PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients....

40
PENGUKURAN KETAATAN TERAPI ANTIDIABETIKA MENGGUNAKAN METODE MEDICATION POSSESSION RATIO DAN PENGARUHNYA TERHADAP TERKONTROLNYA INDEKS GLIKEMIK PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh : Kalvin Halimawan Susanto NIM : 148114100 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients....

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

PENGUKURAN KETAATAN TERAPI ANTIDIABETIKA MENGGUNAKAN METODE MEDICATION POSSESSION RATIO DAN

PENGARUHNYA TERHADAP TERKONTROLNYA INDEKS GLIKEMIK PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT

PANTI RAPIH YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh : Kalvin Halimawan Susanto

NIM : 148114100

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

vi

PRAKATA

Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas bimbingan, rahmat, dan cinta kasih-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “PENGUKURAN KETAATAN TERAPI ANTIDIABETIK

MENGGUNAKAN METODE MEDICATION POSSESSION RATIO DAN

PENGARUHNYA TERHADAP TERKONTROLNYA INDEKS GLIKEMIK

PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT PANTI

RAPIH YOGYAKARTA” sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Farmasi (S.Farm) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini

merupakan penelitian payung dari ibu Dita Maria Virginia, S.Farm., Apt., M.Sc.,

dengan nomor SK 082.Penel/LPPM USD/VI/2017 dengan judul proposal

“Pengaruh Komorbiditas Terhadap Ketaatan Terapi Pada Pasien Diabetes

Mellitus Tipe II”. Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan penulisan sripsi ini

tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak dan penulis ingin mengucapkan

terimakasih kepada :

1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Pembimbing utama dan satu-satunya Ibu Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt

terimakasih saya ucapkan yang sebesar-besarnya karena telah

memperkenankan saya menjadi anakbimbingan Ibu Dita, dan Ibu Dita telah

memberikan motivasi, semangat, dukungan dan perhatian, tak lupa kritik

dan saran dalam pembuatan proposal hingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian ini.

3. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si.,Apt dan Ibu dr Fenty, M.Kes., Sp.PK selaku

dosen penguji yang telah memberikan kritik, saran, dan arahan dalam

penyelesaian penelitian ini.

4. Kedua orang tua, Papa Henry Susanto , Mama Laura Praticia , beserta

Kakak Carla Pramudita Susanto yang setia mendukung, mendoakan penulis

dan mendampingi serta memberikan saran dalam penyelesaian skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

vii

5. Tim skripsi yaitu Anastasia Satya Ari, Ni Luh Putu Meilina Ulandari,

Fransiska Indri Sagala, Erica Kusuma Rahayu Sudarsono dan Mercy Tiara

Kezia Zebua yang setia membantu dan mendukung satu sama lain dalam

penyelesaian skripsi ini.

6. Teman-teman penulis dari kelas FSM C yang telah memberikan semangat

saat penyusunan skripsi ini.

7. Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk

melakukan penelitian ini

8. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah mendukung

dan membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna, maka penulis terbuka

terhadap kritik dan saran untuk membangun agar hasil karya yang lebih baik dan

bermafaat bagi khalayak yang membutuhkan, terutama dalam bidang kefarmasian.

Terimakasih.

Yogyakarta, 28 September 2017

Penulis

Kalvin Halimawan Susanto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

viii

DAFTAR ISI

Halaman Judul .......................................................................................................... i

Lembar Persetujuan Pembimbing ........................................................................... ii

Lembar Pengesahan ............................................................................................... iii

Lembar Pernyataan Keaslian Karya ........................................................................ iv

Lembar Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah ........................................................... v

Prakata ..................................................................................................................... vi

Daftar Isi .............................................................................................................. viii

Daftar Tabel ............................................................................................................ ix

Daftar Gambar ......................................................................................................... x

Daftar Lampiran ...................................................................................................... xi

Abstrak .................................................................................................................. xii

Abstract ................................................................................................................ xiii

Pendahuluan ............................................................................................................. 1

Metode Penelitian .................................................................................................... 2

Hasil Dan Pembahasan ............................................................................................ 5

Kesimpulan ............................................................................................................ 15

Daftar Pustaka ........................................................................................................ 16

Biografi Penulis ..................................................................................................... 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

ix

DAFTAR TABEL

Tabel I. Karakteristik Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta ........................................................................................................................... 5 Tabel II.Profil Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta . 6 Tabel IIII. Profil Obat pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 .............................................. 7 Tabel IV. Hubungan faktor risiko terhadap ketaatan ........................................................... 8 Tabel V. Pengaruh Usia, Pendidikan, Jenis Kelamin, Insulin, Jenis Obat Terhadap Terkontrolnya GDS ............................................................................................................ 11 Tabel VI. Pengaruh Usia, Pendidikan, Jenis Kelamin, Insulin, Jumlah Obat Terhadap Terkontrolnya GDP ............................................................................................................ 11 Tabel VII. Perbedaan Rerata GDS dan GDP pada Pasien Taat dan Tidak Taat ................ 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.Subjek Penelitian Pasien DM II di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta......3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian ......................................................................... 19 Lampiran 2. Ethical Clearance ............................................................................. 20 Lampiran 3. Surat keterangan verifikasi data CE&BU ........................................ 21 Lampiran 4. Formulir data penelitian ................................................................... 22 Lampiran 5. Definisi Operasional Penelitian ....................................................... 24 Lampiran 6. Perhitungan Sampel Penelitian ........................................................ 26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

xii

ABSTRAK

International Diabetes Federation memperkirakan terdapat 382 juta orang yang hidup dengan diabetes di dunia. Ketidaktaatan terapi pada pasien DM tipe 2 dapat meningkatkan risiko mortalitas dan morbiditas. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik pasien DM tipe 2, mengobservasi pengaruh ketaatan terapi antidiabetes dan faktor lain terhadap terkontrolnya indeks glikemik serta tingkat ketaatan pasien pada pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan penelitian cohort retrospective dan teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Total sampel pada penelitian ini berjumlah 216 responden. Data dianalisis menggunakan uji Mann Whitney dan Uji Chi Square atau Fisher. Pasien diabetes mellitus tipe 2 usia ≤60 tahun (53,24%), perempuan (57,87%), taat (64,35%), pendidikan >SMP(78,24) , GDS tidak terkontrol (76,97%), GDP tidak terkontrol (58%), menggunakan obat diabetes oral (56,98%), mengkonsumsi 1 jenis obat (46,81%). Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat pendidikan yang lebih tinggi berpengaruh terhadap ketaatan (p-value 0,001) namun tidak terdapat pengaruh ketaatan terhadap terkontrolnya indeks glikemik pasien. Penggunaan insulin merupakan faktor yang berpengaruh terhadap terkontrolnya indeks glikemik (p-value 0,03). Kata kunci: Ketaatan, Diabetes Mellitus tipe 2, Indeks glikemik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

xiii

ABSTRACT

International Diabetes Federation predict there are more than 382 millions people in the world that lives with diabetes. Non-adherence in patients with diabetes mellitus type 2 could lead with higher mortality and morbidity. The aim of this research is to identify the characteristic of patients with diabetes type 2, to observe the effect of adherence to antidiabetic theraphy and other factors in corellation with controlled blood glucose and the effect of adherence in patients with diabetes mellitus type 2 in Panti Rapih Hospital Yogyakarta. The type of this research was observasional analytic with cohort retrospective study design. Sampling technique of this research is purposive sampling. Total samples on this research were 216 respondents. Data wass analyzed using Mann Whitney test dan Chi Square or Fisher test. Patients with diabetes mellitus type 2 with an age ≤60 years old (53,24%), female (57,87%), adherence (64,35%), education level > SMP (78,24%), uncontrolled random blood glucose (76,97%), uncontrollled fasting blood glucose (58%), using oral hypoglycemic agents (56,98%), using 1 type of oral hypoglycemic agents (46,81%). The result of this research show that higher level of education has an effect to adherence (p-value <0,01) but there is no effect of adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index (p-value 0,03).

Keywords: Adherence, Diabetes Mellitus type 2, Glucose index

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

1

PENDAHULUAN

International Diabetes Federation memperkirakan terdapat 382 juta orang

yang hidup dengan diabetes di dunia. Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013

menunjukkan jumlah absolut penderita diabetes sekitar 12 juta penduduk dan

proporsi diabetes mellitus meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun

2007. Data di Yogyakarta menunjukkan hampir 70 ribu penduduk menderita

diabetes (Riskesdas, 2013).

Diabetes mellitus adalah suatu kondisi patologis yang disebabkan

peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin yang progresif

(ADA, 2017). Glukosa darah sewaktu merupakan pengukuran yang dipilih karena

biayanya yang lebih rendah dibandingkan pengukuran HbA1c, nilai glukosa darah

sewaktu juga memiliki korelasi dengan nilai HbA1c (Rasmussen, 2014). Outcome

yang diharapkan yakni tercapainya indeks glikemik yang meliputi kadar GDP 80-

130 mg/dL dan kadar GDS ≤135mg/dl (ADA, 2017; Rasmussen, 2014). Terdapat

beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi indeks glikemik pasien seperti gaya

hidup, stress, body mass index, periode menstruasi, dan riwayat DM keluarga (Yin,

et.al 2015; ADA, 2017).

Ketidaktaatan terapi pada pasien DM tipe II dapat menyebabkan

hiperglikemia dan meningkatkan risiko mortalitas dan morbiditas, dan juga

meningkatkan biaya terapi (Perez, 2013). Kondisi hiperglikemia dapat

meningkatkan risiko terjadinya komplikasi pada pasien diabetes mellitus (ADA,

2017). Tingkat kepatuhan pada pasien diabetes mellitus di salah satu rumah sakit di

Indonesia menunjukkan tingkat kepatuhan rendah (42,7%), tingkat kepatuhan

sedang (39,1%), dan tingkat kepatuhan tinggi (18,2%) (Alfian, 2015). Beberapa

faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap ketaatan terapi pasien seperti

banyaknya jumlah obat yang harus diminum pada pasien dengan komorbiditas, efek

samping obat yang pernah dialami pasien, ataupun faktor sosioekonomi dari pasien

(Perez, 2013).

Komplikasi diabetes mellitus dibagi menjadi komplikasi mikrovaskuler dan

komplikasi makrovaskuler. Komplikasi mikrovaskuler meliputi nephropathy,

retinopathy, dan neuropathy. Komplikasi erat hubungannya dengan kadar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

2

hemoglobin A1c (HbA1c). Komplikasi vaskular dapat terjadi apabila kadar

HbA1c>7,0% (Stolar, 2010). Komplikasi makrovaskuler meliputi coronary heart

disease, cerebrovascular disease, dan peripheral arterial disease (ADA, 2017).

Medication Possesion Ratio (MPR) merupakan salah satu metode

pengukuran ketaatan. MPR diartikan sebagai rasio jumlah hari mengkonsumsi obat

dibandingkan dengan total hari pada jangka waktu tertentu. Secara umum, nilai

MPR 0,8 menunjukkan kepatuhan minum obat yang baik (Egede et.al., 2012).

Belum ada penelitian lebih lanjut mengenai profil ketaatan dan pengaruh

ketaatan terapi terhadap terkontrolnya glukosa darah sewaktu dan glukosa darah

puasa pada pasien diabetes mellitus di Yogyakarta dengan metode MPR

(Medication Possession Ratio), sehingga penelitian ini penting untuk dilakukan.

Penelitian ini dilakukan dengan bekerja sama dengan dokter spesialis endokrin di

Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta karena jumlah subjek yang tersedia di Rumah

Sakit Panti Rapih memenuhi jumlah minimal sampel dan dengan bekerja sama

dengan dokter endokrin pengambilan data menjadi lebih efektif. Subjek yang

dipilih berusia 40-74 tahun karena memiliki risiko DM lebih besar (ADA, 2017).

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik pasien DM tipe 2,

menganalisis faktor lain (jenis kelamin, usia, pendidikan, peresepan polifarmasi,

jenis obat, penggunaan insulin) terhadap tingkat ketaatan pasien serta

mengobservasi pengaruh ketaatan terapi antidiabetes, dan faktor lain (jenis kelamin,

usia, pendidikan, peresepan polifarmasi, jenis obat, penggunaan insulin) terhadap

terkontrolnya glukosa darah puasa dan glukosa darah sewaktu pada pasien DM tipe

2 yang berobat di klinik endokrin Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian analitik observasional

dengan rancangan penelitian cohort retrospective. Penelitian analitik observasional

adalah penelitian yang membandingan antar variabel dan dilakukan tanpa adanya

intervesi atau perlakuan pada subjek penelitian (Swarjana, 2012). Penelitian ini

menganalisis efek ketaatan terapi terhadap terkontrolnya kadar glukosa darah dan

glukosa darah sewaktu padapasien dengan diabetes mellitus dengan melihat rekam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

3

medis dan melihat outcome-nya kedepan. Kadar glukosa darah puasa dianggap

terkontrol apabila nilainya 80-130 mg/dL dan kadar glukosa darah sewaktu nilainya

≤135mg/dl (ADA, 2017; Rasmussen, 2014).

Responden dalam penelitian ini merupakan pasien diabetes mellitus tipe 2

di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Sampel yang diambil berdasarkan kriteria

inklusi pasien DM yang berusia 40-74 tahun, pasien yang mengkonsumsi obat

diabetes, pasien yang melakukan pemeriksaan rutin minimal 3x pemeriksaan.

Kriteria eksklusi dari penelitian ini yaitu pasien diabetes mellitus gestasional,

pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan pasien yang datanya tidak lengkap.

Jumlah sampel minimun pada penelitian ini sejumlah 30 orang yang didapat

melalui perhitungan secara kualitatif dengan Zα (nilai standar normal pada variabel

tipe error 5%) sebesar 1,96; nilai Zβ yaitu nilai kuasa (power) pada penelitian ini

ditetapkan sebesar 80% yaitu nilainya 0,84; nilai P1 yang merupakan probabilitas

kejadian yang taat menjalani terapi sebesar 37% dan P2 yang merupakan

probabilitas kejadian yang tidak taat menjalani terapi yaitu sebesar 5.88%,

kemudian nilai M yang merupakan jumlah kelompok taat dibandingkan dengan

kelompok tidak taat (Charaas, 2013). Total sampel pada penelitian ini sebesar 216

subjek.

Gambar 1.Subjek Penelitian Pasien DM II di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

737subjek periode Mei-Juni 2017

Total sampel:

216 subjek

Kriteria eksklusi:

83 subjek

Kriteria inklusi:

299 subjek

40 orang melakukan pemeriksaan <3 kali

3 orang tidak ada data pendidikan

1 orang tidak ada data diagnosis

39 orang tidak ada data GDS dan GDP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

4

Pengumpulan data berupa ketaatan terapi pasien, kadar glukosa darah

sewaktu dan glukosa darah puasa didapatkan melalui data rekam medis pasien

setelah pasien melakukan cek gula dan mendapat resep baru pada hari itu juga.

Pengambilan responden dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive

sampling. Metode Medication Possession Ratio (MPR) digunakan untuk mengukur

ketaatan pasien. Rumus MPR yakni:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎℎ𝑎𝑟𝑖𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛𝑜𝑏𝑎𝑡ℎ𝑎𝑟𝑖𝑠𝑒ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠𝑛𝑦𝑎𝑚𝑖𝑛𝑢𝑚𝑜𝑏𝑎𝑡 + ℎ𝑎𝑟𝑖𝑜𝑏𝑎𝑡𝑝𝑒𝑟𝑒𝑠𝑒𝑝𝑎𝑛𝑡𝑒𝑟𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟

(Ispor, 2010)

Uji statistik yang dilakukan menggunakan IBM SPSS Statistics 22 No.

CE&BU/106/PELTH/IX/2017 lisensi UGM. Data responden yang didapat

jumlahnya >50 sehingga uji normalitas yang digunakan adalah Kolmogorov-

Smirnov. Data yang diuji menunjukkan data tidak terdistribusi normal, sehingga

data kemudian dianalisis menggunakan uji Mann Whitney untuk melihat perbedaan

rerata glukosa darah puasa dan glukosa darah sewaktu kelompok yang taat dan tidak

taat, apabila nilai dari p-value <0,05 dapat disimpulkan bahwa hasilnya bermakna

dan ada perbedaan rerata glukosa darah puasa dan glukosa darah sewaktu kelompok

yang taat dan tidak taat. Uji Chi square digunakan untuk melihat pengaruh antara

ketaatan terapi dan pengaruh faktor-faktor seperti tingkat pendidikan, jenis kelamin,

usia, dan peresepan polifarmasi dengan terkontrolnya kadar glukosa darah sewaktu

dan glukosa darah puasa dengan melihat nilai OR (odds ratio) dan p-value. Nilai p-

value <0,05 menunjukkan bahwa hasil tersebut bermakna secara statistik. Untuk

data yang memenuhi syarat yaitu nilai dalam sel <5 tidak lebih dari 20%, sedangkan

untuk data yang tidak memenuhi syarat digunakan uji Fisher.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

5

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik dan profil pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta

Subjek penelitian yang memenuhi kriteria berjumlah 216 orang dengan

karakteristik yang bervariasi. Profil karakteristik pasien diabetes mellitus tipe 2

tersaji dalam Tabel I dan Tabel II. Pasien terbanyak berusia >60 tahun (46,76%)

dengan rata-rata usia 59,45 ± 8,02 tahun dan 58% pasien berjenis kelamin

perempuan. Rerata GDS 195,58 ± 78,79 mg/dL dan rerata GDP 153,70 ± 55,46

mg/dL.

Tabel I. Karakteristik Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

Karakteristik Rerata ± SD

p-value Total Taat Tidak taat

Usia 59,45 ± 8,02 58,84 ± 8,16 59,23 ± 7,82 0,77 GDS 195,58 ± 78,79 200,19 ± 79,52 187,56 ± 77,45 0,30 GDP 150, 90 ± 52,24 151,75 ± 53,67 149,38 ± 51,10 0,88

Tabel II menunjukkan bahwa populasi pasien yang memiliki GDS dan GDP

terkontrol lebih kecil dibandingkan yang tidak terkontrol. Populasi didominasi

pasien dengan pendidikan >SMP yaitu sebanyak 169 orang (78,36%) dengan

penggunaan obat oral (56,98%), obat tunggal (48,61%) dan peresepan tidak

polifarmasi sebesar (92,60%). Polifarmasi sendiri diartikan sebagai pengobatan

yang tidak efektif, dan atau duplikasi yang biasanya ≥5 obat (Marcum et.al., 2012;

Maher et.al., 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

6

Tabel III.Profil Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta

Karakteristik n (216) % (100) Taat Tidak taat p-value n % n %

Jenis kelamin* Perempuan 125 57,87 83 66,4 42 33,6 <0,01 Laki-laki 91 42,13 56 61,54 35 38,46 0,03

Usia* ≤ 60 tahun 115 53,24 75 65,22 40 34,78 <0,01 >60 tahun 101 46,76 64 63,37 37 36,63 <0,01

Obat diabetes * Oral 155 56,98 61 65,69 32 34,40 <0,01 Insulin 58 21,32 38 65,51 20 34,49 0,02 Oral + Insulin

59 21,69 37 58,73 26 41,27 0,17

Banyak obat diabetes*

1 obat 105 48,61 27 25,71 78 74,29 <0,01 2 obat 78 36,11 23 29,49 55 70,51 <0,01 3 obat 32 14,81 8 25 24 75 <0,01 4 obat 1 0,47 0 0 1 100 -

Pendidikan* ≤ SMP 47 21,76% 28 59,57 19 40,43 0,19 > SMP 169 78,24% 111 65,68 58 34,32 <0,01

GDS (n=178)* Terkontrol 41 23,03% 23 56,10 18 43,90 0,43 Tidak terkontrol

137 76,97% 90 65,69 47 34,31 <0,01

GDP (n=50)* Terkontrol 21 42% 14 66,67 7 33,34 0,13 Tidak terkontrol

29 58% 18 62,07 11 37,93 0,19

Polifarmasi* Ya 16 7,40% 11 68,75 5 31,25 0,134 Tidak 200 92,60% 128 64 72 36 <0,01

*Uji Chi Square; p > 0, 05 = tidak berpengaruh signifikan

Pasien yang terdiagnosa DM memiliki risiko terkena komplikasi seperti

hipertensi, neuropati perifer, penyakit jantung koroner, hiperkoagulasi, kelainan

pembuluh darah dan 50% dari orang yang terdiagnosa diabetes memiliki paling

sedikit satu komorbid yang dapat meningkatkan risiko mortalitas (Perkeni, 201;

Laiterapoong, Huang, and Chin, 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

7

Profil penggunaan obat pasien DM tipe 2 di Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta

Pada Tabel III disajikan profil obat yang diresepkan pada pasien diabetes

mellitus tipe 2 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Obat yang paling sering

diresepkan adalah golongan sulfonilurea sebanyak 36,17% disusul dengan insulin

33,05% dan golongan inhibitor alfa glukosidase dengan jumlah 13,84%.

Tabel IIII. Profil Obat pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2

Golongan Obat Monoterapi Kombinasi Jumlah 355 (100%)

Taat Tidak taat

Biguanida 4 44 48 (13,52%) 33 15

Sulfonilurea 39 89 128 (36,06%) 83 45

SGLT-2 Inhibitor 1 0 1 (0,28%) 1 0

GLP-1 Agonis 0 2 2 (0,56%) 1 1

Inhibitor Alfa Glukosidase

2 47 49 (13,80%) 36 13

Thiazolidinedione 0 10 10 (2,82%) 5 5

Insulin 58 60 117 (32,96%) 75 46

Sulfonilurea lebih sering diresepkan sebagai dual terapi bersamaan dengan

metformin dari golongan biguanida. Sulfonilurea merupakan salah satu agen yang

dapat dipilih karena biayanya rendah dan kemampuanya dalam menurunkan HbA1c

secara signifikan (Irons et.al, 2014), sedangkan inhibitor alfa glukosidase banyak

digunakan karena terbukti dapat menurunkan HbA1c pada 52,4% pasien dan

glukosa darah puasa pada 90,6% (Kalra, 2013). Menurut ADA (2017), metformin

dari golongan biguanida seharusnya menjadi lini pertama yang digunakan untuk

pasien dengan diabetes mellitus.

Insulin memiliki frekuensi peresepan yang tinggi karena insulin memiliki

kemampuan untuk menurunkan glukosa darah lebih cepat dan membantu

mengontrol indeks glikemik pada pasien yang tidak dapat mencapai target indeks

glikemik setelah menggunakan obat hipoglikemik oral (OHO) (Chaudhury et.al,

2017).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

8

Faktor-faktor yang mempengaruhi ketaatan terapi

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi ketaatan pasien diabetes

mellitus tipe 2 dalam menjalankan terapinya. Usia, pendidikan, jenis kelamin, dan

polifarmasi merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi ketaatan terapi

pasien (Kassahun et.al., 2016; Serap et.al., 2015). Polifarmasi sendiri diartikan

sebagai pengobatan yang tidak efektif, dan atau duplikasi yang biasanya ≥5 obat

(Marcum et.al., 2012; Maher et.al., 2014). Hubungan antara faktor risiko terhadap

ketaatan disajikan dalam Tabel IV.

Tabel IV. Hubungan faktor risiko terhadap ketaatan

Variabel Taat (n=144)

Tidak taat (n=87) p-value OR

(95%CI) Jenis Kelamin*

0,46 0,81 (0,46-1,42) Perempuan 83 42

Laki-laki 56 35 Usia*

0,78 0,92 (0,53-1,61)

Usia ≤ 60 75 40 Usia > 60 64 37

Pendidikan* <0,01 2,60

(1,45-4,65) ≤ SMP 28 38 >SMP 111 58

Polifarmasi* 0,70 1,24

(0,41-3,70) Polifarmasi 11 5 Tidak polifarmasi 128 72

Insulin* 0,99 0,10

(0,50-1,99) Ya 38 20 Tidak 61 32

Obat* 0,46 1,23

(0,71-2,14) Kombinasi 64 41 Tunggal 73 38

*Uji Chi Square; p > 0, 05 = tidak berpengaruh signifikan

Hasil menunjukkan pasien dengan usia ≤ 60 tahun lebih taat dibandingkan

pasien dengan usia >60 tahun (p-value 0,78). Pasien geriatri kurang taat pada

terapinya dimungkinkan karena beberapa faktor, diantaranya pasien geriatri

memiliki kemungkinan 72% lebih besar untuk mendapat resep polifarmasi yang

menimbulkan DRP (Rahmawati et.al., 2014). Faktor lain yang dapat berpengaruh

adalah pasien geriatri memiliki kemungkinan lebih besar untuk lupa meminum obat

(Arifulla et.al., 2013), meskipun usia berpengaruh secara statistik terhadap ketaatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

9

minum obat pasien namun usia tidak berpengaruh terhadap terkontrolnya indeks

glikemik. Terdapat beberapa faktor lain yang dapat berpengaruh pada ketaatan

pasien seperti banyaknya jumlah obat yang harus diminum pada pasien dengan

komorbiditas, efek samping obat yang pernah dialami pasien, ataupun faktor

sosioekonomi dari pasien (Perez, 2013).

Tingkat pendidikan yang lebih tinggi menunjukkan hasil yang lebih baik

dalam ketaatan terapinya secara signifikan (p-value <0,01). Hasil ini sesuai dengan

penelitian Serap et.al., (2015) yang menunjukkan tingkat pendidikan yang lebih

tinggi menunjukkan ketaatan terapi yang lebih baik. Manan et.al (2014) juga

mengatakan hal yang serupa, pasien dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi

memiliki akses informasi yang lebih baik melalui buku, internet, dan media lainnya

sehingga memiliki kesadaran yang lebih baik pada ketaatan terapinya. Hasil

penelitian juga menunjukkan jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap ketaatan

pasien. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Marbaise et.al. (2010) bahwa tidak

ada pengaruh jenis kelamin terhadap ketaatan pasien dalam menjalani terapi

antidiabetik. Penggunaan insulin juga tidak berpengaruh signifikan terhadap

ketaatan pasien, hal ini berbeda dengan yang diungkapan Perez et.al (2013) bahwa

pasien yang menggunakan insulin menunjukkan ketaatan hingga 71% terlebih lagi

apabila insulin tersebut digunakan sebagai monoterapi tanpa dikombinasikan

dengan OHO.

Polifarmasi tidak menunjukkan perbedaan pengaruh yang signifikan

terhadap ketaatan pasien dalam menjalani terapi (p-value 0,70) namun dari data

Tabel VI dapat kita lihat bahwa pasien yang tidak menerima resep polifarmasi

cenderung lebih taat terhadap terapinya. Polifarmasi merupakan salah satu

penghalang bagi pasien dalam meningkatkan ketaatan terapi. Pasien yang

menerima lebih banyak obat cenderung memiliki ketaatan yang buruk (Marcum

et.al., 2012). Jumlah obat (tunggal dan kombinasi) yang digunakan tidak

berpengaruh signifikan secara statistik terhadap ketaatan pasien, namun secara

praktis pasien yang mendapat obat kombinasi 1,23 kali lebih taat daripada pasien

yang mendapat terapi tunggal. Hasil ini berbeda dengan penelitian Zhu et.al (2011)

yang mengatakan bahwa semakin banyak obat yang dikonsumsi pasien akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

10

meningkatkan ketidaktaatan pasien. Tingginya jumlah pasien taat juga bisa

disebabkan karena hospital setting. Wade et.al (2016) mengatakan bahwa ketaatan

tinggi biasanya hanya di hospital setting, namun ketaatan akan berkurang setelah

pasien tidak berada di rumah sakit.

Perez et.al (2013) mengatakan ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan ketaatan pasien seperti pemberian obat golongan baru (DPP-4

inhibitor atau GLP-1 receptor agonist yang memiliki efek samping lebih sedikit

dari obat-obat seperti golongan sulfonylurea yang dapat meningkatkan BMI),

mengurangi jumlah obat yang diminum dengan fixed-dose combination dan

mengurangi frekuensi administrasi, edukasi untuk meningkatkan pengetahuan

pasien, penjelasan mengenai keuntungan meminum obat, dan meningkatkan

komunikasi pada pasien baik melalui website atau telpon

Faktor yang mempengaruhi GDS pasien

Hasil pada Tabel V menunjukkan adanya pengaruh penggunaan insulin

terhadap terkontrolnya GDS (p-value 0,03). Insulin terbukti secara statistik

meningkatkan nilai HbA1c dibandingkan dengan obat hipoglikemik oral sedangkan

nilai HbA1c sendiri berhubungan dengan nilai GDS yaitu nilai HbA1c 7%

merupakan cut off dari nilai GDS 135mg/dL (Gamble, 2008; Rasmussen 2014).

Tabel V menunjukkan tidak adanya pengaruh usia (p-value 0,77), pendidikan (p-

value 0,80), jenis kelamin (p-value 0,32), dan jumlah obat yang digunakan (p-value

0,63) terhadap GDS. Schillinger (2006) berkata bahwa tingkat pendidikan yang

tinggi berpengaruh terhadap kontrol glikemik yang lebih baik dan Hawthorne

(2011) mengatakan bahwa pasien geriatri cairan intraselulernya akan berkurang,

massa otot berkurang, dan BMI akan bertambah sehingga dapat memicu resistensi

insulin. Hasil ini kurang sesuai dengan data peneliti yang menunjukkan jumlah

pasien dengan usia ≤60 tahun memiliki GDS yang lebih tidak terkontrol

dibandingkan pasien dengan usia >60 tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

11

Tabel V. Pengaruh Usia, Pendidikan, Jenis Kelamin, Insulin, Jenis Obat Terhadap Terkontrolnya GDS

Variabel Terkontrol (n = 41

Tidak Terkontrol (n = 138)

p-value OR (95% CI)

Jenis kelamin* Laki-laki 20 53 0,32 1,42

(0,71-2,86) Perempuan 22 83 Usia* ≤ 60 tahun 60 33

0,77 0,91 (0,49-1,68) > 60 tahun 53 32

Pendidikan* >SMP 10 32 0,80 1,12

(0,48-2,58) ≤ SMP 32 104 Insulin* Ya 19 85 0,03 0,47

(0,23-0,93) Tidak 24 50 Obat* Kombinasi 23 71

0,63 0,84 (0,42-1,70) Tunggal 18 66

*Uji Chi Square; p > 0, 05 = tidak berpengaruh signifikan

Faktor yang mempengaruhi GDP pasien

Pada Tabel VI pasien dengan usia ≤ 60 tahun memiliki kemungkinan GDP

lebih terkontrol. Tabel VI menunjukkan tidak adanya pengaruh signifikan antara

usia (p-value 0,85), pendidikan (p-value 0,24), jenis kelamin (p-value 0,60),

penggunaan insulin (p-value 0,20), dan jumlah obat (p-value 0,66) terhadap

terkontrolnya GDP.

Tabel VI. Pengaruh Usia, Pendidikan, Jenis Kelamin, Insulin, Jumlah Obat Terhadap Terkontrolnya GDP

Variabel Terkontrol (n = 21)

Tidak Terkontrol

(n = 29) p-value OR

(95% CI)

Jenis kelamin* Laki-laki 11 13 0,60 1,35

(0,44-4,18) Perempuan 10 16 Usia* ≤ 60 tahun 10 13 0,85 1,12

(0,36-3,45) > 60 tahun 11 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

12

Tabel VI. Lanjutan

Variabel Terkontrol (n = 21)

Tidak Terkontrol

(n = 29) p-value OR

(95% CI)

Pendidikan+ ≤ SMP 5 2 0,12 0,24

(0,04-1,37) >SMP 16 27 Insulin* Ya 9 15 0,20 0,48

(0,16-1,47) Tidak 15 12 Obat* Kombinasi 7 8

0,66 0,76

(0,23-2,58) Tunggal 14 21

*Uji Chi Square; +Uji Fisher ; p > 0, 05 = tidak berpengaruh signifikan

Pasien geriatri memiliki kemungkinan peresepan polifarmasi yang lebih

besar, hal ini dapat menyebabkan ketaatan pasien berkurang dan menyebabkan

indeks glikemik pasien tidak terkontrol (Peron, 2015). Menurut Hilawe (2013) laki-

laki memiliki kemungkinan indeks glikemik yang lebih tidak terkontrol

dikarenakan karena laki-laki memiliki sensitivitas insulin yang lebih buruk di hepar,

ditambah laki-laki memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk merokok. Rokok

dapat mengurangi sensitivitas insulin dan menyebabkan indeks glikemik yang

buruk. Paparan nikotin dengan konsentrasi lebih dari 1µmol/L atau selama 48 jam

dapat menghambat pelepasan insulin (Ario, 2014).

Parameter GDS dan GDP pasien yang tidak terkontrol tidak hanya

dipengaruhi oleh ketaatan pasien, namun faktor lain seperti kurangnya konsumsi

buah, riwayat DM keluarga, dan besarnya nilai BMI juga berpengaruh terhadap

indeks glikemik pasien (Yin et.al, 2015). Jumlah obat yang digunakan

menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan terhadap terkontrolnya GDS

maupun GDP, hal yang berbeda diungkapkan oleh Zhu et.al (2011) yang

mengatakan bahwa pasien yang diterapi menggunakan berbagai macam golongan

obat hipoglikemik oral menunjukkan nilai HbA1c yang lebih baik dibandingkan

pasien yang hanya diterapi menggunakan satu jenis golongan obat hipoglikemik

oral.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

13

Pengaruh Ketaatan Terapi terhadap Terkontrolnya GDS dan GDP

Data diolah menggunakan uji Mann Whitney untuk melihat perbedaan rerata

GDS dan GDP di antara dua kelompok pasien yang taat dan tidak taat. Ketaatan

memiliki peranan penting hubungannya dengan terkontrolnya indeks glikemik

pasien, menurut Pascal (2012), pasien yang taat memiliki glukosa darah yang lebih

terkontrol secara signifikan. Rerata GDS pada pasien taat sebesar 114,50 (85-469)

mg/dL dan pada pasien tidak taat sebesar 202,00 (59-424) mg/dLsedangkan rerata

GDP pada pasien taat sebesar 114,00(94-365) mg/dL dan pada pasien tidak taat

sebesar 158,00 (81-280) mg/dL.

Hasil pada Tabel VII menunjukkan tidak adanya perbedaan rerata GDS

dan GDP yang bermakna secara statistik antara kelompok ketaatan terapi terhadap

terkontrolnya GDS. Hasil ini bertolak belakang dengan penelitian Cheng et.al.,

(2013) yang mengatakan bahwa pasien yang taat memiliki kadar glukosa yang

terkontrol, namun pasien yang taat pada terapinya menunjukkan rerata GDS dan

GDP yang memenuhi target indeks glikemik, yaitu GDS ≤135mg/dL dan GDP 80-

130 mg/dL (ADA, 2017; Rasmussen, 2014). Tabel rerata GDS untuk pasien taat

menunjukkan angka sebesar 114,50 mg/dL dan GDP untuk pasien taat sebesar

114,00 mg/dL.

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitian ini,

salah satunya pasien bisa saja rutin menebus obat namun sering lupa untuk

meminum obatnya. Hal ini juga merupakan salah satu kelemahan metode MPR

karena tidak dilakukan wawancara terhadap subjek penelitian dan data hanya

didapatkan dari rekam medis sehingga peneliti tidak tahu apakah pasien benar-

benar meminum obatnya atau tidak (Kozma et.al, 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

14

Tabel VII. Perbedaan Rerata GDS dan GDP pada Pasien Taat dan Tidak Taat

Kriteria Rerata GDS (n= 178)

(mg/dL) p-value

Rerata GDP (n=50)

(mg/dL) p-value

Taat 114,50(85-469) 0,27

114,00(94-365) 0,98

Tidak Taat 202,00(59-424) 158,00(81-280)

Secara praktis hasil pada Tabel VIII menunjukkan bahwa pasien yang taat

memiliki kemungkinan GDS yang tidak terkontrol sebesar 0,704 kali lebih besar

dibandingkan dengan pasien yang tidak taat, hasil ini berbeda dengan penelitian

Perez et.al (2013) yang menunjukkan bahwa pasien yang memiliki ketaatan tinggi

cenderung memiliki gula darah yang lebih terkontrol. Nitin (2010) mengatakan

bahwa terdapat korelasi antara nilai GDS dengan nilai HbA1c. Nilai A1c 6% sama

dengan nilai GDS 135mg/dL. Tingginya nilai HbA1c bisa dipengaruhi oleh faktor

selain ketaatan seperti kurangnya sel darah merah, kurangnya zat besi, atau

bervariasinya hemoglobin tiap orang.

Tabel VIII. Pengaruh ketaatan terapi terhadap terkontrolnya GDS

Variabel Terkontrol Tidak terkontrol p-value OR

(95% CI) Ketaatan Baik 23 88 0,33* 0,70

(0,35-1,43) Kuran baik 18 49 *Uji Chi Square; p > 0, 05 = tidak berpengaruh signifikan

Tabel IX menunjukkan bahwa pasien yang taat memiliki kemungkinan

GDP lebih terkontrol dibandingkan pasien yang tidak taat terhadap terapinya

walaupun tidak berpengaruh secara signifikan (p-value 0,74). Cheng et.al (2013)

juga mengatakan bahwa pasien yang taat memiliki indeks glikemik yang lebih

terkontrol dan mengurangi risiko komplikasi, sehingga ketaatan pada terapi yang

dijalani tetap menjadi faktor yang penting bagi pasien diabetes mellitus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

15

Tabel IX. Pengaruh ketaatan terapi terhadap terkontrolnya GDP

Variabel Terkontrol Tidak terkontrol p-value OR

(95% CI) Ketaatan Baik 14 19 0,74* 1,22

(0,38-3,97) Kurang baik 7 11 *Uji Chi Square; p > 0, 05 = tidak berpengaruh signifikan

Keterbatasan dari penelitian ini adalah tidak tersedianya data HbA1c pasien,

tidak adanya data baseline, adanya perbedaan jenis obat yang digunakan oleh

pasien yaitu antara insulin dan OHO yang bisa mempengaruhi nilai indeks glikemik

pasien dan adanya perbedaan durasi DM antara pasien lama dan pasien baru yang

dapat mempengaruhi ketaatan pasien. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya

dapat mengukur nilai HbA1c pasien, menetapkan data baseline, mengukur

pengaruh perbedaan jenis obat yang digunakan yang dapat mempengaruhi

terkontrolnya indeks glikemik pasien dan mendapatkan data lama pasien menderita

DM dengan harapan data ketaatan yang didapat lebih baik hasilnya.

KESIMPULAN 1. Karakteristik pasien diabetes mellitus tipe 2 di Rumah Sakit Panti Rapih

Yogyakarta menunjukkan pasien dengan usia ≤60 tahun sebesar 53,24%,

berjenis kelamin perempuan sebesar 57,87%, ketaatan tinggi sebesar

64,35%, tidak polifarmasi sebesar 92,60%, pendidikan >SMP sebesar

78,24%, menggunakan obat oral sebesar 56.98%, mengkonsumsi 1 jenis

obat sebanyak 48,61%, glukosa darah sewaktu tidak terkontrol sebesar

76,97%, glukosa puasa tidak terkontrol sebesar 58%.

2. Tidak adanya pengaruh ketaatan terapi terhadap terkontrolnya glukosa

darah sewaktu dan glukosa darah puasa pada pasien diabetes mellitus tipe

2, namun ada pengaruh penggunaan insulin terhadap terkontrolnya glukosa

darah sewaktu (p-value 0,03).

3. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi berpengaruh terhadap ketaatan terapi

pasien diabetes mellitus tipe 2 (p-value <0,01) namun tidak adanya

pengaruh polifarmasi, usia, jenis kelamin, penggunaan insulin, dan jumlah

obat yang digunakan terhadap ketaatan terapi pasien diabetes mellitus tipe

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

16

DAFTAR PUSTAKA

American Diabetes Association (ADA), 2017, Classification and Diagnosis of Diabetes,Diabetes Care 40(1) : January 2017.

Arifulla, M., John, J.L., Sreedharan, J., et.al., Patients’ Adherence to Anti-DiabeticMedications in a Hospital at Ajman, UAE, Malays J Med Sci. 21(1): 44-49.

Ario, M.D., 2014, Effect of Nicotine in Cigarette for Type 2 Diabetes Mellitus, J Majority, 3(7): 75-80.

Bedard, A., Corneau, L., Lamarche, B., 2014, Sex-Related Differences in the Effects of the MediterraneanDiet on Glucose and Insulin HomeostasisAlexandra, Journal of Nutrition and Metabolism, (1):1-9.

Charas, J., Biswas, T., 2013, How to Calculate Sample Size for Different Study Designs in Medical Research?, Indian J Psychol Med, 35(2): 121-126.

Chaudury, A., Duvoor, C., Dendi, V.S.R., 2017, Clinical Review of Antidiabetic Drugs: Implications for Type 2Diabetes Mellitus Management, Frontiers in Endocrinology, 8(6):1-12.

Cheng, S.H., Chen, C.C., Tseng, C.H., 2013, Does Medication Adherence Lead to Lower Healtcare Expenses for Patients With Diabetes?,The American Journal of Manage Care; 19(8): 662-670.

DiPiro, J.T.,J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., Possey, L.M.,2016, Pharmacotherapy : Principles & Practice, 4th edition, Mc Graw Hill, New York, pp. 655, 656.

Egede, L.E., Gebregziabher, M., Dismuke, C.E., et.al., 2012, Medication Nonadherence in Diabetes, Diabetes Care; 35(1): 2533-2539.

Gamble, J.M., Simpson, S.H., Brown, L.C., et.al., 2008, Insulin Versus an Oral Antidiabetic Agents as Add-on Therapy in Type 2 Diabetes After Failure of an Oral Antidiabetic Regimen: Meta Analysis, Open Medicine, 2(2): E1-13

Hawthorne, G., 2011, Diabetes, The Glycaemic Index and Older People, Age and Ageing, (40); 655-656.

Hilawe, E.H., Yatsuya, H., Kawaguchi, L., et.al., 2013, Differences by sex in the prevalence of diabetes mellitus, impaired fasting glycaemia and impaired glucose tolerance in sub-Saharan Africa: a systematic review and meta-analysis, Bull World Health Organ, (91): 671–682D.

International Society for Pharmacoeconomics and Outcomes Research (ISPOR), 2010, Medication Adherence: Focus on Secondary Database Analysis, diambil darihttps://www.ispor.org/student/teleconferences/ISPORStudentForumPresentation022410.pdf, diakses tanggal 16 April 2017

Irons, B.K., Minze, M.G., 2014, Drug Treatment of Type 2 Diabetes Mellitus in Patients for Whom Metformin is Contraindicated, Diabetes, MetabolicSyndrome and Obesity,Targets and Therapy, (7): 15-24.

Jimmy, B., Jose, J., 2011, Patient Medication Adherence: Measure in Daily Practice, Oman Medical Journal(2011) 26, No. 3: 155-159.

Kalra, S., Sahay, R.K., Schnell, O., et.al., 2013, Alpha-glucosidase inhibitor, acarbose, improvesglycamic control and reduces body weight intype 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

17

diabetes: Findings on indian patients fromthe pooled data analysis, Indian Journal of Endocrinology and Metabolism, (17): 307-309.

Kassahun, A., Gashe, F., Mulisa, E., 2016, Nonadherence and factors affecting adherence of diabetic patients to anti-diabetic medication in Assela General Hospital, Oromia Region, Ethiopia, J Pharm Bioallied Sci. 8(2): 124–129.

Kirkman, M.S., Rowan-Martin, M.T., Levin, R., et al, 2015, Determinants of Adherence to Diabetes Medication: Findings From a Large Pharmacy Claim Database, Diabetes Care, (38): 604-609.

Laiterapoong, N., Huang, E.S., Chin, M.H., 2011, Prioritization of Care in Adultswith Diabetes and Comorbidity, Ann N Y Acad Sci, (1243): 69-87.

Manan, M.M., Husin, A.R., Alkhosaiban, A.S., Interplay between Oral HypoglycemicMedication Adherence and Quality of Life among Elderly Type 2 DiabetesMellitus Patients, Journal of Clinical and Diagnostic Research, 8(12): 5-9.

Marbaise, S.G., Stummer, H., 2010, Diabetes adherence does gender matter?, J Public Health, (18) :219–226.

Marcum, Z.A., Gellad, W., 2012, Medication Adherence to Multi-Drug Regimens, Clin Geriatr Med. 28(2): 287–300.

Maher, R.L., Hanlon, J.T., hajjar, E.R., 2014, Clinical Consequences of Polypharmacy in Elderly, Expert Opin Drug Saf. 13(1): 1-11.

Nitin, S., 2010, HbA1c and factors other than diabetesmellitus affecting it, Singapore Med J, (8) : 616-622

Pascal, I.G., Ofoedu, J.N., Uchenna, N.P., Nkwa, A.A., Uchamma, G.U.E., 2012, Blood Glucose Control and Medication Adherence Among Adult Type 2 Diabetec Nigerian Attending A Primary Care Clinic in Under-Resourced Environment of Eastern Nigeria, N Am J Med Sci 4 (7) : 310-315.

Perez, L.G.E., Alvarez, M., Dilla, T., Guillen, V.G., Beltran, D.O., 2013, Adherence to Therapies in Patients with Type 2 Diabetes, Diabetes Therapy (2013), (4):175–194.

Perkeni, 2011, Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia, Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, Jakarta, p. 20.

Peron, E.P., Ogbonna, K.C., Donohoe, K.L., 2015, Diabetic Medications and Polypharmacy, Clin Geriatri Med, 31(1): 1- 14.

Rahmawati, Y., Sunarti, S., 2014, Permasalahan Pemberian Obat pada Pasien Geriatri di Ruang Perawatan RSUD Saiful AnwarMalang, Jurnal Kedokteran Brawijaya, 28(2): 141-145.

Rasmussen, 2014, Random blood glucose may be used to assess long-termglycaemic control among patients with type 2 diabetesmellitus in a rural African clinical setting, Tropical Medicine and International Health,19 (12): 1515-1519.

Riskesdas, 2013, Situasi dan Analisis Diabetes, Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, pp. 1-2.

Schillinger, D., Barton, L.R., Karter, A.J., 2006, Does Literacy Mediate the RelationshipBetween Education and Health Outcomes?A Study of a Low-Income Populationwith Diabetes, Public Health Reports, (121): 245-254.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

18

Serap, T., Bayram, S., 2015, FactorsInfluencingAdherence to DiabetesMedicationin Turkey, Sch. J. App. Med. Sci., 3(2A):602-607.

Stolar, Mark., 2010, Glycemic Control and Complications in Type 2 Diabetes Mellitus, Department of Clinical Medicine, Feinberg School of Medicine, Northwestern University, Chicago, Illinois, USA.

Swarjana, I. K., 2012, Metodologi Penelitian Kesehatan, CV Andi Offset, Yogyakarta, hal.52.

Wade, R., Paton, F., Woolacott, N., 2016, Systematic review of patient preference and adherence to the correct use ofgraduated compression stockings to prevent deep vein thrombosis in surgicalpatients, Journal of Advanced Nursing.

Yin, Y., Han, W., Wang, Y., et.al., 2015, Identification of Risk Factors Affecting Impaired Fasting Glucose and Diabetes in Adult Patients form Northeast China, Int. J. Environ. Res. Public Health, (12): 12662-12678.

Zhu, V.J., Tu, W., Marrero, D.G., Rosenman, M.B., and Overhage, J.M., 2011, Race and Medication Adherence and Glycemic Control: Findings from an Operational Health Information Exchange, AMIA Annu Symp Proc 2011 : 1649-1657

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

19

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

20

Lampiran 2. Ethical Clearance

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

21

Lampiran 3. Surat keterangan verifikasi data CE&BU

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

22

Lampiran 4. Formulir data penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

24

Lampiran 5. Definisi Operasional Penelitian

Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran

Skala Penilaian

Ketaatan

terapi

Seberapa taat pasien

terhadap terapi yang

direkomendasikan oleh

tenaga kesehatan (Jimmy,

2011). MPR merupakan

salah satu metode yang

digunakan untuk mengukur

ketaatan terapi pasien

(Doggrel, 2014).

Kategorikal 1 = taat (baik)

(MPR ≥ 0,8)

2 = tidak taat

(kurang baik)

(MPR <0,8)

Berdasarkan

skor MPR

Glukosa

Sewaktu

(GDS)

Pengukuran GDS terbukti

memilik korelasi dengan

HbA1c. Nilai GDS <7.0 mmol/l

memiliki sensitivitas 92%

untuk HbA1c <7.8% pada

pasien diabetes mellitus tipe 1

maupun tipe 2.

Rasio

Diubah

menjadi

kategorikal

1 = terkontrol

(≤ 135 mg/dL)

2 = tidak

terkontrol (>

135 mg/dL)

Glukosa

Puasa

(GDP)

GDP menunjukkan produksi

gula yang diproduksi oleh hati

selama puasa (Dipiro et al.,

2016). Rekomendasi nilai GDP

menurut ADA (2017) adalah

80-130 mg/dL

Rasio

Diubah

menjadi

kategorikal

1 = terkontrol

(80-130

mg/dL)

2 = tidak

terkontrol (>

130 mg/dL)

Usia Lama subjek penelitian hidup

dihitung sejak lahir hingga

waktu pengambilan data. Data

Rasio

1 = <60 tahun

2 = ≥ 60 tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

25

usia didapatkan dengan melihat

rekam medis.

Diubah

menjadi

kategorikal

Pendidikan Pendidikan formal terakhir

yang dijalani oleh subjek. Data

pendidikan didapatkan dengan

melihat data informasi pada

rekam medis.

Kategorikal 1 = ≤ SMP

2 = > SMP

Polifarmasi Pengobatan yang tidak efektif,

dan atau duplikasi yang

biasanya ≥5 obat (Marcum

et.al., 2012; Maher et.al.,

2014).

Kategorikal 1 = ya

2 = tidak

Obat Obat yang dikonsumsi pasien

yang terdiri hanya dari 1 jenis

obat untuk obat tunggal

maupun obat yang dikonsumsi

pasien yang berjumlah 2-4

jenis obat dan terdiri dari obat

dengan golongan yang berbeda

untuk obat kombinasi.

Kategorikal 1 = obat

tunggal

2 = obat

kombinasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

26

Lampiran 6. Perhitungan Sampel Penelitian

n =

Zα 1 + :;p 1 − p + Z>

?@ :A?@;

+ pB(1 − pB)

B

(p: − pB)B

p : ?EF;?@;F:

n =

1,96 1 + ::0,22 1 − 0,22 + 0,84 N,NO :AN,NO

:+ 0,37(1 − 0,37)

B

(0,05 − 0,37)B

n = 29.83 ≈ 30 orang

Zα: 1,96 didapat dari taraf kepercayaan yang digunakan peneliti yaitu 95% Zβ: 0,84 didapat dari nilai kuasa (power) diamana pada penelitian ini ditetapkan sebesar 80% P1: Probabilitas kejadian pasien yang taat menurut jurnal Charas (2013) yaitu 0,06 P2 :Probabilitas kejadian yang tidak taat menjalani terapi menurut jurnal Charas (2013) yaitu 0,37 M : jumlah kelompok taat dibandingkan dengan kelompok tidak taat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · adherence to controlled glucose index on the patients. The use of insulin is the factor that has an effect to controlled glucose index

27

BIOGRAFI PENULIS

Kalvin Halimawan Susanto lahir di Temanggung, 28 Juli 1996 dan merupakan anak ke-2 dari 2 bersaudara. Anak dari pasangan Henry Susanto dan Laura Praticia . Penulis menempuh pendidikan di SD Pangudi Utami Temanggung 2002-2008. SMP Negeri 2 Temanggung 2008-2011, SMA Karangturi Semarang 2011-2014 dan pada tahun 2014 melanjutkna studi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. Selama menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma penulis aktif mengikuti berbagai kegiatan dan kepanitiaan seperti Pelepasan wisuda 2014,2015, Pharmacay Road to School 2015, Titrasi 2016, Future

Pharmacist in Action 2016, Student exchange program ke Taylor’s University Malaysia pada tahun 2017 dan 63rd IPSF World Congress di Taipei, Taiwan pada tahun 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI