Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

120
KARYA ILMIAH MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ENERGI GERAK MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 11 NAPABALANO KAB. MUNA L A J O N I 1

Transcript of Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

Page 1: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

KARYA ILMIAH

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ENERGI GERAK MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF

MODEL STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 11 NAPABALANO KAB. MUNA

L A J O N I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA 2014

1

Page 2: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ENERGI GERAK MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF

MODEL STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 11 NAPABALANO KAB. MUNA

KARYA ILMIAH

Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Terbuka untuk Memenuhi

Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Oleh:

L A J O N INIM. 822 175 924

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA 2014

2

Page 3: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

LEMBAR PENGESAHAN

Nama Mahasiswa : LA JONI

NIM : 822 175 924

Program Studi : S1 PGSD

Tempat Mengajar : SDN 11 Napabalano

Tempat dan Tanggal Pelaksanaan : SDN 11 Napabalano tanggal 3 – 13 Mei 2014

Masalah yang merupakan fokus perbaikan untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam adalah :

1. Guru dalam membentuk kelompok hanya berdasarkan urutan nama siswa yang

ada di dalam daftar hadir, tanpa memperhatikan cara-cara pembagian kelompok

2. Guru kurang melibatkan siswa secara langsung dalam memanipulasi benda-benda

konkret pada proses pembelajaran,

3. Dalam belajar kelompok siswa mengerjakan tugasnya tidak mendapatkan

bimbingan langsung dari guru,

4. Kurangnya motivasi yang diberikan guru kepada siswa agar dapat belajar dalam

kelompok

5. Guru dalam menyampaikan materi hanya dengan menggunakan metode yang

konvensional.

Menyetujui Lambiku, 2014 Dosen Pembimbing Mahasiswa Peneliti,

LA RAMA, S. Pd, M. Si LA JONINIP. 19740715 200701 1 03019630715 00 NIM. 822 175 924

3

Page 4: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

PRAKATA

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan hidayah, taufik, dan rahmat-Nya, sehingga Karya Ilmiah yang berjudul

“Meningkatkan Hasil Belajar Energi Gerak melalui Pembelajaran Kooperatif model

STAD pada Siswa Kelas IV SDN 11 Napabalano Kab. Muna” dapat diselesaikan

dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan Karya Ilmiah ini banyak

mengalami kendala. Namun berkat berkah dari Allah SWT sehingga kendala-kendala

yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk itu, penulis menyampaikan ucapan

terimakasih dan penghargaan kepada La Rama, S. Pd, M. Si selaku dosen

pembimbing yang telah dengan sabar, tekun, tulus, dan ikhlas meluangkan waktu,

tenaga, dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang

sangat berharga kepada penulis selama penyusunan Karya Ilmiah.

Selanjutnya ucapan terimakasih penulis sampaikan pula kepada:

1. Bapak Drs. Wawan Rusmanto, M. Si selaku Kepala UPBJJ-UT Kendari yang

telah memberikan izin kepada penulis untuk mengikuti pendidikan program studi

lanjut PGSD.

2. Bapak/Ibu Dosen serta seluruh Civitas Akademik Universitas Terbuka, yang

telah memberikan semangat dan dorongan moral kepada peneliti untuk

menyelesaikan Karya Ilmiah ini.

3. Ibu Wa Sumia, S. Pd.I selaku Kepala Sekolah SDN 11 Napabalano Kab.

Muna yang telah memberi dukungan, fasilitas, dan pelayanan administrasi dengan

baik.

4. Bapak Yadin Hamiri, S. Pd yang telah bersedia meluangkan waktunya dan

bersedia menjadi teman sejawat dalam pelaksanaan penelitian ini.

4

Page 5: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

5. Bapak dan Ibu guru SDN 11 Napabalano Kab. Muna yang ikut membantu

kelancaran penelitian.

6. Terkhusus penulis ucapkan kepada kedua orang tua tercinta ayahanda La

Bomu dan ibunda Wa Kunta yang sangat berjasa dalam kehidupan dan

mendoakan keberhasilan penulis dalam menyelesaikan studi.

7. Rekan-rekan mahasiswa, yang telah banyak memberikan masukan, bantuan,

dan bimbingan kepada penulis selama penulisan Karya Ilmiah.

8. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Karya

Ilmiah ini.

Semoga segala amal baik yang bapak, ibu, rekan-rekan berikan kepada

penulis mendapat limpahan rahmat dan berkah yang hakiki dari Allah SWT dan

semoga Karya Ilmiah ini bermanfaat bagi pengembangan pendidikan di tanah air.

Amin.

Lambiku, Mei 2014

Penulis

5

Page 6: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

DAFTAR ISI

JUDUL ....................................................................................................... iHALAMAN JUDUL .......................................................................................... iiLEMBAR PENGESAHAN................................................................................ iiiPRAKATA........................................................................................................... ivDAFTAR ISI........................................................................................................ viDAFTAR TABEL .............................................................................................. viiiDAFTAR GAMBAR ........................................................................................ ixABSTRAK............................................................................................................ x

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1

1. Identifikasi Masalah ............................................................. 2

2. Analisis Masalah ................................................................... 3

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah ........................ 3

B. Rumusan Masalah......................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian.......................................................................... 5

D. Manfaat Hasil Penelitian.............................................................. 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Kajian Pustaka............................................................................... 8

B. Kerangka Pikir.............................................................................. 16

C. Hipotesis Tindakan 18

BAB III. METODE PENELITIANA. Jenis dan Model Penelitian............................................................ 19

B. Setting Penelitian ……………………………………………….. 19

6

Page 7: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

C. Prosedur Penelitian...................................................................... 20

D. Data dan Sumber Data……………………………………………. 21

E. Prosedur Pengumpulan Data……………………………………. 21

F. Indikator Keberhasilan Tindakan………………………………. 22

BAB IV. PAPARAN DATA DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian………………………………………………….. 23

1. Deskripsi Data sebelum Tindakan…………………………… 23

2. Deskripsi Data sebelum Tindakan Siklus................................ 24

3. Deskripsi Data Tindakan Siklus I.......................................... 24

4. Deskripsi Data Tindakan Siklus II........................................ 29

B. Pembahasan.................................................................................. 35

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan................................................................................... 38

B. Saran............................................................................................. 38

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 40

7

Page 8: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Table 2.1 Penghitungan Skor Perkembangan pada Belajar Kooperatif 18

Table 2.2 Tingkat Penghargaan Kelompok menurut Slavin 18

8

Page 9: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penggunaan Pembelajaran Kooperatif model STAD 22

Gambar 3.1 Tahap-Tahap Penelitian menurut Wardani (2005) 25

9

Page 10: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

ABSTRAK

La Joni. 2014. Meningkatkan Hasil Belajar Energi Gerak melalui Pembelajaran Kooperatif model STAD pada Siswa Kelas IV SDN 11 Napabalano Kab. Muna, Karya Ilmiah. Dibimbing oleh La Rama, S. Pd, M. Si, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka.

Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah hasil belajar energi gerak siswa kelas IV SDN 11 Napabalano Kab. Muna dapat meningkat melalui pembelajaran kooperatif model STAD. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi kesulitan dalam memahami pokok bahasan energi gerak dan untuk mengetahui hasil belajar energi gerak melalui pembelajaran kooperatif model STAD pada siswa kelas IV SDN 11 Napabalano Kab. Muna.

Hipotesis dalam penelitian ini yaitu jika menggunakan pembelajaran kooperatif model STAD, maka hasil belajar siswa kelas IV SDN 11 Napabalano Kab. Muna akan meningkat. Pendekatan yang digunakan yaitu kualitatif dengan metode penelitian tindakan kelas. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik pengamatan, wawancara, tes, angket, dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara induktif.

Hasil penggunaan pembelajaran kooperatif model STAD yaitu dapat mempermudah siswa dalam memahami materi energi gerak dan dapat meningkatkan hasil belajar energi gerak pada siswa kelas IV SDN 11 Napabalano Kab. Muna. Hasil tes sebelum pembelajaran yaitu 6 orang siswa memperoleh nilai 80, 8 orang memperoleh nilai 60, 4 orang memperoleh nilai 40, dan 4 orang memperoleh nilai 20. Pada hasil tes tindakan siklus I, 15 orang memperoleh nilai 7,0 keatas sedangkan 7 orang memperoleh nilai di bawah 7,0. Pada tindakan siklus II hasil belajar siswa meningkat, di mana semua siswa memperoleh nilai di atas 7,0 dengan nilai rata-rata 86,13%.

10

Page 11: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menghendaki agar guru dapat

merancang dan menerapkan model pembelajaran yang memungkinkan siswa merasa

senang dan tidak bosan terhadap materi yang diajarkan sehingga hasil belajarnya

dapat meningkat. Namun, harapan tersebut belum sesuai dengan kenyataan yang

ditemuai di lapangan. Masih banyak guru yang kurang memperhatikan kesesuaian

antara model pembelajaran dengan materi yang diajarkan, akibatnya hasil belajar

siswa rendah. Keadaan ini tidak bisa dibiarkan karena akan berpengaruh dengan hasil

belajar siswa. Oleh karena itu, pembelajaran tersebut perlu diperbaiki agar tujuan

KTSP dapat tercapai.

Pada pembelajaran IPA ada beberapa model pembelajaran yang dapat

meningkatkan hasil belajar siswa, salah satu diantaranya adalah pembelajaran

kooperatif model STAD. Penerapan pembelajaran kooperatif model STAD dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Dewi (1999) yang

menyatakan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif model STAD dapat

meningkatkan proporsi jawaban siswa pada tes hasil belajar.

Kelebihan pembelajaran kooperatif model STAD di antaranya sebagaimana

dikemukakan Arens (Asma, 2006: 26) yang menyatakan bahwa penggunaan

11

Page 12: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

pembelajaran kooperatif model STAD lebih unggul dalam meningkatkan hasil belajar

siswa dibandingkan dengan model pembelajaran individual yang digunakan selama

ini. Selain itu, Davidson (Asma, 2006: 26) menyimpulkan bahwa:

Pembelajaran kooperatif model STAD dapat meningkatkan kecakapan individu maupun kelompok dalam memecahkan masalah, meningkatkan komitmen, dapat menghilangkan prasangka buruk terhadap teman sebayanya dan siswa yang berprestasi dalam pembelajaran kooperatif ternyata lebih mementingkan orang lain, tidak bersifat kompetitif, dan tidak memiliki rasa dendam.

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil survei penulis pada bulan April 2014 melalui wawancara

dengan guru dan siswa kelas IV SDN 11 Napabalano terungkap bahwa masalah yang

dihadapi oleh guru kelas IV SDN 11 Napabalano dalam megajarkan IPA adalah

a. Guru sulit mengajarkan pokok bahasan energi gerak pada siswa,

b. siswa merasa sulit untuk memahami materi pelajaran energi gerak

c. siswa merasa bosan pada saat proses pembelajaran karena guru hanya

menggunakan metode ceramah,

d. siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran

Permasalahan di atas ditunjukkan dengan rendahnya hasil belajar mereka pada

pokok bahasan energi gerak. Karena itu, disepakati bahwa pembelajaran IPA di kelas

IV SDN 11 Napabalano perlu diperbaiki untuk meningkatkan hasil belajar siswa

12

Page 13: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

2. Analisis Masalah

Alasan guru sulit mengajarkan pokok bahasan energi gerak pada siswa adalah

karena:

a. guru kurang menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang

diajarkan,

b. guru kurang memahami model pembelajaran,

c. kurang pengetahuan guru tentang penggunaan model pembelajaran

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah Masalah

Untuk memperbaiki pembelajaran yang dimaksud, penulis memilih dan

menerapkan pembelajaran kooperatif model STAD (Student Teams Achievement

Divisions) dengan pokok bahasan energi gerak, sehingga yang terlibat langsung

dalam proses pembelajaran adalah siswa kelas IV SDN 11 Napabalano. Ada dua

alasan penulis memilih dan menerapkan pembelajaran kooperatif model STAD

dalam mengajarkan pokok bahasan energi gerak.

Pertama, karena pembelajaran kooperatif model STAD dapat: (1)

mempermudah siswa dalam memahami pokok bahasan energi gerak, (2) siswa dapat

lebih aktif dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran, (3) siswa tidak merasa

bosan dalam proses pembelajaran karena dapat belajar dan berinteraksi langsung

dengan teman sebayanya.

13

Page 14: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

Kedua, karena berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru kelas IV

SDN 11 Napabalano terungkap bahwa, dalam pembelajaran IPA di kelas IV SDN 11

Napabalano pokok bahasan energi gerak, hanya 10 dari 22 siswa kelas IV yang

memperoleh nilai 70 dan sisanya memperoleh nilai di bawah 70.

Alasan lain yang mendukung pentingnya penelitian ini adalah hasil observasi

kegiatan pembelajaran IPA di sekolah tersebut yang masih banyak berfokus pada

pengajaran yang bersifat hafalan, kurang memperhatikan aspek proses dan nilai-nilai

yang menuntut siswa melakukan kegiatan dan membentuk sikap dan

keterampilannya. Padahal sesuai dengan misi KTSP dan IPA sebagai body of

knowledge yang mencakup aspek produk, proses, dan sikap/nilai-nilai, maka

implementasi pembelajarannya perlu memperhatikan ketiga aspek tersebut secara

proporsional yang mengisyaratkan pentingnya kegiatan berinquiri.

Pertanyaan yang muncul apakah pembelajaran kooperatif model STAD dapat

menjadi salah satu alternatif atau solusi yang tepat diterapkan dalam meningkatkan

hasil belajar IPA siswa pada pokok bahasan energi gerak dalam upaya pemecahan

masalah yang dihadapi oleh guru kelas IV SDN 11 Napabalano dalam pembelajaran

IPA di kelas? Untuk menjawab pertanyaan ini, penulis akan melakukan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Energi Gerak

melalui Pembelajaran Kooperatif model STAD (Student Teams Achievement

Divisions) Pada Siswa Kelas IV SDN 11 Napabalano”.

14

Page 15: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian ini, maka secara umum dapat

dirumuskan masalah: Bagaimanakah peningkatan hasil belajar energi gerak pada

siswa kelas IV SDN 11 Napabalano dengan menggunakan pembelajaran kooperatif

model STAD? Adapun rumusan masalah khusus adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara mengatasi kesulitan memahami pokok bahasan energi gerak

pada siswa kelas IV SDN 11 Napabalano?

2. Apakah pembelajaran kooperatif model STAD dapat meningkatkan hasil

belajar energi gerak pada siswa kelas IV 11 Napabalano?

Definisi Operasional

1. Hasil belajar energi gerak adalah hasil yang dicapai seseorang setelah belajar

materi energi gerak yang ditandai dengan perubahan tingkat hasil belajar.

2. Pembelajaran kooperatif model STAD adalah pembelajaran kooperatif dimana

siswa ditempatkan dalam kelompok belajar beranggotakan empat atau lima orang

siswa yang merupakan campuran menurut tingkat kinerja.

C. Tujuan Penelitian

15

Page 16: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar

energi gerak pada siswa kelas IV SDN 11 Napabalano melalui pembelajaran

kooperatif model STAD. Adapun tujuan khususnya adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengatasi kesulitan dalam memahami pokok bahasan energi

gerak pada siswa kelas IV SDN 11 Napabalano melalui pembelajaran kooperatif

model STAD.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar energi gerak siswa kelas

IV SDN 11 Napabalano pada pokok bahasan energi gerak melalui pembelajaran

kooperatif model STAD.

D. Manfaat Hasil Penelitian

1. Manfaat Teoretis

a. Hasil penelitian ini diharapkan guru SD dapat memiliki

pengetahuan tentang teori pembelajaran kooperatif model STAD sebagai

salah satu bentuk inovasi pembelajaran di SD.

b. Hasil penelitian ini diharapkan guru SD memiliki teori

pembelajaran yang dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan hasil

belajar IPA di SD.

2. Manfaat Praktis

16

Page 17: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

a. Hasil penelitian ini diharapkan guru SD

mendapat pengalaman secara langsung menggunakan pembelajaran

kooperatif model STAD.

b. Hasil penelitian ini diharapkan siswa mendapat

kesempatan dan pengalaman belajar IPA dalam suasana yang

menyenangkan, meningkatkan hasil belajar IPA tidak hanya menyangkut

konsep/produk, melainkan juga menyangkut aspek-aspek proses (kerja

ilmiah), keterampilan, dan sikap/nilai dalam setting pembelajaran berbasis

kooperatif.

c. Hasil penelitian ini diharapkan sekolah

memperoleh sumbangan inovasi pembelajaran yang secara operasional

cocok dan relevan dengan nuansa pembelajaran yang diinginkan dalam

penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau kurikulum

2004 di sekolah. Inovasi ini tidak hanya menyangkut modelnya tetapi juga

meliputi perangkat pembelajarannya (seperti: silabus, RPP, alat evaluasi

berbasis inquiri dan kinerja/perbuatan serta kerja ilmiah, format

pengamatan pembelajaran, dan teknik-teknik dalam pembelajaran

kooperatif) sehingga dapat menjadi contoh/acuan bagi guru-guru SD

khususnya SDN 11 Napabalanoatau sekolah lain yang memerluk

17

Page 18: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Kajian Pustaka

1. Hasil Belajar IPA

a. Hakikat IPA

Pengetahuan alam adalah pengetahuan tentang alam semesta dengan segala

isinya. Adapun pengetahuan itu sendiri artinya segala sesuatu yang diketahui oleh

manusia. Jadi, menurut Hendro Darmojo (Samatowa,1999) IPA adalah pengetahuan

yang rasional dan obyektif tentang alam semesta dengan segala isinya. Lebih lanjut,

Nash (Samatowa, 2006: 2) menyatakan bahwa:

IPA itu adalah suatu cara atau mengamati dunia ini bersifat analisis, lengkap, cermat, serta menghubungkan antara satu fenomena dengan fenomena lain, sehingga keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang obyek yang diamatinya.

b. Hasil Belajar IPA

18

Page 19: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

Hasil belajar IPA dikelompokkan berdasarkan hakikat IPA itu sendiri yaitu

sebagai produk dan proses. Hal ini berdasarkan pendapat Hungerford (Bundu, 2006:

18) yang menyatakan bahwa IPA terbagi atas dua yaitu (1) the investigation (proses)

seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, dan menyimpulkan, (2)

the knowledge (produk) seperti fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori IPA.

Dengan demikian, sebagai produk hasil belajar IPA berupa pemahaman

terhadap fakta, konsep, prinsip, dan hukum IPA. Sebagai proses, hasil belajar IPA

berupa sikap, nilai, dan keterampilan ilmiah. Di samping itu, Sumaji (Bundu, 2006:

18) memandang hasil belajar dari dua aspek yakni:

Aspek kognitif dan nonkognitif. Aspek kognitif adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan intelektual lainnya. Sedangkan aspek nonkognitif erat kaitannya dengan sikap, emosi (apektif), serta keterampilan fisik atau kerja otot (psikomotor).

Dari uraian di atas, dapat diartikan bahwa hasil belajar IPA di SD hendaknya

mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Penguasaan produk

2. Penguasaan proses

3. Penguasaan sikap

4. Hasil belajar IPA SD adalah segenap perubahan tingkah laku yang terjadi

pada siswa dalam bidang IPA sebagai hasil mengikuti proses pembelajaran IPA.

c. Hasil Belajar Energi Gerak

Materi energi gerak adalah materi yang dipelajari pada semester dua kelas IV

SD. Adapun tujuan pembelajaran dari pokok bahasan ini adalah agar siswa dapat

19

Page 20: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

menjelaskan pengertian energi gerak, siswa dapat menyebutkan 4 alat dalam

membuat pesawat kertas, siswa dapat membuat pesawat kertas, siswa dapat

menjelaskan hubungan antara pesawat kertas dengan energi gerak, siswa dapat

menyebutkan 4 alat dalam membuat parasut, siswa dapat membuat parasut, dan

siswa dapat menjelaskan hubungan antara parasut dengan energi gerak. Sedangkan

indikator dari pokok bahasan ini diantaranya, siswa dapat menjelaskan pengertian

energi gerak, siswa dapat merancang pesawat kertas, siswa dapat membuat pesawat

kertas, siswa dapat merancang parasut, dan siswa dapat membuat parasut.

Dari sekian banyak indikator pembelajaran pada pokok bahasan energi gerak ini,

penulis mencoba memotivasi siswa untuk belajar melalui pembelajaran kooperatif

model STAD.

Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 IPA kelas

IV, materi energi gerak yaitu penerapan konsep perubahan energi gerak yang

meliputi:

1. Membuat pesawat kertas.

2. Membuat parasut.

2 Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran di mana

siswa belajar dalam kelompok kecil, saling membantu untuk memahami dalam

belajar, memeriksa dan memperbaiki jawaban teman, serta kegiatan lainnya dengan

tujuan mencapai prestasi tertinggi.

20

Page 21: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

Belajar belum selesai jika salah satu teman dalam kelompoknya belum

menguasai bahan pelajaran. Menurut Davidson dan Karoll (1991) belajar kooperatif

adalah kegiatan yang berlangsung di lingkungan belajar dalam kelompok kecil yang

saling berbagi ide-ide dan bekerja secara kolaboratif untuk memecahkan masalah-

masalah yang ada dalam tugas mereka. Lebih lanjut, Kooper dan Heinich (Asma,

2006: 11) menjelaskan bahwa

Pembelajaran kooperatif sebagai metode pembelajaran yang melibatkan kelompok-kelompok kecil yang heterogen dan siswa bekerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan dan tugas-tugas akademik bersama, sambil bekerja sama belajar keterampilan-keterampilan kolaboratif dan sosial. Anggota-anggota kelompok memiliki tanggung jawab dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama.

Di dalam kelas kooperatif, siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok

kecil yang terdiri dari 4-5 orang siswa. Menurut Suherman (1993) jika kelompok

terlalu kecil akan mengakibatkan kesulitan dalam berinteraksi dan jika terlalu besar

akan mengakibatkan kesulitan dalam melakukan koordinasi dan mencapai

kesepakatan antar sesama anggota kelompok.

Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok. Masing-masing kelompok terdiri

dari siswa berkemampuan tinggi, sedang, rendah, dan jenis kelamin yang berbeda.

Selama belajar secara kooperatif, siswa tetap berbeda dalam kelompoknya selama

beberapa minggu atau bulan. Supaya dapat terlaksana dengan baik, siswa diberi

lembar kerja yang berisi pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk diajarkan.

21

Page 22: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

Ibrahim dkk (2000) menyatakan bahwa “metode belajar kooperatif dikembangkan

untuk mencapai tiga tujuan belajar yang penting yaitu hasil belajar akademik,

penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial”.

1. Hasil belajar akademik

2. Penerimaan terhadap keragaman

3. Pengembangan keterampilan sosial

Dalam belajar kooperatif siswa tidak hanya mempelajari materi pelajaran. Mereka

juga harus mempelajari keterampilan interpersonal agar dapat bekerja sama secara

produktif. Keterampilan ini dikenal sebagai keterampilan kooperatif. Laundren

(Asma, 2006: 25) membagi keterampilan kooperatif ke dalam tiga tingkatan, yaitu

keterampilan tingkat bawah, keterampilan tingkat menengah, dan keterampilan

tingkat tinggi.

1. Keterampilan Tingkat Bawah.

2. Keterampilan Tingkat Menengah

3. Keterampilan Tingkat Mahir

3 Model STAD

Model STAD adalah salah satu model belajar kooperatif yang paling

sederhana, Sehingga model belajar tersebut dapat digunakan oleh guru-guru yang

baru memulai menggunakan model belajar kooperatif. Slavin (1994) menyatakan

bahwa dalam STAD siswa ditempatkan dalam kelompok belajar beranggotakan

empat atau lima orang yang merupakan campuran dari kemampuan akademik yang

22

Page 23: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

berbeda, sehingga dalam setiap kelompok terdapat siswa yang berprestasi tinggi,

sedang, dan rendah. Selain itu, berimbang menurut jenis kelamin. Guru menyajikan

pelajaran dan kemudian siswa bekerja di dalam kelompok mereka untuk memastikan

bahwa semua anggota kelompok telah menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya,

semua siswa diberi tes tentang materi itu. Pada saat diadakan tes mereka tidak boleh

saling membantu. Skor siswa dibandingkan antara skor sebelumnya dengan skor

yang baru diperoleh. Skor tiap anggota kelompok ini dijumlahkan untuk

mendapatkan skor kelompok dan kelompok yang mencapai kriteria tertentu dapat

diberi sertifikat atau penghargaan.

Untuk kerja kelompok, peneliti memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS)

kepada setiap anggota kelompok. Untuk menyelesaikan tugas kelompok, siswa

mengerjakan secara berpasangan, kemudian saling mencocokkan jawabannya atau

memeriksa ketepatan jawabannya dengan jawaban teman sekelompok. Bila ada siswa

yang mengemukakan pertanyaan, teman sekelompoknya bertanggung jawab untuk

menjawab atau menyelesaikannya, sebelum mengajukan pertanyaan kepada peneliti.

Dalam kegiatan pembelajaran, penerapan belajar kooperatif Model STAD

dilaksanakan melalui tahap persiapan pembelajaran, penyajian materi, belajar

kelompok, pemeriksaan hasil kegiatan kelompok, tes, pemeriksaan hasil tes, dan

penghargaan kelompok (Asma, 2006).

a. Tahap Persiapan Pembelajaran

1) Materi

2) Menempatkan siswa dalam kelompok

23

Page 24: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

3) Menentukan skor dasar

b. Tahap Penyajian Materi

Tahap penyajian materi ini menggunakan waktu sekitar 20-45 menit. Setiap

pembelajaran dengan model ini, selalu dimulai dengan penyajian materi oleh guru.

Sebelum penyajian materi, guru dapat memulai dengan menjelaskan tujuan

pembelajaran, memberikan motivasi untuk berkooperatif, menggali pengetahuan

prasyarat dan sebagainya. Dalam penyajian kelas dapat digunakan model ceramah,

tanya jawab, diskusi, dan sebagainya, disesuaikan dengan isi bahan ajar dan

kemampuan pelajar.

c. Tahap Kegiatan Belajar Kelompok

Dalam setiap belajar kelompok digunakan lembar kegiatan, lembar tugas, dan

lembar kunci jawaban masing-masing dua lembar untuk setiap kelompok, dengan

tujuan agar terjalin kerja sama di antara anggota kelompoknya. Lembar kegiatan dan

lembar tugas diserahkan pada saat kegiatan belajar kelompok, sedangkan kunci

jawaban diserahkan setelah kegiatan kelompok selesai dilaksanakan. Setelah

menyerahkan lembar kegiatan dan lembar tugas, guru menjelaskan tahapan dan fungsi

belajar kelompok dari model STAD. Setiap siswa mendapat kesempatan memimpin

anggota-anggota di dalam kelompoknya, dengan harapan bahwa setiap anggota

kelompok termotivasi untuk memulai pembicaraan dalam diskusi.

d. Tahap Pemeriksaan terhadap Hasil Kegiatan Kelompok

Pemeriksaan terhadap hasil kegiatan kelompok dilakukan dengan

mempresentasikan hasil kegiatan kelompok di depan kelas oleh wakil dari setiap

24

Page 25: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

kelompok. Pada tahap kegiatan ini, diharapkan terjadi interaksi antar anggota

kelompok penyaji dengan anggota kelompok lain untuk melengkapi jawaban

kelompok tersebut. Kegiatan ini dilakukan secara bergantian. Pada tahap ini pula

dilakukan pemeriksaan hasil kegiatan kelompok dengan memberikan kunci jawaban,

dan setiap kelompok memeriksa sendiri hasil pekerjaannya serta memperbaiki jika

masih terdapat kesalahan-kesalahan.

e. Tahap Siswa Mengerjakan Soal-Soal Tes secara Individual

Pada tahap ini setiap siswa harus memperhatikan kemampuannya dan

menunjukkan apa yang diperoleh pada kegiatan kelompok dengan cara menjawab

soal tes sesuai dengan kemampuannya. Siswa dalam tahap ini tidak diperkenankan

bekerja sama.

f. Tahap Pemeriksaan Hasil Tes

Pemeriksaan hasil tes dilakukan oleh guru, membuat daftar skor peningkatan

setiap individu, yang kemudian dimasukkan menjadi skor kelompok. Peningkatan

rata-rata skor setiap individual merupakan sumbangan bagi kinerja pencapaian

kelompok.

g. Tahap Penghargaan Kelompok

Setelah diperoleh hasil tes, kemudian dihitung skor peningkatan individual

berdasarkan selisih perolehan skor tes terdahulu (skor dasar) dengan skor tes terakhir.

4. Penerapan Pembelajaran Kooperatif model STAD dalam MengajarkanEnergi Gerak

25

Page 26: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

Pengajaran materi energi gerak dengan menggunakan pembelajaran kooperatif

model STAD dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Persiapan Pembelajaran

b. Penyajian Materi

c. Kegiatan Belajar Kelompok

d. Pemeriksaan Terhadap Hasil Kegiatan Kelompok

e. Siswa Mengerjakan Soal-Soal Tes secara Individual

f. Pemeriksaan Hasil Tes Individual

g. Penghargaan Kelompok

B. Kerangka Pikir

Pemecahan masalah dalam penelitian ini, peneliti melakukan tindakan

perbaikan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model STAD. Alasan

peneliti menggunakan pembelajaran kooperatif model STAD dalam pembelajaran

energi gerak dengan sub pokok bahasan membuat pesawat kertas, karena model

pembelajaran tersebut dapat membantu siswa dalam memudahkan memahami pokok

bahasan energi gerak.

Pencapaian proses dan hasil belajar dilakukan dalam beberapa tahap yaitu

persiapan pembelajaran, penyajian materi, belajar kelompok, pemeriksaan hasil

kegiatan kelompok, tes, pemeriksaan hasil tes, dan penghargaan kelompok.

Berdasarkan tahap-tahap tersebut di atas, penulis akan melaksanakan proses

pembelajaran dalam 2 siklus. Siklus I membahas tentang sub pokok bahasan

26

Page 27: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

membuat pesawat kertas, menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa,

menanamkan cara kerja kelompok model STAD, menyampaikan target yang dicapai

dan hambatan-hambatan yang kemungkinan dialami oleh siswa selama proses

pembelajaran.

Pelaksanaan tindakan siklus II direncanakan masih membahas tentang materi

membuat pesawat kertas. Hal ini disebabkan apabila pada tindakan siklus I belum

berhasil. Pada siklus ini, tahap-tahap yang dilakukan pada siklus I masih digunakan.

Hal ini untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam memahami materi

energi gerak dengan sub pokok bahasan membuat pesawat kertas melalui

pembelajaran kooperatif model STAD. Apabila pelaksanaan tindakan siklus II, hasil

belajar siswa secara klasikal belum mencapai indikator yang diharapkan, maka

pembelajaran dilanjutkan ke siklus III untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

27

Masalah Energi Gerak

Aspek GuruKurang menggunakan model

pembelajaran yang sesuai dengan materi

Kurang pengetahuan guru tentang model pembelajaran

Aspek siswaBosan dengan model ceramahKurang aktif dalam proses

pembelajaran

Persiapan PembelajaranMerancang materi yang

diajarkanMenempatkan siswa

dalam kelompokMenentukan skor dasar

Penghargaan kelompok Memberikan penghargaan kelompok yang mendapat predikat super, hebat dan baik

Belajar kelompok Siswa mengerjakan LKS

Pemeriksaan hasil belajar kelompok

Pemeriksaan hasil belajar kelompok

Penyajian materi energi gerak

Pemeriksaan hasil tes individu

Pembelajaran Kooperatif model STAD

Hasil Belajar Energi Gerak Meningkat

Page 28: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penggunaan Pembelajaran Kooperatif model STAD padasiswa kelas IV SDN 11 Napabalano.

C. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah jika menerapkan pembelajaran

kooperatif model STAD, maka akan meningkatkan hasil belajar energi gerak siswa

kelas IV SDN 11 Napabalano.

28

Page 29: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Model Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena peneliti berada di

sekolah dari awal sampai akhir penelitian, menganalisis keadaan dan melihat

kesenjangan, kemudian merumuskan rencana tindakan dan ikut melaksanakan

rencana tersebut serta memantaunya. Dalam penelitian ini, peneliti berpartisipasi aktif

dan terlibat langsung dalam proses penelitian semenjak awal sampai akhir penelitian

serta memberikan kerangka kerja secara teratur dan sistematis tentang keefektifan

belajar kooperatif model STAD dengan pokok bahasan energi gerak.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena (1) peneliti melihat

keefektifan pembelajaran energi gerak dengan menggunakan pembelajaran kooperatif

model STAD dan (2) akan memperoleh gambaran tentang pemahaman subjek

29

Page 30: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

penelitian yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung. Penelitian dengan

menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang datanya dinyatakan dalam

bentuk verbal dan dianalisis dengan statistik non parametrik.

B. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 3 – 15 Mei 2014 sudah termasuk

kegiatan pembelajarannya juga dan bertempat di SDN 11 Napabalano. Alasan

memilih SDN 11 Napabalano karena berdasarkan hasil wawancara dan observasi

penulis dengan guru mata pelajaran IPA dan siswa kelas IV SDN 11 Napabalano,

terungkap bahwa hasil belajar IPA mereka hanya 10 dari 22 orang siswa kelas IV

yang memperoleh nilai 7,0 dan sisanya memperoleh nilai di bawah 7,0.

Subjek penelitian ini adalah semua siswa kelas IV SDN 11 Napabalano yang

aktif dan terdaftar pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 dengan sasaran utama

peningkatan hasil belajar IPA dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model

STAD dalam pembelajaran materi pokok energi gerak pada siswa kelas IV SDN 11

Napabalano.

C. Prosedur Penelitian

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam tiga siklus seperti

terlihat pada gambar berikut:

30

Berhasil ?

Diagnosis Masalah

MENYUSUN RENCANA SIKLUS II

Berhasil?

TINDAKAN SIKLUS 1MENYUSUN RENCANA SIKLUS I

OBSERVASI SIKLUS I

REFLEKSI I Analisis dan

Evaluasi

Belum Berhasil

Simpulan

TINDAKAN SIKLUS IIOBSERVASI SIKLUS II

REFLEKSI II Analisis dan

Evaluasi

Simpulan

Page 31: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

Gambar 3.1 Tahap-Tahap Penelitian menurut Wardani (2005)

Berdasarkan gambar di atas, maka prosedur pelaksanaan penelitian tindakan

ini meliputi: (1) diagnosis masalah, (2) perencanaan, (3) pelaksanaan tindakan, (4)

observasi, dan (5) refleksi dalam setiap siklus.

D. Data dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan digunakan untuk menjawab masalah atau pertanyaan

dalam penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Tes awal.

2. Observasi.

3. Angket.

4. Dokumentasi.

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 11 Napabalano

yang mengikuti pembelajaran kooperatif model STAD dengan pokok bahasan energi

gerak dan guru mata pelajaran IPA kelas IV SDN 11 Napabalano.

E. Prosedur Pengumpulan Data

31

Page 32: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

Prosedur pengumpulan data dilakukan berdasarkan bentuk data yang ingin

diperoleh, yaitu melalui tes, observasi, wawancara, dan angket.

1. Tes dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang pemahaman siswa

terhadap pokok bahasan energi gerak.

2. Observasi dilakukan untuk mengamati kesesuaian antara pelaksanaan

tindakan dan perencanaan yang telah disusun dan untuk mengetahui sejauh mana

pelaksanaan tindakan dapat menghasilkan perubahan yang sesuai dengan yang

dikehendaki.

3. Angket diberikan kepada semua siswa kelas IV SDN 11 Napabalano yang

menjadi subjek penelitian dengan tujuan untuk memperoleh respon siswa

terhadap belajar kooperatif model STAD pokok bahasan energi gerak. Angket

diberikan setelah kegiatan pembelajaran selesai.

4. Dokumentasi dilakukan sebagai bukti bahwa penelitian ini benar dilakukan.

F. Indikator Keberhasilan Tindakan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini dilihat dari dua aspek yaitu aspek

guru dan aspek siswa. Keberhasilan guru dapat dilihat pada kemampuan

mengimplementasikan perencanaan pembelajaran energi gerak dengan menerapkan

pembelajaran kooperatif model STAD. Sedangkan kriteria keberhasilan dari aspek

siswa dapat dilihat pada proses pembelajaran dan hasil yang dicapai dalam belajar

energi gerak, di mana secara individu hasil belajar energi gerak siswa kelas IV SDN

11 Napabalano mencapai 7,0. Setiap jenis objek yang dinilai diklasifikasikan dan

ditentukan kecenderungan kategori seperti pada kriteria standar yang diungkapkan

32

Page 33: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

Nurkancana (1986: 39) menyatakan bahwa ”tingkat penguasaan 90% - 100%

dikategorikan sangat tinggi, 80% - 89% dikategorikan tinggi, 65% - 79%

dikategorikan sedang, 55% - 64% dikategorikan rendah dan 0% - 54% dikategorikan

sangat rendah

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

1. Deskripsi Data Sebelum Tindakan

Pada hari Kamis, 24 April 2014 peneliti menemui kepala sekolah, guru kelas

IV SDN 11 Napabalano untuk membicarakan rencana penelitian. Pada pertemuan

tersebut kepala sekolah memberi izin pelaksanaan penelitian dan mempersilahkan

berhubungan langsung dengan guru kelas IV dalam menetapkan jadwal pelaksanaan

tes awal dan rencana tindakan penelitian.

Dalam diskusi antara peneliti dan guru kelas IV disepakati bahwa tes awal

dilaksanakan pada hari Rabu, 26 April 2014 mulai pukul 08.30-09.00 WIB. Tes awal

diikuti oleh siswa kelas IV SDN 11 Napabalano yang berjumlah 22 orang. Pada

pelaksanaan tes awal, peneliti dibantu guru kelas IV.

33

Page 34: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

Hasil tes awal menunjukkan bahwa 6 orang memperoleh nilai 80, 8 orang

mendapat nilai 60, 4 orang mendapat nilai 40 dan 4 orang mendapat nilai 20.

Pada hari Rabu, 28 April 2014 peneliti membicarakan hasil tes awal dengan

guru kelas IV SDN 11 Napabalano. Pada kesempatan yang sama disepakati juga

bahwa pelaksanaan tindakan siklus I dimulai pada hari Sabtu, 3 Mei 2014.

Berdasarkan hasil tes awal yang diperoleh siswa selanjutnya dimasukkan dalam

format pembentukan kelompok STAD. Dari format tersebut dapat dilihat pada

kelompok mana seorang siswa berada. Berdasarkan format pembentukan kelompok

diperoleh 5 kelompok yang masing-masing beranggotakan 4 dan 5 orang siswa.

Rencana pelaksanaan pembelajaran untuk setiap tindakan siklus telah disusun

dan telah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. Untuk mengamati aktivitas

guru dan siswa selama pembelajaran, digunakan lembar pengamatan. Pengamatan

terhadap kegiatan pembelajaran dalam penelitian ini melibatkan seorang teman

sejawat yang merupakan guru kelas IV SDN 11 Napabalano.

2. Deskripsi Data Tindakan Siklus

Dalam pelaksanaan tindakan pembelajaran, peneliti bertindak sebagai guru.

Tahap-tahap pembelajaran siklus disesuaikan dengan tahap-tahap pembelajaran yang

berdasarkan pada pembelajaran kooperatif model STAD.

Deskripsi pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar energi gerak

melalui pembelajaran kooperatif model STAD disajikan sebanyak 2 siklus. Adapun

perincian setiap tindakan pembelajaran adalah sebagai berikut

3 Deskripsi Data Tindakan Siklus I

34

Page 35: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

a. Perencanaan Tindakan Siklus I

Materi pembelajaran yang dilaksanakan pada tindakan siklus I adalah

membuat pesawat kertas. Pada awal pembelajaran siswa diingatkan kembali tentang

bahan-bahan yang digunakan dan cara membuat pesawat kertas. Pembelajaran

tindakan siklus I dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x

35 menit.

Tujuan pembelajaran pada sub pokok bahasan ini adalah siswa dapat

menjelaskan pengertian energi gerak, menyebutkan 4 alat yang digunakan dalam

membuat pesawat kertas, menjelaskan cara membuat pesawat kertas, membuat

pesawat kertas, dan hubungan pesawat kertas dengan energi gerak.

Evaluasi yang diberikan adalah memberikan tes secara lisan dan tertulis.

Secara lisan siswa diberi pertanyaan tentang alat-alat pembuatan pesawat kertas dan

cara-cara membuat pesawat kertas serta dapat menjelaskan hubungannya dengan

energi gerak. Sedangkan secara tertulis diberi pertanyaan berdasarkan hasil

prakteknya dalam membuat pesawat kertas.

Pelaksanaan pembelajaran ini memerlukan alat peraga. Untuk itu peneliti

menyiapkan kertas tulis, pensil, penggaris, dan gunting. Sebelum siswa bekerja dalam

kelompok, guru terlebih dahulu mempresentasikan di depan kelas.

Sesuai dengan tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran kooperatif model

STAD, pelaksanaan tindakan dimulai dengan mempersiapkan pembelajaran. Dalam

mempersiapkan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti adalah (1) merancang

materi sedemikian rupa untuk pembelajaran secara berkelompok, (2) menempatkan

35

Page 36: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

siswa ke dalam kelompok, (3) menentukan skor berdasarkan kemampuan

akademiknya sehingga ada yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Selain itu

berimbang menurut jenis kelamin. Skor dasar diambil dari hasil tes pengetahuan awal

dan nilai siswa pada semester sebelumnya. Setelah mempersiapkan materi

pembelajaran, guru mata pelajaran IPA dan teman sejawat mengamati jalannya

pembelajaran. Pengamat melaksanakan tugas pengamatan sesuai lembar pengamatan.

Selain lembar pengamatan peneliti juga menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan

alat peraga kertas tulis, pensil, penggaris, dan gunting.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 3 Mei 2014 mulai pukul

10.55-12.05 WIB. Pembelajaran untuk tindakan siklus I berlangsung selama 70 menit

atau 2 jam pelajaran.

Pada awal pelaksanaan kelompok dengan model STAD, guru dan siswa

mendiskusikan tentang ketentuan-ketentuan yang berlaku di dalam kelompok

kooperatif.

c. Hasil Observasi Tindakan Siklus I

Pembelajaran tindakan siklus I diamati oleh seorang teman sejawat yakni guru

kelas IV SDN 11 Napabalano. Hasil pengamatan teman sejawat adalah sebagai

berikut:

1. Kegiatan Awal

a. Peneliti mengawali pertemuan dengan mengucapkan salam kepada siswa.

b. Peneliti mengajak siswa untuk berdoa sebelum belajar.

36

Page 37: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

c. Peneliti mengecek kehadiran siswa.

d. Peneliti menyampaikan materi yang akan dibahas dan menginformasikan

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

e. Peneliti memunculkan rasa ingin tahu siswa.

2. Kegiatan Inti

a. Peneliti menyajikan/menyampaikan materi pembelajaran.

b. Siswa diberi LKS. Mereka bekerja dalam kelompok yang sudah ditentukan

sebelumnya dan mendiskusikannya secara kelompok.

c. Peneliti mendorong siswa agar meminta bantuan kepada teman kelompok

sebelum meminta bantuan kepada guru.

d. Peneliti mengelilingi dan singgah pada setiap kelompok untuk membetulkan

jika terjadi kesalahan dalam membuat pesawat kertas.

e. Peneliti mendorong siswa agar meminta bantuan kepada teman kelompok

sebelum meminta bantuan kepada guru.

f. Peneliti memberi bantuan kepada kelompok yang mengalami kesulitan dalam

mengerjakan tugasnya.

g. Wakil dari masing-masing kelompok melaporkan hasil pekerjaannya di depan

kelas secara bergantian.

3. Kegiatan Akhir

a. Peneliti meminta siswa membuat rangkuman materi pembelajaran energi

gerak dengan sub pokok bahasan membuat pesawat kertas.

b. Peneliti memberi tindak lanjut kepada siswa.

37

Page 38: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

c. Peneliti mengajak siswa untuk berdoa.

d. Peneliti mengucapkan salam.

Pada pelaksanaan pembelajaran tindakan siklus I ini, hasil tes formatif siswa

diperiksa setelah pembelajaran selesai. Hal ini disebabkan waktu yang ditetapkan

tidak mencukupi yaitu hanya 70 menit atau dua jam pelajaran. Sedangkan

penghargaan kelompok diberikan pada saat masuk tindakan siklus II.

Terhadap kegiatan siswa, pengamat melaporkan sebagai berikut.

1. Siswa aktif dalam menggunakan alat peraga.

2. Sebagian siswa kurang memperhatikan penjelasan guru ataupun teman

kelompoknya, bahkan terlihat beberapa orang siswa yang main-main pada waktu

proses belajar mengajar.

3. Terdapat kelompok yang tidak mau menerima pendapat anggota kelompok

lain.

4. Tidak mendorong anggota kelompoknya untuk memberikan kontribusi

terhadap tugas kelompok.

5. Siswa dapat membuat pesawat kertas dengan mengikuti langkah-langkah yang

telah dijelaskan peneliti.

6. Siswa memberi respon senang dan merupakan hal yang baru terhadap proses

pembelajaran, cara belajar, cara guru mengajar serta suasana kelas yang

menyenangkan.

7. Tidak menyelesaikan tugas pada waktunya.

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I

38

Page 39: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

Pembelajaran tindakan siklus I difokuskan pada pembuatan pesawat kertas.

Pembelajaran dilaksanakan dengan menetapkan pembelajaran kooperatif model

STAD. Untuk memperoleh data tentang pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan

pengamatan, tes, dan dokumentasi. Hasil pengamatan, tes, dan dokumentasi selama

pelaksanaan tindakan dianalisis dan didiskusikan dengan pengamat sehingga

diperoleh hal-hal sebagai berikut:

1. Penyajian pada tahap presentasi untuk memperagakan pembuatan pesawat

kertas tidak berjalan sebagaimana yang telah direncanakan.

2. Siswa merasa senang mengerjakan LKS dengan alat peraga yang berupa

kertas tulis, pensil, penggaris, dan gunting yang sebelumnya tidak pernah

diberikan.

3. Penggunaan alat peraga kertas, pensil, penggaris, dan gunting sangat menarik

perhatian siswa.

4. Penggunaan alat peraga kertas, pensil penggaris, dan gunting memudahkan

siswa untuk memahami materi yang dipelajari.

5. Pada saat siswa diminta membuat pesawat kertas dengan menggunakan

ukuran, siswa mengalami kesulitan karena hal ini baru pertama kali dilakukan.

Setelah siswa diberi bimbingan oleh peneliti, akhirnya siswa dapat mengerjakan

sendiri.

6. Setelah mempraktekkan pembuatan pesawat kertas, siswa tidak mengalami

kesulitan dalam mengerjakan soal LKS tetapi dalam mengerjakan soal tes

formatif masih terdapat siswa yang belum mengerti tentang materi tersebut.

39

Page 40: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

7. Hasil tes tindakan siklus I menunjukkan bahwa masih ada siswa yang belum

mengerti materi yang diajarkan dan nilai mereka masih kurang atau belum

mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu 7,0.

4. Deskripsi Data Tindakan Siklus II

a. Perencanaan Tindakan Siklus II

Hasil analisis dan refleksi pada tindakan siklus I menunjukkan bahwa 15

orang siswa kelas IV yang memperoleh nilai 7,0 ke atas sedangkan 7 orang

memperoleh nilai di bawah 7,0, karena itu pembelajaran dilanjutkan dengan tindakan

siklus II untuk memperbaiki pembelajaran tindakan siklus I.

Pembelajaran tindakan siklus II diberikan agar hasil belajar siswa dapat

meningkat sesuai yang diharapkan dan meningkatkan keterampilan kooperatif

pembelajaran tindakan siklus II ini dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan

alokasi waktu 2 x 35 menit.

Tujuan pembelajaran ini adalah siswa dapat menjelaskan pengertian energi

gerak, siswa dapat menyebutkan 5 alat dalam membuat parasut, siswa dapat membuat

parasut, siswa dapat menjelaskan hubungan antara parasut dengan energi gerak, dan

dapat meningkatkan kerja sama siswa dalam belajar berkooperatif untuk mencapai

hasil belajar yang diharapkan.

Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran selain tujuan, pembelajaran juga

memuat materi pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, alat dan sumber serta

kegiatan pembelajaran.

40

Page 41: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

Seperti pada tindakan siklus I, dalam pelaksanaan tindakan siklus II, kedua

pengamat melakukan pengamatan sesuai lembar pengamatan yang disiapkan peneliti.

Peneliti juga menyediakan LKS, soal tes, alat peraga berupa plastik, penggaris, tali

rafia, kayu, dan gunting.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu, 10 Mei 2014 pukul 07.05-

08.15 WIB. Pembelajaran pada tindakan siklus II berlangsung selama 70 menit atau 2

jam pelajaran. Dalam pelaksanaan tindakan siklus II ini, peneliti tetap sebagai guru

seperti halnya dalam tindakan siklus I.

Kegiatan pada tahap STAD merupakan kegiatan penting yaitu siswa bekerja

dalam kelompok dan setiap anggota kelompok diberi LKS. LKS memuat materi

pembelajaran tentang membuat parasut. Anggota kelompok mengerjakan tugasnya

sesuai LKS yang diberikan dengan menggunakan alat peraga yang telah disediakan

yaitu berupa plastik, penggaris, tali rafia, kayu, dan gunting.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti selama dan sesudah kegiatan belajar

kelompok untuk mengerjakan LKS, dapat dianalisis beberapa hal berikut:

1. Siswa senang mengikuti pelajaran dengan materi energi gerak.

2. Siswa senang mengikuti langkah-langkah pembelajaran kooperatif model

STAD.

3. Siswa mudah memahami materi yang diajarkan.

4. Dalam kelompok tetap terjadi pembagian kerja, semua anggota kelompok

saling bekerja sama dalam membuat parasut dan mengerjakan LKS.

41

Page 42: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

5. Anggota kelompok memberikan kontribusi terhadap tugas kelompok.

6. Anggota kelompok memperhatikan dan menerima pendapat anggota

kelompok lain.

7. Setelah pesawat kertas selesai, siswa berlomba-lomba melemparkan parasut

yang telah mereka buat kemudian mengamatinya dan mengerjakan soal yang ada

dalam LKS.

8. Siswa tidak merasa terbebani selama belajar dalam kelompok dan kelihatan

menikmati pekerjaannya.

9. Peneliti tidak menemukan pertentangan yang dapat mengakibatkan kelompok

tidak dapat bekerja sama.

10. Menyelesaikan tugas pada waktunya.

11. Keinginan untuk mencapai kesuksesan kelompok juga tampak, dimana antara

anggota kelompok saling mengingatkan jika ada anggota kelompok yang tidak

serius belajar.

Rangkaian kegiatan selanjutnya adalah peneliti memberikan tes individual/tes

formatif kepada siswa. Soal tes individual/tes formatif II dapat dilihat pada lampiran

8. Hasil tes individual menggambarkan bahwa semua siswa kelas IV SDN 11

Napabalano menguasai dengan baik materi energi gerak dengan sub pokok bahasan

membuat parasut. Hal ini ditunjukkan dengan nilai yang mereka peroleh telah

mencapai indikator yang telah ditentukan yaitu 7,0.

c. Hasil Observasi Tindakan Siklus II

42

Page 43: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

Sebagaimana halnya tindakan siklus I, tindakan siklus II diamati seorang

teman sejawat yaitu guru kelas IV. Hasil pengamatan dalam pembelajaran tindakan

siklus II telah melaksanakan tugas sebagai berikut:

1. Kegiatan Awal

a. Peneliti mengawali pertemuan dengan mengucapkan salam kepada siswa.

b. Peneliti mengajak siswa untuk berdoa sebelum belajar.

c. Peneliti mengecek kehadiran siswa.

d. Peneliti menyampaikan materi yang akan dibahas dan menginformasikan

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

e. Peneliti memotivasi siswa dengan cara memunculkan rasa ingin tahu siswa.

2. Kegiatan Inti

a. Peneliti menyampaikan materi pembelajaran tentang cara membuat parasut.

b. Peneliti memberikan contoh dengan menggunakan alat peraga berupa plastik,

penggaris, tali rafia, kayu, dan gunting.

c. Siswa belajar dalam kelompok untuk mengerjakan LKS.

d. Peneliti mendorong siswa agar meminta bantuan kepada teman kelompok

sebelum meminta bantuan pada guru.

e. Peneliti mengelilingi dan singgah pada masing-masing kelompok untuk

memberikan bantuan pabila tejadi kesalahan konsep dalam mengerjakan LKS.

f. Wakil dari masing-masing kelompok melaporkan hasil pekerjaannya di depan

kelas secara bergantian.

g. Peneliti mengevluasi siswa dengan cara memberikan tes individu/tes formatif.

43

Page 44: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

3. Kegiatan Akhir

a. Peneliti meminta siswa untuk membuat rangkuman materi pelajaran.

b. Peneliti memotivasi siswa.

c. Peneliti mengajak siswa berdoa sebelum mengakhiri pertemuan.

d. Peneliti mengucapkan salam kepada siwa.

Pada pelaksanaan tindakan siklus II ini, hasil tes formatif siswa diperiksa

setelah pembelajaran selesai. Hal ini disebabkan waktu yang ditentukan tidak

mencukupi yaitu hanya 70 menit. Sedangkan penghargaan kelompok diberikan pada

saat masuk pembelajaran IPA selanjutnya.

Terhadap kegiatan siswa, pengamat melaporkan sebagai berikut.

1. Siswa aktif menggunakan alat peraga.

2. Siswa tampak aktif mendengarkan penjelasan guru dan belajar dalam

kelompok.

3. Siswa memberi respon baik tentang kegiatan pembelajaran yaitu mereka

senang terhadap materi pelajaran, cara belajar, cara guru mengajar, serta suasana

belajar yang menyenangkan.

4. Siswa masih berminat untuk mengikuti pelajaran seperti yang telah diajarkan

peneliti.

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II

Pembelajaran tindakan siklus II difokuskan pada pembuatan parasut.

Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan model STAD. Untuk memperoleh

data tindakan siklus II dilakukan pengamatan, tes, dan angket. Hasil pengamatan, tes,

44

Page 45: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

dan angket selama tindakan, dianalisis dan didiskusikan dengan pengamat sehingga

diperoleh hal-hal berikut:

1. Presentasi materi berjalan sesuai yang direncanakan. Siswa merasa senang

mengerjakan LKS dengan menggunakan alat peraga berupa plastik, penggaris, tali

rafia, kayu, dan gunting.

2. Penggunaan alat peraga dalam kelompok yang berupa plastik, penggaris, tali

rafia, kayu, dan gunting sangat menarik perhatian siswa.

3. Siswa tidak mengalami kesulitan membuat parasut.

4. Berdasarkan hasil kerja kelompok yaitu membuat parasut, siswa dapat

mengerjakan soal tes dengan baik.

5. Hasil tes tindakan siklus II menunjukkan bahwa semua siswa kelas IV SDN

11 Napabalano memperoleh nilai sesuai indikator yang ditetapkan yaitu 7,0.

Berdasarkan pengamatan, tes, wawancara, dan angket, tujuan pembelajaran

yang diharapkan dari pembelajaran kooperatif model STAD telah tercapai. Upaya

penggunaan alat peraga berupa plastik, penggaris, tali rafia, kayu, dan gunting dalam

membuat parasut dan mengerjakan soal-soal tes selama proses pembelajaran siklus II

telah berhasil dengan baik. Hal ini dapat ditunjukkan dengan pencapaian ketuntasan

hasil belajar siswa di mana semua siswa kelas IV SDN 11 Napabalano memperoleh

nilai di atas 7,0. Dengan demikian, pembelajaran dalam penelitian ini dianggap

selesai.

B. Pembahasan

45

Page 46: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

Sebelum melaksanakan pembelajaran, peneliti memberikan tes pengetahuan

awal yang diikuti oleh siswa kelas IV SDN 11 Napabalano yang berjumlah 22 orang.

Tes pengetahuan awal dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan

siswa terhadap materi energi gerak. Selain itu, untuk menentukan skor dasar dalam

pembelajaran model STAD.

Selanjutnya peneliti menempatkan siswa ke dalam kelompok. Proses

pembentukan kelompok. Proses pembentukan kelompok dilakukan sebelum

pelaksanaan tindakan. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan untuk menghemat

waktu. Jumlah anggota kelompok ditetapkan sebanyak 4 sampai 5 orang siswa.

Alasan ditetapkan 4 sampai 5 orang dalam satu kelompok karena jika ukuran

kelompok terlalu banyak sulit bagi setiap siswa untuk mengemukakan pendapat dan

melakukan kerja sama dan jika ukuran kelompok terlalu kecil interaksi sesama

anggota kelompok akan sangat terbatas. Hal ini sesuai dengan pendapat Suherman

(1993) bahwa jika kelompok terlalu kecil akan mengakibatkan kesulitan dalam

berinteraksi dan jika terlalu besar akan mengakibatkan kesulitan dalam melakukan

koordinasi dan mencapai kesepakatan antar sesama anggota kelompok. Lebih lanjut

Slavin (1994) menyatakan bahwa dalam STAD, siswa ditempatkan dalam kelompok

belajar beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran akademik yang berbeda,

sehingga dalam setiap kelompok terdapat siswa yang berprestasi tinggi, sedang, dan

rendah.

Pada tindakan siklus I, peneliti menyajikan materi energi gerak sub pokok

bahasan membuat pesawat kertas dengan menggunakan alat peraga berupa kertas

46

Page 47: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

tulis, pensil, penggaris, dan gunting. Penggunaan alat peraga tersebut mempermudah

siswa dalam mengerjakan LKS, memperlancar kerja kelompok, dan mempermudah

siswa mengerjakan tes formatifnya. Hal ini dapat dilihat dari temuan peneliti pada

tindakan siklus I bahwa 1) siswa aktif dalam menggunakan alat peraga kertas tulis,

pensil, penggaris, dan gunting, 2) penggunaan alat peraga mempermudah siswa untuk

memahami materi energi gerak sub pokok bahasan membuat pesawat kertas, 3) siswa

dapat membuat pesawat kertas dengan mengikuti langkah-langkah pembelajaran

STAD, 4) hasil tes tindakan siklus I meningkat.

Berdasarkan hasil pengamatan, dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa

pada tindakan siklus I meningkat. 15 orang yang memperoleh nilai 7,0 ke atas dan 7

orang yang memperoleh nilai di bawah 7,0 (75%). Adanya siswa yang memperoleh

nilai di bawah 7,0 karena terdapat beberapa kendala yaitu 1) sebagian siswa kurang

memperhatikan penjelasan guru ataupun teman kelompoknya, 2) terdapat kelompok

yang tidak mau menerima pendapat anggota kelompok lain, 3) peneliti kurang

memperhatikan siswa yang mempunyai masalah dalam menerima materi energi gerak

sub pokok bahasan membuat pesawat kertas dan pengelolaan kelas kurang efektif.

Oleh karena itu, pembelajaran dilanjutkan pada siklus II untuk meningkatkan hasil

belajar energi gerak siswa kelas IV SDN 11 Napabalano.

Pada tindakan siklus II, peneliti membahas materi energi gerak dengan sub

pokok bahasan membuat parasut dengan menggunakan alat peraga berupa plastik, tali

rafia, mistar, kayu, dan gunting. Penggunaan alat peraga tersebut mempermudah

siswa dalam mengerjakan LKS dan mengerjakan tes formatifnya. Pada saat proses

47

Page 48: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

pembelajaran, peneliti memfokuskan perhatian kepada siswa yang memperoleh nilai

di bawah 7,0 tanpa mengabaikan siswa yang memperoleh nilai 7,0 ke atas. Peneliti

juga lebih menguasai kelas sehingga keadaan kelas dapat terkontrol secara efektif.

Berdasarkan hasil pengamatan, menunjukkan bahwa hasil belajar meningkat. Secara

klasikal siswa kelas IV SDN 11 Napabalanomemperoleh nilai 86,13% dan secara

individu siswa memperoleh nilai 7,0 ke atas dan sudah mencapai indikator yang telah

ditetapkan. Dengan demikian, pembelajaran ini dianggap selesai.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai

berikut:

1. Cara mengatasi kesulitan memahami pokok bahasan energi gerak pada siswa

kelas IV SDN 11 Napabalano yaitu dilakukan pembelajaran kooperatif model

STAD.

2. Hasil belajar energi gerak siswa kelas IV SDN 11 Napabalano mengalami

peningkatan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model STAD dan

mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu 7,0.

B. Saran-saran

48

Page 49: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran yang perlu disampaikan adalah

sebagai berikut:

1. Pihak guru dan pemerhati pendidikan atau pihak yang berkecimpung dalam

dunia pendidikan disarankan untuk memberikan sosialisasi tentang bagaimana

penerapan pembelajaran kooperatif model STAD dalam pembelajaran IPA

kepada guru maupun sekolah.

2. Pihak guru IPA disarankan untuk menerapkan pembelajaran kooperatif model

STAD dalam pembelajaran energi gerak maupun pada pembelajaran IPA lainnya.

3. Pihak sekolah disarankan untuk memberikan apresiasi kepada guru IPA agar

lebih inovatif dan kreatif dalam pembelajaran IPA serta memperbanyak literatur

bagi perkembangan pembelajaran guru maupun calon guru di sekolah dasar.

4. Pihak peneliti lain disarankan untuk lebih mengembangkan penelitiannya

dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model STAD pada materi-materi

lain dalam mata pelajaran IPA.

49

Page 50: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

DAFTAR PUSTAKA

Abimanyu, Soli & Samad, Sulaiman. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar.

Asma Nur. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Depdiknas.

Bundu Patta. 2006. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah. Jakarta: Depdiknas.

Davidson, N & Karoll, D.L. 1991. An Overview of Research on Cooperatif Learning Related to Mathematics. New York: Holt Rinehart and Winston.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Depdiknas.

Dewi, I. 1999. Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif dengan Menggunakan Mini Lab untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. Tesis tidak diterbitkan. Surabaya: Program Pascasarjana IKIP Surabaya.

Ibrahim, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Univercity Press.

Nurkancana. 1989. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Usaha Nasional.

Samatowa Usman. 2006. Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.

50

Page 51: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

Slavin, R. E. 1995. Cooperatif Learning. Bostom: Allyn and Bacon.

_______________. 1994. Educational Psychologi Theory and Practice. Fourth Edition Massachusets: Allyn and Bacon.

Suherman, E. 1993 Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Matematika. Jakarta: Dirjen Dikdasmen BPPG SLTP D-III.

Wardani. 2005. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Lampiran 1: Tes Awal

TES AWAL

Pokok Bahasan : Energi Gerak

Sub Pokok Bahasan : Membuat Pesawat Kertas

Waktu : 30 Menit

Nama :

Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Energi gerak adalah…

a. Benda yang bergerak

b. Gaya benda

c. Kecepatan benda

d. Gerakan yang terjadi karena adanya dorongan

2. Di bawah ini adalah bahan-bahan untuk membuat pesawat kertas,

kecuali…

a. Kertas tulis

51

Page 52: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

b. Botol plastik

c. Pensil

d. Gunting

3. Di bawah ini yang tidak termasuk cara pembuatan pesawat kertas

adalah…

a. Melipat kertas

b. Membentuk kepala model pesawat dengan cara melipat

c. Tidak melipat kertas

d. Melipat kembali kertas ke arah luar sehingga terbentuk sayap model pesawat

yang melebar

4. Bahan-bahan untuk membuat parasut adalah…

a. Air, korek api, plastisin,kaleng bekas, dan baling-baling kertas.

b. Plastik, gunting, tali rafia, dan kayu.

c. Penggaris, gunting, kertas tulis, dan pensil.

d. (a dan b) benar

5. Di bawah ini yang tidak termasuk cara pembuatan parasut adalah…

a. Menggunting plastik berbentuk persegi

b. Mengikat setiap sudut plastik

c. Melipat kertas

d. Melipat plastik

52

Page 53: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

Lampiran 2: Skor Awal Siswa kelas IV SDN 11 Napabalano

Skor Tes Awal Siswa Kelas IV SDN 11 Napabalano

NoKode Siswa

Skor Soal

Total %Nomor Soal

1 2 3 4 51 AA 0 20 20 20 0 60 602 AG 0 20 0 0 20 40 403 AJ 0 20 20 20 20 80 804 AM 0 20 0 0 0 20 205 AR 0 20 20 20 20 80 806 AY 0 0 20 0 0 20 207 AW 20 20 20 0 20 80 808 FD 0 20 20 20 0 60 609 FH 0 20 20 0 0 40 4010 FE 20 20 20 0 0 60 6011 IA 0 20 20 20 0 60 6012 II 20 20 20 0 20 80 8013 IM 0 20 20 0 20 60 60

53

Page 54: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

14 MS 0 20 20 20 20 80 8015 PM 0 0 0 0 20 20 2016 PW 0 0 20 0 20 40 4017 RA 20 20 20 0 0 60 6018 RT 20 20 20 0 0 60 6019 RE 20 20 20 0 20 80 8020 RV 0 20 20 20 0 60 6021 RW 0 20 20 0 0 40 4022 SW 0 20 0 0 0 20 20

Lampiran 3: Pengelompokkan Siswa dalam STAD

Pengelompokkan Belajar KooperatifModel STAD

Tingkat Kemampuan Rangking Nama Siswa Kelompok

Kelompok Tinggi

1 Mey Sarah I2 Renaldi II3 Ian Ismi III4 Ayu Wulandari IV5 Fadel V

Kelompok Sedang 6 Amar Wahyu I7 Auli Antisari II8 Putri Wardani III9 Risto Vorus IV10 Putriani Muhtar V11 Reski Wahyudin I

54

Page 55: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

12 Ratna II13 Isra Mahendra III14 Iis Angraini IV15 Ferdiansyah V16 Azis Rajiun IV17 Ahmad Jayadi V

Kelompok Rendah

18 Adel Gita I19 Amaludin II20 Rivan Agustan III21 Fahri IV22 Sri Wahyuni V

Lampiran 4

Lembaran Pengamatan Aktivitas Guru Dan Siswa Dalam KBM

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Nama Peneliti : La Joni

Materi Pokok : Energi Gerak Hari/Tanggal :Sabtu, 3 Mei 2014

Sub Pokok Bahasan : Pukul :

Petunjuk Pengisian:

Amatilah aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

Kemudian isilah lembaran pengamatan dengan prosedur sebagai berikut:

1. Pengamatan ditujukan untuk kelompok semua kelompok.

2. Setiap 5 menit pengamat melakukan pengamatan aktivitas siswa dan

aktivitas guru yang dominan dan berikutnya pengamat memberikan tanda (√)

pada kategori pengamatan sesuai pada baris dan kolom yang tersedia.

55

Page 56: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

Kategori Pengamatan

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa1. Menjelaskan materi dengan

ceramah2. Menjelaskan materi dengan

alat peraga/ kelengkapan3. Mengamati kegiatan siswa4. Memberikan

petunjuk/bimbingan5. Memberi motivasi6. Mengajukan pertanyaan7. Perilaku yang tidak relevan

dengan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

1. Mendengarkan/memperhatikan penjelasan dari guru/teman

2. Membaca (buku dan LKS)3. Bekerja dengan

menggunakan alat peraga/ kelengkapan

4. Menulis (yang relevan dengan KBM)

5. Berdiskusi/bertanya antara siswa dan guru

6. Berdiskusi/bertanya antara siswa

7. Mengkomunikasikan hasil kelompok

8. Merangkum jawaban teman kelompok

9. Perilaku yang tidak relevan dengan KBM

No Nama Peneliti : La Joni

1 √ √ √ √

2 √ √ √ √

3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

4 √ √ √ √

5 √ √ √

6 √ √ √ √ √ √ √ √

7 √

56

Page 57: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

No KelompokI

KelompokII

KelompokIII

KelompokIV

KelompokV

1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

5 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

7 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

8 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

9 √ √ √ √ √ √ √

Pengamat,

YADIN HAMIRI, S. Pd

Lampiran 5

Lembaran Pengamatan Keterampilan Kooperatif Siswa

Mata Pelajaran : IPA Nama Peneliti : La JoniMateri Pokok : Energi Gerak Hari/Tanggal : Sabtu, 3 Mei 2014Sub Pokok Bahasan : Membuat Pesawat Kertas Pukul : 10.55-12.05

Petunjuk:1. Pengamatan ditujukan pada semua kelompok.2. Pengamat memberikan tanda cek ( √ ) pada kategori keterampilan kooperatif

yang terjadi.

No

Keterampilan Kooperatif KlmpkI

KlmpkII

KlmpkIII

KlmpkIV

KlmpkV

1 Berada dalam tugasa. Terlibat aktif dalam tugas √ √ √ √ √

57

Page 58: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

kelompokb. Meneruskan tugas yang menjadi

tanggung jawabnya√ √ √ √ √

2 Mengambil giliran dan berbagi tugasa. Bersedia menerima tugas √ √ √b. Memberi kepercayaan kepada

teman dalam menyelesaikan tugas√ √ √

c. Bekerjasama dalam kelompok dan bersedia membantu teman dalam menyelesaikan tugas

√ √ √ √ √

3 Mendorong partisipasi memotivasi teman untuk memberi pendapat/ide √ √ √ √ √

4 Mendengarkan dengan aktifa. Memperhatikan

informasi/penjelasan/pendapat yang disampaikan teman kelompok/guru

√ √ √ √ √

b. Menghargai pendapat teman √ √ √5 Bertanya pada teman/ guru √ √ √ √ √

Pengamat

YADIN HAMIRI, S. Pd, S. Pd

Lampiran 6Lembaran Pengamatan Pengelolaan

Pembelajaran Kooperatif

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Nama Peneliti : La JoniMateri Pokok : Energi Gerak Hari/Tanggal: Sabtu, 10 Mei 2014Sub Pokok Bahasan : Membuat Pesawat Kertas Pukul : 10.55-12.05

Petunjuk :Daftar pengelolaan pembelajaran berikut berdasarkan prinsip pembelajaran kooperatif yang dilakukan guru di dalam kelas. Beri tanda cek (√) sesuai pada kolom yang tersedia

No.

Aspek yang diamatiPenilaian

1 2 3 4I. Persiapan √

58

Page 59: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

Membagi siswa pada kelompok kooperatifII. Persentase kelas

1. Pendahuluana. Menginformasikan tentang pembelajaran

b. Memunculkan rasa ingin tahu/memotivasi siswa √c. Mengaitkan pembelajaran dengan pengetahuan awal /

prasyarat√

2. Menjelaskan materi yang mendukung tugas yang akan diselesaikan dalam kelompok

III. Kegiatan kelompok1. Melatih keterampilan kooperatif

a. Berada dalam tugas

b. Mengambil giliran dan berbagi tugas √c. Mendorong partisipasi √d. Mendengar dengan aktif √e. Bertanya √2. Mengawasi setiap kelompok secara bergiliran √3. Mendorong siswa agar meminta bantuan kepada teman

sekelompok sebelum meminta bantuan kepada guru√

4. Memberi bantuan pada kelompok yang mengalami kesulitan dengan menggunakan scaffolding

5. Memberi umpan balik √IV. Penutup

1. Membimbing siswa membuat rangkuman√

2. Mengajukan pertanyaan formatif √V Pengelolaan waktu √VI. Teknik bertanya √VII.

Pengalaman suasana kelas1. Siswa antusias

2. Guru antusias √

Keterangan: Pengamat;1. Sangat Tidak Baik2. Tidak Baik 3. Baik4. Sangat Baik YADIN HAMIRI, S. Pd , S. Pd

59

Page 60: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

Lampiran 7

Respon Siswa Terhadap KegiatanBelajar Mengajar

Mata Pelajaran : I PA Nama Siswa :Materi Pokok : Energi Gerak Hari/Tanggal : Sub Pokok Bahasan : Pukul :

Petunjuk :1. Untuk no. I dan II Beri tanda cek ( √ ) sesuai pada kolom yang tersedia2. Untuk no. III dan IV tuliskan di tempat yang tersedia.

No. Uraian senang Tidak senang Tidak berpendapatI Bagaimana pendapatmu

60

Page 61: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

mengenai1. Materi pelajaran2. Lembaran kerja siswa3. Suasana kelas4. Cara belajar5. Cara guru mengajar

II Bagaimana pendapatmu mengenai1. Materi pelajaran2. Lembaran kerja siswa3. Suasana kelas4. Cara belajar5. Cara guru mengajar

III. Apakah anda berminat untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar berikutnya seperti yang telah anda ikuti? (ya/tidak/tidak berpendapat).

IV. Bagaimana komentar anda tentang Lembaran Kerja Siswa (LKS)? (jelas/tidak jelas/tidak berpendapat).

Lampiran 8: Rencana Pelaksanaan Siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1

Mata Pelajaran : IPAPokok Bahasan : Energi GerakSub Pokok Bahasan : Membuat Pesawat KertasKelas/Semester : IV/IIAlokasi Waktu : 70 Menit (2 x 35 Menit)Hari/Tanggal : Sabtu, 3 Mei 2014

STANDAT KOMPETENSI

61

Page 62: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-

hari.

KOMPETENSI DASAR

Membuat suatu karya/model untuk menunjukkan perubahan energi gerak akibat

pengaruh udara, misalnya roket dari kertas/baling-baling/pesawat kertas/parasut.

INDIKATOR

1. Menjelaskan pengertian energi gerak

2. Merancang pesawat kertas

3. Membuat pesawat kertas

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian energi gerak

2. Siswa dapat menyebutkan 4 alat dalam membuat pesawat kertas

3. Siswa dapat membuat pesawat kertas

4. Siswa dapat menjelaskan hubungan antara pesawat kertas dengan energi gerak

MATERI POKOK

Energi gerak

METODE PEMBELAJARAN

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Praktikum

4. Kerja kelompok

5. Penugasan

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

62

Page 63: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

1. Kegiatan Awal ( 10 menit)

a. Mengucapkan salam.

b. Hening sejenak (berdo,a) untuk memusatkan perhatian.

c. Mengecek kehadiran siswa.

d. Menyampaikan materi yang akan dipelajari tentang membuat pesawat kertas.

e. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

f. Membagi siswa ke dalam 5 kelompok.

g. Memberikan motivasi untuk berkooperatif.

h. Menggali pengetahuan prasyarat siswa.

2. Kegiatan Inti ( 45 menit)

a. Peneliti menyajikan materi pelajaran tentang membuat pesawat kertas

sekaligus memperagakan cara membuat pesawat kertas.

b. Menyerahkan lembar kegiatan (LKS) kepada setiap kelompok.

c. Menjelaskan tahapan pembelajaran model STAD.

d. Mendorong siswa agar meminta bantuan kepada teman kelompok sebelum

meminta bantuan kepada guru.

e. Peneliti berkeliling dan singgah di setiap kelompok untuk melihat

perkembangan siswa.

f. Peneliti membetulkan konsep siswa yang salah dalam membuat parasut.

g. Wakil dari setiap kelompok melaporkan hasil pekerjaannya di depan kelas

secara bergantian, kemudian kelompok lain menanggapinya.

h. Peneliti memberikan kunci jawaban kepada kelompok, kemudian anggota

kelompok mencocokkan jawabannya sesuai dengan kunci jawaban.

i. Peneliti memberikan tes kepada semua siswa, kemudian siswa

mengerjakannya secara individu.

j. Peneliti memeriksa hasil tes siswa.

k. Peneliti memberikan pengahargaan terhadap kelompok yang memperoleh

penghargaan.

3. Kegiatan Akhir ( 15 menit)

63

Page 64: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

a. Guru meminta siswa membuat rangkuman materi pembelajaran energi gerak

dengan sub pokok bahasan membuat pesawat kertas.

b. Guru memotivasi siswa.

c. Guru memberi tindak lanjut.

d. Guru mengajak siswa berdoa sebelum mengakhiri pertemuan.

e. Guru menucapkan salam.

ALAT DAN SUMBER

1. Alat

a. Kertas tulis

b. Pensil

c. Penggaris

d. Gunting

2. Sumber

a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006

b. Buku paket Sains kelas IV

PENILAIAN

1. Prosedur penilaian : Proses dan hasil

2. Bentuk penilaian : Tertulis dan lisan

3. Aspek yang dinilai : Keaktifan, ketelitian, keberanian

64

Page 65: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

Materi : Membuat Pesawat Kertas

Nama Siswa :

Kelompok :

Indikator

1. Menjelaskan pengertian energi gerak

2. Merancang pesawat kertas

3. Membuat pesawat kertas

Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian energi gerak

65

Page 66: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

2. Siswa dapat menyebutkan 4 alat dalam membuat pesawat kertas

3. Siswa dapat membuat pesawat kertas

4. Siswa dapat menjelaskan hubungan antara pesawat kertas dengan energi gerak

Tugas

Praktekkan cara membuat pesawat kertas

Kelengkapan

1. Kertas tulis

2. Pensil

3. Penggaris

4. Gunting

Cara Kerja

1. Sediakan kertas bahan pembuat model pesawat berukuran 15 cm x 20

cm.

2. Lipatlah kertas seperti pada gambar 1.

3. Bentuklah kepala model pesawat dengan cara melipat seperti pada

gambar 2.

66

Page 67: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

4. Lipat kembali ke arah luar sehingga tebentuk sayap model pesawat

yang melebar. Lihat gambar 3.

5. Lemparkan model pesawat yang telah dibuat, kemudian amati

gerakannya.

Pertanyaan

1. Apa yang terjadi pada model pesawat kertas ketika dilemparkan?

2. Apa fungsi sayap pesawat?

3. Mengapa bagian depan pesawat dibuat runcing?

4. Dapatkah pesawat melayang jika dilempar tebalik?

5. Dapatkah pesawat melayang jika sayapnya diperkecil?

6. Apa yang menyebabkan pesawat mebelok ketika melayang?

TES FORMATIF 1

Pokok Bahasan : Energi Gerak

Sub Pokok Bahasan : Membuat Pesawat Kertas

Waktu : 30 Menit

Nama :

67

Page 68: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

Petunjuk: Kerjakanlah soal dibawah ini dengan benar dan tepat!

1. Apakah pengertian energi gerak?

2. Sebutkan 4 alat yang digunakan dalam membuat pesawat kertas!

3. Jelaskan 4 cara dalam membuat pesawat kertas!

4. Jelaskan hubungan antara pesawat kertas dengan energi gerak!

5. Jelaskan secara singkat perubahan energi gerak!

Lampiran 9: Rencana Pelaksanaan Siklus II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2

Mata Pelajaran : IPA

Pokok Bahasan : Energi Gerak

Sub Pokok Bahasan : Membuat Parasut

68

Page 69: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

Kelas/Semester : IV/II

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit (70 Menit)

Hari/Tanggal : Sabtu, 10 Mei 2014

STANDAR KOMPETENSI

Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-

hari

KOMPETENSI DASAR

Membuat suatu karya/model untuk menunjukkan perubahan energi gerak akibat

pengaruh udara, misalnya roket dari kertas/baling-baling/pesawat kertas/parasut

INDIKATOR

1. Merancang parasut

2. Membuat parasut

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat menyebutkan 4 alat dalam membuat parasut

2. Siswa dapat membuat parasut

3. Siswa dapat menjelaskan hubungan parasut dengan energi gerak

MATERI POKOK

Energi gerak

METODE PEMBELAJARAN

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Kerja kelompok

69

Page 70: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

4. Praktikum

5. Penugasan

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Kegiatan Awal ( 10 menit)

a. Mengucapkan salam

b. Hening sejenak (berdoa) untuk memusatkan perhatian

c. Mengabsen kehadiran siswa

d. Meyampaikan materi yang akan dipelajari dan menyampaikan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai

e. Guru memunculkan rasa ingin tahu siswa

f. Guru membentuk siswa ke dalam kelompok

2. Kegiatan Inti ( 45 menit)

a. Guru menyajikan/menyampaikan materi pelajaran tentang membuat parasut

b. Siswa diberi LKS. Mereka bekerja dalam kelompok yang sudah ditentukan

sebelumnya dan mendiskusikannya secara kelompok

c. Guru mendorong siswa agar meminta bantuan kepada teman kelompok

sebelum bertanya kepada guru

d. Anggota kelompok yang sudah menguasai diminta menjelaskan pada anggota

kelompoknya sampai anggota dalam kelompok itu mengerti atau memahami

materi yang diajarkan

e. Masing-masing kelompok mempraktekkan pembuatan parasut

f. Guru mengelilingi dan singgah pada setiap kelompok untuk membetulkan jika

terjadi kesalahan dalam membuat parasut

g. Wakil dari setiap kelompok melaporkan hasil kerja kelompoknya secara

bergantian di depan kelas

h. Guru memberi tes/pertanyaan kepada seluruh siswa yang dikerjakan secara

individu. Pada saat menjawab tes, teman kelompok tidak boleh membantu

i. Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang memperoleh nilai tinggi

70

Page 71: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

3. Kegiatan Akhir ( 15 menit)

a. Guru meminta siswa membuat rangkuman materi pembelajaran energi

gerak dengan sub pokok bahasan membuat parasut

b. Guru memotivasi siswa

c. Guru memberi tindak lanjut

d. Guru mengajak siswa untuk berdoa sebelum mengakhiri pertemuan

e. Guru mengucapkan salam

ALAT DAN SUMBER

1. Alat

a. Plastik

b. Tali rafia

c. Penggaris

d. Kayu

e. Gunting

2. Sumber

a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006

b. Buku paket Sains kelas IV

PENILAIAN

1. Prosedur penilaian : Proses dan hasil

2. Bentuk penilaian : Tertulis dan lisan

3. Aspek yang dinilai : Keaktifan, ketelitian, keberanian

71

Page 72: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

MATERI : ENERGI GERAK

SUB POKOK BAHASAN : MEMBUAT PARASUT

NAMA SISWA :

KELOMPOK :

72

Page 73: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menyebutkan 4 bahan pembuatan parasut

2. Siswa dapat merancang parasut

3. Siswa dapat membuat parasut

Tugas

Siswa mempraktekkan pembuatan parasut

Kelengkapan

1. Plastik 4. Tali rafia

2. Penggaris 5. Gunting

3. Kayu

Cara Kerja

1. Guntinglah plastik berbentuk persegi berukuran 50 x 50 cm.

2. Ikatlah setiap sudut plastik dengan tali.

3. Ikatlah potongan kayu secukupnya pada tali parasut.

4. Lipatlah lembar plastik (parasut) dan lempar ke atas. Amati yang terjadi.

5. Guntinglah plastik berbentuk persegi berukuran 40cm x 40cm dan 60cm x

60cm.

6. Ulangi langkah 2 dan 3.

Pertanyaan

1. Apa yang terjadi saat parasut dilempar ke atas?

2. Saat dua parasut dilempar secara bersamaan, parasut mana yang lebih cepat

sampai ke tanah? Mengapa?

TES FORMATIF 2

BAHASAN : ENERGI GERAK

SUB POKOK BAHASAN : MEMBUAT PARASUT

WAKTU POKOK :

73

Page 74: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

NAMA :

Petunjuk: Kerjakanlah soal dibawah ini dengan tepat!

1. Sebutkan 5 alat yang digunakan dalam membuat parasut!

2. Sebutkan 3 cara dalam membuat parasut!

3. Jelaskan hubungan antara parasut dengan energi gerak!

Lampiran 10

Hasil LKS Kelompok Setiap Siklus

No Nama Kelompok Siklus I Siklus II

74

Page 75: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

Siswa LKS LKS

1 Mey Sarah

I 95 1002 Amar Wahyu

3 Reski Wahyudin

4 Adel Gita

1 Renaldi

II95 100

2 Aulia Antisari

3 Ratna

4 Amaluddin

1 Ian Ismi

III 85 952 Putri Wardani

3 Isra Mahendra

4 Rivan Agustan

1 Ayu Wulandari

IV 80 95

2 Risto Vorus

3 Iis Anggraini

4 Fahri

5 Aziz Rajiun

1 Fadel

V 80 95

2 Putriani muhtar

3 Ferdiansyah

4 Sri Wahyuni

5 Ahmad Jayadi

Lampiran 11: Poin Peningkatan Individu

Rata-Rata Poin Peningkatan Individu Setiap Siklus

No. Nama L/P Siklus I Siklus II

Skor Skor Skor Skor Skor Skor

75

Page 76: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

Siswa Dsr Tes Kemjun Dsr Tes Kemjun

1 Mey Sarah P 80 90 20 90 100 302 Amar Wahyu L 20 60 30 60 85 303 Reski Wahyudin L 40 65 30 65 75 304 Adel Gita P 40 70 30 70 80 205 Renaldi L 80 95 30 95 100 306 Aulia Antisari P 60 70 20 70 85 307 Ratna P 60 80 30 80 90 208 Amaluddin L 20 50 30 50 75 309 Ian Ismi P 80 95 30 95 95 1010 Putri Wardani P 40 60 30 60 80 3011 Isra Mahendra L 60 70 20 70 80 2012 Rivan Agustan L 60 80 30 80 85 2013 Ayu Wulandari P 80 90 20 90 95 2014 Risto Vorus L 60 70 20 70 80 2015 Iis Anggraini P 60 75 30 75 80 2016 Fahri L 40 65 30 65 80 3017 Aziz Rajiun L 80 95 30 95 100 3018 Fadel L 60 80 30 80 90 2019 Putriani Muhtar P 20 60 30 60 85 3020 Ferdiansyah L 60 75 30 75 80 2021 Sri Wahyuni P 20 60 30 60 75 3022 Ahmad Jayadi L 80 95 30 95 100 30

JUMLAH 1650 1895

RATA-RATA 75% 86,13%

Lampiran 12

DAFTAR HASIL KELOMPOK

Nama kelompok: I

76

Page 77: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

ANGGOTA KELOMPOKSiklus

KeteranganI II

1. Mey Sarah 20 30

2. Amar Wahyu 30 30

3. Reski Wahyudin 30 30

4. Adel Gita 30 20

Nilai Total Kelompok 110 110

Nilai Rata-Rata Kelompok 27,5 27,5 55 13,75

Predikat Kelompok Baik

Kelompok: II

ANGGOTA KELOMPOKSiklus

KeteranganI II

1. Renaldi 30 30

2. Aulia Antisari 20 30

3. Ratna 30 20

4. Amaluddin 30 30

Nilai Total Kelompok 110 110

Nilai Rata-Rata Kelompok 27,5 27,5 55 13,75

Predikat Kelompok Baik

Kelompok: III

ANGGOTA KELOMPOKSiklus

KeteranganI II

77

Page 78: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

1. Ian Ismi 30 10

2. Putri Wardani 30 30

3. Isra Mahendra 20 20

4. Rivan Agustan 30 20

Nilai Total Kelompok 110 80

Nilai Rata-Rata Kelompok 27,5 20 47,5 11,87

Predikat Kelompok Baik

Kelompok: IV

ANGGOTA KELOMPOKSiklus

KeteranganI II

1. Ayu Wulandari 20 20

2. Risto Vorus 20 20

3. Iis Anggraini 30 20

4. Fahri 30 20

5. Aziz Rajiun 30 30

Nilai Total Kelompok 130 110

Nilai Rata-Rata Kelompok 26 22 48 9,6

Predikat Kelompok Baik

Nama kelompok: V

ANGGOTA KELOMPOKSiklus

KeteranganI II

1. Fadel 30 20

2. Putriani Muhtar 30 30

78

Page 79: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

3. Ferdiansyah 30 20

4. Sri Wahyuni 30 30

5. Ahmat Jayadi 30 10

Nilai Total Kelompok 150 110

Nilai Rata-Rata Kelompok 30 22 52 10,4

Predikat Kelompok Baik

Lampiran 13

Hasil Tes Siswa Setiap Siklus

No

Nama Siswa L/P

Kelompok

Tindakan Siklus I Tindakan Siklus II Tindakan Siklus IIIS.

DasS.

TesS. K

LKS

S. Das

S. Tes

S. K

LKS

S. Das

S. Tes

S. K LKS

79

Page 80: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

ar ar ar1 Mey Sarah P I 80 90 20 90 95 20 95 100 30

2 Amar Wahyu L 20 60 30 60 80 30 80 85 20

3 Reski Wahyudin

L 40 65 30 65 80 30 80 75 10

4 Adel Gita p 40 70 30 70 85 30 85 80 10

Jumlah 110 Super

Jumlah 110 Super

Jumlah 70 HebatRata-rata 27,5 Rata-rata 27,5 Rata-rata 17,5

1 Renaldi L II 80 95 30 95 100 30 100 100 30

2 Aulia Antisari P 60 70 20 70 75 20 75 85 20

3 Ratna P 60 80 30 80 85 20 85 90 20

4 Amaludin L 20 50 30 50 75 30 75 75 20

Jumlah 110 Super

Jumlah 100 Hebat

Jumlah 90 HebatRata-rata 27,5 Rata-rata 25 Rata-rata 22,5

1 Ian Ismi P II 80 95 30 95 95 20 95 95 20

2 Putri Wardani P 40 60 30 60 75 30 75 80 20

3 Isra Mahendra L 60 70 20 70 80 20 80 80 20

4 Rivan Agustan L 60 80 30 80 80 20 80 85 20

Jumlah 110 Super

Jumlah 90 Hebat

Jumlah 80 HebatRata-rata 27,5 Rata-rata 22,5 Rata-rata 20

1 Ayu Wulandari

P IV 80 90 20 90 95 20 95 95 20

2 Risto Vorus L 60 70 20 70 75 30 75 80 20

3 Iis Angraini P 60 75 30 75 80 20 80 80 20

4 Fahri L 40 65 30 65 70 20 70 80 20

5 Aziz Rajiun L 80 95 30 95 100 30 100 100 30

Jumlah 130 Super

Jumlah 100 Hebat

Jumlah 110 HebatRata-rata 26 Rata-rata 24 Rata-rata 22

1 Fadel L V 60 80 30 80 85 20 85 90 20

2 Putriani Muhtar

P 20 60 30 60 75 30 75 85 20

3 Ferdiansyah L 60 75 30 75 80 20 80 80 20

4 Sri Wahyuni P 20 60 30 60 70 20 70 75 20

5 Ahmad Jayadi L 80 95 30 95 100 30 100 90 10

Jumlah 150 Super

Jumlah 120 Hebat

Jumlah 90 HebatRata-rata 30 Rata-rata 24 Rata-rata 18

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : LA JONI

80

Page 81: Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak

NIM : 822 175 924UPBJJ-UT :

Menyatakan bahwa :

Nama : YADIN HAMIRI, S. PdTempat Mengajar : SDN 11 NapabalanoGuru Kelas : IV

Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran, yang merupakan tugas mata kuliah PDGK 4904 Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP).

Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Lambiku, 2014 Yang membuat pernyataanTeman sejawat Mahasiswa,

YADIN HAMIRI, S. Pd LA JONINIP. 19691231 199504 1 004 NIM. 822 175 924

81