PKMP
Click here to load reader
-
Upload
natalia-debora-panggabean -
Category
Documents
-
view
1.399 -
download
7
Transcript of PKMP
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
MIE HERBAL BERBAHAN TEPUNG TALAS SEBAGAI
PENCEGAH GASTRITIS
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh :
Novadri Anaser J3L108107 2008
Bustomy Muis J3L108085 2008
Kiki Yulia J3L108063 2008
Serly Eviliya Phyta J3L208143 2008
Natalia Debora Panggabean J3L108022 2008
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2009
1
HALAMAN PENGESAHAN
USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan : MIE HERBAL BERBAHAN
TEPUNG TALAS SEBAGAI
PENCEGAH GASTRITIS
2. Bidang Kegiatan : PKMP
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Novadri Anaser
b. NIM : J3L108107
c. Jurusan : Analisis Kimia
d. Institut : Institut Pertanian Bogor
e. Alamat Rumah/Telp/Fax : Jalan Kemala No.68 RT 10/04
Bandar Agung Lahat
Sumatra Selatan 31414
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Atep Dian Supardan, S.Si
b. NIP : 91317-5008
6. Biaya Kegiatan Total
Dikti : Rp 5.565.000,-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 6 bulan
Bogor, 17 Oktober 2009
Menyetujui
Ketua Program Studi Ketua Pelaksana,
Analisis Kimia IPB
(Ir. Elly Suradikusumah, MS) (Novadri Anaser)
NIP. 1945 0214 1970 2001 NIM. J3L108107
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping
(Prof.Dr.Ir.Yonny Koesmaryono, MS) (Atep Dian Supardan, S.Si)
NIP. 1958 1228 1985 031003 NP. 913175008
2
LATAR BELAKANG MASALAH
Pangan merupakan salah satu bahan pokok yang harus tersedia dalam
kehidupan sehari – hari. Pangan yang tersedia harus bergizi, bebas dari pencemar,
jenisnya beragam, dan dapat dengan mudah dijangkau oleh masyarakat. Seiring
dengan perkembangan jumlah penduduk maka kebutuhan akan pangan mengalami
peningkatan.
Pengolahan pangan dewasa ini dipengaruhi oleh perkembangan teknologi
yang modern sehingga masyarakat cenderung memilih pangan yang siap dimakan
dalam waktu singkat, contohnya mie. Bahan baku utama mie adalah tepung terigu
sehingga dengan meningkatnya kebutuhan mie berarti kebutuhan terhadap tepung
terigu pun meningkat. Tepung terigu yang beredar di Indonesia dihasilkan dari
gandum, yang masih di impor karena tanaman tersebut tidak dapat dibudidayakan
dengan baik di Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut maka perlu diupayakan
ketersediaan bahan baku mie pengganti tepung terigu.
Bahan pangan pertanian yang dapat digunakan sebagai substitusi pada
bahan baku pembuatan mie salah satunya adalah umbi talas. Hal ini karena talas
mempunyai potensi sebagai tanaman penghasil kalori yang produktif, biaya
produksi tani yang relatif rendah, pola usaha tani tidak terikat oleh iklim, dan daya
adaptasi tanaman talas sangat luas di daerah tropis (Rukmana, 1998). Pemilihan
talas sebagai bahan baku bertujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap
penggunaan tepung terigu dan memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia dan
relatif murah khususnya di daerah Bogor.
Besarnya konsumsi masyarakat terhadap mie menjadikan mie sebagai
makanan pokok utama yang cenderung dipilih oleh masyarakat. Padahal
kandungan gizi dalam mie kurang aman bagi tubuh dan sistem metabolisme
manusia, salah satunya adalah asam benzoat yang digunakan sebagai pengawet
dalam mie, jika dikonsumsi secara berlebihan dapat mengakibatkan pengikisan
pada lambung sehingga pengkonsumsi terserang gastritis (radang lambung atau
maag). Pencegah yang aman dan banyak tersedia di alam adalah herbal seperti
kunyit, temulawak, daun cincau, lidah buaya, dan sebagainya. Pembuatan mie
diformulasikan dengan herbal sebagai pencegah gastritis sehingga mie yang
dikonsumsi aman untuk lambung.
PERUMUSAN MASALAH
Talas merupakan umbi dari batang tanaman yang berbentuk lonjong atau
agak bulat. Jenis talas yang umum dibudayakan adalah talas Bogor. Talas Bogor
mempunyai banyak varietas (kultivar) lokal. Berdasarkan kandungan getahnya
(kristal), talas Bogor dibedakan atas talas Bogor gatal dan talas Bogor tidak gatal.
Kelompok talas gatal adalah talas Paris, talas Pandan dan talas Loma. Talas Bogor
yang tidak gatal adalah talas Ketan, talas Bentul, talas Sutera, talas Mentega dan
talas Lampung. Talas Bogor yang tidak gatal ini yang banyak ditanam oleh para
petani dan dijual di pasar di daerah Bogor. Namun dalam prakteknya, talas jarang
diberdayakan oleh masyarakat.
Sakit maag atau kerap di sebut radang lambung dapat menyerang setiap
orang dengan segala usia. Radang lambung atau grastitis merupakan suatu
gangguan pencernaan yang umum terjadi. Pada penyakit ini terjadi suatu iritasi
3
atau peradangan pada dinding mukosa lambung sehingga menjadi merah,
bengkak, berdarah dan luka. Ada sejumlah gejala yang biasa dirasakan penderita
sakit maag seperti,mual,perut terasa nyeri,perih,kembung dan sesak pada bagian
atas perut atau ulu hati. Sebagian besar masyarakat cenderung mengkonsumsi mie
instan karena mie instan murah, mudah didapat dan mengenyangkan. Menurut Dr
Maya Lestari Widyastuty, mie instan belum dapat dianggap sebagai makanan
penuh (wholesome food) karena belum mencukupi kebutuhan gizi yang seimbang
bagi tubuh. Mie yang terbuat dari terigu mengandung karbohidrat dalam jumlah
besar, tetapi kandungan protein, vitamin, dan mineralnya hanya sedikit. Satu
takaran saji mie instan yang berjumlah 80 gram dapat menyumbangkan energi
sebesar 400 kkal, yaitu sekitar 20 persen dari total kebutuhan energi harian (2.000
kkal). Energi yang disumbangkan dari minyak berjumlah sekitar 170-200 kkal.
Kelemahan dari konsumsi mie instan adalah kandungan natriumnya yang tinggi.
Natrium yang terkandung dalam mie instan berasal dari garam (NaCl) dan bahan
pengembangnya. Disinyalir bahan pengembang yang umum digunakan adalah na-
trium tripolifosfat, mencapai satu persen dari bobot total mie instan tiap takaran
saji. Bagi penderita maag, katanya, kandungan Natrium yang tinggi akan me-
netralkan lambung, sehingga lambung akan mensekresi asam yang lebih banyak
untuk mencerna makanan. Keadaan asam lambung yang tinggi akan berakibat
pada pengikisan dinding lambung dan menyebabkan rasa perih.
Keberadaan berbagai jenis talas yang tersebar luas di daerah Bogor dan
nilai bahan herbal sebagai pencegah gastritis serta sikap konsumtif masyarakat
terhadap mie dapat menjadikan mie talas ini sebagai alternatif bahan pangan yang
dapat dijadikan peluang usaha yang cukup berpotensi. Pensubstitusian Talas
sebagai pengganti terigu dapat mengurangi impor gandum di Indonesia dan dapat
menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk lebih kreatif memanfaatkan dan
mendayagunakan sumber daya alam yang ada di Indonesia.
TUJUAN PROGRAM
Penelitian ini bertujuan untuk membuat satu inovasi bahan pangan baru
yaitu pembuatan mie menggunakan tepung talas sebagai bahan baku dengan
penambahan herbal untuk pencegah dan mengatasi gastitis. Mie yang dihasilkan
diharapkan dapat menurunkan kebutuhan tepung terigu dapat diterima
masyarakat, menjadi salah satu cara pendayagunaan sumber daya alam Indonesia,
menjadikan mie talas sebagai salah satu alternatif peluang usaha yang
berkompeten dan mengandung zat yang aman untuk pencernaan.
LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari perencanaan kegiatan ini berupa paten
terhadap mie berbahan baku tepung Talas dengan penambahan ekstrak herbal
yang aman dan mampu mencegah gastritis (radang lambung atau maag).
4
KEGUNAAN PROGRAM
Keberadaan program ini dapat menciptakan peluang usaha dan lapangan
pekerjaan, sesuai dengan rencana pemerintah untuk mengembangkan usaha kecil
menengah mandiri, keberadaan mie talas pencegah gastritis ini dapat menjadi
peluang usaha yang menjanjikan. Selain itu keberadaan mie berbahan baku talas
ini dapat menjadi salah satu alternatif bahan makanan untuk mengurangi
penggunaan tepung terigu dan secara tidak langsung akan mengurangi
ketergantungan Indonesia terhadap impor gandum dari negara lain. Penambahan
herbal pada pembuatan mie talas ini juga dapat menjadi salah satu nilai jual yang
tinggi dibanding dengan mie lainnya. Kebanyakan mie dapat menyebabkan
gastritis namun herbal dalam mie talas ini dapat digunakan sebagai pencegah
ataupun mengatasi gastritis.
TINJAUAN PUSTAKA
Talas
Talas (Colocasia esculanta (L.) SCHOTT) termasuk genus Colocasia dari
famili Araceae yang banyak ditanam sebagai penghasil bahan makanan. Talas
tumbuh tersebar di daerah tropis sampai subtropis dan berproduksi secara
vegetatif yaitu dengan anakan, sulur, umbi anak, atau pangkal umbi serta sebagian
dari pelepahnya. (Rukmana, 1998). Talas merupakan umbi dari batang tanaman
yang berbentuk lonjong atau agak bulat, kulitnya berwarna kemerah-merahan dan
dagingnya berwarna putih keruh (Muchtadi dkk, 1992). Bentuk morfologi Talas
secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Morfologi Tanaman Talas
Umbi talas memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi, dan
mengandung protein, lemak, mineral dan vitamin. Selain itu, umbi talas kaya akan
mineral, kalsium dan fosfor yang merupakan mineral pemting bagi pembentukan
tulang dan gigi yang kuat. Kandungan zat gizi ini bervariasi bergantung dari
iklim, varietas, tingkat kesuburan tanah dan umur pemanenan. Komposisi kimia
umbi talas tercantum pada Tabel 1.
Persentase kandungan karbohidrat umbi talas, ditampilkan dalam Tabel 2.
Pati talas mengandung 17-28% amilosa dan sisanya merupakan amilopektin.
Amilosa mempunyai 490 unit glulosa per molekul dan amilopektin mempunyai 22
unit glukosa per molekul.
Pelepah daun
Daun
Umbi Anak I
Umbi Anak II
Umbi Induk
5
Tabel 1 Komposisi zat gizi umbi
talas (per 100 gram)
Komposisi Jumlah
Energi (kal) 98
Protein (g) 1.90
Lemak (g) 0.20
Karbohidrat (g) 23.79
Kalsium (mg) 28.00
Fosfor (mg) 61.00
Besi (mg) 1.00
Vitamin A (RE) 3.00
Vitamin C (mg) 4.00
Vitamin B1 (mg) 0.13
Air (g) 73.00
Sumber : Direktorat Gizi Depkes RI
(1992)
Tabel 2 Persentase kandungan
karbohidrat pada umbi talas
Komposisi Jumlah (%)
Pati 77.90
Pentosa 2.60
Serat Kasar 1.40
Dekstrin 0.50
Gula Pereduksi 0.50
Sukrosa 0.20
Sumber : Onwueme (1978)
Gastritis (Radang Lambung/Maag)
Gastritis atau yang dikenal dengan penyakit maag adalah suatu keadaan
peradangan pada mukosa (lapisan) dari permukaan lambung. Kadar asam lambung
yang berlebihan menyebabkan kerusakan pada dinding lambung. Lambung adalah
salah satu organ pencernaan yang berfungsi untuk mengolah makanan yang
masuk sehingga dapat dicerna dan diserap oleh lambung. Dalam menjalankan
tugasnya menghasilkan asam lambung dan enzim-enzim pencernaan lainnya yang
akan menguraikan makanan menjadi zat-zat yang lebih mudah diserap oleh
dinding usus. Normalnya di dalam lambung terdapat keseimbangan antara asam
lambung dan enzim pencernaan yang dihasilkan, namun bila keseimbangan itu
terganggu misalnya terdapat kelebihan kadar dari asam lambung maka akan
terjadi kerusakan pada dinding lambung yang disebut dengan gastritis. Secara
alami lambung akan terus memproduksi asam lambung setiap waktu dalam
jumlah yang kecil, setelah 4-6 jam sesudah makan biasanya kadar glukosa dalam
darah telah banyak terserap dan terpakai sehingga tubuh akan merasakan lapar dan
pada saat itu jumlah asam lambung terstimulasi. Bila seseorang telat makan
sampai 2-3 jam, maka asam yang menumpuk dalam lambung akan semakin
banyak dan berlebih. Hal ini dapat menyebabkan luka atau iritasi pada dinding
lambung sehingga timbul rasa perih (Kapita Selekta Kedokteran, 2000).
Kunyit
Kunyit (Curcuma domestica atau Curcuma longa) adalah dari familia
(jenis) Zingiberaceae. Beberapa kandungan kimia dari rimpang kunyit yang telah
diketahui yaitu minyak atsiri sebanyak 6% yang terdiri dari golongan senyawa
monoterpen dan sesquiterpen (meliputi zingiberen, alfa dan beta-turmerone), zat
warna kuning yang disebut kurkuminoid sebanyak 5% (meliputi kurkumin 50-
60%, monodesmetoksikurkumin dan bidesmetoksikurkumin), protein, fosfor,
kalium, besi dan vitamin C. Secara eksperimental curcumin efektif mencegah dan
memperbaiki luka lambung yang diinduksi oleh fenilbutazon dan aspirin.
6
Curcumin meningkatkan mukus lambung sehingga aktivitas nyeri lambung dapat
dijelaskan melalui stimulasi produksi mucus. Curcumin inilah yang akan
dimanfaatkan sebagai bahan anti gastritis (radang lambung) dalam mie talas.
Berdasarkan penelitian dibukikan bahwa serbuk kunyit yang diberikan secara oral
pada 116 pasien dengan kondisi dispepsia, flatulen, dan asam lambung
menunjukkan respon yang membaik secara signifikan dibanding kelompok
kontrol.
Cincau
Cincau hijau bersifat tipis dan lemas sehingga lebih mudah diremas untuk
kemudian diambil gelatin atau agar-agarnya. Tanaman yang berasal dari Asia
Tenggara ini mempunyai nama latin Cyclea barbata dan termasuk dalam suku
sirawan-sirawanan (manispermaceae). Ciri-cirinya, berbatang kecil dan ramping,
Pada ujung batang tumbuh batang-batang kecil, ada yang tumbuh menjalar ke
tanah dan ada pula yang tegak. Memiliki bentuk daun yang lonjong, berujung
runcing. Bentuk bunga mirip dengan kembang kemangi berwarna merah muda
atau putih keunguan. Cincau sering digunakan untuk memperlancar proses
pencernaan dalam tubuh. Cincau, Jika dilihat dari bentuknya terdapat dua jenis,
yaitu cincau instan (bubuk) dan non instan (gel). Cincau non instan (gel)
berbentuk agar-agar, lentur dan kalau dipegang sepeti jelly. Jika dilihat dari
sifatnya yaitu mempunyai karakteristik sensori, bergizi, dan mempunyai sifat
fisiologis berkhasiat bagi kesehatan.
METODE PENELITIAN
Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini ialah talas lampung,
tepung terigu, garam dapur (NaCl), kalium karbonat, natrium karbonat, kalium
dihidrophospat, ekstrak kunyit, NaOH,Natrium bisulfit, HCl, alkohol, dan
sebagainya diperoleh dari laboratorium Direktorat Program Diploma IPB.
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini ialah oven, pengayak, mesin
pembuat mie, neraca analitik, labu Kjeldahl, tanur, peralatan masak dan alat - alat
gelas lainnya.
Pembuatan Tepung Talas
Talas dikupas lalu diiris dengan ketebalan 0,2 cm kemudian dicuci dengan
air bersih dan direndam dalam larutan garam dapur selama 5 menit. Perendaman
dilakukan dengan natrium bisulfit selama 15 menit. Pengeringan dilakukan dalam
oven pada suhu 600C selama 6 jam. Setelah itu dilakukan penggilingan yang
dilanjutkan dengan pengayakan untuk mendapatkan ukuran 100 mesh.
Pembuatan Mie Kering
Tepung terigu, tepung talas, garam, air abu, telur, ekstrak kunyit, dan air
diaduk dalam air selama 10 menit kemudian dilakukan pengistirahatan, setelah itu
dilakukan pembentukan lembaran dan dilanjutkan dengan pemotongan lembaran.
Pengukusan dilakukan pada suhu 100°C selama 10 menit, selanjutnya dikeringkan
pada suhu 60°C selama 3 jam.
Penentuan Kadar Air
Cawan kosong dan tutupnya dikeringkan dalam oven selama 10 menit,
didinginkan dalam desikator dan kemudian ditimbang. Sejumlah sampel
ditimbang dalam cawan tersebut. Cawan beserta isi dan tutupnya dikeringkan
7
dalam oven pada suhu 100 - 102°C selama 6 jam. Pengeringan dilanjutkan sampai
berat cawan konstan. Perhitungan dilakukan berdasarkan berat basah.
Keterangan :
Wb : berat sampel sebelum dikeringkan
Wk : berat sampel setelah ditimbang
Penentuan Kadar Abu
Cawan pengabuan dibakar dalam tanur, didinginkan dan ditimbang.
Sebanyak 3 – 5 gram sampel ditimbang dalam cawan kemudian dibakar diatas
penangas sampai asapnya habis. Selanjutnya cawan tersebut dibakar dalam tanur
pengabuan sampai diperoleh abu atau sampai berat cawan dan isinya tetap.
Pegabuan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu pertama pada suhu 400°C dan kedua
pada suhu 500°C kemudian sampel didinginkan dan ditimbang. Perhitungan
dilakukan sebagai berikut :
Penentuan Kadar Protein
Sampel ditimbang dengan ditambahkan 3 – 10 mL HCL 0.01 N ke dalam
labu Kjeldahl 30 m kemudian ditambahkan 1,9 gram K2SO4, 40 mL gram HgO
dan 2 mL H2SO4. Jika sampel lebih dari 15 mg ditambahkan 0,1 mL H2SO4 untuk
setiap 10 mg bahan organik diatas 15 mg kemudian ditambahkan batu didih.
Setelah itu dididihkan selama 1,5 jam. Cairan tersebut didinginkan dan sejumlah
kecil air ditambahkan perlahan – lahan. Isinya dipindahkan ke dalam alat destilasi
dan labu dibilas 6 kali dengan 2 mL air, air cucian dipindahkan ke dalam alat
destilasi. Erlenmeyer yang berisi 5 mL larutan H3BO3 dan 2 tetes indikator (
campuran 2 bagian metil merah 0,2 % dan 1 bagian metilen blue dalam alkohol )
diletakkan dibawah kondensor. Ujung tabung kondensor harus terendam di bawah
larutan H3BO3.
Larutan NaOH-Na2S2O3 sebanyak 8-10 mL ditambahkan dalam cairan
yang akan di destilasi. Destilasi dilakukan sampai di dalam erlenmeyer
tertampung kira – kira 15 mL destilat. Tabung kondensor dibilas dengan air dan
bilasannya ditampung dalam erlenmeyer yang sama. Isi erlenmeyer diencerkan
sampai 50 mL kemudian di titrasi dengan HCL 0,02 N sampai terjadi perubahan
warna menjadi abu – abu dan dilakukan penentuan blanko. Perhitungan dilakukan
sebagai berikut :
Kadar Protein = kadar N x faktor konversi
Uji Organoleptik
Uji organoleptik dilakukan oleh 20 orang panelis. Kriteria mutu yang
diamati adalah warna mie kering, warna mie setelah direbus, rasa mie setelah
direbus, aroma mie setelah direbus, dan tekstur mie setelah direbus. Uji ini
menggunakan 5 tingkat skala kesukaan yaitu sangat suka, suka, biasa, tidak suka,
dan sangat tidak suka.
8
JADWAL KEGIATAN PROGRAM
Uraian 1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pembelian Bahan
Pembelian Alat
Preparasi Percobaan
Penelitian
Uji Hasil Penelitian
Uji Oganoleptik
Evaluasi
Laporan
RANCANGAN BIAYA
1. Bahan Habis Pakai
a. Talas : 50 ikat x @ Rp 25.000,- = Rp 1.250.000,-
b. Na2SO4 : = Rp 450.000,-
c. Terigu : 20 kg x @ Rp 25.000,- = Rp 500.000,-
d. Telur : 10 kg x @ Rp 15.000,- = Rp 150.000,-
e. Mentega : 3 kg x @ Rp 22.000,- = Rp 66.000,-
f. Kunyit : Rp 50.000,-
g. Cincau : Rp 50.000,-
h. Bumbu : Rp 75.000,-
i. Garam : Rp 30.000,-
j. Gas Elpiji : 4 tabung x @Rp 85.000,- Rp 340.000,- +
Total : Rp 2.961.000,-
2. Peralatan Penunjang PKM
a. Oven : Rp 300.000,-
b. Penggiling Mie : Rp 185.000,-
c. Pembuatan Tepung : Rp 300.000,-
d. Sewa Laboratorium : Rp 500.000,-
e. Sewa Peralatan Gelas : Rp 400.000,- +
Total : Rp 1.685.000,-
3. Perjalanan
a. Survey talas : Rp 70.000,-
b. Survey Pasar : Rp 85.000,-
c. Pencarian Pustaka : Rp 100.000,-
d. Fotokopi dan ATK : Rp 185.000,- +
Total : Rp 440.000,-
4. Lain-lain : Rp 479.000,-
TOTAL BIAYA : Rp 5.565.000,-
9
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 1992. Komposisi Bahan Makanan.
Jakarta : Bharata
Muchtadi TR.1989.Petunjuk Laboratorium Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan.
PAU Pangan dan Gizi, IPB, Bogor
Onwueme LC. 1978. The Tropical Tober Cops. John Willey and Sons : New York
Rukmana R. 1998. Bududaya Talas. Jakarta : Kanisius
BPPT. 2005. Kunyit.
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=2.
[terhubung berkala].[15 Oktober 2009]
Kapita Selekta Kedokteran. 2000. MAAG (GASTRITIS).
http://ictjogja.net/kesehatan/A1_13.htm [terhubung berkala] . [17 Oktober
2009]
10
LAMPIRAN
NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA KELOMPOK
1. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Novadri Anaser
b. Nama Panggilan : Vadri
c. NIM : J3L108107
d. Jenis Kelamin : Laki-Laki
e. Tempat, Tanggal lahir : Lahat, 05 November 1990
f. Pendidikan
SD : SD Santo Yosef Lahat, Sumatra Selatan
SMP : SMP N 5 Lahat, Sumatra Selatan
SMA : SMA N 2 Lahat, Sumatra Selatan
g. Perguruan Tinggi : Diploma IPB
h. Jurusan : Analisis Kimia
i. Alamat Rumah : Jalan Kemala No. 68 RT/RW. 010/04, Bandar
Agung, Lahat, Sumatra Selatan 31414
j. Nama Ayah : Anasrul Bakar, BA
k. Nama Ibu : Ermawati
l. No Telepon : 081373508774
m. Hobi : Futsal dan baca komik
n. Cita-cita : Analis
o. Telepon rumah : (0731)323991
p. Beasiswa : -
q. Agama : ISLAM
r. Alamat Email : [email protected]
s. Alamat Kostan : Jalan Tegalega Blok E No. 07, Duta Pakuan,
Bogor
11
2. Anggota Pelaksana:
a. Nama Lengkap : Bustomy Muis
b. Nama Panggilan : Tomy
c. NIM : J3L108085
d. Jenis Kelamin : Laki-Laki
e. Tempat,Tanggal lahir : Cirebon,11-08-1990
f. Pandidikan
SD : SD N Panggung Utara Cirebon
SMP : SMP Muhammadiyah Cirebon
SMA : SMA N 9 Cirebon
g. Perguruan Tinggi : Diploma IPB
h. Jurusan : Analisis Kimia
i. Waktu untuk Kegiatan: 11 jam/Minggu
j. Alamat Rumah : Jln.Jend.Soedirman Gg.Cendrawasih IV NO.91
RT/RW 03/10 Penggung utara Cirebon
k. Nama Ayah : Didi Mulyadi
l. Nama Ibu : Euis Komala Sari
m. No Telepon : 085724651990
n. Hobi : Bermain bola basket, renang,dan bermain gitar
o. Cita-cita : pemain musik dunia
p. NO.telepon rumah : (0231) 489256
q. Beasiswa : Menjadi mekanik di EKA JAYA Cirebon
r. Agama : Islam
s. Alamat Email : [email protected]
t. Alamat Kostan : Sancang Dalam NO.23 Kamar NO.3
12
a. Nama Lengkap : Serly Eviliya Phyta
b. Nama Panggilan : Sherly
c. NIM : J3L208143
d. Jenis Kelamin : Perempuan
e. Tempat,tanggal lahir : Lampung, 13 Desember 1990
f. Pendidikan
SD : SD Taman Baru 1
SMP : SMP N 4 Serang
SMA : SMA N 2 Kota Serang
g. Perguruan Tinggi : Diploma IPB
h. Jurusan : Analisis Kimia
i. Waktu untuk Kegiatan : 11 jam/minggu
j. Alamat Rumah : Jalan Purna Bakti 2 RT/RW. 14/01 Kp. Gurugui,
Kec. Taktakan Taman Serang-Banten 42162
k. Nama Ayah : Suharsono
l. Nama Ibu : Rohanah
m. No Telepon : 08569932426
n. Hobi : Jalan-jalan
o. Cita-cita : Dubes RI
p. Telepon rumah : -
q. Beasiswa : -
r. Agama : ISLAM
s. Alamat Email : [email protected]
t. Alamat Kosan : Jalan Malabar Ujung nomor 15 Bogor
13
a. Nama Lengkap : Natalia Debora Penggabean
b. Nama Panggilan : Natalia
c. NIM : J3L108022
d. Jenis Kelamin : Perempuan
e. Tempat,tanggal lahir : Cibinong,26 Desember 1990
f. Pendidikan
SD : SD Eka Wijaya Cibinong
SMP : SMP N 1 Cibinong
SMA : SMA N 1 Cibinong
g. Perguruan Tinggi : Diploma IPB
h. Jurusan : Analisis Kimia
i. Waktu untuk Kegiatan : 11jam/minggu
j. Alamat Rumah : Komplek Palad RT/RW 02/05 Cibinong Bogor
16917
k. Nama Ayah : Rommel S Panggabean
l. Nama Ibu : Evelina Siregar
m. No Telepon : -
n. Hobi : Baca novel dan nonton
o. Cita-cita : Analis Kimia
p. Telepon rumah : -
q. Beasiswa : -
r. Agama : Kristen Protestan
s. Alamat Email : [email protected]
t. Alamat Kosan : -
14
a. Nama Lengkap : Kiki Yulia
b. Nama Panggilan : Kiki
c. NIM : J3L108063
d. Jenis Kelamin : Perempuan
e. Tempat,tanggal lahir : Cilegon, 19 Juli 1990
f. Pendidikan
SD : SD 5 YPWKS Cilegon
SMP : SMP N 2 Cilegon
SMA : SMA N 2 KS Cilegon
g. Perguruan Tinggi : Diploma IPB
h. Jurusan : Analisis Kimia
i. Waktu untuk kegiatan : 11 jam/minggu
j. Alamat Rumah : Jl.Nusa Indah 6 Nomor 3, BBS 2 Ciwedus
k. Nama Ayah : Edy Rochaedi
l. Nama Ibu : Nurwati
m. No Telepon : 085695883506
n. Hobi : Bermain game
o. Cita-cita : Analis Kimia
p. Telepon rumah : (0254) 325916
q. Beasiswa : -
r. Agama : ISLAM
s. Alamat Email : [email protected]
t. Alamat Kosan : Jalan Malabar No.16
15
NAMA DAN BIODATA DOSEN PENDAMPING
1. Nama Lengkap : Atep Dian Supardan, S.Si
2. Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 3 Januari 1980
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. NP : 91317-5008
5. Pendidikan
SD : SDN VIII Pangalengan Bandung
SMP : SLTPN 1 Pangalengan Bandung
SMA : SMUN 1 Pangalengan Bandung
6. Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor
7. Bidang Keahlian : Kimia Analitik
8. Waktu untuk Kegiatan : 8 jam/minggu
9. Alamat Rumah : Jl. Adang Pasangrahan Kulon Rt 03 Rw 06
Pangalengan, Bandung 40378 10. No Telepon : 08567783486
11. Telepon Rumah : (022)5979793
12. Hobi : Membaca, menulis, berpikir, dan
mendengarkan musik
13. Agama : Islam
14. Alamat E-Mail : [email protected]
15. Alamat Kosan : Jl. Malabar Gg. Mexindo 6A RT 01 RW 05
Tegal Lega Bogor Tengah 16127