pkn 1

download pkn 1

of 6

Transcript of pkn 1

TUGAS MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

SWASTU NURUL 54081001047 UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2011

AZIZAH

Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan1. Jelaskan kompetensi apa yang diharapkan Pendidikan Kewarganegaraan bagi mahasiswa?

Kompetensi dasar pendidikan kewarganegaraan bagi mahasiswa adalah menjadi ilmuan dan professional yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air; demokratis yang berkeadaban, menjadi warga negara yang memiliki daya saing, berdisiplin dan berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai Pancasila. Kompetensi yang diharapkan Pendidikan Kewarganegaraan bagi mahasiswa a. Mahasiswa menyadari dua dimensi eksistensi dirinya (sebagai makhluk individu otonom sekaligus makhluk sosial) serta menyadari kedudukannya sebagai warga negara yang harus terlibat dalam kehidupan bernegara. b. Mahasiswa menyadari arti pentingnya penghormatan HAM dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. c. Mahasiswa menyadari adanya hak dan kewajiban warga negara yang harus diwujudkan secara selaras dan seimbang. d. Mahasiswa menyadari arti pentingnya usaha bela negara yang melibatkan seluruh komponen bangsa dalam berbagai manifestasinya. e. Mahasiswa menyadari peran penting hukum dalam kehidupan bernegara sebagai sarana untuk mewujudkan kehidupan bersama yang tertib dan adil, serta terlibat aktif dalam penegakan peraturan perundang-undangan. f. Mahasiswa menyadari maksud dan tujuan bernegara sebagai usaha untuk mewujudkan kesejahteraan bersama dalam berbagai bidang kehidupan, serta pro aktif terlibat dalam realisasinya. g. Mahasiswa menyadari pentingnya membangun kehidupan bersama yang didasarkan pada sendisendi demokrasi, yang memposisikan rakyat sebagai subyek bernegara. h. Mahasiswa menyadari pluralitas bangsa Indonesia dan pentingnya wawasan nusantara sebagai suatu cara pandang bagi usaha-usaha memperkuat ketahanan nasional. i. Mahasiswa menyadari pentingnya ketahanan nasional (ipoleksosbudhankan) bagi tercapainya tujuan nasional. j. Mahasiswa menyadari pentingnya politik strategi nasional (POLSTRANAS) dalam mencapai ketahanan nasional.

2. Jelaskan perbedaan pengertian konsep negara dengan bangsa?

Perbedaan pengertian konsep negara dengan bangsa a. Bangsa Bangsa dapat didefinisikan sebagai sekumpulan orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarah, serta memiliki pemerintahan sendiri. Bangsa juga merupakan doktrin etika dan filsafat, dan merupakan awal dari ideologi nasionalisme. Menurut Ernest Renant, bangsa adalah sekelompok manusia yang memiliki kehendak bersatu sehingga mereka merasa dirinya adalah satu. Menurut Renant lebih lanjut, pemersatu bangsa bukanlah kesamaan bahasa atau kesamaan suku bangsa, akan tetapi, tercapainya hasil gemilang di masa lampau dan keinginan untuk mencapainya lagi di masa depan. Bangsa dapat terdiri dari ratusan, ribuan, bahkan jutaan manusia, tapi sebenarnya merupakan kesatuan jiwa.

Apabila semua manusia yang hidup di dalamnya mempunyai kehendak untuk bersatu maka sudah merupakan suatu bangsa. Menurut Otto Bauer, bangsa adalah suatu persatuan karakter atau perangai yang timbul karena persaman nasib. Bangsa adalah kesatuan karakter, kesamaan watak yang lahir dari kesamaan derita dan keberuntungan yang sama. Hans Kohn mengartikan bangsa sebagai buah hasil tenaga hidup dalam sejarah dan karena itu selalu bergelombang dan tak pernah membeku. Sedangkan menurut Jalobsen dan Lipman, bangsa adalah kesatuan budaya dan kesatuan politik. Dari berbagai definisi dari para ahli tersebut, dapat disimpulkan bangsa terdiri dari beberapa unsur, yaitu: 1. Ada sekelompok manusia yang mempunyai keinginan untuk bersatu. 2. Berada dalam suatu wilayah tertentu. 3. Ada kehendak untuk membentuk atau berada dibawah pemerintahan yang dibuatnya sendiri. 4. Secara psikologis, merasa senasib, sepenanggungan, setujuan dan secita-cita. 5. Ada kesamaan karakter, identitas, budaya, bahasa, dan lain-lain sehingga dapat dibedakan dengan bangsa lainnya.b. Negara

Secara etimologis, Negara berasal dari bahasa asing Staat (Belanda, Jerman), atau State (Inggris). Kata Staat atau State pun berasal dari bahasa Latin, yaitu status atau statum yang berarti menempatkan dalam keadaan berdiri, membuat berdiri, dan menempatkan. Kata status juga diartikan sebagai tegak dan tetap. Dan Niccolo Machiavelli memperkenalkan istilah La Stato yang mengartikan Negara sebagai kekuasaan. Aristoteles menyatakan bahwa negara adalah persekutuan dari keluarga dan desa guna memperoleh hidup yang lebih baik. Jean Bodin menyatakan, negara adalah suatu persekutuan dari keluarga-keluarga dengan segala kepentingannya yang dipimpin oleh akal dari suatu kuasa yang berdaulat. Herman Finer menyatakan, negara adalah organisasi kewilayahan yang bergerak di bidang kemasyarakatan dan kepenting a perseornangan dari segenap kehidupan yang multidimensional untuk pengawasan pemerintahan denga legalitas kekuasaa tertinggi. Roger H. Soltau menyatakan, negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama rakyat. Harold J. Laski menyatakan, negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan secara sah lebih agung daripada individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat. Berdasarkan beberapa pengertian diatas, secara sederhana negara dapat diartikan sebagai suatu wilayah dengan yang di dalamnya terdapat rakyat dan pemerintah yang berdaulat. Rakyat atau warga negara harus taat pada peraturan perundang-undangan dari kekuasaan yang sah. Unsur-unsur pembentuk.negara terdiri atas : 1. Wilayah Untuk mendirikan suatu negara dengan kedaulatan penuh diperlukan wilayah yang terdiri atas darat, laut dan udara sebagai satu kesatuan. Untuk wilayah yang jauh dari laut tidak memerlukan wilayah lautan. Di wilayah negara itulah rakyat akan menjalani kehidupannya sebagai warga negara dan pemerintah akan melaksanakan fungsinya.

2. Rakyat Diperlukan adanya kumpulan orang-orang yang tinggal di negara tersebut dan dipersatukan oleh suatu perasaan. Tanpa adanya orang sebagai rakyat pada suatu ngara maka pemerintahan tidak akan berjalan. Rakyat juga berfungsi sebagai sumber daya manusia untuk menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari. 3. Pemerintahan yang Berdaulat Pemerintahan yang baik terdiri atas susunan penyelengara negara seperti lembaga yudikatif, lembaga legislatif, lembaga eksekutif, dan lain sebagainya untuk menyelenggarakan kegiatan pemerintahan yang berdaulat. 4. Pengakuan dari Negara Lain Untuk dapat disebut sebagai negara yang sah membutuhkan pengakuan negara lain baik secara de facto (nyata) maupun secara de jure. Sekelompok orang bisa saja mengakui suatu wilayah yang terdiri atas orang-orang dengan sistem pemerintahan, namun tidak akan disetujui dunia internasional jika didirikan di atas negara yang sudah ada.

3. Jelaskan dasar hukum dalam pendidikan bela negara?

Dasar hukum dalam pendidikan bela negara Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa "Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara." dan " Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang." Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata. Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara. Unsur Dasar Bela Negara 1. Cinta Tanah Air 2. Kesadaran Berbangsa & bernegara 3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara 4. Rela berkorban untuk bangsa & negara 5. Memiliki kemampuan awal bela negara Beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara : a. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan Nasional. b. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat. c. UU No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam, Diubah oleh UU No.1 Tahun 1988. d. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI. e. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI. f. Amandemen UUD '45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3. g. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.

4. Jelaskan faktor yang menyebabkan kondisi bela negara saat ini dirasakan mulai luntur?

Faktor yang menyebabkan kondisi bela negara saat ini dirasakan mulai luntur: Modernisasi Arti kata modernisasi dengan kata dasar modern berasal dari bahasa Latin modernus yang dibentuk dari kata modo dan ernus. Modo berarti cara dan ernus menunjuk pada adanya periode waktu masa kini. Modernisasi berarti proses menuju masa kini atau proses menuju masyarakat yang modern. Modernisasi dapat pula berarti perubahan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat yang modern. Jadi, modernisasi merupakan suatu proses perubahan di mana masyarakat yang sedang memperbaharui dirinya berusaha mendapatkan ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki masyarakat modern. Pada dasarnya setiap masyarakat menginginkan perubahandari keadaan tertentu kearah yang lebih baik dengan harapan akan tercapai kehidupan yang leih maju dan makmur. Keinginan akan adanya perubahan itu adalah awal dari suatu proses modernisasi. Berikut ini adalah beberapa pengertian modernisasi dari beberapa pakar. Wilbert E Moore, modernisasi adalah suatu transformasi total kehidupan bersama yang tradisional atau pra modern dalam arti teknologi serta organisasi social kea rah pola-pola ekonomis dan politis yang menjadi ciri Negara barat yang stabil. J W School, modernisasi adalah suatu transformasi, suatu perubahan masyarakat dalam segala aspek-aspeknya. Berdasar pada dua pendapat diatas, secara sederhana modernisasi dapat diartikan sebagai perubahann masyarakat dari masyaraat tradisional ke masyarakat modern dalam seluruh aspeknya. Bentuk perubahan dalam pengertian modernisasi adalah perubahan yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan yang biasa diistahkan dengan social planning. Globalisasi Globalisasi merupakan satu proses untuk meletakkan dunia dibawah satu unit yang sama tanpa dibatasi oleh sempadan dan kedudukan geografi sesebuah negara Melalui proses ini, dunia akhirnya tidak lagi mempunyai sempadan dengan ruang udara dan langit sesebuah negara itu terbuka luas untuk dimasuki oleh pelbagai maklumat yang disalurkan menerusi pelbagai perantaraan media komunikasi seperti internet,media elektronik,dan teknologi siber. Perkembangan ini memungkinkan perhubungan diantara sesebuah negara dengan negara yang lain dan perhubungan sesama manusia dapat dilakukan dalam tempoh yang singkat. Dalam era globalisasi ini, dunia semakin dikecilkan ruangnya daripada yang asal. Jika dulu dunia ini seluas saujana mata memandang dan dipagari dengan sempadan-sempadan namun kini ia tidak berlaku lagi. Malah pada hari ini kita telah dapat merasakan apakah dia itu globalisasi. Ledakan teknologi maklumat yang pesat merupakan medium utama kepada agenda globalisasi ini. Dunia bukan sahaja tidak bersempadan geografi tetapi pengaruh globalissasi menjangkau sempadan ekonomi,teknologi, bahasa, budaya, ideologi, politik dan dari segenap aspek kehidupan sesebuah masyarakat. Globalisasi juga merujuk kepada perpindahan nilai, terutamanya cara berfikir & gaya bertindak dari satu daerah dunia kpd daerah dunia yg lain. Globalisasi yang diberi arti luas ini adalah suatu hakikat yang tidak dapat dipertikaikan. Hakikatnya globalisasi itu sudah wujud

sebelum istilah globalisasi diperkenalkan lagi. Fenomena globalisasi boleh dikiaskan sebagai gelombang yang melanda dunia.

5. Bagaimana pendapat Anda tentang globalisasi dan bagaimana Anda mengantisipasinya?

Globalisasi secara harfiah berarti mendunia. Dunia menjadi semakin terbuka, negaranegara menjadi saling terhubungkan (interconnected) dan ditandai oleh saling ketergantungan, sehingga mempunyai dampak atau pengaruh yang tidak mengenal batas-batas negara (borderless). Era globalisasi telah membuka berbagai keterkaitan antarnegara, sehingga hampir tidak ada satu negarapun yang bebas dari pengaruh negara-negara lainnya. Globalisasi telah menimbulkan terjadinya perubahan besar dalam tatanan kehidupan masyarakat dunia, karena karakteristiknya yang sangat berbeda dengan era sebelumnya. Era ini disebut juga sebagai era teknologi informasi, yang menjadi salah satu karakter utama arus globalisasi yang melanda dunia. Perkembangan teknologi informasi mengalami kemajuan yang sangat pesat, sehingga transparansi informasi dunia terkesan tanpa batas antarnegara, bahkan peran mass media sangat berpengaruh dalam pembentukan berbagai opini publik. Berbagai perkembangan dunia yang bersifat global ini, akhirnya berinteraksi langsung dengan kondisi nasional Indonesia yang memperkuat potensi ke arah disintegrasi bangsa, apabila tidak disikapi dengan membangun karakter bangsa melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Ideologi Pancasila yang berfungsi sebagai dasar negara sekaligus sebagai filter terhadap dinamika global. Konflik horizontal dalam masyarakat yang mengedepankan isu SARA dan pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila yang kurang, akan menimbulkan terhadap gangguan stabilitas dan keamanan nasional, terutama nilai dan rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Perkembangan teknologi informasi dapat dimanfaatkan seluas-luasnya oleh bangsa Indonesia untuk membangun dan mengembangkan dirinya, sehingga mampu menyejajarkan diri dengan negara-negara lainnya dalam pergaulan masyarakat internasional. Namun pada sisi yang lain, pesatnya kemajuan teknologi informasi juga mengakibatkan masuknya pengaruh-pengaruh budaya negatif dari luar negeri yang belum tentu sesuai dengan budaya bangsa Indonesia, sehingga dapat mempengaruhi terhadap kondisi wawasan kebangsaan segenap komponen bangsa dalam melaksanakan kehidupan berbangsa dan bernegara. Globalisasi merupakan proses transparansi dan menjadikan ruang dan waktu semakin sempit, sehingga menjadikan dunia sebagai satu keseluruhan, bahkan sebagai rangkaian manifestasi kehidupan baru. Kehidupan global yang mengarah kepada percepatan proses modernisasi telah membawa dampak besar terhadap corak kehidupan masyarakat dalam berbagai aspek dan dimensi. Dalam dinamika kehidupan global tersebut telah terjadi pergeseran nilai-nilai. Nilai universal yang seharusnya dijunjung tinggi, telah bergeser menjadi nilai-nilai sesaat, karena sebuah tuntutan dengan lebih mengedepankan kepentingan kelompok atau golongan tertentu. Pergeseran nilai-nilai khususnya yang menyangkut nilai budaya dan karakter bangsa sebagai akibat dinamika kehidupan global tersebut, telah membuat pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila terutama pemahaman wawasan kebangsaan oleh sebagian komponen bangsa menjadi luntur dan longgar, sehingga menyebabkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa telah bergeser bahkan cenderung diabaikan.