PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24625/2/101132011_Full[1].pdf · diuji...
i
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
MENGENAI PENGELOMPOKAN BERBAGAI
BANGUN DATAR SEDERHANA MENGGUNAKAN
MEDIA REALITA PADA SISWA KELAS I
SEMESTER GENAP SD NEGERI SOKA
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Nama : Eti Suhaeti
NIM : 101132011
PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini teruntuk:
1. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2. UPT Disdikpora Kecamatan Mertoyudan
3. SD Negeri Soka Kecamatan Mertoyudan
4. Rekan-rekan guru SD Negeri Soka Kecamatan Mertoyudan
5. Suami dan anak-anakku tersayang
6. Ayah dan Ibu tercinta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Orang yang cerdik itu adalah orang-orang yang selalu menjaga dirinya dan
beramal sholeh untuk bekal mati sesudah dan orang-orang yang kerdil itu
orang yang hanya menuruti hawa nafsunya tetapi ia selalu meminta harapan-
harapan kepada Alla SWT.
(Hadist Riwayat Al-Tirmidzi)
“Dengan ilmu hidup ini menjadi mudah, dengan seni hidup ini menjadi
indah, dan dengan agama (iman dan taqwa) hidup ini menjadi terarah”.
(Mukti Ali)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
MENGENAI PENGELOMPOKAN BERBAGAI
BANGUN DATAR SEDERHANA MENGGUNAKAN
MEDIA REALITA PADA SISWA KELAS I
SEMESTER GENAP SD NEGERI SOKA
Eti Suhaeti
NIM : 101132011
Universitas Sanata Dharma
2012
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan
media realita dapat meningkatkan prestasi belajar matematika pada siswa kelas I
semester genap SD Negeri Soka tahun pelajaran 2011/2012 yang berkaitan
dengan materi bangun datar sederhana.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri 2 siklus.
Masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Subyek penelitian ini adalah
siswa-siswi kelas I SD Negeri Soka tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 17
siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah test tertulis dalam
bentuk soal pilihan ganda. Validitas instrumen menggunakan validitas isi dan
diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar
matematika yang berkaitan dengan bangun datar sederhana pada siswa kelas I SD
Negeri Soka Tahun Pelajaran 2011/2012. Peningkatan ini ditunjukkan dengan
peningkatan hasil rata-rata pra siklus 56 menjadi 70 dalam siklus I dan 88 pada
siklus II. Jumlah siswa yang tuntas meningkat dari 4 siswa pada pra siklus
menjadi 8 siswa pada siklus I dan 14 siswa pada siklus II.
Kata Kunci : Prestasi belajar, media realita, bangun datar sederhana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
INCREASE IN MATHEMATICS ACHIEVEMENTS ON THE GROUPING
OF VARIOUS FLAT UP IS SIMPLE USING THE MEDIA REALITIES IN
THE GRADE I SECOND SEMESTER SOKA ELEMENTARY SCHOOL
YEARS 2011/2012
Eti Suhaeti
NIM : 101132011
Universitas Sanata Dharma
2012
Purpose of the study was to determine whether the use of media reality can
improve mathematics achievement in grade I in Soka Elementay School year
2011/2012. Realiting to the material simple flat wake.
This study is an action research consisting of 2 cycles. Each cycle consisting
of 2 subyek study were grade I students in Soka Elementary School year
2011/2012. amounting to 17 students. Instruments used in this study is a written
test in the form of multiple choice questions. The validity of the instrument was
tested by expert judgment (expert consltation).
Result showed that an increase in mathematics achievement related to a
simple flat wake in grade I of Soka Elementary school in years 2011/2012. This
improvement is shown by an increase in the everage yield of 56 to 70 pre cycle in
cycle I and 88 in cycle II. The number of students who completed increased from
4 students in pre cycle to 8 students in cycle I and 14 in cycle II.
Key words: learning achievement, media reality, a simple flat wake.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya, karena penulis dapat menyelesaikan
Skripsi yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Mengenai
Pengelompokan Berbagai Bangun Datar sederhana Menggunakan Media Realita
Pada Siswa Kelas 1 Semester 2 SD Negeri Soka Tahun Pelajaran 2011/2012”
Penulisan Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
menyelesaikan tugas akhir mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta. Keberhasilan dalam penyusunan Skripsi ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenakanlah penulis mengucapkan
rasa terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D. Dekan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang
telah memberi kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan tugas studi
S1 PGSD.
2. Romo G. Ari Nugrahanta, S.J.,S.S.,BST Kepala Program Studi Universitas
Sanata Dharma yang telah memberikan ijin dalam penelitian ini.
3. Bapak Drs.Y.B.Adimassana, M.A. Dosen Pembimbing yang telah membantu,
membimbing dan mengarahkan dalam penelitian ini.
4. Bapak Suwardi, S.Pd.SD. Kepala SD Negeri Negeri Soka yang telah
memberikan ijin untuk pelaksanaan penelitian ini.
5. Bapak dan Ibu Guru SDN Soka yang banyak memberi bantuan dan dorongan.
6. Berbagai pihak yang telah membantu terlaksananya Skripsi ini, yang tidak
dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis tidak dapat memberikan balasan apapun kecuali ucapan terima
kasih. Tidak lupa penulis mohon maaf atas segala kesalahan dalam penulisan
Skripsi ini. Semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Magelang, 13 September 2012
Penulis
Eti Suhaeti
NIM 101132011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................. . i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................. iv
HALAMAN MOTTO ................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN KARYA .................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEGIATAN AKADEMIS ............. vii
ABSTRAK ………….. ................................................................. viii
ABSTRACT …………… ................................................................. ix
KATA PENGANTAR ................................................................. x
DAFTAR ISI ……….. ................................................................. xi
DAFTAR TABEL ….. ................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR .. ................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ xvii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................... 1
B. Pembatasan Masalah ..................................................... 6
C. Perumusan Masalah ....................................................... 6
D. Pemecahan Masalah ...................................................... 6
E. Batasan Pengertian ........................................................ 6
F. Tujuan Penelitian ........................................................... 7
G. Manfaat Penelitian ........................................................ 7
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka .............................................................. 9
1. Teori Belajar ........................................................... 9
2. Prestasi Belajar ....................................................... 10
3. Hakikat Matematika ................................................ 11
a. Pengertian Matematika ..................................... 11
b. Karakteristik Matematika Sekolah .................... 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
c. Pembelajaran Matematika ................................ 14
4. Konsep Bangun Datar ............................................. 16
5. Media Pembelajaran ................................................ 20
a. Pengertian Media Pembelajaran …………….. . 20
b. Prinsip pemilihan Media Pembelajaran ……... . 21
c. Fungsi Media Pembelajaran …………………. 22
d. Jenis Media pembelajaran ……………………. 25
6. Media Realita .......................................................... 26
a. Pengertian Media Realita ……………………. . 26
b. Keunggulan Media Realita ………………….. . 26
c. Kelemahan Media Realita ………………….... 27
7. Pembelajaran Matematika Tentang Pengelompokan
Berbagai Bangun Datar Melalui Penggunaan Media
Realita ................................................................. 27
B. Penelitian Terdahulu yang Relevan .............................. 28
C. Kerangka Berpikir ........................................................ 30
D. Hipotesis Tindakan ....................................................... 31
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................. 32
B. Setting Penelitian .......................................................... 33
C. Rencana Tindakan ......................................................... 35
D. Instrumen Penelitian …………………………………. 50
E. Validitas ……………………………………………… 52
F. Teknik Pengumpulan Data …………………………… 55
G. teknik Analisis Data ………………………………….. 56
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................. 58
1. Deskripsi Kondisi Awal .......................................... 58
2. Deskripsi Per Siklus ................................................ 60
a. Siklus I .............................................................. 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
b. Siklus II .............................................................. 78
B. Pembahasan ………………………………………… . 91
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................. 94
B. Saran ................................................................. 94
DAFTAR PUSTAKA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 4
Tabel 5
Tabel 6
Tabel 7
Tabel 8
Tabel 9
Tabel 10
Tabel 11
Tabel 12
Tabel 13
Tabel 14
Tabel 15
Tabel 16
Tabel 17
Tabel 18
Tabel 19
Tabel 20
Jadwal Kegiatan Penelitian ......................................................
Instrumen Pengamatan Terhadap Pelaksanaan Perbaikan
Pembelajaran yang Dilakukan Oleh Guru ...................................
Rentang Nilai Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Bangun
Datar Menggunakan Media Realita yang Dilakukan Oleh
Guru …………………………………………………………….
Instrumen Pengamatan Terhadap Kegiatan Belajar Siswa ..........
Rentang Skor Pengamatan Keterlibatan Siswa dalam
Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Media Realita ...........
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Siswa ....................................
Peubah dan Instrumen Penelitian ………………………………
Kisi-kisi Soal Evaluasi Pada Siklus I …………………………..
Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ………………………………..
Rincian Pemberian Skor Siklus I dan Siklus II …………………
Skor Hasil Perhitungan Validitas Perangkat Pembelajaran …….
Kriteria Validitas Perangkat Pembelajaran …………………….
Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajara Siswa ………………….
Data Hasil Tes Diagnosa Awal ....................................................
Rentang Hasil Tes Diagnosa Awal .............................................
Data Hasil Perencanaan Pertemuan 1 Siklus I .............................
Hasil Pengamatan Pembelajaran Pengelompokan Bangun Datar
Menggunakan Media Realita Pertemuan 1 Siklus I ....................
Hasil Pengamatan Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran
Bangun Datar Menggunakan Media Realita Pertemuan 1
Siklus I ........................................................................................
Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Pengelompokan
Bangun Datar Menggunakan Media Realita Pertemuan 2
Siklus I ........................................................................................
Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran
35
42
43
43
44
44
51
51
52
52
54
55
56
59
60
61
65
67
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Tabel 21
Tabel 22
Tabel 23
Tabel 24
Tabel 25
Tabel 26
Tabel 27
Tabel 28
Tabel 29
Tabel 30
Tabel 31
Tabel 32
Tabel 33
Tabel 34
Tabel 35
Bangun Datar Menggunakan Media Realita Pertemuan 2
Siklus I ........................................................................................
Hasil Rekap Terhadap Kegiatan Guru dalam Pembelajaran
Pengelompokan Bangun Datar Menggunakan Media Realita
Pada Siklus I ................................................................................
Hasil Rekap Pengamatan Terhadap Keterlibatan Siswa dalam
Pembelajaran Bangun Datar Menggunakan Media Realita Pada
Silkus I .........................................................................................
Hasil Tes Formatif Pertemuan 2 Siklus I .....................................
Hasil Rekap Pertemuan 2 Siklus II .............................................
Data Hasil Perencanaan Tindakan Pertemuan 1 Siklus II ............
Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Bangun Datar
Menggunakan Media Realita Pertemuan 1 Siklus II ...................
Hasil Pengamatan Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran
Bangun Datar Menggunakan Media Realita Pertemuan 1
Siklus II ..........................................................................
Hasil Pengamatan terhadap Kegiatan Guru dalam Pembelajaran
Pengelompokan Bangun Datar Menggunakan Media Realita
Pertemuan 2 Siklus II ........................................................
Hasil Pengamatan Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran
Pengelompokan Bangun Datar Menggunakan Media Realita
Pertemuan 2 Siklus II ........................................................
Hasil Rekap Pengamatan Kegiatan Guru dalam Pembelajaran
Pengelompokan Bangun Datar Menggunakan Media Realita
Siklus II .......................................................................................
Analisis Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran
Pengelompokan Bangun Datar Menggunakan Media Realita
Pada Silkus II ...............................................................................
Hasil Tes Formatif Pertemuan 2 Siklus II ...................................
Hasil Rekap Tes Formatif Pertemuan 2 Siklus II ........................
Hasil Peningkatan Prestasi Belajar ……………………………..
Rekapitulasi Hasil Penelitian …………………………………..
70
71
73
74
79
81
79
82
83
85
86
87
88
89
91
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Macam-macam bangun Datar .................................... 20
Gambar 2 Alur Kerangka Pembelajaran ..................................... 32
Gambar 3 Alur Penelitian ........................................................... 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ………………
Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 1 Siklus I …………………
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 2 Siklus I …………………
Lampiran 4 Soal Evaluasi Siklus I ………………………………………………
Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I ……………………………
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II …………….
Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 1 Siklus II ……………….
Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 2 Siklus II ……………….
Lampiran 9 Soal Evaluasi Siklus II ……………………………………………
Lampiran 10 Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II ……………………………
Lampiran 11 Foto Kegiatan Pembelajaran ……………………………………….
Lampiran 12 Permohonan Ijin Penelitian ………………………………………...
Lampiran 13 Surat Keterangan Ijin Penelitian ……………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam Bab ini dibahas Latar Belakang Masalah, Pembatasan Masalah,
Perumusan Masalah, Pemecahan Masalah, Pembatasan Pengertian, Tujuan
Penenlitian, Manfaat Penelitian.
A. Latar Belakang Masalah
Lingkungan belajar yang diciptakan secara alamiah akan membawa dampak
yang lebih baik pada siswa. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa
yang dipelajarinya, bukan hanya mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi
target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetensi mengingat jangka
pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam jangka
panjang, dan itu terjadi di kelas-kelas sekolah. Pembelajaran merupakan proses
interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu siswa agar dapat
belajar dengan baik. Tujuan utama diselenggarakannya proses belajar adalah demi
tercapainya tujuan pembelajaran. Tujuan tersebut utamanya adalah keberhasilan
siswa pada suatu mata pelajaran maupun pendidikan pada umumnya (Krismanto,
2003).
Mempelajari matematika pada hakikatnya adalah suatu proses untuk
memperoleh pengetahuan dalam memahami arti dari struktur-struktur, hubungan-
hubungan, simbol-simbol yang ada dalam pelajaran matematika. Mempelajari
matematika tidak hanya berhubungan dengan bilangan-bilangan serta operasi-
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
operasinya, melainkan matematika berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur
dan hubungan-hubungan yang diatur menurut urutan yang logis.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting dan
mendasar untuk dipelajari di Sekolah Dasar (SD). Pelajaran matematika diberikan
kepada siswa SD untuk membekali siswa agar mampu berpikir logis, analitis,
sistematis, kritis, kreatif. Dengan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan
kreatif diharapkan siswa dapat menyelesaikan masalah-masalah yang muncul
dalam kehidupan nyata.
Masalah yang muncul dalam kehidupan nyata, salah satunya adalah
kemampuan dalam memahami konsep bentuk benda. Untuk memahami konsep
bentuk benda dapat dipelajari melalui matematika. Berdasarkan silabus, untuk
memahami konsep bentuk benda, salah satunya dapat dipelajari dalam materi
bangun datar.
Bangun datar merupakan bagian dari geometri yang dipelajari di Sekolah
Dasar. Bangun datar merupakan bangun dua dimensi. Dengan kata lain bahwa
bangun dua dimensi adalah bangun yang seluruh bagiannya terletak pada satu
bidang datar yang tidak memiliki ruang hanya sebuah bidang.
Di Sekolah Dasar, bangun datar diajarkan pada siswa dari kelas awal
sampai kelas akhir. Untuk mempelajari materi tersebut, cara kegiatan
pembelajaranya tidak boleh disamaratakan, tetapi harus sesuai dengan tingkat
perkembangan belajar siswa. Karso (2008:12) mengutip pendapat Bruner
mengenai “perkembangan belajar” menekankan bahwa setiap individu pada waktu
mengalami peristiwa atau benda di dalam lingkungannya, menemukan cara untuk
menyatakan kembali peristiwa atau benda tersebut dalam pikirannya. Menurutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
hal tersebut dapat dinyatakan sebagai proses belajar yang terbagi menjadi tiga
tahapan, yaitu (1) Tahapan Enaktif atau tahapan kegiatan, (2) Tahap Ikonik atau
tahap gambar bayangan, dan (3) Tahap Simbolik. Tahap enaktif atau tahapan
pertama ini anak belajar kosep yang berhubungan dengan benda-benda riel atau
mengalami peristiwa dunia di sekitarnya. Tahap ikonik atau tahap kedua anak
telah mengubah, menandai dan menyimpan peristiwa atau benda dalam bentuk
bayangan mental. Dengan kata lain siswa dapat memberikan gambaran dalam
pikiranya tentang benda atau peristiwa yang dialami atau dikenalnya dalam tahap
enaktif, walaupun peristiwa itu telah berlalu dan tidak ada di hadapannya. Tahap
terakhir atau tahap simbolik siswa dapat mengutarakan bayangan mental tersebut
dalam bentuk simbol atau bahasa.
Dengan memperhatikan pendapat Bruner, siswa SD kelas I masuk dalam
Tahapan Enaktif. Tahapan ini dimulai dengan model konkret, yaitu menggunakan
benda-benda nyata yang ada dilingkungan sekitar siswa. Sesuai dengan tahapan
enaktif, dalam pembelajaran matematika di kelas I, diperlukan media yang dapat
menghubungkan antara hal yang sedang dipelajari dan kehidupan nyata.
Dalam penggunaan media guru harus menggunakan media yang tepat.
Media yang tepat adalah media yang sesuai dengan meteri yang diajarkan.
Dengan menggunakan media yang tepat, merupakan salah satu faktor yang
menentukan keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran dan diharapkan dapat
mempertinggi kualitas aktivitas pembelajaran yang pada akhirnya bermuara pada
peningkatan hasil belajar siswa.
Namun, berdasarkan observasi yang dilakukan selama peneliti menjadi
guru kelas I di SD Negeri Soka Mertoyudan Magelang, diperoleh informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
bahwa dalam proses pembelajaran matematika di kelas I, khususnya dalam materi
bangun datar siswa masih kesulitan dalam memahami konsep bentuk benda,
terutama benda-benda yang berkaitan dengan bangun datar, akibatnya siswa
menjadi kurang antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran matematika.
Kurang antusiasnya siswa dalam kegiatan pembelajaran matematika terutama
materi bangun datar, disebabkan oleh pembelajaran yang diterapkan masih
bersifat tradisional, guru masih berperan sebagai aktor pembelajaran sementara
siswa pasif mendengarkan dan memperhatikan. Siswa masih beranggapan bahwa
pelajaran matematika masih sangat abstrak, sehingga cenderung terjadi proses
penghafalan konsep atau prosedur. Hal ini menyebabkan pemahaman konsep
matematika rendah.
Di samping masalah di atas, dalam penyampaiannya guru juga kurang
memerhatikan dalam penggunaan media, padahal di sekolah tersebut sudah
banyak tersedia media yang berhubungan dengan bangun datar. Guru hanya
menampilkan gambar yang dibuat secara manual di papan tulis sehingga siswa
cenderung hanya mencatat dan menggambar saja sesuai dengan apa yang ada di
papan tulis tanpa melakukan peragaan untuk dapat menentukan asal mula dan
konsep materi yang sesungguhnya. Tidak adanya interaktif antara siswa dengan
guru maupun antar sesama siswa. Sehingga hal ini menyebabkan pembelajaran
yang tidak aktif dan komunikatif serta menyebabkan konsep materi kurang bisa
dipahami dan berdampak pada rendahnya hasil belajar.
Pemikiran di atas didukung oleh realitas dalam proses belajar mengajar
khususnya mata pelajaran matematika di SD Negeri Soka. Kondisi yang mewarnai
pembelajaran matematika saat ini adalah seputar rendahnya mutu pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
matematika. Permasalahan pembelajaran matematika semakin kompleks terlebih
munculnya kesan siswa bahwa mata pelajaran matematika adalah mata pelajaran
yang sangat sulit dan rumit. Juga ada kesan bahwa guru matematika adalah guru
yang menakutkan. Kompleksitas permasalahan pembelajaran matematika
berujung pada rendahnya prestasi hasil belajar matematika di SD Negeri Soka.
Dari daftar nilai formatif tahun pelajaran 2011/2012 pada waktu
dilaksanakan evaluasi pada pokok bahasan pengelompokan bangun datar
menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh siswa kurang baik. Dari 17 siswa yang
mengikuti evaluasi, didapat data bahwa siswa yang mendapat nilai diatas 75
sebanyak 8 siswa dengan nilai rata-rata 71. KKM mata pelajaran matematika yang
telah disepakati adalah 75, sehingga dapat disimpulkan bahwa banyak siswa
belum mencapai KKM.
Sesungguhnya kompleksitas permasalahan pembelajaran dapat
diminimalisasi atau diantisipasi dengan peran guru dalam menerapkan suatu
strategi dalam pembelajaran. Dalam paradigma baru, strategi pembelajaran lebih
penting dari pada hasil belajar, namun penerapan strategi pembelajaran yang tepat
diakui lebih memungkinkan mencapai hasil belajar yang lebih bermakna.
Berdasar permasalahan-permasalahan tersebut, terdorong oleh peran dan
tanggung jawab guru untuk memajukan anak didik dan mensikapi paradigma baru
dalam pendidikan, maka peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dengan judul Peningkatkan prestasi belajar matematika mengenai pengelompokan
berbagai bangun datar sederhana menggunakan media realita pada siswa kelas I
semester genap SD Negeri Soka Tahun Pelajaran 2011/2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Pembatasan Masalah
Penelitian ini lebih berfokus pada Peningkatkan prestasi belajar matematika
mengenai pengelompokan berbagai bangun datar sederhana menggunakan media
realita pada siswa kelas I semester genap SD Negeri Soka Tahun Pelajaran
2011/2012.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang dapat dirumuskan permasalahan
yaitu “Bagaimana penggunaan media realita dapat meningkatkan prestasi belajar
matematika tentang pengelompokkan berbagai bangun datar sederhana pada siswa
kelas I semester genap SD Negeri Soka Tahun Pelajaran 2011/2012 dapat
meningkat?”
D. Pemecahan Masalah
Alternatif tindakan guru dalam menangani permasalahan dalam peningkatan
prestasi belajar matematika tentang pengelompokan berbagai bangun datar
sederhana diantaranya adalah melalui penggunaan media realita pada siswa kelas I
semester genap SD Negeri Soka tahun pelajaran 2011/2012.
E. Batasan Pengertian
Agar tidak menimbulkan pertanyaan dan tidak menimbulkan multi tafsir
tentang suatu istilah yang akan dipakai peneliti memberikan batasan pengertian
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1. Prestasi belajar adalah hasil belajar akademikdan non akademik siswa
setelah siswa melakukan kegiatan belajar yang diukur menggunakan tes
maupun non tes.
2. Bangun datar sederhana merupakan bagian dari geometri yang hanya
memiliki bidang saja dan tidak memiliki ruang.
3. Media realita disebut juga sebagai benda nyata atau makhluk hidup (real life
materials).
F. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah menggunakan media
realita dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas I SD Negeri Soka tentang
pengelompokan berbagai bangun datar sederhana.
G. Manfaat Penelitian
Secara teori penerapan penggunaan media realita dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika.
Secara praktis penelitian ini bermanfaat bagi berbagai pihak yaitu:
1. Bagi siswa
a. Media realita dapat menghilangkan rasa bosan, serta dapat memahami secara
langsung tentang pengelompokan berbagai bangun datar sederhana.
b. Menunjukkan kepada siswa bahwa dalam proses belajar mengajar, siswa
diharuskan aktif dan termotivasi dalam peningkatan prestasi belajar pada
mata pelajaran Matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Bagi guru
a. Memberikan pertimbangan dan pedoman bagi guru dalam pemilihan media
pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran .
b. Media pembelajaran dapat digunakan guru untuk meningkatkan kualitas
proses belajar mengajar.
c. Proses belajar mengajar matematika di kelas tidak monoton.
3. Bagi sekolah
Penelitian ini dapat dipergunakan sebagai tambahan informasi bahwa
penggunaan media realita dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran
matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini membahas Kajian Pustaka, Penelitian yang relevan, Kerangka
Berpikir dan Hipotesis Tindakan.
A. Kajian Pustaka
1. Teori Belajar
Hakikat belajar adalah aktivitas yang mengharapkan perubahan tingkah laku
pada diri individu yang belajar. Dalam belajar perlu memperhatikan tentang
prinsip-prinsip belajar: Pertama, prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Kedua,
belajar merupakan proses. Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman.
Menurut teori Geslalt (Andrian, 2009), belajar sangat menguntungkan untuk
kegiatan memecahkan masalah. Belajar memecahkan masalah diperlukan suatu
pengamatan secara cermat dan lengkap. Dalam memecahkan masalah menurut
John Dewey ada 5 upaya pemecahannya yakni:
a. Realisasi adanya masalah. Jadi harus memahami apa masalahnya dan juga
harus dapat merumuskan.
b. Mengajukan hipotesa, sebagai suatu jalan yang mungkin member arah
pemecahan masalah.
c. Mengumpulkan data atau informasi dengan bacaan atau sumber-sumber lain.
d. Menilai dan mencoba usaha pembuktian hipotesa dengan keterangan-
keterangan yang diperoleh.
e. Mengambil kesimpulan membuat laporan atau membuat sesuatu dengan hasil
pemecahan soal itu.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Menurut Ausubel dalam Hudojo (1988) belajar dikatakan menjadi bermakna
bila informasi yang akan dipelajari siswa disusun sesuai dengan struktur kognitif
siswa sehingga siswa dapat mengaitkan pengetahuan barunya dengan struktur
kognitif yang dimilikinya. Ausubel juga mengemukakan belajar dengan penemuan
yang bermakna, yaitu informasi yang dipelajari, ditentukan bebas oleh siswa.
Belajar bermakna akan terjadi apabila ada keinginan siswa untuk memahami hal-
hal yang akan dipelajari serta keterkaitan materi dengan struktur kognitif yang
dimiliki siswa.
2. Prestasi Belajar
Prestasi adalah kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu kegiatan,
secara singkat dapat dikatakan prestasi adalah hasil usaha. Perbedaaan hasil
belajar dengan prestasi belajar, bahwa penilaian hasil belajar dilakukan
menyangkut 3 aspek yaitu afektif, kognitif,dan sikomotor, sementara penilaian
prestasi belajar dilakukan pada aspek kognitif. Prestasi belajar merupakan sesuatu
yang harus dapat diukur (measurable). Mengkur prestasi belajar bearti mengukur
atau melakukan penilaian mengenai seberapa besar pencapaian kompetensi dasar
yang diperoleh siswa. Kompetensi dasar berarti kemampuan minimal yang
diperlukan untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan.
Selanjutnya penilaian prestasi belajar pada penelitian ini difokuskan pada
penilaian pada aspek kognitif siswa yang berkenaan dengan pencapaian
kompetensi dasar tentang pengelompokkan berbagai bangun datar sederhana. Data
penilaian diambil dari tes formatif tertulis yang dilaksanakan pada akhir kegiatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
3. Hakikat Matematika
Hakikat matematika dipaparkan teori-teori tentang pembelajaran
matematika, pengertian matematika, karakteristik matematika sekolah, dan
pemahaman konsep-konsep dasar matematika.
a. Pengertian Matematika
Istilah “matematika” berasal dari bahasa Yunani “mathematikos” berarti secara
ilmu pasti dari kata “mathema” atau “mathesis” berarti ajaran pengetahuan
abstrak dan deduktif atau ilmu pengetahuan, dimana kesimpulan tidak ditarik
berdasarkan pengalaman penginderaan , tetapi atas kesimpulan yang ditarik dari
kaidah-kaidah tertentu melalui deduksi. Matematika adalah salah satu
pengetahuan tertua, terbentuk dari penelitian bilangan dan ruang (Shadily
1983:217). Selain terbentuk dari penelitian bilangan dan ruang, matematika juga
merupakan sebuah bahasa yang mempunyai fungsi. Secara umum matematika
merupakan pengetahuan yang dasar dan eksak sehingga dapat membentuk disiplin
dalam berpikir dan melatih seorang berpikir sederhana, cepat dan tepat.
Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran,
dan konsep yang berhubungan dengan jumlah yang banyak, yang terbagi dalam
tiga bidang yaitu: Aljabar, Analisa dan Geometri (Karso 1993: 2). Matematika itu
adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas
dan akurat, representasinya dengan simbol lebih berupa bahasa simbol mengenai
ide daripada mengenai bunyi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Selanjutnya Hamzah (2006: 12) mengutip pendapat Ernest bahwa
matematika sebagai seuatu konstruksivisme sosial yang memenuhi tiga premis
sebagai berikut:
1) Dasar dari pengetahuan matematika adalah ilmu bahasa, konvensi dan aturan,
serta bahasa sebagai konstruksi masyarakat.
2) Proses hubungan sosial antar personal sangat dibutuhkan dalam perubahan
pengetahuan subjek matematika seseorang ke pengetahuan objek matematika.
3) Aktivitas matematika akan dipahami menjadi sosial
Semua definisi itu dapat kita terima, karena memang matematika dapat
ditinjau dari segala sudut, dan matematika itu sendiri bisa memasuki seluruh segi
kehidupan manusia, dari yang paling sederhana sampai kepada yang paling
kompleks. Dengan kata lain bahwa definisi atau pengertian dari matematika
adalah sebanyak orang yang mendefinisikan sesuai dengan latar belakang dan
pemahaman tentang matematika itu sendiri.
Dari pendapat-pendapat di atas, memang matematika dapat ditinjau dari
segala sudut, dan matematika itu sendiri bisa memasuki seluruh segi kehidupan
manusia, dari yang paling sederhana sampai kepada yang paling komplek. Selain
itu juga, dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan kumpulan ide-ide,
unsur-unsur dari konsep-konsep abstrak yang berhubungan dan tersusun secara
berurutan dengan menggunakan penalaran deduktif.
b. Karakteristik Matematika Sekolah
Pandangan tentang karakteristik matematika sekolah akan memberikan
karakteristik mata pelajaran matematika secara keseluruhan. Menurut Suherman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
(2001: 24) matematika dikenal sebagai ilmu deduktif. Ini berarti bahwa proses
pengerjaan matematika harus bersifat deduktif. Matematika tidak menerima
generalisasi berdasarkan pengamatan (induktif), tetapi harus berdasarkan
pembuktian deduktif. Baik isi maupun metode mencari kebenaran daam
matematika berbeda dengan ilmu pengetahuan. Pada umunya metode mencari
kenbenaran yang digunakan dalam matematika adalah metode deduktif,
sedangkan metode yang digunakan dalam ilmu pengetahuan alam adalah metode
induktif eksperimen. Dalam matematika, suatu generalisasi, sifat, teori, atau dalil
belum dapat diterima kebenarannya sebelum dapat dibedakan secara deduktif.
Meskipun demikian untuk membantu pemikiran siswa dalam mempelajari
matematika di sekolah pada tahap-tahap permulaan seringkali diperlukan bantuan
contoh-contoh khusus atau ilustrasi geometris. Dalam pembelajaran matematika di
sekolah, mencari kebenaran dapat dimulai dengan cara induktif, tetapi seterusnya
generalisasi yang benar untuk semua keadaan harus dibuktikan secara deduktif.
Dalam matematika juga dikenal suatu cara pembuktian yang disebut dengan
induksi matematika. Induksi matematika merupakan pembuktian deduktif, meski
namanya induksi. Induksi matematika atau disebut juga induksi lengkap sering
dipergunakan untuk pernyataan-pernyataan yang menyangkut bilangan-bilangan
asli. Pembuktian cara induksi matematika ingin membuktikan bahwa teori atau
sifat itu benar untuk n = 1 (atau S (1) adalah benar), kemudian ditunjukkan bahwa
sifat itu benar untuk n = k + 1 (atau S (k+1) benar).
Suherman (2001: 55-56) mengatakan matematika sekolah adalah
matematika yang diajarkan di sekolah, yaitu matematika yang diajarkan di
Pendidikan Dasar (SD dan SLTP) dan Pendidikan Menengah (SLTA dan SMK),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
sedangkan fungsi matematika sebagai alat, pola pikir, dan ilmu pengetahuan.
Ketiga fungsi matematika tersebut hendaknya dijadikan acuan dalam
pembelajaran matematika sekolah.
c. Pembelajaran Matematika
Sebagai salah satu ilmu dasar, matematika berkembang cukup pesat, hal
itu dibuktikan makin banyaknya kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-
hari. Oleh sebab itu konsep dasar matematika harus dikuasai siswa sejak dini,
yang akhirnya terampil dan dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pribadi (2009: 9) mengutip pendapat Gagne bahwa istilah pembelajaran
sebagai “a set of events embedded in purposeful activeties that facilitate
learning”. Pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang sengaja diciptakan
dengan maksud untuk memudahkan terjadinya proses belajar.
Pembelajaran Matematika hendaknya disajikan melalui pembelajaran yang
Aktif, Inovatif, Kreatif, Efisien, dan Menyenangkan (PAIKEM). Dalam
pembelajaran PAIKEM guru perlu memberikan dorongan kepada siswa untuk
menggunakan otoritas atau haknya dalam membangun gagasan. Tanggung jawab
memang berada pada diri siswa, tetapi guru bertanggung jawab dalam
memberikan situasi yang mendorong prakarsa, motivasi, perhatian, persepsi ,
refersi dan transfer dalam belajar sebagai bentuk tanggung jawab siswa untuk
belajar sepanjang hayat( Jauhar 2011: 6)
Pembelajaran matematika adalah proses pemberian pengalaman belajar
kepada peserta didik melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga
peserta didik memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
(Muhsetyo 2009: 1.26). Menurut Muhsetyo salah satu komponen yang
menentukan ketercapaian kompetensi adalah penggunaan strategi pembelajaran
metematika yang sesuai dengan (1) topik yang sedang dibicarakan, (2) tingkat
perkembangan intlektual peserta didik, (3) prinsip dan teori belajar, (4)
keterlibatan aktif peserta didik, (5) keterkaitan dengan kehidupan peserta didik
sehari-hari, dan (6) pengembangan dan penalaran matematika.
Waluyo (2000: 2) Pembelajaran merupakan proses perubahan perilaku
melalui pengalaman dan proses berfikir sehingga tercapai tujuan yang diinginkan.
Proses belajar dalam konteks pengalaman dan proses berfikir dalam mencapai
tujuan memerlukan perencanaan, karena ada unsur kesengajaan, sehingga unsur
kesenganjaan di luar individu yang mengajar merupakan ciri utama dalam konsep
pembelajaran. Pihak luar individu yang belajar tersebut adalah perancang
pembelajaran yaitu pengajar atau ahli pembelajaran lainnya.
Muhsetyo, (2007: 1.2) menyatakan bahwa keabstrakan matematika karena
objek dasarnya abstrak, yaitu fakta konsep, operasi dan prinsip. Ciri abstrak
matematika beserta ciri lainnya yang tidak sederhana, meyebabkan matematika
tidak mudah untuk dipelajari, dan membuat banyak siswa kurang tertarik pada
matematika. Hal ini berarti perlu adanya jembatan yang dapat menghubungkan
keilmuan matematika tetap terjaga dan matematika dapat lebih mudah dipahami.
Persoalan mencari jembatan merupakan tantangan pendidik untuk dapat
memilih model pembelajaran matematika yang menarik, mudah dipahami siswa,
menggugah semangat, menantang terlibat, dan pada akhirnya menjadikan siswa
cerdas matematika. Pencarian dan pemilihan model pembelajaran matematika
perlu berorientasi pada perkembangan mutakhir di dunia, dengan terus berusaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
untuk memperpendek kesenjangan antara kemajuan dunia dan kenyataan di
Indonesia. Perkembangan dan kemajuan pembelajaran matematika di dunia tidak
bisa diabaikan. Karena dapat menyebabkan kita semakin sulit mengejar kemajuan
negara lain.
Salah satu komponen yang menentukan ketercapaian kompetensi adalah
penggunaan strategi pembelajaran matematika, yang sesuai dengan (1) topik yang
sedang dibicarakan, (2) tingkat perkembangan intelektual siswa, (3) prinsip dan
teori belajar, (4) keterlibatan aktif siswa, (5) keterkaitan dengan kehidupan siswa
sehari-hari, dan (6) pengembangan dan pemahaman penalaran matematis.
Dalam penelitian ini penulis berusaha untuk mencapai kompetensi yang
harus dicapai dalam matematika tersebut di atas dengan membangkitkan minat
siswa terhadap matematika melalui pembelajaran matematika yang melibatkan
siswa dalam menemukan prinsip matematika sehingga lebih bermakna karena
siswa telah membuktikannya sendiri.
Kompetensi matematika yang ingin dicapai pada perbaikan pembelajaran
matematika adalah mampu mengelompokkan berbagai bangun datar sederhana
melalui penggunaan media realita.
4. Konsep Bangun Datar
Bangun datar merupakan bagian dari geometri. Geometri berasal dari kata
Latin “Geometria” yang berarti pengukuran. Pada jaman dahulu orang Mesir
Kuno menggunakan geometri untuk keperluan pengukuran lahan setiap kali
setelah sungai Nil mengalami banjir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Pendefinisian tentang geometri dapat merujuk pada kutipan Moeharti (1986:
12) dalam sistem-sistem geometri, bahwa geometri didefinisikan juga sebagai
cabang ilmu matematika yang mempelajari titik, garis, bidang dan benda-benda
ruang serta sifat-sifatnya.
Menurut Susanta (1995: 2) dalam pengantar yang disampaikan pada
pendalaman materi untuk Widyaiswara ada beberapa cara menggolongkan
geometri untuk dipilih sebagai bahan ajar, tergantung kepada tujuan instruksional,
sasaran dan alokasi watunya. Geometri dapat digolongkan menurut:
a. Dimensi (geometri bidang, geometri ruang)
b. Bahasa (geometri murni, geometri analitik)
c. System aksioma (Euclide, Non Euclide)
Geometri yang diajarkan di Sekolah Dasar menurut garis-garis besar
program pengajaran adalah geometri bidang dan geometri ruang. Menurut
Ruseffendi (1985: 24-25) tujuan diajarkannya geometri adalah sebagai berikut:
1) Untuk meningkatkan cara berpikir logis dan kemampuan membuat
generalisasi secara benar.
2) Agar dapat memahami aritmatika, aljabar, kalkulus dan lain-lain dengan baik,
geometri digunakan sebagai alat.
3) Untuk belajar lebih lanjut.
4) Untuk mengekalkan (mengawetkan) geometri itu sendiri.
5) Untuk menyeimbangkan pertumbuhan otak sebelah kiri dan otak sebelah
kanan. Otak sebelah kiri berkenaan dengan peranan berpikir logis dan
analitik, sedangkan otak bagian kanan berperan dalam ruang dan holistik
(global).Untuk meningkatkan perkembangan mental siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Dari beberapa uraian diatas dapat ketahui bahwa bangun datar termasuk
dalam geometri bidang. Artinya bahwa bangun datar hanya memiliki bidang saja
dan tidak memiliki ruang. Lebih lanjut akan dipaparkan beberapa pengertian dari
bangun datar yaitu:
a) Unsur lain dalam geometri yang tidak dapat dijelaskan menggunakan kata-
kata sederhana atau kalimat simpel seperti halnya titik dan garis.
b) Ide atau gagasan abstrak yang hanya ada dalam batas pikiran orang yang
memikirkanya.
c) Permukaan yang rata, meluas ke segala arah dengan tidak terbatas dan tidak
memiliki tebal.
Pendapat di atas sejalan dengan pendapat Prasetyono (2009: 30) bangun
datar adalah bangun yang seluruh bagiannya terletak pada suatu bidang datar atau
disebut juga bangun dua dimensi. Prasetyono mengemukakan bahwa bangun datar
memiliki ciri-ciri :
(1) Bangun dua dimensi.
(2) Memiliki ukuran, misalnya panjang dan lebar pada persegi panjang.
(3) Memiliki luas.
Berdasarkan silabus Sekolah Dasar kelas 1 semester genap standar
kompetensi dan kompetensi dasar bangun datar diuraikan sebagai berikut:
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
4. Mengenal unsur-unsur bangun
datar sederhana.
4.1 Mengelompokan bangun datar
4.2 Mengenal sisi-sisi bangun datar.
4.3 Mengenal sudut-sudut bangun
datar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Tujuan kegiatan pembelajaran bangun datar di kelas 1 Sekolah Dasar
menurut Suharjana (2010: 14) adalah agar siswa dapat:
(a) Memahami ciri-ciri bangun datar.
(b) Mengelompokkan bangun datar.
(c) Mengenal sisi-sisi bangun datar.
(d) Mengenal sudut-sudut bangun datar.
(e) Menggambar bangun datar
Bangun datar yang dipelajari di kelas 1 Sekolah Dasar meliputi persegi,
persegi panjang, jajar genjang, layang-layang, trapesium, segi tiga dan lingkaran.
Karim (2008: 1.25) mendefinisikan tentang jenis-jenis bangun datar sebagai
berikut:
{a} Persegi adalah segi empat yang mempunyai sifat sisi-sisi yang berhadapan
sejajar, keempat sudutnya siku-siku, dan keempat sisinya sama panjang.
{b} persegi panjang adalah segi empat yang mempunyai sifat 2 pasang sisi yang
berhadapan sejajar, Keempat sudutnya siku-siku, dan sisi-sisi yang
berhadapan sama panjang.
{c} Jajar genjang adalah segi empat yang mempunyai sifat sisi-sisi yang
berhadapan sejajar dan sama panjang.
{d} Layang-layang adalah segi empat dengan sifat kedua sisi yang berdekatan
sama panjang.
{e} Trapesium adalah segi empat yang satu pasang sisinya sejajar.
{f} Lingkaran adalah himpunan titik-titik pada suatu bidang yang berjarak sama
dari suatu titik tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Berikut gambar-gambar bangun datar yang telah disebutkan di atas:
Gambar 1 macam-macam bangun datar
5. Media Pembelajaran
Dalam pembelajaran matematika Sekolah Dasar (SD), agar bahan pengajaran
yang disampaikan menjadi lebih mudah dipahami oleh siswa, diperlukan alat
bantu pembelajaran yang disebut media.
a. Pengertian Media Pembelajaran
Secara etimologi kata media, berasal dari Bahasa Latin “Medium” artinya
perantara atau pengantar. Secara umum media diartikan sebagai segala sesuatu
yang dapat menyalurkan informasi dari sumber kepada penerima. Menurut
Persegi
Persegi panjang
Jajar genjang
Trapesium
Layang-layang
Segi tiga
Lingkaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Muhsetyo (2009: 2.3) Media adalah alat bantu guru untuk mempresntasikan dan
menjelaskan bahan pelajaran, serta digunakan siswa untuk dapat terlibat langsung
dengan pembelajaran matematika.
b. Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran
Musfiqon (2012: 15) Ada tiga prinsip utama yang bisa dijadikan rujukan
bagi guru dalam memilih media pembelajaran, yaitu (1) prinsip efektif dan efisien,
(2) prinsip relevansi, dan (3) prinsip produktifitas. Prinsip efektif dan efisien
media yang digunakan seharusnya bisa mendukung dan mempercepat tujuan
pembelajaran, jangan sampai media yang digunakan tidak mendukung tercapainya
tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Dalam prinsip relevansi, media
yang digunakan harus relevan dengan tujuan pembelajaran. Media yang relevan
memudahkan anak dalam mengaitkan materi dengan media yang digunakan.
Prinsip produktifitas media yang digunakan tidak mempersulit guru dalam
membuat media tersebut. Dalam prinsip produktifitas guru dituntut untuk
menggunakan media yang mudah dibuat, tetapi dapat mempermudah siswa dalam
memahami materi.
Terwujudnya media pembelajaran harus melalui sebuah proses. Sebelum
memproduksi dan mengembangkan media pembelajaran guru perlu menyusun
rancangan media. Hal ini dilakukan digunakan agar media yang diproduksi dan
digunakan sesuai dengan karakteristik siswa. Musfiqon (2012: 18) mengutip
pendapat Arief dan Sadiman tentang pengembangan program media pembelajaran
sebagai berikut (1) menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa, (2)
merumuskan tujuan intruksional dengan oprasional dalam kelas, (3) merumuskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan, (4)
mengembangkan alat pengukur keberhasilan, (5) menulis naskah media, dan (6)
mengadakan tes dan revisi.
Setelah merancang dan mengembangkan media, langkah selanjutnya yang
dilakukan oleh guru adalah mengevaluasi media yang akan digunakan. Musfiqon
(2012: 27) secara ringkas menjelaskan bahwa evaluasi media pembelajaran dapat
difokuskan pada tiga hal yaitu (1) ketepatan media yang dipilih guru, (2)
ketrampilan guru dalam menggunakan media, dan (3) ketersampaian pesan
pembelajaran melalui media yang dipilih. Ketepatan media yang dipilih guru
berkaitan dengan evaluasi untuk mencari informasi tentang ketepatan guru dalam
memilih media. Ukuran ketepatan ini dianalisis dengan kesesuian isi dan tujuan
pembelajaran, strategi pembelajaran, serta desain media yang digunakan. Evaluasi
yang kedua, tentang ketrampilan guru dalam menggunakan media ini difokuskan
pada kemampuan guru dalam menggunakan media yang dipilih, jangan sampai
guru memilih media yang dia sendiri tidak terampil menggunakannya. Evaluasi
yang terakhir difokuskan pada analisis tentang ketersampaian pesan atau materi
pembelajaran yang disalurkan melalui media yang dipilih dan digunakan tersebut.
Apakah anak didik dapat menerima materi pembelajaran secara optimal atau tidak
saat pembelajaran menggunakan media tersebut.
c. Fungsi Media Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa
informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah
prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
mencapai tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan interaksi antara siswa dengan
lingkungan, fungsi media dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan media
dan hambatan yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran. Tiga kelebihan
kemampuan media adalah sebagai berikut:
1) Kemapuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan
kembali suatu objek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, objek atau
kejadian dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan, kemudian dapat
disimpan dan pada saat diperlukan dapat ditunjukkan dan diamati kembali
seperti kejadian aslinya.
2) Kemampuan manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali objek
atau kejadian dengan berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai
keperluan, misalnya diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya, serta dapat
pula diulang-ulang penyajiannya.
3) Kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau audien yang besar
jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya siaran TV
atau Radio.
Secara rinci, fungsi media dalam proses pembelajaran adalah sebagai
berikut:
1) Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau.
Dengan perantaraan gambar, potret, slide, film, video, atau media yang lain,
siswa dapat memperoleh gambaran yang nyata tentang benda/peristiwa
sejarah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2) Mengamati benda/peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya
jauh, berbahaya, atau terlarang. Misalnya, video tentang kehidupan harimau
di hutan, keadaan dan kesibukan di pusat reaktor nuklir, dan sebagainya.
3) Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar diamati
secara langsung karena ukurannya yang tidak memungkinkan, baik karena
terlalu besar atau terlalu kecil. Misalnya dengan perantaraan paket siswa
dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang bendungan dan kompleks
pembangkit listrik, dengan slide dan film siswa memperoleh gambaran
tentang bakteri, amuba, dan sebaginya.
4) Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung.
Misalnya, rekaman suara denyut jantung dan sebagainya.
5) Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara
langsung karena sukar ditangkap. Dengan bantuan gambar, potret, slide, film
atau video siswa dapat mengamati berbagai macam serangga, burung hantu,
kelelawar, dan sebagainya.
6) Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk
didekati. Dengan slide, film, atau video siswa dapat mengamati pelangi,
gunung meletus, pertempuran, dan sebagainya.
Media pembelajaran mempunyai kontribusi yang besar dalam kegiatan
pembelajaran. Daryanto (2011: 5) mengutip pendapat Kempt dan Dayton tentang
kontribusi media pembelajaran sebagai berikut(1) penyampaian pesan
pembelajaran dapat lebih berstandar, (2) pembelajaran lebih menarik, (3)
pembelajaran menjadi lebih menarik, (4) waktu pelaksanaan pembelajaran dapat
diperpendek, (5) kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan, (6) proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan, (7) sikap
positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat
ditingkatkan, dan (8) peran guru mengarah ke hal yang positif. Dengan kontribusi
yang telah disampaikan oleh Daryanto, maka selayaknya guru dalam kegiatan
pembelajaran menggunakan media pembelajaran.
d. Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Muhsetyo (2009: 2.3) Media pembelajaran matematika relatif sama
dengan dengan media pembelajaran dalam bidang lain, yaitu dapat
dikelompokkan berupa media sederhan, media cetak, dan media elektronik. Media
sederhana adalah media yang berada di sekitar siswa seperti papan tulis, papan
grafik, dll. Media cetak adalah media yang berupa bahan kertas atau bahan cetak
misalnya buku, modul, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan petunjuk praktikum.
Media elektronik adalah media yang menggunakan bahan-bahan elektronik,
seperti Over Haed Transparanci (OHT), radio, televisi, proyektor dan lain-lain.
Dilihat dari bahan pembuatanya Djamarah (142: 1996) membagi media
dalam media sederhana dan media kompleks. Media sederhana adalah media yang
bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah. Cara pembuatan media
sederhana pun mudah dan penggunaanya tidak sulit. Sedangkan media kompleks
adalah media yang bahan dan alat pembuatanya sulit diperoleh, serta mahal
harganya. Media kompleks sulit dalam membuatnya dan membuatnya
memerlukan ketrampilan yang memadai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
6. Media Realita
a. Pengertian Media Realita
Media realita disebut juga sebagai benda nyata atau menurut Sudjana (2005:
196) media realita adalah media benda-benda nyata atau makhluk hidup (real life
materials). Menurut Rusman (2005: 2) media realita yaitu semua media nyata
yang ada di lingkungan alam, baik digunakan dalam keadaan hidup maupun yang
sudah diawetkan.
Pemanfaatan media realita tidak harus dihadirkan didalam ruang kelas,
tetapi dapat digunakan sebagai suatu kegiatan observasi pada lingkungannya.
Realita dapat digunakan dalam kegiatan belajar dalam bentuk sebagaimana
adanya tidak perlu dimodivikasi, tidak ada pengubahan kecuali dipindahkan dari
kondisi lingkungan hidup aslinya.
b. Keunggulan Media Realita
Adapun keunggulan dari media realita antara lain:
1) Mudah didapat , pada umumnya media realita dapat ditemui karena
merupakan benda nyata yang ada di sekitar lingkungan.
2) Memberikan informasi yang jelas dan akurat.
3) Melatih keterampilan anak dengan menggunakan sebanyak mungkin alat
indera.
4) Member kesempatan pada anak untuk mengalami sendiri situasi yang
sesungguhnya.
5) Membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
6) Membantu proses belajar anak menjadi lebih aktif pada saat mengamati,
menangani, dan memanipulasi.
c. Kelemahan Media Realita
Adapun kelemahan dari media realita antara lain:
1) Ukuran. Kendala utama dalam menghadirkan media realita dalam ruang kelas
adalah ukuran yang terlalu besar dan sulit untuk dibawa ke ruang kelas.
2) Benda nyata yang berharga mahal. Benda-benda nyata yang harganya mahal
tentunya sulit untuk digunakan sebagai media realita.
3) Membawa anak-anak keluar ruangan bahkan keluar sekolahan yang kadang-
kandang mengundang resiko dalam bentuk kecelakaan.
4) Tidak selalu dapat memberikan semua gambaran dari objek yang sebenarnya,
seperti pembesaran, pemotongan dan gambar bagian demi bagian sehingga
pengajjaran harus didukung pula dengan media lain.
7. Pembelajaran Matematika Tentang Pengelompokan Berbagai Bangun
Datar Melalui Penggunaan Media Realita
Dari pengertian hakikat belajar seseorang yang telah mengalami proses
belajar akan terjadi perubahan tingkah laku dalam aspek pengetahuan, sikap
maupun keterampilannya. Jadi, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling
pokok dalam keseluruhan proses pendidikan. Hal ini mengandung arti bahwa
berhasil tidaknya tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses
belajar yang dialami oleh siswa. Maka pembelajaran akan bermakna bila pada diri
siswa terjadi perubahan dalam ranah kognitif, afektif maupun psikomotor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Pembelajaran matematika dengan media nyata dapat meningkatkan
ketertarikan siswa dalam belajar. Penggunaan media ini juga memberikan dampak
positif, karena siswa akan lebih memahami tentang proses pengelompokan
berbagai bangun datar dan bukan hanya sekedar hafalan belaka. Sehingga dalam
pembelajaran berikutnya, siswa telah memiliki konsep yang kokoh, hingga
pembelajaran akan berjalan lancar. Ini dikarenakan pemahaman tentang proses
pengelompokan berbagai bangun datar merupakan materi pokok yang harus
dikuasai siswa untuk mempelajari materi pelajaran matematika selanjutnya.
Penggunaan media realita dalam pembelajaran matematika pengelompokan
bangun datar sangatlah sesuai dengan karakteristik siswa yang sedang duduk di
kelas I karena siswa masih dalam tahap belajar konkret yaitu belajar dengan
menggunakan media yang nyata. Dengan penggunaan media nyata diharapkan
pemahaman siswa dapat meningkat.
B. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Pustaka yang mendasari penelitian yang akan dilaksanakan adalah hasil
penelitian terdahulu yang memiliki relevansi dengan penelitian ini. Beberapa
penelitian yang mengangkat permasalahan pembelajaran dengan media realita
antara lain dilakukan oleh Nurjanah (2008) yang berjudul Perbedaan Kemampuan
Menulis Wacana Menggunakan Media Gambar Dengan Media Realita Pada
Siswa Kelas XI di SMAN 1 Sape. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui
manakah yang lebih efektif dari kedua media tersebut setelah siswa mengikuti
pembelajaran menulis wacana. Hasil penelitian Kemampuan menulis wacana
menggunakan media realita secara individual mencapai kemampuan tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
sebanyak 53,33 % dan yang tergolong sedang sebanyak 46,67 % dengan indek
prestasi kelompok 65,6 termasuk kategori normal.
Tahun 2011, Ling Indrawati menulis skripsi dengan judul Studi Eksperimen
Tentang Penggunaan Media Realita dan Replika Terhadap Kemampuan Dasar
Bahasa Anak. Dari hasil penelitian antara kelompok media
realita dan kelompok replika, ternyata selain ada perbedaan dalam penggunaan
media realita dan replika, juga kemampuan bahasa anak juga lebih baik
dibandingkan dengan kelompok realita.
Penelitian selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan Joko Muryono pada
siswa kelas IV SDN 3 Ketaon Boyolali untuk pembuatan skripsinya. Skripsi yang
disusun berjudul Penggunaan Media Realita Untuk Meningkatkan Kemampuan
Belajar Matematika Konsep Bangun Ruang Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar
Negeri 3 Ketaon Banyudono Boyolali Tahun 2009/2010. Penelitian ini bertujuan
meningkatkan kemampuan belajar matematika konsep bangun ruang pada siswa
kelas IV SD Negeri 3 Ketaon Banyudono Kabupaten Boyolali melalui
penggunaan media realita. Hasil penelitian dengan penggunakan pendekatan suku
kata dapat meningkatkan kemampuan belajar matematika konsep bangun ruang.
Peningkatan kemampuan belajar matematika konsep bangun ruang dapat dilihat
dari hasil paparan data nilai kondisi awal rata-rata 60.00, Pada siklus I nilai rata-
rata 67,00, Pada Siklus ke II nilai rata-rata 74.00. Mengenal konsep bangun ruang
menggunakan media realita. Dapat memecahkan permasalahan dengan mengulang
konsep Bangun Ruang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
C. Kerangka Berpikir
Dalam sebuah pembelajaran, banyak komponen yang terlibat untuk
mencapai tujuan yang diharapkan. Kendala yang dihadapi dalam mencapainya
pun tidak sedikit. Siswa memiliki karakter dan latar belakang yang unik dan
berbeda satu dengan lainnya, sementara guru harus mampu mengantarkan siswa
menguasai konsep-konsep yang telah tercantum dalam standar isi.
Rendahnya minat dan prestasi belajar siswa terhadap materi yang diberikan
guru disebabkan kurang menariknya pembelajaran yang diciptakan guru, guru
hanya menggunakan metode ceramah yang menjemukan lalu pemberian tugas
setelah ceramah selesai. Dampaknya, prestasi belajar yang dicapai siswa di bawah
KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah. Dampak yang lebih luas, kesulitan ini
akan menghambat peningkatan mutu pendidikan yang diharapkan dalam mata
pelajaran matematika sehingga tujuan pembelajaran tidak akan tercapai. Hal
tersebut merupakan masalah yang dihadapi guru. Masalah tersebut harus dicari
jalan keluarnya. Salah satu jalan keluar yang dapat dilakukan guru adalah
pembelajaran dengan penggunaan media realita.
Untuk mencapai prestasi belajar yang diharapkan, maka membawa siswa
pada suasana belajar yang menyenangkan adalah sebuah cara yang tepat. Dan
penggunaan media realita memungkinkan siswa terbawa dalam suasana proses
belajar mengajar yang menyenangkan. Pembelajaran akan berlangsung secara
alamiah karena diskusi suatu kegiatan yang sesuai dengan karakteristik dan usia
siswa. Guru bukan hanya menyampaikan materi yang berupa hapalan, tetapi
mengatur sebuah strategi yang memungkinkan anak belajar. Dan penggunaan
media relita diharapkan akan meningkatkan minat dan prestasi belajar mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
pelajaran matematika bagi siswa kelas I di SD Negeri Soka Mertoyudan
Magelang.
Gambar 2 Alur Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis penelitian ini adalah “Penggunaan Media Realita Dapat
Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Mengenai Pengelompokan Berbagai
Bangun Datar Sederhana Pada Siswa Kelas I Semester Genap SD Negeri Soka
Tahun Pelajaran 2011/2012”.
Kondisi
Awal Guru belum
menggunakan media
realita
Pemahaman siswa
terhadap materi
rendah, prestasi
belajar rendah
Guru
mengefektifkan
penggunaan media
realita
Guru melaksanakan
pembelajaran secara klasikal,
dengan menggunakan media
realita
Siswa kreatif melaksanakan proses
pembelajaran, sehingga prestasi
belajar dan ketuntasan belajar
meningkat sesuai dengan yang
diharapkan.
Tindakan
(Action)
Kondisi
Akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini akan dibahas jenis penelitian, setting penelitian, rencana
tindakan, pengumpulan data dan instrumen, dan analisa data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian
Tindakan Kelas didefinisikan sebagai penelitian yang memerlukan tindakan untuk
menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan dalam
kawasan kelas atau sekolah tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatan
kualitas pembelajaran (Kasihani Kasbolah, 2001: 11). Penelitian ini direncanakan
dengan 2 siklus dengan alur sebagai berikut:
Siklus 1 Siklus 2
Gambar 3 Alur Penelitian
Refleksi
Rencana
Tindakan
Observasi
Rencana
Tindakan
Refleksi
Pelaksanaan
Tindakan
Observasi
Pelaksanaan
Tindakan
Siklus
berikutnya
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
B. Setting Penelitian
Dalam subjek penelitian akan disajikan lokasi, waktu pelaksanaan, mata
pelajaran, kelas, dan karakteristik siswa.
1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Soka.
SD Negeri Soka berada di belakang pabrik Karoseri New Arrmada dan Armada
Town Square (ARTOS) dusun Soka Kecamatan Mertoyudan Kabupaten
Magelang.
2. Subjek Penelitian
Dalam subjek penelitian akan disajikan mata pelajaran, kelas, dan
karakteristik siswa.
a. Mata Pelajaran
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan pada mata pelajaran matematika
dengan materi bangun datar.
b. Kelas
Sasaran penelitian adalah siswa kelas I Sekolah Dasar Negeri Soka
Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang. Jumlah siswa kelas I adalah 17
siswa yang terdiri dari 8 siswa perempuan dan 9 siswa laki-laki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
c. Karakteristik Siswa
Siswa kelas I SD Negeri Soka memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Penyebab perbedaan karakteristik siswa diantaranya adalah tingkat intlektual yang
berbeda antara satu siswa dengan siswa yang lain. Di samping itu tingkat ekonomi
dan perhatian orang tua juga mempengaruhi karakteristik siswa.
3. Objek Penenlitian
Objek penenlitian ini adalah peningkatan prestasi belajar matematika
mengenai pengelompokan berbagai bangun datar sederhana menggunakan media
realita pada siswa kelas 1 SD Negeri Soka semester genap tahun pelajaran
2011/2012
4. Waktu Pelaksanaan
Waktu pembelajaran sesuai dengan jadwal pelajaran kelas I semester genap
tahun pelajaran 2011/2012
a) Siklus I :
Pertemuan 1 : 23 Mei 2012
Pertemuan 2 : 25 Mei 2012
b) Siklus II :
Pertemuan 1 : 28 Mei 2012
Pertemuan 2 : 31 Mei 2012
Penelitian dilaksanakan dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2012.
Jadwal pelaksanaanya dapat dijelaskan pada tebel berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 1 Jadwal Kegiatan Penelitian
NO KEGIATAN
BULAN DAN MINGGU
APRIL MEI JUNI
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Observasi
2 Proposal Penelitian
3 Menyusun Instrumen
4 Pelaksanaan Siklus I
5 Pelaksanaan Siklus I
6 Analisa data
Penyusunan Laporan
8 Pengumpulan Data
C. Rencana Tindakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan dengan dua siklus,yaitu
siklus I dan siklus II. Berikut diuraikan rencana pelaksanaan kegiatan perbaikan
pembelajaran dari siklus I dan siklus II.
1. Persiapan
a. Minta izin kepada Kepala SD Negeri Soka Mertoyudan Magelang.
Permintaan izin dimaksudkan agar kegiatan berjalan dengan lancar dan
mendapat data yang sesuai.
b. Mencari Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Untuk mendapatkan data kondisi awal prestasi sesuai dan kendala yang dialami
dalam materi belajar. Data diperoleh dari hasil nilai tes.
2. Rencana Tindakan Tiap Siklus
a. Siklus I
Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, yaitu pertemuan 1 dan
pertemuan 2. Pada pertemuan 1 guru menjelaskan tentang materi awal, sedangkan
pada pertemuan 2 guru menjelaskan tentang materi lanjutan dan mengadakan
evaluasi. Selama pembelajaran berlangsung, peneliti bersama teman sejawat
mengadakan pengamatan dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah
disiapkan.
Tindakan siklus I rencana pembelajaran difokuskan pada tujuan
pembelajaran yaitu agar siswa dapat mengelompokan jenis-jenis bangun datar.
Setelah memfokuskan rencana pembelajaran, peneliti merencanakan tindakan
pembelajaran. Tindakan pembelajaran untuk siklus I, dilaksanakan untuk
mengatasi masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya. Dengan pengarahan
peneliti, terhadap teman sejawat yang bertugas sebagai guru dalam pelaksanaan
perbaikan, rencana dalam pelaksanaan tindakan akan menggunakan media
realita. Dengan pembelajaran menggunakan realita diharapkan tujuan
pembelajaran yang dilakukan dapat tercapai. Berikut adalah langkah pembelajaran
pada siklus I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
1) Perencanaan Tindakan Siklus I
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah peneliti
membuat persiapan untuk melaksanakan pembelajaran pada siklus I pertemuan
pertama. Persiapan yang akan dibuat adalah berupa pembuatan Rencana
Perbaikan Pembelajaran, pembentukan kelompok, mempersiapkan media yang
akan digunakan, dan mempersiapkan instrumen penelitian. Instrumen yang
dipersiapkan dalam kegiatan tindakan pada pertemuan 1 antara lain
mempersiapkan lembar observasi, lembar wawancara dengan siswa, dan Lembar
Kerja Siswa (LKS).
2) Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Dalam pelaksanaan tindakan dilaksanakan dua pertemuan, yaitu pertemuan
1 dan pertemuan 2.
a) Pertemuan I
Pertemuan pertama pada siklus I akan dilaksanakan berdasarkan Rencana
Perbaikan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat. Kompetensi dasar yang harus
dicapai dalam pertemuan pertama siklus I adalah siswa dapat mengelompokan
bangun datar (persegi,segi tiga & lingkaran). Indikatornya adalah siswa dapat
mengelompokan bangun datar (persegi,segi tiga & lingkaran) menurut bentuk.
Tindakan yang akan dilakukan pada pertemuan 1 adalah :
a) Tahap awal kegiatan berlangsung selama 15 menit. Guru memulai
pembelajaran dengan mengucapkan salam yang kemudian dilanjutkan dengan
pembacaan doa sebelum belajar, dan presensi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
b) Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa secara klasikal. Berdasarkan
jawaban dari siswa, guru memberitahukan materi yang akan dipelajari.
c) Guru memberikan penjelasan tentang materi pembelajaran bangun datar.
Guru memberikan konsep awal tentang jenis-jenis bangun datar. Setelah
dijelaskan kansep awal, guru kemudian mengaitkan antara benda-benda yang
ada di dalam kelas dengan materi bangun datar.
d) Setelah penyajian materi proses pembelajaran dilaksanakan dengan
pemberian tugas kelompok. Siswa diminta membentuk kelompok, dari 17
siswa dibagikan ke dalam 4 kelompok, yang berarti masing-masing kelompok
terdiri dari 4 dan 5 anak.
e) Guru kemudian menjelaskan cara kerja tugas kelompok. Siswa diminta
mengamati seluruh benda-benda yang terdapat di dalam kelas, selanjutnya
siswa berdiskusi dengan teman satu kelompok untuk mengidentifikasi.
Setelah diidentifikasi siswa ditugaskan untuk mengelompokan sesuai yang
terdapat dalam lembar kerja.
f) Guru mengamati kelompok siswa dan mengarahkan kelompok yang
mengalami kesulitan dalam memahami tugas yang diberikan guru.
g) Kegiatan selanjutnya, siswa secara perwakilan kelompok diminta untuk maju
ke depan kelas mempresentasikan hasil kegiatannya
h) Pada kegiatan penutup, siswa mengumpulkan hasil pekerjaan LKS, guru juga
memberikan tugas pekerjaan rumah.
i) Kemudian menutup pembelajaran pertemuan pertama pada siklus I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
b) Pertemuan 2
Pelaksanaan tindakan pembelajaran pertemuan 2 siklus I merupakan
lanjutan dari pelaksanaan tindakan dari pertemuan 1 siklus I.
Pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan seperti pada pelaksanaan
pembelajaran pertemuan 1 siklus I. Materi pokok pembelajaran pada pertemuan
kedua adalah bangun datar, dengan kompetensi dasar siswa dapat
mengelompokan bangun data (persegi,segi tiga & lingkaran). Indikatornya adalah
siswa dapat mengelompokan bangun datar (persegi,segi tiga & lingkaran) menurut
bentuk. dengan tepat.
Pada pertemuan kedua, kegiatan awal yang akan dilakukan oleh guru adalah
bersama-sama membahas tugas yang telah diberikan sebelumnya. Selanjutnya
siswa bersama guru menyiapkan media atau bahan pembelajaran untuk
melaksanakan kegiatan mengelompokan bangun datar menurut jenisnya melalui
peragaan sederhana. Bangun datar yang dibahas di pertemuan 2 adalah
persegi,segi tiga dan lingkaran. Media yang dibutuhkan antara lain benda-benda
yang berbentuk persegi,segi tiga, dan lingkaran. Di samping itu guru juga
memeriksa kesiapan siswa dalam memulai pembelajaran.
Pada kegiatan awal pembelajaran, guru akan menanyakan beberapa bentuk
bangun datar yang mereka ketahui. Setelah siswa dapat mengklasifikasikannya
kemudian guru menyampaikan bahwa yang dibahas pada pertemuan kali ini
adalah membahas tentang mengelompokan bangun datar persegi,segi tiga dan
lingkaran menurut jenisnya.
Proses pembelajaran dilaksanakan masih menggunakan media realita. Guru
menugaskan siswa duduk dalam kelompoknya dan membagikan Lembar Kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Siswa (LKS) kepada masing-masing kelompok. Selanjutnya guru membagikan
media pembelajaran yang telah disiapkan ke masing-masing kelompok. Di bawah
bimbingan guru siswa melakukan peragaan sesuai dengan panduan pada LKS.
Berdasarkan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah dibagikan siswa diminta
untuk melakukan kegiatan dan menemukan mengelompokan bangun datar
persegi,segi tiga dan lingkaran yang terdapat di ruang kelas. Sambil berkeliling
guru berusaha memotivasi dan memberi pengarahan kepada para siswa jika
diperlukan.
Setelah dirasa cukup waktunya, guru meminta siswa dari kelompok diskusi
mereka untuk mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya. Secara klasikal
guru menanyakan kembali jenis-jenis bangun datar. Setelah itu guru memberikan
penjelasan secara klasikal. Di akhir guru memberikan evaluasi untuk mengetahui
tingkat pemahaman siswa terhadap materi bangun datar.
3) Pengamatan/ Observasi Siklus I
Pengamatan dilakukan oleh peneliti. Yang dilakukan peneliti selama
pelaksanaan pertemuan pertama siklus I adalah mengamati proses pembelajaran
yang sedang dilaksanakan seperti interaksi guru-siswa dan perilaku siswa selama
di kelas. Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian adalah pengamatan ketika
guru mengajar dengan menggunakan pedoman pemantauan proses belajar yang
disusun oleh peneliti. Rangkaian kegiatan pemantauan dalam penelitian ini
menggunakan supervisi sebagai berikut:
a) Teman sejawat bertugas sebagai guru yang diamati, dan peneliti sebagai
observer atau yang mengamati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
b) Sebelum dilakukan proses perbaikan pembelajaran, peneliti dan teman
sejawat melakukan diskusi untuk menjajagi sejauh mana pemahaman guru
tentang pembelajaran dengan menggunakan media realita dan mendiskusikan
apa yang akan dilakukan.
c) Peneliti menganalisa data yang diperoleh dari hasil pengamatan.
d) Hasil dari pengamatan digunakan untuk perbaikan pembelajaran pada
pertemuan kedua siklus I..
Berikut adalah instrumen-instrumen yang digunakan dalam pengamatan
perbaikan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 2 Instrumen Pengamatan Terhadap Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
yang Dilakukan Oleh Guru
N
o Tahap Indikator/ Aspek yang Diamati
Skor/Hasil
Pengamatan
5 4 3 2 1
1. Kegiatan
Awal
1. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2. Mengecek pemahaman siswa tentang materi prasyarat
(appersepsi)
3. Memotivasi siswa tentang pentingnya bangun datar
dalam kehidupan sehari-hari
4. Memberikan masalah yang akan dijadikan topik
pembelajaran .
5. Menyiapkan media yang digunakan
6. Membentuk kelompok siswa
7. Membagi Lembar Kerja Siswa (LKS)
2. Kegiatan
Inti
8. Memotivasi siswa untuk menyelesaikan masalah dalam
kelompoknya dengan cara sendiri
9. Memberi waktu untuk menyelesaikan masalah
10. Memberi bantuan kepada kelompok yang memerlukan
dengan cara pengarahan untuk mempermudah jawaban
11. Memotivasi siswa untuk aktif dalam kelompok
12. Meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi secara
bergantian
13. Meminta kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi
kelompok presentasi
14. Membimbing siswa untuk menemukan konsep materi
yang dipelajari
15. Memberikan pertanyaan yang menantang guna
membangun pemahaman siswa
16. Mengarahkan siswa untuk menemukan matematika
formal
17. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
18. Merespon terhadap hambatan yang ditemui serta
melihat kemajuan siswa
19. Memberi komentar atas ide/gagasan yang ditemui siswa
20. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
tumbuhnya kebiasaan positif
21. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi
waktu yang direncanakan
3. Kegiatan
Akhir
22. Melakukan refleksi atau merangkum/menyimpulkan
dengan melibatkan siswa
23. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberika arahan
atau kegiatan atau tugas sebagai bagian
remidi/pengayaan
24. Memeriksa hasil latihan
25. Memberikan penilaian sekaligus penghargaan terhadap
hasil kerja siswa
Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Dalam instrumen di atas setiap indikator diberi skor, untuk indikator sangat
baik diberi skor 5, indikator baik diberi skor 4, indikator cukup diberi skor 3,
indikator kurang diberi skor 2, dan indikator sangat kurang diberi skor 1. Setelah
instrumen diisi skor, selanjutnya semua skor dijumlahkah. Pedoman penilaian
yang diperoleh dari jumlah skor, dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 3 Rentang Nilai Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Bangun Datar
Menggunakan Media Realita yang Dilakukan Oleh Guru
No Rentang Skor Kategori
1. 105 – 125 Sangat Baik
2. 85 – 104 Baik
3. 65 – 84 Cukup
4. 45 – 64 Kurang
5. 25 – 44 Sangat Kurang
Tabel 4 Instrumen Pengamatan Terhadap Kegiatan Belajar Siswa
No Tahap Indikator/Aspek Pengamatan Skor
5 4 3 2 1
1. Kegiatan
Awal
1. Bersemangat dalam belajar
2. Antusias dalam mengikuti pelajaran
3. Menjawab pertanyaan yang diajukan
guru dengan berani dan baik
4. Merespon masalah yang diberikan
5. Menggunakan sarana dan prasaran yang
diperlukan
2. Kegiatan
Inti
6. Bekerja dalam kelompok, dan aktif
mendiskusikan masalah yang diberikan
7. Diskusi antar kelompok secara klasikal
8. Mempresentasikan hasil diskusi
kelompok
9. Menanggapi hasil diskusi kelompok
lain
10. Menanyakan hal (materi) yang masih
kurang paham
3. Kegiatan
Akhir
11. Mencatat rangkuman pembelajaran
12. Mengerjakan tugas akhir
Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Dalam instrumen di atas setiap indikator diberi skor, untuk indikator sangat
baik diberi skor 5, indikator baik diberi skor 4, indikator cukup diberi skor 3,
indikator kurang diberi skor 2, dan indikator sangat kurang diberi skor 1. Setelah
instrumen diisi skor, selanjutnya skor dijumlahkan Pedoman penilaian yang
diperoleh dari jumlah skor, dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 5 Rentang Skor Pengamatan Keterlibatan Siswa dalam Pelaksanaan
Pembelajaran Bangun Datar Menggunakan Media Realita
No Rentang Skor Kategori
1. 52 – 60 Sangat Baik
2. 42 – 51 Baik
3. 32 – 41 Cukup Baik
4. 22 – 31 Kurang Baik
5. 12 – 21 Sangat Kurang Baik
1) Selanjutnya pada pertemuan 2 terdapat instrumen untuk menilai hasil belajar
siswa. Instrumen untuk skor hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6 Instrumen Penilaian Hasil Belajar Siswa
Nilai (x) Frekuensi (F)/Jumlah Siswa Hasil x.f
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
4) Refleksi Siklus I
Refleksi merupakan kegiatan mengevaluasi proses dan hasil tindakan yang
dilakukan oleh peneliti, terhadap guru dan siswa yang terlibat aktif dalam kegiatan
yang dilaksanakan. Refleksi dalam penelitian tindakan adalah mengkaji apa yang
telah dihasilkan atau yang belum tuntas dengan tindakan perbaikan yang telah
dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi, maka tindakan berikutnya dapat ditemukan.
Refleksi yang akan dilakukan peneliti setelah proses tindakan pertemuan 1
siklus I berakhir adalah peneliti melakukan analisis dari instrumen yang telah diisi
dan melakukan wawancara terhadap siswa (dilakukan di luar jam pelajaran). Hasil
analisis digunakan untuk mengetahui seberapa besar antusias siswa dalam
mengikuti pembelajaran dengan media realita.
Akhir tindakan pertemuan 2 siklus 1, peneliti melakukan analisis dari hasil
tes perbuatan, observasi dan wawancara. Di samping analisis data-data yang telah
disebutkan, guru juga melakukan analisis dari hasil evaluasi siswa yang telah
dilakukan di pertemuan 2 siklus I. Hasil analisis semua data dijadikan bahan
acuan untuk melaksanakan tindakan pada siklus II.
Refleksi dari siklus I secara keseluruhan adalah sebagai berikut. Kegiatan
tindakan siklus I dikatakan berhasil jika memenuhi syarat sebagai berikut.
1) Siswa aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran yang terlihat dari berani
dan mampu menjawab pertanyaan dari guru.
2) Siswa aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran yang terlihat dari berani
menanggapi dan mengemukakan pendapat tentang jawaban siswa yang lain.
3) Siswa aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran yang terlihat dari berani
dan mampu untuk bertanya tentang materi pelajaran pada hari itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
4) Siswa aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran yang terlihat dari setiap
anggota kelompok aktif dalam mengerjakan tugas kelompoknya.
5) Penyelesaian tugas kelompok sesuai dengan waktu yang disediakan.
6) Siswa mengalami peningkatan hasil belajar pengelompokan bangun datar,
dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) perorangan sama dengan 75 dan
hasil belajar pengelompokan bangun datar siswa mencapai lebih atau sama
dengan 82% dari seluruh siswa di kelas itu mendapat nilai 75 atau lebih.
b. Siklus II
Siklus II merupakan kegiatan tindakan yang bertujuan untuk
menyempurnakan kegiatan perbaikan pembelajaran yang dilakukan di siklus I.
Langkah-langkah kegiatan yang dilakukan di siklus II pada dasarnya sama dengan
langkah-langkah pada siklus I. Siklus II dalam kegiatan pembelajaranya juga
terdiri dua pertemuan yaitu pertemuan 1 dan pertemuan 2.
1) Perencanaan Tindakan Siklus II
Pada tahap perencanaan siklus II, dilakukan berdasarkan hasil refleksi dari
siklus I. Perencanaan yang dilakukan sama dengan perencanaan siklus I ditambah
perbaikan berdasarkan kekurangan yang ditemukan pada pertemuan 1 siklus I.
Instrumen yang digunakan yaitu pengamatan terhadap kegiatan guru ketika
melakukan perbaikan pembelajaran, pengamatan terhadap aktivitas siswa, dan
wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
2) Pelaksanaan Tindakan Siklus II
a) Pertemuan 1
Pertemuan pertama pada siklus II materi yang disampaikan sama dengan
pertemuan pertama pada siklus I. Pelaksanaannya pun hampir sama dengan
pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus I yang terdiri dari tiga tahapan
yaitu tahap awal, tahap inti , dan tahap akhir. Yang membedakan dengan siklus I
adalah untuk identifikasi benda-benda bangun datar (persegi,segi tiga &
lingkaran) hanya di dalam kelas, tetapi secara lebih luas siswa diminta
mengelompokan benda-benda bangun datar yang berada di luar kelas.
b) Pertemuan 2
(1) Petemuan kedua pada siklus II meteri yang disampaikan sama dengan
pertemuan kedua siklus I. Pelaksanaan tindakan sama dengan pelaksanaan
pada pertemuan pertama yang terdiri dari tiga tahapan yaitu tahap awal,
tahap inti, dan tahap akhir. Berikut adalah rincian dari masing-masing tahap.
(2) Untuk tahap awal kegiatan berlangsung selama 10 menit, dengan kegiatan
guru memotivasi siswa untuk mempermudah pencapaian tujuan
pembelajaran. Guru memberikan pertenyaan kepada siswa tentang hal-hal
yang berkaitan dengan bangun datar. Pada pertemuan kedua difokuskan
pada materi mengelompokan bangun datar segi tiga dan lingkaran.
(3) Pada kegiatan inti, guru menugaskan siswa untuk membawa benda-benda
yang berkaitan dengan bangun datar seperti tutup toples, koin, bendera
simaphore, dan benda-benda lain yang terkait dengan bangun datar persegi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
segi tiga dan lingkaran. Guru membagikan LKS seperti pertemuan II siklus
I siswa dibagi 4 kelompok untuk mengadakan diskusi.
(4) Setelah kegiatan diskusi selesai, kemudian melaporkan atau memperagakan
hasilnya ke depan kelas. Pada saat kelompok presentasi melaporkan hasil
kerja kelompoknya, maka kelompok yang lain diminta untuk menanggapi
atau memberi masukan/tanggapan terhadap hasil kerja kelompok tersebut.
(5) Pada kegiatan penutup, siswa bersama-sama dengan guru menyimpulkan
materi yang mereka pelajari dan menyebutkan hasil temuan. Kegiatan
terakhir adalah guru memberikan evaluasi.
3) Pengamatan/Observasi Siklus II
Pada bagian ini dibahas mengenai pengamatan, pengumpulan data, dan
instrumen pertemuan pertama siklus II. Pengamatan dilakukan terhadap guru dan
siswa selama proses pembelajaran. Instrumen yang digunakan pertemuan pertama
siklus II seperti pada instrumen yang digunakan pada tindakan pertemuan
pertamadan kedua siklus I.
4) Refleksi Siklus II
Akhir tindakan pertemuan pertama siklus II dilakukan analisa dari
pengamatan dan data yang diperoleh. Hasil analisis tersebut digunakan untuk
mengetahui kendala-kendala apa saja yang dijumpai guru pada saat kegiatan
pembelajaran, perubahan sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran, dan
seberapa besar peningkatan kemampuan dalam memahami jenis-jenis bangun
datar yang dilakukan dengan menggunakan media realita pada kegiatan tindakan
pertemuan pertama siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Akhir tindakan pertemuan kedua siklus II ini dilakukan analisis hasil tes
perbuatan, pengamatan, wawancara. Hasil analisis tersebut digunakan untuk
mengetahui kendala-kendala apa yang dijumpai guru pada siklus II, perubahan
sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran, dan seberapa besar peningkatan
kemampuan siswa dalam memahami materi bangun datar menggunakan media
realita.
Berdasarkan hasil analisis tersbut, diadakan refleksi yang meliputi (1)
perubahan sikap siswa setelah mengikuti pembelajaran bangun datar dengan
menggunakan media realita, (2) peningkatan kemampuan memahami siswa
setelah mengikuti pembelajaran, dan (3) tindakan-tindakan yang telah dilakukan
guru selama mengajar. Kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus II pada
siklus berikutnya.
Refleksi dari siklus II secara keseluruhan adalah sebagai berikut. Kegiatan
tindakan siklus II dikatakan berhasil jika memenuhi syarat sebagai berikut.
1) Siswa aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran yang terlihat dari berani
dan mampu menjawab pertanyaan dari guru.
2) Siswa aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran yang terlihat dari berani
menanggapi dan mengemukakan pendapat tentang jawaban siswa yang lain.
3) Siswa aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran yang terlihat dari berani
dan mampu untuk bertanya tentang materi pelajaran pada hari itu.
4) Siswa aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran yang terlihat dari setiap
anggota kelompok aktif dalam mengerjakan tugas kelompoknya.
5) Penyelesaian tugas kelompok sesuai dengan waktu yang disediakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
6) Siswa mengalami peningkatan hasil belajar pengelompokan bangun datar,
dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) perorangan sama dengan 75 dan
hasil belajar pengelompokan bangun datar siswa mencapai lebih atau sama
dengan 82% dari seluruh siswa di kelas itu mendapat nilai 75 atau lebih.
Jika dari refleksi siklus sudah memenuhi syarat maka siklus selanjutnya
tidak dilakukans. Kelebihan-kelebihan dari refleksi siklus dapat dikembangkan
pada pembelajaran yang sejenis pada kegiatan belajar-mengajar berikutnya.
D. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan satu peubah yaitu peningkatan prestasi belajar,.
Prestasi belajar akan diukur dengan menggunkan tes. Tes yaitu suatu alat
pengukur yang berupa serangkaian pertanyaan yang harus dujawab secara sengaja
dalam suatu yang distandarisasikan, dan yang dimaksudkan untuk mengukur
kemampuan dan hasil belajar individu atau kelompok. Biasanya yang digunakan
untuk mengukur kemampuan siswa adalah jenis tes prestasi belajar dan teks
kemampuan belajar (Marsidjo, 1995:38-39). Tes pilihan ganda adalah bentuk
penelitian yang terdiri atas suatu pernyataan atau pertanyaan dan sejumlah pilihan
atau alternatif jawaban. Soal tes berjumlah 10 nomor dikerjakan pada setiap
siklus. Dengan ketentuan: Skor 1: jika jawaban benar, Skor 0: jika jawaban salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 7 Peubah dan Instrumen Penelitian
No Peubah Indikator Data Pengumpulan
Data Instrumen
1 Prestasi
belajar
siswa
a) Rata-rata nilai
ulangan
b) Presentase
jumlah siswa
yang
mencapain
KKM
Nilai tes Tes tertulis Lembar
tes/ulangan
siswa
Berikut adalah kisi-kisi soal dan juga rincian pemberian skor.
Tabel 8 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Pada Siklus I
N
o
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
No
Soal
1. 6. Mengenal
bangun datar
sederhana
6.2 Mengelompokkan
bangun datar menurut
bentuknya
1. Menunjukkan benda-
benda yang secara
geometris berbentuk
segi tiga, segi empat
dan lingkaran.
2. Menyebutkan benda-
benda pada bangun
datar yang berbetuk
segi tiga, segi empat
dan lingkaran
3. Mengelompokkan
benda-benda yang
berbentuk segi tiga,
segi empat dan
lingkaran.
1, 3
2,4,5,
6
7,8,9,
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 9 Kisi-Kisi Soal Evaluasi Siklus II
N
o
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
No
Soal
1
.
6. Mengenal
bangun datar
sederhana
6.2 Mengelompokkan
bangun datar menurut
bentuknya
4. Menyebutkan ciri-ciri
bangun datar segi
tiga, segi empat dan
lingkaran.
5. Menyebutkan jumlah
sisi pada bangun
datar segi tga, segi
empat dan lingkaran
6. Menyebutkan jumlah
sudut pada bangun
datar segi tiga, segi
empat dan lingkaran.
8,9,10
1,2,3,
4
5,6,7
Tabel 10 Rincian Pemberian Skor Siklus I dan Siklus II
No Jenis Soal Jumlah Soal Skor Maksimal
Tiap Soal
Jumlah Skor
Maksimal
1 Tes Objektif 10 1 10
Jumlah 10
E. Validitas
1. Validitas
Validitas berhubungan dengan sejauh mana suatu alat mampu mengkur apa
yang dianggap orang seharusnya diukur oleh alat tersebut. Alat-alat pangujian
dibidang pendidikan dan ilmu jiwa dirancang untuk menaksir beragam pengertian
seperti prestasi belajar, kecerdasan, kreativitas, bakat, sikap, motivasi, dan
sebagainya.
Sedangkan Masidjo (2010:242) menyatakan validitas suatu tes adalah taraf
sampai di mana suatu tes mampu mangukur apa yang seharusnya diukur. Suatu
tes dikatakan valid dapat dilihat dari keadaan diinya dan setelah diperbandingkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
dengan suatu tes lain yang telah valid. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
validitas isi untuk menyusun instrument yang berpedoman pada indicator dalam
kisi-kisi instrument sesuai dengan materi, lalu dikonsultasikan dengan para ahli
dan dosen pembimbing. Sebuah instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang didinginkan dan apabila dapat mengungkap data dari variabel
yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2006:168).
a. Perangkat Pembelajaran
Di bawah ini adalah hasil validasi instrumen RPP, LKS, dan bahan ajar.
Instrumen pembelajaran ini divalidasikan kepada 4 orang ahli yaitu Ahli
Matematika, Kepala Sekolah dan 2 orang guru. Hasil perhitungan validasi
perangkat pembelajaran sebagai berikut.
Tabel 11 Skor Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran
No Perangkat
Pembelajaran Expert Judgement Hasil
1 Silabus Ahli Matematika 4,4
Kepala Sekolah SD Negeri Soka 3,5
Guru SD Negeri Soka 4,0
Guru SD Negeri Soka 3,8
Rata-rata 3,92
2 RPP Ahli Matematika 4,4
Kepala Sekolah SD Negeri Soka 4,0
Guru SD Negeri Soka 4,3
Guru SD Negeri Soka 4,0
Rata-rata 4,17
3 LKS Ahli Matematika 4,4
Kepala Sekolah SD Negeri Soka 3,8
Guru SD Negeri Soka 4,2
Guru SD Negeri Soka 4,2
Rata-rata 4,15
4 Bahan Ajar Ahli Matematika 4,3
Kepala Sekolah SD Negeri Soka 3,9
Guru SD Negeri Soka 4,0
Guru SD Negeri Soka 4,2
Rata-rata 4,10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 12 Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran
No Skor Kriteria
1 4,6 – 5,5 Sangat baik
2 3,6 – 4,5 Baik
3 2,6 – 3,5 Cukup
4 1,6 – 2,5 Kurang baik
5 0 – 1,5 Sangat kurang baik
Dari hasil skor penghitungan rata-rata validasi perangkat pembelajaran
(silabus, RPP, LKS dan bahan ajar) di atas, diperoleh skor rata-rata Silabus adalah
3.92 dengan kriteria baik, skor rata-rata RPP adalah 4,17 dengan ktiteria baik,
skor rata-rata LKS adalah 4,15 dengan kriteria baik, skor rata-rata bahan ajar
adalah 4,10 dengan kriteria baik. Dari penghitungan di atas, diperoleh skor rata-
rata keseluruhan perangkat pembelajaran 4,08. Hasil skor penghitungan tersebut
termasuk dalam kriteria baik, sehingga perangkat pembelajaran ini layak
digunakan untuk pembelajaran.
F. Teknik Pengumpulan Data
Peubah dalam penelitian ini yakni prestasi belajar. Untuk memperoleh data
mengenai prestasi belajar digunakan teknik yaitu tes. Pada penelitian ini, tes
digunakan untuk mengukur prestasi belajar pilihan ganda. Tes ini dilaksanakan
pada setiap akhir kegiatan pembelajaran di akhir setiap siklus. Tes ini dilakukan
untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan prestasi belajar siswa.
G. Teknik Analisa Data
Teknik analisis yang digunakan peneliti untuk menganalisa data-data yang
telah berhasil dikumpulkan yaitu teknik analisa data deskriptif (statistik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
deskriptif). Statistik deskriptif adalah suatu teknik pengolahan data yang
tujuannya untuknya untuk melukiskan dan menganalisis kelompok data tanpa
membuat atau menarik kesimpulan atas populasi yang diamati. Analisis data
deskriptif dapat ditempuh dengan cara membandingkan data sebelum diberi
tindakan dan sesudah diberi tindakan. Berikut kriteria keberhasilan yang
diharapkan peneliti:
Tabel 13 Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar Siswa
No Peubah Indikator
Kriteria Keberhasilan
Kondisi
Awal
Akhir
Siklus 1
Akhir
Siklus 2
1 Prestasi
Belajar
Rata-rata nilai siswa
dalam mengerjakan soal
ulangan
56 70 75
Presentase jumlah siswa
yang mencapai KKM
(75)
33.33% 70% 75%
Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dihitung dengan cara sebagai
berikut.
1. Cara mengitung peningkatan prestasi belajar
Kognitif
a) Penskoran
Jawaban benar = 1
Jawaban salah = 0
b) Mengihtung jumlah skor tiap siswa
c) Menghitung nilai setiap siswa dengan rumus
Nilai Akhir = jumlah skor setiap siswa x 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
d) Menghitung nilai Rata-rata
e) Menghitung persentase siswa yang telah mencapai KKM, dengan
rumus:
Nilai rata-rata (N) =
Persentase = x 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas hasil penelitian dan pembahasan.
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Kondisi Awal
Dari hasil pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran, guru masih
tampak dominan dalam pembelajaran. Interaksi guru dan siswa selama
berlangsung, tanya jawab aktifitasnya masih rendah. Penataan waktu yang
dirancang guru sering tidak tepat, sehingga tiap-tiap langkah pembelajaran ada
kevakuman sehingga menimbulkan suasana yang tidak kondusif. Sebagian besar
siswa SD Negeri Soka kurang memahami pelajaran matematika terutama dalam
pengelompokan bangun datar. Dalam pembelajaran, guru sering menggunakan
metode ceramah. Padahal berdasarkan pengamatan model ceramah itu selain tidak
efektif, juga mendatangkan kebosanan, apabila model ceramah yang dilakukan
guru tidak menarik. Akibatnya lebih lanjut seringkali hasil belajar rendah, siswa
kurang memperhatikan, motovasi kurang. Hal ini terlihat dari hasil pembelajaran
matematika dengan pokok bahasan pengelompokan bangun datar melalui
diagnosa awal hasil tes formatif hasilnya rendah. Berikut data hasil tes formatif
dalam diagnosa awal.
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 14 Data Hasil Tes Formatif Diagnosa Awal
No Nama Nilai Sebelum perbaikan Ketuntasan
1 A N C 50 Tidak tuntas
2 E W 60 Tidak tuntas
3 N A 70 Tidak tuntas
4 A W 70 Tidak tuntas
5 A G P 80 Tuntas
6 A P P 80 Tuntas
7 H A F 30 Tidak tuntas
8 I CH Z 80 Tuntas
9 R G W 70 Tidak tuntas
10 R S M 80 Tuntas
11 T R R 30 Tidak tuntas
12 M K P 30 Tidak tuntas
Jumlah 730
Berdasarkan data perolehan nilai ulangan harian pada kondisi awal ternyata
sangat rendah sekali. Rendahnya nilai tersebut setelah dibandingkan dengan nilai
KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 75, terlihat jelas bahwa pembelajaran
dapat dikategorikan tidak berhasil. Ketidakberhasilan dikarenakan nilai banyak
yang belum tuntas. Ketuntasan pada pembelajaran pengelompokan bangun datar
sebelum diadakan perbaikan masih tergolong rendah. Berarti dari 12 siswa yang
telah mencapai ketuntasan hanya 4 siswa dan belum mencapai ketuntasan
mencapai 8 siswa. Jika diprosentasekan nilai ketuntasan sebesar 33,33 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 15 Rentang Hasil Tes Kondisi Awal
No Rentang Nilai Jumlah Siswa Keterangan
1 96-100 - Istimewa
2 81-95 - Amat baik
3 66-80 7 Baik
4 51-65 1 Cukup
5 36-50 1 Kurang
6 ….<35 3 Amat kurang
Jumlah 12
2. Deskripsi Per Siklus
Peneliti mengembangkan rencana penelitian ini berupa penelitian tindakan
yang dilaksanakan di dalam kelas. Tahapan penelitian tindakan ini meliputi 2
siklus dengan setiap siklus dua kali pertemuan. Dalam setiap siklus terdiri dari
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
a. Siklus I
Pada siklus I akan dikemukakan hasil penelitan yang telah dilakukan
melalui pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Siklus I terdiri dari dua pertemuan
yaitu pertemuan 1 dan pertemuan 2, yang pembelajarannya masing-masing
dilakukan selama 2 x 35 menit.
1) Perencanaan Tindakan Siklus I
Kegiatan yang dilakukan pada tahap rencana tindakan ini adalah peneliti
membuat persiapan untuk melaksanakan pembelajaran pada siklus I pertemuan
pertama. Persiapan yang dibuat adalah berupa pembuatan rencana pembelajaran,
dan mempersiapkan instrumen penelitian yang diperlukan antara lain;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
mempersiapkan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran , wawancara dengan
siswa, Rencana Perbaikan Pembelajaran, dan lembar kerja siswa. Berikut data
hasil perencanaan yang diperoleh dari pertemuan 1 siklus I.
Tabel 16 Data Hasil Perencanaan Pertemuan 1 Siklus I
NO INSTRUMEN KEGIATAN HASIL
KET. ADA TIDAK
1. Rencana Perbaikan Pembelajaran √
2. Lembar pengamatan untuk guru √
3. Lembar pengamatan untuk keaktifan siswa √
4. Lembar Kerja Siswa (LKS) √
5. Lembar Tes Formatif √
2) Pelaksanaan Tindakan Siklus I
a) Pertemuan I
Tindakan ini merupakan suatu rancangan pembelajaran pengelompokan
menggunakan media realita, sehingga tujuan belajar dapat tercapai secara baik.
Langkah pertama guru memimpin doa, diteruskan mengisi daftar hadir siswa.
Untuk memberi semangat belajar guru memberikan appersepsi. Appersepsi
dengan mengajukan beberapa pertanyaan pada pembelajaran pada materi yang
lalu. Pembelajaran yang akan diajarkan memang berbeda dari pembelajaran hari-
hari sebelumnya. Guru berdiri di depan kelas, menjelaskan jenis pembelajaran
ceramah kurang lebih 10 menit. Selanjutnya guru mendemonstrasikan
pengelompokan dengan media realita. Kemudian guru membagi siswa menjadi 4
kelompok dan membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS).
Berdasarkan hasil pengamatan pada pelaksanaan pembelajaran pada
pertemuan 1 siklus I terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki. Pada kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
kelompok siswa sudah ikut berpartisipasi dalam kelompoknya, tetapi belum
banyak yang berani tunjuk jari untuk bertanya. Partisipasi yang dilakukan oleh
seluruh siswa hanya mengisi Lembar Kerja Siswa (LKS). Dalam kerja kelompok
ini, sebagian siswa masih terlihat bekerja sendiri. Hal tersebut disebabkan siswa
belum terbiasa untuk ikut terlibat dalam pembelajaran berkelompok. Siswa telah
terbiasa untuk diam dan menerima pembelajaran sepenuhnya dari guru.
Kegiatan selanjutnya, siswa secara perwakilan kelompok diminta untuk
maju ke depan kelas mempresentasikan hasil kegiatannya. Pada kegiatan ini,
terlihat siswa masih ragu-ragu untuk maju ke depan kelas untuk melakukan
presentasi. Akhirnya guru menunjuk wakil dari salah satu kelompok untuk maju
mempresentasikan hasil kerjanya. Setelah selesai presentasi, kelompok yang
lainpun masih terlihat ragu untuk maju mempresentasikan hasil kerjanya. Guru
kemudian menunjuk satu per satu perwakilan kelompok untuk maju ke depan
kelas mempresentasikan hasil kerja berikutnya. Di sini terlihat bahwa peran guru
masih dominan dalam kegiatan pembelajaran.
Siswa yang mengajukan pertanyaan menanggapi hasil kerja kelompok lain
juga baru sedikit yang terlibat. Pada kegiatan pembelajaran ini, diadakan tes
formatif untuk diambil nilainya. Di akhir tindakan guru dan siswa tidak sempat
menyimpulkan materi karena waktunya selesai.
Dalam pembelajaran ini diamati oleh peneliti. Peneliti mengamati dan
mencatat hasil pengamatannya ke dalam lembar pengamatan yang disediakan
sebelumnya. Dalam pembelajaran ini didokumentasikan dengan menggunakan
kamera untuk diambil gambarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
b) Pertemuan 2
Hasil pelaksanaan tindakan pertemua 2 siklus 1 yaitu di awal kegiatan guru
sudah mulai terbiasa menggunakan media realita. Di samping itu guru sudah
mulai memperhatikan seluruh kelompok kerja. Siswa sudah mulai tidak ragu
dalam kerja kelompok. Terlihat sebagian besar siswa sudah melakukan kerja
sama, mereka tidak lagi bersifat individualis. Akan tetapi, walaupun kelompoknya
terdiri dari anak, masih 2 anggota kelompok saja yang benar-benar bekerja, yang
lain hanya diam ataupun malah mengganggu temannya yang sedang bekerja atau
kelompok lain juga.
Dalam kegiatan ini terdapat juga beberapa siswa yang mulai berani bertanya
ataupun memberikan ide maupun pendapatnya. Di akhir pembelajaran guru
memberikan tes formatif.
3) Pengamatan/Observasi Siklus I
Data hasil pengamatan pada pertemuan 1 siklus I dilakukan terhadap guru
dan siswa selama proses pembelajaran. Hasil pengamatan yang dilakukan adalah
pengamatan terhadap penampilan guru saat kegiatan pembelajran berlangsung dan
pengamatan terhadap siswa ketika kegiatan pembelajaran. Berikut hasil
pengamatan yang diperoleh peneliti:
a) Pengamatan terhadap guru saat kegiatan pembelajaran.
Pengamatan yang dilakukan terhadap guru lakukan pada saat kegiatan awal,
kegiatan inti dan kegiatan penutup. Berikut hasil pengamatan dari masing-masing
kegiatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
(1) Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal dilaksanakan pada kategori sudah cukup baik, karena
guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, siswa diberi kesempatan untuk
membangun dan menemukan kembali tentang konsep-konsep matematika. Guru
telah melakukan kegiatan appersepsi dengan mengajukan pertanyaan untuk
mengecek kemampuan prasyarat walaupun kurang maksimal.
(2) Kegiatan Inti
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada tahap ini juga masih dalam
kategori cukup. Guru dalam mendemonstrasikan media realita masih dalam
kategori cukup. Dalam membagi kelompok, guru belum bisa memilih dan
mengatur siswa antara yang pandai dengan yang kurang. Pada saat pelaksanaan
kegiatan diskusi kelompok guru banyak memberikan ceramah sehingga siswa
merasa terganggu untuk menyelesaikan lembar kerja siswa (LKS) yang telah
dibagikan. Selama proses guru masih terlihat kurang memberikan kesempatan
bertanya kepada siswa yang mencerminkan kegiatan pembelajaran yang interaktif.
Kemudian, dalam pengelolaan waktu pembelajaran kurang karena waktu tersita
oleh penjelasan tambahan dari guru.
(3) Kegiatan Penutup
Pada bagian penutup belum sempat merangkum materi yang dipelajari
secara keseluruhan karena terbatasnya waktu. Sehingga pada akhir kegiatan
pembelajaran guru hanya memberikan tes lanjutan dan sedikit kesimpulan dan
meminta mengumpulkan hasil pekerjaan siswa .
Berikut ini hasil pengamatan terhadap kegiatan guru dalam pelaksanaan
perbaikan pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 17 Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Pengelompokan Bangun
Datar Menggunakan Media Realita Pertemuan 1 Siklus I
NO BUTIR YANG DIANALISI SKOR
1 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 3
2 Mengecek pemahaman siswa tentang materi prasyarat (appersepsi) 3
3 Memotivasi siswa tentang pentingnya pengelompokan bangun datar
dalam kehidupan sehari-hari 2
4 Mendemonstrasikan pembelajaran pengelompokan bangun datar dengan
media realita 3
5 Menyiapkan media yang digunakan 3
6 Membentuk kelompok siswa 2
7 Membagi Lembar Kerja Siswa (LKS) 3
8 Memotivasi siswa untuk menyelesaikan masalah dalam kelompoknya
dengan cara sendiri 2
9 Memberi waktu untuk menyelesaikan masalah 2
10 Memberi bantuan kepada kelompok yang memerlukan dengan cara
pengarahan untuk mempermudah jawaban 3
11 Memotivasi siswa untuk aktif dalam kelompok 2
12 Meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian 3
13 Meminta kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi kelompok
presentasi 3
14 Membimbing siswa untuk menemukan konsep materi yang dipelajari 3
15 Memberikan pertanyaan yang menantang guna membangun pemahaman
siswa 3
16 Mengarahkan siswa untuk menemukan matematika formal 2
17 Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya 3
18 Merespon terhadap hambatan yang ditemui serta melihat kemajuan
siswa 3
19 Memberi komentar atas ide/gagasan yang ditemui siswa 3
20 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan
positif 3
21 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang
direncanakan 3
22 Melakukan refleksi atau merangkum/menyimpulkan dengan melibatkan
siswa 3
23 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan atau kegiatan
atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan 3
24 Memerikasa hasil latihan 3
25 Memberikan penilaian sekaligus penghargaan terhadap hasil kerja siswa 3
Jumlah 69
Dari tabel diatas diperoleh data bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran
pengelompokan bangun datar menggunakan media realita pada pertemuan 1 siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
I diperoleh jumlah skor 69. Jika didasarkan pada kriteria yang telah ditetapkan,
skor tersebut berada pada rentang skor 65 – 84, sehingga masuk kriteria cukup.
i. Keaktifan siswa Selama Proses Pembelajaran Berlangsung
Pengamatan terhadap penampilan peserta didik dilakukan untuk menilai
aspek keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Dari hasil
pengamatan diperoleh data bahwa pada kegiatan awal pembelajaran siswa sudah
terlihat sedikit antusias mengikuti pembelajaran dan menyiapkan perlengkapan
pembelajaran. Selain itu siswa sudah bisa memperhatikan pernyataan guru tentang
materi yang akan dipelajari.
Pada tahap kegiatan inti, siswa menyelesaikan masalah dalam kelompok
akan tetapi kerja sama yang terlihat belum secara menyeluruh. Dalam diskusi
kelompok masih terlihat hanya separuh siswa saja yang aktif dalam melakukan
kegiatan peragaan, sementara yang lain hanya membantu mengisi lembar kerja.
Hal ini mungkin terjadi karena siswa kurang terbiasa bekerja secara berkelompok.
Pada kegiatan penutup, siswa sudah bersedia berpartisipasi akan tetapi
hanya sebagian kecil misalkan dalam mengemukakan gagasan atau
menyimpulkan apa yang telah mereka pelajari, hanya sebagian siswa yang berani
berbicara atau mengemukakan pendapat tanpa harus disuruh. Oleh karena itu,
pada kegiatan pembelajaran pertemuan pertama walaupun hasilnya sudah cukup
akan tetapi belum memuaskan.
Analisis data hasil pengamatan keterlibatan siswa dalam pembelajaran
pengelompokan menggunakan media realita dapat dilihat pada tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel 18 Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Pengelompokan
Bangun Datar Menggunakan Media Realita Pertemuan 1 Siklus I
No Aspek Yang dinilai Skor
1 Bersemangat dalam belajar 2
2 Antusias dalam mengikuti pelajaran 2
3 Menjawab pertanyaan yang diajukan guru dengan berani dan baik 3
4 Merespon masalah yang diberikan 3
5 Menggunakan sarana dan prasaran yang diperlukan 3
6 Bekerja dalam kelompok, dan aktif mendiskusikan masalah yang
diberikan
3
7 Diskusi antar kelompok secara klasikal 3
8 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok 3
9 Menanggapi hasil diskusi kelompok lain 3
10 Menanyakan hal (materi) yang masih kurang paham 3
11 Mencatat rangkuman pembelajaran 3
12 Mengerjakan tugas akhir 3
Jumlah 34
Berdasarkan data observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap
keterlibatan siswa dalam pembelajaran pada tabel diatas, diperoleh jumlah skor
34. Dengan demikian didasarkan pada kriteria yang telah ditetapkan, skor
tersebut berada pada rentang skor 32 – 41, sehingga masuk kriteria cukup baik.
Data hasil pengamatan pada pertemuan 2 siklus I dilakukan seperti pada
pertemuan 1 siklus I, yaitu pengamatan peneliti terhadap guru dan siswa selama
proses pembelajaran. Hasil pengamatan yang dilakukan adalah pengamatan
terhadap penampilan guru saat kegiatan pembelajaran berlangsung dan
pengamatan terhadap keaktifan siswa ketika kegitan pembelajaran berlangsung.
Berikut hasil pengamatan yang diperoleh peneliti pada pertemuan 2 siklus I:
1) Penampilan guru ketika pembelajaran pengelompokan bangun datar
menggunakan media realita pada Pertemuan 2 Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Hasil analisis pengamatan pelaksanaan pembelajaran pengelompokan
bangun datar dengan media realita pada pertemuan 2 dalam siklus I dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 19 Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Pengelompokan Bangun
Datar Menggunakan Media Realita Pertemuan 2 Siklus I
NO BUTIR YANG DIANALISI SKOR
1 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 3
2 Mengecek pemahaman peserta tentang materi prasyarat (appersepsi) 3
3 Memotivasi siswa tentang pentingnya bangun datar dalam kehidupan
sehari-hari
3
4 Mendemonstrasikan pembelajaran pengelompokan bangun datar
dengan media realita
3
5 Menyiapkan media yang digunakan 3
6 Membentuk kelompok siswa 4
7 Membagi Lembar Kerja Siswa (LKS) 4
8 Memotivasi siswa untuk menyelesaikan masalah dalam kelompoknya
dengan cara sendiri
4
9 Memberi waktu untuk menyelesaikan masalah 3
10 Memberi bantuan kepada kelompok yang memerlukan dengan cara
pengarahan untuk mempermudah jawaban
4
11 Memotivasi siswa untuk aktif dalam kelompok 3
12 Meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian 3
13 Meminta kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi kelompok
presentasi
4
14 Membimbing siswa untuk menemukan konsep materi yang dipelajari 4
15 Memberikan pertanyaan yang menantang guna membangun
pemahaman siswa
2
16 Mengarahkan siswa untuk menemukan matematika formal 4
17 Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya 3
18 Merespon terhadap hambatan yang ditemui serta melihat kemajuan
siswa
3
19 Memberi komentar atas ide/gagasan yang ditemui siswa 4
20 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif
3
21 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang
direncanakan
3
22 Melakukan refleksi atau merangkum/menyimpulkan dengan
melibatkan siswa
3
23 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberika arahan atau kegiatan
atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan
4
24 Memerikasa hasil latihan 4
25 Memberikan penilaian sekaligus penghargaan terhadap hasil kerja
siswa
3
Jumlah 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Pada tabel di atas diperoleh data bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran
pengelompokan bangun datar menggunakan media realita pada pertemuan kedua
siklus I diperoleh skor 84. Jika didasarkan pada kriteria yang telah ditetapkan,
skor tersebut berada pada rentang skor 85 – 104, sehingga masuk kriteria baik.
Hal ini menunjukkan bahwa dalam proses pelaksanaan pembelajaran bangun datar
efektif diterapkan.
b) Keterlibatan siswa dalam pembelajaran pengelompokan bangun datar
menggunakan media realita.
Pengamatan terhadap penampilan siswa dilakukan untuk menilai aspek
keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran pengelompokan bangun datar
menggunakan media realita. Dari hasil pengamatan diperoleh data bahwa pada
kegiatan awal pembelajaran siswa sedikitnya sudah terlihat mulai aktif untuk
menyiapkan berbagai perlengkapan pembelajaran dimana siswa tanpa ada
instruksi dari guru untuk mengambil posisi tempat duduk dan duduk dalam
kelompoknya masing-masing. Terlihat juga ada sebagian siswa yang konsentrasi
mendengarkan penjelasan dan petunjuk dari guru.
Pada tahap kegiatan ini, siswa menyelesaikan masalah dalam kelompok
sudah nampak beberapa anggota dalam kelompok aktif menyelesaikan tugasnya
tetapi masih ada siswa yang cenderung menyelesaikannya sendiri-sendiri. Dalam
diskusi kelompok, hanya sebagian siswa saja yang aktif melakukan kegiatan atau
peragaan, sementara siswa yang lain hanya melihatnya saja tetapi nampak bahwa
mereka sudah mulai menanyakan hal yang tidak paham kepada guru walaupun
kelihatannya sangat kaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Pada kegiatan penutup, siswa belum terlihat dalam berpartisipasi misalkan
mengemukakan gagasan yang perlu atau menyimpulkan apa yang telah mereka
pelajari, siswa masih belum begitu berani berbicara walaupun ada juga siswa lain
yang bisa.
Skor yang diperoleh untuk keterlibatan siswa dalam pembelajaran adalah
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 20 Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran
Pengelompokan Bangun Datar Menggunakan Media Realita
Pertemuan 2 Siklus I
No Aspek Yang dinilai Skor
1 Bersemangat dalam belajar 4
2 Antusias dalam mengikuti pelajaran 4
3 Menjawab pertanyaan yang diajukan guru dengan berani dan baik 3
4 Merespon masalah yang diberikan 4
5 Menggunakan sarana dan prasaran yang diperlukan 4
6 Bekerja dalam kelompok, dan aktif mendiskusikan masalah yang
diberikan
4
7 Diskusi antar kelompok secara klasikal 3
8 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok 4
9 Menanggapi hasil diskusi kelompok lain 4
10 Menanyakan hal (materi) yang masih kurang paham 3
11 Mencatat rangkuman pembelajaran 4
12 Mengerjakan tugas akhir 4
Jumlah 45
Berdasarkan data hasil pengamatan pembelajaran pada tabel diatas,
diperoleh jumlah skor 45. Dari jumlah skor hasil pengamatan berarti bahwa taraf
keberhasilan siswa dalam pembelajaran pengelompokan bangun datar
menggunakan media realita berada pada rentang 42 – 51, yaitu termasuk dalam
kategori baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Kegiatan perbaikan pembelajaran pengelompokan bangun datar yang
dilakukan oleh guru menggunakan media realita pada siklus I dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 21 Hasil Rekap Pengamatan Terhadap Kegiatan Guru dalam Pembelajaran
Pengelompokan Bangun Datar Menggunakan Media Realita pada Siklus I
No No. Butir yang Dianalisis Rata-rata Jm
l
Rata-
Rata P 1 P 2
1 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai 3 3 6 3
2 Mengecek pemahaman siswa tentang materi
prasyarat (appersepsi) 3 4 7 3,5
3 Memotivasi siswa tentang pentingnya
pengelompokan bangun datar dalam kehidupan
sehari-hari
2 3 5 2,5
4 Mendemonstrasikan pengelompokan bangun datar
dengan media realita 3 3 6 3
5 Menyiapkan media yang digunakan 3 3 6 3
6 Membentuk kelompok siswa 2 4 6 2,5
7 Membagi Lembar Kerja Siswa (LKS) 3 4 7 3
8 Memotivasi siswa untuk menyelesaikan masalah
dalam kelompoknya dengan cara sendiri 2 4 6 3,5
9 Memberi waktu untuk menyelesaikan masalah 2 3 5 2,5
10 Memberi bantuan kepada kelompok yang
memerlukan dengan cara pengarahan untuk
mempermudah jawaban
3 4 7 3,5
11 Memotivasi siswa untuk aktif dalam kelompok 2 3 5 2,5
12 Meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi
secara bergantian 3 3 6 3
13 Meminta kelompok lain untuk menanggapi hasil
diskusi kelompok presentasi 3 4 7 3,5
14 Membimbing siswa untuk menemukan konsep
materi yang dipelajari 3 4 7 3,5
15 Memberikan pertanyaan yang menantang guna
membangun pemahaman siswa 3 2 5 2,5
16 Mengarahkan siswa untuk menemukan matematika
formal 2 4 6 3
17 Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya 3 3 6 3
18 Merespon terhadap hambatan yang ditemui serta
melihat kemajuan siswa 3 3 6 3
19 Memberi komentar atas ide/gagasan yang ditemui
siswa 3 4 7 3,5
20 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
tumbuhnya kebiasaan positif 3 3 6 3
21 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi 3 3 6 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
waktu yang direncanakan
22 Melakukan refleksi atau
merangkum/menyimpulkan dengan melibatkan
siswa
3 3 5 2,5
23 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberika
arahan atau kegiatan atau tugas sebagai bagian
remidi/pengayaan
3 4 7 3,5
24 Memerikas hasil latihan 3 4 7 3,5
25 Memberikan penilaian sekaligus penghargaan
terhadap hasil kerja siswa 3 3 6 3
Jumlah 69 84 153 77
Berdasakan tabel analisis di atas diperoleh fakta bahwa pelaksanaan
pembelajaran pengelompokan bangun datar menggunakan media realita pada
siklus I diperoleh skor rata-rata 77, berarti taraf keberhasilan kegiatan guru
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan angka tersebut berada pada interval
atau rentang skor 65– 84, sehingga masuk dalam kriteria cukup.
Berikut ini dipaparkan hasil pengamatan terhadap keterlibatan siswa dalam
pembelajaran dari dua kali pertemuan pada siklus I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel 22 Hasil Rekap Pengamatan terhadap Keterlibatan Siswa dalam
Pembelajaran Bangun Datar Menggunakan Media Realita Pada Siklus I
No. Indikator/Aspek Pengamatan Skor
Jml Rata-
Rata P 1 P 2
1 Bersemangat dalam belajar 2 4 6 3
2 Antusias dalam mengikuti pelajaran 2 4 6 3
3 Menjawab pertanyaan yang diajukan guru
dengan berani dan baik 3 3 6 3
4 Merespon masalah yang diberikan 3 4 7 3,5
5 Menggunakan sarana dan prasaran yang
diperlukan 3 4 7 3,5
6 Bekerja dalam kelompok, dan aktif
mendiskusikan masalah yang diberikan 3 4 7 3,5
7 Diskusi antar kelompok secara klasikal 3 3 6 3
8 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok 3 4 7 3,5
9 Menanggapi hasil diskusi kelompok lain 3 4 7 3,5
10 Menanyakan hal (materi) yang masih kurang
paham 3 3 6 3
11 Mencatat rangkuman pembelajaran 3 4 7 3,5
12 Mengerjakan tugas akhir 3 4 7 3,5
Jumlah 33 45 79 39,5
Berdasarkan data tabel analisis pengamatan terhadap keterlibatan siswa
diperoleh bahwa jumlah skor siklus I adalah 39,5. Jika didasarkan pada kriteria
yang telah ditetapkan, skor tersebut berada pada rentang skor 32 – 41, sehingga
masuk kriteria cukup baik. Dari data di atas menunjukkan bahwa keterlibatan atau
partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran pengelompokan bangun datar
menggunakan media realita pada siklus I masih dalam kategori cukup baik.
Dengan kategori yang keterlibatan siswa cukup baik, di samping keterlibatan
siswa dalam pembelajaran cukup baik hasil tes siswapun meningkat. Selain
diadakan pengamatan dalam pembelajaran dan keaktifan siswa dalam
pembelajaran pengelompokan bangun datar pada pertemuan 2 siklus I diadakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
tes formatif. Dari hasil tes formatif diketahui nilai yang dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 23 Hasil Tes Formatif Pertemuan 2 Siklus I
No Nama Nilai Ketuntasan
1 EH 70 Tidak tuntas
2 MRP 80 Tuntas
3 AA 80 Tuntas
4 AAN 80 Tuntas
5 ARD 70 Tidak tuntas
6 DAR 90 Tuntas
7 EA 40 Tidak tuntas
8 EN 40 Tidak tuntas
9 IG 80 Tuntas
10 MAK 70 Tidak tuntas
11 NA 40 Tidak tuntas
12 RAM 60 Tidak tuntas
13 RS 70 Tidak tuntas
14 SAR 90 Tuntas
15 TN 60 Tidak tuntas
16 AFA 90 Tuntas
17 EH 90 Tuntas
Jumlah 1200
Rata-rata 71
Nilai terendah 40
Nilai tertinggi 90
Ketuntasan 47,05 % 8
Berdasarkan data hasil tes formatif pertemuan 2 siklus I diperoleh nilai yang
masih rendah. Dengan nilai KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 75 sehingga
terlihat jelas bahwa pembelajaran dapat dikategorikan belum berhasil., karena
masih ditemui nilai yang dibawah KKM. Ketidakberhasilan dikarenakan nilai
banyak yang belum tuntas. Ketuntasan pada pembelajaran pengelompokan bangun
datar diadakan sesudah diadakan perbaikan juga masih tergolong rendah. Dari 17
siswa yang telah mencapai ketuntasan hanya 8 siswa. Jika diprosentasikan hanya
47,05 % dari nilai ketuntasan. Data hasil tes formatif pertemuan 2 siklus I dapat di
rekap sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel 24 Hasil Rekap Tes Formatif Pertemuan 2 Siklus I
RentangNilai (x) Frekuensi (f) Hasil x.f
10 - -
20 - -
30 - -
40 3 120
50 - -
60 3 180
70 3 210
80 4 320
90 4 360
100 - -
Jumlah 17 1200
Perhitungan :
Nilai Tertinggi : 90
Nilai Terendah : 40
Nilai Rata-rata : = 71
Siswa yang tuntas : 8 anak
Siswa yang tidak tuntas : 9 anak
Ketuntasan belajar : = 47,05 %
Berdasarkan tabel diatas bahwa pada nilai ketuntasan dari kondisi awal
33,33% , maka peneliti membuat rancangan perbaikan pembelajaran lagi pada
pertemuan 2 siklus I yang ternyata mengalami peningkatan nilai menjadi 47,05 %,
jadi nilai ketuntasan ada peningkatan sebesar 13,75%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
4) Refleksi Siklus I
Dari hasil refleksi pada pertemuan I terjadi beberapa permasalahan.
Permasalahannya ketika kegiatan tindakan berasal dari guru maupun siswa.
Permasalahan dari guru yang dirasa menghambat pelaksanaan pembelajaran
pengelompokan bangun datar dengan media realita yaitu, a) guru belum mampu
secara maksimal untuk mengatur waktu, dan dalam pembagian kelompok
mengangkat kursi dan meja membutuhkan waktu lebih, b) guru belum maksimal
dalam mendemonstrasikan pengelompokan bangun datar dengan media realita,
dan guru masih terlihat dominan dalam menyampaikan informasi, c) guru kurang
merata dalam melakukan bimbingan terhadap siswa, d) guru kurang memberikan
motivasi terhadap siswa untuk aktif bertanya dan menyampaikan pendapat, e)
guru masih kesulitan dalam melakukan penilaian. Sedangkan hambatan yang
dialami siswa, antara lain (1) siswa belum terbiasa dengan penerapan
pembelajaran dengan media realita,, (2) siswa kurang terbiasa bekerja secara
berkelompok, (3) siswa masih belum termotivasi untuk melakukan presentasi, (4)
siswa kurang efektif dalam memaksimalkan waktu.
Untuk mengatasi masalah di atas, guru harus aktif dalam mendorong dan
memotivasi siswa untuk bertanya maupun mengemukakan gagasannya dengan
cara memberikan pujian atau pemberian nilai tersendiri bagi yang mampu
bertanya. Guru juga harus cepat tanggap terhadap permasalahan yang dialami
siswa. Bila ada siswa yang bertanya terhadap materi yang masih kurang dipahami
maka guru berkewajiban menerangkannya secara mendetail sampai siswa tersebut
benar-benar paham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Pada pertemuan 2 juga masih ada beberapa permasalahan yang sedikit
menghambat pelaksanaan pembelajaran pengelompokan bangun datar
menggunakan media realita, yaitu pada tahap inti pembelajaran terlihat guru
memberikan motivasi dan mendampingi siswa pada pelaksanaan kerja kelompok
hanya pada siswa tertentu saja, jadi tidak semua kelompok mendapatkan motivasi
dari guru. Sementara hambatan yang dialami pada tahap awal pembelajaran, siswa
masih terlihat belum begitu siap mengikuti pembelajaran karena siswa masih
duduk tak beraturan sehingga pada waktu siswa diminta duduk di dalam
kelompoknya barulah mereka mengatur tempat duduk sehingga hal ini menyita
waktu lebih banyak dan sedikit terganggu dalam pengalokasian waktu
pembelajaran. Dalam pelaksanaan diskusi mereka terlihat belum nampak
kerjasama yang baik terhadap sesama anggota kelompok, juga belum termotivasi
sepenuhnya untuk melakukan presentasi.
Untuk mengatasi masalah ini, guru harus lebih meningkatkan pemberian
motivasi kepada siswa agar berani melakukan presentasi dengan cara memberikan
nilai tambahan bagi siswa dan kelompok yang melakukan presentasi dengan baik
dan benar. Guru juga perlu menciptakan suasana bertanya yang betul-betul
bertujuan menggali informasi dengan cara memberikan penekanan kepada siswa
bahwa kegiatan bertanya itu adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi pelajaran.
Pembelajaran tindakan siklus I dilaksanakan dengan memberikan tindakan
melalui penggunaan media realita. Hasil refleksi pada siklus I diperoleh data
sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
1) Pelaksanaan pembelajaran belum berjalan sesuai dengan rencana
pembelajaran yang disusun.
2) Dalam memberi bantuan diskusi kelompok, guru masih kelihatan kurang aktif
dan kurang merata. Hal tersebut disebabkan belum terbiasanya melakukan
pembelajaran dengan media realita.
3) Berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan bahwa guru perlu meningkatkan
cara memotivasi siswa dalam mengeluarkan pendapat.
4) Hasil pengamatan tentang keterlibatan siswa selama proses pembelajaran
perlu ditingkatkan karena belum semua aktif.
5) Pembelajaran pada siklus I memerlukan waktu yang lebih dari waktu yang
telah direncanakan karena banyak terpakai untuk pengaturan kelompok.
6) Pelaksanaan pembelajaran belum optimal, karena sebagian besar siswa belum
terbiasa menggunakan alat peraga dan teknik sederhana dalam pembelajaran.
7) Hasil tes menunjukkan bahwa nilai tes rata-rata siswa sudah dalam keadaan
tuntas akan tetapi belum bisa dikatakan sangat memuaskan.
8) Hasil wawancara terhadap siswa menunjukkan bahwa mereka dapat
memahami materi pengelompokan bangun datar karena pembelajarannya
dilaksanakan dengan melakukan peragaan atau aktivitas-aktivitas.
b. Siklus II
Data hasil kegiatan perbaikan pembelajaran pada sikus II mengacu pada
kegiatan pembelajaran pengelompokan bangun datar menggunakan media realita
pada pertemuan 1 dan pertemuan 2 siklus I. Hal-hal yang dipaparkan pada siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
II adalah pertemuan 1 siklus II, pertemuan 2 siklus II, hasil pengamatan siklus II,
refleksi siklus II.
1. Perencanaan Tindakan Siklus II
Persiapan yang dilakukan pada pertemuan 1 siklus II ini yaitu,
mempersiapkan lembar pengamatan pelaksanaan pembelajaran, lembar
wawancara, Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP), dan lembar kerja siswa.
Data hasil perencanaan pembelajaran pengelompokan bangun datar menggunakan
media realita pada pertemuan 1 siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 25 Data Hasil Perencanaan Tindakan Pertemuan 1 Siklus II
NO INSTRUMEN KEGIATAN
HASIL
KET.
ADA TIDAK
1. Rencana Perbaikan Pembelajaran √
2. Lembar pengamatan untuk guru √
3. Lembar pengamatan untuk keaktifan siswa √
4. Lembar Kerja Siswa (LKS) √
5. Lembar Tes Formatif √
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
a) Pertemuan 1
Pertemuan 1 pada siklus II ini, terlihat siswa sudah lebih fokus dalam proses
pembelajaran. Siswa sudah tidak asing dengan penggunaan media yang terdapat di
dalam kelas. Dalam kerja kelompok jumlah siswa yang bekerja dalam kelompok
bertambah dan bahkan bisa dikatakan hampir merata, jumlah siswa yang bertanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
maupun yang mengajukan ide bertambah pula jika dibandingkan dengan
pertemuan sebelumnya. Hal ini menimbulkan kesan bahwa siswa sudah bisa
beradaptasi dan terbiasa melakukan pembelajaran pengelompokan bangun datar
menggunakan media realita dan siswa sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran
yang konkrit.
b) Pertemuan 2
(1) Hasil pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada guru pada awal kegiatan
sudah mampu mengarahkan siswa ke materi yang akan dipelajari. Siswa
antusias dalam menjawab pertanyaan awal yang disampaikan oleh guru. Di
samping itu dalam pembentukan kelompok siswa sudah bisa langsung
menempatkan diri.
(2) Kegiatan inti, terlihat hampir seluruh siswa sudah mencoba memberanikan
diri untuk melaporkan hasil kerjanya walaupun masih banyak terdapat
kekurangan. Hal ini membuktikan bahwa dengan kegiatan kerja tim dalam
kelompok membuat siswa termotivasi untuk bekerja sama dan saling
mengkomunikasikan terhadap hal-hal yang masih kurang bisa dipahami.
(3) Pada kegiatan penutup, terlihat bahwa siswa bersama-sama dengan guru
menyimpulkan materi yang mereka pelajari dan antusias menyebutkan hasil
temuan mereka walaupun belum semuanya aktif. Kegiatan evaluasi siswa
mengerjakan lebih teliti dari pada evaluasi pada siklus I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
3. Pengamatan/Observasi Siklus II
Pada bagian ini dibahas mengenai pengumpulan data dan analisis data hasil
pengamatan pada pertemuan 1 siklus II. Pengamatan dilakukan terhadap guru dan
siswa selama proses pembelajaran. Hasil pengamatan yang dilakukan dapat
dilaporkan sebagai berikut:
a. Penampilan guru berdasarkan pembelajaran pengelompokan bangun datar
menggunakan media realita pada pertemuan pertama siklus II dapat dilihat
dalam tabel berikut.
Tabel 26 Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Pengelompokan Bangun
Datar Menggunakan Media Realita Pertemuan 1 Siklus II
NO BUTIR YANG DIANALISIS SKOR
1 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 4
2 Mengecek pemahaman siswa tentang materi prasyarat (appersepsi) 4
3 Memotivasi siswa tentang pentingnya bangun datar dalam
kehidupan sehari-hari
3
4 Mendemonstrasikan perklaian dengan media realita 4
5 Menyiapkan media yang digunakan 4
6 Membentuk kelompok siswa 3
7 Membagi Lembar Kerja Siswa (LKS) 4
8 Memotivasi siswa untuk menyelesaikan masalah dalam
kelompoknya dengan cara sendiri
4
9 Memberi waktu untuk menyelesaikan masalah 4
10 Memberi bantuan kepada kelompok yang memerlukan dengan
cara pengarahan untuk mempermudah jawaban
4
11 Memotivasi siswa untuk aktif dalam kelompok 4
12 Meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian 3
13 Meminta kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi kelompok
presentasi
4
14 Membimbing siswa untuk menemukan konsep materi yang
dipelajari
3
15 Memberikan pertanyaan yang menantang guna membangun
pemahaman siswa
3
16 Mengarahkan siswa untuk menemukan matematika formal 3
17 Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya 3
18 Merespon terhadap hambatan yang ditemui serta melihat kemajuan
siswa
4
19 Memberi komentar atas ide/gagasan yang ditemui siswa 4
20 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
21 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang
direncanakan
4
22 Melakukan refleksi atau merangkum/menyimpulkan dengan
melibatkan siswa
4
23 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberika arahan atau
kegiatan atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan
4
24 Memerikasa hasil latihan 4
25 Memberikan penilaian sekaligus penghargaan terhadap hasil kerja
siswa
4
Jumlah 93
Pada tabel di atas diperoleh data bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran
pengelompokan bangun datar dengan media realita pertemuan pertama siklus II
diperoleh skor rata-rata 93. Jika berdasarkan pada kriteria yang telah ditetapkan,
skor tersebut berada pada rentang skor 85 – 104, sehingga masuk kriteria baik.
Hal ini menunjukkan bahwa dalam proses pelaksanaaan pembelajaran
pengelompokan bangun datar menggunakan media realita pada pertemuan
pertama siklus II diterapkan secara efektif.
b. Keterlibatan aktif siswa dalam pembelajaran pengelompokan bangun datar
menggunakan media realita diperoleh data pada table sebagai berikut.
Tabel 27 Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran
Pengelompokan Bangun Datar Menggunakan Media Realita
Pertemuan 1 Siklus II
No. Aspek yang Dinilai Skor
1 Bersemangat dalam belajar 4
2 Antusias dalam mengikuti pelajaran 4
3 Menjawab pertanyaan yang diajukan guru dengan berani dan baik 4
4 Merespon masalah yang diberikan 4
5 Menggunakan sarana dan prasaran yang diperlukan 4
6 Bekerja dalam kelompok, dan aktif mendiskusikan masalah yang
diberikan
4
7 Diskusi antar kelompok secara klasikal 4
8 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok 4
9 Menanggapi hasil diskusi kelompok lain 4
10 Menanyakan hal (materi) yang masih kurang paham 3
11 Mencatat rangkuman pembelajaran 4
12 Mengerjakan tugas akhir 4
Jumlah 47
Berdasarkan data pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap
keaktifan siswa dalam pembelajaran pada tabel, diperoleh jumlah skor 47. Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
jumlah skor tersebut berada pada rentang 42 – 51, yang berarti bahwa taraf
keberhasilan partisipsi siswa dalam pembelajaran pengelompokan bangun datar
menggunakan media media realita termasuk kategori baik.
Data hasil pengamatan pada pertemuan 2 siklus II dilakukan seperti pada
pertemuan 2 siklus I, yaitu pengamatan peneliti terhadap guru dan siswa selama
proses pembelajaran. Berikut hasil pengamatan yang diperoleh peneliti pada
pertemuan 2 siklus II:
a. Analisis penampilan guru pada proses pembelajaran pengelompokan bangun
datar menggunakan media realita pada pertemuan 2 siklus II dapat dilihat
dalam table berikut.
Tabel 28 Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Pengelompokan Bangun
Datar Menggunakan Media Realita Pertemuan 2 Siklus II
NO BUTIR YANG DIANALISIS SKOR
1 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 4
2 Mengecek pemahaman siswa tentang materi prasyarat (appersepsi) 4
3 Memotivasi siswa tentang pentingnya bangun datar dalam kehidupan
sehari-hari
4
4 Mendemonstrasikan pengelompokan bangun datar dengan media
realita
5
5 Menyiapkan media yang digunakan 5
6 Membentuk kelompok siswa 5
7 Membagi Lembar Kerja Siswa (LKS) 5
8 Memotivasi siswa untuk menyelesaikan masalah dalam kelompoknya
dengan cara sendiri
5
9 Memberi waktu untuk menyelesaikan masalah 4
10 Memberi bantuan kepada kelompok yang memerlukan dengan cara
pengarahan untuk mempermudah jawaban
4
11 Memotivasi siswa untuk aktif dalam kelompok 4
12 Meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi secara bergantian 3
13 Meminta kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi kelompok
presentasi
4
14 Membimbing siswa untuk menemukan konsep materi yang dipelajari 4
15 Memberikan pertanyaan yang menantang guna membangun
pemahaman siswa
4
16 Mengarahkan siswa untuk menemukan matematika formal 4
17 Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya 4
18 Merespon terhadap hambatan yang ditemui serta melihat kemajuan 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
siswa
19 Memberi komentar atas ide/gagasan yang ditemui siswa 4
20 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif
5
21 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang
direncanakan
4
22 Melakukan refleksi atau merangkum/menyimpulkan dengan
melibatkan siswa
5
23 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberika arahan atau kegiatan
atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan
4
24 Memerikasa hasil latihan 5
25 Memberikan penilaian sekaligus penghargaan terhadap hasil kerja
siswa
4
Jumlah 106
Pada tabel di atas diperoleh data bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran
pengelompokan bangun datar menggunakan media realita pertemuan 2 siklus II
diperoleh skor 110. Jika berdasarkan pada kriteria yang telah ditetapkan, jumlah
skor tersebut berada pada rentang skor 105 – 125. Sehingga masuk kriteria sangat
baik. Hal ini menunjukkan bahwa dalam proses pelaksanaan pembelajaran pada
pertemuan 2 siklus II menggunakan media realita diterapkan sesuai harapan.
b. Analisis Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran pengelompokan bangun datar
6-10 menggunakan media realita dapat dilihat pada tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Tabel 29 Hasil Pengamatan Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran
Pengelompokan Bangun Datar Menggunakan Media Realita Pertemuan 2 Siklus
II
No. Aspek yang Dianalisis Skor
1 Bersemangat dalam belajar 4
2 Antusias dalam mengikuti pelajaran 5
3 Menjawab pertanyaan yang diajukan guru dengan berani dan baik 5
4 Merespon masalah yang diberikan 4
5 Menggunakan sarana dan prasaran yang diperlukan 5
6 Bekerja dalam kelompok, dan aktif mendiskusikan masalah yang
diberikan
5
7 Diskusi antar kelompok secara klasikal 5
8 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok 4
9 Menanggapi hasil diskusi kelompok lain 4
10 Menanyakan hal (materi) yang masih kurang paham 4
11 Mencatat rangkuman pembelajaran 4
12 Mengerjakan tugas akhir 5
Jumlah 54
Berdasarkan data pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap
keaktifan siswa dalam pembelajaran pada tabel diatas, diperoleh jumlah skor 54.
Hasil jumlah skor tersebut berada pada rentang 52 – 60, yang berarti bahwa taraf
keberhasilan partisipsi siswa dalam pembelajaran pengelompokan bangun datar 6-
10 menggunakan menggunakan media realita termasuk kategori sangat baik.
Kegiatan perbaikan pembelajaran pengelompokan bangun datar yang
dilakukan oleh guru menggunakan media realita pada siklus I dapat dilihat pada
tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Tabel 30 Hasil Rekap Pengamatan Pelaksanaan Kegiatan Guru dalam
Pembelajaran Pengelompokan Bangun Datar Menggunakan Media Realita Siklus
II
NO BUTIR YANG DIANALISIS
SKOR
JML
RATA
-
RATA P1 P2
1 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai 4 4 8 4
2 Mengecek pemahaman siswa tentang materi
prasyarat (appersepsi) 4 4 8 4
3 Memotivasi siswa tentang pentingnya bangun
datar dalam kehidupan sehari-hari 4 4 7 3,5
4 Mendemonstrasikan pengelompokan bangun
datar dengan media realita 4 5 9 4,5
5 Mempersiapkan media yang digunakan 4 5 9 4,5
6 Membentuk kelompok siswa 3 5 8 4
7 Membagi Lembar Kerja Siswa (LKS) 4 5 10 5
8 Memotivasi siswa untuk menyelesaikan masalah
dalam kelompoknya dengan cara sendiri 4 5 10 5
9 Memberi waktu untuk menyelesaikan masalah 4 4 8 4
10 Memberi bantuan kepada kelompok yang
memerlukan dengan cara pengarahan untuk
mempermudah jawaban
4 4 8 4
11 Memotivasi siswa untuk aktif dalam kelompok 4 4 8 4
12 Meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi
secara bergantian 3 3 8 4
13 Meminta kelompok lain untuk menanggapi hasil
diskusi kelompok presentasi 4 4 8 4
14 Membimbing siswa untuk menemukan konsep
materi yang dipelajari 3 4 6 3
15 Memberikan pertanyaan yang menantang guna
membangun pemahaman siswa 3 4 7 3,5
16 Mengarahkan siswa untuk menemukan
matematika formal 3 4 8 4
17 Memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya 3 4 7 3,5
18 Merespon terhadap hambatan yang ditemui serta
melihat kemajuan siswa 4 4 8 4
19 Memberi komentar atas ide/gagasan yang ditemui
siswa 4 4 8 4
20 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
tumbuhnya kebiasaan positif 4 5 9 4,5
21 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
alokasi waktu yang direncanakan 4 4 8 4
22 Melakukan refleksi atau
merangkum/menyimpulkan dengan melibatkan
siswa
4 5 9 4,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
23 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberika
arahan atau kegiatan atau tugas sebagai bagian
remidi/pengayaan
4 4 9 4,5
24 Memerikasa hasil latihan 4 5 9 4,5
25 Memberikan penilaian sekaligus penghargaan
terhadap hasil kerja siswa 4 4 8 4
Jumlah 93 106 207 103,5
Berdasakan tabel analisis di atas diperoleh fakta bahwa pelaksanaan
pembelajaran pada siklus II diperoleh skor 103,5, berarti taraf keberhasilan
kegiatan guru berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan angka tersebut berada
pada interval atau rentang skor 105 – 125, sehingga masuk dalam kriteria sangat
baik. Sedangkan untuk keaktifan siswa dalam pembelajaran pengelompokan
bangun datar menggunakan media realita dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 31 Analisis Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran
Pengelompokan Bangun Datar Menggunakan Media realita Pada Siklus II
No. Indikator/Aspek Pengamatan Skor
Jumlah Rata-
Rata P1 P2
1 Bersemangat dalam belajar 4 4 8 4
2 Antusias dalam mengikuti pelajaran 4 5 9 4,5
3 Menjawab pertanyaan yang diajukan guru
dengan berani dan baik
4 5 9 4,5
4 Merespon masalah yang diberikan 4 4 8 4
5 Menggunakan sarana dan prasaran yang
diperlukan
4 5 9 4,5
6 Bekerja dalam kelompok, dan aktif
mendiskusikan masalah yang diberikan
4 5 9 4,5
7 Diskusi antar kelompok secara klasikal 4 5 9 4,5
8 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok 4 4 9 4,5
9 Menanggapi hasil diskusi kelompok lain 4 5 9 4,5
10 Menanyakan hal (materi) yang masih kurang
paham
3 5 8 4
11 Mencatat rangkuman pembelajaran 4 5 9 4,5
12 Mengerjakan tugas akhir 4 4 8 4
Jumlah 47 54 101 50,5
Berdasarkan data tabel di atas, analisis observasi terhadap keterlibatan siswa
diperoleh bahwa jumlah skor siklus II adalah 50,5. Hasil skor tersebut berada pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
rentang 52 – 60, yang berarti bahwa taraf keberhasilan partisipsi siswa dalam
pembelajaran pengelompokan bangun datar menggunakan media realita termasuk
kategori sangat baik, hal ini didukung juga oleh hasil tes akhir tindakan dan
wawancara terhadap siswa berkaitan dengan proses pembelajaran.
Dan berdasarkan penilaian hasil tes formatif pada pertemuan 2 siklus II
diperoleh dan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 32 Hasil Tes Formatif Pertemuan 2 Siklus II
No Nama Nilai Ketuntasan
1 EH 90 Tuntas
2 MRP 90 Tuntas
3 AA 100 Tuntas
4 AAN 100 Tuntas
5 ARD 90 Tuntas
6 DAR 100 Tuntas
7 EA 60 Tidak tuntas
8 EN 70 Tidak tuntas
9 IG 100 Tuntas
10 MAK 90 Tuntas
11 NA 70 Tidak tuntas
12 RAM 80 Ttuntas
13 RS 90 Tuntas
14 SAR 100 Tuntas
15 TN 80 Tuntas
16 AFA 100 Tuntas
17 EH 100 Tuntas
Jumlah 1510
Rata-rata 88,82
Nilai terendah 70
Nilai tertinggi 100
Ketuntasan 82,35% 14
Data hasil tes formatif pertemuan 2 siklus I dapat direkap sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Tabel 33 Hasil Rekap Tes Formatif Pertemuan 2 Siklus II
RentangNilai (x) Frekuensi (f) Hasil x.f
10 - -
20 - -
30 - -
40 - -
50 - -
60 1 60
70 2 140
80 2 160
90 5 450
100 7 700
Jumlah 17 1510
Perhitungan :
Nilai Tertinggi : 100
Nilai Terendah : 60
Nilai Rata-rata : = 88,82
Siswa yang tuntas : 14 anak
Siswa yang idak tuntas : 3 anak
Ketuntasan belajar : x 100% = 82,35%
4) Refleksi
Hasil refleksi kegiatan pembelajaran pengelompokan bangun datar
menggunakan media realita sudah lebih baik dari pada pertemuan 1 siklus I.
Walaupun sudah dikategorikan baik, namun ada permasalahan yang masih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
menghambat pada pertemuan 1 siklus II yaitu, diskusi kelas masih berjalan
dengan berdasar instruksi guru, dimana guru meminta perwakilan dari kelompok
lain untuk mengajukan pertanyaan atau tanggapan atas hasil kerja kelompok lain,
atau bisa dikatakan belum berdasarkan keinginan sendiri, dan pertanyaan yang
diberikan juga masih terkesan konfirmasi, belum bertujuan menggali pemahaman
konsep.
Demikian juga hambatan yang dialami oleh siswa, yaitu pertama, sebagian
siswa masih ada yang bekerja sendiri. Kedua, siswa juga masih belum termotivasi
untuk melakukan presentasi dan ketiga, siswa masih mengalami kesulitan untuk
bertanya siswa belum berani mengemukakan pendapat.
Setelah tindakan dilakukan pada pertemuan 2 siklus II ini, proses
pembelajaran pengelompokan bangun datar dengan media realita sudah
berkategori sangat baik. Tetap masih ada sedikit hambatan yang ditemui, yakni
untuk alokasi waktu yang masih belum efektif dan dalam kegiatan diskusi siswa
belum secara keseluruhan tujuan tercapai.
Pembelajaran tindakan siklus II dilaksanakan dengan memberikan tindakan
melalui penggunaan media yang terdapat di sekitar lingkungan siswa. Hasil
refleksi siklus II adalah sebagai berikut :
b. Peragaan perbaikan pembelajaran sudah sesuai dengan rencana yang disusun.
c. Siswa sudah hampir keseluruhan terampil melakukan peragaan hasil diskusi.
d. Penggunaan media realita telah menunjukkan hasil yang memuaskan.
e. Berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan bahwa guru sudah mampu
meningkatkan cara memotivasi siswa dalam mengeluarkan pendapat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
f. keterlibatan siswa selama proses pembelajaran sudah tergolong sangat baik,
walaupun belum secara keseluruhan siswa berpastisipasi secara aktif.
g. Hasil belajar siswa yang diukur melalui tes akhir tindakan menunjukkan
peningkatan dengan rata-rata nilai yang memuaskan.
B. Pembahasan
Hasil peningkatan prestasi belajar pada kondisi awal, siklus I dan siklus II
dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 34 Hasil Peningkatan Prestasi Belajar
No Peubah Indikator Kondisi
awal
Siklus I Siklus II
Target Capaian Target Capaian
1 Prestasi
belajar
siswa
Rata-rata
nilai tes
formatif
56 70 71 75 88,82
Persentase
jumlah
siswa yang
mencapai
KKM (75)
33,33% 70% 47,05% 75% 82,35%
Sedangkan perolehan hasil prestasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Tabel 35 Rekapitulasi Hasil Penelitian
No Nama Siswa Kondisi
Awal Siklus I Siklus II Keterangann
1 EH 70 90 Tuntas
2 MRP 80 90 Tuntas
3 AA 80 100 Tuntas
4 AAN 80 100 Tuntas
5 ARD 70 90 Tuntas
6 DAR 90 100 Tuntas
7 EA 40 60 Tidak tuntas
8 EN 40 70 Tidak tuntas
9 IG 80 100 Tuntas
10 MAK 70 90 Tuntas
11 NA 40 70 Tidak tuntas
12 RAM 60 80 Tuntas
13 RS 70 90 Tuntas
14 SAR 90 100 Tuntas
15 TN 60 80 Tuntas
16 AFA 90 100 Tuntas
17 EH 90 100 Tuntas
Nilai rata-rata 56 71 88,82
Nilai terendah 40 70
Nilai tertinggi 90 100
Persentase yang
memenuhi KKM 23,52 47,05% 82,35%
Berdasarkan hasil tes akhir tindakan pada siklus I, diperoleh rata-rata kelas
sebesar 70, nilai tertinggi adalah 90, nilai terendahnya adalah 40, dan persentase
siswa di atas KKM adalah 47,05 %. Perolehan tersebut baru dikategorikan cukup.
Pada siklus II hasil tes formatif menunjukkan peningkatan, yaitu perolehan rata-
rata kelas sebesar 88,82. Ada siswa yang mendapat nilai tertinggi yaitu mendapat
nilai 100 ada 7 anak, tetapi masih ada siswa yang nilainya di bawah KKM yaitu
60 hanya 1 anak, peningkatan tersebut sangat terlihat dari yang tadinya
berkategori cukup menjadi memuaskan. Dengan hasil tersebut maka tujuan dari
penelitian tindakan kelas yang selain untuk meningkatkan kemampuan memahami
pengelompokan bangun datar menggunakan media realita pada siswa kelas I SD
Negeri Soka Mertoyudan sudah tercapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Pelaksanaan pembelajaran pengelompokan bangun datar menggunakan
media realita pada siklus I telah meningkatkan keefektifan guru dalam mengajar,
meningkatan keterlibatan dan keaktifan siswa dalam belajar dan meningkatan
pemahaman siswa dalam memahami pengelompokan bangun datar pada siswa
kelas I SD Negeri Soka Mertoyudan. Akan tetapi karena peserta didik belum
terbiasa menggunakan media realita pembelajaran tersebut, maka menyebabkan
proses pembelajaran menggunakan media realita pada siklus I diperoleh jumlah
skor 79 dengan rata-rata 39,5 dan hanya dapat digolongkan ke dalam kriteria
cukup baik.
Pada siklus II menunjukkan proses belajar yang meningkat. Hal ini
ditunjukkan siswa sudah sangat aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan
rata-rata sebagian besar siswa sudah terlihat berpartisipasi dalam menyelesaikan
tugas-tugas yang diberikan. Peningkatan yang lain adalah siswa sudah mulai
berani menanggapi dan memberi komentar terhadap hasil kerja kelompok lain.
Pada siklus II, indikator peningkatan keterlibatan dan keaktifan siswa dalam
mengikuti pembelajaran adalah diperolehnya jumlah skor 101 dengan rata-rata
50,5 dan digolongkan dalam kriteria sangat baik.
Kemampuan memahami siswa dapat dilihat melalui hasil tes akhir tindakan
yang diberikan. Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas melalui dua siklus dan
empat kali pertemuan (siklus I, dua kali pertemuan, dan siklus II, dua kali
pertemuan), terlihat peningkatan yang signifikan terhadap hasil tes siswa. Maka
peneliti mengakhiri penelitian tindakan kelas ini pada siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media
realita dapat meningkatkan prestasi belajar matematika mengenai pengelompokan
berbagai bangun datar sederhana pada siswa kelas I semester 2 SD Negeri Soka
tahun pelajaran 2011/2012. Hal itu terlihat dengan adanya peningkatan nilai rata-
rata kelas pada kondisi awal sebesar 56, siklus I meningkat menjadi 71 dan
mencapai 89 pada siklus II. Sedangkan untuk ketuntasan belajar siswa menurut
standar KKM (75), pada tes awal 23,52 % meningkat pada siklus I menjadi 47,05
%, dan pada siklus II menjadi 82,35 %.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas, peneliti menyarankan
sebagai berikut:
1) Bagi guru kelas I SD Negeri Soka Mertoyudan, agar lebih memahami dan
mendesain kegiatan pembelajaran pengelompokan bangun datar
menggunakan media realita yang lebih inovatif lagi, dan berusaha
mengimplementasikannya dalam pembelajaran geometri di kelas dengan baik
agar tujuan dari proses belajar mengajar dapat tercapai, dan dapat
meningkatkan pemahaman siswa dan kualitas hasil belajar. Oleh karena itu
perlu dikembangkan terus inovasi pembelajaran matematika melalui
penelitian tindakan kelas untuk selanjutnya.
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
2) Bagi sekolah, menyiapkan sarana prasarana yang diutuhkan dalam proses
pembelajaran.
3) Bagi peneliti lain melakukan penelitian serupa dengan lebih baik lagi.
4) Bagi Program Studi PGSD memberi kesempatan pada guru lain yang belun
memenuhi program sarjana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
DAFTAR PUSTAKA
Andrian, Dennis. 2009. Artikel Psikologi Perkembangan. Teori Gestalt.
Arikunto, Suharsimi dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi
Aksara. Cetakan Ke Tiga
Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung: Sarana Tutorial Nurani
Sejahtera.
Djamarah, Syaiful Bahri, Aswan Zain. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rhineka Cipta.
Hamzah, 2006. Teori Belajar Konstruktivisme. Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan No. 40, Pusat Data dan Informasi Pendidikan, Balitbang
Depdiknas.
Hudojo, H. 1988. Mengajar Belajar Matematika. P2LPTK. Jakarta: Dirjen Dikti.
Jauhar, Mohammad. 2011. Implementasi PAIKEM dari Behawioristtik Sampai
Konstruktivistik: Sebuah pengmbangan pembelajaran berbasis CTL.
Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Karim, Muchtar Abdul dkk. 2008. Pendidikan Matematika 2. Jakarta: Univertas
Terbuka.
Karso,dkk. 2008. Pendidikan Matematika I. Jakarta: Universitas Terbuka.
Krismanto, Al. 2003. Beberapa Teknik, Model, dan Strategi Dalam Pembalajaran
Matematika. Yogyakarta: Departeman Pendidikan Nasional Direktorat
Jendral Pendidikan Dasar Dana Menengah Pusat Pengembangan Penataran
Guru (PPPG) Matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta:
Kanisius.
Moeharti. 1986. Sistem-sistem Geometri. Jakarta: Karunika.
Muhsetyo, Gatot. 2007. Pembelajaran matematika SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta:
Prestasi Pustakaraya.
Ruseffendi. 1985. Pengajaran Matematika Modern. Bandung: Tarsito.
Shadily, Hasan. 1983. Ensiklopedia Indonesia. Jakarta: Ikhtisar Baru.
Suharjana, Agus. 2008. Pengenalan Bangun Datar dan Sifat-Sifatnya di SD.
Yogyakarta: PPPTK Matematika
Suherman, Erman.Et.Al. 2001. Common Text Book Strategi Pembelajaran
Matematika Komtemporer. Bandung: jika-upi.
Susanta. B. 1995. Kumpulan Bahan Pendalaman Materi Matematika Untuk
Widyaiswara. Yogyakarta: PPPG Matematika.
Waluyo Adi. 2000. Perencanaan Pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 1
Nama Sekolah : SD Negeri Soka
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : I / 2
Alokas Waktu : 2 x 35 menit ( 1 x pertemuan )
Hari/tanggal : Rabu, 23 Mei 2012
I. Standar Kompetensi
6. Mengenal bangun datar sederhana
II. Kompetensi Dasar
6.2 Mengelompokkan bangun datar menurut bentuknya
III. Indikator
1. Menunjukkan benda-benda yang secara geometris berbentuk segi tiga, segi
empat dan lingkaran.
2. Menyebutkan benda-benda bangun datar yang berbentuk segi tiga, segi
empat dan lingkaran.
3. Mengelompokan benda-benda yang berbentuk segi tiga, segi empat dan
lingkaran.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menunjukkan benda-benda yang secara geometris berbentuk
segitiga, segi empat, dan lingkaran.
2. Siswa dapat menyebutkan benda-benda bangun datar yang berbentuk
segi tiga, segi empat dan lingkaran.
3. Mengelompokan benda-benda yang berbentuk segi tiga, segi empat dan
lingkaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
V. Materi Pembelajaran
Mengenal bangun datar
VI. Metode PembelajaranLangkah-langkah Pembelajaran
Ceramah
Diskusi
Tanya jawab
Demonstrasi
Pemberian tugas
VII. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Awal ( 10 menit )
- Mengucapkan salam, berdoa bersama dan dilanjutkan absensi siswa.
- Mempersiapkan materi ajar, model, dan alat peraga.
- Appersepsi
Misal : Guru menanyakan nama bangun benda yang ada di ruang kelas.
- Memperingatkan cara duduk yang baik ketika menulis atau membaca.
- Mengumpulkan tugas / PR.
b. Kegiatan Inti ( 50 menit )
Eksplorasi
- Siswa memperhatikan model gambar macam-macam bangun datar
sederhana.
- Menunjukkan benda-benda yang secara geometris berbentuk
segitiga, segi empat dan lingkaran.
- Mengelompokkan benda-benda yang berbentuk segi tiga, segi
empat dan lingkaran.
Elaborasi
- Mengamati model yang termasuk bangun datar.
- Mengenal bangun datar yang bukan segitiga, segi empat dan
lingkaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
- Mengelompokkan benda-benda yang berbentuk segi tiga, segi
empat dan lingkaran.
Konfirmasi
- Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui.
- Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, member penguatan.
- Guru dan siswa menyimpukan materi.
c. Kegiatan Penutup (10 menit )
- Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan materi.
- Mengerjakan LK
- Pemberian tugas PR
VIII. Alat dan Sumber
1. Alat Peraga
- Jam dinding
- Gantungan baju
- Penggaris segitiga
- Kaleng susu
- Kardus kapur tulis
2. Buku Sumber
- Buku Paket “BSE” Matematika Kelas 1, hal 7 – 10
- Buku paket Matematika yang lain yang relevan.
IX. Penilaian
- Penilaian dilaksanakan selama dalam proses pembelajaran dan sesudah
pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh Instrumen
1. Menunjukkan benda-
benda yang secara
geometris berbentuk
segitiga, segi empat,
dan lingkaran.
- Tes Lisan
- Tes Tulis
Pilihan
Ganda
- Tunjukkan benda-
benda yang secara
geometris segi
empat dan
lingkaran
2. Menyebutkan benda-
benda pada bangun
datar yang berbentuk
segi tiga, segi empat
dan lingkaran.
- Sebutkan benda-
benda pada bangun
datar yang
berbentuk segi
tiga, segi empat,
lingkaran.
3. Mengelompokkan
benda-benda yang
berbentuk segi tiga,
segi empat dan
lingkaran.
- Kelompokkan
benda-benda yang
berbentuk segi
tiga, segi empat
dan lingkaran.
- Kisi-kisi soal
No Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator
1. 6. Mengenal
bangun datar
sederhana
Mengelompok
kan bangun
datar menurut
bentuknya
7. Menunjukkan benda-benda
yang secara geometris
berbentuk segi tiga, segi
empat dan lingkaran.
8. Menyebutkan benda-benda
pada bangun datar yang
berbetuk segi tiga, segi
empat dan lingkaran
9. Mengelompokkan benda-
benda yang berbentuk segi
tiga, segi empat dan
lingkaran.
1, 3
2,4,5,
6
7,8,9,
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
- Lembar Penilaian
No Nama
Siswa
Perfomence Produk
Jumlah
Skor Nilai
Kerjasama Partisipasi
Catatan:
- Nilai = (Jumlah Skor : Jumlah Skor max ) x 100 %
Mengetahui,
Kepala SD Negeri Soka
Suwardi, S.Pd.SD
NIP 19561127 197802 1 003
Soka, 23 Mei 2012
Mahasisiwa
Eti Suhaeti
NIM 101132011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Pertemuan I Siklus I
Mata Pelajaran : Matematika
Standar Kompetensi : Mengenal unsure-unsur bangun datar sederhana
Kompetensi Dasar : Mengelompokkan bangun datar
Kelas/Semester : II / 2
Petunjuk
- Amatilah benda-benda yang terdapat di dalam kelas.
- Kelompokkan benda yang berbentuk persegi dan persegi panjang dalam
lembar kerja.
LAPORAN HASIL KERJA KELOMPOK
No Nama Benda Jenis Bangun Datar
Persegi Persegi Panjang
Nama Kelompok :
Ketua Kelompok :
Anggota Kelompok :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Pertemuan I Siklus I
Mata Pelajaran : Matematika
Standar Kompetensi : Mengenal unsure-unsur bangun datar sederhana
Kompetensi Dasar : Mengelompokkan bangun datar
Kelas/Semester : II / 2
Petunjuk
- Amatilah benda-benda yang terdapat di dalam kelas.
- Kelompokkan benda yang berbentuk persegi dan persegi panjang dalam
lembar kerja.
LAPORAN HASIL KERJA KELOMPOK
No Nama Benda Jenis Bangun Datar
Segi Tiga Lingkaran
Nama Kelompok :
Ketua Kelompok :
Anggota Kelompok :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4
SOAL EVALUASI
Siklus 1
Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang ( x ) pada
huruf a, b, atau c!
1. Bangun yang berbentuk segi empat , yaitu....
a. b. c.
2. Permukaan jam dinding disamping berbentuk ....
a. a. Lingkaran
b. Segi empat
c. Segitiga
3.
Bangun Yang berbentuk segitiga adalah.....
a. A b. B c. C
4. Benda yang mempunyai permukaan lingkaran adalah ....
a. Buku b. Penggaris c. Uang logam
5. Permukaan nangun disamping berbentuk ....
a. Segitiga b. Segi empat c. Lingkaran
A B
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6.
Urutan bangun disamping dari yang terkecil adalah....
a. B , C , A b. C , B , A c. A , B, C
7. Permukaan kaleng susu berbentuk ....
a. Segitiga b. Segi empat c. Lingkaran
8. Benda yang permukaannya menyerupai segitiga adalah ....
a. Kue donat b. Ketupat c. Gantungan baju
9. Permukaan buku gambar berbentuk ....
a. Segi empat b. Lingkaran c. Segitiga
10. Benda berikut yang memiliki permukaan berbentuk lingkaran ....
a. Almari b. Roda mobil c. Sapu tangan
A B C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5
KUNCI JAWABAN
Siklus 1
1. C
2. A
3. A
4. C
5. B
6. B
7. C
8. C
9. A
10. B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Nama Sekolah : SD Negeri Soka
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : I / 2
Alokas Waktu : 2 x 35 menit ( 1 x pertemuan )
Hari/tanggal : Selasa, 28 Mei 2012
I. Standar Kompetensi
6. Mengenal bangun datar sederhana
II. Kompetensi Dasar
6.2 Mengelompokkan bangun datar menurut bentuknya
III. Indikator
1. Menyebutkan ciri-ciri bangun datar segi tiga, segi empat dan lingkaran
2. Menyebutkan jumlah sisi pada bangun datar segi tiga, segi empat dan
lingkaran.
3. Menyebutkan banyak sudut pada bangun datar segi tiga, segi empat dan
lingkaran.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri bangun datar segi tiga, segi empat dan
lingkaran
2. Siswa dapat menyebutkan jumlah sisi pada bangun datar segi tiga, segi
empat dan lingkaran.
3. Siswa dapat menyebutkan banyak sudut pada bangun datar segi tiga, segi
empat dan lingkaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
V. Materi Pembelajaran
Mengenal bangun datar
VI. Metode PembelajaranLangkah-langkah Pembelajaran
Ceramah
Diskusi
Tanya jawab
Demonstrasi
Pemberian tugas
VII. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Awal ( 10 menit )
- Mengucapkan salam, berdoa bersama dan dilanjutkan absensi siswa.
- Mempersiapkan materi ajar, model, dan alat peraga.
- Appersepsi
Misal : Guru menanyakan nama bangun benda yang ada di ruang kelas.
- Memperingatkan cara duduk yang baik ketika menulis atau membaca.
- Mengumpulkan tugas / PR.
b. Kegiatan Inti ( 50 menit )
Eksplorasi
- Siswa memperhatikan model gambar macam-macam bangun datar
sederhana.
- Menyebutkan ciri-ciri bangun datar segi tiga, segi empat dan
lingkaran.
- Menyebutkan jumlah sisi pada bangun datar segi tiga, segi empat
dan lingkaran
- Menyebutkan jumlah sudut pada bangun datar segi tiga, segi empat
dan lingkaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Elaborasi
- Siswa menyebutkan ciri-ciri bangun datar segi tiga, segi empat dan
lingkaran.
- Siswa mencari contoh dua benda yang permukaannya termasuk
bangun datar segitiga, segi empat dan lingkaran yang ada di
lingkungan siswa sekitar dan menyebutkan jumlah sisi dari setiap
bangun.
Konfirmasi
- Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui.
- Guru dan siswa menyimpukan materi.
c. Kegiatan Penutup (10 menit )
- Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan materi.
- Mengerjakan LK
- Pemberian tugas PR
VIII. Alat dan Sumber
3. Alat Peraga
- Jam dindimg
- Gantungan baju
- Penggaris segitiga
- Kaleng susu
- Kardus kapur tulis
4. Buku Sumber
- Buku Paket “BSE” Matematika Kelas 1, hal 7 – 10
- Buku paket Matematika yang lain yang relevan.
IX. Penilaian
- Penilaian dilaksanakan selama dalam proses pembelajaran dan sesudah
pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk
Imstrumen
Contoh Instrumen
4. Menyebutkan ciri-ciri
bangun datar yang
berbentuk segi tiga,
segi empat dan
lingkaran
- Tes
Lisan
- Tes
Tulis
Pilihan
Ganda
- Sebutkan ciri-ciri
bangun datar yang
berbentuk segi
tiga, segi empat
dan lingkaran.
5. Menyebutkan jumlah
sisi pada bangun datar
segi tiga, segi empat
dan lingkaran
- Sebutkan jumlah
sisi pada bangun
datar segi tiga, segi
empat dan
lingkaran.
6. Menyebutkan jumlah
sudut pada bangun
datar segi tiga, segi
empat dan lingkaran
- Sebutkan jumlah
sudut pada bangun
datar segi tiga, segi
empat dan
lingkaran.
- Kisi-kisi
No Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator
1. 6. Mengenal
bangun datar
sederhana
Mengelompok
kan bangun
datar menurut
bentuknya
10. Menyebutkan ciri-ciri
bangun datar segi tiga,
segi empat dan
lingkaran.
11. Menyebutkan jumlah
sisi pada bangun datar
segi tga, segi empat
dan lingkaran
12. Menyebutkan jumlah
sudut pada bangun
datar segi tiga, segi
empat dan lingkaran.
1, 3
2,4,5,6
7,8,9,10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
- Lembar Penilaian
No Nama
Siswa
Perfomence Produk
Jumlah
Skor Nilai
Kerjasama Partisipasi
Catatan:
- Nilai = (Jumlah Skor : Jumlah Skor max ) x 100 %
Mengetahui,
Kepala SD Negeri Soka
Suwardi, S.Pd.SD
NIP 19561127 197802 1 003
Soka, 28 Mei 2012
Mahasiswa
Eti Suhaeti
NIM 101132011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Pertemuan 1 Siklus II
Mata Pelajaran : Matematika
Standar Kompetensi : Mengenal unsur-unsur bangun datar sederhana
Kompetensi Dasar : Mengelompokkan bangun datar
Kelas/ Semester : II / 2
Petunjuk
- Amatilah benda-benda yang terdapat di lingkungan sekolah.
- Kelompokkan benda yang berbentuk segi tiga dan lingkaran dalam lembar
kerja.
LAPORAN HASIL KERJA KELOMPOK
No Nama Benda Ciri-ciri
1 Segi Tiga
2 Segi Empat
3 Lingkaran
Nama Kelompok :
Ketua Kelompok :
Anggota Kelompok :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 8
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Pertemuan 2 Siklus II
Mata Pelajaran : Matematika
Standar Kompetensi : Mengenal unsur-unsur bangun datar sederhana
Kompetensi Dasar : Mengelompokkan bangun datar
Kelas/ Semester : II / 2
Petunjuk
- Amatilah benda-benda yang terdapat di lingkungan sekolah.
- Kelompokkan benda yang berbentuk segi tiga dan lingkaran dalam lembar
kerja.
LAPORAN HASIL KERJA KELOMPOK
No Nama Benda Jumlah Sisi Jumlah Sudut
1 Segi Tiga
2 Segi Empat
3 Lingkaran
Nama Kelompok :
Ketua Kelompok :
Anggota Kelompok :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 9
SOAL EVALUASI
Siklus II
Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang ( x ) pada
huruf a, b, atau c!
1. Bangun di samping memiliki ... sisi.
a. 1 b. 2 c. 3
2. Bangun segi empat memiliki … sisi
a. 4 b. 3 c. 2
3.
Bangun di atas memiliki .... sisi
a. 0 b. 1 c. 2
4.
Bangun yang berwarma hitam memiliki .... sisi
a. 2 b. 3 c. 4
5. Permukaan bangun disamping memiliki .... sudut
a.3 b. 4 c. 5
6. Permukaan almari memiliki .... sudut
a. 3 b. 4 c. 5
7. Bangun di samping memiliki … sudut
a.2 b. 3 c.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Memiliki 4 sudut dan 4 sisi adalah ciri bangun….
a. Segi empat b. segi tiga c. lingkaran
9. Memiliki 3 sudut dan 3 sisi adalah cirri bangun ....
a. Segi empat b. segi tiga c. lingkaran
10. Memiliki 1 sisi dan tidak memiliki sudut adalah ciri bangun …
a. Segi empat b. segi tiga c. lingkaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 10
KUNCI JAWABAN
Siklus II
1. C
2. A
3. B
4. C
5. A
6. B
7. C
8. A
9. B
10. C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 11
Foto Kegiatan Pembelajaran Pengelompokan Bangun Datar
Menggunakan Media Realita Pertemuan 1 Siklus I
Foto Kegiatan Pembelajaran Pengelompokan Bangun Datar
Menggunakan Media Realita Pertemuan 2 Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Foto Kegiatan Pembelajaran Pengelompokan Bangun Datar
Menggunakan Media Realita Pertemuan 1 Siklus II
Foto Kegiatan Pembelajaran Pengelompokan Bangun Datar
Menggunakan Media Realita Pertemuan 2 Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SEKOLAH DASAR NEGERI SOKA
KECAMATAN MERTOYUDAN
Alamat : Soka Mertoyudan Magelang 56172
SURAT KETERANGAN
Nomor : 421.2 / 97 / 20.10.3.SD / 2012
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Suwardi, S.Pd.SD.
NIP : 19561127 197802 1 003
Pangkat,Gol/Ruang : Pembina, IV/a
Jabatan : Kepala Sekolah
Unit Kerja : SD Negeri Soka
Dengan ini menerangkan bahwa mahasiswa di bawah ini:
Nama : Eti Suhaeti
NIM : 101132011
Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu pendidikan
Universitas : Universitas Sanata Dharma
Telah melakukan penelitian di SD Negeri Soka dalam rangka menyelesaikan tugas akhir
skripsi, pada tanggal 23 Mei sampai 31 Mei 2012. Skripsi tersebut berjudul:
“PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGENAI
PENGELOMPOKAN BERBAGAI BANGUN DATAR SEDERHANA
MENGGUNAKAN MEDIA REALITA PADA SISWA KELAS I SEMESTER
GENAP SD NEGERI SOKA TAHUN PELAJARAN 2011/2012”.
Demikian surat keterangan ini dibuat, agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Magelang, 20 Juni 2012
Kepala SD Negeri Soka
Suwardi, S.Pd. SD.
NIP 19561127 197802 1 003
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI