PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · 2019-09-05 · ANALISIS PERSEPSI WISAT AW AN DAN...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · 2019-09-05 · ANALISIS PERSEPSI WISAT AW AN DAN...
ANALISIS PERSEPSI WISATAWAN DAN PELAKU INDUSTRI
PARIWISATA TERHADAP STRATEGI CITY BRANDING
KABUPATEN KULON PROGO
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh ::
Laetitia Karenina
NIM : 152214081
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS PERSEPSI WISATAWAN DAN PELAKU INDUSTRI
PARIWISATA TERHADAP STRATEGI CITY BRANDING
KABUPATEN KULON PROGO
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh ::
Laetitia Karenina
NIM : 152214081
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skripsi
ANALISIS PERSEPSI WISATAWAN DAN PELAKU INDUSTRI
PARIWISATA TERHADAP STRATEGI CITY BRANDING
KABUPATEN KULON PROGO
Skrips!
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
01eh ::
Laetitia Karen ina
NIM: 152214081
Telah disetujui oleh :
Pembimbing I
~Dr. Lukas Pwwoto, M.Si.
Perubimbiug II
q.Lucia Kuruiawati, S.Pd., M.S.M
II
Tanggal 23 Juli 2019
Tanggal 25 Juli 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skripsi
ANALISIS PERSEPSI WISATAWAN DAN PElAKU INDUSTRI
PARIWISATA TERHADAP STRATEGI CITYBRANDING
KABUPATENKULONPROGO
Dipersiapkan dan Ditulis oleh :
Laetitia Karenina
NIM: 152214081
Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji
Pada Tanggal 15 AgustuS 2019
Dan Dinyatakan Memenuhi Syarat
Susunan Dewan Penguji
labatan Nama Lengkap Tanda TanganKetua Dr. Lukas Purwoto, MJ.Si. nrSekretaris Maria Theresia Ernawati, S.E., M.A. 1.1Wm~Anggota Dr. Lukas Purwoto, M.Si. 1tt:Anggota Lucia Kurniawati, S.Pd., M.S.M -Anggota Ike lanita Dewi., Ph.D ['v 'I--,-= ~
Yogyakarta, 30 Agustus 2019
FakuJtas Ekonomi
S.E., M.B.A.
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Life isn't about finding yourself. Life is about creating yourself.”
George Bernard Shaw
“Semangat yang tinggi akan mencari jalannya sendiri untuk sukses.”
Arief Yahya
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
Tuhan Yesus Penopang Hidupku.
Mama Made, Papa Dwi, dan Kakak Nick,
supporter terhebat dalam hidupku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMAFAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN - PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi
denganjudul :
ANALISIS PERSEPSI WISATAWAN DAN PELAKU INDUSTRI
PARIWISATA TERHADAP STRATEGI CITY BRANDING
KABUPATEN KULON PROGO
dan diajukan untuk diuji pada tanggal 15 Agustus 2019 adalah hasil karya saya.Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atausebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau menirudalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan ataupendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagaitulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yangsaya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikanpengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya temyata melakukan tindakan tersebutmaka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelarakademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturanperundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal70).
Yogyakarta, 28 Agustus 2019
Yang membuat pernyataan,
NIM: 152214081
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETU.nJAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Laetitia Karenina
Nomor Induk Mahasiswa : 152214081
Demi pengembangan i1mu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya i1miah yang berjudu1 :
ANALISIS PERSEPSI WISATAWAN DAN PELAKU INDUSTRI
PARIWISATA TERHADAP STRATEGI CITY BRANDINGKABUPATEN
KULONPROGO
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas,
dan mempublikasikannya di internet atau media lain selama mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta,
Pada tanggal 28 Agustus 2019
NIM: 152214081
VI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat serta
kasih-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “Analisis Persepsi Wisatawan dan
Pelaku Industri Pariwisata terhadap Strategi City Branding Kabupaten Kulon
Progo” dapat selesai. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada program studi Manajemen, Jurusan
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan dari banyak
pihak, untuk itu penulis menghaturkan terima kasih kepada:
1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen
Universitas Sanata Dharma dan Dosen Pembimbing I yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis dengan baik.
3. Ibu Lucia Kurniawati, S.Pd., M.S.M., selaku Dosen Pembimbing II yang
telah membimbing dan memberikan arahan kepada penulis sehingga skripsi
ini menjadi lebih baik.
4. Ibu Ike Janita Dewi, Ph.D., selaku Dosen Penguji yang telah memberikan
kritik dan saran yang sangat berarti.
5. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
6. Ibu Dra. Niken Probo Laras, S.Sos., M.H., selaku Kepala Dinas Pariwisata
Kabupaten Kulon Progo yang telah memberikan ijin penelitian di lokasi
objek wisata kepada penulis.
7. Bapak Drs. Yudono Hindri Atmoko., selaku Kepala Bidang Pemasaran Dinas
Pariwisata Kabupaten Kulon Progo yang telah memberikan informasi terkait
pemasaran pariwisata di Kabupaten Kulon Progo.
8. Bapak Nur Budhi Puji Wibowo., selaku Kepala Divisi Promosi Pariwisata
Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata yang telah bersedia menjadi narasumber
terkait city branding Kabupaten Kulonprogo.
9. Kedua Orang Tuaku, Mama Carolina Made Dahlianti, Bapak Dwi Karyanto,
serta Kakak Kandung Penulis Nickasius Sindhunata yang sudah selalu
mendoakan setiap perjalanan hidup penulis dan selalu memberikan dukungan
materi dan non materi yang tak terhingga bagi penulis.
10. Sahabat-sahabatku, Om Putu, Om Komang, Om Ketut, Wak Non, Wak Bon,
Tante Komang, Om Topan, Mba Yon, Kak Dekyan, Kak Iwan, Kak
Sakmang, Kak Ipank, Kak Putri, Kak Vera, Mba Dinda, Kak Novi, Ayak,
Umbu, Anggi, Diandra, Kin, Ra, Aurel, Gus Egan, Gusmang, Dio, Sian,
Davin, Nindy, Fira, dan Vindra serta semua keluarga yang selalu mendoakan
serta memberikan semangat melalui bantuan sosial media dan secara
langsung kepada penulis selama masa penulisan skripsi.
11. Sahabatku Chrisnawaty Ginting, Valentinia Dwifegita, Elisabeth Agustin,
Daniel Lestanto, Erren Egesta, Naftalie Dian, Vini Christabel dan Monalisa
Giovani, serta semua teman satu angkatan 2015 Manajemen Universitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Universitas Sanata Dharma yang selalu berjuang bersama dan mendukung
penulis selama masa penyusunan skripsi ini.
12. Temanku Santi, Tita, Clara, Ludi, Widya, Bayu, Ervan, Gesa, Wulandari,
lndah, Sinta, Raras, Fanny, Gita, Rika, se.ta semua teman-teman yang telah
berdinamika bersama dalam kepanitiaan acara Satisfaction 2016, Career
Days 2016, USD Talent 2016, Pekan Olimpiade Mahasiswa Universitas
Sanata Dharma 2017, dan Pagelaran Balet "Honour" Tutu Club 2018
sehingga penulis memiliki pengalaman yang berkesan dimasa kuliah.
13. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, Oleh sebab itu,
penulis mohon kritik dan saran dari para pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan penelitian
selanjutnya.
Yogyakarta, 28 Agustus 2019
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................... iiv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS................................v
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI......................................................... vi
KATA PENGANTAR.......................................................................................... vii
DAFTAR ISI...........................................................................................................x
DAFTAR TABEL................................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xv
ABSTRAK...........................................................................................................xvi
ABSTRACT........................................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................7
C. Pembatasan Masalah....................................................................................7
D. Tujuan Penelitian.........................................................................................8
E. Manfaat Penelitian....................................................................................... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA................................................................................ 10
A. Konsep dan Teori ...................................................................................10
1. Brand................................................................................................... 10
2. City Branding.......................................................................................10
3. Brand Identity...................................................................................... 16
4. Internal Brand......................................................................................22
5. Brand Attitude......................................................................................27
6. Persepsi................................................................................................ 32
7. Pariwisata.............................................................................................34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
B. Penelitian Sebelumnya...............................................................................37
C. Kerangka Konseptual.................................................................................44
D. Hipotesis.................................................................................................... 45
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................47
A. Jenis Penelitian.......................................................................................... 47
B. Waktu dan Lokasi Penelitian..................................................................... 48
C. Variabel Penelitian.....................................................................................48
1. Identitikasi Variabel Penelitian............................................................49
2. Definisi Variabel Penelitian.................................................................49
3. Skala Pengukuran Variabel..................................................................51
D. Populasi dan Sampel..................................................................................52
1. Populasi................................................................................................52
2. Sampel................................................................................................. 52
E. Unit Analisis.............................................................................................. 53
F. Teknik Pengambilan Sampel......................................................................53
G. Sumber Data.............................................................................................. 55
1. Data Primer.......................................................................................... 55
2. Data Sekunder......................................................................................55
H. Teknik Pengumpulan Data........................................................................ 56
I. Teknik Pengujian Instrumen....................................................................... 57
1. Uji Validitas.........................................................................................57
2. Uji Reliabilitas..................................................................................... 57
J. Teknik Analisis Data...................................................................................58
1. Analisis Statistik Deskriptif................................................................. 59
2. Uji Hipotesis........................................................................................ 59
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN..................................... 60
A. Sejarah Kepariwisataan Kabupaten Kulon Progo..................................... 60
1. Sejarah Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo..............................60
2. Sejarah Pariwisata Kabupaten Kulon Progo........................................61
B. Sejarah City Branding Kabupaten Kulon Progo........................................65
C. Logo City Branding Kabupaten Kulon Progo........................................... 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
D. Implementasi Strategi City Branding Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon
Progo......................................................................................................... 71
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN.......................................... 74
A. Proses Penelitian........................................................................................74
B. Pengujian Instrumen.................................................................................. 75
1. Uji Validitas.........................................................................................75
2. Uji Reliabilitas..................................................................................... 76
C. Analisis Data..............................................................................................77
1. Analisis Deskriptif............................................................................... 77
2. Uji Beda............................................................................................... 93
D. Pembahasan............................................................................................... 94
1. Profil Wisatawan Kabupaten Kulon Progo..........................................94
2. Profil Pelaku Industri Pariwisata Kabupaten Kulon Progo................. 97
3. Persepsi Wisatawan dan Pelaku Industri Pariwisata terhadap Strategi
City Branding Kabupaten Kulon Progo................................................ 99
4. Uji Beda............................................................................................. 102
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN. 103
A. Kesimpulan..............................................................................................103
B. Saran........................................................................................................ 104
C. Keterbatasan.............................................................................................105
DAFTAR REFERENSI...................................................................................... 107
LAMPIRAN........................................................................................................111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
I. 1 Jumlah Pengunjung Objek Wisata di Kabupaten Kulon Progo selama
tahun 2008 - 2014........................................................................................6
II. 1 Attitude components and manifestation.................................................... 28
II. 2 Komponen Sikap dan Manifestasi............................................................ 29
III. 1 Pengukuran Skala Likert........................................................................... 52
IV. 1 Daftar Desa Wisata Kabupaten Kulon Progo............................................63
IV. 2 Daftar Objek Wisata Kabupaten Kulon Progo..........................................64
V. 1 Hasil Uji Validitas.....................................................................................75
V. 2 Hasil Uji Reliabilitas................................................................................. 76
V. 3 Data Responden Wisatawan Berdasarkan Jenis Kelamin.........................77
V. 4 Data Responden Pelaku Industri Pariwisata Berdasarkan Jenis Kelamin.78
V. 5 Data Responden Wisatawan Berdasarkan Usia........................................ 79
V. 6 Data Responden Pelaku Industri Pariwisata Berdasarkan Usia................ 80
V. 7 Data Responden Wisatawan Berdasarkan Pekerjaan..............................81
V. 8 Data Responden Pelaku Industri Pariwisata Berdasarkan Pekerjaan........81
V. 9 Peringkat Sumber Informasi Wisata Berdasarkan Jumlah Responden
Wisatawan................................................................................................. 83
V. 10 Peringkat Sumber Informasi Wisata Berdasarkan Jumlah Responden
Pelaku Industri Pariwisata.........................................................................84
V. 11 Peringkat Objek Wisata Berdasarkan Jumlah Respopnden Wisatawan... 85
V. 13 Skala Interval Variabel..............................................................................88
V. 14 Hasil Analisis Deskriptif terhadap Strategi City Branding....................... 88
V. 15 Selisih Hasil Analisis Deskriptif terhadap Strategi City Branding
Kabupaten Kulon Progo............................................................................91
V. 16 Hasil Uji Beda Independent Sample T-test............................................... 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
No Nama Gambar Halaman
I. 1 Pendapatan Devisa di Indonesia dari 12 sektor pada tahun 2013 -2016...... 2
I. 2 Logo Brand Kabupaten Kulon Progo........................................................... 4
II. 1 Desain Penelitian........................................................................................ 45
IV. 1 Struktur Organisasi Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo................. 61
IV.2 Logo City Branding Kulon Progo...............................................................69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Halaman
1 TRANSKRIP WAWANCARA.......................................................... 117
2 KUESIONER...................................................................................... 120
3 DATA RESPONDEN......................................................................... 129
4 HASIL TABULASI JAWABAN RESPONDEN............................... 153
5 HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS.............................. 166
6 DATA DESKRIPTIF RESPONDEN................................................. 170
7 HASIL INDEPENDENT SAMPLE T-test...........................................174
8 SURAT IJIN PENELITIAN............................................................... 176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRAK
ANALISIS PERSEPSI WISATAWAN DAN PELAKU INDUSTRI
PARIWISATA TERHADAP STRATEGI CITY BRANDING KABUPATEN
KULON PROGO
Laetitia Karenina
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) implementasi dari strategicity branding Kabupaten Kulon Progo oleh Dinas Pariwisata, 2) persepsiwisatawan terhadap strategi city branding Kabupaten Kulon Progo, 3) persepsipelaku industri pariwisata terhadap strategi city branding Kabupaten KulonProgo, 4) perbedaan persepsi wisatawan dan pelaku industri pariwisata terhadapstrategi city branding Kabupaten Kulon Progo. Metode penelitian ini adalahkualitatif dan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah kelompokmasyarakat yang menjadi audience dari city branding Kabupaten Kulon Progo,yaitu staf Dinas Pariwisata Kabupaten Kulonprogo, Pelaku Industri Pariwisata,dan Wisatawan. Jumlah sampel sebanyak 240 responden. Teknik pengambilansampel yang digunakan adalah purposive sampling. Uji instrumen menggunakanuji validitas dan reliabilitas. Teknik analisis yang digunakan adalah teknikanalisis data dan uji beda independen sample t-test. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa: 1) Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo melakukanbanyak kegiatan untuk mengimplementasikan penerapan strategi city branding ,2) persepsi wisatawan terhadap strategi city branding Kabupaten Kulon Progobaik, 3) persepsi pelaku industri pariwisata terhadap strategi city brandingKabupaten Kulon Progo sangat baik, 4) ada perbedaan persepsi wisatawan danpelaku industri pariwisata terhadap strategi city branding Kabupaten KulonProgo.
Kata kunci: City Branding, Persepsi Wisatawan, Persepsi Pelaku IndustriPariwisata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
ABSTRACT
ANALYSIS ON THE PERCEPTION OF TOURIST AND TOURISM
INDUSTRY TOWARDS THE STRATEGY OF CITY BRANDING AT
KULON PROGO DISTRICT
Laetitia KareninaSanata Dharma University
Yogyakarta2019
The purpose of this research is to find out: 1) the implementation of citybranding strategy by the Tourism Office of Kulon Progo District, 2) touristperception of city branding strategy of Kulon Progo District, 3) tourism industryperception of city branding strategy of Kulon Progo District, 4) the differences ofperception between tourist and tourism industry. The method of this research isqualitative and quantitative. The population in this research is the audience ofthe city branding of Kulon Progo District. The member of samples in thisresearch is 240 respondents. The sampling technique used in this research ispurposive sampling. The instrument test used in this research are validity testand reliability. The analysis used independent sample t-test.
The result of the research shows that: 1) Tourism Departement of KulonProgo District did some activities to implement the city branding strategy, 2)tourist perception of city branding strategy of Kulon Progo District was good, 3)tourism industry player perception of city branding strategy of Kulon ProgoDistrict was very good, 4) there was a difference of perception between touristand tourism industry of strategy city branding Kulon Progo District.
Keyword: City Branding, Tourist Perception, Tourism Industry PlayerPerceptions.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri
dari 17.504 pulau, serta memiliki letak geografis yang strategis karena berada
diantara dua Benua (Benua Australia dan Benua Asia) dan dua Samudera
(Samudera Hindia dan Samudera Pasifik).
Indonesia saat ini menjadi salah satu negara yang memiliki daya tarik
bagi wisatawan untuk berkunjung dalam rangka liburan atau bisnis.
Pemerintah telah merancang Undang-undang tentang Kepariwisataan
yang telah disahkan pada tahun 2009, selain itu pemerintah juga membuat
peraturan tentang Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Nasional yang
diperbaharui setiap lima tahun sekali. Peraturan Presiden dibuat untuk dapat
melaksanakan pengawasan dan pengendalian wisata dengan baik. Peraturan
tersebut dibuat agar seluruh masyarakat mengerti tentang pembangunan
sektor pariwisata yang terjadi di daerahnya, sehingga tergerak untuk ikut
terlibat aktif agar dapat memperoleh manfaat secara langsung.
Pariwisata telah menjadi salah satu industri terbesar di dunia dan
merupakan andalan utama dalam menghasilkan devisa di berbagai negara
(Pitana, 2005: 3). Devisa negara Indonesia berasal dari 11 sektor yang
beroperasi yaitu sektor minyak dan gas, batu bara, minyak kelapa sawit,
pariwisata, karet olahan, pakaian jadi, alat listrik, bahan kimia, kertas, tekstil,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
kayu olahan, perhiasan. Berikut adalah data pendapatan devisa di Indonesia dari
12 sektor pada tahun 2013 - 2016 :
Gambar I. 1 Pendapatan Devisa di Indonesia dari 12 sektor pada tahun 2013-2016
Sumber: www.faisalbasri.com (14 November 2017)
Sektor pariwisata telah direncanakan pembangunannya dengan
maksimal sehingga akan meningkatkan taraf perekonomian di Indonesia ke
arah yang lebih baik. Devisa yang didatangkan dari wisatawan selalu
bertambah atau meningkat seiring dengan pembangunan sektor pariwisata
Indonesia, seperti yang terlihat pada grafik I.1 tentang pendapatan devisa di
Indonesia dari 12 sektor.
Sektor Pariwisata di Indonesia telah memiliki citra yang baik di
masyarakat dunia, dan juga memiliki peminat khusus dari wisatawan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
berasal dari banyak negara yang berkunjung ke daerah-daerah tertentu di
kawasan Indonesia.
Pemerintah Indonesia sudah memiliki brand atau slogan yang tetap
setelah mengalami beberapa kali perubahan, pada saat ini pemerintah
Indonesia khususnya Kementerian Pariwisata menyematkan brand
“Wonderful Indonesia” yang ditujukan untuk wisatawan mancanegara dan
“Pesona Indonesia” yang ditujukan untuk wisatawan domestik. Brand
tersebut dipilih menjadi yang terbaik karena dianggap mampu
merepresentasikan Indonesia di mata dunia sesuai dengan kondisi aslinya.
Pembuatan dan penggunaan brand disusul juga oleh pemerintah-pemerintah
di tiap tiap daerah agar dapat membantu promosi daerah secara lebih luas.
Yogyakarta merupakan salah satu provinsi yang dinobatkan sebagai
salah satu daerah istimewa di Indonesia yang mempunyai branding sendiri,
saat ini Jogja menggunakan brand “Jogja Istimewa” karena dengan brand
tersebut pemerintah dapat dengan mudah memperkenalkan Yogyakarta ke
wisatawan baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Yogyakarta
adalah provinsi yang memiliki 4 kabupaten dan 1 kota. Masing-masing
kabupaten dan kota tersebut memiliki brand masing-masing yang digunakan
untuk memperkenalkan daerahnya. Kabupaten Bantul memiliki brand
“Bantul, The Harmony and Culture”, Kabupaten Sleman memiliki brand
“Sleman, The Living Culture Part of Jogja” Kabupaten Gunungkidul
memiliki brand “Gunungkidul Handayani”, Kabupaten Kulon Progo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
memiliki brand “Kulon Progo, The Jewel of Java”, dan Kota Jogja memiliki
brand “ Jogja Istimewa”.
Kabupaten Kulon Progo telah meluncurkan city brand atau slogan
pariwisata “Kulon Progo, The Jewel of Java” pada tahun 2011. City brand ini
dibuat dengan tujuan untuk mempromosikan potensi wisata di wilayah
Kabupaten Kulon Progo yang didominasi oleh wisata alam sebagai bagian
dari destinasi utama di Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk itu sebagai
bentuk gambaran dari city branding Kabupaten Kulon Progo, pemerintah
membuat logo city branding. Berikut adalah Logo City Branding Kabupaten
Kulon Progo:
Gambar I. 2 Logo Brand Kabupaten Kulon ProgoSumber : Berita Daerah Kabupaten Kulon Progo no. 31 Tahun 2011
“Brand identity is tangible and appeals to sense. Brand identity fuels
recognition, amplifies differentiation, and makes big ideas and meaning
accesible. Brand identity takes disparate elements and unifies them into
whole systems” Alina Wheeler (2009:4) maka, brand identity dapat diartikan
sebagai sebuah identitas yang berwujud dan dapat dirasakan, sehingga brand
atau merek harus mendapatkan pengakuan, memiliki kekuatan dalam
perbedaan, memuat ide atau gagasan yang besar, serta memiliki makna yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
mudah dipahami. Brand identity juga mengambil elemen yang berbeda-beda
untuk kemudian disatukan kedalam keseluruhan sistem sehingga menjadi
sebuah identitas yang bermakna. Logo yang tertera pada Gambar I.1 Logo
brand Kabupaten Kulon Progo telah sesuai dengan pengertian brand identity
karena didalamnya memuat berbagai macam elemen yang disimbolkan
dalam bentuk huruf dan warna yang dipilih setelah disesuaikan dengan
kondisi asli Kabupaten Kulon Progo.
Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten di Yogyakarta
yang terletak paling barat dengan ibukotanya adalah Kota Wates. Luas
wilayah Kabupaten Kulon Progo adalah sebesar 586,28 km2, total luas
wilayah tersebut terdiri dari 12 Kecamatan, 1 Kelurahan, 87 desa, dan 917
dukuh. Total luas wilayah tersebut terbagi lagi menjadi 4 kategori ketinggian,
mulai dari 32% (187,61 km2) wilayah berada di ketinggian < 25 m dpal, 23%
(134,84 km2) wilayah berada di ketinggian 26 - 100 m dpal, 33% (193,47
km2) wilayah berada di ketinggian 101 - 500 m dpal, dan 12% (70,36 km2)
sisa wilayahnya berada pada ketinggian > 500 m dpal. Letak ketinggian
wilayah ini dapat menjadi pilihan bagi para wisatawan untuk berkunjung dan
memilih destinasi wisata pada wilayah dengan ketinggian mana yang disukai.
Berikut adalah data mengenai jumlah pengunjung objek wisata di Kabupaten
Kulon Progo sepanjang tahun 2008 - 2014 :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Tabel I. 1 Jumlah Pengunjung objek Wisata di Kabupaten Kulon Progo selamatahun 2008 - 2014
No objek WisataTahun
2008 2009 2010 2011 2012 2013 20141Waduk Sermo 12.050 16.331 17.825 16.806 20.822 30.643 38.6572Pantai Glagah 169.587 198.505 256.966 262.312 278.519 293.981 339.6393Pantai Trisik 34.344 32.535 29.297 27.175 23.076 22.972 33.8024Pantai Congot 11.823 29.009 28.791 26.453 37.544 37.821 56.0016Clereng 54.010 24.285 18.154 17.060 21.837 22.559 32.4187Suroloyo 10.867 10.571 9.538 9.683 10.954 24.521 26.8148SendangSono 122.470 21.880 21.870 107.500 106.500 108.000 130.00010Makam Girigondo 3.347 3.702 4.301 1.147 3.025 4.893 4.32712Wahana Pelangi 26.150 43.601 32.642 32.642 29.386 31.711 47.210
13Makam NyiAgeng Serang 1.730 1.507 669 841 2.166 1.038 2.117
Total 446.378 381.926 420.053 501.619 533.829 578.139 710.985Sumber : visitingjogja.com (Statistik Pariwisata DIY 2008 - 2014)
Potensi wisata milik Kabupaten Kulon Progo sebagian besar merupakan
objek wisata alam yang tersebar di seluruh wilayahnya, maka akan sangat
menjanjikan bagi pemerintah khususnya Dinas Pariwisata untuk dapat
meningkatkan pendapatan daerah melalui sektor pariwisata. Tampak pada
tabel I.1 tentang jumlah pengunjung objek wisata di kabupaten Kulon Progo
selama tahun 2008 - 2014 terlihat bahwa selalu terjadi peningkatan jumlah
kunjungan wisatawan terutama sejak ditetapkannya brand Kabupaten
Kulonprogo.
Berdasarkan hal tersebut maka peneliti akan meneliti lebih lanjut
mengenai, “Persepsi Wisatawan dan Pelaku Industri Pariwisata terhadap
Strategi City Branding Kabupaten Kulon Progo”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dipaparkan, maka
rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimana implementasi dari strategi city branding Kabupaten Kulon
Progo yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata?
2. Bagaimana persepsi wisatawan terhadap strategi city branding
Kabupaten Kulon Progo ?
3. Bagaimana persepsi pelaku industri pariwisata terhadap strategi city
branding Kabupaten Kulon Progo?
4. Apakah terdapat perbedaan antara persepsi wisatawan dan pelaku
industri pariwisata terhadap strategi city branding Kabupaten Kulon
Progo?
C. Pembatasan Masalah
Pembahasan harus tepat pada inti persoalan, sehingga perlu adanya
batasan dalam masalah. Penelitian ini akan membahas tentang persepsi
masyarakat, khususnya pada persepsi wisatawan dan pelaku industri
pariwisata terhadap strategi city branding Kabupaten Kulon Progo yang
terkait dengan kelangsungan sektor pariwisata di Kabupaten Kulon Progo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dari penelitian yang ingin
dicapai adalah :
1. Untuk mengetahui implementasi dari strategi city branding Kabupaten
Kulon Progo.
2. Untuk mengetahui persepsi wisatawan tentang strategi city branding
Kabupaten Kulon Progo.
3. Untuk mengetahui persepsi pelaku industri pariwisata tentang strategi
city branding Kabupaten Kulon Progo
4. Untuk mengetahui perbedaan persepsi antara pelaku industri pariwisata
dan wisatawan terkait dengan strategi city branding Kabupaten Kulon
Progo.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa
pihak, khususnya bagi:
1. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kulon Progo
Informasi yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat
menjadi bahan evaluasi Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo
terhadap upaya-upaya yang telah dilakukan dalam penerapan strategi city
branding ke masyarakat agar selanjutnya dapat melakukan peningkatan
pemahaman masyarakat khususnya pelaku industri pariwisata, sehingga
dapat menjelaskan city branding kepada para wisatawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Universitas
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi
tambahan untuk memperkaya pengetahuan dan pemahaman tentang
Manajemen Pemasaran Pariwisata.
3. Penulis
Kegiatan penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman
dan pengetahuan yang mendalam khususnya mengenai manajemen
pemasaran pariwisata bagi penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep dan Teori
1. Brand
a. Pengertian Brand
Menurut Susanto dan Wijanarko (2004:5) merek merupakan
nama atau simbol yang diasosiasikan dengan barang atau jasa dan
memiliki arti psikologis atau asosiasi. Sedangkan menurut Mathieson
2005 (dalam Intyaswono, Yulianto, dan Mawardi, 2016 : 67) brand
diartikan sebagai sesuatu yang dapat menjalankan keseluruhan dari
proses komunikasi campuran dari atribut, berbentuk sebuah logo atau
simbol yang mencerminkan sebuah janji atau proses emosional
antara konsumen dan perusahaan dan menciptakan pengaruh yang
bernilai untuk stakeholder dan konsumen. Maka, dapat diambil
kesimpulan bahwa brand (merek) adalah nama atau simbol yang
disesuaikan dengan barang dan jasa sehingga dapat mencerminkan
sebuah janji atau proses emosional (psikologi) antara konsumen dan
perusahaan yang akan berdampak baik bagi stakeholders.
2. City Branding
a. Pengertian City Branding
Menurut Anholt 2007 (dalam Moilanen dan Rainisto 2009:7)
city branding merupakan salah satu strategi suatu wilayah seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
negara atau kota untuk memiliki kedudukan atau tempat (positioning)
yang kuat dan dapat dikenal secara luas.
Bappeda Denpasar (2012:4) menyatakan bahwa city branding
yang dijiwai oleh karakteristik atau jati diri sebuah kota, didalamnya
harus merepresentasikan posisi (positioning), personalitas (personality)
dan keunikan (deferentiation) kota tertentu.
Pemerintah Kota Makassar (2014: 13) menyatakan bahwa city
branding merupakan strategi dari suatu negara atau kota untuk
membuat positioning yang kuat didalam benak target pasar mereka,
serta agar kota tersebut dikenal luas (high awareness) dan mendapat
persepsi yang baik seperti layaknya positioning sebuah produk atau
jasa, sehingga negara dan kota tersebut dapat dikenal secara luas di
seluruh dunia.
Hermawan Kertajaya 2012 (dalam Pemerintah Kota Makassar,
2014 : 19) menyimpulkan bahwa city branding merupakan identitas
dari suatu kota dan hendaknya dikelola dengan baik, diaplikasikan dan
menjadi culture serta perilaku, baik aparatur maupun warga kota.
Dalam mengelola suatu kota dan membangun city branding, layaknya
membuat marketing plan suatu produk. Diperlukan suatu riset yang
kuat serta harus memetakan perubahan yang terjadi pada lingkungan,
target pasar, pesaing kota dan perubahan yang terjadi di dalam kota itu
sendiri. Yang kemudian dalam disimpulkan seperti apa dan bagaimana
konsep dalam membangun dan mengembangkan city branding.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
a. City Branding Hexagon atau Dimensi City Branding
Menurut Simon Anholt (2006:3) there are 6 components of City
Branding Hexagon are as follow Presence, Potential, Place, Pulse,
People, Prerequite.
Menurut teori tersebut terdapat 6 dimensi city branding yang
terdiri dari kedudukan, potensi, tempat, destinasi, warga, dan prasyarat.
1) Presence (Kedudukan / Kontribusi)
This point of the City Brand Hexagon is all about the city’s
international status and standing. In this section, we ask how
familiar people are with each of the 60 cities in the survey, whether
they have actually visited them or not, and ask what the cities are
famous for. We also ask whether each city has made an important
contribution to the world in culture, science, or in the way cities
are governed, during the last 30 years. (Anholt, 2006:3)
Hal yang terpenting dalam city branding hexagon atau dimensi
city branding adalah status internasional suatu kota dan kedudukan
kota. Di bagian ini, kami bertanya bagaimana orang yang akrab
dengan masing-masing dari 60 kota dalam survei, apakah mereka
benar-benar mengunjungi kota-kota tersebut atau tidak, dan
bertanya apa yang terkenal dengan kota-kota itu. Kami juga
bertanya apakah setiap kota telah memberikan kontribusi penting
bagi dunia dalam budaya, ilmu pengetahuan, atau dalam cara kota
diatur, selama 30 tahun terakhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2) Potential (Potensi)
This point of the City Branding Hexagon considers the
economic and educational opportunities that each city is believed
to offer visitors, businesses and immigrants. We ask our global
panel how easy they think it would be to find a job in the city, and
if they had a business, how good of a place they think it would be
to do business. Finally, we ask whether each city would be a good
place for them or other family members to get a higher
educational qualification. (Anholt, 2006:3)
Hal yang terpenting dari city branding hexagon ini
mempertimbangkan peluang ekonomi dan pendidikan yang
diyakini setiap kota memberikan penawaran kepada pengunjung,
pebisnis, dan imigran. Kami bertanya kepada panel global kami
betapa mudahnya mereka berpikir akan menemukan pekerjaan di
kota, dan jika mereka memiliki bisnis, seberapa baik tempat
tersebut dipilih untuk melakukan bisnis. Akhirnya, kami bertanya
apakah setiap kota akan menjadi tempat yang baik bagi mereka
atau anggota keluarga lainnya untuk mendapatkan kualifikasi
pendidikan yang lebih tinggi.
3) Place (Tempat)
We explore people’s perceptions about the physical aspect of
each city: How pleasant or unpleasant they imagine it to be
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
outdoors and to travel around the city, how beautiful it is, and
what the climate is like. (Anholt, 2006:3)
Kami mengeksplorasi persepsi orang tentang aspek fisik
masing-masing kota: betapa menyenangkan atau tidak
menyenangkan mereka membayangkan berada di luar ruangan dan
melakukan perjalanan keliling kota, betapa indahnya itu, dan
seperti apa iklimnya.
4) Pulse (Destinasi)
The appeal of a vibrant urban lifestyle is an important part of
each city’s brand image. In this section, we explore how exciting
people think the cities are, and ask how easy they think it would be
to find interesting things to do, both as a short-term visitor and a
long-term visitor. (Anholt, 2006:3)
Daya tarik gaya hidup urban yang dinamis adalah bagian
penting dari citra merek masing-masing kota. Di bagian ini, kami
mengeksplorasi bagaimana orang-orang berpikir tentang kota-kota
itu, dan bertanya betapa mudahnya mereka berpikir untuk
menemukan hal-hal menarik untuk dilakukan, baik sebagai
pengunjung jangka pendek maupun pengunjung jangka panjang.
5) People (Warga)
The people make the city, and in this point of hexagon, we
ask whether our respondents think the inhabitants would be warm
and friendly, or cold and prejudiced against outsiders. We ask
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
whether they think it would be easy for them to find and fit into a
community that shares their language and culture. Finally, and
very importantly, we ask our global panel how safe they think they
would feel in the city. (Anholt, 2006:3)
Orang-orang membuat suasana kota, dan yang terpenting
dari dimensi ini, kami bertanya apakah responden kami berpikir
bahwa penduduknya akan hangat dan ramah, atau dingin dan
berprasangka terhadap orang luar. Kami bertanya apakah mereka
pikir akan mudah bagi mereka untuk menemukan dan masuk ke
dalam komunitas yang berbagi bahasa dan budaya mereka.
Akhirnya, dan yang sangat penting, kami bertanya kepada panel
global kami seberapa aman mereka pikir akan terasa di kota
tertentu.
6) Prerequite (Kualitas)
This is the section where we ask people about how they
perceive the basic qualities of the city : What they think it would
be like to live there, how easy they think it would be to find
satisfactory, affordable, accomodation, and what they believe the
general standard of public amenities is like - schools, hospitals,
public transport, sports facilities, and so on. (Anholt, 2006:3)
Ini adalah bagian di mana kami bertanya kepada orang-orang
tentang bagaimana mereka memandang kualitas dasar kota:
Seperti apa rasanya hidup di sana, betapa mudahnya mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
menemukan kepuasan, terjangkau, akomodasi, dan apa yang
mereka yakini layak menjadi standar dari fasilitas umum adalah
sekolah, rumah sakit, transportasi umum, fasilitas olahraga, dan
sebagainya.
3. Brand Identity
a. Pengertian Brand Identity
Brand identity is tangible and appeals to sense. Brand identity
fuels recognition, amplifies differentiation, and makes big ideas and
meaning accesible. Brand identity takes disparate elements and unifies
them into whole systems. (Wheeler, 2009:4)
Identitas merek itu nyata dan menarik bagi akal. Identitas merek
memicu pengakuan, memperkuat diferensiasi, dan membuat ide dan
makna besar dapat diakses. Identitas merek mengambil elemen yang
berbeda dan menyatukannya ke dalam keseluruhan sistem.
b. Brand Identity Ideals
Ideals brand identity must have 9 elements are as follows vision,
meaning, authenticity, differentiation, durability, coherence, flexibility,
commitment, and value. (Wheeler, 2009 : 31)
Cita-cita identitas merek harus memiliki 9 elemen yaitu sebagai
berikut visi, makna, keaslian, diferensiasi, daya tahan, koherensi,
fleksibilitas, komitmen, dan nilai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
1) Vision
Vision requires courage. Big ideas, enterprises, products,
and services, are sustained by individuals who have the ability to
imagine what others cannot see and the tenacity to deliver what
they believe is possible. Behind every succesfull brand is
passionate individual who inspires others to see the future in a
new way. (Wheeler, 2009 : 32)
Vision meliputi ide-ide, usaha, produk dan jasa yang
dipikirkan oleh seorang individu yang memiliki kemampuan untuk
memprediksikan sebuah kemungkinan yang akan terjadi, sehingga
akhirnya dapat mencapai kesuksesan merek di masa depan dengan
metode atau cara yang baru.
2) Meaning
The best brands stand for something: a big idea, a strategic
position, a defined set of values, a voices that stands apart.
Symbols are vessels for meaning. They become more powerfull
with frequent use and when people understand what they stand for.
They are the fastest from of communication known to man.
Meaning is rarely immediate and evolves over time. (Wheeler,
2009 : 34)
Merek yang baik selalu mencakup ide besar, posisi strategis,
nilai nilai yang ditetapkan, dan suara yang berdiri terpisah. Semua
hal tersebut menyatu dalam sebuah simbol yang menjadi sarana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
untuk menyampaikan arti dari sebuah merek kepada orang lain
secara langsung.
3) Authenticity
In psychology, authenticity refers to self-knowledge and
making decisions that are congruent with that self knowledge.
Organizations who know who they are, and what they stand for,
start the identity process from a position of strength. They create
brands that are sustainable and genuine. Brand expression must
be appropriate to the organization’s unique mission, history,
culture, values, and personality. (Wheeler, 2009 : 36)
Dalam psikologi, keaslian mengacu pada self-knowledge
dan membuat keputusan yang kongruen dengan itu pengetahuan
diri. Organisasi yang mengetahui siapa mereka, dan apa yang
mereka berdiri untuk, mulai identitas proses dari posisi kekuatan.
Mereka menciptakan merek yang berkelanjutan dan asli. Merek
ekspresi harus sesuai dengan organisasi misi yang unik, sejarah,
budaya, nilai, dan kepribadian.
4) Differentiation
Bumper-to-bumper brands clamor for our attention. The
world is a noisy place filled with a panoply of choice. Why should
consumers choose one brand over others? It is not enough to be
different. Brands need to demonstrate their difference and make it
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
easy for customers to understand that difference. (Wheeler,
2009:38)
Merek-merek berlomba untuk mendapatkan perhatian
masyarakat dengan berbagai cara khususnya membuat perbedaan
lalu menunjukkan kelebihan atu keunggulannya sehingga
masyarakat dapat mengerti apa perbedaannya.
5) Durability
Brands are messengers of trust. We are all moving at
blinding speed and our institutions, technology, science, lifestyles,
and vocabulary are in a state of continuous flux. Consumers are
reassured by trademarks that are recognizable and familiar.
Durability is achieved through a commitment to the equity of a
central idea over time, and the capacity to transcend change.
(Wheeler, 2009:40)
Merek dapat menjadi sebuah kepercayaan bagi masyarakat.
Masyarakat akan selalu memilih merek dagang yang dikenali dan
akrab. Masyarakat memiliki komitmen tertentu terhadap produk
yang selalu menjaga ekuitas ditingkat pusat dari waktu ke waktu,
maka daya tahan sebuah merek ditentukan dari tingkat ekuitas
mereka. Sejauh mana merek dapat bertahan ditengah masyarakat.
6) Coherence
Whether a customer is using a product, talking to a service
representative, or making a purchase on their iPhone, the brand
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
should feel familiar and the experience should have the desired
effect. Coherence is the quality that ensures that all the pieces hold
together in a way that feels seamless to the customer. It doesn’t
need to be rigid and limiting-rather, it is a baseline that designed
to build trust, foster loyalty, and delight the customer. (Wheeler,
2009:42)
Koherensi adalah kualitas untuk memastikan semua
layanan yang diberikan secara berkala terasa mulus ke pelanggan.
Hal ini adalah kondisi dasar yang didesain untuk membangun
kepercayaan, kesetiaan, dan kenikmatan, serta kepuasan
pelanggan.
7) Flexibility
Innovation requires brands to be flexible. No one can say
with certainly which new products or services a company might
offer in five years. Or for that matter, what devices we will all be
using to communicate with one another and how we will be
purchasing our worldly goods. Brands that are open to change
need to have flexible brand identity systems in place to quickly
seize new opportunities in the marketplace. (Wheeler, 2009:44)
Inovasi yang akan dilakukan terhadap sebuah produk
membutuhkan fleksibilitas sebuah merek. Merek yang bersikap
terbuka akan setiap perubahan memerlukan banyak orang untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
melakukan pengenalan di tempat aga rdapat dengan cepat merebut
peluang baru di pasar.
8) Commitment
A brand is an asset that needs to be protected, preserved,
and nurtured. Actively managing the asset requires a top down
mandate and a bottom up understanding of why it’s important. The
best companies provides their employees with tools that make it
easy to be a brand champion. Building, protecting, and
enchancing the brand requires desire and a disciplined approach
to insure its integrity and relevance. (Wheeler, 2009:46)
Merek adalah aset yang perlu dilindungi, diawetkan, dan
dipelihara. Aktif mengelola aset memerlukan sebuah pemegang
amanah dan sebuah pemahaman tentang mengapa hal itu penting.
Komitmen untuk membuat konsumen selalu puas dengan produk
yang ditawarkan.
9) Value
Creating value is the indisputable goal of most
organizations. The quest for sustainablility has expanded the value
conversation with consumers. Being socially responsible,
environmentally conscious, and profitable is the new business
model for all brands. A brand is an intangible asset-brand identity,
which includes all tangible expression from packaging to websites,
upholds that value. (Wheeler, 2009:48)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Menciptakan nilai yang tak terbantahkan dalam proses dari
sebagian besar tujuan organisasi. Merek adalah sebuah identitas
tidak berwujud, yang mencakup semua nyata ekspresi dari
kemasan untuk website, menjunjung nilai yang tinggi.
4. Internal Brand
a. Pengertian Internal Brand
Internal Branding merupakan kegiatan perusahaan untuk
mengkomunikasikan kepada karyawannya segala aspek yang
membangun merek, sehingga pada karyawannya terbentuk perilaku
yang sesuai dengan misi merek itu sendiri.
b. Proses Asimilasi Brand
Menurut Davis 2005 (dalam Dewi, 2009:104), penciptaan kultur
melibatkan proses yang sangat panjang. Perusahaan perlu mempunyai
strategi supaya anggota organisasi bersedia menerima dan membangun
komitment terhadap brand. Proses ini bisa disebut proses asimilasi
brand.
Proses asimilasi brand terdiri dari tiga tahapan yaitu
pengembangan stratejik, pembangunan fondasi, dan implementasi.
1) Tahap 1 : Pengembangan Stratejik
Proses asimilasi pada tahap pertama dirancang agar
kelompok-kelompok kunci anggota organisasi menerima brand,
mendukung, dan memahami strategi branding perusahaan.
Untuk itu maka perusahaan harus siap dengan rencana mendetail
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
yang mengidentifikasi tujuan, pesan yang akan disampaikan,
cara menyampaikan, dan waktu percapaian masing-masing
tujuan untuk setiap kelompok karyawan. Cara yang dilakukan
dalam tahapan ini ada berbagai macam yaitu membagikan
sebuah dokumen kepada anggota organisasi, merumuskan dan
mengkomunikasikan brand dalam forum diskusi dan wawancara.
2) Tahap 2 : Pembangunan Fondasi
Tahap ini merupakan tahap terbesar dan terberat dalam
proses asimilasi brand. Hal pertama yang harus diselesaikan
adalah pemilihan dan penetapan isi pesan brand (brand
messages) yang tepat untuk setiap kelompok anggota organisasi.
Untuk memastikan komitmen dan meningkatkan pemahaman
terhadap brand positioning, serangkaian workshop edukasi
tentang brand harus diselenggarakan untuk manajer kunci dan
agen perubahan yang sebelumnya telah diidentifikasi, Pada tahap
ini, karyawan juga didorong untuk bisa mengartikulasikan arti
brand untuk peran masing-masing di perusahaan. Melalui proses
ini bisa identifikasi sejauh mana pola pikir, perilaku, dan
aktivitas anggota organisasi perlu dimodifikasi untuk mencapai
sasaran, yaitu asimilasi brand.
3) Tahap 3 : Implementasi
Sementara workshop tetap berlangsung dalam tahapan
pembangunan fondasi, tim yang lain harus mulai merancang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
jenis komunikasi, acara atau pengalaman yang menghasilkan
dampak langsung dan dapat dirasakan untuk mendukung tahapan
implementasi yang mencakup seluruh perusahaan. Beberapa
taktik yang bisa dilakukan antara lain adalah penyelenggaraan
workshops, pelatihan, komunikasi interaktif, wawancara jarak
jauh (dengan kantor perusahaan ditempat lain), dan aktivitas
seperti permainan, kontes, atau kuis.
Ketiga tahapan di atas harus berjalan berurutan sesuai prosedur
yang telah ditetapkan pada tahap pertama atau tahap pengembangan
stratejik, ketika tahapan tersebut tidak berjalan berurutan maka akan
terdapat hal yang tidak sesuai dengan tujuan dari asimilasi brand itu
sendiri.
c. Prinsip Dasar Internalisasi Brand
Menurut Davis 2005 (dalam Dewi 2009:106), dalam melalui tiga
tahapan asimilasi, ada enam prinsip yang harus diikuti untuk
menghasilkan perilaku anggota organisasi sesuai dengan brand
perusahaan tersebut. Keenam prinsip ini juga akan menjamin
pembentukan budaya organisasi yang bertahan dalam jangka waktu
yang lebih panjang.
1) Prinsip pertama : pastikan bahwa brand selalu relevan
Relevansi brand dapat ditanamkan melalui beberapa cara,
misalnya adalah melalui workshop untuk mendiskusikan dan
secara bersama-sama merumuskan perilaku-perilaku yang sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
dengan brand promise, terutama yang berkaitan dengan titik-titik
perjumpaan langsung dengan konsumen.
2) Prinsip kedua : pastikan bahwa brand dapat diakses dengan
mudah
Program untuk memastikan kemudahan akses kepada brand
misalnya adalah dengan menciptakan ruang khusus berbasis
website dimana semua informasi tentang brand, termasuk
program pemasaran dan periklanan yang mendukung, dapat
diakses oleh setiap anggota organisasi.
3) Prinsip ketiga : perkuat pesan brand secara terus menerus
Brand dapat berkembang menjadi budaya organisasi jika
anggota organisasi secara terus menerus terekspos dengan arti
brand, tidak hanya terekspos pada saat program internal
branding diluncurkan. Berbagai macam aktivitas, acara,
kompetisi, atau kampanye dapat diselenggarakan untuk
mendukung proses internalisasi brand. Publikasi internal
perusahaan dan intranet juga dapat menjadi media untuk selalu
mengkomunikasikan elemen-elemen identitas brand dan
program branding yang sedang dilakukan.
4) Prinsip keempat : buatlah edukasi tentang brand terintegrasi
dengan program pelatihan
Pelatihan karyawan baru selalu memerlukan investasi yang
besar. Oleh karena itu, dalam proses ini perusahaan harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
memastikan bahwa karyawan baru akan bisa lebih memahami
peran dan implikasi brand dalam bisnis perusahaan, sekaligus
memberikan panduan praktis untuk mengaplikasikan brand
perusahaan dalam pengambilan keputusan sehari-hari.
5) Prinsip kelima : berilah penghargaan pada perilaku yang sesuai
dengan brand
Pemberian penghargaan secara finansial akan mampu
memberikan motivasi tersendiri bagi anggota organisasi untuk
secara individu menunjukkan komitmen dan perilaku sesuai
dengan brand perusahaan.
6) Prinsip keenam : sesuaikan kebijakan perekrutan karyawan
Kesuksesan sebuah brand ditentukan oleh kemauan dan
kemampuan anggota organisasi untuk “hidup dalam brand”,
departemen sumber daya manusia dan departemen pemasaran
harus bekerja sama dalam mengembangkan prosedur dan kriteria
perekrutan karyawan baru dan penilaian kinerja karyawan.
Prinsip-prinsip tersebut sangat erat kaitannya dengan budaya
organisasi atau perusahaan, maka setiap anggotanya wajib menjaga
setiap prinsip tersebut agar brand yang dimiliki dapat bertahan dalam
jangka waktu yang sangat panjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
5. Brand Attitude
a. Pengertian Brand Attitude
1) Pengertian Sikap (Attitude)
Nugroho Setiadi 2003 (dalam Husni, 2010: 15)
mengemukakan bahwa sikap (attitude) adalah suatu mental dan
syaraf sehubungan dengan kesiapan untuk menanggapi,
diorganisasi melalui pengalaman dan memiliki pengaruh yang
mengarahkan dan atau dinamis terhadap perilaku.
Menurut Peter dan Olson 1999 (dalam Husni, 2010:15)
sikap dapat didefinisikan sebagai evaluasi konsep secara
menyeluruh yang dilakukan oleh seseorang, maka dapat
dikatakan sikap adalah perilaku individu ketika dihadapkan
pada suatu rangsangan yang menghendaki adanya reaksi
tertentu.
Berdasarkan kedua pendapat di atas maka dapat
disimpulkan bahwa, sikap adalah evaluasi konsep secara
menyeluruh yang menyatukan mental dan syaraf seseorang
untuk menghasilkan perilaku individu terhadap reaksi tertentu
ketika dihadapkan pada sebuah rangsangan.
2) Pengertian Brand Attitude (Sikap Merek)
Menurut Keller 2003 (dalam Dewi, 2009 : 54) brand
attitudes and jugdements melingkupi pendapat dan evaluasi
konsumen terhadap suatu brand dalam hal kualitas, kredibilitas,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
kelayakan untuk masuk dalam pertimbangan konsumen, dan
keunikan.
Sedangkan, Chaundhuri 1999 (dalam Husni 2010:15)
mengatakan bahwa sikap terhadap merek (brand attitude) adalah
evaluasi keseluruhan konsumen (individu) terhadap merek,
dalam model ekuitas merek ditemukan bahwa peningkatan
pangsa pasar terjadi ketika sikap terhadap merek makin positif.
Berdasarkan pendapat tersebut maka, brand attitude dapat
diartikan sebagai evaluasi keseluruhan individu terhadap merek
dalam hal kualitas, kredibilitas, kelayakan, untuk masuk dalam
pertimbangan konsumen (individu), serta keunikan.
b. Brand Attitude Components atau Komponen Sikap Merek
Menurut Hawkins, Best, dan Coney (1998) there are
tri-component attitude model, attitudes consist of three major
components, a cognitive component, an affective component, and a
behavioral component. These three components are illustrated in this
table:
Tabel II. 1 Attitude components and manifestationInitiator Components Component Manifestation Attitude
Stimuli :Productssituations, retailoutlets, sales,personnel,advertisement andother attitudeobjects.
AffectiveEmotions or feelingsabout spesific attributesor overall object
Overallorientationtowardsobject
CognitiveBelief about spesificatributes or overallobjects
BehavioralBehavioral intentionswith respect to spesificatributes or overall
Sumber : Hawkins, Best, dan Coney (1998)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Model komponen sikap terdiri dari tiga komponen utama, yaitu
komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen perilaku. Tiga
komponen tersebut diilustrasikan dalam tabel berikut ini :
Tabel II. 2 Komponen Sikap dan ManifestasiPemrakarsa Komponen Manifestasi Komponen Sikap
Stimuli :Situasi produk,gerai ritel,penjualan,anggota, iklandan objek sikaplainnya.
AfektifEmosi atau perasaantentang atribut atau objekkeseluruhan Orientasi
keseluruhanterhadapobjek
KognitifKepercayaan tentangatribut atau objekkeseluruhan
PerilakuNiat perilaku tentangatribut spesifik atauobjek keseluruhan
1) The affective, or emotional, component which is an evaluation
of the object based on the individual’s knowledge of it.
Komponen afektif, atau emosional, yang merupakan evaluasi
objek berdasarkan pengetahuan individu akan objek tersebut.
People feeling and emotional reactions to an object
represent the affective component of an attitude. This relates to
people overall evaluation of the attitude object. People feelings
are often the result of specific attributes evaluations of a product
but sometimes feelings can precede and influence beliefs. In
some instances people like or dislike a product without any
cognitive basis for the feeling.
Orang merasakan dan menimbulkan reaksi emosional
terhasap suatu objek yang mewakili komponen afektif dari suatu
sikap. Ini berkaitan dengan evaluasi keseluruhan orang terhadap
objek sikap. Perasaan orang merupakan hasil evaluasi atribut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
spesifik suatu produk tetapi terkadang perasaan dapat
mendahului dan mempengaruhi keyakinan. Dalam beberapa
kasus orang suka atau tidak suka produk tanpa memiliki dasar
perasaan kognitif mereka.
2) The cognitive, or knowledge component which is the learned
knowledge from the individual’s own experiences with the object,
as well as information gathered from others.
Komponen kognitif, atau pengetahuan yang merupakan ilmu
yang dipelajari dari pengalaman individu dengan objek, serta
informasi yang dikumpulkan dari orang lain.
People beliefs about an object are the attributes they
ascribe to it. These beliefs are based on a combination of the
knowledge, experience and perceptions about the attitude object.
For most attitude objects, people have a number of beliefs and
that a specific behavior will result in specific outcomes. This
cognitive component is both the starting point as well as the
strongest base for information of a perception and later an
attitude.
Keyakinan orang tentang suatu objek adalah atribut yang
mereka anggap sebagai objek. Keyakinan ini didasarkan pada
kombinasi dari pengetahuan, pengalaman, dan persepsi tentang
objek sikap. Objek sikap, orang yang memiliki sejumlah
keyakinan dan bahwa perilaku tertentu akan menghasilkan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
yang spesifik. Komponen kognitif ini merupakan titik awal
sekaligus dasar terkuat untuk informasi persepsi dan kemudian
sikap.
3) The conative, or behavioral-tendency, component which is a
predisposition to act based on that evaluation.
Komponen konatif atau kecenderungan perilaku, yang
merupakan kecenderungan untuk bertindak berdasarkan evaluasi
itu.
Conative component is the likelihood or tendency of an
individual to respond in a certain manner towards an attitude
object. In the context of people research and marketing, conative
component is treated as intention to buy. This component is a
result of the other two components. It arises out of the first two
components but freezes itself into a strong component that
actually dictates the behavior.
Komponen konatif adalah kemungkinan atau kecenderungan
seseorang untuk merespons dengan cara tertentu terhadap objek
sikap. Dalam konteks pemasaran riset orang, komponen konatif
diperlakukan sebagai niat untuk membeli. Komponen ini adalah
hasil dari dua komponen lainnya atau muncul setelah dua
komponen pertama ada akan tetapi seiring perkembangannya
komponen ini membeku sendiri menjadi komponen yang kuat
dan dapat menentukan perilaku seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
6. Persepsi
a. Pengertian persepsi
Webster 1997 (dalam Harisah dan Masiming, 2008:30)
mengemukakan tiga arti persepsi yaitu:
1) Persepsi adalah kegiatan merasakan atau kemampuan untuk
merasakan; memahami jiwa dari objek-objek, kualitas dan
lain-lain melalui pemaknaan rasa, kesadaran, perbandingan.
2) Persepsi adalah pengetahuan yang dalam, intuisi ataupun
kemampuan panca indera dalam memahami sesuatu.
3) Persepsi adalah pengertian, pengetahuan dan lain-lain yang
diterima dengan cara merasakan, atau ide khusus, konsep, kesan,
dan lain-lain yang terbentuk.
Menurut Stanton (2001) persepsi dapat didefinisikan sebagai
makna yang kita pertalikan berdasarkan pengalaman masa lalu,
stimuli (rangsangan) yang kita terima melalui lima indera.
Menurut Hawkins dan Coney (2005) persepsi adalah proses
bagaimana stimuli itu diseleksi, diorganisasi, dan diinterpretasikan.
Berdasarkan arti-arti tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi
adalah pengertian atau pengetahuan yang diterima setelah
merasakan mengenai hal-hal terkait objek tertentu menggunakan
intuisi ataupun panca indera yang dimiliki oleh seorang individu.
b. Proses persepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Menurut Sangadji dan Sopiah (2013:66) terdapat proses
persepsi yang meliputi seleksi perseptual, organisasi perseptual, dan
interpretasi perseptual.
1) Seleksi Perseptual
Seleksi perseptual terjadi ketika konsumen (individu)
menangkap dan memiliki rangsangan berdasarkan pada set
psikologis. Set psikologis merupakan berbagai informasi yang
ada dalam ingatan konsumen (individu).
2) Organisasi Perseptual
Organisasi perseptual berarti konsumen (individu)
mengelompokan informasi dari berbagai sumber ke dalam
pengertian yang menyeluruh untuk memahami secara lebih
baik dan dapat bertindak atas pemahaman itu.
3) Interpretasi Perseptual
Proses terakhir dari persepsi adalah pemberian interpretasi
atas rangsangan yang diterima konsumen (individu).
Interprestasi ini didasarkan pada pengalaman penggunaan
masa lalu, yang tersimpan di dalam memori jangka panjang
konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
7. Pariwisata
a. Pengertian Pariwisata
Menurut Murphy 1985 (dalam Pitana dan Gayatri 2005 : 45)
pariwisata adalah keseluruhan dari elemen-elemen terkait
(wisatawan, daerah tujuan wisata, perjalanan, industri, dan lain-lain)
yang merupakan akibat dari perjalanan wisata ke daerah tujuan
wisata dan perjalanan tersebut tidak permanen.
The World Tourism Organization 1995 (dalam Richardson dan
Fluker 2004 :7), tourism comprises the activities of persons,
travelling to and staying in place outside their usual environment for
not more than one consecutive year for leisure, business and other
purposes.
Maka, dapat diambil kesimpulan bahwa tourism adalah
kegiatan seseorang atau sekelompok orang yang berpergian dan
tinggal di lokasi tempat yang bukan merupakan tempat tinggalnya
selama tidak lebih dari satu tahun untuk liburan, bisnis, atau
keperluan lainnya.
b. Pengertian Wisatawan
Menurut Pitana dan Gayatri (2005 : 43), orang yang
melakukan perjalanan wisata disebut wisatawan atau tourist. United
Nation Conference on Travel and Tourism 1963 (dalam Pitana dan
Gayatri 2005:43), wisatawan merupakan setiap orang yang
mengunjungi negara atau daerah yang bukan merupakan tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
tinggalnya, untuk berbagai tujuan, tetapi bukan untuk mencari
pekerjaan atau penghidupan dari negara atau daerah yang dikunjungi.
International Union of Official Travel Organization 1968
(dalam Pitana dan Gayatri 2005:43), perbedaan antara wisatawan dan
pengunjung dibagi menjadi dua yaitu:
1) Wisatawan
Orang yang berkunjung ke suatu negara atau daerah dan
tinggal atau menetap lebih dari 24 jam.
2) Pengunjung
Orang yang berkunjung ke suatu negara atau daerah dan
tinggal tidak lebih dari 24 jam.
c. Motivasi Perjalanan Wisata
Menurut Murphy 1985 (dalam Pitana dan Gayatri 2005:59),
motivasi perjalanan wisata dikelompokan menjadi empat yaitu
physical motivation, cultural motivation, social motivation, dan
fantasy motivation lalu kategori tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1) Physical Motivation
Motivasi yang bersifat fisik, wisatawan memiliki tujuan
untuk relaksasi, kesehatan, kenyamanan, berpartisipasi dalam
kegiatan olahraga, dan bersantai.
2) Cultural Motivation
Motivasi budaya, wisatawan memiliki keinginan untuk
mengetahui budaya, adat, tradisi, dan kesenian daerah lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
3) Social Motivation
Motivasi yang bersifat sosial, wisatawan pergi untuk
mengunjungi teman dan keluarga, menemui mitra kerja,
melakukan hal-hal yang dianggap mendatangkan gengsi (nilai
prestise), dan ziarah.
4) Fantasy Motivation
Motivasi karena fantasi, wisatawan memiliki fantasi
bahwa di daerah tertentu dia bisa melakukan hal yang berbeda
dari kesehariannya sehingga bisa memperoleh kepuasan
psikologis.
Menurut R.W McIntosh (dalam Antariksa 2011 : 1), motivasi
yang mendorong seseorang untuk melakukan perjalanan ada sembilan,
yaitu :
1) Pleasure (bersenang-senang)
2) Relaxation, rest, and, recreation (relaks, istirahat, rekreasi)
3) Health (kesehatan)
4) Participation in sports (olahraga yang bersifat rekreasi)
5) Curiosity and culture (rasa ingin tahu dan motivasi yang
berkaitan dengan kebudayaan)
6) Etnic and family (kesamaan etnik dan kunjungan kepada
keluarga)
7) Spiritual and Religious (menunjukkan status sosial dan gengsi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
8) Professional or business (melakukan aktivitas yang berkaitan
dengan profesi atau pekerjaan
B. Penelitian Sebelumnya
Penelitian mengenai city branding sudah dilakukan sebelumnya dan
berikut merupakan penelitian sebelumnya yang merupakan acuan dari
peneliti dalam melakukan penelitian berikutnya.
1. Penelitian oleh Yudha Tri Pamungkas (2015) dengan judul
“Pengaruh Terpaan Pesan City Branding Kabupaten Kulon Progo
terhadap Minat Berkunjung Wisatawan di Wilayah Kulon Progo”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
terpaan pesan city branding Kabupaten Kulon Progo terhadap minat
berkunjung wisatawan di wilayah Kulon Progo. Populasi dalam
penelitian ini adalah masing-masing pengunjung dari 5 objek wisata
dengan kriteria berusia 17 tahun keatas dan pernah melihat atau
mengetahui city branding Kabupaten Kulon Progo atau 2500 orang
wisatawan. Sampel yang digunakan sebanyak 100 responden dan diambil
menggunakan cara purposive sampling (pengambilan sampel berdasarkan
atas tujuan dan pertimbangan tertentu), selain itu peneliti juga
menggunakan cara aksidental sampling (penentuan sampel berdasarkan
kebetulan atau siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti).
Teknik pengambilan data dilakukan dalam dua tahap yaitu data primer
dan data sekunder, data primer diambil menggunakan metode kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
dan wawancara sedangkan data sekunder diambil menggunakan metode
studi kepustakaan. Penelitian ini menggunakan teknis analisis data
statistik deskriptif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah data penelitian
kedua variabel yang digunakan sebagian besar termasuk pada kategori
tinggi, berdasarkan analisis korelasi product moment penelitian
memperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,725 dan dinyatakan kuat
maka hubungan antara terpaan pesan city branding Kabupaten Kulon
Progo dengan minat berkunjung wisatawan menunjukkan bahwa ketika
frekuensi dan intensitas melihat city branding Kabupaten Kulon Progo
meningkat maka akan selalu diikuti dengan tingginya minat wisatawan
untuk berkunjung ke Kabupaten Kulon Progo, dan yang terakhir adalah
minat berkunjung wisatawan dapat dijelaskan oleh terpaan pesan city
branding kabupaten Kulon Progo sebesar 52,1% dan 47,9% dijelaskan
oleh variabel lain diluar model penelitian ini. Keterbatasan dalam
penelitian ini adalah objek wisata yang terlalu sedikit dan tidak
merepresentasikan Kulon Progo dari semua titik geografisnya.
Rekomendasi penelitian mendatang peneliti memberikan saran untuk
menambah variabel lain seperti citra Kabupaten Kulon Progo, serta lebih
menggali potensi wisata dan seni budaya yang ada di Kabupaten Kulon
Progo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2. Penelitian oleh Ari Bawanti (2016) dengan judul “Analisis City
Branding dalam Pengembangan Destinasi Wisata Kabupaten
Jayapura”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi atau cara
pandang pihak pemerintah, masyarakat dan wisatawan tentang sebuah
brand destinasi dan mengetahui unsur-unsur pembentukan city branding
yang sesuai bagi kabupaten Jayapura. Populasi dalam penelitian ini
adalah staf Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jayapura dan
semua pengunjung kabupaten Jayapura yang berasal dari Indonesia atau
wisatawan domestik. Sampel penelitian dalam penelitian ini adalah satu
staf yang digunakan sebagai narasumber dalam metode wawancara, dan
juga beberapa wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Jayapura
(peneliti tidak menyebutkan jumlah responden dalam penelitian). Teknik
pengumpulan data dan teknik analisis data yang dilakukan oleh penulis
terjadi dalam tiga alur kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pelaku
pasar menyatakan citra atau image Kabupaten Jayapura sebagai kota
nyaman dan menarik, positioning Kabupaten Jayapura adalah “wisata
alam yang beragam” dan “budaya masyarakat yang unik”, unsur-unsur
pembentukan brand yang sesuai untuk menyusun city branding
Kabupaten Jayapura adalah “unik, aman, dan nyaman”, terdapat 4
implikasi unsur-unsur pembentuk city branding. Peneliti tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
memberikan saran bagi penelitian selanjutnya, namun memberikan saran
kepada pemerintah terkait dengan hasil penelitiannya.
3. Penelitian oleh Bayu Bagas Hapsoro (2013) dengan judul “Studi
persepsi Masyarakat Terhadap Brand Image Kota Semarang”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh daya tarik
wisata alam, wisata budaya, dan wisata kuliner melalui persepsi
masyarakat terhadap brand image Kota Semarang. Populasi dalam
penelitian ini adalah warga Kota Semarang yang berusia 17 tahun keatas.
Sampel yang digunakan sebanyak 109 responden yang diambil
menggunakan random sampling (setiap responden mempunyai
kesempatan yang sama). Teknik pengambilan data dilakukan dalam dua
tahap yaitu pengambilan data primer dan pengambilan data sekunder,
data primer diambil dari jawaban responden atas pentanyaan yang
bersifat tertutup dan terbuka sedangkan data sekunder diambil dari
literatur dan jurnal yang mendukung. Kesimpulan dalam penelitian ini
berdasarkan nilai koefisien determinasi sebesar 0,661 atau 66,1%
perubahan variabel brand image Kota Semarang dijelaskan oleh variabel
daya tarik wisata alam, daya tarik wisata budaya, dan daya tarik wisata
kuliner secara bersama-sama sedangkan sisanya 33,9% dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini. Keterbatasan
dalam penelitian ini adalah jumlah responden yang terlalu sedikit jika
dibandingkan dengan variabel penelitian dan juga luas wilayah Kota
Semarang, sehingga data yang diperoleh kurang mewakili jawaban dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
sebagian besar masyarakat Kota Semarang. Peneliti tidak memberikan
saran bagi penelitian selanjutnya namun memberikan saran kepada pihak
pemangku kepentingan termasuk pemerintah Kota Semarang, untuk lebih
memperhatikan faktor daya tarik wisata budaya, karena faktor wisata
budaya memberikan tingkat yang paling tinggi dibandingkan faktor
wisata yang lainnya.
4. Penelitian oleh Bambang Widodo dan Mite Setiansah (2014) dengan
judul “Strategi Pencitraan Kota (City Branding) Berbasis Kearifan
Lokal (Studi Kasus di Kota Solo, Jawa Tengah dan Kabupaten
Badung, Bali)”.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang
komprehensif tentang pemahaman pemerintah kota atau kabupaten
tentang pencitraan kota, dan mendapatkan gambaran tentang strategi
pencitraan kota yang dilakukan, serta mendapatkan gambaran kesan atau
citra yang dimiliki warga masyarakat tentang kota atau kabupatennya.
Populasi dalam penelitian ini adalah unsur pemerintahan setempat dan
unsur masyarakat setempat. Sampel yang digunakan adalah Staf Kantor
Walikota Solo, Staf Kantor Bappeda Solo, Staf BKAD Solo, Staf Humas
Badung, Staf Dinas Pariwisata Badung, Masyarakat Kota Solo
Masyarakat Kabupaten Badung. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik purposive sampling (menyesuaikan sampel yang
dipilih sesuai dengan kebutuhan penelitian). Teknik pengumpulan data
menggunakan data primer yang diambil dalam kurun waktu satu tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
melalui wawancara dan observasi, sedangkan data sekunder diperoleh
dari hasil analisis data primer untuk penelitian pada tahun kedua.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan pemahaman
pemerintah Kota Solo dan Kabupaten Badung tentang konsep pencitraan
kota. Pencitraan kota di Solo melalui penggunaan slogan “Solo, The
Spirit of Java” masih dipahami oleh sebagian aparat pemerintahan
sebagai tugas pokok Dinas Pariwisata saja, sementara pencitraan
Kabupaten Badung melalui penerapan konsep Tri Hita Karana dilakukan
secara bersama-sama oleh semua dinas dan SKPD. Keterbatasan
penelitian ini adalah penelitian hanya sebatas dilingkup pemerintahan,
dan tidak menggali informasi lebih banyak kepada masyarakat dan juga
wisatawan, padahal waktu yang digunakan oleh peneliti sangat cukup
yaitu selama dua tahun. Peneliti merekomendasikan beberapa hal untuk
penelitian selanjutnya yaitu melakukan kajian lebih lanjut tentang
rumusan konsep identitas kota (city branding) berbasis kearifan lokal
yang lebih tepat dimana semua komponen masyarakat baik pemerintahan
maupun warga dapat turut memiliki dan berpartisipasi di dalam
perwujudan citra kota yang diinginkan, serta perlu dilakukan kajian lebih
lanjut tentang strategi pewarisan budaya yang dapat menjadi identitas
kota, sehingga identitas kota tidak semata terikat pada program atau
slogan tetapi betul-betul menjadi roh dalam aktivitas warga sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Dari penjabaran 4 penelitian sebelumnya, dapat dilihat bahwa terdapat
beberapa perbedaan dengan penelitian saat ini yaitu :
1. Variabel yang digunakan
Penelitian sebelumnya yang pertama, menggunakan variabel terpaan
pesan city branding dan minat berkunjung wisatawan. Penelitian yang
kedua sebelumnya, variabel yang digunakan persepsi pemerintah,
persepsi masyarakat, persepsi wisatawan, dan brand destinasi. Penelitian
yang ketiga sebelumnya menggunakan variabel daya tarik wisata alam,
daya tarik wisata budaya, daya tarik wisata kuliner, dan persepsi
masyarakat. Penelitian sebelumnya yang keempat menggunakan variabel
pencitraan kota, strategi pencitraan kota, dan citra masyarakat.
Penelitian saat ini menggunakan tiga variabel yaitu strategi city
branding, persepsi pelaku industri pariwisata, dan persepsi wisatawan.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian sebelumnya adalah Kabupaten Kulon Progo,
Kabupaten Jayapura, Kota Semarang, Kota Solo, dan Kabupaten
Badung.
Penelitian saat ini akan dilakukan di lokasi yang sama dengan
penelitian sebelumnya yang pertama yaitu Kabupaten Kulon Progo
namun seperti yang disarankan oleh peneliti sebelumnya yaitu
menambahkan titik lokasi penelitian dari yang sebelumnya hanya 5 titik,
maka penelitian kali ini dilakukan di 12 titik lokasi objek wisata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
3. Uji Beda
Penelitian sebelumnya tidak menggunakan uji beda karena hanya
meneliti satu kelompok responden yaitu wisatawan saja atau pemerintah
saja, maka penelitian kali ini terdapat uji beda yaitu perbedaan persepsi
pelaku industri pariwisata dan persepsi wisatawan terhadap strategi city
branding Kabupaten Kulon Progo.
C. Kerangka Konseptual
City branding Kabupaten Kulon Progo “Kulon Progo, The Jewel of
Java” sudah ditetapkan dalam sebuah logo berwarna dengan arti dan makna
terkait dengan situasi dan kondisi asli wilayahnya yang disebut dengan brand
identity. Masyarakat terdiri dari masyarakat umum dan juga pelaku industri
pariwisata, serta wisatawan yang berkunjung ke wilayah Kabupaten Kulon
Progo. Masyarakat ini masing-masing memiliki perbedaan persepsi tentang
strategi city branding Kabupaten Kulon Progo.
Perbedaan ini disebabkan adanya perbedaan motivasi wisatawan
sehingga menimbulkan tujuan yang berbeda-beda dari masing-masing pelaku
industri pariwisata, serta terdapat juga perbedaan dalam memaknai brand
identity itu sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Penulis membuat kerangka konseptual seperti berikut :
Gambar II. 1 Desain Penelitian
D. Hipotesis
1. Perbedaan persepsi wisatawan dan pelaku industri pariwisata terhadap
strategi city branding Kabupaten Kulon Progo berdasarkan dua
kelompok masyarakat
Pengelompokan masyarakat berdasarkan keterlibatan dalam bidang
pariwisata. Masyarakat yang terlibat secara langsung dalam bidang
pariwisata sebagai pengelola disebut dengan pelaku industri pariwisata,
sedangkan masyarakat yang hanya terlibat sebagai penikmat pariwisata
disebut dengan wisatawan.
a. H0 : Tidak terdapat perbedaan persepsi antara wisatawan dan
pelaku industri pariwisata terhadap strategi city branding
Kabupaten Kulon Progo berdasarkan kelompok masyarakat.
Strategi City Branding Kabupaten KulonProgo
Persepsi Pelaku IndustriPariwisata
PersepsiWisatawan
Perbedaan Persepsi Wisatawan dan Pelaku IndustriPariwisata terhadap Strategi City Branding
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
b. Ha : Terdapat perbedaan persepsi antara wisatawan dan pelaku
industri pariwisata terhadap strategi city branding Kabupaten
Kulon Progo berdasarkan kelompok masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian akan dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan
metode kuantitatif. Peneliti akan menggabungkan kedua metode tersebut
untuk mendapatkan jawaban dari semua rumusan masalah yang ada.
Menurut Cooper dan Schlinder (2017:170) penelitian kualitatif meliputi
susunan teknik interpretatif yang berusaha untuk menggambarkan,
memberikan kode, menerjemahkan, sehingga berkaitan dengan pengertian
bukan frekuensi dari fenomena yang sering atau jarang terjadi secara alami
dalam dunia sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk
menjawab rumusan masalah pertama yang terkait dengan staf Bidang
Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo.
Menurut Cooper dan Schlinder (2017:173) penelitian kuantitatif
berusaha untuk mengukur dengan tepat, metode ini biasanya digunakan
untuk mengukur perilaku konsumen, pengetahuan, opini, maupun sikap.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menjawab rumusan
masalah kedua, ketiga, dan juga keempat yang terkait dengan persepsi
masyarakat yaitu pelaku industri pariwisata serta wisatawan di Kabupaten
Kulon Progo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada tanggal 11 Mei 2019 - 15 Juni 2019.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan oleh penulis di Kantor Dinas Pariwisata Kulon
Progo dan 12 objek wisata di Kabupaten Kulon Progo (Kebun Teh
Nglinggo di Kecamatan Samigaluh, Gua Maria Sendangsono di
Kecamatan Kalibawang, Taman Sungai Mudal di Kecamatan Girimulyo,
Omah Geblek di Kecamatan Nanggulan, Kawasan Hutan Mangrove
Jangkaran di Kecamatan Temon, Laguna Pantai Trisik di Kecamatan
Galur, Karst Tubing Kaliserang di Kecamatan Pengasih, Goa Kebon di
Kecamatan Panjatan, Bukit Wisata Pulepayung di Kecamatan Kokap,
Taman Kota (Alun-Alun Kota Wates) di Kecamatan Wates, Puncak
Mbelji di Kecamatan Lendah, Bantar Banguncipto di Kecamatan
Sentolo).
C. Variabel Penelitian
Menurut Echdar (2017:211) variabel penelitian pada dasarnya adalah
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, yang kemudian
ditarik kesimpulannya. Cooper dan Schindler (2017:64) menjelaskan bahwa
variabel merupakan simbol dari kejadian, tindakan, karakteristik, perlakuan,
maupun atribut yang dapat diukur dan yang dapat kita berikan penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
1. Identitikasi Variabel Penelitian
Pada bagian ini dijelaskan variabel setiap masalah. Variabel yang
digunakan adalah:
a. Strategi City Branding (Y)
b. persepsi Pelaku Industri Pariwisata ( X1)
c. persepsi Wisatawan (X2)
2. Definisi Variabel Penelitian
Definisi variabel merupakan suatu definisi yang diberikan kepada
suatu variabel dengan memberi arti atau menspesifikasikan kegiatan atau
membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur
variabel tersebut.
a. Strategi City Branding Kabupaten Kulon Progo
1) Definisi Teoritis
Menurut Anholt (2007) city branding merupakan salah
satu strategi suatu wilayah seperti negara atau kota untuk
memiliki kedudukan atau tempat yang kuat dan dikenal
secara luas
2) Definisi Operasional
Strategi city branding Kabupaten Kulon Progo
merupakan sebuah metode atau cara yang dilakukan oleh
pemerintah khususnya Dinas Pariwisata untuk
memperkenalkan brand atau slogan pariwisata Kabupaten
Kulon Progo ke masyarakat luas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
3) Indikator yang Digunakan
a) Presence (Kedudukan / Kontribusi)
(1) Kabupaten Kulon Progo menawarkan wisata yang
menambah ilmu pengetahuan
(2) Kabupaten Kulon Progo berpartisipasi dalam
melestarikan seni budaya Indonesia
b) Potential (Potensi)
(1) Kabupaten Kulon Progo menyediakan lapangan
pekerjaan yang luas bagi masyarakat
(2) Kabupaten Kulon Progo sangat tepat dijadikan untuk
mengembangkan bisnis atau membangun bisnis baru
(3) Kabupaten Kulon Progo memiliki peluang untuk
mengembangkan fasilitas pendidikan
c) Place (Tempat)
(1) Jalan di Kabupaten Kulon Progo memiliki kualitas
yang bagus
(2) Kabupaten Kulon Progo memiliki kualitas udara yang
bagus
(3) Kabupaten Kulon Progo memiliki iklim dan cuaca
yang stabil
d) Pulse (Destinasi)
(1) Kabupaten Kulon Progo menawarkan pilihan alternatif
wisata yang beragam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
(2) Kabupaten Kulon Progo memberikan pengalaman yang
berbeda ketika saya berkunjung
e) People (Orang atau Warga)
(1) Masyarakat Kabupaten Kulon Progo sangat ramah
terhadap wisatawan.
(2) Kabupaten Kulon Progo adalah kota yang aman dan
nyaman.
f) Prerequite (Kualitas)
(1) Kabupaten Kulon Progo memiliki fasilitas publik yang
sangat lengkap.
(2) Kabupaten Kulon Progo memiliki fasilitas kesehatan
yang mudah dijangkau oleh wisatawan.
3. Skala Pengukuran Variabel
Menurut Echdar (2017:226) pengukuran variabel dalam kerangka
konseptual adalah sebuah bagian yang utuh dari penelitian dan sebuah
aspek yang penting dari desain penelitian. Ada berbagai macam skala
penelitian yang dapat digunakan antara lain skala likert, skala guttman,
skala semantic differensial, skala rating, dan thurstone scale.
Pada penelitian ini penulis menggunakan skala likert untuk
mengukur variabel. Menurut Sugiyono (2011: 136) skala likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skor menggunakan skala
likert dalam penelitian ditentukan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel III. 1 Pengukuran Skala LikertKeterangan Skor
Sangat kurang setuju (SKS) 1Kurang setuju (KS) 2Netral (N) 3Setuju (S) 4Sangat setuju (SS) 5
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Kuncoro (2013:118), populasi adalah kelompok elemen
yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau
kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek
penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah kelompok masyarakat
yang menjadi audience dari city branding Kabupaten Kulon Progo.
2. Sampel
Menurut Kuncoro (2013 :118), sampel adalah suatu himpunan dari
unit populasi. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian.
Pertama adalah sampel untuk penelitian kualitatif yang merupakan staf
di Kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo. Kedua adalah
sampel untuk penelitian kuantitatif yang merupakan para pelaku industri
pariwisata dan wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Kulon Progo,
untuk itu peneliti mengunakan 240 responden dengan pembagian
masing-masing 120 responden adalah pelaku industri pariwisata dan 120
sisanya adalah wisatawan di setiap objek wisata terpilih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
E. Unit Analisis
Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah staf Dinas
Pariwisata Kabupaten Kulon Progo dan pelaku industri pariwisata (pengelola
homestay atau penginapan, pengelola parkir, pengelola restaurant atau empat
makan, penyedia jasa adventure, dll), serta wisatawan pengunjung 12 objek
wisata di Kabupaten Kulon Progo yang terdiri dari Kebun Teh Nglinggo di
Kecamatan Samigaluh, Gua Maria Sendangsono di Kecamatan Kalibawang,
Taman Sungai Mudal di Kecamatan Girimulyo, Omah Geblek di Kecamatan
Nanggulan, Kawasan Hutan Mangrove di Kecamatan Temon, Laguna Pantai
Trisik di Kecamatan Galur, Kaliserang di Kecamatan Pengasih, Goa Kebon
di Kecamatan Panjatan, Bukit Wisata Pulepayung di Kecamatan Kokap,
Taman Kota (Alun-alun Kota Wates) di Kecamatan Wates, Puncak Mbelji di
Kecamatan Lendah, dan Bantar Banguncipto di Kecamatan Sentolo.
F. Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Wardiyanta (2006 :21) ada dua macam metode pengambilan
sampel yaitu pengambilan sampel secara acak (random) dan pengambilan
sampel tidak acak (non random). Sugiyono (2016:217) mengatakan bahwa
teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu
Probability Sampling dan Nonprobability Sampling.
Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel secara tidak
acak atau disebut juga Nonprobability Sampling. Menurut Sugiyono
(2016:218) nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota)
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik sampling ini meliputi
sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh dan snowball.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah
Purposive Sampling. Sugiyono (2016:219) menjelaskan bahwa purposive
sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbangan tertentu. Purposive sampling yang dimaksud adalah untuk
menyesuaikan sampel yang dipilih dengan kebutuhan dan juga pertimbangan
tertentu. Pertimbangan sampling kali ini adalah:
1. Wawancara
a. Staf Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Kulonprogo
b. Mengetahui City Branding Kabupaten Kulonprogo
2. Kuesioner
a. Wisatawan
1) Berusia lebih dari 17 tahun
2) Mengetahui City Branding Kabupaten Kulon Progo
3) Pernah mengunjungi minimal salah satu objek wisata yang
menjadi lokasi penelitian
b. Pelaku Industri Pariwisata
1) Berusia lebih dari 17 tahun
2) Mengetahui City Branding Kabupaten Kulon Progo
3) Pengelola objek wisata dan memiliki usaha di sekitar objek
wisata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
G. Sumber Data
Sumber data pada penelitian kali ini terdiri dari dua yaitu data primer
dan data sekunder.
1. Data Primer
Menurut Sugiyono (2012 :137) data primer adalah data yang
langsung diperoleh dari subjek yang diteliti. Data primer dalam
penelitian ini merupakan hasil observasi (situasi dan kondisi lokasi objek
wisata yang tersebar di semua kecamatan Kabupaten Kulon Progo)
wawancara (narasumber utama adalah staf pemasaran Dinas Pariwisata
Kabupaten Kulon Progo) dan kuesioner (memuat pernyataan yang
terkait dengan persepsi wisatawan dan pelaku industri pariwisata
terhadap strategi city branding Kabupaten Kulon Progo).
2. Data Sekunder
Menurut Sugiyono (2012:137) data sekunder adalah data yang
diperoleh dari pihak lain seperti studi pustaka, dokumentasi, dan
berbagai informasi yang didapatkan mengenai suatu hal. Data sekunder
dalam penelitian ini merupakan buku referensi (buku statistik Kabupaten
Kulon Progo), jurnal ilmiah (penelitian tentang city branding di setiap
kota atau kabupaten), data yang diperoleh dari internet (data sumber
devisa negara, data peningkatan jumlah objek wisata di Kabupaten
Kulon Progo, data pemasukan atau retribusi masuk objek wisata), dan
dari Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo (berita acara pemerintah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
daerah tentang penetapan logo city branding serta sejarah Dinas
Pariwisata).
H. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Echdar (2017 : 17) pengumpulan data adalah suatu proses
pengumpulan data primer dan sekunder. Dalam suatu penelitian
pengumpulan data merupakan langkah yang penting karena data yang
dikumpulkan akan digunakan untuk pemecahan masalah yang sedang diteliti
atau untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Metode pengumpulan
data yang biasa dilakukan dalam penelitian adalah wawancara, observasi,
dan kuesioner.
Penelitian ini menggunakan tiga metode dalam pengumpulan data
dimulai dari observasi, wawancara, dan diakhiri dengan kuesioner. Observasi
dilakukan di beberapa objek wisata di kabupaten Kulon Progo dan juga di
Kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo. Wawancara dilakukan
dengan narasumber dari Dinas Pariwisata staf bidang pemasaran yaitu Bapak
Nur Budhi Puji Wibowo, S.E., M.Sc selaku Kepala Divisi Promosi
Pariwisata. Kuesioner diedarkan kepada pelaku industri pariwisata dan juga
wisatawan pengunjung dua belas objek wisata yang tersebar di 12
Kecamatan di Kabupaten Kulon Progo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
I. Teknik Pengujian Instrumen
Penelitian ini menggunakan dua teknik pengujian instrumen untuk
mengukur hasil dari instrumen yang digunakan, yaitu :
1. Uji Validitas
Menurut Echdar (2017 :310), validitas merupakan seberapa nyata
suatu pengujian mengenai apa yang seharusnya diukur. Maka, validitas
berhubungan dengan ketetapan alat ukur untuk melakukan menghitung
sehingga mencapai sasarannya. Validitas berhubungan dengan kenyataan
dan tujuan dari pengukuran itu sendiri. Pengukuran dikatakan valid jika
hasil ukurannya benar atau tepat dengan tujuannya, sebaliknya
pengukuran dikatakan tidak valid jika hasil ukurannya salah atau
menyimpang dari tujuannya.
Penelitian ini menggunakan alat bantu sebuah program yaitu IBM SPSS
Statistic 22.
kriteria uji validitas adalah :
a. Jika r hitung ≥ r tabel, dengan taraf keyakinan 95%, maka pernyataan
(indikator) tersebut dikatakan valid.
b. Jika r hitung ≤ r tabel, dengan taraf keyakinan 95%, maka pernyataan
(indikator) tersebut dikatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Echdar (2017 :311), reliabilitas menunjukkan akurasi dan
ketepatan dari pengukurnya. Reliabilitas berhubungan dengan akurasi
dan konsistensi dari pengukur. Suatu pengukur dapat dikatakan reliable
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
(dapat diandalkan) jika dapat dipercaya. Supaya dapat dipercaya, maka
hasil dari pengukuran harus akurat dan konsisten. Hasil dari pengukuran
dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap objek yang sama
diperoleh hasil yang tidak berbeda.
Penelitian ini menggunakan alat bantu sebuah program yaitu SPSS
for windows. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas
dengan uji statistik Cronbach Alpha ( ). Suatu variabel dikatakan
reliable jika memberikan nilai> 0,60.
kriteria uji reliabilitas adalah :
a. Reliabilitas uji coba ≥ 0,60 berarti hasil uji coba memiliki reliabilitas
yang baik.
b. Reliabilitas uji coba < 0,60 berarti hasil uji coba memiliki reliabilitas
yang kurang baik.
J. Teknik Analisis Data
Menurut Echdar (2017:335), teknik analisis data adalah proses
penghimpun atau pengumpulan, pemodelan, dan transformasi data dengan
tujuan untuk menyortir dan memperoleh informasi yang bermanfaat,
memberikan saran, kesimpulan, dan mendukung pembuatan keputusan
penelitian. Penelitian ini menggunakan dua teknik untuk menganalisis data
yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
1. Analisis Statistik Deskriptif.
Menurut Sugiyono (2016:147) statistik deskriptif adalah statistik
yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan
atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya
tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi.
2. Uji Hipotesis
a. Uji beda menggunakan independen T-test
Uji beda ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah
terakhir tentang perbedaan persepsi, agar dapat mengetahui
perbedaan persepsi wisatawan dan pelaku industri pariwisata
terhadap strategi city branding.
Hipotesis yang diuji adalah :
1) H0 : Tidak terdapat perbedaan persepsi wisatawan dan pelaku
industri pariwisata terhadap strategi city branding
Kabupaten Kulon Progo.
2) Ha : Terdapat perbedaan persepsi wisatawan dan pelaku industri
pariwisata terhadap strategi city branding Kabupaten
Kulon Progo.
Kriteria pengujian adalah sebagai berikut :
1) Jika nilai Thitung ≤ Ttabel maka H0 diterima
2) Jika nilai Thitung> Ttabel, maka H0 ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Sejarah Kepariwisataan Kabupaten Kulon Progo
1. Sejarah Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo
Pariwisata Kabupaten Kulon Progo mulai mendapat perhatian
khusus setelah terbentuknya Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo
berdasarkan peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 10 Tahun
1995. Dinas Pariwisata ini mulai beroperasi pada tahun 1996. Sejak
tahun 2000 Dinas Pariwisata bekerjasama dengan bidang Kebudayaan
(menjadi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata) agar sesuai dengan
peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 11 tahun 2000. Lalu
pada tahun 2008, setelah terdapat peraturan baru lagi yaitu Peraturan
Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 3 Tahun 2008 menyusul
bergabungnya bidang pemuda dan olahraga (menjadi Dinas Kebudayaan
Pariwisata Pemuda dan Olahraga). Namun seiring berjalannya waktu
masing-masing bidang mendirikan Dinas sendiri sehingga pada akhirnya
setelah terbentuknya Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo no 14
tahun 2015 yang terbaru membuat pada akhirnya Dinas Pariwisata
berdiri sendiri dan masih beroperasi hingga saat ini dengan mengacu
Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 69 tahun 2016 tentang kedudukan,
susunan organisasi, fungsi, tugas serta tata kerjanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Gambar IV.1 Struktur Organisasi Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon ProgoSumber: www.dinpar.kulonprogokab.go.id diakses 14 April 2019
2. Sejarah Pariwisata Kabupaten Kulon Progo
Pariwisata Kabupaten Kulon Progo mulai menunjukkan
eksistensinya sejak tahun 2008 atau pada saat Dinas Pariwisata masih
bergabung dengan bidang Pemuda dan Olahraga, pada saat itu yang
menjabat sebagai Kepala Dinas adalah Bp. Drs. Yohanes Krissutanto.
Kendala terbesar yang dihadapi pada awal masa itu adalah
sumber daya manusia yang kurang untuk mendukung kemajuan industri
pariwisata, lalu berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan
Pariwisata Nomor PM. 04/UM.001/MKP/2008 tentang Sadar Wisata
dibentuklah POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata) di beberapa
daerah wisata di Kabupaten Kulon Progo, dengan tujuan meningkatkan
partisipasi seluruh komponen masyarakat untuk mendorong terwujudnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
iklim kepariwisataan di berbagai wilayah. Hingga saat waktu penulis
melakukan wawancara dengan pihak Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon
Progo sudah terbentuk lebih dari 20 Kelompok Sadar Wisata yang
tersebar di hampir seluruh wilayah administratif Kabupaten Kulon
Progo.
Kunjungan pariwisata di wilayah Kabupaten Kulon Progo
menunjukkan trend yang meningkat sejak tahun 2010, hal ini disebabkan
oleh dampak dari kinerja masing-masing Kelompok Sadar Wisata,
Pengelola Objek Wisata, serta Para Pelaku Industri Pariwisata sangat
maksimal dan didukung juga oleh Rencana Induk Pembangunan
Kepariwisataan Daerah yang termuat dalam Peraturan Daerah Kabupaten
Kulon Progo Nomor 9 tahun 2015.
Berdasarkan beberapa Peraturan yang telah ditetapkan, Dinas
Pariwisata membina serta mengawasi Kelompok Sadar Wisata dan juga
masyarakat agar pembangunan pariwisata di masing-masing daerahnya
dapat berjalan dengan lancar.
Desa Wisata Nglinggo merupakan salah satu contoh desa yang
masyarakatnya secara aktif mengembangkan potensi wisata dengan
memperkenalkan teh dan kopi khas Nglinggo yang diolah menggunakan
cara alami dan tradisional, disamping itu masyarakat membuat wisata
attractive baru yang seru yaitu Jeep Tour (Off Road) di jalur Hutan Pinus.
Sehingga pada tahun 2018 Desa Wisata Nglinggo merupakan desa
pertama di Kabupaten Kulon Progo yang mendapatkan penghargaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Anugerah Pesona Indonesia yaitu Ekowisata Terpopuler Ketiga dan
Community Based Tourism (CBT) juara pertama. Setelah penghargaan di
peroleh oleh Desa Wisata Nglinggo sebagai perwakilan dari Kabupaten
Kulon Progo, Desa Wisata dan juga objek wisata lainnya mulai berjuang
untuk mengembangkan daerahnya masing-masing sehingga dapat
menjadi tujuan pariwisata. Pariwisata di Kabupaten Kulon Progo hingga
saat ini sudah memiliki lebih dari 11 Desa Wisata dan lebih dari 40 objek
wisata yang terdiri dari aneka macam potensi wisata seperti wisata
budaya, wisata alam, wisata minat khusus, wisata buatan, dan wisata
kuliner sehingga wisatawan dapat memilih untuk berkunjung ke lokasi
mana yang dapat memenuhi motivasi dan kebutuhannya.
Desa wisata di Kabupaten Kulon Progo terletak hanya di 7
kecamatan dari 12 kecamatan yang ada, masing-masing dari 7 kecamatan
tersebut memiliki paling sedikit satu desa wisata yang terus aktif
beroperasi dan selalu mendapat kunjungan wisatawan domestik dan
mancanegara. Berikut daftar desa wisata di Kabupaten Kulon Progo:
Tabel IV. 1 Daftar Desa Wisata Kabupaten Kulon ProgoKecamatan Nama Desa
SamigaluhDesa Wisata NglinggoDesa Wisata TinalahDesa Wisata Sidoharjo
Kalibawang Desa Wisata BoroDesa Wisata Banjarasri
GirimulyoDesa Wisata PurwosariDesa Wisata JatimulyoDesa Wisata Banjaroya
Kokap Desa Wisata SegajihDesa Wisata Kalibiru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Kecamatan Nama Desa
SentoloDesa Wisata SalamrejoDesa Wisata Jati MoncolWanadesa Wisata Kaliagung
Lendah Desa Wisata SidorejoGalur Desa Wisata Agrobahari Imorenggo
Sumber: www.satudata.kulonprogokab.go.id diakses 15 Mei 2019
Selain desa wisata tersebut Kabupaten Kulon Progo juga
memiliki objek wisata lain yang tersebar di semua kecamatan yang ada di
Kabupaten Kulon Progo. Berikut daftar objek wisata yang terdapat pada
12 ke di Kabupaten Kulon Progo :
Tabel IV. 2 Daftar Objek Wisata Kabupaten Kulon ProgoKecamatan Objek Wisata Kecamatan Objek Wisata
Samigaluh
Puncak Kleco
Girimulyo
Taman Sungai Mudal
Puncak Suroloyo Air Terjun KembangSoka
Puncak Widosari Air Terjun GrojoganSewu
Air Terjun Sidoharjo Air Terjun KedungPedut
Curug Siluwok Air Terjun KuncungMas
Goa Sriti Goa KiskendoKebun Teh Tritis Goa Kidang KenconoWatu Tekek Puncak Moyeng
Kalibawang
Gua Maria Sendangsono Ayunan Langit WatuJaran
Bendungan Ancol Embung KlecoWisata Bukit Beton Bendungan KayanganAir Terjun WatuJengger Gua Maria Lawangsih
WatesAlun-Alun Wates Watu JendulTaman Wana Winulang Galur Jembatan ProgoTaman Binangun Laguna Pantai Trisik
PanjatanGoa Kebon
SentoloBendungan Kamijoro
Pantai Bugel Peni Jembatan Kereta ApiWisata Alam Garongan Jembatan Bantar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Kecamatan Objek Wisata Kecamatan Objek Wisata
Kokap
Wisata Alam Kalibiru
Pengasih
Karst Tubing KaliserangBukit Wisata Pulepayung Goa Batu JonggolWaduk Sermo Kedung Jengger PosutanPuncak Dipowono Wildlife Rescue Center
Bukit Sibu Wisata Alam WatuGembel
Pesona Bukit Cendana
Temon
Pantai Pasir Kadilangu
Nanggulan
Curug Mbendo Hutan Mangrove WanaTirta
Watu Kodok Hutan MangroveJembatan Api-api
Jogja Techno Park Gunung Lanang
Lendah
Kedung Ingas Pantai GlagahTugu GendulPuncak MbeljiMakam Kyai LandohSumber: www.dinpar.kulonprogokab.go.id diakses 15 Mei 2019
B. Sejarah City Branding Kabupaten Kulon Progo
Kabupaten Kulon Progo berada pada wilayah strategis yang terbagi atas
3 bagian, yaitu dataran tinggi, perbukitan dan dataran rendah juga berbatasan
langsung dengan Samudra Hindia. Kondisi ini memiliki potensi-potensi alam
yang luar biasa. Potensi alam Kabupaten Kulon Progo merupakan aset yang
layak dikembangkan secara maksimal untuk kemajuan Kabupaten Kulon
Progo.
Perkembangan teknologi dan informasi mendorong munculnya
kompetisi antar daerah untuk saling mempromosikan differensiasi daerahnya
dengan tujuan trade, tourism, dan investment (TTI). Dengan ciri khas daerah
yang memiliki sumber daya alam berlimpah dan didukung kekayaan seni
budaya serta kearifan lokal masyarakat Kulon Progo yang unik menjadikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Kulon Progo siap bersaing sebagai daerah investasi multi potensi yang tepat
bagi investor.
Potensi-potensi yang dimiliki Kabupaten Kulon Progo sebagai daerah
yang mampu menjadi tujuan utama bagi investor lokal maupun mancanegara
sehingga akan mendorong pertumbuhan ekonomi, kemajuan dan
kemakmuran masyarakat Kabupaten Kulon Progo. Pemerintah Daerah
melihat bahwa langkah branding merupakan langkah tepat untuk
mencitrakan dan mempromosikan Kabupaten Kulon Progo sebagai daerah
yang unik, terbuka dan siap untuk perubahan. Oleh karena itu, untuk
memperkenalkan, mempromosikan serta menarik investor di Kabupaten
Kulon Progo diperlukan brand untuk membangun citra positif yang
membedakan dengan daerah lain. Dengan pertimbangan tersebut maka
diperlukan adanya Peraturan Bupati tentang Brand Kabupaten Kulon Progo.
Sebelum membuat Peraturan Bupati tentang Brand Kabupaten Kulon
Progo diperlukan adanya analisis khusus terkait kondisi Kabupaten Kulon
Progo, untuk itu Pemerintah Daerah bekerjasama dengan tim khusus dari
pihak luar (swasta) untuk membantu proses pembuatan city branding
khususnya dalam hal analisis, pemilihan kata, pemilihan bentuk huruf, serta
pemilihan warna dan simbol yang tepat untuk Kabupaten Kulon Progo.
“The Jewel of Java” memberi rasa ketertarikan target audiens untuk
mengetahui keunikan dan potensi dari Kabupaten Kulon Progo. Kearifan
lokal masyarakat Kulon Progo yang terbuka pada pembaharuan merupakan
elemen penting yang turut menjadi bagian kilauan permata dari Jawa tanpa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
meninggalkan orisinalitas tradisi dan budaya. “The Jewel of Java” juga
memberi semangat bagi seluruh elemen masyarakat Kabupaten Kulon Progo
untuk memajukan Kabupaten Kulon Progo sebagai daerah yang tepat untuk
berinvestasi, perdagangan, dan pariwisata dengan segala potensinya, baik
sumber daya alam maupun kekayaan tidak nampak (intangible resources).
Untuk itu kata-kata “The Jewel Of Java” dijadikan sebagai branding dari
Kabupaten Kulon Progo dengan disertai pemilihan warna, dan bentuk huruf
simbol dari city branding Kabupaten Kulon Progo.
Setelah melalui proses pembuatan city branding dengan mengacu
pada berbagai macam latar belakang dan juga peraturan atau undang-undang
yang berlaku seperti Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1951 tentang
Pembentukan Daerah Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah
Istimewa Jogjakarta, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008 tentang Pemerintahan Daerah, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007
tentang Penanaman Modal, Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950
tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang 1950 Nomor 12, 13,
14, dan 15 dari Hal Pembentukan Daerah Daerah Kabupaten di Djawa
Timur/Tengah/ Barat dan Daerah Istimewa Jogjakarta, Peraturan Bupati
Kulon Progo Nomor 16 Tahun 2005 tentang Penanaman Modal
makaakhirnya Bp. H. Toyo Santoso Dipo (Bupati Kabupaten Kulon Progo
yang menjabat pada saat itu) menetapkan Peraturan Bupati Kulon Progo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Nomor 31 tahun 2011 tentang Brand Kabupaten Kulon Progo pada tanggal
28 April 2011.
Hingga saat ini brand “Kulon Progo, The Jewel of Java” selalu
digunakan sebagai brand utama Kabupaten Kulon Progo dan sejak tahun
2018 Bidang Pemasaran dari Dinas Pariwisata menggunakan “Ayo Tamasya
ke Kulon Progo” sebagai brand pendukung. Sehingga penggunaan kedua
brand yang berjalan bersama ini diharapkan dapat mampu meningkatkan
segala aspek yang berkaitan dengan pariwisata di Kabupaten Kulon Progo.
C. Logo City Branding Kabupaten Kulon Progo
Logo City Branding Kabupaten Kulon Progo telah ditetapkan bersamaan
dengan penetapan peraturan Bupati tentang Brand. Logo City Branding
Kabupaten Kulon Progo menggunakan tipe Logo Kombinasi, dimana logo
kombinasi merupakan logo yang terdiri dari gambar dan teks. Biasanya
gambar dan teks ini menyatu, ditumpuk, atau terintegrasi satu sama lain.
Logo City Branding Kabupaten Kulon Progo ini menggunakan gambar
tetes air yang berwarna warni dan karakteristik huruf yang dibuat dalam teks
berwarna hijau tua. Bentuk gambar dan huruf selalu sama hanya saja warna
yang digunakan menyesuaikan background dan situasi ketika logo akan
digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Logo City Branding Kabupaten Kulon Progo adalah sebagai berikut :
Gambar IV.2Logo City Branding Kulon Progo
Keterangan Logo City Branding Kabupaten Kulon Progo:
1. Huruf K yang membentuk alur memanjang vertikal horisontal seperti
sebuah keris melambangkan Kabupaten Kulon Progo sebagai daerah
yang kaya nilai kebudayaan dan kesenian Jawa, Huruf K yang juga
memanjang ke bawah tulisan Kulon Progo mengibaratkan bahwa
Kabupaten Kulon Progo memiliki kekayaan potensi alam yang dapat
menopang kehidupan masyarakatnya.
2. Huruf P dengan lekuk yang tegas melambangkan kepala Elang Jawa
menunjukkan nilai keteguhan, keberanian dan komitmen Pemerintah
Daerah sebagai daerah yang melindungi keanekaragaman hayati.
3. Huruf G mengesankan sisi kendi yang ada di setiap rumah di Daerah,
Kendi merupakan perlambang keramahan, penerimaan, dan nilai
kekeluargaan yang tumbuh dan berkembang dalam kultur kehidupan
masyarakat Kulon Progo yang selalu menjunjung tinggi tradisi serta
kebudayaan.
1 2 3
5 6 7
8
4
9
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
4. Huruf O diakhir kata dimodifikasi menjadi bentuk permata dengan
kilauan warna pelangi melambangkan potensi Daerah yang secara
kesatuan melambangkan daerah Kulon Progo ibarat sebuah permata
yang siap dikembangkan potensinya dan secara keseluruhan Kulon
Progo sebagai kesatuan wilayah serta masyarakatnya yang tak
terpisahkan.
5. Warna merah melambangkan potensi perdagangan dan industri
pengolahan hasil alam
6. Warna orange melambangkan Kulon Progo yang kaya akan potensi
wisata, baik wisata alam maupun wisata budaya.
7. Warna hijau melambangkan kekayaan alam yang gemah ripah loh
jinawi.
8. Warna biru melambangkan kuatnya potensi maritim daerah Kulon
Progo.
9. Warna ungu melambangkan budaya dan masyarakat Kulon Progo
yang selalu menjaga tradisi.
10. The Jewel of Java merupakan semangat membangun Kabupaten
Kulon Progo menjadi permata dari Pulau Jawa mendasar pada
keanekaragaman potensi daerah yang merupakan kekayaan yang
perlu dieksplorasi dan dimanfaatkan secara maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
D. Implementasi Penerapan Strategi City Branding Dinas Pariwisata
Kabupaten Kulon Progo
Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo melakukan berbagai macam
kegiatan untuk mengimplementasikan strategi dari city branding, khususnya
untuk memajukan industri pariwisata. Sejauh ini ada beberapa kegiatan yang
sudah dilakukan baik berkala maupun hanya satu kali saja, namun kegiatan
ini dirasa sangat efektif untuk perkembangan sektor pariwisata. Kegiatan
yang dilakukan antara lain:
1. Membangun sarana prasarana pariwisata
Dinas Pariwisata bekerjasama dengan Dinas Perhubungan, Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang, serta Badan Pembangunan Daerah untuk
melengkapi fasilitas pariwisata seperti toilet umum, jalan raya, dan
fasilitas penting lainnya untuk di tempatkan di sekitar objek wisata.
Selain dengan dinas-dinas yang terkait, Dinas Pariwisata dan
pemerintah setempat juga memberikan ijin kepada para investor yang
ingin terlibat dalam pembangunan pariwisata Kabupaten Kulon Progo,
namun tetap dalam batas tertentu agar tidak terlalu banyak investor yang
masuk, sehingga masyarakat tetap dapat terlibat lebih banyak dalam
pembangunan.
Beberapa objek wisata dan juga desa wisata juga memperoleh
bantuan dan binaan karena ada program CSR (Corporate Social
Responsibility) dari beberapa perusahaan sehingga dapat melakukan
pembangunan sarana dan prasarana dengan baik. Perusahaan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
berpartisipasi dalam program CSR pariwisata dan memperoleh
penghargaan dari Bupati Kulon Progo adalah PT. Pertamina, PT. PLN,
PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT. Bank BPD DIY , PT. Bank
Mandiri, dll.
2. Memanfaatkan Teknologi Informasi (TI) sebagai media pemasaran
Pemasaran atau promosi saat ini sangat mudah dilakukan dan tidak
membutuhkan biaya yang sangat mahal. Teknologi informasi sangat
membantu dalam mempromosikan apapun yang ingin kita perkenalkan.
Saat ini Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo telah
menggunakan website (www.dinpar.Kulon Progokab.go.id), instagram
(@dinparKulon Progo), aplikasi smartphone Android (Pesona Kulon
Progo), selain media sosial yang di kelola oleh Bidang Pemasaran Dinas
Pariwisata setiap desa wisata dan objek wisata serta para pelaku industri
pariwisata juga telah memiliki sosial media meskipun tidak semua
benar-benar aktif menggunakannya.
3. Melakukan pemberdayaan masyarakat
Pariwisata Kabupaten Kulon Progo sangat erat dengan kehidupan
masyarakat sekitar, sehingga pemerintah memberdayakan masyarakat
agar dapat terlibat secara aktif dalam membangun pariwisata.
Masyarakat yang tergabung dalam POKDARWIS dan juga masyarakat
lain yang terlibat dalam industri pariwisata diberikan pembinaan dan
pelatihan baik secara khusus kunjungan ke lokasi wisata satu bulan
sekali dan secara umum (bersamaan) dalam jangka waktu tertentu yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
tiga bulan sekali. Hingga saat ini beberapa kegiatan yang telah dilakukan
untuk melibatkan masyarakat adalah sebagai berikut:
a. Pelatihan Tour Guide / Pemandu Wisata
b. Pelatihan Kursus Bahasa Inggris
c. Pelatihan Sertitikasi Kuliner
d. Penyuluhan Program Kepariwisataan
e. Pembinaan Alur Retribusi Objek Wisata
f. Membuat atribut promosi seperti leaflet, brosur, booklet, dan stiker
g. Mengikuti Pameran Pariwisata
h. Membuat DVD Promosi Pariwisata
i. Membuat Video Promosi Pariwisata
j. Mengadakan Lomba Foto Pariwisata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Proses Penelitian
Pada tanggal 10 Mei 2019, peneliti memberikan surat ijin penelitian ke
Dinas Perijinan dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Kulon Progo untuk
mendapatkan surat keterangan penelitian terkait pariwisata Kabupaten Kulon
Progo. Kemudian peneliti diarahkan untuk membuat surat baru yang
ditujukan langsung kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo.
Setelah membuat surat ijin penelitian yang baru, peneliti langsung
memberikan surat ijin penelitian dan proposal penelitian ke Dinas Pariwisata
Kabupaten Kulon Progo pada tanggal 14 Mei 2019. Pada saat itu juga
peneliti langsung mendapatkan blangko keterangan penelitian untuk
melakukan penelitian di lokasi objek wisata yang telah dituliskan. Peneliti
melakukan penelitian di 12 lokasi secara berurutan dan sesuai best time
lokasi objek wisata tersebut. Peneliti melakukan penelitian pada tanggal
11-13 Mei 2019, 17-20 Mei 2019, 24-26 Mei 2019, 30-15 Juni 2019.
Penelitian baru dapat selesai setelah 1 bulan lebih karena peneliti
mendapatkan kendala waktu penelitian yang bertepatan dengan masa bulan
puasa umat Muslim sehingga banyak pelaku industri meliburkan usahanya
karena pengunjung yang datang ke lokasi sangat sedikit, sehingga penelitian
dapat dikatakan selesai ketika masa libur Lebaran berakhir dan peneliti
memperoleh total 240 responden dan dua kelompok yang berbeda yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
kelompok wisatawan dan kelompok pelaku industri pariwisata. Setelah
selesai penulis melanjutkan dengan mengolah data kuesioner dengan bantuan
dua program yaitu microsoft excel dan IBM SPSS Statistic 22.
B. Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Menurut Echdar (2017 :310), validitas merupakan seberapa nyata
suatu pengujian mengenai apa yang seharusnya diukur. Pada penelitian
ini, peneliti menggunakan uji validitas dengan teknik Korelasi Product
Moment dengan bantuan software IBM SPSS Statistic 22. Uji Validitas
dilakukan pada 15 butir penyataan kuesioner yang telah diisi oleh 240
responden. Pengujian validitas menggunakan α = 5% sehingga suatu
instrumen dinyatakan valid apabila rhitung > rtabel dengan taraf
keyakinannya adalah 95%. Jumlah dari responden lebih dari seratus
maka perlu dicari nilai rtabel terlebih dahulu menggunakan software
microsoft excel dan diperoleh nilai rtabel sebesar (5%, 240-2) = 0,1266.
Maka, diperoleh hasil validitas adalah sebagai berikut:
Tabel V. 1 Hasil Uji ValiditasPernyataan rhitung rtabel KeteranganPresence1 0,625 0,1266 ValidPresence2 0,541 0,1266 ValidPotential1 0,564 0,1266 ValidPotential2 0,551 0,1266 ValidPotential3 0,574 0,1266 ValidPlace1 0,441 0,1266 ValidPlace2 0,473 0,1266 ValidPlace3 0,576 0,1266 ValidPulse1 0,307 0,1266 ValidPulse2 0,601 0,1266 ValidPeople1 0,532 0,1266 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Pernyataan rhitung rtabel KeteranganPeople2 0,582 0,1266 ValidPrerequite1 0,636 0,1266 ValidPrerequite2 0,601 0,1266 Valid
Sumber: data diolah 2019
Berdasarkan Tabel V.1 Hasil Uji Validitas Dimensi City Branding
semua pernyataan yang digunakan dalam kuesioner semuanya lolos
dalam uji validitas sehingga semua pernyataan dapat digunakan dalam
instrumen penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Echdar (2017 :311), reliabilitas menunjukkan akurasi dan
ketepatan dari pengukurnya. Item dinyatakan reliabel jika nilai
Cronbach Alpha > 0,60.
Tabel V. 2 Hasil Uji ReliabilitasPernyataan Cronbach Alpha KeteranganPresence1 0,794 ReliabelPresence2 0,800 ReliabelPotential1 0,799 ReliabelPotential2 0,800 ReliabelPotential3 0,798 ReliabelPlace1 0,818 ReliabelPlace2 0,805 ReliabelPlace3 0,798 ReliabelPulse1 0,815 ReliabelPulse2 0,796 ReliabelPeople1 0,801 ReliabelPeople2 0,797 ReliabelPrerequite1 0,794 ReliabelPrerequite2 0,798 Reliabel
Sumber: data diolah 2019
Berdasarkan Tabel V.1 Hasil Uji Reliabilitas semua item pernyataan
pada Dimensi City Branding yang digunakan pada kuesioner semuanya lolos
dalam uji reliabilitas sehingga semua pernyataan dapat digunakan dalam
instrumen penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
C. Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
a. Deskripsi Responden
Responden yang diamati dalam penelitian ini terdapat 2
kelompok yaitu 120 wisatawan dan 120 pelaku industri pariwisata di
Kabupaten Kulon Progo. Karakteristik yang diamati dalam
penelitian ini meliputi: Jenis kelamin, usia, pekerjaan saat ini,
sumber informasi wisata, dan objek wisata yang pernah dikunjungi
(minimal 1 kali). Deskripsi responden penelitian disajikan sebagai
berikut :
1) Jenis Kelamin
a) Responden Wisatawan
Berdasarkan jenis kelaminnya, responden wisatawan
dibedakan menjadi dua yaitu laki-laki dan perempuan.
Hasil analisis data responden wisatawan berdasarkan jenis
kelamin adalah sebagai berikut:
Tabel V. 3 Data Responden Wisatawan Berdasarkan JenisKelamin
Jenis Kelamin Frekuensi PersentaseLaki-laki 55 45,83 %Perempuan 65 54,17 %
Total 120 100 %Sumber: Data diolah 2019
Berdasarkan tabel V.3 menunjukkan bahwa wisatawan
yang berkunjung ke Kabupaten Kulon Progo didominasi
oleh perempuan dengan persentase 54,17% dan sisanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
adalah laki-laki dengan persentase 45,83%. Selisih dari
jumlah wisatawan laki-laki dan perempuan adalah 10
orang.
b) Responden Pelaku Industri Pariwisata
Berdasarkan jenis kelaminnya, responden pelaku
industri pariwisata dibedakan menjadi dua yaitu laki-laki
dan perempuan. Hasil analisis data responden pelaku
industri pariwisata berdasarkan jenis kelamin adalah
sebagai berikut:
Tabel V. 4 Data Responden Pelaku Industri PariwisataBerdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi PersentaseLaki-laki 72 60%Perempuan 48 40 %
Total 120 100 %Sumber: Data diolah 2019
Berdasarkan tabel V.4 menunjukkan bahwa pelaku
industri pariwisata yang terdapat di Kabupaten Kulon
Progo didominasi oleh laki-laki dengan persentase sebesar
60% dan sisanya adalah perempuan dengan persentase 40%.
Selisih dari jumlah pelaku industri pariwisata laki-laki dan
perempuan adalah 24 orang.
2) Usia
a) Responden Wisatawan
Berdasarkan usianya, responden wisatawan dibedakan
menjadi 6 kelas usia yaitu 17 - 24 tahun, 25 -32 tahun, 33 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
40 tahun, 41 - 48 tahun, >48 tahun. Hasil analisis data
responden wisatawan berdasarkan usianya adalah sebagai
berikut:
Tabel V. 5 Data Responden Wisatawan Berdasarkan UsiaUsia Frekuensi Persentase17 - 24 tahun 45 37,5%25 - 32 tahun 33 27,5%33 - 40 tahun 25 20,8%41 - 48 tahun 11 9,2%>48 tahun 6 5%
Total 120 100 %Sumber: Data diolah 2019
Berdasarkan tabel V.5 menunjukkan bahwa responden
wisatawan Kabupaten Kulon Progo yang berusia 17 - 24
tahun sebesar 37,5%, 25 - 32 tahun sebesar 27,5%, 33 - 40
tahun sebesar 20,8%, 41 - 48 tahun 9,2% dan >48 tahun
sebesar 5%. Maka, dapat disimpulkan bahwa wisatawan
yang berkunjung ke Kabupaten Kulon Progo didominasi
oleh wisatawan dengan rentang usia 17 - 24 tahun.
b) Responden Pelaku Industri Pariwisata
Berdasarkan usianya, responden pelaku industri
pariwisata dibedakan menjadi menjadi 6 kelas usia yaitu 17
- 24 tahun, 25 -32 tahun, 33 - 40 tahun, 41 - 48 tahun, >48
tahun. Hasil analisis data responden pelaku industri
pariwisata berdasarkan usianya adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Tabel V. 6 Data Responden Pelaku Industri PariwisataBerdasarkan Usia
Usia Frekuensi Persentase17 - 24 tahun 7 5,8%25 - 32 tahun 37 30,8%33 - 40 tahun 33 27,5%41 - 48 tahun 25 20,9%>48 tahun 18 15%
Total 120 100 %Sumber: Data diolah 2019
Berdasarkan tabel V.6 menunjukkan bahwa pelaku
industri pariwisata di Kabupaten Kulon Progo yang berusia
17 - 24 tahun sebesar 5,8%, 25 - 32 tahun sebesar 26,7%,
33 - 40 tahun sebesar 30,8%, 41 - 48 tahun 20,9%
dan >48 tahun sebesar 15%. Maka, dapat disimpulkan
bahwa pelaku industri pariwisata di Kabupaten Kulon
Progo di dominasi oleh masyarakat dengan rentang usia 25
-32 tahun.
3) Pekerjaan saat ini
a) Responden Wisatawan
Berdasarkan pekerjaannya, responden wisatawan
dibedakan menjadi 4 kategori yaitu pelajar/mahasiswa,
PNS/ staf BUMN, wiraswasta/ pengusaha, lain-lain. Hasil
analisis data responden wisatawan berdasarkan
pekerjaannya adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tabel V. 7 Data Responden Wisatawan BerdasarkanPekerjaan
Pekerjaan Frekuensi PersentasePelajar/Mahasiswa 57 47,5%ASN/Pegawai BUMN 12 10%Wiraswasta 21 17,5%Lain-lain 30 25%
Total 120 100 %Sumber: Data diolah 2019
Berdasarkan tabel V.7 menunjukkan bahwa responden
wisatawan Kabupaten Kulon Progo sebesar 47,5% adalah
pelajar/mahasiswa, 10% adalah Pegawai Negeri Sipil/
Pegawai BUMN, 17,5% adalah wiraswasta dan sisanya
25% adalah lain-lain (Pegawai Swasta). Wisatawan yang
mendominasi adalah dari kalangan pelajar/mahasiswa yaitu
sebesar 47,5%
b) Responden Pelaku Industri Pariwisata
Berdasarkan pekerjaannya, responden wisatawan
dibedakan menjadi 4 kategori yaitu pelajar/mahasiswa,
PNS/ staf BUMN, wiraswasta/pengusaha, lain-lain. Hasil
analisis data responden wisatawan berdasarkan
pekerjaannya adalah sebagai berikut:
Tabel V. 8 Data Responden Pelaku Industri PariwisataBerdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi PersentasePengelola Warung Makan 33 27,5%Pengelola Penginapan 15 12,5%Pengelola Parkir 25 20,8%Penyedia Jasa Tour Travel 12 10%Lain-lain 35 29,2%
Total 120 100 %Sumber: data diolah 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Berdasarkan tabel V.8 menunjukkan bahwa responden
pelaku industri pariwisata Kabupaten Kulon Progo sebesar
27,5% adalah pengelola warung makan, 12,5% adalah
pengeloka penginapan, 20,8% adalah pengelola parkir. 10%
adalah penyedia jasa tour and travel dan sisanya 29,2%
adalah lain-lain (petani, pengrajin souvenir, pembuat gula
aren, pembuat kopi deplok, pemetik teh, pegawai pabrik
geblek, jasa sewa alat keselamatan, dan penjaga loket tiket).
Pelaku industri pariwisata yang mendominasi adalah yang
termasuk dalam kategori pekerjaan lain-lain sebesar 29,2%.
4) Sumber Informasi Wisata yang sering diakses
a) Responden Wisatawan
Berdasarkan sumber informasi wisatanya, responden
mengakses data di berbagai portal informasi seperti media
sosial (Facebook, Twitter, Instagram), website Kabupaten
Kulon Progo, Aplikasi PesonaKU, melalui teman/kerabat,
dan juga yang lainnya (media cetak dan media elektronik)
Hasil analisis data responden wisatawan sumber informasi
wisata yang sering diakses adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tabel V. 9 Peringkat Sumber Informasi Wisata BerdasarkanJumlah Responden Wisatawan
Sumber Informasi Frekuensi PeringkatMedia Sosial 95 1Kerabat/Teman 77 2Lain-lain 15 3Website 10 4Aplikasi PesonaKU 5 5Jasa Tour Travel 5 5
Sumber: Data diolah 2019
Berdasarkan tabel V.9 menunjukkan bahwa media
sosial merupakan sumber informasi wisata dengan jumlah
responden yang paling banyak, dan sumber informasi
wisata yang paling sedikit diakses adalah Aplikasi Pesona
Kulon Progo dan Jasa Tour and Travel. Maka, Peringkat
Sumber Informasi Wisata Berdasarkan Jumlah Responden
Wisatawan terdiri dari 5 tingkatan dengan 2 sumber
informasi berada di peringkat yang sama yaitu 5.
b) Responden Pelaku Industri Pariwisata
Berdasarkan sumber informasi wisatanya, responden
mengakses data di berbagai portal informasi seperti media
sosial (Facebook, Twitter, Instagram), website Kabupaten
Kulon Progo, Aplikasi PesonaKU, melalui teman/kerabat,
dan juga yang lainnya (media cetak dan media elektronik)
Hasil analisis data responden wisatawan sumber informasi
wisata yang sering digunakan adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Tabel V. 10 Peringkat Sumber Informasi WisataBerdasarkan Jumlah Responden Pelaku Industri Pariwisata
Sumber Informasi Frekuensi PeringkatMedia Sosial 96 1Kerabat/Teman 63 2Website 33 3Aplikasi PesonaKU 11 4Jasa Tour Travel 6 5Lain-lain 3 6
Sumber: Data diolah 2019
Berdasarkan tabel V.10 menunjukkan bahwa media
sosial (semua media sosial baik facebook, twitter dan
instagram yang memuat informasi wisata Kabupaten Kulon
Progo baik official account atau personal account)
merupakan sumber informasi wisata dengan jumlah
responden yang paling banyak, dan sumber informasi
wisata yang paling sedikit diakses adalah jasa tour travel
dan lain-lain. Maka, peringkat sumber informasi wisata
Berdasarkan Jumlah Responden Wisatawan terdiri dari 6
tingkatan dengan semua sumber informasi berada di
peringkat yang berbeda.
5) Objek Wisata
a) Responden Wisatawan
Berdasarkan objek wisatanya, data responden
wisatawan terbagi menjadi dua jenis yaitu data responden
wisatawan berdasarkan objek wisata dan Data responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
wisatawan berdasarkan jumlah objek wisata yang pernah
dikunjungi oleh wisatawan adalah sebagai berikut:
Tabel V. 11 Peringkat Objek Wisata Berdasarkan JumlahResponden Wisatawan
Objek Wisata Frekuensi PeringkatKawasan Hutan Mangrove 46 1Kebun Teh Nglinggo 44 2Gua Maria Sendangsono 42 3Taman Sungai Mudal 32 4Laguna Pantai Trisik 21 5Taman Kota Wates 17 6Puncak Mbelji 14 7Bukit Wisata Pulepayung 14 7Omah Geblek 13 8Goa Kebon 10 9Karst Tubing Kaliserang 10 9Bantar Banguncipto 10 9
Sumber: Data diolah 2019
Berdasarkan tabel V.11 menunjukkan bahwa
Kawasan Hutan Mangrove merupakan objek wisata dengan
pengunjung paling banyak dan objek wisata yang paling
sedikit pengunjung ada tiga yaitu Goa Kebon, Karst Tubing
Kaliserang, dan Bantar Banguncipto Maka, peringkat
objek wisata berdasarkan jumlah responden wisatawan
terdiri dari 9 tingkatan dengan 2 objek wisata berada di
peringkat yang sama yaitu 7 dan 3 objek wisata berada di
peringkat terbawah yaitu 9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
b) Responden Pelaku Industri Pariwisata
Berdasarkan objek wisatanya, responden pelaku
industri pariwisata terdiri dari 12 objek wisata yang
masing-masing memiliki responden dengan jumlah yang
sudah ditentukan. Hasil analisis data responden pelaku
industri pariwisata berdasarkan objek wisatanya adalah
sebagai berikut:
Tabel V. 12 Data Objek Wisata Berdasarkan JumlahResponden Pelaku Industri Pariwisata
Objek Wisata Frekuensi PersentaseKebun Teh Nglinggo 10 8,3%Gua Maria Sendangsono 10 8,3%Taman Sungai Mudal 10 8,3%Kawasan Hutan Mangrove 10 8,3%Bukit Wisata Pulepayung 10 8,3%Laguna Pantai Trisik 10 8,3%Bantar Banguncipto 10 8,3%Goa Kebon 10 8,3%Karst Tubing Kaliserang 10 8,3%Omah Geblek 10 8,3%Puncak Mbelji 10 8,3%Taman Kota Wates 10 8,3%
Total 120 99,6%Sumber: Data diolah 2019
Berdasarkan tabel V.12 menunjukkan bahwa responden
pelaku industri pariwisata Kabupaten Kulon Progo sebesar
8,3% di semua objek wisata yang diteliti.
b. Deskripsi Variabel Penelitian
Deskripsi variabel ini digunakan untuk mengetahui skor
rata-rata jawaban responden untuk setiap item penelitian. Setiap
item pernyataan diukur menggunakan skala interval untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
menentukan skor responden. Penelitian ini menggunakan skor 1-5,
maka skala intervalnya 0,8. Skala ini digunakan untuk rentang skala
setiap variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel V. 13 Skala Interval VariabelKelas Skala Interval Keterangan1 1,00 - 1,79 Sangat Buruk2 1,80 - 2,59 Buruk3 2,60 - 3,39 Netral4 3,40 - 4,19 Baik5 4,20- 5,00 Sangat Baik
Tabel V. 14 Hasil Analisis Deskriptif terhadap Strategi City Branding
Dimensi ItemPelaku Industri Pariwisata Wisatawan
MeanItem
KategoriItem
MeanDimensi
KategoriDimensi
MeanItem
KategoriItem
MeanDimensi
KategoriDimensi
Presence(Kontribusi)
Kabupaten Kulon Progomenawarkan wisata yangmenambah ilmu pengetahuan
4.4 SangatBaik
4.39 SangatBaik
4.08 Baik
4.16 BaikKabupaten Kulon Progoberpartisipasi dalammelestarikan seni budayaIndonesia
4.383 SangatBaik 4.23 Sangat
Baik
Potential(Potensi)
Kabupaten Kulon Progomenyediakan lapanganpekerjaan yang luas bagimasyarakat
4.242 SangatBaik 4.29 Sangat
Baik 3.91 Baik 3.95 Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dimensi ItemPelaku Industri Pariwisata Wisatawan
Mean Item KategoriItem
MeanDimensi
KategoriDimensi Mean Item Kategori
ItemMeanDimensi
KategoriDimensi
Potential(Potensi)
Kabupaten Kulon Progo sangattepat dijadikan lokasi untukmembangun bisnis baru /mengembangkan bisnis
4.467 SangatBaik
4.29 Baik
4.07 Baik
3.95 BaikKabupaten Kulon Progomemiliki peluang untukmengembangkan fasilitaspendidikan
4.158 Baik 3.86 Baik
Place(Tempat)
Jalan di Kabupaten Kulon Progomemiliki kualitas yang bagus 3.592 Baik
4.18 Baik
3.11 Netral
3.69 BaikKabupaten Kulon Progomemiliki kualitas udara yangbagus
4.608 SangatBaik 4.22 Sangat
Baik
Kabupaten Kulon Progomemiliki iklim dan cuaca yangstabil
4.35 SangatBaik 3.75 Baik
Pulse(Destinasi)
Kabupaten Kulon Progomenawarkan pilihan alternativewisata yang beragam
4.55 SangatBaik
4.39 SangatBaik
4.59 SangatBaik
4.37 SangatBaikKabupaten Kulon Progo
memberikan pengalaman yangberbeda ketika saya berkunjung
4.225 SangatBaik 4.14 Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dimensi ItemPelaku Industri Pariwisata Wisatawan
MeanItem
KategoriItem
MeanDimensi
KategoriDimensi
MeanItem
KategoriItem
MeanDimensi
KategoriDimensi
People(Warga)
Masyarakat Kabupaten KulonProgo sangat ramah terhadapwisatawan.
4.55 SangatBaik
4.40 SangatBaik
4.22 SangatBaik
4.17 BaikKabupaten Kulon Progoadalah wilayah yang amandan nyaman.
4.25 SangatBaik 4.12 Baik
Prerequite(Prasyarat)
Kabupaten Kulon Progomemiliki fasilitas publik yangsangat lengkap.
3.4 Baik
3.52 Baik
3.17 Netral
3.20 NetralKabupaten Kulon Progomemiliki banyak fasilitaskesehatan yang mudahdijangkau oleh wisatawan.
3.633 Baik 3.22 Netral
Mean Total 4.20 SangatBaik 4.20 Sangat
Baik 3.90 Baik 3.90 Baik
Sumber : Data diolah 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Tabel V. 15 Selisih Hasil Analisis Deskriptif terhadap Strategi City BrandingKabupaten Kulon Progo
Dimensi Item
Selisih Persepsi Wisatawan danPelaku Industri Pariwisata
Selisih MeanItem
Selisih MeanDimensi
Presence(Kontribusi)
Kabupaten Kulon Progomenawarkan wisata yangmenambah ilmu pengetahuan
0.32
0.24Kabupaten Kulon Progoberpartisipasi dalam melestarikanseni budaya Indonesia
0.153
Potential(Potensi)
Kabupaten Kulon Progomenyediakan lapangan pekerjaanyang luas bagi masyarakat
0.332
0.34Kabupaten Kulon Progo sangat tepatdijadikan lokasi untuk membangunbisnis baru / mengembangkan bisnis
0.397
Kabupaten Kulon Progo memilikipeluang untuk mengembangkanfasilitas pendidikan
0.298
Place(Tempat)
Jalan di Kabupaten Kulon Progomemiliki kualitas yang bagus 0.482
0.49Kabupaten Kulon Progo memilikikualitas udara yang bagus 0.388
Kabupaten Kulon Progo memilikiiklim dan cuaca yang stabil 0.6
Pulse(Destinasi)
Kabupaten Kulon Progomenawarkan pilihan alternativewisata yang beragam
0.04
0.02Kabupaten Kulon Progomemberikan pengalaman yangberbeda ketika saya berkunjung
0.085
People(Warga)
Masyarakat Kabupaten Kulon Progosangat ramah terhadap wisatawan. 0.33
0.23Kabupaten Kulon Progo adalahwilayah yang aman dan nyaman. 0.13
Prerequite(Prasyarat)
Kabupaten Kulon Progo memilikifasilitas publik yang sangat lengkap. 0.23
0.32Kabupaten Kulon Progo memilikibanyak fasilitas kesehatan yangmudah dijangkau oleh wisatawan.
0.413
Sumber : Data diolah 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Berdasarkan Tabel V.14 dapat diketahui bahwa rata-rata
persepsi wisatawan terhadap strategi city branding adalah 3,92. dan
persepsi pelaku industri pariwisata adalah 4,20. Wisatawan menilai
item pernyataan yang paling tinggi adalah pernyataan nomor 9
(Kabupaten Kulon Progo menawarkan pilihan alternatif wisata
yang beragam) dengan nilai 4,59, sedangkan yang memiliki nilai
paling rendah adalah pernyataan nomor 7 (Jalan di Kabupaten
Kulon Progo memiliki kualitas yang bagus) dengan nilai 3,11.
Pelaku Industri Pariwisata menilai item pernyataan yang paling
tinggi adalah pernyataan nomor 7 (Kabupaten Kulon Progo
memiliki kualitas udara yang bagus) dengan nilai 4,608 atau sangat
baik. Sedangkan yang memiliki nilai paling rendah adalah
pernyataan nomor 14 (Kabupaten Kulon Progo memiliki fasilitas
publik yang sangat lengkap.) dengan nilai 3,4 atau baik.
Berdasarkan Tabel V.15 dapat diketahui bahwa dimensi yang
memiliki selisih rata-rata nilai terbesar adalah dimensi place yaitu
sebesar 0,49 dan dimensi yang memiliki selisih rata-rata nilai
terkecil adalah pulse yaitu sebesar 0,2. Hal ini menunjukan bahwa
item-item yang terkait dalam dimensi place perlu mendapatkan
perhatian lebih dari pemerintah dan juga para pelaku industri
pariwisata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
2. Uji Beda
a. Independen Sampel T-test
Tabel V. 16 Hasil Uji Beda Independent Sample T-testLevene's Test for
Equality ofVariances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig.(2-tailed)
MeanDifference
Std. ErrorDifference
95% ConfidenceInterval of theDifference
Lower UpperAnalisisPersepsi
Equalvariancesassumed
.169 .681 -6.035 238 .000 -.29575 .04901 -.39230 -.19920
Equalvariancesnotassumed
-6.035 237.181 .000 -.29575 .04901 -.39230 -.19920
Sumber : Data diolah 2019
1) Menentukan Hipotesis
a) H0 : Tidak terdapat perbedaan persepsi wisatawan dan
pelaku industri pariwisata terhadap strategi city branding
Kabupaten Kulon Progo.
b) Ha : Terdapat perbedaan persepsi wisatawan dan pelaku
industri pariwisata terhadap strategi city branding
Kabupaten Kulon Progo.
2) Menentukan Taraf Signifikan (α)
Penelitian ini menggunakan taraf signifikan (α) 5% atau
0,05.
3) Mengetahui Besarnya thitung
Thitung yang diperoleh dari output SPSS adalah -6,035 dan
ttabel yang terdapat tabel t pada signifikansi 0,05 dengan df = 238
adalah sebesar 1,969. Hasil Thitung yang diperoleh negatif karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
salah satu dari kelompok responden memiliki jumlah rata-rata
nilai yg lebih rendah.
4) Menentukan Kriteria dan Kesimpulan
a) Jika nilai thitung ≤ ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
b) Jika nilai thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Maka, berdasarkan tabel V.17 independent sample t-test,
diketahui bahwa thitung sebesar 6,035 dan diperoleh ttabel sebesar
1,969. Karena thitung > ttabel ( 6,035 > 1,969). Dengan demikian,
H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan persepsi wisatawan dan pelaku industri
pariwisata terhadap strategi city branding Kabupaten Kulon
Progo.
D. Pembahasan
1. Profil Wisatawan Kabupaten Kulon Progo
Wisatawan yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah
wisatawan yang berusia minimal 17 tahun dan pernah mengunjungi
minimal satu objek wisata di Kabupaten Kulon Progo.
Peneliti menemukan 65 responden perempuan dari total 120
responden wisatawan dan 55 sisanya adalah responden pria. Berdasarkan
data tersebut peneliti menyimpulkan bahwa banyaknya perempuan yang
berkunjung ke Kabupaten Kulon Progo menunjukkan bahwa Kabupaten
Kulon Progo memiliki banyak tempat yang menarik dan indah untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
diabadikan dalam gambar sehingga banyak wisatawan perempuan
datang untuk berswa-foto.
Berdasarkan usia, peneliti memperoleh hasil bahwa 45 dari 120
responden berusia 17 - 24 tahun, sisanya yaitu 33 orang responden
berusia 25 - 32 tahun, 25 responden berusia 33 - 40 tahun, 11 responden
berusia 41 - 48 tahun, dan 6 responden berusia > 48 tahun. Dari data
tersebut peneliti menyimpulkan bahwa wisatawan pengunjung
Kabupaten Kulon Progo didominasi oleh wisatawan yang berusia 17 - 24
tahun.
Berdasarkan pekerjaannya, peneliti memperoleh hasil bahwa 57
responden dari 120 responden adalah pelajar/mahasiswa, sisanya 12
responden adalah ASN/Pegawai BUMN, 21 responden adalah
wiraswasta, dan 30 responden menjawab lain-lain. Dari data tersebut
peneliti menyimpulkan bahwa wisatawan objek wisata di Kabupaten
Kulon Progo merupakan pelajar/mahasiswa menunjukkan bahwa
Kabupaten Kulon Progo layak untuk dijadikan tempat melepas penat
dari kegiatan rutin sebagai pelajar dan mahasiswa.
Berdasarkan sumber informasi wisatanya, peneliti memperoleh hasil
bahwa 95 responden dari 120 responden memperoleh informasi wisata
dari media sosial, 77 responden memperoleh informasi wisata dari
kerabat/teman, 15 responden memperoleh informasi wisata dari sumber
lain-lain (media cetak dan elektronik), 10 responden memperoleh
informasi wisata dari website, 5 responden memperoleh informasi wisata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
dari aplikasi PesonaKU, 5 responden memperoleh informasi wisata dari
jasa tour travel. Dari data tersebut peneliti menyimpulkan bahwa
mayoritas wisatawan di Kabupaten Kulon Progo memperoleh informasi
wisata dari media sosial menunjukkan bahwa media sosial merupakan
sumber informasi yang paling efektif untuk digunakan sebagai media
promosi wisata Kabupaten Kulon Progo.
Berdasarkan objek wisatanya, peneliti memperoleh hasil bahwa 46
responden dari 120 responden pernah mengunjungi Kawasan Hutan
Mangrove, 44 responden pernah mengunjungi Kebun Teh Nglinggo, 42
responden pernah mengunjungi Gua Maria Sendangsono, 32 responden
pernah mengunjungi Taman Sungai Mudal, 21 responden pernah
mengunjungi Laguna Pantai Trisik, 17 responden pernah mengunjungi
Alun-alun Wates, 14 responden pernah mengunjungi Puncak Mbelji, 14
responden pernah mengunjungi Bukit Wisata Pulepayung, 13 responden
pernah mengunjungi Omah Geblek, 10 responden pernah mengunjungi
Goa Kebon, 10 responden pernah mengunjungi Karst Tubing Kaliserang,
10 responden pernah mengunjungi Bantar Banguncipto. Dari data
tersebut peneliti menyimpulkan bahwa Kawasan Hutan Mangrove
menduduki peringkat pertama jumlah pengunjung terbanyak, lalu disusul
oleh Kebun Teh Nglinggo, dan Gua Maria Sendangsono hal ini
menunjukkan bahwa objek wisata dengan akses jalan yang bagus dan
daya tarik wisata tertentu seperti spot foto dan arsitektur yang menarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
memiliki jumlah kunjungan yang lebih banyak dibandingkan dengan
objek wisata yang memiliki akses jalan yang sulit.
2. Profil Pelaku Industri Pariwisata Kabupaten Kulon Progo
Pelaku Industri Wisata yang menjadi responden dalam penelitian ini
adalah wisatawan yang berusia minimal 17 tahun dan memiliki usaha
atau mengelola objek wisata di Kabupaten Kulon Progo.
Peneliti menemukan 72 responden laki-laki dari total 120 responden
wisatawan dan 48 sisanya adalah responden perempuan. Berdasarkan
data tersebut peneliti menyimpulkan bahwa banyaknya laki yang
bertindak sebagai pelaku industri pariwisata di Kabupaten Kulon Progo
menunjukkan bahwa Kabupaten Kulon Progo memiliki banyak medan
yang sulit dan menantang bagi perempuan.
Berdasarkan usia, peneliti memperoleh hasil bahwa 37 dari 120
responden berusia 25 - 32 tahun, sisanya yaitu 7 orang responden berusia
17 -24 tahun, 33 responden berusia 33 - 40 tahun, 25 responden berusia
41 - 48 tahun, dan 18 responden berusia > 48 tahun. Dari data tersebut
peneliti menyimpulkan bahwa pelaku industri pariwisata di Kabupaten
Kulon Progo mayoritas berusia 25 -32 tahun.
Berdasarkan pekerjaannya, peneliti memperoleh hasil bahwa 35
responden dari 120 responden memilih profesi lain-lain (pendukung
industri pariwisata), sisanya 33 responden adalah Pengelola Warung
Makan, 15 responden adalah pengelola penginapan, 25 responden adalah
pengelola parkir, dan 12 responden penyedia jasa tour and travel. Dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
data tersebut peneliti menyimpulkan bahwa pelaku industri pariwisata di
Kabupaten Kulon Progo memiliki bermacam-macam profesi lain-lain
yang terkait dengan pariwisata seperti petani, pemetik daun teh, jasa
penyewaan alat keselamatan, pengrajin aksesoris.
Berdasarkan sumber informasi wisatanya, peneliti memperoleh hasil
bahwa 96 responden dari 120 responden menggunakan media sosial, 63
responden menyebarluaskan informasi wisata melalui kerabat/teman, 3
responden menggunakan sumber informasi wisata dari lain-lain (media
cetak dan elektronik), 33 responden menggunakan website Kabupaten
Kulon Progo, 11 responden menggunakan aplikasi PesonaKU, 6
responden menggunakan jasa tour and travel. Dari data tersebut peneliti
menyimpulkan bahwa mayoritas pelaku industri pariwisata di Kabupaten
Kulon Progo menggunakan bantuan sumber informasi wisata berupa
media sosia, hal inil menunjukkan bahwa media sosial merupakan
sumber informasi yang paling efektif untuk digunakan sebagai media
promosi wisata Kabupaten Kulon Progo.
Berdasarkan objek wisatanya, peneliti memperoleh 10 responden di
masing-masing objek wisata, hal ini menunjukkan bahwa persebaran
pelaku industri pariwisata merata di 12 objek wisata di Kabupaten Kulon
Progo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
3. Persepsi Wisatawan dan Pelaku Industri Pariwisata terhadap
Strategi City Branding Kabupaten Kulon Progo
Peneliti menggunakan satu dimensi untuk penelitian yaitu dimensi
city branding dimana didalamnya berisikan 6 komponen yang saling
terkait. Setelah melakukan penelitian terhadap dua kelompok responden
yang berbeda yaitu wisatawan dan pelaku industri pariwisata.
Tabel V.16 menunjukkan bahwa persepsi wisatawan memiliki
rata-rata nilai sebesar 3,90 sedangkan pelaku industri pariwisata
memiliki rata-rata nilai sebesar 4,20. Berdasarkan rentang skor yang
telah ditentukan maka kedua angka tersebut terletak pada kategori baik
dan sangat baik.
a. Presence
Kedua kelompok responden tersebut memberikan penilaian
yang sama yaitu sangat baik pada komponen presence, komponen
dimensi yang pertama ini memperoleh rata-rata nilai 4,16 dari
wisatawan dan 4,39 dari pelaku industri pariwisata. Masing-masing
item dalam dimensi presence ini memiliki nilai yang berbeda-beda
dari setiap kelompok.
1) Item 1 (Kabupaten Kulon Progo menawarkan wisata yang
menambah ilmu pengetahuan) memiliki nilai rata-rata 4,08 dari
wisatawan, hal ini menunjukkan bahwa pilihan objek wisata
yang menambah ilmu pengetahuan sudah sangat baik atau dapat
dikatakan sangat banyak, sedangkan pelaku industri pariwisata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
memberikan nilai rata-rata 4,4, hal ini menunjukkan bahwa
pilihan objek wisata yang menambah ilmu pengetahuan sudah
baik atau dapat dikatakan banyak.
2) Item 2 (Kabupaten Kulon Progo berpartisipasi dalam
melestarikan seni budaya Indonesia) memiliki nilai rata-rata
dari wisatawan sebesar 4,23 dan 4,383 dari pelaku industri
pariwisata, hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Kulon Progo
berpartisipasi sangat baik dalam melestarikan seni budaya
Indonesia.
b. Potential
Kedua kelompok responden tersebut memberikan penilaian
yang berbeda pada yaitu baik dan sangat baik pada komponen
potential, komponen dimensi yang kedua ini memperoleh rata-rata
nilai 3,95 dari wisatawan dan 4,29 dari pelaku industri pariwisata.
Masing-masing item dalam dimensi potential ini memiliki nilai yang
berbeda-beda dari setiap kelompok.
1) Item 3 (Kabupaten Kulon Progo menyediakan lapangan
pekerjaan yang luas bagi masyarakat) memiliki nilai rata-rata
dari wisatawan sebesar 3,91 hal ini menunjukkan bahwa
Kabupaten Kulon Progo menyediakan lapangan pekerjaan yang
luas bagi masyarakat, sedangkan dari pelaku industri pariwisata
nilai rata-rata sebesar 4,242 atau menunjukkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Kabupaten Kulon Progo menyediakan lapangan pekerjaan yang
sangat luas bagi masyarakat.
2) Item 4 (Kabupaten Kulon Progo sangat tepat dijadikan lokasi
untuk membangun bisnis baru/ mengembangkan bisnis)
memiliki nilai rata-rata 4,07 dari wisatawan, hal ini
menunjukkan bahwa Kabupaten Kulon Progo baik atau layak
dijadikan lokasi untuk membangun bisnis atau mengembangkan
bisnis baru, sedangkan dari pelaku industri pariwisata nilai
rata-rata sebesar 4,467 atau menunjukan bahwa Kabupaten
Kulon Progo sangat baik atau sangat layak untuk dijadikan
lokasi untuk membangun bisnis baru atau mengembangkan
bisnis baru.
3) Item 5 (Kabupaten Kulon Progo memiliki peluang untuk
mengembangkan fasilitas pendidikan) memiliki nilai rata-rata
dari wisatawan sebesar 3,86 dan 4,158 dari pelaku industri
pariwisata, hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Kulon Progo
memiliki peluang untuk dapat mengembangkan fasilitas
pendidikan di setiap kecamatan seperti SD, SMP, SMA dan
juga Universitas di Kabupaten Kulon Progo.
c. Place
Kedua kelompok responden tersebut memberikan penilaian
yang sama yaitu baik pada komponen place, komponen dimensi
yang ketiga ini memperoleh rata-rata nilai 3,69 dari wisatawan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
4,18 dari pelaku industri pariwisata. Masing-masing item dalam
dimensi place ini memiliki nilai yang berbeda-beda dari setiap
kelompok.
1) Item 6 (Jalan di Kabupaten Kulon Progo memiliki kualitas yang
bagus) memiliki nilai rata-rata dari wisatawan sebesar 3,11, hal
ini menunjukkan bahwa jalan di Kabupaten Kulon Progo
memiliki kualitas yang netral atau cukup, sedangkan pelaku
industri pariwisata memberikan nilai rata-rata 3,592 atau
menunjukkan bahwa jalan di Kabupaten Kulon Progo sudah
baik, pada item ini terdapat perbedaan persepsi dari wisatawan
dan pelaku industri pariwisata.
2) Item 7 (Kabupaten Kulon Progo memiliki kualitas udara yang
bagus) memiliki nilai rata-rata 4,22 dari wisatawan dan nilai
rata-rata 4,608 dari pelaku industri pariwisata, hal ini
menunjukkan bahwa kualitas udara di Kabupaten Kulon Progo
sangat baik atau sangat bagus.
3) Item 8 (Kabupaten Kulon Progo memiliki iklim dan cuaca yang
stabil) memiliki nilai rata-rata dari wisatawan sebesar 3,75 hal
ini menunjukkan bahwa cuaca di Kabupaten Kulon Progo baik
atau stabil sedangkan, pelaku industri pariwisata memberikan
nilai rata-rata 4,35 atau menunjukkan bahwa cuaca di
Kabupaten Kulon Progo sangat baik atau sangat stabil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
d. Pulse
Kedua kelompok responden tersebut memberikan penilaian
yang sama yaitu sangat baik pada komponen pulse, komponen
dimensi yang keempat ini memperoleh rata-rata nilai sebesar 4,37
dari wisatawan dan 4,39 dari pelaku industri pariwisata.
Masing-masing item dalam dimensi pulse ini memiliki nilai yang
berbeda-beda dari setiap kelompok.
1) Item 9 (Kabupaten Kulon Progo menawarkan pilihan alternative
wisata yang beragam) memiliki nilai rata-rata dari wisatawan
sebesar 4,59 sedangkan pelaku industri pariwisata memberikan
nilai rata-rata 4,55, hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten
Kulon Progo menawarkan alternatif wisata yang sangat beragam.
2) Item 10 (Kabupaten Kulon Progo memberikan pengalaman yang
berbeda ketika saya berkunjung) memiliki nilai rata-rata 4,14
dari wisatawan yang menunjukkan bahwa pengalaman yang
diperoleh oleh wisatawan ketika berkunjung ke Kabupaten
Kulon Progo baik atau berbeda, sedangkan dan nilai rata-rata
dari pelaku industri pariwisata sebesar 4,225 atau menunjukkan
bahwa pelaku industri pariwisata memperoleh pengalaman yang
sangat baik atau sangat berbeda ketika mengunjungi objek
wisata lain untuk membandingkan situasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
e. People
Kedua kelompok responden tersebut memberikan penilaian
yang berbeda yaitu baik dan sangat baik pada komponen people,
komponen dimensi yang kelima ini memperoleh rata-rata nilai 4,17
dari wisatawan dan 4,40 dari pelaku industri pariwisata.
Masing-masing item dalam dimensi people ini memiliki nilai yang
berbeda-beda dari setiap kelompok.
1) Item 11 (Masyarakat Kabupaten Kulon Progo sangat ramah
terhadap wisatawan) memiliki nilai rata-rata dari wisatawan
sebesar 4,22 dan 4,55 dari pelaku industri pariwisata, hal ini
menunjukkan bahwa masyarakat di Kabupaten Kulon Progo
sangat baik atau sangat ramah terhadap wisatawan yang
berkunjung ke Kabupaten Kulon Progo.
2) Item 12 (Kabupaten Kulon Progo adalah wilayah yang aman
dan nyaman) memiliki nilai rata-rata 4,12 dari wisatawan yang
menunjukkan bahwa Kabupaten Kulon Progo adalah wilayah
yang aman dan nyaman, sedangkan nilai rata-rata dari pelaku
industri pariwisata sebesar 4,25, hal ini menunjukkan bahwa
Kabupaten Kulon Progo adalah wilayah yang sangat aman dan
nyaman.
f. Prerequite
Kedua kelompok responden tersebut memberikan penilaian
yang berbeda yaitu netral dan baik pada komponen prerequite dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
komponen inilah yang memiliki nilai rata-rata paling rendah diantara
keenam komponen diatas, komponen dimensi prerequite ini
memperoleh rata-rata nilai 3,20 dari wisatawan dan 3,52 dari pelaku
industri pariwisata. Masing-masing item dalam dimensi prerequite
ini memiliki nilai yang berbeda-beda dari setiap kelompok.
1) Item 13 (Kabupaten Kulon Progo memiliki fasilitas publik yang
sangat lengkap) memiliki nilai rata-rata dari wisatawan sebesar
3,17 hal ini menunjukkan bahwa jumlah fasilitas publik di
Kabupaten Kulon Progo dikategorikan netral atau cukup
sedangkan nilai rata-rata dari pelaku industri pariwisata sebesar
3,40 atau menunjukkan bahwa fasilitas publik di Kabupaten
Kulon Progo sudah baik.
2) Item 14 (Kabupaten Kulon Progo memiliki banyak fasilitas
kesehatan yang mudah dijangkau oleh wisatawan.) memiliki
nilai rata-rata 3,22 dari wisatawan yang menunjukkan bahwa
fasilitas kesehatan di Kabupaten Kulon Progo jumlahnya jarang
sehingga jangkauan untuk mengaksesnya cenderung netral atau
cukup, sedangkan nilai rata-rata dari pelaku industri pariwisata
sebesar 3,63, hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Kulon
Progo memiliki fasilitas kesehatan yang baik dan mudah
dijangkau oleh wisatawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
5. Uji Beda
Hasil uji beda independent sample t-test menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan persepsi wisatawan dan persepsi pelaku industri
pariwisata terhadap strategi city branding Kabupaten Kulon Progo. Hal
ini dapat dilihat pada hasil thitung sebesar 6,035 dan perolehan ttabel
sebesar 1,969, sehingga thitung > ttabel ( 6,035 > 1,969).
Pada persepsi wisatawan jumlah skor 6560 dan rata-rata 3,90.
Pada persepsi pelaku industri pariwisata memperoleh jumlah skor 7057
dan rata-rata 4,20, hasil yang muncul pada thitung bernilai negatif karena
jumlah skor dari persepsi wisatawan berbeda atau lebih rendah dari
persepsi pelaku industri pariwisata.
Dapat disimpulkan bahwa persepsi pelaku industri pariwisata
lebih baik dibandingkan wisatawan. Kemungkinan penyebabnya adalah
wisatawan belum merasakan makna dari strategi city branding
Kabupaten Kulon Progo secara langsung ketika berkunjung ke objek
wisata di Kabupaten Kulon Progo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya
perbedaan antara persepsi wisatawan dan persepsi pelaku industri pariwisata
terhadap strategi city branding Kabupaten Kulon Progo.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik
kesimpulan sesuai dengan perumusan masalah yakni sebagai berikut:
1. Dinas Pariwisata telah melakukan berbagai macam kegiatan
(membangun sarana prasarana pariwisata, memanfaatkan teknologi
informasi untuk media pemasaran, dan melakukan pemberdayaan
masyarakat) untuk mengimplementasikan strategi city branding dalam
rangka memajukan sektor pariwisata di Kabupaten Kulon Progo.
2. Persepsi wisatawan terhadap strategi city branding Kabupaten Kulon
Progo baik dengan rata-rata nilai sebesar 3,90 dari rentang skor 1 sampai
5.
3. Persepsi pelaku industri pariwisata terhadap strategi city branding
Kabupaten Kulon Progo sangat baik dengan rata-rata nilai sebesar 4,20
dari rentang skor 1 sampai 5.
4. Ada perbedaan persepsi tentang strategi city branding Kabupaten Kulon
Progo antara wisatawan dan pelaku industri pariwisata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
B. Saran
Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan yang ada dalam penelitian
ini, peneliti mengajukan beberapa saran sebagai bahan pertimbangan pihak
pemerintah dan penelitian selanjutnya. Saran yang diajukan peneliti adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Pemerintah (Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo)
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti pada bab
sebelumnya terbukti bahwa terdapat perbedaan persepsi wisatawan dan
pelaku industri pariwisata. Oleh karena itu, peneliti menyarankan
beberapa hal bagi pemerintah :
a. Dinas Pariwisata diharapkan dapat meningkatkan pemahaman
tentang city branding Kabupaten Kulon Progo kepada para pelaku
industri pariwisata, sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan
keterlibatan para pelaku industri pariwisata untuk memajukan sektor
pariwisata sehingga pada akhirnya dapat menjelaskan kepada
wisatawan tentang city branding “Kulon Progo, The Jewel of Java”.
b. Dinas Pariwisata diharapkan melakukan perundingan yang matang
dengan warga atau masyarakat di sekitar area objek wisata ketika
akan membangun fasilitas-fasilitas penunjang kegiatan di sektor
kepariwisataan, sehingga fasilitas publik yang dibangun dapat
dirasakan manfaatkannya secara langsung oleh penduduk sekitar
dan juga wisatawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
c. Dinas Pariwisata diharapkan dapat bekerjasama dengan semua
bagian pemerintahan terkait, khususnya dalam pembangunan
fasilitas publik untuk menunjang sektor pariwisata di Kabupaten
Kulon Progo.
d. Dinas Pariwisata diharapkan dapat lebih memaksimalkan
pengelolaan sumber informasi yang dimiliki oleh Pemerintah
Kabupaten Kulonprogo, khususnya website kabupaten Kulon Progo
dan juga aplikasi Pesona Kulon Progo sehingga dapat meningkatkan
jumlah orang yang mengakses sumber informasi tersebut.
e. Dinas Pariwisata diharapkan dapat bekerjasama dengan Dinas
Komunikasi dan Informasi untuk melakukan pembinaan khusus
tentang mengelola media sosial pariwisata yang dimiliki oleh setiap
objek-objek wisata dan para pelaku industri pariwisata di Kabupaten
Kulon Progo agar dapat menjaring wisatawan yang lebih banyak.
2. Bagi Pelaku Industri Pariwisata
a. Para Pelaku Industri Pariwisata diharapkan dapat lebih aktif dalam
setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata sehingga
dapat lebih memahami ide-ide serta gagasan yang dimiliki
pemerintah untuk kemajuan sektor pariwisata.
b. Para Pelaku Industri Pariwisata diharapkan dapat menampung
aspirasi wisatawan sehingga dapat menjadikan aspirasi tersebut
bahan evaluasi secara berkala.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kekurangan sehingga
peneliti memberikan saran bagi penelitian selanjutnya.
a. Variabel yang digunakan dalam kuesioner sangat kurang karena
hanya satu variabel sehingga kurang mendeskripsikan subjek
penelitian secara detail, maka bagi penelitian selanjutnya penulis
memberikan saran untuk menambahkan variabel yang digunakan
dalam kuesioner seperti persepsi harga ticket objek wisata, dan
persepsi kualitas layanan dari masing-masing objek wisata, atau
willingness to pay at tourist destination.
b. Narasumber yang diwawancarai hanya satu sehingga informasi yang
diperoleh sangat kurang, maka bagi penelitian selanjutnya penulis
memberikan saran untuk menambahkan narasumber dari bidang
yang lain dalam Dinas Pariwisata seperti Bidang Destinasi dan
Bidang Pemberdayaan Pariwisata. Selain itu dapat juga
menambahkan narasumber dari badan atau dinas pemerintahan yang
lain seperti Badan Perencanaan Daerah atau Dinas Komunikasi dan
Informasi
c. Biodata responden kurang lengkap, maka bagi penelitian selanjutnya
penulis memberikan saran untuk menambahkan beberapa
pertanyaan di bagian biodata responden seperti asal responden, dan
pendapatan/ uang saku responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
C. Keterbatasan
Peneliti menyadari terdapat banyak keterbatasan yang mempengaruhi
hasil dalam penelitian ini. Keterbatasan yang dimaksud adalah:
1. Peneliti belum memiliki pengalaman yang cukup dalam penulisan karya
ilmiah sehingga dalam proses penyusunannya tidak mencapai hasil yang
maksimal.
2. Narasumber wawancara hanya satu orang sehingga tidak cukup untuk
mewakili seluruh aspek dari Dinas Pariwisata, sehingga data mengenai
strategi city branding dari Dinas Pariwisata kurang.
3. Proses pengambilan data wisatawan yang dilakukan pada saat situasi
objek wisata sangat sepi sehingga peneliti tidak mendapatkan responden
yang heterogen dan cenderung memiliki pendapat yang sama karena
terdiri dari beberapa orang yang berasal dari satu rombongan wisata.
4. Proses pengambilan data responden pelaku industri pariwisata yang sulit
karena mayoritas pelaku industri pariwisata kesulitan mengisi kuesioner
sendiri karena tidak bisa membaca tulisan kecil, maka peneliti
melakukan pengambilan data dengan membacakan item pernyataan dan
memberikan tanda centang pada kuesioner setelah memperoleh jawaban
dari responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
DAFTAR REFERENSI
Buku :
Anholt, Simon.2006. The Anholt City Brands Index: How The World Views Its
Cities, Second Edition. Dewsbury: GMI Power
Anholt, Simon.2007. Competitive Identity: The New Brand Management for
Nation, Cities and Region. New York: Palgrave MacMilan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Denpasar.2012. Membangun
Denpasar Melalui City Branding. Denpasar: Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kota Denpasar.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kulon Progo.2016. Kabupaten Kulon Progo
Dalam Angka (Kulon Progo Regency in Figures). Kulon Progo: Badan
Pusat Statistik Kabupaten Kulon Progo
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kulon Progo.2017. Kabupaten Kulon Progo
Dalam Angka (Kulon Progo Regency in Figures). Kulon Progo : Badan
Pusat Statistik Kabupaten Kulon Progo
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kulon Progo.2018. Kabupaten Kulon Progo
Dalam Angka (Kulon Progo Regency in Figures). Kulon Progo : Badan
Pusat Statistik Kabupaten Kulon Progo
Cooper, Donald R. Pamela S. Schindler. 2017. Metode Penelitian Bisnis Edisi 12
Buku 1. Jakarta: Salemba Empat
Del I. Hawkins, Roger J Best and Kenneth A Coney. 1998. Consumer Behavior,
Seventh Edition. New York: Mc-Graw Hill Company.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Dewi, Ike Janita.2009. Creating & Sustaining Brand Equity: Aspek Manajerial
dan Akademis dari Branding. Yogyakarta: Amara Books.
Echdar, Saban. 2017. Metode Penelitian Manajemen dan Bisnis. Bogor: Ghalia
Indonesia Bogor
Husni, Achmad Rifqi. 2010. Analisis Pengaruh Brand Awareness terhadap
Brand Attitude Handphone Nokia. Semarang: Universitas Diponegoro
Kotler, Philip.2002. Marketing Asian Places: Attracting investment, industry, and
tourism to cities, states, and nations. Australia : Pearson
Pamungkas, Yudha Tri. 2015. Pengaruh Terpaan Pesan City Branding
Kabupaten Kulon Progo Terhadap Minat Berkunjung Wisatawan di
Wilayah Kulon Progo. Yogyakarta: UPN Veteran.
Pemerintah Kota Makasar.2014. Buku Saku City Branding Makassar. Makassar :
Pemerintah Kota Makassar.
Pemerintah Kota Makasar.2014. Buku Saku City Branding Makassar. Makassar :
Pemerintah Kota Makassar.
Pitana, I Gde, Putu G. Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta : Penerbit
Andi.
Sangadji, Sopiah. 2013. Perilaku konsumen: Pendekatan Praktis Disertai
Himpunan Jurnal Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset
Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan
Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS. Jakarta : Prenadamedia
Group
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta
Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Alfabeta
Wardiyanta. 2006. Metode Penelitian Pariwisata. Yogyakarta : Penerbit Andi
Wheeler, Alina.2009. Designing Brand Identity: An Essential Guide for The
Entire Branding Team Third Edition. USA: John Willey&Sons.Inc
Jurnal :
Bawanti, Ari.2016. “Analisis City Branding dalam Pengembangan Destinasi
Pariwisata Kabupaten Jayapura,” Jurnal Media Wisata, 1(5) 365-381
Hapsoro, Bayu Bagas.2012. “Studi persepsi Masyarakat Terhadap Brand Image
Kota Semarang,” Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, 1(5), 89-106.
Harisah, Afifah. Zulfitria Masiming. “Persepsi Manusia terhadap Tanda, Simbol,
dan Spasial,” Jurnal SMARTek, 1(2) 29-43
Intyaswono, Stephen, Edy Yulianto & Mukhammad Kholid Mawardi.2016.
“Peran Strategi City Branding Kota Batu dalam Trend Peningkatan
Kunjungan Wisatawan Mancanegara (Studi pada Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kota Batu),” Jurnal Administrasi Bisnis, 1 (1), 65 - 73
Widodo, Bambang, Mite Setiansah. 2014. “Strategi Pencitraan Kota (City
Branding) Berbasis Kearifan Lokal (Studi Kasus di Kota Solo, Jawa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Tengah dan Kabupaten Badung, Bali),” Jurnal Komunikasi Profetik,
1(10), 33-34.
Internet :
Antariksa, Basuki. 2011. “Peluang dan Tantangan Pengembangan
Kepariwisataan di Indonesia” www.kemenpar.go.id diakses tanggal 8
Desember 2018
Badan Pusat Statistik.2016. “Akomodasi Hotel di Jogja”.
www.yogyakarta.bps.go.id diakses tanggal 2 Oktober 2018
Basri, Faisal.2017. “Sedikit Koreksi Untuk Menteri Pariwisata”.
www.faisalbasri.com diakses tanggal 5 Desember 2018
Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta.2012. “Statistik Kepariwisataan
2012”. www.visitingjogja.com diakses tanggal 18 Agustus 2019
Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta.2013. “Statistik Kepariwisataan
2013”. www.visitingjogja.com diakses tanggal 18 Agustus 2019
Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta.2014. “Statistik Kepariwisataan
2014”. www.visitingjogja.com diakses tanggal 18 Agustus 2019
Ferry.2015. “Pentingnya City Branding Sebagai Upaya Promosi Pariwisata”.
www.tourismvaganza.com diakses tanggal 2 Oktober 2018
Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kulon Progo.2017. “Data Jumlah
Obyek Wisata di Kabupaten Kulon Progo 2015 - 2017”.
www.satudata.kulonprogo.kab.go.id diakses tanggal 14 Mei 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo.2019. “Data Desa Wisata di Kabupaten
Kulon Progo” www.dinpar.kulonprogo.go.id diakses tanggal 14 Mei
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1TRANSKRIP
WAWANCARA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Wawancara staf Dinas Pariwisata1. Biodata Narasumber :
a. Nama : Nur Budhi Puji Wibowo, S.E., M.Sc.b. Jabatan : Kepala Divisi Promosi Pariwisata
2. Pertanyaan Wawancara :
a. Apa saja potensi wisata Kabupaten Kulon Progo?
“Seperti yang terdapat dalam kajian teori mbak Tisya, Kulon Progomemiliki banyak potensi wisata seperti wisata alam, wisata budaya,wisata minat khusus, wisata kuliner, dan juga wisata belanja. Semuawilayah kami dapat memenuhi semua tujuan dan motivasi wisatawanuntuk berkunjung”
b. Hingga saat ini berapakah jumlah desa wisata dan objek wisata diKabupaten Kulon Progo?
“Hingga data terakhir yaitu tahun 2017 sudah terdapat 11 DesaWisata dan 29 Objek Wisata, mbak. Tahun ini baru ada pendataan barusekaligus pembuatan peta wisata Kabupaten Kulon Progo, karena selamadua tahun pariwisata sudah berkembang pesat. ”
c. Apakah arti dari city branding “Kulon Progo, The Jewel of Java”?
“Sejauh yang saya pahami arti dari city branding tersebut adalahpermata di tanah Jawa, sehingga dengan adanya branding tersebutdiharapkan Kulon Progo dapat menjadi permata di tanah Jawa danwisatawan yang berkunjung dapat merasakan kilau dari batu permata itu.Namun bagi kami brand tersebut sangat tinggi maknanya sehingga sulitditerapkan pada masyarakat, maka mulai tahun 2018 kami juga membuatbrand pendamping untuk dapat membantu promosi pariwisata yaitu“Ayo Tamasya ke Kulon Progo.”
d. Sejauh mana Dinas Pariwisata memperkenalkan city branding KabupatenKulon Progo?
“Dinas Pariwisata memperkenalkan dengan mempromosikan melaluiportal teknologi yang dimiliki seperti official account instagram Dinpar,website Dinpar, aplikasi, brosur, mengikuti pameran pariwisata nasionalbaik dalam internal DIY atau eksternal DIY.”
e. Bagaimana Dinas Pariwisata mengimplementasikan strategi city brandingterhadap masyarakat terutama pelaku industri pariwisata?
“Kami memberikan pembinaan dan penyuluhan secara berkalakepada masyarakat, baik secara khusus maupun umum.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
f. Apa saja yang menjadi kendala Dinas Pariwisata dalam mengembangkanpariwisata Kabupaten Kulon Progo?
“Kendala yang dimiliki adalah keterbatasan anggaran dana dalammensupport masyarakat lokal, dan keterbatasan jumlah sumber dayamanusia yang mau terlibat dalam pengembangan pariwisata.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
LAMPIRAN 2KUESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
1. Kuesioner Wisatawan
ANALISIS PERSEPSI WISATAWAN DAN PELAKU INDUSTRIPARIWISATA TERHADAP STRATEGI CITY BRANDING KABUPATEN
KULON PROGO
Kepada Yth:Pengunjung Objek Wisata Kabupaten Kulon Progo
Salam Sejahtera,Perkenalkan nama saya Laetitia Karenina, mahasiswi Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Saat ini saya sedang melakukanpenelitian mengenai “Analisis persepsi Wisatawan dan Pelaku Industri PariwisataTerhadap Strategi City Branding Kabupaten Kulon Progo” di 12 objek wisatayang berlokasi di Kabupaten Kulon Progo, objek wisata tersebut antara KebunTeh Nglinggo di Kecamatan Samigaluh, Gua Maria Sendangsono di KecamatanKalibawang, Taman Sungai Mudal di Kecamatan Girimulyo, Omah Geblek diKecamatan Nanggulan, Kawasan Hutan Mangrove di Kecamatan Temon, LagunaPantai Trisik di Kecamatan Galur, Karst Tubing Kaliserang di KecamatanPengasih, Goa Kebon di Kecamatan Panjatan, Bukit Wisata Pulepayung diKecamatan Kokap, Taman Kota Wates di Kecamatan Wates, Puncak Mbelji diKecamatan Lendah, dan Bantar Banguncipto di Kecamatan Sentolo.Untuk itu saya mohon kesediaan anda untuk menjadi responden dalam penelitianini, adapun kriteria yang saya gunakan adalah :1. Mengetahui City Branding Kabupaten Kulon Progo2. Wisatawan yang pernah mengunjungi minimal salah satu objek wisata yang
telah disebutkan diatas.3. Berusia diatas 17 tahun
Sebagai bentuk apresiasi saya atas ketersediaan saudara, Saya mengucapkanterimakasih atas partisipasi dan kerjasama anda dalam mengisi kuesionerpenelitian ini.
Hormat saya,
Laetitia Karenina
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
A. Konfirmasi Responden1. Apakah anda berusia lebih dari 17 tahun?
□ Ya□ Tidak(Jika jawaban anda tidak, maka tidak perlu melanjutkan pengisiankuesioner. Terimakasih)
2. Apakah anda pernah berwisata ke Kabupaten Kulon Progo?□ Ya□ Tidak(Jika jawaban anda tidak, maka tidak perlu melanjutkan pengisiankuesioner. Terimakasih)
B. Biodata Responden1. Nama : ………………………(boleh tidak diisi)2. Jenis Kelamin : (pilih salah satu)
□ Pria□ Wanita
3. Usia : (pilih salah satu)□ 17 - 24 tahun□ 25 - 32 tahun□ 33 - 40 tahun
□ 41- 48 tahun□ >48 tahun
4. Pekerjaan saat ini : (pilih salah satu)□ Pelajar / mahasiswa□ ASN / Pegawai BUMN
□ Wiraswasta□ Lain-lain
5. Sumber informasi wisata Kabupaten Kulon Progo(bisa pilih lebih dari 1)□ Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram)□ Website Kabupaten Kulon Progo□ Aplikasi PesonaKU□ Kerabat□ Jasa Tour and Travel□ Lain-lain ….
6. Objek wisata mana yang pernah anda kunjungi? (bisa pilih lebih darisatu)□ Kebun Teh Nglinggo□ Taman Sungai Mudal□ Hutan Manggrove Wana
Tirta□ Gua Maria Sendangsono□ Laguna Pantai Trisik□ Bantar Banguncipto
Sentolo□ Omah Geblek□ Puncak Mbelji□ Taman Kota Wates□ Goa Kebon□ Pulepayung
□ Karst Tubing Kaliserang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
C. Panduan Pengisian Kuesioner1. Bacalah setiap pernyataan secara perlahan2. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan pendapat anda pada setiap
pernyataan.3. Berilah tanda (√ ) pada kolom jawaban yang sesuai dengan pilihan anda.
Keterangan Jawaban:STS : Sangat Tidak SetujuTS : Tidak SetujuN : NetralS : SetujuSS : Sangat Setuju
D. Pernyataan KuesionerDIMENSI CITY BRANDINGNo Pernyataan STS TS N S SSPresence (Kontribusi)1 Kabupaten Kulon Progo menawarkan wisata
yang menambah ilmu pengetahuan2 Kabupaten Kulon Progo berpartisipasi dalam
melestarikan seni budaya IndonesiaPotential (Potensi)3 Kabupaten Kulon Progo menyediakan
lapangan pekerjaan yang luas bagimasyarakat
4 Kabupaten Kulon Progo sangat tepatdijadikan lokasi untuk membangun bisnisbaru / mengembangkan bisnis
5 Kabupaten Kulon Progo memiliki peluanguntuk mengembangkan fasilitas pendidikan
Place (Tempat)6 Jalan di Kabupaten Kulon Progo memiliki
kualitas yang bagus7 Kabupaten Kulon Progo memiliki kualitas
udara yang bagus8 Kabupaten Kulon Progo memiliki iklim dan
cuaca yang stabilPulse (Destinasi)9 Kabupaten Kulon Progo menawarkan pilihan
alternative wisata yang beragam10 Kabupaten Kulon Progo memberikan
pengalaman yang berbeda ketika sayaberkunjung
People (Warga)11 Masyarakat Kabupaten Kulon Progo sangat
ramah terhadap wisatawan.12 Kabupaten Kulon Progo adalah wilayah yang
aman dan nyaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
No Pernyataan STS TS N S SSPrerequite (Prasyarat)13 Kabupaten Kulon Progo memiliki fasilitas
publik yang sangat lengkap.14 Kabupaten Kulon Progo memiliki banyak
fasilitas kesehatan yang mudah dijangkauoleh wisatawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
2. Kuesioner Pelaku Industri Pariwisata
ANALISIS PERSEPSI WISATAWAN DAN PELAKU INDUSTRIPARIWISATA TERHADAP STRATEGI CITY BRANDING KABUPATEN
KULON PROGO
Kepada Yth:Pelaku Industri Pariwisatadi Kabupaten Kulon Progo
Salam Sejahtera,Perkenalkan nama saya Laetitia Karenina, mahasiswi Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Saat ini saya sedang melakukanpenelitian mengenai “Analisis persepsi Wisatawan dan Pelaku Industri PariwisataTerhadap Strategi City Branding Kabupaten Kulon Progo” di 12 objek wisatayang berlokasi di Kabupaten Kulon Progo, objek wisata tersebut antara KebunTeh Nglinggo di Kecamatan Samigaluh, Gua Maria Sendangsono di KecamatanKalibawang, Taman Sungai Mudal di Kecamatan Girimulyo, Omah Geblek diKecamatan Nanggulan, Kawasan Hutan Mangrove di Kecamatan Temon, LagunaPantai Trisik di Kecamatan Galur, Kaliserang di Kecamatan Pengasih, PantaiBugel Peni di Kecamatan Panjatan, Bukit Wisata Pulepayung di KecamatanKokap, Taman Kota Wates di Kecamatan Wates, Puncak Mbelji di KecamatanLendah, dan Bantar Banguncipto di Kecamatan Sentolo.Untuk itu saya mohon kesediaan anda untuk menjadi responden dalam penelitianini, adapun kriteria yang saya gunakan adalah :1. Mengetahui City Branding Kabupaten Kulon Progo2. Pelaku usaha pariwisata di sekitar objek wisata (Restaurant, Cafe, Warung
Makan, Homestay, Jasa Tour and Travel, Parkir)3. Berusia diatas 17 tahun
Sebagai bentuk apresiasi saya atas ketersediaan saudara, saya mengucapkanterimakasih atas partisipasi dan kerjasama anda dalam mengisi kuesionerpenelitian ini.
Hormat saya,
Laetitia Karenina
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
A. Konfirmasi Responden1. Apakah anda berusia lebih dari 17 tahun?
□ Ya □ Tidak(Jika jawaban anda tidak, maka tidak perlu melanjutkan pengisiankuesioner. Terimakasih)
2. Apakah anda pemilik usaha atau pengelola objek wisata di KabupatenKulon Progo?□ Ya □ Tidak(Jika jawaban anda tidak, maka tidak perlu melanjutkan pengisiankuesioner. Terimakasih)
B. Biodata Responden1. Nama : ………………………(boleh tidak diisi)2. Jenis Kelamin : (pilih salah satu)
□ Pria□ Wanita
3. Usia : (pilih salah satu)□ 17 - 24 tahun□ 25 - 32 tahun□ 33 - 40 tahun
□ 41- 48 tahun□ >48 tahun
4. Pekerjaan saat ini : (pilih salah satu)□ Pengelola Restaurant, café, rumah makan, warung makan□ Pengelola Homestay atau penginapan□ Pengelola Parkir□ Penyedia jasa tour and travel□ Lain-lain ………………….. (tuliskan)
5. Sumber informasi wisata Kabupaten Kulon Progo yang sering andagunakan? (bisa pilih lebih dari 1)□ Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram)□ Website Kabupaten Kulon Progo□ Aplikasi PesonaKU□ Kerabat□ Tour and Travel□ Lain-lain ……………… (tuliskan)
6. Objek wisata mana yang anda kelola (lokasi usaha anda) ? (pilih salahsatu)□ Kebun Teh Nglinggo□ Taman Sungai Mudal□ Hutan Manggrove Wana
Tirta□ Gua Maria Sendangsono□ Laguna Pantai Trisik□ Bantar Banguncipto
Sentolo
□ Omah Geblek□ Puncak Mbelji□ Taman Kota Wates□ Goa Kebon□ Pulepayung□ Kaliserang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
B. Panduan Pengisian Kuesioner1. Bacalah setiap pernyataan secara perlahan2. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan pendapat anda pada setiap
pernyataan.3. Berilah tanda (√ ) pada kolom jawaban yang sesuai dengan pilihan anda.
Keterangan Jawaban:STS : Sangat Tidak SetujuTS : Tidak SetujuN : NetralS : SetujuSS : Sangat Setuju
C. Pernyataan KuesionerDIMENSI CITY BRANDINGNo Pernyataan STS TS N S SSPresence (Kontribusi)1 Kabupaten Kulon Progo menawarkan wisata
yang menambah ilmu pengetahuan2 Kabupaten Kulon Progo berpartisipasi dalam
melestarikan seni budaya IndonesiaPotential (Potensi)3 Kabupaten Kulon Progo menyediakan
lapangan pekerjaan yang luas bagimasyarakat
4 Kabupaten Kulon Progo sangat tepatdijadikan lokasi untuk membangun bisnisbaru / mengembangkan bisnis
5 Kabupaten Kulon Progo memiliki peluanguntuk mengembangkan fasilitas pendidikan
Place (Tempat)6 Jalan di Kabupaten Kulon Progo memiliki
kualitas yang bagus7 Kabupaten Kulon Progo memiliki kualitas
udara yang bagus8 Kabupaten Kulon Progo memiliki iklim dan
cuaca yang stabilPulse (Destinasi)9 Kabupaten Kulon Progo menawarkan pilihan
alternative wisata yang beragam10 Kabupaten Kulon Progo memberikan
pengalaman yang berbeda ketika sayaberkunjung
People (Warga)11 Masyarakat Kabupaten Kulon Progo sangat
ramah terhadap wisatawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
No Pernyataan STS TS N S SS12 Kabupaten Kulon Progo adalah wilayah yang
aman dan nyaman.Prerequite (Prasyarat)13 Kabupaten Kulon Progo memiliki fasilitas
publik yang sangat lengkap.14 Kabupaten Kulon Progo memiliki banyak
fasilitas kesehatan yang mudah dijangkauoleh wisatawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
LAMPIRAN 3DATA RESPONDEN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Data Responden Wisatawan
NoRespondenWisatawan
JenisKelamin Usia Pekerjaan Sumber Informasi Wisata yang diakses Objek Wisata
1 Pria 33 - 40 tahun Wiraswasta Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll) Karst Tubing Kaliserang
2 Pria 25 - 32 tahun Pelajar / Mahasiswa Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Teman / Kerabat Goa Kebon
3 Pria 25 - 32 tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll) Goa Kebon4 Pria 33 - 40 tahun Lain-lain Lain-lain Gua Maria Sendangsono5 Wanita 33 - 40 tahun Lain-lain Teman / Kerabat Gua Maria Sendangsono6 Pria 25 - 32 tahun Lain-lain Teman / Kerabat Gua Maria Sendangsono
7 Wanita 17 - 24 tahun Pelajar / Mahasiswa Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Teman / Kerabat Gua Maria Sendangsono
8 Pria 17 - 24 tahun Pelajar / Mahasiswa Teman / Kerabat Gua Maria Sendangsono9 Wanita 17 - 24 tahun Pelajar / Mahasiswa Lain-lain Gua Maria Sendangsono10 Wanita 41 - 48 tahun Wiraswasta Teman / Kerabat Gua Maria Sendangsono11 Pria 41 - 48 tahun Wiraswasta Teman / Kerabat Gua Maria Sendangsono
12 Wanita 41 - 48 tahun Wiraswasta Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Teman / Kerabat Bantar Banguncipto Sentolo
13 Pria 25 - 32 tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Teman / Kerabat Bantar Banguncipto Sentolo
14 Wanita 17 - 24 tahun Pelajar / Mahasiswa Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Teman / Kerabat
Gua Maria Sendangsono,Bukit Wisata Pulepayung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NoRespondenWisatawan
JenisKelamin Usia Pekerjaan Sumber Informasi Wisata yang diakses Objek Wisata
15 Wanita 17 - 24 tahun Pelajar / Mahasiswa Teman / Kerabat Goa Kebon
16 Pria 33 - 40 tahun Lain-lainMedia Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,dll), Website Kabupaten Kulon Progo, Teman/ Kerabat
Bantar Banguncipto Sentolo
17 Wanita 33 - 40 tahun Wiraswasta Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,dll), Jasa Tour and Travel
Gua Maria Sendangsono, LagunaPantai Trisik, Karst TubingKaliserang
18 Wanita 25 - 32 tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,dll), Lain-lain
Gua Maria Sendangsono, LagunaPantai Trisik, Omah Geblek, PuncakMbelji
19 Pria 25 - 32 tahun PNS / BUMN Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,dll), Teman / Kerabat
Gua Maria Sendangsono, LagunaPantai Trisik, Omah Geblek, PuncakMbelji
20 Pria 33 - 40 tahun Wiraswasta Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,dll)
Gua Maria Sendangsono, PuncakMbelji, Bukit Wisata Pulepayung
21 Wanita 25 - 32 tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,dll), Teman / Kerabat
Gua Maria Sendangsono, PuncakMbelji, Taman Kota Wates, GoaKebon
22 Wanita 41 - 48 tahun Wiraswasta Teman / Kerabat Gua Maria Sendangsono, TamanKota Wates
23 Wanita 25 - 32 tahun Lain-lain Website Kabupaten Kulon Progo, AplikasiPesonaKU Karst Tubing Kaliserang
24 Pria 25 - 32 tahun Lain-lain Teman / Kerabat Kawasan Hutan Mangrove Jangkaran
25 Wanita 17 - 24 tahun Pelajar / Mahasiswa Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,dll), Teman / Kerabat Kawasan Hutan Mangrove Jangkaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NoRespondenWisatawan
JenisKelamin Usia Pekerjaan Sumber Informasi Wisata yang diakses Objek Wisata
26 Wanita 17 - 24 tahun Pelajar / Mahasiswa Teman / Kerabat Kawasan Hutan MangroveJangkaran
27 Pria 17 - 24 tahun Pelajar / Mahasiswa Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll) Kawasan Hutan MangroveJangkaran
28 Pria 33 - 40 tahun Pelajar / Mahasiswa Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,dll), Teman / Kerabat
Kawasan Hutan MangroveJangkaran
29 Wanita 25 - 32 tahun Wiraswasta Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,dll), Teman / Kerabat
Kawasan Hutan MangroveJangkaran, Goa Kebon
30 Wanita 25 - 32 tahun Lain-lain Teman / Kerabat Kawasan Hutan MangroveJangkaran, Goa Kebon
31 Pria 17 - 24 tahun Pelajar / Mahasiswa Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,dll), Teman / Kerabat
Kawasan Hutan MangroveJangkaran, Gua MariaSendangsono
32 Wanita 25 - 32 tahun PNS / BUMN Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,dll), Teman / Kerabat
Kawasan Hutan MangroveJangkaran, Gua MariaSendangsono
33 Wanita 41 - 48 tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,dll), Teman / Kerabat Bantar Banguncipto Sentolo
34 Wanita 33 - 40 tahun Wiraswasta Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,dll), Teman / Kerabat
Kawasan Hutan MangroveJangkaran, Gua MariaSendangsono, Bukit WisataPulepayung
35 Wanita 33 - 40 tahun PNS / BUMN Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,dll), Lain-lain
Kawasan Hutan MangroveJangkaran, Laguna Pantai Trisik
36 Wanita 33 - 40 tahun Pelajar / Mahasiswa Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll) Kawasan Hutan MangroveJangkaran, Laguna Pantai Trisik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NoRespondenWisatawan
JenisKelamin Usia Pekerjaan Sumber Informasi Wisata yang diakses Objek Wisata
37 Wanita 17 - 24 tahun Pelajar / Mahasiswa
Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Website Kabupaten KulonProgo, Aplikasi PesonaKU, Teman /Kerabat
Kawasan Hutan Mangrove Jangkaran,Laguna Pantai Trisik, Taman KotaWates, Goa Kebon, BantarBanguncipto Sentolo
38 Pria 17 - 24 tahun Pelajar / MahasiswaMedia Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Teman / Kerabat,Lain-lain
Kawasan Hutan Mangrove Jangkaran,Taman Kota Wates
39 Pria 25 - 32 tahun Pelajar / Mahasiswa Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Teman / Kerabat
Kawasan Hutan Mangrove Jangkaran,Taman Sungai Mudal
40 Pria 33 - 40 tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Teman / Kerabat Kebun Teh Nglinggo
41 Wanita 17 - 24 tahun Pelajar / Mahasiswa Lain-lain Kebun Teh Nglinggo
42 Wanita 17 - 24 tahun Pelajar / Mahasiswa Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll) Kebun Teh Nglinggo
43 Wanita 17 - 24 tahun Pelajar / Mahasiswa Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll) Kebun Teh Nglinggo
44 Wanita 17 - 24 tahun Wiraswasta Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Teman / Kerabat Kebun Teh Nglinggo
45 Wanita 17 - 24 tahun Pelajar / Mahasiswa Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Teman / Kerabat
Kebun Teh Nglinggo, Gua MariaSendangsono
46 Wanita 17 - 24 tahun Pelajar / MahasiswaMedia Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Website Kabupaten KulonProgo, Teman / Kerabat
Kebun Teh Nglinggo, Gua MariaSendangsono
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NoRespondenWisatawan
JenisKelamin Usia Pekerjaan Sumber Informasi Wisata yang diakses Objek Wisata
47 Wanita > 48 tahun PNS / BUMN Teman / Kerabat Kebun Teh Nglinggo, Gua MariaSendangsono
48 Pria 25 - 32 tahun Wiraswasta Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Teman / Kerabat
Kebun Teh Nglinggo, Gua MariaSendangsono
49 Pria 25 - 32 tahun Wiraswasta Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Teman / Kerabat
Kebun Teh Nglinggo, Gua MariaSendangsono, Bukit WisataPulepayung
50 Wanita 17 - 24 tahun Pelajar / Mahasiswa Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Teman / Kerabat
Kebun Teh Nglinggo, Gua MariaSendangsono, Karst Tubing Kaliserang
51 Wanita 17 - 24 tahun Pelajar / MahasiswaMedia Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Aplikasi PesonaKU,Teman / Kerabat
Kebun Teh Nglinggo, Gua MariaSendangsono, Puncak Mbelji, BukitWisata Pulepayung
52 Pria 25 - 32 tahun Lain-lainMedia Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Website Kabupaten KulonProgo, Aplikasi PesonaKU, Lain-lain
Kebun Teh Nglinggo, Kawasan HutanMangrove Jangkaran, Gua MariaSendangsono
53 Wanita 17 - 24 tahun Pelajar / Mahasiswa Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Lain-lain
Kebun Teh Nglinggo, Kawasan HutanMangrove Jangkaran, Gua MariaSendangsono
54 Wanita 17 - 24 tahun Pelajar / Mahasiswa Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll)
Kebun Teh Nglinggo, Kawasan HutanMangrove Jangkaran, Gua MariaSendangsono
55 Pria 17 - 24 tahun Pelajar / MahasiswaMedia Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Website Kabupaten KulonProgo, Teman / Kerabat
Kebun Teh Nglinggo, Kawasan HutanMangrove Jangkaran, Gua MariaSendangsono, Puncak Mbelji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NoRespondenWisatawan
JenisKelamin Usia Pekerjaan Sumber Informasi Wisata yang
diakses Objek Wisata
56 Wanita 25 - 32 tahun Lain-lain
Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Website KabupatenKulon Progo, Aplikasi PesonaKU,Teman / Kerabat
Kebun Teh Nglinggo, Kawasan HutanMangrove Jangkaran, Gua MariaSendangsono, Puncak Mbelji, Taman KotaWates
57 Pria 17 - 24 tahun Pelajar /Mahasiswa
Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Teman / Kerabat
Kebun Teh Nglinggo, Kawasan HutanMangrove Jangkaran, Gua MariaSendangsono, Taman Kota Wates
58 Wanita 17 - 24 tahun Pelajar /Mahasiswa
Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Teman / Kerabat
Kebun Teh Nglinggo, Kawasan HutanMangrove Jangkaran, Gua MariaSendangsono, Taman Kota Wates
59 Pria 33 - 40 tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll)
Kebun Teh Nglinggo, Kawasan HutanMangrove Jangkaran, Laguna Pantai Trisik,Bukit Wisata Pulepayung
60 Pria 33 - 40 tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll)
Kebun Teh Nglinggo, Kawasan HutanMangrove Jangkaran, Laguna Pantai Trisik,Bukit Wisata Pulepayung
61 Wanita 25 - 32 tahun Pelajar /Mahasiswa
Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Teman / Kerabat
Kebun Teh Nglinggo, Kawasan HutanMangrove Jangkaran, Laguna Pantai Trisik,Taman Kota Wates, Bantar BangunciptoSentolo
62 Wanita 25 - 32 tahun Pelajar /Mahasiswa
Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll)Jasa Tour and Travel
Kebun Teh Nglinggo, Kawasan HutanMangrove Jangkaran, Laguna Pantai Trisik,Taman Kota Wates, Bukit Wisata Pulepayung
63 Wanita 25 - 32 tahun WiraswastaMedia Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Website KabupatenKulon Progo, Teman / Kerabat
Kebun Teh Nglinggo, Kawasan HutanMangrove Jangkaran, Puncak Mbelji, BukitWisata Pulepayung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NoRespondenWisatawan
JenisKelamin Usia Pekerjaan Sumber Informasi Wisata yang
diakses Objek Wisata
64 Wanita 17 - 24 tahun Pelajar /Mahasiswa
Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Teman / Kerabat Kebun Teh Nglinggo, Laguna Pantai Trisik
65 Wanita 17 - 24 tahun Pelajar /Mahasiswa Teman / Kerabat Kebun Teh Nglinggo, Omah Geblek, Goa
Kebon
66 Pria 17 - 24 tahun Pelajar /Mahasiswa Teman / Kerabat Kebun Teh Nglinggo, Taman Kota Wates
67 Wanita 17 - 24 tahun Pelajar /Mahasiswa
Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll) Kebun Teh Nglinggo, Taman Kota Wates
68 Wanita 17 - 24 tahun Pelajar /Mahasiswa
Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Teman / Kerabat
Kebun Teh Nglinggo, Taman Sungai Mudal,Gua Maria Sendangsono, Omah Geblek
69 Wanita 33 - 40 tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll)
Kebun Teh Nglinggo, Taman Sungai Mudal,Gua Maria Sendangsono, Omah Geblek
70 Wanita 25 - 32 tahun Lain-lain Lain-lainKebun Teh Nglinggo, Taman Sungai Mudal,Gua Maria Sendangsono, Omah Geblek,Taman Kota Wates
71 Pria 17 - 24 tahun Pelajar /Mahasiswa Teman / Kerabat
Kebun Teh Nglinggo, Taman Sungai Mudal,Gua Maria Sendangsono, Taman Kota Wates,Bantar Banguncipto Sentolo
72 Pria 25 - 32 tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Teman / Kerabat
Kebun Teh Nglinggo, Taman Sungai Mudal,Kawasan Hutan Mangrove Jangkaran
73 Wanita 17 - 24 tahun Pelajar /Mahasiswa
Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Teman / Kerabat Puncak Mbelji
74 Wanita 33 - 40 tahun Pelajar /Mahasiswa
Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Teman / Kerabat
Kebun Teh Nglinggo, Taman Sungai Mudal,Kawasan Hutan Mangrove Jangkaran, GuaMaria Sendangsono
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NoRespondenWisatawan
JenisKelamin Usia Pekerjaan Sumber Informasi Wisata yang
diakses Objek Wisata
75 Pria 41 - 48 tahun PNS / BUMNMedia Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Website KabupatenKulon Progo, Teman / Kerabat
Kebun Teh Nglinggo, Taman Sungai Mudal,Kawasan Hutan Mangrove Jangkaran, GuaMaria Sendangsono
76 Pria 33 - 40 tahun Wiraswasta Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Teman / Kerabat
Kebun Teh Nglinggo, Taman Sungai Mudal,Kawasan Hutan Mangrove Jangkaran, GuaMaria Sendangsono, Karst Tubing Kaliserang
77 Pria 41 - 48 tahun Wiraswasta Teman / KerabatKebun Teh Nglinggo, Taman Sungai Mudal,Kawasan Hutan Mangrove Jangkaran, GuaMaria Sendangsono, Karst Tubing Kaliserang
78 Pria 25 - 32 tahun Wiraswasta Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Lain-lain
Kebun Teh Nglinggo, Taman Sungai Mudal,Kawasan Hutan Mangrove Jangkaran, GuaMaria Sendangsono, Omah Geblek, BukitWisata Pulepayung
79 Wanita 41 - 48 tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Teman / Kerabat
Kebun Teh Nglinggo, Taman Sungai Mudal,Kawasan Hutan Mangrove Jangkaran, GuaMaria Sendangsono, Taman Kota Wates
80 Pria > 48 tahun Lain-lainMedia Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Website KabupatenKulon Progo, Teman / Kerabat
Kebun Teh Nglinggo, Taman Sungai Mudal,Kawasan Hutan Mangrove Jangkaran, GuaMaria Sendangsono, Taman Kota Wates
81 Pria 25 - 32 tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll)
Kebun Teh Nglinggo, Taman Sungai Mudal,Kawasan Hutan Mangrove Jangkaran, LagunaPantai Trisik, Taman Kota Wates, BukitWisata Pulepayung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NoRespondenWisatawan
JenisKelamin Usia Pekerjaan Sumber Informasi Wisata yang
diakses Objek Wisata
82 Wanita 33 - 40 tahun Wiraswasta Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll)
Kebun Teh Nglinggo, Taman Sungai Mudal,Kawasan Hutan Mangrove Jangkaran, LagunaPantai Trisik, Taman Kota Wates, BukitWisata Pulepayung
83 Wanita 17 - 24 tahun Pelajar /Mahasiswa
Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Jasa Tour and Travel
Kebun Teh Nglinggo, Taman Sungai Mudal,Laguna Pantai Trisik, Taman Kota Wates,Bukit Wisata Pulepayung, Karst TubingKaliserang, Bantar Banguncipto Sentolo
84 Wanita 33 - 40 tahun Pelajar /Mahasiswa
Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll) Kebun Teh Nglinggo,Goa Kebon
85 Pria 25 - 32 tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll) Karst Tubing Kaliserang
86 Wanita 17 - 24 tahun Pelajar /Mahasiswa
Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Teman / Kerabat, JasaTour and Travel
Laguna Pantai Trisik
87 Wanita 33 - 40 tahun Pelajar /Mahasiswa
Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll) Laguna Pantai Trisik
88 Wanita 17 - 24 tahun Pelajar /Mahasiswa Jasa Tour and Travel Laguna Pantai Trisik, Taman Kota Wates
89 Pria > 48 tahun Lain-lainMedia Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Website KabupatenKulon Progo
Omah Geblek, Goa Kebon, BantarBanguncipto Sentolo
90 Wanita 25 - 32 tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll) Puncak Mbelji, Bukit Wisata Pulepayung
91 Pria 17 - 24 tahun Pelajar /Mahasiswa
Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Teman / Kerabat Puncak Mbelji, Karst Tubing Kaliserang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NoRespondenWisatawan
JenisKelamin Usia Pekerjaan Sumber Informasi Wisata yang
diakses Objek Wisata
92 Wanita 17 - 24 tahun Pelajar /Mahasiswa
Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Teman / Kerabat,Lain-lain
Puncak Mbelji, Taman Kota Wates
93 Pria > 48 tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Teman / Kerabat Taman Kota Wates, Goa Kebon
94 Pria 17 - 24 tahun Pelajar /Mahasiswa
Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Teman / Kerabat Taman Sungai Mudal
95 Pria 25 - 32 tahun Pelajar /Mahasiswa
Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll) Taman Sungai Mudal
96 Pria 25 - 32 tahun Wiraswasta Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Teman / Kerabat Taman Sungai Mudal
97 Wanita 25 - 32 tahun Wiraswasta Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll) Bantar Banguncipto Sentolo
98 Wanita 17 - 24 tahun Pelajar /Mahasiswa
Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll) Taman Sungai Mudal, Goa Kebon
99 Pria 41 - 48 tahun Lain-lainMedia Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Teman / Kerabat Taman Sungai Mudal, Goa Kebon
100 Pria 41 - 48 tahun Lain-lain Teman / Kerabat Taman Sungai Mudal, Goa Kebon, OmahGeblek
101 Wanita 25 - 32 tahun Lain-lainMedia Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Lain-lain
Taman Sungai Mudal, Gua MariaSendangsono, Omah Geblek
102 Pria > 48 tahun Wiraswasta Teman / Kerabat Taman Sungai Mudal, Gua MariaSendangsono, Omah Geblek
103 Pria 17 - 24 tahunPelajar /Mahasiswa
Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Teman / Kerabat
Taman Sungai Mudal, Gua MariaSendangsono, Taman Kota Wates
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NoRespondenWisatawan
JenisKelamin Usia Pekerjaan Sumber Informasi Wisata yang diakses Objek Wisata
104 Pria 17 - 24 tahun Pelajar / Mahasiswa Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll)
Taman Sungai Mudal, Karst TubingKaliserang
105 Wanita 17 - 24 tahun Pelajar / MahasiswaMedia Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Teman / Kerabat,Lain-lain
Taman Sungai Mudal, Karst TubingKaliserang
106 Pria 25 - 32 tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll)
Taman Sungai Mudal, Kawasan HutanMangrove Jangkaran
107 Pria > 48 tahun Lain-lain Teman / Kerabat Taman Sungai Mudal, Kawasan HutanMangrove Jangkaran
108 Wanita 17 - 24 tahun Pelajar / Mahasiswa Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Teman / Kerabat
Taman Sungai Mudal, Kawasan HutanMangrove Jangkaran
109 Wanita 17 - 24 tahun Pelajar / MahasiswaMedia Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Teman / Kerabat,Lain-lain
Taman Sungai Mudal, Kawasan HutanMangrove Jangkaran, Gua MariaSendangsono
111 Pria 41 - 48 tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Teman / Kerabat
Taman Sungai Mudal, Kawasan HutanMangrove Jangkaran, Gua MariaSendangsono, Omah Geblek
112 Wanita 33 - 40 tahun Wiraswasta Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Teman / Kerabat
Taman Sungai Mudal, Kawasan HutanMangrove Jangkaran, Laguna PantaiTrisik
113 Wanita 17 - 24 tahun Pelajar / MahasiswaMedia Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Teman / Kerabat,Lain-lain
Taman Sungai Mudal, Kawasan HutanMangrove Jangkaran, Laguna PantaiTrisik
114 Pria 33 - 40 tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll)
Taman Sungai Mudal, Kawasan HutanMangrove Jangkaran, Omah Geblek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NoRespondenWisatawan
JenisKelamin Usia Pekerjaan Sumber Informasi Wisata yang diakses Objek Wisata
115 Pria 25 - 32 tahun Pelajar / Mahasiswa Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll)
Taman Sungai Mudal, Laguna PantaiTrisik
116 Pria 33 - 40 tahun Pelajar / Mahasiswa Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll)
Taman Sungai Mudal, Laguna PantaiTrisik, Taman Kota Wates
117 Wanita 33 - 40 tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll) Taman Sungai Mudal, Omah Geblek
118 Pria 25 - 32 tahun Lain-lain Teman / Kerabat Taman Sungai Mudal, Puncak Mbelji
119 Wanita 33 - 40 tahun Pelajar / Mahasiswa Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Teman / Kerabat
Taman Sungai Mudal, Puncak Mbelji,Bukit Wisata Pulepayung
120 Pria 33 - 40 tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll) Taman Kota Wates
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Data Responden Pelaku Industri Pariwisata
NoResponden
JenisKelamin Usia Pekerjaan Sumber informasi wisata yang digunakan Objek wisata
1 Pria >48 tahun Lain-lain Kerabat / Teman Bantar Banguncipto Sentolo2 Pria 17 - 24 tahun Pengelola Parkir Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll) Bantar Banguncipto Sentolo
3 Pria 33 - 40 tahunPengelola Restaurant,café, rumah makan,warung makan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Kerabat / Teman Bantar Banguncipto Sentolo
4 Wanita 25 - 32 tahun Pengelola Homestayatau penginapan Website Kabupaten Kulon Progo, Lain-lain Bantar Banguncipto Sentolo
5 Pria 17 - 24 tahun Pengelola Parkir Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll) Bantar Banguncipto Sentolo6 Pria 41 - 48 tahun Lain-lain Kerabat / Teman Bantar Banguncipto Sentolo7 Pria 33 - 40 tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll) Bantar Banguncipto Sentolo
8 Wanita 25 - 32 tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Aplikasi PesonaKU Bantar Banguncipto Sentolo
9 Pria 25 - 32 tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Website Kabupaten Kulon Progo, Kerabat / Teman Bantar Banguncipto Sentolo
10 Pria 41 - 48 tahun Penyedia jasa tour andtravel
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Website Kabupaten Kulon Progo Bantar Banguncipto Sentolo
11 Wanita 25 - 32 tahun Pengelola Homestayatau penginapan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Kerabat / Teman Bukit Wisata Pulepayung
12 Pria 25 - 32 tahun Pengelola Parkir Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Kerabat / Teman Bukit Wisata Pulepayung
13 Wanita 25 - 32 tahunPengelola Restaurant,café, rumah makan,warung makan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Kerabat / Teman Bukit Wisata Pulepayung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NoResponden
JenisKelamin Usia Pekerjaan Sumber informasi wisata yang digunakan Objek wisata
14 Pria 25 - 32 tahun Penyedia jasa tour andtravel
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Website Kabupaten Kulon Progo, Kerabat /Teman
Bukit Wisata Pulepayung
15 Pria 41 - 48 tahun Pengelola Homestay ataupenginapan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Website Kabupaten Kulon Progo Bukit Wisata Pulepayung
16 Pria 33 - 40 tahunPengelola Restaurant,café, rumah makan,warung makan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Website Kabupaten Kulon Progo Bukit Wisata Pulepayung
17 Pria 33 - 40 tahun Penyedia jasa tour andtravel
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Website Kabupaten Kulon Progo Bukit Wisata Pulepayung
18 Pria 33 - 40 tahun Lain-lain Kerabat / Teman, Bukit Wisata Pulepayung
19 Pria 17 - 24 tahun Lain-lainMedia Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Website Kabupaten Kulon Progo, Tour andTravel
Bukit Wisata Pulepayung
20 Pria 33 - 40 tahun Lain-lain Website Kabupaten Kulon Progo, Kerabat /Teman Bukit Wisata Pulepayung
21 Pria 17 - 24 tahun Pengelola Parkir Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Kerabat / Teman Goa Kebon
22 Wanita 25 - 32 tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Kerabat / Teman Goa Kebon
23 Pria 33 - 40 tahun Pengelola ParkirMedia Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Website Kabupaten Kulon Progo, Kerabat /Teman
Goa Kebon
24 Pria >48 tahun Pengelola Homestay ataupenginapan Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll) Goa Kebon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NoResponden
JenisKelamin Usia Pekerjaan Sumber informasi wisata yang digunakan Objek wisata
25 Pria 33 - 40 tahun Pengelola Homestay ataupenginapan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Kerabat / Teman Goa Kebon
26 Wanita 33 - 40 tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Kerabat / Teman Goa Kebon
27 Pria >48 tahun Pengelola ParkirMedia Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Website Kabupaten Kulon Progo, AplikasiPesonaKU, Kerabat / Teman
Goa Kebon
28 Wanita >48 tahun Lain-lain Kerabat / Teman Goa Kebon
29 Pria 33 - 40 tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Kerabat / Teman Goa Kebon
30 Wanita 33 - 40 tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll) Goa Kebon31 Wanita 25 - 32 tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll) Gua Maria Sendangsono
32 Pria 25 - 32 tahun Pengelola ParkirMedia Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Website Kabupaten Kulon Progo, Kerabat /Teman
Gua Maria Sendangsono
33 Pria 41 - 48 tahunPengelola Restaurant,café, rumah makan,warung makan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Aplikasi PesonaKU Gua Maria Sendangsono
34 Pria >48 tahun Lain-lain Website Kabupaten Kulon Progo, Media Sosial(Twitter, Facebook, Instagram, dll) Gua Maria Sendangsono
35 Wanita 33 - 40 tahun Pengelola Homestay ataupenginapan Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll) Gua Maria Sendangsono
36 Wanita 33 - 40 tahunPengelola Restaurant,café, rumah makan,warung makan
Kerabat / Teman Gua Maria Sendangsono
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NoResponden
JenisKelamin Usia Pekerjaan Sumber informasi wisata yang digunakan Objek wisata
37 Wanita 41 - 48tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook,
Instagram, dll) Gua Maria Sendangsono
38 Wanita >48 tahun Lain-lain Kerabat / Teman Gua Maria Sendangsono39 Wanita >48 tahun Lain-lain Kerabat / Teman Gua Maria Sendangsono
40 Pria 41 - 48tahun Pengelola Parkir
Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Website KabupatenKulon Progo
Gua Maria Sendangsono
41 Pria 41 - 48tahun
Penyedia jasa tour andtravel
Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Kerabat / Teman Karst Tubing Kaliserang
42 Pria 33 - 40tahun
Pengelola Homestayatau penginapan
Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Kerabat / Teman Karst Tubing Kaliserang
43 Wanita 25 - 32tahun
Pengelola Restaurant,café, rumah makan,warung makan
Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Kerabat / Teman Karst Tubing Kaliserang
44 Pria 41 - 48tahun
Penyedia jasa tour andtravel
Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Website KabupatenKulon Progo, Aplikasi PesonaKU,Kerabat / Teman, Tour and Travel
Karst Tubing Kaliserang
45 Pria 17 - 24tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook,
Instagram, dll) Karst Tubing Kaliserang
46 Pria 33 - 40tahun
Penyedia jasa tour andtravel
Media Sosial (Twitter, Facebook,Instagram, dll), Website KabupatenKulon Progo, Aplikasi PesonaKU,Kerabat / Teman, Tour and Travel
Karst Tubing Kaliserang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NoResponden
JenisKelamin Usia Pekerjaan Sumber informasi wisata yang digunakan Objek wisata
47 Pria >48 tahun Penyedia jasa tour andtravel
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,dll), Website Kabupaten Kulon Progo,Kerabat / Teman
Karst Tubing Kaliserang
48 Wanita 33 - 40tahun
Pengelola Restaurant,café, rumah makan,warung makan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,dll) Karst Tubing Kaliserang
49 Wanita 25 - 32tahun
Pengelola Restaurant,café, rumah makan,warung makan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,dll), Website Kabupaten Kulon Progo,Kerabat / Teman
Karst Tubing Kaliserang
50 Wanita 33 - 40tahun
Penyedia jasa tour andtravel
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,dll), Kerabat / Teman, Tour and Travel Karst Tubing Kaliserang
51 Pria 33 - 40tahun Pengelola Parkir
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,dll), Website Kabupaten Kulon Progo,Kerabat / Teman
Kawasan Hutan ManggroveJangkaran
52 Wanita 25 - 32tahun
Pengelola Restaurant,café, rumah makan,warung makan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,dll)
Kawasan Hutan ManggroveJangkaran
53 Wanita 25 - 32tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,
dll), Kerabat / TemanKawasan Hutan ManggroveJangkaran
54 Pria 41 - 48tahun Pengelola Parkir Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,
dll), Kerabat / TemanKawasan Hutan ManggroveJangkaran
55 Wanita 25 - 32tahun
Pengelola Restaurant,café, rumah makan,warung makan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,dll), Website Kabupaten Kulon Progo,Aplikasi PesonaKU
Kawasan Hutan ManggroveJangkaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NoResponden
JenisKelamin Usia Pekerjaan Sumber informasi wisata yang digunakan Objek wisata
56 Wanita 33 - 40tahun
Pengelola Restaurant,café, rumah makan,warung makan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,dll), Kerabat / Teman
Kawasan Hutan ManggroveJangkaran
57 Pria 41 - 48tahun
Pengelola Restaurant,café, warung makan
Website Kabupaten Kulon Progo, Kerabat /Teman
Kawasan Hutan ManggroveJangkaran
58 Pria >48 tahunPengelola Restaurant,café, rumah makan,warung makan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,dll)
Kawasan Hutan ManggroveJangkaran
59 Pria >48 tahun Lain-lain Kerabat / Teman Kawasan Hutan ManggroveJangkaran
60 Wanita 33 - 40tahun
Pengelola Restaurant,café, rumah makan,warung makan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,dll)
Kawasan Hutan ManggroveJangkaran
61 Pria 25 - 32tahun Pengelola Parkir
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,dll), Website Kabupaten Kulon Progo Kebun Teh Nglinggo
62 Wanita 25 - 32tahun
Pengelola Restaurant,café, rumah makan,warung makan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,dll) Kebun Teh Nglinggo
63 Wanita >48 tahunPengelola Restaurant,café, rumah makan,warung makan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,dll), Kerabat / Teman Kebun Teh Nglinggo
64 Pria 41 - 48tahun
Pengelola Homestayatau penginapan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,dll), Tour and Travel Kebun Teh Nglinggo
65 Pria 25 - 32tahun Lain-lain
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,dll) Kebun Teh Nglinggo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NoResponden
JenisKelamin Usia Pekerjaan Sumber informasi wisata yang digunakan Objek wisata
66 Pria 25 - 32tahun Pengelola Parkir
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Kerabat / Teman Kebun Teh Nglinggo
67 Wanita 25 - 32tahun
Pengelola Restaurant,café, rumah makan,warung makan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Kerabat / Teman Kebun Teh Nglinggo
68 Pria 41 - 48tahun
Pengelola Homestay ataupenginapan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Website Kabupaten Kulon Progo Kebun Teh Nglinggo
70 Pria 33 - 40tahun
Pengelola Homestay ataupenginapan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Website Kabupaten Kulon Progo, AplikasiPesonaKU
Kebun Teh Nglinggo
71 Pria 25 - 32tahun Pengelola Parkir
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Website Kabupaten Kulon Progo, AplikasiPesonaKU
Laguna Pantai Trisik
72 Pria >48 tahun Pengelola Parkir Kerabat / Teman Laguna Pantai Trisik
73 Wanita 25 - 32tahun
Pengelola Restaurant,café, rumah makan,warung makan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll) Laguna Pantai Trisik
74 Wanita 25 - 32tahun
Pengelola Restaurant,café, warung makan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Kerabat / Teman Laguna Pantai Trisik
75 Pria 41 - 48tahun Pengelola Parkir Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),
Kerabat / Teman Laguna Pantai Trisik
76 Pria >48 tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Kerabat / Teman Laguna Pantai Trisik
77 Pria 41 - 48tahun Pengelola Parkir
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Website Kabupaten Kulon Progo, AplikasiPesonaKU
Laguna Pantai Trisik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NoResponden
JenisKelamin Usia Pekerjaan Sumber informasi wisata yang digunakan Objek wisata
78 Wanita 41 - 48tahun
Penyedia jasa tour andtravel
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,dll), Aplikasi PesonaKU, Kerabat / Teman Laguna Pantai Trisik
79 Wanita 33 - 40tahun
Pengelola Restaurant,café, rumah makan,warung makan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,dll), Kerabat / Teman Laguna Pantai Trisik
80 Wanita 25 - 32tahun
Pengelola Restaurant,café, rumah makan,warung makan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,dll) Laguna Pantai Trisik
81 Wanita 25 - 32tahun
Pengelola Restaurant,café, rumah makan,warung makan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,dll), Website Kabupaten Kulon Progo,Kerabat / Teman
Omah Geblek
82 Pria 33 - 40tahun Lain-lain
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,dll), Website Kabupaten Kulon Progo,Kerabat / Teman
Omah Geblek
83 Wanita 25 - 32tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,
dll) Omah Geblek
84 Pria 25 - 32tahun Pengelola Parkir Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,
dll) Omah Geblek
85 Wanita 25 - 32tahun
Pengelola Restaurant,café, rumah makan,warung makan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,dll) Omah Geblek
86 Pria 33 - 40tahun Pengelola Parkir Kerabat / Teman Omah Geblek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NoResponden
JenisKelamin Usia Pekerjaan Sumber informasi wisata yang digunakan Objek wisata
87 Wanita 33 - 40tahun Lain-lain Kerabat / Teman Omah Geblek
88 Wanita 33 - 40tahun
Pengelola Restaurant,café, rumah makan,warung makan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Kerabat / Teman Omah Geblek
89 Wanita 25 - 32tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll) Omah Geblek
90 Wanita 17 - 24tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll) Omah Geblek
91 Pria >48 tahun Lain-lain Kerabat / Teman Puncak Mbelji92 Wanita >48 tahun Lain-lain Kerabat / Teman Puncak Mbelji
93 Pria 41 - 48tahun
Penyedia jasa tour andtravel Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll) Puncak Mbelji
94 Pria 33 - 40tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll) Puncak Mbelji
95 Pria 33 - 40tahun
Pengelola Homestayatau penginapan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Kerabat / Teman Puncak Mbelji
96 Pria 41 - 48tahun
Pengelola Homestayatau penginapan Kerabat / Teman Puncak Mbelji
97 Pria 33 - 40tahun
Pengelola Restaurant,café, rumah makan,warung makan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll) Puncak Mbelji
98 Pria 41 - 48tahun Pengelola Parkir Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram,dll),
Aplikasi PesonaKU, Kerabat / Teman Puncak Mbelji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NoResponden
JenisKelamin Usia Pekerjaan Sumber informasi wisata yang digunakan Objek wisata
99 Pria 33 - 40tahun
Pengelola Restaurant,café, rumah makan,warung makan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Kerabat / Teman Puncak Mbelji
100 Pria >48 tahun Pengelola Homestayatau penginapan Lain-lain Puncak Mbelji
101 Pria 25 - 32tahun Pengelola Parkir Aplikasi PesonaKU, Kerabat / Teman Taman Kota Wates
102 Wanita 25 - 32tahun
Penyedia jasa tour andtravel Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll) Taman Kota Wates
103 Wanita 17 - 24tahun
Penyedia jasa tour andtravel Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll) Taman Kota Wates
104 Wanita 33 - 40tahun
Pengelola Restaurant,café, rumah makan,warung makan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Kerabat / Teman Taman Kota Wates
105 Wanita 25 - 32tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),
Kerabat / Teman Taman Kota Wates
106 Wanita 33 - 40tahun
Pengelola Restaurant,café, rumah makan,warung makan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll) Taman Kota Wates
107 Wanita 33 - 40tahun
Pengelola Restaurant,café, rumah makan,warung makan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll) Taman Kota Wates
108 Pria 25 - 32tahun Pengelola Parkir Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),
Kerabat / Teman Taman Kota Wates
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NoResponden
JenisKelamin Usia Pekerjaan Sumber informasi wisata yang digunakan Objek wisata
109 Pria 41 - 48 tahun Pengelola Parkir Lain-lain Taman Kota Wates110 Pria 41 - 48 tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll) Taman Kota Wates111 Pria 25 - 32 tahun Pengelola Parkir Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll) Taman Sungai Mudal112 Pria 25 - 32 tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll) Taman Sungai Mudal113 Wanita 25 - 32 tahun Lain-lain Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll) Taman Sungai Mudal114 Pria >48 tahun Pengelola Parkir Kerabat / Teman Taman Sungai Mudal
115 Pria 41 - 48 tahunPengelolaHomestay ataupenginapan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Website Kabupaten Kulon Progo Taman Sungai Mudal
116 Pria 41 - 48 tahunPengelola café,rumah makan,warung makan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll) Taman Sungai Mudal
117 Pria >48 tahunPengelola café,rumah makan,warung makan
Kerabat / Teman, Tour and Travel Taman Sungai Mudal
118 Wanita 25 - 32 tahunPengelolaHomestay ataupenginapan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Website Kabupaten Kulon Progo Taman Sungai Mudal
119 Wanita 41 - 48 tahunPengelola café,rumah makan,warung makan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Website Kabupaten Kulon Progo Taman Sungai Mudal
120 Pria 41 - 48 tahunPengelola café,rumah makan,warung makan
Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, dll),Website Kabupaten Kulon Progo Taman Sungai Mudal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
LAMPIRAN 4HASIL TABULASI
JAWABAN RESPONDEN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Jawaban Responden Wisatawan
No Responden Item Pernyataan SkorResponden
Rata-rataRespondenPre1 Pre2 Po1 Po2 Po3 Pl1 Pl2 Pl3 Pu1 Pu2 Pe1 Pe2 Pq1 Pq2
1 4 4 4 5 4 3 4 4 5 5 5 2 2 4 55 3.932 4 5 4 4 4 3 5 4 5 4 5 5 3 3 58 4.143 2 3 4 3 4 5 4 3 4 3 4 4 2 2 47 3.364 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 57 4.075 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 54 3.866 5 4 2 4 5 3 3 5 5 4 4 3 2 2 51 3.647 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 5 3 3 54 3.868 3 3 4 4 4 3 3 4 5 4 5 4 2 2 50 3.579 4 4 3 4 3 4 5 5 5 4 4 5 3 4 57 4.0710 5 5 3 3 5 3 4 3 5 5 5 4 3 3 56 4.0011 4 4 3 3 3 2 5 4 3 3 4 5 2 2 47 3.3612 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 3 4 63 4.5013 4 5 3 4 3 3 5 4 4 4 5 4 3 2 53 3.7914 4 5 5 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 59 4.2115 4 3 3 3 3 4 4 3 3 5 4 3 3 4 49 3.5016 4 4 4 4 5 3 4 3 5 4 4 4 4 4 56 4.0017 4 4 5 5 5 3 4 3 4 4 4 4 4 3 56 4.0018 4 4 3 4 5 3 4 4 5 4 3 3 3 3 52 3.7119 4 5 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 56 4.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 54 3.8621 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59 4.2122 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 59 4.2123 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 4.0024 4 3 3 4 3 2 5 4 4 4 3 3 3 3 48 3.4325 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 3 3 58 4.1426 5 5 4 4 4 3 3 4 5 5 5 5 4 4 60 4.2927 3 4 4 4 2 3 4 4 5 4 4 4 3 3 51 3.6428 4 3 2 5 4 3 4 4 4 5 5 5 2 5 55 3.9329 5 5 4 4 3 2 3 3 5 5 5 4 3 2 53 3.7930 3 4 3 4 3 3 5 3 3 3 3 3 2 3 45 3.2131 2 5 4 5 5 3 4 4 5 2 3 4 1 1 48 3.4332 3 4 3 4 3 4 4 3 5 3 3 4 2 3 48 3.4333 5 5 4 3 3 5 4 3 4 5 4 4 3 3 55 3.9334 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 3 3 54 3.8635 4 4 5 5 4 3 5 4 4 3 4 4 3 3 55 3.9336 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 67 4.7937 4 5 4 5 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 53 3.7938 4 3 5 4 4 4 5 3 5 3 4 3 4 3 54 3.8639 4 5 4 3 4 5 5 5 4 4 5 5 4 3 60 4.2940 3 3 3 4 4 4 4 4 5 5 4 3 3 4 53 3.7941 5 5 3 4 5 4 5 4 4 5 3 5 4 4 60 4.29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 68 4.8643 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 3 3 62 4.4344 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 66 4.7145 4 4 3 4 4 3 4 3 5 5 5 4 3 3 54 3.8646 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 50 3.5747 5 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 5 4 4 60 4.2948 4 4 5 5 5 3 4 4 5 5 4 4 3 3 58 4.1449 4 5 3 3 2 4 5 5 4 4 3 3 2 1 48 3.4350 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 2 3 49 3.5051 5 5 3 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 3 62 4.4352 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 2 3 48 3.4353 4 5 5 5 3 4 4 4 4 5 3 3 3 3 55 3.9354 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 49 3.5055 4 5 5 5 4 3 5 3 5 4 4 4 2 2 55 3.9356 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 55 3.9357 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 52 3.7158 5 5 3 4 5 3 4 3 5 4 4 4 3 3 55 3.9359 4 5 3 3 3 3 4 3 5 5 4 4 4 3 53 3.7960 4 5 3 3 3 3 4 3 5 5 4 4 3 3 52 3.7161 4 4 4 5 5 2 4 3 4 3 4 3 4 3 52 3.7162 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 59 4.2163 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57 4.07
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64 4 4 3 4 5 2 4 3 5 3 4 3 3 3 50 3.5765 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 4.0066 4 5 4 5 4 3 4 3 5 5 5 5 3 4 59 4.2167 4 4 4 4 4 3 4 4 5 3 4 4 2 4 53 3.7968 5 4 5 5 3 3 5 4 5 5 5 5 4 3 61 4.3669 4 5 4 5 4 2 4 5 4 5 4 5 3 3 57 4.0770 4 4 3 3 4 3 4 3 5 3 4 4 3 3 50 3.5771 4 5 4 4 3 2 4 4 4 3 5 4 3 4 53 3.7972 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 48 3.4373 5 5 4 4 4 3 4 3 4 5 4 4 2 4 55 3.9374 5 5 5 5 4 3 5 4 5 5 5 5 4 3 63 4.5075 4 5 5 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 64 4.5776 4 4 3 4 4 2 5 3 5 4 5 4 3 2 52 3.7177 4 4 3 3 3 3 5 4 3 3 4 5 2 2 48 3.4378 4 4 4 5 5 2 5 4 5 5 5 4 2 2 56 4.0079 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 4 4 65 4.6480 4 3 4 5 3 2 4 4 5 5 4 4 2 3 52 3.7181 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 64 4.5782 5 5 4 4 4 1 5 5 5 5 5 5 4 4 61 4.3683 5 5 4 5 4 1 5 4 5 4 5 4 4 3 58 4.1484 4 5 4 4 4 2 5 4 5 4 5 5 3 3 57 4.0785 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 44 3.14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86 4 5 5 4 2 4 5 3 4 4 5 5 3 3 56 4.0087 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 5 4 3 3 50 3.5788 5 5 4 5 5 1 5 4 5 5 5 5 4 4 62 4.4389 4 4 4 5 3 3 5 4 5 5 4 5 3 3 57 4.0790 4 4 3 1 4 1 4 4 5 4 5 4 2 2 47 3.3691 4 4 4 2 1 4 4 2 5 2 5 4 2 4 47 3.3692 4 5 5 3 2 2 4 4 5 4 5 4 2 2 51 3.6493 2 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 2 2 49 3.5094 4 4 4 3 4 3 3 3 5 3 4 4 3 3 50 3.5795 4 3 3 3 4 4 3 4 5 5 5 5 3 3 54 3.8696 4 4 4 3 4 4 4 3 5 3 4 4 3 3 52 3.7197 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 5 4 3 3 59 4.2198 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 65 4.6499 5 4 4 4 3 3 5 4 5 4 4 4 3 3 55 3.93100 2 3 4 4 4 3 5 4 4 3 4 4 3 3 50 3.57101 4 4 3 4 5 3 4 4 5 4 3 3 3 3 52 3.71102 5 5 5 5 3 3 3 3 4 4 5 4 3 3 55 3.93103 1 3 4 5 3 3 5 2 5 5 4 4 3 3 50 3.57104 4 4 4 3 4 3 4 3 5 4 4 4 3 3 52 3.71105 5 5 5 5 4 3 4 4 5 5 3 4 3 4 59 4.21106 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 62 4.43107 3 4 3 4 4 3 5 5 4 4 5 5 4 4 57 4.07
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108 3 3 4 3 3 2 3 4 5 3 4 3 3 3 46 3.29109 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 3 5 4 5 63 4.50110 4 4 4 5 3 3 5 4 5 5 4 4 3 2 55 3.93111 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 48 3.43112 4 4 4 3 3 2 3 3 5 4 3 3 3 3 47 3.36113 5 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 3 3 56 4.00114 4 4 4 5 4 2 5 4 5 4 5 4 4 4 58 4.14115 4 4 3 4 3 3 4 3 5 3 3 3 4 3 49 3.50116 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 56 4.00117 4 3 3 4 3 3 3 4 5 3 4 3 3 3 48 3.43118 4 4 4 4 3 2 4 3 5 4 4 4 4 3 52 3.71119 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 3 3 53 3.79120 5 5 5 5 5 2 2 3 5 5 5 5 3 3 58 4.14
Skor Total 490 507 469 488 463 373 506 450 551 497 506 494 380 386 6560 6560Rata-rata Item 4.08 4.23 3.91 4.07 3.86 3.11 4.22 3.75 4.59 4.14 4.22 4.12 3.17 3.22 54.67 3.90
Rata-rata dimensi 4.15 3.94 3.69 4.37 4.17 3.19 23.52 3.90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Jawaban Responden Pelaku Industri Pariwisata
No RespondenItem Pernyataan
Skor RespondenRata-rata
RespondenPre1 Pre2 Po1 Po2 Po3 Pl1 Pl2 Pl3 Pu1 Pu2 Pe1 Pe2 Pq1 Pq21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70 5.002 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70 5.003 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 58 4.144 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 62 4.435 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70 5.006 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 60 4.297 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 59 4.218 4 4 4 4 3 2 5 4 4 4 5 4 3 5 55 3.939 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70 5.0010 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 57 4.0711 5 5 4 4 4 3 5 5 5 4 5 4 4 4 61 4.3612 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 3 62 4.4313 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70 5.0014 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 62 4.4315 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 3 2 3 59 4.2116 4 4 5 5 3 2 5 4 5 4 4 4 3 2 54 3.8617 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 2 3 61 4.3618 4 4 3 4 5 2 5 5 5 4 5 4 2 3 55 3.9319 4 5 5 5 4 3 5 5 5 5 4 4 2 2 58 4.1420 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 4.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21 5 5 5 4 4 5 5 4 3 3 4 4 2 2 55 3.9322 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 4 3 3 56 4.0023 5 5 5 5 5 2 5 4 5 5 4 5 2 2 59 4.2124 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 3 3 54 3.8625 5 4 4 4 3 3 5 5 5 4 5 4 3 3 57 4.0726 4 4 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 3 3 57 4.0727 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 3 2 62 4.4328 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 62 4.4329 4 4 4 4 4 2 5 4 5 4 4 3 5 5 57 4.0730 5 3 4 5 4 3 5 4 5 4 5 4 4 4 59 4.2131 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 55 3.9332 4 3 4 5 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 57 4.0733 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 3 4 62 4.4334 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 63 4.5035 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70 5.0036 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 4.0037 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 54 3.8638 3 4 5 5 2 2 5 5 4 4 5 5 4 5 58 4.1439 3 4 4 5 3 5 4 4 3 5 4 5 4 5 58 4.1440 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 3 2 59 4.2141 5 5 5 5 5 1 3 3 5 3 5 5 2 2 54 3.8642 5 5 4 4 4 3 5 4 5 4 4 5 5 5 62 4.4343 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 4 5 3 3 62 4.43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 4 5 3 2 61 4.3645 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 3 3 58 4.1446 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 4 5 3 3 62 4.4347 5 5 5 5 5 2 5 4 3 5 3 5 2 3 57 4.0748 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 64 4.5749 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 3 2 62 4.4350 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 4 5 3 3 62 4.4351 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 3 3 58 4.1452 4 4 3 4 4 3 4 4 5 3 5 4 5 4 56 4.0053 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 4.0054 4 4 3 3 4 3 4 5 4 4 4 4 2 3 51 3.6455 4 4 5 5 4 3 5 4 5 3 5 4 3 3 57 4.0756 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70 5.0057 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 5 3 2 2 53 3.7958 4 5 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 3 3 56 4.0059 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 57 4.0760 4 4 3 5 4 3 4 4 4 4 5 4 3 3 54 3.8661 4 5 4 5 3 2 4 3 5 4 4 4 2 2 51 3.6462 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 69 4.9363 4 4 3 5 4 2 5 4 5 4 4 3 2 4 53 3.7964 4 4 3 5 4 3 4 4 4 4 5 5 3 3 55 3.9365 4 5 4 3 3 3 4 4 5 3 4 3 4 3 52 3.7166 4 4 4 5 3 2 4 4 5 3 5 5 2 2 52 3.71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67 4 4 4 5 3 4 5 4 4 4 5 3 2 3 54 3.8668 4 4 5 5 5 4 3 5 4 5 5 4 4 4 61 4.3669 5 4 4 5 4 3 4 4 5 4 3 4 2 1 52 3.7170 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 2 3 55 3.9371 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 61 4.3672 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 64 4.5773 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 3 4 4 59 4.2174 4 4 3 4 5 5 4 5 5 4 5 4 3 5 60 4.2975 4 4 4 4 4 3 5 5 5 4 4 3 2 3 54 3.8676 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70 5.0077 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 3 3 57 4.0778 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 54 3.8679 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 5 2 3 52 3.7180 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 2 3 53 3.7981 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 3 4 61 4.3682 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70 5.0083 4 3 3 5 4 3 5 4 4 5 4 4 4 5 57 4.0784 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70 5.0085 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70 5.0086 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 64 4.5787 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 1 3 58 4.1488 5 4 4 3 4 3 5 4 4 5 4 5 4 4 58 4.1489 3 3 5 4 3 3 5 4 4 3 4 3 3 4 51 3.64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90 5 5 4 4 3 2 5 4 4 3 4 4 3 4 54 3.8691 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70 5.0092 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 5 4 2 3 50 3.5793 5 5 4 3 3 2 5 4 5 4 5 5 5 5 60 4.2994 4 4 4 4 4 3 5 5 3 5 5 5 2 3 56 4.0095 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 2 3 59 4.2196 5 5 5 5 5 2 4 4 5 4 5 4 3 3 59 4.2197 4 4 4 4 4 3 5 5 4 5 3 4 4 4 57 4.0798 5 4 4 4 4 3 5 4 5 5 5 4 3 3 58 4.1499 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 4.00100 3 3 3 3 3 4 5 5 5 4 4 4 3 3 52 3.71101 4 4 3 5 3 3 4 4 5 4 4 4 3 3 53 3.79102 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 4 3 3 3 60 4.29103 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 53 3.79104 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70 5.00105 3 5 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 3 51 3.64106 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70 5.00107 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 5 4 3 5 64 4.57108 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 2 2 57 4.07109 5 3 4 4 4 4 5 4 5 4 5 3 2 3 55 3.93110 5 4 4 4 4 5 5 5 4 3 4 4 3 2 56 4.00111 5 5 3 5 5 3 5 2 5 5 5 5 2 5 60 4.29112 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 51 3.64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 54 3.86114 5 4 3 4 3 3 4 4 5 4 4 4 3 2 52 3.71115 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 63 4.50116 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 3 4 60 4.29117 4 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 64 4.57118 4 5 3 4 4 3 4 4 5 3 3 3 2 2 49 3.50119 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 2 5 59 4.21120 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 57 4.07
Skor Total 528 526 509 536 499 431 553 522 546 507 546 510 408 436 7057 504.07Rata-rata Item 4.40 4.38 4.24 4.47 4.16 3.59 4.61 4.35 4.55 4.23 4.55 4.25 3.40 3.63 58.81 4.20
Rata-rata Dimensi 4.39 4.29 4.18 4.39 4.40 3.52 25.17 4.20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
LAMPIRAN 5HASIL UJI VALIDITASDAN RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Hasil Uji ValiditasCorrelations
Pre1 Pre2 Po1 Po2 Po3 Pl1 Pl2 Pl3 Pu1 Pu2 Pe1 Pe2 Pq1 Pq2 TotalPre1 Pearson
Correlation 1 .535** .347** .268** .389** .095 .244** .303** .236** .403** .324** .367** .251** .198** .625**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .143 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .000N 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240
Pre2 PearsonCorrelation .535** 1 .402** .285** .338** .086 .168** .187** .124 .283** .209** .354** .210** .131* .541**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .182 .009 .004 .055 .000 .001 .000 .001 .042 .000N 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240
Po1 PearsonCorrelation .347** .402** 1 .428** .270** .157* .217** .244** .091 .211** .238** .303** .265** .167** .564**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .015 .001 .000 .161 .001 .000 .000 .000 .009 .000N 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240
Po2 PearsonCorrelation .268** .285** .428** 1 .440** .072 .269** .258** .169** .346** .215** .208** .152* .195** .551**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .270 .000 .000 .009 .000 .001 .001 .018 .002 .000N 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240
Po3 PearsonCorrelation .389** .338** .270** .440** 1 .164* .136* .301** .202** .325** .203** .233** .213** .205** .574**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .011 .036 .000 .002 .000 .002 .000 .001 .001 .000N 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240
Pl1 PearsonCorrelation .095 .086 .157* .072 .164* 1 .138* .219** -.056 .147* .140* .117 .324** .329** .441**
Sig. (2-tailed) .143 .182 .015 .270 .011 .033 .001 .385 .022 .030 .072 .000 .000 .000N 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240
Pl2 PearsonCorrelation .244** .168** .217** .269** .136* .138* 1 .443** .071 .203** .239** .261** .180** .187** .473**
Sig. (2-tailed) .000 .009 .001 .000 .036 .033 .000 .272 .002 .000 .000 .005 .004 .000N 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240
Pl3 PearsonCorrelation .303** .187** .244** .258** .301** .219** .443** 1 .083 .281** .270** .276** .286** .282** .576**
Sig. (2-tailed) .000 .004 .000 .000 .000 .001 .000 .202 .000 .000 .000 .000 .000 .000N 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240
Pu1 PearsonCorrelation .236** .124 .091 .169** .202** -.056 .071 .083 1 .234** .213** .116 .131* .021 .307**
Sig. (2-tailed) .000 .055 .161 .009 .002 .385 .272 .202 .000 .001 .072 .042 .744 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
N 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240Pu2 Pearson
Correlation .403** .283** .211** .346** .325** .147* .203** .281** .234** 1 .251** .414** .288** .299** .601**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000 .022 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000N 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240
Pe1 PearsonCorrelation .324** .209** .238** .215** .203** .140* .239** .270** .213** .251** 1 .398** .242** .270** .532**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .001 .002 .030 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000N 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240
Pe2 PearsonCorrelation .367** .354** .303** .208** .233** .117 .261** .276** .116 .414** .398** 1 .294** .252** .582**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .000 .072 .000 .000 .072 .000 .000 .000 .000 .000N 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240
Pq1 PearsonCorrelation .251** .210** .265** .152* .213** .324** .180** .286** .131* .288** .242** .294** 1 .678** .636**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .018 .001 .000 .005 .000 .042 .000 .000 .000 .000 .000N 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240
Pq2 PearsonCorrelation .198** .131* .167** .195** .205** .329** .187** .282** .021 .299** .270** .252** .678** 1 .601**
Sig. (2-tailed) .002 .042 .009 .002 .001 .000 .004 .000 .744 .000 .000 .000 .000 .000N 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240
Total PearsonCorrelation .625** .541** .564** .551** .574** .441** .473** .576** .307** .601** .532** .582** .636** .601** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000N 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
2. Hasil Uji ReliabelCase Processing Summary
N %Cases Valid 240 100.0
Excludeda 0 .0Total 240 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in theprocedure.
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based onStandardized
Items N of Items.813 .818 14
Item-Total Statistics
Scale Mean ifItem Deleted
Scale Varianceif Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
SquaredMultiple
Correlation
Cronbach'sAlpha if ItemDeleted
Pre1 52.50 27.992 .542 .431 .794Pre2 52.43 28.849 .453 .372 .800Po1 52.66 28.116 .462 .326 .799Po2 52.47 28.359 .451 .365 .800Po3 52.73 27.981 .473 .325 .798Pl1 53.39 28.397 .283 .166 .818Pl2 52.32 29.358 .378 .254 .805Pl3 52.69 28.325 .484 .315 .798Pu1 52.17 30.717 .209 .143 .815Pu2 52.55 28.148 .514 .337 .796Pe1 52.35 28.916 .443 .257 .801Pe2 52.55 28.457 .497 .340 .797Pq1 53.45 26.559 .522 .519 .794Pq2 53.31 26.927 .481 .511 .798
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
LAMPIRAN 6DATA DESKRIPTIF
RESPONDEN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
1. Usiaa. Wisatawan
Usia Frekuensi Persentase17 - 24 tahun 45 37.5%25 - 32 tahun 33 27.5%33 - 40 tahun 25 20.8%41 - 48 tahun 11 9.2%> 48 tahun 6 5%Total 120 100
b. Pelaku Industri PariwisataUsia Frekuensi Persentase
17 - 24 tahun 7 5.8%25 - 32 tahun 37 30.8%33 - 40 tahun 33 27.5%41 - 48 tahun 25 20.9%>48 tahun 18 15%Total 120 100%
2. Jenis Kelamina. Wisatawan
Jenis Kelamin Frekuensi PersentaseWanita 65 54.17%Pria 55 45.83%Total 120 100%
b. Pelaku Industri PariwisataJenis Kelamin Frekuensi Persentase
Pria 72 60%Wanita 48 40%Total 120 100%
3. Pekerjaana. Wisatawan
Pekerjaan Frekuensi PersentasePelajar / Mahasiswa 57 47.5%
Lain-lain 30 25%Wiraswasta 21 17.5%PNS / BUMN 12 10%
Total 120 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
b. Pelaku Industri PariwisataPekerjaan Frekuensi Persentase
Lain-lain 35 29.2%Pengelola Restaurant, café, rumahmakan, warung makan 33 27.5%
Pengelola Parkir 25 20.8%Pengelola Homestay atau penginapan 15 12.5%Penyedia jasa tour and travel 12 10 %
Total 120 100
4. Sumber Informasi Wisataa. Wisatawan
Sumber Informasi Wisata Frekuensi
Media Sosial 95Teman / Kerabat 77Website Kabupaten KulonProgo 10Lain-lain 15Aplikasi Pesonaku 5Jasa Tour Travel 5
b. Pelaku Industri Pariwisata
Sumber Informasi Wisata Frekuensi
Media sosial 96Kerabat 63Website Kabupaten KulonProgo 33
Aplikasi Pesonaku 11Lain-lain 3Jasa tour travel 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
5. Objek Wisataa. Wisatawan
Objek Wisata FrekuensiGua Maria Sendangsono 42Bantar Banguncipto Sentolo 10Kawasan Hutan Manggrove Jangkaran 46Kebun Teh Nglingo 44Goa Kebon 10Karst Tubing Kaliserang 10Taman Sungai Mudal 32Laguna Pantai Trisik 21Bukit Wisata Pulepayung 14Puncak Mbelji 14Taman Kota Wates 17Omah Geblek 13
b. Pelaku Industri PariwisataObjek Wisata FrekuensiPresentase
Geblek Nanggulan 10 8.33Goa Kebon 10 8.33Gua Maria Sendangsono 10 8.33Karst Tubing Kaliserang 10 8.33Kawasan Hutan Manggrove Jangkaran 10 8.33Kebun Teh Nglinggo 10 8.33Bantar Banguncipto Sentolo 10 8.33Bukit Wisata Pulepayung 10 8.33Laguna Pantai Trisik 10 8.33Puncak Mbelji 10 8.33Taman Kota Wates 10 8.33Taman Sungai Mudal 10 8.33
Total 120 99.96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
LAMPIRAN 7HASIL INDEPENDENT
SAMPLE T-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Data Kelompok Statistik
Group StatisticsWisatawan dan PelakuIndustri Pariwisata N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Analisis Persepsi Wisatawan 120 3.9048 .36830 .03362Pelaku Industri Pariwisata 120 4.2005 .39061 .03566
2. Hasil Independen Sampel T-test
Independent Samples TestLevene's Test for Equality
of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t dfSig.
(2-tailed)Mean
DifferenceStd. ErrorDifference
95% Confidence Intervalof the Difference
Lower UpperAnalisisPersepsi
Equal variancesassumed .169 .681 -6.035 238 .000 -.29575 .04901 -.39230 -.19920
Equal variances notassumed -6.035 237.181 .000 -.29575 .04901 -.39230 -.19920
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
LAMPIRAN 8SURAT IJINPENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI