PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · observasi kegiatan kelas, lembar kegiatan...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · observasi kegiatan kelas, lembar kegiatan...
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN
PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII C SMP N 1 KALASAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh : Dionysius Paschalis Januari Yanto
NIM: 041334077
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN
PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII C SMP N 1 KALASAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh : Dionysius Paschalis Januari Yanto
NIM: 041334077
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Yesus Kristus dan Bunda Maria
Pembimbingku...
Kedua Orang Tua serta kakak dan adik tercinta...
Dengan penuh rasa kerendahan dan ketulusan hati skripsi ini
kupersembahkan bagi
R S _hidupku
Almamater dan Masa depanku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
(Yes 40:29)
Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN?” “Aku sangat berkuasa. Aku dapat merubah situasi apapun dengan mudah.”Yang mustahil bagi manusia tidak bagi Tuhan. Amin
(Kejadian 18:14)
"Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain."
(I Korintus 13:4-5)
Orang yang paling tidak bahagia ialah mereka yang paling takut pada perubahan.
(Mignon McLaughlin) Tidak ada rahasia dari kesuksesan. Kesuksesan merupakan hasil dari persiapan, kerja keras, dan belajar dari kegagalan.
(Colin Powell)
Menjadi juara adalah hak setiap orang, apakah Anda ingin memperjuangkannya? Perjuangkanlah dan jadilah juara, minimal
jadi juara bagi diri sendiri dan bagi keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 KALASAN PADA
MATA PELAJARAN EKONOMI
Dionysius Paschalis Januari Yanto
Universitas Sanata Dharma 2011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak peningkatan keaktifan
belajar siswa dengan penerapan metode kooperatif tipe Jigsaw pada pembelajaran ekonomi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bersifat eksploratif.
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII-C, SMP Negeri 1 Kalasan, Yogyakarta. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini terbagi dalam dua siklus yaitu : siklus I dan siklus II. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen observasi keterlibatan belajar siswa di kelas, lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan siswa, lembar observasi kegiatan kelas, lembar kegiatan guru dalam proses pembelajaran, lembar instrumen pengamatan kelas, lembar observasi kegiatan siswa dalam kelompok, dan instrumen refleksi. Data yang diperoleh di analisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif.
Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa komponen mengajukan pertanyaan (52,78%), komponen menjawab pertanyaan (27.28%), komponen mengerjakan lembar kerja/tugas (86,11%), komponen kemampuan siswa dalam diskusi/interaksi dalam kelompok kooperatif (80,56%), komponen menanggapi pendapat (27,28%). penelitian pada siklus II menunjukkan bahwa komponen mengajukan pertanyaan (66,67%), komponen menjawab pertanyaan (44,44%), komponen mengerjakan lembar kerja/tugas (94,44%), komponen kemampuan siswa dalam diskusi/interaksi dalam kelompok kooperatif (88,89%), komponen menanggapi pendapat (41,67%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT THE APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING METHOD OF JIGSAW TYPE TO INCREASE STUDENT’S LEARNING ACTIVITY
AND LEARNING ACHIEVEMENT OF THE SEVENTH C CLASS STUDENTS OF STATE JUNIOR HIGH SCHOOL 1 KALASAN ON THE
SUBJECT OF ECONOMY
Dionysius Paschalis Januari Yanto Sanata Dharma University
2011
The research aims to know the effect of the application of cooperative learning method of Jigsaw type on the subject of economics course to increase student’s activity. This research is an explorative action class research. The research was conducted on the seventh C class students, State Junior High School Student Kalasan 1, Yogyakarta. The implementation of this action class research was divided into two cycles, the first cycle and the second cycle. Each cycle consists of four steps, they are planning, action, observation, and reflection. Collecting data was done by using observation of student’s activity in the classroom, teacher’s activity sheet obsevation, student’s activity sheet obsevation, class activity sheet obsevation, teacher’s activity sheet in teaching and learning process, class instrument sheet obsevation, student’s activity sheet observation in group, and reflection instrument. The data were analyzed by using descriptive and comparative analysis. The result of the research on the first cycle shows that asking question component is 52,78%; method answering question component is 27,28%; finishing work/test sheet component is 86,11%; student’s ability of discussion/interaction in cooperative group component is 80,56%; and responding opinion component is 27,28%. On the second cycle shows that asking question component is 66,67%; answering question component is 44,44%; finishing work/test sheet component is 94,44%; and responding opinion component is 41,67%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Kasih. atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar
Siswa Kelas VII C SMP N 1 Kalasan Pada Mata Pelajaran Ekonomi”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sekaligus sebagai
upaya untuk memperdalam dan memperkaya wawasan berpikir serta menambah
wacana di dunia pendidikan pada umumnya.
Penulis dengan penuh kesadaran memahami dalam penelitian ini masih
banyak terdapat kekurangannya. Oleh karenanya sumbang saran yang bersifat
membangun dari pembaca sangat diharapkan. Penulisan skripsi ini tidak terlepas
dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D. selaku dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Y. Harsoyo, S. Pd., M. Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Laurentius Saptono, S. Pd., M. Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Bambang Purnomo, S. E., M. Si selaku Dosen Pembimbing yang telah
membimbing dengan penuh kesabaran, memberikan kritik dan saran serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan untuk
kesempurnaan skripsi ini.
5. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd.,M.Si selaku dosen penguji yang telah
banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik dan saran
untuk kesempurnaan skripsi ini
6. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd selaku dosen penguji yang telah banyak
meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik dan saran untuk
kesempurnaan skripsi ini
7. Staf pengajar Program Studi pendidikan Akuntansi yang telah sabar
memberikan ilmu pengetahuan di dalam proses perkuliahan selama ini.
8. Tenaga administrasi Program Studi pendidikan Akuntansi yang telah
membantu kelancaran Proses Belajar ini.
9. Bapak Drs. H. Tri Rahardjo, M. Pd. selaku Kepala Sekolah SMP N 1
Kalasan, yang telah memberikan kesempatan bagi peneliti untuk melakukan
penelitian.
10. Bapak AG. Sukarno, S. Pd. selaku Guru Mitra Penelitian, yang telah
berkolaborasi, membantu, dan membimbing peneliti dalam melakukan
penelitian.
11. Siswa Siswi kelas VII C yang telah ikut berpartisipasi dalam penelitian ini.
12. Kedua orangtuaku, Bapak Yohanes Siswanto dan Ibu Valentina Supartini
yang senantiasa memberikan cinta kasih, dukungan materiil, moral, doa, dan
restunya kepada penulis selama masa awal studi hingga tersusunnya skripsi
ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
13. Kakakku Aloysius Agung dan Adikku Tri, terimakasih atas dukungannya.
14. FITRI DWI RIYANI, terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya dalam
penelitian hingga selesai skripsi ini.
15. Rini Sundari, untuk kasih sayang, perhatian, doa, dan semangatnya yang
diberikan kepada penulis.
16. Temen-temen dari B.Y.o.S band, terimakasih selama ini telah mendorong dan
mendukung penulis untuk lebih maju.
17. Buat anak-anak kontrakan tunggorono no.6 esot, batak, lian, arpan, tri, dedy,
kampang, enjun,andre java terima kasih telah mendukung selama ini.
18. Bang Pesta yang telah bersedia selalu memberikan motivasi tentang arti
pentingnya kehidupan dalam bahasa filsafat kepada penulis.
19. Teman-teman angkatan ’04, terima kasih atas kebersamaannya khususnya
susi dan dony yg selalu memantau mendukung, dan menemani penulis dalam
penyelesaian skripsi walaupun jarak kita jauh.
20. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu persatu,
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfat bagi
pembaca khususnya dan dunia pendidikan umumnya.
Yogyakarta, 10 Februari 2011
Penulis
Dionysius Paschalis J. Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. . iv
HALAMAN MOTTO..................................... ........................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN .......................................... vii
ABSTRAK ................................................................................................ viii
ABSTRACT .............................................................................................. .. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................... x
DAFTAR ISI.............................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL...................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah........................................................ 1
B. Batasan Masalah.................................................................... 6
C. Rumusan Masalah ................................................................. 6
D. Tujuan Penelitian. ................................................................. 6
E. Manfaat Penelitian ................................................................ 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................. 8
A. Proses Belajar Mengajar. ...................................................... 8
B. Pembelajaran Kooperatif....................................................... 10
C. Tipe – Tipe Pembelajaran Kooperatif..................................... 13
D. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ................................. 14
E. Keaktifan .............................................................................. 18
F. Prestasi Belajar...................................................................... 23
G. Mata Pelajaran Ekonomi ....................................................... 24
H. Penelitian Tindakan Kelas .................................................... 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. . 33
A. Jenis Penelitian..................................................................... . 33
B. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................ . 33
C. Subjek dan Obyek Penelitian................................................. 34
D. Prosedur Penelitian............................................................... 34
E. Instrumen Penelitian.............................................................. 38
H. Pengumpulan dan Analisis Data........................................... 42
BAB IV GAMBARAN UMUM .............................................................. 45
A. Lingkungan Sekolah……………………………………….. .. 45
B. VISI dan MISI ....................................................................... 45
C. Tujuan.................................................................................... ... 47
D. Keadaan Sekolah.................................................................. ... 48
E. Peserta Didik.......................................................................... ... 48
F. Personil Sekolah ................................................................... ... 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
G. Prestasi Sekolah .................................................................... ... 59
BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN .......................... ... 67
A. Deskripsi Penelitian .............................................................. ... 67
1. Observasi Pendahuluan....................................................... 68
2. Siklus Pertama..................................................................... 73
a. Perencanaan..................................................................... 73
b. Tindakan.......................................................................... 77
c. Observasi......................................................................... 82
d. Refleksi............................................................................ 90
3. Siklus Kedua ..................................................................... ... 97
a. Perencanaan..................................................................... 97
b. Tindakan.......................................................................... 101
c. Observasi.......................................................................... 105
d. Refleksi............................................................................ 113
B. Analisis Komparatif Tingkat keaktifan.................................... 120
C. Komparasi Prestasi Belajar Siswa.............................................. 124
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN.............. 127
A. Kesimpulan............................................................................. 127
B. Keterbatasan Penelitian.......................................................... 128
C. Saran....................................................................................... 129
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 131
LAMPIRAN............................................................................................... 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Aktifitas Guru Pada Siklus I ............................................................ 82
Tabel 2.2 Keterlibatan Siswa pada Siklus Pertama ......................................... 85
Tabel 2.3 Pengamatan Terhadap Kelas ............................................................ 87
Tabel 2.4 Kesan Guru mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw Siklus I ................................ 90
Tabel 2.5 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus I ................................ 93
Tabel 3.1 Aktifitas Guru Pada Siklus II........................................................... 106
Tabel 3.2 Keterlibatan Siswa pada Siklus Kedua ............................................ 109
Tabel 3.3 Pengamatan Terhadap Kelas ............................................................ 111
Tabel 3.4 Kesan Guru mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw Siklus I ................................ 114
Tabel 3.5 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus I ............................... 117
Tabel B.1 Perkembangan Keaktifan dan Keterlibatan Belajar Siswa Pada Pra
Penelitian, Siklus I, Siklus II ........................................................... 121
Tabel C.1 Perkembangan Prestasi Belajar Siswa Pada Pra Penelitian, Siklus I,
Siklus II ........................................................................................... 124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas…………. 29
Gambar 2.2 Komponen-komponen Refleksi ………………………… 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Surat Keterangan Permohonan Ijin Penelitian dari Universitas
Surat Keterangan Ijin dari BAPPEDA Kota
Surat Keterangan Ijin dari BAPPEDA Kabupaten
Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
Lampiran 1a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 1b Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 2a Materi Pembelajaran Siklus I
Lampiran 2b Materi Pembelajaran Siklus II
Lampiran 3a Lembar Kerja Siswa Siklus I
Lampiran 3b Lembar Kerja Siswa Siklus II
Lampiran 4 Lembar Obsevasi Kegiatan Guru (catatan anekdotal)
Lampiran 4a Lembar Obsevasi Kegiatan Guru (catatan anekdotal) pada
Observasi Pendahuluan
Lampiran 4b Lembar Obsevasi Kegiatan Guru (catatan anekdotal) pada Siklus I
Lampiran 4c Lembar Obsevasi Kegiatan Guru (catatan anecdotal) pada Siklus II
Lampiran 5 Lembar Observasi Kegiatan Siswa (catatan anekdotal)
Lampiran 5a Lembar Observasi Kegiatan Siswa (catatan anekdotal) pada
Observasi Pendahuluan
Lampiran 5b Lembar Observasi Kegiatan Siswa (catatan anekdotal) pada
Siklus I
Lampiran 5c Lembar Observasi Kegiatan Siswa (catatan anekdotal) pada
Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Lampiran 6 Lembar Observasi Kegiatan Kelas (catatan anekdotal)
Lampiran 6a Lembar Observasi Kegiatan Kelas (catatan anekdotal) pada
Observasi Pendahuluan
Lampiran 6b Lembar Observasi Kegiatan Kelas (catatan anekdotal) pada
Siklus I
Lampiran 6c Lembar Observasi Kegiatan Kelas (catatan anekdotal) pada
Siklus II
Lampiran 7 Lembar Obsevasi Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran
Lampiran 7a Lembar Obsevasi Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran
Siklus I
Lampiran 7b Lembar Obsevasi Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran
Siklus II
Lampiran 8 Instrumen Pengamatan Kelas
Lampiran 8a Instrumen Pengamatan Kelas pada Siklus I
Lampiran 8b Instrumen Pengamatan Kelas pada Siklus II
Lampiran 9 Lembar Observasi Keaktifan dan Keterlibatan Belajar Siswa
Lampiran 9a Lembar Observasi Keaktifan dan Keterlibatan Belajar Siswa pada
Observasi Pendahuluan
Lampiran 9b Lembar Observasi Keaktifan dan Keterlibatan Belajar Siswa pada
Siklus I
Lampiran 9c Lembar Observasi Keaktifan dan Keterlibatan Belajar Siswa pada
Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
Lampiran 10 Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam Kelompok
Lampiran 10a Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam Kelompok pada
Siklus I
Lampiran 10b Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam Kelompok pada
Siklus II
Lampiran 11 Instrumen Refleksi Guru
Lampiran 11a Instrumen Refleksi Guru pada Siklus I
Lampiran 11b Instrumen Refleksi Guru pada Siklus II
Lampiran 12 Instrumen Refleksi Siswa
Lampiran 12a Instrumen Refleksi Siswa pada Siklus I
Lampiran 12b Instrumen Refleksi Siswa pada Siklus II
Lampiran 13 Daftar Nilai Perkembangan Hasil Belajar Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada prinsipnya tugas mengajar atau menjadi seorang guru itu adalah
menghantarkan peserta didik dalam kelas untuk melaksanakan proses belajar
mengajar secara aktif. Mengajar adalah segala upaya yang dilakukan oleh guru
bagi peserta didik dalam menyampaikan materi pelajaran di depan kelas, oleh
karena itu mengajar merupakan suatu proses kompleks, tidak hanya
menyampaikan informasi dari guru kepada peserta didik saja banyak tindakan
yang harus dilakukan apalagi tujuan dari mengajar adalah hasil belajar yang baik.
Agar mengajar lebih efektif, guru harus meningkatkan kesempatan belajar bagi
peserta didik dan meningkatkan mutu mengajarnya. Kesempatan belajar peserta
didik dapat ditingkatkan dengan cara melibatkan peserta didik secara aktif selama
belajar. Semakin banyak siswa yang terlibat aktif, makin tinggi prestasi belajar
yang dicapai siswa. Sebaliknya apabila guru tidak dapat mengajar dengan efektif
maka apa yang di ajarkan tidak akan dapat di terima oleh peserta didik, peserta
didik akan malas belajar, kurangnya semangat diantara peserta didik dalam
mengikuti pelajaran yang berlangsung dan kemungkinan akan timbul perbuatan
peserta didik yang dapat merugikan suasana proses belajar mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Paradigma lama dalam pembelajaran adalah guru memberikan
pengetahuan kepada siswa secara searah. Seorang guru memberikan pengetahuan
kepada siswa, sedangkan siswa hanya menerima pengetahuan dari gurunya.
Berbeda dengan paradigma baru dimana pengetahuan ditemukan, dibentuk, dan
dikembangkan oleh siswa. Siswa membangun pengetahuan secara aktif dengan
interaksi pribadi di antara para siswa dan interaksi antar guru dan siswa.
Metode yang biasa dipakai oleh guru dalam mengajar yaitu metode
ceramah dan diskusi. Ketika guru mengajar dengan menerapkan metode ceramah,
ada kemungkinan siswa tidak mendengarkan, ngobrol dengan teman yang lain,
acuh tak acuh dengan penjelasan guru, mencari kesibukan lain, bahkan tidak
memperhatikan dikarenakan siswa merasa bosan. Sementara jika guru mengajar
dengan metode diskusi, sekilas di dalamnya siswa tampak terlibat aktif dalam
kelompok. Namun jika dilihat lebih mendalam mungkin akan tampak bahwa hanya
beberapa siswa yang aktif di dalam kelompok diskusi tersebut. Sementara
beberapa siswa terlibat aktif di dalam kelompok, ada juga beberapa siswa yang
tidak aktif terlibat mungkin karena malu mengemukakan pendapat, malu bertanya,
bahkan bosan sehingga lebih memilih untuk mencari kesibukan sendiri. Akibatnya,
siswa yang aktif akan dapat lebih mengerti dibandingkan dengan siswa yang tidak
aktif. Dari uraian tersebut tampak bahwa metode ceramah dan diskusi kadang
kurang efektif dalam proses belajar mengajar sehingga akan berdampak negatif
pada kemauan siswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran yang
nantinya juga memungkinkan akan berdampak pada prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Berdasarkan pengalaman yang telah dialami peneliti selama duduk di
bangku SMA dan ketika melakukan praktik mengajar di lapangan masih banyak
guru pada waktu mengajar menggunakan metode diskusi dan ceramah. Ketika
guru mengajar dengan menerapkan metode ceramah, pada awalnya siswa masih
dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menyimak penjelasan dari guru.
Namun lama kelamaan siswa mulai kurang memperhatikan materi yang diberikan
oleh guru, ada yang ribut ngobrol dengan teman, ada yang sibuk sendiri, intinya
banyak siswa yang cenderung tidak merespon lagi pembelajaran dari guru.
Kemudian ketika guru mengajar dengan menerapkan metode diskusi kurang lebih
kondisinya sama dengan ketika guru menerapkan metode ceramah. Sekilas siswa
memang tampak aktif di dalam kelompoknya, namun jika dilihat lebih dalam
ternyata hanya beberapa siswa yang benar-benar aktif sedangkan yang lain
cenderung pasif. Siswa yang pasif kebanyakan hanya menggantungkan diri pada
jawaban teman yang aktif yaitu dengan menyalin jawaban teman ke dalam lembar
tugasnya. Dari kasus di atas menunjukkan bahwa penerapan metode ceramah dan
diskusi kurang begitu efektif dalam proses pembelajaran sehingga hal ini
menyebabkan kurangnya keaktifan siswa di dalam proses pembelajaran. Maka dari
itu, dengan menggunakan metode pembelajaran tertentu dapat mendorong siswa
untuk lebih antusias lagi dalam mengikuti pelajaran.
Metode mengajar yang tepat hendaknya dapat dilakukan oleh semua pihak
khususnya yang terlibat dalam dunia pendidikan terutama guru atau guru sebagai
seorang pengajar. Metode mengajar yang tepat adalah yang dapat melibatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
seluruh siswa di dalam kelas, baik secara individu maupun kelompok. Keterlibatan
siswa secara individual dalam pembelajaran akan dapat meningkatkan kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotorik diri siswa. Sedangkan keterlibatan siswa di
dalam kelompok akan berhubungan dengan proses pemerolehan pengetahuan
melalui siswa dengan siswa yang lain atau siswa dengan guru.
Dalam kenyataannya sebenarnya ada berbagai model pembelajaran yang
dapat diterapkan dan dikembangkan, salah satunya adalah model pembelajaran
kooperatif. Sebenarnya inti dari model pembelajaran ini adalah mengajak siswa
untuk belajar dengan saling bekerja sama dalam kelompok kecil dengan
kemampuan yang bervariasi (tinggi, sedang, rendah). Bahkan tidak sebatas pada
kemampuan melainkan dapat diterapkan pada keberagaman anggota kelompok
baik itu jenis kelamin, suku, ras, agama, dan sebagainya. Sedangkan dalam
menyelesaikan tugas kelompok, maka setiap kelompok saling bekerja sama dalam
memahami suatu pelajaran. Untuk mencapai hasil yang maksimal, ada lima unsur
yang harus diterapkan yaitu: (1) saling ketergantungan positif; (2) tanggung jawab
perseorangan; (3) tatap muka; (4) komunikasi antar anggota; (5) evaluasi proses
kelompok.
Di dalam model pembelajaran kooperatif ini terdapat berbagai macam tipe
pembelajaran, diantaranya adalah tipe pembelajaran Student Teams Achievement
Divisions (STAD), Teams Games Tournament (TGT), Teams Accelerate
Instruction (TAI), Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC),
Jigsaw. Alternatif tipe pembelajaran yang peneliti gunakan adalah tipe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
pembelajaran Jigsaw. Model pembelajaran tipe jigsaw ini dapat membantu guru
dalam menciptakan suasana belajar yang sangat menyenangkan. Dalam metode ini
para siswa tidak hanya berinteraksi dengan sesama anggota kelompok tetapi juga
berinteraksi dengan anggota kelompok yang lain. Alasan penggunaan metode
jigsaw yang dikaitkan dengan konteks siswa merupakan salah satu cara
meningkatkan daya kreatif guru dalam menyiapkan proses belajar mengajar agar
siswa tidak merasa bosan sehingga lingkungan belajar menjadi lebih efektif dan
siswa tetap termotivasi untuk belajar materi. Jika metode ini dapat diterapkan
dengan baik, maka para siswa terdorong untuk ikut terlibat dalam diskusi
kelompok. Dengan kondisi pembelajaran seperti ini diharapkan siswa dapat
termotivasi untuk mengikuti proses belajar mengajar, meningkatkan keaktifan
dalam proses pembelajaran.
Metode pembelajaran guru-guru di SMP masih cenderung menerapkan
metode ceramah dan diskusi pada hampir di setiap pertemuan. Metode tersebut
dirasa kurang efektif dan bervariasi guna meningkatkan keaktifan dan prestasi
belajar siswa. Berdasarkan fenomena tersebut maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tindakan kelas yaitu “Penerapan Metode Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar
Siswa Kelas VII C SMP Negeri 1 Kalasan Pada Mata Pelajaran Ekonomi”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Batasan Masalah
Dalam menerapkan metode pembelajaran kooperatif bisa dilihat dari
berbagai tipe, namun dalam penelitian ini hanya dimaksudkan untuk menerapkan
metode kooperatif tipe jigsaw dan menyelidiki pengaruhnya terhadap peningkatan
keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran. Keaktifan
merupakan suatu sikap berani berpendapat, keberanian bertanya, kemampuan
menjawab pertanyaan, kemampuan dalam mengerjakan lembar kerja atau tugas
baik individu maupun kelompok. Prestasi belajar adalah hasil usaha yang dapat
diukur secara langsung dan menggunakan tes.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat disusun rumusan
permasalahan yaitu: bagaimana peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa
dalam proses pembelajaran dengan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw pada pembelajaran ekonomi ?
D. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak peningkatan
keaktifan dan prestasi belajar siswa melalui penerapan metode kooperatif tipe
jigsaw pada mata pelajaran ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi peserta didik
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi peserta didik untuk
meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar dalam mata pelajaran Ekonomi.
2. Bagi peneliti
Sebagai calon seorang pendidik, penelitian ini sangat bermanfaat dalam
pengaplikasian ilmu yang telah diperoleh selama kuliah ke dalam
pembelajaran di kelas yang sesuai dengan tujuan pendidikan saat ini yaitu
pembelajaran yang berpusat pada siswa.
3. Bagi guru
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi program studi terutama
guru bidang studi dalam rangka mengefektifkan pendidikan dan pengelolaan
sumber-sumber belajar.
4. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya
berkaitan dengan terapan strategi pembelajaran dan aktivitas pengajaran di
lapangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Proses Belajar Mengajar
Belajar secara tradisional diartikan sebagai upaya menambah dan
mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Pengertian belajar yang lebih modern
diartikan sebagai setiap perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi
sebagai hasil latihan dan pengalaman (Sumantri, 2001:13). Definisi yang kedua ini
memuat dua unsur penting dalam belajar yaitu, pertama belajar adalah perubahan
tingkah laku, dan kedua perubahan yang terjadi adalah terjadi karena latihan atau
pengalaman.
Menurut Syah (1995:237), proses belajar mengajar secara singkat dapat
disebut juga sebagai proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan suatu
kegiatan yang utuh terpadu antara siswa sebagai pelajar yang sedang belajar
dengan guru sebagai pengajar yang sedang mengajar, dimana tekanan kegiatan
adalah pada siswa yang belajar. Di dalam kegiatan belajar mengajar terjadi suatu
hubungan antara guru dengan siswa yang bersifat suatu pengajaran. Suasana yang
bersifat pengajaran ini siswa melakukan suatu aktivitas belajar melalui interaksi
dengan kegiatan tahapan mangajar yang dilakukan oleh guru. Dalam proses belajar
mengajar, selain guru menggunakan suasana yang bersifat pengajaran, dianjurkan
memanfaatkan komunikasi banyak arah agar siswa dapat belajar secara aktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Artinya, selain siswa berkomunikasi dengan guru tetapi siswa juga berkomunikasi
dengan siswa yang lain.
Sedangkan Winkel (1996:59) berpendapat bahwa belajar merupakan suatu
aktivitas mental/ psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan,
yang dapat menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,
keterampilan dan nilai sikap dimana perubahan yang dimaksud bersifat relative
konstan dan tetap melekat.
Lain halnya dengan pendapat Burner (1984:9), proses belajar dibedakan
ke dalam tiga fase, yakni: (1) informasi, baik yang menambah atau memperluas
pengetahuan maupun yang bertentangan dengan yang telah kita ketahui
sebelumnya; (2) transformasi, pengubahan informasi dalam bentuk yang lebih
abstrak atau konsepstual agar dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih luas; dan
(3) evaluasi yang berisi penilaian pengetahuan yang diperoleh dan apakah
transformasi itu dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala-gejala lain.
Berdasarkan uraian diatas maka belajar yaitu suatu usaha dan latihan yang
dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan. Proses belajar diartikan sebagai tahap
perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik yang terjadi dalam diri siswa.
Sedangkan mengajar diartikan sebagai suatu usaha yang membantu memudahkan
kegiatan belajar dimana dalam hal ini guru berinteraksi sedemikian rupa dengan
para siswa agar siswa terlibat dalam aktifitas belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
B. Pembelajaran Kooperatif
Menurut Slavin (1995:2), pembelajaran kooperatif adalah suatu model
pembelajaran dimana para siswa dalam kelompok kecil untuk saling membantu
dalam mempelajari materi pelajaran. Sulihatin (2005:5), berpendapat bahwa pada
dasarnya cooperative learning mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau
perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur
kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih
dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan setiap anggota
kelompok itu sendiri. Cooperative learning juga dapat diartikan sebagai suatu
struktur tugas bersama dalam suasana kebersamaan di antara sesama anggota
kelompok.
Sedangkan menurut Lie (2002:12), sistem pembelajaran yang memberi
kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam
tugas-tugas yang terstruktur disebut sebagai sistem pembelajaran gotong royong
atau pembelajaran kooperatif dan dalam sistem ini guru bertindak sebagai
fasilitator. Dalam pembelajaran kooperatif dikembangkan diskusi dan komunikasi
dengan tujuan agar para siswa saling berbagi kemampuan, saling belajar berfikir
kritis, saling menyampaikan pendapat, saling memberi kesempatan menyalurkan
kemampuan, saling membantu belajar, saling menilai kemampuan dan peranan diri
sendiri maupun teman lain. Dengan model pembelajaran ini, diharapkan siswa
semakin aktif dalam memperoleh dan mempelajari berbagai konsep atau teori,
pengetahuan, dan keterampilan dengan bekerja sama dengan siswa lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Heterogen merupakan salah satu ciri pengelompokan siswa dalam
pembelajaran kooperatif dimana dalam satu kelompok tersebut terdiri atas dua
sampai lima siswa yang mempunyai tingkat kemampuan berbeda, jenis kelamin
berbeda, bahkan jika dimungkinkan berasal dari suku yang berbeda pula. Menurut
Roger dan Johnson tidak semua kerja kelompok bisa dianggap sebagai cooperative
learning. Lima unsur pembelajaran gotong royong yang harus diterapkan untuk
mencapai hasil yang maksimal yaitu (Lie, 2002:32) :
1. Saling Ketergantungan Positif Keberhasilan suatu karya sangat tergantung pada usaha setiap anggotanya. Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif pengajar perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri. Dalam metode Jigsaw, Aronson menyarankan jumlah anggota kelompok dibatasi sampai dengan empat orang saja dan keempat anggota ini ditugaskan membaca bagian yang berlainan. Keempat anggota ini berkumpul dan bertukar informasi yang kemudian pengajar mengevaluasi mereka mengenai seluruh bagian. Dengan cara ini, mau tidak mau setiap anggota merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya agar yang lain bisa berhasil.
2. Tanggung Jawab Perseorangan Unsur ini merupakan akibat langsung sari unsur yang pertama. Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model pembelajaran cooperative learning, setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik. Kunci keberhasilan metode kerja kelompok adalah persiapan guru dalam penyusunan tugasnya. Pengajaran yang efektif dalam model pembelajaran cooperative learning membuat persiapan dan menyusun tugas sedemikian rupa sehingga masing-masing anggota kelompok harus melaksanakan tanggung jawabnya sendiri agar tugas selanjutnya dalam kelompok bisa dilakukan. Dalam teknik Jigsaw yang dikembangkan Aronson misalnya, bahan bacaan dibagi empat bagian dan masing-masing siswa mendapat dan membaca satu bagian. Dengan cara demikian, siswa yang tidak melaksanakan tugasnya akan diketahui dengan mudah dan jelas. Rekan-rekan dalam satu kelompok akan menuntutnya untuk melaksanakan tugas agar tidak menghambat yang lainnya.
3. Tatap Muka Setiap kelompok harus diberi kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para pembelajar untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Hasil pemikiran beberapa kepala akan lebih kaya daripada hasil pemikiran dari satu kepala saja. Lebih jauh lagi, hasil kerjasama ini jauh lebih besar daripada jumlah hasil masing-masing anggota. Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan masing-masing. Setiap anggota mempunyai perbedaan-perbedaan. Perbedaan ini akan menjadi modal utama dalam proses saling memperkaya antar anggota kelompok.
4. Komunikasi Antar Anggota Unsur ini juga menghendaki agar para pembelajar dibekali dengan berbagai ketrampilan berkomunikasi. Sebelum menugaskan siswa dalam kelompok, pengajar perlu mengajarkan cara-cara berkomunikasi. Tidak setiap siswa mempunyai keahlian mendengarkan dan berbicara. Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka. Ketrampilan berkomnikasi dalam kelompok ini juga merupakan proses panjang. Pembelajar tidak bisa diharapkan langsung menjadi komunikator yang andal dalam waktu sekejap. Namun, proses ini merupakan proses yang sangat bermanfaat dan perlu ditempuh untuk memperkaya pengalaman belajar dan pembinaan perkembangan mental dan emosional para siswa.
5. Evaluasi Proses Kelompok Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya bisa bekerja sama secara lebih efektif. Waktu evaluasi ini tidak perlu diadakan setiap kali ada kerja kelompok tetapi bisa diadakan selang beberapa waktu setelah beberapa kali pembelajar terlibat dalam kegiatan pembelajaran cooperative learning.
Jadi pada dasarnya pembelajaran kooperatif menuntut siswa untuk belajar
bersama-sama dalam satu kelompok kecil yang heterogen untuk menyelesaikan
tugas atau masalah kelompok. Di dalamnya anggota kelompok saling bekerja sama
dan saling membantu untuk memahami pelajaran dan keberhasilan individu
diorientasikan dalam keberhasilan kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
C. Tipe-Tipe Pembelajaran Kooperatif
Terdapat lima tipe dari pembelajaran kooperatif (Slavin, 1995:4-8) yang
diantaranya adalah:
1. Student Teams Achievement Divisions (STAD) Dalam model STAD, siswa dikelompokkan secara heterogen, setiap anggotanya terdiri dari 4 – 5 orang. Guru memulai dengan mempresentasikan sebuah pelajaran kemudian siswa bekerja kedalam kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menuntaskan pelajaran tersebut. Pada akhirnya semua siswa diberi kuis individual tentang bahan ajar tersebut dan siswa yang bersangkutan memperoleh skor secara individual.
2. Teams Games Tournaments ( TGT) Model TGT hampir sama dengan STAD. Siswa dikelompokkan secara heterogen, setiap kelompok terdiri 4 -5 orang. Guru memulai dengan mempresentasikan sebuah pelajaran kemudian siswa bekerja di dalam kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok menuntaskan pelajaran tersebut. Namun kuis dalam STAD diganti dengan turnamen. Dalam turnamen ini siswa bertanding dengan anggota kelompok lain yang mempunyai kemampuan serupa. Dari turnamen inilah tiap anggota akan mendapat skor yang akan disumbangkan pada kelompoknya. Kemudian skor-skor ini akan dirata-rata untuk menentukan skor kelompok. Skor kelompok yang diperoleh akan menentukan penghargaan kelompok.
3. Jigsaw Pada model ini siswa juga dibagi dalam kelompok-kelompok kecil secara heterogen. Masing-masing anggota kelompok diberikan tugas untuk mempelajari topik tertentu dari materi yang diajarkan. Mereka bertugas menjadi ahli pada topik yang menjadi bagiannya. Pada model jigsaw, setiap siswa dipertemukan dengan siswa dari kelompok lain yang menjadi ahli pada topik yang sama. Mereka mendiskusikan topik yang menjadi bagiannya. Pada tahap tersebut para ahli dibebaskan mengemukakan pendapatnya, saling bertanya dan berdiskusi untuk menguasai bahan pelajaran. Setelah menguasai materi yang menjadi bagiannya, para ahli tersebut kembali ke dalam kelompoknya masing-masing. Mereka bertugas mengajarkan topik tersebut kepada teman-teman sekelompoknya. Kegiatan terakhir dari model Jigsaw adalah pemberian kuis atau penilaian untuk seluruh topik. Penilaian dengan penghargaan kelompok didasarkan pada peningkatan nilai individu sama seperti STAD.
4. Teams Accelerate Instruction (TAI) Dalam model TAI guru mempresentasikan materi pelajaran secara individu atau kelompok kecil siswa yang mempunyai unit tahap yang sama. Siswa ditempatkan sesuai dengan kecepatan kemampuan belajarnya sehingga siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
yang satu dengan siswa yang lain, unit yang ditempuhnya berbeda. Siswa bekerja dalam kelompok mereka dengan unit yang berbeda. Siswa harus menyelesaikan setiap unit mereka masing-masing. Setiap akan berpindah unit, maka harus mendapat persetujuan dari teman satu kelompoknya. Dengan demikian, siswa dalam kelompok mempunyai tanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya sebelum mengambil kuis dalam unit tersebut. Tes untuk akhir dilakukan tanpa bantuan dari teman satu kelompok. Unit-unit yang terkumpul dari masing-masing anggota kelompok dijumlah dan jumlah dari unit setiap kelompok yang memenuhi criteria mendapat sertifikat atau penghargaan.
5. Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Model CIRC merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang khusus diterapkan pada pembelajaran membaca dan menulis di sekolah. Dalam model CIRC, siswa dibagi dalam kelompok berdasarkan tingkat kecepatan membacanya. Dalam kelompok tersebut, mereka saling bertukar informasi mengenai bacaan yang mereka baca, memprediksi bagaimana akhir dari suatu cerita naratif, menuliskan respon mengenai bacaan dan sebagainya. Melalui belajar kelompok siswa juga dilatih untuk mencari ide utama bacaan yang mereka baca.
D. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Teknik mengajar jigsaw dikembangkan oleh Aronson et.al (Lie, 2002:69)
sebagai metode cooperative learning. Teknik ini bisa digunakan dalam pengajaran
membaca, menulis, mendengarkan, ataupun berbicara. Teknik ini menggabungkan
kegiatan membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara. Pendekatan ini bisa
pula digunakan dalam beberapa mata pelajaran, seperti ilmu pengetahuan alam,
ilmu pengetahuan sosial, matematika, agama, dan bahasa. Teknik ini cocok untuk
semua kelas/tingkatan. Selain itu, siswa bekerja dengan sesama siswa dalam
suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah
informasi dan meningkatkan ketrampilan berkomunikasi.
Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya
mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan
mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan
demikian, “siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama
secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan”. Para anggota dari
tim-tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk diskusi (tim ahli)
saling membantu satu sama lain tentang topik pembelajaran yang ditugaskan
kepada mereka. Kemudian siswa-siswa itu kembali pada tim/kelompok asal untuk
menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain tentang apa yang telah mereka
pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli.
Pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, terdapat kelompok asal
dan kelompok ahli”. Kelompok asal, yaitu kelompok induk siswa yang
beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang
beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli. Kelompok ahli,
yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang
ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan
tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada
anggota kelompok asal.
Para anggota dari kelompok asal yang berbeda, bertemu dengan topik
yang sama dalam kelompok ahli untuk berdiskusi dan membahas materi yang
ditugaskan pada masing-masing anggota kelompok serta membantu satu sama lain
untuk mempelajari topik mereka tersebut. Setelah pembahasan selesai, para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
anggota kelompok kemudian kembali pada kelompok asal dan mengajarkan pada
teman sekelompoknya apa yang telah mereka dapatkan pada saat pertemuan di
kelompok ahli. Jigsaw didesain selain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab
siswa secara mandiri juga dituntut saling ketergantungan yang positif (saling
memberi tahu) terhadap teman sekelompoknya. Selanjutnya di akhir pembelajaran,
siswa diberi kuis secara individu yang mencakup topik materi yang telah dibahas.
Kunci tipe Jigsaw ini adalah interdependensi setiap siswa terhadap anggota tim
yang memberikan informasi yang diperlukan dengan tujuan agar dapat
mengerjakan kuis dengan baik.
Ada delapan langkah dalam menerapkan metode pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw (Lie, 2002:69), yaitu:
1. Pengajar membagi bahan pelajaran yang akan diberikan menjadi empat bagian. 2. Sebelum bahan pelajaran diberikan, pengajar memberikan pengenalan
mengenai topik yang akan dibahas dalam bahan pelajaran untuk hari itu. Pengajar bisa menuliskan topik di papan tulis dan menanyakan apa yang siswa ketahui mengenai topik tersebut. Kegiatan brainstorming ini dimaksudkan untuk mengaktifkan skemata siswa agar lebih siap menghadapi bahan pelajaran yang baru.
3. Siswa dibagi dalam kelompok berempat 4. Bagian pertama bahan diberikan kepada siswa yang pertama, sedangkan siswa
yang kedua menerima bagian yang kedua. Demikian seterusnya. 5. Siswa disuruh membaca atau mengerjakan bagian mereka masing-masing. 6. Siswa saling berbagi mengenai bagian yang dibaca atau dikerjakan masing-
masing. Dalam kegiatan ini, siswa bisa saling melengkapi dan berinteraksi antara satu dengan yang lainnya.
7. Khusus untuk kegiatan membaca, kemudian pengajar membagikan bagian cerita yang belum terbaca kepada masing-masing siswa. Siswa membaca bagian tersebut.
8. Kegiatan ini bisa diakhiri dengan diskusi mengenai topik dalam bahan pelajaran hari itu. Diskusi bisa dilakukan antara pasangan atau dengan seluruh kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Kelebihan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw:
1. Dapat mengembangkan hubungan antar pribadi posistif diantara siswa yang
memiliki kemampuan belajar berbeda
2. Menerapkan bimbingan sesama teman
3. Rasa harga diri siswa yang lebih tinggi
4. Memperbaiki kehadiran
5. Penerimaan terhadap perbedaan individu lebih besar
6. Sikap apatis berkurang
7. Pemahaman materi lebih mendalam
8. Meningkatkan motivasi belajar
Kelemahan metode kooperatif jigsaw
1. Jika guru tidak meningkatkan agar siswa selalu menggunakan ketrampilan-
ketrampilan kooperatif dalam kelompok masing-masing maka dikhawatirkan
kelompok akan macet
2. Jika jumlah anggota kelompok kurang akan menimbulkan masalah, misal jika ada
anggota yang hanya membonceng dalam menyelesaikan tugas-tugas dan pasif
dalam diskusi
3. Membutuhkan waktu yang lebih lama apalagi bila ada penataan ruang belum
terkondisi dengan baik , sehingga perlu waktu merubah posisi yang dapat juga
menimbulkan gaduh.
Variasi dalam metode ini yaitu sebagai berikut: jika tugas yang dikerjakan
cukup sulit, siswa bisa membentuk kelompok para ahli. Siswa berkumpul dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
siswa yang lain yang mendapatkan bagian yang sama dari kelompok lain. Mereka
bekerja sama mempelajari atau mengerjakan bagian tersebut. Kemudian, masing-
masing siswa kembali ke kelompoknya sendiri dan membagikan apa yang telah
dipelajarinya kepada rekan-rekan dalam kelompoknya.
E. Keaktifan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997:17) aktivitas diartikan
sebagai keaktifan, kegiatan, kesibukan. Kata aktivitas berasal dari bahasa Inggris
dari kata activity yang berarti kegiatan (Budiono, 1998:13). Sedangkan dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer disebut aktivitas berasal dari kata
kerja yang berarti giat, rajin, selalu berusaha, bekerja atau belajar dengan sungguh-
sungguh supaya mendapat prestasi yang gemilang. Aktivitas peserta didik dalam
menjalani proses belajar mengajar adalah salah satu kunci keberhasilan pencapaian
peranan pendidikan. Aktivitas merupakan asas penting dalam asas didaktik karena
belajar sendiri merupakan suatu kegiatan dan tanpa adanya kegiatan tidak mungkin
seseorang belajar. Aktivitas sendiri tidak hanya aktivitas fisik saja tetapi juga
aktivitas psikis. Aktivitas fisik adalah peserta didik giat-aktif dengan anggota
badan, membuat sesuatu, bermain ataupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan
mendengarkan, melihat hanya pasif. Sedangkan aktivitas psikis adalah peserta
didik yang daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau banyak berfungsi
dalam rangka pengajaran (Ahmad Rohani, 2004:6).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Dalam konsep belajar aktif pengetahuan merupakan pengalaman pribadi
yang diorganisasikan dan dibangun melalui proses belajar bukan merupakan
pemindahan pengetahuan yang dimiliki guru kepada anak didiknya. Sedangkan
mengajar merupakan upaya menciptakan lingkungan agar siswa dapat memperoleh
pengetahuan melalui keterlibatan secara aktif dalam kegiatan belajar. Menurut
Piaget (Pardjono, 2001:2006), ada 4 prinsip belajar aktif, yaitu: (1) siswa harus
membangun pengetahuannya sendiri, sehingga bermakna, (2) cara belajar yang
paling baik adalah jika mereka aktif dan berinteraksi dengan objek yang konkrit,
(3) belajar harus berpusat pada siswa dan bersifat pribadi. Jadi dalam proses
belajar mengajar, siswalah yang harus membangun pengetahuannya sendiri.
Sedangkan guru berperan untuk menciptakan kondisi yang kondusif dan
mendukung bagi terciptanya pembelajaran yang bermakna. Siswa (peserta didik)
harus mengalami dan berinteraksi langsung dengan obyek yang nyata. Jadi belajar
harus dialihkan yang semula berpusat pada guru menjadi pembelajaran yang
berpusat pada siswa. Sekolah merupakan sebuah miniatur dari masyarakat maka
dalam proses pembelajaran harus terjadi saling kerjasama dan interaksi antar
berbagai komponen yang terbaik. Pendidikan modern lebih menitik beratkan pada
aktivitas sejati, dimana siswa belajar dengan mengalaminya sendiri pengetahuan
yang dia pelajari. Dengan mengalami sendiri, siswa memperoleh pengetahuan
pemahaman dan ketrampilan serta perilaku lainnya, termasuk sikap dan nilai.
Beberapa aktivitas siswa pendidikan saat ini menghendaki peranan aktivitas siswa
dalam kegiatan interaksi dalam pembelajaran. Hal ini tidak berarti guru pasif atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
tidak aktif dalam pembelajaran berlangsung, tetapi guru berperan sebagai
pembimbing dan fasilitator agar siswa menjadi lebih aktif dan kreatif belajar.
Herman Handoyo (Rias, 1988:121-123) mengklasifikasikan aktivitas
belajar atau yang menurutnya disebut aktivitas intelektual siswa, seperti pada
uraian di bawah :
1. Menguji. Pada waktu guru memberikan materi, guru hendaknya melibatkan intelektual siswa yaitu dengan menguji dan eksplorasi situasi. Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mengabstraksi dan menemukan. Mengabstraksi berarti mengidentifikasi esensi dari bentuk atau struktur dari hal yang diketahui sedangkan menemukan berarti menghasilkan sesuatu yang dianggap baru dengan menggunakan imajinasi, pikiran atau eksperimen.
2. Mengungkapkan. Aktivitas ini mengharapkan siswa dapat menghasilkan kata, kalimat, bagan atau tabel dengan menggunakan simbol yang sesuai dengan situasi masalahnya. Ini merupakan proses belajar untuk mengkonstruksi model-model dari situasi masalah yang dihadapi.
3. Membuktikan. Apabila siswa sudah berhasil merumuskan sesuatu, mereka perlu membuktikan berdasarkan argument atau alasan yang terstruktur.
4. Mengaplikasikan masalah. Konsep dan prosedur yang telah diketahui perlu diaplikasikan ke situasi baru. Dalam mengaplikasikan mungkin siswa harus dapat mengabstraksikan.
5. Menyelesaikan masalah. Dari suatu masalah komplek yang dihadapai namun belum pernah diselesaikan, seorang siswa harus menyelesaikan dengan konsep atau teorema serta prosedur yang telah dikuasai.
6. Mengkomunikasikan. Aktivitas ini berupa pertukaran informasi diantara siswa, masing – masing dengan menggunakan simbol yang sama. Para siswa harus mendapat kesempatan untuk menyatakan gagasan secara verbal dan tertulis, mengkomprehensikan dan menginterpretasikan gagasan – gagasan yang nyatakan siswa lain.
Klasifikasi aktivitas belajar dari Herman Hudoyo di atas menunjukkan
bahwa aktivitas dalam pembelajaran cukup kompleks dan bervariasi. Aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
disini tidak hanya terbatas pada aktivitas jasmani saja yang dapat secara langsung
diamati tetapi juga meliputi aktivitas rohani.
Dalam belajar sangat diperlukan adanya suatu aktivitas, sebab pada
prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku menjadi
kegiatan. Tidak akan ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya
aktivitas merupakan prinsip atau dasar yang sangat penting dalam interaksi belajar
mengajar. Aktivitas tersebut tidak hanya dilakukan di dalam kelas saja oleh siswa,
tetapi juga harus dilakukan di luar kelas, kapanpun, dimanapun agar mendapat
prestasi yang baik. Bisaa melakukan, seperti halnya aktif mengerjakan tugas-tugas
yang diberikan oleh guru, rajin belajar setiap waktu tanpa ada harus menunggu
disuruh, rajin membaca buku-buku yang berkaitan dengan materi yang
disampaikan oleh guru, rajin mencoba mengerjakan soal-soal yang terdapat di
dalam buku, dan juga melakukan aktivitas lainnya untuk meningkatkan prestasi.
Kecenderungan dewasa ini menganggap bahwa anak adalah makhluk yang
aktif. Anak mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan
aspirasinya sendiri. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain, belajar hanya
mungkin terjadi apabila anak aktif sendiri. Bruner (Erizal Gani,2003)
mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses yang terjadi secara bertahap
(episode). Episode tersebut terdiri dari informasi, transformasi, dan evaluasi.
Informasi menyangkut materi yang akan diajarkan, transformasi berkenaan dengan
proses memindahkan materi, dan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
untuk melihat sejauh mana keberhasilan proses yang telah dilakukan oleh
pembelajar dan pengajar.
Hal tersebut menunjukkan bahwa setiap orang yang belajar harus aktif
sendiri, tanpa adanya aktivitas, maka proses belajar tidak mungkin terjadi. Jadi
jelas bahwa dalam kegiatan belajar, siswa yang sebagai subyek haruslah aktif
berbuat. Dengan kata lain bahwa dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas,
tanpa aktvitas, belajar tidak akan mungkin berlangsung dengan baik.
Ada beberapa hal untuk mengetahui keaktifan siswa di dalam proses
pembelajaran, meliputi beberapa hal :
1. Keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat.
2. Interaksi siswa dalam kelompok kooperatif.
3. Keberanian siswa dalam bertanya.
4. Kemampuan siswa dalam mengerjakan lembar kerja.
5. Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan.
Sejalan dengan hal di atas, menurut Sriyono (Http://learning-
withme.blogspot.com/2006/09/pembelajaran.html) aktivitas adalah segala kegiatan
yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani. Aktivitas siswa selama proses
belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk
belajar. Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama
proses belajar mengajar. Kegiatan-kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat,
mengerjakan tugas-tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa bekerja sama
dengan siswa lain, serta tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Aktifnya
siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya
keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa dikatakan memiliki keaktifan
apabila ditemukan ciri-ciri perilaku seperti: sering bertanya kepada guru atau siswa
lain, mau mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, mampu menjawab
pertanyaan, senang diberi tugas belajar, dan lain sebagainya. Semua ciri perilaku
tersebut pada dasarnya dapat ditinjau dari dua segi yaitu segi proses dan dari segi
hasil.
F. Prestasi belajar
Prestasi adalah kecakapan nyata dan dapat diukur secara langsung dengan
menggunakan tes. Karena dapat diukur maka bersifat sementara dan dapat
dipengaruhi beberapa faktor yang ada. Winkel (1984:64) mengemukakan bahwa
prestasi itu bukti usaha yang dapat dicapai. Jadi kesimpulannya bahwa prestasi
belajar adalah hasil usaha yang dapat diukur secara langsung dan menggunakan
tes. Sementara itu menurut Surakhmad (1990:700) prestasi belajar adalah
pemahaman pengetahuan/keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran
yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angkanilai yang diberikan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Slameto (1998:56) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar antara lain faktor intern dan faktor ekstern. Adapun
penjelasan faktor intern, yaitu faktor jasmaniah terdiri atas kesehatan dan cacat
tubuh dan faktor psikologis terdiri atas intelegensi perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan dan kelelahan, sedangkan penjelasan faktor ekstern antara lain: (a)
faktor keluarga terdiri atas cara orang tua mendidik, relasi antar anggota, suasana
rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga, (b) faktor sekolah terdiri atas
metode belajar, kurikulum, relasi antar guru dan siswa, relasi antar siswa dengan
siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, keadaan gedung, metode
belajar dan tugas belajar, dan (c) faktor masyarakat terdiri atas kegiatan siswa
dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.
G. Mata Pelajaran Ekonomi
Menurut Fajar (2002:128), ekonomi merupakan mata pelajaran yang
mengkaji tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya yang banyak, bervariasi, dan berkembang dengan sumber daya yang ada
melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi. Ruang lingkup
mata pelajaran ekonomi dimulai dari masalah-masalah ekonomi yang terjadi dalam
kehidupan. Adapun ruang lingkupnya adalah perilaku ekonomi dan kesejahteraan,
mencakup aspek-aspek ekonomi, ketergantungan, spesialisasi dan pembagian
kerja, perkoperasian, kewirausahaan dan pengelolaan keuangan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Sedangkan menurut kurikulum tingkat satuan pendidikan, ekonomi merupakan
ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
yang bervariasi dan berkembang dengan sumberdaya yang ada melalui pilihan-
pilihan kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.
H. Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan terjemahan dari classroom
action research (CAR), yaitu suatu action research yang dilakukan di kelas. Ada
tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang
dapat diterangkan (Arikunto, 2006:3) :
1. Penelitian Penelitian berhubungan dengan suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan Tindakan berhubungan dengan sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.
3. Kelas Pengertian ruang kelas tidak terikat hanya pada ruang kelas, tetapi mengandung pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata ini yaitu (1)
penelitian, (2) tindakan, dan (3) kelas, dapat disimpulkan bahwa penelitian
tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersama.
Sedangkan menurut Wibawa (Susento, 2007:1), PTK adalah kajian yang
dilakukan secara sistematis dan reflektif terhadap berbagai tindakan yang
dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar, yang bertujuan untuk
memperbaiki kualitas pembelajaran. Sejalan dengan itu, Kemmis dan McTaggart
(Wibawa, 2003) berpendapat bahwa penelitian tindakan adalah suatu bentuk
refleksi diri secara kolektif dan dilakukan oleh anggota-anggota komunitas dalam
situasi social untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan praktek-praktek sosial.
Sementara itu menurut Rustam (2004:1), PTK merupakan sebuah
penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang,
melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif
dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar
siswa dapat meningkat. Gwynn Mettetal (2001:7) juga menyebutkan classroom
action research is a method of finding out what works best in your own classroom
so that you can improve student learning.
Menurut Wibawa (Susento,2007:3), pelaksanaan PTK oleh guru akan
meningkatkan mutu hasil pengajaran, mengembangkan ketrampilan guru,
meningkatkan relevansi dan efisiensi pengelolaan pembelajaran, dan
menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru. Dalam website PPPG Tertulis
Bandung menjelaskan manfaat PTK sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
1. Inovasi pembelajaran Dalam inovasi pembelajaran guru perlu selalu mencoba untuk mengubah, mengembangkan, dan meningkatkan gaya mengajarnya agar mampu melahirkan model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kelasnya. Dalam konteks ini, guru selalu berhadapan dengan siswa yang berbeda dari tahun ke tahun. Oleh sebab itu, jika guru melakukan PTK dari kelasnya sendiri, dan berangkat dari persoalannya sendiri, kemudian menghasilkan solusi terhadap persoalan tersebut, maka secara tidak langsung telah terlibat dalam proses inovasi pembelajaran.
2. Pengembangan kurikulum di sekolah dan di kelas Untuk kepentingan pengembangan kurikulum pada level kelas, PTK akan sangat bermanfaat sebagai salah satu sumber masukan. Hal ini terjadi karena proses reformasi kurikulum secara teoritik tidak netral. Sebaliknya proses tersebut akan dipengaruhi oleh gagasan-gagasan yang saling berhubungan mengenai hakikat pendidikan, pengetahuan, dan pengajaran. PTK dapat membantu guru untuk lebih dapat memahami hakikat tersebut secara empiric, dan bukan sekedar pemahaman yang bersifat teoritik.
3. Peningkatan profesionalisme guru Guru yang profesional, tidak akan merasa enggan melakukan berbagai perubahan dalam praktik pembelajaran sesuai dengan kondisi kelasnya. PTK merupakan salah satu media yang dapat digunakan oleh guru untuk memahami apa yang terjadi di kelas, dan kemudian meningkatkannya menuju kearah perbaikan-perbaikan secara profesional. Guru yang profesional perlu melihat dan menilai sendiri secara kritis terhadap praktik pembelajarannya di kelas. Dengan melihat unjuk kerjanya sendiri, kemudian merefleksikan , dan lalu memperbaiki, guru pada akhirnya akan mendapat otonomi secara profesional.
Di dalam PTK, ada beberapa tahap perencanaan yang terdiri atas
mengidentifikasi masalah, menganalisis dan merumuskan masalah, serta
merencanakan perbaikan (Rustam, 2004:4)
1. Mengidentifikasi dan menetapkan masalah Selama mengajar kemungkinan guru menemukan berbagai masalah baik yang bersifat pengelolaan kelas maupun instruksional. Agar mampu merasakan dan mengungkapkan adanya masalah, maka seorang guru dituntut jujur pada diri sendiri melihat pembelajaran yang dikelolanya. Setelah mengetahui permasalahan, selanjutnya melakukan analisis dan merumuskan masalah agar dapat dilakukan tindakan.
2. Menganalisis dan merumuskan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Jika masalah sudah ditetapkan, maka masalah itu perlu dianalisis dan dirumuskan. Tujuannya adalah agar paham akan hakikat masalah yang dihadapi.
3. Merencanakan tindakan perbaikan Berdasarkan rumusan masalah, guru mencoba mencari cara untuk memperbaiki atau mengatasi masalah tersebut. Dalam langkah ini guru merancang tindakan perbaikan, rencana tindakan perbaikan dituangkan dalam rencana pembelajaran.
Dalam pelaksanaan PTK terdapat beberapa siklus di dalamnya, tiap-tiap
siklus terdiri dari empat langkah sebagai berikut (Susento, 2007:4)
a. Perencanaan Merumuskan tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan perubahan yang diinginkan.
b. Tindakan Melaksanakan tindakan tersebut dalam proses pembelajaran.
c. Observasi Mengamati hasil tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa
d. Refleksi Mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil tindakan dari pelbagai kriteria.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Gambar 2.1
Proses Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Keterangan Gambar 2.1 :
1. Perencanaan tindakan
Perencanaan tindakan hendaknya memanfaatkan secara optimal
teori-teori yang relevan dan pengalaman-pengalaman yang telah
diperoleh dari masa lalu dalam kegiatan pembelajaran/penelitian
yang sebidang. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk diterapkan di dalam
kelas.
Pelaksanaan Tindakan
Observasi
Refleksi
Perencanaan Tindakan
Pelaksanaan Tindakan
Observasi
Refleksi
Perencanaan Tindakan
Siklus 1
Siklus ke‐n
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2. Pelaksanaan tindakan
Jika perencanaan telah selesai dilakukan, maka skenario tindakan
dapat dilaksanakan dalam situasi pembelajaran yang aktual
menggunakan metode jigsaw sesuai dengan rencana yang telah
disusun. Untuk menjamin mutu kegiatan pembelajaran, guru atau
tim peneliti dapat memodifikasi tindakan walaupun implementasi
sedang dalam proses, tetapi jika tidak terlalu mendesak perubahan
dapat dilakukan setelah satu siklus selesai.
3. Observasi
Pada saat pelaksanaan tindakan, kegiatan observasi dilakukan
secara bersamaan. Secara umum, kegiatan observasi dilakukan
untuk merekam proses yang terjadi selama pembelajaran
berlangsung. Mengingat kegiatan observasi menyatu dalam
pelaksanaan tindakan, maka perlu dikembangkan sistem dan
prosedur observasi yang mudah dilakukan. Dalam hal ini peneliti
mengobservasi guru, siswa, dan kelas. Adapun salah satu bentuk
observasi yang digunakan adalah catatan anekdotal. Suatu
observasi anekdotal yang baik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Pengamatan harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa
yang terjadi di dalam kelas
b. Tujuan, batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas
c. Hasil pengamatan dicatat dengan lengkap dan hati-hati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
d. Pengamatan harus dilakukan secara obyektif
4. Refleksi
Pada dasarnya refleksi merupakan kegiatan analisis-sintesis,
interpretasi, dan eksplanasi (penjelasan) terhadap semua informasi
yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Refleksi merupakan
bagian yang amat penting untuk memahami dan memberikan
makna terhadap proses dan hasil (perubahan) yang terjadi sebagai
akibat adanya tindakan (intervensi) yang dilakukan. Komponen-
komponen refleksi dapat digambarkan pada Gambar 2.2 berikut
ini:
Gambar 2.2
Komponen-komponen Refleksi
Penyimpulan
Pemaknaan
Penjelasan Tindak Lanjut
Analisis
Siklus Berikutnya
Pemanfaatan
Pemantapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Keterangan Gambar 2.2 :
Pada dasarnya refleksi merupakan kegiatan analisis-sintesis,
interpretasi, dan eksplanasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang
diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Informasi yang terkumpul perlu diurai,
dicari kaitannya antara yang satu dengan yang lainnya, dibandingkan dengan
pengalaman sebelumnya, dikaitkan dengan teori tertentu atau hasil penelitian
yang relevan. Melalui proses refleksi yang mendalam dapat ditarik
kesimpulan yang mantap dan tajam. Refleksi merupakan bagian yang amat
penting untuk memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil
(perubahan) yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan (intervensi) yang
dilakukan. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan langkah selanjutnya
dalam upaya untuk menghasilkan perbaikan. Bila hasil perbaikan yang
diharapkan belum tercapai pada siklus 1, maka tindakan perlu dilanjutkan
pada siklus 2, demikian seterusnya hingga siklus yang ketiga. Pada siklus
selanjutnya perlu dilakukan perencanaan kembali. Siklus tersebut merupakan
kesatuan dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan
interpretasi, analisis dan evaluasi, serta refleksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas, yaitu penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian
dengan tindakan substantif yaitu suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin
inkuiri, atau usaha seseorang untuk memahami apa yang terjadi, sambil terlibat
dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan (Hopkins, 1993 :44). Penelitian ini
merupakan salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan
nyata dan proses pengembangan, kemampuan dalam mendeteksi dan
memecahkan masalah.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah SMPN 1 Kalasan Glondong Tirtomartani Kalasan,
Sleman Yogyakarta
2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan bulan Agustus – September 2009.
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII C SMPN 1 Kalasan Yogyakarta.
2. Obyek penelitian
Obyek penelitiannya adalah pelaksanaan pembelajaran ekonomi dengan
menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
D. Prosedur Penelitian
Sebelum mengadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengawali
dengan kegiatan pra-penelitian. Kegiatan ini dilakukan terhadap pembelajaran di
kelas sebelum menggunakan metode jigsaw. Kegiatan yang dilakukan yaitu
mengadakan observasi terhadap situasi awal di dalam kelas yang mencakup
observasi kegiatan guru, observasi kelas, dan observasi terhadap siswa. Selain
dengan observasi, guna mendukung data yang diperoleh peneliti juga
mengadakan wawancara terhadap guru dan siswa. Setelah mengadakan kegiatan
pra-penelitian, peneliti mengadakan penelitian di dalam kelas setelah
menggunakan metode jigsaw.
Penelitian ini direncanakan berlangsung dalam dua siklus. Masing-masing
siklus terdiri dari empat langkah :
1. Perencanaan, merumuskan masalah, menentukan tujuan, dan metode
penelitian serta membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk
meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2. Tindakan, yaitu pelaksanaan rencana tindakan sebagai upaya meningkatkan
keaktifan dan prestasi belajar siswa.
3. Observasi, yaitu pengamatan atas hasil atau dampak pelaksanaan tindakan.
4. Refleksi, yaitu analisis, pemaknaan dan penyimpulan hasil observasi terhadap
kegiatan belajar mengajar dalam upaya untuk meningkatkan keaktifan dan
prestasi belajar siswa.
Secara operasional, penelitian tindakan kelas yang diterapkan dalam
penelitian ini diuraikan sebagai berikut :
a. Siklus pertama.
Kegiatan dalam siklus pertama dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan atau
tatap muka di kelas. Kegiatan yang dilakukan meliputi :
1) Perencanaan
Pada tahap ini, dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa penyiapan
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, yang meliputi:
a) Peneliti dan guru menggali data awal karakteristik siswa untuk
memetakan para siswa berdasarkan kemampuannya dan membagi
siswa secara heterogen menjadi kelompok-kelompok yang
beranggotakan 4-5 orang. Beberapa perangkat yang disiapkan dalam
tahap ini adalah: rencana pembelajaran dengan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw dan materi presentasi.
b) Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi :
(1) Lembar observasi guru dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
(2) Lembar observasi kegiatan guru di kelas
(3) Instrumen pengamatan kelas.
(4) Lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok.
(5) Instrumen refleksi.
2) Tindakan
Pada tahap ini, dilaksanakan implementasi pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw sesuai dengan rencana tindakan, kegiatan yang dilakukan adalah
sebagai berikut :
a) Guru bidang studi ekonomi bertindak sebagai guru yang membimbing
dan mengarahkan siswa.
b) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok dimana masing-masing
kelompok terdiri dari 4-6 anggota/siswa yang memiliki karakteristik
yang heterogen.
c) Setiap kelompok mendapatkan topik dari materi yang akan dibahas
dalam bentuk teks.
d) Setiap siswa dalam anggota kelompok bertanggung jawab untuk
mempelajari suatu bagian dari topik tersebut dan mereka menjadi ahli
pada topik yang menjadi bagiannya.
e) Setiap siswa dipertemukan dengan siswa dari kelompok lain yang
menjadi ahli pada bagian topik yang sama dan mereka mendiskusikan
topik yang menjadi bagiannya tersebut dalam batas waktu tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
f) Setelah setiap kelompok ahli selesai berdiskusi dan sudah menguasai
materi secara individu tentang bagian yang mereka diskusikan, mereka
kembali ke kelompok asalnya dan kemudian memaparkan atau
mengajarkan topik tersebut kepada teman-teman yang lainnya.
g) Kelompok ahli mempresentasikan hasil diskusi.
h) Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dari seluruh
rangkaian pembelajaran
i) Guru mengadakan kuis
3) Observasi
Tahap ini, dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan. Di dalam
tahap ini peneliti mengadakan pengamatan atas dampak dan hasil dari
pelaksanaan tindakan, yaitu keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
Keaktifan siswa tampak dari keberanian mengemukakan pendapat,
bertanya dan menjawab pertanyaan, partisipasi siswa dalam kelompok,
dan kemampuan mengerjakan lembar kerja yang diberikan. Pengamatan
juga direkam dengan menggunakan video camcorder .
4) Refleksi
Pada tahap ini dilaksanakan analisis, pemaknaan, dan penyimpulan hasil
observasi terhadap hasil prestasi belajar siswa. Ada dua macam refleksi
yang dilakukan, yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
a) Refleksi segera setelah suatu pertemuan berakhir, digunakan untuk
mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran dan
pemecahannya untuk perbaikan dalam pertemuan berikutnya.
b) Refleksi pada akhir siklus pertama, digunakan untuk mengetahui
apakah target yang ditetapkan sesuai dengan indikator keberhasilan
tindakan telah tercapai. Secara teknis, peneliti melakukan self-reflection
dahulu terkait dengan keterampilan kooperatif siswa dalam kegiatan
masing- masing fase, kemudian dilakukan refleksi dan diskusi bersama
guru untuk penyempurnaan tindakan dalam siklus kedua.
b. Siklus kedua
Tahap-tahap dan kegiatan-kegiatan pada siklus kedua pada dasarnya sama
dengan siklus pertama, hanya yang membedakan adalah tindakannya. Pada
siklus kedua ini tindakan ditentukan berdasarkan hasil refleksi siklus pertama.
E. Instrumen Penelitian
Beberapa instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :
1. Perencanaan
Dalam tahap ini dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa penyiapan
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan menggunakan :
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Dalam RPP ini guru dan peneliti menetapkan langkah-langkah apa saja
yang akan dilakukan dalam pembelajaran, serta kegiatan-kegiatan apa saja
yang harus dilakukan siswa dalam rangka implementasi tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
perbaikan yang direncanakan. Hal-hal yang terkandung di dalam RPP
yaitu standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator keberhasilan, tujuan
pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, dan strategi/ prosedur
pembelajaran.
b. Grouping
Dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini, siswa
dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri atas 4-5 orang. Adapun
pembagian kelompok di sini telah ditentukan terlebih dahulu oleh guru
mitra sebagai pihak yang lebih mengerti tentang siswa yang heterogen.
2. Tindakan
Tindakan ini merupakan implementasi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
yang telah direncanakan. Instrumen yang dibutuhkan dalam mengukur tingkat
keaktifan dan prestasi belajar siswa dipilah menjadi tiga bagian, yaitu secara
menyeluruh (kelas), kelompok, dan secara individu. Dalam mengukur
keaktifan kelas digunakan lembar observasi keaktifan dan keterlibatan belajar
siswa, sedangkan untuk mengukur keaktifan siswa di dalam kelompok
instrumen yang diperlukan yaitu lembar observasi kegiatan belajar siswa
dalam kelompok.
3. Observasi
Suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara
teliti dan sistematis (Arikunto, 1998:139). Pengumpulan data melalui
observasi dilakukan sendiri oleh peneliti pada kelas yang dijadikan sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
untuk mendapatkan gambaran secara langsung kegiatan belajar siswa di kelas.
Instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini mengacu pada Bergerman,
1992 dan Tantra (2006:15) yang mengacu pada tiga kelompok yaitu:
instrumen untuk mengobservasi guru (observing teacher), instrumen untuk
mengobservasi kelas (observing classroom), dan instrumen untuk
mengobservasi perilaku siswa (observing student).
a. Observasi pendahuluan
1) Instrumen untuk mengobservasi guru (observing teacher)
Dalam penelitian ini, observasi terhadap kegiatan guru dalam proses
belajar mengajar dilakukan peneliti dengan membuat catatan anekdotal
(lampiran 4). Catatan anekdotal berisi tentang jabaran yang bersifat
lebih spesifik mengenai aktivitas yang dilakukan oleh guru selama
pembelajaran.
2) Instrumen untuk mengobservasi kelas (observing classroom)
Dalam penelitian ini, observasi terhadap kegiatan kelas dalam proses
belajar mengajar dilakukan peneliti dengan membuat catatan anekdotal
(lampiran 6). Catatan anekdotal berisi tentang jabaran yang bersifat
lebih spesifik mengenai aktivitas yang terjadi di kelas selama
pembelajaran.
3) Instrumen untuk mengobservasi perilaku siswa (observing student).
Dalam penelitian ini, observasi terhadap aktivitas siswa dalam proses
belajar mengajar dilakukan peneliti dengan membuat catatan anekdotal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
(lampiran 5) dan lembar observasi keaktifan dan keterlibatan siswa
(lampiran 9). Catatan anekdotal di sini berisi tentang jabaran yang
bersifat lebih spesifik tentang aktivitas siswa selama pembelajaran.
b. Observasi saat PTK dilaksanakan
1) Instrumen untuk mengobservasi guru (observing teacher)
Dalam penelitian ini, observasi terhadap kegiatan guru dalam proses
belajar mengajar dilakukan peneliti dengan membuat catatan anekdotal
(lampiran 4) dan dalam bentuk lembar observasi kegiatan guru
(lampiran 7). Catatan anekdotal berisi tentang jabaran yang bersifat
lebih spesifik mengenai aktivitas yang dilakukan oleh guru selama
pembelajaran.
2) Instrumen untuk mengobservasi perilaku siswa (observing student).
Dalam penelitian ini, observasi terhadap perilaku siswa dilakukan
peneliti dengan membuat lembar observasi kegiatan siswa (lampiran
9) untuk mengetahui tingkat keaktifan dan keterlibatan siswa selama
proses belajar mengajar. Di samping itu, peneliti juga membuat
catatan anekdotal (lampiran 5). Catatan anekdotal di sini berisi tentang
jabaran yang bersifat lebih spesifik tentang aktivitas siswa selama
pembelajaran.
3) Instrumen untuk mengobservasi kelas (observing classroom)
Dalam penelitian ini, observasi terhadap aktivitas kelas dalam proses
belajar mengajar dilakukan peneliti dengan membuat catatan anekdotal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
(lampiran 6) dan dalam bentuk instrumen pengamatan kelas (lampiran
8). Catatan anekdotal di sini berisi tentang jabaran yang bersifat lebih
spesifik tentang aktivitas siswa selama pembelajaran.
4. Refleksi
Dalam tahap ini, dilaksanakan analisis, pemaknaan, dan pembuatan
kesimpulan hasil observasi. Instrumen yang diperlukan adalah lembar refleksi
guru (lampiran 11) dan lembar refleksi siswa (lampiran 12)
F. Pengumpulan dan Analisis Data
1. Pengumpulan Data
Data dalam penelitian bersumber dari interaksi guru dan siswa dalam
pembelajaran dan berupa data tindakan belajar atau perilaku belajar yang
dihasilkan dari tindakan yang mengajar. Pengumpulan data dilakukan
dengan:
1) Wawancara
Wawancara digunakan untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas
dilihat dari sudut pandang yang lain (Hopkins, 1993:125). Teknik ini
digunakan untuk mendapatkan data berkaitan dengan aktivitas belajar
siswa serta pandangan dari guru dan siswa terhadap metode jigsaw yang
diterapkan dalam pembelajaran ekonomi.
2) Observasi
Suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara
teliti dan sistematis (Suharsimi Arikunto, 1998:28). Pengumpulan data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
melalui observasi dilakukan sendiri oleh peneliti pada kelas yang
dijadikan sampel untuk mendapatkan gambaran secara langsung kegiatan
belajar siswa dikelas.
3) Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang perencanaan
pembelajaran ekonomi. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data
mengenai jumlah siswa dan latar belakang siswa sebagai dasar
menentukan jumlah kelompok dalam pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Selanjutnya, audio-visual digunakan untuk mendukung 3 teknik terdahulu
dan penguat hasil penelitian.
2. Analisis Data
Analisis data yang dilakukan secara deskriptif dan komparatif untuk
mengetahui perkembangan keaktifan siswa di dalam proses pembelajaran.
a) Analisis Deskriptif
Data hasil observasi dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif
yaitu dengan pemaparan (deskripsi) data/informasi tentang suatu gejala
yang diamati dalam proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, dan tingkat keberhasilan dari metode kooperatif tipe jigsaw
sebagaimana adanya dalam bentuk paparan naratif maupun tabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
b) Analisis Komparatif
Analisis komparatif dilakukan untuk melihat perkembangan keaktifan
belajar siswa dari waktu ke waktu khususnya pada masa pra penelitian,
siklus pertama, dan siklus kedua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Lingkungan Sekolah
SMP Negeri 1 Kalasan berada di tepi jalan raya Negara yang
menghubungkan Yogyakarta dan Surakarta, berdekatan dengan kantor
pemerintah yaitu Kepolisian sektor Kalasan, Rumah Sakit Bhayangkara dan
Koramil Kalasan. SMP NEGERI 1 KALASAN beralamat di jl.Solo Km 14,
Glondong, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Dalam hal keamanan,
lokasi sekolah berdekatan dengan Kepolisian sektor Kalasan, Koramil
Kalasan dan pihak sekolah telah memiliki Satuan Pengamanan (Satpam)
berjumlah 2 (dua) orang dan penjaga malam yang cukup memadai, yang siap
mengamankan keadaan sekolah. Selain itu, masyarakat sekitar dengan penuh
kesadaran ikut menjaga semua aset milik sekolah.
B. Visi dan Misi
VISI
UNGGUL PRESTASI, TANGGUH DALAM IMTAQ SERTA CINTA
BANGSA DAN NEGARA
Dengan Indikator :
1. Unggul dalam Perolehan Nilai ujian Nasional
2. Unggul dalam disiplin
3. Unggul dalam aktivitas keagamaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
4. Unggul dalam kesenian
5. Unggul dalam perilaku mewujudkan Lingkungan Sekolah yang Sehat,
Nyaman dan Asri
6. Unggul dalam Olah Raga
7. Unggul dalam bersopan santun
8. Unggul berkomunikasi dalam Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin
9. Unggul dalam penggunaan Komputer, Karya Ilmiah Remaja ,Kesenian
dan Ketrampilan dan materi olimpiade sain.
MISI
1. Efektivitas pembelajaran dan bimbingan agar siswa berkembang
secara optimal sesuai potensi yang dimiliki.
2. Melaksanakan pendisiplinan terhadap semua komponen sekolah sehingga
Melaksanakan penanaman nilai-nilai dan penerapan lingkungan sekolah
yang sehat, nyaman dan asri
3. Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran
agama yang dianut, mencintai Bangsa dan Negara, berbudaya serta arif
dalam bertindak.
4. Melatih peserta didik menguasai Seni Batik, Seni Tari, Seni Suara, Seni
Karawitan, Drumband, Kerajinan dan Ketrampilan.
5. Melaksanakan penanaman nilai-nilai dan penerapan lingkungan sekolah
yang sehat, nyaman dan asri
6. Melatih peserta didik menguasai dan terampil berolahraga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
7. Membudayakan peserta didik untuk sopan santun dalam bertindak
8. Mendorong dan membantu setiap siswa dapat berkomunikasi dalam
Berbahasa Inggris dan Bahasa Mandarin.
9. Melatih peserta didik untuk dapat menguasai Komputer, Karya Ilmiah
Remaja, Majalah dinding dan materi olimpiade sain.
C. Tujuan Sekolah
a. Pencapaian Standar Kompetensi Lulusan
Meningkatnya standar kelulusan , pencapaian ketuntasan kompetensi tiap
tahun atau semester, kejuaraan lomba bidang akademik dan non akademik
b. Pencapaian Standar Isi
Menghasilkan kurikulum satuan pendidikan dengan berbagai jenis muatan
kurikulum sesuai ketentuan standar nasional pendidikan
c. Pencapaian Standar Proses
Terlaksananya proses pembelajaran yang efektif, efisien, interaktif,
inspiratif, kreatif, dan memberikan ruang bagi kreativitas dan kemandirian
peserta didik.
d. Pencapaian Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan
Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan baik secara kualitas maupun
kuantitas yang memadai.
e. Pencapaian Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Meningkatnya kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sesuai
Standar Nasional Pendidikan (SNP).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
f. Pencapaian Standar Pengelolaan Pendidikan
Tercapainya efisiensi dan efektivitas dalam penyelenggaraan pendidikan
yang menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
g. Pencapaian Standar Pembiayaan Pendidikan
Tercapainya biaya operasional pendidikan yang sesuai SNP secara teratur
dan berkelanjutan.
h. Pencapaian Standar Penilaian Pendidikan
Terlaksananya proses penilaian sesuai dengan prosedur, mekanisme, dan
instrumen penilaian yang sesuai dengan SNP.
D. Keadaan Sekolah
a) DATA KESISWAAN
Data Siswa 4 (empat tahun terakhir):
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah
(Kls. VII + VIII + IX) Th.
Pelajaran
Jml Pendaftar
(Cln Siswa Baru) Jml
Siswa Jumlah Rombel
Jml Siswa
Jumlah Rombel
Jml Siswa
Jumlah Rombel Siswa Rombel
2004/2005 261 240 6 240 6 238 6 718 18 2005/2006 271 228 6 240 6 240 6 708 18 2006/2007 273 216 6 227 6 238 6 681 18 2007/2008 226 216 6 217 6 228 6 661 18 2008/2009 326 216 6 215 6 216 6 647 18 2009/2010 407 216 6 216 6 216 6 648 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
b) DATA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1) Kepala sekolah
Jenis Kelamin
Nama
L P Usia Pend.
Akhir Masa Kerja
1. Kepala Sekolah Drs. H. Tri Rahardjo, M.Pd L - 56 S2 30
2. Wakil Kepala Sekolah Suharja, S.Pd L - 49 S1 24
2) Guru
Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah
Jumlah dan Status Guru GT/PNS GTT/Guru
Bantu No Tingkat Pendidikan
L P L P
Jumlah
1. S3/S2 3 3 - - 6 2. S1 12 18 6 4 40 3. D-4 - - - - - 4. D3/Sarmud 1 - 1 5. D2 - - - - - 6. D1 - - - - - 7. ≤ SMA/sederajat - - - - -
Jumlah 15 22 6 4 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang
pendidikan (keahlian)
Jumlah guru dengan latar belakang pendidikan sesuai
dengan tugas mengajar
Jumlah guru dengan latar belakang pendidikan yang
TIDAK sesuai dengan tugas mengajar No. Guru
D1/D2 D3/
Sarmud
S1/D4 S2/S3 D1/D2 D3/
Sarmud
S1/D4 S2/S3
Jumlah
1. IPA - - 1 2 - - - - 3 2. Matematika - - 5 2 - - - - 7 3. Bahasa Indonesia - 1 4 - - - - - 5 4. Bahasa Inggris - - 3 1 - - - - 4 5. Pendidikan
Agama - - 5 - - - - - 5
6. IPS - - 5 - - - - - 5 7. Penjasorkes - - 2 1 - - - - 3 8. Seni Budaya - - 2 - - - - - 2 9. PKn - - 2 - - - - - 2 10. IK/Keterampilan - - 5 - - - - - 5 11. BK - - 4 - - - - - 4 12. Lainnya: Bhs
Jawa -
-
2
-
-
-
-
-
2
Jumlah - 1 40 6 - - - - 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Pengembangan kompetensi/profesionalisme guru
Jumlah Guru yang telah mengikuti kegiatan
pengembangan kompetensi/profesionalisme No Jenis Pengembangan
Kompetensi Laki-laki Jumlah Perempuan Jumlah
1. Penataran KBK/KTSP 21 26 47 2. Penataran Metode
Pembelajaran (termasuk
CTL) 21 26 47
3. Penataran PTK 21 26 47 4. Penataran Karya Tulis Ilmiah 10 15 25 5. Sertifikasi
Profesi/Kompetensi 9 10 19
6. Penataran PTBK 4 4 8 7. Penataran lainnya: ......... 21 26 47
Prestasi guru
Perolehan kejuaraan 1 sampai 3 dalam 3 tahun terakhir No. Jenis lomba
Tingkat Jumlah Guru Nasional Provinsi
1. Lomba PTK
Kab/Kota Nasional Provinsi
2. Lomba Karya tulis Inovasi Pembelajaran
Kab/Kota Nasional Provinsi
3. Lomba Guru Berprestasi
Kab/Kota 1 Nasional 1 Provinsi 1
4. Lomba lainnya: .......... Kepala Sekolah Berprestasi
Kab/Kota 1 Nasional Provinsi
5.
Kab/Kota -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
- Tenaga Kependidikan: Tenaga Pendukung
-
Jumlah tenaga pendukung dan
kualifikasi pendidikannya
Jumlah tenaga
pendukung Berdasarkan
Status dan Jenis
Kelamin
PNS Honorer
No. Tenaga pendukung
≤
SMP
SMA D1 D2 D3 S1
L P L P
Jumlah
1. Tata Usaha 1 6 - - - 1 3 2 1 2 8
2. Perpustakaan - 1 - - - - - - - 1 1
3. Laboran lab. IPA - 1 - - - - - - - 1 1
4. Teknisi lab.
Komputer - - - - - - - - - - -
5. Laboran lab. Bahasa - - - - - - - - - - -
6. PTD (Pend Tek.
Dasar) - - - - - - - - - - -
7. Kantin - 1 - - - - - - 1 1
8. Penjaga Sekolah 1 2 - - - - - - 2 - 2
9. Tukang Kebun - - - - - - - - 1 - 1
10. Keamanan - 2 - - - - - - 2 - 2
11. Lainnya: ...................
Jumlah 2 13 - - - 1 3 2 6 5 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
c) DATA RUANG DAN LAPANGAN
Data Ruang Belajar (Kelas)
Jumlah dan ukuran
Kondisi Ukuran
7x9 m2 (a) Ukuran
> 63m2 (b) Ukuran
< 63 m2 ©Jumlah (d) =(a+b+c)
Jml. Ruang lainnya
yg digunakan untuk r. Kelas
(e)
Jumlah ruang yg digunakan u. R.
Kelas
(f)=(d+e)
Baik 16 2 - 18
Rsk ringan - - - -
Rsk sedang - - - -
Rsk Berat - - - -
Rsk Total - - - -
- ruang, yaitu:
-
Keterangan kondisi:
Baik Kerusakan < 15% Rusak ringan 15% - < 30% Rusak sedang 30% - < 45% Rusak berat 45% - 65% Rusak total >65%
Data Ruang Belajar Lainnya
Jenis Ruangan Jumlah (buah) Ukuran
(pxl) Kondisi*) Jenis Ruangan Jumlah
(buah) Ukuran (pxl)
Kondisi
1. Perpustakaan 1 15 x 8 Baik 6. Lab. Bahasa - - -
2. Lab. IPA 1 15 x 8 Baik 7. Lab. Komputer 1 12 x 7 Baik
3. Ketrampilan 1 18 x 8 Baik 8. PTD - - -
4. Multimedia - - - 9. Serbaguna/aula 1 18 x 8 Baik
5. Kesenian 2 12 x 8 Baik
10. ……………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Data Ruang Kantor
Jenis Ruangan Jumlah (buah) Ukuran
(pxl) Kondisi*)
1. Kepala Sekolah 1 6 x 4 Baik
2. Wakil Kepala
Sekolah
1 3 x 3 Baik
3. Guru 1 10 x 15 Baik
4. Tata Usaha 1 8 x 7 Baik
5. Tamu 1 6 x 3 Baik
Lainnya: BK 1 9 x 6 Baik
Data Ruang Penunjang
Jenis Ruangan Jumlah (buah) Ukuran
(pxl) Kondisi*) Jenis Ruangan Jumlah
(buah) Ukuran (pxl)
Kondisi
1. Gudang 1 3 x 7 Baik 11. Hall/lobi 1 3 x 7 Baik
2. Dapur 1 3 x 8 Baik 12. Kantin 1 4 x 6 Baik
3. R. Musik 1 10 x 5 Baik
13. Rumah Pompa/
Menara Air 1 4 x 6 Baik
4. KM/WC Guru 2 1 ½ x 2
Baik 14. Bangsal
Kendaraan 1 4 x 6 Baik
5. KM/WC
Siswa 15 1½x1½ Baik
15. Rumah Penjaga 1 4 x 6 Baik
6. UKS 1 6 x 7 Baik 16. Pos Jaga 1 4 x 6 Baik
7. OSIS 1 3 x 4 Baik 17. Perpustakaan 1 10 x 15 Baik
8. Ibadah 1 13 x 7 Baik 18. Ketrampilan 1 10 x 36 Baik
9. Ganti 1 3 x 4 Baik 19. R. Komputer 1 9 x 12 Baik
10. Koperasi 1 3 x 4 Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Lapangan Olahraga dan Upacara
Lapangan Jumlah
(buah) Ukuran (pxl) Kondisi Keterangan
1. Lapangan Olahraga
a.Basket
b.Tenis meja
c. Sepak bola
d.Voly
e. Bulu tangkis
1
3
1
1
1
28 x 14
2,74 x 1,525
110 x
18 x 9
13,40 x 6, 10
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
2. Lapangan Upacara 1 120 x 100 Baik
d) DATA KEPEMILIKAN TANAH
Kepemilikan Tanah : Pemerintah/pribadi/menyewa
Status Tanah : SHM/HGB/Akte Jual Beli
Luas Lahan/Tanah : 8000,15 m2 (ditambah 1250
m2 dalam proses pembelian)
Luas Tanah Terbangun : 1641,5 m2
Luas Tanah Siap Bangun : - m2
Luas Lantai Atas Siap Bangun : - m2
*) Coret yang tidak perlu
Lampirkan rencana tapak (site plan) sekolah skalatis (berskala) dengan
ukuran kertas minimal A4.
e) Perabot (furniture) utama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Perabot ruang kelas (belajar)
Perabot Jumlah dan kondisi meja
siswa Jumlah dan kondisi kursi
siswa Almari + rak
buku/alat Papan tulis No. Jumlah ruang
kelas
Jml
Bai
k
Rsk
. R
inga
n R
sk.
Ber
at
Jml
Bai
k
Rsk
. R
inga
n R
sk.
Ber
at
Jml
Bai
k
Rsk
. R
inga
n R
sk.
Ber
at
Jml
Bai
k
Rsk
. R
inga
n R
sk.
Ber
at
18 360 360
- - 720 720
- -
18
18
-
-
18
18
Perabot ruang belajar lainnya
Perabot
Meja Kursi Almari + rak buku/alat Lainnya
No. Ruang
Jml
Bai
k
Rsk
. R
inga
n R
sk.
Ber
at
Jml
Bai
k
Rsk
. R
inga
n R
sk.
Ber
at
Jml
Bai
k
Rsk
. R
inga
n R
sk.
Ber
at
Jml
Bai
k
Rsk
. R
inga
n R
sk.
Ber
at
1. Perpustakaan 18 18 - - 40 40 - - 14 14 - - - - - -
2. Lab. IPA 22 22 - - 45 45 - - - - - - - - - -
3. Ketrampilan 22 22 - - 41 41 - - 5 5 - - - - - -
4. Multimedia - - - - - - - - - - - - - - - -
5. Lab. bahasa - - - - - - - - - - - - - - - - 6. Lab. komputer 15 15 - - 15 15 - - - - - - - - - - 7. Serbaguna - - - - - - - - - - - - - - - -
8. Kesenian 2 - - - - - - - - - - - - - - -
9. PTD - - - - - - - - - - - - - - - -
10.Lainnya: ........
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Perabot Ruang Kantor
Perabot
Meja Kursi Almari + rak buku/alat Lainnya
No. Ruang Jm
l
Bai
k
Rsk
. R
inga
n R
sk.
Ber
at
Jml
Bai
k
Rsk
. R
inga
n R
sk.
Ber
at
Jml
Bai
k
Rsk
. R
inga
n R
sk.
Ber
at
Jml
Bai
k
Rsk
. R
inga
n R
sk.
Ber
at
1. Kepala Sekolah
1 1 - - 2 2 - - 4 4 - - - - - -
2. Wk KepalaSekolah
- - - - - - - - - - - - - - - -
3. Guru 45 45 - - 50 50 - - 5 5 - - - - - - 4. Tata Usaha 5 5 - - 15 15 - - 15 15 - - - - - - 5. Tamu 1 1 - - 4 4 - - - - - - - - - - 6. Lainnya: ….. 1 1 - - 1 1 - - 2 2 - - - - - -
Perabot Ruang Penunjang
Perabot
Meja Kursi Almari + rak buku/alat Lainnya
No. Ruang
Jml
Bai
k
Rsk
. R
inga
n R
sk.
Ber
at
Jml
Bai
k
Rsk
. R
inga
n R
sk.
Ber
at
Jml
Bai
k
Rsk
. R
inga
n R
sk.
Ber
at
Jml
Bai
k
Rsk
. R
inga
n R
sk.
Ber
at
1. BK 6 6 - - 15 15 - - 3 3 - - - - - - 2. UKS 1 - - - 5 5 - - 3 3 - - - - - - 3. PMR/Pramuka - - - - - - - - - - - - - - - - 4. OSIS 1 1 - - 4 4 - - 2 2 - - - - - - 5. Gudang - - - - - - - - - - - - - - - - 6. Ibadah 1 1 - - 1 1 - - 2 2 - - 1 1 - - 7. Koperasi 1 1 - - - - - - - - - - - - - - 8. Hall/lobi - - - - - - - - - - - - - - - - 9. Kantin - - - - - - - - - - - - - - - - 10. Pos jaga 1 1 - - 2 2 - - - - - - - - - - 11. Reproduksi - - - - - - - - - - - - - - - - 12. Lainnya: …..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Koleksi Buku Perpustakaan
Kondisi No. Jenis Jumlah
Rusak Baik
1. Buku siswa/pelajaran (semua mata
pelajaran)
16.678
eks 325 eks 16.353 eks
2. Buku bacaan (misalnya novel, buku
ilmu pengetahuan dan teknologi, dsb.)
4.580
eks 37 eks 4.543 eks
3. Buku referensi (misalnya kamus,
ensiklopedia, dsb.) 987 eks 13 eks 974 eks
4. Jurnal - - -
5. Majalah 180 57 123
6. Surat kabar 296 25 271
7. Lainnya: Kliping
265 - 265
Total 22.986 457 22.529
Fasilitas Penunjang Perpustakaan
No. Jenis Jumlah / Ukuran/ Spesifikasi
1. Komputer 6 unit
2. Ruang baca 7 x 10 m
4. TV 1 – 19 ' Samsung
5. LCD -
6. VCD/DVD player -
7. Lainnya: ...........................................
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Alat/Bahan di Laboratorium/Ruang Keterampilan/Ruang Multimedia
Jumlah, kualitas, dan kondisi alat/bahan*)
Jumlah Kualitas Kondisi No. Alat/bahan
Kurang dari
25% dr keb.
25%-50% dr
keb.
50%-75% dr
keb.
75%-100% dr keb.
Kurang Cukup Baik Sangat baik
Rusak berat
Rusak ringan Baik
1. Lab. IPA - - 65 % - - - Baik - - - Baik
2. Lab. Bahasa - - - - - - - - - - - 3. Lab. Komputer - - 70 % - - - Baik - - - Baik 4. Ketrampilan - - - - - - - - - - -
5. PTD - - - - - - - - - - -
6. Kesenian - - 65 % - - - Baik - - - Baik
7. Multimedia - - - - - - - - - - -
*) Lampirkan daftar alat pada laboratorium/ruang dengan spesifikasi teknisnya.
Prestasi sekolah/siswa tiga (3) tahun terakhir
a. Prestasi Akademik: NUAN
Rata-rata NUAN No Tahun Pelajaran Bhs Indonesia Matematika Bahasa Inggris IPA Jumlah
1. 2006/2007 8,99 8,78 7,68 - 25,45
2. 2007/2008 8,51 8,23 8,22 7,60 32,56
3 2008/2009 8,60 8,61 7,76 7,61 32,58
Prestasi Akademik: Peringkat rerata NUAN
Peringkat Tingkat Kecamatan
(Rayon) Tingkat Kab/Kota Tingkat Propinsi No Tahun Pelajaran
Sek. Negeri
Sek. Swasta
Sek. Negeri
dan Swasta
Sek. Negeri
Sek. Swasta
Sek. Negeri
dan Swasta
Sek. Negeri
Sek. Swasta
Sek. Negeri
dan Swasta
1. 2006/2007 I - I IV - IV XIV - XIV
2. 2007/2008 I - I VI - VI XII - XII
3 2008/2009 I - I VI - VI XX - XX
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
b. Prestasi Akademik: Nilai Ujian Sekolah (US)
Rata-rata Nilai US No Mata Pelajaran
2006/2007 2007/2008 2008/2009
1 Pendidikan Agama 8,25 8,56 8,40
2 PKn 8,33 8,36 7,66
3 IPA 7,80 - -
4 IPS 7,90 8,01 7,92
5 Kesenian 8,14 8,24 7,88
6 Ketrampilan ( mulok 2 dan 3 ) 8,00 8,15 7,21
7 Penjaskes 7,71 7,82 8,06
8 Bahasa Jawa ( mulok 1 ) 7,81 7,51 7,94
9
c. Angka Kelulusan dan Melanjutkan
Jumlah Kelulusan dan Kelanjutan Studi
No Tahun Ajaran Jumlah Peserta Ujian Jumlah Lulus % Kelulusan
% Lulusan yang
Melanjutkan Pendidikan
% Lulusan yang TIDAK Melanjutkan Pendidikan
1. 2006/2007 238 238 100 % 100 % -
2. 2007/2008 228 228 100 % 100 % -
3 2008/2009 216 216 100% 100% -
d. Perolehan Kejuaraan/Prestasi Akademik: Lomba-lomba
Tahun 2008/2009 Tahun 20092010
Tingkat Tingkat No Nama Lomba Juara ke: Kab/
Kota Pro-pinsi
Nasio-nal
Juara ke: Kab/
Kota Pro-pinsi
Nasio-nal
1. Pidato B.Inggris I √ IV √ 2. LPIR I √ II √ 3. Mading I √ I √ 4. OSN Biologi I √ I √ 5. OSN Matematika I I √ 6. Minat baca IV √ 7. CCA I √ I √ 8. Asian Choir Games I √ I √ 9. Menulis Cerpen II √ 10. Matematika I √ 11. Story Telling II √ I √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
e. Perolehan Kejuaraan/Prestasi Non Akademik
Tahun 2008/2009 Tahun 2009/2010
Tingkat Tingkat No Nama Lomba Juara ke: Kab/
Kota Pro-pinsi
Nasio-nal
Juara ke: Kab/
Kota Pro-pinsi
Nasio-nal
1. Renang
2. Futsal I √ I √
3. Basket II √ I √
4. Sepak Bola I √
5. Tenis Meja I √
6. Basket I √ I √
7. Karate III √ I √
8. Karawitan II √ II √
9. Futsal I √
f. Jumlah dan prosentase siswa drop-out
Jumlah dan prosentase siswa drop-out No Kelas
2005/2006 2006/2007 2007/2008 2008/2009
1 VII - - - -
2 VIII - - - -
3 IX - - - -
Total (%) - - - -
g. Jumlah dan prosentase siswa yang TERANCAM drop-out
Jumlah dan prosentase siswa terancam drop-out No Kelas
2005/2006 2006/2007 2007/2008 2008/2009
1 VII - - - -
2 VIII - - - -
3 IX - - - -
Total (%) - - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
f) INVENTARIS LABORATORIUM IPA
Kondisi Kualitas/Fungsi No Jenis Jml Baik Buruk Layak Tidak Layak
Keterangan
Prasarana 1 Ruang Praktek 1 - - - 2 Ruang Persiapan 1 - - - 3 Ruang Penyimpanan alat 1 - - -
dan bahan 4 Ruang Gudang 1 - - - 5 Meja Laboratorium 22 - - - 6 Kursi Laboratorium 45 - - - 7 Wastafel - - - 8 Saluran dan instalasi air - - -
bersih 9 Saluran dan instalasi air - - -
kotor 10 Saluran dan instalasi listrik - - - 11 Sirkulasi Udara - - - 12 Sistem pencahayaan - - -
Alat Praktikum Fisika
1 Kit Optik 12 - - - 2 Kit Listrik 12 - - - 3 Kit Mekanika 9 - - - 4 Kit Panas dan Hidrostatika 10 - - -
Alat Penunjang Fisika
1 GARPU TALA PADA KOTAK 2 - - - 2 SLINKI 1 - - -
3 METER DASAR 90 27 - - -
4 CATU DAYA, Tegangan Rendah 5 - - - 5 NERACA 5 - - - Alat Praktikum Biologi 1 TABUNG KAPILER 40 - - - 2 RESPIROMETER 4 - - - 3 KOTAK GENETIKA 5 warna 1 - - - 4 MODEL, Otak Manusia 1 - - - 5 MODEL, Mata Manusia 1 - - - 6 MODEL, Telinga Manusia 1 - - - 7 MODEL, Torso Wanita 2 - - - 8 MODEL, Jantung Manusia 1 - - - 9 MODEL, Kulit Manusia. 1 - - -
10 MODEL, Ginjal Manusia 1 - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
11 MODEL, Tengkorak Manusia 2 - - -
12 MIKROSLID, Junior Biologi - - - - - - 13 MIKROSLID, Junior Biologi - - - - - - 14 MIKROSLID, Biologi - - - - - - 15 MIKROSLID, Biologi - - - - - - 16 MIKROSLID, Biologi - - - - - - 17 MIKROSLID, Biologi - - - - - - 18 MIKROSLID, Mammalian - - - - - - 19 MIKROSLID, Mammalian - - - - - - 20 MIKROTOM SEDERHANA - - - - - - 21 KUADRAT, fleksible Tipe Lipat 1 - - - 22 EOSIN, BG 25 gr 2 - - - 23 Iodine crystals (I2), BG, 500 g 3 - - - 24 Calcium Oxide (Ca O), T, 500 g 3 - - - 25 Sodium Hydroide, T, 500 g, NA OH 5 - - - 26 Penghubung Selang Bentuk Y 15 - - - 27 Benedict, 500 ml 3 - - - 28 Akuarium 1 - - - 29 CAWAN PETRI 19 - - - 30 GELAS KIMIA 69 - - - 31 GELAS KIMIA 10 - - - 32 KAKI TIGA 12 - - - 33 KASA BAJA, Tahan Karat 36 - - - 34 JAM HENTI, dual dial 5 - - - 35 PLAT TETES 4 - - - 36 LUMPANG DAN ALU 29 - - - 37 PIPA KACA 39 - - - 38 PIPET TETES 29 - - - 39 GELAS UKUR KACA 100 CC 37 - - - 40 SUMBAT KARET 1 Lubang 12 - - - 41 SUMBAT KARET 2 Lubang 12 - - - 42 BATANG PENGADUK KACA 15 - - - 43 STATIF Segi 4 25 - - - 44 KLEM UNIVERSAL 25 - - - 45 BOSS HEAD 20 - - - 46 TABUNG REAKSI, Medium Wall, 161 - - - with rim
47 TABUNG REAKSI, Medium Wall, 114 - - - with rim,
48 PENJEPIT TABUNG REAKSI 29 - - - 49 RAK TABUNG REAKSI 32 - - - 50 Thermometer , -10-110 derajatC 17 - - - 51 CHARTA, Hukum Mendel 1 - - - 52 CARTA, Sistem Transportasi 5 - - - 53 CARTA, Sistem Pencernaan 5 - - - 54 CARTA, Sistem Koordinasi 5 - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
55 CARTA, Sistem Saraf Manusia 1 - - - 56 CARTA, Sistem Sirkulasi Darah 1 - - - Manusia
57 CARTA, Sistem Pencernaan Manusia 1 - - - 58 CARTA, Sistem Ekskresi Manusia 1 - - - 59 CARTA, Sistem Koordinasi 5 - - - 60 CARTA, Hewan purba dan situasi 1 - - - zaman purba
61 CARTA, Perkembanganbiakan 1 - - - tumbuhan vegetatif
62 CARTA, Perkembanganbiakan 1 - - - tumbuhan generatif
63 CARTA, Perkembanganbiakan 1 - - - hewan tinggi generatif
64 CARTA, Perkembanganbiakan 1 - - - hewan rendah generatif
65 CARTA, Bagian Tubuh Tumbuhan 1 - - - 66 CARTA, Daur hidup parasit 1 - - - (malaria)
67 AUXANOMETER 1 - - - Alat Penunjang Biologi 1 MIKROSKOP, Lanjutan 3 - - - 2 MIKROKOP, untuk siswa 40 - - - 3 PEMELIHARAAN MIKROSKOP 5 - - - 4 KACA PENUTUP 13 - - - 5 KACA BENDA 13 - - - 6 KACA PEMBESAR 24 - - -
g) INVENTARIS PERALATAN LABORATORIUM BAHASA
Kondisi Kualitas/Fungsi No Peralatan Jml
Baik Buruk Layak Tidak Layak
Keterangan
1 Master console - - - - - - 2 Booth siswa 3 Headset siswa 4 Room speaker 5 TV 6 Komputer 7 Kursi guru 8 Kursi siswa 9 Almari/rak
10 Papan tulis 11 AC/kipas angin/exhaust fan
Lainnya: ………….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
h) INVENTARIS LABORATORIUM KOMPUTER
Kondisi Kualitas/Fungsi No Jenis Jml Baik Buruk Layak Tidak Layak
Keterangan
Prasarana 1 Ruang Praktek 2 Ruang Persiapan 3 Ruang Penyimpanan 4 Ruang Gudang 5 Meja Laboratorium Komputer 6 Kursi Laboratorium Komputer 7 Saluran dan instalasi listrik
8 Sirkulasi Udara Kipas
Angin/AC*) 9 Sistem pencahayaan
10 Komputer saling terhubungkan dengan jaringan 11 Jaringan internet 12 Ketersediaan Daya Listrik 5500 Watt
Alat Praktikum Komputer 1 Komputer
a Intel Pentium I 3 unit
B Intel Pentium II c Intel Pentium III
D Intel Pentium IV e Lainnya
2 Printer a Dot Matriks A4 B Dot Matriks A3 c Ink Jet A4
D Ink Jet A3 e Color Ink Jet f Laser Jet A4 g Laser Jet A3 H Color Laser Jet
3 Scanner 4 Stabilizer Keadaan 5 Perangkat Lunak Asli Td.Asli
Ket
Sebutkan Perangkat Lunak yang dimiliki sekolah Lainnya ……………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Data Sumber Daya Manusia yang Berkemampuan Komputer
Kondisi Kualitas/Fungsi No Jenis Jml
Baik Buruk Layak Tidak Layak
Keterangan
6 Sumber Daya Manusia Jumlah
a Berapa orang guru yang menguasai komputer? 47 100% B Berapa orang staf yang menguasai komputer? 6 75% c Berapa orang guru/staf yang pernah belajar komputer (kursus/kuliah/dll)? 60 100%
D Berapa Tenaga Teknis/Laboran komputer 2 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
BAB V
HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Penelitian
Penelitian tindakan kelas dengan metode pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw pada pokok bahasan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang
bermoral dalam memenuhi kebutuhan. Ini telah dilaksanakan pada siswa kelas
VII-C, SMPN 1 Kalasan. Penelitian tersebut dilakukan dalam dua siklus, yaitu
Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan yang bertepatan pada hari Senin, 31
Agustus 2009 dan Kamis, 3 September 2009 dan siklus II dilaksanakan dua kali
pertemuan pada hari Senin, 7 September 2009 dan Kamis, 10 September 2009.
Namun sebelumnya peneliti terlebih dahulu mengadakan pra observasi yang
dilaksanakan pada hari kamis, 27 Agustus 2009 pukul 10.00-11.00 WIB yang
bertujuan untuk mengetahui kondisi awal kegiatan pembelajaran di kelas VII-C.
Dalam pelaksanaannya, pada siklus I dan siklus II penelitian dilakukan
sebanyak dua kali pertemuan dan waktu yang dibutuhkan masing-masing
pertemuan yaitu 2x30 menit yang seharusnya 2x40 menit. Hal ini dikarenakan
pada saat penelitian bertepatan dengan masa-masa puasa. Adapun penerapan
model pembelajaran kooperatif dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai
berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
1. Observasi Pendahuluan
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari kamis, tanggal 27 agustus 2009,
pukul 10.00-11.00. Adapun kegiatan pembelajaran pada saat itu yaitu dan
menjelaskan materi manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang
bermoral dalam memenuhi kebutuhan. Guru mitra yang mengajar dalam
penelitian ini adalah bapak AG. Sukarno, S. Pd sebagai guru bidang studi
ekonomi. Jumlah siswa kelas VII-C pada Tahun Ajaran 2009-2010 saat ini
adalah 36 siswa yang semuanya berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.
Pada tahap ini seluruh siswa hadir dan tidak ada 1 pun siswa yang absen.
Dalam observasi ini, ada tiga hal yang diobservasi yaitu observasi guru,
observasi perilaku siswa, dan observasi kelas. Berikut dapat diuraikan hasil
dari observasi pra penelitian :
a. Observasi guru (observing teacher)
Guru memulai pembelajaran dengan memeriksa kesiapan siswa,
kemudian dilanjutkan dengan mengucapkan salam kepada siswa. Setelah
itu, guru mengulas materi yang lalu dan dikaitkan dengan materi yang
akan dipelajari. Sebelum masuk ke dalam materi pembelajaran, guru
menanyakan kepada siswa apakah ada pertanyaan atau kesulitan tentang
materi yang sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
pemahaman siswa. Selanjutnya guru mulai masuk ke dalam materi
pembelajaran yang baru yaitu melanjutkan materi ke bab yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
berikutnya. Guru menerangkan materi pembelajaran dengan mengaitkan
materi tersebut dengan kehidupan sehari-hari. Di tengah-tengah
berlangsungnya pembelajaran guru memberikan pertanyaan-pertanyaan
kepada siswa supaya siswa untuk lebih bisa mengerti dan paham tentang
materi yang diterangkan oleh guru. Saat ada siswa yang merasa
kebingungan, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berdiskusi. Selama diskusi berlangsung guru mengamati secara langsung
kegiatan siswa. Karena adanya kebingungan maka guru memberikan
rangsangan pemikiran kepada siswa guna lebih mempermudah dalam
memecahkan masalah. Terkadang guru memberikan contoh yang keluar
dari permasalahan sehingga memicu keributan di kelas. Interaksi guru
dengan siswa hanya sebatas untuk memberikan penjelasan atau
menjawab pertanyaan dari siswa. Ada beberapa hal yang disayangkan
dari guru, diantaranya yaitu guru tidak mempunyai sikap tegas kepada
semua siswa yang ribut dan membuat kesibukan sendiri yang ada di
kelas. Pada saat guru memberikan dan menerangkan materi pembelajaran
dari awal sampai akhir pembelajaran berlangsung seolah-olah siswa tidak
menghargai guru yang ada di depan kelas Pada akhir pembelajaran, guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang kira-kira tidak dimengerti dan dipahami oleh siswa.
karena merupakan jam pelajaran terakhir maka guru bersama-sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
dengan siswa mengakhiri pertemuan dan dilanjutkan minggu depan
tanpa diakhiri dengan doa bersama.(Lampiran 4a)
b. Observasi Perilaku Siswa (observing student)
Sebelum Sebelum memulai pembelajaran siswa terlebih
dahulu mengucapkan salam kepada guru. Siswa cukup berantusias pada
awal mengikuti pelajaran, siswa mempersiapkan segala materi dan
perlengkapan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Di sini
siswa lebih banyak ribut sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.
Setelah siswa mempersiapkan diri, guru menjelaskan materi pelajaran.
Pada awalnya perhatian siswa tertuju pada penjelasan guru, namun
beberapa saat kemudian ada beberapa siswa yang sibuk dengan
kegiatannya sendiri seperti ngobrol dengan teman yang lain, melamun,
memainkan benda-benda yang ada di dekat mereka dan mengerjakan
tugas mata pelajaran yang tidak ada hubungannya dengan pembelajaran
saat itu. Peneliti memperkirakan siswa merasa bosan dan jenuh karena
mendengarkan ceramah dari guru dan karena ini jam pelajaran terakhir
mereka ingin cepat-cepat pulang ke rumah jadi konsentrasi keguru sudah
terpecah. Siswa menjadi lebih ribut lagi ketika guru memberikan
penjelasan dengan mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari yang
terkadang keluar dari topik pembicaraan. Pembicaraan guru cenderung
mengacu ke arah bercanda-tawanya dimana hal ini lebih dapat menarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
perhatian siswa jika dibandingkan dengan membahas materi pelajaran.
Tujuan ini hanya untuk membangkitkan motivasi siswa supaya siswa
tidak merasa bosan. Ketika siswa disuruh oleh guru untuk menjawab
pertanyaan kebanyakan siswa menjawab pertanyaan dengan baik dan
benar walaupun ada sedikit menyimpang dari topik materi selain itu juga
ada sebagian siswa yang hanya diam saja, ada yang ragu-ragu, dan ada
juga yang cenderung ribut sendiri tidak memperhatikan apa yang
diterangkan oleh guru. Selama proses berlangsungnya proses
pembelajaran ada 4 orang siswa yang menjawab pertanyaan dari guru, 1
orang bertanya tentang materi yang tidak dimengerti dan dipahami, 15
siswa mengerjakan tugas, 17 siswa aktif berdiskusi dan 2 siswa yang
mencoba mengemukakan pendapat atau jawaban dari permasalahan yang
masih dibingungkan. Ketika waktu jam pelajaran sudah berakhir siswa
bersama-sama guru berbondong-bondong untuk pulang tanpa di iringi
dengan Doa bersama. (lampiran 5a)
c. Observasi kelas (observing classroom)
Secara fisik ruang kelas sudah cukup memadai, sejuk dan nyaman
untuk melaksanakan kegiatan belajar dan pembelajaran. Di dalam kelas
terdapat 1 white board, 1 papan pengumuman/ absensi siswa, 1 meja
guru, meja dan kursi yang dapat digunakan untuk 36 orang, ada 2
speaker, struktur organisasi, kalender, daftar piket siswa, gambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
pahlawan, gambar presiden beserta wakil presiden, lambang garuda
pancasila, lemari, tulisan pancasila, tulisan UUD’45, vas bunga, jam
dinding, ventilasi yang memadai, pencahayaan yang cukup, serta suasana
yang tenang dan nyaman untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Pada
saat itu, dari 36 siswa yang ada tidak ada yang absen masuk. Awalnya
ketika pergantian jam pelajaran suasana kelas kurang kondusif. Hal ini
dikarenakan sebelum pergantian jam pelajaran ada jam istirahat sehingga
siswa belum fokus kepelajaran dan disamping itu siswa harus
mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan pada pelajaran yang
berbeda. Saat guru masuk ke kelas dan meminta siswa untuk
mempersiapkan diri mengikuti pelajaran dan mengucapkan salam masih
ada keributan-keributan kecil dikarenakan masih ada beberapa siswa
yang asyik ngobrol dengan temannya. Suasana kelas mulai terkendali
ketika guru menerangkan materi karena siswa harus memperhatikan
penjelasan yang disampaikan oleh guru. Tetapi suasana mulai kurang
kondusif lagi ketika guru memberikan contoh konkrit dengan canda-tawa
dan terkadang keluar dari pokok permasalahan dikarenakan siswa
terpancing membicarakan sesuatu di luar materi pembelajaran. Peneliti
menduga siswa merasa bosan dengan ceramah dari guru sehingga mereka
merasa terhibur dengan hal tersebut. Suasana kelas menjadi agak ramai
ketika guru memberikan pertanyaan dan menunjuk salah satu siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
untuk menjawabnya. Ketika waktu sudah habis, guru bersama siswa
bersama-sama untuk pulang tanpa diiringi doa. (Lampiran 6a)
2. Siklus Pertama
Siklus pertama ini dilaksanakan dua kali pertemuan pada hari Senin,
31 Agustus 2009 pada jam kelima sampai dengan keenam yaitu pukul 09.20
sampai dengan pukul 10.20 WIB dan pada hari Kamis, 3 September 2009
pada jam ke enam sampai dengan ke tujuh yaitu dari pukul 10.00-11.00 WIB.
Adapun materi yang dipelajari pada siklus pertama ini adalah pokok bahasan
tentang manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi dengan
standar kompetensi memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan,
kompetensi dasar mendeskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan
ekonomi yang bermoral dalam memenuhi kebutuhan. Guru mitra yang
mengajar dalam penelitian ini adalah AG. Sukarno, S. Pd sebagai guru
bidang studi ekonomi. Jumlah siswa kelas VII-C tahun ajaran 2009-2010 saat
ini adalah 36 siswa yang semuanya berjenis kelamin laki-laki dan perempuan
dalam siklus I seluruh siswa hadir. Berikut ini diuraikan penerapan metode
kooperatif tipe jigsaw pada siklus pertama:
a. Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan persiapan dan perencanaan pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw. Berikut ini disajikan langkah-langkah perencanaan
yang diterapkan pada siklus I :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
1) Peneliti dan guru mitra membentuk kelompok kooperatif dimana
terdiri dari kelompok asal dan kelompok ahli. Langkah awal yang
dilakukan yaitu menggali data awal tentang karakteristik siswa untuk
memetakan para siswa berdasarkan kemampuan akademiknya.
Pemetaan tersebut selanjutnya menjadi dasar untuk membagi siswa
dalam kelompok-kelompok yang heterogen. Siswa dengan prestasi
atau nilai akademik tinggi akan ditempatkan pada ranking tinggi,
siswa dengan prestasi sedang akan ditempatkan pada ranking sedang,
dan siswa dengan prestasi rendah ditempatkan pada pada ranking
bawah. Pada tahap ini peneliti menyerahkan sepenuhnya kepada guru
mitra dengan alasan sebagai pihak yang paling mengerti tentang
keadaan siswa. Pada tahap ini peneliti dan guru mitra
mengklasifikasikan siswa kedalam 6 kelompok asal dan 6 kelompok
ahli. Untuk klompok asal diberi nama kelompok A, B, C, D, E, dan F.
kelompok asal di bentuk dengan cara menempatkan enam orang siswa
dengan ranking teratas kedalam masing-masing kelompok ( kelompok
A 1 orang, kelompok B 1 orang, dan seterusnya sampai dengan
kelompok F), selanjutnya dipilih kembali enam orang siswa dengan
ranking sedang dan di tempatkan masing-masing ke dalam kelompok
( kelompok A 1 orang, kelompok B 1 orang, dan seterusnya sampai
dengan kelompok F). kemudian dipilih kembali enam orang siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
dengan ranking terendah dan di tempatkan masing-masing ke dalam
kelompok ( kelompok A 1 orang, kelompok B 1 orang, dan
seterusnya sampai dengan kelompok F) begitu seterusnya sehingga
semua siswa masuk ke dalam kelompok asal. Selanjutnya setiap
anggota kelompok asal masing-masing diberi nomor urut dari atas ke
bawah, untuk kelompok selanjutnya diberi nomor urut dari bawah ke
atas, begitu seterusnya. Dengan demikian siswa yang mendapatkan
nomor urut 1 maka akan menjadi anggota kelompok ahli 1, siswa
yang mendapatkan nomor urut 2 maka akan menjadi anggota
kelompok ahli 2, siswa yang mendapatkan nomor urut 3 maka akan
menjadi anggota kelompok ahli 3, begitu seterusnya sehingga
diperoleh 6 kelompok ahli (kelompok ahli 1,2,3, 4,5, dan 6).
2) Peneliti dan guru mitra bersama-sama mempersiapkan perangkat
pembelajaran yang akan digunakan. Perangkat pembelajaran
mencakup : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi
presentasi (hand out), Lembar Kerja Siswa (LKS). Berikut ini
disajikan uraian masing-masing perangkat pembelajaran:
(a) Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP)
RPP dibuat untuk dua kali pertemuan. RPP memuat standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran,
materi, metode pembelajaran, sumber dan media pembelajaran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
skenario pembelajaran, dan evaluasi yang kesemuanya telah
dibuat secara rinci dan sistematis (lampiran 1a).
(b) Materi presentasi
Guru mitra dan peneliti bekerja sama membuat hand out dengan
pokok bahasan Memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan.
Hand out akan dibagikan kepada masing-masing siswa. Isi hand
out mencakup materi tentang Memahami usaha manusia
memenuhi kebutuhan yang akan digunakan pada saat
pembelajaran (lampiran 2a)
(c) Lembar Kerja Siswa (LKS)
LKS meliputi daftar pertanyaan yang harus didiskusikan siswa di
dalam kelompok ahli kemudian dijelaskan di dalam kelompok
asal, dan selanjutnya dipresentasikan di kelas. (Lampiran 3a).
3) Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data.
Instrumen pengumpulan data meliputi:
(a) lembar observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran.
Cakupan isi lembar observasi kegiatan guru antara lain:
keterampilan guru dalam menjelaskan dan mengorganisasikan
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, keterampilan guru dalam
mendampingi siswa belajar kelompok, dan keterampilan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam belajar kelompok dan
belajar mandiri (lampiran 7)
(b) lembar observasi keterlibatan belajar siswa di kelas. Cakupan isi
lembar observasi partisipasi siswa antara lain : keaktifan dan
keterlibatan siswa dalam diskusi kelas serta frekuensi keaktifan
dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. (lampiran 9)
(c) lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok
kooperatif. Cakupan isi lembar observasi kegiatan belajar siswa
dalam kelompok kooperatif antara lain: keaktifan siswa mengikuti
kegiatan diskusi kelompok, keterlibatan siswa dalam hal : berbagi
tugas dalam pengerjaan tugas, mengajukan dan menjawab
pertanyaan yang berkaitan dengan materi diskusi, serta
menghargai saran dan pendapat teman satu kelompok. (lampiran
10)
(d) lembar observasi pengamatan kelas. Cakupan isi lembar
pengamatan kelas antara lain: interaksi antar siswa, sumber
belajar, dan kedisiplinan (lampiran 8)
b. Tindakan
Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw sesuai dengan rencana tindakan. Langkah-langkah
pada tahap ini sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
1) Penyampaian prosedur pelaksanaan
Pada awal pembelajaran, guru terlebih dahulu menyampaikan
prosedur pelaksanaan pembelajaran. Guru menyampaikan bahwa
nanti kelas akan dibagi di dalam kelompok (kelompok asal), dan di
dalam kelompok asal masing-masing siswa akan mendapatkan
lembar pertanyaan yang berbeda-beda dimana di dalam lembar
pertanyaan tersebut telah diberi kode yang nantinya akan digunakan
dalam penentuan kelompok ahli. Setelah bergabung di dalam
kelompok asal, selanjutnya siswa diminta bergabung dengan siswa
yang lain yang memiliki pertanyaan dan nomor yang sama yang
selanjutnya disebut sebagai kelompok ahli. Kemudian di dalam
kelompok ahli siswa diminta untuk berdiskusi membahas masalah
yang diberikan. Selanjutnya siswa kembali ke dalam kelompok asal
dan menjelaskan hasil diskusi tadi kepada siswa yang lain di dalam
kelompoknya. Selama guru menyampaikan prosedur pelaksanaan
suasana kelas sedikit kurang kondusif, hal ini disebabkan siswa
masih bingung dan kurang jelas dengan prosedur pelaksanaannya.
2) Membagi siswa ke dalam kelompok
Dalam pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, terdapat dua macam
kelompok yaitu kelompok asal dan kelompok ahli. Pembentukan
kelompok asal sudah dilakukan guru pada tahap awal perencanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
pembelajaran. Jumlah kelompok yang dibentuk adalah enam
kelompok siswa dengan anggota 1-6 orang. Pada tahap ini guru
hanya menyebutkan kembali nama-nama kelompok. Selama
pembentukan kelompok ahli suasana sedikit kurang kondusif, ada
beberapa siswa yang membuat gaduh. Setelah berkumpul dalam
kelompok asal kemudian guru mempersilahkan masing-masing
siswa untuk berkumpul dengan kelompok ahli, suasana semakin
kurang kondusif dikarenakan siswa masih bingung mencari
kelompok ahlinya.
3) Diskusi
Setelah siswa berkumpul di dalam kelompok ahli, selanjutnya guru
meminta siswa untuk mendiskusikan masalah yang telah
didapatkannya. Di sini masing-masing kelompok mendapatkan
pertanyaan yang berbeda-beda. Untuk kelompok ahli 1
mendapatkan pertanyaan tentang definisi tentang manusia,
kelompok ahli 2 mendapatkan pertanyaan tentang definisi manusia
sebagai makhluk sosial dan manusia makhluk ekonomi, kelompok
ahli 3 mendapatkan perintah untuk menyebutkan tiga naluri manusia
sebagai individu, dan kelompok ahli 4 mendapatkan perintah untuk
memberikan penjelasan tentang mengapa manusia tidak merasa
puas akan kebutuhannya. kelompok ahli 5 mendapatkan perintah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
tentang perbedaan dari kebutuhan dengan keinginan. Kelompok ahli
6 mendapatkan perintah untuk menyebutkan masing-masing 5
contoh dari kebutuhan anda sebagai siswa. Selama berdiskusi di
dalam kelompok ahli suasana kelas terkendali, hanya saja suasana
sedikit ramai hal ini dikarenakan setiap siswa di dalam diskusi
kelompok saling bertukar pendapat. Sesekali ada juga beberapa
siswa yang membuat kegaduhan kecil dan berbicara di luar materi
diskusi. Selama diskusi, aktivitas guru adalah mendampingi,
memotivasi, dan memantau siswa. jika ada yang mengalami
kesulitan, guru membantu siswa guna memecahkan kesulitan
tersebut. Setelah berdiskusi di dalam kelompok ahli, selanjutnya
siswa kembali ke kelompok asal dan mengutarakan hasil diskusinya
bersama kelompok ahli kepada anggota kelompok asal. Dengan
demikian masing-masing siswa akan saling menerima dan saling
memberikan informasi.
4) Pembahasan
Setelah siswa selesai berdiskusi, selanjutnya guru bersama dengan
siswa membahas semua masalah yang telah didiskusikan oleh siswa
di dalam kelompok ahli. Kemudian guru menunjuk salah satu
kelompok ahli untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Setiap
kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan jawabannya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
kemudian guru juga memberikan kesempatan kepada kelompok lain
untuk menanggapi atau memberikan pendapat yang berbeda. Reaksi
tiap-tiap kelompok ketika ditunjuk untuk mempresentasikan hasil
diskusinya sangat beragam, ada yang dengan antusias
mempresentasikan jawaban, ada yang presentasi sambil diselingi
dengan gurauan, ada yang persentasi suaranya keras dan kurang
keras, ada juga yang kaku dalam mempresentasikan jawaban.
Namun secara keseluruhan dalam siklus I ini presentasi berjalan
lancar terkendali.
5) Penyimpulan
Setelah seluruh kelompok selesai mempresentasikan jawaban
mereka, selanjutnya guru bersama siswa mencoba untuk menarik
kesimpulan dari seluruh rangkaian pembelajaran. Dalam
penyimpulan ini, guru mengutarakan inti–inti dari materi yang telah
dibahas dalam diskusi. Guru juga mengutarakan pertanyaan-
pertanyaan singkat kepada siswa untuk menguji pemahaman
mereka. Dalam siklus I ini penarikan kesimpulan kurang maksimal
dikarenakan terkendala waktu yang tidak memungkinkan lagi,
namun seluruh materi telah dapat disimpulkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
c. Observasi
Hasil pengamatan (observasi) dalam penelitian tindakan kelas ini dapat
dipaparkan sebagai berikut :
1) Pengamatan terhadap guru
Pengamatan terhadap guru ini dilakukan bersamaan dengan
dilaksanakannya tindakan pada siklus pertama. Aktivitas guru selama
proses pembelajaran pada siklus pertama disajikan dalam tabel berikut
ini :
Tabel 2.1
Aktivitas Guru Pada Siklus I
No Deskriptor Siklus I 1 Guru menjelaskan metode pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw. Ya
2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub pokok bahasan yang lebih sempit.
Ya
3 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok jigsaw yang heterogen.
Ya
4 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok.
Ya
5 Guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi di dalam kelompok.
Ya
6 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar individu di dalam kelompok diskusinya.
Ya
7 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar kelompok diskusi.
Ya
8 Guru mengamati atau mengobservasi kegiatan kelompok selama berdiskusi.
Ya
9 Guru memberikan rangsangan pemikiran kepada kelompok.
Ya
10 Guru memberikan dorongan kepada semua kelompok agar dapat bekerjasama dengan baik.
Ya
11 Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan, serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.
Ya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
12 Guru berinteraksi dengan sebagian siswa untuk menjelaskan prosedur pengerjaan tugas dalam kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan, serta tujuan yang akan dicapai.
Ya
13 Guru berinteraksi dengan siswa dengan cara berdiri di depan untuk memberikan penjelasan atau menjawab pertanyaan dari siswa
Ya
14 Guru berinteraksi dengan setiap kelompok, menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.
Ya
15 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, guru hanya mengamati siswa dan hanya bekerja di belakang mejanya.
Tidak
16 Guru membiarkan siswa bekerja dalam kelompok menurut cara mereka sendiri.
Ya
17 Guru guru membiarkan siswa untuk berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.
Tidak
18 Guru hanya berinteraksi dengan kelompok yang mengalami kesulitan.
Tidak
19 Guru hanya memperhatikan beberapa kelompok tertentu saja.
Tidak
20 Guru dan siswa terlibat percakapan serius dengan siswa sehingga kelas menjadi gaduh dan mengganggu siswa lain.
Tidak
21 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku.
Tidak
22 Guru meninggalkan kelas selagi siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.
Tidak
Sumber : Data hasil penelitian diolah
Tabel 2.1. menunjukkan aktivitas guru selama proses
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berlangsung pada siklus I. dalam
tabel nampak bahwa guru telah menjelaskan metode pembelajaran
tipe jigsaw secara teknis, guru mengorganisasikan pokok bahasan
usaha manusia memenuhi kebutuhan yang bersifat umum menjadi
pokok bahasan yang lebih sempit sehingga lebih memudahkan siswa
dalam memahami materi, guru juga ikut berperan dalam pembentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
kelompok kooperatif mulai dari pengklasifikasian data awal,
pembentukan kelompok asal hingga akhirnya terbentuk kelompok
ahli. Selain itu guru juga mendorong siswa agar dapat terlibat dalam
diskusi kelompok, selain dorongan guru juga memberikan kesempatan
siswa berdiskusi untuk memaparkan pendapat dan pemikirannya serta
mendorang agar siswa mampu bekerjasama di dalam kelompok
diskusinya. Kemudian untuk memantau jalannya diskusi kelompok
guru juga mengamati jalannya diskusi sehingga jika ada kesulitan
yang dihadapi oleh siswa maka guru dapat membantu memberikan
solusi. Guru mengamati diskusi kelompok tidak hanya pada beberapa
kelompok saja melainkan pada seluruh kelompok, tidak hanya jika
ada kelompok yang mengalami kesulitan saja, dari sini maka terjalin
sebuah interaksi antara guru dengan siswa atau kelompok. Selama
berinteraksi dengan siswa aatu kelompok, guru juga menumbuhkan
semangat kerja para siswa untuk bekerjasama memecahkan masalah
dan mencapai tujuan dari pembelajaran. Dalam siklus I ini masih
banyak siswa yang masih bingung dengan prosedur pelaksanaannya
sehingga guru harus menjelaskan lagi prosedurnya di dalam
kelompok. Di sini waktu yang dimiliki oleh guru cukup longgar
dikarenakan seluruh media telah dibagikan kepada siswa sehingga
konsentrasi guru tertuju dalam mengamati jalannya diskusi kelompok,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
namun guru kurang dapat mengorganisasikan waktu dengan sebaik-
baiknya sehingga waktu untuk berdiskusi di dalam kelompok ahli
dirasa terlalu lama sehingga waktu untuk pemaparan di kelompok
asal, presentasi kelompok, dan penarikan kesimpulan kurang
maksimal.
2) Pengamatan terhadap siswa
Pengamatan terhadap siswa dilakukan peneliti dimulai dari awal
sampai dengan akhir pembelajaran. Aktivitas siswa selama proses
pembelajaran dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 2.2
Keterlibatan Siswa Pada Siklus Pertama
No Komponen yang diobservasi Frekuensi Persentase (%)
1 Siswa mengajukan pertanyaan 19 52.78
2 Siswa menjawab pertanyaan 10 27.28
3 Siswa aktif mengerjakan tugas
31 86.11
4 Siswa aktif dalam diskusi 29 80.56
5 Siswa mengemukakan/
menanggapi pendapat
10 27.28
Sumber : Data hasil penelitian diolah
Tabel 2.2 menunjukkan tingkat keterlibatan siswa selama
proses pembelajaran. Pada siklus I ini seluruh siswa hadir sehingga
jumlah siswa saat itu adalah 36 orang. Dari data tersebut nampak
bahwa skor tertinggi terletak pada keterlibatan mengerjakan tugas,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
hal ini disebabkan karena setiap siswa mempunyai tanggung jawab
dalam memahami materi yang didapatnya. Dengan mengerjakan tugas
maka setidaknya siswa telah berusaha untuk mengetahui apa yang
telah dikerjakannya, selanjutnya dengan didiskusikan kembali dengan
kelompok maka siswa berusaha untuk lebih memahami materi yang
didapatnya. Dengan memahami materi maka akan mempermudah
siswa untuk menjelaskan kembali materi yang didapatnya kepada
anggota kelompok asal. Sedangkan jenis keterlibatan dengan skor
terendah adalah menjawab pertanyaan dan menanggapi pendapat. Hal
ini disebabkan karena siswa masih malu dan kurang percaya diri
terhadap siswa lainnya dan perwakilan dari kelompok ahli ketika
mereka harus mempresentasikan hasil diskusinya kepada kelas,
sedangkan siswa yang lain hanya mendampingi atau melengkapi serta
menanggapi. Pada keterlibatan mengajukan pertanyaan, di samping
siswa mengajukan pertanyaan dalam forum presentasi kelas siswa
juga mengajukan pertanyaan ketika mereka berdiskusi di dalam
kelompok dikarenakan adanya hal yang kurang jelas atau belum
dipahami. Pada keterlibatan siswa dalam diskusi guru memberikan
waktu kepada siswa untuk mendiskusikan materi yang mereka
dapatkan, selama diskusi secara keseluruhan berjalan dengan lancar
hanya saja sesekali ada beberapa siswa yang melakukan aktivitas di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
luar materi diskusi. Sedangkan pada keterlibatan mengemukakan atau
menanggapi pendapat siswa juga turut aktif mengambil bagian
terutama ketika presentasi jawaban.
3) .Pengamatan terhadap kelas
Tabel 2.3
Pengamatan terhadap Kelas
No Aspek yang Diamati Skor Pengamatan
Siklus I
Nilai Kategori
A Hubungan/kerja sama antar siswa : 1. pembauran 3 Baik 2. kepuasan 4 Sangat Baik 3. demokrasi 2 Cukup Baik 4. kepekaan 2 Cukup Baik 5. kepedulian 3 Baik 6. kekompakan 3 Baik 7. persaingan 3 Baik 8. motivasi tinggi 3 Baik
B Lingkungan kelas :
1.perangkat pembelajaran tersedia lengkap
4 Sangat Baik
2.terorganisir dengan baik dan efisien
3 Baik
3. aktif dan produktif 3 Baik C Tata Tertib : 1. ada sanksi/teguran 3 Baik
2. pembelajaran berjalan tertib 3 Baik Skor Rata-rata Siklus I 3.00
Nilai Kategori Baik Sumber : Data hasil penelitian diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Keterangan :
Skor Nilai Mutu 3,1 – 4 Sangat Baik 2,1 – 3 Baik 1,1 – 2 Cukup 0 – 1 Kurang
Tabel 2.3 menunjukkan bahwa suasana kelas cukup kondusif
dalam proses pembelajaran. Kondisi kelas pada siklus I dipandang
mendukung proses pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dari capaian skor
rata-rata 3.00 yang masuk pada kategori baik. Berdasarkan observasi
dari peneliti, aspek pembauran mendapatkan skor 3 dikarenakan setiap
hari siswa diberikan kebebasan untuk membaur dengan siapa saja
sehingga siswa akan lebih saling mengenal dengan semua siswa.
Dengan keadaan seperti ini kelas dapat tercipta suasana yang
menyenangkan. Aspek kepuasan diberi skor 4 karena sebagian besar
dari siswa merasa senang sekali dengan hal-hal yang baru seperti
pemberian metode pembelajaran yang baru dan berminat jika metode
jigsaw diterapkan kembali. Aspek demokrasi diberikan skor 2 karena
siswa diberikan kebebasan untuk berpendapat. Akan tetapi dalam aspek
ini siswa kurang memberikan saran dan pendapatnya bagi
kelompoknya. Aspek kepekaan diberi skor 2 karena siswa dalam
kelompok dalam pelaksanaan proses pembelajaran tidak ingin saling
menunjukan siapa yang paling baik tetapi lebih untuk bekerja sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
dengan baik sehingga apa yang diinginkan tercapai. Aspek kepedulian
diberi skor 3 karena setiap siswa memiliki kepedulian untuk saling
membantu terutama ketika menghadapi kesulitan dalam belajar. Aspek
kekompakan diberi skor 3 karena sebagian besar siswa ketika berdiskusi
dalam kelompok siswa sudah bekerja sama sangat baik dalam
pengerjaan tugas kelompok. Aspek persaingan diberi skor 3 karena
setiap siswa bersaing secara sehat untuk memberikan hasil yang terbaik
terutama ketika presentasi. Aspek motivasi diberi skor 3 karena
sebagian besar siswa mempunyai motivasi dan merasa tertantang untuk
terlibat dalam mengikuti proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Aspek perangkat pembelajaran diberi skor 4 karena sarana dan
prasarana seperti meja, kursi, papan tulis, penggaris, papan
pengumuman, penerangan, dan sebagainya telah tersedia dan dalam
kondisi yang layak. Kelas juga terorganisir dengan baik, aktif dan
produktif karena semua siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
seksama sehingga masing-masing diberi skor 3. Sedangkan aspek tata
tertib, sanksi/teguran dan pembelajaran berjalan tertib masing-masing
diberi skor 3 karena adanya teguran dari guru jika ada siswa yang
mengganggu jalannya pembelajaran sehingga pembelajaran dapat
berjalan tertib.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
d. Refleksi
Pada tahap ini dilaksanakan analisis, evaluasi, pemaknaan, dan
penyimpulan hasil observasi terhadap tingkat pemahaman siswa. Refleksi
yang dilakukan merupakan refleksi segera setelah pertemuan berakhir
sekaligus sebagai refleksi pada akhir siklus pertama. Berikut ini
dipaparkan hasil refleksi siklus pertama:
1. Refleksi Guru Mitra
Tabel 2.4
Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus I
No Uraian Komentar 1 Penilaian guru tentang komponen pembelajaran:
a. Materi Ajar b. LKS c. Soal Kuis/Tes bab d. Contoh RPP e. Kunci LKS f. Tes Hasil Belajar g. Suasana Kelas h. Cara Kerja Siswa i. Keterampilan Kooperatif yang Dilatihkan
a.Tercapai b. Baik c. Tercapai d. Baik e. Baik f. Tercapai g. Hidup h. Baik i. Baik
2 Selama kerja kelompok siswa : a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide-idenya d. Mengorganisasikan kelompok e. Mengacaukan kegiatan f. Melamun
a. Ya b. Ya c. Ya d. Ya e. Tidak Ada f. Tidak Ada
3 Keuntungan yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
Siswa dapat secara aktif dapat berinteraksi satu dengan yang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
4 Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw seperti yang telah dilakukan
Seiring waktunya kurang efektif
5 Apakah siswa berminat untuk mengikuti KBM yang telah dilakukan dan KBM berikutnya yang akan dilakukan
Berminat karena guru berperan sebagai motivator
Sumber : Data hasil penelitian diolah
Tabel 2.4 memperlihatkan kesan guru mitra terhadap
perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw setelah melakukan serangkaian proses belajar mengajar dengan
perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Secara umum guru
mitra menganggap perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan
sudah sangat membantu proses belajar-mengajar dan sangat bermanfaat,
baik bagi guru sendiri terlebih bagi siswa. Selama kerja kelompok siswa
mengikuti dengan baik aturan main yang telah di buat dan tidak ada
siswa yang mengacaukan kegiatan ataupun siswa yang melamun.
Penilaian guru mitra terhadap komponen pembelajaran antara lain guru
mitra berpendapat bahwa materi ajar yang di pakai sudah tercapai
sehingga dapat membantu dan bisa dipahami siswa, lembar kerja siswa
(LKS) tersedia dengan baik, soal kuis telah mencakup semua materi,
RPP yang dirancang sudah tersedia dengan baik, kunci LKS sudah
tersedia dengan baik dan telah sesuai dengan pertanyaan, tes hasil
belajar sudah baik karena sebagian besar siswa mendapatkan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
tinggi, suasana kelas sudah hidup dan paras siswa saling berinteraksi
dengan teman lainnya, cara kerja siswa baik, dan keterampilan
kooperatif yang dilatihkan dapat berlangsung dengan baik. Penilaian
guru selama kerja kelompok berlangsung antara lain siswa
mendengarkan orang lain baik ide atau saran dari anggota
kelompoknya, mengajukan pertanyaan baik kepada guru ataupun teman
satu kelompok, dalam mengorganisasikan ide-idenya dalam pengerjaan
tugas kelompok sudah dibilang cukup baik. Tidak ada siswa yang
mengacaukan maupun melamun pada saat proses belajar-mengajar
berlangsung. Keuntungan yang diperoleh guru adalah pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw dapat digunakan sebagai variasi metode
pembelajaran dan mendorong siswa untuk lebih aktif dan berinteraksi
satu dengan yang lainnya. Menurut guru mitra hambatan yang ditemui
adalah bila guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah
persiapan dalam perangkat membutuhkan waktu yang panjang. Namun
demikian, guru mitra merasa yakin bahwa model pembelajaran tersebut
diterapkan kembali siswa akan berminat untuk mengikuti kegiatan
belajar-mengajar yang akan dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
2. Refleksi Siswa
Tabel 2.5 Refleksi siswa Terhadap Perangkat Pembelajaran
dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus I Skala Penilaian % No Aspek yang diamati
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
1 Bagaimanakah pendapat Anda mengenai komponen Kegiatan Belajar Mengajar ini :
a. Topik/materi yang dipelajari b.LKS c. Materi Ajar d.Suasana Kelas e. Penampilan Guru f. Keterampilan kooperatif yang
dilatihkan
36.11 22.22 27.78 16.67 22.22 41.67
61.11 77.78 66.67 33.33 72.22 58.33
2.78 0
2.78 44.44 5.56
0
0 0
2.78 5.56
0 0
Berminat Tidak Berminat 2 Apakah Anda berminat untuk
mengikuti KBM berikutnya seperti yang telah Anda ikuti?
91.67
8.33
Ya Tidak 3 Selama kerja kelompok saya :
a. Mengemukakan pendapat b. Ikut berpartisipasi c. Mengajukan pertanyaan d. Menjawab pertanyaan e. Mengerjakan tugas
88.89 100
36.11 47.22 100
11.11
0 63.89 52.78
0
Komentar
4 Keuntungan yang saya peroleh dalam pembelajaran dengan menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
Dari 36 siswa menyebutkan keuntungan yang diperoleh : sebanyak 33.33% siswa lebih cepat memahami pelajaran, 30.56% siswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan baru, 8.33% siswa bebas mengemukakan dan menghargai pendapat, 13.89% siswa merasa asyik dan menyenangkan, 36.11% merasa adanya kekompakan antar teman, 2.78% siswa merasa pembelajaran lebih efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Komentar 5 Hambatan yang saya temui, selama
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw seperti yang telah dilakukan.
Dari 36 siswa menyebutkan beberapa hambatan yang diperoleh :5.56% siswa tidak ada saling menghargai pendapat, 36.11% siswa tidak jelas/bingung, 38.89% siswa merasa bahwa suasana kelas yang kurang kondusif, 19.44% siswa susah untuk berkonsentrasi, 8.33% siswa merasa tidak ada hambatan, 8.33% siswa merasa tidak adanya kekompakan antar teman, 8.33% siswa merasa masih malu untuk bertanya dan berpendapat
Sumber : Data hasil penelitian diolah
Tabel 2.5 Dari data tersebut, dalam pendapat siswa mengenai
komponen kegiatan belajar mengajar tampak bahwa dalam materi /topik
yang di pelajari sebanyak 36.11% siswa menyatakan sangat setuju,
61.11% siswa menyatakan setuju, 2.78% siswa menyatakan tidak
setuju. Dalam pemberian LKS terdapat 22.22% siswa yang menyatakan
sangat setuju, 77.78% menyatakan setuju. Dalam pemberian materi ajar
terdapat 27.78% siswa menyatakan sangat setuju, 66.67% siswa
menyatakan setuju, 2.78% siswa menyatakan tidak setuju, 2.78% siswa
menyatakan sangat tidak setuju. Dalam suasana kelas dalam proses
belajar-mengajar terdapat 16.67% siswa menyatakan sangat setuju,
33.33% siswa menyatakan setuju, 44.44% siswa menyatakan tidak
setuju, 5.56% siswa menyatakan sangat tidak setuju. Dalam penampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
guru terdapat 22.22% siswa menyatakan sangat setuju, 72.22% siswa
menyatakan setuju, 5.56% siswa menyatakan tidak setuju. Dalam
keterampilan kooperatif yang dilatihkan terdapat 41.67% siswa
menyatakan sangat setuju, 58.33% siswa menyatakan setuju.
Untuk minat siswa dalam mengikuti KBM berikutnya sebanyak
91.67% siswa berminat dan 8.33% siswa yang tidak berminat
mengikuti KBM dengan metode kooperatif tipe jigsaw. Dari persentase
tersebut tampak bahwa sebagian besar siswa merasa tertarik terhadap
metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini. Selanjutnya
keuntungan yang ditemui siswa selama mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe jigssaw
sebanyak 33.33% siswa lebih cepat memahami pelajaran, 30.56%
siswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan baru, 8.33% siswa
bebas mengemukakan dan menghargai pendapat, 13.89% siswa merasa
asyik dan menyenangkan, 36.11% merasa adanya kekompakan antar
teman, 2.78% siswa merasa pembelajaran lebih efektif. Sementara
untuk hambatan yang diperoleh siswa selama mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe jigssaw
sebanyak 5.56% siswa tidak ada saling menghargai pendapat, 36.11%
siswa tidak jelas/bingung, 38.89% siswa merasa bahwa suasana kelas
yang kurang kondusif, 19.44% siswa susah untuk berkonsentrasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
8.33% siswa merasa tidak ada hambatan, 8.33% siswa merasa tidak
adanya kekompakan antar teman, 8.33% siswa merasa masih malu
untuk bertanya dan berpendapat. Dari data tersebut tampak bahwa
kesan mereka terhadap komponen kegiatan belajar (topik yang
dipelajari, suasana kelas, penampilan guru, dan sebagainya) sebagian
besar siswa merasa tertarik dan menikmati karena adanya sesuatu hal
yang berbeda. Kegiatan yang dilakukan oleh sebagian besar siswa yaitu
berdiskusi, berpendapat, dan bertanya. Kemudian tanggapan siswa
terhadap minat mereka untuk mengikuti KBM berikutnya dengan
metode yang sama sebagian besar dari siswa berminat untuk mengikuti
dengan alasan karena pelajarannya tidak membosankan,
menyenangkan, bisa bersosialisasi. Hal ini menunjukkan adanya
indikator bahwa selama ini siswa merasa bosan dengan metode yang
digunakan selama ini. Sementara beberapa hambatan dari siswa terkait
penerapan metode koopertif tipe jigsaw yaitu ketika ada anggota
kelompok yang tidak ikut ambil bagian, ketika ada perbedaan pendapat
siswa tidak ada sikap saling menghargai pendapat antara satu dengan
yang lainnya tetap berdiri pada pendiriannya masing-masing.
Berdasarkan refleksi yang dilakukan peneliti, ada beberapa hal yang
perlu diperbaiki pada siklus pertama yaitu alokasi waktu yang tidak
sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dirancang, pemilihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
materi yang terlalu sedikit untuk ukuran 2 JP, diskusi kelompok yang
terlalu lama sehingga siswa merasa bosan.
3. Siklus Kedua
Siklus kedua ini dilaksanakan dua kali pertemuan yaitu diadakan
pada hari Senin, 7 September 2009 pada jam kelima sampai dengan keenam
yaitu pukul 09.20 sampai dengan pukul 10.20 WIB dan Kamis, 10 September
2009 pada jam ke enam sampai dengan ke tujuh yaitu dari pukul 10.00-11.00
WIB.. Adapun materi yang dipelajari pada siklus pertama ini adalah pokok
bahasan tentang manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi
dengan standar kompetensi memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan,
kompetensi dasar mendeskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan
ekonomi yang bermoral dalam memenuhi kebutuhan. Guru mitra yang
mengajar dalam penelitian ini adalah AG. Sukarno, S. Pd sebagai guru
bidang studi ekonomi. Jumlah siswa kelas VII-C tahun ajaran 2009-2010 saat
ini adalah 36 siswa yang semuanya berjenis kelamin laki-laki dan perempuan
dalam siklus II seluruh siswa hadir. Berikut ini diuraikan penerapan metode
kooperatif tipe jigsaw pada siklus kedua:
a. Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan persiapan dan perencanaan pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw. Berikut ini disajikan langkah-langkah perencanaan
yang diterapkan pada siklus II :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
1) Peneliti dan guru mitra membentuk kelompok kooperatif dimana
terdiri dari kelompok asal dan kelompok ahli. Langkah awal yang
dilakukan yaitu menggali data awal tentang karakteristik siswa untuk
memetakan para siswa berdasarkan kemampuan akademiknya.
Pemetaan tersebut selanjutnya menjadi dasar untuk membagi siswa
dalam kelompok-kelompok yang heterogen. Siswa dengan prestasi
atau nilai akademik tinggi akan ditempatkan pada ranking tinggi,
siswa dengan prestasi sedang akan ditempatkan pada ranking sedang,
dan siswa dengan prestasi rendah ditempatkan pada pada ranking
bawah. Pada tahap ini peneliti menyerahkan sepenuhnya kepada guru
mitra dengan alasan sebagai pihak yang paling mengerti tentang
keadaan siswa. Pada tahap ini peneliti dan guru mitra
mengklasifikasikan siswa kedalam 6 kelompok asal dan 6 kelompok
ahli. Untuk klompok asal diberi nama kelompok A, B, C, D, E, dan F.
kelompok asal di bentuk dengan cara menempatkan enam orang siswa
dengan ranking teratas kedalam masing-masing kelompok ( kelompok
A 1 orang, kelompok B 1 orang, dan seterusnya sampai dengan
kelompok F), selanjutnya dipilih kembali enam orang siswa dengan
ranking sedang dan di tempatkan masing-masing ke dalam kelompok
( kelompok A 1 orang, kelompok B 1 orang, dan seterusnya sampai
dengan kelompok F). kemudian dipilih kembali enam orang siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
dengan ranking terendah dan di tempatkan masing-masing ke dalam
kelompok ( kelompok A 1 orang, kelompok B 1 orang, dan
seterusnya sampai dengan kelompok F) begitu seterusnya sehingga
semua siswa masuk ke dalam kelompok asal. Selanjutnya setiap
anggota kelompok asal masing-masing diberi nomor urut dari atas ke
bawah, untuk kelompok selanjutnya diberi nomor urut dari bawah ke
atas, begitu seterusnya. Dengan demikian siswa yang mendapatkan
nomor urut 1 maka akan menjadi anggota kelompok ahli 1, siswa
yang mendapatkan nomor urut 2 maka akan menjadi anggota
kelompok ahli 2, siswa yang mendapatkan nomor urut 3 maka akan
menjadi anggota kelompok ahli 3, begitu seterusnya sehingga
diperoleh 6 kelompok ahli (kelompok ahli 1,2,3, 4,5, dan 6).
2) Peneliti dan guru mitra bersama-sama mempersiapkan perangkat
pembelajaran yang akan digunakan. Perangkat pembelajaran
mencakup : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi
presentasi (hand out), Lembar Kerja Siswa (LKS). Berikut ini
disajikan uraian masing-masing perangkat pembelajaran :
(a) Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP)
RPP dibuat untuk satu kali pertemuan. RPP memuat standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran,
materi, metode pembelajaran, sumber dan media pembelajaran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
skenario pembelajaran, dan evaluasi yang kesemuanya telah
dibuat secara rinci dan sistematis (lampiran 1b).
(b) Materi presentasi
Guru mitra dan peneliti bekerja sama membuat hand out dengan
pokok bahasan Memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan.
Hand out akan dibagikan kepada masing-masing siswa. Isi hand
out mencakup materi tentang Memahami usaha manusia
memenuhi kebutuhan yang akan digunakan pada saat
pembelajaran (lampiran 2b)
(c) Lembar Kerja Siswa (LKS)
LKS meliputi daftar pertanyaan yang harus didiskusikan siswa di
dalam kelompok ahli kemudian dijelaskan di dalam kelompok
asal, dan selanjutnya dipresentasikan di kelas (lampiran 3b)
3) Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data.
Instrumen pengumpulan data meliputi:
(a) lembar observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran.
Cakupan isi lembar observasi kegiatan guru antara lain:
keterampilan guru dalam menjelaskan dan mengorganisasikan
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, keterampilan guru dalam
mendampingi siswa belajar kelompok, dan keterampilan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam belajar kelompok dan
belajar mandiri (lampiran 7)
(b) lembar observasi keterlibatan belajar siswa di kelas. Cakupan isi
lembar observasi partisipasi siswa antara lain : keaktifan dan
keterlibatan siswa dalam diskusi kelas serta frekuensi keaktifan
dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. (lampiran 9)
(c) lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok
kooperatif. Cakupan isi lembar observasi kegiatan belajar siswa
dalam kelompok kooperatif antara lain: keaktifan siswa mengikuti
kegiatan diskusi kelompok, keterlibatan siswa dalam hal : berbagi
tugas dalam pengerjaan tugas, mengajukan dan menjawab
pertanyaan yang berkaitan dengan materi diskusi, serta
menghargai saran dan pendapat teman satu kelompok.
(lampiran 10).
(d) lembar observasi pengamatan kelas. Cakupan isi lembar
pengamatan kelas antara lain: interaksi antar siswa, sumber
belajar, dan kedisiplinan (lampiran 8)
b. Tindakan
Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw sesuai dengan rencana tindakan. Langkah-langkah
pada tahap ini sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
1) Membagi siswa ke dalam kelompok
Dikarenakan siswa telah diberi prosedur pelaksanaan pada siklus I,
maka untuk menghemat waktu guru langsung membagi siswa ke
dalam kelompok. Dalam pembelajaran kooperatif tipe jigsaw,
terdapat dua macam kelompok yaitu kelompok asal dan kelompok
ahli. Pembentukan kelompok asal sudah dilakukan guru pada tahap
awal perencanaan pembelajaran. Jumlah kelompok yang dibentuk
adalah enam kelompok siswa dengan anggota 5-6 orang. Pada tahap
ini guru hanya menyebutkan kembali nama-nama kelompok berikut
anggota-anggotanya. Pada siklus II siswa lebih cepat untuk
bergabung dengan kelompok asalnya dibandingkan dengan siklus I.
Setelah berkumpul dalam kelompok asal kemudian guru
mempersilahkan masing-masing siswa untuk berkumpul dengan
kelompok ahli, suasana kurang kondusif dikarenakan ada beberapa
siswa yang membuat kegaduhan.
2) Diskusi
Setelah siswa berkumpul di dalam kelompok ahli, selanjutnya guru
meminta siswa untuk mendiskusikan masalah yang telah
didapatkannya. Di sini masing-masing kelompok mendapatkan
pertanyaan yang berbeda-beda. Untuk kelompok ahli 1
mendapatkan tugas untuk menjelaskan tentang manusia sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
makhluk sosial dan manusia makhluk ekonomi, kelompok ahli 2
mendapatkan tugas untuk menyebutkan ciri-ciri manusia sebagai
makhluk sosial, kelompok ahli 3 mendapatkan perintah untuk
menyebutkan ciri-ciri manusia sebagai makhluk ekonomi, kelompok
ahli 4 mendapatkan perintah untuk menjelaskan tentang hubungan
yang harmonis antara manusia sebagai makhluk sosial yang
bermoral, kelompok ahli 5 mendapatkan perintah untuk
memberikan contoh tentang hubungan yang harmonis antara
manusia sebagai makhluk sosial yang bermoral, kelompok ahli 6
mendapat perintah untuk menyebutkan macam-macam faktor-faktor
yang mempengaruhi kebutuhan manusia. Selama berdiskusi di
dalam kelompok ahli suasana kelas terkendali, hanya saja suasana
sedikit ramai hal ini dikarenakan setiap siswa di dalam diskusi
kelompok saling bertukar pendapat. Sesekali ada juga beberapa
siswa yang membuat kegaduhan kecil dan berbicara di luar materi
diskusi, hal ini dikaranakan ada kelompok yang telah selesai
terlebih dahulu dibandingkan dengan kelompok lain. Selama
diskusi, aktivitas guru adalah mendampingi, memotivasi, dan
memantau siswa. jika ada yang mengalami kesulitan, guru
membantu siswa guna memecahkan kesulitan tersebut. Namun
ketika suasana sedikit gaduh sikap guru kurang tegas untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
mengatasi situasi. Setelah berdiskusi di dalam kelompok ahli,
selanjutnya siswa kembali ke kelompok asal dan mengutarakan
hasil diskusinya bersama kelompok ahli kepada anggota kelompok
asal. Dengan demikian masing-masing siswa akan menerima dan
memberikan informasi. Jalannya diskusi baik dalm kelompok asal
maupun kelompok ahli pada siklus II lebih cepat dibandingkan
dengan siklus I, hal ini siswa mulai terbisa dengan metode jigsaw.
3) Pembahasan
Setelah siswa selesai berdiskusi, selanjutnya guru bersama dengan
siswa membahas semua masalah yang telah didiskusikan oleh siswa
di dalam kelompok ahli. Kemudian guru menunjuk salah satu
kelompok ahli untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Setiap
kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan jawabannya,
kemudian guru juga memberikan kesempatan kepada kelompok lain
untuk menanggapi atau memberikan pendapat yang berbeda. Reaksi
tiap-tiap kelompok ketika ditunjuk untuk mempresentasikan hasil
diskusinya sangat beragam, ada yang dengan antusias
mempresentasikan jawaban, ada yang presentasi sambil diselingi
dengan gurauan, ada juga yang kaku dalam mempresentasikan
jawaban. Secara teknis presentasi siklus II lebih leluasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
dibandingkan dengan siklus I, hal ini disebabkan karena alokasi
waktu yang tersedia cukup.
4) Penyimpulan
Setelah seluruh kelompok selesai mempresentasikan jawaban
mereka, selanjutnya guru bersama siswa mencoba untuk menarik
kesimpulan dari seluruh rangkaian pembelajaran. Dalam
penyimpulan ini, guru mengutarakan inti–inti dari materi yang telah
dibahas dalam diskusi. Guru juga mengutarakan pertanyaan-
pertanyaan singkat kepada siswa untuk menguji pemahaman
mereka. Baik dalam siklus I maupun siklus II, penarikan kesimpulan
kurang maksimal karena terbatasnya waktu.
c. Observasi
Hasil pengamatan (observasi) dalam penelitian tindakan kelas ini dapat
dipaparkan sebagai berikut :
1) Pengamatan terhadap guru
Pengamatan terhadap guru ini dilakukan bersamaan dengan
dilaksanakannya tindakan pada siklus kedua. Aktivitas guru selama
proses pembelajaran pada siklus kedua disajikan dalam tabel berikut
ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Tabel 3.1
Aktivitas Guru Pada Siklus II
No Deskriptor Siklus II
1 Guru menjelaskan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
ya
2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub pokok bahasan yang lebih sempit.
Ya
3 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok jigsaw yang heterogen.
Ya
4 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok.
Ya
5 Guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi di dalam kelompok.
Ya
6 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar individu di dalam kelompok diskusinya.
Ya
7 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar kelompok diskusi.
Ya
8 Guru mengamati atau mengobservasi kegiatan kelompok selama berdiskusi.
Ya
9 Guru memberikan rangsangan pemikiran kepada kelompok.
Ya
10 Guru memberikan dorongan kepada semua kelompok agar dapat bekerjasama dengan baik.
Ya
11 Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan, serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.
Ya
12 Guru berinteraksi dengan sebagian siswa untuk menjelaskan prosedur pengerjaan tugas dalam kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan, serta tujuan yang akan dicapai.
Ya
13 Guru berinteraksi dengan siswa dengan cara berdiri di depan untuk memberikan penjelasan atau menjawab pertanyaan dari siswa
Ya
14 Guru berinteraksi dengan setiap kelompok, menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.
Ya
15 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, guru hanya mengamati siswa dan hanya bekerja di belakang mejanya.
Tidak
16 Guru membiarkan siswa bekerja dalam kelompok menurut cara mereka sendiri.
Ya
17 Guru guru membiarkan siswa untuk berkeliling dari satu Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.
18 Guru hanya berinteraksi dengan kelompok yang mengalami kesulitan.
Tidak
19 Guru hanya memperhatikan beberapa kelompok tertentu saja.
Tidak
20 Guru dan siswa terlibat percakapan serius dengan siswa sehingga kelas menjadi gaduh dan mengganggu siswa lain.
Tidak
21 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku.
Tidak
22 Guru meninggalkan kelas selagi siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.
Tidak
Sumber : Data hasil penelitian diolah
Tabel 3.1 Menunjukkan aktivitas guru selama proses
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berlangsung pada siklus II.
Dalam tabel tampak bahwa guru menjelaskan metode pembelajaran
tipe jigsaw hanya sekedar saja hal ini karena guru telah
menjelaskannya pada siklus I. guru mengorganisasikan pokok
bahasan tentang usaha manusia memenuhi kebutuhan yang bersifat
umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit sehingga lebih
memudahkan siswa dalam memahami materi, guru juga ikut berperan
dalam pembentukan kelompok kooperatif mulai dari
pengklasifikasian data awal, pembentukan kelompok asal hingga
akhirnya terbentuk kelompok ahli. Selain itu guru juga mendorong
siswa agar dapat terlibat dalam diskusi kelompok, selain dorongan
guru juga memberikan kesempatan siswa berdiskusi untuk
memaparkan pendapat dan pemikirannya serta mendorong agar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
mampu bekerjasama di dalam kelompok diskusinya. Kemudian untuk
memantau jalannya diskusi kelompok guru juga mengamati jalannya
diskusi sehingga jika ada kesulitan yang dihadapi oleh siswa maka
guru dapat membantu memberikan solusi. Guru mengamati diskusi
kelompok tidak hanya pada beberapa kelompok saja melainkan pada
seluruh kelompok, tidak hanya jika ada kelompok yang mengalami
kesulitan saja, dari sini maka terjalin sebuah interaksi antara guru
dengan siswa atau kelompok. Selama berinteraksi dengan siswa atau
kelompok, guru juga menumbuhkan semangat kerja para siswa untuk
bekerjasama memecahkan masalah dan mencapai tujuan dari
pembelajaran. Berbeda dengan siklus I, dalam siklus II ini masih
sebagian besar siswa telah mengerti dengan prosedur pelaksanaannya
sehingga guru tidak harus menjelaskan kembali prosedurnya di dalam
kelompok. Di sini waktu yang dimiliki oleh guru cukup longgar
dikarenakan seluruh media telah dibagikan kepada siswa sehingga
konsentrasi guru tertuju dalam mengamati jalannya diskusi kelompok,
dibandingkan dengan siklus I, pada siklus II manajemen waktu guru
lebih baik terutama ketika jalannya diskusi baik dalam kelompok ahli
maupun kelompok asal serta ketika presentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
2) Pengamatan terhadap siswa
Pengamatan terhadap siswa dilakukan peneliti dimulai dari awal
sampai dengan akhir pembelajaran. Aktivitas siswa selama proses
pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.2
Keterlibatan Siswa Pada Siklus Kedua
No Komponen yang diobservasi Frekuensi Persentase (%)
1 Siswa mengajukan pertanyaan 24 66.67
2 Siswa menjawab pertanyaan 12 44.44
3 Siswa aktif mengerjakan tugas
34 94.44
4 Siswa aktif dalam diskusi 32 88.89
5 Siswa mengemukakan/
menanggapi pendapat
15 41.67
Sumber : Data hasil penelitian diolah
Tabel 3.2 Menunjukkan tingkat keterlibatan siswa selama
proses pembelajaran. Pada siklus II ini ada 1 siswa yang tidak hadir
sehingga jumlah siswa saat itu adalah 20 orang. Dari data tersebut
tampak bahwa skor tertinggi terletak pada keterlibatan mengerjakan
tugas, hal ini disebabkan karena setiap siswa mempunyai tanggung
jawab dalam memahami materi yang didapatnya. Dengan
mengerjakan tugas maka setidaknya siswa telah berusaha untuk
mengetahui apa yang telah dikerjakannya, selanjutnya dengan
didiskusikan kembali dengan kelompok maka siswa berusaha untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
lebih memahami materi yang didapatnya. Dengan memahami materi
maka akan mempermudah siswa untuk menjelaskan kembali materi
yang didapatnya kepada anggota kelompok asal. Sedangkan jenis
keterlibatan dengan skor terendah adalah menjawab pertanyaan. Hal
ini disebabkan karena siswa yang menjawab pertanyaan hanya
perwakilan dari kelompok ahli ketika mereka harus
mempresentasikan hasil diskusinya kepada kelas, sedangkan siswa
yang lain hanya mendampingi atau melengkapi serta menanggapi.
Pada keterlibatan mengajukan pertanyaan, di samping siswa
mengajukan pertanyaan dalam forum presentasi kelas siswa juga
mengajukan pertanyaan ketika mereka berdiskusi di dalam kelompok
dikarenakan adanya hal yang kurang jelas atau belum dipahami. Pada
keterlibatan siswa dalam diskusi guru memberikan waktu kepada
siswa untuk mendiskusikan materi yang mereka dapatkan, selama
diskusi secara keseluruhan berjalan dengan lancar hanya saja sesekali
ada beberapa siswa yang melakukan aktivitas di luar materi diskusi.
Sedangkan pada keterlibatan mengemukakan atau menanggapi
pendapat siswa juga turut aktif mengambil bagian terutama ketika
presentasi jawaban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
3) Pengamatan terhadap kelas
Tabel 3.3
Pengamatan terhadap Kelas
No Aspek yang Diamati Skor Pengamatan
Siklus II
Nilai Kategori
A Hubungan/kerja sama antar siswa : 1. pembauran 4 Sangat Baik 2. kepuasan 4 Sangat Baik 3. demokrasi 3 Baik 4. kepekaan 3 Baik 5. kepedulian 3 Baik 6. kekompakan 3 Baik 7. persaingan 3 Baik 8. motivasi tinggi 4 Sangat Baik
B Lingkungan kelas : 1.perangkat pembelajaran tersedia
lengkap 4 Sangat Baik
2.terorganisir dengan baik dan efisien
3 Baik
3. aktif dan produktif 4 Sangat Baik C Tata Tertib : 1. ada sanksi/teguran 3 Baik
2. pembelajaran berjalan tertib 3 Baik Skor Rata-rata Siklus I 3.38
Nilai Kategori Sangat Baik Sumber : Data hasil penelitian diolah
Keterangan : Skor Nilai Mutu
3,1 – 4 Sangat Baik 2,1 – 3 Baik 1,1 – 2 Cukup 0 – 1 Kurang
Tabel 3.3 Mmenunjukkan bahwa suasana kelas cukup
kondusif dalam proses pembelajaran. Kondisi kelas pada siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
dipandang mendukung proses pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dari
capaian skor rata-rata 3,38 yang masuk pada kategori Sangat baik.
Berdasarkan observasi dari peneliti, aspek pembauran mendapatkan
skor 4 dikarenakan setiap hari siswa diberikan kebebasan untuk
membaur dengan siapa saja. Dengan demikian siswa tidak hanya duduk
dengan satu orang saja melainkan bisa bergantian dengan teman yang
lain juga sehingga siswa akan lebih saling mengenal dengan semua
siswa . Hal ini dapat menciptakan adanya hubungan yang positif antar
siswa sehingga dapat menciptakan suasana kelas yang menyenangkan.
Aspek kepuasan diberi skor 4 karena sebagian besar dari siswa merasa
senang dan berminat jika metode jigsaw diterapkan kembali. Aspek
demokrasi diberikan skor 3 karena siswa diberikan kebebasan untuk
berpendapat. Aspek kepekaan diberi skor 3 karena sebagian siswa
ketika berdiskusi dalam kelompok tidak ada ketegangan atau klik-klik
tertentu . Aspek kepedulian diberi skor 3 karena setiap siswa memiliki
kepedulian untuk saling membantu terutama ketika menghadapi
kesulitan. Aspek kekompakan diberi skor 3 karena sebagian besar siswa
ketika berdiskusi dalam kelompok sudah bekerja sama dengan baik
sehingga apa yang diinginkan tercapai. Aspek persaingan diberi skor 3
karena setiap siswa bersaing secara sehat untuk memberikan hasil yang
terbaik. Aspek motivasi diberi skor 4 karena sebagian besar mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Aspek perangkat pembelajaran diberi skor 4 karena sarana dan
prasarana seperti meja, kursi, papan tulis, penggaris, papan
pengumuman, penerangan, dan sebagainya telah tersedia dan dalam
kondisi yang layak. Kelas juga terorganisir dengan baik, aktif dan
produktif karena semua siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
seksama sehingga masing-masing diberi skor 3. Sedangkan aspek tata
tertib masing-masing diberi skor 3 karena adanya teguran dari guru jika
ada siswa yang mengganggu jalannya pembelajaran sehingga
pembelajaran dapat berjalan tertib.
d. Refleksi
Pada tahap ini dilaksanakan analisis, evaluasi, pemaknaan, dan
penyimpulan hasil observasi terhadap tingkat pemahaman siswa. Refleksi
yang dilakukan merupakan refleksi segera setelah pertemuan berakhir
sekaligus sebagai refleksi pada akhir siklus kedua. Berikut ini dipaparkan
hasil refleksi siklus kedua:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
1) Refleksi Guru Mitra
Tabel 3.4
Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus II
No Uraian Komentar 1 Penilaian guru tentang komponen pembelajaran:
a. Materi Ajar b. LKS c. Soal Kuis/Tes bab d. Contoh RPP e. Kunci LKS f. Tes Hasil Belajar g. Suasana Kelas h. Cara Kerja Siswa i. Keterampilan Kooperatif yang Dilatihkan
a.Tercapai b. Baik c. Tercapai d. Baik e. Baik f. Tercapai g. Hidup h. Baik i. Baik
2 Selama kerja kelompok siswa : a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide-idenya d. Mengorganisasikan kelompok e. Mengacaukan kegiatan f. Melamun
a. Ya b. Ya c. Ya d. Ya e. Tidak Ada f. Tidak Ada
3 Keuntungan yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
Siswa dapat secara aktif dalam proses KBM
4 Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw seperti yang telah dilakukan
Seiring waktunya kurang efektif
5 Apakah siswa berminat untuk mengikuti KBM yang telah dilakukan dan KBM berikutnya yang akan dilakukan
Berminat karena Siswa dapat hidup dalam KBM.
Sumber : Data hasil penelitian diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Tabel 3.4 Memperlihatkan kesan guru mitra terhadap
perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw setelah melakukan serangkaian proses belajar mengajar
dengan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Secara umum
guru mitra menganggap perangkat pembelajaran yang telah
dikembangkan sudah sangat membantu proses belajar-mengajar dan
sangat bermanfaat, baik bagi guru sendiri terlebih bagi siswa. Selama
kerja kelompok siswa mengikuti dengan baik aturan main yang telah
di buat dan tidak ada siswa yang mengacaukan kegiatan ataupun siswa
yang melamun. Penilaian guru mitra terhadap komponen pembelajaran
antara lain guru mitra berpendapat bahwa materi ajar yang di pakai
sudah tercapai sehingga dapat membantu dan bisa dipahami siswa,
lembar kerja siswa (LKS) tersedia dengan baik, soal kuis telah
mencakup semua materi, RPP yang dirancang sudah tersedia dengan
baik, kunci LKS sudah tersedia dengan baik dan telah sesuai dengan
pertanyaan, tes hasil belajar sudah baik karena sebagian besar siswa
mendapatkan nilai tinggi, suasana kelas sudah hidup dan paras siswa
saling berinteraksi dengan teman lainnya, cara kerja siswa baik, dan
keterampilan kooperatif yang dilatihkan dapat berlangsung dengan
baik. Penilaian guru selama kerja kelompok berlangsung antara lain
siswa mendengarkan orang lain baik ide atau saran dari anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
kelompoknya, mengajukan pertanyaan baik kepada guru ataupun
teman satu kelompok, dalam mengorganisasikan ide-idenya dalam
pengerjaan tugas kelompok sudah dibilang cukup baik. Tidak ada
siswa yang mengacaukan maupun melamun pada saat proses belajar-
mengajar berlangsung. Keuntungan yang diperoleh guru adalah
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat digunakan sebagai variasi
metode pembelajaran dan mendorong siswa untuk lebih aktif dan
berinteraksi satu dengan yang lainnya. Berdasarkan hasil wawancara
antara peneliti dengan guru mitra, guru mitra menuturkan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan metode ini siswa lebih berminat
untuk belajar. Menurut guru mitra hambatan yang ditemui adalah bila
guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah persiapan dalam
perangkat membutuhkan waktu yang panjang. Namun demikian, guru
mitra merasa yakin bahwa model pembelajaran tersebut diterapkan
kembali siswa akan berminat untuk mengikuti kegiatan belajar-
mengajar yang akan dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Tabel 3.5
Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe jigsaw Siklus II
Skala Penilaian % No Aspek yang diamati
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
1 Bagaimanakah pendapat Anda mengenai komponen Kegiatan Belajar Mengajar ini :
g.Topik/materi yang dipelajari h.LKS i. Materi Ajar j. Suasana Kelas k.Penampilan Guru l. Keterampilan kooperatif yang
dilatihkan
38.89 33.33 33.33 5.56 19.44
25
61.11 61.11 66.67 63.89 80.56
75
0
5.56 0
47.22 0 0
0 0 0
11.11 0 0
Berminat Tidak Berminat 2 Apakah Anda berminat untuk
mengikuti KBM berikutnya seperti yang telah Anda ikuti?
100
Ya Tidak 3 Selama kerja kelompok saya :
f. Mengemukakan pendapat g. Ikut berpartisipasi h. Mengajukan pertanyaan i. Menjawab pertanyaan j. Mengerjakan tugas
80.56 94.44 52.78 47.22 100
75
5.56 47.22 52.78
Komentar
4 Keuntungan yang saya peroleh dalam pembelajaran dengan menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
Dari 36 siswa menyebutkan keuntungan yang diperoleh : sebanyak 38.89% siswa lebih cepat memahami pelajaran, 25% siswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan baru, 2.78% siswa bebas mengemukakan dan menghargai pendapat, 11.11% siswa merasa asyik dan menyenangkan, 33.33% merasa adanya kekompakan antar teman, 36.11% siswa merasa pembelajaran lebih efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Komentar 5 Hambatan yang saya temui, selama
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw seperti yang telah dilakukan.
Dari 36 siswa menyebutkan beberapa hambatan yang diperoleh :8.33% siswa tidak ada saling menghargai pendapat, 33.33% siswa tidak jelas/bingung, 66.67% siswa merasa bahwa suasana kelas yang kurang kondusif, 8.33% siswa susah untuk berkonsentrasi, 13.89% siswa merasa tidak ada hambatan, 11.11% siswa merasa tidak adanya kekompakan antar teman, 5.56% siswa merasa masih malu untuk bertanya dan berpendapat
Sumber : Data hasil penelitian diolah
Tabel 3.5 Dari data tersebut, dalam pendapat siswa mengenai
komponen kegiatan belajar mengajar tampak bahwa dalam materi /topik
yang di pelajari sebanyak 38.89% siswa menyatakan sangat setuju,
61.11% siswa menyatakan setuju. Dalam pemberian LKS terdapat
33.33% siswa yang menyatakan sangat setuju, 61.11% siswa
menyatakan setuju, 5.56% siswa menyatakan tidak setuju. Dalam
pemberian materi ajar terdapat 33.33% siswa menyatakan sangat setuju,
66.67% siswa menyatakan setuju. Dalam suasana kelas dalam proses
belajar-mengajar terdapat 5.56% siswa menyatakan sangat setuju,
63.89% siswa menyatakan setuju, 47.22% siswa menyatakan tidak
setuju, 11.11% siswa menyatakan sangat tidak setuju. Dalam
penampilan guru terdapat 19.44% siswa menyatakan sangat setuju,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
80.56% siswa menyatakan setuju. Dalam keterampilan kooperatif yang
dilatihkan terdapat 25% siswa menyatakan sangat setuju, 75% siswa
menyatakan setuju.
Untuk minat siswa dalam mengikuti KBM berikutnya sebanyak
100% siswa berminat mengikuti KBM dengan metode kooperatif tipe
jigsaw. Dari persentase tersebut tampak bahwa semua siswa tertarik
terhadap metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini. Selanjutnya
keuntungan yang ditemui siswa selama mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe jigssaw
sebanyak 38.89% siswa lebih cepat memahami pelajaran, 25% siswa
dapat menambah wawasan dan pengetahuan baru, 2.78% siswa bebas
mengemukakan dan menghargai pendapat, 11.11% siswa merasa asyik
dan menyenangkan, 33.33% merasa adanya kekompakan antar teman,
36.11% siswa merasa pembelajaran lebih efektif. Sementara untuk
hambatan yang diperoleh siswa selama mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe jigssaw
sebanyak 8.33% siswa tidak ada saling menghargai pendapat, 33.33%
siswa tidak jelas/bingung, 66.67% siswa merasa bahwa suasana kelas
yang kurang kondusif, 8.33% siswa susah untuk berkonsentrasi, 13.89%
siswa merasa tidak ada hambatan, 11.11% siswa merasa tidak adanya
kekompakan antar teman, 5.56% siswa merasa masih malu untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
bertanya dan berpendapat. Dari data tersebut tampak bahwa kesan
mereka terhadap komponen kegiatan belajar (topik yang dipelajari,
suasana kelas, penampilan guru, dan sebagainya) sebagian besar siswa
merasa tertarik dan menikmati karena adanya sesuatu hal yang berbeda.
Kegiatan yang dilakukan oleh sebagian besar siswa yaitu berdiskusi,
berpendapat, dan bertanya. Kemudian tanggapan siswa terhadap minat
mereka untuk mengikuti KBM berikutnya dengan metode yang sama
sebagian besar dari siswa berminat untuk mengikuti dengan alasan
karena pelajarannya tidak membosankan, menyenangkan, bisa
bersosialisasi. Hal ini menunjukkan adanya indikator bahwa selama ini
siswa merasa bosan dengan metode yang digunakan selama ini.
Sementara beberapa hambatan dari siswa terkait penerapan metode
koopertif tipe jigsaw yaitu ketika ada anggota kelompok yang tidak ikut
ambil bagian, ketika ada perbedaan pendapat siswa tidak ada sikap
saling menghargai pendapat antara satu dengan yang lainnya tetap
berdiri pada pendiriannya masing-masing.
B. Komparasi Keaktifan Belajar Siswa Sebagai Dampak Penerapan
Metode Kooperatif Tipe Jigsaw
Hal yang paling mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran
adalah keaktifan siswa. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan
menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
siswa itu sendiri serta mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan
kondusif. Dalam proses belajar mengajar ini, siswa membangun
pengetahuannya sendiri. Dalam pembelajaran tingkat keberhasilan dari
metode kooperatif jigsaw ini sebagaimana adanya dalam bentuk tabel sebagai
berikut
Tabel B.1
Perkembangan Keaktifan dan Keterlibatan Belajar Siswa pada
Pra Penelitian, Siklus I, dan Siklus II
Indikator Keberhasilan
No Komponen Target (%)
Siklus I(%)
Siklus II (%)
Deskriptor
1.
Siswa mengajukan pertanyaan
2.78 52.78 66.67 Jumlah siswa yang mengajukan pertanyaan/ide dibagi jumlah seluruh siswa
2. Siswa menjawab pertanyaan
11.11 27.28 44.44 Jumlah siswa yang menjawab pertanyaan dibagi jumlah seluruh siswa
3. Siswa aktif mengerjakan tugas
41.67 86.11 94.44 Jumlah siswa yang mengerjakan lembar kerja dibagi jumlah semua siswa
4.
Siswa aktif dalam diskusi
47.22 80.56 88.89 Jumlah siswa yang berperan serta dalam diskusi dibagi jumlah semua siswa
5.
Siswa mengemukakan/ menanggapi pendapat
5.56 27.28 41.67 Jumlah siswa yang berpendapat/ menanggapi pendapat dibagi jumlah seluruh siswa
Sumber : Data hasil penelitian diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Tabel B.1 Menunjukkan hasil komparasi tingkat keaktifan dan
keterlibatan siswa pada masing-masing siklus. Berdasarkan rekapan di atas,
tampak bahwa pada komponen siswa mengajukan pertanyaan semakin
meningkat. Hal ini tampak dari indikator keberhasilan yang menunjukkan
pada siklus I sebesar 52.78dan siklus II 66.67 %. Capaian pada siklus tersebut
melebihi target yang ditentukan sebelumnya yaitu 2.78%. Hal ini
dimungkinkan ketika siswa berkumpul dengan temannya di dalam kelompok,
mereka lebih leluasa untuk bertanya baik kepada temannya maupun kepada
guru. Di samping itu, dikarenakan siswa memiliki tanggung jawab untuk
menjelaskan kepada siswa yang lain maka ketika menghadapi kesulitan
mereka terdorong untuk bertanya. Pada komponen siswa menjawab
pertanyaan semakin meningkat. Hal ini tampak dari indikator keberhasilan
yang menunjukkan pada siklus I sebesar 27.28% dan siklus II 44.44 %.
Capaian tersebut melebihi target yang telah ditentukan sebelumnya yaitu
11.11%. Hal ini dikarenakan ketika dalam proses pembelajaran seperti
biasanya, siswa menjawab pertanyaan ketika diberi pertanyaan oleh guru. Di
samping menjawab pertanyaan dari guru, siswa juga harus menjawab
pertanyaan dari teman satu kelompok. Pada komponen mengerjakan tugas-
tugas semakin meningkat. Hal ini tampak dari indikator keberhasilan yang
menunjukkan pada siklus I sebesar 86.11% dan siklus II 94.44 %. Capaian
tersebut melebihi target yang telah ditentukan sebelumnya yaitu 41.67%. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
ini dikarenakan setiap siswa mempunyai tanggung jawab untuk menjelaskan
suatu materi kepada siswa yang lain di dalam kelompok asal sehingga mereka
mau tidak mau harus mengerjakan tugas yang telah diberikan sehingga
mereka mempunyai dasar untuk memberikan penjelasan kepada siswa yang
lain dalam kelompok asal. Pada komponen interaksi pada diskusi kelompok
semakin meningkat. Hal ini tampak dari indikator keberhasilan yang
menunjukkan pada siklus I sebesar 80.56%, dan siklus II 88.89 %. Capaian
tersebut melebihi target yang telah ditentukan sebelumnya yaitu 47.22%. Hal
ini dikarenakan setiap siswa harus berdiskusi dengan kelompok ahli dalam
membahas materi yang telah didapatkannya dan menyampaikannya kembali
kepada anggota kelompok asal sehingga terjadi interaksi antar siswa dalam
memberikan dan menerima informasi. Pada komponen mengemukakan atau
menanggapi pendapat semakin meningkat. Hal ini tampak dari indikator
keberhasilan yang menunjukkan pada siklus I sebesar 27.28% dan siklus II
41.67%. Capaian tersebut melebihi target yang telah ditentukan sebelumnya
yaitu 5.56%. Hal ini dikarenakan ada perdebatan diantara siswa yang
memiliki pendapat yang berbeda. sehingga dapat memicu siswa untuk
memberikan pendapat atau menanggapi pendapat dari siswa yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
C. Komparasi Prestasi Belajar Siswa Sebagai Dampak Penerapan Metode
Kooperatif Tipe Jigsaw.
Analisis komparatif dilakukan untuk melihat perkembangan prestasi
belajar siswa dari waktu ke waktu khususnya pada masa pra penelitian, siklus
pertama, dan siklus kedua. Berikut ini disajikan tabel perkembangan prestasi
belajar siswa mulai pra penelitian, siklus I, dan siklus II :
Tabel C.1
Perkembangan Belajar Siswa pada Pra Penelitian, Siklus I, dan
Siklus II
No NAMA PRA OBSERVASI
SIKLUS I
SIKLUS II
1 ADVENT NATA KUSUMA DHALIAWAN S 8 7 9 2 ANITA FEBRIANA SETYANDARI 8 10 9 3 ARIFI DWI NUGROHO 7 9 9 4 BAYU KRESNA RAMADHANI 6 7 8 5 BENEDICKTA YUVENTA DEI SUSILO 6 6 9 6 CLARA EUGYENA CAPELA 8 9 9 7 DANDANG BUDI KUSUMO 8 9 9 8 DIAN SARI ROMADHONI 8 8 10 9 DILLAH NOVLENTO WIBOWO 8 10 9
10 DIO DWI ANDAYA ADI MASSANA 7 8 10 11 DWI NINGTYASRAHMAWATI 8 7 9 12 DYAH AYU UTARI 6 8 8 13 EDGAR CAESAR LUKITO 7 9 10 14 ERVINA 7 6 9 15 EUGENIA KRINADYA PRAMESTHI A 8 6 9 16 FENDY NUR HIDAYAT 8 8 9 17 FIRMAN GIFARI 8 9 9 18 FLORENTINA RISAN PAHARGY ANINGTY 8 9 9 19 HERIBERTUS SEPTIAN SANTYO NUGROHO 8 8 9 20 INTEN NURAINI 8 8 9 21 LAILI DINA AZIZAH 8 10 10 22 LUCIA DESI ANITAASARI 8 10 10 23 MUHAMMAD WILDAN MUBARAK 8 6 9 24 NICOLAUS ADITYO 7 8 10 25 NIKODIMOS TRI LAKSONO 8 7 8 26 OKTAVIA SAFITRI 8 9 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
27 RAYMUNDA RINI VIVIATY 8 9 9 28 RIZKY NUGRAHENI PURNAMAWATI 8 8 10 29 SARAH LAKSMINING AJI 8 8 10 30 SHELA DIANA PUTRI 7 8 10 31 SUNGSANG PURNA GUSTAMA 7 9 8 32 SYIFA NUR AULIA 7 8 9 33 TRI UTAMI 8 8 9 34 VIKA SEPTI NOVITA SARI 8 10 8 35 YOSAVAT SADEWO 8 8 10 36 YOSSIE PUTRI ISNAINI 8 7 10
Jumlah 274 294 329 Rata-Rata 7.61 8.17 9.13
Tabel C.1 Menunjukkan hasil prestasi belajar siswa pada pra
observasi, siklus I dan siklus II. Berdasarkan rekapan di atas, menunjukkan
bahwa perbandingan ketika pra observasi dan siklus I terjadi perubahan
prestasi belajar siswa yang tampak dari hasil nilai yang diperoleh dari
masing-masing siswa. Sebanyak 55.56% siswa mengalami peningkatan., 25%
siswa tidak ada peningkatan atau penurunan nilai, 19.44 % siswa mengalami
penurunan. Dari data tersebut tampak bahwa ada beberapa siswa yang tidak
mengalami perubahan bahkan ada yang mengalami penurunan. Peneliti
menduga hal ini disebabkan karena siswa tidak serius mengikuti proses
pembelajaran yang telah diberikan, siswa kurang memahami materi
pembelajaran. Sementara itu, perbandingan ketika siklus I dan siklus II juga
mengalami perubahan prestasi belajar siswa yang tampak dari hasil nilai yang
diperoleh dari masing-masing siswa. Sebanyak 61.11% siswa mengalami
peningkatan., 27.78% siswa tidak ada peningkatan atau penurunan nilai,
11.11 % siswa mengalami penurunan. Dari data tersebut tampak bahwa ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
beberapa siswa yang tidak mengalami perubahan. Meskipun demikian, siswa
yang tidak mengalami perubahan nilai yang didapatkan tergolong baik.
Sedangkan ada beberapa siswa yang mengalami penurunan, peneliti menduga
hal ini disebabkan karena siswa tidak serius mengikuti proses pembelajaran
yang telah diberikan, siswa kurang memahami materi pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas tampak bahwa secara keseluruhan
penerapan metode jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini
terbukti pada hasil data tabel C.1 di atas yang menunjukkan nilai siswa yang
mengalami peningkatan yang lebih banyak dibandingkan dengan yang
mengalami penurunan atau tetap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
sebagai berikut.
1. Keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan pada pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw pada siklus I sebesar 52.78%, siklus II sebesar 66.67%.
mengalami peningkatan sebesar 13.89% dari kondisi siklus I dan melebihi
target yang telah ditentukan yang sebelumnya yaitu 2.78%.
2. Keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan pada pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw pada siklus I sebesar 27.28%, siklus II sebesar 44.44%.
mengalami peningkatan sebesar 17.16% dari kondisi siklus I dan melebihi
target yang telah ditentukan yang sebelumnya yaitu 11.11%.
3. Keberanian siswa dalam mengerjakan lembar kerja siswa atau tugas pada
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siklus I sebesar 86.11%, siklus II
sebesar 94.44%. mengalami peningkatan sebesar 8.33% dari kondisi siklus I
dan melebihi target yang telah ditentukan yang sebelumnya yaitu 41.67%
4. Keberanian siswa dalam diskusi atau interaksi kelompok pada pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw pada siklus I sebesar 80.56%, siklus II sebesar 88.89%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
mengalami peningkatan sebesar 8.33% dari kondisi siklus I dan melebihi
target yang telah ditentukan yang sebelumnya yaitu 47.22%.
5. Keberanian siswa dalam menanggapi pendapat guru atau temanya pada
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siklus I sebesar 27.28%, siklus II
sebesar 41.67%. mengalami peningkatan sebesar 14.39% dari kondisi siklus I
dan melebihi target yang telah ditentukan yang sebelumnya yaitu5.56%.
6. Hasil prestasi belajar siswa pada pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dihat
dari rata-rata kelas pada siklus I diperoleh sebesar 8.17, dan siklus II
diperoleh sebesar 9.13. Mengalami peningkatan sebesar 0.96 dari kondisi
siklus I dan melebihi target yang telah ditentukan yang sebelumnya yaitu
sebesar 7.61.
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa secara umum
penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pembelajaran
ekonomi berdampak terhadap peningkatan keaktifan dan hasil prestasi belajar
siswa kelas VII-C SMPN 1 Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I, guru kurang
menguasai langkah-langkah metode pembelajaran koopertif tipe jigsaw
sehingga ketika di dalam proses pembelajaran guru selalu sering bertanya
kepada peneliti. Hal ini mengakibatkan proses pembelajaran menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
terhambat dikarenakan keadaan di dalam kelas menjadi ramai dan siswa
merasa kebingungan.
2. Alokasi waktu yang tidak sesuai dengan skenario pembelajaran proses
pembelajaran berjalan kurang maksimal.
3. Kurangnya persiapan yang matang dalam hal perangkat pembelajaran yang
digunakan sehingga perlu adanya perbaikan-perbaikan pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
C. Saran
Adapun saran bagi SMPN 1 Kalasan khususnya dan penelitian berikutnya pada
umumnya adalah sebagai berikut :
1. Perlu adanya komunikasi yang intensif antara guru mitra dan peneliti untuk
menghindari adanya penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan tindakan dari
rencana tindakan yang telah ditetapkan.
2. Pentingnya alokasi waktu yang efektif dan efisien untuk menghindari adanya
penggunaan waktu yang berlebihan maupun pemadatan waktu yang tidak
seharusnya dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Pengelolaan
atau manajemen kelas yang baik oleh guru merupakan salah satu faktor
pendukung keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
3. Perlu adanya persiapan yang matang dalam hal perangkat pembelajaran yang
digunakan dan skenario pembelajaran yang akan diterapkan untuk
menghindari kesalahan-kesalahan selama proses pembelajaran berlangsung..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara Fajar, A. 2005. Portofolio Dalam Pembelajaran IPS. Bandung: PT. Remaja
Reksadana. Hopkins, D. 1993. A Teacher’s Guide to Classroom Research (2nd
ed.). Buckingham: Open University Press.
Http://learning-withme.blogspot.com/2006/09/pembelajaran.html Http://www.ekofeum.or.id/artikel.php?cid=26 Kagan, S. 2005. Cooperatif Learning. Sajuan Capistrano, CA : Kagan Cooperatif
Learning Keaktifan hemow.wordpress.com/2007/06/27 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan
Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di
Ruang-ruang Kelas. Jakarta: PT. Grasindo.
Mettetal, Gwynn. 2001. The What, Why and How of Classroom Action Research. The Journal of Scholarship of The Teaching and Learning. Indiana : Indiana Universiti
Mundikarto, Rustam. 2004. Penelitian Tindakan Kelas. Depdiknas. Nurhadi. 2004.Kurikulum 2004: Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta : PT Grasindo Sanjaya, Wina.M. Pd. 2005. Pembelajaran Dalam Implementasi KBK. Bandung:
Kencana
Slavin, R.E. 1995. Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice (2nd ed.). Boston: Allyn and Bacon.
Solihatin, Etin & Raharjo. 2007. Cooperative Learning: Analisis Model
Pembelajaran IPS. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Sumantri, Mulyani. M.Ed. 2001. Strategi Belajar Mengajar. CV Maulana Bandung.
Susento. 2007. Konsep Penelitian Tindakan Kelas. Makalah Seminar Pendidikan.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Winkel, W.S. 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta.
www.google.com (model pembelajaran dengan pendekatan kooperatif)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1a
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Kooperaif Tipe Jigsaw Siklus 1
Sekolah : SMP Mata pelajaran : Ekonomi Kelas : VII Semester : 1 Alokasi : 4 x 30 menit A. Standar Kompetensi
3. Memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan.
B. Kompetensi Dasar
3.1 Mendeskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral dalam memenuhi kebutuhan.
C. Indikator
1. Mendeskripsikan hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral.
2. Mengidentifikasi makna manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mendeskripsikan hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral.
2. Siswa dapat mengidentifikasi makna manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral.
E. Metode Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
F. Skenario Pembelajaran Pertemuan Pertama (2 x 30 menit)
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Media
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan tugas yang akan
dibagikan kepada siswa. 2. Guru memberikan gambaran pada
siswa mengenai prosedur pelaksanaan pembelajaran.
10 Menit
Daftar kelompok siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Guru membagi siswa ke dalam kelompok secara heterogen.
4. Guru meminta siswa untuk menyiapkan segala peralatan yang akan digunakan selama pembelajaran baik alat tulis, buku catatan, dan buku paket pada materi yang akan dibahas.
Kegiatan Inti 1. Guru menyampaikan tujuan khusus
pembelajaran. 2. Guru membagikan tugas yang harus
dikerjakan dalam kelompok. 3. Guru menjelaskan prosedur
pelaksanaan siswa bekerjasama dalam kelompok belajar.
4. Siswa bekerja sesuai tugas yang didapatnya dan dapat bekerjasama dengan anggota kelompok lain yang mendapat tugas yang sama.
5. Siswa kembali ke kelompok asal untuk selanjutnya menjelaskan pada anggota kelompok tersebut tentang hasil diskusinya tadi.
6. Guru membimbing kerjasama siswa dan mengamati kegiatan kelompok serta menanyakan kesulitan yang ditemui siswa. Guru menghimbau agar agar setiap siswa dapat bekerjasama dan mengemukakan pendapat dalam kelompok.
Penutup
1. Guru memberikan motivasi agar siswa lebih antusias dalam memberikan sumbangan bagi kelompoknya.
2. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam penutup.
45 Menit
5 Menit
Lembar kerja siswa, buku paket,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pertemuan Kedua (2x30 Menit)
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Media
Pendahuluan 1. Guru meminta siswa untuk
menyiapkan segala peralatan yang akan digunakan selama pembelajaran baik alat tulis, buku catatan, dan buku paket pada materi yang akan dibahas.
2. Guru meminta siswa bergabung ke dalam kelompok ahli sesuai yang telah ditentukan sebelumnya.
Kegiatan Inti
1. Guru meminta masing-masing kelompok ahli untuk mempresentasikan hasil diskusinya di kelas.
Penutup
1. Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dari materi pelajaran dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
2. Guru melakukan evaluasi secara lisan memberikan pertanyaan lisan kepada siswa
3. Guru memberikan motivasi agar siswa lebih antusias dalam memberikan sumbangan bagi kelompoknya.
4. Guru memberikan kuis kepada siswa 5. Guru dan siswa melakukan refleksi
terhadap perangkat dan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw (akan dibagikan lembar refleksi yang telah disediakan)
6. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam penutup.
5 Menit 30 Menit
25 menit
Daftar kelompok siswa
Lembar kerja siswa, buku paket,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. Materi Pokok
A. Hakekat Manusia Sebagai makhluk sosial dan Ekonomi yang Bermoral 1. Hakekat Manusia sebagai Makhluk sosial Manusia diciptakan Tuhan dengan kodrat berbeda-beda. Setiap manusia
merupakan individu yang unik. Dalam mengembangkan kemampuan dan memenuhi kebutuhan, manusia memerlukan orang lain. Hal inilah manusia dikodratkan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
Sebagai individu manusia mempunyai tiga naluri, yaitu: a. Naluri untuk mempertahankan hidup b. Naluri mempertahankan keturunan c. Naluri ingin tahu dan mencari kepuasan.
2. Hakekat Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi
Manusia sepanjang hidupnya selalu memiliki kebutuhan dan berusaha untuk memenuhinya. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya manusia tidak pernah merasa puas. Hal inilah manusia dikatakan makhluk ekonomi.
B. Makna Manusia Sebagai makhluk Sosial dan Ekonomi Bermoral. 1. Makna / Arti Manusia Sebagai Makhluk Sosial (Homo Sosialis)
Sosial berasal dari kata sosius yang artinya kawan. Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial adalah makhluk yang membutuhkan kawan dalam memenuhi kebutuhan hidup dan mengembangkan kaemampuan yang dimilikinya.
2. Makna / Arti Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi (Homo Economicus) Menurut Winardi dalam kamus istilah ( Ensiklopedia Mini), yang dimaksud dengan Manusia Ekonomi adalah manusia yang dalam melakukan tindakan ekonomi didorong oleh kepentingan sendiri yang brtindak berdasarkan prinsio ekonomi. Yang dimaksud manusia ekonomi adalah seseorang/manusia dalam melakukan tindakan ekonomi harus bertindak efisien, mempertimbangkan pengorbanan dan hasil yang diperoleh.
H. Sumber Bahan
• LKS Ratih 2009, IPS Terpadu Untuk SMP Kelas VII. Klaten : Sekawan Klaten
• Anwar Kurnia. 2009. IPS Terpadu SMP Kelas VII Bandung. Yudhistira
I. Evaluasi
1) Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Manusia? 2) Jelaskan apakah yang dimaksud manusia sebagai makhluk sosial dan manusia
makhluk ekonomi!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2a Materi Pokok
A. Hakekat Manusia Sebagai makhluk sosial dan Ekonomi yang Bermoral
1. Hakekat Manusia sebagai Makhluk sosial
Manusia diciptakan Tuhan dengan kodrat berbeda-beda. Setiap manusia
merupakan individu yang unik. Dalam mengembangkan kemampuan dan
memenuhi kebutuhan, manusia memerlukan orang lain. Hal inilah
manusia dikodratkan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
Sebagai individu manusia mempunyai tiga naluri, yaitu:
d. Naluri untuk mempertahankan hidup
e. Naluri mempertahankan keturunan
f. Naluri ingin tahu dan mencari kepuasan.
2. Hakekat Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi
Manusia sepanjang hidupnya selalu memiliki kebutuhan dan berusaha
untuk memenuhinya. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya manusia
tidak pernah merasa puas. Hal inilah manusia dikatakan makhluk
ekonomi.
B. Makna Manusia Sebagai makhluk Sosial dan Ekonomi Bermoral.
1. Makna / Arti Manusia Sebagai Makhluk Sosial (Homo Sosialis)
Sosial berasal dari kata sosius yang artinya kawan. Dengan demikian
manusia sebagai makhluk sosial adalah makhluk yang membutuhkan
kawan dalam memenuhi kebutuhan hidup dan mengembangkan
kaemampuan yang dimilikinya.
2. Makna / Arti Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi (Homo
Economicus)
Menurut Winardi dalam kamus istilah ( Ensiklopedia Mini), yang
dimaksud dengan Manusia Ekonomi adalah manusia yang dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melakukan tindakan ekonomi didorong oleh kepentingan sendiri yang
bertindak berdasarkan prinsio ekonomi.
Yang dimaksud manusia ekonomi adalah seseorang/manusia dalam
melakukan tindakan ekonomi harus bertindak efisien,
mempertimbangkan pengorbanan dan hasil yang diperoleh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3a
A-1 Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Manusia?
A-2 Jelaskan apakah yang dimaksud manusia sebagai
makhluk sosial dan manusia makhluk
ekonomi!
A-3 Sebutkan tiga naluri
manusia sebagai individu!
A-4 Menurut anda
mengapa manusia tidak merasa puas
akan kebutuhannya?
A-5 Apakah perbedaan
dari kebutuhan dengan keinginan
menurut anda?
A-6 Sebutkan masing-masing 5 contoh
dari kebutuhan anda sebagai siswa?
B-1 Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Manusia?
B-2 Jelaskan apakah yang dimaksud manusia sebagai
makhluk sosial dan manusia makhluk
ekonomi!
B-3 Sebutkan tiga naluri
manusia sebagai individu!
B-4 Menurut anda
mengapa manusia tidak merasa puas
akan kebutuhannya?
B-5 Apakah perbedaan
dari kebutuhan dengan keinginan
menurut anda?
B-6 Sebutkan masing-masing 5 contoh
dari kebutuhan anda sebagai siswa?
C-1 Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Manusia?
C-2 Jelaskan apakah yang dimaksud manusia sebagai
makhluk sosial dan manusia makhluk
ekonomi!
C-3 Sebutkan tiga naluri
manusia sebagai individu!
C-4 Menurut anda
mengapa manusia tidak merasa puas
akan kebutuhannya?
C-5 Apakah perbedaan
dari kebutuhan dengan keinginan
menurut anda?
C-6 Sebutkan masing-masing 5 contoh
dari kebutuhan anda sebagai siswa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D-1 Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Manusia?
D-2 Jelaskan apakah yang dimaksud manusia sebagai
makhluk sosial dan manusia makhluk
ekonomi!
D-3 Sebutkan tiga naluri
manusia sebagai individu!
D-4 Menurut anda
mengapa manusia tidak merasa puas
akan kebutuhannya?
D-5 Apakah perbedaan
dari kebutuhan dengan keinginan
menurut anda?
D-6 Sebutkan masing-masing 5 contoh
dari kebutuhan anda sebagai siswa?
E-1 Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Manusia?
E-2 Jelaskan apakah yang dimaksud manusia sebagai
makhluk sosial dan manusia makhluk
ekonomi!
E-3 Sebutkan tiga naluri
manusia sebagai individu!
E-4 Menurut anda
mengapa manusia tidak merasa puas
akan kebutuhannya?
E-5 Apakah perbedaan
dari kebutuhan dengan keinginan
menurut anda?
E-6 Sebutkan masing-masing 5 contoh
dari kebutuhan anda sebagai siswa?
F-1 Jelaskan apakah yang dimaksud dengan Manusia?
F-2 Jelaskan apakah yang dimaksud manusia sebagai
makhluk sosial dan manusia makhluk
ekonomi!
F-3 Sebutkan tiga naluri
manusia sebagai individu!
F-4 Menurut anda
mengapa manusia tidak merasa puas
akan kebutuhannya?
F-5 Apakah perbedaan
dari kebutuhan dengan keinginan
menurut anda?
F-6 Sebutkan masing-masing 5 contoh
dari kebutuhan anda sebagai siswa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A : Kelompok Asal A 1 : Kelompok Ahli 1 B : Kelompok Asal B 2 : Kelompok Ahli 2 C : Kelompok Asal C 3 : Kelompok Ahli 3 D : Kelompok Asal D 4 : Kelompok Ahli 4 E : Kelompok Asal E 5 : Kelompok Ahli 5 F : Kelompok Asal F 6 : Kelompok Ahli 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1b
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Kooperaif Tipe Jigsaw Siklus 2
Sekolah : SMP Mata pelajaran : Ekonomi Kelas : VII Semester : 1 Alokasi : 4 x 30 menit A. Standar Kompetensi
3. Memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan. B. Kompetensi Dasar
3.1 Mendeskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral dalam memenuhi kebutuhan.
C. Indikator
1. Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk sosial dan makhluk ekonomi yang bermoral. 2. mewujudkan hubungan yang harmonis antar manusia sebagai makhluk sosial
dan ekonomi yang bermoral D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri makhluk sosial dan makhluk ekonomi yang bermoral.
2. Siswa dapat mewujudkan hubungan yang harmonis antar manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral
E. Metode Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
F. Skenario Pembelajaran
Pertemuan 1 ( 2 x 30 Menit)
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Media
Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan tugas yang akan
dibagikan kepada siswa. 2. Guru memberikan gambaran pada siswa
mengenai prosedur pelaksanaan
10 Menit
Daftar kelompok siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran. 3. Guru membagi siswa ke dalam kelompok
secara heterogen. 4. Guru meminta siswa untuk menyiapkan
segala peralatan yang akan digunakan selama pembelajaran baik alat tulis, buku catatan, dan buku paket pada materi yang akan dibahas.
Kegiatan Inti 1. Guru menyampaikan tujuan khusus
pembelajaran. 2. Guru membagikan tugas yang harus
dikerjakan dalam kelompok. 3. Guru menjelaskan prosedur pelaksanaan
siswa bekerjasama dalam kelompok belajar.
4. Siswa bekerja sesuai tugas yang didapatnya dan dapat bekerjasama dengan anggota kelompok lain yang mendapat tugas yang sama.
5. Siswa kembali ke kelompok asal untuk selanjutnya menjelaskan pada anggota kelompok tersebut tentang hasil diskusinya tadi.
6. Guru membimbing kerjasama siswa dan mengamati kegiatan kelompok serta menanyakan kesulitan yang ditemui siswa. Guru menghimbau agar agar setiap siswa dapat bekerjasama dan mengemukakan pendapat dalam kelompok.
Penutup 1. Guru memberikan motivasi agar siswa
lebih antusias dalam memberikan sumbangan bagi kelompoknya.
2. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam penutup.
45 Menit
5 Menit
Lembar kerja siswa, buku paket,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pertemuan 2 (2 x 40 Menit) Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu Media
Pendahuluan 1. Guru meminta siswa untuk menyiapkan
segala peralatan yang akan digunakan selama pembelajaran baik alat tulis, buku catatan, dan buku paket pada materi yang akan dibahas.
2. Guru meminta siswa bergabung ke dalam kelompok ahli sesuai yang telah ditentukan sebelumnya.
Kegiatan Inti 1. Guru meminta masing-masing kelompok
ahli untuk mempresentasikan hasil diskusinya di kelas.
Penutup 1. Guru bersama dengan siswa menarik
kesimpulan dari materi pelajaran dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
2. Guru melakukan evaluasi secara lisan → berikan pertanyaan lisan kepada siswa
3. Guru memberikan motivasi agar siswa lebih antusias dalam memberikan sumbangan bagi kelompoknya.
4. Guru memberikan kuis kepada siswa 5. Guru dan siswa melakukan refleksi
terhadap perangkat dan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw (akan dibagikan lembar refleksi yang telah disediakan)
6. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam penutup.
5 Menit 30 Menit
25 menit
Daftar kelompok siswa
Lembar kerja siswa, buku paket,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. Materi Pokok
A. Ciri Makhluk Sosial dan Makhluk Ekonomi Yang Bermoral 1. Ciri-ciri makhluk sosial Ciri-ciri manusia sebagai makhluk sosial antara lain:
a) saling tolong-menolong b) setia kawan dan toleransi c) simpati dan empati d) mengutamakan kebersamaan, dll
2. Ciri-ciri manusia ekonomi Ciri-ciri manusia ekonomi antara lain :
a) Dalam melakukan tindakan ekonomi harus bertindak efisien, artinya manusia harus mempertimbangkan pengorbanan dan hasil yang diperoleh.
b) Dalam melakukan tindakan ekonomi dilakukan atas dasar kepentingan sendiri bukan karena faktor lain
B. Hubungan Yang Harmonis Antara Manusia Sebagai Makhluk Sosial Yang
Bermoral Peran manusia sebagai makhluk ekonomi dan makhluk sosial menjadikan
manusia sebagai sosok yang unik. Di satu sisi manusia adalah makhluk ekonomi yang memiliki kebutuhan ekonomi yang harus dipuaskan. Di sisi lain kita dituntut untuk peduli pada oarang lain.
G. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Manusia.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Manusia antara lain: 1. Keadaan alam 2. Adat sosial/sosial budaya 3. Kelas sosial 4. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi/pendidikan 5. Pekerjaan/tingkat pendapatan 6. Sifat alami manusia 7. Keadaan ekonomi
H. Sumber Bahan
• LKS Ratih 2009, IPS Terpadu Untuk SMP Kelas VII. Klaten : Sekawan Klaten
• Anwar Kurnia. 2009. IPS Terpadu SMP Kelas VII Bandung. Yudhistira
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2b Materi Pokok
A. Ciri Makhluk Sosial dan Makhluk Ekonomi Yang Bermoral
1. Ciri-ciri makhluk sosial
Ciri-ciri manusia sebagai makhluk sosial antara lain:
a) saling tolong-menolong
b) setia kawan dan toleransi
c) simpati dan empati
d) mengutamakan kebersamaan, dll
2. Ciri-ciri manusia ekonomi
ciri-ciri manusia ekonomi antara lain
a) Dalam melakukan tindakan ekonomi harus bertindak efisien, artinya
manusia harus mempertimbangkan pengorbanan dan hasil yang
diperoleh.
b) Dalam melakukan tindakan ekonomi dilakukan atas dasar kepentingan
sendiri bukan karena faktor lain
B. Hubungan Yang Harmonis Antara Manusia Sebagai Makhluk Sosial Yang
Bermoral
Peran manusia sebagai makhluk ekonomi dan makhluk sosial menjadikan
manusia sebagai sosok yang unik. Di satu sisi manusia adalah makhluk
ekonomi yang memiliki kebutuhan ekonomi yang harus dipuaskan. Di sisi lain
kita dituntut untuk peduli pada oarang lain.
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Manusia.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Manusia antara lain:
1. Keadaan alam
2. Adat sosial/sosial budaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Kelas sosial
4. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi / pendidikan
5. Pekerjaan/tingkat pendapatan
6. Sifat alami manusia
7. Keadaan ekonomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3b
A-1 Jelaskan apakah yang
dimaksud manusia sebagai makhluk sosial dan manusia makhluk
ekonomi!
A-2 Sebutkan ciri-ciri manusia sebagai
makhluk sosial menurut kelompok anda!
(maksimal 8)
A-3 Sebutkan 2 ciri-ciri
manusia sebagai makhluk ekonomi
menurut kelompok anda disertai dengan
contohnya masing-masing 3!
A-4 Jelaskan menurut
kelompok anda tentang hubungan yang harmonis antara manusia sebagai
makhluk sosial yang bermoral
A-5 Berikan contoh tentang
hubungan yang harmonis antara manusia sebagai
makhluk sosial yang bermoral menurut
kelompok anda
A-6 Sebutkan 7 macam-macam faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia!
B-1 Jelaskan apakah yang
dimaksud manusia sebagai makhluk sosial dan manusia makhluk
ekonomi!
B-2 Sebutkan ciri-ciri manusia sebagai
makhluk sosial menurut kelompok anda!
(maksimal 8)
B-3 Sebutkan 2 ciri-ciri
manusia sebagai makhluk ekonomi
menurut kelompok anda disertai dengan
contohnya masing-masing 3!
B-4 Jelaskan menurut
kelompok anda tentang hubungan yang harmonis antara manusia sebagai
makhluk sosial yang bermoral
B-5 Berikan contoh tentang
hubungan yang harmonis antara manusia sebagai
makhluk sosial yang bermoral menurut
kelompok anda
B-6 Sebutkan 7 macam-macam faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia!
C-1 Jelaskan apakah yang
dimaksud manusia sebagai makhluk sosial dan manusia makhluk
ekonomi!
C-2 Sebutkan ciri-ciri manusia sebagai
makhluk sosial menurut kelompok anda!
(maksimal 8)
C-3 Sebutkan 2 ciri-ciri
manusia sebagai makhluk ekonomi
menurut kelompok anda disertai dengan
contohnya masing-masing 3!
C-4 Jelaskan menurut
kelompok anda tentang hubungan yang harmonis antara manusia sebagai
makhluk sosial yang bermoral
C-5 Berikan contoh tentang
hubungan yang harmonis antara manusia sebagai
makhluk sosial yang bermoral menurut
kelompok anda
C-6 Sebutkan 7 macam-macam faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D-1 Jelaskan apakah yang
dimaksud manusia sebagai makhluk sosial dan manusia makhluk
ekonomi!
D-2 Sebutkan ciri-ciri manusia sebagai
makhluk sosial menurut kelompok anda!
(maksimal 8)
D-3 Sebutkan 2 ciri-ciri
manusia sebagai makhluk ekonomi
menurut kelompok anda disertai dengan
contohnya masing-masing 3!
D-4 Jelaskan menurut
kelompok anda tentang hubungan yang harmonis antara manusia sebagai
makhluk sosial yang bermoral
D-5 Berikan contoh tentang
hubungan yang harmonis antara manusia sebagai
makhluk sosial yang bermoral menurut
kelompok anda
D-6 Sebutkan 7 macam-macam faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia!
E-1 Jelaskan apakah yang
dimaksud manusia sebagai makhluk sosial dan manusia makhluk
ekonomi!
E-2 Sebutkan ciri-ciri manusia sebagai
makhluk sosial menurut kelompok anda!
(maksimal 8)
E-3 Sebutkan 2 ciri-ciri
manusia sebagai makhluk ekonomi
menurut kelompok anda disertai dengan
contohnya masing-masing 3!
E-4 Jelaskan menurut
kelompok anda tentang hubungan yang harmonis antara manusia sebagai
makhluk sosial yang bermoral
E-5 Berikan contoh tentang
hubungan yang harmonis antara manusia sebagai
makhluk sosial yang bermoral menurut
kelompok anda
E-6 Sebutkan 7 macam-macam faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia!
F-1 Jelaskan apakah yang
dimaksud manusia sebagai makhluk sosial dan manusia makhluk
ekonomi!
F-2 Sebutkan ciri-ciri manusia sebagai
makhluk sosial menurut kelompok anda!
(maksimal 8)
F-3 Sebutkan 2 ciri-ciri
manusia sebagai makhluk ekonomi
menurut kelompok anda disertai dengan
contohnya masing-masing 3!
F-4 Jelaskan menurut
kelompok anda tentang hubungan yang harmonis antara manusia sebagai
makhluk sosial yang bermoral
F-5 Berikan contoh tentang
hubungan yang harmonis antara manusia sebagai
makhluk sosial yang bermoral menurut
kelompok anda
F-6 Sebutkan 7 macam-macam faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A : Kelompok Asal A 1 : Kelompok Ahli 1 B : Kelompok Asal B 2 : Kelompok Ahli 2 C : Kelompok Asal C 3 : Kelompok Ahli 3 D : Kelompok Asal D 4 : Kelompok Ahli 4 E : Kelompok Asal E 5 : Kelompok Ahli 5 F : Kelompok Asal F 6 : Kelompok Ahli 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INSTRUMEN
OBSERVASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Lamanya observasi : Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : Tujuan observasi :
Yogyakarta, ……….2009
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Lamanya observasi : Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : Tujuan observasi :
Yogyakarta, ……….2009
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Lamanya observasi : Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : Tujuan observasi :
Yogyakarta, ……….2009
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Hari/ tanggal : Mata Pelajaran : Kelas : Observer :
No Deskriptor Ya Tidak Catatan 1 Guru menjelaskan metode pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw.
2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub pokok bahasan yang lebih sempit.
3 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok jigsaw yang heterogen.
4 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok.
5 Guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi di dalam kelompok.
6 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar individu di dalam kelompok diskusinya.
7 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar kelompok diskusi.
8 Guru mengamati atau mengobservasi kegiatan kelompok selama berdiskusi.
9 Guru memberikan rangsangan pemikiran kepada kelompok.
10 Guru memberikan dorongan kepada semua kelompok agar dapat bekerja sama dengan baik.
11 Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan, serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.
12 Guru berinteraksi dengan sebagian siswa untuk menjelaskan prosedur pengerjaan tugas dalam kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan, serta tujuan yang akan dicapai.
13 Guru berinteraksi dengan siswa dengan cara berdiri di depan untuk memberikan penjelasan atau menjawab pertanyaan dari siswa
14 Guru berinteraksi dengan setiap kelompok, menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, guru hanya mengamati siswa dan hanya bekerja di belakang mejanya.
16 Guru membiarkan siswa bekerja dalam kelompok menurut cara mereka sendiri.
17 Guru guru membiarkan siswa untuk berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.
18 Guru hanya berinteraksi dengan kelompok yang mengalami kesulitan.
19 Guru hanya memperhatikan beberapa kelompok tertentu saja.
20 Guru dan siswa terlibat percakapan serius dengan siswa sehingga kelas menjadi gaduh dan mengganggu siswa lain.
21 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku.
22 Guru meninggalkan kelas selagi siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.
Yogyakarta, ……….2009
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 8
Instrumen Pengamatan Kelas
Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Obyek yang diamati : Kelas : Tujuan observasi :
No Deskriptor Ya Tidak Catatan 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki
kemampuan dan asal usul yang berbeda-beda.
2 Ada sejumlah aturan yang harus diikuti oleh para siswa
3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
4 Buku-buku dan perlengkapan siswa mudah ditemukan di kelas (lingkungan)
5 Ada klik-klik di dalam kelas sehingga menyulitkan dalam penggabungan di dalam kelompok.
6 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas).
7 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.
8 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.
9 Ada kegaduhan di dalam kelas sehingga menghambat kerja kelompok.
10 Para siswa saling bersaing untuk menunjukan siapa yang terbaik.
11 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan.
12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan.
13 Siswa mempunyai cukup banyak waktu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
14 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. 15 Setiap siswa mempunyai keistimewaan yang
sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16 Tujuan dari kelas ini tidak dapat dipahami dengan jelas.
17 Kelas ini terdiri dari individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik.
18 Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan mudah.
19 Kelas terorganisir dengan baik. 20 Selama berdiskusi siswa saling memberikan
pendapat atau masukan buat kelompok.
Yogyakarta, ……….2009
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 10
Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok
Pokok bahasan :
Hari/tanggal :
Keterangan Ya Tidak Catatan
1. Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi
2. Saling bertukar pendapat
3. Berbagi tugas dalam pengerjaan
tugas
4. Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan pembelajaran
5. Menjawab pertanyaan sesuai dengan
maksud dan tujuan pertanyaan
6. Menghargai saran dan pendapat teman satu kelompok
Yogyakarta, ……….2009
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 9
Lembar Observasi Keaktifan dan Keterlibatan Belajar Siswa
Hari/tanggal : Waktu : Kelas :
No. Komponen
Frekuensi
Persentasi Hasil Pengamatan di Kelas
1.
Siswa mengajukan pertanyaan
2. Siswa menjawab pertanyaan
3. Siswa aktif mengerjakan tugas
4. Siswa aktif dalam diskusi
5. Siswa aktif menanggapi pendapat dari temannya
Yogyakarta, ……….2009
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 11
Instrumen Refleksi
Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe jigsaw
No Uraian Komentar 1 Penilaian guru tentang komponen pembelajaran:
a. Materi Ajar b. LKS c. Soal Kuis/Tes bab d. Contoh RPP e. Kunci LKS f. Tes Hasil Belajar g. Suasana Kelas h. Cara Kerja Siswa i. Keterampilan Kooperatif yang Dilatihkan
2 Selama kerja kelompok siswa : a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide-idenya d. Mengorganisasikan kelompok e. Mengacaukan kegiatan f. Melamun
3 Keuntungan yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
4 Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw seperti yang telah dilakukan
5 Apakah siswa berminat untuk mengikuti KBM yang telah dilakukan dan KBM berikutnya yang akan dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yogyakarta, ……….2009
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 12
Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Nama : _____________________________ Kegiatan Kelompok : _____________________________ Pokok Bahasan : _____________________________ Hari/Tanggal : _____________________________ Kelas : _____________________________
Skala Penilaian % No Aspek yang diamati Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
1 Bagaimanakah pendapat Anda mengenai komponen Kegiatan Belajar Mengajar ini :
a. Topik/materi yang dipelajari b.LKS c. Materi Ajar d.Suasana Kelas e. Penampilan Guru f. Keterampilan kooperatif yang
dilatihkan
2 Apakah Anda berminat untuk
mengikuti KBM berikutnya seperti yang telah Anda ikuti?
3 Selama kerja kelompok saya :
a. Mengemukakan pendapat b. Ikut berpartisipasi c. Mengajukan pertanyaan d. Menjawab pertanyaan e. Mengerjakan tugas
4 Keuntungan yang saya peroleh dalam pembelajaran dengan menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jigsaw
5 Hambatan yang saya temui, selama
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw seperti yang telah dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INSTRUMEN
OBSERVASI
PENDAHULUAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4a
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Dionysius Paschalis J. Y Tanggal dan waktu observasi : kamis, 27/08/2009, 10.00-11.00 Lamanya observasi : 60 menit Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Kegiatan pembelajaran Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : Siswa kelas VII C semester I Tujuan observasi : Untuk mengetahui aktivitas guru Guru memulai pembelajaran dengan memeriksa kesiapan siswa, kemudian
dilanjutkan dengan mengucapkan salam kepada siswa. Setelah itu, guru mengulas
materi yang lalu dan dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari. Sebelum masuk
ke dalam materi pembelajaran, guru menanyakan kepada siswa apakah ada
pertanyaan atau kesulitan tentang materi yang sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui pemahaman siswa. Selanjutnya guru mulai masuk ke dalam materi
pembelajaran yang baru yaitu melanjutkan materi ke bab yang berikutnya. Guru
menerangkan materi pembelajaran dengan mengaitkan materi tersebut dengan
kehidupan sehari-hari. Di tengah-tengah berlangsungnya pembelajaran guru
memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa supaya siswa untuk lebih bisa
mengerti dan paham tentang materi yang diterangkan oleh guru. Saat ada siswa yang
merasa kebingungan, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi.
Selama diskusi berlangsung guru mengamati secara langsung kegiatan siswa. Karena
adanya kebingungan maka guru memberikan rangsangan pemikiran kepada siswa
guna lebih mempermudah dalam memecahkan masalah. Terkadang guru memberikan
contoh yang keluar dari permasalahan sehingga memicu keributan di kelas. Interaksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5a
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Dionysius Paschalis J. Y Tanggal dan waktu observasi : kamis, 27/08/2009, 10.00-11.00 Lamanya observasi : 60 menit Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Kegiatan pembelajaran Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : Siswa kelas VII C semester I Tujuan observasi : Untuk mengetahui aktivitas siswa
dalam KBM Sebelum memulai pembelajaran siswa terlebih dahulu mengucapkan salam kepada
guru. Siswa cukup berantusias pada awal mengikuti pelajaran, siswa mempersiapkan
segala materi dan perlengkapan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Di
sini siswa lebih banyak ribut sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif. Setelah
siswa mempersiapkan diri, guru menjelaskan materi pelajaran. Pada awalnya
perhatian siswa tertuju pada penjelasan guru, namun beberapa saat kemudian ada
beberapa siswa yang sibuk dengan kegiatannya sendiri seperti ngobrol dengan teman
yang lain, melamun, memainkan benda-benda yang ada di dekat mereka dan
mengerjakan tugas mata pelajaran yang tidak ada hubungannya dengan pembelajaran
saat itu. Peneliti memperkirakan siswa merasa bosan dan jenuh karena mendengarkan
ceramah dari guru dan karena ini jam pelajaran terakhir mereka ingin cepat-cepat
pulang ke rumah jadi konsentrasi keguru sudah terpecah. Siswa menjadi lebih ribut
lagi ketika guru memberikan penjelasan dengan mengaitkan materi dengan kehidupan
sehari-hari yang terkadang keluar dari topik pembicaraan. Pembicaraan guru
cenderung mengacu ke arah bercanda-tawanya dimana hal ini lebih dapat menarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6a
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Dionysius Paschalis J. Y Tanggal dan waktu observasi : kamis, 27/08/2009, 10.00-11.00 Lamanya observasi : 60 menit Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Kegiatan pembelajaran Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : Siswa kelas VII C semester I Tujuan observasi : Untuk mengetahui aktivitas kelas Secara fisik ruang kelas sudah cukup memadai, sejuk dan nyaman untuk
melaksanakan kegiatan belajar dan pembelajaran. Di dalam kelas terdapat 1 white
board, 1 papan pengumuman/ absensi siswa, 1 meja guru, meja dan kursi yang dapat
digunakan untuk 36 orang, ada 2 speaker, struktur organisasi, kalender, daftar piket
siswa, gambar pahlawan, gambar presiden beserta wakil presiden, lambang garuda
pancasila, lemari, tulisan pancasila, tulisan UUD’45, vas bunga, jam dinding,
ventilasi yang memadai, pencahayaan yang cukup, serta suasana yang tenang dan
nyaman untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Pada saat itu, dari 36 siswa yang
ada tidak ada yang absen masuk. Awalnya ketika pergantian jam pelajaran suasana
kelas kurang kondusif. Hal ini dikarenakan sebelum pergantian jam pelajaran ada jam
istirahat sehingga siswa belum fokus kepelajaran dan disamping itu siswa harus
mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan pada pelajaran yang berbeda.
Saat guru masuk ke kelas dan meminta siswa untuk mempersiapkan diri mengikuti
pelajaran dan mengucapkan salam masih ada keributan-keributan kecil dikarenakan
masih ada beberapa siswa yang asyik ngobrol dengan temannya. Suasana kelas mulai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4b
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Dionysius Paschalis J. Y Tanggal dan waktu observasi : Senin, 31/08/2009, 09.20-10.20 WIB : Kamis, 03/09/2009, 10.00-11.00 WIB Lamanya observasi : 4 Jam Pelajaran (120 menit) Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Guru mitra dalam KBM Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : VII-C semester I Tujuan observasi : Mengetahui aktivitas guru Guru memasuki ruangan kelas, menyapa siswa dan memeriksa kesiapan
siswa. Sebelum memasuki materi yang akan diajarkan guru menjelaskan prosedur
pelaksanaan kegiatan dilanjutkan membagikan handout tentang materi yang akan
dipelajari, kemudian guru membagi siswa dalam kelompok, pembagian kelompok
dilakukan 2 kali yaitu kelompok asal lalu kelompok ahli. Sesudah membagi
kelompok guru meminta kelompok asal menyebar ke dalam kelompok ahli. Pada saat
diskusi, guru selalu mendampingi siswa di dalam kelompok serta menjelaskan materi
jika ada siswa yang belum paham dengan materi tersebut. Guru juga memberikan
motivasi kepada siswa agar siswa dalam kelompok dapat saling berdiskusi/bertukar
pendapat dengan baik satu sama lain. Setelah diskusi berakhir, guru
menginstrusikan/meminta kelompok ahli untuk kembali bergabung dengan kelompok
asal. Guru kembali mendampingi siswa ketika ada siswa yang mengalami kesulitan.
Kemudian guru meminta siswa dalam kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompok. Pada saat presentasi, guru lebih aktif untuk memotivasi siswa.
Setelah presentasi telah selesai guru memberikan lembar refleksi dan soal kuis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5b
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Dionysius Paschalis J. Y Tanggal dan waktu observasi : Senin, 31/08/2009, 09.20-10.20 WIB : Kamis, 03/09/2009, 10.00-11.00 WIB Lamanya observasi : 4 Jam Pelajaran (120 menit) Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Siswa Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : VII-C semsester I Tujuan observasi :Mengetahui aktivitas siswa dalam KBM Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran. Siswa menanggapi sapaan
guru. Pada saat pembagian kelompok, para siswa sedikit ribut dan terdapat siswa
yang bertanya tentang prosedur jigsaw karena siswa belum mengerti dengan prosedur
tersebut. Siswa menerima materi yang dibagikan oleh guru, kemudian siswa dalam
kelompok berdiskusi. Di dalam diskusi, masih ada saja siswa yang asyik mengobrol
dengan temannya. Namun ketika diskusi juga ada siswa yang bertanya kepada guru
tentang materi yang belum mereka mengerti. Dalam kelompok diskusi terdapat siswa
yang berdebat ketika pendapatnya berbeda dengan yang lainnya. Setelah diskusi
selesai, kelompok ahli kembali bergabung dengan kelompok asal dan menjelaskan
pendapat yang mereka peroleh pada saat diskusi dalam kelompok ahli. Pada saat
berkumpul dalam kelompok asal, perdebatan kembali terjadi ketika siswa dalam
kelompok berbeda pendapat dan ada siswa yang belum paham dengan penjelasan
masing-masing siswa, tetapi masalah tersebut dapat teratasi dengan baik. Setelah
berdiskusi dengan kelompok asal, satu per satu kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas. Beberapa siswa masih terlihat canggung dan ragu-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6b
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Dionysius Paschalis J. Y Tanggal dan waktu observasi : Senin, 31/08/2009, 09.20-10.20 WIB : Kamis, 03/09/2009, 10.00-11.00 WIB Lamanya observasi : 4 Jam Pelajaran (120 menit) Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Kelas Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : VII-C semester I Tujuan observasi : Mengetahui aktivitas kelas Keadaan kelas pada awalnya masih ribut hal ini dikarenakan pergantian jam
pelajaran. Susasana menjadi sedikit kondusif ketika ketika guru memasuki kelas. Di
dalam susana kelas guru dan siswa saling berinteraksi. Kelas dibagi dalam kelompok
dan pada saat pembagian kelompok suasana sedikit ribut dan kurang kondusif.
Suasana kondusif ketika diskusi dalam kelompok. Pasa saat pertengahan diskusi,
suasana sedikit ramai karena banyak siswa yang mengalami kesulitan dan juga karena
ada siswa yang ngobrol sendiri. Kelas kurang sigap mendengarkan instruksi dari guru
ketika diminta kembali ke kolompok asal. Setelah kembali dalam kelompok asal,
kelas cenderung ramai karena siswa dalam kelompok masing-masing menjelaskan
tentang apa yang mereka peroleh dari hasil diskusi kelompok ahli. Ketika siswa
diminta untuk presentasi di depan kelas, suasana kelas menjadi sedikit gaduh. Pada
saat presentasi, sebagian besar siswa fokus pada presentasi kelompok yang ada di
depan dan ada juga beberapa siswa yang melakukan kegiatan di luar pembelajaran
sehingga kelas kurang terkendali. Kelas mulai kondusif ketika seluruh siswa fokus
terhadap pengerjaan refleksi dan soal kuis. usai pengerjaan tugas yang di berikan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
guru. Usai pengerjaan tugas yang diberikan, guru bersama-sama dengan siswa
kembali membahas dan menyimpulkan materi pelajaran Ketika kegiatan
pembelajaran berakhir semua guru dan siswa mengucapkan salam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7a
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Hari/ tanggal : Senin, 31 Agustus 2009 Kamis, 03 September 2009 Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas : VII-C Observer : Dionysius Paschalis J. Y
No Deskriptor Ya Tidak Catatan 1 Guru menjelaskan metode pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw. √
2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub pokok bahasan yang lebih sempit.
√
3 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok jigsaw yang heterogen.
√
4 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok.
√
5 Guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi di dalam kelompok.
√
6 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar individu di dalam kelompok diskusinya.
√
7 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar kelompok diskusi.
√
8 Guru mengamati atau mengobservasi kegiatan kelompok selama berdiskusi.
√
9 Guru memberikan rangsangan pemikiran kepada kelompok.
√
10 Guru memberikan dorongan kepada semua kelompok agar dapat bekerjasama dengan baik.
√
11 Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan, serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.
√
12 Guru berinteraksi dengan sebagian siswa untuk menjelaskan prosedur pengerjaan tugas dalam kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan, serta tujuan yang akan dicapai.
√
13 Guru berinteraksi dengan siswa dengan cara berdiri di depan untuk memberikan penjelasan atau menjawab pertanyaan dari siswa
√
14 Guru berinteraksi dengan setiap kelompok, menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kerjasama di dalam kelompok. 15 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, guru hanya
mengamati siswa dan hanya bekerja di belakang mejanya.
√
16 Guru membiarkan siswa bekerja dalam kelompok menurut cara mereka sendiri.
√
17 Guru guru membiarkan siswa untuk berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.
√
18 Guru hanya berinteraksi dengan kelompok yang mengalami kesulitan.
√
19 Guru hanya memperhatikan beberapa kelompok tertentu saja.
√
20 Guru dan siswa terlibat percakapan serius dengan siswa sehingga kelas menjadi gaduh dan mengganggu siswa lain.
√
21 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku.
√
22 Guru meninggalkan kelas selagi siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 8a
Instrumen Pengamatan Kelas
Nama pengamat : Dionysius Paschalis J. Y Tanggal dan waktu observasi : Senin, 31/08/2009, 09.20-10.20 WIB Kamis, 03/09/2009, 10.00-11.00 WIB Peristiwa yang diamati : Aktivitas kelas Kelas : VII-C Tujuan observasi : Mengetahui kondisi kelas
No Deskriptor Ya Tidak Catatan 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki
kemampuan dan asal usul yang berbeda-beda. √
2 Ada sejumlah aturan yang harus diikuti oleh para siswa
√
3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
√
4 Buku-buku dan perlengkapan siswa mudah ditemukan di kelas (lingkungan)
√
5 Ada klik-klik di dalam kelas sehingga menyulitkan dalam penggabungan di dalam kelompok.
√
6 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas).
√
7 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.
√
8 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.
√
9 Ada kegaduhan di dalam kelas sehingga menghambat kerja kelompok.
√
10 Para siswa saling bersaing untuk menunjukan siapa yang terbaik.
√
11 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan.
√
12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan.
√
13 Siswa mempunyai cukup banyak waktu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
√
14 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. √ 15 Setiap siswa mempunyai keistimewaan yang √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sama. 16 Tujuan dari kelas ini tidak dapat dipahami
dengan jelas. √
17 Kelas ini terdiri dari individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik.
√
18 Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan mudah.
√
19 Kelas terorganisir dengan baik. √ 20 Selama berdiskusi siswa saling memberikan
pendapat atau masukan buat kelompok. √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 10a
Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok
Pokok bahasan : Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi Hari/tanggal : Senin, 31 Agustus 2009
Keterangan Ya Tidak Catatan
1. Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi
2. Saling bertukar pendapat
3. Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas
4. Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya
dengan pembelajaran
5. Menjawab pertanyaan sesuai dengan
maksud dan tujuan pertanyaan
6. Menghargai saran dan pendapat teman
satu kelompok
√ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 9b Lembar Observasi Keaktifan dan Keterlibatan Belajar Siswa
Tanggal dan waktu observasi : Senin, 31/08/2009, 09.20-10.20 WIB Kamis, 03/09/2009, 10.00-11.00 WIB Kelas : VII-C
No Komponen yang diobservasi Frekuensi Persentase (%)
1 Siswa mengajukan pertanyaan 19 52.78
2 Siswa menjawab pertanyaan 10 27.28
3 Siswa aktif mengerjakan tugas
31 86.11
4 Siswa aktif dalam diskusi 29 80.56
5 Siswa mengemukakan/
menanggapi pendapat
10 27.28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 11a
Instrumen Refleksi
Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe jigsaw
No Uraian Komentar 1 Penilaian guru tentang komponen pembelajaran:
a. Materi Ajar b. LKS c. Soal Kuis/Tes bab d. Contoh RPP e. Kunci LKS f. Tes Hasil Belajar g. Suasana Kelas h. Cara Kerja Siswa i. Keterampilan Kooperatif yang Dilatihkan
a.Tercapai b. Baik c. Tercapai d. Baik e. Baik f. Tercapai g. Hidup h. Baik i. Baik
2 Selama kerja kelompok siswa : a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide-idenya d. Mengorganisasikan kelompok e. Mengacaukan kegiatan f. Melamun
a. Ya b. Ya c. Ya d. Ya e. Tidak Ada f. Tidak Ada
3 Keuntungan yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
Siswa dapat secara aktif dapat berinteraksi satu dengan yang lain
4 Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw seperti yang telah dilakukan
Seiring waktunya kurang efektif
5 Apakah siswa berminat untuk mengikuti KBM yang telah dilakukan dan KBM berikutnya yang akan dilakukan
Berminat karena guru berperan sebagai motivator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 12 a
Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Skala Penilaian % No Aspek yang diamati
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
1 Bagaimanakah pendapat Anda mengenai komponen Kegiatan Belajar Mengajar ini : a. Topik/materi yang dipelajari b. LKS c. Materi Ajar d. Suasana Kelas e. Penampilan Guru f. Keterampilan kooperatif yang
dilatihkan
36.11 22.22 27.78 16.67 22.22 41.67
61.11 77.78 66.67 33.33 72.22 58.33
2.78 0
2.78 44.44 5.56
0
0 0
2.78 5.56
0 0
Berminat Tidak Berminat 2 Apakah Anda berminat untuk
mengikuti KBM berikutnya seperti yang telah Anda ikuti?
91.67
8.33
Ya Tidak 3 Selama kerja kelompok saya :
a. Mengemukakan pendapat b. Ikut berpartisipasi c. Mengajukan pertanyaan d. Menjawab pertanyaan e. Mengerjakan tugas
88.89 100
36.11 47.22 100
11.11
0 63.89 52.78
0
Komentar
4 Keuntungan yang saya peroleh dalam pembelajaran dengan menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
Dari 36 siswa menyebutkan keuntungan yang diperoleh : sebanyak 33.33% siswa lebih cepat memahami pelajaran, 30.56% siswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan baru, 8.33% siswa bebas mengemukakan dan menghargai pendapat, 13.89% siswa merasa asyik dan menyenangkan, 36.11% merasa adanya kekompakan antar teman, 2.78% siswa merasa pembelajaran lebih efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Komentar 5 Hambatan yang saya temui, selama
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw seperti yang telah dilakukan.
Dari 36 siswa menyebutkan beberapa hambatan yang diperoleh :5.56% siswa tidak ada saling menghargai pendapat, 36.11% siswa tidak jelas/bingung, 38.89% siswa merasa bahwa suasana kelas yang kurang kondusif, 19.44% siswa susah untuk berkonsentrasi, 8.33% siswa merasa tidak ada hambatan, 8.33% siswa merasa tidak adanya kekompakan antar teman, 8.33% siswa merasa masih malu untuk bertanya dan berpendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4c
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Dionysius Paschalis J. Y Tanggal dan waktu observasi : Senin, 07/09/2009, 09.20-10.20 WIB : Kamis, 10/09/2009, 10.00-11.00 WIB Lamanya observasi : 4 Jam Pelajaran (120 menit) Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Guru mitra dalam KBM Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : VII-C semester I Tujuan observasi : Mengetahui aktivitas guru Guru memasuki ruangan kelas, menyapa siswa dan memeriksa kesiapan
siswa.. Sebelum memasuki materi yang akan diajarkan, terlebih dulu guru membagi
siswa dalam kelompok seperti yang telah terjadi pada siklus I. Pada siklus I guru
sudah menjelaskan prosedur pembelajaran maka guru memberitahukan lagi kepada
siswa bahwa prosedurnya sama dengan yang pembelajaran sebelumnya. Guru
membentuk kelompok seperti pada siklus I yaitu kelompok asal dan kelompok
ahli.ketika sudah berkumpul pada kelompok asal kemudian guru langsung meminta
kelompok asal menyebar ke dalam kelompok ahli. Pada saat diskusi, guru selalu
mendampingi siswa serta menjelaskan materi jika ada siswa yang belum paham
dengan materi tersebut. Setelah diskusi berakhir, guru menginstrusikan/meminta
kelompok ahli untuk kembali bergabung dengan kelompok asal. Guru meminta siswa
dalam kelompok asal untuk saling berdiskusi tentang sesuatu hal yang diperoleh
setelah berdiskusi dengan kelompok ahli. Guru kembali mendampingi siswa ketika
ada siswa yang mengalami kesulitan. Ketika ada siswa yang membuat gaduh, guru
langsung menegur siswa tersebut agar bersikap tertib. Kemudian guru meminta siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Guru
mendampingi dan mengarahkan jalannya presentasi dengan baik serta guru juga
memberikan tambahan ketika kelompok yang presentasi masih kurang yakin dengan
hasilnya terlebih lagi ketika terjadi perdebatan antara siswa dengan kelompok
presentasi. Setelah presentasi telah selesai guru memberikan lembar refleksi dan soal
kuis kepada siswa. Hal ini dikarenakan untuk mengetahui pendapat dan
perkembangan proses hasil belajar siswa terhadap kegiatan pembelajaran dari awal
sampai akhir pelajaran yang telah diberikan. Kemudian setelah siswa menyelesaikan
tugas yang di berikan, guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan tentang
materi. Guru kembali bertanya pada siswa apakah ada yang belum mereka pahami
mengenai materi yang telah diajarkan dan sedikit mengulas kembali materi yang telah
di berikan. ketika pada waktu jam pelajaran berakhir guru mengucapkan salam
kepada seluruh siswa..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5c
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Dionysius Paschalis J. Y Tanggal dan waktu observasi : Senin, 07/09/2009, 09.20-10.20 WIB : Kamis, 10/09/2009, 10.00-11.00 WIB Lamanya observasi : 4 Jam Pelajaran (120 menit) Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Siswa dalam KBM Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : VII-C semester I Tujuan observasi : Mengetahui aktivitas siswa
Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran. Siswa memberi salam
kepada guru. Siswa kembali berkumpul dengan kelompoknya sesuai dengan
pembagian kelompok asal dan kelompok ahli pada siklus I. siswa langsung berdiskusi
di dalam kelompok ahli. Di dalam diskusi, masih ada saja siswa yang asyik
mengobrol dengan temannya dan sesekali membicarakan topik di luar permasalahan.
Namun ketika diskusi juga ada siswa yang bertanya kepada guru tentang materi yang
belum mereka mengerti. Setelah diskusi selesai, kelompok ahli kembali bergabung
dengan kelompok asal dan menjelaskan pendapat yang mereka peroleh pada saat
diskusi dalam kelompok ahli. Pada saat berkumpul dalam kelompok asal, perdebatan
kembali terjadi ketika siswa dalam kelompok berbeda pendapat dan ada siswa yang
belum paham dengan penjelasan masing-masing siswa, tetapi masalah tersebut dapat
teratasi dengan baik. Setelah berdiskusi dengan kelompok asal, satu per satu
kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Ketika kelompok
melakukan presentasi, beberapa siswa masih terlihat canggung dan ragu-ragu dengan
hasil diskusinya sehingga antusias siswa kurang. Ada sebagian siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menanggapi jawaban kelompok sehingga terjadi perdebatan hebat di antara siswa.
Pada saat menjelaskan hasil diskusi, ada beberapa jawaban siswa hanya berdasarkan
bacaan/buku bukan dari hasil pemikiran mereka sendiri dan juga para siswa masih
terlihat kurang serius dalam mempresentasikan hasil diskusinya. Setelah persentasi
kelompok, siswa diminta untuk mengisi refleksi dan mengerjakan soal kuis dengan
tujuan untuk mengetahui pendapat dan perkembangan proses hasil belajar siswa
selama proses kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir. usai pengerjaan tugas
yang di berikan oleh guru siswa menyimak kembali penjelasan dari guru terkait
dengan kesimpulan dari selama proses pembelajaran. Siswa menanggapi sapaan guru
ketika pelajaran berakhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6c
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Dionysius Paschalis J. Y Tanggal dan waktu observasi : Senin, 07/09/2009, 09.20-10.20 WIB : Kamis, 10/09/2009, 10.00-11.00 WIB Lamanya observasi : 4 Jam Pelajaran (120 menit) Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Kelas dalam KBM Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : VII-C semester I Tujuan observasi : Mengetahui aktivitas kelas Ketika pergantian jam pelajaran suasana kelas awalnya sedikit gaduh. Hal ini
dikarenakan siswa masih berbincang-bincang dengan siswa yang lain. Siswa cukup
berantusias saat guru masuk ke kelas, mengucapkan salam dan meminta siswa untuk
mempersiapkan diri mengikuti pelajaran. Suasana kelas terkendali ketika guru akan
memulai pelajaran dikarenakan siswa menyimak penjelasan dari guru dalam hal
prosedur pelaksanaan pembelajaran. Kelas dibagi dalam kelompok dan pada saat
pembagian kelompok suasana sedikit ribut dan kurang kondusif. Terjadi keributan
kembali ketika guru meminta siswa bergabung ke dalam kelompok, hal ini
dikarenakan ada beberapa siswa masih asyik ngobrol dengan siswa yang lain.
Suasana kembali kondusif ketika diskusi dalam kelompok. Ketika berdiskusi guru
mengawasi jalannya diskusi dan ada beberapa siswa yang bertanya kepada guru
tentang hal-hal yang masih dibingungkan. Selama berdiskusi, siswa saling bertukar
pendapat sehingga suasana sedikit ramai namun tetap terkendali. Menjelang diskusi
dengan kelompok ahli usai, ada beberapa siswa yang membuat keributan. Hal ini
siswa di dalam kelompok tersebut telah selesai berdiskusi. Ketika kembali ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelompok asal dimana siswa harus menyampaikan hasil diskusinya kepada anggota
kelompoknya suasana juga sedikit ramai, ditambah lagi jika terjadi perdebatan
diantara mereka. Selanjutnya ketika presentasi ada beberapa kelompok yang
mempresentasikan jawaban mereka dengan kurang serius sehingga suasana menjadi
ramai. Namun ada juga kelompok yang masih kaku/ tegang dalam presentasi
sehingga suasana menjadi tenang. Kelas mulai kondusif ketika seluruh siswa fokus
terhadap pengerjaan refleksi dan soal kuis. usai pengerjaan tugas yang di berikan oleh
guru. Usai pengerjaan tugas yang diberikan, guru bersama-sama dengan siswa
kembali membahas dan menyimpulkan materi pelajaran Ketika kegiatan
pembelajaran berakhir semua guru dan siswa mengucapkan salam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7b
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Hari/ tanggal : Senin, 07 September 2009
Kamis, 10 September 2009 Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas : VII-C Observer : Dionysius Paschalis J. Y
No Deskriptor Ya Tidak Catatan 1 Guru menjelaskan metode pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw. √
2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub pokok bahasan yang lebih sempit.
√
3 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok jigsaw yang heterogen.
√
4 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok.
√
5 Guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi di dalam kelompok.
√
6 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar individu di dalam kelompok diskusinya.
√
7 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar kelompok diskusi.
√
8 Guru mengamati atau mengobservasi kegiatan kelompok selama berdiskusi.
√
9 Guru memberikan rangsangan pemikiran kepada kelompok.
√
10 Guru memberikan dorongan kepada semua kelompok agar dapat bekerjasama dengan baik.
√
11 Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan, serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.
√
12 Guru berinteraksi dengan sebagian siswa untuk menjelaskan prosedur pengerjaan tugas dalam kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan, serta tujuan yang akan dicapai.
√
13 Guru berinteraksi dengan siswa dengan cara berdiri di depan untuk memberikan penjelasan atau menjawab pertanyaan dari siswa
√
14 Guru berinteraksi dengan setiap kelompok, menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kerjasama di dalam kelompok. 15 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, guru hanya
mengamati siswa dan hanya bekerja di belakang mejanya.
√
16 Guru membiarkan siswa bekerja dalam kelompok menurut cara mereka sendiri.
√
17 Guru membiarkan siswa untuk berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.
√
18 Guru hanya berinteraksi dengan kelompok yang mengalami kesulitan.
√
19 Guru hanya memperhatikan beberapa kelompok tertentu saja.
√
20 Guru dan siswa terlibat percakapan serius dengan siswa sehingga kelas menjadi gaduh dan mengganggu siswa lain.
√
21 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku.
√
22 Guru meninggalkan kelas selagi siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 8b
Instrumen Pengamatan Kelas
Nama pengamat : Dionysius Paschalis J. Y Tanggal dan waktu observasi : Senin, 07/09/2009, 09.20-10.20 WIB : Kamis, 10/09/2009, 10.00-11.00 WIB Obyek yang diamati : Aktivitas kelas Kelas : VII-C Tujuan observasi : Mengetahui kondisi kelas
No Deskriptor Ya Tidak Catatan 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki
kemampuan dan asal usul yang berbeda-beda. √
2 Ada sejumlah aturan yang harus diikuti oleh para siswa
√
3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
√
4 Buku-buku dan perlengkapan siswa mudah ditemukan di kelas (lingkungan)
√
5 Ada klik-klik di dalam kelas sehingga menyulitkan dalam penggabungan di dalam kelompok.
√
6 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas).
√
7 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.
√
8 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.
√
9 Ada kegaduhan di dalam kelas sehingga menghambat kerja kelompok.
√
10 Para siswa saling bersaing untuk menunjukan siapa yang terbaik.
√
11 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan.
√
12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan.
√
13 Siswa mempunyai cukup banyak waktu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
√
14 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. √ 15 Setiap siswa mempunyai keistimewaan yang √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sama. 16 Tujuan dari kelas ini tidak dapat dipahami
dengan jelas. √
17 Kelas ini terdiri dari individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik.
√
18 Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan mudah.
√
19 Kelas terorganisir dengan baik. √ 20 Selama berdiskusi siswa saling memberikan
pendapat atau masukan buat kelompok. √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 10b
Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok
Pokok bahasan : Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi Hari/tanggal : Senin, 07 September 2009 Kamis, 10 September 2009
Keterangan Ya Tidak Catatan
1. Seluruh perhatian diarahkan pada
materi diskusi
2. Saling bertukar pendapat
3. Berbagi tugas dalam pengerjaan
tugas
4. Pertanyaan yang diajukan ada
kaitannya dengan pembelajaran
5. Menjawab pertanyaan sesuai dengan
maksud dan tujuan pertanyaan
6. Menghargai saran dan pendapat
teman satu kelompok
√ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 9c
Lembar Observasi Keaktifan dan Keterlibatan Belajar Siswa
Tanggal dan Waktu Observasi : Senin, 07/09/2009, 09.20-10.20 WIB : Kamis, 10/09/2009, 10.00-11.00 WIB Kelas : VII-C
No Komponen yang diobservasi Frekuensi Persentase (%)
1 Siswa mengajukan pertanyaan 24 66.67
2 Siswa menjawab pertanyaan 12 44.44
3 Siswa aktif mengerjakan tugas
34 94.44
4 Siswa aktif dalam diskusi 32 88.89
5 Siswa mengemukakan/
menanggapi pendapat
15 41.67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 11b
Instrumen Refleksi
Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus II
No Uraian Komentar 1 Penilaian guru tentang komponen pembelajaran:
a. Materi Ajar b. LKS c. Soal Kuis/Tes bab d. Contoh RPP e. Kunci LKS f. Tes Hasil Belajar g. Suasana Kelas h. Cara Kerja Siswa i. Keterampilan Kooperatif yang Dilatihkan
a.Tercapai b. Baik c. Tercapai d. Baik e. Baik f. Tercapai g. Hidup h. Baik i. Baik
2 Selama kerja kelompok siswa : a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide-idenya d. Mengorganisasikan kelompok e. Mengacaukan kegiatan f. Melamun
a. Ya b. Ya c. Ya d. Ya e. Tidak Ada f. Tidak Ada
3 Keuntungan yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
Siswa dapat secara aktif dalam proses KBM
4 Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw seperti yang telah dilakukan
Seiring waktunya kurang efektif
5 Apakah siswa berminat untuk mengikuti KBM yang telah dilakukan dan KBM berikutnya yang akan dilakukan
Berminat karena Siswa dapat hidup dalam KBM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 12b
Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe jigsaw Siklus II
Skala Penilaian % No Aspek yang diamati
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
1 Bagaimanakah pendapat Anda mengenai komponen Kegiatan Belajar Mengajar ini : a. Topik/materi yang dipelajari b. LKS c. Materi Ajar d. Suasana Kelas e. Penampilan Guru f. Keterampilan kooperatif yang
dilatihkan
38.89 33.33 33.33 5.56 19.44
25
61.11 61.11 66.67 63.89 80.56
75
0
5.56 0
47.22 0 0
0 0 0
11.11 0 0
Berminat Tidak Berminat 2 Apakah Anda berminat untuk
mengikuti KBM berikutnya seperti yang telah Anda ikuti?
100
Ya Tidak 3 Selama kerja kelompok saya :
a. Mengemukakan pendapat b. Ikut berpartisipasi c. Mengajukan pertanyaan d. Menjawab pertanyaan e. Mengerjakan tugas
80.56 94.44 52.78 47.22 100
75
5.56 47.22 52.78
Komentar
4 Keuntungan yang saya peroleh dalam pembelajaran dengan menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
Dari 36 siswa menyebutkan keuntungan yang diperoleh : sebanyak 38.89% siswa lebih cepat memahami pelajaran, 25% siswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan baru, 2.78% siswa bebas mengemukakan dan menghargai pendapat, 11.11% siswa merasa asyik dan menyenangkan, 33.33% merasa adanya kekompakan antar teman, 36.11% siswa merasa pembelajaran lebih efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Komentar 5 Hambatan yang saya temui, selama
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw seperti yang telah dilakukan.
Dari 36 siswa menyebutkan beberapa hambatan yang diperoleh :8.33% siswa tidak ada saling menghargai pendapat, 33.33% siswa tidak jelas/bingung, 66.67% siswa merasa bahwa suasana kelas yang kurang kondusif, 8.33% siswa susah untuk berkonsentrasi, 13.89% siswa merasa tidak ada hambatan, 11.11% siswa merasa tidak adanya kekompakan antar teman, 5.56% siswa merasa masih malu untuk bertanya dan berpendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 13b
Daftar Nilai Perkembangan Hasil belajar Siswa
No NAMA PRA OBSERVASI
SIKLUS I
SIKLUS II
1 ADVENT NATA KUSUMA DHALIAWAN S 8 7 9 2 ANITA FEBRIANA SETYANDARI 8 10 9 3 ARIFI DWI NUGROHO 7 9 9 4 BAYU KRESNA RAMADHANI 6 7 8 5 BENEDICKTA YUVENTA DEI SUSILO 6 6 9 6 CLARA EUGYENA CAPELA 8 9 9 7 DANDANG BUDI KUSUMO 8 9 9 8 DIAN SARI ROMADHONI 8 8 10 9 DILLAH NOVLENTO WIBOWO 8 10 9 10 DIO DWI ANDAYA ADI MASSANA 7 8 10 11 DWI NINGTYASRAHMAWATI 8 7 9 12 DYAH AYU UTARI 6 8 8 13 EDGAR CAESAR LUKITO 7 9 10 14 ERVINA 7 6 9 15 EUGENIA KRINADYA PRAMESTHI A 8 6 9 16 FENDY NUR HIDAYAT 8 8 9 17 FIRMAN GIFARI 8 9 9 18 FLORENTINA RISAN PAHARGY ANINGTY 8 9 9 19 HERIBERTUS SEPTIAN SANTYO NUGROHO 8 8 9 20 INTEN NURAINI 8 8 9 21 LAILI DINA AZIZAH 8 10 10 22 LUCIA DESI ANITAASARI 8 10 10 23 MUHAMMAD WILDAN MUBARAK 8 6 9 24 NICOLAUS ADITYO 7 8 10 25 NIKODIMOS TRI LAKSONO 8 7 8 26 OKTAVIA SAFITRI 8 9 8 27 RAYMUNDA RINI VIVIATY 8 9 9 28 RIZKY NUGRAHENI PURNAMAWATI 8 8 10 29 SARAH LAKSMINING AJI 8 8 10 30 SHELA DIANA PUTRI 7 8 10 31 SUNGSANG PURNA GUSTAMA 7 9 8 32 SYIFA NUR AULIA 7 8 9 33 TRI UTAMI 8 8 9 34 VIKA SEPTI NOVITA SARI 8 10 8 35 YOSAVAT SADEWO 8 8 10 36 YOSSIE PUTRI ISNAINI 8 7 10
Jumlah 274 294 329 Rata-Rata kelas 7.61 8.17 9.13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI