PKMP - Efisiensi Bahan Baku Semen Dengan Pemanfaatan Fly Ash Di PT. Semen Padang ( Dede Hernandest...

download PKMP - Efisiensi Bahan Baku Semen Dengan Pemanfaatan Fly Ash Di PT. Semen Padang ( Dede Hernandest 16534-2010 )

of 16

Transcript of PKMP - Efisiensi Bahan Baku Semen Dengan Pemanfaatan Fly Ash Di PT. Semen Padang ( Dede Hernandest...

  • PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    EFISIENSI BAHAN BAKU SEMEN DENGAN PEMANFAATAN

    FLY ASH di PT. SEMEN PADANG

    BIDANG PENELITIAN

    PKM PENELITIAN (PKMP)

    Diusulkan oleh :

    1. Dede Hernandest 16534 / 2010

    2. Sandy Alfonsius Sinaga 18718 / 2010

    3. Nurmi Siringo 1107743 / 2011

    4. Muhammad Syahrudin 16556 / 2010

    5. Sabri Santoso 16531 / 2010

    UNIVERSITAS NEGERI PADANG

    PADANG

    2012

  • A. Judul Program

    Efisiensi Bahan Baku Semen dengan Pemanfaatan Fly ash di PT. Semen

    Padang

    B. Latar Belakang Masalah

    Salah satu tujuan pembangunan nasional yang berwawasan

    lingkungan adalah terciptanya keserasian hubungan antara manusia dengan

    lingkungan alam sekitarnya dengan cara pembangunan yang berkelanjutan.

    Oleh karena itu pengelolaan bahan galian harus diupayakan secara optimal

    sesuai dengan azas konservasi dan berwawasan lingkungan dengan menekan

    dampak negatif yang ditimbulkan seminimal mungkin. Usaha pertambangan

    oleh sebagian masyarakat sering dianggap sebagai penyebab kerusakan dan

    pencemaran lingkungan. Sebagai contoh di kawasan Sumatera Barat, tepatnya

    di Indarung terdapat pabrik pengolahan semen oleh PT. Semen Padang, dimana

    dalam pengolahannya pabrik pengolahan semen ini menggunakan batubara

    sebagai bahan bakarnya untuk proses pembakaran. Dibutuhkan sebanyak 2000

    sampai dengan 2500 ton batubara perhari dalam mengolah semen tersebut. Dan

    dari proses pembakaran tersebut diperkiran 15-20%nya menjadi fly ash. Jadi

    untuk pabrik pengolahan semen PT.Semen Padang menghasilkan 300 ton fly

    ash perharinya. Jumlah yang cukup besar jika terus diendapkan di lingkungan

    pabrik. Hal ini menjadi kendala yang perlu ditanggulangi, dimana selain

    kandungan yang terdapat didalam abu cukup berbahaya untuk kesehatan, juga

    terjadi penumpukan fly ash yang masih panas di permukaan, sehingga dapat

    membahayakan karyawan yang sedang bekerja. Untuk itu perlu dilakukan

    penanganan terhadap abu terbang ini. Ada beberapa cara untuk menangani fly

    ash ini, salah satunya adalah menjadikannya sebagai salah satu bahan baku

    pembuatan semen. Jika Fly ash ini dapat dimanfaatkan dengan baik, maka akan

    sangat menguntungkan dari berbagai aspek, yaitu dari aspek lingkungan, aspek

    ekonomis, dan aspek safety di lingkungan pabrik.

  • C. Perumusan Masalah

    Berdasarkan dari latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah :

    1. Bagaimanakah kualitas semen yang dihasilkan jika menggunakan fly ash

    sebagai bahan baku pembuatan semen ?

    2. Berapakah estimasi keuntungan dalam pemanfaatan fly ash sebagai bahan

    baku semen ?

    3. Bagaimana tingkat penurunan polusi jika menggunakan fly ash sebagai

    bahan baku pembuatan semen ?

    D. Tujuan Program

    1. Tujuan Umum

    Secara Umum tujuan dari program ini adalah menangani permasalahan

    yang muncul dari proses pembakaran batubara di pabrik Semen Padang,

    sehingga penumpukan fly ash dilingkungan pabrik bisa teratasi.

    2. Tujuan Khusus

    a. Menjadi nilai ekonomis tersendiri dari pihak perusahaan, karena fly

    ash ini dapat digunakan sebagai bagian bahan campuran dari fungsi

    semen, sehingga dapat meningkatkan nilai efisiensi pada Production

    Cost dari pihak perusahaan.

    b. Menjadi nilai tambah dari aspek ekonomis, karena fly ash ini dapat

    digunakan sebagai campuran beton, sehingga pihak perusahaan dapat

    mengolah fly ash tersebut dan menjual kepada para konsumen.

    E. Luaran yang Diharapkan

    Setelah terlaksananya program ini diharapkan beberapa luaran yang dihasilkan

    dari kegiatan ini :

    1. Dapat memberikan informasi dan gambaran dari pemamfaatan fly ash.

    2. Memberikan gambaran penghematan biaya keluaran (production cost)

    setelah menggunakan fly ash sebagai bahan baku semen.

    3. Publikasi artikel PKMP mengenai efisiensi bahan baku semen dengan

    pemanfaatan fly ash di PT. Semen Padang.

  • F. Kegunaan

    Kegunaan dari penelitian adalah sebagai berikut:

    1. Membantu pihak perusahaan dalam memanfaatkan fly ash secara

    maksimal, sehingga dapat menambah efisiensi perekonomian

    perusahaan.

    2. Memberikan nilai lebih untuk tingkat keamanan dan keselamatan pekerja

    ataupun karyawan.

    3. Meningkatkan kegunaan dari fly ash.

    G. Tinjauan Pustaka

    Fly-ash atau abu terbang yang merupakan sisa-sisa pembakaran batu

    bara, yang dialirkan dari ruang pembakaran melalui ketel berupa semburan

    asap, yang telah digunakan sebagai bahan campuran pada beton. Fly-ash atau

    abu terbang di kenal di Inggris sebagai serbuk abu pembakaran. Abu terbang

    sendiri tidak memiliki kemampuan mengikat seperti halnya semen. Tetapi

    dengan kehadiran air dan ukuran partikelnya yang halus, oksida silika yang

    dikandung oleh abu terbang akan bereaksi secara kimia dengan kalsium

    hidroksida yang terbentuk dari proses hidrasi semen dan menghasilkan zat

    yang memiliki kemampuan mengikat. Menurut ACI Committee 226

    dijelaskan bahwa, Fly-ash mempunyai butiran yang cukup halus, yaitu lolos

    ayakan N0. 325 (45 mili mikron) 5-27%, dengan spesific gravity antara 2,15-

    2,8 dan berwarna abu-abu kehitaman. Sifat proses pozzolanic dari Fly-ash

    mirip dengan bahan pozzolan lainnya.

    Menurut ASTM C.618 (ASTM, 1995:304) abu terbang (fly-ash)

    didefinisikan sebagai butiran halus residu pembakaran batubara atau bubuk

    batubara. Fly-ash dapat dibedakan menjadi dua, yaitu abu terbang yang

    normal yang dihasilkan dari pembakaran batubara antrasit atau batubara

    bitomius dan abu terbang kelas C yang dihasilkan dari batubara jenis lignite

    atau subbitumes. Abu terbang kelas C kemungkinan mengandung zat kimia

    SiO2 sampai dengan dengan 70%. Tingkat pemanfaatan abu terbang dalam

    produksi semen saat ini masih tergolong amat rendah. Cina memanfaatkan

    sekitar 15 persen, India kurang dari lima persen, untuk memanfaatkan abu

  • terbang dalam pembuatan beton. Abu terbang ini sendiri, kalau tidak

    dimanfaatkan juga bisa menjadi ancaman bagi lingkungan. Karenanya dapat

    dikatakan, pemanfaatan abu terbang akan mendatangkan efek ganda pada

    tindak penyelamatan lingkungan, yaitu penggunaan abu terbang akan

    memangkas dampak negatif kalau bahan sisa ini dibuang begitu saja dan

    sekaligus mengurangi penggunaan semen Portland dalam pembuatan beton.

    Manfaat Fly ash

    Pabrik semen memerlukan fly ash yang digunakan sebagai pengganti

    (substitusi) batuan trass yang bersifat pozzolanic untuk pembuatan semen

    tahan asam (PPC). Penggunaan fly ash di salah satu pabrik semen berkisar

    antara 4-6 % berat raw mill. Posisi pemasukan fly ash di pabrik semen

    ditunjukkan pada skema berikut.

    Semen sebagai bahan pengikat telah dikenal sejak zaman Mesir kuno

    yang merupakan kalsinasi gypsum yang tidak murni. Sedangkan kalsinasi batu

    kapur baru dimulai oleh bangsa Romawi. Mereka menggunakan material yang

    diambil dari lembah Napples (Italia) tepatnya di daerah Pozzoalu yang

    merupakan asal-usul penamaan Pozzolano terhadap bahan tersebut.

    Semen Portland terbagi menjadi 5 jenis yaitu Semen Portland I s.d V.

    Setiap jenis semen Portland berbeda-beda dalam racikannya Maksud racikan

    disini adalah perbedaan komposisi kimia dan sifat fisika semen yang akan

    terbentuk. Perbedaan kimia yaitu berapa percent jumlah Kalsium, Silika,

    Aluminium dan Ferrum (besi) sebagai unsur pembentuk utama semen dan

    perbedaan fisika misalnya loss of ignition, kuat tekan, panas hidrasi dsb.

    Secara umum komposisi bahan pembentuk semen PPC adalah sbb :

    Clinker : 86%

    Gypsum : 4%

    Trass : 6%

    Fly ash : 4%

  • Berdasarkan definisi SNI 15-0302-1994 :

    PPC adalah semen hidrolis yang terdiri dari campuran homogen antara

    semen Portland dengan pozzolan halus yang diproduksi dengan cara

    menggiling clinker semen Portland dan pozzolan bersama-sama atau

    mencampur secara rata bubuk semen Portland dengan bubuk pozzolan atau

    gabungan antara menggiling dan mencampur dimana kadar pozzolan 15 s.d

    40% massa semen Portland pozzolan.

    Berdasarkan definisi ASTM C 219 :

    PPC adalah semen hidrolis yang terdiri dari campuran semen Portland,

    blast furnace slag dan pozzolan yang dihasilkan dari penggilingan klinker

    semen Portland dan pozzolan dengan mencampur semen Portland atau semen

    Portland blast furnace slag dan pozzolan yang dihaluskan secara terpisah atau

    kombinasi penggilingan dan pencampuran dimana jumlah pozzolan adalah

    sesuai batas yang dipersyaratkan.

    Berdasarkan 2 (dua) definisi di atas maka yang membedakan PPC

    dengan semen Portland biasa (I s.d V) adalah banyaknya trass atau fly ash

    yang ditambahkan pada proses akhir (finish mill).

    Dengan penambahan fly ash akan mengakibatkan pada struktur beton

    hal-hal sebagai berikut :

    1. Curing time (umur 90 hari) laju reaksi pozzolanic (pengikatan Ca)

    meningkat sehingga jumlah Ca(OH)2 yang akan berinteraksi dengan CO2

    berkurang karenanya karbonasi terhambat

    2. Menurunkan alkalinitas beton yang merupakan penyebab terjadinya korosi

    pada besi beton.

    Kriteria ini akan meningkatkan ketahanan concrete (beton) terhadap

    oksidasi akibat lingkungan yang bersifat asam (utamanya daerah rawa).

    (Sumber: http://yogjaflyash.blogspot.com/2012_04_01_archive.html)

  • H. Metode Penelitian

    1. Rancangan Penelitian

    Secara garis besar, skema rancangan penelitian mengenai Efisiensi Bahan

    Baku Semen dengan Pemanfaatan Fly ash di PT. Semen Padang terdiri

    atas tahap pengumpulan data maupun kegunaannya, pengambilan sampel,

    pengambilan data. Alur penelitian ditunjukkan pada bagan berikut :

    Pengumpulan data

    Penyelidikan Lapangan Pengambilan data sekunder

    Pekerjaan Lapangan

    1. Pengamatan langsung fly ash

    di PT.Semen Padang

    2. Pengamatan prilaku terhadap

    fly ash

    3. Pengambilan sample

    4. Pengambilan dokumentasi

    1. Pengambilan data biaya produksi

    2. Pengambilan data akurat

    mengenai pengunaan batubara

    dan produksi fly ash perharinya

    3. Pengambilan data perusahaan

    mengenai komposisi fly ash

    dalam bahan baku semen

    Analisis Laboratorium

    Korelasi data-data

    1. Kandungan fly ash sebagai pengganti trass

    2. Data penggunaan fly ash sebagai bahan baku semen

    3. Data pengeluaran biaya produksi menggunakan fly ash sebagai bahan baku

    4. Kualitas semen yang dihasilkan menggunakan fly ash

    Pengolahan data dan pembahasan menggunakan program :

    1. Microsoft Exel

    2. SPSS

    Efisiensi Bahan Baku Semen dengan Pemanfaatan Fly ash di

    PT. Semen Padang

  • 2. Model yang Digunakan

    Model penelitian yang digunakan dalam penelitian mengenai Efisiensi

    Bahan Baku Semen dengan Pemanfaatan Fly ash di PT. Semen Padang

    adalah eksperimental, perbandingan data, dan studi literatur.

    3. Prosedur Penelitian

    a. Tahap Pengumpulan Data

    Pada tahap pertama ini akan dilakukan pengumpulan data yang

    akan dilaksanakan secara terpisah, pengumpulan dilakukan dengan

    penyelidikan lapangan juga pengambilan data sekunder.

    1. Penyelidikan lapangan

    Dalam penyelidikan lapangan akan dilakukan pengamatan langsung

    fly ash di PT.Semen Padang, prilaku yang dilakukan terhadap fly ash,

    pengambilan sampel dan pengambilan dokumentasi.

    2. Tahap Pengambilan Data

    Tahap ini dilakukan di PT Semen Padang untuk mendapatkan data

    biaya produksi, data akurat mengenai pengunaan batubara dan

    produksi fly ash perharinya, dan data perusahaan mengenai komposisi

    fly ash dalam bahan baku semen

    b. Tahap Analisis Data

    Pada tahap ini akan dilakukan analisis sampel di laboratorium

    terhadap unsur yang terkandung pada fly ash sehingga dapat

    digunakan sebagai pengganti trass pada pembuatan semen.

    c. Korelasi Data

    Pada tahap ini data yang di dapatkan di laboratorium dan di

    lapangan Kandungan fly ash sebagai pengganti trass Data penggunaan

    fly ash sebagai bahan baku semen. Data pengeluaran biaya produksi

    menggunakan fly ash sebagai bahan baku. Kualitas semen yang

    dihasilkan menggunakan fly ash

  • d. Tahap Pengolahan Data

    Data yang telah diperoleh diolah menggunakan program

    Microsoft Exel dan SPSS.

    e. Kesimpulan

    Semua data yang telah didapat dan dilakukan pengolahan data,

    sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai efesiensi bahan

    baku semen dengan pemanfaatan fly ash di PT. Semen Padang.

    4. Pelaksanaan Kegiatan

    Penelitian akan dilakukan di pabrik pengolahan semen PT.Semen

    Padang yang terletak di Indarung, Sumatera Barat, dan dilakukan analisis

    kandungan fly ash di Laboratorium FMIPA Universitas Negeri Padang

    serta pengolahan data di Blok Jurusan Teknik Pertambangan Universitas

    Negeri Padang.

    I. Jadwal Kegiatan

    Tabel 1: Jadwal Kegiatan

    No Pelaksanaan

    Kegiatan

    Bulan ke I Bulan ke II Bulan ke

    III

    Bulan

    Ke IV

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1 Perencanaan

    2 Studi literatur

    3

    Persiapan

    perizinan

    4 Pengambilan Data

    5 Evaluasi

    6 Analisis Data

    7 Pengolahan Data

    8

    Pembuatan

    Laporan

  • J. Rancangan Biaya

    Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan penelitian ini adalah sebesar

    Rp. 10.791.000,- Rincian biaya tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

    Tabel 2. Rancangan Biaya PKMP

    1. Biaya Peralatan dan Perlengkapan

    No Nama Banyaknya Satuan Harga

    Satuan (Rp)

    Total Harga

    (Rp)

    1. Sepatu safety 5 Buah 350.000 1.750.000

    2. Helm safety 5 Buah 100.000 500.000

    3. Masker 5 Buah 30.000 150.000

    4. Printer 1 Buah 900.000 900.000

    5. Kertas A4 2 Rim 48.000 96.000

    6. Tinta Warna 4 Set 30.000 120.000

    7. Tinta Hitam 3 Botol 40.000 120.000

    8. Modem 1 Buah 325.000 325.000

    9. Pulsa modem 5 Bulan 200.000 1.000.000

    10. Kamera Digital 1 Buah 2.000.000 2.000.000

    11. Surat ijin 2 Buah 150.000 300.000

    12. Penyewaan Labor 3 Hari 375.000 1.125.000

    Jumlah Rp. 8.386.000

    2. Biaya Trasnsportasi

    No Nama Banyaknya Satuan Harga

    Satuan (Rp)

    Total Harga

    (Rp)

