PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf ·...

198
i JENIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI PADA SKRIPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO LULUSAN TAHUN 2013 UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Disusun oleh: Devi Pusawati 101224080 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf ·...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

i

JENIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI PADA SKRIPSI

MAHASISWA PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO LULUSAN

TAHUN 2013 UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Disusun oleh:

Devi Pusawati

101224080

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

iv

PERSEMBAHAN

Dengan hati yang tulus, skripsi ini kupersembahkan untuk:

Allah yang Maha Kasih

Bapak dan Alm. Ibu tercinta

Kakak tercinta

Sahabat-sahabat tercinta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

v

MOTTO

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka

mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”

(QS. Ar - Ra’d Ayat 11)

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”

(QS. Al- Insyirah Ayat 5)

“Hidup adalah pilihan, tidak ada pilihan yang salah, yang salah adalah bagaimana

kita yang tidak bisa menjalankan pilihan itu dengan baik.”

(Devi Pusawati)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 28 Januari 2015

Penulis

Devi Pusawati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Devi Pusawati

Nomor Mahasiswa : 101224080

Demi kepentingan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya dengan judul:

JENIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI PADA SKRIPSI

MAHASISWA PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO LULUSAN TAHUN

2013 UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA.

Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata

Dharma baik untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas,

dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu izin dari saya atau memberikan royalti kepada saya selama

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 28 Januari 2015

Yang menyatakan,

(Devi Pusawati)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

viii

ABSTRAK

Pusawati, Devi. 2015. Jenis Kesalahan Penggunaan Konjungsi pada Skripsi

Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Lulusan Tahun 2013

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, FKIP,

Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini mengkaji penggunaan konjungsi pada skripsi mahasiswa

Program Studi Teknik Elektro tahun 2013. Penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan jenis kesalahan penggunaan konjungsi di dalamnya.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif derkripatif. Adapun langkah-

langkah yang dilakukan peneliti dalam mengumpulkan data adalah mengunduh

skripsi mahasiswa melalui server perpustakaan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, membaca seluruh skripsi itu, menandai kesalahan dengan alat tulis

berwarna, membuat tabel analisis data dengan memberi kode, mengelompokkan

konjungsi sesuai dengan jenisnya, dan menandai kesalahan penggunaan konjungsi

yang ditemukan. Selanjutnya, data dianalisis dengan langkah-langkah:

mengelompokkan kesalahan penggunaan konjungsi yang terdapat dalam data

tersebut, mencermati kesalahan penggunaan konjungsi, menjelaskan kesalahan,

serta mengemukakan yang benar.

Dari analisis di atas ditemukan bahwa penggunaan konjungsi dalam skripsi

mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

tahun 2013 masih mengandung 225 kesalahan dari 443 kali pemakaian. Kesalahan

itu meliputi konjungsi koordinatif (dan, hanya, sedangkan, kemudian, juga, dan

atau), konjungsi subordinatif (jika, maka, karena, apabila, ketika, sehingga, dan

supaya), konjungsi korelatif (antara...dengan, baik....dengan, dan baik...ataupun),

dan konjungsi antarkalimat (namun, oleh karena itu, selain itu, setelah itu, maka

dari itu, sebaliknya, dan akan tetapi). Jenis kesalahannya meliputi: penghilangan

(dan), penambahan (maka, jika, karena, apabila, juga, ketika, kemudian, hanya,

supaya, tetapi, dan atau), salah susun (dan, sedangkan, namun, sehingga, atau,

oleh karena itu, setelah itu, maka dari itu, selain itu, akan tetapi, dan sebaliknya),

dan salah formasi (antara...dengan, baik...ataupun, dan baik...dengan).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih ada kesalahan penggunaan

konjungsi. Maka, peneliti memberikan saran agar mahasiswa Program Studi

Teknik Elektro Universitas Sanata Dharma Yogyakarta lebih memperhatikan

penggunaan konjungsi dalam penulisan karya ilmiah. Adapun peneliti yang akan

datang dapat meneliti tidak hanya mengenai penggunaan konjungsi, tetapi

kesalahan pemilihan kata, kesalahan penggunan tanda baca, dan sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

ix

ABSTRACT

Pusawati, Devi. 2015. The Kind of Error in the Use of Conjunctions in Thesis of

Electronical Engineering Study Program Students graduates 2013 of

Sanata Dharma University Yogyakarta. Thesis. Yogyakarta: Indonesian

Language Education and Literature, Teacher Training and Education

Faculty, Sanata Dharma University.

This study examined the use of conjunctions in seven thesis of Electrical

Engineering students in 2013. This study aimed at describing the kind of error in

the use of conjunction.

This study is a qualitative study. The steps conducted by the researcher in

collecting the data were dowloading the students' thesis through the library server

of Sanata Dharma University, Yogyakarta; reading all of those thesis; marking the

errors with colored pen; making table of data analysis by providing code;

grouping conjunction according to its kind and marking the errors in the use of

conjunction which are not appropriate with its kind; and correcting the errors

found. Furthermore the data are analysed through these steps: grouping the misuse

of conjunctions which contain in the data; observing the misuse of conjunctions;

fixing the misuse; explain the misuse; and argued that the correct.

From the analysis above, it was found that the use of conjunction in the

thesis of Electronical Engineering Study Program students of Sanata Dharma

University in 2013 still contain 225 errors from 443 times usage. Those errors

include coordinating conjunctions (and, just, whereas, then, likewise, and or);

subordinating conjunctions (if, so, because, whether, when, so that, and that);

correlating conjunctions (between...and, both...and, dan either...or); and

conjunctions between sentences (however, so, moreover, therefore, whereas, and

but). The kind of errors are: Omission (and), addition (so, if, because, whether,

likewise, when, that, then, so that, just, in order to, but, for, and or), misordering

(and, whereas, however, so, or, therefore, after, moreover, but, and otherwise),

and misformation (between, and both...and).

The results showed that there are no errors the use of conjunctions. Thus,

researchers advise that students of Electrical Engineering University of Sanata

Dharma Yogyakarta more attention to the use of conjunctions in writing scientific

papers. As for the future researchers can examine not only about the use of

conjunctions, but errors choice of words, the use of punctuation errors, and so on.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi dengan judul “Jenis

Kesalahan Penggunaan Konjungsi pada Skripsi Mahasiswa Program Studi

Teknik Elektro Lulussan Tahun 2013 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta” dapat diselesaikan dengan baik. Penulisan skripsi ini bertujuan

untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program

Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan serta bimbingan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti menyampaikan

rasa terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada semua pihak berikut ini.

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Ibu Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ibu Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd. dan Dr. Y. Karmin, M.Pd. selaku Dosen

Pembimbing 1 dan 2 yang telah membimbing serta membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi.

4. Bapak Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum. selaku triangulator yang telah

memeriksa dan memberikan beberapa revisi pada hasil analisis data, sehingga

data menjadi lebih baik.

5. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia atas ilmu

dan inspirasi selama proses belajar penulis.

6. Bapak Robertus Marsidiq selaku Staf Sekretariat Program Studi Pendidikan

Bahasa Sastra Indonesia yang telah membantu membereskan seluruh

administrasi dan persyaratan sampai akhirnya penulis dapat mengujikan

penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

xi

7. Petugas perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah menyediakan

buku-buku sebagai sumber referensi dan informasi dalam menyelesaikan

skripsi ini.

8. Keluarga yang selalu mendorongku untuk maju. Sutoyo Deviyanto (ayah),

Alm. Temu Wardani (ibu), Dani Vianti dan Andi Wibowo (kakak), serta Hafiz

Vian Syafaat (ponakan).

9. Teman-teman seperjuangan PBSI Lulusan Tahun 2010 yang telah memberikan

semangat dan dukungannya, khususnya teman-teman anggota skripsi payung:

Sr. Maria Fatima Kontessa, Ade Supiyanto, Rinaldus Beatus Jo, serta Nikolaus

Bonaventura Subandi.

10. Fransiska Isti N.P.R, Septi Sulistyorini, Fransiska Dike, Caecilia Asri, Natalia

Harsanti, Gusti Dinda Damarsasi, Etik Safilah, Yuni Lundiarti, Berno Beding,

dan Devy Lio Erlinda, sahabat tersayang yang selalu memberikan semangat

dan menjadi tempat curahan hati.

11. Denny Raditya yang selalu memberikan semangat, memberikan perhatian,

menyabarkanku dan setia mendampingiku di kala susah ataupun senang.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

13. Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Semoga segala kebaikan yang diberikan semua pihak mendapat balasan dari

Allah SWT. Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis berharap semoga

skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pihak-pihak yang

bersangkutan.

Yogyakarta, 28 Januari 2015

(Devi Pusawati)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv

MOTTO ....................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH SKRIPSI .................... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................. vii

ABSTRAK ................................................................................................... viii

ABSTRACT ................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ................................................................................. x

DAFTAR ISI ................................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv

BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 3

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 4

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 4

1.5 Batasan Istilah ...................................................................................... 4

1.6 Sistematika Penyajian .......................................................................... 6

BAB II. LANDASAN TEORI .................................................................. 7

2.1 Penelitian yang Relevan ...................................................................... 7

2.2 Kajian Teori ......................................................................................... 9

2.2.1 Pengertian Kesalahan Berbahasa ......................................................... 9

2.2.2 Jenis Kesalahan .................................................................................... 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

xiii

2.2.3 Pengertian Analisis Kesalahan Berbahasa ........................................... 16

2.2.4 Konjungsi ............................................................................................. 18

2.2.5 Jenis Konjungsi .................................................................................... 20

2.2.6 Fungsi Konjungsi ................................................................................. 23

BAB III. METODE PENELITIAN ......................................................... 35

3.1 Jenis Penelitian .................................................................................... 35

3.2 Sumber Data ........................................................................................ 36

3.3 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 36

3.4 Teknik Analisis Data ........................................................................... 38

3.5 Triangulasi Data ................................................................................... 39

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................ 41

4.1 Deskripsi Data ..................................................................................... 41

4.2 Hasil Analisis Data dan Pembahasan ................................................... 41

4.2.1 Penggolongan Konjungsi Berdasarkan Fungsi .................................... 42

4.2.1.1 Konjungsi Koordinatif ....................................................................... 42

4.2.1.2 Konjungsi Korelatif ........................................................................... 49

4.2.1.3 Konjungsi Subordinatif ..................................................................... 54

4.2.2 Penggolongan Konjungsi Berdasarkan Posisi ..................................... 62

4.2.2.1 Konjungsi Antarkalimat .................................................................... 62

4.2.3 Penghilangan......................................................................................... 70

4.2.4 Penambahan .......................................................................................... 72

4.2.5 Salah Formasi ....................................................................................... 78

4.2.6 Salah Susun ........................................................................................... 80

BAB V. PENUTUP .................................................................................... 92

5.1 Simpulan .............................................................................................. 92

5.2 Saran .................................................................................................... 93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

xiv

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 95

LAMPIRAN ................................................................................................. 98

BIODATA .................................................................................................... 110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Lampiran I (Tabulasi Data) ................................................ 99

2. Lampiran II (Jenis Kesalahan Konjungsi) .......................... 100

3. Lampiran III (Judul Skripsi Mahasiswa Teknik Elektro) ... 109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI: 90) merupakan

sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu

masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui

bahasa, manusia dapat berkomunikasi serta berinteraksi satu sama lain. Sebagai

alat komunikasi, bahasa adalah sarana untuk merumuskan maksud, melahirkan

perasaan, dan memungkinkan seseorang menciptakan kerjasama dengan orang

lain.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia dikembangkan empat keterampilan

berbahasa. Tarigan (1994: iii) mengemukakan bahwa ada empat aspek

keterampilan berbahasa yang mencakup dalam pengajaran bahasa yaitu:

1) keterampilan menyimak, 2) keterampilan berbicara, 3) keterampilan membaca,

dan 4) keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan

satu sama lain. Seseorang dapat menulis dengan baik karena banyak membaca.

Demikian pula seseorang dapat berbicara dengan baik karena banyak

mendengarkan.

Dari keempat keterampilan berbahasa itu, salah satu kompetensi yang

berperan dalam kehidupan adalah kompetensi menulis. Dalam segala bidang,

aktivitas menulis sangat dibutuhkan. Contohnya, seorang guru menulis buku

untuk menjadi sumber belajar bagi murid-murid. Guru seharusnya dapat menulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

2

dengan baik dan benar serta menggunakan kata-kata yang mudah dipahami murid-

muridnya, sehingga apa yang telah ia tulis dapat tersampaikan maksud dan

tujuannya. Contoh lain yaitu public speaker harus dapat menulis agar kata-

katanya dapat diingat oleh public. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika

kompetensi menulis diajarkan pada setiap jenjang pendidikan.

Dalam karya ilmiah ini, peneliti ingin menganalisis kesalahan penggunaan

konjungsi pada skripsi mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta. Adapun alasannya, peneliti ingin mengetahui dan

mencermati kemampuan menggunakan konjungsi pada kalimat dalam

pembahasan skripsi itu, karena penggunaan konjungsi sangat penting untuk

merangkai suatu kalimat yang baik dan benar.

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik (FT) Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta merupakan lembaga pendidikan formal. Mahasiswa Program

Studi Teknik Elektro dididik mempunyai kemampuan untuk menghasilkan sebuah

produk yang dapat bermanfaat dan diaplikasikan ke masyarakat. Oleh sebab itu,

produk yang dihasilkan harus dibahasakan secara benar oleh mahasiswa agar

masyarakat dapat menggunakannya dengan tepat. Untuk dapat diaplikasi atau

digunakan masyarakat dengan tepat, membahasakan sebuah produk harus

menggunakan bahasa yang benar. Ciri-ciri bahasa yang benar salah satunya adalah

penggunaan konjungsi yang sesuai dengan fungsinya. Alasan mengapa peneliti

mengambil tahun 2013 untuk melihat kekinian atau mengetahui perkembangan

sejauh mana kemampuan menulis dalam penggunaan konjungsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

3

Penyususnan karya ilmiah, baik skripsi atau tugas akhir adalah salah satu

prasyaratan yang harus ditempuh oleh mahasiswa untuk menyelesaikan studi dan

untuk memperoleh gelar sarjana. Dalam penulisan karya ilmiah, kemampuan

berbahasa Indonesia sangat diperlukan oleh mahasiswa. Maka dari itu, mahasiswa

Program Studi Teknik Elektro seharusnya memperhatikan ciri-ciri bahasa yang

benar khususnya penggunaan konjungsi dalam penulisan karya ilmiah.

Dengan objek pembahasan yang sudah dijelaskan, peneliti akan mudah

menentukan kerangka analisis dan dasar yang digunakan dalam menganalisis

skripsi mahasiswa Program Studi Teknik Elektro lulusan tahun 2013 Universitas

Sanata Dharma. Peneliti tertarik untuk menganalisis jenis kesalahan penggunaan

konjungsi yang terdapat dalam skripsi mahasiswa Program Studi Teknik Elektro

lulusan tahun 2013 Universitas Sanata Dharma, dengan alasan untuk melihat

ketepatan penggunaan konjungsi. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di

atas, peneliti ingin merumuskan masalah yang akan diteliti.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dibuat agar penelitian menjadi lebih terarah. Rumusan

masalah penelitian ini adalah “Apa sajakah jenis kesalahan penggunaan konjungsi

pada skripsi mahasiswa Program Studi Teknik Elektro lulusan tahun 2013

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

4

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis kesalahan penggunaan

konjungsi pada skripsi mahasiswa program studi Teknik Elektro lulusan tahun

2013 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian tentang jenis kesalahan penggunaan konjungsi ini diharapkan

dapat bermanfaat.

a. Bagi Program Studi Teknik Elektro

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi

kepada Program Studi Teknik Elektro mengenai jenis-jenis kesalahan

penulisan konjungsi dalam penulisan skripsi mahasiswa. Selain itu,

diharapkan dapat memberikan masukan dan informasi bagi para mahasiswa

mengenai kesalahan penulisan konjungsi dan mahasiswa diharapkan dapat

menggunakan konjungsi dengan baik serta tepat dalam penulisan karya

ilmiah.

b. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi yang dapat dijadikan

acuan untuk dilakukan penelitian selanjutnya.

1.5 Batasan Istilah

Dalam penelitian ini digunakan beberapa istilah. Agar tidak menimbulkan

salah tafsir, berikut ini diberikan batasan-batasan istilah yang dipakai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

5

a. Jenis Kesalahan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI: 469) jenis diartikan

sebagai sesuatu yang mempunyai ciri (sifat, keturunan, dsb) yang khusus;

macam. Tarigan mengatakan bahwa, kesalahan adalah penyimpangan dalam

pemakaian bahasa yang disebabkan oleh faktor kompetensi. Kesalahan

biasanya terjadi secara konsisten dan sering (Tarigan, 1988: 75). Dari

pengertian itu dapat disimpulkan bahwa jenis kesalahan adalah berbagai

bentuk kesalahan berbahasa yang terjadi secara langsung dan sering.

b. Analisis Kesalahan Berbahasa

Analisis kesalahan berbahasa ialah sebuah proses yang didasarkan pada

analisis kesalahan orang yang sedang belajar dengan objek yang jelas. Jelas,

dimaksudkan sesuatu yang telah ditargetkan, sedangkan objek yang dipelajari

ialah bahasa (Sri Hastuti, 1989: 73).

c. Konjungsi

Kategori kata yang bertugas menghubungkan kata dengan kata, frase

dengan frase, klausa dengan klausa, dan kalimat dengan kalimat

(Chaer, 2011: 103).

d. Kesalahan

Kesalahan adalah penyimpangan dalam pemakaian bahasa yang

disebabkan oleh faktor kompetensi. Kesalahan biasanya terjadi secara

konsisten dan berlangsung lama (Tarigan 1988: 75).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

6

e. Kesalahan Penggunaan Konjungsi

Kesalahan penggunaan konjungsi dalam penelitian ini ditandai oleh

ketidaktepatan suatu kata penghubung yang digunakan dalam sebuah kalimat.

Ketidaktepatan suatu kata penghubung dapat menyebabkan informasi yang

hendak disampaikan kurang jelas dan lengkap, bahkan bisa menjadikan

kalimat tersebut menjadi tidak baku.

1.6 Sistematika Penyajian

Penelitian ini terdiri dari lima bab. Bab I merupakan pendahuluan, yang

meliputi enam hal, yaitu: (1) latar belakang penelitian, (2) rumusan

masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, (5) batasan istilah, dan

(6) sistematika penyajian. Bab II merupakan landasan teori yang meliputi dua hal,

yaitu: (1) penelitian terdahulu yang relevan dan (2) kajian teori. Bab

III merupakan metodologi penelitian, yang meliputi enam hal, yaitu: (1) jenis

penelitian, (2) sumber data, (3) teknik pengumpulan data, (4) teknik analisis data,

dan (5) triangulasi hasil analisis data. Bab IV merupakan hasil penelitian dan

pembahasan, yang meliputi dua hal, yaitu: (1) deskripsi data dan (2) hasil analisis

dan pembahasan. Bab V merupakan penutup yang meliputi dua hal, yaitu

(1) simpulan dan (2) saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian yang Relevan

Penelitian terdahulu yang terkait dengan topik dalam penelitian ini adalah

penelitian yang dilakukan oleh Esther Kristina Wati (2009) dan Afriyani Yanuarti

(2012).

Penelitian Esther Kristina Wati (2009) berjudul Perbedaan Kemampuan

Menggunakan Konjungsi antara Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3, Mendoyo, Bali

dan Siswa Kelas VIII SMP Budya Wacana, Yogyakarta, Tahun Ajaran 2008/2009.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan kemampuan siswa kelas

VIII SMP Negeri 3 Mendoyo, Bali, (2) mendeskripsikan kemampuan siswa kelas

VIII SMP Budya Wacana, Yogyakarta dalam menggunakan konjungsi, dan

(3) mendeskripsikan perbedaan kemampuan antara siswa kelas VIII SMP Negeri

3 Mendoyo, Bali dan Siswa Kelas VIII SMP Budya Wacana, Yogyakarta dalam

menggunakan konjungsi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada hipotesis pertama diketahui

kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 3, Mendoyo, Bali, dalam menggunakan

konjungsi adalah hampir sedang dan terbukti lebih tinggi daripada hipotesis,

disebabkan tiga hal. Pertama, siswa selalu bersemangat dalam mengikuti proses

belajar di kelas. Kedua, guru selalu mengoreksi tugas-tugas siswa yang berupa

karangan atau laporan. Ketiga, lingkungan sekolah SMP Negeri 3, Mendoyo, Bali

yang tenang dan jauh dari keramaian. Hasil pengujian hipotesis kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

8

membuktikan bahwa kemampuan siswa kelas VIII SMP Budya Wacana,

Yogyakarta dalam menggunakan konjungsi adalah hampir sedang dan lebih

rendah daripada hipotesis, disebabkan dua hal. Pertama, siswa kurang tertarik

pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan lokasi sekolah yang dekat dengan jalan

raya serta berada di tengah kota membuat suasana sekolah menjadi bising dan

tidak kondusif untuk pelaksanaan pembelajaran. Hasil pengujian hipotesis ketiga

membuktikan bahwa ada perbedaan secara signifikan antara siswa kelas VII SMP

Negeri 3, Mendoyo, Bali dan siswa kelas VIII SMP Budya Wacana, Yogyakarta

dalam menggunakan konjungsi. Hal ini disebabkan karena metode pembelajaran

yang diterapkan guru di setiap sekolah berbeda. Selain itu, minat siswa terhadap

mata pelajaran Bahasa Indonesia juga berbeda. Siswa kelas VII SMP Negeri 3,

Mendoyo, Bali lebih bersemangat saat mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia

dibandingkan dengan siswa kelas VIII SMP Budya Wacana, Yogyakarta

Penelitian Afriyani Yanuarti (2012) berjudul Analisis Kesalahan

Penggunaan Konjungsi pada Karangan Narasi Siswa Kelas X SMA Negeri

Mojotengah, Wonosobo Tahun Pelajaran 2011/2012. Penelitian ini bertujuan

untuk (1) mendeskripsikan kesalahan penggunaan preposisi pada karangan narasi

siswa kelas X SMA Negeri Mojotengah tahun ajaran 2011/2012 dan

(2) mendeskripsikan kesalahan penggunaan konjungsi pada karangan narasi siswa

kelasX SMA Negeri Mojotengah tahun ajaran 2011/2012.

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa kesalahan penggunaan konjungsi

terjadi pada pemakaian konjungsi yang berlebihan sehingga menyebabkan

kalimatnya tidak efektif dan penggunaan konjungsi di awal kalimat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

9

Ketidakefektifan ini disebabkan karena adanya pemborosan kata, sedangkan

penggunaan konjungsi di awal kalimat terjadi karena kekurangcermatan peneliti

dalam menganalisis.

Kedua penelitian terdahulu di atas memberikan gambaran bahwa penelitian

yang dilakukan oleh peneliti masih relevan untuk dikaji lebih lanjut karena sering

kali pada pemakaian konjungsi masih terdapat kesalahan. Keterkaitan antara

penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan kedua penelitian di atas adalah

subjek penelitian yang digunakan sama-sama berupa konjungsi dalam suatu

wacana. Namun, terdapat perbedaan antara keduanya yaitu pada hasil analisis.

Penelitian ini berjudul Jenis Kesalahan Penggunaan Konjungsi pada Skripsi

Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Lulusan Tahun 2013 Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan bahwa jenis

kesalahan konjungsi meliputi: kesalahan konjungsi koordinatif, konjungsi

korelatif, konjungsi subordinatif, dan konjungsi antarkalimat. Selain itu,

didapatkan hasil bahwa jenis kesalahan penggunaan konjungsi meliputi:

penghilangan, penambahan, salah susun, dan salah formasi.

2.2 Kajian Teori

2.2.1 Pengertian Kesalahan Berbahasa

Sebelum membahas tentang analisis kesalahan pada penggunaan konjungsi,

terlebih dahulu harus mengetahui arti kesalahan itu sendiri. Menurut KBBI

(2008: 1207) kesalahan adalah perihal salah; kekeliruan; kealpaan. Tarigan (1988:

75) menyatakan bahwa kesalahan adalah penyimpangan dalam pemakaian bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

10

yang disebabkan oleh faktor kompetensi. Kesalahan biasanya terjadi secara

konsisten dan berlangsung lama. Hastuti (2003: 79) memberi kejelasan bahwa

yang disebut kesalahan dideskripsikan sebagai “bukan kesalahan”. Pendeskripsian

itu sebagai berikut.

(1) Penyebutan “kesalahan” lebih dideskripsikan sebagai sebuah “gelincir”;

yaitu suatu tindakan yang kurang disertai sikap berhati-hati. Ini disebabkan oleh

sifat terburu-buru ingin sampai pada tujuan. Kesalahan seperti itu dimungkinkan

disebabkan oleh sejumlah faktor eksternal linguistic, semacam kegagalan ingatan,

emosi yang meningkat, kelelahan mental atau fisk, atau kegemaran mabuk.

Karakteristik gelincir seperti ditandai bahwa pemakaian bahasa pada saat itu

menyadari kegelinciran dan ia dapat juga mengoreksi diri tanpa bantuan eksternal.

(2) Dalam bahasa Indonesia terdapat beberapa kata (diksi) yang artinya

bernuansa dengan segala kesalahan. Di samping kesalahan ada penyimpangan,

ada pula pelanggaran, dan kekhilafan. Keempat kata yang bernuansa artinya,

dapat dideskripsikan sebagai berikut.

a) Untuk memberi kejelasan arti, kata “salah” dilawan dengan “betul”;

maksudnya apa yang dilakukan (kalau ia salah) tidak betul, tidak menurut

norma, tidak menurut aturan yang ditentukan. Hal ini mungkin disebabkan,

ia belum tahu atau ia tidak tahu bahwa ada norma, kemungkinan yang lain

ia khilaf. Kalau kesalahan ini dihubungkan dengan penggunaan kata, ia

tidak tahu kata apa yang setepat-tepatnya dipakai.

b) “Penyimpangan” dapat diartikan menyimpang dari norma yang telah

ditetapkan. Ia menyimpang karena tidak mau, enggan, malas mengikuti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

11

norma yang ada. Ia tahu benar bahwa ada norma, tetapi dengan acuh tak

acuh ia mencari norma lain yang dianggap lebih sesuai dengan konsepnya.

Kemungkinan lain penyimpangan disebabkan oleh keinginan yang kuat

yang tak dapat dihindari karena satu dan lain hal. Sikap berbahasa ini

cenderung menuju ke pembentukan kata, istilah, slang, mungkin jargon dan

prokem.

c) “Pelanggaran” memberi kesan negatif karena pemakaian bahasa dengan

penuh kesadaran tidak mau menurut norma yang telah ditentukan, sekalipun

ia yakin bahwa apa yang dilakukan akan berakibat tidak baik. Sikap tidak

disiplin terhadap media yang digunakan acap kali tidak mampu

menyampaikan pesan dengan tepat. Akan tetapi, masalah kedwibahasaan

yang terlibat dalam kasus itu menjadi berbeda masalahnya. Oleh karena itu,

peristiwa kedwibahasaan adalah peristiwa yang wajar terjadi pada setiap

pemakaian bahasa.

d) “Kekhilafan” adalah proses psikologi yang dalam hal ini menandai

seseorang khilaf menerapkan teori atau norma bahasa yang ada pada

dirinya. Khilaf mengakibatkan sikap keliru pakai. Tidak salah semata, tidak

tepat benar. Kekhilafan dapat diartikan kekeliruan. Kemungkinan salah

ucap, salah susun karena kurang cermat.

Kesalahan berbahasa mempunyai dua ukuran yaitu sebagai berikut.

(1) Berkaitan dengan faktor-faktor penentu dalam komunikasi. Faktor-faktor

penentu dalam komunikasi itu adalah: siapa yang berbahasa dengan siapa, untuk

tujuan apa, dalam situasi apa (tempat dan waktu), dalam konteks apa (peserta lain,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

12

kebudayaan, dan suasana), dengan jalur apa (lisan atau tulisan), dengan media apa

(tatap muka, telepon, surat, kawat, buku, Koran, dan sebagainya), dalam peristiwa

apa (bercakap-cakap, ceramah, upacara, laporan, lamaran, kerja, pernyataan cinta,

dan sebagainya), dan;

(2) Berkaitan dengan aturan kaidah kebahasaan yang dikenal dengan istilah tata

bahasa (Setyawati, 2010: 14-15).

Penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan faktor-faktor penentu

berkomunikasi atau pengguaan bahasa yang tidak sesuai dengan norma

kemasyarakatan bukanlah bahasa Indonesia dengan baik. Berbahasa Indonesia

yang menyimpang dari kaidah atau aturan tata bahasa Indonesia, jelas pula bukan

berbahasa dengan benar. Kesimpulannya, kesalahan berbahasa adalah penggunaan

bahasa baik secara lisan maupun tertulis yang menyimpang dari faktor-faktor

penentu berkomunikasi atau menyimpang dari norma kemasyarakatan dan

menyimpang dari kaidah tata bahasa Indonesia.

2.2.2 Jenis Kesalahan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI: 469), jenis diartikan

sebagai sesuatu yang mempunyai ciri (sifat, keturunan, dsb) yang khusus; macam.

Tarigan (1988: 74) mengatakan bahwa kesalahan adalah penyimpangan dalam

pemakaian bahasa yang disebabkan oleh faktor kompetensi. Kesalahan biasanya

terjadi secara konsisten dan sering (Tarigan, 1988: 75). Dari pengertian itu dapat

disimpulkan bahwa jenis kesalahan adalah berbagai bentuk kesalahan berbahasa

yang terjadi secara langsung dan sering.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

13

Tarigan (1988: 145) mengatakan bahwa ada empat taksonomi yang penting

dan perlu kita ketahui mengenai kesalahan berbahasa, yaitu: (1) taksonomi

kategori linguistik, (2) taksonomi siasat permukaan, (3) taksonomi komparatif,

dan (4) taksonomi efek komunikatif. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

jenis yang kedua, yaitu taksonomi siasat permukaan. Taksonomi siasat permukaan

lebih menyoroti bagaimana cara-cara struktur-struktur permukaan berubah, yang

meliputi kesalahan: kesalahan penghilangan, kesalahan penambahan, kesalahan

salah formasi, dan kesalahan salah susun, Tarigan (1988: 149).

1. Kesalahan “Penghilangan”

Kesalahan-kesalahan yang bersifat “penghilangan” ini ditandai oleh

ketidakhadiran suatu butir yang seharusnya ada dalam ucapan yang baik dan

benar.

Contoh:

(a) Sensor PIR hanya akan mengeluarkan logika 0 dan 1,0 saat sensor tidak

mendeteksi adanya pancaran infra merah dan 1 saat sensor mendeteksi

infra merah. (TE/2013/H 22/P1/K5)

(b) Pada perancangan ini menggunakan 6 buah motor servo sebagai

penggerak tangan kanan dan kiri robot dan 1 buah motor servo sebagai

penggerak kepala robot. (TE/2013/H 47/P1/K1)

Kesalahan dalam kalimat tersebut adalah menggunakan dua buah

konjungsi yang sama dalam satu kalimat, yaitu konjungsi dan yang memiliki

fungsi untuk menyatakan penambahan. Sugono (2009: 161) mengatakan

bahwa apabila unsur kalimat majemukitu ada tiga kalimat dasar dapat

menggunakan dua buah konjungsi yang memiliki fungsi yang sama, misalnya

menggunakan dua konjungsi (dan dan serta) secara serentak. Konjungsi dan

dapat disubstitusikan dengan konjungsi lainnya, seperti serta, dan atau.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

14

Selain itu, kalimat di atas mengalami pemborosan kata. Konjungsi serta

seharusnya hadir dalam kalimat tersebut agar menjadi lebih lebih efektif.

Pembenaran contoh kalimat di atas adalah sebagai berikut.

(a) Sensor PIR hanya akan mengeluarkan logika 0 dan 1,0 saat sensor tidak

mendeteksi adanya pancaran infra merah serta 1 saat sensor mendeteksi

infra merah.

(b) Pada perancangan ini menggunakan 6 buah motor servo sebagai

penggerak tangan kanan dan kiri robot serta 1 buah motor servo sebagai

penggerak kepala robot.

2. Kesalahan “Penambahan”

Kesalahan yang berupa “penambahan” ini merupakan kebalikan dari

“penghilangan”. Kesalahan penambahan ini ditandai oleh hadirnya suatu butir

atau unsur yang seharusnya tidak muncul dalam ucapan yang baik dan benar.

Contoh:

Bentuk salah:

Jika sensor PIR mengidentifikasi adanya manusia, maka robot akan

menggerakkan tangan dan memberi salam dengan suara.

Bentuk yang Benar:

Jika sensor PIR mengidentifikasi adanya manusia, robot akan

menggerakkan tangan dan memberi salam dengan suara.

Konjungsi jika....maka seharusnya tidak digunakan secara bersama-

sama, karena adanya konjungsi ganda dalam satu kalimat akan menjadi tidak

jelas manakah mana anak kalimat dan induk kalimat. Seperti yang sudah

dijelaskan di atas bahwa kesalahan penambahan ini ditandai oleh hadirnya

suatu butir atau unsur yang seharusnya tidak muncul dalam ucapan yang baik

dan benar, maka yang dimaksud dalam penenlitian ini adalah hadirnya

konjungsi maka yang seharusnya tidak muncul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

15

3. Kesalahan “Salah formasi”

Kesalahan yang berupa misformation atau “salah-formasi” ini ditandai

oleh pemakaian bentuk morfem atau struktur yang salah. Kalau dalam

kesalahan penghilangan, unsur itu tidak ada atau tidak tersedia sama sekali,

maka dalam kesalahan salah-formasi ini sang pelajar menyediakan serta

memberikan sesuatu, walaupun hal itu tidak benar sama sekali.

Contoh:

Konjungsi antara...dengan

(a) Pergerakan ini akan dilakukan oleh robot pada saat sensor ultrasonik S1

mendeteksi jarak sebenarnya antara manusia dengan robot kurang dari

200 cm. (TE/2013/H 67/P1/K2)

(b) Parameter lain yang membedakan antara servo satu dengan servo

lainnya adalah kecepatan servo untuk berubah dari posisi satu ke posisi

lainnya (operating speed). (TE/2013/H 25/P1/K3)

Penggunaan konjungsi korelatif yang tidak tepat, yaitu konjungsi

antara dengan konjungsi dengan. Kedua konjungsi tersebut bukan

merupakan pasangan konjungsi korelatif yang tepat. Bentuk korelatif atau

berpasangan ini lazimnya merupakan bentuk yang sudah merupakan senyawa.

Karena bentuk kebahasaan demikian ini bersifat senyawa, tentu saja sifatnya

idiomatis, artinya tidak dapat diubah sekehendak hati (Rahardi, 2009: 17).

Maka dari itu, konjungsi korelatif yang digunakan harus sesuai dengan

pasangan yang tepat. Pembenaran contoh kalimat di atas adalah sebagai

berikut.

(a) Pergerakan ini akan dilakukan oleh robot pada saat sensor

ultrasonik S1 mendeteksi jarak sebenarnya antara manusia dan

robot kurang dari 200 cm.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

16

(b) Parameter lain yang membedakan antara servo satu dan servo

lainnya adalah kecepatan servo untuk berubah dari posisi satu ke

posisi lainnya (operating speed).

4. Kesalahan “Salah susun”

Kesalahan-kesalahan yang berupa “salah susun” ditandai oleh

penempatan yang tidak benar bagi suatu morfem atau kelompok morfem

dalam suatu ucapan atau ujaran.

Contoh:

Bentuk salah:

Kesehatan merupakan aspek penting dalam kehidupan manuisa, oleh

karena itu kesehatan harus dipantau melalui pemeriksaan secara berkala di

laboratorium.

Bentuk yang Benar :

Kesehatan merupakan aspek penting dalam kehidupan manuisa. Oleh

karena itu, kesehatan harus dipantau melalui pemeriksaan secara berkala di

laboratorium.

Dari contoh di atas kesalahan terlihat pada susunan konjungsi yang

tidak tepat. Konjungsi antarkalimat oleh karena itu tidak tepat jika digunakan

sebagai konjungsi intrakalimat yang letaknya di tengah kalimat. Konjungsi

antarkalimat harus selalu mengawali kalimat dan di awali dengan huruf

kapital.

2.2.3 Pengertian Analisis Kesalahan Berbahasa

Tarigan dan Lilis (Setyawati, 2010: 18) mendefinisikan analisis kesalahan

berbahasa sebagai suatu prosedur kerja yang biasa digunakan oleh peneliti atau

guru bahasa yang meliputi: kegiatan mengumpulkan sampel kesalahan,

mengidentifikasi kesalahan yang terdapat dalam sampel, menjelaskan kesalahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

17

tersebut, mengklasifikasikan kesalahan itu, dan mengevaluasi taraf keseriusan

kesalahan itu.

Analisis kesalahan berbahasa memiliki langkah-langkah yang harus melalui

serangkaian prosedur yang sistematis. Tarigan (1988: 67) mengatakan bahwa

rangkaian prosedur yang sistematis tersebut dimulai dari (1) pengumpulan sampel,

(2) pengidentifikasian kesalahan, (3) penjelasan kesalahan, (4) pengklasifikasian

kesalahan, dan (5) pengevaluasian kesalahan.

Terdapat berbagai tujuan dalam menganalisis kesalahan berbahasa. Dulay

(Tarigan, 1988: 142) mengemukakan bahwa pada anlisis kesalahan berbahasa

lingkup pelajar terdapat dua tujuan yang ingin dicapai oleh seorang peneliti.

Kedua tujuan tersebut yakni (1) memperoleh data yang dapat dipergunakan untuk

membuat atau menarik kesimpulan mengenai hakikat proses belajar bahasa, dan

(2) memberikan indikasi atau petunjuk kepada para guru dan para pengembang

kurikulum, bagian mana dari bahasa sasaran paling sukar diproduksi oleh para

pelajar secara baik dan benar, serta tipe kesalahan mana yang paling menyukarkan

atau mengurangi kemampuan pelajar untuk berkomunikasi secara efektif.

Tarigan (1988: 142) mengutarakan bahwa analisis kesalahan berbahasa

terkhusus dalam lingkup pelajar mendatangkan beberapa keuntungan. Beberapa

keuntungan tersebut yakni (1) mengetahui sebab-musabab (atau penyebab)

kesalahan itu, (2) memahami latar belakang kesalahan tersebut, (3) untuk

memperbaiki kesalahan yang dibuat oleh para pelajar, dan (4) untuk mencegah

atau menghindari kesalahan yang sejenis pada waktu yang akan datang, agar para

pelajar dapat menggunakan bahasa dengan baik dan benar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

18

Klasifikasi kesalahan berbahasa. Tarigan (Setyawati, 2010: 19)

mengklasifikasikan kesalahan berbahasa menjadi: (1) berdasarkan tataran

linguistik, kesalahan berbahasa dapat diklasifikasikan menjadi kesalahan

berbahasa di bidang fonologi, morfologi, sintaksis (frasa, klausa, kalimat),

semantik dan wacana; (2) berdasarkan kegiatan berbahasa dapat diklasifikasikan

menjadi kesalahan berbahasa dalam menyimak, berbicara, membaca, dan menulis;

(3) berdasarkan sarana atau jenis bahasa yang digunakan dapat berwujud

kesalahan berbahasa secara lisan dan tertulis; (4) berdasarkan penyebab kesalahan

tersebut dapat diklasifikasikan menjadi kesalahan berbahasa karena pengajaran

dan kesalahan berbahasa karena interferensi; dan (5) kesalahan berbahasa

berdasarkan frekuensi terjadinya dapat diklasifikasikan atas kesalahan berbahasa

yang paling sering, sering, sedang, kurang, dan jarang terjadi.

2.2.4 Konjungsi

Terbentuknya kohesi dan koherensi dalam wacana terutama dalam wacana

tulis erat hubungannya dengan penanda hubungan yang biasa disebut konjungsi.

Banyak sumber yang mengemukakan pengertian konjungsi. Penyebutan kata atau

istilah yang berfungsi sebagai penanda hubungan ini pun bermacam-macam. Alwi

(2003: 296) menyebut konjungsi dengan istilah konjungtor, sedangkan Chaer

(2011: 140) dan Ramlan (2008: 39) menyebutnya dengan istilah kata penghubung.

Beberapa ahli mengemukakan pengertian tentang konjungsi. Alwi (2003:

296) mengutarakan bahwa konjungtor adalah kata tugas yang menghubungkan

dua satuan bahasa sederajat: kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

19

dengan klausa. Chaer (2011: 140) mengatakan bahwa konjungsi adalah kata-kata

yang digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa,

atau kalimat dengan kalimat. Ramlan (2008: 39) mengemukakan bahwa konjungsi

ialah kata yang berfungsi menghubungkan kata/frasa/klausa dengan

kata/frasa/klausa lain. Kridalaksana (2008: 131) mengemukakan bahwa konjungsi

adalah partikel yang dipergunakan untuk menggabungkan kata dengan kata, frasa

dengan frasa, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat, atau paragraf dengan

paragraf. Rahardi (2009: 14) mengutarakan bahwa kelas kata konjungsi atau

konjungtor menghubungkan satuan kata dengan satuan kata, satuan frasa dengan

satuan frasa, dan satuan klausa dengan satuan klausa.

Perbedaan beberapa pendapat ahli tersebut hanya terletak pada penyebutan

istilah konjungsi itu sendiri. Namun, peneliti lebih menitikberatkan pada pendapat

Rahardi yang mengemukakan bahwa konjungsi atau konjungtor menghubungkan

satuan kata dengan satuan kata, satuan frasa dengan satuan frasa, dan satuan

klausa dengan satuan klausa.

Konjungsi merupakan hal yang penting dalam terbentuknya suatu wacana,

terutama dalam wacana tulis karena konjungsi berfungsi sebagai pembentuk

kohesi dan koherensi. Berbagai kata/frasa/klausa dapat terhubung dengan baik

jika terdapat suatu penanda hubung atau konjungsi. Contoh-contoh di bawah ini

dapat menunjukkan hubungan tersebut.

a. Hitam atau putih yang kamu pilih?

b. Kakak membeli baju dan adik membeli buku.

c. Nadia rajin belajar supaya Nadia pintar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

20

d. Ia sangat kaya. Namun, hatinya tidak sombong.

Contoh kalimat di atas dapat memperjelas bagaimana pemakaian konjungsi

untuk menghubungkan berbagai kata/frasa/klausa. Kata atau pada contoh

a) menghubungkan kata hitam dengan kata putih; kata dan pada contoh

b) menghubungkan frasa baju dengan frasa buku; kata supaya pada contoh

c) menghubungkan klausa Nadia rajin belajar dengan klausa Nadia pintar; kata

namun pada contoh d) menghubungkan kalimat ia sangat kaya dengan kalimat

hatinya tidak sombong.

2.2.5 Jenis konjungsi

Konjungsi tidak hanya terdiri dari satu macam saja. Ramlan (2008: 40)

mengemukakan bahwa berdasarkan sifat konjungsi dibedakan menjadi dua, yaitu

(1) konjungsi setara (koordinatif) dan (2) konjungsi tidak setara (subordinatif).

Konjungsi setara (koordinatif) adalah konjungsi yang menghubungkan kata, frasa,

atau klausa yang sejajar atau setara (sama tingkatannya dan kedudukannya).

Sedangkan konjungsi tidak setara (subordinatif) adalah konjungsi yang

menghubungkan klausa atau kalimat yang kedudukannya tidak setara atau

konjungsi yang menghubungkan anak kalimat dan induk kalimat.

Apabila dilihat dari fungsinya, konjungsi dibedakan menjadi dua, yaitu

(1) konjungsi yang menghubungkan kata, klausa, atau kalimat yang

kedudukannya sederajat atau setara dan (2) konjungsi yang menghubungkan

klausa dengan klausa yang kedudukannya tidak sederajat, melainkan bertingkat

(Chaer, 2011: 140-141). Konjungsi yang menghubungkan kata, klausa, atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

21

kalimat yang kedudukannya tidak sederajat atau setara berarti konjungsi yang

hanya menghubungkan kata, klausa, atau kalimat yang sama tingkatan dan

kedudukannya.

Konjungsi yang menghubungkan klausa dengan klausa yang kedudukannya

tidak sederajat melainkan bertingkat, berarti konjungsi yang hanya

menghubungkan kalusa atau kalimat yang kedudukannya tidak setara atau tidak

sama tingkatan dan kedudukannya. Jika dilihat dari posisinya, konjungsi dapat

dibagi atas (1) konjungsi intra-kalimat dan (2) konjungsi ekstra-kalimat.

Konjungsi intra-kalimat adalah konjungsi yang menghubungkan satuan kata

dengan kata, frasa dengan frasa, dan klausa dengan klausa. Konjungsi

antarkalimat atau konjungsi ekstra-kalimat adalah konjungsi yang

menghubungkan kalimat dengan kalimat, paragraf dengan paragraf, dan wacana

dengan wacana (Kridalaksana, 2005: 102-103).

Apabila dilihat dari perilaku sintaksisnya dalam kalimat, konjungsi intra-

kalimat dibagi menjadi empat, yaitu (1) konjungsi koordinatif, yaitu konjungsi

yang menghubungkan dua unsur atau lebih yang sama pentingnya, atau memiliki

status yang sama, contoh: Ibu sedang memasak, sedangkan bapak membaca

koran; Aku akan belajar memasak ke rumahmu atau kamu belajar memasak ke

rumahku; (2) konjungsi korelatif, yaitu konjungsi yang menghubungkan dua kata,

frasa, atau klausa yang memiliki status sintaksis yang sama.

Konjungsi ini terdiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh satu kata, frasa,

atau klausa yang dihubungkan, contoh: Kami tidak hanya berkata setuju, tetapi

juga harus taat; (3) konjungsi subordinatif, yaitu konjungsi yang menghubungkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

22

dua klausa atau lebih, dan klausa itu tidak memiliki status sintaksis yang sama.

Salah satu dari klausa itu merupakan anak kalimat, contoh: Orang itu

menghindari saya seolah-olah saya ini seorang penjahat. Di samping ketiga

konjungsi itu ada pula (4) konjungsi antar-kalimat, yaitu konjungsi yang berfungsi

pada tataran wacana atau menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang

lain, contoh: Mereka pergi ke Pulau Dewata. Selain itu, mereka membeli papan

selancar (Alwi, 2003: 297).

Dari sisi perilaku sintaksisnya dalam sebuah kalimat, makna sebuah

konjungsi atau kata penghubung sesungguhnya akan dapat benar-benar kelihatan

dengan jelas hanya bilamana konjungsi atau kata penghubung itu dibicarakan

dalam konteks klausa atau kaliamat. Konjungsi atau kata penghubung dalam

bahasa Indonesia dibagi menjadi empat, yakni: (1) konjungsi

koordinatif, (2) konjungsi korelatif, (3) konjungsi subordinatif, dan (4) konjungsi

antarkalimat (Rahardi , 2009: 14).

Dari berbagai pemaparan di atas, peneliti lebih condong pada pendapat

Rahardi. Peneliti merasa lebih mudah memahami dan mengerti dengan apa yang

diutarakan Rahardi, bahwa konjungsi dilihat dari sisi perilaku sintaksisnya dalam

sebuah kalimat, dibedakan menjadi empat macam, yaitu (1) konjungsi koordinatif,

(2) konjungsi korelatif, (3) konjungsi subordinatif, dan (4) konjungsi antarkalimat.

Macam-macam konjungsi tersebut dapat digolongkan berdasarkan fungsi dan

posisinya. Dilihat dari segi fungsinya konjungsi dibagi menjadi: konjungsi

subordinatif, konjungsi koordinatif, dan konjungsi korelatif. Jika dilihat dari segi

posisinya dibagi atas konjungsi antarkalimat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

23

2.2.6 Fungsi konjungsi

Selain adanya perbedaan jenis, pemakaian konjungsi juga mempunyai

fungsi masing-masing. Sesuai dengan makna satuan-satuan yang dihubungkan

oleh konjungsi, fungsi atau tugas konjungsi dapat dibedakan menjadi delapan

belas fungsi. Adapun kedelapan belas fungsi dan tugas tersebut

yaitu: (1) penambahan, (2) urutan, (3) pilihan, (4) gabungan, (5) perlawanan,

(6) temporal, (7) perbandingan, (8) sebab, (9) akibat, (10) syarat, (11) tak

bersyarat, (12) pengandaian, (13) harapan, (14) perluasan, (15) pengantar obyek,

(16) cara, (17) perkecualian, dan (18) pengantar wacana (Kridalaksana, 2005:

104-105).

(1) Penambahan

Konjungsi yang berfungsi sebagai penambahan ini merupakan jumlah atau

banyaknya hal juga benda yang dimaksud. Contoh konjungsinya: dan,

selain, tambahan lagi, dan bahkan.

(2) Urutan

Konjungsi yang berfungsi sebagai urutan ini memperjelas urutan atau

sistematikanya suatu hal yang dijelaskan, misalkan urutan kejadian atau

urutan membuat sesuatu. Contoh konjungsinya: lalu,lantas, dan kemudian.

(3) Pilihan

Konjungsi yang berfungsi sebagai pilihan ini memperjelas hal atau sesuatu

yang mana yang akan dipilih. Contoh konjungsinya: atau dan entah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

24

(4) Gabungan

Konjungsi yang berfungsi sebagai gabungan ini memperjelas adanya

gabungan antara dua hal yang mempunyai sifat yang sama. Contoh

konjungsinya: baik.....maupun.

(5) Perlawanan

Konjungsi yang berfungsi sebagai perlawanan ini memperjelas suatu yang

berlawanan. Contoh konjungsinya: tetapi, hanya, dan sebaliknya.

(6) Temporal

Konjungsi yang berfungsi sebagai tempiral ini hampir sama seperti

konjungsi yang berfungsi sebagai urutan, yaitu untuk memperjelas waktu

kejadian. Contoh konjungsinya: ketika dan setelah itu.

(7) Perbandingan

Konjungsi yang berfungsi sebagai perbandingan ini memperjelas bagaimana

perbandingan antara dua hal atau lebih. Contoh konjungsinya: sebagaimana

dan seolah-olah.

(8) Sebab

Konjungsi yang berfungsi sebagai sebab ini memperjelas apa penyebab dari

akibat yang ada. Contoh konjungsinya: karena dan lantaran.

(9) Akibat

Konjungsi yang berfungsi sebagai akibat ini memperjelas akibat apa yang

ditimbulkan dari suatu perbuatan. Contoh konjungsinya: sehingga dan

sampai-sampai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

25

(10) Syarat

Konjungsi yang berfungsi sebagai syarat ini memperjelas syarat untuk

melakuakn suatu hal. Contoh konjungsinya: jikalau dan asalkan.

(11) Tak bersyarat

Konjungsi yang berfungsi sebagai tak bersyarat ini memperjelas bahwa hal

yang terjadi tidak mempunyai syarat. Contoh konjungsinya: meskipun dan

biarpun.

(12) Pengandaian

Konjungsi yang berfungsi sebagai pengandaian ini memperjelas suatu yang

diandaikan, dipikirkan, atau diinginkan. Contoh konjungsinya: andai kata,

sekiranya, dan seumpama.

(13) Harapan

Konjungsi yang berfungsi sebagai harapan ini memperjelas bagaimana

keinginan dari subjek yang bersangkutan. Contoh konjungsinya: agar,

supaya, dan biar.

(14) Perluasan

Konjungsi yang berfungsi sebagai perluasan ini memperjelas keterangan

tempat yang diinginkan. Contoh konjungsinya: yang, di mana, dan tempat.

(15) Pengantar obyek

Konjungsi yang berfungsi sebagai pengantar obyek ini menegaskan apa

peranan obyek yang bersangkutan. Contoh konjungsinya: bahwa dan yang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

26

(16) Cara

Konjungsi yang berfungsi sebagai cara ini menegaskan bagaimana cara

melakukan atau membuat sesuatu. Contoh konjungsinya: sambil dan seraya.

(17) Perkecualian

Konjungsi yang berfungsi sebagai perkecualian ini menegaskan mengenai

perkecualian suatu hal. Contoh konjungsinya: kecuali dan selain.

(18) Pengantar wacana

Konjungsi yang berfungsi sebagai pengantar wacana ini memperjelas

wacana baru dari wacana sebelumnya. Contoh konjungsinya: sebermula,

adapun, dan maka.

Dari kedelapan belas macam fungsi konjungsi di atas, ada beberapa fungsi

konjungsi yang tidak lazim digunakan dalam wacana. Fungsi-fungsi yang sering

atau lazim dipakai adalah konjungsi yang berfungsi sebagai urutan, perlawanan,

tak bersyarat, perluasan, pengantar obyek, perkecualian, dan pengantar wacana.

Konjungsi-konjungsi yang lain juga dipakai, tetapi pemakaiannya jarang atau

tidak lazim. Hal tersebut karena ada kata-kata yang berfungsi sebagai konjungsi

yang belum begitu dikenal oleh banyak orang, seperti konjungsi sebermula dan

seraya. Pemakaian konjungsi tersebut menjadi tidak lazim karena konjungsi

tersebut belum begitu dikenal banyak orang.

Chaer (2011: 140-141) membedakan fungsi konjungsi menjadi dua, yaitu

konjungsi yang kedudukannya setara atau sederajat dengan konjungsi yang

kedudukannya tidak setara atau sederajat. Fungsi konjungsi yang kedudukannya

setara atau sederajat adalah sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

27

(1) Menyatakan penambahan; dan, dengan, dan serta.

(2) Menyatakan pemilihan; atau.

(3) Menyatakan pertentangan; tetapi, namun, sedangkan, dan sebaiknya.

(4) Menyatakan pembetulan; melainkan, dan hanya.

(5) Menyatakan penegasan; bahkan, malah(malahan), lagipula, apalagi, dan

jangankan.

(6) Menyatakan pembatasan; kecuali dan hanya.

(7) Menyatakan urutan; lalu, kemudian, dan selanjutnya.

(8) Menyatakan penyamaan; yaitu, yakni, bahwa, adalah, dan ialah.

(9) Menyatakan kesimpulan; jadi, karena itu, dan oleh sebab itu.

Adapun fungsi konjungsi yang kedudukannya tidak setara atau sederajat,

yaitu:

(1) Menyatakan sebab; sebab dan karena.

(2) Menyatakan syarat; kalau, jikalau, jika, bila, apabila, dan asal.

(3) Menyatakan tujuan; untuk, agar, supaya, demi, dan bagi.

(4) Menyatakan waktu; ketika, sewaktu, sebelum, sesudah, setelah, sejak,

semenjak, selagi, dan tatkala.

(5) Menyatakan batas akhir; sampai, hingga, dan sehingga.

(6) Menyatakan pengandaian; andaikata, seandainya, dan andaikan.

(7) Menyatakan perbandingan; seperti, sebagai, dan laksana.

(8) Menyatakan penyungguhan; meskipun, biarpun, walaupun, sungguhpun,

sekalipun, dan kendatipun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

28

Dari fungsi-fungsi yang dibedakan di atas, secara umum dapat disimpulkan

bahwa penggunaan atau fungsi konjungsi yang dipaparkan merupakan konjungsi

yang sudah lazim digunakan banyak orang.

Ramlan (2008: 38-62) membagi dua jenis konjungsi berdasarkan sifat

hubungannya, yaitu konjungsi setara dan konjungsi tidak setara. Fungsi konjungsi

setara dapat diperinci seperti berikut ini: konjungsi yang menandai pertalian

semantik penjumlahan, perurutan, lebih, dan perlawanan atau pertentangan.

Konjungsi-konjungsi di atas merupakan konjungsi yang biasa dipakai untuk

menghubungkan kata, frasa, klausa yang menghubungkan sejajar atau setara

(sama tingkatannya dan kedudukannya). Di samping fungsi konjungsi setara, ada

pula fungsi konjungsi tidak setara. Adapun fungsi konjungsi tidak setara, yaitu

sebagai berikut: konjungsi tidak setara yang menandai pertalian semantik waktu,

perbandingan, sebab, akibat, syarat, harapan, penerang, isi, perlawanan,

pengandaian, penjumlahan, perkecualian, cara, dan kegunaan. Seperti halnya jenis

konjungsi yang berfungsi sebagai konjungsi tidak setara seperti dipaparkan di

atas, secara umum pemakaiannya sudah lazim digunakan dalam suatu wacana.

Rahardi (2009: 14) mengatakan bahwa makna konjungsi atau kata

penghubung, dilihat dari sisi perilaku sintaksisnya dalam sebuah kalimat, akan

dapat benar-benar kelihatan dengan jelas hanya bilamana konjungsi atau kata

penghubung itu dibicarakan dalam konteks klausa atau kalimat. Konjungsi atau

kata penghubung dalam bahasa Indonesia dibagi menjadi empat, yakni: (1)

konjungsi koordinatif, (2) konjungsi korelatif, (3) konjungsi subordinatif, dan (4)

konjungsi antarkalimat. Penggolongan konjungsi berdasarkan fungsi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

29

posisinya. Berdasarkan fungsinya dibagi menjadi konjungsi koordinatif, konjungsi

korelatif, dan konjungsi subordinatif. Berdasarkan posisinya dibagi atas konjungsi

antarkalimat.

1) Konjungsi Koordinatif

Konjungsi koordinatif ialah kata penghubung yang bertugas menghubungkan

dua unsur kebahasaan atau lebih yang cenderung sama tataran atau tingkat

kepentingannya dan memiliki status yang sama. Artinya, konjungsi ini

menghubungkan antara kata dan kata, antara frasa dan frasa, antara klausa dan

klausa, dan seterusnya.

Macam-macam konjungsi koordinatif yang lazim digunakan ialah: dan, serta,

atau, tetapi, melainkan, padahal, dan sedangkan. Konjungsi koordinatif ini, masih

sering dijumpai diberbagai tulisan, konjungsi koordinatif dianggap dan digunakan

sebagai konjungsi antarkalimat. Bentuk koordinatif „padahal‟, misalnya saja,

sangat sering dianggap mampu menempati posisi antarkalimat. Tentu saja,

pemakaian konjungsi atau kata penghubung koordinatif yang demikian ini tidak

dapat dibenarkan dalam hal tulis-menulis.

Contoh:

Bentuk salah:

Dia tidak lulus dengan nilai yang optimal. Padahal, dalam beberapa hari ini dia

sudah berusaha mempersiapkan dengan baik.

Bentuk yang Benar:

Dia tidak lulus dengan nilai yang optimal, padahal dalam beberapa hari ini dia

sudah berusaha mempersiapkan dengan baik.

Bentuk salah:

Rangkaian catu daya12Vdcditunjukkan pada gambar 3.10a. Sedangkan

pengaturan nilai tegangan 5Vdc menggunakan komponen LM7805T, dengan arus

maksimal sebesar 1A.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

30

Bentuk yang Benar:

Rangkaian catu daya12Vdcditunjukkan pada gambar 3.10a, sedangkan

pengaturan nilai tegangan 5Vdc menggunakan komponen LM7805T, dengan arus

maksimal sebesar 1A.

2) Konjungsi Korelatif

Konjungsi atau kata penghubung korelatif ialah kata penghubung yang

bersifat korelatif. Artinya, konjungsi-konjungsi ini harus hadir berpasangan atau

berkorelasi dengan kata yang menjadi pasangannya. Dari sisi fungsinya dalam

kalimat, konjungsi ini bertugas menghubungkan dua kata, dua frasa, atau dua

klausa yang memiliki status sintaksis atau status kalimat yang sama.

Macam-macam konjungsi korelatif, yaitu: baik...maupun, tidak hanya...tetapi

juga, bukan hanya...melainkan juga, demikian...sehingga, sedemikian

rupa...sehingga, apakah...atau, entah...entah, dan jangankan...pun.

Contoh:

Bentuk salah:

Baik tahapan analisis data ataupun tahapan pembahasan data harus dicermati

dengan baik oleh pembimbing akademik.

Bentuk yang Benar:

Baik tahapan analisis data maupun tahapan pembahasan data harus dicermati

dengan baik oleh pembimbing akademik.

Bentuk salah:

Pergerakan ini akan dilakukan oleh robot pada saat sensor ultrasonik S1

mendeteksi jarak sebenarnya antara manusia dengan robot kurang dari 200 cm.

Bentuk yang Benar:

Pergerakan ini akan dilakukan oleh robot pada saat sensor ultrasonik S1

mendeteksi jarak sebenarnya antara manusia dan robot kurang dari 200 cm.

Berdasarkan contoh kasus penggunaan konjungsi di atas, konjungsi

baik...ataupun dan antara....dengan merupakan bentuk penggunaan konjungsi

korelatif yang salah. Bentuk konjungsi baik...maupun sering dianggap sama saja

dengan bentuk salah baik...ataupun. Bentuk konjungsi antara...dengan sering

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

31

dianggap sama dengan bentuk salah antara....dan. Satu hal yang harus

diperhatikan dalam penggunaan konjungsi korelatif yang demikian ini adalah

bahwa dalam bentuk korelatif merupakan bentuk kebahasaan yang sudah

merupakan senyawa. Sebagai bentuk yang sifatnya senyawa, tentu saja bentuk

kebahasaan tersebut bersifat idiomatis. Nah, karena sudah merupakan bentuk yang

sifatnya idiomatis, maka bentuk korelatif baik....maupun dan antara....dengan itu

tidak dapat diubah atau dimodifikasi lagi dengan semaunya.

3) Konjungsi Subordinatif

Konjungsi atau kata penghubung subordinatif ialah kata penghubung yang

menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat atau yang bertugas

menghubungkan dua buah klausa atau lebih.

Macam-macam konjungsi subordinatif berdasarkan pada perilaku sintaksis

dan perilaku semantisnya, yaitu:

- Konjungsi subordinatif yang menunjukkan makna hubungan waktu: sejenak,

sejak, sedari, sewaktu, ketika, tatkala, sementara, begitu, seraya, selagi,

selama, serta, sambil, demi, setelah, sesudah, sehabis, selesai, seusai, hingga,

dan sampai.

- Konjungsi subordinatif yang menunjukkan makna hubungan syarat: jika,

kalau, jikalau, asalkan, bila, dan manakala.

- Konjungsi subordinatif yang menunjukkan makna hubungan pengandaian:

andaikan, seandainya, umpamanya, dan sekiranya.

- Konjungsi subordinatif yang menunjukkan makna hubungan tujuan: agar,

supaya, dan biar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

32

- Konjungsi subordinatif yang menunjukkan hubungan konsesif: biarpun,

meski, meskipun, walau, walaupun, sekalipun, sungguhpun, kendati, dan

kendatipun.

- Konjungsi subordinatif yang menunjukkan hubungan pembandingan: seakan-

akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana, ibarat, daripada,

dan alih-alih.

- Konjungsi subordinatif yang menunjukkan hubungan sebab: karena, oleh

karena,dan oleh sebab.

- Konjungsi subordinatif yang menunjukkan hubungan hasil: sehingga, sampai,

sampai-sampai, maka, dan makanya.

- Konjungsi subordinatif yang menunjukkan hubungan alat: dengan dan tanpa.

- Konjungsi subordinatif yang menunjukkan hubungan cara: dengan dan tanpa.

- Konjungsi subordinatif yang menunjukkan hubungan komplementasi: bahwa.

- Konjungsi subordinatif yang menunjukkan hubungan atributif: yang.

- Konjungsi subordinatif yang menunjukkan hubungan perbandingan:

sama.....dengan, lebih.....dari, dan lebih....daripada.

Kasus kebahasaan berkenaan dengan konjungsi subordinatif:

Contoh: jika......maka dan apabila...maka

Bentuk salah:

Jika sensor PIR mengidentifikasi adanya manusia, maka robot akan

menggerakkan tangan dan memberi salam dengan suara.

Bentuk yang Benar:

Jika sensor PIR mengidentifikasi adanya manusia, robot akan menggerakkan

tangan dan memberi salam dengan suara.

Bentuk salah:

Apabila cahaya mengenai sambungan PN kolektor-basis, maka arus basis yang

dihasilkan berbanding langsung dengan intensitas cahaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

33

Bentuk yang Benar:

Apabila cahaya mengenai sambungan PN kolektor-basis, arus basis yang

dihasilkan berbanding langsung dengan intensitas cahaya.

Bentuk kasus kebahasaan seperti itu merupakan konjungsi ganda. Dapat

dikatakan sebagai konjungsi ganda, karena faktanya konjungsi hadir sekaligus

dalam satu bentuk kebahsaan. Konjungsi yang digunakan secara ganda semacam

itu, maka akan menjadi sangat tidak jelas dan kabur, manakah sesungguhnya

klausa yang menjadi anak kalimat, dan manakah klausa yang menjadi induk

kalimatnya. Secara normatif, bagian kalimat yang merupakan anak kalimatlah

yang harus diawali dengan konjungsi subordinatif. Adapun bagian yang

merupakan induk kalimat, sama sekali tidak boleh diawali oleh konjungsi

subordinatif. Jika klausa induk dan klausa anak sama-sama didahului oleh

konjungsi, maka klausa-klausa itu akan menjadi tidak jelas keberadaannya.

4) Konjungsi Antarkalimat

Konjungsi atau kata penghubung antarkalimat ialah kata penghubung yang

menghubungkan ide atau gagasan pada kalimat yang satu dengan ide atau gagasan

pada kalimat yang lainnya. Baik dalam konteks lisan maupun konteks tulis,

konjungsi antarkalimat itu harus selalu berada di awal kalimat karena memang

tugas pokoknya adalah mengawali kalimat yang baru.

Adapun contoh-contoh konjungsi antarkalimat dalam bahasa Indonesia dapat

disebutkan sebagai berikut: biarpun demikian, biarpun begitu, sekalipun

demikian, sekalipun begitu, walaupun demikian, walaupun begitu, meskipun

demikian, meskipun begitu, sungguhpun demikian, sungguhpun begitu, kemudian,

sesudah itu, setelah itu, selanjutnya, tambahan pula, lagi pula, selain itu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

34

sebaliknya, sesungguhnya, bahwasanya, malahan, malah, bahkan, akan tetapi,

namun, kecuali itu, sebaliknya, sesungguhnya, bahwasanya, malahan, malah,

bahkan, akan tetapi, namun, kecuali itu, dengan demikian, oleh karena itu, oleh

sebab itu, dan sebelum itu.

Contoh pemakain konjungsi antarkalimat:

Bentuk salah:

Penggunaan 1 buah mikrokontroler menyebabkan sensor ultrasonik tidak

bekerja dengan baik, oleh karena itu digunakan 2 buah mikrokontroler secara

lengkap dapat dilihat pada tabel lampiran L41-L64.

Bentuk yang Benar:

Penggunaan 1 buah mikrokontroler menyebabkan sensor ultrasonik tidak

bekerja dengan baik. Oleh karena itu, digunakan 2 buah mikrokontroler

secara lengkap dapat dilihat pada tabel lampiran L41-L64.

Bentuk salah:

Frekuensi yang dihasilkan lebih besar dibandingkan dengan pengujian

menggunakan kapasitor 6µF dan 8µF, namun arus buta yang dihasilkan

sangat kecil sehingga tegangan keluaran generator kecil.

Bentuk yang Benar:

Frekuensi yang dihasilkan lebih besar dibandingkan dengan pengujian

menggunakan kapasitor 6µF dan 8µF. Namun, arus buta yang dihasilkan

sangat kecil sehingga tegangan keluaran generator kecil.

Berdasarkan contoh di atas, sangat kelihatan bahwa makna yang diemban

oleh konjungsi-konjungsi itu sangat bermacam-macam. Satu hal lagi yang ahrus

diperhatikan, di dalam pembicaraan ihwal konjungsi antarkalimat ini adalah

bahwa ide-ide atau gagasan-gagasan yang dihubungkan oleh konjungsi-konjungsi

antarkalimat itu masing-masing berada di dalam kalimat yang berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang berjudul Jenis Kesalahan Penggunaan Konjungsi Skripsi

Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Lulusan Tahun 2013 Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif.

Arikunto (1990: 309) mengatakan bahwa penelitian deskriptif merupakan

penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status

gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Penelitian kualitatif

merupakan penelitian untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek

penelitian. Subjek penelitian tersebut dapat berupa perilaku, persepsi,

motivasi,dan tindakan secara holistik dengan cara yang holistik dalambentuk kata-

kata dan bahasa, pada konteks yang alamiah dengan metode alamiah (Moleong,

2006: 6).

Fenomena tersebut dideskripsikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada

suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode

ilmiah. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

angka-angka. Hal ini disebabkan adanya penerapan metode deskriptif kualitatif.

Bogdan dan Taylor (Moleong, 2006: 4) menyatakan bahwa penelitian

deskriptif kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data

dekriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

dapat diamati secara holistik (utuh). Oleh karena itu, dalam hal ini tidak boleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

36

mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi

perlu memandangnya sebagai bagian dari sesuatu keutuhan. Data yang

dikumpulkan dalam penelitian ini berupa kata-kata. Moleong (2006: 11)

menjelaskan bahwa penelitian kualitatif akan menghasilkan data deskriptif yang

bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai subjek penelitian berdasarkan

data variabel yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti. Data tersebut

dapat berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen

pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya.

3.2 Sumber Data

Sumber data penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh

(Arikunto, 2006: 129). Sumber data penelitian ini berupa skripsi-skripsi

mahasiswa Program Studi Teknik Elektro lulusan tahun 2013 Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Lulusan tahun 2013 dipilih karena peneliti ingin melihat

kekinian atau mengetahui perkembangan kemampuan menulis dalam hal

penggunaan konjungsi. Sumber data yang diteliti berupa kalimat-kalimat yang

mengandung kesalahan penggunaan konjungsi pada skripsi tersebut. Skripsi-

skripsi tersebut diperoleh dari perpustakaan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono (2008: 63) mengemukakan adanya empat teknik pengumpulan

data, yaitu (1) observasi, (2) wawancara, (3) dokumentasi, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

37

(4) gabungan/triangulasi. Sugiyono (2011: 240) menjelaskan bahwa dokumen

merupakan catatan suatu peristiwa yang sudah berlalu. Penggunaan dokumen ini

berkaitan dengan apa yang disebut analisis isi. Cara menganalisis dokumen

tersebut adalah dengan memeriksa dokumen secara teliti. Pada penelitian ini

dokumen yang digunkan adalah tujuh buah skripsi mahasiswa.

Guba dan Lincoln (Moleong, 2006: 216) mendefinisikan dokumen adalah

bahan tertulis yang disiapkan karena adanya permintaan dari penyidik. Dokumen

sejak dulu sudah digunakan dalam penelitian sebagai sumber data, karena

dokumen dimanfaatkan untuk menguji dan menafsirkan. Dokumen dibagi atas dua

macam, yaitu dokumen pribadi dan dokumen resmi.

Moleong (2006: 219) membagi dokumen menjadi dokumen internal dan

dokumen eksternal. Dokumen internal dapat berupa memo, pengumuman,

maupun instruksi dari suatu lembaga. Sementara itu, dokumen eksternal dapat

berupa majalah, bulletin, pernyataan, dan berita. Fungsi dari dokumen eksternal

yaitu dapat dimanfaatkan untuk menelaah konteks sosial, kepemimpinan, dan

lain-lain.

Secara khusus teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

dokumentasi. Peneliti mencari dokumen atau data yang berupa skripsi-skripsi

mahasiswa Teknik Elektro tahun 2013 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

dengan cara mengunduh data-data tersebut dari komputer server perpustakaan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti dalam mengumpulkan

data adalah sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

38

1) Mengunduh skripsi mahasiswa Teknik Elektro melalui server perpustakaan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2) Membaca seluruh skripsi itu.

3) Menandai kalimat-kalimat yang mengandung kesalahan penggunaan

konjungsi dengan alat tulis berwarna.

4) Membuat tabel analisis data dengan memberi kode.

Contoh: (TE/2013/H1/P1/K1)

Keterangan:

TE : Teknik Elektro

2013 : Skripsi Tahun 2013

H1 : Halaman 1

P1 : Paragraf ke 1

K1 : Kalimat ke1

5) Mengelompokkan konjungsi sesuai dengan jenisnya.

6) Menandai kesalahan penggunaan konjungsi yang ditemukan.

3.4 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasi data, memilih-memilahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting

dan apa yang dipelajari, dan dapat memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada

orang lain, Bogdan dan Biklen (Moleong 2006: 248).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

39

Penelitian ini tidak menggunakan analisis statistik, tetapi analisis isi. Eriyanto

(2011: 10) mengatakan bahwa analisis isi adalah metode ilmiah untuk

mempelajari dan menarik kesimpulan atas suatu fenomena dengan memanfaatkan

dokumen (teks).

Setelah semua data terkumpul, kemudian peneliti melakukan analisis data

dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1) Mengelompokkan kesalahan penggunaan konjungsi yang terdapat dalam data

tersebut.

2) Mencermati kesalahan penggunaan konjungsi.

3) Menjelaskan kesalahannya.

4) Mengemukakan yang benar.

3.5 Triangulasi Data

Penelitian ini disahkan penemuan-penemuannya agar interpretasi yang

diperoleh dapat dibuktikan kebenarannya. Oleh karena itu, peneliti melakukan

triangulasi terhadap analisis data. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk

keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong,

2006: 330). Denzin (1978: 12) membedakan empat macam triangulasi sebagai

teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik,

dan teori.

Menurut Patton (Moleong, 2006: 330) mengutarakan bahwa triangulasi

dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

40

suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam

penelitian kualitatif. Pada triangulasi dengan metode. Patton (Moleong, 2006:

331) menjelaskan bahwa terdapat dua strategi yaitu: (1) pengecekan derajat

kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan

(2) pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang

sama. Triangulasi dengan penyidik berarti memanfaatkan peneliti atau pengamat

lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data.

Pemanfaatan pengamat lainnya membantu mengurangi kemelencengan dalam

pengumpulan data. Lincoln dan Guba (Moleong, 2006: 331) menjelaskan bahwa

triangulasi dengan teori, berdasarkan anggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa

derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori. Patton (Moleong. 2006: 331)

berpendapat lain, yaitu bahwa hal itu dapat dilaksanakan dan hal itu

dinamakannya penjelasan banding.

Penelitian ini menggunakan triangulasi metode. Triangulasi ini dilakukan

dengan cara mencari data yaitu berupa skripsi-skripsi mahasiswa Program Studi

Teknik Elektro tahun 2013 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, kemudian

dibaca dengan cermat dan dianalisis.

Adapun langkah-langkah triangulasi data pada penelitian ini yaitu peneliti

menyerahkan data hasil analisis kepada seseorang yang dianggap berkompetensi

untuk menjadi triangulator. Triangulator kemudian memeriksa dan memberikan

beberapa revisi pada hasil analisis data tersebut. Selanjutnya, peneliti

memperbaiki kesalahan yang telah ditriangulasi dan memberikan kembali kepada

triangulator agar menandatangani data hasil analisis yang sudah baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

Data yang diperoleh secara keseluruhan ialah 23 macam konjungsi yang

dipakai sebanyak 443 kali. Kedua puluh tiga konjungsi itu adalah: dan, sehingga,

sebaliknya, hanya, sedangkan, kemudian, juga, atau, ketika, maka,

antara...dengan, baik...dengan, baik...ataupun, jika, karena, apabila, namun,

supaya, oleh karena itu, selain itu, setelah itu, maka dari itu, dan akan tetapi.

Data yang dianalisis meliputi: konjungsi koordinatif, konjungsi korelatif,

konjungsi subordinatif, dan konjungsi antarkalimat. Dari data tersebut diperoleh

225 kesalahan (Lampiran I).

Data jenis kesalahan meliputi: penghilangan (dan), penambahan (maka, jika,

karena, apabila, juga, ketika, kemudian, supaya, hanya, dan atau), salah susun

(dan, sedangkan, namun, sehingga, atau, oleh karena itu, setelah itu, maka dari

itu, selain itu, akan tetapi, dan sebaliknya), dan salah formasi (antara...dengan,

baik...ataupun, dan baik...dengan). (Lampiran II)

4.2 Hasil Analisis Data dan Pembahasan

Dalam skripsi mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Universitas Sanata

Dharma lulusan tahun 2013, peneliti menemukan 443 kesalahan penggunaan

konjungsi. Data kesalahan yang ada kemudian dianalisis dengan cara

mengelompokkan, mencermati, dan memperbaiki kesalahan penggunaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

42

konjungsi yang terdapat dalam data tersebut. Selanjutnya, data dikelompokkan

berdasarkan jenis kesalahan penggunaan konjungsi, lalu hasil analisis

dihubungkan dengan rumusan masalah. Jenis konjungsi itu meliputi: (1) konjungsi

koordinatif, (2) konjungsi korelatif, (3) konjungsi subordinatif, dan (4) konjungsi

antarkalimat. Selain itu jenis kesalahan penggunaan konjungsi itu meliputi:

(1) penghilangan, (2) penambahan, (3) salah susun, dan (4) salah formasi. Bentuk

kesalahan itu akan dibahas sebagai berikut.

Macam-macam konjungsi tersebut dapat digolongkan berdasarkan fungsi dan

posisinya. Dilihat dari segi fungsinya konjungsi dibagi menjadi: konjungsi

subordinatif, konjungsi koordinatif, dan konjungsi korelatif. Jika dilihat dari segi

posisinya dibagi atas konjungsi antarkalimat.

4.2.1 Penggolongan Konjungsi Berdasarkan Fungsi

4.2.1.1 Konjungsi Koordinatif

Seperti dikatakan pada Bab II, ada 4 macam konjungsi yaitu: konjungsi

koordinatif, konjungsi korelatif, konjungsi subordinatif, dan konjungsi

antarkalimat. Konjungsi koordinatif ialah kata penghubung yang bertugas

menghubungkan dua unsur kebahasaan atau lebih yang cenderung sama tataran

atau tingkat kepentingannya dan memiliki status yang sama. Artinya, konjungsi

ini menghubungkan antara kata dan kata, antara frasa dan frasa, antara klausa dan

klausa, dan seterusnya (Rahardi, 2009: 14-15). Sejalan dengan pendapat Rahardi,

Alwi (2003: 296) mengatakan bahwa konjungsi koordinatif, yaitu konjungsi yang

menghubungkan dua unsur atau lebih yang sama pentingnya, atau memiliki status

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

43

yang sama. Berdasarkan analisis ditemukan sebanyak 69 kesalahan, yaitu

konjungsi dan, hanya, sedangkan, kemudian, juga, dan atau. Berikut beberapa

contoh kesalahan yang ditemukan.

(1) Konjungsi dan

Konjungsi dan termasuk konjungsi yang menghubungkan satuan yang

kedudukannya setara atau sederajat (koordinatif) dengan fungsi penambahan

(Kridalaksana, 2005: 104-105). Berdasarkan data yang telah diperoleh, frekuensi

kesalahan penggunaan konjungsi dan adalah 115 kali. Contoh kesalahan

penggunaan konjungsi dan adalah sebagai berikut.

(a) Simbol P1 untuk pergerakan tangan dan kepala, P2 untuk pergerakan kedua

tangan, dan P3 untuk pergerakan pada tangan kiri dan kepala robot.

(TE/2013/H82/P1/K6)

(b) Sensor PIR hanya akan mengeluarkan logika 0 dan 1,0 saat sensor tidak

mendeteksi adanya pancaran infra merah dan 1 saat sensor mendeteksi

infra merah. (TE/2013/H 22/P1/K5)

(c) Pada perancangan ini menggunakan 6 buah motor servo sebagai

penggerak tangan kanan dan kiri robot dan 1 buah motor servo sebagai

penggerak kepala robot. (TE/2013/H 47/P1/K1)

(d) Rangkaian sistem minimum berfungsi sebagai I/O untuk mengolah data dari

sensor PIR dan ultrasonik dan mengontrol sudut putar motor servo yang

telah deprogram. (TE/2013/H 53/P1/K1)

(e) Perancangan rangkaian osilator menggunakan Kristal dengan frekuensi

12MHz dan menggunakan kapasitor 22Pe (datasheet) pada pin XTAL1 dan

XTAL2 di mikrokontroler. (TE/2013/H 53/P2/K1)

Kesalahan dalam kalimat tersebut adalah menggunakan dua buah konjungsi

yang sama dalam satu kalimat, yaitu konjungsi dan yang memiliki fungsi untuk

menyatakan penambahan. Sugono (2009: 161) mengutarakan bahwa apabila

unsur kalimat majemukitu ada tiga kalimat dasar dapat menggunakan dua buah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

44

konjungsi yang memiliki fungsi yang sama, misalnya menggunakan dua

konjungsi (dan dan serta) secara serentak. Konjungsi dan dapat disubstitusikan

dengan konjungsi lainnya, seperti serta, dan atau. Konjungsi dan merupakan kata

penghubung koordinatif. Pemakaian konjungsi dan yang benar pada kalimat di

atas adalah sebagai berikut.

(a) Simbol P1 untuk pergerakan tangan dan kepala, P2 untuk pergerakan kedua

tangan, serta P3 untuk pergerakan pada tangan kiri atau kepala robot.

(b) Sensor PIR hanya akan mengeluarkan logika 0 dan 1,0 saat sensor tidak

mendeteksi adanya pancaran infra merah serta 1 saat sensor mendeteksi

infra merah.

(c) Pada perancangan ini menggunakan 6 buah motor servo sebagai penggerak

tangan kanan dan kiri robot serta 1 buah motor servo sebagai penggerak

kepala robot.

(d) Rangkaian sistem minimum berfungsi sebagai I/O untuk mengolah data dari

sensor PIR dan ultrasonik serta mengontrol sudut putar motor servo yang

telah diprogram.

(e) Perancangan rangkaian osilator menggunakan Kristal dengan frekuensi

12MHz dan menggunakan kapasitor 22Pe (datasheet) pada pin XTAL1 serta

XTAL2 di mikrokontroler.

(2) Konjungsi hanya

Konjungsi hanya termasuk konjungsi yang menghubungkan satuan yang

kedudukannya setara atau sederajat (koordinatif) dengan fungsi perlawanan

(Kridalaksana, 2005: 104-105). Berdasarkan data yang telah diperoleh, frekuensi

kesalahan penggunaan konjungsi hanya adalah 1 kali, yaitu:

Sensor pir bersifat pasif, artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra

merah tetapi hanya menerima radiasi sinar infra merah dari luar.

(TE/2013/H 21/P1/K2)

Pada kalimat tersebut terdapat konjungsi ganda. Rahardi (2009: 23)

mengatakan bahwa dengan adanya konjungsi ganda seperti itu tidak jelas yang

mana anak kalimat dan induk kalimat. Maka dari itu, konjungsi ganda tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

45

harus dihilangkan salah satunya. Penggunaan konjungsi hanya yang tepat pada

kalimat di atas adalah sebagai berikut.

Sensor PIR bersifat pasif, artinya sensor ini tidak memancarkan sinar

infra merah tetapi menerima radiasi sinar infra merah dari luar.

(3) Konjungsi sedangkan

Konjungsi sedangkan termasuk konjungsi yang menghubungkan satuan

yang kedudukannya setara atau sederajat (koordinatif) dengan fungsi hubungan

pertentangan (Kridalaksana, 2005: 104-105). Hal itu sejalan dengan pendapat

(Chaer, 2011: 118) menyatakan bahwa konjungsi sedangkan digunakan untuk

menghubungkan menyatakan pertentangan antara dua bagian kalimat setara.

Berdasarkan data yang telah diperoleh, frekuensi kesalahan penggunaan konjungsi

sedangkan adalah 21 kali. Contoh kesalahan penggunaan konjungsi sedangkan

adalah sebagai berikut.

(a) Rangkaian catu daya12Vdcditunjukkan pada gambar 3.10a. Sedangkan

pengaturan nilai tegangan 5Vdc menggunakan komponen LM7805T,

dengan arus maksimal sebesar 1A. (TE/2013/H 39/P1/K2)

(b) Pada saat sensor ultrasonik S2 mendeteksi jarak 200 cm robot dapat

melakukan pergerakan tangan kanan dan kiri. Sedangkan pada saat

sensor ultrasonik S3 mendeteksi jarak 200cm robot dapat melakukan

pergerakan tangan kiri dan kepala. (TE/2013/H66/P2/K1)

(c) Mikrokontroler A digunakan untuk mengontrol sensor PIR dan sensor

ultrasonik serta menampilkan data pada LCD. Sedangkan

mikrokontroler B digunakan untuk mengontrol relay dan motor servo.

(TE/2013/H62/P1/K2)

(d) Berdasarkan tabel 4.7, hasil pengujian tegangan output sensor PIR pada

saat mendeteksi gerakan manusia yaitu 3,35volt. Sedangkan pada saat

sensor tidak mendeteksi gerakan manusia tegangan output sensor adalah

0 volt. (TE/2013/H71/P2/K1)

(e) LCD karakter adalah LCD yang tampilannya terbatas pada tampilan

karakter, khususnya karakter ASCII (seperti karakter-karakter yang

tercetak pada keyboard komputer). Sedangkan LCD grafik, adalah LCD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

46

yang tampilannya tidak terbatas, bahkan dapat menampilkan foto.

(TE/2013/H22/P2/K1)

Penggunaan konjungsi sedangkan pada kalimat tersebut tidak tepat. Alwi

(2003: 297-298) menyatakan bahwa konjungsi sedangkan merupakan penanda

hubungan pertentangan dan letaknya berada di tengah kalimat. Sejalan dengan

pendapat Rahardi (2009: 15) menjelaskan bahwa tidak tepat jika konjungsi

koordinatif digunakan sebagai konjungsi antarkalimat yang letaknya di awal

kalimat. Konjungsi sedangkan merupakan konjungsi koordinatif, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai konjungsi antarkalimat yang letaknya di awal

kalimat. Penggunaan konjungsi sedangkan yang benar pada kalimat di atas adalah

sebagai berikut.

(a) Rangkaian catu daya12Vdcditunjukkan pada gambar 3.10a, sedangkan

pengaturan nilai tegangan 5Vdc menggunakan komponen LM7805T,

dengan arus maksimal sebesar 1A.

(b) Pada saat sensor ultrasonik S2 mendeteksi jarak 200 cm robot dapat

melakukan pergerakan tangan kanan dan kiri, sedangkan pada saat

sensor ultrasonik S3 mendeteksi jarak 200cm robot dapat melakukan

pergerakan tangan kiri dan kepala.

(c) Mikrokontroler A digunakan untuk mengontrol sensor PIR dan sensor

ultrasonik serta menampilkan data pada LCD, sedangkan

mikrokontroler B digunakan untuk mengontrol relay dan motor servo.

(d) Berdasarkan tabel 4.7, hasil pengujian tegangan output sensor PIR pada

saat mendeteksi gerakan manusia yaitu 3,35volt, sedangkan pada saat

sensor tidak mendeteksi gerakan manusia tegangan output sensor adalah

0 volt.

(e) LCD karakter adalah LCD yang tampilannya terbatas pada tampilan

karakter, khususnya karakter ASCII (seperti karakter-karakter yang

tercetak pada keyboard komputer), sedangkan LCD grafik adalah LCD

yang tampilannya tidak terbatas, bahkan dapat menampilkan foto.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

47

(4) Konjungsi kemudian

Konjungsi kemudian termasuk konjungsi yang menghubungkan satuan yang

kedudukannya setara atau sederajat (koordinatif) dengan fungsi urutan. Konjungsi

yang berfungsi sebagai urutan ini memperjelas sistematikanya suatu hal yang

dijelaskan (Kridalaksana, 2005: 104-105). Konjungsi koordinatif yang

menyatakan urutan waktu digunakan untuk menghubungkan dua buah klausa atau

lebih berdasarkan urutan mana yang lebih dahulu dan mana yang kemudian

(Chaer, 2011: 122) Berdasarkan data yang telah diperoleh, frekuensi kesalahan

penggunaan konjungsi kemudian adalah 1 kali, yaitu:

Sensor PING mendeteksi jarak objek dengan cara memancarkan

gelombang ultrasonic (40KHz) dalam waktu tertentu dan kemudian

mendeteksi pantulan. (TE/2013/H 50/P2/K1)

Pada kalimat tersebut terdapat konjungsi ganda. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu, akan menjadi tidak jelas dan kabur

manakah sesungguhnya klausa anak kalimat dan induk kalimat (Rahardi, 2009:

23). Maka dari itu, konjungsi ganda di atas harus dihilangkan salah satunya.

Pemakaian konjungsi kemudian yang tepat pada kalimat di atas adalah sebagai

berikut.

Sensor PING mendeteksi jarak objek dengan cara memancarkan

gelombang ultrasonik (40KHz) dalam waktu tertentu dan mendeteksi

pantulan.

(5) Konjungsi juga

Konjungsi juga termasuk konjungsi yang menghubungkan satuan yang

kedudukannya setara atau sederajat (koordinatif) dengan fungsi penambahan

(Chaer, 2011: 129). Berdasarkan data yang telah diperoleh, frekuensi kesalahan

penggunaan konjungsi juga adalah 1 kali, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

48

Oleh karena itu, mesin pencuci piring ini biasanya hanya

digunakan di restauran, hotel, dan juga acara-acara besar.

(TE/2013/H 1/P2/K6)

Konjungsi dan dan juga sama-sama menyatakan hubungan penambahan.

Dengan konjungsi yang digunakan secara ganda semacam itu, akan menjadi tidak

jelas dan kabur manakah sesungguhnya klausa anak kalimat dan induk kalimat

(Rahardi, 2009: 23). Maka dari itu, konjungsi ganda di atas harus dihilangkan

salah satunya. Penggunaan konjungsi juga yang benar pada kalimat di atas adalah

sebagai berikut.

Oleh karena itu, mesin pencuci piring ini biasanya hanya

digunakan di restauran, hotel, dan acara-acara besar.

(6) Konjungsi atau

Konjungsi atau termasuk konjungsi yang menghubungkan satuan yang

kedudukannya setara atau sederajat (koordinatif) dengan fungsi pilihan.

Konjungsi yang berfungsi sebagai pilihan ini memperjelas hal atau sesuatu yang

mana yang akan dipilih (Kridalaksana, 2005: 104-105). Berdasarkan data yang

telah diperoleh, frekuensi kesalahan penggunaan konjungsi atau adalah 5 kali.

Contoh kesalahan penggunaan konjungsi atau adalah sebagai berikut.

(a) Tegangan referensi eksternal dapat di-decouple pada pin AREF dengan

kapasitor untuk mengurangi derau. Atau dapat menggunakan tegangan

referensiinternal sebesar 2,56V (pin Aref diberi kapasitor secara

eksternal untuk menstabilkan tegangan internal). (TE/2013/H 13/P2/K3).

(b) Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat,

sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi

tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. (TE/2013/H

9/P3/K1)

(c) Tombol pilihan start atau juga disebut dengan tombol pilihan kotak

akan bekerja ketika tombol ditekan, dapat dilihat di dalam gambar 3.15.

(TE/2013/H 28/P1/K1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

49

Penggunaan konjungsi atau pada kalimat pertama tidak tepat. Konjungsi

atau merupakan konjungsi koordinatif, sehingga tidak benar jika digunakan

sebagai konjungsi antarkalimat yang letaknya di awal kalimat. Konjungsi atau

seharusnya diletakkan di tengah kalimat. Konjungsi atau lazimnya juga cenderung

bersifat idiomatis. Oleh karena itu, bentuk senyawa demikian tidak dapat diubah

atau dimodifikasi sekehendak hati. Rahardi (2009: 25) mengatakan bahwa bentuk

kebahasaan tersebut harus digunakan apa adanya karena cenderung merupakan

sebuah ungkapan yang sudah baku. (Rahardi, 2009 :23). Penggunaan konjungsi

pada kalimat kedua tidak mengandung makna pemilihan, sehingga kalimat

tersebut membutuhkan makna penambahan serta. Kesalahan penggunaan

konjungsi pada kalimat ketiga kurang tepat. Kalimat ketiga menggunakan

konjungsi yang berlebihan dan sekaligus bertentangan, yaitu konjungsi atau dan

juga. Oleh karena itu, salah satunya harus dihilangkan. Pemakaian konjungsi atau

yang benar pada kalimat di atas adalah sebagai berikut.

(a) Tegangan referensi eksternal dapat di-decouple pada pin AREF dengan

kapasitor untuk mengurangi derau atau dapat menggunakan tegangan

referensiinternal sebesar 2,56V (pin Aref diberi kapasitor secara

eksternal untuk menstabilkan tegangan internal).

(b) Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat,

sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi

tegangan, modulasi sinyal serta sebagai fungsi lainnya.

(c) Tombol pilihan start atau disebut dengan tombol pilihan kotak akan

bekerja ketika tombol ditekan, dapat dilihat di dalam gambar 3.15.

4.2.1.2 Konjungsi Korelatif

Konjungsi atau kata penghubung korelatif ialah kata penghubung yang

bersifat korelatif. Artinya, konjungsi-konjungsi ini harus hadir berpasangan atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

50

berkorelasi dengan kata yang menjadi pasangannya. Dari sisi fungsinya dalam

kalimat, konjungsi ini bertugas menghubungkan dua kata, dua frasa, atau dua

klausa yang memiliki status sintaksis atau status kalimat yang sama (Rahardi,

2009: 17).

Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa,

atau klausa yang memiliki status sintaksis yang sama (Alwi, 2003: 298). Chaer

(2011:124) mengatakan bahwa konjungsi korelatif adalah konjungsi yang

menghubungkan dua buah kata, dua buah frase, atau dua buah klausa yang

memiliki status yang sama. Berdasarkan analisis ditemukan sebanyak 13

kesalahan, meliputi konjungsi antara...dengan, baik...dengan, dan baik...ataupun.

Berikut beberapa contoh kesalahan yang ditemukan.

(1) Konjungsi antara...dengan

Konjungsi antara.....dengan termasuk konjungsi korelatif yang

menghubungkan dua kata, dua frasa, atau dua klausa yang memiliki status

sintaksis atau status kalimat yang sama. Bentuk korelatif atau berpasangan ini

lazimnya merupakan bentuk yang sudah merupakan senyawa. Karena bentuk

kebahasaan demikian ini bersifat senyawa, tentu saja sifatnya idiomatis, artinya

tidak dapat diubah sekehendak hati (Rahardi, 2009 :17). Maka dari itu, konjungsi

korelatif yang digunakan harus sesuai dengan pasangan yang tepat. Berdasarkan

data yang telah diperoleh, frekuensi kesalahan penggunaan konjungsi

antara....dengan adalah 10 kali. Contoh kesalahan penggunaan konjungsi

antara...dengan adalah sebagai berikut.

(a) Lebar pulsa antara 1 ms sampai 2 ms dengan periode pulsa sebesar 20

ms. (TE/2013/H 24/P1/K3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

51

(b) Pergerakan ini akan dilakukan oleh robot pada saat sensor ultrasonik S3

mendeteksi jarak sebenarnya antara manusia dengan robot kurang dari

200 cm. (TE/2013/H 68/P1/K2)

(c) Pergerakan ini akan dilakukan oleh robot pada saat sensor ultrasonik S1

mendeteksi jarak sebenarnya antara manusia dengan robot kurang dari

200 cm. (TE/2013/H 67/P1/K2)

(d) Parameter lain yang membedakan antara servo satu dengan servo

lainnya adalah kecepatan servo untuk berubah dari posisi satu ke posisi

lainnya (operating speed). (TE/2013/H 25/P1/K3)

(e) Pergerakan tangan kanan dan kiri akan dilakukan pada saat sensor

ultrasonik S2 mendeteksi jarak sebenarnya antara manusia dengan robot

kurang dari 200 cm.(TE/2013/H 69/P1/K1)

Penggunaan konjungsi korelatif yang tidak tepat, yaitu konjungsi antara

dengan konjungsi dengan. Kedua konjungsi tersebut bukan merupakan pasangan

konjungsi korelatif yang tepat. Bentuk korelatif merupakan bentuk kebahasaan

yang sudah senyawa, sehingga tidak boleh diubah atau dimodifikasi semaunya.

Karena bentuk kebahasaan demikian ini bersifat senyawa, tentu saja sifatnya

idiomatis, artinya tidak dapat diubah sekehendak hati (Rahardi, 2009: 17).

Konjungsi antara...dengan merupakan kata penghubung korelatif. Pemakaian

konjungsi antara...dengan yang benar pada kalimat di atas adalah sebagai berikut.

(a) Lebar pulsa antara 1 ms sampai 2 ms dan periode pulsa sebesar 20 ms.

(b) Pergerakan ini akan dilakukan oleh robot pada saat sensor ultrasonik S3

mendeteksi jarak sebenarnya antara manusia dan robot kurang dari 200

cm.

(c) Pergerakan ini akan dilakukan oleh robot pada saat sensor ultrasonik S1

mendeteksi jarak sebenarnya antara manusia dan robot kurang dari 200

cm.

(d) Parameter lain yang membedakan antara servo satu dan servo lainnya

adalah kecepatan servo untuk berubah dari posisi satu ke posisi lainnya

(operating speed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

52

(e) Pergerakan tangan kanan dan kiri akan dilakukan pada saat sensor

ultrasonik S2 mendeteksi jarak sebenarnya antara manusia dan robot

kurang dari 200 cm.

(2) Konjungsi baik...dengan

Konjungsi baik.....dengan termasuk konjungsi korelatif yang

menghubungkan dua kata, dua frasa, atau dua klausa yang memiliki status

sintaksis atau status kalimat yang sama. Bentuk korelatif atau berpasangan ini

lazimnya merupakan bentuk yang sudah merupakan senyawa. Karena bentuk

kebahasaan demikian ini bersifat senyawa, tentu saja sifatnya idiomatis, artinya

tidak dapat diubah sekehendak hati (Rahardi, 2009 :17). Berdasarkan data yang

telah diperoleh, frekuensi kesalahan penggunaan konjungsi baik....dengan adalah

1 kali, yaitu:

Pengujian alat ukur dapat dinyatakan berhasil karena alat ukur dapat

membedakan besar absorban yang didapat baik absorban sampel

kurkumin dengan absorban larutan kunyit sesuai dengan urutan

absorban spektrofotometer standar. (TE/2013/H 61/P2/K3)

Penggunaan konjungsi korelatif yang tidak tepat, yaitu konjungsi baik

dengan konjungsi dengan. Kedua konjungsi tersebut bukan merupakan pasangan

konjungsi korelatif yang tepat. Bentuk korelatif merupakan bentuk kebahasaan

yang sudah senyawa, sehingga tidak boleh diubah atau dimodifikasi semaunya.

Karena bentuk kebahasaan demikian ini bersifat senyawa, tentu saja sifatnya

idiomatis, artinya tidak dapat diubah sekehendak hati (Rahardi, 2009: 17). Maka

dari itu, konjungsi korelatif yang digunakan harus sesuai dengan pasangan yang

tepat. Penggunaan konjungsi baik...dengan yang tepat pada kalimat di atas adalah

sebagai berikut.

Pengujian alat ukur dapat dinyatakan berhasil karena alat ukur dapat

membedakan besar absorban yang didapat baik absorban sampel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

53

kurkumin maupun absorban larutan kunyit sesuai dengan urutan

absorban spektrofotometer standar.

(3) Konjungsi baik...ataupun

Konjungsi baik.....ataupun termasuk konjungsi korelatif yang

menghubungkan dua kata, dua frasa, atau dua klausa yang memiliki status

sintaksis atau status kalimat yang sama. Bentuk korelatif atau berpasangan ini

lazimnya merupakan bentuk yang sudah merupakan senyawa. Karena bentuk

kebahasaan demikian ini bersifat senyawa, tentu saja sifatnya idiomatis, artinya

tidak dapat diubah sekehendak hati (Rahardi, 2009: 17). Berdasarkan data yang

telah diperoleh, frekuensi kesalahan penggunaan konjungsi baik....ataupun adalah

2 kali, yaitu:

(a) Limit switch adalah salah satu sensor yang akan bekerja jika pada

bagian actuatornya tertekan suatu benda, baik dari samping kiri

ataupun kanan. (TE/2013/H 13/P1/K1)

(b) Ketika actuator dari Limit switch tertekan suatu benda, baik dari

samping kiri ataupun kanan sebanyak 45˚ atau 90˚ (tergantung dari jenis

dan type Limit switch). (TE/2013/H 14/P1/K1)

Penggunaan konjungsi korelatif yang tidak tepat, yaitu konjungsi baik

dengan konjungsi ataupun. Kedua konjungsi tersebut bukan merupakan pasangan

konjungsi korelatif yang tepat. Bentuk korelatif merupakan bentuk kebahasaan

yang sudah senyawa, sehingga tidak boleh diubah atau dimodifikasi semaunya.

Karena bentuk kebahasaan demikian ini bersifat senyawa, tentu saja sifatnya

idiomatis, artinya tidak dapat diubah sekehendak hati (Rahardi, 2009: 17). Maka

dari itu, konjungsi korelatif yang digunakan harus sesuai dengan pasangan yang

tepat. Penggunaan konjungsi baik...ataupun yang benar pada kalimat di atas

adalah sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

54

a. Limit switch adalah salah satu sensor yang akan bekerja jika pada bagian

actuatornya tertekan suatu benda, baik dari samping kiri maupun kanan.

b. Ketika actuator dari Limit switch tertekan suatu benda, baik dari samping

kiri maupun kanan sebanyak 45˚ atau 90˚ (tergantung dari jenis dan type

Limit switch).

4.2.1.3 Konjungsi Subordinatif

Konjungsi subordinatif ialah kata penghubung yang menghubungkan anak

kalimat dengan induk kalimat atau yang bertugas menghubungkan dua buah

klausa atau lebih (Rahardi, 2009: 20). Konjungsi subordinatif adalah konjungsi

yang menghubungkan dua klausa, atau lebih, dan klausa itu tidak memiliki status

sintaksis yang sama (Alwi, 2003: 299).

Selain itu, pendapat lain menyatakan bahwa konjungsi subordinatif adalah

konjungsi yang menghubungkan dua buah satuan bahasa secara tidak sederajat.

Artinya, satuan bahasa yang satu punya kedudukan yang lebih tinggi dari satuan

bahasa yang lain (Chaer, 2011: 103). Berdasarkan analisis ditemukan sebanyak

119 kesalahan, meliputi konjungsi jika, maka, karena, apabila, ketika, sehingga,

dan supaya. Berikut beberapa contoh kesalahan yang ditemukan.

(1) Konjungsi jika

Chaer (2011: 105) menyatakan bahwa konjungsi jika termasuk konjungsi

yang menghubungkan satuan yang kedudukannya tidak setara atau tidak sederajat

(subordinatif) dengan fungsi menyatakan syarat. Berdasarkan data yang telah

diperoleh, frekuensi kesalahan penggunaan konjungsi jika adalah 116 kali. Contoh

kesalahan penggunaan konjungsi jika adalah sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

55

(a) Jika sensor PIR mengidentifikasi adanya manusia, maka robot akan

menggerakkan tangan dan memberi salam dengan suara. (TE/2013/H

1/P3/K5)

(b) Jika sensor tidak mendeteksi adanya gerakan manusia, maka output

sensor akan menghasilkan tegangan sebesar 0V. (TE/2013/H 49/P1/K6)

(c) Jika pin SIG berlogika low, maka mikrokontroler akan menghentikan

proses pencacahan.(TE/2013/H 51/P1/K9)

(d) Jika sensor PIR mendeteksi manusia, maka mikrokontroler akan

mengaktifkan sensor ultrasonik untuk mengetahui posisi dan jarak

manusia terhadap robot dan ditampilkan pada LCD (TE/2013/H

33/P1/K3).

(e) Jika sensor PIR mendeteksi manusia, maka mikrokontroler akan

mengaktifkan semua sensor ultrasonik kemudian menghitung jarak

manusia tersebut, hal ini untuk mencari arah dan posisi manusia.

(TE/2013/H55/P1/K3)

Adanya konjungsi ganda dalam satu kalimat. Rahardi (2009: 23)

mengemukakan bahwa dengan konjungsi yang digunakan secara ganda semacam

itu, akan menjadi tidak jelas manakah mana anak kalimat dan induk kalimat.

Maka dari itu, konjungsi pada induk kalimat contoh di atas harus dihilangkan.

Pemakaian konjungsi jika yang benar pada kalimat di atas adalah sebagai berikut.

(a) Jika sensor PIR mengidentifikasi adanya manusia, robot akan

menggerakkan tangan dan memberi salam dengan suara.

(b) Jika sensor tidak mendeteksi adanya gerakan manusia, output sensor

akan menghasilkan tegangan sebesar 0V.

(c) Jika pin SIG berlogika low, mikrokontroler akan menghentikan proses

pencacahan.

(d) Jika sensor PIR mendeteksi manusia, mikrokontroler akan mengaktifkan

sensor ultrasonik untuk mengetahui posisi dan jarak manusia terhadap

robot dan ditampilkan pada LCD.

(e) Jika sensor PIR mendeteksi manusia, mikrokontroler akan mengaktifkan

semua sensor ultrasonik. Kemudian menghitung jarak manusia tersebut,

hal ini untuk mencari arah dan posisi manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

56

(2) Konjungsi maka

Konjungsi maka termasuk konjungsi yang menghubungkan satuan yang

kedudukannya tidak setara atau tidak sederajat (subordinatif). Rahardi (2009: 21)

dan Alwi (2003: 299) menjelaskan bahwa konjungsi maka menyatakan fungsi

hubungan hasil. Berdasarkan data yang telah diperoleh, frekuensi kesalahan

penggunaan konjungsi maka adalah 137 kali. Contoh kesalahan penggunaan

konjungsi maka adalah sebagai berikut.

(a) Jika tegangan keluaran dari pin I/O ini sebesar 4,8 V dan arusnya

sebesar sebesar 20mA, maka dengan mengetahui besarnya nilai Vout

dan arus dari mikrokontroler maka besarnya nilai R yang digunakan

pada rangkaian LED yaitu:... . (TE/2013/H 23/P1/K3)

(b) Jika sensor tidak mendeteksi adanya gerakan manusia, maka output

sensor akan menghasilkan tegangan sebesar 0V. (TE/2013/H 49/P1/K6)

(c) Jika pin SIG berlogika low, maka mikrokontroler akan menghentikan

proses pencacahan. (TE/2013/H 51/P1/K9)

(d) Jika sensor PIR mendeteksi manusia, maka mikrokontroler akan

mengaktifkan semua sensor ultrasonik kemudian menghitung jarak

manusia tersebut, hal ini untuk mencari arah dan posisi manusia.

(TE/2013/H55/P1/K3)

(e) Jika manusia terdeteksi berada di sebelah kiri robot, maka

mikrokontroler akan mengaktifkan motor servo. (TE/2013/H56/P1/K3)

Penggunaan konjungsi maka pada kalimat pertama digunakan secara

berlebihan. Penggunaan konjungsi maka dalam kalimat tersebut seharusnya

digunakan secukupnya dan dihilangkan salah satunya. Konjungsi maka dalam

kalimat tersebut lebih tepat jika diubah menjadi kata penghubung antarkalimat.

Penggunaan konjungsi maka pada kalimat kedua, ketiga, keempat, dan kelima

merupakan kesalahan adanya konjungsi ganda dalam satu kalimat. Dengan adanya

konjungsi ganda semacam itu, maka akan menjadi tidak jelas manakah mana anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

57

kalimat dan induk kalimat. Rahardi (2009: 23) mengutarakan bahwa dengan

konjungsi yang digunakan secara ganda semacam itu, akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk kalimat. Maka dari itu, konjungsi pada

induk kalimat contoh di atas harus dihilangkan. Penggunaan konjungsi maka yang

benar pada kalimat di atas adalah sebagai berikut.

(a) Jika tegangan keluaran dari pin I/O ini sebesar 4,8 V dan arusnya

sebesar sebesar 20mA. Maka, dengan mengetahui besarnya nilai Vout

dan arus dari mikrokontroler, besarnya nilai R yang digunakan pada

rangkaian LED yaitu:........

(b) Jika sensor tidak mendeteksi adanya gerakan manusia, output sensor

akan menghasilkan tegangan sebesar 0V.

(c) Jika pin SIG berlogika low, mikrokontroler akan menghentikan proses

pencacahan.

(d) Jika sensor PIR mendeteksi manusia, mikrokontroler akan mengaktifkan

semua sensor ultrasonik. Kemudian menghitung jarak manusia tersebut,

hal ini untuk mencari arah dan posisi manusia.

(e) Jika manusia terdeteksi berada di sebelah kiri robot, mikrokontroler

akan mengaktifkan motor servo.

(3) Konjungsi karena

Konjungsi karena termasuk konjungsi yang menghubungkan satuan yang

kedudukannya tidak setara atau tidak sederajat (subordinatif) dengan fungsi

menyatakan sebab (Chaer, 2011: 104). Selain pendapat Chaer, Rahardi (2009: 23)

dan Alwi (2003: 56) mengatakan bahwa konjungsi karena menyatakan fungsi

sebab. Berdasarkan data yang telah diperoleh, frekuensi kesalahan penggunaan

konjungsi karena adalah 8 kali. Contoh kesalahan penggunaan konjungsi karena

adalah sebagai berikut.

(a) Karena tegangan umpan balik berlawanan dengan tegangan masukan,

maka op-amp menghasilkan umpan balik negatif. (TE/2013/H18/P1/K7)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

58

(b) Karena arus maksimal fototransistor sebesar 4mA dan tegangan yang

dibutuhkan adalah 5V maka dibutuhkan resistor agar perubahan

resistansinya dapat diketahui. (TE/2013/H 31/P1/K3)

(c) Karena SSR ini dihubungkan dengan sistem pengendali motor maka

motor dengan sendirinya akan berhenti beroperasi. (TE/2013/H

23/P5/K3)

(d) Karena resistor dengan nilai 240 Ωtidak dijual dipasaran maka pada

perancangan ini menggunakan resistor yang mendekati nilai tersebut.

(TE/2013/H 33/P1/K1)

(e) Karena error yang didapatkan melebihi error yang ditentukan, maka

kurva baku menggunakan kurva baku seri larutan kurkumin pada rentang

2-5 ppm. (TE/2013/H 52/P2/K2)

Adanya konjungsi ganda dalam satu kalimat. Rahardi (2009: 23)

mengatakan bahwa dengan konjungsi yang digunakan secara ganda semacam itu,

akan menjadi tidak jelas manakah mana anak kalimat dan induk kalimat. Maka

dari itu, konjungsi pada induk kalimat contoh di atas harus dihilangkan.

Penggunan konjungsi karena yang tepat pada kalimat di atas adalah sebagai

berikut.

(a) Karena tegangan umpan balik berlawanan dengan tegangan masukan,

op-amp menghasilkan umpan balik negatif.

(b) Karena arus maksimal fototransistor sebesar 4mA dan tegangan yang

dibutuhkan adalah 5V, dibutuhkan resistor agar perubahan resistansinya

dapat diketahui.

(c) Karena SSR ini dihubungkan dengan sistem pengendali motor, motor

dengan sendirinya akan berhenti beroperasi.

(d) Karena resistor dengan nilai 240 Ωtidak dijual dipasaran, pada

perancangan ini menggunakan resistor yang mendekati nilai tersebut.

(e) Karena error yang didapatkan melebihi error yang ditentukan, kurva

baku menggunakan kurva baku seri larutan kurkumin pada rentang 2-5

ppm.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

59

(4) Konjungsi apabila

Chaer (2011: 105) mengutarakan bahwa konjungsi apabila termasuk

konjungsi yang menghubungkan satuan yang kedudukannya tidak setara atau

tidak sederajat (subordinatif). Konjungsi apabila menyatakan fungsi syarat.

Berdasarkan data yang telah diperoleh, frekuensi kesalahan penggunaan konjungsi

apabila adalah 6 kali. Contoh kesalahan penggunaan konjungsi apabila adalah

sebagai berikut.

(a) Apabila sambungan tersebut dikenai cahaya melalui lensa yang

membuka pada bungkus transistor, maka timbul aliran arus kontrol yang

menghidupkan transistor ON. (TE/2013/H20/P1/K3)

(b) Apabila arus yang mengaliri lebih dari 20Ma, maka LED akan terbakar.

(TE/2013/H 22/P2/K6)

Adanya konjungsi ganda dalam satu kalimat. Rahardi (2009: 23)

mengatakan bahwa dengan konjungsi yang digunakan secara ganda semacam itu,

akan menjadi tidak jelas manakah mana anak kalimat dan induk kalimat. Maka

dari itu, konjungsi pada induk kalimat contoh di atas harus dihilangkan.

Penggunaan konjungsi apabila yang benar pada kalimat di atas adalah sebagai

berikut.

(a) Apabila sambungan tersebut dikenai cahaya melalui lensa yang

membuka pada bungkus transistor, timbul aliran arus kontrol yang

menghidupkan transistor ON.

(b) Apabila arus yang mengaliri lebih dari 20Ma, LED akan terbakar.

(5) Konjungsi ketika

Konjungsi ketika termasuk konjungsi yang menghubungkan satuan yang

kedudukannya tidak setara atau tidak sederajat (subordinatif) dengan fungsi

menyatakan waktu (Chaer, 2011: 109). Selain itu, Rahardi (2009: 23) menyatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

60

bahwa konjungsi ketika menyatakan fungsi waktu. Berdasarkan data yang telah

diperoleh, frekuensi kesalahan penggunaan konjungsi ketika adalah 1 kali, yaitu:

Ketika mendapatkan masukan dari user dengan dip switch akan aktifkan,

maka selanjutnya di lakukan pengecekan tipe IC TTL. (TE/2013/H

28/P1/K2)

Adanya konjungsi ganda dalam satu kalimat. Rahardi (2009: 23)

mengatakan bahwa dengan konjungsi yang digunakan secara ganda semacam itu,

akan menjadi tidak jelas manakah mana anak kalimat dan induk kalimat. Maka

dari itu, konjungsi pada induk kalimat contoh di atas harus dihilangkan.

Penggunaan konjungsi ketika yang benar pada kalimat di atas adalah sebagai

berikut.

Ketika mendapatkan masukan dari user dengan dip switch akan

diaktifkan, selanjutnya dilakukan pengecekan tipe IC TTL.

(6) Konjungsi sehingga

Konjungsi sehingga termasuk konjungsi yang menghubungkan satuan yang

kedudukannya tidak setara atau tidak sederajat (subordinatif) dengan fungsi

menyatakan hasil (Rahardi, 2009: 21). Berdasarkan data yang telah diperoleh,

frekuensi kesalahan penggunaan konjungsi sehingga adalah 7 kali. Contoh

kesalahan penggunaan konjungsi sehingga adalah sebagai berikut.

(a) Besar tegangan keluaran pada generator saat beban penuh terukur 64,55

volt dan arus terukur 401,55 mA. Sehingga dapat dihitung besar daya

keluaran pada generator induksi sebagai berikut: Pout =64,55 x

401,55mA = 25,92watt. (TE/2013/H 39/P1/K2)

(b) Berdasarkan hasil pengukuran, motor induksi yang digunakan sebagai

generator beroperasi pada tegangan pencatu 214,4 volt dan arus yang

diserap sebesar 1,4 ampere. Sehingga dapat dihitung besar daya

masukan sistem generator induksi sebagai berikut: Pin=214,4 x

1,4=300,16 watt. (TE/2013/H 39/P1/K1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

61

Konjungsi sehingga merupakan konjungsi intrakalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai konjungsi antarkalimat yang letaknya di awal

kalimat. Sejalan dengan pendapat Rahardi (2009:21) mengatakan bahwa hal

tersebut bukan merupakan masalah fungsi tetapi hanya persoalan posisi atau

tempat. Pemakaian sebuah konjungsi itu harus berada di dalam konteks

kolokasinya dalam kalimat. Pemakaian konjungsi sehingga pada kalimat di atas

adalah sebagai berikut.

(a) Besar tegangan keluaran pada generator saat beban penuh terukur 64,55

volt dan arus terukur 401,55 mA, sehingga dapat dihitung besar daya

keluaran pada generator induksi sebagai berikut: Pout =64,55 x

401,55mA = 25,92watt.

(b) Berdasarkan hasil pengukuran, motor induksi yang digunakan sebagai

generator beroperasi pada tegangan pencatu 214,4 volt dan arus yang

diserap sebesar 1,4 ampere, sehingga dapat dihitung besar daya

masukan sistem generator induksi sebagai berikut: Pin=214,4 x

1,4=300,16 watt.

(7) Konjungsi supaya

Konjungsi supaya termasuk konjungsi yang menghubungkan satuan yang

kedudukannya tidak setara atau tidak sederajat (subordinatif) dengan fungsi

menyatakan tujuan (Chaer, 2011: 106). Berdasarkan data yang telah diperoleh,

frekuensi kesalahan penggunaan konjungsi supaya adalah 1 kali, yaitu:

Dengan demikian pengukuran kadar kurkumin harus segera dilakukan

setelah ekstrak kunyit dibuat agar supaya tidak mengalami perubahan

kadar kurkumin. (TE/2013/H 60/P3/K3)

Adanya konjungsi ganda dalam satu kalimat. Rahardi (2009: 23)

mengatakan bahwa dengan konjungsi yang digunakan secara ganda semacam itu,

akan menjadi tidak jelas manakah mana anak kalimat dan induk kalimat. Maka

dari itu, harus dihilangkan salah satu konjungsinya agar kalimat di atas menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

62

lebih efektif. Pembenaran konjungsi supaya pada kalimat di atas adalah sebagai

berikut.

Dengan demikian pengukuran kadar kurkumin harus segera dilakukan

setelah ekstrak kunyit dibuat agar tidak mengalami perubahan kadar

kurkumin.

4.2.2 Penggolongan Konjungsi Berdasarkan Posisi

4.2.2.1 Konjungsi Antarkalimat

Konjungsi antarkalimat ialah kata penghubung yang menghubungkan ide

atau gagasan pada kalimat yang satu dengan ide atau gagasan pada kalimat yang

lainnya. Baik dalam konteks lisan maupun konteks tulis, konjungsi antarkalimat

itu harus selalu berada di awal kalimat karena memang tugas pokoknya adalah

mengawali kalimat yang baru dan harus selalu diawali dengan huruf kapital

(Rahardi, 2009: 25).

Selain itu, pendapat lain mengatakan bahwa konjungsi antarkalimat ialah

konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan dengan kalimat lain. Oleh

karena itu, konjungsi ini selalu memulai suatu kalimat yang baru dan huruf

pertamanya ditulis dengan huruf kapital (Alwi, 2003: 300). Berdasarkan analisis

ditemukan sebanyak 24 kesalahan, meliputi konjungsi namun, oleh karena itu,

selain itu, setelah itu, maka dari itu, sebaliknya, dan akan tetapi. Berikut beberapa

contoh kesalahan yang ditemukan.

(1) Konjungsi namun

Konjungsi namun termasuk konjungsi antarkalimat yang menghubungkan

ide atau gagasan pada kalimat yang satu dengan ide atau gagasan pada kalimat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

63

lainnya. Konjungsi namun menyatakan fungsi pertentangan dengan keadaan

sebelumnya (Alwi, 2003: 301). Konjungsi antarkalimat yang menyatakan

pertentangan digunakan untuk menghubungkan dua buah kalimat. Kalimat yang

pertama menyatakan suatu keadaan, suatu peristiwa, atau suatu tindakan; dan

kalimat yang kedua menyatakan kebalikan atau pertentangan terhadap kalimat

pertama (Chaer, 2011: 127). Berdasarkan data yang telah diperoleh, frekuensi

kesalahan penggunaan konjungsi namun adalah 3 kali. Contoh kesalahan

penggunaan konjungsi namun adalah sebagai berikut.

(a) Profesi penerima tamu sebenarnya adalah pekerjaan yang mudah,

namun untuk mengucapkan kalimatn”selamat datang” secara berulang-

ulang ini menjadi pekerjaan yang sangat membosankan. (TE/2013/H

1/P2/K4)

(b) Semakin tinggi arus yang mengalir pada LED maka semakin terang pula

cahaya yang dihasilkan, namun perlu diperhatikan bahwa besarnya arus

yang diperbolehkan 10mA-20Ma dan pada tegangan 1,6V-3,5V menurut

karakter warna yang dihasilkan. (TE/2013/H 19/P1/K4)

(c) Semakin tinggi arus yang mengalir pada LED maka semakin terang pula

cahaya yang dihasilkan, namun perlu diperhatikan bahwa arus yang

diperbolehkan 10mA-20mAdan pada tegangan 1,6V-3,5V menurut

karakter warna yang dihasilkan. (TE/2013/H 22/P2/K5)

Kata namun adalah konjungsi antarkalimat. Jadi, tidak tepat jika digunakan

sebagai konjungsi intrakalimat (Chaer, 2011: 128). Konjungsi namun seharusnya

diletakkan di awal kalimat. Konjungsi namun lazimnya juga cenderung bersifat

idiomatis. Oleh karena itu, bentuk senyawa demikian tidak dapat diubah atau

dimodifikasi sekehendak hati. Rahardi (2009: 25) mengatakan bahwa bentuk

kebahasaan tersebut harus digunakan apa adanya karena cenderung merupakan

sebuah ungkapan yang sudah baku. Pembenaran konjungsi namun pada kalimat di

atas adalah sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

64

(a) Profesi penerima tamu sebenarnya adalah pekerjaan yang mudah.

Namun, untuk mengucapkan kalimatn”selamat datang” secara

berulang-ulang ini menjadi pekerjaan yang sangat membosankan.

(b) Semakin tinggi arus yang mengalir pada LED maka semakin terang pula

cahaya yang dihasilkan. Namun, perlu diperhatikan bahwa arus yang

diperbolehkan 10Ma-20mAdan pada tegangan 1,6V-3,5V menurut

karakter warna yang dihasilkan.

(c) Semakin tinggi arus yang mengalir pada LED maka semakin terang pula

cahaya yang dihasilkan. Namun, perlu diperhatikan bahwa arus yang

diperbolehkan 10Ma-20mAdan pada tegangan 1,6V-3,5V menurut

karakter warna yang dihasilkan.

(2) Konjungsi oleh karena itu

Konjungsi oleh karena itu termasuk konjungsi antarkalimat yang

menghubungkan ide atau gagasan pada kalimat yang satu dengan ide atau gagasan

pada kalimat lainnya. Chaer (2011: 126) mengatakan bahwa konjungsi oleh

karena itu menyatakan kesimpulan. Konjungsi antarkalimat yang menyatakan

kesimpulan digunakan untuk menghubungkan dua buah kalimat. Kalimat pertama

menyatakan tindakan atau kejadian, dan kalimat kedua menyatakan kesimpulan

dari kalimat-kalimat sebelumnya. Berdasarkan data yang telah diperoleh,

frekuensi kesalahan penggunaan konjungsi oleh karena itu adalah 3 kali. Contoh

kesalahan penggunaan konjungsi oleh karena itu adalah sebagai berikut.

(a) Fototransistor memiliki batas arus maksimal dan batas tegangan yang

tergantung pada datasheet fototransistor yang digunakan, oleh karena

itu untuk tingkat keamanan fototransistor tahanan pembatas (resistor)

perlu dipakai. (TE/2013/H21/P2/K1)

(b) Kesehatan merupakan aspek penting dalam kehidupan manuisa, oleh

karena itu kesehatan harus dipantau melalui pemeriksaan secara

berkala di laboratorium. (TE/2013/H1/P1/K3)

(c) Penggunaan 1 buah mikrokontroler menyebabkan sensor ultrasonik tidak

bekerja dengan baik, oleh karena itu digunakan 2 buah mikrokontroler

secara lengkap dapat dilihat pada tabel lampiran L41-L64.

(TE/2013/H62/P1/K4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

65

Kata oleh karena itu adalah konjungsi antarkalimat. Jadi, tidak tepat jika

digunakan sebagai konjungsi intrakalimat (Chaer, 2011: 128). Konjungsi oleh

karena itu seharusnya diletakkan di awal kalimat. Konjungsi oleh karena itu

lazimnya juga cenderung bersifat idiomatis. Oleh karena itu, bentuk senyawa

demikian tidak dapat diubah atau dimodifikasi sekehendak hati. Rahardi (2009:

25) mengatakan bahwa bentuk kebahasaan tersebut harus digunakan apa adanya

karena cenderung merupakan sebuah ungkapan yang sudah baku. Pemakaian

konjungsi oleh karena itu yang tepat pada kalimat di atas adalah sebagai berikut.

(a) Fototransistor memiliki batas arus maksimal dan batas tegangan yang

tergantung pada datasheet fototransistor yang digunakan. Oleh karena

itu, untuk tingkat keamanan fototransistor tahanan pembatas (resistor)

perlu dipakai.

(b) Kesehatan merupakan aspek penting dalam kehidupan manuisa. Oleh

karena itu, kesehatan harus dipantau melalui pemeriksaan secara

berkala di laboratorium.

(c) Penggunaan 1 buah mikrokontroler menyebabkan sensor ultrasonik tidak

bekerja dengan baik. Oleh karena itu, digunakan 2 buah mikrokontroler

secara lengkap dapat dilihat pada tabel lampiran L41-L64.

(3) Konjungsi selain itu

Konjungsi selain itu termasuk konjungsi antarkalimat yang menghubungkan

ide atau gagasan pada kalimat yang satu dengan ide atau gagasan pada kalimat

lainnya. Alwi (2003: 301) mengatakan bahwa konjungsi selain itu menyatakan

adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar dari yang telah dinyatakan

sebelumnya. Berdasarkan data yang telah diperoleh, frekuensi kesalahan

penggunaan konjungsi selain itu adalah 1 kali, yaitu:

Darah merupakan cairan yang bersirkulasi dalam tubuh manusia dan

vertebrata yang berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang

dibutuhkan oleh jaringan tubuh, serta mengangkut bahan-bahan kimia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

66

hasil metabolisme, selain itu darah juga berfungsi untuk pertahanan

tubuh terhadap virus atau bakteri. (TE/2013/H5/P1/K1)

Kata selain itu adalah konjungsi antarkalimat. Jadi, tidak tepat jika

digunakan sebagai konjungsi intrakalimat (Chaer, 2011: 128). Konjungsi selain

itu seharusnya diletakkan di awal kalimat. Konjungsi selain itu lazimnya juga

cenderung bersifat idiomatis. Oleh karena itu, bentuk senyawa demikian tidak

dapat diubah atau dimodifikasi sekehendak hati. Rahardi (2009: 25) mengatakan

bahwa bentuk kebahasaan tersebut harus digunakan apa adanya karena cenderung

merupakan sebuah ungkapan yang sudah baku. Pembenaran konjungsi selain itu

pada kalimat di atas adalah sebagai berikut.

Darah merupakan cairan yang bersirkulasi dalam tubuh manusia dan

vertebrata yang berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang

dibutuhkan oleh jaringan tubuh, serta mengangkut bahan-bahan kimia

hasil metabolisme. Selain itu, darah juga berfungsi untuk pertahanan

tubuh terhadap virus atau bakteri.

(4) Konjungsi setelah itu

Konjungsi setelah itu termasuk konjungsi antarkalimat yang

menghubungkan ide atau gagasan pada kalimat yang satu dengan ide atau gagasan

pada kalimat lainnya. Alwi (2003: 301) menguraikan bahwa konjungsi setelah itu

menyatakan kelanjutan dari peristiwa atau keadaan pada kalimat sebelumnya.

Berdasarkan data yang telah diperoleh, frekuensi kesalahan penggunaan konjungsi

setelah itu adalah 2 kali, yaitu:

(a) Konversi tunggal memulai konversi ketika bit-ADSC di-set, dan bit

tersebut tetap sampai satu kali konversi selesai (complete), setelah

(complete) itu otomatis oleh CPU bit-ADSC akan clear. (TE/2013/H

14/P1/K4)

(b) Pengujian pada suhu 30˚C dilakukan dengan cara memasukkan angka 30

melalui keypad, setelah itu menekan tombol enter. (TE/2013/H

42/P1/K1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

67

Kata setelah itu adalah konjungsi antarkalimat. Jadi, tidak tepat jika

digunakan sebagai konjungsi intrakalimat (Chaer, 2011: 128). Konjungsi setelah

itu seharusnya diletakkan di awal kalimat. Konjungsi setelah itu lazimnya juga

cenderung bersifat idiomatis. Oleh karena itu, bentuk senyawa demikian tidak

dapat diubah atau dimodifikasi sekehendak hati. Rahardi (2009: 25) mengatakan

bahwa bentuk kebahasaan tersebut harus digunakan apa adanya karena cenderung

merupakan sebuah ungkapan yang sudah baku. Penggunan konjungsi setelah itu

yang benar pada kalimat di atas adalah sebagai berikut.

(a) Konversi tunggal memulai konversi ketika bit-ADSC di-set, dan bit

tersebut tetap sampai satu kali konversi selesai (complete). Setelah itu,

otomatis oleh CPU bit-ADSC akan clear.

(b) Pengujian pada suhu 30˚C dilakukan dengan cara memasukkan angka 30

melalui keypad. Setelah itu, menekan tombol enter.

(5) Konjungsi maka dari itu

Konjungsi maka dari itu termasuk konjungsi antarkalimat yang

menghubungkan ide atau gagasan pada kalimat yang satu dengan ide atau gagasan

pada kalimat lainnya. Chaer (2011: 126) mengatakan bahwa konjungsi maka dari

itu menyatakan kesimpulan. Konjungsi antarkalimat yang menyatakan kesimpulan

digunakan untuk menghubungkan dua buah kalimat. Kalimat pertama menyatakan

tindakan atau kejadian, dan kalimat kedua menyatakan kesimpulan dari kalimat-

kalimat sebelumnya. Berdasarkan data yang telah diperoleh, frekuensi kesalahan

penggunaan konjungsi maka dari itu adalah 1 kali, yaitu:

Halogen berasal dari kata halos=garam, genes=pembentuk, maka dari

itu halogen disebut pembentuk garam. (TE/2013/H 9/P1/K2)

Kata maka dari itu adalah konjungsi antarkalimat. Jadi, tidak tepat jika

digunakan sebagai konjungsi intrakalimat (Chaer, 2011: 128). Konjungsi maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

68

dari itu seharusnya diletakkan di awal kalimat. Konjungsi maka dari itu lazimnya

juga cenderung bersifat idiomatis. Oleh karena itu, bentuk senyawa demikian

tidak dapat diubah atau dimodifikasi sekehendak hati. Rahardi (2009: 25)

mengatakan bahwa bentuk kebahasaan tersebut harus digunakan apa adanya

karena cenderung merupakan sebuah ungkapan yang sudah baku. Pemakaian

konjungsi maka dari itu yang benar pada kalimat di atas adalah sebagai berikut.

Halogen berasal dari kata halos=garam, genes=pembentuk. Maka dari

itu, halogen disebut pembentuk garam.

(6) Konjungsi sebaliknya

Konjungsi sebaliknya termasuk konjungsi antarkalimat yang

menghubungkan ide atau gagasan pada kalimat yang satu dengan ide atau gagasan

pada kalimat lainnya. Konjungsi sebaliknya menyatakan fungsi pertentangan

dengan keadaan sebelumnya (Alwi, 2003: 301). Konjungsi antarkalimat yang

menyatakan pertentangan digunakan untuk menghubungkan dua buah kalimat.

Kalimat yang pertama menyatakan suatu keadaan, suatu peristiwa, atau suatu

tindakan; dan kalimat yang kedua menyatakan kebalikan atau pertentangan

terhadap kalimat pertama (Chaer, 2011: 127). Berdasarkan data yang telah

diperoleh, frekuensi kesalahan penggunaan konjungsi sebaliknya adalah 1 kali,

yaitu:

Pada saat menerima cahaya maka nilai konduktifitas kaki kolektor-

emitor akan naik sehingga Vout mendapat sumber tegangan dari Vcc

melalui kaki emitor photo transitor sehingga Vout berlogika HIGH dan

sebaliknya pada pada saat tidak menerima cahaya, maka photo transitor

OFF dan Vout dihubungkan ke ground melalui RL sehingga berlogika

LOW. (TE/2013/H 14/P1/K4)

Kata sebaliknya adalah konjungsi antarkalimat. Jadi, tidak tepat jika

digunakan sebagai konjungsi intrakalimat (Chaer, 2011: 128). Konjungsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

69

sebaliknya seharusnya diletakkan di awal kalimat. Konjungsi sebaliknya lazimnya

juga cenderung bersifat idiomatis. Oleh karena itu, bentuk senyawa demikian

tidak dapat diubah atau dimodifikasi sekehendak hati. Rahardi (2009:25)

mengatakan bahwa bentuk kebahasaan tersebut harus digunakan apa adanya

karena cenderung merupakan sebuah ungkapan yang sudah baku. Pemakaian

konjungsi sebaliknya yang tepat pada kalimat di atas adalah sebagai berikut.

Pada saat menerima cahaya, nilai konduktifitas kaki kolektor-emitor

akan naik. Oleh karena itu, Vout mendapat sumber tegangan dari Vcc

melalui kaki emitor photo transitor, sehingga Vout berlogika HIGH.

Sebaliknya, saat tidak menerima cahaya, photo transitor OFF dan Vout

dihubungkan ke ground melalui RL sehingga berlogika LOW.

(7) Konjungsi akan tetapi

Konjungsi akan tetapi termasuk konjungsi antarkalimat yang

menghubungkan ide atau gagasan pada kalimat yang satu dengan ide atau gagasan

pada kalimat lainnya. Konjungsi akan tetapi menyatakan fungsi pertentangan

dengan keadaan sebelumnya (Alwi, 2003: 301). Konjungsi antarkalimat yang

menyatakan pertentangan digunakan untuk menghubungkan dua buah kalimat.

Kalimat yang pertama menyatakan suatu keadaan, suatu peristiwa, atau suatu

tindakan; dan kalimat yang kedua menyatakan kebalikan atau pertentangan

terhadap kalimat pertama (Chaer, 2011: 127). Berdasarkan data yang telah

diperoleh, frekuensi kesalahan penggunaan konjungsi akan tetapi adalah 1 kali,

yaitu:

Berdasarkan analisa hasil pengujian kadar kurkumin, maka dapat

disimpulkan bahwa alat ukur dapat digunakan sesuai dengan

perancangan yang telah dibuat karena sudah dapat melakukan semua

proses pengukuransecara berurutan sesuai dengan langkah-langkah

proses pengukuran, akan tetapi alat ukur ini belum bisa menghasilkan

data yang sesuai seperti spektrofotometer standar. (TE/2013/H

61/P1/K1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

70

Kata akan tetapi adalah konjungsi antarkalimat. Jadi, tidak tepat jika

digunakan sebagai konjungsi intrakalimat (Chaer, 2011: 128). Konjungsi akan

tetapi seharusnya diletakkan di awal kalimat. Konjungsi akan tetapi lazimnya

juga cenderung bersifat idiomatis. Oleh karena itu, bentuk senyawa demikian

tidak dapat diubah atau dimodifikasi sekehendak hati. Rahardi (2009: 25)

mengatakan bahwa bentuk kebahasaan tersebut harus digunakan apa adanya

karena cenderung merupakan sebuah ungkapan yang sudah baku. Pembenaran

konjungsi akan tetapi pada kalimat di atas adalah sebagai berikut.

Berdasarkan analisa hasil pengujian kadar kurkumin, maka dapat

disimpulkan bahwa alat ukur dapat digunakan sesuai dengan

perancangan yang telah dibuat karena sudah dapat melakukan semua

proses pengukuransecara berurutan sesuai dengan langkah-langkah

proses pengukuran. Akan tetapi, alat ukur ini belum bisa menghasilkan

data yang sesuai seperti spektrofotometer standar.

Data yang diperoleh di atas merupakan data kesalahan penggunaan

konjungsi berdasarkan jenisnya. Selanjutnya, peneliti mengelompokkan data

tersebut berdasarkan jenis kesalahannya. Adapun jenis kesalahan penggunaan

konjungsi yang digunakan pada penelitian ini adalah taksonomi/pengklasifikasian

siasat permukaan menurut Tarigan. Taksonomi siasat permukaan ialah

pengklasifikasian yang menyoroti bagaimana cara-cara struktur-struktur

permukaan berubah yang meliputi kesalahan penghilangan, penambahan, salah

susun, dan salah formasi (Tarigan, 1988: 149).

4.2.3 Penghilangan

Tarigan (1988: 150) mengatakan bahwa kesalahan-kesalahan yang bersifat

“penghilangan” ini ditandai oleh ketidakhadiran suatu butir yang seharusnya ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

71

dalam ucapan yang baik dan benar. Berdasarkan data yang telah diperoleh, jenis

penghilangan sebanyak 1 kesalahan. Adapun contoh penggunaannya adalah pada

konjungsi dan. Contoh jenis kesalahan penghilangan adalah sebagai berikut.

Konjungsi dan

(a) Sensor PIR hanya akan mengeluarkan logika 0 dan 1,0 saat sensor tidak

mendeteksi adanya pancaran infra merah dan 1 saat sensor mendeteksi

infra merah. (TE/2013/H 22/P1/K5)

(b) Pada perancangan ini menggunakan 6 buah motor servo sebagai

penggerak tangan kanan dan kiri robot dan 1 buah motor servo sebagai

penggerak kepala robot. (TE/2013/H 47/P1/K1)

Kesalahan dalam kalimat tersebut adalah menggunakan dua buah konjungsi

yang sama dalam satu kalimat, yaitu konjungsi dan yang memiliki fungsi untuk

menyatakan penambahan. Sugono (2009: 161) mengatakan bahwa apabila unsur

kalimat majemukitu ada tiga kalimat dasar dapat menggunakan dua buah

konjungsi yang memiliki fungsi yang sama, misalnya menggunakan dua

konjungsi (dan dan serta) secara serentak. Konjungsi dan dapat disubstitusikan

dengan konjungsi lainnya, seperti serta, dan atau. Selain itu, kalimat di atas

mengalami pemborosan kata. Konjungsi serta seharusnya hadir dalam kalimat

tersebut agar menjadi lebih lebih efektif. Pemakaian konjungsi dan yang benar

pada jenis kesalahan penghilangan contoh kalimat di atas adalah sebagai berikut.

(a) Sensor PIR hanya akan mengeluarkan logika 0 dan 1,0 saat sensor tidak

mendeteksi adanya pancaran infra merah serta 1 saat sensor mendeteksi

infra merah.

(b) Pada perancangan ini menggunakan 6 buah motor servo sebagai

penggerak tangan kanan dan kiri robot serta 1 buah motor servo sebagai

penggerak kepala robot.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

72

4.2.4 Penambahan

Kesalahan yang berupa “penambahan” ini merupakan kebalikan dari

“penghilangan”. Kesalahan penambahan ini ditandai oleh hadirnya suatu butir

atau unsur yang seharusnya tidak muncul dalam ucapan yang baik dan benar

(Tarigan, 1988: 157). Berdasarkan data yang telah diperoleh, jenis kesalahan

penambahan sebanyak 10 kesalahan. Adapun contoh penggunaannya adalah pada

konjungsi maka, jika, karena, apabila, juga, ketika, kemudian, supaya, atau, dan

hanya. Contoh jenis kesalahan penambahan adalah sebagai berikut.

Konjungsi maka

Jika tegangan keluaran dari pin I/O ini sebesar 4,8 V dan arusnya sebesar

sebesar 20mA, maka dengan mengetahui besarnya nilai Vout dan arus dari

mikrokontroler maka besarnya nilai R yang digunakan pada rangkaian

LED yaitu:... . (TE/2013/H 23/P1/K3)

Dalam kalimat tersebut konjungsi maka digunakan secara berlebihan.

Penggunaan konjungsi maka dalam kalimat tersebut seharusnya digunakan

secukupnya dan dihilangkan salah satunya. Adanya konjungsi yang berlebihan,

akan mengalami pemborosan kata. Pada kesalahan di atas konjungsi maka selain

digunakan secara berlebihan, penggunaannya juga kurang tepat. Konjungsi maka

digunakan pada konjungsi subordinatif yang letaknya di tengah, sedangkan

apabila hal itu dilakukan. Maka, kalimat tersebut menjadi tidak efektif. Konjungsi

maka lebih baik diubah menjadi konjungsi antarkalimat. Konjungsi antarkalimat

jangan digunakan sebagai konjungsi intrakalimat (Chaer, 2011: 128). Pemakaian

konjungsi maka yang benar pada jenis kesalahan penambahan contoh kalimat di

atas adalah sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

73

Jika tegangan keluaran dari pin I/O ini sebesar 4,8 V dan arusnya

sebesar sebesar 20mA. Maka, dengan mengetahui besarnya nilai Vout

dan arus dari mikrokontroler, besarnya nilai R yang digunakan pada

rangkaian LED yaitu:........

Konjungsi jika

(a) Jika sensor PIR mengidentifikasi adanya manusia, maka robot akan

menggerakkan tangan dan memberi salam dengan suara. (TE/2013/H

1/P3/K5)

(b) Jika sensor PIR mendeteksi manusia, maka mikrokontroler akan

mengaktifkan sensor ultrasonik untuk mengetahui posisi dan jarak

manusia terhadap robot dan ditampilkan pada LCD (TE/2013/H

33/P1/K3).

Adanya konjungsi ganda dalam satu kalimat. Rahardi (2009: 23)

mengatakan bahwa dengan konjungsi yang digunakan secara ganda semacam itu,

akan menjadi tidak jelas manakah mana anak kalimat dan induk kalimat. Maka

dari itu, konjungsi pada induk kalimat contoh di atas harus dihilangkan.

Pembenaran konjungsi jika yang benar pada jenis kesalahan penambahan contoh

kalimat di atas adalah sebagai berikut.

(a) Jika sensor PIR mengidentifikasi adanya manusia, robot akan

menggerakkan tangan dan memberi salam dengan suara.

(b) Jika sensor PIR mendeteksi manusia, mikrokontroler akan mengaktifkan

sensor ultrasonik untuk mengetahui posisi dan jarak manusia terhadap

robot dan ditampilkan pada LCD.

Konjungsi karena

(a) Karena arus maksimal fototransistor sebesar 4mA dan tegangan yang

dibutuhkan adalah 5V maka dibutuhkan resistor agar perubahan

resistansinya dapat diketahui. (TE/2013/H 31/P1/K3)

(b) Karena SSR ini dihubungkan dengan sistem pengendali motor maka

motor dengan sendirinya akan berhenti beroperasi. (TE/2013/H

23/P5/K3)

Adanya konjungsi ganda dalam satu kalimat. Rahardi (2009: 23)

mengutarakan bahwa dengan konjungsi yang digunakan secara ganda semacam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

74

itu, akan menjadi tidak jelas manakah mana anak kalimat dan induk kalimat.

Maka dari itu, konjungsi pada induk kalimat contoh di atas harus dihilangkan.

Pemakaian konjungsi karena yang benar pada jenis kesalahan penambahan

contoh kalimat di atas adalah sebagai berikut.

(a) Karena arus maksimal fototransistor sebesar 4mA dan tegangan yang

dibutuhkan adalah 5V, dibutuhkan resistor agar perubahan resistansinya

dapat diketahui.

(b) Karena SSR ini dihubungkan dengan sistem pengendali motor, motor

dengan sendirinya akan berhenti beroperasi.

Konjungsi apabila

(a) Apabila sambungan tersebut dikenai cahaya melalui lensa yang

membuka pada bungkus transistor, maka timbul aliran arus kontrol yang

menghidupkan transistor ON. (TE/2013/H20/P1/K3)

(b) Apabila arus yang mengaliri lebih dari 20Ma, maka LED akan terbakar.

(TE/2013/H 22/P2/K6)

Adanya konjungsi ganda dalam satu kalimat. Rahardi (2009: 23)

menjelaskan bahwa dengan konjungsi yang digunakan secara ganda semacam itu,

akan menjadi tidak jelas manakah mana anak kalimat dan induk kalimat. Maka

dari itu, konjungsi pada induk kalimat contoh di atas harus dihilangkan.

Penggunaan konjungsi apabila yang benar pada jenis kesalahan penambahan

contoh kalimat di atas adalah sebagai berikut.

(a) Apabila sambungan tersebut dikenai cahaya melalui lensa yang

membuka pada bungkus transistor, timbul aliran arus kontrol yang

menghidupkan transistor ON.

(b) Apabila arus yang mengaliri lebih dari 20Ma, LED akan terbakar.

Konjungsi atau

Gerbang X-OR akan menghasilkan 0 jika masukan bernilai 0 atau semua

masukan bernilai 1 atau dengan kata lain bahwa X-OR akan

menghasilkan sinyal keluaran 0 jika semua sinyal masukan bernilai sama

semua. (TE/2013/H 10/P1/K1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

75

Konjungsi atau dalam satu kalimat merupakan pemborosan kata. Adanya

konjungsi ganda dalam satu kalimat. Rahardi (2009: 23) mengatakan bahwa

dengan konjungsi yang digunakan secara ganda semacam itu, akan menjadi tidak

jelas manakah mana anak kalimat dan induk kalimat. Maka dari itu, konjungsi

pada induk kalimat contoh di atas harus dihilangkan. Konjungsi atau seharusnya

dihilangkan salah satunya. Pemakaian konjungsi atau yang benar pada jenis

kesalahan penambahan contoh kalimat di atas adalah sebagai berikut.

Gerbang X-OR akan menghasilkan 0 jika masukan bernilai 0 atau

semua masukan bernilai 1 atau dengan kata lain bahwa X-OR akan

menghasilkan sinyal keluaran 0 jika semua sinyal masukan bernilai

sama semua.

Konjungsi juga

Oleh karena itu, mesin pencuci piring ini biasanya hanya digunakan di

restauran, hotel, dan juga acara-acara besar. (TE/2013/H 1/P2/K6)

Adanya konjungsi ganda dalam satu kalimat. Rahardi (2009: 23)

menjelaskan bahwa dengan konjungsi yang digunakan secara ganda semacam itu,

akan menjadi tidak jelas manakah mana anak kalimat dan induk kalimat. Maka

dari itu, konjungsi pada induk kalimat contoh di atas harus dihilangkan.

Konjungsi juga seharusnya dihilangkan saja. Penggunaan konjungsi juga yang

benar pada jenis kesalahan penambahan contoh kalimat di atas adalah sebagai

berikut.

Oleh karena itu, mesin pencuci piring ini biasanya hanya digunakan di

restauran, hotel, dan acara-acara besar.

Konjungsi ketika

Ketika mendapatkan masukan dari user dengan dip switch akan aktifkan,

maka selanjutnya di lakukan pengecekan tipe IC TTL.

(TE/2013/H 28/P1/K2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

76

Adanya konjungsi ganda dalam satu kalimat. Rahardi (2009: 23)

mengutarakan bahwa dengan konjungsi yang digunakan secara ganda semacam

itu, akan menjadi tidak jelas manakah mana anak kalimat dan induk kalimat.

Maka dari itu, konjungsi pada induk kalimat contoh di atas harus dihilangkan.

Konjungsi maka seharusnya dihilangkan saja. Pemakaian konjungsi ketika yang

benar pada jenis kesalahan penambahan contoh kalimat di atas adalah sebagai

berikut.

Ketika mendapatkan masukan dari user dengan dip switch akan

diaktifkan, selanjutnya dilakukan pengecekan tipe IC TTL.

Konjungsi kemudian

Sensor PING mendeteksi jarak objek dengan cara memancarkan

gelombang ultrasonic (40KHz) dalam waktu tertentu dan kemudian

mendeteksi pantulan. (TE/2013/H 50/P2/K1)

Adanya konjungsi ganda dalam satu kalimat. Rahardi (2009: 23)

mengatakan bahwa dengan konjungsi yang digunakan secara ganda semacam itu,

akan menjadi tidak jelas manakah mana anak kalimat dan induk kalimat. Maka

dari itu, konjungsi pada induk kalimat contoh di atas harus dihilangkan.

Konjungsi kemudian seharusnya dihilangkan saja. Pemakaian konjungsi kemudian

yang tepat pada jenis kesalahan penambahan contoh kalimat di atas adalah

sebagai berikut.

Sensor PING mendeteksi jarak objek dengan cara memancarkan

gelombang ultrasonic (40KHz) dalam waktu tertentu dan

mendeteksi pantulan.

Konjungsi supaya

Dengan demikian pengukuran kadar kurkumin harus segera dilakukan

setelah ekstrak kunyit dibuat agar supaya tidak mengalami perubahan

kadar kurkumin. (TE/2013/H 60/P3/K3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

77

Adanya konjungsi ganda dalam satu kalimat. Rahardi (2009: 23)

mengutarakan bahwa dengan konjungsi yang digunakan secara ganda semacam

itu, akan menjadi tidak jelas manakah mana anak kalimat dan induk kalimat.

Maka dari itu, konjungsi pada induk kalimat contoh di atas harus dihilangkan.

Konjungsi supaya seharusnya dihilangkan saja. Pembenaran konjungsi supaya

yang benar pada jenis kesalahan penambahan contoh kalimat di atas adalah

sebagai berikut.

Dengan demikian pengukuran kadar kurkumin harus segera dilakukan

setelah ekstrak kunyit dibuat supaya tidak mengalami perubahan kadar

kurkumin.

Konjungsi hanya

Sensor pir bersifat pasif, artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra

merah tetapi hanya menerima radiasi sinar infra merah dari luar.

(TE/2013/H 21/P1/K2).

Adanya konjungsi ganda dalam satu kalimat. Rahardi (2009: 23)

mengatakan bahwa dengan konjungsi yang digunakan secara ganda semacam itu,

akan menjadi tidak jelas manakah mana anak kalimat dan induk kalimat. Maka

dari itu, konjungsi pada induk kalimat contoh di atas harus dihilangkan.

Konjungsi hanya seharusnya dihilangkan saja. Pembenaran konjungsi hanya yang

tepat pada jenis kesalahan penambahan contoh kalimat di atas adalah sebagai

berikut.

Sensor pir bersifat pasif, artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra

merah tetapi menerima radiasi sinar infra merah dari luar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

78

4.2.5 Salah formasi

Kesalahan yang berupa misformation atau “salah-formasi” ini ditandai

oleh pemakaian bentuk morfem atau struktur yang salah. Tarigan (1988: 170)

mengutarakan bahwa kalau dalam kesalahan penghilangan, unsur itu tidak ada

atau tidak tersedia sama sekali, maka dalam kesalahan salah-formasi ini sang

pelajar menyediakan serta memberikan sesuatu, walaupun hal itu tidak benar sama

sekali. Berdasarkan data yang telah diperoleh, jenis kesalahan salah formasi

sebanyak 3 kesalahan. Adapun contoh penggunaannya adalah pada konjungsi

antara...dengan, baik...ataupun, dan baik...dengan.

Konjungsi antara...dengan

(a) Pergerakan ini akan dilakukan oleh robot pada saat sensor ultrasonik S1

mendeteksi jarak sebenarnya antara manusia dengan robot kurang dari

200 cm. (TE/2013/H 67/P1/K2)

(b) Parameter lain yang membedakan antara servo satu dengan servo

lainnya adalah kecepatan servo untuk berubah dari posisi satu ke posisi

lainnya (operating speed). (TE/2013/H 25/P1/K3)

Penggunaan konjungsi korelatif yang tidak tepat, yaitu konjungsi antara

dengan konjungsi dengan. Kedua konjungsi tersebut bukan merupakan pasangan

konjungsi korelatif yang tepat. Bentuk korelatif atau berpasangan ini lazimnya

merupakan bentuk yang sudah merupakan senyawa. Karena bentuk kebahasaan

demikian ini bersifat senyawa, tentu saja sifatnya idiomatis, artinya tidak dapat

diubah sekehendak hati (Rahardi, 2009: 17). Maka dari itu, konjungsi korelatif

yang digunakan harus sesuai dengan pasangan yang tepat. Pemakaian konjungsi

antara...dan yang tepat pada jenis kesalahan salah formasi contoh kalimat di atas

adalah sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

79

(a) Pergerakan ini akan dilakukan oleh robot pada saat sensor ultrasonik S1

mendeteksi jarak sebenarnya antara manusia dan robot kurang dari 200

cm.

(b) Parameter lain yang membedakan antara servo satu dan servo lainnya

adalah kecepatan servo untuk berubah dari posisi satu ke posisi lainnya

(operating speed).

Konjungsi baik...ataupun

Limit switch adalah salah satu sensor yang akan bekerja jika pada

bagian actuatornya tertekan suatu benda, baik dari samping kiri

ataupun kanan. (TE/2013/H 13/P1/K1)

Penggunaan konjungsi korelatif yang tidak tepat, yaitu konjungsi baik

dengan konjungsi ataupun. Kedua konjungsi tersebut bukan merupakan pasangan

konjungsi korelatif yang tepat. Bentuk korelatif atau berpasangan ini lazimnya

merupakan bentuk yang sudah merupakan senyawa. Karena bentuk kebahasaan

demikian ini bersifat senyawa, tentu saja sifatnya idiomatis, artinya tidak dapat

diubah sekehendak hati (Rahardi, 2009: 17). Maka dari itu, konjungsi korelatif

yang digunakan harus sesuai dengan pasangan yang tepat. Pemakaian konjungsi

baik...ataupun yang tepat pada jenis kesalahan salah formasi contoh kalimat di

atas adalah sebagai berikut.

Limit switch adalah salah satu sensor yang akan bekerja jika pada

bagian actuatornya tertekan suatu benda, baik dari samping kiri

maupun kanan.

Konjungsi baik...dengan

Pengujian alat ukur dapat dinyatakan berhasil karena alat ukur

dapat membedakan besar absorban yang didapat baik absorban

sampel kurkumin dengan absorban larutan kunyit sesuai dengan

urutan absorban spektrofotometer standar. (TE/2013/H 61/P2/K3)

Penggunaan konjungsi korelatif yang tidak tepat, yaitu konjungsi baik

dengan konjungsi dengan. Kedua konjungsi tersebut bukan merupakan pasangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

80

konjungsi korelatif yang tepat. Bentuk korelatif atau berpasangan ini lazimnya

merupakan bentuk yang sudah merupakan senyawa. Karena bentuk kebahasaan

demikian ini bersifat senyawa, tentu saja sifatnya idiomatis, artinya tidak dapat

diubah sekehendak hati (Rahardi, 2009:17). Maka dari itu, konjungsi korelatif

yang digunakan harus sesuai dengan pasangan yang tepat. Pemakaian konjungsi

baik...dengan yang tepat pada jenis kesalahan salah formasi contoh kalimat di atas

adalah sebagai berikut.

Pengujian alat ukur dapat dinyatakan berhasil karena alat ukur

dapat membedakan besar absorban yang didapat baik absorban

sampel kurkumin maupun absorban larutan kunyit sesuai dengan

urutan absorban spektrofotometer standar.

4.2.6 Salah susun

Tarigan (1988: 185) mengatakan bahwa kesalahan-kesalahan yang berupa

“salah susun” ditandai oleh penempatan yang tidak benar bagi suatu morfem atau

kelompok morfem dalam suatu ucapan atau ujaran. Berdasarkan data yang telah

diperoleh, jenis salah formasi sebanyak 11 kesalahan. Adapun contoh

penggunaannya adalah pada konjungsi dan, atau, sedangkan, namun, sehingga,

oleh karena itu, setelah itu, maka dari itu, selain itu, akan tetapi, sebaliknya.

Konjungsi dan

(a) Pada perancangan ini, timer di-set agar menghitung sampai 255. Dan

jika sudah mencapai 255, maka timer (overflow) akan memberikan

sinyal, disinilah PWM bekerja dan menginstruksikan timer untuk

menghitung lagi dari 0. (TE/2013/H 47/P3/K4)

(b) Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.

(TE/2013/H xi/P3/K3)

Penggunaan konjungsi dan pada kalimat tersebut tidak tepat. Konjungsi

dan merupakan konjungsi intrakalimat, sehingga tidak benar jika digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

81

sebagai konjungsi antarkalimat yang letaknya di awal kalimat. Bisa menjadi

antarkalimat apabila konjungsi dan dihilangkan. Rahardi (2009: 15) mengatakan

bahwa bentuk koordinatif sangat sering dianggap mampu menempati posisi

antarkalimat. Tentu saja, pemakaian konjungsi ini tidak dapat dibenarkan dalam

konteks karang-mengarang atau tulis-menulis. Maka, masalah posisi dalam

penggunaan konjungsi juga harus diperhatikan agar kalimat menjadi lebih efektif.

Penggunaan konjungsi dan yang tepat pada jenis kesalahan salah susun contoh

kalimat di atas adalah sebagai berikut.

(a) Pada perancangan ini, timer di-set agar menghitung sampai 255 dan jika

sudah mencapai 255, maka timer (overflow) akan memberikan sinyal,

disinilah PWM bekerja dan menginstruksikan timer untuk menghitung

lagi dari 0.

(b) Semoga skripsi ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.

Konjungsi atau

Tegangan referensi eksternal dapat di-decouple pada pin AREF dengan

kapasitor untuk mengurangi derau. Atau dapat menggunakan tegangan

referensiinternal sebesar 2,56V (pin Aref diberi kapasitor secara

eksternal untuk menstabilkan tegangan internal). (TE/2013/H 13/P2/K3).

Penggunaan konjungsi atau pada kalimat tersebut tidak tepat. Konjungsi

atau merupakan konjungsi intrakalimat, sehingga tidak benar jika digunakan

sebagai konjungsi antarkalimat yang letaknya di awal kalimat. Rahardi (2009: 15)

menjelaskan bahwa bentuk koordinatif sangat sering dianggap mampu menempati

posisi antarkalimat. Tentu saja, pemakaian konjungsi ini tidak dapat dibenarkan

dalam konteks karang-mengarang atau tulis-menulis. Maka, masalah posisi dalam

penggunaan konjungsi juga harus diperhatikan agar kalimat menjadi lebih efektif.

Penggunaan konjungsi atau yang tepat pada jenis kesalahan salah susun contoh

kalimat di atas adalah sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

82

Tegangan referensi eksternal dapat di-decouple pada pin AREF dengan

kapasitor untuk mengurangi derau atau dapat menggunakan tegangan

referensiinternal sebesar 2,56V (pin Aref diberi kapasitor secara

eksternal untuk menstabilkan tegangan internal).

Konjungsi sedangkan

(a) Mikrokontroler A digunakan untuk mengontrol sensor PIR dan sensor

ultrasonik serta menampilkan data pada LCD. Sedangkan

mikrokontroler B digunakan untuk mengontrol relay dan motor servo.

(TE/2013/H62/P1/K2)

(b) Pada saat sensor ultrasonik S2 mendeteksi jarak 200 cm robot dapat

melakukan pergerakan tangan kanan dan kiri. Sedangkan pada saat

sensor ultrasonik S3 mendeteksi jarak 200cm robot dapat melakukan

pergerakan tangan kiri dan kepala. (TE/2013/H66/P2/K1)

Penggunaan konjungsi sedangkan pada kalimat tersebut tidak tepat.

Konjungsi sedangkan merupakan konjungsi intrakalimat, sehingga tidak benar

jika digunakan sebagai konjungsi antarkalimat yang letaknya di awal kalimat.

Rahardi (2009: 15) mengatakan bahwa bentuk koordinatif sangat sering dianggap

mampu menempati posisi antarkalimat. Tentu saja, pemakaian konjungsi ini tidak

dapat dibenarkan dalam konteks karang-mengarang atau tulis-menulis. Maka,

masalah posisi dalam penggunaan konjungsi juga harus diperhatikan agar kalimat

menjadi lebih efektif. Penggunaan konjungsi sedangkan yang tepat pada jenis

kesalahan salah susun contoh kalimat di atas adalah sebagai berikut.

(a) Mikrokontroler A digunakan untuk mengontrol sensor PIR dan sensor

ultrasonik serta menampilkan data pada LCD. Sedangkan

mikrokontroler B digunakan untuk mengontrol relay dan motor servo.

(TE/2013/H62/P1/K2)

(b) Pada saat sensor ultrasonik S2 mendeteksi jarak 200 cm robot dapat

melakukan pergerakan tangan kanan dan kiri. Sedangkan pada saat

sensor ultrasonik S3 mendeteksi jarak 200cm robot dapat melakukan

pergerakan tangan kiri dan kepala. (TE/2013/H66/P2/K1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

83

Konjungsi namun

(a) Semakin tinggi arus yang mengalir pada LED maka semakin terang pula

cahaya yang dihasilkan, namun perlu diperhatikan bahwa besarnya arus

yang diperbolehkan 10mA-20Ma dan pada tegangan 1,6V-3,5V menurut

karakter warna yang dihasilkan. (TE/2013/H 19/P1/K4)

(b) Semakin tinggi arus yang mengalir pada LED maka semakin terang pula

cahaya yang dihasilkan, namun perlu diperhatikan bahwa arus yang

diperbolehkan 10mA-20mAdan pada tegangan 1,6V-3,5V menurut

karakter warna yang dihasilkan. (TE/2013/H 22/P2/K5)

Konjungsi namun merupakan konjungsi antarkalimat, sehingga tidak benar

jika digunakan sebagai konjungsi intrakalimat yang letaknya di tengah kalimat.

Konjungsi namun seharusnya diletakkan di awal kalimat. Rahardi (2009: 15)

menjelaskan bahwa bentuk koordinatif sangat sering dianggap mampu menempati

posisi antarkalimat. Tentu saja, pemakaian konjungsi ini tidak dapat dibenarkan

dalam konteks karang-mengarang atau tulis-menulis. Maka, masalah posisi dalam

penggunaan konjungsi juga harus diperhatikan agar kalimat menjadi lebih efektif.

Konjungsi antarkalimat jangan digunakan sebagai konjungsi intrakalimat (Chaer,

2011: 128). Pemakaian konjungsi namun yang tepat pada jenis kesalahan salah

susun contoh kalimat di atas adalah sebagai berikut.

(a) Semakin tinggi arus yang mengalir pada LED maka semakin terang pula

cahaya yang dihasilkan. Namun, perlu diperhatikan bahwa arus yang

diperbolehkan 10Ma-20mAdan pada tegangan 1,6V-3,5V menurut

karakter warna yang dihasilkan.

(b) Semakin tinggi arus yang mengalir pada LED maka semakin terang pula

cahaya yang dihasilkan. Namun, perlu diperhatikan bahwa arus yang

diperbolehkan 10Ma-20mAdan pada tegangan 1,6V-3,5V menurut

karakter warna yang dihasilkan.

Konjungsi sehingga

(a) Berdasarkan nameplate motor induksi yang digunakan sebagai

generator,dapat dilihat besar daya keluaranmotor adalah 125 watt,arus

yang diserap sebesar 1,5 A dan tegangan pencatu 220 volt. Sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

84

dapat dihitung besar daya masukan sistem generator induksi sebagai

berikut: Pin=220x1,5=330Watt. (TE/2013/H 21/P1/K1)

(b) Berdasarkan hasil pengukuran, motor induksi yang digunakan sebagai

generator beroperasi pada tegangan pencatu 214,4 volt dan arus yang

diserap sebesar 1,4 ampere. Sehingga dapat dihitung besar daya

masukan sistem generator induksi sebagai berikut: Pin=214,4 x

1,4=300,16 watt. (TE/2013/H 39/P1/K1)

Konjungsi sehingga merupakan konjungsi subordinatif, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai konjungsi antrakalimat yang letaknya di awal

kalimat. Konjungsi sehingga seharusnya diletakkan di tengah kalimat. Rahardi

(2009: 21) menjelaskan bahwa permasalahan seperti ini hanya masalah posisi

bukan permasalahan fungsi, sehingga dalam kalimat harus diperhatikan dalam

menempatkan suatu konjungsi. Penggunaan konjungsi sehingga yang benar pada

jenis kesalahan salah susun contoh kalimat di atas adalah sebagai berikut.

(a) Berdasarkan nameplate motor induksi yang digunakan sebagai

generator,dapat dilihat besar daya keluaranmotor adalah 125 watt,arus

yang diserap sebesar 1,5 A dan tegangan pencatu 220 volt. Sehingga

dapat dihitung besar daya masukan sistem generator induksi sebagai

berikut: Pin=220x1,5=330Watt. (TE/2013/H 21/P1/K1)

(b) Berdasarkan hasil pengukuran, motor induksi yang digunakan sebagai

generator beroperasi pada tegangan pencatu 214,4 volt dan arus yang

diserap sebesar 1,4 ampere. Sehingga dapat dihitung besar daya

masukan sistem generator induksi sebagai berikut: Pin=214,4 x

1,4=300,16 watt. (TE/2013/H 39/P1/K1)

Konjungsi oleh karena itu

(a) Fototransistor memiliki batas arus maksimal dan batas tegangan yang

tergantung pada datasheet fototransistor yang digunakan, oleh karena

itu untuk tingkat keamanan fototransistor tahanan pembatas (resistor)

perlu dipakai. (TE/2013/H21/P2/K1)

(b) Kesehatan merupakan aspek penting dalam kehidupan manuisa, oleh

karena itu kesehatan harus dipantau melalui pemeriksaan secara

berkala di laboratorium. (TE/2013/H1/P1/K3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

85

Konjungsi oleh karena itu merupakan konjungsi antarkalimat, sehingga

tidak benar jika digunakan sebagai konjungsi intrakalimat yang letaknya di tengah

kalimat. Konjungsi oleh karena itu seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Rahardi (2009: 15) mengutarakan bahwa bentuk koordinatif sangat sering

dianggap mampu menempati posisi antarkalimat. Tentu saja, pemakaian

konjungsi ini tidak dapat dibenarkan dalam konteks karang-mengarang atau tulis-

menulis. Maka, masalah posisi dalam penggunaan konjungsi juga harus

diperhatikan agar kalimat menjadi lebih efektif. Konjungsi antarkalimat jangan

digunakan sebagai konjungsi intrakalimat (Chaer, 2011: 128). Penggunaan

konjungsi oleh karena itu yang tepat pada jenis kesalahan salah susun contoh

kalimat di atas adalah sebagai berikut.

(a) Fototransistor memiliki batas arus maksimal dan batas tegangan yang

tergantung pada datasheet fototransistor yang digunakan. Oleh karena

itu, untuk tingkat keamanan fototransistor tahanan pembatas (resistor)

perlu dipakai.

(b) Kesehatan merupakan aspek penting dalam kehidupan manuisa. Oleh

karena itu, kesehatan harus dipantau melalui pemeriksaan secara

berkala di laboratorium.

Konjungsi selain itu

Darah merupakan cairan yang bersirkulasi dalam tubuh manusia dan

vertebrata yang berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang

dibutuhkan oleh jaringan tubuh, serta mengangkut bahan-bahan kimia

hasil metabolisme, selain itu darah juga berfungsi untuk pertahanan

tubuh terhadap virus atau bakteri. (TE/2013/H5/P1/K1)

Konjungsi selain itu merupakan konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai konjungsi intrakalimat yang letaknya di tengah

kalimat. Konjungsi selain itu seharusnya diletakkan di awal kalimat. Rahardi

(2009: 15) mengatakan bahwa bentuk koordinatif sangat sering dianggap mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

86

menempati posisi antarkalimat. Tentu saja, pemakaian konjungsi ini tidak dapat

dibenarkan dalam konteks karang-mengarang atau tulis-menulis. Maka, masalah

posisi dalam penggunaan konjungsi juga harus diperhatikan agar kalimat menjadi

lebih efektif. Konjungsi antarkalimat jangan digunakan sebagai konjungsi

intrakalimat (Chaer, 2011: 128). Pemakaian konjungsi selain itu yang tepat pada

jenis kesalahan salah susun contoh kalimat di atas adalah sebagai berikut.

Darah merupakan cairan yang bersirkulasi dalam tubuh manusia dan

vertebrata yang berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang

dibutuhkan oleh jaringan tubuh, serta mengangkut bahan-bahan kimia

hasil metabolisme. Selain itu, darah juga berfungsi untuk pertahanan

tubuh terhadap virus atau bakteri.

Konjungsi maka dari itu

Halogen berasal dari kata halos=garam, genes=pembentuk, maka dari itu

halogen disebut pembentuk garam. (TE/2013/H 9/P1/K2)

Penggunaan konjungsi maka dari itu pada kalimat tersebut tidak tepat.

Konjungsi maka dari itu merupakan konjungsi antarkalimat, sehingga tidak benar

jika digunakan sebagai konjungsi intrakalimat yang letaknya di tengah. Konjungsi

maka dari itu seharusnya diletakkan di awal kalimat. Rahardi (2009: 15)

mengatakan bahwa bentuk koordinatif sangat sering dianggap mampu menempati

posisi antarkalimat. Tentu saja, pemakaian konjungsi ini tidak dapat dibenarkan

dalam konteks karang-mengarang atau tulis-menulis. Maka, masalah posisi dalam

penggunaan konjungsi juga harus diperhatikan agar kalimat menjadi lebih efektif.

Konjungsi antarkalimat jangan digunakan sebagai konjungsi intrakalimat (Chaer,

2011: 128). Penggunaan konjungsi maka dari itu yang benar pada jenis kesalahan

salah susun contoh kalimat di atas adalah sebagai berikut.

Halogen berasal dari kata halos=garam, genes=pembentuk. Maka dari

itu, halogen disebut pembentuk garam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

87

Konjungsi setelah itu

Konversi tunggal memulai konversi ketika bit-ADSC di-set, dan bit

tersebut tetap sampai satu kali konversi selesai (complete), setelah

(complete) itu otomatis oleh CPU bit-ADSC akan clear. (TE/2013/H

14/P1/K4).

Konjungsi setelah itu merupakan konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai konjungsi intrakalimat yang letaknya di tengah

kalimat. Konjungsi setelah itu seharusnya diletakkan di awal kalimat. Rahardi

(2009: 15) mengatakan bahwa bentuk koordinatif sangat sering dianggap mampu

menempati posisi antarkalimat. Tentu saja, pemakaian konjungsi ini tidak dapat

dibenarkan dalam konteks karang-mengarang atau tulis-menulis. Maka, masalah

posisi dalam penggunaan konjungsi juga harus diperhatikan agar kalimat menjadi

lebih efektif. Konjungsi antarkalimat jangan digunakan sebagai konjungsi

intrakalimat (Chaer, 2011:128). Penggunaan konjungsi setelah itu yang tepat pada

jenis kesalahan salah susun contoh kalimat di atas adalah sebagai berikut.

Konversi tunggal memulai konversi ketika bit-ADSC di-set, dan bit

tersebut tetap sampai satu kali konversi selesai (complete). Setelah

itu, otomatis oleh CPU bit-ADSC akan clear.

Konjungsi akan tetapi

Berdasarkan analisa hasil pengujian kadar kurkumin, maka dapat

disimpulkan bahwa alat ukur dapat digunakan sesuai dengan

perancangan yang telah dibuat karena sudah dapat melakukan semua

proses pengukuransecara berurutan sesuai dengan langkah-langkah

proses pengukuran, akan tetapi alat ukur ini belum bisa menghasilkan

data yang sesuai seperti spektrofotometer standar. (TE/2013/H

61/P1/K1)

Konjungsi akan tetapi merupakan konjungsi anatarkalimat, sehingga tidak

tepat jika digunakan sebagai konjungsi intrakalimat yang letaknya di tengah

kalimat. Konjungsi akan tetapi seharusnya diletakkan di awal kalimat. Rahardi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

88

(2009: 15) menjelaskan bahwa bentuk koordinatif sangat sering dianggap mampu

menempati posisi antarkalimat. Tentu saja, pemakaian konjungsi ini tidak dapat

dibenarkan dalam konteks karang-mengarang atau tulis-menulis. Maka, masalah

posisi dalam penggunaan konjungsi juga harus diperhatikan agar kalimat menjadi

lebih efektif. Konjungsi antarkalimat jangan digunakan sebagai konjungsi

intrakalimat (Chaer, 2011: 128). Pemakaian konjungsi akan tetapi yang tepat pada

jenis kesalahan salah susun contoh kalimat di atas adalah sebagai berikut.

Berdasarkan analisa hasil pengujian kadar kurkumin, maka dapat

disimpulkan bahwa alat ukur dapat digunakan sesuai dengan

perancangan yang telah dibuat karena sudah dapat melakukan semua

proses pengukuransecara berurutan sesuai dengan langkah-langkah

proses pengukuran. Akan tetapi, alat ukur ini belum bisa menghasilkan

data yang sesuai seperti spektrofotometer standar.

Konjungsi sebaliknya

Pada saat menerima cahaya maka nilai konduktifitas kaki kolektor-

emitor akan naik sehingga Vout mendapat sumber tegangan dari Vcc

melalui kaki emitor photo transitor sehingga Vout berlogika HIGH dan

sebaliknya pada pada saat tidak menerima cahaya, maka photo transitor

OFF dan Vout dihubungkan ke ground melalui RL sehingga berlogika

LOW. (TE/2013/H 14/P1/K4)

Konjungsi sebaliknya merupakan konjungsi anatarkalimat, sehingga tidak

tepat jika digunakan sebagai konjungsi intrakalimat yang letaknya di tengah

kalimat. Konjungsi sebaliknya seharusnya diletakkan di awal kalimat. Rahardi

(2009: 15) menjelaskan bahwa bentuk koordinatif sangat sering dianggap mampu

menempati posisi antarkalimat. Tentu saja, pemakaian konjungsi ini tidak dapat

dibenarkan dalam konteks karang-mengarang atau tulis-menulis. Maka, masalah

posisi dalam penggunaan konjungsi juga harus diperhatikan agar kalimat menjadi

lebih efektif. Konjungsi antarkalimat jangan digunakan sebagai konjungsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

89

intrakalimat (Chaer, 2011: 128). Penggunaan konjungsi sebaliknya yang tepat

pada jenis kesalahan salah susun contoh kalimat di atas adalah sebagai berikut.

Pada saat menerima cahaya, nilai konduktifitas kaki kolektor-

emitor akan naik. Oleh karena itu, Vout mendapat sumber

tegangan dari Vcc melalui kaki emitor photo transitor, sehingga

Vout berlogika HIGH. Sebaliknya, saat tidak menerima cahaya,

photo transitor OFF dan Vout dihubungkan ke ground melalui RL

sehingga berlogika LOW.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis kesalahan penggunaan

konjungsi pada skripsi mahasiswa Program Studi Teknik Elektro lulusan tahun

2013 Universitas Santa Dharma, Yogyakarta. Dalam analisis data peneliti telah

memaparkan jenis-jenis kesalahan penggunaan konjungsi yang mengalami

penyimpangan dalam penggunaannya. Dengan demikian, jenis kesalahan

penggunaan konjungsi dapat dideskripsikan dan tujuan penelitian dapat tercapai.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan di awal bab IV, peneliti

menemukan 225 kesalahan penggunaan konjungsi pada skripsi mahasiswa

Program Studi Teknik Elektro lulusan tahun 2013 Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta. Hasil analisis menunjukkan bahwa, kesalahan terbanyak terjadi pada

konjungsi subordinatif sebanyak 119 dan kesalahan pada salah susun sebanyak

11.

Konjungsi subordinatif ialah kata penghubung yang menghubungkan anak

kalimat dengan induk kalimat atau yang bertugas menghubungkan dua buah

klausa atau lebih (Rahardi, 2009: 20). Kesalahan yang terjadi pada tugas akhir

mahasiswa Program Studi Teknik Elektro ialah menggunakan konjungsi ganda

dalam satu kalimat. Rahardi (2009: 23) mengatakan bahwa dengan konjungsi

yang digunakan secara ganda semacam itu, akan menjadi tidak jelas manakah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

90

mana anak kalimat dan induk kalimat. Tarigan (1988: 185) mengutarakan bahwa

salah susun ialah kesalahan-kesalahan yang ditandai oleh penempatan yang tidak

benar bagi suatu morfem atau kelompok morfem dalam suatu ucapan atau ujaran.

Kesalahan yang terjadi pada tugas akhir mahasiswa Program Studi Teknik Elektro

dalam hal salah susun ialah menempatkan konjungsi yang tidak tepat. Misalnya,

menggunakan konjungsi antarkalimat sebagai konjungsi subordinatif atau

sebaliknya.

Kesalahan adalah penyimpangan dalam pemakaian bahasa yang disebabkan

oleh faktor kompetensi. Kesalahan biasanya terjadi secara konsisten dan

berlangsung lama (Tarigan, 1988: 75). Selain itu, Setyawati (2010: 15-16)

menjelaskna bahwa ada tiga kemungkinan penyebab seseorang dapat salah dalam

berbahasa, antara lain: (1) terpengaruh bahasa yang lebih dahulu dikuasai, ini

dapat berarti bahwa kesalahan berbahasa disebabkan oleh interfensi (B1) bahasa

ibu, (2) kekurangpahaman pemakai bahasa terhadap bahasa yang dipakainya,

dengan kata lain salah atau keliru menerapkan kaidah bahasa, dan (3) pengajaran

bahasa yang kurang tepat atau kurang sempurna. Kesalahan yang terjadi pada

skripsi mahasiswa Program Studi Teknik Elektro bisa disebabkan karena

kekurangpahaman atau kekurangtahuan mengenai aturan penggunaan konjungsi

yang tepat. Hal itu terjadi bukan hanya dari mahasiswa yang kurang paham tetapi

bisa juga karena kurangnya pengajaran bahasa Indonesia khususnya konjungsi di

dalam proses pembelajaran yang diajarkan dosen.

Berdasarkan hasil analisis yang ada, peneliti memaknainya sebagai

kesalahan bukan kekeliruan. Perbedaannya adalah kesalahan terjadi secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

91

konsisten dan berlangsung lama, sedangkan kekeliruan terjadi hanya sekali,

kemungkinan salah ucap atau salah susun karena kurang cermat. Hasil analisis

data menunjukkan bahwa kesalahan penggunaan konjungsi terjadi secara

konsisten dan berlangsung lama (sering) pada kasus kesalahan yang sama. Guna

memecahkan masalah yang ada, peneliti menggunakan teori-teori yang relevan.

Teori-teori tersebut kemudian digunakan untuk menganalisis data kesalahan yang

ditemukan. Berdasarkan rumusan masalah yang ada, analisis data yang telah

dilakukan berhubungan dengan jawaban yang diinginkan peneliti bahwa,

kesalahan penggunaan konjungsi meliputi konjungsi koordinatif, konjungsi

subordinatif, konjungsi korelatif, dan konjungsi antarkalimat. Jenis kesalahan

konjungsi meliputi: penghilangan, penambahan, salah formasi, dan salah susun.

Dapat dikatakan bahwa analisis data dapat menjawab rumusan masalah yang ada.

Dengan adanya penelitian ini, dapat dimaknai bahwa kesalahan yang terjadi

merupakan bentuk evaluasi terhadap penggunaan konjungsi di kalangan

mahasiswa khususnya pada program studi Teknik Elektro. Maka dari itu, perlu

ditingkatkan lagi pengetahuan mengenai penggunaan konjungsi berdasarkan

peraturan yang ada khususnya untuk mahasiswa dan dosen seharusnya

memberikan pembelajaran mengenai konjungsi dengan lebih mendetail.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

92

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Analisis kesalahan penggunaan konjungsi pada skripsi mahasiswa Program

Studi Teknik Elektro lulusan tahun 2013 Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

yang berjumlah tujuh meliputi empat macam, yaitu analisis konjungsi koordinatif,

analisis konjungsi korelatif, analisis konjungsi subordinatif, dan konjungsi

antarkalimat. Secara keseluruhan skripsi tersebut masih ditemukan beberapa

kesalahan khususnya pada penggunaan konjungsi. Ketika konjungsi yang

digunakan belum tepat dan benar, hal tersebut akan menjadikan kalimat yang

terbentuk menjadi kurang efektif. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan

yang telah dilakukan diketahui bahwa, secara keseluruhan ada 443 kali kesalahan

penggunaan konjungsi dan 23 jenis konjungsi yang digunakan.

Berdasarkan uraian jenis kesalahan yang sudah dibahas sebelumnya, dapat

disimpulkan bahwa jenis kesalahan pada penelitian ini adalah kesalahan

taksonomi siasat permukaan. Taksonomi siasat kesalahan menyoroti bagaimana

cara-caranya struktur-struktur permukaan berubah. Kesalahan tersebut meliputi,

kesalahan penghilangan, kesalahan penambahan, kesalahan salah formasi, dan

kesalahan salah susun. Jenis kesalahannya meliputi: penghilangan, penambahan,

salah susun, dan salah formasi.

Kesalahan pada penggunaan konjungsi di atas disebabkan karena sebagian

besar konjungsi tersebut dalam penggunaannya tidak sesuai aturan. Kebanyakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

93

kesalahan konjungsi terjadi pada konjungsi intrakalimat yang digunakan sebagai

konjungsi antarkalimat, konjungsi antarkalimat digunakan sebagai konjungsi

intrakalimat, penggunaan konjungsi ganda, dan penggunaan konjungsi korelatif

yang kurang tepat dalam pemilihan pasangan konjungsinya. Namun, pada

penelitian ini kesalahan terbanyak terjadi pada konjungsi subordinatif. Kesalahan

yang terjadi ialah menggunakan konjungsi ganda dalam satu kalimat. Dengan

adanya konjungsi ganda semacam itu, maka akan tidak jelas mana indukalimat

dan mana anak kalimat. Pada jenis kesalahan salah susun, terjadi akibat posisi

penggunaan konjungsi yang tidak tepat, misalnya konjungsi koordinatif yang

digunakan untuk mengawali sebuah kalimat, padahal konjungsi yang tepat untuk

mengawali kalimat adalah konjungsi antarkalimat. Berdasarkan data yang

diperoleh, kesalahan penggunaan konjungsi subordinatif sebanyak 119 kesalahan

dari 225 dan jenis kesalahan salah susun sebanyak 11 data kesalahan yang ada.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti menyampaikan saran kepada

mahasiswa Program Studi Teknik Elektro, dosen pembimbing skripsi, dan bagi

peneliti lain.

Mahasiswa Teknik Elektro hendaknya memperhatikan penggunaan

konjungsi dalam penulisan karya ilmiah. Agar kalimat-kalimat yang ditulis

menjadi kalimat yang efektif dan tidak menyalahi aturan yang ada. Selanjutnya,

untuk dosen pembimbing skripsi diharapkan lebih cermat dan teliti dalam

membimbing dan merevisi hasil penelitian mahasiswa. Selain itu, dosen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

94

diharapkan memberikan perhatian khusus dalam keterampilan menulis karya

ilmiah khususnya pada penggunaan konjungsi, lebih banyak memberikan latihan-

latihan, dan memperkenalkan variasi penggunaan konjungsi, sehingga dapat

meminimalisasi kesalahan yang ada. Bagi dosen pengajar diharapkan

memperhatikan SK Dirjen DIKTI No. 43/DIKTI/Kep/2006 dalam menyusun

materi, sehingga materi-materi yang diperlukan mahasiswa sebagai modal

penulisan skripsi dapat dikuasai dengan baik dan dalam menyusun kalimat

menjadi sebuah kalimat yang baik dan benar. Selain itu, dosen pengajar

diharapkan menggunakan metode pengajaran yang tepat, agar materi dapat

disampaikan dengan baik.

Penelitian mengenai penggunaan konjungsi masih sangat minim. Maka,

bagi peneliti yang akan datang, dapat meneliti tidak hanya dari penggunaan

konjungsinya saja, tetapi kesalahan pemilihan kata ataupun kesalahan penggunaan

tanda baca, serta kalimat efektifnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

95

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 1984. Petunjuk Praktis Menyusun Risalah dan Skripsi. Surabaya:

PT Bina Ilmu.

Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Ardian, Leo Indra. 2001. Analisis Kesalahan Berbahasa. Surabaya: FBS IKIP

Surabaya.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi

Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 1990. Penggunaan Preposisi dan Konjungsi Bahasa Indonesia.

Ende Flores: Nusa Indah.

. 2011. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Edisi Revisi. Jakarta:

Rineke Cipta.

DEPDIKNAS. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi IV. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Hastuti, Sri. 1989. Sekitar Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta:

PT Mitra Gama Widya.

Kridalaksana, Harimurti. 2005. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Edisi Kedua.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Pateda, M. 1987. Analisis Kesalahan. Flores: Nusa Indah.

Rahardi, Kunjana. 2009. Penyuntingan Bahasa Indonesia untuk Karang-

Mengarang. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Ramlan, M. 2008. Kalimat, Konjungsi, dan Preposisi Bahasa Indonesia dalam

Penulisan Karangan Ilmiah. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Setyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan

Praktik. Surakarta: Yuma Pustaka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

96

Soewandi, A. M. Slamet. 2007. Penelitian Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia

dan Daerah (Handout). Yogyakarta: PBSID, Universitas Sanata Dharma.

Sudijono, Anas. 2001. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,dan R & D. Bandung:

ALFABETA.

Suharsini, Arikunto. 1990. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina

Aksara.

Tarigan, Henry Guntur. 1994. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan. 1988. Pengajaran Analisis Kesalahan

Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Wiryo Soedarmo, Soekono. 1984. Tata Bahasa Bahasa Indonesia. Surabaya:

Sinar Wijaya.

Yeti Mulyati, dkk. 2008. Keterampilan Berbahasa Indonesia SD. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Sumber Data:

Ari Putra Ariyanto, Yonathan. 2013. Mesin Pencuci Piring. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Chrismatsy, Lian. 2013. Alat Ukur Kadar Kurkumin Menggunakan

Monokromator Kisi Difraksi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Hermawan, Yohanes. 2013. Pengujian IC TTL Berbasis Mikrokontroler.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Joni, Alpensus. 2013. Pemanfaatan Motor Induksi Satu Fasa sebagai Generator.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Juk, Bernadus. 2013. Robot Penerima Tamu. Yogyakarta: Universitas Sanata

Dharma.

Theofanus Lering, Sturmius. 2013. Penentuan Jenis Golongan Darah Manusia

Berbasis Mikrokontroler AT-Mega 8535. Yogyakarta: Universitas Sanata

Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

97

Wati, Esther Kristina. 2009. Perbedaan Kemampuan Menggunakan Konjungsi

antara Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3, Mendoyo, Bali dan Siswa Kelas

VIII SMP Budya Wacana, Yogyakarta, Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi.

Yogyakarta: PBSID, FKIP, Universitas Sanata Dharma.

Yanuari, Afriani. 2012. Analisis Kesalahan Penggunaan Konjungsi pada

Karangan Narasi Siswa Kelas X SMA Negeri Mojotengah, Wonosobo

Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Yogyakarta: PBSID, FKIP,

Universitas Sanata Dharma.

Yuliantoro, Paulus. 2013. Pengaman Motor Listrik 3 Phasa dengan Sensor Suhu

IC LM 35. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

98

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

99

Lampiran I

TABULASI DATA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

TRIANGULASI DATA

Di bawah ini merupakan triangulasi data dari penelitian yang berjudul “Jenis Kesalahan Penggunaan Konjungsi pada Skripsi Mahasiswa Program

Studi Teknik Elektro Lulusan Tahun 2013 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta” . Berilah tanda √ pada kolom setuju apabila Anda setuju bahwa

kalimat yang sudah diperbaiki merupakan pembetulan dari jenis kesalahan berbahasa dalam hal penggunaan konjungsi, atau berilah tanda √ pada

kolom tidak setuju apabila Anda tidak setuju bahwa kalimat yang sudah diperbaiki merupakan pembetulan dari jenis kesalahan berbahasa dalam hal

penggunaan konjungsi.

A. Konjungsi Koordinatif

No. Kalimat yang Mengandung Kesalahan

Analisis Triangulator

Keterangan Perbaikan Setuju Tidak

setuju

1. Mikrokontroler adalah sebuah sistem

microprocessor yang di dalamnya sudah

terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, clock

dan peralatan internal lainnya yang

sudah saling terhubung dan

terorganisasi (teralamati) dengan baik

oleh pabrik pembuatannya dan dikemas

dalam satu chip yang siap dipakai [2]. x

pengguna tinggal memprogram isi

ROM sesuai aturan penggunaan oleh

pabrik yang membuatnya.

(TE/2013/H 5/P1/K1)

Kalimat sederhana yang yang diawali

dengan kata penghubung sehingga

pada kalimat tersebut, akan membuat

bentuk kebahasaan itu berubah

menjadi klausa yang menggantung.

Tidak memiliki ibu atau induk

kalimat.

Mikrokontroler adalah sebuah

sistem microprocessor yang di

dalamnya sudah terdapat CPU,

ROM, RAM, I/O, clock dan

peralatan internal lainnya yang

sudah saling terhubung serta

terorganisasi (teralamati) dengan

baik oleh pabrik pembuatannya.

Mikrokontroler dikemas dalam

satu chip yang siap dipakai,

sehingga pengguna tinggal

memprogram isi ROM sesuai

aturan penggunaan oleh pabrik

yang membuatnya.

2. Sensor pir bersifat pasif, artinya sensor

ini tidak memancarkan sinar infra

merah tetapi hanya menerima radiasi

sinar infra merah dari luar.

Pada kalimat tersebut terdapat

konjungsi ganda. Dengan adanya

konjungsi ganda seperti itu tidak jelas

yang mana anak kalimat dan induk

Sensor PIR bersifat pasif, artinya

sensor ini tidak memancarkan

sinar infra merah tetapi menerima

radiasi sinar infra merah dari luar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

(TE/2013/H 21/P1/K2)

kalimat. Maka dari itu, harus

dihilangkan salah satunya.

3. Sensor PIR hanya akan mengeluarkan

logika 0 dan 1,0 saat sensor tidak

mendeteksi adanya pancaran infra

merah dan 1 saat sensor mendeteksi

infra merah.

(TE/2013/H 22/P1/K5)

Kesalahan dalam kalimat tersebut

adalah menggunakan dua buah

konjungsi yang sama dalam satu

kalimat, yaitu konjungsi dan yang

memiliki fungsi untuk menyatakan

penambahan. Seharusnya, konjungsi

dan dapat disubstitusikan dengan

konjungsi lainnya,seperti serta,dan

atau.

Sensor PIR hanya akan

mengeluarkan logika 0 dan 1,0

saat sensor tidak mendeteksi

adanya pancaran infra merah

serta 1 saat sensor mendeteksi

infra merah.

4. Rangkaian catu daya12Vdcditunjukkan

pada gambar 3.10a. Sedangkan

pengaturan nilai tegangan 5Vdc

menggunakan komponen LM7805T,

dengan arus maksimal sebesar 1A.

(TE/2013/H 39/P1/K2)

Konjungsi sedangkan merupakan

konjungsi intrakalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi antarkalimat yang letaknya

di awal kalimat.

Rangkaian catu

daya12Vdcditunjukkan pada

gambar 3.10a, sedangkan

pengaturan nilai tegangan 5Vdc

menggunakan komponen

LM7805T, dengan arus maksimal

sebesar 1A.

5. Pada perancangan ini menggunakan 6

buah motor servo sebagai penggerak

tangan kanan dan kiri robot dan 1 buah

motor servo sebagai penggerak kepala

robot.

(TE/2013/H 47/P1/K1)

Kesalahan dalam kalimat tersebut

adalah menggunakan dua buah

konjungsi yang sama dalam satu

kalimat, yaitu konjungsi dan yang

memiliki fungsi untuk menyatakan

penambahan. Seharusnya, konjungsi

dan dapat disubstitusikan dengan

konjungsi lainnya,seperti serta,dan

atau.

Pada perancangan ini

menggunakan 6 buah motor servo

sebagai penggerak tangan kanan

dan kiri robot serta 1 buah motor

servo sebagai penggerak kepala

robot.

6. Pada perancangan ini, timer di-set agar

menghitung sampai 255. Dan jika sudah

mencapai 255, maka timer (overflow)

akan memberikan sinyal, disinilah

Penggunaan konjungsi dan pada

kalimat tersebut tidak tepat. Konjungsi

dan merupakan konjungsi

intrakalimat, sehingga tidak benar jika

Pada perancangan ini, timer di-set

agar menghitung sampai 255, dan

jika sudah mencapai 255, timer

(overflow) akan memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

PWM bekerja dan menginstruksikan

timer untuk menghitung lagi dari 0.

(TE/2013/H 47/P3/K4)

digunakan sebagai konjungsi

antarkalimat yang letaknya di awal

kalimat.

Bisa menjadi antarkalimat apabila

konjungsi dan dihilangkan.

sinyal, disinilah PWM bekerja dan

menginstruksikan timer untuk

menghitung lagi dari 0.

Jika sudah mencapai 255, timer

(overflow) akan memberikan

sinyal, disinilah PWM bekerja dan

menginstruksikan timer untuk

menghitung lagi dari 0.

7. Prinsip kerja dari sensor ini adalah jika

sensor mendeteksi adanya gerakan

manusia, maka output sensor akan

menghasilkan tegangan sebesar 3,5V.

Sedangkan jika sensor tidak

mendeteksi adanya gerakan manusia,

maka output sensor akan menghasilkan

tegangan sebesar 0V.

(TE/2013/H 49/P1/K5)

Penggunaan konjungsi sedangkan

pada kalimat tersebut tidak tepat.

Konjungsi sedangkan merupakan

konjungsi intrakalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi antarkalimat yang letaknya

di awal kalimat.

Prinsip kerja dari sensor ini adalah

jika sensor mendeteksi adanya

gerakan manusia, output sensor

akan menghasilkan tegangan

sebesar 3,5V, sedangkan jika

sensor tidak mendeteksi adanya

gerakan manusia, output sensor

akan menghasilkan tegangan

sebesar 0V.

8. Sensor PING mendeteksi jarak objek

dengan cara memancarkan gelombang

ultrasonic (40KHz) dalam waktu

tertentu dan kemudian mendeteksi

pantulan.

(TE/2013/H 50/P2/K1)

Karena ada konjungsi ganda dalam

satu kalimat. Dengan adanya

konjungsi ganda seperti itu tidak jelas

yang mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Sensor PING mendeteksi jarak

objek dengan cara memancarkan

gelombang ultrasonik (40KHz)

dalam waktu tertentu dan

mendeteksi pantulan.

9. Rangkaian sistem minimum berfungsi

sebagai I/O untuk mengolah data dari

sensor PIR dan ultrasonik dan

mengontrol sudut putar motor servo

yang telah deprogram.

Dalam kalimat tersebut konjungsi dan

digunakan secara berlebihan.

Penggunaan konjungsi dan dalam

kalimat tersebut seharusnya dapat

disubstitusikan dengan konjungsi

penambahan lainnya, seperti serta dan

Rangkaian sistem minimum

berfungsi sebagai I/O untuk

mengolah data dari sensor PIR

dan ultrasonik serta mengontrol

sudut putar motor servo yang

telah diprogram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

(TE/2013/H 53/P1/K1)

atau.

10. Perancangan rangkaian osilator

menggunakan Kristal dengan frekuensi

12MHz dan menggunakan kapasitor

22Pe (datasheet) pada pin XTAL1 dan

XTAL2 di mikrokontroler.

(TE/2013/H 53/P2/K1)

Dalam kalimat tersebut konjungsi dan

digunakan secara berlebihan.

Penggunaan konjungsi dan dalam

kalimat tersebut seharusnya dapat

disubstitusikan dengan konjungsi

penambahan lainnya, seperti serta dan

atau.

Perancangan rangkaian osilator

menggunakan Kristal dengan

frekuensi 12MHz dan

menggunakan kapasitor 22Pe

(datasheet) pada pin XTAL1 serta

XTAL2 di mikrokontroler.

11. Sedangkan jika manusia terdeteksi

berada di depan robot, maka

mikrokontroler akan mengaktifkan

semua motor servo (tangan kanan dan

kiri robot).

(TE/2013/H56/P1/K4)

Penggunaan konjungsi sedangkan

pada kalimat tersebut tidak tepat.

Konjungsi sedangkan merupakan

konjungsi intrakalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi antarkalimat yang letaknya

di awal kalimat.

.................., sedangkan jika

manusia terdeteksi berada di

depan robot, mikrokontroler akan

mengaktifkan semua motor servo

(tangan kanan dan kiri robot).

12. Mikrokontroler A digunakan untuk

mengontrol sensor PIR dan sensor

ultrasonik serta menampilkan data pada

LCD. Sedangkan mikrokontroler B

digunakan untuk mengontrol relay dan

motor servo.

(TE/2013/H62/P1/K2)

Penggunaan konjungsi sedangkan

pada kalimat tersebut tidak tepat.

Konjungsi sedangkan merupakan

konjungsi intrakalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi antarkalimat yang letaknya

di awal kalimat.

Mikrokontroler A digunakan

untuk mengontrol sensor PIR dan

sensor ultrasonik serta

menampilkan data pada LCD,

sedangkan mikrokontroler B

digunakan untuk mengontrol relay

dan motor servo.

13. Pada saat sensor ultrasonik S2

mendeteksi jarak 200 cm robot dapat

melakukan pergerakan tangan kanan

dan kiri. Sedangkan pada saat sensor

ultrasonik S3 mendeteksi jarak 200cm

robot dapat melakukan pergerakan

tangan kiri dan kepala.

Penggunaan konjungsi sedangkan

pada kalimat tersebut tidak tepat.

Konjungsi sedangkan merupakan

konjungsi intrakalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi antarkalimat yang letaknya

di awal kalimat.

Pada saat sensor ultrasonik S2

mendeteksi jarak 200 cm robot

dapat melakukan pergerakan

tangan kanan dan kiri, sedangkan

pada saat sensor ultrasonik S3

mendeteksi jarak 200cm robot

dapat melakukan pergerakan

tangan kiri dan kepala.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

(TE/2013/H66/P2/K1)

14. Pada saat sensor ultrasonik S2

mendeteksi jarak 250 cm robot tidak

melakukan pergerakan tangan kanan

dan kiri. Sedangkan pada saat sensor

ultrasonik S3 mendeteksi jarak 250cm

robot tidak melakukan pergerakan

tangan kiri dan kepala.

(TE/2013/H67/P2/K2)

Penggunaan konjungsi sedangkan

pada kalimat tersebut tidak tepat.

Konjungsi sedangkan merupakan

konjungsi intrakalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi antarkalimat yang letaknya

di awal kalimat.

Pada saat sensor ultrasonik S2

mendeteksi jarak 250cm robot

tidak melakukan pergerakan

tangan kanan dan kiri, sedangkan

pada saat sensor ultrasonik S3

mendeteksi jarak 250cm robot

tidak melakukan pergerakan

tangan kiri dan kepala.

15. Sedangkan pada jarak 250cm robot

berhasil tidak menyapa manusia, karena

jarak yang digunakan sebagai batas

maksimal untuk menyapa manusia

adalah 200cm.

(TE/2013/H70/P1/K2)

Penggunaan konjungsi sedangkan

pada kalimat tersebut tidak tepat.

Konjungsi sedangkan merupakan

konjungsi intrakalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi antarkalimat yang letaknya

di awal kalimat.

.............., sedangkan pada jarak

250cm robot berhasil tidak

menyapa manusia, karena jarak

yang digunakan sebagai batas

maksimal untuk menyapa manusia

adalah 200cm.

16. Berdasarkan tabel 4.7, hasil pengujian

tegangan output sensor PIR pada saat

mendeteksi gerakan manusia yaitu

3,35volt. Sedangkan pada saat sensor

tidak mendeteksi gerakan manusia

tegangan output sensor adalah 0 volt.

(TE/2013/H71/P2/K1)

Penggunaan konjungsi sedangkan

pada kalimat tersebut tidak tepat.

Konjungsi sedangkan merupakan

konjungsi intrakalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi antarkalimat yang letaknya

di awal kalimat.

Berdasarkan tabel 4.7, hasil

pengujian tegangan output sensor

PIR pada saat mendeteksi gerakan

manusia yaitu 3,35volt,

sedangkan pada saat sensor tidak

mendeteksi gerakan manusia

tegangan output sensor adalah 0

volt.

17. Sedangkan pada sensor ultrasonik S3

digunakan nilai 209 sebagai jarak

maksimal yang berasal dari pembulatan

Penggunaan konjungsi sedangkan

pada kalimat tersebut tidak tepat.

Konjungsi sedangkan merupakan

............, sedangkan pada sensor

ultrasonik S3 digunakan nilai 209

sebagai jarak maksimal yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil

pengujian sensor ultrasonik S3.

(TE/2013/H73/P1/K3)

konjungsi intrakalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi antarkalimat yang letaknya

di awal kalimat.

berasal dari pembulatan nilai rata-

rata yang diperoleh dari hasil

pengujian sensor ultrasonik S3.

18. Sedangkan jika tidak ada yang

mendeteksi jarak kurang sama dengan

200cm, maka mikrokontroler akan

keluar dari subrutin dan kemudian

melakukan pengecekan terhadap sensor

RIP.

(TE/2013/H81/P1/K5)

Konjungsi sedangkan yang kedua

dipakai secara tidak tepat. Konjungsi

sedangkan merupakan konjungsi

intrakalimat, sehingga tidak benar jika

digunakan untuk mengawali kalimat.

.............,sedangkan jika tidak ada

yang mendeteksi jarak kurang

sama dengan 200cm, maka

mikrokontroler akan keluar dari

subrutin dan kemudian melakukan

pengecekan terhadap sensor RIP.

19. Simbol √ merupakan kondisi robot

melakukan pergerakan dan simbol x

merupakan kondisi robot tidak

melakukan pergerakan. Sedangkan

simbol P merupakan pergerakan tangan

dan kepalarobot dalam menyapa

manusia.

(TE/2013/H82/P1/K5)

Konjungsi sedangkan yang kedua

dipakai secara tidak tepat. Konjungsi

sedangkan merupakan konjungsi

intrakalimat, sehingga tidak benar jika

digunakan untuk mengawali kalimat.

Simbol √ merupakan kondisi

robot melakukan pergerakan dan

simbol x merupakan kondisi robot

tidak melakukan pergerakan,

sedangkan simbol P merupakan

pergerakan tangan dan

kepalarobot dalam menyapa

manusia.

20. Hampir semua Instruksi dieksekusi

dalam satu siklus clock dan mempunyai

32 register general purpose,

timer/counter, Programmable

Watchdog Timer, dan Power saving

mode.

(TE/2013/H 7/P2/K3)

Dalam kalimat tersebut konjungsi dan

digunakan secara berlebihan.

Penggunaan konjungsi dan dalam

kalimat tersebut seharusnya dapat

disubstitusikan dengan konjungsi

penambahan lainnya, seperti serta dan

atau.

Hampir semua Instruksi

dieksekusi dalam satu siklus clock

dan mempunyai 32 register

general purpose, timer/counter,

Programmable Watchdog Timer,

serta Power saving mode.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

21. Port B (PB0..PB7) merupakan pin I/O

dua arah dan pin khusus, yaitu

Timer/Counter, komparator analog, dan

SPI.

(TE/2013/H 8/Point d)

Dalam kalimat tersebut konjungsi dan

digunakan secara berlebihan.

Penggunaan konjungsi dan dalam

kalimat tersebut seharusnya dapat

disubstitusikan dengan konjungsi

penambahan lainnya, seperti serta dan

atau.

Port B (PB0..PB7) merupakan pin

I/O dua arah dan pin khusus,

yaitu Timer/Counter, komparator

analog, serta SPI.

22. Port C (PC0..PB7) merupakan pin I/O

dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu

TWI, komparator analog, dan Timer

Oscilator.

(TE/2013/H 8/Point e)

Dalam kalimat tersebut konjungsi dan

digunakan secara berlebihan.

Penggunaan konjungsi dan dalam

kalimat tersebut seharusnya dapat

disubstitusikan dengan konjungsi

penambahan lainnya, seperti serta dan

juga.

Port C (PC0..PB7) merupakan pin

I/O dua arah dan pin fungsi

khusus, yaitu TWI, komparator

analog, serta Timer Oscilator.

23. Port D (PD0..PD7) merupakan pin I/O

dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu

komparator analog, interupsi eksternal,

dan komunikasi serial.

(TE/2013/H 8/Point f)

Dalam kalimat tersebut konjungsi dan

digunakan secara berlebihan.

Penggunaan konjungsi dan dalam

kalimat tersebut seharusnya dapat

disubstitusikan dengan konjungsi

penambahan lainnya, seperti serta dan

juga.

Port D (PD0..PD7) merupakan pin

I/O dua arah dan pin fungsi

khusus, yaitu komparator analog,

interupsi eksternal, serta

komunikasi serial.

24. LCD karakter adalah LCD yang

tampilannya terbatas pada tampilan

karakter, khususnya karakter ASCII

(seperti karakter-karakter yang tercetak

pada keyboard komputer). Sedangkan

LCD grafik, adalah LCD yang

tampilannya tidak terbatas, bahkan

dapat menampilkan foto.

(TE/2013/H22/P2/K1)

Konjungsi sedangkan merupakasn

konjungsi intrakalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi antarkalimat yang letaknya

di awal kalimat.

LCD karakter adalah LCD yang

tampilannya terbatas pada

tampilan karakter, khususnya

karakter ASCII (seperti karakter-

karakter yang tercetak pada

keyboard komputer), sedangkan

LCD grafik adalah LCD yang

tampilannya tidak terbatas,

bahkan dapat menampilkan foto.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

25. Ketepatan titik dan jarak antara sensor

pemancar LED infra merah dan sensor

penerima foto transitor harus

diperhatikan seakurat mungkin.

(TE/2013/H60P2/K2)

Dalam kalimat tersebut konjungsi dan

digunakan secara berlebihan.

Penggunaan konjungsi dan dalam

kalimat tersebut seharusnya dapat

disubstitusikan dengan konjungsi

penambahan lainnya, seperti serta dan

juga.

Ketepatan titik dan jarak antara

sensor pemancar LED infra merah

serta sensor penerima foto

transitor harus diperhatikan

seakurat mungkin.

26. Kepada bapak, ibu, dan kedua kakakku

Daniel Ari Purwanto dan Andreas Ari

Dwinanto atas dukungan moril dan

materiil, doa, cinta, perhatian, darah

dan keringat yang tiada henti.

(TE/2013/H 1/P2/K1)

Dalam kalimat tersebut konjungsi dan

digunakan secara berlebihan.

Penggunaan konjungsi dan dalam

kalimat tersebut seharusnya dapat

disubstitusikan dengan konjungsi

penambahan lainnya, seperti serta dan

atau.

Peneliti mengucapkan terima

kasih kepada bapak, ibu, kedua

kakakku Daniel Ari Purwanto dan

Andreas Ari Dwinanto atas

dukungan moril, materiil, doa,

cinta, perhatian, darah, serta

keringat yang tiada henti.

27. Dan semoga skripsi ini dapat

bermanfaat sebagaimana mestinya.

(TE/2013/H xi/P3/K3)

Penggunaan konjungsi dan pada

kalimat tersebut tidak tepat. Konjungsi

dan merupakan konjungsi

intrakalimat, sehingga tidak benar jika

digunakan sebagai konjungsi

antarkalimat yang letaknya di awal

kalimat. Konjungsi dan yang

diletakkan di depan kalimat akan

mengaburkan subyek.

Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat sebagaimana

mestinya.

28. Oleh karena itu, mesin pencuci piring

ini biasanya hanya digunakan di

restauran, hotel, dan juga acara-acara

besar.

(TE/2013/H 1/P2/K6)

Konjungsi dan dan juga sama-sama

menyatakan hubungan penambahan.

Oleh karena itu, salah satu dari kedua

konjungsi tersebut harus dihilangkan.

Oleh karena itu, mesin pencuci

piring ini biasanya hanya

digunakan di restauran, hotel, dan

acara-acara besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

29. Port B (PB0..PB7) merupakan pin I/O

dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu

timer/counter, komparator analog, dan

SPI.

(TE/2013/H 6/P1/K1)

Dalam kalimat tersebut konjungsi dan

digunakan secara berlebihan.

Konjungsi dan seharusnya digunakan

secukupnya atau diganti dengan

konjungsi penambahan lainnya.

Port B (PB0..PB7) merupakan pin

I/O dua arah dan pin fungsi

khusus, yaitu timer/counter,

komparator analog, serta SPI.

30. Port C (PC0..PC7) merupakan pin I/O

dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu

TWI, komparator analog, dan Timer

Oscilator.

(TE/2013/H 6/P1/K2)

Dalam kalimat tersebut konjungsi dan

digunakan secara berlebihan.

Penggunaan konjungsi dan dalam

kalimat tersebut seharusnya dapat

disubstitusikan dengan konjungsi

penambahan lainnya, seperti serta.

Port C (PC0..PC7) merupakan pin

I/O dua arah dan pin fungsi

khusus, yaitu TWI, komparator

analog, serta Timer Oscilator.

31 Port D (PD0..PD7) merupakan pin I/O

dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu

komparatoe analog, interupsi external,

dan komunikasi serial.

(TE/2013/H 6/P1/K3)

Dalam kalimat tersebut konjungsi dan

digunakan secara berlebihan.

Penggunaan konjungsi dan dalam

kalimat tersebut seharusnya dapat

disubstitusikan dengan konjungsi

penambahan lainnya, seperti serta.

Port D (PD0..PD7) merupakan pin

I/O dua arah dan pin fungsi

khusus, yaitu komparatoe analog,

interupsi external, serta

komunikasi serial.

32 Mikrokontroler ini menyediakan

fasilitas pewaktuan yang diberi nama

Timer/Counter sebanyak tiga buah,

yaitu Timer/Counter 0 dan 2 yang

terdiri dari 8 bit dan Timer/Counter 1

yang terdiri dari 16 bit.

(TE/2013/H 6/P2/K1)

Dalam kalimat tersebut konjungsi dan

digunakan secara berlebihan.

Penggunaan konjungsi dan dalam

kalimat tersebut seharusnya dapat

disubstitusikan dengan konjungsi

penambahan lainnya, seperti serta.

Mikrokontroler ini menyediakan

fasilitas pewaktuan yang diberi

nama Timer/Counter sebanyak

tiga buah, yaitu Timer/Counter 0

dan 2 yang terdiri dari 8 bit serta

Timer/Counter 1 yang terdiri dari

16 bit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

33. Transistor adalah alat semikonduktor

yang dipakai sebagai penguat, sebagai

sirkuit pemutus dan penyambung

(switching), stabilisasi tegangan,

modulasi sinyal atau sebagai fungsi

lainnya.

(TE/2013/H 9/P3/K1)

Dalam kalimat tersebut tidak

mengandung makna pemilihan.

Kalimat tersebut justru membutuhkan

makna penambahan serta.

Transistor adalah alat

semikonduktor yang dipakai

sebagai penguat, sebagai sirkuit

pemutus dan penyambung

(switching), stabilisasi tegangan,

modulasi sinyal serta sebagai

fungsi lainnya.

34. Perancangan perangkat keras seperti

ditunjukkan pada Gambar (3.1) yang

terdiri dari: rangkaian mikrokontroler

ATMega8535 dan sistem pendukung,

rangkaian tombol pilihan dan tombol

mulai, drive motor, motor, relay, kran

sabun, kran air dan Led sebagai

indikator.

(TE/2013/H 15/P1/K1)

Dalam kalimat tersebut konjungsi dan

digunakan secara berlebihan.

Penggunaan konjungsi dan dalam

kalimat tersebut seharusnya dapat

disubstitusikan dengan konjungsi

penambahan lainnya, seperti serta.

Perancangan perangkat keras

seperti ditunjukkan pada Gambar

(3.1) yang terdiri dari: rangkaian

mikrokontroler ATMega8535 dan

sistem pendukung, rangkaian

tombol pilihan dan tombol mulai,

drive motor, motor, relay, kran

sabun, kran air serta Led sebagai

indikator.

35 Tombol pilihan start atau juga disebut

dengan tombol pilihan kotak akan

bekerja ketika tombol ditekan, dapat

dilihat di dalam gambar 3.15.

(TE/2013/H 28/P1/K1)

Kalimat tersebut memiliki konjungsi

yang berlebihan dan sekaligus

bertentangan yaitu konjungsi atau dan

juga. Oleh karena itu, salah satunya

harus dihilangkan.

Tombol pilihan start atau disebut

dengan tombol pilihan kotak akan

bekerja ketika tombol ditekan,

dapat dilihat di dalam gambar

3.15.

36. Sedangkan gambar 4.5 menunjukkan

resistor berfungsi sebagai pembagi

tegangan sehingga masukan untuk relay

menjadi 5V.

(TE/2013/H 34/P2/K3)

Sedangkan bukan merupakan

konjungsi antarkalimat. Oleh karena

itu, ia tidak dapat diletakkan di awal

kalimat. Jika itu terjadi, maka akan

mengaburkan subyek.

......, sedangkan gambar 4.5

menunjukkan resistor berfungsi

sebagai pembagi tegangan

sehingga masukan untuk relay

menjadi 5V.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

37. Gerbang X-OR akan menghasilkan 0

jika masukan bernilai 0 atau semua

masukan bernilai 1 atau dengan kata

lain bahwa X-OR akan menghasilkan

sinyal keluaran 0 jika semua sinyal

masukan bernilai sama semua.

(TE/2013/H 10/P1/K1)

Karena ada konjungsi ganda dalam

satu kalimat, yaitu konjungsi atau.

Gerbang X-OR akan

menghasilkan 0 jika masukan

bernilai 0 atau semua masukan

bernilai 1 dengan kata lain bahwa

X-OR akan menghasilkan sinyal

keluaran 0 jika semua sinyal

masukan bernilai sama semua.

38. Jika input pada EI diberi logika H dan

pada input yang lain diberi logika X

maka pada output A2,A1, A0, GS, dan

EO akan menyala.

(TE/2013/H 17/P1/K4)

Karena ada konjungsi ganda dalam

satu kalimat. Dengan adanya

konjungsi ganda seperti itu tidak jelas

yang mana anak kalimat dan induk

kalimat.Dalam kalimat tersebut

konjungsi dan digunakan secara

berlebihan. Penggunaan konjungsi dan

dalam kalimat tersebut seharusnya

dapat disubstitusikan dengan

konjungsi penambahan lainnya, seperti

serta dan juga.

Jika input pada EI diberi logika

H dan pada input yang lain diberi

logika X, pada output A2, A1, A0,

GS, serta EO akan menyala

39. Jika input pada EI diberi logika L dan

pada input yang lain diberi logika H

maka pada output A2,A1, A0, GS, EO

Akan menyala dan output yang lain

mati.

(TE/2013/H 18/P1/K1)

Karena ada konjungsi ganda dalam

satu kalimat. Dengan adanya

konjungsi ganda seperti itu tidak jelas

yang mana anak kalimat dan induk

kalimat.Dalam kalimat tersebut

konjungsi dan digunakan secara

berlebihan. Penggunaan konjungsi dan

dalam kalimat tersebut seharusnya

dapat disubstitusikan dengan

konjungsi penambahan lainnya, seperti

serta dan juga.

Jika input pada EI diberi logika

L dan pada input yang lain diberi

logika H, pada output A2,A1, A0,

GS, EO Akan menyala serta

output yang lain mati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

40. Jika input pada EI dan 7 diberi logika

L dan pada input yang lain diberi logika

X maka pada output A2,A1, A0, GS,

Akan mati dan EO akan menyala.

(TE/2013/H 18/P1/K2)

Karena ada konjungsi ganda dalam

satu kalimat. Dengan adanya

konjungsi ganda seperti itu tidak jelas

yang mana anak kalimat dan induk

kalimat.Dalam kalimat tersebut

konjungsi dan digunakan secara

berlebihan. Penggunaan konjungsi dan

dalam kalimat tersebut seharusnya

dapat disubstitusikan dengan

konjungsi penambahan lainnya, seperti

serta dan juga.

Jika input pada EI 7 diberi logika

L dan pada input yang lain diberi

logika X, output A2, A1, A0, GS,

akan mati serta EO akan

menyala.

41. Jika input pada EI, dan 6 diberi logika

H dan pada input yang lain diberi

logika X maka pada output A0 dan EO

akan menyala dan output yang lain

akan mati.

(TE/2013/H 18/P1/K3)

Karena ada konjungsi ganda dalam

satu kalimat. Dengan adanya

konjungsi ganda seperti itu tidak jelas

yang mana anak kalimat dan induk

kalimat.Dalam kalimat tersebut

konjungsi dan digunakan secara

berlebihan. Penggunaan konjungsi dan

dalam kalimat tersebut seharusnya

dapat disubstitusikan dengan

konjungsi penambahan lainnya, seperti

serta dan juga.

Jika input pada EI, 6 diberi

logika H dan pada input yang lain

diberi logika X, output A0 dan

EO akan menyala serta output

yang lain akan mati.

42. Jika input pada EI dan 5 diberi logika

L dan 6,7 diberi logika H dan output

yang lain diberi logika X maka pada

output A1 dan EO akan menyala dan

output yang lain akan mati.

(TE/2013/H 18/P1/K4)

Karena ada konjungsi ganda dalam

satu kalimat. Dengan adanya

konjungsi ganda seperti itu tidak jelas

yang mana anak kalimat dan induk

kalimat. Dalam kalimat tersebut

konjungsi dan digunakan secara

berlebihan. Penggunaan konjungsi dan

dalam kalimat tersebut seharusnya

dapat disubstitusikan dengan

konjungsi penambahan lainnya, seperti

serta dan juga.

Jika input pada EI, 5 diberi

logika H dan pada input yang lain

diberi logika X, output A1 dan

EO akan menyala serta output

yang lain akan mati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

43. Jika input pada EI dan 4 diberi logika

L dan 5,6,7 diberi logika H dan input

yang lain diberi logika X maka pada

output A1,A0 dan E0 akan menyala

dan output yang lain akan mati.

(TE/2013/H 18/P1/K5)

Karena ada konjungsi ganda dalam

satu kalimat. Dengan adanya

konjungsi ganda seperti itu tidak jelas

yang mana anak kalimat dan induk

kalimat. Dalam kalimat tersebut

konjungsi dan digunakan secara

berlebihan. Penggunaan konjungsi dan

dalam kalimat tersebut seharusnya

dapat disubstitusikan dengan

konjungsi penambahan lainnya, seperti

serta dan juga.

Jika input pada EI, 4 diberi

logika L dan 5, 6, 7 diberi logika

H, input yang lain diberi logika X,

output A1, A0, E0 akan menyala

serta output yang lain akan mati.

44. Jika input pada EI dan 3 diberi logika

L dan 4,5,6,7 diberi logika H dan input

yang lain diberi logika X maka pada

output A2 dan EO akan menyala dan

output yang lain akan mati.

(TE/2013/H 18/P1/K6)

Karena ada konjungsi ganda dalam

satu kalimat. Dengan adanya

konjungsi ganda seperti itu tidak jelas

yang mana anak kalimat dan induk

kalimat. Dalam kalimat tersebut

konjungsi dan digunakan secara

berlebihan. Penggunaan konjungsi dan

dalam kalimat tersebut seharusnya

dapat disubstitusikan dengan

konjungsi penambahan lainnya, seperti

serta dan juga.

Jika input pada EI, 3 diberi

logika L dan 4, 5, 6, 7 diberi

logika H, input yang lain diberi

logika X, output A2, E0 akan

menyala serta output yang lain

akan mati.

45. Jika input pada EI dan 2 diberi logika

L dan 2,3,4,5,6,7 diberi logika H dan

input yang lain diberi logika X maka

pada output A2, A1 dan EO akan

menyala dan output yang lain akan

mati.

(TE/2013/H 18/P1/K7)

Karena ada konjungsi ganda dalam

satu kalimat. Dengan adanya

konjungsi ganda seperti itu tidak jelas

yang mana anak kalimat dan induk

kalimat. Dalam kalimat tersebut

konjungsi dan digunakan secara

berlebihan. Penggunaan konjungsi dan

dalam kalimat tersebut seharusnya

dapat disubstitusikan dengan

konjungsi penambahan lainnya, seperti

serta dan juga.

Jika input pada EI, 2 diberi

logika L dan 2, 3, 4, 5, 6, 7 diberi

logika H, input yang lain diberi

logika X, output A2, A1, E0 akan

menyala serta output yang lain

akan mati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

46. Jika input pada EI dan 0 diberi logika

L dan yang lain diberi logika H maka

pada output A2, A1, A0 dan E0 akan

menyala dan GS akan mati.

(TE/2013/H 18/P1/K8)

Karena ada konjungsi ganda dalam

satu kalimat. Dengan adanya

konjungsi ganda seperti itu tidak jelas

yang mana anak kalimat dan induk

kalimat. Dalam kalimat tersebut

konjungsi dan digunakan secara

berlebihan. Penggunaan konjungsi dan

dalam kalimat tersebut seharusnya

dapat disubstitusikan dengan

konjungsi penambahan lainnya, seperti

serta dan juga.

Jika input pada EI dan 0 diberi

logika L, yang lain diberi logika

H, output A2, A1, A0 dan E0

akan menyala serta GS akan mati.

47. Port d.1 dan port d.2 sebagai input data

dan port.3 sebagai output dengan logika

“01” untuk pengecekan gerbang 1 Bila

benar diberikan nilai 1, kalau salah

diberi nilai 0.

(TE/2013/H 51/Point 2)

Konjungsi dan digunakan secara

berlebihan, maka konjungsi dan lebih

baik diganti dengan konjungsi yang

lain, seperti sedangkan untuk

menandai sebuah hubungan

pertentangan.

Port d.1 dan port d.2 sebagai

input data, sedangkan port.3

sebagai output dengan logika “01”

untuk pengecekan gerbang. Bila

benar diberikan nilai 1, kalau

salah diberi nilai 0.

48. Port d.1 dan port d.2 sebagai input data

dan port.3 sebagai output dengan logika

“10” untuk pengecekan gerbang 1 Bila

benar diberikan nilai 1, kalau salah

diberi nilai 0.

(TE/2013/H 51/Point 3)

Konjungsi dan digunakan secara

berlebihan, maka konjungsi dan lebih

baik diganti dengan konjungsi yang

lain, seperti sedangkan untuk

menandai sebuah hubungan

pertentangan.

Port d.1 dan port d.2 sebagai

input data, sedangkan port.3

sebagai output dengan logika “10”

untuk pengecekan gerbang. Bila

benar diberikan nilai 1, kalau

salah diberi nilai 0.

49. Port d.1 dan port d.2 sebagai input data

dan port.3 sebagai output dengan logika

“11” untuk pengecekan gerbang 1 Bila

benar diberikan nilai 1, kalau salah

diberi nilai 0.

(TE/2013/H 51/Point 3)

Konjungsi dan digunakan secara

berlebihan, maka konjungsi dan lebih

baik diganti dengan konjungsi yang

lain, seperti sedangkan untuk

menandai sebuah hubungan

pertentangan.

Port d.1 dan port d.2 sebagai

input data, sedangkan port.3

sebagai output dengan logika “11”

untuk pengecekan gerbang. Bila

benar diberikan nilai 1, kalau

salah diberi nilai 0.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

50. Port d.1 dan port d.2 sebagai input data

dan port.3 sebagai output dengan logika

“00” untuk pengecekan gerbang 1 Bila

benar diberikan nilai 1, kalau salah

diberi nilai 0.

(TE/2013/H 51/Point 4)

Konjungsi dan digunakan secara

berlebihan, maka konjungsi dan lebih

baik diganti dengan konjungsi yang

lain, seperti sedangkan untuk

menandai sebuah hubungan

pertentangan.

Port d.1 dan port d.2 sebagai

input data, sedangkan port.3

sebagai output dengan logika “00”

untuk pengecekan gerbang. Bila

benar diberikan nilai 1, kalau

salah diberi nilai 0.

51. Port d.1 dan port d.2 sebagai input data

dan port.3 sebagai output dengan logika

“01” untuk pengecekan gerbang 1 Bila

benar diberikan nilai 1, kalau salah

diberi nilai 0.

(TE/2013/H 51/Point 5)

Konjungsi dan digunakan secara

berlebihan, maka konjungsi dan lebih

baik diganti dengan konjungsi yang

lain, seperti sedangkan untuk

menandai sebuah hubungan

pertentangan.

Port d.1 dan port d.2 sebagai

input data, sedangkan port.3

sebagai output dengan logika “01”

untuk pengecekan gerbang. Bila

benar diberikan nilai 1, kalau

salah diberi nilai 0.

52. Port d.1 dan port d.2 sebagai input data

dan port.3 sebagai output dengan logika

“00” untuk pengecekan gerbang 1. Bila

benar diberikan nilai 1, kalau salah

diberi nilai 0.

(TE/2013/H 51/Point 1)

Konjungsi dan digunakan secara

berlebihan, maka konjungsi dan lebih

baik diganti dengan konjungsi yang

lain, seperti sedangkan untuk

menandai sebuah hubungan

pertentangan.

Port d.1 dan port d.2 sebagai

input data, sedangkan port.3

sebagai output dengan logika “00”

untuk pengecekan gerbang. Bila

benar diberikan nilai 1, kalau

salah diberi nilai 0.

53. Port d.1 dan port d.2 sebagai input data

dan port.3 sebagai output dengan logika

“10” untuk pengecekan gerbang 1 Bila

benar diberikan nilai 1, kalau salah

diberi nilai 0.

(TE/2013/H 56/Point 1)

Konjungsi dan digunakan secara

berlebihan, maka konjungsi dan lebih

baik diganti dengan konjungsi yang

lain, seperti sedangkan untuk

menandai sebuah hubungan

pertentangan.

Port d.1 dan port d.2 sebagai

input data, sedangkan port.3

sebagai output dengan logika “10”

untuk pengecekan gerbang. Bila

benar diberikan nilai 1, kalau

salah diberi nilai 0.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

54. Port d.1 dan port d.2 sebagai input data

dan port.3 sebagai output dengan logika

“11” untuk pengecekan gerbang 1 Bila

benar diberikan nilai 1, kalau salah

diberi nilai 0.

(TE/2013/H 56/Point 2)

Konjungsi dan digunakan secara

berlebihan, maka konjungsi dan lebih

baik diganti dengan konjungsi yang

lain, seperti sedangkan untuk

menandai sebuah hubungan

pertentangan.

Port d.1 dan port d.2 sebagai

input data, sedangkan port.3

sebagai output dengan logika “11”

untuk pengecekan gerbang. Bila

benar diberikan nilai 1, kalau

salah diberi nilai 0.

55. Port d.2 dan port d.3 sebagai input data

dan port.1 sebagai output dengan logika

“01” untuk pengecekan gerbang 1 Bila

benar diberikan nilai 1, kalau salah

diberi nilai 0.

(TE/2013/H 60/Point 2)

Konjungsi dan digunakan secara

berlebihan, maka konjungsi dan lebih

baik diganti dengan konjungsi yang

lain, seperti sedangkan untuk

menandai sebuah hubungan

pertentangan.

Port d.2 dan port d.3 sebagai

input data, sedangkan port.1

sebagai output dengan logika “01”

untuk pengecekan gerbang. Bila

benar diberikan nilai 1, kalau

salah diberi nilai 0.

56. Port d.2 dan port d.3 sebagai input data

dan port.3 sebagai output dengan logika

“10” untuk pengecekan gerbang 1 Bila

benar diberikan nilai 1, kalau salah

diberi nilai 0.

(TE/2013/H 60/Point 3)

Konjungsi dan digunakan secara

berlebihan, maka konjungsi dan lebih

baik diganti dengan konjungsi yang

lain, seperti sedangkan untuk

menandai sebuah hubungan

pertentangan.

Port d.2 dan port d.3 sebagai

input data, sedangkan port.1

sebagai output dengan logika “10”

untuk pengecekan gerbang. Bila

benar diberikan nilai 1, kalau

salah diberi nilai 0.

57. Port d.2 dan port d.3 sebagai input data

dan port.1 sebagai output dengan logika

“11” untuk pengecekan gerbang 1 Bila

benar diberikan nilai 1, kalau salah

diberi nilai 0.

(TE/2013/H 60/Point 4)

Konjungsi dan digunakan secara

berlebihan, maka konjungsi dan lebih

baik diganti dengan konjungsi yang

lain, seperti sedangkan untuk

menandai sebuah hubungan

pertentangan.

Port d.2 dan port d.3 sebagai

input data, sedangkan port.1

sebagai output dengan logika “11”

untuk pengecekan gerbang. Bila

benar diberikan nilai 1, kalau

salah diberi nilai 0.

58. Pada posisi ini terjadi perpotongan

medan magnet secara maksimum oleh

penghantar. Sedangkan posisi jangkar

Konjungsi sedangkan merupakasn

konjungsi intrakalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

Pada posisi ini terjadi

perpotongan medan magnet secara

maksimum oleh penghantar,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

pada gambar 2.3, akan menghasilkan

tegangan induksi nol.

(TE/2013/H 6/P3/K3)

konjungsi antarkalimat yang letaknya

di awal kalimat.

sedangkan posisi jangkar pada

gambar 2.3, akan menghasilkan

tegangan induksi nol.

59. Motor induksi adalah jenis motor

dimana tidak ada tegangan eksternal

yang diberikan pada rotornya, tetapi

arus stator menginduksikan tegangan

pada celah udara dan pada lilitan rotor

untuk menghasilkan dan medan

magnet.

(TE/2013/H 1/P1/K2)

Kesalahan dalam kalimat tersebut

adalah menggunakan dua buah

konjungsi yang sama dalam satu

kalimat, yaitu dan yang memiliki

fungsi untuk menyatakan

penambahan. Seharusnya, konjungsi

dan dapat dapat dihilangkan salah

satunya.

Motor induksi adalah jenis motor

dimana tidak ada tegangan

eksternal yang diberikan pada

rotornya, tetapi arus stator

menginduksikan tegangan pada

celah udara dan pada lilitan rotor

untuk menghasilkan medan

magnet.

60. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

menggunakan optoisolatar adalah

besarnya arus pada diode infra merah

untuk membuat photo triac terkunci

(latch) dan juga besarnya arus

maksimum yang mampu dilewati photo

triac untuk mengalirkan arus gate pada

triac daya.

(TE/2013/H 8/P2/K1)

Kesalahan dalam kalimat tersebut

adalah menggunakan dua buah

konjungsi yang sama dalam satu

kalimat, yaitu dan yang memiliki

fungsi untuk menyatakan

penambahan. Seharusnya, konjungsi

dan dan juga dapat dapat dihilangkan

salah satunya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan

dalam menggunakan optoisolatar

adalah besarnya arus pada diode

infra merah untuk membuat photo

triac terkunci (latch) dan

besarnya arus maksimum yang

mampu dilewati photo triac

supaya mengalirkan arus gate

pada triac daya.

61. Tegangan referensi eksternal dapat di-

decouple pada pin AREF dengan

kapasitor untuk mengurangi derau.

Atau dapat menggunakan tegangan

referensiinternal sebesar 2,56V (pin

Aref diberi kapasitor secara eksternal

untuk menstabilkan tegangan internal).

(TE/2013/H 13/P2/K3)

Penggunaan konjungsi atau pada

kalimat tersebut tidak tepat. Konjungsi

atau merupakan konjungsi

intrakalimat, sehingga tidak benar jika

digunakan sebagai konjungsi

antarkalimat yang letaknya di awal

kalimat.

Tegangan referensi eksternal

dapat di-decouple pada pin AREF

dengan kapasitor untuk

mengurangi derau atau dapat

menggunakan tegangan

referensiinternal sebesar 2,56V

(pin Aref diberi kapasitor secara

eksternal untuk menstabilkan

tegangan internal).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

62. Jadi Vout mempunyai nilai yang besar

+Vsat dan –Vsat dan dapat pula bernilai

0V tergantung pemberian catu pakai

kaki V¯ dan Vˉ.

(TE/2013/H 20/P2/K3)

Dalam kalimat tersebut konjungsi dan

digunakan secara berlebihan.

Penggunaan konjungsi dan dalam

kalimat tersebut seharusnya dapat

disubstitusikan dengan konjungsi

penambahan lainnya, seperti serta dan

juga.

Jadi Vout mempunyai nilai yang

besar +Vsat dan –Vsat dan dapat

pula bernilai 0V tergantung

pemberian catu pakai kaki V¯

serta Vˉ.

63. Pengatur tegangan yaitu IC LM7805

digunakan untuk menghasilkan

tegangan arus searah keluaran sebesar

5Volt. Sedangkan pengatur tegangan

yaitu IC LM7812 digunakan untuk

menghasilkan tegangan arus keluaran

sebesar 12 Volt.

(TE/2013/H 29/P2/K1)

Konjungsi sedangkan merupakasn

konjungsi intrakalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi antarkalimat yang letaknya

di awal kalimat.

Pengatur tegangan yaitu IC

LM7805 digunakan untuk

menghasilkan tegangan arus

searah keluaran sebesar 5Volt,

sedangkan pengatur tegangan

yaitu IC LM7812 digunakan

untuk menghasilkan tegangan arus

keluaran sebesar 12 Volt.

64. Dengan diperoleh nilai y dari

pengukuran ini dan nilai variable a dan

b telah diketahui, maka akan diperoleh

besar kadar kurkumin pada larutan (x)

sesuai persamaan kurva di atas.

(TE/2013/H 26/P2/K5)

Dalam kalimat tersebut konjungsi dan

digunakan secara berlebihan.

Penggunaan konjungsi dan dalam

kalimat tersebut seharusnya dapat

disubstitusikan dengan konjungsi

penambahan lainnya, seperti serta,

dengan, dan atau.

Dengan diperoleh nilai y dari

pengukuran ini dan nilai variable

a serta b telah diketahui, besar

kadar kurkumin akan diperoleh

pada larutan (x) sesuai persamaan

kurva di atas.

65. Minimum sitem yang berisi

mikrokontroler ATMega8535

digunakan untuk mengolah data analog

yang diterima oleh sensor fototransistor

menuju data digital melalui ADC

sebelum ditampilkan ke layar LCD.

Sedangkan indikator LED digunakan

untuk mengetahui tempat kurvet sudah

siap digunakan atau belum.

Penggunaan konjungsi sedangkan

pada kalimat tersebut tidak tepat.

Konjungsi sedangkan merupakan

konjungsi intrakalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi antarkalimat yang letaknya

di awal kalimat.

Minimum sitem yang berisi

mikrokontroler ATMega8535

digunakan untuk mengolah data

analog yang diterima oleh sensor

fototransistor menuju data digital

melalui ADC sebelum

ditampilkan ke layar LCD,

sedangkan indikator LED

digunakan untuk mengetahui

tempat kurvet sudah siap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

(TE/2013/H 26/P5/K2)

digunakan atau belum.

66. Panjang gelombang ini digunakan

berdasarkan percobaan di laboratorium

farmasi karena warna ungu tampak

pertama pada rentang tersebut.

Sedangkan konstanta kisi yang

digunakan adalah α=10.000 garis/cm,

dikarenakan konstanta ini banyak

digunakan secara umum saat ini dan

dapat mengukur panjang gelombang

dengan tepat.

(TE/2013/H 28/P1/K3)

Penggunaan konjungsi sedangkan

pada kalimat tersebut tidak tepat.

Konjungsi sedangkan merupakan

konjungsi intrakalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi antarkalimat yang letaknya

di awal kalimat.

Panjang gelombang ini digunakan

berdasarkan percobaan di

laboratorium farmasi karena

warna ungu tampak pertama pada

rentang tersebut, sedangkan

konstanta kisi yang digunakan

adalah α=10.000 garis/cm,

dikarenakan konstanta ini banyak

digunakan secara umum saat ini

dan dapat mengukur panjang

gelombang dengan tepat.

67. Di antara susunan tersebut akan disekat

agar cahaya dari halogen dapat fokus

masuk pada celah sempit sekat tersebut.

Sedangkan untuk rangkaian dalam

kotak akan diisi minuman sistem

ATmega8535 serta penyearah 12V,

pada samping kotak terdapat saklar

seperti pada gambar 3.12 serta kipas DC

untuk mendinginkan cahaya halogen.

(TE/2013/H 35/P1/K3)

Penggunaan konjungsi sedangkan

pada kalimat tersebut tidak tepat.

Konjungsi sedangkan merupakan

konjungsi intrakalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi antarkalimat yang letaknya

di awal kalimat.

Di antara susunan tersebut akan

disekat agar cahaya dari halogen

dapat fokus masuk pada celah

sempit sekat tersebut, sedangkan

untuk rangkaian dalam kotak akan

diisi minuman sistem

ATmega8535 serta penyearah

12V, pada samping kotak terdapat

saklar seperti pada gambar 3.12

serta kipas DC untuk

mendinginkan cahaya halogen.

68. Pengukuran saat ada kurvet berisi

kurkumin akan dilakukan 5 kali

memasukkan kuvet sehingga diperlukan

tombol reset yang digunakan untuk

mengaktifkan kembali pengukuran

sampel kurkumin. Sedangkan

Penggunaan konjungsi sedangkan

pada kalimat tersebut tidak tepat.

Konjungsi sedangkan merupakan

konjungsi intrakalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi antarkalimat yang letaknya

Pengukuran saat ada kurvet berisi

kurkumin akan dilakukan 5 kali

memasukkan kuvet sehingga

diperlukan tombol reset yang

digunakan untuk mengaktifkan

kembali pengukuran sampel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

pengukuran saat tidak ada kuvet sudah

otomatis akan disimpan.

(TE/2013/H 37/P2/K3)

di awal kalimat.

kurkumin, sedangkan

pengukuran saat tidak ada kuvet

sudah otomatis akan disimpan.

69. Hal ini disebabkan karena pada

perancangan awal bab III pengukuran

dilakukan dengan cara meletakkan (+)

dan GND multimeter pada Data dan

GND sensor fototransitor.

(TE/2013/H 46/P1/K3)

Dalam kalimat tersebut konjungsi dan

digunakan secara berlebihan.

Penggunaan konjungsi dan dalam

kalimat tersebut seharusnya dapat

disubstitusikan dengan konjungsi

penambahan lainnya, seperti serta,

dengan, dan atau.

Hal ini disebabkan pada

perancangan awal bab III

pengukuran dilakukan dengan

cara meletakkan (+) dan GND

multimeter pada data serta GND

sensor fototransitor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

TRIANGULASI DATA

Di bawah ini merupakan triangulasi data dari penelitian yang berjudul “Jenis Kesalahan Penggunaan Konjungsi pada Skripsi Mahasiswa Program

Studi Teknik Elektro Lulusan Tahun 2013 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta” . Berilah tanda √ pada kolom setuju apabila Anda setuju bahwa

kalimat yang sudah diperbaiki merupakan pembetulan dari jenis kesalahan berbahasa dalam hal penggunaan konjungsi, atau berilah tanda √ pada

kolom tidak setuju apabila Anda tidak setuju bahwa kalimat yang sudah diperbaiki merupakan pembetulan dari jenis kesalahan berbahasa dalam hal

penggunaan konjungsi.

B. Konjungsi Subordinatif

No. Kalimat yang Mengandung Kesalahan

Analisis Triangulator

Keterangan Perbaikan Setuju Tidak

setuju

1. Jika sensor PIR mengidentifikasi

adanya manusia, maka robot akan

menggerakkan tangan dan memberi

salam dengan suara.

(TE/2013/H 1/P3/K5)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika sensor PIR mengidentifikasi

adanya manusia, robot akan

menggerakkan tangan dan

memberi salam dengan suara.

2. Jika bit – F0Cο di-set, maka akan

memaksa terjadinya compare-match

(TCNTο== 0CRο).

(TE/2013/H 10/P1/K1)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika bit – F0Cο di-set, akan

memaksa terjadinya compare-

match (TCNTο== 0CRο).

3. Jika bit-bit ini di-set, maka akan

memaksa terjadinya compare match.

(TE/2013/H 14/P1/K4)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

Jika bit-bit ini di-set, akan

memaksa terjadinya compare

match.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

4. Jika selama 4 siklus clock tersebut

trigernya berubah, maka akan

diabaikan.

(TE/2013/H 15/P1/K2)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika selama 4 siklus clock

tersebut trigernya berubah, akan

diabaikan.

5. Jika ICESı = 0, maka falling edge

(perpindahan dari 1 ke 0) digunakan

sebagai triger.

(TE/2013/H 15/P2/K2)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika ICESı = 0, falling edge

(perpindahan dari 1 ke 0)

digunakan sebagai triger.

6. Jika ICESı = 1, maka rising edge

(perpindahan dari 0 ke 1) digunakan

sebagai triger.

(TE/2013/H 15/P2/K3)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika ICESı = 1, rising edge

(perpindahan dari 0 ke 1)

digunakan sebagai triger.

7. Jika ada pergerakan, maka akan terjadi

perubahan pembacaan pada sensor.

(TE/2013/H 21/P2/K2)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika ada pergerakan, akan terjadi

perubahan pembacaan pada

sensor.

8. Pancaran infra merah masuk melalui

lensa fresnel dan mengenai sensor

pyroelektrik, karena sinar infra merah

mengandung energi panas maka sensor

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

Pancaran infra merah masuk

melalui lensa fresnel dan

mengenai sensor pyroelektrik,

karena sinar infra merah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

pyroelektrik akan menghasilkan arus

listrik.

(TE/2013/H 22/P1/K1)

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

mengandung energi panas, sensor

pyroelektrik akan menghasilkan

arus listrik.

9. Jika menggunakan data 4 bit, maka

akan ada 7 jalur data (3 untuk kontrol &

4 untuk jalur data).

(TE/2013/H 25/P1/K8)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika menggunakan data 4 bit,

akan ada 7 jalur data (3 untuk

kontrol & 4 untuk jalur data).

10. Jika menggunakan jalur data 8 bit,

maka akan ada 11 jalur data (3 untuk

jalur kontrol & 8 untuk jalur data).

(TE/2013/H 25/P1/K9)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika menggunakan jalur data 8

bit, akan ada 11 jalur data (3

untuk jalur kontrol & 8 untuk

jalur data).

11. Jika RS berlogika „0‟, maka data yang

dikirim adalah perintah untuk mengatur

kerja LCD.

(TE/2013/H 27/P1/K2)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika RS berlogika „0‟, data yang

dikirim adalah perintah untuk

mengatur kerja LCD.

12. Jika RS berlogika „1‟, maka data yang

dikirimkan adalah kode ASCII yang

ditampilkan.

(TE/2013/H 27/P1/K2)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika RS berlogika „1‟, data yang

dikirimkan adalah kode ASCII

yang ditampilkan.

13. Jika R/W berlogika „1‟, maka akan

diadakan pengambilan data ke LCD.

(TE/2013/H 25/P1/K3)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

Jika R/W berlogika „1‟, akan

diadakan pengambilan data ke

LCD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

kalimat.

14. Jika R/W berlogika „0‟, maka akan

diadakan pengiriman data ke LCD.

(TE/2013/H 25/P1/K4)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika R/W berlogika „0‟, maka

akan diadakan pengiriman data ke

LCD.

15. Apabila arus yang mengaliri lebih dari

20Ma, maka LED akan terbakar.

(TE/2013/H 22/P2/K6)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Apabila arus yang mengaliri lebih

dari 20Ma, LED akan terbakar.

16. Jika kurang, maka regulator tidak

berfungsi tetapi bila melebihi Vin

maksimumnya dapat merusak regulator.

(TE/2013/H 30/P1/K4)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika kurang, regulator tidak

berfungsi tetapi bila melebihi Vin

maksimumnya dapat merusak

regulator.

17. Jika sensor PIR mendeteksi manusia,

maka mikrokontroler akan

mengaktifkan sensor ultrasonik untuk

mengetahui posisi dan jarak manusia

terhadap robot dan ditampilkan pada

LCD.

(TE/2013/H 33/P1/K3)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika sensor PIR mendeteksi

manusia, mikrokontroler akan

mengaktifkan sensor ultrasonik

untuk mengetahui posisi dan jarak

manusia terhadap robot dan

ditampilkan pada LCD..

18. Jika menggunakan C1 sebesar 2200 µF,

maka diperoleh nilai ripple sebesar

1,312V.

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

Jika menggunakan C1 sebesar

2200 µF, diperoleh nilai ripple

sebesar 1,312V.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

(TE/2013/H 40/P1/K3)

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

19. Jika menggunakan C3 sebesar 2200µF,

maka diperoleh nilai ripple sebesar

1,312V.

(TE/2013/H 42/P1/K3)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika menggunakan C3 sebesar

2200µF, diperoleh nilai ripple

sebesar 1,312V.

20. Jika menggunkan C1 sebesar 4700µF,

maka diperoleh nilai ripple sebesar

0,614V.

(TE/2013/H 44/P1/K3)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika menggunkan C1 sebesar

4700µF, diperoleh nilai ripple

sebesar 0,614V.

21. Dan jika sudah mencapai 255, maka

timer (overflow) akan memberikan

sinyal, disinilah PWM bekerja dan

menginstruksikan timer untuk

menghitung lagi dari 0.

(TE/2013/H 47/P1/K5)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika sudah mencapai 255, timer

(overflow) akan memberikan

sinyal, disinilah PWM bekerja dan

menginstruksikan timer untuk

menghitung lagi dari 0.

22. Jika ada gerakan manusia di depan

robot, maka akan terdeteksi oleh

sensor.

(TE/2013/H 49/P1/K2)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika ada gerakan manusia di

depan robot, akan terdeteksi oleh

sensor.

23. Jika sensor mendeteksi adanya gerakan

manusia, maka output sensor akan

menghasilkan tegangan sebesar 3,5V.

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

Jika sensor mendeteksi adanya

gerakan manusia, output sensor

akan menghasilkan tegangan

sebesar 3,5V.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

(TE/2013/H 49/P1/K4)

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

24. Jika sensor tidak mendeteksi adanya

gerakan manusia, maka output sensor

akan menghasilkan tegangan sebesar

0V.

(TE/2013/H 49/P1/K6)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika sensor tidak mendeteksi

adanya gerakan manusia, output

sensor akan menghasilkan

tegangan sebesar 0V.

25. Jika pin SIG berlogika low, maka

mikrokontroler akan menghentikan

proses pencacahan.

(TE/2013/H 51/P1/K9)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika pin SIG berlogika low,

mikrokontroler akan

menghentikan proses pencacahan.

26. Jika sensor PIR mendeteksi manusia,

maka mikrokontroler akan

mengaktifkan semua sensor ultrasonik

kemudian menghitung jarak manusia

tersebut, hal ini untuk mencari arah dan

posisi manusia.

(TE/2013/H55/P1/K3)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika sensor PIR mendeteksi

manusia, mikrokontroler akan

mengaktifkan semua sensor

ultrasonik. Kemudian menghitung

jarak manusia tersebut, hal ini

untuk mencari arah dan posisi

manusia.

27. Jika manusia berada kurang sama

dengan 2 meter dari robot, maka

mikrokontroler akan mengaktifkan

motor servo untuk mengarahkan kepala

robot ke arah posisi manusia, kemudian

mengaktifkan relay dan menggerakkan

tangan sesuai arah manusia terdeteksi.

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika manusia berada kurang sama

dengan 2 meter dari robot, maka

mikrokontroler akan

mengaktifkan motor servo untuk

mengarahkan kepala robot ke arah

posisi manusia. Kemudian

mengaktifkan relay dan

menggerakkan tangan sesuai arah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

(TE/2013/H56/P1/K2)

manusia terdeteksi.

28. Jika manusia terdeteksi berada di

sebelah kiri robot, maka mikrokontroler

akan mengaktifkan motor servo.

(TE/2013/H56/P1/K3)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika manusia terdeteksi berada di

sebelah kiri robot, mikrokontroler

akan mengaktifkan motor servo.

29. Jika manusia terdeteksi di sebelah

kanan robot, maka mikrokontroler akan

mengaktifkan motor servo tangan kiri.

(TE/2013/H56/P1/K3)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika manusia terdeteksi di sebelah

kanan robot, mikrokontroler akan

mengaktifkan motor servo tangan

kiri.

30. Jika manusia terdeteksi berada di depan

robot, maka mikrokontroler akan

mengaktifkan semua motor servo

(tangan kanan dan kiri robot).

(TE/2013/H56/P1/K5)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika manusia terdeteksi berada di

depan robot, mikrokontroler akan

mengaktifkan semua motor servo

(tangan kanan dan kiri robot).

31 Jika timer 1 sama dengan 5 detik,

maka mikrokontroler akan

menonaktifkan relay sehingga modul

mp3 kembali off.

(TE/2013/H57/P1/K3)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika timer 1 sama dengan 5 detik,

mikrokontroler akan

menonaktifkan relay sehingga

modul mp3 kembali off.

32 Jika menggunakan 1 buah

mikrokontroler, maka error yang

terjadi cukup besar.

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

Jika menggunakan 1 buah

mikrokontroler, error yang terjadi

cukup besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

(TE/2013/H63/P1/K2) manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

33. Jika menggunakan 2 buah

mikrokontroler, maka error yang

terjadi relatif lebih kecil.

(TE/2013/H63/P1/K3)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika menggunakan 2 buah

mikrokontroler, error yang terjadi

relatif lebih kecil.

34. Jika motor servo 3 diberi nilai OCR

sebesar 94, maka motor servo 3

bergerak berlawanan arah jarum jam

dengan perubahan sudut sebesar 90˚.

(TE/2013/H74/P2/K2)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika motor servo 3 diberi nilai

OCR sebesar 94, motor servo 3

bergerak berlawanan arah jarum

jam dengan perubahan sudut

sebesar 90˚.

35 Jika motor servo2 diberi nilai OCR

sebesar 94, maka motor servo 2

bergerak berlawanan arah jarum jam

dengan perubahan sudut sebesar 90˚.

(TE/2013/H75/P1/K2)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika motor servo2 diberi nilai

OCR sebesar 94, motor servo 2

bergerak berlawanan arah jarum

jam dengan perubahan sudut

sebesar 90˚.

36. Jika motor servo 6 diberi nilai OCR

sebesar 45, maka motorservo 6

bergerak searah jarum jam dengan

perubahan sudut sebesar 90˚.

(TE/2013/H76/P2/K2)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika motor servo 6 diberi nilai

OCR sebesar 45, motorservo 6

bergerak searah jarum jam dengan

perubahan sudut sebesar 90˚.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

37. Jika port C.0 diberi logika high, maka

transistor akan aktif dan sebaliknya.

(TE/2013/H79/P1/K3)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika port C.0 diberi logika high,

transistor akan aktif dan

sebaliknya.

38. Jika port C.0 diberi logika low, maka

transistor tidak aktif.

(TE/2013/H80/P3/K1)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika port C.0 diberi logika low,

transistor tidak aktif.

39. Jika relay aktif, maka modul mp3 ON

dan suara “hallo selamat datang” akan

terdengar dari speaker.

(TE/2013/H80/P1/K2)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika relay aktif, modul mp3 ON

dan suara “hallo selamat datang”

akan terdengar dari speaker.

40. Jika sensor ultrasonik bagian kanan

(S1) mendeteksi jarak kurang sama

dengan 200 cm, maka mikrokontroler

akan memberikan logika high pada port

C.7.

(TE/2013/H81/P2/K2)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika sensor ultrasonik bagian

kanan (S1) mendeteksi jarak

kurang sama dengan 200 cm,

mikrokontroler akan memberikan

logika high pada port C.7.

41. Jika sensor ultrasonik bagian tengah

(S2) mendeteksi jarak kurang sama

dengan 200 cm, maka mikrokontroler

akan memberikan logika high pada port

C.6.

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika sensor ultrasonik bagian

tengah (S2) mendeteksi jarak

kurang sama dengan 200 cm,

mikrokontroler akan memberikan

logika high pada port C.6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

(TE/2013/H81/P1/K1)

42. Jika sensor ultrasonik bagian kiri (S3)

mendeteksi jarak kurang sama dengan

200 cm, maka mikrokontroler akan

memberikan logika high pada port C.5.

(TE/2013/H81/P2/K2)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika sensor ultrasonik bagian kiri

(S3) mendeteksi jarak kurang

sama dengan 200 cm,

mikrokontroler akan memberikan

logika high pada port C.5.

43. Jika sensor PIR tidak mendeteksi

adanya manusia, maka pin A.0

berlogika low dan mikrokontroler akan

menampilkan tulisan “Tidak Ada

Orang” pada LCD.

(TE/2013/H81/P1/K6)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika sensor PIR tidak mendeteksi

adanya manusia, pin A.0

berlogika low dan mikrokontroler

akan menampilkan tulisan “Tidak

Ada Orang” pada LCD.

44. Jika port pada program diberi logika

high, maka nilai pada port tersebut

akan berlogika high atau 5 volt.

(TE/2013/H82/P1/K2)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika port pada program diberi

logika high, nilai pada port

tersebut akan berlogika high atau

5 volt.

45. Jika port pada program diberi logika

low, maka nilai pada port tersebut akan

berlogika low atau 0 volt.

(TE/2013/H82/P1/K3)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika port pada program diberi

logika low, nilai pada port

tersebut akan berlogika low atau 0

volt.

46. Jika robot mendeteksi 2 orang manusia,

maka instruksi yang didahulukan

adalah mengecek kondisi sensor

ultrasonik SI.

(TE/2013/H83/P1/K1)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika robot mendeteksi 2 orang

manusia, instruksi yang

didahulukan adalah mengecek

kondisi sensor ultrasonik SI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

47. Jika sensor ultrasonik S1 mendeteksi

jarak kurang dari 200cm, maka robot

akan melakukan pergerakan pada

tangan dan kepala.

(TE/2013/H83/P1/K2)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika sensor ultrasonik S1

mendeteksi jarak kurang dari

200cm, robot akan melakukan

pergerakan pada tangan dan

kepala.

48. Jika sensor ultrasonik S1 mendeteksi

jarak lebih dari 200cm, maka

mikrokontroler akan melakukan

pengecekan pada sensor ultrasonik S2.

(TE/2013/H83/P1/K3)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika sensor ultrasonik S1

mendeteksi jarak lebih dari

200cm, mikrokontroler akan

melakukan pengecekan pada

sensor ultrasonik S2.

49. Jika sensor ultrasonik S2 mendeteksi

jarak kurang dari 200cm, maka robot

akan melakukan pergerakan untuk

kedua tangan.

(TE/2013/H83/P1/K4)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika sensor ultrasonik S2

mendeteksi jarak kurang dari

200cm, robot akan melakukan

pergerakan untuk kedua tangan.

50. Jika sensor ultrasonik S2 mendeteksi

jarak lebih dari 200cm, maka

mikrokontroler akan melakukan

pengecekan pada sensor ultrasonik S3.

(TE/2013/H83/P1/K4)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika sensor ultrasonik S2

mendeteksi jarak lebih dari

200cm, mikrokontroler akan

melakukan pengecekan pada

sensor ultrasonik S3.

51. Jika sensor ultrasonik S3 mendeteksi

jarak kurang dari 200cm, maka robot

akan melakukan pergerakan untuk

tangan kiri dan kepala.

(TE/2013/H83/P1/K5)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika sensor ultrasonik S3

mendeteksi jarak kurang dari

200cm, robot akan melakukan

pergerakan untuk tangan kiri dan

kepala.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

52. Jika timer sama dengan 5 detik, maka

mikrokontroler akan memberikan logika

low pada relay.

(TE/2013/H88/P2/K3)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika timer sama dengan 5 detik,

mikrokontroler akan memberikan

logika low pada relay.

53. Jika dari hasil pemeriksaan diketahui

adanya penurunan jumlah hemoglobin

dari yang semestinya, maka transfusi

darah perlu dilakukan.

(TE/2013/H1/P1/K5)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika dari hasil pemeriksaan

diketahui adanya penurunan

jumlah hemoglobin dari yang

semestinya, transfusi darah perlu

dilakukan.

54. Apabila terjadi suatu interupsi yang

dipicu oleh hardware, maka bit harus

dibuat clear dan bit tidak akan

mengizinkan terjadinya interupsi, serta

instruksi RETI akan melakukan set bit.

(TE/2013/H10/Point a/K3)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Apabila terjadi suatu interupsi

yang dipicu oleh hardware, bit

harus dibuat clear dan bit tidak

akan mengizinkan terjadinya

interupsi, serta instruksi RETI

akan melakukan set bit.

55. Jika masukan pembalik (V-) memiliki

potensial yang lebih tinggi, maka

tegangan keluaran akan menjadi lebih

negatif.

(TE/2013/H15/P2/K3)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika masukan pembalik (V-)

memiliki potensial yang lebih

tinggi, tegangan keluaran akan

menjadi lebih negatif.

56. Jika masukan non pembalik (V+)

memiliki potensial yang lebih tinggi,

maka tegangan keluaran op-amp akan

menjadi lebih positif.

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

Jika masukan non pembalik (V+)

memiliki potensial yang lebih

tinggi, tegangan keluaran op-amp

akan menjadi lebih positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

(TE/2013/H16/P1/K1)

kalimat.

57. Karena tegangan umpan balik

berlawanan dengan tegangan masukan,

maka op-amp menghasilkan umpan

balik negatif.

(TE/2013/H18/P1/K7)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Karena tegangan umpan balik

berlawanan dengan tegangan

masukan, op-amp menghasilkan

umpan balik negatif.

58. Apabila sambungan tersebut dikenai

cahaya melalui lensa yang membuka

pada bungkus transistor, maka timbul

aliran arus kontrol yang menghidupkan

transistor ON.

(TE/2013/H20/P1/K3)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Apabila sambungan tersebut

dikenai cahaya melalui lensa yang

membuka pada bungkus

transistor, timbul aliran arus

kontrol yang menghidupkan

transistor ON.

59. Apabila cahaya mengenai sambungan

PN kolektor-basis, maka arus basis

yang dihasilkan berbanding langsung

dengan intensitas cahaya.

(TE/2013/H21/P2/K3)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Apabila cahaya mengenai

sambungan PN kolektor-basis,

arus basis yang dihasilkan

berbanding langsung dengan

intensitas cahaya.

60. Jika bukan golongan darah A, maka

proses dilanjutkan dengan pengecekan

golongan darah lainnya.

(TE/2013/H37/P1/K4)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika bukan golongan darah A,

proses dilanjutkan dengan

pengecekan golongan darah

lainnya.

61. Jika data yang dimasukkan sesuai

maka hasil akan ditampilkan pada

LCD.

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

Jika data yang dimasukkan

sesuai, hasil akan ditampilkan

pada LCD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

(TE/2013/H37/P1/K5)

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

62. Jika darah tidakmengalami proses

aglutinasi maka nilai tegangan keluaran

sensor lebih kecil dari nilai tegangan

referensi sensor.

(TE/2013/H52/P2/K2)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika darah tidakmengalami proses

aglutinasi, nilai tegangan keluaran

sensor lebih kecil dari nilai

tegangan referensi sensor.

63. Jika nilai tegangan keluaran sensor A1

kurang dari 1,30 volt maka sampel

darah tidak mengalami proses

aglutinasi.

(TE/2013/H52/P2/K3)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika nilai tegangan keluaran

sensor A1 kurang dari 1,30 volt,

sampel darah tidak mengalami

proses aglutinasi.

64. Gerbang AND digunakan untuk

menghasilkan logika 1, jika semua

masukkan mempunyai logika 1, jika

tidak maka akan dihasilkan logika 0.

(TE/2013/H 4/P2/K1)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Gerbang AND digunakan untuk

menghasilkan logika 1, jika

semua masukkan mempunyai

logika 1. Jika tidak, gerbang

AND akan menghasilkan logika 0.

65. Apabila salah satu input berlogika 1

maka output akan berlogika 1, dan

apabila input disatukan yang select

maupun enable maka salah satu output

atau Y akan berlogika 0.

(TE/2013/H 15/P1/K3)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Apabila salah satu input

berlogika 1, output akan berlogika

1. Apabila input disatukan

dengan select maupun enable,

salah satu output atau Y akan

berlogika 0.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

66. Jika A, C diberi tegangan Low, maka

Y1 akan berlogika 0.

(TE/2013/H 16/P1/K1)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika A, C diberi tegangan Low,

Y1 akan berlogika 0.

67. Jika A, C diberi tegangan Low, maka

Y1 akan berlogika 0.

(TE/2013/H 16/P1/K3)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika A, C diberi tegangan low, Y1

akan berlogika 0.

68. Jika A, B diberi tegangan Low, maka

Y4 akan berlogika 0.

(TE/2013/H 16/P1/K4)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika A, B diberi tegangan Low,

Y4 akan berlogika 0.

69. Jika A, B, C diberi tegangan Low,

maka Y7 akan berlogika 0.

(TE/2013/H 16/P1/K7)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika A, B, C diberi tegangan

Low, Y7 akan berlogika 0.

70. Ketika mendapatkan masukan dari user

dengan dip switch akan aktifkan, maka

selanjutnya di lakukan pengecekan tipe

IC TTL.

(TE/2013/H 28/P1/K2)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Ketika mendapatkan masukan

dari user dengan dip switch akan

diaktifkan, selanjutnya dilakukan

pengecekan tipe IC TTL.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

71. Jika kumparan kutub diberi arus searah

maka pada permukaan kutub akan

timbul medan magnet searah yang

berputar dan kecepatannya sama dengan

kecepatan kutub yang menginduksi

lilitan stator.

(TE/2013/H 6/P2/K2)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika kumparan kutub diberi arus

searah, pada permukaan kutub

akan timbul medan magnet searah

yang berputar dan kecepatannya

sama dengan kecepatan kutub

yang menginduksi lilitan stator.

72. Jika rotor diputar dalam pengaruh

medan magnet, maka akan terjadi

perpotongan medan magnet oleh

lilitankawat pada rotor.

(TE/2013/H 6/P3/K1)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika rotor diputar dalam pengaruh

medan magnet, akan terjadi

perpotongan medan magnet oleh

lilitankawat pada rotor.

73. Jika ujung belitan rotor dihubungkan

dengan slip ring seperti ditunjukan

Gambar 2.4 (1), maka dihasilkan listrik

arus bolak balik berbentuk sinusoidal.

(TE/2013/H 7/P1/K1)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika ujung belitan rotor

dihubungkan dengan slip ring

seperti ditunjukan Gambar 2.4 (1),

dihasilkan listrik arus bolak balik

berbentuk sinusoidal.

74. Jika celah udara antara stator dan rotor

terlalu besar, maka akan

mengakibatkan efisiensi motor induksi

rendah, sebailiknya jika jarak antara

celah stator dan rotor terlalu

kecil/sempit, maka akan menimbulkan

kesukaran mekanis pada mesin.

(TE/2013/H 8/P1/K5)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika celah udara antara stator dan

rotor terlalu besar, akan

mengakibatkan efisiensi motor

induksi rendah, sebailiknya jika

jarak antara celah stator dan rotor

terlalu kecil/sempit, akan

menimbulkan kesukaran mekanis

pada mesin.

75. Jika belitan stator diberi aliran listrik,

maka pada belitan stator akan

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

Jika belitan stator diberi aliran

listrik, pada belitan stator akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

menghasilkan fluks magnet stator atau

medan putar.

(TE/2013/H 9/Poin a/K1)

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

menghasilkan fluks magnet stator

atau medan putar.

76. Jika kumparan stator motor induksi

dihubungkan ke sumber listrik, maka

akan timbul medan magnet putar pada

lilitan stator (hukum Oerstad).

(TE/2013/H 8/P1/K1)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika kumparan stator motor

induksi dihubungkan ke sumber

listrik, akan timbul medan magnet

putar pada lilitan stator (hukum

Oerstad).

77. Jika slip antara puli pemutar dan puli

yang diputar diabaikan, maka

kecepatan puli yang diputar sama

dengan kecepatan puli pemutar.

(TE/2013/H 14/P4/K2)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika slip antara puli pemutar dan

puliyang diputar diabaikan,

kecepatan puli yang diputar sama

dengan kecepatan puli pemutar.

78. Jika generator induksi langsung

dihubungkan ke jala-jala maka daya

reaktif disediakan oleh jala-jala.

(TE/2013/H 14/P2/K1)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika generator induksi langsung

dihubungkan ke jala-jala, daya

reaktif disediakan oleh jala-jala.

79. Jika generator induksi bekerja sendiri

maka diperlukan penyedia daya reaktif.

(TE/2013/H 14/P2/K2)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika generator induksi bekerja

sendiri, diperlukan penyedia daya

reaktif.

80. Jika kapasitor tidak dapat memenuhi

daya reaktif, maka tegangan generator

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

Jika kapasitor tidak dapat

memenuhi daya reaktif, tegangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

akan built-up atau tidak dapat

menghasilkan tenaga listrik.

(TE/2013/H 14/P2/K3)

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

generator akan built-up atau tidak

dapat menghasilkan tenaga listrik.

81. Berdasarkan nameplate motor induksi

yang digunakan sebagai generator,dapat

dilihat besar daya keluaranmotor adalah

125 watt,arus yang diserap sebesar 1,5

A dan tegangan pencatu 220 volt.

Sehingga dapat dihitung besar daya

masukan sistem generator induksi

sebagai berikut: Pin=220x1,5=330Watt.

(TE/2013/H 21/P1/K1)

Konjungsi sehingga yang kedua

dipakai secara tidak tepat. Konjungsi

sehingga merupakan konjungsi

intrakalimat, sehingga tidak benar jika

digunakan untuk mengawali kalimat.

Berdasarkan nameplate motor

induksi yang digunakan sebagai

generator,dapat dilihat besar daya

keluaranmotor adalah 125

watt,arus yang diserap sebesar 1,5

A dan tegangan pencatu 220 volt,

sehingga dapat dihitung besar

daya masukan sistem generator

induksi sebagai berikut:

Pin=220x1,5=330Watt.

82. Jika terjadi lonjakan arus pada beban

generator akibat adanya hubungan

singkat, maka MCB akan secara

otomatis memutuskan aliran listrik yang

dihasilkan generator. Sedangkan MCB

ke 2 digunakan sebagai sistem

keamanan pada motor induksi atau

penggerak utama.

(TE/2013/H 24/P1/K3)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Konjungsi sedangkan yang kedua

dipakai secara tidak tepat. Konjungsi

sedangkan merupakan konjungsi

intrakalimat, sehingga tidak benar jika

digunakan untuk mengawali kalimat.

Jika terjadi lonjakan arus pada

beban generator akibat adanya

hubungan singkat, MCB akan

secara otomatis memutuskan

aliran listrik yang dihasilkan

generator, sedangkan MCB ke 2

digunakan sebagai sistem

keamanan pada motor induksi

atau penggerak utama.

83. Jika kapasitor yang digunakan semakin

besar, maka kecepatan putar rotor

generator semakin melambat.

(TE/2013/H 29/P3/K1)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika kapasitor yang digunakan

semakin besar, kecepatan putar

rotor generator semakin

melambat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

84. Jika semakin besar nilai kapasitor yang

digunakan sebagai penyedia daya resktif

pada generator, maka frekuensi yang

dihasilkan semakin kecil.

(TE/2013/H 30/P1/K1)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika semakin besar nilai kapasitor

yang digunakan sebagai penyedia

daya resktif pada generator,

frekuensi yang dihasilkan semakin

kecil.

85. Jika semakin kecil kapasitor yang

digunakan, maka frekuensi yang

dihasilkan generator semakin besar.

(TE/2013/H 30/P1/K2)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika semakin kecil kapasitor yang

digunakan, frekuensi yang

dihasilkan generator semakin

besar.

86. Jika frekuensi yang dihasilkan

generator semakin besar, maka

kecepatan putar generator semakin

cepat.

(TE/2013/H 30/P3/K1)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika frekuensi yang dihasilkan

generator semakin besar,

kecepatan putar generator

semakin cepat.

87. Jika semakin besar kapasitor yang

digunakan, maka arus buta yang

dihasilkan semakin besar, namun

frekuensi yang dihasilkan semakin

kecil.

(TE/2013/H 31/P2/K2)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika semakin besar kapasitor

yang digunakan, arus buta yang

dihasilkan semakin besar.

Namun, frekuensi yang

dihasilkan semakin kecil.

88. Jika semakin besar beban yang

diberikan pada generator, maka lampu

pijar beban akan semakin redup.

(TE/2013/H 36/P1/K1)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika semakin besar beban yang

diberikan pada generator, lampu

pijar beban akan semakin redup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

89. Motor induksi yang digunakan

beroperasi pada tegangan 220 volt dan

arus sebesar 1,5A. Sehingga,

berdasarkan persamaan 2.12 dan 2.13,

dapat dihitung besar faktor daya optimal

yang dapat dicatu oleh generator

tersebut.

(TE/2013/H 36/P1/K4)

Konjungsi sehingga merupakan

konjungsi intrakalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi antarkalimat yang letaknya

di awal kalimat.

Motor induksi yang digunakan

beroperasi pada tegangan 220 volt

dan arus sebesar 1,5A, sehingga,

berdasarkan persamaan 2.12 dan

2.13, dapat dihitung besar faktor

daya optimal yang dapat dicatu

oleh generator tersebut.

.90. Jika beban yang diberikan pada

generator melebihi 47,5 watt, maka

generator tidak dapat mencatu daya

pada beban sepenuhnya sehingga lampu

pijar beban menjadi redup.

(TE/2013/H 37/P1/K1)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika beban yang diberikan pada

generator melebihi 47,5 watt,

generator tidak dapat mencatu

daya pada beban sepenuhnya

sehingga lampu pijar beban

menjadi redup.

91. Berdasarkan hasil pengukuran, motor

induksi yang digunakan sebagai

generator beroperasi pada tegangan

pencatu 214,4 volt dan arus yang

diserap sebesar 1,4 ampere. Sehingga

dapat dihitung besar daya masukan

sistem generator induksi sebagai

berikut: Pin=214,4 x 1,4=300,16 watt.

(TE/2013/H 39/P1/K1)

Konjungsi sehingga merupakan

konjungsi intrakalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi antarkalimat yang letaknya

di awal kalimat.

Berdasarkan hasil pengukuran,

motor induksi yang digunakan

sebagai generator beroperasi pada

tegangan pencatu 214,4 volt dan

arus yang diserap sebesar 1,4

ampere, sehingga dapat dihitung

besar daya masukan sistem

generator induksi sebagai berikut:

Pin=214,4 x 1,4=300,16 watt.

92. Besar tegangan keluaran pada generator

saat beban penuh terukur 64,55 volt dan

arus terukur 401,55 mA. Sehingga

dapat dihitung besar daya keluaran pada

generator induksi sebagai berikut: Pout

=64,55 x 401,55mA = 25,92watt.

Konjungsi sehingga merupakan

konjungsi intrakalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi antarkalimat yang letaknya

di awal kalimat.

Besar tegangan keluaran pada

generator saat beban penuh

terukur 64,55 volt dan arus

terukur 401,55 mA, sehingga

dapat dihitung besar daya

keluaran pada generator induksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

(TE/2013/H 39/P1/K2)

sebagai berikut: Pout =64,55 x

401,55mA = 25,92watt.

93. Jika terjadi kerusakan pada rangkaian

daya (triac) maka rangkaian pengendali

tidak ikut rusak.

(TE/2013/H7/P1/K6)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika terjadi kerusakan pada

rangkaian daya (triac), rangkaian

pengendali tidak ikut rusak.

94. Jika ingin membaca lagi, maka harus

disampel lagi, sehingga dapat

mengkonversi tegangan input untuk

saat-saat yang kita butuhkan saja.

(TE/2013/H 14/P1/K2)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika ingin membaca lagi, harus

disampel lagi, sehingga dapat

mengkonversi tegangan input

untuk saat-saat yang kita

butuhkan saja.

95. Jika tegangan masukan (Vin) lebih

besar daripada tegangan referensi

(Vref), maka tegangan keluaran (Vout)

adalah positif jenuh tegangan V+ atau

(+Vsat).

(TE/2013/H 20/P2/K1)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika tegangan masukan (Vin)

lebih besar daripada tegangan

referensi (Vref), tegangan

keluaran (Vout) adalah positif

jenuh tegangan V+ atau (+Vsat).

96. Jika tegangan masukan (Vin) lebih

kecil daripada tegangan referensi

(Vref), maka tegangan keluaran (Vout)

adalah negatif jenuh tegangan V- atau (-

Vsat).

(TE/2013/H 20/P2/K2)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika tegangan masukan (Vin)

lebih kecil daripada tegangan

referensi (Vref), tegangan

keluaran (Vout) adalah negatif

jenuh tegangan V- atau (-Vsat).

97. Jika tegangan Vin lebih besar dari Vref,

maka Vo akan mengeluarkan logika 1

yang berarti +Vsat atau setara dengan

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

Jika tegangan Vin lebih besar dari

Vref, Vo akan mengeluarkan

logika 1 yang berarti +Vsat atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

Vcc.

(TE/2013/H 21/P21K5)

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

setara dengan Vcc.

98. Jika tegangan Vin lebih kecil dari Vref,

maka output Vo akan mengeluarkan

logika 0 yang berarti -Vsat atau 0 Volt.

(TE/2013/H 21/P2/K6)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika tegangan Vin lebih kecil dari

Vref, output Vo akan

mengeluarkan logika 0 yang

berarti -Vsat atau 0 Volt.

99. Jika sensor suhu ini mendeteksi panas,

maka sensor akan mengkonversi panas

tersebut menjadi tegangan.

(TE/2013/H 22/P2/K3)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika sensor suhu ini mendeteksi

panas, sensor akan mengkonversi

panas tersebut menjadi tegangan.

100. Jika data dari mikrokontroler berlogika

high maka tegangan keluaran

komparator sebesar 12V, namun jika

data dari mikrokontroler bernilai low

maka tegangan keluaran komparator

bernilai 0V.

(TE/2013/H 22/P3/K2)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika data dari mikrokontroler

berlogika high, tegangan keluaran

komparator sebesar 12V. Namun

jika data dari mikrokontroler

bernilai low, tegangan keluaran

komparator bernilai 0V.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

101. Jika suhu pada kumparan telah

melebihi suhu yang dimasukan melalui

keypad maka SSR akan beroperasi.

(TE/2013/H 23/P5/K2)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika suhu pada kumparan telah

melebihi suhu yang dimasukan

melalui keypad, SSR akan

beroperasi.

102. Karena SSR ini dihubungkan dengan

sistem pengendali motor maka motor

dengan sendirinya akan berhenti

beroperasi.

(TE/2013/H 23/P5/K3)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Karena SSR ini dihubungkan

dengan sistem pengendali motor,

motor dengan sendirinya akan

berhenti beroperasi.

103. Jika data dari keluaran mikrokontroler

berlogika high (5V) maka output

komparator akan bernilai 12V dan LED

menyala.

(TE/2013/H 26/P3/K3)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika data dari keluaran

mikrokontroler berlogika high

(5V), output komparator akan

bernilai 12V dan LED menyala.

104. Jika data dari keluaran mikrokontroler

berlogika low (5V) maka output

komparator akan bernilai 0V dan LED

mati.

(TE/2013/H 26/P3/K4)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika data dari keluaran

mikrokontroler berlogika low

(5V), output komparator akan

bernilai 0V dan LED mati.

105. Jika nilai C1 sebesar 2200µF, maka

diperoleh nilai ripple sebesar 1,312V.

(TE/2013/H 30/P2/K5)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

Jika nilai C1 sebesar 2200µF,

diperoleh nilai ripple sebesar

1,312V.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

kalimat.

106. Jika menggunakan C3 sebesar 2200µF,

maka diperoleh nilai ripple sebesar

1,312V.

(TE/2013/H 31/P1/K3)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika menggunakan C3 sebesar

2200µF, diperoleh nilai ripple

sebesar 1,312V.

107. Jika suhu terdeteksi sama dengan suhu

set point, maka pemutus akan bekerja

dan proses kerja sistem akan berhenti.

(TE/2013/H 32/P1/K7)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika suhu terdeteksi sama dengan

suhu set point, pemutus akan

bekerja dan proses kerja sistem

akan berhenti.

108. Jika ada penekanan tombol, maka akan

terjadi perubahan kondisi dari high

menjadi low pada salah satu pin yang

digunakan sebagai input

mikrokontroler.

(TE/2013/H 57/P1/K3)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika ada penekanan tombol, akan

terjadi perubahan kondisi dari

high menjadi low pada salah satu

pin yang digunakan sebagai input

mikrokontroler.

109. Jika tegangan pada output sensor LM35

mengalami kenaikan 10mV, maka suhu

pada motor listrik mengalami kenaikan

1˚C.

(TE/2013/H 58/P1/K2)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika tegangan pada output sensor

LM35 mengalami kenaikan

10mV, suhu pada motor listrik

mengalami kenaikan 1˚C.

110. Jika pengukuran dilakukan pada

panjang gelombang yang sama, maka

data yang diperoleh makin akurat atau

kesalahan yang muncul makin kecil.

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

Jika engukuran dilakukan pada

panjang gelombang yang sama,

data yang diperoleh makin akurat

atau kesalahan yang muncul

makin kecil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

(TE/2013/H 9/P1/K2) kalimat.

111. Jika menggunakan jalur data 8 bit,

maka akan ada 11 jalur data (3 untuk jalur

kontrol & 8 untuk jalur data).

(TE/2013/H 18/P1/K1)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika menggunakan jalur data 8

bit, akan ada 11 jalur data (3 untuk

jalur kontrol & 8 untuk jalur data).

112. Karena arus maksimal fototransistor

sebesar 4mA dan tegangan yang

dibutuhkan adalah 5V maka dibutuhkan

resistor agar perubahan resistansinya

dapat diketahui.

(TE/2013/H 31/P1/K3)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Karena arus maksimal

fototransistor sebesar 4mA dan

tegangan yang dibutuhkan adalah

5V, dibutuhkan resistor agar

perubahan resistansinya dapat

diketahui.

113. Karena resistor dengan nilai 1250Ω

tidak dijual dipasaran maka pada

perancangan ini menggunakan resistor

yang mendekati nilai tersebut.

(TE/2013/H 31/P1/K1)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Karena resistor dengan nilai

1250Ω tidak dijual dipasaran,

pada perancangan ini

menggunakan resistor yang

mendekati nilai tersebut.

114. Karena resistor dengan nilai 240

Ωtidak dijual dipasaran maka pada

perancangan ini menggunakan resistor

yang mendekati nilai tersebut.

(TE/2013/H 33/P1/K1)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Karena resistor dengan nilai 240

Ωtidak dijual dipasaran, pada

perancangan ini menggunakan

resistor yang mendekati nilai

tersebut.

115. Jika pengukuran tidak berhasil maka

akan diulang kembali.

(TE/2013/H 37/P2/K2)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

Jika pengukuran tidak berhasil,

akan diulang kembali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

116. Karena error yang didapatkan melebihi

error yang ditentukan, maka kurva

baku menggunakan kurva baku seri

larutan kurkumin pada rentang 2-5 ppm.

(TE/2013/H 52/P2/K2)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Karena error yang didapatkan

melebihi error yang ditentukan,

kurva baku menggunakan kurva

baku seri larutan kurkumin pada

rentang 2-5 ppm.

117. Dengan demikian pengukuran kadar

kurkumin harus segera dilakukan

setelah ekstrak kunyit dibuat agar

supaya tidak mengalami perubahan

kadar kurkumin.

(TE/2013/H 60/P3/K3)

Adanya konjungsi ganda dalam

kalimat tersebut menjadikan kalimat

tidak efektif. Maka dari itu, salah satu

konjungsi harus dihilangkan.

Dengan demikian pengukuran

kadar kurkumin harus segera

dilakukan setelah ekstrak kunyit

dibuat agar tidak mengalami

perubahan kadar kurkumin.

118. Jika I/O minimum sistem ibi bekerja

dengan benar maka hasil penulisan

program yang telah dibuat akan

ditampilkan pada LCD karakter.

(TE/2013/H 61/P1/K3)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Jika I/O minimum sistem ibi

bekerja dengan benar, hasil

penulisan program yang telah

dibuat akan ditampilkan pada

LCD karakter.

119. Dari pengujian I/O minimum sistem

yang telah dirancang maka dapat

disimpulkan bahwa I/O dapat bekerja

dengan benar, karena I/O ini berhasil

menampilkan tulisan pada LCD

karakter sesuai dengan yang dituliskan

pada program yang telah dibuat.

(TE/2013/H 61/P1/K1)

Adanya konjungsi ganda dalam satu

kalimat. Dengan konjungsi yang

digunakan secara ganda semacam itu,

maka akan menjadi tidak jelas

manakah mana anak kalimat dan induk

kalimat.

Dari pengujian I/O minimum

sistem yang telah dirancang, dapat

disimpulkan bahwa I/O dapat

bekerja dengan benar, karena I/O

ini berhasil menampilkan tulisan

pada LCD karakter sesuai dengan

yang dituliskan pada program

yang telah dibuat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

TRIANGULASI DATA

Di bawah ini merupakan triangulasi data dari penelitian yang berjudul “Jenis Kesalahan Penggunaan Konjungsi pada Skripsi Mahasiswa Program

Studi Teknik Elektro Lulusan Tahun 2013 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta” . Berilah tanda √ pada kolom setuju apabila Anda setuju bahwa

kalimat yang sudah diperbaiki merupakan pembetulan dari jenis kesalahan berbahasa dalam hal penggunaan konjungsi, atau berilah tanda √ pada

kolom tidak setuju apabila Anda tidak setuju bahwa kalimat yang sudah diperbaiki merupakan pembetulan dari jenis kesalahan berbahasa dalam hal

penggunaan konjungsi.

C. Konjungsi Korelatif

No. Kalimat yang Mengandung Kesalahan

Analisis Triangulator

Keterangan Perbaikan Setuju Tidak

setuju

1. Lebar pulsa antara 1 ms sampai 2 ms

dengan periode pulsa sebesar 20 ms.

(TE/2013/H 24/P1/K3)

Penggunaan konjungsi korelatif yang

tidak tepat, yaitu konjungsi antara

dengan konjungsi dengan. Kedua

konjungsi tersebut bukan merupakan

pasangan konjungsi korelatif yang

tepat. Bentuk korelatif merupakan

bentuk kebahasaan yang sudah

senyawa, sehingga tidak boleh diubah

atau dimodifikasi semaunya.

Lebar pulsa antara 1 ms sampai 2

ms dan periode pulsa sebesar 20

ms.

2. Parameter lain yang membedakan

antara servo satu dengan servo lainnya

adalah kecepatan servo untuk berubah

dari posisi satu ke posisi lainnya

(operating speed).

(TE/2013/H 25/P1/K3)

Penggunaan konjungsi korelatif yang

tidak tepat, yaitu konjungsi antara

dengan konjungsi dengan. Kedua

konjungsi tersebut bukan merupakan

pasangan konjungsi korelatif yang

tepat. Bentuk korelatif merupakan

bentuk kebahasaan yang sudah

senyawa, sehingga tidak boleh diubah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

atau dimodifikasi semaunya.

3. Pergerakan ini akan dilakukan oleh

robot pada saat sensor ultrasonik S1

mendeteksi jarak sebenarnya antara

manusia dengan robot kurang dari 200

cm.

(TE/2013/H 67/P1/K2)

Penggunaan konjungsi korelatif yang

tidak tepat, yaitu konjungsi antara

dengan konjungsi dengan. Kedua

konjungsi tersebut bukan merupakan

pasangan konjungsi korelatif yang

tepat. Bentuk korelatif merupakan

bentuk kebahasaan yang sudah

senyawa, sehingga tidak boleh diubah

atau dimodifikasi semaunya.

Pergerakan ini akan dilakukan

oleh robot pada saat sensor

ultrasonik S1 mendeteksi jarak

sebenarnya antara manusia dan

robot kurang dari 200 cm.

4. Pergerakan ini akan dilakukan oleh

robot pada saat sensor ultrasonik S3

mendeteksi jarak sebenarnya antara

manusia dengan robot kurang dari 200

cm.

(TE/2013/H 68/P1/K2)

Penggunaan konjungsi korelatif yang

tidak tepat, yaitu konjungsi antara

dengan konjungsi dengan. Kedua

konjungsi tersebut bukan merupakan

pasangan konjungsi korelatif yang

tepat. Bentuk korelatif merupakan

bentuk kebahasaan yang sudah

senyawa, sehingga tidak boleh diubah

atau dimodifikasi semaunya.

Pergerakan ini akan dilakukan

oleh robot pada saat sensor

ultrasonik S3 mendeteksi jarak

sebenarnya antara manusia dan

robot kurang dari 200 cm.

5. Pergerakan tangan kanan dan kiri akan

dilakukan pada saat sensor ultrasonik

S2 mendeteksi jarak sebenarnya antara

manusia dengan robot kurang dari 200

cm.

(TE/2013/H 69/P1/K1)

Penggunaan konjungsi korelatif yang

tidak tepat, yaitu konjungsi antara

dengan konjungsi dengan. Kedua

konjungsi tersebut bukan merupakan

pasangan konjungsi korelatif yang

tepat. Bentuk korelatif merupakan

bentuk kebahasaan yang sudah

senyawa, sehingga tidak boleh diubah

atau dimodifikasi semaunya.

Pergerakan tangan kanan dan kiri

akan dilakukan pada saat sensor

ultrasonik S2 mendeteksi jarak

sebenarnya antara manusia dan

robot kurang dari 200 cm.

6. Berdasarkan tabel 4.8, hasil pengujian

sensor ultrasonik, terdapat error antara

jarak sebenarnya dengan jarak yang

Penggunaan konjungsi korelatif yang

tidak tepat, yaitu konjungsi antara

dengan konjungsi dengan. Kedua

Berdasarkan tabel 4.8, hasil

pengujian sensor ultrasonik,

terdapat error antara jarak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

terdeteksi oleh sensor.

(TE/2013/H 72/P1/K1)

konjungsi tersebut bukan merupakan

pasangan konjungsi korelatif yang

tepat. Bentuk korelatif merupakan

bentuk kebahasaan yang sudah

senyawa, sehingga tidak boleh diubah

atau dimodifikasi semaunya.

sebenarnya dan jarak yang

terdeteksi oleh sensor.

7. Nilai 208 digunakan sebagai batasan

maksimal untuk pengujian jarak antara

robot dengan manusia.

(TE/2013/H 73/P1/K1)

Penggunaan konjungsi korelatif yang

tidak tepat, yaitu konjungsi antara

dengan konjungsi dengan. Kedua

konjungsi tersebut bukan merupakan

pasangan konjungsi korelatif yang

tepat. Bentuk korelatif merupakan

bentuk kebahasaan yang sudah

senyawa, sehingga tidak boleh diubah

atau dimodifikasi semaunya.

Nilai 208 digunakan sebagai

batasan maksimal untuk pengujian

jarak antara robot dan manusia.

8. Program sensor ultrasonik ini berfungsi

untuk mendeteksi jarak antara robot

dengan manusia.

(TE/2013/H 83/P1/K2)

Penggunaan konjungsi korelatif yang

tidak tepat, yaitu konjungsi antara

dengan konjungsi dengan. Kedua

konjungsi tersebut bukan merupakan

pasangan konjungsi korelatif yang

tepat. Bentuk korelatif merupakan

bentuk kebahasaan yang sudah

senyawa, sehingga tidak boleh diubah

atau dimodifikasi semaunya.

Program sensor ultrasonik ini

berfungsi untuk mendeteksi jarak

antara robot dan manusia.

9. Simbol S merupakan data sensor

ultrasonik dalam mendeteksi jarak

antara manusia dengan robot.

(TE/2013/H L1/P1/K2)

Penggunaan konjungsi korelatif yang

tidak tepat, yaitu konjungsi antara

dengan konjungsi dengan. Kedua

konjungsi tersebut bukan merupakan

pasangan konjungsi korelatif yang

tepat. Bentuk korelatif merupakan

bentuk kebahasaan yang sudah

senyawa, sehingga tidak boleh diubah

Simbol S merupakan data sensor

ultrasonik dalam mendeteksi jarak

antara manusia dan robot.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

atau dimodifikasi semaunya.

10. Sudut yang dibentuk antara sinar

datang dengan arah sinar yang

meninggalkan prisma disebut sudut

devisiasi dan diberi lambang D.

(TE/2013/H 11/P1/K1)

Penggunaan konjungsi korelatif yang

tidak tepat, yaitu konjungsi antara

dengan konjungsi dengan. Kedua

konjungsi tersebut bukan merupakan

pasangan konjungsi korelatif yang

tepat. Bentuk korelatif merupakan

bentuk kebahasaan yang sudah

senyawa, sehingga tidak boleh diubah

atau dimodifikasi semaunya.

Sudut yang dibentuk antara sinar

datang dan arah sinar yang

meninggalkan prisma disebut

sudut devisiasi dan diberi

lambang D.

11. Pengujian alat ukur dapat dinyatakan

berhasil karena alat ukur dapat

membedakan besar absorban yang

didapat baik absorban sampel kurkumin

dengan absorban larutan kunyit sesuai

dengan urutan absorban

spektrofotometer standar.

(TE/2013/H 61/P2/K3)

Penggunaan konjungsi korelatif yang

tidak tepat, yaitu konjungsi antara

dengan konjungsi dengan. Kedua

konjungsi tersebut bukan merupakan

pasangan konjungsi korelatif yang

tepat. Bentuk korelatif merupakan

bentuk kebahasaan yang sudah

senyawa, sehingga tidak boleh diubah

atau dimodifikasi semaunya.

Pengujian alat ukur dapat

dinyatakan berhasil karena alat

ukur dapat membedakan besar

absorban yang didapat baik

absorban sampel kurkumin

maupun absorban larutan kunyit

sesuai dengan urutan absorban

spektrofotometer standar.

12. Limit switch adalah salah satu sensor

yang akan bekerja jika pada bagian

actuatornya tertekan suatu benda, baik

dari samping kiri ataupun kanan.

(TE/2013/H 13/P1/K1)

Penggunaan konjungsi korelatif yang

tidak tepat, yaitu konjungsi antara

dengan konjungsi dengan. Kedua

konjungsi tersebut bukan merupakan

pasangan konjungsi korelatif yang

tepat. Bentuk korelatif merupakan

bentuk kebahasaan yang sudah

senyawa, sehingga tidak boleh diubah

atau dimodifikasi semaunya.

Limit switch adalah salah satu

sensor yang akan bekerja jika

pada bagian actuatornya tertekan

suatu benda, baik dari samping

kiri maupun kanan.

13. Ketika actuator dari Limit switch

tertekan suatu benda, baik dari samping

kiri ataupun kanan sebanyak 45˚ atau

Penggunaan konjungsi korelatif yang

tidak tepat, yaitu konjungsi antara

dengan konjungsi dengan. Kedua

Ketika actuator dari Limit switch

tertekan suatu benda, baik dari

samping kiri maupun kanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

90˚ (tergantung dari jenis dan type Limit

switch).

(TE/2013/H 14/P1/K1)

konjungsi tersebut bukan merupakan

pasangan konjungsi korelatif yang

tepat. Bentuk korelatif merupakan

bentuk kebahasaan yang sudah

senyawa, sehingga tidak boleh diubah

atau dimodifikasi semaunya.

sebanyak 45˚ atau 90˚ (tergantung

dari jenis dan type Limit switch).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

TRIANGULASI DATA

Di bawah ini merupakan triangulasi data dari penelitian yang berjudul “Jenis Kesalahan Penggunaan Konjungsi pada Skripsi Mahasiswa Program

Studi Teknik Elektro Lulusan Tahun 2013 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta” . Berilah tanda √ pada kolom setuju apabila Anda setuju bahwa

kalimat yang sudah diperbaiki merupakan pembetulan dari jenis kesalahan berbahasa dalam hal penggunaan konjungsi, atau berilah tanda √ pada

kolom tidak setuju apabila Anda tidak setuju bahwa kalimat yang sudah diperbaiki merupakan pembetulan dari jenis kesalahan berbahasa dalam hal

penggunaan konjungsi.

D. Konjungsi Antarkalimat

No. Kalimat yang Mengandung Kesalahan

Analisis Triangulator

Keterangan Perbaikan Setuju Tidak

setuju

1. Profesi penerima tamu sebenarnya

adalah pekerjaan yang mudah, namun

untuk mengucapkan kalimatn”selamat

datang” secara berulang-ulang ini

menjadi pekerjaan yang sangat

membosankan.

(TE/2013/H 1/P2/K4)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi namun

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Profesi penerima tamu sebenarnya

adalah pekerjaan yang mudah.

Namun, untuk mengucapkan

kalimatn”selamat datang” secara

berulang-ulang ini menjadi

pekerjaan yang sangat

membosankan.

2. Nilai TCNTı tidak harus selalu 0x0000,

namun bisa kita tentukan misalnya

0xF89 atau berapapun sesuai

kebutuhan.

(TE/2013/H 18/P2/K2)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi namun

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Nilai TCNTı tidak harus selalu

0x0000. Namun, bisa kita

tentukan misalnya 0xF89 atau

berapapun sesuai kebutuhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

3. Semakin tinggi arus yang mengalir pada

LED maka semakin terang pula cahaya

yang dihasilkan, namun perlu

diperhatikan bahwa arus yang

diperbolehkan 10mA-20mAdan pada

tegangan 1,6V-3,5V menurut karakter

warna yang dihasilkan.

(TE/2013/H 22/P2/K5)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi namun

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Semakin tinggi arus yang

mengalir pada LED maka

semakin terang pula cahaya yang

dihasilkan. Namun, perlu

diperhatikan bahwa arus yang

diperbolehkan 10Ma-20mAdan

pada tegangan 1,6V-3,5V menurut

karakter warna yang dihasilkan.

4. Meskipun semula dirancang untuk

regulator tegangan tetap, namun

regulator ini dapat dikembangkan untuk

tegangan dan arus yang dapat diatur.

(TE/2013/H 30/P1/K1)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi namun

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Meskipun semula dirancang untuk

regulator tegangan tetap. Namun,

regulator ini dapat dikembangkan

untuk tegangan dan arus yang

dapat diatur.

5. Pada perancangan tugas akhir ini

menggunkan 1 buah mikrokontroler

ATMega8535, namun pada hasil

pembuatan tugas akhir ini menggunakan

2 buah mikrokontroler ATMega 8535

yaitu mikrokontroler A dan B seperti

pada gambar 4.9 dan 4.10.

(TE/2013/H62/P1/K1)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi namun

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Pada perancangan tugas akhir ini

menggunkan 1 buah

mikrokontroler ATMega8535.

Namun, pada hasil pembuatan

tugas akhir ini menggunakan 2

buah mikrokontroler ATMega

8535 yaitu mikrokontroler A dan

B seperti pada gambar 4.9 dan

4.10.

6. Penggunaan 1 buah mikrokontroler

menyebabkan sensor ultrasonik tidak

bekerja dengan baik, oleh karena itu

digunakan 2 buah mikrokontroler secara

lengkap dapat dilihat pada tabel

lampiran L41-L64.

(TE/2013/H62/P1/K4)

Konjungsi oleh karena itu merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi oleh

karena itu seharusnya diletakkan di

awal kalimat.

Penggunaan 1 buah

mikrokontroler menyebabkan

sensor ultrasonik tidak bekerja

dengan baik. Oleh karena itu,

digunakan 2 buah mikrokontroler

secara lengkap dapat dilihat pada

tabel lampiran L41-L64.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

7. Proses pergerakan ini sama dengan

pergerakan tangan kanan dan kiri,

namun untuk pergerakan kedua tangan

dilakukan secara bersama hanya pada

bagian kepla tidak melakukan

pergerakan,

(TE/2013/H69/P2/K2)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi namun

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Proses pergerakan ini sama

dengan pergerakan tangan kanan

dan kiri. Namun, untuk

pergerakan kedua tangan

dilakukan secara bersama hanya

pada bagian kepla tidak

melakukan pergerakan,

8. Hal ini disebabkan karena adanya beban

pada motor servo 3, namun beban

tersebut tidak berpengaruh pada

pergerakan secara keseluruhan.

(TE/2013/H74/P2/K5)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi namun

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Hal ini disebabkan karena adanya

beban pada motor servo 3.

Namun, beban tersebut tidak

berpengaruh pada pergerakan

secara keseluruhan.

9. Hal ini disebabkan karena adanya beban

pada motor servo 6, namun beban

tersebut tidak berpengaruh pada

pergerakan secara keseluruhan.

(TE/2013/H76/P2/K5)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi namun

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Hal ini disebabkan karena adanya

beban pada motor servo 6.

Namun, beban tersebut tidak

berpengaruh pada pergerakan

secara keseluruhan.

10. Kesehatan merupakan aspek penting

dalam kehidupan manuisa, oleh karena

itu kesehatan harus dipantau melalui

pemeriksaan secara berkala di

laboratorium.

(TE/2013/H1/P1/K3)

Konjungsi oleh karena itu merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi oleh

karena itu seharusnya diletakkan di

awal kalimat.

Kesehatan merupakan aspek

penting dalam kehidupan

manuisa. Oleh karena itu,

kesehatan harus dipantau melalui

pemeriksaan secara berkala di

laboratorium.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

11. Darah merupakan cairan yang

bersirkulasi dalam tubuh manusia dan

vertebrata yang berfungsi untuk

mengirimkan zat-zat dan oksigen yang

dibutuhkan oleh jaringan tubuh, serta

mengangkut bahan-bahan kimia hasil

metabolisme, selain itu darah juga

berfungsi untuk pertahanan tubuh

terhadap virus atau bakteri.

(TE/2013/H5/P1/K1)

Konjungsi selain itu merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi selain itu

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Darah merupakan cairan yang

bersirkulasi dalam tubuh manusia

dan vertebrata yang berfungsi

untuk mengirimkan zat-zat dan

oksigen yang dibutuhkan oleh

jaringan tubuh, serta mengangkut

bahan-bahan kimia hasil

metabolisme. Selain itu, darah

juga berfungsi untuk pertahanan

tubuh terhadap virus atau bakteri.

12. Fototransistor memiliki batas arus

maksimal dan batas tegangan yang

tergantung pada datasheet fototransistor

yang digunakan, oleh karena itu untuk

tingkat keamanan fototransistor tahanan

pembatas (resistor) perlu dipakai.

(TE/2013/H21/P2/K1)

Konjungsi oleh karena itu merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi oleh

karena itu seharusnya diletakkan di

awal kalimat.

Fototransistor memiliki batas arus

maksimal dan batas tegangan

yang tergantung pada datasheet

fototransistor yang digunakan.

Oleh karena itu, untuk tingkat

keamanan fototransistor tahanan

pembatas (resistor) perlu dipakai.

13. Jika tegangan keluaran dari pin I/O ini

sebesar 4,8 V dan arusnya sebesar

sebesar 20mA, maka dengan

mengetahui besarnya nilai Vout dan

arus dari mikrokontroler maka besarnya

nilai R yang digunakan pada rangkaian

LED yaitu:

(TE/2013/H 23/P1/K3)

Dalam kalimat tersebut konjungsi

maka digunakan secara berlebihan.

Penggunaan konjungsi maka dalam

kalimat tersebut seharusnya digunakan

secukupnya.

Ditentukan dengan anak kalimat dan

induk kalimat.

Jika tegangan keluaran dari pin

I/O ini sebesar 4,8 V dan arusnya

sebesar sebesar 20mA. Maka,

dengan mengetahui besarnya nilai

Vout dan arus dari

mikrokontroler, besarnya nilai R

yang digunakan pada rangkaian

LED yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

14. Bila dilepas dari sumber listrik, maka

medan magnet yang ada dikumparan

stator hilang, namun medan magnet di

rotor masih ada yang biasa disebut

dengan remanensi.

(TE/2013/H 12/P1/K3)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi namun

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Bila dilepas dari sumber listrik,

maka medan magnet yang ada

dikumparan stator hilang.

Namun, medan magnet di rotor

masih ada yang biasa disebut

dengan remanensi.

15. Frekuensi yang dihasilkan lebih besar

dibandingkan dengan pengujian

menggunakan kapasitor 6µF dan 8µF,

namun arus buta yang dihasilkan

sangat kecil sehingga tegangan keluaran

generator kecil.

(TE/2013/H 31/P1/K3)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi namun

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Frekuensi yang dihasilkan lebih

besar dibandingkan dengan

pengujian menggunakan kapasitor

6µF dan 8µF. Namun, arus buta

yang dihasilkan sangat kecil

sehingga tegangan keluaran

generator kecil.

16. Pada kapasitor 8µF, arus buta yang

dapat dihasilkan lebih besar, namun

frekuensi generator induksi kecil yang

menyebabkan tegangan keluaran

generator kecil.

(TE/2013/H 31/P1/K4)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi namun

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Pada kapasitor 8µF, arus buta

yang dapat dihasilkan lebih besar.

Namun, frekuensi generator

induksi kecil yang menyebabkan

tegangan keluaran generator kecil.

17. Konversi tunggal memulai konversi

ketika bit-ADSC di-set, dan bit tersebut

tetap sampai satu kali konversi selesai

(complete), setelah (complete) itu

otomatis oleh CPU bit-ADSC akan

clear.

Konjungsi setelah itu merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi setelah

itu seharusnya diletakkan di awal

Konversi tunggal memulai

konversi ketika bit-ADSC di-set,

dan bit tersebut tetap sampai satu

kali konversi selesai (complete).

Setelah itu, otomatis oleh CPU

bit-ADSC akan clear.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

(TE/2013/H 14/P1/K4)

kalimat.

18. Jika data dari mikrokontroler berlogika

high, maka tegangan keluaran

komparator sebesar 12V, namun jika

data dari mikrokontroler bernilai low

maka tegangan keluaran komprator

bernilai 0V.

(TE/2013/H 22/P3/K2)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi namun

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Jika data dari mikrokontroler

berlogika high, maka tegangan

keluaran komparator sebesar 12V.

Namun, jika data dari

mikrokontroler bernilai low maka

tegangan keluaran komprator

bernilai 0V.

19. Pengujian pada suhu 30˚C dilakukan

dengan cara memasukkan angka 30

melalui keypad, setelah itu menekan

tombol enter.

(TE/2013/H 42/P1/K1)

Konjungsi setelah itu merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi setelah

itu seharusnya diletakkan di awal

kalimat.

Pengujian pada suhu 30˚C

dilakukan dengan cara

memasukkan angka 30 melalui

keypad. Setelah itu, menekan

tombol enter.

20. Halogen berasal dari kata halos=garam,

genes=pembentuk, maka dari itu

halogen disebut pembentuk garam.

(TE/2013/H 9/P1/K2)

Penggunaan konjungsi maka dari itu

pada kalimat tersebut tidak tepat.

Konjungsi maka dari itu merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah

Halogen berasal dari kata

halos=garam, genes=pembentuk.

Maka dari itu, halogen disebut

pembentuk garam.

21. Pada saat menerima cahaya maka nilai

konduktifitas kaki kolektor-emitor akan

naik sehingga Vout mendapat sumber

tegangan dari Vcc melalui kaki emitor

photo transitor sehingga Vout berlogika

HIGH dan sebaliknya pada pada saat

tidak menerima cahaya, maka photo

transitor OFF dan Vout dihubungkan ke

Kalimat tersebut terlalu banyak

menggunakan konjungsi. Konjungsi

yang tidak efektif sebaiknya

dihilangkan saja.

Pada saat menerima cahaya, nilai

konduktifitas kaki kolektor-emitor

akan naik. Oleh karena itu, Vout

mendapat sumber tegangan dari

Vcc melalui kaki emitor photo

transitor, sehingga Vout berlogika

HIGH. Sebaliknya, saat tidak

menerima cahaya, photo transitor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

ground melalui RL sehingga berlogika

LOW.

(TE/2013/H 14/P1/K4)

OFF dan Vout dihubungkan ke

ground melalui RL sehingga

berlogika LOW.

22. Semakin tinggi arus yang mengalir pada

LED maka semakin terang pula cahaya

yang dihasilkan, namun perlu

diperhatikan bahwa besarnya arus yang

diperbolehkan 10mA-20Ma dan pada

tegangan 1,6V-3,5V menurut karakter

warna yang dihasilkan.

(TE/2013/H 19/P1/K4)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi namun

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Semakin tinggi arus yang

mengalir pada LED maka

semakin terang pula cahaya yang

dihasilkan. Namun, perlu

diperhatikan bahwa besarnya arus

yang diperbolehkan 10mA-20Ma

dan pada tegangan 1,6V-3,5V

menurut karakter warna yang

dihasilkan.

23. Saat selesai diekstrak pada larutan

kurikumin 5 ppm mempunyai nilai

absorban 0,715 namun ketika

dilakukan pengukuran ulang

menggunakan spektrofotometer dengan

larutan yang sama, hasil yang

didapatkan sebesar 0,741.

(TE/2013/H 60/P3/K2)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi anatarkalimat, sehingga

tidak tepat jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang telaknya

di tengah kalimat.

Saat selesai diekstrak pada larutan

kurikumin 5 ppm mempunyai

nilai absorban 0,715. Namun,

ketika dilakukan pengukuran

ulang menggunakan

spektrofotometer dengan larutan

yang sama, hasil yang didapatkan

sebesar 0,741.

24. Berdasarkan analisa hasil pengujian

kadar kurkumin, maka dapat

disimpulkan bahwa alat ukur dapat

digunakan sesuai dengan perancangan

yang telah dibuat karena sudah dapat

melakukan semua proses

Konjungsi akan tetapi merupakan

konjungsi anatarkalimat, sehingga

tidak tepat jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang telaknya

di tengah kalimat.

Berdasarkan analisa hasil

pengujian kadar kurkumin, maka

dapat disimpulkan bahwa alat

ukur dapat digunakan sesuai

dengan perancangan yang telah

dibuat karena sudah dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

pengukuransecara berurutan sesuai

dengan langkah-langkah proses

pengukuran, akan tetapi alat ukur ini

belum bisa menghasilkan data yang

sesuai seperti spektrofotometer standar.

(TE/2013/H 61/P1/K1)

melakukan semua proses

pengukuransecara berurutan

sesuai dengan langkah-langkah

proses pengukuran. Akan tetapi,

alat ukur ini belum bisa

menghasilkan data yang sesuai

seperti spektrofotometer standar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

3. Semakin tinggi arus yang mengalir pada

LED maka semakin terang pula cahaya

yang dihasilkan, namun perlu

diperhatikan bahwa arus yang

diperbolehkan 10mA-20mAdan pada

tegangan 1,6V-3,5V menurut karakter

warna yang dihasilkan.

(TE/2013/H 22/P2/K5)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi namun

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Semakin tinggi arus yang

mengalir pada LED maka

semakin terang pula cahaya yang

dihasilkan. Namun, perlu

diperhatikan bahwa arus yang

diperbolehkan 10Ma-20mAdan

pada tegangan 1,6V-3,5V menurut

karakter warna yang dihasilkan.

4. Meskipun semula dirancang untuk

regulator tegangan tetap, namun

regulator ini dapat dikembangkan untuk

tegangan dan arus yang dapat diatur.

(TE/2013/H 30/P1/K1)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi namun

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Meskipun semula dirancang untuk

regulator tegangan tetap. Namun,

regulator ini dapat dikembangkan

untuk tegangan dan arus yang

dapat diatur.

5. Pada perancangan tugas akhir ini

menggunkan 1 buah mikrokontroler

ATMega8535, namun pada hasil

pembuatan tugas akhir ini menggunakan

2 buah mikrokontroler ATMega 8535

yaitu mikrokontroler A dan B seperti

pada gambar 4.9 dan 4.10.

(TE/2013/H62/P1/K1)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi namun

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Pada perancangan tugas akhir ini

menggunkan 1 buah

mikrokontroler ATMega8535.

Namun, pada hasil pembuatan

tugas akhir ini menggunakan 2

buah mikrokontroler ATMega

8535 yaitu mikrokontroler A dan

B seperti pada gambar 4.9 dan

4.10.

6. Penggunaan 1 buah mikrokontroler

menyebabkan sensor ultrasonik tidak

bekerja dengan baik, oleh karena itu

digunakan 2 buah mikrokontroler secara

lengkap dapat dilihat pada tabel

lampiran L41-L64.

(TE/2013/H62/P1/K4)

Konjungsi oleh karena itu merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi oleh

karena itu seharusnya diletakkan di

awal kalimat.

Penggunaan 1 buah

mikrokontroler menyebabkan

sensor ultrasonik tidak bekerja

dengan baik. Oleh karena itu,

digunakan 2 buah mikrokontroler

secara lengkap dapat dilihat pada

tabel lampiran L41-L64.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

7. Proses pergerakan ini sama dengan

pergerakan tangan kanan dan kiri,

namun untuk pergerakan kedua tangan

dilakukan secara bersama hanya pada

bagian kepla tidak melakukan

pergerakan,

(TE/2013/H69/P2/K2)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi namun

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Proses pergerakan ini sama

dengan pergerakan tangan kanan

dan kiri. Namun, untuk

pergerakan kedua tangan

dilakukan secara bersama hanya

pada bagian kepla tidak

melakukan pergerakan,

8. Hal ini disebabkan karena adanya beban

pada motor servo 3, namun beban

tersebut tidak berpengaruh pada

pergerakan secara keseluruhan.

(TE/2013/H74/P2/K5)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi namun

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Hal ini disebabkan karena adanya

beban pada motor servo 3.

Namun, beban tersebut tidak

berpengaruh pada pergerakan

secara keseluruhan.

9. Hal ini disebabkan karena adanya beban

pada motor servo 6, namun beban

tersebut tidak berpengaruh pada

pergerakan secara keseluruhan.

(TE/2013/H76/P2/K5)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi namun

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Hal ini disebabkan karena adanya

beban pada motor servo 6.

Namun, beban tersebut tidak

berpengaruh pada pergerakan

secara keseluruhan.

10. Kesehatan merupakan aspek penting

dalam kehidupan manuisa, oleh karena

itu kesehatan harus dipantau melalui

pemeriksaan secara berkala di

laboratorium.

(TE/2013/H1/P1/K3)

Konjungsi oleh karena itu merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi oleh

karena itu seharusnya diletakkan di

awal kalimat.

Kesehatan merupakan aspek

penting dalam kehidupan

manuisa. Oleh karena itu,

kesehatan harus dipantau melalui

pemeriksaan secara berkala di

laboratorium.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

11. Darah merupakan cairan yang

bersirkulasi dalam tubuh manusia dan

vertebrata yang berfungsi untuk

mengirimkan zat-zat dan oksigen yang

dibutuhkan oleh jaringan tubuh, serta

mengangkut bahan-bahan kimia hasil

metabolisme, selain itu darah juga

berfungsi untuk pertahanan tubuh

terhadap virus atau bakteri.

(TE/2013/H5/P1/K1)

Konjungsi selain itu merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi selain itu

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Darah merupakan cairan yang

bersirkulasi dalam tubuh manusia

dan vertebrata yang berfungsi

untuk mengirimkan zat-zat dan

oksigen yang dibutuhkan oleh

jaringan tubuh, serta mengangkut

bahan-bahan kimia hasil

metabolisme. Selain itu, darah

juga berfungsi untuk pertahanan

tubuh terhadap virus atau bakteri.

12. Fototransistor memiliki batas arus

maksimal dan batas tegangan yang

tergantung pada datasheet fototransistor

yang digunakan, oleh karena itu untuk

tingkat keamanan fototransistor tahanan

pembatas (resistor) perlu dipakai.

(TE/2013/H21/P2/K1)

Konjungsi oleh karena itu merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi oleh

karena itu seharusnya diletakkan di

awal kalimat.

Fototransistor memiliki batas arus

maksimal dan batas tegangan

yang tergantung pada datasheet

fototransistor yang digunakan.

Oleh karena itu, untuk tingkat

keamanan fototransistor tahanan

pembatas (resistor) perlu dipakai.

13. Jika tegangan keluaran dari pin I/O ini

sebesar 4,8 V dan arusnya sebesar

sebesar 20mA, maka dengan

mengetahui besarnya nilai Vout dan

arus dari mikrokontroler maka besarnya

nilai R yang digunakan pada rangkaian

LED yaitu:

(TE/2013/H 23/P1/K3)

Dalam kalimat tersebut konjungsi

maka digunakan secara berlebihan.

Penggunaan konjungsi maka dalam

kalimat tersebut seharusnya digunakan

secukupnya.

Ditentukan dengan anak kalimat dan

induk kalimat.

Jika tegangan keluaran dari pin

I/O ini sebesar 4,8 V dan arusnya

sebesar sebesar 20mA. Maka,

dengan mengetahui besarnya nilai

Vout dan arus dari

mikrokontroler, besarnya nilai R

yang digunakan pada rangkaian

LED yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

14. Bila dilepas dari sumber listrik, maka

medan magnet yang ada dikumparan

stator hilang, namun medan magnet di

rotor masih ada yang biasa disebut

dengan remanensi.

(TE/2013/H 12/P1/K3)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi namun

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Bila dilepas dari sumber listrik,

maka medan magnet yang ada

dikumparan stator hilang.

Namun, medan magnet di rotor

masih ada yang biasa disebut

dengan remanensi.

15. Frekuensi yang dihasilkan lebih besar

dibandingkan dengan pengujian

menggunakan kapasitor 6µF dan 8µF,

namun arus buta yang dihasilkan

sangat kecil sehingga tegangan keluaran

generator kecil.

(TE/2013/H 31/P1/K3)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi namun

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Frekuensi yang dihasilkan lebih

besar dibandingkan dengan

pengujian menggunakan kapasitor

6µF dan 8µF. Namun, arus buta

yang dihasilkan sangat kecil

sehingga tegangan keluaran

generator kecil.

16. Pada kapasitor 8µF, arus buta yang

dapat dihasilkan lebih besar, namun

frekuensi generator induksi kecil yang

menyebabkan tegangan keluaran

generator kecil.

(TE/2013/H 31/P1/K4)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi namun

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Pada kapasitor 8µF, arus buta

yang dapat dihasilkan lebih besar.

Namun, frekuensi generator

induksi kecil yang menyebabkan

tegangan keluaran generator kecil.

17. Konversi tunggal memulai konversi

ketika bit-ADSC di-set, dan bit tersebut

tetap sampai satu kali konversi selesai

(complete), setelah (complete) itu

otomatis oleh CPU bit-ADSC akan

clear.

Konjungsi setelah itu merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi setelah

itu seharusnya diletakkan di awal

Konversi tunggal memulai

konversi ketika bit-ADSC di-set,

dan bit tersebut tetap sampai satu

kali konversi selesai (complete).

Setelah itu, otomatis oleh CPU

bit-ADSC akan clear.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

(TE/2013/H 14/P1/K4)

kalimat.

18. Jika data dari mikrokontroler berlogika

high, maka tegangan keluaran

komparator sebesar 12V, namun jika

data dari mikrokontroler bernilai low

maka tegangan keluaran komprator

bernilai 0V.

(TE/2013/H 22/P3/K2)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi namun

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Jika data dari mikrokontroler

berlogika high, maka tegangan

keluaran komparator sebesar 12V.

Namun, jika data dari

mikrokontroler bernilai low maka

tegangan keluaran komprator

bernilai 0V.

19. Pengujian pada suhu 30˚C dilakukan

dengan cara memasukkan angka 30

melalui keypad, setelah itu menekan

tombol enter.

(TE/2013/H 42/P1/K1)

Konjungsi setelah itu merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi setelah

itu seharusnya diletakkan di awal

kalimat.

Pengujian pada suhu 30˚C

dilakukan dengan cara

memasukkan angka 30 melalui

keypad. Setelah itu, menekan

tombol enter.

20. Halogen berasal dari kata halos=garam,

genes=pembentuk, maka dari itu

halogen disebut pembentuk garam.

(TE/2013/H 9/P1/K2)

Penggunaan konjungsi maka dari itu

pada kalimat tersebut tidak tepat.

Konjungsi maka dari itu merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah

Halogen berasal dari kata

halos=garam, genes=pembentuk.

Maka dari itu, halogen disebut

pembentuk garam.

21. Pada saat menerima cahaya maka nilai

konduktifitas kaki kolektor-emitor akan

naik sehingga Vout mendapat sumber

tegangan dari Vcc melalui kaki emitor

photo transitor sehingga Vout berlogika

HIGH dan sebaliknya pada pada saat

tidak menerima cahaya, maka photo

transitor OFF dan Vout dihubungkan ke

Kalimat tersebut terlalu banyak

menggunakan konjungsi. Konjungsi

yang tidak efektif sebaiknya

dihilangkan saja.

Pada saat menerima cahaya, nilai

konduktifitas kaki kolektor-emitor

akan naik. Oleh karena itu, Vout

mendapat sumber tegangan dari

Vcc melalui kaki emitor photo

transitor, sehingga Vout berlogika

HIGH. Sebaliknya, saat tidak

menerima cahaya, photo transitor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

ground melalui RL sehingga berlogika

LOW.

(TE/2013/H 14/P1/K4)

OFF dan Vout dihubungkan ke

ground melalui RL sehingga

berlogika LOW.

22. Semakin tinggi arus yang mengalir pada

LED maka semakin terang pula cahaya

yang dihasilkan, namun perlu

diperhatikan bahwa besarnya arus yang

diperbolehkan 10mA-20Ma dan pada

tegangan 1,6V-3,5V menurut karakter

warna yang dihasilkan.

(TE/2013/H 19/P1/K4)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi namun

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Semakin tinggi arus yang

mengalir pada LED maka

semakin terang pula cahaya yang

dihasilkan. Namun, perlu

diperhatikan bahwa besarnya arus

yang diperbolehkan 10mA-20Ma

dan pada tegangan 1,6V-3,5V

menurut karakter warna yang

dihasilkan.

23. Saat selesai diekstrak pada larutan

kurikumin 5 ppm mempunyai nilai

absorban 0,715 namun ketika

dilakukan pengukuran ulang

menggunakan spektrofotometer dengan

larutan yang sama, hasil yang

didapatkan sebesar 0,741.

(TE/2013/H 60/P3/K2)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi anatarkalimat, sehingga

tidak tepat jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang telaknya

di tengah kalimat.

Saat selesai diekstrak pada larutan

kurikumin 5 ppm mempunyai

nilai absorban 0,715. Namun,

ketika dilakukan pengukuran

ulang menggunakan

spektrofotometer dengan larutan

yang sama, hasil yang didapatkan

sebesar 0,741.

24. Berdasarkan analisa hasil pengujian

kadar kurkumin, maka dapat

disimpulkan bahwa alat ukur dapat

digunakan sesuai dengan perancangan

yang telah dibuat karena sudah dapat

melakukan semua proses

Konjungsi akan tetapi merupakan

konjungsi anatarkalimat, sehingga

tidak tepat jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang telaknya

di tengah kalimat.

Berdasarkan analisa hasil

pengujian kadar kurkumin, maka

dapat disimpulkan bahwa alat

ukur dapat digunakan sesuai

dengan perancangan yang telah

dibuat karena sudah dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

pengukuransecara berurutan sesuai

dengan langkah-langkah proses

pengukuran, akan tetapi alat ukur ini

belum bisa menghasilkan data yang

sesuai seperti spektrofotometer standar.

(TE/2013/H 61/P1/K1)

melakukan semua proses

pengukuransecara berurutan

sesuai dengan langkah-langkah

proses pengukuran. Akan tetapi,

alat ukur ini belum bisa

menghasilkan data yang sesuai

seperti spektrofotometer standar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

3. Semakin tinggi arus yang mengalir pada

LED maka semakin terang pula cahaya

yang dihasilkan, namun perlu

diperhatikan bahwa arus yang

diperbolehkan 10mA-20mAdan pada

tegangan 1,6V-3,5V menurut karakter

warna yang dihasilkan.

(TE/2013/H 22/P2/K5)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi namun

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Semakin tinggi arus yang

mengalir pada LED maka

semakin terang pula cahaya yang

dihasilkan. Namun, perlu

diperhatikan bahwa arus yang

diperbolehkan 10Ma-20mAdan

pada tegangan 1,6V-3,5V menurut

karakter warna yang dihasilkan.

4. Meskipun semula dirancang untuk

regulator tegangan tetap, namun

regulator ini dapat dikembangkan untuk

tegangan dan arus yang dapat diatur.

(TE/2013/H 30/P1/K1)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi namun

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Meskipun semula dirancang untuk

regulator tegangan tetap. Namun,

regulator ini dapat dikembangkan

untuk tegangan dan arus yang

dapat diatur.

5. Pada perancangan tugas akhir ini

menggunkan 1 buah mikrokontroler

ATMega8535, namun pada hasil

pembuatan tugas akhir ini menggunakan

2 buah mikrokontroler ATMega 8535

yaitu mikrokontroler A dan B seperti

pada gambar 4.9 dan 4.10.

(TE/2013/H62/P1/K1)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi namun

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Pada perancangan tugas akhir ini

menggunkan 1 buah

mikrokontroler ATMega8535.

Namun, pada hasil pembuatan

tugas akhir ini menggunakan 2

buah mikrokontroler ATMega

8535 yaitu mikrokontroler A dan

B seperti pada gambar 4.9 dan

4.10.

6. Penggunaan 1 buah mikrokontroler

menyebabkan sensor ultrasonik tidak

bekerja dengan baik, oleh karena itu

digunakan 2 buah mikrokontroler secara

lengkap dapat dilihat pada tabel

lampiran L41-L64.

(TE/2013/H62/P1/K4)

Konjungsi oleh karena itu merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi oleh

karena itu seharusnya diletakkan di

awal kalimat.

Penggunaan 1 buah

mikrokontroler menyebabkan

sensor ultrasonik tidak bekerja

dengan baik. Oleh karena itu,

digunakan 2 buah mikrokontroler

secara lengkap dapat dilihat pada

tabel lampiran L41-L64.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

7. Proses pergerakan ini sama dengan

pergerakan tangan kanan dan kiri,

namun untuk pergerakan kedua tangan

dilakukan secara bersama hanya pada

bagian kepla tidak melakukan

pergerakan,

(TE/2013/H69/P2/K2)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi namun

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Proses pergerakan ini sama

dengan pergerakan tangan kanan

dan kiri. Namun, untuk

pergerakan kedua tangan

dilakukan secara bersama hanya

pada bagian kepla tidak

melakukan pergerakan,

8. Hal ini disebabkan karena adanya beban

pada motor servo 3, namun beban

tersebut tidak berpengaruh pada

pergerakan secara keseluruhan.

(TE/2013/H74/P2/K5)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi namun

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Hal ini disebabkan karena adanya

beban pada motor servo 3.

Namun, beban tersebut tidak

berpengaruh pada pergerakan

secara keseluruhan.

9. Hal ini disebabkan karena adanya beban

pada motor servo 6, namun beban

tersebut tidak berpengaruh pada

pergerakan secara keseluruhan.

(TE/2013/H76/P2/K5)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi namun

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Hal ini disebabkan karena adanya

beban pada motor servo 6.

Namun, beban tersebut tidak

berpengaruh pada pergerakan

secara keseluruhan.

10. Kesehatan merupakan aspek penting

dalam kehidupan manuisa, oleh karena

itu kesehatan harus dipantau melalui

pemeriksaan secara berkala di

laboratorium.

(TE/2013/H1/P1/K3)

Konjungsi oleh karena itu merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi oleh

karena itu seharusnya diletakkan di

awal kalimat.

Kesehatan merupakan aspek

penting dalam kehidupan

manuisa. Oleh karena itu,

kesehatan harus dipantau melalui

pemeriksaan secara berkala di

laboratorium.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

11. Darah merupakan cairan yang

bersirkulasi dalam tubuh manusia dan

vertebrata yang berfungsi untuk

mengirimkan zat-zat dan oksigen yang

dibutuhkan oleh jaringan tubuh, serta

mengangkut bahan-bahan kimia hasil

metabolisme, selain itu darah juga

berfungsi untuk pertahanan tubuh

terhadap virus atau bakteri.

(TE/2013/H5/P1/K1)

Konjungsi selain itu merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi selain itu

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Darah merupakan cairan yang

bersirkulasi dalam tubuh manusia

dan vertebrata yang berfungsi

untuk mengirimkan zat-zat dan

oksigen yang dibutuhkan oleh

jaringan tubuh, serta mengangkut

bahan-bahan kimia hasil

metabolisme. Selain itu, darah

juga berfungsi untuk pertahanan

tubuh terhadap virus atau bakteri.

12. Fototransistor memiliki batas arus

maksimal dan batas tegangan yang

tergantung pada datasheet fototransistor

yang digunakan, oleh karena itu untuk

tingkat keamanan fototransistor tahanan

pembatas (resistor) perlu dipakai.

(TE/2013/H21/P2/K1)

Konjungsi oleh karena itu merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi oleh

karena itu seharusnya diletakkan di

awal kalimat.

Fototransistor memiliki batas arus

maksimal dan batas tegangan

yang tergantung pada datasheet

fototransistor yang digunakan.

Oleh karena itu, untuk tingkat

keamanan fototransistor tahanan

pembatas (resistor) perlu dipakai.

13. Jika tegangan keluaran dari pin I/O ini

sebesar 4,8 V dan arusnya sebesar

sebesar 20mA, maka dengan

mengetahui besarnya nilai Vout dan

arus dari mikrokontroler maka besarnya

nilai R yang digunakan pada rangkaian

LED yaitu:

(TE/2013/H 23/P1/K3)

Dalam kalimat tersebut konjungsi

maka digunakan secara berlebihan.

Penggunaan konjungsi maka dalam

kalimat tersebut seharusnya digunakan

secukupnya.

Ditentukan dengan anak kalimat dan

induk kalimat.

Jika tegangan keluaran dari pin

I/O ini sebesar 4,8 V dan arusnya

sebesar sebesar 20mA. Maka,

dengan mengetahui besarnya nilai

Vout dan arus dari

mikrokontroler, besarnya nilai R

yang digunakan pada rangkaian

LED yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

14. Bila dilepas dari sumber listrik, maka

medan magnet yang ada dikumparan

stator hilang, namun medan magnet di

rotor masih ada yang biasa disebut

dengan remanensi.

(TE/2013/H 12/P1/K3)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi namun

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Bila dilepas dari sumber listrik,

maka medan magnet yang ada

dikumparan stator hilang.

Namun, medan magnet di rotor

masih ada yang biasa disebut

dengan remanensi.

15. Frekuensi yang dihasilkan lebih besar

dibandingkan dengan pengujian

menggunakan kapasitor 6µF dan 8µF,

namun arus buta yang dihasilkan

sangat kecil sehingga tegangan keluaran

generator kecil.

(TE/2013/H 31/P1/K3)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi namun

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Frekuensi yang dihasilkan lebih

besar dibandingkan dengan

pengujian menggunakan kapasitor

6µF dan 8µF. Namun, arus buta

yang dihasilkan sangat kecil

sehingga tegangan keluaran

generator kecil.

16. Pada kapasitor 8µF, arus buta yang

dapat dihasilkan lebih besar, namun

frekuensi generator induksi kecil yang

menyebabkan tegangan keluaran

generator kecil.

(TE/2013/H 31/P1/K4)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi namun

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Pada kapasitor 8µF, arus buta

yang dapat dihasilkan lebih besar.

Namun, frekuensi generator

induksi kecil yang menyebabkan

tegangan keluaran generator kecil.

17. Konversi tunggal memulai konversi

ketika bit-ADSC di-set, dan bit tersebut

tetap sampai satu kali konversi selesai

(complete), setelah (complete) itu

otomatis oleh CPU bit-ADSC akan

clear.

Konjungsi setelah itu merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi setelah

itu seharusnya diletakkan di awal

Konversi tunggal memulai

konversi ketika bit-ADSC di-set,

dan bit tersebut tetap sampai satu

kali konversi selesai (complete).

Setelah itu, otomatis oleh CPU

bit-ADSC akan clear.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

(TE/2013/H 14/P1/K4)

kalimat.

18. Jika data dari mikrokontroler berlogika

high, maka tegangan keluaran

komparator sebesar 12V, namun jika

data dari mikrokontroler bernilai low

maka tegangan keluaran komprator

bernilai 0V.

(TE/2013/H 22/P3/K2)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi namun

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Jika data dari mikrokontroler

berlogika high, maka tegangan

keluaran komparator sebesar 12V.

Namun, jika data dari

mikrokontroler bernilai low maka

tegangan keluaran komprator

bernilai 0V.

19. Pengujian pada suhu 30˚C dilakukan

dengan cara memasukkan angka 30

melalui keypad, setelah itu menekan

tombol enter.

(TE/2013/H 42/P1/K1)

Konjungsi setelah itu merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi setelah

itu seharusnya diletakkan di awal

kalimat.

Pengujian pada suhu 30˚C

dilakukan dengan cara

memasukkan angka 30 melalui

keypad. Setelah itu, menekan

tombol enter.

20. Halogen berasal dari kata halos=garam,

genes=pembentuk, maka dari itu

halogen disebut pembentuk garam.

(TE/2013/H 9/P1/K2)

Penggunaan konjungsi maka dari itu

pada kalimat tersebut tidak tepat.

Konjungsi maka dari itu merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah

Halogen berasal dari kata

halos=garam, genes=pembentuk.

Maka dari itu, halogen disebut

pembentuk garam.

21. Pada saat menerima cahaya maka nilai

konduktifitas kaki kolektor-emitor akan

naik sehingga Vout mendapat sumber

tegangan dari Vcc melalui kaki emitor

photo transitor sehingga Vout berlogika

HIGH dan sebaliknya pada pada saat

tidak menerima cahaya, maka photo

transitor OFF dan Vout dihubungkan ke

Kalimat tersebut terlalu banyak

menggunakan konjungsi. Konjungsi

yang tidak efektif sebaiknya

dihilangkan saja.

Pada saat menerima cahaya, nilai

konduktifitas kaki kolektor-emitor

akan naik. Oleh karena itu, Vout

mendapat sumber tegangan dari

Vcc melalui kaki emitor photo

transitor, sehingga Vout berlogika

HIGH. Sebaliknya, saat tidak

menerima cahaya, photo transitor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

ground melalui RL sehingga berlogika

LOW.

(TE/2013/H 14/P1/K4)

OFF dan Vout dihubungkan ke

ground melalui RL sehingga

berlogika LOW.

22. Semakin tinggi arus yang mengalir pada

LED maka semakin terang pula cahaya

yang dihasilkan, namun perlu

diperhatikan bahwa besarnya arus yang

diperbolehkan 10mA-20Ma dan pada

tegangan 1,6V-3,5V menurut karakter

warna yang dihasilkan.

(TE/2013/H 19/P1/K4)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi antarkalimat, sehingga tidak

benar jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang letaknya

di tengah kalimat. Konjungsi namun

seharusnya diletakkan di awal kalimat.

Semakin tinggi arus yang

mengalir pada LED maka

semakin terang pula cahaya yang

dihasilkan. Namun, perlu

diperhatikan bahwa besarnya arus

yang diperbolehkan 10mA-20Ma

dan pada tegangan 1,6V-3,5V

menurut karakter warna yang

dihasilkan.

23. Saat selesai diekstrak pada larutan

kurikumin 5 ppm mempunyai nilai

absorban 0,715 namun ketika

dilakukan pengukuran ulang

menggunakan spektrofotometer dengan

larutan yang sama, hasil yang

didapatkan sebesar 0,741.

(TE/2013/H 60/P3/K2)

Konjungsi namun merupakan

konjungsi anatarkalimat, sehingga

tidak tepat jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang telaknya

di tengah kalimat.

Saat selesai diekstrak pada larutan

kurikumin 5 ppm mempunyai

nilai absorban 0,715. Namun,

ketika dilakukan pengukuran

ulang menggunakan

spektrofotometer dengan larutan

yang sama, hasil yang didapatkan

sebesar 0,741.

24. Berdasarkan analisa hasil pengujian

kadar kurkumin, maka dapat

disimpulkan bahwa alat ukur dapat

digunakan sesuai dengan perancangan

yang telah dibuat karena sudah dapat

melakukan semua proses

Konjungsi akan tetapi merupakan

konjungsi anatarkalimat, sehingga

tidak tepat jika digunakan sebagai

konjungsi intrakalimat yang telaknya

di tengah kalimat.

Berdasarkan analisa hasil

pengujian kadar kurkumin, maka

dapat disimpulkan bahwa alat

ukur dapat digunakan sesuai

dengan perancangan yang telah

dibuat karena sudah dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

100

Lampiran II

JENIS KESALAHAN KONJUNGSI

1. Penghilangan

Konjungsi dan

Bentuk salah:

a. Sensor PIR hanya akan mengeluarkan logika 0 dan 1,0 saat sensor

tidak mendeteksi adanya pancaran infra merah dan 1 saat sensor

mendeteksi infra merah. (TE/2013/H 22/P1/K5)

b. Pada perancangan ini menggunakan 6 buah motor servo sebagai

penggerak tangan kanan dan kiri robot dan 1 buah motor servo

sebagai penggerak kepala robot. (TE/2013/H 47/P1/K1)

Bentuk yang benar:

a. Sensor PIR hanya akan mengeluarkan logika 0 dan 1,0 saat sensor

tidak mendeteksi adanya pancaran infra merah serta 1 saat sensor

mendeteksi infra merah.

b. Pada perancangan ini menggunakan 6 buah motor servo sebagai

penggerak tangan kanan dan kiri robot serta 1 buah motor servo

sebagai penggerak kepala robot.

2. Penambahan

Konjungsi maka

Bentuk salah:

Jika tegangan keluaran dari pin I/O ini sebesar 4,8 V dan arusnya

sebesar sebesar 20mA, maka dengan mengetahui besarnya nilai Vout

dan arus dari mikrokontroler maka besarnya nilai R yang digunakan

pada rangkaian LED yaitu:... . (TE/2013/H 23/P1/K3)

Bentuk yang benar:

Jika tegangan keluaran dari pin I/O ini sebesar 4,8 V dan arusnya

sebesar sebesar 20mA. Maka, dengan mengetahui besarnya nilai

Vout dan arus dari mikrokontroler, besarnya nilai R yang digunakan

pada rangkaian LED yaitu:........

Konjungsi jika

Bentuk salah:

a. Jika sensor PIR mengidentifikasi adanya manusia, maka robot akan

menggerakkan tangan dan memberi salam dengan suara. (TE/2013/H

1/P3/K5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

101

b. Jika sensor PIR mendeteksi manusia, maka mikrokontroler akan

mengaktifkan sensor ultrasonik untuk mengetahui posisi dan jarak

manusia terhadap robot dan ditampilkan pada LCD (TE/2013/H

33/P1/K3).

Bentuk yang benar:

a. Jika sensor PIR mengidentifikasi adanya manusia, robot akan

menggerakkan tangan dan memberi salam dengan suara.

b. Jika sensor PIR mendeteksi manusia, mikrokontroler akan

mengaktifkan sensor ultrasonik untuk mengetahui posisi dan jarak

manusia terhadap robot dan ditampilkan pada LCD.

Konjungsi karena

Bentuk salah:

a. Karena arus maksimal fototransistor sebesar 4mA dan tegangan

yang dibutuhkan adalah 5V maka dibutuhkan resistor agar

perubahan resistansinya dapat diketahui. (TE/2013/H 31/P1/K3)

b. Karena SSR ini dihubungkan dengan sistem pengendali motor

maka motor dengan sendirinya akan berhenti beroperasi.

(TE/2013/H 23/P5/K3)

Bentuk yang benar:

a. Karena arus maksimal fototransistor sebesar 4mA dan tegangan

yang dibutuhkan adalah 5V, dibutuhkan resistor agar perubahan

resistansinya dapat diketahui.

b. Karena SSR ini dihubungkan dengan sistem pengendali motor,

motor dengan sendirinya akan berhenti beroperasi.

Konjungsi apabila

Bentuk salah:

a. Apabila sambungan tersebut dikenai cahaya melalui lensa yang

membuka pada bungkus transistor, maka timbul aliran arus kontrol

yang menghidupkan transistor ON. (TE/2013/H20/P1/K3)

b. Apabila arus yang mengaliri lebih dari 20Ma, maka LED akan

terbakar. (TE/2013/H 22/P2/K6)

Bentuk yang benar:

a. Apabila sambungan tersebut dikenai cahaya melalui lensa yang

membuka pada bungkus transistor, timbul aliran arus kontrol yang

menghidupkan transistor ON.

b. Apabila arus yang mengaliri lebih dari 20Ma, LED akan terbakar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

102

Konjungsi atau

Bentuk salah:

Gerbang X-OR akan menghasilkan 0 jika masukan bernilai 0 atau

semua masukan bernilai 1 atau dengan kata lain bahwa X-OR akan

menghasilkan sinyal keluaran 0 jika semua sinyal masukan bernilai

sama semua. (TE/2013/H 10/P1/K1)

Bentuk yang benar:

Gerbang X-OR akan menghasilkan 0 jika masukan bernilai 0 atau

semua masukan bernilai 1 atau dengan kata lain bahwa X-OR akan

menghasilkan sinyal keluaran 0 jika semua sinyal masukan bernilai

sama semua.

Konjungsi juga

Bentuk salah:

Oleh karena itu, mesin pencuci piring ini biasanya hanya digunakan di

restauran, hotel, dan juga acara-acara besar. (TE/2013/H 1/P2/K6)

Bentuk yang benar:

Oleh karena itu, mesin pencuci piring ini biasanya hanya digunakan di

restauran, hotel, dan acara-acara besar.

Konjungsi ketika

Bentuk salah:

Ketika mendapatkan masukan dari user dengan dip switch akan

aktifkan, maka selanjutnya di lakukan pengecekan tipe IC TTL.

(TE/2013/H 28/P1/K2)

Bentuk yang benar:

Ketika mendapatkan masukan dari user dengan dip switch akan

diaktifkan, selanjutnya dilakukan pengecekan tipe IC TTL.

Konjungsi kemudian

Bentuk salah:

Sensor PING mendeteksi jarak objek dengan cara memancarkan

gelombang ultrasonic (40KHz) dalam waktu tertentu dan kemudian

mendeteksi pantulan. (TE/2013/H 50/P2/K1)

Bentuk yang benar:

Sensor PING mendeteksi jarak objek dengan cara memancarkan

gelombang ultrasonic (40KHz) dalam waktu tertentu dan mendeteksi

pantulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

103

Konjungsi supaya

Bentuk salah:

Dengan demikian pengukuran kadar kurkumin harus segera

dilakukan setelah ekstrak kunyit dibuat agar supaya tidak mengalami

perubahan kadar kurkumin. (TE/2013/H 60/P3/K3)

Bentuk benar:

Dengan demikian pengukuran kadar kurkumin harus segera

dilakukan setelah ekstrak kunyit dibuat supaya tidak mengalami

perubahan kadar kurkumin.

Konjungsi hanya

Bentuk salah:

Sensor pir bersifat pasif, artinya sensor ini tidak memancarkan sinar

infra merah tetapi hanya menerima radiasi sinar infra merah dari luar.

(TE/2013/H 21/P1/K2).

Bentuk yang benar:

Sensor pir bersifat pasif, artinya sensor ini tidak memancarkan sinar

infra merah tetapi menerima radiasi sinar infra merah dari luar.

3. Salah Formasi

Konjungsi antara...dengan

Bentuk salah:

a. Pergerakan ini akan dilakukan oleh robot pada saat sensor ultrasonik

S1 mendeteksi jarak sebenarnya antara manusia dengan robot

kurang dari 200 cm. (TE/2013/H 67/P1/K2)

b. Parameter lain yang membedakan antara servo satu dengan servo

lainnya adalah kecepatan servo untuk berubah dari posisi satu ke

posisi lainnya (operating speed). (TE/2013/H 25/P1/K3)

Bentuk yang benar:

a. Pergerakan ini akan dilakukan oleh robot pada saat sensor ultrasonik

S1 mendeteksi jarak sebenarnya antara manusia dan robot kurang

dari 200 cm.

b. Parameter lain yang membedakan antara servo satu dan servo

lainnya adalah kecepatan servo untuk berubah dari posisi satu ke

posisi lainnya (operating speed).

Konjungsi baik...ataupun

Bentuk salah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

104

Limit switch adalah salah satu sensor yang akan bekerja jika pada

bagian actuatornya tertekan suatu benda, baik dari samping kiri

ataupun kanan. (TE/2013/H 13/P1/K1)

Bentuk yang benar:

Limit switch adalah salah satu sensor yang akan bekerja jika pada

bagian actuatornya tertekan suatu benda, baik dari samping kiri

maupun kanan.

Konjungsi baik...dengan

Bentuk salah:

Pengujian alat ukur dapat dinyatakan berhasil karena alat ukur dapat

membedakan besar absorban yang didapat baik absorban sampel

kurkumin dengan absorban larutan kunyit sesuai dengan urutan

absorban spektrofotometer standar. (TE/2013/H 61/P2/K3)

Bentuk yang benar:

Pengujian alat ukur dapat dinyatakan berhasil karena alat ukur dapat

membedakan besar absorban yang didapat baik absorban sampel

kurkumin maupun absorban larutan kunyit sesuai dengan urutan

absorban spektrofotometer standar.

4. Salah susun

Konjungsi dan

Bentuk salah:

a. Pada perancangan ini, timer di-set agar menghitung sampai 255. Dan

jika sudah mencapai 255, maka timer (overflow) akan memberikan

sinyal, disinilah PWM bekerja dan menginstruksikan timer untuk

menghitung lagi dari 0. (TE/2013/H 47/P3/K4)

b. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.

(TE/2013/H xi/P3/K3)

Bentuk yang benar:

a. Pada perancangan ini, timer di-set agar menghitung sampai 255 dan

jika sudah mencapai 255, maka timer (overflow) akan memberikan

sinyal, disinilah PWM bekerja dan menginstruksikan timer untuk

menghitung lagi dari 0.

b. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.

Konjungsi atau

Bentuk salah:

Tegangan referensi eksternal dapat di-decouple pada pin AREF

dengan kapasitor untuk mengurangi derau. Atau dapat menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

105

tegangan referensiinternal sebesar 2,56V (pin Aref diberi kapasitor

secara eksternal untuk menstabilkan tegangan internal). (TE/2013/H

13/P2/K3).

Bentuk yang benar:

Tegangan referensi eksternal dapat di-decouple pada pin AREF

dengan kapasitor untuk mengurangi derau atau dapat menggunakan

tegangan referensiinternal sebesar 2,56V (pin Aref diberi kapasitor

secara eksternal untuk menstabilkan tegangan internal).

Konjungsi sedangkan

Bentuk salah:

a. Mikrokontroler A digunakan untuk mengontrol sensor PIR dan

sensor ultrasonik serta menampilkan data pada LCD. Sedangkan

mikrokontroler B digunakan untuk mengontrol relay dan motor

servo. (TE/2013/H62/P1/K2)

b. Pada saat sensor ultrasonik S2 mendeteksi jarak 200 cm robot dapat

melakukan pergerakan tangan kanan dan kiri. Sedangkan pada saat

sensor ultrasonik S3 mendeteksi jarak 200cm robot dapat melakukan

pergerakan tangan kiri dan kepala. (TE/2013/H66/P2/K1)

Bentuk yang benar:

a. Mikrokontroler A digunakan untuk mengontrol sensor PIR dan

sensor ultrasonik serta menampilkan data pada LCD. Sedangkan

mikrokontroler B digunakan untuk mengontrol relay dan motor

servo. (TE/2013/H62/P1/K2)

b. Pada saat sensor ultrasonik S2 mendeteksi jarak 200 cm robot dapat

melakukan pergerakan tangan kanan dan kiri. Sedangkan pada saat

sensor ultrasonik S3 mendeteksi jarak 200cm robot dapat melakukan

pergerakan tangan kiri dan kepala. (TE/2013/H66/P2/K1)

Konjungsi namun

Bentuk salah:

a. Semakin tinggi arus yang mengalir pada LED maka semakin terang

pula cahaya yang dihasilkan, namun perlu diperhatikan bahwa

besarnya arus yang diperbolehkan 10mA-20Ma dan pada tegangan

1,6V-3,5V menurut karakter warna yang dihasilkan. (TE/2013/H

19/P1/K4)

b. Semakin tinggi arus yang mengalir pada LED maka semakin terang

pula cahaya yang dihasilkan, namun perlu diperhatikan bahwa arus

yang diperbolehkan 10mA-20mAdan pada tegangan 1,6V-3,5V

menurut karakter warna yang dihasilkan. (TE/2013/H 22/P2/K5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

106

Bentuk yang benar:

a. Semakin tinggi arus yang mengalir pada LED maka semakin terang

pula cahaya yang dihasilkan. Namun, perlu diperhatikan bahwa arus

yang diperbolehkan 10Ma-20mAdan pada tegangan 1,6V-3,5V

menurut karakter warna yang dihasilkan.

b. Semakin tinggi arus yang mengalir pada LED maka semakin terang

pula cahaya yang dihasilkan. Namun, perlu diperhatikan bahwa arus

yang diperbolehkan 10Ma-20mAdan pada tegangan 1,6V-3,5V

menurut karakter warna yang dihasilkan.

Konjungsi sehingga

Bentuk salah:

a. Berdasarkan nameplate motor induksi yang digunakan sebagai

generator,dapat dilihat besar daya keluaranmotor adalah 125

watt,arus yang diserap sebesar 1,5 A dan tegangan pencatu 220 volt.

Sehingga dapat dihitung besar daya masukan sistem generator

induksi sebagai berikut: Pin=220x1,5=330Watt. (TE/2013/H

21/P1/K1)

b. Berdasarkan hasil pengukuran, motor induksi yang digunakan

sebagai generator beroperasi pada tegangan pencatu 214,4 volt dan

arus yang diserap sebesar 1,4 ampere. Sehingga dapat dihitung besar

daya masukan sistem generator induksi sebagai berikut: Pin=214,4 x

1,4=300,16 watt. (TE/2013/H 39/P1/K1)

Bentuk yang benar:

a. Berdasarkan nameplate motor induksi yang digunakan sebagai

generator,dapat dilihat besar daya keluaranmotor adalah 125

watt,arus yang diserap sebesar 1,5 A dan tegangan pencatu 220 volt.

Sehingga dapat dihitung besar daya masukan sistem generator

induksi sebagai berikut: Pin=220x1,5=330Watt. (TE/2013/H

21/P1/K1)

b. Berdasarkan hasil pengukuran, motor induksi yang digunakan

sebagai generator beroperasi pada tegangan pencatu 214,4 volt dan

arus yang diserap sebesar 1,4 ampere. Sehingga dapat dihitung besar

daya masukan sistem generator induksi sebagai berikut: Pin=214,4 x

1,4=300,16 watt. (TE/2013/H 39/P1/K1)

Konjungsi oleh karena itu

Bentuk salah:

a. Fototransistor memiliki batas arus maksimal dan batas tegangan

yang tergantung pada datasheet fototransistor yang digunakan, oleh

karena itu untuk tingkat keamanan fototransistor tahanan pembatas

(resistor) perlu dipakai. (TE/2013/H21/P2/K1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

107

b. Kesehatan merupakan aspek penting dalam kehidupan manuisa, oleh

karena itu kesehatan harus dipantau melalui pemeriksaan secara

berkala di laboratorium. (TE/2013/H1/P1/K3)

Bentuk yang benar:

a. Fototransistor memiliki batas arus maksimal dan batas tegangan

yang tergantung pada datasheet fototransistor yang digunakan. Oleh

karena itu, untuk tingkat keamanan fototransistor tahanan pembatas

(resistor) perlu dipakai.

b. Kesehatan merupakan aspek penting dalam kehidupan manuisa.

Oleh karena itu, kesehatan harus dipantau melalui pemeriksaan

secara berkala di laboratorium.

Konjungsi selain itu

Bentuk salah:

Darah merupakan cairan yang bersirkulasi dalam tubuh manusia dan

vertebrata yang berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen

yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, serta mengangkut bahan-bahan

kimia hasil metabolisme, selain itu darah juga berfungsi untuk

pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. (TE/2013/H5/P1/K1)

Bentuk yang benar:

Darah merupakan cairan yang bersirkulasi dalam tubuh manusia dan

vertebrata yang berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen

yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, serta mengangkut bahan-bahan

kimia hasil metabolisme. Selain itu, darah juga berfungsi untuk

pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.

Konjungsi maka dari itu

Bentuk salah:

Halogen berasal dari kata halos=garam, genes=pembentuk, maka

dari itu halogen disebut pembentuk garam. (TE/2013/H 9/P1/K2)

Bentuk yang benar:

Halogen berasal dari kata halos=garam, genes=pembentuk. Maka

dari itu, halogen disebut pembentuk garam.

Konjungsi setelah itu

Bentuk salah:

Konversi tunggal memulai konversi ketika bit-ADSC di-set, dan bit

tersebut tetap sampai satu kali konversi selesai (complete), setelah

(complete) itu otomatis oleh CPU bit-ADSC akan clear. (TE/2013/H

14/P1/K4).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

108

Bentuk yang benar:

Konversi tunggal memulai konversi ketika bit-ADSC di-set, dan bit

tersebut tetap sampai satu kali konversi selesai (complete). Setelah

itu, otomatis oleh CPU bit-ADSC akan clear.

Konjungsi akan tetapi

Bentuk salah:

Berdasarkan analisa hasil pengujian kadar kurkumin, maka dapat

disimpulkan bahwa alat ukur dapat digunakan sesuai dengan

perancangan yang telah dibuat karena sudah dapat melakukan semua

proses pengukuransecara berurutan sesuai dengan langkah-langkah

proses pengukuran, akan tetapi alat ukur ini belum bisa menghasilkan

data yang sesuai seperti spektrofotometer standar. (TE/2013/H

61/P1/K1)

Bentuk yang benar:

Berdasarkan analisa hasil pengujian kadar kurkumin, maka dapat

disimpulkan bahwa alat ukur dapat digunakan sesuai dengan

perancangan yang telah dibuat karena sudah dapat melakukan semua

proses pengukuransecara berurutan sesuai dengan langkah-langkah

proses pengukuran. Akan tetapi, alat ukur ini belum bisa

menghasilkan data yang sesuai seperti spektrofotometer standar.

Konjungsi sebaliknya

Bentuk salah:

Pada saat menerima cahaya maka nilai konduktifitas kaki kolektor-

emitor akan naik sehingga Vout mendapat sumber tegangan dari Vcc

melalui kaki emitor photo transitor sehingga Vout berlogika HIGH

dan sebaliknya pada pada saat tidak menerima cahaya, maka photo

transitor OFF dan Vout dihubungkan ke ground melalui RL sehingga

berlogika LOW. (TE/2013/H 14/P1/K4)

Bentuk yang benar:

Pada saat menerima cahaya, nilai konduktifitas kaki kolektor-emitor

akan naik. Oleh karena itu, Vout mendapat sumber tegangan dari Vcc

melalui kaki emitor photo transitor, sehingga Vout berlogika HIGH.

Sebaliknya, saat tidak menerima cahaya, photo transitor OFF dan

Vout dihubungkan ke ground melalui RL sehingga berlogika LOW.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

109

Lampiran III

JUDUL SKRIPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

LULUSAN TAHUN 2013 UNIVERSITAS SANATA DHARMA

Sumber Data:

Ari Putra Ariyanto, Yonathan. 2013. Mesin Pencuci Piring. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Chrismatsy, Lian. 2013. Alat Ukur Kadar Kurkumin Menggunakan

Monokromator Kisi Difraksi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Hermawan, Yohanes. 2013. Pengujian IC TTL Berbasis Mikrokontroler.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Joni, Alpensus. 2013. Pemanfaatan Motor Induksi Satu Fasa Sebagai Generator.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Juk, Bernadus. 2013. Robot Penerima Tamu. Yogyakarta: Universitas Sanata

Dharma.

Theofanus Lering, Sturmius. 2013. Penentuan Jenis Golongan Darah Manusia

Berbasis Mikrokontroler AT-Mega 8535. Yogyakarta: Universitas Sanata

Dharma.

Yuliantoro, Paulus. 2013. Pengaman Motor Listrik 3 Phasa dengan Sensor Suhu

IC LM 35. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/3852/2/101224080_full.pdf · masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia

110

BIODATA

Devi pusawati, dilahirkan di Klaten, 21 Maret 1992. Ia

menamatkan TK TRISULA di Klaten tahun 1999. Setelah

menamatkan TK, ia melanjutkan pendidikannya di tingkat

sekolah dasar SD N 1 Bareng Klaten dan lulus pada tahun

2004. Selanjutnya, ia menamatkan pendidikan sekolah

menengah pertama di SMP N 3 Klaten pada tahun 2007. Ia

menamatkan sekolah tingkat menengah atas di SMA N 3

Klaten pada tahun 2010. Setelah lulus SMA, ia melanjutkan studi Pendidikan Bahasa

Sastra Indonesia di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dari tahun 2010-2015. Ia

menyelesaikan studi dengan menulis skripsi berjudul Jenis Kesalahan Penggunaan

Konjungsi Skripsi Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Lulusan Tahun 2013

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI