PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum...

153
USAHA MENEMUKAN MAKNA SAKRAMEN EKARISTI DEMI PENGEMBANGAN IMAN UMAT LINGKUNGAN SANTO ANTONIUS JOTON PAROKI SANTO YUSUF PEKERJA GONDANGWINANGUN KLATEN S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Disusun Oleh : Yulius Swantoro NIM : 081124043 PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

USAHA MENEMUKAN MAKNA SAKRAMEN EKARISTI

DEMI PENGEMBANGAN IMAN UMAT LINGKUNGAN SANTO

ANTONIUS JOTON PAROKI SANTO YUSUF PEKERJA

GONDANGWINANGUN KLATEN

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

Disusun Oleh :

Yulius Swantoro

NIM : 081124043

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada

Kedua orangtua , kakak, adik, sahabat, yang telah memberi motivasi saya

untuk menyelesaikan skripsi ini.

Para pembimbing dan dosen yang telah membimbing penulis dengan sabar

selama proses belajar di Kampus IPPAK

Seluruh umat Lingkungan Santo Antonius Joton Paroki Santo Yusuf Pekerja

Gondangwinangun Klaten yang telah memberikan kesempatan bagi penulis

untuk mengadakan penelitian demi kelancaran penulisan skripsi ini.

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

v

MOTTO

Selesaikanlah segala perkerjaan tanpa berkeluh kesah:

“Allah yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan

meneruskannya…”

(Flp. 1:6)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Yulius Swantoro

NIM : 081124043

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, penulis memberikan wewenang bagi

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah penulis yang berjudul

USAHA MENEMUKAN MAKNA SAKRAMEN EKARISTI DEMI

PENGEMBANGAN IMAN UMAT LINGKUNGAN SANTO ANTONIUS

JOTON PAROKI SANTO YUSUF PEKERJA GONDANGWINANGUN

KLATEN beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian penulis

memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk

menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk

pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di

internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin

maupun memberikan royalti kepada penulis, selama tetap mencantumkan nama

saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

viii

ABSTRAK

Judul skripsi USAHA MENEMUKAN MAKNA SAKRAMEN

EKARISTI DEMI PENGEMBANGAN IMAN UMAT LINGKUNGAN

SANTO ANTONIUS JOTON PAROKI SANTO YUSUF PEKERJA

GONDANGWINANGUN KLATEN dipilih berdasarkan kenyataan bahwa

menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan sehari-hari penting untuk

ditingkatkan secara terus menerus bagi kehidupan umat Lingkungan Santo

Antonius Joton Paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten. Penulis

mempunyai kesan bahwa umat dalam mengikuti Ekaristi masih sebatas kewajiban

dan berhenti pada ritus saja misalkan umat datang ke Gereja hanya sekedar

datang, duduk, dan mendengarkan saja tanpa ada perwujudan konkrit dalam

kehidupan sehari-hari. Umat belum sungguh-sungguh menyadari pentingnya

menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan sehari-hari.

Persoalan pokok pada skripsi ini adalah bagaimana umat beriman Kristiani

dapat menemukan dan menghayati makna sakramen Ekaristi demi pengembangan

iman mereka dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat kehidupan umat yang

banyak tantangan dan persoalan hidup, umat beriman Kristiani sangat

membutuhkan pendampingan iman agar mereka memiliki kehidupan rohani yang

kuat. Oleh karena itu untuk mengkaji persoalan yang dihadapi umat dibutuhkan

data yang akurat. Untuk maksud itu, studi pustaka yang besumber dari Kitab Suci,

dokumen-dokumen Gereja, dan pandangan dari para ahli serta penelitian untuk

mendapatkan data diperlukan demi mendapatkan inspirasi yang dapat digunakan

sebagi usulan program pendampingan iman bagi umat untuk semakin menemukan

dan menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis dalam skripsi ini mengusulkan suatu program katekese model

Shared Christian Praxis (SCP) sebagai usaha untuk meningkatkan penghayatan

umat akan makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan sehari-hari. Umat melalui

program ini diharapkan dapat semakin menemukan, mendalami, dan menghayati

makna sakramen Ekaristi sehingga iman mereka dapat bertumbuh dan

berkembang. Selain itu umat juga dapat mewujudkan pertobatan diri yang

membawanya pada perubahan pola hidup demi Kerajaan Allah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

ix

ABSTRACT

This thesis takes EFFORT TO FIND THE MEANING OF

SACRAMENT EUCHARIST FOR FAITH DEVELOPMENT OF THE

COMMUNITY CHRISTIAN OF SAINT ANTONIUS JOTON THE

WORKER OF CHURCH SAINT JOSEPH GONDANGWINANGUN

KLATEN ENVIROMENT as it’s title base on the truth that know the true

meaning of the Eucharist Sacrament in daily life are important to develop

continuously for the life of the environment of Saint Antonius Joton the worker of

church saint Joseph Gondangwinangun Klaten environment.

The writer has an impression that people when they join the Eucharist

Sacrament they just do it because it’s their duty and stop only at a certain rite for

example when people come to the church they just come, sit, and listen without

concrete manifestation in daily life. People haven really know the importance of

the Eucharist Sacrament in their daily life.

The main issues in this thesis are how a Christian could and into the

meaning of Eucharist Sacrament for the sake of their faith development in daily

life. Remembering the life of people that have many challenge and life problem,

Christian extremely needed the spiritual mentoring, so they have a strong spiritual

life. Because of that in examining the issues that people face many accurate data

are needed. For that purpose, reference that source of the Bible, Church

documents, and from the expert point of view with some research to get the data

that needed, to get an inspiration that can be used as a program’s suggestion of

spiritual mentoring for people to found and into the meaning of Eucharist

Sacrament in daily life.

The writer of this thesis suggests a model of catechecital’s program of

Shared Christian Praxis (SCP) as a way to develop people into the meaning of

Eucharist Sacrament in daily life. Through this program people hoped can find,

deep into and into the meaning of Eucharist Sacrament so their faith can grow and

develop. More than that people can realize early repent that can make a new

change in their life circle for the sake of the Kingdom of Heaven.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebab

karena berkat kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul USAHA MENEMUKAN MAKNA SAKRAMEN EKARISTI DEMI

PENGEMBANGAN IMAN UMAT LINGKUNGAN SANTO ANTONIUS

JOTON PAROKI SANTO YUSUF PEKERJA GONDANGWINANGUN

KLATEN.

Skripsi ini lahir dari pengalaman yang penulis saksikan dan amati

sebagai umat di Lingkungan Santo Antonius Joton Paroki Santo Yusuf Pekerja

Gondangwinangun Klaten. Sebagian besar umat telah menghayati makna sakramen

Ekaristi namun penghayatannya masih membutuhkan pendampingan terus

menerus sampai iman mereka berkembang secara dewasa. Skripsi ini merupakan

sumbangan pemikiran kepada seluruh umat beriman Katolik agar mereka dapat

semakin menghayati pentingnya makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

sehari-hari.

Selama proses penulisan dan penyusunan karya tulis ini, penulis

mendapatkan banyak dukungan dan perhatian dari berbagai pihak, untuk itu

penulis dengan tulus hati mengucapkan banyak terimakasih terutama kepada:

1. Drs. FX. Heryatno W.W., S.J., M.Ed. selaku Kaprodi IPPAK Universitas

Sanata Dharma yang sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik dan

pembimbing utama yang selalu mendampingi, memberikan perhatian, dan

memotivasi penulis serta dengan penuh kesabaran membimbing penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

xi

2. Dr. B. Agus Rukiyanto, S.J. selaku dosen penguji kedua yang telah berkenan

memberikan arahan dan masukan-masukan yang sungguh berguna demi

kelengkapan skripsi ini.

3. P. Banyu Dewa HS, S. Ag, M.Si, selaku dosen penguji ketiga yang

memberikan perhatian serta dukungan dalam menyelesaikan penulisan skripsi

ini.

4. Segenap staf dosen dan seluruh staf karyawan prodi IPPAK Universitas

Sanata Dharma yang secara tidak langsung selalu memberikan dorongan

kepada penulis.

5. Keluarga tercinta: bapak, ibu, kakak, yang selalu mendoakan dan memberikan

dorongan bagi penulis dalam menyelesaikan perkuliahan. Segenap sahabat-

sahabat mahasiswa angakatan 2008 dan lintas angkatan yang dengan caranya

telah mendukung, belajar bersama, berbagi suka-duka bersama demi

menciptakan sebuah keluarga IPPAK yang akrab penuh persaudaraan.

6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang dengan tulus hati

memberikan masukan dan dorongan sampai selesainya skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi

perbaikan skripsi ini. Akhirnya semoga skripsi ini sungguh bermanfaat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ iv

MOTTO ..................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………………………… vii

ABSTRAK .................................................................................................. viii

ABSTRACT .................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................... x

DAFTAR ISI .............................................................................................. xii

DAFTAR SINGKATAN ............................................................................ xvii

BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 9

C. Tujuan Penulisan ........................................................................... 9

D. Manfaat Penulisan ......................................................................... 10

E. Metode Penulisan .......................................................................... 10

F. Sistematika Penulisan ................................................................... 11

BAB II. SAKRAMEN EKARISTI DEMI PENGEMBANGAN IMAN

UMAT..………………………………………………………….. 14

A. Sakramen Ekaristi ......................................................................... 15

1. Pengertian dan Makna Sakramen pada Umumnya .................. 15

a. Pengertian Sakramen ........................................................... 15

b. Makna Sakramen ................................................................. 18

2. Pengertian dan Makna Sakramen Ekaristi ............................... 19

a. Pengertian Sakamen Ekaristi ............................................... 19

b. Makna sakramen Ekaristi .................................................... 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

xiii

1) Ekaristi sebagai Ungkapan Cinta Kasih Yesus yang

Sehabis-habisnya ............................................................ 21

2) Ekaristi sebagai Perjamuan yang Mempersatukan

Umat dengan Allah, Umat dengan Umat ........................ 23

3) Ekaristi sebagai Permohonan Seruan datang-Nya

Karunia Roh Kudus (Epiklese) ....................................... 24

4) Ekaristi Memampukan Kita untuk Tinggal

dalam Kristus ................................................................. 25

5) Ekaristi sebagai Sumber untuk Memperoleh Kekuatan

Hidup Umat dalam Menghadapi Persoalan Hidup ......... 27

B. Iman Umat ................................................................................... 27

1. Pengertian Iman........................................................................ 27

2. Iman Gereja akan Yesus Kristus .............................................. 28

3. Pentingnya Iman di dalam Hidup Umat ................................... 29

4. Dasar Iman Umat ..................................................................... 30

5. Ciri-ciri Iman Kristiani yang Dewasa ...................................... 32

C. Ekaristi sebagai Tempat Pengembangan Iman Umat ................... 33

1. Pengembangan Iman Umat ...................................................... 34

2. Ekaristi Memberikan Semangat untuk Berbagi

kepada Sesama ......................................................................... 35

3. Ekaristi Memampukan Umat untuk Bersaksi

kepada Sesama ......................................................................... 37

BAB III. PENGHAYATAN UMAT LINGKUNGAN SANTO

ANTONIUS JOTON PAROKI SANTO YUSUF PEKERJA

GONDANGWINANGUN KLATEN TERHADAP

MAKNA SAKRAMEN EKARISTI DEMI

PENGEMBANGAN IMAN ....................................................... 39

A. Paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten ............. 40

1. Sejarah Paroki dan Perkembangannya ................................... 40

a. Tahun 1963-1970: Awal Berdiri ...................................... 40

b. Tahun 1980-2000: Gagasan Pembentukan Paroki ........... 40

c. Tahun 2001-2004: Pembentukan Paroki .......................... 42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

xiv

2. Situasi Umum Umat Paroki Santo Yusuf Pekerja

Gondangwinangun Klaten ..................................................... 43

3. Gambaran Umum Umat Lingkungan Santo Antonius

Joton Paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun

Klaten ..................................................................................... 45

a. Letak dan Batas-batas Geografis Lingkungan Santo

Antonius Joton Paroki Santo Yusuf Pekerja

Gondangwinangun Klaten ............................................... 45

b. Kegiatan Umat dalam Gereja maupun Masyarakat ......... 46

c. Situasi Sosial Kemasyarakatan ........................................ 48

d. Perkembangan Umat ........................................................ 48

B. Penelitian tentang Penghayatan Umat Lingkungan Antonius

Joton Paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten

Terhadap Makna Sakramen Ekaristi........................................... 49

1. Desain Penelitian .................................................................. 49

a. Latar Belakang Penelitian ............................................... 49

b. Tujuan Penelitian ............................................................ 50

c. Jenis Penelitian ............................................................... 51

d. Instrumen Pengumpulan Data ........................................ 51

e. Responden ...................................................................... 53

f. Waktu Pelaksanaan ......................................................... 54

g. Variabel Penelitian ......................................................... 54

h. Kisi-kisi Instrumen ......................................................... 54

2. Laporan dan Pembahasan Hasil Penelitian ........................... 55

a. Laporan Hasil Penelitian ................................................ 56

1) Identitas ...................................................................... 62

2) Pemahaman Ekaristi ................................................... 62

3) Penghayatan Makna Sakramen Ekaristi ..................... 63

4) Faktor Penyebab umat mengikuti Ekaristi sebatas

kewajiban dan ritus .................................................... 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

xv

5) Harapan umat untuk meningkatkan penghayatan

Ekaristi demi pengembangan iman ............................ 67

b. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................... 67

1. Identitas Responden .................................................. 68

2. Pemahaman Sakramen Ekaristi ................................ 69

3. Penghayatan Makna Sakramen Ekaristi ................... 72

4. Faktor Penyebab ....................................................... 80

5. Harapan umat untuk meningkatkan penghayatan

Ekaristi demi pengembangan iman........................... 83

3. Refleksi ................................................................................. 84

4. Kesimpulan Penelitian .......................................................... 87

BAB IV. KATEKESE MODEL SCP SEBAGAI USAHA UNTUK

MENINGKATKAN PENGHAYATAN UMAT AKAN

MAKNA SAKRAMEN EKARISTI .......................................... 90

A. Katekese Model SCP .................................................................. 91

1. Pengertian SCP ...................................................................... 91

a. Praxis ................................................................................ 91

b. Christian ............................................................................ 92

c. Shared ............................................................................... 92

2. Tujuan Katekse Model SCP ................................................... 93

3. Langkah-Langkah Katekese Model SCP ............................... 94

a. Langkah 0: Pemusatan Aktivitas ....................................... 94

b. Langkah I: Pengungkapan Pengalaman Hidup

Faktual ............................................................................... 95

c. Langkah II: Refleksi Kritis atas Sharing

Pengalaman Hidup Faktual ............................................... 95

d. Langkah III: Mengusahakan Supaya Tradisi dan Visi

Kristiani Lebih Terjangkau .............................................. 96

e. Langkah IV: Interpretasi Dialektis Antara Tradisi dan

Visi umat dengan Tradisi dan Visi Kristiani ..................... 97

f. Langkah V: Keterlibatan Baru demi Makin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

xvi

Terwujudnya Kerajaan Allah di Tengah-tengah Dunia .... 98

B. Usulan Program Katekese dengan Model SCP bagi Umat

Lingkungan Santo Antonius Joton Paroki Santo Yusuf

Pekerja Gondangwinangun Klaten ............................................. 98

1. Latar Belakang ....................................................................... 99

2. Tema dan Tujuan Program Katekese ..................................... 101

C. Gambaran Pelaksanaan Program ................................................ 104

D. Matriks Program ......................................................................... 105

E. Contoh persiapan Katekese Model SCP ..................................... 108

1. Identitas Pertemuan ................................................................ 108

2. Pemikiran Dasar ..................................................................... 109

3. Mengembangkan Langkah-Langkah ..................................... 110

BAB V. PENUTUP ..................................................................................... 122

A. Kesimpulan ................................................................................. 122

B. Saran ........................................................................................... 124

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 125

LAMPIRAN ................................................................................................ 127

Lampiran 1: Surat Penelitian untuk Paroki ........................................ (1)

Lampiran 2: Surat Penelitian untuk Ketua Lingkungan .................... (2)

Lampiran 3: Surat Pernyataan Penelitian .......................................... (3)

Lampiran 4: Kuesioner Untuk Umat Lingkungan St. Antonius ........ (4)

Lampiran 5: Teks Cerita “Si Anak Dan Ibu Yang Bijaksana” ......... (6)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

xvii

DAFTAR SINGKATAN

A. Kitab Suci

Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci

Perjanjian Baru: dengan Pengantar dan Catatan Singkat. (Dipersembahkan

kepada Umat Katolik Departemen Agama Republik Indonesia dalam rangka

PELITA IV). Ende: Arnoldus, 1984/1985, hal.7-8.

B. Dokumen Resmi Gereja

CT : Catechesi Tradendae (Penyelenggaraan Katekese), Anjuran

Apostolik Sri Paus Yohanes Paulus II kepada para Uskup,

klerus, dan segenap umat beriman tentang Katekese Masakini,

16 Oktober 1979.

KGK : Katekismus Gereja Katolik

KHK : Kitab Hukum Kanonik (Codex luris Canonici), diundangkan oleh

Paus Yohanes Paulus II tanggal 25 Januari 1983

LG : Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatik Konsili Vatikan II tentang

Gereja, 21 November 1964.

SC : Sacrosanctum Concilium, Konsili Vatikan II tentang Liturgi Suci,

4 Desember 1963.

C. Daftar Singkat Lain

Art : Artikel

DSA : Doa Syukur Agung

Kan : Kanon

KK : Kepala Keluarga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

xviii

KWI : Konferensi Waligereja Indonesia

KKGK : Kompendium Katekismus Gereja Katolik

KLMTD : Kecil, Lemah, Miskin, Tersingkir dan Difabel

LCD : Liquid Crystal Display

MB : Madah Bakti

OMK : Orang Muda Katolik

Pr. : Praja

PS : Puji Syukur

PIA : Pembinaan Iman Anak

PPDP : Pedoman Pelaksanaan Dewan Paroki

§ : Paragraf

St : Santo

SCP : Shared Christian Praxis

WK : Wanita Katolik

KAS : Keuskupan Agung Semarang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gereja melalui Konsili Trente menetapkan bahwa ada tujuh Sakramen,

yaitu sakramen Baptis, sakramen Ekaristi, sakramen Krisma, sakramen

Perkawinan, sakramen Tobat, sakramen Minyak Suci, dan sakramen Imamat.

Sakramen adalah tanda dan sarana keselamatan dari Allah (Janssen, 1993: 9).

Melalui dan dalam sakramen, Gereja menjalin persatuan yang mesra dengan Allah

dan seluruh umat-Nya (Lumen Gensium. Art.1). Di dalam Gereja Katolik,

Ekaristi merupakan salah satu sakramen Gereja. Seluruh sakramen Gereja

berpusat pada sakramen Ekaristi. Sakramen Ekaristi sebagai pusat karena di

dalamnya Gereja merayakan dan mengenangkan misteri sengsara, wafat, dan

kebangkitan Yesus Kristus, sekaligus Gereja menimba kekayaan rohani dan

rahmat keselamatan dari Allah bagi umat-Nya.

Sakramen Ekaristi mengingatkan umat-Nya bahwa penyelamat yakni

Yesus Kristus mengadakan kurban tubuh dan darah-Nya. Hal ini sebagai jaminan

hidup bagi umat yang percaya bahwa kelak kita diundang untuk masuk ke dalam

kemuliaan bersama Kristus (zaman eskatologis). Melalui sakramen Ekaristi umat

menimba kekuatan untuk bersatu dan bertindak sebagai murid-murid Yesus

Kristus. Konsili Vatikan II dalam Lumen Gentium art.11 menegaskan bahwa:

Dengan ikut serta dalam kurban Ekaristi, sumber dan puncak seluruh

hidup Kristiani, mereka mempersembahkan Anak Domba ilahi dan diri

sendiri bersama dengan-Nya kepada Allah; demikianlah semua

menjalankan peranannya sendiri dalam perayaan liturgis, baik dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

2

persembahan maupun dalam komuni suci, bukan dengan campur baur,

melainkan masing-masing dengan cara sendiri. Kemudian, sesudah

memperoleh kekuatan dari Tubuh Kristus dalam perjamuan suci, mereka

secara konkret menampilkan kesatuan umat Allah, yang oleh sakramen

mahaluhur itu dilambangkan dengan tepat dan diwujudkan secara

mengagumkan (Lumen Gentium, art.11).

Pernyataan para Bapa Gereja ini, penting untuk dimengerti dan

direnungkan oleh seluruh umat Allah. Melalui Ekaristi umat dapat memperoleh

kekuatan, kesegaran hidup, serta kepenuhan rahmat yang berlimpah dari Allah.

Umat yang sungguh memaknai Ekaristi memiliki relasi yang erat dengan Allah

dan memiliki keberanian untuk bersaksi mewartakan kabar gembira dalam

kehidupan sehari-hari.

Sakramen Ekaristi merupakan suatu anugerah cinta kasih Allah yang

membawa pembaharuan hidup manusia. Sakramen Ekaristi dikatakan sebagai

anugerah, karena Ekaristi adalah sumber atau pusat dan puncak seluruh hidup

Gereja (KGK, 1993: 336). Selain itu, Ekaristi juga menjadi jantung hidup Gereja

(Sinaga, 2005: 6). Gereja mendapatkan aliran hidup, untuk bertumbuh, dan

berkembang ke arah persatuannya dengan Allah sebagai tubuh mistik Kristus.

Sakramen Ekaristi menjadi pusat dan puncak hidup Gereja karena semua

kegiatan Gereja baik bersifat duniawi maupun rohani berhubungan erat dengan

Kristus yang hadir dalam Ekaristi, yang memberi kekuatan sekaligus

menguduskan tindakan Gereja dalam rangka karya keselamatan Allah di dunia.

Umat hidup di dalam dunia dan menggarami dunia dengan nilai-nilai injili, hanya

mungkin jika umat menimba kekuatan dari Ekaristi. Ekaristi memberikan

penghidupan rohani, dan menjadikan kita taat dalam iman kepercayaan kepada

Allah, sekaligus memiliki perhatian khusus dalam menjalankan hidup di dunia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

3

Gereja mengajarkan kepada kita bagaimana memaknai perjamuan Ekaristi

setiap kali kita merayakannya. Hal ini sebagaimana yang dilakukan oleh Yesus

bersama dengan para murid sebelum Ia memasuki misteri sengsara dan wafat-

Nya. Yesus menghendaki agar perjamuan makan ini selalu dikenang dan

dilakukan oleh umat-Nya dalam perayaan suci yakni Ekaristi. Gereja setiap kali

merayakan Ekaristi sebagai bentuk kenangan akan Paska Kristus. Yesus

mengambil roti dan mengucap syukur dan membagikan kepada para murid sambil

berkata “ Terimalah dan makanlah ! Inilah tubuhKu yang dikurbankan bagimu”.

Setelah perjamuan Yesus mengambil Piala yang berisi anggur dan mengucap

syukur sambil mengedarkannya dan berkata “Terimalah dan minumlah ! Inilah

piala darahKu, darah perjanjian baru dan kekal, yang ditumpahkan bagimu dan

bagi semua orang demi pengampunan dosa. Kenangkanlah Aku dengan

merayakan peristiwa ini” (DSA). Apa yang telah dilakukan Yesus dilanjutkan

oleh Gereja yang didoakan oleh imam pada waktu konsekrasi. Uskup atau imam

menjadi pelayan sakramen Ekaristi, bertindak sebagai perantara pribadi Kristus

sendiri. Ekaristi sebagai tindakan pengudusan yang paling istimewa oleh Allah

terhadap umat beriman. Ekaristi sebagai pusat perjumpaan antara umat beriman

dengan sang Ilahi, mengulang kembali peristiwa pemecahan roti, pengucapan

syukur, pembagian roti seperti yang dilakukan Yesus dalam perjamuan malam

terakhir bersama dengan para murid-Nya.

Istilah perjamuan makan pada zaman para rasul, zaman sekarang Gereja

menyebutkannya dengan perayaan Ekaristi. Melalui perayaan inilah Gereja di

seluruh dunia mengenang anugerah cinta kasih yang telah diberikan oleh Allah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

4

melalui Yesus Kristus kepada umat manusia. Di dalam Ekaristi, Yesus

menunjukkan kebersamaan-Nya dengan manusia, mau berelasi dengan siapa saja,

dan bersatu menjadi satu keluarga (Grün, 1998: 29).

Di dalam Perjanjian Baru ada empat kisah tentang perjamuan malam

terakhir. Hal ini dapat kita temukan di dalam injil Sinoptik dan surat-surat Paulus

yaitu Mat 26:26-29; Mrk 14:22-25; Luk 22:15-20; 1Kor 11:23-26 (Martasudjita,

2005: 219). Dari keempat kisah ini, ada peristiwa penting yang memberikan

pengajaran atas Ekaristi yaitu tindakan kenabian Yesus yang melaksanakan

rencana karya keselamatan Allah bagi umat-Nya di dunia. Konsekuensi dari

Yesus melakukan tindakan kenabian adalah melalui persitiwa salib. Yesus

melakukan tindakan simbolis untuk memperlihatkan bahwa diri-Nya

menyerahkan diri secara total dan taat pada kehendak Bapa dengan rela wafat di

kayu salib sebagai bukti cinta Yesus yang total kepada umat manusia. Sebagai

murid Kristus kita diajak untuk meneladani sikap Yesus yang taat dan rela

berkorban untuk banyak orang.

Yesus menyatakan kehadiran diri-Nya dalam rupa roti dan anggur dalam

Ekaristi. Roti melambangkan Tubuh Yesus yang diserahkan kepada manusia, dan

untuk dipecah-pecahkan, dibagi-bagikan untuk banyak orang. Anggur

melambangkan penumpahan darah-Nya yang menjadi Perjanjian Baru abadi

antara Allah dan manusia, manusia dengan manusia. Kematian Yesus memiliki

arti pengorbanan diri secara sukarela bagi para murid dan sebagai bentuk cinta

kasih-Nya kepada semua manusia. Yesus mengajak para murid untuk ambil

bagian dalam perjamuan maka secara langsung mengajak murid-murid-Nya untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

5

bersatu dalam kematian-Nya. Kita bersatu dengan Yesus secara pribadi berarti

menerima undangan-Nya untuk masuk dalam kemuliaan-Nya, dan menerima

rahmat pengampunan dosa. Ekaristi mempersatukan kita dengan Yesus melalui

iman. Persatuan ini nampak dalam penghayatan umat dalam Ekaristi. Ekaristi

memberikan kekuatan untuk hidup baru melalui pertobatan sejati.

Yesus setelah mengucapkan syukur memberikan sebuah perintah untuk

mengenangkan peristiwa perjamuan. Ekaristi menjadi suatu peristiwa untuk

mengenang kembali pemecahan roti, doa syukur, dan penyambutan Tubuh dan

Darah Kristus. Yesus hadir bagi kita melalui Ekaristi. Yesus hadir di dunia

menjadi nyata melalui Gereja yakni cara hidup atau kesaksian yang dilakukan

oleh para pengikut-Nya. Ekaristi menciptakan persaudaraan sejati tidak hanya

sesama umat beriman melainkan antar umat beragama lain. Umat Kristiani yang

hidup di tengah dunia dan berdampingan dengan umat beragama lain dengan latar

belakang yang berbeda-beda dengan cara pandang yang sama bahwa umat di luar

Gereja menjadi satu keluarga.

Pemahaman Ekaristi dalam tulisan Yohanes lebih menekankan aspek cinta

kasih yang ditunjukkan Yesus ketika Yesus membasuh kaki para murid-Nya.

Peristiwa ini mengajak kita untuk menggali dan menemukan pokok-pokok makna

Ekaristi yaitu perendahan diri yang dilukiskan dengan ungkapan kasih Yesus yang

sehabis-habisnya, perendahan diri hingga wafat-Nya disimbolkan dengan

pelayanan pembasuhan kaki peserta perjamuan, pembasuhan kaki melukiskan

makna Ekaristi dan menjadi ungkapan kasih Yesus yang tetap kepada para

muridNya. Ekaristi juga menjadi suatu misteri dan tanda iman. Artinya, Ekaristi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

6

menjadi suatu misteri Ilahi sekaligus tanda bagi perwahyuan diri Yesus

seluruhnya dan menjadi tawaran bagi manusia untuk berpartisipasi dalam hidup

Yesus (Martasudjita, 2005: 240-246).

Ekaristi sebagai sumber persatuan mesra dengan Kristus. Umat

menyambut Tubuh dan Darah Yesus Kristus serta turut serta dalam pengurbanan

diri-Nya menunjukkan kesediaan untuk bersatu dengan-Nya, sebagaimana Kristus

telah mengatakan-Nya, “Dia yang makan tubuh-Ku dan minum darahKu, tinggal

dalam Aku dan Aku dalam Dia” (Yoh 6: 57). Sakramen Ekaristi sesungguhnya

merupakan makanan bagi hidup rohani, sebab dari sakramen mengalir kekuatan

bagi jiwa dan raga menjadi lebih sempurna. Sempurna berarti kita dipenuhi oleh

rahmat Allah dan terlindung dari dosa. Sakramen Ekaristi sebagai sumber

kehidupan, rahmat dan anugerah cinta kasih bagi kita karena Yesus Kristus hadir

di dalam-Nya. Ia hadir dalam sakramen Ekaristi dengan karya penebusan-Nya

yang utuh.

Umat Kristiani pada masa penganiayaan mengalami penderitaan dan

dikejar-kejar. Mereka dikejar dan dibunuh bahkan tidak diperbolehkan melakukan

upacara keagamaan. Umat Kristiani takut untuk merayakan dan menyambut

Ekaristi secara terbuka selama penganiayaan. Mereka merayakan Ekaristi secara

sembunyi-sembunyi. Umat Kristiani dalam menyambut Ekaristi diperbolehkan

untuk membawa pulang Tubuh Kristus. Umat juga diperbolehkan untuk

membawa hosti bagi orang lain, terutama bagi orang yang dipenjara yang

menjalani hukuman mati sebagai saksi iman. Sebagai contoh; kisah Tarsisius yang

mati karena iman yang melindungi hosti. Kisah ini menunjukan bahwa bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

7

betapa bermaknanya hosti bagi umat Kristiani. Peristiwa ini menunjukkan

pemaknaan yang konkret yaitu mengorbankan diri untuk melindungi hosti (Loret,

1989: 23).

Gereja Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten merupakan Paroki

hasil pemekaran dari Paroki Santa Maria Bunda Kristus Wedi Klaten. Gereja

Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten memiliki umat yang tersebar di 7

wilayah, dan 23 lingkungan. Umat paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun

Klaten aktif di dalam mengikuti perayaan Ekaristi sebagai salah satu contohnya

adalah lingkungan Santo Antonius Joton. Umat lingkungan Santo Antonius Joton

menyediakan waktu untuk bersama Tuhan. Umat sungguh menghormati perayaan

Ekaristi, lewat sikap liturgis dalam berdoa di dalam Gereja dan menunjukkan rasa

hormat pada saat konsekrasi. Berdasarkan pengamatan penulis, umat sering ke

Gereja dan mengikuti perayaan Ekaristi namun bersifat ritualis. Umat menghadiri

perayaan Ekaristi hanya sampai pada hal-hal yang bersifat ritual, seperti: umat

datang di gereja, duduk mendengarkan sabda, menerima komuni dan setelah

mengikuti perayaan tidak ada perwujudan tindakan yang berkelanjutan dalam

kehidupan sehari-hari, sebagai contoh umat kurang terlibat dalam pendalaman

iman, ada kegiatan di masyarakat jarang kelihatan, kurang partisipasi terhadap

orang yang menderita. Sikap semacam ini menjadi tanda bahwa umat perlu

didampingi supaya iman mereka dapat lebih berkembang dalam kehidupan sehari-

hari. Sumber kekuatan orang Kristiani adalah Ekaristi, karena di dalam Ekaristi,

misteri akan sengsara, wafat, dan kebangkitan menjadi inti dari iman Kristiani

akan Yesus Kristus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

8

Penulis sebagai warga lingkungan St. Antonius mempunyai kesan kepada

umat bahwa mereka masih mengikuti Ekaristi sebagai kewajiban dan berhenti

pada hal bersifat ritualis. Mereka mengikuti perayaan Ekaristi belum sampai pada

kedalaman dan menemukan maknanya bagi diri sendiri dan dalam kehidupan

sehari-hari. Pada hal Ekaristi merupakan pusat dan puncak kekuatan hidup umat

Kristiani. Selain itu umat diharapkan dalam mengikuti Ekaristi tidak cukup hanya

hadir, duduk, dan mendengarkan tetapi juga sesudahnya diutus hadir ke tengah

dunia yang menanti keterlibatan nyatanya yakni bersedia mencintai sesama

sehabis-habisnya. Oleh sebab itu, melalui skripsi ini penulis bermaksud ingin

memberikan sumbangan pemikiran sebagai usaha menemukan makna sakramen

Ekaristi demi pengembangan iman umat di lingkungan St. Atonius Joton. Penulis

merumuskan judul skripsi: USAHA MENEMUKAN MAKNA SAKRAMEN

EKARISTI DEMI PENGEMBANGAN IMAN UMAT LINGKUNGAN

SANTO ANTONIUS JOTON PAROKI SANTO YUSUF PEKERJA

GONDANGWINANGUN KLATEN.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

9

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Apa makna sakramen Ekaristi untuk hidup umat?

2. Sejauh mana umat Lingkungan Antonius Joton Paroki Santo Yusuf Pekerja

Gondangwinangun Klaten sudah menghayati makna sakramen Ekaristi demi

pengembangan iman mereka?

3. Model katekese macam apa yang dapat membantu umat Lingkungan Antonius

Joton Paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten menemukan

makna sakramen Ekaristi untuk pengembangan iman mereka?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah:

1. Menemukan makna sakramen Ekaristi demi pengembangan iman umat

Lingkungan Antonius Joton Paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun

Klaten.

2. Menggambarkan sejauh mana penghayatan sakramen Ekaristi di dalam

pengembangan iman umat Lingkungan Antonius Joton Paroki Santo Yusuf

Pekerja Gondangwinangun Klaten.

3. Memberi sumbangan pemikiran yang berupa usulan program pendampingan

model katekese yang dapat membantu umat Lingkungan Antonius Joton Paroki

Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten semakin menemukan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

10

memahami, dan menghayati makna sakramen Ekaristi khususnya dalam

pengembangan iman mereka.

D. Manfaat Penulisan

Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

1. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis tentang makna sakramen

Ekaristi demi mengembangkan iman dalam kehidupan sehari-hari.

2. Membantu Umat Lingkungan Santo Antonius Joton Paroki Santo Yusuf

Pekerja Gondangwinangun Klaten semakin menghayati akan sakramen Ekaristi

demi pengembangan iman.

3. Memberikan sumbangan kepada umat dalam memaknai sakramen Ekaristi

demi pengembangan iman Umat Lingkungan Santo Antonius Joton Paroki

Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten.

E. Metode Penulisan

Dalam tugas akhir ini, penulis menggunakan metode deskriptif analisis.

Dengan metode ini, penulis menggambarkan sejauh mana umat Lingkungan

Antonius Joton Paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten dapat

menemukan makna sakramen Ekaristi demi pengembangan iman mereka. Penulis

juga mencoba memahami apa yang menjadi hambatan umat untuk dapat

menemukan makna sakramen Ekaristi demi pengembangan iman mereka.

Kemudian penulis mengusulkan program katekese yang dapat membantu umat

menemukan makna sakramen Ekaristi demi pengembangan iman umat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

11

Lingkungan Santo Antonius Joton Paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun

Klaten.

F. Sistematika Penulisan

Penulis dalam Skripsi ini memilih judul “Usaha Menemukan Makna

Sakramen Ekaristi demi Pengembangan Iman Umat Lingkungan Santo Antonius

Joton Paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten”, untuk memperoleh

gambaran yang lebih jelas dari skripsi ini, maka penulis menyampaikan pokok-

pokok uraian dalam lima bab.

Bab I berisi pendahuluan, yang meliputi latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan, serta sistematika

penulisan yang hendak penulis susun.

Bab II membahas sakramen Ekaristi demi pengembangan iman umat, yang

meliputi makna sakramen Ekaristi yang bersumber pada Kitab Suci, dokumen-

dokumen Gereja, serta pandangan dari para ahli. Dalam bab ini terdapat tiga

bagian: bagian pertama membahas sakramen Ekaristi yang meliputi tentang

pengertian dan makna sakramen pada umumnya, pengertian dan makna sakramen

Ekaristi.

Bagian kedua bab ini membicarakan tentang iman umat, yang meliputi

pengertian iman, iman Gereja akan Yesus Kristus, pentingnya iman di dalam

hidup umat, dasar iman umat, serta ciri-ciri iman Kristiani yang dewasa. Bagian

ketiga bab ini membahas mengenai Ekaristi sebagai tempat pengembangan iman

umat, yang meliputi pengembangan iman umat, Ekaristi memberikan semangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

12

untuk berbagi kepada sesama, dan Ekaristi memampukan umat untuk bersaksi

kepada sesama.

Bab III membahas penghayatan umat Lingkungan Santo Antonius Joton

Paroki Santo Yusuf pekerja Gondangwinangun Klaten terhadap makna sakramen

Ekaristi demi pengembangan iman. Dalam bab ini terdapat dua bagian. Bagian

pertama membahas Paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten, yang

meliputi sejarah paroki dan perkembangannya, situasi umum umat paroki Santo

Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten, gambaran umum umat Lingkungan

Antonius Joton Paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten.

Bagian kedua menyampaikan penelitian tentang penghayatan umat

Lingkungan Santo Antonius Joton Paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun

Klaten terhadap makna sakramen Ekaristi, yang meliputi desain penelitian,

laporan dan pembahasan hasil penelitian, refleksi, serta kesimpulan penelitian.

Bab IV membahas katekese model SCP sebagai usaha untuk meningkatkan

penghayatan umat akan makna sakramen Ekaristi. Bab ini dibagi menjadi 5

bagian: Bagian pertama bab ini membicarakan katekese model SCP, yang

meliputi pengertian SCP, tujuan katekese model SCP, langkah-langkah katekese

model SCP. Bagian kedua menyampaikan usulan program katekese dengan model

SCP bagi umat Lingkungan Santo Antonius Joton Paroki Santo Yusuf Pekerja

Gondangwinangun Klaten, yang meliputi latar belakang, tema dan tujuan program

katekese. Bagian ketiga memberikan gambaran pelaksanaan program. Bagian

keempat dalam bab ini membahas matriks program. Pada bagian kelima contoh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

13

persiapan katekese model SCP yang meliputi identitas pertemuan, pemikiran

dasar serta pengembangan langkah-langkahnya.

Bab V merupakan bab terakhir sekaligus sebagai penutup dari seluruh

pembahasan mengenai usaha menemukan makna sakramen Ekaristi demi

pengembangan iman umat Lingkungan Santo Antonius Joton Paroki Santo Yusuf

Pekerja Gondangwinangun Klaten, yang meliputi kesimpulan serta saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

BAB II

SAKRAMEN EKARISTI DEMI PENGEMBANGAN IMAN UMAT

Bab II ini penulis menguraikan sakramen Ekaristi demi pengembangan

iman umat yang memiliki kesinambungan dengan pembahasan pada bab

sebelumnya. Dimana yang menjadi pokok permasalahan pada skripsi ini yakni

keprihatinan penulis terhadap umat dalam memaknai Ekaristi, yang selama ini

penulis melihat umat mengikuti Ekaristi masih bersifat ritualis dan kenyataannya

tidak semua umat mampu menghayati sakramen Ekaristi dalam kehidupan

beriman. Permasalahan inilah yang hendak penulis angkat dalam skripsi. Penulis

memberikan sumbangan pemikiran dari berbagai sumber untuk membantu umat

menemukan makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam bab ini, penulis membahas sakramen Ekaristi dan maknanya

melalui Kitab Suci, dokumen-dokumen Gereja, dan juga pandangan dari para ahli.

Seluruh sakramen Gereja berpusat pada sakramen Ekaristi. Sakramen

Ekaristi sebagai pusat karena di dalamnya Gereja merayakan dan mengenangkan

misteri sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus Kristus, sekaligus Gereja

menimba kekayaan rohani dan rahmat keselamatan dari Allah bagi umat-Nya.

Bersumber dari Ekaristi umat dapat memperkuat imannya untuk bertahan

menghadapi berbagai persoalan hidup. Selain itu melalui Ekaristi umat mampu

untuk mempersembahkan seluruh hidupnya bagi Allah. Ekaristi juga

memampukan umat-Nya untuk berkarya di tengah dunia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

15

Bab II lebih merupakan kajian pustaka. Penulis pada bab ini membagi

uraian menjadi tiga bagian, yakni pada bagian pertama penulis menjelaskan

sakramen Ekaristi pada umumnya. Pada bagian kedua penulis menjelaskan

tentang iman umat. Kemudian secara khusus pada bagian ketiga penulis

menjelaskan Ekaristi sebagai tempat pengembangan iman umat.

Penulis pada bagian awal bab ini menjelaskan tentang sakramen Ekaristi

yang bertujuan untuk membantu umat semakin memahami sakramen Ekaristi

demi pengembangan iman dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sangat penting

bagi umat untuk memahami sakramen Ekaristi karena dengan Ekaristi umat

diharapkan mampu menemukan nilai-nilai hidup rohani demi terwujudnya

Kerajaan Allah di dunia. Melalui Ekaristi umat memperoleh kekuatan rohani

untuk berkembang dalam iman serta menghadapi berbagai permasalahan hidup

dan memampukan diri untuk bersaksi bagi sesama.

A. Sakramen Ekaristi

1. Pengertian dan Makna Sakramen pada Umumnya

a. Pengertian Sakramen

Sakramen yang berasal dari bahasa latin sacramentum, terdiri dari kata

sacro, sacer yang artinya kudus, suci, lingkungan orang kudus, bidang yang suci.

Sacrare berarti menyucikan, menguduskan, mengkhususkan sesuatu atau

seseorang bagi bidang yang suci atau kudus. Jadi, sacramentum itu menunjuk

pada suatu hal yang menguduskan (Martasudjita, 2003: 61).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

16

Penulis menyampaikan pengertian sakramen dari dokumen Gereja yakni

Kompendium Katekismus Gereja Katolik (2009: art. 224) yang menyatakan bahwa

“sakramen merupakan tanda yang mendatangkan rahmat”. Sakramen-sakramen

yang kita terima dari Gereja sungguh memberikan rahmat yang dapat dirasakan

yakni kedamaian, ketentraman, persaudaraan, kerukunan, kasih sesama, dan

sebagainya.

Menurut Kitab Hukum Kanonik (KHK) 1983 Kan. 840: “sakramen

merupakan tanda dan sarana yang mengungkapkan dan menguatkan iman”.

Sakramen yang kita terima dalam Gereja memberikan kekuatan, menciptakan dan

memperkokoh persatuan umat. Umat Kristiani yang menerima sakramen sungguh

dipersatukan dalam Gereja dalam persekutuan Roh Kudus, sekaligus umat

dipersatukan dengan Allah dalam kemuliaan-Nya.

Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) (1996: 400) mendefinisikan:

“sakramen sebagai peristiwa konkret duniawi yang menandai, menampakkan, dan

melaksanakan atau menyampaikan keselamatan Allah atau dengan lebih tepat

Allah yang menyelamatkan”. Jadi sakramen itu sungguh-sungguh nyata datang

dari Allah yang menyelamatkan umat. Hanya saja keselamatan yang datang itu

melalui sakramen-sakarmen dan dapat dirasakan ketika kita dapat menghayatinya

dalam hidup sehari-hari.

Menurut Janssen (1993: 38): “sakramen adalah suatu tanda lahir yang

ditetapkan oleh Kristus dan terdiri dari suatu perbuatan (materi) dan perkataan

yang menerangkannya sebagai lambang rahmat yang tidak kelihatan yang

dikerjakan oleh Roh Kudus dalam diri si penerima”. Umat Kristiani yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

17

menerima sakramen dalam Gereja melambangkan kesatuan Allah dengan umat-

Nya melalui rahmat dalam sakramen. Allah mencurahkan rahmat keselamatan

bagi umat yang menerima sakramen, khususnya dalam sakramen Ekaristi,

sebagaimana peristiwa keselamatan yang telah dilakukan oleh Yesus terhadap

umat-Nya.

Sakramen yang ada di dalam Gereja menunjukkan suatu “simbol atau

lambang” keagaman. Simbol pada umumnya menyampaikan suatu hal yang

konkret dalam kehidupan yang melambangkan kehadiran sang Ilahi. Dengan

demikian simbol memiliki peran yaitu menghadirkan sang Ilahi dalam Gereja.

Jadi sakramen menurut Groenen (1990: 20) ialah “simbol religius keagamaan”.

Berdasarkan pengertian di atas, penulis lebih tertarik dengan pernyataan

KWI yakni sakramen sebagai peristiwa konkret duniawi yang menandai,

menampakkan, dan melaksanakan atau menyampaikan keselamatan Allah atau

dengan lebih tepat Allah yang menyelamatkan. Sakramen sebagai peristiwa

konkret duniawi dapat dilihat dalam Gereja yakni sakramen Pembaptisan,

sakramen Komuni, sakramen Krisma, dan sakramen Tobat. Sakramen

Pembaptisan menandakan bahwa umat dibebaskan dari dosa dan dilahirkan

kembali sebagai putra-putri Allah serta menjadi anggota murid-murid Kristus

yang dikasihi-Nya serta Gereja. Sakramen komuni menandakan, menampakkan

dan melaksanakan perintah Tuhan sebelum wafat dan kebangkitan-Nya. Sakramen

ini menunjukkan suatu kesatuan, ikatan cinta kasih yang sungguh dipenuhi oleh

rahmat karunia Roh Kudus. Sakramen Penguatan menandakan penyempurnaan

rahmat Pembaptisan yang telah dikaruniakan oleh Roh Kudus, dimana sakramen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

18

ini memberikan daya kekutan Roh Kudus supaya umat mampu bersaksi dalam

hidup sehari-hari. Sakramen Tobat menandakan perolehan pengampunan dari

belas Kasih Allah atas segala kesalahan yang membuat kekecewaan terhadap-Nya

serta disatukan kembali dalam Gereja atas dosa yang telah dilakukan atas sesama

dalam hidup dan membantu umat dalam pertobatan (KGK, 1993: 312-360). Hal

ini menjadi peristiwa konkret yang penulis lihat, terima dan ini sungguh

memberikan rasa kedamaian, kebahagian, kesatuan, dan persaudaraan yang terjadi

dalam hidup.

b. Makna Sakramen

Sakramen merupakan suatu misteri yang tak dapat dipahami secara tuntas

oleh manusia. Misteri yang dimaksudkan di sini adalah rahasia karya keselamatan

yang berasal dari Allah sendiri (KWI, 1996: 400). Kata misteri atau mysterion

(Yunani) dipergunakan untuk menerjemahkan sebuah kata Ibrani sôd. Mysterion

berasal dari kata my, kata kerja myein, yang memiliki arti menutup mulut atau

mata sebagai reaksi atas pengalaman yang mengatasi nalar, pengalaman yang

tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Dengan demikian mysterion memiliki

sebuah makna dasar yaitu berhubungan dengan pengalaman akan Yang Ilahi,

yakni suatu pengalaman batin yang tidak terlukiskan dengan kata-kata karena

pengalaman perjumpaan dengan Yang Ilahi (Martasudjita, 2003: 62).

Sakramen memiliki makna pengudusan yang bersumber dari tindakan

Allah. Hal ini menjadi tanda bahwa aksi atau perbuatan baik manusia menjadi

rahmat yang menguduskan sekaligus menunjukkan bahwa hal tersebut merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

19

pekerjaan Allah. Aksi atau perbuatan yang baik dapat terwujud berkat adanya

campur tangan Allah. Sakramen sungguh bermakna bagi manusia yang

menerimanya ketika manusia itu mampu mewujudkan dalam kehidupan sehari-

hari (KWI, 1996: 400).

2. Pengertian dan Makna Sakramen Ekaristi

a. Pengertian Sakamen Ekaristi

Ekaristi berasal dari bahasa Yunani eucharistia yang artinya puji syukur.

Eucharistia merupakan kata benda yang berasal dari kata kerja bahasa Yunani

eucharistein yang berarti memuji, dan mengucap syukur. Eucharistein dalam

Perjanjian Baru, misal dalam Mat. 26: 27; Luk. 22: 19.20 digunakan bersama-

sama dengan kata eulogein Mat. 26: 26; 1Kor 10: 16 yang memiliki arti memuji-

bersyukur. Pengertian ini digunakan untuk menerjemahkan kata dari bahasa Ibrani

barekh artinya memuji dan memberkati. Barekh atau barekhah dalam tradisi

liturgi Yahudi dipergunakan dalam konteks doa berkat perjamuan yang berisi

pujian, syukur, dan permohonan. Doa berkat dalam tradisi Yahudi berlangsung

dalam perjamuan makan Yahudi yakni doa berkat atas roti dan piala. Dengan

demikian Ekaristi dapat dimengerti sebagai doa berkat yang berlangsung dalam

perjamuan makan Yahudi (Martasudjita 2005: 28).

Di samping ini penulis menyampaikan pengertian Ekaristi dari dokumen

Gereja. Kompendium Katekismus Gereja Katolik (2009: 99) menyatakan Ekaristi

sebagai kurban Tubuh dan Darah Tuhan Yesus sendiri yang ditetapkan-Nya untuk

mengabadikan kurban salib selama perjalanan waktu sampai kembali-Nya dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

20

kemuliaan. Seluruh perjalanan hidup Yesus diabadikan di dalam Gereja. Gereja

menjadi tempat yang dipercaya oleh-Nya untuk mengabadikan kenangan wafat

dan kebangkitan-Nya. Hal ini menjadi tanda bahwa di dalam Ekaristi terlihat

adanya kesatuan, ikatan cinta kasih, perjamuan paskah, dimana rahmat dan

jaminan kemuliaan yang akan datang dicurahkan kepada umat-Nya. Ekaristi

menurut KHK 1983 (kan. 899 § 1) adalah tindakan Kristus sendiri dan Gereja; di

dalamnya Kristus Tuhan, melalui pelayanan imam, mempersembahkan diri-Nya

kepada Allah Bapa dengan kehadiran-Nya secara substansial dalam rupa roti dan

anggur, serta memberikan diri-Nya sebagai santapan rohani kepada umat beriman

yang menggabungkan diri dalam persembahan-Nya.

Di bawah ini penulis menyampaikan pengertian Ekaristi dari pandangan

para Bapa Gereja. Santo Ignatius dari Antiokia berpendapat Ekaristi itu

membangun kesatuan Gereja. Bilamana orang menerima Ekaristi maka ia

disatukan dengan Yesus Kristus, Ekaristi bukanlah barang atau benda, melainkan

peristiwa dan sarana untuk identifikasi dengan Kristus. Santo Yustinus juga

berpendapat Ekaristi adalah kurban rohani sebab Ekaristi itu adalah doa yang

benar dan pujian syukur yang tepat. Ekaristi itu merupakan kenangan akan

penderitaan Yesus, sekaligus akan penciptaan dan penebusan. Dalam kenangan

tersebut, peristiwa inkarnasi juga dihadirkan. Dan Santo Irenius berpendapat

Ekaristi merupakan kurban pujian-syukur. Dia berpendapat demikian karena

dalam Ekaristi diungkapkan pujian-syukur atas pencipataan, tentu saja atas

peristiwa penebusan Yesus Kristus (Martasudjita 2005: 28).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

21

Sedang Sumarno (2009: 29) dalam manuskripnya yang berjudul

Pengantar Pendidikan Agama Katolik Paroki, menyatakan bahwa Ekaristi adalah

“ungkapan iman dalam bentuk perayaan syukur, yang jauh dari tindakan resmi

protokoler, suatu upacara formal dengan suatu aturan dan tata cara tertentu”.

Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa

pengertian Ekaristi adalah suatu perayaan syukur untuk mengenangkan,

menghadirkan, menghayati akan karya keselamatan Allah yang telah terwujud

dalam diri Yesus Kristus dengan berpuncak pada kurban salib-Nya. Di dalam

Ekaristi kita mengenangkan penderitaan Yesus sebelum penyerahan diri pada

kayu salib untuk keselamatan seluruh umat beriman. Selain itu juga dalam

Ekaristi kita berdoa memohon kehadiran Roh Kudus dalam perjamuan Ekaristi

untuk memberkati roti dan anggur yang disantap bersama supaya menjadi

santapan rohani. Roh Kudus juga yang menjadikan karya keselamatan Allah

terwujud dalam dunia. Dan hal yang terpenting dalam Ekaristi kita diajak untuk

menghayati seluruh karya keselamatan Allah dengan cara ikut ambil bagian di

dalamnya.

b. Makna sakramen Ekaristi

1) Ekaristi sebagai Ungkapan Cinta Kasih Yesus yang Sehabis-habisnya

Yesus selama hidup menumpahkan cinta kasih-Nya yang tanpa batas atau

sehabis-habisnya kepada para murid-Nya. Hal ini tersirat dalam Yoh. 13:1 yang

berbunyi “sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa

saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

22

senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi

mereka sampai kepada kesudahannya”. Ia memberikan pelayanan dengan kasih

yang sungguh luar biasa. Ia mengasihi murid-murid-Nya tanpa batas dan

menyayangi mereka sampai akhir hayat. Yesus memberikan kasih-Nya secara

total kepada mereka sampai pada kesudahan dan Ia rela memberikan nyawa-Nya

demi keselamatan para murid serta seluruh umat beriman.

Kematian Yesus di kayu salib mengungkapkan cinta kasih-Nya kepada

para murid serta seluruh umat manusia demi persatuan dengan Allah. Ia

mengorbankan diri di kayu salib demi memenuhi karya keselamatan dari Allah

bagi umat-Nya. Ia memiliki jiwa pengorbanan yang sungguh luar biasa dan

memiliki kasih yang sungguh total terhadap sahabat-sahabat-Nya. Hal ini dapat

dilihat dalam Yoh 15: 13 yang berbunyi “Tidak ada kasih yang lebih besar dari

pada kasih seorang yang memberikan nyawa-Nya untuk sahabat-sahabatnya”.

Yesus memberikan teladan bagaimana memberikan kasih terhadap sesama. Yesus

mengajarkan nilai cinta kasih yang sungguh-sungguh menyentuh hati bagi

sahabat-sahabat-Nya, tiada kasih yang sempurna selain kasih yang rela

memberikan nyawa-Nya untuk orang yang dikasihi-Nya.

Yesus memberikan anugerah cinta kasih yang tanpa batas kepada para

murid serta umat-Nya. Yesus telah memberikan kemenangan sejati dan

keselamatan bagi semua orang. Oleh sebab itu untuk mengenang anugerah-Nya,

Gereja mengabadikan dan mengenang-Nya dalam Ekaristi suci. Ekaristi menjadi

suatu kenangan akan anugerah cinta kasih yang mendalam dan memiliki kekuatan

untuk hidup rohani yang bersumber dari Allah (Martasudjita, 2005: 295-296).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

23

2) Ekaristi sebagai Perjamuan yang Mempersatukan Umat dengan Allah,

Umat dengan Umat

Konsili Vatikan II mengajarkan Ekaristi sebagai perjamuan Paskah (SC

47). Hal ini dimengerti dalam keseluruhan perayaan Ekaristi sehingga Ekaristi

menjadi tempat untuk mengenang seluruh karya keselamatan Yesus Kristus yang

berakhir dengan wafat dan kebangkitan-Nya (Martasudjita, 2005: 297-298).

Pada zaman dahulu perjamuan adalah pengalaman kebersamaan yang

paling mendalam dengan para peserta perjamuan dan sekaligus dengan Allah

(Grün, 1998: 29). Perjamuan ini menunjukkan bahwa Allah mengundang dan

mengajak para murid serta umat untuk berkumpul bersama dengan-Nya menjadi

satu kesatuan keluarga besar. Perjamuan ini membuat umat merasakan kerinduan

untuk berkumpul bersama. Hal ini menjadi tanda bahwa Allah solider atau peduli

dengan umat, dan umat peduli dengan sesama dalam suatu kebersamaan.

Perjamuan memampukan umat untuk dapat saling menjalin relasi dengan orang

lain, entah itu orang yang dikenal maupun orang yang sama sekali tidak dikenal.

Perjamuan Ekaristi sungguh mempersatukan umat di dalam tubuh Kristus.

Perjamuan Ekaristi memberikan kedamaian, kesadaran, kesembuhan, dan

kerinduan untuk kembali bersatu dengan Allah. Perjamuan ini sebagai tanda

bahwa Allah sungguh baik dan berbelas kasih kepada umat-Nya.

Umat dalam mengikuti perjamuan Ekaristi diajak untuk bersatu dengan

Allah melalui terang Roh Kudus (Koinonia). Koinonia merupakan bentuk

keterlibatan umat untuk bersatu dengan Allah melalui Ekaristi dan membentuk

suatu persaudaraan antar umat beriman dengan terang Roh Kudus. LG 7

menyatakan “Dalam pemecahan Ekaristi, kita secara nyata ikut serta dalam Tubuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

24

Tuhan; maka, kita diangkat untuk bersatu dengan Dia dan bersatu antara kita”.

Hal ini menjadi tempat dihimpunnya persatuan antara umat dengan Allah, umat

dengan umat yang membentuk suatu Gereja. Allah selalu hadir di tengah hidup

umat dalam setiap perkumpulan yang melibatkan kehadiran-Nya (Martasudjita,

2005: 358). Tuhan Yesus sendiri Bersabda “Sebab di mana dua atau tiga orang

berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka” (Mat 18:

20).

3) Ekaristi sebagai Permohonan Seruan datang-Nya Karunia Roh Kudus

(Epiklese)

Epiklese merupakan bagian pokok dalam Doa Syukur Agung (DSA). Hal

ini merupakan faktor utama terjadinya karya keselamatan Allah yang terlaksana

dalam diri Yesus Kristus. Keselamatan yang datang tidaklah datang dengan begitu

saja tetapi ada yang membawa atau mengkaruniakannya yaitu Roh Kudus. Roh

Kuduslah yang membuat keselamatan itu dapat sampai pada semua orang

beriman. Pada waktu Ekaristi imam dan umat berdoa bersama memohon kepada

Allah supaya mengkuduskan persembahan yang berupa roti dan anggur melalui

Roh-Nya agar menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Di sinilah karunia Roh Kudus

sungguh bekerja dan memberikan hidup bagi umat-Nya yang telah dikasihi oleh

Allah. Tanpa kehadiran Roh Kudus keselamatan yang telah dipercayakan di dalam

Gereja tidak terjadi dan rencana keselamatan Allah hanya terlihat abstrak tanpa

ada perwujudan yang nyata. Berkat karya Roh Kudus rencana Keselamatan Allah

sungguh-sungguh terjadi dalam diri Kristus dan di dalam Gereja (Martasudjita,

2005: 357-358).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

25

Epiklese bukan hanya doa permohonan untuk Roh Kudus supaya turun

untuk mengkuduskan roti dan anggur sebagai Tubuh dan Darah Kristus. Epiklese

juga mengkuduskan umat Allah yang sungguh beriman. Berkat Roh Kuduslah

umat Allah yang beriman memperoleh kesatuan diri dengan Allah melalui Tubuh

dan Darah Kristus. Dengan demikian umat yang telah dikuduskan melalui karya

Roh Kudus memperoleh hubungan yang mesra dengan Allah dan umat menjadi

buah karya Roh Kudus yang telah disucikan atas segala perbuatan yang baik

(Martasudjita, 2005: 358).

4) Ekaristi Memampukan Kita untuk Tinggal dalam Kristus

Di dalam Yohanes 1:39 Yesus bersabda: “Marilah dan kamu akan

melihatnya. Mereka pun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu

mereka tinggal bersama-sama dengan Dia”. Yesus mengundang para murid untuk

tinggal bersama Dia. Yesus mengundang mereka untuk masuk dan bersatu dalam

persekutuan dengan-Nya. Hal ini bertujuan agar para murid mengalami,

merasakan, menghidupi dan mengalami sendiri misteri pribadi dan hidup Kristus.

Dengan demikian para murid memiliki suatu pengalaman pribadi tinggal bersama

Kristus dan pengalaman itu menjadi suatu misi dalam perutusan pewartaan kabar

gembira ke seluruh dunia (Martasudjita, 2012: 21).

Pengalaman pribadi para murid masuk dan tinggal bersama Kristus

menjadi tujuan utama dari seluruh hidup umat beriman. Pengalaman pribadi ini

menjadi salah satu wujud kesaksian untuk bersatu dengan Tuhan yang menjadi

ujung tombak dalam bersaksi bagi orang lain. Hal ini nampak di dalam 1Yoh 1:

1-3 yang berbunyi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

26

Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami

lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami

raba dengan tangan kami tentang Firman hidup -- itulah yang kami

tuliskan kepada kamu. Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah

melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu

tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah

dinyatakan kepada kami. Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami

dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh

persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan

dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.

Perikop ini mengungkapkan pengalaman tinggal dalam Kristus yang

terlihat dalam pernyataan berikut: apa yang telah ada sejak semula, yang telah

kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan

dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup -- itulah yang

kami tuliskan kepada kamu. Hal ini menunjukkan suatu kesatuan dan pengalaman

iman yang luar biasa. Pengalaman tinggal bersama-Nya membuat kita sadar

bahwa hidup bersama-Nya membawa suatu anugerah yang terindah, kedamain,

cinta kasih, dalam seluruh hidup Kristus. Pengalaman inilah yang harus kita bawa

bagi orang lain dalam hidup bersama di tengah-tengah dunia (Martasudjita, 2012:

22).

Peristiwa tinggal bersama Kristus terwujud di dalam Ekaristi. Di dalam

Ekaristi Yesus menjadi Roti Hidup yang diserahkan bagi umat-Nya. Roti Hidup

ini memberikan kehidupan bagi umat di seluruh dunia. Melalui Ekaristi umat

diajak untuk masuk dan bersatu di dalam misteri Ekaristi, yakni mengenangkan

misteri wafat dan kebangkitan-Nya. Peristiwa tinggal bersama Kristus terwujud

dalam penyambutan Komuni Suci. Kita merayakan Ekaristi, menyambut tubuh

dan darah-Nya dalam Komuni Suci menjadi tanda bahwa kita “tinggal di dalam

Kristus dan Kristus di dalam kita” (Martasudjita, 2012: 23).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

27

5) Ekaristi sebagai Sumber untuk Memperoleh Kekuatan Hidup Umat

dalam Menghadapi Persoalan Hidup.

Ekaristi merupakan sumber kekuatan orang Kristiani. Dengan Ekaristi

umat Kristiani memperoleh kekuatan untuk menghadapi masalah hidup sehari-

hari (Martasudjita, 2012: 57). Umat dalam kehidupan sehari-hari memiliki

permasalahan hidup yang kompleks. Umat tentunya ingin keluar dari

permasalahan dan ingin memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Untuk

itulah umat Kristiani selalu merayakan Ekaristi untuk menimba kekuatan dari

Allah dalam menghadapi segala rintangan yang ada. Selain itu juga umat dapat

memperoleh kekuatan untuk dapat mewartakan kabar gembira dari Allah kepada

seluruh bangsa. Untuk itulah umat Kristiani tidak dapat berjalan sendiri tanpa

adanya campur tangan Allah.

B. Iman Umat

1. Pengertian Iman

Iman adalah anugerah cuma-cuma dari Allah dan tersedia bagi semua

orang yang dengan rendah hati mencarinya. Iman adalah tindakan pribadi sejauh

menjadi jawaban bebas pribadi manusia kepada Allah yang mewahyukan Diri-

Nya (KKGK, art. 28).

Iman adalah penyerahan total dari manusia kepada Allah yang menyatakan

diri tidak karena terpaksa, melainkan dengan sukarela. (KWI, 1996: 128).

Katekismus Gereja Katolik art. 153 dan 155 menyatakan iman adalah satu

anugerah Allah, satu kebajikan adikodrati yang dicurahkan oleh-Nya. Iman adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

28

satu kegiatan akal budi yang menerima kebenaran ilahi atas perintah kehendak

yang digerakan oleh Allah dengan perantaraan rahmat-Nya.

Iman merupakan tanggapan bebas manusia terhadap Sabda Allah. Iman

merupakan jawaban pribadi dan menyeluruh dari manusia terhadap Sabda Tuhan.

Iman merupakan anugerah karya Allah sendiri (Adisusanto, 2011: 34, 3-5).

Berdasarkan pengertian di atas menurut penulis, iman adalah tanggapan

atau jawaban dari pihak manusia secara bebas terhadap wahyu atau Firman Allah,

melalui kegiatan akal budi menerima kebenaran ilahi yang digerakkan oleh Allah

dengan perantaraan rahmat-Nya. Rahmat yang dianugerahkan Allah kepada

manusia melalui Gereja-Nya, memampukan manusia menerima kebenaran ilahi,

yang terdapat dalam Kitab Suci, ajaran-ajaran Gereja, dan Tradisi Gereja. Oleh

karena itu, sebagai manusia Kristiani kita dipanggil untuk selalu mensyukuri

anugerah Allah yang secara cuma-cuma mengalir dalam hidup dan perutusan kita,

melalui doa, refleksi dan kontemplasi, dan terwujud dalam perbuatan cinta kasih.

2. Iman Gereja akan Yesus Kristus

Di dalam Gereja, yang menjadi pusat iman Kristiani adalah Yesus Kristus.

Dari pewartaan yang telah dilakukan oleh Yesus, Gereja sungguh berpegang teguh

dalam iman untuk mewartakan-Nya ke seluruh dunia. Peristiwa-peristiwa hidup

Yesus Kristus menjadi sumber kekuatan hidup Gereja. Gereja menjadi tempat

untuk memupuk iman Kristiani dan mewartakan pola hidup Yesus, sehingga

hidup Yesus menjadi pola hidup murid-murid-Nya. Dengan menumbuhkan dan

memupuk iman melalui Gereja berarti kita menghidupi dan mengambil bagian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

29

dari Gereja dan juga menanamkan sikap percaya bahwa Yesus Kristus selalu hadir

di dalamnya.

Peristiwa misteri paskah menjadi titik tolak kehidupan Gereja. Iman yang

tumbuh dalam Gereja berasal dari Yesus Kristus yang telah mengalami sengsara,

wafat, dan bangkit. Dengan peristiwa sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus

membuat Gereja-gereja yang ada di dunia ini mulai berkembang. Berkembangnya

Gereja berawal dari pengalaman kebangkitan Yesus dan juga pengalaman para

murid-Nya yang mengalami kebangkitan-Nya. Kebangkitan Yesus Kristus yang

telah dirasakan para murid mulai membentuk sebuah kelompok perdana yang

lama kelamaan menjadi besar dan akhirnya terbentuk sebuah Gereja. Kehadiran

Gereja sebagai tanda pengharapan kelanjutan misi Yesus Kristus untuk

menyelamatkan umat-Nya dan menghantar mereka mencapai kepenuhan hidup.

Gereja juga memiliki tugas yang penting yaitu mewartakan Injil ke seluruh

bangsa. Dengan pewartaan Injil maka Gereja menjadi hidup seturut kehendak

Allah (Martasudjita, 2010: 83-87).

3. Pentingnya Iman di dalam Hidup Umat

Iman menjadi hal yang penting bagi umat dalam menjalani peziarahan

hidup di dunia. Iman memampukan umat untuk dapat menemukan Allah yang

hadir di dalam kehidupan mereka. Seperti dalam Mrk 10: 51-52 yang berbunyi

“Tanya Yesus kepadanya: Apa yang kau kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?

Jawab orang buta itu: Rabuni, supaya aku dapat melihat! Lalu kata Yesus

kepadanya: Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau! Pada saat itu juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

30

melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya”. Orang buta yang

terdapat dalam perikop tadi menunjukkan bahwa iman yang dimilikinya menuntun

untuk menemukan Tuhan yang hadir dalam diri Yesus. Iman membawanya pada

suatu keselamatan yang sungguh luar biasa bagi orang yang percaya kepada-Nya.

Iman mendorong umat untuk selalu mengikuti Tuhan. Tuhan memberikan sabda-

Nya melalui Injil supaya umat mampu menemukan nilai-nilai kerajaan Allah yang

memberikan peneguhan, kebahagiaan di dalam peziarahan hidup.

Iman umat dapat memampukannya untuk memaknai, menghidupi,

menemukan nilai hidup, dan bertahan dalam menghadapi persoalan hidup. Umat

di tengah kenyataan dunia dan dengan segala pengalaman hidupnya mengalami

banyak rintangan dalam penderitaan. Umat beriman dalam situasi seperti ini,

memiliki harapan yang mengalir dari sikap iman: “Barang siapa menabur harapan

menuai hidup baru” (Galatia 6:8). Situasi krisis multi dimensi yang

berkepanjangan seperti sekarang ini mendorong umat untuk semakin dekat dengan

Allah, dan dengan kekuatan dan kuasa Allah manusia mampu mengandalkan

Allah menghadapi penderitaannya (KWI, 1996: 2-3).

4. Dasar Iman Umat

Umat Kristiani memiliki dasar iman. Iman yang dimiliki tidaklah datang

begitu saja tanpa sebuah dasar. Dasar iman yang dimiliki oleh umat Kristiani

adalah iman para rasul. Yang dimaksudkan para rasul adalah murid-murid Yesus

yang disebut dua belas rasul. Kelompok ini menjadi dasar bagi umat Kristiani

untuk bersaksi melalui perbuatan, tindakan, dan mendengarkan ajaran Yesus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

31

Kristus. Apa yang dikerjakan oleh Yesus merupakan ajaran yang benar karena

berasal dari Bapa yaitu ajaran cinta kasih yang memberikan suatu pertobatan bagi

umat manusia.

Yesus yang dihukum sampai mati membuat orang-orang yang terdekat

merasa sedih. Apa yang telah mereka yakini seolah-olah hanya kebohongan

karena orang yang dianggap Mesias telah mati dan misi yang telah dirintis-Nya

dianggap telah gagal. Dengan kejadian yang telah dialami, murid Yesus berdoa

memohon petunjuk dari Allah. Selama penyingkiran ke tempat yang tenang dan

sampai pada hari ketiga kelompok kecil murid-murid Yesus (Maria Magdalena,

Petrus dan Yohanes, dan dua orang murid yang berjalan ke Emaus) dan kelompok

besar (10 murid, lalu 11 murid semuanya, kelompok besar 500 orang) menyatakan

dan menyakini bahwa Yesus Kristus telah bangkit dari mati. Pengalaman-

pengalaman mereka ini membuat mereka berfikir apa yang harus dilakukannya

untuk ke depan. Mereka merenungkan dan berdoa memohon petunjuk pada Allah.

Di dalam permenungan, mereka merasakan kehadiran Allah dalam diri sehingga

mereka sungguh dipenuhi Roh Allah yang bekerja dan berkarya dalam diri

mereka, merekapun pergi memberikan kesaksian (Michel, 2001: 45-46).

Hal lain yang mendasari iman umat Kristiani yaitu wahyu Allah, melalui

wahyu Allah, manusia disapa, Allah mengenalkan diri pada manusia. Dengan

mewahyukan diri kepada manusia, Allah mengharapkan manusia untuk

memberikan suatu tanggapan atas wahyu-Nya tentunya dengan sikap positif yakni

mendengarkan sabda-Nya, menjalankan perintah-Nya, mewartakan kabar gembira

dengan saling mengasihi. Hal ini terlihat dalam Roma 10: 14-17 yang berbunyi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

32

Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak

percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika

mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar

tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana

mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada

tertulis: Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!

Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri

berkata: Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami? Jadi,

iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Dengan demikian maka hubungan antara wahyu dan iman saling berkaitan.

Hal ini memiliki hubungan karena dengan menanggapi wahyu Allah dengan iman

maka sasaran akan lebih tepat yakni Allah mewahyukan diri-Nya dan manusia

menanggapinya. Manusia menerima wahyu Allah berarti dapat mengenal siapa

Allah itu dan bila ingin lebih mengenal maka ia harus bergaul dengan Allah dari

hati ke hati seperti halnya manusia menyatakan cintanya kepada sesamanya.

(Dister, 1991: 85-86)

5. Ciri-ciri Iman Kristiani yang Dewasa

Iman Kristiani yang dewasa memiliki dimensi iman yakni adanya

keyakinan, adanya hubungan yang penuh kepercayaan, dan kehidupan agape

(cinta sejati) yang hidup. Ketiga hal inilah yang mampu membawa umat Kristiani

pada arah iman yang dewasa. Dimensi iman menuju kedewasaan iman Kristiani

dapat diekspresikan dalam tiga kegiatan iman sebagai kegiatan keyakinan (faith as

believing), iman sebagai kegiatan mempercayakan (faith as trusting), dan iman

sebagai kegiatan melakukan (faith as doing). Kegiatan ini merupakan inti dari

iman yang dewasa. Umat Kristiani diarahkan pada ketiga kegiatan ini, sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

33

kedewasaan iman yang sudah ada dalam diri dapat tumbuh dan berkembang dan

dimaknai dalam peziarahan hidup (Groome, 2010: 81).

Iman Kristiani yang dewasa diwujudkan melalui kegiatan di dalam hidup

bersama dengan umat beriman lain di dalam dunia yakni; memupuk persaudaraan

sejati, pelayanan yang tanpa syarat, pewartaan, liturgi, dan kemartiran. Dengan

demikian Gereja mewartakan nilai-nilai Kerajaan Allah sebagai buah-buah iman.

Di sisi lain iman yang dewasa juga mampu menciptakan habitus baru yakni

keberpihakkan pada keprihatinan Allah bagi umat-Nya yang tersinggkir dari

dunia.

C. Ekaristi sebagai Tempat Pengembangan Iman Umat

Ekaristi sebagai pusat perjumpaan antara umat beriman dengan sang Ilahi,

dan juga merayakan peristiwa iman, mengenang misteri sengsara, wafat, dan

kebangkitan Yesus Kristus. Iman akan Yesus yang bangkit, dirayakan dalam

Ekaristi sebagai puncak seluruh aktifitas umat beriman. Melalui Ekaristi umat

beriman bertumbuh dan berkembang dalam imannya melalui pembacaan sabda

dalam Ekaristi, berkumpul dalam suasana persaudaraan sejati, salam damai,

pemecahan roti dan komuni suci. Hal inilah yang membuat iman umat semakin

berkembang dan memperoleh daya kekuatan untuk bertindak kebaikan bagi

sesama. Umat yang berkembang nampak dalam suasana meningkatnya rasa

persaudaraan sejati, hadir sebagai pembawa damai, peduli dan berbagi dengan

sesama yang membutuhkan, dalam hidup sehari-hari yang mengalir dari Ekaristi.

Dengan demikian Ekaristi merupakan tempat pengembangan iman umat yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

34

sungguh relevan dan kontekstual dengan kehidupan sehari-hari, hal ini karena

membawa pesan Ekaristi dan nilai-nilai yang diperjuangkan Kristus di tengah

dunia (Soetomo, 2002: 59-60).

1. Pengembangan Iman Umat

Wahyu yang datang dari Tuhan merupakan anugerah yang terindah untuk

manusia. Manusia memberikan jawaban iman terhadap wahyu Allah. Wahyu

merupakan pertemuan Allah dan manusia (KWI, 1996: 127). Pertemuan ini

merupakan wujud kasih Allah yang ingin berelasi dengan manusia. Manusia dapat

berelasi dengan mesra bersama Allah ketika manusia mampu menanggapi wahyu-

Nya.

Iman yang berkembang memiliki suatu kedewasaan untuk bertindak atas

kebenaran dari wahyu Allah. Iman yang dewasa berarti iman yang berkembang

semakin matang secara penuh dan bersifat holistik mencakup segi pemikiran, hati,

dan praksis. Umat yang sudah mencapai suatu kedewasaan pastinya mampu untuk

menghayati dan bertindak sesuai dengan kebenaran Ilahi. Umat dapat berkembang

dan dewasa dalam iman bila ia mampu untuk mengampuni, mengandalkan Allah

dalam hidupnya, menolak tahayul, bertobat, bekerjasama dengan rahmat Allah,

bersikap terbuka diri terhadap sesama, melayani, mewartakan cinta kasih, selalu

bersyukur, membangun relasi dengan Allah dan sesama, berdamai dengan siapa

saja, rendah hati, serta tidak main hakim sendiri (Heryatno, 2008: 29).

Umat yang sungguh-sungguh menghayati iman akan memperoleh

kepenuhan dan kelimpahan hidup. Umat melalui penghayatan iman akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

35

mengalami keselamatan dari Allah. Wahyu Allah memberikan suatu keselamatan

yang membuat umat dapat mengalami kebebasan, kesejahteraan, kedamaian,

keadilan, cinta kasih, kegembiraan, kebahagiaan, kerukunan, ketentraman,

kesalingan (Heryatno W.W, 2008: 32). Situasi seperti inilah yang dikehendaki

oleh Allah bagi umatNya. Kita mengakui iman dan iman harus dilaksanakan

dalam kehidupan sehari-hari sehingga mencapai kepenuhan hidup (Dister, 1991:

69). Ada tertulis dalam surat rasul Yakobus 2: 17 yang berbunyi “demikian juga

halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada

hakekatnya adalah mati”. Perbuatan yang dimaksudkan di sini tentunya tindakan

baik bagi orang lain dalam hidup sehari-hari. Iman yang disertai perbuatan baik

menunjukkan perwujudan yang konkrit dalam memperkembangkan iman yang

ada dalam hidup.

2. Ekaristi Memberikan Semangat untuk Berbagi kepada Sesama

Berbagi menjadi salah satu dari perbuatan iman umat. Berbagi merupakan

suatu perbuatan iman umat yang memberikan sebagian dari miliknya untuk

dibagikan kepada sesama atau orang lain. Umat dapat berbagi apa saja yang

sekiranya baik bagi orang lain di mana pun berada dalam situasi yang santai,

akrab, dan menyenangkan. Hal ini membuat umat merasakan kebahagian serta

memperoleh kelegaan dalam hati, selain itu juga menciptakan suasana yang penuh

persaudaraan. Berbagi menjadi salah satu ajaran Tuhan Yesus yang

membangkitkan kepedualian terhadap sesama. Seperti halnya ajaran Yesus dalam

Yoh 6:9 yang berbunyi “Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

36

dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?”. Ayat ini

memberikan inspirasi bagi umat beriman untuk saling berbagi kepada sesama.

Dalam konteks hidup sekarang ini berbagi dapat berupa apa saja entah itu berupa

barang, kebahagiaan, kesedihan, tenaga, pelayanan, maupun pengalaman iman.

Hal ini menjadi peristiwa iman yang juga diangkat dalam kongres Ekaristi

Keuskupan Agung Semarang (KAS) I 22-29 Juni 2008 di Gua Maria Kerep

Ambarawa untuk menggerakkan umat berbagi lima roti dan dua ikan pada zaman

sekarang lebih dikenal dengan solidaritas antar sesama (Pujosumarto, 2008: 9-13).

Kongres Ekaristi mengajak kita untuk melakukan tindakan berbagi lima

roti dan dua ikan. Kongres Ekaristi mengajarkan pelayanan untuk semangat

berbagi lima roti dan dua ikan dan sebagai kesempatan untuk menggerakkan umat

untuk proaktif terhadap kenyataan hidup di sekitar, bersyukur atas pengalaman

Ekaristi yang memberikan kekuatan untuk dapat bertindak berbagi kepada

sesama, peduli kepada KLMTD (Kecil, Lemah, Miskin, Tersingkir dan Difabel),

memaknai seluruh tindakan baik yang telah dilakukan bagi sesama (Pujosumarto,

2008: 24-25). Hal ini berkaitan dengan perutusan Ekaristi. Kita setelah menerima

Ekaristi mendapat tugas pengutusan. Kita diutus untuk membagikan kasih dari

Tuhan untuk sesama dalam kehidupan sehari-hari (Martasudjita, 2008: 24).

Ekaristi memberikan kekuatan iman bagi kita. Dengan mengikuti perayaan

Ekaristi kita siap untuk diutus mewartakan kabar gembira dari Allah dengan

melakukan tindakan kebaikan bagi sesama. Yesus sendiri telah memberikan

teladan bagi kita melalui pembasuhan kaki para murid pada malam perjamuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

37

terakhir. Kita melalui teladan ini diharapkan mampu untuk memberikan pelayanan

bagi sesama.

3. Ekaristi Memampukan Umat untuk Bersaksi kepada Sesama

Yesus setelah bangkit mengutus para murid untuk bersaksi atas

kebangkitan-Nya. Mereka diutus untuk mewartakan kabar gembira ke seluruh

bangsa dan diberi kuasa untuk membaptis dalam nama Bapa, Putra dan Roh

Kudus, sebagaimana yang tertulis dalam Matius 28: 18-20 yang berbunyi,

Yesus mendekati mereka dan berkata: Kepada-Ku telah diberikan segala

kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa

murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh

Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah

Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu

senantiasa sampai kepada akhir zaman.

Perikop ini mengungkapkan bahwa kita sebagai pengikut Kristus diberikan

kuasa untuk bersaksi dan mewartakan kabar gembira bagi siapa saja. Kita sebagai

pengikut Kristus diutus untuk bersaksi membawa kedamaian, ketentraman dan

kasih di tengah dunia.

Yesus sebelum naik ke Surga berpesan kepada para murid untuk menjadi

saksi atas apa yang telah dilihat-Nya. Hal ini tersirat dalam Kis. 1: 8 yang

berbunyi “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas

kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan

Samaria dan sampai ke ujung bumi”. Mereka melaksanakan perutusan

mewartakan kabar gembira dari Tuhan ke seluruh dunia. Mereka bekerja dan

bersaksi di tengah dunia dengan semangat Kristus. Dengan melihat kesaksian para

murid, kita mampu untuk memberikan kesaksian bagi sesama yakni dengan hidup,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

38

bertindak, dan berelasi di tengah hidup masyarakat, serta bekerja di tengah

masyarakat dengan semangat injili (Magnis-Suseno, 2004: 56).

Yesus mengharapakan murid-murid-Nya menjadi terang dan garam dunia.

Seperti halnya garam dapur yang digunakan untuk menggarami sayuran supaya

menjadi makanan yang lezat dan sempurna. Demikian juga kita menjadi garam di

tengah dunia atau masyarakat supaya menggarami dunia ini dengan nilai-nilai

Injili yang memberikan rasa damai, tentram, bebas, dan kasih, serta memberikan

teladan hidup keluarga yang harmonis, partisipasi dalam hidup masyarakat,

menunjukkan cara hidup yang jujur, kebaikan hati yang tidak membalas yang

buruk, menghormati hak orang lain, bertanggung jawab atas pekerjaan, dan

perhatian atau solider pada warga masyarakat yang miskin dan lemah. Hal inilah

yang menjadi tugas perutusan dan kesaksian umat Kristiani di tengah dunia atau

masyarakat (Magnis-Suseno, 2004: 57-59).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

BAB III

PENGHAYATAN UMAT LINGKUNGAN SANTO ANTONIUS JOTON

PAROKI SANTO YUSUF PEKERJA GONDANGWINANGUN KLATEN

TERHADAP MAKNA SAKRAMEN EKARISTI DEMI PENGEMBANGAN

IMAN

Dalam bab II telah diuraikan tentang sakramen Ekaristi demi

pengembangan iman umat. Pemahaman secara teoritis sakramen Ekaristi dan

usaha menemukan maknanya demi mengembangkan iman umat melalui Kitab

Suci, dokumen-dokumen Gereja, dan dari pendangan para ahli sungguh

membantu umat untuk lebih memahami, menemukan makna dan mewujudkan

nilai yang ditemukan dalam sakramen Ekaristi. Hal ini juga membantu umat agar

mampu menentukan aksi perwujudan yang konkret dalam hidup sehari-hari.

Pada bab III penulis membahas tentang penelitian penghayatan umat

Lingkungan Antonius Joton Paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun

Klaten terhadap makna sakramen Ekaristi demi pengembangan iman. Dalam bab

III ini penulis memulainya dengan menggambarkan sejarah dan perkembangan

Gereja paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten, situasi umum umat

paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten. Bagian selanjutnya

menyampaikan gambaran umum umat lingkungan Santo Antonius Joton paroki

Santo Yusuf pekerja Gondangwinangun Klaten. Hal ini meliputi letak dan batas-

batas geografis, kegiatan umat dalam Gereja maupun masyarakat, situasi sosial

kemasyarakatan, perkembangan umat atau jatuh bangun umat. Kemudian penulis

menjelaskan metodologi penelitian yang nantinya akan dilaksanakan. Sesudah

melaksanakan penelitian penulis membahas hasil penelitian yang telah diperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

40

dalam laporan penelitian. Melalui hasil penelitian tersebut penulis berharap dapat

mengetahui sejauh mana umat mampu menemukan makna sakramen Ekaristi

demi pengembangan iman mereka. Penulis kemudian mengusulkan model

katekese yang cocok untuk membantu umat menemukan makna sakramen Ekaristi

demi pengembangan imannya.

A. Paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten

1. Sejarah Paroki dan Perkembangannya

Penulis dalam menguraikan sejarah paroki dan perkembangannya

berdasarkan sumber data yang diperoleh dari sekertariat dan PPDP (2006: 1-2)

a. Tahun 1963-1970: Awal Berdiri

Tahun 1963 merupakan awal berdirinya Gereja di Gondangwingun dengan

dibelinya tanah beserta bangunan rumah joglo di dukuh Minggiran, Desa

Plawikan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten. Tahun 1964 bangunan kecil

di atas tanah tersebut diberkati dan dijadikan sebagai kapel. Dengan peristiwa

kepemilikan dan pemberkatan ini, kegiatan ibadat dan kegiatan-kegiatan

kegerejaan semakin intensif dilaksanakan. Tahun 1969 - 1970 rumah joglo

direhab dan dimodifikasi sedemikian rupa sehingga lebih layak sebagai gereja.

Pada bulan juni 1970 kapel yang sudah selesai direhab diberkati dan sekaligus

dipilih Santo Yusuf Jurukarya sebagai pelindung Gereja Gondangwinangun.

Tahun 1973 Gereja Gondangwinangun menjadi Gereja Stasi yang merupakan

bagian dari reksa pastoral Paroki Santa Maria Bunda Kristus Wedi Klaten.

b. Tahun 1980-2000: Gagasan Pembentukan Paroki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

41

Tahun 1980 Paroki Santa Maria Bunda Kristus Wedi Klaten mengubah

pola sentralisasi menjadi desentralisasi (lebih dikenal dengan istilah paroki

federatif). Sejak tahun ini, stasi-stasi diberi kewenangan untuk mengelola

pembangunan fisik, pembangunan jemaat dengan bimbingan dan didampingi oleh

para Romo yang berkarya di Paroki Santa Maria Bunda Kristus Wedi Klaten.

Gagasan tentang paroki muncul pertama kali ketika pada tahun 1980

diselenggarkan audiensi dengan Bapak Kardinal Yustinus Darmayuwana, Pr.

Bapak Kardinal memberi saran supaya Gondang tidak usah minta menjadi paroki

karena jika tiba saatnya dengan sendirinya akan menjadi paroki.

Tahun 1985 Paroki Santa Maria Bunda Kristus Wedi Klaten menerapkan

sistem kepengurusan “Pancapramana” yaitu kepengurusan dewan paroki yang

terdiri dari pengurus-pengurus stasi yang ada di Paroki Santa Maria Bunda Kristus

Wedi Klaten. Model ini semakin mempertegas Paroki Santa Maria Bunda Kristus

Wedi Klaten sebagai paroki federatif. Sejak saat itu kepengurusan stasi semakin

diberdayakan karena lebih mirip dengan kepengurusan sebuah paroki.

Pada tahun 1998, gagasan sebagai paroki muncul lagi secara lebih serius.

Gagasan ini ditanggapi secara positif oleh Presidium Dewan Paroki Santa Maria

Bunda Kristus Wedi Klaten. Tanggapan tersebut kemudian disikapi oleh para

pengurus Dewan Stasi Gondangwinangun. Para pengurus kemudian mengadakan

persiapan secara lebih konkrit menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan

keparokian. Persiapan-persiapan tersebut berupa pembangunan jemaat dan

pembangunan sarana fisik. Tahun 2000 keinginan untuk menjadi paroki

disampaikan kepada Bapak Uskup Agung Semarang, Mgr. Ignatius Suharya, Pr.,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

42

pada saat audiensi dengan wakil umat setelah penerimaan Sakramen Krisma di

Gereja Santo Yusuf Jurukarya Gondangwinangun. Waktu itu Bapak Uskup

memberi lampu hijau, tetapi masih ada kendala yaitu jumlah imam yang sangat

terbatas. Pada kesempatan ini, dua dari tiga romo yang menggembalakan Paroki

Santa Maria Bunda Kristus Wedi Klaten tengah menjalani perawatan di rumah

sakit karena mengalami musibah kecelakaan lalu lintas.

c. Tahun 2001-2004: Pembentukan Paroki

Sejak tahun 2001 keinginan dan persiapan untuk menjadi paroki semakin

intensif diupayakan. Mulai Januari 2003, persiapan Stasi Gondangwinangun

menjadi Paroki diagendakan dalam rapat Presidium Dewan Paroki Santa Maria

Bunda Kristus Wedi Klaten. Sejak itu segala persiapan dilaporkan kepada Dewan

Paroki. Salah satu langkah yang ditempuh oleh Dewan Stasi Gondangwinangun

adalah mengajukan permohonan secara resmi kepada Bapak Uskup Agung

Semarang dengan harapan Bapak Uskup berkenan menanggapi dan meluluskan

serta meresmikan Gereja Stasi Santo Yusuf Jurukarya Gondangwinangun menjadi

Paroki.

Permohonan itu diterima dan Gondangwinangun resmi menjadi Paroki

pada 1 Mei 2004 dengan berlindung pada Santo Yusuf Pekerja. Pastor yang

pernah berkarya di Paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun sejak 1 Mei

2004:

NO MASA TUGAS NAMA PASTOR DAN JABATAN

1 1 Mei 2004 - 1 Agustus

2004

Pastor Bernardinus Saryanta Wiryaputra, Pr.

(Pejabat Pastor Kepala)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

43

2

1 Mei 2004 -

Pastor Paulus Susanto Prawirowardoyo, Pr.

(Pastor Pembantu)

3 1 Agustus 2004 - 15 Juli

2012

Pastor Augustinus Toto Supriyanto Dw., Pr.

(Pastor Kepala)

4

12 Juli 2012 -

Ig. Sukawalyana, Pr

(Pastor Kepala)

2. Situasi Umum Umat Paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun

Klaten

Paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten telah genap berusia

8 tahun. Usia ini termasuk muda bagi suatu paroki yang berdiri di dukuh

Minggiran, desa Plawikan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten. Dalam usia

yang relatif muda ini, paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten

memiliki potensi untuk dapat memberdayakan umat, serta meningkatkan kesatuan

komunitas-komunitas lingkungan dalam Gereja paroki. Umat paroki Santo Yusuf

Pekerja Gondangwinangun Klaten memiliki tugas untuk mengembangkan Gereja,

meningkatkan rasa persaudaraan, dan mewartakan kabar gembira bagi orang lain

dalam Gereja maupun masyarakat. Nilai-nilai Kristiani yang telah diperoleh umat

dalam Gereja diharapkan menjadi motivasi, semangat untuk selalu terlibat dalam

kegiatan menggereja dan memasyarakat.

Umat paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun secara teritorial

memiliki 7 wilayah yang terdiri dari 23 lingkungan. Jarak antar lingkungan tidak

begitu jauh dan mudah dijangkau dengan kendaraan. Dari 23 lingkungan yang

memiliki tempat ibadat ada 4 lingkungan yakni lingkungan Fransiskus Xaverius

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

44

Talun, Fransiskus Xaverius Klampokan, Santo Paulus Nganten, Tyas Dalem

Rejoso. Jumlah umat paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun kurang lebih

3, 318 jiwa dan 1,071 KK. Hal ini terdiri dari seluruh umat yang berasal dari

keluarga Katolik maupun yang non-Katolik yang berpindah Katolik atau telah

dibaptis.

Umat paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun terpencar di sekitar

paroki. Kendati terpencar umat paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun

tetap merupakan satu kesatuan utuh. Sebagaimana Keuskupan Agung Semarang

menyadari diri sebagai persekutuan (communio) umat beriman “yang disatukan

berdasarkan kesatuan Allah Tritunggal yakni Bapa, Putra dan Roh Kudus”.

Demikian juga umat paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun ada dalam

kesatuan Allah Tritunggal Maha Kudus. Kesatuan Tritunggal menjadi model

kesatuan dan tujuan hidup. Selain itu juga umat paroki Santo Yusuf Pekerja

Gondangwinangun diajak untuk membangun Gereja yang mandiri dan hidup.

Gereja yang mandiri dan Gereja yang hidup dalam habitus baru, berpengharapan,

terlibat, bergairah, murah hati, dan peduli dalam seluruh aspek kehidupan umat.

Adapun kegiatan rutin umat paroki Santo Yusuf Pekerja

Gondangwinangun yakni:

a. Umat paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun melaksanakan perayaan

Ekaristi setiap hari pukul 05.15. Hari Sabtu sore pukul 16.00 dan Minggu pagi

pukul 06.30 dan Minggu sore pukul 16.00 untuk kapel yang menyelenggarakan

Ekaristi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

45

b. Kerja Bakti membersihkan Gereja dan menata hal-hal yang ada dalam Gereja

sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan perwilayah atau lingkungan.

c. Perayaan Ekaristi di salah satu wilayah atau lingkungan setiap bulannya sesuai

dengan jadwal yang telah ditentukan oleh masing-masing wilayah atau

lingkungan.

Kegiatan-kegiatan rutin inilah yang umat paroki Santo Yusuf Pekerja

Gondangwinangun lakukan. Kegiatan ini membangkitkan semangat umat untuk

lebih terlibat dalam menggereja. Hal ini merupakan awal untuk meneladani Santo

Yusuf Pekerja, sebagai pelaksana sabda yang tanpa banyak kata, saleh dan

prasaja (sederhana), serta dapat hidup dan bekerja sama dengan siapa pun untuk

menghadirkan Kerajaan Allah. Allah yang memulai pekerjaan baik di antara kita

akan menyelesaikannya (Flp 1:6). Tetapi menurut penulis kegiatan rutin ini masih

bersifat interen maksudnya terbatas hanya pada liturgi. Hal ini belum cukup sehat

karena hanya berfokus satu aspek kegiatan pastoral. Pada hal ada beberapa aspek

yakni kerygma (pewartaan), diakonia (pelayanan), koinonia (persaudaraan),

liturgia (liturgi), dan martiria (bersaksi) yang perlu mendapat perhatian secara

seimbang.

3. Gambaran Umum Umat Lingkungan Santo Antonius Joton Paroki Santo

Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten

a. Letak dan Batas-batas Geografis Lingkungan Santo Antonius Joton Paroki

Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

46

Lingkungan santo Antonius Joton merupakan bagian dari paroki Santo

Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten. Lingkungan Santo Antonius terletak di

3 desa Jambon, Tangkilan, Tegalyoso, Kecamatan Jogonalan dan terletak di

bagian utara paroki. Lingkungan ini merupakan pemekaran dari suatu wilayah

yakni wilayah Matius Joton paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun. Luas

lingkungan santo Antonius Joton kurang lebih 2 Km2 terdiri dari persawahan yang

menjadi mata pencaharian umat.

b. Kegiatan Umat dalam Gereja maupun Masyarakat

Umat lingkungan Santo Antonius Joton memiliki gedung pertemuan untuk

kegiatan. Gedung ini cukup luas dan selalu digunakan umat untuk pertemuan

lingkungan. Gedung ini juga terbuka untuk pertemuan bagi masyarakat sekitar

bila ingin memakainya. Gedung ini berdampingan dengan Gedung TK Indriasana

sehingga terlihat lebih nyaman, rapi, dan terlihat luas.

Kegiatan rutin umat adalah sembahyangan (pendalaman iman). Kegiatan

ini diadakan sebulan sekali setiap tanggal 15. Pada setiap tanggal 15 tersebut,

umat tidak hanya menyelenggarakan sembahyangan (pendalaman iman) tetapi

juga arisan. Hal ini dilakukan umat untuk meningkatkan keakraban dan

persaudaraan. Tempat kegiatan ini selalu berpindah-pindah dan untuk penentuan

tempat dengan diundi. Kegiatan ini dimulai pukul 19.30 dan dihadiri oleh

kelompok orang tua. Pada bulan Mei dan Oktober umat menyelenggarakan doa

rosario. Kegiatan ini melibatkan seluruh umat lingkungan.

Selain itu umat juga secara rutin berlatih paduan suara untuk tugas koor

pada perayaan Ekaristi sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh petugas liturgi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

47

Kegiatan ini diadakan setiap hari Selasa dan Sabtu pukul 19.00, tempat kegiatan

di gedung pertemuan. Kegiatan ini biasanya dihadiri oleh para orang tua dan

keluarga muda. Selain kegiatan koor, umat juga memiliki kelompok ibu-ibu WK

(Wanita Katolik) yang mengadakan pertemuan setiap minggu kedua pukul 16.00.

Kegiatan ini biasanya diisi dengan renungan singkat dan kemudian dilanjutkan

arisan.

Lingkungan Santo Antonius juga memiliki kegiatan OMK dan PIA

(Pembinaan Iman Anak). Kegiatan ini bertujuan mengaktifkan kaum muda untuk

berlatih terlibat dalam kegiatan OMK (Orang Muda Katolik) dan juga

memberikan hal positif bagi kaum muda. Setiap ada kegiatan OMK atau PIA di

Gereja, OMK dan PIA selalu berkumpul dan ikut berpartisipasi dalam acara

tersebut. Kegiatan ini sungguh didukung oleh seluruh umat, karena umat

mengharapkan kaum muda Katolik memperoleh kegiatan yang positif untuk

mengembangkan iman mereka. Dukungan mereka yakni dengan memberikan

waktu kepada putra/putrinya untuk pergi mengikuti kegiatan Gereja serta

menyediakan transportasi bagi mereka.

Di samping itu umat memiliki kegiatan sosial. Kegiatan ini melibatkan

seluruh umat lingkungan Santo Antonius Joton, misalnya mengunjungi orang

sakit atau warga masyarakat yang terkena musibah. Dengan kegiatan ini umat

memupuk persaudaraan dalam hidup memasyarakat dan meningkatkan kepedulian

terhadap orang lain yang menderita. Dengan demikian secara otomatis umat

memberikan rasa hidup yang damai, dan bahagia bagi sesamanya karena

perhatiannya terhadap orang yang mengalami sakit atau terkena musibah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

48

c. Situasi Sosial Kemasyarakatan

Umat lingkungan Santo Antonius Joton merupakan bagian utuh dari

masyarakat. Umat hidup dalam masyarakat pastinya kental sekali dengan tradisi,

norma-norma, rasa persaudaraan, kesatuan, saling menghargai, peka terhadap

orang lain, kegotongroyongan, berbagi dan lain sebagainya. Hal ini sungguh

terlihat dalam suatu masyarakat. Untuk itu umat tidak lepas dari kebiasaan hidup

dalam masyarakat. Mereka juga mencoba membangun hal itu dalam hidup

bermasyarakat. Lingkungan Santo Antonius Joton memiliki kurang lebih 77 KK

(Kepala Keluarga). Umat lingkungan Santo Antonius Joton sebagian besar berasal

dari satu desa dan dahulu hampir seluruh warga desa beragama Katolik. Dan

sekarang keadaan umat sudah tersebar di sekitar desa sehingga jarak rumah umat

yang satu dengan yang lain cukup berjauhan tetapi jarak yang jauh itu tidak

menjadi halangan untuk berkumpul bersama dan membaur dengan masyarakat.

d. Perkembangan Umat

Lingkungan Santo Antonius Joton cukup memiliki banyak umat dan

mereka aktif untuk terlibat dalam kegiatan menggereja. Setiap ada kegiatan di

gereja umat selalu berantusias untuk terlibat di dalamnya. Terlebih dalam tugas

koor, umat selalu bersedia untuk menjalankannya. Umat lingkungan Santo

Antonius Joton juga aktif untuk ke gereja mengikuti perayaan Ekaristi bahkan

setiap hari raya besar selalu menyewa mobil untuk berangkat bersama-sama.

Umat yang memiliki kendaraan sendiri membuat kesepakatan untuk berkumpul

dan berangkat ke gereja bersama. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan rasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

49

kebersamaan, keakraban, dan persaudaraan. Lingkungan Santo Antonius Joton

memiliki umat kurang lebih 233 jiwa dari 77 KK (Kepala Keluarga). Hal ini

terdiri dari anak-anak kurang lebih 27 orang dari usia 0 - 12 tahun, kaum muda

kurang lebih 30 orang dari usia 12 - 40 tahun, orang tua kurang lebih 176 orang

dari usia 40 ke atas.

B. Penelitian tentang Penghayatan Umat Lingkungan Antonius Joton Paroki

Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten Terhadap Makna

Sakramen Ekaristi

1. Desain Penelitian

a. Latar Belakang Penelitian

Rencana penelitian ini bermula dari kesan penulis bahwa umat lingkungan

Santo Antonius Joton paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten

dalam mengikuti Ekaristi hanya sebatas kewajiban dan ritualis. Mereka juga

terlihat memisahkan antara Ekaristi dari kehidupan nyata sehari-hari. Maka dari

itu penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu atau menemukan data sejauh mana

umat memahami sakramen Ekaristi, untuk mengetahui sejauh mana umat telah

menghayati makna sakramen Ekaristi demi pengembangan iman mereka, untuk

mengetahui faktor-faktor penyebab umat kurang menghayati Ekaristi, serta untuk

mengetahui harapan atau gambaran umat dalam meningkatkan penghayatan

Ekaristi demi pengembangan iman mereka. Penghayatan Ekaristi amatlah penting

bagi umat, karena melalui sakramen Ekaristi umat menimba kekuatan yang

memampukan mereka untuk hadir di tengah dunia dengan berbagai

keterlibatannya yang nyata yakni mencintai sesama sebagaimana Kristus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

50

mencintai umat-Nya. Selain itu dari pihak umat yang merayakan Ekaristi dituntut

untuk memiliki sikap pertobatan yang terus-menerus.

Berdasarkan dokumen Gereja Ekaristi merupakan “sumber dan puncak

seluruh hidup Kristiani” (Lumen Gensium, art.11). Sumber pada umumnya adalah

mata air. Sumber biasanya dipakai orang untuk menimba air untuk keperluan

hidup sehari-hari. Puncak pada umumnya adalah bagian yang di atas sekali, entah

itu gunung, pohon maupun menara. Begitu juga dengan Ekaristi, melalui Ekaristi

umat menimba kekuatan rohani untuk hidup dan bahkan sampai pada puncak

yakni kemulian bersama Allah. Umat tidak dapat hidup sendiri tanpa adanya

campur tangan Allah. Usaha untuk menemukan makna sakramen Ekaristi amatlah

penting dalam menjalani hidup di tengah-tengah dunia.

Melalui penelitian ini penulis berharap dapat mengetahui sejauh mana

umat lingkungan Santo Antonius Joton telah memahami dan menghayati makna

sakramen Ekaristi dalam hidup sehari-hari. Penelitian ini dilakukan untuk

memberikan jawaban kepada penulis bahwa umat dalam mengikuti Ekaristi tidak

hanya sebagai kewajiban dan ritualis. Melalui penelitian ini penulis berharap

dapat menemukan gambaran serta model katekese yang cocok untuk membantu

umat lingkungan Santo Antonius Joton Paroki Santo Yusuf Pekerja

Gondangwinangun Klaten dalam meningkatkan penghayatan mereka akan makna

sakramen Ekaristi dalam kehidupan sehari-hari.

b. Tujuan Penelitian

1) Untuk mengetahui sejauh mana umat telah memahami sakramen Ekaristi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

51

2) Untuk mengetahui sejauh mana umat lingkungan Santo Antonius Joton Paroki

Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten telah menghayati makna

sakramen Ekaristi demi pengembangan iman mereka.

3) Untuk mengetahui faktor penyebabnya.

4) Untuk mengetahui harapan umat dalam rangka meningkatkan penghayatan

mereka akan makna Ekaristi demi pengembangan iman mereka.

c. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian kualitatif, indikasinya karena untuk menyelidiki objek yang tidak dapat

diukur dengan angka-angka dan sumber data didapatkan melalui partisipasi

penulis. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis. Metode deskriptif

analitis adalah metode yang menggambarkan dan menganalisis data yang

diperoleh dari hasil penelitian melalui kuesioner yang disebarkan kepada

responden dan didukung dengan studi pustaka.

d. Instrumen Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis mempergunakan kuesioner dengan

model rating scale. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawab. Teknik ini cocok digunakan untuk responden yang

cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Seperti halnya umat lingkungan

Santo Antonius Joton di mana umat tersebar dalam wilayah dan populasi umat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

52

yang cukup banyak, sehingga cocok digunakan kuesioner dalam pengambilan

data. Model rating scale adalah data mentah yang didapat berupa angka kemudian

ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Responden menjawab, dengan pernyataan

Sangat Setuju (SS) = 5, Setuju (S) = 4, Tidak Setuju (TS) = 3, Netral (N) = 2,

Sangat Tidak Setuju (STS) = 1 (Sugiyono, 2009: 142).

Adapun tujuan penyebaran kuesioner ialah untuk memperoleh informasi

yang lengkap mengenai suatu masalah melalui jawaban responden dalam

pengisian daftar kuesioner. Dalam penelitian ini penulis mempergunakan jenis

kuesioner tertutup (kuesioner berstruktur). Kuesioner tertutup adalah kuesioner

dengan pertanyaan yang mengharapkan jawaban singkat atau mengharapkan

responden untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang

telah tersedia. Penulis mempergunakan kuesiones tertutup dengan alasan karena

dalam kuesioner tertutup pada setiap item sudah tersedia beberapa alternatif

jawaban sehingga responden tinggal memilih salah satu jawaban yang sesuai

(Sugiyono, 2009: 143).

Rating Scale adalah pencatatan gejala menurut tingkat-tingkatnya. Adapun

tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan subyek

menurut tingkat-tingkat subyeknya dalam hal ini adalah umat. Rating Scale

umumnya terdiri dari suatu daftar yang berisi ciri-ciri tingkah laku yang harus

dicatat secara bertingkat dan dalam hal ini peneliti harus mencatat pada tingkat

yang bagaimana suatu gejala atau ciri tingkah laku itu nampak. Misalkan saja

kategori tertentu dibuat macam-macam rating (Sutrisno Hadi, 2004: 171-172).

Kuesioner rating scale ini dapat membantu umat untuk mengoreksi diri sejauh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

53

mana penghayatan umat lingkungan Santo Antonius Joton terhadap makna

sakramen Ekaristi. Selain itu rating scale juga digunakan untuk mencari tahu

model katekese yang sesuai dalam membantu umat menemukan dan menghayati

makna sakramen Ekaristi.

e. Responden

Penelitian ini mengambil populasi umat yakni umat lingkungan Santo

Antonius Joton. Jumlah populasi umat lingkungan Santo Antonius Joton kurang

lebih 233 orang yang terdiri dari 77 KK (Kepala Keluarga). Dari populasi ini

diambil 40 KK masing-masing KK diambil satu orang sebagai responden untuk

sampel penelitian. Dalam pengambilan sampel responden penelitian, penulis

mendatangi rumah ke rumah calon responden dan menunggui mereka ketika

mengisi angket. Adapun kriteria dalam pemilihan responden yakni misalnya umat

yang aktif ke Gereja 60%, kurang aktif ke Gereja 40%.

Dalam penelitian ini peneliti mempergunakan teknik purposive sampel.

Hal ini penulis gunakan untuk mempermudah pencapaian tujuan yang hendak

dicapai dalam penelitian. Purposive sampling dilakukan dengan cara pemilihan

sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang

dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat

populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Sutrisno Hadi, 2004: 91). Penulis

memilih purposive sampling dengan alasan agar data diperoleh langsung dari

sumber yang tepat dan sesuai dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang telah

ditentukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

54

f. Waktu Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan Santo Antonius Joton Paroki

Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten pada bulan November tahun 2012.

Dengan proses pelaksanaan sebagai berikut: penulis pertama menentukan

responden yang hendak dijadikan sampel penelitian, mendatangi rumah calon

responden, memberikan angket kepada responden yang telah ditentukan dan

menunggui ketika pengisian apabila responden ada di rumah, bila tidak ada angket

dititipkan pada orang yang ada di rumah, setelah selesai mengisi angket responden

diberi bolpoin sebagai ucapan terima kasih.

g. Variabel Penelitian

Deskripsi variable oprasional:

1) Pemahaman sakramen Ekaristi

2) Penghayatan makna sakramen Ekaristi

3) Faktor penyebabnya

4) Harapan umat untuk meningkatkan penghayatan Ekaristi demi pengembangan

iman

h. Kisi-kisi Instrumen

NO Variabel Indikator Jumlah

Item

(1) (2) (3)

1. Pemahaman sakramen Tersedianya data pemahaman 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

55

Ekaristi sakramen Ekaristi

2. Penghayatan makna

sakramen Ekaristi

Tersedianya data gambaran umat

dalam penghayatan akan makna

sakramen Ekaristi.

17

3. Faktor Penyebabnya Tersedianya data faktor penyebabnya 5

4. Harapan umat untuk

meningkatkan

penghayatan Ekaristi

demi pengembangan

iman

Tersedinya data harapan umat untuk

meningkatkan penghayatan Ekaristi

demi pengembangan iman

2

2. Laporan dan Pembahasan Hasil Penelitian

Penulis dalam laporan dan pembahasan akan menggabungkan opsi pilihan

dan mempersempit atau membagi opsi pilihan menjadi dua yakni positif dan

negatif. Untuk bagian positif yakni opsi pilihan sangat setuju dan setuju menjadi

satu, karena dua hal ini tidak jauh beda dan ini menjadi saling mendukung,

sedangkan untuk bagian negatif yakni opsi pilihan tidak setuju, netral, sangat

tidak setuju. Hal ini penulis lakukan karena memudahkan penulis dalam

pengolahan dan pembahasan data penelitian. Dalam laporan dan pembahasan ini,

penulis mengawalinya dengan identitas responden, pemahaman sakramen

Ekaristi, penghayatan makna sakramen Ekaristi, faktor penyebab, harapan umat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

56

a. Laporan Hasil Penelitian

Hasil penelitian dari 40 KK (Kepala Keluarga) dimana setiap KK diambil

satu responden untuk dijadikan sampel penelitian tertera pada tabel berikut ini:

Tabel 1: Identitas Responden

(N= 40)

No Pernyataan Jmlh %

1. Anggota keluarga:

a. Bapak

b. Ibu

23

17

57,5

42,5

2. Orang tua berusia….

a. ≤ 30 tahun

b. ≤ 40 tahun

c. ≤ 50 tahun

d. ≤ 60 tahun

e. ≤ 70 tahun

6

4

12

11

7

15

10

30

27,5

17,5

Tabel 2: Hasil Penelitian

(N= 40)

N

o

Pernyataan Jumlah Kepala Keluarga (KK)

Positif Negatif

A. Pemahaman

Ekaristi

SS % S % TS % N % ST

S

%

1. Sakramen

Ekaristi

sebagai

puncak dari

segala

aktivitas

hidup umat

Katolik

27 67,5

%

13 32,5

%

2. Sakramen

sebagai

sarana dan

25 62,5

%

14 35

%

1 2,5

%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

57

tanda

keselamatan

Allah bagi

umat

manusia

3. Sumber

kekuatan

orang

Katolik

diperoleh

dari

mengikuti

Ekaristi

20 50% 18 45

%

1 2,5

%

1 2,5

%

4. Sakramen

yang kita

terima

menyucikan

hidup kita

16 40% 22 55

%

1 2,5

%

1 2,5

%

5. Saya hadir

dan

merayakan

Ekaristi

sebagai

kewajiban

orang

Katolik saja

9 22,5

%

13 32,5

%

12 30

%

4 10

%

2 5

%

6. Ekaristi

menjadi

kebutuhan

orang katolik

27 67,5

%

12 30% 1 2,5

%

Positif Negatif B. Penghayatan

Makna

Ekaristi demi

Pengembangan

iman

SS % S % TS % N % ST

S

%

7. Mengikuti

Ekaristi

berarti

membangun

persaudaraan

sejati sebagai

murid Yesus

Kristus

26 65% 14 35%

8 Menghadiri

Ekaristi

membuat

saya belajar

berbagi

kepada siapa

17 42,5

%

22 55% 1 2,5

%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

58

pun seperti

Yesus

9. Kekuatan

yang

diperoleh

dari Ekaristi

membuat

saya semakin

berani

terlibat

dalam hidup

menggereja

dan

memasyarak

at

14 35% 23 57,5

%

3 7,5

%

10. Saya

semakin

beriman

karena

adanya

Ekaristi

17 42,5

%

23 57,5

%

11. Saya peduli

dengan

KLMTD

karena

mendapat

inspirasi dari

Ekaristi

6 15% 25 62,5

%

3 7,5

%

6 15

%

12. Salah satu

cara agar

iman

semakin

dewasa

adalah

mengikuti

Ekaristi

17 42,5

%

20 50% 1 2,5

%

2 5%

13. Menyambut

Tubuh dan

Darah

Kristus

membuat

saya semakin

berpengharap

an pada

Yesus

24 60% 15 37,5

%

1 2,5

%

14. Saya

menghadiri

Ekaristi

berarti

mempersatuk

29 72,5

%

11 27,5

%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

59

an diri

dengan Allah

dan sesama

umat Katolik

15. Allah

mengundang

saya untuk

tinggal di

dalam Dia

dengan

sesering

mungkin

mengikuti

Ekaristi

21 52,5

%

15 37,5

%

1 2,5

%

3 7,5

%

16. Saya

membantu

korban

merapi yang

berbeda

keyakinan

adalah wujud

iman yang

dewasa

13 32,5

%

25 62,5

%

2 5%

17. Saya selalu

terlibat

dalam

kegiatan doa

di

lingkungan

6 15% 22 55% 1 2,5

%

11 27,

5%

18. Saya

meluangkan

waktu untuk

tetangga

yang sedang

mengalami

musibah

12 30% 23 57,5

%

5 12,

5%

19. Kebangkitan

Yesus adalah

dasar iman

orang

Katolik

26 65% 14 35%

20. Iman para

rasul menjadi

dasar iman

Gereja

Katolik

17 42,5

%

20 50% 3 7,5

%

21. Iman

mendorong

dan membuat

saya semakin

9 22,5

%

30 75% 1 2,5

%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

60

peduli

dengan

sesama

KLMTD

22. Iman adalah

anugerah

dari Allah

dan

tanggapan

secara bebas

dari pihak

manusia

12 30% 23 57,5

%

1 2,5

%

3 7,5

%

1 2,5

%

23. Iman

memampuka

n saya

menemukan

Allah dalam

setiap

persoalan

hidup

17 42,5

%

22 55% 1 2,5

%

Positif Negatif C. Faktor

penyebab umat

kurang

menghayati

Ekaristi

SS % S % TS % N % ST

S

%

24.

Saya datang

lebih awal

saat

mengikuti

Ekaristi dan

pulang lebih

awal

sebelum

berkat dalam

perayaan

Ekaristi

21 52,5

%

17 42,5

%

2 5%

25. Saya

mengerti dan

menyadari

akan tata

cara

perayaan

Ekaristi

15 37,5

%

21 52,5

%

3 7,5

%

1 2,5

%

26. Saya senang,

nyaman,

aman bila

mengikuti

Ekaristi yang

3 7,5

%

6 15% 17 42,

5%

9 22,

5%

5 12,

5%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

61

diadakan di

lingkungan

dari pada di

Gereja

27. Saya pergi ke

gereja

dengan

terburu-buru

tanpa

persiapan

1 2,5

%

25 62,

5%

4 10

%

10 25

%

28. Saya sering

terlibat

dalam

pendalaman

iman di

lingkungan

18 45% 16 40% 3 7,5

%

3 7,5

%

Positif Negatif D. Model

Katekese

yang

diharapkan

SS % S % TS % N % ST

S

%

29. Sharing

pengalaman

hidup antar

sesama umat

membantu

umat

menemukan

makna

Ekaristi

dalam hidup

sehari-hari

8 20% 31 77,5

%

1 2,5

%

30. Katekese

umat yang

bertolak dari

pengalaman

tokoh dalam

Kitab Suci

membantu

umat untuk

menemukan

makna

Ekaristi

7 17,5

%

28 70% 3 7,5

%

2 5%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

62

1) Identitas

Jumlah rata-rata responden orang tua berusia 41 – 70 tahun sebanyak 30

orang dengan jumlah prosentase 75%.

Jumlah responden orang muda yang berusia 20 – 40 tahun sebanyak 10

orang dengan jumlah prosentase 25%.

2) Pemahaman Ekaristi

Pada variabel pemahaman Ekaristi dari tabel 2 di atas, pada item no. 1

diketahui sebanyak 40 orang dengan jumlah prosentase 100% menyatakan bahwa

sakramen Ekaristi sebagai puncak dari segala aktivitas hidup umat Katolik.

Pada item no. 2, responden sebanyak 39 responden dengan jumlah

prosentase 97,5% menyatakan bahwa sakramen sebagai sarana dan tanda keselamatan

Allah bagi umat manusia. Ada juga umat yang menyatakan negatif sebanyak 1

orang dengan jumlah prosentase 2,5%.

Pada item no. 3, responden sebanyak 38 orang dengan jumlah prosentase 95%

menyatakan sumber kekuatan orang Katolik diperoleh dari mengikuti Ekaristi. Umat

sebanyak 2 orang dengan jumlah prosentase 5% menyatakan negatif terhadap

pernyataan ini.

Pada item no. 4, responden sebanyak 38 orang dengan jumlah prosentase 95%

menyatakan bahwa Sakramen yang kita terima menyucikan hidup kita. Umat

sebanyak 2 orang dengan jumlah prosentase 5% menyatakan negatif untuk

pernyataan ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

63

Pada item no. 5, sebanyak sebanyak 22 orang dengan jumlah prosentase

55% menyatakan bahwa saya hadir dan merayakan Ekaristi sebagai kewajiban

orang Katolik saja. Responden sebanyak 18 orang dengan jumlah prosentase 45%

menyatakan negatif.

Pada item no. 6, responden sebanyak 39 orang dengan jumlah prosentase

97,5% menyatakan bahwa Ekaristi menjadi kebutuhan orang Katolik. Umat

sebanyak 1 orang dengan prosentase 2,5% menyatakan negatif.

3) Penghayatan Makna Sakramen Ekaristi

Pada tabel 2 variabel penghayatan makna Ekaristi demi pengembangan

iman, pada item no. 7, responden sebanyak 40 orang dengan jumlah prosentase

100% menyatakan bahwa mengikuti Ekaristi berarti membangun persaudaraan

sejati sebagai murid Yesus Kristus.

Pada item no. 8, responden sebanyak 39 orang dengan jumlah prosentase

97,5% menyatakan bahwa menghadiri Ekaristi membuat saya belajar berbagi

kepada siapa pun seperti Yesus. responden 1 orang dengan jumlah prosentase

2,5% menyatakan negatif.

Pada item no. 9, sebanyak 37 orang dengan jumlah prosentase 92,5%

menyatakan bahwa kekuatan yang diperoleh dari Ekaristi membuat saya semakin

berani terlibat dalam hidup menggereja dan memasyarakat. Umat sebanyak 3

orang dengan jumlah prosentase 7,5% menyatakan negatif.

Pada item no. 10, 40 orang dengan jumlah prosentase 100% menyatakan

bahwa saya semakin beriman karena adanya Ekaristi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

64

Pada item no. 11, responden sebanyak 31 orang dengan prosentase 77,5%

menyatakan bahwa saya peduli dengan KLMTD karena mendapat inspirasi dari

Ekaristi. Umat sebanyak 9 orang dengan jumlah prosentase 23,5% menyatakan

negatif.

Pada item no. 12, responden sebanyak 37 orang dengan jumlah prosentase

92,5% menyatakan bahwa salah satu cara agar iman semakin dewasa adalah

mengikuti Ekaristi. Umat sebanyak 3 orang dengan jumlah prosentase 7,5%

menyatakan negatif

Pada item no. 13, responden sebanyak 39 orang dengan jumlah prosentase

97,5% menyatakan bahwa menyambut Tubuh dan Darah Kristus membuat saya

semakin berpengharapan pada Yesus. Umat sebanyak 1 orang dengan jumlah

prosentase 2,5% menyatakan negatif.

Pada item no. 14, jumlah responden sebanyak 40 orang dengan jumlah

prosentase 100% menyatakan bahwa saya menghadiri Ekaristi berarti

mempersatukan diri dengan Allah dan sesama umat Katolik.

Pada item no. 15, responden sebanyak 36 orang dengan jumlah prosentase

90% menyatakan bahwa Allah mengundang saya untuk tinggal di dalam Dia

dengan sesering mungkin mengikuti Ekaristi. Umat sebanyak 4 orang dengan

jumlah prosentase 10% menyatakan negatif.

Pada item no. 16, responden sebanyak 38 orang dengan jumlah prosentase

95% menyatakan bahwa membantu korban merapi yang berbeda keyakinan

adalah wujud iman yang dewasa. Umat sebanyak 2 orang dengan jumlah

prosentase 5% menyatakan negatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

65

Pada item no. 17, sebanyak 28 orang dengan jumlah prosentase 70%

menyatakan bahwa saya selalu terlibat dalam kegiatan doa di lingkungan. Umat

sebanyak 12 orang dengan prosentase 30% menyatakan negatif.

Pada item no. 18, sebanyak 35 orang dengan jumlah prosentase 87,5%

menyatakan bahwa saya meluangkan waktu untuk tetangga yang sedang

mengalami musibah. Umat sebanyak 5 orang dengan jumlah prosentase 12,5%

menyatakan negatif.

Pada item no. 19, responden sebanyak 40 orang dengan prosentase 100%

menyatakan bahwa kebangkitan Yesus adalah dasar iman orang Katolik.

Pada item no. 20, responden sebanyak 37 orang dengan jumlah prosentase

92,5% menyatakan bahwa Iman para rasul menjadi dasar iman Gereja Katolik.

Umat sebanyak 3 orang dengan jumlah prosentase 7,5% menyatakan negatif.

Pada item no. 21, sebanyak 39 orang responden dengan jumlah prosentase

97,5% menyatakan bahwa iman mendorong dan membuat saya semakin peduli

dengan sesama KLMTD. Umat 1 orang dengan jumlah prosentase 2,5%

menyatakan negatif.

Pada item no. 22, sebanyak 35 orang dengan prosentase 87,5%

menyatakan bahwa Iman adalah anugerah dari Allah dan tanggapan secara bebas

dari pihak manusia. Umat sebanyak 5 orang dengan jumlah prosentase 12,5%

menyatakan negatif.

Pada item no. 23, responden sebanyak 39 orang dengan jumlah prosentase

97,5% menyatakan bahwa Iman memampukan saya menemukan Allah dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

66

setiap persoalan hidup. Umat sebanyak 1 orang dengan jumlah prosentase 2,5%

menyatakan negatif.

4) Faktor Penyebab umat mengikuti Ekaristi sebatas kewajiban dan ritus

Pada item no. 24, Responden sebanyak 38 orang dengan jumlah prosentase

95% menyatakan positif bahwa mereka dating lebih awal saat mengikuti Ekaristi

dan pulang lebih awal. Responden sebanyak 2 orang prosentase 5% menyatakan

negatif bahwa saya datang lebih awal saat mengikuti Ekaristi dan pulang lebih

awal sebelum berkat dalam perayaan Ekaristi.

Pada item no. 25, sebanyak 36 orang dengan jumlah prosentase 90%

menyatakan mengerti dan menyadari akan tata cara perayaan Ekaristi. responden

sebanyak 4 orang dengan jumlah prosentase 10% menyatakan negatif bahwa saya

mengerti dan menyadari akan tata cara perayaan Ekaristi.

Pada item no. 26, 9 orang dengan jumlah prosentase 22,5% menyatakan

positif bahwa mereka senang, nyaman, aman bila mengikuti Ekaristi yang

diadakan di lingkungan dari pada di Gereja. Responden sebanyak 31 orang

dengan jumlah prosentase 77,5% menyatakan negatif bahwa saya senang,

nyaman, aman bila mengikuti Ekaristi yang diadakan di lingkungan dari pada di

Gereja.

Pada item no. 27, responden sebanyak 1 orang dengan jumlah prosentase

2,5% menyatakan positif bahwa umat pergi ke gereja dengan terburu-buru tanpa

persiapan. Responden sebanyak 39 orang dengan jumlah prosentase 97,5%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

67

menyatakan negatif bahwa saya pergi ke gereja dengan terburu-buru tanpa

persiapan.

Pada item no. 28, responden sebanyak 6 orang dengan jumlah prosentase

15% menyatakan positif bahwa mereka jarang mengikuti kegiatan pendalaman

iman di lingkungan. Responden sebanyak 34 orang dengan jumlah prosentase

85% menyatakan negatif bahwa saya jarang terlibat dalam pendalaman iman di

lingkungan.

5) Harapan umat untuk meningkatkan penghayatan Ekaristi demi

pengembangan iman

Pada item no. 29, responden sebanyak 39 orang dengan jumlah prosentase

97,5% menyatakan positif bahwa sharing pengalaman hidup antar sesama umat

membantu mereka menemukan makna Ekaristi dalam hidup sehari-hari. Umat

sebanyak 1 orang dengan jumlah 2,5% menyatakan negatif untuk pernytaan ini.

Hal ini menunjukkan bahwa umat merasa sulit untuk menghayati makna sakramen

Ekaristi melalui katekese model SCP.

Pada item no. 30, responden sebanyak 35 orang dengan jumlah prosentase

87,5% menyatakan bahwa katekese umat yang bertolak dari pengalaman tokoh

dalam Kitab Suci membantu umat untuk menemukan makna Ekaristi. Responden

sebanyak 5 orang dengan jumlah prosentase 12,5% menyatakan negatif.

b. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dengan menyebarkan

kuesioner yang berupa angket kepada 40 responden, maka penulis akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

68

membahas hasil penelitian tiap-tiap variabel sesuai dengan data yang telah

diperoleh. Dalam pembahasan ini penulis mengelompokkan ke dalam 5 bagian

yaitu: identitas responden, pemahaman Ekaristi, penghayatan makna Ekaristi,

faktor penyebabnya, harapan umat untuk meningkatkan penghayatan Ekaristi

demi pengembangan iman.

1. Identitas Responden

Dari hasil penelitian pada tabel 1 dapat diketahui identitas responden yaitu

40 orang yang diambil dari 40 KK (Kepala Keluarga) dimana setiap KK diambil

satu orang untuk dijadikan sampel penelitian. Jumlah responden 40 orang ini

terdiri dari bapak dan ibu. Dari tabel 1 dapat dilihat jumlah bapak sebanyak 23

orang dengan jumlah prosentase 57,5% sedangkan untuk ibu sebanyak 17 orang

dengan jumlah prosentase 42,5%. Dengan mengambil 40 KK sebagai responden

dapat mewakili jumlah keseluruhan KK umat Lingkungan St. Antonius Joton

yakni 77 KK.

Pada tabel 1 juga dapat diketahui bahwa responden rata-rata berusia 41 –

70 tahun sebanyak 30 orang dengan jumlah prosentase 75%. Dengan usia ini

tentunya mereka sudah cukup memiliki pengalaman dalam memahami serta

menghayati Ekaristi. Pada usia 41 – 70 merupakan usia dewasa dan pada usia ini

kemampuan untuk merefleksikan pengalaman hidup lebih mudah. Sedangkan usia

muda di bawah 40 sebanyak 10 orang. Pada usia ini kemampuan merefleksi masih

kurang dihayati karena mereka masih membutuhkan banyak pengalaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

69

2. Pemahaman Sakramen Ekaristi

Berdasarkan tabel 2 di atas, diperoleh gambaran yang berkaitan dengan

pemahaman responden akan Ekaristi.

Pada tabel 2, item no. 1, responden sebanyak 40 orang dengan jumlah

prosentase 100% menyatakan bahwa sakramen Ekaristi sebagai puncak dari

segala aktivitas hidup umat Katolik. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sakramen

Ekaristi memang menjadi puncak dari segala aktivitas hidup umat Katolik.

Ekaristi menjadi sasaran utama umat untuk mencapai kepenuhan hidup Kristiani.

Ekaristi sebagai puncak hidup Kristiani merupakan ajaran Bapa Gereja dalam

Konsili Vatikan II (LG, 11). Melalui Ekaristi umat diajak untuk menemukan

Allah di dalam hidup sehari-hari dengan caranya sendiri. Dengan demikian umat

memperoleh kekuatan yang mengagumkan yang memampukan mereka untuk

tetap bersatu satu dengan yang lain.

Pada item no. 2, sebanyak 39 responden dengan jumlah prosentase 97,5%

menyatakan bahwa sakramen sebagai sarana dan tanda keselamatan Allah bagi

umat manusia. Sakramen merupakan sarana dan tanda keselamatan Allah yang

terwujud di dalam Gereja. Dalam hal ini Gereja dipercaya oleh Allah untuk

mengambil bagian di dalam misi keselamatan Allah bagi umat-Nya di masa kini.

Pada zaman sekarang ini keselamatan sungguh dibutuhkan oleh umat manusia.

Seperti yang kita ketahui bersama perkembangan zaman yang begitu cepat

mengakibatkan manusia masuk dalam godaan-godaan iman. Godaan-godaan pada

zaman sekarang sangat menjatuhkan iman manusia apabila tidak disikapi dengan

nilai positif. Untuk itulah keselamatan sungguh penting demi kesatuan antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

70

manusia dengan manusia dan dengan Allah. Ada juga umat yang menyatakan

negatif sebanyak 1 orang dengan jumlah prosentase 2,5%, hal ini menunjukkan

bahwa umat kurang memahami akan sakramen Ekaristi dan ini menjadi hambatan

bagi umat untuk menemukan Tuhan.

Pada item no. 3, sebanyak 38 orang dengan jumlah prosentase 95%

menyatakan bahwa sumber kekuatan orang Katolik diperoleh dari mengikuti

Ekaristi. Ekaristi merupakan tempat dimana umat Katolik menimba kekuatan

rohani. Kekuatan yang diperoleh dari Ekaristi memampukan umat untuk bangkit

dari kondisi lelah, lesu dan berbeban berat. Ekaristi bermanfaat memperkuat iman

umat yang sedang menghadapi berbagai permasalahan hidup. Umat sebanyak 2

orang dengan jumlah prosentase 5% menyatakan negatif terhadap pernyataan ini.

Hal ini menunjukkan bahwa umat kurang memahami atau menyadari sumber

kekuatan orang Katolik melalui Ekaristi.

Pada item no. 4, sebanyak 38 orang dengan jumlah prosentase 95%

menyatakan bahwa sakramen yang kita terima menyucikan hidup mereka.

Sakramen yang ada dalam Gereja dan yang kita rayakan merupakan sarana untuk

memperoleh keselamatan dari Allah. Selain itu juga sakramen menjadi salah satu

pemersatu antara manusia dengan Allah. Umat yang menerima sakramen

disucikan seluruh hidupnya menjadi milik Allah seutuh-Nya. Umat sebanyak 2

orang dengan jumlah prosentase 5% menyatakan negatif untuk pernyataan ini. Hal

ini menunjukkan bahwa umat belum menyadari bahwa sakramen yang mereka

terima menyucikan hidupnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

71

Pada item no. 5, responden sebanyak 22 orang dengan jumlah prosentase

55% menyatakan bahwa mereka hadir dan merayakan Ekaristi sebagai kewajiban

orang Katolik saja. Ekaristi memang merupakan kewajiban bagi orang Katolik

untuk merayakannya. Tetapi apabila Ekaristi dipahami sebatas kewajiban saja,

maka Ekaristi hanyalah suatu rutinitas atau kegiatan ritual keagamaan.

Pemahaman seperti ini adalah pemahaman yang keliru dan mengakibatkan

tumpulnya iman umat. Ekaristi tidak hanya sebagai kewajiban orang Katolik tapi

Ekaristi merupakan pintu masuk menuju suatu kebahagiaan bersama Allah.

Responden sebanyak 18 orang dengan jumlah prosentase 45% menyatakan negatif

bahwa mereka hadir dan merayakan Ekaristi sebagai kewajiban orang Katolik

saja. Data ini menunjukkan bahwa umat dalam memahami Ekaristi tidak hanya

sebatas kewajiban tetapi mereka sudah melangkah ke tahap penghayatan. Hal ini

sungguh baik karena umat mampu menghayati Ekaristi, ini juga menjadi harapan

dari Gereja. Gereja mengharapkan umat mampu mencapai pada suatu kedamaian,

kebahagiaan bersama Allah. Untuk itu umat diharapkan tidak hanya memahami

Ekaristi sebagai kewajiban, tetapi memahami Ekaristi lebih mendalam sampai

pada lubuk hatinya sehingga sampai pada kesejahteraan dalam hidup.

Pada item no. 6, responden sebanyak 39 orang dengan jumlah prosentase

97,5% menyatakan bahwa Ekaristi menjadi kebutuhan orang Katolik. Ekaristi

menjadi suatu kebutuhan merupakan suatu hal yang mendalam bagi orang katolik.

Ekaristi menjadi bagian dari hidup umat Katolik, bagian yang tidak terpisahkan.

Ekaristi menjadi daya yang menyegarkan hati dikala sedang gundah atau gelisah.

Umat yang sudah melekat dengan Ekaristi akan merasakan bahwa dirinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

72

membutuhkan Ekaristi dan apabila ia belum mengikuti Ekaristi merasakan ada

yang kurang dari dirinya. Umat sebanyak 1 orang dengan prosentase 2,5%

menyatakan negatif, hal ini menunjukkan bahwa umat belum mencapai suatu

kebutuhan dari Ekaristi.

3. Penghayatan Makna Sakramen Ekaristi

Pada item no. 7, responden sebanyak 40 orang dengan jumlah prosentase

100% menyatakan bahwa mereka mengikuti Ekaristi berarti membangun

persaudaraan sejati sebagai murid Yesus Kristus. Ekaristi yang dirayakan serta

disambut oleh umat menciptakan suatu persaudaraan sejati. Ekaristi sungguh

mempersatukan umat-Nya menjadi satu saudara dalam keluarga besar.

Terciptanya persaudaraan sejati dalam Ekaristi membuat umat dituntut untuk

belajar menciptakan rasa persaudaraan sejati di tengah dunia.

Pada item no. 8, responden sebanyak 39 orang dengan jumlah prosentase

97,5% menyatakan setuju bahwa menghadiri Ekaristi membuat mereka belajar

berbagi kepada siapa pun. Berbagai merupakan ajaran Yesus sendiri seperti yang

dikatakan dalam Yoh 6:9 yang berbunyi “Di sini ada seorang anak, yang

mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang

sebanyak ini?”. Kutipan ayat ini sungguh menjadi inspirasi bersama untuk

menyadarkan diri bahwa betapa pentingnya berbagi kepada sesama. Hal ini

menjadi sikap iman yang harus dihidupi dalam diri umat. Kita hidup di dunia

tidaklah sendiri melainkan saling membutuhkan, untuk itu berbagi kepada sesama

berarti peduli dengan orang lain. Sedangkan responden 1 orang dengan jumlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

73

prosentase 2,5% menyatakan negatif untuk pernyataan ini. Hal ini menunjukkan

bahwa umat belum memahami akan makna Ekaristi sebagai tempat belajar

berbagi. Padahal Yesus sudah mengajarkan kepada umatnya untuk berbagi seperti

apa yang telah Ia lakukan pada perjamuan terakhir-Nya.

Pada item no. 9, sebanyak 37 orang dengan jumlah prosentase 92,5%

menyatakan setuju bahwa kekuatan yang diperoleh dari Ekaristi membuat mereka

semakin berani terlibat dalam hidup menggereja dan memasyarakat. Keterlibatan

menjadi suatu bentuk perwujudan iman yang harus dihayati oleh semua umat

beriman. Hal ini merupakan kesadaran diri untuk berpartisipasi dan menyatu

dengan lingkungan hidup demi terciptanya rasa persaudaran sejati di tengah dunia.

Gereja juga sangat menganjurkan pada umat untuk terlibat. Keterlibatan kita

dalam kegiatan bersama menjadi tahap perkembangan iman mereka yang dewasa.

Umat sebanyak 3 orang dengan jumlah prosentase 7,5% menyatakan negatif untuk

pernyataan ini. Hal ini menunjukkan bahwa umat belum menyadari bahwa melalui

Ekaristi memberikan keberanian kepada mereka untuk terlibat menggereja dan

memasyarakat.

Pada item no. 10, 40 orang dengan jumlah prosentase 100% menyatakan

bahwa mereka semakin beriman karena adanya Ekaristi. Ekaristi mempunyai daya

kekuatan yang luar biasa. Umat yang sudah masuk dan bersatu dengan Ekaristi

akan merasakan daya ikat yang erat untuk selalu mengikuti Ekaristi. Hal ini

merupakan suatu perintah Yesus untuk selalu merayakan Ekaristi, seperti dalam

Kitab Suci Luk 22:19 yang berbunyi “Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur,

memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: “Inilah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

74

tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan

Aku”. Daya yang berasal dari Ekaristi memperkuat iman umat untuk tetap setia

mengikuti ajaran yang benar dari Allah.

Pada item no. 11, responden sebanyak 31 orang dengan prosentase 77,5%

menyatakan bahwa mereka peduli dengan KLMTD karena mendapat inspirasi dari

Ekaristi. Ekaristi yang kita rayakan bersama memberikan daya untuk peduli

terhadap orang lain. Peduli terhadap KLMTD berarti peduli dengan ciptaan Tuhan

yang mengalami ketidakadilan yang dilakukan oleh manusia yang tidak

bertanggung jawab. Pada zaman sekarang ini banyak sekali ketidakadilan yang

dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kuasa terhadap kaum kecil. Misalkan

saja tindakan korupsi yang dilakukan oleh petinggi-petinggi negara yang

mengakibatkan kesengsaraan bagi kaum kecil. Untuk itulah daya Ekaristi

memberikan dorongan bagi umat untuk lebih jujur dan peduli terhadap mereka

yang kecil. Umat sebanyak 9 orang dengan jumlah prosentase 23,5% menyatakan

negatif untuk pernyataan ini. Hal ini menunjukkan bahwa umat belum mampu

menemukan makna Ekaristi, Ekaristi memberikan inspirasi bagi umat-Nya untuk

peduli dengan sesama.

Pada item no. 12, responden sebanyak 37 orang dengan jumlah prosentase

92,5% menyatakan bahwa salah satu cara agar iman semakin dewasa adalah

mengikuti Ekaristi. Ekaristi memberikan dorongan pada umat untuk bersikap

dewasa terutama dalam hal iman. Umat di dalam merayakan Ekaristi diharapkan

kesadarannya untuk terlibat ambil bagian dari Tubuh dan Darah Kristus.

Keterlibatan umat dalam Ekaristi menunjukkan bahwa iman mereka bertumbuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

75

secara dewasa. Hal ini terlihat dari kesadaran diri umat untuk terlibat ambil bagian

dari Ekaristi. Umat sebanyak 3 orang dengan jumlah prosentase 7,5% menyatakan

negatif untuk pernyataan ini. Hal ini menunjukkan bahwa umat belum menyadari

untuk menjadi dewasa dalam iman salah satunya adalah mengikuti Ekaristi.

Pada item no. 13, responden sebanyak 39 orang dengan jumlah prosentase

97,5% menyatakan sangat setuju bahwa menyambut Tubuh dan Darah Kristus

membuat saya semakin berpengharapan pada Yesus. Umat menyambut Tubuh dan

Darah Kristus menunjukkan bahwa mereka percaya dan yakin bahwa Yesuslah

sang juru selamat. Umat percaya dan yakin bahwa Yesus akan selalu hadir di

tengah-tengah mereka. Yesus menjadi suatu kerinduan umat untuk berkumpul dan

merayakan Ekaristi. Umat sebanyak 1 orang dengan jumlah prosentase 2,5%

menyatakan negatif untuk pernyataan ini. Hal ini menunjukkan umat tidak

merasakan bahwa menyambut Tubuh dan Darah Kristus mendorongnya untuk

semakin berpengharapan.

Pada item no. 14, jumlah responden sebanyak 40 orang dengan jumlah

prosentase 100% menyatakan bahwa mereka menghadiri Ekaristi berarti

mempersatukan diri dengan Allah dan sesama umat Katolik. Umat yang

menghadiri Ekaristi berarti dirinya bersedia untuk bersatu dengan Allah serta mau

bersatu dengan sesamanya. Umat yang hadir di dalam Ekaristi sangatlah

bermacam-macam, entah itu orang berada, entah itu orang tidak mampu, tetapi

dalam Ekaristi umat yang bermacam-macam ini dipersatukan oleh Allah menjadi

satu saudara. Allah memandang mereka sama dan tidak pilih kasih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

76

Pada item no. 15, responden sebanyak 36 orang dengan jumlah prosentase

90% menyatakan bahwa Allah mengundang mereka untuk tinggal di dalam Dia

dengan sesering mungkin mengikuti Ekaristi. Dari data ini terlihat bahwa umat

menyadari akan Allah yang mengundang mereka untuk tinggal bersama-Nya.

Allah menawarkan kepada umat-Nya untuk duduk bersama dalam kemuliaan-

Nya. Hal ini menjadi bukti bahwa Allah sungguh peduli dengan umat-Nya. Allah

sungguh mengasihi umat-Nya seperti seorang ayah yang mengasihi anaknya.

Umat sebanyak 4 orang dengan jumlah prosentase 10% menyatakan negatif untuk

pernyataan ini. Hal ini menunjukkan bahwa umat belum mencapai suatu

penghayatan yang membawanya kepada Allah.

Pada item no. 16, responden sebanyak 38 orang dengan jumlah prosentase

95% menyatakan bahwa mereka membantu korban merapi yang berbeda

keyakinan adalah wujud iman yang dewasa. Umat di dalam memupuk iman yang

dewasa tidaklah hanya secara interen saja tetapi hendaknya secara eksteren. Umat

dapat mencapai iman yang dewasa apabila mereka mampu keluar dari dirinya dan

mampu melakukan hal yang baik bagi orang lain. Hal ini juga menjadi salah satu

perwujudan dari Ekaristi yang nyata di tengah dunia. Umat sebanyak 2 orang

dengan jumlah prosentase 5% menyatakan negatif untuk pernyataan ini. Hal ini

menunjukkan bahwa umat kurang menghayati imannya sehingga perwujudan

iman yang dewasa terhambat.

Pada item no. 17, sebanyak 28 orang dengan jumlah prosentase 70%

menyatakan setuju bahwa mereka selalu terlibat dalam kegiatan doa di

lingkungan. Data ini menunjukkan bahwa umat sadar untuk terlibat dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

77

kegiatan doa yang diadakan di lingkungan. Keterlibatan mereka merupakan wujud

solidaritas diri dengan sesama maupun dengan Allah. Umat melalui doa

lingkungan memampukan mereka untuk menemukan Allah dalam kehidupan

sehari-hari. Allah selalu hadir dan mendampingi umat-Nya di manapun mereka

berada. Umat sebanyak 12 orang dengan jumlah prosentase 30% menyatakan

negatif untuk pernyataan ini. Hal ini menunjukkan bahwa umat kurang menyadari

bahwa melalui doa mampukan mereka untuk menghayati makna sakramen

Ekaristi. Doa merupakan sarana untuk berkomunikasi kepada Tuhan dan meminta

segala sesuatunya pada-Nya demi menemukan petunjuk kebenaran dari Allah.

Pada item no. 18, sebanyak 35 orang dengan jumlah prosentase 87,5%

menyatakan setuju bahwa mereka meluangkan waktu untuk tetangga yang sedang

mengalami musibah. Umat di dalam menjalankan hidup di dunia tidak dapat

berjalan sendiri tanpa bantuan orang lain. Umat yang meluangkan waktu demi

kepentingan orang lain merupakan wujud kepedulian mereka. Umat yang

bertindak demikian merupakan suatu bentuk perhatian dan memberikan motivasi

hidup bagi orang lain untuk mendapatkan kebahagian dari sesama. Umat sebanyak

5 orang dengan jumlah prosentase 12,5% menyatakan negatif untuk pernyataan

ini. Hal ini menunjukkan bahwa umat kurang terlibat dalam kegitan di lingkungan

dan ini menjadi suatu kendala bagi umat untuk menghayati makna sakramen

Ekaristi.

Pada item no. 19, responden sebanyak 40 orang dengan jumlah prosentase

100% yang menyatakan bahwa kebangkitan Yesus adalah dasar iman orang

Katolik. Kebangkitan Yesus merupakan suatu pemenuhan akan janji Allah kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

78

umat-Nya, yakni keselamatan dan jaminan keselamatan hidup abadi. Melalui

kebangkitan Yesus umat memperoleh kedamain dalam hidup dan kesatun kembali

dengan Allah. Yesus merupakan dasar iman yang utama dan menjadi ujung

tombak menuju kepada kemuliaan bersama Allah. Umat tidak akan mampu

mencapai kemulian bersama Allah apabila meragukan keyakinannya akan

kebangkitan Yesus sang pembawa damai.

Pada item no. 20, responden sebanyak 37 orang dengan jumlah prosentase

92,5% yang menyatakan bahwa iman para rasul menjadi dasar iman Gereja

Katolik. Iman para rasul merupakan dasar iman Gereja Katolik. Para rasul di sini

adalah dua belas murid Yesus. Gereja ada, berkembang, dan berdiri berkat misi

pewartaan para murid yang ingin menyebarluaskan karya keselamatan yang telah

terlaksana dalam diri Yesus. Untuk itu iman para rasul menjadi dasar iman Gereja

Katolik dalam mewartakan kebenaran yang telah dibawa oleh Yesus dan

dibagikan kepada seluruh bangsa di dunia. Umat sebanyak 3 orang dengan jumlah

prosentase 7,5% menyatakan negatif untuk pernyataan ini. Hal ini menunjukkan

bahwa umat kurang menghayati akan imannya dan ini menjadi kendala bagi

mereka.

Pada item no. 21, sebanyak 39 orang responden dengan jumlah prosentase

97,5% menyatakan bahwa iman mendorong dan membuat mereka semakin peduli

dengan sesama yang KLMTD. Data ini menunjukkan bahwa umat memiliki rasa

kepekaan, kepedulian terhadap sesama karena dorongan imannya. Iman yang

dimiliki umat merupakan kekuatan yang luar biasa. Iman yang dimilikinya

memampukan mereka untuk memperoleh keselamatan serta menuntun mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

79

untuk menemukan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Umat 1 orang dengan

jumlah prosentase 2,5% menyatakan negatif untuk pernyataan ini. Hal ini

menunjukkan bahwa umat peduli dengan KLMTD bukan dorongan dari iman.

Kemungkinan umat ini peduli karena merasa kasihan.

Pada item no. 22, sebanyak 35 orang dengan prosentase 87,5%

menyatakan setuju bahwa iman adalah anugerah dari Allah dan tanggapan secara

bebas dari pihak manusia. Data ini menunjukkan bahwa umat mampu menghayati

imannya. Iman merupakan anugerah yang diberikan oleh Allah secara cuma-

cuma. Selain itu umat juga diberikan suatu kebebasan di dalam menyikapi

pemberian Allah. Iman yang diberikan oleh Allah sungguh memiliki daya yang

luar biasa, walaupun iman yang diberikan-Nya kecil tapi daya yang

dikeluarkannya sangat besar. Hal ini sangat nampak dalam Mat. 17:20 yang

berbunyi:

Ia berkata kepada mereka: Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku

berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman

sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari

tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang

mustahil bagimu.

Umat sebanyak 5 orang dengan jumlah prosentase 12,5% menyatakan negatif untuk

pernyataan ini. Hal ini menunjukkan bahwa umat kurang menyetujui bahwa iman itu

anugerah dari Allah dan tanggapan bebas dari dirinya. Umat yang kurang setuju

dengan pernyataan ini mengakibatkan mereka sulit untuk menghayati nilai-nilai

Kristiani dan bahkan menghayati Ekaristi pun juga akan sulit.

Pada item no. 23, responden sebanyak 39 orang dengan jumlah prosentase

97,5% menyatakan bahwa iman memampukan mereka menemukan Allah dalam

setiap persoalan hidup. Umat dalam menjalani peziarahan hidup di dunia tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

80

lepas dari persoalan. Umat akan mengalami berbagai cobaan iman yang

mengincar hidup sehari-hari mereka. Akan tetapi persoalan-persoalan hidup yang

dihadapi umat merupakan sarana untuk menyadarkan umat-Nya bahwa Allah

selalu berkarya. Allah selalu terlibat dalam seluruh kegiatan manusia baik dalam

perkara besar maupun kecil. Adapun umat sebanyak 1 orang dengan jumlah

prosentase 2,5% menyatakan negatif untuk pernyataan ini. Hal ini menunjukkan

bahwa umat kurang menghayati imannya untuk menemukan Allah dalam

kehidupnya.

4. Faktor Penyebab

Pada item no. 24, responden sebanyak 38 orang dengan jumlah prosentase

95% menyatakan positif bahwa mereka datang terlambat saat mengikuti Ekaristi

dan pulang lebih awal sebelum berkat dalam perayaan Ekaristi. Dari data ini,

terlihat sebagian besar umat rajin dan tepat waktu dalam mengikuti Ekaristi. Umat

yang setia mengikuti Ekaristi dari awal sampai berkat penutup menunjukkan

keseriusannya dalam menghayati Ekaristi. Ekaristi sungguh berdaya guna jika

umat serius dalam penghayatannya. Adapun responden sebanyak 2 orang dengan

prosentase 5% menyatakan negatif bahwa mereka terlambat datang saat mengikuti

Ekaristi dan pulang lebih awal. Hal ini menunjukkan bahwa umat yang seperti ini

akan mengalami kesulitan dalam menghayati makna sakramen Ekaristi.

Pada item no. 25, responden sebanyak 36 orang dengan jumlah prosentase

90% menyatakan positif bahwa mereka mengerti dan menyadari akan tata cara

perayaan Ekaristi. Dari data ini, terlihat umat yang memahami tata cara perayaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

81

Ekaristi tergolong banyak. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian umat tahu akan

tata cara Ekaristi dan ini menjadikan umat dapat menghayati Ekaristi. Adapun

responden sebanyak 4 orang dengan jumlah prosentase 10% menyatakan negatif

bahwa mereka mengerti dan menyadari akan tata cara perayaan Ekaristi. Hal ini

menunjukkan bahwa umat kesulitan menghayati makna Ekaristi karena

disebabkan ketidaktahuan dan kesadaran akan tata cara perayaan Ekaristi. Umat

yang kurang tahu tata cara Ekaristi kemungkinan besar dalam mengikuti Ekaristi

hanya sebatas hadir dan ikut merayakan saja tanpa memahami untuk apa mereka

hadir dalam perayaan Ekaristi.

Pada item no. 26, responden sebanyak 9 orang dengan jumlah prosentase

22,5% menyatakan positif bahwa mereka senang, nyaman, aman bila mengikuti

Ekaristi yang diadakan di lingkungan dari pada di Gereja. Hal ini menunjukkan

bahwa umat akan lebih mudah menghayati makna sakramen Ekaristi apabila

diadakan di lingkungan. Kemungkinan besar umat lebih merasa mengena jika

Ekaristi diadakan dalam sekala kecil. Keheningan dan ketenangan kemungkinan

dapat mereka rasakan. Adapun responden sebanyak 31 orang dengan jumlah

prosentase 77,5% menyatakan negatif bahwa mereka senang, nyaman, aman bila

mengikuti Ekaristi yang diadakan di lingkungan dari pada di Gereja. Dari data ini,

menunjukkan bahwa mereka lebih senang, nyaman, dan aman mengikuti Ekaristi

di Gereja.

Pada item no. 27, responden sebanyak 1 orang dengan jumlah prosentase

2,5% menyatakan positif bahwa umat pergi ke gereja dengan terburu-buru tanpa

persiapan. Hal ini menunjukkan bahwa umat mengalami kesulitan menghayati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

82

makna Ekaristi disebabkan kurang persiapan diri dalam mengikuti kebaktian di

Gereja. Adapun responden sebanyak 39 orang dengan jumlah prosentase 97,5%

menyatakan negatif bahwa mereka pergi ke Gereja dengan terburu-buru tanpa

persiapan. Data yang diperoleh ini menunjukkan bahwa umat sebagian besar

melakukan persiapan sebelum berangkat ke Gereja untuk mengikuti perayaan

Ekaristi. Kita sebagai umat beriman memang sudah sepantasnya untuk melakukan

persiapan diri sebelum berangkat ke Gereja. Persiapan yang paling pokok adalah

persiapan hati, hati kita hendaklah tertata dengan baik. Apabila kita pergi ke

Gereja dengan hati yang tidak tertata akan mengakibatkan sulitnya untuk

merasakan kehadiran Tuhan, bahkan untuk menghayati Ekaristi pun tidak

mengena dalam hati.

Pada item no. 28, responden sebanyak 34 orang dengan jumlah prosentase

85% menyatakan positif bahwa mereka sering terlibat dalam pendalaman iman di

lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa mereka cukup banyak yang terlibat

dalam pendalaman iman. Tetapi penulis juga memiliki pendapat atau kecurigaan

kepada umat, mereka datang ke pendalaman iman benar-benar pendalaman atau

hanya sekedar datang dan menjadi pendengar saja. Pada hal pendalaman iman

amatlah penting bagi umat beriman, karena memampukan mereka untuk menggali

makna dari sakramen Ekaristi dan juga nilai-nilai Kristiani. Jadi sangat

disayangkan apabila umat kurang terlibat dan serius dalam pendalaman iman.

Adapun responden sebanyak 6 orang dengan jumlah prosentase 15% menyatakan

negatif bahwa mereka sering mengikuti kegiatan pendalaman iman di lingkungan.

Hal ini mengakibatkan umat kesulitan untuk menghayati Ekaristi. Umat melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

83

pendalaman iman memampukan mereka untuk menemukan hal baru dalam hidup

mereka. Data yang diperoleh ini menunjukkan bahwa ada umat yang kurang

terlibat dalam pendalaman iman di lingkungan. Hal ini cukup memprihatinkan,

karena kesadaran mereka untuk terlibat masih kurang dan perlu ditingkatkan. Pada

hal Gereja sudah mengajak umatnya untuk selalu hidup terlibat demi menemukan

Allah dalam kehidupan sehari-hari.

5. Harapan umat untuk meningkatkan penghayatan Ekaristi demi

pengembangan iman

Pada item no. 29, responden sebanyak 39 orang dengan jumlah prosentase

97,5% menyatakan setuju bahwa sharing pengalaman hidup antar sesama umat

membantu mereka menemukan makna Ekaristi dalam hidup sehari-hari. Data ini

menunjukkan bahwa sebagian besar umat merasa terbantu bila menggali makna

Ekaristi melalui sharing pengalaman hidup. Sharing pengalaman hidup atau lebih

dikenal dengan Shared Christian Praxis (SCP) merupakan salah satu model

katekese yang berpusat pada pengalaman iman umat yang kemudian diolah

melalui terang Injil. Berbagi pengalaman merupakan salah satu cara

menumbuhkan iman yang dewasa dan kuat. Pengalaman iman merupakan

pengalaman yang sangat berharga yang dapat meneguhkan umat yang satu dengan

lainnya. Katekese dengan model sharing pengalaman hidup memang dirasa dapat

membantu di dalam penghayatan Ekaristi. Umat sebanyak 1 orang dengan jumlah

2,5% menyatakan negatif untuk pernyataan ini. Hal ini menunjukkan bahwa umat

merasa sulit untuk menghayati makna sakramen Ekaristi melalui katekese model

SCP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

84

Pada item no. 30, responden sebanyak 35 orang dengan jumlah prosentase

87,5% menyatakan bahwa katekese umat yang bertolak dari pengalaman tokoh

dalam Kitab Suci membantu umat untuk menemukan makna Ekaristi. Data ini

menunjukkan bahwa sebagian umat terbantu untuk menemukan makna sakramen

Ekaristi melalui katekese umat yang bertolak dari pengalaman tokoh dalam Kitab

Suci. Jumlah umat yang memilih katekese ini lebih sedikit dibandingkan dengan

jumlah umat yang memilih katekese model SCP. Umat lebih banyak memilih

katekese model SCP kemungkinan dikarenakan katekese yang bertolak dari

pengalaman tokoh dalam Kitab Suci kurang efektif, walaupun bisa kemungkinan

hanyak kecil pengaruhnya dalam menemukan makna sakramen Ekaristi. Umat

melalui katekese ini pastinya merasa kesulitan apabila harus memahami atau

menafsir Kitab Suci hal ini disebabkan karena tidak semua umat dapat

menafsirkannya. Adapun responden sebanyak 5 orang dengan jumlah prosentase

12,5% menyatakan negatif untuk pernyataan ini. Hal ini menunjukkan bahwa

umat yang memilih katekese ini kurang terbantu dalam menemukan dan

menghayati makna sakramen Ekaristi.

3. Refleksi

Setelah membahas hasil penelitian penulis menggaris bawahi hal yang

penting dari setiap subvariabel yakni dari pemahaman sakramen Ekaristi,

penghayatan makna sakramen Ekaristi, faktor penyebabnya:

Pemahaman sakramen Ekaristi sebagai puncak dari segala aktivitas hidup

umat Katolik. Hal ini sangat penting dan harus disadari, karena melalui Ekaristi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

85

umat mencapai suatu hal yang paling atas atau kemuliaan bersama Allah dan

mereka memperoleh kepenuhan hidup bersama-Nya di akhir zaman. Selain itu

melaui Ekaristi umat merayakan sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus Kristus.

Umat melalui Ekaristi dapat mempersembahkan diri untuk bersatu dengan Allah

dan sesama selain itu umat dapat berdoa, mengucapan syukur atas segala

pemberian-Nya yang dapat dinikmati.

Penghayatan sakramen Ekaristi sangat penting bagi umat terutama

kesatuan dengan Allah serta sesama dalam menjalani hidup sehari-hari. Umat

melalui kesatuan dalam sakramen Ekaristi dapat menemukan nilai-nilai hidup

yang dapat membawa mereka pada persaudaraan, kesejahteraan, kedamaian, serta

kebahagiaan bersama dan juga dapat membawa mereka pada kehidupan di dalam

kerajaan Allah. Umat juga dapat belajar dari nilai-nilai kehidupan yang ada dalam

sakramen Ekaristi sehingga memampukan mereka untuk menerapkan nilai

tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Umat yang jarang terlibat dalam pendalaman iman di lingkungan dapat

menjadi faktor penyebab sulitnya menghayati makna sakramen Ekaristi. Hal ini

menjadi penting karena pedalaman iman merupakan jalan atau sarana bagi umat

untuk menyelami misteri-misteri karya Allah dan menemukan jalan kebenaran-

Nya. Pendalaman iman merupakan hal penting di dalam menghayati makna

sakramen Ekaristi. Di dalam pendalaman iman pengalaman-pengalaman iman

diteguhkan dengan sabda Tuhan yang kemudian menjadi kekuatan umat beriman

untuk menghayati makna sakramen Ekaristi. Untuk itu apabila umat jarang terlibat

di dalamnya maka umat kurang peka akan lingkungan sekitar, kurang tanggap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

86

akan kehadiran Tuhan, imannya tidak berkembang dan segala sesuatu yang

berkaitan dengan keagamaan hanya sebatas melaksanakan kewajiban dan ritus

saja.

Penulis setelah melihat hasil penelitian, responden kebanyakan condong

memilih jawaban-jawaban yang positif untuk setiap item dalam angket. Hal ini

membuat penulis berfikir kembali atas hasil penelitian yang telah diperoleh.

Penulis curiga akan hal ini, apakah responden itu memilih berdasarkan hatinya

atau responden memilih berdasarkan pikiran mereka. Tetapi hasil penelitian ini

sudah menunjukkan gambaran umat Lingkungan Santo Antonius Joton di dalam

menghayati makna sakramen Ekaristi. Umat di dalam menghayati makna

sakramen Ekaristi terlihat sebagian dapat mewujudkannya yakni dengan terlibat

dalam kegiatan lingkungan doa, misa lingkungan, menjenguk orang sakit tetapi

ada juga umat yang kurang peka untuk terlibat dalam kegiatan lingkungan. Untuk

itu umat lingkungan Santo Antonius Joton harus lebih meningkatkan

penghayatannya akan makna sakramen Ekaristi demi mencapai kehidupan

bersama yang tentram, damai, sejahtera, kekeluargaan, dan bahagia dalam

kehidupan sehari-hari. Umat melalui penghayatannya akan makna sakramen

Ekaristi memperoleh rahmat keselamatan Allah yang sungguh menyejukkan hati

dan membangkitkan mereka dari belenggu dosa yang selalu mengincarnya dalam

kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

87

4. Kesimpulan Penelitian

Melihat data yang telah terkumpul, umat Lingkungan Santo Antonius

Joton cukup memahami sakramen Ekaristi. Hal ini terlihat dari pilihan jawaban

pada tiap item pada pernyataan variabel pemahaman Ekaristi kebanyakan mereka

memilih jawaban-jawaban yang positif pada tiap item yang tersedia. Umat cukup

memahami Ekaristi sebagai puncak hidup umat beriman Katolik. Ekaristi sebagai

puncak hidup beriman menunjukkan bahwa Ekaristi menjadi tempat untuk

merayakan dan mengungkapkan iman akan Yesus Kristus yang telah

menyelamatkan umat-Nya dari kuasa dosa. Melalui Ekaristi, umat merayakan

sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus Kristus yang dikenal dalam perayaan

paskah umat. Umat juga memahami Ekaristi sebagai kewajiban serta kebutuhan.

Ekaristi memang merupakan suatu kewajiban bagi umat beriman Katolik untuk

merayakannya. Tetapi apabila Ekaristi dipahami sebagai kewajiban saja maka hal

ini menjadi pemahaman yang keliru, umat akan menjalankannya hanya sebatas

ritual keagamaan dan Ekaristi tidak akan berdayaguna bagi mereka. Kemudian

apabila Ekaristi dipahami dengan benar maka umat dapat merasakan bahwa

dirinya membutuhkan Ekaristi, tanpa Ekaristi umat merasakan ada yang kurang

dari dirinya. Apabila umat sudah merasa butuh dengan Ekaristi maka umat

merasakan dirinya merindukan Ekaristi. Dengan demikian umat mencapai suatu

kehidupan yang membahagiakan bersama Allah. Melihat data yang telah

diperoleh memang ada beberapa umat yang mengikuti Ekaristi hanya sebatas

kewajiban saja yakni 22 orang dengan prosentase 55%. Hal ini menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

88

bahwa mereka belumlah memahami Ekaristi secara benar. Untuk itu umat harus

meningkatkan pemahamanya akan makna sakramen Ekaristi.

Sebagian besar umat lingkungan Santo Antonius Joton Paroki Santo Yusuf

Pekerja Gondangwinangun Klaten telah menghayati makna sakramen Ekaristi

demi pengembangan iman mereka. Hal ini terlihat dari respon positif yang

diberikan oleh responden pada variabel penghayatan makna sakramen Ekaristi.

Umat mampu memahami pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan makna

Ekaristi. Ekaristi sungguh memberikan daya guna bagi umat. Ekaristi dapat

berdaya guna apabila umat sungguh-sungguh menghayatinya dalam kehidupan

sehari-hari. Tetapi respon positif yang telah diberikan haruslah tetap diwujudkan

walaupun responnya berasal dari hasil pikiran dan bukan berasal dari hati mereka.

Umat harus lebih meningkatkan penghayatan mereka akan makna sakramen

Ekaristi apabila umat sungguh mengharapkan kehidupan yang damai, aman,

nyaman, relasi penuh persaudaraan dalam hidup sehari-hari.

Umat yang jarang terlibat di dalam kegiatan-kegiatan Gereja dapat

menjadi faktor penyebab kurangnya menghayati makna sakramen Ekaristi. Selain

itu juga pemahaman umat yang minimalis terhadap sakramen Ekaristi dapat

menjadi faktor penyebabnya. Umat yang jarang terlibat dalam kegiatan pastinya

sulit untuk menemukan makna sakramen Ekaristi. Umat juga kurang peka,

tanggap terhadap keadaan lingkungan sekitarnya bahkan tidak dapat merasakan

Tuhan yang hadir dalam hidup sehari-hari. Makna sakramen Ekaristi harus

ditemukan dalam kehidupan sehari-hari demi mencapai suatu kehidupan yang

rukun dan membahagiakan baik dalam keluarga maupun masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

89

Model katekese yang diharapkan dapat membantu umat dalam

menemukan makna sakramen Ekaristi adalah sharing pengalaman iman. Umat

rata-rata memilih katekese dengan model sharing pengalaman iman. Sharing

pengalaman iman memudahkan mereka menemukan realita hidup yang

seharusnya dijalani sebagai murid-murid Kristus. Melalui sharing pengalaman

iman, umat diajak untuk merefleksi pengalaman imannya dan memberikan

komitmen untuk menentukan tindakan konkret yang hendak dilakukannya

sehingga membawa mereka pada suatu perubahan baru dalam hidup.

Kesimpulan dari penelitian ini akan menjadi titik tolak dalam penyusunan

program katekese yang akan dilaksanakan di Lingkungan Santo Antonius Joton

Paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten dalam rangka

meningkatkan penghayatan mereka akan makna sakramen Ekaristi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

BAB IV

KATEKESE MODEL SCP SEBAGAI USAHA UNTUK MENINGKATKAN

PENGHAYATAN UMAT AKAN MAKNA SAKRAMEN EKARISTI

Bab IV ini berisi tentang implementasi katekese model Shared Christian

Praxis (SCP) dalam usaha untuk meningkatkan penghayatan umat akan makna

sakramen Ekaristi. Umat yang dimaksud di sini adalah umat Lingkungan Santo

Antonius Joton Paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten. Penerapan

katekese model Shared Christian Praxis (SCP) dapat membantu umat dalam

meningkatkan penghayatannya akan makna sakramen Ekaristi. Tujuan SCP

sendiri ialah sebagai sarana untuk mengungkapkan pengalaman iman umat.

Caranya, yaitu dengan merefleksikan pengalaman iman tersebut agar kemudian

ditemukan makna dari suatu pengalaman iman umat yang nantinya dapat

dijadikan sebagi titik tolak dalam memperbarui hidup mereka menuju ke arah

yang lebih baik. Dengan demikian, umat dapat menemukan inspirasi yang

mengarahkan mereka pada pembaruan hidup demi terwujudnya nilai-nilai

kerajaan Allah di tengah-tengah dunia.

Sebagai tindak lanjut terhadap hasil penelitian ini, penulis berusaha

memberikan sumbangan pemikiran berbentuk program katekese dengan

menggunakan model SCP. Pemilihan model tersebut merupakan usaha penulis

untuk membantu meningkatkan penghayatan umat akan makna sakramen Ekaristi

demi pengembangan iman mereka. Selanjutnya, penulis akan membahas secara

singkat mengenai pokok-pokok katekese model SCP yang meliputi pengertian,

tujuan, serta langkah-langkahnya. Setelah itu penulis akan mengusulkan 4 tema

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

91

pertemuan katekese dan menjelaskan proses pelaksanaan program katekese

tersebut, serta membuat contoh satuan persiapan katekese model SCP.

A. Katekese Model SCP

1. Pengertian SCP

SCP merupakan model katekese yang menekankan proses dialogis-

partisipatif supaya dapat mendorong umat (berdasar komunikasi antara kisah

pengalaman iman secara pribadi maupun sosial, dengan kisah yang ada dalam

Kitab Suci) agar baik secara pribadi maupun bersama, mereka mampu

mengadakan penegasan dan pengambilan keputusan demi makin terwujudnya

nilai-nilai kerajaan Allah di dalam kehidupan mereka. Model ini bertitik tolak dari

pengalaman iman umat yang kemudian direfleksikan secara kritis supaya mereka

dapat menemukan maknanya yang nantinya didialogkan dengan pengalaman iman

Gereja sepanjang sejarah sehingga muncul pemahaman, sikap, dan kesadaran baru

yang mendorong umat untuk ambil bagian mewujudkan nilai-nilai kerajaan Allah

di tengah-tengah dunia.

Menurut Thomas H. Groome dalam bukunya yang disadur oleh Heryatno

Wono Wulung (1997: 2-4), terdapat 3 komponen SCP.

a. Praxis

Praxis merupakan pengungkapan pengalaman iman umat yang didukung

oleh refleksi kritis dengan tujuan untuk mencapai suatu perubahan hidup yang

baru. Hal penting bagi umat ketika mengungkapkan kisah pengalaman imannya

harus mencakup tiga unsur yang berkaitan, yakni yang pertama aktivitas,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

92

mengungkapkan kisah pengalaman iman yang sudah terjadi, hal ini meliputi

kegiatan mental dan fisik, kesadaran, tindakan personal dan sosial, hidup pribadi

dan kegiatan publik, kemudian yang kedua refleksi, umat merenungkan kisah

pengalaman iman yang telah diungkapkan dan berusaha untuk menemukan

maknanya, dan yang terakhir atau ketiga setelah menemukan maknanya umat

membuat suatu rencana perubahan hidup secara kreatif yang diterangi oleh sabda

Tuhan sehingga mereka sampai pada suatu perubahan hidup.

b. Christian

Christian berkaitan dengan harta kekayaan iman Kristiani umat yang

dihayati, dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari. Harta kekayaan iman

bersumber dari Kitab Suci. Isi Kitab Suci, yaitu kisah pengalaman iman sepanjang

sejarah yang dapat menjadi inspirasi untuk mengarahkan umat pada pembaruan

hidup. Kisah pengalaman iman dalam Kitab Suci dapat menjadi pertimbangan

bagi umat beriman untuk semakin yakin mewujudkan nilai-nilai kerajaan Allah

dalam hidup sehari-hari.

c. Shared

Istilah shared menunjuk pada komunikasi iman yang diungkapkan dalam

suasana yang bersahabat, terbuka, dan akrab di tengah-tengah umat. Hal ini

tentunya demi terwujudnya kesatuan umat beriman. Umat diajak untuk

mengutamakan komunikasi iman yang timbal balik, sikap partisipasi aktif dan

kritis, terbuka pada kedalaman diri serta kehadiran sesama maupun rahmat Tuhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

93

Umat dalam berkatekese diharapkan kesediaannya untuk mengkomunikasikan

iman mereka. Umat dalam mengkomunikasikan iman dapat berupa buah

pengalaman, pengetahuan, perasaan dan diharapkan dapat saling mendengarkan

satu sama lain tidak hanya dengan telinga melainkan dengan hati sehingga akan

menimbulkan unsur peneguhan, penegasan, dan hasrat untuk maju secara bersama

berdasar pada nilai dan semangat Kristiani. Dengan demikian umat dapat

mengonfrontasikan buah-buah refleksi pengalaman dengan nilai Kristiani yang

mendasar, sehingga umat terdorong untuk menemukan nilai-nilai baru yang sesuai

dengan konteks hidup mereka dan dapat mewujudkannya dalam kehidupan sehari-

hari.

2. Tujuan Katekese Model SCP

Katekese model SCP bertujuan untuk membantu umat mengungkapkan

pengalaman iman umat dan merefleksikannya supaya dapat menemukan makna

dari kisah pengalaman mereka yang nantinya menjadi pegangan untuk

memperbaharui hidup di masa mendatang. Umat dapat memperbaharui hidup

apabila mereka dekat dengan Yesus Kristus dan menjalankan segala perintah-

perintah-Nya. Umat dapat dekat dengan Yesus apabila dalam diri mereka ada

suatu pertobatan baik secara pribadi maupun sosial. Dengan demikian umat akan

memperoleh suatu kesatuan iman yang sungguh-sungguh hidup di tengah-tengah

mereka. Hal inipun mendapat suatu penegasan dalam Catechesi Tradendae yakni

dalam katekese umat Kristiani diajak untuk memasuki persekutuan hidup yang

mesra dengan Yesus Kristus (CT no. 5), umat juga diajak untuk mengembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

94

iman yang baru secara terus menerus dalam kehidupan sehari-hari (CT no. 20),

dan yang menjadi penting umat diajak untuk memperoleh pengertian dan kesatuan

iman dalam putra Allah sehingga iman mereka dapat bertumbuh dewasa sesuai

dengan kehendak Kristus (CT no. 25).

3. Langkah-Langkah Katekese Model SCP

Menurut Thomas H. Groome dalam bukunya yang disadur oleh Sumarno

(2005: 18-22) ada 5 langkah SCP.

a. Langkah 0: Pemusatan Aktivitas

Langkah 0 ini bertujuan untuk mendorong umat menemukan topik

pertemuan yang bertolak dari kehidupan konkrit yang selanjutnya menjadi tema

dasar pertemuan. Langkah ini tidak harus ada dalam proses pelaksanaan katekese

dengan model SCP apabila tema pertemuan sudah ditemukan sebelumnya. Sarana

yang dapat digunakan dalam langkah ini dapat berupa simbol, keyakinan, cerita,

bahasa foto, poster, video, kaset suara, film, telenovela, atau sarana lain yang

dapat menunjang. Langkah ini mengungkapkan keyakinan bahwa Allah selalu

berkarya di tengah kehidupan manusia. Pemilihan tema dasar pertemuan sungguh-

sungguh mendorong umat untuk terlibat aktif dalam pertemuan serta konsisten

dengan model SCP dan tema dasar tidak bertentangan dengan iman Kristiani.

Peran pembimbing dalam langkah ini menciptakan lingkungan psikososial dan

fisik yang mendukung, memilih sarana yang tepat, membantu umat untuk

merumuskan tema yang tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

95

b. Langkah I: Pengungkapan Pengalaman Hidup Faktual

Pada Langkah ini umat diajak mengungkapkan pengalaman hidup

faktualnya. Sharing adalah salah satu cara yang dipakai oleh umat untuk

mengungkapkan pengalaman hidupnya. Isi dari sharing pengalaman hidup dapat

berupa pengalaman sendiri, kehidupan, atau permasalahan dalam kehidupan

masyarakat. Langkah ini bertujuan agar umat semakin menyadari pengalaman

hidupnya dan selanjutnya dapat mengkomunikasikannya kepada sesama umat

yang nantinya dapat memberikan motivasi atau peneguhan bagi hidup mereka.

Dalam langkah ini pembimbing berperan sebagai fasilitator yang menghidupkan

suasana pertemuan dan bersikap ramah, sabar, hormat, bersahabat, peka terhadap

latar belakang keadaan dan permasalahan umat.

c. Langkah II: Refleksi Kritis Atas Sharing Pengalaman Hidup Faktual

Pada langkah ini umat diajak untuk menemukan dan mendalami

pengalaman hidupnya melalui refleksi kristis dan menenghubungkannya dalam

Kitab Suci sehingga umat menemukan inti dari pengalamannya demi terwujudnya

kehidupan umat yang damai. Ada 3 unsur yang harus umat olah dalam langkah

ini, yakni pemahaman kritis umat dalam menemukan arti pada keterlibatan hidup

konkritnya. Tentunya, yang berkaitan dengan pengalaman yang telah terjadi,

setelahnya umat masuk pada kenangan analitis yakni umat menyadari untuk

mengingat kembali peristiwa imannya dan menemukan maknanya, kemudian

umat secara kreatif melalui imajinasinya merenungkan hal positif apa yang

hendak dilakukan baik pribadi maupun sosial untuk di masa mendatang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

96

Peran pembimbing dalam langkah ini mengajak umat menciptakan

suasana yang menghormati dan mendukung satu dengan yang lain, mengajak

mereka berefleksi secara kritis atas pengalamannya dan menemukan maknanya.

Pendamping mendorong mereka untuk mengadakan dialog dan penegasan

bersama. Umat diajak untuk menggeluti pengalaman imannya dan

mengungkapkan pendapatnya dengan tuntunan pertanyaan dan yang menjadi lebih

penting menyadari kondisi umat.

d. Langkah III: Mengusahakan Supaya Tradisi dan Visi Kristiani Lebih

Terjangkau

Pada langkah ini umat diajak untuk menggali pengalaman iman Kristiani

serta mengkomunikasikan nilai-nilai Tradisi dan visi Kristiani agar lebih

terjangkau dan lebih mengena untuk kehidupan umat yang mempunyai konteks

dan latar belakang kebudayaan yang berbeda. Tradisi dan visi Kristiani

mengungkapkan pewahyuan diri dan kehendak Allah yang memuncak dalam

misteri hidup dan karya Yesus Kristus serta mengungkapkan tanggapan manusia

atas pewahyuan tersebut.

Peran pembimbing dalam langkah ini mengajak umat untuk menafsirkan

dan menghormati bacaan Kitab Suci yang telah dipilih sehingga mereka merasa

terbantu dan mendapatkan informasi untuk memiliki nilai-nilai Tradisi dan visi

Kristiani. Pembimbing melalui metode yang tepat membawa umat pada

pengalaman iman mereka sehingga sasaran yang ingin dicapai dapat mengena

serta menghantar mereka pada suatu kesadaran diri. Sikap pembimbing dalam

langkah ini tidak menggurui, tidak menganggap bahwa pendapat sendirilah yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

97

benar, kemudian pembimbing dalam menafsirkan hendaklah mengikutsertakan

kesaksian iman, harapan, dan hidupnya sendiri, selain itu pembimbing juga harus

melakukkan persiapan yang matang dan setudi sendiri sehingga menguasai bahan.

e. Langkah IV: Interpretasi Dialektis Antara Tradisi dan Visi Umat

dengan Tradisi dan Visi Kristiani

Pada langkah IV ini umat diajak untuk mengkomunikasikan iman Kristiani

dalam situasi hidup konkret. Umat melalui nilai Tradisi dan visi Kristiani diajak

untuk menemukan nilai hidup, menyadari sikap yang kurang baik dalam diri

untuk diperbaiki, dan menemukan nilai hidup baru yang hendak dikembangkan.

Umat secara aktif dan kreatif memberikan keyakinan pada diri untuk melakukan

perubahan hidup ke arah yang lebih baik. Langkah ini juga bertujuan untuk

menekankan interpretasi yang dialektis antara tradisi dan visi umat dengan nilai

tradisi dan visi Kristiani. Interpretasi tersebut dapat menciptakan kesadaran, sikap-

sikap, dan niat-niat baru sebagai jemaat Kristiani yang mengutamakan nilai-nilai

Kerajaan Allah.

Peran pembimbing dalam langkah ini mengajak umat dengan suasana

bebas menghormati hasil penegasan mereka untuk pembaharuan hidup yang akan

dating. Umat diajak untuk menumbuhkan rasa keyakinannya bahwa mereka

mampu menemukan nilai hidup yang hendak dihayatinya dan memberikan

dorongan pada mereka untuk merubah sikap yang tadinya pendengar pasif

menjadi pihak yang aktif. Hal yang penting yang perlu bagi pembimbing yakni

kesediaaan mendengarkan dengan hati seluruh hasil pemikian umat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

98

f. Langkah V: Keterlibatan Baru Demi Makin Terwujudnya Kerajaan

Allah di Tengah-tengah Dunia

Pada langkah V ini umat diajak untuk ambil suatu keputusan yang

membawa mereka pada aksi konkrit. Penentuan aksi konkrit ini dipahami sebagai

tanggapan umat terhadap wahyu Allah. Langkah ini bertujuan untuk mendorong

umat pada keterlibatan baru dengan jalan mengusahakan metanoia; pertobatan

pribadi dan sosial yang berkelanjutan.

Peran pembimbing dalam langkah ini mengajak umat untuk bersikap

optimis. Pembimbing juga memberikan rangkuman terhadap hasil langkah

pertama sampai keempat supaya dapat lebih membantu umat. Pada langkah

penutup umat diajak untuk memberikan keputusan pribadi atau bersama dan

membuat suatu perayaan liturgi sederhana sebagai tanda bahwa Tuhan

memberkati segala upaya yang akan dilakukan.

B. Usulan Program Katekese dengan Model SCP bagi Umat Lingkungan

Santo Antonius Joton Paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun

Klaten

Katekese model SCP ini merupakan tindak lanjut dari hasil penelitian yang

dilakukan penulis terhadap umat Lingkungan Santo Antonius Joton Paroki Santo

Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten. Katekese model SCP ini dibuat sebagai

usaha pendampingan bagi umat Lingkungan Santo Antonius Joton Paroki Santo

Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten dalam meningkatkan penghayatan

mereka akan makna sakramen Ekaristi demi pengembangan iman mereka.

Penghayatan umat akan makna sakramen Ekaristi sangat penting bagi umat karena

melalui Ekaristi umat dikuatkan untuk menghadapi segala persoalan hidup, selain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

99

itu juga umat memperoleh kepenuhan hidup bersama Kristus (Martasudjita, 2012:

57). Untuk itulah umat perlu meningkatkan penghayatannya akan makna

sakaramen Ekaristi. Dengan demikian program pendampingan katekese ini

diharapkan membantu umat Lingkungan Santo Antonius Joton Paroki Santo

Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten untuk menemukan makna sakramen

Ekaristi.

1. Latar Belakang

Penghayatan umat akan makna sakramen Ekaristi pada zaman dulu sampai

sekarang ini amatlah penting bagi umat Kristiani. Sakramen Ekaristi memang

harus digali dan diketemukan maknanya demi pengembangan iman Gereja. Gereja

sungguh mengharapkan umatnya mampu menghayati makna sakramen Ekaristi

dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh

diketahui bahwa umat Lingkungan Santo Antonius Joton Paroki Santo Yusuf

Pekerja Gondangwinangun Klaten sebagian besar sudah menghayati makna

sakramen Ekaristi. Hal ini terlihat dari hasil pilihan responden dalam angket yakni

dari segi pemahaman, pemaknaan, dan tindakan mereka yang menggambarkan

bahwa mereka setuju dengan pernyataan yang ada. Tetapi ada juga sebagian umat

yang masih belum menyadari atau mengalami kesulitan di dalam menghayati

makna sakramen Ekaristi. Umat dalam menghayati makna sakramen Ekaristi

masih pada sebatas kewajiban dan ritus. Hal ini mengakibatkan kurang

berkembangnya iman umat. Selain itu umat juga akan mengalami kegoyahan di

dalam iman mereka. Gereja sangat menganjurkan kepada umat supaya lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

100

meningkatkan penghayatannya akan makna sakramen Ekaristi. Dengan ini umat

diharapkan siap diutus untuk menyebarluaskan kabar gembira Allah kepada siapa

saja.

Setiap umat Kristiani memiliki kewajiban untuk mengembangkan imannya

dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari melalui tindakannya. Seperti

halnya dengan Ekaristi, umat melalui Ekaristi diajak untuk menyelami dan

menghayatinya dalam kehidupan sehari-hari melalui perutusannya di tengah

masyarakat. Umat yang sungguh-sungguh menghayati makna sakramen Ekaristi

akan mengalami perubahan pola hidup dari yang buruk menjadi lebih baik. Umat

juga akan berkembang imannya apabila mereka mewujudkan nilai kehidupan

yang ada dalam Ekaristi. Untuk itu umat diharapkan semakin menghayati makna

sakramen Ekaristi dalam kehidupan sehari-hari demi terwujudnya kehidupan yang

lebih baik dan mencapai cita-cita hidup yang diharapkannya.

Melalui usulan program ini penulis berharap umat Kristiani terlebih umat

Lingkungan Santo Antonius Joton semakin menghayati makna sakramen Ekaristi

dan mampu mewujudkannya dalam kehidupan keluarga, komunitas, dan

masyarakat. Selain itu program ini juga diharapkan mampu menyadarkan umat

betapa pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan sehari-

hari. Alasan penulis mengusulkan program kegiatan katekese dengan model SCP

karena katekese ini dirasa dapat membantu umat untuk menemukan makna

sakramen Ekaristi melalui sharing pengalaman iman mereka yang nantinya

diteguhkan melalui sabda Allah. Dengan demikian umat memperoleh

pengetahuan, kesadaran, dan keyakinan bahwa dengan menghayati makna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

101

sakramen Ekaristi maka mereka mendapatkan inspirasi hidup untuk menuju

kedamaian dan kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Tema dan Tujuan Program Katekese

Pada kesempatan ini penulis memberikan sumbangan pemikiran yakni

berupa kegiatan pendampingan katekese model SCP. Penulis memberikan

sumbangan pemikiran ini demi membantu umat untuk menggali dan semakin

menghayati makna sakramen Ekaristi yang akan membawa mereka pada

perkembangan dan kedewasaan iman. Materi katekese model SCP disusun sesuai

dengan hasil penelitian pada umat Lingkungan Santo Antonius Joton Paroki Santo

Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten. Adapun tema, tujuan, subtema, serta

tujuan subtema dalam usulan program katekese model SCP yakni sebagai berikut:

Tema umum : Usaha meningkatkan penghayatan umat akan makna sakramen

Ekaristi dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan umum : Agar umat Kristiani semakin menyadari dan menghayati makna

sakramen Ekaristi demi meningkatkan semangat berbagi dalam

kehidupan sehari-hari.

Tema 1 : Ekaristi sebagai sumber hidup umat beriman Katolik

Penulis melihat umat Lingkungan Santo Antonius Joton sebagian besar

dapat memahami dan menghayati bahwa Ekaristi sebagai sumber hidup tetapi

umat masih membutuhkan arahan untuk mencapai penghayatannya dalam

kehidupan sehari-hari. Untuk itu melalui tema ini umat diajak untuk semakin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

102

memahami, mempunyai arah, dan menghayati Ekaristi sebagai sumber hidup umat

dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan : Umat beriman Kristiani semakin dapat menyadari dan

menghayati bahwa Ekaristi sebagai sumber hidup umat beriman

Katolik sehingga iman mereka dapat berkembang dan berbuah

melimpah.

Tema 2 : Ekaristi sebagai poros hidup umat beriman

Penulis memilih tema ini karena supaya umat dapat menyadari bahwa

Ekaristi sebagai poros hidup yang mendorong mereka untuk bertindak kebaikan

bagi orang lain. Poros merupakan pusat tenaga yang memberikan gerakan bagi

suatu benda seperti halnya poros roda pada kendaraan. Roda dapat bergerak

karena ada poros yang memberikan daya. Begitu juga dengan umat, umat melalui

tema ini diajak untuk semakin menghayati makna Ekaristi sebagai poros hidup

supaya mereka memiliki daya untuk bertindak mewujudkan nilai-nilai kerajaan

Allah di tengah-tengah dunia.

Tujuan : Umat beriman semakin dapat menghayati Ekaristi sebagai poros

hidup umat beriman sehingga mereka dapat mewartakan kabar

suka cita Tuhan kepada sesama melalui sikap-sikap hidup yang

menciptakan rasa damai, tentram, sejahtera, bahagia.

Tema 3 : Ekaristi sebagai ungkapan cinta kasih, pemersatu umat dengan

Allah, umat dengan umat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

103

Penulis melihat umat dapat menyadari dan menghayati bahwa Ekaristi

sebagi ungkapan cinta kasih, pemersatu umat dengan Allah, umat dengan umat

namun umat masih membutuhkan pendampingan yang terus menerus. Sebagai

umat beriman pastinya sudah mengetahui bahwa Yesus wafat karena Ia sungguh-

sungguh mencintai umat-Nya dan Ia pun rela memberikan nyawanya hanya untuk

membebaskan umat-Nya dari belenggu dosa. Selain itu juga Ia ingin menyatukan

umat-Nya dengan Bapa-Nya di surga sehingga kehidupan mereka pun aman dan

damai. Untuk itu umat melalui tema ini diajak untuk semakin mengenangkan,

merayakan, dan semakin menghayati makna Ekaristi sebagi ungkapan cinta kasih,

pemersatu umat dengan Allah, umat dengan umat.

Tujuan : Umat Kristiani semakin menghayati Ekaristi sebagai ungkapan

cinta kasih, pemersatu umat dengan Allah, umat dengan umat,

sehingga mereka dapat menanamkan pada dirinya akan nilai cinta

kasih dan persaudaraan dalam hidup bermasyarakat melalui

kesaksian hidupnya.

Tema 4 : Ekaristi memberikan semangat untuk berbagi kasih dan bersaksi

kepada sesama

Penulis memilih tema ini karena berkaitan dengan kongres Ekaristi yang

mengajak umat untuk saling berbagi kepada siapa saja. Umat Lingkungan Santo

Antonius Joton juga diajak untuk saling berbagi kepada siapa saja. Untuk itu umat

melalui tema ini diajak untuk lebih menyadari dan semakin menghayati makna

Ekaristi yang memberikan semangat untuk berbagi kasih kepada sesama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

104

Tujuan : Umat beriman Katolik semakin menyadari bahwa Ekaristi

memberikan semangat untuk berbagi kasih kepada sesama

sehingga mereka dapat memiliki sikap berbagi kasih kepada

sesama dalam hidup sehari-hari.

C. Gambaran Pelaksanaan Program

Penulis dalam pelaksanaan program berencana akan melaksanakannya

dalam jangka waktu 2 bulan dengan jumlah pertemuan 4 (empat) kali pertemuan

pada bulan April dan Mei 2013. Kegiatan katekese direncanakan pada bulan

tersebut karena setelah perayaan paskah umat dimana umat merayakan sengsara,

wafat dan kebangkitan Yesus Kristus dan umat diharapkan dapat merefleksikan

diri untuk menghayati akan misteri paskah dalam kehidupan sehari-hari.

Pendampingan katekese ini ditujukan kepada seluruh umat Lingkungan

Santo Antonius Joton. Pada setiap pertemuan pendampingan katekese

dilaksanakan dalam waktu kurang lebih 1,5 jam di tempat salah satu rumah umat

Lingkungan Santo Antonius Joton. Bahan dalam pendampingan katekese ini

bertolak dari kondisi umat yang telah diungkapkan dalam hasil penelitian yang

penulis lakukan sehingga mengena pada umat. Berkaitan dengan pelaksanaan

program katekese penulis menghubungi pengurus lingkungan terutama ketua

lingkungan dan juga seksi pewarta. Penulis akan menawarkan program katekese

pendampingan ini kepada pengurus lingkungan terutama seksi pewartaan dan ini

juga menjadi alternatif bahan katekese. Untuk pemimpin dapat dari pengurus

lingkungan tetapi penulis juga akan menawarkan diri sebagi fasilitator.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

105

D. Matrik Program

Tema umum : Katekese, usaha meningkatkan penghayatan umat akan makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan umum : iiAgar umat Kristiani semakin menyadari dan menghayati makna sakramen Ekaristi melalui katekese demi

meningkatkan semangat berbagi dalam kehidupan sehari-hari.

No Tema Tujuan Judul

Pertemuan Tujuan

Pertemuan Materi Metode Sarana Sumber

Bahan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Ekaristi

sebagai

sumber

hidup umat

beriman

Katolik

Umat beriman

Kristiani makin

dapat menyadari

dan menghayati

bahwa Ekaristi

sebagai sumber

hidup umat

beriman Katolik

sehingga iman

mereka dapat

berkembang dan

berbuah

melimpah.

- Ekaristi

sumber hidup

bagi umat

beriman

- Bersama-sama

pendamping,

peserta

semakin

menyadari

pentingnya

Ekaristi bagi

hidup umat

beriman

sehingga

peserta

memperoleh

sumber

kekuatan

hidup beriman

Katolik.

- Artikel

tentang “Si

Anak dan Ibu

yang Bijak

Sana”.

- SC art 7

tentang

“Kehadiran

Kristus Dalam

Liturgi

Gereja”.

- Pengalaman

umat

- Cerita

- Sharing

- Refleksi

Pribadi

dan kritis

- Informasi

- Pengambil

an

keputusan

- Kitab

Suci

- Konsili

Vatikan

II

- Buku PS

- Lilin

- Salib

- Speaker

- Laptop

- Yoh 6:25-

59.

- SC art 7

- http://damai

sertamu.blo

gspot.com

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

106

2.

Ekaristi

sebagai

poros hidup

umat

beriman.

Umat beriman

makin dapat

menghayati

Ekaristi sebagai

poros hidup

umat beriman

sehingga mereka

dapat

mewartakan

kabar suka cita

Tuhan kepada

sesama melalui

sikap-sikap

hidup yang

menciptakan

rasa damai,

tentram,

sejahtera,

bahagia.

- Ekaristi

sumber

pengharapan

seluruh umat

beriman

Katolik

- Bersama-

sama

pendamping,

peserta

semakin

memahami

Ekaristi

sebagai

pengharapan

sehingga

mereka dapat

sungguh-

sungguh

mengikuti

Ekaristi

dengan

sepenuh hati.

- Video klip

tentang “Lilin

Kehidupan”

- LG art 11

- Buah-buah

Ekaristi

- Sikap-sikap

hidup yang

harus

dikembangka

n dalam

kehidupan

sehari-hari.

- Nonton

- Tanya

Jawab

- Sharing

- Refleksi

Pribadi

dan kritis

- Pengambil

an

keputusan

- Kitab

Suci

- KGK

- DKV II

- Buku MB

- Lilin

- Salib

- Laptop

- Speaker

- LCD

- Mateus 28:

9-20.

- DKV II SC

art 11.

- KGK: buah-

buah

komuni. Art

1391-1401.

- http://damais

ertamu.blogs

pot.com/201

1/03/ekaristi-

sebagai-

pusat-hidup-

umat.html?z

x=476e61ace

d3124f7

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

3. Ekaristi

sebagai

ungkapan

cinta kasih,

pemersatu

umat

dengan

Allah, umat

dengan

umat

Umat Kristiani

semakin

menghayati

Ekaristi sebagai

ungkapan cinta

kasih, pemersatu

umat dengan

Allah, umat

dengan umat,

sehingga mereka

- Ekaristi

menyatukan

umat beriman

dan

mendorong

mereka untuk

mengasihi

sesama secara

total.

- Bersama-sama

pendamping,

peserta

semakin

bersatu dan

mengasihi

sesama secara

total sehingga

mereka dapat

menciptakan

- Vidio klip

tentang

“Skedul

Kehidupan”

- Ekaristi

sebagai

kesatuan

kebersamaan

hidup dengan

Kristus

- Nonton

- Tanya

Jawab

- Sharing

- Refleksi

bersama,

pribadi dan

kritis

- Pengambil

an

- Kitab

Suci

- Buku MB

- Salib

- Lilin

- Speaker

- Laptop

- LCD

- Yoh. 6:25-

59.

- Martasudjita.

2005.

Ekaristi:

Tinjauan

Teologis,

Liturgis,

Pastoral.

No. 243.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

107

dapat

menanamkan

pada dirinya

akan nilai cinta

kasih dan

persaudaraan

dalam hidup

bermasyarakat

melalui

kesaksian

hidupnya.

kedamaian

dalam hidup

sehari-hari.

- Menentukan

sikap yang

harus dimiliki

dalam

mewujudkan

nilai cinta

kasih dan

kesatuan

dalam hidup

keputusan

Yogyakarta:

Kanisius.

4. Ekaristi

memberika

n semangat

untuk

berbagi

kasih dan

bersaksi

kepada

sesama.

Umat beriman

Katolik semakin

menyadari

bahwa Ekaristi

memberikan

semangat untuk

berbagi kepada

sesama sehingga

mereka dapat

memiliki sikap

berbagi kasih

kepada sesama

dalam hidup

sehari-hari.

- Ekaristi

mendorong

umat untuk

berbagi dan

bersaksi.

- Bersama-

sama

pendamping,

peserta

semakin

terdorong

untuk berbagi

dan bersaksi

sehingga

mereka dapat

berpartisipasi

untuk peduli

terhadap

sesama.

- Video tentang

“Kesaksian

Pramugari:

Laura

Lazarus”.

- Langkah-langkah merintis gerakan berbagi lima roti dan dua ikan.

- Ekaristi sebagai pewartaan wafat Kristus.

- Nonton

- Informasi

- Sharing

- Refleksi

kritis dan

Pribadi

- Kitab

Suci

- Buku MB

- Salib

- Lilin

- Speaker

- Laptop

- LCD

- Mat 14: 13-21.

- Martasudjita.

2008.

Kongres

Ekaristi:

Tentang

Ekaristi.

Yogyakarta:

Kanisius

- Martasudjita.

2005.

Ekaristi:

Tinjauan

Teologis,

Liturgis,

Pastoral.Yog

yakarta:

Kanisius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

108

E. Contoh persiapan Katekese Model SCP

1. Identitas Pertemuan

a. Judul pertemuan : Ekaristi sebagai sumber hidup bagi umat beriman.

b. Tujuan : Bersama-sama pendamping, peserta semakin

menyadari pentingnya Ekaristi bagi hidup umat

beriman sehingga peserta memperoleh sumber

kekuatan hidup beriman Katolik.

c. Peserta : Umat Lingkungan St. Antonius Joton Paroki St.

Yusuf Pekerja Gondangwinangun Klaten.

d. Tempat : Lingkungan St. Antonius Joton

e. Waktu/ Tanggal : 19.00-20.30/ 15 April 2013

f. Model : Shared Chistian Praxis (SCP)

g. Metode : - Sharing

- Refleksi Pribadi

- Informasi

- Tanya Jawab

- Dialog

Sarana : - Teks cerita

- Lilin dan salib

- Kitab Suci

- Konsili Vatikan II

- Laptop

- Speaker

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

109

- Buku PS

h. Sumber bahan : - Yoh 6: 25-59

- SC art 7

- http://damaisertamu.blogspot.com

2. Pemikiran Dasar

Sebagai umat beriman kepada Yesus Kristus, Ekaristi menjadi sumber

hidup umat beriman Katolik. Umat dalam kenyataan hidup sekarang ini masih

kurang menyadari bahwa Ekaristi merupakan sumber hidup. Penulis juga

mempunyai kesan bahwa umat dalam mengikuti Ekaristi masih sebatas pada

kewajiban dan ritus. Selain itu umat dalam hidup tidak lepas dari persoalan hidup

yang membuat mereka lengah dan frustrasi di dalam menghadapinya. Dengan

demikian umat membutuhkan suatu kelegaan hati yang membuat mereka

merasakan hidup penuh kedamaian, bahagia, dan rukun dalam hidup sehingga

mereka menemukan dan merasakan rahmat Allah yang menyelamatkannya

Yoh. 6: 25-59 mengisahkan tentang roti yang memberikan kehidupan bagi

umat beriman. Perikop ini mengisahkan bahwa melalui Yesus Kristus

keselamatan akan terwujud bagi umat yang percaya pada-Nya dan keselamatan

yang telah diperoleh tidak akan hilang. Yesus memberikan kehidupan bagi umat

beriman yang percaya akan Dia yang menyelamatkan. Dia memberikan suatu

kelegaan dan kesegaran bagi umat-Nya yang berbeban berat. Dia memberikan

seluruh hidup-Nya bagi umat demi keselamatan. Ketika Yesus menyatakan bahwa

diri-Nya adalah roti hidup dimaksudkan juga untuk menegaskan bahwa Ia adalah

jawaban dari setiap keperluan dan persoalan manusia. Segala persoalan hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

110

manusia dapat diatasi di dalam Dia. Tidak hanya persoalan-persoalan yang

berkenaan dengan kebutuhan jasmani, tapi juga hal-hal yang jauh lebih utama

yaitu pengampunan dosa dan keselamatan kekal. Tuhan Yesus sudah

mengorbankan tubuhNya sendiri di atas kayu salib untuk manusia: “...roti yang

Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.” Inilah

sumber kehidupan yang sesungguhnya!

Dari pertemuan ini umat diharapkan semakin diteguhkan dan dikuatkan

sehingga umat mampu menyadari bahwa Ekaristi menjadi sumber hidup. Umat

melalui injil akan semakin percaya dan berpengharapan pada Yesus Kristus

bahwa Ia benar-benar sumber kehidupan. Dengan demikian umat akan

memperoleh kekuatan yang memampukan untuk menghadapi segala rintangan

dalam kehidupan ini.

3. Mengembangkan Langkah-Langkah

a. Pembukaan

1) Pengantar

Bapak/ibu, serta saudara/i yang terkasih dalam Yesus Kristus, kita

berkumpul di tempat ini karena kasih Allah dalam Yesus yang sungguh dapat kita

rasakan di malam hari ini. Kita berkumpul di sini sebagai satu keluarga besar

dalam Tuhan. Kita yang hadir pada malam hari ini tentunya pernah mengalami

persoalan hidup yang terkadang membuat lesu dan kurang semangat dalam

menjalani hidup di dunia. Kita pun terkadang lupa dan kurang peka akan

kehadiran Tuhan, bahkan dalam mengikuti Ekaristi kita kurang menyadari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

111

kehadiran-Nya. Yesus yang sengsara, wafat, dan bangkit yang dikenang dalam

Ekaristi menjadi wujud cinta kasih-Nya kepada umat. Yesus hadir dalam Ekaristi

berupa roti dan anggur memberikan kehidupan bagi umat, barang siapa yang

sungguh percaya kepada-Nya maka ia akan memperoleh karunia keselamatan

Allah dalam hidup. Dalam Injil Yoh 6: 25-59, kita dapat semakin menyadari

bahwa Yesus adalah sumber kehidupan. Ia adalah sumber hidup yang selalu

menyegarkan bagi orang yang lesu dan berbeban berat. Dengan demikian kita

sebagai umat beriman Katolik akan belajar menyadari bahwa melalui Ekaristi

Yesus hadir dan memberikan kehidupan yang menyegarkan kerohanian kita

sehingga memperoleh kekuatan untuk menghadapi persoalan hidup.

2) Lagu pembuka : Puji Syukur no. 330 “Dengan Gembira”

3) Doa pembukaan

Bapa yang maha-baik, kami bersyukur kepadamu dan berterima kasih atas

rahmat yang telah Engkau berikan kepada kami. Kami juga mengucapkan banyak

terimakasih karena pada kesempatan ini kami Engkau kumpulkan dalam kasihMu

dan dalam rasa persaudaraan sejati. Saat ini kami akan bersama-sama menggali,

merefleksikan sejauh mana kami dapat menyadari bahwa Ekaristi adalah sumber

hidup umat beriman. Memang kami terkadang kurang menyadari bahwa Ekaristi

sumber hidup. Bantulah dan bimbinglah kami untuk dapat semakin menyadari dan

menghayatinya melalui sabda-Mu tentang roti yang memberi kehidupan. Bantulah

kami untuk dapat memahami Firman-Mu sehingga kami yang berkumpul pada

malam hari ini, yang kami bicarakan dan kami dalami bersama menjadi bekal dan

kekuatan serta semangat bagi kami dalam menghadirkan-Mu dalam setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

112

peristiwa hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan

berkuasa bersama dengan Dikau dalam persekutuan dengan Roh Kudus, Allah

sepanjang segala masa. Amin

b. Langkah I: Mengungkap Pengalaman Hidup Umat

1) Pendamping membagikan teks cerita tentang “Si Anak dan Ibu yang

Bijaksana” kepada umat dan memberikan waktu untuk membaca dan

mempelajari sendiri-sendiri terlebih dahulu.(cerita terlampir)

2) Pendamping meminta salah satu umat untuk menceritakan dengan singkat

tentang isi cerita “Si Anak dan Ibu yang Bijaksana”.

3) Intisari cerita :

Pada cerita yang berjudul “Si Anak dan Ibu yang Bijaksana”

menggambarkan kehidupan orang yang sederhana (miskin) dan orang kaya.

Kehidupan si ibu amat sederhana, tercukupi, rajin beribadah, selalu bersyukur dan

si kaya kehidupannya suram, mengalami kebangkrutan, tidak pernah meluangkan

waktu untuk Tuhan. Kehidupan si ibu hidup dalam krisis globalisasi tetapi si ibu

tidak takut dan hal itu sudah menjadi biasa. Semangat dan ketekunan si ibu

bekerja menjadi senjata dalam menghadapi kehidupan yang membelenggunya.

Pada suatu ketika si anak bertanya kepada ibunya mengapa selalu pergi ke gereja

pada hari minggu, pada hal tidak memperoleh apa-apa sehabis pulang dari gereja?

Mending bekerja dapat hasil bu? Tetapi si ibu tidak menjawab langsung

pertanyaan si anak dan si ibu mengujinya dengan menyuruhnya mengisi air di

tong dengan keranjang. Si anak pun mematuhi perintah ibunya. Si ibu pun pergi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

113

ke gereja. Si anak pun sibuk mengisi tong dengan keranjang, akan tetapi selama

pengisian si anak terlintas dalam pikirannya bagaimana tong ini dapat penuh,

orang keranjangnya saja bolong. Si anak pun protes dengan ibunya sepulang dari

gereja. Si ibu pun memberikan penjelasan pada si anak bahwa jangan pernah lupa

akan apa yang pernah Tuhan berikan, pergi ke gereja kita bersyukur dan berdoa

serta berterima kasih atas semua yang telah di berikan. Jadi beribadah ke gereja

kita bersyukur dan menyambut Ekaristi untuk mensyukuri semua karunia Tuhan.

Dengan demikian kita akan memperoleh sumber hidup yang dapat membawa pada

kehidupan nyaman, damai, dan bahagia.

4) Pengungkapan pengalaman: Peserta diajak untuk mendalami cerita “Si Anak

dan Ibu yang Bijaksana” dengan tuntunan pertanyaaan:

a) Ceritakanlah pengalaman yang dialami oleh si ibu dalam mengajarkan

kepada anaknya untuk menyadari bahwa Ekaristi sumber hidup yang

memberi kekuatan dalam segala hal?

b) Apakah saudara-saudari juga menyadari bahwa Ekaristi sumber hidup?

5) Arah Rangkuman

Cerita di atas mengisahkan seorang ibu yang menyadari Ekaristi sumber

hidup. Ia selalu pergi kegereja untuk bersyukur dan mengikuti Ekaristi untuk

memperoleh kekuatan dalam menjalani kehidupan. Walaupun kehidupan ibu itu

hidup dalam krisis global, tetapi ia tetap dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari,

ia pun juga dapat menyekolahkan anaknya sampai SMP. Si ibu itu pun juga tidak

pernah lupa akan Tuhan sehingga ia selalu pergi kegereja untuk bersyukur dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

114

mengikuti Ekaristi. Ekaristi memberi kehidupan bagi keluarga si ibu, ia mampu

bertahan hidup dalam situasi krisis.

Begitu pula dengan pengalaman kita dalam kehidupan sehari-hari pastinya

mengalami situasi hidup susah atau hidup dalam permasalahan. Permasalahan

yang kita hadapi terkadang membuat putus asa dan membuat kita melakukan

tindakan yang kurang baik. Ekaristi menjadi sumber hidup yang memberikan

jalan bagi kita untuk menghadapi segala situasi hidup apapun. Ekaristi akan

menguatkan kita untuk dapat bertahan hidup dan memberikan kebagiaan,

kedamaian dan kerukunan. Untuk itu kita sebagai umat beriman sudah

sepantasnya menyadari Ekaristi sebagai sumber hidup yang menyegarkan hati dan

juga diharapkan untuk selalu mengucap syukur atas segala sesuatu yang telah kita

terima.

c. Langkah II: Mendalami Pengalaman Hidup Peserta

1) Peserta diajak untuk merefleksikan sharing pengalaman dengan dibantu

pertanyaan berikut ini:

Mengapa bapak/ibu menyadari bahwa Ekaristi sumber hidup?

Makna apa yang dapat ambil dari pengalaman bapak/ibu?

2) Dari jawaban yang diungkapkan oleh peserta pendamping memberikan arahan

rangkuman singkat misalnya:

Sebagai umat beriman tentunya banyak mengalami tantangan iman.

Banyak sekali godaan yang selalu mengincar kehidupan, tetapi kita pastinya

berusaha untuk lepas dari godaan-godaan tersebut. Oleh karena itu apabila kita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

115

ingin lepas dari godaan-godaan itu tentunya membutuhkan kekutan yang berasal

dari Tuhan dan percaya kepada-Nya. Kita percaya bahwa Tuhan akan menolong

dan menunjukkan jalan kebenaran bagi umat-Nya. Selain itu juga dengan

mengikuti Ekaristi pada setiap hari minggu dapat menyadarkan kita bahwa Tuhan

memberikan kesegaran yang membawa umat-Nya masuk ke dalam kehidupan

bahagia serta mengutkan kita untuk menjalani hidup sesuai dengan jalan-Nya.

d. Langkah III: Menggali Pengalaman Iman Kristiani

1) Peserta membaca perikop Kitab Suci atau teks fotocopy yang dibagikan, Inji

Yoh. 6: 25-59, salah seorang peserta dimohon membacakannya.

2) Peserta diberi waktu hening untuk secara pribadi merenungkan dan

menanggapi pembacaan kitab suci dengan dibantu beberapa pertanyaan:

a) Ayat-ayat mana yang menunjukkan Ekaristi sumber hidup pada perikop

tersebut? Mengapa?

b) Sikap-sikap yang seperti apa yang ingin ditanamkan oleh Yesus melalui

perikop tersebut dalam menyadarkan umat-Nya bahwa Ekaristi sumber

hidup?

3) Peserta diajak untuk menafsirkan isi dari bacaan Kitab Suci pada Injil Yoh 6:

25-59 dan menghubungkannya dengan tanggapan peserta dalam hubungannya

dengan tema dan tujuan:

Ayat 32 dan 33, pada ayat ini terlihat bahwa roti yang berasal dari Allah yang

terberkati memberikan kehidupan bagi orang yang menerimanya. Pada ayat ini

sangat terlihat bahwa Allah sungguh peduli dengan manusia dan Ia tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

116

membiarkan manusia kelaparan. Perikop ini menampakkan roti yang benar dari

surga yang membawa manusia pada keselamatan dalam hidup. Roti yang benar

dari surga adalah Yesus Kristus, melalui Dia keselamatan dapat terwujud di dunia

dan manusia dapat menikmati kehidupan yang damai.

Ayat 47, 51, dan 54-58, pada perikop ini menggambarkan bahwa barang siapa

yang percaya pada Yesus Kristus ia akan memperoleh hidup kekal. Manusia akan

memperoleh hidup kekal apabila ia sungguh-sungguh percaya dan mengimani

sang pemberi kehidupan. Ayat 51 terlihat bahwa Yesus mengorbankan dirinya di

kayu salib untuk kelangsungan hidup manusia. Yesus mengorbankan diri di kayu

salib menunjukkan bahwa Ia memberikan kehidupan yang baru bagi manusia

yang terbebas dari belenggu dosa. Manusia yang percaya pada Yesus bahwa Ia

sumber pemberi hidup tentunya memperoleh jalan kebenaran-Nya. Ayat 54-58

menunjukkan bahwa Yesus sungguh-sungguh sumber pemberi kehidupan. Ia rela

memberikan seluruh kehidup-Nya untuk manusia. Yesus mati di kayu salib

menjadi jalan untuk menggantikan kesalahan manusia sehingga manusia

memperoleh hidup yang tentram, damai dan rukun di dunia.

e. Langkah IV: Menerapkan Iman Kristiani Dalam Situasi Peserta Konkrit

1) Pengantar

Pada bacaan tadi kita sudah mengetahui bahwa Yesus adalah sumber

pemberi kehidupan. Kita dapat memperoleh sumber hidup hanya dengan sikap

percaya kepada-Nya serta mengandalkan-Nya dalam setiap melakukan aktifitas.

Yesus selain menjadi sumber hidup bagi seluruh umat di dunia. Ia juga menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

117

sumber kekuatan bagi kita dalam menghadapi berbagai rintangan yang

menghadang. Untuk itu kita sebagai umat beriman sudah seharusnya menyadari

bahwa sumber hidup dan kekuatan adalah Yesus Kristus. Kita tahu Yesus Kristus

yang kita yakini tidak pernah meninggalkan umat-Nya. Yesus selalu setia

mendampingi hidup kita, tetapi Yesus pastinya juga merindukan untuk berkumpul

bersama dengan kita. Untuk itu Yesus meninggalkan kenangan yang sungguh luar

biasa yakni sebuah perjamuan bersama sebelum Ia menderita dan hal ini menjadi

kenang yang selalu kita rayakan dalam Gereja yakni Ekaristi. Ekaristi menjadi

tempat untuk berkumpul bersama Yesus serta melepas kerinduan akan Dia yang

memberi kesegaran hidup. Kita memang harus menyadari bahwa melalui Ekaristi

dapat memperoleh hidup yang damai serta memperoleh kesegaran hidup. Dengan

demikian kita harus semakin sadar bahwa mengikuti Ekaristi berarti bertemu dan

berkumpul bersama Yesus Kristus sehingga kita lelalu memperoleh pembaharuan

hidup melalui sabda-Nya.

1) Sebagai bahan refleksi agar kita semakin mengahayati dan menyadari bahwa

Ekaristi sumber kekuatan hidup maka mari kita merenung sejenak, dengan

bantuan pertanyaan berikut ini:

Sikap seperti apakah yang dapat bapak/ibu/saudara/I petik dari perikop tadi

supaya semakin menyadari bahwa Ekaristi menjadi sumber hidup?

a) Saat hening peserta diberi kesempatan untuk mengendapkan apa yang sudah

didapatkan. Kemudian peserta diberi kesempatan untuk mengungkapkan hasil

renungannya.

b) Arah Rangkuman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

118

Pada kehidupan zaman sekarang ini tentunya tidak lepas dari suatu

permasalahan hidup. Bagi kita umat beriman permasalahan hidup merupakan

sapaan Allah yang ingin menyadarkan umat-Nya. Terkadang kita merasa sendiri

ketika menghadapi suatu permasalahan dan seakan kita tidak mempunyai daya

untuk keluar dari permasalan itu. Kita pun terkadang bergulat dengan suara hati

kita dan menyesali apa yang sudah terjadi. Dalam situasi seperti inilah kita harus

peka dan tanggap bahwa apa yang telah di alami itu adalah suatu ujian hidup. Kita

dapat kuat menghadapi rintangan apabila percaya bahwa Tuhan selalu hadir dan

menunjukkan jalan keluar dari permasalahan itu. Untuk itu kita hendaklah selalu

mengandalkan Allah dan meningkatkan rasa peka dalam hati kita akan

keberadaan-Nya. Salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk meningkatkannya

adalah dengan mengikuti Ekaristi. Ekaristi merupakan sumber kekuatan hidup

bagi kita. Kita melalui Ekaristi dapat menemukan jalan kebenaran yang membawa

pada kehidupan baru. Ekaristi merupakan sumber hidup bagi kita. Kita hendaklah

semakin sadar bahwa Ekaristi memberikan kekuatan bagi kita. Dengan demikian

kita akan merasakan rahmat keselamatan Allah yang terjadi dalam kehidupan

sehari-hari.

f. Langkah V: Mengusahakan Suatu Aksi Konkrit

1) Pengantar

Bapak ibu yang terkasih, dari awal kita telah melihat kisah hidup ibu yang

bijaksana yang rajin kegereja untuk bersyukur dan memohon kekuatan untuk

menghadapi situasi hidup yang ia jalani. Di dalam hidup yang nyata kita pastinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

119

mengalami banyak kesulitan entah dalam keluarga, di masyarakat atau di tempat

kerja. Tetapi kita sebagai umat beriman janganlah takut dalam menghadapi segala

kesulitan yang dihadapi namun hendaklah kita percaya kepada Yesus yang hadir

dalam Ekaristi. Kita melalui Ekaristi memohon kekuatan supaya Tubuh dan darah

Kristus menjadi sumber kekuatan bagi kita untuk menguatkan hati kita dalam

menghadapi segala kesulitan yang dihadapi. Kit percaya bahwa melalui Ekaristi

yang disambut memberikan kekuatan. Hanya dengan percaya dan berusahalah kita

dapat memperoleh hidup yang bahagia. Seperti halnya dalam bacaan Injil yang

sudah kita bahas tadi, kita diajak untuk percaya bahwa Yesus adalah sumber

pemberi hidup bagi seluruh umat di dunia. Untuk itu kita sebagai murid-murid

Kristus hendaklah menyadari bahwa melalui Ekaristi yang disambut Yesus hadir

untuk memberikan kekuatan bagi umat-Nya supaya kita tetap hidup dan setia

mengikuti ajaran-Nya. Marilah sekarang kita memikirkan niat dan tindakan apa

yang perlu kita buat agar kita semakin percaya, menyadari bahwa Ekaristi menjadi

sumber hidup yang memberikan kekuatan bagi kita dalam menghadapi segala

cobaan yang ada.

2) Memikirkan niat-niat yang hendak di lakukan supaya dapat semakin menyadari

bahwa Ekaristi sumber hidup. Peserta diberi pertanyaan panduan untuk

membantu membantu membuat niat-niat:

Tindakan macam apa yang hendak anda lakukan untuk semakin menyadari

bahwa Ekaristi sumber hidup yang memberikan kita kekuatan dalam

menghadapi segala cobaan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

120

3) Peserta diberi kesempatan hening untuk merenungkan keputusan mereka

sendiri-sendiri dengan diiringi musik instrumen.

4) Pendamping mengajak umat untuk mengungkapkan keputusan bersama

sebagai sikap konkrit yang bisa langsung diwujudkan tanda membaharui hidup

untuk semakin menyadari bahwa Ekaristi sumber hidup.

g. Penutup

1) Setelah selesai merumuskan niat pribadi dan bersama, lagu (diiringi dengan

musik instrument”Kitaro”). Sementara itu lilin dan salib dapat diletakkan di

tengah umat kemudian dinyalakan.

2) Doa umat spontan yang diawali oleh pendamping dengan menghubungkan

kebutuhan dan situasi setempat. Setelah itu doa umat disusul oleh peserta yang

lain. Akhirnya doa umat ditutup dengan doa penutup dari pendamping.

3) Doa penutup

Bapa yang maha baik kami paguyuban-paguyuban murid-murid Yesus

Kristus, kembali mengucap syukur karena atas kehadiran-Mu melalui Roh Kudus

yang senantiasa setia menyertai kami. Kami berterima kasih kepada-Mu karena

kami Engakau perkenankan belajar dari pengalaman seorang ibu yang bijaksana.

Seorang ibu yang selalu mengucap syukur dan tidak pernah melupakan diri-Mu

yang telah memberikan segalanya. Seorang ibu yang tidak pernah lupa untuk

pergi kegereja dan menyambut Ekaristi. Seorang ibu yang percaya bahwa melalui

Ekaristi ia memperoleh kekuatan dalam menghadapi hidup. Selain itu juga kami

Engkau perkenankan untuk belajar dari Injil Yohanes yang mengisahkan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

121

Engkau adalah sumber hidup. Engkau adalah roti kehidupan yang menyegarkan

kami ketika kami mengalami kesusahan dalam menjalani hidup. Engkau juga

memperkenankan kami untuk membuat suatu niat yang dapat membantu semakin

menyadari bahwa Ekaristi sumber hidup. Berkatilah semua yang telah kami

pelajari ini Tuhan sehingga semuanya menjadi milik kami yang dapat membantu

menemukan arah hidup yang Enagkau kehendaki. Demi Kristus,Tuhan dan

Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam

persekutuan dengan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin

4) Sesudah doa penutup, pertemuan diakhiri dengan lagu “Yesus diutus Bapa”

(PS 691)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

BAB V

PENUTUP

Pada bab V penulis akan membuat kesimpulan dan saran sebagai penutup

dalam karya tulis ini.

A. Kesimpulan

Umat Lingkungan Santo Antonius Joton dapat menemukan makna

sakramen Ekaristi melalui Kitab Suci, dokumen-dokumen Gereja, dan juga

menurut pandangan dari para ahli. Umat dapat menemukan makna sakramen

Ekaristi sebagai ungkapan cinta kasih Yesus, pemersatu umat dengan Allah umat

dengan umat, Epiklese, memampukan umat untuk tinggal di dalam Kristus, serta

sumber kekuatan hidup umat. Ekaristi pun memampukan umat untuk peduli dan

berbagi kepada siapa saja terutama pada orang yang sangat membutuhkan

bantuan. Dengan demikian umat dapat merasakan dirinya memperoleh rahmat

keselamatan dalam kehidupan sehari-hari.

Umat Lingkungan Santo Antonius Joton Paroki Santo Yusuf Pekerja

Gondangwinangun Klaten sebagian besar telah menghayati sakramen Ekaristi

dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat terlihat dari situasi hidup dan kegiatan

umat di lingkungan. Situasi hidup umat terlihat damai, tentram, bahagia, rukun,

saling tolong menolong, saling peduli sesama, saling mencintai, dan berbagi.

Umat juga terlibat dalam kegiatan rohani, ikut pendalaman iman, kegiatan doa

rutin, pergi ke Gereja. Umat walaupun telah menghayati makna sakramen Ekaristi

tetapi mereka masih tetap membutuhkan pendampingan yang terus menerus,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

123

sehingga mereka dapat semakin mendalam dan menyadari betapa pentingnya

menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan sehari-hari. Umat juga

masih harus meningkatkan keseriusannya di dalam mengikuti Ekaristi. Untuk itu

umat tidak cukup hanya datang, duduk, mendengarkan, menyambut komuni saja

tetapi umat hendaklah lebih bersikap hormat dan hikmat dalam mengikuti

Ekaristi. Selain itu umat juga diharapkan lebih meningkatkan keterlibatannya di

dalam kegiatan baik dalam masyarakat maupun komunitas, kemudian yang lebih

penting lagi umat meningkatkan kesungguhannya dalam membaca Kitab Suci dan

ikut terlibat dalam pendalam iman. Hal ini menjadi penting bagi umat beriman

karena dengan meningkatkan penghayatan mereka akan makna sakramen Ekaristi

dapat merasakan rahmat keselamatan Allah yang terjadi dalam kehidupan sehari-

hari.

Untuk itu dalam menanggapi hal ini penulis mengusulkan kegiatan

pendampingan katekese dengan model Shared Christian Praxis (SCP) dengan

tujuan agar umat Kristiani dapat menyadari betapa pentingnya menghayati makna

sakramen Ekaristi demi pengembangan iman dalam kehidupan sehari-hari. Umat

melalui katekese model SCP diharapkan dapat semakin meningkatkan

penghayatan mereka akan makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan sehari-hari

sehingga umat dapat mewujudkan nilai-nilai kerajaan Allah dan dapat

mewujudkan pertobatan diri yang membawanya pada pola hidup baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

124

B. Saran

Umat Lingkungan Santo Antonius Joton sangat membutuhkan

pendampingan yang terus menerus untuk lebih menyadari dan mendalami

penghayatannya akan makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis dalam hal ini menyarankan supaya lebih ditingkatkan lagi untuk program

katekese bagi umat dengan mengundang nara sumber dari pastor paroki atau

birawan atau biarawatii maupun awam dan lebih baik lagi apabila diadakan

rekoleksi umat yang bertemakan mengenai penghayatan umat akan makna

sakramen Ekaristi. Dengan demikian umat dapat semakin menemukan,

menyadari, dan menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan sehari-

hari. Selain itu umat dapat merasakan kegunaan Ekaristi dalam kehidupannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

DAFTAR PUSTAKA

Adisusanto, FX. 2011. Katekese sebagai Pendidikan Iman. Praedicamus, 34, 3-5.

Dister, Nico Syukur. 1991. Pengantar Teologi. Cetakan 9. Yogyakarta: Kanisius.

Groenen, C. 1990. Sakramentologi. Yogyakarta: Kanisius.

Groome, Thomas H. 2010. Cristian Religius Education: Pendidikan Agama

Kristen (Diterjemahkan oleh Daniel Stefanus). Jakarta: PT. BPK Gunung

Mulia.

Grün, Anselm. 1998. Ekaristi dan Perwujudan Diri. Ende: Nusa Indah.

Heryatno Wono Wulung, FX. 2008. “Pokok-Pokok Pendidikan Agama Katolik di

Sekolah”. Matakuliah Pendidikan Agama Katolik Di Sekolah untuk

Mahasiswa Semester III, Program Studi IPPAK, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta. Manuskrip

Heryatno Wono Wulung, FX. (1997). Shared Christian Praxis: Suatu Model

Berkatekese (Seri Puskat No. 356). Yogyakarta: Lembaga Pengembangan

Kateketik Puskat (Buku asli diterbitkan 1991).

Janssen, P. 1993. Sakramentologi I. Modul mata kuliah Sakramentologi I untuk

Mahasiswa Semester I, Program Studi Guru Pendidikan Agama Katolik

Sekolah Dasar, Institut Pastoral Indonesia Malang. Manuskrip

Kitab Hukum Kanonik. (2005). (V. Kartosiswoyo, Lich.Iur.Can. dkk,

Penerjemah). (Diundangkan oleh Paus Yohanes Paulus II). Bogor: Grafika

Mardi Yuana (Cetakan pertama tahun 1983).

Konferensi Waligereja Indonesia. (1996). Iman Katolik, Buku Informasi dan

Referensi. Jakarta: Obor.

Konsili Vatikan II. Dokumen Konsili Vatikan II. Terj. R. Hardawiryana, SJ.

Jakarta: Dok. Pen, KWI- Obor, 1993

Loret, Pierre. CSsR. 1989. Merayakan Misa Kudus. Jakarta: Yayasan Cipta Loka

Caraka.

Magnis-Suseno, Franz. 2004. Menjadi Saksi Kristus. Jakarta: Obor.

Martasudjita, E. 2003. Sakramen-sakramen Gereja. Cetakan 5. Yogyakarta:

Kanisius.

. 2005. Ekaristi: Tinjauan Teologis, Liturgis, Pastoral. Yogyakarta:

Kanisius.

. 2008. Kongres Ekaristi: Tentang Ekaristi. Yogyakarta: Kanisius.

. 2010. Misteri Kristus.Cetakan 3.Yogyakarta: Kanisius.

. 2012. Ekaristi: makna dan kedalamannya bagi perutusan di tengah

dunia. Yogyakarta: Kanisius.

Michel, Thomas. 2001. Pokok-pokok Iman Kristiani. (diterjemahkan oleh

Adimasana. Dkk) Yogyakarta: Universitas Sanata dharma.

NN . 2009. Catechismo della Chiesa Cattolica. KKGK: Kompendium Katekismus

Gereja Katolik. (diterjemahkan oleh Harry Susanto, SJ) Cetakan 8.

Yogyakarta: Kanisius.

NN . 1993. KGK: Katekismus Gereja Katolik. (diterjemahkan oleh P. Herman

Embuiru SVD) Cetakan III. Ende: Nusa Indah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

126

Pujasumarta, J. 2008. Ekaristi: Berbagi Lima Roti dan Dua Ikan. Yogyakarta:

Kanisius.

Sinaga, Anicetus B. Cap. 2005. Seri Dokumen Gereja No. 67: Ecclesia De

Eucharistia. Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI.

Soetomo, Greg. 2002. Ekaristi dan Pembebasan dalam Konteks Masyarakat

Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Sumarno Ds., M. S.J,M.A. 2009. “Pengantar Pendidikan Agama Katolik Paroki”.

Matakuliah Pengantar PAK Paroki untuk Mahasiswa Semester III, Program

Studi IPPAK, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kekhususan

Pendidikan Agama Katolik, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Manuskrip

Sumarno Ds., M. S.J,M.A. 2011. “Program Pengalaman Lapangan Pendidikan

Agama Katolik Paroki”. Matakuliah PPL PAK Paroki untuk Mahasiswa

Semester VI, Program Studi IPPAK, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Manuskrip

Sutrisno Hadi. 2004. Metodologi Research I. Yogyakarta: Andi.

. 2004. Metodologi Research II. Yogyakarta: Andi.

Yohanes Paulus II. (1975). Cathecese Tradendae, Jakarta: Departemen

Dokumentasi dan Penerangan KWI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

I

Ianryirarr 1: $srat Penelitian un$k Pamki

uilIvg$ilT.*s sAItlT* mnAnMaFAKI'LTAT} TEC$ffi}A!T DAT{ II.I}TU ?GNT}IDIHAI{

JURUSAI{ ILIfiTI TEFIIXNilT(IN IROGftA}T SruDT TFAXJl. Ahd Jq{i ?' Trffit ?5" Yo6&rtr

Tslp. (02?4) 5s$035" slto*r$9214) s13l

Kep&Hal

tungit€ct

:YttuRmcP*mkiSLYlKtrFdrcqhtme!#iailgtt$tKlsEm

: Pernrdrmn kin Mitiem

: I ftatu) &*ns PsrrYacer Pa*litiss

:0*1t241143

:$ffiDhroYcgp*sa

Salr y*ng be*aild* tmg$ndi bcr**h ini rneny**k*nb*fmm*ye:

. 1. Nama$€suniiler,* : Yulitn$rmX. NIM

3. Urircrd&

Ils. F. ffshm& $l' M.Et tNi&Sffir

hi.p;nfidnn b*lrrva giya *m ndMm pcsditu tat* ffityd0sit& *lbi

f'mgbcrjd:*Urfi f&nmlhrn hfm Snncn G&lr$et fbsr*fr rqp Utrt

f^frg@rn l$hnbfomtr Prl*i SulE t'df*ffts ecarrypiqpkh-

Dwikirntah snat panohnan izinpe*titirn ini s$n hs dc&8Ext seilra'* wsr

fu* Oblmm 45mn Mirf* Aro prffi su hcan&m dm pr'bf,um

yang dibtr*m oaYa rnqb hpk ffinc *sdh"

Yoglea, l*t*ombqfll2

Mln $n{don

-ss

{1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

Lampiran 2: Surat Penelitian untuk Ketua Lingkungan

(2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

Lampiran 3: Surat Pernyataan Penelitian

(3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

Lampiran 4: Kuesioner Untuk Umat Lingkungan St. ,{ntonius

Idsfe*crpnnden:r3ap*/ Itr* (rsolatrftcdd* ee)Usir :

prtu i'kFm$ri*nAngkcft ttsiffuggal :

t. Baealah dsapn sel$ms p€rny&arfrnldafln yqg tcsdh *behm daWimrato.

2. Ada lima atternatifjaunim ymg tersdia ucr* menjaurab pcoyffi yane t€rd@dalam tahl, ffitaraleic

SS : Sctg$$e'lnjn$ : $e4irTS : Tidak$*uju

Silsbkgr rmrilih atterngif javmha $ang sslr*i &rgn keadam ailau uihu*i yang

m& r.asakan sfsr ohsld€ngtr ruembsi ffie $ngkar ( O ) pflda kolorn yang anda pilih

nisalnyr; $eyatidaks*hkcKitsbSusi t43 @ l"

N : Netral

$T$ : $mg*Ti&k$en{u

NO PNNHYATTAN $s s T$ N $TSflt fll {31 ftl fl$ f6l {nI Satramm Eeuisti s*agsi prncak dfli sppll

aktivias hidun umat Kasolik5 4 J 2 I

2.Sakramm sebapi srmn do tanda ks*lm*nAllsh bCI*i umrt r*anrsia

5 4 3 2 t

J.$*anber knkuagn araag Katslik dlpersle,h dmimsnsikni Ektristi 5 4 ? 2 I

4. Sa*rrsrnca yffis kito tsrirna mxrvtrcikm hi&n kia 5 4 3 z I

5.eJni hadir fu maayakan Ekri*i rebrypikcunniibe orm Ktitdik saia

5 4 3 2 l

6" E*sifd ffiidi kebrtsfraft *sts tdolit 5 4 3 2 I

7.lvlsgikr$i Elnds*i herarti uemlmgw pffiarduaflise{ad *basi mrid Ysw Krisftls

5 4 3 2 t

8.lvf+mebsdiri Ekedsni wnrbuat saya bgtqisr Wgikemadn sise nm s€ntrti Ywrs 5 4 3 2 I

9"Ke*ude lang dipcaleilr dtri Eksisti nemhnt sayawma&in be,rani tertibd dslm hi&p nrypreia dmnremasvargkflt

5 4 3 2 I

1CI- Sava semkin berifuail kffila admvn Ekaristi 5 4 3 2 I

lt Sqna peduti dmsea KLMIDkma r*u&pcinsDirasidai Ekilisti 5 4 3 2 1

lx. Sakh ser oda ags imra sem*in enl$a a&l*rensihsi Eheisti s 4 3 2 I

13.lfiaf'mbut I\rbuh de Darab Krirtt$ tmbu# Eaya

scmakin b€,{offis&ame rada Ysrts 5 4 3 2 t

14.$aya meoghflditi f;ksisi bereti remBmsantkm ditidffi Atlah dar sesffin rmat l(elik 5 4 3 2 t

15. Allnh mcnctmdmr saya u*n*. f$gsfll di ddffi nh 5 { 3 2 t

(4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

dssn smsins mnr&in nnensihsi gksdsili

r6.SEra mmbamu tCInbm menrpi ynng berbodake$akinan adaffi $uild inar| raas dffisa 5 4 3 1 t

17.$a1a sclalu terlibet &lsn kegieo doa dilim&unm

{ 4 3 2 I

18.S*:nn dwrglun snddntnfirlr beqgn ysg se&qmcncaleimltribch

5 4 3 2 1

19" Kebsdign Yenrs dfilah dmr tmmwetlsKsdi* 5 4 3 2 I20. Irrrm rcarasrl n@iadi dasa inm CcfiejaKatol* 5 4 3 2 I

2r. kusn men&mng dan mmhs scya sffihil podi*iknansasflmKtr,MTlt F 5 4 3 2 I

n. hmm atrah aaugrrah dad Allah dan @gmaamrabebs$ drd rriffi tnflntsh 5 4 3 2 I

23.krcn ncmmpd(gr s]ii ffiitkm AtlS dd*msaisr mmknbi&n s 4 3 2 I

24.Saya dmng le,bft nurrl cr* nnengilcd Eklt{sti &ilpulmg hbih rnal se$e{m ledrx deh peryanDkrftti

5 4 3 , I

25.Sfi:r" m€ognrli dm myrlari *sfi ttta €rt perqontlEkri$ 5 4 3 2 I

26.Safn semg; nlmm, man bit* sqikr*i Ekistirms dsdakaedi lindnramndari ndedi Cr@h

5 4 3 2 t

v7.$aya pergi ke g#€ia fugnn t€tfuib.brytr hnpoDtrsiaDan

5 4 3 2 I

28.Ss5ie scdrg &lib* &h pe*hman tur dili*olcntorn ) { 3 2 I

29.Sking pectplgntrr kidlry ffir sffin rMmeinbm&r rM meilrm&an msl$a Shdsti dalamhi&m sehari.ki

5 { 3 2 I

30.KatdiesG Urnat ;.ang b€rtolqk dsi peqgplman *ohdslm Kitlb Suei ffiafir'rrnetunfutHpa€mskema*mEknristi

5 4 3 z I

(5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

Lampiran 5: TeksCerita *Si Anak Dan Ibu Yang Bijaksana"

$I AI{AI( DAT{ I3U YAFTG BUAK $AilADi pbuah dcse hidrrytah seoaog ibu yang kssehismy hekerja sebsgni

s*mg penjutl keraqiqns- Dalm hidr4nyq ibu tsmbut dikaruniai seorang annk

yang femrna in.r tetqtr benrsi* l? tahrm. Si ibu hsri demi hri kebidrryannya

ruerelruni sebngai pmrbuat keranjaag; dan deiryan itulsh ibu tcrsefurt ffiarnFt

membiayai kehidupan dia dan anaknya Dffigen ketekunnnnyq ib{t tcf*eh*mampu rreNneiluhi kebufirhffi sehad-had dia dan anakrya, atan fe16pi si itutersebr* jugn mf,mpu mrnyekolalrk*n anaknya santp*i @ie1iaary SldP. Ibu inihidupnya amat sedsrha$fl, kehiduparurys baltsgis tidak merasa hrang ?pqpun'

Dnlarn kehidupon nasyarakat ihr ini m$miliki tefangga yang kaya k*hidupannya

se*a tcreukrryi, t€*ryi $uxHaIB nmahnl,a surarn de terlihat sepi, ia pun selalu

*ibuk dengao pek€rj"aamya smeai lidak ada $,aktu ua$k Tuhil bahkaa

fsr&sdaag rntrk berkuanpnl deirgan kelnqa Fm tak samtrf. Si kaya pada suanl

ketika kebsrqgkruhn sehirgga hrta sffiee oletr ryrsahnm den krisis globalissi. Te{api bgbeda deagan lr€hi&rynil si ibtr' wala*pun

krisis globnlisasi yang melada negeti mereka ibu dan amk krsebut tidak hk$karens ke*rid*pcn ms*a stdah salrgat soring gn&kan globalisesi yang tsrj{didisetiae uraktu mer,*a Semaugpt dan k*ekrmarr rnereka dala*r bekerja itu tidakpdm. SamFailah padasuahr krtikfl, snng esk itu bertanyakryda ibrurya

A: makB; Ibu$: $i orang KayaA: Brg tanla anak, ffigap ihr sering sekdi pg ke gs,r€ja? Pads hal kita

bisa bcrjualan pads hari minggu" kalens hari ninggu itu barryak CIrang

yang ada di parr dan muugkin mffika mau membeli keraqic{rg kite?B: Nalt pergi ksgrrejs itu ndalnh k*rrqiih kie sebagai umat Allah Xang

telatr dikasilmni oleh Allah.B: Tmy* ibu, meirgapa kmu b€rke demikian, nak?

A: Br4 sebwnya apa yang ibu dapatkan digereja ketika sey* melihat ibupulang, ibu tidak m€mbawa rya-@ Ketika saya melihat ibu berdoa,yang hanya adaibu mcnrngis tffi& ssyac$m$* ihr sangat tfitekm sckalip6da &'ak$ ber&a?

B: Ibu menangis bukan kd€na ibu tertekan atan mealeeal aksr citussi kitafttapi ibnr uterasa hhwa ibu $elah berdos, dm matton &nprm kepdgAllah snpaya ibu daa kamu sslah diba*ati oleh Allah

A: Bq deirgnn iblr pulangti&k merckrrra ryapedari gfreia ibu m*ih rnau

pqi kegereja?

B: (sarg ibu berpikir sejenak)

B: Kata ibu, nsk ibu tidak akrr neeberikan penjetasan apfirun t€taog lps

)rang ibu dsptka* sepulang dsri gsrgjq ibu rnmr teriya eafin kffirt, kaslu

(6)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

men atnu tidak ikut ihr kegercja da hari rninggu ini?A: Tidak mas brl' meudingan saya bekuja dirumah s4ia k*imbang ikur ib*

pergi kegereja' km tidak ada gnrqratB; gailah aak, oh ys ibu boleh minte toloqg enggelr" karru nengambil air

untuk kita minrm dan mengisi mng ftrs$r& nnnti yang karnu grrakanjmgan embero kams embs kita tslah pe,nub $€mua- Nah, kamumangmbil airdmgau keradmg png adadi dflFrkita,Iburnau berangk*t semburyang duhl 1a?

A: (karsns ia amat trtuh tertradap ibunya eakn i& n*olakukam apa ycrgolehibunya)

Dengan pem& semaqgat, dsn d€rrym maksrd iqgrn m€mhuat ibunynbshagi" makn ia mclak,rkan deagan iklas apa yang dipsri&tshkan oleh ihmyatsnp" A belpikir parrjaag, s*n$ anak ter,sbut keranjang hrwbut yangada di dryr dan langsung mengambil airde,rgpr fteagunakan kerr{apgtarsehrr$ementara itu" ksraaiang tersebut srdah sangat kotor rupanya Be*ati-kati sang

acffk ters€furt rnangmbil ah dengen eengrmakan keraqiang tersebut Gamun *tapsqia toq t€rsh$ tidak pmuh sampi pda *ahl iburya putang dai gerej*.

Setib ibrmya Fulsng dari gerej4 dan rneqak untuk mskin siang merekAsneirtm anak tersebut tna$ih juga mengarrbil air. Tibslah *bryab pemikiranyang muncul dari hnak si anak tebrsebut hlu ia berkata'tagniruna tong ituakflr' penufu" wong rnya mengambil air deagan mensun*ru jaring yang bdorg-wah itu ini nnau mengerjain sapa ya'. kryegaslah mnk iftr prdaog *ungai daameuaayakm kepada fu*yq karanya?A: Bq meugapa ibu meminta saya rmtuk meugambil air iri dengnn

mengun*km jarine ini? Tenus kipda tong yaag bsar ir$ skan p€m*tkalau begini? Wab ibu mau nenghrlrum saya yang krce say* eryg*mau di qiak kegsreja?

B: Nalq ibu tar1 mana r*mgkin kmru bisa nnergisi toog itu dssganair dengan meoginakan jqrring itrr

A: Tems mak*id ibu apa? saya keml brtadry ibn, ibu udah engak saystrgsmn sayakah?

B: Bukm beeitu malfur, kamu .hlarn hl ini telah mend@ pel4iaran yangmatbesm? Tsnyeehk?

A: Petajaran apa? Wong hanya ada adald capek? {deugan "rada akan mflrah}B Aruakk* sekarang karnu lihat apayang tsdsdi pada keraqieg kita $etelah

kfrnu wtuknnenganbil eir?A: B* tadiknya keranjang ini amx kctor, kok s*araag ia mqiadl bssih?B: Nah, itulsh nak yang ibu makendkan, ibu tidak laenshukrm kamrr karsra

dirimutah yang akan nenghuhun kamu sendiri.

(7)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · kehidupan sehari -hari . Umat belum sungguh -sungguh menyadari pentingnya menghayati makna sakramen Ekaristi dalam kehidupan

(8)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI