PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji...

137
i PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGENAI PENGELOMPOKAN BERBAGAI BANGUN DATAR SEDERHANA MENGGUNAKAN MEDIA REALITA PADA SISWA KELAS I SEMESTER GENAP SD NEGERI SOKA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh Nama : Eti Suhaeti NIM : 101132011 PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

i

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

MENGENAI PENGELOMPOKAN BERBAGAI

BANGUN DATAR SEDERHANA MENGGUNAKAN

MEDIA REALITA PADA SISWA KELAS I

SEMESTER GENAP SD NEGERI SOKA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Nama : Eti Suhaeti

NIM : 101132011

PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini teruntuk:

1. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2. UPT Disdikpora Kecamatan Mertoyudan

3. SD Negeri Soka Kecamatan Mertoyudan

4. Rekan-rekan guru SD Negeri Soka Kecamatan Mertoyudan

5. Suami dan anak-anakku tersayang

6. Ayah dan Ibu tercinta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

v

MOTTO

Orang yang cerdik itu adalah orang-orang yang selalu menjaga dirinya dan

beramal sholeh untuk bekal mati sesudah dan orang-orang yang kerdil itu

orang yang hanya menuruti hawa nafsunya tetapi ia selalu meminta harapan-

harapan kepada Alla SWT.

(Hadist Riwayat Al-Tirmidzi)

“Dengan ilmu hidup ini menjadi mudah, dengan seni hidup ini menjadi

indah, dan dengan agama (iman dan taqwa) hidup ini menjadi terarah”.

(Mukti Ali)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

viii

ABSTRAK

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

MENGENAI PENGELOMPOKAN BERBAGAI

BANGUN DATAR SEDERHANA MENGGUNAKAN

MEDIA REALITA PADA SISWA KELAS I

SEMESTER GENAP SD NEGERI SOKA

Eti Suhaeti

NIM : 101132011

Universitas Sanata Dharma

2012

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan

media realita dapat meningkatkan prestasi belajar matematika pada siswa kelas I

semester genap SD Negeri Soka tahun pelajaran 2011/2012 yang berkaitan

dengan materi bangun datar sederhana.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri 2 siklus.

Masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Subyek penelitian ini adalah

siswa-siswi kelas I SD Negeri Soka tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 17

siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah test tertulis dalam

bentuk soal pilihan ganda. Validitas instrumen menggunakan validitas isi dan

diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar

matematika yang berkaitan dengan bangun datar sederhana pada siswa kelas I SD

Negeri Soka Tahun Pelajaran 2011/2012. Peningkatan ini ditunjukkan dengan

peningkatan hasil rata-rata pra siklus 56 menjadi 70 dalam siklus I dan 88 pada

siklus II. Jumlah siswa yang tuntas meningkat dari 4 siswa pada pra siklus

menjadi 8 siswa pada siklus I dan 14 siswa pada siklus II.

Kata Kunci : Prestasi belajar, media realita, bangun datar sederhana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

ix

ABSTRACT

INCREASE IN MATHEMATICS ACHIEVEMENTS ON THE GROUPING

OF VARIOUS FLAT UP IS SIMPLE USING THE MEDIA REALITIES IN

THE GRADE I SECOND SEMESTER SOKA ELEMENTARY SCHOOL

YEARS 2011/2012

Eti Suhaeti

NIM : 101132011

Universitas Sanata Dharma

2012

Purpose of the study was to determine whether the use of media reality can

improve mathematics achievement in grade I in Soka Elementay School year

2011/2012. Realiting to the material simple flat wake.

This study is an action research consisting of 2 cycles. Each cycle consisting

of 2 subyek study were grade I students in Soka Elementary School year

2011/2012. amounting to 17 students. Instruments used in this study is a written

test in the form of multiple choice questions. The validity of the instrument was

tested by expert judgment (expert consltation).

Result showed that an increase in mathematics achievement related to a

simple flat wake in grade I of Soka Elementary school in years 2011/2012. This

improvement is shown by an increase in the everage yield of 56 to 70 pre cycle in

cycle I and 88 in cycle II. The number of students who completed increased from

4 students in pre cycle to 8 students in cycle I and 14 in cycle II.

Key words: learning achievement, media reality, a simple flat wake.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayahNya, karena penulis dapat menyelesaikan

Skripsi yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Mengenai

Pengelompokan Berbagai Bangun Datar sederhana Menggunakan Media Realita

Pada Siswa Kelas 1 Semester 2 SD Negeri Soka Tahun Pelajaran 2011/2012”

Penulisan Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

menyelesaikan tugas akhir mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta. Keberhasilan dalam penyusunan Skripsi ini tidak lepas dari

bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenakanlah penulis mengucapkan

rasa terima kasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D. Dekan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang

telah memberi kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan tugas studi

S1 PGSD.

2. Romo G. Ari Nugrahanta, S.J.,S.S.,BST Kepala Program Studi Universitas

Sanata Dharma yang telah memberikan ijin dalam penelitian ini.

3. Bapak Drs.Y.B.Adimassana, M.A. Dosen Pembimbing yang telah membantu,

membimbing dan mengarahkan dalam penelitian ini.

4. Bapak Suwardi, S.Pd.SD. Kepala SD Negeri Negeri Soka yang telah

memberikan ijin untuk pelaksanaan penelitian ini.

5. Bapak dan Ibu Guru SDN Soka yang banyak memberi bantuan dan dorongan.

6. Berbagai pihak yang telah membantu terlaksananya Skripsi ini, yang tidak

dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis tidak dapat memberikan balasan apapun kecuali ucapan terima

kasih. Tidak lupa penulis mohon maaf atas segala kesalahan dalam penulisan

Skripsi ini. Semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Magelang, 13 September 2012

Penulis

Eti Suhaeti

NIM 101132011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................. . i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................. iv

HALAMAN MOTTO ................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN KARYA .................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEGIATAN AKADEMIS ............. vii

ABSTRAK ………….. ................................................................. viii

ABSTRACT …………… ................................................................. ix

KATA PENGANTAR ................................................................. x

DAFTAR ISI ……….. ................................................................. xi

DAFTAR TABEL ….. ................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR .. ................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ xvii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................... 1

B. Pembatasan Masalah ..................................................... 6

C. Perumusan Masalah ....................................................... 6

D. Pemecahan Masalah ...................................................... 6

E. Batasan Pengertian ........................................................ 6

F. Tujuan Penelitian ........................................................... 7

G. Manfaat Penelitian ........................................................ 7

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka .............................................................. 9

1. Teori Belajar ........................................................... 9

2. Prestasi Belajar ....................................................... 10

3. Hakikat Matematika ................................................ 11

a. Pengertian Matematika ..................................... 11

b. Karakteristik Matematika Sekolah .................... 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

xii

c. Pembelajaran Matematika ................................ 14

4. Konsep Bangun Datar ............................................. 16

5. Media Pembelajaran ................................................ 20

a. Pengertian Media Pembelajaran …………….. . 20

b. Prinsip pemilihan Media Pembelajaran ……... . 21

c. Fungsi Media Pembelajaran …………………. 22

d. Jenis Media pembelajaran ……………………. 25

6. Media Realita .......................................................... 26

a. Pengertian Media Realita ……………………. . 26

b. Keunggulan Media Realita ………………….. . 26

c. Kelemahan Media Realita ………………….... 27

7. Pembelajaran Matematika Tentang Pengelompokan

Berbagai Bangun Datar Melalui Penggunaan Media

Realita ................................................................. 27

B. Penelitian Terdahulu yang Relevan .............................. 28

C. Kerangka Berpikir ........................................................ 30

D. Hipotesis Tindakan ....................................................... 31

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................. 32

B. Setting Penelitian .......................................................... 33

C. Rencana Tindakan ......................................................... 35

D. Instrumen Penelitian …………………………………. 50

E. Validitas ……………………………………………… 52

F. Teknik Pengumpulan Data …………………………… 55

G. teknik Analisis Data ………………………………….. 56

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ............................................................. 58

1. Deskripsi Kondisi Awal .......................................... 58

2. Deskripsi Per Siklus ................................................ 60

a. Siklus I .............................................................. 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

xiii

b. Siklus II .............................................................. 78

B. Pembahasan ………………………………………… . 91

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................. 94

B. Saran ................................................................. 94

DAFTAR PUSTAKA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1

Tabel 2

Tabel 3

Tabel 4

Tabel 5

Tabel 6

Tabel 7

Tabel 8

Tabel 9

Tabel 10

Tabel 11

Tabel 12

Tabel 13

Tabel 14

Tabel 15

Tabel 16

Tabel 17

Tabel 18

Tabel 19

Tabel 20

Jadwal Kegiatan Penelitian ......................................................

Instrumen Pengamatan Terhadap Pelaksanaan Perbaikan

Pembelajaran yang Dilakukan Oleh Guru ...................................

Rentang Nilai Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Bangun

Datar Menggunakan Media Realita yang Dilakukan Oleh

Guru …………………………………………………………….

Instrumen Pengamatan Terhadap Kegiatan Belajar Siswa ..........

Rentang Skor Pengamatan Keterlibatan Siswa dalam

Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Media Realita ...........

Instrumen Penilaian Hasil Belajar Siswa ....................................

Peubah dan Instrumen Penelitian ………………………………

Kisi-kisi Soal Evaluasi Pada Siklus I …………………………..

Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ………………………………..

Rincian Pemberian Skor Siklus I dan Siklus II …………………

Skor Hasil Perhitungan Validitas Perangkat Pembelajaran …….

Kriteria Validitas Perangkat Pembelajaran …………………….

Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajara Siswa ………………….

Data Hasil Tes Diagnosa Awal ....................................................

Rentang Hasil Tes Diagnosa Awal .............................................

Data Hasil Perencanaan Pertemuan 1 Siklus I .............................

Hasil Pengamatan Pembelajaran Pengelompokan Bangun Datar

Menggunakan Media Realita Pertemuan 1 Siklus I ....................

Hasil Pengamatan Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran

Bangun Datar Menggunakan Media Realita Pertemuan 1

Siklus I ........................................................................................

Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Pengelompokan

Bangun Datar Menggunakan Media Realita Pertemuan 2

Siklus I ........................................................................................

Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran

35

42

43

43

44

44

51

51

52

52

54

55

56

59

60

61

65

67

68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

xv

Tabel 21

Tabel 22

Tabel 23

Tabel 24

Tabel 25

Tabel 26

Tabel 27

Tabel 28

Tabel 29

Tabel 30

Tabel 31

Tabel 32

Tabel 33

Tabel 34

Tabel 35

Bangun Datar Menggunakan Media Realita Pertemuan 2

Siklus I ........................................................................................

Hasil Rekap Terhadap Kegiatan Guru dalam Pembelajaran

Pengelompokan Bangun Datar Menggunakan Media Realita

Pada Siklus I ................................................................................

Hasil Rekap Pengamatan Terhadap Keterlibatan Siswa dalam

Pembelajaran Bangun Datar Menggunakan Media Realita Pada

Silkus I .........................................................................................

Hasil Tes Formatif Pertemuan 2 Siklus I .....................................

Hasil Rekap Pertemuan 2 Siklus II .............................................

Data Hasil Perencanaan Tindakan Pertemuan 1 Siklus II ............

Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Bangun Datar

Menggunakan Media Realita Pertemuan 1 Siklus II ...................

Hasil Pengamatan Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran

Bangun Datar Menggunakan Media Realita Pertemuan 1

Siklus II ..........................................................................

Hasil Pengamatan terhadap Kegiatan Guru dalam Pembelajaran

Pengelompokan Bangun Datar Menggunakan Media Realita

Pertemuan 2 Siklus II ........................................................

Hasil Pengamatan Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran

Pengelompokan Bangun Datar Menggunakan Media Realita

Pertemuan 2 Siklus II ........................................................

Hasil Rekap Pengamatan Kegiatan Guru dalam Pembelajaran

Pengelompokan Bangun Datar Menggunakan Media Realita

Siklus II .......................................................................................

Analisis Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran

Pengelompokan Bangun Datar Menggunakan Media Realita

Pada Silkus II ...............................................................................

Hasil Tes Formatif Pertemuan 2 Siklus II ...................................

Hasil Rekap Tes Formatif Pertemuan 2 Siklus II ........................

Hasil Peningkatan Prestasi Belajar ……………………………..

Rekapitulasi Hasil Penelitian …………………………………..

70

71

73

74

79

81

79

82

83

85

86

87

88

89

91

92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Macam-macam bangun Datar .................................... 20

Gambar 2 Alur Kerangka Pembelajaran ..................................... 32

Gambar 3 Alur Penelitian ........................................................... 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ………………

Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 1 Siklus I …………………

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 2 Siklus I …………………

Lampiran 4 Soal Evaluasi Siklus I ………………………………………………

Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I ……………………………

Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II …………….

Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 1 Siklus II ……………….

Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 2 Siklus II ……………….

Lampiran 9 Soal Evaluasi Siklus II ……………………………………………

Lampiran 10 Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II ……………………………

Lampiran 11 Foto Kegiatan Pembelajaran ……………………………………….

Lampiran 12 Permohonan Ijin Penelitian ………………………………………...

Lampiran 13 Surat Keterangan Ijin Penelitian ……………………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

1

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam Bab ini dibahas Latar Belakang Masalah, Pembatasan Masalah,

Perumusan Masalah, Pemecahan Masalah, Pembatasan Pengertian, Tujuan

Penenlitian, Manfaat Penelitian.

A. Latar Belakang Masalah

Lingkungan belajar yang diciptakan secara alamiah akan membawa dampak

yang lebih baik pada siswa. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa

yang dipelajarinya, bukan hanya mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi

target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetensi mengingat jangka

pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam jangka

panjang, dan itu terjadi di kelas-kelas sekolah. Pembelajaran merupakan proses

interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu siswa agar dapat

belajar dengan baik. Tujuan utama diselenggarakannya proses belajar adalah demi

tercapainya tujuan pembelajaran. Tujuan tersebut utamanya adalah keberhasilan

siswa pada suatu mata pelajaran maupun pendidikan pada umumnya (Krismanto,

2003).

Mempelajari matematika pada hakikatnya adalah suatu proses untuk

memperoleh pengetahuan dalam memahami arti dari struktur-struktur, hubungan-

hubungan, simbol-simbol yang ada dalam pelajaran matematika. Mempelajari

matematika tidak hanya berhubungan dengan bilangan-bilangan serta operasi-

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

2

operasinya, melainkan matematika berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur

dan hubungan-hubungan yang diatur menurut urutan yang logis.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting dan

mendasar untuk dipelajari di Sekolah Dasar (SD). Pelajaran matematika diberikan

kepada siswa SD untuk membekali siswa agar mampu berpikir logis, analitis,

sistematis, kritis, kreatif. Dengan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan

kreatif diharapkan siswa dapat menyelesaikan masalah-masalah yang muncul

dalam kehidupan nyata.

Masalah yang muncul dalam kehidupan nyata, salah satunya adalah

kemampuan dalam memahami konsep bentuk benda. Untuk memahami konsep

bentuk benda dapat dipelajari melalui matematika. Berdasarkan silabus, untuk

memahami konsep bentuk benda, salah satunya dapat dipelajari dalam materi

bangun datar.

Bangun datar merupakan bagian dari geometri yang dipelajari di Sekolah

Dasar. Bangun datar merupakan bangun dua dimensi. Dengan kata lain bahwa

bangun dua dimensi adalah bangun yang seluruh bagiannya terletak pada satu

bidang datar yang tidak memiliki ruang hanya sebuah bidang.

Di Sekolah Dasar, bangun datar diajarkan pada siswa dari kelas awal

sampai kelas akhir. Untuk mempelajari materi tersebut, cara kegiatan

pembelajaranya tidak boleh disamaratakan, tetapi harus sesuai dengan tingkat

perkembangan belajar siswa. Karso (2008:12) mengutip pendapat Bruner

mengenai “perkembangan belajar” menekankan bahwa setiap individu pada waktu

mengalami peristiwa atau benda di dalam lingkungannya, menemukan cara untuk

menyatakan kembali peristiwa atau benda tersebut dalam pikirannya. Menurutnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

3

hal tersebut dapat dinyatakan sebagai proses belajar yang terbagi menjadi tiga

tahapan, yaitu (1) Tahapan Enaktif atau tahapan kegiatan, (2) Tahap Ikonik atau

tahap gambar bayangan, dan (3) Tahap Simbolik. Tahap enaktif atau tahapan

pertama ini anak belajar kosep yang berhubungan dengan benda-benda riel atau

mengalami peristiwa dunia di sekitarnya. Tahap ikonik atau tahap kedua anak

telah mengubah, menandai dan menyimpan peristiwa atau benda dalam bentuk

bayangan mental. Dengan kata lain siswa dapat memberikan gambaran dalam

pikiranya tentang benda atau peristiwa yang dialami atau dikenalnya dalam tahap

enaktif, walaupun peristiwa itu telah berlalu dan tidak ada di hadapannya. Tahap

terakhir atau tahap simbolik siswa dapat mengutarakan bayangan mental tersebut

dalam bentuk simbol atau bahasa.

Dengan memperhatikan pendapat Bruner, siswa SD kelas I masuk dalam

Tahapan Enaktif. Tahapan ini dimulai dengan model konkret, yaitu menggunakan

benda-benda nyata yang ada dilingkungan sekitar siswa. Sesuai dengan tahapan

enaktif, dalam pembelajaran matematika di kelas I, diperlukan media yang dapat

menghubungkan antara hal yang sedang dipelajari dan kehidupan nyata.

Dalam penggunaan media guru harus menggunakan media yang tepat.

Media yang tepat adalah media yang sesuai dengan meteri yang diajarkan.

Dengan menggunakan media yang tepat, merupakan salah satu faktor yang

menentukan keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran dan diharapkan dapat

mempertinggi kualitas aktivitas pembelajaran yang pada akhirnya bermuara pada

peningkatan hasil belajar siswa.

Namun, berdasarkan observasi yang dilakukan selama peneliti menjadi

guru kelas I di SD Negeri Soka Mertoyudan Magelang, diperoleh informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

4

bahwa dalam proses pembelajaran matematika di kelas I, khususnya dalam materi

bangun datar siswa masih kesulitan dalam memahami konsep bentuk benda,

terutama benda-benda yang berkaitan dengan bangun datar, akibatnya siswa

menjadi kurang antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran matematika.

Kurang antusiasnya siswa dalam kegiatan pembelajaran matematika terutama

materi bangun datar, disebabkan oleh pembelajaran yang diterapkan masih

bersifat tradisional, guru masih berperan sebagai aktor pembelajaran sementara

siswa pasif mendengarkan dan memperhatikan. Siswa masih beranggapan bahwa

pelajaran matematika masih sangat abstrak, sehingga cenderung terjadi proses

penghafalan konsep atau prosedur. Hal ini menyebabkan pemahaman konsep

matematika rendah.

Di samping masalah di atas, dalam penyampaiannya guru juga kurang

memerhatikan dalam penggunaan media, padahal di sekolah tersebut sudah

banyak tersedia media yang berhubungan dengan bangun datar. Guru hanya

menampilkan gambar yang dibuat secara manual di papan tulis sehingga siswa

cenderung hanya mencatat dan menggambar saja sesuai dengan apa yang ada di

papan tulis tanpa melakukan peragaan untuk dapat menentukan asal mula dan

konsep materi yang sesungguhnya. Tidak adanya interaktif antara siswa dengan

guru maupun antar sesama siswa. Sehingga hal ini menyebabkan pembelajaran

yang tidak aktif dan komunikatif serta menyebabkan konsep materi kurang bisa

dipahami dan berdampak pada rendahnya hasil belajar.

Pemikiran di atas didukung oleh realitas dalam proses belajar mengajar

khususnya mata pelajaran matematika di SD Negeri Soka. Kondisi yang mewarnai

pembelajaran matematika saat ini adalah seputar rendahnya mutu pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

5

matematika. Permasalahan pembelajaran matematika semakin kompleks terlebih

munculnya kesan siswa bahwa mata pelajaran matematika adalah mata pelajaran

yang sangat sulit dan rumit. Juga ada kesan bahwa guru matematika adalah guru

yang menakutkan. Kompleksitas permasalahan pembelajaran matematika

berujung pada rendahnya prestasi hasil belajar matematika di SD Negeri Soka.

Dari daftar nilai formatif tahun pelajaran 2011/2012 pada waktu

dilaksanakan evaluasi pada pokok bahasan pengelompokan bangun datar

menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh siswa kurang baik. Dari 17 siswa yang

mengikuti evaluasi, didapat data bahwa siswa yang mendapat nilai diatas 75

sebanyak 8 siswa dengan nilai rata-rata 71. KKM mata pelajaran matematika yang

telah disepakati adalah 75, sehingga dapat disimpulkan bahwa banyak siswa

belum mencapai KKM.

Sesungguhnya kompleksitas permasalahan pembelajaran dapat

diminimalisasi atau diantisipasi dengan peran guru dalam menerapkan suatu

strategi dalam pembelajaran. Dalam paradigma baru, strategi pembelajaran lebih

penting dari pada hasil belajar, namun penerapan strategi pembelajaran yang tepat

diakui lebih memungkinkan mencapai hasil belajar yang lebih bermakna.

Berdasar permasalahan-permasalahan tersebut, terdorong oleh peran dan

tanggung jawab guru untuk memajukan anak didik dan mensikapi paradigma baru

dalam pendidikan, maka peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

dengan judul Peningkatkan prestasi belajar matematika mengenai pengelompokan

berbagai bangun datar sederhana menggunakan media realita pada siswa kelas I

semester genap SD Negeri Soka Tahun Pelajaran 2011/2012.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

6

B. Pembatasan Masalah

Penelitian ini lebih berfokus pada Peningkatkan prestasi belajar matematika

mengenai pengelompokan berbagai bangun datar sederhana menggunakan media

realita pada siswa kelas I semester genap SD Negeri Soka Tahun Pelajaran

2011/2012.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang dapat dirumuskan permasalahan

yaitu “Bagaimana penggunaan media realita dapat meningkatkan prestasi belajar

matematika tentang pengelompokkan berbagai bangun datar sederhana pada siswa

kelas I semester genap SD Negeri Soka Tahun Pelajaran 2011/2012 dapat

meningkat?”

D. Pemecahan Masalah

Alternatif tindakan guru dalam menangani permasalahan dalam peningkatan

prestasi belajar matematika tentang pengelompokan berbagai bangun datar

sederhana diantaranya adalah melalui penggunaan media realita pada siswa kelas I

semester genap SD Negeri Soka tahun pelajaran 2011/2012.

E. Batasan Pengertian

Agar tidak menimbulkan pertanyaan dan tidak menimbulkan multi tafsir

tentang suatu istilah yang akan dipakai peneliti memberikan batasan pengertian

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

7

1. Prestasi belajar adalah hasil belajar akademikdan non akademik siswa

setelah siswa melakukan kegiatan belajar yang diukur menggunakan tes

maupun non tes.

2. Bangun datar sederhana merupakan bagian dari geometri yang hanya

memiliki bidang saja dan tidak memiliki ruang.

3. Media realita disebut juga sebagai benda nyata atau makhluk hidup (real life

materials).

F. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah menggunakan media

realita dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas I SD Negeri Soka tentang

pengelompokan berbagai bangun datar sederhana.

G. Manfaat Penelitian

Secara teori penerapan penggunaan media realita dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika.

Secara praktis penelitian ini bermanfaat bagi berbagai pihak yaitu:

1. Bagi siswa

a. Media realita dapat menghilangkan rasa bosan, serta dapat memahami secara

langsung tentang pengelompokan berbagai bangun datar sederhana.

b. Menunjukkan kepada siswa bahwa dalam proses belajar mengajar, siswa

diharuskan aktif dan termotivasi dalam peningkatan prestasi belajar pada

mata pelajaran Matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

8

2. Bagi guru

a. Memberikan pertimbangan dan pedoman bagi guru dalam pemilihan media

pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran .

b. Media pembelajaran dapat digunakan guru untuk meningkatkan kualitas

proses belajar mengajar.

c. Proses belajar mengajar matematika di kelas tidak monoton.

3. Bagi sekolah

Penelitian ini dapat dipergunakan sebagai tambahan informasi bahwa

penggunaan media realita dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran

matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

9

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab ini membahas Kajian Pustaka, Penelitian yang relevan, Kerangka

Berpikir dan Hipotesis Tindakan.

A. Kajian Pustaka

1. Teori Belajar

Hakikat belajar adalah aktivitas yang mengharapkan perubahan tingkah laku

pada diri individu yang belajar. Dalam belajar perlu memperhatikan tentang

prinsip-prinsip belajar: Pertama, prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Kedua,

belajar merupakan proses. Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman.

Menurut teori Geslalt (Andrian, 2009), belajar sangat menguntungkan untuk

kegiatan memecahkan masalah. Belajar memecahkan masalah diperlukan suatu

pengamatan secara cermat dan lengkap. Dalam memecahkan masalah menurut

John Dewey ada 5 upaya pemecahannya yakni:

a. Realisasi adanya masalah. Jadi harus memahami apa masalahnya dan juga

harus dapat merumuskan.

b. Mengajukan hipotesa, sebagai suatu jalan yang mungkin member arah

pemecahan masalah.

c. Mengumpulkan data atau informasi dengan bacaan atau sumber-sumber lain.

d. Menilai dan mencoba usaha pembuktian hipotesa dengan keterangan-

keterangan yang diperoleh.

e. Mengambil kesimpulan membuat laporan atau membuat sesuatu dengan hasil

pemecahan soal itu.

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

10

Menurut Ausubel dalam Hudojo (1988) belajar dikatakan menjadi bermakna

bila informasi yang akan dipelajari siswa disusun sesuai dengan struktur kognitif

siswa sehingga siswa dapat mengaitkan pengetahuan barunya dengan struktur

kognitif yang dimilikinya. Ausubel juga mengemukakan belajar dengan penemuan

yang bermakna, yaitu informasi yang dipelajari, ditentukan bebas oleh siswa.

Belajar bermakna akan terjadi apabila ada keinginan siswa untuk memahami hal-

hal yang akan dipelajari serta keterkaitan materi dengan struktur kognitif yang

dimiliki siswa.

2. Prestasi Belajar

Prestasi adalah kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu kegiatan,

secara singkat dapat dikatakan prestasi adalah hasil usaha. Perbedaaan hasil

belajar dengan prestasi belajar, bahwa penilaian hasil belajar dilakukan

menyangkut 3 aspek yaitu afektif, kognitif,dan sikomotor, sementara penilaian

prestasi belajar dilakukan pada aspek kognitif. Prestasi belajar merupakan sesuatu

yang harus dapat diukur (measurable). Mengkur prestasi belajar bearti mengukur

atau melakukan penilaian mengenai seberapa besar pencapaian kompetensi dasar

yang diperoleh siswa. Kompetensi dasar berarti kemampuan minimal yang

diperlukan untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan.

Selanjutnya penilaian prestasi belajar pada penelitian ini difokuskan pada

penilaian pada aspek kognitif siswa yang berkenaan dengan pencapaian

kompetensi dasar tentang pengelompokkan berbagai bangun datar sederhana. Data

penilaian diambil dari tes formatif tertulis yang dilaksanakan pada akhir kegiatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

11

3. Hakikat Matematika

Hakikat matematika dipaparkan teori-teori tentang pembelajaran

matematika, pengertian matematika, karakteristik matematika sekolah, dan

pemahaman konsep-konsep dasar matematika.

a. Pengertian Matematika

Istilah “matematika” berasal dari bahasa Yunani “mathematikos” berarti secara

ilmu pasti dari kata “mathema” atau “mathesis” berarti ajaran pengetahuan

abstrak dan deduktif atau ilmu pengetahuan, dimana kesimpulan tidak ditarik

berdasarkan pengalaman penginderaan , tetapi atas kesimpulan yang ditarik dari

kaidah-kaidah tertentu melalui deduksi. Matematika adalah salah satu

pengetahuan tertua, terbentuk dari penelitian bilangan dan ruang (Shadily

1983:217). Selain terbentuk dari penelitian bilangan dan ruang, matematika juga

merupakan sebuah bahasa yang mempunyai fungsi. Secara umum matematika

merupakan pengetahuan yang dasar dan eksak sehingga dapat membentuk disiplin

dalam berpikir dan melatih seorang berpikir sederhana, cepat dan tepat.

Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran,

dan konsep yang berhubungan dengan jumlah yang banyak, yang terbagi dalam

tiga bidang yaitu: Aljabar, Analisa dan Geometri (Karso 1993: 2). Matematika itu

adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas

dan akurat, representasinya dengan simbol lebih berupa bahasa simbol mengenai

ide daripada mengenai bunyi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

12

Selanjutnya Hamzah (2006: 12) mengutip pendapat Ernest bahwa

matematika sebagai seuatu konstruksivisme sosial yang memenuhi tiga premis

sebagai berikut:

1) Dasar dari pengetahuan matematika adalah ilmu bahasa, konvensi dan aturan,

serta bahasa sebagai konstruksi masyarakat.

2) Proses hubungan sosial antar personal sangat dibutuhkan dalam perubahan

pengetahuan subjek matematika seseorang ke pengetahuan objek matematika.

3) Aktivitas matematika akan dipahami menjadi sosial

Semua definisi itu dapat kita terima, karena memang matematika dapat

ditinjau dari segala sudut, dan matematika itu sendiri bisa memasuki seluruh segi

kehidupan manusia, dari yang paling sederhana sampai kepada yang paling

kompleks. Dengan kata lain bahwa definisi atau pengertian dari matematika

adalah sebanyak orang yang mendefinisikan sesuai dengan latar belakang dan

pemahaman tentang matematika itu sendiri.

Dari pendapat-pendapat di atas, memang matematika dapat ditinjau dari

segala sudut, dan matematika itu sendiri bisa memasuki seluruh segi kehidupan

manusia, dari yang paling sederhana sampai kepada yang paling komplek. Selain

itu juga, dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan kumpulan ide-ide,

unsur-unsur dari konsep-konsep abstrak yang berhubungan dan tersusun secara

berurutan dengan menggunakan penalaran deduktif.

b. Karakteristik Matematika Sekolah

Pandangan tentang karakteristik matematika sekolah akan memberikan

karakteristik mata pelajaran matematika secara keseluruhan. Menurut Suherman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

13

(2001: 24) matematika dikenal sebagai ilmu deduktif. Ini berarti bahwa proses

pengerjaan matematika harus bersifat deduktif. Matematika tidak menerima

generalisasi berdasarkan pengamatan (induktif), tetapi harus berdasarkan

pembuktian deduktif. Baik isi maupun metode mencari kebenaran daam

matematika berbeda dengan ilmu pengetahuan. Pada umunya metode mencari

kenbenaran yang digunakan dalam matematika adalah metode deduktif,

sedangkan metode yang digunakan dalam ilmu pengetahuan alam adalah metode

induktif eksperimen. Dalam matematika, suatu generalisasi, sifat, teori, atau dalil

belum dapat diterima kebenarannya sebelum dapat dibedakan secara deduktif.

Meskipun demikian untuk membantu pemikiran siswa dalam mempelajari

matematika di sekolah pada tahap-tahap permulaan seringkali diperlukan bantuan

contoh-contoh khusus atau ilustrasi geometris. Dalam pembelajaran matematika di

sekolah, mencari kebenaran dapat dimulai dengan cara induktif, tetapi seterusnya

generalisasi yang benar untuk semua keadaan harus dibuktikan secara deduktif.

Dalam matematika juga dikenal suatu cara pembuktian yang disebut dengan

induksi matematika. Induksi matematika merupakan pembuktian deduktif, meski

namanya induksi. Induksi matematika atau disebut juga induksi lengkap sering

dipergunakan untuk pernyataan-pernyataan yang menyangkut bilangan-bilangan

asli. Pembuktian cara induksi matematika ingin membuktikan bahwa teori atau

sifat itu benar untuk n = 1 (atau S (1) adalah benar), kemudian ditunjukkan bahwa

sifat itu benar untuk n = k + 1 (atau S (k+1) benar).

Suherman (2001: 55-56) mengatakan matematika sekolah adalah

matematika yang diajarkan di sekolah, yaitu matematika yang diajarkan di

Pendidikan Dasar (SD dan SLTP) dan Pendidikan Menengah (SLTA dan SMK),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

14

sedangkan fungsi matematika sebagai alat, pola pikir, dan ilmu pengetahuan.

Ketiga fungsi matematika tersebut hendaknya dijadikan acuan dalam

pembelajaran matematika sekolah.

c. Pembelajaran Matematika

Sebagai salah satu ilmu dasar, matematika berkembang cukup pesat, hal

itu dibuktikan makin banyaknya kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-

hari. Oleh sebab itu konsep dasar matematika harus dikuasai siswa sejak dini,

yang akhirnya terampil dan dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pribadi (2009: 9) mengutip pendapat Gagne bahwa istilah pembelajaran

sebagai “a set of events embedded in purposeful activeties that facilitate

learning”. Pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang sengaja diciptakan

dengan maksud untuk memudahkan terjadinya proses belajar.

Pembelajaran Matematika hendaknya disajikan melalui pembelajaran yang

Aktif, Inovatif, Kreatif, Efisien, dan Menyenangkan (PAIKEM). Dalam

pembelajaran PAIKEM guru perlu memberikan dorongan kepada siswa untuk

menggunakan otoritas atau haknya dalam membangun gagasan. Tanggung jawab

memang berada pada diri siswa, tetapi guru bertanggung jawab dalam

memberikan situasi yang mendorong prakarsa, motivasi, perhatian, persepsi ,

refersi dan transfer dalam belajar sebagai bentuk tanggung jawab siswa untuk

belajar sepanjang hayat( Jauhar 2011: 6)

Pembelajaran matematika adalah proses pemberian pengalaman belajar

kepada peserta didik melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga

peserta didik memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

15

(Muhsetyo 2009: 1.26). Menurut Muhsetyo salah satu komponen yang

menentukan ketercapaian kompetensi adalah penggunaan strategi pembelajaran

metematika yang sesuai dengan (1) topik yang sedang dibicarakan, (2) tingkat

perkembangan intlektual peserta didik, (3) prinsip dan teori belajar, (4)

keterlibatan aktif peserta didik, (5) keterkaitan dengan kehidupan peserta didik

sehari-hari, dan (6) pengembangan dan penalaran matematika.

Waluyo (2000: 2) Pembelajaran merupakan proses perubahan perilaku

melalui pengalaman dan proses berfikir sehingga tercapai tujuan yang diinginkan.

Proses belajar dalam konteks pengalaman dan proses berfikir dalam mencapai

tujuan memerlukan perencanaan, karena ada unsur kesengajaan, sehingga unsur

kesenganjaan di luar individu yang mengajar merupakan ciri utama dalam konsep

pembelajaran. Pihak luar individu yang belajar tersebut adalah perancang

pembelajaran yaitu pengajar atau ahli pembelajaran lainnya.

Muhsetyo, (2007: 1.2) menyatakan bahwa keabstrakan matematika karena

objek dasarnya abstrak, yaitu fakta konsep, operasi dan prinsip. Ciri abstrak

matematika beserta ciri lainnya yang tidak sederhana, meyebabkan matematika

tidak mudah untuk dipelajari, dan membuat banyak siswa kurang tertarik pada

matematika. Hal ini berarti perlu adanya jembatan yang dapat menghubungkan

keilmuan matematika tetap terjaga dan matematika dapat lebih mudah dipahami.

Persoalan mencari jembatan merupakan tantangan pendidik untuk dapat

memilih model pembelajaran matematika yang menarik, mudah dipahami siswa,

menggugah semangat, menantang terlibat, dan pada akhirnya menjadikan siswa

cerdas matematika. Pencarian dan pemilihan model pembelajaran matematika

perlu berorientasi pada perkembangan mutakhir di dunia, dengan terus berusaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

16

untuk memperpendek kesenjangan antara kemajuan dunia dan kenyataan di

Indonesia. Perkembangan dan kemajuan pembelajaran matematika di dunia tidak

bisa diabaikan. Karena dapat menyebabkan kita semakin sulit mengejar kemajuan

negara lain.

Salah satu komponen yang menentukan ketercapaian kompetensi adalah

penggunaan strategi pembelajaran matematika, yang sesuai dengan (1) topik yang

sedang dibicarakan, (2) tingkat perkembangan intelektual siswa, (3) prinsip dan

teori belajar, (4) keterlibatan aktif siswa, (5) keterkaitan dengan kehidupan siswa

sehari-hari, dan (6) pengembangan dan pemahaman penalaran matematis.

Dalam penelitian ini penulis berusaha untuk mencapai kompetensi yang

harus dicapai dalam matematika tersebut di atas dengan membangkitkan minat

siswa terhadap matematika melalui pembelajaran matematika yang melibatkan

siswa dalam menemukan prinsip matematika sehingga lebih bermakna karena

siswa telah membuktikannya sendiri.

Kompetensi matematika yang ingin dicapai pada perbaikan pembelajaran

matematika adalah mampu mengelompokkan berbagai bangun datar sederhana

melalui penggunaan media realita.

4. Konsep Bangun Datar

Bangun datar merupakan bagian dari geometri. Geometri berasal dari kata

Latin “Geometria” yang berarti pengukuran. Pada jaman dahulu orang Mesir

Kuno menggunakan geometri untuk keperluan pengukuran lahan setiap kali

setelah sungai Nil mengalami banjir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

17

Pendefinisian tentang geometri dapat merujuk pada kutipan Moeharti (1986:

12) dalam sistem-sistem geometri, bahwa geometri didefinisikan juga sebagai

cabang ilmu matematika yang mempelajari titik, garis, bidang dan benda-benda

ruang serta sifat-sifatnya.

Menurut Susanta (1995: 2) dalam pengantar yang disampaikan pada

pendalaman materi untuk Widyaiswara ada beberapa cara menggolongkan

geometri untuk dipilih sebagai bahan ajar, tergantung kepada tujuan instruksional,

sasaran dan alokasi watunya. Geometri dapat digolongkan menurut:

a. Dimensi (geometri bidang, geometri ruang)

b. Bahasa (geometri murni, geometri analitik)

c. System aksioma (Euclide, Non Euclide)

Geometri yang diajarkan di Sekolah Dasar menurut garis-garis besar

program pengajaran adalah geometri bidang dan geometri ruang. Menurut

Ruseffendi (1985: 24-25) tujuan diajarkannya geometri adalah sebagai berikut:

1) Untuk meningkatkan cara berpikir logis dan kemampuan membuat

generalisasi secara benar.

2) Agar dapat memahami aritmatika, aljabar, kalkulus dan lain-lain dengan baik,

geometri digunakan sebagai alat.

3) Untuk belajar lebih lanjut.

4) Untuk mengekalkan (mengawetkan) geometri itu sendiri.

5) Untuk menyeimbangkan pertumbuhan otak sebelah kiri dan otak sebelah

kanan. Otak sebelah kiri berkenaan dengan peranan berpikir logis dan

analitik, sedangkan otak bagian kanan berperan dalam ruang dan holistik

(global).Untuk meningkatkan perkembangan mental siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

18

Dari beberapa uraian diatas dapat ketahui bahwa bangun datar termasuk

dalam geometri bidang. Artinya bahwa bangun datar hanya memiliki bidang saja

dan tidak memiliki ruang. Lebih lanjut akan dipaparkan beberapa pengertian dari

bangun datar yaitu:

a) Unsur lain dalam geometri yang tidak dapat dijelaskan menggunakan kata-

kata sederhana atau kalimat simpel seperti halnya titik dan garis.

b) Ide atau gagasan abstrak yang hanya ada dalam batas pikiran orang yang

memikirkanya.

c) Permukaan yang rata, meluas ke segala arah dengan tidak terbatas dan tidak

memiliki tebal.

Pendapat di atas sejalan dengan pendapat Prasetyono (2009: 30) bangun

datar adalah bangun yang seluruh bagiannya terletak pada suatu bidang datar atau

disebut juga bangun dua dimensi. Prasetyono mengemukakan bahwa bangun datar

memiliki ciri-ciri :

(1) Bangun dua dimensi.

(2) Memiliki ukuran, misalnya panjang dan lebar pada persegi panjang.

(3) Memiliki luas.

Berdasarkan silabus Sekolah Dasar kelas 1 semester genap standar

kompetensi dan kompetensi dasar bangun datar diuraikan sebagai berikut:

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

4. Mengenal unsur-unsur bangun

datar sederhana.

4.1 Mengelompokan bangun datar

4.2 Mengenal sisi-sisi bangun datar.

4.3 Mengenal sudut-sudut bangun

datar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

19

Tujuan kegiatan pembelajaran bangun datar di kelas 1 Sekolah Dasar

menurut Suharjana (2010: 14) adalah agar siswa dapat:

(a) Memahami ciri-ciri bangun datar.

(b) Mengelompokkan bangun datar.

(c) Mengenal sisi-sisi bangun datar.

(d) Mengenal sudut-sudut bangun datar.

(e) Menggambar bangun datar

Bangun datar yang dipelajari di kelas 1 Sekolah Dasar meliputi persegi,

persegi panjang, jajar genjang, layang-layang, trapesium, segi tiga dan lingkaran.

Karim (2008: 1.25) mendefinisikan tentang jenis-jenis bangun datar sebagai

berikut:

{a} Persegi adalah segi empat yang mempunyai sifat sisi-sisi yang berhadapan

sejajar, keempat sudutnya siku-siku, dan keempat sisinya sama panjang.

{b} persegi panjang adalah segi empat yang mempunyai sifat 2 pasang sisi yang

berhadapan sejajar, Keempat sudutnya siku-siku, dan sisi-sisi yang

berhadapan sama panjang.

{c} Jajar genjang adalah segi empat yang mempunyai sifat sisi-sisi yang

berhadapan sejajar dan sama panjang.

{d} Layang-layang adalah segi empat dengan sifat kedua sisi yang berdekatan

sama panjang.

{e} Trapesium adalah segi empat yang satu pasang sisinya sejajar.

{f} Lingkaran adalah himpunan titik-titik pada suatu bidang yang berjarak sama

dari suatu titik tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

20

Berikut gambar-gambar bangun datar yang telah disebutkan di atas:

Gambar 1 macam-macam bangun datar

5. Media Pembelajaran

Dalam pembelajaran matematika Sekolah Dasar (SD), agar bahan pengajaran

yang disampaikan menjadi lebih mudah dipahami oleh siswa, diperlukan alat

bantu pembelajaran yang disebut media.

a. Pengertian Media Pembelajaran

Secara etimologi kata media, berasal dari Bahasa Latin “Medium” artinya

perantara atau pengantar. Secara umum media diartikan sebagai segala sesuatu

yang dapat menyalurkan informasi dari sumber kepada penerima. Menurut

Persegi

Persegi panjang

Jajar genjang

Trapesium

Layang-layang

Segi tiga

Lingkaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

21

Muhsetyo (2009: 2.3) Media adalah alat bantu guru untuk mempresntasikan dan

menjelaskan bahan pelajaran, serta digunakan siswa untuk dapat terlibat langsung

dengan pembelajaran matematika.

b. Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran

Musfiqon (2012: 15) Ada tiga prinsip utama yang bisa dijadikan rujukan

bagi guru dalam memilih media pembelajaran, yaitu (1) prinsip efektif dan efisien,

(2) prinsip relevansi, dan (3) prinsip produktifitas. Prinsip efektif dan efisien

media yang digunakan seharusnya bisa mendukung dan mempercepat tujuan

pembelajaran, jangan sampai media yang digunakan tidak mendukung tercapainya

tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Dalam prinsip relevansi, media

yang digunakan harus relevan dengan tujuan pembelajaran. Media yang relevan

memudahkan anak dalam mengaitkan materi dengan media yang digunakan.

Prinsip produktifitas media yang digunakan tidak mempersulit guru dalam

membuat media tersebut. Dalam prinsip produktifitas guru dituntut untuk

menggunakan media yang mudah dibuat, tetapi dapat mempermudah siswa dalam

memahami materi.

Terwujudnya media pembelajaran harus melalui sebuah proses. Sebelum

memproduksi dan mengembangkan media pembelajaran guru perlu menyusun

rancangan media. Hal ini dilakukan digunakan agar media yang diproduksi dan

digunakan sesuai dengan karakteristik siswa. Musfiqon (2012: 18) mengutip

pendapat Arief dan Sadiman tentang pengembangan program media pembelajaran

sebagai berikut (1) menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa, (2)

merumuskan tujuan intruksional dengan oprasional dalam kelas, (3) merumuskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

22

butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan, (4)

mengembangkan alat pengukur keberhasilan, (5) menulis naskah media, dan (6)

mengadakan tes dan revisi.

Setelah merancang dan mengembangkan media, langkah selanjutnya yang

dilakukan oleh guru adalah mengevaluasi media yang akan digunakan. Musfiqon

(2012: 27) secara ringkas menjelaskan bahwa evaluasi media pembelajaran dapat

difokuskan pada tiga hal yaitu (1) ketepatan media yang dipilih guru, (2)

ketrampilan guru dalam menggunakan media, dan (3) ketersampaian pesan

pembelajaran melalui media yang dipilih. Ketepatan media yang dipilih guru

berkaitan dengan evaluasi untuk mencari informasi tentang ketepatan guru dalam

memilih media. Ukuran ketepatan ini dianalisis dengan kesesuian isi dan tujuan

pembelajaran, strategi pembelajaran, serta desain media yang digunakan. Evaluasi

yang kedua, tentang ketrampilan guru dalam menggunakan media ini difokuskan

pada kemampuan guru dalam menggunakan media yang dipilih, jangan sampai

guru memilih media yang dia sendiri tidak terampil menggunakannya. Evaluasi

yang terakhir difokuskan pada analisis tentang ketersampaian pesan atau materi

pembelajaran yang disalurkan melalui media yang dipilih dan digunakan tersebut.

Apakah anak didik dapat menerima materi pembelajaran secara optimal atau tidak

saat pembelajaran menggunakan media tersebut.

c. Fungsi Media Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa

informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah

prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

23

mencapai tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan interaksi antara siswa dengan

lingkungan, fungsi media dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan media

dan hambatan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran. Tiga kelebihan

kemampuan media adalah sebagai berikut:

1) Kemapuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan

kembali suatu objek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, objek atau

kejadian dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan, kemudian dapat

disimpan dan pada saat diperlukan dapat ditunjukkan dan diamati kembali

seperti kejadian aslinya.

2) Kemampuan manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali objek

atau kejadian dengan berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai

keperluan, misalnya diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya, serta dapat

pula diulang-ulang penyajiannya.

3) Kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau audien yang besar

jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya siaran TV

atau Radio.

Secara rinci, fungsi media dalam proses pembelajaran adalah sebagai

berikut:

1) Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau.

Dengan perantaraan gambar, potret, slide, film, video, atau media yang lain,

siswa dapat memperoleh gambaran yang nyata tentang benda/peristiwa

sejarah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

24

2) Mengamati benda/peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya

jauh, berbahaya, atau terlarang. Misalnya, video tentang kehidupan harimau

di hutan, keadaan dan kesibukan di pusat reaktor nuklir, dan sebagainya.

3) Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar diamati

secara langsung karena ukurannya yang tidak memungkinkan, baik karena

terlalu besar atau terlalu kecil. Misalnya dengan perantaraan paket siswa

dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang bendungan dan kompleks

pembangkit listrik, dengan slide dan film siswa memperoleh gambaran

tentang bakteri, amuba, dan sebaginya.

4) Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung.

Misalnya, rekaman suara denyut jantung dan sebagainya.

5) Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara

langsung karena sukar ditangkap. Dengan bantuan gambar, potret, slide, film

atau video siswa dapat mengamati berbagai macam serangga, burung hantu,

kelelawar, dan sebagainya.

6) Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk

didekati. Dengan slide, film, atau video siswa dapat mengamati pelangi,

gunung meletus, pertempuran, dan sebagainya.

Media pembelajaran mempunyai kontribusi yang besar dalam kegiatan

pembelajaran. Daryanto (2011: 5) mengutip pendapat Kempt dan Dayton tentang

kontribusi media pembelajaran sebagai berikut(1) penyampaian pesan

pembelajaran dapat lebih berstandar, (2) pembelajaran lebih menarik, (3)

pembelajaran menjadi lebih menarik, (4) waktu pelaksanaan pembelajaran dapat

diperpendek, (5) kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan, (6) proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

25

pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan, (7) sikap

positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat

ditingkatkan, dan (8) peran guru mengarah ke hal yang positif. Dengan kontribusi

yang telah disampaikan oleh Daryanto, maka selayaknya guru dalam kegiatan

pembelajaran menggunakan media pembelajaran.

d. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Muhsetyo (2009: 2.3) Media pembelajaran matematika relatif sama

dengan dengan media pembelajaran dalam bidang lain, yaitu dapat

dikelompokkan berupa media sederhan, media cetak, dan media elektronik. Media

sederhana adalah media yang berada di sekitar siswa seperti papan tulis, papan

grafik, dll. Media cetak adalah media yang berupa bahan kertas atau bahan cetak

misalnya buku, modul, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan petunjuk praktikum.

Media elektronik adalah media yang menggunakan bahan-bahan elektronik,

seperti Over Haed Transparanci (OHT), radio, televisi, proyektor dan lain-lain.

Dilihat dari bahan pembuatanya Djamarah (142: 1996) membagi media

dalam media sederhana dan media kompleks. Media sederhana adalah media yang

bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah. Cara pembuatan media

sederhana pun mudah dan penggunaanya tidak sulit. Sedangkan media kompleks

adalah media yang bahan dan alat pembuatanya sulit diperoleh, serta mahal

harganya. Media kompleks sulit dalam membuatnya dan membuatnya

memerlukan ketrampilan yang memadai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

26

6. Media Realita

a. Pengertian Media Realita

Media realita disebut juga sebagai benda nyata atau menurut Sudjana (2005:

196) media realita adalah media benda-benda nyata atau makhluk hidup (real life

materials). Menurut Rusman (2005: 2) media realita yaitu semua media nyata

yang ada di lingkungan alam, baik digunakan dalam keadaan hidup maupun yang

sudah diawetkan.

Pemanfaatan media realita tidak harus dihadirkan didalam ruang kelas,

tetapi dapat digunakan sebagai suatu kegiatan observasi pada lingkungannya.

Realita dapat digunakan dalam kegiatan belajar dalam bentuk sebagaimana

adanya tidak perlu dimodivikasi, tidak ada pengubahan kecuali dipindahkan dari

kondisi lingkungan hidup aslinya.

b. Keunggulan Media Realita

Adapun keunggulan dari media realita antara lain:

1) Mudah didapat , pada umumnya media realita dapat ditemui karena

merupakan benda nyata yang ada di sekitar lingkungan.

2) Memberikan informasi yang jelas dan akurat.

3) Melatih keterampilan anak dengan menggunakan sebanyak mungkin alat

indera.

4) Member kesempatan pada anak untuk mengalami sendiri situasi yang

sesungguhnya.

5) Membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

27

6) Membantu proses belajar anak menjadi lebih aktif pada saat mengamati,

menangani, dan memanipulasi.

c. Kelemahan Media Realita

Adapun kelemahan dari media realita antara lain:

1) Ukuran. Kendala utama dalam menghadirkan media realita dalam ruang kelas

adalah ukuran yang terlalu besar dan sulit untuk dibawa ke ruang kelas.

2) Benda nyata yang berharga mahal. Benda-benda nyata yang harganya mahal

tentunya sulit untuk digunakan sebagai media realita.

3) Membawa anak-anak keluar ruangan bahkan keluar sekolahan yang kadang-

kandang mengundang resiko dalam bentuk kecelakaan.

4) Tidak selalu dapat memberikan semua gambaran dari objek yang sebenarnya,

seperti pembesaran, pemotongan dan gambar bagian demi bagian sehingga

pengajjaran harus didukung pula dengan media lain.

7. Pembelajaran Matematika Tentang Pengelompokan Berbagai Bangun

Datar Melalui Penggunaan Media Realita

Dari pengertian hakikat belajar seseorang yang telah mengalami proses

belajar akan terjadi perubahan tingkah laku dalam aspek pengetahuan, sikap

maupun keterampilannya. Jadi, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling

pokok dalam keseluruhan proses pendidikan. Hal ini mengandung arti bahwa

berhasil tidaknya tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses

belajar yang dialami oleh siswa. Maka pembelajaran akan bermakna bila pada diri

siswa terjadi perubahan dalam ranah kognitif, afektif maupun psikomotor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

28

Pembelajaran matematika dengan media nyata dapat meningkatkan

ketertarikan siswa dalam belajar. Penggunaan media ini juga memberikan dampak

positif, karena siswa akan lebih memahami tentang proses pengelompokan

berbagai bangun datar dan bukan hanya sekedar hafalan belaka. Sehingga dalam

pembelajaran berikutnya, siswa telah memiliki konsep yang kokoh, hingga

pembelajaran akan berjalan lancar. Ini dikarenakan pemahaman tentang proses

pengelompokan berbagai bangun datar merupakan materi pokok yang harus

dikuasai siswa untuk mempelajari materi pelajaran matematika selanjutnya.

Penggunaan media realita dalam pembelajaran matematika pengelompokan

bangun datar sangatlah sesuai dengan karakteristik siswa yang sedang duduk di

kelas I karena siswa masih dalam tahap belajar konkret yaitu belajar dengan

menggunakan media yang nyata. Dengan penggunaan media nyata diharapkan

pemahaman siswa dapat meningkat.

B. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Pustaka yang mendasari penelitian yang akan dilaksanakan adalah hasil

penelitian terdahulu yang memiliki relevansi dengan penelitian ini. Beberapa

penelitian yang mengangkat permasalahan pembelajaran dengan media realita

antara lain dilakukan oleh Nurjanah (2008) yang berjudul Perbedaan Kemampuan

Menulis Wacana Menggunakan Media Gambar Dengan Media Realita Pada

Siswa Kelas XI di SMAN 1 Sape. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui

manakah yang lebih efektif dari kedua media tersebut setelah siswa mengikuti

pembelajaran menulis wacana. Hasil penelitian Kemampuan menulis wacana

menggunakan media realita secara individual mencapai kemampuan tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

29

sebanyak 53,33 % dan yang tergolong sedang sebanyak 46,67 % dengan indek

prestasi kelompok 65,6 termasuk kategori normal.

Tahun 2011, Ling Indrawati menulis skripsi dengan judul Studi Eksperimen

Tentang Penggunaan Media Realita dan Replika Terhadap Kemampuan Dasar

Bahasa Anak. Dari hasil penelitian antara kelompok media

realita dan kelompok replika, ternyata selain ada perbedaan dalam penggunaan

media realita dan replika, juga kemampuan bahasa anak juga lebih baik

dibandingkan dengan kelompok realita.

Penelitian selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan Joko Muryono pada

siswa kelas IV SDN 3 Ketaon Boyolali untuk pembuatan skripsinya. Skripsi yang

disusun berjudul Penggunaan Media Realita Untuk Meningkatkan Kemampuan

Belajar Matematika Konsep Bangun Ruang Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Negeri 3 Ketaon Banyudono Boyolali Tahun 2009/2010. Penelitian ini bertujuan

meningkatkan kemampuan belajar matematika konsep bangun ruang pada siswa

kelas IV SD Negeri 3 Ketaon Banyudono Kabupaten Boyolali melalui

penggunaan media realita. Hasil penelitian dengan penggunakan pendekatan suku

kata dapat meningkatkan kemampuan belajar matematika konsep bangun ruang.

Peningkatan kemampuan belajar matematika konsep bangun ruang dapat dilihat

dari hasil paparan data nilai kondisi awal rata-rata 60.00, Pada siklus I nilai rata-

rata 67,00, Pada Siklus ke II nilai rata-rata 74.00. Mengenal konsep bangun ruang

menggunakan media realita. Dapat memecahkan permasalahan dengan mengulang

konsep Bangun Ruang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

30

C. Kerangka Berpikir

Dalam sebuah pembelajaran, banyak komponen yang terlibat untuk

mencapai tujuan yang diharapkan. Kendala yang dihadapi dalam mencapainya

pun tidak sedikit. Siswa memiliki karakter dan latar belakang yang unik dan

berbeda satu dengan lainnya, sementara guru harus mampu mengantarkan siswa

menguasai konsep-konsep yang telah tercantum dalam standar isi.

Rendahnya minat dan prestasi belajar siswa terhadap materi yang diberikan

guru disebabkan kurang menariknya pembelajaran yang diciptakan guru, guru

hanya menggunakan metode ceramah yang menjemukan lalu pemberian tugas

setelah ceramah selesai. Dampaknya, prestasi belajar yang dicapai siswa di bawah

KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah. Dampak yang lebih luas, kesulitan ini

akan menghambat peningkatan mutu pendidikan yang diharapkan dalam mata

pelajaran matematika sehingga tujuan pembelajaran tidak akan tercapai. Hal

tersebut merupakan masalah yang dihadapi guru. Masalah tersebut harus dicari

jalan keluarnya. Salah satu jalan keluar yang dapat dilakukan guru adalah

pembelajaran dengan penggunaan media realita.

Untuk mencapai prestasi belajar yang diharapkan, maka membawa siswa

pada suasana belajar yang menyenangkan adalah sebuah cara yang tepat. Dan

penggunaan media realita memungkinkan siswa terbawa dalam suasana proses

belajar mengajar yang menyenangkan. Pembelajaran akan berlangsung secara

alamiah karena diskusi suatu kegiatan yang sesuai dengan karakteristik dan usia

siswa. Guru bukan hanya menyampaikan materi yang berupa hapalan, tetapi

mengatur sebuah strategi yang memungkinkan anak belajar. Dan penggunaan

media relita diharapkan akan meningkatkan minat dan prestasi belajar mata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

31

pelajaran matematika bagi siswa kelas I di SD Negeri Soka Mertoyudan

Magelang.

Gambar 2 Alur Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis penelitian ini adalah “Penggunaan Media Realita Dapat

Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Mengenai Pengelompokan Berbagai

Bangun Datar Sederhana Pada Siswa Kelas I Semester Genap SD Negeri Soka

Tahun Pelajaran 2011/2012”.

Kondisi

Awal Guru belum

menggunakan media

realita

Pemahaman siswa

terhadap materi

rendah, prestasi

belajar rendah

Guru

mengefektifkan

penggunaan media

realita

Guru melaksanakan

pembelajaran secara klasikal,

dengan menggunakan media

realita

Siswa kreatif melaksanakan proses

pembelajaran, sehingga prestasi

belajar dan ketuntasan belajar

meningkat sesuai dengan yang

diharapkan.

Tindakan

(Action)

Kondisi

Akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

32

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan dibahas jenis penelitian, setting penelitian, rencana

tindakan, pengumpulan data dan instrumen, dan analisa data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian

Tindakan Kelas didefinisikan sebagai penelitian yang memerlukan tindakan untuk

menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan dalam

kawasan kelas atau sekolah tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatan

kualitas pembelajaran (Kasihani Kasbolah, 2001: 11). Penelitian ini direncanakan

dengan 2 siklus dengan alur sebagai berikut:

Siklus 1 Siklus 2

Gambar 3 Alur Penelitian

Refleksi

Rencana

Tindakan

Observasi

Rencana

Tindakan

Refleksi

Pelaksanaan

Tindakan

Observasi

Pelaksanaan

Tindakan

Siklus

berikutnya

32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

33

B. Setting Penelitian

Dalam subjek penelitian akan disajikan lokasi, waktu pelaksanaan, mata

pelajaran, kelas, dan karakteristik siswa.

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Soka.

SD Negeri Soka berada di belakang pabrik Karoseri New Arrmada dan Armada

Town Square (ARTOS) dusun Soka Kecamatan Mertoyudan Kabupaten

Magelang.

2. Subjek Penelitian

Dalam subjek penelitian akan disajikan mata pelajaran, kelas, dan

karakteristik siswa.

a. Mata Pelajaran

Perbaikan pembelajaran dilaksanakan pada mata pelajaran matematika

dengan materi bangun datar.

b. Kelas

Sasaran penelitian adalah siswa kelas I Sekolah Dasar Negeri Soka

Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang. Jumlah siswa kelas I adalah 17

siswa yang terdiri dari 8 siswa perempuan dan 9 siswa laki-laki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

34

c. Karakteristik Siswa

Siswa kelas I SD Negeri Soka memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

Penyebab perbedaan karakteristik siswa diantaranya adalah tingkat intlektual yang

berbeda antara satu siswa dengan siswa yang lain. Di samping itu tingkat ekonomi

dan perhatian orang tua juga mempengaruhi karakteristik siswa.

3. Objek Penenlitian

Objek penenlitian ini adalah peningkatan prestasi belajar matematika

mengenai pengelompokan berbagai bangun datar sederhana menggunakan media

realita pada siswa kelas 1 SD Negeri Soka semester genap tahun pelajaran

2011/2012

4. Waktu Pelaksanaan

Waktu pembelajaran sesuai dengan jadwal pelajaran kelas I semester genap

tahun pelajaran 2011/2012

a) Siklus I :

Pertemuan 1 : 23 Mei 2012

Pertemuan 2 : 25 Mei 2012

b) Siklus II :

Pertemuan 1 : 28 Mei 2012

Pertemuan 2 : 31 Mei 2012

Penelitian dilaksanakan dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2012.

Jadwal pelaksanaanya dapat dijelaskan pada tebel berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

35

Tabel 1 Jadwal Kegiatan Penelitian

NO KEGIATAN

BULAN DAN MINGGU

APRIL MEI JUNI

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Observasi

2 Proposal Penelitian

3 Menyusun Instrumen

4 Pelaksanaan Siklus I

5 Pelaksanaan Siklus I

6 Analisa data

Penyusunan Laporan

8 Pengumpulan Data

C. Rencana Tindakan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan dengan dua siklus,yaitu

siklus I dan siklus II. Berikut diuraikan rencana pelaksanaan kegiatan perbaikan

pembelajaran dari siklus I dan siklus II.

1. Persiapan

a. Minta izin kepada Kepala SD Negeri Soka Mertoyudan Magelang.

Permintaan izin dimaksudkan agar kegiatan berjalan dengan lancar dan

mendapat data yang sesuai.

b. Mencari Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

36

Untuk mendapatkan data kondisi awal prestasi sesuai dan kendala yang dialami

dalam materi belajar. Data diperoleh dari hasil nilai tes.

2. Rencana Tindakan Tiap Siklus

a. Siklus I

Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, yaitu pertemuan 1 dan

pertemuan 2. Pada pertemuan 1 guru menjelaskan tentang materi awal, sedangkan

pada pertemuan 2 guru menjelaskan tentang materi lanjutan dan mengadakan

evaluasi. Selama pembelajaran berlangsung, peneliti bersama teman sejawat

mengadakan pengamatan dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah

disiapkan.

Tindakan siklus I rencana pembelajaran difokuskan pada tujuan

pembelajaran yaitu agar siswa dapat mengelompokan jenis-jenis bangun datar.

Setelah memfokuskan rencana pembelajaran, peneliti merencanakan tindakan

pembelajaran. Tindakan pembelajaran untuk siklus I, dilaksanakan untuk

mengatasi masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya. Dengan pengarahan

peneliti, terhadap teman sejawat yang bertugas sebagai guru dalam pelaksanaan

perbaikan, rencana dalam pelaksanaan tindakan akan menggunakan media

realita. Dengan pembelajaran menggunakan realita diharapkan tujuan

pembelajaran yang dilakukan dapat tercapai. Berikut adalah langkah pembelajaran

pada siklus I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

37

1) Perencanaan Tindakan Siklus I

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah peneliti

membuat persiapan untuk melaksanakan pembelajaran pada siklus I pertemuan

pertama. Persiapan yang akan dibuat adalah berupa pembuatan Rencana

Perbaikan Pembelajaran, pembentukan kelompok, mempersiapkan media yang

akan digunakan, dan mempersiapkan instrumen penelitian. Instrumen yang

dipersiapkan dalam kegiatan tindakan pada pertemuan 1 antara lain

mempersiapkan lembar observasi, lembar wawancara dengan siswa, dan Lembar

Kerja Siswa (LKS).

2) Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Dalam pelaksanaan tindakan dilaksanakan dua pertemuan, yaitu pertemuan

1 dan pertemuan 2.

a) Pertemuan I

Pertemuan pertama pada siklus I akan dilaksanakan berdasarkan Rencana

Perbaikan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat. Kompetensi dasar yang harus

dicapai dalam pertemuan pertama siklus I adalah siswa dapat mengelompokan

bangun datar (persegi,segi tiga & lingkaran). Indikatornya adalah siswa dapat

mengelompokan bangun datar (persegi,segi tiga & lingkaran) menurut bentuk.

Tindakan yang akan dilakukan pada pertemuan 1 adalah :

a) Tahap awal kegiatan berlangsung selama 15 menit. Guru memulai

pembelajaran dengan mengucapkan salam yang kemudian dilanjutkan dengan

pembacaan doa sebelum belajar, dan presensi siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

38

b) Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa secara klasikal. Berdasarkan

jawaban dari siswa, guru memberitahukan materi yang akan dipelajari.

c) Guru memberikan penjelasan tentang materi pembelajaran bangun datar.

Guru memberikan konsep awal tentang jenis-jenis bangun datar. Setelah

dijelaskan kansep awal, guru kemudian mengaitkan antara benda-benda yang

ada di dalam kelas dengan materi bangun datar.

d) Setelah penyajian materi proses pembelajaran dilaksanakan dengan

pemberian tugas kelompok. Siswa diminta membentuk kelompok, dari 17

siswa dibagikan ke dalam 4 kelompok, yang berarti masing-masing kelompok

terdiri dari 4 dan 5 anak.

e) Guru kemudian menjelaskan cara kerja tugas kelompok. Siswa diminta

mengamati seluruh benda-benda yang terdapat di dalam kelas, selanjutnya

siswa berdiskusi dengan teman satu kelompok untuk mengidentifikasi.

Setelah diidentifikasi siswa ditugaskan untuk mengelompokan sesuai yang

terdapat dalam lembar kerja.

f) Guru mengamati kelompok siswa dan mengarahkan kelompok yang

mengalami kesulitan dalam memahami tugas yang diberikan guru.

g) Kegiatan selanjutnya, siswa secara perwakilan kelompok diminta untuk maju

ke depan kelas mempresentasikan hasil kegiatannya

h) Pada kegiatan penutup, siswa mengumpulkan hasil pekerjaan LKS, guru juga

memberikan tugas pekerjaan rumah.

i) Kemudian menutup pembelajaran pertemuan pertama pada siklus I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

39

b) Pertemuan 2

Pelaksanaan tindakan pembelajaran pertemuan 2 siklus I merupakan

lanjutan dari pelaksanaan tindakan dari pertemuan 1 siklus I.

Pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan seperti pada pelaksanaan

pembelajaran pertemuan 1 siklus I. Materi pokok pembelajaran pada pertemuan

kedua adalah bangun datar, dengan kompetensi dasar siswa dapat

mengelompokan bangun data (persegi,segi tiga & lingkaran). Indikatornya adalah

siswa dapat mengelompokan bangun datar (persegi,segi tiga & lingkaran) menurut

bentuk. dengan tepat.

Pada pertemuan kedua, kegiatan awal yang akan dilakukan oleh guru adalah

bersama-sama membahas tugas yang telah diberikan sebelumnya. Selanjutnya

siswa bersama guru menyiapkan media atau bahan pembelajaran untuk

melaksanakan kegiatan mengelompokan bangun datar menurut jenisnya melalui

peragaan sederhana. Bangun datar yang dibahas di pertemuan 2 adalah

persegi,segi tiga dan lingkaran. Media yang dibutuhkan antara lain benda-benda

yang berbentuk persegi,segi tiga, dan lingkaran. Di samping itu guru juga

memeriksa kesiapan siswa dalam memulai pembelajaran.

Pada kegiatan awal pembelajaran, guru akan menanyakan beberapa bentuk

bangun datar yang mereka ketahui. Setelah siswa dapat mengklasifikasikannya

kemudian guru menyampaikan bahwa yang dibahas pada pertemuan kali ini

adalah membahas tentang mengelompokan bangun datar persegi,segi tiga dan

lingkaran menurut jenisnya.

Proses pembelajaran dilaksanakan masih menggunakan media realita. Guru

menugaskan siswa duduk dalam kelompoknya dan membagikan Lembar Kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

40

Siswa (LKS) kepada masing-masing kelompok. Selanjutnya guru membagikan

media pembelajaran yang telah disiapkan ke masing-masing kelompok. Di bawah

bimbingan guru siswa melakukan peragaan sesuai dengan panduan pada LKS.

Berdasarkan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah dibagikan siswa diminta

untuk melakukan kegiatan dan menemukan mengelompokan bangun datar

persegi,segi tiga dan lingkaran yang terdapat di ruang kelas. Sambil berkeliling

guru berusaha memotivasi dan memberi pengarahan kepada para siswa jika

diperlukan.

Setelah dirasa cukup waktunya, guru meminta siswa dari kelompok diskusi

mereka untuk mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya. Secara klasikal

guru menanyakan kembali jenis-jenis bangun datar. Setelah itu guru memberikan

penjelasan secara klasikal. Di akhir guru memberikan evaluasi untuk mengetahui

tingkat pemahaman siswa terhadap materi bangun datar.

3) Pengamatan/ Observasi Siklus I

Pengamatan dilakukan oleh peneliti. Yang dilakukan peneliti selama

pelaksanaan pertemuan pertama siklus I adalah mengamati proses pembelajaran

yang sedang dilaksanakan seperti interaksi guru-siswa dan perilaku siswa selama

di kelas. Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian adalah pengamatan ketika

guru mengajar dengan menggunakan pedoman pemantauan proses belajar yang

disusun oleh peneliti. Rangkaian kegiatan pemantauan dalam penelitian ini

menggunakan supervisi sebagai berikut:

a) Teman sejawat bertugas sebagai guru yang diamati, dan peneliti sebagai

observer atau yang mengamati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

41

b) Sebelum dilakukan proses perbaikan pembelajaran, peneliti dan teman

sejawat melakukan diskusi untuk menjajagi sejauh mana pemahaman guru

tentang pembelajaran dengan menggunakan media realita dan mendiskusikan

apa yang akan dilakukan.

c) Peneliti menganalisa data yang diperoleh dari hasil pengamatan.

d) Hasil dari pengamatan digunakan untuk perbaikan pembelajaran pada

pertemuan kedua siklus I..

Berikut adalah instrumen-instrumen yang digunakan dalam pengamatan

perbaikan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

42

Tabel 2 Instrumen Pengamatan Terhadap Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran

yang Dilakukan Oleh Guru

N

o Tahap Indikator/ Aspek yang Diamati

Skor/Hasil

Pengamatan

5 4 3 2 1

1. Kegiatan

Awal

1. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

2. Mengecek pemahaman siswa tentang materi prasyarat

(appersepsi)

3. Memotivasi siswa tentang pentingnya bangun datar

dalam kehidupan sehari-hari

4. Memberikan masalah yang akan dijadikan topik

pembelajaran .

5. Menyiapkan media yang digunakan

6. Membentuk kelompok siswa

7. Membagi Lembar Kerja Siswa (LKS)

2. Kegiatan

Inti

8. Memotivasi siswa untuk menyelesaikan masalah dalam

kelompoknya dengan cara sendiri

9. Memberi waktu untuk menyelesaikan masalah

10. Memberi bantuan kepada kelompok yang memerlukan

dengan cara pengarahan untuk mempermudah jawaban

11. Memotivasi siswa untuk aktif dalam kelompok

12. Meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi secara

bergantian

13. Meminta kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi

kelompok presentasi

14. Membimbing siswa untuk menemukan konsep materi

yang dipelajari

15. Memberikan pertanyaan yang menantang guna

membangun pemahaman siswa

16. Mengarahkan siswa untuk menemukan matematika

formal

17. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

18. Merespon terhadap hambatan yang ditemui serta

melihat kemajuan siswa

19. Memberi komentar atas ide/gagasan yang ditemui siswa

20. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan

tumbuhnya kebiasaan positif

21. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi

waktu yang direncanakan

3. Kegiatan

Akhir

22. Melakukan refleksi atau merangkum/menyimpulkan

dengan melibatkan siswa

23. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberika arahan

atau kegiatan atau tugas sebagai bagian

remidi/pengayaan

24. Memeriksa hasil latihan

25. Memberikan penilaian sekaligus penghargaan terhadap

hasil kerja siswa

Jumlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

43

Dalam instrumen di atas setiap indikator diberi skor, untuk indikator sangat

baik diberi skor 5, indikator baik diberi skor 4, indikator cukup diberi skor 3,

indikator kurang diberi skor 2, dan indikator sangat kurang diberi skor 1. Setelah

instrumen diisi skor, selanjutnya semua skor dijumlahkah. Pedoman penilaian

yang diperoleh dari jumlah skor, dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 3 Rentang Nilai Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Bangun Datar

Menggunakan Media Realita yang Dilakukan Oleh Guru

No Rentang Skor Kategori

1. 105 – 125 Sangat Baik

2. 85 – 104 Baik

3. 65 – 84 Cukup

4. 45 – 64 Kurang

5. 25 – 44 Sangat Kurang

Tabel 4 Instrumen Pengamatan Terhadap Kegiatan Belajar Siswa

No Tahap Indikator/Aspek Pengamatan Skor

5 4 3 2 1

1. Kegiatan

Awal

1. Bersemangat dalam belajar

2. Antusias dalam mengikuti pelajaran

3. Menjawab pertanyaan yang diajukan

guru dengan berani dan baik

4. Merespon masalah yang diberikan

5. Menggunakan sarana dan prasaran yang

diperlukan

2. Kegiatan

Inti

6. Bekerja dalam kelompok, dan aktif

mendiskusikan masalah yang diberikan

7. Diskusi antar kelompok secara klasikal

8. Mempresentasikan hasil diskusi

kelompok

9. Menanggapi hasil diskusi kelompok

lain

10. Menanyakan hal (materi) yang masih

kurang paham

3. Kegiatan

Akhir

11. Mencatat rangkuman pembelajaran

12. Mengerjakan tugas akhir

Jumlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

44

Dalam instrumen di atas setiap indikator diberi skor, untuk indikator sangat

baik diberi skor 5, indikator baik diberi skor 4, indikator cukup diberi skor 3,

indikator kurang diberi skor 2, dan indikator sangat kurang diberi skor 1. Setelah

instrumen diisi skor, selanjutnya skor dijumlahkan Pedoman penilaian yang

diperoleh dari jumlah skor, dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 5 Rentang Skor Pengamatan Keterlibatan Siswa dalam Pelaksanaan

Pembelajaran Bangun Datar Menggunakan Media Realita

No Rentang Skor Kategori

1. 52 – 60 Sangat Baik

2. 42 – 51 Baik

3. 32 – 41 Cukup Baik

4. 22 – 31 Kurang Baik

5. 12 – 21 Sangat Kurang Baik

1) Selanjutnya pada pertemuan 2 terdapat instrumen untuk menilai hasil belajar

siswa. Instrumen untuk skor hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6 Instrumen Penilaian Hasil Belajar Siswa

Nilai (x) Frekuensi (F)/Jumlah Siswa Hasil x.f

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Jumlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

45

4) Refleksi Siklus I

Refleksi merupakan kegiatan mengevaluasi proses dan hasil tindakan yang

dilakukan oleh peneliti, terhadap guru dan siswa yang terlibat aktif dalam kegiatan

yang dilaksanakan. Refleksi dalam penelitian tindakan adalah mengkaji apa yang

telah dihasilkan atau yang belum tuntas dengan tindakan perbaikan yang telah

dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi, maka tindakan berikutnya dapat ditemukan.

Refleksi yang akan dilakukan peneliti setelah proses tindakan pertemuan 1

siklus I berakhir adalah peneliti melakukan analisis dari instrumen yang telah diisi

dan melakukan wawancara terhadap siswa (dilakukan di luar jam pelajaran). Hasil

analisis digunakan untuk mengetahui seberapa besar antusias siswa dalam

mengikuti pembelajaran dengan media realita.

Akhir tindakan pertemuan 2 siklus 1, peneliti melakukan analisis dari hasil

tes perbuatan, observasi dan wawancara. Di samping analisis data-data yang telah

disebutkan, guru juga melakukan analisis dari hasil evaluasi siswa yang telah

dilakukan di pertemuan 2 siklus I. Hasil analisis semua data dijadikan bahan

acuan untuk melaksanakan tindakan pada siklus II.

Refleksi dari siklus I secara keseluruhan adalah sebagai berikut. Kegiatan

tindakan siklus I dikatakan berhasil jika memenuhi syarat sebagai berikut.

1) Siswa aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran yang terlihat dari berani

dan mampu menjawab pertanyaan dari guru.

2) Siswa aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran yang terlihat dari berani

menanggapi dan mengemukakan pendapat tentang jawaban siswa yang lain.

3) Siswa aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran yang terlihat dari berani

dan mampu untuk bertanya tentang materi pelajaran pada hari itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

46

4) Siswa aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran yang terlihat dari setiap

anggota kelompok aktif dalam mengerjakan tugas kelompoknya.

5) Penyelesaian tugas kelompok sesuai dengan waktu yang disediakan.

6) Siswa mengalami peningkatan hasil belajar pengelompokan bangun datar,

dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) perorangan sama dengan 75 dan

hasil belajar pengelompokan bangun datar siswa mencapai lebih atau sama

dengan 82% dari seluruh siswa di kelas itu mendapat nilai 75 atau lebih.

b. Siklus II

Siklus II merupakan kegiatan tindakan yang bertujuan untuk

menyempurnakan kegiatan perbaikan pembelajaran yang dilakukan di siklus I.

Langkah-langkah kegiatan yang dilakukan di siklus II pada dasarnya sama dengan

langkah-langkah pada siklus I. Siklus II dalam kegiatan pembelajaranya juga

terdiri dua pertemuan yaitu pertemuan 1 dan pertemuan 2.

1) Perencanaan Tindakan Siklus II

Pada tahap perencanaan siklus II, dilakukan berdasarkan hasil refleksi dari

siklus I. Perencanaan yang dilakukan sama dengan perencanaan siklus I ditambah

perbaikan berdasarkan kekurangan yang ditemukan pada pertemuan 1 siklus I.

Instrumen yang digunakan yaitu pengamatan terhadap kegiatan guru ketika

melakukan perbaikan pembelajaran, pengamatan terhadap aktivitas siswa, dan

wawancara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

47

2) Pelaksanaan Tindakan Siklus II

a) Pertemuan 1

Pertemuan pertama pada siklus II materi yang disampaikan sama dengan

pertemuan pertama pada siklus I. Pelaksanaannya pun hampir sama dengan

pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus I yang terdiri dari tiga tahapan

yaitu tahap awal, tahap inti , dan tahap akhir. Yang membedakan dengan siklus I

adalah untuk identifikasi benda-benda bangun datar (persegi,segi tiga &

lingkaran) hanya di dalam kelas, tetapi secara lebih luas siswa diminta

mengelompokan benda-benda bangun datar yang berada di luar kelas.

b) Pertemuan 2

(1) Petemuan kedua pada siklus II meteri yang disampaikan sama dengan

pertemuan kedua siklus I. Pelaksanaan tindakan sama dengan pelaksanaan

pada pertemuan pertama yang terdiri dari tiga tahapan yaitu tahap awal,

tahap inti, dan tahap akhir. Berikut adalah rincian dari masing-masing tahap.

(2) Untuk tahap awal kegiatan berlangsung selama 10 menit, dengan kegiatan

guru memotivasi siswa untuk mempermudah pencapaian tujuan

pembelajaran. Guru memberikan pertenyaan kepada siswa tentang hal-hal

yang berkaitan dengan bangun datar. Pada pertemuan kedua difokuskan

pada materi mengelompokan bangun datar segi tiga dan lingkaran.

(3) Pada kegiatan inti, guru menugaskan siswa untuk membawa benda-benda

yang berkaitan dengan bangun datar seperti tutup toples, koin, bendera

simaphore, dan benda-benda lain yang terkait dengan bangun datar persegi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

48

segi tiga dan lingkaran. Guru membagikan LKS seperti pertemuan II siklus

I siswa dibagi 4 kelompok untuk mengadakan diskusi.

(4) Setelah kegiatan diskusi selesai, kemudian melaporkan atau memperagakan

hasilnya ke depan kelas. Pada saat kelompok presentasi melaporkan hasil

kerja kelompoknya, maka kelompok yang lain diminta untuk menanggapi

atau memberi masukan/tanggapan terhadap hasil kerja kelompok tersebut.

(5) Pada kegiatan penutup, siswa bersama-sama dengan guru menyimpulkan

materi yang mereka pelajari dan menyebutkan hasil temuan. Kegiatan

terakhir adalah guru memberikan evaluasi.

3) Pengamatan/Observasi Siklus II

Pada bagian ini dibahas mengenai pengamatan, pengumpulan data, dan

instrumen pertemuan pertama siklus II. Pengamatan dilakukan terhadap guru dan

siswa selama proses pembelajaran. Instrumen yang digunakan pertemuan pertama

siklus II seperti pada instrumen yang digunakan pada tindakan pertemuan

pertamadan kedua siklus I.

4) Refleksi Siklus II

Akhir tindakan pertemuan pertama siklus II dilakukan analisa dari

pengamatan dan data yang diperoleh. Hasil analisis tersebut digunakan untuk

mengetahui kendala-kendala apa saja yang dijumpai guru pada saat kegiatan

pembelajaran, perubahan sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran, dan

seberapa besar peningkatan kemampuan dalam memahami jenis-jenis bangun

datar yang dilakukan dengan menggunakan media realita pada kegiatan tindakan

pertemuan pertama siklus II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

49

Akhir tindakan pertemuan kedua siklus II ini dilakukan analisis hasil tes

perbuatan, pengamatan, wawancara. Hasil analisis tersebut digunakan untuk

mengetahui kendala-kendala apa yang dijumpai guru pada siklus II, perubahan

sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran, dan seberapa besar peningkatan

kemampuan siswa dalam memahami materi bangun datar menggunakan media

realita.

Berdasarkan hasil analisis tersbut, diadakan refleksi yang meliputi (1)

perubahan sikap siswa setelah mengikuti pembelajaran bangun datar dengan

menggunakan media realita, (2) peningkatan kemampuan memahami siswa

setelah mengikuti pembelajaran, dan (3) tindakan-tindakan yang telah dilakukan

guru selama mengajar. Kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus II pada

siklus berikutnya.

Refleksi dari siklus II secara keseluruhan adalah sebagai berikut. Kegiatan

tindakan siklus II dikatakan berhasil jika memenuhi syarat sebagai berikut.

1) Siswa aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran yang terlihat dari berani

dan mampu menjawab pertanyaan dari guru.

2) Siswa aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran yang terlihat dari berani

menanggapi dan mengemukakan pendapat tentang jawaban siswa yang lain.

3) Siswa aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran yang terlihat dari berani

dan mampu untuk bertanya tentang materi pelajaran pada hari itu.

4) Siswa aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran yang terlihat dari setiap

anggota kelompok aktif dalam mengerjakan tugas kelompoknya.

5) Penyelesaian tugas kelompok sesuai dengan waktu yang disediakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

50

6) Siswa mengalami peningkatan hasil belajar pengelompokan bangun datar,

dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) perorangan sama dengan 75 dan

hasil belajar pengelompokan bangun datar siswa mencapai lebih atau sama

dengan 82% dari seluruh siswa di kelas itu mendapat nilai 75 atau lebih.

Jika dari refleksi siklus sudah memenuhi syarat maka siklus selanjutnya

tidak dilakukans. Kelebihan-kelebihan dari refleksi siklus dapat dikembangkan

pada pembelajaran yang sejenis pada kegiatan belajar-mengajar berikutnya.

D. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan satu peubah yaitu peningkatan prestasi belajar,.

Prestasi belajar akan diukur dengan menggunkan tes. Tes yaitu suatu alat

pengukur yang berupa serangkaian pertanyaan yang harus dujawab secara sengaja

dalam suatu yang distandarisasikan, dan yang dimaksudkan untuk mengukur

kemampuan dan hasil belajar individu atau kelompok. Biasanya yang digunakan

untuk mengukur kemampuan siswa adalah jenis tes prestasi belajar dan teks

kemampuan belajar (Marsidjo, 1995:38-39). Tes pilihan ganda adalah bentuk

penelitian yang terdiri atas suatu pernyataan atau pertanyaan dan sejumlah pilihan

atau alternatif jawaban. Soal tes berjumlah 10 nomor dikerjakan pada setiap

siklus. Dengan ketentuan: Skor 1: jika jawaban benar, Skor 0: jika jawaban salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

51

Tabel 7 Peubah dan Instrumen Penelitian

No Peubah Indikator Data Pengumpulan

Data Instrumen

1 Prestasi

belajar

siswa

a) Rata-rata nilai

ulangan

b) Presentase

jumlah siswa

yang

mencapain

KKM

Nilai tes Tes tertulis Lembar

tes/ulangan

siswa

Berikut adalah kisi-kisi soal dan juga rincian pemberian skor.

Tabel 8 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Pada Siklus I

N

o

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

No

Soal

1. 6. Mengenal

bangun datar

sederhana

6.2 Mengelompokkan

bangun datar menurut

bentuknya

1. Menunjukkan benda-

benda yang secara

geometris berbentuk

segi tiga, segi empat

dan lingkaran.

2. Menyebutkan benda-

benda pada bangun

datar yang berbetuk

segi tiga, segi empat

dan lingkaran

3. Mengelompokkan

benda-benda yang

berbentuk segi tiga,

segi empat dan

lingkaran.

1, 3

2,4,5,

6

7,8,9,

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

52

Tabel 9 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II

N

o

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

No

Soal

1

.

6. Mengenal

bangun datar

sederhana

6.2 Mengelompokkan

bangun datar menurut

bentuknya

4. Menyebutkan ciri-ciri

bangun datar segi

tiga, segi empat dan

lingkaran.

5. Menyebutkan jumlah

sisi pada bangun

datar segi tga, segi

empat dan lingkaran

6. Menyebutkan jumlah

sudut pada bangun

datar segi tiga, segi

empat dan lingkaran.

8,9,10

1,2,3,

4

5,6,7

Tabel 10 Rincian Pemberian Skor Siklus I dan Siklus II

No Jenis Soal Jumlah Soal Skor Maksimal

Tiap Soal

Jumlah Skor

Maksimal

1 Tes Objektif 10 1 10

Jumlah 10

E. Validitas

1. Validitas

Validitas berhubungan dengan sejauh mana suatu alat mampu mengkur apa

yang dianggap orang seharusnya diukur oleh alat tersebut. Alat-alat pangujian

dibidang pendidikan dan ilmu jiwa dirancang untuk menaksir beragam pengertian

seperti prestasi belajar, kecerdasan, kreativitas, bakat, sikap, motivasi, dan

sebagainya.

Sedangkan Masidjo (2010:242) menyatakan validitas suatu tes adalah taraf

sampai di mana suatu tes mampu mangukur apa yang seharusnya diukur. Suatu

tes dikatakan valid dapat dilihat dari keadaan diinya dan setelah diperbandingkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

53

dengan suatu tes lain yang telah valid. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

validitas isi untuk menyusun instrument yang berpedoman pada indicator dalam

kisi-kisi instrument sesuai dengan materi, lalu dikonsultasikan dengan para ahli

dan dosen pembimbing. Sebuah instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang didinginkan dan apabila dapat mengungkap data dari variabel

yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2006:168).

a. Perangkat Pembelajaran

Di bawah ini adalah hasil validasi instrumen RPP, LKS, dan bahan ajar.

Instrumen pembelajaran ini divalidasikan kepada 4 orang ahli yaitu Ahli

Matematika, Kepala Sekolah dan 2 orang guru. Hasil perhitungan validasi

perangkat pembelajaran sebagai berikut.

Tabel 11 Skor Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran

No Perangkat

Pembelajaran Expert Judgement Hasil

1 Silabus Ahli Matematika 4,4

Kepala Sekolah SD Negeri Soka 3,5

Guru SD Negeri Soka 4,0

Guru SD Negeri Soka 3,8

Rata-rata 3,92

2 RPP Ahli Matematika 4,4

Kepala Sekolah SD Negeri Soka 4,0

Guru SD Negeri Soka 4,3

Guru SD Negeri Soka 4,0

Rata-rata 4,17

3 LKS Ahli Matematika 4,4

Kepala Sekolah SD Negeri Soka 3,8

Guru SD Negeri Soka 4,2

Guru SD Negeri Soka 4,2

Rata-rata 4,15

4 Bahan Ajar Ahli Matematika 4,3

Kepala Sekolah SD Negeri Soka 3,9

Guru SD Negeri Soka 4,0

Guru SD Negeri Soka 4,2

Rata-rata 4,10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

54

Tabel 12 Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran

No Skor Kriteria

1 4,6 – 5,5 Sangat baik

2 3,6 – 4,5 Baik

3 2,6 – 3,5 Cukup

4 1,6 – 2,5 Kurang baik

5 0 – 1,5 Sangat kurang baik

Dari hasil skor penghitungan rata-rata validasi perangkat pembelajaran

(silabus, RPP, LKS dan bahan ajar) di atas, diperoleh skor rata-rata Silabus adalah

3.92 dengan kriteria baik, skor rata-rata RPP adalah 4,17 dengan ktiteria baik,

skor rata-rata LKS adalah 4,15 dengan kriteria baik, skor rata-rata bahan ajar

adalah 4,10 dengan kriteria baik. Dari penghitungan di atas, diperoleh skor rata-

rata keseluruhan perangkat pembelajaran 4,08. Hasil skor penghitungan tersebut

termasuk dalam kriteria baik, sehingga perangkat pembelajaran ini layak

digunakan untuk pembelajaran.

F. Teknik Pengumpulan Data

Peubah dalam penelitian ini yakni prestasi belajar. Untuk memperoleh data

mengenai prestasi belajar digunakan teknik yaitu tes. Pada penelitian ini, tes

digunakan untuk mengukur prestasi belajar pilihan ganda. Tes ini dilaksanakan

pada setiap akhir kegiatan pembelajaran di akhir setiap siklus. Tes ini dilakukan

untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan prestasi belajar siswa.

G. Teknik Analisa Data

Teknik analisis yang digunakan peneliti untuk menganalisa data-data yang

telah berhasil dikumpulkan yaitu teknik analisa data deskriptif (statistik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

55

deskriptif). Statistik deskriptif adalah suatu teknik pengolahan data yang

tujuannya untuknya untuk melukiskan dan menganalisis kelompok data tanpa

membuat atau menarik kesimpulan atas populasi yang diamati. Analisis data

deskriptif dapat ditempuh dengan cara membandingkan data sebelum diberi

tindakan dan sesudah diberi tindakan. Berikut kriteria keberhasilan yang

diharapkan peneliti:

Tabel 13 Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar Siswa

No Peubah Indikator

Kriteria Keberhasilan

Kondisi

Awal

Akhir

Siklus 1

Akhir

Siklus 2

1 Prestasi

Belajar

Rata-rata nilai siswa

dalam mengerjakan soal

ulangan

56 70 75

Presentase jumlah siswa

yang mencapai KKM

(75)

33.33% 70% 75%

Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dihitung dengan cara sebagai

berikut.

1. Cara mengitung peningkatan prestasi belajar

Kognitif

a) Penskoran

Jawaban benar = 1

Jawaban salah = 0

b) Mengihtung jumlah skor tiap siswa

c) Menghitung nilai setiap siswa dengan rumus

Nilai Akhir = jumlah skor setiap siswa x 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

56

d) Menghitung nilai Rata-rata

e) Menghitung persentase siswa yang telah mencapai KKM, dengan

rumus:

Nilai rata-rata (N) =

Persentase = x 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

57

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas hasil penelitian dan pembahasan.

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Kondisi Awal

Dari hasil pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran, guru masih

tampak dominan dalam pembelajaran. Interaksi guru dan siswa selama

berlangsung, tanya jawab aktifitasnya masih rendah. Penataan waktu yang

dirancang guru sering tidak tepat, sehingga tiap-tiap langkah pembelajaran ada

kevakuman sehingga menimbulkan suasana yang tidak kondusif. Sebagian besar

siswa SD Negeri Soka kurang memahami pelajaran matematika terutama dalam

pengelompokan bangun datar. Dalam pembelajaran, guru sering menggunakan

metode ceramah. Padahal berdasarkan pengamatan model ceramah itu selain tidak

efektif, juga mendatangkan kebosanan, apabila model ceramah yang dilakukan

guru tidak menarik. Akibatnya lebih lanjut seringkali hasil belajar rendah, siswa

kurang memperhatikan, motovasi kurang. Hal ini terlihat dari hasil pembelajaran

matematika dengan pokok bahasan pengelompokan bangun datar melalui

diagnosa awal hasil tes formatif hasilnya rendah. Berikut data hasil tes formatif

dalam diagnosa awal.

57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

58

Tabel 14 Data Hasil Tes Formatif Diagnosa Awal

No Nama Nilai Sebelum perbaikan Ketuntasan

1 A N C 50 Tidak tuntas

2 E W 60 Tidak tuntas

3 N A 70 Tidak tuntas

4 A W 70 Tidak tuntas

5 A G P 80 Tuntas

6 A P P 80 Tuntas

7 H A F 30 Tidak tuntas

8 I CH Z 80 Tuntas

9 R G W 70 Tidak tuntas

10 R S M 80 Tuntas

11 T R R 30 Tidak tuntas

12 M K P 30 Tidak tuntas

Jumlah 730

Berdasarkan data perolehan nilai ulangan harian pada kondisi awal ternyata

sangat rendah sekali. Rendahnya nilai tersebut setelah dibandingkan dengan nilai

KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 75, terlihat jelas bahwa pembelajaran

dapat dikategorikan tidak berhasil. Ketidakberhasilan dikarenakan nilai banyak

yang belum tuntas. Ketuntasan pada pembelajaran pengelompokan bangun datar

sebelum diadakan perbaikan masih tergolong rendah. Berarti dari 12 siswa yang

telah mencapai ketuntasan hanya 4 siswa dan belum mencapai ketuntasan

mencapai 8 siswa. Jika diprosentasekan nilai ketuntasan sebesar 33,33 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

59

Tabel 15 Rentang Hasil Tes Kondisi Awal

No Rentang Nilai Jumlah Siswa Keterangan

1 96-100 - Istimewa

2 81-95 - Amat baik

3 66-80 7 Baik

4 51-65 1 Cukup

5 36-50 1 Kurang

6 ….<35 3 Amat kurang

Jumlah 12

2. Deskripsi Per Siklus

Peneliti mengembangkan rencana penelitian ini berupa penelitian tindakan

yang dilaksanakan di dalam kelas. Tahapan penelitian tindakan ini meliputi 2

siklus dengan setiap siklus dua kali pertemuan. Dalam setiap siklus terdiri dari

perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

a. Siklus I

Pada siklus I akan dikemukakan hasil penelitan yang telah dilakukan

melalui pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Siklus I terdiri dari dua pertemuan

yaitu pertemuan 1 dan pertemuan 2, yang pembelajarannya masing-masing

dilakukan selama 2 x 35 menit.

1) Perencanaan Tindakan Siklus I

Kegiatan yang dilakukan pada tahap rencana tindakan ini adalah peneliti

membuat persiapan untuk melaksanakan pembelajaran pada siklus I pertemuan

pertama. Persiapan yang dibuat adalah berupa pembuatan rencana pembelajaran,

dan mempersiapkan instrumen penelitian yang diperlukan antara lain;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

60

mempersiapkan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran , wawancara dengan

siswa, Rencana Perbaikan Pembelajaran, dan lembar kerja siswa. Berikut data

hasil perencanaan yang diperoleh dari pertemuan 1 siklus I.

Tabel 16 Data Hasil Perencanaan Pertemuan 1 Siklus I

NO INSTRUMEN KEGIATAN HASIL

KET. ADA TIDAK

1. Rencana Perbaikan Pembelajaran √

2. Lembar pengamatan untuk guru √

3. Lembar pengamatan untuk keaktifan siswa √

4. Lembar Kerja Siswa (LKS) √

5. Lembar Tes Formatif √

2) Pelaksanaan Tindakan Siklus I

a) Pertemuan I

Tindakan ini merupakan suatu rancangan pembelajaran pengelompokan

menggunakan media realita, sehingga tujuan belajar dapat tercapai secara baik.

Langkah pertama guru memimpin doa, diteruskan mengisi daftar hadir siswa.

Untuk memberi semangat belajar guru memberikan appersepsi. Appersepsi

dengan mengajukan beberapa pertanyaan pada pembelajaran pada materi yang

lalu. Pembelajaran yang akan diajarkan memang berbeda dari pembelajaran hari-

hari sebelumnya. Guru berdiri di depan kelas, menjelaskan jenis pembelajaran

ceramah kurang lebih 10 menit. Selanjutnya guru mendemonstrasikan

pengelompokan dengan media realita. Kemudian guru membagi siswa menjadi 4

kelompok dan membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS).

Berdasarkan hasil pengamatan pada pelaksanaan pembelajaran pada

pertemuan 1 siklus I terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki. Pada kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

61

kelompok siswa sudah ikut berpartisipasi dalam kelompoknya, tetapi belum

banyak yang berani tunjuk jari untuk bertanya. Partisipasi yang dilakukan oleh

seluruh siswa hanya mengisi Lembar Kerja Siswa (LKS). Dalam kerja kelompok

ini, sebagian siswa masih terlihat bekerja sendiri. Hal tersebut disebabkan siswa

belum terbiasa untuk ikut terlibat dalam pembelajaran berkelompok. Siswa telah

terbiasa untuk diam dan menerima pembelajaran sepenuhnya dari guru.

Kegiatan selanjutnya, siswa secara perwakilan kelompok diminta untuk

maju ke depan kelas mempresentasikan hasil kegiatannya. Pada kegiatan ini,

terlihat siswa masih ragu-ragu untuk maju ke depan kelas untuk melakukan

presentasi. Akhirnya guru menunjuk wakil dari salah satu kelompok untuk maju

mempresentasikan hasil kerjanya. Setelah selesai presentasi, kelompok yang

lainpun masih terlihat ragu untuk maju mempresentasikan hasil kerjanya. Guru

kemudian menunjuk satu per satu perwakilan kelompok untuk maju ke depan

kelas mempresentasikan hasil kerja berikutnya. Di sini terlihat bahwa peran guru

masih dominan dalam kegiatan pembelajaran.

Siswa yang mengajukan pertanyaan menanggapi hasil kerja kelompok lain

juga baru sedikit yang terlibat. Pada kegiatan pembelajaran ini, diadakan tes

formatif untuk diambil nilainya. Di akhir tindakan guru dan siswa tidak sempat

menyimpulkan materi karena waktunya selesai.

Dalam pembelajaran ini diamati oleh peneliti. Peneliti mengamati dan

mencatat hasil pengamatannya ke dalam lembar pengamatan yang disediakan

sebelumnya. Dalam pembelajaran ini didokumentasikan dengan menggunakan

kamera untuk diambil gambarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

62

b) Pertemuan 2

Hasil pelaksanaan tindakan pertemua 2 siklus 1 yaitu di awal kegiatan guru

sudah mulai terbiasa menggunakan media realita. Di samping itu guru sudah

mulai memperhatikan seluruh kelompok kerja. Siswa sudah mulai tidak ragu

dalam kerja kelompok. Terlihat sebagian besar siswa sudah melakukan kerja

sama, mereka tidak lagi bersifat individualis. Akan tetapi, walaupun kelompoknya

terdiri dari anak, masih 2 anggota kelompok saja yang benar-benar bekerja, yang

lain hanya diam ataupun malah mengganggu temannya yang sedang bekerja atau

kelompok lain juga.

Dalam kegiatan ini terdapat juga beberapa siswa yang mulai berani bertanya

ataupun memberikan ide maupun pendapatnya. Di akhir pembelajaran guru

memberikan tes formatif.

3) Pengamatan/Observasi Siklus I

Data hasil pengamatan pada pertemuan 1 siklus I dilakukan terhadap guru

dan siswa selama proses pembelajaran. Hasil pengamatan yang dilakukan adalah

pengamatan terhadap penampilan guru saat kegiatan pembelajran berlangsung dan

pengamatan terhadap siswa ketika kegiatan pembelajaran. Berikut hasil

pengamatan yang diperoleh peneliti:

a) Pengamatan terhadap guru saat kegiatan pembelajaran.

Pengamatan yang dilakukan terhadap guru lakukan pada saat kegiatan awal,

kegiatan inti dan kegiatan penutup. Berikut hasil pengamatan dari masing-masing

kegiatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

63

(1) Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal dilaksanakan pada kategori sudah cukup baik, karena

guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, siswa diberi kesempatan untuk

membangun dan menemukan kembali tentang konsep-konsep matematika. Guru

telah melakukan kegiatan appersepsi dengan mengajukan pertanyaan untuk

mengecek kemampuan prasyarat walaupun kurang maksimal.

(2) Kegiatan Inti

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada tahap ini juga masih dalam

kategori cukup. Guru dalam mendemonstrasikan media realita masih dalam

kategori cukup. Dalam membagi kelompok, guru belum bisa memilih dan

mengatur siswa antara yang pandai dengan yang kurang. Pada saat pelaksanaan

kegiatan diskusi kelompok guru banyak memberikan ceramah sehingga siswa

merasa terganggu untuk menyelesaikan lembar kerja siswa (LKS) yang telah

dibagikan. Selama proses guru masih terlihat kurang memberikan kesempatan

bertanya kepada siswa yang mencerminkan kegiatan pembelajaran yang interaktif.

Kemudian, dalam pengelolaan waktu pembelajaran kurang karena waktu tersita

oleh penjelasan tambahan dari guru.

(3) Kegiatan Penutup

Pada bagian penutup belum sempat merangkum materi yang dipelajari

secara keseluruhan karena terbatasnya waktu. Sehingga pada akhir kegiatan

pembelajaran guru hanya memberikan tes lanjutan dan sedikit kesimpulan dan

meminta mengumpulkan hasil pekerjaan siswa .

Berikut ini hasil pengamatan terhadap kegiatan guru dalam pelaksanaan

perbaikan pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

64

Tabel 17 Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Pengelompokan Bangun

Datar Menggunakan Media Realita Pertemuan 1 Siklus I

NO BUTIR YANG DIANALISI SKOR

1 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 3

2 Mengecek pemahaman siswa tentang materi prasyarat (appersepsi) 3

3 Memotivasi siswa tentang pentingnya pengelompokan bangun datar

dalam kehidupan sehari-hari 2

4 Mendemonstrasikan pembelajaran pengelompokan bangun datar dengan

media realita 3

5 Menyiapkan media yang digunakan 3

6 Membentuk kelompok siswa 2

7 Membagi Lembar Kerja Siswa (LKS) 3

8 Memotivasi siswa untuk menyelesaikan masalah dalam kelompoknya

dengan cara sendiri 2

9 Memberi waktu untuk menyelesaikan masalah 2

10 Memberi bantuan kepada kelompok yang memerlukan dengan cara

pengarahan untuk mempermudah jawaban 3

11 Memotivasi siswa untuk aktif dalam kelompok 2

12 Meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian 3

13 Meminta kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi kelompok

presentasi 3

14 Membimbing siswa untuk menemukan konsep materi yang dipelajari 3

15 Memberikan pertanyaan yang menantang guna membangun pemahaman

siswa 3

16 Mengarahkan siswa untuk menemukan matematika formal 2

17 Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya 3

18 Merespon terhadap hambatan yang ditemui serta melihat kemajuan

siswa 3

19 Memberi komentar atas ide/gagasan yang ditemui siswa 3

20 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan

positif 3

21 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang

direncanakan 3

22 Melakukan refleksi atau merangkum/menyimpulkan dengan melibatkan

siswa 3

23 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan atau kegiatan

atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan 3

24 Memerikasa hasil latihan 3

25 Memberikan penilaian sekaligus penghargaan terhadap hasil kerja siswa 3

Jumlah 69

Dari tabel diatas diperoleh data bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran

pengelompokan bangun datar menggunakan media realita pada pertemuan 1 siklus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

65

I diperoleh jumlah skor 69. Jika didasarkan pada kriteria yang telah ditetapkan,

skor tersebut berada pada rentang skor 65 – 84, sehingga masuk kriteria cukup.

i. Keaktifan siswa Selama Proses Pembelajaran Berlangsung

Pengamatan terhadap penampilan peserta didik dilakukan untuk menilai

aspek keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Dari hasil

pengamatan diperoleh data bahwa pada kegiatan awal pembelajaran siswa sudah

terlihat sedikit antusias mengikuti pembelajaran dan menyiapkan perlengkapan

pembelajaran. Selain itu siswa sudah bisa memperhatikan pernyataan guru tentang

materi yang akan dipelajari.

Pada tahap kegiatan inti, siswa menyelesaikan masalah dalam kelompok

akan tetapi kerja sama yang terlihat belum secara menyeluruh. Dalam diskusi

kelompok masih terlihat hanya separuh siswa saja yang aktif dalam melakukan

kegiatan peragaan, sementara yang lain hanya membantu mengisi lembar kerja.

Hal ini mungkin terjadi karena siswa kurang terbiasa bekerja secara berkelompok.

Pada kegiatan penutup, siswa sudah bersedia berpartisipasi akan tetapi

hanya sebagian kecil misalkan dalam mengemukakan gagasan atau

menyimpulkan apa yang telah mereka pelajari, hanya sebagian siswa yang berani

berbicara atau mengemukakan pendapat tanpa harus disuruh. Oleh karena itu,

pada kegiatan pembelajaran pertemuan pertama walaupun hasilnya sudah cukup

akan tetapi belum memuaskan.

Analisis data hasil pengamatan keterlibatan siswa dalam pembelajaran

pengelompokan menggunakan media realita dapat dilihat pada tabel berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

66

Tabel 18 Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Pengelompokan

Bangun Datar Menggunakan Media Realita Pertemuan 1 Siklus I

No Aspek Yang dinilai Skor

1 Bersemangat dalam belajar 2

2 Antusias dalam mengikuti pelajaran 2

3 Menjawab pertanyaan yang diajukan guru dengan berani dan baik 3

4 Merespon masalah yang diberikan 3

5 Menggunakan sarana dan prasaran yang diperlukan 3

6 Bekerja dalam kelompok, dan aktif mendiskusikan masalah yang

diberikan

3

7 Diskusi antar kelompok secara klasikal 3

8 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok 3

9 Menanggapi hasil diskusi kelompok lain 3

10 Menanyakan hal (materi) yang masih kurang paham 3

11 Mencatat rangkuman pembelajaran 3

12 Mengerjakan tugas akhir 3

Jumlah 34

Berdasarkan data observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap

keterlibatan siswa dalam pembelajaran pada tabel diatas, diperoleh jumlah skor

34. Dengan demikian didasarkan pada kriteria yang telah ditetapkan, skor

tersebut berada pada rentang skor 32 – 41, sehingga masuk kriteria cukup baik.

Data hasil pengamatan pada pertemuan 2 siklus I dilakukan seperti pada

pertemuan 1 siklus I, yaitu pengamatan peneliti terhadap guru dan siswa selama

proses pembelajaran. Hasil pengamatan yang dilakukan adalah pengamatan

terhadap penampilan guru saat kegiatan pembelajaran berlangsung dan

pengamatan terhadap keaktifan siswa ketika kegitan pembelajaran berlangsung.

Berikut hasil pengamatan yang diperoleh peneliti pada pertemuan 2 siklus I:

1) Penampilan guru ketika pembelajaran pengelompokan bangun datar

menggunakan media realita pada Pertemuan 2 Siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

67

Hasil analisis pengamatan pelaksanaan pembelajaran pengelompokan

bangun datar dengan media realita pada pertemuan 2 dalam siklus I dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 19 Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Pengelompokan Bangun

Datar Menggunakan Media Realita Pertemuan 2 Siklus I

NO BUTIR YANG DIANALISI SKOR

1 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 3

2 Mengecek pemahaman peserta tentang materi prasyarat (appersepsi) 3

3 Memotivasi siswa tentang pentingnya bangun datar dalam kehidupan

sehari-hari

3

4 Mendemonstrasikan pembelajaran pengelompokan bangun datar

dengan media realita

3

5 Menyiapkan media yang digunakan 3

6 Membentuk kelompok siswa 4

7 Membagi Lembar Kerja Siswa (LKS) 4

8 Memotivasi siswa untuk menyelesaikan masalah dalam kelompoknya

dengan cara sendiri

4

9 Memberi waktu untuk menyelesaikan masalah 3

10 Memberi bantuan kepada kelompok yang memerlukan dengan cara

pengarahan untuk mempermudah jawaban

4

11 Memotivasi siswa untuk aktif dalam kelompok 3

12 Meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian 3

13 Meminta kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi kelompok

presentasi

4

14 Membimbing siswa untuk menemukan konsep materi yang dipelajari 4

15 Memberikan pertanyaan yang menantang guna membangun

pemahaman siswa

2

16 Mengarahkan siswa untuk menemukan matematika formal 4

17 Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya 3

18 Merespon terhadap hambatan yang ditemui serta melihat kemajuan

siswa

3

19 Memberi komentar atas ide/gagasan yang ditemui siswa 4

20 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya

kebiasaan positif

3

21 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang

direncanakan

3

22 Melakukan refleksi atau merangkum/menyimpulkan dengan

melibatkan siswa

3

23 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberika arahan atau kegiatan

atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan

4

24 Memerikasa hasil latihan 4

25 Memberikan penilaian sekaligus penghargaan terhadap hasil kerja

siswa

3

Jumlah 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

68

Pada tabel di atas diperoleh data bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran

pengelompokan bangun datar menggunakan media realita pada pertemuan kedua

siklus I diperoleh skor 84. Jika didasarkan pada kriteria yang telah ditetapkan,

skor tersebut berada pada rentang skor 85 – 104, sehingga masuk kriteria baik.

Hal ini menunjukkan bahwa dalam proses pelaksanaan pembelajaran bangun datar

efektif diterapkan.

b) Keterlibatan siswa dalam pembelajaran pengelompokan bangun datar

menggunakan media realita.

Pengamatan terhadap penampilan siswa dilakukan untuk menilai aspek

keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran pengelompokan bangun datar

menggunakan media realita. Dari hasil pengamatan diperoleh data bahwa pada

kegiatan awal pembelajaran siswa sedikitnya sudah terlihat mulai aktif untuk

menyiapkan berbagai perlengkapan pembelajaran dimana siswa tanpa ada

instruksi dari guru untuk mengambil posisi tempat duduk dan duduk dalam

kelompoknya masing-masing. Terlihat juga ada sebagian siswa yang konsentrasi

mendengarkan penjelasan dan petunjuk dari guru.

Pada tahap kegiatan ini, siswa menyelesaikan masalah dalam kelompok

sudah nampak beberapa anggota dalam kelompok aktif menyelesaikan tugasnya

tetapi masih ada siswa yang cenderung menyelesaikannya sendiri-sendiri. Dalam

diskusi kelompok, hanya sebagian siswa saja yang aktif melakukan kegiatan atau

peragaan, sementara siswa yang lain hanya melihatnya saja tetapi nampak bahwa

mereka sudah mulai menanyakan hal yang tidak paham kepada guru walaupun

kelihatannya sangat kaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

69

Pada kegiatan penutup, siswa belum terlihat dalam berpartisipasi misalkan

mengemukakan gagasan yang perlu atau menyimpulkan apa yang telah mereka

pelajari, siswa masih belum begitu berani berbicara walaupun ada juga siswa lain

yang bisa.

Skor yang diperoleh untuk keterlibatan siswa dalam pembelajaran adalah

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 20 Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran

Pengelompokan Bangun Datar Menggunakan Media Realita

Pertemuan 2 Siklus I

No Aspek Yang dinilai Skor

1 Bersemangat dalam belajar 4

2 Antusias dalam mengikuti pelajaran 4

3 Menjawab pertanyaan yang diajukan guru dengan berani dan baik 3

4 Merespon masalah yang diberikan 4

5 Menggunakan sarana dan prasaran yang diperlukan 4

6 Bekerja dalam kelompok, dan aktif mendiskusikan masalah yang

diberikan

4

7 Diskusi antar kelompok secara klasikal 3

8 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok 4

9 Menanggapi hasil diskusi kelompok lain 4

10 Menanyakan hal (materi) yang masih kurang paham 3

11 Mencatat rangkuman pembelajaran 4

12 Mengerjakan tugas akhir 4

Jumlah 45

Berdasarkan data hasil pengamatan pembelajaran pada tabel diatas,

diperoleh jumlah skor 45. Dari jumlah skor hasil pengamatan berarti bahwa taraf

keberhasilan siswa dalam pembelajaran pengelompokan bangun datar

menggunakan media realita berada pada rentang 42 – 51, yaitu termasuk dalam

kategori baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

70

Kegiatan perbaikan pembelajaran pengelompokan bangun datar yang

dilakukan oleh guru menggunakan media realita pada siklus I dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 21 Hasil Rekap Pengamatan Terhadap Kegiatan Guru dalam Pembelajaran

Pengelompokan Bangun Datar Menggunakan Media Realita pada Siklus I

No No. Butir yang Dianalisis Rata-rata Jm

l

Rata-

Rata P 1 P 2

1 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai 3 3 6 3

2 Mengecek pemahaman siswa tentang materi

prasyarat (appersepsi) 3 4 7 3,5

3 Memotivasi siswa tentang pentingnya

pengelompokan bangun datar dalam kehidupan

sehari-hari

2 3 5 2,5

4 Mendemonstrasikan pengelompokan bangun datar

dengan media realita 3 3 6 3

5 Menyiapkan media yang digunakan 3 3 6 3

6 Membentuk kelompok siswa 2 4 6 2,5

7 Membagi Lembar Kerja Siswa (LKS) 3 4 7 3

8 Memotivasi siswa untuk menyelesaikan masalah

dalam kelompoknya dengan cara sendiri 2 4 6 3,5

9 Memberi waktu untuk menyelesaikan masalah 2 3 5 2,5

10 Memberi bantuan kepada kelompok yang

memerlukan dengan cara pengarahan untuk

mempermudah jawaban

3 4 7 3,5

11 Memotivasi siswa untuk aktif dalam kelompok 2 3 5 2,5

12 Meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi

secara bergantian 3 3 6 3

13 Meminta kelompok lain untuk menanggapi hasil

diskusi kelompok presentasi 3 4 7 3,5

14 Membimbing siswa untuk menemukan konsep

materi yang dipelajari 3 4 7 3,5

15 Memberikan pertanyaan yang menantang guna

membangun pemahaman siswa 3 2 5 2,5

16 Mengarahkan siswa untuk menemukan matematika

formal 2 4 6 3

17 Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya 3 3 6 3

18 Merespon terhadap hambatan yang ditemui serta

melihat kemajuan siswa 3 3 6 3

19 Memberi komentar atas ide/gagasan yang ditemui

siswa 3 4 7 3,5

20 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan

tumbuhnya kebiasaan positif 3 3 6 3

21 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi 3 3 6 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

71

waktu yang direncanakan

22 Melakukan refleksi atau

merangkum/menyimpulkan dengan melibatkan

siswa

3 3 5 2,5

23 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberika

arahan atau kegiatan atau tugas sebagai bagian

remidi/pengayaan

3 4 7 3,5

24 Memerikas hasil latihan 3 4 7 3,5

25 Memberikan penilaian sekaligus penghargaan

terhadap hasil kerja siswa 3 3 6 3

Jumlah 69 84 153 77

Berdasakan tabel analisis di atas diperoleh fakta bahwa pelaksanaan

pembelajaran pengelompokan bangun datar menggunakan media realita pada

siklus I diperoleh skor rata-rata 77, berarti taraf keberhasilan kegiatan guru

berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan angka tersebut berada pada interval

atau rentang skor 65– 84, sehingga masuk dalam kriteria cukup.

Berikut ini dipaparkan hasil pengamatan terhadap keterlibatan siswa dalam

pembelajaran dari dua kali pertemuan pada siklus I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

72

Tabel 22 Hasil Rekap Pengamatan terhadap Keterlibatan Siswa dalam

Pembelajaran Bangun Datar Menggunakan Media Realita Pada Siklus I

No. Indikator/Aspek Pengamatan Skor

Jml Rata-

Rata P 1 P 2

1 Bersemangat dalam belajar 2 4 6 3

2 Antusias dalam mengikuti pelajaran 2 4 6 3

3 Menjawab pertanyaan yang diajukan guru

dengan berani dan baik 3 3 6 3

4 Merespon masalah yang diberikan 3 4 7 3,5

5 Menggunakan sarana dan prasaran yang

diperlukan 3 4 7 3,5

6 Bekerja dalam kelompok, dan aktif

mendiskusikan masalah yang diberikan 3 4 7 3,5

7 Diskusi antar kelompok secara klasikal 3 3 6 3

8 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok 3 4 7 3,5

9 Menanggapi hasil diskusi kelompok lain 3 4 7 3,5

10 Menanyakan hal (materi) yang masih kurang

paham 3 3 6 3

11 Mencatat rangkuman pembelajaran 3 4 7 3,5

12 Mengerjakan tugas akhir 3 4 7 3,5

Jumlah 33 45 79 39,5

Berdasarkan data tabel analisis pengamatan terhadap keterlibatan siswa

diperoleh bahwa jumlah skor siklus I adalah 39,5. Jika didasarkan pada kriteria

yang telah ditetapkan, skor tersebut berada pada rentang skor 32 – 41, sehingga

masuk kriteria cukup baik. Dari data di atas menunjukkan bahwa keterlibatan atau

partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran pengelompokan bangun datar

menggunakan media realita pada siklus I masih dalam kategori cukup baik.

Dengan kategori yang keterlibatan siswa cukup baik, di samping keterlibatan

siswa dalam pembelajaran cukup baik hasil tes siswapun meningkat. Selain

diadakan pengamatan dalam pembelajaran dan keaktifan siswa dalam

pembelajaran pengelompokan bangun datar pada pertemuan 2 siklus I diadakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

73

tes formatif. Dari hasil tes formatif diketahui nilai yang dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 23 Hasil Tes Formatif Pertemuan 2 Siklus I

No Nama Nilai Ketuntasan

1 EH 70 Tidak tuntas

2 MRP 80 Tuntas

3 AA 80 Tuntas

4 AAN 80 Tuntas

5 ARD 70 Tidak tuntas

6 DAR 90 Tuntas

7 EA 40 Tidak tuntas

8 EN 40 Tidak tuntas

9 IG 80 Tuntas

10 MAK 70 Tidak tuntas

11 NA 40 Tidak tuntas

12 RAM 60 Tidak tuntas

13 RS 70 Tidak tuntas

14 SAR 90 Tuntas

15 TN 60 Tidak tuntas

16 AFA 90 Tuntas

17 EH 90 Tuntas

Jumlah 1200

Rata-rata 71

Nilai terendah 40

Nilai tertinggi 90

Ketuntasan 47,05 % 8

Berdasarkan data hasil tes formatif pertemuan 2 siklus I diperoleh nilai yang

masih rendah. Dengan nilai KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 75 sehingga

terlihat jelas bahwa pembelajaran dapat dikategorikan belum berhasil., karena

masih ditemui nilai yang dibawah KKM. Ketidakberhasilan dikarenakan nilai

banyak yang belum tuntas. Ketuntasan pada pembelajaran pengelompokan bangun

datar diadakan sesudah diadakan perbaikan juga masih tergolong rendah. Dari 17

siswa yang telah mencapai ketuntasan hanya 8 siswa. Jika diprosentasikan hanya

47,05 % dari nilai ketuntasan. Data hasil tes formatif pertemuan 2 siklus I dapat di

rekap sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

74

Tabel 24 Hasil Rekap Tes Formatif Pertemuan 2 Siklus I

RentangNilai (x) Frekuensi (f) Hasil x.f

10 - -

20 - -

30 - -

40 3 120

50 - -

60 3 180

70 3 210

80 4 320

90 4 360

100 - -

Jumlah 17 1200

Perhitungan :

Nilai Tertinggi : 90

Nilai Terendah : 40

Nilai Rata-rata : = 71

Siswa yang tuntas : 8 anak

Siswa yang tidak tuntas : 9 anak

Ketuntasan belajar : = 47,05 %

Berdasarkan tabel diatas bahwa pada nilai ketuntasan dari kondisi awal

33,33% , maka peneliti membuat rancangan perbaikan pembelajaran lagi pada

pertemuan 2 siklus I yang ternyata mengalami peningkatan nilai menjadi 47,05 %,

jadi nilai ketuntasan ada peningkatan sebesar 13,75%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

75

4) Refleksi Siklus I

Dari hasil refleksi pada pertemuan I terjadi beberapa permasalahan.

Permasalahannya ketika kegiatan tindakan berasal dari guru maupun siswa.

Permasalahan dari guru yang dirasa menghambat pelaksanaan pembelajaran

pengelompokan bangun datar dengan media realita yaitu, a) guru belum mampu

secara maksimal untuk mengatur waktu, dan dalam pembagian kelompok

mengangkat kursi dan meja membutuhkan waktu lebih, b) guru belum maksimal

dalam mendemonstrasikan pengelompokan bangun datar dengan media realita,

dan guru masih terlihat dominan dalam menyampaikan informasi, c) guru kurang

merata dalam melakukan bimbingan terhadap siswa, d) guru kurang memberikan

motivasi terhadap siswa untuk aktif bertanya dan menyampaikan pendapat, e)

guru masih kesulitan dalam melakukan penilaian. Sedangkan hambatan yang

dialami siswa, antara lain (1) siswa belum terbiasa dengan penerapan

pembelajaran dengan media realita,, (2) siswa kurang terbiasa bekerja secara

berkelompok, (3) siswa masih belum termotivasi untuk melakukan presentasi, (4)

siswa kurang efektif dalam memaksimalkan waktu.

Untuk mengatasi masalah di atas, guru harus aktif dalam mendorong dan

memotivasi siswa untuk bertanya maupun mengemukakan gagasannya dengan

cara memberikan pujian atau pemberian nilai tersendiri bagi yang mampu

bertanya. Guru juga harus cepat tanggap terhadap permasalahan yang dialami

siswa. Bila ada siswa yang bertanya terhadap materi yang masih kurang dipahami

maka guru berkewajiban menerangkannya secara mendetail sampai siswa tersebut

benar-benar paham.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

76

Pada pertemuan 2 juga masih ada beberapa permasalahan yang sedikit

menghambat pelaksanaan pembelajaran pengelompokan bangun datar

menggunakan media realita, yaitu pada tahap inti pembelajaran terlihat guru

memberikan motivasi dan mendampingi siswa pada pelaksanaan kerja kelompok

hanya pada siswa tertentu saja, jadi tidak semua kelompok mendapatkan motivasi

dari guru. Sementara hambatan yang dialami pada tahap awal pembelajaran, siswa

masih terlihat belum begitu siap mengikuti pembelajaran karena siswa masih

duduk tak beraturan sehingga pada waktu siswa diminta duduk di dalam

kelompoknya barulah mereka mengatur tempat duduk sehingga hal ini menyita

waktu lebih banyak dan sedikit terganggu dalam pengalokasian waktu

pembelajaran. Dalam pelaksanaan diskusi mereka terlihat belum nampak

kerjasama yang baik terhadap sesama anggota kelompok, juga belum termotivasi

sepenuhnya untuk melakukan presentasi.

Untuk mengatasi masalah ini, guru harus lebih meningkatkan pemberian

motivasi kepada siswa agar berani melakukan presentasi dengan cara memberikan

nilai tambahan bagi siswa dan kelompok yang melakukan presentasi dengan baik

dan benar. Guru juga perlu menciptakan suasana bertanya yang betul-betul

bertujuan menggali informasi dengan cara memberikan penekanan kepada siswa

bahwa kegiatan bertanya itu adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa

terhadap materi pelajaran.

Pembelajaran tindakan siklus I dilaksanakan dengan memberikan tindakan

melalui penggunaan media realita. Hasil refleksi pada siklus I diperoleh data

sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

77

1) Pelaksanaan pembelajaran belum berjalan sesuai dengan rencana

pembelajaran yang disusun.

2) Dalam memberi bantuan diskusi kelompok, guru masih kelihatan kurang aktif

dan kurang merata. Hal tersebut disebabkan belum terbiasanya melakukan

pembelajaran dengan media realita.

3) Berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan bahwa guru perlu meningkatkan

cara memotivasi siswa dalam mengeluarkan pendapat.

4) Hasil pengamatan tentang keterlibatan siswa selama proses pembelajaran

perlu ditingkatkan karena belum semua aktif.

5) Pembelajaran pada siklus I memerlukan waktu yang lebih dari waktu yang

telah direncanakan karena banyak terpakai untuk pengaturan kelompok.

6) Pelaksanaan pembelajaran belum optimal, karena sebagian besar siswa belum

terbiasa menggunakan alat peraga dan teknik sederhana dalam pembelajaran.

7) Hasil tes menunjukkan bahwa nilai tes rata-rata siswa sudah dalam keadaan

tuntas akan tetapi belum bisa dikatakan sangat memuaskan.

8) Hasil wawancara terhadap siswa menunjukkan bahwa mereka dapat

memahami materi pengelompokan bangun datar karena pembelajarannya

dilaksanakan dengan melakukan peragaan atau aktivitas-aktivitas.

b. Siklus II

Data hasil kegiatan perbaikan pembelajaran pada sikus II mengacu pada

kegiatan pembelajaran pengelompokan bangun datar menggunakan media realita

pada pertemuan 1 dan pertemuan 2 siklus I. Hal-hal yang dipaparkan pada siklus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

78

II adalah pertemuan 1 siklus II, pertemuan 2 siklus II, hasil pengamatan siklus II,

refleksi siklus II.

1. Perencanaan Tindakan Siklus II

Persiapan yang dilakukan pada pertemuan 1 siklus II ini yaitu,

mempersiapkan lembar pengamatan pelaksanaan pembelajaran, lembar

wawancara, Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP), dan lembar kerja siswa.

Data hasil perencanaan pembelajaran pengelompokan bangun datar menggunakan

media realita pada pertemuan 1 siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 25 Data Hasil Perencanaan Tindakan Pertemuan 1 Siklus II

NO INSTRUMEN KEGIATAN

HASIL

KET.

ADA TIDAK

1. Rencana Perbaikan Pembelajaran √

2. Lembar pengamatan untuk guru √

3. Lembar pengamatan untuk keaktifan siswa √

4. Lembar Kerja Siswa (LKS) √

5. Lembar Tes Formatif √

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

a) Pertemuan 1

Pertemuan 1 pada siklus II ini, terlihat siswa sudah lebih fokus dalam proses

pembelajaran. Siswa sudah tidak asing dengan penggunaan media yang terdapat di

dalam kelas. Dalam kerja kelompok jumlah siswa yang bekerja dalam kelompok

bertambah dan bahkan bisa dikatakan hampir merata, jumlah siswa yang bertanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

79

maupun yang mengajukan ide bertambah pula jika dibandingkan dengan

pertemuan sebelumnya. Hal ini menimbulkan kesan bahwa siswa sudah bisa

beradaptasi dan terbiasa melakukan pembelajaran pengelompokan bangun datar

menggunakan media realita dan siswa sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran

yang konkrit.

b) Pertemuan 2

(1) Hasil pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada guru pada awal kegiatan

sudah mampu mengarahkan siswa ke materi yang akan dipelajari. Siswa

antusias dalam menjawab pertanyaan awal yang disampaikan oleh guru. Di

samping itu dalam pembentukan kelompok siswa sudah bisa langsung

menempatkan diri.

(2) Kegiatan inti, terlihat hampir seluruh siswa sudah mencoba memberanikan

diri untuk melaporkan hasil kerjanya walaupun masih banyak terdapat

kekurangan. Hal ini membuktikan bahwa dengan kegiatan kerja tim dalam

kelompok membuat siswa termotivasi untuk bekerja sama dan saling

mengkomunikasikan terhadap hal-hal yang masih kurang bisa dipahami.

(3) Pada kegiatan penutup, terlihat bahwa siswa bersama-sama dengan guru

menyimpulkan materi yang mereka pelajari dan antusias menyebutkan hasil

temuan mereka walaupun belum semuanya aktif. Kegiatan evaluasi siswa

mengerjakan lebih teliti dari pada evaluasi pada siklus I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

80

3. Pengamatan/Observasi Siklus II

Pada bagian ini dibahas mengenai pengumpulan data dan analisis data hasil

pengamatan pada pertemuan 1 siklus II. Pengamatan dilakukan terhadap guru dan

siswa selama proses pembelajaran. Hasil pengamatan yang dilakukan dapat

dilaporkan sebagai berikut:

a. Penampilan guru berdasarkan pembelajaran pengelompokan bangun datar

menggunakan media realita pada pertemuan pertama siklus II dapat dilihat

dalam tabel berikut.

Tabel 26 Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Pengelompokan Bangun

Datar Menggunakan Media Realita Pertemuan 1 Siklus II

NO BUTIR YANG DIANALISIS SKOR

1 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 4

2 Mengecek pemahaman siswa tentang materi prasyarat (appersepsi) 4

3 Memotivasi siswa tentang pentingnya bangun datar dalam

kehidupan sehari-hari

3

4 Mendemonstrasikan perklaian dengan media realita 4

5 Menyiapkan media yang digunakan 4

6 Membentuk kelompok siswa 3

7 Membagi Lembar Kerja Siswa (LKS) 4

8 Memotivasi siswa untuk menyelesaikan masalah dalam

kelompoknya dengan cara sendiri

4

9 Memberi waktu untuk menyelesaikan masalah 4

10 Memberi bantuan kepada kelompok yang memerlukan dengan

cara pengarahan untuk mempermudah jawaban

4

11 Memotivasi siswa untuk aktif dalam kelompok 4

12 Meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian 3

13 Meminta kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi kelompok

presentasi

4

14 Membimbing siswa untuk menemukan konsep materi yang

dipelajari

3

15 Memberikan pertanyaan yang menantang guna membangun

pemahaman siswa

3

16 Mengarahkan siswa untuk menemukan matematika formal 3

17 Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya 3

18 Merespon terhadap hambatan yang ditemui serta melihat kemajuan

siswa

4

19 Memberi komentar atas ide/gagasan yang ditemui siswa 4

20 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya

kebiasaan positif

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

81

21 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang

direncanakan

4

22 Melakukan refleksi atau merangkum/menyimpulkan dengan

melibatkan siswa

4

23 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberika arahan atau

kegiatan atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan

4

24 Memerikasa hasil latihan 4

25 Memberikan penilaian sekaligus penghargaan terhadap hasil kerja

siswa

4

Jumlah 93

Pada tabel di atas diperoleh data bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran

pengelompokan bangun datar dengan media realita pertemuan pertama siklus II

diperoleh skor rata-rata 93. Jika berdasarkan pada kriteria yang telah ditetapkan,

skor tersebut berada pada rentang skor 85 – 104, sehingga masuk kriteria baik.

Hal ini menunjukkan bahwa dalam proses pelaksanaaan pembelajaran

pengelompokan bangun datar menggunakan media realita pada pertemuan

pertama siklus II diterapkan secara efektif.

b. Keterlibatan aktif siswa dalam pembelajaran pengelompokan bangun datar

menggunakan media realita diperoleh data pada table sebagai berikut.

Tabel 27 Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran

Pengelompokan Bangun Datar Menggunakan Media Realita

Pertemuan 1 Siklus II

No. Aspek yang Dinilai Skor

1 Bersemangat dalam belajar 4

2 Antusias dalam mengikuti pelajaran 4

3 Menjawab pertanyaan yang diajukan guru dengan berani dan baik 4

4 Merespon masalah yang diberikan 4

5 Menggunakan sarana dan prasaran yang diperlukan 4

6 Bekerja dalam kelompok, dan aktif mendiskusikan masalah yang

diberikan

4

7 Diskusi antar kelompok secara klasikal 4

8 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok 4

9 Menanggapi hasil diskusi kelompok lain 4

10 Menanyakan hal (materi) yang masih kurang paham 3

11 Mencatat rangkuman pembelajaran 4

12 Mengerjakan tugas akhir 4

Jumlah 47

Berdasarkan data pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap

keaktifan siswa dalam pembelajaran pada tabel, diperoleh jumlah skor 47. Hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

82

jumlah skor tersebut berada pada rentang 42 – 51, yang berarti bahwa taraf

keberhasilan partisipsi siswa dalam pembelajaran pengelompokan bangun datar

menggunakan media media realita termasuk kategori baik.

Data hasil pengamatan pada pertemuan 2 siklus II dilakukan seperti pada

pertemuan 2 siklus I, yaitu pengamatan peneliti terhadap guru dan siswa selama

proses pembelajaran. Berikut hasil pengamatan yang diperoleh peneliti pada

pertemuan 2 siklus II:

a. Analisis penampilan guru pada proses pembelajaran pengelompokan bangun

datar menggunakan media realita pada pertemuan 2 siklus II dapat dilihat

dalam table berikut.

Tabel 28 Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Pengelompokan Bangun

Datar Menggunakan Media Realita Pertemuan 2 Siklus II

NO BUTIR YANG DIANALISIS SKOR

1 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 4

2 Mengecek pemahaman siswa tentang materi prasyarat (appersepsi) 4

3 Memotivasi siswa tentang pentingnya bangun datar dalam kehidupan

sehari-hari

4

4 Mendemonstrasikan pengelompokan bangun datar dengan media

realita

5

5 Menyiapkan media yang digunakan 5

6 Membentuk kelompok siswa 5

7 Membagi Lembar Kerja Siswa (LKS) 5

8 Memotivasi siswa untuk menyelesaikan masalah dalam kelompoknya

dengan cara sendiri

5

9 Memberi waktu untuk menyelesaikan masalah 4

10 Memberi bantuan kepada kelompok yang memerlukan dengan cara

pengarahan untuk mempermudah jawaban

4

11 Memotivasi siswa untuk aktif dalam kelompok 4

12 Meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian 3

13 Meminta kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi kelompok

presentasi

4

14 Membimbing siswa untuk menemukan konsep materi yang dipelajari 4

15 Memberikan pertanyaan yang menantang guna membangun

pemahaman siswa

4

16 Mengarahkan siswa untuk menemukan matematika formal 4

17 Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya 4

18 Merespon terhadap hambatan yang ditemui serta melihat kemajuan 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

83

siswa

19 Memberi komentar atas ide/gagasan yang ditemui siswa 4

20 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya

kebiasaan positif

5

21 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang

direncanakan

4

22 Melakukan refleksi atau merangkum/menyimpulkan dengan

melibatkan siswa

5

23 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberika arahan atau kegiatan

atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan

4

24 Memerikasa hasil latihan 5

25 Memberikan penilaian sekaligus penghargaan terhadap hasil kerja

siswa

4

Jumlah 106

Pada tabel di atas diperoleh data bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran

pengelompokan bangun datar menggunakan media realita pertemuan 2 siklus II

diperoleh skor 110. Jika berdasarkan pada kriteria yang telah ditetapkan, jumlah

skor tersebut berada pada rentang skor 105 – 125. Sehingga masuk kriteria sangat

baik. Hal ini menunjukkan bahwa dalam proses pelaksanaan pembelajaran pada

pertemuan 2 siklus II menggunakan media realita diterapkan sesuai harapan.

b. Analisis Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran pengelompokan bangun datar

6-10 menggunakan media realita dapat dilihat pada tabel berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

84

Tabel 29 Hasil Pengamatan Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran

Pengelompokan Bangun Datar Menggunakan Media Realita Pertemuan 2 Siklus

II

No. Aspek yang Dianalisis Skor

1 Bersemangat dalam belajar 4

2 Antusias dalam mengikuti pelajaran 5

3 Menjawab pertanyaan yang diajukan guru dengan berani dan baik 5

4 Merespon masalah yang diberikan 4

5 Menggunakan sarana dan prasaran yang diperlukan 5

6 Bekerja dalam kelompok, dan aktif mendiskusikan masalah yang

diberikan

5

7 Diskusi antar kelompok secara klasikal 5

8 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok 4

9 Menanggapi hasil diskusi kelompok lain 4

10 Menanyakan hal (materi) yang masih kurang paham 4

11 Mencatat rangkuman pembelajaran 4

12 Mengerjakan tugas akhir 5

Jumlah 54

Berdasarkan data pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap

keaktifan siswa dalam pembelajaran pada tabel diatas, diperoleh jumlah skor 54.

Hasil jumlah skor tersebut berada pada rentang 52 – 60, yang berarti bahwa taraf

keberhasilan partisipsi siswa dalam pembelajaran pengelompokan bangun datar 6-

10 menggunakan menggunakan media realita termasuk kategori sangat baik.

Kegiatan perbaikan pembelajaran pengelompokan bangun datar yang

dilakukan oleh guru menggunakan media realita pada siklus I dapat dilihat pada

tabel berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

85

Tabel 30 Hasil Rekap Pengamatan Pelaksanaan Kegiatan Guru dalam

Pembelajaran Pengelompokan Bangun Datar Menggunakan Media Realita Siklus

II

NO BUTIR YANG DIANALISIS

SKOR

JML

RATA

-

RATA P1 P2

1 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai 4 4 8 4

2 Mengecek pemahaman siswa tentang materi

prasyarat (appersepsi) 4 4 8 4

3 Memotivasi siswa tentang pentingnya bangun

datar dalam kehidupan sehari-hari 4 4 7 3,5

4 Mendemonstrasikan pengelompokan bangun

datar dengan media realita 4 5 9 4,5

5 Mempersiapkan media yang digunakan 4 5 9 4,5

6 Membentuk kelompok siswa 3 5 8 4

7 Membagi Lembar Kerja Siswa (LKS) 4 5 10 5

8 Memotivasi siswa untuk menyelesaikan masalah

dalam kelompoknya dengan cara sendiri 4 5 10 5

9 Memberi waktu untuk menyelesaikan masalah 4 4 8 4

10 Memberi bantuan kepada kelompok yang

memerlukan dengan cara pengarahan untuk

mempermudah jawaban

4 4 8 4

11 Memotivasi siswa untuk aktif dalam kelompok 4 4 8 4

12 Meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi

secara bergantian 3 3 8 4

13 Meminta kelompok lain untuk menanggapi hasil

diskusi kelompok presentasi 4 4 8 4

14 Membimbing siswa untuk menemukan konsep

materi yang dipelajari 3 4 6 3

15 Memberikan pertanyaan yang menantang guna

membangun pemahaman siswa 3 4 7 3,5

16 Mengarahkan siswa untuk menemukan

matematika formal 3 4 8 4

17 Memberi kesempatan kepada siswa untuk

bertanya 3 4 7 3,5

18 Merespon terhadap hambatan yang ditemui serta

melihat kemajuan siswa 4 4 8 4

19 Memberi komentar atas ide/gagasan yang ditemui

siswa 4 4 8 4

20 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan

tumbuhnya kebiasaan positif 4 5 9 4,5

21 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

alokasi waktu yang direncanakan 4 4 8 4

22 Melakukan refleksi atau

merangkum/menyimpulkan dengan melibatkan

siswa

4 5 9 4,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

86

23 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberika

arahan atau kegiatan atau tugas sebagai bagian

remidi/pengayaan

4 4 9 4,5

24 Memerikasa hasil latihan 4 5 9 4,5

25 Memberikan penilaian sekaligus penghargaan

terhadap hasil kerja siswa 4 4 8 4

Jumlah 93 106 207 103,5

Berdasakan tabel analisis di atas diperoleh fakta bahwa pelaksanaan

pembelajaran pada siklus II diperoleh skor 103,5, berarti taraf keberhasilan

kegiatan guru berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan angka tersebut berada

pada interval atau rentang skor 105 – 125, sehingga masuk dalam kriteria sangat

baik. Sedangkan untuk keaktifan siswa dalam pembelajaran pengelompokan

bangun datar menggunakan media realita dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 31 Analisis Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran

Pengelompokan Bangun Datar Menggunakan Media realita Pada Siklus II

No. Indikator/Aspek Pengamatan Skor

Jumlah Rata-

Rata P1 P2

1 Bersemangat dalam belajar 4 4 8 4

2 Antusias dalam mengikuti pelajaran 4 5 9 4,5

3 Menjawab pertanyaan yang diajukan guru

dengan berani dan baik

4 5 9 4,5

4 Merespon masalah yang diberikan 4 4 8 4

5 Menggunakan sarana dan prasaran yang

diperlukan

4 5 9 4,5

6 Bekerja dalam kelompok, dan aktif

mendiskusikan masalah yang diberikan

4 5 9 4,5

7 Diskusi antar kelompok secara klasikal 4 5 9 4,5

8 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok 4 4 9 4,5

9 Menanggapi hasil diskusi kelompok lain 4 5 9 4,5

10 Menanyakan hal (materi) yang masih kurang

paham

3 5 8 4

11 Mencatat rangkuman pembelajaran 4 5 9 4,5

12 Mengerjakan tugas akhir 4 4 8 4

Jumlah 47 54 101 50,5

Berdasarkan data tabel di atas, analisis observasi terhadap keterlibatan siswa

diperoleh bahwa jumlah skor siklus II adalah 50,5. Hasil skor tersebut berada pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

87

rentang 52 – 60, yang berarti bahwa taraf keberhasilan partisipsi siswa dalam

pembelajaran pengelompokan bangun datar menggunakan media realita termasuk

kategori sangat baik, hal ini didukung juga oleh hasil tes akhir tindakan dan

wawancara terhadap siswa berkaitan dengan proses pembelajaran.

Dan berdasarkan penilaian hasil tes formatif pada pertemuan 2 siklus II

diperoleh dan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 32 Hasil Tes Formatif Pertemuan 2 Siklus II

No Nama Nilai Ketuntasan

1 EH 90 Tuntas

2 MRP 90 Tuntas

3 AA 100 Tuntas

4 AAN 100 Tuntas

5 ARD 90 Tuntas

6 DAR 100 Tuntas

7 EA 60 Tidak tuntas

8 EN 70 Tidak tuntas

9 IG 100 Tuntas

10 MAK 90 Tuntas

11 NA 70 Tidak tuntas

12 RAM 80 Ttuntas

13 RS 90 Tuntas

14 SAR 100 Tuntas

15 TN 80 Tuntas

16 AFA 100 Tuntas

17 EH 100 Tuntas

Jumlah 1510

Rata-rata 88,82

Nilai terendah 70

Nilai tertinggi 100

Ketuntasan 82,35% 14

Data hasil tes formatif pertemuan 2 siklus I dapat direkap sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

88

Tabel 33 Hasil Rekap Tes Formatif Pertemuan 2 Siklus II

RentangNilai (x) Frekuensi (f) Hasil x.f

10 - -

20 - -

30 - -

40 - -

50 - -

60 1 60

70 2 140

80 2 160

90 5 450

100 7 700

Jumlah 17 1510

Perhitungan :

Nilai Tertinggi : 100

Nilai Terendah : 60

Nilai Rata-rata : = 88,82

Siswa yang tuntas : 14 anak

Siswa yang idak tuntas : 3 anak

Ketuntasan belajar : x 100% = 82,35%

4) Refleksi

Hasil refleksi kegiatan pembelajaran pengelompokan bangun datar

menggunakan media realita sudah lebih baik dari pada pertemuan 1 siklus I.

Walaupun sudah dikategorikan baik, namun ada permasalahan yang masih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

89

menghambat pada pertemuan 1 siklus II yaitu, diskusi kelas masih berjalan

dengan berdasar instruksi guru, dimana guru meminta perwakilan dari kelompok

lain untuk mengajukan pertanyaan atau tanggapan atas hasil kerja kelompok lain,

atau bisa dikatakan belum berdasarkan keinginan sendiri, dan pertanyaan yang

diberikan juga masih terkesan konfirmasi, belum bertujuan menggali pemahaman

konsep.

Demikian juga hambatan yang dialami oleh siswa, yaitu pertama, sebagian

siswa masih ada yang bekerja sendiri. Kedua, siswa juga masih belum termotivasi

untuk melakukan presentasi dan ketiga, siswa masih mengalami kesulitan untuk

bertanya siswa belum berani mengemukakan pendapat.

Setelah tindakan dilakukan pada pertemuan 2 siklus II ini, proses

pembelajaran pengelompokan bangun datar dengan media realita sudah

berkategori sangat baik. Tetap masih ada sedikit hambatan yang ditemui, yakni

untuk alokasi waktu yang masih belum efektif dan dalam kegiatan diskusi siswa

belum secara keseluruhan tujuan tercapai.

Pembelajaran tindakan siklus II dilaksanakan dengan memberikan tindakan

melalui penggunaan media yang terdapat di sekitar lingkungan siswa. Hasil

refleksi siklus II adalah sebagai berikut :

b. Peragaan perbaikan pembelajaran sudah sesuai dengan rencana yang disusun.

c. Siswa sudah hampir keseluruhan terampil melakukan peragaan hasil diskusi.

d. Penggunaan media realita telah menunjukkan hasil yang memuaskan.

e. Berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan bahwa guru sudah mampu

meningkatkan cara memotivasi siswa dalam mengeluarkan pendapat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

90

f. keterlibatan siswa selama proses pembelajaran sudah tergolong sangat baik,

walaupun belum secara keseluruhan siswa berpastisipasi secara aktif.

g. Hasil belajar siswa yang diukur melalui tes akhir tindakan menunjukkan

peningkatan dengan rata-rata nilai yang memuaskan.

B. Pembahasan

Hasil peningkatan prestasi belajar pada kondisi awal, siklus I dan siklus II

dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 34 Hasil Peningkatan Prestasi Belajar

No Peubah Indikator Kondisi

awal

Siklus I Siklus II

Target Capaian Target Capaian

1 Prestasi

belajar

siswa

Rata-rata

nilai tes

formatif

56 70 71 75 88,82

Persentase

jumlah

siswa yang

mencapai

KKM (75)

33,33% 70% 47,05% 75% 82,35%

Sedangkan perolehan hasil prestasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II

dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

91

Tabel 35 Rekapitulasi Hasil Penelitian

No Nama Siswa Kondisi

Awal Siklus I Siklus II Keterangann

1 EH 70 90 Tuntas

2 MRP 80 90 Tuntas

3 AA 80 100 Tuntas

4 AAN 80 100 Tuntas

5 ARD 70 90 Tuntas

6 DAR 90 100 Tuntas

7 EA 40 60 Tidak tuntas

8 EN 40 70 Tidak tuntas

9 IG 80 100 Tuntas

10 MAK 70 90 Tuntas

11 NA 40 70 Tidak tuntas

12 RAM 60 80 Tuntas

13 RS 70 90 Tuntas

14 SAR 90 100 Tuntas

15 TN 60 80 Tuntas

16 AFA 90 100 Tuntas

17 EH 90 100 Tuntas

Nilai rata-rata 56 71 88,82

Nilai terendah 40 70

Nilai tertinggi 90 100

Persentase yang

memenuhi KKM 23,52 47,05% 82,35%

Berdasarkan hasil tes akhir tindakan pada siklus I, diperoleh rata-rata kelas

sebesar 70, nilai tertinggi adalah 90, nilai terendahnya adalah 40, dan persentase

siswa di atas KKM adalah 47,05 %. Perolehan tersebut baru dikategorikan cukup.

Pada siklus II hasil tes formatif menunjukkan peningkatan, yaitu perolehan rata-

rata kelas sebesar 88,82. Ada siswa yang mendapat nilai tertinggi yaitu mendapat

nilai 100 ada 7 anak, tetapi masih ada siswa yang nilainya di bawah KKM yaitu

60 hanya 1 anak, peningkatan tersebut sangat terlihat dari yang tadinya

berkategori cukup menjadi memuaskan. Dengan hasil tersebut maka tujuan dari

penelitian tindakan kelas yang selain untuk meningkatkan kemampuan memahami

pengelompokan bangun datar menggunakan media realita pada siswa kelas I SD

Negeri Soka Mertoyudan sudah tercapai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

92

Pelaksanaan pembelajaran pengelompokan bangun datar menggunakan

media realita pada siklus I telah meningkatkan keefektifan guru dalam mengajar,

meningkatan keterlibatan dan keaktifan siswa dalam belajar dan meningkatan

pemahaman siswa dalam memahami pengelompokan bangun datar pada siswa

kelas I SD Negeri Soka Mertoyudan. Akan tetapi karena peserta didik belum

terbiasa menggunakan media realita pembelajaran tersebut, maka menyebabkan

proses pembelajaran menggunakan media realita pada siklus I diperoleh jumlah

skor 79 dengan rata-rata 39,5 dan hanya dapat digolongkan ke dalam kriteria

cukup baik.

Pada siklus II menunjukkan proses belajar yang meningkat. Hal ini

ditunjukkan siswa sudah sangat aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan

rata-rata sebagian besar siswa sudah terlihat berpartisipasi dalam menyelesaikan

tugas-tugas yang diberikan. Peningkatan yang lain adalah siswa sudah mulai

berani menanggapi dan memberi komentar terhadap hasil kerja kelompok lain.

Pada siklus II, indikator peningkatan keterlibatan dan keaktifan siswa dalam

mengikuti pembelajaran adalah diperolehnya jumlah skor 101 dengan rata-rata

50,5 dan digolongkan dalam kriteria sangat baik.

Kemampuan memahami siswa dapat dilihat melalui hasil tes akhir tindakan

yang diberikan. Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas melalui dua siklus dan

empat kali pertemuan (siklus I, dua kali pertemuan, dan siklus II, dua kali

pertemuan), terlihat peningkatan yang signifikan terhadap hasil tes siswa. Maka

peneliti mengakhiri penelitian tindakan kelas ini pada siklus II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

93

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media

realita dapat meningkatkan prestasi belajar matematika mengenai pengelompokan

berbagai bangun datar sederhana pada siswa kelas I semester 2 SD Negeri Soka

tahun pelajaran 2011/2012. Hal itu terlihat dengan adanya peningkatan nilai rata-

rata kelas pada kondisi awal sebesar 56, siklus I meningkat menjadi 71 dan

mencapai 89 pada siklus II. Sedangkan untuk ketuntasan belajar siswa menurut

standar KKM (75), pada tes awal 23,52 % meningkat pada siklus I menjadi 47,05

%, dan pada siklus II menjadi 82,35 %.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas, peneliti menyarankan

sebagai berikut:

1) Bagi guru kelas I SD Negeri Soka Mertoyudan, agar lebih memahami dan

mendesain kegiatan pembelajaran pengelompokan bangun datar

menggunakan media realita yang lebih inovatif lagi, dan berusaha

mengimplementasikannya dalam pembelajaran geometri di kelas dengan baik

agar tujuan dari proses belajar mengajar dapat tercapai, dan dapat

meningkatkan pemahaman siswa dan kualitas hasil belajar. Oleh karena itu

perlu dikembangkan terus inovasi pembelajaran matematika melalui

penelitian tindakan kelas untuk selanjutnya.

93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

94

2) Bagi sekolah, menyiapkan sarana prasarana yang diutuhkan dalam proses

pembelajaran.

3) Bagi peneliti lain melakukan penelitian serupa dengan lebih baik lagi.

4) Bagi Program Studi PGSD memberi kesempatan pada guru lain yang belun

memenuhi program sarjana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

95

DAFTAR PUSTAKA

Andrian, Dennis. 2009. Artikel Psikologi Perkembangan. Teori Gestalt.

Arikunto, Suharsimi dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi

Aksara. Cetakan Ke Tiga

Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung: Sarana Tutorial Nurani

Sejahtera.

Djamarah, Syaiful Bahri, Aswan Zain. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rhineka Cipta.

Hamzah, 2006. Teori Belajar Konstruktivisme. Jurnal Pendidikan dan

Kebudayaan No. 40, Pusat Data dan Informasi Pendidikan, Balitbang

Depdiknas.

Hudojo, H. 1988. Mengajar Belajar Matematika. P2LPTK. Jakarta: Dirjen Dikti.

Jauhar, Mohammad. 2011. Implementasi PAIKEM dari Behawioristtik Sampai

Konstruktivistik: Sebuah pengmbangan pembelajaran berbasis CTL.

Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Karim, Muchtar Abdul dkk. 2008. Pendidikan Matematika 2. Jakarta: Univertas

Terbuka.

Karso,dkk. 2008. Pendidikan Matematika I. Jakarta: Universitas Terbuka.

Krismanto, Al. 2003. Beberapa Teknik, Model, dan Strategi Dalam Pembalajaran

Matematika. Yogyakarta: Departeman Pendidikan Nasional Direktorat

Jendral Pendidikan Dasar Dana Menengah Pusat Pengembangan Penataran

Guru (PPPG) Matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

96

Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta:

Kanisius.

Moeharti. 1986. Sistem-sistem Geometri. Jakarta: Karunika.

Muhsetyo, Gatot. 2007. Pembelajaran matematika SD. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta:

Prestasi Pustakaraya.

Ruseffendi. 1985. Pengajaran Matematika Modern. Bandung: Tarsito.

Shadily, Hasan. 1983. Ensiklopedia Indonesia. Jakarta: Ikhtisar Baru.

Suharjana, Agus. 2008. Pengenalan Bangun Datar dan Sifat-Sifatnya di SD.

Yogyakarta: PPPTK Matematika

Suherman, Erman.Et.Al. 2001. Common Text Book Strategi Pembelajaran

Matematika Komtemporer. Bandung: jika-upi.

Susanta. B. 1995. Kumpulan Bahan Pendalaman Materi Matematika Untuk

Widyaiswara. Yogyakarta: PPPG Matematika.

Waluyo Adi. 2000. Perencanaan Pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Negeri

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

LAMPIRAN-LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS 1

Nama Sekolah : SD Negeri Soka

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : I / 2

Alokas Waktu : 2 x 35 menit ( 1 x pertemuan )

Hari/tanggal : Rabu, 23 Mei 2012

I. Standar Kompetensi

6. Mengenal bangun datar sederhana

II. Kompetensi Dasar

6.2 Mengelompokkan bangun datar menurut bentuknya

III. Indikator

1. Menunjukkan benda-benda yang secara geometris berbentuk segi tiga, segi

empat dan lingkaran.

2. Menyebutkan benda-benda bangun datar yang berbentuk segi tiga, segi

empat dan lingkaran.

3. Mengelompokan benda-benda yang berbentuk segi tiga, segi empat dan

lingkaran.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menunjukkan benda-benda yang secara geometris berbentuk

segitiga, segi empat, dan lingkaran.

2. Siswa dapat menyebutkan benda-benda bangun datar yang berbentuk

segi tiga, segi empat dan lingkaran.

3. Mengelompokan benda-benda yang berbentuk segi tiga, segi empat dan

lingkaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

V. Materi Pembelajaran

Mengenal bangun datar

VI. Metode PembelajaranLangkah-langkah Pembelajaran

Ceramah

Diskusi

Tanya jawab

Demonstrasi

Pemberian tugas

VII. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

a. Kegiatan Awal ( 10 menit )

- Mengucapkan salam, berdoa bersama dan dilanjutkan absensi siswa.

- Mempersiapkan materi ajar, model, dan alat peraga.

- Appersepsi

Misal : Guru menanyakan nama bangun benda yang ada di ruang kelas.

- Memperingatkan cara duduk yang baik ketika menulis atau membaca.

- Mengumpulkan tugas / PR.

b. Kegiatan Inti ( 50 menit )

Eksplorasi

- Siswa memperhatikan model gambar macam-macam bangun datar

sederhana.

- Menunjukkan benda-benda yang secara geometris berbentuk

segitiga, segi empat dan lingkaran.

- Mengelompokkan benda-benda yang berbentuk segi tiga, segi

empat dan lingkaran.

Elaborasi

- Mengamati model yang termasuk bangun datar.

- Mengenal bangun datar yang bukan segitiga, segi empat dan

lingkaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

- Mengelompokkan benda-benda yang berbentuk segi tiga, segi

empat dan lingkaran.

Konfirmasi

- Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum

diketahui.

- Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, member penguatan.

- Guru dan siswa menyimpukan materi.

c. Kegiatan Penutup (10 menit )

- Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan materi.

- Mengerjakan LK

- Pemberian tugas PR

VIII. Alat dan Sumber

1. Alat Peraga

- Jam dinding

- Gantungan baju

- Penggaris segitiga

- Kaleng susu

- Kardus kapur tulis

2. Buku Sumber

- Buku Paket “BSE” Matematika Kelas 1, hal 7 – 10

- Buku paket Matematika yang lain yang relevan.

IX. Penilaian

- Penilaian dilaksanakan selama dalam proses pembelajaran dan sesudah

pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh Instrumen

1. Menunjukkan benda-

benda yang secara

geometris berbentuk

segitiga, segi empat,

dan lingkaran.

- Tes Lisan

- Tes Tulis

Pilihan

Ganda

- Tunjukkan benda-

benda yang secara

geometris segi

empat dan

lingkaran

2. Menyebutkan benda-

benda pada bangun

datar yang berbentuk

segi tiga, segi empat

dan lingkaran.

- Sebutkan benda-

benda pada bangun

datar yang

berbentuk segi

tiga, segi empat,

lingkaran.

3. Mengelompokkan

benda-benda yang

berbentuk segi tiga,

segi empat dan

lingkaran.

- Kelompokkan

benda-benda yang

berbentuk segi

tiga, segi empat

dan lingkaran.

- Kisi-kisi soal

No Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

1. 6. Mengenal

bangun datar

sederhana

Mengelompok

kan bangun

datar menurut

bentuknya

7. Menunjukkan benda-benda

yang secara geometris

berbentuk segi tiga, segi

empat dan lingkaran.

8. Menyebutkan benda-benda

pada bangun datar yang

berbetuk segi tiga, segi

empat dan lingkaran

9. Mengelompokkan benda-

benda yang berbentuk segi

tiga, segi empat dan

lingkaran.

1, 3

2,4,5,

6

7,8,9,

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

- Lembar Penilaian

No Nama

Siswa

Perfomence Produk

Jumlah

Skor Nilai

Kerjasama Partisipasi

Catatan:

- Nilai = (Jumlah Skor : Jumlah Skor max ) x 100 %

Mengetahui,

Kepala SD Negeri Soka

Suwardi, S.Pd.SD

NIP 19561127 197802 1 003

Soka, 23 Mei 2012

Mahasisiwa

Eti Suhaeti

NIM 101132011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

Lampiran 2

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Pertemuan I Siklus I

Mata Pelajaran : Matematika

Standar Kompetensi : Mengenal unsure-unsur bangun datar sederhana

Kompetensi Dasar : Mengelompokkan bangun datar

Kelas/Semester : II / 2

Petunjuk

- Amatilah benda-benda yang terdapat di dalam kelas.

- Kelompokkan benda yang berbentuk persegi dan persegi panjang dalam

lembar kerja.

LAPORAN HASIL KERJA KELOMPOK

No Nama Benda Jenis Bangun Datar

Persegi Persegi Panjang

Nama Kelompok :

Ketua Kelompok :

Anggota Kelompok :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

Lampiran 2

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Pertemuan I Siklus I

Mata Pelajaran : Matematika

Standar Kompetensi : Mengenal unsure-unsur bangun datar sederhana

Kompetensi Dasar : Mengelompokkan bangun datar

Kelas/Semester : II / 2

Petunjuk

- Amatilah benda-benda yang terdapat di dalam kelas.

- Kelompokkan benda yang berbentuk persegi dan persegi panjang dalam

lembar kerja.

LAPORAN HASIL KERJA KELOMPOK

No Nama Benda Jenis Bangun Datar

Segi Tiga Lingkaran

Nama Kelompok :

Ketua Kelompok :

Anggota Kelompok :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

Lampiran 4

SOAL EVALUASI

Siklus 1

Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang ( x ) pada

huruf a, b, atau c!

1. Bangun yang berbentuk segi empat , yaitu....

a. b. c.

2. Permukaan jam dinding disamping berbentuk ....

a. a. Lingkaran

b. Segi empat

c. Segitiga

3.

Bangun Yang berbentuk segitiga adalah.....

a. A b. B c. C

4. Benda yang mempunyai permukaan lingkaran adalah ....

a. Buku b. Penggaris c. Uang logam

5. Permukaan nangun disamping berbentuk ....

a. Segitiga b. Segi empat c. Lingkaran

A B

C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

6.

Urutan bangun disamping dari yang terkecil adalah....

a. B , C , A b. C , B , A c. A , B, C

7. Permukaan kaleng susu berbentuk ....

a. Segitiga b. Segi empat c. Lingkaran

8. Benda yang permukaannya menyerupai segitiga adalah ....

a. Kue donat b. Ketupat c. Gantungan baju

9. Permukaan buku gambar berbentuk ....

a. Segi empat b. Lingkaran c. Segitiga

10. Benda berikut yang memiliki permukaan berbentuk lingkaran ....

a. Almari b. Roda mobil c. Sapu tangan

A B C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

Lampiran 5

KUNCI JAWABAN

Siklus 1

1. C

2. A

3. A

4. C

5. B

6. B

7. C

8. C

9. A

10. B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

Lampiran 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Nama Sekolah : SD Negeri Soka

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : I / 2

Alokas Waktu : 2 x 35 menit ( 1 x pertemuan )

Hari/tanggal : Selasa, 28 Mei 2012

I. Standar Kompetensi

6. Mengenal bangun datar sederhana

II. Kompetensi Dasar

6.2 Mengelompokkan bangun datar menurut bentuknya

III. Indikator

1. Menyebutkan ciri-ciri bangun datar segi tiga, segi empat dan lingkaran

2. Menyebutkan jumlah sisi pada bangun datar segi tiga, segi empat dan

lingkaran.

3. Menyebutkan banyak sudut pada bangun datar segi tiga, segi empat dan

lingkaran.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri bangun datar segi tiga, segi empat dan

lingkaran

2. Siswa dapat menyebutkan jumlah sisi pada bangun datar segi tiga, segi

empat dan lingkaran.

3. Siswa dapat menyebutkan banyak sudut pada bangun datar segi tiga, segi

empat dan lingkaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

V. Materi Pembelajaran

Mengenal bangun datar

VI. Metode PembelajaranLangkah-langkah Pembelajaran

Ceramah

Diskusi

Tanya jawab

Demonstrasi

Pemberian tugas

VII. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

a. Kegiatan Awal ( 10 menit )

- Mengucapkan salam, berdoa bersama dan dilanjutkan absensi siswa.

- Mempersiapkan materi ajar, model, dan alat peraga.

- Appersepsi

Misal : Guru menanyakan nama bangun benda yang ada di ruang kelas.

- Memperingatkan cara duduk yang baik ketika menulis atau membaca.

- Mengumpulkan tugas / PR.

b. Kegiatan Inti ( 50 menit )

Eksplorasi

- Siswa memperhatikan model gambar macam-macam bangun datar

sederhana.

- Menyebutkan ciri-ciri bangun datar segi tiga, segi empat dan

lingkaran.

- Menyebutkan jumlah sisi pada bangun datar segi tiga, segi empat

dan lingkaran

- Menyebutkan jumlah sudut pada bangun datar segi tiga, segi empat

dan lingkaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

Elaborasi

- Siswa menyebutkan ciri-ciri bangun datar segi tiga, segi empat dan

lingkaran.

- Siswa mencari contoh dua benda yang permukaannya termasuk

bangun datar segitiga, segi empat dan lingkaran yang ada di

lingkungan siswa sekitar dan menyebutkan jumlah sisi dari setiap

bangun.

Konfirmasi

- Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum

diketahui.

- Guru dan siswa menyimpukan materi.

c. Kegiatan Penutup (10 menit )

- Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan materi.

- Mengerjakan LK

- Pemberian tugas PR

VIII. Alat dan Sumber

3. Alat Peraga

- Jam dindimg

- Gantungan baju

- Penggaris segitiga

- Kaleng susu

- Kardus kapur tulis

4. Buku Sumber

- Buku Paket “BSE” Matematika Kelas 1, hal 7 – 10

- Buku paket Matematika yang lain yang relevan.

IX. Penilaian

- Penilaian dilaksanakan selama dalam proses pembelajaran dan sesudah

pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Teknik Bentuk

Imstrumen

Contoh Instrumen

4. Menyebutkan ciri-ciri

bangun datar yang

berbentuk segi tiga,

segi empat dan

lingkaran

- Tes

Lisan

- Tes

Tulis

Pilihan

Ganda

- Sebutkan ciri-ciri

bangun datar yang

berbentuk segi

tiga, segi empat

dan lingkaran.

5. Menyebutkan jumlah

sisi pada bangun datar

segi tiga, segi empat

dan lingkaran

- Sebutkan jumlah

sisi pada bangun

datar segi tiga, segi

empat dan

lingkaran.

6. Menyebutkan jumlah

sudut pada bangun

datar segi tiga, segi

empat dan lingkaran

- Sebutkan jumlah

sudut pada bangun

datar segi tiga, segi

empat dan

lingkaran.

- Kisi-kisi

No Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

1. 6. Mengenal

bangun datar

sederhana

Mengelompok

kan bangun

datar menurut

bentuknya

10. Menyebutkan ciri-ciri

bangun datar segi tiga,

segi empat dan

lingkaran.

11. Menyebutkan jumlah

sisi pada bangun datar

segi tga, segi empat

dan lingkaran

12. Menyebutkan jumlah

sudut pada bangun

datar segi tiga, segi

empat dan lingkaran.

1, 3

2,4,5,6

7,8,9,10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

- Lembar Penilaian

No Nama

Siswa

Perfomence Produk

Jumlah

Skor Nilai

Kerjasama Partisipasi

Catatan:

- Nilai = (Jumlah Skor : Jumlah Skor max ) x 100 %

Mengetahui,

Kepala SD Negeri Soka

Suwardi, S.Pd.SD

NIP 19561127 197802 1 003

Soka, 28 Mei 2012

Mahasiswa

Eti Suhaeti

NIM 101132011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

Lampiran 7

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Pertemuan 1 Siklus II

Mata Pelajaran : Matematika

Standar Kompetensi : Mengenal unsur-unsur bangun datar sederhana

Kompetensi Dasar : Mengelompokkan bangun datar

Kelas/ Semester : II / 2

Petunjuk

- Amatilah benda-benda yang terdapat di lingkungan sekolah.

- Kelompokkan benda yang berbentuk segi tiga dan lingkaran dalam lembar

kerja.

LAPORAN HASIL KERJA KELOMPOK

No Nama Benda Ciri-ciri

1 Segi Tiga

2 Segi Empat

3 Lingkaran

Nama Kelompok :

Ketua Kelompok :

Anggota Kelompok :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

Lampiran 8

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Pertemuan 2 Siklus II

Mata Pelajaran : Matematika

Standar Kompetensi : Mengenal unsur-unsur bangun datar sederhana

Kompetensi Dasar : Mengelompokkan bangun datar

Kelas/ Semester : II / 2

Petunjuk

- Amatilah benda-benda yang terdapat di lingkungan sekolah.

- Kelompokkan benda yang berbentuk segi tiga dan lingkaran dalam lembar

kerja.

LAPORAN HASIL KERJA KELOMPOK

No Nama Benda Jumlah Sisi Jumlah Sudut

1 Segi Tiga

2 Segi Empat

3 Lingkaran

Nama Kelompok :

Ketua Kelompok :

Anggota Kelompok :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

Lampiran 9

SOAL EVALUASI

Siklus II

Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang ( x ) pada

huruf a, b, atau c!

1. Bangun di samping memiliki ... sisi.

a. 1 b. 2 c. 3

2. Bangun segi empat memiliki … sisi

a. 4 b. 3 c. 2

3.

Bangun di atas memiliki .... sisi

a. 0 b. 1 c. 2

4.

Bangun yang berwarma hitam memiliki .... sisi

a. 2 b. 3 c. 4

5. Permukaan bangun disamping memiliki .... sudut

a.3 b. 4 c. 5

6. Permukaan almari memiliki .... sudut

a. 3 b. 4 c. 5

7. Bangun di samping memiliki … sudut

a.2 b. 3 c.4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

8. Memiliki 4 sudut dan 4 sisi adalah ciri bangun….

a. Segi empat b. segi tiga c. lingkaran

9. Memiliki 3 sudut dan 3 sisi adalah cirri bangun ....

a. Segi empat b. segi tiga c. lingkaran

10. Memiliki 1 sisi dan tidak memiliki sudut adalah ciri bangun …

a. Segi empat b. segi tiga c. lingkaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

Lampiran 10

KUNCI JAWABAN

Siklus II

1. C

2. A

3. B

4. C

5. A

6. B

7. C

8. A

9. B

10. C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

Lampiran 11

Foto Kegiatan Pembelajaran Pengelompokan Bangun Datar

Menggunakan Media Realita Pertemuan 1 Siklus I

Foto Kegiatan Pembelajaran Pengelompokan Bangun Datar

Menggunakan Media Realita Pertemuan 2 Siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

Foto Kegiatan Pembelajaran Pengelompokan Bangun Datar

Menggunakan Media Realita Pertemuan 1 Siklus II

Foto Kegiatan Pembelajaran Pengelompokan Bangun Datar

Menggunakan Media Realita Pertemuan 2 Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

SEKOLAH DASAR NEGERI SOKA

KECAMATAN MERTOYUDAN

Alamat : Soka Mertoyudan Magelang 56172

SURAT KETERANGAN

Nomor : 421.2 / 97 / 20.10.3.SD / 2012

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Suwardi, S.Pd.SD.

NIP : 19561127 197802 1 003

Pangkat,Gol/Ruang : Pembina, IV/a

Jabatan : Kepala Sekolah

Unit Kerja : SD Negeri Soka

Dengan ini menerangkan bahwa mahasiswa di bawah ini:

Nama : Eti Suhaeti

NIM : 101132011

Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu pendidikan

Universitas : Universitas Sanata Dharma

Telah melakukan penelitian di SD Negeri Soka dalam rangka menyelesaikan tugas akhir

skripsi, pada tanggal 23 Mei sampai 31 Mei 2012. Skripsi tersebut berjudul:

“PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGENAI

PENGELOMPOKAN BERBAGAI BANGUN DATAR SEDERHANA

MENGGUNAKAN MEDIA REALITA PADA SISWA KELAS I SEMESTER

GENAP SD NEGERI SOKA TAHUN PELAJARAN 2011/2012”.

Demikian surat keterangan ini dibuat, agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Magelang, 20 Juni 2012

Kepala SD Negeri Soka

Suwardi, S.Pd. SD.

NIP 19561127 197802 1 003

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI