PKN 15 halaman

21
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini dengan judul “Pendidikan Kewarganegaraan.” Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Islam Indonesia. Dalam menyusun makalah ilmiah ini, penulis banyak memperoleh bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada : 1. Bapak M. Fahmi Muqoddas Drs.,M.Hum, selaku dosen Pendidikan Kewarganegraan Universitas Islam Indonesia. 2. Orang tua tercinta yang selalu mendukung, mendoakan dan memberikan bantuan moril maupun materil. 3. Seluruh teman–teman yang telah banyak membantu kami. Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya Jogjakarta, 20 April 2014

Transcript of PKN 15 halaman

Page 1: PKN 15 halaman

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini dengan judul

“Pendidikan Kewarganegaraan.” Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Pendidikan

Kewarganegaraan Universitas Islam Indonesia.

Dalam menyusun makalah ilmiah ini, penulis banyak memperoleh bantuan serta

bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih

kepada :

1. Bapak M. Fahmi Muqoddas Drs.,M.Hum, selaku dosen Pendidikan Kewarganegraan

Universitas Islam Indonesia.

2. Orang tua tercinta yang selalu mendukung, mendoakan dan memberikan bantuan

moril maupun materil.

3. Seluruh teman–teman yang telah banyak membantu kami.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk

itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya

makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan

bagi pembaca umumnya

Jogjakarta, 20 April 2014

Penulis

Page 2: PKN 15 halaman

BAB IPENDAHULUAN

1. Pengertian dan Tujuan Pendidikan KewarganegaraanPengertian Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan kewarganegaraan sebenarnya

dilakukan dan dikembangkan di seluruh dunia. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003, Tentang Sistem

Pendidikan Nasional, serta surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 43/DIKTI/Kep/2006, tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan Kelompok mata kuliah Perkembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi terdiri atas mata kuliah Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia. Berdasarkan ketentuan tersebut maka kelompok mata kuliah perkembangan kepribadiantersebut wajib diberikan di semua fakultas dan jurusan di seluruh perguruan tinggi di Indonesia.

Dengan adanya penempurnaan kurikulum mata kuliah pengembangan kepribadian tersebut maka pendidikan kewarganegaraan memiliki paradigma baru, yaitu Pendidikan Kewarganegaraan berbasis Pancasila. Kiranya akan menjadi sangat relevan jikalau Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi dewasa ini  sebagai sintesis antara “civic education”, “democracy educatio”, serta “citizenship educatwwwion” yang berlandaskan Filsafat Pancasila, serta mengandung muatan identitas nasional Indonesia, serta muatan makna pendidikan pendahuuan bela negara (Mansoer, 2005).

2. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan Visi Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah merupakan sumber nilai

dan pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan program studi, guna mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadian sebagai manusia seutuhnya.

Misi Pendidika Kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah untuk membantu mahasiswa menetapka kepribadiannya, agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam menguasai, menerapkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknilogi dan seni dengan rasa tanggung jawab.

Landasan Ilmiah dan Landasan Hukum

Landasan Ilmiaha. Dasar Pemikiran Pendidikan Kewarganegaraan

Setiap warga negara ditintut untuk dapat penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (Ipteks) yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai moral, nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai budaya bangsa. Nilai-nilai dasar tersebut berperan sebagai panduan dan pegangan hidup setiap warganegara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tujuan utama Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran

Page 3: PKN 15 halaman

bernegara,serta membentuk nilai dan prilaku cinta tanah air yang bersendikan kebudayaan dan filsafat bangsa Pancasila.

b. Objek Pembahasan Pendidika KewarganegaraanObjek pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan menurut putusan Dirjen Pendidikan

Tinggi No. 43/DIKTI/KEP/2006, dijabarkan lebih rinci yang meliputi pokok-pokok bahasan sebagai berikut:Substansi Kajian Pendidikan Kewarganegaraan mencakup:

1) Filsafat Pancasila2) Identitas Nasional 3) Negara dan Konstitusi 4) Demokrasi Indonesia 5) Rule of Law dan Hak Asasi Manusia 6) Hak dan Kewajiban Warganegara serta Negara 7) Geopolitik Indonesia8) Geostrategi Indonesia

Landasan Hukuma) UUD 1945b) Ketetapan MPR No. II/MPR/1999 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara.c) Undang-Undang No. 20 Tahun 1982 tentang Ketentuanketentuan Pokok Pertahanan

Keamanan Negara Republik Indonesia (Jo. UU No. 1 Tahu 1988).d) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan

berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000.e) Adapun pelaksanaannya berdasarkan surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi

Departemen Pendidikan Nasional, Nomor 43/DIKTI/Kep/2006, yang memuat rambu-rambu pelaksanaan kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. 

Page 4: PKN 15 halaman

BAB IIFILSAFAT PANCASILA

A. Pengertian FilsafatFilsafat adalah suatu bidang ilmu yang senantiasa ada dan menyertai kehidupan manusia.

Secara etimologis istilah “filsafat” berasal dari bahasa Yunani “philein” yang artinya “cinta” dan “sophos” yang artinya “hikmah” atau “kebijaksanaan” atau “wisdom”. Jadi secara harfiah istilah filsafat adalah mengandung makna cinta kebijaksanaan. Jadi manusia dalam kehidupan pasti memilih apa pandangan dalam hidup yang dianggap paling benar, paling baik dan membawa kesejahteraan dalam kehidupannya, dan pilihan manusia sebagai suatu pandangan dalam hidupnya itulah yang disebut filsafat.

B. Pengertian Pancasila sebagai Suatu SistemSistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling

bekerjasama untuk satu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh.  Dasar filsafat negara pancaasila adalah merupakan satu kesatuan yang bersifat majemuktunggal. Pancasila sebagai suatu system filsafat akan memberikan ciri-ciri yang khas, yang khusus yang tidak terdapat pada system filsafat lainnya.

C. Kesatuan Sila-Sila PancasilaSila-sila Pancasila sebagai kesatuan dapat dirumuskan pula dalam hubungannya saling

mengisi atau mengkualifikasi dalam rangka hubungan hierarkhis piramidal. Tiap-tiap sila mengandung empat sila lainnya, dikualifikasi oleh empat sila lainnya.

D. Kesatuan Sila-Sila Pancasila Sebagai Suatu Sisitem Filsafat1) Dasar ontologis sila-sila Pancasila

Dasar ontologis pancasila pada hakikatnya adalah manusia, yang memiliki  hakikat mutlak monopluralis, oleh karena itu hakikat dasar ini juga disebut sebagai dasar antropologis.

2) Dasar Epistemologis sila-sila pancasilaPancasila sebagai suatu system filsafat pada hakikatnya juga merupakan suatu system

pengetahuan. Secara filosofis pancasila sebagai suatu kesatuan sistem filsafat memiliki, dasar ontologis, dasar epistimologis dan dasar aksiologis sendiri yang berbeda dengan sistem filsafat yang lainnya.

E. Pancasila Sebagai Nilai Dasar Fundamental bagi Bangsa dan Negara Republik IndonesiaPancasila sebagai filsafat bangsa dan negara Republik Indonesia, mengandung makna

bahwa dalam setiap aspek kehidupan kebangsaan, kemasyarakatan serta kenegaraan harus berdasarkan nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan.Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar filsafat negara Indonesia pada hakikatnya merupakan suatu sumber dari hukum dasar dalam negara Indonesia.

F. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia

Page 5: PKN 15 halaman

Unsur-unsur yang merupakan materi (bahan) Pancasila tidak lain diangkat dari pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri, sehingga bangsa ini merupakann kausa materialis (asal bahan) Pancasila.

G. Makna Nilai-nilai Setiap Sila PancasilaSebagai suatu dasar filsafat Negara maka sila sila pancasila merupakan suatu system nilai

oleh karena itu sila sila pancasila itu pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan. Meskipun dalam setiap sila terkandung nilai-nilai yang memilki perbedaan antara satu dengan lainya namun kesemuanya itu tidak lain merupakan suatu kesatuan yang sistematis.

H. Pancasila sebagai Dasar Kehidupan Berbangsa dan BernegaraFilsafat Pancasila sebagai dasar kehidupan kebangsaan dan kenegaraan adalah

merupakan Identitas Nasional Indonesia. Hal ini didasarkan pada suatu realitas bahwa kausa materialis atau asal nilai-nilai Pancasila adalah bangsa Indonesia sendiri.

Konsekuensinya selama bangsa Indonesia memiliki kehendak bersama untuk membangun bangsa diatas dasar filosofis nilai-nilai pancasila ,seharusnya segala kebijakan dalam Negara terutama dalam melakukan suatu pembaharuan-pembaharuan dalam Negara dalam proses reformasi.

BAB IIIIDENTITAS NASIONAL

Page 6: PKN 15 halaman

A. Pengertian Identitas NasionalIstilah “identitas nasional” secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu

bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. pengertian kepribadian sebagai suatu identitas nasional suatu bangsa, adalah keseluruhan atau totalitas dari kepribadian individu-individu sebagai unsur yang membentuk bangsa tersebut.

B. Faktor-faktor Pendukung Kelahiran Identitas NasionalFaktor yang mendukung kelahiran identitas bangsa Indonesia meliputi :

1. Faktor Objektif, yang meliputi faktor geografis, ekologis dan demografis2. Faktor Subjektif, yaitu faktor historis, sosial, politik dan kebudayaan.

C. Pancasila sebagai Kepribadian dan Identitas NasionalPancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan negara Indonesia pada hakikatnya bersumber

kepada nilai-nilai budaya dan keagamaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai kepribadian bangsa. Jadi filsafat pancasila bukan muncul secara tiba-tiba dan dipaksakan oleh suatu rezim atau penguasa melainkan melalui suatu fase historis yang cukup panjang.

Sejarah Budaya Bangsa sebagai Akar Identitas NasionalNilai-nilai esensial yang terkandung dalam pancasila dalam kenyataannya secara objektif

telah dimiliki oleh bangsa Inodnesia sejak zaman dahulu kala sebelum mendirirkan negara. Proses terbentuknya bangsa dan negara Indonesia melalui proses sejarah yang cukup panjang yaitu sejak zaman kerajaan-kerajaan pada abad ke-IV, ke-V kemudian dasar-dasar kebangsaan Indonesia telah mulai nampak pada abad ke-VII, yaitu ketika timbulnya kerajaan Sriwijaya dibawah wangsa Syailendra di Palembang, kemudian kerjaan Airlangga dan Majapahit di Jawa Timur serta kerajaan-kerajaan lainnya.

Dasar-dasar pembentuka nasionalisme modern dirintis oleh para pejuang kemerdekaan bangsa, antara lain rintisan yang dilakukan oleh para tokoh pejuang kebangkitan nasional pada tahun 1908, kemudian dicetuskan pada Sumpah Pemuda pada tahun 1928. Akhirnya titik kulminasi sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk menemukan identitas nasionalnya sendiri, membentuk suatu bangsa dan negara Indonesia tercapai pada tanggal 17 Agustus 1945 yang kemudian diproklamasikan sebagai suatu kemerdekaan bangsa Indonesia.

BAB IVDEMOKRASI INDONESIA

Page 7: PKN 15 halaman

A. Demokrasi dan ImplementasinyaDalam hubungannya dengan implementasi kedalam system pemerintahan, demokrasi

juga melahirkan sistem bermacam-macam seperti :1. Sistem presidensial yang menyejajarkan antara parlemen dan presiden.2. Sistem parlemen yang meletakkan pemerintah dipimpin oleh perdana menteri3. Sistem referendum yang meletakkan pemerintah sebagai bagian (badan pekerja) dari

parlemen.

B. Arti dan Perkembangan DemokrasiSecara etimologis istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani “demos” berarti rakyat

dan “kratos/ kratein” berarti kekuasaan. Konsep dasar demokrasi berarti “rakyat berkuasa” (Government of rule by the people).

C. Bentuk-bentuk Demokrasi1) Demokrasi Perwakilan Liberal

Prinsip demokrasi ini didasarkan pada suatu filsafat kenegaraan bahwa manusia adalah sebagai makhluk individu yang bebas. Menurut Held (2004: 10), bahwa demokrasi perwakilan liberal merupakan suatu pembaharuan kelembagaan pokok untuk mengatasi problema keseimbangan antara kekuasaan memaksa dan kebebasan.

2) Demokrasi Satu Partai dan KomunismeDemokrasi ini lazimnya dilaksanakan dinegara-negara komunis seperti, Rhusia, China,

Vietnam dan lainnya. Kebebasan formal berdasarkan demokrasi liberal akan menghasilkan kesenjangan kelas yang semakin lebar dalam masyarakat, dan akhirnya kapitalislah yang menguasai Negara.

Struktur Pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD 19451. Demokrasi Indonesia Sebagaimana Dijabarkan dalam Undang-Undang Dasar 1945

Hasil Amandemen 2002Dengan menggunakan konsep Montequieu maka Supra Struktur Politik meliputi lembaga

Legislatif, Lembaga Eksekutif dan Lembaga Yudikatif. Misalnya Negara Indonesia di bawah system Undang-Undang Dasar 1945, lembaga-lembaga atau alat-alat perlengkapan Negara adalah : Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Presiden, Mahkamah Agung dan Badan Pemeriksa Keuangan.

2. Penjabaran Demokrasi menurut UUD 1945 dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia Pasca Amandemen 2002Dalam UUD 1945 sebagai “staatsfundamentalnorm” yaitu “..Suatu susunan Negara

Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat..”.

Page 8: PKN 15 halaman

a. Konsep Kekuasaan Kekuasaan di Tangan Rakyat Pembagian Kekuasaan

Pembagian kekuasaan sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 adalah sebagai berikut : Kekuasaan Eksekutif didelegasikn kepada Presiden. Kekuasaan Legislatif didelegasikan kepaa Presiden dan DPR dan DPD. Kekuasaan Yudikatif didelegasikan kepada Mahkamah Agung.

Pembatasan Kekuasaan

a. Konsep Pengambilan KeputusanPengambilan keputusan menurut UUD 1945 dirinci sebagai berikut

(1) Penjelasan UUD 1945 tentang Pokok Pikiran ke III yaitu “..Oleh karena itu system Negara yang terbentuk dalam UUD 1945 harus berdasar atas kedaulatan rakyat dan berdasar atas permusyawaratan/perwakilan.

(2) Putusan Majelis Pemusyawaratan Rakyat ditetapkan dengan suara terbanyak, misanya Pasal 7B ayat 7

b. Konsep Pengawasan Konsep pengawasan menurut demokrasi Indonesia sebagai tercantum dalam UUD 1945

pada dasarnya adalah sebgai berikut:(1) Dilakukan oleh seluuruh warga Negara karena kekuasaan didalam system ketatanegaraan

Indonesia dalah di tangan rakyat.(2) Secara formal ketataegaraan pengawasan berada pada DPR.

c. Konsep PartisipasiBerdasarkan ketentuan sebagaimana termuat dalam UUD 1945 maka konsep partisipasi

menyangkut seluruh aspek kehidupan kenegaraan dan kemasyarakatan dan partisipasi itu terbuka untuk seluruh warga Negara Indonesia.

BAB VNEGARA DAN KONSTITUSI

A. Pengertian Identitas NasionalPara ahli menyimpulkan semua negara memiliki unsur-unsur yang mutlak harus ada.

Unsur-unsur negara adalah meliputi : wilayah atau daerah teritorialyang sah, rakyat yaitu suatu

Page 9: PKN 15 halaman

bangsa sebagai pendukung pokok negara dan tidak terbatas hanya pada salah satu etnis saja, serta pemerintahan yang sah diakui dan berdaulat.

B. KonstitusionalismeConsensus yang menjamin tegaknya konstitualisme di zaman modern dewasa ini

umumnya dipahami berdasar pada 3 elemen kesepakatan, yaitu :1. Kesepakatan tentang tujuan atau cita-cita2. Kesepakatan tentang the rule of law3. Kesepakatan tentang bentuk institusi-institusi dan prosedur-prosedur ketatanegaraan.

C. Konstitusi Indonesia1. Pengantar

Dalam proses reformasi hukum dewasa ini berbagai kajian ilmiah tentang UUD 1945, banyak yang melontarkan ide untuk melakukan amandemen terhadap UUD 1945, memang amandemen tidak dimaksudkan untuk mengganti sama sekali UUD 1945, akan tetapi merupakan prosedur penyempurnaan terhadap UUD 1945 tanpa harus langsung merubah UUD nya itu sendiri.

2. Hukum dasar tertulisa) Sifat-sifat UUD 1945 yaitu :

Merupakan hukum positif yang mengikat pemerintah sebagai penyelenggara negara, maupun mengikat bagi setiap warga negara.

b) Besifat singkat dan supelc) Memuat norma-normad) Hukum positif tertinggi

3. Hukum dasar yang tidak tertulisYaitu aturan aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara meskipun sifatnya tidak tertulis.

4. KonstitusiKonstitusi dapat mempunyai arti :

Lebih luas dari pada undang-undang dasar atau Sama dengan pengertian undang-undang dasar

BAB VIRULE OF LAW DAN HAK ASASI MANUSIA

A. Pengertian Rule of Law Dan Negara HukumGerakan masyarakat yang mengkhendaki bahwa kekuasaan raja maupun penyelenggara

Negara harus dibatasi dan diatur melalui suatu perundang undangan, dan pelaksanaan dalam hubungannya dengan segala peraturan itulah yang sering diistilahkan dengan rule of law.

Page 10: PKN 15 halaman

Prinsip-prinsip Rule of LawPengertian rule of law tidak bias dipisahkan dengan pengertian Negara hokum atau

rechsstaat, meskipun demikian Negara yang mengnut system rule of law haris memiliki prinsip prinsip yang jelas.

B. Hak asasi manusiaHak asasi manusia sebagai gagasan paradigm serta kerangka konseptual tidak lahir secara

tiba-tiba sebagaimana kita lihat dalam universal declaration of human right 10 desember 1948 namun melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah peradaban manusia. Dari perspektif sejarah deklarasi yang ditanda tangani oleh majlis umum pbb dihayati sebagai suatu pengakuan yuridis formal dan merupakan titik kulminasi perjuangan sebagian besar umat manusia di belahan dunia.

C. Penjabaran Hak Hak Asasi Manusia Dalam UUD 1945Berdasarkan pada tujuan Negara sebagaimana terkandung dalam pembukaan UUD 1945

tersebut maka Negara Indonesia menjamin dan melindungi hak hak asasi manusia para warganya, terutama dalam kaitannya dengan kesejahteraan hidupnya baik jasmaniah maupun rohannian antara lain berkaitan dengan hak hak asasi bidang social,politik ekonomi, kebudayaan dan agama.

D. Hak dan kewajiban warga negaraWarga negara juga mempunyai hak-hak yang harus di berikan dan dilindungi oleh

negara.setiap warga negara adalah penduduk suatu negara,sedangkan setiap penduduk belum tentu warga negara,karena mungkin seorang asing.menurut UUD 1945, negara melindungi segenap penduduk, misalnya dalam pasal 29 (2) ,dan menyebutkan hak2 khusus untuk warga negara misalnya dalam pasal 27 (2)

1. Asas-asas kewarganegaraan2. Hak dan kewajiban warganegara3. Hak dan kewajiban bela negara

BAB VIIGEOPOLITIK INDONESIA

A. PengertianGeopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan

dalam wuujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik (kepentingan yang titik beratnya terletak pada

Page 11: PKN 15 halaman

pertimbangan geografi, wilayah atau teritorial dalam arti luas suatu negara, yang akan berdampak kepada sistem politik suatu negara. Salah satu geopolitik Indonesia adalah wawasan nusantara.

B. Pengertiaan Wawasan NusantaraSetiap bangsa memiliki wawasan nasional (national out look) yang

merupakan visi suatu bangsa. Secara umum wawasan nusantara mempunyai arti cara pandang bangsa Indonesia tentang diri sendiri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara1. Wilayah (Geografi)

Asas Kepulauan (Archipelagic Principle) Kepulauan Indonesia Konsepsi tentang Wilayah Lautan Karakteristik Wilayah Nusantara

2. Geopolitik dan Geostrategi Geopolitik1) Asal istilah Geopolitik

Istilah geopolitik semula diartikan oleh Frederich Ratzel (1844-1904_ sebagai ilmu bumi politik (Political Geography).Geopolitik memaparkan dasar pertimbanagan dalam menentukan alternatif kebijakan nasional untuk mewujudkan tujuan tertentu.Prinsip-prinsip dalam geopolitik menjadi perkembangan suatu wawasan nasional.

GeostrategiStrategi adalah politik dalam pelaksanaan, yaitu upaya bagaimana

mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan sesuai dengan keinginan politik. Sebagai contoh pertimbangan geostrategis untuk negara dan bangsa Indonesia adalah kenyataan posisi silang Indonesia dari berbagai aspek, di samping aspek geografi juga dari sapek-aspek demografi, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam.

D. Unsur-unsur Dasar Wawasan Nusantara

1. Wadah

Page 12: PKN 15 halaman

a) Wujud wilayahNusantara dibatasi oleh lautan dan daratan serta dihubungkan oleh

perairan dalamnya. Letak geografis Negara berada diposisi dunia antara dua samudera, yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia dan antara dua benua, yaitu Asia dan Australia. Letak geografis ini berpengaruh besar terhadap aspek-aspek kehidupan nasional Indonesia.

b) Tata Inti OrganisasiTata inti organisasi Negara didasarkan pada UUD 1945 yang

menyangkut bentuk dan kedaulatan Negara, kekuasaan pemerintahan, sistem pemerintahan dan sistem perwakilan. Negara Indonesia adalah Negara kesatuan yang berbentuk Republik. Kedaulatan ditangan rakyat dilaksanakan Undang-Undang. Indonesia adalah Negara hokum bukan merupakan Negara kekuasaan.

c) Tata Kelengkapan OrganisasiKesadaran politik dan kesadaran bernegara yang harus dimiliki oleh

seluruh rakyat yang mencakup partai politik, golongan dan organisasi masyarakat, kalangan pers serta seluruh aparatur Negara.

E. Implementasi Wawasan Nusantara1. Wawasan Nusantara sebagai Pancaran Falsafah Pancasila

Falsafah pancasila sejak dulu sampai sekarang telah dijadikan pandangan hidup oleh bangsa Indonesia . Hal tersebut tersebut terwujud dalam sejarah pembentukan NKRI. Konsep tersebut dilandasi oleh sila – sila pancasila.

Dengan demikian Wawasan Nusantara menjadi pedoman untuk mewujudkan kesatuan aspek kehdupan nasional untu menjamin kesatuan, persatuan dan keutuhan bangsa, serta upaya mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia. Dan juga menjadi kebijakan dan strategi pebangunan Nasional.

2. Wawasan Nusantara dalam Pembangunan Nasional Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan

Politika. Wilayah dan segala isinya merupaka modal bersama bansa Indonesia.b. Keneragaman suku, budaya, bahasa, serta agama merupakan

kesatuan bangsa Indonesia.c. Secara psikologis bangsa Indonesia merupakan satu kesatuan untuk

mencapai satu cita – cita bangsa yang sama.

Page 13: PKN 15 halaman

Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi

a. Seluruh kekayaan di wilayah Nusantara merupakan modal bersama bangasa Indonesia untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia.

b. Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang tanpa melihat ciri khas daerah masing – masing.

c. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah Nusantara diselenggarakan untuk kemakmuran rakyat .

Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya

a. Masyarakat Indonesia harus memiliki kemajuan yang seimbang dengan kemajuan bangsa.

b. Budaya Indonesia merupakan kekayaan budaya bangsa dan budaya Indonesia tidak menolak budaya lain asalkan tidak bertentangan dengan budaya sendiri.

3. Penerapan Wawasan Nusantaraa. Salah satu manfaat paling nyata dari penerapan Wawasan Nusantara ,

khususnya di bidang wilayah, adalah diterimanya konsepsi Nusantara di forum internasional, sehingga terjaminlah integritas wilayah teritorial Indonesia .

b. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup tersbut ruang hidup tersebut menghasilkan sumber daya alam yang cukup besar untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.

c. Pertambahan luas wilayah tersebut dapat diterima oleh dunia Internasinal termasuk negara-negara tetangga .

d. Penerapan Wawasan Nusantara dalam pembangunan negara di beberapa bidang tampak pada berbagai proyek pembangunan sarana dan prasarana komunikasi dan transportasi .

e. Penerapan di bidang sosial budaya terlihat pada kebijakan untuk menjadikan bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika tetap merasa sebangsa , setanah air , senasib sepenanggungan dengan asas Pancasila .

Page 14: PKN 15 halaman

f. Penerapan Wawasan Nusantara di bidang Pertahanan Keamanan .

4. Hubungan Wawasan Nusantara dan Ketahanan NasionalWawasan nasional bangsa Indonesia adalah Wawasan Nusantara

yang merupakan pedoman bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional . Sedangkan ketahanan nasional merupakan kondisi yang harus di wujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat tercapai . Wawasan nasional merupakan dua konsepsi dasar yang saling mendukung sebagai pedoman bagi penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara agar tetap jaya dan berkembang seterusnya .

BAB VIIIGEOSTRATEGI INDONESIA

A. Pengertian GeostrategiGeostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi

lingkungan didalam upaya mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional. Dan Geostrategi Indonesia adalah merupakan strategi dalam memanfaatk konstelasi geografi negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan, dan sarana-sarana dalam mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia. Geostrategi Indonesia memberi arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan dalam rangka mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman, dan sejahtera. Oleh karena itu, geostrategi Indonesia bukanlah merupak geopolitik untuk kepentingan politik dan perang, melainkan untuk kepenting kesejahteraan dan keamanan.

B. Konsep Ketahanan NasionalKonsepsi geostrategi Indonesia pertama kali dilontarkan oleh Bung

Karno pada tanggal 16 Juni 1948 di Kotaraja (kini Banda Aceh) setelah menerima defile Angkatan Perang (militer) dalam rangka kunjungan kerja ke daerah Sumatra yang belum atau tidak diduduki Belanda (Basry, 1995: 50-51). Namun sayangnya gagasan beliau kurang atau tidak dikembangkan oleh para pejabat bawahan karena seperti kita ketahui wilayah NKRI diduduki oleh Belanda pada akhir Desember 1948. Setelah pengakuan kemerdekaan pada tahun 1950 garis besar pembangunan politik kita adalah “nation and character building”, yang sebenarnya merupakan pembangunan jiwa bangsa.

Page 15: PKN 15 halaman

Secara konseptual, ketahanan nasional suatu bangsa dilatarbelakangi oleh:Kekuatan apa yang ada pada suatu bangsa dan negara sehingga ia

mampu mempertahankan kelangsungan hidupnyaKekuatan apa yang harus dimiliki oleh suatu bangsa dan negara

sehingga ia selalu mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya, meskipun mengalami berbagai gangguan, hambatan dan ancaman baik dari dalam maupun dari luar

Ketahanan atau kemampuan bangsa untuk tetap jaya, mengandung makna keteraturan (regular) dan stabilitas, yang di dalamnya terkandung potensi untuk terjadinya perubahan (the stability idea of changes) .

Berdasarkan konsep pengertiannya maka yang dimaksud dengan ketahanan adalah suatu kekuatan yang membuat suatu bangsa dan negara dapat bertahan, kuat menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan. Tantangan adalah merupakan suatu usaha yang bersifat menggugah kemampuan, adapun ancaman adalah suatu usaha untuk mengubah atau merombak kebijaksanaan atau keadaan secara konsepsional dari sudut kriminal maupun politis. Adapun hambatan adalah suatu kendala yang bersifat atau bertujuan melemahkan yang bersifat konseptual yang berasal dari dalam sendiri. Apabila hal hal tersebut berasal dari luar maka dapat disebut sebagai kategori gangguan.

C. Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional pada Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.

Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik yang dimiliki suatu bangsa, yang didalamnya terkandung keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan nasional. Kekuatan ini diperlukan untuk mengatasi segala macam ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang langsung atau tidak langsung akan membahayakan kesatuan, keberadaan, serta kelangsungan hidup bangsa dan negara. Bisa jadi ancaman-ancaman tersebut dari dalam ataupun dari luar.

Page 16: PKN 15 halaman