    1. Pra penelitian PP 1x5 Kali 30.000 150.000

    2. Penelitian PP 7x5 Kali 30.000 1.050.000

    3. Pasca penelitian

    PP 1x5 Kali 30.000 150.000

    Jumlah RP. 1.350.000

  • 3. Biaya Lain-lain

    No Nama Banyaknya Satuan Harga

    Satuan (Rp)

    Total Harga

    (Rp)

    1. Pencetakan foto 2 Set 250.000 500.000

    2. Komsumsi 7x5 Kali 15.000 525.000

    3. Jilid 10 Kali 3.000 30.000

    Jumlah Rp. 1.055.000

    Rekapitulasi Dana

    No. Keterangan Jumlah (Rp)

    1 Biaya Peralatan dan Perlengkapan Rp. 8.386.000

    2 Biaya Transportasi RP. 1.350.000

    3 Biaya Lain-lain Rp. 1.055.000

    Total Biaya Rp. 10.791.000

  • K. Daftar Pustaka

    Bukhari, Ahmad. 2005. Pengaruh Fly Ash Bagi Lingkungan. Jakarta: Bumi

    Aksara

    Mudijo. 2005. Pemamfaatan Abu Terbang (Fly-Ash) . Jakarta: PT. Grafindo

    Persada

    Anonim (2012) ASTM C618.1995.definisi fly-ash. Dilihat 18 September 2012.

    Anonim (2012) http://semenpadang.blogspot.com. Diakses 15 September 2012

    Anonim (2012) www.google.com.2012. http://fly-ash.blogspot.com. Diakses

    18 September 2012.

    Anonim (2012) www.wikipedia.com.2010.http://flyash.wikipedia.org. Diakses

    15 September 2012.

    Anonim ( 2012) www.wikipedia.com.2010.Pemamfaatan fly-ash. Diakses

    15 September 2012.

    www.yogyaflash.com.2012.http://yogjaflyash.blogspot.com. Diakses

    5 September 2012.

  • L. Lampiran

    1. Nama dan Biodata Ketua Serta Anggota Kelompok

    a. Ketua Pelaksana Kegiatan

    1. Nama Lengkap : Dede Hernandest

    2. NIM / BP : 16534 / 2010

    3. Fakultas / Prodi : Fakultas Teknik / S1-Teknik

    Pertambangan

    4. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Padang

    5. Waktu untuk kegiatan PKM : 8 jam / minggu

    (Dede Hernandest)

    b. Anggota Pelaksana

    1. Nama Lengkap : Sandy Alfonsius Sinaga

    2. NIM / BP : 18718 / 2010

    3. Fakultas / Prodi : Fakultas Teknik / S1-Teknik

    Pertambangan

    4. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Padang

    5. Waktu untuk kegiatan PKM : 8 jam / minggu

    (Sandy Alfonsius Sinaga)

  • c. Anggota Pelaksana

    1. Nama Lengkap : Nurmi Siringo

    2. NIM / BP : 1107743 / 2011

    3. Fakultas / Prodi : Fakultas Ekonomi / Ekonomi

    4. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Padang

    5. Waktu untuk kegiatan PKM : 8 jam / minggu

    (Nurmi Siringo)

    d. Anggota Pelaksana

    1. Nama Lengkap : Muhammad Syahrudin

    2. NIM / BP : 16556 / 2010

    3. Fakultas / Prodi : Fakultas Teknik / S1-Teknik

    Pertambangan

    4. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Padang

    5. Waktu untuk kegiatan PKM : 8 jam / minggu

    (Muhammad Syahrudin)

    e. Anggota Pelaksana

    1. Nama Lengkap : Sabri Santoso

    2. NIM / BP : 16531 / 2010

    3. Fakultas / Prodi : Fakultas Teknik / S1-Teknik

    Pertambangan

    4. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Padang

    5. Waktu untuk kegiatan PKM : 8 jam / minggu

    (Sabri Santoso)

  • 2. Nama dan Biodata Dosen Pendamping

    a. Nama Lengkap dan Gelar : Heri Prabowo, ST, MT

    b. NIDN : 19781014 200312 1 002

    c. Jabatan Fungsional : Lektor

    d. Jabatan Struktual : Kepala Labor Geologi

    e. Fakultas / Prodi : FT / Teknik Pertambangan

    f. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Padang

    g. Bidang Keahlian : Geologi

    h. Waktu untuk kegiatan PKM : 8 jam / minggu