PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada...

141
EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN ASMA PEDIATRI RAWAT INAP (STUDI KASUS DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2013) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Anggun Indah Ciptanti NIM : 108114099 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN ASMA

PEDIATRI RAWAT INAP (STUDI KASUS DI RSUP Dr. SARDJITO

YOGYAKARTA TAHUN 2013)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Anggun Indah Ciptanti

NIM : 108114099

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

i

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN ASMA

PEDIATRI RAWAT INAP (STUDI KASUS DI RSUP Dr. SARDJITO

YOGYAKARTA TAHUN 2013)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Anggun Indah Ciptanti

NIM : 108114099

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

hp
Typewriter
hp
Typewriter
hp
Typewriter
hp
Typewriter
Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

vii

PRAKATA

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

berkat, rahmat dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi yang berjudul “Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada

Pasien Asma Pediatri Rawat Inap (Studi Kasus di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Tahun 2013)” dengan baik sebagai salah salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Farmasi (S.Farm) program studi Farmasi Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan dan dukungan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak

langsung baik berupa moral, materiil maupun spiritual. Oleh sebab itu, penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

2. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dosen Pembimbing skripsi atas

perhatian, kesabaran, bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis

dalam proses penyusunan skripsi ini.

3. Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. selaku Dosen Pembimbing skripsi

atas perhatian, kesabaran, bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis

dalam proses penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt. sebagai dosen penguji yang telah

memberikan kritik dan saran yang membangun selama proses pembuatan

skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

viii

5. Ibu Iriati dan Mas Danang, selaku petugas Instalasi Catatan Medik (ICM) di

RSUP Dr. Sardjito yang telah membantu penulis dengan memberi bantuan

dan memberi saran dalam penyusunan skripsi ini.

6. Dokter-dokter di RSUP Dr. Sardjito yang telah membantu selama proses

penelitian.

7. Papa dan mama tercinta atas doa, kasih sayang, semangat, dukungan, dan

pengertian serta bantuan finansial hingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik.

8. Kakak-kakakku tersayang Teddy Prasetya, Adi Wibowo, Randy Julius yang

telah membimbing penulis serta menjadi inspirasi dan motivasi bagi penulis

dalam menyelesaikan skripsi.

9. Triwibowo Hertanto yang selalu memberikan doa dan sebagai pengingat

yang selalu ada dengan memberikan dukungan dan semangat selama proses

pembuatan skripsi ini.

10. Sahabatku Lilin, Rosi, Chelly, Nita, Henny, Verica terimakasih untuk tawa

dan semangatnya selama pengerjaan skripsi ini.

11. Teman-teman seperjuangan dalam tim Jessi dan Mega untuk semangat,

kerjasama, bantuan, dan informasi yang selalu di bagikan dalam proses

penyusunan skripsi ini dari awal hingga akhir.

12. Teman-teman FSM C 2010 dan FKK B 2010, terima kasih atas

kebersamaannya dan pengalaman yang tak terlupakan selama menjalani

kuliah dan praktikum bersama peneliti selama penyusunan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

ix

Penulis menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Demikian juga

dengan tugas akhir ini yang belum sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh

karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

semua pihak agar skripsi ini dapat menjadi lebih baik. Akhir kata, penulis

berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama

demi kemajuan pengetahuan di bidang Farmasi.

Yogyakarta, 11 Agustus 2014

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

PERNYATAANKEASLIAN KARYA ......................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS........................................ vi

PRAKATA ................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii

INTISARI ..................................................................................................... xviii

ABSTRACT ................................................................................................... xix

BAB I. PENGANTAR .................................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

1. Perumusan Masalah ..................................................................... 3

2. Keaslian Penelitian ...................................................................... 4

3. Manfaat Penelitian ....................................................................... 7

B. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7

1. Tujuan umum .............................................................................. 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

xi

2. Tujuan khusus ............................................................................. 7

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ........................................................... 9

A. Asma ................................................................................................. 9

1. Definisi ....................................................................................... 9

2. Epidemiologi ............................................................................... 10

3. Etiologi ....................................................................................... 10

4. Manifestasi klinik ........................................................................ 11

5. Faktor resiko ............................................................................... 11

6. Patofisiologi ................................................................................ 14

7. Diagnosis .................................................................................... 17

8. Klasifikasi ................................................................................... 20

9. Penatalaksanaan terapi ................................................................. 21

B. Drug Related Problems (DRPs) ......................................................... 28

1. Tidak perlu obat (unnecessary drug therapy) ............................... 29

2. Perlu obat (need for additional drug therapy) .............................. 29

3. Obat salah (wrong drug) .............................................................. 29

4. Dosis kurang (dosage too low) ..................................................... 30

5. Efek samping obat dan interaksi obat (adverse drug reaction) ..... 30

6. Dosis berlebih (dosage too high) ................................................. 30

7. Ketidaktaatan pasien (noncompliance) ......................................... 30

C. Keterangan Empiris ........................................................................... 31

BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................... 32

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ......................................................... 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

xii

B. Variabel dan Definisi Operasional ..................................................... 32

C. Subjek Penelitian ............................................................................... 34

D. Bahan Penelitian ............................................................................... 36

E. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 36

F. Tata Cara Penelitian .......................................................................... 36

1. Observasi awal ............................................................................ 36

2. Analisis situasi ............................................................................ 37

3. Permohonan ijin .......................................................................... 37

4. Pengambilan data ........................................................................ 37

5. Pengolahan data dan analisis hasil ............................................... 38

6. Kerahasiaan data pasien ............................................................... 40

G. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 40

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 42

A. Karakteristik Pasien ........................................................................... 42

1. Distribusi pasien berdasarkan umur ............................................. 42

2. Distribusi pasien berdasarkan jenis kelamin ................................. 43

3. Diagnosis kasus ........................................................................... 44

B. Pola Penggunaan Obat ....................................................................... 44

1. Obat yang bekerja pada sistem pernafasan ................................... 46

2. Obat-obat hormonal ..................................................................... 48

3. Obat anti-infeksi .......................................................................... 49

4. Pemberian O2 ......................................................................................................................... 49

5. Obat yang bekerja pada sistem saluran cerna ............................... 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

xiii

6. Obat yang bekerja sebagai analgesik ............................................ 50

7. Obat yang bekerja pada sistem saraf pusat ................................... 51

8. Obat yang mempengaruhi gizi dan darah ..................................... 52

C. Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) .......................................... 52

1. Tidak perlu obat (unnecessary drug therapy) ............................... 53

2. Perlu obat (needs additional drug therapy) .................................. 54

3. Obat salah (wrong drug) .............................................................. 54

4. Dosis kurang (dosage too low) ..................................................... 54

5. Efek samping obat (adverse drug reaction) dan interaksi obat ..... 54

6. Dosis berlebih (dosage too high) ................................................. 56

D. Outcome Pasien Setelah Mendapat Terapi ................................... 56

E. Rangkuman Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) ................. 57

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 59

A. Kesimpulan ....................................................................................... 59

B. Saran ................................................................................................. 59

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 61

LAMPIRAN ................................................................................................. 65

BIOGRAFI PENULIS .................................................................................. 121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel I. Klasifikasi Asma Berdasarkan Berat Penyakit ............................ 20

Tabel II. Tatalaksana Pengobatan Asma ................................................... 22

Tabel III. Distribusi Kelas Terapi Obat Yang Digunakan Pada Pasien

Asma Pediatri Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta Tahun 2013 ............................................................. 45

Tabel IV. Pengelompokan Obat yang Bekerja pada Sistem Pernafasan

yang Digunakan sebagai Terapi Pasien Asma Pediatri di

Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2013

…………………………………………………………… .......... 47

Tabel V. Pengelompokan Obat-obat Hormonal yang Digunakan sebagai

Terapi Pasien Asma Pediatri di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta Tahun 2013 ................................................ 48

Tabel VI. Pengelompokan Obat-obat Anti-infeksi yang Digunakan sebagai

Terapi Pasien Asma Pediatri di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta Tahun 2013 ................................................ 49

Tabel VII. Pengelompokan Obat-obat Saluran Cerna yang Digunakan

sebagai Terapi Pasien Asma Pediatri di Instalasi Rawat Inap

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2013 ............................... 50

Tabel VIII. Pengelompokan Obat Analgesik yang Digunakan sebagai

Terapi Pasien Asma Pediatri di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta Tahun 2013 ................................................ 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

xv

Tabel IX. Pengelompokan Obat Sistem Saraf Pusat yang Digunakan

sebagai Terapi Pasien Asma Pediatri di Instalasi Rawat Inap

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2013 ............................... 51

Tabel X. Pengelompokan Obat yang mempengaruhi Gizi dan Darah yang

Digunakan sebagai Terapi Pasien Asma Pediatri di Instalasi

Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2013 ............. 52

Tabel XI. Jenis DRPs Pada Pasien Asma Pediatri Rawat Inap di RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta Tahun 2013 ................................................ 53

Tabel XII. Hasil Evaluasi DRPs dan Status Keluar Pasien Asma Pediatri

Rawat Inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2013 ......... 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Definisi Asma ............................................................................ 9

Gambar 2. Mekanisme Terjadinya Asma ..................................................... 14

Gambar 3. Patofisiologi Asma ..................................................................... 17

Gambar 4. Skema Pemilihan Subjek Penelitian di RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta Tahun 2013 ............................................................. 35

Gambar 5. Persentase Distribusi Pasien Asma Pediatri di RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta Tahun 2013 Berdasarkan Jenis Kelamin ..... 43

Gambar 6. Persentase outcome pasien setelah mendapat terapi .................... 43

Gambar 7. Karateristik Kasus Asma Pediatri Berdasarkan Diagnosisnya ..... 44

Gambar 8. Persentase Outcome Pasien Setelah Mendapat Terapi ................. 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Nilai rujukan hasil laboratorium pasien asma pediatri di RSUP

Dr. Sardjito Yogyakata Tahun 2013 .......................................... 66

Lampiran 2. Analisis Drug Related Problems pada pasien asma pediatri di

Instalasi rawat inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun

2013…………………………………………………… ............ 67

Lampiran 3. Hasil wawancara dengan dokter yang bersangkutan .................. 118

Lampiran 4. Surat keterangan Ethics Committee Approval ............................ 119

Lampiran 5. Surat ijin penelitian di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta .............. 120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

xviii

INTISARI

Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan kronis dari saluran udara, yang menyebabkan hyperresponsive bronkus sehingga bronkus mudah terhambat dan aliran udara menyempit apabila terkena faktor resiko. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran DRPs mengenai penatalaksanaan obat asma pada pasien pediatri.

Penelitian ini bersifat observasional dengan rancangan penelitian deskriptif dengan data retrospektif pada tahun 2013 yaitu data rekam medis pasien meliputi catatan keperawatan, diagnosis dan penatalaksanaan obat kemudian dibandingkan dengan standar pelayanan medis RSUP Dr. Sardjito dan pustaka yang sesuai. Kasus yang memenuhi kriteria inklusi sebagai subjek penelitian sebesar 20 kasus.

Dari hasil penelitian, diperoleh persentase pola penggunaan obat sistem pernafasan yaitu sebanyak 100% pasien menggunakan obat anti asma serta 95% pasien menggunakan obat hormonal yaitu kortikosteroid. Hasil evaluasi DRPs diperoleh 6 kasus DRPs terkait dengan penatalaksanaan obat asma yaitu 6 kasus efek samping obat dan interaksi obat.

Kata kunci : asma, DRPs (Drug Related Problems), pediatri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

xix

ABSTRACT

Asthma is common disease in children and is closely associated with allergies. Asthma is a chronic inflammatory disorder of the airways, which causes bronchial hyperresponsive that makes bronchus easily obstructed and airflow tighten when exposed to risk factors. This study aims to provide an overview of the management of DRPs asthma medication in pediatric patients

This study is an observational descriptive study design with retrospective data in 2013 that is patient medical records includes nursing record, diagnosis and management of medications by use the patient's medical record, and then compared with the medical services standard of Dr. Sardjito hospital and appropriate literature. Cases that met the inclusion criteria as research subjects are 20 cases.

From the research, obtained the percentage of respiratory drug usage pattern is 100% of patients taking anti-asthma and 95% of patients using hormonal drugs that are corticosteroids. The DRPs evaluation found 6 cases related to the management of asthma drug consist of 6 cases of asthma side effects and drug interactions.

Keywords: asthma, DRPs (Drug Related Problems), pediatric

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Pharmaceutical care merupakan tanggung jawab seorang apoteker dalam

pelayanan obat terhadap pasien. Praktek pelayanan kefarmasian merupakan

kegiatan yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan

masalah yang berhubungan dengan penggunaan obat atau drug-related problems

(DRPs), termasuk hal-hal lain yang berhubungan dengan kesehatan pasien

(Depkes RI, 2004). Praktek ini bertujuan untuk mencapai hasil pengobatan

(outcome therapy) yang diinginkan serta dapat meningkatkan kualitas hidup

pasien (patient’s quality of life).

Asma adalah gangguan peradangan kronis dari saluran udara, yang

menyebabkan hyperresponsive pada bronkus sehingga mudah terhambat dan

aliran udara menyempit apabila terkena faktor resiko (Global Innitiative for

Asthma, 2012). Asma menyebabkan saluran pernafasan menjadi lebih sensitif dan

memberi respon yang sangat berlebihan jika mengalami rangsangan atau

gangguan. Saluran pernafasan tersebut akan bereaksi dengan cara menyempit dan

menghalangi udara yang masuk. Penyempitan atau hambatan ini bisa

mengakibatkan salah satu atau gabungan dari berbagai gejala mulai dari batuk,

sesak, nafas pendek, tersengal-sengal, hingga nafas yang berbuyi “ngik-ngik”

(Vitahealth, 2005).

Prevalensi asma di dunia sangat bervariasi dan penelitian epidemiologi

menunjukkan bahwa penyakit asma semakin meningkat terutama di negara maju.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

2

Di Amerika, 14 sampai 15 juta orang mengidap asma, dan kurang lebih 4,5 juta di

antaranya adalah anak-anak. Namun, penyakit asma ini dapat terjadi pada segala

usia. Jika dilihat secara keseluruhan di dunia sekitar 300 juta manusia menderita

asma dan diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai 400 juta pada tahun

2025. Satu dari 250 orang yang meninggal adalah penderita asma (Ratnawati,

2011).

Menurut Survei Kesehatan Nasional tahun 2001 (cit., Ikawati, 2007),

penyakit saluran napas merupakan penyakit yang menyebabkan kematian

terbanyak kedua di Indonesia. Prevalensi asma di Indonesia belum diketahui

secara pasti, namun hasil penelitian pada anak sekolah usia 13-14 tahun dengan

menggunakan kuisioner ISAAC (International Study on Asthma and Allergy in

Children) tahun 1995 prevalensi asma masih 2,1%, sedangkan pada tahun 2003

meningkat menjadi 5,2%. Hasil survei ini dilakukan di beberapa kota di Indonesia

(Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Malang dan

Denpasar) menunjukkan prevalensi asma pada anak SD (Sekolah Dasar) usia 6-12

tahun berkisar 3,7%-6,4%, sedangkan pada anak SMP (Sekolah Menengah

Pertama) di Jakarta Pusat sebesar 5,8% tahun 1995, di Jakarta Timur sebesar

8,6%. Berdasarkan gambaran distribusi penyakit asma tersebut, terlihat bahwa

asma telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang perlu diperhatikan lebih

serius (Depkes RI, 2009).

Meskipun sarana pengobatan asma mudah diakses namun asma masih

sering tidak terdiagnosis dan tidak diobati secara tepat. Hal ini berpotensi

terjadinya DRPs yang akan berdampak merugikan dan menurunkan kualitas hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

3

pasien. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka penting dilakukan penelitian

yang mengidentifikasi DRPs pada pengobatan yang diterima penderita asma.

Identifikasi DRPs meliputi: tidak perlu obat (unnecessary drug therapy), perlu

obat (need for additional drug therapy), obat salah (wrong drug), dosis kurang

(dosage too low), efek samping obat dan interaksi obat (adverse drug reaction)

dan dosis berlebih (dosage too high).

1. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut ini.

a) Seperti apa karateristik pasien asma pediatri yang menjalani rawat inap di

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2013?

b) Seperti apa pola penggunaan obat pada pasien yang menderita asma di

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta?

c) Seperti apa Drug Related Problem (DRPs) pada pengobatan pasien asma

tersebut, yang meliputi:

1) Tidak perlu obat (Unnecessary drug therapy)?

2) Perlu obat (Need for additional drug therapy)?

3) Obat salah (Wrong drug)?

4) Dosis kurang (Dosage too low)?

5) Efek samping obat dan interaksi obat (Adverse drug reaction)?

6) Dosis berlebih (Dosage too high)?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

4

d) Seperti apa outcome therapy pasien asma yang dirawat di RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta?

2. Keaslian penelitian

Berdasarkan hasil penelusuran pustaka yang dilakukan penulis, penelitian

serupa sudah pernah dilakukan yaitu :

a. Penelitian dengan judul “Pola Pengobatan Penyakit Asma Bronkial untuk

Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari Selama

Tahun 1998”. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

persentase kasus asma bronkial sebesar 93,65%; asma bronkial dengan

komplikasi sebesar 6,34%; balita (0-5 tahun) sebesar 3,38%, anak-anak

(5-12 tahun) sebesar 5,08%, dewasa (12-65 tahun) sebesar 77,96%, dan

lansia (>65 tahun) sebesar 13,55%. Variasi jumlah obat yang diberikan

berkisar 4-10 jenis, dengan rata-rata jumlah obat sebesar 6 jenis.

Golongan obat yang digunakan pada kasus asma bronkial yaitu

antibiotika sebesar 86,44%, obat batuk sebesar 66,10%, analgesik-

antipiretik sebesar 44,06%, rehidrasi sebesar 100%, kortikosteroid

sebesar 77,96%, xantin sebesar 94,91%, vitamin sebesar 11,86%,

antialergi sebesar 8,47% dan golongan obat lain sebesar 6,775. Cara

pemberian obat oral 100% dan parenteral 100%. Rata-rata lama

perawatan yang dibutuhkan yaitu 3 hari (Anitawati, 2001).

b. Penelitian dengan judul “Pola Pengobatan Penyakit Asma Bronkial Pada

Pasien Anak Rawat Inap Di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

Periode 1999-2001”. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

5

pada tahun 1999 ditemukan 8 kasus asma bronkial, tahun 2000

ditemukan 17 kasus asma bronkial, tahun 2001 ditemukan 6 kasus asma

bronkial. Variasi jumlah obat yang diberikan 4-8 obat. Dari keseluruhan

kasus selama 3 tahun yaitu 1999-2001 golongan obat yang diberikan

adalah bronkodilator (simpatomimetik 74,2% dan xantin 64,5%),

kortikosteroid 58,1%, antibiotic 87,1%, antialergi 38,7%, obat batuk

58,1%, analgetik antipiretik 25,8%, rehidrasi 51,6%. Cara pemberian

obat pada periode 1999-2001 secara oral 91,9%, parenteral 13,0% dan

inhalasi 5,1% (Yusriana, 2002).

c. Penelitian dengan judul “Kajian Profil Persepan Pasien Asma Bronkial

Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali Tahun

2005”. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pada tahun

2005 terdapat 18 kasus asma bronkial. Distribusi umur pasien dibagi

menjadi 4 kelompok umur yaitu balita (0-5tahun) sebesar 33,3%, anak-

anak (5<n≤12 tahun) sebesar 5,6%, dewasa (12<n≤65 tahun) sebesar

38,9% dan lanjut usia (di atas 65 tahun) sebesar 22,2%. Pasien dengan

jenis kelamin laki-laki sebesar 66,7% dan perempuan sebesar 33,3%.

Variasi obat yang diberikan 4-10 macam obat. Golongan obat yang

diberikan untuk terapi antara lain bronkodilator 22,7%, mukolitik 12,8%,

kortikosteroid 13,5%, pengganti cairan tubuh 11,5%, anti-mikroba

14,9%, anti-hipoksemia 8,8%, anti-histamin 6,8%, analgesik 4,1%, anti-

diabetik 0,7%, anti-epilepsi 0,7%, anti-hipertensi 0,7%, anti-angina 0,7%,

anti-koagulan 0,7% dan vitamin 0,7%. Cara pemberian obat yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

6

digunakan antara lain secara oral 55,4%, parenteral 25% dan inhalasi

19,6% (Wibowo, 2007).

d. Penelitian dengan judul “Evaluasi Drug Related Problem (DRPs) Pada

Pasien Asma Bronkial Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini

Yogyakarta bulan Januari-Desember 2009”. Dari penelitian tersebut

membahas karateristik pasien asma bronkial, pola pengobatan dan enam

aspek DRPs yang meliputi; tidak perlu obat (unnecessary drug therapy),

perlu obat (need for additional drug therapy), obat salah (wrong drug),

pasien mendapat dosis kurang (dosage too low), efek samping obat

(adverse drug reaction), pasien mendapat dosis berlebih (dosage too

high). Terdapat 32 kasus dengan persentase umur terbesar pada umur

12<n≤65 tahun yaitu 60%, pada jenis kelamin perempuan sebesar

68,75%. Pola pengobatan asma bronkial terdapat 9 kelas terapi dengan

penggunaan obat terbanyak yaitu obat sistem pernapasan sebesar 100%

diikuti gizi dan darah sebesar 96,9%. Hasil evaluasi menunjukkan

kejadian DRPs adverse drug reaction (ADR) dan interaksi obat sebesar

31,25% (Handayani, 2010).

e. Penelitian yang akan dilakukan ini mengenai Evaluasi Drug Related

Problems (DRPs) Pada Pasien Asma Pediatri Rawat Inap (Studi Kasus

Di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2013), penelitian ini akan

membahas 6 aspek DRPs yang meliputi; tidak perlu obat (unnecessary

drug therapy), perlu obat (need for additional drug therapy), obat salah

(wrong drug), dosis kurang (dosage too low), efek samping obat (adverse

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

7

drug reaction), dosis berlebih (dosage too high), serta outcome therapy

setelah menjalani pengobatan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Subjek

penelitian yang akan diambil adalah pasien asma pediatri (rentang umur

1-18 tahun, sesuai dengan standar di RSUP Dr. Sardjito), semua kasus

asma diambil berdasarkan diagnosis asma baik non-kompilkasi dan

komplikasi.

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber

informasi tentang Drug Related Problems (DRPs) pada pengobatan asma

dan menambah referensi pengetahuan kesehatan mengenai asma.

b. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan

pengobatan pada pasien asma pediatri di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Memberikan gambaran mengenai karateristik dan pola pengobatan

pada pasien asma pediatri yang mengalami DRPs terkait penggunaan obat

asma di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2013.

2. Tujuan khusus

a. Mengidentifikasi karateristik pasien asma pada pasien rawat inap di RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

8

b. Mengindentifikasi pola penggunaan obat pada pasien dalam pengobatan

asma.

c. Mengidentifikasi Drug Related Problem (DRPs) pada pasien asma di RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta

d. Mengidentifikasi outcome pasien asma yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta setelah mendapat terapi pengobatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

9

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Asma

1. Definisi

Asma adalah gangguan peradangan kronis dari saluran udara, yang

menyebabkan hyperresponsive bronkus sehingga mudah terhambat dan aliran

udara menyempit apabila terkena faktor resiko (GINA, 2012). Berdasarkan faktor

pemicunya asma bronkial dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Asma alergik (extrinsic) di sebabkan oleh alergen (misalnya: serbuk sari,

binatang, makanan dan jamur)

b. Asma idiosinkratik (intrinsic) tidak berhubungan dengan alergen spesifik.

Faktor-faktornya seperti common cold, infeksi traktus respiratorius, emosi

dan polutan lingkungan (Brunner dan Suddarth, 2002).

Gambar 1. Definisi asma (NIH, 2012)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

10

2. Epidemiologi

Menurut Survei Kesehatan Nasional tahun 2001 (cit., Ikawati, 2007),

penyakit saluran napas merupakan penyakit yang menyebabkan kematian

terbanyak kedua di Indonesia (Ikawati, 2007). Prevalensi asma di Indonesia belum

diketahui secara pasti, namun hasil penelitian pada anak sekolah usia 13-14 tahun

dengan menggunakan kuisioner ISAAC (International Study on Asthma and

Allergy in Children) tahun 1995 prevalensi asma masih 2,1%, sedangkan pada

tahun 2003 meningkat menjadi 5,2%. Hasil survei ini dilakukan di beberapa kota

di Indonesia (Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta,

Malang dan Denpasar) menunjukkan prevalensi asma pada anak SD (Sekolah

Dasar) usia 6-12 tahun berkisar 3,7%-6,4%, sedangkan pada anak SMP (Sekolah

Menengah Pertama) di Jakarta Pusat sebesar 5,8% tahun 1995, di Jakarta Timur

sebesar 8,6%. Berdasarkan gambaran distribusi penyakit asma tersebut, terlihat

bahwa asma telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang perlu diperhatikan

lebih serius (Depkes RI, 2009).

3. Etiologi

Asma biasanya sering terjadi pada anak-anak yang sangat erat kaitannya

dengan adanya alergi. Kelompok dengan resiko terbesar terhadap perkembangan

asma adalah anak-anak yang mengidap alergi dan memiliki keluarga dengan

riwayat asma. Banyak faktor yang dapat meningkatkan keparahan asma seperti

rhinitis yang tidak di obati atau sinusitis, gangguan refluks gastroesofagal,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

11

sensitivitas terhadap aspirin, pemaparan terhadap sulfit atau obat golongan beta

bloker, influenza, faktor mekanik dan faktor psikis seperti stress (Ikawati, 2007).

4. Manifestasi klinik

Penanda utama untuk mendiagnosis adanya asma adalah sebagai berikut:

a. Mengi (wheezing) pada saat menghirup nafas, hal tersebut terjadi karena

adanya kontraksi otot polos bersama dengan hipersekresi dan retensi

mukus yang menyebabkan pengurangan kaliber saluran nafas dan

turbulensi aliran udara yang berkepanjangan (McPhee, 2007).

b. Riwayat batuk yang memburuk pada malam hari, dada sesak yang terjadi

berulang dan nafas tersengal-sengal, batuk yang terjadi akibat kombinasi

penyempitan saluran nafas, hiperskresi mukus, dan hiperresponsivitas

aferen saraf yang dijumpai pada peradangan saluran nafas (McPhee,

2007).

c. Hambatan pernafasan yang reversibel secara bervariasi selama siang hari.

d. Adanya peningkatan gejala pada saat olahraga, infeksi virus, eksposur

terhadap alergen dan perubahan musim.

e. Terbangun malam-malam dengan gejala seperti di atas (Ikawati, 2007).

5. Faktor resiko

Secara umum faktor resiko asma dipengaruhi oleh faktor genetik dan

faktor lingkungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

12

a. Faktor genetik

1) Atopi/alergi

Penderita asma dengan penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga

dekat yang juga alergi. Dengan adanya bakat alergi ini, maka penderita

sangat mudah terkena penyakit asma jika terpejan dengan faktor

pencetus. Berbagai alergen seperti bulu binatang, jamur, tungau, debu

merupakan pemicu utama terjadinya asma akut pada anak-anak yang

memiliki alergi. Hampir 80% dari anak-anak memilki alergi (Wolf,

2004).

2) Hipereaktivitas bronkus

Saluran nafas sensitif terhadap berbagai rangsangan alergen maupun

iritan.

3) Jenis kelamin

Sebelum usia 14 tahun, prevalensi asma pada anak laki-laki adalah 1,5-2

kali dibandingkan dengan anak perempuan. Tetapi menjelang dewasa

perbandingan tersebut lebih kurang sama dan pada masa menopause

perempuan lebih banyak.

4) Ras/etnik

5) Obesitas

Obesitas atau peningkatan Body Mass Index (BMI), merupakan faktor

resiko asma. Mediator tertentu seperti leptin dapat mempengaruhi fungsi

saluran nafas dan meningkatkan kemungkinan terjadinya asma.

Meskipun mekanismenya belum jelas, namun penurunan berat badan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

13

penderita obesitas dengan asma dapat memperbaiki gejala fungsi paru,

morbiditas dan status kesehatan.

b. Faktor lingkungan

1) Alergen dalam rumah, seperti tungau debu rumah, jamur spora, kecoa,

serpihan kulit binatang (anjing, kucing, dan lain-lain)

2) Alergen luar rumah, seperti serbuk sari, asap rokok dan polusi udara

c. Faktor lain

1) Alergen makanan, contohnya susu, telur, udang, kepiting, ikan laut,

kacang tanah, jeruk, bahan penyedap rasa, dan pewarna makanan

2) Alergen obat-obatan tertentu, contohnya penisilin, sefalosporin, golongan

beta laktam lainnya, eritrosin, tetrasiklin, analgesik dan antipiretik

3) Bahan yang mengiritasi, contohnya parfum

4) Ekspresi emosi berlebih

Stress/gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu

juga dapat memperberat serangan asma yang sudah ada. Di samping

gejala asma yang timbul harus segera diobati, penderita asma yang

mengalami stress/gangguan emosi perlu diberi nasihat untuk

menyelesaikan masalah pribadinya. Karena jika stresnya belum diatasi,

maka gejala asmanya lebih sulit diobati.

5) Asap rokok bagi perokok aktif maupun pasif

6) Polusi udara dari luar dan dalam ruangan

7) Status ekonomi (Rengganis, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

14

6. Patofisiologi

Asma erat kaitannya dengan adanya peradangan saluran nafas yang

dimediasi oleh berbagai subtipe sel, sehingga terjadi hyperresponsive pada saluran

udara yang akan membatasi aliran udara. Terjadinya bronkokontriksi pada saluran

nafas diikuti oleh edema saluran nafas dan produksi lendir yang berlebihan

disertai dengan respon yang berlebihan terhadap rangsangan atau bronchus

hyperresponsiveness (BHR) dan diikuti dengan airway remodeling (Hill and

Wood, 2009).

Gambar 2. Mekanisme terjadinya asma (Kelly and Sorkness, 2008)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

15

Penyakit asma melibatkan interaksi yang kompleks antara sel-sel

inflamasi, mediator inflamasi dan jaringan pada saluran nafas. Sel-sel inflamasi

utama yang berperan antara lain sel mast, limfosit dan eosinofil, sedangkan

mediator inflamasi utama yang terlibat yaitu histamine, leukotrien, faktor

kemotaktik eosinofil dan beberapa faktor sitokin yaitu interleukin(IL)-4, IL-5, dan

IL-13 (Ikawati, 2007).

Asma dapat terjadi melalui 2 jalur, yaitu jalur imunologis dan saraf

otonom. Jalur imunologis didominasi oleh antibodi IgE, merupakan reaksi

hipersensitivitas tipe I (tipe alergi), terdiri dari fase cepat dan fase lambat. Reaksi

alergi timbul pada orang dengan kecenderungan untuk membentuk sejumlah

antibodi IgE abnormal dalam jumlah besar, golongan ini disebut atopi. Pada asma

alergi, antibodi IgE terutama melekat pada permukaan sel mast pada interstisial

paru, yang berhubungan erat dengan bronkiolus dan bronkus kecil. Bila seseorang

menghirup alergen, terjadi fase sensitisasi, antibodi IgE orang tersebut meningkat.

Alergen kemudian berikatan dengan antibodi IgE yang melekat pada sel mast dan

menyebabkan sel ini berdegranulasi mengeluarkan berbagai macam mediator.

Beberapa mediator yang dikeluarkan adalah histamin, leukotrien, faktor

kemotaktik eosinofil dan bradikinin. Hal itu akan menimbulkan efek edema lokal

pada dinding bronkiolus kecil, sekresi mukus yang kental dalam lumen

bronkiolus, dan spasme otot polos bronkiolus, sehingga menyebabkan inflamasi

saluran napas. Pada reaksi alergi fase cepat, obstruksi saluran napas terjadi segera

yaitu 10-15 menit setelah pajanan alergen. Spasme bronkus yang terjadi

merupakan respons terhadap mediator sel mast terutama histamin yang bekerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

16

langsung pada otot polos bronkus. Pada fase lambat, reaksi terjadi setelah 6-8 jam

pajanan alergen dan bertahan selama 16-24 jam, bahkan kadang-kadang sampai

beberapa minggu. Sel-sel inflamasi seperti eosinofil, sel T, sel mast dan Antigen

Presenting Cell (APC) merupakan sel-sel kunci dalam patogenesis asma

(Rengganis, 2008).

Pada jalur saraf otonom, inhalasi alergen akan mengaktifkan sel mast

intralumen, makrofag alveolar, nervus vagus dan juga epitel saluran napas.

Peregangan vagal menyebabkan refleks bronkus, sedangkan mediator inflamasi

yang dilepaskan oleh sel mast dan makrofag akan membuat epitel jalan napas

lebih permeabel dan memudahkan alergen masuk ke dalam submukosa, sehingga

meningkatkan reaksi yang terjadi. Kerusakan epitel bronkus oleh mediator yang

dilepaskan pada beberapa keadaan reaksi asma dapat terjadi tanpa melibatkan sel

mast misalnya pada hiperventilasi, inhalasi udara dingin, asap, kabut dan SO2.

Pada keadaan tersebut reaksi asma terjadi melalui refleks saraf. Ujung saraf eferen

vagal mukosa yang terangsang menyebabkan dilepasnya neuropeptid sensorik

senyawa P, neurokinin A dan Calcitonin Gene-Related Peptide (CGRP).

Neuropeptida itulah yang menyebabkan terjadinya bronkokonstriksi, edema

bronkus, eksudasi plasma, hipersekresi lendir, dan aktivasi sel-sel inflamasi

(Rengganis, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

17

Gambar 3. Patofisiologi asma (Kelly and Sorkness, 2008)

7. Diagnosis

Diagnosis asma didasari oleh gejala yang bersifat episodik, gejala berupa

batuk, sesak napas, mengi, rasa berat di dada dan variabiliti yang berkaitan dengan

cuaca. Anamnesis yang baik cukup untuk menegakkan diagnosis, ditambah

dengan pemeriksaan jasmani dan pengukuran faal paru terutama reversibiliti

kelainan faal paru, akan lebih meningkatkan nilai diagnosis (Mangunnegoro,

2004).

a. Faal Paru

Umumnya penderita asma sulit menilai beratnya gejala (dispnea

dan mengi) dan persepsi mengenai asmanya, sehingga dibutuhkan

pemeriksaan objektif yaitu faal paru. Pengukuran faal paru digunakan untuk

menilai obstruksi jalan napas, reversibiliti kelainan faal paru, variabiliti faal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

18

paru serta sebagai penilaian tidak langsung hiperesponsif jalan napas

(Mangunnegoro, 2004).

Banyak parameter dan metode untuk menilai faal paru, tetapi yang

telah diterima secara luas (standar) dan mungkin dilakukan adalah

pemeriksaan spirometri dan arus puncak ekspirasi (APE) (Mangunnegoro,

2004).

1) Spirometri

Spirometri berfungsi untuk mengukur volume ekspirasi paksa

detik pertama (VEP1) dan kapasiti vital paksa (KVP). Untuk

mendapatkan nilai yang akurat, diambil nilai tertinggi dari 2-3 nilai yang

di periksa. Sumbatan jalan napas diketahui dari nilai rasio VEP1/KVP <

75% atau VEP1 < 80% nilai prediksi. Selain itu juga dapat memeriksa

reversibilitas ditandai dengan perbaikan VEP1≥15% secara spontan, atau

setelah inhalasi bronkodilator (uji bronkodilator), atau setelah pemberian

bronkodilator oral 10-14 hari, atau setelah pemberian kortikosteroid

(inhalasi/ oral) 2 minggu. Reversibilitas ini dapat membantu diagnosis

asma dan menilai derajat berat asma (Depkes RI, 2007).

2) Arus Puncak Ekspirasi (APE)

Nilai APE dapat diperoleh melalui pemeriksaan spirometri atau

pemeriksaan yang lebih sederhana yaitu dengan alat peak expiratory flow

meter (PEF meter)

Nilai APE dapat memeriksa reversibiliti yang ditandai dengan

perbaikan nilai APE >15% setelah inhalasi bronkodilator (uji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

19

bronkodilator), atau bronkodilator oral 10-14 hari, atau setelah terapi

kortikosteroid (inhalasi/ oral , 2 minggu). Variabilitas APE ini tergantung

pada siklus diurnal (pagi dan malam yang berbeda nilainya) dan nilai

normal variabilitas ini adalah <20% (Depkes RI, 2007).

b. Uji Provokasi Bronkus

Uji provokasi bronkus membantu menegakkan diagnosis asma.

Pada penderita dengan gejala asma dan faal paru normal sebaiknya

dilakukan uji provokasi bronkus. Pemeriksaan uji provokasi bronkus

mempunyai sensitivitas yang tinggi tetapi tingkat spesifiknya rendah,

artinya hasil negatif dapat menyingkirkan diagnosis asma persisten, tetapi

hasil positif tidak selalu berarti bahwa penderita tersebut asma. Hasil positif

dapat terjadi pada penyakit lain seperti rinitis alergik, berbagai gangguan

dengan penyempitan jalan napas seperti PPOK, bronkiektasis dan fibrosis

kistik (Mangunnegoro, 2004).

c. Pengukuran Status Alergi

Komponen alergi pada asma dapat diindentifikasi melalui

pemeriksaan uji kulit atau pengukuran IgE spesifik serum. Uji tersebut

mempunyai nilai kecil untuk mendiagnosis asma, tetapi membantu

mengidentifikasi faktor risiko/pencetus sehingga dapat dilaksanakan kontrol

lingkungan dalam penatalaksanaan.

Uji kulit adalah cara utama untuk mendiagnosis status alergi/atopi,

umumnya dilakukan dengan prick test. Walaupun uji kulit merupakan cara

yang tepat untuk diagnosis atopi, tetapi juga dapat menghasilkan positif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

20

maupun negatif palsu. Sehingga konfirmasi terhadap pajanan alergen yang

relevan dan hubungannya dengan gejala harus selalu dilakukan. Pengukuran

IgE spesifik dilakukan pada keadaan uji kulit tidak dapat dilakukan (antara

lain dermatitis/kelainan kulit pada lengan tempat uji kulit, dan lain-lain).

Pemeriksaan kadar IgE total tidak mempunyai nilai dalam diagnosis alergi/

atopi (Mangunnegoro, 2004).

8. Klasifikasi

Tabel I. Klasifikasi asma berdasarkan berat penyakit (Depkes RI, 2009)

Derajat asma Gejala Fungsi paru

I. Intermiten Siang hari ≤ 2 kali per minggu

Malam hari ≤ 2 kali per bulan

Serangan singkat

Tidak ada gejala antar serangan

Intensitas serangan bervariasi

Variabilitas APE < 20%

VEP1 ≥80% nilai prediksi

APE ≥ 80% nilai terbaik

II. Persisten Ringan Siang hari > 2 kali per minggu,

tetapi < 1 kali per hari

Malam hari > 2 kali per bulan

Serangan dapat mempengaruhi

aktifitas

Variabilitas APE 20-30%

VEP1 ≥80% nilai prediksi

APE ≥ 80% nilai terbaik

III. Persisten

Sedang

Siang hari ada gejala

Malam hari > 1 kali per minggu

Serangan mempengaruhi aktifitas

Serangan ≥ 2 kali per minggu

Serangan berlangsung berhari-hari

Sehari-hari menggunakan inhalasi

β2-agonis short acting

Variabilitas APE > 30%

VEP1 60-80% nilai

prediksi

APE 60-80% nilai terbaik

IV. Persisten Berat Siang hari terus menerus ada

gejala

Setiap malam hari sering timbul

gejala

Aktifitas fisik terbatas

Sering timbul serangan

Variabilitas APE > 30%

VEP1 < 60% nilai prediksi

APE ≤ 60% nilai terbaik

APE = arus puncak ekspirasi

FEV1 = volume ekspirasi paksa dalam 1 detik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

21

9. Penatalaksanaan Terapi

a. Terapi non-farmakologi

Terapi non-farmakologi meliputi 2 komponen utama, yaitu edukasi

pada pasien atau yang merawat mengenai beebagai hal tentang asma, dan

kontrol terhadap faktor-faktor pemicu serangan asma. Untuk memastikan

alergen pemicu serangan asma pada pasien maka direkomendasikan untuk

mengetahui riwayat kesehatan pasien serta uji kulit (skin test). Pasien juga

diberikan edukasi mengenai pathogenesis asma, bagaimana mengenal

pemicu asmanya, mengenal tanda dan gejala asma, cara penggunaan obat

yang tepat (Ikawati, 2007).

b. Terapi farmakologi

Terapi farmakologi merupakan salah satu bagian dari penanganan

asma yang bertujuan mengurangi dampak penyakit dan mempertahankan

kualitas hidup, yang dikenal dengan tujuan pengelolaan asma. Pemahaman

bahwa asma bukan hanya suatu penyakit episodik tetapi asma adalah suatu

penyakit kronik menyebabkan pergeseran penanganan dari pengobatan

hanya untuk serangan akut menjadi pengobatan jangka panjang dengan

tujuan mencegah serangan, mengontrol atau mengubah perjalanan penyakit

(Mangunnegoro, 2004). Berdasarkan Global Innitiative for Asthma (2012),

tatalaksana pengobatan asma dapat dilihat pada tabel II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

22

Tabel II. Tatalaksana Pengobatan Asma

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Tahap 5 SABA SABA

Pilihan obat pengontrol***

Pilih salah satu

Pilih salah satu

Ke tahap 3, pilih salah satu

Ke tahap 4, pilih salah satu

ICS dosis rendah*

ICS dosis rendah dan LABA

ICS dosis sedang atau tinggi dan LABA

Glukokortikosteroid oral dalam dosis rendah

Modifikator leukotrien**

ICS dosis sedang atau tinggi ICS dosis rendah dan modifikator leukotrien

Modifikator leukotrien Teofilin sustained release

Anti Ig-E

ICS dosis rendah dan teofilin sustained release

Keterangan : *ICS = inhalasi glukokortikosteroid **= Antagonis reseptor atau inhibitor sintesis ***= Pengobatan yang direkomendasikan (kolom berwarna)

Berdasarkan penggunaannya, obat asma terbagi menjadi 2

golongan yaitu pengobatan jangka panjang (long-term medication) untuk

mengontrol gejala asma, dan pengobatan cepat (quick-relief medication)

untuk mengatasi serangan asma akut. Beberapa obat yang digunakan untuk

pengobatan dalam jangka panjang antara lain inhalasi steroid, β2 agonis aksi

panjang (LABA), sodium kromoglikat atau kromolin, nedokromil, modifier

leukotrin dan golongan metil ksantin. Sedangkan untuk pengobatan cepat,

obat yang sering digunakan adalah suatu bronkodilator (β2 agonis aksi cepat

atau SABA, antikolinergik, metilksantin), dan kortikosteroid oral (sistemik).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

23

Obat-obat asma dapat dijumpai dalam bentuk oral, larutan nebulizer, dan

metered-dose inhaler (MDI) (Matfin dan Porth, 2009).

1) Agonis β2

Merupakan bronkodilator yang paling efektif. Stimulasi reseptor

β2-adenergik mengaktivasi adenil siklase, yang menghasilkan

peningkatan AMP siklik intraseluler. Hal ini menyebabkan relaksasi otot

polos, stabilisasi membrane sel mast, dan stimulasi otot skelet. Albuterol

dan inhalasi agonis β2 selektif aksi pendek lain diindikasikan untuk

penaganan episode bronkospasmus irregular dan merupakan pilihan

pertama dalam penanganan asma akut. Karena agonis β2 inhaler aksi

pendek maka tidak meningkatkan kontrol pada gejala jangka panjang,

pemakaiannya dapat digunakan sebagai ukuran kontrol asma (Sukandar,

Andrajati, Sigit, Adnyana, Setiadi dan Kusnandar, 2008).

Agonis β2 ini dibagi menjadi 2, yaitu :

a) Short-acting beta2-agonists (SABAs)

Obat-obat yang termasuk kelas ini meliputi albuterol

(proventil, ventolin), levalbuterol, (R)-enantiomer albuterol

(xopenex), metaproterenol (alupent), terbutalin (brethaire) dan

pirbuterol (maxair). Obat-obat ini digunakan untuk pengobatan

inhalasi akut pada bronkospasme. Terbutalin (brethine, bricanyl),

albuterol, dan meraproterenol juga tersedia dalam bentuk sediaan oral.

Setiap obat inhalasi ini mempunyai onset sekitar 1-5 menit dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

24

menyebabkan bronkodilatasi selama 2-6 jam (Bruton, Parker,

Blumenthal and Buxton, 2008).

b) Long-acting beta2-agonists (LABAs)

Salmeterol xinafoat (severent) dan formoterol (foradil) adalah

senyawa adrenergik kerja panjang dan selektivitasnya sangat tinggi

terhadap subtipe reseptor β2, bronkodiltasi berlangsung lebih dari 12

jam. Mekanisme yang mendasari perpanjangan durasi kerja salmeterol

berhubungan dengan sifat lipofiliknya yang tinggi. Setelah terikat

dengan reseptor, agonis kerja pendek yang bersifat kurang lipofilik

akan berpindah secara cepat dari lingkungan reseptor melalui difusi

dalam fase cair, sedangkan salmeterol tetap berada dalam membrane

dan hanya terurai secara lambat dari lingkungan reseptornya (Bruton

et al., 2008).

2) Kortikosteroid

Obat-obat kortikosteroid ini dapat menurunkan jumlah dan

aktivitas sel yang terinflamasi dan meningkatkan efek obat beta

adrenergik dengan memproduksi AMP siklik, inhibisi mekanisme

bronkokonstriktor, atau merelaksasi otot polos secara langsung (Depkes

RI, 2007).

Kortikosteroid sistemik diindikasikan untuk pasien dengan asma

akut yang tidak berespon dengan terapi awal menggunakan β2-agonis.

Obat-obat ini merupakan adrenokortikal steroid sintetik dengan cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

25

kerja dan efek yang sama dengan glukokortikoid. Glukokortikoid dapat

menurunkan jumlah dan aktivitas dari sel yang terinflamasi dan

meningkatkan efek obat beta adrenergik dengan memproduksi AMP

siklik, inhibisi mekanisme bronkokonstriktor, atau merelaksasi otot polos

secara langsung. Contoh obatnya: deksametason, metilprednisolon,

prednisolon (Kelly and Sorkness, 2008).

Kortikosteroid Inhalasi (ICS) hingga saat ini masih merupakan

obat yang paling efektif untuk penatalaksanaan asma dan diindikasikan

untuk pencegahan jangka panjang dan pengontrolan gejala asma. Steroid

Inhalasi sangat lipofilik dan masuk secara cepat ke sel target di saluran

nafas dan berikatan dengan reseptor glukokortikoid di sitosol (Ikawati,

2007).

Keuntungan kortikosteroid inhalasi dibandingkan dengan yang

oral adalah efek lokalnya langsung tanpa diserap kedalam darah. Dengan

demikian, tidak menimbulkan efek samping sistemis yang serius seperti;

osteoporosis, tukak, pendarahan dilambung, gipertensi dan diabetes (Tjay

dan Rahardja, 2007).

3) Antikolinergik (Ipratropium bromida)

Ipratropium bromida adalah suatu senyawa amina kuertener

yang sulit diabsorpsi sehingga tidak banyak memberikan efek sistemik.

Ipratropium bromida merupakan bronkodilator antikolinergik yang dapat

mengurangi bronkokontriksi, hipersekresi lendir dan melawan batuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

26

yang disebabkan oleh iritan dengan mengikat asetilkolin pada reseptor

muskarinik di otot polos bronkus (Marcdante, Kliegman, Jenson,

Behrman, 2011). Penggunaan antikolinergik inhalasi seperti ipratropium

bromida umumnya menghasilkan perbaikan pada fungsi paru 10-15%

dibandingkan dengan jika menggunakan β agonis saja (Ikawati, 2007).

Mekanisme kerjanya yaitu memblok efek pelepasan asetilkolin dari saraf

kolinergik pada jalan nafas dan menghambat reflek bronkokontriksi yang

disebabkan oleh iritan (Mangunnegoro, 2004).

4) Metilxantin

Mekanisme kerja dari metilxantin (teofilin, garamnya yang

mudah larut dan turunannya) akan merelaksasi secara langsung otot polos

bronki dan pembuluh darah pulmonal, merangsang sistem saraf pusat,

menginduksi diuresis, meningkatkan sekresi asam lambung (Depkes RI,

2007).

Teofilin merupakan metilxantin yang utama, menghasilkan

bronkodilatasi dengan menginhibisi fosfodiesterase yang juga dapat

menghasilkan antiinflamasi melalui inhibisi pelepasan mediator sel mast,

penurunan pelepasan protein dasar eosinofil, penurunan poliferasi

limfosit T, penurunan pelepasan sitokin sel T dan penurunan eksudasi

plasma. Teofilin juga menginhibisi permeabilitas vaskuler, meningkatkan

klirens mukosiliar, dan memperkuat kontraksi diafragma. Metilxantin

tidak efektif dalam bentuk aerosol dan harus diberikan secara sistemik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

27

(p.o atau i.v). Rentang steady state 5-15 mcg/mL efektif dan aman untuk

kebanyakan pasien (Kelly and Sorkness, 2008).

5) Obat anti alergi (Kromolin Natrium dan Nedokromil Natrium)

Kromolin Natrium dan Nedokromil Natrium mempunyai efek

menguntungkan yang merupakan hasil dari stabilisasi membrane sel

mast, mengihinbisi respon terhadap paparan alergen dan bronkospasme

yang diinduksi tetapi tidak menyebakan bronkodilatasi. Kromolin

Natrium dan Nedokromil Natrium diindikasikan untuk profilaksis asma

persisten ringan pada anak dan dewasa tanpa melihat etiologinya.

Kromolin merupakan obat pilihan kedua untuk pencegahan

bronkospasme yang diinduksi latihan fisik dan dapat digunakan bersama

agonis β2 dalam kasus yang lebih parah namun tidak berespon pada tiap

zat masing-masing. Kromolin Natrium dan Nedokromil Natrium hanya

efektif jika dihirup dan tersedia sebagai obat inhalasi dosis terukur.

Pasien pada awalnya menerima Kromolin Natrium atau Nedokromil

Natrium 4x sehari, setelah stabilisasi gejala frekuensi dapat diturunkan

hingga 2x sehari untuk nedokromil dan 3x sehari untuk kromolin (Kelly

and Sorkness, 2008).

6) Modifikator Leukotrein

Zafirlukas dan montelukas merupakan antagonis reseptor

leukotrien lokal yang mengurangi proinflamasi (peningkatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

28

permeabilitas mikrovaskular dan edema jalur udara) dan efek

bronkokonstriksi leukotrien D4 (Sukandar dkk., 2008).

7) Omalizumab (Anti IgE)

Omalizumab merupakan antibodi monoklanal manusia

rekombinan dari subkelas IgG1k, yang di targetkan untuk melawan IgE.

IgE yang terikat dengan omalizumab tidak dapat berikatan dengan

reseptor pada sel mast dan basofil, sehingga mencegah reaksi alergi pada

tahap proses yang sangat awal (Bruton et al.,2008).

Obat ini hanya diindikasikan untuk pasien atopik bergantung

kortikosteroid yang memerlukan kortikosteroid dosis tinggi dengan

berlanjutnya gejala dan kadar IgE tinggi (Kelly and Sorkness, 2008).

B. Drug Related Problems (DRPs)

Drug Related Problems (DRPs) adalah suatu kejadian atau efek yang

tidak diharapkan oleh pasien dalam proses terapi dengan obat dan secara aktual

atau potensial terjadi bersamaan dengan outcome yang diharapkan (Cipolle,

Strand and Morley, 2004).

Kategori pemasalahan dalam Drug Related Problems (DRPs) menurut

Cipolle, Strand dan Morley (2004), yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

29

1. Tidak perlu obat (unnecessary drug therapy)

Pasien akan mengalami komplikasi akibat mendapat obat yang tidak

diperlukan, pasien diberikan obat yang tidak sesuai dengan indikasi, pasien

melakukan terapi obat yang berlebih dari yang dianjurkan, pasien mendapatkan

pemberian obat kombinasi yang seharusnya cukup dengan satu obat saja dan

pasien meminum obat untuk mencegah efek samping obat lain yang dapat

dihindarkan.

2. Perlu obat (need for additional drug therapy)

Pasien dalam kondisi kronik sehingga membutuhkan terapi obat

lanjutan, pasien dalam kondisi pengobatan baru maka membutuhkan terapi

obat yang sesuai pada saat itu, pasien membutuhkan obat untuk mencegah

terjadinya resiko efek samping dan pasien dalam kondisi membutuhkan

kombinasi farmakoterapi untuk mencapai efek yang diharapkan.

3. Obat salah (wrong drug)

Obat yang diberikan kepada pasien tidak efektif dengan indikasi

pengobatan, obat tersebut mempunyai kontraindikasi dengan obat lain yang

dibutuhkan, pasien alergi terhadap pengobatan dan pemakaian obat infeksi

yang sudah resisten.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

30

4. Dosis kurang (dosage too low)

Dosis terapi yang diberikan kepada pasien terlalu rendah untuk

mencapai efek terapetik dan durasi pemberian obat terlalu pendek untuk

menghasilkan respon yang diinginkan.

5. Efek samping obat dan interaksi obat (adverse drug reaction)

Obat yang diberikan menimbulkan efek yang tidak diharapkan, obat

yang diberikan menimbulkan reaksi alergi, hasil laboratorium pasien berubah

akibat penggunaan obat dan adanya interaksi dengan obat lain.

6. Dosis berlebih (dosage too high)

Dosis terapi yang diberikan kepada pasien terlalu tinggi untuk

mencapai efek terapetik, frekuensi pemberian obat yang terlalu pendek, dan

konsentrasi obat dalam serum diatas jarak terpeutik yang diinginkan.

7. Ketidaktaatan pasien (noncompliance)

Pasien lupa meminum obat, pasien tidak menerima regimen obat yang

tepat, terjadinya medication error (peresepan, penyerahan obat dan monitoring

pasien), pasien tidak menggunakan obat karena ketidakpercayaan dengan

produk obat yang telah dianjurkan, pasien tidak menggunakan obat karena

pasien tidak mengetahui cara pemakaian obat tersebut, pasien membeli obat

yang disarankan karena mahal (Cipolle et al., 2004).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

31

C. Keterangan Empiris

Penelitian ini diharapkan memberikan gambaran tentang Drug Related

Problems (DRPs) pada pengobatan pasien asma, meliputi: tidak perlu obat

(unnecessary drug therapy), perlu obat (need for additional drug therapy), obat

salah (wrong drug), pasien mendapat dosis kurang (dosage too low), efek samping

obat (adverse drug reaction) dan pasien mendapat dosis berlebih (dosage too

high).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan non eksperimental atau observasional

deskriptif. Disebut non ekpserimental atau observasional karena tidak adanya

perlakuan terhadap subyek penelitian (Kontour, 2003). Disebut deskriptif karena

tidak adanya kontrol yang digunakan dalam penelitian dan penelitian ini bertujuan

untuk memberikan gambaran mengenai masalah kesehatan (Budiarto, 2002).

Rancangan penelitian ini adalah cross-sectional, yang berarti proses pengambilan

data dillakukan dalam satu kali waktu. Data yang digunakan bersifat retrospektif

karena peneliti menggunakan data pada masa lalu yang diambil dari lembar rekam

medis (Lapau, 2012).

Penelitian ini menggunakan data secara retrospektif dengan melihat

lembar rekam medis pasien asma pediatri di instalasi inap RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta.

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Pola penggunaan obat pada pasien asma, meliputi: kelas terapi, golongan

obat, banyaknya kasus yang menggunakan obat tersebut.

a) Kelas terapi adalah kelompok obat berdasarkan fungsinya.

b) Golongan obat adalah kelompok obat yang memiliki mekanisme yang

sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

33

c) Banyaknya kasus yang menggunakan obat tersebut adalah jumlah kasus

yang mendapat terapi pengobatan pada obat tertentu.

2. Penggolongan obat didasarkan pada Standar Pelayanan Medis di RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta.

3. Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) yang akan dibahas pada penelitian

ini adalah mengenai obat-obat untuk asma, yang meliputi; tidak perlu obat

(unnecessary drug therapy), perlu obat (need for additional drug therapy),

obat salah (wrong drug), dosis kurang (dosage too low), efek samping obat

dan interaksi obat (adverse drug reaction) dan dosis berlebih (dosage too

high).

a) Tidak perlu obat (unnecessary drug therapy) adalah pasien mendapatkan

obat yang tidak sesuai dengan indikasi penyakit yang di derita.

b) Perlu obat (need for additional drug therapy) adalah pasien yang

membutuhkan terapi kombinasi atau penambahan obat agar mencapai efek

terapetik yang diinginkan.

c) Obat salah (wrong drug) adalah pasien menerima obat yang tidak efektif

untuk indikasi pengobatan sehingga dapat menyebabkan komplikasi.

d) Dosis kurang (dosage too low) adalah pasien mendapat dosis yang terlalu

rendah untuk mencapai respon pasien sehingga pemberian obat menjadi

kurang efektif.

e) Efek samping obat dan interaksi obat (adverse drug reaction) adalah

pasien mengalami efek samping obat yang diberikan, misalnya: kemerahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

34

pada kulit, gatal-gatal, dan lain-lain serta adanya interaksi dengan obat lain

yang diberikan.

f) Dosis berlebih (dosage too high) adalah pasien mendapat dosis yang

terlalu tinggi sehingga dapat menyebabkan over dosis.

4. Data outcome therapy akan didapatkan berdasarkan pernyataan dokter yang

dinyatakan secara tertulis di lembar rekam medis (RM).

5. Pediatri merupakan pasien dengan usia 1-18 tahun (sesuai dengan standar di

RSUP Dr. Sardjito).

6. Lembar rekam medis merupakan lembar catatan medis dari pasien yang berisi

nomor rekam medis, umur, jenis kelamin, diagnosis masuk, diagnosis keluar,

diagnosis lain, lama perawatan, jenis obat yang digunakan, dosis, frekuensi

pemberian, interval pemberian, dan tes-tes penunjang seperti tes

laboratorium.

7. Data pasien yang diambil adalah data pasien pada tahun 2013.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yaitu semua pasien asma pediatri rawat inap di RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2013. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah

pasien pediatri dengan diagnosis utama asma yang menjalani rawat inap di RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2013. Kriteria ekslusi yang diberlakukan yaitu

rekam medis yang tidak dapat dikonfirmasi dan tidak lengkap.

Pemilihan subjek penelitian dipilih sesuai dengan kriteria inklusi yang

telah ditetapkan. Terdapat 46 populasi kasus asma pediatri di RSUP Dr. Sardjito

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

35

Yogyakarta tahun 2013 yang meliputi 21 kasus diantaranya termasuk dalam

kriteria eksklusi karena data berupa rekam medis tidak ditemukan dan 25 kasus

termasuk dalam kriteria inklusi. Selanjutnya dari 25 kasus tersebut terdapat 5

kasus yang dieksklusikan karena rekam medis tidak lengkap sehingga diperoleh

jumlah subjek dalam penelitian ini sebanyak 20 kasus.

Gambar 4. Skema Pemilihan Subjek Penelitian di RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta Tahun 2013

Penelitian ini juga melibatkan dokter yang menangani pasien subjek

penelitian yang dilakukan dengan wawancara. Hasil wawancara tersebut

digunakan untuk melengkapi pembahasan pada hasil evaluasi DRPs. Hasil

wawancara yang telah dilakukan dapat dilihat pada lampiran 3.

46 populasi kasusasma pediatri

Eksklusi 21 kasus(RM tidakditemukan)

Inklusi 25 kasus

Subjek penelitian20 kasus

Eksklusi 5 kasus(RM tidak lengkap)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

36

D. Bahan Penelitian

Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah catatan

rekam medis pasien pediatri yang memenuhi kriteria inklusi seperti tersebut di

atas. Rekam medis pasien berisi nomor rekam medis, umur, jenis kelamin, berat

badan, diagnosis utama, diagnosis sekunder, keluhan, lama perawatan, riwayat

penyakit, keadaan pulang, jenis obat yang digunakan, dosis, frekuensi pemberian,

interval pemberian, dan tes-tes penunjang seperti tes laboratorium.

E. Lokasi dan Waktu Penelitian

Pengambilan data dilakukan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta yang

beralamat di Jl. Kesehatan No. 1, Sekip, Yogyakarta. Proses pengambilan data

rekam medis pasien dilakukan di ruang Instalasi Catatan Medis (ICM). Penelitian

dilakukan pada bulan Januari-April 2014.

F. Tata Cara Penelitian

1. Observasi awal

Observasi awal dilakukan dengan mencari informasi yang terkait

dengan topik penelitian ini, yaitu :

a) Informasi tentang rata-rata jumlah kasus asma di instalasi rawat inap RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta. Informasi tersebut digunakan untuk menentukan

lamanya periode pengambilan data untuk penelitian ini yang berkaitan

dengan perkiraan jumlah kasus yang akan dievaluasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

37

b) Informasi terkait dengan tata cara perijinan dan tata cara pengambilan data

yang akan digunakan dalam penelitian ini.

2. Analisis situasi

Analisis situasi ini dilakukan dengan cara mencari data rekam medis

pasien pediatri yang terdiagnosis asma baik non-komplikasi dan komplikasi di

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2013.

3. Permohonan ijin

Permohonan ijin penelitian dilakukan dengan mengajukan Ethical

Clereance (lampiran 4) ke Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan

Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Permohonan ijin

(lampiran 5) ini dilakukan untuk memenuhi etika penelitian dengan catatan

rekam medis. Permohonan ijin selanjutnya ditujukan kepada Direktur SDM

dan Pendidikan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

4. Pengambilan data

Data diambil dari lembar rekam medis pada analisis situasi dipilih

sesuai dengan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi yang telah ditetapkan.

Diperoleh dari banyaknya populasi dalam penelitian ini adalah 46 kasus.

Kemudian data yang dikumpulkan meliputi indentitas pasien, riwayat

pengobatan, riwayat penyakit, keluhan, diagnosis utama, diagnosis sekunder,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

38

anamnesis data laboratorium, terapi yang diberikan, catatan keperawatan dan

kondisi pasien ketika keluar dari rumah sakit.

5. Pengolahan data dan analisis hasil

Pengolahan data dilakukan secara deskriptif dan evaluatif.

a. Pengolahan data dilakukan secara deskriptif dengan memberikan

gambaran mengenai karateristik subjek penelitian, pola penggunaan obat

pada pasien dan outcome therapy pasien setelah mendapatkan terapi.

Rinciannya sebagai berikut:

1) Karateristik pasien

Karateristik pasien dikelompokkan berdasarkan distribusi umur dan

jenis kelamin dalam bentuk persentasi.

2) Pola penggunaan obat pada pasien asma pediatri

Pola penggunaan obat pasien diidentikasi dengan mengelompokkan

obat-obatan yang digunakan selama proses terapi berdasarkan kelas

terapinya, kemudian dihitung nilai presentasenya.

3) Outcome therapy pasien

Data outcome therapy pasien dapat diidentifikasi dengan melihat

status pulang pasien yang tercatat di rekam medis, data tersebut

dikelompokkan menjadi 3, yaitu sembuh, membaik (rawat jalan) dan

APS (Pulang Paksa) dalam bentuk persentasi.

b. Pengolahan data dilakukan secara evaluatif dengan cara mengevaluasi

DRPs pada pasien asma pediatri di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

39

2013. Drug Related Problems (DRPs) yang akan dievaluasi meliputi; tidak

perlu obat (unnecessary drug therapy), perlu obat (need for additional

drug therapy), obat salah (wrong drug), pasien mendapat dosis kurang

(dosage too low), efek samping obat dan interaksi obat (adverse drug

reaction) dan pasien mendapat dosis berlebih (dosage too high).

Kepatuhan pasien tidak diamati dalam penelitian ini karena penelitian ini

bersifat retrospektif.

Dokumentasi data dengan menggunakan sarana SOAP (Subjective,

Objective, Assesment, Plan/Recommendation) kemudian dibandingkan

dengan standar pelayanan medis di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dan

pustaka yang sesuai, seperti DIH (Drug Information Handbook),

Medscape Drug Interaction Checker serta penunjang lainnya seperti

Stockley’s Drug Interaction, 8thed. tahun 2008, dan jurnal terkait.

Kemudian menghitung jumlah kasus yang terjadi DRPs dan

dikelompokkan berdasarkan jenis DRPs

c. Wawancara dengan dokter yang bersangkutan dimaksudkan untuk

melengkapi pembahasan mengenai hasil evaluasi Drug Related Problems

(DRPs). Hasil tersebut didapat melalui panduan pertanyaan yang

didapatkan setelah mengevaluasi data rekam medis yang telah dianalisis

berupa penatalaksanaan terapi pada pasien asma pediatri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

40

6. Kerahasian data pasien

Seluruh data pasien yang akan di ambil oleh peneliti yang berupa

rekam medis akan digunakan sebagai bahan penelitian, mengenai hal tersebut

seluruh data pasien akan dijaga kerahasiaanya sesuai dengan etika dan

peraturan yang berlaku.

G. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini menggunakan data retrospektif memiliki beberapa

kelemahan bila dibandingkan dengan data prospektif. Apabila menggunakan data

yang bersifat prospektif maka pada proses penelitian dapat mengamati lebih lanjut

mengenai perkembangan kondisi pasien yang sebenarnya berkaitan dengan

analisis Drug Related Problems (DRPs) seperti kepatuhan pasien terhadap

regimen terapi dan mempermudah dalam proses evaluasi. Oleh sebab itu,

penelitian ini hanya mencakup 6 aspek DRPs karena aspek kepatuhan tidak dapat

dilakukan. Penelitian ini tidak mengevaluasi DRPs dari keseluruhan penggunaan

obat yang diberikan kepada pasien sebab evaluasi difokuskan pada obat asma

disesuaikan dengan kondisi pasien jadi evaluasi tidak melihat keseluruhan

peresepan obat yang diberikan pada pasien. Keterbatasan data retropektif lainnya

Keterbatasan lainnya yaitu kesulitan dalam membaca rekam medis yang

dikarenakan tulisan yang kurang jelas, penggunaan bahasa daerah dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

hp
Typewritten text
peneliti hanya menulis data pada lembar rekam medis saja tanpa dilakukan konfirmasi lebih lanjut dengan perawat yang menulis pada lembar rekam medis.
hp
Typewritten text
Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

41

penulisan catatan keperawatan yang bermacam-macam dan juga rekam medis

yang tidak secara lengkap mencantumkan informasi yang dibutuhkan dalam

penelitian seperti pemeriksaan tanda vital, keluhan pasien dan hasil laboratorium

dikarenakan peneliti mengalami kesulitan dalam mengakses hasil laboratorium

untuk beberapa lembar rekam medis dan data tidak dapat dikonfirmasikan lebih

lanjut sehingga peneliti hanya dapat menuliskan data laboratorium berdasarkan

yang dituliskan oleh perawat saat pasien menjalani rawat inap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

42

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian yang berjudul “Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada

Pasien Asma Pediatri Rawat Inap (Studi Kasus di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Tahun 2013)” dilakukan dengan cara menelusuri data dari rekam medis pasien

yang terdiagnosis asma baik non-komplikasi maupun komplikasi pada golongan

pediatri (1-18 tahun). Berdasarkan data rekam medis pasien diperoleh 20 kasus

sebagai bahan penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dari penelitian ini; antara

lain jenis kelamin, umur, diagnosis utama, diagnosis sekunder, lama perawatan,

data yang relevan dan penggunaan obat asma.

A. Karateristik Pasien

1. Distribusi pasien berdasarkan umur

Pada distribusi pasien berdasarkan umur ini dibagi menjadi 3 bagian

yaitu 1-4 tahun, 5-11 tahun dan 12-18 tahun (Kelly and Sorkness, 2008). Dari

18 pasien yang diperoleh dapat diketahui bahwa didapatkan persentase terbesar

pada kelompok umur 1-4 tahun yaitu 8 pasien dengan persentase sebesar 45%.

Hasil tersebut dapat digambarkan dari diagram di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

Gambar 5. Persentase Distribusi Sardjito Yogyakarta Tahun 2013 Berdasarkan Umur

2. Distribusi pasien berdasarkan jenis kelamin

Diperoleh jumlah pasien asma pediatri yang berjenis kelamin

perempuan lebih banyak yaitu sebanyak

kelamin laki-laki hanya

Persentase distribusi

diagram di bawah ini.

Gambar 6. Persentase DSardjito Yogyakarta Tahun 2013 Berdasarkan Jenis Kelamin

44%

perempuan56%

Persentase Distribusi Pasien Asma Pediatri di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2013 Berdasarkan Umur

berdasarkan jenis kelamin

peroleh jumlah pasien asma pediatri yang berjenis kelamin

n lebih banyak yaitu sebanyak 10 pasien sedangkan yang berjenis

laki hanya 8 pasien dari 18 pasien yang telah dievaluasi.

entase distribusi pasien berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat

diagram di bawah ini.

Persentase Distribusi Pasien Asma Pediatri di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2013 Berdasarkan Jenis Kelamin

45%

44%

11%

1-4 tahun 5-11 tahun 12-18 tahun

laki-laki44%

perempuan56%

43

i RSUP Dr.

peroleh jumlah pasien asma pediatri yang berjenis kelamin

sedangkan yang berjenis

yang telah dievaluasi.

dapat dilihat pada

i RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2013 Berdasarkan Jenis Kelamin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

44

3. Diagnosis kasus

Pada penelitian ini data rekam medis yang diambil adalah data rekam

medis pasien asma pediatri (1-18 tahun) yang menjalani rawat inap di RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2013. Setelah dilakukan evaluasi rekam medik,

maka diperoleh jumlah kasus pasien asma pediatri pada tahun 2013 sebanyak

20 kasus dari 18 pasien. Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa

kasus yang terdiagnosis asma komplikasi sebanyak 19 kasus dan kasus yang

terdiagnosis asma non-komplikasi hanya 1 kasus.

Gambar 7. Karateristik Kasus Asma Pediatri Berdasarkan Diagnosisnya

B. Pola Penggunaan Obat

Pola penggunaan obat pada pasien asma pediatri di RSUP Dr. Sardjito

merupakan gambaran terapi pengobatan yang telah diberikan kepada pasien

meliputi banyaknya obat, bentuk sediaan, golongan obat, dosis, frekuensi. Obat-

95%

5%

Asma komplikasi Asma non-komplikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

45

obatan asma yang digunakan dibagi menjadi 8 kelas terapi berdasarkan Standar

Pelayanan Medis RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

Tabel III. Distribusi Kelas Terapi Obat Yang Digunakan Pada Pasien Asma Pediatri Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2013

No Kelas Terapi

Jumlah

Kasus

(n=20)

Persentase

(%)

1 Obat yang bekerja pada sistem pernafasan 20 100

2 Obat-obat hormonal 19 95

3 Obat anti-infeksi 12 60

4 Pemberian O2 7 35

5 Obat yang mempengaruhi gizi dan darah 2 10

6 Obat yang bekerja sebagai analgesik 2 10

7 Obat yang bekerja pada sistem saluran cerna 1 5

8 Obat yang bekerja pada sistem saraf pusat 1 5

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa obat yang bekerja pada

sistem pernafasan mendapat peringkat pertama dengan persentase 100% yang

artinya semua pasien asma pediatri di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta diberikan

terapi obat-obatan yang berkerja pada sistem pernafasan yang berfungsi untuk

meredakan dan mengendalikan gejala asma karena terapi tersebut merupakan

terapi utama bagi pasien asma.

Obat-obatan hormonal memiliki peringkat yang kedua yaitu sebesar 95%.

Macam obat-obatan hormonal yang digunakan dalam terapi ini adalah golongan

kortikosteroid antara lain metilprednisolon, triamsinolon dan deksametason.

Golongan kortikosteroid digunakan sebagai anti-inflamasi. Obat golongan

kortikosteroid ini berfungsi untuk meningkatkan efek obat beta adrenergik dengan

memproduksi AMP siklik serta merelaksasi otot polos secara langsung sehingga

dapat mengurangi gejala asma dan frekuensi terjadinya serangan asma (Depkes

RI, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

46

1. Obat yang bekerja pada sistem pernafasan

Pada terapi asma yang dilakukan pada pasien asma yang telah

menjalani rawat inap di RSUP Dr. Sardjito ini banyak digunakan preparat asma

dengan cara pemberian nebulizer. Pemberian nebulizer ini digunakan pada

sediaan Ventolin® dengan zat aktif Salbutamol dan Combivent® dengan zat

aktif Ipratropium bromide. Penggunaan nebulizer ini memiliki beberapa

keuntungan antara lain toleransi pasien terhadap inhalasi lebih baik

dibandingkan dengan injeksi, meminimalkan efek samping (takikardia,

muntah), keamanan terapi lebih luas dan dosis yang diberikan langsung pada

jalan nafas (Depkes RI, 2005).

Tabel IV berisi obat-obatan yang bekerja pada sistem pernafasan yang

merupakan terapi utama bagi penderita asma. Dari tabel tersebut golongan obat

anti asma paling banyak digunakan dalam penatalaksanaan terapi pada pasien

pediatri di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada tahun 2013 yaitu sebesar 97,7%

dari golongan tersebut terbagi menjadi beberapa kelompok yaitu teofilin,

stimulan adrenoreseptor, bronkodilator muskarinik dan antihistamin. Zat aktif

salbutamol mempunyai peran sebagai stimulan adrenoreseptor β-2 selektif

yang termasuk golongan Short Acting Beta2-Agonist (SABA). Mekanisme

kerjanya adalah merelaksasi otot polos saluran pernafasan serta memodulasi

pelepasan mediator dari sel mast. Penggunaan terapi ini dilakukan pada

serangan akut yang dapat disebut sebagai obat pereda/mengurangi gejala

serangan asma bagi penderita asma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

47

Pada golongan anti-asma terdapat kelompok anti-histamin dengan zat

aktif ketotifen hidrogen fumarat yang berfungsi untuk mengatasi alergi dengan

cara menghambat pelepasan mediator-mediator histamine oleh sel mast pada

saluran pernafasan sehingga bronkus tidak mengalami kontriksi (Tjay, 2007).

Golongan obat saluran pernafasan pada kelompok dekongestan hidung

sistemik dengan zat aktif pseudoefedrin kombinasi. Obat ini digunakan dalam

penatalaksanaan asma yang berfungsi untuk mengatasi flu karena alergi pada

saluran nafas atas (MIMS, 2009).

Penatalaksanaan asma di RSUP Dr. Sardjito tidak diberikan obat

mukolitik dan antitusif karena apabila batuk atau dahak yang keluar sekiranya

tidak mengganggu pasien maka tidak perlu diberikan. Menurut Global

Innitiative for Asthma (2012), pemberian mukolitik tidak disarankan juga

karena dapat memperparah batuk yang di derita pasien.

Tabel IV. Pengelompokan Obat yang Bekerja pada Sistem Pernafasan yang Digunakan sebagai Terapi Pasien Asma Pediatri di Instalasi Rawat Inap

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2013

Golongan Kelompok Zat aktif Jenis obat Jumlah kasus

Persentase (%)

Anti Asma (97,7%)

Teofilin Aminofilin Aminofilin 4 9,1

Teofilin Teofilin 1 2,3

Stimulan adrenoreseptor

Salbutamol Salbutamol 5 11,3

Ventolin® 16 36,4

Salmeterol Seretide® 1 2,3

Bronkodilator muskarinik

Ipratropium bromida

Combivent® 13 29,5

Procaterol HCl Ataroc® 2 4,5

Antihistamin Ketotifen hidrogen fumarat

Profilas® 1 2,3

Dekongestan Pseudoefedrin kombinasi

Tremenza® 1 2,3

Total 44 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

48

2. Obat-obat hormonal

Dari tabel V, penggunaan obat hormonal golongan kortikosteroid

yang paling banyak digunakan adalah kelompok anti inflamasi sistemik dengan

zat aktif metilprednisolon sebanyak 18 kasus (85,7%). Penggunaan

kortikosteroid sistemik direkomendasikan untuk menangani pasien dengan

asma parah akut yang tidak merespon pada pemberian agonis β2 inhaler secara

agresif (setiap 20 menit untuk 3 atau 4 dosis). Sedangkan penggunaan

kortikosteroid inhalasi merupakan terapi kontrol jangka panjang yang paling

efektif untuk asma persisten (tanpa memperhatikan tingkat keparahan) dan

merupakan satu-satunya terapi yang menunjukkan adanya penurunan resiko

kematian yang disebabkan asma meskipun dalam dosis yang relatif kecil

(Sukandar dkk., 2008).

Pada pasien asma diberikan golongan kortikosteroid yang memiliki

mekanisme dan efek terepeutik yang sama dengan glukokortikosteroid yang

dapat menurunkan jumlah dan aktivitas sel yang terinflamasi dan

meningkatkan efek dari obat beta adrenergik dengan memproduksi AMP siklik.

Tabel V. Pengelompokan Obat-obat Hormonal yang Digunakan sebagai Terapi Pasien Asma Pediatri di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta Tahun 2013

Golongan Kelompok Zat aktif Jenis obat Jumlah kasus

Persentase (%)

Kortikosteroid Anti inflamasi

Metilprednisolon Metilprednisolon 18 85,7

Dexamethasone Dexamethasone 1 4,8

Triamcinolone Kenacort® 2 9,5

Total 21 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

49

3. Obat anti-infeksi

Obat antiinfeksi dalam penatalaksanaan asma diberikan apabila ada

dugaan infeksi yang menjadi pencetus timbulnya asma pada pasien, seperti

pneumonia, sinusitis atau otitis media (Depkes RI, 2005).

Antibakteri merupakan obat yang paling banyak digunakan pada

infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Mekanisme kerja dari antibakteri yang

termasuk dalam kelompok penisilin dan sefalosporin adalah menghambat

sintesis atau merusak dinding sel bakteri seperti beta-laktam. Sedangkan

golongan antibakteri dengan kelompok makrolid mekanisme kerjanya

menghambat atau memodifikasi sintesis protein (Depkes, 2011). Pada tabel di

bawah obat anti infeksi paling banyak digunakan yaitu kelompok penisilin

sebesar 57,2% dengan zat aktif amoxicillin dan ampicillin.

Tabel VI. Pengelompokan Obat-obat Anti-infeksi yang Digunakan sebagai Terapi Pasien Asma Pediatri di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta Tahun 2013

Golongan Kelompok Zat aktif Jenis obat Jumlah kasus

Persentase (%)

Antibakteri

Penisilin (57,2%) Amoxicillin Amoxicillin 6 42,9 Ampicillin Ampicillin 2 14,3

Sefalosporin Cefixime Cefixime 1 7,1

Makrolid Azithromycin Aztrin® 3 21,5

Anti Tuberkulosis

Rifampicin Rifampicin 1 7,1

INH, Vit B6 Suprazid Forte®

1 7,1

Total 14 100

4. Pemberian O2

Pada penelitian ini diperoleh sebanyak 7 kasus yang diberikan terapi

oksigen yaitu pada kasus 4b, 7, 8, 13b, 15, 17 dan 18. Pemberian terapi oksigen

ini diberikan untuk menjaga saturasi oksigen agar >95% serta mengurangi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

50

kemungkinan terjadinya hipoksemia pada pasien (WHO, 2013). Hipoksemia

adalah penurunan tekanan parsial oksigen dalam darah. Pada penyakit asma

terjadi penyempitan bronkus sehingga aliran udara sulit masuk maka perlu

diberikan O2 pada pasien asma untuk mengurangi gejala asma.

5. Obat yang bekerja pada sistem saluran cerna

Pemberian obat yang bekerja pada sistem saluran cerna pada terapi

asma diberikan kepada pasien yang mengalami gangguan atau adanya keluhan

pada saluran pencernaannya. Pada tabel di bawah penggunaan obat yang

bekerja pada sistem saluran cerna dalam penatalaksanaan asma adalah

kelompok antagonis resptor H2 dengan zat aktif ranitidin. Ranitidin mempunyai

indikasi untuk tukak lambung dan tukak duodenum, refluks esofagitis,

dyspepsia episodik kronis, tukak akibat AINS (Sukandar, dkk, 2008).

Tabel VII. Pengelompokan Obat-obat Saluran Cerna yang Digunakan sebagai Terapi Pasien Asma Pediatri di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta Tahun 2013

Golongan Kelompok Zat aktif Jenis obat Jumlah kasus

Persentase (%)

Antitukak Antagonis reseptor H2 Ranitidin Ranitidin 1 100

Total 1 100

6. Obat yang bekerja sebagai analgesik

Obat analgesik yang sering digunakan apabila terdapat keluhan pasien

berupa nyeri dan demam yang timbul akibat serangan asma maka diberikan

obat golongan analgesik dengan zat aktif paracetamol. Paracetamol ini dipilih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

51

karena dianggap zat anti-nyeri yang paling aman dan biasanya jarang terjadi

efek samping pada penggunaan yang sesuai.

Tabel VIII. Pengelompokan Obat Analgesik yang Digunakan sebagai Terapi Pasien Asma Pediatri di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Tahun 2013

Golongan Kelompok Zat aktif Jenis obat Jumlah kasus

Persentase (%)

Analgesik Analgesik non-opioid

Paracetamol Paracetamol 2 100

Total 2 100

7. Obat yang bekerja pada sistem saraf pusat

Tabel di bawah ini merupakan obat yang bekerja pada sistem saraf

pusat yang digunakan oleh pasien yang terdiagnosis sekunder epilepsi. Obat

golongan anti-epileptika dengan zat aktif Asam Valproat ini mekanisme

kerjanya menghambat enzim yang menguraikan GABA, sehingga kadar

neurotransmitter di otak akan meningkat (Tjay, 2007).

Tabel IX. Pengelompokan Obat Sistem Saraf Pusat yang Digunakan sebagai Terapi Pasien Asma Pediatri di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta Tahun 2013

Golongan Kelompok Zat aktif Jenis obat Jumlah kasus

Persentase (%)

Antiepileptika Antikonvulsan Valproic acid Depakene® 1 100

Total 1 100

8. Obat yang mempengaruhi gizi dan darah

Obat yang mempengaruhi gizi dan darah yang paling banyak

digunakan adalah Zinc yaitu pada kasus 6 dan 8. Penggunaan zinc pada pasien

asma ini diterapkan bagi pasien yang mengalami diare dan BAB cair.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

52

Tabel X. Pengelompokan Obat yang mempengaruhi Gizi dan Darah yang Digunakan sebagai Terapi Pasien Asma Pediatri di Instalasi Rawat Inap

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2013

Golongan Kelompok Jenis obat Jumlah kasus

Persentase (%)

Nutrisi Suplemen Zinc 2 100

Total 2 100

C. Evaluasi Drug Related Problem (DRPs)

Proses penatalaksanan pasien di rumah sakit perlu memperhatikan

kerasionalan dalam penggunaan obat karena dalam pengobatan yang diberikan

kepada pasien harus selalu dipertimbangkan antara keuntungan dan kerugian dari

efek yang ditimbulkan setelah dilakukan pengobatan. Pada penelitian ini, proses

evaluasi Drug Related Problem (DRPs) dilakukan dengan cara melihat informasi

dari rekam medis pasien yang berupa keterangan subjektif, objektif dan

penatalaksanaan obat yang diberikan pada pasien.

Kategori DRPs yang akan dievaluasi adalah tidak perlu obat, perlu obat,

obat salah, dosis kurang, efek samping obat dan dosis berlebih. Kajian mengenai

evaluasi DRPs ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kejadian DRPs pada

penatalaksanaan pasien asma pediatri yang menjalani rawat inap di RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta Tahun 2013. Berdasarkan hasil evaluasi ditemukan adanya

Yogyakarta, GINA (2012) dan pustaka yang sesuai, seperti DIH (Lacy,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

hp
Typewritten text
yang kemudian dibandingkan dengan Standar Pelayanan Medis RSUP Dr. Sardjito
hp
Typewritten text
20 subjek penelitian yang masuk dalam kriteria inklusi, kemudian didokumentasikan dengan SOAP yang meliputi kategori DRPs yang telah disebutkan di atas
Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

53

Armstrong, Goldman, and Lance, 2011) dan Medscape Drug Interaction

Checker.

Dari hasil penelitian ditemukan 6 kasus DRPs dari 18 kasus yang telah

memenuhi kriteria inklusi dan menjalani perawatan di instalasi rawat inap RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2013 yaitu 6 kasus efek samping obat dan

interaksi obat.

Tabel XI. Jenis DRPs Pada Pasien Asma Pediatri Rawat Inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2013

No Jenis DRPs Nomor Kasus (seperti

lampiran) KasusDRPs

(n=6) 1 Tidak perlu obat (unnecessary

drug therapy) 0 0

2 Perlu obat (needs additional drug therapy)

0 0

3 Obat salah (wrong drug) 0 0 4 Dosis kurang (dosage too low) 0 0 5 Efek samping obat (adverse drug

reaction) dan interaksi obat 2, 4a, 7, 9, 10, 16 6

6 Dosis berlebih (dosage too high) 0 0

Dari 20 subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dapat diketahui

bahwa jenis DRPs yang paling banyak terjadi adalah efek samping obat (adverse

drug reaction) yaitu sebanyak 6 kasus.

1. Tidak perlu obat (unnecessary drug therapy)

Jenis DRPs tidak perlu obat (unnecessary drug therapy) tidak ditemukan

pada penatalaksanaan pasien asma pediatri yang menjalani rawat inap di RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

54

2. Perlu obat (needs additional drug therapy)

Jenis DRPs perlu obat (needs additional drug therapy) tidak ditemukan

pada penatalaksanaan pasien asma pediatri yang menjalani rawat inap di RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2013.

3. Obat salah (wrong drug)

Jenis DRPs obat salah (wrong drug) tidak ditemukan pada

penatalaksanaan pasien asma pediatri yang menjalani rawat inap di RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta Tahun 2013.

4. Dosis kurang (dosage too low)

Jenis DRPs dosis kurang (dosage too low) tidak ditemukan pada

penatalaksanaan pasien asma pediatri yang menjalani rawat inap di RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta Tahun 2013.

5. Efek samping obat (adverse drug reaction) dan interaksi obat

Pada umumnya interaksi obat dapat memberikan efek positif dan

negatif. Pada kasus 2 terjadi interaksi obat antara Metilprednisolon dan

Kenacort® (Triamcinolon) yang dapat menyebabkan terjadinya penurunan efek

dari Triamcinolon dengan mempengaruhi metabolisme enzim CYP3A4 di hati

atau usus (Medscape Drug Interaction Checker, 2014). Rekomendasi yang

perlu dilakukan adalah monitoring pada penggunaan Metilprednisolon dan

Triamcinolon secara bersamaan. Interaksi yang terjadi termasuk dalam DRPs

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

55

potensial sebab tidak diketahui kebenarannya apakah interaksi obat tersebut

terjadi dalam tubuh pasien atau tidak.

Pada kasus 4a, 7, dan 9 terjadi interaksi antara Metilprednisolon

dengan Aminofilin (Teofilin) yang dapat menyebabkan terjadinya penurunan

efek dari Teofilin dengan mempengaruhi metabolisme enzim CYP3A4 di hati

atau usus (Medscape Drug Interaction Checker, 2014) sehingga

direkomendasikan untuk melakukan monitoring pada penggunaan

Metilprednisolon dengan Teofilin secara bersamaan.

Pada kasus 10, terjadi interaksi antara Rifampisin dengan

Metilprednisolon yang menyebabkan terjadinya penurunan efek

Metilprednisolon yang ditunjukkan dengan adanya studi farmakokinetik bahwa

AUC Metilprednisolon akan berkurang sekitar 60% dan waktu paruhnya akan

menurun 40-60% (Baxter, 2008). Pada kasus ini Metilprednisolon berfungsi

untuk mengatasi inflamasi yang terjadi pada pasien. Rekomendasi yang terbaik

adalah perlu dilakukan monitoring kondisi pasien terkait dengan tanda

inflamasi seperti peningkatan suhu tubuh pasien pada penggunaan Rifampisin

dan Metilprednisolon secara bersamaan.

Pada kasus 16, penggunaan antara Teofilin dengan Salbutamol dapat

meningkatkan pontensi terjadinya hipokalemia dan takikardi serta dapat

meningkatkan gangguan pada jantung. Interaksi ini juga dapat mengurangi efek

teofilin dalam plasma (Baxter, 2008). Rekomendasinya ialah dilakukan

monitoring pada penggunaan Teofilin dan Salbutamol secara bersamaan karena

dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan seperti takikardi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

hipokalemi, tetapi pada catatan rekam medis tidak diketahui apakah pasien

mengalami hipokalemi atau tidak karena tidak terdapat hasil pemeriksaan

kadar kalium pada hasil laboratorium dan tidak ada tanda

mengalami takikardi, s

potensial.

6. Dosis berlebih (dosage too high)

Jenis DRPs dosis

penatalaksanaan pasien asma pediatri yang menjalani rawat inap di RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta Tahun 2013.

D. Outcome

Outcome pasien merupakan pernyataan dokter yang dinyatakan secara

tertulis di lembar rekam medis (RM). Berdasarkan penelitian yang dilakukan,

diperoleh data outcome

outcome pasien yang dikatak

digambarkan pada diagram dibawah ini.

Gambar

ada catatan rekam medis tidak diketahui apakah pasien

mengalami hipokalemi atau tidak karena tidak terdapat hasil pemeriksaan

kadar kalium pada hasil laboratorium dan tidak ada tanda-tanda pasien

mengalami takikardi, sehingga interaksi yang terjadi termasuk dalam DRPs

(dosage too high)

Jenis DRPs dosis berlebih (dosage too high) tidak ditemukan pada

penatalaksanaan pasien asma pediatri yang menjalani rawat inap di RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta Tahun 2013.

Outcome Pasien Setelah Mendapat Terapi

pasien merupakan pernyataan dokter yang dinyatakan secara

tertulis di lembar rekam medis (RM). Berdasarkan penelitian yang dilakukan,

outcome pasien yang sembuh sebanyak 3 pasien, sedangkan

pasien yang dikatakan membaik sebanyak 15 pasien. Hal tersebut

digambarkan pada diagram dibawah ini.

Gambar 8. Persentase Outcome Pasien Setelah Mendapat Terapi

17%

83%

Outcome Pasien Setelah Mendapat Terapi

Sembuh

Membaik

56

ada catatan rekam medis tidak diketahui apakah pasien

mengalami hipokalemi atau tidak karena tidak terdapat hasil pemeriksaan

tanda pasien

k dalam DRPs

tidak ditemukan pada

penatalaksanaan pasien asma pediatri yang menjalani rawat inap di RSUP Dr.

pasien merupakan pernyataan dokter yang dinyatakan secara

tertulis di lembar rekam medis (RM). Berdasarkan penelitian yang dilakukan,

, sedangkan

. Hal tersebut

Pasien Setelah Mendapat Terapi

Sembuh

Membaik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

57

E. Rangkuman Evaluasi Drug Related Problems (DRPs)

Pada hasil penelitian ditemukan 7 kasus DRPs yang terjadi pada

penatalaksanaan terapi asma pada pasien pediatri yang menjalani rawat inap di

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2013. Kasus DRPs yang ditemukan tersebut

meliputi 6 kasus efek samping obat dan interaksi obat dan 1 kasus tidak butuh

obat. Jenis DRPs yang terjadi tersebut dibagi menjadi 2 yaitu aktual dan juga

potensial. Jenis DRPs aktual merupakan DRPs yang benar-benar terjadi pada

pasien sehingga mengakibatkan kerugian yang ditimbulkan akibat terjadinya

DRPs tersebut. Jenis DRPs potensial adalah DRPs yang mungkin terjadi tetapi

tidak terlihat dari keluhan dan hasil laboratorium pasien, namun dapat berpotensi

menimbulkan DRPs. Pada nomer kasus 4a, 7, 9, 10, dan 16 terjadi DRPs

potensial, namun status keluar pasien membaik sedangkan nomer kasus 2 terjadi

DRPs potensial dan status keluar pasien sembuh. Hal tersebut dikarenakan pasien

tidak mengalami DRPs tersebut.

Tabel XII. Hasil Evaluasi DRPs dan Status Keluar Pasien Asma Pediatri Rawat Inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2013

No. Kasus

DRPs Jenis DRPs Status Keluar Pasien

1 - - Membaik, diizinkan

2 Efek samping obat Potensial Sembuh, diizinkan

3 - - Membaik, diizinkan

4a Efek samping obat Potensial Membaik, diizinkan

4b - - Membaik, diizinkan

5 - - Membaik, diizinkan

6 - - Sembuh, diizinkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

58

Lanjutan tabel XII.

7 Efek samping obat Potensial Membaik, diizinkan

8 - - Membaik, diizinkan

9 Efek samping obat Potensial Membaik, diizinkan

10 Efek samping obat Potensial Membaik, diizinkan

11 - - Membaik, diizinkan

12 - - Membaik, diizinkan

13a - - Membaik, diizinkan

13b - - Membaik, diizinkan

14 - - Membaik, diizinkan

15 - - Membaik, diizinkan

16 Efek samping obat Potensial Membaik, diizinkan

17 - - Membaik, diizinkan

18 - - Sembuh, diizinkan

DRPs = Drug Related Problems

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian mengenai “Evaluasi Drug Related Problems (DRPs)

pada Pasien Asma Pediatri Rawat Inap (Studi Kasus di RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta Tahun 2013)” diperoleh hasil:

1. Karateristik pasien asma pediatri berdasarkan kelompok umur didapatkan

persentase terbesar pada kelompok umur 1-4 tahun sebanyak 8 pasien dengan

persentase sebesar 45%. Berdasarkan jenis kelamin menunjukkan persentase

terbanyak pada jenis kelamin perempuan yaitu sebesar 56%. Berdasarkan

diagnosisnya diperoleh 95% kasus dengan diagnosis asma komplikasi.

2. Pola penggunaan obat pasien asma pediatri diperoleh persentase terbesar pada

kelas terapi obat yang bekerja pada sistem pernafasan yaitu 100%.

3. Drug Related Problems yang terjadi pada pasien asma pediatri yaitu

4. Persentase outcome pasien setelah mendapatkan terapi yaitu 83% membaik

dan 17% sembuh.

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai evaluasi Drug Related

Problems (DRPs) keseluruhan penggunaan obat pada pasien asma pediatri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

hp
Typewritten text
sebanyak 6 kasus interaksi obat (terbanyak pada interaksi teofilin dan metilprednisolon)
Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

60

menggunakan data prospektif untuk mengetahui perkembangan kondisi

pasien terkait dengan kondisi asma.

2. Peneliti perlu membuka akses lebih banyak untuk mendapatkan informasi

obat yang lengkap terkait dengan tujuan terapi disesuaikan dengan kondisi

pasien, dengan memilki ijin penelitian di Instalasi farmasi misalnya untuk

mengetahui kekuatan obat yang tersedia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

dan bila perlu dengan Instalasi laboratorium.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

61

DAFTAR PUSTAKA

Anitawati, E., 2001, Pola Pengobatan Penyakit Asma Bronkial untuk Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari Selama Tahun 1998, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Asdie, A.H., 1995, Harrison: Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam, Volume 1, Edisi 13, EGC, Jakarta, pp.201.

Baxter, K., 2008, Stockley’s Drug Interaction, 8th ed., Pharmaceutical Press, United Kingdom, pp. 1061, 1174.

Brunner dan Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Vol. 2, Edisi 8, EGC, Jakarta, pp. 661.

Bruton, L., Parker, K., Blumenthal, D., Buxton, I., 2008, Goodman & Gilman’s Manual of Pharmacology and Therapeutics, EGC, Jakarta, pp.432, 436.

Budiarto, E., 2002, Metodologi Penelitian Kedokteran Sebuah Pengantar, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta, pp.32-34.

Cipolle, R.J., Strand, L.M., Morley, P.C., 2004, Pharmaceutical Care Practice; the clinician’s guide, 7th edition, McGraw-Hill, USA, pp.173-191.

Depkes RI, 2004, Keputusan Menkes RI No. 1197/Menkes/SK/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Indonesia, Departemen KesehatanRI, Jakarta, pp.1.

Depkes RI, 2005, Standar Pelayanan Medis RSUP Dr. Sardjito, Edisi III, Cetakan 1, Jilid 3, Medika Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta, pp. 393-398, 405, 408-414.

Depkes RI, 2007, Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Asma, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, pp. 6, 13, 40- 42.

Depkes RI, 2009, Keputusan Menkes RI No. 1023/Menkes/SK/XI/2008 tentang Pedoman Pengendalian Penyakit Asma, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, pp. 3-6.

Depkes RI, 2013, Formularium RSUP Dr. Sardjito, Edisi Tahun 2013, Bakti Husada, Yogyakarta.

Global Innitiative for Asthma (GINA), 2012, Pocket Guide For Asthma Management And Prevention, Global Initiative For Asthma, Canada, pp.5.

Greene, R. J., 2008, Pathology And Therapeutics For Pharmacists: A Basis For Clinical Pharmacy Practice, Third edition, Pharmaceutical Press, USA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

62

Handayani, Y., 2010, Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Asma Bronkial di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Bulan Januari-Desember 2009, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Hill, V.L. and Wood, P.R., 2009, Pediatric in Review; Asthma Epidemiology, Pathopysiology, and Initial Evaluation, Vol. 30 No.9, American Academy of Pediatrics, pp. 332.

Ikawati, Z., 2007, Farmakoterapi Penyakit Sistem Pernafasan, Pustaka Adipura, Yogyakarta, pp.45, 46, 47, 49, 52, 56, 61.

Kelly, H.W. and Sorkness, A.C., 2008, Asthma: in Dipiro, Joseph, T.D., Robert, L., Gary, R.M., Barbara, G.W., Michael, P., Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach, Seventh Edition, Mc Graw Hill, USA, pp. 465-466, 483-485, 487-489, 498.

Kountour, R., 2003, Metode Penelitian, Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, Seri Umum No. 5, PPM, Jakarta, pp. 105, 139.

Lacy, C.F., Armstrong, L.L., Goldman, M.P., Lance L.L., 2011, Drug Information Handbook, 20th Ed., Lexi-copm, Ohio, pp. 53-55, 1703.

Lapau, B., 2012, Metode Penelitian Kesehatan, Metode Ilmiah Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi, Yayasan Pustaka Obor Indonesia, Jakarta, pp. 40, 47, 51, 52.

Mangunnegoro, H., dkk, 2004, Asma; Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan di Indonesia, Balai penerbit FKUI, Jakarta, pp.23, 24, 75.

Marcdante, K.J., Kliegman, R.M., Jenson, H.B., Behrman, R.E., 2011, Nelson Essentials of Pediatrics, 6th Edition, Saunder Elsevier, Canada.

Matfin, G., Porth, C.M., 2009, Pathophysiology; Concepts Of Altered Health States, Eight Edition, Wolters Kluwer Health, Lippincott Williams & Wilkins, China, pp.710.

McPhee, S.J., Ganang, W.F., 2007, Patofisiologi penyakit: Pengantar Menuju Kedokteran Klinis, Edisi 5, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp.255.

Medscape, 2014, Aminophylline, http://reference.medscape.com/drug/theo-24-theochron-theophylline-343447, diakses tanggal 18 April 2014.

Medscape, 2014, Ampicillin, http://reference.medscape.com/drug/ampi-omnipen-ampicillin-342475, diakses tanggal 12 April 2014.

Medscape, 2014, Methylprednisolone, http://reference.medscape.com/drug/medrol-medrol-dosepak-methylprednisolone-342746, diakses tanggal 9 April 2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

63

Medscape Drug Interaction Checker, 2014, http://reference.medscape.com/drug-interactionchecker, diakses tanggal 17 April 2014.

MIMS, 2009, MIMS Edisi Bahasa Indonesia, Volume 10, PT. Bhuana Ilmu Popular, Jakarta.

MIMS, 2014, Azithromycin, http://www.mims.com/Indonesia/drug/info/Aztrin/?q=Azithromycin &type=brief, diakses tanggal 29 April 2014.

Muttaqin, A., 2008, Buku Ajar Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Sistem Pernafasan, PT. Salemba Medika, Jakarta, pp. 220.

NIH, 2012, http://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/asthma/, diakses tanggal 26 Maret 2014.

Ratnawati, 2011, Epidemiologi Asma, Jurnal Respirologi Indonesia, Vol.31 No. 4, 172.

Rengganis, I., 2008, Majalah Kedokteran Indonesia, Volum: 58, Nomor: 11; Diagnosis and Management of Bronchial Asthma, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. pp. 445, 446.

Scottish Intercollegiate Guidelines Network (SIGN), 2012, British Guidline on the Management of Asthma, Healthcare Improvement Scotland, London, pp.5

Sukandar, E.Y., Andrajati, R., Sigit, J.I., Adnyana, I.K., Setiadi, A.A.P., dan Kusnandar, 2008, ISO Farmakoterapi, ISFI, Jakarta, pp. 448, 458.

Sutedjo, A.Y., 2009, Buku Saku Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Amara Books, Yogyakarta, pp. 25-33.

Tjay, T.H., Rahardja, K., 2007, Obat-Obat Penting; Khasiat, Penggunaan dan Efek-efek Sampingnya, Edisi ke-6, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, pp. 70, 422, 647.

Vitahealth, 2005, Asma: Informasi lengkap untuk penderita dan keluarganya, Gramedia PustakaUtama, Jakarta, pp.17.

WHO, 2013, Pocket Book of Hospital Care for Children; Guidelines for Management of Common Childhood Illnesses, Second edition, WHO publications, Switzerland, pp. 98, 100.

Wibowo, S.A., 2007, Kajian Profil Persepan Pasien Asma Bronkial Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Bangli-Bali Tahun 2005, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

64

Wijaya, A.M., 2010, Penanganan Diare pada Bayi dan Anak Balita di Tingkat Rumah Tangga, http://www.infodokterku.com/component/content/article/22-information-of-diseases/penyakit-menular/81-penanganan-diare-pada-bayi-dan-anak-balita-di-tingkat-rumah-tangga, diakses tanggal 12 Mei 2014.

Wolf, R. L., 2004, Essential Pediatric Allergy, Asthma & Immunology, McGraw Hill Companies, USA, pp. 64.

Yusriana, C.S., 2002, Pola Pengobatan Penyakit Asma Bronkial Pada Pasien Anak Rawat Inap Di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode 1999-2001, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

65

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

66

Lampiran 1. Nilai rujukan hasil laboratorium pasien asma pediatri di RSUP

Dr. Sardjito Yogyakata Tahun 2013

Parameter Nilai Rujukan Laki-laki Perempuan

WBC (4,8-10,8)x103µl (4,8-10,8)x103µl RBC (4,7-6,1) x106µl (4,2-5,4) x106µl HGB (14-18) g/dL (12-16) g/dL HCT 42-52 % 37-47 % MCV 79,0-99,0 fL MCH 27,0-31,0 pg

MCHC 33,0-37,0 g/dL PLT (150-450) x103µl MPV 7,2-11,1 fL

NEUT# (1,8-8) x103µl LYMPH# (0,9-5,2) x103µl MONO# (0,16-1) x103µl

EO# (0,045-0,44) x103µl BASO# (0-0,2) x103µl

NEUT% (50-70) % LYMPH% (25-40) % MONO% (2-8) %

EO% (2-4) % BASO% (0-1) %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

67

Lampiran 2. Analisis Drug Related Problems pada pasien asma pediatri di Instalasi rawat inap RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta tahun 2013

Kasus 1 (No. RM 01.63.60.19) Subjektif Jenis kelamin/Umur: Perempuan / 7th BB : 23 kg Masuk RS : 09/09/2013 – 16/09/2013 Riwayat : 3BSMRS : anak batuk(+), pilek(+), muntah (-), demam(-), sesak nafas(-), makan/minum berkurang,BAB&BAK tidak ada keluhan → periksa ke dokter didiagnosis asma kemudian diberi kenacort 3x¾tab, procaterol 2x¾tab, fluimucil 3x½tab, cetirizine 1x½tab 1MSMRS :batuk(+), pilek(+),muntah(-), sesak (-) hilang timbul 1HSMRS : anak demam (+), batuk, pilek cair, muntah tiap kali batuk, makan/minum berkurang, mendapat terapi domperidon 3x½. HMRS: sesak(+),batuk dan pilek, periksa ke poli diberi resep plucaterol dan metilprednisolon dan disarankan ke IGD untuk nebulisasi dan evaluasi.

Riwayat keluarga: Riwayat sakit asma dari keluarga (nenek) Riwayat rhinitis alergi (+) tante Riwayat DM (disangkal) Diagnosa Utama : asma serangan berat episode jarang Diagnosa Sekunder : pneumonia, gastritis Keluhan Utama : sesak nafas Keadaan Pulang : membaik (diizinkan)

Objektif

Hasil Laboratorium (Tgl.14/09/2013): WBC : 6,71x103µl RBC : 4,73 x106µl HGB : 11,9 g/dL(↓) HCT : 38,2% MCV :80,8 fL MCH : 25,1 pg(↓) PLT : 303x103µl (09/09/2013) RO thorax AP dan latheral view, supine, asimetris, inspirasi dan kondisi cukup, hasil : tampak perselubungan semiopak inhomogen batas tak tegas di perihiler dan paracardial pulmo dextra et sinistra, air bronchogram (+), kedua diagfragma licin dan tidak mendatar, tak tampak penebalan pleural space bilateral, cor CTR=0,47.

NEUT#: 2,91 x103µl LYMPH#: 2,52 x103µl MONO#: 0,49 x103µl EO#: 0,55 x103µl(↑) BASO#: 0,03 x103µl NEUT%: 43,3% (↓) LYMPH%: 37,5% MONO%: 7,4% EO%: 8,2%(↑) BASO%: 0,5%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

68

Tanggal 9 10 11 12 13 14 15 16

Tanda Vital

Suhu Tubuh

(oC)

38,5 36 37,4 36,2

36,5 36,5

36,2 37,5

37,5 36,7

36,4 36,5 37 36,6

Nadi (x/menit)

140 112 112 120

115 130

115 114

118 112

110 128 101 100

RR (x/menit)

40 30 30 30

30 34

34 24

28 22

24 30 23 30

SpO2 (%)

- 96 -

96

95 -

98 -

97 -

- 96 -

97

Keluhan Sesak nafas dan batuk

Batuk, sesak nafas Sesak berkurang, masih ada batuk

Sesak berkurang - - - -

Penatalaksanaan Obat

P S S M P S S M P S S M P S S M P S S M P S S M P S S M P S S M

Ventolin® nebulizer 1resp

23.15

01.30,

7

12, 13

5

12

18

6

12

6

6

6

Combivent® nebulizer 1resp

9

Ranitidine inj. 20mg

01.30

18

Ampicilin inj. 800mg

01

Ampicilin inj. 600mg

12

18

12

18

12

18

12

18

12

18

6

Metilpredisolon inj. 10mg

12

Aminofilin inj. 70mg

20

20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

69

Aminofilin po 70mg

6

12

18

6

12

18

Amoxicilin po 350mg

5

Assessment : Pasien diberi Combivent® Nebulizer dan Ventolin® Nebulizer untuk mengatasi bronkospasme (gejala asma) berupa sesak nafas. Penggunaan antikolinergik seperti

ipratropium bromide umumnya menghasilkan perbaikan fungsi paru 10-15% dibandingkan dengan penggunaan β agonis saja (Ikawati, 2007), karena ipratropium bromide mempunyai efek meningkatkan bronkodilatasi agonis beta-2 kerja singkat pada serangan asma dan memperbaiki faal paru (Mangunnegoro, 2004).

Metilprednisolon injeksi diberikan untuk mengurangi peradangan terutama pada penyakit asma (Muttaqin, 2008), dengan menurunkan jumlah dan aktivitas dari sel yang

terinflamasi dan meningkatkan efek obat beta adrenergik dengan memproduksi AMP siklik, inhibisi mekanisme bronkokonstriktor, atau merelaksasi otot polos secara langsung (Kelly and Sorkness, 2008). Aminofilin diberikan untuk pengobatan dan profilaksis spasme bronkus yang berhubungan dengan asma, emfisema dan bronkitis kronis. Berdasarkan wawancara dari dokter, pasien menerima dosis aminofilin po lebih rendah dikarenakan untuk mengurangi terjadinya efek samping berupa takikardi selain itu juga adanya riwayat penggunaan obat sebelumnya pada pasien dengan dosis setengah dari biasanya karena dengan dosis normal pasien sudah mengalami takikardi. Pasien diberi terapi antibiotik berupa ampicilin dan amoxicillin karena adanya komplikasi pneumonia yang ditunjukkan dengan menurunnya jumlah neutrofil yang berarti bahwa terdapat infeksi (Sutedjo, 2009).

Pada hari pertama rawat inap, suhu tubuh pasien mencapai 38,50C dimungkinkan pasien diberikan obat penurun panas atau demam namun tidak tercatat dalam

penatalaksanaan obat, namun dapat dimungkinkan juga kondisi suhu tubuh pasien turun dengan sendirinya karena demam dapat disebabkan oleh adanya inflamasi, apabila inflamasi tersebut sudah teratasi maka suhu tubuh akan kembali normal. Batuk yang terdapat pada keluhan pasien dapat dimungkinkan efek samping dari penggunaan salbutamol dan ipratropium bromide atau batuk tersebut merupakan manifestasi klinik dari asma.

Evaluasi DRPs: Perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien menerima obat sesuai dengan indikasi pasien. Tidak perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien sudah diberikan terapi kombinasi yang sesuai. Obat salah tidak terjadi pada kasus ini kerena pasien tidak mengalami komplikasi dari obat yang telah diterima. Dosis kurang tidak terjadi pada kasus ini karena obat yang diberikan kepada pasien telah mencapai efek terapeutik yang diinginkan, hal tersebut dapat dilihat dari tanda vital dan

keluhan pasien yang semakin membaik atau keluhan sesak nafas berkurang. Dosis berlebih tidak terjadi pada kasus ini karena dosis Combivent® nebulizer, Ventolin® nebulizer, Metilprednisolon dan Aminofilin yang diberikan sudah tepat. Efek samping dan interaksi obat tidak ditemukan efek samping atau interaksi yang terjadi. Rekomendasi: -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

70

Kasus 2 (No. RM 00.73.18.14) Subjektif Jenis kelamin /Umur: Laki-laki/4 th BB : 16 kg. TB: 107cm Masuk RS : 18/08/2013 -21/08 /2013 Riwayat : Anak terdiagnosis asma sejak usia 2th , frekuensi serangan ±1-2x/tahun. Mulai tahun 2013, serangan asma meningkat, 3x dalam 1th. Setiap kali serangan anak dibawa ke IGD dan mendapat nebulisasi 1x dan obat puyer.

Riwayat keluarga: Riwayat asma (+) dari kakek dan nenek Riwayat rhinitis (+) ibu Riwayat hipertensi, DM,stroke (kakek dari ayah, nenek dari ibu) Diagnosa Utama : asma brokial Diagnosa Sekunder : atelectasis partial Keluhan Utama : batuk, sesak nafas, wheezing Keadaan Pulang : sembuh (diizinkan)

Objektif

RO (18/8/2013) : Mengarah ke gambar alektasis lobus superior segmen aphial pulmo bronchitis RO (20/8/2013) : Infiltrat dengan limfaderopati hilus, tidak tampak gambaran alektosis Hasil Laboratorium: -

6jam SMRS: batuk, nafas tampak cepat, sulit berbaring, ada mengi, di IGD anak ada mengi, nafas cepat, RR 52x/menit, HR 144x/menit, SpO2 92% O2 rooms, dilakukan nebulisasi ventolin 1respul, setelah nebulizer, RR 32-37x/menit, HR 124-128x/menit, SpO2 93-94% O2 rooms, wheezing berkurang.

Tanggal 18 19 20 21

Tanda Vital

Suhu Tubuh

(oC)

36,9 36,8 36,8 36,5

36,7

Nadi (x/menit)

100 113 110 113

100

RR (x/menit)

48 24 24 24

20

SpO2 (%) - 98 98

- 98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

71

Keluhan Sesak nafas Tidak sesak, batuk berdahak,

tidak pilek

Batuk berdahak Batuk berdahak

Penatalaksanaan Obat

Pagi Siang Sore Malam Pagi Siang Sore Malam Pagi Siang Sore Malam Pagi Siang Sore Malam

Metil prednisolon po 8mg

6 24 6 6

Kenacort® (Triamcinolone) po 8mg

24 6 18

6

Ventolin® nebulizer (1resp)

6

Combivent® nebulizer (1resp/6jam)

22 6 12 18

24 6

Assessment : Pada hari pertama pasien datang ke RSUP Dr. Sardjito pukul 23.55 dengan keluhan batuk, sesak dan wheezing. Pasien diberikan Ventolin®

nebulizer dan Combivent® nebulizer sebagai bronkodilator yang berfungsi untuk meredakan gejala serangan asma akut. Penggunaan antikolinergik seperti ipratropium bromide umumnya menghasilkan perbaikan fungsi paru 10-15% dibandingkan dengan penggunaan β agonis saja (Ikawati, 2007), karena ipratropium bromide mempunyai efek meningkatkan bronkodilatasi agonis beta-2 kerja singkat pada serangan asma dan memperbaiki faal paru (Mangunnegoro, 2004). Pemberian peroral Metilprednisolon berperan sebagai kortikosteroid dan berfungsi sebagai antiinflamasi terutama pada asma fase akut. Berdasarkan dari hasil wawancara dokter, pada tanggal 19, pasien menerima dosis metilprednisolon 16mg/hari, kemudian pada tanggal 20 dan 21 pasien menerima dosis lebih rendah yaitu 8mg/hari (maintenance dosage), adanya penurunan dosis pada penggunaan metilprednisolon ini dapat dilihat dari perkembangan kesehatan pasien yang membaik. Dosis metilpredisolon untuk anak dengan BB 16kg adalah 16-27,2mg/hari (Medscape, 2014). Pasien terdiagnosis sekunder atelectasis partial, kemudian pasien diberikan Kenacort® (triamcinolone) yang merupakan golongan kortikosteroid yang berfungsi untuk mengatasi kelainan paru. Evaluasi DRPs: Perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien menerima obat sesuai dengan indikasi pasien. Tidak perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien sudah diberikan terapi kombinasi yang sesuai. Obat salah tidak terjadi pada kasus ini kerena pasien tidak mengalami komplikasi dari obat yang telah diterima. Dosis kurang tidak terjadi pada kasus ini karena obat yang diberikan kepada pasien telah mencapai efek terapeutik yang diinginkan, hal tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

72

dapat dilihat dari tanda vital dan keluhan pasien yang semakin membaik atau keluhan sesak nafas berkurang. Dosis berlebih tidak terjadi pada kasus ini karena dosis Metilprednisolon, Combivent® nebulizer, Ventolin® nebulizer yang diberikan sudah tepat. Efek samping dan interaksi obat ditemukan pada kasus ini yaitu interaksi obat antara Metilprednisolon dan Kenacort® yang menyebabkan

terjadinya penurunan efek triamcinolone dengan mempengaruhi metabolisme enzim CYP3A4 di hati/usus (Medscape Drug Interaction Checker, 2014). Berdasarkan data yang di dapat tidak dapat diketahui secara pasti apakah benar-benar terjadi penurunan efek dari triamcinolone, sehingga tidak diperlukan rekomendasi khusus dan tergolong dalam DRPs potensial.

Rekomendasi: Monitoring pada penggunaan Kenacort® (Triamcinolone) dengan Metilprednisolon secara bersamaan.

Kasus 3 (No. RM 01.66.00.39) Subjektif Jenis kelamin /Umur: Perempuan/ 3 th BB : 10kg Masuk RS : 15/11/2013 -18/11/2013 Riwayat : Riwayat asma dalam keluarga (+) 7HSMRS : anak batuk, pilek saat malam hari, kemudian sesak, tidak ada demam, dibawa ke puskesmas→sesak berkurang→anak rawat jalan. 1HSMRS: anak demam tinggi saat siang hari disertai batuk, pilek, sesak HMRS: saat dini hari anak sesak disertai bunyi mengi kemudian dibawa ke RSS

Diagnosa Utama : asma bronkial serangan sedang Diagnosa Sekunder : common cold Keluhan Utama : sesak nafas disertai bunyi mengi Keadaan Pulang : membaik (diizinkan)

Objektif

Hasil Laboratorium : -

Tanggal 15 16 17 18

Tanda Vital

Suhu Tubuh

(oC)

39 - 37 36,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

73

Nadi (x/menit)

120 - 104 120

RR (x/menit)

30 30 28 30

SpO2 (%) - - - - Keluhan Sesak nafas Sesak berkurang Batuk Batuk Penatalaksanaan Obat

Pa Si So Ma Pa Si So Ma Pa Si So Ma Pa Si So Ma

Salbutamol po 1mg 13 20 6 13 20 6 13 20 6 13 Metilprednisolon po 8mg

12 24 6 6 6

Assessment : Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak nafas disertai bunyi mengi. Pada kasus ini pasien memilki riwayat asma dari keluarga,

dengan adanya riwayat asma dari keluarga pasien maka hal tersebut dapat dikatakan sebagai faktor resiko terjadinya asma (SIGN, 2012). Pasien diberi obat salbutamol dan metilprednisolon.

Salbutamol diberikan sebagai bronkodilator dengan merelaksasi otot polos saluran napas (Mangunnegoro, 2004). Dosis pada anak 2-6

tahun 1-2mg diberikan 3-4x/hari (MIMS, 2009). Pasien diberikan dosis 1mg 3x/hari sehingga pasien menerima 3mg/harinya. Terapi salbutamol ini sudah sesuai. Metilprednisolon berperan sebagai antiinflamasi, diberikan untuk mengurangi peradangan terutama pada penyakit asma (Muttaqin, 2008). Dosis metilprednisolon untuk anak adalah 4-16mg/hari (MIMS, 2009). Pada tanggal 15 pasien menerima dosis metilprednisolon 8mg 2x/hari maka pasien menerima 16mg/hari, hal tersebut masih termasuk dalam range dosis sehingga dapat disimpullkan terapi yang diberikan sudah sesuai. Kemudian pada tanggal 16, 17 dan 18 pasien menerima dosis lebih rendah yaitu 8mg/hari (maintenance dosage), adanya penurunan dosis pada penggunaan metilprednisolon ini dapat dipertimbangkan dari keadaan pasien yang membaik.

Pada hari pertama rawat inap (15/11/2013) suhu tubuh pasien mencapai 39oC dimungkinkan diberikan obat penurun panas atau demam

namun tidak tercatat dalam penatalaksanaan obat, namun dapat dimungkinkan juga kondisi suhu tubuh pasien turun dengan sendirinya karena demam dapat disebabkan oleh adanya inflamasi, apabila inflamasi tersebut sudah teratasi maka suhu tubuh akan kembali normal. Keadaan pulang pasien membaik dan diizinkan.

Keluhan pasien pada hari ke 3 dan 4 adalah batuk, namun batuk yang ditimbulkan tidak dapat diketahui secara pasti apakah batuk tersebut

merupakan efek samping dari pemberian salbutamol karena pada hari ke 2 tidak ada keluhan batuk. Kemungkinan juga dapat disebabkan adanya manifestasi klinik dari asma. Keluhan batuk tidak diketahui pula apakah batuk yang dialami berdahak atau kering.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

74

Evaluasi DRPs: Perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien menerima obat sesuai dengan indikasi pasien. Tidak perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien sudah diberikan terapi kombinasi yang sesuai. Obat salah tidak terjadi pada kasus ini kerena pasien tidak mengalami komplikasi dari obat yang telah diterima. Dosis kurang tidak terjadi pada kasus ini karena obat yang diberikan kepada pasien telah mencapai efek terapeutik yang diinginkan, hal tersebut

dapat dilihat dari tanda vital dan keluhan pasien yang semakin membaik atau keluhan sesak nafas berkurang Dosis berlebih tidak terjadi pada kasus ini karena dosis Salbutamol dan Metilprednisolon yang diberikan sudah tepat. Efek samping dan interaksi obat tidak ditemukan dalam kasus ini. Rekomendasi : -

Kasus 4a (No. RM 01.63.05.07) Subjektif Jenis kelamin /Umur: Perempuan/5th BB :16,5kg, TB: 103cm Masuk RS : 07/06/2013 – 09/06/2013 Riwayat : Riwayat alergi dingin pada nenek garis keturunan ibu, riwayat asma pada ibu. Sesak nafas,batuk,pilek sejak kemarin. Riwayat asma bronkial sering kambuh bulan lalu dan 2 bulan yang lalu.

Diagnosa Utama : asma bronkial Diagnosa Sekunder : rhinofaringitis akut Keluhan Utama : sesak nafas dan batuk Keadaan Pulang : membaik (diizinkan)

Objektif

Hasil Laboratorium (Tgl. 07/06/2013): Thorax: simetris, retraksi, subcostal dalam dan tidak ada ketinggalan gerak.

Tanggal 7 8 9

Tanda Vital

Suhu Tubuh (oC)

36,6 36,6 37,4 37

36,2 36,7 36

36 36

Nadi (x/menit) 132 100 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

75

130 110 100

104 100

105

RR (x/menit)

40 46 40 38

32 30 30

28 30

SpO2 (%)

92 - - -

- - -

- -

Keluhan Sesak nafas, batuk tak berdahak, pilek berlendir warna jernih

Batuk berkurang Tidak sesak

Penatalaksanaan Obat Pagi Siang Sore Malam Pagi Siang Sore Malam Pagi Siang Sore Malam Ventolin® nebulizer (1resp/2-4jam)

10 13 18 20

Combivent® nebulizer (1resp/2-4jam)

11 15.30

Metilprednisolon i.v. 16mg 15 24 8 20 8 Aminophilin inj. loading(100mg dalam D5% 50cc)

15

Aminophilin inj. maintenen (120mg dalam D5% 50cc)

20 6

Assessment :

Pasien berumur 5 tahun dengan riwayat asma yang diturunkan dari ibu dan riwayat alergi dingin dari nenek, dengan adanya riwayat asma dari keluarga pasien maka hal tersebut dapat dikatakan sebagai faktor resiko terjadinya asma (SIGN, 2012).

Pasien diberi Combivent® nebulizer dan Ventolin® nebulizer secara selang-seling untuk menangani asma bronkial. Combivent®

Nebulizer dan Ventolin® Nebulizer diberikan untuk mengatasi bronkospasme (gejala asma) berupa sesak nafas. Penggunaan antikolinergik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

76

seperti ipratropium bromide umumnya menghasilkan perbaikan fungsi paru 10-15% dibandingkan dengan penggunaan β agonis saja (Ikawati, 2007), karena ipratropium bromide mempunyai efek meningkatkan bronkodilatasi agonis beta-2 kerja singkat pada serangan asma dan memperbaiki faal paru (Mangunnegoro, 2004).

Pasien diberi Metilprednisolon injeksi untuk menangani rhinofaringitis akut. Metilprednisolon dapat mengurangi peradangan dan

berfungsi sebagai antiinflamasi. Pemberian dengan cara injeksi dimungkinkan untuk mempercepat terjadinya efek terapi pada pasien dibandingkan dengan penggunaan secara peroral. Dosis metilprednisolon pada anak 2mg/kgBB (Depkes RI, 2005), pasien dengan BB 16,5kg maka dosis yang seharusnya diterima adalah 33mg/hari. Pada kasus ini pasien diberikan dosis 16mg 2x sehari, maka dapat disimpulkan dosis yang diberikan sudah sesuai pustaka acuan.

Aminophilin injeksi berfungsi menghilangkan gejala asma. Penggunaan aminofilin bersamaan dengan dextrose 5% untuk mengatasi

hidrasi pada pasien (Depkes RI, 2005). Dosis awal pemberian aminofilin secara iv adalah 6-8mg/kgBB (WHO, 2013). Pasien dengan BB 16,5kg, maka dosis yang seharusnya diterima 99-132mg. Berdasarkan data di atas dosis yang diberikan pada pasien sudah sesuai. Dosis aminofilin di tingkatkan menjadi 120mg karena pada dosis tersebut masih adekuat atau masuk dalam range dosis yang ditetapkan.

Pada tanggal 7, pasien mengalami takikardi karena adanya penyempitan bronkus maka otot jantung akan memompa darah ke dalam

tubuh lebih cepat sehingga respirasi juga menjadi cepat. Keluhan pilek dengan lendir berwarna bening dimungkinkan adanya alergi terhadap cuaca yang dingin karena pasien juga memiliki riwayat alergi dingin dari nenek.

Evaluasi DRPs: Perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien menerima obat sesuai dengan indikasi pasien. Tidak perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien sudah diberikan terapi kombinasi yang sesuai. Obat salah tidak terjadi pada kasus ini kerena pasien tidak mengalami komplikasi dari obat yang telah diterima. Dosis kurang tidak terjadi pada kasus ini karena obat yang diberikan kepada pasien telah mencapai efek terapeutik yang diinginkan, hal

tersebut dapat dilihat dari tanda vital dan keluhan pasien yang semakin membaik atau keluhan sesak nafas berkurang. Dosis berlebih tidak terjadi pada kasus ini karena dosis Combivent® nebulizer, Ventolin® nebulizer, Metilprednisolon dan Aminofilin

yang diberikan sudah tepat. Efek samping dan interaksi obat ditemukan pada kasus ini yaitu antara Metilprednisolon dengan Aminofilin yang menyebabkan terjadinya

penurunan efek dari teofilin dengan mempengaruhi metabolisme enzim CYP3A4 di hati atau usus (Medscape Drug Interaction Checker, 2014). Berdasarkan data yang di dapat tidak dapat diketahui secara pasti apakah benar-benar terjadi penurunan efek dari Teofilin, sehingga tidak diperlukan rekomendasi khusus dan tergolong dalam DRPs potensial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

77

Rekomendasi : Monitoring pada penggunaan Metilprednisolon bersamaan dengan Teofilin secara bersamaan.

Kasus 4b (No. RM 01.63.05.07) Subjektif Jenis kelamin /Umur: Perempuan/5th BB :16,5kg, TB : 106cm Masuk RS : 10/09/2013 – 13/09/2013 Riwayat : Anak terdiagnosis asma bronchial sejak 2 tahun. 7HSMRS: anak batuk, pilek, lalu orang tua memberi Ataroc dan nebulisasi. 4HSMRS: anak demam,semakin lama semakin tinggi (dikatakan hingga 390C), batuk, pilek, sesak, makan dan minum mau. Orang tua membawa ke dokter Sp. AK. Diberi terapi Cefixime, fluimucyl, nebulizer bila sesak. HMRS: keluhan menetap, demam naik turun, batuk, pilek, sesak nafas hilang timbul, makan berkurang minum mau, orang tua memberikan nebulizer per 4jam, sesak berkurang namun malam hari anak sesak dan demam kembali, orang tua membawa ke RSS.

Diagnosa Utama : asma serangan sedang episode sering Diagnosa Sekunder : rhinofaringitis akut Keluhan Utama : demam dan sesak nafas Keadaan Pulang : membaik (diizinkan)

Objektif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

78

Hasil Laboratorium (Tgl. 11/09/2013): Thorax : simetris, retraksi tidak ada WBC : 14,93x103µl (↑) RBC : 4,68 x106µl HGB : 12,3g/dL HCT : 35,6% (↓) MCV :76,1 fL (↓) MCH : 26,3 pg (↓) PLT : 397x103µl

NEUT#: 11,5 x103µl (↑) LMPYH#: 2,41 x103µl MONO#: 0,88 x103µl EO#:0,12 x103µl BASO#:0,02 x103µl NEUT%: 77,1% (↑) LMPYH%: 16,1% MONO%:5,9% EO%: 0,8% (↓) BASO%: 0,1%

Tanggal 11 12 13

Tanda Vital

Suhu Tubuh (oC)

38,7 37,9 37,4 36,7

36,7 38,3 38,4

-

- 36,2 36

Nadi (x/menit)

100 120 108 108

100 110 94 112

130 96 96

RR (x/menit)

38 30 36 36

36 36 30 21

24 24 30

SpO2 (%)

- - - -

- - - -

93 - -

Keluhan Sesak nafas berkurang, badan terasa panas

Demam, batuk, sesak berkurang

Sesak berkurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

79

Penatalaksanaan Obat P S S M P S S M P S S M O2 1L/menit Paracetamol sirup 160mg/5ml, 1½ cth

00.30

Praxion forte® sirup 250mg/5ml, ¾ cth

21 6, 11

Cefixime po ½cth 7 18 6 18 6 Ataroc® (Procaterol HCl ) po 15µg 18 Metilprednisolon inj. 10mg 15 22 6 12

Ventolin® nebulizer + NaCl 1resp tiap 4-6jam

00.30, 7

13 18 21 10 15 22 6

Assessment : Pasien terdiagnosis asma sejak usia 2 tahun. Pasien masuk RSUP Dr. Sardjito pukul 23.15. Pasien diberikan Oksigen berfungsi untuk

menjaga saturasi oksigen agar >95%(WHO, 2013). Pasien diberikan Ventolin® nebulizer, metilprednisolon injeksi dan ataroc untuk mengatasi asma. Ventolin® Nebulizer untuk mengatasi bronkospasme (gejala asma) berupa sesak nafas. Metilprednisolon Injeksi diberikan untuk mengurangi peradangan terutama pada penyakit asma (Muttaqin, 2008). Dosis metilprednisolon untuk anak dengan BB 16,5kg adalah 8,25-28,05mg/hari (Medscape, 2014). Pasien diberikan dosis metilprednisolon 10mg 2x/hari, maka dapat disimpulkan dosis yang diberikan sudah sesuai dengan pustaka acuan. Ataroc® untuk mengatasi dispnea atau sesak karena asma.

Diagnosis sekunder pasien berupa rhinofaringitis akut dapat dilihat dari hasil laboratorium bahwa terjadi peningkatan pada jumlah

neutrofil yang menunjukkan adanya infeksi (Sutedjo, 2009). Pasien diberikan Cefixime untuk mengatasi rhinofaringitis. Pasien diberikan Paracetamol sirup dan Praxion Forte® sirup untuk mengatasi demam yang muncul pada tanggal 11 dan 12. Paracetamol sirup digunakan pada tanggal 11 saat suhu tubuh pasien mencapai 38,7oC dengan adanya keluhan badan terasa panas, kemudian dilanjutkan dengan terapi praxion forte syrup dengan kekuatan obat 250mg/5ml karena suhu tubuh pasien masih tinggi.

Evaluasi DRPs: Perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien menerima obat sesuai dengan indikasi pasien. Tidak perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien sudah diberikan terapi kombinasi yang sesuai. Obat salah tidak terjadi pada kasus ini kerena pasien tidak mengalami komplikasi dari obat yang telah diterima. Dosis kurang tidak terjadi pada kasus ini karena obat yang diberikan kepada pasien telah mencapai efek terapeutik yang diinginkan, hal

tersebut dapat dilihat dari tanda vital dan keluhan pasien yang semakin membaik atau keluhan sesak nafas berkurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

80

Dosis berlebih tidak terjadi pada kasus ini karena dosis Ventolin® nebulizer, Metilprednisolon injeksi dan Ataroc® yang diberikan sudah tepat.

Efek samping obat dan interaksi obat tidak ditemukan pada kasus ini. Rekomendasi : -

Kasus 5 (No. RM 01.57.92.69) Subjektif Jenis kelamin /Umur: perempuan/ 7th BB :20kg Masuk RS : 13/10/2013 – 16/10/2013 Riwayat : 1HSMRS : anak batuk pilek, tidak sesak dan tidak demam HMRS :anak tampak sesak, sudah dinebu 1x dengan Ventolin® dirumah 8jam SMRS, anak masih merasa sesak 4jam SMRS : anak datang ke RSS kemudian diberi Ventolin® nebulizer 1 respule (1x), respon baik, anak dipulangkan dan diberi terapi salbutamol 3x2mg p.o 4jam kemudian anak sesak lagi lalu dibawa ke IGD RSS. Anak terdiagnosis asma sejak ±4th yang lalu.

Diagnosa Utama : asma episodik sering dalam serangan sedang Diagnosa Sekunder : pneumonia ringan Keluhan Utama : sesak nafas Keadaan Pulang : membaik (diizinkan)

Objektif

Hasil Laboratorium: -

Tanggal 13 14 15 16

Tanda Vital

Suhu Tubuh

(oC)

36,7 - - -

37,5 -

- 36

Nadi (x/menit)

127 123 141 133

130 -

110

- 112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

81

RR (x/menit)

30 31 33 29

36 34 21

- 24

SpO2 (%)

- 95 94 96

94 94 95

- 97

Keluhan

Masih sesak, sudah diuap Ventolin®1x, masih batuk, muntah 1x saat batuk, dahak sulit keluar

Sesak nafas Sesak nafas berkurang, batuk berdahak (+)

Batuk dan sesak berkurang

Penatalaksanaan Obat

Pagi Siang Sore Malam Pagi Siang Sore Malam Pagi Siang Sore Malam Pagi Siang Sore Malam

Metilprednisolon iv 1x20mg

18

18

18

Ampicilin inj. 4x500mg

18

24

6

12

18

24

6

12

Ventolin® nebulizer 1resp

12

Assessment : Pasien terdiagnosis asma sejak ±4th yang lalu. Ventolin® Nebulizer diberikan untuk mengatasi bronkospasme (gejala asma) berupa sesak

nafas. Pada tanggal 15 dan 16 keluhan sesak pada pasien sudah berkurang atau membaik. Namun pada lembar rekam medis tidak dituliskan tanda vital dari pasien ini. Metilprednisolon iv untuk mengurangi peradangan dan sebagai antiinflamasi. Dosis metilprednisolon untuk anak dengan BB 20kg adalah 10-34mg/hari (Medscape, 2014). Pasien menerima dosis metilprednisolon 20mg/hari, maka dapat disimpulkan dosis yang diberikan sudah sesuai karena masih terdapat dalam range dosis pada pustaka acuan. Evaluasi DRPs: Perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien menerima obat sesuai dengan indikasi pasien. Tidak perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien sudah diberikan terapi kombinasi yang sesuai. Obat salah tidak terjadi pada kasus ini kerena pasien tidak mengalami komplikasi dari obat yang telah diterima. Dosis kurang tidak terjadi pada kasus ini karena obat yang diberikan kepada pasien telah mencapai efek terapeutik yang diinginkan, hal tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

82

dapat dilihat dari tanda vital dan keluhan pasien yang semakin membaik atau keluhan sesak nafas berkurang. Dosis berlebih tidak terjadi pada kasus ini karena dosis Ventolin® nebulizer dan Metilprednisolon yang diberikan sudah tepat. Efek samping obat dan interaksi obat tidak terjadi pada kasus ini. Rekomendasi : -

Kasus 6 (No. RM 00.72.28.27) Subjektif Jenis kelamin /Umur: Laki-laki/11th BB : 44kg, TB :138cm Masuk RS : 30/06/2013 - 02/07/2013 Riwayat : 7HSMRS : Anak batuk(+), pilek (+), sesak nafas (-), dahak (+) kental, diberi bodrexin flu batuk (paracetamol, pseudoefedrin, GG, bromhexin, CTM)→tidak membaik, BAB & BAK normal. 3HSMRS : batuk (+) pilek (+) demam (+), sesak nafas (-), dahak (+) kental sulit keluar belum diperiksakan muntah (-), BAB & BAK normal. 1HSMRS :batuk (+), pilek (+), demam naik turun, sesak nafas (+), dahak kental (+)→Nebulizer di Puskesmas Mlati→membaik+tetapi sesak muncul lagi diberi obat (salbutamol 2mg, CTM) sudah diminum 1x.

HMRS : batuk (+), pilek (+), sesak nafas (+), muntah 2x, BAB cair 3x sejak sore, lendir (-) darah (-)→ke dokter umum di beri ciprofloxacin 2x250mg, chlorfusin dan oralit, anak makin sesak, tripod position→RSS. Serangan asma terakhir 6 bulan yang lalu. Terdiagnosis sejak 6th yang lalu dan IGD 2x. Diagnosa Utama : asma bronkial serangan sedang episode jarang Diagnosa Sekunder : diare cair akut tanpa dehidrasi Keluhan Utama : sesak nafas Keadaan Pulang : sembuh (diizinkan)

Objektif

Hasil Laboratorium (Tgl. 30/06/2013): WBC : 9,54 x 103µL RBC : 4,80 x 106µL HGB : 13,0 g/dL (↓) HCT : 37,9 % (↓) PLT : 440 x 103µL MPV :9,7 fL

NEUT# : 6,58 x103µL LYMPH# :1,67x103µL MONO# :0,81 x 103µL EO# : 0,46 x 103µL(↑) BASO# :0,02 x 103µL

Tanggal 30 1 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

83

Tanda Vital

Suhu Tubuh (oC)

37,1 37,5 36

36,7 36,7 36,4 36,5 36,5

36,8 36,9

Nadi (x/menit)

122 110 100

100 104 90

122 90

118 100

RR (x/menit)

28 30 30

24 24 22 24 22

20 -

SpO2 (%)

99 - -

- 94 -

96 -

95 -

Keluhan

Batuk (+), pilek (+), sesak nafas (+), BAB cair (+)

Batuk berkurang, sesak berkurang, tidur tidak nyenyak

Sudah lebih baik, tidak sesak, semalam sesak →memakai MDI 7 puff

Penatalaksanaan Obat

Pagi Siang Sore Malam Pagi Siang Sore Malam Pagi Siang Sore Malam

Ventolin® nebulizer 1resp+NaCl 2cc

Zink po 20 mg Combivent® nebulizer 1 resp+NaCl

Metilprednisolon po

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

84

16mg MDI 1 puff 7puff Assessment :

Combivent® Nebulizer dan Ventolin® Nebulizer diberikan untuk mengatasi bronkospasme (gejala asma) berupa sesak nafas. Penggunaan antikolinergik seperti ipratropium bromide umumnya menghasilkan perbaikan fungsi paru 10-15% dibandingkan dengan penggunaan β agonis saja (Ikawati, 2007) karena ipratropium bromide mempunyai efek meningkatkan bronkodilatasi agonis beta-2 kerja singkat pada serangan asma, memperbaiki faal paru (Mangunnegoro, 2004). Penambahan NaCl pada inhalasi dapat mengencerkan dahak.

Metilprednisolon diberikan untuk mengurangi peradangan dan sebagai antiinflamasi. Dosis metilprednisolon untuk anak dengan BB 44kg

adalah 22-74,8mg/hari (Medscape, 2014). Pasien menerima dosis metilprednisolon 16mg 3x/hari atau 48mg/hari, dosis yang diberikan pada pasien sudah sesuai dengan acuan pustaka. Pada kasus ini pasien diberikan MDI (Metered Dose Inhaler) namun tidak tertulis zat aktif yang digunakan pada alat MDI.

Evaluasi DRPs: Perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien menerima obat sesuai dengan indikasi pasien. Tidak perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien sudah diberikan terapi kombinasi yang sesuai. Obat salah tidak terjadi pada kasus ini kerena pasien tidak mengalami komplikasi dari obat yang telah diterima. Dosis kurang tidak terjadi pada kasus ini karena obat yang diberikan kepada pasien telah mencapai efek terapeutik yang diinginkan, hal tersebut

dapat dilihat dari tanda vital dan keluhan pasien yang semakin membaik atau keluhan sesak nafas berkurang. Dosis berlebih tidak terjadi pada kasus ini karena dosis Combivent® nebulizer, Ventolin® nebulizer dan Metilprednisolon yang diberikan sudah

tepat. Efek samping dan interaksi obat tidak terjadi pada kasus ini. Rekomendasi : -

Kasus 7 (No. RM 01.41.99.33) Subjektif Jenis kelamin /Umur: laki-laki/4th BB :9,5kg, TB: 87cm Masuk RS : 06/06/2013 – 13/06/2013 Riwayat :

Diagnosa Utama : asma serangan sedang episode sering Diagnosa Sekunder : chronic lung disease, acute rhinopharyngitis, bronchitis, gizi kurang Keluhan Utama : sesak nafas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

85

±3hari batuk berdahak, pilek, tidak demam, tidak sesak nafas HMRS : sejak siang demam, sesak nafas, batuk berdahak, pilek, muntah tiap batuk, oleh orang tua diberikan oksigen & nebulizer dengan Ventolin® 3x, tidak diare, tidak kejang, makan & minum, serangan asma dalam 1 bulan 3x, diantara serangan aktivitas biasa.

Keadaan Pulang : membaik (diizinkan)

Objektif

Hasil Laboratorium (Tgl.7/06/2013): Hb : 13,7 g/dl AL : 16.000/mmk(↑) AT :311.000/mmk HCT :41% Batang : 4% Segmen : 82%(↑) Limfosit :14%(↓)

Nilai normal : Hb : 13-17 g/dl Al (leukosit) : 5-11 (ribu/mmk) At (trombosit) : 150-450 (ribu/mmk) Hct (hemaktokrit) : 40-50% Batang : 2-5% Segmen : 36-66% Limfosit : 22-40%

Tanggal 6 7 8 9 10 11 12 13

Tanda Vital

Suhu Tubuh

(oC)

36,9 - 37 37

37 36 37

36,8 36,6 36,7

36,6 36,6 36,6

36,7 36,6 36,7

36 37

36,9

36,5 36,5

Nadi (x/menit)

130 148-150 120 120

- - -

120 110 110

110 100

-

100 102 120

100 103 110

100 100

RR (x/menit)

40-42 32 30 36

- - -

28 30 26

32 30 -

36 26 30

44 26 28

26 -

SpO2 (%)

97 98 -

Keluhan Demam tidak ada, batuk

Masih sesak ,tidak demam, tidak

Sesak berkurang,

Pola nafas tidak efektif

Tidak demam, tidak sesak,

Tidak demam, batuk

Tidak demam, masih batuk

Tidak demam, batuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

86

tidak ada, pilek tidak ada

batuk tidak demam batuk berkurang berdahak, pilek, masih sesak

berdahak, pilek, sesak berkurang

berkurang, pilek, sesak nafas berkurang

Penatalaksanaan Obat

P S S M P S S M P S S M P S S M P S S M P S S M P S S M P S S M

Dexamethason inj. 2mg

24

8

16

24

6

13

6

13

20

6

Combivent® nebulizer 1resp+2cc NaCl 0,9% tiap 4-6jam

1,4, 10

14

18

22

6

6

18

6

O2 nasal kanul 2L/menit

7

7

7

O2 nasal kanul 1L/menit

7

Seretide® (Salmeterol) po 2x1 puff (50µg)

8

Amoxicillin po 150mg

6

13

20

6

13

20

6

13

20

6

13

20

6

13

20

6

Metilprednisolon po 3x2,5mg

6

13

20

6

13

20

6

Aminofilin (Teofilin) po 3x30mg

6

13

20

6

13

20

6

Ventolin® nebulizer 1A/8jam

16

24

6

13

20

6

13

20

6

Assessment : Pasien diberi Combivent® Nebulizer untuk mengatasi bronkospasme pada asma, penggunaan Combivent® nebulizer ini pada tanggal 7-10, kemudian

dilanjutkan dengan pemberian Ventolin® Nebulizer dikombinasikan dengan aminofilin dan metilprednisolon karena pasien mengalami sesak nafas kembali pada tanggal 11 dan 12. Penambahan NaCl pada Combivent® nebulizer dapat mengencerkan dahak. Dexamethason injeksi dan Metilprednisolon digunakan sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

87

antiinflamasi dan untuk mengatasi adanya peradangan, penggunaan dexamethason dilakukan pada tanggal 6-10 kemudian dilanjutkan dengan penggunaan metilprednisolon pada tanggal 11-13, sedangkan Aminofilin digunakan untuk mengatasi spasme bronkus yang berhubungan dengan asma, emfisema dan bronchitis kronis.

Oksigen berfungsi untuk menjaga saturasi oksigen agar >95% serta mengurangi terjadinya hipoksemia (WHO, 2013). Pasien diberikan Amoxicillin untuk mengatasi rhinofaringitis yang dapat ditunjukkan dengan adanya penigkatan jumlah limfosit pada hasil laboratorium yang berarti bahwa adanya infeksi dalam tubuh pasien (Sutedjo, 2009). Pasien diberikan Seretide® yang merupakan golongan LABA yang berfungsi untuk mengontrol gejala asma yang terjadi yang memiliki waktu paruh 12jam dan anti-radang (Bruton et al.,2008). Evaluasi DRPs: Perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien menerima obat sesuai dengan indikasi pasien. Tidak perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien sudah diberikan terapi kombinasi yang sesuai. Obat salah tidak terjadi pada kasus ini kerena pasien tidak mengalami komplikasi dari obat yang telah diterima. Dosis kurang tidak terjadi pada kasus ini karena obat yang diberikan kepada pasien telah mencapai efek terapeutik yang diinginkan, hal tersebut dapat dilihat dari

tanda vital dan keluhan pasien yang semakin membaik atau keluhan sesak nafas berkurang. Dosis berlebih tidak terjadi pada kasus ini karena dosis Combivent® nebulizer, Ventolin® nebulizer, Dexamethason, Metilprednisolon, Aminofilin dan Seretide®

yang diberikan sudah tepat. Efek samping dan interaksi obat ditemukan pada kasus ini yaitu interaksi antara Metilprednisolon dan Aminofilin (Teofilin) yang akan menurunkan tingkat atau

efek teofilin dengan mempengaruhi metabolisme enzim CYP3A4 dihati atau usus (Medscape Drug Interaction Checker, 2014). Berdasarkan data yang di dapat tidak dapat diketahui secara pasti apakah benar-benar terjadi penurunan efek dari Teofilin, sehingga tidak diperlukan rekomendasi khusus dan tergolong dalam DRPs potensial.

Rekomendasi: Monitoring pada penggunaan Metilprednisolon dan Teofilin secara bersamaan.

Kasus 8 (No. RM 01.45.45.15) Subjektif Jenis kelamin /Umur: laki-laki/10th BB : 32kg Masuk RS : 19/08/2013 – 21/08/2013 Riwayat :

Diagnosa Utama : asma episode jarang Diagnosa Sekunder : chronic sinusitis (rhinitis alergi presisten), ani with fisura (robekan di daerah anus) Keluhan Utama : sesak nafas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

88

Riwayat asma dari ibu (+) dan alergi dari ibu (+) Saat usia 6 bulan, anak terdiagnosis asma. 1BSMRS : anak pilek, tidak batuk, tidak muntah, tanpa demam, tidak sesak 2MSMRS : anak batuk dan pilek, tidak muntah tidak demam, sesak nafas hilang timbul HMRS : sesak nafas bertambah, batuk dan pilek masih, mulai demam(tidak tinggi), anak mengeluh nyeri kepala. Oleh orang tua diberi nebulisasi Ventolin® 1 amp. Keluhan tidak membaik→RS. Sardjito

Keadaan Pulang : membaik (diizinkan)

Objektif

Hasil Laboratorium (Tgl.20/08/2013): AL (leukosit) : 17.580 HB :12,6 HCT (hematokrit) :37,5 AT (trombosit) : 368.000 NEUT : 65,2%

Tanggal 19 20 21

Tanda Vital

Suhu Tubuh (oC)

37,6 36,5 36,7

36,5

Nadi (x/menit) 120 101

98 100

RR (x/menit) 46 26

22 25

SpO2 (%) - 97

- 97

Keluhan

Sesak nafas, nyeri karena sinusitis Pagi masih sesak. Tidak sesak, sakit kepala di ujung hidung (riwayat sinusitis), nyeri dianus jika sudah BAB, dikatakan tidak ada benjolan dan berdarah saat

Anak tidak demam, tak sesak, sakit dikepala masih, batuk dan pilek masih. BAB dan BAK tak ada keluhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

89

BAB, batuk dan pilek, BAB cair. Penatalaksanaan Obat Pagi Siang Sore Malam Pagi Siang Sore Malam Pagi Siang Sore Malam O2 NK 1L/menit Azitromizin po 480mg Ventolin® nebulizer 1resp Paracetamol po 10mg/kg Metilprednisolon po 16 mg Zinc po 1x20mg Tremenza® po 3x1 cth Assessment :

Pasien memilki riwayat asma dan alergi dari keluarga, dengan adanya riwayat atopi dari keluarga pasien maka hal tersebut dapat dikatakan sebagai faktor resiko terjadinya asma (SIGN, 2012). Pada tanggal 19 pasien diberikan Oksigen karena adanya bronkokontriksi selain itu juga berfungsi untuk menjaga saturasi oksigen agar >95% (WHO, 2013). Keesokan harinya pasien diberikan Ventolin® Nebulizer untuk mengatasi bronkospasme (gejala asma) berupa sesak nafas. Metilprednisolon diberikan untuk mengurangi peradangan dan sebagai antiinflamasi. Dosis metilprednisolon untuk anak dengan BB 32kg adalah 16-54,4mg/hari (Medscape, 2014), dosis yang diberikan sudah sesuai. Evaluasi DRPs: Perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien menerima obat sesuai dengan indikasi pasien. Tidak perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien sudah diberikan terapi kombinasi yang sesuai. Obat salah tidak terjadi pada kasus ini kerena pasien tidak mengalami komplikasi dari obat yang telah diterima. Dosis kurang tidak terjadi pada kasus ini karena obat yang diberikan kepada pasien telah mencapai efek terapeutik yang diinginkan, hal tersebut

dapat dilihat dari tanda vital dan keluhan pasien yang semakin membaik atau keluhan sesak nafas berkurang. Dosis berlebih tidak terjadi pada kasus ini karena dosis Ventolin® nebulizer dan Metilprednisolon yang diberikan sudah tepat. Efek samping dan interaksi obat tidak terjadi pada kasus ini. Rekomendasi: -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

90

Kasus 9 (No. RM 01.64.60.62) Subjektif Jenis kelamin /Umur: Laki-laki/10th BB : 26kg Masuk RS :05/08/2013 – 07/08/2013 Riwayat : Riwayat asma (-) Riwayat alergi debu dari nenek ibu (+) Ada riwayat atopi pada keluarganya. 3HSMRS : anak demam tidak tinggi, tidak menggigil, tidak batuk&pilek, makan minum baik, tidak muntah →diberi paracetamol. 2HSMRS : anak mulai batuk dan pilek, sesak nafas, mengi, makan dan minum menurun 1HSMRS : nafas bertambah sesak, nafas cepat, mengi bertambah → ke IGD kemudian terdioagnosis asma serangan ringan, nebulisasi Ventolin® 1x→membaik HMRS : anak mengeluh sesak lagi →ke IGD RSS

Diagnosa Utama : asma bronchial Diagnosa Sekunder : rhinofaringitis akut bakterial Keluhan Utama : sesak nafas Keadaan Pulang : membaik (diizinkan)

Objektif

Hasil Laboratorium (Tgl.05/08/2013): MCV : 82,1 fL MCH : 26,9 pg HB : 14,7 g/dL HCT : 44,9 %

Neu% : 86%(↑) Limp% : 8,3%(↓) Mono% : 2,5% Eo% : 1,8%(↓) Baso% : 0,3% RO Thorax : bronchitis, besar cor normal.

Tanggal 5 6 7

Tanda Vital

Suhu Tubuh

(oC)

37,2 38

37,5 37

37,6 37,4 36,6

36,2 36,6 37

Nadi (x/menit)

130 130 110

100 115 110

78 82 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

91

110

RR (x/menit)

26 - - -

- - -

18 19 -

SpO2 (%)

- - - -

- - -

95% 96%

-

Keluhan Sesak nafas Batuk, sesak berkurang Tidak sesak, membaik Penatalaksanaan Obat

Pagi Siang Sore Malam Pagi Siang Sore Malam Pagi Siang Sore Malam

Amoxicilin po 500mg

13 20 6 13 20 6

Aminofilin po 75mg

6

Aminofilin inj. 240 mg+D5% 500cc

16 4

Metilprednisolon inj.13mg

18 6 18 6

Ventolin® inhalasi+NaCl 0,9% 2cc

16 20,24 8 12 6

Combivent® inhalasi+NaCl 0,9% 2cc

18 22 4 18 24

Assessment : Pasien mempunyai riwayat alergi debu dari keluarganya, dengan adanya riwayat atopi dari keluarga pasien maka hal tersebut dapat

dikatakan sebagai faktor resiko terjadinya asma (SIGN, 2012). Combivent® Inhalasi dan Ventolin® Inhalasi diberikan untuk mengatasi bronkospasme (gejala asma) berupa sesak nafas. Penggunaan antikolinergik seperti ipratropium bromide umumnya menghasilkan perbaikan fungsi paru 10-15% dibandingkan dengan penggunaan β agonis saja (Ikawati, 2007), karena ipratropium bromide mempunyai efek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

92

meningkatkan bronkodilatasi agonis beta-2 kerja singkat pada serangan asma dan memperbaiki faal paru (Mangunnegoro, 2004). Penambahan NaCl pada inhalasi berfungsi untuk mengencerkan dahak.

Metilprednisolon diberikan sebagai antiinflamasi, dosis untuk anak dengan BB 26kg yaitu 13-44,2mg/hari (Medscape, 2014), pasien

menerima dosis 13-26mg/hari sehingga dapat dikatakan bahwa dosis yang diberikan sesuai. Aminofilin, digunakan untuk pengobatan dan profilakasis spasme bronkus yg berhubungan dengan asma, emfisema, bronchitis kronik. Pemberian kombinasi aminofilin dengan beta-agonis diragukan kegunaannya. Biasanya diberikan pada keadaan serangan asma ringan (Depkes RI, 2005). Dari hasil wawancara dokter, pasien menerima aminofilin injeksi secara infus pelan dengan menggunakan syrige dengan dosis maintenance pada tanggal 5 pukul 16.00 hingga 4 pagi.

Pada tanggal 7 pemberian aminofilin digantikan secara peroral karena kondisi pasien sudah membaik dan dosis 75mg diketahui dari

sediaan obat yang tersedia di RSUP Dr. Sardjito yaitu 150mg, dimungkinkan pemberian aminofilin tablet 150mg dibagi menjadi 2 bagian. Penggunaan aminofilin inhalasi dengan SABA berpotensial untuk terjadinya takikardi karena kedua obat tersebut memiliki efek samping takikardi, namun pada kasus ini pasien tidak mengalami takikardi.

Batuk yang ditimbulkan pada keluhan pasien tidak diketahui secara jelas apakah batuk tersebut berdahak atau kering, dapat

dimungkinkan hal tersbut merupakan efek samping dari pemberian salbutamol namun dapat dimungkinkan juga batuk yang ditimbulkan merupakan manifestasi klinik dari asma. Suhu tubuh pasien mencapai 38oC namun dapat dimungkinkan juga kondisi suhu tubuh pasien turun dengan sendirinya karena demam dapat disebabkan oleh adanya inflamasi, apabila inflamasi tersebut sudah teratasi maka suhu tubuh akan kembali normal. Evaluasi DRPs: Perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien menerima obat sesuai dengan indikasi pasien. Tidak perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien sudah diberikan terapi kombinasi yang sesuai. Obat salah tidak terjadi pada kasus ini kerena pasien tidak mengalami komplikasi dari obat yang telah diterima. Dosis kurang tidak terjadi pada kasus ini karena obat yang diberikan kepada pasien telah mencapai efek terapeutik yang diinginkan, hal

tersebut dapat dilihat dari tanda vital dan keluhan pasien yang semakin membaik atau keluhan sesak nafas berkurang.. Dosis berlebih tidak terjadi pada kasus ini karena dosis Combivent® inhalasi, Ventolin® inhalasi, Metilprednisolon dan Aminofilin yang

diberikan sudah tepat. Efek samping dan interaksi obat ditemukan pada kasus ini. Pasien diberikan Aminofilin pada tanggal 6 pukul 4 pagi, kemudian pukul 6

pagi pasien diberikan Metilprednisolon injeksi, hal tersebut dapat menimbulkan adanya interaksi antara aminofilin dan metilprednisolon karena teofilin memiliki waktu paruh 3,7jam (Lacy et al., 2011). Interaksi tersebut menyebabkan terjadinya penurunan efek dari teofilin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

93

dengan mempengaruhi metabolisme enzim CYP3A4 di hati atau usus (Medscape Drug Interaction Checker, 2014). Berdasarkan data tersebut tidak dapat diketahui secara pasti apakah benar-benar terjadi penurunan efek dari teofilin, sehingga tidak diperlukan rekomendasi khusus dan tergolong dalam DRPs potensial.

Rekomendasi : Monitoring pada penggunaan Metilprednisolon dan Teofilin secara bersamaan.

Kasus 10 (No. RM 00.73.39.82) Subjektif Jenis kelamin /Umur: Laki-laki/ 2th BB : 13,5 kg Masuk RS : 08/07/2013 – 12/07/2013 Riwayat : 2MSMRS : pasien mengeluh batuk pilek disertai sesak nafas, diberi obat dokter tetapi keluhan tidak membaik. 4HSMRS: pasien masih batuk dan pilek, dibaawa ke RS Swasta dan mondok. HMRS : pasien meminta untuk di rawat di RSS, tidak muntah, masih batuk dipagi hari

Diagnosa Utama : asma Diagnosa Sekunder : tuberkulosis paru (bakteri), epilepsy Keluhan Utama : sesak nafas Keadaan Pulang : membaik (diizinkan)

Objektif

Hasil Laboratorium (Tgl.09/07/2013): Hb : 13,1 g/dl Lekosit: 7,4 ribu/mmk Eos%: 5% (↑) Segmen : 28% (↓) Limf%: 65%(↑) Mono% :2 %(↓) Hematokrit : 39%(↓) Trombosit : 294 ribu/mmk

Nilai normal: Hb : 13-17 g/dl Leko : 5-11 ribu/mmk Eos : 1-4% Segmen : 36-66% Limf: 22-40% Mono : 4-8 % Hematokrit : 40-50 % Trombosit : 150-450 ribu/mmk

Tanggal 8 9 10 11 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

94

Tanda Vital

Suhu Tubuh

(oC)

36,7 36,2

36,2 36,8 36,4

36,4 37

36,4

36,4

Nadi (x/menit)

100 -

120 110 96

100 112 100

120

RR (x/menit)

30 -

28 26 20

- - -

24

SpO2 (%)

98 -

100 -

- - -

98

Keluhan

Sesak berkurang, tidak demam, batuk

Masih batuk, pilek menjelang pagi, tidak muntah

Batuk, BAB lembek Tidak demam, batuk sedikit, sesak berkurang, BAB normal, tidak kejang

Tidak sesak nafas, batuk berkurang

Penatalaksanaan Obat

Pa Si So Ma Pa Si So Ma Pa Si So Ma Pa Si So Ma Pa Si So Ma

Depakene® po 20mg

18

6 18

6 18

6

Metilprednisolon po 4mg

18

6 13

20

6 13

20

6

Rifampicin po 450mg

6 6 6

Suprazid forte po 200mg

6 6 6

Ventolin® nebulizer 1resp

6 12

12

Assessment :

Ventolin® Nebulizer dengan zat aktif salbutamol sulfate berfungsi untuk mengatasi bronkospasme atau gejala asma berupa sesak nafas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

95

Metilprednisolon diberikan untuk mengurangi peradangan terutama pada penyakit asma (Muttaqin, 2008), dengan menurunkan jumlah dan aktivitas dari sel yang terinflamasi dan meningkatkan efek obat beta adrenergik dengan memproduksi AMP siklik, inhibisi mekanisme bronkokonstriktor, atau merelaksasi otot polos secara langsung (Kelly and Sorkness, 2008).

Pada hasil laboratorium didapatkan jumlah eosinofil dan limposit yang tinggi. Peningkatan jumlah eosinofil menunjukkan adanya peristiwa

alergi dan infeksi parasit dan peningkatan limposit menunjukkan adanya infeksi virus (Sutedjo, 2009). Keluhan batuk pada pasien merupakan manifestasi klinik dari asma. Keluhan batuk tidak diketahui pula apakah batuk yang dialami berdahak atau kering. Evaluasi DRPs: Perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien menerima obat sesuai dengan indikasi pasien. Tidak perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien sudah diberikan terapi kombinasi yang sesuai. Obat salah tidak terjadi pada kasus ini kerena pasien tidak mengalami komplikasi dari obat yang telah diterima. Dosis kurang tidak terjadi pada kasus ini karena obat yang diberikan kepada pasien telah mencapai efek terapeutik yang diinginkan, hal tersebut

dapat dilihat dari tanda vital dan keluhan pasien yang semakin membaik atau keluhan sesak nafas berkurang. Dosis berlebih tidak terjadi pada kasus ini karena dosis Ventolin® nebulizer dan Metilprednisolon yang diberikan sudah tepat Efek samping dan interaksi obat ditemukan pada kasus ini yaitu antara Metilprednisolon dan Rifampisin yang dapat menurunkan efek

Metilprednisolon yang ditunjukkan dengan adanya studi farmakokinetik bahwa AUC Metilprednisolon akan berkurang sekitar 60% dan waktu paruhnya akan menurun 40-60% (Baxter, 2008). Berdasarkan data yang diperoleh tidak dapat diketahui secara pasti apakah benar-benar terjadi penurunan efek dari Metilprednisolon, sehingga tergolong dalam DRPs potensial.

Rekomendasi: Monitoring kondisi pasien terkait dengan tanda inflamasi seperti peningkatan suhu tubuh pasien pada penggunaan Rifampisin dan Metilprednisolon secara bersamaan.

Kasus 11 (No. RM 01.00.23.27) Subjektif Jenis kelamin /Umur: Perempuan/13th BB : 38kg Masuk RS : 07/11/2013 – 08/11/2013 Riwayat : Riwayat asma dari keluarga (-) ±7HSMRS: batuk (+), berdahak(-), mulai agak sesak (+), demam(-), pilek(-), makan dan

Diagnosa Utama : asma bronkial serangan sedang episode sering Diagnosis Sekunder : acute nasopharingitis Keluhan Utama : sesak nafas Keadaan Pulang : membaik (diizinkan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

96

minum mau, BAB & BAK normal, terdiagnosis asma sejak usia 3th, kelelahan. HSMRS: Semakin sesak nafas, bunyi ngik-ngik pagi, sudah di nebulizer Ventolin® 2x dirumah dan tidak membaik, lalu ke Sp. Anak di nebulizer 1x dan diberi metilprednisolon peroral tetapi tidak membaik, lalu ke RSS. Serangan asma terakhir bulan ini sampai saat ini anak juga masih batuk. Dalam 1th terakhir ini hampir setiap bulan ada serangan asma, aktivitas dan tidur terganggu karena asma. Objektif

Hasil Laboratorium (Tgl. 07/11/2013): Thorax : simetris, ketinggalan gerak tidak ada, retraksi (-) HGB: 14,0 g/dL HCT : 39,4 % MCV : 76,1 fL (↓) MCH : 27,0 pg PLT : 337 x103µl

NEUT# : 8,04x103µl (↑) LYMPH#: 2,85 x103µl MONO# : 0,90 x103µl EO# : 0,38 x103µl BASO#:0,04 x103µl

Tanggal 7 8

Tanda Vital

Suhu Tubuh (oC) 37 36,4

Nadi (x/menit) 100 105 RR (x/menit) 24 24

SpO2 (%) - -

Keluhan Anak merasa masih sesak dan ada wheezing Sesak berkurang, batuk berdahak (+), nyeri untuk menelan

(+) Penatalaksanaan Obat Pagi Siang Sore Malam Pagi Siang Sore Malam Amoxicillin po 500mg 6 Metilprednisolon po 16mg 1 Combivent®/Ventolin® nebulizer 1 resp (selang-seling 4-6 jam)

1,2 13

Assessment : Pasien tidak ada riwayat asma dalam keluarga. Combivent® Nebulizer dan Ventolin® Nebulizer diberikan untuk mengatasi bronkospasme (gejala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

97

asma) berupa sesak nafas. Penggunaan Combivent® nebulizer dan Ventolin® nebulizer selang-seling untuk mengatasi serangan asma akut yang terjadi. Metilprednisolon diberikan untuk mengurangi peradangan dan sebagai antiinflamasi. Dosis metilprednisolon untuk anak dengan BB 38kg adalah 19-64,6mg/hari (Medscape, 2014). Pada tanggal 7 tidak diketahui secara pasti apakah pasien menerima metilprednisolon pada malam hari atau tidak, sehingga tidak dapat dikategorikan dalam DRPs dosis kurang.

Evaluasi DRPs: Perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien menerima obat sesuai dengan indikasi pasien. Tidak perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien sudah diberikan terapi kombinasi yang sesuai. Obat salah tidak terjadi pada kasus ini kerena pasien tidak mengalami komplikasi dari obat yang telah diterima. Dosis kurang tidak terjadi pada kasus ini karena obat yang diberikan kepada pasien telah mencapai efek terapeutik yang diinginkan, hal tersebut dapat

dilihat dari tanda vital dan keluhan pasien yang semakin membaik atau keluhan sesak nafas berkurang. Dosis berlebih tidak terjadi pada kasus ini karena dosis Combivent® nebulizer, Ventolin® nebulizer dan Metilprednisolon yang diberikan sudah tepat. Efek samping dan interaksi obat tidak ditemukan pada kasus ini.

Rekomendasi : -

Kasus 12 (No. RM 01.65.96.67) Subjektif Jenis kelamin /Umur: Perempuan/8th BB : 18kg Masuk RS : 12/11/2013 – 13/11/2013 Riwayat : 2HSMRS : anak mulai batuk (+), pilek (+), demam (-), sesak (-), oleh ayah diberi obat flu dan ekspektoran. Keluhan batuk dan pilek belum membaik. 1HSMRS : anak mulai sesak(+), keluhan batuk pilek (+) menetap, demam (-)→ oleh orang tua diberi obat asma (isinya tidak tahu) dan metilprednisolon 2x1 puyer (dosis tidak tahu). HMRS: keluhan sesak menetap, nafas bunyi ngik-ngik (+)→dibawa ke RS Wirosaban, dilakukan nebulisasi Ventolin® 1 resp pkl 06.00 dan 10.00. keluhan dikatakan membaik namun karena respon dianggap parsial dan didapat riwayat VSD 3mm anak dirujuk ke RSS.

Riwayat penyakit dalam keluarga: Riwayat asma pada ayah (+) Riwayat rhinitis alergi pada ayah (+) Riwayat dermatis atopic dalam keluarga disangkal Diagnosa Utama : predominantly allergic asthma Diagnosa Sekunder : ventricular septal defect Keluhan Utama : sesak nafas Keadaan Pulang : membaik (diizinkan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

98

Objektif

Hasil Laboratorium (Tgl.12/11/2013): Thorax : simetris, ketinggalan gerak tidak ada, retrksi ada intercostal (+), subcostal (+)

Tanggal 12 13

Tanda Vital

Suhu Tubuh (oC)

37 37 38

36,9

36 36,9 36,5

Nadi (x/menit)

120 100 120 100

106 100 98

RR (x/menit)

40 32 38 32

30 32 28

SpO2 (%)

95 -

98 98

- 98 99

Keluhan Sesak berkurang. Batuk(+) ,dahak(+), pilek (-) Sesak (-), batuk (+), pilek(+), demam (-) Penatalaksanaan Obat Pagi Siang Sore Malam Pagi Siang Sore Malam Metiprednisolon po 16mg 18 Metilprednisolon po 8mg 24 6 12 Combivent® nebulizer 1resp+2cc NaCl 0,9%

18 13

Assessment : Pasien mempunyai riwayat asma dari ibu. Riwayat atopi dari keluarga pasien dapat dikatakan sebagai faktor resiko terjadinya asma (SIGN, 2012).

Combivent® Nebulizer diberikan untuk mengatasi bronkospasme (gejala asma) berupa sesak nafas dengan merelaksasi otot polos (Mangunnegoro, 2004). Pemberian NaCl pada Combivent® nebulizer berfungsi untuk mengencerkan dahak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

99

Metilprednisolon diberikan untuk mengurangi peradangan dan sebagai antiinflamasi. Pada tanggal 12 pasien diberikan loading dosage metilprednisolon sebesar 16mg pada sore hari. Dengan adanya perkembangan kesehatan dari pasien yang membaik sehingga pada hari yang sama pasien diberikan maintenance dosage sebesar 8mg.

Evaluasi DRPs: Perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien menerima obat sesuai dengan indikasi pasien. Tidak perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien sudah diberikan terapi kombinasi yang sesuai. Obat salah tidak terjadi pada kasus ini kerena pasien tidak mengalami komplikasi dari obat yang telah diterima. Dosis kurang tidak terjadi pada kasus ini karena obat yang diberikan kepada pasien telah mencapai efek terapeutik yang diinginkan, hal tersebut

dapat dilihat dari tanda vital dan keluhan pasien yang semakin membaik atau keluhan sesak nafas berkurang. Dosis berlebih tidak terjadi pada kasus ini karena dosis Combivent® nebulizer dan Metilprednisolon yang diberikan sudah tepat. Efek samping dan interaksi obat tidak ditemukan pada kasus ini. Rekomendasi : -

Kasus 13a (No. RM 01.55.28.92) Subjektif Jenis kelamin /Umur: perempuan/6th BB : 19kg Masuk RS : 20/10/2013 – 21/10/2013 Riwayat : 2HSMRS : anak mulai batuk (+),pilek (+), dahak (+), demam(-), sesak (+)→oleh orang tua diberi ataroc 3xcth ½, actifed 3xcth½, profilac. 1HSMRS : anak mulai mengeluh sesak nafas, demam(-), batuk(+), pilek(+)→diberi Ventolin® nebulizer 1resp sore hari, keluhan membaik→nebu diulang pkl 24.00 HMRS: anak masih merasa sesak , batuk (+), pilek (+), demam(+)→diberi Ventolin® nebulizer pkl 08.00→keluhan sesak berkurang→dibawa ke RSS

Diagnosa Utama : asma serangan sedang Diagnosa Sekunder : tonsilofaringitis akut Keluhan Utama : sesak nafas Keadaan Pulang : membaik (diizinkan)

Objektif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

100

Hasil Laboratorium (Tgl.20/10/2013): Thorax: simetris, ketinggalan gerak tidak ada, retraksi tidak ada. Hb: 14,1 g/dL HCT : 41,8% (↑) Trombosit : 299.000/mmk NEUT% : 79,6% (↑) LYMPH%: 11,6% (↓)

Tanggal 20 21

Tanda Vital

Suhu Tubuh (oC)

36,8 36,8

36,5

Nadi (x/menit) 140 110

118

RR (x/menit) 22 30

-

SpO2 (%) 99 -

-

Keluhan Sesak nafas, batuk Sesak berkurang Penatalaksanaan Obat Pagi Siang Sore Malam Pagi Siang Sore Malam Metilprednisolon inj. 10 mg 14 20,24 6 Ventolin® nebulizer 1 resp tiap 2-4 jam

15 22 3,7

Assessment : Metilprednisolon merupakan golongan kortikosteroid, diberikan sebagai antiinflamasi serta mengurangi peradangan digunakan untuk

mengatasi diagnosis sekunder pasien berupa tonsilofaringitis akut. Dosis metilprednisolon untuk anak dengan BB 19kg adalah 4-32,3mg/hari (Medscape, 2014). Pasien diberikan dosis metilprednisolon 10mg, sehingga dapat disimpulkan bahwa dosis yang diberikan sudah sesuai dengan acuan pustaka.

Ventolin® Nebulizer dengan zat aktif salbutamol sulfate digunakan untuk mengatasi bronkospasme (gejala asma) berupa sesak nafas Pada keluhan pasien terdapat batuk, namun batuk yang ditimbulkan dapat dimungkinkan karena efek samping dari penggunaan salbutamol atau manifestasi klinik dari asma itu sendiri. Batuk yang dialami pasien juga tidak dapat diketahui secara pasti apakah batuk yang dialami merupakan batuk kering atau batuk berdahak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

101

Evaluasi DRPs: Perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien menerima obat sesuai dengan indikasi pasien. Tidak perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien sudah diberikan terapi kombinasi yang sesuai. Obat salah tidak terjadi pada kasus ini kerena pasien tidak mengalami komplikasi dari obat yang telah diterima. Dosis kurang tidak terjadi pada kasus ini karena obat yang diberikan kepada pasien telah mencapai efek terapeutik yang diinginkan, hal tersebut

dapat dilihat dari tanda vital dan keluhan pasien yang semakin membaik atau keluhan sesak nafas berkurang. Dosis berlebih tidak terjadi pada kasus ini karena dosis Ventolin® nebulizer dan Metilprednisolon yang diberikan sudah tepat. Efek samping dan interaksi obat tidak ditemukan pada kasus ini. Rekomendasi : -

Kasus 13b (No. RM 01.55.28.92) Subjektif Jenis kelamin /Umur: Perempuan/5th BB : 18kg, TB: 122 cm Masuk RS : 08/04/2013 – 10/04/2013 Riwayat : 1HSMRS: anak mulai batuk tidak berdahak, pilek, oleh orang tua diberi tremenza syrup1sdt. HSMRS: siang jam 13.00 anak demam tidak tinggi (37,40C), batuk berdahak, sesak, pilek→dinebu Ventolin® 1resp, parasetamol, profilas syrup→keluhan berkurang, namun sore jam 17.00 anak mengeluh sesak, batuk, pilek→oleh orang tua diberi nebulizer Ventolin® 1resp+NaCl 0,9% 2cc→keluhan tidak membaik

Riwayat Penyakit Keluarga: Diabetes(+) dan hipertensi(+) dari kakek Jantung (+) dari nenek Diagnosa Utama : asma bronchial serangan sedang episode jarang Diagnosa Sekunder :- Keluhan Utama : sesak nafas Keadaan Pulang : membaik (diizinkan)

Objektif

Hasil Laboratorium (Tgl. 09/04/2013): HB: 15,0 g/dL Leukosit: 11,6 ribu/mmk Segmen: 86% (↑) AT: 298 ribu/mmk Limfosit : 44%(↑) Hmk : 45%

Nilai normal: Hb: 13-17 g/dL Leukosit 5-11 ribu/mmk Segmen:36-66 % AT : 150-450 ribu/mmk Limfosit: 22-40 % Hematokrit: 40-50%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

102

Tanggal 8 9 10

Tanda Vital

Suhu Tubuh (oC)

36,8 37,5 37

37,2

37

Nadi (x/menit) 136 100

86 140

100

RR (x/menit) 48 30

30 36

24

SpO2 (%) 96 -

-

96

Keluhan Batuk, muntah setelah batuk, sesak Tidak bisa tidur, batuk berkurang,

wheezing Batuk(+), dahak(+)

Penatalaksanaan Obat Pagi Siang Sore Malam Pagi Siang Sore Malam Pagi Siang Sore Malam

Kenacort® po 4mg

23 6 20 6

Ataroc® (Procaterol HCl) po 15µg

6 20 6

Amoxicillin po 300mg 6 6 Profilas® (Ketotifen) po 2x1 cth

6 20 6

O2 NK 1-2L/menit 23 Ventolin® nebulizer 1resp 23 6

Combivent® nebulizer 1resp 3,

10 18

Assessment :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

103

Oksigen diberikan untuk menjaga saturasi oksigen agar >95% serta mengurangi terjadinya hipoksemia (WHO, 2013). Combivent® Nebulizer dan Ventolin® Nebulizer diberikan untuk mengatasi bronkospasme (gejala asma) berupa sesak nafas. Penggunaan antikolinergik seperti ipratropium bromide umumnya menghasilkan perbaikan fungsi paru 10-15% dibandingkan dengan penggunaan β agonis saja (Ikawati, 2007), karena ipratropium bromide mempunyai efek meningkatkan bronkodilatasi agonis beta-2 kerja singkat pada serangan asma dan memperbaiki faal paru (Mangunnegoro, 2004).

Pada tanggal 19 pasien mengalami keluhan adanya wheezing sehingga pasien diberikan Kenacort®, Ataroc®, Profilas® dan Ventolin® nebulizer.

Pasien diberikan Kenacort®, dengan zat aktif triamcinolon untuk mengatasi asma bronkial. Ataroc®, dengan zat aktif procaterol HCl untuk mengatasi dispnea karena asma bronkial. Perlu diperhatikan pada penggunaan procaterol HCl apabila pasien menderita penyakit jantung, DM dan hipertensi karena dapat menurunkan kadar kalium secara bermakna (MIMS, 2009). Karena pasien memiliki riwayat dari keluarga berupa penyakit jantung, DM dan hipertensi maka harus dilakukan monitoring kadar kalium dalam tubuh pasien pada penggunaan obat ataroc. Pada tanggal 9 pasien menerima dosis ataroc 30µg/hari dan tanggal 10 pasien sudah diperbolehkan pulang sehingga hanya diberikan ataroc 1 kali dengan kekuatan obat 15µg. Berdasarkan hasil wawancara dokter dosis ataroc tersebut lebih rendah dikarenakan untuk mengurangi terjadi efek samping obat berupa takikardi.

Profilas®, dengan zat aktif ketotifen hidrogen fumarat untuk mengatasi profilaksis jangka panjang pada asma bronkial, rhinitis alergi dan

dermatitis. Salah satu efek samping dari penggunaan Ataroc® dan Combivent® adalah muntah. Namun pada kasus ini di hari pertama rawat inap pasien belum diberikan terapi Ataroc dan Combivent® nebulizer, sehingga tidak dapat dikatakan bahwa penyebab terjadinya muntah adalah efek samping dari ataroc atau combivent®.

Evaluasi DRPs: Perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien menerima obat sesuai dengan indikasi pasien. Tidak perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien sudah diberikan terapi kombinasi yang sesuai. Obat salah tidak terjadi pada kasus ini kerena pasien tidak mengalami komplikasi dari obat yang telah diterima. Dosis kurang tidak terjadi pada kasus ini karena obat yang diberikan kepada pasien telah mencapai efek terapeutik yang diinginkan, hal tersebut dapat

dilihat dari tanda vital dan keluhan pasien yang semakin membaik atau keluhan sesak nafas berkurang. Dosis berlebih tidak terjadi pada kasus ini karena dosis Combivent® nebulizer, Ventolin® nebulizer, Kenacort®, Ataroc® dan Profilas® yang diberikan

sudah tepat. Efek samping dan interaksi obat tidak ditemukan pada kasus ini. Rekomendasi : -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

104

Kasus 14 (No. RM 01.45.37.95) Subjektif Jenis kelamin /Umur: Perempuan/12th BB : 45kg, TB:152cm Masuk RS : 25/02/2013 – 28/02/2013 Riwayat : Riwayat keluarga asma, hipertensi dan DM (disangkal) Terdiagnosis asma sejak TK, tidak control teratur, berobat bila kambuh saja. ±1HSMRS: anak batuk, pilek, kemudian sesak nafas, orang tua membawa ke klinik kemudian dinebulisasi Ventolin® (pagi) 1x anak merasa baikan. Sore hari anak sesak kemudian diberi nebu Ventolin® di K.24,membaik. Malam sesak lagi diberi salbutamol oral dan seretide. Anak mengalami batuk yang sangat keras dan keluar bercak darah di malam hari. HMRS : anak dibawa ke UGD RSS. Demam, batuk, pilek, sesak. Batuk dahak bercampur darah.

Diagnosa Utama : asma bronkial Diagnosa Sekunder : epistaxis anterior (perdarahan dihidung) Keluhan Utama : sesak nafas Keadaan Pulang : membaik (diizinkan)

Objektif

Hasil Laboratorium (Tgl.27/02/2013): Thorax : Infiltrat diperihiler bilateral dan paracardial dextra, besar cor normal WBC : 6,81 x103µl RBC : 4,71 x106µl HGB : 13,0g/dL HCT : 36,6 % (↓) MCV : 77,7 fL(↓) MCH : 27,6 pg PLT : 420 x103µl Tgl 28/02/2013 *C (Sewaktu) BTA III (negative) BTA Sputum (negative) *A (Sewaktu) BTA I (negative)

NEUT#: 40,4 x103µl(↑) LMPYH#: 48,0 x103µl(↑) MONO#: 6,1 x103µl(↑) EO#: 0,7 x103µl (↑) BASO#: 0,1 x103µl NEUT%: 2,75%(↓) LMPYH%: 3,27%(↓) MONO%: 0,42%(↓) EO%: 0,05%(↓) BASO%: 0,01%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

105

Tanggal 25 26 27 28

Tanda Vital

Suhu Tubuh (oC)

36 36,4 36,1

36 36,2 37

36,4 -

Nadi (x/menit)

80 110 100

84 108 80

96 100

RR(x/menit) 24 35

28 26 35 20

24 28

SpO2 (%) 92 95

96 99 -

99

97 -

Tekanan darah

(mmHg)

93/71 - 97/68

106/84 -

115/65

108/64 -

Keluhan Sesak nafas(+), lemah Masih sesak, batuk

berdarah(+), dahak(+) Jika batuk masih sesak Masih batuk

Penatalaksanaan Obat P S S M P S S M P S S M P S S M

Salbutamol po 2mg 6

18 6

13

20 6

13

Azithromycin po 250mg 18

18

Ventolin® nebulizer 1A/12jam

18 6 18

6

Assessment : Salbutamol diberikan sebagai bronkodilator untuk mengatasi bronkospasme (gejala asma) berupa sesak nafas. Dari hasil

laboratorium terjadi peningkatan jumlah neutrofil dan limfosit yang menunjukkan adanya infeksi, serta adanya peningkatan jumlah eosinofil yang menyatakan adanya peristiwa alergi (Sutedjo, 2009), sehingga pasien diberikan Azithromycin. Pasien juga diberikan Ventolin® Nebulizer dengan zat aktif salbutamol sulfat untuk mengatasi bronkospasme kronis yang tidak memberikan respon terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

106

terapi konvensional, serangan bronkospasme akut. Batuk berdarah yang ditimbulkan pada keluhan pasien tidak di ketahui secara jelas apakah warna darah yang di keluarkan berwarna

merah segar atau merah gelap. Darah yang dikeluarkan berasal dari saluran pernafasan maka akan berwarna merah segar yang disebut hemoptisis, namun bila darah yang dikeluarkan berasal dari saluran pencernaan maka berwarna merah gelap yang disebut hematemesis (Asdie, 1995).

Pada tanggal 26-28 pasien diberikan salbutamol secara peroral dan Ventolin® nebulizer yang memilki zat aktif salbutamol, kedua obat tersebut memilki indikasi yang sama dan hanya yang membedakan adalah cara pemberiannya dan kecepatan efek terapetik yang ditimbulkan dimana pemberian secara nebulizer akan menuju pada sasaran langsung sedangkan pemberian secara peroral merupakan pemberian sistemik. Dimungkinkan pemberian salbutamol secara peroral digunakan untuk maintenance dosage sedangkan pemberian Ventolin® nebulizer diberikan untuk mengatasi dengan segera serangan asma yang terjadi pada saat itu. Evaluasi DRPs: Perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien menerima obat sesuai dengan indikasi pasien. Tidak perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien sudah diberikan terapi kombinasi yang sesuai. Obat salah tidak terjadi pada kasus ini kerena pasien tidak mengalami komplikasi dari obat yang telah diterima. Dosis kurang tidak terjadi pada kasus ini karena obat yang diberikan kepada pasien telah mencapai efek terapeutik yang diinginkan,

hal tersebut dapat dilihat dari tanda vital dan keluhan pasien yang semakin membaik atau keluhan sesak nafas berkurang. Dosis berlebih tidak terjadi pada kasus ini karena dosis Ventolin® nebulizer dan Salbutamol yang diberikan sudah tepat. Efek samping dan interaksi obat tidak ditemukan pada kasus ini. Rekomendasi : -

Kasus 15 (No. RM 01.53.46.95) Subjektif Jenis kelamin /Umur: Perempuan/4th BB :14,5kg, TB: 100cm Masuk RS :26/04/2013 – 29/04/2013 Riwayat : Riwayat asma (+) dari nenek Riwayat alergi (-) Riwayat batuk lama/TB (-)

Diagnosa Utama : acute moderate asthma Diagnosa Sekunder : faringitis akut Keluhan Utama : sesak dan batuk Keadaan Pulang : membaik (diizinkan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

107

3HSMRS: pilek(+), batuk(+), demam(-), sesak(-), hidung mampet(+) diberi obat Triaminie, keluhan tidak membaik 1HSMRS : batuk(+), berdahak namun tidak keluar, demam(-), sesak (-), hidung mampet(+), nafsu makan berkurang. HMRS : sesak (+), batuk(+), pilek(-), obat triaminie tidak membaik→ke RSS Objektif

Hasil Laboratorium (Tgl.28/04/2013): RBC : 4,35x106µl HGB : 12,3 g/dL HCT : 35,3 %(↓) PLT : 225 x103µl AL : 9700

NEUT%: 72,5%(↑) LMPYH%: 17,3%(↓) MONO%:6,3% EO%:1%(↓) BASO%: 0,2%

Tanggal 26 27 28 29

Tanda Vital

Suhu Tubuh (oC)

37,5 38,1 38

38,7

38,7 38

37,1

36,9 37,5 37

36,8

36,8

Nadi (x/menit)

132 110 120 110

110 108 110

116 120 120 110

100

RR(x/menit)

40 30 38 30

30 32 30

28 26 32 30

32

SpO2 (%)

96 - - -

- - -

- -

-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

108

Keluhan Demam, sesak nafas, batuk dan pilek

- - Batuk (+)

Penatalaksanaan Obat P S S M P S S M P S S M P S S M

O2 NK1L/menit

20

Combivent® nebulizer 1 resp

20

8 16

22

6

12

18

24

Ventolin® nebulizer 1 resp

10

Salbutamol po 2mg

6 12

18

6

12

18

8

Metilprednisolon po 3mg

6 12

18

6

12

18

Assessment : Pasien memilki riwayat asma dari keluarga, dengan adanya riwayat atopi dari keluarga pasien maka hal tersebut dapat dikatakan

sebagai faktor resiko terjadinya asma (SIGN, 2012). Oksigen diberikan untuk menjaga saturasi oksigen agar >95% serta mengurangi terjadinya hipoksemia (WHO, 2013).

Pasien diberi Combivent® Nebulizer dan Ventolin® Nebulizer untuk mengatasi bronkospasme (gejala asma) berupa sesak nafas.

Penggunaan antikolinergik seperti ipratropium bromide umumnya menghasilkan perbaikan fungsi paru 10-15% dibandingkan dengan penggunaan β agonis saja (Ikawati, 2007), karena ipratropium bromide mempunyai efek meningkatkan bronkodilatasi agonis beta-2 kerja singkat pada serangan asma dan memperbaiki faal paru (Mangunnegoro, 2004).

Salbutamol, digunakan sebagai bronkodilator pada semua jenis asma bronkial, bronchitis kronis dan emfisema. Waktu paruh

salbutamol 3,5-5jam (Lacy et al., 2011). Metilprednisolon diberikan untuk mengurangi peradangan terutama pada penyakit asma serta berfungsi sebagai antiinflamasi (Muttaqin, 2008), dengan menurunkan jumlah dan aktivitas dari sel yang terinflamasi dan meningkatkan efek obat beta adrenergik dengan memproduksi AMP siklik, inhibisi mekanisme bronkokonstriktor, atau merelaksasi otot polos secara langsung (Kelly and Sorkness, 2008). Dosis metilprednisolon yaitu 0,4-1,6mg/kgBB/hari (MIMS, 2009), pasien dengan BB 14,5kg seharusnya menerima 5,8-23,2mg/hari, berdasarkan penatalaksanaan obat di atas pasien menerima 9mg/hari, maka dapat disimpulkan bahwa dosis masih masuk dalam range yang telah ditentukan.

Adanya diagnosis sekunder berupa faringitis akut, hal tersebut dapat dilihat dengan meningkatkan jumlah neutrofil dalam tubuh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

109

Peningkatan jumlah neutrofil ini terjadi apabila adanya peradangan dan infeksi akut (Sutedjo, 2009). Suhu tubuh pasien tinggi pada tanggal 26 dan 27, namun pada hari berikutnya suhu tubuh pasien kembali normal. Hal tersebut dapat dimungkinkan karena adanya inflamasi pada saluran pernafasan yang dapat menyebabkan suhu tubuh meningkat. Apabila inflamasi tersebut sudah teratasi maka suhu tubuh pasien akan kembali normal. Keluhan pasien berupa batuk dapat dimungkinkan efek samping dari salbutamol atau manifestasi klinik dari asma.

Evaluasi DRPs: Perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien menerima obat sesuai dengan indikasi pasien. Tidak perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien sudah diberikan terapi kombinasi yang sesuai. Obat salah tidak terjadi pada kasus ini kerena pasien tidak mengalami komplikasi dari obat yang telah diterima. Dosis kurang tidak terjadi pada kasus ini karena obat yang diberikan kepada pasien telah mencapai efek terapeutik yang diinginkan,

hal tersebut dapat dilihat dari tanda vital dan keluhan pasien yang semakin membaik atau keluhan sesak nafas berkurang. Dosis berlebih tidak terjadi pada kasus ini karena dosis Combivent® nebulizer, Ventolin® nebulizer, Salbutamol dan Metilprednisolon

yang diberikan sudah tepat. Efek samping dan interaksi obat tidak ditemukan pada kasus ini. Rekomendasi : -

Kasus 16 (No. RM 01.61.68.71) Subjektif Jenis kelamin /Umur: Laki-laki/2th BB : 12,5kg, TB: 96cm Masuk RS : 08/01//2013 – 15/01/2013 Riwayat : Riwayat asma (+)dari kakek Riwayat TB dan HT (disangkal) Anak mulai sesak sejak 5 bulan yang lalu, awalnya serangan 2x/bulan, pada bulan desember mengalami sesak nafas terus dan bebas sesak hanya 1 minggu, pencetus sesak : kecapaian, batuk pilek. 1HSMRS: demam (-),batuk (+),pilek(-), kemudian anak sesak, mengi(+)→diberi obat batuk 4x1cth oleh orang tua, puyer dari dokter 3x1 belum membaik→RS

Diagnosa Utama : asma Diagnosa Sekunder : pneumonia, organism unspecified Keluhan Utama : sesak nafas Keadaan Pulang : membaik (diizinkan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

110

Nur Rohmah, di nebu Ventolin® 1resp 2x (pkl 13.00&15.00), ambroxol 1/3 tab, salbutamol 3x1mg, O2 NK 1L/menit→di rujuk ke RSS

Objektif

Hasil Laboratorium (Tgl.09/01/2013): WBC : 6,16x103µl RBC : 4,39x106µl(↓) HGB : 11,4g/dL(↓) HCT : 34,1%(↓) MCV :77,6 fL MCH : 26,0 pg(↓) PLT : 269x103µl

NEUT#: 2,88x103µl LMPYH#: 2,17 x103µl MONO#: 0,30 x103µl EO#: 0,52 x103µl(↑) BASO#: 0,03 x103µl NEUT%:46,8%(↓) LMPYH%:35,2% MONO%:4,9% EO%:8,5%(↑) BASO%:0,5%

Tanggal 8 9 10 11 12 13 14 15

Tanda

Vital

Suhu Tubuh

(oC)

36,2 36,2 37

36,3 38,6 37

37 38,4 37,2 36

36,3 37,6 36

36,5 36

37 36,7 36,8

37 37,4 36,1 35,9

36,2

Nadi (x/ menit)

140 132 120

125 88 90

120 132 116 114

120 100 94

94 123

110 108 113

94 104 102 104

100

RR (x/ menit)

48 34 30

34 22 30

32 32 24 24

26 23 26

28 24

28 26 24

26 28 28 26

26

SpO2 (%)

96 90 -

95 - -

- - - -

93 - -

- -

- - -

- - - -

97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

111

Keluhan

Sesak nafas dan batuk

Sesak (+), menurun bila di nebulizer, batuk (+)

Sesak (+),batuk(+), wheezing masih ada

Sesak berkurang, batuk (+), mengi (-)

- - Sesak (-), demam (-), terkadang masih batuk

Batuk sedikit

Penatalaksanaan Obat

P S S M P S S M P S S M P S S M P S S M P S S M P S S M P S S M

Metilprednisolon po 3x4mg

20

6

13

20

6

13

20

6

13

20

Ventolin® nebulizer 1respul+NaCl 0,9%

17.15

18

6

Combivent® nebulizer 1respul+NaCl 0,9%

19.15

12

Amoxicylin syrup po 250mg/5ml 1cth

13

20

13

20

13

20

13

20

13

Salbutamol po 0,6mg

6

12

18

6

12

18

6

12

18

6

Teofilin po 30mg

6

12

18

6

12

18

6

12

18

6

Assessment : Pasien memilki riwayat asma dari keluarga, dengan adanya riwayat asma dari keluarga pasien maka hal tersebut dapat dikatakan sebagai faktor resiko

terjadinya asma (SIGN, 2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

112

Pasien diberi Combivent® Nebulizer dan Ventolin® Nebulizer untuk mengatasi bronkospasme (gejala asma) berupa sesak nafas. Penggunaan

antikolinergik seperti ipratropium bromide umumnya menghasilkan perbaikan fungsi paru 10-15% dibandingkan dengan penggunaan β agonis saja (Ikawati, 2007), karena ipratropium bromide mempunyai efek meningkatkan bronkodilatasi agonis beta-2 kerja singkat pada serangan asma dan memperbaiki faal paru (Mangunnegoro, 2004).Penambahan NaCl pada nebulizer dapat mengencerkan dahak.

Metilprednisolon diberikan untuk mengurangi peradangan dan sebagai antiinflamasi. Pasien diberikan kombinasi antara salbutamol dan teofilin pada

tanggal 12-15 karena perkembangan kesehatan pasien sudah membaik. Salbutamol digunakan sebagai bronkodilator pada semua jenis asma bronkial, bronchitis kronis dan emfisema. Sediaan teofilin di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta yaitu 2mg dan 4mg, sehingga dapat dimungkinkan bahwa pasien menerima dosis 0,6mg dengan sediaan pulveres. Pasien menerima Teofilin berfungsi untuk menstimulasi SSP dan pernafasan (Tjay, 2007). Berdasarkan hasil wawancara dokter, pasien diberikan terapi kombinasi antara salbutamol dan teofilin oleh dokter dengan pemberian masing-masing dosis adalah setengah dari biasanya untuk mengurangi efek samping berupa takikardi.

Pada hasil laboratorium, jumlah eosinofil meningkat yang menunjukkan adanya peristiwa alergi dan infeksi parasit. Sedangkan jumlah neutrofil menurun yang berarti adanya infeksi virus (Sutedjo, 2009). Karena adanya infeksi dalam tubuh pasien maka pasien diberikan Amoxicillin untuk mengatasi infeksi tersebut. Pada tanggal 9 dan 10, suhu tubuh pasien mencapai 38,6 oC dan 38,4oC, peningkatan suhu tubuh dapat disebabkan oleh adanya inflamasi, tetapi apabila inflamasi tersebut sudah teratasi maka suhu tubuh akan kembali normal. Evaluasi DRPs: Perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien menerima obat sesuai dengan indikasi pasien. Tidak perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien sudah diberikan terapi kombinasi yang sesuai. Obat salah tidak terjadi pada kasus ini kerena pasien tidak mengalami komplikasi dari obat yang telah diterima. Dosis kurang tidak terjadi pada kasus ini karena obat yang diberikan kepada pasien telah mencapai efek terapeutik yang diinginkan, hal tersebut dapat

dilihat dari tanda vital dan keluhan pasien yang semakin membaik atau keluhan sesak nafas berkurang. Dosis berlebih tidak terjadi pada kasus ini karena dosis Combivent® nebulizer, Ventolin® nebulizer, Metilprednisolon, Salbutamol dan Teofilin yang

diberikan sudah tepat. Efek samping dan interaksi obat ditemukan pada kasus ini yaitu antara Teofilin dan Salbutamol yang dapat meningkatkan pontensi terjadinya

hipokalemia dan takikardi serta dapat meningkatkan gangguan pada jantung. Interaksi ini juga dapat mengurangi efek teofilin dalam plasma (Baxter, 2008).

Rekomendasi : Monitoring pada penggunaan Teofilin dan Salbutamol secara bersamaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

113

Kasus 17 (No. RM 01.47.24.83) Subjektif Jenis kelamin /Umur: Laki-laki/4th BB :22 kg, TB: 105cm Masuk RS : 30/01/2013 – 02/02/2013 Riwayat : 7HSMRS: Anak batuk bila cuaca dingin. Suara nafas mengi tidak terdengar 2HSMRS: batuk tambah ngikil sampai muntah, terlihat sesak nafas, dirumah diberi nebu Ventolin® 1x, keluhan batuk tidak berkurang. HMRS: batuk parah, sesak nafas bertambah parah, suara nafas terdengar mengi(+)→di rumah di nebu 5x (4x dengan Ventolin®, 1x flixotide)→tidak ada respon/perbaikan. Muntah lendir setelah batuk. Anak terdiagnosis asma sejak usia ±1th, serangan asma pada usia 1-2 th bisa 4x/bulan. Setelah usia >2th sudah jarang terkena serangan asma.

Riwayat penyakit pada keluarga: Ada riwayat asma (ayah,ibu) dan alergi Diagnosa Utama : asma bronkial serangan sedang episodic sering Diagnosa Sekunder : common cold Keluhan Utama : sesak nafas Keadaan Pulang : membaik(diizinkan)

Objektif

Hasil Laboratorium (Tgl. 01/02/2013): HGB :13,7 g/dL (↓) Leukosit : 7,6 ribu/mmk Limfosit : 29% Monosit: 3%

Tanggal 30 31 1 2

Tanda Vital

Suhu Tubuh

(oC)

37,3 37

36,8 37,4 37,3 36,7

36,5 36,6

36,1

Nadi (x/menit)

140 120

120 110 110 100

100 104

110

RR 48 26 28 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

114

(x/menit) 26 26 28 28

28

SpO2 (%)

93 96

- - -

97

- -

-

Keluhan Sesak, mengi, batuk, rewel Sesak berkurang Batuk - Penatalaksanaan Obat

Pa Si So Ma Pa Si So Ma Pa Si So Ma Pa Si So Ma

Oksigen 2L/menit Metilprednisolon iv (3x10mg)

24 8 16 24 8 16 24 8

Combivent® nebulizer (1resp+NaCl 0,9% 3cc)

24 6 14 22 15 19, 23

3, 7

Ventolin® nebulizer (1resp+NaCl 0,9% 3cc)

2, 10

6

Aztrin® sIrup po 200mg/5ml (1x1cth)

11 6

Assessment : Pasien memilki riwayat asma dari keluarga, dengan adanya riwayat atopi dari keluarga pasien maka hal tersebut dapat dikatakan sebagai faktor

resiko terjadinya asma (SIGN, 2012) dan adanya riwayat alergi dari keluarga. Pasien diberi Combivent® nebulizer dan Ventolin® nebulizer secara selang-seling untuk menangani asma bronkial. Combivent® Nebulizer dan

Ventolin® Nebulizer diberikan untuk mengatasi bronkospasme (gejala asma) berupa sesak nafas. Penggunaan antikolinergik seperti ipratropium bromide umumnya menghasilkan perbaikan fungsi paru 10-15% dibandingkan dengan penggunaan β agonis saja (Ikawati, 2007), karena ipratropium bromide mempunyai efek meningkatkan bronkodilatasi agonis beta-2 kerja singkat pada serangan asma dan memperbaiki faal paru (Mangunnegoro,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

115

Kasus 18 (No. RM 01.64.18.25) Subjektif Jenis kelamin /Umur: Laki-laki/2th BB :12,5kg, TB: 95cm Masuk RS : 02/07/2013 – 04/07/2013 Riwayat : 2HSMRS: anak mulai batuk, tidak sesak nafas, tidak demam, aktifitas masih seperti biasa. 1HSMRS: anak masih batuk, tidak demam, mulai sesak nafas dibawa ke UGD

Riwayat keluarga: riwayat asma dan alergi (disangkal) Diagnosa Utama : asma bronchial serangan sedang episode jarang Diagnosa Sekunder : rhinofaringitis akut Keluhan Utama : sesak nafas Keadaan Pulang : sembuh (diizinkan)

2004). Penambahan NaCl pada nebulizer dapat mengencerkan dahak. Pasien diberikan Oksigen karena untuk mengurangi terjadinya hipoksemia serta menjaga saturasi oksigen agar >95% (WHO, 2013).

Metilprednisolon diberikan untuk mengurangi peradangan terutama pada penyakit asma (Muttaqin, 2008), dengan menurunkan jumlah dan aktivitas dari sel yang terinflamasi dan meningkatkan efek obat beta adrenergik dengan memproduksi AMP siklik, inhibisi mekanisme bronkokonstriktor, atau merelaksasi otot polos secara langsung (Kelly and Sorkness, 2008). Dosis metilprednisolon untuk anak dengan BB 22kg adalah 8,8-35,2mg/hari (MIMS, 2009). Pasien menerima dosis metilprednisolon 3x10mg maka dapat disimpulkan dosis yang diberikan sudah sesuai dengan acuan pustaka.

Pasien mengalami takikardi (140x/menit) pada hari pertama rawat inap karena adanya penyempitan bronkus maka otot jantung akan memompa

darah ke dalam tubuh lebih cepat sehingga respirasi juga menjadi cepat yaitu 48x/menit.

Evaluasi DRPs: Perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien menerima obat sesuai dengan indikasi pasien. Tidak perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien sudah diberikan terapi kombinasi yang sesuai. Obat salah tidak terjadi pada kasus ini kerena pasien tidak mengalami komplikasi dari obat yang telah diterima. Dosis kurang tidak terjadi pada kasus ini karena obat yang diberikan kepada pasien telah mencapai efek terapeutik yang diinginkan, hal tersebut

dapat dilihat dari tanda vital dan keluhan pasien yang semakin membaik atau keluhan sesak nafas berkurang. Dosis berlebih tidak terjadi pada kasus ini karena dosis Combivent® nebulizer, Ventolin® nebulizer dan Metilprednisolon yang diberikan sudah tepat. Efek samping dan interaksi obat tidak ditemukan pada kasus ini. Rekomendasi : -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

116

RS.Sardjito dinebulisasi 2x dengan Ventolin®, respon parsial, disarankan mondok tetapi pasien menolak(APS), obat pulang dengan salbutamol 3x1mg & metilprednisolon 3x2mg. HMRS : anak kembali sesak dibawa ke UGD RSS, demam (+), bicara satu kalimat masih bisa, anak masih bisa berjalan. Objektif

Hasil Laboratorium (Tgl.02/07/2013): Thoraks : simetris, ketinggalan gerak tidak ada, terdapat retraksi subcostal dan intercostals. Paru : terdapat wheezing

Tanggal 2 3 4

Tanda Vital

Suhu Tubuh (oC)

37,6 37,4

-

36 36,8 36,5

36,9 36,9 36,2

Nadi (x/menit) 124 120 118

110 125 92

120 116 120

RR (x/menit) 34 34 30

38 32 24

32 31 30

SpO2 (%)

96 95 94

- 96 -

97 97 -

Keluhan Sesak berkurang, batuk Sesak nafas berkurang, ada

wheezing , batuk Sesak berkurang, batuk membaik

Penatalaksanaan Obat P S S M P S S M P S S M Metilprednisolon po 3x2mg 15 21 6 12 18 6

Combivent® nebulizer 1resp 15 21 7,

11 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

117

O2 NK 1L/menit 21 Salbutamol po 3x1,2mg 7 Assessment :

Combivent® Nebulizer dan Salbutamol diberikan untuk mengatasi bronkospasme (gejala asma) berupa sesak nafas. Penggunaan antikolinergik seperti ipratropium bromide umumnya menghasilkan perbaikan fungsi paru 10-15% dibandingkan dengan penggunaan β agonis saja (Ikawati, 2007), karena ipratropium bromide mempunyai efek meningkatkan bronkodilatasi agonis beta-2 kerja singkat pada serangan asma dan memperbaiki faal paru (Mangunnegoro, 2004). Pemberian salbutamol golongan SABA pada hari terakhir rawat inap dimaksudkan untuk maintenance dosage karena penggunaan obat secara peroral akan membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan penggunaan nebulizer. Dosis Salbutamol untuk anak berusia 2-6 tahun adalah 1-2mg diberikan 3-4x/hari (MIMS, 2009), pasien menerima dosis salbutamol 1,2mg sehingga dapat disimpulkan dosis yang diberikan sudah sesuai. Oksigen diberikan karena adanya bronkokontriksi selain itu juga berfungsi untuk menjaga saturasi oksigen agar >95% (WHO, 2013).

Pasien diberikan Metilprednisolon diberikan untuk mengurangi peradangan dan antiinflamasi untuk mengatasi rhinofaringitis, dengan menurunkan jumlah dan aktivitas dari sel yang terinflamasi dan meningkatkan efek obat beta adrenergik dengan memproduksi AMP siklik, inhibisi mekanisme bronkokonstriktor, atau merelaksasi otot polos secara langsung (Kelly and Sorkness, 2008). Dosis metilprednisolon untuk pasien dengan BB 12,5kg adalah 5-20mg/hari (MIMS, 2009), pada kasus ini pasien menerima dosis metilprednisolon 3x2mg atau 6mg/hari. Dosis yang diberikan sudah sesuai karena masih masuk dalam range dosis pada pustaka acuan. Evaluasi DRPs: Perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien menerima obat sesuai dengan indikasi pasien. Tidak perlu obat tidak terjadi pada kasus ini karena pasien sudah diberikan terapi kombinasi yang sesuai. Obat salah tidak terjadi pada kasus ini kerena pasien tidak mengalami komplikasi dari obat yang telah diterima. Dosis kurang tidak terjadi pada kasus ini karena obat yang diberikan kepada pasien telah mencapai efek terapeutik yang diinginkan, hal tersebut

dapat dilihat dari tanda vital dan keluhan pasien yang semakin membaik atau keluhan sesak nafas berkurang. Dosis berlebih tidak terjadi pada kasus ini karena dosis Combivent® nebulizer, Salbutamol dan Metilprednisolon yang diberikan sudah tepat. Efek samping dan interaksi obat tidak ditemukan pada kasus ini. Rekomendasi : -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

118

Lampiran 3. Hasil wawancara dengan dokter yang bersangkutan

1. Kategori pasien pediatri di RSUP Dr. Sarjito Yogyakarta adalah pasien dengan

range umur 1-18 tahun.

2. Penurunan dosis Ampicilin injeksi dan Metilprednisolon dimaksudkan untuk

maintenance dosage yang dapat dilihat dari perkembangan kesehatan pasien

tersebut.

3. Penurunan dosis Aminofilin pada pasien untuk mengurangi terjadinya efek

samping berupa takikardi, selain itu juga adanya riwayat penggunaan obat

sebelumnya pada pasien dengan dosis setengah dari biasanya karena dengan dosis

normal pasien sudah mengalami takikardi.

4. Penurunan dosis Ataroc® (Procaterol HCl) untuk mengurangi terjadinya efek

samping berupa takikardi pada pasien.

5. Penggunaaan kombinasi Teofilin dan Salbutamol yang keduanya diberikan dengan

dosis setengah dari biasanya. Hal tersebut dikarenakan efek yang diberikan pada

Salbutamol kurang maksimal sehingga diberikan terapi kombinasi tersebut.

Diberikan dosis setengah dari biasanya untuk mengurangi efek samping yang

ditimbulkan berupa takikardi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

119

Lampiran 4. Surat keterangan Ethics Committee Approval

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

120

Lampiran 5. Surat ijin penelitian di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penyakit asma sering terjadi pada anak-anak dan sangat erat kaitannya dengan adanya alergi. Asma merupakan gangguan peradangan

121

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi dengan judul “Evaluasi Drug Related

Problems (DRPs) pada Pasien Asma Pediatri Rawat Inap

(Studi Kasus di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun

2013” memiliki nama lengkap Anggun Indah Ciptanti.

Penulis lahir di Purwokerto pada tanggal 29 Januari 1993,

merupakan putri pertama dari empat bersaudara dalam

keluarga pasangan Hatif Mahmud dan Go Tjien San.

Penulis mengawali masa pendidikannya di TK Pius Bakti

Utama Kutoarjo (1996-1998) kemudian melanjutkan

pendidikan tingkat Sekolah Dasar di SD Pius Bakti Utama

Kutoarjo (1998-2004). Pendidikan Sekolah Menengah

Pertama ditempuh oleh penulis di SMP Pius Bakti Utama

Kutoarjo (2004-2007), kemudian melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas di

SMA Bruderan Purwokerto (2007-2010). Pada tahun 2010 penulis melanjutkan

pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,

Fakultas Farmasi. Selama menempuh kuliah, penulis aktif dalam berbagai kegiatan

antara lain anggota seksi Sumpahan Apoteker Angkatan XXIII (2012), anggota seksi

Aksi Hari Kesehatan Lingkungan Hidup (2012) dan anggota seksi Kegiatan dalam

rangka Dies Natalis ke-56 (2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI