PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau...

137
PENGARUH KONSENTRASI CMC-Na SEBAGAI GELLING AGENT DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK GEL EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Patricia Valentina Hendriana NIM : 128114057 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

PENGARUH KONSENTRASI CMC-Na SEBAGAI GELLING AGENT

DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN

TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK

GEL EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Patricia Valentina Hendriana

NIM : 128114057

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

i

PENGARUH KONSENTRASI CMC-Na SEBAGAI GELLING AGENT

DAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI HUMEKTAN

TERHADAP SIFAT FISIK DAN STABILITAS FISIK

GEL EKSTRAK PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Patricia Valentina Hendriana

NIM : 128114057

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

iv

Halaman Persembahan

Kamu tidak pernah tau apa yang akan terjadi sebelum kamu menjalaninya.

Kupersembahkan karya ini kepada Papa, Mama, dan Kakak tercinta

Terima kasih doa dan dukungannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

vii

PRAKATA

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia

yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “Pengaruh konsentrasi CMC-Na sebagai Gelling Agent dan Propilen

Glikol sebagai Humektan terhadap Sifat Fisik dan Stabilitas Fisik Gel Ekstrak

Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban)” dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) di Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Selama proses penelitian, penyusunan, dan penyelesaian skripsi ini,

penulis telah mendapatkan bantuan doa, semangat, dukungan, saran, serta kritik

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Ibu Aris Widayati, M.Si, Ph.D., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Dr. Teuku Nanda Saifullah Sulaiman, M.Si., Apt., selaku Dosen

Pembimbing yang telah banyak memberikan waktu, bimbingan, diskusi, kritik,

dan saran kepada penulis mulai dari proposal hingga penyelesaian skripsi ini.

3. Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si., selaku Dosen Penguji atas kesediaannya

meluangkan waktu untuk menjadi dosen penguji dan memberikan pengarahan,

kritik, dan saran kepada penulis.

4. Ibu Wahyuning Setyani, M.Sc., Apt., selaku Dosen Penguji atas kesediaannya

meluangkan waktu untuk menjadi dosen penguji dan memberikan pengarahan,

kritik, dan saran kepada penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

viii

5. Bapak Musrifin selaku laboran lab. FTSF dan Mas Agung selaku laboran lab.

Farmasi Fisika, Bapak-bapak satpam, dan semua karyawan di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membantu selama

penelitian.

6. Bapak Bibit, selaku laboran lab. Farmakognosi Fitokimia Fakultas Farmasi

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang telah membantu selama penelitian.

7. Teman-teman satu angkatan 2012, terutama anggota seperjuangan skripsi

bidang formulasi angkatan 2012, atas kebersamaannya selama praktikum.

8. Semua pihak yang telah membantu secara fisik dan memberi dukungan moral

selama proses penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per

satu.

Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

berbagai pihak karena penulis memiliki keterbatasan kemampuan dan

pengetahuan pada skripsi ini. Penulis sangat berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya bidang farmasi.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................... iv

HALAMAN KEASLIAN KARYA ...................................................... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................ vi

PRAKATA .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ....................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xv

INTISARI ............................................................................................ xvi

ABSTRACT .......................................................................................... xvii

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

1. Rumusan Masalah ................................................................... 3

2. Keaslian Penelitian.................................................................. 3

3. Manfaat Penelitian .................................................................. 4

B. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................... 6

A. Pegagan ...................................................................................... 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

x

1. Klasifikasi ............................................................................... 6

2. Kandungan Kimia ................................................................... 6

3. Simplisia Herba Pegagan ........................................................ 8

4. Pembuatan Ekstrak Kental Herba Pegagan .............................. 9

5. Sediaan ................................................................................... 9

B. Selulit ......................................................................................... 9

C. Gel .............................................................................................. 10

1. Karakteristik Gel ..................................................................... 10

2. Bahan Penyusun Formula Sediaan Gel .................................... 11

3. Sifat Alir Gel .......................................................................... 12

D. Gelling Agent.............................................................................. 13

E. Humektan ................................................................................... 13

F. Bahan Pengawet .......................................................................... 14

G. Uraian Bahan .............................................................................. 14

1. Carboxymethylcellulose sodium (CMC-Na) ............................ 14

2. Propilen Glikol ....................................................................... 15

3. Metilparaben ........................................................................... 16

H. Kontrol Kualitas Gel ................................................................... 17

1. Uji Organoleptis...................................................................... 18

2. Pengukuran pH ....................................................................... 18

3. Uji Homogenitas dan Pemisahan Gel ...................................... 18

4. Uji Viskositas ......................................................................... 19

5. Uji Daya Lekat ........................................................................ 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

xi

6. Uji Daya Sebar ........................................................................ 19

7. Uji Kestabilan Fisik ............................................................... 20

I. Rheosys Merlin II......................................................................... 21

J. Landasan Teori ............................................................................ 23

K. Hipotesis .................................................................................... 24

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN............................................. 25

A. Jenis Rancangan Penelitian ......................................................... 25

B. Variabel dalam Penelitian ........................................................... 25

C. Definisi Operasional ................................................................... 25

D. Alat dan Bahan Penelitian ........................................................... 27

E. Tata Cara Penelitian .................................................................... 28

1. Perolehan Simplisia Pegagan .................................................. 28

2. Pembuatan Ekstrak Kental Pegagan ........................................ 28

3. Pengujian Ekstrak Kental Pegagan .......................................... 28

4. Pembuatan Formula Gel Ekstrak Pegagan ............................... 30

5. Pembuatan Gel Ekstrak Pegagan ............................................. 31

6. Evaluasi Sediaan Gel .............................................................. 32

a. Uji Sifat Fisik Gel ............................................................... 32

b. Uji Stabilitas Gel ................................................................ 33

F. Analisis Data ............................................................................... 34

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................. 36

A. Determinasi Simplisia ................................................................. 36

B. Pembuatan dan Pengujian Ekstrak Kental Herba Pegagan ........... 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

xii

C. Pembuatan Gel Ekstrak Pegagan ................................................. 40

D. Uji Sifat Fisik dan Stabilitas Gel ................................................. 40

1. Uji Sifat Fisik Gel Pegagan ..................................................... 41

a. Uji Organoleptis ................................................................. 41

b. Uji pH ................................................................................ 42

c. Uji Viskositas ..................................................................... 43

d. Uji Daya Sebar ................................................................... 45

2. Uji Stabilitas Fisik Gel Pegagan .............................................. 47

a. Perubahan Viskositas setelah Cycling Test .......................... 47

b. Perubahan Daya Sebar setelah Cycling Test ........................ 50

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................... 54

A. Kesimpulan ................................................................................ 54

B. Saran .......................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 55

LAMPIRAN ........................................................................................ 58

BIOGRAFI PENULIS ......................................................................... 119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel I. Tingkat Penggunaan Centelloids Pegagan ..................... 7

Tabel II. Aplikasi Produk Ekstrak Pegagan dalam Kosmetik ....... 7

Tabel III. Formula Standar Gel Basis CMC-Na ............................. 30

Tabel IV. Formula Optimasi Propilen Glikol ................................. 30

Tabel V. Level Faktor ................................................................. 31

Tabel VI. Formula Gel Ekstrak Pegagan Hasil Modifikasi ............ 31

Tabel VII. Keterangan Simplisia .................................................... 36

Tabel VIII. Hasil Determinasi Simplisia .......................................... 37

Tabel IX. Hasil Uji Ekstrak Kental Herba Pegagan ....................... 38

Tabel X. Hasil Uji Organoleptis ................................................... 41

Tabel XI. Hasil Pengukuran Viskositas ......................................... 43

Tabel XII. Kriteria Daya Sebar Penelitian ...................................... 46

Tabel XIII. Hasil Pengukuran Daya Sebar ....................................... 46

Tabel XIV. Perubahan Viskositas .................................................... 49

Tabel XV. Perbandingan Hasil Uji ................................................. 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tanaman Pegagan ......................................................... 6

Gambar 2. Struktur Asiatikosida ..................................................... 7

Gambar 3. Simplisia Herba Pegagan ............................................... 8

Gambar 4. Struktur Kimia Carboxymethylcellulose ........................ 15

Gambar 5. Struktur Kimia Propilen Glikol ...................................... 16

Gambar 6. Struktur Kimia Metilparaben ......................................... 17

Gambar 7. Rheosys Merlin II dengan Spindle Cone-Plate............... 22

Gambar 8. Hasil Uji Organoleptis ................................................... 41

Gambar 9. Hasil Uji pH .................................................................. 43

Gambar 10. Grafik Sifat Alir Pseudoplastis ...................................... 45

Grafik 1. Grafik Perubahan Viskositas ......................................... 48

Grafik 2. Grafik Perubahan Daya Sebar........................................ 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Simplisia Pegagan ............................. 58

Lampiran 2. Surat Keterangan Determinasi ...................................... 59

Lampiran 3. Dokumentasi Proses Ekstraksi ....................................... 60

Lampiran 4. Laporan Hasil Uji Ekstrak Kental Herba Pegagan.......... 61

Lampiran 5. Program Control pada Rheosys Micra .......................... 66

Lampiran 6. Output Rheosys Orientasi (Viskositas Produk) .............. 67

Lampiran 7. Dokumentasi Formulasi Gel Ekstrak Pegagan ............... 69

Lampiran 8. Dokumentasi Hasil Uji Sifat Fisik ................................. 70

Lampiran 9. Uji Stabilitas Gel ........................................................... 75

Lampiran 10. Legalisasi Program SPSS Statistics 22 .......................... 80

Lampiran 11. CoA Bahan ................................................................... 81

Lampiran 12. Output SPSS ................................................................ 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

xvi

INTISARI

Asiatikosida dalam pegagan memiliki aktivitas antiselulit. Ekstrak

pegagan yang diformulasikan dalam bentuk sediaan gel topikal sesuai untuk

perawatan selulit. Gelling agent dan humektan dalam formula gel adalah variabel

penting yang menentukan sifat fisik dan stabilitas fisik gel. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi CMC-Na (gelling agent) dan

propilen glikol (humektan) terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik gel ekstrak

pegagan.

Pada penelitian dibuat lima formula dengan perbandingan CMC-

Na:propilen glikol pada FI (2%:16%), FII (2,25%:15,75%), FIII (2,5%:15,5%),

FIV (2,75%:15,25%), dan FV (3%:15%). Formulasi dilakukan dengan

mencampur bahan-bahan dalam formula hingga homogen menggunakan mixer.

Pengujian meliputi pengamatan organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar

untuk mengetahui sifat fisik, serta pengamatan perubahan viskositas dan daya

sebar setelah cycling test sebagai parameter stabilitas fisik. Analisis data

dilakukan dengan one way ANOVA untuk mengetahui kebermaknaan pengaruh

variabel terhadap respon. Variabel dikatakan berpengaruh terhadap respon jika

nilai p (probability value) <0,05 dengan tingkat kepercayaan 95%.

Hasil penelitian menunjukkan peningkatan konsentrasi CMC-Na (yang

diikuti penurunan propilen glikol) akan meningkatkan viskositas dan menurunkan

daya sebar gel ekstrak pegagan. Perbedaan konsentrasi kedua variabel tidak

berpengaruh pada organoleptis dan pH gel. Formula I (CMC-Na 2% b/b dan

propilen glikol 16% b/b) memenuhi semua kriteria uji sehingga menghasilkan gel

dengan kualitas terbaik. Gel ekstrak pegagan dinyatakan stabil setelah dilakukan

cycling test selama enam siklus pada suhu 00C dan 25

0C, dimana kondisi gel di

awal (siklus 0) dan akhir periode uji (siklus 6) tidak berbeda signifikan (p-

value>0,05).

Kata kunci: gel, Centella asiatica (L.) Urban, CMC-Na, propilen glikol, sifat

fisik gel, stabilitas fisik gel, cycling test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

xvii

ABSTRACT

Asiaticoside in gotu kola (Centella asiatica (L.) Urban) has an anti-

cellulite activity. Gotu kola extract that formulated in a topical gel suitable for the

treatment of cellulite. Gelling agent and humectant in gel formula are an

important variables that determines the physical properties and physical stability

of the gel. This study aimed to determine the effect of the concentration of CMC-

Na (gelling agent) and propylene glycol (humectant) on the physical properties

and physical stability of gotu kola extract gel.

In the study made five formulas with a ratio of CMC-Na:propylene

glycol in FI (2%:16%), FII (2,25%:15,75%), FIII (2,5%:15,5%), FIV (2,75%:

15,25%), and FV (3%:15%). Formulation made by mixing the ingredients in the

formula until homogeneous using a mixer. Testing was conducted by observating

the organoleptic, pH, viscosity, and the spreadability to determine the physical

properties, as well as observation the changes of viscosity and spreadability after

cycling test as physical stability parameter. Statistical analysis was performed

with one way ANOVA to determine the significance of variables influence the

response. Said variables affect the response if the p-value (probability value)

<0.05 with a 95% confidence level.

Results showed increased concentrations of CMC-Na (followed by a

decrease in propylene glycol) will increase the viscosity and reduce the

spreadability of gotu kola extract gel. The variables has no effect on the

organoleptic and pH gel. Formula I (2% w/w concentration of CMC-Na and 16%

w/w of propylene glycol) meets all the test criteria so it produce the finest gel.

Gotu kola extract gel declared stable after six cycles of cycling test at 00C and

250C, where the condition of the gel at the beginning (cycle 0) and end of the test

period (cycle 6) did not differ significantly (p values> 0.05).

Key words: gel, Centella asiatica (L.) Urban, CMC-Na, propylene glycol, the

physical properties of the gel, the physical stability of the gel,

cycling test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Selulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan

adiposa subdermal yang menghasilkan sel lemak yang “menggelembung” hingga

tampak pada epidermis. Selulit diderita oleh 85% wanita di dunia (Bylka,

Znajdek-Awizen, Studzinska-Sroka, dan Brzezinska, 2013). Rawlings (2006)

mengatakan selulit menjadi perhatian khusus para wanita karena penampakannya

seperti kulit jeruk pada permukaan kulit sehingga dirasa mengganggu

penampilan.

Menurut Elsner dan Howard (2000), akhir-akhir ini banyak

dikembangkan penelitian yang berfokus pada bahan alam, termasuk penelitian di

bidang kosmetik. Tumbuhan yang biasa digunakan dalam perawatan selulit adalah

pegagan (Centella asiatica (L.) Urban). Kandungan triterpenoid terutama

asiatikosida dari pegagan mampu memicu sintesis kolagen pada kulit.

Sediaan gel disenangi oleh masyarakat karena kelebihannya dibanding

sediaan topikal lain, yaitu tampilannya yang menarik (jernih), tidak lengket,

mudah merata saat dioleskan, dan memberikan efek dingin (Nairn, 1997). Ekstrak

pegagan sebagai antiselulit dinilai cocok diformulasikan dalam bentuk gel karena

lebih cepat sampai ke tempat aksi (lapisan subdermal) daripada dalam bentuk

sediaan oral.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

2

Sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan gel dipengaruhi oleh komponen

penyusun formula-nya. Gelling agent (basis gel) dan humektan merupakan

komponen yang sangat berpengaruh terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan

gel. Gelling agent akan membentuk jaringan struktural yang merupakan faktor

penting dalam sistem gel, sedangkan humektan akan menjaga stabilitas gel

dengan mengabsorbsi lembab dari lingkungan dan mengurangi penguapan air dari

sediaan (Zath dan Kushla, 1996).

Dalam penelitian ini, carboxymethylcellulose sodium (CMC-Na) sebagai

gelling agent dipilih menjadi salah satu variabel yang diteliti karena merupakan

penentu terbentuknya konsistensi sediaan (viskositas) gel ekstrak pegagan. CMC-

Na akan memberikan viskositas yang stabil pada sediaan (Rowe, Sheskey, dan

Quinn, 2009). Variabel kedua yang diteliti adalah propilen glikol sebagai

humektan sebab menurut pendapat Rowe, dkk. (2009) penggunaan humektan

dalam suatu sistem gel dapat meningkatkan stabilitas dari sediaan tersebut.

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mempelajari pengaruh gelling

agent dan humektan terhadap sifat fisik dan stabilitas sediaan gel. Pada formulasi

gel dietilammonium diklofenak dilakukan optimasi konsentrasi carbopol ETD

2020 dan propilen glikol (Melani, Purwanti, dan Soeratri, 2005). Pada formulasi

gel sunscreen ekstrak kering polifenol teh hijau dilakukan optimasi konsentrasi

CMC-Na dan propilen glikol (Wijayanti, 2008). Pada formulasi gel antiinflamasi

ekstrak daun cocor bebek dilakukan optimasi konsentrasi CMC-Na sebagai

gelling agent, serta propilen glikol sebagai humektan (Ambarani, 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

3

Sejauh ini, penelitian untuk mengetahui pengaruh CMC-Na dan propilen

glikol terhadap sifat fisik dan stabilitas gel ekstrak pegagan belum pernah

dilakukan. Melihat peran penting CMC-Na dan propilen glikol dalam menentukan

sifat fisik dan stabilitas fisik gel, perlu dilakukan penelitian untuk melihat

pengaruh konsentrasi kedua variabel dalam formula gel ekstrak pegagan.

Evaluasi hasil dilakukan dengan berbagai pengujian, yaitu uji sifat fisik

gel (organoleptis, pH, viskositas, dan daya sebar), dan uji stabilitas gel (perubahan

viskositas dan daya sebar setelah cycling test). Pengukuran viskositas

menggunakan instrumen Rheosys Merlin II. Analisis data dilakukan dengan one

way ANOVA aplikasi program SPSS versi 22.

1. Rumusan masalah

a. Bagaimanakah pengaruh konsentrasi CMC-Na sebagai gelling agent dan

propilen glikol sebagai humektan terhadap sifat fisik dan stabilitas gel

ekstrak pegagan?

b. Berapakah konsentrasi CMC-Na dan propilen glikol yang menghasilkan sifat

fisik dan stabilitas fisik gel ekstrak pegagan yang baik?

c. Bagaimanakah stabilitas fisik gel ekstrak pegagan setelah dilakukan cycling

test?

2. Keaslian penelitian

Beberapa penelitian mengenai optimasi konsentrasi gelling agent dan

humektan dalam formula gel yang pernah dilakukan sebelumnya, antara lain:

1. Melani, dkk. (2005) menggunakan carbopol ETD 2020 sebagai gelling agent

dan mengoptimasi konsentrasi propilen glikol sebagai humektan dalam formula

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

4

gel dietilammonium diklofenak, dan didapat konsentrasi optimal propilen

glikol sebesar 15% b/b.

2. Wijayanti (2008) mengoptimasi formula gel sunscreen ekstrak kering polifenol

teh hijau dengan CMC sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai

humektan dengan metode desain faktorial, dan didapat area optimal CMC

antara 4-5% b/b dan propilen glikol antara 11-15% b/b. CMC Na merupakan

faktor dominan yang menentukan sifat fisik dan stabilitas gel yang dibuat.

3. Ambarani (2015) mengoptimasi formula gel antiinflamasi ekstrak daun cocor

bebek dengan CMC-Na sebagai gelling agent serta propilen glikol sebagai

humektan dengan metode desain faktorial, dan didapat area optimal CMC Na

antara 6-7,5% b/b dan propilen glikol antara 20-30% b/b. CMC Na adalah

faktor dominan yang menentukan sifat fisik dan stabilitas gel yang dibuat.

Hasil penelusuran pustaka cetak ataupun online, tidak ditemukan

penelitian tentang formulasi gel ekstrak pegagan dengan kombinasi CMC-Na

sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan.

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu kefarmasian

di bidang formulasi, khusunya untuk mengetahui pengaruh kombinasi

CMC-Na dan propilen glikol terhadap sifat fisik dan stabilitas gel ekstrak

pegagan serta konsentrasi kedua komponen yang menghasilkan sifat fisik

dan stabilitas gel yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

5

b. Manfaat praktis

Bagi industri farmasi di Indonesia, hasil penelitian yang diperoleh dapat

menjadi dasar untuk pengembangan produk baru berupa gel ekstrak

pegagan.

B. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh konsentrasi CMC-Na sebagai gelling agent dan propilen

glikol sebagai humektan terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik gel ekstrak

pegagan.

2. Mengetahui konsentrasi CMC-Na dan propilen glikol yang menghasilkan sifat

fisik dan stabilitas fisik gel ekstrak pegagan yang baik.

3. Mengetahui stabilitas fisik gel ekstrak pegagan setelah dilakukan cycling test.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pegagan

1. Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Tracheopyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Apiales

Familia : Apiaceae

Genus : Centella

Spesies : Centella asiatica (L.) Urban

(ITIS, 2016)

Gambar 1. Tanaman pegagan (Indena, 2012)

2. Kandungan kimia

Kandungan kimiawi utama dari pegagan adalah senyawa triterpenoid

yang dikenal dengan nama centelloids, terdiri dari asiaticoside, asiatic acid,

madecassoside dan madecassic acid. Jumlah centelloids sekitar 1-8% dari total

komponen tanaman pegagan. Senyawa ini bersifat nonpolar sehingga larut dengan

baik dalam etanol. Pegagan biasa digunakan dalam perawatan selulit karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

7

kandungan triterpenoid terutama asiaticoside dari pegagan mampu merevitalisasi

pembuluh darah subkutan dan memicu sintesis kolagen pada kulit (Elsner dan

Howard, 2000).

Gambar 2. Struktur asiatikosida (Indena, 2012)

Tabel I. Tingkat penggunaan centelloids pegagan dan aksinya terhadap kolagen

Centelloids Tingkat Penggunaan Aksi terhadap Kolagen

Asiaticoside 0,1-0,5% Memicu sintesis kolagen

tipe I

Madecassoside 0,1-0,5% Memicu sintesis kolagen

tipe III Asiatic acid dan madecassic

acid

0,1-1% Memicu sintesis kolagen

tipe I

(Indena, 2012).

Tabel II. Aplikasi produk ekstrak pegagan dalam kosmetik

(James dan Dubery, 2009)

Ekstrak Kandungan kimia Aplikasi

Asiatic acid >95% asiatic acid Anti-aging

Titrated Extract of Centella Asiatica (TECA)

55-66% genins 34-44% asiaticoside

Anti selulit, strecth marks, scarred skin, anti-aging

Kosmetik TECA >40% genins

>36% asiaticoside

Anti selulit, strecth marks,

scarred skin, anti-aging Heteroside >55% madecassoside

>14% asiaticoside

Anti-aging

Asiaticoside >95% asiaticoside Anti inflamasi Genins >25% asiatic acid

>60% madecassic acid

Antibacterial, antibiotik

alami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

8

3. Simplisia Herba Pegagan

Herba pegagan adalah seluruh bagian pegagan yang berada di atas tanah.

herba pegagan mengandung tidak kurang dari 0,07% asiatikosida. Simplisia herba

pegagan berupa lembaran daun berbentuk ginjal atau bundar yang menggulung

dan tangkai daun yang terlepas, berwarna hijau kelabu, berbau aromatik lemah

(Dirjen POM, 2008).

Pembuatan simplisia pegagan dimulai dengan pemanenan saat pegagan

mencapai umur 3-4 bulan. Herba pegagan dipanen dengan cara dipangkas bagian

daun dan batangnya setiap dua bulan sekali. Setelah dipanen, dilakukan sortasi

basah untuk memisahkan herba dari kotoran yang terbawa saat pemanenan. Herba

kemudian dicuci lalu dijemur di bawah sinar matahari dengan ditutup kain hitam.

Pengeringan di musim hujan dilakukan dengan oven pada suhu 50-600C selama

satu sampai dua hari. Lama pengeringan tergantung cuaca dan kadar air yang

diinginkan (Darwati, Pribadi, dan Makmun, 2012).

Gambar 3. Simplisia herba pegagan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

9

4. Pembuatan Ekstrak Kental Herba Pegagan

Ekstrak kental herba pegagan adalah ekstrak yang dibuat dari herba

pegagan, mengandung tidak kurang dari 0,90% asiatikosida, berwarna coklat tua,

dan berbau tidak khas. Syarat hasil ekstraksi antara lain: rendemen sebesar 7,2%,

kadar air tidak lebih dari 10%, dan kadar abu total tidak lebih dari 16,6% (Dirjen

POM, 2008).

Untuk membuat ekstrak kental herba pegagan, simplisia pegagan

diserbuk kemudian dilakukan maserasi dengan etanol 70% selama minimal 48

jam. Larutan kemudian disaring hingga menghasilkan maserat. Pelarut dalam

maserat dihilangkan dengan cara diuapkan (Darwati, dkk., 2012).

5. Sediaan

Sediaan dari pegagan yang beredar di Indonesia bernama dagang

Madecassol®, berisi ekstrak pegagan (TECA) yang mengandung 40%

asiaticoside, 30% asiatic acid, dan 1% madecassic acid. Sediaan ini tersedia

dalam bentuk tablet, serbuk tabur, kasa steril, dan salep (Kartnig, 1988). Tidak

tersedia dalam bentuk gel. Dosis topikal asiatikosida untuk sediaan topikal sebesar

0,1-0,5%, maksimal 1% b/b dari berat sediaan (Kartnig, 1988).

B. Selulit

Salah satu masalah estetika kulit yang dialami 85% wanita usia di atas

20 tahun adalah selulit. Selulit biasanya muncul di daerah pinggul, pantat, perut,

paha, dan lengan dengan penampakan seperti kulit jeruk. Selulit dapat terbentuk

karena peningkatan ukuran sel adiposa di bawah kulit. Jaringan yang berkonstriksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

10

akan menyebabkan sel lemak terjebak dan menggelembung hingga nampak ke

epidermis. Matriks ekstraseluler dan kolagen yang tidak diproduksi dengan baik

akan semakin memicu timbulnya selulit. Pengobatan sinergis dari dalam (obat

oral) dan perawatan dari luar (topikal) adalah cara terbaik untuk memperbaiki

tanda dan gejala selulit (Rawlings, 2006).

C. Gel

Gel merupakan sistem semi padat, penampakannya jernih dan tembus

cahaya. Gel mempunyai kekakuan yang disebabkan oleh jaringan yang saling

menganyam, yaitu fase terdispers yang berikatan dengan medium pendispers.

(Ansel, 1989).

Hidrogel adalah gel dengan pelarut air. Hidrogel terbentuk dari molekul

polimer hidrofilik yang sambung-menyambung melalui ikatan kimia atau gaya

kohesi. Gel tipe ini bersifat lembut dan lunak sehingga meminimalkan iritasi pada

kulit, biasanya berpenampilan jernih, memberi efek dingin pada kulit saat

diaplikasikan, mempunyai daya sebar yang baik pada kulit, serta tidak lengket

dan mudah dicuci dengan air. Pada pemakaian di kulit, setelah kering gel akan

meninggalkan lapisan film yang transparan. Viskositasnya hidrogel cenderung

rendah sehingga diperlukan optimasi formula untuk menghasilkan hidrogel

dengan viskositas yang baik (Lieberman, dkk., 1989).

1. Karakteristik gel

Lieberman, Rieger, dan Banker (1989) menyampaikan beberapa

karakteristik gel, seperti swelling yaitu mengembangnya gel karena gelling agent

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

11

dapat mengabsorpsi larutan, dan sineresis yaitu peristiwa keluarnya cairan

(larutan) ke permukaan gel. Hal ini terjadi karena kekuatan ikatan pada matriks

gel berkurang sehingga jarak antar matriks berubah. Gel biasanya terbentuk

melalui penurunan suhu, namun dapat juga terbentuk dengan pemanasan hingga

suhu tertentu. Fenomena pembentukan gel atau pemisahan fase gel karena

peningkatan suhu disebut thermogelation. Perubahan temperatur dapat

menyebabkan gel kehilangan viskositasnya.

Gel memiliki sifat tiksotropi yang membuat gel menjadi encer setelah

pengadukan dan menjadi semi padat kembali setelah didiamkan beberapa saat.

Tiksotropi adalah sifat yang diinginkan dalam suatu sistem sediaan farmasetis

untuk mendapatkan sediaan dengan viskositas tinggi namun dapat dituang dari

wadahnya dan memiliki daya sebar yang baik (Ansel, 1989).

2. Bahan penyusun formula sediaan gel

Secara umum formula gel terdiri dari zat aktif, gelling agent, humektan,

serta bahan tambahan misalnya pengawet (Voigt, 1995). Bahan antioksidan bisa

ditambahkan untuk mencegah terjadinya oksidasi yang dapat merusak gel.

Antioksidan yang biasa digunakan pada gel berbasis air adalah asam askorbat dan

natrium sulfit, sedangkan untuk basis minyak digunakan alfatoker (vitamin E)

atau BHA (buthylated hydroxyanisole). Chelating agent seperti EDTA dapat

ditambahkan untuk mengikat ion logam yang berpotensi merusak kestabilan gel.

Bahan penambah aroma ditambahkan untuk menutupi bau dari zat aktif atau obat

yang kurang menyenangkan. Dapat digunakan essence dari bunga atau buah. Hal-

hal yang hendaknya diperhatikan dalam formulasi gel topikal antara lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

12

pemilihan gelling agent dan pelarut, serta inkompatibilitas antar komponen dalam

formula (Ansel, 1989).

3. Sifat alir gel

Rheologi pertama kali digunakan untuk menggambarkan aliran cairan.

Hal yang berhubungan dengan rheologi adalah viskositas dan elastisitas.

Viskositas adalah suatu tahanan dari suatu cairan untuk mengalir, semakin tinggi

viskositas makan tahanannya akan semakin besar. Air memiliki viskositas tetapi

tidak memiliki elastisitas sehingga disebut cairan Newton (Mitsui, 1993).

Viskositas bervariasi pada setiap kecepatan geser, sehingga untuk melihat sifat

alirnya dilakukan pengukuran pada beberapa kecepatan geser menggunakan

viskometer (Martin, Swarbrick, dan Cammarata, 1993).

Martin, dkk. (1993) menyatakan, umumnya sediaan semisolid memiliki

sifat alir sistem non-Newton, yaitu aliran yang tidak mengikuti persamaan aliran

Newton. Cairan non-Newton yang tidak dipengaruhi waktu dibagi manjadi tiga

yaitu:

a. Plastis

Cairan ini tidak akan mengalir sebelum ada gaya tertentu yang

dilampauinya, disebut yield value. Yield value disebabkan oleh kontak antar

partikel-partikel berdekatan yang harus dipecah untuk menghasilkan aliran.

Kurvanya tidak melalui titik (0,0) tetapi memotong shearing stress pada

yield value.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

13

b. Pseudoplastis

Sediaan farmasi seperti polimer menunjukkan aliran pseudoplastis.

Aliran ini tidak mempunyai yield value. Viskositas akan berkurang dengan

meningkatnya rate of share. Kurva aliran ini melalui titik (0,0).

c. Dilatan

Viskositas cairan ini akan meningkat seiiring dengan peningkatan rate of

share karena volume dari sediaan akan naik jika rate of share ditingkatkan.

D. Gelling Agent

Gelling agent atau basis gel digunakan sebagai bahan pengikat pada

sediaan semisolid. Bahan pengikat ini akan meningkatkan viskositas sediaan

dengan cara meningkatkan viskositas fase cair sehingga dapat mencegah

pemisahan komponen padat dari cairan (medium dispers), terutama pada saat

penyimpanan. Penggunaannya juga dapat mencegah terjadinya sineresis. Gelling

agent dapat berupa gum alam atau gum sintetis, resin, atau hidrokoloid lain.

Gelling agent yang sering digunakan adalah karbopol dan Sodium

Carboxymethylcellulose (CMC-Na) (Lieberman, dkk., 1989).

E. Humektan

Humektan adalah bahan yang ditambahkan dalam formula untuk

mencegah hilangnya kelembapan produk. Gel diformulasikan dengan konsentrasi

humektan maksimal 80%, umumnya 10-20%. Macam-macam humektan antara

lain sorbitol, gliserol dan propilen glikol. Glikol sering ditambahkan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

14

mencegah penguapan pelarut pada hidrogel, melihat sifat hidrogel yang mudah

diaplikasikan serta memberikan kelembapan instan tetapi dalam penggunaan

jangka panjang menyebabkan tempat aplikasi menjadi kering karena evaporasi

pelarut (Lieberman, dkk., 1989).

F. Bahan Pengawet

Bahan pengawet yang ditambahkan dalam formula harus memenuhi

kriteria: mempunyai aktivitas terhadap mikroorganisme seperti fungi; ragi; dan

bakteri, toksisitas rendah, stabil dalam pemanasan dan penyimpanan, serta

kompatibel secara kimia dengan bahan lain dalam formula. Penambahan bahan

pengawet dalam formula gel berguna untuk mencegah pertumbuhan jamur dan

bakteri yang dapat merusak gel (Lieberman, dkk., 1989).

G. Uraian Bahan

1. Carboxymethylcellulose sodium (CMC-Na)

USP mendeskripsikan CMC-Na sebagai garam natrium dari asam

selulosa glikol. CMC-Na berbentuk granul berwarna putih, tidak berbau, dan tidak

berasa; praktis tidak larut dalam aseton, etanol 95%, eter, dan toluen; mudah

terdispersi dalam air di segala suhu. CMC-Na stabil pada pH 2-10. Konsentrasi 3-

6% b/b biasa digunakan untuk menghasilkan gel. Naiknya konsentrasi CMC-Na

akan menaikkan viskositas (Rowe, dkk., 2009).

CMC-Na berfungsi sebagai suspending agent, stabilizing agent, water-

absorbing agent, gelling agent, serta disintegran tablet dan kapsul. Sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

15

gelling agent, CMC-Na akan memberikan viskositas yang stabil. CMC-Na akan

membentuk massa gel, meningkatkan viskositas, dan membentuk sifat alir sediaan

gel pada sediaan. Dengan menggunaan basis CMC-Na, tidak diperlukan

penambahan basa untuk menetralkan keasaman untuk dapat membentuk massa

gel, seperti jika menggunakan karbopol.

Gambar 4. Struktur kimia carboxymethylcellulose (Rowe, dkk., 2009)

2. Propilen glikol

Propilen glikol adalah cairan kental jernih, tidak berwarna, tidak berbau,

dengan rasa manis sedikit pedas mirip gliserin. Propilen glikol larut dalam air,

etanol 95%, aseton, dan kloroform, tidak larut dalam mineral oil. Propilen glikol

memiliki stabilitas yang baik pada pH 3-6. Sebagai humektan dari sediaan topikal,

propilen glikol digunakan sebanyak ± 15% dari total berat sediaan. (Allen, 2002).

Propilen glikol merupakan humektan dengan viskositas tinggi sehingga

dapat mempertahankan stabilitas gel. Selain sebagai humektan, propilen glikol

dapat digunakan sebagai solvent atau cosolvent, dan pengawet. Dibandingkan

dengan gliserol, dibutuhkan propilen glikol dengan jumlah yang lebih sedikit

untuk menjalankan fungsi yang sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

16

Gambar 5. Struktur kimia propilen glikol (Rowe, dkk., 2009)

3. Metilparaben

Metilparaben dikenal di pasaran dengan nama nipagin. Metilparaben

berupa serbuk kristal putih, tidak berbau, larut dalam etanol, gliserol, propilen

glikol dan air. Untuk pengawet sediaan topikal, metilparaben yang biasa

ditambahkan sebesar 0,02-0,3%. Efikasinya akan meningkat jika ditambah dengan

propilen glikol sebesar 2-5% atau dikombinasikan dengan golongan paraben lain.

Untuk gel dengan gelling agent CMC-Na biasa digunakan metilparaben (nipagin)

sebesar 0,18% b/b dan propilparaben (nipasol) sebesar 0,02% b/b (Rowe, dkk.,

2009).

Penggunaan basis gel derivat selulosa seperti CMC-Na rentan terhadap

degradasi enzimatik oleh mikroorganisme yang dapat menyebabkan

depolimerisasi sehingga polimer gel menjadi rusak dan viskositas gel menjadi

turun. Penambahan metil paraben berguna untuk mencegah pertumbuhan

mikroorganisme sehingga gel bertahan lebih lama dalam keadaan stabil

(Lieberman, dkk., 1989).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

17

Gambar 6. Struktur kimia metilparaben (Rowe, dkk., 2009)

H. Kontrol Kualitas Gel

Sifat fisik dengan data kuantitatif dapat digunakan untuk mengevaluasi

sediaan gel yang dihasilkan. Evaluasi sifat fisik gel harus mencakup paling tidak:

penampilan sediaan, pH dan viskositas. Parameter-parameter tersebut harus

direkam untuk evaluasi stabilitas pada kondisi penyimpanan dengan interval

waktu tertentu (Lieberman, dkk., 1989).

Stabilitas didefinisikan sebagai kemampuan suatu produk obat atau

kosmetik untuk bertahan dalam spesifikasi yang ditetapkan sepanjang periode

penyimpanan dan penggunaan. Untuk memperoleh nilai kestabilan suatu sediaan

farmasetika atau kosmetik dalam waktu singkat, dapat dilakukan uji stabilitas

dipercepat untuk mendapatkan informasi yang diinginkan dengan waktu sesingkat

mungkin dengan cara menyimpan sampel pada kondisi yang dirancang untuk

mempercepat terjadinya perubahan yang biasanya terjadi pada kondisi normal

(Djajadisastra, 2004).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

18

Stabilitas fisik dari sediaan semisolid, seperti gel, penting untuk

dievaluasi. Formula gel yang tidak stabil dapat mengalami perubahan yang

irreversibel pada viskositas dan rheologinya. Sineresis merupakan salah satu

contoh bentuk ketidakstabilan gel, yaitu pemisahan fase cair sehingga bentuk gel

berubah dari semisolid menjadi cairan dan menyebabkan perubahan viskositas

(Djajadisastra, 2004).

Sifat fisik dan stabilitas fisik gel dapat diketahui dengan melakukan

berbagai uji, yaitu:

1. Uji organoleptis

Gel diamati organoleptisnya pada suhu kamar (27oC), meliputi warna,

bau, dan sineresis (Lieberman dkk., 1989). Warna gel tidak boleh berubah, bau

gel tidak boleh menjadi tengik, serta tidak boleh mengalami sineresis selama masa

penyimpanan.

2. Pengukuran pH

Pengukuran pH penting dilakukan untuk sediaan topikal karena pH yang

terlalu asam atau basa akan mengiritasi kulit. Pengukuran dilakukan dengan

menggunakan kertas indikator pH universal yang dicelupkan kedalam sediaan. pH

gel harus berkisar antara 5,5-10 agar dapat diterima kulit (Sari dan Istidiartuti,

2006).

3. Uji homogenitas dan pemisahan

Salah satu syarat sediaan gel adalah homogen dan tidak terjadi

pemisahan. Homogenitas sediaan gel dapat dilihat secara visual dengan melihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

19

gel yang dihasilkan memiliki warna merata serta tidak ada partikel dalam gel

(Syamsuni, 2006).

4. Uji viskositas

Viskositas gel tidak boleh berubah selama masa penyimpanan.

Pengamatan dilakukan selama beberapa waktu untuk melihat stabilitas gel. Suatu

sediaan dianggap memiliki stabilitas yang baik jika memiliki persentase

perubahan viskositas <15% (Zath dan Kushla, 1996).

5. Uji daya lekat

Peningkatan viskositas gel akan meningkatkan daya lekat gel. Uji daya

lekat dilakukan dengan mengoleskan 0,5 gram gel diantara dua plat kaca. Kedua

plat disatukan, ditekan dengan beban seberat 1 kg selama 5 menit, kemudian

beban dilepaskan. Kedua plat dilepaskan, waktu untuk kedua plat saling lepas

dicatat (Voigt, 1995).

6. Uji daya sebar

Daya sebar bukan merupakan data absolut karena tidak ada literatur yang

menyatakan angka pastinya. Jadi, data hasil daya sebar merupakan data yang

relatif (Suardi, Armenia dan Maryawati, 2008). Uji daya sebar dilakukan dengan

menaruh 1 gram gel ditengah kaca bulat, kemudian diatas gel diletakkan kaca

bulat lainnya, didiamkan satu menit lalu diukur diameter gel yang menyebar.

Beban 50 gram diletakkan diatas kaca bulat , didiamkan satu menit lalu diukur

diameter gel yang menyebar. Dilakukan berulang hingga penambahan beban

sebesar 125 gram (Voigt, 1995).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

20

7. Uji kestabilan fisik

Djajadisastra (2004) menyebutkan tiga cara uji kestabilan fisik gel yaitu:

a. Uji kestabilan jangka panjang (real time study)

Uji ini dilakukan sampai waktu kadaluarsa sediaan. Dilakukan pada suhu

25±20C untuk sediaan dengan penyimpanan di suhu sejuk, dan pada 30±2

0C

untuk sediaan dengan penyimpanan di suhu kamar. RH diatur pada 75±5%.

Uji kestabilan jangka panjang dan jangka pendek dilakukan untuk

menentukan tanggal kadaluarsa sediaan gel.

b. Uji kestabilan jangka pendek / dipercepat (accelerated study)

Uji ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang diinginkan dengan

waktu sesingkat mungkin dengan cara menyimpan sampel pada kondisi

yang dirancang untuk mempercepat terjadinya perubahan yang biasanya

terjadi pada kondisi normal. Uji biasa dilakukan selama enam atau tiga

bulan dengan suhu dan kelembapan ektrim.

1.) Elevated temperature

Setiap kenaikan 10oC akan mempercepat reaksi dua sampe tiga

kalinya, namun cara ini terbatas karena suhu yang jauh diatas normal

akan menyebabkan perubahan yang tidak pernah terjadi pada suhu

normal. Biasa dilakukan pada suhu 40±20C RH 75±5%.. Jika diperoleh

hasil yang baik, maka sediaan tersebut akan stabil pada penyimpanan

suhu kamar selama setahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

21

2.) Elevated humidities

Umumnya uji ini dilakukan untuk menguji kemasan produk. Jika

terjadi perubahan pada produk dalam kemasan karena pengaruh

kelembapan, hal ini menandakan bahwa kemasannya tidak memberikan

perlindungan yang cukup terhadap udara.

c. Cycling Test

Cycling test biasa ditujukan untuk menguji terjadinya sineresis pada gel.

Sineresis terjadi karena sebagian cairan antarsel keluar ke permukaan dan

menyebabkan gel mengkerut. Pengujian ini dilakukan dalam interval waktu

(siklus), suhu, dan kelembapan tertentu, yang biasanya lebih ekstrim dari

kondisi penyimpanan normal.

Angela (2012) melakukan uji stabilitas terhadap gel yang dibuat dengan

metode cycling test untuk melihat potensi terjadinya sineresis dan perubahan

organoleptis selama 6 siklus (12 hari). Uji dilakukan pada suhu rendah 4±20C dan

suhu tinggi 40±20C. Satu siklus berarti gel disimpan pada suhu rendah selama 24

jam, kemudian dipindahkan ke dalam oven selama 24 jam.

I. Rheosys Merlin II

Rheosys Merlin II adalah instrumen yang dapat mengukur viskositas

secara otomatis sehingga memaksimalkan akurasi, reliabilitas, dan efisiensi kerja.

Hasil pengukuran Rheosys Merlin II diolah oleh software Rheosys Micra yang

dapat menyajikan data viskositas sekaligus kurva aliran. Rheosys Micra

memungkinkan operator untuk mengontrol program agar variabel uji sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

22

kebutuhan, seperti shear rate dalam RPM, suhu, jumlah titik pengukuran (no.

steps), dan interval waktu pengukuran tiap steps. Penyajian data secara otomatis

dapat meminimalisir kesalahan operator dalam pengambilan data (Rheosys LLC,

2008).

Rheosys Merlin II dilengkapi dengan dua sistem pengukuran dan spindle,

yaitu cup-bob dan cone-plate. Pada penelitian ini, digunakan spindle cone-plate

dengan sistem mengukuran Cone&Plate 5/30mm (sistem 6) karena viskositas gel

pegagan yang dihasilkan cukup kental untuk diukur menggunakan cone-plate.

Untuk melihat profil reologi, digunakan stepped shear rate yang berarti

pengukuran dilakukan dalam berbagai kecepatan putar (RPM) secara bertahap

(semakin cepat). Di akhir pengukuran, akan didapatkan data viskositas dalam

tabel dan tipe reologi dalam kurva aliran dari gel yang diuji (Rheosys LLC, 2008).

Gambar 7. Rheosys merlin II dengan spindle cone-plate

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

23

J. Landasan Teori

Bentuk sediaan gel cocok digunakan untuk terapi topikal selulit karena

kelebihannya dibanding bentuk sediaan oral, yaitu lebih cepat sampai ke tempat

aksi (lapisan subdermal). Selain itu, gel memiliki kelebihan dibanding bentuk

sediaan topikal lainnya: tampilan fisik menarik (jernih), tidak lengket, mudah

merata saat dioleskan, dan memberikan efek dingin saat diaplikasikan.

Gelling agent adalah salah satu komponen utama dalam formula sediaan

gel karena merupakan bahan yang menentukan terbentuknya viskositas sediaan.

Carboxymethylcellulose sodium (CMC-Na) sebagai gelling agent akan

memberikan viskositas yang stabil pada sediaan. Konsentrasi 3-6% b/b digunakan

untuk menghasilkan gel. Propilen glikol sebagai humektan dalam suatu sistem gel

dapat meningkatkan stabilitas dari sediaan tersebut (Rowe, dkk., 2009). Sebagai

humektan dari sediaan topikal, propilen glikol digunakan sebanyak ±15% dari

total berat sediaan (Allen, 2002).

Cycling test adalah salah satu cara untuk menguji kestabilan gel. Uji ini

dilakukan dalam interval waktu (siklus), suhu, dan kelembapan tertentu, yang

biasanya lebih ekstrim dari kondisi penyimpanan normal (Djajadisastra, 2004).

Viskositas sediaan gel dapat berubah jika terjadi perubahan kondisi lingkungan

selama periode peyimpanan. Gel basis CMC-Na akan mengalami penurunan

viskositas jika terjadi perubahan pH atau disimpan dalam suhu tinggi (Tranggono,

2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

24

Pengukuran viskositas untuk melihat sifat fisik dan stabilitas gel pegagan

yang dihasilkan menggunakan instrumen Rheosys Merlin II yang dioperasikan

dengan software Rheosys Micra.

Penentuan level rendah dan level tinggi kedua faktor berdasarkan studi

literatur, hasil penelitian terdahulu, dan hasil orientasi, kemudian dibuat lima

formula untuk mendapatkan formula yang paling baik berdasarkan data sifat fisik

dan stabilitas fisik gel ekstrak pegagan.

Mengingat pentingnya peran gelling agent dan humektan terhadap sifat

fisik dan stabilitas fisik sediaan gel yang dihasilkan, maka dilakukan penelitian

dengan tujuan mengetahui pengaruh kosentrasi CMC-Na dan propilen glikol

terhadap sifat fisik dan stabilitas gel ekstrak pegagan, mengetahui rasio

konsentrasi kedua variabel yang menghasilkan sifat fisik dan stabilitas gel yang

baik, dan mengetahui stabilitas gel setelah dilakukan cycling test.

K. HIPOTESIS

1. Konsentrasi CMC-Na dan propilen glikol dalam formula gel berpengaruh

terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik gel ekstrak pegagan.

2. Gel ekstrak pegagan dengan sifat fisik dan stabilitas yang baik dihasilkan oleh

formula III, yaitu kombinasi CMC-Na sebesar 2,5% b/b dan propilen glikol

sebesar 15,5% b/b.

3. Formula gel ekstrak pegagan stabil setelah dilakukan cycling test (sesuai

kriteria kestabilan yang ditentukan dalam penelitian).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis rancangan eksperimental murni.

B. Variabel dalam Penelitian

1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsentrasi CMC-Na dan propilen

glikol dalam formula gel ekstrak pegagan.

2. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah sifat fisik gel (organoleptis,

pH, daya sebar, dan viskositas) dan stabilitas gel (perubahan viskositas dan

daya sebar).

3. Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah kecepatan putar

mixer, lama proses mixing gel, suhu inkubator dan kulkas.

4. Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah kualitas

simplisia, suhu dan kelembapan ruangan pembuatan gel.

C. Definisi Operasional

1. Gel adalah sediaan semisolid yang terdiri dari suspensi yang terbuat dari

partikel anorganik kecil atau molekul organik besar, terpenetrasi oleh suatu

cairan; penampakannya jernih dan tembus cahaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

26

2. Ekstrak kental herba pegagan adalah ekstrak yang berasal dari herba

pegagan, mengandung asiatikosida tidak kurang dari 0,90%; kadar air <10%;

dan kadar abu <16,6% (Dirjen POM, 2008).

3. Gelling agent atau basis gel adalah pembentuk massa gel (viskositas gel),

merupakan komponen utama dalam formulasi sediaan gel.

4. Konsentrasi CMC-Na adalah banyaknya CMC-Na yang berada dalam

formula sediaan, ditulis dengan satuan %b/b (bobot CMC-Na dibanding bobot

sediaan). Konsentrasi CMC-Na akan divariasikan pada penelitian ini.

5. Humektan adalah bahan yang digunakan untuk mencegah drying out (lepasnya

air dari sediaan) serta mengabsorsi lembab dari lingkungan. Humektan yang

digunakan dalam percobaan ini adalah propilen glikol.

6. Konsentrasi propilen glikol adalah banyaknya propilen glikol yang berada

dalam formula sediaan, ditulis dengan satuan %b/b (bobot propilen glikol

dibanding bobot sediaan). Konsentrasi propilen glikol akan divariasikan pada

penelitian ini.

7. Sifat fisik gel adalah salah satu parameter untuk melihat kualitas sediaan gel.

Dalam penelitian ini meliputi organoleptis, pH, daya sebar, dan viskositas.

8. Stabilitas gel adalah kemampuan sediaan gel untuk bertahan pada kriteria yang

ditetapkan selama periode penggunaan atau penyimpanan guna menjamin

kualitas sediaan gel. Dalam penelitian ini ditentukan dari besarnya nilai

perubahan viskositas dan daya sebar setelah penyimpanan selama enam siklus

pada cycling test dengan metode freeze-thaw.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

27

9. Organoleptis adalah parameter yang diidentifikasi menggunakan panca indra

manusia. Dalam penelitian ini meliputi warna, bau, dan sineresis (keluarnya

pelarut ke permukaan gel).

10. pH adalah log negatif dari ion hidrogen dalam larutan. Skala pH adalah 0-14,

pH 7 dikatakan netral, pH dibawah 7 disebut asam dan pH diatas 7 disebut

basa. Sediaan gel topikal yang dihasilkan harus berada pada range pH yang

aman bagi kulit yaitu 4,5-6,5.

11. Daya sebar gel adalah kemampuan gel untuk menyebar di permukaan kulit,

dihitung dalam satuan luas (cm2).

12. Viskositas (kekentalan) adalah parameter tahanan suatu sediaan untuk dapat

mengalir. Dalam penelitian ini diukur menggunakan viskometer Rheosys

Merlin II.

13. Variabel (bebas) adalah besaran yang dapat divariasikan, dalam penelitian ini

adalah konsentrasi CMC-Na dan konsentrasi propilen glikol.

14. Respon adalah besaran yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Respon dalam

penelitian ini adalah hasil uji sifat fisik dan stabilitas fisik gel. Dalam

penelitian ini disebut juga variabel tergantung.

15. Pengaruh adalah respon yang dihasilkan karena adanya variasi level variabel.

D. Alat dan Bahan Penelitian

Alat-alat yang digunakan meliputi Glassware (Pyrex-Germany), neraca

analitik (OHAUS), centrifuge, mixer (Miyako HM-330 190 W 200 V), kaca bulat

berskala, satu set beban, inkubator, dan viskometer Rheosys Merlin II (USA).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

28

Bahan-bahan yang digunakan adalah ekstrak kental herba pegagan,

CMC-Na (kualitas farmasetis), propilenglikol (kualitas farmasetis), metil paraben

(kualitas farmasetis), aquadest, kertas indikator pH universal.

E. Tata Cara Penelitian

1. Perolehan simplisia herba pegagan

Simplisia tanaman herba pegagan diperoleh dari CV. Merapi Farma

Herbal yang telah dikeringkan dengan panas matahari selama 4 hari.

Selanjutnya, dilakukan determinasi simplisia untuk memastikan kebenaran

bahan yang diperoleh.

2. Pembuatan ekstrak kental herba pegagan

Sebelum diekstrak, simplisia dikeringkan dalam oven suhu 400C selama

24 jam untuk menyamakan tingkat kekeringan simplisia. Setelah itu, simplisia

diserbuk dengan grinder dan diayak dengan ayakan nomor mesh 60 hingga

diperoleh serbuk halus. Kemudian 350 gram serbuk dimaserasi menggunakan 7

liter etanol 96% selama 48 jam. Hasil maserasi kemudian difiltrasi untuk

selanjutnya diuapkan pelarutnya hingga diperoleh ekstrak kental herba

pegagan.

3. Pengujian ekstrak kental herba pegagan

Pengujian terhadap ekstrak kental yang dihasilkan meliputi kadar air,

kadar abu, dan kadar asiatikosida. Uji kadar air dan kadar abu menggunakan

gravimetri, sedangkan uji penetapan kadar asiatikosida menggunakan

kromatografi lapis tipis densitometri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

29

a. Uji kadar air dan kadar abu

Penetapan kadar air dan kadar abu menggunakan gravimetri (Lampiran

4c). Cawan kosong ditimbang (A). Sampel ditimbang seberat 0,75 g (B),

kemudian dimasukkan ke dalam cawan. Cawan dipanaskan dalam oven

suhu 1050C selama tiga jam hingga berat konstan. Dimasukkan ke dalam

eksikator, kemudian ditimbang (C). Cawan porselen ditutup lalu

dimasukkan ke dalam furnace suhu 6000C selama delapan jam hingga

menjadi abu, sampai berat konstan. Dimasukkan ke dalam eksikator,

ditimbang (D).

Kadar air dihitung dengan perhitungan : A+B −C

B x 100%

Kadar abu dihitung dengan perhitungan : D−A

Bx 100%

b. Uji asiatikosida

Analisis kualitatif ekstrak kental pegagan dilakukan dengan

Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan fase diam silika gel 60 F254 dan

fase gerak kloroform:asam asetat glasial:metanol:air (60:32:12:8) serta

deteksi bercak dengan pereaksi anisaldesid asam sulfat. Standar yang

digunakan adalah asiatikosida 0,0135 g / 10 mL (diencerkan 4x hingga

setara 3,375 mg / 10 mL). Penetapan kadar asiatikosida dilakukan dengan

mengukur luas area di bawah kurva (AUC) secara densitometri pada

panjang gelombang 360 nm (Lampiran 4b).

Sampel ditimbang seberat 0,05 g dengan seksama, kemudian diekstraksi

dengan 2 mL etanol. Hasil ekstraksi divortex selama dua menit dan

disentrifugasi selama tiga menit, diambil fase metanolnya. Fase metanol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

30

dimasukkan ke dalam labu takar 5 mL, add metanol hingga batas tanda.

Sebanyak 50 µL sampel ditotolkan pada fase diam, demikian pula standar

asiatikosida, dan dimasukkan ke dalam chamber berisi fase gerak. Dielusi

hingga batas tanda, lalu disemprot dengan pereaksi. Rf sampel dan standar

dibandingkan. Untuk penetapan kadar diukur AUC pada panjang gelombang

360 nm.

4. Pembuatan Formula gel ekstrak pegagan

Formula standar gel dengan basis CMC-Na (dalam %b/b) menurut

Hamzah (2006) tertulis dalam tabel III.

Tabel III. Formula standar gel basis CMC-Na menurut Hamzah (2006)

Bahan Komposisi

CMC-Na 5%

Gliserin 10%

Propilen glikol 5%

Aquadest ad 100 g

Formula gel dietilammonium diklofenak dengan propilen glikol sebagai

humektan menurut Melani, Purwanti, dan Soeratri (2005) tertulis dalam tabel IV.

Tabel IV. Formula optimasi propilen glikol pada gel dietilammonium

diklofenak menurut Melani dkk. (2005)

Bahan Komposisi (gram)

I II III IV

Dietilammonium

diklofenak

1 1 1 1

Carbopol ETD 2002 0,5 0,5 0,5 0,5

Propilen glikol 0 10 15 20

NaOH 10% 1,5 1,5 1,5 1,5

EDTA 0,1 0,1 0,1 0,1

Aquadest ad 100 100 100 100

Selain studi pustaka dan studi hasil penelitian sebelumnya, peneliti

melakukan uji pendahuluan (orientasi) dengan mencoba berbagai rasio

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

31

konsentrasi CMC-Na dan propilen glikol dalam formula, kemudian

membandingkan viskositasnya dengan produk Slimming Gel (gel antiselulit

ekstrak pegagan dari Mustika Ratu). Hal ini dilakukan dengan harapan gel estrak

pegagan hasil penelitian memiliki sifat fisik dan stabilitias fisik yang dapat

diterima konsumen.

Berdasarkan studi pustaka, studi hasil penelitian sebelumnya, dan uji

pendahuluan (orientasi), dibuat formula gel ekstrak pegagan yang tertera pada

tabel V.

Tabel V. Level faktor

Tabel VI. Formula gel ekstrak pegagan hasil modifikasi (%b/b)

Komposisi Bahan Formula (%)

I II III IV V

Ekstrak pegagan 1 1 1 1 1

CMC-Na 2 2,25 2,5 2,75 3 Propilen glikol 16 15,75 15,5 15,25 15

Metil paraben 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2

Aquadest ad 100 g 100 g 100 g 100 g 100 g

5. Pembuatan gel ekstrak pegagan

Langkah pembuatan gel ekstrak pegagan adalah sebagai berikut:

a. Aquadest dimasukkan ke dalam wadah pertama (I), kemudian CMC-Na

ditaburkan (dikembangkan) ke dalamnya dan didiamkan selama 24 jam

(campuran A)

Level Faktor

CMC-Na Propilen glikol

Level rendah 2% 15%

Level tinggi 3% 16%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

32

b. Propilen glikol dimasukkan ke dalam wadah kedua (II), kemudian

ditambahkan ekstrak kental pegagan dan metil paraben ke dalamnya, diaduk

hingga homogen (campuran B)

c. Campuran B disentrifugasi untuk mengendapkan partikel yang tidak larut

dalam propilen glikol

d. Campuran B ditambahkan ke dalam A kemudian dicampur hingga homogen

dengan menggunakan mixer kecepatan rendah (skala 1) selama 5 menit.

e. Dimasukkan ke dalam wadah kaca dan diberi label.

f. Dilakukan 3 kali replikasi untuk masing-masing formula.

6. Evaluasi sediaan gel : uji sifat fisik dan stabilitas gel estrak pegagan

Uji dilakukan 48 jam setelah gel dibuat. Data uji ini disebut data siklus 0

dan dijadikan kontrol terhadap data siklus lain dalam uji stabilitas fisik. Uji

sifat fisik dan stabilitas fisik dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Uji sifat fisik gel

1.) Uji organoleptis

Pada uji ini gel diamati organoleptisnya, meliputi warna, bau, dan

sineresis.

2.) Pengukuran pH

Pengukuran dilakukan dengan uji menggunakan kertas indikator

pH universal yang dicelupkan kedalam sediaan gel, didiamkan sesaat

dan dicatat pH nya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

33

3.) Uji daya sebar

Uji daya sebar dilakukan dengan menaruh 1 gram gel ditengah

kaca bulat berskala, kemudian diatas gel diletakkan kaca bulat tanpa

skala. Didiamkan satu menit. Beban 50 gram diletakkan diatas kaca

bulat, didiamkan satu menit. Dilakukan berulang hingga penambahan

beban sebesar ±125 gram, kemudian diukur diameter gel yang

menyebar menggunakan penggaris dan dihitung luas sebarannya

dengan rumus luas lingkaran.

4.) Uji viskositas

Pengukuran viskositas dilakukan menggunakan viskometer

Rheosys Merlin dengan spindle cone and plate 5/30mm, dengan cara

sebagai berikut: Rheosys Merlin dipastikan online (terhubung dengan

software Micra pada komputer). Sejumlah gel pegagan dioleskan ke

plate, kemudian cone diposisikan untuk memulai pengukuran. Sistem

pengukuran, kecepatan putar spindle, jumlah titik pengukuran, interval

waktu pengukuran antartitik, dan suhu diatur pada “test definition”

(Lampiran 5). Pengukuran viskositas dimulai dengan menekan start

dan berlangsung dalam waktu tertentu. Viskositas gel dan kurva aliran

gel dihasilkan secara otomatis.

b. Uji stabilitas gel

Uji stabilitas gel dilakukan dengan mengukur perubahan viskositas

dan daya sebar pada jangka waktu yang ditentukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

34

Uji stabilitas dilakukan dengan cycling test metode freeze-thaw. Sediaan

disimpan dalam kulkas bersuhu 0oC selama 24 jam, kemudian dipindahkan ke

dalam inkubator bersuhu 25oC selama 24 jam. Kedua perlakuan ini adalah satu

siklus. Percobaan diulang sebanyak enam siklus.

Pada tiap siklus diamati sifat fisik (organoleptis dan pH) serta diukur

daya sebar dan viskositas. Untuk tiap formula, hasil pengukuran pada tiap siklus

dibandingkan dengan pengukuran pada siklus 0 (sebelum diberi perlakuan freeze-

thaw). Perubahan viskositas dihitung dengan rumus sebagai berikut:

𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑣𝑖𝑠𝑘𝑜𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 =𝑣𝑖𝑠𝑘𝑜𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 0 − 𝑣𝑖𝑠𝑘𝑜𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 6

𝑣𝑖𝑠𝑘𝑜𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 0𝑥 100%

F. Analisis Data

Data yang dapat dikuantifikasi akan dianalisis, meliputi data uji sifat fisik

(viskositas dan daya sebar) dan data uji stabilitas fisik (perubahan viskositas dan

daya sebar). Analisis statistik dilakukan menggunakan software SPSS versi 22,

meliputi uji Shapiro-Wilk yang digunakan untuk mengetahui normalitas distribusi

data. Apabila data terdistribusi normal (p>0,05), berarti data memenuhi

persyaratan uji statistik parametrik, maka dilanjutkan dengan uji one way

ANOVA dan Levene test untuk melihat homogenitas variansi data. Uji Levene

diikuti uji Post Hoc: Tukey untuk nilai p>0,05; sedangkan untuk nilai P>0,05

diikuti uji Post Hoc: Games Howel. Variabel dikatakan berpengaruh jika nilai p

(probability value) <0,05 dengan tingkat kepercayaan 95%.

Apabila data tidak terdistribusi normal (p<0,05) berarti data tidak

memenuhi persyaratan uji statistik parametrik, maka dilanjutkan dengan uji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

35

nonparametrik Kruskal-Wallis dengan Mann Whitney. Dikatakan terdapat

perbedaan yang bermakna apabila nilai p<0,05 dan dikatakan berbeda tidak

bermakna apabila nilai p>0,05 dengan tingkat kepercayaan 95%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

36

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Determinasi Simplisia

Simplisia adalah bahan alam yang dikeringkan dan belum mengalami

pengolahan apapun, kecuali dinyatakan lain. Simplisia tumbuhan obat merupakan

bahan baku ekstrak tanaman obat. Ekstrak ini digunakan sebagai bahan baku obat

tradisional atau bahan baku produk yang dibuat dari bahan alam. Pengeringan

bertujuan untuk mengurangi kadar air dan menghentikan reaksi enzimatis yang

dapat mengurangi mutu simplisia. Mengolah bahan alam menjadi simplisia akan

membuatnya tidak mudah rusak dan dapat disimpan lebih lama, paling tidak

sampai panen kembali dilakukan (Dirjen POM, 1995).

Setelah dipanen, herba pegagan dicuci lalu dijemur di bawah sinar

matahari dengan ditutup kain hitam. Pengeringan di musim hujan dilakukan

dengan oven pada suhu 50-600C selama satu sampai dua hari. Lama pengeringan

tergantung cuaca dan kadar air yang diinginkan (Darwati, dkk., 2012).

Tabel VII menyatakan keterangan dari CV. Merapi Farma Herbal terkait

simplisia yang digunakan dalam penelitian.

Tabel VII. Keterangan simplisia

Asal Simplisia Keterangan

Nama tanaman Pegagan (Centella asiatica (L.))

Bahan yang diambil Herba

Lama pengeringan 4 hari

Proses pengeringan Oven dalam ruangan dengan cahaya

matahari

Daerah asal tanaman Tawangmangu, Jawa Tengah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

37

Berdasarkan surat keterangan yang didapat dari CV. Merapi Farma

Herbal, simplisia kering yang digunakan dalam penelitian berasal dari herba

pegagan yang ditanam di daerah sejuk dan dikeringkan selama empat hari dengan

panas alami (Lampiran 1).

Determinasi dilakukan untuk memastikan kebenaran identitas simplisia.

Untuk mendeterminasi simplisia pegagan diperlukan pengetahuan mengenai

morfologi simplisia pegagan. Dirjen POM (2008) dalam Farmakope Herbal

Indonesia memerikan simplisia pegagan secara makroskopik yaitu berupa

lembaran daun yang menggulung dan berkeriput disertai tangkai daun yang

terlepas, warna hijau kelabu, helai daun berbentuk ginjal atau bundar, tulang daun

menjari; pangkal helai daun berlekuk, ujung daun membundar, pinggir daun

beringgir sampai bergerigi; stolon dan tangkai daun berwarna cokelat kelabu dan

berambut halus.

Hasil determinasi sampel (simplisia) terdapat dalam tabel VIII.

Tabel VIII. Hasil determinasi simplisia

Jenis Suku

Centella asiatica (L.) Urban Apiaceae

Hasil determinasi simplisia memastikan bahwa tanaman yang digunakan

dalam penelitian adalah pegagan, suku Apiaceae (Lampiran 2).

B. Pembuatan dan Pengujian Ekstrak Kental Herba Pegagan

Untuk menghasilkan ekstrak kental dalam penelitian, simplisia diserbuk

kemudian dimaserasi menggunakan pelarut etanol 96% selama 48 jam. Hasil

maserasi kemudian difiltrasi untuk selanjutnya diuapkan pelarutnya dan diperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

38

ekstrak kental herba pegagan. Maserasi dipilih karena prosesnya relatif mudah,

tidak memerlukan keahlian khusus, alat yang digunakan sedikit dan sederhana

(Ansel, 1989). Etanol umum digunakan pada ekstraksi karena dapat menarik

senyawa non polar dan polar. Etanol 96% dipilih karena asiatikosida dalam

pegagan bersifat nonpolar sehingga larut didalamnya.

Penetapan kadar asiatikosida dilakukan dengan Kromatografi Lapis Tipis

(KLT) densitometri, sedangkan penetapan kadar air dan kadar abu menggunakan

gravimetri. KLT dipilih karena dapat digunakan untuk analisis kualitatif sekaligus

kuantitatif, alatnya sederhana, preparasi sampel mudah, pelarut yang dibutuhkan

sedikit, dan biaya terjangkau (Gandjar dan Rohman, 2013). Gravimetri merupakan

cara pengeringan langsung tanpa menggunakan reagen dalam prosesnya.

Gravimetri dipilih karena dalam pegagan tidak mengandung zat volatile dalam

jumlah banyak dan tidak mengandung karbohidrat tinggi yang dapat

menyebabkan karamelisasi (membentuk kerak) selama proses pengeringan.

Hasil uji ekstrak kental pegagan yang dibuat tertulis dalam tabel IX

(Lampiran 4).

Tabel IX. Hasil uji ekstrak kental herba pegagan

Parameter

Standar Mutu

Ekstrak Kental Herba Pegagan (%b/b)

Farmakope Herbal

Indonesia

(Dirjen POM, 2008)

Ekstrak Kental

Pegagan

Hasil Ekstraksi

Rendemen ≥7,2% 5%

Kadar air ≤10% 14,7%

Kadar abu ≤16,6% 11,4%

Kadar asiatikosida ≥0,9% 0,14%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

39

Dari tabel IX diketahui bahwa ekstrak kental herba pegagan dalam

penelitian memenuhi standar mutu kadar abu, namun tidak memenuhi standar

rendemen, kadar air, dan kadar asiatikosida. Rendemen yang kurang dari standar

disebabkan oleh proses pembuatan ekstrak kental yang tidak terkontrol, yaitu

tidak dilakukan pengecekan bobot tetap. Kadar air yang melebihi batas dan kadar

asiatikosida yang kurang dari standar disebabkan karena metode ekstraksi tidak

dilakukan sesuai standar FHI. Ekstraksi herba pegagan dilakukan dengan maserasi

menggunakan etanol 70% selama 6 jam sambil diaduk dan didiamkan selama 18

jam, kemudian difiltrasi dan diuapkan pelarutnya menggunakan rotary vacuum

evaporator (FHI, 2008). Penggunaan rotary vacuum evaporator akan

meminimalkan kerusakan ekstrak akibat suhu saat penguapan pelarut karena suhu

yang digunakan (400C) lebih rendah dari titik didih etanol 70% (±78,5

0C).

Selain metode ekstraksi, beberapa hal terkait tanaman pegagan yang

dapat mempengaruhi kadar asiatikosida adalah kondisi budidaya, umur tanaman,

waktu panen, dan kondisi lingkungan (cuaca). Pemanenan pegagan saat mencapai

umur 3-4 bulan, dimana pegagan memiliki zat aktif dalam jumlah besar. Pegagan

dipanen dengan cara dipangkas bagian daun dan batangnya setiap dua bulan sekali

(Darwati, dkk., 2012). Kadar senyawa aktif dalam ekstrak pegagan, termasuk

asiatikosida, menentukan efek farmakologis yang dapat dihasilkan. Efek

farmakologis gel pegagan yang diinginkan dalam penelitian ini adalah antiselulit.

Efek tersebut dapat dicapai dengan penambahan jumlah ekstrak hingga kadar

asiatikosida dalam formula mencapai 0,9%. Namun, penambahan jumlah ekstrak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

40

yang terlalu banyak dapat berdampak pada penurunan tampilan fisik gel dan

peningkatan viskositas gel.

C. Pembuatan Gel Ekstrak Pegagan

Konsentrasi CMC-Na yang digunakan sebesar 2-3% b/b, sedangkan

konsentrasi propilen glikol yang digunakan sebesar 15-16% b/b. Jika kedua

variabel dengan konsentrasi tersebut dikombinasikan akan menghasilkan

viskositas dan daya sebar yang mendekati kriteria uji.

Komposisi ekstrak pegagan yang digunakan dalam formula sebesar 1%,

didasarkan pada penelitian Rismana (2010) yang menggunakan ekstrak pegagan

sebanyak 0,5% b/b dalam formula gel yang dibuat. Jumlah yang digunakan lebih

besar karena dalam penelitian tidak melakukan uji efek sediaan, sehingga dengan

menaikkan komposisi ekstrak diharapkan efek yang dihasilkan tidak berbeda jauh.

Dalam proses pembuatan, setelah propilen glikol; ekstrak; dan metil

paraben tercampur, dilakukan sentrifugasi untuk mengendapkan partikel padat

yang tidak larut dalam propilen glikol. Partikel padat tidak larut ini kemungkinan

berasal dari abu dalam ekstrak kental. Jika tidak dilakukan sentrifugasi akan

mempengaruhi tampilan fisik gel yang menjadi tidak jernih dan berpotensi

mengiritasi kulit. Untuk meningkatkan reprodusibilitas, pencampuran basis

dengan bahan lain menggunakan mixer dengan kecepatan dan lama pencampuran

yang diatur. Untuk menjamin akurasi data, dilakukan replikasi pembuatan

sebanyak tiga kali untuk masing-masing formula.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

41

D. Uji Sifat Fisik dan Stabilitas Gel

1. Uji sifat fisik gel pegagan

Sifat fisik gel pegagan hasil formulasi dilihat dengan melakukan

pengamatan organoleptis, pengukuran pH, viskositas, dan daya sebar. Semua uji

dilakukan 48 jam setelah gel dibuat untuk meminimalkan bias pengukuran karena

pengaruh suhu dan gaya yang timbul akibat pencampuran dengan mixer yang

dapat menurunkan viskositas gel. Sifat tiksotropi akan membantu mengembalikan

konsistentsi gel hingga akhirnya terbentuk sistem yang stabil setelah pendiaman

selama 48 jam.

a. Uji organoleptis

Uji organoleptis dilakukan untuk melihat tampilan fisik sediaan dengan

cara mengamati bentuk, warna, dan bau dari sediaan yang telah dibuat (Allen,

2002). Pada penelitian ini, uji organoleptis dilakukan dengan mengamati warna,

bau, dan sineresis pada gel pegagan. Hasil uji organoleptis kelima formula tersaji

dalam tabel X.

Tabel X. Hasil uji organoleptis

Parameter Hasil

Warna Hijau khas herba pegagan

Bau Khas herba pegagan

Sineresis Tidak terjadi sineresis

Gambar 8. Hasil uji organoleptis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

42

Hasil uji organoleptis pada kelima formula tidak berbeda. Semua gel

berwarna hijau dan berbau khas herba pegagan, serta tidak terjadi sineresis. Warna

yang dihasilkan sesuai dengan teori FHI yang mengatakan simplisia herba

pegagan berwarna hijau-kelabu dan ekstrak kental herba pegagan berwarna hijau-

kecoklatan, sehingga setelah diformulasikan dalam gel warna yang timbul tidak

jauh berbeda dari teori. Warna gel tidak berbeda karena jumlah ekstrak kental

yang ditambahkan dalam tiap formula sama. Sineresis tidak terjadi menandakan

proporsi CMC-Na dan propilen glikol pada kelima formula mampu

mempertahankan ketegaran matriks gel sehingga pelarut tidak keluar ke

permukaan gel.

b. Uji pH

Uji pH dilakukan untuk melihat tingkat keasaman sediaan gel guna

menjamin gel yang dihasilkan tidak mengiritasi kulit. Secara teori, pH sediaan

topikal yang memenuhi kriteria pH kulit, yaitu dalam interval 4,5-6,5 (Tranggono,

2007). Dalam penelitian ini, pH gel pegagan diukur menggunakan stik pH

universal. Hasil uji pH menunjukkan seluruh gel pegagan yang dibuat memiliki

pH 6. Berarti, variasi konsentrasi CMC-Na dan propilen glikol tidak berpengaruh

pada pH gel pegagan yang dibuat. Gel ekstrak pegagan dalam penelitian

memenuhi kriteria pH yang diinginkan dan berpotensi rendah untuk menyebabkan

iritasi pada kulit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

43

Gambar 9. Hasil uji pH

c. Uji viskositas

Viskositas merupakan tahanan suatu sediaan untuk mengalir. Semakin

besar viskositas atau semakin kental sediaan, maka semakin besar tahanannya

(Mitsui, 1993). Viskositas berhubungan dengan sifat alir. Pengukuran viskositas

dapat dilakukan dengan berbagai jenis viskometer sesuai kebutuhan. Dalam

penelitian ini digunakan Rheosys Merlin II untuk mengukur viskositas gel

pegagan ekaligus melihat sifat alirnya.

Dalam penelitian ditetapkan kriteria viskositas dengan mengukur

viskositas produk pembanding, yaitu Slimming Gel Mustika Ratu. Produk ini

merupakan produk gel topikal antiselulit yang beredar di pasaran. Pengukuran

viskositas produk menggunakan Rheosys Merlin II (Lampiran 6). Kriteria

viskositas dalam penelitian ditetapkan sebesar 0,09263-0,73832 Pa.S.

Hasil pengukuran viskositas dari kelima formula gel setelah 48 jam

dibuat tersaji dalam tabel XI.

Tabel XI. Hasil pengukuran viskositas

Formula Konsentrasi

CMC-Na : propilen glikol X ±SD (Pa.S)

FI 2% : 16% 0,11171±0,004

FII 2,25% : 15,75% 0,14688±0,013

FIII 2,5% : 15,5% 0,18107±0,010

FIV 2,75% : 15,25% 0,22624±0,023

FV 3% : 15% 0,26191±0,025

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

44

Nilai viskositas pada tabel di atas menunjukkan bahwa formula I sampai

V memenuhi kriteria viskositas yang diinginkan sesuai parameter produk

pembanding. Semakin tinggi konsentrasi CMC-Na dalam formula, yang diikuti

oleh berkurangnya konsentrasi propilen glikol, akan menaikkan viskositas gel

yang dihasilkan. Hasil ini sesuai dengan teori, dimana jika konsentrasi CMC-Na

semakin tinggi, maka semakin banyak pelarut yang diabsorbsi sehingga semakin

banyak jaringan yang berikatan membentuk matriks gel dan berdampak kepada

peningkatan viskositas. Propilen glikol dapat membantu mempertahankan

viskositas gel dengan mencegah penguapan air dari sediaan serta mencegah

penyerapan air dari sediaan oleh ekstrak sehingga tidak terjadi perubahan

viskositas sediaan secara signifikan (Ansel, 1989).

Untuk melihat kebermaknaan perbedaan viskositas yang dihasilkan tiap

formula, dilakukan analisis statistik (Lampiran 8c). Nilai probabilitas hasil

analisis menunjukkan bahwa antarformula memiliki perbedaan viskositas yang

bermakna (p<0,05). Artinya, dengan interval konsentrasi CMC-Na dan propilen

glikol sebesar 0,25% perbedaan viskositasnya berarti. Dengan kata lain, variasi

konsentrasi variabel memberikan pengaruh yang signifikan pada respon

viskositas.

Selain mendapatkan nilai viskositas, dengan menggunakan Rheosys

Merlin II didapatkan pula grafik yang menunjukkan sifat alir gel yang dibuat. Dari

keseluruhan hasil uji viskositas, gel yang dibuat mengikuti tipe aliran non-

Newtonian pseudoplastis. Artinya, dengan peningkatan kecepatan putar, nilai

viskositasnya akan turun. Oleh karena itu, data viskositas yang diambil harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

45

berasal dari satu titik kecepatan putar (pada penelitian diambil rpm 600). Hasil ini

sesuai dengan teori yang disampaikan Martin, dkk. (1993) yang mengatakan

umumnya sediaan semisolid memiliki sifat alir non-Newton dan sediaan farmasi

berbasis polimer seperti gel menunjukkan aliran pseudoplastis.

Gambar 10. Grafik sifat alir pseudoplastis

d. Uji daya sebar

Nilai daya sebar suatu sediaan biasanya berbanding terbalik dengan

viskositasnya. Semakin tinggi viskositas sediaan, maka nilai daya sebar semakin

rendah. Uji daya sebar dilakukan untuk menjamin pemerataan gel saat

diaplikasikan pada kulit. Dalam penelitian ini, digunakan metode plat paralel

menggunakan kaca bulat berskala untuk pengukuran daya sebar gel ekstrak

pegagan. Metode ini paling sering digunakan karena prosesnya sederhana, mudah

dilakukan, dan tidak memerlukan banyak biaya. Namun, metode ini kurang

sensitif karena dilakukan secara manual. Kriteria daya sebar dalam penelitian

dibuat berdasarkan literatur dan pengukuran daya sebar produk pembanding,

kemudian diambil nilai tertinggi dan terendah dari dua data tersebut sebagai

kriteria daya sebar dalam penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

46

Tabel XII. Kriteria daya sebar penelitian

Daya Sebar (cm2)

Teori

(Garg, dkk.,

2002)

Produk

Slimming Gel

Mustika Ratu

Kriteria Daya

Sebar dalam

Penelitian (cm2)

19,63-38,48 37,94-38,76 19,63-38,76

Tabel XIII menunjukkan hasil pengukuran daya sebar dari kelima

formula gel setelah 48 jam dibuat.

Tabel XIII. Hasil pengukuran daya sebar

Formula Konsentrasi

CMC-Na : propilen glikol X ±SD (cm

2)

FI 2% : 16% 38,39±0,88

FII 2,25% : 15,75% 32,76±1,68

FIII 2,5% : 15,5% 25,37±0,26

FIV 2,75% : 15,25% 22,76±0,44

FV 3% : 15% 19,50±0,88

Hasil pada tabel XIII menunjukkan bahwa formula I sampai IV

memenuhi kriteria daya sebar yang diinginkan, baik secara teoritis maupun

parameter produk pembanding. Formula V memiliki daya sebar dibawah nilai

kriteria yang menunjukkan gel terlalu kental. Semakin tinggi konsentrasi CMC-

Na dalam formula, yang diikuti oleh berkurangnya konsentrasi propilen glikol,

akan menurunkan daya sebar gel yang dihasilkan. Hasil ini sesuai dengan teori,

dimana jika konsentrasi CMC-Na semakin tinggi, maka semakin banyak matriks

gel yang terbentuk dan berdampak penurunan kemampuan gel untuk menyebar.

Hasil uji daya sebar ini berbanding terbalik dengan hasil uji viskositas, dimana

semakin tinggi viskositas gel (semakin kental), daya sebarnya semakin rendah.

Untuk melihat kebermaknaan perbedaan daya sebar antarformula,

dilakukan analisis statistik (Lampiran 8d). Nilai probabilitas hasil analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

47

menunjukkan bahwa antarformula memiliki perbedaan daya sebar yang bermakna.

Artinya, dengan interval konsentrasi CMC-Na dan propilen glikol sebesar 0,25%

perbedaan daya sebarnya berarti. Dengan kata lain, variasi konsentrasi variabel

memberikan pengaruh yang signifikan pada respon daya sebar.

2. Uji stabilitas fisik gel pegagan

Pengukuran stabilitas sediaan dilakukan untuk melihat ketahanan sifat

fisik sediaan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan setelah diberi perlakuan

tertentu. Pengukuran stabilitas dalam penelitian dilakukan dengan mengukur

perubahan viskositas dan daya sebar setelah mendapat perlakuan cycling test

sebanyak enam siklus (12 hari). Alat yang digunakan sama seperti pada

pengukuran viskositas dan daya sebar untuk sifat fisik, yaitu Rheosys untuk

viskositas dan kaca bulat untuk daya sebar. Pada akhir pengujian (siklus 6)

diamati pula organoleptis gel dan dilakukan pengukuran pH.

Analisis statistik dilakukan untuk melihat kebermaknaan perubahan sifat

fisik tersebut. Analisis statistik ini akan membandingkan perubahan viskositas

antar siklus pada tiap formula. Parameter yang digunakan adalah nilai

probabilitas, dimana jika nilai p<0,05 perbedaan dianggap bermakna yang

mengindikasikan gel tidak stabil. Sebaliknya, jika nilai p>0,05 perbedaan

viskositas dianggap tidak bermakna dan mengindikasikan gel stabil. Analisis

dilakukan pada taraf kepercayaan 95% (Lampiran 9).

a. Perubahan viskositas gel setelah cycling test

Perubahan viskositas kelima formula selama cycling test terangkum

dalam grafik 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

48

Grafik 1. Grafik perubahan viskositas

Dari grafik 1 dapat dilihat bahwa pada kelima formula terjadi perubahan

viskositas selama periode cycling test. Gel cenderung mengalami kenaikan

viskositas yang signifikan hingga siklus 3 (p<0,05), kemudian mengalami

penurunan viskositas yang signifikan pula hingga akhir periode uji (p<0,05).

Sepanjang siklus 1-5, gel formula III dan IV mengalami perubahan viskositas

yang signifikan antar formula, sedangkan pada formula I, II, dan V perubahan

viskositas gel cenderung tidak signifikan antar formula. Pada awal periode uji

(siklus 0) dan akhir periode uji (siklus 6) perubahan viskositas tidak signifikan

(p>0,05) sehingga kelima formula dinilai stabil secara viskositas. Formula I

memenuhi kriteria viskositas sepanjang periode cycling test, sementara formula

lain menunjukkan viskositas di atas kriteria uji sepanjang siklus 1-5.

Sediaan gel dianggap memiliki stabilitas yang baik jika memiliki

persentase perubahan viskositas <15% (Zath dan Kushla, 1996). Tabel XIV

menunjukkan perubahan viskositas tiap formula.

0,00000

0,20000

0,40000

0,60000

0,80000

1,00000

1,20000

1,40000

1,60000

0 1 2 3 4 5 6

VIS

KO

SIT

AS

(Pa

.S)

SIKLUS

formula I formula II formula III

formula IV formula V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

49

Tabel XIV. Perubahan viskositas

Dari tabel XIV terlihat jika formula I mengalami perubahan viskositas

paling besar. FI adalah formula dengan konsentrasi CMC-Na paling rendah dan

konsentrasi propilen glikol paling tinggi diantara formula lain dalam penelitian.

Proporsi ini menyebabkan FI menghasilkan matriks gel paling sedikit dan jarak

antarmatriks paling jauh sehingga kekuatan ikatan yang dihasilkan paling lemah.

Hal ini menyebabkan ketegaran matriks gel rendah sehingga perlakuan suhu

selama cycling test berpengaruh paling besar pada viskositas FI.

Formula III mempunyai perubahan viskositas lebih kecil dari formula I,

sedangkan perubahan viskositas formula V lebih kecil dari FI dan FIII. Formula II

mempunyai perubahan viskositas paling rendah dibanding formula lain.

Seharusnya perubahan viskositas menurun dari FI ke FV. Hasil yang tidak sesuai

teori ini dapat disebabkan karena random error dalam penelitian. Namun, secara

keseluruhan, perubahan viskositas kelima formula cenderung menurun seiring

kenaikan konsentrasi CMC-Na (yang diikuti penurunan konsentrasi propilen

glikol) dalam formula. Perubahan viskositas semua formula <15% sehingga

dinyatakan stabil.

Perubahan viskositas yang bersifat reversible setelah siklus 6 disebabkan

karena perlakuan suhu selama cycling test. Menurut Tranggono (2007), sediaan

Formula Perubahan

Viskositas (%)

FI 5,78

FII 0,22

FIII 5,24

FIV 5,46

FV 4,82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

50

topikal bebasis CMC-Na dapat mengalami perubahan viskositas dengan perlakuan

suhu tertentu. Gel basis CMC-Na dikatakan bersifat termoreversible. Jika

disimpan dalam suhu lebih tinggi dari suhu ruang, viskositas gel akan turun.

Sebaliknya, jika disimpan dalam suhu rendah, viskositasnya akan naik. Selain

karena suhu, perubahan viskositas gel basis CMC-Na juga dapat dipengaruhi oleh

pH. Gel basis CMC-Na stabil pada pH 2-10, dengan pH optimum 5 (Rowe, dkk.,

2009). Jika pH <2 gel rentan mengalami instabilitas viskositas akibat presipitasi.

Jika pH sediaan turun, viskositas akan turun. Jika pH sediaan naik, viskositas akan

naik. Dalam penelitian, pH gel di awal-selama-dan akhir periode uji terukur stabil

6, sehingga perubahan viskositas tidak disebabkan oleh pH.

b. Perubahan Daya Sebar gel setelah cycling test

Perubahan daya sebar adalah parameter kedua yang menentukan

stabilitas formula. Sama seperti viskositas, pada daya sebar juga dilakukan

analisis statistik untuk mengetahui kebermaknaan perubahan daya sebar tiap

formula. Perubahan daya sebar kelima formula tersaji dalam grafik 2.

Grafik 2. Grafik perubahan daya sebar

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

40,00

45,00

0 1 2 3 4 5 6

DA

YA

SE

BA

R(c

m2)

SIKLUS

formula I formula II formula III

formula IV formula V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

51

Dari grafik 2 dapat dilihat bahwa pada kelima formula terjadi perubahan

daya sebar selama enam siklus cycling test. Gel mengalami penurunan daya sebar

yang signifikan hingga siklus 3 (p<0,05). Kemudian, hingga akhir periode uji

(siklus 6), pada formula II dan V, gel mengalami peningkatan daya sebar yang

signifikan (p<0,05). Sedangkan pada formula I, III, dan IV gel mengalami

peningkatan daya sebar yang tidak signifikan (p>0,05). Sepanjang periode uji

(siklus 1-5), perubahan daya sebar kelima formula gel cenderung tidak signifikan

sehingga dinilai stabil secara daya sebar.

Berdasarkan pengamatan organoleptis, warna dan bau gel tidak

mengalami perubahan selama periode uji stabilitas, yaitu tetap hijau khas herba

pegagan dan berbau khas pegagan. Parameter penting dalam uji stabilitas

menggunakan cycling test adalah sineresis. Tidak terjadi sineresis pada lima

formula hingga akhir periode uji stabilitas. pH terukur tetap stabil pada 6.

Tabel XV menunjukkan perbandingan hasil uji kelima formula untuk

mengetahui formula yang paling baik menurut kriteria dalam penelitian.

Tabel XV. Perbandingan hasil uji

Keterangan :

= memenuhi kriteria uji

X = tidak memenuhi kriteria uji

Formula

Parameter Uji

Korelasi Viskositas-

Daya Sebar

Sifat Fisik Stabilitas Fisik

Organoleptis pH Visko-

sitas

Daya

Sebar

Perubahan

Viskositas Daya

Sebar

I

II

III X

IV X

V X X

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

52

Data yang menunjukkan bahwa formula V tidak memenuhi kriteria uji

sifat fisik daya sebar dapat dilihat pada tabel XIII. Perubahan viskositas

berbanding terbalik dengan perubahan daya sebar, dimana jika gel mengalami

kenaikan viskositas, maka daya sebarnya akan turun. Formula I dan formula II

mempunyai korelasi yang baik antara perubahan viskositas dan daya sebar yang

dihasilkan. Gel mengalami kenaikan viskositas antara siklus 0-3, sedangkan

antara siklus 3-4 gel mengalami penurunan viskositas. Kemudian, gel mengalami

kenaikan viskositas antara siklus 4-5 sebelum akhirnya mengalami penurunan

antara siklus 5-6. Sebaliknya, gel mengalami penurunan daya sebar antara siklus

0-3, sedangkan antara siklus 3-4 gel mengalami kenaikan daya sebar. Kemudian,

gel mengalami penurunan daya sebar antara siklus 4-5 sebelum akhirnya

mengalami kenaikan antara siklus 5-6.

Formula III, IV, dan V tidak memiliki korelasi yang sesuai dengan teori.

Hal ini disebabkan karena perbedaan ketelitian alat uji. Rheosys memiliki

ketelitian tinggi dan dapat mengukur viskositas gel secara otomatis. Sedangkan

daya sebar diukur dengan penggaris seacara manual sehingga ketelitian

pengukuran lebih rendah.

Dari perbandingan hasil uji sifat fisik dan stabilitas fisik terhadap kelima

formula gel ekstrak pegagan, formula I dinyatakan sebagai formula terbaik karena

memenuhi semua kriteria uji yang ditetapkan dalam penelitian. Formula I

memiliki warna hijau dan bau khas herba pegagan yang tidak berubah selama

periode uji, tidak mengalami sineresis setelah diformulasikan maupun setelah

cycling test, pH stabil 6, viskositas dan daya sebar sesuai dengan produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

53

pembanding setelah dibuat dan tetap berada pada range kriteria sepanjang periode

uji stabilitas. Sementara viskositas formula lainnya melebihi range kriteria

sepanjang periode uji stabilitas (siklus 1-5), sebelum akhirnya kembali masuk

range kriteria di akhir periode uji (siklus 6).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

54

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Peningkatan konsentrasi CMC-Na akan meningkatkan viskositas dan

menurunkan daya sebar gel ekstrak pegagan. Efek variabel tidak berpengaruh

pada organoleptis dan pH gel.

2. Formula I (konsentrasi CMC-Na sebesar 2% b/b dan propilen glikol sebesar

16% b/b) menghasilkan gel ekstrak pegagan dengan sifat fisik dan stabilitas

fisik yang paling baik sesuai kriteria penelitian.

3. Gel ekstrak pegagan dinyatakan stabil secara fisik setelah dilakukan cycling

test, dimana kondisi gel di awal dan akhir periode uji tidak berbeda signifikan.

Suhu dapat mempengaruhi kestabilan fisik secara reversible.

B. Saran

1. Perlu dilakukan pemilihan simplisia dan uji karakteristik simplisia agar

memenuhi standar mutu simplisia pegagan pada Farmakope Herbal Indonesia.

2. Perlu dilakukan ekstraksi dengan metode sesuai dengan FHI dan uji

karakteristik ekstrak yang lain, seperti kadar abu tidak larut asam,sehingga

ekstrak memenuhi standar mutu ekstrak kental pegagan pada FHI.

3. Perlu dilakukan uji sifat fisik lain seperti uji homogenitas dan daya lekat, serta

uji iritasi untuk semakin menjamin kualitas gel pegagan yang dibuat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

55

DAFTAR PUSTAKA

Allen, L. V. Jr., 2002, The Art, Science, and Technology of Pharmaceutical

Compounding, 2nd edition, American Pharmaceutical Association,

Washington, D.C., hal. 301-324.

Anonim, 2016, Integrated Taxonomi Information System (ITIS),

http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&sea

rch_value=29612, diakses tanggal 6 Februari 2016.

Ambarani, G. N., 2015, Optimasi Gelling Agent CMC Na dan Humektan Propilen

Glikol dalam Sediaan Gel Anti-inflamasi Ekstrak Daun Cocor Bebek

(Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan Aplikasi Desain Faktorial, Skripsi,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Angela F.T., Lasmida, 2012, Aktivitas Antioksidan dan Stabilitas Fisik Gel Anti-

Aging yang Mengandung Ekstrak Air Kentang Kuning (Solanum

tuberosum L.), Skripsi, Universitas Indonesia, Jakarta.

Ansel, C. H., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, edisi IV, diterjemahkan

oleh F. Ibrahim, UI Press, Jakarta, hal. 157-161, 392-397.

Bylka, W., Znajdek-Awizen, P., Studzinska-Sroka, E., dan Brzezinska, M., 2013,

Centella asiatica in Cosmetology, Postepy Dermatologii i Alergologii

XXX, 1, 46-49.

Darwati, I., Pribadi, E.R., dan Makmun, 2012, Budidaya dan Pasca Panen

Pegagan (Centella asiatica), Badan Penelitian Tanaman Rempah dan

Obat (BALITTRO), Bogor, Jawa Barat.

Dirjen POM, 1995, Materia Medika Indonesia, Jilid VI, Depkes RI, Jakarta,

Indonesia, hal. 58-62.

Dirjen POM, 2008, Farmakope Herbal Indonesia, Depkes RI, Jakarta, Indonesia,

hal. 109, 110, 113, 114.

Djajadisastra, J., 2004, Seminar Setengah Hari HIKI: Cosmetic Stability,

Departemen Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Indonesia, Depok.

Elsner, P., dan Howard, I.M., 2000, Cosmeceutical Drugs and Cosmetics, Marcell

Dekker Inc., New York, hal. 16, 145, 163.

Gandjar, I. G., dan Rohman, A., 2013, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar,

Yogyakarta, hal. 91, 353.

Garg, A., Aggarwal, D., Garg, S., dan Singla, A. K., 2002, Spreading of Semisolid

Formulation, Pharmaceutical Technology, USA, hal. 84-104.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

56

Hamzah, M., 2006, Anti-Inflammantory Activity of Achillea and Ruscus Topical

Gel on Carrageenan-Induced Paw Edema in Rats, Acta Poloniae

Pharmaceutica-Drug Research, 63(4), 277-280.

Indena, 2012, Centella asiatica and Derivatives, www.indena.com, diakses

tanggal 14 April 2015.

James, J.T., dan Dubery, I.A., 2009, Pentacyclic Triterpenoid from the Medicinal

Herb, Centella asiatica (L.), Molecules, 14, 3922-3941.

Kartnig, T., 1988, Clinical Applications of Centella asiatica (L.), in Cracker, L.E.,

Simon, J.E., (Eds.), Herbs, Spices and Medicinal Plants: Recent Advances

in Botany, Horticulture and Pharmacology Vol. 3, Oryx Press: Phoenix,

AZ, USA, hal. 145–173.

Ladani, R. K., Patel, M. J., Rakesh, P. P., dan Bahtt, T. V., 2010, Modern

Optimization Techniques in Field of Pharmacy, Res. J. Pharm. Bio. Chem.

Sci., 1(2), 148-157.

Lieberman, A. H., Rieger, M. M., dan Banker, G. S., 1989, Pharmaceutical

Dosage Form : Disperse System Vol. 2, 2nd

edition, Marcel Dekker Inc.,

New York, hal. 94, 423-443, 495-499.

Martin, A., Swarbrick, J., dan Cammarata, A., 1993, Dasar-Dasar Kimia Fisik

dalam Ilmu Farmasetik, Vol. 2, Ed. 3, diterjemahkan oleh Yoshita, hal.

1077-1120, 1170-1183, 1222-1269, UI Press, Jakarta.

Melani, D., Purwanti, T., dan Soeratri, W., 2005, Korelasi Kadar Propilen Glikol

dalam Basis dan Pelepasan Dietilammonium Diklofenak dari Basis Gel

Carbopol ETD 2020, Majalah Farmasi Airlangga, 5(1), 1-6.

Mitsui, T., 1993, New Cosmetic Science, Nanzando Ltd., Japan, hal. 14, 19-21,

176.

Nairn, J.G., 1997, Topical Preparation, in Swarbrick, J., dan Boylan, J.C., (Ed.),

Encyclopedia of Pharmaceutical Technology, Vol. 5, Marcell Dekker

Inc., New York, hal. 235.

Rawlings, A.V., 2006, Cellulite and Its Treatment, International Journal of

Cosmetic Science, 28, 175-190.

Rheosyis LLC, 2008, Rheosys Merlin II User Manual – Design and Inovation,

Volume 1, Plainsboro, U.S.A., hal. 20-30.

Rismana, E., 2010, Pengembangan Formulasi Sediaan Wound Healing

Menggunakan Bahan Aktif Kitosan dan Ekstrak Pegagan, BPPT, Jakarta.

Rowe, R. C., Sheskey, P. J., Quinn, M. E., 2009, Handbook of Pharmaceutical

Exipients, 6th ed., Pharmaceutical Press, London, hal. 118-121, 441-444,

592-594.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

57

Sari, R. dan Istidiartuti, D., 2006, Studi Efektivitas Sediaan Gel Antiseptik

Tangan Ekstrak Daun Sirih (Piper betle Linn.), Majalah Farmasi

Indonesia, 17(4), 163-169.

Suardi, M., Armenia, dan Maryawati, A., 2008, Formulasi dan Uji Klinik Gel Anti

Jerawat Benzoil Peroksida-HPMC, Karya Ilmiah, Fakultas Farmasi

Universitas Andalas, Sumatra Barat.

Syamsuni, H., 2006, Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi, Penerbit Buku

Kedokteran EGC, Jakarta, hal. 104.

Tranggono, R. I. S., 2007, Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik,

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hal. 11-14, 16-21, 26,27, 29, 30, 81-

83.

Voigt, R., 1995, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, diterjemahkan oleh S.N.

Soewandhi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, hal. 340, 341, 353-

359, 565-586.

Wijayanti, L.R., 2008, Formulasi Gel Sunscreen Ekstrak Kering Polifenol Teh

Hijau (Camellia sinensis L.) dengan CMC (Carboxymethyl cellulose)

sebagai Gelling Agent dan Propilen Glikol sebagai Humektan dengan

Metode Desain Faktorial, Skripsi, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

Zath, J.L., dan Kushla, G.P., 1996, Gels, in Lieberman, H.A., Lachman, L., dan

Schwatz, J.B., (Eds.), Pharmaceutical Dosage Form: Dysperse System

Vol. 22, 2nd

ed., Marcell Dekker Inc., New York, hal. 399-417.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

58

LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat keterangan simplisia pegagan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

59

Lampiran 2. Surat keterangan determinasi simplisa pegagan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

60

Lampiran 3. Dokumentasi proses ekstraksi simplisia herba pegagan

Simplisia pegagan Serbuk simplisia Maserasi serbuk

Filtrasi Filtrat/ekstrak cair

Penguapan elarut Ekstrak kental

pada ekstrak cair

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

61

Lampiran 4. Laporan hasil uji ekstrak kental herba pegagan

a. Laporan hasil uji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

62

b. Prosedur penetapan kadar asiatikosida dengan KLT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

64

c. Prosedur penetapan kadar air dan kadar abu dengan gravimetri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

66

Lampiran 5. Program control pada software Rheosys Micra

Variabel Uji Viskositas

Sistem pengukuran Cone and plate 5/30mm

Suhu 250C

Shear rate Stepped share rate:

Start speed: 0,1 RPM End speed: 1000 RPM

No. steps 11

Integration and delay time 10 detik Zero shear time 90 detik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

67

Lampiran 6. Output Rheosys orientasi (viskositas produk)

a. Viskositas produk pada siklus 0 (batas bawah kriteria uji viskositas)

Profil sifat alir produk pada siklus 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

68

b. Viskositas produk pada siklus 3 (batas atas kriteria uji viskositas)

Profil sifat alir produk pada siklus 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

69

Lampiran 7. Dokumentasi formulasi gel ekstrak pegagan

CMC-Na yang Ekstrak kental, propilen glikol

sudah dikembangkan 24 jam (A) dan metil paraben

Campuran ketiga bahan (B) Hasil sentrifugasi B

B ditambahkan ke dalam A Gel ektrak pegagan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

70

Lampiran 8. Dokumentasi hasil uji sifat fisik

a. Uji organoleptis

Tampilan gel 48 jam setelah dibuat (siklus 0)

Tampilan gel di akhir cycling test (siklus 6)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

71

b. Uji pH

Siklus 0 Siklus 1

Siklus 2 Siklus 3

Siklus 4 Siklus 5

Siklus 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

72

c. Uji viskositas

Contoh uji viskositas di siklus 0:

Output Rheosys FI replikasi 1

Profil sifat alir FI replikasi 1

Hasil Pengukuran Viskositas

Formula

Replikasi

1 2 3

Viskositas (Pa.S)

FI 0,11451 0,10725 0,11336

FII 0,14613 0,16040 0,13412

FIII 0,18927 0,16950 0,18445

FIV 0,23975 0,19954 0,23943

FV 0,28825 0,25984 0,23765

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

73

Tabel p-value Analisis Statistik Perbedaan Viskositas

Formula p-value

I II III IV V

I 0,050 0,050 0,050 0,050

II

0,050 0,050 0,050

III

0,050 0,050

IV

0,275

V

d. Uji daya sebar

Penimbangan gel seberat 1 gram Penimbangan beban

seberat ±125 gram

Pengukuran daya sebar

dengan kaca bulat berskala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

74

Tabel Hasil Pengukuran Daya Sebar

Formula

Replikasi

1 2 3

Daya Sebar (cm2)

FI 39,04 37,39 38,76

FII 34,21 33,18 30,93

FIII 25,52 25,07 25,52

FIV 22,27 22,90 23,11

FV 20,43 19,44 18,67

Tabel p-value Analisis Statistik Perbedaan Daya Sebar

Formula p-value

I II III IV V

I 0,050 0,046 0,050 0,050

II

0,046 0,050 0,050

III

0,046 0,046

IV

0,050

V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

75

Lampiran 9. Uji stabilitas gel

a. Uji perubahan viskositas gel

perubahan viskositas =viskositas siklus 0 − viskositas siklus 6

viskositas siklus 0x 100%

Perubahan viskositas gel FI = 0,11171 −0,10525

0,11171𝑥 100%

= 5,78283% ≈ 5,78%

Perubahan viskositas gel FII = 0,14688 −0,14656

0,14688𝑥 100%

= 0,22013% ≈ 0,22%

Perubahan viskositas gel FIII = 0,18107 −0,19056

0,18107𝑥 100%

= 5,23913% ≈ 5,24%

Perubahan viskositas gel FIV = 0,22624 −0,23860

0,22624𝑥 100%

= 5,46322% ≈ 5,46%

Perubahan viskositas gel FV = 0,26191 −0,27454

0,26191𝑥 100%

= 4,82093% ≈ 4,82%

Tabel Perubahan Viskositas Gel

SIKLUS

Viskositas (Pa.S)

F1 F2 F3 F4 F5

0 0,11171 0,14688 0,18107 0,22624 0,26191

1 0,57873 0,66386 0,86046 0,93711 1,25418

2 0,65622 0,74274 0,93188 1,09398 1,22601

3 0,73798 0,91863 1,07090 1,28827 1,51705

4 0,54695 0,76073 0,86765 1,05123 1,28820

5 0,60083 0,82052 0,91863 1,07812 1,38361

6 0,10525 0,14656 0,19056 0,23860 0,27454

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

76

Tabel p-value Analisis Statistik Perubahan Viskositas Formula I

p-value

SIKLUS 0 1 2 3 4 5 6

0 0,035 0,033 0,000 0,015 0,008 0,359

1

0,884 0,252 0,992 0,998 0,035

2

0,711 0,577 0,922 0,033

3

0,061 0,072 0,001

4

0,727 0,015

5

0,008

6

Tabel p-value Analisis Statistik Perubahan Viskositas Formula II

p-value

SIKLUS 0 1 2 3 4 5 6

0 0,013 0,000 0,002 0,000 0,000 1,000

1

0,482 0,032 0,363 0,160 0,016

2

0,080 0,251 0,005 0,000

3

0,099 0,235 0,004

4

0,012 0,000

5

0,000

6

Tabel p-value Analisis Statistik Perubahan Viskositas Formula III

p-value

SIKLUS 0 1 2 3 4 5 6

0 0,050 0,050 0,050 0,050 0,050 0,127

1

0,050 0,050 0,827 0,050 0,050

2

0,050 0,275 0,513 0,050

3

0,050 0,050 0,050

4

0,275 0,050

5

0,050

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

77

Tabel p-value Analisis Statistik Perubahan Viskositas Formula IV

p-value

SIKLUS 0 1 2 3 4 5 6

0 0,050 0,050 0,050 0,050 0,050 0,275

1

0,050 0,050 0,050 0,050 0,050

2

0,050 0,050 0,827 0,050

3

0,050 0,050 0,050

4

0,275 0,050

5

0,050

6

Tabel p-value Analisis Statistik Perubahan Viskositas Formula V

p-value

SIKLUS 0 1 2 3 4 5 6

0 0,000 0,028 0,000 0,002 0,000 0,967

1

1,000 0,013 0,971 0,139 0,001

2

0,270 0,986 0,651 0,031

3

0,059 0,160 0,001

4

0,504 0,004

5

0,002

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

78

b. Uji perubahan daya sebar gel

Tabel Perubahan Daya Sebar

SIKLUS

Daya Sebar (cm2)

F1 F2 F3 F4 F5

0 38,39 32,76 25,37 22,76 19,50

1 36,23 27,96 24,05 21,44 19,05

2 35,08 27,57 23,90 20,36 18,35

3 34,91 26,65 23,61 20,50 18,03

4 35,26 27,96 23,40 20,83 18,16

5 33,52 27,26 23,11 20,70 18,28

6 35,78 28,91 22,83 20,97 18,54

Tabel % Perubahan Daya Sebar

Tabel p-value Analisis Statistik Perubahan Daya Sebar Formula I

p-value

SIKLUS 0 1 2 3 4 5 6

0

0,046 0,046 0,050 0,050 0,046 0,050

1

0,043 0,105 0,046 0,043 0,507

2

0,507 0,346 0,043 0,507

3

0,513 0,046 0,376

4

0,046 0,658

5

0,046

6

Tabel p-value Analisis Statistik Perubahan Daya Sebar Formula II

p-value

SIKLUS 0 1 2 3 4 5 6

0 0,050 0,046 0,050 0,050 0,050 0,046

1

0,487 0,071 1,000 0,376 0,268

2

0,105 0,369 0,825 0,043

3

0,050 0,275 0,046

4

0,261 0,046

5

0,046

6

Formula Perubahan

Viskositas (%)

FI 6,79

FII 11,76

FIII 10,00

FIV 7,89

FV 4,95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

79

Tabel p-value Analisis Statistik Perubahan Daya Sebar Formula III

p-value

SIKLUS 0 1 2 3 4 5 6

0 0,043 0,046 0,046 0,043 0,046 0,046

1

0,507 0,507 0,043 0,046 0,046

2

0,658 0,369 0,275 0,127

3

1,000 0,658 0,184

4

0,487 0,121

5

0,500

6

Tabel p-value Analisis Statistik Perubahan Daya Sebar Formula IV

p-value

SIKLUS 0 1 2 3 4 5 6

0

0,334 0,067 0,198 0,034 0,028 0,038

1

0,588 0,820 0,840 0,730 0,913

2

1,000 0,925 0,983 0,798

3

0,995 1,000 0,971

4

0,999 0,998

5

0,953

6

Tabel XXIX. p-value Analisis Statistik Perubahan Daya Sebar Formula V

p-value

SIKLUS 0 1 2 3 4 5 6

0 0,376 0,046 0,046 0,050 0,050 0,127

1

0,105 0,046 0,077 0,077 0,184

2

0,099 0,487 0,487 0,637

3

0,507 0,105 0,046

4

0,822 0,261

5

0,261

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

80

Lampiran 10. Legalisasi program SPSS Statistics 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

81

Lampiran 11. CoA Bahan

a. CMC-Na

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

82

b. Metilparaben

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

83

c. Propilen glikol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

84

Lampiran 12. Output SPSS

Output Analisis Statistik Perbedaan Viskositas

Descriptives

FORMULA Statistic Std. Error

VISKOSITAS FORMULA I Mean ,1117067 ,00225293

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound ,1020131 Upper Bound ,1214002

5% Trimmed Mean . Median ,1133600 Variance ,000 Std. Deviation ,00390218 Minimum ,10725 Maximum ,11451 Range ,00726 Interquartile Range . Skewness -1,564 1,225

Kurtosis . .

FORMULA II Mean ,1468833 ,00759573

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound ,1142016 Upper Bound ,1795651

5% Trimmed Mean . Median ,1461300 Variance ,000 Std. Deviation ,01315619 Minimum ,13412 Maximum ,16040 Range ,02628 Interquartile Range . Skewness ,257 1,225

Kurtosis . .

FORMULA III Mean ,1810733 ,00595160

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound ,1554657 Upper Bound ,2066810

5% Trimmed Mean . Median ,1844500 Variance ,000 Std. Deviation ,01030847 Minimum ,16950 Maximum ,18927 Range ,01977 Interquartile Range . Skewness -1,316 1,225

Kurtosis . .

FORMULA IV Mean ,2262400 ,01335032

95% Confidence Interval for Lower Bound ,1687982

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

85

Mean Upper Bound ,2836818 5% Trimmed Mean . Median ,2394300 Variance ,001 Std. Deviation ,02312343 Minimum ,19954 Maximum ,23975 Range ,04021 Interquartile Range . Skewness -1,732 1,225

Kurtosis . .

FORMULA V Mean ,2619133 ,01464370

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound ,1989066 Upper Bound ,3249201

5% Trimmed Mean . Median ,2598400 Variance ,001 Std. Deviation ,02536364 Minimum ,23765 Maximum ,28825 Range ,05060 Interquartile Range . Skewness ,365 1,225

Kurtosis . .

Tests of Normality

FORMULA Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

VISKOSITAS FORMULA I ,331 3 . ,865 3 ,282

FORMULA II ,189 3 . ,998 3 ,905

FORMULA III ,295 3 . ,920 3 ,451

FORMULA IV ,382 3 . ,756 3 ,013

FORMULA V ,199 3 . ,995 3 ,865

a. Lilliefors Significance Correction

Kruskal-Wallis Test

Test Statisticsa,b

VISKOSITAS

Chi-square 13,033 df 4 Asymp. Sig. ,011

a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable: FORMULA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

86

Mann-Whitney Test

Ranks

FORMULA N Mean Rank Sum of Ranks

VISKOSITAS FORMULA I 3 2,00 6,00

FORMULA II 3 5,00 15,00

Total 6

Test Statistics

b

VISKOSITAS

Mann-Whitney U ,000 Wilcoxon W 6,000 Z -1,964 Asymp. Sig. (2-tailed) ,050 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,100

a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: FORMULA

Mann-Whitney Test

Ranks

FORMULA N Mean Rank Sum of Ranks

VISKOSITAS FORMULA I 3 2,00 6,00

FORMULA III 3 5,00 15,00

Total 6

Test Statistics

b

VISKOSITAS

Mann-Whitney U ,000 Wilcoxon W 6,000 Z -1,964 Asymp. Sig. (2-tailed) ,050 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,100

a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: FORMULA

Mann-Whitney Test

Ranks

FORMULA N Mean Rank Sum of Ranks

VISKOSITAS FORMULA I 3 2,00 6,00

FORMULA IV 3 5,00 15,00

Total 6

Test Statistics

b

VISKOSITAS

Mann-Whitney U ,000 Wilcoxon W 6,000 Z -1,964 Asymp. Sig. (2-tailed) ,050 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,100

a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: FORMULA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

87

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

VISKOSITAS 15 ,1855633 ,05751412 ,10725 ,28825 FORMULA 15 3,00 1,464 1 5

Mann-Whitney Test

Ranks

FORMULA N Mean Rank Sum of Ranks

VISKOSITAS FORMULA I 3 2,00 6,00

FORMULA V 3 5,00 15,00

Total 6

Test Statistics

b

VISKOSITAS

Mann-Whitney U ,000 Wilcoxon W 6,000 Z -1,964 Asymp. Sig. (2-tailed) ,050 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,100

a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: FORMULA

Mann-Whitney Test

Ranks

FORMULA N Mean Rank Sum of Ranks

VISKOSITAS FORMULA II 3 2,00 6,00

FORMULA III 3 5,00 15,00

Total 6

Test Statistics

b

VISKOSITAS

Mann-Whitney U ,000 Wilcoxon W 6,000 Z -1,964 Asymp. Sig. (2-tailed) ,050 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,100

a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: FORMULA

Mann-Whitney Test

Ranks

FORMULA N Mean Rank Sum of Ranks

VISKOSITAS FORMULA II 3 2,00 6,00

FORMULA IV 3 5,00 15,00

Total 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

88

Test Statisticsb

VISKOSITAS

Mann-Whitney U ,000 Wilcoxon W 6,000 Z -1,964 Asymp. Sig. (2-tailed) ,050 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,100

a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: FORMULA

Mann-Whitney Test

Ranks

FORMULA N Mean Rank Sum of Ranks

VISKOSITAS FORMULA II 3 2,00 6,00

FORMULA V 3 5,00 15,00

Total 6

Test Statistics

b

VISKOSITAS

Mann-Whitney U ,000 Wilcoxon W 6,000 Z -1,964 Asymp. Sig. (2-tailed) ,050 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,100

a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: FORMULA

Mann-Whitney Test

Ranks

FORMULA N Mean Rank Sum of Ranks

VISKOSITAS FORMULA III 3 2,00 6,00

FORMULA IV 3 5,00 15,00

Total 6

Test Statistics

b

VISKOSITAS

Mann-Whitney U ,000 Wilcoxon W 6,000 Z -1,964 Asymp. Sig. (2-tailed) ,050 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,100

a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: FORMULA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

89

Mann-Whitney Test

Ranks

FORMULA N Mean Rank Sum of Ranks

VISKOSITAS FORMULA III 3 2,00 6,00

FORMULA V 3 5,00 15,00

Total 6

Test Statistics

b

VISKOSITAS

Mann-Whitney U ,000 Wilcoxon W 6,000 Z -1,964 Asymp. Sig. (2-tailed) ,050 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,100

a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: FORMULA

Mann-Whitney Test

Ranks

FORMULA N Mean Rank Sum of Ranks

VISKOSITAS FORMULA IV 3 2,67 8,00

FORMULA V 3 4,33 13,00

Total 6

Test Statistics

b

VISKOSITAS

Mann-Whitney U 2,000 Wilcoxon W 8,000 Z -1,091 Asymp. Sig. (2-tailed) ,275 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,400

a

a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: FORMULA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

91

Output Analisis Statistik Perbedaan Daya Sebar

Descriptives

FORMULA Statistic Std. Error

D.SEBAR FORMULA I Mean 38,3967 ,50978

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 36,2033

Upper Bound 40,5901

5% Trimmed Mean .

Median 38,7600

Variance ,780

Std. Deviation ,88297

Minimum 37,39

Maximum 39,04

Range 1,65

Interquartile Range .

Skewness -1,538 1,225

Kurtosis . .

FORMULA II Mean 32,7733 ,96844

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 28,6065

Upper Bound 36,9402

5% Trimmed Mean .

Median 33,1800

Variance 2,814

Std. Deviation 1,67739

Minimum 30,93

Maximum 34,21

Range 3,28

Interquartile Range .

Skewness -1,027 1,225

Kurtosis . .

FORMULA III Mean 25,3700 ,15000

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 24,7246

Upper Bound 26,0154

5% Trimmed Mean .

Median 25,5200

Variance ,067

Std. Deviation ,25981

Minimum 25,07

Maximum 25,52

Range ,45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

92

Interquartile Range .

Skewness -1,732 1,225

Kurtosis . .

FORMULA IV Mean 22,7600 ,25239

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 21,6741

Upper Bound 23,8459

5% Trimmed Mean .

Median 22,9000

Variance ,191

Std. Deviation ,43715

Minimum 22,27

Maximum 23,11

Range ,84

Interquartile Range .

Skewness -1,293 1,225

Kurtosis . .

FORMULA V Mean 19,5133 ,50939

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 17,3216

Upper Bound 21,7051

5% Trimmed Mean .

Median 19,4400

Variance ,778

Std. Deviation ,88229

Minimum 18,67

Maximum 20,43

Range 1,76

Interquartile Range .

Skewness ,371 1,225

Kurtosis . .

Tests of Normality

FORMULA Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

D.SEBAR FORMULA I ,326 3 . ,873 3 ,304

FORMULA II ,262 3 . ,956 3 ,596

FORMULA III ,385 3 . ,750 3 ,000

FORMULA IV ,292 3 . ,923 3 ,463

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

93

FORMULA V ,200 3 . ,995 3 ,862

a. Lilliefors Significance Correction

Kruskal-Wallis Test

Ranks

FORMULA N Mean Rank

D.SEBAR FORMULA I 3 14,00

FORMULA II 3 11,00

FORMULA III 3 8,00

FORMULA IV 3 5,00

FORMULA V 3 2,00

Total 15

Test Statisticsa,b

D.SEBAR

Chi-square 13,524

df 4

Asymp. Sig. ,009

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable:

FORMULA

Mann-Whitney Test

Ranks

FORMULA N Mean Rank Sum of Ranks

D.SEBAR FORMULA I 3 5,00 15,00

FORMULA II 3 2,00 6,00

Total 6

Test Statisticsb

D.SEBAR

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 6,000

Z -1,964

Asymp. Sig. (2-tailed) ,050

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,100a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: FORMULA

Mann-Whitney Test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

94

Ranks

FORMULA N Mean Rank Sum of Ranks

D.SEBAR FORMULA I 3 5,00 15,00

FORMULA III 3 2,00 6,00

Total 6

Test Statisticsb

D.SEBAR

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 6,000

Z -1,993

Asymp. Sig. (2-tailed) ,046

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,100a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: FORMULA

Mann-Whitney Test

Ranks

FORMULA N Mean Rank Sum of Ranks

D.SEBAR FORMULA I 3 5,00 15,00

FORMULA IV 3 2,00 6,00

Total 6

Test Statisticsb

D.SEBAR

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 6,000

Z -1,964

Asymp. Sig. (2-tailed) ,050

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,100a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: FORMULA

Mann-Whitney Test

Ranks

FORMULA N Mean Rank Sum of Ranks

D.SEBAR FORMULA I 3 5,00 15,00

FORMULA V 3 2,00 6,00

Total 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

95

Test Statisticsb

D.SEBAR

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 6,000

Z -1,964

Asymp. Sig. (2-tailed) ,050

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,100a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: FORMULA

Mann-Whitney Test

Ranks

FORMULA N Mean Rank Sum of Ranks

D.SEBAR FORMULA II 3 5,00 15,00

FORMULA III 3 2,00 6,00

Total 6

Test Statisticsb

D.SEBAR

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 6,000

Z -1,993

Asymp. Sig. (2-tailed) ,046

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,100a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: FORMULA

Mann-Whitney Test

Ranks

FORMULA N Mean Rank Sum of Ranks

D.SEBAR FORMULA II 3 5,00 15,00

FORMULA IV 3 2,00 6,00

Total 6

Test Statisticsb

D.SEBAR

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 6,000

Z -1,964

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

96

Asymp. Sig. (2-tailed) ,050

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,100a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: FORMULA

Mann-Whitney Test

Ranks

FORMULA N Mean Rank Sum of Ranks

D.SEBAR FORMULA II 3 5,00 15,00

FORMULA V 3 2,00 6,00

Total 6

Test Statisticsb

D.SEBAR

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 6,000

Z -1,964

Asymp. Sig. (2-tailed) ,050

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,100a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: FORMULA

Mann-Whitney Test

Ranks

FORMULA N Mean Rank Sum of Ranks

D.SEBAR FORMULA III 3 5,00 15,00

FORMULA IV 3 2,00 6,00

Total 6

Test Statisticsb

D.SEBAR

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 6,000

Z -1,993

Asymp. Sig. (2-tailed) ,046

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,100a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: FORMULA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

97

Mann-Whitney Test

Ranks

FORMULA N Mean Rank Sum of Ranks

D.SEBAR FORMULA III 3 5,00 15,00

FORMULA V 3 2,00 6,00

Total 6

Test Statisticsb

D.SEBAR

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 6,000

Z -1,993

Asymp. Sig. (2-tailed) ,046

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,100a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: FORMULA

Mann-Whitney Test

Ranks

FORMULA N Mean Rank Sum of Ranks

D.SEBAR FORMULA IV 3 5,00 15,00

FORMULA V 3 2,00 6,00

Total 6

Test Statisticsb

D.SEBAR

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 6,000

Z -1,964

Asymp. Sig. (2-tailed) ,050

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,100a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: FORMULA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

99

Output Analisis Statistik Perubahan Viskositas FI

Descriptives

SIKLUS Statistic Std. Error

VISKOSITAS siklus 0 Mean ,1117067 ,00225293

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound ,1020131

Upper Bound ,1214002

5% Trimmed Mean .

Median ,1133600

Variance ,000

Std. Deviation ,00390218

Minimum ,10725

Maximum ,11451

Range ,00726

Interquartile Range .

Skewness -1,564 1,225

Kurtosis . .

siklus 1 Mean ,5787333 ,04474055

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound ,3862303

Upper Bound ,7712364

5% Trimmed Mean .

Median ,5371900

Variance ,006

Std. Deviation ,07749290

Minimum ,53087

Maximum ,66814

Range ,13727

Interquartile Range .

Skewness 1,719 1,225

Kurtosis . .

siklus 2 Mean ,6562233 ,05060703

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound ,4384789

Upper Bound ,8739678

5% Trimmed Mean .

Median ,6181900

Variance ,008

Std. Deviation ,08765394

Minimum ,59401

Maximum ,75647

Range ,16246

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

100

Interquartile Range .

Skewness 1,585 1,225

Kurtosis . .

siklus 3 Mean ,7379800 ,00865981

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound ,7007198

Upper Bound ,7752402

5% Trimmed Mean .

Median ,7419000

Variance ,000

Std. Deviation ,01499923

Minimum ,72141

Maximum ,75063

Range ,02922

Interquartile Range .

Skewness -1,096 1,225

Kurtosis . .

siklus 4 Mean ,5469500 ,02742699

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound ,4289412

Upper Bound ,6649588

5% Trimmed Mean .

Median ,5385900

Variance ,002

Std. Deviation ,04750494

Minimum ,50418

Maximum ,59808

Range ,09390

Interquartile Range .

Skewness ,767 1,225

Kurtosis . .

siklus 5 Mean ,6008267 ,02213127

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound ,5056035

Upper Bound ,6960498

5% Trimmed Mean .

Median ,5813100

Variance ,001

Std. Deviation ,03833248

Minimum ,57618

Maximum ,64499

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

101

Range ,06881

Interquartile Range .

Skewness 1,697 1,225

Kurtosis . .

siklus 6 Mean ,1052533 ,00048313

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound ,1031746

Upper Bound ,1073321

5% Trimmed Mean .

Median ,1051900

Variance ,000

Std. Deviation ,00083680

Minimum ,10445

Maximum ,10612

Range ,00167

Interquartile Range .

Skewness ,339 1,225

Kurtosis . .

Tests of Normality

SIKLUS Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

VISKOSITAS siklus 0 ,331 3 . ,865 3 ,282

siklus 1 ,371 3 . ,784 3 ,078

siklus 2 ,334 3 . ,859 3 ,264

siklus 3 ,270 3 . ,949 3 ,564

siklus 4 ,237 3 . ,977 3 ,708

siklus 5 ,361 3 . ,806 3 ,128

siklus 6 ,197 3 . ,996 3 ,875

a. Lilliefors Significance Correction

Test of Homogeneity of Variances

VISKOSITAS

Levene Statistic df1 df2 Sig.

6,161 6 14 ,002

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

102

ANOVA

VISKOSITAS

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1,207 6 ,201 79,780 ,000

Within Groups ,035 14 ,003

Total 1,243 20

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

VISKOSITAS

Games-Howell

(I) SIKLUS (J) SIKLUS Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

dimensi on2

siklus 0

dimensi on3

siklus 1 -,46702667* ,04479723 ,035 -,8585885 -,0754648

siklus 2 -,54451667* ,05065715 ,033 -,9878708 -,1011625

siklus 3 -,62627333* ,00894807 ,000 -,6947672 -,5577795

siklus 4 -,43524333* ,02751937 ,015 -,6734564 -,1970303

siklus 5 -,48912000* ,02224565 ,008 -,6801087 -,2981313

siklus 6 ,00645333 ,00230415 ,359 -,0119083 ,0248150

siklus 1

dimensi on3

siklus 0 ,46702667* ,04479723 ,035 ,0754648 ,8585885

siklus 2 -,07749000 ,06754841 ,884 -,4171193 ,2621393

siklus 3 -,15924667 ,04557092 ,252 -,5285620 ,2100686

siklus 4 ,03178333 ,05247815 ,992 -,2612612 ,3248279

siklus 5 -,02209333 ,04991502 ,998 -,3272519 ,2830653

siklus 6 ,47348000* ,04474316 ,035 ,0801697 ,8667903

siklus 2

dimensi on3

siklus 0 ,54451667* ,05065715 ,033 ,1011625 ,9878708

siklus 1 ,07749000 ,06754841 ,884 -,2621393 ,4171193

siklus 3 -,08175667 ,05134261 ,711 -,5048662 ,3413529

siklus 4 ,10927333 ,05756137 ,577 -,2290685 ,4476151

siklus 5 ,05539667 ,05523463 ,922 -,3003886 ,4111820

siklus 6 ,55097000* ,05060933 ,033 ,1060670 ,9958730

siklus 3

dimensi on3

siklus 0 ,62627333* ,00894807 ,000 ,5577795 ,6947672

siklus 1 ,15924667 ,04557092 ,252 -,2100686 ,5285620

siklus 2 ,08175667 ,05134261 ,711 -,3413529 ,5048662

siklus 4 ,19103000 ,02876164 ,061 -,0177207 ,3997807

siklus 5 ,13715333 ,02376521 ,072 -,0228959 ,2972026

siklus 6 ,63272667* ,00867328 ,001 ,5570173 ,7084360

siklus 4

dimensi on3

siklus 0 ,43524333* ,02751937 ,015 ,1970303 ,6734564

siklus 1 -,03178333 ,05247815 ,992 -,3248279 ,2612612

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

103

siklus 2 -,10927333 ,05756137 ,577 -,4476151 ,2290685

siklus 3 -,19103000 ,02876164 ,061 -,3997807 ,0177207

siklus 5 -,05387667 ,03524249 ,727 -,2339641 ,1262107

siklus 6 ,44169667* ,02743125 ,015 ,2006748 ,6827185

siklus 5

dimensi on3

siklus 0 ,48912000* ,02224565 ,008 ,2981313 ,6801087

siklus 1 ,02209333 ,04991502 ,998 -,2830653 ,3272519

siklus 2 -,05539667 ,05523463 ,922 -,4111820 ,3003886

siklus 3 -,13715333 ,02376521 ,072 -,2972026 ,0228959

siklus 4 ,05387667 ,03524249 ,727 -,1262107 ,2339641

siklus 6 ,49557333* ,02213654 ,008 ,3011489 ,6899978

siklus 6

dimensi on3

siklus 0 -,00645333 ,00230415 ,359 -,0248150 ,0119083

siklus 1 -,47348000* ,04474316 ,035 -,8667903 -,0801697

siklus 2 -,55097000* ,05060933 ,033 -,9958730 -,1060670

siklus 3 -,63272667* ,00867328 ,001 -,7084360 -,5570173

siklus 4 -,44169667* ,02743125 ,015 -,6827185 -,2006748

siklus 5 -,49557333* ,02213654 ,008 -,6899978 -,3011489

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

105

Output Analisis Statistik untuk Kebermaknaan Perubahan Daya Sebar FI

Descriptives

SIKLUS Statistic Std. Error

D.SEBAR SIKLUS 0 Mean 38,3967 ,50978

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 36,4103

Upper Bound 40,3830

5% Trimmed Mean .

Median 38,7600

Variance ,780

Std. Deviation ,88297

Minimum 37,39

Maximum 39,04

Range 1,65

Interquartile Range .

Skewness -1,538 1,225

Kurtosis . .

SIKLUS 1 Mean 36,2267 ,17667

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 35,5383

Upper Bound 36,9150

5% Trimmed Mean .

Median 36,0500

Variance ,094

Std. Deviation ,30600

Minimum 36,05

Maximum 36,58

Range ,53

Interquartile Range .

Skewness 1,732 1,225

Kurtosis . .

SIKLUS 2 Mean 35,0800 ,09000

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 34,7293

Upper Bound 35,4307

5% Trimmed Mean .

Median 34,9900

Variance ,024

Std. Deviation ,15588

Minimum 34,99

Maximum 35,26

Range ,27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

106

Interquartile Range .

Skewness 1,732 1,225

Kurtosis . .

SIKLUS 3 Mean 34,9100 ,61286

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 32,5220

Upper Bound 37,2980

5% Trimmed Mean .

Median 34,7300

Variance 1,127

Std. Deviation 1,06151

Minimum 33,95

Maximum 36,05

Range 2,10

Interquartile Range .

Skewness ,741 1,225

Kurtosis . .

SIKLUS 4 Mean 35,2567 ,15301

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 34,6605

Upper Bound 35,8528

5% Trimmed Mean .

Median 35,2600

Variance ,070

Std. Deviation ,26502

Minimum 34,99

Maximum 35,52

Range ,53

Interquartile Range .

Skewness -,057 1,225

Kurtosis . .

SIKLUS 5 Mean 33,5267 ,17333

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 32,8513

Upper Bound 34,2020

5% Trimmed Mean .

Median 33,7000

Variance ,090

Std. Deviation ,30022

Minimum 33,18

Maximum 33,70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

107

Range ,52

Interquartile Range .

Skewness -1,732 1,225

Kurtosis . .

SIKLUS 6 Mean 35,7900 ,70302

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 33,0507

Upper Bound 38,5293

5% Trimmed Mean .

Median 35,5200

Variance 1,483

Std. Deviation 1,21766

Minimum 34,73

Maximum 37,12

Range 2,39

Interquartile Range .

Skewness ,949 1,225

Kurtosis . .

Tests of Normality

SIKLUS Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

D.SEBAR SIKLUS 0 ,326 3 . ,873 3 ,304

SIKLUS 1 ,385 3 . ,750 3 ,000

SIKLUS 2 ,385 3 . ,750 3 ,000

SIKLUS 3 ,234 3 . ,978 3 ,719

SIKLUS 4 ,176 3 . 1,000 3 ,979

SIKLUS 5 ,385 3 . ,750 3 ,000

SIKLUS 6 ,254 3 . ,963 3 ,631

a. Lilliefors Significance Correction

Kruskal-Wallis Test

Ranks

SIKLUS N Mean Rank

D.SEBAR SIKLUS 0 3 20,00

SIKLUS 1 3 15,67

SIKLUS 2 3 8,83

SIKLUS 3 3 8,17

SIKLUS 4 3 10,33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

108

SIKLUS 5 3 2,00

SIKLUS 6 3 12,00

Total 21

Test Statisticsa,b

D.SEBAR

Chi-square 15,545

df 6

Asymp. Sig. ,016

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable:

SIKLUS

Mann-Whitney Test

Ranks

SIKLUS N Mean Rank Sum of Ranks

D.SEBAR SIKLUS 0 3 5,00 15,00

SIKLUS 1 3 2,00 6,00

Total 6

Test Statisticsb

D.SEBAR

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 6,000

Z -1,993

Asymp. Sig. (2-tailed) ,046

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,100a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: SIKLUS

Mann-Whitney Test

Ranks

SIKLUS N Mean Rank Sum of Ranks

D.SEBAR SIKLUS 0 3 5,00 15,00

SIKLUS 2 3 2,00 6,00

Total 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

109

Test Statisticsb

D.SEBAR

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 6,000

Z -1,993

Asymp. Sig. (2-tailed) ,046

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,100a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: SIKLUS

Mann-Whitney Test

Ranks

SIKLUS N Mean Rank Sum of Ranks

D.SEBAR SIKLUS 0 3 5,00 15,00

SIKLUS 3 3 2,00 6,00

Total 6

Test Statisticsb

D.SEBAR

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 6,000

Z -1,964

Asymp. Sig. (2-tailed) ,050

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,100a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: SIKLUS

Mann-Whitney Test

Ranks

SIKLUS N Mean Rank Sum of Ranks

D.SEBAR SIKLUS 0 3 5,00 15,00

SIKLUS 4 3 2,00 6,00

Total 6

Test Statisticsb

D.SEBAR

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 6,000

Z -1,964

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

110

Asymp. Sig. (2-tailed) ,050

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,100a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: SIKLUS

Mann-Whitney Test

Ranks

SIKLUS N Mean Rank Sum of Ranks

D.SEBAR SIKLUS 0 3 5,00 15,00

SIKLUS 5 3 2,00 6,00

Total 6

Test Statisticsb

D.SEBAR

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 6,000

Z -1,993

Asymp. Sig. (2-tailed) ,046

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,100a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: SIKLUS

Mann-Whitney Test

Ranks

SIKLUS N Mean Rank Sum of Ranks

D.SEBAR SIKLUS 0 3 5,00 15,00

SIKLUS 6 3 2,00 6,00

Total 6

Test Statisticsb

D.SEBAR

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 6,000

Z -1,964

Asymp. Sig. (2-tailed) ,050

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,100a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: SIKLUS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

111

Mann-Whitney Test

Ranks

SIKLUS N Mean Rank Sum of Ranks

D.SEBAR SIKLUS 1 3 5,00 15,00

SIKLUS 2 3 2,00 6,00

Total 6

Test Statisticsb

D.SEBAR

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 6,000

Z -2,023

Asymp. Sig. (2-tailed) ,043

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,100a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: SIKLUS

Mann-Whitney Test

Ranks

SIKLUS N Mean Rank Sum of Ranks

D.SEBAR SIKLUS 1 3 4,67 14,00

SIKLUS 3 3 2,33 7,00

Total 6

Test Statisticsb

D.SEBAR

Mann-Whitney U 1,000

Wilcoxon W 7,000

Z -1,623

Asymp. Sig. (2-tailed) ,105

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,200a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: SIKLUS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

112

Mann-Whitney Test

Ranks

SIKLUS N Mean Rank Sum of Ranks

D.SEBAR SIKLUS 1 3 5,00 15,00

SIKLUS 4 3 2,00 6,00

Total 6

Test Statisticsb

D.SEBAR

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 6,000

Z -1,993

Asymp. Sig. (2-tailed) ,046

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,100a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: SIKLUS

Mann-Whitney Test

Ranks

SIKLUS N Mean Rank Sum of Ranks

D.SEBAR SIKLUS 1 3 5,00 15,00

SIKLUS 5 3 2,00 6,00

Total 6

Test Statisticsb

D.SEBAR

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 6,000

Z -2,023

Asymp. Sig. (2-tailed) ,043

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,100a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: SIKLUS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

113

Mann-Whitney Test

Ranks

SIKLUS N Mean Rank Sum of Ranks

D.SEBAR SIKLUS 1 3 4,00 12,00

SIKLUS 6 3 3,00 9,00

Total 6

Test Statisticsb

D.SEBAR

Mann-Whitney U 3,000

Wilcoxon W 9,000

Z -,664

Asymp. Sig. (2-tailed) ,507

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,700a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: SIKLUS

Mann-Whitney Test

Ranks

SIKLUS N Mean Rank Sum of Ranks

D.SEBAR SIKLUS 2 3 4,00 12,00

SIKLUS 3 3 3,00 9,00

Total 6

Test Statisticsb

D.SEBAR

Mann-Whitney U 3,000

Wilcoxon W 9,000

Z -,664

Asymp. Sig. (2-tailed) ,507

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,700a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: SIKLUS

Mann-Whitney Test

Ranks

SIKLUS N Mean Rank Sum of Ranks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

114

D.SEBAR SIKLUS 2 3 2,83 8,50

SIKLUS 4 3 4,17 12,50

Total 6

Test Statisticsb

D.SEBAR

Mann-Whitney U 2,500

Wilcoxon W 8,500

Z -,943

Asymp. Sig. (2-tailed) ,346

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,400a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: SIKLUS

Mann-Whitney Test

Ranks

SIKLUS N Mean Rank Sum of Ranks

D.SEBAR SIKLUS 2 3 5,00 15,00

SIKLUS 5 3 2,00 6,00

Total 6

Test Statisticsb

D.SEBAR

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 6,000

Z -2,023

Asymp. Sig. (2-tailed) ,043

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,100a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: SIKLUS

Mann-Whitney Test

Ranks

SIKLUS N Mean Rank Sum of Ranks

D.SEBAR SIKLUS 2 3 3,00 9,00

SIKLUS 6 3 4,00 12,00

Total 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

115

Test Statisticsb

D.SEBAR

Mann-Whitney U 3,000

Wilcoxon W 9,000

Z -,664

Asymp. Sig. (2-tailed) ,507

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,700a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: SIKLUS

Mann-Whitney Test

Ranks

SIKLUS N Mean Rank Sum of Ranks

D.SEBAR SIKLUS 3 3 3,00 9,00

SIKLUS 4 3 4,00 12,00

Total 6

Test Statisticsb

D.SEBAR

Mann-Whitney U 3,000

Wilcoxon W 9,000

Z -,655

Asymp. Sig. (2-tailed) ,513

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,700a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: SIKLUS

Mann-Whitney Test

Ranks

SIKLUS N Mean Rank Sum of Ranks

D.SEBAR SIKLUS 3 3 5,00 15,00

SIKLUS 5 3 2,00 6,00

Total 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

116

Test Statisticsb

D.SEBAR

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 6,000

Z -1,993

Asymp. Sig. (2-tailed) ,046

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,100a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: SIKLUS

Mann-Whitney Test

Ranks

SIKLUS N Mean Rank Sum of Ranks

D.SEBAR SIKLUS 3 3 2,83 8,50

SIKLUS 6 3 4,17 12,50

Total 6

Test Statisticsb

D.SEBAR

Mann-Whitney U 2,500

Wilcoxon W 8,500

Z -,886

Asymp. Sig. (2-tailed) ,376

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,400a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: SIKLUS

Mann-Whitney Test

Ranks

SIKLUS N Mean Rank Sum of Ranks

D.SEBAR SIKLUS 4 3 5,00 15,00

SIKLUS 5 3 2,00 6,00

Total 6

Test Statisticsb

D.SEBAR

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 6,000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

117

Z -1,993

Asymp. Sig. (2-tailed) ,046

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,100a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: SIKLUS

Mann-Whitney Test

Ranks

SIKLUS N Mean Rank Sum of Ranks

D.SEBAR SIKLUS 4 3 3,17 9,50

SIKLUS 6 3 3,83 11,50

Total 6

Test Statisticsb

D.SEBAR

Mann-Whitney U 3,500

Wilcoxon W 9,500

Z -,443

Asymp. Sig. (2-tailed) ,658

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,700a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: SIKLUS

Mann-Whitney Test

Ranks

SIKLUS N Mean Rank Sum of Ranks

D.SEBAR SIKLUS 5 3 2,00 6,00

SIKLUS 6 3 5,00 15,00

Total 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

118

Test Statisticsb

D.SEBAR

Mann-Whitney U ,000

Wilcoxon W 6,000

Z -1,993

Asymp. Sig. (2-tailed) ,046

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] ,100a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: SIKLUS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3132/2/128114057_full.pdfSelulit atau liposklerosis adalah perubahan non-inflamasi pada jaringan adiposa subdermal yang

119

BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama lengkap Patricia Valentina Hendriana,

lahir di Magelang, 14 Februari 1994. Penulis adalah

anak kedua dari dua bersaudara pasangan Adrie dan

Heny. Penulis menempuh pendidikan formal di TK

Bunda Wacana Magelang (1999-2000), SD Tarakanita

Magelang (2000-2004), SD Santa Maria Purwokerto

(2004-2006), SMP Susteran Purwokerto (2006-2009),

SMAN 1 Purwokerto (2009-2012). Pada tahun 2012,

penulis melanjutkan kuliah program S1 di Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Selama kuliah penulis pernah menjadi asisten

praktikum Botani Farmasi tahun ajaran 2013/2014, asisten praktikum Bentuk

Sediaan Farmasi tahun ajaran 2014/2015 dan tahun ajaran 2015/2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI