pkn

5
Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses penentuan tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, seleksi dan penyusunan skala prioritasnya. Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip, yang membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan serta melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau kelompok individu satu sama lain atau dengan Negara dan hubungan Negara dengan Negara. SISTEM POLITIK menurut Rusadi Kartaprawira adalah Mekanisme atau cara kerja seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik yang berhubungan satu sama lain dan menunjukkan suatu proses yang langggeng. MACAM-MACAM SISTEM POLITIK 1. Sistem Politik Komunisme Diidentifikasikan dengan model pemerintahan satu partai yang memerintah dengan cara-cara dictator. Contoh : RRC, dimana partai komunis memegang dan mendominasi pemerintahan dan DPR. Dalam hal ekonomi komunisme diibaratkan sebagai suatu masyarakat yang diorganisasikan berdasarkan prinsip-prinsip hak milik umum atas semua alat produksi, penghapusan total/pembatasan hak-hak perseorangan/pribadi, serta persamaan dalam distribusi barang dan jasa untuk keperluan hidup. 2. Sistem Politik Fasisme Sebagai gerakan politik, muncul di Italia setelah Perang Dunia I dan menguasai negara itu tahun 1922 hingga 1943. Fasisme dikembangkan oleh Mussolini dan Nazisme Hitler. Gerakan ini merupakan perkembangan radikal dari teori negara yang telah dikembangkan dan mengatakan bahwa pengorbanan yang diberikan individu kepadanya merupakan ikatan substansi antara negara dan seluruh anggotanya. Pengorbanan tersebut dipandang sebagai wujud dari tugas dan kewajiban seseorang dalam negara. Fasisme menolak kembalinya liberalisme dengan segala macam institusi pendukungnya. Sebaliknya, fasisme mendekati nasionalisme. Negara menurut pandangan fasisme terlepas dan ada di atas semua perintah moral. Kebebasan individu dibatasi untuk memberikan perhatian sepenuhnya kepada negara. 3. Sistem Politik Liberal Liberal; Liberal berasal dari kata liberty yang artinya kebebasan. Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan bertempat

description

Kewarganegaraan

Transcript of pkn

Page 1: pkn

Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan

dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses penentuan

tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, seleksi dan penyusunan skala

prioritasnya.

Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip, yang membentuk

satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan serta melaksanakan

dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau kelompok individu satu

sama lain atau dengan Negara dan hubungan Negara dengan Negara. SISTEM POLITIK menurut

Rusadi Kartaprawira adalah Mekanisme atau cara kerja seperangkat fungsi atau peranan dalam

struktur politik yang berhubungan satu sama lain dan menunjukkan suatu proses yang langggeng.

MACAM-MACAM SISTEM POLITIK

1. Sistem Politik Komunisme

Diidentifikasikan dengan model pemerintahan satu partai yang memerintah dengan cara-cara

dictator. Contoh : RRC, dimana partai komunis memegang dan mendominasi pemerintahan dan

DPR. Dalam hal ekonomi komunisme diibaratkan sebagai suatu masyarakat yang diorganisasikan

berdasarkan prinsip-prinsip hak milik umum atas semua alat produksi, penghapusan

total/pembatasan hak-hak perseorangan/pribadi, serta persamaan dalam distribusi barang dan jasa

untuk keperluan hidup.

2. Sistem Politik Fasisme

Sebagai gerakan politik, muncul di Italia setelah Perang Dunia I dan menguasai negara itu tahun

1922 hingga 1943. Fasisme dikembangkan oleh Mussolini dan Nazisme Hitler. Gerakan ini

merupakan perkembangan radikal dari teori negara yang telah dikembangkan dan mengatakan

bahwa pengorbanan yang diberikan individu kepadanya merupakan ikatan substansi antara negara

dan seluruh anggotanya. Pengorbanan tersebut dipandang sebagai wujud dari tugas dan kewajiban

seseorang dalam negara. Fasisme menolak kembalinya liberalisme dengan segala macam institusi

pendukungnya. Sebaliknya, fasisme mendekati nasionalisme. Negara menurut pandangan fasisme

terlepas dan ada di atas semua perintah moral. Kebebasan individu dibatasi untuk memberikan

perhatian sepenuhnya kepada negara.

3. Sistem Politik Liberal

Liberal; Liberal berasal dari kata liberty yang artinya kebebasan. Kebebasan yang dimaksud

adalah kebebasan bertempat tinggal, kebebasan pribadi, kebebasan untuk menentang penindasan,

dan sebagainya. Jadi, liberal adalah suatu sifat yang suka perubahan cepat, substansial, dan

progresif berdasarkan kekuatan legal untuk mencapai tujuan. Dalam banyak hal liberalisme

mendasarkan dari pada prinsip, bahwa setiap orang mempunyai hak-hak tertentu yang tidak

dapat .dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh kekuasaan mana pun. Hak-hak yang dimiliki

oleh setiap individu telah dibawanya sejak lahir, sedangkan fungsi negara tidak lebih dari

melindungi setiap individu dalam melaksanakan hak-hak tersebut. Negara sama sekali tidak.

dibenarkan untuk ikut campur dalam pelaksanaan hak tiap-tiap individu. Contoh negara yang

menganut politik liberal ini adalah Amerika Serikat. Pada dasarnya ada dua pilihan pokok dalam

mengelola kehidupan bernegara, yaitu cara demokratis dan cara diktator/otoriter/totaliter. Mana

yang akan dipilih, hal itu berkaitan dengan kedudukan rakyat dalam proses kehidupan bernegara:

Page 2: pkn

yaitu, apakah akan menempatkan rakyat, ke dalam kedudukan yang paling tinggi ataukah hanya

menempatkan sebagian kecil rakyat dalam kedudukan tertinggi (berdaulat). Menempatkan rakyat

dalam kedudukan tertinggi berarti meletakkan kedaulatan pada seluruh rakyat (demokrasi);

sedangkan menempatkan sebagian kecil rakyat dalam kedudukan tertinggi berarti meletakkan

kedaulatan pada elite (diktator/otoriter/totaliter).

1. Demokrasi

Austin Ranney (1982: 278) menyebutkan bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang

diorganisasikan berdasarkan prinsipprinsip kedaulatan rakyat, persamaan politik, konsultasi

kepada rakyat dan pemerintahan mayoritas (democracy is a form of government organized in

accordance with the principles of popular sovereignty, political equality, popular consultation, and

majority rule). Tampak bahwa ada empat prinsip yang terkait dengan pemerintahan demokrasi,

yaitu: (a) kedaulatan rakyat, (b) persamaan politik, (c) konsultasi kepada rakyat, dan (d)

pemerintahan mayoritas. Demokrasi yang tak terbatasi cenderung menjadi tirani mayoritas, di

mana hak-hak minoritas menjadi tak terjamin. Kebebasan yang tak terbatasi akan mengarah pada

ketidaktertiban yang merisaukan, di mana hak-hak pribadi atau kelompok selalu berada dalam

ancaman. Karena itu, keamanan hak-hak manusia harus dijamin melalui tatanan politik yang

ditetapkan dalam konstitusi, yang secara serentak memberi kekuasaan dan membatasi kekuasaan

pemerintahan berdasarkan persetujuan yang diperintah (rakyat).

2. Kediktatoran

Kata diktator berasal dari istilah Inggris dictator. Kata ini berasal dari khazanah kehidupan

kerajaan Romawi Kuno. Pada mulanya, apabila negara Roma diancam oleh pendudukan bangsa

asing atau pemberontakan dalam negeri, dan Senat memandang bahwa prosedur-prosedur

pemerintahan biasa tidak memadai untuk me ngatasi bahaya

itu, maka Senat akan memilih seorang diktator. Diktator ini diberi kekuasaan mutlak untuk dalam

waktu yang telah ditentukan menggunakan seluruh sumber daya untuk menyelamatkan negara.

Jika bahaya telah reda, kekuasaan diktator harus dikembalikan kepada Senat dan rakyat, dan

diktator pun kembali ke kedudukan semula, yaitu menjadi

warga negara biasa. Dalam perkembangan selanjutnya, terdapat orang-orang yang mencari

kedudukan dan kekuasaan sebagai diktatur melalui pemberontakan atau dengan mengintimidasi

senator. Para diktator ini memerintah dengan kekuasaan mutlak dan tidak bersedia mengembalikan

kekuasaannya kepada rakyat. Oleh karena itu, sesudah beberapa abad kemudian istilah diktator

berubah pengertiannya menjadi seseorang yang memperoleh dan memegang kekuasaan mutlak

secara tidak legal / sah. Istilah "kediktatoran" kini berarti; suatu bentuk pemerin.tah dimana

kekuasaan tertinggi untuk memerintah dipegang dandijalankan oleh satu orang/sekelompok orang

elite

MENGENAL SISTEM POLITIK DI BERBAGAI NEGARA

1. SISTEM POLITIK NEGARA KOMUNIS

Bercirikan pemerintahan yang sentralistik, peniadaan hak milk pribadi, peniadaan hak-haak sipil

dan politik, tidak adanya mekanisme pemilu yang terbuka, tidak adanya oposisi, serta terdapat

pembatasan terhadap arus informasi dan kebebasan berpendapat

Page 3: pkn

2. SISTEM POLITIK NEGARA LIBERAL

Bercirikan adanya kebebasan berpikir bagi tiap individu atau kelompok; pembatasan kekuasaan;

khususnya dari pemerintah dan agama; penegakan hukum; pertukaran gagasan yang bebas; sistem

pemerintahan yang transparan yang didalamnya terdapat jaminan hak-hak kaum minoritas

3. SISTEM POLITIK NEGARA DEMOKRASI

Sistem politik yang didasarkan pada nilai, prinsip, prosedur, dan kelembagaan yang demokratis.

Adapun sendi-sendi pokok dari sistem politik demokrasi di Indonesia adalah :

Ide kedaulatan rakyat

Negara berdasarkan atas hukum

Bentuk Republik

Pemerintahan berdasarkan konstitusi

Pemerintahan yang bertanggung jawab

Sistem Perwakilan

Sistem peemrintahan presidensiil

Peran serta masyarakat dalam politik adalah terciptanya

masyarakat politik yang “Kritis Partisipatif” dengan ciri-ciri

1. Meningkatnya respon masyarakat terhadapkebijakan

pemerintah

2. Adanya partisipasi rakyat dalam mendukung atau menolak

suatu kebijakan politik

3. Meningkatnya partisipasi rakyat dalam berbagai kehiatan

organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan kelompok-

kelompok penekan

(kholiq-ashidiq.blogspot.com/2013/06/pengertian-dan-macam-macam-sistem.html?m=1)

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Pengamat politik dari Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon,

Toni Pariela berkata, sistem politik di Indonesia perlu diubah. Tujuannya agar masyarakat tidak

golput pada pemilu.

"Golput sangat tidak dianjurkan tetapi itu adalah bentuk protes masyarakat terhadap sistem dan

elit politik kita, maka sistem perpolitikan nasional-lah yang harus diubah," katanya di Ambon,

Senin (10/2).

Dosen Sosiologi Politik Unpatti itu mengatakan, berjalannya sebuah proses demokrasi, berbanding

lurus dengan tingkat partisipasi masyarakat, rendahnya partisipasi masyarakat dalam pemilu

menjadi tolok ukur kegagalan proses demokrasi tersebut.

"Mengubah sistem politik memerlukan waktu yang panjang, tidak cukup hanya dengan masa satu

kali pemilu, tapi sampai hari ini belum ada satu pemikiran revolusioner yang mengarah ke sana,"

katanya.

Menurutnya, jika melihat konstelasi politik nasional yang berkembang tidak sesuai harapan, maka

besar kemungkinan tingkat partisipasi masyarakat dalam Pemilu 2014 akan sangat rendah.

Page 4: pkn

"Golput adalah cerminan dari ketidakpercayaan masyarakat terhadap sistem perpolitikan selama

ini, yang cenderung mengulang pola yang sama seperti para pendahulunya," ucapnya.

Toni mencontohkan, banyak terjadinya kasus korupsi, maupun kaya mendadak di kalangan pejabat

Indonesia, sebagai faktor yang meningkatkan ketidakpercayaan masyarakat. "Masyarakat kita

sudah mampu berpikir kritis, mereka sendiri bisa melihat bagaimana moralitas dan mentalitas para

elit politik, membawa-bawa nama rakyat tetapi dalam realitasnya tidak demikian," ucapnya.

Karenanya, sangat diharapkan instansi maupun lembaga yang terkait dengan pemilu mampu

mengkampanyekan gerakan-gerakan untuk kesadaran terhadap proses demokrasi yang benar.

"Untuk kemajuan demokrasi bersama, diharapkan baik itu instansi ataupun lembaga dan elit

politik bisa bersama-sama mengubah sistem perpolitikan secara nasional," ujarnya.

Red: Karta Raharja Ucu

Sumber:Antara (http://m.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/02/10/n0sfm2-tekan-angka-

golput-sistem-politik-indonesia-perlu-diubah)

Desain Pembelajaran