Aw december 2014 indonesian

48
12 - 2014 Warta Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Saya Kusta 20 Allah Kita Pencipta 26 Menghadapi Kita Ketakutan 27 RUSIA BUATAN

description

AW December 2014 indonesian

Transcript of Aw december 2014 indonesian

12 - 2014

W a r t a G e r e j a M a s e h i A d v e n t H a r i K e t u j u h

SayaKusta20 Allah

KitaPencipta26 Menghadapi

KitaKetakutan27

RUSIABUATAN

C E R I T A S A M P U L

16 Buatan RusiaOleh Andrew McChesney

Dengan runtuhnya Komunisme, bekas Uni Soviet lapar akan literatur Kristen. Dan berkat hubungan dengan Review and Herald, mereka yang lapar mulai dipuaskan.

10 P A N O R A M A S E D U N I A

Mempercayai Allah yang Mahakuasa Oleh Ted N. C. Wilson Terus maju terlepas dari berbagai kendala.

12 R E N U N G A N

Meja Oleh Olen Netteburg Benar atau Salah: Allah memerlukan kita.

14 K E P E R C A Y A A N D A S A R

Bersama Oleh Callie Williams Allah memanggil kita bergabung dengan sesuatu yang lebih besar dari diri kita.

20 K E H I D U P A N A D V E N T

Kusta Saya Oleh Grace Lee Bukan tidak dapat disembuhkan.

24 W A R I S A N A D V E N T

Ellen White seperti yang Anda Tidak Pernah Lihat

Oleh Andrew McChesney Sebuahfotografibaruyanghampir100

tahun sejak difoto.

22 R O H N U B U A T

Amanat Natal bagi Orang Muda

26 P E R T A N YA A N D A N

J A W A B A N A L K I T A B

Allah Pencipta Kita

27 P E L A J A R A N A L K I T A B

Menghadapi Ketakutan Kita

28 P E R T U K A R A N I D E

32-40 D A R I I N D O N E S I A

Warta Gereja Advent (WGA)

D E P A R T E M E N T A L

December 2014

T h e I n t e r n a t i o n a l P a p e r f o r S e v e n t h - d a y A d v e n t i s t s

MyLeprosy

20 CreatorOurGod

26 FacingOurFears

27

RUSSIAMADE IN

12 - 2014

3 L A P O R A N S E D U N I A

3 Fitur Berita

9 K E S E H A T A N S E D U N I A

Breathe Free

www.adventistworld.orgTersedia daring dalam 11 bahasa

I L U S T R A S I S A M P U L O L E H S E R g E y E L k I n2 Adventist World | 12 - 2014

L A P O R A N S E D U N I A

B e r s a m b u n g k e s e b e l a h

D E P A R T E M E N T A L n Para pemimpin Advent secara tentatif menyetujui usulan revisi keper-

cayaan dasar gereja setelah dua hari pembicaraan yang Artur A. Stele, Ke-tua Komite Revisi, mengatakan telah membantu membuat hal yang lebih baik.

Para delegasi di Rapat Tahunan, pertemuan bisnis gereja besar, dengan mudah mendukung revisi terakhir yang diusulkan kepada 28 kepercayaan dasar dalam 202-2 hak suara, dengan tiga abstain, pada sore hari, 13 Okto-ber. Mereka meneruskan dokumen itu ke sesi General Conference untuk pembahasan akhir dan pemungutan suara pada bulan Juli.

Tak satu pun dari revisi itu mengubah salah satu kepercayaan dasar, dan banyak hal hanya memperbarui dan membuat teks lebih tepat, Ted N.C. Wilson, Ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sedunia, meyakin-kan para delegasi ketika perundingan dimulai pada 12 Oktober, “Saya tidak ingin seorang pun di ruang ini berpikir bahwa kita akan mengubah keya-kinan kita,“ katanya. “Kita hanya menyesuaikan kata-kata untuk membu-atnya lebih jelas dan lebih bermanfaat.”

Pemandu taman itu menunggu sampai gerombolan pejalan kaki tiba bersama dia ke arah canyon. Tapi bukannya

mengarahkan perhatian kami pada tebing yang dramatis menjulang di atas kepala ka-mi atau sungai yang memotong jalan mela-lui lembah, ia hanya menunjuk untuk seke-lompok pakis yang menonjol dari dinding batu sekitar 30 meter di atas kami.

“Anda mungkin bertanya-tanya,” katanya sambil tersenyum, “bagaimana pakis itu mendapatkan air yang dibutuhkan untuk bertahan hidup di sini di wilayah gurun te-bing ini. Apakah ada yang punya ide? “

Kami setidaknya cukup bijaksana untuk tidak mencoba menjawab tentang sesuatu yang tak seorang pun dari kami tahu.

“Ahli hidrologi memberitahu kita bahwa satu-satunya sumber air untuk pakis indah itu ada di sisi tebing—air itu yang membuat mereka tetap hidup—air itu jatuh dari ratus an meter dataran tinggi pegunungan lebih dari 20 tahun yang lalu. Dibutuhkan dua dekade agar air itu meresap hingga 700 meter melalui pori-pori batu pasir dan sum-ber makanan yang menyebabkan pakis ini tumbuh.“

Dan sekarang giliran saya untuk terse-nyum, untuk, dengan suatu cara, bahwa saya telah mengetahui kisah ini. Saya juga telah diberkati untuk memandang suatu cara di mana Allah memelihara dan menyegarkan salah satu bagian dari dunia milik-Nya kare-na anugerah yang telah diberikan bertahun-tahun dan atau bahkan beberapa dekade se-belumnya. Dalam rahmat-Nya, berkat tidak pernah kehilangan nilainya, bahkan ketika seseorang atau pelayanan yang telah diteri-ma dipindahkan dari tempat kejadian.

Saat Anda membaca cerita sampul bulan ini tentang bagaimana salah satu orang yang paling bersejarah dalam pelayanan penerbit-an Advent menjadi mata air bagi orang lain supaya berkembang, berterimakasihlah pada Bapa sekali lagi bahwa tidak ada dalam pen-gaturan-Nya yang sia-sia. Hujan member-kati Anda akan memberkati orang lain sela-ma Anda mengizinkan Dia menjaga aliran kebaikan tetap mengalir.

Rahmat dari Waktu ke Waktu

MEMBAHAS KEYAKINAN: Artur A. Stele, Kktua komite revisi, mendiskusikan revisi terhadap 28 Kepercayaan Dasar di Rapat Tahunanpada12Oktober2014.

An

SE

L

OL

Iv

ER

/

A

nn

Revisi itu adalah tonggak sejarah kepercayaan dasar, yang telah dibiarkan sebagian besar tidak tersentuh sejak tahun 1980.

DiperbaruiKepercayaan Dasar

Oleh Andrew McChesney, editor berita, Adventist World

12 - 2014 | Adventist World 3

L A P O R A N S E D U N I A

Rapat Tahunan 2014 telah dijadwal-kan untuk mendiskusikan dan pemu-ngutan suara pada 12 Oktober, namun lebih dari 20 komentar dari para delegasi meminta komite revisi kembali bekerja. Diskusi tersebut berkumpul kembali pa-da 13 Oktober dan semua kecuali satu re-visi yang diusulkan telah disetujui oleh 179-15 suara, dengan 5 abstain, sebelum tengah hari.

“Saya percaya bahwa proses ini sangat membantu,” Stele, Direktur Biblical Re-search Institute gereja, mengatakan dalam sebuah wawancara. “Cukup banyak saran telah dibuat setelah kami menyajikan naskah itu.... Saya berpikir bahwa pem-bahasan naskah itu lebih baik dari hari Minggu sebelumnya pada 12 Oktober.”

Revisi itu adalah tonggak sejarah ke-percayaan dasar, yang berjumlah 27, keti-ka pertama kali dirancang pada tahun 1980. Dengan pengecualian dari penam-bahan keyakinan kedua puluh delapan (“Bertumbuh dalam Kristus,” pasal 11) pada tahun 2005, kepercayaan dasar itu tetap tak tersentuh sampai sekarang. Di antara keyakinan inti lainnya adalah “Sa-bat” (Pasal 20), “Baptisan” (Pasal 15), dan “Sifat dan Keadaan Manusia,” yang seka-rang sudah siap untuk menjadi “Sifat Ke-manusiaan” (“The Nature of Humanity”) (Pasal 7).

Revisi itu memperkenalkan bahasa gender inklusif untuk teks di tempat-tempat di mana ajaran Alkitab disebut dengan jelas bermaksud untuk melibat-kan baik pria maupun wanita.

Diskusi terbesar berpusat pada kebe-ratan penggantian kata “holy men of God” menjadi “holy persons of God” da-lam Kepercayaan Dasar Pasal 1, yang ber-judul “Firman Tuhan Allah.” Komite re-visi kemudian mengubah kalimat “the in-spired authors“ atas saran penginjil Mark Finley, dan pada delegasi menyetujui hal terakhir itu.

Stele mengatakan ia tidak memiliki masalah membuat perubahan, karena ke-beratan delegasi adalah masalah hati nu-rani. Ungkapan asli “holy men of God” berasal dari 2 Petrus 1:20, 21, bahwa teks

General Conference, yang mengawasi ge-reja Advent sedunia, menunjuk sebuah komite revisi empat anggota untuk mengatasi masalah “Penciptaan,” dan di-tanya pada saat yang sama untuk menin-jau kepercayaan dasar lain dalam ke-mungkinan penyesuaiannya. Para anggo-ta lain dari komite ini adalah Angel Ro-driguez, pensiunan Direktur Biblical Re-search Institute, dan Gerhard Pfandl, pen-siunan Associate Direktur Biblical Re-search Institute.

Tindakan pertama komite adalah un-tuk mengundang anggota gereja dari se-luruh dunia untuk mengirimkan saran dalam setahun—langkah yang bukan merupakan bagian dari protokol tetapi Stele mengatakan itu langkah yang ter-bukti berharga.

“Tentu saja, kita tidak bisa mengga-bungkan semua saran baru karena ada yang bertentangan,” tambah Stele. “Apa yang satu kelompok sarankan, kelompok lain meminta kita untuk tidak melaku-kannya.”

Stele mengatakan komite itu meng-gunakan lima kriteria untuk menentukan saran apa yang dapat dimasukkan:

n Kami akan menyertakan saran yang memperdalam pernyataan, tapi tidak terlalu banyak.

n Kami tidak dapat mencakup se-tiap pikiran dalam setiap bagian; kami harus melihat dokumen secara keseluruhan.

n Kami akan menerima ide-ide yang tidak ada dalam naskah ta-pi harus ada sangkut pautnya.

n Kami akan menerima saran yang baik yang memperpendek nas-kah.

n Kami akan menyaring saran

Yunani asli menggunakan bahasa gender inklusif.

“Mereka bertumbuh dengan kata-ka-ta yang mereka rasakan adalah kutipan langsung dari Alkitab, sehingga mereka merasa seolah-olah kita mengubah Alki-tab,” katanya. “Untuk menjadi sensitif terhadap hal ini, kami memutuskan, ‘Ba-iklah, mengapa tidak menemukan kata-kata yang berbeda?’”

Bill Knott, anggota komite revisi, me-muji hasil akhir tersebut. “Solusi kreatif ditawarkan oleh Pendeta Mark Finley yang menggambarkan nilai umat Allah yang berpikir bersama tentang bagaima-na cara terbaik mengekspresikan keya-kinan mereka dalam pentingnya dan oto-ritas Alkitab,” kata Knott, Editor Adven-tist Review dan majalah Adventist World.

Bagaimana Revisi Itu TerbukaProses revisi dimulai dengan tindak-

an pada sesi General Conference 2010 un-tuk menyelaraskan Kepercayaan Dasar Pasal 6, “Penciptaan,” dengan pernyataan penciptaan disetujui oleh Rapat Tahunan 2004. Pernyataan rapat menekankan bah-wa bumi diciptakan dalam enam hari li-teral beberapa ribu tahun yang lalu—dua isu yang telah datang di bawah penga-wasan para evolusionis dan tidak dise-butkan dalam pernyataan kepercayaan pasal 6.

Tapi bukanlah masalah sederhana mengubah kepercayaan dasar. Ketika ke-yakinan ke-28 ditambahkan pada tahun 2005, delegasi sesi General Conference melewati sebuah protokol yang memer-lukan setidaknya dua tahun kerja di se-mua tingkatan dari gereja Advent sebe-lum perubahan dapat dipertimbangkan pada sesi General Conference.

Membuat hal ini tetap dalam pikiran,

DELEGASIMENDENGAR:MerekayangmenghadiriRapatTahunan2014di auditorium utama kantor pusat General Conference di Silver Spring, Maryland.

An

SE

L

OL

Iv

ER

/

A

nn

4 Adventist World | 12 - 2014

L A P O R A N S E D U N I A

B e r s a m b u n g k e s e b e l a h

yang tampaknya bersifat agenda pribadi.

Komite ini kemudian memasukkan semua saran yang ditemukan berguna—Stele mengatakan menerima sekitar 200 surat—untuk naskah yang dikirim ke di-visi, uni, konferens, dan lembaga untuk respons balik.

Rapat Tahunan menyetujui naskah pertama pada tahun 2013. Setelah penye-suaian sejumlah badan General Confe-rence, naskah kedua datang ke Rapat Ta-hunan pada bulan Oktober.

Sekilas Beberapa RevisiSalah satu revisi penting untuk Pasal

18, “Karunia Nubuat,” menjelaskan bah-wa Alkitab dan tulisan pendiri gereja El-len G. White tidak boleh dianggap sama.

Kata-kata baru yang disahkan oleh Rapat Tahunan berbunyi: “Alkitab ber-saksi bahwa salah satu karunia Roh Ku-dus adalah nubuatan. Karunia ini adalah tanda identifikasi dari gereja sisa dan ka-mi percaya bahwa hal itu diwujudkan da-lam pelayanan Ellen G. White. Tulisan-nya berbicara dengan otoritas nubuatan dan memberikan kenyamanan, bimbing-an, instruksi, dan koreksi bagi gereja. Tu-lisan itu juga membuat jelas bahwa Alki-tab adalah standar bagi semua pengajar-an dan pengalaman yang harus diuji.“

Tambahan ke pasal 23, “Pernikahan dan Keluarga,” untuk pertama kalinya mengidentifikasi orang tunggal yang ti-dak menikah adalah sebagai anggota ke-luarga.

“Saya pikir hasilnya sangat baik,” kata Pfandl, anggota komite revisi. “Para dele-gasi menyadari bahwa kami memenuhi ketentuan yang diberikan kepada kami untuk mengubah dan tidak menulis ulang ayat-ayat tertentu.”

Naskah lebih jelas dari 28 Kepercayaan Dasar dapat dilihat di:adventistreview.org/assets/public/news/2014-10/FUNDAMENTAL_BE-LIEFS_STATEMENT-last_version.pdf.

buku-buku mereka untuk menghapus na-ma-nama anggota yang tidak terjangkau yang tidak menghadiri ibadah untuk bebe-rapa waktu, kata David Trim, kepala arsip gereja Advent sedunia, yang mengkompi-lasi data tersebut.

Tanpa audit, keanggotaan gereja akan berdiri hingga 25 juta saat ini, kata Ng.

Memaparkan kesulitan statistik lain-nya, Ng mengatakan 31,8 juta orang telah dibaptis selama 40 tahun terakhir, semen-tara 11,4 juta telah meninggalkan keanggo-taan mereka atau hilang. Angka tersebut tidak termasuk orang yang meninggal. Ba-nyak dari orang itu pergi karena gereja ti-dak memeliharanya dengan baik, kata Ng.

Dalam contoh baru-baru ini, orang Advent terakhir yang dibaptis setelah seri penginjilan di sebuah desa kecil di India utara pada tahun 2005 ditobatkan ke aga-ma Hindu pada akhir Agustus. Kejadian, yang menjadi berita utama di media India, menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang Kristen bahwa kembali ke agama se-belumnya karena dipaksa, bahwa sebenar-nya hal itu ilegal di negara itu.

Tapi seorang Advent dikirimkan ke de-sa tersebut, Asroi, menemukan bahwa 33 mantan orang Advent menerima sedikit dukungan dari kepemimpinan gereja sejak baptisan mereka pada tahun 2005 dan te-lah dirayu kembali oleh para aktivis Hin-du.

Pemimpin gereja Divisi Asia Selatan, yang meliputi India, telah terlibat dalam pencarian jiwa setelah kehilangan tersebut. “Kita harus hati-hati memelihara penda-

Sekretaris Eksekutif General Conference mengatakan kehilangan anggota gereja sama pentingnya dengan pertumbuhan gereja.

Oleh Andrew McChesney, editor berita, Adventist World

n Keanggotaan dalam Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh telah sampai 18 ju-ta untuk pertama kalinya, tapi G.T. Ng, Sekretaris Eksekutif gereja Advent sedu-nia, tidak merayakannya.

Ng menyatakan kecewa tentang keru-gian besar. “Sangat mudah untuk mem-baptis mereka, tapi jauh lebih sulit untuk mempertahankan mereka,” kata Ng da-lam sebuah wawancara.

“Mempertahankan dan memelihara harus berada di sisi yang sama dari sebu-ah koin, tapi tampaknya baptisan mem-bawa daya tarik lebih: ‘Lihatlah berapa banyak saya telah baptis!’” katanya. ‘“Pe-meliharaan? Siapakah yang peduli? Tidak ada nilai tambah bagi saya.’ Jadi kita me-miliki masalah yang melekat: Kehilangan, kehilangan serius. Tapi tidak banyak orang membicarakannya.“

Ng, bagaimanapun, membuat titik tolak berbicara tentang hal itu pada 12 Oktober ketika ia menyampaikan lapor-an keanggotaan tahunan kepada Rapat Tahunan.

Keanggotaan gereja telah berkembang 1,5 persen mencapai 18.143.745 juta dari 17.881.491 tahun sebelumnya, menurut data yang ia disajikan. Untuk tahun kese-puluh berturut-turut, lebih dari 1 juta orang bergabung dengan gereja—persis-nya 1.091.222—tapi pada saat yang sama dalam satu dekade dengan jumlah tinggi 828.968 orang telah dihapus dari buku kanggotaan, setelah kematian, mening-galkan gereja, atau hilang.

Beberapa kerugian itu mencermin-kan perjalanan yang sedang berlangsung oleh gereja-gereja lokal untuk mengaudit

Ng Mengkhawatirkan“Kehilangan Serius” Anggota

12 - 2014 | Adventist World 5

L A P O R A N S E D U N I A

tang baru dan membantu mereka berakar dalam firman,” kata T.P. Kurian, Direktur Komunikasi Divisi Asia Selatan.

Pada rapat tahunan, Ng membela praktik menghitung anggota dan mengata-kan tidak bisa dibandingkan dengan sen-sus Perjanjian Lama oleh Raja Daud yang mengakibatkan hukuman dari Allah. Ng mengatakan tindakan Daud adalah tampil-an rasa sombong.

“Ketika kita menghitung dalam gereja, kita harus menghitung dengan kerendahan hati,” katanya. Penghitungan tersebut, kata dia, hanya “sebuah laporan tentang apa yang Guru yang telah lakukan.”

Ng menguraikan dalam wawancara de-ngan menunjuk ke tiga perumpamaan Ye-sus dalam Lukas 15. “Tidak ada yang salah dengan hal menghitung,” katanya. “Setelah semuanya, Yesus menghitung dalam tiga perumpamaan, bukan? Wanita itu meng-hitung sebanyak 10 koin dan menemukan satu hilang. Gembala menghitung hanya 99 domba. Sang ayah kehilangan seorang putra. Jadi tak ada salahnya.“

Juga, Ng mengatakan cerita mision bia-sanya berakhir pada nada tinggi hebat yang meninggalkan kesan bahwa pekerjaan itu berhasil. Namun dia mengatakan statistik menyajikan sisi lain dari gambaran terse-but: Sebagian besar dunia belum memiliki kesempatan untuk mendengar tentang ke-datangan pertama Yesus, apalagi kedatang-an Yesus yang kedua.

Dia mengatakan gereja telah hadir di sekitar 230 negara, tetapi 22 negara yang lain yang diakui oleh PBB tetap belum di-masuki. Selain itu, sebuah negara mungkin memiliki populasi Advent yang besar teta-pi masih terdiri dari kelompok komunitas besar tanpa seorang pun Advent. Di Kenya banyak dari 800.000 anggota jemaat bera-sal dari dua kelompok bahasa terutama, sedangkan 40 kelompok bahasa lain seba-gian besar belum terjangkau. Hal yang sa-ma berlaku di Thailand, di mana sebagian besar anggota berasal dari kelompok mi-noritas.

“Jadi itu tidak berarti bahwa sekali An-da memasuki negara tertentu pekerjaan itu selesai,” kata Ng. “Masih jauh daripada itu!”

dalikan jumlah orang yang mereka miliki di konferens, uni, dan kantor divisi mere-ka,” kata Lemon dalam wawancara di sela-sela Rapat Tahunan, pertemuan utama urusan gereja. “Menambahkan para pen-deta dan karyawan di garis depan adalah suatu hal yang perlu kita dorong, dan tidak hanya menambah tingkat administrasi tententu,” katanya.

Lemon menyampaikan permintaan itu kepada para pemimpin gereja saat ia mem-presentasikan laporan bendahara tahunan di Rapat Tahunan pada tanggal 13. Dia ju-ga memberikan gambaran keadaan keu-angan gereja sedunia, menunjukkan bah-wa gereja telah menerima 2.39 miliar dolar AS dalam persepuluhan tahun lalu, 3.5 persen peningkatan dari 2.31 miliar dolar AS pada tahun 2012. Dari jumlah itu, Gen-eral Conference menerima hampir 150 juta dolar AS tahun lalu, kira-kira jumlah yang sama yang telah diperoleh sejak tahun 2011.

MEMBICARAKAN UANG: Robert E. Lemon, Bendahara General Conference,memberikanlaporantahunanpadaSenin,13Oktober2014.

An

SE

L

OL

Iv

ER

/

A

nn

n General Conference, administrasi ter-tinggi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, memiliki 282 pegawai pada tahun 1995.

Saat ini hanya 287 pegawai, hanya ber-tambah 5 pegawai.

Tapi gereja Advent sedunia tidak tetap pada ukuran yang sama. Keanggotaan me-lonjak dari 8.800.000-18.100.000 dengan usia 18 tahun ke atas, sementara jumlah di-visi sedunia meningkat dari 11 menjadi 13 divisi, jumlah uni bertumbuh dari 94-132 uni, dan jumlah konferens dan misi bertum-buh dari 459-626.

Bendahara General Conference, Robert E. Lemon mengatakan kendali ketat pada mempekerjakan administrator baru adalah model untuk semua tingkat administrasi ge-reja, dan ia mendesak para pemimpin gereja untuk mengikuti teladan General Confe-rence.

“Pesan yang saya miliki untuk para pe-mimpin gereja jika mereka ingin berhasil dalam memiliki uang untuk melakukan pe-kerjaan di lapangan, mereka harus mengen-

Biayai Pendeta,Pimpinan Gereja Mendesak untuk

Bukan AdministratorBendahara menunjuk pada kebijakan ketat keuangan General Conference sebagai teladan untuk diikuti.

Oleh Andrew McChesney, news editor, Adventist World

6 Adventist World | 12 - 2014

L A P O R A N S E D U N I A

Lemon mengingatkan delegasi Rapat Tahunan bagaimana keuangan ketat Gen-eral Conference pada awal 1990-an, dan ba-gaimana mereka harus menyesuaikan alo-kasi dan mengurangi jumlah karyawan.

Dia mengatakan General Conference te-lah mempekerjakan orang yang diperlukan sejak saat itu, termasuk Direktur Departe-men Pelayanan Anak-anak yang baru, tapi setiap penambahan mendatangkan biaya ke bagian lain dari anggaran. Jika departe-men ingin menambah anggota staf atau la-yanan lain, ia harus menemukan sesuatu untuk memotong anggaran. Untuk meng-optimalkan biaya, hampir semua pemim-pin General Conference sekarang berbagi dalam asisten administrasi daripada me-miliki asisten administrasi mereka sendiri.

Lemon mengatakan tujuan utama General Conference adalah untuk memper-tahankan working capital yang cukup un-tuk memiliki operasi keuangan yang sehat dan menutupi biaya sehari-hari, dan un-tuk mengalokasikan semua kelebihan dana pada akhir tahun untuk proyek khusus.Proyek khusus itu telah membuat General Conference untuk menyerap gelombang kejutan krisis keuangan global tahun 2008-2009 dan membantu itu menahan fluktua-si konstan mata uang asing saat ini, kata-nya.

Hal ini juga berarti bahwa General Conference telah mampu menyediakan se-jumlah besar dana untuk proyek-proyek khusus, termasuk inisiatif berkelanjutan untuk membagikan Yesus di wilayah jen-dela 10/40 dari bumi ini, wilayah yang mencakup Afrika Utara, Timur Tengah, dan Asia. Lemon mengatakan biaya di jen-dela 10/40 saat ini dapat dibandingkan de-ngan ukuran anggaran satu divisi.

Dia meminta para pemimpin gereja Advent seluruh dunia untuk menjadi lebih efektif dengan praktik disiplin keuangan. “Jika Anda ingin organisasi Anda memiliki kemampuan untuk segera merespons, se-perti yang kita lakukan dengan proyek-proyek khusus, Anda tidak bisa hanya me-nambah karyawan,” katanya.

menganggap tepat dalam wilayah me-reka, untuk membuat ketentuan bagi pengurapan wanita untuk pekabaran Injil? Ya atau Tidak “

Para delegasi menyetujui perminta-an itu dan menyertakan tiga halaman pernyataan—keduanya dirancang oleh pimpinan General Conference dan Di-visi—dalam 243-44 pemungutan sua-ra, dengan tiga abstain.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih atas semangat murah hati yang Anda telah melakukan pada pertemu-an ini,” Ted N.C. Wilson, Ketua Gene-ral Conference, berkata saat setelah ha-sil pemungutan suara elektronik secara rahasia menyala di layar. “Kita berha-rap untuk hal ini pada sidang General Conference.”

Wilson juga meminta para pemim-pin gereja untuk mematuhi apa pun keputusan sidang General Conference lakukan pada pengurapan wanita. “Sa-ya berjanji kepada Anda, bahwa saya akan mengikuti suara sidang General Conference,” katanya. “Saya meminta Anda untuk melakukan hal yang sa-ma.”

Bacalah pernyataan yang disetujui pa-da delegasi pada 14 Oktober di www.ad-ventistreview.org/assets/public/news /2014-10/statement.pdf.

Delegasi memungut suara setelah enam jam diskusi dalam suasana “ramah.”

Oleh Andrew McChesney, editor berita, Adventist World

n Delegasi Rapat Tahunan menyetujui meminta sidang General Conference ta-hun depan untuk memutuskan apakah tiap divisi secara tersendiri dapat me-mutuskan pengurapan wanita atau ti-dak. Banyak yang menyatakan harap-an bahwa keputusan akhir tentang ma-salah tersebut akan memungkinkan ge-reja untuk lebih fokus penuh pada mi-si untuk mewartakan Yesus yang sege-ra datang.

Setelah enam jam presentasi dan diskusi pada 14 Oktober, para delegasi Rapat Tahunan—pertemuan utama urusan gereja—sangat menyetujui per-mintaan untuk mengajukan pertanya-an tentang masalah ini sebelum sesi Gene ral Conference 2015. Jika disetujui, aksi itu akan memberikan otoritas ma-sing-masing dari 13 divisi dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh untuk pengurapan wanita di wilayahnya jika diinginkan.

Pertanyaan yang akan diajukan ke-pada delegasi pada sidang General Conference Juli mendatang adalah: “Se-telah penelitian penuh doa Anda pada pengurapan dari Alkitab, tulisan Ellen G. White, dan laporan penelitian ko-misi; dan setelah pertimbangan hati-hati tentang apa yang terbaik bagi ge-reja dan penggenapan misinya, apakah dapat diterima bagi komite eksekutif divisi, karena kemungkinan mereka

Pengurapan WanitaPertanyaan pada

Dikirim ke Sidang GC

12 - 2014 | Adventist World 7

n Siapkan satu halaman kerangka khotbah dengan kata-kata yang se-ngaja dikosongkan yang akan diisi anak-anak dengan alat tulis saat me-reka mendengarkan khotbah. Dalam khotbah pendeta tersebut mungkin menyatakan ketika jawaban terja-wab, “OK, ini adalah jawabannya.”

“Dengan cara ini anak-anak semua berpartisipasi dalam khotbah,” kata Koh. “Tapi memberitakan sebuah khotbah yang sesuai dengan anak-anak adalah ke-terampilan yang harus kita pelajari.”

Koh sedang menyusun panduan praktis tentang bagaimana berkhotbah sesuai dengan anak-anak. Dia berasal da-

L A P O R A N S E D U N I A

MERAYAKAN ANAK-ANAK: Linda Mei Lin Koh, Direktur Departemen Pelayanan Anak-anak berfoto bersama anak-anak di Universitas Advent Lukanga di Republik Demokrasi Kongo.

PH

OT

O

cO

UR

TE

Sy

O

f

LI

nd

A

ME

I

LI

n

kO

H

n Linda Mei Lin Koh sedang melatih para pendeta Advent untuk mengkhot-bahkan khotbah yang sesuai untuk anak.

Koh, Direktur Departemen Pelayanan Anak-anak untuk gereja Advent sedunia, mengatakan mungkin diperlukan kerja ekstra, tapi hasil akhirnya adalah anak-anak yang bersemangat tentang Tuhan dan gereja mereka.

“Pendeta tidak dilatih secara khusus untuk berkhotbah sesuai untuk anak-anak, dan sebagian besar dari kita ber-khotbah bagi Injil kepada orang dewasa,” katanya dalam sebuah wawancara. “Jadi beberapa keahlian, seperti menjadi sadar dan melibatkan anak-anak dalam berpi-kir tentang apa yang Anda khotbahkan, dapat berdampak luas.”

Koh mengidentifikasi empat cara pendeta yang dapat melibatkan para pen-dengar muda:

n Tentukan ayat Alkitab untuk anak-anak dan panggil nama mereka un-tuk membaca ayat-ayat itu dari kursi mereka bersama orangtua mereka.

n Kemukakan pertanyaan Alkitab se-derhana dari mimbar dan minta anak-anak untuk mengangkat ta-ngan mereka dengan jawaban mere-ka.

n Mulailah berkhotbah dengan mengi-dentifikasi sebuah ayat Alkitab seba-gai hal yang penting dan meminta anak-anak untuk menghitung bera-pa kali disebutkan dalam khotbah itu.

Oleh Andrew McChesney, editor berita, Adventist World

ri Singapura dan nenek dari lima cucu, Koh menjabat sebagai Direktur Pelayan-an Anak-anak selama 19 tahun dan mungkin yang paling dikenal bagi pem-baca Advent untuk terbitan seri renung-an anak-anak di Adventist Review dan edisi pekan doa musim gugur ini.

Koh mengatakan anak-anak praseko-lah biasanya terlalu muda untuk terlibat dalam khotbah, tetapi harus dimasukkan dalam pelayanan gereja dengan cerita anak-anak.

Anak SD dan remaja, bagaimanapun, dianggap sudah cukup umur untuk me-ngesampingkan mainan dan bahan baca-an untuk mendengarkan khotbah—dan untuk terlibat dalam pelayanan lagu, mu-sik istimewa, membaca Alkitab, me-ngumpulkan persembahan, dan memim-pin proyek pelayanan masyarakat gereja.

“Ini adalah pola hidup dan sedikit yang memilikinya, ‘Anda cukup umur untuk melakukannya ketika Anda men-capai usia tertentu,’” kata Koh.

Anak-anak yang terlibat dalam khot-bah dan kegiatan gereja lainnya sejak usia muda, bertumbuh menjadi orang dewasa yang penuh kasih dengan hati misionaris, katanya.

“Misionaris masa depan, pemimpin masa depan, dimulai dengan anak-anak saat ini,” katanya.

Menyukai Gereja

Koh Berkata BagaimanaMembuat Anak-anak

Direktur Departemen Pelayanan Anak-anak katakan bahwa rahasianya adalah keterkaitan anak-anak dalam khotbah.

8 Adventist World | 12 - 2014

L A P O R A N S E D U N I A

K E S E H A T A N S E D U N I A

Oleh Peter N. Landless dan Allan R. Handysides

Peter N. Landless, seorang ahli kardiologi nuklir, adalah Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.

Allan R. Handysides, seorang ahli ginekologi, baru pensiun, sebelumnya adalah Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.

Terlepas dari kenyataan bahwa jum-lah orang yang merokok meng-alami penurunan di banyak nega-

ra, jumlah keseluruhan perokok di selu-ruh dunia terus meningkat. Ini menakut-kan dan serius untuk dicatat bahwa pada akhir tahun 2010 hampir 6 juta orang meninggal setiap tahun sebagai akibat langsung dari merokok, dan bahwa hal itu tetap menjadi salah satu penyebab utama kematian yang dapat dicegah di seluruh dunia.

Sebuah pendekatan dua arah untuk pengurangan statistik menakutkan ini di-perlukan. Pertama, harus ada penekanan kuat pada mencegah orang dari untuk memulai menggunakan tembakau; ke-dua, inisiatif efektif yang membantu orang dalam melenyapkan kebiasaan me-rokok harus dikembangkan dan diman-faatkan.

Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh telah aktif dalam program berhenti me-rokok sejak akhir 1950-an. Dr. J. Wayne McFarland dan Chaplain Elman Folken-berg, yang bersama-sama menyusun Rencana Lima Hari Berhenti Merokok, memelopori salah satu inisiatif awal tera-pi kelompok sistematis dalam berhenti merokok. Yang pertama dari rencana ini dilakukan pada awal tahun 1960, tak la-ma sebelum laporan ahli bedah umum, Luther L. Terry yang tegas menyimpul-kan bahwa merokok berkaitan dengan kanker paru-paru pada pria. Pada tahun 1984 program Breathe-Free diluncurkan dengan hasil tulis ulang, total Rencana Lima Hari, dengan perubahan yang sig-nifikan dan perbaikan. Program Breathe-Free kini telah direvisi dan sedang disaji-

untuk membangun area merokok di da-lam gereja kita. Hal ini belum pernah di-sarankan! Apa yang telah direkomendasi-kan adalah bahwa gereja menunjuk pada area spesifik di luar gedung gereja untuk para perokok. Hal ini akan melindungi orang lain dari asap rokok. Anggota akan mendorong orang yang mencoba untuk berhenti merokok tapi masih belum be-bas dari kecanduan mereka untuk tetap datang ke gereja dan menggunakan kuasa yang Kristus telah janjikan untuk mem-bantu mengatasi kebiasaan yang telah berakar itu. Sangat penting bagi kita se-bagai gereja untuk memiliki pendekatan ramah dan sambutan bagi semua orang yang mencari keutuhan tubuh, pikiran, dan jiwa.

Kita memiliki kesempatan baik untuk menjangkau masyarakat kita dengan pe-layanan kesehatan yang komprehensif dan membantu mereka yang terbelenggu oleh rantai kecanduan nikotin. Sementa-ra kita menggunakan metode Kristus dan berbaur, bersimpati, dan memenuhi ke-butuhan banyak orang, kita dapat berdoa bahwa mereka akan merangkul karunia-Nya dan keselamatan, yang Ia tawarkan secara bebas bagi semua.

Kita memiliki alat itu—mari kita menggunakannya. n

kan dalam format situs Web. Ini dikenal dengan Breathe-Free 2.

Versi sebelumnya berjalan selama 30 tahun dan terbukti efektif secara interna-sional. Banyak prinsip dasar telah diper-tahankan, dan banyak yang telah ditam-bahkan. Versi baru, seperti pendahulu-nya, telah hati-hati diteliti dan merupa-kan pendekatan berbasis bukti untuk membantu orang berhenti merokok. Hal ini juga membuat pendekatan motivasi interogasi dalam membantu individu melihat kebutuhan untuk berhenti dan tetap bebas dari kebiasaan merokok. Penggunaan intervensi farmakologi dan bantuan telah dimasukkan untuk situasi-situasi tertentu bahwa penyedia layanan kesehatan bagi individu yang kecanduan dapat merasakan kebutuhan itu.

Salah satu tujuan utama program itu saat ini adalah untuk mempromosikan hubungan positif dengan orang yang berjuang dengan kecanduan nikotin. Hu-bungan ini adalah kunci untuk hasil suk-ses. Ada penekanan penting pada pola hidup, termasuk olahraga; nutrisi sehat; dan sistem dukungan positif dengan ke-luarga, teman, dan orang penting bagi mereka yang berhenti menggunakan tembakau.

Hampir semua perokok sadar bahwa merokok itu berbahaya dan menyebab-kan banyak penyakit. Buktinya, sangat aneh, tembakau bahkan diperbolehkan untuk dijual, padahal tembakau adalah satu-satunya komoditas yang tersedia se-cara bebas yang membunuh 50 persen dari orang yang menggunakannya!

Anda juga telah menanyakan perta-nyaan penting, apakah ada rekomendasi

Saya telah mendengar laporan bahwa program Breathe-Free telah direvisi. Apakah orang banyak masih merokok sebanyak yang sering mereka lakukan? Juga, saya ter-kejut mendengar bahwa mungkin ada rencana untuk menyediakan area merokok di dalam gedung gereja. Tolong klarifikasi.

Breathe Free

12 - 2014 | Adventist World 9

P A N O R A M A S E D U N I A

Berikut ini hasil adaptasi dari khotbah Ted N.C. Wilson, ketua gereja Advent se-dunia, yang disampaikan di Rapat Tahun-an 2014, di Silver Spring, Maryland. Un-tuk khotbah lengkapnya, kunjungi: www.adventistreview.org/church-news/‘god’s-prophetic-movement,-message,-and-mis-sion-and-their-attempted-neutralization-by-the-devil.’—Editor.

Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawan-mu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum

dan mencari orang yang dapat ditelan-nya. Lawanlah dia dengan iman yang te-guh, sebab kamu tahu, bahwa semua sau-daramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama” (1 Petrus 5: 8, 9).

Kita [orang Advent] menegaskan tan-pa ragu-ragu bahwa Allah telah memberi kita misi khusus untuk saat penutupan sejarah bumi, dan Iblis sangat marah. Ki-ta melihat ini dengan jelas digambarkan dalam Wahyu 13, yang menguraikan ren-cana perang berkekuatan dua kali lipat dari Setan untuk menghancurkan umat Allah zaman akhir. Wahyu 14 mengung-kapkan respons Tuhan: umat sisa-Nya menunjukkan karakter-Nya dan menya-takan pekabaran panggilan-Nya ke du-nia—pekabaran tiga malaikat.

Setan Berusaha untuk MemecahKebenaran berkuasa dari pekabaran

unik ini akan mematahkan sepenuhnya tipuan setan, jika dinyatakan sebagai maksud Tuhan. Tidak heran, kemudian, bahwa Setan melakukan semua yang dia dapat lakukan untuk menyerang perge-rakan Advent dalam upaya untuk mele-nyapkan pengaruh kita di wilayah yang ia klaim sebagai miliknya.

Meskipun skala besar penganiayaan pasti akan datang, saat ini Setan mencoba untuk bekerja dari dalam; untuk mele-mahkan gereja melalui perselisihan, per-tentangan, dan kesesuaian dengan dunia. “Setan pernah berusaha untuk memecah iman dan hati umat Allah. Dia juga tahu bahwa persatuan adalah kekuatan mere-ka, dan perpecahan adalah kelemahan mereka. Hal ini... penting bahwa semua pengikut Kristus memahami peralatan Setan dan dengan persatuan kita berha-dapan dengan serangannya dan dapat mengalahkan dia. Mereka perlu melaku-

caya pada nasihat yang diilhami, doa, dan pimpinan Roh Kudus. Tanpa titik-titik kompas surgawi, kita pasti akan jatuh pa-da penyesatan Setan. Saat kita berusaha mengetahui kehendak Tuhan melalui pe-nelitian Firman-Nya, kita tidak harus menempatkan interpretasi aneh dan menggunakan keahlian interpretasi un-tuk menarik kesimpulan yang tidak jelas dari bacaan sederhana Firman Allah. “Bahasa Alkitab harus dijelaskan sesuai dengan makna yang jelas, kecuali simbol atau angka sedang digunakan.”2

Waktu di bumi sangat singkat. Masa percobaan segera ditutup. Persiapan un-tuk memandang Tuhan muka dengan muka dengan pertobatan dan mening-galkan dosa perlu dilakukan saat ini. Ha-nya ketergantungan total pada Kristus, kebenaran dan kuasa-Nya, kita akan me-lihat kemenangan. Dalam peperangan rohani ini, kemenangan ada di dalam Kristus dan tidak ada di tempat lain.

kan upaya terus-menerus bersama-sama bahkan jika itu membawa pengorbanan untuk diri mereka sendiri.“1

Setan juga mencoba untuk melenyap-kan usaha kita dengan hiburan sekular. Dia menggunakan kebiasaan kesehatan yang buruk. Dia menggunakan skeptisis-me tentang kebenaran Alkitab. Dia men-coba untuk membawa kontroversi dok-trin Alkitab untuk mengalihkan kesaksi-an penginjilan kita dengan membuat kita tidak percaya dan saling menyerang.

Kita bahkan memperingatkan bahwa pada akhirnya Setan akan menginspirasi individu yang akan memberitakan refor-masi dalam gereja dengan menyerahkan doktrin khusus kita untuk membuatnya lebih mudah bagi orang lain bergabung dengan kita.

Satu-satunya Harapan KitaSatu-satunya harapan adalah iman

yang tinggal di dalam Firman Allah, per-

MempercayaiMahakuasa

yang

P H O T O b y A n S E L O L I v E R

10 Adventist World | 12 - 2014

Peperangan Itu NyataDan perang itu sangat nyata. Serang-

an Iblis tidak hanya teori, dan kita tidak dapat menahan serangan itu tanpa kuasa Allah yang berkelanjutan.

Izinkan saya membagikan dengan Anda beberapa pengalaman terbaru da-lam keluarga saya sendiri. Kami memiliki tiga anak perempuan dan menantu yang baik, beserta delapan cucu yang luar bia-sa. Banyak dari Anda mengenal Edward, cucu kami yang berusia 2 tahun, putra dari anak perempuan pertama kami, Emilie, dan suaminya, Kameron. Anda mungkin telah mendengar tentang per-gumulan Edward dengan kankernya dan hasilnya setelah delapan bulan terakhir ini. Sementara kita memuji Tuhan kare-na ia sekarang bebas dari kanker, dia ma-sih menderita sejumlah masalah neurolo-gi karena ia mengembangkan antibodi terhadap kanker yang kini menyerang

tang di kaki Kristus, meninggalkan dosa-dosa kita, memohon ampunan, meminta kuasa-Nya untuk menolak skema penye-rangan musuh, Allah akan memberikan kuasa pada kita yang tak terbatas dari langit untuk menjalani kehidupan baru.

Sementara Iblis berusaha memenga-ruhi orang Advent, janganlah hanya ber-diri, namun, melalui kuasa Roh Kudus, membela kebenaran Allah! Membawa pekabaran Tuhan dengan berani. Tuhan menginginkan kebenaran khusus dari pekabaran Advent yang diberitakan. Ja-uhilah dari apa pun yang akan merusak pekabaran kita atau keyakinan khusus ki-ta. Jangan tergoda oleh Iblis untuk ber-baur dalam kerumunan atau menjadi “secara politik benar.” Jangan mempro-klamasikan Kekristenan “lazim” atau “kasih karunia murahan dari Kristus” yang tidak menunjuk pada kebenaran Al-kitab yang khusus untuk dinyatakan di seluruh dunia—alasan utama bagi yang Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dior-ganisasikan.3

Saudara-saudara, Yesus akan datang segera! Sementara kita mendekati hari indah saat Yesus kembali, upaya Iblis un-tuk memengaruhi Firman Tuhan akan benar-benar dikalahkan oleh kuasa Tu-han dan pekabaran Alkitabiah yang kekal mengenai kasih dan kebenaran. Iblis di-kalahkan; Allah menang! Ini adalah pe-san utama dari tema pertentangan besar, dan itu adalah hak istimewa kita untuk memungkinkan Tuhan memakai kita da-lam upaya rohani terakhir yang besar un-tuk membawa kebenaran Yesus kepada setiap manusia di planet ini—“menjang-kau dunia” melalui kuasa luar biasa Tu-han. n1 Ellen G. White, Testimonies for the Church (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1998), jld. 3, hlm. 435.2 Ellen G. White, The Great Controversy (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1911), hlm. 599.3 See Ellen G. White, Testimonies to Ministers and Gospel Workers (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1923), hlm. 470, 471.

otaknya. Kami bersyukur pada Tuhan bahwa Edward menunjukkan beberapa pemulihan dengan pengobatan, tetapi masa depannya masih belum jelas.

Sebagian besar dari Anda tidak me-ngetahui bahwa seorang anak laki-laki berusia 15 bulan dari putri kami yang ke-dua, Elizabeth, dan suaminya, David, te-lah didiagnosis dengan mutasi genetik yang langka; sangat langka, pada kenya-taannya, bahwa sejauh yang kami tahu, hanya dua orang lain di dunia yang me-miliki penyakit itu. James yang kecil itu begitu berharga dan hati kami sedih keti-ka kami menyadari gawatnya situasi dan bahayanya hal itu bagi kesejahteraan ma-sa depannya.

Dan hal yang paling baru, putri keti-ga kami, Catherine, dan suaminya, Bob, sedang menantikan anak ketiga mereka sampai ketika tiga minggu yang lalu, me-reka kehilangan bayi tersebut. Setelah ke-lahiran prematur di usia empat bulan, ia memegang anak laki-laki kecil yang telah terbentuk sempurna di tangannya. Ketika Tuhan datang kembali, anak kecil Cathe-rine akan ditempatkan dalam pelukan-nya dan dia akan bertumbuh di surga.

Pada tahun lalu atau lebih, Iblis telah berusaha untuk memengaruhi semuanya anak perempuan kami yang berharga, ke-luarga mereka, dan kami sebagai orang-tua mereka. Tapi dia tidak akan berhasil. Tuhan tetap memegang kendali. Dia akan menang.

Saudara-saudara, tidak satu pun dari kita dibebaskan dari serangan Iblis saat ia berusaha menghancurkan pekerjaan kita bagi Tuhan. Kita semuanya bersama-sa-ma di dalamnya. Ada banyak orang yang berurusan dengan hal-hal yang jauh le-bih buruk daripada keluarga kami saat ini. Kita hanya bisa menjadi kuat semen-tara kita bergantung sepenuhnya pada kuasa Allah untuk menopang kita dan membantu kita untuk menjadi lebih se-perti Dia.

Jangan TundaKami tidak boleh menjalani risiko pe-

nundaan. Kita harus memelihara hu-bungan kita dengan Kristus setiap saat untuk memerangi tipu daya Setan. Tu-han kita Mahakuasa dan akan mengatasi semua rintangan dilemparkan pada kita oleh Setan dan pengikutnya. Jika kita da-

Ted N. C. Wilson adalah Ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sedunia.

AllahOleh Ted N. C. Wilson

12 - 2014 | Adventist World 11

R E N U N G A N

Rumah Sakit Advent Bere di Chad, Afrika, bisa menjadi tempat yang gila. Suatu hari kami menyelamat-

kan lima atau enam nyawa, dan hari ber-ikutnya saya memecat seseorang karena menggelapkan uang.

Kebanyakan dari sekian minggu yang kami miliki, kami menghitung puluhan orang yang hidup karena kami ada di si-ni—membantu melahirkan bayi C-sec-tion, merawat anak-anak yang malaria, membantu mengobati tulang paha yang patah sehingga seorang wanita dapat me-miliki kehidupan yang berguna. Kami melakukan beberapa pekerjaan yang luar biasa dalam beberapa keadaan yang sa-ngat primitif dengan sedikit peralatan medis modern. (Kami tidak memiliki se-buah mesin X-ray. Bahkan tidak berpikir tentang MRI dan CT scan) Lakukan saja untuk membuat orang terampil—dan bahkan semakin terampil Tuhan mem-berkati upaya lemah kami.

Tapi kemudian kami menemukan se-orang karyawan yang tidak mau membe-rikan obat atau menjalankan tes kecuali keluarga pasien menyuap dia. Lakukan-lah untuk Setan!

Kami sedang berada di garis depan pertentangan besar itu.

n n n Saya seharusnya menjadi CEO dari

rumah sakit 70 tempat tidur ini, dan juga penasihat dari lima rumah sakit lain yang dikelola oleh Adventist Health Interna-tional. Saya adalah administrator yang ti-dak terlalu berani selama ini. Saya tidak menyukai politik. Saya tidak begitu baik pada hubungan interpersonal ketika saya menjadi bos. Saya adalah orang tidak ter-lalu terorganisasi. Saya tidak cukup ter-motivasi.

Oh, dan saya juga terlalu banyak be-kerja. Setiap hari saya melihat pasien anak-anak dan medis, menangani perta-nyaan radiologi, berkonsultasi secara pri-badi—oh, kemudian saya pergi ke hal-hal yang untuk itu saya telah terlatih: Pengobatan darurat.

Tapi saya adalah bosnya. Jadi saya mengatur pertemuan, mengumpulkan dana, menyelesaikan perselisihan antara staf, mencoba untuk membuat hubung-an dengan pejabat pemerintah, cari rela-wan—Ya, sebutkan sajalah!

Oleh Olen Netteburg

Dan apakah saya menyebutkan ada li-ma rumah sakit lain juga?

Bulan ini kami memiliki banyak uang yang hilang, dan dua kepala administra-tor dipecat, dan dua administrator baru lainnya—melakukan pekerjaan itu. Kare-na banyak uang hilang, saya menandata-ngani setiap pengeluaran dan setiap pe-nerimaan, membuat slip gaji—dan ber-temu orang dua kali lebih banyak.

n n n Saya perlu untuk menghabiskan be-

berapa jam sehari menjawab e-mail dan bekerja pada komputer. Saya perlu waktu untuk berpikir, mendengarkan suara Tu-han, belajar dan bertumbuh dalam pe-kerjaan saya dan dalam kehidupan roha-ni saya. Ketika saya bekerja di rumah sa-

kit, pasien dan staf terus-menerus datang untuk menemui saya. Ketika saya bekerja dari rumah—di meja dapur yang besar —saya anak ingin bermain bersama saya.

Saya perlu sebuah kantor.Istri tercinta saya mengubah kamar

tidur tamu di rumah kami, dan seorang relawan dari bagian pemeliharaan yang luar biasa, Jamie, membuat saya satu me-ja—Sebenarnya karena ditemukan sebu-ah kerangka meja tua dalam bentuk yang dapat digunakan dan dapat ditambahkan sepotong kayu lapis Amerika di atasnya, dengan tepi meja di ampelas supaya sem-purna. Dan yang diperlukan berikutnya adalah cat.

Jadi Lyol dan saya mengecatnya. Be-gitulah.

Meja

12 Adventist World | 12 - 2014

Lyol meraih kuas berukuran sedang dan memberi saya kuas berukuran pen-sil. Dia kemudian melanjutkan untuk mengambil cat di ember dan membawa-nya ke meja. Terkadang ia sedikit men-dorong cat itu di sekitarnya, tidak seperti apa yang mungkin Anda pernah lihat de-ngan apa yang dilakukan seorang tua di sirkuit permainan shuffleboard.

Meskipun tidak sempurna, dengan ukuran kuas yang ada pada saya dan ke-inginan saya untuk tidak hanya menggu-nakan kuas untuk mencelupkan dan mengecatnya, saya masih berhasil meng-imbangi dia di sisi meja itu. Saya menge-cat tepi meja. Sementara meja itu hampir selesai, saya mengambil ember cat itu se-hingga kami bisa mengecat sudut yang tersisa dari kayu lapis itu. Setiap kali mencelupkan kuasnya ke ember cat, Lyol selalu meneteskan setengah dari cat di kuas itu menetes di tangan saya. Lyol me-mutuskan mungkin juga bijaksana untuk mengecat dasar kayu lapis baru itu, se-hingga ia mencoba mengecat beberapa garis di atasnya.

Kemudian ia berhenti dari kegiatan-nya karena lelah.

Dia mundur dari pekerjaannya. Saya juga melangkah mundur dari meja itu dan anak saya berusia 5 tahun itu, men-coba untuk menentukan yang mana yang terkena cat lebih banyak, meja itu atau kulitnya. Dia mengatakan bahwa pekerja-annya dalam mengecat cukup baik dan segera pergi bermain ke halaman, tetapi yang pasti sebelumnya ia membersihkan dirinya dari cat dengan bensin.

Saat ia bermain di halaman sejauh 40 kaki dari saya, saya mencoba untuk membersihkan hasil kerjaan Lyol. Saya mencoba untuk memindahkan cat dari area yang tampaknya seperempat inci le-bih tebal ke area yang masih tipis. Saya mengecat tepi meja itu. Dan saya telah

menyelesaikan dasarnya.Aku menyadari bahwa yang saya bisa

melakukan pekerjaan itu lebih baik, dan melakukannya lebih cepat sendirian. Te-tapi saya menikmati melakukannya ber-samanya. Saya menikmati menghabiskan waktu bersamanya. Saya menikmati memerhatikan dia belajar sesuatu untuk melakukan sesuatu.

n n n Itu kemarin, dan aku telah memin-

dahkan meja itu ke kantor saya hari ini. Meja itu sekarang memiliki hasil karya tangan dari ketiga anak-anak saya. Apa-kah terdiri dari bagian besar dengan kua-litas tertinggi? Tidak. Apakah keahlian yang membuatnya berharga? Tidak juga.

Tapi itu meja favorit saya di dunia ini. Ini meja yang sempurna. Mengapa? Karena anak saya dan saya menghabis-kan waktu bersama-sama mengecat meja itu. Kami berdua. Proyek kami.

Jadi sekarang saya duduk di sisi meja saya dan bekerja. Saya memikirkan tum-pukan tugas saya. Saya memikirkan stres saya. Saya memikirkan mengenai peker-jaan buruk yang saya sedang lakukan.

Dan saya menyadari sesuatu.Saya sebenarnya sedang membawa

kuas saya yang berukuran sedang ke ru-mah sakit ini dan ke rumah sakit gereja di wilayah tersebut. Dan saya tumpahkan cat itu di seluruh tempat, mau tak mau. Beberapa area terlalu tebal. Area lain sa-ma sekali tidak kena cat. Saya lupa. Saya tidak memerhatikan secara de-til. Saya mengecat hal-hal yang tidak per-lu dicat. Saya mulai mengecat beberapa bagian, dan saya kehabisan semangat un-tuk menyelesaikannya. Saya mendapat-kan diri saya sangat kotor. Dan saya bah-kan sempat menumpahkan cat kepada Seseorang yang memegang ember cat itu.

Dia berdiri, mengamati saya melaku-kan yang terbaik yang saya dapat laku-

kan. Dia dengan sabar mengizinkan saya menutupinya dengan upaya buruk saya. Dia memerhatikan saya saat membuat diri saya kotor. Dia melihat semua area yang saya sudah abaikan. Dia melihat bagaima-na hasil cat saya tidak rata, bagaimana saya sangat terlibat dalam masalah. Dia melihat saya mengecat area yang sebenarnya tidak ada masalah tanpa dicat, dan membuatnya semakin jelek. Kemudian Dia dengan sa-bar melakukan yang terbaik yang Dia da-pat lakukan dengan membasahi tubuh sa-ya dengan bensin dan menggosok saya hingga bersih.

Kemudian Dia selalu sabar mengguna-kan kuas pensil berukuran kecil yang saya berikan sebelumnya pada-Nya dan memu-lai pergi ke area yang tidak tersebtuh oleh saya. Menyelesaikan apa yang saya tidak dapat selesaikan. Memuluskan atas ketida-krataan yang saya buat. Tanpa pernah mengeluh, Ia menanggung cat yang saya sudah oleskan pada tangan-Nya dengan kejanggalan dan kekurangan dan kurang-nya perhatian terhadap hal detil. Dan Dia berdiri kembali dan tersenyum.

Ya, pekerjaan itu bisa dilakukan lebih baik dan lebih cepat—tanpa saya. Tapi ta-hukah Anda? Dia memilih melakukan hal ini bersama seseorang. Dan apakah Anda tahu lagi? Dia memilih saya!

Dan ketika Dia duduk di meja-Nya untuk bekerja, Dia berpikir kembali untuk menghabiskan waktu bersama saya. Ia ber-pikir tentang upaya konyol saya, percakap-an saya pada konsentrasi dan segala sesua-tunya. Dia melihat ketidaksempurnaan dalam pekerjaan saya, yang tidak sulit un-tuk ditemukan. Dia menempatkan jari-ja-ri-Nya di area di mana Dia ingat saya me-ngacaukan sesuatu atau di mana Dia ingat saat bekerja keras untuk menghapus kesa-lahan-kesalahan saya.

Dan Dia tersenyum, berkata kepada di-ri-Nya, “Ini adalah meja favorit Saya. Saya membuat ini bersama anak Saya.“ n

Saya menikmati menghabiskanwaktu bersamanya. Saya menikmati melihatnya mempelajari sesuatu.

Olen Netteburg seorang dokter misionaris—dan administrator yang eng-gan—di Bere Adventist

Hospital. Artikel ini diadaptasi dari situs blog bersama dengan istrinya yang adalah seorang dokter, Danae. Under the Mango Trees dapat ditemui di www.missionary doctors.blogspot.com.

12 - 2014 | Adventist World 13

K E P E R C A Y A A N D A S A R

Bertumbuh sebagai seorang Advent, Sabat selalu menggan-tikan hari “Sabtu.” Sabat datang dengan buku sekolah yang tertutup, makan malam bersama, hubungan yang

hangat, dan gereja. Selain dari pertemuan doa sekali-sekali, pi-kiran anak saya berusia 10 tahun, gereja adalah sekadar hadir di akhir pekan. Pendeta adalah orang yang memberi kita “makan” secara rohani, dan mendengarkan pada kesempatan pelayanan gereja dengan serius adalah bagian saya. Saya dengan patuh me-nyambut para pengunjung sesekali, tapi sisanya adalah rutinitas belaka.

Setelah lulus dari sekolah menengah atas, saya melihat te-man meninggalkan gereja. Saya tetap dekat, tapi saya juga ber-gumul dengan implikasi suatu gereja. Jika saya hanya satu dari 18 juta itu, apakah ada artinya jika saya hadir? Saya bersyukur saya tetap di gereja untuk belajar memperoleh jawabannya. Me-lalui keterlibatan di gereja lokal saya dan berbagai gereja di selu-ruh dunia, kebenaran pengalaman yang membawa pulang pen-tingnya gereja secara Alkitabiah.

1Terbuat dari IndividuBeberapa orang percaya bahwa gereja adalah bangunan,

kompleksitas politik dan kepemimpinan, atau bahkan suatu en-titas dalam dirinya sendiri. Sebaliknya, gereja adalah Anda. Adalah saya. Kita sebagai individu membentuk gereja. Sama se-perti air terdiri dari tetesan air, tubuh Kristus terdiri dari Anda dan saya. Tanpa tetesan air, tidak ada laut; tanpa orang, tidak ada gereja.

Sebuah gereja sering memerlukan bangunan untuk iba-dah, tapi itu bukan gereja. Ketika kita percaya itu adalah struktur yang tak bernyawa, kita membatasi gereja untuk ke-giatan akhir pekan bukan sebuah identitas. Selain itu, ketika kita merealisasikan gereja menjadi sebuah entitas itu sendiri (misalnya gereja mengatakan hal ini, gereja melakukan kesa-lahan itu, gereja bertanggung jawab untuk ini), kita menga-lihkan tanggung jawab diri kita sendiri dan dengan demikian lupa bahwa kita, gereja, adalah pengantin wanita Kristus.

Memang benar bahwa kita naik tidak lebih tinggi dari pa-ra pemimpin kita, tetapi juga benar bahwa suhu gereja diten-tukan oleh anggotanya. Ellen White menulis bahwa “tidak ada gereja bisa maju dalam kekudusan kecuali anggotanya sungguh-sungguh mencari kebenaran seperti mencari harta karun yang terpendam.”1 Dia tidak mengatakan pendeta, anggota majelis, atau para pemimpin awam; dia berkata ang-gotanya. Gereja kita sendiri tidak bisa bergerak maju sampai kita, secara pribadi, bergerak maju dengan Kristus.

2 Panggilan MelayaniKetika Yesus meninggalkan dunia ini, Dia memberikan tu-

gas utama: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa mu-rid-Ku” (Matius 28:19). Para murid berusaha untuk memenuhi ini dengan sekuat tenaga. Mereka memberitakan, orang disem-buhkan, bahkan mendistribusikan makanan untuk memenuhi kebutuhan fisik (Kisah Para Rasul 3:11-13; 3:7; 6:1-7). Teladan mereka mengajarkan kita bahwa tidak harus sampai ke pendeta atau pemimpin untuk melakukan penginjilan dan memenang-kan jiwa bagi Kristus; menjangkau itu melibatkan semua mu-rid.

Bagaimana seharusnya seseorang melayani? Ellen White me-nulis: “Metode Yesus saja yang akan memberikan keberhasilan se-jati dalam menjangkau manusia. Almasih bergaul dengan manu-sia sebagai seorang yang menginginkan kebaikan mereka. Ia me-nunjukkan rasa simpati-Nya terhadap mereka, melayani kebu-tuhan mereka, dan memenangkan kepercayaan mereka. Lalu Ia memanggil mereka, ‘Ikutlah Aku.’”2 Memberikan kebutuhan manusia, apa pun hal itu, adalah apa yang Yesus lakukan.

Dalam 1 Korintus 12 Paulus membahas kesatuan dalam per-bedaan yang tubuh Kristus miliki, dan memang harus dimiliki. Jika kita semua pengkhotbah, siapakah yang akan menyambut? Jika kita semua teknisi tata suara, siapakah yang akan menjalan-kan pelayanan kepada tunawisma dan menyediakan makanan untuk potluck? “Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di ma-nakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di ma-nakah penciuman?“ (Ayat 17). Sementara kita melayani bersama,

Gereja tidak pernah dimaksudkan menjadi sekadar hadir di akhir pekan

P A S A L 1 2Oleh Callie WilliamsBersama

14 Adventist World | 12 - 2014

kita harus menggunakan karunia yang diberikan Allah yang ber-beda-beda untuk melayani dan menarik orang lain pada-Nya.

3 Dimaksudkan untuk PersekutuanKita diperingatkan untuk jangan “menjauhkan diri dari

pertemuan-pertemuan ibadah kita” (Ibr. 10:25). Sifat manusia memiliki kecenderungan untuk menghindari kerentanan, de-ngan memakai bagian luarnya saja. Itu sebabnya, banyak orang mengeluh dengan kemunafikan di sekitar kita. Gantinya menja-di rumah sakit bagi yang sakit, entah bagaimana kita menjadi karya pameran untuk orang yang pura-pura kudus.

Dalam Kisah Para Rasul 2:42 Lukas memilih kata tertentu untuk persekutuan gereja mula-mula: Koinonia. Hal ini tidak persekutuan “nongkrong” biasa, tapi persahabatan intim, hal yang mencakup kerentanan yang sehat dan saling berbuat baik dan kasih. Tidak ada catatan dari anggota gereja yang seperti ini yang sempurna,3 berarti sebenarnya mereka saling mengasihi. Mereka menyadari secara akrab dan masih mengasihi. Hal ini menciptakan keamanan dan kepuasan surgawi.

Penulis Kristen Timothy Keller mengungkapkan keindahan kebutuhan persekutuan Kristen sejati: “Untuk dikasihi tetapi ti-dak dikenal sangat menghibur tapi dangkal. Dikenal, tetapi ti-dak dikasihi adalah kekhawatiran terbesar kita. Tetapi untuk se-penuhnya dikenal dan benar-benar dikasihi, bagaikan sangat banyak dikasihi oleh Allah. Ini adalah apa yang kita butuhkan lebih dari apa pun. Hal itu membebaskan kita dari kepura-puraan, merendahkan hati kita dari kebenaran diri sendiri, dan membentengi kita dari kesulitan kehidupan yang dapat melem-par kita.“4

4 Satu Tempat untuk BertumbuhSalah satu suku asli Amerika memiliki hanya satu aturan

ketika berbicara selama pertemuan umum: Jika Anda mengkri-tik sesuatu, Anda juga harus memberikan ide untuk perbaikan. Banyak dari kita telah melakukan pekerjaan yang baik mengkri-tisi gereja—segala sesuatu dari apa yang Ketua General Confe-rence lakukan untuk praktik “mengerikan” mengenai menjang-kau orang, untuk apa yang pendeta seharusnya beritakan pada khotbah Sabat lalu. Tetapi ketika kita menunjukkan kesalahan, apakah kita menawarkan tangan dan hati kita untuk memenuhi kebutuhan tersebut?

Mengapa Allah memilih Israel sebagai umat-Nya? Me-ngapa Dia memanggil Anda dan saya untuk menjadi bagian dari gereja-Nya? Ketika Allah berbicara kepada Musa tentang rencana-Nya bagi bangsa Israel, Dia berkata: “Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-lim-pah susu dan madunya“(Kel. 3:8). Allah tidak berhenti de-ngan membebaskan mereka dari perbudakan, tapi Dia mem-bawa mereka ke sebuah rumah baru yang sangat indah.

Jadi dengan kita: Tuhan ingin membawa kita dari kondi-si kita yang penuh dosa untuk ukuran penuh karakter Kris-tus, dan Ia ingin kita melakukannya bersama-sama. Semen-tara besi menajamkan besi, sementara salah satu bara meng-hangatkan yang lain, gereja adalah tempat bagi kita untuk bertumbuh di dalam Yesus bersama-sama. n1 Ellen G. White, Darkness Before Dawn (Nampa, Idaho: Pacific Press Pub. Assn., 1997), hlm. 7.2 Ellen G. White, Membina Keluarga Sehat (Bandung: Indonesia Publishing House, 2004), hlm. 123.3 Surat-surat kepada jemaat di Korintus harus membuang mitos ini.4 Timothy Keller bersama Kathy Keller, The Meaning of Marriage (London: Hodder and Stoughton, 2011), hlm. 101.

Gantinya menjadi rumah sakit bagi yang sakit, entah bagaimana kita menjadi pameran untuk menjadi orang yang pura-pura kudus.

Gereja

Callie Williams melayani sebagai direktur misi untuk R3 Missions. Dia tinggal bersama keluarganya di Maryland, Amerika Serikat, di mana ia juga belajar untuk menjadi guru bahasa Inggris.

Gereja adalah komunitas orang percaya yang mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Dalam kontinuitas bersama umat Allah dalam Perjanjian Lama, kita dipanggil keluar dari dunia; dan kita bergabung bersama untuk ibadah, untuk bersekutu, untuk instruksi dalam Firman, untuk perayaan Perjamuan Tuhan, untuk melayani seluruh umat manusia, dan untuk proklamasi Injil di seluruh dunia. Gereja memperoleh wewenangnya dari Kristus, yang adalah Firman yang menjelma, dan dari Kitab Suci, yang merupakan Firman yang tertulis. Gereja adalah keluarga Allah; diadopsi oleh-Nya menjadi anak-anak-Nya, anggotanya hidup berdasarkan perjanjian baru. Gereja adalah tubuh Kristus, sebuah komunitas iman yang Kristus sendiri merupakan Kepalanya. Gereja adalah pengantin untuknya Kristus telah mati bahwa Ia menyucikannya. Pada kedatangan-Nya kedua kali dalam kemenangan, Dia akan menghadiahkan gereja-Nya bagi diri-Nya suatu gereja yang mulia, umat beriman dari segala zaman, hasil tebusan darah-Nya, tidak memiliki cacat, tapisucidantanpabercela.(Kej.12:3;Kis.7:38;Ef.4:11-15;3:8-11;Mat.28:19,20;16:13-20;18:18;Ef.2:19-22;1:22,23;5:23-27;Kol.1:17,18).

12 - 2014 | Adventist World 15

C E R I TA S A M P U L

Kisah luar biasa Review and HeraldOleh Andrew Mc Chesney, editor berita, Adventist World

U n L E S S O T H E R w I S E S P E c I f I E d , P H O T O S A R E c O U R T E S y O f R E v I E w A n d H E R A L d .

Sebuah tim penembak jitu dan anjing pendeteksi bom menjaga Review and Herald Publishing Association di

Hagerstown, Maryland.Puluhan karyawan menunggu, berha-

rap, di lobi depan.Kemudian helikopter sewaan menu-

kik ke bawah ke rumput halaman dengan urusan agama resmi Uni Soviet, Kon-stantin Kharchev dan rekannya, Ketua General Conference, Neal C. Wilson.

Beberapa saat kemudian Kharchev memasuki bangunan untuk tepuk tangan dari karyawan. Dia tersenyum lebar dan menggenggam tangannya dengan rasa syukur, seperti yang terlihat dalam re-kaman video dari arsip Review and He-rald.

Harold “Bud” Otis, Jr., Direktur Re-view and Herald pada saat kunjungan Oktober 1986, merasa luar biasa ketika ia mengingat reaksi Kharchev terhadap me-sin cetak yang menderu.

“Kami sedang mencetak Adventist Re-view, 30.000 satu jam, hanya baru saja mematikannya,” kata Otis dalam sebuah wawancara yang direkam pada 2013. “Dan dia menepuk bahu saya, dan dia berkata: ‘Anda harus datang ke Rusia dan membangun sebuah rumah percetakan seperti ini.’”

Dan gereja Advent telah melakukan-nya.

Kisah seperti ini adalah yang mena-nam warisan Review and Herald Publish-ing Association sebagai kekuatan utama di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh—bahkan saat memasuki era baru sebagai penerbit tanpa fasilitas percetakan sendiri untuk pertama kalinya sejak tahun 1850-an.

General Conference, pemilik Review and Herald, bersama dengan konstitusi penerbitan yang terpilih, memutuskan pada bulan Juni untuk menutup pabrik Hagerstown setelah bertahun-tahun ke-rugian finansial. General Conference akan mempertahankan kepemilikan properti Review and Herald dan menerbitkan ba-nyak buku dan literatur lainnya, terma-suk Adventist Review dan Adventist World, di bawah jejak Review and Herald di Pacific Press, penerbit utama gereja Advent yang lain di Amerika Serikat.

“Review and Herald telah memiliki sejarah panjang pemberitaan kebenaran Advent, dan kita sangat berterima kasih atas warisan itu—yang tidak akan bera-

khir,” kata Ketua General Conference saat ini, Ted N.C. Wilson, yang ayahnya ada-lah yang membawa pejabat Soviet untuk tur di Review dan Herald.

“Kita sangat berterima kasih atas la-yanan khusus dari karyawan Review and Herald selama bertahun-tahun,” kata Wilson. “Banyak jiwa akan berada di sur-ga karena ini.”

Penutupan Hagerstown sangat me-ngecewakan Review and Herald dan kar-yawannya, banyak di antaranya telah be-kerja di sana selama beberapa dekade. Se-kitar selusin karyawan dan mantan kar-yawan, berbicara dalam wawancara di pabrik tersebut, melalui telepon, dan me-lalui e-mail, berbicara dengan penuh se-mangat tentang kerinduan mereka untuk pabrik untuk tetap terbuka.

Tapi tidak satu berbicara tentang ke-tidakpuasan dengan gereja Advent. Seba-liknya, wajah mereka menyala karena mereka mengesampingkan kesedihan pribadi untuk berbagi cerita tentang pe-ran yang Review and Herald telah main-kan dalam mewartakan Yesus yang segera kembali.

“Kuasa percetakan itu adalah keren-dahan hati,” kata Mark B. Thomas, Di-

rektur Review and Herald tahun 2010-2014 dan salah satu karyawan terlama. “Bekerja untuk Review and Herald bagai-kan merasa seperti berada di pabrik pe-nerbitan Mercedes.”

“Tuhan Merencanakannya Seperti Itu”

Thomas menyaksikan kunjungan Kharchev, Ketua Dewan Departemen Agama Soviet. Kharchev mampir ke Re-view and Herald selama kunjungan 12 hari ke Amerika Serikat yang juga terma-suk pertemuan dengan para pemimpin dari agama lain di New York dan Atlanta. Itu adalah kunjungan yang pertama da-lam sejarah Amerika-Soviet.

“Kajadian itu keren karena ada Secret Service di mana-mana,” kata Thomas da-lam sebuah wawancara di kantornya. “Ada penembak jitu di gedung, ada an-jing pelacak. Kami memiliki landasan he-likopter, tetapi mereka tidak akan mem-biarkan dia mendarat di sana karena 70.“

Interstate 70 adalah jalan raya utama jarak pendek dari bangunan Review and Herald.

Di helikopter kembali ke Washington, D.C., Kharchev mengingatkan Otis, yang

RUSIABUATAN

16 Adventist World | 12 - 2014

SOVIETVISITOR:KonstantinKharchev, in gray suit, touring the Review and Herald facility in Hager-stown, Maryland, with Neal C. Wilson, right in center photo, and Harold “Bud”Otis,left,inOctober1986.

Oleh Andrew Mc Chesney, editor berita, Adventist World

duduk di sampingnya, tentang keingi-nannya untuk sebuah penerbit.

“Selama perjalanan kembali ke Wash-ington ia menguraikan rencana untuk bagaimana hal itu akan terjadi,” kata Otis dalam sebuah wawancara telepon.

“Dia dan saya langsung mendiskusi-kannya sejak awal,” katanya. “Tuhan me-rencanakan seperti itu, tentu saja.”

Otis memutuskan untuk pergi ke Uni Soviet setelah sekian bulan musim di-ngin. Tapi Kharchev mendesaknya untuk

datang lebih cepat, sehingga Otis dan istrinya, Rose, menaiki penerbangan ke Moskow pada Januari 1987. Otis mengatakan Kharchev segera mulai memba-las kebaikan yang telah dinyata-kan padanya ketika berada di Review and Herald—dan meli-patgandakannya.

“Ia menemui kami di banda-ra dan membawa kami melalui pintu diplomatis negara itu,” kata Otis. “Dia memperlakukan kami seperti raja. Dia memberi saya dua minggu kesempatan untuk pergi di seluruh negeri, berkhot-bah di gereja-gereja kita di daerah yang belum pernah melihat seo-rang Pendeta Advent dari General Conference sejak tahun 1917.“

Asal Mula Review and Herald

Akar Review and Herald bera-da di tahun 1849, ketika salah se-orang pendiri Gereja Masehi Ad-vent Hari Ketujuh, James White memulai jurnal berjudul The Present Truth, pendahulu dari Adventist Review, di AS. Setahun kemudian ia meluncurkan jur-nal kedua yang disebut The Ad-vent Review, dan segera meng-gabungkan keduanya menjadi Second Advent Review and Sabbath Herald, yang kemudi-an menjadi The Advent Review

and Sabbath Herald setahun ke-mudian. White pindah untuk mencetak jurnalnya sendiri pada sebuah mesin ce-tak kecil yang ia peroleh pada tahun 1852.

Tidak ada hukum yang menyadari organisasi nirlaba pada masa itu, sehing-ga White memiliki seluruh operasi peru-

sahaan. Orang Advent pada awalnya me-rasa khawatir tentang organisasi sebuah gereja formal, tetapi mereka juga menya-dari bahwa jika sesuatu terjadi pada White, mereka bisa kehilangan segalanya. Jadi mereka sepakat untuk membentuk sebuah penerbit, yang mereka namakan Seventh-day Adventist Publishing Associa-tion yang kemudian dikenal dengan Re-view and Herald.

Rumah penerbitan mula-mula itu dan jurnalnya pada dasarnya memiliki entitas yang sama, dan jurnal itu diun-tungkan dengan memegang bersama-sa-ma dan menggabungkan pergerakan Ad-vent sebelum resmi diorganisasikan seba-gai gereja pada tahun 1863.

“Selama hampir seluruh sejarah gere-ja kita, terbitan gereja itu tak terpisahkan dan terikat ke rumah penerbitan dan ge-reja,” kata William G. Johnsson, editor Adventist Review dari tahun 1982 sampai 2006. “Bagi gereja, Review adalah yang terdepan, mengikat orang Advent bersa-ma-sama dengan harapan, doktrin, dan misi. “

Gerald Wheeler, seorang ahli sejarah dan editor buku terlama Review and Her-ald di rumah penerbitan tersebut, berka-ta bahwa jurnal tersebut memegang pe-ranan komunitas yang mirip dengan me-dia sosial saat ini.

“Itu adalah Facebook pada saat itu,” kata Wheeler dalam sebuah wawancara bersama istrinya, seorang penulis pro-duktif Advent, Penny Estes Wheeler. “Ge-reja terdiri dari anggota terisolasi yang berbeda dibandingkan yang lainnya. Re-view menyediakan cara untuk berkomu-nikasi satu sama lain. Mereka bisa meng-ekspresikan kekecewaan, ketakutan, frus-trasi, dan kesepian mereka.“

“Ketika Anda membaca surat kepada editor, beberapa dari hal ini datang,” kata Penny Estes Wheeler.

Adventist Review mulai memisahkan diri dari Review and Herald pada tahun 1982, ketika rumah percetakan pindah ke Hagerstown dari suatu kompleks yang berbagi area dengan General Conference di Takoma Park, Maryland. Kantor edi-torial jurnal tersebut tinggal di kantor pusat General Conference, yang sekarang berada di Silver Spring, Maryland.

Dalam beberapa tahun terakhir Ad-ventist Review dan adiknya, Adventist World, telah mengkontribusikan 25 per-

12 - 2014 | Adventist World 17

Paling Atas: Review and Herald di Battle Creek,Michigan,padaakhir1800-an.Atas: Departemensenisaatbekerjasekitar1940-an.

INISIATIFGLOBAL:Jack Henderson, seorang awam dari Carolina Utara, meng-impikan membagikan The Great Controversy bagi setiap rumah di AS. Dia memulai sebu-ah inisiatif global yang membuat gereja men-distribusikan142jutaeksemplar pada tahun 2012dan2013.

GAMBAR BARU: Artur A. Stele

memegang buku Vzaimponimani-

ye, sebuah jurnal yang ia katakan merevolusi citra orang Advent di

Uni Soviet.

R O n Q U I c k

A n d R E w M c c H E S n E y

sen penjualan tahunan Review and He-rald. Pacific Press akan mulai mencetak kedua jurnal tersebut pada tahun 2015.

“Misi Adventist Review berjalan ke depan dengan tidak berubah bahkan ke-tika Review and Herald berhenti mencetakk buku,” kata Bill Knott, Editor Adventist Review dan Adventist World.

Perpustakaan Buku yang Berharga

Rumah percetakan itu di kemudian hari muncul dari bayang-bayang jurnal itu dan mungkin yang paling dikenal saat ini untuk salah satu proyek yang paling mahal dan kompleks dalam sejarah pe-nerbitan Advent: Buku-buku populer 10 jilid, Bible Story bagi anak-anak oleh Ar-thur S. Maxwell.

Diterbitkan pada tahun 1953-1957, buku-buku itu menceritakan kembali le-bih dari 400 cerita yang mengisahkan Al-kitab dari Kejadian sampai Wahyu. Apa yang membuat proyek ini jadi luar biasa adalah keputusan Review and Herald un-tuk menempatkan gambar berwarna pa-da hampir setiap halaman buku itu. Ini-siatif ini memerlukan ratusan lukisan, kebanyakan diproduksi oleh seniman Harry Anderson dan Russell Harlan, dan banyak lagi, banyak sekali waktu yang di-perlukan dalam proses pracetak di era pradigital itu.

Investasi untuk proyek itu cukup be-sar pada saat itu, Thomas mengucurkan dana dalam puluhan ribu dolar, dan da-pat jadi ancaman kebangkrutan bagi pe-rusahaan yang sama. Bahkan saat ini, ba-nyak penerbit Advent masih sulit untuk memulai usaha seperti itu, kata Kim Peckham, Kepala Komunikasi Review and Herald.

“Percetakan Advent Filipina, misal-nya, tidak pernah mampu untuk melaku-kan hal ini, jadi kami memberi mereka hak untuk menerbitkan. Kami juga memberikan hak pada Pacific Press untuk menerbitkannya,“ kata Peckham.

Pacific Press Publishing Association, juga didirikan oleh James White, hanya sedikit lebih muda dari Review and He-rald. Ini dimulai di Oakland, California, pada tahun 1874 dan tetap di wilayah itu untuk lebih dari satu abad sebelum akhirnya pindah ke Nampa, Idaho, pada tahun 1984.

“Tempat ini adalah rumah induk

percetakan,” kata Peckham. “Di sinilah segalanya di mulai.”

Dalam masa kejayaannya, Review and Herald menerbitkan 30.000 set The bible Story setahun, dan Pacific Press mengha-silkan jumlah yang sama, katanya. Ke-mudian 15.000 set seta-hun lainnya dicetak oleh Southern Publishing Asso-ciation, sebuah penerbit milik gereja Advent yang bergabung dengan Re-view and Herald pada ta-hun 1980.

Review and Herald juga memprakarsai pro-yek besar lainnya, terma-suk tujuh jilid Seventh-day Adventist Bible Com-mentary pada tahun 1953-1957, diedit oleh editor gereja Advent yang telah lama eksis, F.D. Nichol dan mengga-bungkan karya ilmiah dari puluhan teolog Ad-vent. Magabooks, buku yang diterbitkan dalam format majalah yang siswa jual untuk mendapatkan uang kuliah, dimu-lai pada tahun 1986 dengan sebuah versi singkat tulisan Ellen G. White da-ri Christ’s Object Lessons yang ber-judul He Taught Love. Telah dice-tak dengan oplah awal sebanyak 300.000.

Review and Herald membantu untuk menggerakkan kembali distribusi buku pada tahun 2009 ketika merilis edisi murah dari tulisan Ellen G. White, The Great Controversy, proyek yang dipelo-pori oleh kaum awam Advent, Jack Henderson. Biaya buku ini di kemudian hari tidak terlalu di-ketahui, sekitar 60 sen per buku untuk memproduksinya, dan Re-view and Herald bahkan mena-warkan untuk mengirim salinan buku ini melalui kantor pos di mana saja di Amerika Serikat hanya de-ngan 1.10 dolar AS. Buku itu telah diki-rimkan lebih dari 2 juta eksemplar.

Proyek The Great Controversy juga memicu keinginan Ted N.C. Wilson, saat ini Ketua General Conference, menantang Review and Herald dan penerbitan Ad-vent lainnya di seluruh dunia untuk

C E R I TA S A M P U L

18 Adventist World | 12 - 2014

Andrew McChesney adalah editor berita Adventist World.

mendistribusikan 100 juta eksemplar bu-ku tersebut. Sebanyak 142 juta edisi pe-nuh dan ringkasan dari The Great Con-troversy akhirnya didistribusikan, terma-suk 20 juta unduhan buku elektronik.

Kembali ke U.S.S.R.Selama kunjungan pertamanya ke

Moskow, Otis mengatakan pada Kharchev bagaimana pendeta Advent se-tempat sangat kekurangan buku dan pe-latihan. Hanya dalam beberapa bulan, Otis mengatakan, pemerintah Soviet memberikan gereja Advent sebidang ta-nah dan gedung sekolah yang baru saja terbakar untuk sebuah seminari di lahan di mana Zaoksky Adventist University se-karang berdiri.

Otis sangat menghargai Kharchev, dengan berkata: “Dia memiliki rasa hor-mat tertinggi untuk gereja dan memper-lakukan kami seolah-olah kami adalah diplomat kelas dunia.”

Rumah Percetakan Advent, Source of Life, dibuka di lokasi Zaoksky pada tahun 1992, memproduksi buku-buku di mesin cetak yang Otis bantu sediakan.

Otis mengatakan ia memperoleh 3.000.000 dolar mesin cetak dari seorang pria di Swedia yang berharap untuk me-nerbitkan Alkitab berbahasa Rusia namu telah bangkrut.

“Saya meneleponnya dan berkata, ‘Dengar, saya bahkan tidak memiliki 1 dolar, tapi mari kita bicara,’” kata Otis. “Jadi kami berbicara. Lalu aku berkata, ‘Saya bahkan tidak memiliki setengah ju-ta dolar, tapi mari kita bicara.’ Akhirnya saat ketiga kalinya saya berkata, ‘Lihat, ji-ka Anda mengirimkan mesin itu ke Za-oksky, saya akan memberikan 300.000 dolar AS dalam bentuk tunai.’” Dan dia menyetujuinya.

“Mesin itu masih berfungsi saat ini,” kata Otis, yang menjabat sebagai Ketua Review and Herald tahun 1978-1988 dan kemudian seorang perwakilan General Conference bagi Soviet dan Rusia.

Otis, sekarang berusia 76 tahun, ma-sih mengadakan perjalanan ke Rusia dan bersama-sama dengan Kharchev, yang te-lah berusia 81 tahun. Tahun lalu mereka bertemu di Zaoksky, yang terletak dua jam perjalanan dari selatan Moskow, dan menceritakan satu kisah bagi para maha-siswa pada hari Sabat sore.

Kontribusi Review and Herald, jauh

melampaui peluncuran rumah percetak-an Advent di Rusia, kata Artur A. Stele, salah seorang Wakil Ketua General Con-ference yang tinggal bertahun-tahun di bekas Uni Soviet. Bagaimana? Percetakan itu menerbitkan jurnal berbahasa Rusia tak lama setelah kunjungan Kharchev dan, dengan berkatnya, telah didistribu-sikan di Uni Soviet pada tahun 1987. Ce-takan kualitas tinggi, jurnal yang berwar-na-warni disebut Vzaimoponimaniye (Saling Pengertian): A Look at Adventists in the U.S.S.R. and the U.S., dan mem-perkenalkan Advent kepada warga Sovi-et. Pada tahun 1988 Review and Herald merilis edisi kedua jurnal itu, kali ini di-dedikasikan untuk keluarga dan anak-anak.

“Review and Herald menghasilkan keinginan untuk publikasi berkualitas tinggi pada tahun 1987,” kata Stele, yang telah bekerja sama dengan penerbitan Advent di Rusia selama bertahun-tahun, termasuk sebagai mantan Rektor Zaok-sky Theological Seminary dan mantan Ke-tua Divisi Euro Asia. “Kedua jurnal itu merevolusi citra Advent di Uni Soviet, membuka jalan bagi izin yang diberikan untuk membuka rumah percetakan di Zaoksky.”

Sebuah Warisan KepercayaanSementara kunjungan Soviet mung-

kin menyebabkan berita utama, tetapi itu bukanlah satu-satunya waktu bagi agen Secret Service berada di Review and He-rald. Para penembak jitu kembali hadir pada awal 1990-an saat kunjungan Wakil Presiden Uganda, Samson Kisekka, yang juga adalah seorang Advent.

“Saya berada di sana dalam promosi saat itu,” kata Thomas. “Ada agen Secret Service belakang saya dan juga anjing pelacak.”

Kisekka, seorang dokter karena dila-tih, membuat beberapa perjalanan ke Amerika Serikat pada akhir 1980-an dan awal 1990-an, dan mereka membuat Re-view and Herald mengirim ke Afrika pe-ngiriman besar mengenai isu khusus ma-jalah Message bertemakan AIDS dan nar-kotika.

“Pada saat itu, isu khusus itu me-miliki cetakan tertinggi dari semua cetakan isu khusus dalam sejarah Review and Herald dan menargetkan untuk mengatasi krisis AIDS di Amerika Seri-

kat dan di benua Afrika,” kata Delbert Baker, salah satu Wakil Ketua General Conference dan mantan editor Message.

Review and Herald juga memberikan kontribusi mengenai keahliannya di ne-gara-negara lain, menyumbangkan pera-latan dan pengiriman staf untuk menginisiasi operasi lokal. Dalam satu contoh: Kepala Penjilidan, Keith Alexan-der pergi ke Amerika Selatan pada tahun 1989 untuk membantu melaksanakan instalasi deretan buku untuk Percetakan Advent Guyana.

Howard Scoggins, yang merupakan Direktur Penerbitan Divisi Euro-Asia se-jak 1996 hingga 2000, berkata bahwa Re-view and Herald terbukti menjadi berkat selama ia bekerja di sana.

“Saya membutuhkan naskah, saya memerlukan izin, dan saya tidak punya uang,” kata Scoggins. “Saya mengimbau Review and Herald, dan saya berkata: ‘Te-man-teman, saya perlu buku-buku ini. Saya akan bayar royaltinya, tapi tolong ja-ngan minta biaya dari saya.’”

Review and Herald dibebaskan dari banyak biaya dan tertolong dalam cara lain, yang memungkinkan Scoggins un-tuk bergerak maju dengan cepat.

Scoggins, yang sebelumnya pernah bekerja di percetakan Advent di Afrika dan Timur Tengah, kemudian bergabung dengan Review and Herald di Hager-stown, di mana ia pensiun sebagai Wakil Direktur Pemasaran di awal 2014.

Dia mengatakan pengalamannya di Rusia mengajarinya bahwa Review and Herald menawarkan sesuatu yang istime-wa untuk sekian banyak penerbit Advent di seluruh dunia yang kekurangan nas-kah: Kepercayaan yang mereka pegang dengan konten berkualitas tinggi bersa-ma terjemahan dan terbitan yang berhar-ga.

“Ketika mereka melihat logo itu, R yang kecil itu, mereka tahu bahwa mere-ka dapat membuka buku itu dan mem-bacanya dengan percaya diri,” katanya. n

12 - 2014 | Adventist World 19

K E H I D U P A N O R A N G A D V E N T

Saya tidak tahu kalau saya terinfeksi. Tadinya, saya pikir saya berada dalam kondisi kesehatan yang lebih baik da-

ripada orang lain dan saya tidak akan me-merlukan pengobatan sama sekali. Lalu Tuhan membawa saya untuk melayani para penderita kusta untuk menunjukkan kepa-da saya bahwa saya benar-benar orang yang perlu disembuhkan dari penyakit kusta “keegoisan” saya.

Pada bulan Februari 2013 Tuhan mem-beri saya kesempatan yang luar biasa untuk melayani sebagai relawan di salah satu ko-loni dari 600 penderita kusta di Cina. Ne-gara ini memiliki total sekitar 240.000 pen-derita kusta yang terbengkalai, kebanyakan dari mereka adalah orang tua, penderita kusta, yang tidak hanya membutuhkan bantuan secara fisik tetapi juga secara spi-ritual—mengetahui kabar baik tentang Ye-sus.

Seorang pria Korea yang sudah tua ber-nama Kim Jin To, kini berusia 81 tahun, memulai pelayanan kepada para penderita kusta pada tahun 2006. Dia datang sendiri-an ke Cina setelah selama 17 tahun mela-yani penderita kusta di Korea dan orang

buta di Jepang selama lima tahun sebe-lum itu. Kini ada sekitar 90 orang rela-wan dari berbagai negara yang berga-bung dalam pelayanan ini. Para relawan tinggal di sembilan koloni penderita kus-ta yang berbeda untuk membantu me-menuhi kebutuhan fisik orang di sana. Pada saat kebutuhan fisik mereka terpe-nuhi, mereka pun membuka diri untuk mendengar tentang Juruselamat para re-lawan itu, Yesus.

“Dapatkah Anda Memilikinya?”Pertanyaan yang paling sering saya

dengarkan adalah “Apakah Anda tidak takut jika Anda terjangkit penyakit kusta itu sendiri?” Untungnya, jawabannya adalah tidak. Karena dengan adanya pengobatan yang modern penyakit kusta adalah penyakit mudah disembuhkan, dan semua orang di koloni tersebut telah diobati dan tidak lagi menular. Namun sangat disayangkan bahwa mereka telah terinfeksi bertahun-tahun sebelum me-nerima perawatan yang tepat, sejumlah besar dari mereka menghabiskan sebagi-an hidupnya dengan penyakit ini. Artinya

Pelajaran dari koloni penderita kusta Cina

KustaSaya

Oleh Grace Lee

mereka berjuang dengan berbagai luka dan cacat fisik. Banyak yang menjadi buta, lum-puh, tubuhnya rusak, dan kehilangan jari, tangan, dan kaki.

Ciri khas yang paling merugikan pada kusta adalah ketidakmampuan untuk mera-sakan. Sebagai contoh, saat memasak bebe-rapa orang tidak menyadari bahwa tangan mereka sedang dibakar dalam air mendidih. Ketika kami mengganti perban luka mere-ka, mereka mengatakan bahwa mereka sa-ma sekali tidak merasa kesakitan, meskipun lukanya besar dan dalam.

Kusta RohaniTidak lama setelah saya memulai tugas

sebagai relawan di Cina, saya membaca se-buah kutipan dari Ellen White: “Penyakit kusta cinta diri telah merajalela di dalam si-dang. Tuhan Yesus Kristus mau menyem-buhkan sidang dari penyakit yang hebat ini jika sidang itu mau disembuhkan. Obatnya terdapat dalam buku Yesaya pasal 58.“1

Kemudian saya tersadar. Saya adalah penderita kusta yang sesungguhnya! Dari luar saya kelihatan “normal,” tapi hati saya mati rasa dan saya membusuk secara rohani

Atas: MEMBANTU MEREKA YANG MEMBUTUHKAN: Grace Lee berpose bersama penduduk koloni penderita kusta.

c O U R T E S y O f T H E A U T H O R20 Adventist World | 12 - 2014

karena keegoisan dan dosa saya. Saya tidak menyadari kondisi saya dan telah hidup tanpa kasih Kristus dalam hati saya. Saya telah mengabaikan penderitaan dan ke-sengsaraan mereka yang telah mati tanpa lebih dahulu mengenal Yesus.

Allah menyatakan kepada saya bahwa saya seperti imam atau orang Lewi dalam perumpamaan orang Samaria yang baik hati (lihat Lukas 10: 25-37). Mereka pikir mereka sehat secara rohani karena mereka menghadiri gereja setiap hari Sabat, makan makanan yang halal, dan memiliki banyak pengetahuan tentang Alkitab. Namun se-sungguhnya, sebagaimana yang Yesus nya-takan, mereka melanggar hukum yang sa-ngat mendasar: Kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama manusia (lihat Matius 22:37-40).

Sekaranglah WaktunyaSekarang adalah waktunya bagi kita

untuk bertobat dan menyingkirkan segala keegoisan dan dosa-dosa kita sehingga kita dapat diubahkan untuk mencerminkan karakter Yesus. Seperti yang dituliskan Lu-

kas dalam kitab Kisah Para Rasul, kita perlu “sadar dan bertobatlah, supaya do-samu dihapuskan, agar Tuhan menda-tangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan ba-gimu sebagai Kristus”(Kisah Para Rasul 3:19, 20).

“Saya melihat bahwa tidak ada seo-rang pun yang dapat menerima “penye-garan” itu kecuali mereka mendapat ke-menangan atas tiap-tiap perangkap dosa, atas kesombongan, mementingkan diri sendiri, kasih akan dunia, dan atas setiap perkataan dan perbuatan yang salah. Oleh sebab itu, kita harus menghampiri Tuhan semakin lama semakin dekat dan dengan tekun mengusahakan persiapan yang penting itu yang menyanggupkan kita dapat berdiri dalam pertempur-an pada hari Tuhan. Biarlah semua orang mengingat bahwa Allah kudus adanya dan tidak ada orang kecuali makhluk-makhluk kudus yang dapat tinggal di hadirat-Nya selama-lamanya.“2

Saya sangat bersyukur karena Allah telah membawa saya ke Cina untuk me-

nunjukkan bahwa saya memiliki penyakit kusta dalam keegoisan dan perlu disembuh-kan oleh-Nya. Roh Kudus benar-benar be-kerja di koloni penderita kusta ini. Sampai saat ini ada 677 jiwa yang telah menerima Yesus menjadi Juruselamat mereka dan telah dibaptis, dan masih banyak lagi yang sedang mempersiapkan diri untuk menerima bap-tisan, meminta Yesus untuk membasuh dosa mereka dan menyanggupkan mereka untuk dapat menjalani kehidupan yang baru di da-lam Dia. n

1 Ellen G. White, Nasihat Penatalayanan (Bandung: Indonesia Publishing House, 1980), hlm. 54.2 Ellen G. White, Tulisan-tulisan Permulaan (Bandung: Indonesia Publishing House, 2011), hlm. 129.

Grace Lee, seorang yang tamat dari Southern Adventist University di Tennessee, Amerika

Serikat, telah menjadi relawan dalam pelayanan bagi kaum awam Advent yang menderitakustadiCinasejaktahun2013.

Kiri: KASIH SAYANG SEPENUH HATI: Sukarelawan Grace Lee berpegangan tangan dengan wanita yang tua yang hidup di salah satu koloni Cina bagi mereka yang terkena dampak kusta.

GEMBIRA DALAM YESUS: Pelajar Alkitab yang bersukacita

Atas: BELAJAR ALKITAB: Lebih dari 600penderitakustatelah mempelajari Yesus dan telah menerima Dia menjadi Juruselamat.

BERDOABERSAMA:RelawankoloniKusta,GraceLee, menundukkan kepala dan berdoa dengan penduduk koloni itu.

12 - 2014 | Adventist World 21

R O H N U B U A T

NatalAmanat

bagi Orang

Oleh Ellen G. White

Tanggal 25 Desember telah lama diperingati sebagai hari kelahiran Yesus, dan dalam artikel ini saya tidak bermak-sud untuk menegaskan atau mempertanyakan kepatutan

untuk merayakan acara ini pada masa sekarang, tetapi untuk merenungkan masa kanak-kanak dan kehidupan Juruselamat kita. Adalah menjadi tujuan saya untuk menarik perhatian anak-anak kepada kesederhanaan pada waktu Penebus datang ke dunia.

Seluruh penghuni surga sangat tertarik kepada suatu peris-tiwa yang besar yaitu peristiwa lahirnya Kristus di bumi. Pada malam itu utusan surgawi datang untuk memberitahukan kela-hiran yang telah lama dijanjikan, Juruselamat yang telah lama dinanti-nantikan kepada para gembala sederhana yang sedang menjaga ternak mereka di dataran Betlehem. Manifestasi perta-ma yang menarik perhatian para gembala pada saat kelahiran Juruselamat adalah cahaya terang yang sinar bintang di langit, yang membuat mereka heran dan kagum....

Para gembala tercengang hampir tidak bisa memahami pe-san mulia yang dibebankan kepada mereka oleh para malaikat, dan ketika cahaya terang telah berlalu, mereka berkata satu sa-ma lain, “Sekarang mari kita pergi ke Betlehem, dan melihat apa yang terjadi, yang telah Tuhan beritahukan kepada kita. La-lu mereka pergi dengan tergesa-gesa, dan mereka menemukan Maria dan Yusuf, dan seorang bayi yang berbaring di palungan. Dan ketika mereka melihatnya, mereka menyebarluaskan kabar yang telah mereka dengar tentang anak ini.“

Mereka dipenuhi dengan rasa sukacita; mereka tidak bisa menyimpan kabar mulia mengenai lahirnya Sang Penebus bagi diri mereka sendiri, tetapi dengan semangat dan sukacita mereka memberitahukan kepada semua orang yang mere-ka temui, hal-hal indah yang telah mereka lihat dan de-ngar; dan semua orang yang mendengar mereka meng-hubungkan pengalaman indah para gembala kepada yang lain, dan banyak yang kagum dan bersukaria, mereka mempercayai apa yang telah diucapkan oleh utusan surgawi. Sambil memuji dan memuliakan Al-lah, para gembala kembali ke ternak mereka di datar-an Betlehem....

Kelompok Kepentingan KhususMereka yang mengasihi Allah harus merasa sangat

tertarik pada anak-anak dan kaum remaja. Kepada mereka Allah dapat mengungkapkan kebenaran dan keselamatan-Nya. Yesus memanggil anak-anak kecil yang percaya pada-Nya, anak-anak domba dari kawanan-Nya. Dia memiliki cinta dan minat yang istimewa kepada anak-anak. Ye-sus mengatakan, “biarkanlah anak-anak itu, dan jangan halangi mereka untuk datang kepada-Ku [janganlah ada seorang pun yang membuat sesuatu sebagai halangan bagi anak-anak untuk datang kepa-da-Ku]; karena merekalah yang memiliki kerajaan sur-ga. “Yesus telah melewati cobaan dan kesedihan yang

Muda

22 Adventist World | 12 - 2014

datang pada masa kanak-kanak. Dia tahu penderitaan kaum muda. Dengan Roh Kudus-Nya, Dia menarik anak-anak itu ke-pada-Nya, sementara Setan bekerja untuk menjauhkan mereka dari-Nya.

Persembahan yang paling berharga yang dapat diberikan anak-anak kepada Yesus adalah kebahagiaan masa kecil mereka. Ketika anak-anak mencari Tuhan dengan segenap hati, mereka akan menemukan-Nya. Pada masa sekarang ini kasih sayang adalah yang paling diperlukan, hati adalah yang paling rentan untuk diobati. Segala sesuatu yang dilihat dan didengar mem-bekas pada pikiran kaum muda. Semua raut wajah yang tam-pak, kata-kata yang diucapkan, tindakan yang dilakukan, ada-lah bagaikan buku yang dibaca oleh kaum muda; karena mere-ka akan memiliki keputusan yang dipengaruhi pikiran, hati, dan karakter.

Maka sangatlah penting bagi anak-anak untuk datang kepa-da Yesus sedini mungkin, dan menjadi anak domba dari kawa-nan-Nya! Adalah juga sangat penting bagi anggota yang lebih tua dalam gereja, melalui ajaran dan teladan memimpin mere-ka kepada Yesus yang menghapus dosa dunia, dan yang meme-lihara mereka dalam rahmat-Nya agar tidak binasa. Semakin mereka mengenal Yesus dengan baik, maka mereka akan sema-kin mencintai-Nya dan mampu melakukan hal-hal yang berke-nan kepada-Nya. Allah telah menyucikan masa kanak-kanak saat Ia memberikan Anak-Nya yang tunggal untuk menjadi se-orang anak di bumi ini.

Alangkah besar kasih yang dinyatakan Yesus untuk dunia yang berdosa ini! Jika malaikat saja mau bernyanyi karena Juru-selamat lahir di Betlehem, tidakkah hati kita terdorong untuk menggemakan sukacita ”Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi, damai di bumi,” bagi kebaikan semua manusia? Meskipun kita tidak tahu hari yang tepat akan kelahiran Kris-tus, kita tetap menghormati peristiwa yang kudus itu. Se-moga Tuhan menjauhkan pemahaman sempit untuk meng-abaikan acara tersebut karena ketidakpastian mengenai waktu yang tepat.

Mari kita melakukan apa yang dapat kita lakukan untuk mengikat pikiran anak-anak pada hal-hal yang mulia bagi se-

mua orang yang mencintai Yesus. Mari kita mengajarkan mere-ka bagaimana Yesus datang ke dunia untuk membawa harapan, kenyamanan, kedamaian, dan kebahagiaan bagi semua orang. Para malaikat menjelaskan alasan sukacita mereka, dengan me-ngatakan, “hari ini telah lahir bagimu di kota Daud, Jurusela-mat, yaitu Kristus, Tuhan.” Maka, anak-anak dan para remaja, sebagaimana kalian akan merayakan hari Natal, maukah kalian menghitung banyak hal yang patut kalian syukuri, dan membe-rikan persembahan syukur kepada Kristus, dan melakukan hal lain dengan mengungkapkan bahwa Anda menghargai pembe-rian surgawi?

Biarlah Seluruh Hati MeresponsPara malaikat sangat kagum pada kasih Kristus yang mem-

buat-Nya rela menderita dan mati di Kalvari untuk menyela-matkan manusia dari kuasa Setan. Karya penebusan merupa-kan sebuah keajaiban bagi para malaikat surga. Mengapakah, kemudian, kita ini, bagi siapa keselamatan luar biasa ini telah diberikan, acuh tak acuh, dingin dan tidak memiliki kasih?

Hai anak-anak, engkau dapat melakukan tugas-tugas yang Yesus akan sepenuhnya terima. Engkau dapat membawa hadiah kecil dan persembahan kepada Kristus. Orang majus yang di-pandu oleh bintang ke tempat di mana bayi itu berbaring, membawa persembahan emas dan kemenyan dan mur. Ketika mereka menemukan Dia yang dijanjikan itu, mereka menyem-bah-Nya. Anak-anak, kalian mungkin bertanya, “hadiah apa yang dapat kita bawa kepada Yesus?” Engkau dapat memberi hatimu kepada-Nya. Hadiah kudus apa yang dapat diberikan sebagai tempat berdiamnya jiwa yang bersih dari pencemaran dosa? Yesus berdiri mengetuk pintu hatimu; apakah engkau akan membiarkannya masuk ke dalam? Dia mengatakan, “Li-hat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok;. Jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.”

Maukah engkau membiarkan Yesus masuk ke dalam hati-mu? Maukah engkau membersihkan segala sesuatu yang me-ngotorimu, dan membuka pintu, dan dengan penuh sukacita menyambut tamu surga? Saya tidak perlu memohon kepadamu untuk membawa persembahan syukur kepada Tuhan jika eng-kau akan membiarkan Juruselamat masuk ke dalam hatimu. Engkau akan sangat bersyukur, tidak ada yang dapat mence-gahmu untuk meletakkan hadiah di kaki Yesus. Kiranya hati ki-ta semua memberikan respons dengan penuh sukacita akan ha-diah yang tak ternilai dari Anak Allah. n

Diambil dari artikel “Christmas Address to the Young,” diterbitkan di Review and Herald,17Desember1889.OrangAdventpercayabahwaEllenG.White(1827-1915)mem-praktikkankaruniarohanibernubuatselamalebihdari70tahunpelayanan publik.

Jika malaikat saja mau bernyanyi karena Juruselamat lahir di Betlehem, tidakkah hati kita terdorong untuk menggemakan sukacita, “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang Mahatinggi, damai di bumi,” bagi kebaikan semua manusia?

12 - 2014 | Adventist World 23

Sebuah foto yang sebelumnya tidak diketahui mengenai salah seorang pendiri gereja Advent, Ellen G.

White, muncul di antara dokumen tua seorang dokter Advent yang meninggal di California pada tahun 1966.

Foto yang ada sejak 1905 itu, yang menunjukkan Ny. White berjalan di luar bersama anaknya William dan istrinya, May, adalah gambar Ny. White terbaru pertama muncul dalam beberapa dekade, dan penemuannya sangat mendebarkan bagi para ahli peneliti kehidupan Ny. White karena memberikan sekilas akan kehidupannya sehari-hari yang langka.

“Saya belum pernah melihat dia se-perti ini,” kata James R. Nix, Direktur El-len G. White Estate, lembaga gereja Ad-

vent yang mengkoordinasi tulisan Ny. White. “Foto khusus ini sangat penting karena tidak dibuat-buat,” kata Nix. “An-da dapat merasa bagaikan Anda bisa me-langkah datang padanya dan berkata, ‘se-nang dapat melihat Anda.’”

Hanya sekitar 50 foto mengenai Ny. White yang telah dikenal ada, dan sebagi-an besar dari foto itu diambil di sebuah studio atau pengaturan formal lainnya.

Foto sejak tahun 1905 itu, Ny. White,

77 tahun, terlihat sejak berjalan kaki dekat dengan tenda yang tampaknya ia sedang menghadiri Sidang General Conference, di Takoma Park, Maryland, Mei 1905.

Nyonya White, mengenakan topi Ed-wardian dan syal bunga, sedang merangkul lengan anaknya William (“Willie”) C. White, kepala asisten redaksi dan manajer penerbitan tulisan Ny. White. Yang ada di lengan lainnya adalah kertas yang besar, je-nis yang ia gunakan untuk surat dan khot-

PENEMUAN LANGKA: Ellen G. White berjalan dekat de-ngan sebuah tenda bersama anaknya William C. White danistrinya,bulanMei1905.

Sebuah foto yang sebelumnya tidak diketahui mengenai pelo-por Advent memberikan sekilas kehidupan sehari-harinya yang langka.

P H O T O c O U R T E S y O f R O n g R A y b I L L

seperti yangEllen WhiteAnda Tidak Pernah Lihat

Oleh Andrew Mc Chesney

24 Adventist World | 12 - 2014

W A R I S A N A D V E N T

bah tulisan tangan, yang White Estate seka-rang ini simpan dengan sangat hati-hati di lemari besi tahan api. Secarik kertas putih terlihat mencuat dari sudut kumpulan ker-tasnya. “Dalam imajinasi saya, dia sedang menuju untuk berbicara pada pertemuan itu, dan kertas-kertas itu ini berisi catatan-nya,” kata Nix.

Hal yang mendukung gagasan itu bah-wa White mungkin sedang berjalan menu-ju tempat untuk berbicara saat itu adalah kacamata jepit yang tergantung di hidung-nya. Nyonya White dikenal dengan mema-kai kacamata saat membaca, jadi mungkin dia menggunakan kacamata itu di hidung-nya pada hari yang cukup dingin di bulan Mei untuk membaca khotbahnya. Ini ada-lah foto kedua yang diketahui, mengenai Ny. White yang menggunakan kacamata.

Mengapa Ada Tenda Berdiri di Belakang Ny. White

Tim L. Poirier, ahli arsip di White Estate telah meneliti foto tersebut, awalnya berpi-kir bahwa wanita lain yang ada dalam foto itu mungkin perawat pribadi Ny. White, Sara McEnterfer, yang menemani White selama perjalanan dari California, di mana dia tinggal saat itu. Tapi perbandingan de-ngan foto lain menunjukkan bahwa wanita itu adalah menantu Ny. White. Poirier juga mengetahui bahwa perawat pribadi itu te-lah jatuh sakit sebelum sidang General Conference dan May White telah membuat keputusan untuk tidak mengikutsertakan perawat itu dan anak-anak William dengan anggota keluarga di California sehingga pasangan itu dapat melakukan perlanan ke timur bersama Ellen White.

Poirier menambahkan: “Tenda dan la-han dalam foto itu sesuai dengan apa yang kita ketahui tentang lokasi pertemuan itu yang saat ini adalah Washington Adventist University di Takoma Park, Maryland.”

Sidang General Conference diadakan di sebuah tenda besar di Washington Training College yang baru didirikan (sekarang Washington Adventist University). General Conference, badan administratif yang mengawasi gereja Advent, baru saja pindah ke lokasi itu dari Battle Creek, Michigan, pada akhir 1903. Lahan dan bangunan saat itu disewa, dekat dengan Washington, D.C., bersama-sama dengan Review and Herald Publishing Association, kata Ronald D. Graybill, seorang sejarawan Advent

tidak diketahui itu pada tahun akhir seperti itu,” katanya.

Ukuran foto tua hanya 3,5 inci kali 3,5 inci (8,9 cm kali 8,9 cm), tetapi foto itu sa-ngat tajam atau jelas, kata Graybill. “Saya ka-gum pada ketajaman foto itu, saya kagum pada detilnya, dan saya terpesona oleh topi-nya,” katanya. Dia mengatakan Ny. White mengenakan topi dalam satu foto lain yang menunjukkan kepalanya yang sedang tertu-tup.

Graybill menginformasikan White Estate tentang foto itu pada 1 Oktober.

“Foto Favorit Saya mengenai Ellen White”

Temuan itu menimbulkan harapan bah-wa foto lain dari Ny. White mungkin akan muncul lagi. Nix, Direktur White Estate, me-ngatakan mereka yang memiliki koneksi la-ma pada gereja Advent harus memeriksa al-bum keluarga yang telah tua dan kotak gam-bar untuk melihat apakah mereka mungkin memiliki foto Ny. White atau pelopor Ad-vent lainnya.

Dia mengatakan sangat menarik untuk membaca kisah tentang pelopor Advent, te-tapi juga melihat mereka, terutama dalam foto yang tidak dibuat-buat, membantu orang untuk lebih mengenali mereka sebagai orang yang nyata. “Sampai setelah saya meli-hat gambar ini, saya secara perasaan mem-bayangkan Ellen White hanya memakai pa-kaian merah tua atau hitam di depan umum setelah kematian suaminya pada tahun 1881,” kata Nix.

“Melihat dia mengenakan syal berwarna di lehernya, dengan kacamata jepit di hi-dungnya dan beberapa catatan di tangannya untuk pembahasannya yang telah disampai-kan, telah membawanya hidup bagi saya da-lam hal bahwa tidak ada gambarnya yang la-in dari dirinya yang pernah eksis,” katanya. “Saya baru saja mengetahui foto ini untuk sekitar seminggu, tapi foto ini telah menjadi foto Ellen White favorit saya.” n

yang telah pensiun.Para delegasi tinggal di tenda-tenda.

Ellen White tinggal di kamar tidur dan belajar di asrama pria yang baru diba-ngun, sementara putra dan menantunya berada di kamar ketiga, kata Graybill.

Tahun ke tahun telah berlalu sejak penemuan foto yang sebelumnya tidak diketahui. Nix memperkirakan bahwa foto terakhir mungkin telah ditemukan 50 sampai 60 tahun yang lalu, dikatakan bahwa foto dari tahun 1905 itu foto ada-lah foto baru pertama dalam 42 tahun selama ia bekerja di White Estate.

Sumber dari Foto yang Tidak Diketahui Itu

Sumber dari foto yang ada sejak ta-hun 1905 itu tidak jelas. Tapi kemung-kinan yang dianggap pemilik aslinya ada-lah Harriet “Hattie” Allee Trott, seorang janda 27 tahun yang bekerja sebagai sek-retaris di Review and Herald pada tahun 1905.

Trott, seorang fotografer yang gemar memfoto, kemudian pindah ke Califor-nia untuk bekerja sebagai staf registrasi di College of Medical Evangelists (seka-rang Loma Linda University), dan dia menikahi seorang wisudawan dan dokter bernama Leslie Trott pada tahun 1921. Foto yang hilang itu ditemukan di tum-pukan kertas milik Leslie Trott.

Harriet Allee Trott meninggal pada tahun 1958, delapan tahun sebelum sua-minya meninggal, yang bekerja di White Memorial Medical Center yang dikelola gereja Advent, nama itu diberikan oleh karena menghormati Ellen White, di Los Angeles. Cucu perempuan Trotts, Jac-queline Leslie Trott-Bally dari Los Ange-les, tidak sengaja menemukan foto Ny. White dalam folder yang diberi nama “Foto Keluarga Harriet” saat sedang me-milah-milah kertas tua, kata Graybill, se-orang yang dihubungi Trott-Bally me-ngenai foto itu. Dia sudah bekerja bersa-ma Graybill untuk menyumbangkan be-berapa kertas kakek buyutnya demi al-mamaternya, Universitas Loma Linda.

Graybill, yang meneliti termasuk presentasi dari semua foto yang dike-tahui mengenai White, langsung menge-nali White di foto dan segera menyadari kelangkaan foto tersebut. “Sungguh me-nakjubkan untuk menemukan foto yang

Andrew McChesney adalah editor berita Adventist World.

12 - 2014 | Adventist World 25

P E R T A N YA A N D A N J A W A B A N A L K I T A B

Ini adalah pertanyaan se-derhana yang tidak memi-liki jawaban yang sederha-

na. Anda menanyakan alasan atau motivasi Ilahi untuk

menciptakan. Menurut saya Al-kitab tidak akan memberikan ja-

waban yang jelas atas pertanyaan Anda. Jadi satu-satunya hal yang dapat kita lakukan adalah memeriksa apa yang Alkitab katakan tentang Allah,

dan mencoba memperkirakan jawaban untuk pertanyaan An-da. Di sini saya akan membahas Allah sebagai kasih, sebagai Pencipta, dan karya-karya-Nya.

1. Allah Itu Kasih: Jawaban yang paling umum untuk pertanyaan Anda adalah bahwa Allah menciptakan karena Dia adalah kasih (1 Yohanes 4: 8, 16). Tapi itu hanyalah pernyataan biasa yang tidak sepenuhnya menjawab pertanyaan. Hal ini ha-nya menjelaskan bahwa kasih Allah yang menggerakkan Dia untuk menciptakan, tanpa memberi penjelasan kepada kita mengapa kasih ingin ditunjukkan melalui tindakan penciptaan. Pada kenyataannya, bisa saja nyatakan bahwa apabila kasih bu-kanlah suatu alasan, maka tidak ada alasan untuk penciptaan. Jawaban ini mengisyaratkan bahwa penciptaan tidak rasional dan tidak memiliki tujuan. Untuk menghindari masalah ini, te-lah dibahas sebelumnya bahwa kasih Allah mendorong atau menggerakkan-Nya untuk menciptakan, mungkin karena Allah ingin memperbesar objek kasih-Nya melampaui hubungan an-tar Trinitas. Ini menjawab pertanyaan “mengapa” pada pencip-taan, tetapi menimbulkan pertanyaan baru. Mengapa Allah ingin memperbesar lingkaran kasih-Nya? Apakah untuk me-muaskan kerinduan Ilahi dalam Ketuhanan? Anda mungkin berpikir bahwa tidak ada masalah mendasar dengan jawaban ini, namun sebenarnya ada.

Jawaban ini menunjukkan bahwa kasih yang memberi ka-rakter dari anggota Keilahian sepanjang masa kekekalan tidak dapat dinyatakan. Kebutuhan ini harus dipenuhi dengan cara diciptakannya makhluk lain yang akan membuat Mereka dapat mewujudkan kepenuhan kasih mereka. Namun masalah yang sesungguhnya dalam solusi ini adalah bahwa kasih Allah tidak pernah diarahkan dengan sendiri; kasih Ilahi selalu mencari ke-untungan atau kebaikan dari yang lain. Jika dalam penciptaan Allah hanya memuaskan kebutuhan pribadi, maka penciptaan adalah ekspresi keegoisan, bukan wujud kasih-Nya. Tentu saja kita tidak menyatakan bahwa penciptaan harus dipisahkan dari kasih Ilahi. Pertanyaannya adalah bagaimana menghubungkan

dua hal ini dengan cara yang sepadan.2. Allah Itu Pencipta: Hal pertama yang Alkitab katakan

kepada kita mengenai Allah adalah bahwa Dialah Sang Pencipta (Kej. 1:1). Gelar ini biasanya dipahami sebagai fungsi Ilahi: Pen-ciptaan dipandang sebagai ekspresi kekuasaan-Nya. Dan hal ini adalah benar. Tapi dengan sendirinya hal ini menunjukkan bahwa Allah melakukan sesuatu yang Dia tidak pernah lakukan sebelumnya, Ia menjadi Sang Pencipta. Lalu pertanyaan selan-jutnya adalah, siapakah Ia sebelum Ia menciptakan? Saya sadar bahwa semua ini tampak sangat spekulatif. Adalah lebih baik untuk tetap tinggal dalam kesaksian-kesaksian Alkitab. Alkitab menerjemahkan arti “Pencipta” tidak hanya sebagai apa yang telah dilakukan Allah tetapi mengenai siapa Dia (Yer. 10:12; Ams. 3:19; Why. 4:11). Sebelum Ia mulai menciptakan, hikmat Ilahi ada pada-Nya (Amsal 8:22-31). Oleh karena itu kapasitas Ilahi untuk menciptakan tidaklah terlepas dari sifat-sifat Ilahi-Nya, dari apa sesungguhnya Allah dalam diri-Nya. Karya-karya Ilahi merupakan bagian dari esensi Allah.

3. Kreativitas Allah: Satu-satunya yang memberikan ide kreatif ketika Dia menciptakan kita menurut gambar-Nya ada-lah kreativitas itu sendiri. Jika hal ini benar, maka artinya tidak pernah kreativitas itu lepas dari Allah. Perannya sebagai Pencip-ta dengan tegas tampak melalui karya-Nya. Melalui karya-Nya hikmat Ilahi terungkap. Tentu saja dalam kodrat Ilahi-Nya, Dia mencintai dan menciptakan. Dia menciptakan karena hal itu adalah bagian dari-Nya yang mengekspresikan diri-Nya dalam tindakan penciptaan, bukan karena Dia memiliki beberapa ke-butuhan tertentu yang harus dipenuhi. Penciptaan adalah pe-nuh makna dan sangat terarah karena merupakan kodrat Allah untuk menciptakan sebagai ekspresi kebebasan-Nya dan kreati-vitas-Nya, kodrat yang penuh kasih, dan penuh kuasa.

Karena kreativitas Ilahi adalah ungkapan kasih-Nya, maka apa yang Allah ciptakan adalah baik (Kej. 1:31). Hal ini berarti bahwa karya-karya-Nya sangat lekat dengan perhatian-Nya yang besar bagi kebaikan dan manfaat ciptaan-Nya. Penciptaan tidak menambahkan sesuatu bagi Allah (Kisah Para Rasul 17:25), tetapi menyatakan kemuliaan karakter Ilahi kepada makhluk ciptaan-Nya. n

Mengapakah Allah

menciptakan?

Angel Manuel Rodríguez sebelumnya adalah Direktur Biblical Research Institute General Conference. Dia sekarang tinggal di Texas, Amerika Serikat.

Pencipta KitaAllah

26 Adventist World | 12 - 2014

P E L A J A R A N A L K I T A B

Salam dari Irlandia. Saya menulis pelajaran Alkitab Adventist World ini dari kota Dublin yang indah. Pada pertemuan malam terakhir, dalam sesi tanya jawab

pada pertemuan penginjilan kami, seseorang bertanya, “Pendeta, meskipun saya seorang Kristen, saya sangat takut ketika saya berpikir tentang kedatangan Yesus. Saya sungguh tidak mengerti apa yang membuat saya demikian. Dapatkah Anda membantu saya?“

Ada beberapa alasan yang mungkin saja membuat seseo-rang ketakutan ketika mereka memikirkan mengenai kedatang-an Tuhan kembali. Mungkin mereka merasa bahwa meskipun mereka adalah orang Kristen, mereka belum siap untuk keda-tangan Yesus. Mereka bisa saja merasa terlalu lemah secara ro-hani untuk melewati krisis yang dilalui dunia ini. Bisa saja me-reka hanya memikirkan dosa-dosa spesifik dalam kehidupan mereka. Pertanyaan yang mendasar adalah: Bagaimanakah agar saya menantikan kedatangan Yesus dengan sukacita dan percaya teguh? Pelajaran bulan ini akan memberikan beberapa jawaban.

1 Nasihat apakah yang Yesus berikan kepada jemaat di Smirna ketika mereka menghadapi masa kesulitan dan penganiayaan kejam? Janji apakah yang Tuhan berikan kepada mereka? Baca Wahyu 2:10.Berdasarkan sejarah jemaat di Smirna adalah jemaat kedua dari tujuh jemaat dalam Wahyu. Orang percaya di jemaat ini meng-alami penganiayaan dari kaisar Romawi Diokletianus, yang ber-langsung selama 10 tahun, dari 303 sampai 313 S.M. Yesus ber-janji kepada umat-Nya bahwa hal itu tidak akan terjadi selama-nya. Ketika mereka menantikan dalam iman melewati masa pencobaan menuju “mahkota kehidupan” yang kekal, ketakutan berubah menjadi pengharapan. Saat melihat “apakah yang se-dang terjadi” menjadi “apa yang akan terjadi” maka hati kita akan dikuatkan.

2 Meskipun kita semua takut, bagaimanakah kita bisa bebas dari rasa takut yang melumpuhkan dan mendomi-nasi kehidupan kita? Baca 1 Yohanes 4:18,19 untuk men-dapatkan jawaban yang penuh harapan.Dengan mengalami kasih Allah secara pribadi akan mengelu-arkan kita dari ketakutan dahsyat yang terkadang mengendali-kan hidup kita. Mempercayai bahwa Tuhan mengasihi kita dan menginginkan yang terbaik bagi kita akan membuat semuanya

menjadi berbeda. Ketika kita hanya berfokus pada kekurangan dan kelemahan kita, hati kita akan dipenuhi dengan ketakutan. Tapi ketika fokus kita adalah pada Yesus dan kasih-Nya, hati kita akan dipenuhi dengan harapan.

3 Mengapakah ada orang yang ketakutan ketika mereka memikirkan kedatangan Yesus? Apakah pilihan lain yang lebih baik? Perhatikan kontras dalam kedua ayat ini: Lukas 21: 25-28 dan Ibrani 12: 1, 2.

4 Apakah pesan Kristus yang memberikan dorongan ke-pada setiap orang ketakutan dalam terang kedatangan Kris-tus? Baca Yesaya 35: 3, 4.Alasan mengapa kita tidak perlu takut untuk kedatangan Kris-tus adalah karena Dia akan datang untuk menyelamatkan kita. Kerinduan hati Yesus yang terbesar adalah untuk membawa kita pulang sehingga kita dapat hidup bersama-Nya selamanya (Yo-hanes 14: 1-3).

5 Pilihan apakah yang Yesus tawarkan untuk menggantikan kekhawatiran dan ketakutan kita? Ba-ca Matius 6:33,34 dengan saksama dan perhatikan dua hal: Pertama, nasihat apakah yang Tuhan katakan un-tuk dilakukan; dan kedua, apakah yang Kristus kata-kan yang tidak baik kita lakukan.

6 Apakah ada rasa takut yang sehat? Bacalah ayat-ayat berikut dan identifikasikan tiga hal yang disele-saikan oleh “takut yang sehat”: Mazmur 19:9; Peng-khotbah 12:13, 14; Wahyu 14: 7.”Takut akan Tuhan” artinya adalah mengakui Allah dengan sepenuh hati, menghormati dan memuliakan Dia. Takut atau hormati Tuhan adalah awal dari segala hikmat; yang membe-rikan petunjuk dalam hidup kita. Penghormatan kita kepada Allah akan menuntun kita untuk memuliakan-Nya melalui kepatuhan kita terhadap perintah-Nya dengan sepenuh hati dan memuliakan Dia dalam kehidupan kita. Arahkan pikiran kita kepada realitas yang kekal, pandanglah Yesus, dan ber-sandarlah dalam kasih-Nya agar kita dapat mengatasi rasa ta-kut yang melumpuhkan itu dan tetap bersukacita di dalam kasih karunia-Nya.

Oleh Mark A. Finley

KetakutanMenghadapi

Kita

P H O T O b y g E R d A L T M A n n 12 - 2014 | Adventist World 27

memberikan pengobatan di Amerika Seri-kat. Dia membawa ibu saya bersamanya untuk membantu merawat anak-anaknya. Kedua orangtua saya bertemu pada suatu pertemuan perkemahan dan dinikahkan oleh Russell. Dua puluh tujuh tahun kemu-dian ia menikahkan saya bersama suami sa-ya di gereja kecil yang sama.

Ia berusia sekitar 80 tahunan saat itu, dan kami adalah pasangan terakhir dari ba-nyak pasangan yang dinikahkannya. Sambil menunggu untuk memasuki gereja, Russell bercerita kepada suami saya tentang pa-sangan yang ia nikahkan dalam mobilnya di mana saat itu juga ia sedang membawa pa-sangan itu ke salah satu rumah sakit untuk melahirkan anak mereka yang pertama. Dia selalu punya cerita sendiri tentang petua-langannya.

Russell memiliki suara besar yang khas dan menggelegar, dan setiap kali dia meli-hat saya di rumah sakit di mana saya meng-

Area MerokokSaya menulis sebagai respons terhadap artikel yang dituliskan Andrew McChesney “Gereja Advent Meluncurkan Breath-Free 2, Program Berhenti Merokok Baru” (September 2014). Da-lam artikel itu Daniel Handysides menyatakan bahwa adalah menjadi tujuannya “setiap orang dalam gereja kita akan mencapai titik di mana mereka akan memiliki area merokok di luar ge-reja.” Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa hal ini adalah untuk memastikan bahwa perokok pun dapat merasa nyaman untuk da-tang ke gereja sebagai seorang perokok.

Saya sangat terkejut saat membaca tulisan ini, lalu saya berpikir untuk bertanya meminta pendapat kakak saya, seorang yang belum menjadi anggota gereja Advent, namun kadang-kadang ia pergi bersama saya ke gereja saya saat ia datang mengunjungi saya.

Kakak saya menggambarkan dirinya seba-gai seorang “pecandu nikotin,” dan ini adalah pendapatnya tentang masalah ini: “Ini semua [gereja Advent] adalah mengenai hubungan antara pikiran/tubuh/roh. Saya tidak dapat mempercayai bahwa mereka mau memikirkan

hal itu. Saya tidak akan pernah merokok atau minum minuman keras di acara gere-ja. Gereja itu tidak perlu pergi ke tingkat itu untuk menarik orang datang ke gereja. “

Sebagai catatan, kakak saya merasa sa-ngat nyaman di gereja, dan para anggota se-lalu ramah kepadanya, memberi dukungan, dan mereka berdoa secara teratur untuk-nya. Kita tidak area khusus untuk merokok di gereja-gereja kita. Kita hanya perlu me-nasihi dan memberi perhatian kepada para perokok yang datang bergereja di tempat kita.

AnyA McLArty

Mildura, Victoria, Australia

Terima kasih atas surat Anda! Lebih lanjut dalam artikelnya Handysides menjelaskan bahwa ia “berbicara tentang pergeseran sikap di mana kita mengizinkan para perokok un-tuk datang ke acara gereja tanpa menghaki-mi.” Kedengarannya kakak Anda telah diber-kati oleh jemaat yang mempraktikan hal itu.—Editor.

Lebih pada Kisah ItuSebuah kisah tentang Dr. Riley Russell

menjadi fitur di Adventist World September 2014 (lihat “106 Tahun Lalu”). Dia adalah seorang misionaris Advent pertama di Ko-rea. Ibunya dan kakek saya adalah kakak beradik. Russell dibesarkan dekat peternak-an di mana ibu saya dibesarkan.

Setelah Russell kembali dari Korea, dia

P E R T U K A R A N I D E

Surat

PUJIANDoawSaya tahu bahwa Allah bekerja melalui mukjizat. Cucu saya yang baru berumur 3 bulan tidak bisa melihat, dan dokter me-ngatakan tidak ada yang bisa mereka laku-kan. Tolong doakan!

SiMone, Jamaika

Berdoalah sehubungan dengan penyakit Ebola yang sedang menyebar, dan untuk gereja kita yang berada di negara di mana Ebola berkembangnya.

reMSee, Liberia

Tolong doakan agar Roh Kudus bekerja dalam hidup saya. Berdoalah juga bagi ke-luarga saya.

LeonArdo, Brasil

Berdoalah untuk keluarga saya; kami me-merlukan kuasa Roh Allah untuk me-ngendalikan hidup kami.

MwAMbA, Malawi

Tolong doakan saudara laki-laki saya yang memiliki penyakit diabetes. Dia sangat de-presi dan juga membutuhkan kesembuh-an secara fisik.

SheiLA, Amerika Serikat

Allah juga masih menggunakan orang seperti saya yang memiliki keinginan membara di dalam hati untuk menjadi alat Tuhan, membawa pekabaran kepada orang lain yang tidak mengetahuinya.

—Marcelo Sapia, Misiones, Argentina

28 Adventist World | 12 - 2014

ambil pendidikan keperawatan, ia akan ber-kata, “itu dia, salah satu bayi saya!” Rasanya saya ingin merangkak bersembunyi di ba-wah karpet. Dia menyebut anak-anak yang ia bawa sebagai bayinya.

Russell juga membawa bibi saya yang bernama Nada untuk melanjutkan pendi-dikannya. Dia menjadi Registered Nurse (RN) dan menjadi inspirasi bagi saya, juga untuk menjadi RN.

Sebuah buku menarik yang ditulis me-ngenai dirinya berjudul “It Came in Handy,” oleh Stella Parker Peterson. Russell akan senang bila mengetahui cucu saya se-karang menjadi seorang pengajar di salah satu sekolah di Korea.

LAurA Ann MAtthewS

Independence, Oregon, AS

Satu Kemacetan dan The Great Controversy

Terima kasih kepada Waldburga Mül-ler, Anda telah membagikan pengalaman Anda dalam artikel “Satu Kemacetan dan The Great Controversy” (Mei 2014). Allah memakai Anda sebagai alat untuk men-jangkau orang melalui buku The Great Controversy.

Melalui Adventist World, Allah juga ma-sih menggunakan orang seperti saya, yang memiliki keinginan membara di dalam hati untuk menjadi alat Tuhan, untuk memba-wa pekabaran kepada orang lain yang tidak mengetahuinya.” Terima kasih banyak!

MArceLo SApiA

Misiones, Argentina

Saya telah berhasil dalam pelayanan litera-tur sejak tahun 2008, tetapi untuk dua ta-hun terakhir ini saya mengalami penu-runan penjualan yang serius. Saya tidak mampu memenuhi kebutuhan anak-anak saya sebagai orangtua tunggal. Doakan sa-ya. Mohon doakan juga anggota gereja ka-mi yang sedang sakit.

boituMeLo, Afrika Selatan

Mohon doakan keluarga saya agar datang kembali kepada Yesus. Tolong juga doakan putri saya yang menderita ALS.

SArA, Amerika Serikat

—Marcelo Sapia, Misiones, Argentina

Umat Kristen telah memperingati kelahiran Kristus selama hampir 1.700 tahun.Tradisi-tradisi berikut ini telah menjadi bagian dari perayaan itu:

n Orang Bolivia merayakan Misa Rooster pada malam Natal, tradisi yang me-lambangkan bahwa ayam adalah mahkluk pertama yang mengumumkan kelahir-an Yesus.

n Laba-laba adalah bagian dari dekorasi Natal yang umum di Polandia karena legenda yang menceritakan bahwa laba-laba menenun selimut untuk bayi Yesus.

n Santa Claus didasarkan pada seseorang yang nyata, Nikolas dari Myra, lahir di Patara (modern Turki) pada abad keempat.

n Ada yang bilang orang pertama yang menghias pohon untuk menghormati kelahiran Kristus itu Protestan Reformis Martin Luther, yang tergerak oleh kein-dahan bintang yang bersinar di antara cabang-cabang pohon cemara.

n Apel dikenal sebagai dekorasi pohon Natal pada zaman dahulu. banyak aktor pada abad pertengahan menggunakan apel dalam “drama Paradise,” menggam-barkan penciptaan Adam dan Hawa dan kejatuhannya.

Source: facts.randomhistory.com/Christmas-facts.html

Semuanya mengenai

kE

vI

n

Sc

HR

EI

bE

R/

IS

TO

ck

/T

HI

nk

ST

Oc

k

Tata Cara Kolom Surat: Silakan kirim surat Anda ke editor Adventist World: [email protected]. Isi surat itu harus jelasdanlangsungpadamaksudnya,maksimum100kata.Pastikan untuk menuliskan nama artikel yang dimaksud, tanggal diterbitkan dan halaman artikel tersebut. Juga informasikan nama Anda, kota, provinsi dan negara dari mana Anda mengirim surat tersebut. Surat tersebut akan diedit dan disesuaikan dengan kolom yang masih tersedia. Perlu diketahui bahwa tidak semua surat yang masuk akan terbitkan.

Doa & Pujian: Kirimkan permohonan doa rasa syukur saudara ke: [email protected]. Kirimlah kepada kami per-mohonan doa dan rasa syukur saudara (berterima kasih atas jawabandoa).Tuliskansecarasingkatdanpadat,maksimum50kata. Permohonan doa saudara akan diedit untuk maksud yang jelas. Tidak semua yang masuk akan dicetak. Sertakan nama saudara dan negara di mana saudara tinggal. Saudara juga dapat mengirimkanmelaluifax:1-301-680-6638;ataumengirimsuratkeAdventistWorld,12501OldColumbiaPike,SilverSpring,MD20904-6600U.S.A.

Kristus

Revived by His Word Perjalanan Menemukan Bersama melalui AlkitabAllahberbicarakepadakitamelaluifirman-Nya.Bergabung dengan orang percaya lainnya di lebih dari180negarayangsedangmembacapasalAlkitabsetiap hari. Untuk mengunduh Panduan Bacaan Alkitab setiap hari, kunjungi RevivedbyHisWord.org, atau mendaftar untuk menerima pasal Alkitab setiap hari melalui e-mail.Untuk bergabung, mulai di sini:

1 JANUARI 2014 • Lukas 17

12 - 2014 | Adventist World 29

William Ambrose Spicer lahir di Freeborn, Minneso-ta, pada tanggal 19 Desember 1865, bagi sepasang orang-

tua berkeyakinan Baptis hari ketujuh. Setelah menjadi ang-gota Advent, ia bekerja di Battle Creek Sanitarium sebagai pe-

tugas kurir. Kemudian ia bekerja sebagai sekretaris pengawas me-dis sanatorium, John Harvey Kellogg.

Pada awal tahun 20-an Spicer pergi ke Inggris bersama Stephen Nelson Haskell, dan untuk beberapa waktu melayani sebagai staf editorial The Present Truth. Pada tahun 1893 ia membantu mendirikan Solusi Mission di Matabele-land di lokasi 4.900 hektar (12.000 acre) yang diperoleh dari Cecil Rhodes, yang kemudian menjadi perdana menteri Cape Colony.

Pada tahun 1898 Spicer pergi ke India. Setahun kemudian ia diangkat seba-gai editor Oriental Watchman, dan untuk sementara waktu menjadi satu-satu-nya pendeta Advent yang diurapi di India. Nama Spicer Adventist University di-buat untuk menghormatinya.

Spicer menjabat sebagai Sekretaris General Conference selama Arthur Gros-venor Daniells menjabat sebagai Ketua General Conference (1903-1922). Lalu Daniells menjabat sebagai Sekretaris General Conference selama empat tahun pertama saat Spicer menjabat sebagai Ketua General Conference (1922-1930). Spicer menulis beberapa buku dan memberi inspirasi di antara umat Advent atas kebiasaannya yang sederhana dan pelayanan misi yang luar biasa.

Itulah jumlah robot industri yang dijual pada tahun 2013, 12 persen lebih banyak dari tahun 2012. Satu dari setiap lima robot dibuat di Cina. Jepang memiliki robot industri terbesar dari negara mana pun, yaitu sebanyak 300.000.

Sumber: International Federation of Robotics/The Rotarian

Penelitian baru-baru ini menemukan bahwa orang yang bekerja di kantor dan tidak mendapatkan sinar matahari secara langsung, rata-rata tidur 47 me-nit lebih sedikit dibandingkan mereka yang bekerja di kantor dengan jendela. Paparan cahaya alami dapat membantu untuk menyinkronkan perputaran jam kita, meningkatkan produksi hormon tidur melatonin. Atasi “efek suka ru-buh” dengan menghabiskan setengah jam di luar ruangan pada waktu istira-hat makan siang Anda.

Sumber: Northwestern University/Men’s Health

Iman percaya pada hal yang tidak masuk akal,

Melihat yang tidak terlihat,

Menerima yang mustahil.

—Marcela Rodríguez, Mendoza, Argentina

99Tahun Lalu

Banyak Matahari, Banyak Tidur

Hanya suatu

Pemikiran

P E R T U K A R A N I D E

30 Adventist World | 12 - 2014

Di BelahanDunia Manakah Ini?

JAWABAN: Mzuzu, Malawi, di mana Pathfinders mengunjungi Rafiki Girls Secondary School untuk membagikan literatur Advent kepada para siswa.

LAgIAfghanistan, Pakistan, dan Nigeria adalah satu-satunya negara di dunia di mana polio masih ada. Peperangan dan intoleransi etnis dan agama tampaknya menjadi hambatan terbesar untuk memberantasnya.

Sumber: The Rotarian

“Lihatlah, Aku Datang Segera”Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus,mempersatukan umat Gereja Masehi Advent HariKetujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan,dan pengharapan.

PenerbitAdventist World adalah majalah periodik internasionalmilik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia.Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya.

Penerbit Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Bill Knott

Wakil Penerbit Claude Richli

Manajer Percetakan Internasional Chun, Pyung Duk

Dewan Penerbit Ted N. C. Wilson, ketua; Benjamin D. Schoun, wakil ketua; Bill Knott, sekretaris; Lisa Beardsley; Daniel R. Jackson; Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion; Juan Prestol; Michael Ryan; Ella Simmons; Mark Thomas; Karnik Doukmetzian, penasihat hukum

Komite Koordinasi Adventist World Lee, Jairyong, ketua; Akeri Suzuki; Kenneth Osborn; Guimo Sung; Chun, Pyung Duk; Han, Suk Hee

Redaktur Bertempat di Silver Spring, Maryland Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil (associate editors), Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Wilona Karimabadi, Mark A. Kellner, Kimberly Luste Maran

Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Pyung Duk Chun, Jae Man Park, Hyo Jun Kim

Editor OnlineCarlos Medley

Koordinator Teknik dan Pelayanan PembacaMerle Poirier

Editor-at-large Mark A. Finley, John M. Fowler

Senior Advisor E. Edward Zinke

Manajer Finansial Rachel J. Child

Asisten Redaksi Marvene Thorpe-Baptiste

Dewan Manajemen Jairyong Lee, ketua; Bill Knott, sekretaris; P. D. Chun, Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Kenneth Osborn, Juan Prestol, Claude Richli, Akeri Suzuki, Ex-officio: Robert Lemon, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson

Pengarah Seni dan Desain Jeff Dever, Brett Meliti

Para Penasihat Ted N. C. Wilson, Robert E. Lemon, G. T. Ng, Guillermo E. Biaggi, Lowell C. Cooper, Daniel R. Jackson, Geoffrey Mbwana, Armando Miranda, Pardon K. Mwansa, Michael L. Ryan, Blasious M. Ruguri, Benjamin D. Schoun, Ella S. Simmons, Alberto C. Gulfan, Jr., Erton Köhler, Jairyong Lee, Israel Leito, John Rathinaraj, Paul S. Ratsara, Barry Oliver, Bruno Vertallier, Gilbert Wari, Bertil A. Wiklander

Kepada para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yangsiap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501OldColumbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A.Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638

E-mail: Internet: [email protected] Web: www.adventistworld.org

Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dariALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia(LAI). Digunakan dengan izin.

Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secaraberkala di Korea, Brasil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria,dan Amerika Serikat.

Vol. 10, No. 12

12 - 2014 | Adventist World 31

Pada saat penulis masih sebagai te-naga pengajar di salah satu sekolah tepatnya SD Swasta, pada hari Ju-

mat pulang kampung dan hari Minggu pagi kembali ke kompleks tetapi karena sepi, ia dengan kawannya pergi ke kota terdekat untuk bermain. Kembali ke se-kolah pada Senin pagi, pukul 06.30 WIB sudah ada di kompleks. Setelah memasu-ki ruangan untuk renungan pagi ada seo-rang pemuda berpenampilan guru. Pe-nulis merasa senang karena akan ada te-man yang akan berbagi tugas. Ternyata setelah selesai renungan pagi, kepala se-kolah memanggil penulis dan berkata: “Tadi malam kami sudah komite menda-dak oleh karena kami mendengar sauda-ra sudah melamar menjadi Pegawai Ne-geri Sipil (PNS) maka kami sudah putus-kan ‘si Anu’ ini menggantikan saudara!” Penulis pada saat itu seperti disambar pe-tir di siang bolong. Dengan hati tersayat penulis berkata, “saya tidak pernah mela-mar jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS)” Apakah itu menyakitkan? Memang “sa-kit, sakit, sakitnya tuh di sini di dalam hatiku.” Hati ini luka seperti disayat ha-nya karena gosip.

Gosip dan FitnahMenggosip bukanlah pekerjaan umat

Kristen karena hal tersebut akan menim-bulkan banyak hal yang merusak. Misal-nya: Pertengkaran, kekacauan, dan per-pecahan. Gosip dapat merusak rumah tangga, mencemarkan nama baik, meng-hancurkan karier, menjatuhkan pimpin-an. Gosip dapat membuat orang pusing dan sakit kepala, membuat mimpi buruk, menggangu pencernaan, membangkit-kan kecurigaan, membakar amarah, membuat orang jadi kurus kering serta menyayat hati orang yang tidak bersalah.

Bergosip memang mengasikkan bagi penggosip karena banyak orang yang su-ka dengar gosip, sementara tukang gosip tertawa terbahak-bahak di kamar tidur-nya dengan suaminya saat menceritakan hasil gosipnya, benar-benar mengasik-kan, pada hal yang digosipi sepanjang malam tidak dapat tidur, hilang selera makan dan akibatnya sakit pencernaan, tetapi yang paling menyedihkan gosip membuat “sakit, sakit, sakitnya tuh di si-ni di dalam hatiku.”

Gosip memang tidak mengenal wak-tu, tempat dan usia. Pagi, siang, sore, malam dan kapan saja tukang gosip sela-lu asyik menggosip, entah itu di kantor, di rumah, di teras rumah, di jalan, di as-rama, di perpustakaan, di kantin, di GOR dan bahkan di tempat tidur dan di mana saja gosip makin digosok makin sip. Tetapi yang paling menyedihkan bila umat Tuhan menggosip di tempat ke-baktian saat ibadah berlangsung.

Menjaga Mulut dan LidahMulut dan lidah harus dijaga dan di-

pelihara dengan baik supaya seluruh tu-buh ini pun terpelihara dengan baik dan jauh dari kesukaran, sebab orang yang ti-dak dapat mengekang lidah dan mulut-nya akan mengundang kesukaran. Sebab demikian nasihat hikmat, “Siapa meme-lihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari kesukaran" (Amsal 21:23). Dan “Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan“ (Amsal 13:3). Ayat ini mengingatkan penulis akan pernyata-an yang mengatakan, “mulutmu adalah harimaumu.” Bisa jadi kenyataan pada saat kata-kata yang keluar dari mulut ki-ta menimbulkan kesukaran demi kesu-karan dan akhirnya kesukaran itu sendiri yang akan menerkam jiwa kita.

Umat Masehi Advent Hari Ketujuh (MAHK) Tidaklah pantas mengucapkan kata-kata yang tidak benar. Awasilah pe-nyebab tersebut agar kita boleh menca-pai kesempurnaan dan dapat mengenda-likan semua organ tubuh kita. Firman Tuhan menyatakan, “Sebab kita semua

bersalah dalam banyak hal, barang siapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna yang dapat me-ngendalikan seluruh tubuhnya” (Yak. 3:2).

Jangan lupa bahwa kita akan dihadap-kan dengan pengadilan Allah, semua ka-ta-kata yang kita ucapkan harus dapat di-pertanggungjawabkan kebenarannya jika tidak, dengan kata-kata yang kita ucap-kanlah kita akan dihukum. Sebab Yesus dengan tegas mengatakan, ”Karena me-nurut ucapanmu engkau akan dibenar-kan dan menurut ucapanmu pulalah eng-kau akan dihukum” (Matius 12:37).

Jika demikian apakah yang harus kita ucapkan Rasul Paulus memberikan nasi-hat, “Janganlah ada perkataan kotor kelu-ar dari mulutmu, tetapi pakailah perkata-an yang baik untuk membangun di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya beroleh Kasih Karunia” (Efesus 4:29).

FitnahMemfitnah juga sangat menyenang-

kan bagi tukang fitnah. Seorang pemfit-nah bisa saja senang dan tertawa lebar du-duk di kursi barunya setelah berhasil menggulingkan atasannya dengan fitnah-annya lalu ia bergembira ria menduduki kursi atasannya tersebut. Pantas, Tuhan lebih awal menasihati umat-Nya setelah kisah Keluaran dengan berkata, “Jangan-lah engkau pergi kian kemari menyebar fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup se-samamu manusia; Akulah Tuhan” (Ima-mat 19:16). Pada umumnya fitnah dituju-kan kepada seseorang yang sedang diben-

di Sini,

Hatiku

Sakit, Sakit, Sakitnya tuh

di Dalam

dari INDONESIA

32 Adventist World | 12 - 2014

ci jadi untuk mencegahnya di ayat 17, Tu-han menambahkan, “Jangan engkau membenci saudaramu dalam hatimu.” Raja Salomo mengibaratkan fitnah itu ba-gaikan kayu yang membakar, Ia menulis, “Bila kayu habis padamlah api; bila pem-fitnah tak ada redalah pertengkaran” (Amsal 26:20).

Di mana ada pertengkaran di sana ada pemfitnah ataupun provokator, kalau tu-kang fitnah habis, redalah pertengkaran dan kerusuhan dari bangsa-bangsa, per-ceraian antara dua sahabat pun tidak ter-jadi. Sebagaimana Salomo menulis, “...dan seorang pemfitnah menceraikan sa-habat yang karib” (Amsal 16:28).

Tiga puluh tahun yang lalu. Roy baru saja mengadakan pesta pernikahan, ke-mudian pamit kepada istri dan keluarga, dengan baik-baik ia diberangkatkan ke Jakarta. Belum lama dia di Jakarta, di kampung yang ia tinggalkan sudah bere-dar kabar bahwa “Roy sudah kawin lari ke Jakarta.” Mendengar ini istrinya pasti pu-sing dan sakit namun ia tahankan. Kemu-dian tidak lama, berita kedua menyusul mengatakan: “Roy sudah kawin lagi di Ja-karta.” Istri Roy pun tidak tahan lagi ma-ka ia pun tinggalkan mertuanya dan men-cari Roy supaya dapat kepastian kalau memang sudah kawin lagi, ia tahu untuk ambil sikap. Memang fitnah kejam dan menyakitkan. “Sakit, sakit, sakitnya tuh di sini di dalam hatiku.” Tiga bulan kemudi-an Roy pulang ternyata tidak pernah ka-win lari ke Jakarta. Sampai hari ini Roy dan istrinya adalah pasangan bahagia.

Setan tidak suka melihat persahabatan yang karib sebab perceraianlah yang ia su-kai dengan menyebar fitnah dan gosip. Firman Tuhan menambahkan, ”sebab itu jangan engkau bergaul dengan orang yang bocor mulut” (Amsal 20:19). Bagai-manakah Tuhan bisa percaya kepada yang bocor mulut?

Roh Nubuat Memberikan Nasihat

Jadi memang umat Tuhan sudah ha-rus ekstra hati-hati di zaman canggih ini untuk menyampaikan kata-kata baik lisan maupun tulisan. Itulah sebabnya Ny. White menulis, ”kata-kata kita apakah di-ucapkan atau dituliskan hendaklah diper-timbangkan dengan hati-hati” (The Acts

Urbanus Sinambela adalah Gembala Jemaat GMAHK Batam Mas, Batam.

of The Apostles, hlm. 69).Salah satu usaha gereja mengu-

rangi pertengkaran, perselisihan dan perpecahan adalah dengan menjauhkan gosip dan fitnah dari umat itu dan usaha memberantas gosip dan fitnah adalah dengan “rajin menginjil dan banyak ber-doa.“ “Ada beberapa orang laki-laki dan perempuan yang lebih banyak bergosip dari pada ber-doa, mereka tidak mempunyai ketajaman rohani yang jelas. Mereka jauh dari Allah” (Med-ical Ministry, hlm. 212).

Tanpa kita sadari gosip yang kita taburkan sudah merusak iman, akibatnya kepekaan roha-ni sudah tumpul maka kebiasaan yang salah pun tidak dianggap salah sehingga dosa menyelimuti kita. Janganlah kira-nya kita mendukakan hati Tuhan kita oleh omongan kita. Ingatlah nasihat roh nubuat ini, ”Engkau mungkin merasa bahwa tidaklah dosa bergosip dan omong kosong, tetapi ini mendukakan hati penebusmu dan menyedihkan ma-laikat-malaikat surga” (Fundamental of Christian Education, hlm. 457).

Izinkan Tuhan Menjaga Mulut Kita

Marilah kita berdoa seperti raja Da-ud, ”Awasilah mulutku, Ya Tuhan, berja-galah pada pintu bibirku” (Mazmur 141:3). Asal saja kita izinkan Tuhan mengawasi mulut, lidah dan bibir kita maka setiap kata sudah disaring dengan baik, pastilah kata-kata penghiburan, yang saling menguatkan dan saling membangun, mengajar dan menuntun orang kepada Yesus supaya selamat. Se-gala yang kita ungkapkan keluar dari da-lam hati biarlah isi hati dan ucapan kita berkenan di hati Tuhan. Sebagaimana Raja Daud kembali bermazmur, ”Mu-dah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya Tuhan” (Mzm. 19:15). Sehingga de-ngan demikian tidak akan terulang la-gi kesalahan umat Tuhan yang terja-di zaman dahulu kala yang “bicara ku-rang ajar.“ Sebagaimana Tuhan katakan, “Bicaramu kurang ajar tentang Aku. Fir-man Tuhan…“ (Maleakhi 3:13).

Hiduplah dengan pikiran yang baik, berbicara dengan baik serta berlaku de-ngan baik. Maka kita akan menuai yang baik. Sebab Firman Tuhan mencatat, ”Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu. Ia harus menjauhi yang ja-hat dan melakukan yang baik, ia harus mencari perdamaian dan berusaha men-dapatkannya” (1 Petrus 3:10, 11).

KesimpulanJika masa lalu kita didapati dalam ca-

tatan malaikat Tuhan ada kata-kata yang tidak dapat dipertanggungjawabkan biar-lah hari ini kita bertobat dan mohon am-pun. Agar semua kata-kata kita yang sa-lah yang akan dihadapkan dengan penga-dilan surga segera akan dihapus lalu kita akan dibenarkan karena kita sudah bica-ra dengan bahasa kasih, kata-kata yang indah dan sedap didengar. Cintailah hi-dup sekarang ini dan hidup yang akan datang dengan menjaga lidah dari yang jahat, serta awasilah bibir dari gosip, fit-nah dan penipuan. Supaya hari-hari kita baik, bahasa kita baik, perilaku kita baik, masa depan kita baik. n

dari INDONESIA

12 - 2014 | Adventist World 33

Seminar EthosCareAct Ministry (CAM)

Untuk pertama kalinya CAM (CareAct Ministry atau Pelayanan Aksi Peduli) memberikan seminar kepa-da para guru dan pendeta, juga merupakan hal

yang luar biasa karena CAM bekerja sama dengan UPH (Universitas Pelita Harapan) yang merupakan sebuah uni-versitas yang cukup terkenal di Indonesia. Dalam Seminar ini pihak CAM diwakili oleh Dr. Tanggor Sihombing, M. Simbolon MBA serta David John. Sedangkan pihak UPH diwakili oleh Dr. Kim Sung Suk, seorang warga Korea Sela-tan yang juga merupakan dosen tetap di UPH.

Seminar sehari yang dilaksanakan pada tanggal 3 Okto-ber 2014 di kantor Daerah Sumatera Kawasan Tengah (DSKT) dengan pembicara Dr. Tanggor Sihombing mene-kankan “Faktor-faktor yang Memengaruhi Etos Kerja, Managing People serta Etos Kerja yang Produktif.” Dr. Kim Sung Suk (UPH) membawakan topik “What Makes Differ-ences” yang intinya menceritakan apa yang membuat Korea Selatan bisa lebih maju dari pada negara yang lain khusus-nya Indonesia. Beliau menceritakan tentang budaya kerja yang diterapkan oleh negaranya sehingga bisa mencapai kondisi Korea hari ini. Sedangkan David John membawa-kan topik “Membentuk Super Tim” dengan menerapkan SOP kerja, serta membentuk manusia yang bertanggung

jawab dan manusia yang tahu menempatkan posisinya da-lam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Pada akhir seminar, CAM memberikan bantuan dana pembangunan sekolah Pasir Putih, Pekanbaru sebesar Rp45.000.000.

CareAct Ministry ini merupakan supporting ministry Uni Indonesia Kawasan Barat, yang selalu mendampingi officer dan Departemen UIKB dan melakukan KKR di dae-rah-daerah. CAM secara pribadi lebih berfokus pada per-kembangan sekolah Advent di daerah terpencil (SMP & SMA Kulor Singkawang Kalimantan Barat, SD & SMP Du-ri Riau, serta SMA Noelbaki Kupang). Aksi yang CAM la-kukan adalah menjadi orangtua asuh bagi murid yang ti-dak mampu dalam financial serta memberikan sumbangan untuk pembangunan sekolah di daerah terpencil. Saat ini CAM sendiri mempunyai beberapa anak asuh di berbagai daerah. Ministry ini berdiri di bawah naungan Yayasan Li-ma Artha. CAM juga membuka pintu untuk uluran tangan dari para pembaca yang budiman melalui rekening Bank BJB dengan nomor rekening 0060-1168-65100 atas nama Yayasan Lima Artha. n

—Dilaporkan oleh dAvid John, Sekretaris CareAct Ministry (CAM).

dari INDONESIA

34 Adventist World | 12 - 2014

KriStuS Jawaban Semua maSalah

KKr Pelayanan Perorangan

KKR Bengkulu

Jemaat Bagan Batu menuai 9 jiwa

C areAct Ministry kali ini mendukung pe-laksanaan KKR yang dilaksanakan oleh Direktur Pendidikan Uni Indonesia Ka-

wasan Barat (UIKB), Drs. P. Sihotang, di Beng-kulu yang berlangsung dari tanggal 12-17 Ok-tober 2014 di Hotel Xtra, Bengkulu. Tamu yang hadir setiap malam rata-rata sekitar 50 orang dan pada malam Kamis dan Jumat tamu mencapai 65 orang. Menurut ketua daerah, Pdt. E. Simanjuntak, KKR ini merupakan KKR yang paling banyak tamunya, bahkan ada 3 orang pendeta dari sekte lain yang hadir dalam KKR ini hingga malam terakhir.

Hal yang luar biasa adalah ketika para pendeta, Direk-tur Pendidikan UIKB serta CAM melakukan perlawatan ke rumah para calon baptisan yang jarak tempuhnya cukup jauh yakni menggunakan waktu sekitar 1,5-2 jam sekali perjalanan dengan menggunakan kendaraan roda empat, tetapi jarak tempuh tersebut tidak menghambat niat mere-ka untuk menghadiri KKR.

Dalam khotbah pada hari Sabat sebelum upacara bap-tisan disampaikan oleh Ketua Dewan Pembina CAM, Dr. Tanggor Sihombing, dalam khotbahnya mendorong ang-gota jemaat bersatu-padu untuk mendirikan sekolah di da-erah Bengkulu, karena sekolah merupakan sarana terbaik

untuk penarikan jiwa. Beliau juga menyatakan bahwa CAM siap memberi bantuan pembangunan sekolah. Sete-lah khotbah usai, upacara baptisan dilaksanakan terhadap 6 jiwa yang terpanggil untuk menerima Yesus. n

—Dilaporkan oleh dAvid John, Sekretaris CareAct Ministry (CAM).

Pada tanggal 28 Septem-ber-4 Oktober 2014, di-adakanlah KKR Pela-

yanan Perorangan di Jemaat Bagan Batu. Acara tersebut berjalan dengan baik dan me-narik dan dihadiri oleh bebe-rapa tamu yang datang setiap malam walaupun acara terse-but diadakan di gedung GMAHK Jemaat Bagan Batu.

Pembicara dalam KKR

dari INDONESIA

12 - 2014 | Adventist World 35

tersebut adalah Pdt. E. Pakpa han, Gembala Distrik Bagan Batu, Bpk. E. Siahaan dan Bpk. T.L. Sihotang sebagai Ketua Jemaat Bagan Batu. Di akhir KKR pada hari Sabat, 4 Okto-ber 2014, ada 9 jiwa yang menyerahkan hidupnya kepada Tuhan melalui upacara baptisan, dan upacara baptisan di-pimpin langsung oleh Pdt. E. Pakpahan.

Kita berdoa semoga 9 jiwa yang baru dibaptis menjadi murid Yesus yang setia, serta penginjilan semakin maju di Distrik Bagan Batu. n

—Dilaporkan oleh pdt. e. pAkpAhAn, Gembala Distrik Bagan Batu.

ChildrEn talEnt 2014GMAHK se-Kota Medan

Sabat ga-bungan se-Kota Me-

dan dalam rang-ka Children Ta-lent tahun 2014 telah berhasil di-laksanakan de-ngan baik pada hari Sabat, 25 Oktober 2014 di Gedung Perte-muan Advent Air bersih.

Acara ini diikuti oleh 7 distrik dari 8 distrik yang ada di Kota Medan, talenta anak anak yang dipertunjukkan ada-lah terdiri dari 5 kategori yaitu: Choir, Poem, Story Telling. Acara ini disusun dengan semenarik mungkin dengan te-tap mempertimbangkan efisiensi waktu sehingga ada bebe-

rapa susunan acara ibadah di Sekolah Sabat yang ditiada-kan dan diganti dengan pertunjukkan talenta yang dimiliki oleh masing-masing anak. Pada saat khotbah Ibu S. Sagala (Direktur Departemen Pelayanan Anak anak, Daerah Su-matera Kawasan Utara (DSKU) menyampaikan Firman Tuhan yang begitu indah dan baik agar anak-anak khusus-

nya belajar dari Daniel yang luar biasa, yang tetap menjaga kekudusan diri dan selalu dekat dengan Tuhan.

Sehabis makan siang acara juga di-lanjutkan dengan tetap mendapat antu-sias dari para anggota gereja Advent se-Kota Medan. Diperkirakan hadir lebih 1.800 orang pada acara ini. Semua pe-serta merasa puas bukan karena juara atau tidak juara namun karena semua anak-anak telah menunjukkan talenta yang mereka miliki dan semuanya ini untuk kemuliaan nama Tuhan. n

—Dilaporkan oleh LorAn nApitupuLu, Dewan Juri Children Talent se-Kota Medan.

dari INDONESIA

36 Adventist World | 12 - 2014

“rEmEmbEr Your CrEator in thE daYs of Your Youth”

JiwaKu memuJi dan memuliaKan tuhan

Pekan doa Sekolah Lanjutan Advent Purwodadi

Student Talents Perguruan Advent Kramat Pulo

Hari Minggu malam tanggal 19 Oktober 2014 dimu-lai Pekan Doa Semester Ganjil 2014 Sekolah Lan-jutan Advent Purwodadi yang dipimpin oleh Pdt.

Dr. Yoseph H. Sianipar, Associate Direktur Penerbitan bagi-an Roh Nubuat Uni Indonesia Kawasan Barat (UIKB). Te-ma Firman Tuhan yang disampaikan adalah: ”Remember Your Creator In The Days of Your Youth.”

Pertemuan malam pertama menekankan seri pelajaran pertama: Ingat berkat-Nya selalu untuk kebaikan. Kita akan diberkati bilamana membaca firman-Nya. Kita akan diberkati bilamana mau mendengarkan firman-Nya dan kita akan lebih diberkati bilamana mau melakukan Firman Tuhan. Bagi setiap orang muda yang hadir juga diingatkan bahwa masa depan datang begitu cepat, tanpa mempersi-apkan diri dengan baik maka akan gagal. Sejak muda me-nyerahkan diri kepada Tuhan maka akan memiliki hidup

yang berarti.Sepanjang enam hari

pelajaran yang disam-paikan pagi dan malam banyak hal menarik da-lam memperjelas kebe-naran Firman Tuhan. Pada akhir pekan doa ada 14 jiwa yang meneri-ma Yesus menjadi Juru-selamat pribadi mereka. n

—Dilaporkan oleh petruS SouiSA, Humas Sekolah Lanjutan Advent Purwodadi.

Ketua Konfrens DKI Jakarta dan Sekitarnya, Pdt. Rindu Hutapea, dalam pembukaan Student Talents di Perguruan Advent Kramat Pulo Jakarta membe-

rikan semangat kepada peserta dengan sebutan: “Sukses,”

kemudian peserta menjawab: “Saya Mau” dan kemudian dilanjutkan oleh Direktur Pendidikan konfrens, Ibu Dra. Sobrin Matanari membacakan judul “Jiwaku memuji dan Jiwaku memuliakan Tuhan” peserta pun menjawab “yes,

yes, yes.Kegiatan ini digelar pada tanggal 18 Ok-

tober 2014. Departemen Pendidikan Kon-frens DKI Jakarta dan Sekitarnya mengha-rapkan siswa-siswi tak hanya pintar akade-mis tetapi beriman, berakhlak mulia dan berkarakter baik, juga mereka memiliki ke-mampuan dan kelebihan tentang talenta, di satu sisi bagi siswa yang lain adalah sebuah pembelajaran untuk berani tampil ke de-pan.

Kegiatan ini diakhiri dengan pembagian hadiah, dengan beberapa seleksi yang dilak-sanakan oleh tim juri yang terdiri dari de-wan guru. n

—Dilaporkan oleh eMMy SiLALAhi S.pd, Kasek PADET.

dari INDONESIA

12 - 2014 | Adventist World 37

PenguKuhan malang advEntist PathfindEr Club dan advEnturEr ClubKonferens Jawa Kawasan Timur (KJKT)

Telah diku-kuhkan Ma-lang Adventist

Academy Pathfinder Club dan Adventurer Club pada tanggal 25 September 2014 di Perguruan Ad-vent Malang. Acara pengukuhan klub ini dihadiri oleh M.G. Leo Mamentu selaku Direktur PA Konferens Jawa Ka-wasan Timur dan para Master Guide yang berada di Ma-lang.

Tujuan diben-tuknya klub ini ada-lah sebagai wadah untuk melatih anak-anak menjadi laskar Kristus yang dipersiapkan bekerja bagi Tuhan dalam mem-bagikan kasih kepada sesama, dan juga untuk mengenal-kan Kristus kepada anak-anak bukan Advent yang berseko-lah di Perguruan Advent Malang ini, sehingga melalui klub ini banyak anak-anak yang dapat mengenal dan mera-sakan kasih Kristus dalam kehidupan mereka.

Tantangan yang diberikan oleh Mamentu kepada klub yang baru terbentuk ini adalah berkomitmen untuk me-majukan ke-pathfinder-an baik di sekolah dan di mana pun

kita berada. Selanjutnya acara diakhiri dengan penyerahan hadiah bagi pemenang atraksi terbaik yang telah berlang-sung pada tanggal 22 september 2014 bersamaan dengan perayaan hari pathfinder sedunia yang diadakan di Pergu-ruan Advent Malang. n

—Dilaporkan oleh M.G. AMeLiA LALoMpoh, Direktur Administrasi Malang Adventist Academy Pathfinder Club dan Adventurer Club Perguruan Advent Malang.

dari INDONESIA

38 Adventist World | 12 - 2014

anaK rantau Palembang Pulang KamPungPelaksanaan pertemuan penginjilan di Palembang

Anak-anak dan keluarga besar para pegawai mision, yang lahir dan pernah tinggal atau bersekolah di Kota Palembang mengadakan reuni sekaligus me-

majukan pekerjaan Tuhan di kota yang mereka cintai ini. Keluarga besar Marthen Taniwell yang sekarang bermukim di Amerika Serikat menjadi pelopor dan penggerak utama dari rencana besar ini sejak tahun lalu. Melalui kepedulian yang luar biasa dari Jemaat RISDA (Riverside Indonesian SDA Church) di California, mendukung program ini dan menjadikannya salah satu kegiatan pelayanan jangkauan keluar mereka. Di saat yang sama gembala jemaatnya ada-lah Pdt. Praban Saputro yang juga pernah menjadi salah satu pendeta yang bertugas dan melayani di Palembang.

Hal yang sama juga terjadi di kantor UIKB di Jakarta, karena beberapa pemimpinnya saat ini di antaranya: Bpk. B.F. Sihotang & ibu, Bpk. R. Doloksaribu, Pdt. J.H. Sia-nipar, Pdt. M. Sitompul dan Pdt. S.G. Manik, dan Pdt. L.J. Situmorang, adalah beberapa dari sekian para pemimpin gereja yang dulu pernah bertugas dan melayani dalam waktu yang lama di Daerah Sumatera Kawasan Selatan (DSKS) ini.

Pelaksanaan KKR Serentak di 8 TitikRespons luar biasa dari berbagai pihak, khususnya

anak-anak Palembang yang sekarang sudah ‘merantau’ di berbagai penjuru Indonesia dan mancanegara, membuka kesempatan untuk memperluas jangkauan pelayanan di lu-ar Kota Palembang. Akhirnya disepakati ada 8 titik KKR serentak dalam rangka mendukung program “Palembang Ministry” ini. Di antaranya: (1) Kedaton I; (2) Bandar Lampung Barat/Kemiling; (3) Kedaton VII; (4) Jatiagung;

(5) Natar; (6) Beli-tang/Martapura; (7) Jambi, dan (8) Palembang.

Palembang menjadi pusat dari semua kegiatan be-sar ini, dan Pdt. Praban Saputro se-cara khusus men-jadi pembicara ro-hani di sini juga didampingi para penceramah kese-hatan (dr. Liniyanti D. Oswari dan dr. Efman U. Manawan) juga penceramah Ru-mah Tangga (Kel. Teddy Mumu). Se-lama satu pekan, tanggal 5-11 Okto-ber 2014 yang lalu, secara serentak In-jil itu disampaikan dengan penuh sukacita di Kota Palem-bang dan juga setiap titik lain. Tema KKR di Palembang “Bersama Yesus di Kaabah-Nya” menjadi satu pembahasan yang menarik dan memiliki keunikan tersendiri bagi pem-bicara dan semua yang hadir. Karena dari malam ke ma-lam, suasana dan teologi kaabah dibahas dengan sangat ba-

dari INDONESIA

12 - 2014 | Adventist World 39

ik untuk mengarahkan pendengar me-ngenal lebih dekat pelayanan dan renca-na keselamatan manusia.

Kehadiran puluhan tamu, mahasis-wa, orangtua menambah sukacita pem-bicara dan para panitia untuk selalu menyajikan acara kebaktian yang penuh kebahagiaan. Pada hari Sabat, ruangan gereja sudah tak mampu untuk me-nampung anggota jemaat dan tamu yang hadir. Panitia akhirnya menyedia-

kan layar televisi di luar gereja agar je-maat yang berada di luar turut juga menikmati perbaktian dengan baik.

Hasil dari pelayanan sepanjang satu minggu itu adalah 86 jiwa, sementara di Palembang ada 28 jiwa yang menye-rahkan diri untuk Kristus melalui bap-tisan. n

—Dilaporkan oleh victor J. SinAGA, Departemen Komunikasi DSKS.

“terang dari Surga”KKR Bio dan Kaluwutu

Telah terlaksana Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) dengan tema “Terang dari Surga” dengan pembicara Pdtm. Jeferhar Karel yang dilaksanakan

di dua tempat yaitu: Bio Makalekuhe dan Kaluwatu.Yang pertama di Jemaat Bio Makalekuhe dari tanggal

22-25 Oktober 2014 yang berlangsung dengan sangat baik atas kehadiran seluruh anggota jemaat, para hamba Tuhan dari denominasi gereja dan para tamu yang sudah hadir dari malam ke malam. Acara pembukaan yang dihadiri oleh Bpk. Matius Makawangung yang adalah Kapitalaung Kampung Makalekuhe sekaligus membuka KKR di malam

Itu. Dalam sambut-annya beliau me-ngatakan, “ku tak pandang dari gereja mana.” Selain memberikan pem-bahasan Alkitab di KKR ini, juga di ba-has mengenai semi-nar keluarga oleh Ibu Vanda Karel. Di akhir dari KKR ini ada empat jiwa yang menyerahkan diri melalu acara baptisan.

Sesudah KKR di Bio Makalekuhe dilanjutkan KKR di Kaluwatu oleh Jemaat Dagho yang dimulai tanggal 27 Ok-tober-1 November 2014 yang dihadiri oleh seluruh anggota jemaat, para hamba Tuhan dari denominasi gereja lain dan masyarakat Kaluwatu. Selain pembahasan Alkitab dan juga seminar keluarga. Penerimaan masyarakat sangat baik de-ngan menyediakan rumah bagi keluarga pendeta, mengha-diri acara dari malam ke malam. Sampai akhir KKR me-mang tidak ada yang berani mengambil keputusan untuk dibaptis, namun Injil telah ditaburkan di Kaluwatu dan ada 60 buku Kemenangan Akhir, 10 buku Melampaui Ima-jinasi dan 20 buku Ada Satu Hari Pengharapan telah diba-gikan ke seluruh masyarakat. n

—Dilaporkan oleh pdtM. JeferhAr kAreL, Gembala Wilayah Tamako 2.

dari INDONESIA

40 Adventist World | 12 - 2014

SeKilaS tamaKo 2Dua pertemuan sukacita di Tamako 2

Pada tanggal 6 September 2014 telah dilaksanakan pertemuan Jemaat Advent se-Pulau Sangihe yang bertempat di Wilayah Tamako 2 khususnya di Jema-

at Menggawa. Segala persiapan telah dibuat untuk sukses-nya acara pertemuan tersebut. Pemerintah Kampung Menggawa pun turut terlibat dalam persiapan baik dalam pembuatan tenda dan memperbaiki jalan masuk menuju gereja Advent Menggawa. Akhirnya acara yang dinanti pun tiba, persiapan sangat melelahkan pun terobati dengan ha-dirnya beberapa tamu dari Divisi Asia Pasifik Selatan (SSD) yang dalam hal ini dihadiri oleh Sekretaris Eksekutif SSD, Pdt. Samuel Saw dan Wakil Sekretaris SSD, Pdt. Kel-vin Costelo. Pdt. Samuel Saw, dalam khotbahya mengajak umat se-Pulau Sangihe untuk memilih cara hidup yang di pilih oleh Abraham.

Dari Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur (UKIKT) dan Daerah Misi Nusa Utara dan seluruh anggo-ta Advent yang ada di Pulau Sangihe dan para pendeta wi-layah turut hari dalam acara pertemuan tersebut.

Dalam waktu yang berbeda, tanggal 2-5 Juli 2014 telah diadakan seminar terpadu dalam memantapkan pelayanan penatalayanan, dalam bidang penginjilan, keuangan, waktu dan kehidupan jemaat. Pimpinan daerah GMAHK Daerah

Misi Nusa Utara yang adalah sebagai narasumber dalam kegiatan ini, secara serentak dan penuh semangat melayani ke wilayah Tamako 2 yang terbagi dalam tiga kelompok. Acara dimulai pukul 5 sore di tiga jemaat (Menggawa, Bio Makalekuhe, dan Dagho). Pdt. E. Takasanakeng, dalam se-minarnya dengan tema “Proyek Besar Allah,” menyampai-kan tentang bersyukur kepada Tuhan atas apa yang ada pa-damu dan selalu menengok ke bawah. n

—Dilaporkan oleh pdtM. JeferhAr kAreL, pendeta wilayah Tamako 2.

dari INDONESIA

12 - 2014 | Adventist World 41

KKr wahyu PengharaPanDistrik Luwu Tana Toraja

Setelah kurang lebih tiga tahun melayani memimpin Distrik Luwu Tana Toraja, Pdt. Marthen L. Saluy, te-lah memasuki purnabakti pada tanggal 29 September

2014. Beliau yang hendak mengakhiri masa bakti pelayan-an dengan mengadakan KKR pada tanggal 21-27 Septem-ber 2014, dengan tema “Wahyu Pengharapan,” bertempat di gedung Art Centre Rantepao.

Kurang lebih waktu untuk mempersiapkan KKR ini hanya dua minggu tetapi bukan berarti tanpa persiapan yang matang. Oleh karena panitia dalam KKR kali ini ada-lah panitia yang sama dengan seminar “Everlasting Gospel” sekalipun waktu yang lalu sudah dibubarkan. Diawali de-ngan doa subuh dan doa keliling selama dua minggu pani-tia mempersiapkan segala sesuatu dan mengharapkan kua-sa Tuhan dapat bekerja melalui panitia dan seluruh anggo-ta jemaat yang ada agar semua acara dapat berjalan dengan baik. Acara KKR kali ini dikemas seperti acara seminar, oleh karena setelah pembahasan Firman Tuhan dilanjut-kan dengan sesi tanya jawab. Dan antusias dari para tamu KKR dalam bertanya sangat luar biasa sehingga banyak

pertanyaan yang di-tanyakan.

Pada akhir KKR ini ada 9 jiwa yang dimenangkan un-tuk Tuhan. Dari 9 jiwa ini ada satu ke-luarga yaitu keluar-ga Paulus dan Odry yang menyerahkan diri untuk dibaptis-kan setelah bebera-pa kali mereka ikut bersabat di Jemaat Bolu.

Selain acara KKR, ada hal yang menarik lagi di mana BWA Chapter III wilayah Toraja mendapat kunjungan dari BWA Bitung Ba-rat. Kunjungan ini sangat jarang terjadi, dan BWA yang ada di Toraja dengan penuh kasih menyambut kehadiran BWA Bitung Barat. Selain berkunjung, BWA Bitung Barat

juga melayani sepan-jang hari Sabat sam-pai penutupan de-ngan lagu-lagu yang sangat menguatkan hati.

Sebagai informasi adalah bahwa distrik ini sedang berkem-bang, dan baru saja berubah status men-jadi Daerah Misi yang baru di Uni Konfe-rens Indonesia Ka-wasan Timur. n

—Dilaporkan oleh frAnS SiSSAnG, Gembala GMAHK Jemaat Tikala dan Rantepao, Distrik Luwu Tana Toraja.

dari INDONESIA

42 Adventist World | 12 - 2014

Jemaat PondoK melatiYang ke-159 di Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya

Pertumbuhan gereja telah terjadi di Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya dengan diorganisasi-

kannya Cabang Sekolah Sabat Pondok Melati menjadi jemaat mandiri yang ke-159. Acara pengorganisasian dilak-sanakan pada hari Sabat sore, 11 Ok-tober 2014 pukul 15.00 di Kampung Sawah. Proses pengorganisasian ini dilaksanakan oleh salah seorang pe-mimpin konferens, Pdt.Ronny Wenas.

Beliau menekankan agar anggota jemaat ambil peran dalam pertum-buhan gereja, semua harus terlibat da-lam melakukan bagian masing-ma-sing demi kemajuan pekerjaan Tuhan di jemaat itu sendiri. Dan semua ang-gota jemaat yang baru diorganisasikan merasakan kebahagiaan dan terberka-ti. Dan pada saat yang sama setelah penutupan Sabat, dilaksanakan juga peletakan batu perta-ma untuk pembangunan gereja mereka yang segera dimu-lai. Harris Pane salah seorang yang dituakan dalam jemaat yang baru ini menerangkan sejarah berdirinya cabang se-kolah sabat ini, pada awalnya mereka hanya beberapa kelu-arga itu pun masih berkumpul di bawah pohon. Tapi be-liau mengatakan dengan berjalannya waktu maka bertam-bahlah keluarga yang menggabungkan diri dengan per-kumpulan baru ini.

Maka mereka menjadi perkumpulan Cabang Sekolah Sabat Pondok Melati. Dan semua prosesi pengorganisasian ini berlangsung dengan baik oleh pertolongan Tuhan. Sela-mat kepada jemaat yang baru, Jemaat Pondok Melati di Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya. n

—Dilaporkan oleh pdt. Arbeni SAGALA, Departemen Komunikasi Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya.

dari INDONESIA

12 - 2014 | Adventist World 43

Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang bertema “Indah Rancangan-Mu Tuhan” digelar Jemaat Me-longuane pada tanggal 26 Oktober sampai 1 No-

vember 2014 dengan melibatkan 6 pembicara awam, mulai dari Ketua Jemaat, Alfius Ambuliling; Rahma Zakawerus, Ketua KPUD Talaud; Donald Ambuliling, Ketua Diakon; Kompol Drs. Chillion Diar, Kabagops Polres Talaud; Ferdi-nan Laloma, Sekretaris Jemaat, Peky Apena, Pemimpin Pe-layanan Perorangan; dan pada hari Sabat ditutup oleh Ke-tua Daerah Misi Nusa Utara, Pdt. Edison Takasanakeng, yang secara tidak disangka-sangka menjadi peserta KKR dalam 2 malam terakhir karena menyempatkan diri datang saat perjalanan menuju tempat KKR yang akan dibuatnya di distrik lain. “Melihat semangat dan potensi kaum awam ini maka para pendeta harus lebih banyak melatih diri agar jangan kalah dari anggotanya,” kata ketua daerah pada pe-nutupan KKR Sabat siang. “Dan kita harus peka untuk melayani karena ini sesungguhnya kesempatan untuk mempraktekkan kehidupan pelayanan.”

“indah rancangan-mu tuhan”

menabur benih Kebenaran di Pong balatto

KKR kaum awam Jemaat Melonguane

GMAHK Jemaat Tikala, Luwu Tana Toraja

Kegiatan KKR ini memberi banyak kesempatan bagi hampir semua anggota jemaat untuk melayani. Semua yang mengambil bagian dalam acara bukanlah orang yang biasa tampil, tetapi mereka merelakan dirinya diajar, dila-tih dan kemudian dipakai oleh Tuhan. Hal yang paling me-ngesankan adalah melihat pertumbuhan iman para anggo-ta jemaat yang merelakan waktu, tenaga, fasilitas dan uang mereka untuk menopang kegiatan ini sehingga KKR berja-lan lancar dan dapat mendatangkan tamu dari berbagai tempat, dan luar biasanya adalah baik anggota mau pun para tamu sangat menikmatinya sehingga mereka menye-sali pelaksanaannya yang hanya 6 malam. “Kita akan mem-buatnya lagi tahun depan dengan merencanakan lebih baik dan melibatkan lebih banyak orang,” komentar sebagian besar anggota dengan semangat. Hasil dari semangat doa mereka adalah 5 jiwa. n

—Dilaporkan oleh pdt. JenSen roMpAS, Distrik Talaud Tengah.

Pada tanggal 20-25 Oktober 2014, GMAHK Jemaat Tikala mengadakan KKR di Pong Balatto dengan te-ma “Yesus Jalan, Kebenaran, dan Hidup.” Sebagai

pembicara adalah Pdtm. F. Sissang yang adalah gembala Jemaat Tikala. Dalam acara ini juga dibuat pemeriksaan kesehatan gratis oleh Ibu Rita Palethe serta beliau juga

memberikan seminar sehubungan dengan hasil pemeriksa-an kesehatan yang dibuat.

Acara KKR ini sangat sederhana karena hanya dibuat di rumah dan duduk di atas tikar yang disediakan. Walaupun demikian tidak mengurangi antusias dari masyarakat yang ada di Pong Balatto, hal ini mereka tunjukkan dengan ke-

dari INDONESIA

44 Adventist World | 12 - 2014

hadiran mereka yang terus bertambah dari malam ke malam. Beberapa tamu yang hadir adalah majelis gere-ja Toraja dan juga tokoh masyarakat. Masyarakat yang ada di sana sangat haus untuk mendengarkan Firman Tuhan, mereka dengan penuh perhatian duduk men-dengarkan pembahasan setiap malamnya. Beberapa di antara mereka yang baru mendengarkan pekabaran tersebut mengakui kebenaran yang disampaikan na-mun mereka belum berani mengambil keputusan. Dan beberapa simpatisan rindu untuk mendalami kebenar-an. Sampai pada ibadah penutupan pada hari Sabat, masih banyak di antara mereka yang hadir.

Ada beberapa mukjizat Tuhan dalam KKR ini. Sa-lah satunya pada hari Kamis malam, pada waktu me-nuju lokasi KKR, mobil yang dikendarai sempat ber-henti dan mogok di pendakian yang sangat terjal dan mobil hampir terjatuh ke dalam jurang tetapi berkat pertolongan Tuhan mobil tersebut dapat selamat tiba di lokasi KKR.

Pong Balatto adalah suatu kampung yang berada di pengunungan Sesean, dan belum ada anggota gereja yang tinggal di sana. Dan juga daerah ini belum pernah dijang-kau dengan pekabaran tiga malaikat. Melalui prakarsa dari Ibu Martha Tumba yang adalah seorang penduduk asli di sana, beliau menghubungi pemerintah dan tokoh masyara-

kat untuk meminta izin agar boleh mengadakan KKR dan pelayanan kesehatan. Dan mereka pun menyetujuinya dan memberikan rumah agar dapat digunakan untuk acara KKR tersebut.

—Dilaporkan oleh frAnS SiSSAnG, Gembala GMAHK Jemaat Tikala dan Rantepao, Distrik Luwu Tana Toraja.

“alKitab berKata”: evangeliSaSi tim iPh (Bagian 2)Tondano dan Amurang Dibangunkan oleh Firman

Selama satu pekan sejak 5-11 Oktober 2014 tim dari IPH melaksanakan pertemuan evangelisasi di empat titik lokasi. Pada edisi bulan lalu, pekerjaan Injil di

Tahuna, dan di Kotamobagu telah dilaporkan. Kali ini be-rita yang sama kembali dilaporkan secara khusus yang telah terjadi di wilayah Tondano, dan di Amurang.

“Alkitab Berkata” TondanoGereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat

Eden yang terletak di Kelurahan Kendis Tonda-no, menjadi tempat pelaksanaan Kebaktian Ke-bangunan Rohani dan Seminar Rumah Tangga dan Kesehatan dari Tim IPH. Secara bergantian Pdt. R.M. Hutasoit dan Pdt. F. Ngantung menja-di pembicara pada acara ini. Bersama Pdt. Sandji Sakka sebagai koordinator, para pendeta wilayah se-Kota Tondano dan seluruh anggota jemaat

yang ramah, berpadu menyukseskan KKR ini. Dari malam ke malam para pengunjung, para penyanyi datang mema-dati gedung gereja Jemaat Eden yang baru saja selesai membuat plafon gereja yang indah.

dari INDONESIA

12 - 2014 | Adventist World 45

KKR yang diadakan mulai tanggal 5-11 Oktober 2014 ini juga mengadakan pelayanan penginjilan di SD dan SMP Advent Tondano yang dipimpin oleh Pdt. R. M. Hu-tasoit selama tiga hari yang dilaksanakan tanggal 8-10 Ok-tober pukul 07.00-08.00 pagi. Para siswa begitu antusias mendengarkan Firman Tuhan yang dipaparkan.

Melalui kuasa Roh Kudus dan kerja sama para pendeta serta anggota jemaat se-Kota Tondano, dihasilkanlah 24 ji-wa yang dibawa kepada Kristus melalui baptisan suci baik pada pagi sebelum ibadah Sabat dan siang setelah ibadah. Salah satu siswa yang dibaptiskan memiliki ibu yang men-derita penyakit yang cukup berat. Ia menyayangi ibunya yang sedang berjuang untuk kesembuhan dan selalu ber-doa memohon agar Tuhan menyembuhkan ibunya. Dalam imannya ia menerima Yesus dibaptiskan dan mau meng-

gembirakan hati ibunya. Oleh karena itu seusai baptisan para pendeta, pemimpin jemaat dan anggota mendoakan ibunya yang sakit.

“Alkitab Berkata” AmurangBerlokasi di Balai Desa, Kelurahan Ranomea Kecamat-

an Amurang Timur, Kabupaten Minahasa Selatan. Perte-muan evangelisasi itu pun dilaksanakan dengan pembicara Bpk. Samuel Manueke, Direktur Indonesia Publishing House; bersama Pdtm. J. Pardede, salah seorang Asisten Editor Indonesia Publishing House.

Acara ini terlaksana atas kerja sama 15 jemaat lokal yang tergabung dalam 4 wilayah. Terlihat sang kepala ling-kungan hadir tiap malam dan bahkan beberapa kali bersa-ma kelompoknya ikut menyanyikan pujian bagi Tuhan. Se-

dari INDONESIA

46 Adventist World | 12 - 2014

Kami berterima kasih kepada para penulis setia, dari setiap konferens/daerah/wilayah di seluruh tanah air Indonesia. Kami ingin agar proses redaksi ma-jalah Adventist World Indonesia (AWI) yang setiap bulan diterbitkan, yang membutuhkan waktu yang sangat ketat dalam prosesnya, dapat dilaksanakan dengan lancar.

Untuk itu kami berharap untuk edisi berikutnya, setiap TEKS atau naskah berita yang kami terima diketik rapi (sesuai misi majalah ini) dalam format Microsoft Word/Word Perfect, TANPA AdA GAMBAR/fOTO/ImAgE di dALAM FILE dOKuMEN TERSEBuT (Karena perlu waktu untuk proses pengeluaran gambar/foto/image dari dalam file teks dokumen tersebut).

GAMBAR/fOTO/ImAgE untuk naskah berita tersebut kami harapkan TERPiSAh dARi dALAM FILE dokumen teks naskah berita. Lebih disukai dalam format jpeg tetapi jelas, terang dan jernih serta bere solusi minimal 640x428 (lebih besar lebih baik). Jika ada keterangan gambar/foto/image yang penulis ingin sertakan, ketiklah keterangannya men-jadi file name gambar tersebut (dengan cara rename file name gambar tersebut) atau in-formasikan keterangan gambar tersebut di dalam teks naskah berita tersebut.

Maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan diterbitkan bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk menerbitkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada ke-mungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan diterbitkan.

Kirimkan ke: [email protected] paling lambat tanggal 15 setiap bulan untuk diterbitkan ke edisi bulan berikutnya. Terima kasih, Tuhan memberkati kita pada saat kita menyiapkan berita baik yang menguatkan umat Tuhan khususnya di Indo-nesia.

bagi ParaPenulis Setia

Adventist World Indonesia

Info Penting!

tiap sore pukul 16.00 acara APTA juga dilakukan di lokasi KKR berlangsung karena jika waktunya bersamaan tidak akan cukup menampung pengunjung yang setia mengikuti acara ini yang diperkirakan sebanyak 500 orang. Itu se-babnya waktu pelaksanaannya dipisah. Setelah itu sekitar pukul 19.00 seri evangelisasi itu dimulai, dan dimulai dengan berbagai lagu pujian dari berbagai kelompok bahkan beberapa gereja tetangga, seperti dari Gereja Masehi Injili Minahasa (GMIM), Pantekosta serta masyarakat yang ada di Kelurahan Rano-mea.

Pada hari terakhir, hari Sabat itu, setelah khotbah oleh Pdtm. J. Pardede, di-langsungkan acara penutupan oleh Pemerintah Kecamatan Amurang Barat, yang secara khusus berkenan hadir dalam ibadah Sabat bersama. Acara santap kasih bersama siang itu akhirnya telah menjadi bukti kebersamaan antar jema-at, gereja sekitar dan pemerintah.

Baptisan dilaksanakan setelah santap kasih bersama, oleh karena perlu wak-tu untuk bersama-sama pergi ke salah satu lokasi pantai yang ada di Amurang, dan pada kesempatan itu ada 22 jiwa yang menyerahkan diri kepada Tuhan.

Hal yang istimewa lagi pada sore Sabat itu, telah dilaksanakan pernikahan kudus di Jemaat Ranomea, dan pasangan yang terberkati itu adalah juga jiwa yang baru dibaptiskan pada siang harinya. Itu adalah hari Sabat berkat yang lu-ar biasa bagi pasangan tersebut.

Kita berdoa agar mereka yang baru dibaptiskan akan tetap setiap dan ber-tumbuh dalam Yesus. Dan semangat penginjilan akan selalu berkobar. n

—Dilaporkan oleh pdt. f. nGAntunG, salah satu Asisten Editor Indonesia Publishing House; dan pdtM. AGuS tonGkotow, panitia KKR Alkitab Berkata di Amurang.

PALING KIRI: Foto bersama para siswa SD dan SMP Advent Tondano selepas pekan doa. ATAS: Bersama beberapa jiwa yang baru dibaptis di pantai bersama pembicara dan para pendeta setempat. KIRI: Sang Kepala Lingkungan Ranomea dan istri (ditengah)yanghadirsetiapmalambersama kedua pembicara di Amurang.

dari INDONESIA

12 - 2014 | Adventist World 47

“Lihatlah, Aku Datang Segera…”Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.

Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat)Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184

Ketua Pengarah J. S. Peranginangin

Ketua Bidang Usaha S. Manueke

Pemasaran S.P. Rakmeni

ProduksiS. M. Simbolon

Pemimpin Redaksi Roy M. Hutasoit

Redaksi Pelaksana dan Desain IsiJ. Pardede

Tim Redaksi F. Parhusip, R.S. Keni, F. Ngantung, J.W.S. WagiranJ. Wauran, F. Manurung, A. Siahaan

Komunikasi UniS. Simorangkir, Uni Indonesia Kawasan BaratS. Salainti, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur

Komunikasi Konferens/Daerah/WilayahD. Lingga, Sumatera Kawasan UtaraH. Sihaloho, Sumatera Kawasan TengahV. J. Sinaga, Sumatera Kawasan SelatanA. Sagala, DKI Jakarta dan SekitarnyaN. Serang, Jawa BaratA. Pender, Jawa TengahD. Maart, Jawa Kawasan TimurD. Juniarto, Kalimantan Kawasan TimurJ. Sihotang, Kalimantan BaratD. Kana Djo, Nusa TenggaraR. Keni, Minahasa UtaraDj. Muntu, MinahasaF. Kasenda, Bolaang Mangondow-GorontaloCh. Muaya, Sulawesi TengahM. Tandilangi, Sulawesi Selatan, Barat dan TenggaraA. J. Uniana, MalukuF. Macpal, Nusa UtaraH. Wambrauw, PapuaI. Lisupadang, Luwu Tana Toraja

Izin Departemen Penerangan RINo. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987

Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784Email: [email protected]

Alamat PemasaranTlp/Fax: 022-86062842 Email: [email protected] (Sirkulasi)

www.iphbdg.org

WARTAGEREJA ADVENT

Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai de-ngan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dileng-kapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Nas-kah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.

12 - 2014 | Adventist World 47

Berikan

BayangkanOrang mudaAdvent

Kreativitas. Energi. Visi.

mengubah dunia jungkir balik demi Yesus

merencanakan misi (paling tidak 75 persen dari anggota komite perencanaan persembahan regional GC akan berusia di antara 5 dan 25 tahun!).

memilih, memiliki dan mengimplementasikan proyek penginjil-an yang mengubah hidup

Persembahan General Conference Session 2015 dapat membiayai ribuan orang muda yang tergerak oleh proyek misi di seluruh dunia.

MerekaKunci itu!

TANGGALPERSEMBAHAN*13 Desember 201411 April 20154 Juli 2015(Hanya dikumpulkan di sesi General Conference di San Antonio)

11 July 2015*Silakan cek jadwal persembahan lokal Anda

gcsessionoffering.org