PKN- Konflik Tambang Pasir Besi Kulon Progo

2
5/20/2018 PKN-KonflikTambangPasirBesiKulonProgo-slidepdf.com http://slidepdf.com/reader/full/pkn-konflik-tambang-pasir-besi-kulon-progo 1/2 Konflik Tambang Pasir Besi Kulon Progo Wates.  Paguyuban petani lahan pantai (PPLP) kulon progo masih terus menyuarakan penolakan terhadap rencana penambangan pasir besi oleh PT.JMI (jogja magasai iron). Tulisan-tulisan yang terpampang di sepanjang jalan deandles di pesisir kulon progo “bertani atau mati, tolak tambang pasir besi” masih menjadi hiasan jalan deandles tersebut. Kibaran-kibaran bendera PPLP juga terlihat di sepanjang jalan deandles yang terpasang dari desa karangwuni, garongan, pleret, bugel, karang sewu dan trisik kabupaten kulon progo. Semangat masyarakat dalam penolakan pertambangan semakin meningkat dengan di bebaskannya tukijo aktifis dari PPLP kamis 3 oktober lalu, yang mendekam di sel penjara kurang lebih 3 tahun di lapas wirogunan yogyakarta, penahanan tukijo di sebabkan beliau melakukan aksi penolakan terhadap penamambang pasir besi di pesisir kulon progo. Keluarnya tukijo memberikan semangat baru bagi masyarakat pesisir kulon progo yang menolak penamangan pasir besi. salah satu aktifis PPLP menjelaskan “keluarnya tukijo sebagai pasokan energi baru bagi masyarakat yang tergabung di PPLP sendiri, agar lebih semangat berjuang ,pembuktianya dengan konsolidasi- konsolidasi yang di lakukan PPLP itu sendiri “. (sabtu 19 oktober 2013)  “masyarakat sudah nyaman dengan bertani, jangan rampas tanah kami, kami akan mempertahankan tanah kami sampai mati” uangakap aktifis PPLP tersebut. Aktifis PPLP taufik menjelaskan “sekarang PPLP hanya menunggu komandi , yang mengomandoin dari JMI itu sendiri, ketika JMI masuk dan meng exploitasi pasir maka masyarakat pesisir kolon progo yang tergabung dalam PPLP yang menolak penambangan pasir siap berperang”.  Sebelumya masyarakat pesisir kulon progo menggantungkan hidupnya di sektor pertanian, melon, semangka, cabai dan padi yang menjadi sumber utama bagi masyarakat wilayah pesisir kulon progo. Dengan adanya rencana penambangan pasir besi pada tahun 2005 membuat masyarakat banyak yang pro dan kontra akan penambangan tersebut. Masyarakat yang menolak penambangan pasir tersebut senantiasa melakukan aksi-aksi penolakanya dengan mendatangai kantor DPRD D.I yogyakartya, mogok makan dan aksi-aksi lain yang bertujuan untuk penolakan pertambang. Dalam aksi-aksi yang dilakukan pihak PPLP dalam menyerukan suara penolakan penambangan pasir besi di kulon progo banyak mendapatkan simpatisan dari berbagai elemen, baik di kalangan mahasiswa, aktifis-aktifis gerakan, maupun dari masyarakat yang tidak sepakat adanya penambangan di pesisir kulon progo tersebut. Semenjak PT.JMI hadir di pesisir kulon progo pro dan kontra di tingkatan masyarakat pesisir semakin menonjol, dengan di adakanya acara-acara seperti acara spiritual, mujahadahan yang di lakukan oleh masyarakat pesisir kulon progo yang tergabung dalam PPLP tidak sama sekali melibatkan masyarakat yang pro terhadap penambangan pasir besi, begitu pula yang di lakukan oleh masyarakat yang pro terhadap penambangan pasir besi ketika mengadakan acara pihak yang kontra tidak di libatkan dalam acara-acara tersebut. 

Transcript of PKN- Konflik Tambang Pasir Besi Kulon Progo

Konflik Tambang Pasir Besi Kulon ProgoWates. Paguyuban petani lahan pantai (PPLP) kulon progo masih terus menyuarakan penolakan terhadap rencana penambangan pasir besi oleh PT.JMI (jogja magasai iron). Tulisan-tulisan yang terpampang di sepanjang jalan deandles di pesisir kulon progo bertani atau mati, tolak tambang pasir besi masih menjadi hiasan jalan deandles tersebut. Kibaran-kibaran bendera PPLP juga terlihat di sepanjang jalan deandles yang terpasang dari desa karangwuni, garongan, pleret, bugel, karang sewu dan trisik kabupaten kulon progo.Semangat masyarakat dalam penolakan pertambangan semakin meningkat dengan di bebaskannya tukijo aktifis dari PPLP kamis 3 oktober lalu, yang mendekam di sel penjara kurang lebih 3 tahun di lapas wirogunan yogyakarta, penahanan tukijo di sebabkan beliau melakukan aksi penolakan terhadap penamambang pasir besi di pesisir kulon progo. Keluarnya tukijo memberikan semangat baru bagi masyarakat pesisir kulon progo yang menolak penamangan pasir besi. salah satu aktifis PPLP menjelaskan keluarnya tukijo sebagai pasokan energi baru bagi masyarakat yang tergabung di PPLP sendiri, agar lebih semangat berjuang ,pembuktianya dengan konsolidasi-konsolidasi yang di lakukan PPLP itu sendiri . (sabtu 19 oktober 2013)masyarakat sudah nyaman dengan bertani, jangan rampas tanah kami, kami akan mempertahankan tanah kami sampai mati uangakap aktifis PPLP tersebut. Aktifis PPLP taufik menjelaskan sekarang PPLP hanya menunggu komandi , yang mengomandoin dari JMI itu sendiri, ketika JMI masuk dan meng exploitasi pasir maka masyarakat pesisir kolon progo yang tergabung dalam PPLP yang menolak penambangan pasir siap berperang.Sebelumya masyarakat pesisir kulon progo menggantungkan hidupnya di sektor pertanian, melon, semangka, cabai dan padi yang menjadi sumber utama bagi masyarakat wilayah pesisir kulon progo. Dengan adanya rencana penambangan pasir besi pada tahun 2005 membuat masyarakat banyak yang pro dan kontra akan penambangan tersebut. Masyarakat yang menolak penambangan pasir tersebut senantiasa melakukan aksi-aksi penolakanya dengan mendatangai kantor DPRD D.I yogyakartya, mogok makan dan aksi-aksi lain yang bertujuan untuk penolakan pertambang.Dalam aksi-aksi yang dilakukan pihak PPLP dalam menyerukan suara penolakan penambangan pasir besi di kulon progo banyak mendapatkan simpatisan dari berbagai elemen, baik di kalangan mahasiswa, aktifis-aktifis gerakan, maupun dari masyarakat yang tidak sepakat adanya penambangan di pesisir kulon progo tersebut.Semenjak PT.JMI hadir di pesisir kulon progo pro dan kontra di tingkatan masyarakat pesisir semakin menonjol, dengan di adakanya acara-acara seperti acara spiritual, mujahadahan yang di lakukan oleh masyarakat pesisir kulon progo yang tergabung dalam PPLP tidak sama sekali melibatkan masyarakat yang pro terhadap penambangan pasir besi, begitu pula yang di lakukan oleh masyarakat yang pro terhadap penambangan pasir besi ketika mengadakan acara pihak yang kontra tidak di libatkan dalam acara-acara tersebut.