PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah...
HUBUNGAN ANTARA KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS DENGAN POLA
KELEKATAN DEWASA PADA IBU BEKERJA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh :
Cloudia Metha Hanesthi
NIM : 109114035
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
“Let’s say, today this is our last day that
we have so we must do the best”
“Selalu mengucap syukur untuk semua
hal yang pernah terjadi dalam hidup”
Cloudia Metha Hanesthi, 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Karya ini ku persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Dan Bunda Maria
Terima kasih semua selalu indah pada waktu-Nya
Bapak dan Ibu tercinta
Untuk dukungan, semangat dan doanya
Dea, Lauren, Yesa
Selalu mendukung dan semangatnya
Keluarga besarku
Untuk segala perhatiannya
Sahabat - sahabatku
Untuk selalu ada dan menemani selama ini
Teman-teman Seperjuangan Psikologi 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
HUBUNGAN ANTARA KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS DENGAN POLA KELEKATAN DEWASA PADA IBU BEKERJA
Cloudia Metha Hanesthi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesejahteraan psikologis ibu
bekerja dengan pola kelekatan yang dimilikinya. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pola kelekatan sedangkan variabel tergantungnya adalah kesejahteraan psikologis. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu bekerja yang berusia 20 – 65 tahun. Jumlah subjek adalah 80 orang. Hipotesis dalam penelitian ini adalah 1) adanya hubungan positif antara pola kelekatan secure dengan kesejahteraan psikologis 2) adanya hubungan negatif antara pola kelekatan preoccupied dengan kesejahteraan psikologis 3) adanya hubungan negatif antara pola kelekatan dismissing dengan kesejahteraan psikologis 4) adanya hubungan negatif antara pola kelekatan fearful dengan kesejahteraan psikologis. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan. Skala kesejahteraan psikologis disusun berdasarkan enam dimensi kesejahteraan psikologis menurut Ryff (1989). Skala pola kelekatan disusun berdasarkan jenis pola kelekatan menurut menurut Bartholomew & Horowitz (1991). Metode analisis data yang digunakan adalah metode statistic Product-Moment Pearson dan Spearman Rank dengan bantuan program SPSS for Windows version 16.0. Hasil penelitian ini adalah 1) ada hubungan yang positif dan signifikan antara pola kelekatan secure dengan kesejahteraan psikologis (r=0,589; p=0,000; p<0,05) 2) ada hubungan negatif dan signifikan antara pola kelekatan preoccupied dengan kesejahteraan psikologis (r= -0,342; p=0,001; p<0,05)
Kata kunci: pola kelekatan, kesejahteraan psikologis, ibu bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE RELATIONSHIP BETWEEN A PSYCHOLOGICAL WELL-BEING AND ADULT ATTACHMENT PATTERN IN WORKING MOTHER
Cloudia Metha Hanesthi
ABSTRACT
The purpose of this research is to know the relationship between a psychological well-being and an adult attachment pattern in working mother. The independent variable was attachment pattern and the dependent variable was psychological well-being. The subjects in this research is a mother (working mother) in the age of 20 – 65 years old that is 80 people. The hypothesis of this research is 1) there are positive relationship between a secure attachment pattern and a psychological well-being 2) There are negative relationship between a preoccupied attachment pattern and a psychological well-being 3) there are negative relationship between a dismissing attachment pattern and a psychological well-being 4) there are negative relationship between a fearful attachment pattern and a psychological well-being. In this research, the instrument that is used is psychology well-being and attachment behavior scale. Psychological well-being is arranged based on Ryff’s 6 dimension of psychological well-being (1989). Attachment behavior scale is arranged based on Bartholomew and Horowitz’s kinds of attachment behavior pattern (1991). The analysis method that is used is Pearson’s method that is statistic Product-moment and Spearman rank by SPSS for Windows version 16.0. The result is 1) there is positive and significant relationship between a secure pattern and a psychological well-being (r=0,589; p=0,000; p<0,05) 2) there are negative and significant relationship between a preoccupied pattern and a psychological well-being (r= -0,342; p=0,001; p<0,05) Keywords: patterns of attachment, psychological well-being, working mother
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah Bapa yang Maha Kuasa dan Bunda Maria atas
segala berkat dan rahmat Roh Kudus yang diberikan kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsinya yang berjudul “Hubungan Antara Kesejahteraan
Psikologis dengan Pola Kelekatan Dewasa pada Ibu Bekerja”.
Penelitian ini merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Psikologi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari berbagai tantangan dan hambatan yang muncul saat menyusun,
melaksanakan dan menyelesaikan penelitian ini. Pelaksanaan penelitian ini dari awal
hingga akhir banyak melibatkan berbagai pihak. Penulis juga menyadari banyak
pihak yang telah mengisi kehidupan penulis selama menimba ilmu Psikologi. Oleh
karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada mereka yang telah
memberikan warna-warni untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. Mereka adalah :
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas penyertaan, bimbingan dan berkat-
Nya. Saya menjadi kuat dalam mengerjakan skripsi walaupun banyak tantangan
yang dihadapi dan saya mampu menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M. Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma yang atas kesempatan yang telah diberikan selama
proses studi.
3. Ibu Ratri Sunar Astuti, M. Si. selaku kepala program studi. Terima kasih atas
bantuan dan pelajaran yang diberikan dalam kelancaran
4. Ibu Passchedona Henrietta PDADS, S.Psi., M.A. selaku dosen pembimbing
akademik. Terima kasih telah membantu dan memberikan bimbingan serta
saran selama penulis menempuh masa perkuliahan di Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma. Terima kasih atas dukungan dan semangat dari
semester ke semester yang Mba Etta berikan kepada saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Ibu Debri Pristinella, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi. Terima kasih Ibu
telah membimbing, menyediakan waku, memberikan saran dan dorongan, serta
membantu kelancaran penyelesaian skripsi ini. “Terima kasih atas kesabaran
ibu dalam membimbing saya. Ibu mengajarkan saya untuk berpikir dan
menggali rasa ingin tahu saya dengan mencari secara mandiri bahan bacaan
atau sumber informasi yang berguna dalam penelitian ini”.
6. Ibu Dra. L. Pratidarmanastiti, MS. dan Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.si.
selaku dosen penguji.
7. Seluruh Dosen dan Karyawan di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
yang telah membagikan ilmu, pengetahuan, pengalamannya, mendampingi dan
membimbing penulis selama masa studi atas segala kebaikan yang telah
diberikan.
8. Ibu, yang telah mendukung, memberikan kasih sayang dan dukungan tiada
henti dan tidak pernah mengeluh untuk selalu mengingatkan penulis dan Bapak,
i know you always watch me from heaven. Miss you, pak.
9. Adik-adik, Dea, Lauren dan Yesa yang selalu memberikan semangat dengan
canda tawa.
10. Bule Tanti, Mama ning, Om Krido, Om Damar dan seluruh keluarga besar yang
selalu memberikan dukungan dengan caranya masing-masing.
11. Sahabat hati Andhyka Yulius Sihaloho untuk segala cinta, ketulusan, perhatian,
kepedulian, semangat, kepercayaan, dukungan, kesabaran dan doa yang tak
henti selalu diberikan kepada penulis.
12. Sahabat, Desi, Angel, Dita, Grego, Erin, Cha-cha yang telah memberikan
semangat dan warna dalam hidup penulis, berbagi kisah dalam perjalanan hidup
kita.
13. Para subjek penelitian ini, yang rela menyediakan waktu dan bersedia untuk
ikut serta dalam pengambilan data demi keberhasilan penelitian ini.
14. Teman-teman satu dosen pembimbing Bu Debri atas kebersamaan berkeluh-
kesah, bersukaria saat jenuh mengerjakan skripsi dan belajar bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
15. Teman-teman Psikologi angkatan 2010 (khususnya kelas A) dan berbagai
angkatan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah membantu
menyebarkan kuesioner, mengisi hari-hari, memberi pengalaman yang berharga
bagi penulis dan atas dinamika yang berjalan selama menempuh masa
pendidikan di Universitas Sanata Dharma.
16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih
untuk dukungan, doa, dan kerjasamanya baik secara langsung maupun tidak
langsung selama ini.
Penulis sangat menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis menerima segala bentuk masukan, saran, dan kritik dari pembaca yang
sifatnya membangun demi perbaikan penelitian selanjutnya. Semoga penelitian
ini dapat memberikan manfaat bagi banyak orang dan kiranya Tuhan senantiasa
memberkati kita semua.
Yogyakarta, 18 Januari 2016
Penulis,
Cloudia Metha Hanesthi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN MOTTO ........................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi
ABSTRAK ......................................................................................................... vii
ABSTRACT ....................................................................................................... viii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .......................... ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................... x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix
BAB I: PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 13
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 14
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB II: LANDASAN TEORI ....................................................................... 16
A. Teori Kelekatan .......................................................................... 16
1. Pengertian Kelekatan ................................................................. 16
2. Proses terbentuknya Kelekatan .................................................. 19
3. Perkembangan Kelekatan pada Masa Dewasa ............................ 22
4. Jenis-jenis Kelekatan pada Masa Dewasa ................................... 26
B. Kesejahteraan Psikologis ............................................................ 31
1. Pengertian Kesejahteraan Psikologis ......................................... 31
2. Dimensi Kesejahteraan Psikologis ............................................. 35
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan
Psikologis .................................................................................... 41
C. Ibu Bekerja ................................................................................. 46
1. Pengertian Ibu Bekerja ............................................................... 46
2. Alasan Ibu Bekerja ...................................................................... 48
D. Dinamika Hubungan antara Kesejahteraan Psikologis dengan Pola
Kelekatan pada Ibu Bekerja ....................................................... 50
E. Skema .......................................................................................... 58
F. Hipotesis ..................................................................................... 59
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 60
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 60
B. Variabel Penelitian ..................................................................... 60
C. Definisi Operasional ................................................................... 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
D. Metode Sampling ....................................................................... 63
E. Subjek Penelitian ........................................................................ 63
F. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 64
G. Instrumen Penelitian ................................................................... 65
H. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian .......................................... 68
I. Pengujian Instrumen Penelitian .................................................. 73
1. Validitas ..................................................................................... 73
2. Analisis dan Seleksi Aitem ........................................................ 73
3. Reliabilitas .................................................................................. 74
J. Metode Analisis Data ................................................................. 75
1. Uji Normalitas ............................................................................ 75
2. Uji Linearitas .............................................................................. 76
3. Uji Hipotesis .............................................................................. 76
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 77
A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 77
B. Deskripsi Subjek Penelitian ....................................................... 77
C. Deskripsi Hasil Penelitian .......................................................... 80
D. Analisis Data Penelitian ............................................................. 82
1. Uji Normalitas ............................................................................ 82
2. Uji Linearitas .............................................................................. 84
3. Uji Hipotesis .............................................................................. 85
E. Pembahasan ................................................................................ 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 91
A. Kesimpulan ...................................................................................... 91
B. Saran ................................................................................................. 92
1. Bagi Ibu Bekerja .................................................................. 92
2. Bagi Peneliti Selanjutnya ..................................................... 92
3. Bagi Pembaca ........................................................................ 93
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 94
LAMPIRAN ....................................................................................................... 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Pola Kelekatan pada Masa Dewasa............................................... 27
Tabel 3.1 Blue Print Skala Kesejahteraan Psikologis ................................... 67
Tabel 3.2. Blue Print Skala Pola Kelekatan .................................................... 68
Tabel 3.3 Skala Kesejahteraan Psikologis .................................................... 69
Tabel 3.4 Distribusi Skala Kesejahteraan Psikologis Setelah Uji Coba ........ 70
Tabel 3.5 Skala Pola Kelekatan ...................................................................... 71
Tabel 3.6 Distribusi Skala Pola Kelekatan Setelah Uji Coba ......................... 72
Tabel 4.1. Deskripsi Subjek berdasarkan Usia ............................................... 78
Tabel 4.2. Deskripsi Subjek berdasarkan Jumlah Anak .................................. 78
Tabel 4.3. Deskripsi Subjek berdasarkan Lama Bekerja dalam Tahun .......... 79
Tabel 4.4. Deskripsi Subjek berdasarkan Jumlah Jam Bekerja ...................... 80
Tabel 4.5 Deskripsi Data Penelitian ............................................................... 81
Tabel 4.6 Uji Normalitas ................................................................................ 83
Tabel 4.7 Uji Linearitas .................................................................................. 84
Tabel 4.8 Uji Hipotesis Pola Kelekatan secure, Pola Kelekatan preoccupied
dengan Kesejahteraan Psikologis ................................................... 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Hierarki Struktur Model Kerja .......................................................... 21
Gambar 2. Skema ............................................................................................... 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Skala Uji coba ............................................................................. 100
Lampiran 2. Reliabilitas .................................................................................. 134
Lampiran 3. Skala Penelitian .......................................................................... 150
Lampiran 5. Uji Normalitas ............................................................................ 175
Lampiran 6. Uji Linearitas .............................................................................. 176
Lampiran 7. Uji Hipotesis ............................................................................... 177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kepala keluarga mempunyai tugas yang penting untuk memenuhi
kebutuhan keluarga yaitu bekerja. Pernikahan tradisional yang melibatkan
pembagian tegas antara peran suami dan istri, suami sebagai kepala keluarga
yang bertanggung jawab atas kesejahteraan ekonomi keluarga sedangkan istri
melayani suami dan anak serta menciptakan suasana rumah yang baik dan
menyenangkan (Berk, 2012). Memasuki abad ke-21, tidak hanya kepala
keluarga yang membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan keluarga,
namun saat ini wanita juga bekerja untuk membantu memenuhi kebutuhan
sehari-hari (Brunetta, 1989). Dalam pernikahan egaliter, pasangan memiliki
kesetaraan dalam kekuasaan dan otoritas. Suami dan istri berusaha
menyeimbangkan antara waktu dan tenaga mereka pada pekerjaan, anak-anak
dan hubungan mereka (Berk, 2012). Menurut Hoffman (1989), ibu-ibu
bekerja merupakan suatu bagian dari kehidupan masa kini. Hal tersebut
bukanlah suatu aspek kehidupan yang menyimpang melainkan suatu respon
terhadap perubahan-perubahan sosial-ekonomi (Santrock, 2002). Saat ini,
telah banyak wanita yang memasuki dunia kerja. Ada berbagai alasan yang
mendorong wanita untuk bekerja. Menurut penelitian yang dilakukan oleh
Papilia, Wendkos-Old dan Feldman (2009) ada beberapa alasan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
mendorong kaum wanita yang telah berkeluarga untuk bekerja, diantaranya
untuk menambah penghasilan keluarga, agar tidak tergantung pada suami,
mengisi waktu luang, menghindari kebosanan, mengembangkan diri,
memperoleh status dan memperoleh kepuasan.
Pekerjaan di berbagai sektor usaha, mulai dari perhotelan, perbankan
sampai sektor industri, seperti garment dan farmasi hingga profesi yang
tergolong keras, seperti pengemudi angkutan umum dan tenaga operator alat-
alat berat mulai dimasuki oleh kaum wanita. Tak sedikit juga wanita yang
menduduki posisi penting, seperti top manager bahkan hingga menempati
posisi direktur eksekutif (Anogara, 1992). Seiring dengan pesatnya
pembangunan di Indonesia, mulai tampak adanya pergeseran pada peran
kaum wanita. Mereka tidak lagi membatasi perannya sebagai ibu rumah
tangga semata, namun banyak yang berpartisipasi sebagai tenaga kerja aktif
di luar rumah. Menurut hasil penelitian Lembaga Demografi Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia terdapat kecenderungan peningkatan tenaga
kerja wanita, pada tahun 1971-1980 hanya mencapai 38,75% dari tenaga
kerja keseluruhan dan pada tahun 1980-1990 meningkat menjadi 51,65%
(Setiasih, 2005). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah tenaga kerja
wanita meningkat secara signifikan. Jumlah tenaga kerja wanita pada tahun
2009 meningkat mencapai 60,54%; pada tahun 2010 sebesar 60,92%; dan
meningkat mencapai 61,72% pada tahun 2011 (BPS, 2011). Berdasarkan data
tersebut, dapat diartikan bahwa disamping peran ibu sebagai pengelola rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
tangga, peran ibu sebagai pekerja sudah menjadi fenomena yang semakin
berkembang.
Wanita bekerja yang telah menikah mempunyai peran dalam keluarga
sebagai istri, ibu dan pengelola rumah tangga. Sebagai wanita yang telah
berkeluarga, mereka dituntut untuk dapat memainkan dua peran yang
berbeda, di rumah mereka dituntut selalu siap memberikan bantuan pada
keluarganya, sedangkan di tempat kerja mereka diharapkan untuk tahu
bagaimana menjadi diri sendiri (Rowartt & Rowartt, 1990). Ini merupakan
tugas utama dari seorang wanita bekerja yang berperan sebagai ibu.
Peran ibu sangat berpengaruh dalam sebuah keluarga terutama bagi
pendidikan dan perkembangan anak. Pada hakikatnya, seorang ibu
mempunyai tugas yang utama yaitu mengatur urusan rumah tangga,
mengurus segala keperluan anak dan suami, mendampingi suami dan
termasuk mengatur dan membimbing anak-anaknya. Menurut Barnard &
Solchany, ibu masih mempunyai beban tanggung jawab dalam perkembangan
anak-anak (Santrock, 2007). Ibu yang bekerja memiliki hubungan dengan
prestasi anak di sekolah. Anak yang memiliki ibu yang bekerja di luar rumah,
cenderung malas dalam belajar karena tidak mendapat pengawasan dari
orangtua. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Crouter di Amerika Serikat
menunjukan hasil bahwa anak laki-laki yang memiliki ibu bekerja
menunjukkan malas belajar dan tidak memperlihatkan prestasi yang menonjol
atau prestasi yang baik selama di sekolah (Anggi, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Ketika ibu memutuskan untuk bekerja di luar rumah, maka ia rela
kehilangan sebagian waktu bersama anaknya. Ibu yang bekerja tidak
memiliki banyak waktu dengan anak dibandingkan dengan ibu yang tidak
bekerja (Ninik, 2007). Para ibu yang bekerja dapat merasa kehilangan atau
melewatkan peristiwa penting ketika tidak bersama dengan anak selama ia
bekerja. Hal ini membuat para ibu akan memanfaatkan waktu dengan
kegiatan yang berkualitas untuk menggantikan waktu yang telah hilang
bersama anaknya. Ibu dapat memanfaatkan keadaan ini untuk mengajarkan
kepada anak dalam menghargai waktu sehingga anak akan belajar dalam
menggunakan waktunya sebaik mungkin (Itabiliana, 2012). Misalnya, ibu
dapat membuat jadwal aktivitas di rumah dan bukan mengambil dari waktu
yang tersisa. Hal ini dapat membuat anak memahami seberapa penting waktu
terutama ketika bersama ibu mereka.
Banyak persoalan yang dialami oleh ibu rumah tangga yang bekerja di
luar rumah, seperti mereka dituntut memiliki kemampuan dalam mengatur
waktu dengan suami dan anak hingga mengurus keperluan rumah tangga
dengan baik. Putrianti (2007) mengungkapkan hasil penelitiannya bahwa
wanita dengan peran ganda berkecenderungan tinggi mengalami situasi
dilema karena masing-masing peran menuntut waktu, tenaga, dan pikiran.
Ketika bekerja, wanita mempunyai beban dan hambatan yang lebih berat
daripada rekan prianya. Wanita harus lebih dahulu mengatasi urusan
keluarga, suami dan anak. Sedangkan pria lebih mengutamakan waktu
mereka untuk bekerja dibandingkan untuk keluarga, mereka merasa kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
terlibat dalam urusan keluarga karena adanya harapan tradisional yang
mengatakan bahwa pekerjaan merupakan hal yang utama untuk pria (Namora
dan Emy, 2007). Pada kenyataannya, banyak wanita yang tidak cukup
mampu mengatasi hambatan tersebut sehingga wanita dituntut memiliki
kemampuan untuk menyeimbangkan peran ganda tersebut (Anoraga, 1992).
Ketika ibu bekerja tidak mampu untuk menyeimbangkan kedua peran ganda
tersebut, maka akan mengganggu proses pencapaian kesejahteraan psikologis
(psychological well-being).
Seseorang yang mempersepsikan dirinya melalui evaluasi perasaan
menyenangkan atau tidak menyenangkan dan evaluasi kepuasaan dalam
hidupnya, maka hal ini disebut kesejahteraan subjektif (subjective well-
being). Berdasarkan aspek subjective well-being, ketika seorang ibu merasa
sejahtera atas peran keibuannya, maka ibu akan cenderung mengalami
perasaan positif sedangkan ketika seorang ibu merasa kurang atau tidak
sejahtera atas peran keibuannya, maka ibu akan cenderung mengalami
perasaan-perasaan negatif. Maka dari itu tinggi rendahnya tingkat subjective
well-being yang dimiliki seorang ibu akan mewakili tingkat pemenuhan
kesejahteraannya ketika menjalani peran keibuannya. Subjective well-being
sama halnya dengan psychological well-being. Namun, titik poinnya berbeda
karena subjective well-being diartikan sebagai tingkat kepuasan individu saja
sedangkan psychological well-being lebih dalam dari itu, mencakup individu
yang mampu menunjukkan potensi dirinya, membentuk hubungan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
hangat dengan orang lain, mampu mengontrol kehidupan dan lingkungannya
serta mampu tumbuh dan berkembang.
Levy-Shiff (dalam Papalia, 2009) mengungkapkan bahwa ibu bekerja
yang mampu mengatur diri sendiri dan mampu mengatasi berbagai macam
tuntutan hidup berhasil mencapai kesejahteraan psikologis (psychological
well-being). Menurut Ryff (1989) individu dapat mencapai psychological
well-being jika telah memenuhi beberapa kriteria yaitu seseorang memiliki
kemampuan menerima diri sendiri apa adanya (self-acceptance), mampu
mengembangkan potensi dirinya (personal growth), memiliki keyakinan
bahwa hidupnya bermakna dan memiliki tujuan hidup (purpose in life),
membentuk hubungan positif atau hangat dengan orang lain (positive
relationship with others), mengontrol atau mengatur kehidupannya dan
lingkungannya (environmental mastery), dan memiliki kemampuan untuk
menentukan tindakan sendiri (autonomy). Keenam kriteria ini berkorelasi
tinggi pada fungsi yang positif seperti kepuasaan hidup dan berkorelasi
rendah pada fungsi yang negatif seperti depresi (Ryff & Singer, 1996).
Berdasarkan hasil penelitian Helmi (1999) yang meneliti pola
kelekatan dan konsep diri, mengungkapkan bahwa individu yang memiliki
pola kelekatan yang aman atau secure maka individu tersebut mempunyai
hubungan yang hangat dengan orang lain dari figur lekat pada masa bayi dan
anak-anak. Hal ini berkaitan dengan kesejahteraan psikologis atau
psychological well-being bahwa individu yang mampu membentuk hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
yang hangat dengan orang lain maka individu tersebut akan mencapai
kesejahteraan psikologis.
Hasil penelitian (Shek, 1997; Ferriere & Sastre, 2000; Abma, Linssen,
& Van Wel, 2000 dalam Rastogi & Rathi, 2007) menunjukkan bahwa kualitas
hubungan dalam keluarga, terutama dengan orangtua merupakan faktor utama
psychological well-being. Pencapaian psychological well-being khususnya
pada orang dewasa lebih dianggap sebagai hasil kontribusi dari konteks
kehidupan sosial. Perjalanan kehidupan individu termasuk ibu memang tidak
bisa dipisahkan dari kehadiran orangtua. Armsden dan Greenberg (1987)
menemukan bahwa kualitas attachment dengan orangtua merupakan prediktor
yang penting dalam well-being individu.
Bowbly seorang ahli perkembangan anak (Damayanti, 2003),
menyatakan bahwa pondasi awal yang dapat membentuk kepribadian seorang
anak adalah hubungan kelekatan yang kuat antara seorang ibu dengan anak.
Teori kelekatan (attachment) pertama kali dikembangkan oleh Bowlby
(1982), seorang ahli psikoanalisa dari Inggris yang berusaha memahami
tekanan yang dialami oleh bayi yang dipisahkan dari orang tua mereka.
Menurut Bowlby, ketika seorang bayi yang jauh atau dipisahkan dari
orang tuanya maka bayi tersebut akan mengalami suatu reaksi, seperti
menangis. Bayi yang jauh dari orang tuanya akan mengalami rasa ketakutan
dan bayi akan menangis untuk mencegah orang tuanya pergi darinya. Bowlby
1982 (yang dikutip Budiarto, 2006) mengemukakan bahwa menangis yang
dilakukan oleh bayi merupakan perilaku kelekatan (attachment behavior)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
yang merupakan suatu respon yang menunjukkan perpisahan bayi dengan
figur kelekatan utama. Yang dimaksud figur kelekatan utama adalah
seseorang yang memberi dukungan, kasih sayang dan perlindungan.
Kelekatan-kelekatan yang diterima oleh seseorang (anak) dapat
memberikan dampak bagi kehidupan selanjutnya. Weiss (dikutip oleh
Feeney, 1999)menjelaskan bahwa kelekatan (attachment) antara bayi dengan
pengasuhnya akan memberikan dampakpada hubungan individu dengan
individu lainnya pada masa dewasa. Selain itu, berdasarkan teori Bowlby
(Bartholomew, 1990; Bartholomew & Horowitz, 1991) pengalaman kelekatan
dengan pengasuhnya untuk menggambarkan sikap terhadap diri sendiri dan
orang lain untuk membangun relasi dengan orang lain di luar anggota
keluarga di kehidupan masa depan.
Perkembangan seseorang tidak dapat dipisahkan dengan lingkungan
sosialnya. Kaum kontekstual tidak melihat individu bagian yang terpisah dari
lingkungan namun bagian yang tidak dapat terpisah dengan lingkungan.
Menurut teori bioekologi Brofenbrenner, perkembangan seseorang
dipengaruhi melalui interaksi dua arah antara individu dengan lingkungan
sehari-hari. Interaksi tersebut dimulai dari lingkup yang paling kecil sampai
dengan lingkup yang paling besar, seperti rumah, sekolah, tempat kerja dan
lingkungan tempat tinggal. Mikrosistem merupakan suatu lingkungan
dimanaindividu berinteraksi sehari-hari dan bertatap muka dengan orang lain.
Dalam hal ini, individu tersebut mempunyai peran dan hubungan terhadap
pola kegiatan dalam sebuah lingkungan, seperti rumah, tempat kerja dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
lingkungan tempat tinggal. Mikrosistem diperluas menjadi mesosistem.
Mesosistem merupakan keterkaitan interaksi dua atau lebih mikrosistem.
Mesosistem dapat mencakup antara rumah dengan tempat kerja atau rumah
dengan teman sebaya. Sebagai contoh, seorang ibu yang dapat menyelesaikan
pekerjaan rumah dengan baik namun kesulitan ketika menyelesaikan tugas di
tempat kerja (Papalia, Olds, Feldman, 2009).
Griffin dan Bartholomew (1994a, 1994b) memperluas kerja Bowbly
pada pola kelekatan pada masa bayi dengan menggambarkan pola kelekatan
pada masa dewasa. Kombinasi sikap terhadap diri dan orang lain
menghasilkan empat pola kelekatan pada masa dewasa. Pola kelekatan
pertama adalah secure dimana individu mencari kedekatan interpersonal dan
merasa nyaman dengan orang lain. Pola kelekatan yang kedua adalah fearful-
avoidant yang menunjukan bahwa individu meminimalkan kedekatan
interpersonal dan menghindari hubungan yang akrab dengan orang lain serta
cenderung memandang orang lain negatif. Pola kelekatan yang ketiga adalah
preoccupied yang memandang diri negatif, namun memandang orang lain
positif. Individu tersebut mencari kedekatan interpersonal namun individu ini
merasa tidak layak untuk orang lain. Pola kelekatan keempat adalah
dismissing memandang diri layak namun cenderung memandang orang lain
negatif.
Baron dan Byrne (2005) membangun konsep kelekatan pada orang
dewasa yaitu kelekatan pada pasangan sebagai figur lekat. Orang dewasa
yang memiliki pola kelekatan aman cenderung lebih puas dalam menjalin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
hubungan dibandingkan dengan orang dewasa dengan pola kelekatan tidak
aman. Dalam menjalin hubungan, orang dewasa dengan kelekatan yang aman
yakin bahwa pasangan mereka akan ada ketika dibutuhkan, terbuka dengan
pasangan, dan memiliki ketergantungan dengan orang lain serta meminta
orang lain untuk tergantung dengan dirinya. Orang dewasa dengan pola
kelekatan aman akan memandang hubungan cinta dengan pasangan
merupakan hal yang menyenangkan, saling percaya dan bersahabat. Selain
itu, orang dengan gaya ini akan memiliki pandangan yang positif terhadap
diri sendiri, pasangan dan hubungan yang mereka jalin.
Orang dewasa dengan pola kelekatan preoccupied cenderung untuk
tidak peduli dengan menjalin hubungan dekat dengan orang lain dan tidak
bergantung dengan orang lain serta orang lain tidak bergantung pada mereka.
Orang dewasa yang memiliki kelekatan cemas cenderung khawatir bahwa
orang lain atau pasangannya tidak mencintai mereka sepenuhnya, merasa
khawatir orang lain tidak menghargai dirinya, mudah marah, mudah frustasi
dan merasa tidak nyaman ketika hubungan interpersonalnya tidak terpenuhi.
Orang dewasa dengan pola ini cenderung mencari keintiman dan respon yang
lebih dari pasangannya dan kurang positif menilai diri sendiri.
Ketika individu merasa nyaman meskipun tidak memiliki hubungan
emosional dengan orang lain maka individu ini memiliki pola kelekatan
dismissing. Orang dewasa dengan pola kelekatan ini akan merasa nyaman
tidak bergantung dengan orang lain dan orang lain tidak bergantung padanya.
Maka dari itu, individu ini menyukai kebebasan dan akan menolak untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
menjalin hubungan dengan orang lain. Orang dewasa dengan pola kelekatan
ini cenderung menghindari kedekatan dengan orang lain, menekan dan
menyembunyikan perasaannya.
Orang dewasa yang memiliki pola kelekatan fearful-avoidant
mempunyai keinginan untuk menjalin hubungan dengan orang lain namun
mereka merasa tidak nyaman untuk dekat dengan orang lain. Mereka juga
mempunyai pandangan yang negatif terhadap diri sendiri dan pasangannya.
Mereka menganggap mendapat respon yang kurang dan kurang percaya pada
pasangan. Oleh kerena itu, orang dengan gaya ini akan menghindari
keintiman dan menutupi perasaan mereka.
Pentingnya pola kelekatan pada masa bayi terhadap perkembangan
hubungan interpersonal pada masa dewasa kelak dan kesejahteraan
psikologisnya (Woodward, Fergusson, & Belsky, 2000). Penelitian yang
dilakukan Pasili dan Canning dengan responden dari Inggris, California, dan
Australia menunjukkan hasil bahwa well-being merupakan hal utama dalam
kualitas dari hubungan sosial antar individu (Lauer & Lauer, 2000).
Kelekatan yang kokoh meningkatkan relasi teman sebaya yang kompeten dan
relasi erat yang positif di luar keluarga. Baron dan Byrne (2005)
mengungkapkan bahwa kedekatan individu yang secara kokoh dekat dengan
orangtua juga dekat secara kokoh dengan teman sebaya, sementara individu
yang tidak dekat dengan orangtua juga tidak dekat dengan teman sebaya.
Ketika masa remaja, teman sebaya memberikan pengaruh yang besar namun
orangtua tetap memainkan peranan yang penting dalam kehidupan remaja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Hal ini karena antara hubungan dengan orangtua dan hubungan dengan teman
sebaya memberikan pemenuhan akan kebutuhan-kebutuhan yang berbeda
dalam perkembangan remaja. Dalam hal kemajuan sekolah dan rencana karir,
remaja belajar tentang hubungan social di luar keluarga. Mereka berbicara
tentang pengalaman dan minat yang bersifat pribadi. Mereka percaya bahwa
teman sebaya akan memahami perasaan mereka dengan lebih baik
dibandingkan orang dewasa (Santrock, 2007).
Kelekatan tidak sama dengan ketergantungan. Menurut Baron dan
Byrne (2005) ketergantungan merupakan suatu asosiasi interpersonal dimana
dua orang mempengaruhi kehidupan satu sama lain dan terlibat dalam
berbagai aktivitas bersama sedangkan kelekatan merupakan sensasi
ketenangan dan keamanan yang dirasakan dari partner untuk jangka waktu
panjang. Kebutuhan akan kenyamanan dan keamanan adalah hal yang lumrah
dan manusiawi. Begitu juga untuk ibu bekerja, ketika kelekatan dengan
pasangan atau suami terputus atau kurang dalam hal kualitas, maka individu
tersebut akan mencari figur yang attachmentnya lebih kuat pada dirinya
(Ardiani, 2003). Attachment menjadi penting diteliti untuk ibu bekerja untuk
melihat bagaimana pola kelekatan yang dimilikinya dan dampaknya terhadap
anak dan pasangan.
Berdasarkan uraian diatas dan dengan melihat kenyataan yang ada,
maka hal ini mendorong peneliti untuk mengetahui kesejahteraan psikologis
ibu yang bekerja dilihat dari pola kelekatan yang mereka miliki. Peneliti
memilih ibu bekerja karena mereka memiliki dua peran ganda yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
dijalankan bersama-sama. Dilihat dari sudut kepribadian, ibu rumah tangga
yang bekerja sebagian besar berada pada tahap perkembangan dewasa awal.
Tahap perkembangan psikososial Erikson masa dewasa awal dituntut untuk
saling berkomitmen. Tugas perkembangan pada masa dewasa awal adalah
membangun hubungan yang intim dengan orang lain (Papalia, Olds &
Feldman, 2009). Berkaitan dengan hubungan yang intim menuntut
keterampilan tertentu, seperti kepekaan, empati, kemampuan
mengomunikasikan emosi, menyelesaikan konflik, dan mempertahankan
komitmen. Penelitian menjadi penting dilakukan karena peneliti ingin melihat
pola kelekatan yang dimiliki ibu bekerja dan kelekatan ibu bekerja dengan
pasangan dan teman sebaya. Fenomena tersebut menimbulkan pertanyaan
dalam diri peneliti “Apakah ada hubungan antara kesejahteraan psikologis
seorang ibu bekerja dilihat dari pola kelekatan yang dimilikinya?” Penelitian
ini akan lebih melihat pada kesejahteraan psikologis wanita yang mempunyai
peran ganda yaitu dengan pola kelekatan yang diterima dari orangtuanya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka peneliti
merumuskan permasalahan penelitian ini, yaitu apakah ada hubungan antara
kesejahteraan psikologis ibu bekerja dengan pola kelekatan yang dimilikinya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan
antara kesejahteraan psikologis ibu bekerja dengan pola kelekatan yang
dimilikinya.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian yang akan dilaksanakan ini diharapkan dapat memberikan
manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoretis, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi
yang dapat digunakan sebagai bahan kajian dan memperkaya hasil
penelitian dalam bidang psikologi perkembangan, psikologi sosial dan
psikologi keluarga terutama berkaitan dengan pola kelekatan dan
kesejahteraan psikologis ibu bekerja.
2. Manfaat Praktis :
a. Pada ibu bekerja
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi ibu yang bekerja
dalam memberikan informasi mengenai tingkat atau dimensi
kesejahteraan psikologis didalam dirinya dan memperoleh gambaran
mengenai pola kelekatan yang mereka miliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b. Pada suami yang memiliki pasangan yang bekerja
Penelitian ini diharapkan dapat memahami mengenai pola kelekatan
yang dimiliki oleh pasangannya dan dapat memberikan informasi bagi
suami mengenai tingkat kesejahteraan psikologis pasangannya.
c. Pada pembaca
Penelitian diharapkan bermanfaat bagi pembaca dalam memberikan
informasi mengenai macam-macam pola kelekatan dan pengaruhnya
terhadap kesejahteraan psikologis individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Teori kelekatan (attachment)
Manusia dilahirkan dalam keadaan yang sepenuhnya tidak berdaya
dan harus menggantungkan diri pada orang lain, terutama ibunya. Oleh
karena itu, ibu mempunyai peranan yang penting terhadap perkembangan
kepribadian anak (Sarwono, 2009). Interaksi antara ibu dan anak dapat
membentuk perkembangan kelekatan yang berperan besar dalam
perkembangan segala kemampuan anak, seperti perkembangan kognitif,
emosi, sosial, moral, dan sebagainya (Cook, 1972).
1. Pengertian Kelekatan
Kelekatan (attachment) adalah suatu ikatan emosional yang kuat
antara bayi dengan ibu (Santrock, 2002). Relasi dengan figur sosial yang
melibatkan fenomena tertentu akan mewakili karakteristik relasi sehingga
membentuk kelekatan. Dalam hal ini periode masa perkembangan saat
masa bayi, figur-figur sosial adalah bayi dengan pengasuh dan
fenomenanya ialah ikatan yang terjadi diantara mereka.
Papalia, Sally dan Ruth Dunskin (2010) mengemukakan kelekatan
merupakan ikatan emosional abadi dan resipokal antara bayi dan
pengasuh. Pengasuh yang memberikan respon terhadap bayi akan
menghasilkan kualitas hubungan yang baik, sedangkan pengasuh yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
suka menyendiri dan kurang konsisten terhadap bayi akan menghasilkan
kualitas hubungan yang kurang baik. Hal ini karena antara bayi dan
pengasuh sama-sama memberikan kontribusi terhadap kualitas hubungan
tersebut.
Menurut Robert A. Baron dan Donn Byrne (2005), kelekatan
adalah tingkat keamanan individu yang dialami dalam hubungan
interpersonal. Pada awal masa bayi, individu membangun pola-pola yang
berbeda, namun perbedaan kelekatan yang dimiliki oleh individu akan
tampak mempengaruhi perilaku interpersonal sepanjang hidup. Kelekatan
yang terbentuk pada masa kecil akan mempengaruhi perilaku individu di
masa depan. Saat awal masa bayi tingkat keamanan individu akan
terbentuk dari hubungan interpersonal yang terjadi antara bayi dengan
pengasuh.
Cinta kelekatan orang dewasa adalah suatu ikatan afeksional kuat
dengan orang tertentu yang mengalami kesedihan ketika tanpa sengaja
terpisah dari orang tersebut dan berusaha untuk dekat dengannya ketika kita
merasa terancam (Mercer dan Clayton, 2012). Individu dewasa akan
merasakan kesedihan jika terpisah dari orang tertentu atau orang terdekat
yang dalam hal ini adalah pasangannya.
Kelekatan dewasa (adult attachment) adalah hubungan emosi
antara dua orang yang ditandai oleh keinginan untuk bersama orang tersebut
dan menyayangi orang tersebut serta kondisi tersebut menggambarkan
keadaan diri individu (Hazan & Shaver, 1987). Individu dewasa memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
keinginan hidup bersama dengan figur lekatnya. Figur lekat adalah
pasangannya.
Bartholomew dan Horowitz (1991) menjelaskan bahwa kelekatan
pada masa dewasa adalah pandangan kelekatan (ikatan afeksi) diri individu
dewasa terhadap orang lain yang dihasilkan dari model mental diri sendiri
dan model mental orang lain, baik secara positif maupun negatif. Model
mental diri yang dimaksud adalah keyakinan bahwa diri dicintai (lovability)
dan layak mendapatkan perhatian (worthiness of care) dari orang lain
sedangkan model mental orang lain dipahami sebagai harapan bahwa orang
lain hadir secara emosional dan responsif.
Menurut teori-teori Bowlby (1969) dan Ainsworth (1978)
kelekatan menunjukkan bahwa cara individu membentuk ikatan dengan
pengasuh utama mempengaruhi skema individu tersebut untuk membentuk
dan mengembangkan hubungan di masa dewasa (Mercer dan Clayton,
2012). Kelekatan yang terbentuk dapat mempengaruhi kualitas hubungan
di masa dewasa.
Berdasarkan beberapa pengertian mengenai kelekatan diatas,
peneliti mengambil kesimpulan mengenai pengertian dari kelekatan yang
sesuai dengan tujuan penelitian. Sejak perkembangan masa bayi akan
terbentuk kelekatan. Kelekatan merupakan ikatan yang dibentuk antara
bayi dan pengasuhnya. Kelekatan yang terbentuk sejak kecil akan
mempengaruhi individu di masa depan. Ketika dewasa, figur kelekatan
akan berubah dari ibu atau pengasuh menjadi pasangannya. Individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dewasa akan mengalami kesedihan ketika terpisah dari figur lekatnya.
Dalam hal ini, figur kelekatannya adalah pasangannya. Jadi yang
dimaksud dengan kelekatan dalam penelitian ini adalah ikatan yang
terbentuk dari masa bayi yang menjadi dasar dalam memberikan pengaruh
pada kehidupan interpersonal individu di masa dewasa yang dimana
individu tersebut mempunyai pandangan mengenai model diri sendiri dan
model orang lain.
2. Proses terbentuknya Kelekatan
Psikoanalisa dari Inggris John Bowlby (1969, 1989) menekankan
pentingnya kelekatan pada tahun awal kehidupan bayi dengan respon dari
pengasuh bayi tersebut. Bowlby yakin bahwa bayi dan ibunya membentuk
suatu kelekatan secara naluriah. Ia juga mengemukakan bahwa secara
biologis bayi yang baru lahir diberi kemampuan untuk memperoleh
perilaku kelekatan dari ibu. Bayi menangis, menempel, merengek, dan
tersenyum. Kemudian bayi akan merangkak perlahan-lahan dan berjalan
mengikuti ibu. Hal tersebut dilakukan bayi untuk mempertahankan agar
ibu selalu dekat (Santrock, 2002). Penyatuan kembali bayi dengan ibu
akan membentuk kelekatan yang kuat.
Erikson (1968) yakin bahwa tahun pertama kehidupan merupakan
kerangka waktu kunci bagi perkembangan kelekatan. Tahap pertama dari
delapan tahap perkembangan psikososial Erikson adalah kepercayaan
(trust) dan ketidakpercayaan (mistrust). Tahap ini berlangsung hingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
berusia 18 bulan. Pada bulan-bulan awal, bayi akan mengembangkan
perasaan percaya terhadap individu-individu dan objek-objek dalam dunia
mereka. Rasa percaya pada masa bayi akan membentuk harapan seumur
hidup bahwa dunia merupakan tempat yang baik dan menyenangkan untuk
dihuni (Santrock, 2002). Kelekatan yang aman akan merefleksikan rasa
kepercayaan dan kelekatan yang tidak aman akan merefleksikan rasa
ketidakpercayaan. Bayi yang mempunyai kelekatan aman telah belajar
untuk percaya tidak hanya dengan para pengasuhnya tetapi juga kepada
kemampuannya untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan (Papalia,
2010). Jika rasa ketidakpercayaan (mistrust) lebih mendominasi maka
anak akan memandang dunia sebagai tempat yang tidak bisa diprediksi dan
akan memiliki masalah dalam pembentukan hubungan (Papalia dan
Feldman, 2014).
Cindy Hazan (dalam Myers, 2012)menjelaskan bahwa pengalaman
kelekatan di awal kehidupan membentuk dasar model kerja internal atau
karakteristik cara berpikir mengenai suatu hubungan. Oleh karena itu, ibu
yang memberikan respon akan memberikan rasa dasar kepercayaan bahwa
dunia dapat dipercaya maka bayi akan mempunyai kelekatan dengan rasa
aman.
Penelitian tentang adult attachment menunjukkan bahwa individu
dengan secure attachment dibentuk dengan hubungan yang hangat dengan
orang tua dan avoidant attachment terbentuk oleh orang tua memiliki
hubungan yang dingin dan menolak kebutuhan anak (Collins & Read,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
1990). Collins dan Read (1994) menunjukkan bahwa model kerja harus
berkaitan dengan empat komponen, yaitu:
a. Kelekatan berkaitan dengan kenangan dan pengalaman individu
(terutama pada figur utama).
b. Kelekatan berkaitan dengan keyakinan, sikap dan harapan pada diri
sendiri dan orang lain.
c. Tujuan dan kebutuhan hidup berkaitan dengan kelekatan.
d. Strategi dan rencana merupakan pencapaian tujuan yang berkaitan
dengan kelekatan.
Gambar 1. Hierarki Struktur Model Kerja
General Model of Self and Others in Relation
to Attachment
General Model of Self and Others in
Model of Peer Relationships
Mother Father
Romantic Relationship
Friendship
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Gambar diatas menunjukkan bahwa model umum mengenai diri
sendiri dan orang lain yang berkaitan dengan kelekatan. Pada masa anak-
anak, model atau pola kelekatan terjadi antara hubungan orangtua dan
anak dimana ayah dan ibu merupakan figur kelekatan utama. Semakin
bertambahnya usia individu kehadiran teman sebaya merupakan hal yang
penting selain kehadiran orangtua dalam kehidupan individu. Model
kelekatan pada masa remaja terjadi pada teman sebaya yang membentuk
suatu hubungan yang dinamakan persahabatan. Individu dewasa akan
menjalin hubungan dengan teman sebaya dan akan membentuk suatu
ikatan yang kuat. Ikatan tersebut akan semakin kuat dan akan berkembang
menjadi hubungan romantik dengan lawan jenis.
Berdasarkan data diatas, peneliti menyimpulkan bahwa kelekatan
terbentuk pada awal tahun kelahiran bayi. Bayi akan protes dan marah
ketika ibu mereka berada jauh. Ini merupakan bentuk kekhawatiran
perpisahan dan tekanan emosional yang terlihat pada bayi ketika mereka
berpisah dengan ibu yang dianggap sebagai figur kelekatan (attachment).
Respon baik yang diberikan ibu dapat membentuk kelekatan yang aman
bagi sang bayi.
3. Perkembangan Kelekatan pada Masa Dewasa
Pola kelekatan yang dimiliki pada masa anak-anak akan
mempengaruhi hubungan dimasa dewasa (Mercer dan Clayton, 2012).
Menurut Bowlby,sebelum individu memperoleh keterampilan bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
individu mampu membentuk skema dasar mengenai diri sendiri dan orang
lain yang membimbing perilaku interpersonal sepanjang hidup individu
tersebut. Pada awal masa bayi akan mempengaruhi interaksi individu
dengan anggota keluarga, teman sebaya, sahabat, pasangan romantis,
pasangan hidup dan orang asing (Hazan dan Shaver, dalam Myers 2012).
Banyak studi yang menggunakan kuesioner dan wawancara
menemukan keterkaitan pola kelekatan di masa bayi akan mempengaruhi
kualitas hubungan di masa dewasa (Mercer dan Clayton, 2012). Bayi
dengan pengasuh yang memberikan respon akan kebutuhan bayi akan
memiliki pola kelekatan aman (secure attachment) sehingga bayi
cenderung akan memiliki tingkat kepercayaan tinggi, tidak memiliki
kekhawatiran akan ditinggalkan oleh orang lain dan memiliki harga diri
yang tinggi.Pada masa dewasa, individu yang memiliki pola kelekatan ini
cenderung mudah untuk dekat dengan orang lain, mempunyai kemampuan
untuk mempercayai orang lain serta memiliki kemampuan untuk
mengembangkan hubungan yang matang. Dengan hal-hal tersebut individu
mampu memiliki hubungan yang bertahan lama dengan pasangannya.
Selain itu, mereka cenderung tidak merasa khawatir bila harus bergantung
dengan orang lain sehingga menghasilkan kepuasaan dan penyesuaian diri
lebih besar.
Bayi yang mempunyai pengasuh tidak konsisten dan senang
menguasai akan memiliki pola kelekatan cemas/ambivalen (anxious-
ambivalent attachment) akibatnya bayi memiliki tingkat kecemasan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
lebih tinggi daripada rata-rata individu yang lain. Individu dengan pola
kelekatan anxious-ambivalent attachment juga dinamakan dengan pola
kelekatan preoccupied. Pada masa dewasa, individu ini cenderung
memiliki keinginan untuk dekat dengan orang lain namun memiliki
kekhawatiran jika orang lain tidak membalas upaya-upaya intimasi atau
tidak memiliki kedekatan seperti yang mereka inginkan. Maka dari itu,
individu ini cenderung mudah menjalin hubungan dengan orang lain
namun mereka cenderung kesulitan mempertahankan hubungan dekat
sehingga mereka cenderung memiliki hubungan jangka pendek dan
memiliki hubungan yang kurang memuaskan. Selain itu, individu ini
memiliki kekhawatiran apabila orang lain tidak menghargai dirinya seperti
ia menghargai orang lain.
Pengasuh yang menyendiri, menjauh dan menolak upaya-upaya
untuk intimasi maka bayi akan menekan kebutuhan untuk kelekatan atau
ikatan. Hal ini akan berdampak pada masa dewasa. Maka dari itu, individu
ini akan memiliki karakteristik menghindar sehingga memiliki pandangan
negatif mengenai orang lain. Individu ini terlihat dalam pola kelekatan
dismissing dan fearful.
Individu dengan pola kelekatan dismissing akan merasa nyaman
meskipun tidak memiliki hubungan emosional dengan orang lain, merasa
nyaman tidak bergantung dengan orang lain dan orang lain tidak
bergantung pada mereka. Selain itu, individu ini memiliki kesulitan untuk
mempercayai orang lain, menolak untuk menjalin hubungan dengan orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
lain sehingga kemungkinan kecil untuk menjalin suatu hubungan,
memiliki komitmen yang rendah dan kesulitan untuk mengembangkan
hubungan dekat dengan orang lain. Individu ini juga cenderung menekan
dan menyembunyikan perasaan mereka.
Individu dengan pola kelekatan fearful memiliki keinginan untuk
menjalin hubungan dengan orang lain tetapi merasa tidak nyaman untuk
dekat dengan orang lain. Individu ini mempunyai pandangan negatif
mengenai diri sendiri dan orang lain sehingga merasa mendapat respon
yang kurang dari pasangan dan cenderung memiliki rasa ketidakpercayaan
dengan pasangan. Oleh karena itu, individu dengan pola kelekatan ini akan
menghindari keintiman dan menutupi perasaan terhadap orang lain.
Individu yang memiliki pola kelekatan dismissing dan fearful
memiliki karakteristik menghindar dari orang lain. Individu tersebut akan
menggambarkan hubungan dengan pasangan bahwa pasangannya penuh
kecemburuan dan cenderung kurang rasa ketidakpercayaan dengan
pasangannya sehingga hubungan mereka kurang bertahan lama. Selain itu,
individu ini memandang diri sendiri sebagai orang yang tidak disukai oleh
orang lain dan mandiri.
Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa kelekatan yang
dibentuk pada saat bayi akan mempengaruhi individu tersebut dalam
hubungan interpersonalnya. Setiap individu memiliki pola kelekatan yang
berbeda-beda. Setiap pola kelekatan yang dimiliki seseorang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
membentuk perilaku yang mempengaruhi dalam hubungan
interpersonalnya dan kontrol emosi dimasa dewasa.
4. Jenis-jenis Kelekatan pada Masa Dewasa
Berdasarkan konseptualisasinya mengenai interaksi ibu dan anak
serta skema yang dipelajari, Bowlby (1982) mengemukakan bahwa bayi
membentuk satu dari tiga pola kelekatan yaitu pola kelekatan aman (secure
attachment), kelekatan tidak aman-menghindar (insecure-avoidant), dan
pola kelekatan tidak aman-ragu-ragu (insecure-ambivalent). Ainsworth
(1978) mengobservasi pola-pola yang sama dari masa bayi pada interaksi
antara ibu dan anak.
Interaksi antara model diri sendiri dan model orang lain akan
menghasilkan pola kelekatan. Bartholomew & Horowitz (1991)
mengungkapkan bahwa pada masa dewasa individu memiliki empat pola
kelekatan (attachment), yaitu secure, preoccupied, dismissing dan fearful.
Pola kelekatan secure (aman) mengarah pada secure attachment (kelekatan
aman) sedangkan pola kelekatan preoccupied, dismissing dan fearful
mengarah pada pola insecure attachment (kelekatan tidak aman).
Bartholomew dan Horowitz (1991) mengajukan empat pola
kelekatan. Gambar 2 mengilustrasikan empat pola kelekatan pada masa
dewasa sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
MODEL OF
OTHER
(Avoidance)
Positive (Low)
Negative(High)
MODEL OF SELF (Dependence)
Positive
(Low)
Negative
(High)
Area I
Secure
Comfortable with
intimacy and
autonomy
Area II
Preoccupied
Preoccupied with
relationship
Overly dependent
Area III
Dismissive
Dismissing of
attachment
Counter-
dependent
Area IV
Fearful
Fearful of
attachment
Socially avoidant
Tabel 2.1. Pola kelekatan pada masa dewasa
Bartholomew dan Horowitz (1991) menegaskan bahwa pola
kelekatan pada masa dewasa dipengaruhi oleh gambaran individu
mengenai diri sendiri dan orang lain. Penjelasan ciri khas setiap area dari
empat pola kelekatan tersebut adalah sebagai berikut:
Area I: Individu dengan pola kelekatan secure memiliki pandangan
positif terhadap diri sendiri, orang lain dan hubungan yang mereka jalani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Individu ini tidak mudah bergantung dengan orang lain (low dependence)
dan tidak ingin menghindar (low avoidance) dari orang lain serta memiliki
keseimbangan antara keintiman dan kemandirian. Maka dari itu, individu
dengan pola kelekatan secure cenderung memiliki hubungan yang akrab
dengan orang lain. Mereka memiliki sikap memandang diri layak sehingga
merasa nyaman untuk terlibat dalam hubungan akrab dengan orang lain,
memiliki kemampuan untuk mandiri dan mampu untuk membangun rasa
kepercayaan terhadap orang lain. Mereka juga terbuka dengan orang lain
dan merasa nyaman pada saat dibutuhkan oleh orang lain. Individu ini
cenderung memiliki strategi penyelesaian masalah yang efektif dan dapat
menyelesaikan konflik secara konstruktif atau membangun. Hal ini
dikarenakan individu tidak hanya memiliki pandangan terhadap diri sendiri
tetapi juga memiliki pandangan terhadap orang lain secara positif.
Area II: Individu dengan pola kelekatan preoccupied memiliki
pandangan negatif terhadap diri sendiri namun memiliki pandangan positif
terhadap orang lain. Oleh karena itu, individu tersebut cenderung memiliki
harapan positif terhadap orang lain tetapi merasa diri mereka tidak
berharga sehingga mereka cenderung mudah bergantung (high
dependence) dengan orang lain dan cenderung tidak ingin menghindar
(low avoidance). Individu ini memiliki kekhawatiran bahwa orang lain
mempunyai penilaian yang berbeda dengan penilaian mereka terhadap
orang lain. Oleh karena itu, mereka memiliki penerimaan diri sendiri yang
bersumber pada penilaian positif dari orang lain sehingga mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
cenderung memiliki kepercayaan diri yang rendah. Hal ini berpengaruh
terhadap penyelesaian masalah. Dalam penyelesaian masalah, mereka
cenderung bergantung kepada orang lain. Hal ini disebabkan karena
mereka memiliki pandangan positif terhadap orang lain namun memiliki
pandangan yang negatif terhadap diri sendiri. Dengan pandangan positif
terhadap orang lain, mereka cenderung mudah bergaul dengan orang lain
dan selalu ingin diperhatikan oleh orang lain. Dalam hubungan romantik
dengan pasangan, mereka cenderung mencari keintiman dan menginginkan
respon yang lebih dari pasangannya.
Area III: Individu dengan pola kelekatan dismissing memiliki
pandangan positif terhadap diri sendiri tetapi memiliki pandangan negatif
terhadap orang lain. Individu ini cenderung tidak mudah bergantung (low
dependence) pada orang lain dan cenderung ingin menghindar (high
avoidance) dari orang lain. Pola ini mengindikasikan sikap saling
menghindar yang ditandai dengan ketidakpercayaan terhadap satu sama
lain sehingga mereka cenderung merasa tidak nyaman dalam menjalin
suatu hubungan dengan orang lain dan memilih untuk tidak bergantung
dengan orang lain. Mereka memiliki sikap memandang diri layak dengan
menolak nilai-nilai dalam hubungan akrab dengan orang lain dan tidak
memiliki kekhawatiran mengenai kemandirian. Mereka bergantung pada
diri sendiri sehingga memiliki kemandirian secara emosional. Ketika
mereka terpisah dengan orang lain atau pasangan, mereka tidak mudah
cemas atau cemburu. Dalam penyelesaian masalah pun, mereka tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
berusaha mencari pertolongan atau dukungan dari orang lain. Hal ini
dikarenakan mereka memiliki pandangan positif terhadap diri sendiri
namun memiliki pandangan negatif terhadap orang lain.
Area IV: Individu dengan pola kelekatan fearful memiliki
pandangan negatif terhadap diri sendiri dan orang lain. Individu ini
cenderung mudah bergantung (high dependence) dengan orang lain dan
cenderung ingin menghindar (high avoidance) dari orang lain. Maka dari
itu, individu ini cenderung menghindari keintiman dan menutupi perasaan
mereka. Secara umum, individu ini memiliki pandangan negatif terhadap
diri sendiri sehingga mereka cenderung memiliki kepercayaan diri yang
rendah. Akan tetapi, mereka memiliki keinginan untuk menjalin hubungan
akrab dengan orang lain. Disisi lain, mereka merasa tidak nyaman dengan
orang lain karena memiliki kekhawatiran terhadap penolakan-penolakan
dari orang lain sehingga mereka menghindari keintiman dengan orang lain.
Hal ini dikarenakan mereka memiliki pandangan negatif mengenai orang
lain sehingga mereka mengalami kesulitan dalam membangun rasa
kepercayaan terhadap orang lain. Mereka juga cenderung memiliki
ketidakmampuan dalam menyelesaikan masalah secara emosional namun
mereka tidak berusaha untuk mencari dukungan dari orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
B. Kesejahteraan Psikologis (psychological well-being)
1. Pengertian Kesejahteraan Psikologis
Menurut Diener dan Jahoda (dalam Ryff, 1989) penelitian mengenai
kesejahteraan psikologis (psychological well-being) mulai berkembang
pesat sejak para ahli menyadari bahwa ilmu psikologi lebih banyak menaruh
perhatian pada rasa ketidakbahagiaan dan gangguan-gangguan psikis yang
dialami oleh manusia dibandingkan dengan menaruh perhatian pada faktor-
faktor yang dapat mendukung dan mendorong individu dapat berfungsi
secara positif (positive function).
Penelitian tentang kesejahteraan psikologis (psychological well-being)
didasari oleh dua pandangan utama. Pandangan pertama adalah hedonicyang
memandang bahwa mencapai kebahagiaan merupakan tujuan hidup yang
utama. Hedonic dapat dipahami sebagai well-being yang tersusun atas
kebahagiaan subjektif dan berfokus pada pengalaman subjektif dari individu
yang menyakini bahwa segala sesuatu berupa kebahagiaan. Maka dari itu,
hedonic dapat disebut juga dengan subjective well-being. Pandangan
hedonic membentuk well-being dengan konsep kepuasaan hidup dan
kebahagiaan (Bradburn, 1969).
Pandangan yang kedua menekankan pada kepuasaan hidup merupakan
kunci utama dari well-being. Pandangan dari Ryff (1989) ini disebut dengan
eudaimonic atau psychological well-being (Ryan & Deci, 2001). Waterman
(1993) mengemukakan bahwa konsepwell-being dalam pandangan
eudaimonic menekankan pada bagaimana cara individu untuk hidup dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
dirinya yang sejati (true self). Diri yang sejati ini terjadi ketika individu
melakukan aktivitas yang paling sesuai dengan nilai-nilai yang dianut dan
dilakukan secara menyeluruh serta benar-benar terlibat didalamnya (fully
engaged) (Ryan & Deci, 2001). Pandangan eudaimonic lebih berfokus pada
realisasi diri, ekspresi pribadi dan sejauh mana seorang individu memiliki
kemampuan untuk mengaktualisasikan potensi dirinya (Waterman, dalam
Ryan & Deci, 2001).
Menurut Ryff (1989) psychological well-being merupakan istilah yang
digunakan untuk menggambarkan kesehatan psikologis individu
berdasarkan pemenuhan kriteria fungsi psikologis positif (positive
psychological functioning). Ryff (1989) mengemukakan bahwa
psychological well-being sebagai pencapaian penuh diri dari potensi
psikologis seseorang individu. Individu membutuhkan dimensi-dimensi
untuk dapat mencapai penuh seluruh fungsi dalam dirinya atau menjadi
sehat secara psikologis (Ryff, 1989). Dimensi-dimensi tersebut antara lain:
kemampuan menerima diri sendiri apa adanya (self-acceptance),
kemampuan mengembangkan potensi dirinya (personal growth), hidup yang
memiliki tujuan (purpose in life), hubungan positif atau hangat dengan
orang lain (positive relationship with others), kemampuan mengatur
lingkungan sosial (environmental mastery), dan kemampuan untuk
menentukan tindakan sendiri (autonomy). Ryff dan Singer (1996)
menjelaskan bahwa tingkat kesejahteraan psikologis yang tinggi ditandai
dengan individu yang memiliki hubungan baik dengan lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
sekitarnya, memiliki kepercayaan diri yang baik, mampu membangun
hubungan personal yang baik dengan orang lain dan memiliki tujuan pribadi
serta tujuan dalam pekerjaannya.
Warr (dalam Suryawidjaja, 1998) mengemukakan bahwa
psychological well-being merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan
apa yang dirasakan individu mengenai aktivitas-aktivitasnya dalam
kehidupan sehari-hari. Menurut Bartram dan Boniwell (2007)
mengemukakan bahwa psychological well-being berhubungan dengan
kepuasaan pribadi, harapan, rasa syukur, stabilitas suasana hati, pemaknaan
diri sendiri, harga diri, kegembiraan, kepuasaan dan optimisme. Individu
tersebut juga mengetahui kelebihan dan mengembangkan bakat dan minat
yang dimilikinya. Psychological well-being memimpin individu untuk
menjadi kreatif dan memahami apa yang sedang dilakukannya.
Pada awalnya Psychological well-being Ryff merupakan integrasi
beberapa teori psikologi klinis dan psikologi perkembangan yang mengarah
pada definisi fungsi psikologis positif (positive psychological function).
Teori-teori tersebut diantaranya adalah aktualisasi diri (self actualization)
menurut Maslow (1968) dan fully functioning person menurut Carl Roger
(1961), Erikson (1959) tentang individu yang mencapai integritas.
Kesejahteraan psikologis dan psikologi humanistik memiliki kesamaan.
Psikologi humanistik mengacu pada konsep kebutuhan hierarki dan
meletakkan aktualisasi diri merupakan tingkatan yang paling tinggi. Orang-
orang yang berhasil mengaktualisasikan dirinya akan lebih menyukai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
kemandirian dan memiliki kemampuan untuk menerima diri sendiri dan
orang lain (Boeree, 2010). Kesejahteraan psikologis juga berkaitan dengan
teori Rogers yang memiliki konsep orang yang berfungsi sepenuhnya.
Rogers memandang bahwa kesehatan mental merupakan proses
perkembangan hidup yang alamiah. Rogers juga mempunyai teori
kecenderungan aktualisasi yang diartikan sebagai motivasi yang ada dalam
diri individu yang bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi-potensi
yang ada (Boeree, 2010).
Menurut Ryff (1989) konsep-konsep mengenai positive psychological
function dapat diintegrasikan menjadi sebuah model psychological well-
being sebagai pencapaian penuh individu melalui enam dimensi yang
multidimensional. Masing-masing dari dimensi tersebut menjelaskan
tantangan berbeda-beda yang akan dihadapi oleh individu dalam usahanya
berfungsi secara penuh dan positif.
Berdasarkan beberapa pengertian psychological well-being yang
dikemukakan oleh beberapa tokoh diatas, peneliti menyimpulkan
psychological well-being dalam penelitian ini mengacu pada penelitian
kesejahteraan psikologis yang dilakukan Ryff (1989) bahwa kesejahteraan
psikologis tidak hanya sebatas pencapaian kesenangan namun sebagai
perjuangan menuju kesempurnaan yang dapat menggambarkan perwujudan
dari potensi sesungguhnya yang dimiliki seseorang individu. Individu
memiliki kemampuan dalam menghadapi berbagai hal yang dapat
menimbulkan permasalahan dalam kehidupannya, mampu melalui periode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
sulit dalam kehidupan dengan mengandalkan kemampuan yang ada dalam
dirinya dan menjalankan fungsi psikologis positif yang ada dalam dirinya
sendiri sehingga individu tersebut dapat merasakan adanya kesejahteraan
batin dalam hidupnya.
2. Dimesi Kesejahteraan Psikologis
Ryff (1989) menjelaskan kesejahteraan psikologis dengan enam
dimesi yang dimiliki individu. Keenam dimensi tersebut adalah:
a. Penerimaan diri (self-acceptance)
Penerimaan diri merupakan sikap yang dapat menerima diri sendiri
apa adanya. Penerimaan diri dapat dicapai saat individu mengetahui diri
sendiri dengan berusaha memahami tingkah laku diri sendiri, melakukan
evaluasi diri, menyadari kesalahan dan keterbatasan diri serta menyadari
akan kelebihan dan kelemahan diri sendiri. Individu dapat menerima diri
sendiri dengan baik apabila individu tersebut memiliki kesadaran dan
penerimaan yang positif terhadap diri sendiri dengan mengakui kelebihan
dan kelemahan diri sendiri serta merasa positif pada masa lalu yang
individu miliki.
Sebaliknya, individu yang merasa kurang puas terhadap dirinya
sendiri, merasa kecewa dengan apa yang telah terjadi pada kehidupannya
dimasa lalu, memiliki masalah dengan kelebihan maupun kelemahan
dirinya dan berharap untuk menjadi orang yang berbeda dengan dirinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
sendiri dapat dikatakan memiliki nilai yang rendah dalam penerimaan
diri.
Individu dikatakan memiliki taraf kesejahteraan psikologis dalam
aspek penerimaan diri apabila individu tersebut:
1. Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri.
2. Mengakui dan menerima diri sendiri apa adanya (baik positif
maupun negatif).
3. Merasa positif terhadap kehidupan masa lalu dan masa sekarang.
b. Otonomi diri (autonomy)
Otonomi diri dicirikan dengan individu yang menentukan pilihan
sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Dengan kata lain, individu ini
memiliki kemampuan untuk mengevaluasi diri tanpa memperhitungkan
persetujuan orang lain melainkan mengevaluasi dengan standar personal
yang dimiliki. Kemampuan ini ditandai dengan sikap mandiri, dapat
membuat keputusan sendiri dan dapat menghadapi tekanan sosial serta
mengatur atau mengendalikan diri secara internal.
Sebaliknya, individu yang kurang memiliki otonomi diri akan
memperhatikan dan mempertimbangkan harapan dan evaluasi dari orang
lain, berpegangan pada penilaian orang lain untuk membuat keputusan
penting, serta bersikap konformis terhadap tekanan sosial.
Jadi, taraf kesejahteraan psikologis (psychological well-being)
seorang individu dalam aspek otonomi terlihat dari sejauh mana individu
tersebut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
1. Mampu mengevaluasi standar personal bagi perilakunya.
2. Mampu mengendalikan diri dan bersikap mandiri.
3. Mampu bertahan terhadap tekanan sosial untuk berpikir dan
bertindak dengan cara tertentu.
c. Hubungan positif dengan orang lain (positive relationship with others)
Aspek ini menekankan pentingnya hubungan interpersonal yang
hangat dan positif dengan orang lain serta adanya rasa kepercayaan
antara individu pada orang lain. Individu yang memiliki hubungan yang
positif dengan orang lain mempunyai rasa empati dan afeksi yang kuat
pada orang lain, dan mampu memiliki rasa cinta dan persahabatan yang
mendalam, membina hubungan yang intim dengan orang lain serta
kemampuan untuk mengarahkan atau membimbing orang lain dan juga
berkonsentrasi pada kesejahteraan orang lain.
Sebaliknya, individu yang kurang baik dalam aspek hubungan
positif dengan orang lain ditandai dengan tingkah laku yang tertutup
dalam berhubungan dengan orang lain, sulit untuk bersikap hangat, sulit
peduli dan terbuka dengan orang lain, terisolasi dan merasa frustasi
dalam membina hubungan interpersonal dengan orang lain serta tidak
memiliki keinginan untuk berkompromi dalam mempertahankan
hubungan dengan orang lain.
Jadi, dapat disimpulkan taraf kesejahteraan psikologis individu
dalam aspek hubungan positif dengan orang lain dapat dilihat dari sejauh
mana ia:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
1. Memiliki hubungan hangat, rasa cinta dan persahabatan yang
mendalam.
2. Memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain.
3. Mampu membina hubungan yang intim pada orang lain.
d. Penguasaan lingkungan (environmental mastery)
Penguasaan lingkungan merupakan aspek yang menekankan pada
kemampuan individu untuk memilih atau menciptakan lingkungan yang
sesuai dengan kondisi psikis dan kepribadiannya. Individu dikatakan
mampu menguasai lingkungannya apabila individu tersebutmemiliki
kemampuan untuk mengatur dan mengontrol lingkungan yang beragam,
berpartisipasi dalam lingkungan diluar dirinya, serta menguasai dan
melakukan perubahan secara kreatif melalui aktifitas fisik maupun
mental. Dengan kata lain, aspek ini melihat kemampuan individu dalam
menghadapi berbagai kejadian di luar dirinya dan mengatur sesuai
dengan keadaan dirinya sendiri.
Individu yang kurang baik dalam aspek penguasaan lingkungan
akan mengalami kesulitan dalam mengatur situasi sehari-hari, merasa
tidak mampu untuk mengubah atau meningkatkan keadaan di lingkungan
sekitarnya, kurang peka terhadap kesempatan yang ada di lingkungannya
dan kurang memiliki kontrol terhadap lingkungan.
Taraf kesejahteraan psikologis (psychological well-being) inidvidu
dalam aspek penguasaan lingkungan dapat terlihat dari sejauh mana
individu tersebut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
1. Mampu mengelola dan mengontrol lingkungan.
2. Mampu memilih atau menciptakan lingkungan yang sesuai
dengan kondisi dirinya dan kepribadiannya.
3. Memiliki kompetensi dalam mengelola lingkungan.
4. Mampu melakukan perubahan secara kreatif.
e. Tujuan hidup (purpose in life)
Aspek ini menekankan pada keyakinan perasaan terhadap tujuan
dan makna hidup. Kemampuan ini ditunjukkan dengan sikap individu
yang memiliki pemahaman menyeluruh mengenai tujuan hidup,
mempunyai keyakinan terhadap tujuan hidup, serta memiliki tujuan dan
objektif untuk kehidupan. Selain itu, individu memiliki perubahan tujuan
dalam hidup seperti menjadi individu yang lebih produktif dan kreatif
dalam mencapai integrasi emosional pada tahapan perkembangan
selanjutnya. Oleh karena itu, kemampuan tersebut dapat membantu
individu dalam menemukan tujuan dan makna hidup melalui pengalaman
individu sendiri.
Individu dapat dikatakan kurang memiliki tujuan hidup apabila ia
kehilangan makna hidup, kurang memiliki tujuan hidup, merasa
kehilangan arah dalam hidup, kehilangan keyakinan yang memberikan
tujuan hidup dan tidak melihat kejadian masa lalu sebagai makna dalam
hidupnya.
Jadi, taraf kesejahteraan psikologis individu dalam aspek tujuan
hidup terlihat dari sejauh mana ia:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
1. Memiliki pemahaman yang jelas mengenai tujuan hidup.
2. Memiliki tujuan dan makna hidup terhadap peristiwa masa lalu
dan masa sekarang.
3. Memiliki perubahan tujuan hidup.
f. Pengembangan diri (personal growth)
Pengembangan diri (personal growth) merupakan pemahaman
keberlanjutan pertumbuhan dan perkembangan individu. Individu yang
memiliki pengembangan diri digambarkan sebagai individu yang
memiliki keterbukaan terhadap pengalaman baru, melihat kemajuan diri
dan memiliki keinginan untuk memperbaiki diri serta memiliki
kemampuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki dengan
bertumbuh dan berkembang. Dalam hal ini dapat dikatakan selalu
berkembang melainkan bukan hal yang menetap setelah berhasil
menyelesaikan sebuah permasalahan.
Individu yang memiliki aspek pertumbuhan pribadi yang kurang
baik akan merasa dirinya tidak mengalami perkembangan atau stagnan,
tidak melihat peningkatan dan pengembangan diri, merasa bosan dan
kehilangan minat terhadap kehidupannya, serta merasa tidak mampu
dalam mengembangkan sikap dan tingkah laku yang lebih baik.
Oleh karena itu, taraf kesejahteraan psikologis (psychological well-
being) individu dapat terlihat dari sejauh mana seseorang:
1. Terbuka terhadap pengalaman baru.
2. Merealisasikan potensi yang dimiliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
3. Menyadari potensi, kemajuan diri dan memperbaiki diri.
4. Memiliki perasaan akan perkembangan yang berkelanjutan.
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
menurut perspektif kesejahteraan psikologis (psychological well-being),
kesejahteraan psikologis merupakan proses dimensi yang multidimensional
dalam memenuhi potensi individu. Proses tersebut dilakukan untuk menuju
proses realisasi diri, yang memperlihatkan keberfungsian penuh individu,
kebermaknaan hidup dan aktualisasi diri. Proses dimensi yang
multidimensional meliputi penerimaan diri yang positif, melatih
kemandirian, memiliki hubungan yang positif dengan orang lain, menguasai
lingkungan, pencapaian tujuan dalam hidup serta memiliki kemampuan
untuk mengembangkan potensi diri (Ryff dan Keyes, 1995).
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kesejahteraan Psikologis
(psychological well-being)
Menurut Ryff (1989) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
kesejahteraan psikologis (psychological well-being) individu. Faktor-faktor
tersebut, antara lain:
a. Usia
Ryff dan Keyes (1995) mengungkapkan bahwa perbedaan usia
mempengaruhi perbedaan dalam aspek-aspek kesejahteraan psikologis
(psychological well-being). Berdasarkan penelitian Ryff dan Keyes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
(1995) mengungkapkan bahwa bertambahnya usia seseorang akan
meningkatkan aspek otonomi diri dan penguasaan lingkungan, terutama
pada masa dewasa madya. Oleh karena itu, dengan bertambahnya usia
seseorang maka ia akan semakin mengetahui kondisi yang terbaik bagi
dirinya. Hal ini ditunjukkan dengan sikap yang dapat memilih dan
mengatur lingkungan sekitarnya sesuai dengan kondisi psikis dan
kepribadiannya.
Seseorang yang berada pada masa dewasa awal memiliki aspek
otonomi dan penguasaan lingkungan yang rendah, akan tetapi mengalami
peningkatan dalam aspek pengembangan diri. Namun sebaliknya,
seseorang yang berada pada tahap perkembangan masa dewasa akhir
akan mengalami penurunan dalam aspek tujuan hidup dan
pengembangan diri. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
tidak ada perbedaan yang signifikan dalam aspek penerimaan diri dan
hubungan positif dengan orang lain.
b. Status Sosial Ekonomi
Perbedaan kelas sosial dapat mempengaruhi kesejahteraan
psikologis individu. Menurut Ryff dkk., (dalam Ryan & Decci, 2001)
mengungkapkan bahwa status sosial ekonomi berhubungan dengan aspek
penerimaan diri, tujuan hidup, penguasaan lingkungan dan
pengembangan diri. Individu yang menempati kelas sosial yang tinggi
memiliki perasaan yang lebih positif terhadap diri sendiri dan masa lalu
individu tersebut serta memiliki rasa keterarahan dalam hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
dibandingkan dengan mereka yang berada di kelas sosial yang lebih
rendah.
c. Jenis Kelamin
Jenis kelamin juga mempengaruhi kesejahteraan psikologis
individu. Ryff dan Keyes (1995) mengungkapkan bahwa wanita
memiliki skor yang lebih tinggi pada aspek hubungan yang positif
dengan orang lain dan aspek pengembangan diri dibandingkan dengan
pria. Pada aspek otonomi terlihat perbedaan yang signifikan antara pria
dan wanita. Pria mempunyai otonomi yang lebih tinggi dibandingkan
dengan wanita pada usia 35 tahun sampai 54 tahun, namun pada usia 55
tahun sampai dengan 74 tahun wanita memiliki psychological well-being
yang lebih tinggi. Sementara aspek psychological well-being yang lain
yaitu penerimaan diri dan penguasaan lingkungan tidak menunjukkan
perbedaan yang signifikan (Ryff & Singer, 1996).
d. Budaya
Budaya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
kesejahteraan psikologis (psychological well-being). Christopher (1999)
mengungkapkan bahwa kesejahteraan psikologis yang dimiliki oleh suatu
kelompok masyarakat dipengaruhi oleh sistem nilai kolektivisme dan
individualisme. Masyarakat dalam budaya yang menganut sistem nilai
kolektivisme memiliki skor yang tinggi dalam aspek hubungan yang
positif dengan orang lain. Hal ini dikarenakan orientasi budaya yang
lebih bersifat kolektif dan saling ketergantungan. Sedangkan masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
yang menganut sistem nilai individualisme memiliki skor yang tinggi
pada aspek pengembangan diri, otonomi diri, penerimaan diri dan aspek
tujuan hidup.
Faktor lain yang mempengaruhi kesejahteraan psikologis yaitu adanya
sikap konsistensi dalam diri individu. Konsistensi merupakan pendekatan
kognitif dalam pengambilan suatu keputusan dalam hal komitmen. Individu
yang dapat menunjukkan bahwa diri mereka cukup konsisten terhadap
situasi dan kondisi lingkungan dengan perbedaan peraturan memiliki
kesejahteraan psikologis yang lebih tinggi dibandingkan dengan individu
yang cenderung kurang konsisten atau memiliki konsep diri yang belum
jelas (Cross, 2003).
Penelitian yang dilakukan oleh Schmutte dan Ryff (1997)
mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan
psikologis (psychological well-being), yaitu:
a. Kepribadian
Apabila individu memiliki kepribadian yang mengarah pada sifat-
sifat positif maka individu tersebut akan lebih bahagia dan sejahtera
karena mampu melewati tantangan dalam kehidupannya. Sebaliknya,
apabila individu memiliki kepribadian yang mengarah pada sifat-sifat
negatif, seperti mudah marah, mudah stres, mudah terpengaruh dan
cenderung labil maka akan menyebabkan keadaanpsychological well-
being yang rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
b. Pekerjaan
Pekerjaan yang bersifat rentan terhadap korupsi, iklim organisasi
yang tidak mendukung dan pekerjaan yang tidak disenangi akan
menyebabkan terbentuknya psychological well-being yang rendah.
Sebaliknya, apabila iklim organisasi mendukung, menyukai pekerjaan
yang dilakukan maka akan terbentuk psychological well-being yang
tinggi.
c. Kesehatan dan fungsi fisik
Individu yang memiliki kesehatan dan fungsi fisik yang baik akan
memiliki psychological well-being yang tinggi, namun sebaliknya
individu yang mengalami gangguan kesehatan dan fungsi fisik yang tidak
optimal dapat menyebabkan psychological well-being yang rendah pada
individu tersebut.
Selain itu, dukungan sosial juga mempengaruhi kesejahteraan
psikologis psychological well-being seseorang individu. Menurut Lemme
(1995) bahwa secara umum dukungan sosial dipercaya memiliki efek positif
baik pada kesejahteraan fisik maupun kesejahteraan psikologis. Robinson
(1991, dalam Rubbyk, 2005) menemukan bahwa orang-orang yang
mendapatkan dukungan sosial memiliki tingkat psychological well-being
yang lebih tinggi. Dukungan sosial dapat diartikan sebagai rasa nyaman,
perhatian, penghargaan atau pertolongan yang dipresepsikan oleh seorang
individu yang diterima dari orang lain atau kelompok (Cobb, 1976; Gentry
& Kobasa, 1984; Wallston, Alagna, DeVellis & DeVellis, 1983; Wills,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
1974, dalam Sarafino, 1990). Dukungan ini dapat berasal dari berbagai
sumber, diantara lain pasangan, keluarga, teman sebaya, rekan kerja, dokter
maupun organisasi sosial.
Dari uraian diatas, dapat dilihat bahwa kesejahteraan psikologis
(psychological well-being) individu dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor
antara lain usia, status sosial ekonomi, jenis kelamin, latar belakang budaya,
sikap konsiten pada diri individu, kepribadian, pekerjaan, kesehatan dan
fungsi fisik individu serta dukungan sosial.
C. Ibu bekerja
1. Pengertian Ibu Bekerja
Wanita karir adalah seorang wanita yang melaksanakan suatu tugas
pada waktu dan tempat tertentu menjadi pekerja atau karyawan (Nancy Van
Vuren dalam Aliyah, 1997). Seseorang wanita yang melakukan suatu
pekerjaan pada waktu dan berada ditempat tertentu maka disebut sebagai
karyawan.
Menurut Encyclopedia of Children’s Health, ibu bekerja adalah
seorang ibu yang bekerja di luar rumah untuk mendapatkan penghasilan
disamping membesarkan dan mengurus anak di rumah. Pengertian bekerja
mempunyai anggapan yang berbeda antara Indonesia dengan negara-negara
di Barat yang tergolong sebagai negara maju. Konsep bekerja menurut
masyarakat di negara-negara Barat (negara maju) adalah seseorang bekerja
jika memenuhi kriteria tertentu, misalnya adanya penghasilan tetap dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
jumlah jam kerja yang pasti. Sedangkan kebanyakan perempuan yang
bekerja di Indonesia belum mempunyai penghasilan yang tetap dan jumlah
jam kerja yang tidak terbatas (Mastauli, 2007).
Menurut Dwijanti (1999), seorang wanita dikatakan bekerja apabila ia
mendapat gaji dari seseorang untuk melaksanakan tugas tertentu sehingga
waktunya terbatas untuk bertemu anak-anaknya. Ibu bekerja cenderung
kesulitan untuk bertemu dengan anak-anaknya karena tidak banyak waktu di
rumah.
Kartono (1985) mengungkapkan bahwa ibu rumah tangga yang
bekerja adalah wanita yang tidak hanya mengurus rumah tangga namun juga
memiliki tanggung jawab diluar rumah, baik kantor, yayasan maupun usaha
wiraswasta. Ibu rumah tangga yang bekerja mempunyai tanggung jawab
didalam rumah (mengurus rumah tangga) dan diluar rumah (tugas atau
pekerjaan kantor). Ibu rumah tangga yang bekerja adalah wanita yang
melakukan suatu kegiatan untuk mencari nafkah (mata pencaharian),
memperoleh perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan dan jabatan
(Nanda, 2010). Ibu rumah tangga yang bekerja merupakan kegiatan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari dan memperoleh perkembangan dari
pekerjaan dan jabatan.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud ibu rumah tangga yang bekerja adalah seorang ibu yang mengurus
keperluan atau kebutuhan rumah tangga dan memiliki tanggung jawab
pekerjaan atau aktivitas yang dilakukan secara teratur diluar rumah, baik di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
kantor, lembaga, yayasan, usaha wiraswasta atau sudah terikat dengan pihak
lain baik dalam hal penghasilan atau gaji maupun lama waktu bekerja.
2. Alasan Ibu Bekerja
Williams (1976) mengelompokkan berbagai alasan ibu bekerja ke
dalam dua segi, diantaranya:
a. Segi sosial
Dilihat dari segi sosial, terdapat beberapa alasan ibu bekerja
diantaranya karena adanya suatu keinginan untuk mengembangkan diri,
mencapai identitas, bersosialisasi dan keinginan untuk mempertahankan
standar hidup. Selain itu, juga karena ada keinginan untuk
mengembangkan wawasan dan untuk menerima informasi-informasi baru
yang sedang berkembang maupun yang akan datang.
b. Segi ekonomi
Alasan ibu bekerja karena kebutuhan sehari-hari yang banyak dan
tekanan ekonomi. Ibu bekerja karena keadaan atau situasi yang menuntut
untuk membantu keuangan keluarga.
Rini (dalam jurnal psikologi, 2003) juga mengemukakan mengenai
beberapa alasan seorang ibu bekerja, yaitu:
a. Finansial
Sebagian ibu bekerja bukan karena keinginan mereka melainkan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. kebutuhan sehari-hari yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
mendesak dan besar membuat suami dan istri harus bekerja untuk
mencukupi kebutuhan sehari-hari. Misalnya, penghasilan suami kurang
untuk mencukupi kebutuhan sehari-sehari sehingga ibu harus bekerja
karena tidak mempunyai pilihan lain.
b. Sosial-relasional
Beberapa ibu yang memilih tetap bekerja karena mempunyai
kebutuhan sosial-relasional yang tinggi dan tempat kerja mereka sangat
mencukupi kebutuhan mereka tersebut. Ibu-ibu ini menyimpan
kebutuhan akan penerimaan sosial dan akan adanya identitas sosial yang
dapat diperoleh melalui komunitas kerja. Maka dari itu, menjalin relasi
dengan rekan-rekan kerja merupakan hal yang menyenangkan
dibandingkan tinggal di rumah.
c. Aktualisasi diri
Alasan ibu bekerja juga untuk memenuhi kebutuhan akan
aktualisasi diri. Kebutuhan akan aktualisasi diri melalui profesi atau karir
merupakan salah satu pilihan yang banyak diambil oleh para wanita di
jaman sekarang. Hal ini dikarenakan semakin terbukanya kesempatan
yang sama pada wanita untuk meraih jenjang yang tinggi. Seorang
wanita yang bekerja untuk mempertahankan karirnya dengan
mengembangkan keahlian yang dimilikinya. Hal ini merupakan wujud
dari aktualisasi diri ibu. Misalnya, bila ibu seorang sarjana akan lebih
memilih untuk mempunyai pekerjaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Abraham Maslow (Feist dan Feist, 2008) mengembangkan teori
hierarki kebutuhan. Ia mengungkapkan bahwa manusia mempunyai
kebutuhan akan aktualisasi diri dan menemukan makna hidupnya melalui
aktivitas yang dijalaninya. Bekerja merupakan sarana yang dipergunakan
oleh manusia dalam menemukan makna hidupnya. Bagian dari proses
pemenuhan dan pencapaian diri dengan cara berkarya, berkreasi,
mencipta, mengekspresikan diri, membagikan ilmu dan pengalaman,
menemukan sesuatu, menghasilkan sesuatu, mengembangkan diri dan
orang lain serta mendapatkan penghargaan, penerimaan, prestasi.
Berdasarkan data yang diatas, maka dapat disimpulkan bahwa ibu
yang bekerja mempunyai peran ganda. Ibu yang bekerja dituntut
bijaksana dalam membagi waktunya untuk pekerjaan di kantor dan
mengurus rumah tangga. Alasan ibu bekerja untuk menambah
penghasilan atau gaji suami atau memenuhi keperluan kebutuhan rumah
tangga, sosial-relasional dan aktualisasi diri. Meskipun demikian, ibu
yang bekerja tetap bertanggung jawab atas pekerjaan rumah tangga.
D. Dinamika Hubungan Kesejahteraan Psikologis (psychological well-being)
dan Pola Kelekatan (Attachment) pada Ibu Bekerja
Bekerja merupakan bagian fundamental kehidupan bagi hampir semua
orang dewasa termasuk wanita. Hal ini dikarenakan dengan bekerja ia
mempunyai penghasilan yang dapat memberikan kepuasan. Wanita dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
berbagi peran pada saat yang bersamaan: istri, ibu dan karyawan. Perpaduan
antarperan tersebut sebagai bentuk peran ganda. Hal ini dikarenakan kedua
peran tersebut saling mempengaruhi dalam keluarga dan pekerjaan (Frone,
2003). Banyak persoalan yang dialami oleh ibu rumah tangga yang bekerja di
luar rumah, seperti mengatur waktu dengan suami dan anak hingga mengurus
keperluan atau kebutuhan rumah tangga dengan baik. Beberapa ibu rumah
tangga yang bekerja dapat menikmati peran gandanya, namun terdapat pula ibu
rumah tangga yang bekerja merasa kesulitan sehingga menimbulkan persoalan-
persoalan yang berkembang dalam kehidupan sehari-hari (Ananda, 2013).
Berdasarkan data yang diperoleh Imelda (2013) yang meneliti
subjective well-being ibu dari status bekerja, mengungkapkan bahwa terdapat
beberapa ibu bekerja yang merasa puas dalam menjalankan dua peran ganda,
namun ada juga ibu yang merasa tidak puas dalam menjalankan dua peran
tersebut. Dalam penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa status
pekerjaan individu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
kesejahteraan psikologis individu.
Peran ganda ibu rumah tangga yang bekerja mempunyai dampak
terhadap kesejahteraan psikologisnya, seperti stres dan kelelahan bahkan
perasaan atau emosi lainnya, seperti kemarahan, kebingungan, kesedihan dan
keharuan. Ibu bekerja cenderung memiliki kesejahteraan psikologis yang
rendah. Hal ini dikarenakan mereka merasa tertekan dengan tuntutan-tuntutan
kehidupan sehari-hari dan mereka sulit berbicara terbuka dengan pasangannya
(Lakoy, 2009). Selain itu, kurangnya dukungan suami dapat membuat peran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
ibu rumah tangga tidak berhasil. Hal ini dikarenakan banyak hal yang harus
dikerjakan ibu sementara ia merasa lelah. Dalam hal ini, dukungan keluarga
dan suami sangat diperlukan untuk membantu ibu dalam menjalani peran
gandanya (Ratnawati, 2008).
Ketika dewasa, figur lekat seseorang bukan lagi orang tua melainkan
pasangan, biasanya suami. Pola kelekatan (attachment) pada bayi ditentukan
olehhubungan interpersonalpertama dengan orang tua (Baron dan Byrne,
2004). Pernyataan tersebut diperkuat bahwa hubungan diantara anggota
keluarga mempunyai peran yang penting dalam menentukan pola sikap dan
perilaku individu kelak dalam membina atau menjalin hubungan dengan orang
lain. Hal ini dikarenakan keluarga merupakan lingkungan awal untuk seorang
anak melakukan interaksi (Hurlock, 1997). Pada awal kehidupan, pengalaman
kelekatan membentuk dasar model kerja internal atau karakteristik cara
berpikir mengenai suatu hubungan dan menjaga relasi sosial kehidupan
individu di masa depan (Cindy dalam Myers, 2012).
Bartholomew dan Horowitz (1991) menunjukkan bahwa pola kelekatan
pada masa dewasa berhubungan dengan konsep diri yaitu penerimaan diri,
memecahkan masalah dan harga diri, kemampuan menjalin hubungan dengan
orang lain dan masalah interpersonal (tertutup, kompetitif dan ekspresif).
Diehl, Elnick, Bourbeau dan Labouvie-Vief (1998) menambahkan bahwa pola
kelekatan pada masa dewasa mengindikasikan kepercayaan diri, kesejahteraan
psikologis (psychological well-being) dan kemampuan untuk menjalin
hubungan dengan orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Griffin & Bartholomew (1994) menjelaskan bahwa model mental diri
merupakan representasi harapan mengenai kelayakan diri dalam perspektif
kelekatan pada masa dewasa. Secure attachment memiliki model diri positif
yang mengindikasikan kemampuan untuk menerima diri sendiri. Kemampuan
ini diperoleh dari sikap kelayakan diri yang bersumber pada penghargaan diri
yang positif (penilaian internal dan tidak bergantung pada penilaian eksternal;
Bartholomew, 1990). Individu dengan secure attachment memiliki kemampuan
untuk menyeimbangkan antara kemandirian dan keintiman (Merz &
Consedine, 2009 dalam Merz dan Consedine, 2012).Selain itu, individu ini
menunjukkan kenyamanan dalam hubungan dekat dengan orang lain yang
dihasilkan dari keyakinan diri pada situasi sosial yang tinggi (Collin & Read,
1990).
Preoccupied attachment memiliki pandangan model diri negatif.
Bartholomew (1990) menjelaskan bahwa model diri negatif berhubungan
dengan kecemasan akan penerimaan diri dan cenderung ketakutan mempunyai
pandangan atau pendapat dari orang lain. Penerimaan diri didapatkan dengan
berusaha diterima secara positif oleh orang lain. Selain itu, hasil dari
kecemasan tersebut adalah individu cenderung mudah bergantung (high
dependency) pada orang lain. Hal ini menyebabkan kemandirian berhubungan
negatif dengan preoccupied attachment. Feeney dan Noller (1990) menemukan
bahwa individu dengan preoccupied attachment akan cenderung lebih
mementingkan orang lain. Hal ini dikarenakan individu ini memiliki
pandangan model orang lain positif (Bartholomew & Horowitz, 1991). Namun,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
individu yang memiliki preoccupied attachment cenderung memiliki keinginan
untuk memiliki hubungan yang intim dengan orang lain tetapi mereka merasa
tidak puas dengan relasi tersebut. Hal ini ditandai dengan kemampuan
bersosialisasi yang tinggi dan hangat dalam menjalin relasi dengan orang lain.
Erozkan (2009) mengungkapkan bahwa individu dengan model diri negatif
cenderung menurunkan kemampuan berkomunikasi dalam mempertahankan
dan memelihara hubungan interpersonal.
Dismissing attachment memiliki pandangan model diri positif yang
dihasilkan dari pengalaman negatif dengan orang lain, yaitu pengalaman
hubungan yang relatif dingin dan tidak responsif dengan orang lain
(Bartholomew, 1990 dalam Park, Crocker dan Mickelson, 2004). Individu yang
memiliki dismissing attachment tidak mudah bergantung (low dependency)
secara emosional pada orang lain dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
Brennan dan Morns (1997) mengungkapkan bahwa individu dengan dismissing
attachment memiliki kepercayaan diri yang tinggi merupakan hasil dari
kompetensi diri. Griffin dan Bartholomew (1994) mengungkapkan bahwa
individu dismissing attachment menghindari kedekatan dengan orang lain. Hal
ini dikarenakan individu tersebut cenderung ingin menghindari pengalaman
kekecewaan dalam berelasi. Erozkan (2009) juga mengungkapkan bahwa
individu dengan dismissing attachment memiliki kesulitan tinggi dalam
penyesuaian diri dan kemampuan berkomunikasi.
Fearful attachment juga memiliki pandangan model diri negatif.
Brennan dan Morris (1997) mengungkapkan bahwa secara umum model diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
negatif akan memiliki gambaran diri yang negatif (negative self-image),
perasaan tidak dicintai dan tidak berharga, serta kepercayaan diri yang rendah.
Park, Crocker dan Mickelson (2004) mengemukakan bahwa individu fearful
attachment memiliki kepercayaan diri yang rendah. Hal ini ditandai dengan
ketidakyakinan (insecure) dan kecemasan (anxious) akan kelayakan diri.
Mereka juga cenderung memiliki keyakinan bahwa mereka tidak layak
(unworthy) dan tidak pantas untuk mendapatkan cinta dari orang lain sehingga
penerimaan diri sangat bergantung pada penilaian positif dari orang lain. Oleh
karena itu, individu fearful attachment cenderung memiliki kemandirian yang
rendah (Milyavskaya, McClure, Ma, Koestner & Lydon, 2012).
Fearful attachment digambarkan sebagai individu yang kurang
merasa dicintai dan menghindari orang lain sebagai antisipasi dari penolakkan
dari orang lain (Bartholomew & Horowitz, 1991). Hal ini dikarenakan individu
ini memiliki pandangan model diri negatif sehingga merasa tidak pantas untuk
dicintai dan didukung oleh orang lain. Erozkan (2009) mengungkapkan bahwa
fearful attachment merupakan pola attachment yang berhubungan dengan
relasi yang tidak sehat. Model relasi yang ditunjukkan oleh individu tersebut
adalah keintiman dan kedekatan yang rendah. Hal ini ditandai dengan sikap
sensitif akan penolakkan dari orang lain.
Ryff (1989) membuat enam dimensi dari kesejahteraan psikologis yaitu
meliputi penerimaan diri, otonomi diri, hubungan positif dengan orang lain,
penguasaan lingkungan, tujuan hidup dan pengembangan diri. Kesejahteraan
psikologis individu dapat berbeda antara individu yang satu dengan individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
yang lainnya. Hal ini disebabkan oleh sikap individu tersebut dalam
mengembangkan diri untuk mencapai makna kehidupan dan refleksi diri
sehingga menjadi individu yang berfungsi secara penuh.
Ditinjau dari keempat pola kelekatan, individu dengan secure
attachment cenderung memiliki kesejahteraan psikologis yang tinggi. Hal ini
ditandai dengan sikap individu yang positif terhadap diri sendiri, dapat
menerima kelebihan dan kekurangan yang ada dalam dirinya dan memiliki
kepuasaan hubungan yang akrab dengan orang lain. Individu dengan
preoccupied attachment, dismissing attachment dan fearful attachment
cenderung memiliki kesejahteraan psikologis yang rendah. Hal ini dikarenakan
individu dengan preoccupied attachment cenderung bergantung dengan orang
lain dan memiliki kepercayaan diri yang rendah sehingga individu ini tidak
sesuai dengan dimensi otonomi dan penerimaan diri dari kesejahteraan
psikologis (psychological well-being). Sedangkanindividu dengan dismissing
attachment cenderung memiliki tingkat kepercayaan yang rendah dengan orang
lain dan tertutup dengan orang lain sehingga individu dengan pola kelekatan ini
bertolak belakang dengan dimensi hubungan yang positif dengan orang lain
dari kesejahteraan psikologis. Individu dengan fearful attachment cenderung
memiliki kepercayaan diri rendah, bergantung dengan orang lain dan memiliki
kelayakan diri yang rendah sehingga individu ini bertolak belakang dengan
dimensi penerimaan diri dan otonomi dari kesejahteraan psikologis (Ryff,
1989).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Penelitian-penelitian diatas menunjukan bahwa pola kelekatan
(attachment) memiliki hubungan yang signifikan dengan Ryff psychological
well-being. Dalam hal pola kelekatan (attachment), secure attachment
memiliki hubungan yang positif dengan dimensi-dimensi dari Ryff
psychological well-being. Sedangkan preoccupied attachment, dismissing
attachment dan fearful attachment memiliki hubungan yang negatif dengan
Ryff psychological well-being.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
E. Skema Penelitian
Negatif
Negatif
Pola Kelekatan Masa Dewasa
Psychological Well-Being Ryff
Dismissive Attachment
(Model diri positif, orang lain negatif)
• Penghargaan diri positif
• Mandiri • Tidak nyaman dalam
menjalin hubungan dengan orang lain
• Tingkat kepercayaan pada orang lain rendah
• Tertutup dengan orang lain
• Tidak cemas ketika terpisah dengan pasangan
Secure Attachment
(Model diri dan orang lain positif)
• Penghargaan diri positif
• Kemampuan untuk mandiri
• Memiliki kepercayaan, keterbukaan dan rasa nyaman untuk terlibat hubungan akrab dengan orang lain
Positif
Preoccupied Attachment
(Model diri negatif, model orang lain positif)
• Penghargaan diri negatif
• Kepercayaan diri rendah
• Mudah berinteraksi dengan orang lain
• Cenderung mencari keintiman dengan pasangan
• Menginginkan respon yang lebih dari pasangannya
• Bergantung dengan
Fearful Attachment
(Model diri negatif, model orang lain
negatif)
• Penghargaan diri negatif
• Kepercayaan diri rendah
• Tingkat kepercayaan pada orang lain rendah
• Bergantung dengan orang lain
• Cenderung menghindari keintiman
Negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
F. Hipotesis
Berdasarkan uraian penjelasan diatas dapat disimpulkan hipotesis
penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Ada hubungan positif antara pola kelekatan secure dengan kesejahteraan
psikologis ibu bekerja. Jika ibu bekerja memiliki pola kelekatan secure,
maka ibu bekerja akan mengembangkan kesejahteraan psikologis yang
positif.
2. Ada hubungan negatif antara pola kelekatan preoccupied dengan
kesejahteraan psikologis ibu bekerja. Jika ibu bekerja memiliki pola
kelekatan preoccupied, maka ibu bekerja akan mengembangkan
kesejahteraan psikologis yang negatif.
3. Ada hubungan negatif antara pola kelekatan dismissing dengan
kesejahteraan psikologis ibu bekerja. Jika ibu bekerja memiliki pola
kelekatan dismissing, maka ibu bekerja akan mengembangkan
kesejahteraan psikologis yang negatif.
4. Ada hubungan negatif antara pola kelekatan fearful dengan kesejahteraan
psikologis ibu bekerja. Jika ibu bekerja memiliki pola kelekatan fearful,
maka ibu bekerja akan mengembangkan kesejahteraan psikologis yang
negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif korelasional.
Penelitian korelasional bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel satu
dengan variabel lainnya (Azwar, 2012). Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan penelitian kuantitatif korelasional yang bertujuan untuk melihat
hubungan antara kesejahteraan psikologis (psychological well-being) dengan
pola kelekatan (attachment) pada masa dewasa (secure, preoccupied,
dismissing, fearful).
B. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu atribut dari objek yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti sehingga memperoleh informasi tentang hal
tersebut kemudian dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013).
Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu:
Variabel tergantung adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013). Variabel tergantung
dalam penelitian ini adalah kesejahteraan psikologis (psychological well-
being).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel tergantung (Sugiyono, 2013). Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah pola kelekatan (attachment).
C. Definisi Operasional
Definisi operasional dari variabel-variabel penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Kesejahteraan Psikologis
Kesejahteraan psikologis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
suatu keadaan individu yang memiliki kemampuan dalam menghadapi
berbagai hal yang dapat menimbulkan permasalahan dalam kehidupannya
dengan mengandalkan potensi yang ada dalam dirinya dan berfungsi secara
penuh dan positif. Menurut Ryff (1989), kesejahteraan psikologis memiliki
enam dimensi yang dimiliki individu, yaitu: kemampuan menerima diri
sendiri apa adanya (self-acceptance), kemampuan untuk menentukan
tindakan sendiri (autonomy), memiliki kualitas hubungan yang positif
dengan orang lain (positive relationship with others), kemampuan untuk
mengatur kehidupannya dan lingkungan secara efektif (environmental
mastery), hidup yang memiliki tujuan (purpose in life) dan kemampuan
mengembangkan potensi diri (personal growth).
Kesejahteraan psikologis (psychological well-being) akan diukur
dengan skala kesejahteraan psikologis yang disusun berdasarkan enam
dimensi kesejahteraan psikologis dari Ryff (1989) dan diwakili oleh skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
kesejahteraan psikologis. Semakin tinggi skor total yang diperoleh subjek
berarti semakin tinggi kesejahteraan psikologis yang dimiliki subjek.
Sebaliknya, semakin rendah skor total yang diperoleh subjek berarti
semakin rendah pula kesejahteraan psikologis yang dimiliki subjek.
2. Pola Kelekatan
Pola kelekatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ikatan
emosional yang terbentuk dari masa bayi yang menjadi dasar dalam
memberikan pengaruh pada kehidupan interpersonal individu di masa
dewasa. Pola kelekatan ini akan berpengaruh pada kompetensi sosial, fungsi
interpersonal, perkembangan kognitif dan kesejahteraan psikologis di masa
dewasa. Menurut Bartholomew & Horowitz (1991), pola kelekatan
(attachment) terbagi menjadi empat, yaitu secure attachment, preoccupied
attachment, dismissing attachment dan fearful attachment. Pola kelekatan
akan diukur dengan skala psikologis yang disusun berdasarkan empat pola
atau jenis yang dijelaskan oleh Bartholomew & Horowitz (1991).
Pola kelekatan (attachment) akan diukur dengan skala pola kelekatan
yang disusun berdasarkan karakteristik-karakteristik dari masing-masing
pola kelekatan dari Bartholomew & Horowitz (1991) dan diwakili oleh skor
pola kelekatan. Skor tertinggi pada salah satu pola kelekatan menunjukkan
kecenderungan pola kelekatan yang dimiliki masing-masing individu
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
D. Metode Sampling
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari subjek atau objek
yang mempunyai kualitas dan karakteriastik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013).
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang bekerja di
Yogyakarta dan Jawa Tengah. Wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah cukup
luas dengan ibu rumah tangga yang bekerja, maka penelitian ini perlu
menggunakan metode sampling. Menurut Sugiyono (2013), sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non
probability sampling dengan melakukan purposive sampling. Purposive
sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan-pertimbangan
tertentu (Sugiyono, 2013).
E. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah ibu bekerja. Kriteria subjek dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Wanita berusia 20 – 40 tahun, merupakan masa dewasa awal dimana wanita
memiliki tugas perkembangan yang berkaitan dengan masalah keluarga dan
pekerjaan (Papalia, 2009).
2. Bekerja di luar rumah.
3. Sudah menikah dan memiliki anak karena cenderung akan memiliki konflik
antarperan sebagai istri, ibu dan karyawan (Frone, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
F. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
adalah skala. Skala adalah sebuah instrumen pengumpul data seperti daftar
cocok dengan alternatif jawaban yang disediakan (Arikunto, 2005). Penelitian
ini menggunakan dua macam skala, yaitu:
1. Skala Kesejahteraan Psikologis
Kesejahteraan psikologis diukur dengan menggunakan skala
kesejahteraan psikologis yang disusun berdasarkan enam dimesi
menurut Ryff (1989) yang meliputi, yaitu:
a. Penerimaan diri (self-acceptance)
b. Otonomi diri (autonomy)
c. Hubungan positif dengan orang lain (positive relationship with
others)
d. Penguasaan lingkungan (environmental mastery)
e. Tujuan hidup (purpose in life)
f. Pengembangan diri (personal growth)
Metode penskalaan yang digunakan dalam skala pola kelekatan
adalah metode summated rating dengan menggunakan skala Likert.
2. Skala Pola Kelekatan
Pola kelekatan diukur dengan menggunakan skala pola kelekatan
yang disusun berdasarkan empat pola kelekatan menurut Bartholomew
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
& Horowitz (1991), yaitu secure attachment, preoccupied attachment,
dismissing attachment dan fearful attachment. Metode penskalaan yang
digunakan dalam skala pola kelekatan adalah metode summated rating
dengan menggunakan skala Likert.
Dalam penelitian ini, setiap subjek merespon dua skala (skala
kesejahteraan psikologis dan skala pola kelekatan) dengan membuat tanda
pada enam pilihan jawaban skala Likert. Enam pilihan jawaban tersebut
adalah sangat tidak setuju, tidak setuju, agak tidak setuju, agak setuju, setuju
dan sangat setuju. Pemberian skor untuk setiap pilihan jawaban berdasarkan
pada item favorable dan item unfavorable. Pada item-item favorable,
pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) mendapat skor 1, Tidak Setuju
(TS) mendapat skor 2, Agak Tidak Setuju (ATS) mendapat skor 3, Agak
Setuju (AS) mendapat skor 4, Setuju (S) mendapat skor 5 dan Sangat Setuju
(SS) mendapat skor 6. Sebaliknya, skor untuk item-item unfavorable adalah
6 untuk pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS), 5 untuk pilihan
jawaban Tidak Setuju (TS), 4 untuk pilihan jawaban Agak Tidak Setuju
(ATS), 3 untuk pilihan jawaban Agak Setuju (AS), 2 untuk pilihan jawaban
Setuju (S) dan 1 untuk pilihan jawaban Sangat Setuju (SS).
G. Instrumen Penelitian
1. Skala Kesejahteraan Psikologis
Kesejahteraan psikologis diukur dengan menggunakan skala
kesejahteraan psikologis yang disusun berdasarkan enam aspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
multidimensional menurut Ryff (1989), yaitu penerimaan diri (self-
acceptance), otonomi diri (autonomy), hubungan positif dengan orang lain
(positive relationship with others), penguasaan lingkungan (environmental
mastery), tujuan hidup (purpose in life) dan pengembangan diri (personal
growth). Metode penskalaan yang digunakan dalam skala kesejahteraan
psikologis adalah metode summated rating dengan menggunakan skala
Likert. Skala terdiri dari sejumlah item pernyataan yang terbagi menjadi dua
pernyataan, yaitu pernyataan yang bersifat positif atau mendukung
(favorable) dan pernyataan yang bersifat negatif atau tidak mendukung
(unfavorable). Setiap item memiliki enam alternatif pilihan jawaban yaitu
Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Agak Tidak Setuju (ATS),
Agak Setuju (AS), Setuju (S) dan Sangat Setuju (SS). Dalam pilihan
jawaban terdapat enam pilihan jawaban untuk meminimalisir
kecenderungan subjek mengisi pilihan netral atau pilihan yang dianggap
benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 3.1.
Blueprint Skala Kesejahteraan Psikologis
Aspek Kesejahteraan
Psikologis
Item Total
Favorable Unfavorable Item %
Penerimaan diri
(self-acceptance) 10 8 18 16,67%
Otonomi diri (autonomy) 10 8 18 16,67%
Hubungan positif dengan
orang lain (positive
relationship with others)
10 8 18 16,67%
Penguasaan lingkungan
(environmental mastery) 10 8 18 16,67%
Tujuan hidup
(purpose in life) 10 8 18 16,67%
Pengembangan diri
(personal growth) 10 8 18 16,67%
Total 60 48 108 100%
2. Skala Pola Kelekatan
Pola kelekatan diukur dengan menggunakan skala pola kelekatan yang
disusun berdasarkan empat pola kelekatan menurut Bartholomew &
Horowitz (1991), yaitu secure attachment, preoccupied attachment,
dismissing attachment dan fearful attachment. Metode penskalaan yang
digunakan dalam skala pola kelekatan adalah metode summated rating
dengan menggunakan skala Likert. Skala terdiri dari sejumlah item
pernyataan yang terbagi menjadi dua pernyataan, yaitu pernyataan yang
bersifat positif atau mendukung (favorable) dan pernyataan yang bersifat
negatif atau tidak mendukung (unfavorable). Setiap item memiliki enam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
alternatif pilihan jawaban yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju
(TS), Agak Tidak Setuju (ATS), Agak Setuju (AS), Setuju (S) dan Sangat
Setuju (SS).
Tabel 3.2.
Blueprint Skala Pola Kelekatan
Pola
Kelekatan
Item Total
Favorable Unfavorable Item %
Secure 14 14 28 25%
Preoccupied 14 14 28 25%
Dismissing 14 14 28 25%
Fearful 14 14 28 25%
Total 56 56 112 100%
H. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian
Skala-skala yang digunakan dalam penelitian ini terlebih dahulu
diujicobakan pada ibu bekerja yang tersebar di daerah Yogyakarta. Total
subjek dalam uji coba skala berjumlah 40 orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
1. Hasil Uji Coba Skala Kesejahteraan Psikologis
Tabel 3.3.
Skala Kesejahteraan Psikologis
No. Kesejahteraan Psikologis Nomor aitem Total
1. Penerimaan diri
1, 2*, 11, 15, 17, 19, 29, 38, 39,
43*, 50, 52, 65, 70, 76*, 87, 90,
94
18
2. Otonomi diri
13, 22, 30*, 33, 34, 36*, 42, 44,
46, 49, 57*, 58, 64*, 78, 79*,
93*, 99, 105*
18
3. Hubungan positif dengan
orang lain
4, 6, 8*, 9, 21, 23, 24, 25, 26,
47, 59, 61, 66*, 68, 71, 82, 88,
100
18
4. Penguasaan lingkungan
12, 16*, 18, 20, 31*, 32, 56, 60,
63, 69*,73, 85, 89, 91, 95, 103,
104*, 106*
18
5. Tujuan hidup
3, 7*, 14, 27, 28*, 37, 40, 41,
45, 53, 54, 62, 67, 74, 80, 81*,
84, 97,
18
6. Pengembangan diri
5, 10*, 35, 48, 51, 55, 72, 75,
77*, 83, 86, 92, 96*, 98*, 101,
102, 107, 108
18
Keterangan:
Item dengan tanda bintang (*) adalah item yang gugur
Pengujian kualitas item pada skala Kesejahteraan Psikologis
menggunakan korelasi item total melalui SPSS for Windows 16.00.
Seleksi item dilakukan untuk memilih item-item yang valid. Pada
pengujian pertama, diperoleh nilai koefisien Alpha Cronbach
keseluruhan sebesar 0,942.Kemudian dilakukan seleksi pada semua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
item yang mendapat koefisien korelasi minus, yaitu sebanyak 8
item.Kemudian dilakukan analisa ulang untuk 100 item sehingga
didapat nilai koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,952. Kemudian
dilakukan seleksi untuk item-item yang mendapat nilai korelasi item
kurang dari 0,25, yaitu sebanyak 16 item. Setelah dilakukan eliminasi,
maka nilai reliabilitas untuk 84 item adalah sebesar 0,956.
Tabel 3.4.
Distribusi Skala Kesejahteraan Psikologis Setelah Uji Coba
No. Kesejahteraan
Psikologis
Nomor Item Total
Favorable Unfavorable
1. Penerimaan diri
11, 15, 17, 29,
38, 39, 52, 65,
94
1, 19, 50, 70,
87, 90
15
2. Otonomi diri 22, 33, 42, 49,
58, 78, 99
13, 34, 44, 46 11
3. Hubungan positif
dengan orang lain
4, 6, 21, 23,
26, 59, 68, 82,
88
9, 24, 25, 47,
61, 71, 100 16
4. Penguasaan
lingkungan
12, 56, 63, 73,
85, 91
18, 20, 32, 60,
89, 95, 103 13
5. Tujuan hidup 3, 41, 53, 67,
74, 80, 84, 97
14, 27, 37, 40,
45, 54, 62 15
6. Pengembangan diri
35, 51, 55, 72,
75, 86, 92,
102, 107
5, 48, 83, 101,
108 14
Total 48 36 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
2. Hasil Uji Coba Skala Pola Kelekatan
Tabel 3.5.
Skala Pola Kelekatan
No. Pola Kelekatan Nomor Aitem Total
1. Secure
7, 16, 25, 27*, 28,31*, 32*, 38,
39, 42, 44, 47, 50, 53, 59*, 68,
72, 75, 76, 80*, 85, 90*, 91,
94, 95, 97, 101*, 102
28
2. Preoccupied
5, 10*, 11, 14, 15*, 17, 18*,
19*, 20, 23*, 36, 43, 54, 55,
61, 67, 69, 71, 73, 79, 86, 87,
88, 99, 103, 105*, 106, 108
28
3. Dismissing
2, 3, 4*, 6, 8*, 12, 13*, 22, 46,
49, 52, 56, 57, 58, 64, 77*, 78,
81, 83, 89, 92, 93*, 96, 98,
100*, 104, 109, 110
28
4. Fearful
1, 9, 21*, 24, 26, 29*, 30*,
33*, 34, 35, 37*, 40*, 41, 45,
48, 51*, 60*, 62, 63, 65*, 66,
70*, 74, 82, 84, 107, 111*,
112*
28
Keterangan:
Item dengan tanda bintang (*) adalah item yang gugur
Pengujian kualitas item pada skala Pola Kelekatan
menggunakan korelasi item total melalui SPSS for Windows 16.00.
Seleksi item dilakukan untuk memilih item-item yang valid. Pada
pengujian pertama, diperoleh nilai koefisien Alpha Cronbach
keseluruhan sebesar 0,946.Kemudian dilakukan seleksi pada semua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
item yang mendapat koefisien korelasi minus, yaitu sebanyak 10
item.Kemudian dilakukan analisa ulang untuk 102 item sehingga
didapat nilai koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,955. Kemudian
dilakukan seleksi untuk item-item yang mendapat nilai korelasi item
kurang dari 0,25, yaitu sebanyak 21 item. Setelah dilakukan eliminasi,
maka nilai reliabilitas untuk 81 item adalah sebesar 0,960.
Tabel 3.6.
Distribusi Skala Pola Kelekatan Setelah Uji Coba
No. Kesejahteraan
Psikologis
Nomor Item Total
Favorable Unfavorable
1. Secure
25, 28,38, 44,
47, 50, 75, 76,
95, 102
7,16,39,42,53,68,72,85,
91,94,97 21
2. Preoccupied
11, 17, 20, 36,
43, 55, 69, 73,
88,103, 106
5,14,54,61, 67, 71,
79,86,87,99,108 22
3. Dismissing
2, 3, 12, 49,
52, 56, 57, 64,
81, 89, 98, 104
6,22,46, 58,78,83,92,
96,109, 110 22
4. Fearful 24, 41, 45, 48,
66, 82, 84, 107
1,9, 26, 34,35,62,63,74 16
Total 41 40 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
I. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Validitas
Validitas adalah keadaan yang menggambarkan instrumen atau alat
ukur tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur
(Arikunto, 2005). Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang
tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan
hasil ukur sesuai dengan tujuan dari pengukuran tersebut (Azwar, 2012).
Menurut Sarwono (2006), validitas terdiri dari tiga macam yaitu
validitas isi (content validity), validitas konstruk (construct validity) dan
validitaskriteria (criterion validity). Sedangkan dalam penelitian ini yang
digunakan adalah validitas isi atau content validity. Validitas isi menunjuk
pada suatu instrumen yang melihat kesesuaian isi dengan mengukur apa
yang akan diukur. Validitas isi suatu alat ukur didasarkan pada pendapat
profesional (professional judgement) (Suryabrata, 2005). Hal tersebut sesuai
dengan penelitian ini, instrumen atau alat ukur yang disusun akan dinilai
oleh seseorang yang ahli, dalam hal ini yaitu dosen pembimbing.
2. Analisis dan Seleksi Item
Pengujian konsistensi antara fungsi item dengan fungsi tes secara
keseluruhan merupakan cara dalam analisis dan seleksi item yang disebut
juga dengan konsistensi item-total (Azwar, 2009). Pada penelitian ini,
analisis dan seleksi item dengan meguji kualitas item menggunakan metode
statistik dengan bantuan program SPSS for Windows version 16.0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Seleksi item dilakukan untuk memilih item-item yang valid atau
mengukur apa yang dikehendaki oleh peneliti. Prosedur pengujian
konsistensi item-total akan menghasilkan koefisien korelasi item-total (rix)
atau indeks daya item. Daya beda item adalah suatu item yang konsistensi
mampu menunjukkan bahwa item tersebut terdapat perbedaan antara
individu dengan atribut yang hendak diukur. Koefisien korelasi item-total
menggunakan rumus koefisien product-momentPearson. Semakin tinggi
korelasi positif antara skor item dengan skor tes maka semakin tinggi
konsistensi antara item dengan keseluruhan skala atau semakin tinggi daya
bedanya (Azwar, 2009). Kriteria pemilihan item berdasarkan koefisien
korelasi item-total ditetapkan batasan rix ≥ 0,30 karena item yang mencapai
koefisien minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan. Item yang
memiliki koefisien korelasi kurang atau dibawah 0,30 dinyatakan gugur
(Azwar, 2012).
3. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat
memberikan hasil yang konsisten dan dapat dipercaya (Azwar, 2009).
Dalam penelitian ini, reliabilitas diperoleh dengan menggunakan koefisien
reliabilitas alpha cronbach melalui SPSS for Windows version 16.0.
Pendekatan ini bertujuan untuk melihat konsistensi antar item-item dalam
skala yang digunakan dalam penelitian ini. Reliabilitas dinyatakan dalam
koefisien reliabilitas yang berada dalam rentang 0,0 sampai 1,0. Semakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
mendekati 1,0 maka reliabilitasnya semakin tinggi. Semakin mendekati 0,0
maka reliabilitasnya semakin dikatakan rendah. Suatu alat ukur dapat
dikatakan reliabel apabila mempunyai koefisien korelasimendekati 1,0
(Azwar, 2009).
J. Metode Analisis Data
Metode analisis data merupakan suatu metode untuk mengolah data
penelitian, menganalisis hasil penelitian dan menguji kebenaran dari penelitian
tersebut.
1. Uji Asumsi
Uji asumsi merupakan salah satu syarat yang digunakan dalam
penggunaan teknik korelasi untuk memperoleh kesimpulan yang benar
berdasarkan data yang ada. Uji asumsi dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
dikumpulkan dari penyebaran kuisioner terdistribusi secara normal atau
tidak. Cara untuk membuktikan data hasil penyebaran kuisioner
terdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan uji One-Sample
Kolmogorov Smirnov melalui SPSS for Windows version 16.0. Suatu
data dinyatakan berdistribusi normal apabila nilai probabilitas (p) uji
One-Sample Kolmogorov Smirnov > 0,05. Sebaliknya, apabila nilai uji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
One-Sample Kolmogorov Smirnov < 0,05 maka data tersebut tidak
terdistribusi dengan normal (Santoso, 2010).
b. Uji Lineritas
Uji lineritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antar
variabel (kesejahteraan psikologis dan pola kelekatan) yang dianalisis
mengikuti garis lurus atau tidak (Santoso, 2010). Uji linearitas
dilakukan dengan menggunakan uji test for linearity melalui SPSS for
Windows version 16.0. Antarvariabel dapat dinyatakan linear apabila
memenuhi syarat p < 0,05.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis menggunakan teknik korelasi product moment dari
Pearson melalui aplikasi SPSS for Windows version 16.0. Teknik ini
digunakan untuk mengetahui hubungan antara kesejahteraan psikologis dan
pola kelekatan (secure attachment, preoccupied attachment, dismissing
attachment dan fearful attachment).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Dalam penelitian ini data diperoleh dengan cara membagikan skala
Pola Kelekatan dan skala Kesejahteraan Psikologis kepada subjek penelitian.
Kedua skala tersebut disajikan secara bersamaan dalam bentuk kuesioner
yang diisi subjek sesuai dengan petunjuk yang telah tersedia dalam booklet
kuesioner tersebut. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 22 Juni 2015
sampai dengan tanggal 4 Juli 2015. Pada hari pertama pengambilan data,
peneliti menyebarkan 10 buah kuesioner kepada beberapa karyawan di
Universitas Sanata Dharma III. Pada tanggal 29 Juni 2015, peneliti
membagikan 30 buah kuesioner di kantor CIMB Niaga Solo dan pada tanggal
30 Juni 2015, peneliti membagikan 17 buah kuesioner di kantor CIMB Niaga
Delanggu. Peneliti juga menitipkan kuesioner kepada mahasiswa Universitas
Sanata Dharma untuk diberikan kepada ibu mereka. Total kuesioner yang
digunakan sebagai data dalam penelitian ini sebanyak 80 buah kuesioner.
B. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah ibu yang bekerja dan yang
mempunyai anak. Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner maka didapatkan
data subjek sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel 4.1.
Deskripsi Data Subjek Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Persentase
Dewasa awal
(20 – 40 tahun) 40 50%
Dewasa Madya
(40 - 65 tahun) 40 50%
Total 80 100%
Jumlahsubjek dalam penelitian ini adalah 80 orang. Subjek dibagi
berdasarkan usia. Subjek yang berusia 20-40 tahun berada pada masa dewasa
awal sedangkan subjek yang memiliki usia 40-65 tahun berada pada masa
dewasa madya (Papalia, Olds, Feldman, 2009). Subjek yang berada dalam
masa dewasa awal berjumlah 40 orang dengan persentase sebesar 50% dan
subjek yang berada dalam masa dewasa madya berjumlah 40 orang dengan
persentase sebesar 50%.
Tabel 4.2.
Deskripsi Data Subjek Berdasarkan Jumlah Anak
Jumlah anak Frekuensi Persentase
1 orang 34 42,5%
2 orang 29 36,25%
3 orang 16 20%
4 orang 1 1,25%
Total 80 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Sebagian besar subjek dalam penelitian ini memiliki 1 orang anak
yang berjumlah 34 orang dengan persentase sebesar 42,5%. Subjek yang
memiliki 2 orang anak sejumlah 29 orang atau 36,25% dari total subjek,
sedangkan subjek yang memiliki 3 orang anak berjumlah 16 orang atau 20%
dari total subjek. Ada 1 subjek yang memiliki 4 orang anak.
Tabel 4.3.
Deskripsi Data Subjek Berdasarkan Lama Bekerja dalam Tahun
Lama bekerja Frekuensi Persentase
1 – 3 tahun 16 20%
4 – 6 tahun 7 8,75%
7 – 9 tahun 5 6,25%
10 - 12 tahun 10 12,5%
13 – 15 tahun 7 8,75%
16 – 18 tahun 5 6,25%
19 – 21 tahun 11 13,75%
22 - 24 tahun 5 6,25%
25 - 28 tahun 8 10%
29 - 31 tahun 2 2,5%
33 - 35 tahun 4 5%
Total 80 100%
Dari keseluruhan jumlah subjek terdapat 16 orang dengan persentase
sebesar 20% yang sudah bekerja antara 1 sampai 3 tahun. Subjek yang
bekerja antara 19 sampai 21 tahun berjumlah 11 orang dengan persentase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
sebesar 13,75% dan subjek yang sudah bekerja antara 10 sampai 12 tahun
berjumlah 10 orang dengan persentase sebesar 12,5%.
Tabel 4.4.
Deskripsi Data Subjek Berdasarkan Jumlah Jam Bekerja
Lama bekerja (jam) Frekuensi Persentase
6 jam 3 3,75%
7 jam 9 11,25%
8 jam 46 57,5%
9 jam 16 20%
10 jam 5 6,25%
11 jam 1 1,25%
Total 80 100%
Secara keseluruhan rata-rata subjek bekerja selama 8 jam dengan
jumlah 46 orang dengan persentase sebesar 57,5% dan 16 orang atau 20%
dari total subjek yang bekerja selama 9 jam. Ada 9 orang dengan persentase
sebesar 11,25% yang bekerja selama 7 jam, sedangkan sisanya bekerja
selama 6 jam, 10 jam dan 11 jam.
C. Deskripsi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dari data yang diperoleh,
maka dapat diketahui nilai mean teoritik dan mean empirik. Mean teoritik
merupakan rata-rata yang dihasilkan dari skala, sedangkan mean empirik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
merupakan rata-rata dari data yang diperoleh. Hasil statistik empirik
disajikan pada tabel 4.5.
Tabel 4.5.
Deskripsi Data Penelitian
Variabel
N
Minimum Maksimum Mean Standar
Deviasi
(SD)
Teo Emp Teo Emp Teo Emp
PKS 71 21 95 126 126 73,5 109,55 7,712
PKP 9 22 99 132 114 77 106,89 5,036
KP 80 81 299 486 461 283,5 378,16 29,376
Keterangan:
PKS (Pola kelekatan secure), PKP (Pola kelekatan preoccupied), KP
(Kesejahteraan Psikologis)
Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa nilai mean empirik pada skala
pola kelekatan secure adalah 109,55dengan standar deviasi sebesar 7,712.
Berdasarkan skor perhitungan nilai maksimum dan nilai minimum
diperoleh mean teoritik sebesar 73,5. Nilai mean empirik pada skala pola
kelekatan preoccupied adalah 106,89 dengan standar deviasi sebesar
5,036. Berdasarkan skor perhitungan nilai maksimum dan nilai minimum
diperoleh mean teoritik sebesar 77. Hal ini menunjukkan bahwa skor pola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
kelekatan secure tergolong tinggi sedangkan skor pola kelekatan
preoccupied tergolong rendah.
Selain itu, pada skala kesejahteraan psikologis diperoleh nilai mean
empirik sebesar 378,16 dengan standar deviasi sebesar 29,376.
Berdasarkan skor perhitungan nilai maksimum dan nilai minimum
diperoleh mean teoritik sebesar 283,5. Hal ini menunjukkan secara
keseluruhan bahwa skor kesejahteraan psikologissubjek penelitian
tergolong tinggi.
D. Analisis Data Penelitian
1. Uji Asumsi Penelitian
Uji hipotesis diawali dengan melakukan uji asumsi yang meliputi
dari uji normalitas dan uji linearitas. Uji asumsi adalah uji yang
dilakukan untuk membuktikan apakah sebaran data yang dimiliki telah
mengikuti kurva normal atau tidak (Santoso, 2010). Pengujian asumsi
dilakukan dengan bantuan program SPSS for Windows 16.0.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk
mengecek data penelitian yang berasal dari populasi yang
sebarannya normal atau tidak (Santoso, 2010). Uji normalitas
dilakukan dengan menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov Test.
Dari hasil uji beda tersebut, dapat disimpulkan dua hal. Pertama, jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
nilai signifikansi atau probabilitas lebih besar dari 0,05 (p > 0,05)
maka dapat dikatakan bahwa data penelitian tidak berbeda secara
signifikan dengan data normal. Dengan kata lain, data penelitian
memiliki sebaran data yang normal. Kedua, jika nilai signifikansi
atau probabilitas lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05) maka dapat
dikatakan bahwa data penelitian berbeda secara signifikan dengan
data normal. Dengan kata lain, data penelitian memiliki sebaran data
yang tidak normal. Pada tabel 4.6 hasil uji normalitas sebagai
berikut:
Tabel 4.6.
Uji Normalitas
Variabel Kolmogorov-
Smirnov
Signifikansi Keterangan
Secure 0,703 0,707 Normal
Preoccupied 0,691 0,726 Normal
Kesejahteraan
Psikologis
0,773 0,589 Normal
Berdasarkan hasil diatas, dapat diketahui bahwa sebaran data
dua variabel menunjukkan nilai signifikansi atau probabilitas (p)
lebih besar dari 0,05 (p > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa data
penelitian mengikuti sebaran data yang normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
b. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan antar
variabel yang dianalisis mengikuti garis lurus atau tidak (Santoso,
2010). Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan uji test for
linearity dalam program SPSS for Windows 16.0. Jika nilai
signifikansi atau probabilitas (p) yang diperoleh lebih kecil dari 0,05
(p < 0,05) maka dapat dikatakan bahwa hubungan antar variabel
mengikuti garis lurus. Pada tabel 4.7 hasil uji linearitas sebagai
berikut:
Tabel 4.7.
Uji Linearitas
F Signifikansi Keterangan
Secure*Kesejahteraan
Psikologis 40,456 0,000 Linear
Preoccupied*Kesejahteraan
Psikologis 7,980 0,007 Linear
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa tidak semua
hubungan antar variabel memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari
0,05 (p < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hubungan antar
variabel bersifat linear.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan teknik analisis korelasi
menggunakan korelasi Pearson product moment analisis data untuk
hubungan antar variabel yang bersifat linear
a. Analisis antar variabel bersifat linear
Tabel 4.8.
Uji Hipotesis Korelasi Pearson Product Moment
Pola kelekatan secure, pola kelekatan preoccupied dengan
kesejahteraan psikologis
Correlations
secure kesejahteraan_psikologis
Secure Pearson Correlation 1 .589
Sig. (1-tailed) .000
N 80 80
kesejahteraan
_psikologis
Pearson Correlation .589 1
Sig. (1-tailed) .000
N 80 80
preoccupied kesejahteraan_psikologis
preoccupied Pearson Correlation 1 -.342
Sig. (1-tailed) .001
N 80 80
kesejahteraan
_psikologis
Pearson Correlation -.342 1
Sig. (1-tailed) .001
N 80 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Berdasarkan hasil analisis korelasi Pearson product moment,
dapat diketahui koefisien korelasi (r) antara pola kelekatan secure
dengan kesejahteraan psikologis sebesar 0,589 dengan nilai signifikansi
atau probabilitas 0,000yang berarti lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05).
Koefisien korelasi tersebut tergolong sedang dan bernilai positif
(Sugiyono, 2008). Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi
kecenderungan seseorang dengan pola kelekatan secure, semakin tinggi
pula kesejahteraan psikologis individu. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan dengan
kesejahteraan psikologis pada ibu bekerja.
Berdasarkan hasil analisis korelasi Pearson product moment,
dapat diketahui bahwa koefisien korelasi (r) antara pola kelekatan
preoccupied dengan kesejahteraan psikologis sebesar -0,342 dengan
nilai signifikansi atau probabilitas 0,001 yang berarti lebih kecil dari
0,05 (p < 0,05). Koefisien korelasi tersebut tergolong rendah dan
bernilai negatif (Sugiyono, 2008). Hasil tersebut menunjukkan bahwa
semakin tinggi kecenderungan seseorang dengan pola kelekatan
preoccupied,semakin rendah pula kesejahteraan psikologis
individu.Dengan demikian, pola kelekatan preoccupied berhubungan
negatif dan signifikan antara pola kelekatan secure dengan
kesejahteraan psikologis pada ibu bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
E. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
kesejahteraan psikologis dengan pola kelekatan dewasa pada ibu bekerja.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan
dan positif antara pola kelekatan secure dengan kesejahteraan psikologis.
Hal ini terlihat dari koefisien korelasi sebesar 0,589 dengan signifikansi
atau probabilitas (p) sebesar 0,000 sehingga dapat dikatakan bahwa
hipotesis tersebut diterima. Penelitian ini sesuai dengan teori Baron dan
Byrne (2004) yang menyatakan bahwa individu dengan pola kelekatan
secureadalah individu yang dapat menerima diri apa adanya (self-
acceptance), cenderung mencari kedekatan interpersonal dengan orang
lain dan merasa nyaman dalam menjalin hubungan (positive relationship
with others), menyadari dan mengembangkan potensi yang ada didalam
dirinya, memiliki kepercayaan diri, dapat menentukan tujuan dan arah
hidupnya, serta terbuka terhadap pengalaman baru. Hal ini dapat
disebabkan karena individu dengan pola kelekatan secure didasari oleh
rasa cinta dan kepercayaan yang diberikan oleh orang tuanya sehingga
akan membentuk individu yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi,
memiliki kemampuan untuk mempercayai orang lain serta memiliki
kemampuan untuk mengembangkan hubungan yang matang (Mercer dan
Clayton, 2012). Individu yang memiliki kemampuan untuk membangun
rasa kepercayaan terhadap diri sendiri dan orang lain, mampu membangun
hubungan personal yang baik dengan orang lain, memiliki hubungan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
baik dengan lingkungan sekitarnya, dan memiliki tujuan pribadi serta
tujuan dalam pekerjaannya dapat dikatakan bahwa individu tersebut
mempunyai tingkat kesejahteraan psikologis yang tinggi (Ryff dan Singer,
1996). Salah satu aspek dari kesejahteraan psikologis adalah penerimaan
diri.Penerimaan diri dapat dilihat dari individu memandang diri sendiri
secara positif. Berdasarkan hasil penelitian, sebesar 97,5% atau 78 dari 80
subjek merespon setuju pada item “Saya memiliki kepercayaan yang
tinggi pada pasangan saya”. Respon subjek menunjukkan adanya
kepercayaan diri dan merupakan hasil inteaksi yang hangat dengan
pasangannya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa individu
dengan pola kelekatan secure akan memiliki kesejahteraan psikologis yang
positif.
Hasil analisis pada pola kelekatan preoccupied dengan
kesejahteraan psikologis pada ibu bekerja menunjukkan koefisien korelasi
sebesar -0,342 dengan signifikansi atau probabilitas (p) sebesar 0,001. Hal
ini berarti menunjukkan bahwa ada hubungan yang negatif dan signifikan
sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis diterima. Bartholomew dan
Horowitz (1991) menyatakan bahwa individu dengan pola kelekatan
preoccupied adalah individu yang menginginkan kedekatan yang
berlebihan dengan orang lain sehingga membuat dirinya menjadi sangat
tergantung dengan orang lain dan tidak dapat mengambil keputusan
sendiri. Hal ini sesuai dengan hasil penelitan yang menunjukkan bahwa
sebesar 70% atau 56 subjek merespon setuju pada item “Saya cenderung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
dipengaruhi oleh pendapat orang lain yang lebih tahu”. Individu ini juga
cenderung takut akan penolakan dan selalu mengalah dengan harapan akan
disukai oleh lingkungannya. Individu dengan pola kelekatan preoccupied
cenderung memiliki sikap negatif terhadap diri sendiri sehingga individu
ini memiliki kepercayaan diri yang rendah. Hal tersebut sesuai dengan
data penelitian yang menunjukkan bahwa sebesar 87,5% atau 70 subjek
merespon setuju pada item “Saya ingin selalu berada dekat dengan
pasangan”. Individu dengan pola kelekatan ini cenderung mencari
keintiman dan respon yang lebih dari pasangannya. Mereka cenderung
menilai kedekatan dengan menjadi bergantung pada pasangannya. Ryff
(1989) menjelaskan bahwa individu yang mencapai kesejahteraan
psikologis apabila individu memiliki sikap positif terhadap diri sendiri,
mampu mengendalikan diri dan bersikap mandiri. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa individu dengan pola kelekatan preoccupied memiliki
pandangan diri yang negatif sehingga memperlihatkan kemampuan yang
rendah dalam pencapaian kesejahteraan psikologis yang baik.
Hasil analisis data tambahan mendapati bahwa usia merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi kesejahteraan psikologis
(psychological well-being) individu (Ryff, 1989). Ryff dan Keyes (1995)
mengungkapkan bahwa bertambahnya usia seseorang akan meningkatkan
aspek otonomi diri dan penguasaan lingkungan, terutama pada masa
dewasa madya. Dalam penelitian ini, terdapat 40 orang yang berada pada
masa dewasa madya. Hal ini ditunjukkan dengan sikap yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
memilih dan mengatur lingkungan sekitarnya sesuai dengan kondisi psikis
dan kepribadiannya. Individu yang berada pada masa dewasa awal
mengalami peningkatan dalam aspek pengembangan diri. Dalam
penelitian ini, terdapat 40 orang yang berada pada masa dewasa awal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa terdapat dua pola kelekatan yang
terlihat dalam penelitian ini. Kesimpulan hasil analisis penelitian masing-
masing variabel sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara pola kelekatan secure
dengan kesejahteraan psikologis pada ibu bekerja. Hal tersebut
menunjukkan bahwa semakin tinggi kecenderungan seseorang dengan pola
kelekatan secure, semakin tinggi pula kesejahteraan psikologis individu.
(p = 0,000 < 0,05).
2. Terdapat hubungan yang signifikan dan negatif antara pola kelekatan
preoccupied dengan kesejahteraan psikologis pada ibu bekerja. Hal tersebut
menunjukkan bahwa semakin tinggi kecenderungan seseorang dengan pola
kelekatan preoccupied, semakin tinggi pula kesejahteraan psikologis
individu. (p = 0,001 < 0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti memberikan saran sebagai
berikut:
1. Bagi Ibu Bekerja
Penelitian ini menemukan bahwa pola kelekatan secure akan memiliki
kesejahteraan psikologis yang tinggi. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti
menyarankan kepada ibu bekerja untuk memandang diri dan orang lain
secara positif. Dengan pandangan tersebut, ibu-ibu bekerja akan lebih
mudah untuk menerima diri apa adanya, memiliki sikap mandiri, membina
hubungan yang hangat dengan orang lain, mampu mengelola lingkungan,
memiliki tujuan dan arah hidup serta menyadari dan mengembangkan
potensi yang ada dalam diri. Dengan demikian, meskipun ibu bekerja
mempunyai dua peran ganda yaitu sebagai ibu rumah tangga dan karyawan,
namun ia merasa puas dalam menjalankan dua peran tersebut sehingga ia
mencapai atau memiliki kesejahteraan psikologis dalam dirinya.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat meneliti hal lain yang
mungkin terkait dengan pola kelekatan dan kesejahteraan psikologis,
misalnya suasana di tempat kerja dan faktor kepribadian sebagai faktor
yang mempengaruhi kesejahteraan psikologis, kedekatan orang tua dengan
anak sebagai faktor yang membentuk pola kelekatan individu.
Peneliti selanjutnya juga dapat memperbanyak jumlah subjek
penelitian untuk mendapatkan respon yang semakin bervariasi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
gambaran yang lebih lengkap mengenai pola kelekatan dan kesejahteraan
psikologis serta menemukan subjek ke empat pola kelekatan.
Penggalian yang lebih mendalam seperti wawancara juga diperlukan
dalam penelitian ini. Hal ini perlu dilakukan agar peneliti dapat mengetahui
bagaimana cara subjek memandang kehidupan dan apakah masalah yang
sedang dialami mempengaruhi respok subjek dalam menjawab kuesioner.
3. Bagi Pembaca
Individu diharapkan dapat mengetahui pola kelekatan yang dimilikinya
dan pengaruhnya terhadap hubungan interpersonal dengan orang lain.
Selain itu, dengan mengetahui pola kelekatan yang ada, individu mungkin
dapat mengerti pola kelekatan secure. Hal ini diharapkan menjadi bekal
bagi individu dalam membesarkan bayinya dengan memberikan kasih
sayang secukupnya sehingga anak akan memiliki kelekatan yang aman
(secure). Individu juga diharapkan untuk menerima diri sendiri maupun
kehidupannya di masa lalu (self-acceptance), belajar menentukan tindakan
atau keputusan sendiri (autonomy), memiliki hubungan yang positif dengan
orang lain (positive relationship with others), belajar mengatur kehidupan
dan lingkungannya secara efektif (environmental mastery), memiliki
keyakinan bahwa hidupnya bermakna dan memiliki tujuan (purpose in life),
dan terbuka akan pengalaman-pengalaman baru (personal growth) sehingga
individu dapat mewujudkan kesejahteraan psikologis yang maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
DAFTAR PUSTAKA
Ananda, Marissa Rizky. (2013). Self Esteem antara Ibu Rumah Tangga yang Bekerja dengan yang Tidak Bekerja. Jurnal Online Psikologi Vol. 01, No. 01. Fakultas Psikologi. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.
Anggi.(2011). Ibu bekerja dan dampaknya terhadap perkembangan anak. Diunduh pada tanggal 18 September 2013 dari : http://tkk3.bpkpenaburjakarta.or.id/ibu-bekerja-dan-dampaknya-terhadap-perkembangan-anak/
Anogara, Drs. Pandji. (1992). Psikologi Kerja. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Ardiani, Novi. (2013). Kenapa mencinta, mendua, selingkuh?Sex drive, romantic love & attachment. Diunduh pada tanggal 12 mei 2014, 11.58 dari :http://m.kompasiana.com/post/read/603732/3/kenapa-mencinta-mendua-selingkuh-sex-drive-romantic-love-attachment.html
Arikunto, Prof. Dr. Suharsimi. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Armsden, G. C., & Greenberg, M. T. (1987). The inventory of parent and peer attachment: Individual differences and their relationship to psychological well-being in adolescence. Journal of Youth and Adolescence, 16(5).
Azwar, Dr. Saifuddin. (2009). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, Dr. Saifuddin. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Badan Pusat Statistik (BPS). (2009). Persentase Rumah Tangga menurut Provinsi, Jenis Kelamin Kepala Rumah Tangga yang Bekerja, dan Daerah Tempat Tinggal. Diunduh pada tanggal 19 Mei 2014 dari : http://bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=1&tabel=1&daftar=1&id_subyek=40¬ab=6
Baron & Byrne. (2004). Social Psychology.10th ed. Allyn and Bacon. Boston.
Baron, Robert A., Byrne Donn.(2005). Psikologi Sosial.Edisi 10. Jakarta: Erlangga
Bartholomew, K. (1990). Avoidance of Intimacy: An attachment perspective. Journal of Social amd Personal Relationships, 7, 147-178.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Bartholomew, K., & Horowitz, L. M. (1991). Attachment styles among young adults: A test of a four category model. Journal of Personality and Social Psychology, 61, 226-244.
Bartram, D., & Boniwell, L. (2007). The science of happiness: Achieving sustained psychological wellbeing. Journal Positive Psychology in Practice, 478-482.
Berk, Laura E. (2012).Development through the lifespan: Dari masa dewasa awal sampai menjelang ajal.Edisi 5.Volume 2. Yogyakarta: Pustaka pelajar
Boeree, George C. (2010). Personality Theories: Melacak Kepribadian Anda Bersama Psikolog Dunia. Yogyakarta: Primasophie
Bradburn, N. M. (1969). The Structure of Psychological Well-Being. Chicago: Aldine.
Bringle, R. C., & Bagby, C. J. (1992).Self-esteem and perceived quality of romantic and family relationships in young adults.Journal of Research in Personality, 26, 340-356.
Brunetta, R. Wolfman. (1989). Peran Kaum Wanita. Yogyakarta: Kanisius.
Budiarto, Yohanes. (2006). Pengaruh pola kelekatan terhadap jenis cinta pada pasangan suami istri. Jurnal psikologi, 74-75.
Damayanti, Cindy. (2003). Perbedaan Tingkat Kemandirian Remaja Putri yang Ibunya Bekerja dan yang tidak Bekerja. Jurnal psikologi, 1(1), 1, 13-14, 25-26.
Dariyo, Agoes. (2003). Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: PT. Grasindo.
Feeney, J.A., & Noller, P. (1990).Attachment style as a predictor of adult romantic relationships.Journal of Personality and Social Psychology, 58, 281-291.
Feeney, J.A. (1999). Adult Romantic Attachment and Couple Relationship.In J. Cassidy, & P.R. Shaver (Eds). Handbook of Attachment: Theory Research and Clinical Applications. (355-375). The Guilford Press: New York.
Frone, M. R. (2003). Work-Family Balance dalam Quick, J. M & Tetric, L. E. Handbook of Occupational Health Psychology. Washington, DC: American Psychological Association.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Griffin, D. W,. & Bartholomew, K. (1994a). The metaphysics of measurement: The case of adult attachment. In K. Bartholomew & D. Perlman (Eds.), Advances in personal relationships: Vol. 5. Attachment processes in adulthood (pp. 17-52). London: jessica Kingsley.
Griffin, D. W,. & Bartholomew, K. (1994b). Models of the self and other: Fundamental dimensions underlying measures of adult attachment. Journal of Personality and Psychology, 67, 430-445.
Hazan, C., & Shaver, P. R. (1987). Romantic love conceptualized as an attachment process. Journal of Personality and Social Psychology, 52, 511-524.
Helmi, Avin Fadilla. (1999). Gaya Kelekatan dan Konsep Diri.Jurnal Psikologi. No. 1, 9-17. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Imelda, Jessy. (2013). Perbedaan subjective well being ibu ditinjau dari status bekerja ibu. Jurnal ilmiah mahasiswa. Universitas Surabaya. Surabaya.
Itabiliana, Vera. (2012). Dampak ibu bekerja. Diunduh pada tanggal 18 September 2013 dari :http://www.anakku.net/dampak-ibu-bekerja.html
Lakoy, Ferny Santje. (2009). Psychological Well-Being Perempuan Bekerja dengan Status Menikah dan Belum Menikah. Fakultas Psikologi Universitas Esa Unggul. Jakarta.
Levy, K. N., Blatt, S. J., & Shaver, P. R. (1998). Attachment styles and parental representations. Journal of Personality and Social Psychology, 74, 407-419.
Lopez, F. C., Cover, M. R., Leskela, J., Sauer, B. M., Schirmer, L., & Wyssmann, J. (1997). Attachment styles, shame, guilt, and collaborative problem-solving orientations. Personal Relationships, 4, 187-199.
Lubis, Namora L., & Syahfitriani, Emy.(2007). Perbedaan Konflik Peran Ganda Suami ditinjau dari Motivasi Kerja Kebutuhan Ekonomi dan Aktualisasi Diri pada Istri. Majalah Kedokteran Nusantara, Vol. 40, No. 1. Universitas Sumatera Utara.
Mercer, Jenny., & Clayton, Debbie. (2012). Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga.
Merz, E., & Consedine, N. S. (2012). Ethnic group moderates the association between attachment and well-being in later life. Cultural Diversity and Ethnic Minority Psychology, 18 (4), 404-415.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Myers, David G. (2012). Psikologi Sosial.Edisi sepuluh buku dua. Jakarta: Salemba Humanika.
Ninik, M. Handayani. (2007). Ibu bekerja dan dampak terhadap perkembangan anak. Diunduh tanggal 18 September 2013 dari :http://www.erlangga.co.id/umum/228-example-pages-and-menu-links.html
Papalia, Diane E,. Olds, Sally Wendkos,. Feldman, Ruth Duskin. (2009). Human development, Edisi 10, Jilid 1.Jakarta: Salemba Humanika.
Papalia, Diane E,. Olds, Sally Wendkos,. Feldman, Ruth Duskin. (2009). Perkembangan Manusia, Edisi 10, Buku 2. Terjemahan Human Development. Jakarta: Salemba Humanika.
Papalia, Diane E,. Feldman, Ruth Duskin,. Martorell, Gabriela. (2014). Menyelami Perkembangan Manusia, Edisi 12, Buku 1. Jakarta: Salemba Humanika.
Park, L. E., Crocker, J., & Mickleson, K. D. (2004). Attachment style and contingencies of self-worth. The Society for Personality and Social Psychology, Inc, 30(10), 1234-1254.
Putrianti, Flora Grace. (2007). Kesuksesan Peran Ganda Wanita Karir Ditinjau dari Dukungan Suami, Optimisme dan Strategi Coping. Indigenous: Jurnal Ilmiah berkala Psikologi, Vol. 9, No. 1, Hal. 3-17.
Rathi, N., & Rastogi, R. (2007). Meaning in life and psychological well-being in pre-adolescents and adolescents. Journal of the Indian Academy of Applied Psychology, 33 (1), 31-38.
Ratnawati, Deni. (2008). Dampak Peran Ganda pada Ibu Bekerja. Skripsi. Fakultas Psikologi. Universitas Katolik Soegijapranata. Semarang.
Rowatt, G. W. Dan Rowatt, M. J. (1990). Bila Suami Istri Bekerja. Yogyakarta: Kanisius.
Ryan, R. M., Deci, E. L. (2001). On Happiness annd Human Potentials: A Review of Research on Hedonic and Eudaimonic Well-Being. Annual Review Psychology, 52, 141-166.
Ryff, C. D. (1989). Happiness is everything, or is it? Explorations on the meaning of psychological well-being.Journal of Personality and Social Psychology, 57 (6), 1069-1081.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Ryff, C. D., & Singer, B. (1996). Psychological well-being: Meaning, measurement, and implications for psychotherapy research. Psychotherapy and Psychosomatics, 65, 14-23.
Santoso, Agung. (2010). Statistik untuk Psikologi dari Blog menjadi Buku. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Santrock, John W. (2002). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup. Edisi 5. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Santrock, John W. (2007). Remaja. Edisi 11. Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sarafino, E. P. (1990). Health Psychology Biopsychological Interaction. New York: John Wiley & Sons.
Setiasih. (2005). Deskripsi tentang Ibu Bekerja. Fakultas Psikologi. Universitas Surabaya. Surabaya.
Sugiyono, Prof. Dr. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Suryabrata, Sumadi. (2005). Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta: Andi.
Suryadi, Denrich., Damayanti, Cindy. (2003). Perbedaan Tingkat Kemandirian Remaja Puteri yang Ibunya Bekerja dan yang Tidak bekerja.Jurnal Psikologi, Vol. 1, No. 1. Fakultas Psikologi. Universitas Tarumanegara. Jakarta.
Susanti.(2012). Hubungan Harga Diri dan Psychological Well-Being pada Wanita Lajang ditinjau dari Bidang Pekerjaan.Jurnal Ilmiah Mahasiswa Vol. 1, No. 1. Universitas Surabaya. Surabaya.
Wade, Carole., Carol Tavris. (2007). Psikologi. Edisi ke-9. Jakarta: Erlangga.
Waterman, A. S. (1993). Two conceptions of happiness: contrasts of personal expressiveness (euidamonia) and hedonic enjoyment. Journal of Personality and Social Psychology, 64, 678-691.
Woodward, L., Fergusson, D. M., & Belsky, J. (2000). Timing of parental separation and attachment to parents in adolescence: results of a prospective study from birth to age 16. Journal of Marriage and Family, 62 (1), 162-174.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 1: Skala Penelitian Sebelum Uji Coba
SKALA PENELITIAN
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Yogyakarta, Mei 2015
Kepada :
Yth. Para Ibu
Dengan hormat,
Saya Cloudia Metha, Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma, yang sedang menyelesaikan tugas akhir tentang kehidupan seorang Ibu.
Ijinkan saya mengharapkan partisipasi Ibu dalam penelitian yang sedang saya
lakukan dengan mengisi kuesioner.
Kuesioner ini terdiri dari dua bagian yang berisi pernyataan-pernyataan.
Diharapkan Ibu memberikan tanggapan atas pernyataan-pernyataan sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya dan sejujurnya. Dimohon Ibu untuk selalu
memperhatikan petunjuk pengerjaan dan instruksi yang diberikan.
Tidak ada penilaian benar atau salah, apapun jawaban Ibu akan memberikan
sumbangsih terhadap pengembangan ilmu. Segala jawaban dan identitas pribadi
Ibu akan dijaga kerahasiaannya.
Atas parisipasi Ibu, saya mengucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Cloudia Metha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PERNYATAAN KESEDIAAN
Dengan ini saya menyatakan kesediaan saya untuk mengisi kuesioner ini
tanpa adanya paksaan ataupun tekanan dari pihak manapun namun saya dengan
sukarela mengisi kuesioner ini demi membantu terlaksananya penelitian ilmiah
yang disusun.
Semua respon yang saya berikan mewakili apa yang saya alami dalam
kehidupan saya sehari-hari dan bukan atas pandangan masyarakat pada umumnya.
Saya juga memberikan izin agar jawaban saya dapat digunakan sebagai data untuk
penelitian ilmiah tanpa mencantumkan identitas pribadi saya.
Yogyakarta, Mei 2015
( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
DATA DIRI
Inisial :
Usia :
Pekerjaan pasangan :
Jumlah anak : anak
Usia anak : tahun*
(*jika anak lebih dari satu, silahkan menyebutkan semuanya dimulai dari usia
anak yang tertua. Contoh jawaban : 21 tahun, 15 tahun, 9 tahun).
Jabatan di kantor :
Lama bekerja : tahun
Lama bekerja dalam sehari : jam
Jarak dari rumah ke kantor : km
Jumlah penghuni di rumah : orang
Penghuni yang tinggal di rumah :
*
(*Contoh jawaban : suami, anak, mertua, kakak, ayah, ibu, dll)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
KUESIONER A
PETUNJUK PENGERJAAN
Berikut ini terdapat pernyataan-pernyataan yang terkait dengan kepribadian dan
sifat Anda.
Anda hanya diminta untuk memberikan persetujuan Anda terhadap pernyataan-
pernyataan yang disajikan dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom jawaban
yang paling mewakili keadaan atau kondisi yang anda alami. Enam pilihan jawaban yang
tersedia adalah sebagai berikut :
Kolom SS : Bila Anda “Sangat Setuju” dengan pernyataan
Kolom S : Bila Anda “Setuju” dengan pernyataan
Kolom AS : Bila Anda “Agak setuju” dengan pernyataan
Kolom ATS : Bila Anda “Agak Tidak Setuju” dengan pernyataan
Kolom TS : Bila Anda “Tidak Setuju” dengan pernyataan
Kolom STS : Bila Anda “Sangat Tidak Setuju” dengan pernyataan
Dalam kuesioner ini tidak ada jawaban benar atau salah. Setiap orang memiliki
jawaban yang berbeda untuk setiap pernyataan, oleh sebab itu pilihlah jawaban yang
paling sesuai dengan keadaan diri Anda terhadap pernyataan yang disajikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Berikut contoh menjawab pernyataan :
No. Pernyataan SS S AS ATS TS STS
1. Saya adalah orang yang menyukai
keramaian X
Ketika Anda keliru dalam memilih jawaban dan memberi tanda silang (X), maka
Anda dapat mengganti jawaban dengan cara memberi tanda sama dengan pada jawaban
yang keliru. Kemudian Anda dapat memberi tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang
lebih sesuai.
Contoh koreksi :
No. Pernyataan SS S AS ATS TS STS
1. Saya adalah orang yang menyukai
keramaian X
X
--- Selamat Mengerjakan ---
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan. Selamat mengerjakan !
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS
1. Masalah yang saya hadapi, saya
selalu ceritakan pada pasangan saya
2. Saya tidak merasa khawatir apabila
saya mendapat tugas ke luar kota
3. Kepercayaan saya pada pasangan saya
rendah
4. Ketika saya tidak bersama dengan
pasangan, saya tidak merasa khawatir
5. Ketika pasangan saya memperhatikan
saya, saya merasa terancam
6.
Ketika saya memiliki masalah, saya
merasa mudah untuk bercerita pada
teman saya
7. Berelasi akrab dengan teman membuat
saya merasa terancam
8. Saya merasa takut apabila berjauhan
dengan pasangan saya
9.
Saya merasa hasil dari pekerjaan saya
selalu lebih baik dari teman-teman
saya
10. Ketika tidak mendapat dukungan dari
pasangan, saya merasa biasa saja
11. Kekurangan dalam diri saya membuat
saya tidak percaya diri
12. Saya tidak cemas apabila saya sedang
tidak bersama pasangan saya
Lanjutkan ke halaman berikutnya...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS
13. Saya khawatir apabila saya tidak
bersama dengan pasangan saya
14. Saya ingin selalu berada dekat dengan
pasangan
15.
Dalam hal menyelesaikan pekerjaan,
saya merasa teman-teman lebih baik
daripada saya
16.
Ketika menyelesaikan masalah, saya
cenderung meminta bantuan dari
teman-teman
17.
Saya merasa khawatir bahwa pekerjaan
saya tidak sebaik yang orang lain
kerjakan
18.
Ketika saya berada dekat dengan
teman-teman, saya tidak merasa takut
ditolak oleh teman-teman
19. Saya lebih suka tidak terlalu dekat
secara emosi dengan pasangan
20. Saya yakin bahwa tugas yang saya
kerjakan sudah yang terbaik
21. Saya tidak sepenuhnya percaya dengan
apa yang diceritakan pasangan saya
22.
Saya merasa senang menceritakan
perasaan saya yang sebenarnya pada
pasangan
23.
Saya merasa kacau apabila saya
tidak mendapat perhatian atau
dukungan yang saya butuhkan dari
pasangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS
saya
24. Tidak bergantung pada teman
merupakan hal yang penting
25. Mudah bagi saya untuk bersikap
romantis dengan pasangan saya
26. Saya senang bahwa pasangan saya
benar-benar mencintai saya
27.
Ketika saya mempunyai pekerjaan,
saya akan meminta bantuan dari
teman-teman
28. Saya memiliki kepercayaan yang
tinggi pada pasangan saya
29. Saya merasa tidak nyaman jika saya
berada jauh dengan pasangan saya
30. Tidak semua masalah saya ceritakan
pada pasangan saya
31.
Jika saya punya pekerjaan yang harus
dikerjakan, maka saya akan
melakukannya sendiri
32. Saya nyaman mempunyai relasi yang
akrab dengan teman
33. Saya nyaman tanpa berelasi yang akrab
dengan teman-teman
34. Saya terbiasa untuk tidak bergantung
dengan pasangan saya
35. Masalah yang saya alami, saya akan
ceritakan pada pasangan saya
Lanjutkan ke halaman berikutnya...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS
36. Kelemahan dalam diri saya dapat saya
jadikan kekuatan bagi diri saya
37. Kepercayaan saya pada pasangan
cukup tinggi
38.
Berada dekat dengan pasangan
membuat saya merasa memiliki
banyak kelebihan
39. Ketika berada dekat dengan pasangan,
saya merasa tidak tenang
40. Saya merasa bahwa teman-teman saya
tidak dapat menjaga rahasia saya
41.
Saya sering merasa khawatir apabila
pasangan saya tidak benar-benar
mencintai saya
42. Saya merasa orang lain ingin memiliki
hubungan yang akrab dengan saya
43. Saya menginginkan hubungan yang
intim dengan pasangan saya
44.
Bagi saya, meminta bantuan dari
teman adalah pengakuan bahwa saya
gagal
45. Saya merasa nyaman untuk bergantung
dengan pasangan saya
46.
Ketika berelasi dengan teman-teman,
saya merasa tidak pantas diterima oleh
teman-teman
47. Saya merasa senang apabila orang lain
bergantung pada saya
48. Saya tidak menginginkan hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS
yang dekat dengan pasangan saya
49. Saya merasa kesulitan untuk
bergantung pada orang lain
50. Saya mengalami kesulitan untuk
bersikap romantis pada pasangan
51. Saya menginginkan hubungan mesra
dengan pasangan saya
52. Saya merasa kesulitan untuk percaya
dengan teman-teman
53. Berada dekat dengan pasangan
membuat saya merasa tenang
54.
Saya cenderung tidak ingin dicintai
secara berlebihan dengan pasangan
saya
55.
Saya merasa mudah untuk bergabung
dengan sekelompok orang yang baru
saya kenal
56.
Ketika berelasi dengan teman-teman,
saya merasa yakin teman-teman akan
menerima saya
57.
Menjalin hubungan akrab dengan
teman-teman akan membuat saya
cemas
58. Ketika bergantung dengan teman, saya
tidak merasa khawatir
59. Bergantung pada teman-teman
membuat saya merasa nyaman
Lanjutkan ke halaman berikutnya...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS
60. Saya selalu percaya dengan semua hal
yang diceritakan oleh pasangan saya
61.
Saya cenderung tidak ingin
berhubungan mesra dengan pasangan
saya
62.
Tidak sulit bagi saya untuk menjalin
hubungan yang dekat dengan pasangan
saya
63.
Saya tidak merasa khawatir apabila
pasangan saya tidak mendampingi
ketika saya mengalami masa sulit
64. Saya merasa nyaman apabila pasangan
saya tidak berada dekat dengan saya
65. Saya lebih suka orang lain tidak
bergantung pada saya
66. Saya sulit untuk sepenuhnya
mempercayai orang lain
67.
Saya tidak merasa khawatir apabila
pasangan saya tidak menghargai
seperti saya menghargainya
68. Ketika mengalami kesulitan saya
meminta bantuan dari teman-teman
69. Berada dekat dengan pasangan
membuat saya enggan
70.
Saya cenderung mengalami kesulitan
untuk membicarakan masalah dan
beban pikiran pada pasangan
71. Saya ingin pasangan saya mencintai
saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS
72.
Ketika saya bergantung dengan
teman-teman, saya merasa tidak
nyaman
73. Ketika pasangan saya sedang tidak
bersama saya, saya akan khawatir
74. Kepercayaan saya pada teman-
teman cukup tinggi
75.
Teman-teman saya yakin bahwa
saya orang yang dapat menjaga
rahasia
76. Saya merasa orang lain enggan akrab
dengan saya seperti yang saya inginkan
77. Saya menceritakan masa lalu saya pada
pasangan saya
78. Menurut saya, teman-teman saya dapat
menjaga rahasia saya
79. Saya ingin memiliki hubungan yang
mesra dengan pasangan saya
80. Saya merasa kesulitan untuk akrab
dengan orang lain
81. Saya jarang bercerita tentang masa lalu
pada teman-teman saya
82. Saya tidak menceritakan masalah yang
sedang terjadi pada pasangan
83. Berelasi akrab dengan teman-teman
membuat saya merasa senang
Lanjutkan ke halaman berikutnya...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS
84. Saya cenderung menghindari
hubungan mesra dengan pasangan saya
85. Ketika teman-teman tidak menerima
saya, saya tidak merasa khawatir
86. Saya ingin pasangan saya lebih
memperhatikan saya
87.
Saya merasa kesulitan untuk
bergabung dengan orang yang baru
saya kenal
88.
Saya khawatir pasangan saya tidak
menghargai saya seperti saya
menghargainya
89. Tidak bergantung pada teman
merupakan hal yang penting
90. Dalam menyelesaikan masalah, saya
selalu menyelesaikannya sendiri
91.
Ketika berada dekat dengan
pasangan, saya merasa memiliki
banyak kekurangan dalam diri saya
92. Jika saya mendapat tugas ke luar
kota, saya merasa cemas
93. Saya bercerita tentang masa lalu
saya pada teman-teman
94. Saya memiliki kepercayaan yang
rendah pada pasangan saya
95.
Dalam menjalin hubungan akrab
dengan teman-teman, saya merasa
tenang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS
96. Masalah yang saya hadapi, saya
selalu ceritakan pada pasangan saya
97. Saya mudah akrab dengan orang
yang baru saya kenal sekalipun
98. Saya tidak mudah untuk bercerita
masalah saya dengan teman
99.
Saya cenderung tidak ingin
memiliki hubungan yang intim
dengan pasangan
100.
Saya merasa tidak nyaman
menceritakan pendapat dan perasaan
saya yang sebenarnya pada pasangan
saya
101.
Saya merasa tidak yakin jika saya
adalah orang yang dapat dipercaya
oleh orang lain
102. Saya tidak merasa khawatir apabila
saya sedang jauh dengan pasangan
103. Saya mudah mencari teman yang baru
saya kenal
104.
Saya merasa kesulitan untuk
menceritakan masa lalu saya pada
pasangan
105. Ketika saya berada dekat dengan
teman-teman, saya merasa terasing
106. Saya menyukai hubungan yang dekat
secara emosi dengan pasangan saya
Lanjutkan ke halaman berikutnya...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS
107. Di saat-saat sulit, saya merasa terbantu
jika pasangan saya terus mendampingi
108. Berelasi dengan teman baru membuat
saya merasa canggung
109. Bergantung dengan teman merupakan
hal yang mudah bagi saya
110. Saya mudah untuk percaya pada orang
lain
111. Teman-teman tidak pernah ada buat
saya saat saya membutuhkan mereka
112. Saya tidak takut jika teman saya tidak
mau menerima saya
Periksa kembali jawaban Anda. Pastikan tidak ada yang terlewatkan
Silahkan ke halaman selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
KUESIONER B
PETUNJUK PENGERJAAN
Berikut ini terdapat pernyataan-pernyataan yang terkait dengan apa yang Anda
rasakan dan Anda alami dalam kehidupan berkeluarga dan bekerja.
Anda hanya diminta untuk memberikan persetujuan Anda terhadap pernyataan-
pernyataan yang disajikan dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom jawaban
yang paling mewakili keadaan atau kondisi yang anda alami. Enam pilihan jawaban yang
tersedia adalah sebagai berikut :
Kolom SS : Bila Anda “Sangat Setuju” dengan pernyataan
Kolom S : Bila Anda “Setuju” dengan pernyataan
Kolom AS : Bila Anda “Agak setuju” dengan pernyataan
Kolom ATS : Bila Anda “Agak Tidak Setuju” dengan pernyataan
Kolom TS : Bila Anda “Tidak Setuju” dengan pernyataan
Kolom STS : Bila Anda “Sangat Tidak Setuju” dengan pernyataan
Dalam kuesioner ini tidak ada jawaban benar atau salah. Setiap orang memiliki
jawaban yang berbeda untuk setiap pernyataan, oleh sebab itu pilihlah jawaban yang
paling sesuai dengan keadaan diri Anda terhadap pernyataan yang disajikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Berikut contoh menjawab pernyataan :
No. Pernyataan SS S AS ATS TS STS
1. Saya adalah orang yang menyukai
keramaian X
Ketika Anda keliru dalam memilih jawaban dan memberi tanda silang (X), maka
Anda dapat mengganti jawaban dengan cara memberi tanda sama dengan pada jawaban
yang keliru. Kemudian Anda dapat memberi tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang
lebih sesuai.
Contoh koreksi :
No. Pernyataan SS S AS ATS TS STS
1. Saya adalah orang yang menyukai keramaian X X
--- Selamat Mengerjakan ---
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan. Selamat mengerjakan !
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS
1. Sejauh ini, saya merasa kecewa
dengan pekerjaan yang saya miliki
2.
Masa lalu memiliki masa naik dan
turun, namun saya tidak ingin
mengubah masa lalu saya
3. Saya mencoba untuk melakukan
perbaikan dalam hidup saya
4.
Saya merasa senang menjalin
hubungan persahabatan dengan teman-
teman
5.
Ketika tahun berganti, saya tidak
senang apabila pandangan hidup saya
mulai berubah
6.
Saya menikmati percakapan personal
dan timbal balik dengan anggota
keluarga maupun dengan teman-teman
saya
Lanjutkan ke halaman berikutnya...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS
7.
Saya merasa puas ketika saya
memikirkan apa yang telah saya
lakukan di masa lalu dan apa yang saya
harapkan terjadi di masa depan
8. Saya dan teman-teman hanya peduli
dengan masalah masing-masing
9.
Dalam menjalin hubungan dengan
pasangan, saya kurang menyukai
perlakuan yang romantis
10.
Saya selalu berusaha melakukan sesuatu
sesuai dengan kemampuan yang saya
miliki
11. Terkadang, saya merasa lebih berhasil
daripada orang lain
12.
Jika di lingkungan tempat bekerja saya
sedang terjadi masalah, saya berusaha
untuk menyelesaikan
13.
Ketika menyampaikan pendapat yang
bertentangan dengan orang lain, saya
cenderung merasa takut
14. Ketika saya memikirkan apa yang telah
saya lakukan di masa lalu dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS
apa yang saya harapkan terjadi di masa
depan, saya merasa tidak puas
15.
Ketika membandingkan diri sendiri
dengan teman, saya merasa puas dengan
diri saya
16.
Jika saya merasa tidak bahagia dengan
situasi kehidupan saya, saya akan
mengambil langkah efektif untuk
mengubahnya
17.
Dalam kehidupan berumah tangga, saya
memiliki kekurangan tetapi saya terima
apa adanya diri saya
18. Tuntutan dalam kehidupan sehari-hari
sering membuat saya menyerah
19. Saya iri terhadap kebanyakan orang atas
kehidupan yang mereka jalani
20.
Jika lingkungan tempat bekerja tidak
mendukung, saya cenderung kurang
dapat bertahan lama di tempat tersebut
Lanjutkan ke halaman berikutnya...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS
21.
Penting bagi saya untuk menjadi
seorang pendengar yang baik ketika
teman dekat saya menceritakan
masalah-masalah mereka
22.
Keputusan saya biasanya tidak
dipengaruhi oleh apa yang dilakukan
teman-teman
23.
Ketika pasangan mengalami kesulitan,
saya akan bersedia meluangkan waktu
saya
24.
Ketika saya butuh untuk bercerita,
saya tidak memiliki teman yang
mendengarkan masalah saya
25. Saya dan teman-teman hanya peduli
dengan masalah masing-masing
26. Saya senang memiliki hubungan yang
romantis dengan pasangan
27.
Perbaikan dalam hidup akan membuat
saya sulit melangkah dengan lebih
cepat
28. Saya mempunyai keinginan besar
untuk memperbaiki kesalahan saya di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS
masa lalu
29. Saya merasa bangga dengan pekerjaan
yang telah saya capai saat ini
30.
Saya yakin dengan pendapat saya,
bahkan bila pendapat saya
bertentangan dengan kesepakatan
umum
31. Ketika saya merasa tidak bahagia,
saya tidak mengambil langkah apapun
32. Saya cenderung mudah terpengaruh
oleh lingkungan tempat tinggal saya
33.
Ketika teman-teman mempunyai
pendapat tentang diri saya, saya
merasa baik-baik saja
34. Saya cenderung dipengaruhi oleh
pendapat orang lain yang lebih tahu
35. Saya senang mencoba tantangan-
tantangan yang baru
36.
Saya bersikap sesuai prinsip saya
meskipun berlawanan dengan
pendapat teman-teman
Lanjutkan ke halaman berikutnya...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS
37. Saya tidak pernah menyusun dan
memikirkan masa depan
38.
Ketika saya melihat cerita kehidupan
yang saya miliki, saya senang dengan
bagaimana peristiwa-peristiwa yang
telah terjadi
39.
Ada pengalaman masa lalu yang
sampai sekarang membuat saya
merasa bangga apabila mengingatnya
40. Saya jarang membuat jadwal untuk
kegiatan yang akan saya lakukan
41. Masa lalu yang saya miliki
mempunyai makna tersendiri
42.
Saya menilai diri berdasarkan apa
yang saya anggap penting, bukan
berdasarkan nilai-nilai yang orang lain
anggap penting
43.
Ketika saya kembali menghayati
pengalaman hidup saya, saya merasa
tidak puas dengan semua yang telah
terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS
44.
Ketika memutuskan sesuatu, saya
cenderung mengikuti pendapat atau
suara yang terbanyak
45.
Saya cenderung tidak memikirkan
hidup saya di masa lalu, saat ini dan
masa yang akan datang
46.
Saya khawatir tentang bagaimana
teman-teman mengevaluasi pilihan-
pilihan yang telah saya buat dalam
hidup
47.
Saya tidak bisa mempercayai teman-
teman dan teman-teman saya tidak
mempercayai dengan saya
48. Bagi saya pengalaman baru tentang
hidup tidaklah penting
49.
Saya tidak takut mengemukakan
pendapat saya, bahkan jika
bertentangan dengan pendapat orang
banyak
Lanjutkan ke halaman berikutnya...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS
50.
Setiap orang memiliki kelemahan
masing-masing, tetapi saya merasa
memiliki lebih banyak kelemahan
dibandingkan orang lain
51.
Saya tidak pernah menyerah untuk
melakukan perubahan besar dalam
hidup saya
52. Saya merasa puas atas peristiwa yang
telah terjadi dalam hidup saya
53.
Tujuan-tujuan yang saya miliki dalam
hidup telah menjadi sumber kepuasan
bagi diri saya
54.
Dulu, saya menetapkan tujuan-tujuan
bagi diri saya, tetapi sekarang hal
tersebut tampak sia-sia
55.
Saya senang bahwa pandangan saya
telah berubah dan semakin matang
seiring tahun berganti
56.
Dalam kehidupan sehari-hari, saya
tidak mudah menyerah dengan
tuntutan sebagai ibu rumah tangga
sekaligus sebagai karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS
57.
Dalam membuat pilihan hidup, saya
harus mengikuti penilaian atau
pendapat dari pasangan saya
58.
Ketika saya membuat pilihan-pilihan
dalam hidup, saya cenderung tidak
merasa khawatir dengan penilaian
teman-teman
59.
Saya memiliki teman yang lebih
banyak dibandingkan dengan orang
lain
60. Lingkungan tempat tinggal saya
belum sesuai dengan keinginan saya
61.
Ketika melakukan percakapan
personal dengan keluarga dan teman,
saya cenderung kurang menikmatinya
62.
Saya menjalani hidup hari demi hari
dan tidak terlalu memikirkan masa
depan
63.
Dalam kehidupan bermasyarakat, saya
merasa dapat bekerja dengan orang
yang baru saya kenal
Lanjutkan ke halaman berikutnya...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS
64.
Saya sering berubah pikiran dalam
mengambil keputusan jika teman-
teman atau keluarga tidak setuju
65. Saya memandang diri saya sebagai
istri yang bertanggung jawab
66.
Saya memiliki teman dekat sehingga
membuat saya dapat berbagi masalah
dengannya
67.
Saya senang menyusun rencana bagi
masa depan dan berusaha untuk
merealisasikannya
68. Saya selalu terbuka ketika berbicara
dengan pasangan
69.
Ketika lingkungan tidak mendukung
saya, saya berusaha untuk
mengatasinya sendiri
70.
Saya merasa kecewa saat
membandingkan diri sendiri dengan
orang lain
71.
Dalam mempertahankan hubungan
yang akrab dengan orang lain, saya
mengalami kesulitan dan membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS
saya frustasi
72.
Saya menikmati berada dalam situasi
baru yang mengharuskan saya
mengubah kebiasan lama dalam
bertindak
73.
Saya merasa dapat mengatur tanggung
jawab sehari-hari baik sebagai ibu
maupun karyawan
74.
Ketika saya menjalani hidup, saya
selalu memikirkan apa yang akan
terjadi kedepannya
75.
Saya merasa mampu mengatur waktu
dengan baik sehingga bisa
menyelesaikan segala sesuatu dengan
baik
76.
Saya merasa kebanyakan orang yang
saya kenal lebih berhasil dalam
kehidupannya
77. Ketika bekerja, saya merasa tidak
bekerja semaksimal mungkin
Lanjutkan ke halaman berikutnya...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS
78. Saya selalu berpegang teguh pada
pendapat saya sendiri
79.
Ketika keputusan yang saya ambil
berbeda dengan pasangan dan teman-
teman, saya tidak akan berubah
pikiran
80.
Saya selalu menetapkan tujuan-tujuan
hidup dan saya merasa itu sangat
bermanfaat
81. Saya merasa puas dengan hidup saya
saat ini
82.
Saya mudah dalam mempertahankan
hubungan yang akrab dengan teman-
teman
83.
Saya merasa belum menjadi pribadi
yang kuat karena tidak mendapatkan
pencerahan tentang hidup
84.
Saya menyadari bahwa hidup saya
saat ini akan berpengaruh pada hidup
saya di masa depan
85. Saya merasa mampu mengatur
lingkungan tempat tinggal saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS
86.
Bagi saya penting memiliki
pengalaman baru yang menantang
pengetahuan saya tentang diri sendiri
dan dunia
87.
Ada pengalaman hidup yang sampai
saat ini membuat saya marah jika
mengingatnya
88.
Saya mempunyai teman ketika saya
membutuhkannya untuk
mendengarkan masalah saya
89.
Dalam kehidupan sehari-hari, saya
merasa tidak mampu menyelesaikan
pekerjaan rumah dan kantor dengan
baik
90.
Saya memiliki perasaan kecewa
tentang bagaimana saya menjalani
hidup
91.
Saya merasa bahwa lingkungan
tempat tinggal saya sudah sesuai
dengan diri saya sendiri
Lanjutkan ke halaman berikutnya...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS
92. Saya adalah tipe orang yang suka
untuk mencoba hal-hal baru
93.
Saya mengambil keputusan
berdasarkan apa yang teman-teman
saya lakukan
94. Ketika melihat kehidupan orang lain,
saya tidak merasa iri
95.
Saya merasa belum berada di
lingkungan tempat tinggal yang sesuai
dengan diri saya
96.
Saya cenderung mudah menyerah dan
tidak mencoba untuk membuat
perubahan dalam hidup
97. Dalam kehidupan sehari-hari, saya
selalu membuat jadwal kegiatan
98. Saya cenderung tidak ingin mencoba
hal-hal baru dalam melakukan sesuatu
99.
Ketika menyampaikan opini mengenai
hal-hal yang kontroversial, saya
cenderung tidak mengalami kesulitan
100. Seringkali, saya merasa kesepian
karena hanya memiliki sedikit teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS
dekat yang bisa saya jadikan teman
untuk berbagi masalah
101.
Saya merasa tidak mampu untuk
melakukan sesuatu dengan
kemampuan saya sendiri
102. Ada hal yang dapat saya kendalikan
saat bekerja
103.
Ketika lingkungan tempat tinggal
kurang sesuai dengan harapan saya,
saya tidak mengubahnya
104.
Saya dapat membangun lingkungan
tempat tinggal sesuai dengan
keinginan saya
105. Bagi saya, penilaian orang lain
mengenai diri saya penting
106.
Apabila di lingkungan saya terdapat
orang yang tidak suka dengan saya,
saya merasa tidak bisa di lingkungan
yang sama
Lanjutkan ke halaman berikutnya...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS
107.
Dengan berjalannya waktu, saya
merasa bahwa saya telah banyak
berkembang sebagai seorang pribadi
108.
Saya merasa tidak mampu mengatur
waktu dengan baik sehingga tidak
dapat menyelesaikan pekerjaan
dengan baik
Selesai.
Periksalah kembali jawaban Anda..
Terimakasih untuk partisipasinya
☺☺☺☺
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 2 : Uji Validitas dan Reliabilitas
A. Skala Kesejahteraan Psikologis
Tahap I
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 40 100.0
Excludeda 0 .0
Total 40 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.935 .942 108
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
a1 481.83 1662.969 .486 . .934
a2 483.05 1662.100 .227 . .935
a3 481.45 1679.382 .315 . .935
a4 481.68 1673.917 .438 . .934
a5 482.33 1663.558 .327 . .934
a6 481.98 1658.846 .448 . .934
a7 483.95 1724.408 -.289 . .938
a8 482.35 1667.054 .254 . .935
a9 482.08 1670.738 .269 . .935
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
a10 481.70 1686.779 .136 . .935
a11 483.50 1642.103 .430 . .934
a12 481.95 1674.254 .272 . .935
a13 482.45 1641.279 .515 . .934
a14 482.62 1638.599 .518 . .934
a15 483.38 1633.676 .514 . .934
a16 482.25 1676.346 .171 . .935
a17 481.83 1667.071 .440 . .934
a18 482.03 1675.922 .264 . .935
a19 481.95 1670.715 .291 . .935
a20 482.30 1662.421 .326 . .934
a21 481.85 1669.208 .370 . .934
a22 482.42 1665.943 .330 . .934
a23 481.50 1672.103 .492 . .934
a24 482.03 1673.051 .346 . .934
a25 482.28 1655.230 .429 . .934
a26 481.75 1663.577 .404 . .934
a27 482.12 1666.266 .411 . .934
a28 481.72 1685.333 .158 . .935
a29 482.12 1639.240 .665 . .933
a30 483.33 1723.353 -.293 . .937
a31 482.30 1693.600 -.024 . .936
a32 482.12 1665.753 .386 . .934
a33 482.45 1655.023 .434 . .934
a34 482.80 1637.344 .480 . .934
a35 482.00 1662.615 .471 . .934
a36 482.58 1673.635 .184 . .935
a37 481.88 1662.471 .346 . .934
a38 482.40 1634.656 .664 . .933
a39 482.15 1639.259 .596 . .933
a40 482.70 1650.882 .386 . .934
a41 481.80 1673.087 .531 . .934
a42 482.45 1659.023 .367 . .934
a43 483.78 1727.153 -.303 . .938
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
a44 483.40 1650.451 .328 . .935
a45 482.08 1649.046 .412 . .934
a46 482.53 1656.307 .381 . .934
a47 481.90 1670.144 .413 . .934
a48 481.92 1672.533 .305 . .935
a49 482.70 1643.651 .449 . .934
a50 482.70 1629.703 .534 . .933
a51 482.00 1670.000 .291 . .935
a52 482.90 1618.810 .590 . .933
a53 482.58 1622.712 .741 . .933
a54 482.20 1652.010 .464 . .934
a55 481.75 1675.936 .323 . .935
a56 481.55 1681.433 .268 . .935
a57 484.18 1699.789 -.084 . .936
a58 482.25 1651.013 .494 . .934
a59 483.25 1643.987 .439 . .934
a60 482.75 1649.321 .374 . .934
a61 482.18 1653.789 .498 . .934
a62 482.03 1661.769 .395 . .934
a63 482.70 1637.446 .517 . .934
a64 483.45 1670.459 .200 . .935
a65 481.90 1673.067 .279 . .935
a66 482.48 1682.358 .116 . .935
a67 481.83 1669.020 .385 . .934
a68 481.83 1659.379 .419 . .934
a69 482.53 1673.384 .242 . .935
a70 482.40 1641.579 .556 . .934
a71 482.10 1657.682 .446 . .934
a72 482.83 1659.738 .319 . .934
a73 482.12 1662.574 .403 . .934
a74 482.18 1654.251 .507 . .934
a75 482.25 1654.705 .437 . .934
a76 483.28 1680.666 .093 . .936
a77 482.28 1695.640 -.049 . .936
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
a78 483.30 1657.805 .306 . .935
a79 483.50 1668.308 .217 . .935
a80 482.03 1666.230 .359 . .934
a81 484.12 1729.292 -.326 . .938
a82 482.25 1661.833 .394 . .934
a83 482.78 1622.846 .638 . .933
a84 482.05 1668.254 .305 . .935
a85 483.12 1658.061 .337 . .934
a86 482.03 1677.512 .251 . .935
a87 483.55 1628.562 .545 . .933
a88 482.40 1664.246 .333 . .934
a89 482.45 1637.279 .604 . .933
a90 482.25 1649.064 .481 . .934
a91 482.80 1635.549 .546 . .933
a92 482.42 1636.712 .543 . .933
a93 482.70 1667.241 .251 . .935
a94 482.58 1638.866 .460 . .934
a95 483.08 1652.687 .358 . .934
a96 481.92 1679.353 .247 . .935
a97 482.62 1646.856 .460 . .934
a98 482.50 1668.974 .228 . .935
a99 483.35 1645.105 .411 . .934
a100 482.60 1649.887 .428 . .934
a101 482.60 1635.990 .597 . .933
a102 482.03 1670.281 .604 . .934
a103 482.50 1666.205 .326 . .934
a104 483.90 1700.503 -.091 . .936
a105 484.15 1685.515 .064 . .936
a106 482.22 1675.666 .258 . .935
a107 482.12 1642.984 .544 . .934
a108 482.30 1658.062 .426 . .934
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Tahap II
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.949 .952 100
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
a1 453.85 1824.387 .498 . .949
a2 455.07 1824.635 .224 . .950
a3 453.47 1841.794 .326 . .949
a4 453.70 1834.318 .489 . .949
a5 454.35 1825.310 .332 . .949
a6 454.00 1819.949 .459 . .949
a8 454.37 1830.343 .245 . .949
a9 454.10 1832.913 .274 . .949
a10 453.72 1849.128 .157 . .949
a11 455.52 1806.153 .405 . .949
a12 453.97 1835.922 .286 . .949
a13 454.47 1805.179 .487 . .949
a14 454.65 1798.900 .525 . .949
a15 455.40 1793.631 .522 . .949
a16 454.27 1840.461 .156 . .950
a17 453.85 1827.823 .466 . .949
a18 454.05 1838.664 .264 . .949
a19 453.97 1831.922 .308 . .949
a20 454.32 1825.456 .316 . .949
a21 453.87 1829.907 .397 . .949
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
a22 454.45 1828.664 .324 . .949
a23 453.52 1833.897 .509 . .949
a24 454.05 1834.869 .360 . .949
a25 454.30 1816.626 .433 . .949
a26 453.77 1823.820 .430 . .949
a27 454.15 1829.003 .404 . .949
a28 453.75 1847.679 .176 . .949
a29 454.15 1798.182 .690 . .948
a32 454.15 1828.951 .373 . .949
a33 454.47 1815.128 .453 . .949
a34 454.82 1798.866 .475 . .949
a35 454.02 1823.871 .484 . .949
a36 454.60 1836.349 .184 . .950
a37 453.90 1826.554 .324 . .949
a38 454.42 1793.892 .682 . .948
a39 454.17 1799.174 .608 . .948
a40 454.72 1814.717 .365 . .949
a41 453.82 1835.584 .534 . .949
a42 454.47 1818.153 .398 . .949
a44 455.42 1811.892 .329 . .949
a45 454.10 1808.195 .434 . .949
a46 454.55 1817.638 .387 . .949
a47 453.92 1831.815 .427 . .949
a48 453.95 1833.074 .336 . .949
a49 454.72 1803.794 .459 . .949
a50 454.72 1790.051 .536 . .948
a51 454.02 1830.897 .311 . .949
a52 454.92 1776.020 .613 . .948
a53 454.60 1780.913 .762 . .948
a54 454.22 1811.820 .484 . .949
a55 453.77 1837.461 .346 . .949
a56 453.57 1842.763 .307 . .949
a58 454.27 1812.358 .497 . .949
a59 455.27 1803.897 .451 . .949
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
a60 454.77 1810.281 .378 . .949
a61 454.20 1815.292 .500 . .949
a62 454.05 1825.946 .369 . .949
a63 454.72 1793.179 .566 . .948
a64 455.47 1834.204 .189 . .950
a65 453.92 1834.122 .301 . .949
a66 454.50 1847.231 .094 . .950
a67 453.85 1830.695 .397 . .949
a68 453.85 1819.977 .436 . .949
a69 454.55 1837.741 .220 . .949
a70 454.42 1802.148 .562 . .948
a71 454.12 1819.292 .450 . .949
a72 454.85 1821.413 .323 . .949
a73 454.15 1824.695 .403 . .949
a74 454.20 1816.010 .507 . .949
a75 454.27 1816.051 .442 . .949
a76 455.30 1844.626 .085 . .950
a78 455.32 1822.328 .283 . .949
a79 455.52 1835.692 .172 . .950
a80 454.05 1826.715 .384 . .949
a82 454.27 1822.717 .409 . .949
a83 454.80 1780.882 .658 . .948
a84 454.07 1829.046 .325 . .949
a85 455.15 1818.695 .349 . .949
a86 454.05 1839.587 .263 . .949
a87 455.57 1791.635 .523 . .949
a88 454.42 1826.712 .330 . .949
a89 454.47 1797.846 .607 . .948
a90 454.27 1808.563 .503 . .949
a91 454.82 1794.353 .565 . .948
a92 454.45 1798.715 .532 . .948
a93 454.72 1829.897 .248 . .949
a94 454.60 1800.144 .458 . .949
a95 455.10 1814.759 .354 . .949
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
a96 453.95 1842.356 .245 . .949
a97 454.65 1808.797 .455 . .949
a98 454.52 1834.717 .195 . .950
a99 455.37 1805.112 .422 . .949
a100 454.62 1812.599 .416 . .949
a101 454.62 1796.856 .596 . .948
a102 454.05 1833.279 .590 . .949
a103 454.52 1829.589 .313 . .949
a105 456.17 1850.610 .044 . .950
a106 454.25 1839.474 .242 . .949
a107 454.15 1802.233 .565 . .948
a108 454.32 1819.353 .433 . .949
Reliabilitas Akhir Skala Kesejahteraan Psikologis
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.953 .956 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
B. Skala Pola Kelekatan
Tahap I
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 40 100.0
Excludeda 0 .0
Total 40 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.941 .946 112
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
a1 559.63 634.446 .652 . .939
a2 559.65 643.567 .530 . .940
a3 559.63 642.702 .550 . .940
a4 559.93 654.584 .148 . .941
a5 559.32 646.943 .442 . .940
a6 559.78 648.743 .327 . .941
a7 559.63 645.625 .358 . .940
a8 559.70 658.010 .004 . .942
a9 559.90 643.374 .525 . .940
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
a10 559.78 654.589 .136 . .941
a11 559.85 640.695 .537 . .940
a12 559.80 646.882 .307 . .941
a13 559.95 651.331 .206 . .941
a14 559.95 643.023 .436 . .940
a15 560.03 650.948 .179 . .941
a16 560.15 643.977 .413 . .940
a17 559.73 645.333 .315 . .941
a18 559.58 656.763 .041 . .942
a19 559.58 651.635 .191 . .941
a20 560.08 645.456 .390 . .940
a21 559.63 650.753 .197 . .941
a22 559.98 641.512 .531 . .940
a23 559.98 650.128 .253 . .941
a24 559.80 642.472 .486 . .940
a25 559.90 646.605 .330 . .941
a26 559.82 640.097 .577 . .940
a27 560.10 652.349 .151 . .941
a28 559.63 634.446 .652 . .939
a29 559.98 652.640 .142 . .941
a30 560.00 648.718 .242 . .941
a31 559.93 650.225 .232 . .941
a32 559.58 662.712 -.146 . .942
a33 559.58 655.738 .074 . .941
a34 559.90 648.451 .316 . .941
a35 560.05 646.100 .354 . .941
a36 559.82 646.046 .415 . .940
a37 559.88 652.112 .204 . .941
a38 559.90 644.862 .435 . .940
a39 559.65 643.567 .530 . .940
a40 559.85 657.823 .007 . .942
a41 559.93 646.533 .322 . .941
a42 559.82 638.610 .552 . .940
a43 559.82 644.712 .461 . .940
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
a44 559.90 646.451 .456 . .940
a45 559.75 639.731 .627 . .940
a46 559.82 637.379 .623 . .940
a47 559.98 645.410 .378 . .940
a48 559.60 646.451 .447 . .940
a49 559.95 646.715 .327 . .941
a50 559.95 645.074 .466 . .940
a51 559.78 653.666 .193 . .941
a52 560.10 645.067 .500 . .940
a53 559.68 642.840 .570 . .940
a54 559.85 637.669 .632 . .940
a55 560.13 646.112 .409 . .940
a56 559.85 644.746 .440 . .940
a57 559.85 647.874 .336 . .941
a58 559.95 644.459 .337 . .941
a59 559.88 649.958 .257 . .941
a60 560.00 654.667 .125 . .941
a61 559.80 642.472 .486 . .940
a62 559.82 640.969 .549 . .940
a63 559.98 643.769 .494 . .940
a64 559.48 640.563 .583 . .940
a65 560.00 650.718 .212 . .941
a66 559.85 644.746 .440 . .940
a67 559.85 641.977 .533 . .940
a68 560.10 645.067 .500 . .940
a69 559.78 639.974 .590 . .940
a70 559.98 663.717 -.178 . .942
a71 559.43 649.122 .294 . .941
a72 559.80 646.882 .307 . .941
a73 559.85 642.182 .526 . .940
a74 559.98 641.512 .531 . .940
a75 559.82 640.969 .549 . .940
a76 559.95 643.433 .525 . .940
a77 559.75 659.679 -.053 . .942
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
a78 560.05 648.613 .262 . .941
a79 559.68 643.610 .496 . .940
a80 559.93 652.789 .254 . .941
a81 559.82 639.020 .612 . .940
a82 559.98 650.333 .267 . .941
a83 559.85 637.669 .632 . .940
a84 559.85 641.823 .538 . .940
a85 560.10 645.067 .500 . .940
a86 559.82 646.917 .333 . .941
a87 559.85 640.695 .537 . .940
a88 559.82 641.584 .495 . .940
a89 559.95 646.510 .382 . .940
a90 560.00 660.256 -.065 . .942
a91 559.58 644.763 .460 . .940
a92 560.05 647.844 .380 . .940
a93 560.03 662.230 -.133 . .942
a94 559.55 643.023 .560 . .940
a95 560.13 650.112 .331 . .941
a96 559.82 646.046 .415 . .940
a97 559.85 642.182 .526 . .940
a98 560.20 648.267 .296 . .941
a99 559.63 643.369 .526 . .940
a100 559.85 663.156 -.155 . .942
a101 559.80 658.933 -.027 . .942
a102 559.95 646.818 .403 . .940
a103 559.48 640.563 .583 . .940
a104 559.80 642.215 .494 . .940
a105 559.88 662.317 -.152 . .942
a106 559.80 641.087 .569 . .940
a107 559.48 639.435 .673 . .940
a108 560.10 647.323 .325 . .941
a109 560.05 648.715 .348 . .941
a110 559.58 644.353 .439 . .940
a111 560.75 657.115 .000 . .943
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
a112 560.58 661.379 -.070 . .944
Tahap II
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.953 .955 102
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
a1 510.80 661.138 .650 . .952
a2 510.83 670.969 .508 . .953
a3 510.80 669.908 .535 . .953
a4 511.10 682.297 .121 . .954
a5 510.50 674.103 .431 . .953
a6 510.95 675.536 .331 . .953
a7 510.80 672.369 .362 . .953
a8 510.88 685.446 -.007 . .954
a9 511.08 670.789 .503 . .953
a10 510.95 681.792 .130 . .954
a11 511.03 667.102 .547 . .953
a12 510.98 673.666 .310 . .953
a13 511.13 678.112 .212 . .953
a14 511.13 669.907 .433 . .953
a15 511.20 678.113 .174 . .954
a16 511.33 669.302 .456 . .953
a17 510.90 671.682 .328 . .953
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
a18 510.75 683.731 .045 . .954
a19 510.75 678.910 .182 . .954
a20 511.25 670.705 .439 . .953
a21 510.80 678.574 .174 . .954
a22 511.15 667.618 .552 . .953
a23 511.15 677.208 .249 . .953
a24 510.98 669.461 .480 . .953
a25 511.08 673.661 .324 . .953
a26 511.00 665.846 .609 . .952
a27 511.28 678.204 .181 . .954
a28 510.80 661.138 .650 . .952
a29 511.15 679.977 .133 . .954
a30 511.18 676.097 .230 . .954
a31 511.10 677.323 .227 . .953
a33 510.75 682.603 .080 . .954
a34 511.08 674.994 .328 . .953
a35 511.23 672.743 .360 . .953
a36 511.00 672.821 .418 . .953
a37 511.05 678.408 .227 . .953
a38 511.08 671.610 .438 . .953
a39 510.83 670.969 .508 . .953
a40 511.03 683.563 .048 . .954
a41 511.10 673.426 .322 . .953
a42 511.00 664.410 .578 . .952
a43 511.00 671.436 .465 . .953
a44 511.08 674.020 .429 . .953
a45 510.93 666.738 .618 . .952
a46 511.00 663.179 .650 . .952
a47 511.15 672.336 .376 . .953
a48 510.78 673.717 .432 . .953
a49 511.13 673.599 .327 . .953
a50 511.13 672.625 .441 . .953
a51 510.95 681.228 .170 . .953
a52 511.28 671.384 .520 . .953
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
a53 510.85 669.874 .561 . .953
a54 511.03 663.410 .661 . .952
a55 511.30 673.190 .402 . .953
a56 511.03 671.615 .439 . .953
a57 511.03 675.051 .327 . .953
a58 511.13 672.317 .311 . .953
a59 511.05 677.587 .235 . .953
a60 511.18 681.789 .122 . .954
a61 510.98 669.461 .480 . .953
a62 511.00 667.590 .553 . .953
a63 511.15 670.746 .489 . .953
a64 510.65 667.413 .579 . .952
a65 511.18 677.687 .212 . .953
a66 511.03 671.615 .439 . .953
a67 511.03 668.230 .550 . .953
a68 511.28 671.384 .520 . .953
a69 510.95 666.972 .581 . .952
a71 510.60 675.374 .316 . .953
a72 510.98 673.666 .310 . .953
a73 511.03 668.743 .533 . .953
a74 511.15 667.618 .552 . .953
a75 511.00 667.590 .553 . .953
a76 511.13 670.625 .511 . .953
a78 511.23 675.615 .260 . .953
a79 510.85 670.285 .500 . .953
a80 511.10 679.887 .249 . .953
a81 511.00 664.769 .643 . .952
a82 511.15 676.233 .302 . .953
a83 511.03 663.410 .661 . .952
a84 511.03 667.717 .567 . .952
a85 511.28 671.384 .520 . .953
a86 511.00 672.615 .368 . .953
a87 511.03 667.102 .547 . .953
a88 511.00 668.256 .498 . .953
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
a89 511.13 673.189 .388 . .953
a91 510.75 671.628 .459 . .953
a92 511.23 674.384 .393 . .953
a94 510.73 670.102 .549 . .953
a95 511.30 677.446 .316 . .953
a96 511.00 672.821 .418 . .953
a97 511.03 668.743 .533 . .953
a98 511.38 675.317 .291 . .953
a99 510.80 670.318 .520 . .953
a102 511.13 673.753 .401 . .953
a103 510.65 667.413 .579 . .952
a104 510.98 668.948 .495 . .953
a106 510.98 668.025 .563 . .953
a107 510.65 666.285 .669 . .952
a108 511.28 674.666 .311 . .953
a109 511.23 676.538 .315 . .953
a110 510.75 671.321 .435 . .953
Reliabilitas Akhir Skala Pola Kelekatan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.959 .960 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Lampiran 3: Skala Penelitian
SKALA PENELITIAN
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Yogyakarta, Juni 2015
Kepada :
Yth. Para Ibu
Dengan hormat,
Saya Cloudia Metha, Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma, yang sedang menyelesaikan tugas akhir tentang kehidupan seorang
Ibu. Ijinkan saya mengharapkan partisipasi Ibu dalam penelitian yang sedang
saya lakukan dengan mengisi kuesioner.
Kuesioner ini terdiri dari dua bagian yang berisi pernyataan-pernyataan.
Diharapkan Ibu memberikan tanggapan atas pernyataan-pernyataan sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya dan sejujurnya. Dimohon Ibu untuk selalu
memperhatikan petunjuk pengerjaan dan instruksi yang diberikan.
Tidak ada penilaian benar atau salah, apapun jawaban Ibu akan
memberikan sumbangsih terhadap pengembangan ilmu. Segala jawaban dan
identitas pribadi Ibu akan dijaga kerahasiaannya.
Atas parisipasi Ibu, saya mengucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Cloudia Metha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PERNYATAAN KESEDIAAN
Dengan ini saya menyatakan kesediaan saya untuk mengisi kuesioner ini
tanpa adanya paksaan ataupun tekanan dari pihak manapun namun saya dengan
sukarela mengisi kuesioner ini demi membantu terlaksananya penelitian ilmiah
yang disusun.
Semua respon yang saya berikan mewakili apa yang saya alami dalam
kehidupan saya sehari-hari dan bukan atas pandangan masyarakat pada
umumnya. Saya juga memberikan izin agar jawaban saya dapat digunakan
sebagai data untuk penelitian ilmiah tanpa mencantumkan identitas pribadi saya.
Yogyakarta, Juni 2015
( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
DATA DIRI
Inisial :
Usia :
Pekerjaan pasangan :
Jumlah anak : anak
Usia anak :
tahun*
(*jika anak lebih dari satu, silahkan menyebutkan semuanya dimulai dari
usia anak yang tertua. Contoh jawaban : 21 tahun, 15 tahun, 9 tahun).
Jabatan di kantor :
Lama bekerja : tahun
Lama bekerja dalam sehari : jam
Jarak dari rumah ke kantor : km
Jumlah penghuni di rumah : orang
Penghuni yang tinggal di rumah :
*
(*Contoh jawaban : suami, anak, mertua, kakak, ayah, ibu, dll)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
KUESIONER A
PETUNJUK PENGERJAAN
Berikut ini terdapat pernyataan-pernyataan yang terkait dengan kepribadian dan
sifat Anda.
Anda hanya diminta untuk memberikan persetujuan Anda terhadap pernyataan-
pernyataan yang disajikan dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom jawaban
yang paling mewakili keadaan atau kondisi yang anda alami. Enam pilihan jawaban
yang tersedia adalah sebagai berikut :
Kolom SS : Bila Anda “Sangat Setuju” dengan pernyataan
Kolom S : Bila Anda “Setuju” dengan pernyataan
Kolom AS : Bila Anda “Agak setuju” dengan pernyataan
Kolom ATS : Bila Anda “Agak Tidak Setuju” dengan pernyataan
Kolom TS : Bila Anda “Tidak Setuju” dengan pernyataan
Kolom STS : Bila Anda “Sangat Tidak Setuju” dengan pernyataan
Dalam kuesioner ini tidak ada jawaban benar atau salah. Setiap orang
memiliki jawaban yang berbeda untuk setiap pernyataan, oleh sebab itu pilihlah
jawaban yang paling sesuai dengan keadaan diri Anda terhadap pernyataan yang
disajikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Berikut contoh menjawab pernyataan :
No. Pernyataan SS S AS ATS TS STS
1. Saya adalah orang yang menyukai
keramaian X
Ketika Anda keliru dalam memilih jawaban dan memberi tanda silang (X),
maka Anda dapat mengganti jawaban dengan cara memberi tanda sama dengan pada
jawaban yang keliru. Kemudian Anda dapat memberi tanda silang (X) pada pilihan
jawaban yang lebih sesuai.
Contoh koreksi :
No. Pernyataan SS S AS ATS TS STS
1. Saya adalah orang yang menyukai
keramaian X
X
--- Selamat Mengerjakan ---
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan. Selamat mengerjakan !
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS 1. Berada dekat dengan pasangan
membuat saya merasa memiliki
banyak kelebihan
2. Teman-teman saya yakin bahwa saya
orang yang dapat menjaga rahasia
3. Saya yakin bahwa teman-teman
mampu menerima saya apa adanya
4. Ketika berada dekat dengan
pasangan, saya merasa memiliki
banyak kekurangan dalam diri saya
5. Saya merasa teman-teman menolak
kehadiran saya
6. Saya mudah akrab dengan orang
yang baru saya kenal sekalipun
7. Dalam menjalin hubungan akrab
dengan teman-teman, saya merasa
tenang
8. Saya memiliki kepercayaan yang
tinggi pada pasangan saya
9. Berada dekat dengan pasangan
membuat saya merasa tenang
10. Saya mudah untuk menjalin
kedekatan emosional dengan teman-
teman
11. Saya tahu jika teman-teman akan
selalu ada saat saya membutuhkan
mereka
Lanjutkan ke halaman berikutnya...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS 12. Saya merasa mudah untuk menerima
teman-teman
13. Ketika saya dan teman saya sedang
berdiskusi, teman saya bisa
menghargai pendapat saya
14. Ketika saya bergantung dengan
teman-teman, saya merasa tidak
nyaman.
15. Berelasi akrab dengan teman
membuat saya merasa terancam
16. Saya memiliki kepercayaan yang
rendah pada pasangan saya
17. Ketika berada dekat dengan
pasangan, saya merasa tidak tenang
18. Saya merasa kesulitan untuk
menjalin kedekatan secara emosional
dengan temen-teman
19. Ketika saya membutuhkan teman
untuk bercerita, mereka tidak ada
bersama saya
20. Saya cenderung merasa kesulitan
untuk menerima teman-teman saya
21. Ketika berdiskusi, saya merasa
bahwa teman-teman saya tidak dapat
menghargai pendapat saya
22. Bagi saya, meminta bantuan dari
teman adalah pengakuan bahwa saya
gagal
23. Ketika mengalami kesulitan, saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS meminta bantuan dari teman-teman
24. Ketika menyelesaikan masalah, saya
cenderung meminta bantuan dari
teman-teman
25. Saya cenderung mengikuti pendapat
orang lain daripada pendapat diri
saya sendiri
26. Saya lebih mempercayai teman saya
dibandingkan diri saya sendiri
27. Saya bersedia pergi ke acara yang
diselenggarakan oleh kantor jika
teman dekat saya juga hadir
28. Saya merasa takut jika teman dekat
saya tidak mau menemani saya
kemanapun
29. Ketika saya berada dekat dengan
teman-teman, saya tidak merasa
takut ditolak oleh teman-teman
30. Saya merasa orang lain ingin
memiliki hubungan yang akrab
dengan saya
31. Ketika teman-teman tidak menerima
saya, saya tidak merasa khawatir
32. Saya mudah mencari teman yang
baru saya kenal
33. Saya merasa mudah untuk
bergabung dengan sekelompok orang
yang baru saya kenal
Lanjutkan ke halaman berikutnya...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS 34. Berelasi dengan teman baru
membuat saya merasa canggung
35. Saya merasa kesulitan untuk
bergabung dengan orang yang baru
saya kenal
36. Saya ingin memiliki hubungan yang
mesra dengan pasangan saya
37. Saya ingin selalu berada dekat
dengan pasangan
38. Saya menginginkan hubungan yang
intim dengan pasangan saya
39. Mudah bagi saya untuk bersikap
romantis dengan pasangan saya
40. Saya cenderung tidak ingin
berhubungan mesra dengan pasangan
saya
41. Saya tidak merasa khawatir apabila
saya sedang jauh dengan pasangan
42. Saya mengalami kesulitan untuk
bersikap romantis pada pasangan
43. Saya ingin pasangan saya lebih
memperhatikan saya
44. Saya ingin pasangan saya mencintai
saya
45. Saya menyukai hubungan yang dekat
secara emosi dengan pasangan saya
46. Ketika pasangan saya
memperhatikan saya, saya merasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS terancam
47. Saya cenderung tidak ingin dicintai
secara berlebihan dengan pasangan
saya
48. Saya lebih senang mengerjakan
pekerjaan kantor sendirian karena
saya sulit mempercayai kemampuan
teman saya
49. Ketika berelasi dengan teman-teman,
saya merasa tidak pantas diterima
oleh teman-teman
50. Tidak bergantung pada teman
merupakan hal yang penting
51. Saya merasa kesulitan untuk
bergantung pada orang lain
52. Ketika bergantung dengan teman,
saya tidak merasa khawatir
53. Bergantung dengan teman
merupakan hal yang mudah bagi
saya
54. Saya merasa nyaman apabila
pasangan saya tidak berada dekat
dengan saya
55. Menjalin hubungan akrab dengan
teman-teman akan membuat saya
cemas
Lanjutkan ke halaman berikutnya...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS
56. Saya nyaman mempunyai relasi yang
akrab dengan teman
57. Berelasi akrab dengan teman-teman
membuat saya merasa senang
58. Kepercayaan saya pada pasangan
saya rendah
59. Saya merasa kesulitan untuk percaya
dengan teman-teman
60. Saya mudah untuk percaya pada
orang lain
61. Menurut saya, teman-teman saya
dapat menjaga rahasia saya
62. Saya tidak mudah untuk bercerita
masalah saya dengan teman
63. Saya merasa kesulitan untuk
menceritakan masa lalu saya pada
pasangan
64. Saya jarang bercerita tentang masa
lalu pada teman-teman saya
65. Ketika saya memiliki masalah, saya
merasa mudah untuk bercerita pada
teman saya
66. Masalah yang saya hadapi, saya
selalu ceritakan pada pasangan saya
67. Saya merasa senang menceritakan
perasaan saya yang sebenarnya pada
pasangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS 68. Saya tidak merasa khawatir apabila
saya mendapat tugas ke luar kota
69. Saya tidak cemas apabila saya
sedang tidak bersama pasangan saya
70. Jika saya mendapat tugas ke luar
kota, saya merasa cemas
71. Saya merasa khawatir apabila hasil
pekerjaan saya tidak sebaik teman-
teman saya
72. Orang lain lebih baik daripada saya
73. Saya merasa hasil dari pekerjaan
saya selalu lebih baik dari teman-
teman saya
74. Saya terkadang merasa takut apabila
pasangan saya tidak benar-benar
mencintai saya
75. Saya cemas jika orang yang baru
saya kenal mendekati saya
76. Teman-teman tidak pernah ada buat
saya saat saya membutuhkan mereka
77. Saya takut ditolak oleh teman-teman
78. Saya senang bahwa pasangan saya
benar-benar mencintai saya
79. Saya tidak takut jika teman saya
tidak mau menerima saya
80. Saya sulit untuk sepenuhnya
mempercayai orang lain
Lanjutkan ke halaman berikutnya...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS
81. Saya tidak menceritakan masalah
yang sedang terjadi pada pasangan
Periksa kembali jawaban Anda. Pastikan tidak ada yang terlewatkan
Silahkan ke halaman selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
KUESIONER B
PETUNJUK PENGERJAAN
Berikut ini terdapat pernyataan-pernyataan yang terkait dengan apa yang Anda
rasakan dan Anda alami dalam kehidupan berkeluarga dan bekerja.
Anda hanya diminta untuk memberikan persetujuan Anda terhadap pernyataan-
pernyataan yang disajikan dengan memberikan tanda silang (X) pada kolom jawaban
yang paling mewakili keadaan atau kondisi yang anda alami. Enam pilihan jawaban
yang tersedia adalah sebagai berikut :
Kolom SS : Bila Anda “Sangat Setuju” dengan pernyataan
Kolom S : Bila Anda “Setuju” dengan pernyataan
Kolom AS : Bila Anda “Agak setuju” dengan pernyataan
Kolom ATS : Bila Anda “Agak Tidak Setuju” dengan pernyataan
Kolom TS : Bila Anda “Tidak Setuju” dengan pernyataan
Kolom STS : Bila Anda “Sangat Tidak Setuju” dengan pernyataan
Dalam kuesioner ini tidak ada jawaban benar atau salah. Setiap orang
memiliki jawaban yang berbeda untuk setiap pernyataan, oleh sebab itu pilihlah
jawaban yang paling sesuai dengan keadaan diri Anda terhadap pernyataan yang
disajikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Berikut contoh menjawab pernyataan :
No. Pernyataan SS S AS ATS TS STS
1. Saya adalah orang yang menyukai
keramaian X
Ketika Anda keliru dalam memilih jawaban dan memberi tanda silang (X),
maka Anda dapat mengganti jawaban dengan cara memberi tanda sama dengan pada
jawaban yang keliru. Kemudian Anda dapat memberi tanda silang (X) pada pilihan
jawaban yang lebih sesuai.
Contoh koreksi :
No. Pernyataan SS S AS ATS TS STS
1. Saya adalah orang yang menyukai
keramaian X
X
--- Selamat Mengerjakan ---
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan. Selamat mengerjakan !
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS 1. Saya memandang diri saya sebagai
istri yang bertanggung jawab
2. Saya merasa bangga dengan
pekerjaan yang telah saya capai saat
ini
3. Terkadang, saya merasa lebih
berhasil daripada orang lain
4. Ketika melihat kehidupan orang lain,
saya tidak merasa iri
5. Sejauh ini, saya merasa kecewa
dengan pekerjaan yang saya miliki
6. Saya iri terhadap kebanyakan orang
atas kehidupan yang mereka jalani
7. Ketika saya melihat cerita kehidupan
yang saya miliki, saya senang
dengan bagaimana peristiwa-
peristiwa yang telah terjadi
8. Ketika membandingkan diri sendiri
dengan teman, saya merasa puas
dengan diri saya
9. Dalam kehidupan berumah tangga,
saya memiliki kekurangan tetapi
saya terima apa adanya diri saya
10. Saya merasa kecewa saat
membandingkan diri sendiri dengan
orang lain
11. Ada pengalaman hidup yang sampai
saat ini membuat saya marah jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS mengingatnya
12. Setiap orang memiliki kelemahan
masing-masing, tetapi saya merasa
memiliki lebih banyak kelemahan
dibandingkan orang lain
13. Saya merasa puas atas peristiwa
yang telah terjadi dalam hidup saya
14. Ada pengalaman masa lalu yang
sampai sekarang membuat saya
merasa bangga apabila
mengingatnya
15. Saya memiliki perasaan kecewa
tentang bagaimana saya menjalani
hidup
16. Ketika teman-teman mempunyai
pendapat tentang diri saya, saya
merasa baik-baik saja
17. Saya menilai diri berdasarkan apa
yang saya anggap penting, bukan
berdasarkan nilai-nilai yang orang
lain anggap penting
18. Ketika saya membuat pilihan-pilihan
dalam hidup, saya cenderung tidak
merasa khawatir dengan penilaian
teman-teman
19. Saya khawatir tentang bagaimana
teman-teman mengevaluasi pilihan-
pilihan yang telah saya buat dalam
hidup
Lanjutkan ke halaman berikutnya...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS 20. Saya selalu berpegang teguh pada
pendapat saya sendiri
21. Keputusan saya biasanya tidak
dipengaruhi oleh apa yang dilakukan
teman-teman
22. Ketika menyampaikan opini
mengenai hal-hal yang kontroversial,
saya cenderung tidak mengalami
kesulitan
23. Ketika memutuskan sesuatu, saya
cenderung mengikuti pendapat atau
suara yang terbanyak
24. Saya tidak takut mengemukakan
pendapat saya, bahkan jika
bertentangan dengan pendapat orang
banyak
25. Saya cenderung dipengaruhi oleh
pendapat orang lain yang lebih tahu
26. Ketika menyampaikan pendapat
yang bertentangan dengan orang
lain, saya cenderung merasa takut
27. Saya mudah dalam mempertahankan
hubungan yang akrab dengan teman-
teman
28. Saya menikmati percakapan personal
dan timbal balik dengan anggota
keluarga maupun dengan teman-
teman saya
29. Saya merasa senang menjalin
hubungan persahabatan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS teman-teman
30. Saya senang memiliki hubungan
yang romantis dengan pasangan
31. Dalam mempertahankan hubungan
yang akrab dengan orang lain, saya
mengalami kesulitan dan membuat
saya frustasi
32. Ketika melakukan percakapan
personal dengan keluarga dan teman,
saya cenderung kurang
menikmatinya
33. Dalam menjalin hubungan dengan
pasangan, saya kurang menyukai
perlakuan yang romantis.
34. Penting bagi saya untuk menjadi
seorang pendengar yang baik ketika
teman dekat saya menceritakan
masalah-masalah mereka
35. Ketika pasangan mengalami
kesulitan, saya akan bersedia
meluangkan waktu saya
36. Saya dan teman-teman hanya peduli
dengan masalah masing-masing
37. Saya memiliki teman yang lebih
banyak dibandingkan dengan orang
lain
38. Saya mempunyai teman ketika saya
membutuhkannya untuk
mendengarkan masalah saya
Lanjutkan ke halaman berikutnya...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS 39. Saya selalu terbuka ketika berbicara
dengan pasangan
40. Ketika saya butuh untuk bercerita,
saya tidak memiliki teman yang
mendengarkan masalah saya
41. Saya tidak bisa mempercayai teman-
teman dan teman-teman saya tidak
mempercayai dengan saya
42. Jika di lingkungan tempat bekerja
saya sedang terjadi masalah, saya
berusaha untuk menyelesaikan
43. Seringkali, saya merasa kesepian
karena hanya memiliki sedikit teman
dekat yang bisa saya jadikan teman
untuk berbagi masalah
44. Saya merasa mampu mengatur
lingkungan tempat tinggal saya
45. Saya merasa dapat mengatur
tanggung jawab sehari-hari baik
sebagai ibu maupun karyawan
46. Jika lingkungan tempat bekerja tidak
mendukung, saya cenderung kurang
dapat bertahan lama di tempat
tersebut
47. Ketika lingkungan tempat tinggal
kurang sesuai dengan harapan saya,
saya tidak mengubahnya
48. Dalam kehidupan sehari-hari, saya
tidak mudah menyerah dengan
tuntutan sebagai ibu rumah tangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS sekaligus sebagai karyawan
49. Saya cenderung mudah terpengaruh
oleh lingkungan tempat tinggal saya
50. Dalam kehidupan sehari-hari, saya
merasa tidak mampu menyelesaikan
pekerjaan rumah dan kantor dengan
baik
51. Tuntutan dalam kehidupan sehari-
hari sering membuat saya menyerah
52. Dalam kehidupan bermasyarakat,
saya merasa dapat bekerja dengan
orang yang baru saya kenal
53. Saya merasa bahwa lingkungan
tempat tinggal saya sudah sesuai
dengan diri saya sendiri
54. Lingkungan tempat tinggal saya
belum sesuai dengan harapan saya
55. Saya merasa belum berada di
lingkungan tempat tinggal yang
sesuai dengan diri saya
56. Ketika saya menjalani hidup, saya
selalu memikirkan apa yang akan
terjadi kedepannya
57. Saya senang menyusun rencana bagi
masa depan dan berusaha untuk
merealisasikannya
58. Saya menyadari bahwa hidup saya
saat ini akan berpengaruh pada hidup
saya di masa depan
Lanjutkan ke halaman berikutnya...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS 59. Saya menjalani hidup hari demi hari
dan tidak terlalu memikirkan masa
depan
60. Saya tidak pernah menyusun dan
memikirkan masa depan
61. Saya cenderung tidak memikirkan
hidup saya di masa lalu, saat ini dan
masa yang akan datang
62. Tujuan-tujuan yang saya miliki
dalam hidup telah menjadi sumber
kepuasan bagi diri saya
63. Saya selalu menetapkan tujuan-
tujuan hidup dan saya merasa itu
sangat bermanfaat
64. Dalam kehidupan sehari-hari, saya
selalu membuat jadwal kegiatan
65. Masa lalu yang saya miliki
mempunyai makna tersendiri
66. Dulu, saya menetapkan tujuan-tujuan
bagi diri saya, tetapi sekarang hal
tersebut tampak sia-sia
67. Ketika saya memikirkan apa yang
telah saya lakukan di masa lalu dan
apa yang saya harapkan terjadi di
masa depan, saya merasa tidak puas
68. Saya jarang membuat jadwal untuk
kegiatan yang akan saya lakukan
69. Saya mencoba untuk melakukan
perbaikan dalam hidup saya
70. Perbaikan dalam hidup akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS membuat saya sulit melangkah
dengan lebih cepat
71. Saya adalah tipe orang yang suka
untuk mencoba hal-hal baru
72. Saya menikmati berada dalam situasi
baru yang mengharuskan saya
mengubah kebiasan lama dalam
bertindak
73. Saya senang mencoba tantangan-
tantangan yang baru
74. Bagi saya pengalaman baru tentang
hidup tidaklah penting
75. Saya merasa mampu mengatur
waktu dengan baik sehingga bisa
menyelesaikan segala sesuatu
dengan baik
76. Ada hal yang dapat saya kendalikan
saat bekerja
77. Saya merasa tidak mampu untuk
melakukan sesuatu dengan
kemampuan saya sendiri
78. Saya merasa tidak mampu mengatur
waktu dengan baik sehingga tidak
dapat menyelesaikan pekerjaan
dengan baik
79. Dengan berjalannya waktu, saya
merasa bahwa saya telah banyak
berkembang sebagai seorang pribadi
Lanjutkan ke halaman berikutnya...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
No. Pernyataan STS TS ATS AS S SS 80. Saya senang bahwa pandangan saya
telah berubah dan semakin matang
seiring tahun berganti
81. Saya tidak pernah menyerah untuk
melakukan perubahan besar dalam
hidup saya
82. Saya merasa belum menjadi pribadi
yang kuat karena tidak mendapatkan
pencerahan tentang hidup
83. Ketika tahun berganti, saya tidak
senang apabila pandangan hidup
saya mulai berubah
84. Saya selalu berusaha melakukan sesuatu
sesuai dengan kemampuan yang saya
miliki.
Selesai.
Periksalah kembali jawaban Anda
Jangan sampai ada yang terlewatkan atau kosong
Terimakasih untuk partisipasinya
☺☺☺☺
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Lampiran 4: Uji Asumsi
A. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
KA KP PWB
N 80 80 80
Normal
Parametersa
Mean 112.02 97.95 378.16
Std. Deviation 8.068 8.923 29.376
Most Extreme
Differences
Absolute .079 .077 .086
Positive .079 .046 .086
Negative -.068 -.077 -.080
Kolmogorov-Smirnov Z .703 .691 .773
Asymp. Sig. (2-tailed) .707 .726 .589
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
B. Uji Linearitas 1. Uji Linearitas Pola Kelekatan secure dengan Kesejahteraan Psikologis
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
PWB * KA Between Groups (Combined) 38916.523 29 1341.949 2.293 .005
Linearity 23671.937 1 23671.937 40.456 .000
Deviation from Linearity 15244.586 28 544.449 .930 .572
Within Groups 29256.364 50 585.127
Total 68172.888 79
2. Uji Linearitas Pola Kelekatan preoccupied dengan Kesejahteraan Psikologis
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
PWB * KP Between Groups (Combined) 38678.847 30 1289.295 2.142 .009
Linearity 4803.517 1 4803.517 7.980 .007
Deviation from Linearity 33875.330 29 1168.115 1.941 .020
Within Groups 29494.040 49 601.919
Total 68172.888 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Lampiran 5: Uji Hipotesis Analisis Korelasi Pearson Product Moment
1. Pola Kelekatan secure dengan Kesejahteraan Psikologis
Correlations
secure
kesejahteraan
_psikologis
secure Pearson Correlation 1 .589**
Sig. (1-tailed) .000
N 80 80
kesejahteraan_psikologis Pearson Correlation .589** 1
Sig. (1-tailed) .000
N 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
2. Pola Kelekatan preoccupied dengan Kesejahteraan Psikologis
Correlations
preoccupied
kesejahteraan
_psikologis
preoccupied Pearson Correlation 1 -.342**
Sig. (1-tailed) .001
N 80 80
kesejahteraan_psikologis Pearson Correlation -.342** 1
Sig. (1-tailed) .001
N 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI