Bagaimana sales raw material- guidance dedicated factory

6
No. 063/CSEC-KF/IX-2021 Jakarta, 13 September 2021 Kepada Yth. Direksi PT Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange Building, 1st Tower Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta Selatan 12190 Up. Yth: Direktur Pencatatan Perihal : Penyampaian Laporan Pelaksanaan Public Expose LIVE 2021 Hasil Sesi Tanya Jawab Public Expose PT Kalbe Farma Tbk Public Expose Live 2021, Jakarta Hari, tanggal : Rabu, 08 September 2021 Direksi Emiten : Bernadus Karmin Winata Direktur Keuangan Waktu : 09.00 09.45 WIB Tempat : Webinar Public Expose LIVE 2021 1. Febrianto Dwikaguri Pertanyaan : Bagaimana sales obat COVID-19 Favikal dan OGB (Obat Generik Berlogo) buatan Hexpharm serta bagaimana perkembangan dan strategi vaksin COVID-19 Kalbe yang kerjasama dengan Korea Selatan? Jawaban : Terjadi kenaikan penjualan produk-produk yang berhubungan dengan COVID pada situasi pandemik, terutama pada obat antivirus yang dipakai (Favikal). Demi kelancaran produksi, maka sangat penting bagi Kalbe untuk mendapatkan dan memitigasi resiko dari sisi raw material-nya. Kalbe sempat mengalami kelangkaan dari sisi bahan baku obat Favikal, namun dengan kerjasama dan guidance dari pemerintah serta kerjasama dengan perusahaan lainnya, Kalbe dapat menyediakan obat Favikal dengan baik. Mengenai OGB, Kalbe telah memiliki dedicated factory di Cikarang dan akan terus meningkatkan kontribusi untuk mendukung jaminan kesehatan nasional yang sudah berjalan dengan baik. Terkait vaksin COVID-19, Kalbe saat ini masih dalam proses melakukan uji klinis tahap 2B/3 sebelum dapat memperoleh persetujuan untuk memproduksi vaksin.

Transcript of Bagaimana sales raw material- guidance dedicated factory

No. 063/CSEC-KF/IX-2021 Jakarta, 13 September 2021

Kepada Yth. Direksi PT Bursa Efek Indonesia

Indonesia Stock Exchange Building, 1st Tower

Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53

Jakarta Selatan 12190

Up. Yth: Direktur Pencatatan

Perihal : Penyampaian Laporan Pelaksanaan Public Expose LIVE 2021

Hasil Sesi Tanya Jawab

Public Expose PT Kalbe Farma Tbk

Public Expose Live 2021, Jakarta

Hari, tanggal : Rabu, 08 September 2021

Direksi Emiten : Bernadus Karmin Winata – Direktur Keuangan

Waktu : 09.00 – 09.45 WIB

Tempat : Webinar Public Expose LIVE 2021

1. Febrianto Dwikaguri

Pertanyaan :

Bagaimana sales obat COVID-19 Favikal dan OGB (Obat Generik Berlogo) buatan Hexpharm serta

bagaimana perkembangan dan strategi vaksin COVID-19 Kalbe yang kerjasama dengan Korea

Selatan?

Jawaban :

Terjadi kenaikan penjualan produk-produk yang berhubungan dengan COVID pada situasi pandemik,

terutama pada obat antivirus yang dipakai (Favikal). Demi kelancaran produksi, maka sangat penting

bagi Kalbe untuk mendapatkan dan memitigasi resiko dari sisi raw material-nya. Kalbe sempat

mengalami kelangkaan dari sisi bahan baku obat Favikal, namun dengan kerjasama dan guidance dari

pemerintah serta kerjasama dengan perusahaan lainnya, Kalbe dapat menyediakan obat Favikal

dengan baik. Mengenai OGB, Kalbe telah memiliki dedicated factory di Cikarang dan akan terus

meningkatkan kontribusi untuk mendukung jaminan kesehatan nasional yang sudah berjalan dengan

baik. Terkait vaksin COVID-19, Kalbe saat ini masih dalam proses melakukan uji klinis tahap 2B/3

sebelum dapat memperoleh persetujuan untuk memproduksi vaksin.

2. Dimas Sudibyo

Pertanyaan :

Anak usaha Kalbe baru mendirikan anak usaha bernama PT Mostrans Global Digilog. Sebelumnya,

Kalbe juga menyuntik dana ke SL Pogen Inc (SLP), perusahaan JV Genexine sebesar Rp71 miliar. Apa

saja rencana bisnis Kalbe dengan investasi baru tersebut? Lalu kedepannya, investasi apa lagi yang

akan Kalbe lakukan? Berapa dana yang dibutuhkan dan dari mana dananya?

Jawaban :

Kalbe akan selalu mempersiapkan pengembangan bisnis ke depan. Pada tahun 2007, ketika masih

jarang dibicarakan mengenai stem cell dan research onkologi, Kalbe sudah memulainya. Bahkan pada

tahun 2003, Kalbe sudah memulai dengan investasi di Singapura untuk mendirikan perusahaan yang

focus dengan produk2 biosimilar. Mostrans adalah platform yang dikhususkan untuk menyediakan

transportasi alat-alat kesehatan. Platform ini disediakan untuk memudahkan akses dan supply chain

bagi semua pemain di bidang health care. Mengenai dana investasi, dengan total aset Kalbe hampir

sebesar 25 triliun, total equity sekitar 20 triliun, dan posisi cash sekitar 4 triliun, sehingga apabila

Kalbe perlu untuk berinvestasi sebesar 100-200 miliar hingga 1 triliun, Kalbe tidak akan mengalami

kesulitan dan akan menggunakan internal cash-nya. Jika terdapat kesempatan investasi ke depan

yang jauh lebih besar, Kalbe masih dapat melakukan leverage dari balance sheet-nya sendiri.

3. Axel Bramantyo

Pertanyaan :

Apa strategi jangka panjang Perseroan untuk meningkatkan market share di segmen herbal?

Bagaimana kinerja penjualan 2 produk baru healthy drinks, yaitu Joss C-1000 & Bejo SuJamer?

Bagaimana landscape market energy drink di Indonesia? Dari riset pribadi, volume powder base

energy drink seperti Extra Joss mengalami penurunan dibandingkan 10 tahun lalu yang disebabkan

oleh perubahan consumer behaviour, apakah Kalbe akan masuk ke segmen RTD (Ready To Drink)?

Jawaban :

Untuk produk herbal, Kalbe memang sudah melihat potensi ini dari beberapa tahun sebelumnya,

seperti produk Bejo Jahe Merah. Ke depan produk herbal akan terus dikembangkan dan Kalbe akan

terus bekerjasama dengan petani jahe merah sebagai bentuk komitmen untuk mengembangkan

segmen herbal. Kalbe terus mengembangkan produk portfolio untuk segmen herbal dengan berbagai

produk baru seperti Fatigon Promuno, H2 Cordyceps.

Mengenai energy drink terutama Extra Joss, Kalbe berpendapat bahwa Extra Joss sudah tidak tepat

lagi dikategorikan sebagai energy drink, karena jika dilihat dari komposisinya, level kafeinnya sudah

sangat berbeda, dan juga dari segi campuran vitamin dan lainnya. Komposisi Extra Joss telah

disesuaikan sehingga dapat dikelompokkan sebagai supplemen kesehatan. Ke depannya Kalbe akan

mengantisipasi perubahan consumer behavior dimana energy drink bukan merupakan sektor yang

high growth. Beberapa tahun terakhir, Kalbe sudah menyiapkan untuk masuk ke segmen RTD. Kalbe

memiliki produk Hydro Coco, minuman berbasis air kelapa murni. Kalbe percaya produk ini akan

menjadi growth driver kedepannya. Tahun ini, Hydro Coco menunjukkan kinerja yang positif, hal ini

didukung dengan klaim bahwa Hydro Coco (air kelapa) bagus untuk memperkuat imun tubuh. Kalbe

melihat kedua segmen ini sangat berpotensi sehingga ke depannya Kalbe akan mendorong produk

herbal dan produk RTD.

Hasil Sesi Tanya Jawab

Press Conference PT Kalbe Farma Tbk

Public Expose Live 2021, Jakarta

Hari, tanggal : Rabu, 08 September 2021

Direksi Emiten : Bernadus Karmin Winata – Direktur Keuangan

Waktu : 09.45 – 10.00 WIB

Tempat : Webinar Public Expose LIVE 2021

1. Ulum - Katadata

Pertanyaan :

a. Bagaimana progress pengembangan vaksin KLBF dengan Korea Selatan? Kapan vaksinnya dapat

mulai tersedia? Apakah nanti akan berbayar?

b. Apakah ada negara baru tujuan ekspor? Ke mana dan apa alasannya ekspor ke negara tersebut?

Produk atau jenis obat apa yang rencananya diekspor?

c. Berapa belanja modal KLBF tahun ini? Untuk apa? Sudah dipakai berapa banyak sejauh ini?

Jawaban :

a. Vaksin yang dikembangkan bersama dengan Genexine adalah DNA vaksin yang saat ini sedang

dalam proses uji klinis 2b/3 yang dijalankan di Indonesia. Diharapkan di akhir tahun sudah dapat

memperoleh data scientific dari BPOM sehingga mendapatkan izin Emergency Use Authorization

(EUA). Pemerintah yang akan mempunyai peranan untuk memutuskan apakah vaksin akan

digunakan sebagai vaksin gotong royong (berbayar) atau vaksin yang dapat disediakan oleh

pemerintah (gratis).

b. Negara tujuan ekspor adalah negara di Asia Tenggara dan Afrika. Semua produk kategori dapat

diekspor, ada obat-obatan, produk nutrisi, dan produk consumer health. Standar produk dari

setiap negara yang harus diperhatikan. Kalbe akan terus meningkatkan standar di tingkat

internasional, sehingga dapat menjual produk di negara-negara maju seperti Eropa, Australia,

Taiwan, Timur Tengah, dan Cina.

c. Besaran belanja modal yang dianggarkan tahun 2021 adalah sebesar 1 triliun. Tahun sebelumnya

Kalbe telah melakukan investasi yang cukup besar, contohnya di Deltamas, Cikarang dan

Myanmar. Hingga semester 1 tahun 2021, Perusahaan telah menggunakan belanja modal sebesar

235 miliar, yang dilakukan untuk maintenance. Kira-kira diperlukan dana sekitar 300-400 miliar

untuk melakukan maintenance dari fasilitas produksi yang ada. Akan ada investasi untuk proyek-

proyek tertentu di tahun 2021, tetapi tidak akan besar seperti tahun sebelumnya.

2. Gita - Investor Daily

Pertanyaan :

a. Bagaimana perkembangan rencana IPO anak usaha Kalbe Farma? Apakah masih akan

mempersiapkan dua anak usaha yang akan IPO?

b. Bagaimana dengan perkembangan produk herbal dan biologis? Apakah ada investasi khusus untuk

produk tersebut?

Jawaban :

a. Rencana IPO untuk semua anak usaha Kalbe masih tetap terbuka, sambil menunggu dan melihat perkembangan kondisi pasar modal yang lebih baik. Tujuan IPO adalah untuk pertumbuhan anak usaha yang lebih baik kedepannya. Kalbe juga membuka kesempatan bagi semua anak perusahaan Kalbe Group lainnya (contoh digital dan medical devices) untuk dapat melakukan IPO di masa yang akan datang. Kalbe telah melakukan investasi di produk herbal dan biologis sebelumnya. Kalbe telah mulai masuk ke segmen produk biologis beberapa tahun lalu. Pada tahun 2016 Kalbe telah menyelesaikan fasilitas produksi dan pada tahun 2017 telah mendapatkan sertifikasi untuk produksi. Saat ini, produk telah beredar dari fasilitas produksi biologis lokal. Untuk produk herbal, penelitian dan uji klinis juga sudah dimulai sejak beberapa tahun yang lalu. Penelitian dan uji klinis yang telah selesai dilakukan adalah untuk produk suplemen Fatigon Promuno dan Cordyceps. Penelitian dan uji klinis akan terus dilakukan ke depannya, contohnya untuk bahan baku seledri (produk yang tersedia bahan bakunya di Indonesia). Diperkirakan tidak diperlukan investasi yang besar kedepannya, untuk melakukan uji klinis, dan fasilitas produksi.

3. Mirani – liputan6.com

Pertanyaan :

a. Terkait vaksin, berapa besar biaya investasi untuk pengembangan dan dimana target pemasaran vaksin?

b. Apakah pertimbangan Perseroan untuk mendirikan PT Mostrans Global Digilog dan melakukan buyback saham?

Jawaban :

a. Investasi vaksin untuk melakukan fill and finish dapat dilakukan di fasilitas produksi yang ada.

Untuk produksi dari API, diperlukan investasi sekitar Rp 500-600 miliar. Untuk target pemasaran,

dengan melakukan uji klinis di Indonesia, Kalbe tidak hanya mendapatkan lisensi di Indonesia,

Kalbe juga mendapatkan lisensi untuk negara di Asia Tenggara

b. Mostrans adalah aplikasi yang merupakan bagian dari supply chain untuk mempermudah akses

dan distribusi produk kesehatan. Mostrans dapat digunakan oleh semua pihak yang mempunyai

kendaraan, khususnya untuk transportasi produk kesehatan. Dengan menggunakan aplikasi ini,

semua pemesanan dapat dilakukan secara digital dan semua pemilik kendaraan dapat masuk ke

dalam platform untuk mendapatkan kemudahan dalam pemesanan transportasi. Mostrans adalah

bagian dari Kalbe untuk mempersiapkan ekosistem produk kesehatan.

c. Pertimbangan Kalbe melakukan buyback saham adalah untuk memberi keyakinan kepada publik.

Kalbe berpendapat bahwa harga saham dibawah Rp1.200/saham secara signifikan tidak

mencerminkan fundamental Kalbe. Lebih lanjut, tahun ini penjualan Kalbe diproyeksikan akan

tumbuh di kisaran double digit.