Bekerjasama dalam team(kelompok)

21
Bekerjasama Dalam Team(Kelompok) Di susun oleh: Di susun oleh: Ridho Warisman (17113629) Ridho Warisman (17113629) 2KA16 2KA16 ridhovargash.blogspot.com ridhovargash.blogspot.com

Transcript of Bekerjasama dalam team(kelompok)

Bekerjasama Dalam Team(Kelompok)

Di susun oleh:Di susun oleh:Ridho Warisman (17113629)Ridho Warisman (17113629)

2KA162KA16

ridhovargash.blogspot.comridhovargash.blogspot.com

Robbins & Judge,1 (2008:356) kelompok didefinisikan sebagai dua atau lebih individu yang berinteraksi,dan saling bergantung utk mencapai tujuan-tujuan tertentu.

Luthans (2006:514) definisi komprehensif menyatakan bahwa jiika ada sebuah kelompok di dalam organisasi maka anggotanya:

1. Termotivasi untuk bergabung2. Merasa bahwa kelompok adalah tempat untuk saling

berinteraksi dan sebuah kesatuan unit3. Memiliki berbagai kontribusi dalam proses organisasi (yaitu,

beberapa orang memiliki kontribusi dalam hal waktu atau energi lebih dari yang lainnya)

4. Memiliki berbagai pendapat yang disetujui maupun tidak disetujui melalui berbagai bentuk interaksi

Setiap anggota termotivasi untuk bergabung karena sadar bahwa dia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan

Ada hubungan timbal balik (interaksi) antara anggota yang satu dengan anggota yang lain.

Ada faktor yang dimiliki bersama sebagai pengikat, seperti; tugas, atasan, nasib, hobi dan sebagainya sehingga hubungan antar mereka menjadi erat

Berstruktur dan berproses

Teori Kedekatan. Individu berafiliasi satu sama lain karena kedekatan jarak geogragafis.

Teori formasi kelompok. Teori ini terdiri dari tiga elemen yaitu; aktivitas, interaksi, dan perasaan. Semakin banyak aktivitas bersama, semakin tinggi interaksi dan

semakin kuat perasaan seseorang (disukai atau tidak disukai) Semakin tinggi interaksi, semakin banyak aktivitas bersama, dan

semakin kuat perasaannya, Semakin kuat perasaan seseorang thd orang lain, semakin

banyak aktivitas dan interaksi bersama. Teori keseimbangan. Orang saling tertarik karena mereka

memiliki sikap yg sama thd obyek relevan dan tujuan. Individu X akan berkelompo0kndg individu Y karena persamaan

sikap dan nilai (agama, poltik, gaya hidup, pekerjaan dll) Ketika hubungan terbentuk mereka berjuang mempertahankan

keseimbangan antara atraksi dan kesamaan sikap. Jika terjadi ketidakseimbangan, dilakukan usaha untuk memper-

baikinya. Jika tidak dapat diperbaiki, hubungan akan berakhir. Kedekatan dan interaksi ikut berperan dalam teori keseimbangan

KELOMPOKFORMAL

KELOMPOKINFORMAL

KelompokKomando

KelompokTugas

KelompokPersahabatan

KelompokKepentingan

MelaksanakanTugasrutin

MelaksanakanTugas/proyektertentu

MendukungAtau

Menghambat

TUJUANORGANISASI

KLASIFIKASI KELOMPOKKLASIFIKASI KELOMPOK

KELOMPOK FORMAL DAN KELOMPOK FORMAL DAN KELOMPOK INFORMALKELOMPOK INFORMAL

Kelompok Formal, kelompok yang diciptakan oleh Kelompok Formal, kelompok yang diciptakan oleh keputusan manajerial untuk mencapai tujuan keputusan manajerial untuk mencapai tujuan organisasiorganisasi Kelompok Komando, kelompok yang tersusun atas seorang Kelompok Komando, kelompok yang tersusun atas seorang

manajer dan bawahan-bawahan langsungnya.manajer dan bawahan-bawahan langsungnya. Kelompok Tugas, kelompok yang bekerjasama untuk Kelompok Tugas, kelompok yang bekerjasama untuk

menyelesaikan tugas tertentu, yang dapat melintasi menyelesaikan tugas tertentu, yang dapat melintasi hubungan komando hubungan komando

Kelompok Informal, kelompok yang muncul dan Kelompok Informal, kelompok yang muncul dan berkembang secara alamiah yang bekerja karena berkembang secara alamiah yang bekerja karena kebutuhan sosial.kebutuhan sosial. Kelompok Kepentingan, mereka yang bekerja sama untuk Kelompok Kepentingan, mereka yang bekerja sama untuk

mencapai sasaran khusus yang menjadi kepedulian dari mencapai sasaran khusus yang menjadi kepedulian dari setiap anggota klompoksetiap anggota klompok

Kelompok Persahabatan, mereka yang bergabung bersama Kelompok Persahabatan, mereka yang bergabung bersama karena mereka berbagi satu atau lebih karakteristik, karena mereka berbagi satu atau lebih karakteristik, misalnya umur, jenis keyakinan politik, hoby, etnik.misalnya umur, jenis keyakinan politik, hoby, etnik.

ASPEKASPEK KELOMPOK KELOMPOK FORMALFORMAL

ORGANISASI ORGANISASI INFORMALINFORMAL

Hubungan antar Hubungan antar pribadipribadi

KepemimpinanKepemimpinan

Pengendalian Pengendalian PerilakuPerilaku

KetergantunganKetergantungan

Jelas/TerstrukturJelas/Terstruktur

Dirancang dan Dirancang dan

ditetapkanditetapkan Penghargaan Penghargaan dan dan

hukumanhukuman Bawahan lebih Bawahan lebih

tergantungtergantung

Tergantung pada Tergantung pada

motif dan tujuanmotif dan tujuan Muncul dan dipilihMuncul dan dipilih

Pemenuhan kebu-Pemenuhan kebu-tuhantuhan

Keanggotaan Keanggotaan bebas bebas

dan tidak dan tidak tergantungtergantung

1. Tahap pembentukan (Forming). Tahap awal ini ditandai ketidakpastian atas tujuan, struktur dan kepemimpinan. Tahap ini selesai ketika anggota merasa menjadi bagian dari kelompok.

2. Tahap perkembangan (storming). Seperti diindikasikan istilahnya (ribut), ditandai oleh konflik dan konfrontasi. Ketika tahap ini selesai terdapat kepastian strukur.

3. Tahap normalisasi (norming). Tahap ini struktur menjadi solid, kohesivitas tinggi, perbedaan menjadi kerjasama

4. Tahap berkinerja (performing). Tahap ini struktur sudah berfungsi dan fokus pada penyelesaian tugas. Untuk kelompok kerja permanen berkinerja adalah tahap akhir. Untuk tim, panitia, satgas dan sejenisnya terdapat tahap pembubaran.

5. Tahap pembubaran (adjourning). Untuk proyek tim atau tugas dengan tujuan khusus, saat tujuan tercapai kelompok akan membubarkan diri atau memiliki komposisi baru dan tahapan dimulai dari awal.

Robbins & Judge,1 (2008:406) mendefinisikan : Kelompok Kerja (wok group)

Kelompok yang berinteraksi terutama untuk berbagi informasi dan mengambil berbagai keputusan untuk membantu setiap anggota berkerja dalam area tanggung jawabnya

Tim Kerja (work team) Kelompok yang upaya-upaya individunya

menghasil-kan kinerja yang lebih besar daripada jumlah dari masukan-masukan individual

Berbagi informasi

Netral (bisa negatif)

Individual

Acak & bervariasi

Individu

Kuat & terfokus

Kinerja kolektif

Positif

Individual & mutual

Saling melengkapi

Kolektif

Bersama

Tujuan

Sinergi

Akuntabilitas

Keterampilan

Hasil kerja

Kepemimpinan

KELOMPOK KERJA TIM KERJA

Gambar 11.3. Perbedaan Kelompok Kerja Dan Tim Kerja

1. Tim penyelesai masalah, yaitu kelompok yang terdiri 5-12 karyawan dari departemen yang sama yg bertemu selama beberapa jam seminggunya utk mendiskusikan cara memperbaiki kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja

2. Tim kerja swakelola, yaitu sekelompok karyawan yang bertanggungjawab untuk mengelola dan menghasilkan barang atau jasa untuk pelanggan internal atau eksternal.

3. Tim lintas fungsi, yaitu tim yang aggota-anggotanya terdiri dari individu-individu dari berbagai departemen atau fungsi tertentu.

4. Tim virtual, yaitu tim yang anggotanya berada pada lokasi yang berjauhan, dan mereka berkomunikasi jarak jauh melalui peralatan elektronik seperti e-mail, konferensi via telepon dan video, fax., dan internet.

Luthans (2006:531) agar tim menjadi lebih efektif maka;

Jumlah anggota dalam tim dipertahankan kecil Anggota dipilih berdasarkan motivasi dan

kompetensinya Terdiri orang-orang dg tipe keterampilan yang

berlainan dan bersifat komplementer Mempunyai komitmen pada tujuan bersama Menjabarkan tujuan bersama menjadi tujuan

kinerja yang SMART Tugas-tugas dirancang secara interdependen Menjadikan kelompok terlihat ”eksklusif”

sehingga anggota menjadi senang jika dilibatkan. Kohesivitas kelompok ditingkatkan.

Pelanggaran norma kelompok dapat menghasilkan peri-laku anti sosial, seperti; pelecehan seksual, berbohong, korupsi, absensi

Ambiguitas peran, terjadi ketika karyawan “tidak tahu apa yang harus dilakukan”

Konflik peran terjadi jika terdapat tekanan “demi kelompok” seseorang diminta melakukan sesuatu diluar kemampuan dan bertentangan dg nilai pribadinya.

Kemalasan sosial, terjadi bila anggota mengurangi upaya dan tingkat kinerja ketika mereka melakukan fungsinya sebagai anggota kelompok.

Luthans (2006:514) mengataan bahwa terdapat tiga pandangan tentang dinamika kelompok yaitu:

1. Pandangan normatif menyatakan bahwa dinamika kelompok memggambarkan bagaimana sebuah kelompok seharusnya diorganisasi dan dipimpin.

2. Dinamika kelompok terdiri dari sekumpulan teknik.3. Dinamika kelompok dipandang dari perspektif sifat

internal kelompok, bagaimana pembentukannya, struktur dan prosesnya, dan bagaimana fungsi dan pengaruhnya terhadap anggota individu, kelompok lain, dan organisasi.

Faktor eksternal yang menentukanPrestasi kelompok

Sumber internAnggota

kelompok

Strukturkelompok

Proseskelompok

Tugas KelompokKohesivitas

Dalam kelompok

PRESTASIKELOMPOK

1. Strategi organisasi2. Struktur delegasi

wewenang3. Kebijakan/peraturan4. Sumber dan teknologi

organisasi

Sumber intern anggota kelompok :Sumber intern anggota kelompok :

5. Proses seleksi/rekruitmen 5. Proses seleksi/rekruitmen tenaga kerjatenaga kerja

6. Penilaian prestasi dan 6. Penilaian prestasi dan sistem imbalansistem imbalan

7. Budaya organisasi7. Budaya organisasi8. Faktor lingkungan fisik 8. Faktor lingkungan fisik

(layout kantor/gedung)(layout kantor/gedung)

Faktor Eksternal yg Menentukan Prestasi Kelompok, Faktor Eksternal yg Menentukan Prestasi Kelompok,

• Kemampuan, danKemampuan, dan Karakteristik kepribadianKarakteristik kepribadian

1. Kepemimpinan, dalam kelompok formal pemimpin biasa menggunakan position powernya dalam mempengaruhi anggotanya, sedang dalam informal menggunakan personal power.

2. Peran, seperangkat pola perilaku yang diharapkan dan dikaitkan pada seseorang yang menduduki suatu posisi tertentu dalam kelompok.

3. Norma, merupakan standar perilaku yang diterima baik, dalam suatu kelompok yang digunakan bersama oleh anggota kelompok

4. Status kelompok, posisi atau peringkat yg didefinisikan secara sosial yang diberikan kepada kelompok atau anggota kelompok oleh orang lain.

5. Ukuran kelompok, besar kecilnya jumlah anggota dalam kelompok

6. Komposisi kelompok, berkaitan dengan heteroginitas anggota kelompok seperti; keterampilan, kemampuan, pengetahuan, kepribadian, etnik, budaya dsb.

Struktural Kelompok meliputi;

Mencakup proses-proses yang terjadi di dalam suatu kelompok kerja, yaitu; Pola komunikasi dlm pertukaran informasi Proses keputusan kelompok, Perilaku dan gaya pemimpin, Konflik, Dinamika kekuasaan

Jenis tugas sederhana (rutin dan standar)Jenis tugas sederhana (rutin dan standar) Jenis tugas kompleks (tugas baru, insidental)Jenis tugas kompleks (tugas baru, insidental)

Proses Kelompok

Tugas Kelompok

Kesamaan nilai dan tujuan Keberhasilan dalam mencapai tujuan Status dan kebanggaan kelompok Penyelesaian perbedaan Kecocokan terhadap norma-norma

kelompok Daya tarik pribadi (kharisma, aura) Persaingan antar kelompok Pengakuan dan penghargaan

Kohesivitas kelompok

YANG MENINGKATKAN YANG MENURUNKAN Kesepakatan

tujuan kelompok Frekuensi interaksi Ketertarikan

pribadi Kompetisi antar

kelompok Evaluasi

berdasarkan keinginan sendiri

Ketidaksepakatan tujuan kelompok

Besarnya jumlah anggota kelompok

Pengalaman yang tidak menyenangkan

Persaingan antar anggota kelompok

Dominasi oleh satu orang anggota atau lebih