH3
sekitar 1496 cm-1 yang ditunjukkan oleh pita F. Dan, pita H menunjukkan adanya
vibrasi ulur gugus –CH2- (metilen) sekitar 1257 cm-1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Gambar 19. Spektrum inframerah senyawa hasil sintesis
Keterangan : A = pita vibrasi ulur gugus N-H amida sekunder yang mengalami interaksi hidrogen dengan
gugus O-H sekitar 3448 cm-1 B = pita vibrasi ulur gugus N-H amida sekunder sekitar 3255 cm-1 C = pita vibrasi ulur gugus CH3 sekitar 2924 cm-1 D = pita vibrasi ulur gugus C=O amida sekitar 1697 cm-1 E = pita vibrasi ulur gugus NO2 sekitar 1573 cm-1 dan 1350 cm-1 F = pita vibrasi tekuk gugus CH3 sekitar 1496 cm-1 G = pita vibrasi ulur gugus C=N sekitar 1419 cm-1 H = pita vibrasi ulur gugus CH2 sekitar 1257 cm-1 I = pita vibrasi ulur gugus eter siklis sekitar 1165 cm-1
Dari hasil elusidasi struktur hasil sintesis dengan spektroskopi inframerah
menunjukkan bahwa gugus-gugus fungsional pada senyawa hasil sintesis seperti
metil (CH3) dan metilen (CH2) tidak terdapat pada struktur nitrofurazon. Hal ini
membuktikan bahwa senyawa hasil sintesis bukan merupakan senyawa
nitrofurazon. Dari hasil elusidasi tersebut juga terdapat beberapa gugus fungsi
yang juga dimiliki oleh nitrofurazon, sehingga dapat disimpulkan bahwa senyawa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
hasil sintesis merupakan senyawa turunan nitrofurazon. Dari hasil elusidasi
tersebut, terdapat gugus-gugus fungsi senyawa nitrofianil yang ditemukan pada
senyawa hasil sintesis. Hal ini mengarahkan pada kesimpulan bahwa senyawa
hasil sintesis adalah nitrofianil.
Tabel III. Perbandingan interpretasi spektrum nitrofurazon dan senyawa hasil sintesis
Gugus fungsi Nitrofurazon Senyawa hasil sintesis karbonil ada ada
cincin furan ada ada nitro ada ada
amida ada ada imina ada ada metil tidak ada ada
metilen tidak ada ada
E. Rendemen Rendemen yang dihasilkan pada sintesis nitrofianil dari nitrofurazon dan
propionil klorida adalah 14,93 %. Rendemen yang bernilai kecil ini kemungkinan
besar dipengaruhi oleh faktor yang terjadi pada proses pelarutan nitrofurazon
dengan pelarut NaOH 5%. Proses pelarutan ini seharusnya dilakukan secara tepat
larut agar tidak terdapat kelebihan NaOH. Namun, pada penelitian ini,
penambahan NaOH 5% secara tepat larut sulit dilakukan. Hal ini disebabkan
karena terjadinya perubahan warna saat pelarutan, yaitu dari kuning (warna awal
Nitrofurazon) menjadi merah pekat (warna setelah penambahan NaOH 5%).
Warna merah pekat ini menyebabkan larutan nitrofurazon menjadi berwarna
gelap. Hal ini menyebabkan titik tepat larutnya sulit diamati secara visual. Maka,
dapat disimpulkan bahwa hasil rendemen yang kecil ini kemungkinan besar
disebabkan karena adanya kelebihan NaOH 5%. Hal ini menyebabkan terjadinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Na OHCl
O
Cl
O
OH-Na
-Cl HO
O
Na Cl
Propionil klorida
Asam propanoat
serangan nukleofilik terhadap propionil klorida oleh NaOH dan menghasilkan
senyawa asam propanoat dan NaCl.
Gambar 20. Mekanisme reaksi NaOH terhadap propionil klorida
Perubahan propionil klorida menjadi asam propanoat ini merupakan
penurunan reaktifitas senyawa pengasilasi yang akan diserang oleh nitrofurazon.
Hal ini menyebabkan tahap asilasi menjadi sulit terjadi, sehingga menyebabkan
kecilnya nilai rendemen yang didapat dari penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Senyawa nitrofianil dapat disintesis dari nitrofurazon dan propionil
klorida dengan pelarut NaOH 5%. Kesimpulan ini diperkuat dengan hasil dari uji-
uji yang telah dilakukan. Hasil-hasil dari uji pendahuluan dan elusidasi struktur
dengan spektroskopi inframerah menunjukkan kesimpulan bahwa senyawa hasil
sintesis merupakan senyawa nitrofianil.
B. Saran
1. Perlu dilakukan optimasi lama waktu proses reaksi.
2. Perlu dilakukan penelitian mengenai uji daya antibakteri terhadap senyawa
nitrofianil dengan nitrofurazon sebagai kontrol positif.
3. Perlu dilakukan sintesis nitrofianil dengan menggunakan nitrofurazon murni.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1989, The Merck Index, 13th edition, 1243, 1472, 1044, 1244, ss7922,
Merck & Co. Inc., New Jersey Anonim, 2003, http://nj.gov/health/eoh/rtkweb/documents/fs/1870.pdf, diakses
tanggal 2 Mei 2009 Anonim, 2008, http://chemicalland21.com/lifescience/phar/SEMICARBAZIDE%
20HYDROCHLORIDE.htm, diakses tanggal 1 Mei 2009 Anonim,2008,http://chemicalland21.com/industrialchem/organic/PROPIONYL%
20CHLORIDE.htm, diakses tanggal 1 Mei 2009
Baswara, G. B.R., 2008, Sintesis Nitrofurazon dari 5-nitro-2-furfural Diasetat dan Semikarbazida Hidroklorida dengan Katalis Asam p-Toluensulfonat,hal. 14, 22, 23, 30, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Bruice, Y.P., 1998, Organic Chemistry, Second Edition, 481, Prentice Hall, Inc.,
New Jersey Ebel S., 1992, Obat Sintetik, buku ajar dan buku pegangan, diterjemahkan oleh
Mathilda dan Widianto, B., 492, 493, 516, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Fessenden, R.J. dan Fessenden, J.S., 1986, Kimia Organik, Edisi Ketiga, Jilid 1,
diterjemahkan oleh Pudjaatmaka, A.H, 315-340, Penerbit Erlangga, Jakarta
Fessenden, R.J. dan Fessenden, J.S., 1986, Kimia Organik, Edisi Ketiga, Jilid 2,
diterjemahkan oleh Pudjaatmaka, A.H, 1, 6, 11-13 22-23, Penerbit Erlangga, Jakarta
Jawetz, E.J.L. dan Adelberg, E.A., 1996, Mikrobiologi untuk Profesi Kesehatan,
Edisi Keenam belas, diterjemahkan oleh Bonang, G., 176-177, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Jung, C., 2001, Sintesis Dibenzoil Resorsinol dari Benzoil Klorida dan Resorsinol
melalui modifikasi metode Schotten Baumann, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 19-20
Lednicer, D., dan Mitscher, L., 1975, The Organic Chemistry of Drug Synthesis,
volume 1, 228, A Willey-Interscience Publication, New York
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
McMurry, J., 2003, Fundamental of Organic Chemistry, 5th edition, 779, 785, Brooks/Cole-Thomson Learning Inc., California
Mester, B., Hikichi, N., Hansz, M., Blumenfeld, M. P., 1990, Quantitative
Structure Activity Relationship of 5-Nitrofuran Derivatives, Friedr. Vieweg and Sohn Verlagsgesellschaft mbH, 194, Uruguay
Oxtoby, D.W., Gillis, H.P., dan Nachtrieb N.H., 2003, Principles of Modern
Chemistry, diterjemahkan oleh Achmadi, S.S.,80-81, Penerbit Erlangga, Jakarta
Pangesti, C.W., 2002, Sintesis N-metil Benzamida Dari Benzoil Klorida dan Metil
Amina dengan Modifikasi Metode Schotten-Baumann, Skripsi, 7, 14, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Powers, L., 1975, Chemistry and Antibacterial Activity of Nitrobenzofurans, Journal of Medical Chemistry, Tennese
Putro, C.B.P.B., 2008, Sintesis 5-Nitro-2-Furfuraldiasetat Menggunakan Furfural, Asam Nitrat Dan Asam Asetat Anhidrida Dengan Katalis Asam P-Toluenasulfonat, hal.1, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Sastrohamidjojo, H., 2001, Kromatografi, 26-36, Laboratorium Analisis Kimia Fisika Pusat UGM, Yogyakarta
Sastrohamidjojo, H., 2007, Spektroskopi, Edisi ketiga, 45, 82-85, 99-100, Penerbit
Liberti, Yogyakarta Silverstein, R.M., dan Webster, F.X., 1998, Spectrometric Identification of
Organic Compounds, Sixth Edition, 81-84, John Wiley & Sons, Inc., Canada
Sykes, P., 1985, A Guide Book to Mechanisms in Organic Chemistry,
diterjemahkan oleh Hartono, A.J., Sugiharjo, C.J., Broto, S.K.L., dan Sukartini, Edisi 6, 268-269, Penerbit Gramedia, Jakarta
Tehrani, M., Zarghi, A., dan Fathali, S., 2003, A Modified Method for the
Synthesis of Nitrofurazone, Iranian Journal of Pharmaceutcal Research, 67-69, Tehran
Vardanyan, R., dan Hruby, V., 2006, Synthesis of Essential Drug,
http://books.google.com/books?id=Jjc7KYWZdOYC&pg=PA520&dq=nitrofurazone+hruby&sig=Nz9SYfH_pl7D8uLQPBsnKafuGvI#PPA520,M1, diakses tanggal 22 Agustus 2008.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Perhitungan rendemen
Nitrofurazon Propionil Klorida Nitrofianil
0,594 g 2 ml 0,110 g
1. Perhitungan berat teoritis nitrofianil
Mol Nitrofurazon = 0,594 g / 198,14
= 0,0029 mol
Berat teoritis nitrofianil = 0,0029 mol x 254,20
= 0,737 g
2. Rendemen nitrofianil = (0,110 g / 0,737 g) x 100 %
= 14,93 %
C6H6N4O4 C3H5OClNaOH
C9H10N4O5 HCl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Spektrum inframerah senyawa nitrofurazon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Spektrum inframerah senyawa hasil sintesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Uji Titik Lebur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BIOGRAFI PENULIS
Penulis lahir sebagai anak pertama dari tiga
bersaudara pada tanggal 10 April 1987 di
Pringsewu. Lahir dari Ayah bernama Martinus Eddy
Sunarto dan Ibu bernama Antonia Maria Veniati Sri
Bangun dan memiliki adik laki-laki bernama
Andreas Pramudito (Rest In Peace) dan adik
perempuan bernama Giovanna Gistha Wicita.
Pendidikan formal yang ditempuh penulis yaitu TK
Fransiskus Pringsewu Lampung (1991-1993), SD
Fransiskus Pringsewu Lampung (1993-1999), SLTP
Xaverius Pringsewu Lampung (1999-2002), SMU Xaverius Pringsewu Lampung
(2002-2005), dan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma (2005- sekarang).
Beberapa pengalaman penulis di bidang akademik antara lain Asisten Praktikum
Toksikologi (semester ganjil 2007-2008), Asisten Praktikum Farmakologi
(semester genap 2007-2008), Asisten Praktikum Sintesis Obat (semester genap
2008-2009), Asisten Praktikum Kromatografi (semester genap 2008-2009),
Presentator Penelitian Program Kreativitas Mahasiswa Nasional 2009 di
Universitas Negeri Yogyakarta. Sedangkan, pengalaman penulis di bidang non-
akademik antara lain: anggota Paduan Suara Fakultas Farmasi “Veronika“,
anggota UKF Sepakbola “ Squadra Viola“, Juara 1 Lomba Folksong se-
Universitas Sanata Dharma 2008, Juara 2 Mekatronika Futsal Cup 2008, Juara 1
Lomba Duet Pharmacy Performance 2007, Sexen Panitia Titrasi 2006, Ketua
Umum Panitia Titrasi 2007, dan Seksi Dokumentasi Panitia Sunatan Massal 2006.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI