PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah...

196
HUBUNGAN ANTARA KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS DENGAN POLA KELEKATAN DEWASA PADA IBU BEKERJA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Oleh : Cloudia Metha Hanesthi NIM : 109114035 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

HUBUNGAN ANTARA KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS DENGAN POLA

KELEKATAN DEWASA PADA IBU BEKERJA

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh :

Cloudia Metha Hanesthi

NIM : 109114035

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

iv

“Let’s say, today this is our last day that

we have so we must do the best”

“Selalu mengucap syukur untuk semua

hal yang pernah terjadi dalam hidup”

Cloudia Metha Hanesthi, 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

v

Karya ini ku persembahkan untuk:

Tuhan Yesus Dan Bunda Maria

Terima kasih semua selalu indah pada waktu-Nya

Bapak dan Ibu tercinta

Untuk dukungan, semangat dan doanya

Dea, Lauren, Yesa

Selalu mendukung dan semangatnya

Keluarga besarku

Untuk segala perhatiannya

Sahabat - sahabatku

Untuk selalu ada dan menemani selama ini

Teman-teman Seperjuangan Psikologi 2010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

vii

HUBUNGAN ANTARA KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS DENGAN POLA KELEKATAN DEWASA PADA IBU BEKERJA

Cloudia Metha Hanesthi

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesejahteraan psikologis ibu

bekerja dengan pola kelekatan yang dimilikinya. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pola kelekatan sedangkan variabel tergantungnya adalah kesejahteraan psikologis. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu bekerja yang berusia 20 – 65 tahun. Jumlah subjek adalah 80 orang. Hipotesis dalam penelitian ini adalah 1) adanya hubungan positif antara pola kelekatan secure dengan kesejahteraan psikologis 2) adanya hubungan negatif antara pola kelekatan preoccupied dengan kesejahteraan psikologis 3) adanya hubungan negatif antara pola kelekatan dismissing dengan kesejahteraan psikologis 4) adanya hubungan negatif antara pola kelekatan fearful dengan kesejahteraan psikologis. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis disusun berdasarkan enam dimensi kesejahteraan psikologis menurut Ryff (1989). Skala pola kelekatan disusun berdasarkan jenis pola kelekatan menurut menurut Bartholomew & Horowitz (1991). Metode analisis data yang digunakan adalah metode statistic Product-Moment Pearson dan Spearman Rank dengan bantuan program SPSS for Windows version 16.0. Hasil penelitian ini adalah 1) ada hubungan yang positif dan signifikan antara pola kelekatan secure dengan kesejahteraan psikologis (r=0,589; p=0,000; p<0,05) 2) ada hubungan negatif dan signifikan antara pola kelekatan preoccupied dengan kesejahteraan psikologis (r= -0,342; p=0,001; p<0,05)

Kata kunci: pola kelekatan, kesejahteraan psikologis, ibu bekerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

viii

THE RELATIONSHIP BETWEEN A PSYCHOLOGICAL WELL-BEING AND ADULT ATTACHMENT PATTERN IN WORKING MOTHER

Cloudia Metha Hanesthi

ABSTRACT

The purpose of this research is to know the relationship between a psychological well-being and an adult attachment pattern in working mother. The independent variable was attachment pattern and the dependent variable was psychological well-being. The subjects in this research is a mother (working mother) in the age of 20 – 65 years old that is 80 people. The hypothesis of this research is 1) there are positive relationship between a secure attachment pattern and a psychological well-being 2) There are negative relationship between a preoccupied attachment pattern and a psychological well-being 3) there are negative relationship between a dismissing attachment pattern and a psychological well-being 4) there are negative relationship between a fearful attachment pattern and a psychological well-being. In this research, the instrument that is used is psychology well-being and attachment behavior scale. Psychological well-being is arranged based on Ryff’s 6 dimension of psychological well-being (1989). Attachment behavior scale is arranged based on Bartholomew and Horowitz’s kinds of attachment behavior pattern (1991). The analysis method that is used is Pearson’s method that is statistic Product-moment and Spearman rank by SPSS for Windows version 16.0. The result is 1) there is positive and significant relationship between a secure pattern and a psychological well-being (r=0,589; p=0,000; p<0,05) 2) there are negative and significant relationship between a preoccupied pattern and a psychological well-being (r= -0,342; p=0,001; p<0,05) Keywords: patterns of attachment, psychological well-being, working mother

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah Bapa yang Maha Kuasa dan Bunda Maria atas

segala berkat dan rahmat Roh Kudus yang diberikan kepada penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsinya yang berjudul “Hubungan Antara Kesejahteraan

Psikologis dengan Pola Kelekatan Dewasa pada Ibu Bekerja”.

Penelitian ini merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Psikologi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari berbagai tantangan dan hambatan yang muncul saat menyusun,

melaksanakan dan menyelesaikan penelitian ini. Pelaksanaan penelitian ini dari awal

hingga akhir banyak melibatkan berbagai pihak. Penulis juga menyadari banyak

pihak yang telah mengisi kehidupan penulis selama menimba ilmu Psikologi. Oleh

karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada mereka yang telah

memberikan warna-warni untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. Mereka adalah :

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas penyertaan, bimbingan dan berkat-

Nya. Saya menjadi kuat dalam mengerjakan skripsi walaupun banyak tantangan

yang dihadapi dan saya mampu menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M. Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma yang atas kesempatan yang telah diberikan selama

proses studi.

3. Ibu Ratri Sunar Astuti, M. Si. selaku kepala program studi. Terima kasih atas

bantuan dan pelajaran yang diberikan dalam kelancaran

4. Ibu Passchedona Henrietta PDADS, S.Psi., M.A. selaku dosen pembimbing

akademik. Terima kasih telah membantu dan memberikan bimbingan serta

saran selama penulis menempuh masa perkuliahan di Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma. Terima kasih atas dukungan dan semangat dari

semester ke semester yang Mba Etta berikan kepada saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

xi

5. Ibu Debri Pristinella, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi. Terima kasih Ibu

telah membimbing, menyediakan waku, memberikan saran dan dorongan, serta

membantu kelancaran penyelesaian skripsi ini. “Terima kasih atas kesabaran

ibu dalam membimbing saya. Ibu mengajarkan saya untuk berpikir dan

menggali rasa ingin tahu saya dengan mencari secara mandiri bahan bacaan

atau sumber informasi yang berguna dalam penelitian ini”.

6. Ibu Dra. L. Pratidarmanastiti, MS. dan Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.si.

selaku dosen penguji.

7. Seluruh Dosen dan Karyawan di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

yang telah membagikan ilmu, pengetahuan, pengalamannya, mendampingi dan

membimbing penulis selama masa studi atas segala kebaikan yang telah

diberikan.

8. Ibu, yang telah mendukung, memberikan kasih sayang dan dukungan tiada

henti dan tidak pernah mengeluh untuk selalu mengingatkan penulis dan Bapak,

i know you always watch me from heaven. Miss you, pak.

9. Adik-adik, Dea, Lauren dan Yesa yang selalu memberikan semangat dengan

canda tawa.

10. Bule Tanti, Mama ning, Om Krido, Om Damar dan seluruh keluarga besar yang

selalu memberikan dukungan dengan caranya masing-masing.

11. Sahabat hati Andhyka Yulius Sihaloho untuk segala cinta, ketulusan, perhatian,

kepedulian, semangat, kepercayaan, dukungan, kesabaran dan doa yang tak

henti selalu diberikan kepada penulis.

12. Sahabat, Desi, Angel, Dita, Grego, Erin, Cha-cha yang telah memberikan

semangat dan warna dalam hidup penulis, berbagi kisah dalam perjalanan hidup

kita.

13. Para subjek penelitian ini, yang rela menyediakan waktu dan bersedia untuk

ikut serta dalam pengambilan data demi keberhasilan penelitian ini.

14. Teman-teman satu dosen pembimbing Bu Debri atas kebersamaan berkeluh-

kesah, bersukaria saat jenuh mengerjakan skripsi dan belajar bersama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

xii

15. Teman-teman Psikologi angkatan 2010 (khususnya kelas A) dan berbagai

angkatan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah membantu

menyebarkan kuesioner, mengisi hari-hari, memberi pengalaman yang berharga

bagi penulis dan atas dinamika yang berjalan selama menempuh masa

pendidikan di Universitas Sanata Dharma.

16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih

untuk dukungan, doa, dan kerjasamanya baik secara langsung maupun tidak

langsung selama ini.

Penulis sangat menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

penulis menerima segala bentuk masukan, saran, dan kritik dari pembaca yang

sifatnya membangun demi perbaikan penelitian selanjutnya. Semoga penelitian

ini dapat memberikan manfaat bagi banyak orang dan kiranya Tuhan senantiasa

memberkati kita semua.

Yogyakarta, 18 Januari 2016

Penulis,

Cloudia Metha Hanesthi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii

HALAMAN MOTTO ........................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi

ABSTRAK ......................................................................................................... vii

ABSTRACT ....................................................................................................... viii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .......................... ix

KATA PENGANTAR ....................................................................................... x

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix

BAB I: PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 13

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 14

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

xiv

BAB II: LANDASAN TEORI ....................................................................... 16

A. Teori Kelekatan .......................................................................... 16

1. Pengertian Kelekatan ................................................................. 16

2. Proses terbentuknya Kelekatan .................................................. 19

3. Perkembangan Kelekatan pada Masa Dewasa ............................ 22

4. Jenis-jenis Kelekatan pada Masa Dewasa ................................... 26

B. Kesejahteraan Psikologis ............................................................ 31

1. Pengertian Kesejahteraan Psikologis ......................................... 31

2. Dimensi Kesejahteraan Psikologis ............................................. 35

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan

Psikologis .................................................................................... 41

C. Ibu Bekerja ................................................................................. 46

1. Pengertian Ibu Bekerja ............................................................... 46

2. Alasan Ibu Bekerja ...................................................................... 48

D. Dinamika Hubungan antara Kesejahteraan Psikologis dengan Pola

Kelekatan pada Ibu Bekerja ....................................................... 50

E. Skema .......................................................................................... 58

F. Hipotesis ..................................................................................... 59

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 60

A. Jenis Penelitian ........................................................................... 60

B. Variabel Penelitian ..................................................................... 60

C. Definisi Operasional ................................................................... 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

xv

D. Metode Sampling ....................................................................... 63

E. Subjek Penelitian ........................................................................ 63

F. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 64

G. Instrumen Penelitian ................................................................... 65

H. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian .......................................... 68

I. Pengujian Instrumen Penelitian .................................................. 73

1. Validitas ..................................................................................... 73

2. Analisis dan Seleksi Aitem ........................................................ 73

3. Reliabilitas .................................................................................. 74

J. Metode Analisis Data ................................................................. 75

1. Uji Normalitas ............................................................................ 75

2. Uji Linearitas .............................................................................. 76

3. Uji Hipotesis .............................................................................. 76

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 77

A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 77

B. Deskripsi Subjek Penelitian ....................................................... 77

C. Deskripsi Hasil Penelitian .......................................................... 80

D. Analisis Data Penelitian ............................................................. 82

1. Uji Normalitas ............................................................................ 82

2. Uji Linearitas .............................................................................. 84

3. Uji Hipotesis .............................................................................. 85

E. Pembahasan ................................................................................ 87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

xvi

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 91

A. Kesimpulan ...................................................................................... 91

B. Saran ................................................................................................. 92

1. Bagi Ibu Bekerja .................................................................. 92

2. Bagi Peneliti Selanjutnya ..................................................... 92

3. Bagi Pembaca ........................................................................ 93

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 94

LAMPIRAN ....................................................................................................... 99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Pola Kelekatan pada Masa Dewasa............................................... 27

Tabel 3.1 Blue Print Skala Kesejahteraan Psikologis ................................... 67

Tabel 3.2. Blue Print Skala Pola Kelekatan .................................................... 68

Tabel 3.3 Skala Kesejahteraan Psikologis .................................................... 69

Tabel 3.4 Distribusi Skala Kesejahteraan Psikologis Setelah Uji Coba ........ 70

Tabel 3.5 Skala Pola Kelekatan ...................................................................... 71

Tabel 3.6 Distribusi Skala Pola Kelekatan Setelah Uji Coba ......................... 72

Tabel 4.1. Deskripsi Subjek berdasarkan Usia ............................................... 78

Tabel 4.2. Deskripsi Subjek berdasarkan Jumlah Anak .................................. 78

Tabel 4.3. Deskripsi Subjek berdasarkan Lama Bekerja dalam Tahun .......... 79

Tabel 4.4. Deskripsi Subjek berdasarkan Jumlah Jam Bekerja ...................... 80

Tabel 4.5 Deskripsi Data Penelitian ............................................................... 81

Tabel 4.6 Uji Normalitas ................................................................................ 83

Tabel 4.7 Uji Linearitas .................................................................................. 84

Tabel 4.8 Uji Hipotesis Pola Kelekatan secure, Pola Kelekatan preoccupied

dengan Kesejahteraan Psikologis ................................................... 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Hierarki Struktur Model Kerja .......................................................... 21

Gambar 2. Skema ............................................................................................... 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Skala Uji coba ............................................................................. 100

Lampiran 2. Reliabilitas .................................................................................. 134

Lampiran 3. Skala Penelitian .......................................................................... 150

Lampiran 5. Uji Normalitas ............................................................................ 175

Lampiran 6. Uji Linearitas .............................................................................. 176

Lampiran 7. Uji Hipotesis ............................................................................... 177

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kepala keluarga mempunyai tugas yang penting untuk memenuhi

kebutuhan keluarga yaitu bekerja. Pernikahan tradisional yang melibatkan

pembagian tegas antara peran suami dan istri, suami sebagai kepala keluarga

yang bertanggung jawab atas kesejahteraan ekonomi keluarga sedangkan istri

melayani suami dan anak serta menciptakan suasana rumah yang baik dan

menyenangkan (Berk, 2012). Memasuki abad ke-21, tidak hanya kepala

keluarga yang membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan keluarga,

namun saat ini wanita juga bekerja untuk membantu memenuhi kebutuhan

sehari-hari (Brunetta, 1989). Dalam pernikahan egaliter, pasangan memiliki

kesetaraan dalam kekuasaan dan otoritas. Suami dan istri berusaha

menyeimbangkan antara waktu dan tenaga mereka pada pekerjaan, anak-anak

dan hubungan mereka (Berk, 2012). Menurut Hoffman (1989), ibu-ibu

bekerja merupakan suatu bagian dari kehidupan masa kini. Hal tersebut

bukanlah suatu aspek kehidupan yang menyimpang melainkan suatu respon

terhadap perubahan-perubahan sosial-ekonomi (Santrock, 2002). Saat ini,

telah banyak wanita yang memasuki dunia kerja. Ada berbagai alasan yang

mendorong wanita untuk bekerja. Menurut penelitian yang dilakukan oleh

Papilia, Wendkos-Old dan Feldman (2009) ada beberapa alasan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

2

mendorong kaum wanita yang telah berkeluarga untuk bekerja, diantaranya

untuk menambah penghasilan keluarga, agar tidak tergantung pada suami,

mengisi waktu luang, menghindari kebosanan, mengembangkan diri,

memperoleh status dan memperoleh kepuasan.

Pekerjaan di berbagai sektor usaha, mulai dari perhotelan, perbankan

sampai sektor industri, seperti garment dan farmasi hingga profesi yang

tergolong keras, seperti pengemudi angkutan umum dan tenaga operator alat-

alat berat mulai dimasuki oleh kaum wanita. Tak sedikit juga wanita yang

menduduki posisi penting, seperti top manager bahkan hingga menempati

posisi direktur eksekutif (Anogara, 1992). Seiring dengan pesatnya

pembangunan di Indonesia, mulai tampak adanya pergeseran pada peran

kaum wanita. Mereka tidak lagi membatasi perannya sebagai ibu rumah

tangga semata, namun banyak yang berpartisipasi sebagai tenaga kerja aktif

di luar rumah. Menurut hasil penelitian Lembaga Demografi Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia terdapat kecenderungan peningkatan tenaga

kerja wanita, pada tahun 1971-1980 hanya mencapai 38,75% dari tenaga

kerja keseluruhan dan pada tahun 1980-1990 meningkat menjadi 51,65%

(Setiasih, 2005). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah tenaga kerja

wanita meningkat secara signifikan. Jumlah tenaga kerja wanita pada tahun

2009 meningkat mencapai 60,54%; pada tahun 2010 sebesar 60,92%; dan

meningkat mencapai 61,72% pada tahun 2011 (BPS, 2011). Berdasarkan data

tersebut, dapat diartikan bahwa disamping peran ibu sebagai pengelola rumah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

3

tangga, peran ibu sebagai pekerja sudah menjadi fenomena yang semakin

berkembang.

Wanita bekerja yang telah menikah mempunyai peran dalam keluarga

sebagai istri, ibu dan pengelola rumah tangga. Sebagai wanita yang telah

berkeluarga, mereka dituntut untuk dapat memainkan dua peran yang

berbeda, di rumah mereka dituntut selalu siap memberikan bantuan pada

keluarganya, sedangkan di tempat kerja mereka diharapkan untuk tahu

bagaimana menjadi diri sendiri (Rowartt & Rowartt, 1990). Ini merupakan

tugas utama dari seorang wanita bekerja yang berperan sebagai ibu.

Peran ibu sangat berpengaruh dalam sebuah keluarga terutama bagi

pendidikan dan perkembangan anak. Pada hakikatnya, seorang ibu

mempunyai tugas yang utama yaitu mengatur urusan rumah tangga,

mengurus segala keperluan anak dan suami, mendampingi suami dan

termasuk mengatur dan membimbing anak-anaknya. Menurut Barnard &

Solchany, ibu masih mempunyai beban tanggung jawab dalam perkembangan

anak-anak (Santrock, 2007). Ibu yang bekerja memiliki hubungan dengan

prestasi anak di sekolah. Anak yang memiliki ibu yang bekerja di luar rumah,

cenderung malas dalam belajar karena tidak mendapat pengawasan dari

orangtua. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Crouter di Amerika Serikat

menunjukan hasil bahwa anak laki-laki yang memiliki ibu bekerja

menunjukkan malas belajar dan tidak memperlihatkan prestasi yang menonjol

atau prestasi yang baik selama di sekolah (Anggi, 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

4

Ketika ibu memutuskan untuk bekerja di luar rumah, maka ia rela

kehilangan sebagian waktu bersama anaknya. Ibu yang bekerja tidak

memiliki banyak waktu dengan anak dibandingkan dengan ibu yang tidak

bekerja (Ninik, 2007). Para ibu yang bekerja dapat merasa kehilangan atau

melewatkan peristiwa penting ketika tidak bersama dengan anak selama ia

bekerja. Hal ini membuat para ibu akan memanfaatkan waktu dengan

kegiatan yang berkualitas untuk menggantikan waktu yang telah hilang

bersama anaknya. Ibu dapat memanfaatkan keadaan ini untuk mengajarkan

kepada anak dalam menghargai waktu sehingga anak akan belajar dalam

menggunakan waktunya sebaik mungkin (Itabiliana, 2012). Misalnya, ibu

dapat membuat jadwal aktivitas di rumah dan bukan mengambil dari waktu

yang tersisa. Hal ini dapat membuat anak memahami seberapa penting waktu

terutama ketika bersama ibu mereka.

Banyak persoalan yang dialami oleh ibu rumah tangga yang bekerja di

luar rumah, seperti mereka dituntut memiliki kemampuan dalam mengatur

waktu dengan suami dan anak hingga mengurus keperluan rumah tangga

dengan baik. Putrianti (2007) mengungkapkan hasil penelitiannya bahwa

wanita dengan peran ganda berkecenderungan tinggi mengalami situasi

dilema karena masing-masing peran menuntut waktu, tenaga, dan pikiran.

Ketika bekerja, wanita mempunyai beban dan hambatan yang lebih berat

daripada rekan prianya. Wanita harus lebih dahulu mengatasi urusan

keluarga, suami dan anak. Sedangkan pria lebih mengutamakan waktu

mereka untuk bekerja dibandingkan untuk keluarga, mereka merasa kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

5

terlibat dalam urusan keluarga karena adanya harapan tradisional yang

mengatakan bahwa pekerjaan merupakan hal yang utama untuk pria (Namora

dan Emy, 2007). Pada kenyataannya, banyak wanita yang tidak cukup

mampu mengatasi hambatan tersebut sehingga wanita dituntut memiliki

kemampuan untuk menyeimbangkan peran ganda tersebut (Anoraga, 1992).

Ketika ibu bekerja tidak mampu untuk menyeimbangkan kedua peran ganda

tersebut, maka akan mengganggu proses pencapaian kesejahteraan psikologis

(psychological well-being).

Seseorang yang mempersepsikan dirinya melalui evaluasi perasaan

menyenangkan atau tidak menyenangkan dan evaluasi kepuasaan dalam

hidupnya, maka hal ini disebut kesejahteraan subjektif (subjective well-

being). Berdasarkan aspek subjective well-being, ketika seorang ibu merasa

sejahtera atas peran keibuannya, maka ibu akan cenderung mengalami

perasaan positif sedangkan ketika seorang ibu merasa kurang atau tidak

sejahtera atas peran keibuannya, maka ibu akan cenderung mengalami

perasaan-perasaan negatif. Maka dari itu tinggi rendahnya tingkat subjective

well-being yang dimiliki seorang ibu akan mewakili tingkat pemenuhan

kesejahteraannya ketika menjalani peran keibuannya. Subjective well-being

sama halnya dengan psychological well-being. Namun, titik poinnya berbeda

karena subjective well-being diartikan sebagai tingkat kepuasan individu saja

sedangkan psychological well-being lebih dalam dari itu, mencakup individu

yang mampu menunjukkan potensi dirinya, membentuk hubungan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

6

hangat dengan orang lain, mampu mengontrol kehidupan dan lingkungannya

serta mampu tumbuh dan berkembang.

Levy-Shiff (dalam Papalia, 2009) mengungkapkan bahwa ibu bekerja

yang mampu mengatur diri sendiri dan mampu mengatasi berbagai macam

tuntutan hidup berhasil mencapai kesejahteraan psikologis (psychological

well-being). Menurut Ryff (1989) individu dapat mencapai psychological

well-being jika telah memenuhi beberapa kriteria yaitu seseorang memiliki

kemampuan menerima diri sendiri apa adanya (self-acceptance), mampu

mengembangkan potensi dirinya (personal growth), memiliki keyakinan

bahwa hidupnya bermakna dan memiliki tujuan hidup (purpose in life),

membentuk hubungan positif atau hangat dengan orang lain (positive

relationship with others), mengontrol atau mengatur kehidupannya dan

lingkungannya (environmental mastery), dan memiliki kemampuan untuk

menentukan tindakan sendiri (autonomy). Keenam kriteria ini berkorelasi

tinggi pada fungsi yang positif seperti kepuasaan hidup dan berkorelasi

rendah pada fungsi yang negatif seperti depresi (Ryff & Singer, 1996).

Berdasarkan hasil penelitian Helmi (1999) yang meneliti pola

kelekatan dan konsep diri, mengungkapkan bahwa individu yang memiliki

pola kelekatan yang aman atau secure maka individu tersebut mempunyai

hubungan yang hangat dengan orang lain dari figur lekat pada masa bayi dan

anak-anak. Hal ini berkaitan dengan kesejahteraan psikologis atau

psychological well-being bahwa individu yang mampu membentuk hubungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

7

yang hangat dengan orang lain maka individu tersebut akan mencapai

kesejahteraan psikologis.

Hasil penelitian (Shek, 1997; Ferriere & Sastre, 2000; Abma, Linssen,

& Van Wel, 2000 dalam Rastogi & Rathi, 2007) menunjukkan bahwa kualitas

hubungan dalam keluarga, terutama dengan orangtua merupakan faktor utama

psychological well-being. Pencapaian psychological well-being khususnya

pada orang dewasa lebih dianggap sebagai hasil kontribusi dari konteks

kehidupan sosial. Perjalanan kehidupan individu termasuk ibu memang tidak

bisa dipisahkan dari kehadiran orangtua. Armsden dan Greenberg (1987)

menemukan bahwa kualitas attachment dengan orangtua merupakan prediktor

yang penting dalam well-being individu.

Bowbly seorang ahli perkembangan anak (Damayanti, 2003),

menyatakan bahwa pondasi awal yang dapat membentuk kepribadian seorang

anak adalah hubungan kelekatan yang kuat antara seorang ibu dengan anak.

Teori kelekatan (attachment) pertama kali dikembangkan oleh Bowlby

(1982), seorang ahli psikoanalisa dari Inggris yang berusaha memahami

tekanan yang dialami oleh bayi yang dipisahkan dari orang tua mereka.

Menurut Bowlby, ketika seorang bayi yang jauh atau dipisahkan dari

orang tuanya maka bayi tersebut akan mengalami suatu reaksi, seperti

menangis. Bayi yang jauh dari orang tuanya akan mengalami rasa ketakutan

dan bayi akan menangis untuk mencegah orang tuanya pergi darinya. Bowlby

1982 (yang dikutip Budiarto, 2006) mengemukakan bahwa menangis yang

dilakukan oleh bayi merupakan perilaku kelekatan (attachment behavior)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

8

yang merupakan suatu respon yang menunjukkan perpisahan bayi dengan

figur kelekatan utama. Yang dimaksud figur kelekatan utama adalah

seseorang yang memberi dukungan, kasih sayang dan perlindungan.

Kelekatan-kelekatan yang diterima oleh seseorang (anak) dapat

memberikan dampak bagi kehidupan selanjutnya. Weiss (dikutip oleh

Feeney, 1999)menjelaskan bahwa kelekatan (attachment) antara bayi dengan

pengasuhnya akan memberikan dampakpada hubungan individu dengan

individu lainnya pada masa dewasa. Selain itu, berdasarkan teori Bowlby

(Bartholomew, 1990; Bartholomew & Horowitz, 1991) pengalaman kelekatan

dengan pengasuhnya untuk menggambarkan sikap terhadap diri sendiri dan

orang lain untuk membangun relasi dengan orang lain di luar anggota

keluarga di kehidupan masa depan.

Perkembangan seseorang tidak dapat dipisahkan dengan lingkungan

sosialnya. Kaum kontekstual tidak melihat individu bagian yang terpisah dari

lingkungan namun bagian yang tidak dapat terpisah dengan lingkungan.

Menurut teori bioekologi Brofenbrenner, perkembangan seseorang

dipengaruhi melalui interaksi dua arah antara individu dengan lingkungan

sehari-hari. Interaksi tersebut dimulai dari lingkup yang paling kecil sampai

dengan lingkup yang paling besar, seperti rumah, sekolah, tempat kerja dan

lingkungan tempat tinggal. Mikrosistem merupakan suatu lingkungan

dimanaindividu berinteraksi sehari-hari dan bertatap muka dengan orang lain.

Dalam hal ini, individu tersebut mempunyai peran dan hubungan terhadap

pola kegiatan dalam sebuah lingkungan, seperti rumah, tempat kerja dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

9

lingkungan tempat tinggal. Mikrosistem diperluas menjadi mesosistem.

Mesosistem merupakan keterkaitan interaksi dua atau lebih mikrosistem.

Mesosistem dapat mencakup antara rumah dengan tempat kerja atau rumah

dengan teman sebaya. Sebagai contoh, seorang ibu yang dapat menyelesaikan

pekerjaan rumah dengan baik namun kesulitan ketika menyelesaikan tugas di

tempat kerja (Papalia, Olds, Feldman, 2009).

Griffin dan Bartholomew (1994a, 1994b) memperluas kerja Bowbly

pada pola kelekatan pada masa bayi dengan menggambarkan pola kelekatan

pada masa dewasa. Kombinasi sikap terhadap diri dan orang lain

menghasilkan empat pola kelekatan pada masa dewasa. Pola kelekatan

pertama adalah secure dimana individu mencari kedekatan interpersonal dan

merasa nyaman dengan orang lain. Pola kelekatan yang kedua adalah fearful-

avoidant yang menunjukan bahwa individu meminimalkan kedekatan

interpersonal dan menghindari hubungan yang akrab dengan orang lain serta

cenderung memandang orang lain negatif. Pola kelekatan yang ketiga adalah

preoccupied yang memandang diri negatif, namun memandang orang lain

positif. Individu tersebut mencari kedekatan interpersonal namun individu ini

merasa tidak layak untuk orang lain. Pola kelekatan keempat adalah

dismissing memandang diri layak namun cenderung memandang orang lain

negatif.

Baron dan Byrne (2005) membangun konsep kelekatan pada orang

dewasa yaitu kelekatan pada pasangan sebagai figur lekat. Orang dewasa

yang memiliki pola kelekatan aman cenderung lebih puas dalam menjalin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

10

hubungan dibandingkan dengan orang dewasa dengan pola kelekatan tidak

aman. Dalam menjalin hubungan, orang dewasa dengan kelekatan yang aman

yakin bahwa pasangan mereka akan ada ketika dibutuhkan, terbuka dengan

pasangan, dan memiliki ketergantungan dengan orang lain serta meminta

orang lain untuk tergantung dengan dirinya. Orang dewasa dengan pola

kelekatan aman akan memandang hubungan cinta dengan pasangan

merupakan hal yang menyenangkan, saling percaya dan bersahabat. Selain

itu, orang dengan gaya ini akan memiliki pandangan yang positif terhadap

diri sendiri, pasangan dan hubungan yang mereka jalin.

Orang dewasa dengan pola kelekatan preoccupied cenderung untuk

tidak peduli dengan menjalin hubungan dekat dengan orang lain dan tidak

bergantung dengan orang lain serta orang lain tidak bergantung pada mereka.

Orang dewasa yang memiliki kelekatan cemas cenderung khawatir bahwa

orang lain atau pasangannya tidak mencintai mereka sepenuhnya, merasa

khawatir orang lain tidak menghargai dirinya, mudah marah, mudah frustasi

dan merasa tidak nyaman ketika hubungan interpersonalnya tidak terpenuhi.

Orang dewasa dengan pola ini cenderung mencari keintiman dan respon yang

lebih dari pasangannya dan kurang positif menilai diri sendiri.

Ketika individu merasa nyaman meskipun tidak memiliki hubungan

emosional dengan orang lain maka individu ini memiliki pola kelekatan

dismissing. Orang dewasa dengan pola kelekatan ini akan merasa nyaman

tidak bergantung dengan orang lain dan orang lain tidak bergantung padanya.

Maka dari itu, individu ini menyukai kebebasan dan akan menolak untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

11

menjalin hubungan dengan orang lain. Orang dewasa dengan pola kelekatan

ini cenderung menghindari kedekatan dengan orang lain, menekan dan

menyembunyikan perasaannya.

Orang dewasa yang memiliki pola kelekatan fearful-avoidant

mempunyai keinginan untuk menjalin hubungan dengan orang lain namun

mereka merasa tidak nyaman untuk dekat dengan orang lain. Mereka juga

mempunyai pandangan yang negatif terhadap diri sendiri dan pasangannya.

Mereka menganggap mendapat respon yang kurang dan kurang percaya pada

pasangan. Oleh kerena itu, orang dengan gaya ini akan menghindari

keintiman dan menutupi perasaan mereka.

Pentingnya pola kelekatan pada masa bayi terhadap perkembangan

hubungan interpersonal pada masa dewasa kelak dan kesejahteraan

psikologisnya (Woodward, Fergusson, & Belsky, 2000). Penelitian yang

dilakukan Pasili dan Canning dengan responden dari Inggris, California, dan

Australia menunjukkan hasil bahwa well-being merupakan hal utama dalam

kualitas dari hubungan sosial antar individu (Lauer & Lauer, 2000).

Kelekatan yang kokoh meningkatkan relasi teman sebaya yang kompeten dan

relasi erat yang positif di luar keluarga. Baron dan Byrne (2005)

mengungkapkan bahwa kedekatan individu yang secara kokoh dekat dengan

orangtua juga dekat secara kokoh dengan teman sebaya, sementara individu

yang tidak dekat dengan orangtua juga tidak dekat dengan teman sebaya.

Ketika masa remaja, teman sebaya memberikan pengaruh yang besar namun

orangtua tetap memainkan peranan yang penting dalam kehidupan remaja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

12

Hal ini karena antara hubungan dengan orangtua dan hubungan dengan teman

sebaya memberikan pemenuhan akan kebutuhan-kebutuhan yang berbeda

dalam perkembangan remaja. Dalam hal kemajuan sekolah dan rencana karir,

remaja belajar tentang hubungan social di luar keluarga. Mereka berbicara

tentang pengalaman dan minat yang bersifat pribadi. Mereka percaya bahwa

teman sebaya akan memahami perasaan mereka dengan lebih baik

dibandingkan orang dewasa (Santrock, 2007).

Kelekatan tidak sama dengan ketergantungan. Menurut Baron dan

Byrne (2005) ketergantungan merupakan suatu asosiasi interpersonal dimana

dua orang mempengaruhi kehidupan satu sama lain dan terlibat dalam

berbagai aktivitas bersama sedangkan kelekatan merupakan sensasi

ketenangan dan keamanan yang dirasakan dari partner untuk jangka waktu

panjang. Kebutuhan akan kenyamanan dan keamanan adalah hal yang lumrah

dan manusiawi. Begitu juga untuk ibu bekerja, ketika kelekatan dengan

pasangan atau suami terputus atau kurang dalam hal kualitas, maka individu

tersebut akan mencari figur yang attachmentnya lebih kuat pada dirinya

(Ardiani, 2003). Attachment menjadi penting diteliti untuk ibu bekerja untuk

melihat bagaimana pola kelekatan yang dimilikinya dan dampaknya terhadap

anak dan pasangan.

Berdasarkan uraian diatas dan dengan melihat kenyataan yang ada,

maka hal ini mendorong peneliti untuk mengetahui kesejahteraan psikologis

ibu yang bekerja dilihat dari pola kelekatan yang mereka miliki. Peneliti

memilih ibu bekerja karena mereka memiliki dua peran ganda yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

13

dijalankan bersama-sama. Dilihat dari sudut kepribadian, ibu rumah tangga

yang bekerja sebagian besar berada pada tahap perkembangan dewasa awal.

Tahap perkembangan psikososial Erikson masa dewasa awal dituntut untuk

saling berkomitmen. Tugas perkembangan pada masa dewasa awal adalah

membangun hubungan yang intim dengan orang lain (Papalia, Olds &

Feldman, 2009). Berkaitan dengan hubungan yang intim menuntut

keterampilan tertentu, seperti kepekaan, empati, kemampuan

mengomunikasikan emosi, menyelesaikan konflik, dan mempertahankan

komitmen. Penelitian menjadi penting dilakukan karena peneliti ingin melihat

pola kelekatan yang dimiliki ibu bekerja dan kelekatan ibu bekerja dengan

pasangan dan teman sebaya. Fenomena tersebut menimbulkan pertanyaan

dalam diri peneliti “Apakah ada hubungan antara kesejahteraan psikologis

seorang ibu bekerja dilihat dari pola kelekatan yang dimilikinya?” Penelitian

ini akan lebih melihat pada kesejahteraan psikologis wanita yang mempunyai

peran ganda yaitu dengan pola kelekatan yang diterima dari orangtuanya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka peneliti

merumuskan permasalahan penelitian ini, yaitu apakah ada hubungan antara

kesejahteraan psikologis ibu bekerja dengan pola kelekatan yang dimilikinya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

14

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan

antara kesejahteraan psikologis ibu bekerja dengan pola kelekatan yang

dimilikinya.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang akan dilaksanakan ini diharapkan dapat memberikan

manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoretis, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi

yang dapat digunakan sebagai bahan kajian dan memperkaya hasil

penelitian dalam bidang psikologi perkembangan, psikologi sosial dan

psikologi keluarga terutama berkaitan dengan pola kelekatan dan

kesejahteraan psikologis ibu bekerja.

2. Manfaat Praktis :

a. Pada ibu bekerja

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi ibu yang bekerja

dalam memberikan informasi mengenai tingkat atau dimensi

kesejahteraan psikologis didalam dirinya dan memperoleh gambaran

mengenai pola kelekatan yang mereka miliki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

15

b. Pada suami yang memiliki pasangan yang bekerja

Penelitian ini diharapkan dapat memahami mengenai pola kelekatan

yang dimiliki oleh pasangannya dan dapat memberikan informasi bagi

suami mengenai tingkat kesejahteraan psikologis pasangannya.

c. Pada pembaca

Penelitian diharapkan bermanfaat bagi pembaca dalam memberikan

informasi mengenai macam-macam pola kelekatan dan pengaruhnya

terhadap kesejahteraan psikologis individu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori kelekatan (attachment)

Manusia dilahirkan dalam keadaan yang sepenuhnya tidak berdaya

dan harus menggantungkan diri pada orang lain, terutama ibunya. Oleh

karena itu, ibu mempunyai peranan yang penting terhadap perkembangan

kepribadian anak (Sarwono, 2009). Interaksi antara ibu dan anak dapat

membentuk perkembangan kelekatan yang berperan besar dalam

perkembangan segala kemampuan anak, seperti perkembangan kognitif,

emosi, sosial, moral, dan sebagainya (Cook, 1972).

1. Pengertian Kelekatan

Kelekatan (attachment) adalah suatu ikatan emosional yang kuat

antara bayi dengan ibu (Santrock, 2002). Relasi dengan figur sosial yang

melibatkan fenomena tertentu akan mewakili karakteristik relasi sehingga

membentuk kelekatan. Dalam hal ini periode masa perkembangan saat

masa bayi, figur-figur sosial adalah bayi dengan pengasuh dan

fenomenanya ialah ikatan yang terjadi diantara mereka.

Papalia, Sally dan Ruth Dunskin (2010) mengemukakan kelekatan

merupakan ikatan emosional abadi dan resipokal antara bayi dan

pengasuh. Pengasuh yang memberikan respon terhadap bayi akan

menghasilkan kualitas hubungan yang baik, sedangkan pengasuh yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

17

suka menyendiri dan kurang konsisten terhadap bayi akan menghasilkan

kualitas hubungan yang kurang baik. Hal ini karena antara bayi dan

pengasuh sama-sama memberikan kontribusi terhadap kualitas hubungan

tersebut.

Menurut Robert A. Baron dan Donn Byrne (2005), kelekatan

adalah tingkat keamanan individu yang dialami dalam hubungan

interpersonal. Pada awal masa bayi, individu membangun pola-pola yang

berbeda, namun perbedaan kelekatan yang dimiliki oleh individu akan

tampak mempengaruhi perilaku interpersonal sepanjang hidup. Kelekatan

yang terbentuk pada masa kecil akan mempengaruhi perilaku individu di

masa depan. Saat awal masa bayi tingkat keamanan individu akan

terbentuk dari hubungan interpersonal yang terjadi antara bayi dengan

pengasuh.

Cinta kelekatan orang dewasa adalah suatu ikatan afeksional kuat

dengan orang tertentu yang mengalami kesedihan ketika tanpa sengaja

terpisah dari orang tersebut dan berusaha untuk dekat dengannya ketika kita

merasa terancam (Mercer dan Clayton, 2012). Individu dewasa akan

merasakan kesedihan jika terpisah dari orang tertentu atau orang terdekat

yang dalam hal ini adalah pasangannya.

Kelekatan dewasa (adult attachment) adalah hubungan emosi

antara dua orang yang ditandai oleh keinginan untuk bersama orang tersebut

dan menyayangi orang tersebut serta kondisi tersebut menggambarkan

keadaan diri individu (Hazan & Shaver, 1987). Individu dewasa memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

18

keinginan hidup bersama dengan figur lekatnya. Figur lekat adalah

pasangannya.

Bartholomew dan Horowitz (1991) menjelaskan bahwa kelekatan

pada masa dewasa adalah pandangan kelekatan (ikatan afeksi) diri individu

dewasa terhadap orang lain yang dihasilkan dari model mental diri sendiri

dan model mental orang lain, baik secara positif maupun negatif. Model

mental diri yang dimaksud adalah keyakinan bahwa diri dicintai (lovability)

dan layak mendapatkan perhatian (worthiness of care) dari orang lain

sedangkan model mental orang lain dipahami sebagai harapan bahwa orang

lain hadir secara emosional dan responsif.

Menurut teori-teori Bowlby (1969) dan Ainsworth (1978)

kelekatan menunjukkan bahwa cara individu membentuk ikatan dengan

pengasuh utama mempengaruhi skema individu tersebut untuk membentuk

dan mengembangkan hubungan di masa dewasa (Mercer dan Clayton,

2012). Kelekatan yang terbentuk dapat mempengaruhi kualitas hubungan

di masa dewasa.

Berdasarkan beberapa pengertian mengenai kelekatan diatas,

peneliti mengambil kesimpulan mengenai pengertian dari kelekatan yang

sesuai dengan tujuan penelitian. Sejak perkembangan masa bayi akan

terbentuk kelekatan. Kelekatan merupakan ikatan yang dibentuk antara

bayi dan pengasuhnya. Kelekatan yang terbentuk sejak kecil akan

mempengaruhi individu di masa depan. Ketika dewasa, figur kelekatan

akan berubah dari ibu atau pengasuh menjadi pasangannya. Individu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

19

dewasa akan mengalami kesedihan ketika terpisah dari figur lekatnya.

Dalam hal ini, figur kelekatannya adalah pasangannya. Jadi yang

dimaksud dengan kelekatan dalam penelitian ini adalah ikatan yang

terbentuk dari masa bayi yang menjadi dasar dalam memberikan pengaruh

pada kehidupan interpersonal individu di masa dewasa yang dimana

individu tersebut mempunyai pandangan mengenai model diri sendiri dan

model orang lain.

2. Proses terbentuknya Kelekatan

Psikoanalisa dari Inggris John Bowlby (1969, 1989) menekankan

pentingnya kelekatan pada tahun awal kehidupan bayi dengan respon dari

pengasuh bayi tersebut. Bowlby yakin bahwa bayi dan ibunya membentuk

suatu kelekatan secara naluriah. Ia juga mengemukakan bahwa secara

biologis bayi yang baru lahir diberi kemampuan untuk memperoleh

perilaku kelekatan dari ibu. Bayi menangis, menempel, merengek, dan

tersenyum. Kemudian bayi akan merangkak perlahan-lahan dan berjalan

mengikuti ibu. Hal tersebut dilakukan bayi untuk mempertahankan agar

ibu selalu dekat (Santrock, 2002). Penyatuan kembali bayi dengan ibu

akan membentuk kelekatan yang kuat.

Erikson (1968) yakin bahwa tahun pertama kehidupan merupakan

kerangka waktu kunci bagi perkembangan kelekatan. Tahap pertama dari

delapan tahap perkembangan psikososial Erikson adalah kepercayaan

(trust) dan ketidakpercayaan (mistrust). Tahap ini berlangsung hingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

20

berusia 18 bulan. Pada bulan-bulan awal, bayi akan mengembangkan

perasaan percaya terhadap individu-individu dan objek-objek dalam dunia

mereka. Rasa percaya pada masa bayi akan membentuk harapan seumur

hidup bahwa dunia merupakan tempat yang baik dan menyenangkan untuk

dihuni (Santrock, 2002). Kelekatan yang aman akan merefleksikan rasa

kepercayaan dan kelekatan yang tidak aman akan merefleksikan rasa

ketidakpercayaan. Bayi yang mempunyai kelekatan aman telah belajar

untuk percaya tidak hanya dengan para pengasuhnya tetapi juga kepada

kemampuannya untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan (Papalia,

2010). Jika rasa ketidakpercayaan (mistrust) lebih mendominasi maka

anak akan memandang dunia sebagai tempat yang tidak bisa diprediksi dan

akan memiliki masalah dalam pembentukan hubungan (Papalia dan

Feldman, 2014).

Cindy Hazan (dalam Myers, 2012)menjelaskan bahwa pengalaman

kelekatan di awal kehidupan membentuk dasar model kerja internal atau

karakteristik cara berpikir mengenai suatu hubungan. Oleh karena itu, ibu

yang memberikan respon akan memberikan rasa dasar kepercayaan bahwa

dunia dapat dipercaya maka bayi akan mempunyai kelekatan dengan rasa

aman.

Penelitian tentang adult attachment menunjukkan bahwa individu

dengan secure attachment dibentuk dengan hubungan yang hangat dengan

orang tua dan avoidant attachment terbentuk oleh orang tua memiliki

hubungan yang dingin dan menolak kebutuhan anak (Collins & Read,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

21

1990). Collins dan Read (1994) menunjukkan bahwa model kerja harus

berkaitan dengan empat komponen, yaitu:

a. Kelekatan berkaitan dengan kenangan dan pengalaman individu

(terutama pada figur utama).

b. Kelekatan berkaitan dengan keyakinan, sikap dan harapan pada diri

sendiri dan orang lain.

c. Tujuan dan kebutuhan hidup berkaitan dengan kelekatan.

d. Strategi dan rencana merupakan pencapaian tujuan yang berkaitan

dengan kelekatan.

Gambar 1. Hierarki Struktur Model Kerja

General Model of Self and Others in Relation

to Attachment

General Model of Self and Others in

Model of Peer Relationships

Mother Father

Romantic Relationship

Friendship

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

22

Gambar diatas menunjukkan bahwa model umum mengenai diri

sendiri dan orang lain yang berkaitan dengan kelekatan. Pada masa anak-

anak, model atau pola kelekatan terjadi antara hubungan orangtua dan

anak dimana ayah dan ibu merupakan figur kelekatan utama. Semakin

bertambahnya usia individu kehadiran teman sebaya merupakan hal yang

penting selain kehadiran orangtua dalam kehidupan individu. Model

kelekatan pada masa remaja terjadi pada teman sebaya yang membentuk

suatu hubungan yang dinamakan persahabatan. Individu dewasa akan

menjalin hubungan dengan teman sebaya dan akan membentuk suatu

ikatan yang kuat. Ikatan tersebut akan semakin kuat dan akan berkembang

menjadi hubungan romantik dengan lawan jenis.

Berdasarkan data diatas, peneliti menyimpulkan bahwa kelekatan

terbentuk pada awal tahun kelahiran bayi. Bayi akan protes dan marah

ketika ibu mereka berada jauh. Ini merupakan bentuk kekhawatiran

perpisahan dan tekanan emosional yang terlihat pada bayi ketika mereka

berpisah dengan ibu yang dianggap sebagai figur kelekatan (attachment).

Respon baik yang diberikan ibu dapat membentuk kelekatan yang aman

bagi sang bayi.

3. Perkembangan Kelekatan pada Masa Dewasa

Pola kelekatan yang dimiliki pada masa anak-anak akan

mempengaruhi hubungan dimasa dewasa (Mercer dan Clayton, 2012).

Menurut Bowlby,sebelum individu memperoleh keterampilan bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

23

individu mampu membentuk skema dasar mengenai diri sendiri dan orang

lain yang membimbing perilaku interpersonal sepanjang hidup individu

tersebut. Pada awal masa bayi akan mempengaruhi interaksi individu

dengan anggota keluarga, teman sebaya, sahabat, pasangan romantis,

pasangan hidup dan orang asing (Hazan dan Shaver, dalam Myers 2012).

Banyak studi yang menggunakan kuesioner dan wawancara

menemukan keterkaitan pola kelekatan di masa bayi akan mempengaruhi

kualitas hubungan di masa dewasa (Mercer dan Clayton, 2012). Bayi

dengan pengasuh yang memberikan respon akan kebutuhan bayi akan

memiliki pola kelekatan aman (secure attachment) sehingga bayi

cenderung akan memiliki tingkat kepercayaan tinggi, tidak memiliki

kekhawatiran akan ditinggalkan oleh orang lain dan memiliki harga diri

yang tinggi.Pada masa dewasa, individu yang memiliki pola kelekatan ini

cenderung mudah untuk dekat dengan orang lain, mempunyai kemampuan

untuk mempercayai orang lain serta memiliki kemampuan untuk

mengembangkan hubungan yang matang. Dengan hal-hal tersebut individu

mampu memiliki hubungan yang bertahan lama dengan pasangannya.

Selain itu, mereka cenderung tidak merasa khawatir bila harus bergantung

dengan orang lain sehingga menghasilkan kepuasaan dan penyesuaian diri

lebih besar.

Bayi yang mempunyai pengasuh tidak konsisten dan senang

menguasai akan memiliki pola kelekatan cemas/ambivalen (anxious-

ambivalent attachment) akibatnya bayi memiliki tingkat kecemasan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

24

lebih tinggi daripada rata-rata individu yang lain. Individu dengan pola

kelekatan anxious-ambivalent attachment juga dinamakan dengan pola

kelekatan preoccupied. Pada masa dewasa, individu ini cenderung

memiliki keinginan untuk dekat dengan orang lain namun memiliki

kekhawatiran jika orang lain tidak membalas upaya-upaya intimasi atau

tidak memiliki kedekatan seperti yang mereka inginkan. Maka dari itu,

individu ini cenderung mudah menjalin hubungan dengan orang lain

namun mereka cenderung kesulitan mempertahankan hubungan dekat

sehingga mereka cenderung memiliki hubungan jangka pendek dan

memiliki hubungan yang kurang memuaskan. Selain itu, individu ini

memiliki kekhawatiran apabila orang lain tidak menghargai dirinya seperti

ia menghargai orang lain.

Pengasuh yang menyendiri, menjauh dan menolak upaya-upaya

untuk intimasi maka bayi akan menekan kebutuhan untuk kelekatan atau

ikatan. Hal ini akan berdampak pada masa dewasa. Maka dari itu, individu

ini akan memiliki karakteristik menghindar sehingga memiliki pandangan

negatif mengenai orang lain. Individu ini terlihat dalam pola kelekatan

dismissing dan fearful.

Individu dengan pola kelekatan dismissing akan merasa nyaman

meskipun tidak memiliki hubungan emosional dengan orang lain, merasa

nyaman tidak bergantung dengan orang lain dan orang lain tidak

bergantung pada mereka. Selain itu, individu ini memiliki kesulitan untuk

mempercayai orang lain, menolak untuk menjalin hubungan dengan orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

25

lain sehingga kemungkinan kecil untuk menjalin suatu hubungan,

memiliki komitmen yang rendah dan kesulitan untuk mengembangkan

hubungan dekat dengan orang lain. Individu ini juga cenderung menekan

dan menyembunyikan perasaan mereka.

Individu dengan pola kelekatan fearful memiliki keinginan untuk

menjalin hubungan dengan orang lain tetapi merasa tidak nyaman untuk

dekat dengan orang lain. Individu ini mempunyai pandangan negatif

mengenai diri sendiri dan orang lain sehingga merasa mendapat respon

yang kurang dari pasangan dan cenderung memiliki rasa ketidakpercayaan

dengan pasangan. Oleh karena itu, individu dengan pola kelekatan ini akan

menghindari keintiman dan menutupi perasaan terhadap orang lain.

Individu yang memiliki pola kelekatan dismissing dan fearful

memiliki karakteristik menghindar dari orang lain. Individu tersebut akan

menggambarkan hubungan dengan pasangan bahwa pasangannya penuh

kecemburuan dan cenderung kurang rasa ketidakpercayaan dengan

pasangannya sehingga hubungan mereka kurang bertahan lama. Selain itu,

individu ini memandang diri sendiri sebagai orang yang tidak disukai oleh

orang lain dan mandiri.

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa kelekatan yang

dibentuk pada saat bayi akan mempengaruhi individu tersebut dalam

hubungan interpersonalnya. Setiap individu memiliki pola kelekatan yang

berbeda-beda. Setiap pola kelekatan yang dimiliki seseorang akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

26

membentuk perilaku yang mempengaruhi dalam hubungan

interpersonalnya dan kontrol emosi dimasa dewasa.

4. Jenis-jenis Kelekatan pada Masa Dewasa

Berdasarkan konseptualisasinya mengenai interaksi ibu dan anak

serta skema yang dipelajari, Bowlby (1982) mengemukakan bahwa bayi

membentuk satu dari tiga pola kelekatan yaitu pola kelekatan aman (secure

attachment), kelekatan tidak aman-menghindar (insecure-avoidant), dan

pola kelekatan tidak aman-ragu-ragu (insecure-ambivalent). Ainsworth

(1978) mengobservasi pola-pola yang sama dari masa bayi pada interaksi

antara ibu dan anak.

Interaksi antara model diri sendiri dan model orang lain akan

menghasilkan pola kelekatan. Bartholomew & Horowitz (1991)

mengungkapkan bahwa pada masa dewasa individu memiliki empat pola

kelekatan (attachment), yaitu secure, preoccupied, dismissing dan fearful.

Pola kelekatan secure (aman) mengarah pada secure attachment (kelekatan

aman) sedangkan pola kelekatan preoccupied, dismissing dan fearful

mengarah pada pola insecure attachment (kelekatan tidak aman).

Bartholomew dan Horowitz (1991) mengajukan empat pola

kelekatan. Gambar 2 mengilustrasikan empat pola kelekatan pada masa

dewasa sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

27

MODEL OF

OTHER

(Avoidance)

Positive (Low)

Negative(High)

MODEL OF SELF (Dependence)

Positive

(Low)

Negative

(High)

Area I

Secure

Comfortable with

intimacy and

autonomy

Area II

Preoccupied

Preoccupied with

relationship

Overly dependent

Area III

Dismissive

Dismissing of

attachment

Counter-

dependent

Area IV

Fearful

Fearful of

attachment

Socially avoidant

Tabel 2.1. Pola kelekatan pada masa dewasa

Bartholomew dan Horowitz (1991) menegaskan bahwa pola

kelekatan pada masa dewasa dipengaruhi oleh gambaran individu

mengenai diri sendiri dan orang lain. Penjelasan ciri khas setiap area dari

empat pola kelekatan tersebut adalah sebagai berikut:

Area I: Individu dengan pola kelekatan secure memiliki pandangan

positif terhadap diri sendiri, orang lain dan hubungan yang mereka jalani.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

28

Individu ini tidak mudah bergantung dengan orang lain (low dependence)

dan tidak ingin menghindar (low avoidance) dari orang lain serta memiliki

keseimbangan antara keintiman dan kemandirian. Maka dari itu, individu

dengan pola kelekatan secure cenderung memiliki hubungan yang akrab

dengan orang lain. Mereka memiliki sikap memandang diri layak sehingga

merasa nyaman untuk terlibat dalam hubungan akrab dengan orang lain,

memiliki kemampuan untuk mandiri dan mampu untuk membangun rasa

kepercayaan terhadap orang lain. Mereka juga terbuka dengan orang lain

dan merasa nyaman pada saat dibutuhkan oleh orang lain. Individu ini

cenderung memiliki strategi penyelesaian masalah yang efektif dan dapat

menyelesaikan konflik secara konstruktif atau membangun. Hal ini

dikarenakan individu tidak hanya memiliki pandangan terhadap diri sendiri

tetapi juga memiliki pandangan terhadap orang lain secara positif.

Area II: Individu dengan pola kelekatan preoccupied memiliki

pandangan negatif terhadap diri sendiri namun memiliki pandangan positif

terhadap orang lain. Oleh karena itu, individu tersebut cenderung memiliki

harapan positif terhadap orang lain tetapi merasa diri mereka tidak

berharga sehingga mereka cenderung mudah bergantung (high

dependence) dengan orang lain dan cenderung tidak ingin menghindar

(low avoidance). Individu ini memiliki kekhawatiran bahwa orang lain

mempunyai penilaian yang berbeda dengan penilaian mereka terhadap

orang lain. Oleh karena itu, mereka memiliki penerimaan diri sendiri yang

bersumber pada penilaian positif dari orang lain sehingga mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

29

cenderung memiliki kepercayaan diri yang rendah. Hal ini berpengaruh

terhadap penyelesaian masalah. Dalam penyelesaian masalah, mereka

cenderung bergantung kepada orang lain. Hal ini disebabkan karena

mereka memiliki pandangan positif terhadap orang lain namun memiliki

pandangan yang negatif terhadap diri sendiri. Dengan pandangan positif

terhadap orang lain, mereka cenderung mudah bergaul dengan orang lain

dan selalu ingin diperhatikan oleh orang lain. Dalam hubungan romantik

dengan pasangan, mereka cenderung mencari keintiman dan menginginkan

respon yang lebih dari pasangannya.

Area III: Individu dengan pola kelekatan dismissing memiliki

pandangan positif terhadap diri sendiri tetapi memiliki pandangan negatif

terhadap orang lain. Individu ini cenderung tidak mudah bergantung (low

dependence) pada orang lain dan cenderung ingin menghindar (high

avoidance) dari orang lain. Pola ini mengindikasikan sikap saling

menghindar yang ditandai dengan ketidakpercayaan terhadap satu sama

lain sehingga mereka cenderung merasa tidak nyaman dalam menjalin

suatu hubungan dengan orang lain dan memilih untuk tidak bergantung

dengan orang lain. Mereka memiliki sikap memandang diri layak dengan

menolak nilai-nilai dalam hubungan akrab dengan orang lain dan tidak

memiliki kekhawatiran mengenai kemandirian. Mereka bergantung pada

diri sendiri sehingga memiliki kemandirian secara emosional. Ketika

mereka terpisah dengan orang lain atau pasangan, mereka tidak mudah

cemas atau cemburu. Dalam penyelesaian masalah pun, mereka tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

30

berusaha mencari pertolongan atau dukungan dari orang lain. Hal ini

dikarenakan mereka memiliki pandangan positif terhadap diri sendiri

namun memiliki pandangan negatif terhadap orang lain.

Area IV: Individu dengan pola kelekatan fearful memiliki

pandangan negatif terhadap diri sendiri dan orang lain. Individu ini

cenderung mudah bergantung (high dependence) dengan orang lain dan

cenderung ingin menghindar (high avoidance) dari orang lain. Maka dari

itu, individu ini cenderung menghindari keintiman dan menutupi perasaan

mereka. Secara umum, individu ini memiliki pandangan negatif terhadap

diri sendiri sehingga mereka cenderung memiliki kepercayaan diri yang

rendah. Akan tetapi, mereka memiliki keinginan untuk menjalin hubungan

akrab dengan orang lain. Disisi lain, mereka merasa tidak nyaman dengan

orang lain karena memiliki kekhawatiran terhadap penolakan-penolakan

dari orang lain sehingga mereka menghindari keintiman dengan orang lain.

Hal ini dikarenakan mereka memiliki pandangan negatif mengenai orang

lain sehingga mereka mengalami kesulitan dalam membangun rasa

kepercayaan terhadap orang lain. Mereka juga cenderung memiliki

ketidakmampuan dalam menyelesaikan masalah secara emosional namun

mereka tidak berusaha untuk mencari dukungan dari orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

31

B. Kesejahteraan Psikologis (psychological well-being)

1. Pengertian Kesejahteraan Psikologis

Menurut Diener dan Jahoda (dalam Ryff, 1989) penelitian mengenai

kesejahteraan psikologis (psychological well-being) mulai berkembang

pesat sejak para ahli menyadari bahwa ilmu psikologi lebih banyak menaruh

perhatian pada rasa ketidakbahagiaan dan gangguan-gangguan psikis yang

dialami oleh manusia dibandingkan dengan menaruh perhatian pada faktor-

faktor yang dapat mendukung dan mendorong individu dapat berfungsi

secara positif (positive function).

Penelitian tentang kesejahteraan psikologis (psychological well-being)

didasari oleh dua pandangan utama. Pandangan pertama adalah hedonicyang

memandang bahwa mencapai kebahagiaan merupakan tujuan hidup yang

utama. Hedonic dapat dipahami sebagai well-being yang tersusun atas

kebahagiaan subjektif dan berfokus pada pengalaman subjektif dari individu

yang menyakini bahwa segala sesuatu berupa kebahagiaan. Maka dari itu,

hedonic dapat disebut juga dengan subjective well-being. Pandangan

hedonic membentuk well-being dengan konsep kepuasaan hidup dan

kebahagiaan (Bradburn, 1969).

Pandangan yang kedua menekankan pada kepuasaan hidup merupakan

kunci utama dari well-being. Pandangan dari Ryff (1989) ini disebut dengan

eudaimonic atau psychological well-being (Ryan & Deci, 2001). Waterman

(1993) mengemukakan bahwa konsepwell-being dalam pandangan

eudaimonic menekankan pada bagaimana cara individu untuk hidup dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

32

dirinya yang sejati (true self). Diri yang sejati ini terjadi ketika individu

melakukan aktivitas yang paling sesuai dengan nilai-nilai yang dianut dan

dilakukan secara menyeluruh serta benar-benar terlibat didalamnya (fully

engaged) (Ryan & Deci, 2001). Pandangan eudaimonic lebih berfokus pada

realisasi diri, ekspresi pribadi dan sejauh mana seorang individu memiliki

kemampuan untuk mengaktualisasikan potensi dirinya (Waterman, dalam

Ryan & Deci, 2001).

Menurut Ryff (1989) psychological well-being merupakan istilah yang

digunakan untuk menggambarkan kesehatan psikologis individu

berdasarkan pemenuhan kriteria fungsi psikologis positif (positive

psychological functioning). Ryff (1989) mengemukakan bahwa

psychological well-being sebagai pencapaian penuh diri dari potensi

psikologis seseorang individu. Individu membutuhkan dimensi-dimensi

untuk dapat mencapai penuh seluruh fungsi dalam dirinya atau menjadi

sehat secara psikologis (Ryff, 1989). Dimensi-dimensi tersebut antara lain:

kemampuan menerima diri sendiri apa adanya (self-acceptance),

kemampuan mengembangkan potensi dirinya (personal growth), hidup yang

memiliki tujuan (purpose in life), hubungan positif atau hangat dengan

orang lain (positive relationship with others), kemampuan mengatur

lingkungan sosial (environmental mastery), dan kemampuan untuk

menentukan tindakan sendiri (autonomy). Ryff dan Singer (1996)

menjelaskan bahwa tingkat kesejahteraan psikologis yang tinggi ditandai

dengan individu yang memiliki hubungan baik dengan lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

33

sekitarnya, memiliki kepercayaan diri yang baik, mampu membangun

hubungan personal yang baik dengan orang lain dan memiliki tujuan pribadi

serta tujuan dalam pekerjaannya.

Warr (dalam Suryawidjaja, 1998) mengemukakan bahwa

psychological well-being merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan

apa yang dirasakan individu mengenai aktivitas-aktivitasnya dalam

kehidupan sehari-hari. Menurut Bartram dan Boniwell (2007)

mengemukakan bahwa psychological well-being berhubungan dengan

kepuasaan pribadi, harapan, rasa syukur, stabilitas suasana hati, pemaknaan

diri sendiri, harga diri, kegembiraan, kepuasaan dan optimisme. Individu

tersebut juga mengetahui kelebihan dan mengembangkan bakat dan minat

yang dimilikinya. Psychological well-being memimpin individu untuk

menjadi kreatif dan memahami apa yang sedang dilakukannya.

Pada awalnya Psychological well-being Ryff merupakan integrasi

beberapa teori psikologi klinis dan psikologi perkembangan yang mengarah

pada definisi fungsi psikologis positif (positive psychological function).

Teori-teori tersebut diantaranya adalah aktualisasi diri (self actualization)

menurut Maslow (1968) dan fully functioning person menurut Carl Roger

(1961), Erikson (1959) tentang individu yang mencapai integritas.

Kesejahteraan psikologis dan psikologi humanistik memiliki kesamaan.

Psikologi humanistik mengacu pada konsep kebutuhan hierarki dan

meletakkan aktualisasi diri merupakan tingkatan yang paling tinggi. Orang-

orang yang berhasil mengaktualisasikan dirinya akan lebih menyukai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

34

kemandirian dan memiliki kemampuan untuk menerima diri sendiri dan

orang lain (Boeree, 2010). Kesejahteraan psikologis juga berkaitan dengan

teori Rogers yang memiliki konsep orang yang berfungsi sepenuhnya.

Rogers memandang bahwa kesehatan mental merupakan proses

perkembangan hidup yang alamiah. Rogers juga mempunyai teori

kecenderungan aktualisasi yang diartikan sebagai motivasi yang ada dalam

diri individu yang bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi-potensi

yang ada (Boeree, 2010).

Menurut Ryff (1989) konsep-konsep mengenai positive psychological

function dapat diintegrasikan menjadi sebuah model psychological well-

being sebagai pencapaian penuh individu melalui enam dimensi yang

multidimensional. Masing-masing dari dimensi tersebut menjelaskan

tantangan berbeda-beda yang akan dihadapi oleh individu dalam usahanya

berfungsi secara penuh dan positif.

Berdasarkan beberapa pengertian psychological well-being yang

dikemukakan oleh beberapa tokoh diatas, peneliti menyimpulkan

psychological well-being dalam penelitian ini mengacu pada penelitian

kesejahteraan psikologis yang dilakukan Ryff (1989) bahwa kesejahteraan

psikologis tidak hanya sebatas pencapaian kesenangan namun sebagai

perjuangan menuju kesempurnaan yang dapat menggambarkan perwujudan

dari potensi sesungguhnya yang dimiliki seseorang individu. Individu

memiliki kemampuan dalam menghadapi berbagai hal yang dapat

menimbulkan permasalahan dalam kehidupannya, mampu melalui periode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

35

sulit dalam kehidupan dengan mengandalkan kemampuan yang ada dalam

dirinya dan menjalankan fungsi psikologis positif yang ada dalam dirinya

sendiri sehingga individu tersebut dapat merasakan adanya kesejahteraan

batin dalam hidupnya.

2. Dimesi Kesejahteraan Psikologis

Ryff (1989) menjelaskan kesejahteraan psikologis dengan enam

dimesi yang dimiliki individu. Keenam dimensi tersebut adalah:

a. Penerimaan diri (self-acceptance)

Penerimaan diri merupakan sikap yang dapat menerima diri sendiri

apa adanya. Penerimaan diri dapat dicapai saat individu mengetahui diri

sendiri dengan berusaha memahami tingkah laku diri sendiri, melakukan

evaluasi diri, menyadari kesalahan dan keterbatasan diri serta menyadari

akan kelebihan dan kelemahan diri sendiri. Individu dapat menerima diri

sendiri dengan baik apabila individu tersebut memiliki kesadaran dan

penerimaan yang positif terhadap diri sendiri dengan mengakui kelebihan

dan kelemahan diri sendiri serta merasa positif pada masa lalu yang

individu miliki.

Sebaliknya, individu yang merasa kurang puas terhadap dirinya

sendiri, merasa kecewa dengan apa yang telah terjadi pada kehidupannya

dimasa lalu, memiliki masalah dengan kelebihan maupun kelemahan

dirinya dan berharap untuk menjadi orang yang berbeda dengan dirinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

36

sendiri dapat dikatakan memiliki nilai yang rendah dalam penerimaan

diri.

Individu dikatakan memiliki taraf kesejahteraan psikologis dalam

aspek penerimaan diri apabila individu tersebut:

1. Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri.

2. Mengakui dan menerima diri sendiri apa adanya (baik positif

maupun negatif).

3. Merasa positif terhadap kehidupan masa lalu dan masa sekarang.

b. Otonomi diri (autonomy)

Otonomi diri dicirikan dengan individu yang menentukan pilihan

sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Dengan kata lain, individu ini

memiliki kemampuan untuk mengevaluasi diri tanpa memperhitungkan

persetujuan orang lain melainkan mengevaluasi dengan standar personal

yang dimiliki. Kemampuan ini ditandai dengan sikap mandiri, dapat

membuat keputusan sendiri dan dapat menghadapi tekanan sosial serta

mengatur atau mengendalikan diri secara internal.

Sebaliknya, individu yang kurang memiliki otonomi diri akan

memperhatikan dan mempertimbangkan harapan dan evaluasi dari orang

lain, berpegangan pada penilaian orang lain untuk membuat keputusan

penting, serta bersikap konformis terhadap tekanan sosial.

Jadi, taraf kesejahteraan psikologis (psychological well-being)

seorang individu dalam aspek otonomi terlihat dari sejauh mana individu

tersebut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

37

1. Mampu mengevaluasi standar personal bagi perilakunya.

2. Mampu mengendalikan diri dan bersikap mandiri.

3. Mampu bertahan terhadap tekanan sosial untuk berpikir dan

bertindak dengan cara tertentu.

c. Hubungan positif dengan orang lain (positive relationship with others)

Aspek ini menekankan pentingnya hubungan interpersonal yang

hangat dan positif dengan orang lain serta adanya rasa kepercayaan

antara individu pada orang lain. Individu yang memiliki hubungan yang

positif dengan orang lain mempunyai rasa empati dan afeksi yang kuat

pada orang lain, dan mampu memiliki rasa cinta dan persahabatan yang

mendalam, membina hubungan yang intim dengan orang lain serta

kemampuan untuk mengarahkan atau membimbing orang lain dan juga

berkonsentrasi pada kesejahteraan orang lain.

Sebaliknya, individu yang kurang baik dalam aspek hubungan

positif dengan orang lain ditandai dengan tingkah laku yang tertutup

dalam berhubungan dengan orang lain, sulit untuk bersikap hangat, sulit

peduli dan terbuka dengan orang lain, terisolasi dan merasa frustasi

dalam membina hubungan interpersonal dengan orang lain serta tidak

memiliki keinginan untuk berkompromi dalam mempertahankan

hubungan dengan orang lain.

Jadi, dapat disimpulkan taraf kesejahteraan psikologis individu

dalam aspek hubungan positif dengan orang lain dapat dilihat dari sejauh

mana ia:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

38

1. Memiliki hubungan hangat, rasa cinta dan persahabatan yang

mendalam.

2. Memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain.

3. Mampu membina hubungan yang intim pada orang lain.

d. Penguasaan lingkungan (environmental mastery)

Penguasaan lingkungan merupakan aspek yang menekankan pada

kemampuan individu untuk memilih atau menciptakan lingkungan yang

sesuai dengan kondisi psikis dan kepribadiannya. Individu dikatakan

mampu menguasai lingkungannya apabila individu tersebutmemiliki

kemampuan untuk mengatur dan mengontrol lingkungan yang beragam,

berpartisipasi dalam lingkungan diluar dirinya, serta menguasai dan

melakukan perubahan secara kreatif melalui aktifitas fisik maupun

mental. Dengan kata lain, aspek ini melihat kemampuan individu dalam

menghadapi berbagai kejadian di luar dirinya dan mengatur sesuai

dengan keadaan dirinya sendiri.

Individu yang kurang baik dalam aspek penguasaan lingkungan

akan mengalami kesulitan dalam mengatur situasi sehari-hari, merasa

tidak mampu untuk mengubah atau meningkatkan keadaan di lingkungan

sekitarnya, kurang peka terhadap kesempatan yang ada di lingkungannya

dan kurang memiliki kontrol terhadap lingkungan.

Taraf kesejahteraan psikologis (psychological well-being) inidvidu

dalam aspek penguasaan lingkungan dapat terlihat dari sejauh mana

individu tersebut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

39

1. Mampu mengelola dan mengontrol lingkungan.

2. Mampu memilih atau menciptakan lingkungan yang sesuai

dengan kondisi dirinya dan kepribadiannya.

3. Memiliki kompetensi dalam mengelola lingkungan.

4. Mampu melakukan perubahan secara kreatif.

e. Tujuan hidup (purpose in life)

Aspek ini menekankan pada keyakinan perasaan terhadap tujuan

dan makna hidup. Kemampuan ini ditunjukkan dengan sikap individu

yang memiliki pemahaman menyeluruh mengenai tujuan hidup,

mempunyai keyakinan terhadap tujuan hidup, serta memiliki tujuan dan

objektif untuk kehidupan. Selain itu, individu memiliki perubahan tujuan

dalam hidup seperti menjadi individu yang lebih produktif dan kreatif

dalam mencapai integrasi emosional pada tahapan perkembangan

selanjutnya. Oleh karena itu, kemampuan tersebut dapat membantu

individu dalam menemukan tujuan dan makna hidup melalui pengalaman

individu sendiri.

Individu dapat dikatakan kurang memiliki tujuan hidup apabila ia

kehilangan makna hidup, kurang memiliki tujuan hidup, merasa

kehilangan arah dalam hidup, kehilangan keyakinan yang memberikan

tujuan hidup dan tidak melihat kejadian masa lalu sebagai makna dalam

hidupnya.

Jadi, taraf kesejahteraan psikologis individu dalam aspek tujuan

hidup terlihat dari sejauh mana ia:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

40

1. Memiliki pemahaman yang jelas mengenai tujuan hidup.

2. Memiliki tujuan dan makna hidup terhadap peristiwa masa lalu

dan masa sekarang.

3. Memiliki perubahan tujuan hidup.

f. Pengembangan diri (personal growth)

Pengembangan diri (personal growth) merupakan pemahaman

keberlanjutan pertumbuhan dan perkembangan individu. Individu yang

memiliki pengembangan diri digambarkan sebagai individu yang

memiliki keterbukaan terhadap pengalaman baru, melihat kemajuan diri

dan memiliki keinginan untuk memperbaiki diri serta memiliki

kemampuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki dengan

bertumbuh dan berkembang. Dalam hal ini dapat dikatakan selalu

berkembang melainkan bukan hal yang menetap setelah berhasil

menyelesaikan sebuah permasalahan.

Individu yang memiliki aspek pertumbuhan pribadi yang kurang

baik akan merasa dirinya tidak mengalami perkembangan atau stagnan,

tidak melihat peningkatan dan pengembangan diri, merasa bosan dan

kehilangan minat terhadap kehidupannya, serta merasa tidak mampu

dalam mengembangkan sikap dan tingkah laku yang lebih baik.

Oleh karena itu, taraf kesejahteraan psikologis (psychological well-

being) individu dapat terlihat dari sejauh mana seseorang:

1. Terbuka terhadap pengalaman baru.

2. Merealisasikan potensi yang dimiliki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

41

3. Menyadari potensi, kemajuan diri dan memperbaiki diri.

4. Memiliki perasaan akan perkembangan yang berkelanjutan.

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa

menurut perspektif kesejahteraan psikologis (psychological well-being),

kesejahteraan psikologis merupakan proses dimensi yang multidimensional

dalam memenuhi potensi individu. Proses tersebut dilakukan untuk menuju

proses realisasi diri, yang memperlihatkan keberfungsian penuh individu,

kebermaknaan hidup dan aktualisasi diri. Proses dimensi yang

multidimensional meliputi penerimaan diri yang positif, melatih

kemandirian, memiliki hubungan yang positif dengan orang lain, menguasai

lingkungan, pencapaian tujuan dalam hidup serta memiliki kemampuan

untuk mengembangkan potensi diri (Ryff dan Keyes, 1995).

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kesejahteraan Psikologis

(psychological well-being)

Menurut Ryff (1989) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi

kesejahteraan psikologis (psychological well-being) individu. Faktor-faktor

tersebut, antara lain:

a. Usia

Ryff dan Keyes (1995) mengungkapkan bahwa perbedaan usia

mempengaruhi perbedaan dalam aspek-aspek kesejahteraan psikologis

(psychological well-being). Berdasarkan penelitian Ryff dan Keyes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

42

(1995) mengungkapkan bahwa bertambahnya usia seseorang akan

meningkatkan aspek otonomi diri dan penguasaan lingkungan, terutama

pada masa dewasa madya. Oleh karena itu, dengan bertambahnya usia

seseorang maka ia akan semakin mengetahui kondisi yang terbaik bagi

dirinya. Hal ini ditunjukkan dengan sikap yang dapat memilih dan

mengatur lingkungan sekitarnya sesuai dengan kondisi psikis dan

kepribadiannya.

Seseorang yang berada pada masa dewasa awal memiliki aspek

otonomi dan penguasaan lingkungan yang rendah, akan tetapi mengalami

peningkatan dalam aspek pengembangan diri. Namun sebaliknya,

seseorang yang berada pada tahap perkembangan masa dewasa akhir

akan mengalami penurunan dalam aspek tujuan hidup dan

pengembangan diri. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

tidak ada perbedaan yang signifikan dalam aspek penerimaan diri dan

hubungan positif dengan orang lain.

b. Status Sosial Ekonomi

Perbedaan kelas sosial dapat mempengaruhi kesejahteraan

psikologis individu. Menurut Ryff dkk., (dalam Ryan & Decci, 2001)

mengungkapkan bahwa status sosial ekonomi berhubungan dengan aspek

penerimaan diri, tujuan hidup, penguasaan lingkungan dan

pengembangan diri. Individu yang menempati kelas sosial yang tinggi

memiliki perasaan yang lebih positif terhadap diri sendiri dan masa lalu

individu tersebut serta memiliki rasa keterarahan dalam hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

43

dibandingkan dengan mereka yang berada di kelas sosial yang lebih

rendah.

c. Jenis Kelamin

Jenis kelamin juga mempengaruhi kesejahteraan psikologis

individu. Ryff dan Keyes (1995) mengungkapkan bahwa wanita

memiliki skor yang lebih tinggi pada aspek hubungan yang positif

dengan orang lain dan aspek pengembangan diri dibandingkan dengan

pria. Pada aspek otonomi terlihat perbedaan yang signifikan antara pria

dan wanita. Pria mempunyai otonomi yang lebih tinggi dibandingkan

dengan wanita pada usia 35 tahun sampai 54 tahun, namun pada usia 55

tahun sampai dengan 74 tahun wanita memiliki psychological well-being

yang lebih tinggi. Sementara aspek psychological well-being yang lain

yaitu penerimaan diri dan penguasaan lingkungan tidak menunjukkan

perbedaan yang signifikan (Ryff & Singer, 1996).

d. Budaya

Budaya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

kesejahteraan psikologis (psychological well-being). Christopher (1999)

mengungkapkan bahwa kesejahteraan psikologis yang dimiliki oleh suatu

kelompok masyarakat dipengaruhi oleh sistem nilai kolektivisme dan

individualisme. Masyarakat dalam budaya yang menganut sistem nilai

kolektivisme memiliki skor yang tinggi dalam aspek hubungan yang

positif dengan orang lain. Hal ini dikarenakan orientasi budaya yang

lebih bersifat kolektif dan saling ketergantungan. Sedangkan masyarakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

44

yang menganut sistem nilai individualisme memiliki skor yang tinggi

pada aspek pengembangan diri, otonomi diri, penerimaan diri dan aspek

tujuan hidup.

Faktor lain yang mempengaruhi kesejahteraan psikologis yaitu adanya

sikap konsistensi dalam diri individu. Konsistensi merupakan pendekatan

kognitif dalam pengambilan suatu keputusan dalam hal komitmen. Individu

yang dapat menunjukkan bahwa diri mereka cukup konsisten terhadap

situasi dan kondisi lingkungan dengan perbedaan peraturan memiliki

kesejahteraan psikologis yang lebih tinggi dibandingkan dengan individu

yang cenderung kurang konsisten atau memiliki konsep diri yang belum

jelas (Cross, 2003).

Penelitian yang dilakukan oleh Schmutte dan Ryff (1997)

mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan

psikologis (psychological well-being), yaitu:

a. Kepribadian

Apabila individu memiliki kepribadian yang mengarah pada sifat-

sifat positif maka individu tersebut akan lebih bahagia dan sejahtera

karena mampu melewati tantangan dalam kehidupannya. Sebaliknya,

apabila individu memiliki kepribadian yang mengarah pada sifat-sifat

negatif, seperti mudah marah, mudah stres, mudah terpengaruh dan

cenderung labil maka akan menyebabkan keadaanpsychological well-

being yang rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

45

b. Pekerjaan

Pekerjaan yang bersifat rentan terhadap korupsi, iklim organisasi

yang tidak mendukung dan pekerjaan yang tidak disenangi akan

menyebabkan terbentuknya psychological well-being yang rendah.

Sebaliknya, apabila iklim organisasi mendukung, menyukai pekerjaan

yang dilakukan maka akan terbentuk psychological well-being yang

tinggi.

c. Kesehatan dan fungsi fisik

Individu yang memiliki kesehatan dan fungsi fisik yang baik akan

memiliki psychological well-being yang tinggi, namun sebaliknya

individu yang mengalami gangguan kesehatan dan fungsi fisik yang tidak

optimal dapat menyebabkan psychological well-being yang rendah pada

individu tersebut.

Selain itu, dukungan sosial juga mempengaruhi kesejahteraan

psikologis psychological well-being seseorang individu. Menurut Lemme

(1995) bahwa secara umum dukungan sosial dipercaya memiliki efek positif

baik pada kesejahteraan fisik maupun kesejahteraan psikologis. Robinson

(1991, dalam Rubbyk, 2005) menemukan bahwa orang-orang yang

mendapatkan dukungan sosial memiliki tingkat psychological well-being

yang lebih tinggi. Dukungan sosial dapat diartikan sebagai rasa nyaman,

perhatian, penghargaan atau pertolongan yang dipresepsikan oleh seorang

individu yang diterima dari orang lain atau kelompok (Cobb, 1976; Gentry

& Kobasa, 1984; Wallston, Alagna, DeVellis & DeVellis, 1983; Wills,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

46

1974, dalam Sarafino, 1990). Dukungan ini dapat berasal dari berbagai

sumber, diantara lain pasangan, keluarga, teman sebaya, rekan kerja, dokter

maupun organisasi sosial.

Dari uraian diatas, dapat dilihat bahwa kesejahteraan psikologis

(psychological well-being) individu dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor

antara lain usia, status sosial ekonomi, jenis kelamin, latar belakang budaya,

sikap konsiten pada diri individu, kepribadian, pekerjaan, kesehatan dan

fungsi fisik individu serta dukungan sosial.

C. Ibu bekerja

1. Pengertian Ibu Bekerja

Wanita karir adalah seorang wanita yang melaksanakan suatu tugas

pada waktu dan tempat tertentu menjadi pekerja atau karyawan (Nancy Van

Vuren dalam Aliyah, 1997). Seseorang wanita yang melakukan suatu

pekerjaan pada waktu dan berada ditempat tertentu maka disebut sebagai

karyawan.

Menurut Encyclopedia of Children’s Health, ibu bekerja adalah

seorang ibu yang bekerja di luar rumah untuk mendapatkan penghasilan

disamping membesarkan dan mengurus anak di rumah. Pengertian bekerja

mempunyai anggapan yang berbeda antara Indonesia dengan negara-negara

di Barat yang tergolong sebagai negara maju. Konsep bekerja menurut

masyarakat di negara-negara Barat (negara maju) adalah seseorang bekerja

jika memenuhi kriteria tertentu, misalnya adanya penghasilan tetap dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

47

jumlah jam kerja yang pasti. Sedangkan kebanyakan perempuan yang

bekerja di Indonesia belum mempunyai penghasilan yang tetap dan jumlah

jam kerja yang tidak terbatas (Mastauli, 2007).

Menurut Dwijanti (1999), seorang wanita dikatakan bekerja apabila ia

mendapat gaji dari seseorang untuk melaksanakan tugas tertentu sehingga

waktunya terbatas untuk bertemu anak-anaknya. Ibu bekerja cenderung

kesulitan untuk bertemu dengan anak-anaknya karena tidak banyak waktu di

rumah.

Kartono (1985) mengungkapkan bahwa ibu rumah tangga yang

bekerja adalah wanita yang tidak hanya mengurus rumah tangga namun juga

memiliki tanggung jawab diluar rumah, baik kantor, yayasan maupun usaha

wiraswasta. Ibu rumah tangga yang bekerja mempunyai tanggung jawab

didalam rumah (mengurus rumah tangga) dan diluar rumah (tugas atau

pekerjaan kantor). Ibu rumah tangga yang bekerja adalah wanita yang

melakukan suatu kegiatan untuk mencari nafkah (mata pencaharian),

memperoleh perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan dan jabatan

(Nanda, 2010). Ibu rumah tangga yang bekerja merupakan kegiatan untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari dan memperoleh perkembangan dari

pekerjaan dan jabatan.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud ibu rumah tangga yang bekerja adalah seorang ibu yang mengurus

keperluan atau kebutuhan rumah tangga dan memiliki tanggung jawab

pekerjaan atau aktivitas yang dilakukan secara teratur diluar rumah, baik di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

48

kantor, lembaga, yayasan, usaha wiraswasta atau sudah terikat dengan pihak

lain baik dalam hal penghasilan atau gaji maupun lama waktu bekerja.

2. Alasan Ibu Bekerja

Williams (1976) mengelompokkan berbagai alasan ibu bekerja ke

dalam dua segi, diantaranya:

a. Segi sosial

Dilihat dari segi sosial, terdapat beberapa alasan ibu bekerja

diantaranya karena adanya suatu keinginan untuk mengembangkan diri,

mencapai identitas, bersosialisasi dan keinginan untuk mempertahankan

standar hidup. Selain itu, juga karena ada keinginan untuk

mengembangkan wawasan dan untuk menerima informasi-informasi baru

yang sedang berkembang maupun yang akan datang.

b. Segi ekonomi

Alasan ibu bekerja karena kebutuhan sehari-hari yang banyak dan

tekanan ekonomi. Ibu bekerja karena keadaan atau situasi yang menuntut

untuk membantu keuangan keluarga.

Rini (dalam jurnal psikologi, 2003) juga mengemukakan mengenai

beberapa alasan seorang ibu bekerja, yaitu:

a. Finansial

Sebagian ibu bekerja bukan karena keinginan mereka melainkan

untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. kebutuhan sehari-hari yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

49

mendesak dan besar membuat suami dan istri harus bekerja untuk

mencukupi kebutuhan sehari-hari. Misalnya, penghasilan suami kurang

untuk mencukupi kebutuhan sehari-sehari sehingga ibu harus bekerja

karena tidak mempunyai pilihan lain.

b. Sosial-relasional

Beberapa ibu yang memilih tetap bekerja karena mempunyai

kebutuhan sosial-relasional yang tinggi dan tempat kerja mereka sangat

mencukupi kebutuhan mereka tersebut. Ibu-ibu ini menyimpan

kebutuhan akan penerimaan sosial dan akan adanya identitas sosial yang

dapat diperoleh melalui komunitas kerja. Maka dari itu, menjalin relasi

dengan rekan-rekan kerja merupakan hal yang menyenangkan

dibandingkan tinggal di rumah.

c. Aktualisasi diri

Alasan ibu bekerja juga untuk memenuhi kebutuhan akan

aktualisasi diri. Kebutuhan akan aktualisasi diri melalui profesi atau karir

merupakan salah satu pilihan yang banyak diambil oleh para wanita di

jaman sekarang. Hal ini dikarenakan semakin terbukanya kesempatan

yang sama pada wanita untuk meraih jenjang yang tinggi. Seorang

wanita yang bekerja untuk mempertahankan karirnya dengan

mengembangkan keahlian yang dimilikinya. Hal ini merupakan wujud

dari aktualisasi diri ibu. Misalnya, bila ibu seorang sarjana akan lebih

memilih untuk mempunyai pekerjaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

50

Abraham Maslow (Feist dan Feist, 2008) mengembangkan teori

hierarki kebutuhan. Ia mengungkapkan bahwa manusia mempunyai

kebutuhan akan aktualisasi diri dan menemukan makna hidupnya melalui

aktivitas yang dijalaninya. Bekerja merupakan sarana yang dipergunakan

oleh manusia dalam menemukan makna hidupnya. Bagian dari proses

pemenuhan dan pencapaian diri dengan cara berkarya, berkreasi,

mencipta, mengekspresikan diri, membagikan ilmu dan pengalaman,

menemukan sesuatu, menghasilkan sesuatu, mengembangkan diri dan

orang lain serta mendapatkan penghargaan, penerimaan, prestasi.

Berdasarkan data yang diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ibu

yang bekerja mempunyai peran ganda. Ibu yang bekerja dituntut

bijaksana dalam membagi waktunya untuk pekerjaan di kantor dan

mengurus rumah tangga. Alasan ibu bekerja untuk menambah

penghasilan atau gaji suami atau memenuhi keperluan kebutuhan rumah

tangga, sosial-relasional dan aktualisasi diri. Meskipun demikian, ibu

yang bekerja tetap bertanggung jawab atas pekerjaan rumah tangga.

D. Dinamika Hubungan Kesejahteraan Psikologis (psychological well-being)

dan Pola Kelekatan (Attachment) pada Ibu Bekerja

Bekerja merupakan bagian fundamental kehidupan bagi hampir semua

orang dewasa termasuk wanita. Hal ini dikarenakan dengan bekerja ia

mempunyai penghasilan yang dapat memberikan kepuasan. Wanita dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

51

berbagi peran pada saat yang bersamaan: istri, ibu dan karyawan. Perpaduan

antarperan tersebut sebagai bentuk peran ganda. Hal ini dikarenakan kedua

peran tersebut saling mempengaruhi dalam keluarga dan pekerjaan (Frone,

2003). Banyak persoalan yang dialami oleh ibu rumah tangga yang bekerja di

luar rumah, seperti mengatur waktu dengan suami dan anak hingga mengurus

keperluan atau kebutuhan rumah tangga dengan baik. Beberapa ibu rumah

tangga yang bekerja dapat menikmati peran gandanya, namun terdapat pula ibu

rumah tangga yang bekerja merasa kesulitan sehingga menimbulkan persoalan-

persoalan yang berkembang dalam kehidupan sehari-hari (Ananda, 2013).

Berdasarkan data yang diperoleh Imelda (2013) yang meneliti

subjective well-being ibu dari status bekerja, mengungkapkan bahwa terdapat

beberapa ibu bekerja yang merasa puas dalam menjalankan dua peran ganda,

namun ada juga ibu yang merasa tidak puas dalam menjalankan dua peran

tersebut. Dalam penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa status

pekerjaan individu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

kesejahteraan psikologis individu.

Peran ganda ibu rumah tangga yang bekerja mempunyai dampak

terhadap kesejahteraan psikologisnya, seperti stres dan kelelahan bahkan

perasaan atau emosi lainnya, seperti kemarahan, kebingungan, kesedihan dan

keharuan. Ibu bekerja cenderung memiliki kesejahteraan psikologis yang

rendah. Hal ini dikarenakan mereka merasa tertekan dengan tuntutan-tuntutan

kehidupan sehari-hari dan mereka sulit berbicara terbuka dengan pasangannya

(Lakoy, 2009). Selain itu, kurangnya dukungan suami dapat membuat peran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

52

ibu rumah tangga tidak berhasil. Hal ini dikarenakan banyak hal yang harus

dikerjakan ibu sementara ia merasa lelah. Dalam hal ini, dukungan keluarga

dan suami sangat diperlukan untuk membantu ibu dalam menjalani peran

gandanya (Ratnawati, 2008).

Ketika dewasa, figur lekat seseorang bukan lagi orang tua melainkan

pasangan, biasanya suami. Pola kelekatan (attachment) pada bayi ditentukan

olehhubungan interpersonalpertama dengan orang tua (Baron dan Byrne,

2004). Pernyataan tersebut diperkuat bahwa hubungan diantara anggota

keluarga mempunyai peran yang penting dalam menentukan pola sikap dan

perilaku individu kelak dalam membina atau menjalin hubungan dengan orang

lain. Hal ini dikarenakan keluarga merupakan lingkungan awal untuk seorang

anak melakukan interaksi (Hurlock, 1997). Pada awal kehidupan, pengalaman

kelekatan membentuk dasar model kerja internal atau karakteristik cara

berpikir mengenai suatu hubungan dan menjaga relasi sosial kehidupan

individu di masa depan (Cindy dalam Myers, 2012).

Bartholomew dan Horowitz (1991) menunjukkan bahwa pola kelekatan

pada masa dewasa berhubungan dengan konsep diri yaitu penerimaan diri,

memecahkan masalah dan harga diri, kemampuan menjalin hubungan dengan

orang lain dan masalah interpersonal (tertutup, kompetitif dan ekspresif).

Diehl, Elnick, Bourbeau dan Labouvie-Vief (1998) menambahkan bahwa pola

kelekatan pada masa dewasa mengindikasikan kepercayaan diri, kesejahteraan

psikologis (psychological well-being) dan kemampuan untuk menjalin

hubungan dengan orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

53

Griffin & Bartholomew (1994) menjelaskan bahwa model mental diri

merupakan representasi harapan mengenai kelayakan diri dalam perspektif

kelekatan pada masa dewasa. Secure attachment memiliki model diri positif

yang mengindikasikan kemampuan untuk menerima diri sendiri. Kemampuan

ini diperoleh dari sikap kelayakan diri yang bersumber pada penghargaan diri

yang positif (penilaian internal dan tidak bergantung pada penilaian eksternal;

Bartholomew, 1990). Individu dengan secure attachment memiliki kemampuan

untuk menyeimbangkan antara kemandirian dan keintiman (Merz &

Consedine, 2009 dalam Merz dan Consedine, 2012).Selain itu, individu ini

menunjukkan kenyamanan dalam hubungan dekat dengan orang lain yang

dihasilkan dari keyakinan diri pada situasi sosial yang tinggi (Collin & Read,

1990).

Preoccupied attachment memiliki pandangan model diri negatif.

Bartholomew (1990) menjelaskan bahwa model diri negatif berhubungan

dengan kecemasan akan penerimaan diri dan cenderung ketakutan mempunyai

pandangan atau pendapat dari orang lain. Penerimaan diri didapatkan dengan

berusaha diterima secara positif oleh orang lain. Selain itu, hasil dari

kecemasan tersebut adalah individu cenderung mudah bergantung (high

dependency) pada orang lain. Hal ini menyebabkan kemandirian berhubungan

negatif dengan preoccupied attachment. Feeney dan Noller (1990) menemukan

bahwa individu dengan preoccupied attachment akan cenderung lebih

mementingkan orang lain. Hal ini dikarenakan individu ini memiliki

pandangan model orang lain positif (Bartholomew & Horowitz, 1991). Namun,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

54

individu yang memiliki preoccupied attachment cenderung memiliki keinginan

untuk memiliki hubungan yang intim dengan orang lain tetapi mereka merasa

tidak puas dengan relasi tersebut. Hal ini ditandai dengan kemampuan

bersosialisasi yang tinggi dan hangat dalam menjalin relasi dengan orang lain.

Erozkan (2009) mengungkapkan bahwa individu dengan model diri negatif

cenderung menurunkan kemampuan berkomunikasi dalam mempertahankan

dan memelihara hubungan interpersonal.

Dismissing attachment memiliki pandangan model diri positif yang

dihasilkan dari pengalaman negatif dengan orang lain, yaitu pengalaman

hubungan yang relatif dingin dan tidak responsif dengan orang lain

(Bartholomew, 1990 dalam Park, Crocker dan Mickelson, 2004). Individu yang

memiliki dismissing attachment tidak mudah bergantung (low dependency)

secara emosional pada orang lain dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi.

Brennan dan Morns (1997) mengungkapkan bahwa individu dengan dismissing

attachment memiliki kepercayaan diri yang tinggi merupakan hasil dari

kompetensi diri. Griffin dan Bartholomew (1994) mengungkapkan bahwa

individu dismissing attachment menghindari kedekatan dengan orang lain. Hal

ini dikarenakan individu tersebut cenderung ingin menghindari pengalaman

kekecewaan dalam berelasi. Erozkan (2009) juga mengungkapkan bahwa

individu dengan dismissing attachment memiliki kesulitan tinggi dalam

penyesuaian diri dan kemampuan berkomunikasi.

Fearful attachment juga memiliki pandangan model diri negatif.

Brennan dan Morris (1997) mengungkapkan bahwa secara umum model diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

55

negatif akan memiliki gambaran diri yang negatif (negative self-image),

perasaan tidak dicintai dan tidak berharga, serta kepercayaan diri yang rendah.

Park, Crocker dan Mickelson (2004) mengemukakan bahwa individu fearful

attachment memiliki kepercayaan diri yang rendah. Hal ini ditandai dengan

ketidakyakinan (insecure) dan kecemasan (anxious) akan kelayakan diri.

Mereka juga cenderung memiliki keyakinan bahwa mereka tidak layak

(unworthy) dan tidak pantas untuk mendapatkan cinta dari orang lain sehingga

penerimaan diri sangat bergantung pada penilaian positif dari orang lain. Oleh

karena itu, individu fearful attachment cenderung memiliki kemandirian yang

rendah (Milyavskaya, McClure, Ma, Koestner & Lydon, 2012).

Fearful attachment digambarkan sebagai individu yang kurang

merasa dicintai dan menghindari orang lain sebagai antisipasi dari penolakkan

dari orang lain (Bartholomew & Horowitz, 1991). Hal ini dikarenakan individu

ini memiliki pandangan model diri negatif sehingga merasa tidak pantas untuk

dicintai dan didukung oleh orang lain. Erozkan (2009) mengungkapkan bahwa

fearful attachment merupakan pola attachment yang berhubungan dengan

relasi yang tidak sehat. Model relasi yang ditunjukkan oleh individu tersebut

adalah keintiman dan kedekatan yang rendah. Hal ini ditandai dengan sikap

sensitif akan penolakkan dari orang lain.

Ryff (1989) membuat enam dimensi dari kesejahteraan psikologis yaitu

meliputi penerimaan diri, otonomi diri, hubungan positif dengan orang lain,

penguasaan lingkungan, tujuan hidup dan pengembangan diri. Kesejahteraan

psikologis individu dapat berbeda antara individu yang satu dengan individu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

56

yang lainnya. Hal ini disebabkan oleh sikap individu tersebut dalam

mengembangkan diri untuk mencapai makna kehidupan dan refleksi diri

sehingga menjadi individu yang berfungsi secara penuh.

Ditinjau dari keempat pola kelekatan, individu dengan secure

attachment cenderung memiliki kesejahteraan psikologis yang tinggi. Hal ini

ditandai dengan sikap individu yang positif terhadap diri sendiri, dapat

menerima kelebihan dan kekurangan yang ada dalam dirinya dan memiliki

kepuasaan hubungan yang akrab dengan orang lain. Individu dengan

preoccupied attachment, dismissing attachment dan fearful attachment

cenderung memiliki kesejahteraan psikologis yang rendah. Hal ini dikarenakan

individu dengan preoccupied attachment cenderung bergantung dengan orang

lain dan memiliki kepercayaan diri yang rendah sehingga individu ini tidak

sesuai dengan dimensi otonomi dan penerimaan diri dari kesejahteraan

psikologis (psychological well-being). Sedangkanindividu dengan dismissing

attachment cenderung memiliki tingkat kepercayaan yang rendah dengan orang

lain dan tertutup dengan orang lain sehingga individu dengan pola kelekatan ini

bertolak belakang dengan dimensi hubungan yang positif dengan orang lain

dari kesejahteraan psikologis. Individu dengan fearful attachment cenderung

memiliki kepercayaan diri rendah, bergantung dengan orang lain dan memiliki

kelayakan diri yang rendah sehingga individu ini bertolak belakang dengan

dimensi penerimaan diri dan otonomi dari kesejahteraan psikologis (Ryff,

1989).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

57

Penelitian-penelitian diatas menunjukan bahwa pola kelekatan

(attachment) memiliki hubungan yang signifikan dengan Ryff psychological

well-being. Dalam hal pola kelekatan (attachment), secure attachment

memiliki hubungan yang positif dengan dimensi-dimensi dari Ryff

psychological well-being. Sedangkan preoccupied attachment, dismissing

attachment dan fearful attachment memiliki hubungan yang negatif dengan

Ryff psychological well-being.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

58

E. Skema Penelitian

Negatif

Negatif

Pola Kelekatan Masa Dewasa

Psychological Well-Being Ryff

Dismissive Attachment

(Model diri positif, orang lain negatif)

• Penghargaan diri positif

• Mandiri • Tidak nyaman dalam

menjalin hubungan dengan orang lain

• Tingkat kepercayaan pada orang lain rendah

• Tertutup dengan orang lain

• Tidak cemas ketika terpisah dengan pasangan

Secure Attachment

(Model diri dan orang lain positif)

• Penghargaan diri positif

• Kemampuan untuk mandiri

• Memiliki kepercayaan, keterbukaan dan rasa nyaman untuk terlibat hubungan akrab dengan orang lain

Positif

Preoccupied Attachment

(Model diri negatif, model orang lain positif)

• Penghargaan diri negatif

• Kepercayaan diri rendah

• Mudah berinteraksi dengan orang lain

• Cenderung mencari keintiman dengan pasangan

• Menginginkan respon yang lebih dari pasangannya

• Bergantung dengan

Fearful Attachment

(Model diri negatif, model orang lain

negatif)

• Penghargaan diri negatif

• Kepercayaan diri rendah

• Tingkat kepercayaan pada orang lain rendah

• Bergantung dengan orang lain

• Cenderung menghindari keintiman

Negatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

59

F. Hipotesis

Berdasarkan uraian penjelasan diatas dapat disimpulkan hipotesis

penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Ada hubungan positif antara pola kelekatan secure dengan kesejahteraan

psikologis ibu bekerja. Jika ibu bekerja memiliki pola kelekatan secure,

maka ibu bekerja akan mengembangkan kesejahteraan psikologis yang

positif.

2. Ada hubungan negatif antara pola kelekatan preoccupied dengan

kesejahteraan psikologis ibu bekerja. Jika ibu bekerja memiliki pola

kelekatan preoccupied, maka ibu bekerja akan mengembangkan

kesejahteraan psikologis yang negatif.

3. Ada hubungan negatif antara pola kelekatan dismissing dengan

kesejahteraan psikologis ibu bekerja. Jika ibu bekerja memiliki pola

kelekatan dismissing, maka ibu bekerja akan mengembangkan

kesejahteraan psikologis yang negatif.

4. Ada hubungan negatif antara pola kelekatan fearful dengan kesejahteraan

psikologis ibu bekerja. Jika ibu bekerja memiliki pola kelekatan fearful,

maka ibu bekerja akan mengembangkan kesejahteraan psikologis yang

negatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

60

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif korelasional.

Penelitian korelasional bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel satu

dengan variabel lainnya (Azwar, 2012). Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan penelitian kuantitatif korelasional yang bertujuan untuk melihat

hubungan antara kesejahteraan psikologis (psychological well-being) dengan

pola kelekatan (attachment) pada masa dewasa (secure, preoccupied,

dismissing, fearful).

B. Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu atribut dari objek yang mempunyai variasi tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti sehingga memperoleh informasi tentang hal

tersebut kemudian dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013).

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu:

Variabel tergantung adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013). Variabel tergantung

dalam penelitian ini adalah kesejahteraan psikologis (psychological well-

being).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

61

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel tergantung (Sugiyono, 2013). Variabel

bebas dalam penelitian ini adalah pola kelekatan (attachment).

C. Definisi Operasional

Definisi operasional dari variabel-variabel penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Kesejahteraan Psikologis

Kesejahteraan psikologis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

suatu keadaan individu yang memiliki kemampuan dalam menghadapi

berbagai hal yang dapat menimbulkan permasalahan dalam kehidupannya

dengan mengandalkan potensi yang ada dalam dirinya dan berfungsi secara

penuh dan positif. Menurut Ryff (1989), kesejahteraan psikologis memiliki

enam dimensi yang dimiliki individu, yaitu: kemampuan menerima diri

sendiri apa adanya (self-acceptance), kemampuan untuk menentukan

tindakan sendiri (autonomy), memiliki kualitas hubungan yang positif

dengan orang lain (positive relationship with others), kemampuan untuk

mengatur kehidupannya dan lingkungan secara efektif (environmental

mastery), hidup yang memiliki tujuan (purpose in life) dan kemampuan

mengembangkan potensi diri (personal growth).

Kesejahteraan psikologis (psychological well-being) akan diukur

dengan skala kesejahteraan psikologis yang disusun berdasarkan enam

dimensi kesejahteraan psikologis dari Ryff (1989) dan diwakili oleh skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

62

kesejahteraan psikologis. Semakin tinggi skor total yang diperoleh subjek

berarti semakin tinggi kesejahteraan psikologis yang dimiliki subjek.

Sebaliknya, semakin rendah skor total yang diperoleh subjek berarti

semakin rendah pula kesejahteraan psikologis yang dimiliki subjek.

2. Pola Kelekatan

Pola kelekatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ikatan

emosional yang terbentuk dari masa bayi yang menjadi dasar dalam

memberikan pengaruh pada kehidupan interpersonal individu di masa

dewasa. Pola kelekatan ini akan berpengaruh pada kompetensi sosial, fungsi

interpersonal, perkembangan kognitif dan kesejahteraan psikologis di masa

dewasa. Menurut Bartholomew & Horowitz (1991), pola kelekatan

(attachment) terbagi menjadi empat, yaitu secure attachment, preoccupied

attachment, dismissing attachment dan fearful attachment. Pola kelekatan

akan diukur dengan skala psikologis yang disusun berdasarkan empat pola

atau jenis yang dijelaskan oleh Bartholomew & Horowitz (1991).

Pola kelekatan (attachment) akan diukur dengan skala pola kelekatan

yang disusun berdasarkan karakteristik-karakteristik dari masing-masing

pola kelekatan dari Bartholomew & Horowitz (1991) dan diwakili oleh skor

pola kelekatan. Skor tertinggi pada salah satu pola kelekatan menunjukkan

kecenderungan pola kelekatan yang dimiliki masing-masing individu

tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

63

D. Metode Sampling

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari subjek atau objek

yang mempunyai kualitas dan karakteriastik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013).

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang bekerja di

Yogyakarta dan Jawa Tengah. Wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah cukup

luas dengan ibu rumah tangga yang bekerja, maka penelitian ini perlu

menggunakan metode sampling. Menurut Sugiyono (2013), sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non

probability sampling dengan melakukan purposive sampling. Purposive

sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan-pertimbangan

tertentu (Sugiyono, 2013).

E. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah ibu bekerja. Kriteria subjek dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Wanita berusia 20 – 40 tahun, merupakan masa dewasa awal dimana wanita

memiliki tugas perkembangan yang berkaitan dengan masalah keluarga dan

pekerjaan (Papalia, 2009).

2. Bekerja di luar rumah.

3. Sudah menikah dan memiliki anak karena cenderung akan memiliki konflik

antarperan sebagai istri, ibu dan karyawan (Frone, 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

64

F. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

adalah skala. Skala adalah sebuah instrumen pengumpul data seperti daftar

cocok dengan alternatif jawaban yang disediakan (Arikunto, 2005). Penelitian

ini menggunakan dua macam skala, yaitu:

1. Skala Kesejahteraan Psikologis

Kesejahteraan psikologis diukur dengan menggunakan skala

kesejahteraan psikologis yang disusun berdasarkan enam dimesi

menurut Ryff (1989) yang meliputi, yaitu:

a. Penerimaan diri (self-acceptance)

b. Otonomi diri (autonomy)

c. Hubungan positif dengan orang lain (positive relationship with

others)

d. Penguasaan lingkungan (environmental mastery)

e. Tujuan hidup (purpose in life)

f. Pengembangan diri (personal growth)

Metode penskalaan yang digunakan dalam skala pola kelekatan

adalah metode summated rating dengan menggunakan skala Likert.

2. Skala Pola Kelekatan

Pola kelekatan diukur dengan menggunakan skala pola kelekatan

yang disusun berdasarkan empat pola kelekatan menurut Bartholomew

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

65

& Horowitz (1991), yaitu secure attachment, preoccupied attachment,

dismissing attachment dan fearful attachment. Metode penskalaan yang

digunakan dalam skala pola kelekatan adalah metode summated rating

dengan menggunakan skala Likert.

Dalam penelitian ini, setiap subjek merespon dua skala (skala

kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan) dengan membuat tanda

pada enam pilihan jawaban skala Likert. Enam pilihan jawaban tersebut

adalah sangat tidak setuju, tidak setuju, agak tidak setuju, agak setuju, setuju

dan sangat setuju. Pemberian skor untuk setiap pilihan jawaban berdasarkan

pada item favorable dan item unfavorable. Pada item-item favorable,

pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) mendapat skor 1, Tidak Setuju

(TS) mendapat skor 2, Agak Tidak Setuju (ATS) mendapat skor 3, Agak

Setuju (AS) mendapat skor 4, Setuju (S) mendapat skor 5 dan Sangat Setuju

(SS) mendapat skor 6. Sebaliknya, skor untuk item-item unfavorable adalah

6 untuk pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS), 5 untuk pilihan

jawaban Tidak Setuju (TS), 4 untuk pilihan jawaban Agak Tidak Setuju

(ATS), 3 untuk pilihan jawaban Agak Setuju (AS), 2 untuk pilihan jawaban

Setuju (S) dan 1 untuk pilihan jawaban Sangat Setuju (SS).

G. Instrumen Penelitian

1. Skala Kesejahteraan Psikologis

Kesejahteraan psikologis diukur dengan menggunakan skala

kesejahteraan psikologis yang disusun berdasarkan enam aspek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

66

multidimensional menurut Ryff (1989), yaitu penerimaan diri (self-

acceptance), otonomi diri (autonomy), hubungan positif dengan orang lain

(positive relationship with others), penguasaan lingkungan (environmental

mastery), tujuan hidup (purpose in life) dan pengembangan diri (personal

growth). Metode penskalaan yang digunakan dalam skala kesejahteraan

psikologis adalah metode summated rating dengan menggunakan skala

Likert. Skala terdiri dari sejumlah item pernyataan yang terbagi menjadi dua

pernyataan, yaitu pernyataan yang bersifat positif atau mendukung

(favorable) dan pernyataan yang bersifat negatif atau tidak mendukung

(unfavorable). Setiap item memiliki enam alternatif pilihan jawaban yaitu

Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Agak Tidak Setuju (ATS),

Agak Setuju (AS), Setuju (S) dan Sangat Setuju (SS). Dalam pilihan

jawaban terdapat enam pilihan jawaban untuk meminimalisir

kecenderungan subjek mengisi pilihan netral atau pilihan yang dianggap

benar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

67

Tabel 3.1.

Blueprint Skala Kesejahteraan Psikologis

Aspek Kesejahteraan

Psikologis

Item Total

Favorable Unfavorable Item %

Penerimaan diri

(self-acceptance) 10 8 18 16,67%

Otonomi diri (autonomy) 10 8 18 16,67%

Hubungan positif dengan

orang lain (positive

relationship with others)

10 8 18 16,67%

Penguasaan lingkungan

(environmental mastery) 10 8 18 16,67%

Tujuan hidup

(purpose in life) 10 8 18 16,67%

Pengembangan diri

(personal growth) 10 8 18 16,67%

Total 60 48 108 100%

2. Skala Pola Kelekatan

Pola kelekatan diukur dengan menggunakan skala pola kelekatan yang

disusun berdasarkan empat pola kelekatan menurut Bartholomew &

Horowitz (1991), yaitu secure attachment, preoccupied attachment,

dismissing attachment dan fearful attachment. Metode penskalaan yang

digunakan dalam skala pola kelekatan adalah metode summated rating

dengan menggunakan skala Likert. Skala terdiri dari sejumlah item

pernyataan yang terbagi menjadi dua pernyataan, yaitu pernyataan yang

bersifat positif atau mendukung (favorable) dan pernyataan yang bersifat

negatif atau tidak mendukung (unfavorable). Setiap item memiliki enam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

68

alternatif pilihan jawaban yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju

(TS), Agak Tidak Setuju (ATS), Agak Setuju (AS), Setuju (S) dan Sangat

Setuju (SS).

Tabel 3.2.

Blueprint Skala Pola Kelekatan

Pola

Kelekatan

Item Total

Favorable Unfavorable Item %

Secure 14 14 28 25%

Preoccupied 14 14 28 25%

Dismissing 14 14 28 25%

Fearful 14 14 28 25%

Total 56 56 112 100%

H. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

Skala-skala yang digunakan dalam penelitian ini terlebih dahulu

diujicobakan pada ibu bekerja yang tersebar di daerah Yogyakarta. Total

subjek dalam uji coba skala berjumlah 40 orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

69

1. Hasil Uji Coba Skala Kesejahteraan Psikologis

Tabel 3.3.

Skala Kesejahteraan Psikologis

No. Kesejahteraan Psikologis Nomor aitem Total

1. Penerimaan diri

1, 2*, 11, 15, 17, 19, 29, 38, 39,

43*, 50, 52, 65, 70, 76*, 87, 90,

94

18

2. Otonomi diri

13, 22, 30*, 33, 34, 36*, 42, 44,

46, 49, 57*, 58, 64*, 78, 79*,

93*, 99, 105*

18

3. Hubungan positif dengan

orang lain

4, 6, 8*, 9, 21, 23, 24, 25, 26,

47, 59, 61, 66*, 68, 71, 82, 88,

100

18

4. Penguasaan lingkungan

12, 16*, 18, 20, 31*, 32, 56, 60,

63, 69*,73, 85, 89, 91, 95, 103,

104*, 106*

18

5. Tujuan hidup

3, 7*, 14, 27, 28*, 37, 40, 41,

45, 53, 54, 62, 67, 74, 80, 81*,

84, 97,

18

6. Pengembangan diri

5, 10*, 35, 48, 51, 55, 72, 75,

77*, 83, 86, 92, 96*, 98*, 101,

102, 107, 108

18

Keterangan:

Item dengan tanda bintang (*) adalah item yang gugur

Pengujian kualitas item pada skala Kesejahteraan Psikologis

menggunakan korelasi item total melalui SPSS for Windows 16.00.

Seleksi item dilakukan untuk memilih item-item yang valid. Pada

pengujian pertama, diperoleh nilai koefisien Alpha Cronbach

keseluruhan sebesar 0,942.Kemudian dilakukan seleksi pada semua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

70

item yang mendapat koefisien korelasi minus, yaitu sebanyak 8

item.Kemudian dilakukan analisa ulang untuk 100 item sehingga

didapat nilai koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,952. Kemudian

dilakukan seleksi untuk item-item yang mendapat nilai korelasi item

kurang dari 0,25, yaitu sebanyak 16 item. Setelah dilakukan eliminasi,

maka nilai reliabilitas untuk 84 item adalah sebesar 0,956.

Tabel 3.4.

Distribusi Skala Kesejahteraan Psikologis Setelah Uji Coba

No. Kesejahteraan

Psikologis

Nomor Item Total

Favorable Unfavorable

1. Penerimaan diri

11, 15, 17, 29,

38, 39, 52, 65,

94

1, 19, 50, 70,

87, 90

15

2. Otonomi diri 22, 33, 42, 49,

58, 78, 99

13, 34, 44, 46 11

3. Hubungan positif

dengan orang lain

4, 6, 21, 23,

26, 59, 68, 82,

88

9, 24, 25, 47,

61, 71, 100 16

4. Penguasaan

lingkungan

12, 56, 63, 73,

85, 91

18, 20, 32, 60,

89, 95, 103 13

5. Tujuan hidup 3, 41, 53, 67,

74, 80, 84, 97

14, 27, 37, 40,

45, 54, 62 15

6. Pengembangan diri

35, 51, 55, 72,

75, 86, 92,

102, 107

5, 48, 83, 101,

108 14

Total 48 36 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

71

2. Hasil Uji Coba Skala Pola Kelekatan

Tabel 3.5.

Skala Pola Kelekatan

No. Pola Kelekatan Nomor Aitem Total

1. Secure

7, 16, 25, 27*, 28,31*, 32*, 38,

39, 42, 44, 47, 50, 53, 59*, 68,

72, 75, 76, 80*, 85, 90*, 91,

94, 95, 97, 101*, 102

28

2. Preoccupied

5, 10*, 11, 14, 15*, 17, 18*,

19*, 20, 23*, 36, 43, 54, 55,

61, 67, 69, 71, 73, 79, 86, 87,

88, 99, 103, 105*, 106, 108

28

3. Dismissing

2, 3, 4*, 6, 8*, 12, 13*, 22, 46,

49, 52, 56, 57, 58, 64, 77*, 78,

81, 83, 89, 92, 93*, 96, 98,

100*, 104, 109, 110

28

4. Fearful

1, 9, 21*, 24, 26, 29*, 30*,

33*, 34, 35, 37*, 40*, 41, 45,

48, 51*, 60*, 62, 63, 65*, 66,

70*, 74, 82, 84, 107, 111*,

112*

28

Keterangan:

Item dengan tanda bintang (*) adalah item yang gugur

Pengujian kualitas item pada skala Pola Kelekatan

menggunakan korelasi item total melalui SPSS for Windows 16.00.

Seleksi item dilakukan untuk memilih item-item yang valid. Pada

pengujian pertama, diperoleh nilai koefisien Alpha Cronbach

keseluruhan sebesar 0,946.Kemudian dilakukan seleksi pada semua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

72

item yang mendapat koefisien korelasi minus, yaitu sebanyak 10

item.Kemudian dilakukan analisa ulang untuk 102 item sehingga

didapat nilai koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,955. Kemudian

dilakukan seleksi untuk item-item yang mendapat nilai korelasi item

kurang dari 0,25, yaitu sebanyak 21 item. Setelah dilakukan eliminasi,

maka nilai reliabilitas untuk 81 item adalah sebesar 0,960.

Tabel 3.6.

Distribusi Skala Pola Kelekatan Setelah Uji Coba

No. Kesejahteraan

Psikologis

Nomor Item Total

Favorable Unfavorable

1. Secure

25, 28,38, 44,

47, 50, 75, 76,

95, 102

7,16,39,42,53,68,72,85,

91,94,97 21

2. Preoccupied

11, 17, 20, 36,

43, 55, 69, 73,

88,103, 106

5,14,54,61, 67, 71,

79,86,87,99,108 22

3. Dismissing

2, 3, 12, 49,

52, 56, 57, 64,

81, 89, 98, 104

6,22,46, 58,78,83,92,

96,109, 110 22

4. Fearful 24, 41, 45, 48,

66, 82, 84, 107

1,9, 26, 34,35,62,63,74 16

Total 41 40 81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

73

I. Pengujian Instrumen Penelitian

1. Validitas

Validitas adalah keadaan yang menggambarkan instrumen atau alat

ukur tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur

(Arikunto, 2005). Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang

tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan

hasil ukur sesuai dengan tujuan dari pengukuran tersebut (Azwar, 2012).

Menurut Sarwono (2006), validitas terdiri dari tiga macam yaitu

validitas isi (content validity), validitas konstruk (construct validity) dan

validitaskriteria (criterion validity). Sedangkan dalam penelitian ini yang

digunakan adalah validitas isi atau content validity. Validitas isi menunjuk

pada suatu instrumen yang melihat kesesuaian isi dengan mengukur apa

yang akan diukur. Validitas isi suatu alat ukur didasarkan pada pendapat

profesional (professional judgement) (Suryabrata, 2005). Hal tersebut sesuai

dengan penelitian ini, instrumen atau alat ukur yang disusun akan dinilai

oleh seseorang yang ahli, dalam hal ini yaitu dosen pembimbing.

2. Analisis dan Seleksi Item

Pengujian konsistensi antara fungsi item dengan fungsi tes secara

keseluruhan merupakan cara dalam analisis dan seleksi item yang disebut

juga dengan konsistensi item-total (Azwar, 2009). Pada penelitian ini,

analisis dan seleksi item dengan meguji kualitas item menggunakan metode

statistik dengan bantuan program SPSS for Windows version 16.0.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

74

Seleksi item dilakukan untuk memilih item-item yang valid atau

mengukur apa yang dikehendaki oleh peneliti. Prosedur pengujian

konsistensi item-total akan menghasilkan koefisien korelasi item-total (rix)

atau indeks daya item. Daya beda item adalah suatu item yang konsistensi

mampu menunjukkan bahwa item tersebut terdapat perbedaan antara

individu dengan atribut yang hendak diukur. Koefisien korelasi item-total

menggunakan rumus koefisien product-momentPearson. Semakin tinggi

korelasi positif antara skor item dengan skor tes maka semakin tinggi

konsistensi antara item dengan keseluruhan skala atau semakin tinggi daya

bedanya (Azwar, 2009). Kriteria pemilihan item berdasarkan koefisien

korelasi item-total ditetapkan batasan rix ≥ 0,30 karena item yang mencapai

koefisien minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan. Item yang

memiliki koefisien korelasi kurang atau dibawah 0,30 dinyatakan gugur

(Azwar, 2012).

3. Reliabilitas

Reliabilitas merupakan sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat

memberikan hasil yang konsisten dan dapat dipercaya (Azwar, 2009).

Dalam penelitian ini, reliabilitas diperoleh dengan menggunakan koefisien

reliabilitas alpha cronbach melalui SPSS for Windows version 16.0.

Pendekatan ini bertujuan untuk melihat konsistensi antar item-item dalam

skala yang digunakan dalam penelitian ini. Reliabilitas dinyatakan dalam

koefisien reliabilitas yang berada dalam rentang 0,0 sampai 1,0. Semakin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

75

mendekati 1,0 maka reliabilitasnya semakin tinggi. Semakin mendekati 0,0

maka reliabilitasnya semakin dikatakan rendah. Suatu alat ukur dapat

dikatakan reliabel apabila mempunyai koefisien korelasimendekati 1,0

(Azwar, 2009).

J. Metode Analisis Data

Metode analisis data merupakan suatu metode untuk mengolah data

penelitian, menganalisis hasil penelitian dan menguji kebenaran dari penelitian

tersebut.

1. Uji Asumsi

Uji asumsi merupakan salah satu syarat yang digunakan dalam

penggunaan teknik korelasi untuk memperoleh kesimpulan yang benar

berdasarkan data yang ada. Uji asumsi dilakukan dengan cara sebagai

berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

dikumpulkan dari penyebaran kuisioner terdistribusi secara normal atau

tidak. Cara untuk membuktikan data hasil penyebaran kuisioner

terdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan uji One-Sample

Kolmogorov Smirnov melalui SPSS for Windows version 16.0. Suatu

data dinyatakan berdistribusi normal apabila nilai probabilitas (p) uji

One-Sample Kolmogorov Smirnov > 0,05. Sebaliknya, apabila nilai uji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

76

One-Sample Kolmogorov Smirnov < 0,05 maka data tersebut tidak

terdistribusi dengan normal (Santoso, 2010).

b. Uji Lineritas

Uji lineritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antar

variabel (kesejahteraan psikologis dan pola kelekatan) yang dianalisis

mengikuti garis lurus atau tidak (Santoso, 2010). Uji linearitas

dilakukan dengan menggunakan uji test for linearity melalui SPSS for

Windows version 16.0. Antarvariabel dapat dinyatakan linear apabila

memenuhi syarat p < 0,05.

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis menggunakan teknik korelasi product moment dari

Pearson melalui aplikasi SPSS for Windows version 16.0. Teknik ini

digunakan untuk mengetahui hubungan antara kesejahteraan psikologis dan

pola kelekatan (secure attachment, preoccupied attachment, dismissing

attachment dan fearful attachment).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

77

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Dalam penelitian ini data diperoleh dengan cara membagikan skala

Pola Kelekatan dan skala Kesejahteraan Psikologis kepada subjek penelitian.

Kedua skala tersebut disajikan secara bersamaan dalam bentuk kuesioner

yang diisi subjek sesuai dengan petunjuk yang telah tersedia dalam booklet

kuesioner tersebut. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 22 Juni 2015

sampai dengan tanggal 4 Juli 2015. Pada hari pertama pengambilan data,

peneliti menyebarkan 10 buah kuesioner kepada beberapa karyawan di

Universitas Sanata Dharma III. Pada tanggal 29 Juni 2015, peneliti

membagikan 30 buah kuesioner di kantor CIMB Niaga Solo dan pada tanggal

30 Juni 2015, peneliti membagikan 17 buah kuesioner di kantor CIMB Niaga

Delanggu. Peneliti juga menitipkan kuesioner kepada mahasiswa Universitas

Sanata Dharma untuk diberikan kepada ibu mereka. Total kuesioner yang

digunakan sebagai data dalam penelitian ini sebanyak 80 buah kuesioner.

B. Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah ibu yang bekerja dan yang

mempunyai anak. Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner maka didapatkan

data subjek sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

78

Tabel 4.1.

Deskripsi Data Subjek Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Persentase

Dewasa awal

(20 – 40 tahun) 40 50%

Dewasa Madya

(40 - 65 tahun) 40 50%

Total 80 100%

Jumlahsubjek dalam penelitian ini adalah 80 orang. Subjek dibagi

berdasarkan usia. Subjek yang berusia 20-40 tahun berada pada masa dewasa

awal sedangkan subjek yang memiliki usia 40-65 tahun berada pada masa

dewasa madya (Papalia, Olds, Feldman, 2009). Subjek yang berada dalam

masa dewasa awal berjumlah 40 orang dengan persentase sebesar 50% dan

subjek yang berada dalam masa dewasa madya berjumlah 40 orang dengan

persentase sebesar 50%.

Tabel 4.2.

Deskripsi Data Subjek Berdasarkan Jumlah Anak

Jumlah anak Frekuensi Persentase

1 orang 34 42,5%

2 orang 29 36,25%

3 orang 16 20%

4 orang 1 1,25%

Total 80 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

79

Sebagian besar subjek dalam penelitian ini memiliki 1 orang anak

yang berjumlah 34 orang dengan persentase sebesar 42,5%. Subjek yang

memiliki 2 orang anak sejumlah 29 orang atau 36,25% dari total subjek,

sedangkan subjek yang memiliki 3 orang anak berjumlah 16 orang atau 20%

dari total subjek. Ada 1 subjek yang memiliki 4 orang anak.

Tabel 4.3.

Deskripsi Data Subjek Berdasarkan Lama Bekerja dalam Tahun

Lama bekerja Frekuensi Persentase

1 – 3 tahun 16 20%

4 – 6 tahun 7 8,75%

7 – 9 tahun 5 6,25%

10 - 12 tahun 10 12,5%

13 – 15 tahun 7 8,75%

16 – 18 tahun 5 6,25%

19 – 21 tahun 11 13,75%

22 - 24 tahun 5 6,25%

25 - 28 tahun 8 10%

29 - 31 tahun 2 2,5%

33 - 35 tahun 4 5%

Total 80 100%

Dari keseluruhan jumlah subjek terdapat 16 orang dengan persentase

sebesar 20% yang sudah bekerja antara 1 sampai 3 tahun. Subjek yang

bekerja antara 19 sampai 21 tahun berjumlah 11 orang dengan persentase

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

80

sebesar 13,75% dan subjek yang sudah bekerja antara 10 sampai 12 tahun

berjumlah 10 orang dengan persentase sebesar 12,5%.

Tabel 4.4.

Deskripsi Data Subjek Berdasarkan Jumlah Jam Bekerja

Lama bekerja (jam) Frekuensi Persentase

6 jam 3 3,75%

7 jam 9 11,25%

8 jam 46 57,5%

9 jam 16 20%

10 jam 5 6,25%

11 jam 1 1,25%

Total 80 100%

Secara keseluruhan rata-rata subjek bekerja selama 8 jam dengan

jumlah 46 orang dengan persentase sebesar 57,5% dan 16 orang atau 20%

dari total subjek yang bekerja selama 9 jam. Ada 9 orang dengan persentase

sebesar 11,25% yang bekerja selama 7 jam, sedangkan sisanya bekerja

selama 6 jam, 10 jam dan 11 jam.

C. Deskripsi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis deskriptif dari data yang diperoleh,

maka dapat diketahui nilai mean teoritik dan mean empirik. Mean teoritik

merupakan rata-rata yang dihasilkan dari skala, sedangkan mean empirik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

81

merupakan rata-rata dari data yang diperoleh. Hasil statistik empirik

disajikan pada tabel 4.5.

Tabel 4.5.

Deskripsi Data Penelitian

Variabel

N

Minimum Maksimum Mean Standar

Deviasi

(SD)

Teo Emp Teo Emp Teo Emp

PKS 71 21 95 126 126 73,5 109,55 7,712

PKP 9 22 99 132 114 77 106,89 5,036

KP 80 81 299 486 461 283,5 378,16 29,376

Keterangan:

PKS (Pola kelekatan secure), PKP (Pola kelekatan preoccupied), KP

(Kesejahteraan Psikologis)

Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa nilai mean empirik pada skala

pola kelekatan secure adalah 109,55dengan standar deviasi sebesar 7,712.

Berdasarkan skor perhitungan nilai maksimum dan nilai minimum

diperoleh mean teoritik sebesar 73,5. Nilai mean empirik pada skala pola

kelekatan preoccupied adalah 106,89 dengan standar deviasi sebesar

5,036. Berdasarkan skor perhitungan nilai maksimum dan nilai minimum

diperoleh mean teoritik sebesar 77. Hal ini menunjukkan bahwa skor pola

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

82

kelekatan secure tergolong tinggi sedangkan skor pola kelekatan

preoccupied tergolong rendah.

Selain itu, pada skala kesejahteraan psikologis diperoleh nilai mean

empirik sebesar 378,16 dengan standar deviasi sebesar 29,376.

Berdasarkan skor perhitungan nilai maksimum dan nilai minimum

diperoleh mean teoritik sebesar 283,5. Hal ini menunjukkan secara

keseluruhan bahwa skor kesejahteraan psikologissubjek penelitian

tergolong tinggi.

D. Analisis Data Penelitian

1. Uji Asumsi Penelitian

Uji hipotesis diawali dengan melakukan uji asumsi yang meliputi

dari uji normalitas dan uji linearitas. Uji asumsi adalah uji yang

dilakukan untuk membuktikan apakah sebaran data yang dimiliki telah

mengikuti kurva normal atau tidak (Santoso, 2010). Pengujian asumsi

dilakukan dengan bantuan program SPSS for Windows 16.0.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk

mengecek data penelitian yang berasal dari populasi yang

sebarannya normal atau tidak (Santoso, 2010). Uji normalitas

dilakukan dengan menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov Test.

Dari hasil uji beda tersebut, dapat disimpulkan dua hal. Pertama, jika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

83

nilai signifikansi atau probabilitas lebih besar dari 0,05 (p > 0,05)

maka dapat dikatakan bahwa data penelitian tidak berbeda secara

signifikan dengan data normal. Dengan kata lain, data penelitian

memiliki sebaran data yang normal. Kedua, jika nilai signifikansi

atau probabilitas lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05) maka dapat

dikatakan bahwa data penelitian berbeda secara signifikan dengan

data normal. Dengan kata lain, data penelitian memiliki sebaran data

yang tidak normal. Pada tabel 4.6 hasil uji normalitas sebagai

berikut:

Tabel 4.6.

Uji Normalitas

Variabel Kolmogorov-

Smirnov

Signifikansi Keterangan

Secure 0,703 0,707 Normal

Preoccupied 0,691 0,726 Normal

Kesejahteraan

Psikologis

0,773 0,589 Normal

Berdasarkan hasil diatas, dapat diketahui bahwa sebaran data

dua variabel menunjukkan nilai signifikansi atau probabilitas (p)

lebih besar dari 0,05 (p > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa data

penelitian mengikuti sebaran data yang normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

84

b. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan antar

variabel yang dianalisis mengikuti garis lurus atau tidak (Santoso,

2010). Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan uji test for

linearity dalam program SPSS for Windows 16.0. Jika nilai

signifikansi atau probabilitas (p) yang diperoleh lebih kecil dari 0,05

(p < 0,05) maka dapat dikatakan bahwa hubungan antar variabel

mengikuti garis lurus. Pada tabel 4.7 hasil uji linearitas sebagai

berikut:

Tabel 4.7.

Uji Linearitas

F Signifikansi Keterangan

Secure*Kesejahteraan

Psikologis 40,456 0,000 Linear

Preoccupied*Kesejahteraan

Psikologis 7,980 0,007 Linear

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa tidak semua

hubungan antar variabel memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari

0,05 (p < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hubungan antar

variabel bersifat linear.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

85

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan teknik analisis korelasi

menggunakan korelasi Pearson product moment analisis data untuk

hubungan antar variabel yang bersifat linear

a. Analisis antar variabel bersifat linear

Tabel 4.8.

Uji Hipotesis Korelasi Pearson Product Moment

Pola kelekatan secure, pola kelekatan preoccupied dengan

kesejahteraan psikologis

Correlations

secure kesejahteraan_psikologis

Secure Pearson Correlation 1 .589

Sig. (1-tailed) .000

N 80 80

kesejahteraan

_psikologis

Pearson Correlation .589 1

Sig. (1-tailed) .000

N 80 80

preoccupied kesejahteraan_psikologis

preoccupied Pearson Correlation 1 -.342

Sig. (1-tailed) .001

N 80 80

kesejahteraan

_psikologis

Pearson Correlation -.342 1

Sig. (1-tailed) .001

N 80 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

86

Berdasarkan hasil analisis korelasi Pearson product moment,

dapat diketahui koefisien korelasi (r) antara pola kelekatan secure

dengan kesejahteraan psikologis sebesar 0,589 dengan nilai signifikansi

atau probabilitas 0,000yang berarti lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05).

Koefisien korelasi tersebut tergolong sedang dan bernilai positif

(Sugiyono, 2008). Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi

kecenderungan seseorang dengan pola kelekatan secure, semakin tinggi

pula kesejahteraan psikologis individu. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan dengan

kesejahteraan psikologis pada ibu bekerja.

Berdasarkan hasil analisis korelasi Pearson product moment,

dapat diketahui bahwa koefisien korelasi (r) antara pola kelekatan

preoccupied dengan kesejahteraan psikologis sebesar -0,342 dengan

nilai signifikansi atau probabilitas 0,001 yang berarti lebih kecil dari

0,05 (p < 0,05). Koefisien korelasi tersebut tergolong rendah dan

bernilai negatif (Sugiyono, 2008). Hasil tersebut menunjukkan bahwa

semakin tinggi kecenderungan seseorang dengan pola kelekatan

preoccupied,semakin rendah pula kesejahteraan psikologis

individu.Dengan demikian, pola kelekatan preoccupied berhubungan

negatif dan signifikan antara pola kelekatan secure dengan

kesejahteraan psikologis pada ibu bekerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

87

E. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

kesejahteraan psikologis dengan pola kelekatan dewasa pada ibu bekerja.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan

dan positif antara pola kelekatan secure dengan kesejahteraan psikologis.

Hal ini terlihat dari koefisien korelasi sebesar 0,589 dengan signifikansi

atau probabilitas (p) sebesar 0,000 sehingga dapat dikatakan bahwa

hipotesis tersebut diterima. Penelitian ini sesuai dengan teori Baron dan

Byrne (2004) yang menyatakan bahwa individu dengan pola kelekatan

secureadalah individu yang dapat menerima diri apa adanya (self-

acceptance), cenderung mencari kedekatan interpersonal dengan orang

lain dan merasa nyaman dalam menjalin hubungan (positive relationship

with others), menyadari dan mengembangkan potensi yang ada didalam

dirinya, memiliki kepercayaan diri, dapat menentukan tujuan dan arah

hidupnya, serta terbuka terhadap pengalaman baru. Hal ini dapat

disebabkan karena individu dengan pola kelekatan secure didasari oleh

rasa cinta dan kepercayaan yang diberikan oleh orang tuanya sehingga

akan membentuk individu yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi,

memiliki kemampuan untuk mempercayai orang lain serta memiliki

kemampuan untuk mengembangkan hubungan yang matang (Mercer dan

Clayton, 2012). Individu yang memiliki kemampuan untuk membangun

rasa kepercayaan terhadap diri sendiri dan orang lain, mampu membangun

hubungan personal yang baik dengan orang lain, memiliki hubungan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

88

baik dengan lingkungan sekitarnya, dan memiliki tujuan pribadi serta

tujuan dalam pekerjaannya dapat dikatakan bahwa individu tersebut

mempunyai tingkat kesejahteraan psikologis yang tinggi (Ryff dan Singer,

1996). Salah satu aspek dari kesejahteraan psikologis adalah penerimaan

diri.Penerimaan diri dapat dilihat dari individu memandang diri sendiri

secara positif. Berdasarkan hasil penelitian, sebesar 97,5% atau 78 dari 80

subjek merespon setuju pada item “Saya memiliki kepercayaan yang

tinggi pada pasangan saya”. Respon subjek menunjukkan adanya

kepercayaan diri dan merupakan hasil inteaksi yang hangat dengan

pasangannya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa individu

dengan pola kelekatan secure akan memiliki kesejahteraan psikologis yang

positif.

Hasil analisis pada pola kelekatan preoccupied dengan

kesejahteraan psikologis pada ibu bekerja menunjukkan koefisien korelasi

sebesar -0,342 dengan signifikansi atau probabilitas (p) sebesar 0,001. Hal

ini berarti menunjukkan bahwa ada hubungan yang negatif dan signifikan

sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis diterima. Bartholomew dan

Horowitz (1991) menyatakan bahwa individu dengan pola kelekatan

preoccupied adalah individu yang menginginkan kedekatan yang

berlebihan dengan orang lain sehingga membuat dirinya menjadi sangat

tergantung dengan orang lain dan tidak dapat mengambil keputusan

sendiri. Hal ini sesuai dengan hasil penelitan yang menunjukkan bahwa

sebesar 70% atau 56 subjek merespon setuju pada item “Saya cenderung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

89

dipengaruhi oleh pendapat orang lain yang lebih tahu”. Individu ini juga

cenderung takut akan penolakan dan selalu mengalah dengan harapan akan

disukai oleh lingkungannya. Individu dengan pola kelekatan preoccupied

cenderung memiliki sikap negatif terhadap diri sendiri sehingga individu

ini memiliki kepercayaan diri yang rendah. Hal tersebut sesuai dengan

data penelitian yang menunjukkan bahwa sebesar 87,5% atau 70 subjek

merespon setuju pada item “Saya ingin selalu berada dekat dengan

pasangan”. Individu dengan pola kelekatan ini cenderung mencari

keintiman dan respon yang lebih dari pasangannya. Mereka cenderung

menilai kedekatan dengan menjadi bergantung pada pasangannya. Ryff

(1989) menjelaskan bahwa individu yang mencapai kesejahteraan

psikologis apabila individu memiliki sikap positif terhadap diri sendiri,

mampu mengendalikan diri dan bersikap mandiri. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa individu dengan pola kelekatan preoccupied memiliki

pandangan diri yang negatif sehingga memperlihatkan kemampuan yang

rendah dalam pencapaian kesejahteraan psikologis yang baik.

Hasil analisis data tambahan mendapati bahwa usia merupakan

salah satu faktor yang mempengaruhi kesejahteraan psikologis

(psychological well-being) individu (Ryff, 1989). Ryff dan Keyes (1995)

mengungkapkan bahwa bertambahnya usia seseorang akan meningkatkan

aspek otonomi diri dan penguasaan lingkungan, terutama pada masa

dewasa madya. Dalam penelitian ini, terdapat 40 orang yang berada pada

masa dewasa madya. Hal ini ditunjukkan dengan sikap yang dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

90

memilih dan mengatur lingkungan sekitarnya sesuai dengan kondisi psikis

dan kepribadiannya. Individu yang berada pada masa dewasa awal

mengalami peningkatan dalam aspek pengembangan diri. Dalam

penelitian ini, terdapat 40 orang yang berada pada masa dewasa awal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

91

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan

sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa terdapat dua pola kelekatan yang

terlihat dalam penelitian ini. Kesimpulan hasil analisis penelitian masing-

masing variabel sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara pola kelekatan secure

dengan kesejahteraan psikologis pada ibu bekerja. Hal tersebut

menunjukkan bahwa semakin tinggi kecenderungan seseorang dengan pola

kelekatan secure, semakin tinggi pula kesejahteraan psikologis individu.

(p = 0,000 < 0,05).

2. Terdapat hubungan yang signifikan dan negatif antara pola kelekatan

preoccupied dengan kesejahteraan psikologis pada ibu bekerja. Hal tersebut

menunjukkan bahwa semakin tinggi kecenderungan seseorang dengan pola

kelekatan preoccupied, semakin tinggi pula kesejahteraan psikologis

individu. (p = 0,001 < 0,05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

92

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti memberikan saran sebagai

berikut:

1. Bagi Ibu Bekerja

Penelitian ini menemukan bahwa pola kelekatan secure akan memiliki

kesejahteraan psikologis yang tinggi. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti

menyarankan kepada ibu bekerja untuk memandang diri dan orang lain

secara positif. Dengan pandangan tersebut, ibu-ibu bekerja akan lebih

mudah untuk menerima diri apa adanya, memiliki sikap mandiri, membina

hubungan yang hangat dengan orang lain, mampu mengelola lingkungan,

memiliki tujuan dan arah hidup serta menyadari dan mengembangkan

potensi yang ada dalam diri. Dengan demikian, meskipun ibu bekerja

mempunyai dua peran ganda yaitu sebagai ibu rumah tangga dan karyawan,

namun ia merasa puas dalam menjalankan dua peran tersebut sehingga ia

mencapai atau memiliki kesejahteraan psikologis dalam dirinya.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat meneliti hal lain yang

mungkin terkait dengan pola kelekatan dan kesejahteraan psikologis,

misalnya suasana di tempat kerja dan faktor kepribadian sebagai faktor

yang mempengaruhi kesejahteraan psikologis, kedekatan orang tua dengan

anak sebagai faktor yang membentuk pola kelekatan individu.

Peneliti selanjutnya juga dapat memperbanyak jumlah subjek

penelitian untuk mendapatkan respon yang semakin bervariasi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

93

gambaran yang lebih lengkap mengenai pola kelekatan dan kesejahteraan

psikologis serta menemukan subjek ke empat pola kelekatan.

Penggalian yang lebih mendalam seperti wawancara juga diperlukan

dalam penelitian ini. Hal ini perlu dilakukan agar peneliti dapat mengetahui

bagaimana cara subjek memandang kehidupan dan apakah masalah yang

sedang dialami mempengaruhi respok subjek dalam menjawab kuesioner.

3. Bagi Pembaca

Individu diharapkan dapat mengetahui pola kelekatan yang dimilikinya

dan pengaruhnya terhadap hubungan interpersonal dengan orang lain.

Selain itu, dengan mengetahui pola kelekatan yang ada, individu mungkin

dapat mengerti pola kelekatan secure. Hal ini diharapkan menjadi bekal

bagi individu dalam membesarkan bayinya dengan memberikan kasih

sayang secukupnya sehingga anak akan memiliki kelekatan yang aman

(secure). Individu juga diharapkan untuk menerima diri sendiri maupun

kehidupannya di masa lalu (self-acceptance), belajar menentukan tindakan

atau keputusan sendiri (autonomy), memiliki hubungan yang positif dengan

orang lain (positive relationship with others), belajar mengatur kehidupan

dan lingkungannya secara efektif (environmental mastery), memiliki

keyakinan bahwa hidupnya bermakna dan memiliki tujuan (purpose in life),

dan terbuka akan pengalaman-pengalaman baru (personal growth) sehingga

individu dapat mewujudkan kesejahteraan psikologis yang maksimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

94

DAFTAR PUSTAKA

Ananda, Marissa Rizky. (2013). Self Esteem antara Ibu Rumah Tangga yang Bekerja dengan yang Tidak Bekerja. Jurnal Online Psikologi Vol. 01, No. 01. Fakultas Psikologi. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.

Anggi.(2011). Ibu bekerja dan dampaknya terhadap perkembangan anak. Diunduh pada tanggal 18 September 2013 dari : http://tkk3.bpkpenaburjakarta.or.id/ibu-bekerja-dan-dampaknya-terhadap-perkembangan-anak/

Anogara, Drs. Pandji. (1992). Psikologi Kerja. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ardiani, Novi. (2013). Kenapa mencinta, mendua, selingkuh?Sex drive, romantic love & attachment. Diunduh pada tanggal 12 mei 2014, 11.58 dari :http://m.kompasiana.com/post/read/603732/3/kenapa-mencinta-mendua-selingkuh-sex-drive-romantic-love-attachment.html

Arikunto, Prof. Dr. Suharsimi. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Armsden, G. C., & Greenberg, M. T. (1987). The inventory of parent and peer attachment: Individual differences and their relationship to psychological well-being in adolescence. Journal of Youth and Adolescence, 16(5).

Azwar, Dr. Saifuddin. (2009). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, Dr. Saifuddin. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Badan Pusat Statistik (BPS). (2009). Persentase Rumah Tangga menurut Provinsi, Jenis Kelamin Kepala Rumah Tangga yang Bekerja, dan Daerah Tempat Tinggal. Diunduh pada tanggal 19 Mei 2014 dari : http://bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=1&tabel=1&daftar=1&id_subyek=40&notab=6

Baron & Byrne. (2004). Social Psychology.10th ed. Allyn and Bacon. Boston.

Baron, Robert A., Byrne Donn.(2005). Psikologi Sosial.Edisi 10. Jakarta: Erlangga

Bartholomew, K. (1990). Avoidance of Intimacy: An attachment perspective. Journal of Social amd Personal Relationships, 7, 147-178.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

95

Bartholomew, K., & Horowitz, L. M. (1991). Attachment styles among young adults: A test of a four category model. Journal of Personality and Social Psychology, 61, 226-244.

Bartram, D., & Boniwell, L. (2007). The science of happiness: Achieving sustained psychological wellbeing. Journal Positive Psychology in Practice, 478-482.

Berk, Laura E. (2012).Development through the lifespan: Dari masa dewasa awal sampai menjelang ajal.Edisi 5.Volume 2. Yogyakarta: Pustaka pelajar

Boeree, George C. (2010). Personality Theories: Melacak Kepribadian Anda Bersama Psikolog Dunia. Yogyakarta: Primasophie

Bradburn, N. M. (1969). The Structure of Psychological Well-Being. Chicago: Aldine.

Bringle, R. C., & Bagby, C. J. (1992).Self-esteem and perceived quality of romantic and family relationships in young adults.Journal of Research in Personality, 26, 340-356.

Brunetta, R. Wolfman. (1989). Peran Kaum Wanita. Yogyakarta: Kanisius.

Budiarto, Yohanes. (2006). Pengaruh pola kelekatan terhadap jenis cinta pada pasangan suami istri. Jurnal psikologi, 74-75.

Damayanti, Cindy. (2003). Perbedaan Tingkat Kemandirian Remaja Putri yang Ibunya Bekerja dan yang tidak Bekerja. Jurnal psikologi, 1(1), 1, 13-14, 25-26.

Dariyo, Agoes. (2003). Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: PT. Grasindo.

Feeney, J.A., & Noller, P. (1990).Attachment style as a predictor of adult romantic relationships.Journal of Personality and Social Psychology, 58, 281-291.

Feeney, J.A. (1999). Adult Romantic Attachment and Couple Relationship.In J. Cassidy, & P.R. Shaver (Eds). Handbook of Attachment: Theory Research and Clinical Applications. (355-375). The Guilford Press: New York.

Frone, M. R. (2003). Work-Family Balance dalam Quick, J. M & Tetric, L. E. Handbook of Occupational Health Psychology. Washington, DC: American Psychological Association.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

96

Griffin, D. W,. & Bartholomew, K. (1994a). The metaphysics of measurement: The case of adult attachment. In K. Bartholomew & D. Perlman (Eds.), Advances in personal relationships: Vol. 5. Attachment processes in adulthood (pp. 17-52). London: jessica Kingsley.

Griffin, D. W,. & Bartholomew, K. (1994b). Models of the self and other: Fundamental dimensions underlying measures of adult attachment. Journal of Personality and Psychology, 67, 430-445.

Hazan, C., & Shaver, P. R. (1987). Romantic love conceptualized as an attachment process. Journal of Personality and Social Psychology, 52, 511-524.

Helmi, Avin Fadilla. (1999). Gaya Kelekatan dan Konsep Diri.Jurnal Psikologi. No. 1, 9-17. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Imelda, Jessy. (2013). Perbedaan subjective well being ibu ditinjau dari status bekerja ibu. Jurnal ilmiah mahasiswa. Universitas Surabaya. Surabaya.

Itabiliana, Vera. (2012). Dampak ibu bekerja. Diunduh pada tanggal 18 September 2013 dari :http://www.anakku.net/dampak-ibu-bekerja.html

Lakoy, Ferny Santje. (2009). Psychological Well-Being Perempuan Bekerja dengan Status Menikah dan Belum Menikah. Fakultas Psikologi Universitas Esa Unggul. Jakarta.

Levy, K. N., Blatt, S. J., & Shaver, P. R. (1998). Attachment styles and parental representations. Journal of Personality and Social Psychology, 74, 407-419.

Lopez, F. C., Cover, M. R., Leskela, J., Sauer, B. M., Schirmer, L., & Wyssmann, J. (1997). Attachment styles, shame, guilt, and collaborative problem-solving orientations. Personal Relationships, 4, 187-199.

Lubis, Namora L., & Syahfitriani, Emy.(2007). Perbedaan Konflik Peran Ganda Suami ditinjau dari Motivasi Kerja Kebutuhan Ekonomi dan Aktualisasi Diri pada Istri. Majalah Kedokteran Nusantara, Vol. 40, No. 1. Universitas Sumatera Utara.

Mercer, Jenny., & Clayton, Debbie. (2012). Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga.

Merz, E., & Consedine, N. S. (2012). Ethnic group moderates the association between attachment and well-being in later life. Cultural Diversity and Ethnic Minority Psychology, 18 (4), 404-415.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

97

Myers, David G. (2012). Psikologi Sosial.Edisi sepuluh buku dua. Jakarta: Salemba Humanika.

Ninik, M. Handayani. (2007). Ibu bekerja dan dampak terhadap perkembangan anak. Diunduh tanggal 18 September 2013 dari :http://www.erlangga.co.id/umum/228-example-pages-and-menu-links.html

Papalia, Diane E,. Olds, Sally Wendkos,. Feldman, Ruth Duskin. (2009). Human development, Edisi 10, Jilid 1.Jakarta: Salemba Humanika.

Papalia, Diane E,. Olds, Sally Wendkos,. Feldman, Ruth Duskin. (2009). Perkembangan Manusia, Edisi 10, Buku 2. Terjemahan Human Development. Jakarta: Salemba Humanika.

Papalia, Diane E,. Feldman, Ruth Duskin,. Martorell, Gabriela. (2014). Menyelami Perkembangan Manusia, Edisi 12, Buku 1. Jakarta: Salemba Humanika.

Park, L. E., Crocker, J., & Mickleson, K. D. (2004). Attachment style and contingencies of self-worth. The Society for Personality and Social Psychology, Inc, 30(10), 1234-1254.

Putrianti, Flora Grace. (2007). Kesuksesan Peran Ganda Wanita Karir Ditinjau dari Dukungan Suami, Optimisme dan Strategi Coping. Indigenous: Jurnal Ilmiah berkala Psikologi, Vol. 9, No. 1, Hal. 3-17.

Rathi, N., & Rastogi, R. (2007). Meaning in life and psychological well-being in pre-adolescents and adolescents. Journal of the Indian Academy of Applied Psychology, 33 (1), 31-38.

Ratnawati, Deni. (2008). Dampak Peran Ganda pada Ibu Bekerja. Skripsi. Fakultas Psikologi. Universitas Katolik Soegijapranata. Semarang.

Rowatt, G. W. Dan Rowatt, M. J. (1990). Bila Suami Istri Bekerja. Yogyakarta: Kanisius.

Ryan, R. M., Deci, E. L. (2001). On Happiness annd Human Potentials: A Review of Research on Hedonic and Eudaimonic Well-Being. Annual Review Psychology, 52, 141-166.

Ryff, C. D. (1989). Happiness is everything, or is it? Explorations on the meaning of psychological well-being.Journal of Personality and Social Psychology, 57 (6), 1069-1081.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

98

Ryff, C. D., & Singer, B. (1996). Psychological well-being: Meaning, measurement, and implications for psychotherapy research. Psychotherapy and Psychosomatics, 65, 14-23.

Santoso, Agung. (2010). Statistik untuk Psikologi dari Blog menjadi Buku. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Santrock, John W. (2002). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup. Edisi 5. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Santrock, John W. (2007). Remaja. Edisi 11. Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sarafino, E. P. (1990). Health Psychology Biopsychological Interaction. New York: John Wiley & Sons.

Setiasih. (2005). Deskripsi tentang Ibu Bekerja. Fakultas Psikologi. Universitas Surabaya. Surabaya.

Sugiyono, Prof. Dr. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suryabrata, Sumadi. (2005). Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta: Andi.

Suryadi, Denrich., Damayanti, Cindy. (2003). Perbedaan Tingkat Kemandirian Remaja Puteri yang Ibunya Bekerja dan yang Tidak bekerja.Jurnal Psikologi, Vol. 1, No. 1. Fakultas Psikologi. Universitas Tarumanegara. Jakarta.

Susanti.(2012). Hubungan Harga Diri dan Psychological Well-Being pada Wanita Lajang ditinjau dari Bidang Pekerjaan.Jurnal Ilmiah Mahasiswa Vol. 1, No. 1. Universitas Surabaya. Surabaya.

Wade, Carole., Carol Tavris. (2007). Psikologi. Edisi ke-9. Jakarta: Erlangga.

Waterman, A. S. (1993). Two conceptions of happiness: contrasts of personal expressiveness (euidamonia) and hedonic enjoyment. Journal of Personality and Social Psychology, 64, 678-691.

Woodward, L., Fergusson, D. M., & Belsky, J. (2000). Timing of parental separation and attachment to parents in adolescence: results of a prospective study from birth to age 16. Journal of Marriage and Family, 62 (1), 162-174.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

99

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

100

Lampiran 1: Skala Penelitian Sebelum Uji Coba

SKALA PENELITIAN

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

101

Yogyakarta, Mei 2015

Kepada :

Yth. Para Ibu

Dengan hormat,

Saya Cloudia Metha, Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata

Dharma, yang sedang menyelesaikan tugas akhir tentang kehidupan seorang Ibu.

Ijinkan saya mengharapkan partisipasi Ibu dalam penelitian yang sedang saya

lakukan dengan mengisi kuesioner.

Kuesioner ini terdiri dari dua bagian yang berisi pernyataan-pernyataan.

Diharapkan Ibu memberikan tanggapan atas pernyataan-pernyataan sesuai dengan

keadaan yang sebenarnya dan sejujurnya. Dimohon Ibu untuk selalu

memperhatikan petunjuk pengerjaan dan instruksi yang diberikan.

Tidak ada penilaian benar atau salah, apapun jawaban Ibu akan memberikan

sumbangsih terhadap pengembangan ilmu. Segala jawaban dan identitas pribadi

Ibu akan dijaga kerahasiaannya.

Atas parisipasi Ibu, saya mengucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Cloudia Metha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

102

PERNYATAAN KESEDIAAN

Dengan ini saya menyatakan kesediaan saya untuk mengisi kuesioner ini

tanpa adanya paksaan ataupun tekanan dari pihak manapun namun saya dengan

sukarela mengisi kuesioner ini demi membantu terlaksananya penelitian ilmiah

yang disusun.

Semua respon yang saya berikan mewakili apa yang saya alami dalam

kehidupan saya sehari-hari dan bukan atas pandangan masyarakat pada umumnya.

Saya juga memberikan izin agar jawaban saya dapat digunakan sebagai data untuk

penelitian ilmiah tanpa mencantumkan identitas pribadi saya.

Yogyakarta, Mei 2015

( )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

103

DATA DIRI

Inisial :

Usia :

Pekerjaan pasangan :

Jumlah anak : anak

Usia anak : tahun*

(*jika anak lebih dari satu, silahkan menyebutkan semuanya dimulai dari usia

anak yang tertua. Contoh jawaban : 21 tahun, 15 tahun, 9 tahun).

Jabatan di kantor :

Lama bekerja : tahun

Lama bekerja dalam sehari : jam

Jarak dari rumah ke kantor : km

Jumlah penghuni di rumah : orang

Penghuni yang tinggal di rumah :

*

(*Contoh jawaban : suami, anak, mertua, kakak, ayah, ibu, dll)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

104

KUESIONER A

PETUNJUK PENGERJAAN

Berikut ini terdapat pernyataan-pernyataan yang terkait dengan kepribadian dan

sifat Anda.

Anda hanya diminta untuk memberikan persetujuan Anda terhadap pernyataan-

pernyataan yang disajikan dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom jawaban

yang paling mewakili keadaan atau kondisi yang anda alami. Enam pilihan jawaban yang

tersedia adalah sebagai berikut :

Kolom SS : Bila Anda “Sangat Setuju” dengan pernyataan

Kolom S : Bila Anda “Setuju” dengan pernyataan

Kolom AS : Bila Anda “Agak setuju” dengan pernyataan

Kolom ATS : Bila Anda “Agak Tidak Setuju” dengan pernyataan

Kolom TS : Bila Anda “Tidak Setuju” dengan pernyataan

Kolom STS : Bila Anda “Sangat Tidak Setuju” dengan pernyataan

Dalam kuesioner ini tidak ada jawaban benar atau salah. Setiap orang memiliki

jawaban yang berbeda untuk setiap pernyataan, oleh sebab itu pilihlah jawaban yang

paling sesuai dengan keadaan diri Anda terhadap pernyataan yang disajikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

105

Berikut contoh menjawab pernyataan :

No. Pernyataan SS S AS ATS TS STS

1. Saya adalah orang yang menyukai

keramaian X

Ketika Anda keliru dalam memilih jawaban dan memberi tanda silang (X), maka

Anda dapat mengganti jawaban dengan cara memberi tanda sama dengan pada jawaban

yang keliru. Kemudian Anda dapat memberi tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang

lebih sesuai.

Contoh koreksi :

No. Pernyataan SS S AS ATS TS STS

1. Saya adalah orang yang menyukai

keramaian X

X

--- Selamat Mengerjakan ---

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

106

Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan. Selamat mengerjakan !

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS

1. Masalah yang saya hadapi, saya

selalu ceritakan pada pasangan saya

2. Saya tidak merasa khawatir apabila

saya mendapat tugas ke luar kota

3. Kepercayaan saya pada pasangan saya

rendah

4. Ketika saya tidak bersama dengan

pasangan, saya tidak merasa khawatir

5. Ketika pasangan saya memperhatikan

saya, saya merasa terancam

6.

Ketika saya memiliki masalah, saya

merasa mudah untuk bercerita pada

teman saya

7. Berelasi akrab dengan teman membuat

saya merasa terancam

8. Saya merasa takut apabila berjauhan

dengan pasangan saya

9.

Saya merasa hasil dari pekerjaan saya

selalu lebih baik dari teman-teman

saya

10. Ketika tidak mendapat dukungan dari

pasangan, saya merasa biasa saja

11. Kekurangan dalam diri saya membuat

saya tidak percaya diri

12. Saya tidak cemas apabila saya sedang

tidak bersama pasangan saya

Lanjutkan ke halaman berikutnya...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

107

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS

13. Saya khawatir apabila saya tidak

bersama dengan pasangan saya

14. Saya ingin selalu berada dekat dengan

pasangan

15.

Dalam hal menyelesaikan pekerjaan,

saya merasa teman-teman lebih baik

daripada saya

16.

Ketika menyelesaikan masalah, saya

cenderung meminta bantuan dari

teman-teman

17.

Saya merasa khawatir bahwa pekerjaan

saya tidak sebaik yang orang lain

kerjakan

18.

Ketika saya berada dekat dengan

teman-teman, saya tidak merasa takut

ditolak oleh teman-teman

19. Saya lebih suka tidak terlalu dekat

secara emosi dengan pasangan

20. Saya yakin bahwa tugas yang saya

kerjakan sudah yang terbaik

21. Saya tidak sepenuhnya percaya dengan

apa yang diceritakan pasangan saya

22.

Saya merasa senang menceritakan

perasaan saya yang sebenarnya pada

pasangan

23.

Saya merasa kacau apabila saya

tidak mendapat perhatian atau

dukungan yang saya butuhkan dari

pasangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

108

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS

saya

24. Tidak bergantung pada teman

merupakan hal yang penting

25. Mudah bagi saya untuk bersikap

romantis dengan pasangan saya

26. Saya senang bahwa pasangan saya

benar-benar mencintai saya

27.

Ketika saya mempunyai pekerjaan,

saya akan meminta bantuan dari

teman-teman

28. Saya memiliki kepercayaan yang

tinggi pada pasangan saya

29. Saya merasa tidak nyaman jika saya

berada jauh dengan pasangan saya

30. Tidak semua masalah saya ceritakan

pada pasangan saya

31.

Jika saya punya pekerjaan yang harus

dikerjakan, maka saya akan

melakukannya sendiri

32. Saya nyaman mempunyai relasi yang

akrab dengan teman

33. Saya nyaman tanpa berelasi yang akrab

dengan teman-teman

34. Saya terbiasa untuk tidak bergantung

dengan pasangan saya

35. Masalah yang saya alami, saya akan

ceritakan pada pasangan saya

Lanjutkan ke halaman berikutnya...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

109

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS

36. Kelemahan dalam diri saya dapat saya

jadikan kekuatan bagi diri saya

37. Kepercayaan saya pada pasangan

cukup tinggi

38.

Berada dekat dengan pasangan

membuat saya merasa memiliki

banyak kelebihan

39. Ketika berada dekat dengan pasangan,

saya merasa tidak tenang

40. Saya merasa bahwa teman-teman saya

tidak dapat menjaga rahasia saya

41.

Saya sering merasa khawatir apabila

pasangan saya tidak benar-benar

mencintai saya

42. Saya merasa orang lain ingin memiliki

hubungan yang akrab dengan saya

43. Saya menginginkan hubungan yang

intim dengan pasangan saya

44.

Bagi saya, meminta bantuan dari

teman adalah pengakuan bahwa saya

gagal

45. Saya merasa nyaman untuk bergantung

dengan pasangan saya

46.

Ketika berelasi dengan teman-teman,

saya merasa tidak pantas diterima oleh

teman-teman

47. Saya merasa senang apabila orang lain

bergantung pada saya

48. Saya tidak menginginkan hubungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

110

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS

yang dekat dengan pasangan saya

49. Saya merasa kesulitan untuk

bergantung pada orang lain

50. Saya mengalami kesulitan untuk

bersikap romantis pada pasangan

51. Saya menginginkan hubungan mesra

dengan pasangan saya

52. Saya merasa kesulitan untuk percaya

dengan teman-teman

53. Berada dekat dengan pasangan

membuat saya merasa tenang

54.

Saya cenderung tidak ingin dicintai

secara berlebihan dengan pasangan

saya

55.

Saya merasa mudah untuk bergabung

dengan sekelompok orang yang baru

saya kenal

56.

Ketika berelasi dengan teman-teman,

saya merasa yakin teman-teman akan

menerima saya

57.

Menjalin hubungan akrab dengan

teman-teman akan membuat saya

cemas

58. Ketika bergantung dengan teman, saya

tidak merasa khawatir

59. Bergantung pada teman-teman

membuat saya merasa nyaman

Lanjutkan ke halaman berikutnya...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

111

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS

60. Saya selalu percaya dengan semua hal

yang diceritakan oleh pasangan saya

61.

Saya cenderung tidak ingin

berhubungan mesra dengan pasangan

saya

62.

Tidak sulit bagi saya untuk menjalin

hubungan yang dekat dengan pasangan

saya

63.

Saya tidak merasa khawatir apabila

pasangan saya tidak mendampingi

ketika saya mengalami masa sulit

64. Saya merasa nyaman apabila pasangan

saya tidak berada dekat dengan saya

65. Saya lebih suka orang lain tidak

bergantung pada saya

66. Saya sulit untuk sepenuhnya

mempercayai orang lain

67.

Saya tidak merasa khawatir apabila

pasangan saya tidak menghargai

seperti saya menghargainya

68. Ketika mengalami kesulitan saya

meminta bantuan dari teman-teman

69. Berada dekat dengan pasangan

membuat saya enggan

70.

Saya cenderung mengalami kesulitan

untuk membicarakan masalah dan

beban pikiran pada pasangan

71. Saya ingin pasangan saya mencintai

saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

112

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS

72.

Ketika saya bergantung dengan

teman-teman, saya merasa tidak

nyaman

73. Ketika pasangan saya sedang tidak

bersama saya, saya akan khawatir

74. Kepercayaan saya pada teman-

teman cukup tinggi

75.

Teman-teman saya yakin bahwa

saya orang yang dapat menjaga

rahasia

76. Saya merasa orang lain enggan akrab

dengan saya seperti yang saya inginkan

77. Saya menceritakan masa lalu saya pada

pasangan saya

78. Menurut saya, teman-teman saya dapat

menjaga rahasia saya

79. Saya ingin memiliki hubungan yang

mesra dengan pasangan saya

80. Saya merasa kesulitan untuk akrab

dengan orang lain

81. Saya jarang bercerita tentang masa lalu

pada teman-teman saya

82. Saya tidak menceritakan masalah yang

sedang terjadi pada pasangan

83. Berelasi akrab dengan teman-teman

membuat saya merasa senang

Lanjutkan ke halaman berikutnya...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

113

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS

84. Saya cenderung menghindari

hubungan mesra dengan pasangan saya

85. Ketika teman-teman tidak menerima

saya, saya tidak merasa khawatir

86. Saya ingin pasangan saya lebih

memperhatikan saya

87.

Saya merasa kesulitan untuk

bergabung dengan orang yang baru

saya kenal

88.

Saya khawatir pasangan saya tidak

menghargai saya seperti saya

menghargainya

89. Tidak bergantung pada teman

merupakan hal yang penting

90. Dalam menyelesaikan masalah, saya

selalu menyelesaikannya sendiri

91.

Ketika berada dekat dengan

pasangan, saya merasa memiliki

banyak kekurangan dalam diri saya

92. Jika saya mendapat tugas ke luar

kota, saya merasa cemas

93. Saya bercerita tentang masa lalu

saya pada teman-teman

94. Saya memiliki kepercayaan yang

rendah pada pasangan saya

95.

Dalam menjalin hubungan akrab

dengan teman-teman, saya merasa

tenang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

114

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS

96. Masalah yang saya hadapi, saya

selalu ceritakan pada pasangan saya

97. Saya mudah akrab dengan orang

yang baru saya kenal sekalipun

98. Saya tidak mudah untuk bercerita

masalah saya dengan teman

99.

Saya cenderung tidak ingin

memiliki hubungan yang intim

dengan pasangan

100.

Saya merasa tidak nyaman

menceritakan pendapat dan perasaan

saya yang sebenarnya pada pasangan

saya

101.

Saya merasa tidak yakin jika saya

adalah orang yang dapat dipercaya

oleh orang lain

102. Saya tidak merasa khawatir apabila

saya sedang jauh dengan pasangan

103. Saya mudah mencari teman yang baru

saya kenal

104.

Saya merasa kesulitan untuk

menceritakan masa lalu saya pada

pasangan

105. Ketika saya berada dekat dengan

teman-teman, saya merasa terasing

106. Saya menyukai hubungan yang dekat

secara emosi dengan pasangan saya

Lanjutkan ke halaman berikutnya...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

115

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS

107. Di saat-saat sulit, saya merasa terbantu

jika pasangan saya terus mendampingi

108. Berelasi dengan teman baru membuat

saya merasa canggung

109. Bergantung dengan teman merupakan

hal yang mudah bagi saya

110. Saya mudah untuk percaya pada orang

lain

111. Teman-teman tidak pernah ada buat

saya saat saya membutuhkan mereka

112. Saya tidak takut jika teman saya tidak

mau menerima saya

Periksa kembali jawaban Anda. Pastikan tidak ada yang terlewatkan

Silahkan ke halaman selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

116

KUESIONER B

PETUNJUK PENGERJAAN

Berikut ini terdapat pernyataan-pernyataan yang terkait dengan apa yang Anda

rasakan dan Anda alami dalam kehidupan berkeluarga dan bekerja.

Anda hanya diminta untuk memberikan persetujuan Anda terhadap pernyataan-

pernyataan yang disajikan dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom jawaban

yang paling mewakili keadaan atau kondisi yang anda alami. Enam pilihan jawaban yang

tersedia adalah sebagai berikut :

Kolom SS : Bila Anda “Sangat Setuju” dengan pernyataan

Kolom S : Bila Anda “Setuju” dengan pernyataan

Kolom AS : Bila Anda “Agak setuju” dengan pernyataan

Kolom ATS : Bila Anda “Agak Tidak Setuju” dengan pernyataan

Kolom TS : Bila Anda “Tidak Setuju” dengan pernyataan

Kolom STS : Bila Anda “Sangat Tidak Setuju” dengan pernyataan

Dalam kuesioner ini tidak ada jawaban benar atau salah. Setiap orang memiliki

jawaban yang berbeda untuk setiap pernyataan, oleh sebab itu pilihlah jawaban yang

paling sesuai dengan keadaan diri Anda terhadap pernyataan yang disajikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

117

Berikut contoh menjawab pernyataan :

No. Pernyataan SS S AS ATS TS STS

1. Saya adalah orang yang menyukai

keramaian X

Ketika Anda keliru dalam memilih jawaban dan memberi tanda silang (X), maka

Anda dapat mengganti jawaban dengan cara memberi tanda sama dengan pada jawaban

yang keliru. Kemudian Anda dapat memberi tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang

lebih sesuai.

Contoh koreksi :

No. Pernyataan SS S AS ATS TS STS

1. Saya adalah orang yang menyukai keramaian X X

--- Selamat Mengerjakan ---

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

118

Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan. Selamat mengerjakan !

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS

1. Sejauh ini, saya merasa kecewa

dengan pekerjaan yang saya miliki

2.

Masa lalu memiliki masa naik dan

turun, namun saya tidak ingin

mengubah masa lalu saya

3. Saya mencoba untuk melakukan

perbaikan dalam hidup saya

4.

Saya merasa senang menjalin

hubungan persahabatan dengan teman-

teman

5.

Ketika tahun berganti, saya tidak

senang apabila pandangan hidup saya

mulai berubah

6.

Saya menikmati percakapan personal

dan timbal balik dengan anggota

keluarga maupun dengan teman-teman

saya

Lanjutkan ke halaman berikutnya...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

119

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS

7.

Saya merasa puas ketika saya

memikirkan apa yang telah saya

lakukan di masa lalu dan apa yang saya

harapkan terjadi di masa depan

8. Saya dan teman-teman hanya peduli

dengan masalah masing-masing

9.

Dalam menjalin hubungan dengan

pasangan, saya kurang menyukai

perlakuan yang romantis

10.

Saya selalu berusaha melakukan sesuatu

sesuai dengan kemampuan yang saya

miliki

11. Terkadang, saya merasa lebih berhasil

daripada orang lain

12.

Jika di lingkungan tempat bekerja saya

sedang terjadi masalah, saya berusaha

untuk menyelesaikan

13.

Ketika menyampaikan pendapat yang

bertentangan dengan orang lain, saya

cenderung merasa takut

14. Ketika saya memikirkan apa yang telah

saya lakukan di masa lalu dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

120

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS

apa yang saya harapkan terjadi di masa

depan, saya merasa tidak puas

15.

Ketika membandingkan diri sendiri

dengan teman, saya merasa puas dengan

diri saya

16.

Jika saya merasa tidak bahagia dengan

situasi kehidupan saya, saya akan

mengambil langkah efektif untuk

mengubahnya

17.

Dalam kehidupan berumah tangga, saya

memiliki kekurangan tetapi saya terima

apa adanya diri saya

18. Tuntutan dalam kehidupan sehari-hari

sering membuat saya menyerah

19. Saya iri terhadap kebanyakan orang atas

kehidupan yang mereka jalani

20.

Jika lingkungan tempat bekerja tidak

mendukung, saya cenderung kurang

dapat bertahan lama di tempat tersebut

Lanjutkan ke halaman berikutnya...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

121

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS

21.

Penting bagi saya untuk menjadi

seorang pendengar yang baik ketika

teman dekat saya menceritakan

masalah-masalah mereka

22.

Keputusan saya biasanya tidak

dipengaruhi oleh apa yang dilakukan

teman-teman

23.

Ketika pasangan mengalami kesulitan,

saya akan bersedia meluangkan waktu

saya

24.

Ketika saya butuh untuk bercerita,

saya tidak memiliki teman yang

mendengarkan masalah saya

25. Saya dan teman-teman hanya peduli

dengan masalah masing-masing

26. Saya senang memiliki hubungan yang

romantis dengan pasangan

27.

Perbaikan dalam hidup akan membuat

saya sulit melangkah dengan lebih

cepat

28. Saya mempunyai keinginan besar

untuk memperbaiki kesalahan saya di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

122

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS

masa lalu

29. Saya merasa bangga dengan pekerjaan

yang telah saya capai saat ini

30.

Saya yakin dengan pendapat saya,

bahkan bila pendapat saya

bertentangan dengan kesepakatan

umum

31. Ketika saya merasa tidak bahagia,

saya tidak mengambil langkah apapun

32. Saya cenderung mudah terpengaruh

oleh lingkungan tempat tinggal saya

33.

Ketika teman-teman mempunyai

pendapat tentang diri saya, saya

merasa baik-baik saja

34. Saya cenderung dipengaruhi oleh

pendapat orang lain yang lebih tahu

35. Saya senang mencoba tantangan-

tantangan yang baru

36.

Saya bersikap sesuai prinsip saya

meskipun berlawanan dengan

pendapat teman-teman

Lanjutkan ke halaman berikutnya...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

123

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS

37. Saya tidak pernah menyusun dan

memikirkan masa depan

38.

Ketika saya melihat cerita kehidupan

yang saya miliki, saya senang dengan

bagaimana peristiwa-peristiwa yang

telah terjadi

39.

Ada pengalaman masa lalu yang

sampai sekarang membuat saya

merasa bangga apabila mengingatnya

40. Saya jarang membuat jadwal untuk

kegiatan yang akan saya lakukan

41. Masa lalu yang saya miliki

mempunyai makna tersendiri

42.

Saya menilai diri berdasarkan apa

yang saya anggap penting, bukan

berdasarkan nilai-nilai yang orang lain

anggap penting

43.

Ketika saya kembali menghayati

pengalaman hidup saya, saya merasa

tidak puas dengan semua yang telah

terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

124

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS

44.

Ketika memutuskan sesuatu, saya

cenderung mengikuti pendapat atau

suara yang terbanyak

45.

Saya cenderung tidak memikirkan

hidup saya di masa lalu, saat ini dan

masa yang akan datang

46.

Saya khawatir tentang bagaimana

teman-teman mengevaluasi pilihan-

pilihan yang telah saya buat dalam

hidup

47.

Saya tidak bisa mempercayai teman-

teman dan teman-teman saya tidak

mempercayai dengan saya

48. Bagi saya pengalaman baru tentang

hidup tidaklah penting

49.

Saya tidak takut mengemukakan

pendapat saya, bahkan jika

bertentangan dengan pendapat orang

banyak

Lanjutkan ke halaman berikutnya...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

125

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS

50.

Setiap orang memiliki kelemahan

masing-masing, tetapi saya merasa

memiliki lebih banyak kelemahan

dibandingkan orang lain

51.

Saya tidak pernah menyerah untuk

melakukan perubahan besar dalam

hidup saya

52. Saya merasa puas atas peristiwa yang

telah terjadi dalam hidup saya

53.

Tujuan-tujuan yang saya miliki dalam

hidup telah menjadi sumber kepuasan

bagi diri saya

54.

Dulu, saya menetapkan tujuan-tujuan

bagi diri saya, tetapi sekarang hal

tersebut tampak sia-sia

55.

Saya senang bahwa pandangan saya

telah berubah dan semakin matang

seiring tahun berganti

56.

Dalam kehidupan sehari-hari, saya

tidak mudah menyerah dengan

tuntutan sebagai ibu rumah tangga

sekaligus sebagai karyawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

126

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS

57.

Dalam membuat pilihan hidup, saya

harus mengikuti penilaian atau

pendapat dari pasangan saya

58.

Ketika saya membuat pilihan-pilihan

dalam hidup, saya cenderung tidak

merasa khawatir dengan penilaian

teman-teman

59.

Saya memiliki teman yang lebih

banyak dibandingkan dengan orang

lain

60. Lingkungan tempat tinggal saya

belum sesuai dengan keinginan saya

61.

Ketika melakukan percakapan

personal dengan keluarga dan teman,

saya cenderung kurang menikmatinya

62.

Saya menjalani hidup hari demi hari

dan tidak terlalu memikirkan masa

depan

63.

Dalam kehidupan bermasyarakat, saya

merasa dapat bekerja dengan orang

yang baru saya kenal

Lanjutkan ke halaman berikutnya...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

127

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS

64.

Saya sering berubah pikiran dalam

mengambil keputusan jika teman-

teman atau keluarga tidak setuju

65. Saya memandang diri saya sebagai

istri yang bertanggung jawab

66.

Saya memiliki teman dekat sehingga

membuat saya dapat berbagi masalah

dengannya

67.

Saya senang menyusun rencana bagi

masa depan dan berusaha untuk

merealisasikannya

68. Saya selalu terbuka ketika berbicara

dengan pasangan

69.

Ketika lingkungan tidak mendukung

saya, saya berusaha untuk

mengatasinya sendiri

70.

Saya merasa kecewa saat

membandingkan diri sendiri dengan

orang lain

71.

Dalam mempertahankan hubungan

yang akrab dengan orang lain, saya

mengalami kesulitan dan membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

128

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS

saya frustasi

72.

Saya menikmati berada dalam situasi

baru yang mengharuskan saya

mengubah kebiasan lama dalam

bertindak

73.

Saya merasa dapat mengatur tanggung

jawab sehari-hari baik sebagai ibu

maupun karyawan

74.

Ketika saya menjalani hidup, saya

selalu memikirkan apa yang akan

terjadi kedepannya

75.

Saya merasa mampu mengatur waktu

dengan baik sehingga bisa

menyelesaikan segala sesuatu dengan

baik

76.

Saya merasa kebanyakan orang yang

saya kenal lebih berhasil dalam

kehidupannya

77. Ketika bekerja, saya merasa tidak

bekerja semaksimal mungkin

Lanjutkan ke halaman berikutnya...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

129

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS

78. Saya selalu berpegang teguh pada

pendapat saya sendiri

79.

Ketika keputusan yang saya ambil

berbeda dengan pasangan dan teman-

teman, saya tidak akan berubah

pikiran

80.

Saya selalu menetapkan tujuan-tujuan

hidup dan saya merasa itu sangat

bermanfaat

81. Saya merasa puas dengan hidup saya

saat ini

82.

Saya mudah dalam mempertahankan

hubungan yang akrab dengan teman-

teman

83.

Saya merasa belum menjadi pribadi

yang kuat karena tidak mendapatkan

pencerahan tentang hidup

84.

Saya menyadari bahwa hidup saya

saat ini akan berpengaruh pada hidup

saya di masa depan

85. Saya merasa mampu mengatur

lingkungan tempat tinggal saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

130

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS

86.

Bagi saya penting memiliki

pengalaman baru yang menantang

pengetahuan saya tentang diri sendiri

dan dunia

87.

Ada pengalaman hidup yang sampai

saat ini membuat saya marah jika

mengingatnya

88.

Saya mempunyai teman ketika saya

membutuhkannya untuk

mendengarkan masalah saya

89.

Dalam kehidupan sehari-hari, saya

merasa tidak mampu menyelesaikan

pekerjaan rumah dan kantor dengan

baik

90.

Saya memiliki perasaan kecewa

tentang bagaimana saya menjalani

hidup

91.

Saya merasa bahwa lingkungan

tempat tinggal saya sudah sesuai

dengan diri saya sendiri

Lanjutkan ke halaman berikutnya...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

131

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS

92. Saya adalah tipe orang yang suka

untuk mencoba hal-hal baru

93.

Saya mengambil keputusan

berdasarkan apa yang teman-teman

saya lakukan

94. Ketika melihat kehidupan orang lain,

saya tidak merasa iri

95.

Saya merasa belum berada di

lingkungan tempat tinggal yang sesuai

dengan diri saya

96.

Saya cenderung mudah menyerah dan

tidak mencoba untuk membuat

perubahan dalam hidup

97. Dalam kehidupan sehari-hari, saya

selalu membuat jadwal kegiatan

98. Saya cenderung tidak ingin mencoba

hal-hal baru dalam melakukan sesuatu

99.

Ketika menyampaikan opini mengenai

hal-hal yang kontroversial, saya

cenderung tidak mengalami kesulitan

100. Seringkali, saya merasa kesepian

karena hanya memiliki sedikit teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

132

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS

dekat yang bisa saya jadikan teman

untuk berbagi masalah

101.

Saya merasa tidak mampu untuk

melakukan sesuatu dengan

kemampuan saya sendiri

102. Ada hal yang dapat saya kendalikan

saat bekerja

103.

Ketika lingkungan tempat tinggal

kurang sesuai dengan harapan saya,

saya tidak mengubahnya

104.

Saya dapat membangun lingkungan

tempat tinggal sesuai dengan

keinginan saya

105. Bagi saya, penilaian orang lain

mengenai diri saya penting

106.

Apabila di lingkungan saya terdapat

orang yang tidak suka dengan saya,

saya merasa tidak bisa di lingkungan

yang sama

Lanjutkan ke halaman berikutnya...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

133

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS

107.

Dengan berjalannya waktu, saya

merasa bahwa saya telah banyak

berkembang sebagai seorang pribadi

108.

Saya merasa tidak mampu mengatur

waktu dengan baik sehingga tidak

dapat menyelesaikan pekerjaan

dengan baik

Selesai.

Periksalah kembali jawaban Anda..

Terimakasih untuk partisipasinya

☺☺☺☺

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

134

Lampiran 2 : Uji Validitas dan Reliabilitas

A. Skala Kesejahteraan Psikologis

Tahap I

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 40 100.0

Excludeda 0 .0

Total 40 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.935 .942 108

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

a1 481.83 1662.969 .486 . .934

a2 483.05 1662.100 .227 . .935

a3 481.45 1679.382 .315 . .935

a4 481.68 1673.917 .438 . .934

a5 482.33 1663.558 .327 . .934

a6 481.98 1658.846 .448 . .934

a7 483.95 1724.408 -.289 . .938

a8 482.35 1667.054 .254 . .935

a9 482.08 1670.738 .269 . .935

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

135

a10 481.70 1686.779 .136 . .935

a11 483.50 1642.103 .430 . .934

a12 481.95 1674.254 .272 . .935

a13 482.45 1641.279 .515 . .934

a14 482.62 1638.599 .518 . .934

a15 483.38 1633.676 .514 . .934

a16 482.25 1676.346 .171 . .935

a17 481.83 1667.071 .440 . .934

a18 482.03 1675.922 .264 . .935

a19 481.95 1670.715 .291 . .935

a20 482.30 1662.421 .326 . .934

a21 481.85 1669.208 .370 . .934

a22 482.42 1665.943 .330 . .934

a23 481.50 1672.103 .492 . .934

a24 482.03 1673.051 .346 . .934

a25 482.28 1655.230 .429 . .934

a26 481.75 1663.577 .404 . .934

a27 482.12 1666.266 .411 . .934

a28 481.72 1685.333 .158 . .935

a29 482.12 1639.240 .665 . .933

a30 483.33 1723.353 -.293 . .937

a31 482.30 1693.600 -.024 . .936

a32 482.12 1665.753 .386 . .934

a33 482.45 1655.023 .434 . .934

a34 482.80 1637.344 .480 . .934

a35 482.00 1662.615 .471 . .934

a36 482.58 1673.635 .184 . .935

a37 481.88 1662.471 .346 . .934

a38 482.40 1634.656 .664 . .933

a39 482.15 1639.259 .596 . .933

a40 482.70 1650.882 .386 . .934

a41 481.80 1673.087 .531 . .934

a42 482.45 1659.023 .367 . .934

a43 483.78 1727.153 -.303 . .938

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

136

a44 483.40 1650.451 .328 . .935

a45 482.08 1649.046 .412 . .934

a46 482.53 1656.307 .381 . .934

a47 481.90 1670.144 .413 . .934

a48 481.92 1672.533 .305 . .935

a49 482.70 1643.651 .449 . .934

a50 482.70 1629.703 .534 . .933

a51 482.00 1670.000 .291 . .935

a52 482.90 1618.810 .590 . .933

a53 482.58 1622.712 .741 . .933

a54 482.20 1652.010 .464 . .934

a55 481.75 1675.936 .323 . .935

a56 481.55 1681.433 .268 . .935

a57 484.18 1699.789 -.084 . .936

a58 482.25 1651.013 .494 . .934

a59 483.25 1643.987 .439 . .934

a60 482.75 1649.321 .374 . .934

a61 482.18 1653.789 .498 . .934

a62 482.03 1661.769 .395 . .934

a63 482.70 1637.446 .517 . .934

a64 483.45 1670.459 .200 . .935

a65 481.90 1673.067 .279 . .935

a66 482.48 1682.358 .116 . .935

a67 481.83 1669.020 .385 . .934

a68 481.83 1659.379 .419 . .934

a69 482.53 1673.384 .242 . .935

a70 482.40 1641.579 .556 . .934

a71 482.10 1657.682 .446 . .934

a72 482.83 1659.738 .319 . .934

a73 482.12 1662.574 .403 . .934

a74 482.18 1654.251 .507 . .934

a75 482.25 1654.705 .437 . .934

a76 483.28 1680.666 .093 . .936

a77 482.28 1695.640 -.049 . .936

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

137

a78 483.30 1657.805 .306 . .935

a79 483.50 1668.308 .217 . .935

a80 482.03 1666.230 .359 . .934

a81 484.12 1729.292 -.326 . .938

a82 482.25 1661.833 .394 . .934

a83 482.78 1622.846 .638 . .933

a84 482.05 1668.254 .305 . .935

a85 483.12 1658.061 .337 . .934

a86 482.03 1677.512 .251 . .935

a87 483.55 1628.562 .545 . .933

a88 482.40 1664.246 .333 . .934

a89 482.45 1637.279 .604 . .933

a90 482.25 1649.064 .481 . .934

a91 482.80 1635.549 .546 . .933

a92 482.42 1636.712 .543 . .933

a93 482.70 1667.241 .251 . .935

a94 482.58 1638.866 .460 . .934

a95 483.08 1652.687 .358 . .934

a96 481.92 1679.353 .247 . .935

a97 482.62 1646.856 .460 . .934

a98 482.50 1668.974 .228 . .935

a99 483.35 1645.105 .411 . .934

a100 482.60 1649.887 .428 . .934

a101 482.60 1635.990 .597 . .933

a102 482.03 1670.281 .604 . .934

a103 482.50 1666.205 .326 . .934

a104 483.90 1700.503 -.091 . .936

a105 484.15 1685.515 .064 . .936

a106 482.22 1675.666 .258 . .935

a107 482.12 1642.984 .544 . .934

a108 482.30 1658.062 .426 . .934

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

138

Tahap II

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.949 .952 100

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

a1 453.85 1824.387 .498 . .949

a2 455.07 1824.635 .224 . .950

a3 453.47 1841.794 .326 . .949

a4 453.70 1834.318 .489 . .949

a5 454.35 1825.310 .332 . .949

a6 454.00 1819.949 .459 . .949

a8 454.37 1830.343 .245 . .949

a9 454.10 1832.913 .274 . .949

a10 453.72 1849.128 .157 . .949

a11 455.52 1806.153 .405 . .949

a12 453.97 1835.922 .286 . .949

a13 454.47 1805.179 .487 . .949

a14 454.65 1798.900 .525 . .949

a15 455.40 1793.631 .522 . .949

a16 454.27 1840.461 .156 . .950

a17 453.85 1827.823 .466 . .949

a18 454.05 1838.664 .264 . .949

a19 453.97 1831.922 .308 . .949

a20 454.32 1825.456 .316 . .949

a21 453.87 1829.907 .397 . .949

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

139

a22 454.45 1828.664 .324 . .949

a23 453.52 1833.897 .509 . .949

a24 454.05 1834.869 .360 . .949

a25 454.30 1816.626 .433 . .949

a26 453.77 1823.820 .430 . .949

a27 454.15 1829.003 .404 . .949

a28 453.75 1847.679 .176 . .949

a29 454.15 1798.182 .690 . .948

a32 454.15 1828.951 .373 . .949

a33 454.47 1815.128 .453 . .949

a34 454.82 1798.866 .475 . .949

a35 454.02 1823.871 .484 . .949

a36 454.60 1836.349 .184 . .950

a37 453.90 1826.554 .324 . .949

a38 454.42 1793.892 .682 . .948

a39 454.17 1799.174 .608 . .948

a40 454.72 1814.717 .365 . .949

a41 453.82 1835.584 .534 . .949

a42 454.47 1818.153 .398 . .949

a44 455.42 1811.892 .329 . .949

a45 454.10 1808.195 .434 . .949

a46 454.55 1817.638 .387 . .949

a47 453.92 1831.815 .427 . .949

a48 453.95 1833.074 .336 . .949

a49 454.72 1803.794 .459 . .949

a50 454.72 1790.051 .536 . .948

a51 454.02 1830.897 .311 . .949

a52 454.92 1776.020 .613 . .948

a53 454.60 1780.913 .762 . .948

a54 454.22 1811.820 .484 . .949

a55 453.77 1837.461 .346 . .949

a56 453.57 1842.763 .307 . .949

a58 454.27 1812.358 .497 . .949

a59 455.27 1803.897 .451 . .949

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

140

a60 454.77 1810.281 .378 . .949

a61 454.20 1815.292 .500 . .949

a62 454.05 1825.946 .369 . .949

a63 454.72 1793.179 .566 . .948

a64 455.47 1834.204 .189 . .950

a65 453.92 1834.122 .301 . .949

a66 454.50 1847.231 .094 . .950

a67 453.85 1830.695 .397 . .949

a68 453.85 1819.977 .436 . .949

a69 454.55 1837.741 .220 . .949

a70 454.42 1802.148 .562 . .948

a71 454.12 1819.292 .450 . .949

a72 454.85 1821.413 .323 . .949

a73 454.15 1824.695 .403 . .949

a74 454.20 1816.010 .507 . .949

a75 454.27 1816.051 .442 . .949

a76 455.30 1844.626 .085 . .950

a78 455.32 1822.328 .283 . .949

a79 455.52 1835.692 .172 . .950

a80 454.05 1826.715 .384 . .949

a82 454.27 1822.717 .409 . .949

a83 454.80 1780.882 .658 . .948

a84 454.07 1829.046 .325 . .949

a85 455.15 1818.695 .349 . .949

a86 454.05 1839.587 .263 . .949

a87 455.57 1791.635 .523 . .949

a88 454.42 1826.712 .330 . .949

a89 454.47 1797.846 .607 . .948

a90 454.27 1808.563 .503 . .949

a91 454.82 1794.353 .565 . .948

a92 454.45 1798.715 .532 . .948

a93 454.72 1829.897 .248 . .949

a94 454.60 1800.144 .458 . .949

a95 455.10 1814.759 .354 . .949

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

141

a96 453.95 1842.356 .245 . .949

a97 454.65 1808.797 .455 . .949

a98 454.52 1834.717 .195 . .950

a99 455.37 1805.112 .422 . .949

a100 454.62 1812.599 .416 . .949

a101 454.62 1796.856 .596 . .948

a102 454.05 1833.279 .590 . .949

a103 454.52 1829.589 .313 . .949

a105 456.17 1850.610 .044 . .950

a106 454.25 1839.474 .242 . .949

a107 454.15 1802.233 .565 . .948

a108 454.32 1819.353 .433 . .949

Reliabilitas Akhir Skala Kesejahteraan Psikologis

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.953 .956 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

142

B. Skala Pola Kelekatan

Tahap I

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 40 100.0

Excludeda 0 .0

Total 40 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.941 .946 112

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

a1 559.63 634.446 .652 . .939

a2 559.65 643.567 .530 . .940

a3 559.63 642.702 .550 . .940

a4 559.93 654.584 .148 . .941

a5 559.32 646.943 .442 . .940

a6 559.78 648.743 .327 . .941

a7 559.63 645.625 .358 . .940

a8 559.70 658.010 .004 . .942

a9 559.90 643.374 .525 . .940

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

143

a10 559.78 654.589 .136 . .941

a11 559.85 640.695 .537 . .940

a12 559.80 646.882 .307 . .941

a13 559.95 651.331 .206 . .941

a14 559.95 643.023 .436 . .940

a15 560.03 650.948 .179 . .941

a16 560.15 643.977 .413 . .940

a17 559.73 645.333 .315 . .941

a18 559.58 656.763 .041 . .942

a19 559.58 651.635 .191 . .941

a20 560.08 645.456 .390 . .940

a21 559.63 650.753 .197 . .941

a22 559.98 641.512 .531 . .940

a23 559.98 650.128 .253 . .941

a24 559.80 642.472 .486 . .940

a25 559.90 646.605 .330 . .941

a26 559.82 640.097 .577 . .940

a27 560.10 652.349 .151 . .941

a28 559.63 634.446 .652 . .939

a29 559.98 652.640 .142 . .941

a30 560.00 648.718 .242 . .941

a31 559.93 650.225 .232 . .941

a32 559.58 662.712 -.146 . .942

a33 559.58 655.738 .074 . .941

a34 559.90 648.451 .316 . .941

a35 560.05 646.100 .354 . .941

a36 559.82 646.046 .415 . .940

a37 559.88 652.112 .204 . .941

a38 559.90 644.862 .435 . .940

a39 559.65 643.567 .530 . .940

a40 559.85 657.823 .007 . .942

a41 559.93 646.533 .322 . .941

a42 559.82 638.610 .552 . .940

a43 559.82 644.712 .461 . .940

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

144

a44 559.90 646.451 .456 . .940

a45 559.75 639.731 .627 . .940

a46 559.82 637.379 .623 . .940

a47 559.98 645.410 .378 . .940

a48 559.60 646.451 .447 . .940

a49 559.95 646.715 .327 . .941

a50 559.95 645.074 .466 . .940

a51 559.78 653.666 .193 . .941

a52 560.10 645.067 .500 . .940

a53 559.68 642.840 .570 . .940

a54 559.85 637.669 .632 . .940

a55 560.13 646.112 .409 . .940

a56 559.85 644.746 .440 . .940

a57 559.85 647.874 .336 . .941

a58 559.95 644.459 .337 . .941

a59 559.88 649.958 .257 . .941

a60 560.00 654.667 .125 . .941

a61 559.80 642.472 .486 . .940

a62 559.82 640.969 .549 . .940

a63 559.98 643.769 .494 . .940

a64 559.48 640.563 .583 . .940

a65 560.00 650.718 .212 . .941

a66 559.85 644.746 .440 . .940

a67 559.85 641.977 .533 . .940

a68 560.10 645.067 .500 . .940

a69 559.78 639.974 .590 . .940

a70 559.98 663.717 -.178 . .942

a71 559.43 649.122 .294 . .941

a72 559.80 646.882 .307 . .941

a73 559.85 642.182 .526 . .940

a74 559.98 641.512 .531 . .940

a75 559.82 640.969 .549 . .940

a76 559.95 643.433 .525 . .940

a77 559.75 659.679 -.053 . .942

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

145

a78 560.05 648.613 .262 . .941

a79 559.68 643.610 .496 . .940

a80 559.93 652.789 .254 . .941

a81 559.82 639.020 .612 . .940

a82 559.98 650.333 .267 . .941

a83 559.85 637.669 .632 . .940

a84 559.85 641.823 .538 . .940

a85 560.10 645.067 .500 . .940

a86 559.82 646.917 .333 . .941

a87 559.85 640.695 .537 . .940

a88 559.82 641.584 .495 . .940

a89 559.95 646.510 .382 . .940

a90 560.00 660.256 -.065 . .942

a91 559.58 644.763 .460 . .940

a92 560.05 647.844 .380 . .940

a93 560.03 662.230 -.133 . .942

a94 559.55 643.023 .560 . .940

a95 560.13 650.112 .331 . .941

a96 559.82 646.046 .415 . .940

a97 559.85 642.182 .526 . .940

a98 560.20 648.267 .296 . .941

a99 559.63 643.369 .526 . .940

a100 559.85 663.156 -.155 . .942

a101 559.80 658.933 -.027 . .942

a102 559.95 646.818 .403 . .940

a103 559.48 640.563 .583 . .940

a104 559.80 642.215 .494 . .940

a105 559.88 662.317 -.152 . .942

a106 559.80 641.087 .569 . .940

a107 559.48 639.435 .673 . .940

a108 560.10 647.323 .325 . .941

a109 560.05 648.715 .348 . .941

a110 559.58 644.353 .439 . .940

a111 560.75 657.115 .000 . .943

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

146

a112 560.58 661.379 -.070 . .944

Tahap II

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.953 .955 102

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

a1 510.80 661.138 .650 . .952

a2 510.83 670.969 .508 . .953

a3 510.80 669.908 .535 . .953

a4 511.10 682.297 .121 . .954

a5 510.50 674.103 .431 . .953

a6 510.95 675.536 .331 . .953

a7 510.80 672.369 .362 . .953

a8 510.88 685.446 -.007 . .954

a9 511.08 670.789 .503 . .953

a10 510.95 681.792 .130 . .954

a11 511.03 667.102 .547 . .953

a12 510.98 673.666 .310 . .953

a13 511.13 678.112 .212 . .953

a14 511.13 669.907 .433 . .953

a15 511.20 678.113 .174 . .954

a16 511.33 669.302 .456 . .953

a17 510.90 671.682 .328 . .953

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

147

a18 510.75 683.731 .045 . .954

a19 510.75 678.910 .182 . .954

a20 511.25 670.705 .439 . .953

a21 510.80 678.574 .174 . .954

a22 511.15 667.618 .552 . .953

a23 511.15 677.208 .249 . .953

a24 510.98 669.461 .480 . .953

a25 511.08 673.661 .324 . .953

a26 511.00 665.846 .609 . .952

a27 511.28 678.204 .181 . .954

a28 510.80 661.138 .650 . .952

a29 511.15 679.977 .133 . .954

a30 511.18 676.097 .230 . .954

a31 511.10 677.323 .227 . .953

a33 510.75 682.603 .080 . .954

a34 511.08 674.994 .328 . .953

a35 511.23 672.743 .360 . .953

a36 511.00 672.821 .418 . .953

a37 511.05 678.408 .227 . .953

a38 511.08 671.610 .438 . .953

a39 510.83 670.969 .508 . .953

a40 511.03 683.563 .048 . .954

a41 511.10 673.426 .322 . .953

a42 511.00 664.410 .578 . .952

a43 511.00 671.436 .465 . .953

a44 511.08 674.020 .429 . .953

a45 510.93 666.738 .618 . .952

a46 511.00 663.179 .650 . .952

a47 511.15 672.336 .376 . .953

a48 510.78 673.717 .432 . .953

a49 511.13 673.599 .327 . .953

a50 511.13 672.625 .441 . .953

a51 510.95 681.228 .170 . .953

a52 511.28 671.384 .520 . .953

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

148

a53 510.85 669.874 .561 . .953

a54 511.03 663.410 .661 . .952

a55 511.30 673.190 .402 . .953

a56 511.03 671.615 .439 . .953

a57 511.03 675.051 .327 . .953

a58 511.13 672.317 .311 . .953

a59 511.05 677.587 .235 . .953

a60 511.18 681.789 .122 . .954

a61 510.98 669.461 .480 . .953

a62 511.00 667.590 .553 . .953

a63 511.15 670.746 .489 . .953

a64 510.65 667.413 .579 . .952

a65 511.18 677.687 .212 . .953

a66 511.03 671.615 .439 . .953

a67 511.03 668.230 .550 . .953

a68 511.28 671.384 .520 . .953

a69 510.95 666.972 .581 . .952

a71 510.60 675.374 .316 . .953

a72 510.98 673.666 .310 . .953

a73 511.03 668.743 .533 . .953

a74 511.15 667.618 .552 . .953

a75 511.00 667.590 .553 . .953

a76 511.13 670.625 .511 . .953

a78 511.23 675.615 .260 . .953

a79 510.85 670.285 .500 . .953

a80 511.10 679.887 .249 . .953

a81 511.00 664.769 .643 . .952

a82 511.15 676.233 .302 . .953

a83 511.03 663.410 .661 . .952

a84 511.03 667.717 .567 . .952

a85 511.28 671.384 .520 . .953

a86 511.00 672.615 .368 . .953

a87 511.03 667.102 .547 . .953

a88 511.00 668.256 .498 . .953

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

149

a89 511.13 673.189 .388 . .953

a91 510.75 671.628 .459 . .953

a92 511.23 674.384 .393 . .953

a94 510.73 670.102 .549 . .953

a95 511.30 677.446 .316 . .953

a96 511.00 672.821 .418 . .953

a97 511.03 668.743 .533 . .953

a98 511.38 675.317 .291 . .953

a99 510.80 670.318 .520 . .953

a102 511.13 673.753 .401 . .953

a103 510.65 667.413 .579 . .952

a104 510.98 668.948 .495 . .953

a106 510.98 668.025 .563 . .953

a107 510.65 666.285 .669 . .952

a108 511.28 674.666 .311 . .953

a109 511.23 676.538 .315 . .953

a110 510.75 671.321 .435 . .953

Reliabilitas Akhir Skala Pola Kelekatan

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.959 .960 81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

150

Lampiran 3: Skala Penelitian

SKALA PENELITIAN

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

151

Yogyakarta, Juni 2015

Kepada :

Yth. Para Ibu

Dengan hormat,

Saya Cloudia Metha, Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata

Dharma, yang sedang menyelesaikan tugas akhir tentang kehidupan seorang

Ibu. Ijinkan saya mengharapkan partisipasi Ibu dalam penelitian yang sedang

saya lakukan dengan mengisi kuesioner.

Kuesioner ini terdiri dari dua bagian yang berisi pernyataan-pernyataan.

Diharapkan Ibu memberikan tanggapan atas pernyataan-pernyataan sesuai

dengan keadaan yang sebenarnya dan sejujurnya. Dimohon Ibu untuk selalu

memperhatikan petunjuk pengerjaan dan instruksi yang diberikan.

Tidak ada penilaian benar atau salah, apapun jawaban Ibu akan

memberikan sumbangsih terhadap pengembangan ilmu. Segala jawaban dan

identitas pribadi Ibu akan dijaga kerahasiaannya.

Atas parisipasi Ibu, saya mengucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Cloudia Metha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

152

PERNYATAAN KESEDIAAN

Dengan ini saya menyatakan kesediaan saya untuk mengisi kuesioner ini

tanpa adanya paksaan ataupun tekanan dari pihak manapun namun saya dengan

sukarela mengisi kuesioner ini demi membantu terlaksananya penelitian ilmiah

yang disusun.

Semua respon yang saya berikan mewakili apa yang saya alami dalam

kehidupan saya sehari-hari dan bukan atas pandangan masyarakat pada

umumnya. Saya juga memberikan izin agar jawaban saya dapat digunakan

sebagai data untuk penelitian ilmiah tanpa mencantumkan identitas pribadi saya.

Yogyakarta, Juni 2015

( )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

153

DATA DIRI

Inisial :

Usia :

Pekerjaan pasangan :

Jumlah anak : anak

Usia anak :

tahun*

(*jika anak lebih dari satu, silahkan menyebutkan semuanya dimulai dari

usia anak yang tertua. Contoh jawaban : 21 tahun, 15 tahun, 9 tahun).

Jabatan di kantor :

Lama bekerja : tahun

Lama bekerja dalam sehari : jam

Jarak dari rumah ke kantor : km

Jumlah penghuni di rumah : orang

Penghuni yang tinggal di rumah :

*

(*Contoh jawaban : suami, anak, mertua, kakak, ayah, ibu, dll)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

154

KUESIONER A

PETUNJUK PENGERJAAN

Berikut ini terdapat pernyataan-pernyataan yang terkait dengan kepribadian dan

sifat Anda.

Anda hanya diminta untuk memberikan persetujuan Anda terhadap pernyataan-

pernyataan yang disajikan dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom jawaban

yang paling mewakili keadaan atau kondisi yang anda alami. Enam pilihan jawaban

yang tersedia adalah sebagai berikut :

Kolom SS : Bila Anda “Sangat Setuju” dengan pernyataan

Kolom S : Bila Anda “Setuju” dengan pernyataan

Kolom AS : Bila Anda “Agak setuju” dengan pernyataan

Kolom ATS : Bila Anda “Agak Tidak Setuju” dengan pernyataan

Kolom TS : Bila Anda “Tidak Setuju” dengan pernyataan

Kolom STS : Bila Anda “Sangat Tidak Setuju” dengan pernyataan

Dalam kuesioner ini tidak ada jawaban benar atau salah. Setiap orang

memiliki jawaban yang berbeda untuk setiap pernyataan, oleh sebab itu pilihlah

jawaban yang paling sesuai dengan keadaan diri Anda terhadap pernyataan yang

disajikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

155

Berikut contoh menjawab pernyataan :

No. Pernyataan SS S AS ATS TS STS

1. Saya adalah orang yang menyukai

keramaian X

Ketika Anda keliru dalam memilih jawaban dan memberi tanda silang (X),

maka Anda dapat mengganti jawaban dengan cara memberi tanda sama dengan pada

jawaban yang keliru. Kemudian Anda dapat memberi tanda silang (X) pada pilihan

jawaban yang lebih sesuai.

Contoh koreksi :

No. Pernyataan SS S AS ATS TS STS

1. Saya adalah orang yang menyukai

keramaian X

X

--- Selamat Mengerjakan ---

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

156

Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan. Selamat mengerjakan !

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS 1. Berada dekat dengan pasangan

membuat saya merasa memiliki

banyak kelebihan

2. Teman-teman saya yakin bahwa saya

orang yang dapat menjaga rahasia

3. Saya yakin bahwa teman-teman

mampu menerima saya apa adanya

4. Ketika berada dekat dengan

pasangan, saya merasa memiliki

banyak kekurangan dalam diri saya

5. Saya merasa teman-teman menolak

kehadiran saya

6. Saya mudah akrab dengan orang

yang baru saya kenal sekalipun

7. Dalam menjalin hubungan akrab

dengan teman-teman, saya merasa

tenang

8. Saya memiliki kepercayaan yang

tinggi pada pasangan saya

9. Berada dekat dengan pasangan

membuat saya merasa tenang

10. Saya mudah untuk menjalin

kedekatan emosional dengan teman-

teman

11. Saya tahu jika teman-teman akan

selalu ada saat saya membutuhkan

mereka

Lanjutkan ke halaman berikutnya...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

157

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS 12. Saya merasa mudah untuk menerima

teman-teman

13. Ketika saya dan teman saya sedang

berdiskusi, teman saya bisa

menghargai pendapat saya

14. Ketika saya bergantung dengan

teman-teman, saya merasa tidak

nyaman.

15. Berelasi akrab dengan teman

membuat saya merasa terancam

16. Saya memiliki kepercayaan yang

rendah pada pasangan saya

17. Ketika berada dekat dengan

pasangan, saya merasa tidak tenang

18. Saya merasa kesulitan untuk

menjalin kedekatan secara emosional

dengan temen-teman

19. Ketika saya membutuhkan teman

untuk bercerita, mereka tidak ada

bersama saya

20. Saya cenderung merasa kesulitan

untuk menerima teman-teman saya

21. Ketika berdiskusi, saya merasa

bahwa teman-teman saya tidak dapat

menghargai pendapat saya

22. Bagi saya, meminta bantuan dari

teman adalah pengakuan bahwa saya

gagal

23. Ketika mengalami kesulitan, saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

158

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS meminta bantuan dari teman-teman

24. Ketika menyelesaikan masalah, saya

cenderung meminta bantuan dari

teman-teman

25. Saya cenderung mengikuti pendapat

orang lain daripada pendapat diri

saya sendiri

26. Saya lebih mempercayai teman saya

dibandingkan diri saya sendiri

27. Saya bersedia pergi ke acara yang

diselenggarakan oleh kantor jika

teman dekat saya juga hadir

28. Saya merasa takut jika teman dekat

saya tidak mau menemani saya

kemanapun

29. Ketika saya berada dekat dengan

teman-teman, saya tidak merasa

takut ditolak oleh teman-teman

30. Saya merasa orang lain ingin

memiliki hubungan yang akrab

dengan saya

31. Ketika teman-teman tidak menerima

saya, saya tidak merasa khawatir

32. Saya mudah mencari teman yang

baru saya kenal

33. Saya merasa mudah untuk

bergabung dengan sekelompok orang

yang baru saya kenal

Lanjutkan ke halaman berikutnya...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

159

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS 34. Berelasi dengan teman baru

membuat saya merasa canggung

35. Saya merasa kesulitan untuk

bergabung dengan orang yang baru

saya kenal

36. Saya ingin memiliki hubungan yang

mesra dengan pasangan saya

37. Saya ingin selalu berada dekat

dengan pasangan

38. Saya menginginkan hubungan yang

intim dengan pasangan saya

39. Mudah bagi saya untuk bersikap

romantis dengan pasangan saya

40. Saya cenderung tidak ingin

berhubungan mesra dengan pasangan

saya

41. Saya tidak merasa khawatir apabila

saya sedang jauh dengan pasangan

42. Saya mengalami kesulitan untuk

bersikap romantis pada pasangan

43. Saya ingin pasangan saya lebih

memperhatikan saya

44. Saya ingin pasangan saya mencintai

saya

45. Saya menyukai hubungan yang dekat

secara emosi dengan pasangan saya

46. Ketika pasangan saya

memperhatikan saya, saya merasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

160

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS terancam

47. Saya cenderung tidak ingin dicintai

secara berlebihan dengan pasangan

saya

48. Saya lebih senang mengerjakan

pekerjaan kantor sendirian karena

saya sulit mempercayai kemampuan

teman saya

49. Ketika berelasi dengan teman-teman,

saya merasa tidak pantas diterima

oleh teman-teman

50. Tidak bergantung pada teman

merupakan hal yang penting

51. Saya merasa kesulitan untuk

bergantung pada orang lain

52. Ketika bergantung dengan teman,

saya tidak merasa khawatir

53. Bergantung dengan teman

merupakan hal yang mudah bagi

saya

54. Saya merasa nyaman apabila

pasangan saya tidak berada dekat

dengan saya

55. Menjalin hubungan akrab dengan

teman-teman akan membuat saya

cemas

Lanjutkan ke halaman berikutnya...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

161

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS

56. Saya nyaman mempunyai relasi yang

akrab dengan teman

57. Berelasi akrab dengan teman-teman

membuat saya merasa senang

58. Kepercayaan saya pada pasangan

saya rendah

59. Saya merasa kesulitan untuk percaya

dengan teman-teman

60. Saya mudah untuk percaya pada

orang lain

61. Menurut saya, teman-teman saya

dapat menjaga rahasia saya

62. Saya tidak mudah untuk bercerita

masalah saya dengan teman

63. Saya merasa kesulitan untuk

menceritakan masa lalu saya pada

pasangan

64. Saya jarang bercerita tentang masa

lalu pada teman-teman saya

65. Ketika saya memiliki masalah, saya

merasa mudah untuk bercerita pada

teman saya

66. Masalah yang saya hadapi, saya

selalu ceritakan pada pasangan saya

67. Saya merasa senang menceritakan

perasaan saya yang sebenarnya pada

pasangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

162

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS 68. Saya tidak merasa khawatir apabila

saya mendapat tugas ke luar kota

69. Saya tidak cemas apabila saya

sedang tidak bersama pasangan saya

70. Jika saya mendapat tugas ke luar

kota, saya merasa cemas

71. Saya merasa khawatir apabila hasil

pekerjaan saya tidak sebaik teman-

teman saya

72. Orang lain lebih baik daripada saya

73. Saya merasa hasil dari pekerjaan

saya selalu lebih baik dari teman-

teman saya

74. Saya terkadang merasa takut apabila

pasangan saya tidak benar-benar

mencintai saya

75. Saya cemas jika orang yang baru

saya kenal mendekati saya

76. Teman-teman tidak pernah ada buat

saya saat saya membutuhkan mereka

77. Saya takut ditolak oleh teman-teman

78. Saya senang bahwa pasangan saya

benar-benar mencintai saya

79. Saya tidak takut jika teman saya

tidak mau menerima saya

80. Saya sulit untuk sepenuhnya

mempercayai orang lain

Lanjutkan ke halaman berikutnya...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

163

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS

81. Saya tidak menceritakan masalah

yang sedang terjadi pada pasangan

Periksa kembali jawaban Anda. Pastikan tidak ada yang terlewatkan

Silahkan ke halaman selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

164

KUESIONER B

PETUNJUK PENGERJAAN

Berikut ini terdapat pernyataan-pernyataan yang terkait dengan apa yang Anda

rasakan dan Anda alami dalam kehidupan berkeluarga dan bekerja.

Anda hanya diminta untuk memberikan persetujuan Anda terhadap pernyataan-

pernyataan yang disajikan dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom jawaban

yang paling mewakili keadaan atau kondisi yang anda alami. Enam pilihan jawaban

yang tersedia adalah sebagai berikut :

Kolom SS : Bila Anda “Sangat Setuju” dengan pernyataan

Kolom S : Bila Anda “Setuju” dengan pernyataan

Kolom AS : Bila Anda “Agak setuju” dengan pernyataan

Kolom ATS : Bila Anda “Agak Tidak Setuju” dengan pernyataan

Kolom TS : Bila Anda “Tidak Setuju” dengan pernyataan

Kolom STS : Bila Anda “Sangat Tidak Setuju” dengan pernyataan

Dalam kuesioner ini tidak ada jawaban benar atau salah. Setiap orang

memiliki jawaban yang berbeda untuk setiap pernyataan, oleh sebab itu pilihlah

jawaban yang paling sesuai dengan keadaan diri Anda terhadap pernyataan yang

disajikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

165

Berikut contoh menjawab pernyataan :

No. Pernyataan SS S AS ATS TS STS

1. Saya adalah orang yang menyukai

keramaian X

Ketika Anda keliru dalam memilih jawaban dan memberi tanda silang (X),

maka Anda dapat mengganti jawaban dengan cara memberi tanda sama dengan pada

jawaban yang keliru. Kemudian Anda dapat memberi tanda silang (X) pada pilihan

jawaban yang lebih sesuai.

Contoh koreksi :

No. Pernyataan SS S AS ATS TS STS

1. Saya adalah orang yang menyukai

keramaian X

X

--- Selamat Mengerjakan ---

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

166

Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan. Selamat mengerjakan !

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS 1. Saya memandang diri saya sebagai

istri yang bertanggung jawab

2. Saya merasa bangga dengan

pekerjaan yang telah saya capai saat

ini

3. Terkadang, saya merasa lebih

berhasil daripada orang lain

4. Ketika melihat kehidupan orang lain,

saya tidak merasa iri

5. Sejauh ini, saya merasa kecewa

dengan pekerjaan yang saya miliki

6. Saya iri terhadap kebanyakan orang

atas kehidupan yang mereka jalani

7. Ketika saya melihat cerita kehidupan

yang saya miliki, saya senang

dengan bagaimana peristiwa-

peristiwa yang telah terjadi

8. Ketika membandingkan diri sendiri

dengan teman, saya merasa puas

dengan diri saya

9. Dalam kehidupan berumah tangga,

saya memiliki kekurangan tetapi

saya terima apa adanya diri saya

10. Saya merasa kecewa saat

membandingkan diri sendiri dengan

orang lain

11. Ada pengalaman hidup yang sampai

saat ini membuat saya marah jika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

167

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS mengingatnya

12. Setiap orang memiliki kelemahan

masing-masing, tetapi saya merasa

memiliki lebih banyak kelemahan

dibandingkan orang lain

13. Saya merasa puas atas peristiwa

yang telah terjadi dalam hidup saya

14. Ada pengalaman masa lalu yang

sampai sekarang membuat saya

merasa bangga apabila

mengingatnya

15. Saya memiliki perasaan kecewa

tentang bagaimana saya menjalani

hidup

16. Ketika teman-teman mempunyai

pendapat tentang diri saya, saya

merasa baik-baik saja

17. Saya menilai diri berdasarkan apa

yang saya anggap penting, bukan

berdasarkan nilai-nilai yang orang

lain anggap penting

18. Ketika saya membuat pilihan-pilihan

dalam hidup, saya cenderung tidak

merasa khawatir dengan penilaian

teman-teman

19. Saya khawatir tentang bagaimana

teman-teman mengevaluasi pilihan-

pilihan yang telah saya buat dalam

hidup

Lanjutkan ke halaman berikutnya...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

168

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS 20. Saya selalu berpegang teguh pada

pendapat saya sendiri

21. Keputusan saya biasanya tidak

dipengaruhi oleh apa yang dilakukan

teman-teman

22. Ketika menyampaikan opini

mengenai hal-hal yang kontroversial,

saya cenderung tidak mengalami

kesulitan

23. Ketika memutuskan sesuatu, saya

cenderung mengikuti pendapat atau

suara yang terbanyak

24. Saya tidak takut mengemukakan

pendapat saya, bahkan jika

bertentangan dengan pendapat orang

banyak

25. Saya cenderung dipengaruhi oleh

pendapat orang lain yang lebih tahu

26. Ketika menyampaikan pendapat

yang bertentangan dengan orang

lain, saya cenderung merasa takut

27. Saya mudah dalam mempertahankan

hubungan yang akrab dengan teman-

teman

28. Saya menikmati percakapan personal

dan timbal balik dengan anggota

keluarga maupun dengan teman-

teman saya

29. Saya merasa senang menjalin

hubungan persahabatan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

169

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS teman-teman

30. Saya senang memiliki hubungan

yang romantis dengan pasangan

31. Dalam mempertahankan hubungan

yang akrab dengan orang lain, saya

mengalami kesulitan dan membuat

saya frustasi

32. Ketika melakukan percakapan

personal dengan keluarga dan teman,

saya cenderung kurang

menikmatinya

33. Dalam menjalin hubungan dengan

pasangan, saya kurang menyukai

perlakuan yang romantis.

34. Penting bagi saya untuk menjadi

seorang pendengar yang baik ketika

teman dekat saya menceritakan

masalah-masalah mereka

35. Ketika pasangan mengalami

kesulitan, saya akan bersedia

meluangkan waktu saya

36. Saya dan teman-teman hanya peduli

dengan masalah masing-masing

37. Saya memiliki teman yang lebih

banyak dibandingkan dengan orang

lain

38. Saya mempunyai teman ketika saya

membutuhkannya untuk

mendengarkan masalah saya

Lanjutkan ke halaman berikutnya...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

170

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS 39. Saya selalu terbuka ketika berbicara

dengan pasangan

40. Ketika saya butuh untuk bercerita,

saya tidak memiliki teman yang

mendengarkan masalah saya

41. Saya tidak bisa mempercayai teman-

teman dan teman-teman saya tidak

mempercayai dengan saya

42. Jika di lingkungan tempat bekerja

saya sedang terjadi masalah, saya

berusaha untuk menyelesaikan

43. Seringkali, saya merasa kesepian

karena hanya memiliki sedikit teman

dekat yang bisa saya jadikan teman

untuk berbagi masalah

44. Saya merasa mampu mengatur

lingkungan tempat tinggal saya

45. Saya merasa dapat mengatur

tanggung jawab sehari-hari baik

sebagai ibu maupun karyawan

46. Jika lingkungan tempat bekerja tidak

mendukung, saya cenderung kurang

dapat bertahan lama di tempat

tersebut

47. Ketika lingkungan tempat tinggal

kurang sesuai dengan harapan saya,

saya tidak mengubahnya

48. Dalam kehidupan sehari-hari, saya

tidak mudah menyerah dengan

tuntutan sebagai ibu rumah tangga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

171

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS sekaligus sebagai karyawan

49. Saya cenderung mudah terpengaruh

oleh lingkungan tempat tinggal saya

50. Dalam kehidupan sehari-hari, saya

merasa tidak mampu menyelesaikan

pekerjaan rumah dan kantor dengan

baik

51. Tuntutan dalam kehidupan sehari-

hari sering membuat saya menyerah

52. Dalam kehidupan bermasyarakat,

saya merasa dapat bekerja dengan

orang yang baru saya kenal

53. Saya merasa bahwa lingkungan

tempat tinggal saya sudah sesuai

dengan diri saya sendiri

54. Lingkungan tempat tinggal saya

belum sesuai dengan harapan saya

55. Saya merasa belum berada di

lingkungan tempat tinggal yang

sesuai dengan diri saya

56. Ketika saya menjalani hidup, saya

selalu memikirkan apa yang akan

terjadi kedepannya

57. Saya senang menyusun rencana bagi

masa depan dan berusaha untuk

merealisasikannya

58. Saya menyadari bahwa hidup saya

saat ini akan berpengaruh pada hidup

saya di masa depan

Lanjutkan ke halaman berikutnya...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

172

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS 59. Saya menjalani hidup hari demi hari

dan tidak terlalu memikirkan masa

depan

60. Saya tidak pernah menyusun dan

memikirkan masa depan

61. Saya cenderung tidak memikirkan

hidup saya di masa lalu, saat ini dan

masa yang akan datang

62. Tujuan-tujuan yang saya miliki

dalam hidup telah menjadi sumber

kepuasan bagi diri saya

63. Saya selalu menetapkan tujuan-

tujuan hidup dan saya merasa itu

sangat bermanfaat

64. Dalam kehidupan sehari-hari, saya

selalu membuat jadwal kegiatan

65. Masa lalu yang saya miliki

mempunyai makna tersendiri

66. Dulu, saya menetapkan tujuan-tujuan

bagi diri saya, tetapi sekarang hal

tersebut tampak sia-sia

67. Ketika saya memikirkan apa yang

telah saya lakukan di masa lalu dan

apa yang saya harapkan terjadi di

masa depan, saya merasa tidak puas

68. Saya jarang membuat jadwal untuk

kegiatan yang akan saya lakukan

69. Saya mencoba untuk melakukan

perbaikan dalam hidup saya

70. Perbaikan dalam hidup akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

173

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS membuat saya sulit melangkah

dengan lebih cepat

71. Saya adalah tipe orang yang suka

untuk mencoba hal-hal baru

72. Saya menikmati berada dalam situasi

baru yang mengharuskan saya

mengubah kebiasan lama dalam

bertindak

73. Saya senang mencoba tantangan-

tantangan yang baru

74. Bagi saya pengalaman baru tentang

hidup tidaklah penting

75. Saya merasa mampu mengatur

waktu dengan baik sehingga bisa

menyelesaikan segala sesuatu

dengan baik

76. Ada hal yang dapat saya kendalikan

saat bekerja

77. Saya merasa tidak mampu untuk

melakukan sesuatu dengan

kemampuan saya sendiri

78. Saya merasa tidak mampu mengatur

waktu dengan baik sehingga tidak

dapat menyelesaikan pekerjaan

dengan baik

79. Dengan berjalannya waktu, saya

merasa bahwa saya telah banyak

berkembang sebagai seorang pribadi

Lanjutkan ke halaman berikutnya...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

174

No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS 80. Saya senang bahwa pandangan saya

telah berubah dan semakin matang

seiring tahun berganti

81. Saya tidak pernah menyerah untuk

melakukan perubahan besar dalam

hidup saya

82. Saya merasa belum menjadi pribadi

yang kuat karena tidak mendapatkan

pencerahan tentang hidup

83. Ketika tahun berganti, saya tidak

senang apabila pandangan hidup

saya mulai berubah

84. Saya selalu berusaha melakukan sesuatu

sesuai dengan kemampuan yang saya

miliki.

Selesai.

Periksalah kembali jawaban Anda

Jangan sampai ada yang terlewatkan atau kosong

Terimakasih untuk partisipasinya

☺☺☺☺

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

175

Lampiran 4: Uji Asumsi

A. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

KA KP PWB

N 80 80 80

Normal

Parametersa

Mean 112.02 97.95 378.16

Std. Deviation 8.068 8.923 29.376

Most Extreme

Differences

Absolute .079 .077 .086

Positive .079 .046 .086

Negative -.068 -.077 -.080

Kolmogorov-Smirnov Z .703 .691 .773

Asymp. Sig. (2-tailed) .707 .726 .589

a. Test distribution is Normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

176

B. Uji Linearitas 1. Uji Linearitas Pola Kelekatan secure dengan Kesejahteraan Psikologis

ANOVA Table

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

PWB * KA Between Groups (Combined) 38916.523 29 1341.949 2.293 .005

Linearity 23671.937 1 23671.937 40.456 .000

Deviation from Linearity 15244.586 28 544.449 .930 .572

Within Groups 29256.364 50 585.127

Total 68172.888 79

2. Uji Linearitas Pola Kelekatan preoccupied dengan Kesejahteraan Psikologis

ANOVA Table

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

PWB * KP Between Groups (Combined) 38678.847 30 1289.295 2.142 .009

Linearity 4803.517 1 4803.517 7.980 .007

Deviation from Linearity 33875.330 29 1168.115 1.941 .020

Within Groups 29494.040 49 601.919

Total 68172.888 79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis

177

Lampiran 5: Uji Hipotesis Analisis Korelasi Pearson Product Moment

1. Pola Kelekatan secure dengan Kesejahteraan Psikologis

Correlations

secure

kesejahteraan

_psikologis

secure Pearson Correlation 1 .589**

Sig. (1-tailed) .000

N 80 80

kesejahteraan_psikologis Pearson Correlation .589** 1

Sig. (1-tailed) .000

N 80 80

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

2. Pola Kelekatan preoccupied dengan Kesejahteraan Psikologis

Correlations

preoccupied

kesejahteraan

_psikologis

preoccupied Pearson Correlation 1 -.342**

Sig. (1-tailed) .001

N 80 80

kesejahteraan_psikologis Pearson Correlation -.342** 1

Sig. (1-tailed) .001

N 80 80

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI