PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/22338/2/101434042_full.pdf · 2018. 3....

113
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN NOPKOR PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill) DENGAN MEDIA CAMPURAN PASIR DAN KOMPOS SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi HERIBERTUS TEOPILUS NIKHOP NIM : 101434042 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/22338/2/101434042_full.pdf · 2018. 3....

  • EFEKTIVITAS PENGGUNAAN NOPKOR PADA PERTUMBUHAN DAN

    PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill) DENGAN MEDIA

    CAMPURAN PASIR DAN KOMPOS

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Biologi

    HERIBERTUS TEOPILUS NIKHOP

    NIM : 101434042

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

    JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2014

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    EFEKTIVITAS PENGGUNAAN NOPKOR PADA PERTUMBUHAN DAN

    PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill) DENGAN MEDIA

    CAMPURAN PASIR DAN KOMPOS

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Biologi

    HERIBERTUS TEOPILUS NIKHOP

    NIM : 101434042

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

    JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2014

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN

    Non Scholae, Sed Vitae Discimus

    “Belajar bukan hanya untuk memperoleh nilai berupa angka-angka, belajar untuk

    memperoleh nilai-nilai hidup”

    Karya ini kupersembahkan buat:

    Kedua Orang tuaku Tercinta Aluwisius Alun dan Lusiana serta adik-adik

    ku Tercinta

    Almamaterku

    Universitas Sanata Dharma dan Sahabatku P.BIOLOGI 2010

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    ABSTRAK

    EFEKTIVITAS PENGGUNAAN NOPKOR PADA PERTUMBUHAN DAN

    PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill) DENGAN MEDIA

    CAMPURAN PASIR DAN KOMPOS

    Heribertus Teopilus Nikhop

    101434042

    Universitas Sanata Dharma

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan NOPKOR terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman tomat (Lycopersicon esculentum Mill). Media tanam yang digunakan dalam penelitian ini adalah campuran pasir dengan kompos dengan perbandingan 1:1. Varietas tomat yang digunakan dalam penelitian ini adalah vaietas bulat. Penelitian ini dilaksanakan di kebun anggur Sanata Dharma Desa Paingan, Maguwoharjo Yogyakarta. Waktu penelitian berlansung selama 3 bulan. Dimulai pada bulan Mei 2014-Juli 2014.

    Penelitian ini menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap dengan tiga dosis NOPKOR yaitu 600 ml, 400 ml, dan 200 ml. Dalam penelitian ini dilakukan tujuh kali pengulangan. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, jumlah buah dan berat buah.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis NOPKOR berpengaruh secara signifikan terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah dan berat buah, namun tidak berpengaruh terhadap diameter batang tanaman. Pemberian dosis NOPKOR yang baik pada dosis 200 ml.

    Kata kunci : NOPKOR, Tomat dan Kompos.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    ABSTRACT

    EFEKTIVITY OF THE NOPKOR THE USE OF GROWTH AND PRODUCTION

    TOMATO PLANT (Lycopersicon esculentum Mill) WITH MEDIA MIXED SAND AND

    COMPOST

    Heribertus Teopilus Nikhop

    101434042

    Sanata Dharma University

    This studyaims to learn the effectiveness of using NOPKOR on the growt and production of tomato (Lycopersicon Esculentum Mill). Growing media which is used in this study is a mixture of sand with compost that has a ratio 1:1. Tomato varieties used in this study is spherical varieties. This research was implemented in the vineyard of Sanata Dharma University at Paingan, Maguwoharjo Yogyakarta. The time of researching occurredduring the 3 months. Starting in May 2014 up to July 2014.

    This study used acompletely randomized design in threedoses NOPKOR, those are 600 ml, 400 ml, and 200 ml. In this research have done with seven times repetition. The parameters that are observed included; plant height, stem diameter, number of leaves, fruit number and fruit weight.

    The results showed that thetre at mentdose NOPKOR significantly affect to plant height, number of leaves, fruit number and fruit weight, but there was no effect on stem diameter of the plant. The good dose of NOPKOR is dose of 200ml.

    Keywords: NOPKOR, Tomatoes and, Compost.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, kasih dan

    perlindungannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Skripsi ini dapat

    diselesaikan dengan baik dan lancar berkat doa, bimbingan, dorongan, bantuan dan dukungan

    dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini

    penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak sebagai berikut :

    1. Luisa Diana Handoyo, S.Si., M.Si. dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan

    bimbingan, pengarahan, koreksi, dukungan dan motivasi kepada penulis sehingga

    dapat menyelesaikan studi dan skripsi dengan lancar.

    2. Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc selalu Kaprodi Program Studi Pendidikan

    Biologi.

    3. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi Dr.Ir. P. Wiriono Priyotamama, S.J., Dra.

    Maslichah Asy’ari, M.Pd., Drs. Sutardi Sumatodwiatmojo, M.Pd., Ch. Retno Herrani

    Setyati, M.Biotech., Ika Yuli Listyarini, M.Pd., Lucia Wiwid Wijayanti, M.Si.,

    Ignatius Yulius Kristio Budiasmoro, M.Si., dan seluruh staf Pada Program Pendidikan

    Biologi Universitas Sanata Dharma.

    4. Kepada kedua orang tuaku Aluwisius Alun dan Lusiana, Kepada adik-adik ku

    Albertus Perute Alek, Margareta Yuliana, Lorensius Odoh, Donatus Aldo, Fulgentius

    Agato, dan Benediktus Joe yang selalu mendukung dan memberikan motivasi kepada

    penulis sehingga dapat menyelesaikan studi dan skripsi dengan lancar.

    5. Kepada rekan-rekan seperjuangan Elias Lamanepa, Sisilia Anita Adan, Alexander

    Tetuko, Adela Natalia Ambon, Cicilia Maria Eta, Fransiska Novita Surya Dewi, Dwi

    Putri Pasinggi, Krisantus Roparman, Christoforus Febidiputra, Teles, Andri Suhendra,

    Rolando, Christian Aldo, Kornelius Bedron yang Serta semua rekan-rekan yang tidak

    dapat disebutkan satu persatu terimakasih atas semmangatnya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    6. Teman seperjuangan Biologi angkatan 2010 terimakasih atas dukungan dan

    semangatnya.

    7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih telah

    membantu penulis menyelesaikan skripsi.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan, untuk itu saran,

    kritik dan masukan sangat diharapkan agar skripsi ini dapat menjadi lebih baik. Semoga

    skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan semua pihak, dan masyarakat.

    Penulis

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

    PERNYATAAN KASLIAN KARYA ........................................................... v

    PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................ vi

    ABSTRAK ...................................................................................................... vii

    ABSTRACT ..................................................................................................... viii

    KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

    DAFTAR ISI................................................................................................... xi

    DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

    DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

    BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

    A. Latar Belakang ................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ............................................................................. 3

    C. Batasan Masalah ................................................................................ 3

    D. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4

    E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4

    BAB II DASAR TEORI................................................................................. 5

    A. Media Tanam ..................................................................................... 5

    1. Tanah pasir ................................................................................... 5

    2. Kompos ......................................................................................... 6

    B. Tomat .................................................................................................. 6

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    1. Deskripsi tomat ............................................................................ 6

    2. Syarat tumbuh .............................................................................. 10

    3. Hama dan penyakit ...................................................................... 13

    C. NOPKOR ............................................................................................ 15

    D. Hipotesa .............................................................................................. 20

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 21

    A. Jenis Penelitian ................................................................................... 21

    B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 21

    C. Desain Penelitian ................................................................................ 21

    1. Persiapan media tanam dan bibit tomat .................................... 22

    2. Alat dan bahan ............................................................................. 23

    3. Pemberian NOPKOR .................................................................. 23

    4. Penanaman, perlakuan dan pemeliharaan ................................ 24

    5. Instrumen penelitian .................................................................... 24

    D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 24

    E. Cara Analisis Data ............................................................................. 26

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 27

    A. Hasil ..................................................................................................... 27

    1. Pertumbuhan tinggi ..................................................................... 27

    2. Pertumbuhan diameter batang ................................................... 29

    3. Pertumbuhan jumlah daun ......................................................... 31

    4. Berat buah .................................................................................... 33

    5. Jumlah buah ................................................................................. 34

    B. Pengaruh NOPKOR Terhadap Pertumbuhan

    dan Produksi Tanaman ..................................................................... 35

    C. Aplikasi Penelitian Dalam Proses Pembelajaran ............................ 43

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 44

    A. Kesimpulan ......................................................................................... 44

    B. Saran ................................................................................................... 44

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 45

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.I. Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tomat ....................... 25

    Tabel 4.I. Pertumbuhan Tinggi Tanaman Tomat ................................... 28

    Tabel 4.II. Pertumbuhan Diamater Batang Tanaman Tomat .................. 29

    Tabel 4.III. Pertumbuhan Jumlah Daun Tanaman Tomat ....................... 31

    Tabel 4.IV. Berat Buah tanaman Tomat ..................................................... 33

    Tabel V. Jumlah Buah Tanaman Tomat ................................................. 34

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 4.1. Pertumbuhan tinggi tanaman ......................................... 29

    Gambar 4.2. Pertumbuhan diameter batang ....................................... 30

    Gambar 4.3. Pertumbuhan jumlah daun tanaman ............................. 32

    Gambar 1. Penanaman ....................................................................... 93

    Gambar 2. Pertumbuhan .................................................................... 93

    Gambar 3. Hama dan penyakit .......................................................... 96

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Data Mentah Pertumbuhan Tinggi Tanaman ...................... 47

    Lampiran 2. Data Mentah Pertumbuhan Diameter Batang Tanaman .... 49

    Lampiran 3. Data Mentah Pertumbuhan Jumlah Daun ............................ 51

    Lampiran 4. Data Mentah Berat dan Jumlah Buah ................................... 53

    Lampiran 5. Uji Statistik Pertumbuhan Tinggi Tanaman ........................ 54

    Lampiran 6. Uji Statistik Pertumbuhan Diameter Batang Tanaman ...... 56

    Lampiran 7. Uji Statistik Pertumbuhan Jumlah Daun .............................. 57

    Lampiran 8. Uji Statistik Berat Buah .......................................................... 59

    Lampiran 9. Uji Statistik Jumlah Buah ....................................................... 61

    Lampiran 10. Kelembaban dan pH .............................................................. 63

    Lampiran 11. Silabus ..................................................................................... 66

    Lampiran 12. RPP ......................................................................................... 72

    Lampiran 13. LKS ......................................................................................... 78

    Lampiran 14. Lembar Penilaian Sikap Spiritual ....................................... 80

    Lampiran 15. Lembar Penilaian Sikap Sosial ............................................. 82

    Lampiran 16. Lembar Penilaian Laporan................................................... 86

    Lampiran 17. Lembar Penilaian Presentasi ................................................ 88

    Lampiran 18. Lembar Penilaian Tinggkat Pengetahuan Siswa ................ 90

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Tomat merupakan tanaman asli Benua Amerika yang tersebar dari

    Amerika Tengah hingga Amerika Selatan. Tanaman Tomat pertama kali

    dibudidayakan oleh suku Inca dan Suku Aztec pada tahun 700 SM.

    Penyebaran Tomat di Indonesia dimulai dari Filipina dan Negara-negara Asia

    lainnya pada abad ke-18.

    Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum Mill) merupakan komoditas

    sayuran yang mengandung vitamin A dan vitamin C cukup tinggi,mempunyai

    nilai ekonomi tinggi, tomat juga memiliki khasiat untuk mencegah berbagai

    macam penyakit seperti gangguan pencernaan dan dapat memulihkan fungsi

    hati.

    Produksi tomat di Indonesia tahun 2008 13,66 ton/ha, 2009 15,27 ton/ha,

    2010 14,58 ton/ha, 2011 16,65 ton/ha, dan 15,75 ton/ha, rata-rata

    pertumbuhan -5,40 ton/ha. Rendahnya produksi tomat disebabkan oleh

    kurang nya lahan subur yang dapat ditanami oleh tanaman tomat hingga

    diperlukan penanganan yang serius (Badan Pusat Statistik Hortikultura,

    2012).

    Pada masa pertumbuhan tanaman tomat, tanaman tomat menghendaki

    tanah gembur dan kaya humus, serta pH antara 6,0 – 7,0. Tanaman tomat

    dapat tumbuh dengan temperatur siang hari antara 180-290 C dan pada malam

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    hari antara 10º - 20º C. Tanaman tomat memerlukan sinar matahari minimal 8

    jam perharinya dengan curah hujan berkisar antara 750-1250 mm per-tahun

    atau 100-200 per-bulan.

    Upaya untuk meningkatkan produksi tomat ke depan masih dan akan

    terus bertumpu pada penggunaan input luar, diantaranya perbaikan kesuburan

    tanah dan menggunakan media yang lebih efektif dan efisien. Kondisi tanah

    akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman tomat. Keadaan tanah yang baik

    akan memberikan hasil pertumbuhan tanaman tomat yang baik pula. Dalam

    penelitian ini media yang digunakan adalah pasir dicampur kompos dengan

    perbandingan 1:1 di beri NOPKOR. Pemilihan media tanam tanah pasir

    campur kompos diharapkan dapat meningkatkan hasi produksi tanaman

    tomat.

    Pemberian NOPKOR pada media tanah pasir campur kompos diharapkan

    memiliki efektifitas yang baik sehingga mampu meningkatkan serapan dan

    kandungan hara tanaman terutama mikroba yang dapat menyuburkan tanah

    hingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman tomat.

    Mikroba ini sangat penting bagi peningkatan pertumbuhan tanaman.

    Keseimbangan mikroba tanah bisa ditempuh antara lain dengan menggunakan

    pupuk organik kompos probiotik atau yang disebut Biosol. Pupuk ini dibuat

    dengan menggunakan biakan kultur jasad renik campuran mikroba tanah

    NOPKOR PSO (Nitrogen Phosphat Kalium Organism Recovery for Polymer

    Saline and Oily).

    Biakan mikroba NOPKOR PSO, bisa diberikan selain dalam bentuk

    substrat pupuk organik Biosol, juga dalam bentuk pupuk cair sistematik

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    tanah, yang diberikan secara penebaran langsung dengan model pengocoran.

    Syarat keberhasilan model pengocoran pupuk cair sistematik tanah NOPKOR

    PSO adalah bahwa di lahan masih tersedia bahan organik, yang akan

    digunakan sebagai media dan sekaligus sumber pangan.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan masalah di atas, maka timbulah permasalahan seperti:

    1. Bagaimana pertumbuhan dan produksi tanaman tomat pada media

    campuran tanah pasir dan kompos dengan pemberian NOPKOR PSO?

    2. Berapakah dosis NOPKOR PSO yang paling efektif dalam

    pertumbuhan dan produksi tanaman tomat?

    C. Batasan Masalah

    Supaya penelitian ini lebih terarah maka permasalahan dibatasi sebagai

    berikut:

    1. Pertumbuhan tanaman tomat meliputi : tinggi tanaman, jumlah daun,

    diameter batang, dan produksi tanaman tomat meliputi : berat buah, dan

    jumlah buah.

    2. Pemberian media campuran tanah pasir dan kompos berbanding 1:1.

    3. Kompos yang digunakan yaitu kompos padat dari limbah organik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    D. Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah:

    1. Mengetahui pertumbuhan dan produksi tanaman tomat pada media

    campuran tanah pasir dan kompos dengan pemberian NOPKOR PSO

    2. Mengetahui dosis NOPKOR PSO yang paling efektif dalam

    pertumbuhan dan produksi tanaman tomat

    E. Manfaat Penelitian

    1. Bagi masyarakat atau petani

    a. Agar masyarakat atau petani dapat mengetahui penggunaan

    NOPKOR PSO untuk pertumbuhan dan produksi tanaman tomat

    dengan media campuran tanah pasir dengan kompos

    2. Bagi siswa

    a. Memberi pembelajaran kepada siswa tentang pertumbuhan dan

    perkembangan tanaman terkait dengan SK dan KD pembelajaran

    3. Bagi Peneliti

    a. Mengetahui dosis NOPKOR PSO yang paling efektif dalam

    perumbuhan dan produksi tanaman tomat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Media Tanam

    1. Tanah Pasir

    Pasir seringkali digunakan sebagai media tanam untuk

    menggantikan fungsi tanah, keunggulan madia tanam pasir adalah

    kemudahan dalam penggunaan dan dapat meningkatkan aerasi serta

    drainase media tanam. Pasir memiliki pori-pori makro, mudah basah

    dan cepat kering oleh proses penguapan. Kohesi dan konsistensi pasir

    sangat kecil sehingga mudah terkikis oleh air atau angin.

    Tanah pasir adalah tanah berukuran pasir antara 2,00-0,20 mm atau

    2000-200 µm dan sebagian di dominasi oleh fraksi pasir. Tanah pasir

    banyak mengandung pori-pori makro, sedikit pori-pori sedang dan pori-

    pori mikro. Tipe tanah seperti ini sulit untuk menahan air, tetapi

    mempunyai aerasi dan drainase yang baik. Pada umumnya tanah pasir

    banyak mengandung mineral primer jenis kwarsa (SiO2) yang tahan

    terhadap pelapukan dan sedikit mineral sekunder. Mineral kwarsa

    mempunyai sifat “inert” atau sulit bereaksi dengan senyawa lain dan

    sukar mengalami pelapukan. Kondisi ini menjadikan tanah pasir

    merupakan tanah yang tidak subur, kandungan unsur hara rendah dan

    tidak produktif untuk pertumbuhan tanaman (Hanafiah,2005).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    2. Kompos

    Kompos adalah hasil penguraian, pelapukan, dan pembusukan

    bahan organik seperti kotoran hewan, daun, dan bahan organik lain.

    Bahan kompos yang lain adalah batang, daun, akar tanaman, serta

    segala sesuatu yang dapat hancur (Soeryoko,2011). Kompos adalah zat

    akhir suatu proses fermentasi tumpukan sampah/serasah tanaman

    (Sutedtjo,2002).

    Kompos dibuat dari bahan organik yang berasal dari macam-

    macam sumber. Dengan demikian kompos merupakan sumber bahan

    organik dan nutrisi tanaman. Kompos mengandung nutrisi yang lengkap

    untuk tanaman walaupun dalam prosentase yang jauh lebih kecil bila

    dibandingkan dengan pupuk sintetis. Kompos tidak hanya memberi

    makanan pada tanaman, kompos juga berfungsi memberi makanan pada

    organisme dan mikroorganisme yang hidup di tanah. Kemungkinan

    bahan dasar kompos mengandung selulose 15-16%, hemiselulose 10-

    30%, lignin 5-30%, protein 5-30%, dan bahan mineral (abu) 3-5%

    (Sutanto,2002).

    B. Tomat

    1. Deskripsi Tanaman Tomat

    Tanaman tomat berasal dari daerah Peru dan Ekuador, kemudian

    tersebar ke seluruh Amerika, terutama ke wilayah yang beriklim tropik.

    Tanaman tomat jenis Lycopercicon esculentum var. Cerasiforme

    dianggap sebagai nenek moyang tomat. Kata tomat berasal dari bahasa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    Aztek, yaitu xitomate atau xitotomate. Tanaman tomat dibawa oleh

    Christoper Colombus ke dataran Eropa. Penyebaran tomat ke Eropa dan

    Asia dilakukan oleh orang Spanyol sekitar tahun 1523. Tomat ditanam

    di Italia pada tahun 1544 dan di inggris pada tahun 1597. Tomat

    kemudian menyebar ke Jerman, Prancis, dan negara-negara Eropa

    lainnya. Orang Spanyol juga membewa tomat ke Filipin dan Malaysia

    timur sesudah tahun 1650. Tanaman tomat di tanam di Indonesia

    sesudah kedatangan orang Belanda (Fitriani, 2012).

    Tomat termasuk tanaman sayuran dalam famili Solanaceae.

    Tanaman tomat banyak di tanam di dataran tinggi, dataran sedang, atau

    dataran rendah. Dalam botani atau ilmu tumbuh-tumbuhan tanaman

    tomat diklasifikasikan sebagai berikut:

    Divisi : Spermatophyta

    Subdivisi : Angiosspermae

    Kelas : Dicotyledonae

    Ordo : Solanales (Tubiflorae)

    Familia : Solanaceae

    Genus : Lycopersicon

    Spesies : Lycopersicon esculentum Mill

    Tanaman tomat termasuk tanaman semusim yang tumbuh tegak

    dengan tinggi sekitar 70 cm-200 cm. Pada waktu masih rendah tanaman

    tomat dapat berdiri tegak, tetapi setelah tumbuh tinggi dan keluar

    cabang-cabang yang menyebar, sehingga tidak dapat menahan beratnya

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    oleh sebab itu tanaman ini perlu diberi penopang agar tidak

    roboh(Agromedia, 2007).

    Morfilogi tanaman tomat secara umum terdiri atas akar, batang,

    daun, bunga, buah, dan biji.

    a. Akar

    Tanaman tomat memiliki akar tunggang yang tumbuh

    menembus ke dalam tanah dan akar serabut yang tumbuh menyebar

    ke arah samping tetapi dangkal. Berdasarkan perakaran ini,

    tanaman tomat akan dapat tumbuh baik jika ditanam pada lahan

    yang gembur (Cahyono, 1998). Kedalaman rata-rata akar tomat

    adalah 30-40 cm, namun dapat mencapai kedalaman hingga 60-70

    cm. Akar tanaman tomat berfungsi untuk menopang berdirinya

    tanaman serta menyerap air dan unsurhara dari dalam tanah. Oleh

    karena itu tingkat kesuburan tanah sangat berpengaruh terhadap

    pertumbuhan tanaman dan produksi buah (Agromedia, 2007).

    b. Batang

    Batang tanaman tomat berbentuk persegi empat hingga bulat,

    berbatang lunak tapi cukup kuat, berbulu halus dan diantara bulu-

    bulu itu terdapat rambut kelenjar. Batang tanaman tomat berwarna

    hijau, pada ruas-ruas batang mengalami penebalan, dan pada ruas

    bagian bawan tumbuh akar-akar pendek (Fitriani,2012).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    c. Daun

    Daun tanaman tomat berbentuk oval, bagian tepinya bergerigi

    dan membentuk celah-celah menyirip agak melengkung ke dalam.

    Daun berwarna hujau dan merupakan daun majemuk ganjil yang

    berjumlah 5-7. Panjang daun tomat sekitar 15 cm - 30 cm dan

    lebar 10 cm – 25 cm dengan panjang tangkai sekitar 3-6 cm. Daun

    majemuk pada tanaman tomat tumbuh berselang-seling atau

    tersusun spiral mengelilingi batang tomat (Fitriani,2012).

    d. Bunga

    Rangkaian bunga terdiri dari 4 sampai 14 bunga. Rangkaian

    bunga terletak diantara ruas, cabang, dan ujung batang. Bunga

    tanaman tomat berukuran becil, berdiameter sekitar 2 cm dan

    berwarna kuning cerah. Mahkota bunga berjumlah enam, bagian

    pangkalnya membentuk tabung sepanjang 1 cm, berwarna kuning.

    Benang sari berjumlah 6, bertangkai pendek dengan kepala sekitar

    5 mm, dan berwarna kuning cerah. Benang sari mengelilingi putik

    bunga. kelopak bonga berjumlah 6 dengan ujung meruncing, dan

    panjang sekitar 1 cm. letak bunga menggantung (Pracaya,1998).

    e. Buah

    Buah tomat memiliki bentuk yang bervariasi tergantung

    jenisnya. Ukuran buah tomat juga bervariasi, yang paling kecil

    memiliki berat sekitar 8 gram dan berukuran besar sekitar 180

    gram. buah tomat yang masih muda berwarna hijau muda, apabila

    sudah matang warnanya menjadi merah (Pracaya,1998).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    Buah tomat yang masih muda memiliki rasa getir dan

    aromanya tidak enak, sebab masih mengandung zat lycopersicin

    yang berbentuk lendir. Aroma yang tidak sedap tersebut akan

    hilang dengan sendirinya pada saat buah memasuki fase

    pematangan. Rasanya akan berubah menjadi manis agak masam

    yang menjadi ciri khas dari buah tomat (Pracaya,1998).

    Daging buah tomat lunak agak keras, berwarna merah apabila

    sudah matang dan mengandung banyak air. Buah tomat juga

    memiliki kulit yang sangat tipis dan dapat di kelupas apabila sudah

    matang.

    f. Biji

    Biji tomat berukuran kecil, dengan lebar 2 mm – 4 mm dan

    panjang 3 mm- 5 mm. Biji berbentuk seperti ginjal, ringan, berbulu,

    dan berwarna coklat muda (Pracaya, 1998). Biji tomat tersusun

    berkelompok dan dibatasi oleh daging buah. Biji tomat saling

    melekat karena adanya lendir pada ruang-ruang tempat biji tersusun

    (Cahyono, 1998).

    2. Syarat Tumbuh

    a. Keadaan iklim

    Tanaman tomat dapat tumbuh baik pada waktu musim

    kemarau dengan pengairan yang cukup. Kekeringan disertai dengan

    angin kering dapat menyebabkan banyak bunga gugur. Pada musim

    hujan pertumbuhan tanaman tomat kurang baik karena kelembaban

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    dan suhu yang tinggi akan menimbulkan banyak penyakit

    (Pracaya,1998).

    Udara yang sangat dingin dan embun beku dapat menyebabkan

    tanaman tomat menjadi jelek, bahkan mungkin mati. Pertumbuhan

    tanaman tomat akan baik bila udara sejuk, suhu pada malam hari

    antara 100C-200C dan pada siang hari antara 180C-290C. Suhu di

    bawah 40C menyebabkan pertumbuhan terhambat, sedangkan pada

    suhu 00C tanaman tomat tidak dapat hidup. Pembentukan buah

    pada tanaman tomat sangat ditentukan oleh faktor suhu malam hari.

    Suhu yang terlalu tinggi di malam hari menyebabkan tanaman

    tomat tidak dapat membentuk bunga sama sekali, sedngkan pada

    suhu kurang dari 100C tepung sari menjadi lemah tumbuhnya dan

    banyak tepug sari yang mati, akibatnya hanya sedikit saja yang

    terjadi pembuahan (Tugiyono,2005).

    Tanaman tomat memerlukan sinar matahari yang cukup.

    Kekurangan sinar matahari menyebabkan tanaman tomat mudah

    terserang penyakit, baik parasit maupun non parasit. Intensitas

    matahari sangat penting dalam pembentukan vitamin C dan karoten

    dalam buah tomat. Sinar matahari berintensitas tinggi akan

    menghasilkan vitamin C dan karoten (provitamin A) yang lebih

    tinggi (Fitriani,2012).

    Tanaman tomat pada fase vegetatif memerlukan curah hujan

    yang cukup. Sebaiknya pada fase generatif memerlukan curah

    hujan yang sedikit. Curah hujan yang tinggi pada fase pemasakan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    buah dapat menyebabkan daya tumbuh benih rendah. Curah hujan

    yang ideal selama pertumbuhan tanaman tomat berkisar antara 750-

    1,250 mm per tahun (Rismunandar, 2001).

    b. Keadaan tanah

    Tanaman tomat dapat ditanam disegala jenis tanah, mulai

    tanah pasir sampai tanah lempung. Akan tetapi, tanah yang ideal

    adalah tanah lempung berpasir yang subur, gembur, banyak

    mengandung bahan organik serta unsur hara, dan mudah

    merembeskan air. Tanah yang tergenang air menyebabkan tanaman

    menjadi kerdil dan mati (Pracaya, 1998).

    Jenis tanah berkaitan dengan peredaran dan ketersediaan

    oksigen didalam tanah. Ketersediaan oksigen penting bagi

    pernafasan akar yang rentan terhadap kekurangan oksigen. Kadar

    oksigen yang mencukupi di sekitar akar dapat meningkatkan

    produksi buah. Oksigen disekitar akar bisa juga meningkatkan

    penyerapan unsur hara fosfat, kalium, dan besi (Pracaya, 1998).

    Tanaman tomat tumbuh baik pada tanah ber-pH 6,0-7,0.

    Namun, tanaman tomat masih toleran pada derajat keasaman tanah

    di bawah pH 5,5-5. Tanah yang memiliki pH rendah tidak cocok

    untuk tanaman tomat (Cahyono, 1998).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    3. Hama dan Penyakit

    a. Nematoda bengkak akar

    Golongan nematoda yang menyerang akar tanaman tomat

    adalah Meloidogyne javanica dan Heterodera marioni. Nematoda

    ini hidup di dalam tanah dan menyerang akar tanaman tomat.

    Nematoda memiliki bentuk seperti cacing kecil berukuran 200-

    1000 cm. Pada mulut nya berbentuk seperti jarum penghisap

    berbentuk runcing, gunanya untuk menarik cairan. Nematoda

    betina berukuran lebih besar dibanding dengan nematoda jantan.

    Nematoda ini menyababkan akar tanaman tomat menjadi bengkak,

    akibatnya akar tanaman sulit menggambil air di dalam tanah

    (Cahyono, 1998).

    b. Penyakit layu fusarium

    Penyakit layu fusarium merupakan penyakit tanaman tomat

    yang disebabkan oleh jamur. Jenis jamur yang menginfeksi adalah

    jamur Fusarium oxysporum. Penyakit ini banyak lebih cepat

    berkembangbiak di daerah dataran tinggi. Gejala yang tampak dari

    infeksi penyakit ini adalah tulang daun pucat, tangkai daun

    merunduk kemudian layu dan akhirnya mati (Pracaya, 1998).

    c. Penyakit layu bakteri

    Penyakit layu bakteri adalah penyakit tanaman tomat yang

    disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum. Bakteri ini

    biasanya menyerang tanaman tomat di dataran rendah. Gejala yang

    tampak pada tanaman yang terserang penyakit ini adalah daun

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    muda pada pucuk tanaman layu, dan daun tua menguning. Bakteri

    ini menginfeksi jaringan pengangkut pada tanaman tomat

    (Cahyono, 1998).

    Ciri-ciri tanaman yang terserang penyakit ini dapat dilihat pada

    batang tanaman, cabang, dan tangkai daun. Pada bagian batang

    tanaman yang terserang penyakit ini akan terlihat kehitaman, jika

    batang tanaman di iris melintag maka akan terlihat berkas

    pembuluh pengangkut berwarna coklat dan bila di pijat maka akan

    mengeuarkan cairan berwaarna putih (Cahyono, 1998).

    d. Penyakit busuk daun

    Penyakit ini disebabkan oleh infeksi cendawan Phytopytora

    infestans. Cendawan ini menginfeksi daun pada semua stadium

    pertumbuhan tanaman dan menimbulkan gejala bercak hitam

    kecoklatan. Selanjutnya, daun tampak membusuk dan

    mengeluarkan bau yang tidak sedap. Infeksi ini dapat terjadi pada

    tangkai dan batang tanaman. Penyakit busuk daun lebih banyak

    menyerang tanaman tomat yang berada di dataran tinggi

    (Fitriani,2012).

    e. Ulat buah

    Ulat penggerek buah (Helliothis armigera hubner) merupakan

    hama perusak buah dengan cara memakan bagian dalamnya. Ciri-

    ciri penggerek buah adalah badan nya tertutup oleh banyak kutil

    dan bulu, warna tubuhnya beranekaragam, ada yang hijau

    kekuning-kuningan, coklat tua, coklat muda, atau hijau kecoklatan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    Hama ini umumnya menyerang buah tomat yang masih muda.

    gejala serangan yang tampak pada buah adalah adanya lubang-

    lubang, kemudian buah membusuk karena infeksi. Hama ulat buah

    hidup di dataran rendah sampai ketinggian 1.200 m dpl

    (Fitriani,2012).

    C. NOPKOR

    NOPKOR merupakan biakan mikroba Nitrogen, Kalium dan Phospat.

    Biakan mikrobia NOPKOR bisa diberikan dalam bentuk substrat pupuk

    organik biosol atau dalam bentuk pupuk cair sistemik tanah, yang diberikan

    dengan cara model pengecoran. Syarat keberhasilan pengecoran pupuk cair

    sistemik tanah NOPKOR adalah bahwa di lahan atau media tanam tersedia

    bahan organik walaupun hanya sedikit, yang digunakan sebagai media dan

    sekaligus sumber pangan bagi mikroba NOPKOR. Model pemupukan

    organik ini bisa disebut sebagai model pemupukan bio organik ditunjukkan

    untuk proses pengembangan kembali siklus kehidupan mikroba tanah.

    Indikasi kembalinya siklus kehidupan mikroba tanah adalah tanah menjadi

    gembur dan subur kembali (Murwono, 2013).

    Dengan penggunaan pupuk organik alami di atas, keanekaragaman

    kehidupan dasar jasad renik tanah akan mampu dikembangkan. Proses

    kesuburan tanah akan mampu dikembalikan. Mata rantai pangan terbentuk

    kembali (Murwono, 2013).

    Mikroba yang terdapat didalam NOPKOR adalah mikroba fiksasi

    Nitrogen dari udara, mikroba fiksasi dan recovery phospat dan kalsium,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    magnesium, fe-rum dan mikroba fiksasi dan recovery kalium (Murwono,

    2013).

    Nitrogen adalah unsur yang paling berlimpah di atmosfer (78% gas di

    atmosfer adalah nitrogen). Meskipun demikian, penggunaan nitrogen pada

    bidang biologis sangatlah terbatas. Nitrogen merupakan unsur yang tidak

    reaktif (sulit bereaksi dengan unsur lain) sehingga dalam penggunaan

    nitrogen pada makhluk hidup diperlukan berbagai proses, yaitu diantaranya:

    fiksasi nitrogen, mineralisasi, nitrifikasi, denitrifikasi (Agustina, 2004).

    Daur nitrogen adalah transfer nitrogen dari atmosfir ke dalam tanah.

    Selain air hujan yang membawa sejumlah nitrogen, penambahan nitrogen ke

    dalam tanah terjadi melalui proses fiksasi nitrogen. Fiksasi nitrogen secara

    biologis dapat dilakukan oleh bakteri Rhizobium yang bersimbiosis dengan

    polong-polongan, bakteri Azotobacter dan Clostridium. Selain itu ganggang

    hijau biru dalam air juga memiliki kemampuan memfiksasi nitrogen

    (Agustina, 2004).

    Nitrat yang di hasilkan oleh fiksasi biologis digunakan oleh produsen

    (tumbuhan) diubah menjadi molekul protein.Selanjutnya jika tumbuhan atau

    hewan mati, makhluk pengurai merombaknya menjadi gas amoniak (NH3)

    dan garam ammonium yang larut dalam air (NH4+). Proses ini disebut dengan

    amonifikasi. Bakteri Nitrosomonas mengubah amoniak dan senyawa

    ammonium menjadi nitrat oleh Nitrobacter. Apabila oksigen dalam tanah

    terbatas, nitrat dengan cepat ditransformasikan menjadi gas nitrogen atau

    oksida nitrogen (Agustina, 2004).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    Fiksasi nitrogen adalah proses alam, biologis atau abiotik yang

    mengubah nitrogen di udara menjadi ammonia (NH3). Mikroorganisme yang

    memfiksasi nitrogen disebut Diazotrof. Mikroorganisme ini memiliki enzim

    nitrogenaze yang dapat menggabungkan hidrogen dan nitrogen. Reaksi untuk

    fiksasi nitrogen biologis ini dapat ditulis sebagai berikut :

    N2 + 8 H+ + 8 e- → 2 NH3 + H2

    Mikro organisme yang melakukan fiksasi nitrogen antara lain :

    Cyanobacteria, Azotobacteraceae, Rhizobia, Clostridium, dan Frankia.

    Selain itu ganggang hijau biru juga dapat memfiksasi nitrogen. Beberapa

    tanaman yang lebih tinggi, dan beberapa hewan (rayap), telah membentuk

    asosiasi (simbiosis) dengan Diazotrof(Agustina, 2004).

    Posfat dibutuhkan tanaman dalam jumlah relatif besar, sedikit lebih kecil

    dibawah N dan K, setara dengan S, Ca dan Mg, unsur P sangat reaktif, di

    alam ditemukan dalam bentuk gugus fosfat. Sumber posfor dari perombakan

    bahan organik 20-80% dari total P dalam tanah, kompos dan biosolid,

    pelarutan mineral P : mineral primer dan sekunder, mineral primer sangat

    lambat tersedia menjadi sumber jangka panjang.Kebanyakan P diserap dalam

    bentuk ion anorganik orthofosfat: HPO42- atau H2PO4-. Jumlahnya tergantung

    pH larutan, pada pH 7,2 jumlahnya setara, HPO42-lebih banyak jika kondisi

    tanah alkalin, sedangkan H2PO4-lebih banyak jika kondisi tanah masam. Akar

    juga menyerap beberapa fosfat organik: asam nukleat, fitin, kontribusi

    terhadap keseluruhan hara P masih kecil (Agustina, 2004).

    Penyerapan H2PO4- lebih cepat dibanding HPO42-, hal ini terkait dengan

    muatan divalen dan monovalen. Keseimbangan kation/anion : penyerapan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    fosfat meningkatkan penyerapan Ca, Mg, K, keseimbangan muatan,

    pengakutan kooperasi; penyerapan fosfat dapat menghambat penyerapan

    nitrat dan sulfat, penghambatan kompetisi. pH risosfer: akar melepas HCO3-

    (OH- ). Unsur P di dalam tanah akan mengalami proses alihrupa :

    mineralisasi, immobilisasi, penjerapan-pelepasan pada permukaan mineral:

    lempung, oksida Fe dan Al, karbonat, pengendapan-pelarutan mineral

    sekunder: Ca, Al, Fe fosfat atau pelapukan mineral tanah primer (Agustina,

    2004).

    Kandungan P dalam bahan organik tanah sekitar 1% P organik

    melepaskan fosfat anorganik yang tersedia bagi tanaman. Ensim fosfatase

    yang dihasilkan oleh berbagai mikrobia, melepas ion orthofosfat. P organik

    dalam tanah, hampir 50% berupa fosfat inositol, lemak fosfat (fosfolipid) dan

    asam nukleat sekitar 10%. Hampir 50% P organik belum dikenali dengan

    baik. Fofat Inositol merupakan rangkaian ester fosfat : C6H6(OH)6 OH

    digantikan oleh fosfat, terutama dalam bentukinositol, gugus asam pitat

    (phytic acid). Inositol hexaphosphate: memiliki 6 gugus fosfat, merupakan

    hasil aktivitas mikrobia, sisa perombakan (Agustina, 2004).

    Unsur K dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang besar, yakni

    terbesar kedua setelah hara N. Pada tanah yang subur kadar K dalam jaringan

    hampir sama dengan N. K tidak menjadi komponen struktur dalam senyawa

    organik, tetapi bentuknya semata ionik, K+ berada dalam larutan atau terikat

    oleh muatan negatif dari permukaan jaringan misalnya: R-COO-K+. Fungsi

    utama K adalah mengaktifkan enzim-enzim dan menjaga air sel (Agustina,

    2004).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    Enzim yang diaktifkan antara lain: sintesis pati, pembuatan ATP,

    fotosintesis, reduksi nitrat, translokasi gula ke biji, buah, umbi atau akar.

    Pengaturan air sel: K+ mengatur potensial air sel dan osmosis, Na+ dapat

    menggantikan fungsi K+ pada sebagian spesies (Agustina, 2004).

    Penambahan NOPKOR dilakukan dengan pengecoran lansung dalam

    pada tanah disekitar tanaman pangan yang sedang di budidayakan. Pemberian

    dilakukan dengan tujuan agar dapat mengolah sebagian besar bahan organik

    yang masih ada didalam tanah dan menghasilkan sisa metabolit dalam wujud

    hara. Pemberian NOPKOR secara pengecoran dilakukan secara periodik,

    dengan tujuan untuk menambah populasi mikroba tanah. Pengecoran

    NOPKOR diharapkan mampu menambah populasi mikroba tanah. Pemberian

    NOPKOR dinilai efektif kalau didalam tanah terjadi siklus kehidupan yang

    akan menjadi dasar pembentukan hara (Murwono, 2013).

    Manfaat NOPKOR antara lain :

    1. Mampercepat pertumbuhan dan memperkuat akar tanaman

    2. Mempercepat pertumbuhan biota, jasad renik tanah, dan keberadaan

    hara tanah

    3. Tanah dan penyubur tanah

    4. Dapat berfungsi sebagai pupuk dasar sistemik tanah

    5. Menaikkan derajat keasaman tanah menjadi netral secara biologis tanpa

    penggunaan kapur, karena adanya mikroba fiksasi Kalsium dan Kalium

    6. Mencegah timbulnya serangan jamur dan fungi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    7. Menciptakan keseimbangan ekosistem tanah yang baru, sehingga

    memudahkan tumbuhnya keanekaragaman hayati dan reabilitasi

    predator alami

    8. Meningkatkan tingkat penyerapan air permukaan tanah dan mencegah

    banjir serta kekeringan (Murwono, 2013).

    D. Hipotesis

    Hipotesis dari penelitian ini adalah:

    1. Pemberian NOPKOR PSO pada media campuran tanah pasir dengan

    kompos dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman tomat

    2. Dosis yang paling efektif dalam pemberian NOPKOR 600 ml untuk

    satu tanaman.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental. Dalam

    penelitian ini menggunakan tiga jenis variabel, yaitu:

    1. Variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol. Variabel bebas

    meliputi dosis NOPKOR yang diberikan.

    2. Variabel terikat yaitu pertumbuhan tanaman tomat meliputi tinggi

    tanaman, jumlah daun, diameter batang, jumlah buah dan berat buah.

    3. Variabel kontrol meliputi jumlah air, suhu, pH tanah, umur bibit,

    pemeliharaan, penyiraman, dan intensitas cahaya.

    B. Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di kebun anggur Sanata Dharma Desa

    Paingan, Maguwoharjo Yogyakarta. Waktu penelitian berlansung selama 3

    bulan. Dimulai pada bulan Mei 2014-Juli 2014.

    C. Desain Penelitian

    Penelitian ini menggunakan desain CRD (Completely Randomize Design)

    atau disebut dengan RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 4 kelompok

    masing-masing 7 ulangan yaitu sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    1. Kelompok pertama yaitu perlakuan 1 (P1) dengan menggunakan media

    pasir campuran kompos di beri perlakuan 600 ml NOPKOR.

    2. Kelompok kedua yaitu perlakuan 2 (P2) dengan menggunakan media

    pasir campur kompos di beri perlakuan 400 ml NOPKOR.

    3. Kelompok ketiga yaitu perlakuan 3 (P3) dengan megunakan media

    pasir campur kompos diberi perlakuan 200 ml NOPKOR.

    4. Kelompok keempat adalah kontrol (K) dengan menggunakan media

    pasir campur kompos tanpa pemberian NOPKOR.

    Pemilihan dasar variasi dosis NOPKOR berdasarkan dari hipotesis

    penelitian dosis yang paling efektif dalam pemberian NOPKOR 600 ml untuk

    satu tanaman. Pemilihan dasar variasi tersebut berdasarkan keterangan

    penggunaan NOPKOR yang tertera pada botol NOPKOR.

    1. Persiapan media tanam dan bibit tomat

    Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasir dicampur

    dengan kompos. Pasir yang digunakan berasal dari toko besi bahan

    bangunan/kayu UD.Bangunan Artha Jl. Raya Tajem-Sleman

    Yogyakarta. Kompos yang digunakan berasal dari kampus Sanata

    Dharma yogyakarta, merupakan kompos tersebut berasal dari sampah

    organik yaitu daun. Perbandingan pasir dan kompos 1:1 yang

    dimasukkan kedalam polybag sebanyak 5 kg, dengan diameter polybag

    25 cm. Pemilihan media tanam campuran pasir dan kompos dengan

    perbandingan 1:1 yaitu untuk mengurangi penyerpan air yang terlalu

    cepat oleh tanah pasir.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    Bibit yang digaunakan adalah bibit tomat dari varietas bulat

    berumur semaian 3 minggu. Bibit tomat di seleksi dan dipilih yang

    sama dengan ketentuan tinggi tanaman yaitu 2,5 cm, diameter batang

    2,5 mm, jumlah daun 6, bibit sehat, dan terlihat segar berwarna hijau.

    2. Alat dan bahan

    a. Cangkul

    b. Polybag

    c. Ember

    d. Alat siram

    e. Paranet

    f. Bambu

    g. Termometer dan Hygrometer

    h. Meteran

    i. Jangka sorong

    j. Pasir

    k. NOPKOR

    l. Tanaman tomat

    m. Kompos

    3. Pemberian NOPKOR

    NOPKOR terlebih dahulu di encerkan dengan cara 1 tutup botol

    NOPKOR (20 ml) di encerkan ke dalam 20 liter air.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    4. Penanaman, perlakuan dan pemeliharaan

    Semaian bibit tomat yang berumur 3 minggu di tanam/dipindahkan

    kedalam polybag yang telah disediakan. Pemindahan bibit tomat

    dilakukan pada sore hari. Setelah bibit di pindah, selama 3 hari bibit

    hanya disiram dengan air agar tanaman dapat beradaptasi terlebih

    dahulu. Setelah 3 hari bibit di beri perlakuan dengan disiram dengan

    NOPKOR. Pemberian NOPKOR dilakukan setiap 6 hari sekali.

    5. Instrumen penelitian

    a. Tinggi tanaman

    b. Jumlah daun

    c. Diameter batang

    d. jumlah buah

    e. Berat basah buah

    D. Teknik Pengumpulan Data

    Data di ambil setiap 5 hari sekali dengan acuan pada parameter

    pengamatan yaitu, tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, jumlah

    buah, dan berat basah buah. Tinggi tanaman diketahui dengan cara mengukur

    tinggi tanaman sampel dari pangkal batang sampai titik tumbuh batang

    utama. Jumlah daun di hitung satu – persatu setiap tanaman, serta menghitung

    jumlah daun yang layu atau mati. Diameter batang di ukur dengan

    menggunakan jangka sorong. Pengukuran diameter batang dilakukan pada

    pangkal batang tanaman. Pengukuran Parameter pengamatan (tinggi, diameter

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    batang, dan jumlah daun) tanaman tomat dimulai pada pada tanggal 6 Mei

    2014.

    Pengukuran buah pada tanaman dilakukan pada awal tanaman mulai

    menghasilkan buah sampai buah matang. Buah yang sudah matang di

    timbang jika sudah matang. Jumlah buah yang dihasilkan pada setiap

    tanaman di hitung. Pengumpulan data dilakukan dalam bentuk tabel sebagai

    berikut:

    Tabel 3.1 Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tomat

    Kelompok No Pengukuran, Tanggal : Tinggi tanaman

    Diameter batang

    Jumlah daun

    Jumlah buah

    Berat buah

    P1

    1 2 3 4 5 6 7

    P2

    1 2 3 4 5 6 7

    P3

    1 2 3 4 5 6 7

    K

    1 2 3 4 5 6

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    Kelompok No Pengukuran, Tanggal : Tinggi tanaman

    Diameter batang

    Jumlah daun

    Jumlah buah

    Berat buah

    7 KETERANGAN : P1 = perlakuan 1, P2 = perlakuan 2, P3 = perlakuan 3, K = kontrol

    E. Cara Analisis Data

    Analisis data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan program

    SPSS. Syarat untuk melakukan uji anova maka data awal terlebih dahulu

    dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. “Uji normalitas untuk

    mengetahui normalitas distribusi data, jika jumlah data cukup banyak dan

    penyebarannya tidak 100% normal, maka kesimpulan yang ditarik

    kemungkinan salah (Irianto,2014). Uji homogenitas adalah perbandingan data

    yang sejenis. Untuk mengetahui adanya pengaruh secara signifikan antara

    tiga jenis perlakuan NOPKOR terhadap tinggi tanaman, diameter batang,

    jumlah daun, berat buah, dan jumlah buah tanaman tomat maka dilakukan uji

    Anova.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil

    Uji anova bertujuan untuk mengetahui apakah data berbeda secara

    statistik atau tidak. Syarat untuk melakukan uji anova adalah uji normalitas

    atau test of normality dan uji homogenitas atau test of homogeneity of

    variance. Jika dari hasil uji anova menunjukan bahwa data berbeda secara

    statistik maka dilanjutkan uji duncan. Uji duncan atau juga dikenal Duncan

    Multile Range Test (DMRT) merupakan uji lanjut dari statistik jika sampel

    data dari uji anova menunjukan data berbeda secara statistik.

    Tes of normality adalah uji normalitas yang bertujuan untuk mengetahui

    apakah data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.

    Tes of homogenity of variance bertujuan untuk mengetahui apakah dua data

    atau lebih, kelompok data sampel memiliki variasi yang homogen atau tidak.

    Hasil uji normalitas, uji homogenitas, uji anova dan uji Duncan dari

    sample data yang diperoleh akan dibahas sebagai berikut:

    1. Pertumbuhan tinggi tanaman

    Sampel data yang di peroleh terlebih dahulu di uji normalitas dan

    homogenitasnya, jika dari hasil uji normalitas dan homogenitas

    menunjukan p value (sig) > 0,05 maka H0 tidak ditolak sehingga dapat

    disimpulkan bahwa variasi pada setiap kelompok data adalah normal dan

    homogen. Uji normalitas menggunakan tes of normality shapiro-wilk

    karena sample data kurang dari 50.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    Berikut adalah sampel data yang diperoleh dari pengamatan tinggi

    tanaman:

    Tabel 4.1. Pertumbuhan tinggi tanaman tomat

    Kelompok Pertumbuhan tinggi tanaman (cm) Total Rata-

    rata 1 2 3 4 5 6 7

    P1 42,7 57,9 55,6 56 49,2 61,5 27,6 350,5 50

    P2 53,1 56,2 51,3 32,8 59,7 35,9 46,1 335 47,8

    P3 62,2 65,7 52,3 74,9 73,4 58,6 53,6 440,7 62,9

    K 54,1 53,1 55,1 45,1 52,6 51 60,2 371,8 53,1

    KETERANGAN : P1 = perlakuan 1, P2 = perlakuan 2, P3 = perlakuan 3, K = kontrol

    Dari hasil uji normalitas diperoleh p value (sig) seluruh kelompok

    data > 0,05 dapat dilihat pada lampiran 5. Maka H0 tidak ditolak,

    sehingga dapat disimpulkan bahwa data diambil dari populasi yang

    berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas diperoleh p value (sig)setiap

    kelompok data > 0,05 dapat dilihat pada lampiran 5 maka H0 tidak

    ditolak, sehingga kesimpulannya bahwa variasi pada seluruh kelompok

    data adalah homogen.

    Sampel data kemudian di uji anova, jika p value (sig) < 0,05 maka

    dapat dikatakan signifikan. Dari hasil uji anova untuk pertumbuhan

    tinggi tanaman diperoleh p value (sig) = .026 < 0,05, Hasil uji anova

    dapat dilihat pada lampiran 5. Hasil tersebut menunjukan ada perbedaan

    secara signifikan pada pertumbuhan tinggi tanaman pada ketiga

    perlakuan.

    Hasil uji anova menunjukan bahwa ada perbedaan dari dosis

    NOPKOR yang diberikan maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil uji

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    Duncan menunjukan P1, P2, dan K tidak berbeda nyata sedangkan P3

    berbeda nyata. Dari grafik pertumbuhan tinggi tanaman tomat

    menunjukan bahwa P3 memiliki grafik pertumbuhan yang baik.

    Berikut adalah grafik pertumbuhan tinggi tanaman tomat:

    Gambar 4.1. Pertumbuhan tinggi tanaman

    ket: P1 = perlakuan 1, P2 = perlakuan 2, P3 = perlakuan 3, K = kontrol

    2. Diameter batang

    Berikut adalah rata-rata hasil penelitian mengenai pertumbuhan

    diameter batang tanaman tomat:

    Tabel 4.II. Pertumbuhan diameter batang tanaman tomat

    Kelompok Diameter batang tanaman (mm) Total

    Rata-

    rata 1 2 3 4 5 6 7

    P1 10,3 9,9 9,9 10,4 9,4 8,5 8,8 67,2 9,6

    P2 9,9 11,3 9,2 9,5 8,7 8,4 9,2 66,2 9,4

    P3 9,4 9,9 9,9 10,8 10,3 9,6 8,9 68,8 9,8

    K 9,3 9 8,8 8,4 9 9,3 8,1 61,9 8,8

    KETERANGAN : P1 = perlakuan 1, P2 = perlakuan 2, P3 = perlakuan 3, K = kontrol

    Dari hasil uji normalitas diperoleh p value (sig) kelompok data >

    0,05 dapat dilihat pada lampiran 6. Maka H0 tidak ditolak, sehingga

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    140

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    P1

    P2

    P3

    K

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    dapat disimpulkan bahwa data diambil dari populasi yang berdistribusi

    normal. Hasil uji homogenitas diperoleh p value (sig) setiap kelompok

    data > 0,05 dapat dilihat pada lampiran 6 maka H0 tidak ditolak,

    sehingga kesimpulannya bahwa variasi pada setiap kelompok data

    adalah homogen.

    Sampel data kemudian di uji anova untuk mengetahui apakah ada

    pengaruh yang signifikan dari pemberian dosis NOPKOR terhadap

    pertumbuhan diameter batang tanaman tomat. Dari hasil uji anova untuk

    pertumbuhan diameter batang tanaman tomat diperoleh p value (sig) =

    .103 > 0,05 dapat dilihat pada lampiran 6, maka dapat disimpulkan

    bahwa tidak signifikan atau tidak ada perbedaan dari diameter batang

    tanaman. Dosis NOPKOR tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan

    diameter batang tanaman tomat.

    Berikut adalah grafik pertumbuhan jumlah daun tanaman tomat:

    Gambar 4.2. Grafik pertumbuhan diameter batang tanaman

    tomat ket: P1 = perlakuan 1, P2 = perlakuan 2, P3 = perlakuan 3, K =

    kontrol

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    16

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    P1

    P2

    P3

    K

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    Dilihat dari grafik pertumbuhan diameter batang tanaman tomat

    tidak jauh berbeda antara kelompok P1, P2, P3, dan K. Hal tersebut

    disebabkan selisih pertumbuhan diameter batang tanaman tomat antara

    kelompok tidak jauh berbeda.

    3. Jumlah daun

    berikut adalah rata-rata hasil penelitian mengenai pertumbuhan

    jumlah daun tanaman tomat:

    Tabel 4.III. Pertumbuhan jumlah daun tanaman tomat

    Kelompok Jumlah daun tanaman (helai) Total

    Rata-

    rata 1 2 3 4 5 6 7

    P1 126,7 130,2 135,5 136,6 115,3 127,4 70,8 842,6 120,4

    P2 170 133,1 144,1 82,4 127,7 80,8 85,7 823,8 117,7

    P3 158,2 172,5 140,5 197,9 201,6 165,1 133,5 1169,3 167

    K 149,9 144,3 141,4 98,8 142,6 138,3 102,2 917,6 131

    KETERANGAN : P1 = perlakuan 1, P2 = perlakuan 2, P3 = perlakuan 3, K = kontrol

    Dari hasil uji normalitas diperoleh p value (sig) kelompok data >

    0,05 dapat dilihat pada lampiran 7. Maka H0 tidak ditolak, sehingga

    dapat disimpulkan bahwa data diambil dari populasi yang berdistribusi

    normal. Hasil uji homogenitas diperoleh p value (sig) setiap kelompok

    data > 0,05 dapat dilihat pada lampiran 7 maka H0 tidak ditolak,

    sehingga kesimpulannya bahwa variasi pada setiap kelompok data

    adalah homogen.

    Sampel data kemudian di uji anova untuk mengetahui apakah ada

    pengaruh yang signifikan dari pemberian dosis NOPKOR terhadap

    pertumbuhan jumlah daun tanaman tomat. jika p value (sig) < 0,05 maka

    dapat dikatakan signifikan. Dari hasil uji anova untuk pertumbuhan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    jumlah daun tanaman tomat diperoleh p value (sig) = .008 < 0,05 dapat

    dilihat pada lampiran 7, maka dapat disimpulkan bahwa signifikan atau

    ada perbedaan pada pertumbuhan jumlah daun, itu berarti ada pengaruh

    dosis NOPKOR terhadap pertumbuhan jumlah daun tanaman tomat.

    Dari hasil uji anova menujukan bahwa ada perbedaan dari dosis

    NOPKOR yang diberikan maka dilanjutkan dengan uji duncan. Hasil uji

    Duncan menujukan bahwa pada perlakuan P1,P2,dan K tidak berbeda

    nyata, Sedangkan pada P3 menunjukkan hasil yang berbeda nyata. Dari

    grafik pertumbuhan jumlah daun tomat menunjukan bahwa P3 memiliki

    grafik pertumbuhan yang baik.

    Berikut adalah grafik pertumbuhan jumlah daun tanaman tomat:

    Gambar 4.3. Pertumbuhan jumlah daun tanaman

    ket: P1 = perlakuan 1, P2 = perlakuan 2, P3 = perlakuan 3, K = kontrol

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    350

    400

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    P1

    P2

    P3

    K

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    4. Berat buah

    Berikut adalah rata-rata hasil penelitian mengenai berat buah

    tanamn tomat:

    Tabel 4.IV. Berat buah tanaman tomat

    Kelompok Berat tanaman tomat (gr) Total

    Rata-

    rata 1 2 3 4 5 6 7

    P1 105 180 170 210 140 245 70 1120 160

    P2 130,6 106,7 100,9 102,7 96,7 140,6 67,8 746 106,6

    P3 224 236 202,7 285,2 252,5 204,7 203,7 1608,8 229,8

    K 200 232,8 194 116,4 188 155,2 171,6 1258 179,7

    KETERANGAN : P1 = perlakuan 1, P2 = perlakuan 2, P3 = perlakuan 3, K = kontrol

    Dari hasil uji normalitas diperoleh p value (sig) setiap kelompok

    data > 0,05 dapat dilihat pada lampiran 8. Maka H0 tidak ditolak,

    sehingga dapat disimpulkan bahwa data diambil dari populasi yang

    berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas diperoleh p value (sig) setiap

    kelompok data > 0,05 dapat dilihat pada lampiran 8 maka H0 tidak

    ditolak, sehingga kesimpulannya bahwa variasi pada setiap kelompok

    data adalah homogen.

    Sampel data kemudian di uji anova untuk mengetahui apakah ada

    pengaruh yang signifikan dari pemberian dosis NOPKOR terhadap berat

    buah tanaman tomat. Jika p value (sig) < 0,05 maka dapat dikatakan

    signifikan. Dari hasil uji anova untuk pertumbuhan jumlah buah tanaman

    tomat diperoleh p value (sig) = .000 < 0,05 lampiran 8, maka dapat

    disimpulkan bahwa ada perbedaan dari berat buah itu berarti ada

    pengaruh dosis NOPKOR terhadap berat buah tanaman tomat.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    Hasil uji anova menunjukan bahwa ada perbedaan dari dosis

    NOPKOR yang diberikan maka dilanjutkan dengan uji duncan. Hasil uji

    Duncan didapatkan hasil bahwa pada perlakuan P1, P2, dan K

    menunjukan Hasil berbeda tidak nyata, Sedangkan pada P3 menunjukan

    hasil yang berbeda nyata, dapat dilihat pada lampiran 8.

    5. Jumlah buah

    Berikut adalah rata-rata hasil penelitian mengenai jumlah buah

    tanaman tomat:

    Tabel 4.V. Jumlah buah tanaman tomat

    Kelompok Jumlah buah tanaman Total

    Rata-

    rata 1 2 3 4 5 6 7

    P1 3 5 5 6 4 7 2 32 4,6

    P2 4 3 3 3 3 4 2 22 3,1

    P3 6 6 5 7 6 5 5 40 5,7

    K 5 4 6 3 5 4 6 33 4,7

    KETERANGAN : P1 = perlakuan 1, P2 = perlakuan 2, P3 = perlakuan 3, K = kontrol

    Dari hasil uji normalitas diperoleh p value (sig) setiap kelompok

    data > 0,05 dapat dilihat pada lampiran 10. Maka H0 tidak ditolak,

    sehingga dapat disimpulkan bahwa data diambil dari populasi yang

    berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas diperoleh p value (sig) setiap

    kelompok data > 0,05 dapat dilihat pada lampiran 9, maka H0 tidak

    ditolak, sehingga kesimpulannya bahwa variasi pada setiap kelompok

    data adalah homogen.

    Sample data kemudian di uji anova untuk mengetahui apakah ada

    pengaruh yang signifikan dari pemberian dosis NOPKOR terhadap

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    jumlah buah tanaman tomat. Jika p value (sig) < 0,05 maka dapat

    dikatakan signifikan. Dari hasil uji anova untuk jumlah buah tanaman

    tomat diperoleh p value (sig) = .003 < 0,05 lampiran 9, maka dapat

    disimpulkan bahwa signifikan atau ada perbedaan dari jumlah buah itu

    berarti ada pengaruh dosis NOPKOR terhadap jumlah buah tanaman

    tomat.

    Dari hasil uji anova menunjukan bahwa ada perbedaan dari dosis

    NOPKOR yang diberikan maka dilanjutkan dengan uji duncan. Dari uji

    Duncan didapatkan hasil bahwa pada perlakuan P1, P2 dan K

    menunjukan hasil berbeda tidak nyata. Sedangkan pada P3 menunjukan

    hasil yang berbeda nyata. Hal ini berarti dosis yang baik untuk perlakuan

    terhadap jumlah buah tanaman tomat yaitu P3 (200 ml), dapat dilihat

    pada lampiran lampiran 9.

    B. Pengaruh NOPKOR terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman

    tomat

    Dari data pengamatan dan analisis secara statistik maka diperoleh bahwa

    perlakuan dosis NOPKOR berpengaruh nyata bagi pertumbuhan tinggi

    tanaman, jumlah daun, jumlah buah, dan berat buah . Perlakuan dosis

    NOPKOR tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan diameter batang

    tanaman tomat. Dari hasil rerata pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun,

    jumlah buah, dan berat buah tanaman tomat diperoleh hasil bahwa perlakuan

    NOPKOR memberikan hasil tertinggi pada dosis P3 (200 ml). Dari grafik

    pertumbuhan tinggi tanaman, diameter batang, dan jumlah daun menunjukan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    bahwa P3 memiliki pertumbuhan yang baik, sedangkan P1 dan P2

    pertumbuhannya dibawah K.

    Pemberian NOPKOR membantu tanaman tomat dalam penggemburan

    media tanah, penyuburan tanah, mempercepat pertumbuhan biota dan jasad

    renik tanah, serta keberadaan unsur hara. Pertumbuhan tanaman tomat

    memiliki rata-rata pertumbuhan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan

    tanaman tomat tanpa perlakuan NOPKOR (media pasir campur kompos)

    yaitu kelompok 3 dengan dosis NOPKOR 200 ml. NOPKOR merupakan

    biakan mikroba yang dapat memfiksasi nitrogen, kalium, dan phosfor.

    Kegunaan NOPKOR adalah untuk meningkatkan kadar unsur hara di dalam

    tanah. Tanaman tumbuh dan berkembang memerlukan unsur hara mikro dan

    makro. Unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman meliputi nitrogen, kaliun

    dan phosfor (Murwono,2013).

    Pemberian NOPKOR membantu mikroba dalam media tanam

    memfiksasi Nitrogen (N), phosfor (P), dan kalium(K). Unsur hara makro N, P

    dan K sangat dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang besar. Nitrogen, unsur

    hara makro yang dibutuhkan dalam jumlah besar, merupakan peyusun asam

    amino, protein, dan asam nukleat (Loveless, 1999). Phosfor berhubungan

    dengan metabolisme biokimia yang menyimpan energi dan kemudian

    memindahkannya kedalam sel-sel hidup. Phosfor berfungsi meransang

    pertumbuhan akar, bunga dan pemasakan buah. Kalium berfungsi untuk

    memperkut bagian kayu tanaman dan meningkatkan kualitas buah

    (Wiryanata, 2005).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    Media campuran pasir dan kompos mengandung unsur hara mikro dan

    makro yang dibutuhkan tanaman. Menurut Yuwono (2005) kompos yang

    sudah jadi dan siap digunakan mengandung sebagian besar dari tiga golongan

    unsur hara antara lain: unsur hara makro primer yaitu unsur hara yang

    dibutuhkan dalam jumlah banyak seperti, Nitrogen (N), Fosfor (P), dan

    Kalium (K). Unsur hara makro sekunder yaitu unsur hara yang dibutuhkan

    tanaman dalam jumlah kecil, seperti Sulfur (S), Kalsium (Ca), dan

    Magnesium (Mg) dan unsur hara mikro yaitu unsur hara yang dibutuhkan

    dalam jumlah sedikit seperti, Besi (Fe), Tembaga (Cu), Seng (Zn), Klor (Cl),

    Boron (B), Mangan (Mn), dan molibdenim (Mo). Kompos dengan sumber

    bahan sampah organik yang berasal dari daun dan ranting tanaman memiliki

    kualitas kompos yang baik. Bahan organik tersebut akan mengandung nutrisi

    ( NPK, MgSCa dan mikro elemen) (Yulipryanto, 2010). Unsur hara tersebut

    sangat dibutuhkan tanaman dalam peroses pertumbuhan dan perkembangan.

    Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasir dengan

    campuran kompos maka peneliti berasumsi bahwa pemberian NOPKOR 600

    ml dan 400 ml sangat berlebihan. Ketersedian unsur hara bagi tanaman harus

    lengkap jenisnya dan juga perlu tersedia seimbang. Tampak dari perbedaan

    pertumbuhan tanaman tomat yang diberi 200 ml NOPKOR. Pertumbuhan

    tanaman tomat yang diberi 600 ml dan 400 ml lebih rendah dibanding dengan

    tanaman tomat yang diberi 200 ml NOPKOR.

    Pada penelitian ini membuktikan bahwa pertumbuhan dan hasil produksi

    tanaman tomat yang paling baik terlihat pada kadar pemberian NOPKOR

    sebanyak 200 ml. Ketersediaan unsur hara yang dibutuhkan tanaman tomat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    untuk tumbuh dan berkembang pada kelompok P3 sangat seimbang hingga

    membuat pertumbuhan dan perkembangn tanaman toman menjadi lebih baik.

    Keseimbangan unsur hara di dalam tanah sangat berpengaruh terhadap

    pertumbuhan dan produksi tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan

    merupakan dua proses yang berjalan sejajar dan berdampingan.Pertumbuhan

    merupakan proses pertambahan ukuran yang tidak dapat kembali ke asal

    (irreversibel), yang meliputi pertambahan volume dam pertambahan massa.

    Selain disebabkan pertambahan ukuran sel, pertumbuhan juga terjadi karena

    pertambahan jumlah sel. Sedangkan Perkembangan adalah proses menuju

    tercapainya kedewasaan, pada tumbuhan perkembangan ditandai dengan

    munculnya bunga atau buah.

    Pertumbuhan dan perkembangan tanaman terdiri dari dua fase yaitu fase

    vegetatif dan fase produktif atau fase generatif. Dalam penelitian ini tampak

    bahwa Fase vegetatif dan fase produktif kelompok P3 lebih cepat dibanding

    dengan yang lain. Dalam waktu satu bulan fase produktif pada kelompok P3

    sudah terlihat yaitu ditandai dengan terbentuknya kuncup-kuncup bunga pada

    tanaman tomat. Tanaman tomat mulai ditanam ke polybag pada tanggal 29

    April 2014, kuncup-kuncup bunga pada Kelompok P3 mulai terlihat tanggal

    26 Mei 2014 kemudian bunga mulai mekar pada tanggal 31 Mei dan berbuah

    pada tanggal 5 Juni 2014.

    Fase vegetatif merupakan proses petumbuhan yang terjadi pada akar,

    daun, dan batang. Ada tiga proses penting yang terjada pada vase vegetatif

    yaitu pembelahan sel, perpanjangan sel, dan diferensiasi sel. Fase prodiktif

    merupakan proses pertumbuhan yang terjadi dalam hasil produksi tanaman.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    Fase produktif terjadi pada pembentukan dan perkembangan kuncup-kuncup

    bunga hingga menghasilkan buah. Kecepatan fase vegetatif tanaman terutama

    dalam proses pembelahan sel akan berpengaruh terhadap fase produktif.

    Semakin cepat proses pembelahan sel maka proses pematangan sel akan

    semakin cepat pula (dalam fase produktif)(Sutrian, 1992) .

    Unsur hara yang diperlukan tanaman adalah Karbon (C), Hidrogen (H),

    Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Sulfur (S), Kalsium (Ca),

    Magnesium (Mg), Seng (Zn), Besi (Fe), Mangan (Mn), Tembaga (Cu),

    Molibden (Mo), Boron (B), Klor (Cl), Natrium (Na), Kobal (Co), dan Silikon

    (Si). Ketersediaan unsur hara yang lengkap akan membantu tanaman untuk

    tumbuh dan bekembang dengan baik. kelengkapan unsurhara berpengaruh

    pada metabolisme sel di dalam tubuh tumbuhan (Agustina, 2004).

    Nitrogen yang merupakan unsur hara makro essential yang memiliki

    lambang N, nomor atom dari 7 dan massa atom 14,00674 u. Elemental

    nitrogen tidak berwarna, tidak berbau, tawar dan kebanyakan lembam

    diatomik gas pada kondisi standar, merupakan 78% dari volume atmosfer

    bumi (Rao, 1986).

    Peran penting Nitrogen bagi tanaman ialah untuk merangsang

    pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, terutama batang, cabang, dan

    daun. Nitrogen juga berperan dalam hal pembentukan hijau daun, yang

    penting dalam proses fotosintesis. Nitrogen dapat membentuk protein, lemak,

    dan berbagai persenyawaan organik yang lain. Nitrogen merupakan bagian

    dari protein, bagian penting konstituen dari protoplasma, enzim, agen katalis

    biologis yang mempercepat proses kehidupan. Nitrogen juga hadir sebagai

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    bagian dari nukleoprotein, asam amino, amina, asam gula, polipeptida dan

    senyawa organik dalam tumbuhan. Dalam rangka untuk menyiapkan

    makanan untuk tanaman, tanaman diperlukan klorofil, energi sinar matahari

    untuk membentuk karbohidrat dan lemak dari C air dan senyawa nitrogen

    (Rao, 1986).

    Siklus nitrogen mempunyai peranan penting terhadap sifat fisiolgis

    tanaman, nitrogen digunakan untuk menghasilkan sejumlah kompleks organik

    molekul seperti asam amino, protein, dan asam nukleat. Asam amino

    berfungsi sebagai bahan dasar pembentukan protein yang selanjutnya akan

    digunakan untuk pertumbuhan tanaman (Rao, 1986).

    Pada tanaman – tanaman yang tumbuh aktif dengan cepat nitrat yang

    terabsopsi oleh akar tanaman akan terangkut dengan cepat ke daun mengikuti

    alur transpirasi. Tanaman menyerap air dan hara anorganik maupun organik

    atau dalam hal ini senyawa nitrogen dari dalam tanah melalui sistem

    perakaran. Zat-zat tersebut biasanya ditranslokasikan ke atas melalui

    pembuluh kayu pada batang dan terus ke ikatan vaskuler tangkai daun dan

    tulang daun, dari sinilah zat-zat tersebut masuk ke dalam sel-sel daun.

    Senyawa nitrogen dan sebagian air tersebut digunakan oleh daun dan sel-sel

    sekitarnya untuk mensintesis berbagai zat tanaman, tetapi sebagian besar air

    tersebut mengalami evaporasi dari sel-sel daun ke ruang interseluler dan dari

    sinilah terdifusi ke atmosfer melalui stomata pada daun (Rao, 1986).

    Phosfor merupakan unsur hara yang diserap dalam bentuk ion H2PO4,

    HPO4 dan PO4. Diantara ke-3 ion ini yang lebih mudah diserap adalah ion

    H2PO4 karena bermuatan satu ( valensi satu ) sehingga tanaman hanya

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    membutuhkan sedikit energi untuk menyerapnya esensialitas dari unsur ini

    adalah:

    1. Membentuk dalam penyusunan senyawa ATP yaitu senyawa

    berenergi tinggi yang dihasilkan dalam proses respirasi siklus kreb

    sehingga tanaman dapat melakukan semua aktifitas biokimianya

    seperti pembungaan, pembentukan sel, transpirasi, transportasi dan

    fotosintesis secara absorbsi.

    2. Membentuk senyawa fitin ( Ca-Mg-inositol-6P) yang terdapat

    dalam biji tepatnya dalam endosperm untuk proses perkecambahan.

    3. Membentuk DNA dan RNA untuk pembentukan inti sel DNA

    Nukleotida Adenin, Guanin Deoxsiribosa, Timin fosfat, Sitosin dan

    RNA nukleotida Adenin, Guanin Ribosafosfat, Timin, dan Urasil.

    4. Membentuk senyawa fosfolipid yang berfungsi dalam mengatur

    masuk keluarnya (permeabilitas) zat-zat makanan didalam sel dan

    merupakan bahan dasar dari bagian sel

    (Agustina, 2004).

    Setiap mahkluk hidup pasti membutuhkan nutrien sebagai sumber energi

    pertumbuhan, demikian pula halnya dengan tanaman. Untuk dapat hidup dan

    berkebang secara baik setiap harinya tanaman membutuhkan bahan nutrsi

    berupa unsur hara yang dapat dikonsumsi.

    Setiap jenis unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, tentunya memiliki

    fungsi, kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dalam pertumbuhan

    dan perkembangan tanaman unsur hara yang dibutuhkan harus seimbang, jika

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    unsur hara berlebihan atau kurang dapat memberikan dampak yang tidak baik

    bagi pertumbuhan tanaman.

    Kelebihan unsur hara dapat menyebabkan tanaman menjadi layu, batang

    tanaman menjadi lemas, dan tanaman lebih mudah terserang penyakit.

    Kelebihan unsur hara N, P dan K akan menghambat penyerapan unsurhara

    yang lain seperti menghambat penyerapan unsur hara mikro yaitu fe, Cu, Zn,

    Ca, dan Mg. Jika unsur hara mikro terhambat maka akan menyebabkan

    tanaman menjadi lemah, pertumbuhan daun menjadi keriting, bunga mudah

    rontok sehingga hasil nya tidak maksimal.

    Pemberian NOPKOR tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan

    diameter batang tanaman, hal ini dikarenakan selisih pertumbuhan tinggi

    tanaman tidak jauh berbeda. Akan tetapi dari grafik pertumbuhan tanaman

    dapat dilihat bahwa pertumbuhan diameter tanaman yang diberi perlakuan

    NOPKOR 200 ml lebih tinggi dibanding yang lain.

    Selain kelebihan unsur hara faktor lain yang berpengaruh perhadap

    Pertumbuhan dan produksi tanaman tomat adalah iklim, kualitas bibit

    tanaman, dan serangan hama pada tanaman.

    Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan, yaitu bulan Mei 2014 sampai

    dengan bulan Juli 2014. Adanya pemanasan global yang menyebabkan iklim

    menjadi tidak menentu mengakibatkan musim kemarau dan musim penghujan

    kurang dapat diprediksi. Ketidaktentuan musim ini menyebabkan tanaman

    tomat menjadi riskan mengalami serangan hama dan serangan penyakit.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    Bibit yang digunakan dalam penelitian ini merupakan bibit tomat dari

    varietas bulat. Tomat varietas bulat merupakan varitas lokal Indonesia. Tomat

    varietas bulat rentan terhadap serangan hama dan penyakit.

    Jenis hama yang menyerang tanaman tomat ketika penelitian adalah

    busuk daun, kapang atau jamur, busuk batang, layu bakteri, ulat daun dan

    ulat buah. Cara penanggulangan serangan hama dan penyakit busuk daun,

    kapang atau jamur, busuk batang dan layu bakteri adalah dengan memisahkan

    tanaman yang terserang ke tempat lain kemudian di bakar, agar penyakit pada

    tanaman tidak menyerang tanaman lain. Cara penanggulangan ketika tanaman

    tomat terserang ulat buah dan ulat daun adalah dengan cara manual yaitu

    mematikan ulat secara lansung.

    C. Aplikasi Penelitian Dalam Proses Pembelajaran

    Hasil penelitian ini dapat menjadi pengetahuan baru bagi masyarakat.

    aplikasi di dunia pendidikan terkait dengan pembelajaran penelitian ini dapat

    dimasukkan kedalam materi pembelajaran pertumbuhan dan perkembanngan.

    Pada materi pertumbuhan dan perkembangan para siswa SMA dapat

    mengamati dan mengumpulkan data pertumbuhan dan perkembangan

    tanaman yang diterapkan dalam penelitian ini.

    Contoh Rancangan Pelaksanaan Pembelajara (RPP) dan silabus pada

    materi pertumbuhan dan perkembangan tanaman dengan K.D: 2.1, K.D: 3.1,

    K.d: 4.1. Silabus terlampir pada lampiran 11 dan RPP terlampir dalam

    lampiran 12.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian, pengamatan dan pengolahan data dapat

    disimpulkan bahwa:

    1. Pemberian NOPKOR dapat mempengaruhi pertumbuhan tinggi

    tanaman, jumlah daun, jumlah buah, dan berat buah tanaman tomat.

    2. Dosis yang paling efektif terhadap pertumbuhan dan hasil produksi

    tanaman tomat adalah dengan pemberian dosis NOPKOR sebanyak

    200 ml.

    B. Saran

    1. Waktu penelitian tepat serta tempat penelitian sebaiknya di lahan

    bebas.

    2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang dosis NOPKOR yang

    paling optimal untuk pertumbuhan dan produksi tanaman tomat.

    3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan terhadap NOPKOR yaitu tentang

    jenis biakan mikroba yang terdapat pada NOPKOR.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    DAFTAR PUSTAKA

    Agromedia, Redaksi. 2007. Panduan Lengkap Budidaya Tomat. Agromedia. Jakarta

    Agustina, Lily. 2004. Dasar Nutrisi Tanaman. Rineka cipta. Jakarta

    Badan Pusat Statistik. 2012. Luas Panen Rata-rata Hasil dan Produksi Tanaman Hortikultura.

    Cahyono, Bambang. 1998. Tomat. Kanisius. Yogyakarta

    Fitriani, Emi. 2012. Budidaya Tomat. Pustaka Baru Press. Yogyakarta

    Hanafian, Kemas Ali. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah.Raja Grafindo Persada. Jakarta.

    Soeryoko, Hery. 2011. Kompos. Lily Publisher. Yogyakarta

    Yulipriyanto, Hieronymus. Biologi Tanah dan Strategi Pengelolaanya. 2010. Grahana Ilmu. Yogyakarta.

    Iriyanto. 2004. Statistik : Konsep Dasar dan Aplikasinya. Penanda Group Media. Jakarta

    Loveles. 1999. Prinsip-prinsip Biologi tumbuhan untuk daerah tropik. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

    Murwono, Djoko. 2013. Sistem Organik Rasional dalam Budidaya Pangan dengan Model Mixed Farming. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta

    Pracaya. 1998. Bertanam Tomat. Kanisius. Yogyakarta

    Rismunandar. 2001. Tanaman Tomat. Sinar Baru Algensindo. Bandung

    Rao, Subba. 1994. Mikroorganisme Tanah dan Pertumbuhan Tanaman. Universitas Indonesia press. Jakarta

    Sutedjo. 1999. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta

    Sutrian, Yayan. 1992. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan Sel dan Jaringan. PT Rineka Cipta. Jakarta

    Tugiyono. 2001. Bertanam Tomat.Penebar Swadaya.Jakarta.

    Wiryanata. 2001. Bertanam Tomat. Agromedia Pustaka. Jakarta

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    Yuwono, Dipo. 2005. Kompos. Penebar Swadaya. Jakarta.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    Lampiran 1

    Pertumbuhan tinggi tanaman

    NO Tanggal

    Perlakuan 1

    1 2 3 4 5 6 7 1 06/05/2014 10,5 13 11 15 14 13,5 12

    2 11/05/2014 17 19 16 20 17 19 18 3 16/05/2014 22 23,5 21 27 23,5 24 21

    4 21/05/2014 33 34 33,5 39 33,5 33 23 5 26/05/2014 44,5 45 46 51 45 48 25

    6 31/05/2014 54 57 61 65 52 62 30

    7 05/06/2014 59 72 75 78 66 74 33 8 10/06/2014 60 95 85 85 75 95 37

    9 15/06/2014 63 103 97 89 79 115 38 10 20/06/2014 64 117 110 91 87 131 39

    NO Tanggal Perlakuan 2

    1 2 3 4 5 6 7 1 06/05/2014 12 14 12 15 14 13,5 13

    2 11/05/2014 18 20 17 21 18 20 18 3 16/05/2014 24 24 23,5 28 24,5 25 23

    4 21/05/2014 34 34 31 31,5 32 28 34 5 26/05/2014 47 46 46 23 48 32 46

    6 31/05/2014 60 58 57 36 61 39 47

    7 05/06/2014 70 72 71 42 72 45 59 8 10/06/2014 85 87 80 43 95 47 69

    9 15/06/2014 90 95 83 44 106 52 71 10 20/06/2014 91 112 92 45 126 57 81

    NO Tanggal Perlakuan 3

    1 2 3 4 5 6 7 1 06/05/2014 13 13 13 16 16 16 14

    2 11/05/2014 18 20 17 24 22 19 20 3 16/05/2014 24 26 24,5 35 33 28 26

    4 21/05/2014 39,5 39,5 34 49 46 41 37 5 26/05/2014 55 54 46 65 63 54 47

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 48

    NO Tanggal Perlakuan 3

    1 2 3 4 5 6 7 6 31/05/2014 67 69 61 82 78 64 57 7 05/06/2014 80 86 72 93 94 76 70

    8 10/06/2014 93 100 80 114 109 83 77

    9 15/06/2014 114 117 84 128 128 97 87 10 20/06/2014 118 132 91 143 145 108 101

    NO Tanggal Kontrol

    1 2 3 4 5 6 7

    1 06/05/2014 13 13 14,7 13 13 13 13

    2 11/05/2014 18 15 19 15 18 18 19

    3 16/05/2014 26 23 26 18 25 20 23

    4 21/05/2014 38 35 39 24 35 28 39

    5 26/05/2014 43 40 53 35 50 42 54

    6 31/05/2014 53 55 63 51 64 60 62

    7 05/06/2014 66 65 72 62 76 69 83

    8 10/06/2014 81 83 80 79 80 78 90

    9 15/06/2014 96 93 88 80 80 90 104

    10 20/06/2014 107 115 96 80 85 92 115

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 49

    Lampiran 2

    Data mentah pertumbuhan diameter batang

    NO Tanggal P1

    1 2 3 4 5 6 7 1 06/05/2014 3,3 3,5 3 3,6 3 3,5 3,4 2 11/05/2014 5 4 4,9 5 4,2 4,5 4,5 3 16/05/2014 6 5 5,3 5,8 5,5 5 5,5 4 21/05/2014 9 9 11 10 10 8 10 5 26/05/2014 12,2 11,3 11,3 12,8 11,9 9,9 10,2 6 31/05/2014 12,2 11,9 11,4 12,8 11,9 9,9 10,8 7 05/06/2014 13 12,4 12 12,8 11,9 10 10,8 8 10/06/2014 13,9 13,3 12,9 12,8 11,9 10,4 10,9 9 15/06/2014 14,1 13,7 13,5 13,9 11,9 11,2 11,1 10 20/06/2014 14,4 15,1 13,9 14,7 12,3 12,6 11,5

    NO Tanggal P2

    1 2 3 4 5 6 7 1 06/05/2014 3,3 3,3 3 3,4 3,3 3,5 2,9 2 11/05/2014 4,9 5 4,7 5 4,3 4,3 4 3 16/05/2014 5,5 6 6 6 6 5 5,2 4 21/05/2014 11 9 10 10 8 8 9 5 26/05/2014 11,4 12,9 10,8 10,4 9,2 9,1 9,9 6 31/05/2014 11,9 13,4 10,9 11,8 9,2 10,6 10,3 7 05/06/2014 12 13,9 11 12 10,7 10,6 11,2 8 10/06/2014 12,2 14,1 11,1 12,1 11,8 10,7 12,8 9 15/06/2014 12,9 16,9 12,1 12,1 11,9 11,1 13,1 10 20/06/2014 13,9 19 12,6 12,3 12,4 11,6 13,9

    NO Tanggal P3

    1 2 3 4 5 6 7 1 06/05/2014 3,2 3,6 3,1 3,9 3,8 3,5 3,4 2 11/05/2014 4,6 5,2 5 5,6 5,5 4,9 4,6 3 16/05/2014 5,3 5,9 6,2 6,6 6 5,5 5,3 4 21/05/2014 10 9,6 10,2 11,4 11 10 9,6 5 26/05/2014 10,9 11,9 10,2 11,8 11,3 10,8 9,8

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 50

    NO Tanggal P3

    1 2 3 4 5 6 7 6 31/05/2014 10,9 11,9 10,9 12,9 11,7 10,9 9,9 7 05/06/2014 11,4 12 12,6 12,9 11,9 11,4 10,3 8 10/06/2014 11,8 12,1 13,7 12,9 12,2 12,8 11,7 9 15/06/2014 12,1 12,8 13,9 14,7 14,1 12,9 11,8 10 20/06/2014 13,4 13,7 13,9 14,9 15,7 12,9 12,5

    NO Tanggal

    Kontrol

    1 2 3 4 5 6 7 1 06/05/2014 3,4 3,1 3,1 3,1 3,3 3,3 3,2

    2 11/05/2014 4,7 4,3 4,3 4 4,9 4,6 4,6

    3 16/05/2014 5 5 5,7 5,3 5,5 5,3 5,5 4 21/05/2014 8,8 8,6 9 7,4 7,1 7,6 6,5

    5 26/05/2014 10,1 10,9 9,2 8,5 9,4 9 7,2 6 31/05/2014 11 10,9 9,9 9,7 10 12,6 8,8

    7 05/06/2014 11,6 11 10,2 10,3 11,1 12,7 9,4 8 10/06/2014 12,1 11,8 11,9 11 12,5 12,8 11,4

    9 15/06/2014 12,6 12,1 12,4 12,2 13,2 12,8 12

    10 20/06/2014 13,5 12,4 12,8 13 13,8 12,8 12,4

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 51

    Lampiran 3

    Pertumbuhan Jumlah daun tanaman tomat

    NO Tanggal Perlakuan 1

    1 2 3 6 8 9 10 1 06/05/2014 16 19 22 18 15 20 14 2 11/05/2014 31 37 32 36 26 40 28

    3 16/05/2014 53 41 49 52 44 49 39

    4 21/05/2014 76 65 70 82 78 65 40 5 26/05/2014 140 110 137 126 115 107 54

    6 31/05/2014 183 177 154 167 154 155 79 7 05/06/2014 181 190 191 190 166 172 79

    8 10/06/2014 184 206 212 207 173 208 118

    9 15/06/2014 195 215 235 230 185 218 125 10 20/06/2014 208 242 253 258 197 240 132

    NO Tanggal Perlakuan 2

    1 2 3 4 5 6 7 1 06/05/2014 16 17 16 18 16 18 15 2 11/05/2014 35 37 35 39 29 32 26

    3 16/05/2014 49 54 44 66 47 50 38

    4 21/05/2014 73 70 70 59 65 64 58 5 26/05/2014 147 125 127 85 128 67 110

    6 3