PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePEMBUATAN GENERATOR SINKRON RANGKA AKRILIK...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePEMBUATAN GENERATOR SINKRON RANGKA AKRILIK...
PEMBUATAN GENERATOR SINKRON RANGKA AKRILIK
BERPUTARAN RENDAH DAN PENGUKURAN IMPEDANSI (Zs)-NYA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
FLORIANUS YANDHI SETIAWAN
NIM: 101424039
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PEMBUATAN GENERATOR SINKRON RANGKA AKRILIK
BERPUTARAN RENDAH DAN PENGUKURAN IMPEDANSI (Zs)-NYA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
FLORIANUS YANDHI SETIAWAN
NIM: 101424039
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
TUHAN YESUS KRISTUS
Jermawansyah dan Limpah M.
(Orang tua penulis)
SAUDARA PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI PENULIS
KELUARGA BESAR PENULIS
Keluarga Besar Program Studi Pendidikan Fisika
Universitas Sanata Dharma
dan semua pihak yang telah mendukung penulis
“Pendidikan adalah senjata paling mematikan di dunia, karena dengan itu anda
dapat mengubah dunia” (Nelson Mandela).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PEMBUATAN GENERATOR SINKRON RANGKA AKRILIK
BERPUTARAN RENDAH DAN PENGUKURAN IMPEDANSI (Zs)-NYA
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur impedansi generator
sinkron rangka akrilik. Putaran rendah yang digunakan dalam pengukuran adalah
125, 205, 250, 345, 410, 530, 690 dan 860 rpm. Parameter yang diukur dalam
penelitian adalah tegangan listrik, arus listrik dan kecepatan putaran pada
generator sinkron. Pengukuran dilakukan menggunakan tahanan dan tidak
menggunakan tahanan. Perhitungan dilakukan pada kecepatan 345, 410, 530, 690
dan 860 rpm. Impedansi yang dihasilkan oleh generator sinkron adalah 60,35,
51,96, 31,61, 23,97 dan 19,1 .
Kata Kunci: Impedansi, Generator sinkron, Putaran rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
MAKING LOW SPEED ACRYLIC FRAME SYNCHRONOUS
GENERATOR AND MEASURING ITS IMPEDANCE (Zs)
The aim of this research is to measure impedance of acrylic frame
synchronous generator. The speed of device are 125, 205, 250, 345, 410, 530, 690
and 860 rpm. Measured parameter in this research are electric voltage, electric
current and rotation speed of the synchronous generator. Measurements were
performed with or without resistance as the load. The calculation is performed at
speeds of 345, 410, 530, 690 and 860 rpm. Impedance generated by the
synchronous generator are 60.35, 51.96, 31.61, 23.97 and 19.1 .
Keywords: Impedance, Generator synchronous, Low speed
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus yang telah
memberikan kasih yang luar biasa. Berkat kasih dan kuasaNya, penyusun skripsi
ini dapat terselsaikan dengan baik. Karya ini penulis beri judul “Pembuatan
Generator Sinkron Rangka Akrilik Berputaran Rendah Dan Pengukuran
Impedansi (Zs)-nya”. Penyusun skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
Penyusunan skripsi ini penuh dengan tantangan. Maka penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis
dalam menangani setiap rintangan yang penulis hadapi. Mereka adalah:
1. Bapak A. Prasetyadi, M.Si. selaku dosen pembimbing dan dosen Program
Studi Pendidikan Fisika yang dengan penuh kesabaran telah membimbing,
membantu, mendampingi, memotivasi serta meluangkan waktunya kepada
penulis selama masa perkuliahan, penelitian dan proses penulisan skripsi ini.
2. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan
Universitas Sanata Dharma dan Dosen Pembimbing Akademik yang telah
mendampingi dan membimbing selama perkuliahan.
3. Bapak Intan sebagai laboran yang telah banyak membantu penulis selama
masa setudi selama penelitian.
4. Ayahku, Jermawansyah dan ibuku, Limpah M yang selama ini selalu
mendoakan, memotivasi, dan membantu penulis dalam banyak hal.
5. Dinas Pendidikan dan Pemerintah Kabupaten Kutai Barat yang telah memberi
beasiswa kepada penulis selama perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. Della Apriani yang selalu mendukung, memotivasi, mendengarkan keluhan
penulis dengan sabar, dan telah meminjamkan laptop miliknya untuk
penelitian ini.
7. Agus Riadi, Lendi kotipki, dan Dedy Luky yang telah menemani, mendukung
dan membantu selama penelitian.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis selama menyelsaikan studi dan menyelsaikan skripsi.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini masih
belum sempurna. Penulis dengan besar hati mengharapkan kritik dan saran.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan memberikan sedikit
sumbangan untuk Ilmu Pengetahuan.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................. vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.....................................................vii
ABSTRAK .................................................................................................. viii
ABSTRACT .................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3
C. Batas Masalah .................................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian ............................................................................... 3
E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4
F. Sistematika Penulisan ........................................................................ 4
BAB II DASAR TEORI ................................................................................ 6
A. Impedansi ........................................................................................... 6
B. Hukum Faraday .................................................................................. 7
C. Generator Sinkron ............................................................................ 10
D. Kontruksi Generator Sinkron ........................................................... 11
D.1 Stator ......................................................................................... 12
D.2 Rotor .......................................................................................... 12
D.3 Jumlah Kutub ............................................................................ 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
E. Reaktansi Sinkron Magnet Permanen Setara Generator AC............ 13
F. Generator Sinkron Tanpa Beban ...................................................... 14
G. Generator Sinkron Dengan Beban ................................................... 14
BAB III METODE PENELITIAN............................................................... 16
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ...................................................... 16
B. Desain Penelitian .............................................................................. 16
C. Parameter Yang Diukur.................................................................... 22
BAB IV HASIL DAB PEMBAHASAN...................................................... 27
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 38
A. Kesimpulan ...................................................................................... 38
B. Saran ................................................................................................. 38
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 40
LAMPIRAN ................................................................................................. 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Tabel tahanan total ZL dari gradien grafik pengaruh tegangan terhadap
arus ............................................................................................................................. 29
Tabel 4.2. Tabel medan magnetik (B) dari grafik pengaruh kecepatan anguler
( ) terhadap tegangan (V) ........................................................................................ 33
Tabel 4.3. Data perhitungan nilai tegangan reaktansi Ex pada generator sinkron ..... 34
Tabel 4.4. Data perhitungan nilai arus I pada generator sinkron ............................... 35
Tabel 4.5. Data perhitungan nilai impedansi pada generator sinkron ........................ 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Rangkaian generator sinkron ................................................................. 14
Gambar 2.2. Rangkaian generator sinkron tanpa beban ............................................ 14
Gambar 2.3. Rangkaian generator sinkron dengan beban.......................................... 15
Gambar 3.1. Desain rangka generator sinkron pada coreldraw x5 ............................ 17
Gambar 3.2. Foto rangka generator sinkron .............................................................. 18
Gambar 3.3. Magnet ND-35....................................................................................... 19
Gambar 3.4. (a) Bentuk generator sinkron menggunkan seng luar, (b)
Bentuk generator sinkron tidak menggunkan seng luar ............................................. 20
Gambar 3.5. Set alat generator sinkron saat penelitian di laboratorium
teknologi mekanik Universitas Sanata Dharma ......................................................... 21
Gambar 3.6. Rangkaian alat generator sinkron yang disusun secara vertikal
pada mesin driling ...................................................................................................... 21
Gambar 3.7. Rangkaian ekuivalen pengukuran pada generator ................................. 22
Gambar 3.8. Pengukuran arus listrik menggunakan clampmeter pada
generator sinkron ........................................................................................................ 23
Gambar 3.9. Lampu yang digunakan dalam pengukuran .......................................... 24
Gambar 3.10. Menentukan jari-jari (r) pada generator sinkron ................................. 24
Gambar 3.11. Menentukan panjang penampang lilitan (l) pada generator
sinkron ........................................................................................................................ 25
Gambar 4.1. Grafik pengaruh tegangan terhadap arus dari generator sinkron
tanpa menggunakan seng luar .................................................................................... 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Gambar 4.2. Grafik pengaruh tegangan terhadap arus dari generator sinkron
menggunakan seng luar .............................................................................................. 28
Gambar 4.3. Grafik pengaruh jumlah lampu terhadap tahanan ................................. 30
Gambar 4.4. Grafik pengaruh putaran terhadap tegangan dari generator
sinkron tidak menggunakan seng luar ........................................................................ 30
Gambar 4.5. Grafik pengaruh putaran terhadap tegangan dari generator
sinkron menggunkan seng luar................................................................................... 31
Gambar 4.6. Grafik pengaruh kecepatan anguler terhadap tegangan dari
generator sinkron tanpa menggunakan seng luar ....................................................... 32
Gambar 4.7. Grafik pengaruh kecepatan anguler terhadap tegangan dari
generator sinkron menggunakan seng luar ................................................................. 32
Gambar 4.8. Grafik pengaruh kecepatan putar terhadap impedansi dari
generator sinkron ........................................................................................................ 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Impedansi dari suatu rangkaian merupakan rasio dari tegangan yang
melintasi elemen rangkaian terhadap arus yang mengalir pada rangkaian. Pada
keping kapasitor impedansi berperan sebagai penghalang suatu medan listrik yang
diberikan oleh keping. Impedansi pada rangkaian keping kapasitor dipengaruhi
oleh frekuensi, resistansi, dan reaktansi total. Frekuensi yang sangat rendah
reaktansi kapasitif menjadi lebih besar daripada reaktansi induktif, jadi
impedansinya akan besar dan arus maksimum kecil. Ketika frekuensinya naik
reaktansi induktif akan meningkat dan reaktansi kapasitif menjadi turun [Tipler,
2001].
Impedansi dapat didefinisikan sebagai karakteristik listrik yang menjadi
penghambat suatu daya listrik. Impedansi dipengaruhi oleh frekuensi sehingga
sifatnya berubah-ubah. Satuannya adalah ohm. Istilah impedansi sering kita temui
dalam perangkat-perangkat audio seperti speaker, earphone, dan lain-lain.
Generator Sinkron merupakan mesin listrik yang mengubah energi mekanis
berupa putaran menjadi energi listrik [Hasibuan, Hasibuan, 2013]. Sebagian besar
energi listrik yang digunakan sekarang dihasilkan oleh generator listrik dalam
bentuk arus bolak-balik (AC). Generator sederhana untuk arus bolak-balik
merupakan kumparan yang berputar dalam medan magnetik [Tipler, 2001].
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Generator arus bolak-balik (AC) atau disebut dengan alternator adalah suatu
peralatan yang berfungsi untuk mengkonversi energi mekanik (gerak) menjadi
energi listrik (elektrik) dengan perantara induksi magnetik. Perubahan energi ini
terjadi karena adanya perubahan medan magnet B pada kumparan (tempat
terbangkitnya tegangan pada generator) [Wildi, 1981].
Pengembangan pembangkit skala kecil yang efisien untuk sistem mini
biasanya menggunakan magnet permanen yang mempunyai rapat fluks magnetik
tinggi untuk memperkecil volume. Magnet permanen dari bahan Neodymium
biasanya dipilih karena memiliki karakteristik magnetik yang baik sekalipun
memiliki kekurangan pada ketahanan pada temperatur tinggi dan korosi
[Prasetyadi, 2012].
Generator dengan menggunakan magnet permanen sangat efisien untuk
digunakan keperluan kincir angin/air karena mampu bekerja baik pada kecepatan
putar yang rendah. Kemudahan dalam pembuatan dan juga peningkatkan daya
generator ini sangat memudahkan dalam mendisain suatu generator dengan
kapasitas daya tertentu, tegangan tertentu dan juga kecepatan kerja tertentu hanya
dengan merubah - rubah parameter seperti kekuatan fluks magnet, jumlah
kumparan dan lilitannya, jumlah magnet serta ukuran diameter kawat [Hariyotejo
P, 2009]. Pada penelitian ini akan dilakukan pengukuran impedansi pada
generator sinkron yang memiliki jumlah kumparan, lilitan, magnet dan diameter
kawat tetap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah
1. Bagaimana membuat generator sinkron dengan rangka akrilik?
2. Bagaimana menentukan nilai rapat medan magnetik B generator
sinkron dengan rangka akrilik?
3. Bagaimana menentukan nilai impedansi generator sinkron dengan
rangka akrilik?
C. Batasan Masalah
Pada penelitian ini masalah yang dibatasi pada
1. Putaran rendah yang digunakan terdiri dari 125, 205, 250, 345, 410,
530, 690 dan 860 rpm,
2. Generator sinkron yang digunakan prisma segi delapan dengan 8
kumparan, delapan buah magnet dan 800 lilitan,
3. Kawat email yang digunakan berdiameter 0.5 mm dan 4 buah lampu,
4. Akrilik yang digunakan memiliki tebal 0.5 mm,
5. Sofware yang digunakan untuk mendesain generator sinkron adalah
Corel Draw X5.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk
1. Membuat generator sinkron dengan bahan akrilik,
2. Menentukan nilai B generator sinkron dengan rangka akrilik,
3. Menentukan nilai impedansi generator sinkron dengan rangka akrilik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian adalah
1. Mengetahui cara pembuatan generator sinkron,
2. Mengetahui cara menentukan nilai B generator sinkron,
3. Mengetahui cara menentukan nilai impedansi generator sinkron.
F. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Bab I menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, batas masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II Dasar Teori
Bab II menguraikan tentang dasar-dasar teori pendukung dalam
penelitian.
BAB III Eksperimen
Bab III menguraikan tentang tempat pelaksanaan penelitian, alat
dan bahan yang digunakan dalam penelitian, dan langkah-langkah
penelitian.
BAB IV Hasil dan Pembahasan
Bab IV menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan hasil
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB V Penutup
Bab V menguraikan tentang kesimpulan dan saran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Impedansi
Impedansi adalah sebuah kuantitas kompleks yang memiliki dimensi ohm.
Impedansi menyatakan perbandingan tegangan terhadap arus pada elemen-
elemen pasif yang dialiri arus AC. Hubungan antara tegangan, arus dan impedansi
dinyatakan sebagai
(2.1)
dengan Z adalah impedansi, V adalah tegangan di antara terminal elemen pasif
dan I adalah arus yang mengalir. Perbandingan-perbandingan ini merupakan
fungsi sederhana dari harga elemen , dan juga frekuensi. Misalnya, sebuah
induktor L akan dinyatakan di dalam daerah waktu oleh induktansi L dan di dalam
daerah frekuensi oleh impedansi jωL. Sebuah kapasitor di dalam daerah waktu
adalah C dan 1/ jωC di dalam daerah frekwensi. Dengan demikian impedansi
induktor adalah
(2.2)
dan impedansi kapasitor adalah
(2.3)
dengan L adalah induktor, C adalah kapasitor, dan adalah frekuensi anguler.
Misalnya, pada = 104 rad/s, induktor 5 mH yang diseri dengan kapasitor 100 µ
F dapat diganti dengan satu impedansi yang merupakan jumlah impedansi
individu. Dengan mengikuti persamaan (2.2) dan (2.3) impedansi induktor
tersebut adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
dan impedansi kapasitor tersebut adalah
Impedansi ekivalen dari kombinasi seri dari kedua elemen ini adalah
Sedangkan untuk menghitung sebuah kombinasi paralel digunakan cara yang
persis sama sebagaimana cara menghitung tahanan-tahanan paralel, yaitu
Berlakunya kedua hukum kirchhoff di dalam daerah frekwensi memungkinkan
dengan mudah bahwa impedansi dapat dikombinasikan secara seri dan paralel
dengan aturan-aturan yang sama seperti untuk tahanan listrik [Kemmerly, 2005]
B. Hukum Faraday
Hukum induksi faraday menyatakan bahwa ggl (gaya gerak listrik) induksi
dipengaruhi oleh fluks . GGL yang timbul antara ujung-ujung suatu loop
penghantar berbanding lurus dengan laju perubahan fluks magnetik yang
dilingkupi oleh loop penghantar tersebut [Tipler, 2001]. Secara matematis fluks
magnetik tersebut dinyatakan sebagai berikut:
(2.4)
Besarnya fluks magnetik dinyatakan dalam satuan weber (Wb) yang setara
dengan tesla.meter2 (1Wb=1T.m
2). Dari definisi fluks tersebut, dapat dinyatakan
bahwa fluks yang melalui loop kawat penghatar dengan N lilitan lebih dari satu
sehingga berubah sebesar dalam waktu Δt, maka besarnya ggl induksi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
(2.5)
Tanda negatif pada persamaan (2.5) sesuai dengan hukum Lenz. Dengan
bahasa yang sederhana hukum Lenz dirumuskan : Ggl induksi dan arus induksi
memiliki arah sedemikian rupa sehingga melawan muatan yang menghasilkan ggl
dan arus induksi tersebut [Tipler, 2001]. Apabila perubahan fluks ( terjadi
dalam waktu singkat (Δt=0), maka ggl induksi menjadi:
(2.6)
dengan adalah ggl induksi (volt), N adalah banyaknya lilitan, adalah
perubahan fluks magnetik (Wb), dan adalah selang waktu (s).
Karena fluks adalah fungsi luas dan rapat medan atau A.B= maka
d = d (B.A) (2.7)
jika, B tetap,
B
(perubahan luas) sehingga
, (2.8)
jika A tetap
A
(perubahan magnetik) sehingga
(2.9)
Dari persamaan (2.8) dapat ditentukan besarnya rapat medan magnetik B pada
generator sinkron. Diketahui A adalah fungsi luas (A = Panjang (p) x Lebar ( )), t
adalah waktu dan N masuk kepersamaan fungsi luas. Sehingga persamaan dapat
ditulis sebagai berikut :
(2.10)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
(2.11)
Pada persamaan (2.11) diketahui bahwa,
= kecepatan linier. Persamaan
kecepatan linier adalah v = r.ω sehingga persamaan dapat ditulis menjadi :
(2.12)
dengan adalah ggl induksi (volt), B adalah rapat medan magnetik , adalah lebar
(dalam generator sinkron = panjang penampang lilitan (l) x 2 x jumlah lilitan
total (N)), adalah kecepatan anguler dan r adalah jari-jari.
Ggl induksi memiliki satuan volt sehingga dengan demikian persamaan
(2.12) dapat ditulis :
(2.13)
(2.14)
Jika sehingga dapat dibuat grafik pengaruh kecepatan anguler terhadap
tegangan V sebagai berikut :
Gambar 2.1 Grafik pengaruh kecepatan anguler terhadap tegangan
dari gambar 2.1 diketahui sehingga persamaan (2.14) dapat ditulis
menjadi:
(2.15)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Dari persamaan (2.15) dapat ditentukan besarnya nilai rapat medan magnetik
dangan persaman sebagai berikut :
(2.16)
dengan
adalah gradien dari grafik hubungan kecepatan anguler terhadap
tegangan.
C. Generator Sinkron
Generator arus bolak-balik (AC) atau disebut dengan alternator adalah suatu
peralatan yang berfungsi untuk mengkonversi enegi mekanik (gerak) menjadi
enrgi listrik (elektrik) dengan perantara induksi magnetik. Perubahan energi ini
terjadi karena adanya perubahan medan magnet B pada kumparan (tempat
terbangkitnya tegangan pada generator).
Dikatakan generator sinkron karena jumlah putaran rotornya sama dengan
jumlah putaran medan magnet pada lilitan. Kecepatan sinkron ini dihasilkan dari
kecepatan putar rotor dengan kutub-kutub magnet yang berputar dengan
kecepatan yang sama dengan medan putar pada stator.
Frekuensi dalam hertz adalah sama seperti laju rotor dalam putaran
perdetik, yakni, frekuensi listrik tersebut disinkronisasikan dengan laju mekanis.
Inilah alasannya mengapa mesin ini sering dinamakan mesin sinkron. Misalnya
sebuah mesin sinkron berkutub dua harus berputar pada 3600 r/min untuk
menghasilkan sebuah tegangan 60 Hz.
Bila sebuah mesin mempunyai lebih dari dua kutub, maka seringkali akan
memudahkan dengan memusatkan perhatian pada sepasang kutub tunggal dan
dengan mengenal kondisi listrik, kondisi magnetik, dan kondisi mekanis yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
diasosiasikan dengan tiap-tiap pasangan kutub lainnya adalah pengulangan kodisi-
kondisi untuk pasangan yang ditinjau.
Satu pasangan kutub dalam sebuah mesin berkutub p atau siklus distribusi
fluks menyamai 360 derajat listrik atau 2π radian listrik. Karena ada p/2 panjang
gelombang lengkap atau siklus satu putaran lengkap, maka diperoleh
(2.17)
dengan θ adalah sudut dalam satuan listrik dan adalah sudut mekanis. Maka
frekuensi gelombang tegangan adalah
(2.18)
dengan n adalah laju mekanis dalam putaran per menit dan n/60 adalah laju
dalam putaran per detik. Frekuensi radian dari gelombang tegangan adalah
(2.19)
dengan adalah laju mekanis dalam radian per detik [Fitzgerald, 1985].
D. Kontruksi Generator Sinkron
Secara umum kontruksi generator sinkron terdiri dari stator (bagian yang
diam) dan rotor (bagian yang bergerak). Generator sinkron memiliki celah antara
stator dan rotor yang berfungsi sebagai tempat terjadinya fluks atau induksi energi
listrik dari rotor ke stator.
Adapun kontruksi generator AC adalah sebagai berikut:
1. Rangka stator terbuat dari akrilik, yang merupakan rumah stator
tersebut.
2. Stator memiliki alur-alur sebagai tempat meletakan lilitan. Lilitan
berfungsi sebagai tempat ggl induksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
3. Rotor, pada bagian ini terdapat kutub-kutub magnet.
D.1 Stator
Stator merupakan bagian yang diam dan merupakan gulungan kawat
penghantar yang disusun sedemikian rupa dan ditempatkan pada alur-alur akrilik.
Pada penghantar tersebut adalah tempat terbentuknya ggl induksi yang
diakibatkan dari medan magnet putar dari rotor.
D.2 Rotor
Rotor merupakan bagian yang bergerak. Rotor berfungsi untuk
membangkitkan medan magnet sehingga menghasilkan tegangan kemudian akan
diinduksikan ke stator. Rotor pada generator juga berfungsi sebagai tempat
magnet yang disusun pada alur-alur akrilik.
D.3 Jumlah Kutub
Jumlah kutub pada generator sinkron mempengaruh kecepatan rotasi dan
frekuensi. Pada generator sinkron jumlah kutub mempengaruhi besarnya frekuensi
kerja putaran rotor. Semakin banyak kutub maka semakin kecil putaran yang
diperlukan rotor untuk menghasilkan tegangan tertentu. Bahwa hubungan antara
kecepatan putar medan magnet pada mesin dengan frekuensi elektrik :
(2.20)
dengan f adalah frekuensi tegangan induksi [Hz], p adalah jumlah kutub pada
rotor dan n adalah kecepatan rotor [r/min].
Misalnya, diinginkan generator berputar pada kecepatan putar 200 rpm dan
dihasilkan listrik dengan frekuensi 60 Hz, dapat ditentukan jumlah kutub sebagai
berikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
=120x60/200
=36 kutub, atau 18 pasang kutub utara dan selatan
E. Reaktansi Sinkron Magnet Permanen Setara Generator AC
Sebuah generator dengan kutub yang berupa magnet permanen berperilaku
seperti halnya generator sinkron. Pada generator sinkron, setiap fase belitan stator
memiliki resistansi R dan induktansi tertentu L. Karena ini mesin arus bolak-
balik, induktansi memanifestasikan sebagai reaktansi Xs, diberikan oleh
π (2.21)
dengan Xs adalah reaktansi sinkron, per fase [Ώ], f adalah frekuensi generator
[Hz] dan L adalah induktansi jelas dari belitan stator, per fase [H]. Reaktansi
sinkron generator adalah impedansi internal seperti Zs. Jika kita mengabaikan
hambatan dari gulungan, kita memperoleh sirkuit yang sangat sederhana yang
ditunjukkan oleh Gambar 2.1. Dengan demikian sebuah generator sinkron dapat
diwakili oleh rangkaian setara terdiri dari E₀ tegangan induksi dalam seri dengan
impedansi Zs. Dengan fluks yang menginduksi E₀ tegangan internal. Untuk
reaktansi sinkron diberikan, tegangan E pada terminal generator tergantung pada
E₀ dan beban ZL. Bahwa E₀ dan E adalah garis netral tegangan dan I adalah arah
arus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
F. Generator Sinkron Tanpa Beban
Rangkaian generator sinkron yang tidak diberi beban dapat dilihat pada
gambar 2.2 sebagai berikut :
Gambar 2.2. Rangkaian generator sinkron tanpa beban
G. Generator Sinkron Dengan Beban
Rangkaian generator sinkron yang diberi beban ZL dengan fluks yang
menginduksi E₀ tegangan internal dari sumber dengan tegangan terminal keluaran
E pada generator. E₀ terinduksi seri dengan tegangan reaktansi Ex dan impedansi
Zs. Bahwa I adalah arus yang melewati beban ZL. Sehingga didapat persamaan :
(2.22)
Dari persamaan 2.15 diketahui bahwa E = I ZL dan Ex = I Zs sehingga persamaan
menjadi :
(2.23)
sehingga,
Gamabar 2.1. Rangkaian generator sinkron
Zs
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
(2.24)
(2.25)
Pada generator sinkron pada magnet tetap berlaku ini:
Untuk menentukan impedansi Zs dari gambar 2.3, dapat menggunakan persamaan
sebagai berikut :
(2.26)
(2.27)
Sehingga,
(2.28)
Gambar 2.3 Rangkaian generator sinkron dengan beban
Zs
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Penelitian dilaksanakan pada Januari-Juni 2015 di Lab Teknologi Mekanik
Kapus III Paingan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
B. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen untuk mengukur impedansi
(Zs) generator dengan kerangka akrilik.
Langkah-langkah dalam penelitian ini meliputi :
1. Desain ukuran rangka
Generator sinkron didesain menggunakan coreldraw X5. Jumlah dan
ukuran magnet sebagai tolak ukur awal perancangan generator sinkron.
Penggunaan coreldraw X5 karena program ini sesuai dengan program
pemotong akrilik. Desain rangka generator sinkron dinyatakan pada gambar
3.1.
Bagian rancangan generator sinkron adalah
a. Rangka rotor adalah tempat magnet menempel dengan diameter 2,65 cm
dan tebal 0,5 cm yang terdiri dari 4 rangka sehingga tebalnya menjadi 2
cm. Sedangkan lubang pada bagian tengah berdiameter 0,48 cm yang
berfungsi sebagai tempat masuknya as.
b. Pada no 2 rangka stator adalah tempat lilitan kawat email dengan
diameter total 5,65 cm, tebal 0,5 cm dan lubang pada bagian tengah
berdimeter 055 cm . Rangka ini berjumlah satu pasang .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
c. Rangka stator adalah bagian yang berfungsi sebagai tempat laker.
Rangka ini memimiliki diameter 3,25 cm, tebal 0,5 cm, lubang pada
bagian tengah berdiameter 0,95 cm dan rangka ini berjumlah satu pasang.
d. Rangka stator adalah bagian yang berfungsi untuk penghubung rangka no
2. Memiliki panjang 2,5 cm, tebal 0,5 cm, tinggi 2,5 cm dan berjumlah
delapan buah rangka.
Rangkaian alat pada coreldraw X5 yang dipakai saat penelitian
ditunjukan pada gambar 3.1.
Gambar 3.1. Desain rangka generator sinkron pada coreldraw x5.
(1) Rotor, (2) Stator, (3) Stator, (4) Stator.
Foto rangaka generator yang dipakai pada saat penelitian ditunjukan pada
gambar 3.2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Gambar 3.2. Foto rangaka generator sinkron.
2. Menggunakan seng galvanis
a. Seng dalam
Seng digunakan sebgai pelapis rangka no 1, setelah dilapisi baru
dipasang magnet di atas seng yang menempel pada rangka no 1. Seng
yang digunakan memiliki ketebalan 0,4 mm. Seng memiliki
permeabilitas µ yang tinggi karena bahan tersebut dilapisi oleh baja
yang termasuk benda-benda ferromagnetik sehingga arus yang
dihasilkan bertambah besar.
b. Seng luar
Seng dipasang pada jalur lilitan pada rangka no 2, dengan mengikuti
bentuk rangka. Fungsinya sama sebagai penguat arus listrik.
3. Jenis, ukuran dan jumlah magnet yang digunakan
Jenis magnet yang digunakan pada generator sinkron ini adalah magnet ND-
35 berbentuk koin dengan diameter 2 cm dan tebal 2 mm. Mangnet yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
digunakan berjumlah 8 buah. Magnet ND-35 digunakan dalam perancangan
generator sinkron karena magnet ND-35 bersifat permanen dan kuat.
Magnet ND-35 memiliki beberapa unsur yaitu Br dan Hcb. Br adalah
densitas fluks magnet sebesar 12,1 KGs/ 1,21 T dan Hcb adalah resistensi bahan
untuk mengalami kerusakan magnetik sebesar 11,4 KOe/ 0,1432 KA/m
[Magcraft, 2007].
Gambar 3.3. Magnet ND-35.
4. Lilitan kawat email
Dalam melilit kawat email pada generator sinkron harus diperhatikan arah
lilitan kawat email. Dalam melakukan lilita pilih arah awal lilitan bisa searah
jarum jam atau sebaliknya, lakukan lilitan searah jarum jam sampai jumlah
tertantu lalu sisi berikutnya berlawanan dengan arah jarum jam sampai kembali ke
lilitan pertama lakukan seperti itu sampai ke kumparan awal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Jumlah kumparan generator sinkron terdiri dari 5 buah kumparan dalam satu
sisi. Masing-masing kumparan memiliki 20 lilitan. Kumparan tersebut
menggunakan kawat email berdiameter 0,5 mm. Generator sinkron memiliki 8 sisi
dengan demikian jumlah total lilitan sebanyak 800 lilitan. Gambar penampang
generator ditunjukan pada gambar 3.4.
a b
Gambar 3.4. (a)Bentuk generator sinkron menggunakan seng luar,(b) Bentuk
generator sinkron tidak menggunakan seng luar.
Foto set alat dan ragkaian alat yang dipakai saat penelitian ditunjukan pada
gambar 3.5 dan 3.6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Gambar 3.5. Set alat generator sinkron saat penelitian di laboratorium
teknologi mekanik Universitas Sanata Dharma.
Gambar 3.6. Rangakaian alat generator sinkron yang disusun secara vertikal
pada mesin driling.
Keterangan alat:
1. Mesin driling
2. Generator sinkron
3. Lampu
4. Alat ukur
5. Kabel penghubung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
C. Parameter Yang Diukur
Parameter yang diukur dalam eksperimen ini adalah sebagai berikut:
1. Tegangan terminal keluaran (E)
Pengukuran tegangan terminal keluaran yang dihasilkan oleh
generator sinkron menggunakan multimeter. Pengukuran tegangan
dilakukan dengan variasi beban dan kecepatan anguler. Cara
pengukuran ditunjukan dalam gambar 3.7. E adalah tempat mengukur
tegangan terminal keluaran.
Gambar 3.7. Rangkaian ekuivalen pengukuran pada generator.
2. Kecepatan anguler (ω)
Kecepatan anguler (putar) dari perancangan generator sinkron
dapat diukur dengan tachometer . Secara umum persamaan yang dapat
digunakan untuk memperoleh hasil pengukuran kecepatan anguler
adalah . Dimana 2π adalah satu putaran penuh sudut yang
ditempuh 3600, dan f adalah frekuensi.
Hasil pengukuran tachometer adalah putaran per menit (nr)
sehingga persamaan yang dapat digunakan untuk memperoleh
Zs
A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
kecepatan anguler dari hasil pengukuran adalah
ssTf
nn rr
30602
122 (3.1)
dengan
nr adalah jumlah rotasi atau putaran permenit
3. Arus ( I )
Arus listrik yang mengalir pada rangkaian diukur menggunakan
clamp meter. Cara menempatkan clampmeter pada rangkaian dapat
dilihat pada gambar 3.7. Pengukuran arus I pada rangkaian dilakukan
setiap melakukan variasi putaran atau beban. Pengukuran menggunakan
clampmeter pada gambar 3.8 sebagai berikut :
Gambar 3.8 Pengukuran arus listrik menggunakan clampmeter
pada generator sinkron.
4. Beban ( ZL )
Beban divariasi pada pada setiap kecepatan anguler. Beban dibuat
dari lampu dengan watt yang berbeda-beda. Beban yang digunakan
dapat dilihat pada gambar 3.9 berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Gambar 3.9 Lampu yang digunakan dalam pengkuran.
6. Menentukan jari-jari (r) dan panjang (l) pada generator sinkron
Untuk menentukan jari-jari pada generator, diukur dari pusat
sampai tengah kumparan dan menentukan panjang penampang lilitan (l)
dapat dilihat pada gambar 3.11 pengukuran mewakili ketujuh sisi
lainnya, hasil pengukuran dikali dua karena ada dua penampang dalam
satu kumparan. Seperti pada gambar 3.10 dan 3.11 berikut:
Gambar 3.10. Menentukan jari-jari (r) pada generator sinkron.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Gambar 3.11. Menentukan panjang penampang lilitan (l) pada
generator sinkron.
Langkah penentuan impedansi (Zs) tanpa menggunakan seng dan menggunakan
seng adalah:
1. Alat dirangkai seperti pada gambar 3.4.(b)
2. Multimeter digunakan untuk mengukur tegangan saat rotor berputar
konstan.
3. Kecepatan berputar rotor diatur menggunakan mesin drilling dengan
variasi kecepatan 125, 205, 250, 345, 410, 530, 690 dan 860 rpm.
4. Langkah 2-3 dilakukan sebanyak 2 kali.
Langkah penetuan impedansi (Zs) menggunakan lampu, tanpa menggunakan seng
dan menggunakan seng adalah:
1. Alat dirangkai seperti pada gambar 3.4. (b)
2. Papan lampu dihubungkan dengan generator. Tiap lampu memiliki saklar
sehingga dapat diatur jumlah lampu yang digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
3. Multimeter digunakan untuk mengukur tegangan saat rotor berputar
konstan.
4. Arus yang mengalir melalui kabel diukur dengan Clampmeter (AC).
5. Kecepatan berputar rotor diatur menggunakan mesin drilling dengan
variasi kecepatan 125, 205, 250, 345, 410, 530, 690 dan 860 rpm.
6. Langkah 2-5 dilakukan sebanyak 2 kali.
7. Langkah 1-6 diulangi untuk jumlah lampu yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB. IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian dilaksanakan pada Januari 2015 hingga Juni 2015 di
Laboratorium Teknologi Mekanik III Paingan Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Penelitian dilakukan dengan melakukan pengukuran arus, tegangan
dan kecepatan putar pada generator sinkron tanpa seng dan menggunakan seng.
Multimeter yang digunakan dalam pengukuran ini adalah multimeter digital A-
830 dengan batas ukur 200 V~, untuk mengukur tegangan yang dihasilkan
generator. Clamp meter digunakan untuk mengukur arus yang dihasilkan
generator dengan batas ukur 20 A. Kecepatan putar rotor pada generator yang
dipakai dalam penelitian ini adalah 125, 205, 250, 345, 410, 530, 690 dan 860.
A. Hasil Pengukuran Arus dan Tegangan Pada Generator Sinkron
Data hasil pengukuran pada generator sinkron tanpa menggunakan seng luar
dan menggunakan seng luar dapat dilihat pada tabel pada lampiran IV. Data dari
tabel 4.1 dapat dianalisa dalam bentuk grafik pengaruh tegangan terhadap arus
listrik yang ditampilkan pada gambar 4.1 dan 4.2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Gambar 4.1. Grafik pengaruh tegangan terhadap arus dari
generator sinkron tanpa menggunakan seng luar.
Gambar 4.2. Grafik pengaruh tegangan terhadap arus dari
generator sinkron menggunakan seng luar.
Gambar 4.1 dan 4.2 menunjukan bahwa arus tidak semua terukur saat
rangkaian terhubung dengan lampu. Arus bernilai nol bila rangkaian generator
tidak dihubungkan dengan lampu. Bila terhubung dengan lampu nilai arus dan
0
0,02
0,04
0,06
0,08
0,1
0,12
0 0,5 1 1,5
Aru
s (I
)
Tegangan (V)
Tanpa lampu
1 Lampu
y = 0,0157x - 0,0056
y = 0,0493x - 0,0071
y = 0,1033x - 0,0036
y = 0,1517x - 0,0004
0
0,02
0,04
0,06
0,08
0,1
0,12
0,14
0 1 2 3 4
Aru
s (A
)
Tegangan (V)
Tanpa Lampu
1 Lampu
2 Lampu
3 Lampu
4 Lampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
tegangan berbanding lurus. Semakin banyak jumlah lampu maka semakin besar
pula arus yang dihasilkan. Gambar 4.1 dan 4.2 menunjukan bahwa generator
menggunakan seng dan tidak menggunakan seng yang tidak terhubung dengan
lampu tidak menghasilkan arus. Bila rangkaian generator dihubungkan dengan
lampu, arus akan terlihat pada tegangan tertentu tergantung jumlah lampu dan
kecepatan putar yang diberikan. Nilai gradien grafik 4.1 dan 4.2 ditunjukan pada
tabel 4.1.
Tabel 4.1. Tabel tahanan total ZL dari gradien grafik pengaruh tegangan
terhadap arus
Keterangan Gradien/
(Ω) ZL (Ω)
1/Jumlah
lampu Seng Lampu
tidak tidak 0 0 0
tidak 1 0,1579 6,33 1
Pakai tidak 0 0
Pakai 1 0,0157 63,69 1
Pakai 2 0,0493 20,28 0,5
Pakai 3 0,1033 9,68 0,33
Pakai 4 0,1517 6,59 0,25
Tabel 4.1 menunjukan bahwa semakin banyak lampu yang digunakan,
semakin kecil tahanan total yang dihasilkan. Untuk menentukan nilai tahanan total
dapat dilihat pada lampiran I.
Data yang diambil adalah data yang menggunakan seng karena data yang
tidak menggunakan seng terlalu sedikit sehingga data tersebut kurang baik untuk
menentukan nilai B dan impedansi. Data tabel 4.1 dianalisa dalam bentuk grafik
pengaruh jumlah lampu terhadap ZL (Ω) pada gambar 4.3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Gambar 4.3 Grafik pengaruh 1/jumlah lampu terhadap tahanan
Grafik 4.3 menunjukan bahwa semakin banyak jumlah lampu yang
dipasang maka semakin kecil tahanan lampu yang dihasilkan.
B. Hasil Pengukuran Putaran (n) dan Tegangan (volt) Pada Generator
Sinkron
Penelitian dilakukan pada generator sinkron. Data yang diperoleh untuk
putaran (n) yaitu , kecepatan putaran (rpm) pada mesin driling. Data yang
diperoleh dilampirkan pada lampiran IV. Data dari lampiran IV dianalisa dalam
bentuk grafik pengaruh putaran terhadap tegangan pada gambar 4.4 dan 4.5
Gambar 4.4. Grafik pengaruh putaran terhadap tegangan dari generator
sinkron tidak menggunakan seng luar.
0
10
20
30
40
50
60
70
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2
Tah
anan
(Ω
)
1/Jumlah lampu
y = 0,0016x - 0,2356
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
1,4
0 200 400 600 800 1000
Tega
nga
n (
V)
n (rpm)
1 Lampu
Tanpa lampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Gambar 4.5. Grafik pengaruh putaran terhadap tegangan dari generator
sinkron menggunakan seng luar.
Gambar 4.4 dan 4.5 menunjukan bahwa semakin besar putaran (rpm)
tegangan yang dihasilkan semakin besar. Pada setiap pertambahan lampu
tegangan semakin kecil pada setiap putaran. Dari grafik 4.3 dan 4.4 pengaruh
mengunakan seng dan tidak menggunakan seng yaitu, gradien dengan
menggunakan seng 0,0037 dan tanpa seng 0,0016.
C. Hasil Pengukuran Tegangan (V) dan Perhitungan Kecepatan Anguler
(ω) Pada Generator Sinkron
Data yang diperoleh untuk tegangan (V) pada generator sinkron dan
kecepatan anguler dari perhitungan. Untuk data kecepatan anguler (ω)
menggunakan persamaan (3.1) data yang diperoleh dilampirkan pada lampiran IV.
Data dari tabel (lampiran IV) dianalisa dalam bentuk grafik pengaruh putaran
terhadap tegangan pada gambar 4.6 dan 4.7
y = 0,0037x - 0,2562
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
0 200 400 600 800 1000
Tega
nga
n (
V)
n (rpm)
Tanpa Lampu
1 Lampu
2 Lampu
3 Lampu
4 Lampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Gambar 4.6. Grafik pengaruh kecepatan anguler terhadap tegangan
dari generator sinkron tanpa menggunakan seng luar.
Gambar 4.7. Grafik pengaruh kecepatan anguler terhadap tegangan
dari generator sinkron menggunakan seng luar.
Gambar 4.6 dan 4.7 menunjukan bahwa semakin besar kecepatan anguler
(ω) tagangan (V) yang dihasilkan semakin besar. Sebaliknya semakin banyak
lampu yang digunakan semakin kecil tegangan dengan kecepatan anguler yang
sama. Gradien dari grafik pengaruh kecepatan anguler terhadap tegangan dari
y = 0,0156x - 0,2355
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
1,4
0 20 40 60 80 100
Tega
nga
n (
V)
Anguler (ω)
Tanpa Lampu
1 Lampu
y = 0,0351x - 0,256
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
0 20 40 60 80 100
Tega
nga
n (
V)
Anguler (ω)
Tanpa Lampu
1 Lampu
2 Lampu
3 Lampu
4 Lampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
generator sinkron digunakan untuk menentukan rapat rapat medan magnetik (B).
Perbandingan tegangan yang dihasilkan antara memakai seng dan tidak memakai
seng 0,0351 Wb : 0,0156 Wb. Pengaruh seng sebesar 2,25 Wb. Data perhitungan
rapat rapat medan magnetik ditunjukan pada tabel 4.2.
Tabel 4.2. Tabel rapat rapat medan magnetik (B) dari grafik pengaruh kecepatan
anguler ( ) terhadap tegangan (V).
No Tanpa Seng
(gradien) Vs
B (T) Lampu
Pakai Seng
(gradien) (Vs)
B (T)
1 0,0156 4,8631x10-3
- 0,0351 20x10-3
2 0,0097 3,0238x10-3
1 0,0269 8,3858x10-3
3 2 0,0201 6,2659x10-3
4 3 0,0144 4,4890x10-3
5 4 0,0107 3,3356x10-3
Tabel 4.2 menunjukan bahwa semakin banyak lampu yang digunakan,
semakin kecil rapat medan magnetik (B) yang dihasilkan. Rapat medan magnetik
berpengaruh terhadap banyaknya lampu yang dihubungkan dapat dilahat dari
tabel 4.2 semakin banyak lampu maka semakin kecil nilai rapat medan magnetik.
Pengukuran untuk menentukan nilai rapat medan magnetik (B) dapat dilihat pada
lampiran II.
D. Nilai tegangan reaktansi Ex
Nilai tegangan reaktansi berdasarkan persamaan (2.12) untuk putaran 345-
860 disajikan pada tabel 4.3. Dari tabel 4.3 terlihat bahwa semakin besar putaran
yang dihasilakan generator nilai tegangan reaktansi semakin besar pada setiap
lampu. Data perhitungan diambil dari kecepatan 345-860 rpm disebabkan pada
kecepatan tersebut nilai arus yang dihasilkan cukup besar sedangkan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
kecepatan 125-250 rpm nilai arus yang dihasilkan sangat kecil. Untuk
menentukan tegangan reaktansi dapat dilihat pada lampiran III A.
Tabel 4.3. Data perhitungan nilai tegangan reaktansi Ex pada generator sinkron
No n (rpm) Jumlah Lampu E (volt) E0 (volt) Ex (volt)
1
345
1 0,6 1 0,4
2 2 0,3 0,7
3 3 0,1 0,9
4 4 0,1 0,9
5
410
1 0,7 1.2 0,5
6 2 0,4 0,8
7 3 0,2 1
8 4 0,1 1,1
9
530
1 1,1 1.7 0,6
10 2 0,7 1
11 3 0,4 1,3
12 4 0,3 1,4
13
690
1 1,6 2.3 0,7
14 2 1,1 1,2
15 3 0,7 1,6
16 4 0,5 1,8
17
860
1 2,1 2.9 0,8
18 2 1,5 1,4
19 3 1,1 1,8
20 4 0,8 2,1
E. Nilai arus I
Pada saat pengukuran arus, alat yang digunakan adalah clampmeter. Arus
yang dapat dilihat minimal 0,01 A sehingga untuk menentukan nilai arus yang
lebih kecil menggunakan persamaan (2.14) hasil perhitungan dan hasil
pengukuran disajikan pada tabel 4.4. Dari tabel 4.4 nilai arus yang digunakan
untuk menentukan nilai impedansi adalah nilai arus perhitungan karena nilainya
lebih detail. Perhitungan dapat dilihat pada lampiran III B.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 4.4. Data perhitungan nilai arus I pada generator sinkron
No n (rpm)
Jumlah
Lampu E (V) ZL (A) (A)
1
345
1 0,6 63,69 0 0,009
2 2 0,3 20,28 0 0,014
3 3 0,1 9,68 0,01 0,0103
4 4 0,1 6,59 0,01 0,0151
5
410
1 0,7 63,69 0 0,0109
6 2 0,4 20,28 0,01 0,0197
7 3 0,2 9,68 0,01 0,0206
8 4 0,1 6,59 0,02 0,0151
9
530
1 1,1 63,69 0,01 0,0172
10 2 0,7 20,28 0,02 0,0345
11 3 0,4 9,68 0,04 0,0413
12 4 0,3 6,59 0,04 0,045
13
690
1 1,6 63,69 0,02 0,0251
14 2 1,1 20,28 0,05 0,0542
15 3 0,7 9,68 0,07 0,0723
16 4 0,5 6,59 0,08 0,0758
17
860
1 2,1 63,69 0,03 0,0329
18 2 1,5 20,28 0,07 0,0739
19 3 1,1 9,68 0,11 0,1136
20 4 0,8 6,59 0,12 0,1213
F. Impedansi dari generator sinkron
Untuk menentukan impedansi dari generator sinkron yang telah dibuat
mengikuti persamaan (2.15). Impedansi didapat melalui perhitungan dapat dilihat
pada lampiran IIIC. Impedansi pada generator disajikan pada tabel 4.5. Dari
pengukuran nilai impedansi dari generator sinkron pada kecepatan 345-860
menunjukkan bahwa dalam proses putaran impedansi mengalami penurunan
setiap penambahan kecepatan putaran. Seperti yang sudah dijelakan pada teori
bahwa impedansi sebagai penghalang arus listrik yang mengalir melalui kawat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
penghantar, sehingga dapat dilihat semakin tinggi kecepatan generator maka
impedansinya semakin kecil sesuai dengan persamaan (2.3).
Tabel 4.5. Data perhitungan nilai impedansi pada generator sinkron
No n (rpm)
Jumlah
Lampu I (A) Ex (volt) Zs
1
345
1 0,009 0,4 44,44
60,35 2 2 0,014 0,7 50
3 3 0,0103 0,9 87,37
4 4 0,0151 0,9 59,60
5
410
1 0,0109 0,5 45,87
51,96 6 2 0,0197 0,8 40,609
7 3 0,0206 1 48,54
8 4 0,0151 1,1 72,84
9
530
1 0,0172 0,6 34,88
31,61 10 2 0,0345 1 28,98
11 3 0,0413 1,3 31,47
12 4 0,045 1,4 31,11
13
690
1 0,0251 0,7 27,88
23,97 14 2 0,0542 1,2 22,14
15 3 0,0723 1,6 22,13
16 4 0,0758 1,8 23,74
17
860
1 0,0329 0,8 24,31
19,1 18 2 0,0739 1,4 18,94
19 3 0,1136 1,8 15,84
20 4 0,1213 2,1 17,31
Gambar 4.8. Grafik pengaruh kecepatan putar terhadap impedansi dari
generator sinkron.
60,35 51,96
31,61 23,97
19,1
0
10
20
30
40
50
60
70
0 105 210 315 420 525 630 735 840 945
Imp
ed
ansi
(Ω)
n (rpm)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Dari grafik 4.8, penurunan nilai impedansi yang dihasilkan oleh generator
sinkron tidak linier atau penurunan nilai impedansi tidak sama pada setiap
kecepatan generator. Contoh pada kecepatan 410 rpm, penurunan impedansi
sebesar 8,39 (60,35 -51,96 ) dari kecepatan 345 rpm, pada kecepatan 530
rpm penurunan impedansi sebesar 20,35 (51,96 -31,61 ) dari kecepatan 410
rpm, pada kecepatan 690 rpm penurunan impedansi sebesar 7,64 (31,61 -
23,97 ) dari kecepatan 530 rpm, dan pada kecepatan 860 rpm penurunan
impedansi sebesar 4 (23,97 -19,1 ) dari kecepatan 690 rpm. Hal ini
menunjukkan proses penurunan nilai impedansi semakin kecil dibandingkan
penurunan pada kecepatan sebelumnya. Pada kecepatan 410 rpm sampai 530 rpm
terjadi penurunan nilai impedansi sangat besar dikarenakan penambahan
kecepatan sebesar 120 rpm sedangkan pada kecepatan 345 rpm sampai 410 rpm
penam bahan kecepatan sebesar 65 rpm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat di simpulkan bahwa :
1. Generator sinkron berbahan akrilik, didesain menggunakan coreldraw x5
telah berhasil dibuat, bentuk prisma segi delapan dengan 8 kumparan,
delapan buah magnet dan 800 lilitan.
2. Dalam proses pengukuran rapat mendan magnetik B menggunakan 4
lampu menunjukan bahwa semakin banyak lampu yang digunakan adalah
8,3858x10-3, 6,2659x10
-3, 4,4890x10-3
, 3,3356x10-3
tesla. Nilai B pada
generator sinkron tanpa menggunakan lampu adalah 20x10-3
tesla.
3. Dalam proses pengukuran, impedansi pada generator sinkron nilai
impedansi dari generator sinkron pada kecepatan 345 rpm (60,35 ),
kecepatan 410 rpm (51,96 ), kecepatan 530 rpm (31,61 ), kecepatan 690 rpm
(23,97 ), kecepatan 860 rpm (19,1 ). Nilai impedansi menunjukkan bahwa
dalam proses putaran impedansi mengalami penurunan setiap penambahan
kecepatan putaran. Penurunan impedansi tersebut sesuai dengan
persamaan (2.3).
B. Saran
Untuk penelitian lebih lanjut mengenai pengukuran impedansi pada
generator sinkron atau melakukan penelitian sejenis dengan penelitian ini,
penulis menyarankan untuk memperhatikan jenis tahanan, jenis kawat email,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
jenis magnet dan rangka generator. Peneliti menggunakan lampu sebagai
tahanan untuk penelitian lebih lanjut bisa menggunakan kapasitor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
DAFTAR PUSTAKA
Fitzgerald, A.E., dkk. 1985. Dasar-Dasar Elektroteknik (edisi 5 jilid 2). Jakarta:
Erlangga.
Hariyotejo, P., dkk. 2009. Pengembangan Generator Mini dengan Menggunakan
Magnet Permanen. Universitas Indonesia: Teknik Mesin Pasca Sarjanan.
Hasibuan, Hanri.A.M dan Hasibuan, A.R. 2013. “Analisa Perbandingan Metode
Impedansi Sinkron, Amper Lilit Dan Segitiga Potier Dalam Menentukan
Regulasi Tegangan Generator Sinkron Dengan Pembebanan Resistif,
Induktif Dan Kapasitif”, DTE FT USU, VOL.1NO.3/Maret2013.
Kemmerly, J.E., dkk. 2005. Rangkaian Listrik (edisi ke 6 jilid 1). Jakarta:
Erlangga.
Magcraft. 2007. Permanen Magnet Selection And Design Handbook: Advanced
Magnetic Materials. U.S.A: National Imports LLC.
Prasetyadi, A. 2012. Generator Axsial Magnet Permannen ND-35. Universitas
Sanata Dharma : SAINTEK.
Tipler, Paul A. 2001. Fisika untuk sains dan teknik (edisi 3 jilid 2). Jakarta :
Erlangga.
Wildi, Theodore. 1981. Electrical machines, drives and power systems (sixth
edition). Laval University: Pearson education internasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
LAMPIRAN
I. Perhitungan Tahanan Total dan Kecepatan Anguler
II. Perhitungan Rapat Medan Magnetik
III. Perhitungan Tegangan Reaktansi, Arus dan Impedansi
IV. Hasil Pengukuran Generator Sinkron
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Lampiran I
Perhitungan Tahanan Total dan Kecepatan Anguler
Menentukan nilai tahanan total (ZL):
Keterangan Gradien/
(Ω) ZL (Ω)
Seng Lampu
tidak tidak 0 0
tidak 1 0,1579 6,33
Pakai tidak 0
Pakai 1 0,0157 63,69
Pakai 2 0,0493 20,28
Pakai 3 0,1033 9,68
Pakai 4 0,1517 6,59
Menentukan kecepatan anguler ( ):
No n (rpm)
1 125 13,08
2 205 21,45
3 250 26,16
4 345 36,11
5 410 42,91
6 530 55,47
7 690 72,22
8 860 90,01
ssT
fnn rr
30602
122
Mencari R pakai seng: Mencari R tidak pakai seng:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Lampiran II
Perhitungan Rapat Medan Magnetik
Menentukan Nilai B :
No Tanpa Seng
(gradien) Vs
B (T) Lampu
Pakai Seng (gradien)
(Vs)
B (T)
1 0,0156 4,8631x10-3
0,0351 20x10-3
2 0,0097 3,0238x10-3
1 0,0269 8,3858x10-3
3 2 0,0201 6,2659x10-3
4 3 0,0144 4,4890x10-3
5 4 0,0107 3,3356x10-3
n =
= 0,0489 m x 2 x 100 x 8
=0,0978 m x 800
= 78,24 m
r = 0,041 m
C =
Tanpa mengunakan seng luar:
Menggunakan seng :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Lampiran III
Perhitungan Tegangan Reaktansi, Arus dan Impedansi
A. Mentukan nilai Ex:
No N (rpm) E (Volt) E0 (volt) Ex
1
345
0,6 1 0,4
2 0,3 0,7
3 0,1 0,9
4 0,1 0,9
5
410
0,7 1,2 0,5
6 0,4 0,8
7 0,2 1
8 0,1 1,1
9
530
1,1 1,7 0,6
10 0,7 1
11 0,4 1,3
12 0,3 1,4
13
690
1,6 2,3 0,7
14 1,1 1,2
15 0,7 1,6
16 0,5 1,8
17
860
2,1 2,9 0,8
18 1,5 1,4
19 1,1 1,8
20 0,8 2,1
Persamaan yang digunakan:
Contoh perhitungan tegangan raktansi pada kecepatan 345 rpm :
= 1-0,6 = 0,4
= 1-0,3 = 0,7
= 1-0,1 = 0,9
= 1-0,1 = 0,9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
B. Menentukan nilai arus melalui perhitungan:
No n (rpm) E (volt) ZL ( )
I
(Perhitungan)
1
345
0,6 63,69 0,009
2 0,3 20,28 0,014
3 0,1 9,68 0,0103
4 0,1 6,59 0,0151
5
410
0,7 63,69 0,0109
6 0,4 20,28 0,0197
7 0,2 9,68 0,0206
8 0,1 6,59 0,0151
9
530
1,1 63,69 0,0172
10 0,7 20,28 0,0345
11 0,4 9,68 0,0413
12 0,3 6,59 0,045
13
690
1,6 63,69 0,0251
14 1,1 20,28 0,0542
15 0,7 9,68 0,0723
16 0,5 6,59 0,0758
17
860
2,1 63,69 0,0329
18 1,5 20,28 0,0739
19 1,1 9,68 0,1136
20 0,8 6,59 0,1213
Persamaan yang digunakan:
Contoh perhitungan arus pada kecepatan 345 rpm :
=
= 0,009 A
=
= 0,014 A
=
= 0,0103 A
=
= 0,0151 A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
C. Menentukan nilai impedansi :
No n (rpm) I (A) Ex Zs
1
345
0,009 0,4 44,44
60,35 2 0,014 0,7 50
3 0,0103 0,9 87,37
4 0,0151 0,9 59,60
5
410
0,0109 0,5 45,87
51,96 6 0,0197 0,8 40,609
7 0,0206 1 48,54
8 0,0151 1,1 72,84
9
530
0,0172 0,6 34,88
31,61 10 0,0345 1 28,98
11 0,0413 1,3 31,47
12 0,045 1,4 31,11
13
690
0,0251 0,7 27,88
23,97 14 0,0542 1,2 22,14
15 0,0723 1,6 22,13
16 0,0758 1,8 23,74
17
860
0,0329 0,8 24,31
19,1 18 0,0739 1,4 18,94
19 0,1136 1,8 15,84
20 0,1213 2,1 17,31
Menggunakan persamaan:
Conroh perhitungan pada kecepatan 345 rpm :
=44,44
=50
=87,37
=59,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Lampiran IV
Hasil Pengukuran Generator Sinkron
Pngambilan data : 22 April 2015
Waktu : 08:00-10:00
Keterangan : Tanpa Seng
Tempat :
No
(rpm) V (Volt)
I
(Ampere)
Lampu
Tachometer M.D Jumlah Keterangan
1 133,4 125 0 13,08 0
2 215 205 0,1 21,45 0
3 266,5 250 0,2 26,16 0
4 360 345 0,3 36,11 0
5 429,7 410 0,4 42,91 0
6 555,1 530 0,6 55,47 0
7 719,3 690 0.9 72,22 0
8 894,2 860 1,2 90,01 0
Pngambilan data : 22 April 2015
Waktu : 08:00-10:00
Keterangan : Tanpa Seng
Tempat :
No
(rpm) V (Volt)
I
(Ampere)
Lampu
Tachometer M.D Jumlah Keterangan
1 133,1 125 0 13,08 0 1
2 214,9 205 0 21,45 0 1
3 266,9 250 0 26,16 0 1
4 360,1 345 0,1 36,11 0 1
5 429,3 410 0,2 42,91 0 1
6 555,7 530 0,3 55,47 0 1
7 719,2 690 0,5 72,22 0,1 1
8 890 860 0,7 90,01 0,1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Lembar Pengamatan Generator Sinkron
Pngambilan data : 22 April 2015
Waktu : 10:00-14:00
Keterangan : Pakai Seng
Tempat :
No
(rpm) V (Volt)
I
(Ampere)
Lampu
Tachometer M.D Jumlah Keterangan
1 133,7 125 0,2 13,08 0
2 214,6 205 0,5 21,45 0
3 266,5 250 0,7 26,16 0
4 359,7 345 1 36,11 0
5 428,7 410 1,2 42,91 0
6 554,9 530 1,7 55,47 0
7 717,3 690 2,3 72,22 0
8 892,5 860 2,9 90,01 0
Pngambilan data : 22 April 2015
Waktu : 10:00-14:00
Keterangan : Pakai Seng
Tempat :
No
(rpm) V (Volt)
I
(Ampere)
Lampu
Tachometer M.D Jumlah Keterangan
1 133,1 125 0,1 13,08 0 1
2 214,3 205 0,2 21,45 0 1
3 266,3 250 0,3 26,16 0 1
4 359,3 345 0,6 36,11 0 1
5 428,2 410 0,7 42,91 0 1
6 554,3 530 1,1 55,47 0,01 1
7 716,8 690 1,6 72,22 0,02 1
8 892,4 860 2,1 90,01 0,03 1
Pngambilan data : 22 April 2015
Waktu : 10:00-14:00
Keterangan : Pakai Seng
Tempat :
No
(rpm) V (Volt)
I
(Ampere)
Lampu
Tachometer M.D Jumlah Keterangan
1 133,3 125 0 13,08 0 2
2 213,7 205 0,1 21,45 0 2
3 266,2 250 0,1 26,16 0 2
4 358,8 345 0,3 36,11 0 2
5 428,2 410 0,4 42,91 0,01 2
6 554,6 530 0,7 55,47 0,02 2
7 718 690 1,1 72,22 0,05 2
8 852,3 860 1,5 90,01 0,07 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Pngambilan data : 22 April 2015
Waktu : 10:00-14:00
Keterangan : Pakai Seng
Tempat :
No
(rpm) V (Volt)
I
(Ampere)
Lampu
Tachometer M.D Jumlah Keterangan
1 133,2 125 0 13,08 0 3
2 214,5 205 0 21,45 0 3
3 266,6 250 0,1 26,16 0 3
4 359,1 345 0,1 36,11 0,01 3
5 428,1 410 0,2 42,91 0,01 3
6 555 530 0,4 55,47 0,04 3
7 717,5 690 0,7 72,22 0,07 3
8 891,6 860 1,1 90,01 0,11 3
Pngambilan data : 22 April 2015
Waktu : 10:00-14:00
Keterangan : Pakai Seng
Tempat :
No
(rpm) V (Volt)
I
(Ampere)
Lampu
Tachometer M.D Jumlah Keterangan
1 133,2 125 0 13,08 0 4
2 214,1 205 0 21,45 0 4
3 266,1 250 0 26,16 0 4
4 358,8 345 0,1 36,11 0,01 4
5 427,8 410 0,1 42,91 0,02 4
6 553,8 530 0,3 55,47 0,04 4
7 716,8 690 0,5 72,22 0,08 4
8 890,6 860 0,8 90,01 0,12 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI