PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk...

179

Click here to load reader

Transcript of PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk...

Page 1: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA

DALAM HIDUP MENGGEREJA KAUM MUDA

DI PAROKI SANTA MARIA DI FATIMA SRAGEN

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Katolik

Oleh :

Wisnu Himawan

NIM: 121124021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

iv

PERSEMBAHAN

Karya skripsi ini dipersembahkan untuk

Tuhan Yesus Kristus

Bapak Robertus Sunarto,

Florentina Sri Wahyuni Daryastuti

Stefanus Herwantoro

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

v

MOTTO

“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu;

carilah, maka kamu akan mendapat;

ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.”

(Mat 7:7)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

viii

ABSTRAK

Judul skripsi ini adalah “Penghayatan Sakramen Krisma dalam Hidup

Menggereja Kaum Muda di Paroki Santa Maria di Fatima Sragen”. Penulis

memilih judul ini karena keprihatinan penulis dengan situasi keaktiffan kaum muda

dalam hidup menggereja pasca menerima Sakramen Krisma. Padahal kaum muda

adalah generasi penerus Gereja di masa depan, bila kaum muda tidak aktif dalam

kegiatan menggereja maka siapa yang akan meneruskan genenasi Gereja di masa

depan?. Hal inilah yang menjadi alasan penulis memilih judul skripsi ini karena

dirasa berguna untuk kepentingan pihak Gereja untuk meningkatkan semangat kaum

muda di Paroki Santa Maria di Fatima Sragen.

Sakramen Krisma adalah Sakramen yang diberikan oleh umat beriman

sebagai Sakramen kedewasaan iman akan Yesus Kristus yang telah siap mewartakan

Kerajaan Allah. Penghayatan Sakramen Krisma adalah suatu cara pandang kita

menyikapi makna dari Sakramen Krisma ke dalam iman dan perbuatan kita baik

untuk Gereja dan Masyarakat. Dengan adanya Sakramen Krisma kita telah dipilih

untuk mewartakan Kerajaan Allah dan Kabar Gembira bagi seluruh makhluk hidup di

bumi.

Sebelum menerima Sakramen Krisma seorang calon penerima harus

menerima Sakramen Inisiasi dalam Gereja Katolik yaitu; Sakramen Baptis, Sakramen

Ekaristi dan Sakramen Krisma. Tiga Sakramen ini bukanlah suatu Sakramen yang

diberikan saja melainkan melalui proses dalam setiap penerimaannya. Maka Gereja

mewajibkan kita sebagai umat katolik untuk wajib menerima ketiga Sakramen

tersebut sebagai suatu ikatan penuh dengan Gereja yang mengimani Yesus Kristus.

Skripsi ini untuk meneliti sejauh mana penghayataan Sakramen Krisma bagi

kaum muda terhadap perkembangan mengikuti kegiatan menggereja. Maka setelah

dilaksanakannya penelitian, peneliti menyimpulkan kaum muda cukup menghayati

Sakramen Krisma namun belum terlalu terlibat dalam kegiatan menggereja.

Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah

menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi dan arahan

pasca menerima Sakramen Krisma yang bertujuan untuk menyemangati dan

menjaring kaum muda untuk aktif dalam kegiatan menggereja dan berorganisasi di

Gereja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

ix

ABSTRACT

The Title of this undergraduate thesis is "Living out the Sacraments of

Confirmation in the ativities of the youth in the Parish of Santa Maria in Fatima

Sragen". The author chose this title because of the author’s concern with the

situation of youth activities in life after receiving the Sacrament of Confirmation.

Young people are future generations of the Church in the future. If young people are

not active in the activities of the church then who will continue the movement of the

Church in the future ? This is the reason the writer chose the title of this

undergraduate thesis because it felt useful for the benefit of the Church to improve

the spirit of young people in Parish of Santa Maria in Fatima Sragen.

The Sacrament of Confirmation is the Sacrament given by the faithful as the

Sacrament of maturity of faith in Jesus Confirmation who is ready to proclaim the

Kingdom of God. The worship of the Sacrament of Confirmation is a way of looking

at the meaning of the sacrament of Confirmation into our faith and deeds both to the

Church and Society. With the Sacrament of Confirmation we have been chosen to

proclaim the Kingdom of God and the Gospel for all living beings on earth.

Before receiving the Sacrament of Confirmation a prospective recipient must

receive the Sacrament of Initiation in the Catholic Church that is Sacrament Baptism,

the Sacrament of the Eucharist and the Sacrament of Confirmation. These three

sacraments are not given Once but through the process of each acceptance. The

Church therefore obliges us as Catholics to accept the three sacraments as a full

bond with the Church that believes in Jesus.

This undergraduate thesis is to examine the extent to which the expression of

the Sacrament of Confirmation for the youth in their the activities in the Church.

After the research, the author concloded that the youth have lived out enough the

Sacrament of Confirmation but they are not too involved in the activities of Church.

The author propuse recollection for participants who have received the

sacrament of chrism. In this recollection, the participants are motivation and to

encouraged to be active in Church activities and Church organization.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat

dan karunia-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan Skripsi yang

berjudul “Penghayatan Sakramen Krisma dalam Hidup Menggereja Kaum Muda di

Paroki Santa Maria di Fatima Sragen”. Penyusunan Skripsi ini digunakan untuk

memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi

Pendidikan Agama Katolik, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penulis menyadari banyak hal yang masih kurang dalam penyusunan skripsi

ini, baik dari segi tata bahasa ataupun dalam pembahasan materi karena keterbatasan

penulis. Kritik dan saran yang membangun diharapkan demi kesempurnaan skripsi

ini. Akhir kata dengan tidak mengurangi rasa hormat dan penuh kerendahan hati,

penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. B. Agus Rukiyanto, SJ., selaku dosen pembimbing utama, yang dengan

sabar telah memberikan perhatian, meluangkan waktu dan membimbing

penulis dengan penuh kesabaran, memberikan masukan-masukan dan

kritikan-kritikan sehingga penulis dapat lebih termotivasi dan lebih semangat

dalam menuangkan gagasan dari awal sampai akhir penulisan skripsi.

2. P. Banyu Dewa, HS. S. Ag. Msi., selaku dosen kedua pembimbing penelitian,

yang dengan sabar membimbing dan memberi masukan kepada penulis,

sehingga penulis dapat melaksanakan dan membahas penelitian dengan

lancer.

3. Y. H Bintang Nusantara, SFK, M. Hum., selaku dosen ketiga penguji skripsi,

memberikan semangat dan bersedia memberikan waktunya sebagai dosen

penguji skripsi

4. Segenap Staf Dosen Prodi IPPAK-JIP, Fakultas keguruan dan pendidikan,

Universitas Sanata Dharma, yang telah mendidik dan membimbing penulis

selama belajar di prodi IPPAK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

xi

5. Segenap Staf Sekretariat dan perpustakaan Prodi IPPAK, dan seluruh

karyawan PUSKAT yang telah memberikan dukungan dan pelayanan kepada

penulis dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak Robertus Sunarto dan Ibu Florentina Sri Wahyuni Daryastuti selaku

orang tua penulis yang telah memberikan dukungan moral, material dan

spiritual selama penulis menempuh studi di Yogyakarya.

7. Teman-teman seperjuangan angkatan 2012, atas persaudaraan, kekeluargaan,

perhatian dan dukungan selama masa perkuliahan.

8. Romo Robertus Hardiyanto, Pr., Selaku Romo paroki di Paroki Santa Maria di

Fatima Sragen yang telah mengijinkam penulis untuk melakukan penelitian.

9. Umat Paroki Santa Maria di Fatima Sragen, yang mendukung penulisan

skripsi ini sehingga memotivasi penulis untuk menyelesaikan karya penulisan

ini.

10. Untuk semua orang yang belum penulis sebutkan namannya satu persatu,

yang telah mendukung dalam bentuk semangat.

Saran dan kritik membangun, penulis harapkan guna melengkapi segala

kekurangan. penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat dan berkontibusi dalam

upaya meningkatkan penghayatan Sakramen Krisma bagi kaum muda terhadap

hidup menggereja.

Yogyakarta 13 juli 2017

Penulis

Wisnu Himawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………… ii

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………….. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………………… iv

MOTTO…………………………………………………………………………….. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………………….....vi

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS………………………………... vii

ABSTRAK…………………………………………………………………………. viii

ABSTRACT…………………………………………………………………………. ix

KATA PENGANTAR……………………………………………………………… x

DAFTAR ISI………………………………………………………………………. xii

DAFTAR SINGKATAN………………………………………………………….. xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang……………………………………………………………. 1

B. Identifikasi Masalah……………………………………………………… 5

C. Pembatasan Masalah……………………………………………………... 5

D. Rumusan Masalah………………………………………………………... 5

E. Tujuan Penulisan…………………………………………………………. 6

F. Manfaat Penulisan………………………………………………………... 6

G. Metodologi Penulisan……………………………………………………. 7

H. Sistematika Penulisan……………………………………………………. 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Arti dan Makna Sakramen secara Umum………………………………... 9

B. Sakramen Inisiasi………………………………………………………… 10

1. Pentingnya Katekese Inisiasi………………………………………… 12

2. Tujuan Katekese Inisiasi……………………………………………... 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

xiii

a. Sakramen Baptis…………………………………………………. 14

b. Sakramen Ekaristi………………………………………………... 15

c. Sakramen Krisma………………………………………………… 16

C. Sakramen Krisma atau Sakramen Penguatan……………………………. 17

1. Istilah Sakramen Krisma atau Penguatan……………………………. 17

2. Persiapan Sakramen Krisma…………………………………………. 19

3. Liturgi Sakramen Krisma……………………………………………. 20

4. Makna dan Simbol Sakramen Krisma……………………………….. 21

5. Buah Sakramen Krisma……………………………………………… 23

D. Kaum Muda……………………………………………………………… 24

1. Kaum Muda Pada Umumnya………………………………………… 24

2. Problematika Kaum Muda…………………………………………… 25

a. Masalah dalam Keluarga………………………………………… 25

b. Masalah dalam Masyarakat……………………………………… 26

c. Masalah dalam Gereja…………………………………………… 27

3. Iman………………………………………………………………….. 27

E. Hidup Menggereja……………………………………………………….. 28

1. Pengertian Hidup…………………………………………………….. 28

2. Hidup Menggereja…………………………………………………… 28

3. Pentingnya Hidup Menggereja………………………………………. 29

4. Kaum Muda Dalam Gereja…………………………………………... 30

5. Tujuan Dalam Kehidupan Menggereja………………………………. 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Paroki Santa Maria di Fatima Sragen……………….. 32

1. Profil Paroki Santa Maria di Fatima Sragen………………………… 32

2. Tujuan Paroki Santa Maria di Fatima Sragen……………………….. 36

3. Keprihatinan Paroki terhadap Kaum Muda…………………………. 39

4. Kegiatan kaum muda dalam Gereja…………………………………. 41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

xiv

B. Metodologi Penelitian…………………………………………………… 42

1. Jenis Penelitian……………………………………………………... 42

2. Desain Penelitian…………………………………………………… 42

3. Tujuan Penelitian…………………………………………………… 43

4. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………… 44

5. Populasi dan Sampel Penelitian……………………………………. 44

a. Populasi Penelitian……………………………………………... 44

b. Sampel Penelitian………………………………………………. 45

c. Tabel Wilayah Penelitian………………………………………. 46

6. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………. 47

7. Variabel Penelitian…………………………………………………. 47

8. Instrumen Penelitian………………………………………………... 48

9. Teknik Analisis Data……………………………………………….. 50

C. Laporan Hasil Penelitian Penghayatan Sakramen Krisma Bagi Hidup

Menggereja Bagi Hidup Menggereja di Paroki Santa Maria di Fatima Sragen

1. Hasil Penelitian dan Pembahasan………………………………………. 52

a. Penghayatan Sakramen Krisma…………………………………….. 52

1) Hasil Wawancara………………………………………………. 52

2) Pembahasan…………………………………………………….. 57

b. Hidup Menggereja………………………………………………….. 58

1) Hasil Wawancara………………………………………………. 58

2) Pembahasan…………………………………………………….. 62

2. Rangkuman Hasil Penelitian dan Permasalahan yang Ditemukan……...63

a. Hasil Penelitian……………………………………………………....63

b. Permasalahan yang ditemukan……………………………………... 65

D. Refleksi Kateketis………………………………………………………….. 65

1. Dasar Refleksi………………………………………………………….. 65

a. Pengertian Katekese………………………………………………... 65

b. Tujuan Katekese……………………………………………………. 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

xv

c. Katekese Dalam Sakramen Krisma………………………………….66

d. Aspek Sakramen Krisma bagi Kaum Muda di Gereja……………... 67

2. Refleksi Hasil Penelitian……………………………………………….. 68

E. Keterbatasan Hasil Penelitian……………………………………………… 70

BAB IV USULAN PROGRAM

A. Latar Belakang Program……………………………………………………..73

B. Tujuan Program…………………………………………………………….. 74

C. Usulan Program…………………………………………………………….. 74

D. Rencana Pelaksanaan Program…………………………………………….. 75

E. Matriks Program……………………………………………………………. 76

F. Satuan Persiapan Program (SP Program)…………………………………... 80

1. Perkenalan……………………………………………………………….80

2. Sesi I……………………………………………………………………. 82

3. Sesi II…………………………………………………………………... 86

4. Sesi III…………………………………………………………………. 91

5. Penutup…………………………………………………………………. 94

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………………..97

B. Saran………………………………………………………………………... 99

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 100

LAMPIRAN………………………………………………………………………. 102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

xvi

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Dokumen Resmi Gereja

1. AA : Apostolicam Actuositatem, Dekrit Konsili Vatikan II tentang

Kerasulan Awam, 18 November 1965.

2. KHK : Kitab Hukum Kanonik (Codex Luris Canonici), diundangkan oleh

Paus Yohanes Paulus II tanggal 25 Januari 1983.

3. LG : Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang

Gereja tanggal 21 November 1964.

4. SC : Sacrosantum Concillium, Konsili Vatikan II tentang Liturgi Suci, 4

Desember 1963.

5. KKGK : Kompendium Katekismus Gereja Katolik, Katekismus Gereja

Katolik, 1992

B. Singkatan Lain

1. Art : Artikel

2. Bdk : Bandingkan

3. Dsb : dan sebagainnya

4. Hal : Halaman

5. IPPAK : Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

6. KAS : Keuskupan Agung Semarang

7. KLMNTD : Kecil, Lemah, Miskin, Tersingkir dan Difabel

8. Komkat : Komisi Kateketik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

xvii

9. KWI : Konferensi Wali Gereja

10. No : Nomor

11. OMK : Orang Muda Katolik

12. Rekat : Remaja Katolik

13. SD : Sekolah Dasar

14. SMP : Sekolah Menengah Pertama

15. SMA : Sekolah Menengah Atas

16. St : Santa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini, penulis akan membahas latar belakang masalah, identifikasi

masalah, pembatasan masalah, rumusan permasalahan, tujuan penulisan, manfaat

penulisan, metodologi dan sistematika penulisan.

A. Latar Belakang Penulisan Skripsi

Dalam penerimaan Sakramen Inisiasi, Sakramen Krisma diberikan secara

khusus sesudah menerima Sakramen Baptis dan Ekaristi. Sakramen Krisma diartikan

sebagai wujud akan kedewasaan iman orang yang telah mengimani Yesus Kristus dan

siap mewartakan Kerajaan Allah sebagai visi dan misi Gereja Katolik. Maka dalam

penerimaan Sakramen Krisma ini harus membutuhkan persiapan dan kematanagan

mulai dari pelajaran Sakramen Krisma dan pendampingan yang diberikan oleh

katekis, sebagai usaha mempersiapkan calon penerima Sakramen Krisma yang dapat

benar menyadari tugas-Nya.

Melihat realita dalam penerimaan Sakramen Krisma, banyak kaum muda yang

hanya menerima Sakramen Krisma sebagai formalitas dalam penerimaan Sakramen

Inisiasi dalam Gereja Katolik dan kurang didasari oleh semangat iman untuk

menerima Sakramen Krisma. Hal ini menjadi keprihatinan Gereja khususnya sebagai

calon generasi penerus Gereja. Dengan melihat kaum muda sebagai generasi Gereja

kini kaum muda menjadi sorotan yang utama dalam karyanya di lingkup Gereja.

Gereja melihat Sakramen Krisma sebagai sebuah moment yang pas untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

2

memberdayakan semangat iman kaum muda di dalam mewartakan Kerajaan Allah.

Hal ini sebagai wujud usaha Gereja untuk mengajak kaum muda terlibat aktif dalam

kehidupan menggereja.

Di dalam persiapan Sakramen Krisma yang dilakukan setiap paroki tentunya

kita memiliki kemasan dan olahan yang berbeda. Salah satunya yang terjadi di Paroki

Santa Maria di Fatima Sragen, yang mana telah sukses melaksanakan penerimaan

Sakramen Krisma pada tanggal 24 Oktober 2015. Dalam penerimaan Sakramen

Krisma di Paroki Santa Maria di Fatima Sragen ini, sebagian besar peserta adalah

kaum muda. Hal ini, dapat ditunjukkan dengan jumlah peserta kaum muda sebanyak

179 orang. Jumlah penerima Sakramen Krisma yang banyak ini, diharapkan dapat

terlibat dalam kehidupan menggereja di Paroki Santa Maria di Fatima Sragen.

Kenyataan yang terjadi dalam penerimaan Sakramen Krisma. Pasca satu tahun

menerima Sakramen Krisma, adanya kekurangan dalam penghayatan yang berkaitan

dengan tugas perutusan sebagai garam dan terang dunia yang terwujud dalam

kehidupan menggereja dan masyarakat. Kenyataan ini, dapat dilihat dari

permasalahan yang sering dihadapi oleh penerima Sakramen krisma, salah satunya

adalah ketidaknyamanan ketika berdinamika dalam kehidupan menggereja.

Ketidaknyamanan ini muncul karena kurangnya kebiasaan mengenal situasi hidup

menggereja yang dianggap masih konvensional dan kurang menarik dibandingkan

dengan situasi dunia luar yang berkembang saat ini. Maka sekarang Paus Fransiskus

ingin mengajak kaum muda untuk masuk dalam Gereja sebagai persekutuan iman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

3

mereka akan kaum muda. Kemajuan teknologi tidak hanya sebagai penghalang kaum

muda untuk terjun masuk dan terlibat dalam berbagai kegiatan Gereja.

Melihat keadaan di Paroki Santa Maria di Fatima, seperti dipaparkan di

paragraf sebelumnya, Sakramen Krisma seharusnya membawa dampak yang besar

dalam kehidupan rohani umat beriman terutama kaum muda. Akan tetapi dalam

kenyataannya, masih banyak kaum muda yang sudah menerima Sakramen Krisma,

masih merasa ‘belum dewasa’ di dalam iman atau belum sungguh bertumbuh di

dalam iman. Hal ini tidak dimaksudkan bahwa tidak ada Roh Kudus yang menaungi

dalam diri orang-orang tersebut, karena melalui Pembaptisan dan Krisma, Roh Kudus

sudah hadir dan siap berkarya di dalam hidup mereka. Sikap kesiapan hati pada saat

menerima sakramen juga menjadi bagian yang penting agar seseorang dapat

menerima kelimpahan buah-buahnya. Jadi terdapat kemungkinan, karunia Roh Kudus

yang diterima pada Sakramen Krisma baru dapat dihayati setelah beberapa waktu

sesudah penerimaan sakramen. Misalnya melalui rutinitas dalam doa-doa pribadi,

mengikuti Ekaristi Kudus, dan aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan menggereja.

Berkaitan dengan rahmat karunia Roh Kudus yang mengalir secara khusus

dalam Sakramen Krisma tentunya Gereja mengharapkan akan adanya tanda

kedewasaan iman dalam Kristus, yang terwujud dalam pelayanan secara nyata dalam

hidup sehari-hari. Hal ini dapat semakin mengakar dengan memusatkan diri kepada

Kristus dan bukan kepada diri sendiri. Secara praktis kita melihat contoh yang nyata

pada anak-anak kecil yang sampai umur tertentu menginginkan dirinya terus menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

4

pusat perhatian. Namun semakin tumbuh dewasa, seharusnya sifat yang dimiliki

harus berubah dan tumbuh berekembang. Dalam ibadat dan doa-doa kita, kita-pun

dapat melihat gejala serupa. Jika kita belum dewasa dalam iman, doa-doa kita

didominasi oleh doa permohonan yang berpusat pada kebutuhan kita. Seperti halnya

minta rejeki, kesehatan, kebutuhan dll. Namun jika kita terus bertumbuh dewasa,

maka doa kita berkembang menjadi ucapan syukur dan pujian penyembahan kepada

Tuhan. Kita mulai dapat mengasihi Sang Pemberi berkat dan bukannya mengasihi

berkat-berkat-Nya. Bukan berarti bahwa kita tidak boleh memohon berkat pada

Tuhan, tetapi seharusnya kita memusatkan perhatian kepada Tuhan terlebih dahulu,

sebab yang lain akan diberikan kepada kita kemudian. Dengan ini kita memenuhi

kehendak Tuhan yang berkata, “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya,

maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (Mat 6:33).

Dengan penulisan skripsi ini penulis ingin meninjau lebih dalam lagi akan

penghayatan Sakramen Krisma di Paroki St. Maria di Fatima, dimana banyaknya

kaum muda yang kurang aktif dalam kegiatan menggereja setelah menerima

Sakramen Krisma. Maka dengan adannya peristiwa penerimaan Sakramen Krisma di

Paroki Santa Maria di Fatima Sragen yang telah diadakan pada tanggal 24 Oktober

2015 serta dan dengan melihat latar belakang akan penghayatan Sakramen Krisma

kaum muda di Paroki Santa Maria di Fatima Sragen. Maka penulis menulis Judul

Skripsi “Penghayatan Sakramen Krisma dalam Hidup Menggereja Kaum Muda di

Paroki Santa Maria di Fatima Sragen”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian permasalahan tersebut, permasalahan yang dapat

diidentifikasi penulis sebagai berikut:

1. Kaum muda yang setelah menerima Sakramen Krisma cenderung kurang

menghayati makna Sakramen Krisma

2. Kurangnya peran aktif dari Gereja mengarahkan dan membimbing kaum muda

setelah menerima Sakramen Krisma.

3. Kaum muda yang kurang memahami pentingnya Sakramen Krisma.

4. Sakramen Krisma yang dianggap sebagai formalitas

5. Adanya faktor penghambat dalam kehidupan menggereja setelah menerima

Sakramen Krisma

6. Pergaulan dunia luar yang lebih menarik dari pada pergaulan di lingkup Gereja.

C. Pembatasan Masalah

Penulis membatasi masalah pada penghayatan Sakramen Krisma kaum muda di

lingkup Paroki Santa Maria di Fatima Sragen dalam hidup menggereja. Dengan

demikian, pembahasan tidak meluas ataupun menyimpang dari permasalahan yang

ada, yakni permasalahan tentang penghayatan kaum muda tentang Sakramen Krisma

dalam hidup menggerja.

D. Rumusan Permasalahan

Berdasarkan pemaparan di atas, permasalahan yang akan dibahas dirumuskan

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

6

1. Apa saja yang menjadi unsur-unsur dalam Sakramen Krisma dan bagaimana

penghayatannya?

2. Apa yang dimaksud dengan kehidupan menggereja bagi kaum muda?

3. Sejauh mana penghayatan kaum muda atas Sakramen Krisma dalam kehidupan

Menggereja?

E. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan Skripsi ini bertujuann untuk :

a. Memaparkan unsur-unsur dalam Sakramen Krisma dan penghayatannya

b. Memaparkan apa yang dimaksud dengan kehidupan menggereja bagi kaum

muda

c. Memaparkan sejauh mana penghayatan Sakramen Krisma bagi hidup kaum

muda di Paroki Santa Maria di Fatima Sragen.

F. Manfaat Penulisan

Penulisan ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

1. Melalui Sakramen Krisma diharapkan kaum muda mampu melihat perkembangan

iman di Paroki Santa Maria di Fatima Sragen yang telah menerima Sakramen

Krisma

2. Sebagai masukan bagi paroki akan perlunya perhatian akan pasca penerimaan

Sakramen Krisma untuk kembali diteguhkan dalam pentingnya penghayatan

Sakramen Krisma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

7

G. Metodologi Penulisan

Metode penulisan yang digunakan adalah deskriptif analitis. Dengan metode

ini penulis menggambarkan mengenai permasalahan yang ada berdasarkan fakta yang

diperoleh melalui penelitian kualitatif. Berdasarkan penulisan ini penulis ingin

menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta serta sifat

populasi atau daerah tertentu (Suryabrata, 1983:75).

Melalui metode ini, penulis akan memaparkan, menguraikan dan menganalisis

keadaan peserta dengan menggunakan studi pustaka untuk mendalami penulisan

Skripsi. Untuk melengkapi data di lapangan penulis menggunakan metode penelitian

kualitatif, dengan data yang dikumpulkan menggunakan wawancara dan observasi.

Data yang diperoleh diolah dan dianalisis oleh penulis unntuk mengetahui sejauh

mana keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja.

H. Sistematika Penulisan

1. BAB I merupakan Pendahuluan, dalam pendahuluan berisi gambaran situasi latar

belakang, bagian ke dua ini adalah berisi rumusan masalah. Bagian ke tiga adalah

tujuan penelitian. Pada bagian ke empat adalah manfaat dari judul yang dibahas

secara lebih mendalam dalam penelitian bagian terakhir, bagian ke lima adalah

berisi metode penulisan di mana penelitian digolongkan dalam jenis kualitatif,

dan bagian ke enam yaitu merupakan sistematika penulisan yang berupa

keseluruhan penulisan dari bab I hingga bab V.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

8

2. BAB II ini penulis memaparkan mengenai kajian pustaka, bagian kajian pustaka

ini memaparkan tiga bagian dalam karya penulisan ini yaitu : makna Sakramen

Krisma, kaum muda yang meliputi pengertian kaum muda dan hidup menggereja

yang meliputi pengertian dalam kehidupan menggereja dan kegiatan hidup

menggereja.

3. BAB III pada bab ini, Penulis menguraikan tentang metodologi penelitian

berdasarkan tempat penelitian di Paroki Santa Maria di Fatima Sragen. Dalam bab

ini peneliti membaginya menjadi dua yaitu situasi gambaran umum Paroki Santa

Maria di Fatima Sragen, metodologi penelitian, analisis data, pembahasan, hasil

penelitian dan refleksi kateketis.

4. BAB IV berisi berisi tentang usulan progam untuk Paroki Maria di Fatima

Sragen, usulan program ini sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan penulis

memberikan sumbangan usulan program untuk Paroki dan penulis.

5. BAB V Penutup berisi kesimpulan dari penelitian dan Saran atas hasil penelitian

yang dilakukan oleh penulis dan sekaligus menjawab permasalahan dari judul

yang telah dipilih oleh penulis dan menandai berakhirnnya kegiatan penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Variabel dari judul penghayatan Sakramen Krisma terhadap hidup menggereja

kaum muda di Paroki Santa Maria di Fatima Sragen ini ada tiga aspek yaitu

Sakramen Krisma, hidup menggereja dan kaum muda. Maka dalam bagian ini akan

membahas ketiga aspek ini lebih dalam dan secara keseluruhan.

A. Arti dan Makna Sakramen secara Umum

Kata sakramen berasal dari bahasa latin “Sacramentum”, yang berarti hal

yang berhubungan dengan yang kudus atau ilahi (Banawiratma, 1982:12). Dalam arti

luar Sakramen merupakan tanda atau sarana keselamatan karena Allah yang secara

penuh terlaksana dalam diri Yesus Kristus (Wibowo Ardhi, 1993: 2)

Dengan menerima sakramen, seseorang sungguh mengalami kehadiran

Kristus yang menyelamatkan, maka diharapkan adanya jalinan relasi personal antara

Allah dengan manusia. Sakramen juga sebagai ungkapan akan iman manusia ke Allah

sebagai wujud syukur manusia yang telah menerima rahmat keselamatan yang

diberikan Allah kepada manusia, sehingga dengan menerima sakramen manusia

semakin dikuduskan dan disucikan dalam kata dan perbuatannya. Konsili Vatikan ke

II berbicara tentang Hakikat Sakramen, antara lain :

Sakramen sakramen dimaksudkan untuk mengkuduskan manusia,

membangun Tubuh Kristus dan pada akhirnya mempersembahkan ibadat

kepada Allah. Tetapi sebagai tanda sakramen juga dimaksudkan untuk

mendidik. Sakramen tidak hanya mengadakan iman. Melainkan juga memupuk,

meneguhkan dan mengungkapkan dengan kata-kata dan benda. Maka juga

disebut sakramen iman. Memang sakramen memperolehkan rahmat. Tetapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

10

perayaan sakramen itu sendiri juga dengan amat baik menyiapkan kaum

beriman untuk menerima rahmat itu yang membuahkan hasil nyata. Untuk

menyembah Allah secara benar dan untuk mengamalkan cinta kasih (SC Art,

59)

Sakramen merupakan tanda yang menghasilkan rahmat sebagaimana yang

ditegaskan oleh Konsili Vatikan II (SC Art, 59). Sehingga sakramen mengarahkan

manusia kepada relasi Iman dengan Allah untuk menerima rahmat keselamatan dari-

Nya. Maka sebelum mengarahkan seseorang pada rahmat kehadiran Allah, seseroang

tersebut harus melalui tahapan Sakramen Inisiasi dalam Gereja untuk bergabung

menjadi jemaat Allah. Sakramen Inisiasi adalah ritus ketiga Sakramen (Sakramen

Baptis, Ekaristi dan Krisma) yang menjadikan seseorang yang hendak masuk menjadi

umat kristiani menjadi siap dan matang untuk mengimani Yesus Kristus.

Karya Keselamatan Allah beserta dimensi historisnya yang menyangkut janji

akan keselamatan, hadir dalam Gereja sebagai hidup dan inti Gereja. Gereja sebagai

hasil karya Allah perlu terlibat secara penuh sebagai alat keselamatan melalui

penghayatan dan kesaksian hidupnya kepada mereka yang belum beriman kepada

Kristus. Tugas Gereja tersebut secara konkrit terlaksana dalam tiap Sakramen. Atau

dengan kata lain rahasia penyelamatan Allah terlaksana dalam ritus-ritus. Dan ritus itu

merupakan sarana dan simbol untuk menyampaikan rahasia penyelamatan Allah bagi

manusia dan ini dikenal sebagai Sakramen (KWI, 1996:398-399).

B. Sakramen Inisiasi

Menurut kata Inisiasi berasal dari bahasa Latin “inire atau initiare” yang

berarti: memasuki, masuk atau bergabung ke dalam suatu kelompok untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

11

penerimaan anggota baru dari istilah ini nampak bahwa Inisiasi mencakup dua

gerakan. Pertama, sesorang yang masuk atau bergabung kedalam suatu kelompok dan

kedua kelompok tersebut menerima seseorang menjadi anggotanya jadi dalam proses

Inisiasi berlangsung dua gerakan yaitu saling masuk dan saling menerima baik

anggota baru maupun kelompok yang bersangkutan (Martasudjita, 2003:207).

Gereja Katolik sebagai komunitas beriman memiliki tradisi Inisiasi. Maka

apabila sesorang ingin bergabung atau menjadi seorang Katolik, ia harus menjalani

tahapan Inisiasi yang dituntut oleh Gereja, yakni Sakramen Pembabtisan, Penguatan

atau Krisma dan Ekaristi (Martasudjita, 2003:208). Penerimaan Sakramen-sakramen

ini disebut juga penerimaan Sakramen kebersamaan karena sama-sama menerima

karya keselamatan dari Allah melalui Gereja. Dalam setiap penerimaan tiap

Sakramen bertujuan untuk memaknai tiap peristiwa Yesus, maka ketiga Sakramen ini

memiliki gambaran.

Sakramen Ekaristi bersumber pada perjamuan terakhir sebelum Yesus Kristus

di Salib. Perjamuan terakhir ini memiliki makna akan kebersamaan Kristus dengan

para murid dan sebagai penyerahan diri Yesus dalam bentuk simbolik, yaitu roti dan

anggur yang melambangkan tubuh dan darah Yesus. Sakramen Pembabtisan

merupakan ikatan janji dengan Allah (Banawaratma, 1989:3). Mengenai Pembabtisan

Konsili Vatikan II (SC, 6) mengatakan :

Melalui pembabtisan orang dimasukan ke dalam misteri Kristus mereka mati.

Dikuburkan dan dibangkitkan bersama Dia. Mereka menerima Roh

pengangkatan menjadi anak dan dalam Roh itu berseru Abba, Bapa :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

12

Demikianlah mereka menjadi penyembuh sejati, yang dicari oleh Bapa (SC.

6).

Maka dengan Baptis, kehidupan lama manusia telah dikuburkan dan bersama

Kristus yang bangkit manusia pun ikut bangkit dalam hidup baru. Sebagaimana yang

telah diungkapkan St. Yohanes tentang “Kelahiran baru” (Yoh, 13:3-6). Sakramen

Krisma dalah curahan Roh kudus kepada seseorang untuk siap melaksanakan tugas

perutusan dan pewartaan Gereja. Jadi pada dasarnya pengurapan dengan minyak

menunjukan penugasan terhadap seorang yang baru menerima Sakramen Inisiasi

untuk ikut serta dalam tugas perutusan Gereja.

Sakramen Krisma mengikuti seseorang pada tugas publik Gereja. Dengan

demikian Sakramen Krisma menjadikan seseorang sebagai warga Gereja yang

dewasa dan secara eksplisit menampakan Roh Kudus sebagai kekuatan Gereja dan

semakin menyanggupi orang yang diInisiasi itu untuk terlibat secara aktif dalam

tugas missioner Gereja.

1. Pentingnya Katekese Inisiasi

Katekese menjadi penting bagi para calon penerima Sakramen Inisiasi. Tetapi

sebelum menerima Sakramen Inisiasi para calon penerima terlebih dahulu harus

dipersiapkan melalui Katekese/pelajaran Krisma untuk mempersiapkan para calon

penerima untuk memahami dan menghayati arti pengurapan minyak Krisma.

Katekese diberikan untuk menjamin orang yang siap menerima sakramen adalah

memang orang yang sudah dianggap mengetahui ajaran agama Katolik, menghayati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

13

doa dalam kehidupan sehari hari, serta mengungkapkannya dalam kehidupan dan

ibadat (Komkat KAS, 2012:11).

Maka dalam hal ini dibutuhkan sesorang pendamping yang nantinya akan

mendampingi, mengajarkan dan meneguhkan akan pentingnya sakramen Inisiasi ini,

sehingga tujuan yang diharapkan tercapai dan dapat memberikan saksi kristus untuk

kedepannya setelah menerima sakramen Inisiasi. Dalam hal ini katekese untuk para

calon penerima sakramen Inisiasi menjadi pokok akan perkenalan, pendalaman dan

tujuan dalam pendidikan iman untuk menjadi seorang Katolik.

2. Tujuan Katekese Inisiasi

Menurut Directorium Catechisticum Generale (Petunjuk Umum Katekese),

merupakan kegiatan yang membawa umat menuju pada kedewasaan iman, yang

bertujuan untuk membantu umat mendapatkan pengetahuan mengenai Allah dan

Karya keselamatanNya serta mampu mengembangkan diri dalam iman.

Dalam hal pengajaran, Evangelii Nuntiandi yang merupakan nasihat

Apostolik Paus Paulus VI menguraikan bahwa katekese bertujuan untuk membentuk

pola-pola hidup Kristen. Dengan mengolah pikiran dan hati untuk menemukan

kebenaran sejati yang dapat menghidupinya, dan bukan hanya sekedar memberikan

pengetahuan. Sedangkan Catechesi Tradendae mengatakan bahwa katekese Kristen

secara sistematis yang diorganisir penyampaiannya, sehingga benar-benar bisa

mencapaipesertannya menuju akan kedewasaan iman kristiani.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

14

Maka dengan lewat katekese Inisiasi ini, pertama Gereja hendak membantu

umat agar semakin memahami, menghayati dan mewujudkan imannya dalam

kehidupan sehari-hari. Dengan proses yang meliputi pengajaran, pendalaman dan

pembinaan menuju kedewasaan baik hidup beriman maupun moral serta

kemasyarakatan. Kedua dengan katekese Inisiasi ini mengantarkan seseorang akan

pertobatan, dalam Inisiasi ini menyadarkan akan manusia yang memiliki dosa dan

dengan mengikuti Kristus harus adanya pertobatan untuk menerima keselamatan dari

Kristus. Oleh karena itu pengenalan melalui Kristus ini mengantarkan pertobatan dan

nantinya untuk menantikan keselamatan-Nya.

Gereja Katolik terdapat tiga sakramen Inisiasi, dikatakan Sakramen Inisiasi

karena memiliki fungsi memasukkan orang secara penuh menjadi anggota Gereja.

Sakramen-sakramen ini disebut juga sebagai Sakramen kebersamaan karena melalui

Pembaptisan, Ekaristi dan Krisma umat beriman menerima anugrah keselamatan.

Dengan bergabung dalam persekutuan Gereja umat dimasukkan dalam kebersamaan

dengan Allah melalui Kristus, kebersamaan ini kita terima dalam wujud nyata cinta

kasih Allah kepada manusia dengan menerima Sakramen-sakramen.

a. Sakramen Baptis

Pembabtisan merupakan langkah pertama ke arah persatuan dengan Kristus.

kesatuan dengan Kristus ini dihayati dalam Gereja, maka sakramen pembaptisan ini

merupakan seseorang yang menjadi anggota Gereja/Kristiani. Tetapi untuk menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

15

anggota Gereja sepenuhnya harus mengikuti Tiga Tahap yang disebut Sakramen

Inisiasi yaitu, Baptis, Krisma dan Ekaristi.

Sakramen Pembaptisan sama halnya yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis

yang membaptis orang “Sebagai tanda Pertobatan” (Mat, 3:11). Maka Gereja

mengambil dari cara Yohanes membaptis, cara ini digambarkan sebagai simbol

pembersihan diri dri Dosa. Namun seiring perkembangan waktu ketika umat Kristen

berkembang sulit mencari sungai dan air, maka diganti dengan mencurahkan air ke

kepala pembabpis dengan mengucapkan “Aku membaptis engkau dalam nama Bapa,

Putera dan Roh Kudus…Amin” oleh Imam. (Martasudjita, 2003:218)

Tetapi untuk menerima curahan air Pembaptisan ini calon penerima baptis

mengikuti pelajaran Pembaptisan yang bertujuan untuk memantapkan diri untuk

menghayati panggilan menjadi seorang Kristen yang setia akan Allah dan dapat

mewujudkan nilai-nilai Kerajaan Allah dalam hidupnya nanti. Maka dengan

menerima Sakramen Baptis ini kasih Allah sudah terbuka baginya dan siap

mengkaryakan diri kepada Allah. (KomKat KWI, 2012:55)

b. Sakramen Ekaristi

Dalam Konslili Vatikan II Sakramen Ekaristi merupakan sakramen yang utama

karena merupakan puncak kebersamaan seluruh hidup Kristiani. Sakramen Ekaristi

ini merupakan bentuk syukur umat kepada Kasih karunia Allah yang berkarya dalam

hidup manusia, dalam perayaan ini merupakan suatu tanda akan kehadiran Allah

dalam umat. Tidak hanya itu Ekaristi merupakan bentuk pemersatu umat dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

16

Allah di dalam kesatuan hidup mengGereja dan ikatan dengan umat itu sendiri.

Dalam perayaan Ekaristi ini juga mengutamakan akan pentingnya sebuah “Perjamuan

Terakhir” yang dilakukan Yesus Kristus dalam masa hidupnya (Martasudjita, 2003:

266).

Dalam Perjamuan ini menandakan Yesus mengundang semua umat Allah

untuk bergabung dengan diri-Nya sebagai wujud cinta kasih Allah kepada umat

manusia yang senantiasa setia pada Allah dengan melalui puteranya Yesus Kristus.

Maka dengan makan Hosti dari satu piala yang telah di Konsekrasi oleh Pastur

merupakan simbol dan gambaran akan seluruh umat makan pada tempat yang sama

yaitu dari kasih karunia Allah. (Martasudjita, 2003: 272)

Sakramen Ekaristi juga merupakan pusat liturgi, dalam misteri liturgy

dipandang oleh konsili Vatikan II sebagai pusat selruh liturgi (bdk, SC 6). Sentralitas

Ekaristi dalam liturgi menunjuk pada pemahan Vatikan II yang disatu pihak

memandang perayaan liturgi yang lain dari sudut Ekaristi. Dengan kata lain, segala

macam bidang perayaan liturgi mengalir dan tertuju kepada perayaan Ekaristi sebagai

pusat dan puncaknya. (Martasudjita, 2003: 296)

c. Sakramen Krisma

Sakramen Krima merupakan salah satu Sakramen Inisiasi yang intinya

memantapkan dirinya untuk siap menjadi pelayan Tuhan atau pemerincian perutusan

dari Sakramen Baptis. Seperti halnya Yesus mengutus para rasul untuk mewartakan

Kerajaan Allah. Dalam pembaptisan dan Krisma merupakan kedua Sakramen yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

17

saling berkaitan erat dalam pembentukan diri untuk menghayati imannya. Yakni

dengan Pembaptisan seseorang masuk menjadi anggota jemaat Allah, dan Krisma

Perutusan iman atau membela imannya akan Yesus Kristus serta menjadi saksi Yesus

yang sejati. Dua unsur yang berbeda tapi memiliki arti kelanjutan yang sesuai dalam

sebuah Sakramen Inisiasi. (Binawiatmaja, 1989:98)

Upacara Sakramen Krisma layaknya seperti Sakramen Pembaptisan dengan

menerima pelajaran seputar pemahaman sakramen Krisma, bedanya saat penerimaan

Krisma dilakukan oleh Uskup dan dengan menggunakan minyak suci yang dioleskan

di jidat ataupun pipi sebagai bentuk perutusan untuk mewartakan Kerajaan Allah.

Melalui minyak suci dilambangkan sebagai materai Krisma (tanda rohani) satu untuk

selamanya dalam perutusannya mewujudkan Kerajaan Allah. (Binawiatmaja,

1989:102)

C. Sakramen Krisma atau Sakramen Penguatan

1. Istilah Sakramen Krisma atau Penguatan

Sakramen penguatan atau sakramen Krisma merupakan istilah yang sama-sama

menunjuk pada upacara pengurapan Roh Kudus oleh uskup atau imam yang diberi

wewenang. Disebut sebagai sakramen penguatan karena sakramen ini bertujuan

memperkuat dan memperkokoh rahmat sakramen baptis. Sedangkan disebut

sakramen Krisma karena ritus pokoknya ialah pengurapan dengan minyak suci atau

myron suci yang disebut Krisma (bdk. Kompendium Katekismus Gereja Katolik

[KKGK] 266).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

18

Sakramen Krisma merupakan salah satu proses Inisiasi umat Katolik dalam

Gereja. Dalam Sakramen Krisma itu orang menerima Roh Kudus yang pada hari

Pentekosta diutus Tuhan kepada para rasul. Begitu pula sebagai murid Yesus umat

beriman Katolik menerima tugas perutusan tersebut sebagai ungkapan kesiapan diri

mewartakan Kerajaan Allah dan dikuatkan untuk memberikan kesaksian tentang diri

Kristus, demi pembangunan tubuh-Nya dalam iman dan cinta kasih.

Dalam kehidupan rohani, umat beriman yang telah dilahirkan kembali oleh air

dan Roh melalui Pembaptisan, juga bertumbuh dewasa di dalam Kristus. Kedewasaan

di dalam Kristus ini ditandai oleh ketahanan umat beriman untuk menolak dosa dan

kuasa jahat yang menjadi ‘musuh’ iman umat beriman. Untuk itu, Kristus melalui

Gereja-Nya memberikan pada umat beriman Sakramen Penguatan, yang

memperlengkapi umat beriman untuk menghadapi peperangan rohani antara

keinginan berbuat baik dan pengaruh dunia yang sering kali bertentangan dengan

iman umat beriman. Karena pergumulan ini bersifat rohani, maka Allah memberikan

kepada umat beriman sumber kekuatan, yaitu karunia yang berasal dari Roh Kudus-

Nya sendiri. Kepenuhan Roh inilah yang dijanjikan oleh Kristus kepada para murid-

Nya (Yoh, 14:15-26).

Sakramen Penguatan disebut juga sebagai sakramen Krisma. Krisma sendiri

berarti pengurapan. Pengurapan ini menjelaskan nama Kristen yang berarti ‘yang

terurapi’ yang dapat umat beriman lihat kesempurnaannya pada diri Yesus Kristus,

yang diurapi Allah dengan Roh Kudus-Nya (Kis, 10:38). Jadi Krisma bagi umat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

19

beriman adalah pengurapan yang menjadikan umat beriman seperti Kristus, dengan

menerima pengurapan Roh Kudus yang sama seperti yang diterima oleh Kristus.

2. Persiapan Sakramen Krisma

Kesiapan seseorang menerima Sakramen Krisma bukanlah dari sikap saja

melainkan dari hati nurani untuk mengemban tugas baru dari Gereja untuk siap

menjadi seseorang yang dewasa di dalam iman. Sakramen ketiga dari inisiasi adalah

Sakramen Krisma, dengan seseorang menerima Sakramen Krisma Seseorang tersebut

terikat penuh dengan Gereja yang mengimani Yesus Kristus.

Namun untuk mempersiapkan seseorang menerima Sakramen Krisma

seseorang harus menerima sebuah katekument. Materi yang diberikan bertujuan

untuk memahami makna Sakramen Krisma. Maka pertama-tama seorang calon

penerima Sakramen Krisma diberikan materi rekatekisasi Sakramen Baptis dan

Sakramen Ekaristi. Kemudian barulah diberikan makna dari Sakramen Krisma itu

sendiri (Komkat 2012:38).

Rekatekisasi adalah sebuah pemahaman kembali dari sakramen yang telah ia

terima (Komkat 2012:38).

a) Sakramen Baptis adalah sakramen yang paling dasar dan menjadi

sebuah pintu gerbang untuk Sakramen-sakramen lainnya. Dengan

kembali mengingat nama sebuah baptis calon Krisma kembali

diteguhkan sesuai nama baptis yang mereka emban dan menjadi

sebuah inspirasi untuk memantapkan iman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

20

b) Sakramen Ekaristi adalah sakramen pengucapan syukur atas

pemberian rahmat sehari-hari dan sakramen ini menjadi sumber dan

puncak dari kehidupan kristiani. Dengan mengucap rasa syukur dalam

Ekaristi calon Sakramen Krisma kembali diingatkan dengan betapa

besar Kasih Allah kepada manusia dan sepatutnya manusia mengucap

syukur dan menyembah kepada-Nya.

c) Pemahaman Sakramen Krisma, pemahaman ini berupa buah dan

makna serta arti yang dapat menjadikan pemahaman bagi calon

penerima Sakramen Krisma mengetahui arti dari Sakramen Krisma itu

sendiri (Komkat 2012:39-40).

3. Liturgi Sakramen Krisma

Secara liturgis, Sakramen Krisma diberikan dalam bentuk perayaan Ekraristi.

Hal ini menunjukan akan adanya hubungan antara Sakramen Krisma dan Ekaristi

yang menjadi puncak seluruh perayaan iman (Komkat KAS 2012:42).

Paus Inosensius III menyatakan secara resmi bahwa penguatan atau Krisma

termasuk ke dalam daftar Sakramen-sakramen. Seperti halnya Sakramen yang lain,

Sakramen Penguatan atau Krisma harus memiliki materia dan forma-nya atau

hakekat dan rumusan verbalnya. Materia Sakramen Penguatan atau Krisma ialah (1)

penguluran kedua tangan uskup atau imam yang diberi wewenang kepada calon

penerima Krisma, (2) penumpangan tangan kepada penerima Krisma sambil

mengurapi/ mengolesi dahinya dengan Krisma dalam bentuk salib. Sementara itu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

21

forma sakramen penguatan atau Krisma ialah rumusan: “Semoga dimaterai oleh

karunia Allah, Roh Kudus” (bdk. Katekismus Gereja Katolik [KGK] 1300).

Setelah penerimaan Sakramen Krisma dilanjutkan dengan liturgi Ekaristi. Para

penerima Krisma disatukan dalam ikatan komuni sebagai penguatan akan kehadiran

dan persatuan dengan Kristus dalam komuni suci untuk mampu menjalankan tugas

perutusan sebagai saksi kristus dalam kehidupan sehari-hari di tengah Gereja dan di

masyarakat.

4. Makna dan simbol dalam Sakramen Krisma

Dalam penerimaan Sakramen Krisma tentunya terdapat simbol-simbol yang

memiliki makna. Simbol yang dibuat tersebut tentunya bukanlah sembarangan

melainkan harus memiliki arti dan tujuan yang meliputi material dan tata gerak.

(Komkat KWI, 2012:43)

a. Minyak Krisma, Penerimaan Sakramen Krisma menggunakan minyak Krisma

yang diartikan sebagai sebagai materi dari Allah. Minyak itu terbuat dari buah

zaitun dan dicampuri sedikit balsam, lalu minyak tersebut diberkati oleh Uskup

pada saat misa Krisma, sehari sebelum misa kamis putih. Minyak Krisma hadir

sebagai simbol pengudusan oleh Roh Kudus yang hadir dalam bentuk bau harum

dan wangi.

b. Penumpangan tangan uskup, setelah didoakan, para calon maju satu persatu dan

menerima penumpangan tangan uskup pada bahunya. Penumpangan ini

merupakan simbol turunnya Roh Kudus bagi para calon. Roh itu akan menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

22

Roh yang akan mendewasakan iman para calon dan menguatkan mereka. Artian

lain merupakan sebuah tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh penerima

Krisma dalam perutusan Gereja.

c. Pengurapan minyak Krisma. Setelah penumpangan tangan Uskup, penerim

Krisma menerima minyak Krisma pada dahinya. Pengurapan ini menjadi simbol

pemberian anugrah Allah yang menguatkan, melantik, menguduskan dan menjadi

seseorang yang memiliki tugas baru dalam hiudpnya. Pengurapan juga

dimaksudkan untuk menumbuhkan sikap semangat dan ketetapan hati

(Komitmen) pada diri orang-orang yang menerimanya dengan bantuan Roh

Kudus.

d. Tepukan pada pipi penerima sakramen penguatan. Setelah mengurapi, uskup

menepuk pipi penerima Krisma sebagai tanda pemberian restu dan semangat.

Uskup memberikan semangat pada penerima Sakramen untuk berjuang menjadi

saksi Kristus mewartakan Kerajaan Allah dengan mantap dan berani. Dan kini

hidupnya dipetaruhkan demi iman dan kasih. Ada pula yang menyebut pipi itu

sebagai peperangan rohani.

e. Pemberian nama penguatan. Bukan hanya pada saat Baptis, tetapi saat menerima

Sakramen Krisma . calon memilih nama penguatan yang diambil dari Santo-Santa

atau Tokoh Suci dalam Kitab Suci. Sedangkan dalam nama yang dipilih dalam

sakramen penguatan ini sebagai simbol semangat baru seperti Santo dan Santa

yang hidupnya dipertaruhkan demi iman dan kasih. Jadi Santo dan Santa menjadi

teladan hidup kerohanian yang telah di jalankan pada masa hidupnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

23

Inilah simbol yang ada dalam Sakramen Penguatan simbol ini bukan sekedar

tanda melainkan sungguh menghadirkan makna dari apa yang disimbolkan.

Dengan demikian, simbol mengungkapkan suatu keyakinan iman akan rahmat

Allah yang mengalir pada diri orang-orang yang menerima Sakramen Krisma.

Artinya orang menerima Sakramen, hidupnya sungguh diperbarui oleh rahmat

Allah sebagaimana terungkap dalam simbol-simbol yang ada.

5. Buah Sakramen Penguatan

Sakramen Krisma akan memberikan buah-buah positif bagi penerimannya,

secara umum buah-buah sakramen itu adalah pencurahan Roh Kudus secara Khusus

baik dalam imannya dan dalam kehidupan sehari-hari. Pencurahan menandakan

sebuah materai yang tidak terhapuskan dari Allah dan menumbuhkankembangkan

iman sebagai buah rahmat kelanjutan dari Sakramen Baptis. Berkat sakramen itu

mereka semua masuk menjadi putra putri Ilahi, mempererat hubungan dengan Allah,

Kristus dan Gereja. Maka dari itu Sakramen Krisma disebut juga Sakramen

kedewasaan iman dan Kasih yang nantinya akan mengemban sebuah tugas perutusan

dari Allah.

Dalam konteks perutusan, berkat Roh Kudus yang diterima entah saat

ditumpangi tangan atau diurapi minyak Krisma orang dikuatkan oleh Roh Kudus

Allah sendiri sehingga siap menjalankan aneka tugas perutusan Gereja, terutama

tugas menjadi saksi Kristus dan menjadi rekan kerja-Nya dalam menjalankan tugas

perutusan mewartakan kabar gembira akan keselamatan (Komkat KWI, 2012:44).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

24

D. Kaum Muda

1. Kaum Muda pada Umumnya

Kaum muda dalam kamus bahasa Indonesia dijelaskan sebagai kaum yang

berarti golongan atau orang sekerja, sepaham, sepangkat dan sebagainya. Kata kaum

muda belum sampai setengah umur. Shelton (1988:9) berpendapat kaum muda suatu

periode kronologis yang dimulai dengan proses psikis dan emosional yang

membawanya kemkematangan seksual dan psikososial, diakhiri dengan terbentuknya

seorang individu yang telah mencapai kebebasan dan produktivitas sosial.

Mangunhardjana (1989 :11-12) berpendapat bahwa kaum muda

diperuntungkan untuk menunjuk kaum, golongan atau kelompok orang yang masih

muda usianya, yang berumur 15 sampai usia 21 tahun. Kaum dalam ilmu psikologi

disebut remaja yang mencakup muda-mudi usia SMU dan usia studi di perguruan

tinggi semeseter I sampai VI.

Konsili Vatikan II dalam dekritnya tentang Kerasulan Awam pada artikel 2.

Menegaskan bahwa kaum muda merupakan kekuatan penting dalam masyarakat

sekarang dimana peran dan keterlibatannya sangat dibutuhkan dalam hidup bersama

baik dilingkup Gereja maupun masyarakat.

Baiklah batasan ini menjadi patokan umum, sekurang-kurangnya untuk tetap

menyadari sulitnya membuat “batasan” tentang kaum muda karena menyadari

berbagai segi : Psikologis, sosiologis, biologis dan seterusnya. Bagaimanapun juga

kaum muda harus dilihat sebagai “pribadi yang sedang berada pada taraf tertentu

dalam perkembangan hidup seorang manusia, dengan kualitas dan ciri tertentu yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

25

khas, dengan hak dan kewajiban tertentu dengan potensi dan kebutuhan tertentu pula

(Tangdilintin, 1984:5-6).

2. Problematika Kaum Muda

Di era globalisasi ini sering dijumpai tentang bentuk-bentuk ketidakadilan,

penindasan, penderitaan, diskriminasi ras dan konflik agama. Sehingga menjadi

sebuah kasus yang dapat mempengaruhi jiwa kaum muda. Kaum muda yang masih

ingin mencari jati diri, sudah dipertemukan dan permasalahan sosial yang sebegitu

besar yang dapat mempengarui diri mereka untuk bersikap negative (negativisme

kaum muda) karena dihanyutkan dalam suasana tersebut. Maka timbullah

pelampiasan atau sikap protes dari kaum muda dalam bentuk agressi, isolasi diri,

kenakalan serta sikap anti sosial dll (Sidharta, 52-53).

Dalam hal ini kaum muda sebenarnya kaum yang energik. Bersemangat,

penuh dengan kreatifitas dan pemikiran yang tinggi. Namun dengan adanya

keterbukaan wawasan tentunya muncul benturan dari luar ‘Masalah’ yang

menghambat dan bahkan menghalangi jalan kaum muda untuk berkarya (Tangdilintin

1984:24-25).

a. Masalah dalam keluarga

Mengapa kelurga menjadi masalah? Tentunya adanya sebab yang menjadi

faktor yang menjadikan kaum muda kurang berkembang yaitu adanya relasi yang

kurang antara orang tua atau anggota keluarga yang lain dalam komunikasi perbuatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

26

dan paham yang berbeda. Namun faktor yang utama terkadang dengan adanya

kesibukan orang tua anak merasa di sendirikan dalam rumah dan hubungan dengan

orang tua kurang terlalu baik. Dengan ini anak akan mencari kehidupan lainnya yang

pantas dan nyaman dia berada yaitu kehidupan luar dengan teman-temannya

(Tangdilintin, 1984:26).

b. Masalah dalam Masyarakat

Kaum muda di masyarakat memang menjadi satu komunitas di mana umur

yang tidak terpaut jauh menjadikan kaum muda ini kompak dan akur dalam menjalin

relasi perkumpulan. Tetapi terdapat kaum muda yang memiliki karakter dan sikap

yang berbeda dengan kaum muda lainnya, yang memiliki sikap kurang baik misalnya

mabuk-mabukan, narkoba dan arogan. Hal ini dapat menjadi potensi yang

mengakibatkan perkumpulan itu terpengaruhi oleh sikap negativisme.

Di samping itu juga adanya budaya kegensian yang saling memiliki misalnya

dalam bidang teknologi gadget, handphone dan berpakaian. Budaya ini akan

membawa perselisihan dan rasa iri antara kaum muda satu dengan yang lain.

(Tangdilintin, 1984:29).

Perkembangan kesadaran sosial dimasa muda juga dipengaruhi oleh faktor

lingkungan dalam masyarakat. Lingkungan sekitar memang mempengaruhi penalaran

moral. Di samping itu lingkungan juga berperan memberikan pengaruh kuat bagi

perkembangan kaum muda dalam bidang perspektif kesadaran social (Lawrence

Kohlberg). Maka dengan kesadaran sosial ini akan menggerakkan rasa berbelas kasih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

27

sebagai ungkapan iman pada yang maha kuasa untuk berbagi dengan sesama

(Shelton, 1988:138).

c. Masalah dalam Gereja

Kaum muda yang kurang nyaman dalam kegiatan mengereja menjadi faktor

utama dan lebih asyik main dengan teman sebaya di luar Gereja, nongkrong bareng

dll. Namun adanya juga kaum muda yang merasa kurang tertarik untuk pergi ke

Gereja, Maka dalam hal ini Gereja membantu membentuk kaum muda untuk

membentuk suara hatinya. (Shelton, 1988:19)

Hal lain juga kurang menariknya liturgi yang baku dan kurang relevan bagi

kaum muda, sehingga kurang menghantarkan mereka pada penghayatan iman yang

mendalam. Sehingga tak jarang kaum muda yang hidup kerohaniannya gersang dan

akibatnya ia meninggalkan imannya karena dirasa sudah kurang relevan bagi

hidupnya. (Tangdilintin 1984:34)

3. Iman

Dalam Konstitusi Dogmatis “Dei Verbum” (no. 5) tentang Wahyu Ilahi, Konsili

Vatikan merumuskan iman seperti berikut,

Kepada Allah yang memberi wahyu, manusia harus menyatakan ketaatan iman

(Rm 6:26; lih. Rm 1:5 2Kor 10:5-6), yaitu dengan bebas menyerahkan diri

seluruhnya kepada Allah dengan ‘kepatuhan akal budi dan kehendak yang

penuh kepada Allah Pewahyu’ dan dengan pengakuan bebas akan wahyu yang

diberikan oleh-Nya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

28

Maka iman adalah suatu bentuk sikap kepercayaan manusia terhadap Allah

yang terjalin dalam relasi batin dengan Allah untuk manusia berfikir religious

terhadap perbuatan dan sikap dalam kehidupan sehari-hari.

E. Hidup Menggereja

1. Pengertian Hidup

Hidup merupakan suatu karunia dari Allah. Apabila kita hidup, itu karena Allah

memberikannya. Allah memberikan hidup kepada kita bukan tanpa maksud. Allah

menganugrahkan kita hidup karena Allah mengasihi manusia. Karena kasiNya yang

besar kepada manusia maka Allah menganugrahkan kehidupan kepada kita agar ikut

ambil bagian dalam hidup Allah. (Martasudjita, 2003:40)

2. Hidup Menggereja

Hidup menggereja adalah hidup yang menampakkan imannya akan Yesus

Kristus. Dalam Gereja Katolik kehidupan menggereja adalah wujud nyata dari tugas-

tugas Gereja yaitu ;

a. Liturgia (Gereja yang menguduskan) berarti ikut serta dalam perayaan

ibadat resmi yang dilakukan Yesus Kristus dalam Gereja-Nya kepada

Allah Bapa

b. Kerygma (Gereja yang mewartakan) ikut serta membawa Kabar Gembira

bahwa Allah telah menyelamatkan dan menebus manusia dari dosa

melalui Yesus Kristus, Putera-Nya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

29

c. Koinonia (Gereja yang mempersatukan) berarti ikut serta dalam

persekutuan atau persaudaraan sebagai anak-anak Bapa dengan

pengantaraan Kristus dalam kuasa Roh KudusNya

d. Diakonia (Gereja yang melayani) berarti ikut serta dalam melaksanakan

karya karitatif / cinta kasih melalui aneka kegiatan amal kasih Kristiani,

khususnya kepada mereka yang miskin, telantar dan tersingkir

e. Martyria (Gereja memberi kesaksian) berarti ikut serta dalam menjadi

saksi Kristus bagi dunia.

Unsur dalam kehidupan menggereja tentulah tidak hanya hidup di dalam Gereja

melainkan harus dapat pergi keluar untuk memberikan kesaksian kebenaran. Kelima

tugas Gereja inilah dasar dari hidup menggereja orang muda Katolik sebagai penerus

dan harapan Gereja di masa depan (Bagiyowinandi, 2003: 133).

3. Pentinngya hidup Menggereja

Gereja merupakan Sakramen Kebersamaan dengan Kristus, Gereja terikat

dengan kegiatan perjamuan dengan Yesus Kristus, Roh Kudus dan karya

penyelamatanNya . Dalam hal ini manusia merindukan akan kehadiran Allah. Dalam

iman kristiani, kerinduan terdalam terjawab dalam diri Yesus Kristus. Yesus Kristus

dianggap sebagai Sakramen Hidup dari Allah sendiri (Martasudjita, 2003:83).

Dewasa ini Gereja berada di tengah proses globalisasi yang tiada hentinya

meresapi segala bidang kehidupan. Dalam berbagai cara Gereja ingin menaungi arus

globalisasi namun di satu sisi bertentangan dengan proses dan nilai. Maka dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

30

bertanggungjawab umat kristiani melalui sikap tubuh dan tindakan konkrit

mewujudkan cita-cita Gereja akan Yesus Kristus antara lain dengan peduli terhadap

mereka yang menderita, miskin dan tersingkir. Dengan penuh cinta kasih dan rendah

hati, tindakan yang nyata atu konkritnya antara lain terlibat akan kegiatan pelayanan

Gereja sebagai rasul Awam yang membangun jemaat untuk hidup bersama di lingkup

paroki maupun lingkup lingkungan ia berada.

Sebagai umat kristiani tentunya perlu memperjuangkan nilai-nilai Kerajaan

Allah dalam sikap dan tindakan kehidupan sehari-hari di dalam dunia ini. Nilai-nilai

Kerajaan Allah antara lain Kedamaian, cinta kasih, keadilan, kerendah hari, kesetiaan

dan lain-lain. Nilai ini perlu diperjuangkan dalam suatu tindakan yang nyata.

Sehingga melalui kehadiran-Nya kita sebagai orang kristiani, semua orang yang kita

layani mengalami kasih karunia dari Allah. Maka dengan materai dalam Sakramen

Penguatan kita dikuatkan akan perjuangan mewujudkan Kerajaan Allah sebagai tugas

perutusan yang diberikan oleh Yesus Kepada Murid-Nya (Banawiratna, 2000:39).

4. Kaum Muda dalam Menggereja

Gereja masa sekarang masih terus berada dalam transisi, di mana Gereja

mencari terus identitas baru untuk terus hadir sebagai sakramen keselamatan bagi

manusia. Gambran Gereja sebagai umat Allah merupakan bentuk sebuah komunitas

yang mengatasnamakan umat Allah. Dalam Konsili Vatikan II Gereja terus mencari

identitas Gereja yang bertanggung jawab dan melibatkan peranan awam dalam karya

Gereja (Tangdilintin, 1984:34).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

31

Dengan adanya gerakan Gereja yang ingin meningkatkan karyanya, kaum

muda menjadi sasaran peran utama untuk keterlibatannya dalam karya pembaharuan

Gereja. Namun kurangnya minat kaum muda menjadi kendala utama yaitu, kaum

muda yang dalam masa pertumbuhan fisik dan perkembangan mental, emosional,

social, moral dan religius mengalami permasalahan seiring dengan pertumbuhan dan

perkembangan kepribadiaannya (Mangunhardjana, 1986:13-16).

5. Tujuan Dalam Kehidupan Menggereja

Dalam lingkup menggereja, kita dapat melihat dua aspek tujuan dalam

kehidupan menggereja dari segi pembinaan iman. Pertama mengembangkan dan

memperdalam iman/ kehidupan kerohanian. Kedua pengenalan Gereja sebagai

komunitas iman maupun dalam wujud institusionalnya.

Dengan adanya pengembangan dan pengenalan institusiaonal Gereja ini kaum

muda harus dilibatkan dalam perannya di dalam kehidupan menggereja. Sehingga

potensi diri dan karunia yang dimiliki kaum muda dapat berkembang dengan adanya

motivasi yang kokoh dari seluruh anggota Gereja. Dengan adanya tekanan ini,

terdapat tujuan dalam pembinaan kaum muda dalam lingkup kehidupan menggereja

agar kaum muda dapat sebagai berikut;

a. Menyadari diri sebagai anggota Gereja, mengenal akan gambaran Gereja (dengan

segala segi kelemahan dan kelebihannya).

b. Melibatkan diri dan bertanggungjawab untuk berperan dalam Gereja sesuai

dengan Karisma yang mereka miliki, baik dalam Gereja Masa Kini dan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

32

Gereja masa depan.

c. Memiliki penghayatan dan norma moral Kristiani untuk menata nilai dan moral

kepribadian yang mandiri

d. Memperoleh kesempatan dan berpartisipasi dengan aktif serta mandiri dalam

hidup menggereja.

e. Bersikap terbuka terhadap nilai dalam agama/kepercayaan lain untuk

memperkaya pengalaman imannya sendiri dan demi kerukunan serta toleransi

hidup beragama.

f. Menjadi generasi penerus Gereja yang dapat mewujudkan nilai Kerajaan Allah

g. Bersama mencari arah hidup (Komkat KWI, 1996:445).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini, penulis ingin memaparkan gambaran umum Paroki Santa Maria

di Fatima Sragen, metodologi penelitian, penelitian, pembahasan, hasil penelitian,

refleksi penelitian dan kemudian penulis memaparkan batasan penelitian.

A. Gambaran Umum Paroki Santa Maria di Fatima Sragen

1. Profil Paroki Santa Maria di Fatima Sragen

Paroki Santa Perawan Maria Di Fatima Sragen saat ini terdiri dari 49

lingkungan (bertambah 2 lingkungan pada tahun 2015), mencakup hampir seluruh

wilayah kabupaten Sragen, kecuali kecamatan Gemolong, Kalijambe, Miri, Plupuh

dan Sumberlawang yang masuk wilayah Kuasi Paroki Gemolong. 5 lingkungan di

antaranya termasuk wilayah kabupaten Karanganyar (44 Lingkungan masuk wilayah

Kabupaten Sragen dan 5 Lingkungan masuk wilayah Kabupaten Karanganyar). Ke-

49 Lingkungan tersebut dikelompokkan menjadi 13 Wilayah (bertambah 2 wilayah

pada tahun 2015).

Paroki Sragen memiliki 18 kapel, 6 di antaranya adalah kapel atau gereja

wilayah. 1 kapel wilayah yang telah puluhan tahun digunakan aktivitas umat,

penggunaannya dibekukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen, yakni kapel

Santa Maria di Kecamatan Masaran. 11 kapel lainnya adalah kapel Lingkungan.

Sementara itu di wilayah kecamatan Gesi, kini sedang dalam proses dibangun tempat

ziarah: Taman Doa Santa Perawan Maria di Fatima, di Dusun Ngrawoh. Taman doa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

34

tersebut dibangun di belakang kapel Santo Aloysius Ngrawoh dan menempati tanah

PGPM seluas hampir 1 hektar.

Jumlah umat menurut data statistik pada akhir tahun 2015: 5.133 orang.

Mata pencaharian sebagian besar umat adalah petani dan buruh tani atau buruh kecil,

sebagian kecil bekerja di dunia pendidikan dan sebagian dari mereka termasuk

Pegawai Negeri Sipil (PNS). Beberapa orang yang termasuk PNS di antaranya

mempunyai kedudukan cukup penting di pemerintahan tingkat kabupaten. Sementara

itu hasil pendataan umat yang dilaksanakan pada tahun 2011 telah diadakan update

data dan diharapkan akan selesai pada bulan Mei dan Juni, sesuai program Tim Data

Keuskupan Agung Semarang.

Pada tahun 2016 ini paroki sragen menerima 1 orang karyawan baru yang

berstatus sebagai karyawan dalam masa percobaan selama 3 bulan mulai bulan April

2016. Karyawan baru ini didedikasikan untuk menggantikan koster yang selama ini

diampu oleh karyawan lama dengan status kontrak karena sudah memasuki masa

pensiun 3 tahun. Sementara itu baik imam maupun karyawan yang lain tidak

mengalami perubahan status.

Lembaga atau unit karya yang ada di paroki Sragen yakni Yayasan Saverius

yang dikelola oleh awam, Yayasan Mardi Lestari dan Yayasan Santa Katarina

Lestari yang dikelola oleh para Suster Fransiskanes Sukabumi (SFS). Yayasan

Saverius bergerak dibidang pendidikan dan mengelola 3 sekolah, yakni SMP

Saverius, SMA Saverius dan SMK Saverius. Yayasan Mardi Lestari bergerak di

bidang pendidikan, mengelola TK Santa Anna dan SD Santo Fransiskus. Yayasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

35

Santa Katarina Lestari bergerak di bidang kesehatan dan mengelola Rumah Sakit

Umum MARDI LESTARI. Di samping itu ada 1 buah TK Indriyasana yang dikelola

oleh Yayasan Dharma Ibu (YDI) di bawah kewenangan WKRI. Pada awal tahun

2013 berdirilah PAUD Bhakti Bunda di wilayah Jenawi, Kabupaten Karanganyar.

Lahirnya PAUD ini dibidani oleh Jejaring Mitra Perempuan (JMP) Kevikepan

Surakarta, tetapi pengelolaannya diserahkan kepada umat wilayah Jenawi. PAUD ini

pada tahun 2014 telah memiliki izin resmi dari Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten

Karanganyar.

Kondisi iman umat dari sisi pengetahuan iman masih memerlukan pembinaan

terus-menerus. Oleh karena itu baik melalui homili maupun melalui kegiatan ala

"Wedangan Pattimura'’ yang terbuka untuk semua umat dan juga sekolah iman yang

diselenggarakan khususnya untuk kaum muda dengan mempelajari Katekismus

Gereja Katolik You Cat, para Rama berusaha untuk memberikan katekese. Selain

itu, petugas petugas liturgi, terutama prodiakon, lektor dan misdinar juga diberi

pembinaan intensif baik melalui isian materi pada pertemuan rutin maupun dengan

rekoleksi khusus. Kehausan akan pengetahuan iman dan peneguhan iman makin

dirasakan dengan munculnya kelompok-kelompok bina iman. Misalnya: Kelompok

CFC (Couple For Christ) LuMud Mar Fati (Keluarga Muda Maria Fatima),

Kelompok Sarasehan lman Bapak-bapak Tebat (Temu Kebatinan), Paguyuban Adi

Sepuh"Sabdo Tomo", dll.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

36

Pembinaan iman juga dilakukan dengan diadakannya Rekoleksi untuk tiap

kepanitiaan Ad Hoc, baik Panitia Ad Hoc atal, Paskah maupun Hari Paroki da

kepanitiaan lain, seperti Panitia Pembangunan Taman Doa Santa Perawan Maria Di

Fatima, Ngrawoh.

Selain itu adanya majalah paroki LENTERA yang bisa terbit secara rutin tiap

bulan dapat menjadi sarana bina iman yang efektif, walau minat baca umat masih

tergolong rendah dan masih memerlukan dorongan agar budaya baca umat dapat

meningkat.

Keterlibatan umat dalam gerak langkah keuskupan maupun kevikepan,

misalnya dalam kegiatan Adven, Prapaskah dengan gerakan APP, kegiatan Hari

Pangan Sedunia(HPS) cukup baik. Khusus dalam rangka HPs 2015, paroki Sragen

terlibat dalam perayaan HPs tingkat Rayon di paroki Jumapolo bertepatan dengan

hari ulang tahun paroki.

Untuk partisipasi tingkat keuskupan, paroki Sragen telah memiliki KARINA

PAROKI SRAGEN yang selalu bekerjasama dengan KARINA KAS dan kelompok

pencinta alam serta search And Rescue Tim SAR) "HIMALAWU" terutama dalam

untuk menangani para korban bencana banjir sungai Bengawan Solo dan situasi

tanggap darurat lainnya, baik di wilayah paroki maupun luar paroki.

2. Tujuan Paroki Santa Maria di Fatima Sragen.

Paroki Santa Perawan Maria Di Fatima Sragen mendasarkan diri RIKAS

2016-2035 dan ARDAS KAS 2016-2020. Selain itu juga mendasarkan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

37

spiritualitas paroki, yakni spiritualitas Santa Perawan Maria Di Fatima dan

mengingat potensi serta keprihatinan paroki. Adapun tujuan paroki yang telah

dirumuskan adalah sbb.

Tujuan Jangka Panjang, tujuan jangka panjang Paroki Santa Perawan Maria

Di Fatima Sragen dalam lima tahun ke depan: 2012-2017 adalah:

a. Umat Allah Paroki Santa Perawan Maria Di Fatima Sragen menjadi Gereja yang

mewujudkan Kerajaan Allah yang membawa perubahan(transformatifl dalam

hidup menggereja maupun memasyarakat dengan semangat dasar pertobatan

yang terus-menerus sehingga beriman mendalam dan tangguh. Untuk itu perlu

diadakan gerakan pembaruan rohani dengan adanya retret pengurus umat dan

Dewan Paroki, rekoleksi para aktivis dan petugas liturgi, sekolah iman dan

novena novena untuk semakin menggali dan menghayati semangat Santa

Perawan Maria Di Fatima.

b. Umat Allah Paroki Santa Perawan Maria Di Fatima Sragen menjadi Gereja vang

hidup yang ditandai dengan keterlibatan semua umat dalam kegiatan-kegiatan

tingkat paroki, terjalinnya relasi dan komunikasi yang balk dengan semua pihak,

baik intern maupun ekstern. Untuk itu perlu diselenggarakan seminar-seminar,

workshop maupun sarasehan sarasehan dengan menghadirkan tokoh agama lain;

menyelenggarakan sekolah ketua-ketua lingkungan dan kursus Dewan Paroki

untuk mengoptimalkan peran mereka sebagai komunikator.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

38

c. Umat Allah Santa Perawan Maria Di Fatima Sragen menjadi Gereja yang

mandiri, peduli terhadap lingkungan hidup serta rela berbagi terutama bagi yang

kecil, lemah, miskin, tersingkir serta difabel (KLMTD), untuk itu perlu

diadakan kursus-kursus dan pelatihan-pelatihan bagi kaum KLMTD, terta

mengadakan gerakan penanaman pohon pada lahan-lahan kritis secara terus-

menerus dan berkesinambungan.

Tujuan Jangka Menengah, tujuan jangka menengah yang diharapkan terwujud

dalam kurun waktu 3 tahun ke depan:

a. Umat Allah Santa Perawan Maria Di Fatima sragen menjadi Gereja yang

memiliki mekanisme kerja yang berjalan baik dan tertata. Untuk itu pertemuan-

pertemuan para fungsionaris umat dan rapat-rapat Dewan Paroki maupun bidang-

bidang secara rutin perlu dihidupkan; kinerja Tim tim kerja Dewan Paroki dan

pengurus umat ungkungan perlu lebih dioptimalkan dan berorientasi pada

pelayanan yang murah hati.

b. Umat Allah Santa Perawan Maria Di Fatima Sragen memiliki habitus baru dalam

menyusun program kerja, baik di tingkat paroki maupun lingkungan, yakni

menyusun program kerja berdasarkan opsi, bukan tradisi dan menyusun program

kerja serta anggaran yang visioner, melibatkan banyak orang, bermanfaat bagi

sebanyak mungkin orang serta memberdayakan.

c. Umat Allah Santa Perawan Maria Di Fatima Sragen mempunyai pedoman-

pedoman dan sarana prasarana yang menunjang lancarnya pelayanan dan kinerja

Dewan Paroki. Untuk itu perlu dibuat Pedoman Penggunaan Dana Papa Miskin,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

39

Pedoman Keuangan Paroki, Pedoman Kekaryawanan Paroki dan Pedoman

Pelayanan Pastoral Paroki. Selain itu diperlukan adanya perpustakaan paroki dan

pastoran. Dengan adanya PDDP 2013 PPDP yang disahkan oleh Mgr Suharyo

pada tahun 2006 juga segera harus direvisi.

Tujuan Jangka Pendek, tujuan jangka pendek yang diharapkan terlaksana

kurun waktu 1 tahun

a. Umat Allah Paroki Santa Perawan Maria di Fatima Sragen berniat untuk mulai

mewujudkan Gereja yang inklusif, inovatif dan transformatif sesuai dengan

semangat ARDAS 2016-2020; meng-update data umat dan menyelesaikan revisi

PPDP.

b. Dengan adanya pergantian Ketua-ketua Lingkungan, Ketua-ketua Wilayah,

Dewan Paroki dan Prodiakon Paroki, perlu diadakan capacity building agar

semua fungsionaris dapat melaksanakan tugas secara optimal. Tahun 2016

direncanakan"Sekolah Ketua Lingkungan Jilid II"

c. Umat Allah Paroki Santa Perawan Maria di Fatima Sragen terbiasa untuk

membuat program kerja visioner dan tertib administrasi. Untuk itu apa yang

sudah dimulai sejak tahun 2013, Lingkungan-lingkungan diharapkan selalu

membuat program kerja visioner dan melaksanakan tertib administrasi dengan

membuat laporan keuangan lingkungan.

3. Keprihatinan Paroki terhadap Kaum Muda

Gereja Santa Maria di Fatima sangat memperhatikan kaum muda dalam

berbagai bidang dalam kegiatan menggereja, hal ini di sampaikan oleh ketua OMK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

40

Sragen Danan yang mengatakan, adapun berbagai keperhatinan dari Paroki berupa

Fasilitas, ijin kegiatan dan dukungan kegiatan. Dari kegiatan yang mengarah pada

kedewasaan iman kaum muda ini mendapat apresiasi oleh Romo Hardiyanto Pr, dan

Suyamto Pr.

Paroki Santa Maria di Fatima ini terdapat organisasi kaum muda yang terdiri

dari umur yaitu ReKat (Remaja Katolik), FKPK (Forum Komunikasi Pelajar Katolik)

dan OMK (Orang Muda Katolik). Dari berbagai organisasi kaum muda ini terbukti

Paroki mengedepankan kaum muda sebagai generasi penerus Gereja.

Di bawah nama Paroki Santa Maria di Fatima kaum muda mendapatkan

berbagai macam hal dari setiap kegiatan hal ini karena paroki memiliki tujuan terkait

dengan kaum muda antara lain;

a. Gereja memberi ruang gerak dan kesempatan luas bagi anak remaja dan OMK

untuk gembira ambil bagian dalam kehidupan menggereja dan masyarakat.

b. Gereja memberi pembinaan iman, moral, dialog dan keterlibatan di masyarakat

kepada anak, remaja dan OMK secara terstruktur, integrasi dan transistematisasi.

Dengan demikian diharapkan kaum muda dapat memberi sumbangan atau

kontribusi terhadap gereja yang tersebar di bumi Sukowati Sragen sebagai berikut;

a. Meningkatkan jumlah berbagai kegiatan dalam komunitas Gereja maupun

masyarakat yang diorganisir OMK setiap tahun di paroki.

b. Meningkatkan jumlah kegiatan pembinaan iman dan moral untuk anak, remaja

dan OMK di seluruh wilayah Paroki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

41

4. Kegiatan kaum muda dalam Gereja

Tiap tahunnya kegiatan kaum muda yang diprakarsai oleh OMK memiliki

tujuan untuk meningkatkan komunikasi antar wilayah dengan paroki. Hal ini

diharapkan untuk setiap informasi kegiatan yang direncanakan dapat tersosialisai

dengan terarah dan terpercaya. Maka OMK paroki ingin meningkatkan kembali relasi

keakraban antar kaum muda separoki Sragen untuk semakin memajukan kaum muda

dalam kehidupan menggereja.

Dengan tujuan yang telah dipaparkan tersebut, OMK di Paroki Santa Maria di

Fatima melakukan berbagai kegiatan antara lain;

a. Asean Youth Day (AYD)

Paroki Santa Maria di Fatima Sragen telah terpilih menjadi salah satu gereja

yang dikunjungi oleh Salib AYD. Momen yang langka ini menjadi kesempatan

yang emas bagi seluruh OMK sragen untuk menikmati makna dari kunjungan

Salib AYD ini. Maka OMK paroki ingin mengambil tujuan dalam kunjungan ini

sebagai kepemudaan didalam gereja dan dewasa di dalam iman.

b. Keterlibatan kaum muda dalam HUT paroki

Paroki tentunya ingin mengajak kaum muda dalam keterlibatannya dalam

semarak ulang tahun Paroki. Maka diadakannya berbagai lomba olah raga untuk

memeriahkannya. Dan terbukti antusias seluruh OMK separoki terlibat dan

senang dalam kegiatan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

42

c. Kunjungan Misionaris OMK Sra gen

Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Santa Perawan Maria Fatima Sragen

mengadakan Safari Panggilan ke Gua Maria Pereng dan Biara Betlehem

(Novisiat MSF) Salatiga. Kegiatan kunjungan ini merupakan bentuk tindak lanjut

dari Pekan Raya Olahraga Orang Muda Katolik (PROOMK), dan dengan

kegiatan tersebut OMK Sragen dapat semakin mengimani Kristus dengan

memiliki jiwa yang militan.

B. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian yang hendak dilakukan termasuk dalam bidang “Pedagogi Iman”

karena bermuara pada penghayatan Sakramen Inisiasi dan berujung pada

penghayatan Sakramen Krisma. Jika dilihat dari data penelitian ini adalah penelitian

kualitatif di mana data menunjukkan suatu proses dan makna dengan landasan teori

yang bermafaat agar penelitian sesuai dengan fakta. Berdasarkan tujuannya,

penelitian ini termasuk penelitian diskriptif analitis.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

penelitian ex post-facto. Dalam desain penelitian ex post-facto ini peneliti tidak

perlu lagi memberi perlakuan pada populasi yang diteliti, karena populasi yang

diteliti sudah mendapat pengetahuan tentang hal yang diteliti atau data yang

diperlukan peneliti sudah ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

43

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adannya penghayatan Sakramen

Krisma terhadap keterlibatan hidup menggereja kaum muda di Paroki St. Maria di

Fatima Sragen. Di mana peneliti mendiskripsikan atau memberi gambaran melalui

pendekatan kualitatif karena data diwujudkan dalam bentuk diskriptif analitis.

Peneliti mengumpulkan data dengan metode Wawancara, Observasi dan Dokumen.

Dengan metode ini diharapkan akan terungkap data yang objektif dan akurat untuk

mengetahui permasalahan yang akan diteliti. Maka untuk menunjang pendekatan

penelitian ini diperlukan instrumen penelitian yang merupakan alat bantu yang akan

dipilih dan digunakan.

3. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis memaparkan tujuan dilakukannya penelitian ini

yeng pertama sebagai instrument dan ke dua sebagai evaluator untuk mengetahui

tujuan dari penelitian ini. Sebagai instrumen, penulis terlibat aktif dari

pengumpulan data, analisis data dan diskusi hasil dari pengumpulan data hingga

menemukan hasil akhir dalam penelitian tersebut. Sebagai evaluator, penulis

mengevaluasi jalannya penelitian yang dilakukan agar tetap pada jalur dan

tujuannya, maka sesua dengan makna diatas penulis merumuskan tujuan penelitian

ini sebagai berikut;

a. Mengetahui unsur-unsur dalam Sakramen Krisma dan penghayatannya

b. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kehidupan menggereja bagi kaum

muda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

44

c. Mengetahui sejauh mana penghayatan Sakramen Krisma bagi hidup kaum

muda di Paroki Santa Maria di Fatima Sragen.

4. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di Gereja Paroki St. Maria di Fatima

Sukowati, Sragen (Jawa Tengah)

2. Waktu Penelitian

Penelitian telah dilaksanakan bulan Februari tahun 2017

5. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang

memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2002:55).

Dalam penelitian ini, peneliti menentukan populasi yaitu kaum muda di

Paroki Santa Maria di Fatima, yang telah menerima Sakramen Krisma pada Tahun

2015. Peneliti menggolongkan strata / masa pendidikan yang berbeda yaitu SMP,

SMA dan Perguruan Tinggi kaum muda yang telah menerima Sakramen Krisma

ditahun 2015. Alasan di pilihnya tingkat pendidikan ini di karenakan adanya tingkat

pemahaman berbeda dalam penghayatan Sakramen Krisma. Sehingga strata dalam

penelitian ini ditujukan untuk hasil yang akurat dan representatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

45

b. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2002:56), sampel adalah “sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Sampel dianggap sebagai sumber

data yang paling penting untuk mendukung penelitian. Pengertian lain sampel adalah

sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan karakteristik yang sama sehingga

betul-betul mewakili populasi (Sutisna Hadi, 2004: 77).

Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik pengambilan sampel Proportionate stratified random sampling. Teknik

ini digunakan karena dalam sebuah populasi mempunyai unsur yang tidak homogen

dan berstrata secara proposional. Margono (2004:126) menyatakan bahwa stratifitied

random sampling biasa digunakan pada populasi yang mempunyai susunan

bertingkat atau berlapis. Melalui teknik ini penulis menemukan strata/kelompok

dalam populasi dengan pemilihan secara random. Teknik sampling ini dilakukan

secara acak namun tetap menekankan pemilihan suatu strata tertentu yang ada dalam

suatu populasi, sehingga teknik sampling ini tidak memberikan peluang yang sama

bagi setiap anggota populasi (Kasmadi dan Nia, 2013: 66).

Dalam penelitian ini, anggota sample adalah kaum muda yang telah menerima

Sakramen Krisma di Paroki Santa Maria di Fatima Sragen, yang memiliki perbedaan

umur antara 15 -25 Tahun. Dari keseluruan strata dipilih secara acak oleh peneliti

namun sesuai dengan batasan yang ditentukan, sehingga pada masing-masing sampel

tetap berpeluang menjadi sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan Penelitian

Kualitatif Dalam hal ini penulis dapat mengambil sampel dengan cara observasi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

46

wawancara dan dokumentasi. Sebelumnya penulis akan memaparkan pembagian

berdasarkan tempat di Paroki Santa Maria di Fatima Sragen, yang bertujuan untuk

mendapatkan sampel yang representative.

c. Tabel Wilayah Penelitian

Paroki Santa Maria di Fatima Sragen

No Nama/Wilayah Sampel Keterangan

1 Romo Paroki 1 (Observasi

Situasi Paroki)

2 Kedawung 3

3 Jenawi 3

4 Sidoarjo 3

5 Gondang 3

6 Gawan 3

7 Sragen 3

8 Tanon 3

9 Mojo 3

Jumlah 25

Maka sampel yang akan di wawancarai berjumlah 25 orang, diharapkan

dengan jumlah ini dapat menggambarkan secara umum penghayatan Sakramen

Krisma di Paroki Santa Maria di Fatima Sragen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

47

6. Teknik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi dan

wawancara. Sebab dalam penelitian kualitatif merupakan bentuk dari proses dan

makna, maka wawancara ini merupakan pengumpulan data yang efektif untuk

menganalisis data secara aktual.

a. Observasi ini melihat secara langsung berbagai kegiatan. Peneliti yang meneliti

kaum muda dalam Gereja, maka teknik observasi ini untuk meninjau berbagai

aktifitas dan kegiatan kaum muda dalam Gereja.

b. Wawancara ini dimaksudkan untuk menyimpulkan akan makna, perasaan dan

motivasi dari penghayatan Variabel. Dalam penelitian ini teknik wawancara yang

peneliti gunakan adalah wawancara mendalam artinya peneliti mengajukan

beberapa pertanyaan secara mendalam yang berhubungan dengan fokus dengan

variable yang terkait. Sehingga data-data yang dibutuhkan dalam penelitian dapat

terkumpul secara maksimal sedangkan subjek peneliti dengan teknik Purposive

Sampling yaitu pengambilan sampel bertujuan, sehingga memenuhi kepentingan

peneliti

7. Variabel Penelitian

Berdasarkan judul skripsi yang telah diambil, peneliti akan mengelompokkan

variabel yang tercakup di dalam tabel berikut:

a. Tabel Variabel Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

48

No Variabel Indikator No Item

1 Penghayatan Sakramen Krisma - Mampu menjelaskan

unsur-unsur Sakramen

Krisma (Arti, Tujuan

dan buah Sakramen

Krisma)

- Mampu menunjukkan

perubahan sikap iman

setelah menerima

Sakramen Krisma

- Mampu menunjukkan

sikap-sikap iman yang

terwujud secara konkret

- Mampu memaparkan

bentuk-bentuk kesaksian

sebagai murid Yesus

baik dalam lingkup

internal Gereja maupun

masyarakat

1,2

3

4

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

49

2 Hidup Menggereja Kaum Muda - Mampu menjelaskan arti

hidup menggereja

- Mampu menyebutkan

kendala hidup

menggereja

- Mampu menjelaskan

manfaat hidup

menggereja

- Mampu menjelaskan arti

kaum muda dalam

Gereja Katolik

- Mampu menunjukan

peran kaum muda

sebagai generasi penerus

Gereja

6

7

8

9

10

8. Instrumen Penelitian

Maka berdasarkan indikator untuk menentukan tujuan dari pertannyaan di atas

penulis merumuskan pertannyaan untuk menggali tujuan dari penelitian ini, dengan

panduan pertannyaan ini diharapkan dapat mengetahui sejauh mana penghayatan

Sakramen Krisma bagi kaum muda dalam kegiatan menggereja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

50

“PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP MENGGEREJA

KAUM MUDA DI PAROKI SANTA MARIA DI FATIMA SRAGEN”

1. Apa yang Anda ketahui tentang arti dan tujuan Sakramen Krisma?

2. Buah-buah apa yang Anda dapatkan setelah menerima Sakramen Krisma?

3. Perubahan sikap apa yang Anda rasakan pasca menerima Sakramen Krisma?

4. Tindakan-tindakan apa Anda lakukan sebagai wujud iman yang dewasa

(tunjukan dalam perbuatan konkrit)

5. Apa saja bentuk kesaksian yang sudah Anda lakukan sebagai murid Yesus di

lingkungan Gereja dan masyarakat?

6. Apa arti hidup menggereja bagi Anda?

7. Dalam hidup menggereja, hambatan-hambatan apa saja yang Anda rasakan

selama ini?

8. Sejauh pengalaman dalam hidup menggereja, apa saja manfaat yang Anda

rasakan?

9. Apa arti kaum muda Gereja Katolik bagi Anda?

10. Apa saja peran kaum muda dalam Gereja Katolik?

9. Teknik Analisis Data

Penelitian kualitatif' adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan

cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih

ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai

pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan

teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan

sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar antara

peran landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

51

penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada

penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan; sedangkan dalam

penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai

bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”.

Setelah semua data terkumpul, maka langkah berikutnya adalah pengelolahan

dan analisa data. Yang di maksud dengan analisis data adalah proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,

menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola,

memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga

mudah dipahami oleh dirinya sendiri atau orang lain.

Analisis data menurut Bogdan & Bilken (Moleong, 2007: 248) adalah upaya

yang dilakukan dengan cara bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-

milah data menjadi satuan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan pola,

menemukan apa yang penting dan yang dipelajari serta memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain. Maka berdasarkan difinisi tersebut dapat disimpulkan

bahwa awal dari analisis data adalah mengumpulkan data yang ada, menyusun secara

sistematis kemudian mempresentasikan hasil penelitian yang telah dilaksanakan

kepaa orang lain.

Analisis data yang digunakan ialah dengan melakukan indentitas data yang

sesuai dengan fokus masalah yang diteliti. Setelah melakukan identifikasi maka akan

dilakukan kategorisasi di mana peneliti akan memilah-milah data yang memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

52

kesamaan dengan variable yang sudah dibuat di dalam penelitian. Setelah itu peneliti

melakukan sintesis data atau mencari kaitan antara variable yang satu dengan yang

lain.

C. Laporan Hasil Penelitian Penghayatan Sakramen Krisma Bagi Hidup

Menggereja Bagi Hidup Menggereja di Paroki Santa Maria di Fatima Sragen

Penulis melakukan penelitian dengan observasi dan wawancara pada tanggal,

20 Februari- 4 Maret 2017. Keragaman pengetahuan dan jawaban dari responden

membuat penulis mendapatkan keragaman informasi dan data sesuai yang diharapkan

terkait dengan variable yang diteliti.

Wawancara dilakukan di Paroki Santa Maria di Fatima Sragen waktu

pelaksanaan sangat bervariasi dan fleksibel, tergantung kesediaan dari responden.

Dalam bagian ini penulis akan memaparkan hasil penelitian berdasarkan variabel

yang diteliti.

1. Hasil Penelitian dan Pembahasan

a. Penghayatan Sakramen Krisma

1) Hasil Wawancara Penelitian

Berdsarkan hasil wawancara, diperoleh data mengenai pemahaman arti dan

tujuan Sakramen Krisma.

Dalam wawancara ini hampir secara keseluruhan responden merupakan

pelajar tingkat SMP dan SMA. Arti Sakramen Krisma yang paling dapat dirasakan

oleh responden merupakan sebagai sikap pendewasaan iman yang mengarahkan diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

53

kepada Yesus Kristus sebagai pusat akan iman Kristiani. Hal ini dapat dibuktikan

dari hasil (P1) responden memberikan jawaban hampir sama yaitu Sakramen Krisma

sebagai pendewasaan iman [R1 ,2 ,3 ,5 ,6 ,7 ,13 ,14 ,15 ,16 dan 24]. R2 menyatakan

sebagai pendewasaan iman seseorang telah melengkapi Sakramen Inisiasi dan

setelah menerima sakramen krisma seseorang harus percaya akan Roh Kudus.

Pernyataan tersebut bisa kita baca pada kutipan di bawah ini: “Sakramen krisma bagi

saya suatu sakramen yang diberikan kepada seseorang yang menandakan bahwa

orang tersebut bertambah dewasa dalam imannya, serta dengan krisma seseorang

akan melengkapi sakramen inisisasi. Tujuan Sakramen Krisma, saat seseorang

menerima Sakramen Krisma seseorang akan diikat didalam Gereja yang sempurna,

serta pada saat menerima Sakramen Krisma harus percaya akan Roh Kudus yang

selalu mendampinginya”.

Setelah peneliti memperoleh hasil Arti dan Tujuan Sakramen Krisma, peneliti

ingin lebih menggali pada hasil/buah setelah menerima Sakramen Krisma yang

tercantum pada (P2, P3 ,P4 ,P5). Yang pertama yaitu buah-buah setelah menerima

Sakramen Krisma yang terdapat dalam P2. Dari hasil wawancara secara menyeluruh

responden menjawab buah yang diperoleh yaitu menyangkut dengan religious yang

meliputi perubahan sikap iman dari semula belum mengenal apa itu Gereja Katolik,

apa saja yang dilakukan oleh umat Kristiani dll. R22 menyatakan buah yang ia

peroleh semakin hidup dalam religiusitas. Pernyataan tersebut bisa kita baca pada

kutipan salah satu responden di bawah ini yang menyatakan adanya buah Sakramen

Krisma, “Setelah mendapatkan sakramen Krisma saya semakin rajin berdoa,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

54

beribadat dan melakukan kegiatan social seperti membantu teman yang kesusahan

dll”.

Dalam P3 peneliti melanjutkan pada perubahan sikap yang telah diperoleh

setelah menerima Sakramen Krisma. Adapun hal ini juga menjadi bagian penting

dikarenakan Sakramen Krisma harus menunjukan perubahan sikap yang dewasa.

Maka peneliti mencantumpakn pertanyaan tersebut kedapam P3. Hasil dari

wawancara peneliti menemukan variasi 3 jawaban yang berbeda yaitu menjadi aktif

dalam kegiatan Gereja ( R1 , 2, 10 ,13 ,15 ,17 ,18 ,19 ,20 , 21 dan 24), menjadi lebih

bersikap social (R3, 4, 8, 12) dan lebih percaya pad Yesus (R5, 6, 7, 22, 23).

Meskipun ada keragaman dalam jawaban peneliti menyimpulkan responden telah

mengalami perubahan sikap setelah menrima Sakramen Krisma secara positif.

Namun adapula yang responden yang menyatakan berbeda, jawaban yang berbeda ini

menjadi kunci dalam penelitian ini dimana Responden kurang begitu memahami

perubahan sikap apa yang seharusnya di lakukan setelah menerima Sakramen Krisma

berikut pernyataan R16 yaitu sebagai berikut, “Saya dapat memahami sebagai

Sakramen Penguatan Iman tetapi saya belum terlalu memahami sikap apa yang

seharusnya saya lakukan setelah menerima Sakramen Krisma”.

Responden yang menyatakan demikian adalah (R9, 11, 10, 12, 16) setelah

peneliti menilai dari jawaban responden ini peneliti mencoba memahami bahwa sikap

yang seharusnya berdampak positif ternyata belum terwujud dalam kehidupan

responden ini, maka peneliti ingin lebih menggali pada perbuatan atau tindakan

secara konkrit setelah menerima Sakramen Krisma. Dalam materi pembelajaran atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

55

bimbingan sebelum meneriam Sakramen Krisma, penerimaan Sakramen Krisma

harus di Aplikasikan pada perbuatan atau tindakan nyata sebagai keberhasilan dalam

menghayati dan menerima Sakramen Krisma. Maka peneliti mencantumkan

pertanyaan pada P4 yang berisikan (tindakan konkrit apa yang anda peroleh setelah

menerima Sakramen Krisma?).

Dari hasil wawancara peneliti menemukan terdapat dua keragaman yaitu

perbuatan konkrit di dalam Gereja dan di Luar Gereja. Dari pengamatan peneliti

menurut (R1 ,2 ,4 ,5 ,9 ,12 ,13 ,15 ,20 ,21 dan 24) mengalami perbuatan konkrit di

dalam lingkup Gereja dan (R4 , 7, 8,10 ,16 ,17 ,18 dan 19) perbuatan di luar lingkup

Gereja. Tindakan konkrit di Gereja para responden rata-rata mengikuti kegiatan

Gereja misalnya dalam organisasi OMK, lektor, pendalaman iman, doa Rosario dan

rajin berdoa. Sedangkan tindakan di luar Gereja responden menjawab dengan

perbuatan bersosial dengan keluarga, teman dan bertoleransi dengan masyarakat.

Pernyataan peserta yang menyatakan tindakan yang bertoleransi, dinyatakan oleh R23

yang menyatakan perbuatan konkritnya terjadi dalam aspek pribadi yaitu. “Tindakan

iman saya yang dewasa adalah dengan bagaimana saya menyikapi keadaan dan

menyikapi masalah yang ada dalam diri saya, misalnya saya tetap berfikir positif dan

dewasa dalam mengambil keputusan”.

Peneliti mencoba mendalami lagi keanekaragaman jawaban dari P4 ini, setelah

peneliti meninjau jawaban responden ternyata terdapat responden yang memiliki

jawaban yang sebaliknya yaitu terdapat pad (R 3, 6, 10, 14) mendapatkan jawaban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

56

dari responden ini peneliti memahami tentang belum adanya tindakan untuk

melakukan tindakan konkrit sebagai iman yang dewasa.

Dengan pertanyaan yang mengacu pada perubahan tindakan setelah responden

menerima Sakramen Krisma, peneliti mencoba untuk mengali lebih dalam mengenai

iman responden terhadap Yesus Kristus yang terdapat pada P5. Pertanyaan ini lebih

mengacu pada kepercayaan responden terhadap Yesus Kristus dan perwujudannya

sebegai murid Yesus di dalam lingkungan Gereja dan masyarakat sebagai bentuk

kesaksiannya.

Setelah peneliti memperoleh jawaban dari responden, peneliti mencoba

mengolah dan menyimpulkan bahwa banyaknya responden yang menyatakan dirinya

sebagai saksi Yesus Kristus di dalam Gereja dengan cara mengikuti berbagai kegiatan

Gereja yang meliputi, lektor, bergabung dengan OMK semakin rajin dalam

menggereja. Dan hampir dari keseluruhan jawaban responden yang menyatakan saksi

Yesus Kristus di masyarakat yaitu menyangkut keharmonisan dalam hidup

bermasyarakat dan ikut aktif dalam kegiatan bermasayarakat, serta hidup bertoleransi

sesama umat manusia.

Namun peneliti ingin memaparkan hasil dari jawaban responden yang

kemungkinan belum dapat atau menemukan cara bagaimana menjadi saksi Kristus

yang terdapat (R 3, 4, 10, 14, 20) pada R20. Pernyataan ini sebagai berikut, “Secara

pribadi saya belum melakukan apapun demi Kristus dan belum membalas kasih

Yesus kepada saya, tetapi saya berusaha mempersembahkan apa yang ada dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

57

hidup saya kepada Yesus dengan melakukan dan melaksanakan tugas Gereja dan

hidup harmonis saling toleransi di tengah umat beragama lain”.

Seperti yang telah di paparkan responden mengakui belum sepenuhnya

melakukan apa yang hendaknya dilakukan sebagai umat beriman kepada Yesus

Kristus, tetapi ia berusaha dengan sikap positifnya mempersembahkan apa yang ia

miliki kepadaNya walaupun belum terlihat aktif dalam kegiatan Gereja. Bagi peneliti

R20 kurang percaya diri untuk melakukan sebuah pelayanan namun pada R 10

memaparkan bentuk saksi Kristus hanya bias ia lakukan di luar Gereja karena

kurangnya keaktifan dalam kehidupan menggereja.

2) Pembahasan

Hasil dari penelitian mengenai Penghayatan Sakramen Krisma menunjukan,

pemahaman Sakramen Krisma diartikan sebagai Sakramen pendewasaan iman

seseorang yang telah siap untuk mewartakan kesaksian Yesus. Hal ini ditunjukkan

pada perubahan sikap dan tindakan pasca menerima Sakramen Krisma. Namun

perubahan sikap ini tidak begitu saja menggambarkan Sakramen Krisma mengubah

sikap iman yang dewasa. Terbukti adanya Responden yang kurang begitu memahami

akan sikap iman yang seharusnya dilakukan setelah menerima sakramen Krisma

kedalam tindakan konkret.

Penelitian ini peneliti menggambarkan keseluruhan dapat menggambarkan

penghayatan kaum muda dapat di dipahami berdasarkan teori namun pada teknisnya

kaum muda masih membutuhkan pendampingan untuk pembentukan sikap iman yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

58

dewasa. Dengan kaum muda sebagai responden kita dapat melihat pada kegiatan

realitas sebagai remaja dan pelajar. Dengan melihat latar belakang ini pendewasaan

iman dapat berupa perubahan sikap dan tindakan sebagai pelajar sekolah, anak dalam

keluarga, kaum muda dalam Gereja dan remaja dalam masyarakat.

Sakramen Krisma ini memiliki peran pada mereka yang telah menerima

Sakramen Krisma sebagai pembentukan atau pengetahuan lebih lanjut mengenai

Gereja. Dalam Injil Matius 5: 16 “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di

depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan

Bapamu yang di sorga”. Dengan sakramen ini mengajarkan untuk siap menjadi

cahaya kebaikan untuk memuliakanNya.

b. Hidup Menggereja

1) Hasil Wawancara Penelitian

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan para responden, maka

ditemukan berbagai jawaban dari responden. Peneliti membagi pertanyaan seputar

kehidupan menggereja kaum muda ini kedalam lima pertanyaan (P6- 10). Pada

pertanyaan no 6 peneliti memberikan pertanyaan arti hidup menggereja, kehidupan

menggereja merupakan kehidupan yang aktif dalam mengikuti kegiatan Gereja dan

ikut andil dalam setiap tugas Gereja.

Dalam P6 hampir keseluruhan dari responden menjawab sama yaitu

“keaktifan seseorang dalam mengikuti berbagai kegiatan Gereja”. Seperti yang di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

59

utarakan oleh P8 yang mengatakan, “Kehidupan menggereja bagi saya adalah

keaktifan seseorang dalam segala tugas dan utusan Gereja”.

Dalam hal ini rata-rata responden memahami dengan kehidupan menggereja

adalah kehidupan yang aktif dalam memuliakan Kerajaan Allah. Namun dalam

memuliakan nama Allah ini tidak sepenuhnya berjalan dengan lancar ada kalanya

seseorang mempunyai masalah yang berupa hambatan dalam hidup menggereja.

Dengan melihat adanya faktor di dalam realitas, peneliti ingin melihat

hambatan apa saja yang telah dirasakan atau pernah dirasakan oleh responden dalam

hidup menggereja. Maka peneliti memberikan pertanyakan pada P7 yang ingin

menggali hambatan apa saja yang pernah di alami oleh responden dalam hidup

menggereja.

Kenyataannya jelas masih adanya faktor yang menghambat responden untuk

berusaha aktif dalam kegiatan menggereja. Tidak sedikit responden yang menjawab

faktor berasal dari diri sendiri, rasa malas yang mendominan menjadi penghambat

para responden untuk aktif di Gereja. Terdapat pula kurangnya motivasi dari orang

tua, apresiasi dan bahkan diam saja dengan segala keaktifan di Gereja. Namun

peneliti melihat latar belakang responden sebagai pelajar dengan kesibukan

responden sebagai pelajar di sekolah dan sebagai kaum muda Gereja. Tidak sedikit

juga responden menyatakan kesibukannya di Sekolah menghambat kegiatannya di

Gereja (R13 dan 16).

Seperti pada pernyataan yang di jawab oleh R14, responden menjawab beda

dari yang lainnya dan mengutarakan hal seperti berikut, “Rasa malu dan minder untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

60

mulai bergabung dengan teman-teman seusia di Gereja, pandangan saya mengenai

Gereja yang kurang”.

Hambatan ini bagi peneliti menjadi faktor yang sering terjadi pada kaum

muda yang belum pernah menjadi atau mengikuti kegiatan di Gereja. Peneliti

memahami faktor yang seperti di utarakan oleh R 14 menjadi faktor yang harus

diperhatikan untuk kemajuan keaktifan kaum muda di Gereja.

Setelah peneliti melihat berbagai hambatan yang di alami responden tentunya

para responden memiliki pengalaman dalam hidup menggereja. Pengalaman hidup

menggereja diartikan sebagai kegiatan apa saja yang pernah di ikuti dan apakah

kegiatan tersebut menjadikan imannya tumbuh dewasa dll. Maka peneliti

memberikan pertanyaan pada P8. Pertanyaan ini menjadi kunci jawaban dengan

melihat manfaat mengikuti berbagai kegiatan di Gereja.

Dengan melihat hasil wawancara, peneliti hendak melihat adanya manfaat

setelah mengikuti kegiatan menggereja. Manfaat ini dimaksudkan apakah dengan

mengikuti kegiatan menggereja berguna bagi kehidupan sehari-hari. Banyak dari

responden yang menyatakan pengalaman dari mengikuti kegiatan OMK, dengan

mengikuti kegiatan OMK dan bergabung dengan OMK responden menyatakan

semakin memiliki banyak teman seiman dan senang bias berkumpul dengan teman

seiman.

Terdapat responden yang merasakan kekeluargaan di dalam Gereja dengan

mengikuti berbagai kegiatan Gereja dan menjadi di kenal oleh semua orang oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

61

keaktifannya. Hal ini menjadi wujud keberhasilan responden untuk hidup menggereja

dan melaksanakan tugas Gereja.

Kemudian sebagai pemahaman responden tentang arti kaum muda dan peran

kaum muda. Maka peneliti memberikan pertanyaan pada P9 dan P10 yang ingin

menggali wawasan responden seputar kaum muda Katolik. Pada P9 peneliti

memberikan pertanyaan arti kaum muda Gereja Katolik, kaum muda Gereja Katolik

merupakan sebuah kumpulan atau tempat dimana remaja Katolik memberikan

kreatifitas, semangat dan inovasi kepada Gereja Katolik untuk kemajuan kedepannya.

Dari hasil penelitian responden memahami arti kaum muda Gereja Katolik

adalah tempat berkumpulnya kaum muda yang siap dan aktif dalam kegiatan

menggereja. Responden memahami kaum muda Gereja katolik adalah mereka yang

telah bergabung dengan organisasi OMK dan aktif untuk mamajukan Gereja.

Jawaban ini hampir secara keseluruhan menjawab sama atau mirip (R3, 4, 5, 10 ,11

,12 ,13 ,14 ,15 ,16 ,17 ,18 ,19 ,20 ,21 ,22 dan 24).

Terdapat pernyatan dari responden yang menjadi perhatian peneliti,

pernyataan dari R18 sebagai berikut, “Sebuah organisasi yang dibentuk untuk

melayani Gereja dan Masyarakat”.

Hal ini menjadi catatan peneliti bahwa kaum muda Gereja Katolik tidak hanya

kepada Gereja saja melainkan kepada masyarakat juga dan siap menjadi pelayan

Masyarakat sesuai dengan arti Gereja yang Diaspora.

Dengan memahami arti kaum muda Gereja Katolik, tentunya kaum muda

Gereja Katolik memiliki peran penting dalam Gerej. Maka peneliti ingin menggali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

62

pengetahuan responden berkaitan dengan peran kaum muda Gereja Katolik bagi

Gereja. Menurut R9 kaum muda sangat penting bagi pertumbuhan Gereja dan

membantu menemukan inovasi terbaru untuk kemajuan Gereja.

Berkaitan dengn jawaban R9 peneliti melihat pentingnya kaum muda untuk

membangun sebuah Gereja yang baru untuk masa depan. Maka kaum muda menjadi

pondasi penting di jaman sekarang ini untuk menjunjung Gereja agar tidak roboh

seiring jaman yang kian maju.

R20 mengatakan peranan kaum muda penting dengan ikut ambil bagian dalam

kegiatan perayaan dan menyumbangkan konsep perayaan. Hal ini menjadi suatu

dorongan bagi kaum muda untuk ikut andil dalam setiap konsep perayaan. Dengan

melibatkan kaum muda, kaum muda menjadi bertanggung jawab akan tugas yang

diberikan dalam perayaannya.

Dengan melihat struktur dari keseluruhan jawaban responden hampir secara

keseluruhan menjawab ikut dalam tugas gereja dan membangun Gereja. Dengan

jawaban seperti ini responden memaham arti dan tugas kaum muda di Gereja dan siap

ikut andil dalam kegiatan perayaan.

2) Pembahasan

Dengan melihat hasil wawancara beupa hidup menggereja kaum muda ini,

peneliti melihat dari wawasan responden terhadap pentingnya hidup menggereja.

Sejauh peneliti melihat hasil wawancara responden secara menyeluruh sudah

memahami arti hidup menggereja sebagai kaum muda, namun perlu dilihat dari faktor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

63

terlebih dahulu. Responden yang rata-rata sebagai pelajar memiliki kesibukan di

sekolah dan ada pula hambatan dari luar yang membuat responden menjadi kurang

aktif dalam kehiduapan menggereja misalnya dunia Gadget.

Dalam faktor ini memicu hambatan bagi responden sendiri yang meliputi

faktor internal dan external. Hambatan ini menjadi perhatian peneliti untuk mencari

jalan keluar dari faktor ini. Peneliti juga melihat adannya rasa minder dan malu bagi

responden yang belum pernah mengikuti kegiatan Gereja. Dengan adanya sikap-sikap

demikian perlulah adannya pembimbingan dan pembentukan rasa penyadaran diri

sebagai remaja katolik. Agar dapat memantapkan dirinya sendiri untuk berani

bergabung dalam kegiatan Gereja dan Tugas Gereja.

Maka kaum muda Gereja Katolik menjadi penting adanya untuk Gereja,

dengan perannya sebagai generasi penerus Gereja dan siap menjalankan tugas Gereja.

Tentunya semua ini perlu dukungan dan motivasi dari orang tua yang lebih

berpengalaman untuk mengarahkan kaum muda untuk siap dalam tugas dan tanggung

jawabnya sebagai Generasi penerus Gereja.

2. Rangkuman Hasil Penelitian dan Permasalahan Penelitian yang Ditemukan

a. Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian tentang “Penghayatan Sakramen Krisma Terhadap

Hidup Menggereja Kaum Muda di Paroki Santa Maria Di Fatima Sragen” sebagai

Berikut;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

64

1) Kaum muda Paroki Santa Maria Di Fatima Sragen cukup memahami arti

sakramen Krisma. Namun Sakramen Krisma belum begitu mencolok terhadap

perubahan sikap pada responden, yang tercantum pada pertanyaan (P3 : R9,

11, 12, 16), (P4 : R3, 6, 10, 14) dan (P5: R3, 4, 10 ,14, 20). Dengan demikian

perlu adanya program penyadaran diri bagi kaum muda yang telah menerima

Sakramen Krisma untuk mengetahui sikap kedewasaan iman pasca menerima

Sakramen Krisma. (Terlampir)

2) Kaum muda Paroki Santa Maria Di Fatima Sragen cukup aktif dalam kegiatan

Gereja, tetapi terdapat pula kaum muda yang belum dapat aktif dalam

kegiatan Gereja oleh karena faktor internal dan external. (Terlampir)

3) Kaum muda Paroki Santa Maria Di Fatima Sragen mengetahui pentingnya

kaum muda dalam Gereja. Namun hal ini belum maksimal bila pada tindakan

konkrit kaum muda masih kurang mengetahui apa yang dapat dilakukannya

dalam membantu kegiatan Gereja. Pernyataan R16 yaitu sebagai berikut,

“Saya dapat memahami sebagai Sakramen Pengunatan Iman tetapi saya belum

terlalu memahami sikap apa yang seharusnya saya lakukan setelah menerima

Sakramen Krisma”.

4) Responden memahami hidup menggerja sebagai keaktifaan seseorang hidup

aktif dalam kegiatan Gereja saja, hampir secara keseluruhan responden

menjawab serupa. kehidupan menggerja adalah hidup yang menampakkan

iman akan Yesus Kristus. Tentunya dalam Gereja katolik memiliki lima tugas

Gereja inilah dasar dari hidup menggereja orang muda Katolik sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

65

penerus dan harapan Gereja di masa depan (Bagiyowinandi, 2003: 133). Dari

wasil wawancara responden belum terlalu memahami tentang hidup

menggereja dan unsur yang mendasari kehidupan menggereja. Maka perlulah

pemahaman yang lebih dalam akan tugas dan perutusan Gereja bagi kamu

muda katolik ssetelah pasca menerima Sakramen Krisma.

b. Permasalahan yang ditemukan.

Permasalahan yang ditemukan selama menjalankan penelitian dan setelah

dilaksanakan penelitian.

1) Data peserta Sakramen Krisma di tahun 2015 yang harus disertai alamat,

sehingga data yang ada diparoki akan semakin lengkap.

2) Dalam proses pengambilan data banyak pihak yang mendukung mulai dari

Romo paroki, Dewan paroki, ketua OMK wilayah. Namun adapula hambatan

yang diperoleh dikarenakan pengambilan data dengan wawancara terkadang

responden merasa malu dan sedikit bingung menjawab pertanyaan. Namun

secara menyeluruh peneliti dapat mengambil data.

D. Refleksi Kateketis

1. Dasar Refleksi

a. Pengertian Katekese

Dalam Direktorium Kateketik Umum Tahun 1971 ditegaskan mengenai

pengertian katekese sebagai salah satu upaya pelayanan sabda, yang ditujukan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

66

iman umat yang hidup, dasar dan aktif lewat cara pengajaran (DKU. Art 17). Dengan

melalui cara inilah terutama dalam lingkup kegiatan pastoral, katekese juga diartikan

sebagai “Karya gerejani yang menghantarkan kelompok maupun perorangan kepada

iman yang dewasa” (DKU. Art 31).

b. Tujuan Katekese

Dalam anjuran apostolic Catechesi Trandendae artikel 25, ditegaskan bahwa

tujuan katekese adalah mendewasakan iman dan pribadi manusia. Ketika seseorang

mengalami kedewasaan iman, maka secara pribadi akan mengusahakan dirinya

menjadi dewasa pula. Artinya seseorang yang dewasa dapat menempatkan diri sesuai

dengan norma, nila dan moral dalam kehidupan baik itu di dalam Gereja maupun di

dalam masyarakat.

Maka katekese bisa dinamakan sebagai sekolah iman yang menggunakan

pendagogi iman yang mengimani Kristus dan Pendagogi Gereja untuk pelayanan

serta sebagai edukasi bagi seseorang tentang Gereja. Dengan diartikannya katekese

sebagai sekolah iman diharapkan dapat mengubah proses-proses akal budi, hati

nurani, kebiasaan dan tindakan seseorang menjadi lebih baik (PUK. Art 147).

c. Katekese dalam Sakramen Krisma

Vatikan ke II berbicara tentang Hakikat Sakramen, antara lain : Sakramen

sakramen dimaksudkan untuk mengkuduskan manusia, membangun Tubuh Kristus

dan pada akhirnya mempersembahkan ibadat kepada Allah. Tetapi sebagai tanda

sakramen juga dimaksudkan untuk mendidik. Sakramen tidak hanya mengadakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

67

iman. Melainkan juga memupuk, meneguhkan dan mengungkapkan dengan kata-

kata dan benda. Maka juga disebut sakramen iman. Memang sakramen

memperolehkan rahmat. Tetapi perayaan sakramen itu sendiri juga dengan amat

baik menyiapkan kaum beriman untuk menerima rahmat itu yang membuahkan

hasil nyata. Untuk menyembah Allah secara benar dan untuk mengamalkan cinta

kasih (SC Art. 59).

Didalam Sakramen Krisma, seseorang dipersiapkan dalam sebuah tugas dan

perutusan dari Allah untuk mewartakan Sabda Allah. Sabda Allah inilah yang terus-

menerus direnungkan dan dimengerti secara lebih mendalam, melalui pengalaman-

pengalaman iman seluruh umat secara bersama-sama. Katekese pada Sakramen

Krisma terlebih berpusat pada Kristosentris dengan berpusat pada karya

keselamatan Yesus Kristus pada manusia. Oleh karenanya, katekese sangat perlu

memperhatikan hal yang memiliki kaitan tentang struktur internal yang harus

bersifat kristosentris, melalui Kristus kepada Bapa dalam Roh Kudus, mengikuti

pedagogi Yesus Kristus yang menunjukkan hidup Allah paling dalam karya

keselamatan dan demi kesejahteraan manusia serta mempunyai implikasi penting

dalam hidup manusia (PUK art. 100).

d. Aspek Sakramen Krisma bagi kaum muda di dalam Gereja

Kaum muda katolik merupakan pondasi untuk Gereja di masa depan.

Untuk mempersiapkan kaum muda untuk dapat memahami tugas Gereja dan

tanggungjawabnya. Dibutuhkan untuk katekese pendampingan, hal ini diupayakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

68

untuk menggali lebih dalam lagi partisasi kaum muda dan tanggungjawab kaum

muda dalam tugas Gereja.

Sakramen Krisma dianggap sebagai sebuah moment dimana kaum muda

dididik dalam imannya untuk mempersiapkan tugas-tugas Gereja. seperti halnya

tujuan Sakramen Krisma yaitu siap sedia dalam tugas dan perutusanNya dengan

ditandai oleh “Minyak Suci” sebagai materai Allah atau janji dengan Allah. Maka

dalam pendampingan menuju penerimaan, sangat penting melihat aspek apa saja

yang ingin di capai dalam tiap Paroki. Namun yang dipelajari dalam Sakramen

Krisma tidak dapat lepas dari yang namanya pengalaman dan situasi hidup yang

dialami oleh para peserta katekese. Diharapkan dari pengalaman hidup para

peserta ini mereka dapat menarik kesimpulan dan menilai dirinya masing-masing

“apakah sudah sesuai dengan yang dimaksudkan apa belum”.

Dengan adanya Sakramen Krisma Gereja mengharapkan kaum muda

menjadi aktif dalam kegiatan Gereja. Misalnya mulai ikut dalam kegiatan Liturgi,

organisasi kaum muda di Gereja misalnya OMK dan berpartisipasi dalam berbagai

kegiatan Gereja.

2. Refleksi Hasil Penelitian

Penghayatan Sakramen Krisma merupakan apa yang dipahami, diresapi

dan diterima dalam Sakramen Krisma itu sendiri yang meliputi arti, tujuan dan

maknannya bagi sendiri dan orang lain. Dengan diadakannya penerimaan

Sakramen Krisma, Paroki St Maria di Fatima Sragen peduli dengan perkembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

69

iman kaum muda yang kian dihimpit oleh kemajuan zaman. Maka dengan melihat

situasi yang kritis ini Gereja mengumpulkan kaum muda dan menjadikan satu

wadah untuk dididik imannya untuk siap menjadi kaum muda katolik yang mau

bergulat dengan kehidupan menggereja.

Penelitian yang dilaksanakan oleh penulis dengan judul :

PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP MENGGEREJA

KAUM MUDA DI PAROKI SANTA MARIA DI FATIMA SRAGEN. Dapat

memberikan manfaat bagi penulis dan pihak Paroki Santa maria di Fatima Sragen.

Penelitian yang berkaitan tentang Penghayaran Sakramen Krisma dalam hidup

Menggereja kaum muda ini mendapatkan dukungan mulai dari Romo Paroki,

Dewan Paroki St Maria di Fatima. Penelitian yang menyangkut tentang Sakramen

Krisma belum pernah di laksanakan oleh pihak Paroki sebelumnya. Dengan

demikian, pihak Paroki dengan penuh keterbukaan mendukung berlangsungnya

penelitian ini, agar nantinya menjadi bahan pertimbangan dan evaluasi bagi

kelangsungan penerimaan Sakramen Krisma yang efektif dan berkualitas.

Dalam penyusunan penelitian ini, penulis sangat bersyukur karena dapat

belajar menimba berbagai pengalaman baru terutama dalam bidang penelitian

kualitatif, baik persiapan, pelaksanaan, analisis hingga penyususnan skripsi ini.

Pengalaman berkaitan tentang penghayatan Sakramen Krisma dari kaum muda di

Paroki St Maria di Fatima Sragen. Selain itu penulis juga dapat mengambil nilai-

nilai kebaikan yang dapat menjadi bekal bagi perkembangan penulis menjadi

seorang guru. Penulis dapat belajar menjadi pribadi yang sabar, tekun dan selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

70

berusaha dalam proses selama penelitian itu berlangsung, hingga selesainya

penyususnan penelitian ini.

Maka berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa penghayatan

Sakramen Krisma dalam hidup Menggereja kaum muda cukup menunjukan hasil

yang positif dengan melihat perubahan kaum muda yang mulai aktif dalam

kegiatan Gereja. Namun untuk memperoleh hasil yang lebih maksimal perlu

adanya perhatian kembali dari Gereja pasca penerimaan Sakramen Krisma, yaitu

berupa “Mistagogi”. Dengan diadakan pertemuan setelah penerimaan Sakramen

Krisma diharapkan dapat kembali mematangkan iman kaum muda dalam tugas

dan petutusan Gereja.

Hasil penelitian yang telah diperoleh oleh penulis, diharapkan dapat

memberikan sumbangan dalam proses pendampingan calon Penerima Sakramen

Krisma kedepannya di Paroki St Maria di Fatima Sragen. Selain itu hasil

penelitian ini juga dapat menjadi sebuah bahan pertimbangan bagi paroki, yang

berkaitan dengan keaktifan kaum muda dalam hidup menggereja setelah

mennerima Sakramen Krisma. Hal ini sebagai tolok ukur keberhasilan Paroki

dalam mendamping para calon penerima Sakramen Krisma.

E. Keterbatasan Hasil Penelitian

Selama proses persiapan, pelaksanaan, analisis data dan penyusunan

penelitian ini, penulis menyadari bahwa keseluruhan proses penelitian masih ada

kekurangan dan belum sepenuhnya sempurna. Berikut ini dipaparkan secara singkat

beberapa keterbatasan dalam penelitian ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

71

1. Bahan penelitian atau buku-buku refrensi belum secara optimal mendukung

penelitian ini

2. Reponden yang malu saat proses wawancara berlangsung.

3. Peneliti telah mewawancarai responden dan mengharapkan jawaban yang

terbuka dan jujur sehingga kebenaran data dapat diukur dengan baik. Namun

apabila responden dalam menjawab pertannyaan angket tidak sesuai dengan

keadaan dan pengalaman yang dialami, maka kesimpulan yang didapat akan

berbeda dan kebenaran data tidak dapat diukur dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

72

BAB IV

USULAN PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN PENGHAYATAN

SAKRAMEN KRISMA BAGI KAUM MUDA DALAM HIDUP

MENGGEREJA.

Pada Bab ini, penulis mengusulkan program pasca penerimaan Sakramen

Krisma untuk meningkatkan arti dan makna setelah menerima Sakramen Krisma

sebagai perkembangan iman.

Pada bab IV penulis akan menjabarkan sumbangan pemikiran berupa usulan

program kegiatan pasca menerima Sakramen Krisma (Mistagogi). Mistagogi adalah

masa pendalaman iman bagi Penerima Sakramen Baru (Komkat 2012:18). Mistagogi

ini dapat diberikan dalam berbagai macam kegiatan yang dilakukan untuk membina

para penerima Sakramen baru misalnya dengan Pendalman Iman, retret ataupun

rekoleksi.

Maka dalam penulisan skripsi ini penulis ingin mengusulkan program, usulan

program antara lain yaitu Rekoleksi. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia

Rekoleksi adalah salah satu proses mengetahui atau menggali masa lalu seseorang

yang terjadi. Dengan rekoleksi ini kaum muda di ajak kembali untuk mengingat masa

katekumen dengan melakukan pendalaman imannya sehingga mereka dapat

memperoleh penyegaran atas penerimaan Sakramen Krisma sebagai tugas dan

perutusan sebagai murid Yesus Kristus (Komkat 2012:19).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

73

Dengan usulan program ini penulis ingin menyampaikan hal yang merupakan

tindak lanjut dari hasil penelitian pada bab III dan akan dirinci sebagai berikut : Latar

Belakang, Tujuan Program, Usulan Program, Bentuk Program, Matriks program dan

satuan persiapan program.

A. Latar Belakang Program

Berdasarkan wawancara dan keadaan di lapangan di Paroki kaum muda yang

mengikuti Sakramen Krisma cukup banyak dan antusias atau partisipasi dari kaum

muda dalam mengikuti kegiatan sebelum penerimaan juga cukup partisipatif. Gereja

mendukung kaum muda dalam persiapan menerima Sakramen Krisma, mulai dari

materi yang diberikan dan pendamping yang professional untuk memberikan arahan

dalam menerima Sakramen Krisma, sampai dihantarkan mereka para calon penerima

Sakramen Krisma menerima minyak suci.

Tetapi semua kegiatan seakan hanya berhenti pada hari penerimaan Sakramen

Krisma saja. Untuk kegiatan selanjutnya yang sudah ada dalam langkah penerimaan

Sakramen Krisma yaitu “Mistagogi”, kenyataannya paroki kurang memperhatikan

dalam permasalahan ini. Karena tidak ada tindak lanjut dari paroki untuk

melaksanakan kegiatan pasca menerima Sakramen Krisma. Mistagogi merupakan

kegiatan yang penting sebagai puncak arti menerima Sakramen Krisma, dan sebagai

pemantapan bagi penerima Sakramen Krisma mengemban tugas perutusan dari-Nya.

Melihat permasalahan tersebut misalnya: berkurangnya minat kaum muda

dalam kegiatan menggereja, malu ikut kegiatan dan belum memahami terlalu dalam

arti dan makna Sakramen Krisma. Maka penulis ingin memberikan sumbangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

74

usulan program yang dapat dilaksanakan di Paroki Santa Maria di Fatima Sragen

yaitu, Penulis mengusulkan untuk membuat program rekoleksi.

Rekoleksi yang akan dilaksanakan ingin memantapkan iman para penerima

Sakramen Krisma dan memberikan pengertian arti dan makna tugas perutusan dalam

Sakramen krisma. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud untuk menyadarkan

kembali kepada penerima Sakramen Krisma bahwa setelah menerima Minyak Suci,

mereka sungguh di butuhkan dalam pewartaan Kerajaan Allah.

B. Tujuan Program

Untuk lebih memahami isi dan maksud dilaksanakannya program, penulis

akan menjabarkan tujuan dari program ini. Adapun tujuan dari program ini sebagai

berikut:

1. Mengajak kaum muda untuk semakin menyadari akan iman yang

dewasa dalam hidupnya sehari-hari

2. Membantu kaum muda memahami tugas dan perutusan dalam Sakramen

Krisma.

3. Membentuk sebuah paguyuban Sakramen Krima Tahunan sebagai

keluarga misi untuk mewartakan Kerajaan Allah.

C. Usulan dan Bentuk Program

Penulis akan memberikan usulan program sebagai tindak lanjut dari

kegiatan Sakramen Krisma yaitu Mistagogi. Maka program yang diusulkan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

75

penulis yaitu rekoleksi yang ditujukan pada kaum muda yang telah menerima

Sakramen Krisma di Paroki Santa Maria di Fatima Sragen. Para kaum muda akan di

ajak sharing rasanya setelah menerima sakramen Krisma dan harapan mereka ke

depannya. Dengan diadakannya kegiatan rekoleksi pasca menerima Sakramen Krisma

Kaum muda dapat menjadi satu angkatan perutusan dan dapat menjadi mandiri serta

siap mengemban tugas perutusan untuk mewartakan Kerajaan Allah.

Tema yang diambil dalam rekoleksi ini adalah “Siap menjadi kaum muda

yang dewasa dalam Pelayannannya”. Tema ini diambil agar umat dapat memahami

benar iman yang dewasa dan mengerti akan tugas dan perutusaan-Nya. Secara

keseluruhan program ini akan dilaksanakan dalam waktu sehari dan dicampur dengan

permainan yang bersifat edukatif. Maka penulis menyusun matrik berupa rencana

kegiatan rekoleksi yang akan dilaksanakan.

D. RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM

Sebagai bentuk usulan dalam penulisan Skripsi ini telah di pilih rekoleksi sebagai

pendalaman iman para kaum muda yang telah menerima Sakramen Krisma. Maka

penulis merencanakan rekoleksi pada bulan Oktober dengan berbagai persiapan yang

telah penulis rencanakan dalam skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

76

E. Matriks Program

Tema : “Siap menjadi kaum muda yang dewasa dalam Pelayannannya”

Penjelasan Tema : Bercermin dari Kisah Para rasul para murid Yesus yang terombang ambing imannya oleh karena

Yesus telah wafat hamper putus asa, namun oleh karena kebangkitannya dan penampakan Yesus

kepada murid-muridNya para rasul percaya akan Yesus yang telah menjadi panutan dalam hidupnya.

Yesus mengutus meridNya untuk mengabarkan kabar Gembira ke seluruh dunia dengan membekali

mereka dengan Roh Kudus. Relevansi dengan kaum muda, mungkin banyak dari kaum muda yang

belum memahami arti pertusan Yesus dan perkembangan iman yang dewasa. Maka setelah menerima

materai dari Allah tugas dan perutusan semakin jelas di mata dan di hati tiap penerima materai Allah.

Tujuan : Diharapkan dengan adanya rekoleksi ini kaum muda dapat perkembangan iman yang dewasa dan

memahami arti dan tugas perutusan dari Allah baik dalam kehidupan menggereja dan bermasyarakat.

Menjadikan paguyuban misi angkatan penerimaan Sakramen Krisma yang nantinya dapat berguna

untuk kedepannya sebagai wadah sharing bersama.

76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

77

Sub Tema :

1. Sakramen Krisma dalam pertumbuhan Imanku

2. Sakramen Krisma sebagai kesiapanku dalam hidup Menggereja

3. Harapan untuk tugas dan perutusan dalam Gereja dan masyarakat

77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

78

No Pelaksanaan Judul

Pertemuan

Tujuan Uraian Materi Metode Sarana Sumber

Bahan

Waktu

1 09.30-09.45

Pembukan

(perkenalan

dan

pengantar)

- Membantu peserta

untuk mengenal

pendamping dan

pendamping mengenal

peserta.

- Mengetahui tujuan dari

pertemuan, sehingga

proses dapat berjalan

dengan lancar.

- Perkenalan

- Penjelasan

latar belakang

dan tujuan

rekoleksi

- Informasi

- Tanya

jawab

- Viewer

- Laptop

- Mic

- Wireless

15

menit

2. 09.45-11.15 Sesi I:

Sakramen

Krisma

dalam

Pertumbuhan

Imanku

- Membantu peserta

memahami Sakramen

Krisma dan

mengungkapkan

pengalaman iman

mereka, mengenai

pertumbuhan iman

mereka masing-masing

- Pengalaman

iman peserta

- Dasar iman

yang harus

dimiliki oleh

orang kristiani

- Sharing

- Tanya

Jawab

- Informasi

- Mic

- Viewer

- Laptop

- Wireless

(Yoh

14:15-

26)

90

menit

3. 11.15-12.45 Sesi II:

Sakramen

Krisma

sebagai

Kesiapanku

dalam hidup

menggereja

- Membantu peserta agar

bercermin pada diri

sendiri untuk

mengetahui sejauh mana

kesiapan mereka dalam

mengemban tugas

pertusanNya

- Semakin menyadari

imannya yang

mendalam sehingga bisa

- Sharing

pribadi untuk

kesiapannya

dalam tugas

dan perutusan

- Sharing

- Tanya

jawab

- Informasi

- Mic

- Viewer

- Laptop

- Wireless

(Wibowo

Ardhi,

1992:7)

(KWI

1996:445)

90

menit

78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

79

dibagikan kepada

sesama dalam pelayanan

4. 12.45-13.30 Makan Siang Peserta dan pendamping bersantap siang bersama

45

menit

5. 13.30-15.00 Sesi III:

Harapan

untuk tugas

dan perutusan

dalam Gereja

dan

masyarakat

- Membantu peserta

untuk menemukan

harapan apa saja yang

kelak ingin di capai

setelah menerima

Sakramen Krisma

- Mengarahkan peserta

untuk mengaplikasikan

imannya di Gereja dan

di Masyarakat

- Membuat

rencana aksi

- Sharing

- Tanya

jawab

- Informasi

- Mic

- Viewer

- Laptop

- Wireless

90

menit

6. 15.00-15.15 Penutup - Pengumuman

- Informasi

- Mic

- Viewer

- Laptop

- Wireless

15

menit

79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

80

F. Satuan Persiapan Program

PERKENALAN

1. IDENTITAS

a. Judul Pertemuan : “Siap menjadi kaum muda yang dewasa dalam

Pelayannannya”

b. Tujuan Pertemuan : Diharapkan dengan adanya rekoleksi ini kaum muda

dapat perkembangan iman yang dewasa dan

memahami arti dan tugas perutusan dari Allah baik

dalam kehidupan menggereja dan bermasyarakat.

c. Peserta : Kaum muda penerima Sakramen Krisma di Paroki

Santa Maria di Fatima Sragen

d. Tempat : Aula Gereja Paroki Santa Maria di Fatima Sragen

e. Hari / Tanggal : Minggu, 29 Oktober 2017

f. Waktu : 09.30-09.45 WIB

2. PEMIKIRAN DASAR

Pertemuan rekoleksi ini untuk membuka kembali pemikiran mengenai

Sakramen Krisma yang telah diterima oleh kaum muda yang dirasa kurang begitu

menghayati Sakramen Krisma. Dengan diadakannya pertemuan ini kaum muda di

ajak mengingat kembali apa yang telah mereka peroleh selama persiapan,

penerimaan dan serta untuk mempersiapkan mereka untuk tugas Gereja yang mulia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

81

kedepannya. Untuk mensyukuri hal tersebut baik halnya kaum muda menyukuri apa

yang telah diberikan Allah sebagai hal yang positif dalam hidupnya.

3. PROSES PENDAMPINGAN

a. Pembuka

1) Salam Pembuka

Selamat pagi Kaula muda katolik yang terkasih, berkah dalem. Marilah

sebelum kita memulai kegiatan ini, kita bersama-sama berdoa memohon berkat dari

Tuhan supaya kegiatan rekoleksi pada hari ini dapat berjalan dengan baik.

2) Doa Pembukaan

Tuhan yang Mahakasih, kami mengucap syukur dan terimakasih kepada-Mu, atas

segala berkat yang telah kami terima sampai saat ini. Tuhan, pada hari ini kami

berkumpul di tempat ini ingin menimba pengalaman iman kami dan melihat serta

menghayati iman yang kami miliki agar iman yang kami miliki dapat bertumbuh,

mengakar dalam dan memberi kesejukan bagi sesama kami. Kami juga memohon

kepada-Mu semoga kegiatan hari ini dapat berjalan dengan lancar. Semua doa dan

harapan kami ini kami haturkan ke dalam tangan-Mu dengan perantaraan putra-Mu

Tuhan kami Yesus Kristus. Amin

3) Perkenalan

Pendamping memperkenalkan diri kepada peserta dengan suasana yang hangat dan

santai beserta tempat tinggal pendamping berada. Dan pendamping mempersilahkan

peserta memperkenalkan diri.

4) Pengantar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

82

Pada kesempatan hari ini kita bersama berkumpul disini untuk rekoleksi. Rekoleksi

berasal dari kata re dan collected yang artinya mengumpulkan kembali pengalaman-

pengalaman hidup di masa lalu untuk direnungkan kembali dan dijadikan suatu

pembelajaran untuk pengalaman di masa yang akan dating. Maka di sini kita

menggali pengalaman- pengalaman dalam pertemuan sebelum menerima Sakramen

krisma dan apa yang kita rasakan setelah menerima Sakramen Krisma. Dalam

pertemuan kali ini kita mengambil kisah dari Para rasul. Para rasul yang telah

merasa ditinggal Yesus merasa kebingungan mau dan tidak tau apa yang harus

dilakukannya. Namun Yesus bangkit dan hadir di tengah-tengah mereka dan

memerciki Api Roh Kudus dan mengutus mereka pergi ke punjuru dunia untuk

mewartakan Kerajaan Allah. Nah dengan kisah ini apakah relevansinya bagi kita.

Maka kita akan berproses dalam rekoleksi ini mendalami apa saja Tugas saya

setelah menerima Sakramen Krisma.

SATUAN PENDAMPINGAN SESI I

4. IDENTITAS

a. Judul Pertemuan : Sakramen Krisma dalam pertumbuhan Imanku

b. Tujuan Pertemuan : Membantu peserta memahami Sakramen Krisma dan

mengungkapkan pengalaman iman mereka, mengenai

pertumbuhan iman mereka masing-masing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

83

c. Peserta : Kaum muda penerima Sakramen Krisma di Paroki

Santa Maria di Fatima Sragen

d. Tempat : Aula Gereja Paroki Santa Maria di Fatima Sragen

e. Hari / Tanggal : Minggu, 29 Oktober 2017

f. Waktu : 09.30-11.45 WIB

5. PEMIKIRAN DASAR

Dalam kehidupan menggereja, tentunya Gereja mempunyai harapan

terhadap kemajuan Gereja. Maka Gereja menaruh harapan kepada kaum muda untuk

siap menjadi pondasi dalam tugas dan perutusan Gereja. Sakramen Krisma dianggap

sebagai momen yang tepat untuk mempersiapkan kaum muda untuk memahami

pentingnya hidup menggereja sebagai murid Yesus Kristus.

Dalam Sakramen Krisma yang ditandai oleh minyak suci mengartikan

seseorang harus siap menjadi pelayan Allah dan mewartakan Kerajaan Allah. Namun

untuk memperoleh kesiapan dan kerelaan kaum muda harus didampingi untuk dapat

mengetahui apa saja yang hendak ia lakukan sebagai murid Kristus. Maka mistagogi

merupakan kegiatan pemantapan iman akan Yesus Kristus untuk mempersiapkan

seseorang mengalami pengalaman yang berbeda dari sebelumnya. Seperti halnya

kisah para rasul para murid yesus yang putus asa, karena telah ditinggal Yesus

Kristus kembali bersemangat dengan kembalinya Yesus di tengah-tengah mereka

yang bangkit dari kematianNya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

84

Maka dalam pertemuan rekoleksi ini penerima Sakramen Krisma dihadirkan

oleh Yesus Kristus untuk semangat dalam mewartakan kerajaan Allah dalam

kehidupan menggereja dan bermasyarakat. Agar penerima Sakramen Krisma dapat

memperoleh harapan dari apa yang telah ia peroleh dari Sakramen Krisma dan apa

yang telah diterima dapat berguna juga untuk orang lain dan bagi Allah.

b. Sesi I

Materi : Sakramen Kisma sebagai pertumbuhan Imanku

1. Pengantar

Teman-teman Kaula muda yang terkasih, setelah kita saling mengenal dan

mengetahui maksud dan tujuan diadakan rekoleksi hari ini, apa sih Sakramen Krisma

itu?...(Jawab Peserta). Bagaimana perasaan kalian setelah menerima Sakramen

Krisma?...(Jawab Peserta). Dalam kehidupan rohani, kita yang telah dilahirkan

kembali oleh air dan Roh melalui Pembaptisan, juga bertumbuh dewasa di dalam

Kristus. Kedewasaan di dalam Kristus ini ditandai oleh ketahanan kita untuk

menolak dosa dan kuasa jahat yang menjadi ‘musuh’ iman kita. Untuk itu, Kristus

melalui Gereja-Nya memberikan pada kita Sakramen Penguatan, yang

memperlengkapi kita untuk menghadapi peperangan rohani antara keinginan berbuat

baik dan pengaruh dunia yang sering kali bertentangan dengan iman kita. Karena

pergumulan ini bersifat rohani, maka Allah memberikan kepada kita sumber

kekuatan, yaitu karunia yang berasal dari Roh Kudus-Nya sendiri. Kepenuhan

Roh inilah yang dijanjikan oleh Kristus kepada para murid-Nya (Yoh 14:15-26).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

85

Ringkasan dari jawaban peserta “Baik terima kasih Sakramen Krisma

merupakan wujud cinta Allah kepada manusia atau kita sebagai muridNya, cinta ini

harus kita wujudkan dalam perbuatan kita sesame manusia atau sesama makhluk

ciptaan Allah”. sekarang kita akan bersama-saling membagikan pengalaman iman

kita agar kita mampu saling memperkembangkan satu dengan yang lain. Semoga

dengan saling berbagi pengalaman kita bisa saling menguatkan dan mendukung satu

dengan yang lain dalam pelayanan kita kepada Tuhan, Gereja dan masyarakat.

2. Panduan Pertanyaan dan Sharring peserta

(Pendamping mengajak peserta untuk mengungkapkan pengalaman imannya dengan

panduan pertanyaan)

a) Mengapa kamu mengikuti Penerimaan Sakramen Krisma?

b) Bagaimana perkembangan imanmu sebelum dan sesudah menerima Sakramen

krisma?

3. Uraian Materi

(Setelah peserta memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut, pemandu menulis

jawaban peserta dan memberikan pengetahuan mengenai pertumbuhan iman)

Teman-teman yang terkasih kemajuan zaman terkadang mengubah cara

berfikir manusia yang tadinya bersusaha kini memilih cara yang instan contohnya.

Zaman dahulu belum ada Google translate adanya kamus manual dengan membolak

balik halaman dan kini dengan ketikan kata bahasa inggis dengan sendirinya akan

muncul artinya. Kita telah beruntung dimudahkan dalam kemajuan teknologi tetapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

86

kita tidak boleh manja pada teknologi. Pertanyaannya apakah teknologi dapat

mempengaruhi hidup kita???

Kita sering aktif dalam media social tetapi pasif dalam kegiatan menggereja.

Inilah salah satu contohnya kita lebih mementingkan apa yang kita mau dari pada

apa yang Dia inginkan daari kita. Maka dalam pertanyaan sharing tadi kita ingin

melihat kembali apa yang telah kita lakukan sebelum-sebelumnya.

(Prosesi Sharing dilakukan oleh perwakilan peserta saja kurang lebih 3 peserta dan

pendamping berusaha merangkumnya)

Rangkuman dari Sharing (………………………………………………..)

Dari hasil rangkuman tadi kita memahami bahwa Sakramen Krisma merupakan tanda

bagi kita untuk siap dan matang mewartakan Kerajaan Allah namun terkadang

kendala tetap ada mulai dari kendala diri sendiri dan dari luar. Namun kita percaya

bila apa yang telah kita usahakan dan dengan doa semua tidak akan sia-sia.

Baiklah mari kita bangkit berdiri untuk menyegarkan fikiran kita… kita bermain

tepok ganda ganjil…(Tepuk ganda ganjil dilaksanakan dan di selingi lagu kemudian

persiapan masuk sesi ke II)

SATUAN PENDAMPINGAN SESI II

1. IDENTITAS

a. Judul Pertemuan : Sakramen Krisma sebagai kesiapanku Dalam Hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

87

Menggereja

b. Tujuan Pertemuan : - Membantu peserta agar bercermin pada diri sendiri

untuk mengetahui sejauh mana kesiapan mereka

dalam mengemban tugas pertusanNya

- Semakin menyadari imannya yang mendalam

sehingga bisa dibagikan kepada sesama dalam

pelayanan

c. Peserta : Kaum muda penerima Sakramen Krisma di Paroki

Santa Maria di Fatima Sragen

d. Tempat : Aula Gereja Paroki Santa Maria di Fatima Sragen

e. Hari / Tanggal : Minggu, 29 Oktober 2017

f. Waktu : 11.45-12.45 WIB

2. PEMIKIRAN DASAR

Hidup menggereja sering kali di dengar dengan istilah melaksanakan segala

tugas yang Gereja berikan dengan keiklasan hati dan penuh tanggung jawab. Oleh

karena Sakramen Krisma seseorang diikat lebih sempurna lagi dengan Gereja dan

dianugrahi kekuatan rohkudus yang khusus (Wibowo Ardhi, 1992:7). Dengan

demikian mereka diwajibkan lebih giat untuk menyebarkan dan membela iman

sebagai saksi Kristus sejati, baik dengan perkataan maupun dengan perbuatan (LG

11).

76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

88

Namun Gereja akan kian rapuh apabila kaum muda enggan untuk ikut dalam

bagian tugas-tugas dalam Gereja. Maka kaum muda harus dibina mempersiapkan

dirinya untuk siap mengisi kegiatan Gereja.

Dengan pembinaan kaum muda ini sungguh sangat diharapkan bagi Gereja

dapat menjaring kaum muda yang memiliki jiwa bertanggung jawab dan semangat

pelayanan. Dengan diadakannya rekoleksi ini diharapkan kaum muda yang telah

menerima Sakramen Krisma dapat memahami hidup menggereja sebagai tugas dan

perutusan Allah dalam semangat pelayanan sesama.

Semua ini dibutuhkan kesadaran diri dari kaum muda dimana saatnya kaum

muda yang mengisi berbagai kegiatan Gereja yang mungkin telah banyak dilakukan

oleh Orang tua.

3. METODE

a. Informasi

b. Tanya Jawab

4. SARANA

b. Mic

c. Wireless

d. Laptop

e. Viewer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

89

5. PROSES PENDAMPINGAN

a. Pengantar Sesi II

Baik teman-teman setelah kita melewati sesi pertama kita melangkah kembali

ke sesi II. Dalam sesi II ini kita akan membahas tentang tema “Kesiapanku dalam

hidup menggereja”. Hayoo… teman-teman sudah siap belum hidup

menggereja?....ok nanti kita akan bahas ini dan kita akan melihat apa saja yang

dimaksud hidup menggereja…

b. Uraian Materi

Pertanyaan Spontan

1. Teman-teman siapa yang sudah ikut organisasi Gereja misalnya FKPK, Rekat

dan OMK?

2. Siapa yang pernah jadi petugas Lektor?

3. Siapa yang pernah jadi misdinar?

Nah itu adalah contoh tugas-tugas Gereja bagi kaum muda. Kenapa sih kok

tugasnya seperti ini…? Tidak untuk mewartakan kerajaan Allah di Pelosok-

pelosok nusantara? (Emang kalian mau hehe). Bukan itu yang dimaksud, artinya

kita dapat memulai dari hal kecil terlebih dahulu sesuai kemampuan kita. Seperti

tugas-tugas liturgy, kita dilatih untuk siap menggantikan para petugas liturgy yang

sebelumnya yang mungkin sudah sepuh.

Kemudian dalam organisasi FKPK, REKAT dan OMK itu merupakan salah

satu wadah bagi kita untuk memahami apa saja sih yang ada dalam Gereja

meliputi Tugas-tugas Gereja. siapa dari temen-temen yang belum ikut Organisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

90

tersebut? Nanti tolong bagi mas-mas OMK menjaring teman-teman ini ya untuk

ikut dalam OMK wilayah atau Paroki.

Kita akan melihat apa tujuan kita dalam hidup menggereja?

i. Menyadari diri sebagai anggota Gereja, mengenal akan gambaran Gereja

(dengan segala segi kelemahan dan kelebihannya).

2. Melibatkan diri dan bertanggungjawab untuk berperan dalam Gereja sesuai

dengan Karisma yang mereka miliki, baik dalam Gereja untuk masa kini dan

untuk Gereja masa depan.

3. Memiliki penghayatan dan norma moral Kristiani untuk menata nilai dan

moral kepribadian yang mandiri

4. Memperoleh kesempatan dan berpartisipasi dengan aktif serta mandiri dalam

hidup menggereja

5. Bersikap terbuka terhadap nilai dalam agama/kepercayaan lain untuk

memperkaya pengalaman imannya sendiri dan demi kerukunan serta toleransi

hidup beragama.

6. Menjadi generasi penerus Gereja yang dapat mewujudkan nilai Kerajaan

Allah

7. Bersama mencari arah hidup (KWI 1996:445)

Inilah bagi kaum muda yang harus kita jalankan karena kita semua telah dimaterai

Allah untuk siap mewartakan Kerajaan Allah…hayo siap ndak….(Siaaaaappp) kalo

ud siap mari kita berdiri untuk olah raga lagi….kita berbaris dan kita memijat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

91

punggung yang didepannya sambil bergoyang diringi music dangdut…ihiiiwww

(Persiapan makan Siang)

Lapar ndak?? Mari kita makannn silahkan …. Memimpin doa makan (Pendamping

memanggil peserta untuk memimpin doa makan dan semua langsung dipersilahkan

makan)

SATUAN PENDAMPINGAN SESI III

1. IDENTITAS

a. Judul Pertemuan : Harapan untuk tugas dan perutusan dalam Gereja dan

masyarakat

b. Tujuan Pertemuan : - Membantu peserta untuk menemukan harapan apa saja

yang kelak ingin di capai setelah menerima Sakramen

Krisma

-Mengarahkan peserta untuk mengaplikasikan

imannya di Gereja dan di Masyarakat

c. Peserta : Kaum muda penerima Sakramen Krisma di Paroki

Santa Maria di Fatima Sragen

d. Tempat : Aula Gereja Paroki Santa Maria di Fatima Sragen

e. Hari / Tanggal : Minggu, 29 Oktober 2017

f. Waktu : 13.30-15.0 WIB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

92

2. PEMIKIRAN DASAR

Hidup menggereja sering kali di dengar dengan istilah melaksanakan segala

tugas yang Gereja berikan dengan keiklasan hati dan penuh tanggung jawab. Namun

Gereja akan kian rapuh apabila kaum muda enggan untuk ikut dalam bagian tugas-

tugas dalam Gereja. Maka kaum muda harus dibina mempersiapkan dirinya untuk

siap mengisi kegiatan Gereja.

Dengan pembinaan kaum muda ini sungguh sangat diharapkan bagi Gereja

dapat menjaring kaum muda yang memiliki jiwa bertanggung jawab dan semangat

pelayanan. Dengan diadakannya rekoleksi ini diharapkan kaum muda yang telah

menerima Sakramen Krisma dapat memahami hidup menggereja sebagai tugas dan

perutusan Allah dalam semangat pelayanan sesama.

Semua ini dibutuhkan kesadaran diri dari kaum muda dimana saatnya kaum

muda yang mengisi berbagai kegiatan Gereja yang mungkin telah banyak dilakukan

oleh Orang tua.

3. METODE

a. Informasi

c. Tanya Jawab

4. SARANA

a. Mic

b. Wireless

c. Laptop

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

93

d. Viewer

5. PROSES PENDAMPINGAN

a. Pengantar Sesi III

Selamat siang teman-teman….sudah kenyang..hehe tadi pada sesi pertama kita

telah membahas tema Pertumbuhan Imanku lalu pada sesi kedua Kesiapanku

dalam hidup menggereja kemudian pada sesi ketiga ini kita akan membahas tema

“Harapan untuk kedepannya berhubungan dalam tugas dan perutusan di Gereja

dan di masyarakat” apakah siap untuk dimulai teman-teman…

b. Uraian materi

Pada sesi ini kita akan dibagi perkelompok lima orang untuk menyusun harapan

kita selama 1 tahun kedepan mau melakukan apa untuk Gereja dan Masyarakat.

Pembagian Kelompok dengan panduan pertanyaan

1. Apa yang kamu upayakan dalam kurun waktu 1 tahun kedepan bagi Gereja

dan Masyarakat

2. Bagaimana kamu menyelesaikan masalah bila ada kendala bagi kamu untuk

melayani Gereja dan Masyarakat? Sebut dan jelaskan penyelesaiannya

3. Apa isi pesan renungan dalam Injil Matius 5:13-14

(dikerjakan dalam 1 kelompok pada secarik kertas dan dikasih nama

kelompok dan di sharingkan dalam kelompok kecil dahulu lalu di

sharingkan dalam pleno) waktu diberikan kurang lebih 30 menit

Hasil yang telah di presentasikan kemudian di gantung di pohon harapan yang

telah disedikan terlebih dahulu dan bias dilihat ketika kita pergi ke Gereja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

94

Baik teman-teman kita telah bersama merencanakan harapan kita untuk

kedepannya sebelumnya ini saya akan sedikit menggarisbawahi kemungkinan apa

saja yang bisa kita lakukan untuk Gereja dan masyarakat.

Seperti yang teman-teman sharingkan tadi kita dapat mulai dari ikut dalam

tugas-tugas liturgi, ikut Organisasi Gereja dan Masyarakat. Hal itu sebagai kaum

muda sudah termasuk kita ikut dalam partisipasi kita dalam hidup mengegereja.

Yang dimaksudkan disini adalah kita hidup dalam satu paguyuban tetapi bukan

untuk kita sendiri melainkan juga untuk orang lain. Maka peran kaum muda

sangatlah penting bagi kemajuan Gereja dan bangsa. Kita dapat menyumbangkan

fikiran kita untuk Gereja dan bangsa sebagai Terang dan Garam dunia. Dan kita

juga berharap kita dapat menjadi satu keluarga dalam angkatan Krisma tahun ini

sehingga kedepannya kita dapat berkumpul lagi bertukar fikiran dan gagasan untuk

meajuan Gereja kita.

PENUTUP

1. IDENTITAS

a. Judul Pertemuan : “Siap menjadi kaum muda yang dewasa dalam

Pelayannannya”

b. Tujuan Pertemuan : Diharapkan dengan adanya rekoleksi ini kaum muda

dapat perkembangan iman yang dewasa dan

memahami arti dan tugas perutusan dari Allah baik

dalam kehidupan menggereja dan bermasyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

95

c. Peserta : Kaum muda penerima Sakramen Krisma di Paroki

Santa Maria di Fatima Sragen

d. Tempat : Aula Gereja Paroki Santa Maria di Fatima Sragen

e. Hari / Tanggal : Minggu, 29 Oktober 2017

f. Waktu : 15.00-15.15 WIB

6. PEMIKIRAN DASAR

Setelah diadakannya rekoleksi ini diharapkan seluruh penerima Sakramen

Krisma dapat memahami dan melaksanakan tugas dan perutusan dalam Sakramen

Krisma dalam kehiduapn sehari-hari. Serta dapat semakin aktif dalam kegiatan

menggereja sebagai Generasi penerus Gereja.

Dengan mistagogi ini menjadi ucapan syukur bagi peserta yang telah menerima

Sakramen Krisma. Gereja mengharapkan kehadiran mereka dalam kegiatan

menggereja mendatang dan keaktifan para kaum muda dalam berbagai kegiatan

menggereja lainnya.

PROSES PENDAMPINGAN

Penutup

Tidak terasa kita sudah sampai pada penghujung acara, pohon ini akan

menjadi saksi bagi kita semua untuk memulai tugas dan perutusa yang telah diberikan

kepada Kita. Saya selaku pendamping mengucapkan terima kasih kepada teman-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

96

teman apabila ada tutur kata tidak berkenan saya minta maaf…selanjutnya apakah

ada pengumuman…

Pengumuman…

Doa penutup..

Dalam nama Bapa Putera dan Roh Kudus…amiin

Ya Bapa terima kasih engkau telah mendampingi kami kaum mudamu dalam

pertemuan rekoleksi Sakramen Krisma tahun angkatan 2017 ini. Semoga apa yang

telah kami terima dan kami rencanakan sesuai dengan kehendakMu dan berkatilah

kami selalu yang tumbuh dalam GerejaMu dan memuliakan namaMu…

Bapa Kami…..

Salam Maria

Kemuliaan kepada Allah Bapa Putera dan Roh Kudus….

Dalam nama Bapa Putera dan Roh Kudus…amiin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

97

BAB V

PENUTUP

Pada bab ini penulis akan menyampaikan kesimpulan dari tulisan ini beserta

saran yang berkaitan dengan Penghatan Sakramen Krisma Dalam Hidup Menggereja

Kaum Muda di Paroki St Maria di Fatima Sragen. Pada bagian Kesimpulan Berisi

mengenai gagasan pokok dari keseluruhan tulisan skripsi ini dan pada bagian saran

berisikan gagasan yang bermaksud untuk meningkatkan kesadaran kaum muda di

Paroki St Maria di Fatima Sragen dalam hidup menggereja sebagai tugas dan

perutusannya.

A. Kesimpulan

Sakramen Krisma merupakan salah satu wujud cinta kasih dari Allah yang

telah memilih kita sebagai manusia yang dipercaya untuk siap menjalankan tugas dan

perutusan Allah untuk memuliakan nama-Nya. Kaum muda katolik yang bersosial

dengan masyarakat yang majemuk harus dapat berfikir dewasa untuk memilih

pergaulan sehat dan tidak. Sehingga terhindar dalam perbuatan yang bersifat negatif.

Untuk Mengantisipasi hal yang tidak di inginkan Gereja mengumpulkan kaum muda

yang siap menjadi pelayan Tuhan didalam penerimaan Sakramen Krisma.

Kesiapan kaum muda bukan berarti langsung menerima Sakramen Krisma,

melainkan melalui proses pendampingan katekese Sakramen Krisma atau sekolah

iman. Hal ini kaum muda yang akan menerima Sakramen Krisma diberi pembekalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

98

mengenai arti dan tujuan Sakramen Krisma yang tentunya bercermin pada dirinya

sendiri atau kontekstual. Paroki St Maria di Fatima Sragen mengharapkan dari sekian

banyak kaum muda dapat menjadi pondasi masa depan Gereja dan aktif dalam

kegiatan Menggereja.

Dengan adanya harapan dari Paroki St Maria di Fatima Sragen. Penelitian ini

dirasa bermanfaat untuk melihat sejauh mana keaktifan kaum muda pasca menerima

Sakramen Krisma. Melihat hasil penelitian dari penghayatan penerima Sakramen

Krisma Tahun 2015 cukup dapat memberikan sumbangan keaktifan atau perubahan

dalam hidup untuk aktif dalam kegiatan menggereja. Namun dengan melihat secara

detail untuk mencapai hasil yang maksimal perlu di adakannya lagi pendampingan

pasca Sakramen Krisma untuk mematangkan kembali para penerima Sakramen

Krisma.

Pematangan ini bertujuan untuk kembali mengumpulkan mereka dengan

berbagai pengalaman yang telah mereka peroleh setelah menerima Sakramen Krisma.

Untuk mengagendakan pertemuan, maka penulis mengusulkan diadakannya

Rekoleksi yang bertema ““Siap menjadi kaum muda yang dewasa dalam Pelayannan-

Nya”. Proses yang akan di laksanakan berupa sharing dari peserta dengan berbagai

pengalaman pasca menerima Sakramen Krisma dan membuka pengetahuan kembali

tentang Tugas dan Perutusan yang menjadi kewajiban pasca menerima Sakramen

Krisma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

99

B. Saran

Saran berikut ditujukan kepada Pastor Paroki, Dewan Paroki, Pendamping

Krisma, Sekertariat Paroki dan Seluruh Calon Penerima Sakramen Krisma serta

Penerima Sakramen Krisma. Secara keseluruhan kaum muda memiliki kesadaran

namun terkadang kaum muda memiliki rasa untuk malu atau tidak tahu mulai dari

mana dalam memulai pelayanan-Nya. Maka untuk semakin tergerak hatinya untuk

memulai semangat Kasih Allah dalam kehidupan menggereja dan bermasyarakat

yang melayani, penulis menyampaikan beberapa hal sebagai berikut :

1. Pastor dan dewan paroki, memperhatikan kembali kemajuan hidup

menggereja di tiap wilayah di Paroki St Maria di Fatima Sragen apakah sesuai

dengan harapan yang telah diinginkan Gereja.

2. Pendamping Krisma, diharapkan memberikan pelajaran yang sesuai yang

dibutuhkan oleh calon penerima Sakramen Krisma (Kontekstual).

3. Sekertariat Paroki, diharapkan menambahkan data calon peserta Sakramen

Krisma yang meliputi alamat penerima Sakramen Krisma. Agar bila ada

penelitian mendatang akan lebih mudah untuk di jangkau.

4. Kaum muda, diharapkan untuk bertanggungjawab dalam tugas dan

perutusannya dan siap menjadi pribadi yang dewasa yang melayani Gereja

dan masyarakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

100

DAFTAR PUSTAKA

Banawiratma, J. B (1989). Baptis, Krisma, Ekaristi. Yogyakarta : Kanisius

___________(2000). Hidup MengGereja Kontekstual, Yogyakarta: Kanisius

Shelton Charles M. (1988). Menuju kedewasaan Kristen. Yogyakarta:

Kanisius

___________ (1989). Moralitas Kaum Muda, Yogyakarta: Kanisius

Didik Bagiyowinandi, F.X. (2003). Menghidupi Tradisi Katolik.

Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusantara.

Sutrisno Hadi, (2004). Metodologi Research Jilid 3. Yogyakarta : Andi

Kasmadi dan Nia Siti Kusnariah, (2013). Panduan Modern Penelitian

Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Konsili Vatikan II (1990). Sacrosanctum Concillium, Jakarta Departemen

Dokumentasi dan penerangan KWI

Konferensi Waligereja Indonesia (1996). Iman Katolik: Buku informasi dan

Refrensi. Yogyakarta: Kanisius.

KOMKAT KAS, (2012). Katekese Inisisasi. Yogyakarta: Kanisius

Lembaga Bilbika Indonesia, (1994). Alkitab. Jakarta : Lembaga Alkitab

Indonesia

Mangunhardjana (1986). Hidup MengGereja. Yogyakarta : Kanisius

Martasudjita, (2003). Sakramen-sakramen Gereja. Yogyakarta: Kanisius

Margono, Drs, S. Margono (2004). Metodologi Pendidikan Kualitatif.

Jakarta: Rineka Cipta

Moleong, M.A. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:PT

Purwatma, M (2002), Sakramentologi. Diktat kuliah bagi mahasiswa

semester VI, Program Studi IPPAK, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

101

Tangdlitin, Philips, Drs., MM. (2008). Pembinaan Generasi Muda.

Yogyakarta: Kanisius

Wibowo Ardhi, FX (1993). Arti Sakramen. Yogyakarta: Kanisius

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

102

Lampiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(1)

Lampiran I (Data Peserta Sakramen Krisma)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(6)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(7)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(8)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(9)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(10)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(11)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(12)

Lampiran II (Hasil Wawancara Peserta)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(13)

Nama : Teodora Arinda Virgin

No : 1

Lingkungan : Kedawung

“PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP MENGGEREJA KAUM

MUDA DI PAROKI SANTA MARIA DI FATIMA SRAGEN”

1. Apa yang Anda ketahui tentang arti dan tujuan Sakramen Krisma?

Q : Sakramen Krisma Bagi saya merupakan tanda kedewasaan iman dan Krisma bagi

saya merupakan rahmat setelah pembabtisan dan penyempurnaan sakramen inisiasi dan

tujuannya untuk menyebarluaskan kesaksian akan Yesus Kristus

2. Buah-buah apa yang Anda dapatkan setelah menerima Sakramen Krisma?

Q : saya mendapatkan pemikiran yang lebih dewasa dan lebih tekun dalam iman akan

Yesus Kristus

3. Perubahan sikap apa yang Anda rasakan pasca menerima Sakramen Krisma?

Q : semakin rajin mengikuti kegiatan kegereja dan terlebih pada sikap doa saya yang

lebih khidmat berelasi dengan Allah

4. Tindakan-tindakan apa Anda lakukan sebagai wujud iman yang dewasa (tunjukan dalam

perbuatan konkrit)

Q : saya semakin rajin pergi kegereja, semakin rajin membaca kitab suci dan kegiatan

lingkungan seperti Koor, pendalaman iman dll.

5. Apa saja bentuk kesaksian yang sudah Anda lakukan sebagai murid Yesus di lingkungan

Gereja dan masyarakat?

Q : didalam Gereja ; mengikuti berbagai kegiatan di dalam gereja misalnya lektor, solis

dan bergabung dengan OMK. Di masyarakat ikut guyup kerjabakti dan pertemuan

kepemudaan di desa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(14)

6. Apa arti hidup menggereja bagi Anda?

Q : bagi saya hidup menggereja merupakan hidup aktif di dalam gereja dan bersedia

mengikuti berbagai kegiatan di gereja.

7. Dalam hidup menggereja, hambatan-hambatan apa saja yang Anda rasakan selama ini?

Q : menurut saya kurangnya dukungan dari orang tua dalam keperhatinan iman anaknya

untuk mengikuti berbagai kegiatan kaum muda di Gereja

8. Sejauh pengalaman dalam hidup menggereja, apa saja manfaat yang Anda rasakan?

Q : hidup serasa lebih tenang, dan lebih banyak teman selama mengikuti organisasi

Gereja

9. Apa arti kaum muda Gereja Katolik bagi Anda?

Q : bagi saya orang muda katolik adalah mereka laki-laki dan perempuan yang belum

menikah dan bergabung dalam organisasi Gereja untuk membantu kaum muda untuk

lebih beriman

10. Apa saja peran kaum muda dalam Gereja Katolik?

Q : bagi saya sangat perlu untuk menghidupkan kembali gereja dengan aktif yang

mengajak kaum muda untuk mengikuti kegiatan menggereja guna sebagai membangun

gereja yang nyaman dengan kaum muda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(15)

Nama : Bonifasius Bakdo Lasito Aji

No : 2

Lingkungan : Kedawung

“PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP MENGGEREJA KAUM

MUDA DI PAROKI SANTA MARIA DI FATIMA SRAGEN”

1. Apa yang Anda ketahui tentang arti dan tujuan Sakramen Krisma?

Q : Sakramen krisma bagi saya suatu sakramen yang diberikan kepada seseorang yang

menandakan bahwa orang tersebut bertambah dewasa dalam imannya, serta dengan

krisma seseorang akan melengkapi sakramen inisisasi. Tujuan Sakramen Krisma, saat

seseorang menerima Sakramen Krisma seseorang akan diikat didalam Gereja yang

sempurna, serta pada saat menerima Sakramen Krisma harus percaya akan Roh Kudus

yang selalu mendampinginya.

2. Buah-buah apa yang Anda dapatkan setelah menerima Sakramen Krisma?

Q : saya lebih tekun dalam iman katolik, saya lebih memiliki pandangan yang lebih luas,

saya merasa Tuhan selalu disamping saya dan membimbing langkah saya.

3. Perubahan sikap apa yang Anda rasakan pasca menerima Sakramen Krisma?

Q : saya lebih bertekun dalam menggereja, lebih dewasa dan lebih aktif dalam kehidupan

menggereja baik lingkungan maupun organisasi OMK

4. Tindakan-tindakan apa Anda lakukan sebagai wujud iman yang dewasa (tunjukan dalam

perbuatan konkrit)

Q : saya mengikuti kegiatan OMK dan saya mengikuti kegiatan misalnya mempersiapkan

natal, pendalaman kitab suci saya siap memimpinnya dan semakin berpandangan luas.

5. Apa saja bentuk kesaksian yang sudah Anda lakukan sebagai murid Yesus di lingkungan

Gereja dan masyarakat?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(16)

Q : di dalam Gereja saat mengikuti pelajaran agama saya memberanikan diri memimpin

renungan, memberanikan diri mengikuti lomba kita suci se Kab. Sragen. Di masyarakat

saya mengikuti organisasi kepemudaan seperti arisan pemuda, keamanan desa.

6. Apa arti hidup menggereja bagi Anda?

Q : kita hidup aktif dalam kehidupan menggereja, serta aktif di lingkungan kita masing-

masing karena keaktifan ini bermula dari kemauan diri kita untuk ikut andil dalam

bagian.

7. Dalam hidup menggereja, hambatan-hambatan apa saja yang Anda rasakan selama ini?

Q : Tidak ada hambatan dalam kehidupan menggereja, namun hambatan itu terkadang

adalah masalah jadwal kegiatan pribadi saya. Namun saya berusaha mengganti hari untuk

pergi kegereja.

8. Sejauh pengalaman dalam hidup menggereja, apa saja manfaat yang Anda rasakan?

Q : pengalaman saya masih sangat sedikit sekali, namun saya merasakan hidup

menggereja itu adalah kebagiaan tersendiri bagi saya untuk menguatkan iman saya

terlebih ketika kita menjalin relasi denga teman seiman.

9. Apa arti kaum muda Gereja Katolik bagi Anda?

Q : suatu orang muda sebagai generasi Gereja katolik yang bersama membangun

kehidupan Gereja dengan lebih baik.

10. Apa saja peran kaum muda dalam Gereja Katolik?

Q : Kaum muda senantiasa berdampingan dengan organisasi kaum muda di dalam gereja

sebagai tempat pergaulan iman untuk pertumbuhan pribadi yang lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(17)

Nama : Stefani Dwi Wahyuningsih

No : 3

Lingkungan : kedawung

“PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP MENGGEREJA KAUM

MUDA DI PAROKI SANTA MARIA DI FATIMA SRAGEN”

1. Apa yang Anda ketahui tentang arti dan tujuan Sakramen Krisma?

Q : bagi saya Sakramen Krisma sebagai wujud cinta Allah yang terangkum dalam

Sakramen Inisiasi. Tujuan Sakramen Krisma adalah sebagai pendewasaan iman saya

untuk siap menatap masa depan

2. Buah-buah apa yang Anda dapatkan setelah menerima Sakramen Krisma?

Q : Karena saya dulunya non katolik, saya semakin memahami struktur Agama Katolik

ini dan semakin siap menjadi pelayan Tuhan.

3. Perubahan sikap apa yang Anda rasakan pasca menerima Sakramen Krisma?

Q : karena saya sudah berkeluarga, saya semakin siap menjadi ibu rumah tangga serta

siap mewartakan sabda Allah kepada anak saya yang masih balita dengan

memperkenalkan Yesus Kristus.

4. Tindakan-tindakan apa Anda lakukan sebagai wujud iman yang dewasa (tunjukan dalam

perbuatan konkrit)

Q : sejauh ini belum terlalu Nampak karena saya masih belum terlalu terlibat aktif namun

saya juga mengikuti kor lingkungan dan doa lingkungan.

5. Apa saja bentuk kesaksian yang sudah Anda lakukan sebagai murid Yesus di lingkungan

Gereja dan masyarakat?

Q : di dalam Gereja saya hampir belum pernah memberikan kesaksian yang begitu

mencolok, namun saya berusaha belajar terus untuk semakin mengenal Yesus di dalam

hidup saya. Di masyarakat saya mengikuti kerjabakti dan arisan ibu-ibu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(18)

6. Apa arti hidup menggereja bagi Anda?

Q : artinya kehidupan yang aktif dalam Gereja yang meliputi tugas-tugas dalam misa,

organisasi dll.

7. Dalam hidup menggereja, hambatan-hambatan apa saja yang Anda rasakan selama ini?

Q : hambatan yang paling utama itu anak, karena anak saya masih kecil dan sering rewel

dalam Gereja sehingga harus diajak keluar dulu sehingga saya tidak terlalu mengikuti

Misa dengan nyaman.

8. Sejauh pengalaman dalam hidup menggereja, apa saja manfaat yang Anda rasakan?

Q : umat yang ramah, perhatian dan peduli antar satu dengan yang lain. Sehingga

membuat rasa nyaman berada di Gereja.

9. Apa arti kaum muda Gereja Katolik bagi Anda?

Q : mereka yang memiliki semangat untuk bersama membangun kebersamaan dalam

kegiatan Gereja entah itu belum nikah dan sudah menikah.

10. Apa saja peran kaum muda dalam Gereja Katolik?

Q : Kaum muda harus siap menjadi tanduk Gereja untuk menemukan inovasi dan solusi

permasalahan kaum muda sendiri untuk membangun Gereja yang lebih maju.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(19)

Nama : Theresia Calista Anggie Kristianti

No : 4

Lingkungan : Tanon

“PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP MENGGEREJA KAUM

MUDA DI PAROKI SANTA MARIA DI FATIMA SRAGEN”

1. Apa yang Anda ketahui tentang arti dan tujuan Sakramen Krisma?

Q : sebagai pemenuhan Sakramen Inisiasi, serta menjadi saksi Kristus. Tujuannya

melayani Allah dengan mewartakan Kerajaan Allah di keluarga, sekolah dan masyarakat.

2. Buah-buah apa yang Anda dapatkan setelah menerima Sakramen Krisma?

Q : saya semakin memahami arti dan makna Sakramen Krisma dalam kehidupan saya

sehari-hari.

3. Perubahan sikap apa yang Anda rasakan pasca menerima Sakramen Krisma?

Q : saya semakin menghormati orang tua saya, rajin membaca kitab suci dan pergi

kegereja.

4. Tindakan-tindakan apa Anda lakukan sebagai wujud iman yang dewasa (tunjukan dalam

perbuatan konkrit)

Q : saya semakin lebih tenang di pergaulan dengan teman-teman tidak sering marah dan

dapat mengambil keputusan denga bertanggung jawab.

5. Apa saja bentuk kesaksian yang sudah Anda lakukan sebagai murid Yesus di lingkungan

Gereja dan masyarakat?

Q : didalam lingkungan Gereja, saya sama sekali belum mengikuti karena saya masih

malu dan minder dengan teman-teman yang lebih dulu bergabung misalnya di OMK. Di

masyarakat saya mengikuti perkumpulan arisan pemuda dan kegiatan seperti nyinom dan

kerjabakti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(20)

6. Apa arti hidup menggereja bagi Anda?

Q : bagi saya kehidupan menggereja merupakan kehidupan yang rajin kegereja dan

mengikuti segala kegiatan yang ada di Gereja.

7. Dalam hidup menggereja, hambatan-hambatan apa saja yang Anda rasakan selama ini?

Q : bagi saya hambatan terletak pada diri saya sendiri karena minder dan malu untuk

bergabung dalam keorganisasian, mengikkuti kegiatan Gereja dan kumpul dengan OMK.

8. Sejauh pengalaman dalam hidup menggereja, apa saja manfaat yang Anda rasakan?

Q : pengalaman bagi saya dalam hidup menggereja, lega karena sudah mengucap syukur

kepada Tuhan, senang karena berkumpul dengan keluarga di rumah Tuhan.

9. Apa arti kaum muda Gereja Katolik bagi Anda?

Q : mereka yang terjalin dalam OMK dan melaksanakan tugas-tugas gereja dengan Aktif

dan bertanggung jawab

10. Apa saja peran kaum muda dalam Gereja Katolik?

Q : sebagai generasi penerus Gereja yang harus siap hidup bersama denga Tugas-tugas

dari Gereja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(21)

Nama : Yofita Angger Anluis

No : 5

Lingkungan : Tanon

“PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP MENGGEREJA KAUM

MUDA DI PAROKI SANTA MARIA DI FATIMA SRAGEN”

1. Apa yang Anda ketahui tentang arti dan tujuan Sakramen Krisma?

Q : Sakramen krisma bagi saya merupakan pendawasaan iman, yang sebelumnya telah di

Baptis dalam runtutan Sakramen Inisiasi dalam Gereja Katolik. Tujuannya agar kita

semakin didewasakan dalam iman serta mendalami tentang Gereja.

2. Buah-buah apa yang Anda dapatkan setelah menerima Sakramen Krisma?

Q : lebih mengerti arti cinta kasih, rasa sosial yang tinggi terhadap sesama dan semakin

mengamalkan ajaran Yesus Kristus

3. Perubahan sikap apa yang Anda rasakan pasca menerima Sakramen Krisma?

Q : saya lebih dapat mendalami makna iman akan Yesus Kristus serta meneladani sosok

Yesus Kristus kedalam kehidupan sehari-hari

4. Tindakan-tindakan apa Anda lakukan sebagai wujud iman yang dewasa (tunjukan dalam

perbuatan konkrit)

Q : lebih aktif dalam kegiatan Gereja, ikut serta dalam organisasi kaum muda di gereja

katolik.

5. Apa saja bentuk kesaksian yang sudah Anda lakukan sebagai murid Yesus di lingkungan

Gereja dan masyarakat?

Q : saya ikut serta dalam pendalaman iman di lingkungan dan bahkan saya juga

memberanikan diri untuk memimpin doa Rosario di pertemuan OMK.

6. Apa arti hidup menggereja bagi Anda?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(22)

Q : keterlibatan seseorang dalam kegiatan menggereja serta peduli terhadapat kemajuan

gereja katolik.

7. Dalam hidup menggereja, hambatan-hambatan apa saja yang Anda rasakan selama ini?

Q : kurang adanya dukungan dari orangtua, tuntutan study yang semakin menyita waktu

dan sering munculnya rasa malas untuk mengikuti kegiatan menggereja

8. Sejauh pengalaman dalam hidup menggereja, apa saja manfaat yang Anda rasakan?

Q : manfaat setelah hidup menggereja bagi saya yaitu iman semakin tumbuh,

memperoleh pengetahuan Gereja yang terkadang kurang diperoleh didalam kehidupan

bermasyarakat.

9. Apa arti kaum muda Gereja Katolik bagi Anda?

Q : kaum muda Katolik adalah tempat berkumpulnya mendewasakan iman bersama-

sama didalam sebuah perkumpulan organisasi Gereja.

10. Apa saja peran kaum muda dalam Gereja Katolik?

Q : membantu memperkembangkan Gereja itu sendiri, serta ikut berperan didalam

memperkembangkan iman kaum muda yang mungkin masih kurang mendapat perhatian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(23)

Nama : Stefani cindy audria

No : 6

Lingkungan : Tanon

“PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP MENGGEREJA KAUM

MUDA DI PAROKI SANTA MARIA DI FATIMA SRAGEN”

1. Apa yang Anda ketahui tentang arti dan tujuan Sakramen Krisma?

Q : suatu tanda rahmat dari Allah yang diterimakan kepada umat yang telah mengikuti

Yesus Kristus. Tujuannya sebagai sarana untuk pendewasaan iman sehingga dapat

mewartakan kerajaan Allah.

2. Buah-buah apa yang Anda dapatkan setelah menerima Sakramen Krisma?

Q : Semakin giat pergi kegereja, rajin berdoa dan menghormati orangtua

3. Perubahan sikap apa yang Anda rasakan pasca menerima Sakramen Krisma?

Q : lebih sabar dalam menghadapi masalah, lebih dapat mengimani Yesus Kristus dan

mempunyai teman seiman yang bertambah.

4. Tindakan-tindakan apa Anda lakukan sebagai wujud iman yang dewasa (tunjukan dalam

perbuatan konkrit)

Q : saya cenderung memahami sikap iman yang dewasa, namun saya belum berani untuk

melakukan perbuatan konkrit sebagai wujud iman yang dewasa

5. Apa saja bentuk kesaksian yang sudah Anda lakukan sebagai murid Yesus di lingkungan

Gereja dan masyarakat?

Q : saya sudah tidak minder lagi menjadi murid Yesus, berdoa dengan tekun dan semakin

rajin membaca kitab suci.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(24)

6. Apa arti hidup menggereja bagi Anda?

Q : kehidupan yang mengikuti kegiatan Gereja dengan aktif dan dijalankan dengan iklas

hati.

7. Dalam hidup menggereja, hambatan-hambatan apa saja yang Anda rasakan selama ini?

Q : kegiatan sekolah yang padat, rasa malas dalam diri saya untuk mengikuti kegiatan

OMK dan kurangnya dukungan dari orangtua.

8. Sejauh pengalaman dalam hidup menggereja, apa saja manfaat yang Anda rasakan?

Q : Saya mempunyai teman banyak di Gereja, saat pergi kegereja rasa nyaman saya

bertambah dengan mengikuti berbagai kegiatan Gereja.

9. Apa arti kaum muda Gereja Katolik bagi Anda?

Q : bagi saya kaum muda Katolik adalah mereka yang mempunyai semangat untuk

berkumpul dan bergaul bersama di dalam organisasi Gereja.

10. Apa saja peran kaum muda dalam Gereja Katolik?

Q : Semangat baru untuk Gereja dan sebagai penerus Generasi Gereja dan meramaikan

suasana Gereja agar tidak sepi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(25)

Nama : Lusia Evi Indriani

No : 7

Lingkungan : Mojo

“PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP MENGGEREJA KAUM

MUDA DI PAROKI SANTA MARIA DI FATIMA SRAGEN”

1. Apa yang Anda ketahui tentang arti dan tujuan Sakramen Krisma?

Q : persiapan untuk mewartaakan kesaksian Yesus Kristus dan mewartakan Kerajaan

Allah. Tujuan menjadikan diri kita semakin dewasa di dalam iman.

2. Buah-buah apa yang Anda dapatkan setelah menerima Sakramen Krisma?

Q : setelah menerima Sakramen Krisma saya semakin rajin ke Gereja, dan di dalam

keluarga saya semakin menghargai pemberian dari orangtua

3. Perubahan sikap apa yang Anda rasakan pasca menerima Sakramen Krisma?

Q : Awalnya saya kurang rajin membaca Kitab Suci, sekarang saya suka mencari kalimat

Kitab Suci sebagai motivasi semangat harian saya.

4. Tindakan-tindakan apa Anda lakukan sebagai wujud iman yang dewasa (tunjukan dalam

perbuatan konkrit)

Q : pandangan atau pemikiran saya dalam perbuatan semakin dewasa dan bertanggung

jawab misalnya dalam segi memilih suatu hal, memutuskan dll.

5. Apa saja bentuk kesaksian yang sudah Anda lakukan sebagai murid Yesus di lingkungan

Gereja dan masyarakat?

Q : Di dalam Gereja bentuk kesaksian yang saya lakukan masih pada taraf yang

sederhana yaitu menjadi misdinar. Di masyarakat saya mulai mengikuti kerja bakti dan

organisasi kepemudaan di desa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(26)

6. Apa arti hidup menggereja bagi Anda?

Q : Bagi saya hidup menggereja ialah kehidupan yang aktif dalam Gereja dan mengikuti

segala kegiatan di dalamnya

7. Dalam hidup menggereja, hambatan-hambatan apa saja yang Anda rasakan selama ini?

Q : hambatan terlebih pada diri saya sendiri yaitu malas, capek dan kesibukan lain.

Selebihnya orang tua mendukung kegiatan-kegiatan saya di Gereja.

8. Sejauh pengalaman dalam hidup menggereja, apa saja manfaat yang Anda rasakan?

Q : lebih banyak teman seiman, merasa betah digereja

9. Apa arti kaum muda Gereja Katolik bagi Anda?

Q : orang muda yang belum menikah yang aktif dalam kegiatan menggereja untuk tujuan

menghidupkan semangat kaum muda.

10. Apa saja peran kaum muda dalam Gereja Katolik?

Q : semangat baru bagi Gereja dan mempersiapkan generasi penerus Gereja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(27)

Nama : Maria rosa maharani

No : 8

Lingkungan : Mojo

“PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP MENGGEREJA KAUM

MUDA DI PAROKI SANTA MARIA DI FATIMA SRAGEN”

1. Apa yang Anda ketahui tentang arti dan tujuan Sakramen Krisma?

Q : Sakramen Krisma merupakan pemberian minyak suci yang menandakan ia menjadi

dewasa dalam imannya. Tujuannya untuk mewartakan kerajaan Allah dan siap menjadi

saksi Yesus di dunia.

2. Buah-buah apa yang Anda dapatkan setelah menerima Sakramen Krisma?

Q : semakin mengenal Yesus kristus, memahami makna Sakramen Krisma dalam hidup

sehari-hari dan rajin berdoa.

3. Perubahan sikap apa yang Anda rasakan pasca menerima Sakramen Krisma?

Q : menjadi pribadi yang baik, tekun dalam iman dan di dalam keluarga semakin

bersyukur akan pemberian Allah kepada keluargga saya.

4. Tindakan-tindakan apa Anda lakukan sebagai wujud iman yang dewasa (tunjukan dalam

perbuatan konkrit)

Q : menolong teman yang kesulitan, memberanikan diri memimpin doa Rosario di dalam

keluarga dan selalu bersyukur.

5. Apa saja bentuk kesaksian yang sudah Anda lakukan sebagai murid Yesus di lingkungan

Gereja dan masyarakat?

Q : di dalam Gereja mengikuti berbagai kegiatan di Gereja misalnya OMK, sekarang saya

mengikuti OMK dan teman-teman OMK saya sangat solid sehingga saya nyaman di

dalam Organisasi OMK. Di masyarakat saya kurang terlalu terlibat karena organisasi

kepemudaan di desa saya kurang terjaga dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(28)

6. Apa arti hidup menggereja bagi Anda?

Q : kehidupan menggereja bagi saya adalah keaktifan seseorang dalam segala tugas dan

utusan di dalam Gereja.

7. Dalam hidup menggereja, hambatan-hambatan apa saja yang Anda rasakan selama ini?

Q : hambatan sering pada rasa kecapean sepulang sekolah da nada kegiatan Gereja

misalnya pertemuan OMK, FKPK dll. Sehingga muncul rasa malas untuk menghadirinya.

8. Sejauh pengalaman dalam hidup menggereja, apa saja manfaat yang Anda rasakan?

Q : mamfaat hidup menggereja bagi saya adalah, semakin mengenal banyak umat dari

yang muda hingga tua. Saya semakin dikenal banyak umat karena keaktiffan saya di

Gereja.

9. Apa arti kaum muda Gereja Katolik bagi Anda?

Q : kaum muda katolik adalah mereka bergabung dalam suatu organisasi dan mempunyai

tujuan yang sama.

10. Apa saja peran kaum muda dalam Gereja Katolik?

Q : membantu tugas Gereja, membantu perayaan misa misalnya kebagian solis, lektor

dan misdinar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(29)

Nama : Cicilia eka yunita

No : 9

Lingkungan : Mojo

“PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP MENGGEREJA KAUM

MUDA DI PAROKI SANTA MARIA DI FATIMA SRAGEN”

1. Apa yang Anda ketahui tentang arti dan tujuan Sakramen Krisma?

Q : Bagi saya sendiri Sakramen Krisma merupakan Sakramen Perutusan untuk menjadi

dewasa di dalam iman akan Yesus Kristus untuk siap mewartakan Kerajaan Allah dan

bersaksi atas iman Yesus Kristus. Tujuannya mempersiapkan seseorang untuk menjadi

umat katolik secara utuh yang terdiri dalam Sakramen Inisiasi.

2. Buah-buah apa yang Anda dapatkan setelah menerima Sakramen Krisma?

Q : semakin rajin berdoa, bertambahnya teman yang seiman dan kehidupan sosial saya

bertambah.

3. Perubahan sikap apa yang Anda rasakan pasca menerima Sakramen Krisma?

Q : Perubahan tidak terlalu mempengaruhi sikap saya, tetapi secara iman saya dapat lebih

memahami apa itu Sakramen krisma

4. Tindakan-tindakan apa Anda lakukan sebagai wujud iman yang dewasa (tunjukan dalam

perbuatan konkrit)

Q : Tidak malu mengikuti Yesus Kristus, tidak malu menunda acara dengan teman

dengan alasan pergi ke Gereja pintar mengatur waktu untuk berdoa.

5. Apa saja bentuk kesaksian yang sudah Anda lakukan sebagai murid Yesus di lingkungan

Gereja dan masyarakat?

Q : kesaksian saya di dalam gereja hanyalah sebatas menerima tugas untuk menjadi

petugas misa namun saya sudah senang untuk ikut andil dalam bagian perayaan Ekaristi.

Di dalam masyarakat saya kurang aktif hanya sebatas mengikuti arisan kepemudaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(30)

6. Apa arti hidup menggereja bagi Anda?

Q : artinya kehidupan menggereja bagi saya adalah keikut sertaan seseorang untuk

mengikuti segala aktifitas di Gereja.

7. Dalam hidup menggereja, hambatan-hambatan apa saja yang Anda rasakan selama ini?

Q : Hambatan hanyalah kegiatan sekolah yang padat sehingga saya harus dapat membagi

waktu dengan baik. Namun secara keseluruhan hambatan tersebut tidak terlalu

berpengaruh bagi saya.

8. Sejauh pengalaman dalam hidup menggereja, apa saja manfaat yang Anda rasakan?

Q : mamfaatnya bagi saya sangat besar, saya semakin kenal dengan kaum muda di Gereja

yang selalu melaksanakan kegiatan kumpul bersama setelah misa.

9. Apa arti kaum muda Gereja Katolik bagi Anda?

Q : Kaum muda katolik adalah kaum yang memiliki jiwa muda serta memiliki semangat

untuk mengimani Yesus Kristus.

10. Apa saja peran kaum muda dalam Gereja Katolik?

Q : peran kaum muda untuk Gereja Katolik meliputi, membantu Gereja untuk terus

tumbuh di dalam zaman yang kian maju ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(31)

Nama : Helena joan novian

No : 10

Lingkungan : Siduarjo

“PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP MENGGEREJA KAUM

MUDA DI PAROKI SANTA MARIA DI FATIMA SRAGEN”

1. Apa yang Anda ketahui tentang arti dan tujuan Sakramen Krisma?

Q : Menurut saya Sakramen Krisma merupakan suatu rahmat keselamatan dari Allah

yang diberikan kepada manusia yang tujuannya untuk membukakan hati dan pikiran

manusia untuk siap melayani dengan iklas.

2. Buah-buah apa yang Anda dapatkan setelah menerima Sakramen Krisma?

Q : saya lebih dapat berfikir dewasa, mulai dengan pergaulan yang sehat dengan teman-

teman saya

3. Perubahan sikap apa yang Anda rasakan pasca menerima Sakramen Krisma?

Q : perubahan yang saya rasakan tidaklah semata-mata berubah dalam sikap yang

sepenuhnya positif, namun sikap saya masih biasa saja seperti pada sebelumnya

perubahannya tidak terlalu mencolok..

4. Tindakan-tindakan apa Anda lakukan sebagai wujud iman yang dewasa (tunjukan dalam

perbuatan konkrit)

Q : Dalam keseharian saya memuliakan nama Tuhan, saya hanya sebatas pergi Kegereja

untuk berbagai kegiatan di lingkungan saya kurang aktif

5. Apa saja bentuk kesaksian yang sudah Anda lakukan sebagai murid Yesus di lingkungan

Gereja dan masyarakat?

Q : di dalam Gereja saya kurang begitu aktif kecuali hanya mengikuti OMK saja, namun

dalam masyarakat saya akti dalam kepengurusan kepemudaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(32)

6. Apa arti hidup menggereja bagi Anda?

Q : bagi saya hidup menggereja adalah hidup yang aktif di Gereja dan tau akan segala

keperluan Gereja.

7. Dalam hidup menggereja, hambatan-hambatan apa saja yang Anda rasakan selama ini?

Q : hambatan bagi saya adalah kurangnya dukungan orang tua misalnya dalam motivasi,

perhatian dan semangat untuk mengikuti kebersamaan di Gereja misalnya di dalam

OMK.

8. Sejauh pengalaman dalam hidup menggereja, apa saja manfaat yang Anda rasakan?

Q : mamfaat yang paling menonjol bagi saya adalah banyaknya kenalan dengan umat di

Gereja sehingga sudah seperti keluarga

9. Apa arti kaum muda Gereja Katolik bagi Anda?

Q : Kaum muda katolik bagi saya adalah mereka yang mau berkumpul memunculkan ide-

ide kreatifitasnya untuk kemajuan Gereja.

10. Apa saja peran kaum muda dalam Gereja Katolik?

Q : Peran kaum muda yang paling penting bagi saya adlah sebagai generasi penerus

Gereja, maka kaum muda harus berlatih dalam tugas-tugas di Gereja minimal petugas

misa untuk melatih tanggung jawab dalam dirinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(33)

Nama : Natalia desti kurniastuti

No : 11

Lingkungan : Siduarjo

“PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP MENGGEREJA KAUM

MUDA DI PAROKI SANTA MARIA DI FATIMA SRAGEN”

1. Apa yang Anda ketahui tentang arti dan tujuan Sakramen Krisma?

Q : sakramen Krisma adalah tanda atau materai yang diberikan oleh Allah sendiri melalui

minyak suci yang diartikan sebagai kesiapan seseorang untuk menjadi pribadi yang

bersatu dengan Allah dan Yesus Kristus

2. Buah-buah apa yang Anda dapatkan setelah menerima Sakramen Krisma?

Q : Saya dapat memahami arti dan tujuan dari Sakramen Krisma khususnya dalam diri

saya sendiri.

3. Perubahan sikap apa yang Anda rasakan pasca menerima Sakramen Krisma?

Q : perubahan sikap tidak terlalu mencolok bagi saya, namun saya memahami Sakramen

Krisma menjadikan saya lebih dewasa dalam setiap perbuatan dan pilihan.

4. Tindakan-tindakan apa Anda lakukan sebagai wujud iman yang dewasa (tunjukan dalam

perbuatan konkrit)

Q : di dalam keseharian saya, saya selalu berdoa mengucapsyukur misalnya sebelum

makan, sebelum pelajaran dan bepergian jauh.

5. Apa saja bentuk kesaksian yang sudah Anda lakukan sebagai murid Yesus di lingkungan

Gereja dan masyarakat?

Q : di dalam Gereja saya mengikuti kegiatan yang diadakan oleh OMK walaupun saya

jarang ngumpul dengan OMK. Dalam masyarakat rasa toleransi dengan umat beragama

lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(34)

6. Apa arti hidup menggereja bagi Anda?

Q : seseorang yang aktif mengikuti melaksanakan berbagai kegiatan di Gereja dengan

tulus iklas.

7. Dalam hidup menggereja, hambatan-hambatan apa saja yang Anda rasakan selama ini?

Q : saya merasa malu dengan teman-teman yang banyak mendapat teman seiman di

Gereja dan mengikuti berbagai organisasi dalam Gereja, kurangya rangkulan dari setiap

organisasi kepada mereka yang ingin bergabung.

8. Sejauh pengalaman dalam hidup menggereja, apa saja manfaat yang Anda rasakan?

Q : Karena saya tidak terlalu akti dalam Gereja bagi saya Gereja sebagai tempat saya

bersyukur atas karunia Allah yang berlimpah kepada saya.

9. Apa arti kaum muda Gereja Katolik bagi Anda?

Q : Kaum muda katolik adalah orang muda yang aktif dalam kegiatan menggereja dan

bersatu untuk merangkul kaum muda.

10. Apa saja peran kaum muda dalam Gereja Katolik?

Q : peran orang tua membantu orang tua untuk melaksanakan tugas Gereja, misalnya

perayaan hari besar dll.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(35)

Nama : Marcelino Dwi Putra Cahyo

No : 12

Lingkungan : Siduarjo

“PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP MENGGEREJA KAUM

MUDA DI PAROKI SANTA MARIA DI FATIMA SRAGEN”

1. Apa yang Anda ketahui tentang arti dan tujuan Sakramen Krisma?

Q : Sakramen Krisma adalah tanda kedewasaan iman seseorang untuk siap menjadi saksi

Kristus. Tujuannya untuk menjadikan seseorang untuk siap menjadi saksi kristus

2. Buah-buah apa yang Anda dapatkan setelah menerima Sakramen Krisma?

Q : dengan setelah menerima Sakramen Krisma, saya semakin rajin berdoa, pergi

kegereja dan menghormati orangtua saya

3. Perubahan sikap apa yang Anda rasakan pasca menerima Sakramen Krisma?

Q : Dengan setelah menerima Sakramen Krisma perubahan sikap saya cenderung masih

biasa saja. Tidak terlalu berpengaruh pada sikap saya namun saya dapat mengerti kenapa

saya harus menerima sakramen Krisma

4. Tindakan-tindakan apa Anda lakukan sebagai wujud iman yang dewasa (tunjukan dalam

perbuatan konkrit)

Q : mulai bergabung dengan teman-teman OMK, mengasihi sesama teman dan keluarga

5. Apa saja bentuk kesaksian yang sudah Anda lakukan sebagai murid Yesus di lingkungan

Gereja dan masyarakat?

Q : di dalam Gereja bentuk kesaksian saya mengikuti berbagai kegiatan di Gereja di

lingkungan masyarakat saya mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan di desa baik itu

bersifat gotong royong dll.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(36)

6. Apa arti hidup menggereja bagi Anda?

Q :bagi saya kehidupan mengereja ialah kehidupan yang aktif di dalam kegiatan Gereja

7. Dalam hidup menggereja, hambatan-hambatan apa saja yang Anda rasakan selama ini?

Q : hambatan bagi saya sendiri adalah rasa malas, dan rasa malu untuk bergabung dengan

teman-teman OMK yang baru saya kenal.

8. Sejauh pengalaman dalam hidup menggereja, apa saja manfaat yang Anda rasakan?

Q : karena semulanya saya belum mempunyai pengalaman di dalam hidup menggereja,

namun setelah saya mengikuti OMK banyak rasa nyaman untuk membaur bersama teman

seiman.

9. Apa arti kaum muda Gereja Katolik bagi Anda?

Q : kaum muda katolik bagi saya adalah sekelompok orang yang ingin membangun

kekompakan dalam kehidupan menggereja

10. Apa saja peran kaum muda dalam Gereja Katolik?

Q : peran kaum muda sebagai generasi penerus Gereja dan membantu tugas-tugas Gereja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(37)

Nama : Alexander Dana Pamungkas

No : 13

Lingkungan : Gondang

“PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP MENGGEREJA KAUM

MUDA DI PAROKI SANTA MARIA DI FATIMA SRAGEN”

1. Apa yang Anda ketahui tentang arti dan tujuan Sakramen Krisma?

Q : Sakramen Krisma adalah Sakramen yang diberikan oleh seseorang yang sbelumnya

menerima Sakramen Baptis, dan Ekaristi. Tujuannya untuk mempersiapkan seseorang

dewasa akan imannya.

2. Buah-buah apa yang Anda dapatkan setelah menerima Sakramen Krisma?

Q : Buah yang saya peroleh setelah menerima sakramen Krisma ialah, menyadarkan diri

saya bahwa iman saya kepada Yesus Kristus, menjadi anggota Gereja secara penuh.

3. Perubahan sikap apa yang Anda rasakan pasca menerima Sakramen Krisma?

Q : perubahan sikap saya yang paling mencolok sekarang ini adalah lebih percaya diri

sebagai remaja Katolik karena saya sudah aktif ikut berbagai kegiatan di Gereja.

4. Tindakan-tindakan apa Anda lakukan sebagai wujud iman yang dewasa (tunjukan dalam

perbuatan konkrit)

Q : saya mulai berani bergabung dengan OMK, di luar Gereja rasa percaya diri saya

menjadi umat katolik lebih kuat dan tidak minder berada di tengah umat yang non

Katolik.

5. Apa saja bentuk kesaksian yang sudah Anda lakukan sebagai murid Yesus di lingkungan

Gereja dan masyarakat?

Q : Bentuk kesaksian yang sudah saya lakukan di lingkup Gereja yaitu menerima tugas-

tugas seperti Lektor, memimpin doa Rosario dan melakukan kegiatan OMK. Di luar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(38)

Gereja saya bersama masyarakat sekitar hidup rukun dan damai tidak saling membeda-

bedakan agama satu sam yang lain.

6. Apa arti hidup menggereja bagi Anda?

Q : hidup menggereja bagi saya adalah hidup yang melibatkan diri dan imannya untuk

Gereja.

7. Dalam hidup menggereja, hambatan-hambatan apa saja yang Anda rasakan selama ini?

Q : hambatan hamper tidak ada mulai dari pribadi saya, terkadang hambatan itu muncul

karena situasi misalnya kesibukan, cuaca dan anggota-anggota yang lain.

8. Sejauh pengalaman dalam hidup menggereja, apa saja manfaat yang Anda rasakan?

Q : Manfaat bagi saya yaitu hubungan semakin erat antara kaum muda dan orang tua.

Bagi saya sendiri saya semakin nyaman untuk berkecimpung didalam Gereja.

9. Apa arti kaum muda Gereja Katolik bagi Anda?

Q : Kaum muda Gereja Katolik adalah, kumpulan remaja yang hidup di dalam Gereja dan

saling membangun relasi untuk menjadikan Gereja yang lebih maju.

10. Apa saja peran kaum muda dalam Gereja Katolik?

Q : Peran kaum muda dalam Gereja yaitu, sebagai semangat baru untuk Gereja agar

mempunyai penerus untuk senantiasa merawat dan menjaga keutuhan Gereja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(39)

Nama : Anggelina Ica Pramesti

No :14

Lingkungan : Gondang

“PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP MENGGEREJA KAUM

MUDA DI PAROKI SANTA MARIA DI FATIMA SRAGEN”

1. Apa yang Anda ketahui tentang arti dan tujuan Sakramen Krisma?

Q : Sakramen Krisma merupakan Sakramen Pendewasaan iman seseorang di dalam

mengimani Yesus Kristus. Tujuannya untuk mempersiaokan seseorang untuk tugas dan

perutusan sebagai murid Yesus.

2. Buah-buah apa yang Anda dapatkan setelah menerima Sakramen Krisma?

Q : Saya semakin mengimani Yesus Kristus dalam hidup saya serta saya semakin hidup

damai dalam agama Katolik.

3. Perubahan sikap apa yang Anda rasakan pasca menerima Sakramen Krisma?

Q : saya semakin rajin berdoa, menghargai pemberian orang tua dan dapat berfikir

positif.

4. Tindakan-tindakan apa Anda lakukan sebagai wujud iman yang dewasa (tunjukan dalam

perbuatan konkrit)

Q : Tindakan sebagai wujud iman yang dewasa bagi saya adalah yang paling sederhana

mengasihi sesama, namun semua itu terkadang terbentur untuk kepentingan sendiri dan

saya masih bersikap demikian

5. Apa saja bentuk kesaksian yang sudah Anda lakukan sebagai murid Yesus di lingkungan

Gereja dan masyarakat?

Q : Di dalam Gereja belum terlalu menonjol dari segi pribadi saya, saya hanya sebatas

mengikuti dan menjalani belum sampai ikut serta merencanakan dan melaksanakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(40)

karena saya belum ikut dalam keorganisasian Gereja. Untuk di Masyarakat saya sedikit-

sedikit mulai bergabung dengan kepemudaan.

6. Apa arti hidup menggereja bagi Anda?

Q : hidup menggereja bagi saya adalah hidup melayani untuk Allah dengan tulus iklas.

7. Dalam hidup menggereja, hambatan-hambatan apa saja yang Anda rasakan selama ini?

Q : rasa malu dan minder untuk mulai bergabung dengan teman-teman seusia di Gereja,

pandangan saya mengenai Gereja yang kurang.

8. Sejauh pengalaman dalam hidup menggereja, apa saja manfaat yang Anda rasakan?

Q : saya belum dapat merasakan manfaat dalam hiudp menggereja selain mengucakan

rasa syukur kepada Allah.

9. Apa arti kaum muda Gereja Katolik bagi Anda?

Q : kaum muda Gereja Katolik adalah mereka yang terdiri dari remaja yang bersama

berkumpul untuk Gereja.

10. Apa saja peran kaum muda dalam Gereja Katolik?

Q : Peran kaum muda bagi Gereja adalah mewujudkan nilai kerajaan Allah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(41)

Nama : Sisilia Sisca Novita Bunga Nurmaningsih

No : 15

Lingkungan : Gondang

“PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP MENGGEREJA KAUM

MUDA DI PAROKI SANTA MARIA DI FATIMA SRAGEN”

1. Apa yang Anda ketahui tentang arti dan tujuan Sakramen Krisma?

Q : Sakramen Krisma menurut saya adalah bentuk perubahan iman yang menjadi dewasa

untuk siap menjadi murid Kristus. Tujuannya untuk menjadikan seseorang menjadi

anggota Gereja secara utuh dan siap menjadi pelayan Kristus.

2. Buah-buah apa yang Anda dapatkan setelah menerima Sakramen Krisma?

Q : buah dari sakramen Krisma yang saya peroleh adalah memupuk iman saya menjadi

anggota Gereja dengan cara rajin pergi kegereja dan berdoa.

3. Perubahan sikap apa yang Anda rasakan pasca menerima Sakramen Krisma?

Q : Setelah menerima Sakramen Krisma saya lebih berani bergabung dengan OMK, dari

awalnya saya malu untuk bergabung saya mulai berani bergabung dengan OMK dan

sampai sekarang saya aktif dalam kegiatan OMK.

4. Tindakan-tindakan apa Anda lakukan sebagai wujud iman yang dewasa (tunjukan dalam

perbuatan konkrit)

Q : saya rajin berdoa Rosario, mengucap syukur atas pemberian Allah kepada saya dan

saya bersuaha memberikan dan membantu teman yang sedang mendapat kesulitan

5. Apa saja bentuk kesaksian yang sudah Anda lakukan sebagai murid Yesus di lingkungan

Gereja dan masyarakat?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(42)

Q : bentuk kesaksian saya di dalam lingkup Gereja kurang lebih melakukan tugas-tugas

di Gereja misalnya menjadi petugas dalam misa misdinar. Dalam lungkup masyarakat

saya bersikap sopan terhadap orang yang lebih tua dan menghargai teman.

6. Apa arti hidup menggereja bagi Anda?

Q : kehidupan menggereja bagi saya adalah kehidupan yang aktif di dalam gereja dengan

melakukan segala aktifitas di Gereje dan melayani.

7. Dalam hidup menggereja, hambatan-hambatan apa saja yang Anda rasakan selama ini?

Q : Hambatan bagi saya sendiri adalah kurangnya dukungan dari orang tua saya sendiri

untuk menyemangati saya dalam kegiatan-kegiatan di Gereja.

8. Sejauh pengalaman dalam hidup menggereja, apa saja manfaat yang Anda rasakan?

Q : Manfaat bagi saya pribadi adalah sebagai tumbuhnya iman saya untuk mengimani

Yesus Kristus dan melayani sesame manusia.

9. Apa arti kaum muda Gereja Katolik bagi Anda?

Q : Kaum muda Gereja Katolik adalah mereka yang mempunyai jiwa muda dan semangat

untuk Gereja.

10. Apa saja peran kaum muda dalam Gereja Katolik?

Q : Peran kaum muda membantu Gereja untuk ikut dalam berbagai kegiatan yang ada di

dalamnya agar Gereja tidak dipadndang sebagai Gereja orang tua saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(43)

Nama : Yohanes Baptista Dicky Hantoro

No : 16

Lingkungan : Tanon

“PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP MENGGEREJA KAUM

MUDA DI PAROKI SANTA MARIA DI FATIMA SRAGEN”

1. Apa yang Anda ketahui tentang arti dan tujuan Sakramen Krisma?

Q : Sakramen Krisma artinya berkat dari Allah kepada umatNya yang siap diutus untuk

mewartakan Kerajaannya. Tujuannya menjadikan sesorang dewasa dalam imannya dan

mampu mewujudkan imannya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Buah-buah apa yang Anda dapatkan setelah menerima Sakramen Krisma?

Q : setelah menerima Sakramen Krisma saya semakin tahu untuk apa Sakramen Krisma

tersebut, misalnya mengenai perutusan sebagai murid Yesus, menjadi Pribadi yang lebih

baik dan menjadi anggota Gereja secara untuh.

3. Perubahan sikap apa yang Anda rasakan pasca menerima Sakramen Krisma?

Q : Saya dapat memahami sebagai Sakramen Pengunatan Iman tetapi saya belum terlalu

memahami sikap apa yang seharusnya saya lakukan setelah menerima Sakramen Krisma.

4. Tindakan-tindakan apa Anda lakukan sebagai wujud iman yang dewasa (tunjukan dalam

perbuatan konkrit)

Q : wujud iman saya adalah perbuatan mengasihi sesama manusia dengan cara menolong

mereka yang kesusahan, menghargai keputusan orang lain dan tidak fanatic pada Agama

atau kelompok yang lain.

5. Apa saja bentuk kesaksian yang sudah Anda lakukan sebagai murid Yesus di lingkungan

Gereja dan masyarakat?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(44)

Q : kesaksian saya di lingkungan Gereja yang sering saya lakukan adalah dengan

melaksanakan tugas sebagai lektor di Gereja. Dan di dalam masyarakat adalah sikap

rendah hati saya kepada tetangga dan mencerminkan pribadi yang baik kepada

masyarakat.

6. Apa arti hidup menggereja bagi Anda?

Q : Kehidupan menggereja bagi saya adalah kehidupan seseorang yang aktif dalam

kegiatan, tugas dan pelayanan terhadap Gereja.

7. Dalam hidup menggereja, hambatan-hambatan apa saja yang Anda rasakan selama ini?

Q : Hambatan bagi saya hanyalah rasa malas yang terkadang timbul karena kecapekan

oleh aktifitas di sekolah.

8. Sejauh pengalaman dalam hidup menggereja, apa saja manfaat yang Anda rasakan?

Q : kehidupan menggereja memberikan saya pengalaman berhargga yaitu saling menyapa

di Gereja untuk keakraban dan relasi antar umat. Dan pada akhirnya saya menjadi kenal

ddengan seluruh anggota Gereja.

9. Apa arti kaum muda Gereja Katolik bagi Anda?

Q : Kaum muda Gereja Katolik adalah kaum yang memberikan semangat baru untuk

segala aktifitas Gereja, sehingga Gereja tetap hidup dan menyapa anak muda

10. Apa saja peran kaum muda dalam Gereja Katolik?

Q : Peran kaum muda membantu Para orang tua untuk melaksanakan tugas di gereja,

misalnya ikut andil dalam bagian Perayaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(45)

Nama : Maria Wahyu EPS

No : 17

Lingkungan : Santa Monica lompong, Jenawi

“PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP MENGGEREJA KAUM

MUDA DI PAROKI SANTA MARIA DI FATIMA SRAGEN”

1. Apa yang Anda ketahui tentang arti dan tujuan Sakramen Krisma?

Q : Sakramen yang menguatkan iman kita terhadap Yesus Kristus, tujuannya menjadi

umat katolik secara utuh dan untuk perkembangan iman saya yang dahulu goyah menjadi

lebih aktif dalam menggereja.

2. Buah-buah apa yang Anda dapatkan setelah menerima Sakramen Krisma?

Q : Buah Sakramen Krisma yang saya terima yaitu rasa cinta kasih, damai sejahtera,

kesetiaan dan Kejujuran.

3. Perubahan sikap apa yang Anda rasakan pasca menerima Sakramen Krisma?

Q : Lebih aktif dalam kegiatan mengerejani apapun itu dan lehih rajin berdoa, misalnya

malaikat tuhan, sebelum belajar, sebelum dan sesudah makan dll.

4. Tindakan-tindakan apa Anda lakukan sebagai wujud iman yang dewasa (tunjukan dalam

perbuatan konkrit)

Q : menyemangati teman seiman yang goyah imannya, membantu teman yang sedang

mengalami kesulitan dan mengakui dosa-dosa saya dalam pengakuan dosa.

5. Apa saja bentuk kesaksian yang sudah Anda lakukan sebagai murid Yesus di lingkungan

Gereja dan masyarakat?

Q : Di lingkungan Gereja saya menjadi aktif dalam mengikuti Ekaristi, menjadi misdinar,

mengikuti pertemuan lingkungan. Di lingkungan masyarakat saya sering mengikuti

kegiatan membersikan lingkungan dan akrab dengan warga di desa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(46)

6. Apa arti hidup menggereja bagi Anda?

Q : hidup menggereja adalah hidup yang penuh dikasihi oleh Allah yang menyertainya

sebagai umat yang beriman kepada Yesus Kristus. Sehingga hidupnya untuk mewartakan

kabar suka cita Allah.

7. Dalam hidup menggereja, hambatan-hambatan apa saja yang Anda rasakan selama ini?

Q : Hambatanya terkadang rasa malas dalam diri saya yang lebih asyik dirumah

menonton TV dan main hp.

8. Sejauh pengalaman dalam hidup menggereja, apa saja manfaat yang Anda rasakan?

Q : Manfaatnya saya merasa lebih dekat dengan Tuhan dan lebih berpartisipasi dalam

kegiatan Gereja.

9. Apa arti kaum muda Gereja Katolik bagi Anda?

Q : remaja katolik yang ikut serta mewartakan kasih Allah dengan cara mengikuti

berbagai kegiatan di Gereja.

10. Apa saja peran kaum muda dalam Gereja Katolik?

Q : Membantu Tugas tugas Gereja misalnya dalam perayaan Ekaristi dan merangkul

sesama kaum muda untuk tetap hidup dalam lingkup Kristiani.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(47)

Nama : Maria Meisya Puan Maharani

No : 18

Lingkungan : Santa Monica lompong, Jenawi

“PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP MENGGEREJA KAUM

MUDA DI PAROKI SANTA MARIA DI FATIMA SRAGEN”

1. Apa yang Anda ketahui tentang arti dan tujuan Sakramen Krisma?

Q : Pemberian Sakramen penguatan yang di tujukan kepada kaum muda yang

sebelumnya telah menerima Sakramen Baptis dan Ekaristi. Tujuannya untuk melayani

sesama manusia dan menjadi warga Katolik secara utuh.

2. Buah-buah apa yang Anda dapatkan setelah menerima Sakramen Krisma?

Q : Buah sakramen Krisma yang saya peroleh adalah cinta kasihm sukacita dan rahmat

keselamatan.

3. Perubahan sikap apa yang Anda rasakan pasca menerima Sakramen Krisma?

Q : Perubahan sikap yang paling menonjol adalah lebih aktif dalam kegiatan

bermasyarakat, lingkungan dan OMK.

4. Tindakan-tindakan apa Anda lakukan sebagai wujud iman yang dewasa (tunjukan dalam

perbuatan konkrit)

Q : mencerminkan sikap yang baik untuk orang lain, menolong teman yang mengalami

kesusahan dan tidak mengusik ketenangan agama lain.

5. Apa saja bentuk kesaksian yang sudah Anda lakukan sebagai murid Yesus di lingkungan

Gereja dan masyarakat?

Q : kesaksian saya sebagai murid Yesus ialah mengikuti berbagai kegiatan di Gereja

mulai dari Misdinar, pertemuan OMK, rekoleksi dan mengikyti Organisasi di

masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(48)

6. Apa arti hidup menggereja bagi Anda?

Q : Kehiduapan yang mendekatkan diri pada Allah dan berserah diri pada Allah untuk

segala urusan di dunia ini.

7. Dalam hidup menggereja, hambatan-hambatan apa saja yang Anda rasakan selama ini?

Q : Sering tergoda akan hidburan-hiburan di luar Gereja misalnya main dengan teman,

rasa malas. Dll

8. Sejauh pengalaman dalam hidup menggereja, apa saja manfaat yang Anda rasakan?

Q : Merasayakan kedamaian bersama umat beriman di Gereja, dengan umat yang begitu

ramah saya merasa nyaman dan betah di Gereja.

9. Apa arti kaum muda Gereja Katolik bagi Anda?

Q : Sebuah organisasi yang dibentuk untuk melayani baik di Gereja dan di masyarakat.

10. Apa saja peran kaum muda dalam Gereja Katolik?

Q : Peran kaum muda di dalam Greeja ialah menjadi pelopor semangat kaum muda di

dalam kegiatan Gereja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(49)

Nama : Maria Adella Hadiningsih

No : 19

Lingkungan : Santo Agustinus kondo, Jenawi

“PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP MENGGEREJA KAUM

MUDA DI PAROKI SANTA MARIA DI FATIMA SRAGEN”

1. Apa yang Anda ketahui tentang arti dan tujuan Sakramen Krisma?

Q : Sakramen krisma adalah Sakramen penguatan bagi mereka yang telah siap

mewartakan kerajaan Allah. Tujuannya menjadikan warga katolik secara utuh yang

dewasa dan siap melayani sesama umat Allah.

2. Buah-buah apa yang Anda dapatkan setelah menerima Sakramen Krisma?

Q : buah yang paling saya dapatkan adlaah saya semakin dewasa dalam imannya saya tau

perbuatan yang salah dan benar.

3. Perubahan sikap apa yang Anda rasakan pasca menerima Sakramen Krisma?

Q : Perubahan sikap iman yang saya rasakan semakin tumbuh dan berkembang misalnya

saya mulai bergabung dengan OMK.

4. Tindakan-tindakan apa Anda lakukan sebagai wujud iman yang dewasa (tunjukan dalam

perbuatan konkrit)

Q : selalu jujur dengan apa yang diperbuat, menjadi siswa yang teladan di sekolah dan

selalu bersyukur atas karunia Tuhan.

5. Apa saja bentuk kesaksian yang sudah Anda lakukan sebagai murid Yesus di lingkungan

Gereja dan masyarakat?

Q : Saya semakin rajin pergi kegereja, mengikuti kegiatan doa Rosario lingkungan,

mengikuti ibadat lingkungan dan sopan dan bersikap rendah hati dalam kehidupan

bermasarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(50)

6. Apa arti hidup menggereja bagi Anda?

Q : hidup menggereja adalah kehidupan yang aktif di dalam Gereja dan melayani Allah

dan Umat Allah dengan iklas.

7. Dalam hidup menggereja, hambatan-hambatan apa saja yang Anda rasakan selama ini?

Q : hambatannya bagi saya sendiri adalah asyiknya dunia luar misalnya Hp, dunia maya

dan media social yang menjadikan saya malas untuk mengikuti kegiatan Gereja.

8. Sejauh pengalaman dalam hidup menggereja, apa saja manfaat yang Anda rasakan?

Q : Saya semakin mengenal Yesus Kristus, dan dapat menjadikan inspirasi untuk selalu

hidup dalam kerendahan hati dan saling melayani.

9. Apa arti kaum muda Gereja Katolik bagi Anda?

Q : artinya mereka remaja yang mempunyai tujuan sama yaitu menjadikan kesatuan

remaja yang aktif dalam kegiatan Gereja.

10. Apa saja peran kaum muda dalam Gereja Katolik?

Q : Membantu Gereja untuk siap melaksanakan tugas Gereja, untuk meneruskan dan

mengembangkan Gereja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(51)

Nama : Reynandus Christifano Ardana

No : 20

Lingkungan : Tanon

“PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP MENGGEREJA KAUM

MUDA DI PAROKI SANTA MARIA DI FATIMA SRAGEN”

1. Apa yang Anda ketahui tentang arti dan tujuan Sakramen Krisma?

Q : Sakramen Krisma bagi saya Salah satu Sakramen dimana orang katolik mendapatkan

penguatan imannya di dalam paguyuban Gereja. Tujuannya untuk penguatan iman saya

di tengah arus zaman yang berkembang.

2. Buah-buah apa yang Anda dapatkan setelah menerima Sakramen Krisma?

Q : saya mendapatkan buah penguatan iman untuk lebih mengenal Yesus Kristus, buah

anugrah dari roh kudus yang membuka hati saya bahwa hidup menggereja lebih

menyenangkan dan tenang saat hidup menggereja.

3. Perubahan sikap apa yang Anda rasakan pasca menerima Sakramen Krisma?

Q : Sedikit demi sedikit saya dapat berfikir lebih dewasa, hidup saya lebih bermakna

dengan mengikuti berbagai organisasi Gereja.

4. Tindakan-tindakan apa Anda lakukan sebagai wujud iman yang dewasa (tunjukan dalam

perbuatan konkrit)

Q : saya bergabung dengan OMK, menjadi Lektor dan ikut bergabung dengan kegiatan

lingkungan.

5. Apa saja bentuk kesaksian yang sudah Anda lakukan sebagai murid Yesus di lingkungan

Gereja dan masyarakat?

Q : secara pribadi saya belum melakukan apapun demi Kristus dan belum membalas

kasih Yesus kepada saya, tetapi saya berusaha mempersembahkan apa yang ada dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(52)

hidup saya kepada Yesus dengan melakukan dan melaksanakan tugas Gereja dan hidup

harmonis saling toleransi di tengah umat beragama lain.

6. Apa arti hidup menggereja bagi Anda?

Q : Hidup menggereja bagi saya adalah kegiatan yang melakukan segala hal yang

berkaitan dan berguna oleh Gereja. Misalnya, membantu melancarkan dan melaksanakan

kegiatan Gereja.

7. Dalam hidup menggereja, hambatan-hambatan apa saja yang Anda rasakan selama ini?

Q : Hambatan terbesar adalah waktu, pembagiaan waktu untuk Gereja dan Pribadi.

Karena kegiatan saya banyak dan harus bias membagi waktu.

8. Sejauh pengalaman dalam hidup menggereja, apa saja manfaat yang Anda rasakan?

Q : Mamfaatnya banyak sekali, namun yang dapat mengesankan bagi saya adalah saya

dapat memahami arti hidup menggereja dan saya lebih dapat bersatu dengan keluarga

saya dirumah dan teman-teman di gereja.

9. Apa arti kaum muda Gereja Katolik bagi Anda?

Q : Kaum muda katoilik adalah seorang yang memiliki kepentingan tersendiri sebagai

generasi peneruus Gereja.

10. Apa saja peran kaum muda dalam Gereja Katolik?

Q : Perannya membantu memikirkan sebuah konsep dalam perayaan, menjadi pelopor

atau semangat baru bagi sebuah kegiatan dan membantu untuk mempersiapkan generasi

penerus Gereja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(53)

Nama : Vincensia Ratih Paramita Jati

No : 21

Lingkungan : Tanon

“PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP MENGGEREJA KAUM

MUDA DI PAROKI SANTA MARIA DI FATIMA SRAGEN”

1. Apa yang Anda ketahui tentang arti dan tujuan Sakramen Krisma?

Q : Sakramen Krisma adalah sakramen penguatan iman bagi seseorang, tujuannya untuk

siap mewartakan sabda Allah.

2. Buah-buah apa yang Anda dapatkan setelah menerima Sakramen Krisma?

Q: Saya mendapatkan buah rahmat keselamatan dari Allah, yang senantiasa melindungi

saya.

3. Perubahan sikap apa yang Anda rasakan pasca menerima Sakramen Krisma?

Q: Saya semakin dewasa menjadi seorang katolik, saya semakin sabar menghadapi

masalah dan dapat berfikiran positif,

4. Tindakan-tindakan apa Anda lakukan sebagai wujud iman yang dewasa (tunjukan dalam

perbuatan konkrit)

Q : Saya semakin giat dalam kegiatan menggereja, mengikuti kegiatan OMK dan ikut

dalam kepanitiaan perayaan hari raya Gereja.

5. Apa saja bentuk kesaksian yang sudah Anda lakukan sebagai murid Yesus di lingkungan

Gereja dan masyarakat?

Q : Bentuk kesaksian saya di dalam Gereja tidak terlalu besar bagi saya, namun saya

ingin selalu memberikan yang terbaik bagi Yesus dengan cara siap menerima tugas dari

Gereja misalnya menjadi Lektor, petugas pasio dll. Dan dimasyarakat saya hidup dengan

saling menjaga toleransi dengan umat beragama lain dan bersikap sopan dengan

masyarakat sekitar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(54)

6. Apa arti hidup menggereja bagi Anda?

Q : Hidup menggereja bagi saya adalah hidup yang melibatkan jasmani dan rohaninya

bagi Gereja.

7. Dalam hidup menggereja, hambatan-hambatan apa saja yang Anda rasakan selama ini?

Q : Hambatan pokok hamper tidak ada, tetapi hambatan hanya sebatas rasa malas dalam

diri saya untuk kegiatan menggereja dengan. Namun dengan demikian saya tetap

berusaha ikut dan aktif dalam kegiatan menggereja.

8. Sejauh pengalaman dalam hidup menggereja, apa saja manfaat yang Anda rasakan?

Q : Sejauh pengalaman saya dalam hidup menggereja, saya semakin memiliki teman

seiman yang banyak dan dapat berkomunikasi serta bersosial dengan orang lain lebih

baik.

9. Apa arti kaum muda Gereja Katolik bagi Anda?

Q : Bagi saya kaum muda Katolik adalah mereka yang memiliki kreatifitas yang siap

mewarnai Gereja.

10. Apa saja peran kaum muda dalam Gereja Katolik?

Q : Peran Kum muda adalah bersama dengan orang tua ikut mengambil bagian dalam

kegiatan menggereja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(55)

Nama : Maria Wahyu Eka Puspita Siwi

No : 22

Lingkungan : Gawan

“PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP MENGGEREJA KAUM

MUDA DI PAROKI SANTA MARIA DI FATIMA SRAGEN”

1. Apa yang Anda ketahui tentang arti dan tujuan Sakramen Krisma?

Q : Bagi saya Sakramen Krisma adalah Sakramen yang diberikan untuk pendewasaan

iman kita, tujuannya diberikannya Sakramen Krisma adalah sebagai bentuk untuk siap

menjadi warga katolik yang utuh dan siap mengambil tugas dalam Gereja.

2. Buah-buah apa yang Anda dapatkan setelah menerima Sakramen Krisma?

Q : Setelah mendapatkan sakramen Krisma saya semakin rajin berdoa, beribadat dan

melakukan kegiatan social seperti membantu teman yang kesusahan dll.

3. Perubahan sikap apa yang Anda rasakan pasca menerima Sakramen Krisma?

Q : Sikap saya setelah menerima Sakramen Krisma adalah semakin bertanggungjawab

atas iman saya sebagai murid Yesus.

4. Tindakan-tindakan apa Anda lakukan sebagai wujud iman yang dewasa (tunjukan dalam

perbuatan konkrit)

Q : Saya semakin dewasa dalam berbuat, berfikir dahulu sebelum mengambil keputusan

dan melakukan berbagai kegiatan dengan berdoa terlebih dahulu.

5. Apa saja bentuk kesaksian yang sudah Anda lakukan sebagai murid Yesus di lingkungan

Gereja dan masyarakat?

Q : Kesaksian saya di dalam lingkungan Gereja adalah keaktifan saya mengikuti berbagai

kegiatan misalnya pertemuan lingkungan, pendalaman iman dan kegiatan OMK. Di luar

lingkup Gereja saya bergabung dengan organisasi kepemudaan masyarakat dan hidup

damai dengan masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(56)

6. Apa arti hidup menggereja bagi Anda?

Q : Hidup menggereja bagi saya adalah terlibat dalam kegiatan Gereja yang meliputi

berbagai kegiatan dalam Gereja.

7. Dalam hidup menggereja, hambatan-hambatan apa saja yang Anda rasakan selama ini?

Q : Hambatan yang saya alami saat ini adalah kurangnya motivasi dari orang tua dalam

kegiatan menggereja misalnya :apresiasi dan semangat.

8. Sejauh pengalaman dalam hidup menggereja, apa saja manfaat yang Anda rasakan?

Q : Manfaat yang paling saya rasakan adalah semakin banyak teman dan dikenal oleh

banyak orang setelah saya mengikuti berbagai kegiatan di Gereja.

9. Apa arti kaum muda Gereja Katolik bagi Anda?

Q : Kaum muda bagi saya adalah kumpulan orang muda yang aktif dan bersama dalam

kegiatan menggereja.

10. Apa saja peran kaum muda dalam Gereja Katolik?

Q : Peran Kaum muda alaha sebagai Generasi penerus kegiatan Gereja, dan ikut

berpartisipasi dalam pengembangan Gereja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(57)

Nama : Michela Sherly Noven

No : 23

Lingkungan : Gawan

“PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP MENGGEREJA KAUM

MUDA DI PAROKI SANTA MARIA DI FATIMA SRAGEN”

1. Apa yang Anda ketahui tentang arti dan tujuan Sakramen Krisma?

Q : Sakramen Krisma adalah rahmat Roh kudus yang diberikan kepada seseorang untuk

menguatkan imannya. Tujuannya diberikannya Sakramen Krisma adalah sebagai

pemenuhan Sakramen Inisiasi bagi umat Katolik.

2. Buah-buah apa yang Anda dapatkan setelah menerima Sakramen Krisma?

Q : Buah yang saya dapatkan adalah terutama pada buah rohani, saya semakin rajin pergi

kegereja dan berdoa.

3. Perubahan sikap apa yang Anda rasakan pasca menerima Sakramen Krisma?

Q : Perubahan sikap saya adalah saya semakin patuh pada orang tua dan saya semakin

mengimani Yesus Kristus.

4. Tindakan-tindakan apa Anda lakukan sebagai wujud iman yang dewasa (tunjukan dalam

perbuatan konkrit)

Q : Tindakan iman saya yang dewasa adalah dengan bagaimana saya menyikapi keadaan

dan menyikapi masalah yang ada dalam diri saya, misalnya saya tetap berfikir positif dan

dewasa dalam mengambil keputusan.

5. Apa saja bentuk kesaksian yang sudah Anda lakukan sebagai murid Yesus di lingkungan

Gereja dan masyarakat?

Q : Bentuk kesaksian dalam lingkup Gereja adalah dengan hidup menggereja dan

mengikuti berbagai kegiatan di Gereja. Di luar Gereja saya hidup berpegang teguh pada

Yesus Kristus dan tidak terbujuk oleh rayuan duniawi yang negatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(58)

6. Apa arti hidup menggereja bagi Anda?

Q : Hidup menggereja bagi saya adalah kehidupan yang aktif dalam kegiatan menggereja

sebagai murid Yesus Kristus.

7. Dalam hidup menggereja, hambatan-hambatan apa saja yang Anda rasakan selama ini?

Q : Hambatan yang utama adalah rasa malas, kecapean dengan adanya kegiatan sekolah

dan kurangnya komunikasi antar teman di Gereja.

8. Sejauh pengalaman dalam hidup menggereja, apa saja manfaat yang Anda rasakan?

Q : Manfaat yang saya dapatkan adalah saya menjadi aktif dalam kegiatan menggereja,

semakin memahami arti Gereja dalam kehidupan saya.

9. Apa arti kaum muda Gereja Katolik bagi Anda?

Q : Kaum muda Gereja Katolik adalah tempat berkumpulnya orang muda yang

mempunyai ide untuk perkembangan iman kaum muda.

10. Apa saja peran kaum muda dalam Gereja Katolik?

Q : Sebagai Generasi penerus Gereja, sehingga di kemudian hari kaum muda siap

mengisi struktur keorganisasian untuk Tugas dan Utusan Gereja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(59)

Nama : Pricila Jane Griselda

No : 24

Lingkungan : Gawan

“PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP MENGGEREJA KAUM

MUDA DI PAROKI SANTA MARIA DI FATIMA SRAGEN”

1. Apa yang Anda ketahui tentang arti dan tujuan Sakramen Krisma?

Q : Sakramen Krisma adala Sakramen yang diberikan untuk pendewasaan iman serta

menjadikan seseorang menjadi umat katolik yang penuh dalam Sakramen Inisiasi.

Tujuannya untuk menjadikan seseorang untuk siap mengemban utusan dari Allah.

2. Buah-buah apa yang Anda dapatkan setelah menerima Sakramen Krisma?

Q : Buah Sakramen Krisma yang saya peroleh adalah buah tanggung jawab sebagai

murid Yesus yang siap mewartkan kabar Gembira.

3. Perubahan sikap apa yang Anda rasakan pasca menerima Sakramen Krisma?

Q : Perubahan sikap saya, saya semakin bersikap bertanggung jawab atas iman saya

sehari-hari dan rajin mengikuti kegiatan Gereja.

4. Tindakan-tindakan apa Anda lakukan sebagai wujud iman yang dewasa (tunjukan dalam

perbuatan konkrit)

Q : Dengan bertanggung jawab saya dapat membagi waktu saya antara Gereja dengan

kegiatan saya, mengikuti OMK dll.

5. Apa saja bentuk kesaksian yang sudah Anda lakukan sebagai murid Yesus di lingkungan

Gereja dan masyarakat?

Q : Bentuk kesaksian di lingkup Gereja yang pernah saya lakukan adalah dengan

berpartisipasi dalam kegiatan AYD, Visualisasi Jalan Salib dll. Di Masyarakat,

melakukan Bakti social misalnya kerjabakti, gotong royong dll.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENGHAYATAN SAKRAMEN KRISMA DALAM HIDUP … · Penulis mengusulkan susunan acara rekoleksi untuk peserta yang telah menerima Sakramen Krisma. Dalam rekoleksi ini peserta diberi motivasi

(60)

6. Apa arti hidup menggereja bagi Anda?

Q : Hidup menggereja bagi saya adalah kehidupan yang menyatu dengan kegiatan

Gereja, artinya kehidupan yang tidak jauh dari kegiatan Gereja. Misalnya aktif dalam

kegiatan Gereja.

7. Dalam hidup menggereja, hambatan-hambatan apa saja yang Anda rasakan selama ini?

Q : hambatan bagi saya adalah terkadang saya sering menggempangkan mengenai

penting tidaknya kegiatan atau acara Gereja.

8. Sejauh pengalaman dalam hidup menggereja, apa saja manfaat yang Anda rasakan?

Q : Manfaat bagi saya yang paling utama adalah saya merasa lega sudah aktif dalam

kegiatan menggereja bias memuliakan nama Tuhan dan hidup bersama umat beriman.

9. Apa arti kaum muda Gereja Katolik bagi Anda?

Q : Kaum muda Gereja Katolik adalah kumpulan orang muda yang aktif dalam kegiatan

menggereja.

10. Apa saja peran kaum muda dalam Gereja Katolik?

Q : Membantu tugas-tugas dalam perayaan, menjadi Generasi Penerus Gereja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI