PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penulis menggunakan dokumen Gereja untuk...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Penulis menggunakan dokumen Gereja untuk...
PENGARUH KELOMPOK DOA KARISMATIK KATOLIK VINEA DEI DI KEVIKEPAN YOGYAKARTA
TERHADAP PERKEMBANGAN HIDUP DOA PRIBADI ANGGOTA
S K R I P S I
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik
Oleh:
Paulinus Arso Sungtulodo
NIM: 101124003
PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN
KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada
Bunda Maria dan PutraNya Tuhan Yesus Kristus,
keluargaku yang selalu mendukung dan membantu
teman-teman terbaikku, para sahabat angkatan 2010,
dan semua pihak yang selalu membantu, mendampingi dan memberikan
semangat baik dalam keadaan suka maupun duka,
para romo, dosen dan karyawan
di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut
perkataanMu itu”
(Lukas 1:38)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul PENGARUH KELOMPOK DOA KARISMATIK KATOLIK VINEA DEI DI KEVIKEPAN YOGYAKARTA TERHADAP PERKEMBANGAN HIDUP DOA ANGGOTA. Skripsi ini dipilih berdasarkan perkembangan komunitas PDKK (Persekutuan Doa Karismatik Katolik) terutama Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei di kevikepan Yogyakarta yang secara khusus terbentuk atas kebutuhan evangelisasi kaum muda Katolik.
Penulis mengulas tentang keberadaan dan perkembangan Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei di kevikepan Yogyakarta yang saat ini semakin tumbuh. Dalam skripsi ini penulis membuat suatu penelitian tentang pengaruh Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei terhadap perkembangan hidup doa pribadi dalam bentuk skala Likert dan wawancara untuk menambah data tentang kegiatan yang berjalan di Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei di kevikepan Yogyaka. Sebagian besar anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei yang menjadi responden telah mengerti dan memahami tentang doa, karismatik dan pengaruh mengikuti karismatik dan perkembangan hidup doa pribadi. Mereka diharapkan dapat semakin menghayati makna menjadi pengikut Kristus yang sejati dan semakin mengembangkan hidup doa pribadinya, sehingga berkembang kearah yang lebih baik lagi dalam menjalankan tugas perutusan Yesus untuk mewartakan suka cita. Dalam skripsi ini juga, penulis menguraikan tentang karismatik Katolik, secara umum dan Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei secara khusus dari pengertian, sejarah, kekhasan, dasar teologis sampai tujuan dan yang memperkuat bahwa karismatik Katolik sangat baik bagi perkembangan hidup doa pribadi. Penulis menggunakan dokumen Gereja untuk mendukung adanya Karismatik Katolik. Para pemimpin umat Katolik pun telah menyetujui dan memberikan pernyataan agar kegiatan Karismatik Katolik didukung oleh umat. PDKK mewujudkan tujuannya melalui sistem sel yang juga digunakan dalam kegiatan Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei.. Anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei diajak untuk mengembangkan hidup doa melalui dinamika kegiatan yang bertujuan mengembangkan hidup doa yang berasal dari sejarah perkembangan hidup doa yang terus berkembang dan terus diperbarui hingga saat ini.
Dalam proses menghayati perkembangan hidup doa pribadi, anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei memerlukan pendampingan iman dari pihak Gereja. Penulis mengusulkan bentuk katekese model Shared Christian Praxis (SCP). Shared Christian Praxis merupakan model katekese yang dilakukan dengan cara berbagi pengalaman. Dengan SCP ini, maka pengalaman antar anggota Komunitas Doa Karismatik Vinea Dei akan berjalan dengan lancar dengan pedoman tema dan tujuan jelas. Dengan begitu, anggota Komunitas Doa Karismatik Vinea Dei akan semakin diteguhkan satu sama lain dalam perjalanan hidupnya di dunia ini sebagai utusan Kristus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
This thesis titled is EFFECT OF GROUP PRAYER CATHOLIC CHARISMATIC VINEA DEI IN THE DEVELOPMENT OF VICARITE OF YOGYAKARTA UPON PRAY LIFE BEHAVIOR OF MEMBERS . This thesis selected based community development PDKK (Catholic Charismatic Prayer) mainly Catholic Charismatic Prayer Group Vinea Dei in Yogyakarta vicariate that are specifically formed on the needs of the evangelization of young Catholics.
The authors reviewed the existence and development of the Catholic Charismatic Prayer Group Vinea Dei in Yogyakarta vicariate which is currently growing. In this paper the author makes a research on the influence of the Catholic Charismatic Prayer Group Vinea Dei to the development of personal prayer life in the form of Likert scale and interviews to add the data about activities that run in the Catholic Charismatic Prayer Group Vinea Dei in the vicariate Yogyaka. Most members of the Catholic Charismatic Prayer Group Vinea Dei respondents have to know and understand about prayer, charismatic and follow the charismatic influence and the development of personal prayer life. They are expected to further appreciate the meaning of being a true follower of Christ and further develop his personal prayer life, so developing a better direction in performing the mission of Jesus to spread the joy.
In this thesis, the author describes the Catholic charismatic, in general and the Catholic Charismatic Prayer Group Vinea Dei in particular from the definition, history, peculiarities, the theological basis to the destination and strengthen that of the Catholic charismatic very good for the development of personal prayer life. Writer using the documents of the Church to support the Catholic Charismatic. Catholic leaders have also agreed and gave a statement that the activities supported by the Catholic Charismatic people. PDKK realize objectives through the cell system which is also used in the Catholic Charismatic Prayer Grou. Vinea Dei Catholic Charismatic Prayer Group members Vinea Dei encouraged to develop a prayer life through the dynamics of activities aimed at developing a prayer life that comes from the historical development of the prayer life that is constantly evolving and constantly updated to the present.
In the process of development appreciate personal prayer life, members of the Catholic Charismatic Prayer Group Vinea Dei need assistance faith of the Church. The authors propose a model form of catechesis Christian Shared Praxis (SCP). Shared Christian Praxis is a model of catechesis is done by sharing experiences. With SCP, then of experiences among members of the Charismatic Prayer Communities Vinea Dei will run smoothly with the theme and purpose of clear guidelines. Members of Vinea Dei Charismatic Prayer Communities will be strengthened each other in the course of his life in this world as ambassadors of Christ.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya kepada Tuhan Yesus karena berkat pertolongan
rahmatnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: PENGARUH
KELOMPOK DOA KARISMATIK KATOLIK VINEA DEI DI KEVIKEPAN
YOGYAKARTA TERHADAP PERKEMBANGAN HIDUP DOA.
Skripsi ini ditulis sebagai bentuk perhatian sekaligus pengenaan PDKK
khususnya Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei kepada kaum muda
Katolik sebagai salah satu cara untuk mengembangkan hidup doa. Kaum muda
Katolik saat ini perlu memiliki kelompok doa yang mampu memberi pencerahan
yang mengembangkan iman akan Yesus Kristus dalam menghadapi permasalahan
dan pergulatan hidup yang sesuai dengan situasi mereka.
Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis mengalami banyak hal yang
mendukung maupun membuat tersendatnya penulisan. Pengalaman suka dan duka
dalam penulisan skripsi ini membuat penulis semakin tangguh. Pengalaman suka
dalam penulisan skripsi ini adalah dapat mengikuti Kelompok Doa Karismatik
Katolik Vinea Dei dengan segala dinamikanya. Wawasan penulis tentang PDKK
juga banyak bertambah seiring dengan selesainya skripsi ini.
Berkat dukungan, pendampingan, bimbingan dan kerja sama yang baik dari
berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, akhirnya penulisan
skirpsi ini bisa diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu dengan penuh rasa
syukur penulis menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya dan
mengucapkan banyak terima kasih melalui kesempatan ini kepada:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
1. Drs. M. Sumarno Ds., S.J., M.A., selaku dosen pembimbing utama sekaligus
dosen pembimbing akademik, yang telah memberikan kesempatan,
memberikan waktu luang, rendah hati untuk membimbing, mengarahkan,
memberikan masukan-masukan juga pengetahuannya yang membangun dan
bermanfaat dari awal hingga akhir penulisan skripsi dengan penuh kesabaran
dan murah hati sehingga selesainya penulisan skripsi ini.
2. Dr. B. Agus Rukiyanto, S.J. selaku dosen penguji II, yang senantiasa
memberikan dukungan, motivasi, masukan-masukan yang bermanfaat bagi
penulis ketika menghadapi hambatan maupun masalah dalam menyelesaikan
skripsi dan selama proses kuliah di IPPAK.
3. Drs. L. Bambang Hendarto Y., M Hum., selaku dosen penguji III yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk membaca dan memberikan saran, masukan
yang berarti dan membangun dalam perkembangan skripsi dan hidup penulis.
4. Kaprodi IPPAK-USD Yogyakarta, Drs. F.X. Heryatno Wono Wulung, S.J.
M.Ed., yang telah memberikan izin kepada penulis untuk menyusun skripsi
dari awal hingga akhir proses penyusunan skripsi ini.
5. Segenap staf dosen program studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan
Agama Katolik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang dengan sepenuh hati, penuh kesabaran telah
mendidik, menuntun, mendampingi, mengarahkan dan membimbing penulis
selama menempuh proses pendidikan dari awal sampai terselesaikannya
penulisan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
6. Segenap staf karyawan Program studi Ilmu Pendidikan kekhususan
Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang
selalu menyapa, memberikan senyuman, dan melayani penulis maupun
mahasiswa-mahasiswi dengan sepenuh hati dan kekeluargaan selama
menjalani proses pendidikan dari awal sampai menyelesaikan penulisan
skripsi ini.
7. Keluargaku: Bapak Heribertus Gunadi, Ibu Veronica Dwi Listiyani, adik
Leonardus Bima Agni Nuswantoro, Romo Gatot Wotoseputro. Pr. dan semua
keluarga yang dengan penuh kasih dan cinta selalu mendoakan,
mengingatkan, membantu penulis dalam setiap perjalanan studi ini.
8. Para sahabat angkatan 2010 yang telah mendukung, membantu dan
menyemangati dengan kebersamaan, persaudaraan, kekeluargaan yang turut
berperan dalam bentuk apapun sehingga penulis semakin mampu dan
dikuatkan untuk terus berjuang dari awal studi sampai akhir studi ini.
9. Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei yang telah bersedia menerima
penulis dalam dinamika kegiatan dan menjadi responden yang terbuka
sehingga membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Orang yang kucintai dan para sahabat terbaikku: Stella Filensia, anggota
Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei, anggota band D’Kill, komunitas Evo,
teman-teman kos tukangan dan teman-teman lain yang tidak dapat saya
sebutkan satu persatu, melalui kehadiran mereka dan cara mereka yang
mampu memberikan kekuatan bagi penulis selama menempuh studi di
IPPAK-USD Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... iv
MOTTO ..................................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................................................... vii
ABSTRAK ................................................................................................................. viii
ABSTRACT ................................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................... x
DAFTAR ISI .............................................................................................................. xiv
DAFTAR SINGKATAN ........................................................................................... xviii
BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5
E. MetodePenulisan .......................................................................................... 5
F. Sistematika Penulisan .................................................................................. 6
BAB II. PENELITIAN KELOMPOK DOA KARISMATIK KATOLIK VINEA DEI DI KEVIKEPAN YOGYAKARTA ........................................ 9
A. Gambaran Umum Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei di Kevikepan Yogyakarta................................................................................. 9
1. Sejarah Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei di Kevikepan Yogyakarta ......................................................................... 10
2. Struktur Organisasi Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei di Kevikepan Yogyakarta ........................................................................ 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
3. Kegiatan yang dilaksanakan Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei di Kevikepan Yogyakarta ....................................................... 12
4. Struktur Doa ............................................................................................. 13
B. Penelitian tentang Pengaruh Mengikuti Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei terhadap Perkembangan Hidup Doa .............................. 15
1. Latar Belakang Penelitian ........................................................................ 15
2. Rumusan Masalah Penelitian ................................................................... 16
3. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 16
4. Manfaat Penelitian ................................................................................... 17
5. Jenis Penelitian......................................................................................... 17
6. Metode Penelitian .................................................................................... 17
7. Tempat dan Waktu Pelaksanaan .............................................................. 18
8. Responden Penelitian ............................................................................... 18
9. instrumen penelitian ................................................................................. 19
10. Tekhnik Pengumpulan Data ................................................................... 19
11. Variabel Penelitian ................................................................................. 20
C. Hasil Penelitian ............................................................................................ 21
1. Gambaran Pemahaman Anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei terhadap PDKK ....................................................... 22
2. Gambaran Pemahaman Anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei terhadap Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei. ............................................................................................. 30
3. Pengaruh Mengikuti Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei terhadap Perkembangan Hidup Doa Anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei ................................................................. 35
D. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................................... 43
1. Gambaran Pemahaman Anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei terhadap PDKK ....................................................... 43
2. Gambaran Pemahaman Anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei terhadap Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei. ............................................................................................. 49
3. Pengaruh Mengikuti Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei terhadap Perkembangan Hidup Doa Anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei ................................................................. 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
BAB III. KELOMPOK DOA KARISMATIK KATOLIK VINEA DEI DALAM PERKEMBANGAN HIDUP DOA PRIBADI .......................... 62
A. Persekutuan Doa Karismatik Katolik (PDKK) ............................................ 62
1. Pengertian Umum Persekutuan Doa Karismatik Katollik ....................... 63
2. Sejarah PDKK dan Perubahan Nama ...................................................... 66
3. Kekhasan PDKK ...................................................................................... 70
a. Cara Berdoa ......................................................................................... 71
b. Kesadaran Baru akan Peranan Roh Kudus .......................................... 71
c. Bahasa Roh atau Bahasa Lidah ........................................................... 74
4. Dasar Teologis Karismatik Katolik ......................................................... 75
5. Tujuan Karismatik Katolik ...................................................................... 77
B. Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei ............................................ 78
1. Tujuan Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei ............................ 79
2. Sistem Sel dalam Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei ........... 80
C. Hidup Doa Pribadi ....................................................................................... 81
1. Pengertian Hidup Doa .............................................................................. 82
2. Bentuk-bentuk Doa .................................................................................. 82
3. Tahap Perkembangan Hidup DoaPribadi................................................. 85
a. Krisis dasar (Keadaan Awal) ............................................................... 86
b. Langkah Pertama Mencari Allah......................................................... 86
c. Kesadaran Akan Allah dalam Teori Doa............................................. 87
d. Menemukan Allah dalam Praktik Doa ................................................ 87
e. Kesadaran akan Kitab Suci .................................................................. 88
f. Menerima Allah Memasuki Kondisi Kehidupan Manusia .................. 89
g. Memasuki Kehidupan Doa yang Lebih Mendalam............................. 89
D. Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei dalam Perkembangan Hidup Doa Pribadi ....................................................................................... 90
1. Dinamika Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei ............................ 91
2. Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei yang Mengembangkan Hidup Doa Pribadi ........................................................................................ 92
3. Sejarah perkembangan Hidup Doa ............................................................... 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
BAB IV. USULAN PROGRAM KATEKESE KELOMPOK DOA KARISMATIK KATOLIK VINEA DEI DI KEVIKEPAN YOGYAKARTA MELALUI MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS (SCP) UNTUK MENGEMBANGKAN HIDUP DOA ........... 98
A.Latar Belakang Pemilihan Program .............................................................. 99
B. Alasan Pemilihan Tema dan Tujuan ............................................................ 100
C. Rumusan Tema danTujuan .......................................................................... 101
D. Penjabaran Program ..................................................................................... 103
E. Petunjuk Pelaksanaan Program .................................................................... 107
F. Contoh Persiapan Katekese .......................................................................... 107
BAB V. PENUTUP .................................................................................................... 125
A. Kesimpulan .................................................................................................. 125
B. Saran ............................................................................................................ 127
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 129
LAMPIRAN ............................................................................................................... 131
Lampiran 1: surat permohonan izin penelitian ................................................. (1)
Lampiran 2: Surat ijin penelitian kepada koordinator Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei ..................................................... (2)
Lampiran 3: Bukti dilaksanakannya penelitian di Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei ..................................................... (3)
Lampiran 4: Instrumen Penelitian .................................................................... (4)
Lampiran 5: Salah satu contoh instrumen penelitian ........................................ (8)
Lampiran 6: Pedoman wawancara koordinator Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei ..................................................... (12)
Lampiran 7: Hasil wawancara koordinator Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei ........................................................................ (13)
Lampiran 8: Susunan Pengurus Kelompok Doa Karismatik Katolik ............... (15)
Lampiran 9: Struktur Doa ................................................................................. (16)
Lampiran 10: Lagu ........................................................................................... (17)
Lampiran 12: Perikop Kitab Suci ..................................................................... (18)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Lampiran 11: Cerita .......................................................................................... (19)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR SINGKATAN
A. Singkatan Kitab Suci
Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci
Perjanjian Baru: dengan Pengantar dan Catatan Singkat. (Dipersembahkan
kepada Umat Katolik Indonesia oleh Ditjen Bimas Katolik Departemen Agama
Republik Indonesia dalam rangka PELITA IV). Ende: Arnoldus, 1984/1985,
hal.7-8.
B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja
AA
DV
EN
LG
SC
:
:
:
:
:
Apostolicam Actuositatem, Dekrit Konsili Vatikan II
tentang Kerasulan awam, 7 Desember 1965.
Dei Verbum, Konsili Dogmatis Konsili Vatikan II
tentang Wahyu Ilahi, 18 November 1965.
Evangelii Nuntiandi, Nasehat Apostolik tentang
penginjilan dan peran umat dalam penyebaran agama
Katolik., 8 Desember 1975.
Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatik Konsili
Vatikan II tentang Gereja, 21 November 1964
Sacrosanctum Concilium, Konstitusi tentang liturgi
suci, 4 Desember 1963
C. Singkatan Lain
Art
AS
Dkk
Ex
:
:
:
:
Artikel
Amerika Serikat
Dan Kawan-kawan
Example (contoh)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
GPK
Hal
IPPAK
KAS
Kom Sel
KWI
KV
LCD
Lih
MAWI
OCD
OMK
PD
PDKK
R
Rm
Sr
St
SJ
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Gerakan Pembaruan Karismatik
Halaman
Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama
Katolik
Keuskupan Agung Semarang
Komunitas Sel
Konferensi Waligereja Indonesia
Konsili Vatikan
Liquid Crystal Display
Lihat
Majelis Agung Waligereja Indonesia
Ordo Carmelitarum Discaleatorum
Orang Muda Katolik
Persekutuan Doa
Persekutuan Doa Karismatik Katolik
Responden
Romo
Suster
Santo
Serikat Jesus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei saat ini mulai berkembang
seiring dengan usaha Gereja dalam evangelisasi kaum muda. Kelompok Doa
Karismatik Katolik Vinea Dei merupakan bagian dari PDKK yang didirikan
secara khusus bagi kaum muda Gereja Katolik. Sejarah dan kekhasan dari PDKK
perlu dibahas supaya sejarah berdirinya Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea
Dei menjadi jelas. Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei bertujuan untuk
mengembangkan hidup doa anggotanya melalui kelompok.
Hidup doa merupakan kebiasaan berdoa yang dilaksanakan secara rutin
sehingga dapat mengembangkan iman pribadi. Hidup doa perlu juga dipraktikkan
dalam hidup sehari-hari, karena itu perlu direncanakan sebuah program katekese
yang membantu anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei untuk
mempraktikkan hidup doanya dalam kehidupan sehari-hari sehingga pewartaan
Kerajaan Allah semakin luas.
A. Latar Belakang
Persekutuan Doa Karismatik Katolik (PDKK) saat ini mulai berkembang di
Gereja di Indonesia sejak tahun 1976. PDKK merupakan kelompok doa yang
berdevosi kepada Roh kudus dan karunia-karunianya. Gereja Katolik Indonesia
telah mengakui keberadaan PDKK melalui dokumen dari KWI tahun 1995 yang
berjudul Pembaruan Hidup Kristiani sebagai Karisma Roh: Pedoman
Pembaruan Karismatik Katolik Indonesia, dokumen tersebut berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dokumen konsili Vatikan II (LG, art. 12) yang menyebutkan:
Selain itu, Roh kudus juga tidak hanya menyucikan dan membimbing umat Allah melalui sakramen-sakramen serta pelayanan-pelayanan, dan menghiasinya dengan keutamaan-keutamaan saja. Melainkan Ia juga “membagi-bagikan” karunia-karunia-Nya “kepada masing-masing menurut kehendaknya” (1 Kor 12:11).............” Kepada setiap orang dianugerahkan pernyartaan Roh demi kepentingan bersama” (1 Kor 12:7). Persekutuan Doa Krismatik Katolik (PDKK) di Yogyakarta mulai banyak
dan berkembang dibeberapa paroki seperti di paroki St. Antonius Kota Baru,
Paroki Fransiskus xaverius kidul loji, paroki St Yusuf Bintaran dan PDKK Sacra
Familia Paroki Banteng. Paroki Fransiskus Xaverius Kiduloji memiliki Kelompok
doa Vinea Dei yang merupakan bagian dari persekutuan doa Karismatik Katolik
di paroli Kidul Loji. Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei merupakan
kelompok Karismatik Katolik yang berisi kaum muda dari beberapa paroki di
Yogyakarta. Meskipun sering mengadakan kegiatan di paroki Kidul Loji
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei sebenarnya berada dibawah
kevikepan Yogyakarta. Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei merupakan
persekutuan doa karismatik khusus bagi kaum muda yang belum menikah.
Dalam skripsi ini penulis akan membahas tentang PDKK termasuk Kelompok
Doa Karismatik Katolik Vinea Dei di kevikepan Yogyakarta. Kelompok Doa
Karismatik Katolik Vinea Dei terbentuk karena adanya Sekelompok anak muda
Katolik mempunyai kerinduan akan suatu komunitas karismatik Katolik untuk
anak muda yang dapat mewadahi pertumbuhan iman dan karakter mereka yang
sesuai dengan ajaran Gereja Katolik. Anak-anak muda yang merantau bekerja atau
kuliah di Jogja ini memerlukan adanya care dan support yang positif saat mereka
jauh dari rumah dan keluarga mereka. Diharapkan dengan adanya Kelompok Doa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Karismatik Katolik Vinea Dei mampu menjawab tantangan tersebut sehingga
kaum muda memiliki iman yang tangguh.
Penulis sudah mengikuti Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
selama satu tahun untuk mengetahui secara langsung apa saja yang dialami oleh
anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei melalui kegiatan-
kegiatannya. Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei merupakan salah satu
usaha Gereja untuk mencoba menyapa kaum muda gereja agar kaum muda Gereja
dapat memperoleh pengetahuan iman melalui sharing dan pendalaman Kitab Suci
serta mengekspresikan diri sesuai dengan situasi dan kondisi pergulatan iman
kaum muda. Melalui kelompok ini Gereja memelihara iman kaum muda agar
tetap teguh dalam menghadapi masalah dan pergulatan hidup.
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei mengajak anggotanya untuk
mengungkapkan serta menampung untuk kemudian saling mendoakan pergulatan
iman kaum muda hingga ahirnya mengajak kaum muda untuk melibatkan Tuhan
dengan Perantaraan Roh Kudus melalui doa dalam pergulatan hidup, tindakan
sehari-hari dan berani bersaksi sebagai kaum muda Katolik.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua Kelompok Doa Karismatik
Katolik Vinea Dei, ternyata tidak banyak kaum muda yang mengetahui adanya
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei ataupun kelompok doa karismatik
untuk kaum muda yang lainnya. Karena hal tersebut maka penulis merasa perlu
memperkenalkan kelompok doa karismatik khususnya Kelompok Doa Karismatik
Katolik Vinea Dei kepada kaum muda Katolik dengan cara menunjukkan
pengaruh mengikuti Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei terhadap
perkembangan hidup doa pribadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Semoga dengan adanya penelitian ini, penulis dapat memperkenalkan
kelompok doa Karismatik kepada kaum muda dan dapat membantu umat
menemukan jalan sejati menuju kenyamanan berdoa, berinteraksi dengan Yesus
dan sesama serta mendapatkan kedamaian melalui ungkapan-ungkapan hati dalam
karismatik. Selain itu juga sebagai sarana bagi Gereja untuk meningkatkan
evangelisasi bagi kaum muda Gereja.
B. Rumusan Masalah
1. Seberapa besar pengaruh mengikuti Kelompok Doa Karismatik Katolik
Vinea Dei di Kevikepan Yogyakarta terhadap perkembangan hidup doa?
2. Apa yang dimaksud dengan PDKK dan Kelompok Doa Karismatik Katolik
Vinea Dei serta perkembangan Hidup doa?
3. Program katekese seperti apa yang baik untuk meningkatkan hidup doa
anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei di Kevikepan
Yogyakarta?
C. Tujuan Penulisan
Penelitian ini ditulis dengan tujuan sebagai berikut :
1. Ingin mengatahui apa yang dimaksud dengan PDKK dan Kelompok Doa
Karismatik Katolik Vinea Dei.
2. Ingin mendeskripsiklan pengaruh mengikuti Kelompok Doa Karismatik
Katolik Vinea Dei terhadap perkembangan hidup doa.
3. Ingin mendeskripsikan usulan program katekese untuk perkembangan hidup
doa anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
4. Sebagai syarat kelulusan Sarjana Srata 1 pada program Studi Ilmu Pendidikan
Kekhususan Agama Katolik, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penulisan penelitian ini antara lain :
1. Membantu calon katekis untuk menambah wawasan tentang PDKK sebagai
sarana umat untuk memuji dan menyembah Allah dengan lebih leluasa dan
bebas berekspresi.
2. Membantu umat memiliki tambahan wawasan tentang PDKK dan Kelompok
Doa Karismatik Katolik Vinea Dei sehingga umat dapat mengetahui
kekayaan Gereja Katolik dalam berdoa.
3. Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan metode pendekatan dari
Gereja untuk mengenalkan kelompok doa Karismatik Katolik khususnya
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei kepada Orang Muda Katolik
sehingga dapat mengajak Orang Muda Katolik untuk mengambil bagian
dalam karya keselamatan Allah lewat hidup doa.
E. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan adalah metode deskriptif analisis yaitu
penulis mengumpulkan data dengan cara penelitian untuk mengetahui keadaan
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei di kevikepan Yogyakarta, dengan
cara wawancara dengan anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei,
dan memberikan instrumen penelitian menggunakan skala Likert serta hasil studi
pustaka sebagai acuan yang dapat menunjang penulisan skripsi ini. Penulis
mencoba memaparkan tentang situasi anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Vinea Dei di kevikepan Yogyakarta, dan perkembangan hidup doa mereka.
F. Sistematika Penulisan
Judul skripsi ini adalah PENGARUH MENGIKUTI KELOMPOK DOA
KARISMATIK KATOLIK VINEA DEI DI KEVIKEPAN YOGYAKARTA
TERHADAP PERKEMBANGAN HIDUP DOA.
Sistematika penulisan akan diuraikan dalam 5 (lima) bab sebagai berikut:
Bab I berisi pendahuluan yang mengungkapkan pertimbangan dalam pemilihan
judul, yang meliputi: latar belakang, rumusan permasalahan, tujuan penulisan,
manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.
Bab II Memaparkan kenyataan dan pengalaman yang menyangkut
gambaran umum Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei di Kevikepan
Yogyakarta tentang situasi gambaran umum, sejarah, struktur organisasi, kegiatan,
serta penelitian yang menggambarkan situasi konkret tentang Kelompok Doa
Karismatik Katolik Vinea Dei dan anggotanya dalam hidup doa.
Bab III berisi uraian tentang Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
dalam perkembangan hidup doa pribadi yang meliputi PDKK yaitu tentang
pengertian umum PDKK, sejarah PDKK, kekhasan PDKK, dasar teologis PDKK,
dan tujuan PDKK. Tentang Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei yang
meliputi tujuan Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei dan sistim sel
dalam Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei. Hidup doa pribadi yang
meliputi pengertian, bentuk-bentuk doa, dan tahap perkembangan hidup doa
pribadi. Yang terahir membahas tentang Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea
Dei dalam perkembangan hidup doa pribadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Bab IV berisi usulan program katekese bagi Kelompok Doa Karismatik
Katolik Vinea Dei dengan model katekese Shared Christian Praxis (SCP)
meliputi latar belakang pemilihan program, alasan pemilihan tema dan tujuan,
rumusan tema, dan tujuan, penjelasan program, petunjuk pelaksanaan program
dan yang terahir adalah contoh persiapan katekese model SCP.
Bab V berisi penutup yang mencakup kesimpulan dari keseluruhan skripsi ini
dan saran yang mendukung bagi Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
dan umat secara keseluruhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
PENELITIAN KELOMPOK DOA KARISMATIK KATOLIK VINEA DEI
DI KEVIKEPAN YOGYAKARTA
Keuskupan Agung Semarang melalui tim Badan Pelayanan Persekutuan Doa
Karismatik memperhatikan PDKK untuk mengembangkan PDKK di Yogyakarta
dan mendapat dukungan dari kevikepan Yogyakarta. Meskipun ada banyak
PDKK di kevikepan Yogyakarta bahkan hampir setiap paroki memiliki PDKK,
namun umumnya PDKK yang ada adalah PDKK bagi orang Dewasa. Sangat
jarang PDKK yang memberi kesempatan bagi kaum muda untuk berdinamika
secara khusus. Vinea Dei merupakan salah satu PDKK yang memberi
kesempatan bagi kaum muda untuk mengembangkan imannya sesuai dengan
keadaan dan dinamika yang dirasakan oleh kaum muda.
A. Gambaran Umum Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei di
Kevikepan Yogyakarta
Vinea Dei bukan satu-satunya kegitan karismatik yang bernaung di bawah
Kevikepan Yogyakarta. Kegiatan ini berawal dari kerinduan umat kevikepan
Yogyakarta khususnya kaum muda untuk mengembangkan iman melalui Roh
Kudus, maka dari itu kegiatan Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
memiliki struktur organisasi yang lengkap sesuai dengan fungsi masing-masing.
Selain itu Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei juga memiliki sejarah
berdirinya Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei di Paroki Kidul Loji
dengan berbagai kesulitan dan tantangan yang dihadapinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
1. Sejarah Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei di Kevikepan Yogyakarta
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei awalnya bernama Catolic
Care Group atau disingkat CCG, terbentuk karena adanya sekelompok anak muda
Katolik mempunyai kerinduan akan suatu komunitas karismatik Katolik untuk
anak muda yang dapat mewadahi pertumbuhan iman dan karakter mereka yang
sesuai dengan ajaran Gereja Katolik. Anak-anak muda yang merantau bekerja atau
kuliah di Yogyakarta ini memerlukan adanya care dan support yang positif saat
mereka jauh dari rumah dan keluarga mereka. Awal berdirinya Kelompok Doa
Karismatik Vinea Dei adalah dari pengalaman Petrus Khrisma Adhi, Florentina
Sri Mulyani, dan Maria Dominica Rini Widayati Suyitno yang merasa PDKK
Gereja Kidul Loji kurang mampu menampung aspirasi kaum muda yang notabene
memiliki kebutuhan yang lebih khusus yang sesuai dengan situasi dan kondisi
pergulatan hidup kaum muda yang lebih dinamis. Mereka ini kemudian mulai
membentuk Kelompok Doa Karismatik khusus bagi kaum muda yang kemudian
bersama Rm. B. Saryanto W., Pr. diberi nama Catolic Care group. Rm. B.
Saryanto W., Pr. adalah pastor paroki Fransiskus Xaverius Kiduloji Yogyakarta
sekaligus Pastor Vikaris Episkopal (Vikep) Yogyakarta yang pada tahun 2010
menggagas serta mendukung kelompok CCG agar tidak hanya berada di bawah
paroki Kidul Loji tapi berada di naungan Kevikepan Yogyakarta [Lampiran 4:
(6)].
Pada tahun berikutnya jumlah anggota CCG yang semakin bertambah dan
karena keaktifan anggotanya di berbagai kegiatan Gereja membuat kelompok ini
semakin diakui oleh PDKK dan menarik anggota baru sehingga kelompok yang
awalnya hanya satu kelompok sel dibagi menjadi dua kelompok sel yaitu sel Utara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
yang bertempat di Jl. Kaliurang KM 9,1 dan sel Selatan yang bertempat di aula
gereja Kidul Loji. Sejalan dengan perkembangannya, pada tahun 2014 CCG mulai
hadir di Kevikepan Yogyakarta. Pada tahun 2014 CCG melengkapi semua syarat
untuk dikukuhkan sebagai kelompok doa kevikepan Yogyakarta bagi kaum muda.
Menjelang peresmian diadakan rapat antar anggota yang menghasilkan putusan
digantinya nama Catholic Care Group menjadi menjadi Vinea Dei sebagai
pemenuhan persyaratan administrasi dari kevikepan yang mensyaratkan sebuah
nama komunitas untuk menegaskan identitas PDKK selain itu juga untuk
mengukuhkan kesatuan kelompok yang terdiri dari dua sel yaitu kelompok sel
Utara dan kelompok sel Selatan. Vinea Dei berarti ladang anggur Allah. Dari
nama tersebut diharapkan anggota Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei mampu
menjadi pekerja Allah di ladang anggur dunia sebagai pewarta Kerajaan Allah.
Dengan berada di bawah Kevikepan Yogyakarta artinya Kelompok ini akan
semakin berkembang di Yogyakarta yang merupakan kota pelajar yang banyak
memiliki kaum muda baik mahasiswa atau perantauan yang menjadi target bagi
Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei [Lampiran 4: (6)].
2. Struktur Organisasi Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei Kevikepan
Yogyakarta
Anggota Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei Kevikepan Yogyakarta saat
ini berjumlah 30 orang sebagian besar terdiri dari muda mudi yang belum
menikah baik mahasiswa maupun yang sudah bekerja.
Struktur Organisasi Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei adalah sebagai
berikut: Koordinator Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei juga sebagai ketua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
komunitas sel Utara dipegang oleh Petrus Khrisma Adhi yang bertugas mengecek
semua personil yang dibutuhkan dalam setiap kegiatan PDKK. Wakil koordinator
juga sebagai ketua komunitas sel Selatan dipegang oleh Fury Cahyani yang
bertugas membantu koordinator menjalankan tugasnya. Bendahara dipegang oleh
Maria Dominica Rini Widayati Suyitno yang memiliki peran untuk menghitung
jumlah anggaran yang keluar dan masuk.
Sekretaris dipegang oleh Yohanes Marwan Yuliadi yang memiliki tanggung
jawab untuk mencatat setiap kegiatan dan jumlah orang yang hadir dalam setiap
kegiatan. Seksi kesekretariatan yang menyimpan semua data administrasi
dipegang oleh Christina Ernawati. Tim Pujian dipegang oleh Yohanes Budi
Wibowo dan Hans Nicholas. Tim pujian bertanggung jawab untuk menjadi tim
pujian dalam kegiatan ibadat PDKK [Lampiran 8: (16)].
Seluruh anggota Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei juga memiliki
tanggung jawab dalam setiap pertemuan baik untuk memimpin pertemuan sel,
pembawa firman atau menjadi petugas pujian. Dalam setiap pertemuan anggota
Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei juga secara bergiliran menjadi petugas
konsumsi [Lampiran 7: (15)].
3. Kegiatan yang dilaksanakan Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei kevikepan
Yogyakarta
Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei didirikan untuk membantu umat Allah
khususnya kaum muda untuk menemukan Tuhan dalam doa. Seluruh anggota
Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei tidak hanya berkumpul untuk beribadat,
berdoa dan memuji Tuhan melainkan merancang dan melaksanakan kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
konkret untuk membantu orang-orang yang memang membutuhkan. Kelompok
Doa Karismatik Vinea Dei bekerja sama dengan PDKK lain, terutama Tim Badan
Pelayanan Persekutuan Doa Karismatik Katolik KAS dalam kegiatan retret seperti
kegiatan retret pria sejati, wanita bijak, retret hidup baru dalam Roh, retret
pembersihan luka batin, dan kegiatan kebangunan rohani Katolik. Selain itu
banyak juga kegiatan yang dilaksanakan oleh Kelompok Doa Karismatik Vinea
Dei secara khusus seperti bakti sosial di panti jompo dan orang-orang jalanan,
family gathering atau pertemuan keluarga PDKK Vinea Dei , serta sharing dan
perjamuan kasih yang rutin dilaksanakan [Lampiran 7: (14)].
Untuk memberi kemudahan bagi anggotanya Kelompok Doa Karismatik
Vinea Dei kevikepan Yogyakarta dibagi menjadi dua area yaitu Yogyakarta Utara
dan Yogyakarta Selatan. Dengan demikian kegiatan Kelompok Doa Karismatik
Vinea Dei kevikepan Yogyakarta juga dibagi dalam dua kelompok kecil yang
disebut komunitas sel (Komsel). Komsel adalah sistem kelompok yang digunakan
oleh kelompok doa dengan membentuk sebuah komunitas yang terdiri dari paling
banyak 10 orang anggota pada setiap komunitas, sehingga setiap anggota
mempunyai kesempatan yang lebih luas untuk saling berbagi dan menambah
pengetahuan iman dalam rangka mewartakan Kerajaan Allah. Kegiatan rutin
yang dilaksanakan komunitas sel Utara adalah Setiap Jumat I, II dan IV Mulai pk
18.30 – 21.30 WIB Tempat di Jl Kaliurang KM 9,1 no 49 Klabanan. sedangkan
kom Yogyakarta Selatan: Setiap Selasa II dan IV Mulai pk 18.30 – 21.30
WIB Tempat di aula Gereja Fransiskus Xaverius Kidul Loji. Pada minggu ke III
semua anggota berkumpul menjadi satu kelompok besar dalam acara bulanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
yang disebut famili gatering yang merupakan sarana pertemuan semua anggota
Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei baik komsel utara maupun komsel selatan.
4. Struktur Doa
Susunan pertemuan komsel dalam Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei
dimulai dengan Doa Pembuka yang berisi doa syukur dan doa pujian kepada
Tuhan juga berfungsi untuk memulai acara persekutuan doa yang diselingi dengan
lagu pujian yang digunakan sebagai lagu pertama atau lagu pembuka. Lagu pujian
adalah lagu yang bertemakan pujian kepada Tuhan Allah dan Roh Kudus yang
dipimpin oleh tim pujian dan dinyanyikan bersama-sama. kemudian dilanjutkan
doa memulai sharing.
Setelah doa sharing peserta memulai sharing dan kesaksian yang merupakan
kesempatan masing-masing anggota untuk menceritakan karya Allah dalam
dirinya, bisa berupa rasa syukur, dan pengalaman yang menguatkan iman tidak
menutup kemungkinan utuk sharing mengenai kecemasan, kegundahan atau
bahkan kekecewaan yang dialami.
Anggota lain dapat memberi masukan atau saran sejauh dibutuhkan. Setelah
sharing dilanjutkan dengan doa Penyembahan atas keagungan Tuhan dari
pengalaman akan Allah yang tadi disharingkan diselingi dengan lagu
penyembahan yaitu lagu bernuansa penyembahan keagungan Tuhan. Selagi lagu
ini berlangsung orang-orang yang mendapatkan anugerah Roh Kudus akan
berbicara dengan bahasa Roh (khas Karismatik) dilanjutkan dengan hening dan
nubuat. Setelah selesai pemimpin akan mendoakan orang yang akan memberikan
firman (homili).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Pembawa firman akan membacakan kitab suci dan akan melanjutkan dengan
homili dan renungan serta kesaksian. Setelah firman peserta diajak untuk doa
umat yang dilakukan dengan spontan dari seluruh umat yang hadir secara spontan
atau terpimpin oleh pembawa firman yang ditutup dengan doa Bapa Kami.
Kemudian pemimpin akan mendoakan doa penutup. Setelah doa penutup
pesertaakan mengedarkan kolekte dan perjamuan kasih (makan bersama jika
dimungkinkan) [Lampiran 8: (16)].
B. Penelitian tentang Pengaruh Mengikuti Kelompok Doa Karismatik
Katolik Vinea Dei terhadap Perkembangan Hidup doa
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei terbentuk atas kebutuhan umat
akan kelompok doa yang mampu mewadahi dan mengembangkan iman umat
yang sesuai dengan pergulatan hidup kaum muda. Banyak umat yang masih
mengalami keraguan tentang keberadaan PDKK tersebut, maka dengan penelitian
ini diharapkan dapat menjawab keraguan umat dan meneguhkan anggota
Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei untuk semakin berkembang dalam hidup
doa.
1. Latar Belakang Penelitian
Sejalan dengan tujuan Gereja, maka terbentuklah suatu kelompok doa dengan
tujuan memperkembangkan iman umat khususnya yang sesuai dengan pergulatan
iman kaum muda yaitu Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei , namun masih
banyak anggota Gereja khususnya kaum muda yang belum mengetahui
keberadaan Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Gereja perlu mengetahui apakah suatu kelompok doa khususnya Vinea Dei
benar-benar dapat membantu pertumbuhan iman umat, sehingga Gereja memiliki
kaum muda yang memiliki iman mendalam akan Kristus sebagai generasi
penerus. Dalam Penelitian ini akan ditampilkan sejauh mana Vinea Dei sebagai
sebuah kelompok doa sungguh berpengaruh terhadap perkembangan hidup doa
anggotanya, sehingga masyarakat Gereja dapat menilai sekaligus mengenal
dengan lebih dalam Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei dan dapat
berkembang bersama.
2. Rumusan Masalah Penelitian
Permasalahan pokok yang akan dibahas dalam skripsi ini, dirumuskan dalam
bentuk pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
a. Bagaimana anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
memahami PDKK?
b. Bagaimana anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
memahami Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei?
c. Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei memberikan pengaruh apa terhadap
perkembangan hidup doa?
3. Tujuan Penelitian
Berdasar latar belakang dan rumusan masalah diatas maka tujuan dari
penelitian ini adalah:
a. Mengetahui gambaran pemahaman anggota Kelompok Doa Karismatik
Katolik Vinea Dei terhadap PDKK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
b. Mengetahui gambaran pemahaman anggota Kelompok Doa Karismatik
Katolik Vinea Dei terhadap Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
c. Mengetahui gambaran pengaruh mengikuti Kelompok Doa Karismatik Vinea
Dei terhadap perkembangan hidup doa.
4. Manfaat penelitian
a. Mendapat gambaran pemahaman anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik
Vinea Dei terhadap PDKK dan Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
b. Mengetahui pengaruh mengikuti Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei
terhadap perkembanga hidup doa.
5. Jenis penelitian
Dilihat dari segi permasalahan yang diangkat dan tujuannya, maka penulis
menggunakan penelitian yang bersifat “ex post facto” yaitu penelitian yang
dilakukan untuk meneliti sesuatu yang sudah terjadi dan kemudian melihat faktor-
faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Dalam hal ini yang sudah
terjadi adalah Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei dan faktor-faktornya adalah
pengetahuan anggota Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei tentang PDKK dan
perkembangan hidup doa Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei (Jamal Ma’mur
Asmani, 2011: 190).
6. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survai. Sebelum melakukan penelitian,
penulis melakukan metode survai dengan ikut terlibat dalam kegiatan Kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Doa Karismatik Vinea Dei . Penulis melaksanakan metode survai ini selama 1
tahun dengan 38 kali pertemuan. Metode survai cocok dilakukan oleh penulis
karena metode ini dapat dilakukan pada penelitian populasi besar maupun kecil.
Adapun tujuannya adalah mengumpulkan informasi tentang variabel dari
sekelompok objek/populasi. Dalam metode survai pada Kelompok Doa
Karismatik Vinea Dei akan dikumpulkan informasi mengenai pengetahuan
anggota Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei tentang PDKK dan perkembangan
hidup doa Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei (Jamal Ma’mur Asmani, 2011:
44).
7. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Penulis melaksanakan penelitian ini di Gedung Tirta Mas Jl. Kaliurang Km
11 dan di gereja Kidul Loji Yogyakarta pada Kelompok Doa Karismatik Katolik
Vinea Dei kevikepan Yogyakarta yang diadakan setiap hari Selasa pukul 18.30
WIB dan hari Jumat pukul 18.30 WIB. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Juni 2015 pada saat kegiatan Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
sedang berlangsung.
8. Responden Penelitian
Responden penelitian adalah anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik
Vinea Dei. Jumlah populasi keseluruhan kurang lebih 40 orang. Pengambilan
sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Menurut Sutrisno
Hadi (1982: 91) dalam purposive sampling, pemilihan sekelompok subjek
didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah
diketahui sebelumnya. Dalam penelitian ini kelompok responden yang dipilih
adalah 30 anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei yang aktif dan
berdomisili di Yogyakarta dan telah aktif minimal selama tiga bulan sehingga
dianggap telah memahami situasi yang terjadi dalam Kelompok Doa Karismatik
Katolik Vinea Dei. Dari jumlah angket yang disebar kepada 30 anggota
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei jumlah angket yang kembali
berjumlah 20 angket karena 10 orang berhalangan hadir.
9. Instrumen Penelitian
Jenis instrumen yang penulis gunakan adalah skala Likert. Sugino (1982:
134) menyatakan bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Hal
tersebut ditegaskan kembali oleh Riduan (2007: 87) yang menyatakan bahwa
skala Likert ini merupakan skala yang mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Penulis akan
mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden. Kemudian responden
diminta memberikan pilihan jawaban atau respons dalam skala ukur yang telah
disediakan. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Dalam penelitian ini
akan diukur pemahaman anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
terhadap PDKK dan hidup doa serta pengaruhnya terhadap perkembangan hidup
doa, dengan gradiasi pilihan jawaban berupa: sangat setuju, setuju, kurang setuju
tidak setuju.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
10. Teknik Pengumpulan Data
Penulis menggunakan tekhnik reduksi. Reduksi adalah menganalisis data
secara keseluruhan dan bagian terkecil dalam data yang memiliki makna dikaitkan
dengan masalah penelitian. Kemudian, data yang diperoleh akan dikelompokkan
berdasarkan pertanyaan yang telah dipersiapkan. Tujun pengelompokan tersebut
adalah untuk menemukan arti data dengan menarik hubungan-hubungan. Dalam
hal ini peneliti memperoleh data dari anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik
Vinea Dei tentang pengetahuan terhadap PDKK dan Hidup doa dan menganalisis
data untuk mengetahui pengaruh mengikuti Kelompok Doa Karismatik Katolik
Vinea Dei terhadap perkembangan hidup doa anggotanya (Moleong, 2012: 288).
11. Variabel Penelitian
Kisi-kisi variabel peranan mengikuti Kelompok Doa Karismatik Katolik
Vinea Dei di kevikepan Yogyakarta terhadap perkembangan hidup doa
anggotanya adalah sebagai berikut:
Tabel 1
Variabel Penelitian
No Variabel Indikator Jumlah Item 1 Persekutuan Doa
Kharismatik Katolik
a. Memiliki pengetahuan tentang PDKK b. Mampu memahami proses pelaksanaan
kegiatan PDKK c. Memiliki kepedulian apa yang terjadi
dalam PDKK
7 6
6
2 Kelompok Doa Karismatik Katolik
Vinea Dei
a. Memiliki pengetahuan tentang Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
b. Memiliki kepedulian apa yang terjadi dalam Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
6
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
3 Perkembangan hidup doa pribadi
a. Mengikuti Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei dan perkembangan hidup doa pribadi anggota
b. Memngetahui pengertian hidup doa c. Memiliki kerinduan untuk memiliki
spiritualitas hidup doa yang baik d. Mampu dan mau menjadi pewarta kabar
gembira ditengah masyarakat dan menjadi contoh bagi orang lain
5
5 5
4
C. Hasil Penelitian
Dalam bagian ini penulis akan memaparkan hasil dari penelitian yang telah
dilaksanakan di kelompok persekutuan doa Karismatik Katolik Vinea Dei di
kevikepan Yogyakarta. Hasil penelitian yang dipaparkan berkaitan dengan hasil
angket mengenai pemahaman anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea
Dei terhadap persekutuan doa Karismatik Katolik, pemahaman anggota Kelompok
Doa Karismatik Katolik Vinea Dei terhadap Kelompok Doa Karismatik Katolik
Vinea Dei sendiri dan pengaruhnya terhadap perkembangan hidup doa anggota
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei.
Angket berisi pernyataan yang disebarkan kepada seluruh anggota kelompok
persekutuan doa Karismatik Katolik Vinea Dei di kevikepan Yogyakarta. Jumlah
angket yang disebarkan adalah 30 dan yang kembali adalah 20 maka prosentase
yang dipakai adalah berdasarkan jumlah 20 angket yang kembali.
1. Gambaran pemahaman anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
terhadap PDKK
Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai gambaran pemahaman anggota
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei terhadap PDKK. Dengan
mengetahui gambaran pemahaman anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Vinea Dei terhadap PDKK diharapkan dapat mengetahui kesadaran seluruh
anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei dalam kaitannya dengan
PDKK yang diikutinya. Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei merupakan
bagian dari PDKK.
Anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei lebih baik jika
mengetahui tentang PDKK untuk lebih memperdalam hidup doanya. Pertanyaan
yang dirumuskan terkait tentang pemahaman umum PDKK seperti sejarah,
kekhasan, dasar teologis dan Roh Kudus yang menjadi semangat PDKK. Selain
itu juga ada pernyataan yang mengenai kepedulian terhadap perkembangan
PDKK.
Tabel 3
Persekutuan Doa Karismatik Katolik (PDKK) No
PERNYATAAN Alternatif Jawaban
Jumlah Per- sen %
(1) (2) (3) (4) (5) 1 Saya mengetahui bahwa PDKK merupakan
persekutuan doa yang berdevosi kepada Roh Kudus
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
8 10 2 0
40 50 10 0
2 Saya mengetahui bahwa PDKK merupakan bagian resmi dari Gereja Katolik
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
10 8 2 0
50 40 10 0
3 Saya mengetahui sejarah perkembangan PDKK di Indonesia
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
0 7 8 5
0 35 40 25
4 Saya mengetahui Bahasa Roh merupakan kehasan PDKK yang berasal dari karunia Allah
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
6 8 5 1
30 40 25 5
5 Saya mengetahui dasar teologis PDKK adalah keterbukaan kepada Roh Kudus dan karisma-karisma-Nya
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
4 10 3 3
20 25 15 15
6 Saya mengetahui tujuan dari PDKK adalah ‘pembabtisan dalam Roh’
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
2 9 6 3
10 45 30 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
(1) (2) (3) (4) (5)
7 Saya memahami proses kegiatan PDKK selalu menekankan pembaruan hidup dalam Roh sebagai suatu pembaruan hidup kristiani.
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
7 11 2 0
35 30 10 0
8 Saya memahami melalui proses kegiatan PDKK, Gereja Katolik ingin kembali mengalami kekuatan untuk menjadi saksi Allah sepeti waktu pentakosta.
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
6 11 3 0
30 55 15 0
9 Saya memahami lagu dan gerakan dalam proses Kegiatan PDKK sebagai bentuk ungkapan iman.
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
7 11 2 0
35 55 10 0
10 Saya memahami proses ‘pembabtisan dalam Roh’ dalam PDKK sebagai bentuk dasar pengalaman pertobatan.
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
4 8 6 2
20 40 30 10
11 Saya memahami sesi sharing dalam proses PDKK sebagai bentuk syukur dan kesaksian saya akan iman kepada Allah.
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
8 12 1 0
40 60 5 0
12 Saya memahami proses bahasa Roh dalam PDKK sebagai bentuk karunia berdoa yang khusus dari Allah karena seseorang memiliki iman yang kuat kepada Roh Kudus.
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
3 8 8 1
15 40 40 5
13 Saya memahami seluruh proses PDKK bertujuan untuk mengalami dan merasakan kehadiran Allah dalam diri saya.
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
7 10 3 0
35 50 15 0
14 Saya memiliki kepedulian tentang apa yang terjadi dalam PDKK
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
5 12 2 1
25 60 10 1
15 Saya peduli terhadap perkembangan PDKK dengan turut terlibat aktif sebagai pengurus PDKK
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
1 11 7 1
5 55 35 5
16 Saya mengikuti lebih dari satu PDKK sebagai bentuk perbandingan.
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
2 5 5 13
10 25 25 65
17 Saya bersedia menyumbangkan dana bagi perkembangan PDKK
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
0 17 1 2
0 85 5 10
18 Saya selalu mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh PDKK sebagai bentuk dukungan
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
3 12 5 0
15 60 25 0
19 Saya bersedia mengajak orang-orang disekitar saya untuk ikut terlibat dalam kegiatan PDKK.
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
1 14 3 2
5 70 15 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Hasil penelitian menyatakan bahwa dari semua pernyataan yang berkaitan
dengan PDKK responden memilih hampir semua pilihan namun pilihan setuju dan
sangat setuju lebih dominan dibanding yang lain. Pada pertanyaan pertama ada 8
orang yang menyatakan sangat setuju (40%), 10 orang yang menyatakan
setuju(50%), dan 2 orang sisanya memilih kurang setuju (10%) . Artinya anggota
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei mengetahui bahwa PDKK
merupakan persekutuan doa yang berdevosi kepada Roh Kudus. Pada pernyataan
di item 2 terdapat 10 orang yang memilih sangat setuju (50%), 8 orang memilih
setuju(40%), dan 2 orang sisanya memilih kurang setuju (10%). Artinya anggota
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei mengetahui bahwa PDKK
merupakan bagian resmi dari Gereja Katolik.
Pada pernyataan item 3 tidak ada responden yang memilih sangat setuju
namun 7 orang responden (35%) memilih setuju, 8 orang responden memilih
kurang setuju (40%) dan 5 orang responden memilih tidak setuju (25%). Artinya
anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei masih ada yang belum
mengetahui sejarah PDKK. Pada pernyataan item 4 sebanyak 6 responden
memilih sangat setuju (30%), 8 orang memilih setuju (40%), 5 orang memilih
kurang setuju (25%), 1 orang memilih tidak setuju(5%). Artinya anggota
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei mengetahui bahwa bahasa Roh
menjadi kekhasan PDKK yang berasal dari Allah.
Pada pernyataan item 5 sebanyak 4 orang memilih sangat setuju (20%), 10
orang memilih setuju (50%), 3 orang memilih kurang setuju (15%), dan 3 orang
memilih tidak setuju (15%). Artinya sebagian besar anggota Kelompok Doa
Karismatik Katolik Vinea Dei mengetahui bahwa dasar teologis PDKK adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
keterbukaan kepada Roh Kudus dan karisma-karisma-Nya. Pada pernyataan item
6 sebanyak 2 orang memilih sangat setuju (10%), 9 orang memilih setuju (45%),
16 orang memilih kurang setuju (80%), dan 3 orang memilih tidak setuju (15%).
Artinya sebagian besar anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
belum mengetahui bahwa tujuan dari PDKK adalah ‘pembabtisan dalam Roh’.
Pada pernyataan item 7 sebanyak 7 orang memilih sangat setuju (35%), 11
orang memilih setuju (55%), 2 orang memilih kurang setuju (10%). Artinya
sebagian besar anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei mengetahui
proses kegiatan PDKK selalu menekankan pembaruan hidup dalam Roh sebagai
suatu pembaruan hidup kristiani.
Pada pernyataan item 8 sebanyak 6 orang memilih sangat setuju (30%), 11
orang memilih setuju (55%), 3 orang memilih kurang setuju (15%). Artinya
sebagian besar anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei mengetahui
melalui proses kegiatan PDKK, Gereja Katolik ingin kembali mengalami
kekuatan untuk menjadi saksi Allah sepeti waktu pentakosta. Pada pernyataan
item 9 sebanyak 7 orang memilih sangat setuju (35%), 11 orang memilih setuju
(55%), 2 orang memilih kurang setuju (10%). Artinya sebagian besar anggota
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei mengetahui lagu dan gerakan dalam
proses Kegiatan PDKK sebagai bentuk ungkapan iman.
Pada pernyataan item 10 sebanyak 4 orang memilih sangat setuju (20%), 8
orang memilih setuju (40%), 6 orang memilih kurang setuju (10%) dan 2 orang
Tidak setuju (10%). Artinya masih ada anggota Kelompok Doa Karismatik
Katolik Vinea Dei belum mengetahui proses ‘pembabtisan dalam Roh’ dalam
PDKK sebagai bentuk dasar pengalaman pertobatan. Pada pernyataan item 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
sebanyak 8 orang memilih sangat setuju (40%), 12 orang memilih setuju (60%), 1
orang memilih kurang setuju (5%). Artinya anggota Kelompok Doa Karismatik
Katolik Vinea Dei mengetahui sesi sharing dalam proses PDKK sebagai bentuk
syukur dan kesaksian saya akan iman kepada Allah.
Pada pernyataan item 12 sebanyak 3 orang memilih sangat setuju (15%), 8
orang memilih setuju (40%), 8 orang memilih kurang setuju (40%) dan 1 orang
(5%) tidak setuju. Artinya sebagian besar anggota Kelompok Doa Karismatik
Katolik Vinea Dei mengetahui proses bahasa Roh dalam PDKK sebagai bentuk
karunia berdoa yang khusus dari Allah karena seseorang memiliki iman yang kuat
kepada Roh Kudus. Pada pernyataan item 13 sebanyak 7 orang memilih sangat
setuju (35%), 10 orang memilih setuju (50%), 3 orang memilih kurang setuju
(15%). Artinya sebagian besar anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea
Dei mengetahui seluruh proses PDKK bertujuan untuk mengalami dan merasakan
kehadiran Allah dalam dirinya.
Pada pernyataan item 14 sebanyak 5 orang memilih sangat setuju (25%), 12
orang memilih setuju (60%), 2 orang memilih kurang setuju (10%) 1 orang
memilih tidak setuju. Artinya sebagian besar anggota Kelompok Doa Karismatik
Katolik Vinea Dei memiliki kepedulian tentang apa yang terjadi dalam PDKK.
Pada pernyataan item 15 sebanyak 1 orang memilih sangat setuju (5%), 11 orang
memilih setuju (55%), 2 orang memilih kurang setuju (10%) 1 orang memilih
tidak setuju (5%). Artinya sebagian besar anggota Kelompok Doa Karismatik
Katolik Vinea Dei peduli terhadap perkembangan PDKK dengan turut terlibat
aktif sebagai pengurus PDKK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Pada pernyataan item 16 sebanyak 2 orang memilih sangat setuju (10%), 5
orang memilih setuju (25%), 5 orang memilih kurang setuju (25%) 13 orang
memilih tidak setuju (65%). Artinya hanya sebagian kecil anggota Kelompok Doa
Karismatik Katolik Vinea Dei yang mengikuti lebih dari satu PDKK sebagai
bentuk perbandingan. Pada pernyataan item 17 sebanyak 17 orang memilih setuju
(85%), 1 orang memilih kurang setuju (5%) 2 orang memilih tidak setuju (10%).
Artinya sebagian besar anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
bersedia menyumbangkan dana bagi perkembangan PDKK. Pada pernyataan item
18 sebanyak 3 orang memilih sangat setuju (15%), 12 orang memilih setuju
(60%), 5 orang memilih kurang setuju (25%). Artinya sebagian besar anggota
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei selalu mengikuti kegiatan-kegiatan
yang diadakan oleh PDKK sebagai bentuk dukungan.
Pada pernyataan item 19 sebanyak 1 orang memilih sangat setuju (5%), 14
orang memilih setuju (70%), 3 orang memilih kurang setuju (15%) dan 2 orang
tidak setuju (10%). Artinya sebagian besar anggota Kelompok Doa Karismatik
Katolik Vinea Dei bersedia mengajak orang-orang disekitar saya untuk ikut
terlibat dalam kegiatan PDKK.
Hasil angket pada variabel tentang pengetahuan anggota Kelompok Doa
Karismatik Katolik Vinea Dei tentang PDKK menghasilkan pendapat yang
beragam namun menggambarkan satu pendapat dominan yang baik. Hasil ini
menunjukkan banyak anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei yang
menyatakan sangat setuju dan setuju pada pernyataan yang di sampaikan kepada
responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2. Gambaran pemahaman anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
terhadap Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
Setelah melihat pemahaman anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik
Vinea Dei terhadap PDKK, pada bagian ini akan dipaparkan bagaimana
pemahaman anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei terhadap
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei yang diikuinya. Melalui gambaran
pemahaman yang akan dipaparkan diharapkan anggota Kelompok Doa Karismatik
Katolik Vinea Dei memiliki kesadaran dalam mengikuti Kelompok Doa
Karismatik Katolik Vinea Dei.
Tabel 4
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
No
PERNYATAAN Alternatif Jawaban
Jum lah
Persen %
(1) (2) (3) (4) (5) 20 Saya mengetahui bahwa Kelompok Doa
Karismatik Katolik Vinea Dei merupakan bagian dari PDKK
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
6 12 1 1
30 60 5 5
21 Saya mengetahui sejarah munculnya Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
3 10 6 1
15 50 30 5
22 Saya mengetahui Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei merupakan Kelompok Doa Karismatik Katolik yang berada dibawah kevikepan Yogyakarta.
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
6 11 3 0
30 55 15 0
23 Saya mengetahui bahwa Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei merupakan Kelompok Doa Karismatik khusus bagi kaum muda
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
5 10 3 2
25 50 15 10
24 Saya mengetahui sitim sel dalam Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei bertitik tolak dari usaha evangelisasi penghayatan injil dan iman
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
2 15 1 2
10 75 5 10
25 Saya mengetahui tujuan dari Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei adalah menghasilkan kaum muda yang handal yang memberikan jaminan mutu, yang mencintai Gereja karena mengenal kekayaan Gereja, serta setia dan berdedikasi tinggi.
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
4 13 1 2
20 65 5 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
(1) (2) (3) (4) (5) 26 Saya memiliki kepedulian tentang apa yang
terjadi dalam Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
4 13 3 0
20 65 15 0
27 Saya peduli terhadap perkembangan Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei dengan turut terlibat aktif sebagai pengurus Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
4 11 5 0
20 55 25 0
28 Saya selalu hadir dalam kegiatan yang dilaksnakan oleh Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei sebagai bentuk kepedulian saya terhadap perkembangan Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
5 10 5 0
25 50 25 0
29
Saya bersedia menyumbangkan dana bagi perkembangan Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
3 15 2 0
15 75 10 0
30 Saya bersedia menjadi pembawa firman atau pelayan doa dalam Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei sebagai bentuk kepedulian saya terhadap perkembangan iman anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
1 10 7 2
5 50 35 10
31 Saya bersedia mengajak orang-orang disekitar saya untuk ikut terlibat dalam kegiatan Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei untuk menambah jumlah anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei.
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
0 14 5 1
0 70 25 5
Pada pernyataan item 20 sebanyak 6 orang memilih sangat setuju (30%), 12
orang memilih setuju (60%), 1 orang memilih kurang setuju (5%) 1 orang
memilih tidak setuju. Artinya sebagian besar anggota Kelompok Doa Karismatik
Katolik Vinea Dei mengetahui bahwa Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea
Dei merupakan bagian dari PDKK. Pada pernyataan item 21 sebanyak 3 orang
memilih sangat setuju (15%), 10 orang memilih setuju (50%), 6 orang memilih
kurang setuju (30%) 1 orang memilih tidak setuju. Artinya masih ada anggota
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei yang belum mengetahui sejarah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
munculnya Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei meski sebagian besar
anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei sudah mengetahuinya.
Pada pernyataan item 22 sebanyak 6 orang memilih sangat setuju (30%), 11
orang memilih setuju (55%), 3 orang memilih kurang setuju (15%). Artinya
anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei mengetahui bahwa
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei merupakan Kelompok Doa
Karismatik Katolik yang berada dibawah kevikepan Yogyakarta.
Pada pernyataan item 23 sebanyak 5 orang memilih sangat setuju (25%), 10
orang memilih setuju (5%), 3 orang memilih kurang setuju (15%), dan 2 orang
tidak setuju (10%). Artinya sebagian besar anggota Kelompok Doa Karismatik
Katolik Vinea Dei mengetahui bahwa Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea
Dei merupakan Kelompok Doa Karismatik Katolik yang berada dibawah
kevikepan Yogyakarta. Pada pernyataan item 24 sebanyak 2 orang memilih
sangat setuju (10%), 15 orang memilih setuju (75%), 1 orang memilih kurang
setuju (5%), dan 2 orang tidak setuju (10%). Artinya sebagian besar anggota
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei mengetahui bahwa Kelompok Doa
Karismatik Katolik Vinea Dei merupakan Kelompok Doa Karismatik khusus bagi
kaum muda.
Pada pernyataan item 25 sebanyak 4 orang memilih sangat setuju (20%), 13
orang memilih setuju (65%), 1 orang memilih kurang setuju (5%), dan 2 orang
tidak setuju (10%). Artinya sebagian besar anggota Kelompok Doa Karismatik
Katolik Vinea Dei mengetahui tujuan dari Kelompok Doa Karismatik Katolik
Vinea Dei adalah menghasilkan kaum muda yang handal yang memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
jaminan mutu, yang mencintai Gereja karena mengenal kekayaan Gereja, serta
setia dan berdedikasi tinggi.
Pada pernyataan item 26 sebanyak 4 orang memilih sangat setuju (20%), 13
orang memilih setuju (65%), 3 orang memilih kurang setuju (15%). Artinya
sebagian besar anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei memiliki
kepedulian tentang apa yang terjadi dalam Kelompok Doa Karismatik Katolik
Vinea Dei. Pada pernyataan item 27 sebanyak 4 orang memilih sangat setuju
(20%), 11 orang memilih setuju (55%), 5 orang memilih kurang setuju (25%).
Artinya sebagian besar anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
memiliki kepedulian terhadap perkembangan Kelompok Doa Karismatik Katolik
Vinea Dei dengan turut terlibat aktif sebagai pengurus Kelompok Doa Karismatik
Katolik Vinea Dei. Pada pernyataan item 28 sebanyak 5 orang memilih sangat
setuju (25%), 10 orang memilih setuju (50%), 5 orang memilih kurang setuju
(25%). Artinya sebagian besar anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea
Dei selalu hadir dalam kegiatan yang dilaksnakan oleh Kelompok Doa Karismatik
Katolik Vinea Dei sebagai bentuk kepedulian saya terhadap perkembangan
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei. Pada pernyataan item 29 sebanyak
3 orang memilih sangat setuju (15%), 15 orang memilih setuju (75%), 2 orang
memilih kurang setuju (10%). Artinya sebagian besar anggota Kelompok Doa
Karismatik Katolik Vinea Dei bersedia menyumbangkan dana bagi perkembangan
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei.
Pada pernyataan item 30 sebanyak 1 orang memilih sangat setuju (5%), 10
orang memilih setuju (50%), 7 orang memilih kurang setuju (35%) dan 2orang
memilih tidak setuju. Artinya sebagian besar anggota Kelompok Doa Karismatik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Katolik Vinea Dei bersedia menjadi pembawa firman atau pelayan doa dalam
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei sebagai bentuk kepedulian saya
terhadap perkembangan iman anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea
Dei. Pada pernyataan item 31 sebanyak 14 orang memilih sangat setuju (70%), 5
orang memilih setuju (25%), 1 orang memilih kurang setuju (5%). Artinya
sebagian besar anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei bersedia
mengajak orang-orang disekitar saya untuk ikut terlibat dalam kegiatan Kelompok
Doa Karismatik Katolik Vinea Dei untuk menambah jumlah anggota Kelompok
Doa Karismatik Katolik Vinea Dei.
Hasil yang didapat dari variabel tentang gambaran pemahaman anggota
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei terhadap Kelompok Doa
Karismatik Katolik Vinea Dei mayoritas memilih setuju dan sangat setuju. Hasil
yang didapatkan cendrung positif karena hanya sebagian kecil responden yang
memilih tidak setuju.
3. Pengaruh mengikuti Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei terhadap
perkembangan hidup doa anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea
Dei.
Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai gambaran pengaruh mengikuti
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei terhadap perkembangan hidup doa
anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei. Diharapkan dengan
mengikuti Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei anggota Kelompok Doa
Karismatik Katolik Vinea Dei memiliki hidup doa yang baik. Berikut adalah hasil
yang didapat pada kuisioner variabel ketiga tentang hidup doa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Tabel 5
Perkembangan hidup doa pribadi
No
PERNYATAAN Alternatif Jawaban
Jumlah Persen %
(1) (2) (3) (4) (5) 32 Setelah mengikuti Kelompok Doa
Karismatik Katolik Vinea Dei saya meluangkan waktu setiap hari untuk berdoa.
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
3 13 4 0
15 65 20 0
33
Setelah mengikuti Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei saya selalu berdoa sebelum mengambil keputusan
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
5 6 9 0
25 30 45 0
34 Setelah mengikuti Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei saya mengaku dosa dan melaksanakan penitensi tobat saya secara konkret.
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
3 8 8 1
15 40 40 5
35 Setelah mengikuti Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei saya bersedia memberikan sumbangan untuk korban bencana atau orang lain yang membutuhkan bantuan sebagai wujud kongkrit hidup doa saya .
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
2 13 5 0
10 65 25 0
36 Setelah mengikuti Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei saya berusaha mempraktekkan ajaran kristiani dengan menjaga kesucian.
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
3 15 2 0
15 75 10 0
37 Saya memahami Hidup doa sebagai kebiasaan berdoa yang dilaksanakan secara rutin.
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
6 11 3 0
30 55 15 0
38 saya memahami hidup doa sebagai bentuk penyerahan diri kepada kehendak Allah.
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
10 8 1 1
50 40 5 5
39 Saya mengetahui bahwa hidup doa dapat dikembangkan baik secara pribadi maupun kelompok
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
9 9 2 0
45 45 10 0
40 Saya mengetahui bahwa doa sangat berperan dalam kehidupan seseorang.
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
10 9 1 0
25 45 5 0
41 Saya mengetahui kebiasaan berdoa akan membantu saya menghayati iman dan perkembangan pribadi yang dekat dengan Allah.
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
9 9 2 0
45 45 10 0
42
Saya memiliki kerinduan untuk memiliki spiritualitas hidup doa yang baik
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
12 6 2 0
60 30 10 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
(1) (2) (3) (4) (5) 43 Saya memiliki kerinduan untuk menjadi
pemimpin dan pembawa firman dalam kegiatan kelompok doa
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
5 5 10 0
25 25 50 0
44 Saya ingin mengembangkan iman saya dalam kelompok doa yang saya ikuti.
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
7 10 3 0
35 50 15 0
45 Saya bersemangat ketika akan mengikuti kegiatan-kegiatan kerohanian seperti retret atau seminar rohani
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
7 8 5 0
35 40 25 0
46 Saya bersedia menjadi pendoa bagi orang lain karena saya memiliki kedekatan dengan Allah.
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
3 12 4 1
15 60 20 5
47 Saya mau dan mampu menjadi pewarta kabar gembira bagi masyarakat di sekitar saya
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
5 15 0 0
25 30 0 0
48 Saya selalu memberikan contoh hidup yang baik sesuai ajaran kristiani bagi orang-orang disekitar saya
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
2 11 6 1
10 55 30 5
49 Saya ingin menjadi seorang yang mendedikasikan hidupnya bagi pewartaan kerajaan Allah
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
5 13 2 0
25 65 10 0
50 Saya merasa iman kristiani saya berkembang dan ingin mengajak orang lain juga berkembang dalam iman kristiani.
(4) Sangat Setuju (3) Setuju (2) Kurang Setuju (1) Tidak Setuju
8 11 1 0
40 55 5 0
Pada pernyataan item 32 sebanyak 3 orang memilih sangat setuju (15%), 13
orang memilih setuju (65%), 4 orang memilih kurang setuju (20%). Artinya
sebagian besar anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei Setelah
mengikuti Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei selalu berdoa sebelum
mengambil keputusan.
Pada pernyataan item 33 sebanyak 5 orang memilih sangat setuju (25%), 6
orang memilih setuju (30%), 9 orang memilih kurang setuju (45%). Artinya
sebagian besar anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei Setelah
mengikuti Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei mengaku dosa dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
melaksanakan penitensi tobat saya secara konkret. Pada pernyataan item 34
sebanyak 3 orang memilih sangat setuju (15%), 8 orang memilih setuju (45%), 8
orang memilih kurang setuju (45%) dan 1orang tidak setuju (5%). Artinya
sebagian besar anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei Setelah
mengikuti Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei mengaku dosa dan
melaksanakan penitensi tobat saya secara konkret.
Pada pernyataan item 35 sebanyak 2 orang memilih sangat setuju (10%), 13
orang memilih setuju (65%), 5 orang memilih kurang setuju (25%). Artinya
sebagian besar anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei Setelah
mengikuti Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei bersedia memberikan
sumbangan untuk korban bencana atau orang lain yang membutuhkan bantuan
sebagai wujud kongkrit hidup doa. Pada pernyataan item 36 sebanyak 3 orang
memilih sangat setuju (15%), 15 orang memilih setuju (75%), 2 orang memilih
kurang setuju (10%). Artinya sebagian besar anggota Kelompok Doa Karismatik
Katolik Vinea Dei Setelah mengikuti Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea
Dei berusaha mempraktekkan ajaran kristiani dengan menjaga kesucian.
Pada pernyataan item 37 sebanyak 6 orang memilih sangat setuju (30%), 11
orang memilih setuju (55%), 3 orang memilih kurang setuju (15%). Artinya
sebagian besar anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei memahami
Hidup doa sebagai kebiasaan berdoa yang dilaksanakan secara rutin. Pada
pernyataan item 38 sebanyak 10 orang memilih sangat setuju (50%), 8 orang
memilih setuju (40%), 1 orang memilih kurang setuju (5%) dan 1 orang tidak
setuju (5%). Artinya sebagian besar anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Vinea Dei memahami hidup doa sebagai bentuk penyerahan diri kepada kehendak
Allah.
Pada pernyataan item 39 sebanyak 9 orang memilih sangat setuju (45%), 9
orang memilih setuju (45%), 2 orang memilih kurang setuju (10%). Artinya
sebagian besar anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei mengetahui
bahwa hidup doa dapat dikembangkan baik secara pribadi maupun kelompok.
Pada pernyataan item 40 sebanyak 10 orang memilih sangat setuju (50%), 9 orang
memilih setuju (45%), 1 orang memilih kurang setuju (5%). Artinya sebagian
besar anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei mengetahui bahwa
doa sangat berperan dalam kehidupan seseorang. Pada pernyataan item 41
sebanyak 9 orang memilih sangat setuju (45%), 9 orang memilih setuju (45%), 2
orang memilih kurang setuju (10%). Artinya sebagian besar anggota Kelompok
Doa Karismatik Katolik Vinea Dei mengetahui kebiasaan berdoa akan membantu
menghayati iman dan perkembangan pribadi yang dekat dengan Allah.
Pada pernyataan item 42 sebanyak 12 orang memilih sangat setuju (60%), 6
orang memilih setuju (30%), 2 orang memilih kurang setuju (10%). Artinya
sebagian besar anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei memiliki
kerinduan untuk memiliki spiritualitas hidup doa yang baik. Pada pernyataan item
43 sebanyak 5 orang memilih sangat setuju (25%), 5 orang memilih setuju (25%),
10 orang memilih kurang setuju (50%). Artinya sebagian anggota Kelompok Doa
Karismatik Katolik Vinea Dei memiliki kerinduan untuk menjadi pemimpin dan
pembawa firman dalam kegiatan kelompok doa dan sebagian lagi masih kurang
setuju.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Pada pernyataan item 44 sebanyak 7 orang memilih sangat setuju (35%), 10
orang memilih setuju (50%), 3 orang memilih kurang setuju (15%). Artinya
sebagian anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei ingin
mengembangkan iman dalam kelompok doa yang diikuti. Pada pernyataan item
45 sebanyak 7 orang memilih sangat setuju (35%), 8 orang memilih setuju (40%),
5 orang memilih kurang setuju (25%). Artinya sebagian anggota Kelompok Doa
Karismatik Katolik Vinea Dei bersemangat ketika akan mengikuti kegiatan-
kegiatan kerohanian seperti retret atau seminar rohani.
Pada pernyataan item 46 sebanyak 3 orang memilih sangat setuju (15%), 12
orang memilih setuju (60%), 4 orang memilih kurang setuju (20%) dan 1 orang
memilih tidak setuju (5%). Artinya sebagian anggota Kelompok Doa Karismatik
Katolik Vinea Dei bersedia menjadi pendoa bagi orang lain karena memiliki
kedekatan dengan Allah.
Pada pernyataan item 47 sebanyak 5 orang memilih sangat setuju (25%), 15
orang memilih setuju (75%). Artinya sebagian anggota Kelompok Doa Karismatik
Katolik Vinea Dei mau dan mampu menjadi pewarta kabar gembira bagi
masyarakat di sekitar. Pada pernyataan item 48 sebanyak 2 orang memilih sangat
setuju (10%), 11 orang memilih setuju (55%), 6 orang memilih kurang setuju
(30%) dan 1 orang memilih tidak setuju (5%). Artinya sebagian anggota
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei selalu memberikan contoh hidup
yang baik sesuai ajaran kristiani bagi orang-orang disekitar.
Pada pernyataan item 49 sebanyak 5 orang memilih sangat setuju (25%), 13
orang memilih setuju (65%), 2 orang memilih kurang setuju (10%). Artinya
sebagian anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei ingin menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
seorang yang mendedikasikan hidupnya bagi pewartaan kerajaan Allah. Pada
pernyataan item 50 sebanyak 8 orang memilih sangat setuju (40%), 11 orang
memilih setuju (55%), 1 orang memilih kurang setuju (5%). Artinya sebagian
anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei merasa iman kristiani saya
berkembang dan ingin mengajak orang lain juga berkembang dalam iman
kristiani.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anggota Kelompok Doa Karismatik
Katolik Vinea Dei memiliki hidup doa yang baik dan berkembang dalam
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei.
D. Pembahasan hasil penelitian
Setelah mengetahui hasil penelitian dari 20 responden, maka penulis akan
menguraikan pembahasan dari hasil penelitian diatas sebagai berikut:
1. Gambaran pemahaman anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
terhadap PDKK
Hasil pada tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar anggota sudah
mengetahui bahwa PDKK merupakan persekutuan doa yang berdevosi kepada
Roh Kudus ada 8 (40%) sangat setuju dan 10 (50%) setuju, namun ada dua orang
(10%) yang menyatakan kurang setuju artinya anggota Kelompok Doa
Karismatik Katolik Vinea Dei masih perlu diberi penjelasan yang lebih lagi
tentang peranan Roh Kudus dalam PDKK yang merupakan inti dalam devosi
kelompok doa PDKK.
PDKK merupakan bagianresmi dari Gereja Katolik meskipun demikian ada 2
orang (10%) dari anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
menyatakan kurang setuju meskipun 10 (50%) menyatakan sangat setuju dan 8
(40%) menyatakan setuju. Dari hasil tersebut meski sebagian besar sudah banyak
yang mengetahui bahwa PDKK merupakan bagian resmi dari Gereja Katolik
namun kiranya perlu diadakan penjelasan kembali tentang PDKK dalam gereja
Katolik kepada dua orang anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
yang belum mengetahui.
Perkembangan PDKK di Indonesia memang belum terlalu lama sehingga
banyak orang belum mengetahui sejarah dari PDKK tersebut termasuk anggota
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei sebanyak 5 (25%)orang tidak
mengetahui sejarah PDKK yang lainnya sebanyak 8 (40%) kurang setuju atau
kurang mengetahui , dan hanya 7 (35%) orang yang setuju atau mengetahui. Dari
hasil anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei tersebut perlu diberi
tahu tentang sejarah PDKK untuk menambah wawasan tentang kelompok PDKK.
Bahasa Roh merupakan kekhasan PDKK sebagian besar anggota Kelompok
Doa Karismatik Katolik Vinea Dei menyatakan sangat setuju (30%) dan setuju
(40%) namun masih ada yang masih kurang setuju (25%) dan (5%) tidak setuju.
Dari hasil tersebut diketahui bahwa banyak anggota Kelompok Doa Karismatik
Katolik Vinea Dei yang sudah mengetahui bahas Roh sebagai kekhasan dari
PDKK yang merupakan karunia dari Allah namun perlu diperdalam lagi
pengetahuan untuk 1 orang yang masih menyatakan tidak setuju tentang bahasa
Roh tdalam PDKK.
Keterbukaan kepada Roh Kudus dan karisma Allah dalam PDKK merupakan
dasar teologis dari PDKK hal ini ternyata belum sepenuhnya diketahui oleh
anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei yang sebanyak 3 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
(15%) menyetakan tidak setuju artinya perli ditambah kembali wawasantentang
PDKK bagi anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei tersebut.
Dalampernyataanberikutnya disampaikan tentang ‘pembabtisan dalam Roh’
sebagai tujuan dari PDKK. ‘pembabtisan dalam Roh’ merupakan kata yang asing
dalam Katolik karena lebih sering dipakai dalam istilah kristen maka ada
kemungkinan salah tafsir dari anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea
Dei mengenai makna dari kata ‘pembabtisan dalam Roh’ yang dipakai. Sebanyak
3 (15%) responden menatakan tidak setuju, 3 (15%) kurang setuju. Dari hasil ini
dapat dilihat bahwa pengetahuan anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik
Vinea Dei tentang tujuan PDKK dan makna ‘pembabtisan dalam Roh’ yang
sebenarnya perlu diperluas lagi.
Pada pernyataan no tujuh yang memuat pernyataan tentang proses kegiatan
PDKK menekankan pembaruan hidup dalam Roh sebagai pembaruan hidup
kristiani menunjukkan hasil yang positif dari seluruh responden hanya 2 (10%)
yang menyatakan kurang setuju artinya sebagian besar anggota Kelompok Doa
Karismatik Katolik Vinea Dei memahami penekanan kegiatan PDKK yang
dijalaninya. Hasil ini menunjukkan adanya kesadaran anggota Kelompok Doa
Karismatik Katolik Vinea Dei terhadap pembaruan hidup kristiani.
Pentakosta menjadi bukti nyata peranan Roh Kudus dalam diri para Rasul
yang membuat seluruh orang yang hadir pada waktu itu kagum dengan karya
Allah maka Gereja ingin kembali mengalami pentakosta yang bertujuan mengajak
kembali umat Allah untuk menjadi saksi Allah dan mewartakan kerajaan Allah
kepada sesama. Dalam pernyataam yang disampaikan kepada responden
menunjukkan hasil yang bagus pula. Hanya ada 3(15%) responden yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
menyatakan kurang setuju artinya pemaknaan pentakosta yang baru perlu kembali
diperdalam untuk tiga orang tersebut sehingga tujuan dari PDKK dapat tercapai
dalam anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei.
Salah satu cirikhas lain dari PDKK adalah lagu dan gerakan dalam proses
kegiatan PDKK hal ini dimaknai sebagai ungkapan iman. Hasil dari responden
menunjukkan 2 (10%) yang kurang setuju dengan hal ini artinya dua orang
tersebut masih kurang memaknai ungkapan iman melalui gerak dan lagu. Perlu
pembiasaan diri dan keterbukaan diri untuk menjadikan gerak dan lagu sebagai
ungkapan iman mengingat hal tersebut bukan berasal dari tradisi Katolik namun
bagi anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei yang notabene adalah
PDKK perlu pembiasaan diri melalui keterlibatan aktif dengan kegiatan-kegatan
yang diadakan PDKK.
Istilah ‘Pembabtisan dalam Roh’ merupakan hal yang baru dan menimbulkan
ambigu. Dalam istilah katolik pembabtisan hanya dilakukan satu kali dalam
sakramenpembabtisan dan tidak perlu diulangi lagi. Namun dalam istilah PDKK
‘pembabtisan dalam Roh’ bukan menggantikan sakramen babtis atau
mengulanginya namun lebih pada penyerah diri sepenuhnya untuk bertobat
kepada karya Roh Kudus. Hidup baru dalam Roh inilah yang disebut sebagai
pembabtisan yaitu membersihkan diri dari cara hidup lama kepada hidup baru.
Hasil penelitian menunjukkan hasil yang kurang positif yaitu 6 (30%) menyatakan
kurang setuju dan 2(10%) tidak setuju hal ini disebabkan karena pengetrian dari
isilah ‘pembabtisan dalam Roh’yang masih asing bagi anggota Kelompok Doa
Karismatik Katolik Vinea Dei, maka perlu lebih dalam lagi memaknai istilah
‘pembabtisan dalam Roh’ dalam PDKK bagi Gereja Katolik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Bahasa roh merupakan salah satu kekhasan PDKK sebagai benruk karunia
berdoa yang khusus dari Allah karena seseorang memiliki iman yang kuat kepada
Roh Kudus. Hasil penelitian menunjukkan masih banyak anggota Kelompok Doa
Karismatik Katolik Vinea Dei yang belum memahami makna Bahasa Roh yaitu
sebanyak 8 (40%) memilih kurang setuju dan 1 (5%) memilih tidak setuju. Hal ini
disebabkan tidak semua anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
dapat berbahasa Roh sehingga menjadi masukan bagi anggota Kelompok Doa
Karismatik Katolik Vinea Dei untuk mempelajari bahasa Roh dengan
meningkatkan kedalaman iman kepada Roh Kudus.
Seluruh kegiatan rohani bertujuan untuk menjadikan seseorang dekat dengan
Allah. Dalam PDKK seluruh kegiatannya bertujuan untuk mengalami dan
merasakan kehadiran Allah. Hasil penelitian menunjukkan hanya 3 (15%) yang
kurang setuju dengan hal tersebut sisanya 7 (35%) menyatakan sangat setuju dan
10 (50%) menyatakan setuju artinya sebagian besar anggota Kelompok Doa
Karismatik Katolik Vinea Dei dapat mengalami dan merasakan dalam seluruh
proses kegiatan PDKK. Untuk yang masih kurang merasakan diperlukan
pendalaman yang lebih lagi dalam menghayati kehadiran Allah dalam dirinya.
Sebagai anggota suatu kelompok seseorang harusmemiliki kepedulian
terhadap kelompoknya demi lelangsungan dan perkembangan kelompoknya
dalam hal ini PDKK., hasil penelitian menunjukkan hanya 1 (5%) yang tidak
peduli tentang PDKK dan 2 (10%) kurang setuju atau kurang peduli, sisanya 12
(60%) setuju dan 1 (5%) sangat setuju. Meski sebagian besar memiliki kepedulian
kepada PDKK namun masih ada anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik
Vinea Dei yang tidak peduli dan kurang peduli hal ini karena sebagian anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei hanya aktif di Kelompok Doa
Karismatik Katolik Vinea Dei saja sedangkan sebagian yang lain ikut aktif dalam
PDKK di Gereja Kiduloji mereka yang memiliki kepedulian tinggi adalah yang
turut aktif dalam kegiatan PDKK di Gereja Kiduloji. Bagi anggota Kelompok Doa
Karismatik Katolik Vinea Dei yang belum memiliki kepedulian terhadap PDKK
perlu intensitas keaktifan yang lebih banyak lagi sehingga semakin peduli dengan
PDKK.
Bentuk kepedulian terhadap PDKK salah satunya adalah dengan menjadi
pengurus aktif PDKK. Anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
beberapa juga menjadi pengurus di PDKK Gereja kiduloji dan PDKK Kevikepan
Yogyakarta maka hasil dari penelitian menunjukkan 11 (55%) menyatakan
setujudan 1 (5%) sangat setuju, meskipun demikian sebagian anggota yang lain
masih belum aktif di PDKK sebanyak 7 (35%) kurang setuju dan 1(5%) tidak
setuju. Bagi anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei yang ingin
meningkatkan kepedulian dengan menjadi pengurs disarankan untuk aktif dalam
PDKK.
Mengikuti lebih dari satu PDKK sebagai bentuk perbandingan sebenarnya
bukan hal yang salah karena untuk menemukan kecocokan bagi perkembangan
iman pribadinya. Hasil penelitian menunjukkan anggota Kelompok Doa
Karismatik Katolik Vinea Dei sebagian besar tidak mengikuti lebih dari satu
PDKK sebagai bentuk perbandingan. Hal ini ditunjukkan dengan hasil penelitian
yang menghasilkan 13 (65%) menyatakan tidak setuju, dan 5 (25%) menyatakan
kurang setuju, namun ada 2 (10%) menyatakan sangat setuju dan 5 (25%)
menyatakan setuju artinya ada juga anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Vinea Dei yang mengikuti lebih dari satu PDKK sebagai bentuk perbandingan.
Dengan ini hasil menunjukkan bahwa anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik
Vinea Dei sebagian besah ranya mengikuti Kelompok Doa Karismatik Katolik
Vinea Dei.
PDKK membutuhkan dana untuk kelangsungan kegiatan yang diadakannya
maka PDKK membutuhkan orang-orang yang bersedia menyumbangkan dana
bagi perkembangan PDKK. Anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea
Dei darihasil penelitian menunjukkan hasil positif yaitu sebanyak 17 (85%)
menyatakan setuju, artinya anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
menyediakan diri menyumbangkan dana bagi perkembangan PDKK.
Selain dana PDKK juga membutuhkan dukungan moril berupa kehadiran
anggotanya dalam kegiatan yang diadakan, dengan mengikuti kegiatan yang
diadakan PDKK berarti turut mendukung perkembangan PDKK. Anggota
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei sebanyak 3(15%) mennyatakan
sangat setuju dan 12 (65%) menyatakan selalu mengikuti kegiatan yang diadakan
PDKK meski 5(25%) menyatakan kurang setuju, namun hasil tersebut
menunjukkan bahwa anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei ikut
terlibat dalam kegiatan yang diadakan PDKK sebagai bentuk dukungan.
PDKK merupakan kelompok doa yang belumbanyak diketahui oleh umat
Katolik, dengan mengajak orang-orang terdekat diharapkan dapat menambah
perkembangan PDKK, hasil penelitian menunjukkan anggota Kelompok Doa
Karismatik Katolik Vinea Dei beresdia mengajak orang-orang disekitarnya untuk
ikut terlibat dalam PDKK ditunjukkan dengan hasil penelitian yang menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
1 (5%) menyatakan sangat setuju, 14 (70%) menyatakan setuju. Hanya ada 3
(15%) menyatakan kurang setuju dan 2 (10%) menyatakan tidak setuju.
2. Gambaran pemahaman anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
terhadap Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei.
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei merupakan bagian dari PDKK.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar anggota Kelompok Doa Karismatik
Katolik Vinea Dei mengetahui hal tersebut yang ditunjukkan dengan 6 (30%)
menyatakan sangat setuju, 12 (60%) menyatakan setuju, sisanya 1 (5%)
menyatakan kurang setuju dan 1 (5%) tidak setuju. Hasil tersebut menunjukkan
anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei mengetahui bahwa
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei merupakan bagian dari PDKK.
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei muncul berdasarkan
keprihatinan dan kepedulian terhadap perkembangan iman kaum muda, hasil
penelitian menunjukkan sebagian besar anggota Kelompok Doa Karismatik
Katolik Vinea Dei mengetahui sejarah munculnya Kelompok Doa Karismatik
Katolik Vinea Dei kaerena sebagian besar anggota yang saat ini aktif juga turut
serta dalam merintis keberadaan Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei 3
(15%) menyatakan sangat setuju, 10 (50%) menyatakan setuju sebagian anggota
baru yaitu sebanyak 6 (30%) menyatakan kurang setuju dan 1 (5%) tidak setuju
kaerna mereka belum terlibat pada saat awal Kelompok Doa Karismatik Katolik
Vinea Dei didirikan.
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei dibawahi oleh kevikepan
Yogyakarta hal ini diketahui oleh anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Vinea Dei dari hasil yang ditunjukkan yaitu 6 (30%) memilih sangat setuju, 11
(55%) memilih setuju dan 3 (15%) memilih kurang setuju. Halini perlu diketahui
supaya anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei mengetahui posisi
kelompok doanya dalam kevikepan Yogyakarta untuk memudahkan dalam
mengadakan kegiatan-kegiatan atau hal lain yang berkaitan dengan hirarki.
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei didirikan bagikaum muda
Katolik seluruh anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei adalah
kaum muda.hasil penelitian menunjukkan 10 (50%) setuju dan 5 (25%) sangat
setuju artinya angota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei mengatahui
jika Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei didirikan khusus bagi kaum
muda. Namun 3 (15%)menatakan kurang setuju dan 1(5%) menyatakan tidak
setuju hal itu disebabkan karena seringnya Kelompok Doa Karismatik Katolik
Vinea Dei bergabung dengan PDKK lain.
Evangelisasi merupakan usaha Gereja untuk tetap mengembangkan iman
umat secara berkesinambungan hal tersebut dilaksanakan lewat kegiatan-kegiatan
rohani termasuk Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei. Namun hal ini
belum sepenuhnya disadari oleh anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik
Vinea Dei. Dari hasil penelitian menunjukkan 2 (10%) tidak setuju dan 1 (5%)
kurang setuju, sisanya 10 (50%) menyatakan setuju dan 5 (25%) menyatakan
sangat setuju. Responden yang memilih tidak setuju dan kurang setuju
kemungkinan besar belum mengetahui makna evangelisasi sehingga perlu
penjelasan mengenai evangelisasi.
Sejalan dengan tujuan dari Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
yaitu menghasilkan kaum muda yang handal yangmemberikan jaminan mutu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
yang mencintai Gereja karena mengenal kekayaan Gereja, serta setia dan
berdedikasi tinggi hasil penelitian menunjukkan 2 (10%) memilih tidak setuju dan
1 (5%) kurang setuju, namun 15 (75%) menyatakan setuju dan 5 (25%)
menyatakan sangatsetuju artinya adalah tujuan dari Kelompok Doa Karismatik
Katolik Vinea Dei telah di ketahui oleh anggotanya namun masih perlu
diterangkan lagi bagi anggota-anggota baru Kelompok Doa Karismatik Katolik
Vinea Dei.
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei membutuhkan kepedulian dari
anggotanya untuk dapat terus melangsungkan kegiatannya. Sebanyak 4 (20%)
menyatakan sangat setuju dan 13 (65%) menyatakan setuju artinya anggota
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei memiliki kepedulian terhadap
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei walaupun 3 (15%) menyatakan
kurang setuju.
Bentuk kepedulian anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
salah satunya adalah dengan terlibat aktif menjadi pengurus hal ini rupanya
mendapat tanggapan positif dari anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik
Vinea Dei 4 (20%) menyatakan sangat setuju dan 11 (55%) menyatakan setuju
namun masih ada 5 (25%) menyatakan kurang setuju. Hasil tersebut merupakan
hal yang wajar karena untuk menjadi pengurus aktif diperlukan panggilan pribadi
untuk melayani.
Kehadiran merupakan bentuk kepedulian terhadap perkembangan Kelompok
Doa Karismatik Katolik Vinea Dei hal ini mendapat sambutan positif dari anggota
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei karena hasil penelitian
menunjukkan 5 (25%) menyatakan sangat setuju dan 10 (50%) menyatakan setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
namun masih ada anggota yang menyatakan kurang setuju sebanyak 5 (25%)
orang. Hasil tersebut menunjukknan sebagian besar anggota Kelompok Doa
Karismatik Katolik Vinea Dei memiliki kepedulian besar untuk perkembangan
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei melalui kehadirannya dalam
kegiatan Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei.
Untuk mendukung perkembangan Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea
Dei dapat dilakukan juga dengan menyumbangkan dana, dana akan dipakai
untuk banyak kegiatan yang akan di laksanakan oleh Kelompok Doa Karismatik
Katolik Vinea Dei . hasil penelitian menunjukkan bahwa 3 (15%) menyatakan
sangat setuju, 15 (75%) menyatakan setuju, 2 (10%) menyatakan kurang setuju.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar anggota Kelompok Doa
Karismatik Katolik Vinea Dei memiliki perhatian termasuk masalah dana dan
bersedia menyumbangkan dana bagi perkembangan Kelompok Doa Karismatik
Katolik Vinea Dei .
Bentuk kepedulian lain adalah dengan menjadi pembawa firman atau pelayan
doa dalam Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei. Hal ini merupakan
bentuk kepedulian terhadap perkembangan iman anggota Kelompok Doa
Karismatik Katolik Vinea Dei. Hal ini mendapat tanggapan yang kurang positif
karena 2 (10%) menyatakan tidak setuju, 7 (35%)
Beberapa anggota Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei yang telah
merasakan manfaat mengikuti Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei akan
mengajak orang-orang yang berada di sekitarnya untuk mengikuti Kelompok Doa
Karismatik Vinea Dei hal ini juga bertujuan untuk menambah jumlah anggota
Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei namun hal ini tidak sepenuhnya diinginkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
oleh anggota Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei. Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan ada 2 (10%) yang menyatakan tidak setuju dan 5 (25%) menyatakan
kurang setuju, sedangkan sesanya 14 (70%) menyatakan setuju. Hal tersebut
karena Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei membutuhkan anggota baru untuk
berkembang namun Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei juga membutuhkan
anggota yang memiliki kepedulian terhadap Kelompok Doa Karismatik Vinea
Dei.
Sebagian besar Anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
memiliki pengetahuan dan kepedulian terhadap Kelompok Doa Karismatik
Katolik Vinea Dei. Hal tersebut baik bagi perkembangan Kelompok Doa
Karismatik Katolik Vinea Dei selanjutnya karena perkembangan Kelompok Doa
Karismatik Katolik Vinea Dei berasal dari kepedulian anggotanya.
3. Pengaruh mengikuti Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei terhadap
perkembangan hidup doa anggotanya.
Sebagian besar anggota Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei meluangkan
waktu untuk berdoa setiap hari setelah mengikuti Kelompok Doa Karismatik
Vinea Dei hal tersebut ditunjukkan dengan hasil penelitian dengan 3 (15%)
menyatakan sangat setuju, 13 (65%) menyatakan setuju dan hanya 4 (20%)
menyatakan kurang setuju artinya Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei
memberikan pengaruh bagi anggota Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei untuk
meluangkan waktu untuk berdoa.
Berdoa sebelum mengambil keputusan merupakan ciri berkembangnya hidup
doa hal ini menjadi nilai lebih dalam Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
hasil penelitian menunjukkan 5 (25%) menyatakan sangat setuju, 6 (30%)
menyatakan setuju sisanya sebanyak 9 (45%) menyatakan kurang setuju, hasil
tersebut menunjukkan pengaruh Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei terhadap
kebiasaan berdoa sebelum mengambil keputusan mencapai 55% artinya
Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei berpengaruh positif terhadap
perkembanganhidup doa terutama sebelummengambil keputusan bagi anggotanya.
Melaksanakan penitensi tobat secara konkret bukan hanya menjalankan doa
yang menjadi denda namun bagaimana usaha untuk tidak mengulangi kembali
dosa yang telah dilakukan. Hasil penelitian terhadap Kelompok Doa Karismatik
Vinea Dei menunjukkan 3 (15%) menyatakan sangat setuju dan 8 (40%)
menyatakan setuju untuk melaksanakan penitensi tobat secara konkret, namun 8
(40%) menyatakan kurang setuju dan 1 (5%) menyatakan tidak setuju. Hasil
tersebut menunjukkan hasil yang cukup memuaskan karena 45% responden yang
menyatakan kurang setuju dan tidak setuju sudah melaksanakan penitensi tobat
secara konkret sejak sebelum mengikuti Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei
sedang yang lainnya merasakan manfaat Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei
yang mengembangkan penghayatan hidup doa dengan melaksanakan penitensi
tobat secara konkret setelah mengikuti Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei.
Wujud konkrit hidup doa dapat berupa memberikan sumbangan untuk
korban bencana atau orang lain yang membutuhkan bantuan. Anggota Kelompok
Doa Karismatik Vinea Dei yang bersedia memberikan sumbangan untuk korban
bencana atau orang lain yang membutuhkan bantuan setelah mengikuti Kelompok
Doa Karismatik Vinea Dei sebanyak 2 (10%) yang menyatakan sangat setuju, 13
(65%) menyatakan setuju dan sisanya 5(25%) menyatakan kurang setuju, artinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
hasil ini menunjukkan adanya perkembangan bagi Kelompok Doa Karismatik
Vinea Dei untuk memberikan sumbangan untuk korban bencana atau orang lain
yang membutuhkan bantuan sebagai bentuk konkrit hidup doa setelah mengikuti
Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei
Mempraktekkan ajaran kristiani dan menjaga keucian merupakan bentuk
perkembangan hidup doa yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan,
anggota Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei sebanyak 2(10%) menyatakan
sangat setuju, 13 (65%) menyatakan stuju, dan 2 (10%) meyatakan kurang setuju
terhadap pernyataan setelah mengikuti Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei saya
berusaha mempraktekan ajaran kristiani dengan menjaga kesucian. Hasil tersebut
jelas menunjukkan bahwa Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei berhasil
mengajak anggotanya untuk mejaga kesucian dan mempraktekkan ajaran kristiani.
Hidup doa merupakan kebiasaan berdoa yang dilaksnakan secara rutin
pernyataan ini mendapat tanggapan positif yaitu sebanyak 6 (30%) menyatakan
sangat setuju, 11 (55%) menyatakan setuju dan 3 (15%) menyatakan kurang
setuju. Hasil tersebut menunjukkan bahwa anggota Kelompok Doa Karismatik
Vinea Dei telah memahami arti dari hidup doa sebagai kebiasaan berdoa yang
dilaksnakan secara rutin.
Hidup doa juga merupakan penyerahan diri kepada kehendak Allah,
pernyataan tersebut juga mendapathasil positif dari penelitian yang disampaikan
menunjukkan 10 (50%) menyatakan sangat setuju, 8 (40%) menyatakan setuju
dan hanya masing-masing 1 (5%) yang menyatakan kurang setuju dan tidak
setuju. Artinya anggota Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei telah memahami
hidup doa sebagai bentuk penyerahan kepada kehendak Allah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Hidup doa dapat dikembangkan baik secara pribadi maupun kelompokseperti
Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei, halini sangat dipahami oleh anggota
Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei ditunjukkan dengan hasil penelitian yaiu
sebanyak 9 (45%) menyetakan sangat setuju, dan 9 (45%) menyatakan setuju
sisanya sebanyak 2 (10%) menyatakan kurang setuju. Artinya anggota Kelompok
Doa Karismatik Vinea Dei menyadari keikutsertaannya dalam Kelompok Doa
Karismatik Vinea Dei dapat mengembangkan hidup doa.
Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei telah memahami doa sangat berperan
dalam kehidupan seseorang. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa ada 10
(50%) anggota Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei yang benar-benar merasakan
peranan doa dalam kehidupannya, yang lain sebanyak 9 (45%) merasakan doa
memang berperan dalam kehidupannya, sedangkan sisanya 1 (5%) menyatakan
kurang merasakan peranan doa dalam kehidupannya. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa sebagian besar anggota Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei merasakan
bahwa doa sangat berperan dalam kehidupan mereka.
Kebiasaan berdoa membantu dalam menghayati iman dan perkembangan
pribadi agar dekat dengan Allah, pernyataan tersebut rupanya ditanggapi positif
oleh anggota Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei karena sebanyak 9 (45%)
merasakan bahwa kebiasaan berdoa sungguh membantu dalam menghayati iman
dan perkembangan pribadi agar dekat dengan Allah. Anggota Kelompok Doa
Karismatik Vinea Dei yang lain yaitu sebanyak 9 (45%) menyatakan kebiasaan
berdoa cukup membantu dalam menghayati iman dan perkembangan pribadi agar
dekat dengan Allah, namun 2 (10%) menyatakan kebiasaan berdoa kurang
membantu dalam menghayati iman dan perkembangan pribadi agar dekat dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Allah. Artinya Anggota Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei sebagian besar
merasakan pengaruh dari kebiasaan berdoa yaitu penghayatan iman dan
perkembangan pribadi.
Memiliki kerinduan untuk memiliki spiritualitas hidup doa yang baik
merupakan ciri perkembangan hidup doa. 12 (60%) anggota Kelompok Doa
Karismatik Vinea Dei menyatakan sangat memiliki kerinduan untuk memiliki
spiritualitas hidup doa yang baik, dan 6 (30%) anggota Kelompok Doa Karismatik
Vinea Dei menyatakan memiliki kerinduan untuk memiliki spiritualitas hidup doa
yang baik, sedangkan sisanya sebanyak 2 (10%) menyatakan kurang memiliki
kerinduan untuk memiliki spiritualitas hidup doa yang baik. Artinya anggota
Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei memiliki kerinduan untuk memiliki
spiritualitas hidup doa yang baik.
Semangat kepemimpinan dan perkembangan hidup doa yang baik
menghasilkan kerinduan untuk menjadi pemimpin dan pembawa firman. Anggota
Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei yang sangat memiliki kerinduan untuk
menjadi pemimpin dan pembawa firman sebanyak 5 (25%) sedangkan sebanyak
5 (25%) menyatakan memiliki kerinduan untuk menjadi pemimpin dan pembawa
firman. Sebanyak 10 (50%) anggota menyatakan kurang setuju dengan
pernyataan inginmenjadi pemimpin dan pembawa firman, artinya sebagian
anggota Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei memiliki keinginan untuk menjadi
pemimpin dan pembawa firman sedangkan sebagian yang lain tidak. Namun hasil
tersebut menunjukkan bahwa seluruh anggota memiliki perkembangan dalam
hidup doanya hanya sebagian tidak memiliki panggilan untuk menjadi pembawa
firman atau pemimpin karena tidak ada anggota yang menyatakan tidak setuju.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Iman dapat dikembangkan melalui kelompok doa yang diikuti seperti halnya
Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei. Anggota Kelompok Doa Karismatik Vinea
Dei menyatakan sangat ingin mengembangkan imannya dalam Kelompok Doa
Karismatik Vinea Dei sebanyak 7 (35%) dan 10 (50%) menyatakan ingin
mengembangkan iman melalui Kelompok Doa Karismatik Vinea De, namun ada
yang kurang ingin mengembangkan iman melalui Kelompok Doa Karismatik
Vinea Dei yaitu sebanyak 3 (15%). Hasil tersebut meunjukkan bahwa anggota
Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei ingin megembangkan imannya melalui
kelompok doa yang diikuti.
Retret dan seminar rohani merupakan kegiatan yang bertujuanuntuk
mengembangkan iman dan mendekatkan diri kepada Allah, jika seseorang
bersemangat ketika ingin mengikuti retret dan seminar rohani maka orang tersebut
memiliki hidup doa yang baik. Anggota Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei
sebagian besar bersemangat mengikuti kegiatan retret atau seminar rohani.
Berdasarkan hasil penelitian 7 (35%) anggota Kelompok Doa Karismatik Vinea
Dei menyatakan sangat bersemangat ketika akan mengikuti retret atau seminar
rohani, 8 (40%) orang bersemangat ketika akan mengikuti retret atau seminar
rohani, sisanya 5 (25%) menyatakan kurang bersemangat ketika ingin mengikuti
kegiatan rohani seperti retret dan seminar rohani. Artinya anggota Kelompok Doa
Karismatik Vinea Dei bersemangat ketika akan mengikuti kegiatan rohani.
Memiliki kedekatan dengan Allah merupakan ciri kehidupan doa yang
berkembang. Ciri lain kehidupan doa yang berkembang adalah dengan menjadi
pendoa, anggota Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei sebanyak 3 (15%)
menyatakan sangat bersedia menjadi pendoa karena memiliki kedekatan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Allah, 12 (60%) menyatakan bersedia menjadi pendoa bagi orang lain, 4 (20%)
kurang bersedia menjadi pendoabagi orang lain, dan 1 (5%) tidak bersedia
menjadi pendoa bagi orang lain. Hasil tersebut menunjukkan bahwa anggota
Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei tidak semua bersedia menjadi pendoa
karena memiliki kedekatan dengan Allah namun sebagian besar bersedia dan
memiliki kedekatan dengan Allah.
Menjadi pewarta kabar grmbira kerajaan Allah dibutuhkan kemampuan dan
kemauan. Anggota Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei ternyata memiliki
kemauan dan kemampuan untuk menjadi pewarta kabar gembira. Hasilpenelitian
menunjukkan 5 (25%) sangat bersedia dan sangat mampu menjadi pewarta
kerajaan Allah, dan sisanya sebanyak 15(75%) menyatakan bersedia dan mampu
menjadi pewarta kabar gembira. Dari hasil penelitian tersebut anggota Kelompok
Doa Karismatik Vinea Dei memiliki kemauan dan kemampuan untuk mewartakan
kabar gembira bagi masyarakat disekitarnya.
Hidup doa yang berkembang memunculkan keinginan untuk mendedikasikan
hidup bagi pewartaan kerajaan Allah. Bagi anggota Kelompok Doa Karismatik
Vinea Dei mendedikasikan hidup bagi pewartan kerajaan Allah merupakan suatu
tujuan, karena mewartakan kerajaan Allah bukan didasari olehdengan materi
mamun ada 2 (10%) menyatakan kurang setuju denga mendedikasikan hidup bagi
kerajaan Allah, namun hasil dari penelitian yang lain adalah 5 (25%) menyatakan
sangat setuju untuk menjadi pewarta kerajaan Allah, dan 13 (65%) menyatakan
bersedia mendedikasikan hidup untuk pewartaan kerajaan Allah. Artinya anggota
Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei memiliki keinginan untuk menwartakan
kerejaan Allah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Perkembangan iman yang baik akan menghasilkan anggota Kelompok Doa
Karismatik Vinea Dei. Karena merasakan manfaat dari mengikuti Kelompok Doa
Karismatik Vinea Dei sebanyak 8 (40%) menyatakan snagat setuju untuk
mengajak orang lain. Sebanyak 11 (55%) menyatakan akan mengajak oranglain
untuk bergabung, namun ada 1 (5%) yang menyatakan tidak setuju. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa anggota Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei memiliki
kepedulian untuk mewartakan kerajaan Allah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
KELOMPOK DOA KARISMATIK KATOLIK VINEA DEI DALAM
PERKEMBANGAN HIDUP DOA PRIBADI
Cara berdoa yang ditawarkan oleh Gereja Katolik sangat beragam agar
melalui cara berdoa yang sesuai dengan pribadi, umat dapat mengambangkan
hidup doa umat sendiri. Hidup doa merupakan warna hidup atau jiwa batin
seseorang yang akan terungkap dalam bahasa perbuatan (Darminta, 2006: 92).
Perkembangan hidup doa melalui tahap-tahap yang sejalan dengan perkembangan
iman seseorang. Perkembangan hidup doa pribadi dapat diperoleh melalui
kelompok doa salah satunya adalah Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei.
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei merupakan salah satu cara
berdoa dalam Persekutuan, yang ditawarkan oleh Gereja Katolik bagi umat
Katolik yang ingin membuka diri selebar-lebarnya bagi karya Roh kudus.
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei merupakan bagian dari Kelompok
Doa Karismatik Katolik (PDKK). Hal-hal mendasar dari Kelompok Doa
Karismatik Katolik Vinea Dei berasal dari PDKK. Perkembangan PDKK sangat
cepat dan terus berkembang Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
merupakan salah satu bentuk perkembangan PDKK bagi kaum muda di kevikepan
Yogyakarta.
A. Persekutuan Doa Karismatik Katolik (PDKK)
PDKK semakin berkembang di kalangan Gereja Katolik, sehingga
melatarbelakangi dikeluarkannya dokumen KWI tentang PDKK yang kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
menjadi acuan untuk memperhatikan gerakan Karismatik Katolik. Perkembangan
PDKK didasari oleh kesadaran Gereja untuk menghantarkan umat pada
perjumpaan pribadi dengan Allah. Tidak sedikit orang-orang karismatik yang
akhirnya meninggalkan Gereja Katolik karena tidak mendapatkan pembinaan
yang baik. Pemahaman umat Katolik terhadap Persekutuan Doa Karismatik perlu
ditingkatkan. Umat Katolik perlu pemahaman lebih mendalam tentang pengertian,
tujuan, sejarah, serta kekhasan PDKK terutama dasar teologi PDKK supaya
identitas Katolik menjadi jelas.
1. Pengertian Umum Persekutuan Doa Karismatik Katolik
PDKK merupakan salah satu bentuk komunitas doa yang dihidupi semangat
karismatik katolik. Persekutuan doa ini berdevosi kepada Roh kudus sehingga
memberi ruang seluas-luasnya bagi karya Roh Kudus (Pidyarto Gunawan, 2000:
58). PDKK tidak hanya tertuju kepada suatu golongan tertentu tapi bertujuan
untuk merangkul setiap umat karena setiap orang membutuhkan karunia Roh
Kudus dan setiap orang memiliki karunia Roh dalam diri masing - masing. Roh
Kudus melakukan pembaruan melalui karunia-karunia yang telah ada dalam diri
setiap orang (Eligia, 2003: 7).
Istilah awal yang dipakai untuk menyebut PDKK adalah ‘pentakosta Katolik’
istilah pentakosta ingin merujuk pada pengalaman Gereja perdana sebagaimana
dikisahkan pada bab-bab pertama Kisah Para Rasul. Gereja ingin kembali
mengalami kekuatan untuk menjadi saksi kebangkitan seperti yang dialami oleh
para rasul pada waktu Pentakosta (Deshi Ramadhani, 2008: 35). Saat ini sebutan
‘pentakosta Katolik’ tidak lagi dipakai karena perkembangan pentakostalisme
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
bergerak melampaui batas-batas Gereja.
Sebutan untuk Persekutuan Karismatik di Indonesia mengikuti sebutan di
Amerika Serikat pada umumnya ‘Catholic Charismatic Renewal’ atau pembaruan
karismatik Katolik, di negara lain ada pula yang menggunakan istilah ‘renewal in
the Spirit’ atau pembaruan dalam Roh (Indrakusuma, 2010: 15). Kata ‘karismatik’
berasal dari bahasa Yunani ‘kharis’ yang berarti ‘rahmat’. Dalam bahasa
Indonesia istilah ‘kharisma’ berarti ‘karya atau karunia rahmat’. Paulus
mengartikan kharisma dalam tiga arti hal yaitu: rahmat yang mendasar yang
dibutuhkan agar orang mengalami penebusan dan hidup abadi; pemberian khusus
dari Allah; dan pemberian-pemberian dari Allah yang dibagi-bagikan di antara
para anggota jemaat (Deshi Ramadhani, 2008: 175).
Dasar PDKK mengacu pada Ensiklik Paus Yohanes Paulus II Dominum et
Vivificantem, art. 65 sebagaimana dikutip oleh Suwartinah (1999: 85) yaitu:
Zaman kita yang sulit sekarang ini secara khusus membutuhkan doa ... Sejak beberapa tahun lalu terdapat sejumlah orang yang makin hari makin bertambah jumlahnya, baik dalam gerakan-gerakan maupun dalam Persekutuan-Persekutuan yang selalu makin berkembang. Mereka memprioritaskan doa dan pembaruan hidup Rohani. Hal ini merupakan suatu fakta yang penuh arti dan hiburan, sebab berdasarkan pengalaman ini, doa benar-benar dapat dibangun kembali ditengah-tengah orang beriman.
Ensiklik itu menunjukkan Paus Yohanes Paulus II menerima dan bahagia
menyembut hadirnya PDKK yang memprioritaskan doa sebagai tanggapan dari
karunia-karunia yang diberikan Roh Kudus. Pada umumnya, dalam PDKK umat
mulai membagi-bagikan doa bersama dengan saudara mereka di bawah bimbingan
Roh Kudus serta kesadaran akan kedatangan Yesus (Suwartinah, 1999: 86).
PDKK ingin menekankan ‘pembaruan hidup dalam Roh’ sebagai suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
pembaruan hidup Kristiani dalam kuasa Roh Kudus. Pembaruan hidup dalam Roh
merupakan hasil dari pengalaman hidup yang dihayati dalam persatuan dengan
Roh Kudus. Pengalaman hidup baru dalam Roh mengendalikan seseorang untuk
menginginkan hidup dalam kehendak Allah melalui Roh Kudus seturut teladan
Yesus Kristus. Pengalaman hidup bersama Roh Kudus dapat diperoleh melalui
Pencurahan Roh Kudus yang diperoleh dengan berdoa dan penumpangan tangan
tidak jarang diberikan oleh Tuhan secara langsung. Secara teori pengalaman
Rohani semacam itu hanya dapat diperoleh secara pribadi tanpa bantuan orang
lain, namun bagi kebanyakan orang perlu adanya suatu penyadaran dan persiapan
yang membantu orang tersebut. Pengalaman tersebut bukan hanya milik
Persekutuan doa karismatik melainkan suatu anugerah Allah sendiri
kepadaseluruh Gereja untuk melayani dan mewartakan kasih Tuhan
(Indrakusuma, 2011: 29-35).
Melayani Gereja merupakan kewajiban kita sebagai seorang Katolik. Melalui
Baptis kita dipersatukan dengan Tri tunggal Maha Kudus Allah Bapa, Putera dan
Roh Kudus dengan demikan tiga tugas pokok Yesus yaitu menjadi nabi
(mewartakan), imam (menguduskan), dan raja (memimpin dan mempersatukan)
juga menjadi tugas kita sebagai seorang Katolik. Tiga tugas pokok tersebut
menjadi tanggung jawab umat beriman yang terwujud dalam kegiatan-kegiatan
hidup menggereja. Untuk melaksanakan tugas tersebut kita memerlukan
bimbingan dari Roh Kudus. PDKK memiliki peranan dalam mewujudkan tugas
tersebut melalui segala kegiatannya yang sejalan dengan dasar hidup menggereja
yaitu koinonia (persekutuan), leiturgia (liturgi), kerygma (pewartaan), diakonia
(pelayanan) dan martyria (kesaksian) (Wardayanti Perdani, 2014: 45).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
2. Sejarah PDKK dan Perubahan Nama
PDKK dilahirkan tepatnya pada bulan Februari 1967 ketika mahasiswa dari
universitas Dequesne (AS) yang memiliki kerinduan yang begitu mendalam untuk
menerima pentakosta baru, mengalami pencurahan Roh Kudus dalam sebuah
retret di kota Pittsburgh, AS. Setelah mengalami pencurahan Roh Kudus, mereka
mulai mengalami karunia-karunia Roh Kudus dan mempunyai hubungan pribadi
yang lebih dekat dengan Yesus. Sejak tahun 1967 itu, berjuta-juta orang Katolik
dari kurang lebih 120 negara di dunia ini telah mengalami pembaruan Rohani
yang luar biasa dalam hidup Kristiani mereka, disertai dengan banyak karunia-
karunia karismatis dari Roh Kudus (Deshi Ramadhani, 2008 :47).
Peristiwa pembaruan Rohani tersebut sebenarnya diawali oleh beberapa
dosen dan imam Katolik di universitas Dequesne Amerika Serikat yang merasa
tertarik dengan sebuah buku karya seorang pendeta Pentakosta yaitu David
Wilkerson yang mengisahkan keberhasilannya melakukan Baptisan Roh kepada
para kriminal dan pecandu narkoba di daerah dengan tingkat kriminalitas tinggi
yang merupakan tempat ia berkarya. Para dosen dan beberapa imam tersebut
merasa tertarik lalu mengalami kerinduan akan Roh yang sama yaitu Roh Tuhan
sendiri kemudian ingin mengalami pentakosta baru tanpa merubah atau
menantang tradisi Katolik, maka dari itu mereka mengadakan acara tersebut yang
diisi dengan penumpangan tangan dan berdoa berdasarkan empat bab dalam Kisah
Para Rasul. Doa tersebut dimulai oleh beberapa mahasiswa yang merasakan
dengan kuat kehadiran Yesus kemudian seluruh peserta yang hadir ikut merasakan
kehadiran Yesus dan memuji sepanjang malam sebagai ungkapan syukur atas
kehadiran Roh Tuhan sendiri (Deshi Ramadhani, 2008 :48).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Peristiwa tersebut membuat Persekutuan Karismatik dianggap sebagai
pemenuhan atas dokumen konsili Vatikan II (LG, art. 12) yaitu:
Selain itu, Roh kudus juga tidak hanya menyucikan dan membimbing umat Allah melalui sakramen-sakramen serta pelayanan-pelayanan, dan menghiasinya dengan keutamaan-keutamaan saja. Melainkan Ia juga “membagi-bagikan” karunia-karunia-Nya “kepada masing-masing menurut kehendaknya” (1 Kor 12:11).............” Kepada setiap orang dianugerahkan pernyartaan Roh demi kepentingan bersama” (1 Kor 12:7). Atas dasar dokumen tersebut Paus Yohanes Paulus II juga memberi
pernyataan yang mendukung berdirinya gerakan Karismatik. Pernyataan tersebut
diucapkan langsung oleh Paus Yohanes Paulus II di lapangan St. Petrus pada 29
Mei 2004, sebagaimana dikutip oleh Deshi Ramadhani (2008: 62) sebagai berikut:
Karena Gerakan karismatik, sejumlah besar orang Kristiani, laki-laki dan perempuan, orang-orang muda dan orang-orang dewasa telah menemukan kembali Pentakosta sebagai sebuah kenyataan yang hidup dalam kehidupan mereka setiap hari. Saya berharap bahwa spiritualitas Pentakosta akan menyebar dalam Gereja sebagai sebuah dorongan yang diperbarui untuk doa, kekudusan, kesatuan dan pewartaan. Dukungan ini kemudian menjadi dasar bagi para imam untuk mulai memberi
pendampingan untuk gerakan-gerakan Karismatik Katolik yang mulai
berkembang. Paus berharap bukan hanya gerakan karismatik yang berkembang
namun lebih pada dorongan yang lebih kuat kearah hal-hal baik sebagai buah
nyata yang dihasilkan bagi pembaruan Gereja sebagai tujuan diberikannya
karisma itu, untuk pembangunan Gereja (Deshi Ramadhani, 2008: 62-65)
Persekutuan doa karismatik dewasa ini mulai berkembang pesat di Indonesia.
Tidak diketahui pasti kapan Persekutuan doa yang berdevosi kepada rahmat dan
karunia dari Allah Roh Kudus ini pertama kali mulai masuk ke Indonesia namun
pada umumnya tahun 1976 dianggap sebagai titik awal Karismatik Katolik secara
resmi mulai di Indonesia. Dari tahun itu Karismatik Katolik sempat mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
dinamika penolakan dan perubahan nama hingga ahirnya sekarang mulai diterima
oleh Gereja Katolik (Deshi Ramadhani, 2008: 53-57).
Sr. Bernadette, RGS di susteran Gembala Baik Jakarta, diketahui sebagai
orang pertama membawa gerakan ini, namun dihentikan oleh Mgr. Leo Sukoto, SJ
(tidak jelas kapan waktunya). Di Malang, Jawa Timur gerakan Karismatik
diusahakan oleh Rm. Yohanes Indrakusuma, O.Carm yang terus berkembang
hingga saat ini. Di Bandung gerakan Karismatik mulai berkembang dengan
dipimpin oleh Sr. Yohana, OCD. Setelah Sr. Yohana pergi ke Amerika Serikat,
Mgr. Leo Soekoto, SJ melanjutkan inisiatif Sr Yohana untuk meminta bantuan
kepada Rm. Paul O’Brien, S.J. (superior SJ yang berdomisili di Bangkok) dan
Rm. Hebert Schneider, S.J. (Dosen Kitab Suci di Loyola School of Theology,
Manila) untuk secara resmi mengenalkan gerakan Karismatik di Indonesia. Maka
mulailah gerakan ini disusun dalam rangkaian pertemuan yang dimulai awal Mei
1976. Pertemuan ini berahir tanggal 24-28 Mei 1976 ( Deshi Ramadhani, 2008:
65-68).
Hasil dari pertemuan tersebut adalah terbentuknya persekutuan inti yang
terdiri dari 20 orang yang secara rutin mengadakan persekutuan doa, sehingga
banyak umat yang tertarik dan peserta semakin bertambah banyak. Pada tahun
1983, Konferensi Wali Gereja Indonesia (pada saat itu disebut MAWI)
mengeluarkan dokumen resmi pertama tentang pembaruan Karismatik yaitu
Pedoman Pastoral Para Uskup Indonesia Mengenai Pembarun Karismatik. Pada
tahun 1993 KWI mengeluarkan surat gembala berjudul Aneka Karunia, Satu Roh:
Surat Gembala mengenai Pembaruan Karismatik Katolik. Surat gembala tersebut
ditujukan kepada seluruh umat. Dokumen ini menyatakan “Gereja sekarang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
memahami ‘Baptis dalam Roh’ sebagai doa permohonan iman yang sungguh-
sungguh agar berkat rahmat Baptis dan karisma, hidup umat digairahkan dan
dipenuhi dengan Roh Kudus”. Dua Tahun kemudian KWI mengeluarkan
dokumen berjudul Pembaruan Hidup Kristiani Sebagai Karisma Roh: Pedoman
Pembaruan Karismatik Katolik Indonesia. Dokumen ini khusus ditujukan kepada
mereka yang sudah terlibat dalam pembaruan karismatik (Indrakusuma, 2010: 21-
22) .
Sebelum nama ‘Karismatik’ dipakai, beberapa istilah lain dipakai untuk
menyebut persekutuan yang berdevosi pada Roh kudus. Nama awal yang dipakai
adalah ‘Pentakosta Katolik’. Nama ini menunjuk pada dua sudut pengertian yaitu
pengertian bibilis dan pengertian gerakan. Pertama adalah pengertian biblis,
karena kata ‘pentakosta’ disini ingin menunjuk pada pengalaman Gereja perdana
sebagaimana dikisahkan dalam bab-bab pertama kisah para rasul. Dengan kata
lain yang dimaksud adalah pengalaman Gereja Katolik akan pentakosta zaman
modern ini. Pengertian kedua menunjuk pada pengertian pentakosta sebagai suatu
gerakan sehingga menimbulkan pertanyaan tentang kemurnian identitas Katolik.
Pentakosta Katolik memunculkan pula pertanyaan apakah sudah terjadi
perpecahan baru antara Katolik Klasik dan Katolik Pentakosta. Karena
permasalahan ini kemudian nama pentakosta tidak lagi dipakai.
Dalam perkembangan selanjutnya nama ‘pentakosta’ diganti dengan
‘Karismatik Katolik’. Secara lengkap disebut ‘Gerakan Pembaruan Karismatik’.
Kata karismatik memang tidak menunjukkan khas Katolik namun yang dimaksud
adalah pengalaman akan karisma-karisma Roh. Kata ‘gerakan’ kemudian
dihilangkan karena ingin memberi tekanan pada kata ‘pembaruan’. Namun nama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
‘pembaruan Karismatik’ pun masih memunculkan tafsiran yang salah karena
menimbulkan konotasi bahwa Karismatiklah yang dibarui, maka untuk
meluruskan hal itu sering kali digunakan nama yakni ‘Pembaruan Hidup dalam
Roh’. Nama ini lebih netral karena menunjuk pada akar pengalaman Kristiani
dalam kaitan erat dengan peran Roh Kudus sendiri. Dengan nama ini ingin
memberikan kesan bahwa yang dibarui adalah ‘hidup’ manusia yang
bersangkutan. Namun untuk memberikan kekhasan Persekutuan karena mengingat
pengalaman akan Roh Kudus adalah hak setiap umat beriman maka nama
Karismatik tetap dipakai dan di Indonesia nama yang dipakai adalah Pembaruan
Karismatik Katolik (PKK) (Deshi Ramadhani, 2008 : 33-37).
3. Kekhasan PDKK
PDKK memang tidak dapat lepas dari pengaruh neo-pentakostalisme
meskipun demikian Karismatik tetap bagian utuh dari Katolik. Banyak yang
menjadi khas karismatik terutama dari cara berdoa, bahasa Roh Karunia Roh.
Meski kebanyakan cara berdoa yang dipakai cenderung ramai karena
menggunakan lagu Rohani populer namun tidak menutup kemungkinan
Persekutuan doa Karismatik juga menggunkan metode hening dan khusyuk yang
memberi kesempatan kepada setiap orang untuk dapat merasakan kehadiran Roh
Allah dalam keheningan. Cara yang dipakai baik itu dengan hingar-bingar atau
hening merupakan sebuah sarana agar tujuan dari Persekutuan doa Karismatik
yaitu mendapatkan karunia Roh dapat tercapai. Kekhasannya justru terletak pada
pengalaman Rohani akan pertobatan yang radikal yang mengajak seseorang untuk
lebih merasakan kehadiran Roh Allah dan hidup kudus seturut kehendak Allah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
a. Cara berdoa
Kekhasan PDKK adalah cara berdoa yang cenderung ramai dengan
diiringi musik Rohani populer jika dibandingkan dengan liturgi Gereja Katolik
umumnya yang cenderung hening dan khusyuk (Pidyarto Gunawan, 2000: 60).
Melihat dari sejarah perkembangan liturgi Gereja ada peralihan dari suasana
liturgi Gereja perdana yang bebas, spontan, penuh antusiasme dengan musik yang
hingar bingar dan gerakan tubuh yang asli ke sebuah bentuk liturgi yang lebih
tenang, terstruktur, dan tidak banyak melibatkan ekspresi tubuh yang spontan.
Pengaruh akar-akar kebudayaan yang lebih kusyuk dan hening mempengaruhi
gaya berdoa di suatu daerah, di sisi lain jika melihat perayaan Ekaristi pada
kebudayaan Afro-Afrika yang berkembang justru perayaan Ekaristi yang diiringi
dengan musik, gerakan tubuh, dan ungkapan-ungkapan emosi yang histeris. Cara
ini dipakai karena lebih sesuai dengan kebudayaan setempat dan memberikan
kenyamanan. Artinya gaya bernyanyi dengan tepuk tangan, menari atau gerakan
tubuh yang spontan dan misa yang hingar-bingar, meskipun sudah melekat
dengan identitas PDKK bukanlah ciri mutlak Persekutuan Karismatik (Deshi
Ramadhani, 2008: 234).
b. Kesadaran baru akan peranan Roh Kudus
Persekutuan Doa Karismatik merupakan salah satu jalan untuk mengalami
hidup baru dalam Roh. Pada masa awal perkembangannya persekutuan ini justru
didukung oleh kalangan biarawan-biarawati yang hidup secara kontemplatif. Bagi
mereka ini karismatik membawa mereka untuk semakin memiliki keberanian
masik ke inti hati yang paling dalam. Lebih jauh dari sekedar pengalaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
bernyanyi, bersorak, bersorak, berteriak, atau tertawa, menangis dan menari
(Deshi Ramadhani, 2008: 233-234).
Pengalaman karismatik adalah pengalaman yang mendalam akan cinta kasih
Allah yang menuntun seseorang dalam pertobatan radikal dalam hidupnya.
Kekhasan pengalaman pertobatan karismatik terletak pada sebuah kesadaran baru
akan peran Roh Kudus dalam hidup seseorang sehingga karenanya pula muncul
motivasi yang lebih kuat untuk menjalani hidup yang kudus seturut bimbingan
Roh Kudus. Karena ada kesadaran ini, muncul keterbukaan terhadap karisma-
karisma Roh Kudus yang mungkin ingin dibagi-bagikan demi kepentingan
bersama. Sebuah misa Krismatik harus membawa seseorang pada kesadaran baru
akan cinta Allah dan menyediakan ruang agar setiap orang kembali bersentuhan
dengan kesadaran terdalam akan Roh Kudus dalam hidupnya yang memperkuat
kerinduannya untuk hidup dalam kekudusan (Deshi Ramadhani, 2008 : 235-238)
Pengalaman hidup dalam Roh Kudus menjadikan seseorang sadar bahwa Roh
Kudus hidup dalam dirinya dan bekerja melalui dia. Hidup dalam Roh baru mulai
apabila seseorang mengalami pencurahan Roh. Pencurahan Roh Kudus
sebenarnya telah ada sejak awal mula Gereja meski baru dialami oleh Persekutuan
yang sangat kecil karena pemahaman bahwa untuk memperoleh pencurahan Roh
kudus harus melalui usaha-usaha yang keras. Dewasa ini Persekutuan doa
Karismatik membantu seseorang mengalami pencurahan Roh kudus melaui doa-
doa dan penumpangan tangan. Meskipun pengalaman hidup dalam Roh Kudus
sangat personal dalam prakteknya dukungan orang lain melalui doa dan
penyadaran akan karunia Roh kudus membantu seseorang untuk mengalami
pencurahan Roh Kudus (Eligia, 2003: 5-18) .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Pengalaman akan Roh Kudus memampukan seseorang untuk memberi
kesaksian tentang Yesus. Kesaksian timbul karena Roh Kudus membawa
kesadaran akan cinta kasih Tuhan serta kesatuan dengan-Nya. Santo Paulus
menyatakan hal tersebut dalam suratnya kepada jemaat di Roma: “sebab kamu
tidak menerima Roh Perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi
kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu, kita
berseru: ‘Abba, ya Bapa!’ Roh itu bersaksi bersama dengan Roh kita bahwa kita
adalah anak-anak Allah” (Rm 8:15-16).
Seluruh Perjanjian Baru sangat diresapi oleh orang-orang Kristiani purba
sehingga mengalami kehadiran Roh Kudus dalam diri mereka beserta dengan
karya-karyanya. Orang-orang Kristiani dewasa ini ingin mengalami hal yang sama
seperti jemaat Kristiani purba. Banyak orang bercerita tentang kasih Allah pada
diri mereka, bernubuat, berbicara, memiliki karunia penyembuhan dan mukjizat.
Karunia-karunia Roh Kudus yang disikapi dengan iman dewasa menjadikan
pengalaman akan Allah yang sangat mendalam akan diri seseorang. Pengalaman
akan Allah sungguh diperdalam dengan melihat dimensi-dimensi baru kasih
Allah. Seluruh pengalaman akan Roh Kudus harus dilihat sebagai sesuatu yang
normal dan wajar bagi orang Kristiani. Meski tidak banyak yang mengalami
pencurahan Roh namun seharusnya menjadi ukuran bagi hidup orang Kristiani
menjadi normal (Indrakusuma, 2010: 24-32).
c. Bahasa Roh atau Bahasa Lidah
Bahasa Roh berasal dari bahasa Yunani: ‘glossolalia’, yang berasal dari kta
‘glosa’ yang berarti ‘lidah’, dan kata ‘lalei’ yang berarti ‘berbicara’. Jadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
‘glossolalia’ secara harafiah berarti ‘berbicra dengan lidah’ atau ‘berkata-kata
dengan bahasa’. Menurut konteks pemakaiannya, kata benda ‘glossa’ dapat
diartikan sebagai ‘bahasa Roh’, yang berfungsi sebagi wahana doa manusia
kepada Allah (Njiolah, 2003: 1).
Bahasa Roh mengacu pada peristiwa Pentakosta pada saat zaman Gereja
Purba dimana saat itu para murid berkumpul dan Roh Kudus turun dalam rupa
lidah api kemudian mereka berbicara dalam bahasa yang lain yang diberikan oleh
Roh Kudus kepada mereka (Kis 2:1-13). Santo Paulus mengartikan bahasa Roh
itu sebagai bahasa malaikat (Njiolah, 2003: 6). Dalam Kitab Suci sering
disebutkan adanya bahasa Roh seperti dalam surat pertama rasul paulus kepada
jemaat di Korintus (1 Kor 14:1-40) dalam ayat lain disebutkan pula: “berkata-kata
dan memuliakan Allah” (Kis 10:46), “berkata kata dalam bahasa Roh dan
bernubuat” (Kis 19:6).
Menurut Deshi Rahmadhani (2008: 225) dalam PDKK pemahaman bahasa
Roh adalah karunia berdoa yang khusus yang memampukan orang yang
bersangkutan untuk berkontak dengan Tuhan dalam bahasa yang tak terpahami.
Orang-orang karismatik yang telah mengalami pencurahan dalam Roh menjadi
semakin tertarik dan gembira dalam pembacaan Kitab Suci dan kehidupan doa
yang mendalam. Kehidupan doa yang demikian menjadikan seseorang mampu
berbahasa Roh karena seluruh hidupnya dipenuhi oleh Roh Kudus yang selalu
membimbingnya.
Pengalaman akan Roh Kudus membawa orang untuk berdoa dengan
melibatkan seluruh pribadi: Rohani, afeksinya, emosi, serta ekspresi badaniah
(Sugino, 1982: 28).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
4. Dasar Teologis Karismatik Katolik
PDKK merupakan Persekutuan yang berdevosi pada Roh Kudus. Peristiwa
turunnya Roh Kudus kepada para rasul pada peristiwa Pentakosta merupakan
dasar terbentuk dan berdirinya kegiatan karismatik. Seperti Roh kudus yang
dianugerahkan oleh Yesus kepada para rasul, kita sebagai umat Allah yang
mengimani Yesus juga turut dianugerahi rahmat Roh Kudus. Roh Kudus
membantu kita mengarahkan hidup menuju keselamatan.
Dasar teologis dari pembaharuan karismatik Katolik ialah keterbukaan
kepada Roh Kudus dan karisma-karisma-Nya. Keterbukaan ini dimaksudkan agar
orang menyadari, bahwa karya Gereja sesungguhnya adalah karya Allah sendiri.
Oleh karena itu dalam segala aktivitasnya orang bersandar dan bergantung pada
kuasa Roh Kudus sendiri yang adalah jiwa Gereja (Wardayanti Perdani, 2014: 61-
64 ). Yohanes Indrakusuma (2008: 3) menyebutkan bahwa:
Aspek teologis Persekutuan Doa Karismatik atau lebih tepatnya disebut pemaruan hidup dalam Roh, merupakan pembaruan yang menjadikan Yesus Kristus Tuhan dan pusat hidup kita dalam suatu keterbukaan kita terhadap Roh Kudus dan segala kepenuhannya hal itu mengandung pokok-pokok berikut: 1. Pengalaman nyata akan Allah yang hidup. Orang sungguh boleh
mengalami bahwa Allah sungguh-sungguh hidup dan mengasihi dia. Secara nyata dia boleh mengalami kasih Allah. Pengalaman itulah yang disebut dengan istilah Pencurahan Roh Kudus. Pengalaman inilah yang mengubah seluruh hidup dan nilai-nilainya.
2. Karena pengalaman itu Yesus menjadi sungguh-sungguh hidup dan menjadi titik pusat hidup mereka. Sekurang-kurangnya itulah yang menjadi tujuan pembaharuan tersebut.
3. Melalui pencurahan Roh Kudus itu orang mengalami kehadiran dan aktivitas Roh Kudus dan menjadi terbuka terhadap segala karismata Roh Kudus, seperti a.l. karunia penyembuhan, nubuat, iman, dll. Itulah yang memberikan kekuatan dan kesuburan kepada segala karya pelayanan mereka.
4. Pemakaian karisma-karisma Roh Kudus justeru membantu menghilangkan tahyul-tahyul yang ada dalam masyarakat, karena melalui pelbagai macam karisma itu orang boleh mengalami secara langsung, bahwa Allah hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Penekanan pembaruan hidup dalam Roh dalam PDKK merupakan pembaruan
cara berpikir, cara kerja dan cara hidup orang Kristiani. Pembaruan tersebut
membawa kesadaran bahwa manusia tergantung sepenuhnya pada kuasa Roh
Kudus baik untuk menghayati Injil maupun untuk mewartakannya. Melalui
pencurahan Roh Kudus, suatu pengalaman Roh Kudus yang konkret, manusia
diperbarui dan boleh mengalami, bahwa Allah itu hidup dan mengasihi dia.
Melalui pengalaman ini, suatu hubungan baru dengan Allah dijalin, diperbarui,
atau diperdalam, tergantung pada keadaan masing-masing. Pencurahan Roh
Kudus diperoleh lewat doa dan penumpangan tangan hal tersebut merupakan
suatu karunia yang sangat berharga yang diberikan oleh Allah kepada Gereja-Nya
(Indrakusuma, 2010: 107).
Melalui pembaharuan ini diharapkan orang dapat sungguh-sungguh terbuka
kepada Roh Kudus, baik dalam hidup dan karyanya serta menyadari
ketergantungan yang penuh kepada Roh Kudus dan kuasa-Ny, sehingga dia
sungguh-sungguh menjadi orang Katolik yang terbuka sepenuhnya terhadap
kehadiran dan kuasa Roh Kudus, meskipun demikian perlu diingatkan bahwa
pengalaman pencurahan dalam Roh Kudus tidak hanya didapat melalui
Persekutuan Doa Karismatik saja melainkan anugerah Allah kepada Gereja-Nya
(Sugino, 1982: 25).
5. Tujuan Karismatik Katolik
Peristiwa yang dasar dalam Persekutuan doa karismatik adalah “Pembaptisan
dalam Roh” menurut deskripsi dan kesaksian kaum karismatik yang dimaksud
dengan Pembaptisan dalam Roh adalah pengalaman batin akan kuasa Roh Kudus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
yang memenuhi dan mengubah hati serta diri mereka. Pembaptisan dalam Roh itu
merupakan suatu karya rahmat dalam batin orang yang hanya dapat dikerjkan oleh
Allah. Pembaptisan dalam Roh bukan untuk menggantikan sakramen Pembaptisan
yang sudah kita terima dari awal, karena kata Pembaptisan dalam Pembaptisan
Roh hanya ingin menunjukkan adanya sebuah pengalaman pertobatan sebagai
sebuah pengalaman dicelupkan atau ditenggelamkan dalam Roh. Perubahan sikap
batin dari yang lama menjadi baru akan nampak dalam sikap dari yang dulunya
tidak suka berdoa dan membaca Kitab Suci menjadi sangat mendalami dan
menghayatinya sebagai suatu kebutuhan yang sangat penting untuk menjalani
hidup dalam Roh karena keyakinan bahwa hidup orang percaya harus senantiasa
dikuasai dan dibimbing oleh Roh kudus (Sugino, 1982: 17).
PDKK mengajak seluruh anggotanya untuk mengalami dan merasakan Allah
sebagai sesuatu yang nyata bukan lagi sebagai gambaran yang abstrak dengan
menerima ‘Pembaptisan dalam Roh’, yang pertama-tama dicari bukanlah
pengetahuan mengenai Allah melainkan pengalaman akan Allah, pengalman akan
daya kekuatan Allah yaitu Roh Kudus. Pertanyaan yang muncul adalah apa tanda
yang menunjukkan bahwa hal tersebut sungguh terjadi dalam orang-orang
karismatik. (Sugio, 1982: 15) dalam ‘penilaian terhadap pembaruan karismatik
katolik’ menyebutkan:
Tanda bahwa seseorang sungguh mengalami Allah dalam Roh Kudus dapat dilihat dalam dua pendekatan (1) pendekatan intern (kepastian subjektif) berdasarkan kenyataan bahwa orng-orang karismatik merasa pasti, bahwa pengalaman itu adalah pengalaman yang wajar. (2) pendekatan Ekstern, yaitu pendekatan melalui buah-buah Roh yang timbul akibat Pembaptisan Roh. Yang ingin disampaikan dari pernyataan tersebut adalah pengalaman akan
Allah hanya dapat dirasakan ketika seseorang sungguh membuka hati dan mau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
menyediakan diri untuk melakukan kehendak Allah. PDKK adalah salah satu dari
sekian banyak cara yang dapat ditempuh seseorang yang sungguh ingin menerima
dan merasakan karya Allah dalam hidupnya. Melalui kegiatan rutin yang
dilaksanakan PDKK mengajak seseorang untuk meningkatkan hidup doa baik
dalam persekutuan maupun pribadi sebagai bentuk persatuan dengan Allah.
B. Komunitas Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
Perhatian Gereja terhadap kaum muda melalui sebuah Persekutuan Doa
Karismatik terus berkembang. Komunitas doa Karismatik Katolik kaum muda
merupakan bentuk konsekuensi logis dari pengalaman pencurahan Roh Kudus
yang telah dialami oleh umat dalam Persekutuan Doa. Penyebaran Komunitas-
komunitas Doa Karismatik Kaum Muda terjadi di seluruh dunia. Persekutuan Doa
Karismatik khusus kaum muda seperti Vinea Dei memberi wadah bagi kaum
muda yang ingin berkembang dalam iman dan kehidupan doa, khusus bagi kaum
muda yang ingin mengekspresikan dengan cara yang berbeda sesuai dengan
pergulatan hidup yang dialami. Evangelisasi kaum muda dengan sistem sel
merupakan pilihan bagi Gereja untuk mengembangkan iman kaum muda.
1. Tujuan Komunitas Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
Pengalaman pencurahan Roh Kudus dalam Persekutuan Doa membuat
beberapa orang merasa perlu membentuk sebuah Kelompok Doa untuk berbagi
lebih mendalam dalam yang sesuai dengan kebutuhan iman yang dialami dalam
suatu persatuan yang lebih erat, maka terbentuklah komunitas-komunitas doa.
Tujuannya adalah menciptakan kaum awam yang handal yang memberikan
jaminan mutu, yang mencintai Gereja, karena mengenal kekayaannya, yang setia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
dan berdedikasi tinggi. Vinea Dei merupakan salah satu Komunitas Doa
Karismatik Katolik yang terbentuk untuk memenuhi kebutuhan kaum muda yang
sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan iman kaum muda. Secara mendasar
tujuan Kelompok Doa Karismatik Katolik Kaum Muda melaksanakan
evangelisasi kaum muda dengan spiritualitas Roh kudus. Dalam EN, art. 18
disebutkan:
Tujuan dari evangelisasi justru adalah perubahan batin itu, dan bila harus mengungkapkan dengan kata-kata, yang paling tepat adalah mengatakan bahwa Gereja barulah menginjili, jika dia, semata-mata karena kuasa Ilahi dari kabar yang diwartakannya, Ia (Gereja) berusaha menobatkan sekaligus suara hati individual dan kolektif manusia, aktivitas-aktifitasnya, kehidupan dan lingkungan konkrit yang mengelilingi mereka. Evangelisasi yang terutama dalam Kelompok doa karismatik Katolik Kaum
Muda merupakan evangelisasi oikos. Evangelisasi oikos merupakan bentuk
pendalaman iman yang mengutamakan hubungan pribadi atau kekeluargaan.
Evangelisasi oikos mengajak para anggota mengalami suatu semangat
kekeluargaan dan rasa kebersamaan yang lebih erat. Evangelisasi merupakan
suatu ungkapan syukur kepada Tuhan yang telah mengasihi lebih dulu dan karena
itu manusia hendak membalas kasih Allah dengan membawa orang lain kepada
pengalaman kasih Allah yang sama (Indrakusuma, 2010: 98).
Kelompok doa karismatik Katolik Kaum Muda mengajak anggotanya untuk
mengalami hidup baru sejalan dengan penyadaran akan karya Roh kudus dalam
hidup mereka. Dalam komunitas itu ada komitmen tertentu yang harus mereka
ikuti dan taati tujuannya adalah menjaga agar tetap setia pada Gereja Katolik.
Kelompok doa karismatik Katolik Kaum Muda seutuhnya Karismatik dan
seutuhnya Katolik, sehingga mampu memberikan pelayanan dalam kuasa Roh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Kudus yang Katolik. Dengan demikian Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea
Dei menjadi tempat bagi kaum muda Katolik untuk berkembang dalam iman
Katolik sesuai dengan semangat evangelisasi (Indrakusuma, 2010: 75-79).
2. Sistem Sel Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei merupakan sebuah komunitas
basis dengan sistem sel komunitas dalam rangka hidup Gerejawi yang
menyeluruh, yang bertitik tolak pada usaha evangelisasi penghayatan Injil dan
iman. Sistem komunitas basis memiliki tujuan yang lebih luas daripada sel paroki
yang berorientasi seluruhnya pada kehidupan paroki dan segala sesuatunya
diarahkan pada kehidupan paroki tersebut dalam segala aspeknya, walaupun
ahirnya masing-masing anggota akan menjadi anggota paroki yang berguna.
Sistem komunitas basis menggunakan sistem sel, dimana 8-10 orang berkumpul
di suatu tempat untuk belajar Kitab Suci bersama, berbagi pengalaman iman
bersama Kristus lewat metode sharing/kesaksian, yang berakar pada Kitab Suci,
Tradisi Suci, dan Ajaran Gereja Katolik. Gereja Katolik memang mengenal sistem
sel paroki namun Gereja Katolik harus mengakui bahwa sistem tersebut berasal
dari luar Gereja Katolik. Awal mula sistem ini dalah dari pertemuan Michael
Eivers dari St Boniface dari Florida dengan Gereja Cho Yonggi di Korea. Michael
Eivers dari St Boniface dari Florida kemudian memodifikasi dan menyesuaikan
sistem yang dipakai oleh Gereja Cho Yonggi dengan teologi Katolik. Sistem sel
yang dipakai dalam Gereja St Boniface di Florida berhasil merubah Gereja St
Boniface di Florida dari paroki yang hampir mati menjadi sebuah paroki yang
sangat hidup dan dinamis (Indrakusuma, 2008: 5).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Gereja St Boniface di Florida menekankan kepada umatnya pengalaman Roh
Kudus lewat pencurahan Roh atau Pembaptisan Roh Kudus yang membawa
kepada pengalaman kasih Allah, semangat evangelisasi yang besar, yang
ditanamkan ke dalam hati anggota-anggota sel paroki itu, penekanan pada
pentingnya evangelisasi oikos (Keluarga), yaitu lingkungan hidup dan lingkungan
kerja mereka, pergandaan sel yang terus menerus, adorasi kontinyu yang
dilaksanakan dalam paroki. Dari Gereja St Boniface di Florida inilah kemudian
sistem sel paroki menyebar keseluruh Eropa lewat Don Pigi Perini dari Sant’
Eustorgio di Milano, Italia (Indrakusuma, 2008: 6)
C. Hidup doa Pribadi
Kehidupan seorang beriman tidak lepas dari hidup doa. Hidup doa merupakan
salah satu bentuk penyerahan diri kepada kehendak Allah. Melalui berdoa
komunikasi dengan Allah terjalin. Bentuk-bentuk doa sangat beragam sehingga
manusia leluasa menjalin komunikasi dengan Allah dan Roh Kudus yang
membimbingnya. Melalui doa manusia mengalami perjumpaan dengan Allah dan
Roh Kudus, jika hubungan dengan Allah baik maka doa yang disampaikan akan
lebih mendalam. Perkembangan hidup doa diiringi dengan tingkat kedewasaan
iman. Semakin beriman maka doa yang disampaikan semakin mendalam.
1. Pengertian Hidup doa
Menurut Harjawiyata (1977: 15) hidup doa ialah mengupayakan waktu dan
kesempatan untuk terus menerus berdoa setiap hari, supaya hidup Rohani
terperhatikan dan terpelihara dengan baik. Jika hidup Rohani kita baik, tentu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
hidup kita sepanjang hari juga baik. Tanpa doa seseorang tak dapat menemukan
jalan menuju Allah, tidak dapat mengerti tentang kebanaran, tidak dapat
menemukan Kristus yang hadir dalam hatinya dan tidak dapat mengalami
persatuan yang membahagiakan bersma Allah.
Sedangkan menurut Strauss (2006: 61) mengatakan bahwa Hidup doa
merupakan persatuan antara doa dan kehidupan maksudnya adalah bagaimana doa
berperan dalam hidup seseorang sehingga Allah yang maha berkuasa membawa
perubahan baik kepadanya. Menurut Philomena Aqudo (1988: 177) mengatakan
hidup doa berarti kebiasaan rutin berdoa yang dilaksanakan dengan penuh
kesadaran karena percaya akan cinta kasih dan belas kasih Tuhan.
Maka dapat dikatakan bahwa hidup doa merupakan kebiasaan meluangkan
waktu yang digunakan untuk berdoa setiap hari guna memelihara Roh Kudus
dalam diri kita supaya Allah yang maha kuasa berkenan menganugerahkan
kebaikan kepada kita. Hidup doa yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran
karena percaya akan cinta dan belas kasih Tuhan merupakan warna hidup jiwa
atau batin seseorang yang terungkap dalam bahasa perbuatan sehari-hari.
2. Bentuk-bentuk Doa
Doa merupakan bentuk komunikasi keselamatan antara Allah dan manusia.
Berhadapan dengan realita itu dapat diambil sikap bermacam-macam. Sikap itu
dapat diungkapkan dalam bentuk doa. Dengan realita keselamatan yang sedang
ditanam dan dikembangkan dalam hati dan kesadaran manusia bentuk-bentuk doa
yang mungkin dilakukan manusia dapat diperinci dalam tiga segi yaitu dari segi
rencana keselamatan sebagai prinsip hidup, dari segi perkembangan rencana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
keselamatan, dan dari segi keselamatan yang sedang berlangsung (Darminta,
1983: 21).
Dari segi rencana keselamatan sebagai prinsip hidup dapat dibagi dalam dua
bentuk doa yaitu doa pujian dan doa kebaktian. Pertama, doa pujian merupakan
doa yang mengangkat hati manusia kepada Tuhan. Doa pujian memandang Allah
dalam diri-Nya sebagai pribadi yang tak terjangkau, kekal dan sumber segala
sesuatu. Bagi orang Kristiani doa pujian merupakan bentuk pengakuan terhadap
misteri Allah tritunggal. Kedua, doa kebaktian yang memandang Allah sebagai
pencipta dan Tuhan. Doa kebaktian ini didasari oleh kesadaran bahwa manusia
adalah ciptaan Allah. Maka manusia akan merasa takut dan gentar seperti
ketakutan seorang anak yang tak mau dipisahkan dari Allah, atau ketakutan penuh
hormat, yang mengakui bahwa Allah jauh (Darminta, 1983: 34).
Dari segi perkembangan rencana keselamatan dapat dibagi dalam tiga bentuk
doa yaitu doa syukur, doa permohonan, dan doa tobat. Doa syukur
mengungkapkan rasa syukur dan terimakasih atas tindakan-tindakan Allah yang
dialami manusia. Syukur dan terima kasih merupakan reaksi manusia yang
mengakui bahwa Allah menganugerahkan segala sesuatu yang diperlukan untuk
hidup, terutma karena cinta Allah yang dialami. Yang kedua adalah doa
permohonan. Doa permohonan bergerak dalam harapan. Meski doa harapan
mengarah pada masa depan dan kepada hal yang diinginkan dari doa itu tapi
pertama-tama doa itu ditujukan pada Allah yang mampu mengabulkannya. Doa
permohonan juga dapat dilakukan demi kepentingan orang lain sebagai bentuk
kesatuan umat keselamatan dalam Kristus. Ketiga, doa tobat. Doa tobat memohon
ampun kepada Allah dan merupakan usaha untuk mengatasi hambatan dosa. Dosa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
merupakan bentuk penghinaan terhadap Allah maka doa tobat merupakan aspek
batiniah yaitu penyesalan hati. Apabila doa ini dilakukan bagi dosa orang lain
karena merasa senasib dan solider dengan yang dicintai maka doa ini menjadi doa
pemulihan.
Dari aspek keselamatan yang sedang berlangsung didasarkan pada keinginan
untuk membangun cinta lekat dengan Allah yang sedang bergiat dalam hidup
manusia. Bentuk doanya adalah kontemplasi yaitu suatu usaha melekatkan hati
dan budi kepada Allah. Kontemplasi berdasarkan kenyataan bahwa kerajaan Allah
sudah hadir dalam diri manusia dan di dunia, dalam Kitab Suci dan Gereja.
Kontemplasi menjawab kerinduan manusia untuk bersatu dengan Allah.
(Darminta, 1983: 35)
Kebiasaan Gereja dibedakan dua bentuk doa yang pokok, yakni puji syukur
(eukharistia) dan permohonan. Puji syukur merupakan tanggapan manusia atas
segala anugerah Tuhan bukan pertama tama karena anugerah yang diterima
namun mengungkapkan rasa heran dan kagum atas kemuliaan dan kebaikan
Tuhan. Doa permohonan bukanlah minta-minta namun pertama-tama memuliakan
kebaikan dan keluhuran Allah dengan memohon pengampunan dan belaskasihan
Tuhan, sebab dosa manusia merupakan sumber kemalangan yang terbesar (KWI,
1996: 197-198).
Dalam sejarah doa juga timbul kebiasaan merenungkan sabda Tuhan dalam
hati, seorang diri. Doa seperti ini disebut doa batin secara umum juga dibedakan
dalam dua bentuk yaitu meditasi dan kontemplasi. Meditasi merupakan renungan
dengan mengutamakan pikiran budi. Kontemplasi merupakan renungan yang mau
memandang dengan hening diam di muka rahasia Tuhan. Bentuk doa seperti ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
sering dipakai oleh persekutuan doa tertentu dengan tujuan yang berbeda juga
namun sejalan dengan pengalaman Gereja dalam berdoa yang berabad-abad
banyak muncul bentuk dan cara berdoa yang berbagai macam yang semuanya
dapat dipakai sejauh menolong guna menemukan Tuhan. Bentuk tidak mengikat,
namun isinya, puji-syukur dan permohonan yang harus ada (Soenarja, 1987: 11-
12).
3. Tahap Perkembangan Hidup Doa Pribadi
Ketika memasuki usia orang muda seseorang seharusnya sudah memasuki
fase berdoa dengan penuh kesadaran dan iman. Namun banyak juga orang yang
tidak berdoa bukan karena murtad atau ateis namun karena malas atau frustasi
bahkan kecewa karena doanya tidak kunjung dikabulkan. Ada pula orang yang
salah berdoa karena sangat mendalam dalam berdoa namun tidak disertai dengan
tindakan yang sesuai atau orang yang isi doanya dipenuhi dengan keinginan
namun disertai keraguan. Orang yang seperti ini mudah diombang-ambingkan dan
isi doanya cenderung menuruti nafsu kedagingannya. Doa yang benar adalah doa
yang disertai keyakinan dan iman maka doa selayaknya dihidupi dalam tindakan
konkrit. Perkembangan hidup doa pribadi berbarengan dengan pertumbuhan iman
seseorang. Tanggapan seseorang akan wahyu Allah tercurah melalui relasi dengan
Allah dan tampak dalam kehidupan doanya (Eny Marsudi, 2007: 12-17).
Perkembangan hidup doa pribadi mengajak seseorang menemukan Allah
dalam kehidupan yang dijalaninya hingga akhirnya memasuki kehidupan
spiritualitas yang lebih mendalam. Perkembangan hidup doa dapat dibagi dalam
tujuh fase penyadaran yang berbarengan dengan kesadaran iman seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
a. Krisis dasar (keadaan awal)
Doa pada dasarnya adalah suatu pertemuan dengan Allah dan relasi dengan
sesama. Cara seseorang menemukan Allah sangat beragam. Sebagian orang
menemukan Allah melalui kelompok doa atau komunitas yang
memperkembangkan iman namun ada juga orang menemukan Allah dalam situasi
yang tidak diduga atau dalam pengalaman yang merubah hidupnya secara
signifikan. Pada tahap awal perkembangan hidup doa, seseorang menanggapinya
dengan sikap kritis akan makna doa yang sesungguhnya. Tidak ada kepastian
seseorang yang sendirian mencari Allah akan menemukan Allah dan orang lain
yang diajak untuk menemukan Allah tidak menemukan Allah (Komisi Kerasulan
Awam MAWI, 1984: 4-5).
b. Langkah pertama mencari Allah
Seorang yang terus mencari dan belum juga menemukan petunjuk akan mulai
menyadari keberadaan orang-orang disekitarnya. Seseorang menyadari kehadiran
orang-orang religius atau relawan-relawan untuk karya amal sosial karitatif, badan
badan kemanusiaan dan lain sebagainya. Mungkin dalam pencarian ini seseorang
dengan sadar mencari Allah atau mencari diri sendiri atau berusaha keluar dari
penjara diri mencari cinta dan persahabatan sejati. Pertanyaan muncul seiring
perubahan paradigma seseorang tentang Allah menjadikan orang tersebut semakin
menyadari tujuan hidup yang sesungguhnya. Perubahan hidup doa dari keadaan
awal menuju langkah pertama bisa berjalan dramatis atau biasa saja namun
merupakan suatu kemajuan yang sangat besar dan merupakan langkah yang
sangat jauh dalam hidup seseorang (Komisi Kerasulan Awam MAWI, 1984: 6-7).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
c. Kesadaran akan Allah dalam teori doa
Dalam tahapan ini seseorang mulai sadar akan kehadiran Allah dalam dirinya
dan kesadaran untuk memuliakan Allah. Seseorang mulai menyadari untuk apa
dia hidup dan mencari sumber kehidupan. Dalam proses pencariannya didalam
otaknya ia menerima dan menanamkan bahwa sebagai pribadi ia mempunyai nilai
dan arti namun masih merasa hampa. Seseorang sudah tahu segala sesuatu tentang
doa namun semuanya terbatas pada teori dan belum sampai pada tindakan
(Komisi Kerasulan Awam MAWI, 1984: 8).
Pada tahapan ini biasanya seseorang banyak mengikuti kegiatan-kegiatan
keagamaan untuk menambah reverensinya tentang teori doa. Meskipun banyak
mengikuti kegiatan keagamaan namun tujuan sebenarnya bukanlah untuk
menamukan Allah namun hanya untuk mengetahui fakta dan menambah
pengetahuan dari kegiatan-kegiatan tersebut (Komisi Kerasulan Awam MAWI,
1984: 9).
d. Menemukan Allah dalam praktek doa
Dalam fase ini seseorang mulai merasa harus melakukan sesuatu untuk
sungguh-sungguh menemukan Allah didalam kehidupannya melalui kemampuan
dan daya tangkapnya. Doa yang dihidupi dengan semangat menemukan Allah
menjadikan Allah benar-benar nyata dalam kehidupan doanya. Pada
perkembangan selanjutnya seseorang mulai merasa perlu mencari semacam
panduan untuk mencapai kedekatan dengan Allah sesuai dengan yang ia inginkan.
Karena hanya dengan praktek doa yang ia lakukan belum mencukupi untuk
menjadi sungguh beriman yang benar (Komisi Kerasulan Awam MAWI, 1984: 9).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Karena pengetahuannya akan teori dirasa sudah mencukupi, seseorang mulai
berfikir untuk memulai langkah awalnya dalam mencari Allah dalam kehidupan
doanya. Seseorang yang mencapai fase ini akan mulai nyaman pada kelompok
doa yang telah membantunya menemukan Allah sehingga berani memberikan
kesaksian-kesaksian atau memilih untuk nyaman dengan perkembangan hidup
doanya sendiri yang ia kembangkan sendiri. hidup doa yang selalu ia jalani
dengan rutin semakin membawanya pada kedalaman iman akan Tuhan (Komisi
Kerasulan Awam MAWI, 1984: 10).
e. Kesadaran akan Kitab Suci
Hidup doa yang mulai dinikmati membawa seseorang pada kesadaran akan
ajaran-ajaran dari para pendahulu yaitu para nabi dan Yesus sendiri melalui Kitab
Suci. Kitab Suci dipandang sebagai sebuah tuntunan menuju kehidupan iman
yang semakin dalam. Kitab Suci bukan hanya dilihat sebagai buku yang berisi
sabda Allah namun berisi semua arahan Roh Kudus dari Allah untuk menuju
kehidupan yang lebih dekat dengan Allah (Komisi Kerasulan Awam MAWI,
1984: 11).
Kesadaran akan Kitab Suci akan muncul ketika seseorang sungguh
mengalami kehadiran Allah. Dalam hidup doa Kitab Suci tidak lagi dipandang
sebagai buku bacaan atau buku bimbingan etika melainkan sabda Allah. Kitab
Suci menjadi sarana penyampaian sabda Allah dan cara Allah berkomunikasi.
Bisa saja seseorang merasa bingung karena belum menangkap sepenuhnya makna
yang terkandung dalam Kitab Suci namun yang terpenting adalah kesadaran diri
bahwa Allah telah bersama dirinya (Komisi Kerasulan Awam MAWI, 1984: 12).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
f. Menerima Allah memasuki kondisi kehidupan manusia
Kitab Suci membawa seseorang menuju pada kehidupan yang lebih dekat
dengan Allah, sehingga seseorang merasa lebih dekat dengan Allah dalam
kehidupannya. Keadaan ini membawa seseorang untuk mulai menerima Allah
memasuki kondisi kehidupannya. Dengan demikian seseorang tersebut sudah siap
menerima konsekuensi untuk hidup lebih baik dalam kehidupannya sehari-hari
(Komisi Kerasulan Awam MAWI, 1984: 13).
Dalam fase ini seseorang telah merasakan ‘terang’ dan terang ini telah
diizinkan untuk masuk dalam kehidupannya. Hidup doa yang menerima Allah
dalam kondisi kehidupannya menjadikan seseorang dapat berdoa dimanapun dan
dalam keadaan apapun. Allah bukan lagi sosok yang membosankan dan diawang-
awang karena Allah sangat dekat bahkan ada didalam diri kita sendiri, Allah juga
merasakan apa yang dialami oleh manusia. Pengalaman ini menjadikan seseorang
mencintai Allah seperti mencintai dirinya sendiri (Komisi Kerasulan Awam
MAWI, 1984: 13-14).
g. Memasuki kehidupan doa yang lebih mendalam
Kehidupan doa yang lebih mendalam membawa pada suatu keyakinan yang
kuat seperti kata-kata Paulus: “Aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang
hidup, melainkan Kristus yang hidup dalam aku” (Gal 2:20). Doa sebagai
kesatuan dengan Tuhan selalu berarti rahmat, yang harus datang dari Tuhan:
“Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepadaKu, jikalau ia tidak ditarik oleh
Bapa” (Yoh 6:44).
Kehidupan doa yang mendalam mendorong seseorang untuk hidup lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
mendalam dalam memaknai kerajaan Allah. Injil Mat 13:44–52 menyampaikan
tiga buah perumpaman untuk mencari kerajaan Allah sebagai harta yang
terpendam, mutiara terindah dan pukat. Kehidupan doa yang lebih mendalam
mendorong seseorang untuk meninggalkan segala sesuatu untuk mencari harta
yang terpendam, menjual segala sesuatu untuk mendapatkan mutiara terindah dan
ahirnya menjadi ikan yang dipilih. Kehidupan doa yang mendalam menjadikan
Allah merajai diri sehingga kerajaan Allah tampak nyata dalam diri yang
diwujudnyatakan dalam doa. Dalam kesatuan dengan Tuhan, dicapai suatu tahap
kesatuan di mana terasa seolah-olah yang menentukan Tuhan saja. Dalam
pengalaman mistik sifat rahmat doa secara jelas dan konkrit dialami dan dirasakan
(Komisi Kerasulan Awam MAWI, 1984: 15-16).
D. Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei dalam Perkembangan
Hidup doa Pribadi
Doa adalah sebuah relasi antara kita dengan Allah. Relasi meupakan
hubungan pertalian antara dua orang atau lebih. Relasi yang benar menjadikan
seseorang dekat dengan Allah untuk mengetahui segala kehendaknya. relasi yang
benar adalah relasi yang memandang Allah sebagai kebenaran seperti anak
dengan bapa atau seperti domba dengan gembala. Relasi yang dekat terjalin
melalui komunikasi yang intensif. Komunikasi ini disebut dengan hidup doa.
Hidup doa dapat dipelihara secara pribadi atau dalam suatu komunitas doa yang
melalui dinamikanya menjadi sarana untuk perkembangan hidup doa pribadi (Eny
Marsudi, 2007: 21-23)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
1. Dinamika Komunitas Doa Karismatik Katolik Vinea Dei
Sejak awal lahirnya didalam Gereja Katolik pembaruan karismatik katolik
telah melahirkan banyak komunitas-komunitas baru dalam berbagai macam
bentuk. Komunitas Vinea Dei merupakan salah satu komunitas doa Karismatik
yang mewadahi orang-orang muda Katolik yang membutuhkan tempat untuk
memenuhi kebutuhan imannya melalui sebuah komunitas doa. Karena adanya
komunitas ini hubungan antar anggota komunitas semakin terarah, sehingga
timbul keinginan untuk berbagi lebih mendalam dalam persatuan yang erat.
Melalui komunitas doa ini diharapkan seseorang dapat mengembangkan dan
mempertanggung jawabkan hidup doanya tidak hanya untuk pribadinya sendiri
melainkan sungguh-sungguh bagi mereka yang membutuhkan bantuan
(Indrakusuma, 2010: 71-74).
Seluruh kegiatan dan dinamika yang terjadi di dalam komunitas Vinea Dei
bertujuan untuk menjadikan kaum muda katolik sebagai kaum awam yang handal,
yang memberikan jaminan mutu, yang mencintai Gereja, karena mengenal
kekayaannya, tetapi tetap Katolik. Melalui kegiatan komunitas sel dan sharing
pengalaman iman seluruh anggota diharapkan saling menguatkan dalam
perkembangan iman. Daya Roh kudus yang semakin ditampakkan dalam seluruh
dinamika Komunitas Doa Karismatik Katolik Vinea Dei menambah dalam
penghayatan iman dan pemaknaannya dalam doa. Melalui Pembaptisan dalam
Roh diharapkan anggota mengalami Roh kudus yang hidup dalam dirinya dan
bekerja melalui dia karena orang yang hidup dalam Roh menjadikan hidup
berbeda. Seseorang yang hidup dalam Roh akan mengalami bahwa Roh Kudus
ada dalam dirinya tidak hanya tahu tapi juga mengalami (Indrakusuma, 2011: 25)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Untuk mencapai tujuan tersebut masing-masing pribadi dalam komunitas
Vinea Dei diajak mengembangkan hidup doa pribadi dengan lebih menghayati
karya-karya Roh Kudus dalam dirinya. Sejalan dengan konstitusi LG yang
menyebutkan bahwa setiap orang Kristiani dipanggil untuk menjadi kudus.
Panggilan ini bukan hanya berlaku untuk para uskup dan imam saja melainkan
bagi seriap orang Kristiani (Indrakusuma, 2011: 141).
2. Komunitas Doa Karismatik Katolik Vinea Dei yang Mengembangkan Hidup
Doa Pribadi
Melalui Komunitas doa Vinea Dei seseorang diharapkan dapat menjadi
orang-orang katolik yang penuh iman dan Roh Kudus, mengenal Allah secara
pribadi dan menjadikan Yesus Kristus pusat hidupnya. sehingga dapat
mempertanggungjawabkan iman Katoliknya serta mencintai Gereja. Tujuannya
adalah menghasilkan saksi-saksi Kristus yang meyakinkan, yang dapat memberi
kesaksian tentang Yesus Kristus dalam lingkungan hidup masing-masing. Semua
anggota komunitas Vinea Dei juga diharapkan memiliki semangat pelayanan
sejati, yang dapat melakukan pelayanan terpadu sebagai komunitas dalam
kesatuan dan dibawah bimbingan uskup beserta pembantunya (Indrakusuma,
2010: 96-98).
Seseorang yang mulai hidup dalam Roh akan mengalami Roh Kudus
sehingga memungkinkan seseorang memuji Allah dengan kebebasan baru. Roh
Kudus menjadikan Kitab Suci serta sakramen-sakramen lebih hidup, demikian
juga ajaran Kristiani serta yang lainnya. Kemampuan untuk berbicara dan
memberi kesaksian tentang Yesus Kristus secara baru juga akan dirasakan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
seseorang yang menghayati hidup dalam Roh karena merasakan kedamaian dan
suka cita yang mendalam sehingga menjadi lebih bahaga dan doa dan pujian
menjadi lebih mendalam. Pengalaman akan hidup dalam Roh juga membuahkan
suatu pengalaman baru dalam kehidupan komunitas karena hidup dalam Roh
Kudus tidak hanya diperuntukkan bagi individu saja melainkan juga menyangkut
kehidupan komunitas karena Roh Kudus diberikan untuk menjadikan Umat Allah
sebagai Tubuh Kristus (Indrakusuma, 2011: 26-27)
3. Sejarah Perkembangan Hidup Doa
Karismatik merupakan sebuah gerakan pembaruan yang sesungguhnya ingin
mengembalikan semangat hidup doa umat Kristiani pada semangat jemaat
perdana yang sungguh mengalami kekuatan Roh Kudus. Dalam karya mereka
jemaat perdana banyak memberi kesaksian dan mujizat yang sungguh
menunjukkan kekuatan Allah dan mampu menyadarkan banyak orang kembali
kepada Allah.
Dalam Gereja Perdana doa dilakukan secara berkesinambungan dengan
agama Yahudi, sambil memasukkan unsur baru dari Yesus serta injilnya seperti
upacara pemecahan roti dan makan bersama-sama. Para rasul banyak memberikan
kesaksian yang luar biasa tentang kebangkitan Yesus sambil banyak melakukan
mujizat dan tanda (Kis 2:43) pada masa ini banyak orang Kristiani pertama yang
memberi kesaksian berani menjadi martir seperti Stefanus. Doa yang dilakukan
bersama-sama itu membentuk liturgi khas dengan pemecahan roti dan kesaksian
yang menunjukkan kehidupan agama dalam kehidupan sehari-hari sehingga umat
Kristiani semakin bertambah. Doa yang dituntut sebagai pengakuan syahadat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
hanyalah kurios Yesu- Dominus Yesu atau Yesus itu Tuhan (Soenarja, 1987 :11).
Menurut Paulus tidak ada yang dapat mengaku Yesus Tuhan selain dari Roh
Kudus. Pendapat Paulus memunculkan doa-doa singkat yang ditambah dengan
pengetahuan intelektual dari kebudayaan yunani sehingga rumusan doa semakin
berkembang dan kehidupan doa jemaat Kristiani awal juga semakin bertumbuh
mengarah kepada spiritualitas intelek disertai unsur mistik sehingga mulai muncul
spiritualitas cordis (hati) sampai spiritualitas alam dan terus berkembang seiring
bertambahnya rahib dari wilayah padang gurun Gereja Timur yang disebut tradisi
monastik Timur hingga muncul rumusan doa singkat dan sederhana seperti
rumusan doa ditujukan kepada Bapa dengan perentaraan Putera dalam Roh kudus
yang masih kita gunakan hingga sekarang (Soenarja, 1987 :19).
Hidup doa terus berkembang hingga banyak memunculkan santo-santa dan
para bapa Gereja yang mengajak umat Kristiani untuk berkembang dalam hidup
doa yang ditekuninya seperti St. Agustinus (354-430) yang menekankan
penguasaan ilahi dan keutamakan ilahi dalam iman, St Benediktus (480-547)
dengan Opus Divinum yang berkembang juga di Indonesia tepatnya di Rawa
Seneng, dan banyak lagi tokoh-tokoh Gereja yang menjadikan hidup doa terus
berkembang hingga selanjutnya muncul Konsili Ekumenis yang bertujuan untuk
mempertemukan seluruh pemimpin Gereja di berbagai wilayah di seluruh dunia
dalam sebuah pertemuan untuk bersama membahas tentang perkembangan Gereja
dan perkembangan iman Gereja secara menyeluruh (Soenarja, 1987 :21-23).
Konsili Vatikan pertama (KV I) adalah Konsili Ekumenis ke dua puluh yang
dihimpun oleh Paus Pius IX pada 29 juni 1868 di Basilika St Petrus yang dihadiri
oleh lebih dari delapan ratus pemimpin gereja. dalam pertemuan ini Gereja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
membahas tentang doktrin Gereja dan sikap Gereja terhadap aliran-aliran dalam
Gereja yang mulai berkembang pada masa itu seperti rasionalisme, liberalisme,
dan materialisme. namun dalam perkembangannya Konsili Vatikan pertama harus
berhenti scara mendadak karena perang yang terjadi antara prancis dan jerman
(Hardawiryana, 1993 : vii).
Para paus pernah berfikir untuk membuka kembali KV I namun Paus
Yohanes XXIII pada tanggal 25 Januari 1959 mengadakan Konsili Vatikan II (KV
II) yang sama sekali baru untuk pembaruan Rohani dalam terang injil,
penyesuaian pada masa sekarang yang disebut aggiornamento dan pemulihan
persekutuan penuh antara segenap umat Kristiani. KV II menghasilkan enam belas
dokumen, yakni empat konstitusi, sembilan dekrit dan tiga pernyataan. Dokumen
utama konsili ini adalah Lumen Gentiun (LG) didalamnya diuraikan tentang
dalam Gereja sebagai umat Allah terwujudlah misteri dalam kurun sejarah antara
kenaikan kristus ke surga dan kedatangannya pada akhir zaman. Perspektif
teologis dan Rohani dalam LG dijabarkan dalam konstitusi dogmatis tentang
wahyu ilahi yang disebut Dei Verbum (DV) dan konstitusi tentang Liturgi
Sacrosantum Consilium (SC). Perkembangan Rohani umat secara khusus
mendapat perhatian dalam SC yaitu dalam prinsip-prinsip hidup liturgis Gereja
secara mendalam yang diperbarui sedemikian rupa sehingga lebih jelas
melambangkan misteripenyelamatan dan memungkinkan partisipasi aktif yang
lebih penuh oleh semua warga Gereja (Hardawiryana, 1993 :ix-xi).
Sebagai hasil atas KV II maka muncullah gerakan gerakan baru dalam Gereja
Katolik yang sesuai dengan semangat yang dalam KV II. salah satu gerakan
tersebut adalah Persekutuan Karismatik yang dianggap sebagai pemenuhan atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
dokumen konsili Vatikan II (LG, art. 12) yaitu:
Selain itu, Roh kudus juga tidak hanya menyucikan dan membimbing umat Allah melalui sakramen-sakramen serta pelayanan-pelayanan, dan menghiasinya dengan keutamaan-keutamaan saja. Melainkan Ia juga “membagi-bagikan” karunia-karunia-Nya “kepada masing-masing menurut kehendaknya” (1 Kor 12:11).............” Kepada setiap orang dianugerahkan pernyartaan Roh demi kepentingan bersama” (1 Kor 12:7). Paus Yohanes Paulus II memberi pernyataan yang mendukung berdirinya
gerakan Karismatik. Pernyataan tersebut diucapkan langsung oleh Paus Yohanes
Paulus II di lapangan St. Petrus pada 29 Mei 2004, sebagaimana dikutip oleh
Deshi Ramadhani (2008: 62) sebagai berikut:
Karena Gerakan karismatik, sejumlah besar orang Kristiani, laki-laki dan perempuan, orang-orang muda dan orang-orang dewasa telah menemukan kembli Pentakosta sebagai sebuah kenyataan yang hidup dalam kehidupan mereka setiap hari. Saya berharap bahwa spiritualitas Pentakosta akan menyebar dalam Gereja sebagai sebuah dorongan yang diperbarui untuk doa, kekudusan, kesatuan dan pewartaan. Dukungan ini kemudian menjadi dasar bagi para imam untuk mulai memberi
pendampingan untuk gerakan-gerakan Karismatik Katolik yang mulai
berkembang. Karena perkembangan itu saat ini muncul suatu kelompok doa kaum
muda yang berdiri atas dasar spirit Karismatik Katolik yang secara khusus
menjadi tempat bagi kaum muda yang ingin berkembang dalam iman dan
kehidupan doa, yang ingin mengekspresikan dengan cara yang berbeda sesuai
dengan pergulatan hidup yang dialami.
Salah satu dari kelompok doa yang secara khusus menjadi tempat bagi kaum
muda yang ingin berkembang dalam iman dan kehidupan doa adalah Kelompok
doa Vinea Dei. Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei merupakan sebuah
komunitas basis dengan sistem sel komunitas dimana 8-10 orang berkumpul di
suatu tempat untuk belajar Alkitab bersama, berbagi pengalaman iman bersama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Kristus lewat metode sharing/kesaksian, yang berakar pada Kitab Suci, Tradisi
Suci, dan Ajaran Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam rangka hidup Gerejani
yang menyeluruh, yang bertitik tolak pada usaha evangelisasi penghayatan Injil
dan iman. Tujuannya adalah mengembangkan hidup doa anggotanya sehingga
muncul generasi penerus Gereja yang memiliki iman yang kuat akan Kristus dan
Gereja. Perkembangan hidup doa selalu berkembang sejalan dengan
perkembangan zaman dan penghayatan iman umat akan Allah (Indrakusuma,
2010: 75-79).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
USULAN PROGRAM
KATEKESE KELOMPOK DOA KARISMATIK KATOLIK VINEA DEI
DI KEVIKEPAN YOGYAKARTA
MELALUI MODEL SHARED CHRISTIAN PRAXIS (SCP)
UNTUK MENGEMBANGKAN HIDUP DOA
Katekese merupakan komunikasi iman antar umat beriman. Katekese
menjadi salah satu cara Gereja untuk mengajak umat terlibat aktif dalam kegiatan
Gereja. Ada banyak model katekese salah satunya adalah model katekese Shared
Christian Praxis (SCP).
Proses katekese dengan model Shared Christian Praxis (SCP) bersifat
dialogal dan partisipatif, dengan mendorong peserta berdasarkan konfrontasi
antara “tradisi” dan “visi” hidup mereka dengan “Tradisi” dan “Visi Kristiani agar
baik secara pribadi maupun bersama mampu mengadakan penegasan dan
mengambil keputusan demi terwujudnya nilai-nilai Kerajaan Allah lewat
kehidupan manusia yang terlibat dalam dunia. Katekese model SCP diawali
dengan pengalaman hidup peserta yang direfleksikan secara kritis dan
dikonfrontasikan dengan pengalaman iman dan visi Kristiani agar muncul sikap
dan kesadaran baru yang memberi motivasi demi keterlibatan selanjutnya. Model
ini lebih mengarah kepada tindakan peserta untuk menindaklanjuti hari berikutnya
(Sumarno Ds., 2011 :14).
Katekese model SCP ini sangat cocok digunakan untuk anggota Kelompok
Doa Karismatik Katolik Vinea Dei karena menggunakan metode sharing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
pengalaman dalam terang iman Kristiani yang mirip dengan metode yang
dilaksanakan oleh Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei dalam kegiatan
pertemuan komunitas yaitu kesaksian iman.
Katekese model SCP memiliki lima langkah pelaksanaan sebagai berikut:
mengungkapkan pengalaman hidup peserta, mendalami pengalaman hidup
peserta, menggali pengalaman Kristiani, menerapkan iman dalam situasi konkret
peserta dan mengusahakan suatu aksi konkret.
A. Latar Belakang Pemilihan Program
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei diharapkan mampu
menumbuhkan iman anggotanya dengan mengembangan hidup doa anggotanya.
Perkembangan hidup doa yang diharapkan tidak hanya terbatas pada diri sendiri
namun secara luas dapat diwujudnyatakan dalam tindakan konkrit yang mengajak
orang lain untuk kembali kepada jalan yang benar sesuai tuntunan Roh Kudus.
Pertumbuhan iman dapat diperoleh melalui sharing pengalaman iman.
Katekese merupakan komunikasi iman antar umat beriman. Melalui katekese
umat beriman berbagi pengalaman iman sehingga dapat saling menguatkan dan
mendukung satu dengan yang lain. Katekese model Shared Christian Praxis
(SCP) merupakan bentuk katekese yang menguatkan iman karena umat diajak
untuk berbagi pengalaman hidup dalam terang iman. Katekese model SCP
mengajak pesertanya untuk merefleksikan pengalaman iman dalam visi Kristiani
sehingga muncul sikap dan kesadaran baru yang mendorong peserta untuk
menindak lanjuti dengan tindakan konkret. Pemilihan katekese model SCP
diharapkan mampu memenuhi kebutuhan anggota Kelompok Doa Karismatik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Katolik Vinea Dei akan katekese yang sesuai dengan pergulatan hidup kaum muda
yang berasal dari pengalaman hidup yang direfleksikan secara kritis dan
dikonfrontasikan dengan pengalaman iman dan visi Kristiani sehingga muncul
sikap dan kesadaran baru yang memberi motivasi untuk tindakan nyata yang
membangun.
Melalui katekese model SCP ini anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik
Vinea Dei diajak untuk lebih dalam memahami makna Kerajaan Allah serta diajak
untuk semakin berkembang dalam hidup doa dalam Kelompok Doa Karismatik
Katolik Vinea Dei melalui tindakan pelayanan yang dapat dilaksanakan oleh
seluruh anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei maupun secara
pribadi.
B. Alasan Pemilihan Tema dan Tujuan
Pergulatan hidup kaum muda yang cenderung berpusat pada hal-hal duniawi
dialami oleh anggota Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei. Hal tersebut
menjadikan makna Kerajaan Allah dalam diri kaum muda semakin kabur.
Kerajaan Allah adalah suasana ketika Allah memimpin hidup seseorang sehingga
tujuan hidup tidak melulu hal-hal duniawi saja tetapi bertujuan supaya Allah
berkenan dalam segala tindakan dan perbuatan. Salah satu cara untuk
menemukan Allah adalah melalui doa. Doa yang dihidupi akan membawa kepada
penghayatan yang lebih dalam akan kehadiran Allah dalam segala tindakan
sehingga segala sesuatu bertujuan untuk menyenangkan hati Allah. Salah satu
tindakan yang dapat menyenangkan hati Allah adalah pelayanan yang ikhlas dan
sepenuh hati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Berdasarkan hasil penelitian, anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik
Vinea Dei membutuhkan program yang dapat mengembangkan hidup doa melalui
tindakan nyata. Untuk dapat mengembangkan hidup doa, seseorang perlu
memiliki kesadaran akan kehadiran Kerajaan Allah dalam dirinya. Tindakan nyata
yang dapat mencerminkan Kerajaan Allah sebagai perwujudan hidup doa yang
berkembang adalah pelayanan yang ikhlas dan sepenuh hati, karena melalui
pelayanan yang ikhlas dan sepenuh hati Allah selalu berkenan.
Melalui program yang dibuat, Anggota Kelompok Doa Karismatik Katolik
Vinea Dei diharapkan dapat lebih memahami arti Kerajaan Allah serta hidup doa
sehingga dapat mengembangkan hidup doa lebih baik lagi dalam tindakan
pelayanan yang ikhlas dan sepenuh hati.
C. Rumusan Tema dan Tujuan
Tema Umum
Tujuan Umum
Tema 1
Tujuan Tema 1
: : : :
Menemukan Kerajaan Allah dalam doa dengan
pelayanan yang ikhlas dan sepenuh hati.
Bersama pendamping, peserta diajak untuk memahami
Kerajaan Allah melalui doa sehingga dapat
mewujudkannya dalam pelayanan yang ikhlas dan
sepenuh hati.
Menemukan Kerajaan Allah melalui doa.
Membantu umat menghayati lebih dalam arti Kerajaan
Allah sehingga dapat berdoa dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Tema 2
Tujuan Tema 2
Tema 3
Tujuan Tema 3
: : : :
Mengembangkan hidup doa melalui tindakan pelayanan.
Membantu umat untuk mengembangkan hidup doa
sehingga dapat mewujudkannya dalam tindakan
pelayanan.
Mewujudkan Kerajaan Allah melalui melayani dengan
ikhlas dan sepenuh hati.
Membantu umat untuk mewujudkan Kerajaan Allah
sehingga dapat melaksanakan tindakan pelayanan yang
ikhlas dan sepenuh hati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Penjabaran Program
Tema umum :
Tujuan Umum :
Menemukan Kerajaan Allah dalam doa dengan pelayanan yang ikhlas dan sepenuh hati.
Bersama pendamping, peserta diajak untuk memahami Kerajaan Allah melalui doa sehingga dapat
mewujudkannya dalam pelayanan yang ikhlas dan sepenuh hati
No Tema Tujuan Judul Pertemuan
Tujuan Pertemuan Isi Metode Sarana Sumber Ba-han
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Menemukan
Kerajaan Allah melalui doa
Membantu umat menghayati lebih dalam arti dari Kerajaan Allah sehingga dapat berdoa dengan baik.
a. Menemu-kan Kerajaan Allah dengan berdoa setiap hari
Bersama pendamping peserta diajak untuk menemukan Kerajaan Allah sehingga dapat mewujudkannya dengan berdoa setiap hari.
1) Usaha menemukan Kerajaan Allah
2) Mewartakan Keraajaan Allah
3) Arti Kerajaan Allah
4) Mewujudkan
Kerajaan Allah
5) Makna Doa
- Sharing - Refleksi
Pribadi - Sharing
Kelom-pok
- Diskusi
- Cerita “Harta di Surga”
- Teks Lagu “Bahasa Cinta”.
- Teks/ Kitab Suci Perjanjian Baru
- Salib - lilin
- Mat.13 :44–52
- Skripsi ini hal 76
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
b. Menemu-
kan Kerajaan Allah melalui Roh kudus
Bersama pendamping, peserta diajak untuk lebih menghayati Kerajaan Allah melalui Roh Kudus sehingga dapat berdoa dengan bahasa Roh
1) Arti Kerajaan Allah
2) Roh Kudus
3) Bimbingan Roh Kudus
4) Menghayati
Kerajaan Allah
5) Karya Roh Kudus
- Sharing - Refleksi
Pribadi - Sharing
Kelom-pok
- diskusi
- Teks - lagu”men
galirlah Roh kudus”
- Teks/ Kitab suci
- Video “Roh Allah berada dimana-mana”
- Laptop - Lcd - Speaker
- Kis 2:1-13
- Skripsi ini, hal 74 – 75
2 Mengembang-kan hidup doa melalui tindakan pelayanan
Membantu umat untuk mengembang-kan hidup doa sehingga dapat mewujudkannya dalam tindakan pelayanan
a. Mengembangkan hidup doa dengan kegiatan pelayanan
Bersama pendamping, peserta diajak untuk memahami dan menghayati lebih dalam arti dari hidup doa sehingga dapat mewujudkannya dengan kegiatan pelayanan
1) Makna Hidup doa
2) Perkembang-kan Hidup Doa
3) Makna melayani
- Sharing - Refleksi
Pribadi - Sharing
Kelom-pok
- diskusi
- Teks lagu”sukacita Surga”
- Teks/ Kitab suci
- Video “doa dan Hidup”
- Laptop - Lcd - Speaker
- Kis 4:32-37 - Skripsi ini hal
56-61
-
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
b. Mengemb
angkan hidup doa dengan melayani Gereja
Bersama pendamping, peserta diajak untuk memahami dan menghayati lebih dalam arti dari hidup doa sehingga dapat mewujudkannya dengan tindakan melayani Gereja
1) Makna Hidup
doa
2) Amggota Gereja
3) Tugas Gereja
4) Mengembangkan hidup doa
5) Makna pelayanan
- Sharing - Refleksi
Pribadi - Sharing
Kelom-pok
- diskusi
- video
“kekuatan doa”
- Teks Lagu “Allah ku Ajaib”.
- Teks/ Kitab Suci Perjanjian Baru
- Salib - Lilin - Laptop - Lcd - Speaker
- Yoh 6:44-50 - Skripsi ini hal
65
3
Mewujudkan Kerajaan Allah melalui melayani dengan ikhlas dan sepenuh hati
Membantu umat untuk mewujudkan Kerajaan Allah sehingga dapat melaksana-kan tindakan pelayanan yang ikhlas dan sepenuh hati.
a. Meujud-
kan Kerajaan Allah dengan pelauyan-an yang ikhlas
Bersama pendamping peserta diajak untuk mewujudkan Kerajaan Allah sehingga dapat melayani secara ikhlas dengan meneladan Bunda Theresa
1) Makna
Kerajaan Allah
2) Makna melayani
3) Makna ikhlas
4) Bunda Theresa
- Sharing - Refleksi
Pribadi - Sharing
Kelom-pok
- diskusi
- Bunda
Theresa” - Teks Lagu
“kasih itu melayani”.
- Teks/ Kitab Suci Perjanjian Baru
- Salib - Lilin - Laptop
- Mrk 10:35-45 - Skripsi ini hal
44 -
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
b. Meujud-kan Kerajaan Allah dengan pelauyan-an yang Sepenuh hati
Bersama pendamping peserta diajak untuk mewartakan Kerajaan Allah dengan sepenuh hati seperti Santo Paulus
1) Makna
Kerajaan Allah
2) Makna melayani
3) Santo Paulus
- Sharing - Refleksi
Pribadi - Sharing
Kelom-pok
- diskusi
- Teks/ - Kitab Suci
Perjanjian Baru
- Salib - Lilin - Laptop - Lcd Speaker
- Rm8:1-17 - Skripsi ini hal
43
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
E. Petunjuk pelaksanaan Program
Program ini diusulkan bagi anggota Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei di
kevikepan Yogyakarta. Program ini dapat dilaksanakan selama tiga bulan pada
tahun 2015 dengan (6) kali pertemuan yang terbagi menjadi dua kali pertemuan
tiap bulan yaitu setiap hari Selasa minggu kedua dan keempat. Pertemuan
dilakukan secara berurutan sesuai dengan program yang telah dibuat. Setiap
pertemuan dilaksanakan maksimal satu setengah jam. Pertemuan untuk
berkatekese bertempat di aula Gereja Santo Fransiskus Xaverius Kidul loji
Yogyakarta.
Pemandu program adalah penulis dengan dibantu anggota Kelompok Doa
Karismatik Katolik Vinea Dei yang sudah dilatih untuk mempraktikkan katekese
model SCP. Dengan usulan program ini diharapkan dapat digunakan sebagai
bentuk pendampingan bagi anggota Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei di
kevikepan Yogyakarta.
F. Contoh persiapan katekese
1. Identitas katekese
a. Tema : Menemukan Kerajaan Allah dengan berdoa setiap hari.
b. Tujuan : Bersama pendamping, peserta diajak untuk menemukan
kerajaan Allah sehingga dapat mewujudkannya dengan
berdoa setiap hari.
c. Peserta : Anggota Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei di
kevikepan Yogyakarta
d. Tempat : Aula Gereja St Fransiskus Xaverius Kidul loji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Yogyakarta
e. Waktu : 1 jam
f. Model : Shared Chistian Praxis (SCP)
g. Metode :- Sharing
- Refleksi Pribadi
- Sharing Kelompok
- Diskusi
h. Sarana : - Cerita “Harta di Surga”
- - Teks Lagu “Bahasa Cinta”.
- Teks/Kitab Suci Perjanjian Baru
- Salib
- lilin
i. Sumber bahan: - Mat.13 : 44 – 52
- Skripsi ini, hal 76
2. Pemikiran dasar
Dalam kehidupan sehari-hari kita Kerajaan Allah masih belum nampak
karena kita. Berdoa belum menjadi kebiasaan rutin seseorang sehingga Gereja
semakin sepi karena kebanyakan orang terlalu sibuk memenuhi kebutuhan
duniawinya entah bagaimanapun caranya. Tindakan manusia yang demikian
karena selalu berorientasi hanya untuk memenuhi kebuthan harta duniawi semata.
Selain kebutuhan duniawi seseorang juga memerlukan kebutuhan rohani yang
dapat mendamaikan hati manusia karena dekat dengan Allah. hubungan yang baik
dengan Allah dapat dicapai melalui berdoa. Berdoa merupakan cara untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
berkomunikasi dengan Allah selain itu juga sebagai suatu bentuk penyerahan diri
kepada kehendak Allah.
Sebagai seorang katolik kita di ajarkan oleh Yesus kristus untuk menjadi
terang dunia, caranya adalah dengan menyampaikan kabar gembira Kerajaan
Allah. Salah satu cara menemukan Kerajaan Allah adalah melalui berdoa. berdoa
berari berkomunikasi dengan Allah yang memiliki Kerajaan Surga. Berdoa
dilaksanakan dengan penuh kesadaran karena percaya akan belas kasih dan cinta
kasih Tuhan. Dengan mengembangkan berdoa kita mampu merubah pandangan
bahwa kehidupan ini bukan hanya untuk memenuhi harta duniai semata namun
juga untuk menemukan kerajaan Allah.
Injil Mat. 13:44-52 menguraikan beberapa perumpamaan tentang Kerajaan
Allah yaitu: Perumpamaan harta di ladang, perumpamaan tentang mutiara indah,
perumpamaan tentang pukat. Dalam perumpamaan-perumpamaan ini Yesus
memberikan petunjuk bagaimana seseorang dapat bersikap untuk mencari
Kerajaan Allah itu. Perumpamaan tentang harta di ladang dan mutiara yang indah
menggambarkan bahwa sesuatu yang berharga dan indah perlu dicari dan
diusahakan supaya ditemukan. Mencari harta ini bukanlah sesuatu yang gampang
diusahakan dan dibuat karena kita harus kehilangan harta yang lain demi harta
yang indah yang berharga itu. Gambaran ini menunjukkan kepada kita bahwa
orang akan kehilangan sesuatu untuk mencari yang lain artinya kita tidak bisa
memiliki keduanya. Kerajaan Allah merupakan suatu situasi dan keadaan di mana
Allah yang meraja sehingga tercipta damai, sukacita, keadilan, cinta ketenangan.
Dari pertemuan ini kita akan diajak untuk menyadari bahwa dalam hidup
ini Kerajaan Allah selalu hadir, dengan berdoa setiap hari kita dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
menemukannya yaitu dengan menyadari bahwa Allah sendirilah yang berkarya
didalam diriku dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kesadaran kita akan karya
Allah dalam kehidupan kita sehari-hari di tengah masyarakat, Gereja, dan
keluarga kita selalu dimampukan menciptakan damai, sukacita, kegembiraan dan
kebahagiaan lewat tindakan dan perbuatan kita sehingga suasana di mana kita
berada selalu tercipta damai, sukacita, kegembiraan dimana Allah yang meraja.
3. Pengembangan langkah-langkah.
a. Pendahuluan
1) Pengantar
Saudara/i yang terkasih dalam Yesus Kristus sering kita melihat baik di
berita-berita atau di sekitar kita tentang tindak kejahatan yang semakin merajalela,
hal-hal tersebut merupakan bukti bahwa Kerajaan Allah belum nampak. Sebagai
seorang katolik kita diajarkan oleh Yesus untuk mewartakan Kerajaan Allah.
Untuk dapat mewartakan Kerajaan Allah kita harus terlebih dahulu menemukan
Kerajaan Allah. Maka hari ini Yesus mengajak kita lewat pertemuan ini untuk
menemukan kerajaan Allah melalui doa. Dengan berdoa setiap hari kita diajak
untuk semakin menyadari kehadiran Allah dalam hidup kita.
2) Lagu Pembukaan : “Betapa Hati ku” [Lampiran 10: (18)].
3) Doa Pembukaan
Bapa yang Mahabaik, Engkau meminta kami untuk mewartakan Kerajaan
Allah kepada seluruh manusia. Namun kami belum dapat menemukan Kerajaan
Mu karena kami masih sering mementingkan ego kami untuk memenuhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
kebutuhan duniawi kami bahkan kami sering melakukan tindakan-tindakan yang
tidak sesuai dengan kehendak mu. Kami juga sering mengabaikan Engkau dengan
jarang berdoa.
Ya Bapa Engkau telah menunjukkan kepada kami perumpamaan-
perumpamaan tentang Kerajaan Allah yang menjadi petunjuk bagi kami untuk
selalu mencari Kerajaan-Mu dalam hidup kami. Maka dari itu ya Bapa kami
berkumpul bersama di tempat ini untuk menemukan Kerajaan Allah dalam
pengalaman hidup kami, melalui berdoa kami berharap Engkau mau menunjukkan
kepada kami Kerajaan Allah sehingga kami semakin mampu menjadi pengikut-
Mu dengan mewartakan Kerajaan Allah dengan berdoa setiap hari sehingga
Engkau sendirilah yang berkuasa atas kami sepanjang hari. Kami
mempersembahkan seluruh pertemuan kami ini kepadaMu dan semoga Engkau
berkenan hadir menyemangati dan memberkati serta mencurahkan Rohmu dalam
pendalaman iman ini, demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
b. Langkah I. Mengungkap Pengalaman Hidup Peserta.
1) Membagikan teks cerita “Harta di Surga” kepada peserta dan memberi
kesempatan pada peserta untuk membaca dan mempelajari sendiri-sendiri
terlebih dahulu [Lampiran 10: (18)].
2) Isi cerita diceriterakan kembali. Pendamping meminta salah satu peserta
untuk mencoba menceriterakan kembali dengan singkat tentang isi pokok dari
cerita “Harta di Surga”.
3) Intisari ceritera “Harta di Surga” adalah:
Cerita itu menceritakan ada seorang hartawan yang sangat kaya. Selama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
hidupnya seluruh usahanya dipusatkan hanya untuk menimbun harta dan uang. Ia
menyangka bahwa uang ini bisa menjadi bekal baginya untuk menuju hidup yang
akan datang ia juga tidak pernah berdoa dan berbuat baik karena hanya percaya
kepada kekuatannya sendiri. Setelah meninggal ia baru menyadari bahwa
sikapnya selama hidup salah karena mengabaikan Tuhan dan uang yang ia miliki
tidak mempunyai nilai. Uang yang bernilai adalah uang yang telah ia berikan
kepada orang lain yang membutuhkan selagi ia masih hidup di dunia. Orang kaya
itu tidak pernah berdoa dan berbuat baik selama masa hidupnya. Maka ia tidak
mengenal Tuhan dan sekarang ia tidak mempunyai apa-apa.
4) Pengungkapan pengalaman:
Peserta diajak untuk mendalamai cerita tersebut dengan tuntunan beberapa
pertanyaan:
- Apakah yang hartawan itu menemukan Kerajaan Allah selama masa hidupnya?
- Ceritakan pengalaman saudara-saudari dalam menemukan Kerajaan Allah!
5) Suatu contoh arah rangkuman.
Dalam cerita tersebut seorang hartawan mencari dan mengumpulkkan harta
dan uang sebanyak-banyaknya. Ia hanya berfokus pada pemenuhan hal-hal
duniawi saja tanpa pernah menghiraukan relasi dengan Allah. Dia tidak pernah
berdoa hingga ahirnya Allah tidak menghiraukan dia ketika dia sudah mati.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita kadang hanya memikirkan untuk
mencari dan menemukan harta sebanyak-banyaknya. Kita sering lupa untuk
mencari Kerajaan Allah dalam setiap langkah hidup kita. Sepert yang saudara-
saudari ungkapkan tadi usaha-usaha kita dalam menemukan kerajaan Allah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
sangat beragam. Salah satu cara menemukan Kerajaan Allah adalah dengan
berdoa dan berkumpul di tempat ini.
c. Langkah II: Mendalami pengalaman Hidup Peserta.
1) Peserta diajak untuk merefleksikan sharing pengalaman atau ceritera di atas
dengan dibantu pertanyaan sbb:
- Mengapa kita harus menemukan Kerajaan Allah?
2) Dari jawaban yang telah diungkapkan oleh peserta, pendamping memberikan arah
rangkuman singkat, sebagai berikut:
Melalui sharing tadi nampak bahwa sebagai umat Kristiani, kita diharapkan
menyadari bahwa kita mempunyai tugas untuk mewartakan Kerajaan Allah kita
akan bisa mewartakan kerajaan Allah itu jika kita sudah menemukan sendiri
Kerajaan Allah dalam diri kita sendiri. Kia mencari Kerajaan Allah karena sebagai
ciptaanya kita selalu membutuhkan Allah untuk merajai hati kita supaya Allah
sendiri yang memimpin hidup kita setiap hari. Dengan menemukan Kerajaan
Allah kitadapat mewartakannya kepada orang-orang disekitar kita, sehingga
Kerajaan Allah semakin luas.
d. Langkah III. Menggali Pengalaman Iman Kristiani.
Salah seorang peserta dimohon bantuannya untuk membacakan perikop
langsung dari Kitab Suci, Injil Mat 13:44-52. Kepada peserta lain dibagikan teks
yang sudah diphotocopy [Lampiran 11: (19)].
1) Peserta diberi waktu sebentar untuk hening sejenak sambil secara peribadi
merenungkan dan menanggapi pembacaan Kitab Suci dan dibantu dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
beberapa pertanyaan sbb:
- Ayat manakah yang menceritakan tentang Kerajaan Allah?
- Apa isi pesan tentang Kerajaan Allah dalam bacaan tersebut?
2) Peserta diajak untuk sendiri mencari dan menemukan pesan inti perumpamaan
sehubungan dengan pertanyaan di atas.
3) Pendamping memberikan tafsir dari Injil Mat 13:44–52 dan menghubungkannya
dengan tanggapan peserta dalam hubungan dengan tema dan tujuan misalnya sbb:
Dalam perikop ini disebutkan tiga perumpamaan Kerajaan Allah yaitu harta
yang terpendam, mutiara terindah dan pukat. Dalam ayat 44 dan 45 Yesus
mengumpamakan Kerajaan Allah seperti harta yang terpendam dan mutiara
berharga. Yesus ingin menunjukkan sifat lain dari Kerajaan Allah selain
pertumbuhan dan daya hidupnya adalah nilai atau harganya. Kerajaan Allah itu
seperti harta terpendam. Kerajaan Allah itu seperti mutiara berharga. Keduanya
menampilkan nilai yang dimiliki dari kerajaan Allah. Berhadapan dengan
keduanya orang tidak bisa hanya diam saja. Dalam ayat 46 di sebutkan usaha
seseorang yaitu harus aktif mengusahakan sesuatu untuk bisa menemukannya.
Menjual seluruh kekayaan lalu pergi membeli mutiara itu. Tanggapan manusia
terhadap firman kerajaan Allah memperoleh tekanan penting dalam dua
perumpamaan ini. Kerajaan Allah itu tersembunya sehingga manusia harus
mencarinya.
Dalam ayat 47 dikatakan bahwa Kerajaan Allah itu sudah ditaburkan separti
pukat oleh Allah melalui Yesus kristus, sekarang manusia harus menemukannya
dengan segala usaha.Kerajaan Allah yang diumpamakan seperti pukat yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
dipasang untuk menangkap berbagai jenis ikan. Pada saatnya, orang-orang akan
mengumpulkan ikan itu yang baik diletakkan kedalam pisu dan yang buruk
dibuang. Itulah gambaran Kerajaan Allah. Malaikat-malaikat akan datang
memisahkan orang-orang yang baik dari orang jahat, yang jahat akan
dicampakkan kedalam api.
Pesan inti dari injil ini adalah ada banyak orang tertarik untuk memperoleh
Kerajaan Surga: buruh tani, pedagang kaya raya, orang-orang yang baik dan juga
yang buruk. Namun sedikit orang yang mau berusaha dan berkorban untuk
memperolek Kerajaan Allah. Banyak orang yang berniat mencari kerajaan Allah
seperti aneka ikan dikumpulkan dalam pukat yang sedang ditarik. Ada yang
berguna, ada yang tidak. Selama menarik pukat, nelayan membiarkan hal itu
terjadi. Begitu juga dengan hal mengumpulkan orang dalam Kerajaan Allah. Allah
mengirimkan PuteraNya Yesus Kristus sebagai “jala” barang siapa mau mengikuti
Yesus ia ikut pada terkait pada jala itu namun jika jala itu sudah sampai kapal
Kerajaan Allah baru akan dilihat ikan mana yang diambil dan mana yang akan
dibuang.
Menjual segala sesuatu untuk mendapatkan mutiara terindah adalah kiasan
yang dipakai untuk menunjukkan betapa berharganya Kerajaan Allah. Untuk
memperoleh Kerajaan Allah dan menjadi ikan yang dipilih itu diperlukan satu
sikap dan tindakan yang konkrit salah satu caranya adalah dengan berdoa. Sebagai
orang beriman kita tidak pernah lepas dari doa. Doa merupakan cara kita
berkomunikasi dengan Allah. Doa dapat menjadi sarana kita mengetahui rahasia
Kerajaan Allah bila kita hidupi dan kita praktikkan dengan sungguh-sungguh
dalam hidup kita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Doa yang dilaksanakan secara rutin tersebut disebut hidup doa. hidup doa
ialah mengupayakan waktu dan kesempatan untuk terus menerus berdoa setiap
hari, supaya hidup rohani terperhatikan dan terpelihara dengan baik. Jika hidup
rohani kita baik, tentu hidup kita sepanjang hari juga baik. Tanpa doa seseorang
tak dapat menemukan jalan menuju Allah, tidak dapat mengerti tentang
kebanaran, tidak dapat menemukan kristus yang hadir dalam hatinya dan tidak
dapat mengalami persatuan yang membahagiakan bersma Allah.
Dengan mempraktikkan berdoa dalam kehidupan sehari-hari niscaya kita
akan menemukan kerajaan Allah dalam hidup kita sehari-hari karena Allah
sendirilah yang menuntun kita selalu melalui doa dan komunikasi yang terus
menerus kita lakukan bersama Allah melalui pertolongan Roh Kudus Allah yang
tinggal dalam diri kita.
e. Langkah IV: Menerapkan iman Kristiani dalam Situasi peserta.
1) Pengantar
Saudara-saudari, kita tadi telah mendalami makna cerita ‘harta di surga’ dan
dalam injil matius tadi kita juga telah mengetahui bahwa Kerajaan Allah
merupakan sesuatuyang sangat berharga yang perlu dimiliki oleh kita. Kita dapat
menemukan Kerajaan Allah itu melalui doa.
Dalam kelompok doa Vinea Dei ini kita juga kita sering mencari Kerajaan
Allah melalui tindakan kasih dan doa bersama. Maka marilah kita bersama
menemukaan Kerajaan Allah itu dalam Kelompok doa Karismatik Katolik Vinea
dei ini sehingga Allah dapat meraja dalam diri kita masing-masing.
Sebagai bahan refleksi agar kita semakin menghayati dan menyadari diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
sebagai manusia yang dipanggil untuk mencari dan menemukan Kerajaan Allah
dalam kehidupan kita marilah kita mencoba merenungkan pertanyaan-pertanyaan
sebagai berikut:
- Apakah saudara-saudari sudah mengusahakan sikap untuk memperjuangkan
Kerajaan Allah dalam kehidupan sehari-hari dengan meluangkan waktu untuk
berdoa dalam Kelompok Doa Vinea Dei?
2) Saat hening diiringi dengan lagu “adakah waktu dihidupmu untuk melayani
Tuhan” [Lampiran 10: (18)] untuk mengiringi renungan secara pribadi akan
pesan Injil dengan situasi konkrit peserta sebagai pengikut Yesus dengan
panduan pertanyaan di atas. Kemudian diberi kesempatan untuk
mengungkapkan hasil renungan pribadinya itu.
3) Arah rangkuman
Yesus telah memberi petunjuk untuk mencari dan menemukan harta Kerajaan
Allah. Marilah kita kembali menyadari akan sikap dan tindakan yang akan kita
buat untuk mengikuti petunjuk Yesus itu. Kita diharapkan semakin menyadari
kelemahan-kelemahan kita dan mohon bantuan Tuhan agar ia memberkati usaha
dan niat yang akan kita buat untuk menuju jalan Kerajaan-Nya. dengan berdoa
setiap hari berarti kita menyerahkan seluruh hari kita kepada kehendak Allah.
Allah tidak akan meninggalkan kita sendirian.
Dengan meluangkan waktu untuk berdoa berarti kita telah berusaha untuk
mencari Kerajaan Allah dengan meninggalkan semua yang kurang baik untuk
mencari dan menemukan harta sejati yang sangat berharga yakni Kerajaan Allah.
Dengan bantuan dan rahmat Allah dan doa-doa yang selalu kita hidupi kita pasti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
dapat mewujudkannya agar kita menjadi pewarta kerajaan-Nya di tempat kita
berada.
f. Langkah V Mengusahakan suatu aksi konkrit.
1) Pengantar
Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, kita menyadari bahwa
sebagai pengikut Kristus kita masih sering mengacuhkan sesama dengan hanya
memikirkan untuk mencari harta kekayaan sebanyak-banyaknya. Namun kita juga
sudah mencari dan mengusahakan untuk menemukan kerajaan Allah. Melalui doa
yang selalu kita hayati dan kita doakan setiap hari kita pasti akan menemukan
Kerajaan Allah dalam kehidupan kita. Pada permenungan diawal tadi kita
menyadari bahwa kehidupan di dunia ini hanya bertujuan untuk mencari Allah.
Dalam perikop injil Matius 13:44-52 tadi kita mendapat gambaran bahwa
mengusahakan Kerajaan Allah berarti mempersiapkan diri untuk dipilih dalam
Kerajaan Allah. Untuk mendapatkannya perlu usaha-usaha salah satunya adalah
berdoa setiap hari.
Melalui Kelompok Doa karismatik Katolik Vinea Dei kita diajak untuk
mengembangkan doa kita melalui kelompok. Sekarang kita hendak merenungkan
tindakan macam apa yang harus kita lakukan baik secara pribadi maupun dalam
kelompok sebagai anggota Kelompok Doa karismatik Katolik Vinea Dei agar kita
benar-benar menghayati berdoa setiap hari sebagai cara menemukan Kerajaan
Allah. Dengan tindakan yang menghantar kita untuk menemukan kerajaan Allah
kita dimampukan untuk menghayati dan mewartakan Kerajaan Allah. melalui
tindakan ini dita juga diajak untuk selalu dekat dengan Allah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Peserta diajak untuk memikirkan niat-niat dan bentuk keterlibatan baru
(pribadi, kelompok atau bersama), untuk lebih meningkatkan pewartaan kita
dalam kehidupan sehari-hari di tempat tugas, gereja, masyarakat dan keluarga,
sesuai dengan sikap dan tindakan yang diharapkan oleh Yesus dari kita untuk
mencari dan menemukan Kerajaan Allah.
Berikut ini adalah pertanyaan penuntun untuk membantu peserta membuat
niat-niat:
1) Niat apa yang hendak kita/aku lakukan untuk menemukan Kerajaan Allah
melalui doa setiap hari dan kelompok doa Karismatik Katolik Vinea Dei ?
2) Selanjutnya peserta diberi kesempatan dalam suasana hening memikirkan
sendiri-sendiri tentang niat-niat peribadi/bersama yang akan dilakukan.
Sambil merumuskan niat tersebut, dapat diputarkan musik instrumental.
3) Kemudian niat-niat kelompok bersama, kalau ada bisa dibicarakan dan
didiskusikan bersama, guna menentukan niat bersama agar mereka semakin
memperbaharui sikap kelompok sebagai pengikut Kristus pewarta Kerajaan
Allah yang juga menjadi pewarta Kerajaan Allah.
g. Penutup
1) Setelah selesai merumuskan niat pribadi kemudian menyanyikan lagu “Bagi
Yesus Kuserahkan” [Lampiran 10: (18)].
2) Kesempatan hening sejenak untuk merenungkan isi lagu tersebut. Sementara
itu lilin dapat dinyalakan dan salib ditempatkan di tengah-tengah peserta.
Pendamping menjelaskan makna lilin dan salib adalah lambing kehadiran
Yesus di tengah-tengah kita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
3) Kesempatan Doa Umat spontan yang diawali oleh pendamping dengan
menghubungkan dengan niat-niat baik dari peserta untuk mencari dan
menemukan Kerajaan Allah dalam hidup sehari-hari. Setelah itu doa umat
disusul secara spontan oleh para peserta yang lain. Akhir doa umat ditutup
dengan doa penutup dari pendamping yang menutup keseluruhan langkah
dalam SCP ini dengan doa.
4) Doa Penutup:
Tuhan Yesus Kristus pewarta Kerajaan Allah yang setia, meskipun kami
sering mengabaikan Allah dan terlalu sibuk dengan kepentingan kami sendiri
Engkau tetap setia bersama kami. Dalam setiap pengalaman hidup kami engkau
selalu setia membimbing dan mengajari kami sering kali tidak menyadarinya.
Engkau selalu berseru untuk menemukan Kerajaan Allah dalam hidup kami, maka
dari itu ya Bapa kami mohon kepada Mu untuk selalu bersama kami dalam setiap
hidup kami sehingga engkau selalu berkuasa atas diri kami dan seluruh perbuatan
kami merupakan kehendak Mu juga. Melalui niat-niat kami kami hendak
memperoleh harta Kerajaan Mu yang engkau janjikan itu. Berkatilah segala niat
kamu semoga Engkau berkenan menjadikannya berkat bagi kami dan setiap orang
yang bertemu dengan kami sehingga Kerajaan Allah semakin besar. sebab
Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
5) Sesudah doa penutup, pertemuan diakhiri dengan lagu “Bahasa Cinta”
[Lampiran 10: (18)].
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Semenjak berdirinya Persekutuan Doa Karismatik Katolik banyak tantangan
dan rintangan yang menghalangi, namun kuasa Roh Kudus membantu PDKK
untuk dapat tetap berdiri hingga saat ini. Dilihat dari sejarahnya PDKK beberapa
kali mengalami perubahan nama untuk menunjukkan kemurniannya sebagai
bagian dari Gereja Katolik hingga akhirnya secara resmi diakui oleh KWI sebagai
bagian dari Gereja Katolik. Saat ini di Indonesia PDKK hampir di setiap paroki di
Yogyakarta khususnya di daerah kota Yogyakarta terdapat kelompok PDKK.
Keberadaan Kelompok PDKK tersebut menunjukkan umat yang semakin
menerima PDKK sebagai bagian dari ungkapan iman Katolik.
Kelompok Doa Vinea Dei merupakan salah satu bukti perkembangan PDKK
bagi kaum muda. Sama seperti PDKK kelompok ini juga sempat mengalami
perubahan nama. Berawal dari nama Catholic Care Group menjadi Vinea Dei.
Perubahan nama tersebut yang secara resmi tercatat sebagai bagian dari kelompok
doa di Kevikepan Yogyakarta. Sejalan dengan keberadaannya di Kevikepan
Yogyakarta, Kelompok Doa Vinea Dei semakin berkembang dan semakin banyak
kaum muda yang bergabung dalam Kelompok Doa Vinea Dei. Sistim sel dalam
Kelompok Doa Vinea Dei membantu anggotanya untuk berkembang dalam iman
dan hidup doa sebagai bentuk usaha evangelisasi. Mirip seperti sel paroki, sistim
sel Kelompok Doa Vinea Dei berorientasi pada perkembangan iman dan hidup
doa melalui metode berbagi pengalaman iman dan kesaksian yang berakar pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Kitab Suci, tradisi suci dan ajaran Gereja Katolik.
Kelompok Doa Vinea Dei memperhatikan perkembangan hidup doa
anggotanya melalui kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk memperdalam
penghayatan iman Katolik melalui terang Roh Kudus. Tidak semua anggota
mengetahui sejarah PDKK dan sejarah Kelompok Doa Vinea Dei, namun seluruh
anggota ingin mengembangkan iman dan hidup doanya melalui Kelompok Doa
Vinea Dei. Hal tersebut nampak dari keaktifan anggota terlibat dalam berbagai
kegiatan kerohanian seperti retret atau seminar-seminar rohani baik sebagai
anggota atau sebagai panitia. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar anggota
menyadari peranan doa dalam hidup mereka dan memiliki hidup doa yang baik
setelah bergabung dengan Kelompok Doa Vinea Dei, artinya Kelompok tersebut
baik bagi perkembangan iman dan hidup doa kaum muda Katolik.
Katekese model Shared Christian Praxis (SCP) yang terdapat dalam usulan
program, diharapkan dapat membantu anggota untuk semakin mendalami hidup
doanya sehingga dapat menemukan Kerajaan Allah dalam hidupnya untuk
diwujud nyatakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk pewartaan
Kerajaan Allah bagi sesama. Selain itu progran tersebut juga sebagai sarana bagi
Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei agar anggotanya mengetahui model
katekese lain. Katekese model SCP yang terdapat dalam usulan program tersebut
juga sudah disertai dengan program-program yang dapat dilaksanakan sehingga
dapat dimengerti dengan mudah oleh anggota dan pembaca sehingga pertemuan
SCP yang dilaksanakan akan dapat menjawab kebutuhan dan harapan anggota.
Metode SCP adalah metode katekese yang bertitik tolak pada pengalaman hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
umat dan bersifat dialogis partisipatif. Dengan adanya dialog dan komunikasi
iman yang terjalin dalam metode katekese SCP diharapkan dapat meningkatkan
komunikasi antar anggota Kelompok Doa Vinea Dei sehingga tercpita rasa
terbuka dan percaya antar anggota Kelompok Doa Vinea Dei.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas terdapat beberapa saran yang mungkin dapat
berguna bagi perkembangan Kelompok Doa Vinea Dei maupun umat Katolik di
Kevikepan Yogyakarta. Saran yang diberikan ditujukan kepada koordinator dan
pengurus inti Kelompok Doa Vinea Dei, pastor pendamping Kelompok Doa Vinea
Dei, dan umat.
1. Bagi Koordinator dan Pengurus Inti Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea
Dei
Koordinator dan pengurus inti Kelompok Anggota Kelompok Doa
Karismatik Katolik Vinea Dei perlu memiliki wawasan tentang PDKK dan sejarah
berdirinya Kelompok Doa Vinea Dei supaya anggota mengetahui latar belakang
kelompok doa yang dipilihnya untuk mengembangkan hidup doanya sehingga
tujuan dari Kelompok Doa Karismatik Katolik Vinea Dei dapat dicapai dengan
baik. Koordinator dan pengurus juga perlu lebih memperhatikan kegiatan yang
bersifat aksi nyata sebagai bentuk pewartaan Kerajaan Allah supaya dengan
kegiatan tersebut anggota sungguh dapat mempraktikkan hidup doa yang telah
dimilikinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
2. Bagi Pastor Pendamping Kelompok Doa Vinea Dei
Bila dimungkinkan pastor pendamping dapat lebih sering lagi mendampingi
Kelompok Doa Vinea Dei sebagai bentuk pengawasan dan pengajaran agar
materi-materi yang dibahas dalam setiap pertemuan Kelompok Doa Vinea Dei
sungguh berasal dari sumber yang jelas dan sunggu mendekatkan Kelompok Doa
Vinea Dei kepada Tuhan Yesus. Pastor pendamping juga dapat mengajukan
kegiatan-kegiatan yang mengajak Kelompok Doa Vinea Dei untuk terlibat dalam
kegiatan Gereja yang menambah wawasan anggota Kelompok Doa Vinea Dei
mengenai Gereja Katolik dan segala kegiatan yang lainnya sekaligus mendukung
umat untuk lebih mengenal Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei.
3. Bagi Umat Paroki St Fransiskus Xaverius Kidul loji
Dukungan dari umat Paroki St Fransiskus Xaverius Kidul Loji sangat
diperlukan bagi perkembangan Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei. Umat
diharapkan mau lebih mengerti tentang PDKK khususnya Kelompok Doa Vinea
Dei sehingga dapat memperkenalkan PDKK kepada umat yang belum memahami
PDKK sehingga seluruh umat dapat menerima PDKK sebagai bagian dari Gereja
Katolik. Selain itu diharapkan umat Paroki St Fransiskus Xaverius Kidul Loji juga
secara aktif dan terbuka mencari wawasan pengetahuan mengenai PDKK
termasuk Kelompok Doa Vinea Dei sebagai salah satu pilihan untuk
mengembangkan hidup doa sehingga PDKK dapat semakin luas berkembang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(1)
Lampiran 1: Surat permohonan izin penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(2)
Lampiran 2: Surat Ijin penelitian Kepada Koordinator Komunitas Doa
Karismatik Katolik Vinea Dei
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(3)
Lampiran 3: Bukti dilaksanakannya penelitian di Kelompok doa Karismatik
Vinea Dei di Kevikepan Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(4)
Lampiran 4: Instrumen Penelitian
INSTRUMEN PENELITIAN
PENGARUH MENGIKUTI KOMUNITAS DOA KARISMATIK
VINEA DEI DI KEVIKEPAN YOHYAKARTA TERHADAP
PERKEMBANGAN HIDUP DOA PRIBADI ANGGOTANYA.
A. Identitas:
Nama :
Usia :
B. Petunjuk pengisian Instrumen
1. Bacalah masing-masing pertanyaan berikut ini dengan teliti. Kemudian berilah
tanda cntang (√) pada kolom alternatif jawaban anda pilihlah sesuai dengan
keadaannya.
2. Keterangan :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
3. Contoh :
No PERTANYAAN ALTERNATIF
JAWABAN
4 3 2 1
SS S KS TS
1 Pergi ke Gereja membuat iman kita semakin
Kuat dan bertumbuh
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(5)
C. Jawablah pernyataan di bawah ini sesuai dengan pengalaman anda.
No PERTANYAAN ALTERNATIF
JAWABAN
4 3 2 1
SS S KS TS
1 Saya mengetahui bahwa PDKK merupakan persekutuan doa yang berdevosi kepada Roh Kudus
2 Saya mengetahui bahwa PDKK merupakan bagian resmi dari Gereja Katolik
3 Saya mengetahui sejarah perkembangan PDKK di Indonesia
4 Saya mengetahui Bahasa Roh merupakan kehasan PDKK yang berasal dari karunia Allah
5 Saya mengetahui dasar teologis PDKK adalah keterbukaan kepada Roh Kudus dan karisma-karisma-Nya
6 Saya mengetahui tujuan dari PDKK adalah ‘pembabtisan dalam Roh’
7 Saya memahami proses kegiatan PDKK selalu menekankan pembaruan hidup dalam Roh sebagai suatu pembaruan hidup kristiani.
8 Saya memahami melalui proses kegiatan PDKK, Gereja Katolik ingin kembali mengalami kekuatan untuk menjadi saksi Allah sepeti waktu pentakosta.
9 Saya memahami lagu dan gerakan dalam proses Kegiatan PDKK sebagai bentuk ungkapan iman.
10 Saya memahami proses ‘pembabtisan dalam Roh’ dalam PDKK sebagai bentuk dasar pengalaman pertobatan.
11 Saya memahami sesi sharing dalam proses PDKK sebagai bentuk syukur dan kesaksian saya akan iman kepada Allah.
12 Saya memahami proses bahasa Roh dalam PDKK sebagai bentuk karunia berdoa yang khusus dari Allah karena seseorang memiliki iman yang kuat kepada Roh Kudus.
13 Saya memahami seluruh proses PDKK bertujuan untuk mengalami dan merasakan kehadiran Allah dalam diri saya.
14 Saya memiliki kepedulian tentang apa yang terjadi dalam PDKK
15 Saya peduli terhadap perkembangan PDKK dengan turut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(6)
terlibat aktif sebagai pengurus PDKK 16 Saya mengikuti lebih dari satu PDKK sebagai bentuk
perbandingan.
17 Saya bersedia menyumbangkan dana bagi perkembangan PDKK
18 Saya selalu mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh PDKK sebagai bentuk dukungan
19 Saya bersedia mengajak orang-orang disekitar saya untuk ikut terlibat dalam kegiatan PDKK.
20 Saya mengetahui bahwa Kelompok doa Vinea dei merupakan bagian dari PDKK
21 Saya mengetahui sejarah munculnya Kelompok doa Vinea dei
22 Saya mengetahui Kelompok doa Vinea dei merupakan kelompok doa karismatik Katolik yang berada dibawah kevikepan Yogyakarta.
23 Saya mengetahui bahwa Kelompok doa Vinea dei merupakan kelompok doa karismatik khusus bagi kaum muda
24 Saya mengetahui sitim sel dalam Kelompok doa Vinea dei bertitik tolak dari usaha evangelisasi penghayatan injil dan iman
25 Saya mengetahui tujuan dari Kelompok doa Vinea dei adalah menghasilkan kaum muda yang handal yang memberikan jaminan mutu, yang mencintai Gereja karena mengenal kekayaan Gereja, serta setia dan berdedikasi tinggi.
26 Saya memiliki kepedulian tentang apa yang terjadi dalam Kelompok doa Vinea dei
27 Saya peduli terhadap perkembangan Kelompok doa Vinea dei dengan turut terlibat aktif sebagai pengurus Kelompok doa Vinea dei
28 Saya selalu hadir dalam kegiatan yang dilaksnakan oleh Kelompok doa Vinea dei sebagai bentuk kepedulian saya terhadap perkembangan Kelompok doa Vinea dei
29 Saya bersedia menyumbangkan dana bagi perkembangan Kelompok doa Vinea dei
30 Saya bersedia menjadi pembawa firman atau pelayan doa dalam Kelompok doa Vinea dei sebagai bentuk kepedulian saya terhadap perkembangan iman anggota Kelompok doa Vinea dei
31 Saya bersedia mengajak orang-orang disekitar saya untuk ikut terlibat dalam kegiatan Kelompok doa Vinea dei untuk menambah jumlah anggota Kelompok doa Vinea dei.
32 Setelah mengikuti Kelompok doa Vinea dei saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(7)
meluangkan waktu setiap hari untuk berdoa. 33 Setelah mengikuti Kelompok doa Vinea dei saya selalu
berdoa sebelum mengambil keputusan
34 Setelah mengikuti Kelompok doa Vinea dei saya mengaku dosa dan melaksanakan penitensi tobat saya secara konkret.
35 Setelah mengikuti Kelompok doa Vinea dei saya bersedia memberikan sumbangan untuk korban bencana atau orang lain yang membutuhkan bantuan sebagai wujud kongkrit hidup doa saya .
36 Setelah mengikuti Kelompok doa Vinea dei saya berusaha mempraktekkan ajaran kristiani dengan menjaga kesucian.
37 Saya memahami Hidup doa sebagai kebiasaan berdoa yang dilaksanakan secara rutin.
38 saya memahami hidup doa sebagai bentuk penyerahan diri kepada kehendak Allah.
39 Saya mengetahui bahwa hidup doa dapat dikembangkan baik secara pribadi maupun kelompok
40 Saya mengetahui bahwa doa sangat berperan dalam kehidupan seseorang.
41 Saya mengetahui kebiasaan berdoa akan membantu saya menghayati iman dan perkembangan pribadi yang dekat dengan Allah.
42 Saya memiliki kerinduan untuk memiliki spiritualitas hidup doa yang baik
43 Saya memiliki kerinduan untuk menjadi pemimpin dan pembawa firman dalam kegiatan kelompok doa
44 Saya ingin mengembangkan iman saya dalam kelompok doa yang saya ikuti.
45 Saya bersemangat ketika akan mengikuti kegiatan-kegiatan kerohanian seperti retret atau seminar rohani
46 Saya bersedia menjadi pendoa bagi orang lain karena saya memiliki kedekatan dengan Allah.
47 Saya mau dan mampu menjadi pewarta kabar gembira bagi masyarakat di sekitar saya
48 Saya selalu memberikan contoh hidup yang baik sesuai ajaran kristiani bagi orang-orang disekitar saya
49 Saya ingin menjadi seorang yang mendedikasikan hidupnya bagi pewartaan kerajaan Allah
50 Saya merasa iman kristiani saya berkembang dan ingin mengajak orang lain juga berkembang dalam iman kristiani.
TERIMA KASIH TUHAN MEMBERKATI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(8)
Lampiran 5: Salah satu Contoh Instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(9)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(10)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(11)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(12)
Lampiran 6: Pedoman wawancara koordinator Komunitas Doa Karismatik Vinea Dei tentang sejarah, kegiatan dan struktur organisasi Komunitas Doa Karismatik Vinea Dei di Kevikepan Yogyakarta.
1. Bagaimana sejarah berdirinya Komunitas Doa Karismatik Vinea Dei? 2. Apa saja kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Komunitas Doa
Karismatik Vinea Dei? 3. Sebagai sebuah organisasi, apakah Komunitas Doa Karismatik Vinea Dei
memiliki struktur organisasi formal? 4. Apakah tugas dari masing-masing bidang dalam struktur tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(13)
Lampiran 7: Hasil wawancara koordinator Komunitas Doa Karismatik Vinea Dei
A. Pelaksana 1. Responden : Petrus Khrisma Adhi 2. Tanggal : 13 Januari 2014 3. Tempat : Aula Gereja Katolik Kidul loji
B. Pokok-pokok Pertanyaan dan Rangkuman Hasil Wawancara
1. Bagaimana sejarah berdirinya Komunitas Doa Karismatik Vinea Dei?
Jawaban:
Awalnya pada tahun 2010 saya bersama Florentina Sri Mulyani, dan Maria Dominica Rini Widayati Suyitno yang lebih dulu bergabung dengan PDKK Kidul Loji merasa PDKK Kidul Loji banyak beranggota orang dewasa dan orang tua yang punya orientasi berbeda dengan kaum muda sehingga kami berinisiatif membentuk suatu komunitas karismatik Katolik khusus untuk anak muda yang dapat mewadahi pertumbuhan iman dan karakter mereka yang sesuai dengan ajaran Gereja Katolik. Alasannya adalah anak-anak muda yang merantau bekerja atau kuliah di Jogja ini memerlukan adanya care dan support yang positif saat mereka jauh dari rumah dan keluarga mereka. Kaum muda memiliki kebutuhan yang lebih khusus yang sesuai dengan situasi dan kondisi pergulatan hidup kaum muda yang lebih dinamis beberpa kaum muda mulai membentuk kelompok doa karismatik khusus bagi kaum muda. Ahirnya kami membentuk Catolic Care Group (CCG). Atas saran dan konsultasi bersama Rm. B. Saryanto W.,Pr. Beliau mengusulkan supaya Catolic Care group dibentuk dibawah Kevikepan Yogyakarta saja. Setelah dua tahun berjalan CCG secara resmi terdaftar dalam Kevikepan pada tanggal 5 januari dengan nama Vinea Dei. Perubahan nama trsebut berdasarkan rapat anggota.
2. Apa saja kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Komunitas Doa Karismatik Vinea Dei? Jawaban:
Kegiatan rutin Kom-sel Utara: Setiap Jumat I, II dan IV Mulai jam setengah tujuh malam di Jl Kaliurang KM 9,1 no 49 Klabanan kom-sel Selatan: Setiap Selasa II dan IV di aula Gereja Fransiskus Xaverius Kidul Loji. Minggu ke III semua anggota berkumpul menjadi satu kelompok besar dalam acara famili gatering. Selain itu kami juga merancang dan melaksanakan kegiatan konkret yang membantu orang-orang yang memang membutuhkan seperti bakti sosial di panti jompo dan orang-orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(14)
jalanan. Komunitas Doa Karismatik Vinea Dei yang lebih dikenal Care Group juga banyak bekerja sama dengan PDKK lain, terutama Tim Badan Pelayanan PDKK KAS dalam suatu kegiatan Retret seperti kegiatan retreat Pria sejati, wanita bijak, Retreat Hidup baru dalam Roh, Retreat pembersihan Luka Batin, dan kegiatan Kebangunan Rohani katolik.
3. Sebagai sebuah organisasi, apakah Komunitas Doa Karismatik Vinea Dei memiliki struktur organisasi formal? Jawaban:
Ya Vinea dei memiliki susunan pengurus yang cukup jelas wakil saya Fury cahyani, bendaharanya Rini, sekretaris Yohanes, kesekretariatan erna, tim pujian ada ko Budi dan Hans. Lebih jelasnya ada di file kesekretriatan.
4. Apakah tugas dari masing-masing bidang dalam struktur tersebut? Jawaban:
Semua bidang punya tanggung jawabnya masing-masing. Koordinator memiliki tugas mengecek semua personil yang dibutuhkan dalam setiap kegiatan wakil koordinator memiliki peran membantu pekerjaan koordinator. Sekretaris mencatat setiap kegiatan dan jumlah orang yang hadir dalam setiap kegiatan. Bendahara menghitung jumlah anggaran yang keluar dan masuk. Tim pujian menjadi tim pujian dalam kegiatan biasanya waktu Fam-gath. Meskipun demikian kami kadang saling bantu dengan prinsip gotong royong.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(15)
Lampiran 8: Susunan Pengurus Kelompok Doa Karismatik Katolik
Vinea Dei
1. Koordinator
2. Wakil koordinator
3. Bendahara
4. Sekretaris
5. Seksi kesekretariatan
6. Co. Tim Pujian
: Khrisma Adhi
: Fury Cahyani
: Maria Dominica Suyito
: Yohanes Marwan Yuliadi
: Christina Ernawati
: Yohanes Budi wibowo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(16)
Lampiran 9: Struktur doa
Struktur doa Kelompok Doa Karismatik Vinea Dei:
1. Doa pembuka
2. Doa syukur
3. Lagu Pujian
4. Sharing pengalaman iman
5. Doa penyembahan
6. Lagu penyembahan
7. Firman
8. Doa penutup
9. Doa Bapa kami
10. Lagu perutusan
11. Perjamuan kasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(17)
Lampiran 10: Lagu
1. BETAPA HATIKU
Betapa hati ku berterimakasih Yesus
Kau Mengasihi ku
Kau memiliki ku. 2x
Hanya ini Tuhan persembahan kuSegenap hidup ku jiwa dan raga ku sebab tak ku miliki harta kekayaan yang cukup berarti tuk ku persembahkan
Hanya ini Tuhan permohonan ku terimalah Tuhan persembahan ku pakailah diri ku sebagai alat mu seumur hidup ku.
2. BAGI YESUS KUSERAHKAN
Bagi Yesus kuserahkan hidupku seluruhnya hati dan perbuatan ku, pun waktuku miliknya. Bagi Yesus semuanya, pun waktu ku miliknya.2x
Tangan ku kerja baginya, kakiku mengikutinya, mataku memandang Yesus yang kupuji Dialah! Bagi Yesus semuanya, yang kupuji Dialah!
3. ADAKAH WAKTU DIHIDUPMU UNTUK MELAYANI TUHAN
Adakah waktu dihidup mu untuk melayani TuhanMenolong sesama yang menderita tak kenal kasih sayang
Adakahtempat dihatimu untuk mereka yang terluka yang mengharapkan uluran tanganmu sudikah kau menerima
O sekaranglah saatnya kau merenungkan apa arti hidup ini kemana kau pergi pergi
Mengapa untuk hal dunia kau rela terikat tapi tak satupun tempat tersedia bagi juru selamat
4. BAHASA CINTA
Andaikan aku pahami bahasa semua Hanyalah bahasa cinta kunci setiap hati Reff: Ajarilah kami bahasa cintaMu agar kami dekat padaMu padaMu ya Tuhan ku ajarilah kami bahasa cintaMu agar kami dekat padaMu.
Andaikan aku lakukan yang luhur mulia jika tanpa kasih cinta hampa tak berguna. Reff.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(18)
Lampiran 11: Perikop Kitab Suci
Mat 13:44-52
Perumpamaan tentang kerajaan Allah
44 "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu
dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli
ladang itu. 45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari
mutiara yang indah. 46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual
seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." 47 "Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama
pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. 48 Setelah penuh,
pukat itu pun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke
dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang. 49 Demikianlah juga pada akhir zaman:
Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, 50 lalu mencampakkan
orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. 51
Mengertikah kamu semuanya itu?" Mereka menjawab: "Ya, kami mengerti." 52 Maka berkatalah
Yesus kepada mereka: "Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan
Sorga itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari
perbendaharaannya."
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(19)
Lampiran 12: Cerita
Cerita: “Harta di Surga”
Ada seorang hartawan yang sangat kaya, selama hidupnya seluruh
usahanya dipusatkan hanya untuk menimbun harta dan uang. Ia menyangka
bahwa uang ini bisa menjadi bekal baginya untuk menuju hidup yang akan datang.
Saat-saat akhir hidupnya ia meminta agar sebuah kantongnya diisi penuh dengan
kepingan-kepingan uang emas dan ditempatkan di sisi jenazahnya. Keinginan dan
harapannya dipenuhi. Setelah meninggal ia pun membuka buku pedoman untuk
menemukan namanya dalam salah satu buku kehidupan. Pencarian itu
membutuhkan waktu yang lama, sampai ia mengalami kelaparan dan kehausan
yang luar biasa. Ia memandang sekeliling, tidak jauh dari situ ia melihat hidangan
yang sangat lezat. “Wah…” katanya pada dirinya, “seperti ini yang sudah
kubayangkan”. Saya akan membelanjakan sedikit uang dari persediaan yang saya
miliki. Air liurnya meleleh ketika mendekati restoran itu. Tapi sebelum ia duduk
dan memesan makanan, pelayan mengatakan bahwa uang yang ia miliki tidak
mempunyai nilai sekarang. Sebenarnya uang yang bernilai adalah uang yang telah
ia berikan selagi ia masih hidup di dunia. Orang kaya itu memeras otak untuk
mengingat kapan ia pernah memberikan uang, tetapi tidak mengingat bahwa ia
pernah memberikan uang selama masa hidupnya. Maka sekarang ia tidak
mempunyai apa-apa.
Sumber: http://ajaran-kristen.blogspot.co.id/2012/11/cerita-inspiratif-kristen-.html
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI